2010
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN
Shaping
The Future
The PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) Group brings colours and excitement to millions of Indonesians from all walks of life, of all ages. Our services inform young and old, entertain families, and link people with one another. Be informed, stay in touch and enjoy life with Emtek. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) Grup memberi warna dan keceriaan bagi jutaan warga dari berbagai lapisan masyarakat dan usia. Layanan kami memberi informasi kepada tua dan muda, menghibur keluarga, dan menyatukan orang satu dengan lainnya. Be informed, stay in touch and enjoy life bersama Emtek.
Be Informed
MEDIA DIVISION
20-25 Stay in Touch
SOLUTIONS DIVISION
26-29 Enjoy Life
CONNECTIVITY DIVISION
30-31
COMPANY PROFILE | PROFIL PERUSAHAAN
Emtek Group Founded in 1983, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (the Emtek Group or the Group), at its beginning was a company providing personal computer services. The Emtek Group has evolved to become one of Indonesia’s most prominent entertainment, content and technology groups with three main business areas: media, solutions and connectivity.
Grup Emtek Didirikan pada tahun 1983, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Grup Emtek atau Grup), pada awalnya merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa personal computer. Grup Emtek telah berkembang menjadi salah satu Grup usaha teknologi, konten dan hiburan terkemuka di Indonesia dengan tiga area bisnis utama yaitu: media, solusi, dan konektivitas.
2
2010 Annual Report EMTEK
Media
The Media Division consists of two free-to-air (FTA) television (TV) channels and a production house focused upon creating original content for the FTA and Pay TV industries. The two FTA TV stations are: • SCTV - one of Indonesia’s leading nationwide FTA channels with audiences in excess of 160 million viewers in more than 240 cities across the country; and • O Channel - a home shopping, lifestyle and entertainment TV station focused upon the Greater Jakarta area.
Divisi Media terdiri dari dua saluran televisi free-toair (FTA) dan rumah produksi yang terfokus pada penciptaan konten orisinil untuk industri FTA TV dan Pay TV. Kedua stasiun FTA TV tersebut adalah:
In August 2010 the Emtek Group launched PT Screenplay Produksi (Screenplay), a production house specializing in creating content for the FTA and Pay TV industries.
Pada bulan Agustus 2010 Grup Emtek meluncurkan PT Screenplay Produksi (Screenplay), rumah produksi yang spesialisasi dalam pembuatan konten untuk industri FTA TV dan Pay TV.
• SCTV – salah satu saluran FTA nasional yang terkemuka di Indonesia dengan pemirsa melebihi 160 juta penonton di lebih dari 240 kota di seluruh negeri; dan • O Channel – stasiun TV home shopping, gaya hidup dan hiburan yang terfokus pada daerah Jakarta Raya.
Solutions The Solutions Division provides a range of infrastructure and information, communication and technology solutions for the telecommunication, banking and retail payment industries. These include service solutions for integrated Very Small Aperture Terminal (VSAT), Smart Card, infrastructure and the retail distribution of telecommunications services.
Divisi Solusi menyediakan serangkaian infrastruktur dan jasa informasi, layanan komunikasi dan solusi teknologi untuk industri telekomunikasi, perbankan dan pembayaran ritel. Termasuk solusi jasa untuk VSAT terintegrasi, Smart Card, infrastruktur dan distribusi ritel dari layanan telekomunikasi.
Connectivity The Connectivity Division consists of two initiatives under development for television and Internet services. These include a wireless digital Pay TV service for the greater Jakarta area, and a wireless broadband Internet service for the greater Jakarta and Surabaya areas.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
Divisi Konektivitas terdiri dari dua inisiatif pengembangan untuk televisi dan layanan internet, termasuk layanan wireless digital Pay TV untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya, dan layanan internet wireless broadband untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya serta Surabaya.
3
VISION AND MISSION | VISI DAN MISI
Vision
To be the leading provider of entertainment and information to Indonesians and the preferred service partner for the provision of information, communication and technology solutions to our customers. Mission
We work every day to be the first choice provider of quality content to Indonesians and establish ourselves as the most trusted service provider of a full range of solutions to satisfy the needs of our customers. We will become the first choice through the delivery of attractive content, the delivery of superior service and the continuing development of our human resources. By achieving this we will create a sustainable profitable business for our stakeholders.
Visi
Menjadi penyedia hiburan dan informasi terkemuka bagi masyarakat Indonesia dan mitra pilihan dalam layanan penyediaan solusi informasi, komunikasi dan teknologi bagi para pelanggan kami. Misi
Kami berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan utama dalam penyediaan konten berkualitas bagi masyarakat Indonesia dan membangun reputasi sebagai penyedia layanan terpercaya untuk ragam solusi lengkap dalam rangka memenuhi kebutuhan para pelanggan kami. Kami akan menjadi pilihan utama melalui upaya penyediaan konten yang menarik, pemberian layanan yang unggul dan pengembangan sumber daya manusia kami secara berkelanjutan. Dengan mewujudkan pencapaian tersebut kami akan menciptakan bisnis yang menguntungkan secara berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami.
4
2010 Annual Report EMTEK
CORPORATE STRUCTURE | STRUKTUR PERUSAHAAN
Media
Solutions SURYA CITRA MEDIA
A Multimedia Content Aggregator
Infrastructure & Services
• Telecommunications industry • Financial & payment industries
VSAT Integrated Solutions SURYA CITRA TELEVISI
One of Indonesia’s Top Television Channels
Connectivity
• Integrated communication solutions provider since 1998 • Over 2,500 remote units installed across Indonesia
Digital Pay TV
• Pay TV service covering Jabodetabek area (to be launched in 2011, subject to final feasibility)
Smart Card Infrastructure & Services
OMNI INTIVISION
Jakarta’s Television Channel
• End-to-end Smart Card solutions for telecommunication and banking industries
Telecommunications Retail Distribution Solutions
SCREENPLAY PRODUKSI
Top producer of Television miniseries and Film for TV (FTV) in Indonesia
Laporan Tahunan EMTEK 2010
Internet Services
• Operator of two web portals (ketawaketiwi.com and iklanbaris.co.id) • Provider of corporate internet access services
• I’M SHOP distribution network comprising 45 outlets in major cities in Jakarta, Java and Kalimantan
5
2010 EVENT HIGHLIGHTS | PERISTIWA PENTING 2010
JANUARY JANUARI
2010 JUNE JUNI
Emtek undertook an Initial Public Offering (IPO). Emtek melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana.
6
2010
Emtek undertook a Public Expose for its 2009 result and announced the distribution of dividends. Emtek melakukan Public Expose untuk pencapaian tahun 2009 dan mengumumkan pembayaran dividen.
2010 Annual Report EMTEK
AUGUST AGUSTUS
2010
Celebration of SCTV’s 20th Anniversary. Perayaan HUT SCTV ke 20.
AUGUST AGUSTUS
2010
ent of Establishm lay np ee cr PT S Produksi. Pendirian lay PT Screenp . si uk d Pro
OCTOB
OKTOBE
ER
R
2010 Announc em the Emte ent of k Interim Dividend . Pemberi tah Interim D uan ividen Emtek.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
7
FINANCIAL HIGHLIGHTS | IKHTISAR KEUANGAN
Key Financial Data 2006 to 2010 (in billion Rupiah, unless otherwise noted) Emtek Group
2006
Revenue
2007
2008
2009
Data Keuangan Penting 2006 hingga 2010 (dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Grup Emtek
2010
Pendapatan
1,745.6
1,780.9
3,123.1
2,828.6
3,353.5
Gross profit / gross loss
654.8
812.9
1,053.4
1,033.2
1,331.6
Laba kotor / rugi kotor
Operating profit / operating loss
254.0
350.4
499.0
492.4
799.4
Laba usaha / rugi usaha
-64.9
-99.8
103.7
161.8
429.2
Laba bersih / rugi bersih
10,000,000
10,000,000
628,350,900
3,141,754,500
5,127,302,220
Jumlah saham yang beredar (#)
-1,298
-1,997
39.9
51.5
83.8
Laba bersih per saham (Rp)*
Net profit / net loss Number of outstanding shares (#) Earnings per share (Rp)*
525.5
236.0
1,067.4
1,301.8
1,931.8
Modal kerja bersih
Total assets
Net working capital
2,461.9
3,370.9
3,811.2
3,764.9
4,314.3
Jumlah aset
Total liabilities
2,126.2
2,879.4
1,365.6
1,149.2
1,190.7
Jumlah kewajiban
249.6
271.4
196.1
209.1
230.9
Jumlah hak minoritas
86.2
220.0
2,249.5
2,406.5
2,892.6
Jumlah ekuitas
Total minority interests Total equity Net profit to total assets ratio (%)
-3%
-3%
3%
4%
10%
Laba bersih terhadap total aset (%)
Net profit to total equity ratio (%)
-75%
-45%
5%
7%
15%
Laba bersih terhadap jumlah ekuitas (%) Rasio Lancar (x)
Current ratio (x) Debt to equity ratio (x) Debt to total assets ratio (x)
1.98
1.14
2.40
3.43
4.42
19.66
10.73
0.35
0.26
0.20
Rasio hutang terhadap ekuitas (x)
0.69
0.70
0.21
0.17
0.14
Rasio hutang terhadap total aset (x)
* The number of shares used to calculate the earnings per share in: - 2006 & 2007 are divided by 5 to adjust for the stock split from par value Rp1,000/share to Rp200/share that occurred in 2009 - 2008 is the weighted average of outstanding shares for the year of 2,601,119,833 shares - 2010 is the weighted average of outstanding shares for the year of 5,119,576,352 shares * Jumlah saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham pada tahun: - 2006 & 2007 dibagi dengan 5 untuk menyesuaikan stock split dari nilai nominal Rp1.000/saham menjadi Rp200/saham pada tahun 2009 - 2008, adalah jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun tersebut sejumlah 2.601.119.833 lembar saham - 2010, adalah jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun tersebut sejumlah 5.119.576.352 lembar saham
Revenue | Pendapatan
Net Profit | Laba Bersih
in billion Rupiah I dalam miliar Rupiah
in billion Rupiah I dalam miliar Rupiah
Rp
Rp
3,500
3,123.1
3,000
3,353.5
500 400
2,500
350
2,000
300
1,745.6 1,780.9
250
1,500
200
1,000
150
161.8 103.7
100
500 0
429.2
450
2,828.6
50
06
07
08
09
10
Year I Tahun
0 -50
(64.5) (99.8)
06
07
08
09
10
Year I Tahun
-100
8
2010 Annual Report EMTEK
STOCK HIGHLIGHTS | IKHTISAR SAHAM
2010 Stock Price and Volume | Harga dan Volume Saham 2010
Stock Price and Volume in 2010 | Harga dan Volume pada tahun 2010 Harga Saham | Share Price (Rp)
Volume | Volume (000 unit) 50,000
2,000 40,326
32,500
1,500 1,220 1,030
970
910
1,000 650
580
630
570
500
600
680
500
12,500
8,574
1,203.5 0
25,000
19,783.5
690
JAN
1,697.5
FEB
MAR
3,959
4,000 608 APR
1,449.5 MAY
596 JUN
Harga Saham | Share Price
JUL
3,282.5
1,109 AUG
SEP
OCT
NOV
DEC
0
Volume | Volume
Share Performance
Kinerja Saham
Emtek was listed on the Indonesia Stock Exchange (Symbol: EMTK) on 12 January 2010 at a price of Rp720 per share. The shares have gradually risen to its highest level of Rp1,380 in September 2010, before closing the year at Rp1,220.
Emtek tercatat di Bursa Efek Indonesia (Simbol: EMTK) pada tanggal 12 Januari 2010 di harga Rp720 per lembar saham. Saham tersebut secara bertahap meningkat ke level tertinggi yaitu Rp1.380 pada bulan September 2010, sebelum ditutup pada harga Rp1.220 di akhir tahun.
SHAREHOLDERS COMPOSITION | KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Shareholders Pemegang Saham
Number of Shares (juta) Jumlah Saham (million)
%
1,063.8
20.8
Susanto Suwarto
708.3
13.8
Piet Yaury
595.4
11.6
Fofo Sariaatmadja
297.7
5.8
Eddy K. Sariaatmadja
Public and Institutional Shareholders
2,462.1
48.0
Total Numbers of Issued Shares
5,127.3
100.0
Laporan Tahunan EMTEK 2010
9
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER | SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
The Emtek Group implemented in 2010 an important pillar of our vision, with the launch of a new production house, PT Screenplay Produksi. Grup Emtek di tahun 2010 mengimplementasikan salah satu pilar penting dari visi kami, dengan peluncuran rumah produksi baru, yaitu PT Screenplay Produksi.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner Komisaris Utama
10
2010 Annual Report EMTEK
The year 2010 marked two major milestones for the Emtek Group with the successful public listing of Emtek’s shares on the Indonesia Stock Exchange on 12 January 2010 as well as the 20th anniversary of the Group’s flagship Free To Air (FTA) TV station, SCTV.
Tahun 2010 menandai dua tonggak sejarah utama bagi Grup Emtek dengan suksesnya pencatatan saham Emtek di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Januari 2010 dan hari jadi ke-20 SCTV stasiun FTA TV unggulan Grup.
I would first like to congratulate the Board of Directors and management for delivering a good financial performance in Emtek’s first year as a publicly listed company: • Revenues increased by 18.6% • EBITDA increased by 53.1% • Net Profit increased by 165.3% • Free Cash Flow increased by 116.7%
Ijinkan saya untuk pertama-tama mengucapkan selamat kepada Direksi dan manajemen atas keberhasilan membukukan kinerja keuangan yang baik di tahun pertama Emtek sebagai perusahaan publik: • Pendapatan meningkat 18,6% • EBITDA meningkat 53,1% • Laba Bersih meningkat 165,3% • Arus Kas Bebas meningkat 116,7%
I would also like to acknowledge the support and guidance that have been provided by my fellow Board of Commissioners, each of whom played an important role in supporting Emtek’s 2010 performance.
Saya pun ingin memberi pengakuan atas dukungan dan arahan yang telah diberikan oleh rekan-rekan saya di Dewan Komisaris yang masing-masing telah berperan sama pentingnya dalam mendukung kinerja baik Emtek di tahun 2010.
The Emtek Group implemented in 2010 an important pillar of our vision, with the launch of a new production house, PT Screenplay Produksi (Screenplay). Although Screenplay only commenced commercial operations in August 2010, the Screenplay team managed to create seven original Films for TV and one Sinetron for SCTV during 2010. I welcome Screenplay to the Emtek Group and am confident that they will become an increasingly important part of our team and enhance
Grup Emtek di tahun 2010 mengimplementasikan salah satu pilar penting dari visi kami, dengan peluncuran rumah produksi baru, yaitu PT Screenplay Produksi (Screenplay). Meskipun Screenplay baru mulai berproduksi pada bulan Agustus 2010, tim Screenplay berhasil membuat tujuh tayangan Film TV orisinil serta sebuah sinetron untuk SCTV di tahun 2010. Saya sambut baik bergabungnya Screenplay ke dalam Grup Emtek dan berkeyakinan bahwa mereka
The percentage growth of Emtek’s net profit from 2009 to 2010.
Persentase pertumbuhan laba bersih Emtek dari tahun 2009 ke 2010.
165.3% Laporan Tahunan EMTEK 2010
11
MESSAGE FROM PRESIDENT COMMISSIONER | SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
the Group’s ability to create original content to be distributed over Emtek’s distribution platforms.
akan menjadi bagian yang semakin penting dari Grup kami, menambah kemampuan Grup untuk membuat konten orisinil yang dapat disalurkan melalui jaringan distribusi Emtek.
The resilient performance of the Indonesian economy in 2010, has been instrumental in providing a conducive environment for Emtek’s operations: • Consolidated net profit increased by 165.3%; • Net profit of the Media Division rose by 94.0%; • Net profit of the Solutions Division grew by 10.9%.
Daya tahan perekonomian Indonesia di tahun 2010 berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan usaha Emtek: • Laba bersih konsolidasi meningkat sebesar 165,3% • Laba bersih Divisi Media naik sebesar 94,0% • Laba bersih Divisi Solusi tumbuh sebesar 10,9%
New business development initiatives will continue to focus on expanding the Group’s FTA TV activities, the launch of a Pay TV service in 2011 and increasing our content creation activities.
Berbagai inisiatif pengembangan usaha baru akan terus dilanjutkan dengan fokus pada ekspansi bisnis FTA TV, peluncuran layanan Pay TV di tahun 2011, serta meningkatkan aktivitas kreasi konten kami.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank our dedicated and loyal staff across all of the businesses, to whom we attribute our success, as well as our shareholders for whom the Emtek team is dedicated to generating shareholder value.
Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan yang setia dan berdedikasi, yang telah menunjang keberhasilan Grup, dan juga kepada para pemegang saham, yang mana tim Emtek telah mendedikasikan diri untuk menambahkan nilai pemegang saham.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner Komisaris Utama
12
2010 Annual Report EMTEK
BOARD OF COMMISSIONERS | DEWAN KOMISARIS
Fom left to right | Dari kiri ke kanan
Piet Yaury Commissioner | Komisaris
Eddy Kusnadi Sariaatmadja President Commissioner | Komisaris Utama
Erry Firmansyah Independent Commissioner | Komisaris Independen
Stan Maringka Commissioner | Komisaris
Didi Dermawan Independent Commissioner | Komisaris Independen
Laporan Tahunan EMTEK 2010
13
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR | LAPORAN DIREKTUR UTAMA
The Emtek Group successfully harnessed the positive Indonesia macro economic conditions in 2010, by delivering a strong financial and operational performance in all aspects.
Grup Emtek berhasil memanfaatkan kondisi makro ekonomi Indonesia yang positif di tahun 2010, dengan menghasilkan kinerja keuangan dan operasional yang unggul dari segala aspek.
Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP) growth in 2010 reached 6.1%, an increase of 1.6% from that of 2009, and private consumption expenditure increased by 4.6%. This positive macro economic performance by Indonesia in 2010 enabled Emtek’s operational divisions to deliver healthy growth:
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,1%, meningkat sebesar 1,6% dari PDB 2009, sementara belanja masyarakat meningkat sebesar 4,6%. Kinerja positif ekonomi makro Indonesia di 2010 memungkinkan divisi-divisi operasional Emtek untuk mewujudkan pertumbuhan yang sehat:
• Revenues from the Media Division grew by 20.2% in 2010 to Rp1,976.2 billion as business advertising budgets grew substantially. • The Solutions Division also delivered a strong growth in revenues reaching Rp1,369.4 billion in revenues, a 16.9% growth over 2009, as businesses needed a wider range of information technology (IT) and IT architecture solutions to deal with their rapid expansion. The remaining activities of the Emtek Group in 2010 totaled Rp8 billion in revenues.
• Pendapatan Divisi Media tumbuh sebesar 20,2% di tahun 2010 menjadi Rp1.976,2 miliar ditopang oleh belanja iklan yang tumbuh secara signifikan. • Divisi Solusi pun menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang berarti, mencapai Rp1.369,4 miliar, meningkat sebesar 16,9% dari tahun 2009, sehubungan dengan kebutuhan dunia usaha akan solusi Information Technology (IT) serta arsitektur IT yang lebih luas cakupannya guna menunjang pesatnya ekspansi usaha. Kegiatan Grup Emtek lainnya di tahun 2010 menghasilkan pendapatan sebesar Rp8 miliar.
This strong revenue growth in both the Media Division and Solutions Division enabled the Emtek Group to achieve an 18.6% growth in revenues to Rp3,353.5 billion in 2010, solidifying its position as one of the leading Indonesian media and technology groups.
Pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Divisi Media dan Solusi memungkinkan Grup Emtek mencapai pertumbuhan 18,6% dalam pendapatan, mencapai Rp3.353,5 miliar di tahun 2010, memperkokoh posisinya sebagai salah satu grup media dan teknologi terkemuka di Indonesia.
The Media & Solutions Divisions both achieved healthy growth in revenues in 2010.
Divisi Media & Solusi keduanya mencatat pertumbuhan yang sehat di tahun 2010.
18.6% Revenue Growth 14
2010 Annual Report EMTEK
The Group’s increased equity and minimal debt will allow the Group to quickly act on any potential opportunities.
Ekuitas yang meningkat dan hutang yang minimal akan memungkinkan Grup untuk bertindak cepat meraih setiap peluang usaha yang potensial.
Susanto Suwarto President Director Direktur Utama
Laporan Tahunan EMTEK 2010
15
BOARD OF DIRECTORS | DIREKSI
Fom left to right | Dari kiri ke kanan David Lim Goldstein Director - Operations | Direktur - Operasi Wahyu Wijayadi Non Affiliated Director | Direktur Non Afiliasi Susanto Suwarto President Director | Direktur Utama
Titi Maria Rusli Director - Legal & Corporate Secretary | Direktur - Legal & Sekretaris Perusahaan Yuslinda Nasution Director - Solutions | Direktur - Solusi Fofo Sariaatmadja Director - Media | Direktur - Media
Jay Geoffrey Wacher Director - Finance | Direktur - Keuangan
16
2010 Annual Report EMTEK
The Group’s 2010 net profit increased by 165.3% to Rp429.2 billion with both the Media and Solutions Divisions delivering strong growth in net profits of 94.0% and 10.9%, respectively.
Laba bersih Grup naik sebesar 165,3% menjadi Rp429,2 miliar dengan kedua Divisi Media dan Solusi menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang sehat masing-masing sebesar 94,0% dan 10,9%.
The balance sheet of the Group strengthened in 2010 with a 28.7% improvement in its current ratio to 4.4 and a 23.1% reduction of its debt-to-equity ratio to 0.2.
Neraca keuangan Grup menguat di tahun 2010 seiring dengan perbaikan di rasio lancar sebesar 28,7% menjadi 4,4 serta penurunan sebesar 23,1% atas rasio hutang terhadap ekuitas menjadi 0,2.
The Emtek Group’s equity increased by 20.2% in 2010 to Rp2,892.6 billion due to the Group’s strong 2010 net income performance and proceeds of the IPO in January 2010. The Group’s increased equity and minimal debt will allow the Group to quickly act on any new potential business development opportunities to increase the Group’s ability to create and distribute content across Indonesia.
Ekuitas Grup Emtek meningkat sebesar 20.2% di tahun 2010 menjadi Rp2.892,6 miliar berkat meningkatnya kinerja laba bersih Grup di tahun 2010 dan hasil Penawaran Perdana Saham pada bulan Januari 2010. Meningkatnya ekuitas Grup serta hutangnya yang minimal memungkinkannya bereaksi cepat terhadap peluang-peluang usaha baru guna meningkatkan kemampuannya menciptakan serta mendistribusikan konten ke seluruh Indonesia.
Due to the Group’s good profitability, continued focus on minimizing working capital needs and being disciplined with all new investments, the Emtek Group’s free cash flow in 2010 increased by 116.7% to Rp782.7 billion.
Berkat profitabilitas Grup yang baik, fokus yang berlanjut pada penghematan modal kerja, serta disiplin terhadap semua investasi baru, arus kas bebas Grup Emtek di tahun 2010 meningkat 116,7% mencapai Rp782,7 miliar.
Positive Outlook for 2011
Prospek Positif Tahun 2010
The Emtek Group is confident it can deliver incremental shareholder value in 2011 due to: • Indonesia’s expected continued positive economic performance; • The overall strategic positioning of the Group to benefit from a positive macro economic environment; and • The Emtek Group’s ability to rapidly execute a transaction if an attractive asset becomes available due to the strength of the Group’s balance sheet.
Grup Emtek yakin dapat menghasilkan peningkatan nilai pemegang saham di tahun 2011 oleh karena: • Kinerja positif ekonomi Indonesia yang diyakini akan berlanjut; • Penempatan strategi yang tepat secara keseluruhan dari Grup untuk memanfaatkan peluang perekonomian makro yang kondusif; dan • Kemampuan Grup Emtek untuk secara cepat melakukan transaksi bila ada aset menarik yang ditawarkan berkat kekuatan neraca keuangan Grup.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
17
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR | LAPORAN DIREKTUR UTAMA
The Media Division is expected to continue to grow: • Due to the strength of the Group’s flagship FTA TV station, SCTV; • Increased advertisers demand for O Channel’s Greater Jakarta specific audience as well as the growing popularity of TV shopping; and • The strategic advantage that Screenplay delivers in increasing the Group’s ability to create original content to be delivered on its FTA TV and Pay TV distribution platforms.
Divisi Media akan terus tumbuh pesat berkat: • Kekuatan stasiun FTA TV unggulan Grup, SCTV; • Meningkatnya permintaan pengiklanan untuk O Channel yang mana memiliki pemirsa khusus Jakarta Raya serta semakin berkembangnya popularitas TV shopping; dan • Keunggulan strategis yang diberikan Screenplay dalam meningkatkan kemampuan Grup untuk membuat konten orisinil yang akan disiarkan melalui platform distribusi FTA TV dan Pay TV.
The Solutions Division management team will be focused upon ensuring the cost base of the Division is in line with the currently hyper competitive industry situation.
Tim manajemen Divisi Solusi akan memusatkan perhatiannya untuk memastikan bahwa basis biaya Divisi tetap sejalan dengan situasi industri yang kini amat sangat kompetitif.
Emtek expects to launch its Pay TV service in 2011 which will be a major milestone for the Group in providing an additional distribution platform over which to deliver content. Emtek’s Pay TV operations will benefit substantially from the expertise within Emtek’s Media Division, especially Screenplay’s capability to create and manage a unique mix of content that will be specifically tailored for Emtek’s Pay TV viewers.
Emtek berharap untuk meluncurkan layanan Pay TV di tahun 2011 yang akan menjadi tonggak sejarah penting bagi Grup dalam menyediakan tambahan platform distribusi untuk mengantarkan konten. Kegiatan usaha Pay TV Emtek akan mendapatkan banyak manfaat dari keahlian yang sudah ada di dalam Divisi Media Emtek, khususnya kemampuan Screenplay dalam menciptakan dan mengelola keunikan dalam campuran konten yang khusus dibuat untuk para pelanggan Pay TV Emtek.
Emtek’s continued focus will be on the creation and management of a unique mix of content to be delivered over Emtek’s growing number of distribution platforms. In addition, management will strive to operate all Divisions in a professional and transparent manner
Perhatian utama Emtek akan tetap terarah kepada penciptaan dan pengelolaan campuran konten yang unik untuk disediakan melalui platform distribusi Emtek yang terus bertambah. Selain itu, manajemen akan berupaya mengoperasikan semua Divisi secara
Emtek expects to launch its Pay TV service in 2011.
Emtek berharap dapat meluncurkan layanan Pay TV di tahun 2011.
New Pay TV Service
in 2011
18
2010 Annual Report EMTEK
with a strong focus on cost controls, working capital management and adherence to strict investment criteria to ensure Emtek’s operational and financial performance is the best in class.
profesional dan transparan dengan fokus kuat terhadap pengendalian biaya, pengelolaan modal kerja dan kriteria investasi yang ketat guna memastikan kinerja operasi dan keuangan Emtek tetap merupakan yang terbaik di kelasnya.
On behalf of the Board of Directors, I would like to take this opportunity to thank all of the staff within the Emtek Group for their hard work and commitment to advancing the Group’s objective of becoming Indonesia’s premier company, for creating and distributing content as well as the partner of choice for the provision of telecommunications and information technology services. I thank the Shareholders and the Board of Commissioners for their continuing confidence in the Board of Director’s management of the Group. Finally, I wish to thank all of our clients who have trusted the Group’s member companies to deliver the highest quality goods and services.
Atas nama Direksi, ijinkanlah saya dalam kesempatan ini untuk menghaturkan terima kasih kepada segenap karyawan Grup Emtek untuk kerja keras dan komitmen mereka dalam memajukan cita-cita Grup untuk menjadi perusahaan terkemuka Indonesia, dalam pembuatan dan pendistribusian konten, serta mitra pilihan untuk penyediaan layanan telekomunikasi dan teknologi informasi. Terima kasih kepada para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris untuk kepercayaan yang terus berkelanjutan kepada Direksi atas pengelolaan Grup. Terakhir, saya juga ingin menyampaikan apresiasi saya kepada para klien kami yang telah mempercayai perusahaan-perusahaan anggota Grup untuk menyediakan barang dan jasa dengan kualitas terbaik.
Susanto Suwarto President Director Direktur Utama
Laporan Tahunan EMTEK 2010
19
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL
Media
The Media Division, including our flagship FTA TV channel, SCTV, Jakarta focused O Channel and the Screenplay production house, grew its 2010 net profit by 94.0%. Divisi Media, termasuk saluran FTA TV unggulan kami, SCTV, O Channel yang fokus pada siaran di Jakarta, dan rumah produksi Screenplay, meningkatkan laba bersih 2010 sebesar 94,0%.
20
2010 Annual Report Emtek EMTEK 2010
Listed holding company of SCTV
Top rated nationwide TV channel
Emtek 2010 Laporan Tahunan EMTEK 2010
Jakarta focused lifestyle and entertainment channel
Top producer of Television miniseries and Film for TV in Indonesia
21
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL >> MEDIA
2010 marked the 20th anniversary of SCTV being one of the most popular TV channels in Indonesia.
Tahun 2010 menandai ulang tahun ke-20 SCTV sebagai salah satu stasiun TV paling populer di Indonesia.
1990-2010 The Emtek Group’s Media Division is made up of 3 companies: 1. SCM/SCTV – SCM is the listed holding company which owns 99.9% of the top rated national FTA TV station, SCTV; 2. O Channel – is the Greater Jakarta focused FTA TV station that is focused upon home shopping, lifestyle and entertainment; and 3. Screenplay - a newly launched production house specializing in TV content production.
22
Divisi Media Grup Emtek terdiri dari 3 perusahaan: 1. SCM/SCTV – SCM adalah perusahaan induk yang tercatat yang 99,9% memiliki stasiun FTA TV nasional dengan rating tertinggi, SCTV; 2. O Channel – adalah stasiun FTA TV Jakarta yang terfokus pada home shopping, gaya hidup dan hiburan; dan 3. Screenplay - rumah produksi yang baru saja diluncurkan dan memiliki spesialisasi produksi konten TV.
SCM & SCTV
SCM & SCTV
Surya Citra Media (SCM) is the listed holding company on the Indonesia Stock Exchange (symbol: SCMA) owning 99.9% of Surya Citra Televisi (SCTV). SCTV is a top rated nationwide FTA TV station that has a comprehensive programming schedule which includes entertainment, drama, music, news and other information. SCTV has proven itself as the destination of choice for advertisers due to its consistently high audience shares over many years, strong relationship and understanding of advertisers needs and the ability to ensure advertisers are able to deliver their message to their targeted audience in a cost effective manner. SCTV has developed a mix of exclusive shows that have established themselves as some of the most watched shows in Indonesia, including: Ms.Celebrity, SCTV Music Awards, SCTV Awards, Harmony, Karnaval and Inbox amongst others.
Surya Citra Media (SCM) adalah perusahaan induk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (simbol: SCMA) sebagai pemilik 99,9% Surya Citra Televisi (SCTV). SCTV adalah stasiun FTA TV nasional dengan reputasi unggul yang memiliki jadwal yang komprehensif penyusunan acaranya yang meliputi hiburan, drama, musik, berita, dan informasi lainnya. SCTV telah membukti diri sebagai destinasi pilihan bagi pengiklan berkat pangsa pemirsanya yang konsisten tinggi selama bertahun-tahun, hubungan kuat serta pemahamannya akan kebutuhan pengiklan dan kemampuannya untuk memastikan pengiklan dapat menyampaikan pesan yang mereka inginkan kepada sasaran pemirsa secara hemat biaya. SCTV telah mengembangkan campuran acara-acara eksklusif yang sudah terbuktikan sebagai salah satu acara yang paling banyak ditonton di Indonesia, termasuk: Ms.Celebrity, SCTV Music Awards, SCTV Awards, Harmony, Karnaval dan Inbox antara lainnya.
2010 Annual Report EMTEK
O Channel
O Channel
PT Omni Intivision, O Channel, is currently broadcast across the greater metropolitan areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) to reach an estimated total population of 24 million people in 5-6 million television households. Since its launch in Mid-2005 the Channel has consistently targeted the affluent A/B+ target market with an emphasis on lifestyle and entertainment programming, which includes international as well as locally produced content.
PT Omni Intivision, O Channel, saat ini disiarkan ke seluruh daerah metropolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JABODETABEK) menjangkau populasi sekitar 24 juta orang di 5-6 juta rumah tangga. Sejak peluncurannya di pertengahan 2005 Saluran ini secara konsisten mentargetkan pangsa pasar A/B+ yang kaya dengan penekanan pada penyusunan acara gaya hidup dan hiburan, yang mencakup baik konten lokal maupun internasional.
Since 2007, O Channel has focused on becoming Indonesia’s leading home shopping network. Approximately 9 hours of the Channel’s daily programming is dedicated to home shopping to promote a range of products for which O Channel serves as the primary vendor. The products advertised include: home appliances, cooking utensils, sports equipment as well as health & beauty products. Buyers can make credit card purchases to have the items delivered to their home, or alternatively they can purchase the items directly from the O Channel office.
Sejak tahun 2007, O Channel telah terfokus untuk menjadi jaringan home shopping terkemuka di Indonesia. Sekitar 9 jam dari penyusunan acara harian dikhususkan untuk home shopping guna mempromosikan serangkaian produk yang terutama tersedia melalui O Channel. Produk-produk yang diiklankan termasuk: peralatan rumah tangga, peralatan masak, perlengkapan olah raga dan juga produk kesehatan & kecantikan. Pembeli dapat melakukan transaksi pembelian dengan kartu kredit dan kemudian barang tersebut akan dikirim ke rumah, atau sebagai alternatif mereka dapat langsung membeli langsung barang yang dikehendaki di kantor O Channel.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
23
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL >> MEDIA
Screenplay is a newly launched production house specializing in original media content production. Screenplay adalah rumah produksi yang baru didirikan yang berspesialisasi di pembuatan konten media hiburan yang orisinil.
24
O Channel is very selective regarding the products it sells, specializing in high quality innovative merchandise, which is generally unavailable through conventional retail outlets. The format has proved highly successful with the target audience. Home shopping is relatively new in Indonesia and has proven resilient even during periods of economic slowdown.
O Channel sangat selektif dengan produk-produk yang dijual, dan mengkhususkan diri pada barang-barang inovatif berkualitas tinggi, yang umumnya tidak tersedia di outlet ritel biasa. Format tersebut sudah terbukti sangat sukses dengan pemirsa yang ditargetkan. Home shopping masih relatif baru di Indonesia dan telah terbukti tangguh dalam masa ekonomi melambat sekalipun.
The demand from advertisers for O Channel’s unique ability to deliver information on the advertisers products and services in the Greater Jakarta area for much cheaper rates than the national FTA TV stations enabled O Channel to achieve a 58.1% growth in 2010 revenues. O Channel will continue to be focused upon growing its home shopping activities and enhancing its programs to appeal to the Greater Jakarta population.
Tingkat permintaan para pengiklan untuk kemampuan unik O Channel dalam menyampaikan informasi tentang produk dan layanan pengiklan di daerah Jakarta Raya dengan tarif yang lebih rendah dari stasiun FTA TV nasional memungkinkan O Channel mencapai pertumbuhan sebesar 58,1% dalam pendapatannya di tahun 2010. O Channel akan terus fokus untuk menumbuhkan aktivitas home shoppingnya dan meningkatkan program acaranya agar lebih menarik bagi populasi Jakarta Raya.
Screenplay
Screenplay
From the 3rd quarter of 2010, the Emtek Group cordially welcomed PT Screenplay Produksi (Screenplay) to the Media Division, the Group’s first company dedicated to the production of TV content.
Grup Emtek menyambut hangat kedatangan PT Screenplay Produksi ke Divisi Media sejak triwulan ketiga 2010, sebagai perusahaan pertama Grup yang mengkhususkan diri pada produksi konten TV.
2010 Annual Report EMTEK
From its launch in mid August, Screenplay rapidly established and equipped production facilities in three locations: Yogyakarta, Bromo and Bali. Although Screenplay only commenced operations in August 2010, by year-end Screenplay had produced seven film FTV dramas, as well as one Sinetron series. Screenplay’s creative ensemble is comprised of an extensive network of writers, actors and production staff. This talented group offers some of the best talent that Indonesian broadcast television has to offer and is already building a strong culture committed to quality and excellence.
Sejak peluncurannya di pertengahan Agustus, Screenplay telah secara cepat mendirikan dan memperlengkapi fasilitas produksi di tiga lokasi: Yogyakarta, Bromo dan Bali. Meskipun baru mulai beroperasi sejak Agustus 2010, hingga akhir tahun Screenplay telah menghasilkan tujuh film FTV drama, serta satu serial Sinetron. Hasil kreatif Screenplay berasal dari luasnya koneksi kepada para penulis, aktor serta staf produksi. Gabungan dari orang-orang berbakat ini menawarkan sebagian dari talenta-talenta terbaik dalam komunitas penyiaran televisi di Indonesia, dan telah membangun suatu kultur kuat yang berkomitmen terhadap kualitas dan keunggulan.
Screenplay will be a key part of the Emtek Group’s media strategy going forward in producing original content to be distributed over Emtek’s growing number of distribution channels, including Pay TV.
Screenplay akan menjadi bagian kunci dari strategi media Grup Emtek ke depannya dalam memproduksi konten orisinil untuk didistribusikan melalui saluransaluran distribusi Emtek yang jumlahnya terus bertambah, termasuk Pay TV.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
25
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL
Solutions Emtek’s Solutions business has been helping companies meet their technology needs for over 20 years. Bisnis Solusi Emtek telah membantu dunia usaha memenuhi kebutuhan teknologi selama 20 tahun.
INFRASTRUCTURE & SERVICES SOLUTIONS • Telecommunications Industry • Banking Industry • Payment Industry Provision of end to end infrastructure & services solutions
26
2010 Annual Report EMTEK
Laporan Tahunan EMTEK 2010
27
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL >> SOLUTIONS
28
The Emtek Group’s Solutions Division provides comprehensive end-to-end technology infrastructure and services for organizations primarily involved in the telecommunications and banking industries.
Divisi Solusi Grup Emtek menyediakan infrastruktur dan layanan teknologi dari hulu-hingga-hilir yang lengkap untuk organisasi-organisasi yang terutama terlibat di industri telekomunikasi dan perbankan.
The Solutions Division mainly operates in the following four categories: 1. Infrastructure and Services Solutions 2. VSAT Integrated Solutions 3. Smart Card Infrastructure and Services Solutions 4. Telecommunications Retail Distribution Solutions
Divisi Solusi terutama beroperasi di dalam empat kategori berikut: 1. Solusi Infrastruktur dan Layanan 2. Solusi Terintegrasi VSAT 3. Solusi Infrastruktur dan Layanan Smart Card 4. Solusi Telekomunikasi Distribusi Ritel
Infrastructure and Services Solutions
Solusi Infrastruktur dan Layanan
The Emtek Group’s Infrastructure and Services Solutions is one of the most established and respected businesses in Indonesia that offers complex infrastructure, information technology, service integration and logistics solutions. The Group has partnered with some of the most respected international companies in the world including: Nokia Siemens Networks, Tellabs, ACI, Emerson and Hughes Network Systems.
Solusi Infrastruktur dan Layanan milik Grup Emtek adalah salah satu usaha yang mapan dan dihormati di Indonesia untuk solusi-solusi infrastruktur, teknologi informasi, pengintegrasian layanan dan logistik. Grup telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan internasional yang terkemuka di dunia termasuk: Nokia Siemens Network, Tellabs, ACI, Emerson dan Hughes Network Systems.
The Division’s range of services include: • All aspects of network design to ensure installed systems meet capacity requirements for customer needs; • Initial network planning and site acquisition services for a new coverage area supported by a range of sophisticated field survey, forecasting and analysis tools; • Project management for infrastructure projects includes Civil Mechanical and Electrical (CME) services, installation testing and commissioning, quality audit and acceptance testing as well as ongoing technical assistance and maintenance services; • Consultancy, systems integration, design and installation of tailor made software systems and packages; • Disaster recovery and implementation of risk management systems; • Design and building of the complex system architecture required to link ATM and POS systems with central mainframes.
Rangkaian layanan milik Divisi ini termasuk: • Semua aspek desain jaringan guna memastikan semua sistem yang terpasang sesuai dengan syarat kapasitas yang dibutuhkan pelanggan; • Layanan perencanaan jaringan awal dan akusisi lahan untuk daerah jangkauan baru didukung oleh serangkaian survei lapangan, prakiraan dan peralatan analisis yang canggih; • Proyek manajemen untuk proyek infrastruktur termasuk layanan Mekanikal dan Elektrikal Sipil (CME), pengujian dan persiapan instalasi, audit kualitas dan pengujian penerimaan serta bantuan teknis dan layanan pemeliharaan;
VSAT Integrated Solutions
Solusi Integrasi VSAT
The Solutions Division’s Very Small Aperture Terminal (VSAT) integrated solutions are a logical extension of the Group’s Infrastructure and Service division business lines, effectively providing the channels of communication and infrastructure, which clients require in order to maintain integrated real time communications across Indonesia.
Divisi Solusi untuk solusi-solusi integrasi VSAT merupakan perpanjangan dari lini usaha Divisi Infrastruktur dan Layanan milik Grup, dan secara efektif menyediakan jalur komunikasi dan infrastruktur yang dibutuhkan para klien guna menjaga komunikasi real time yang terintegrasi di seluruh Indonesia.
• Konsultasi, pengintegrasian sistem, desain dan instalasi paket dan sistem perangkat lunak yang didisain khusus; • Pemulihan bencana dan implementasi sistem manajemen risiko; • Merancang dan membangun arsitektur sistem kompleks yang dibutuhkan untuk menghubungkan sistem-sistem ATM dan POS dengan komputer mainframe pusat.
2010 Annual Report EMTEK
The VSAT integrated solutions effectively link client’s central locations with their geographically distributed sites across Indonesia. The VSAT operations are integrated with its array of terrestrial based communication services, which include VPN, broadband and high speed Internet access solutions.
Solusi-solusi integrasi VSAT tersebut secara efektif menghubungkan lokasi pusat milik klien dengan situs-situs mereka yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Operasi VSAT tersebut terintegrasi melalui sederetan layanan komunikasi berbasis teresterial, termasuk solusi VPN, broadband dan akses internet berkecepatan tinggi.
The Group’s strong logistics capacity, its ability to integrate complex IT solutions and the strength of its reputation for delivery, even for the most demanding projects, are key sources of competitive advantage.
Kemampuan logistik Grup yang kuat, merupakan kemampuannya untuk mengintegrasikan solusi IT yang rumit dan kekuatan reputasinya untuk menyelesaikan tugas, walaupun untuk proyek-proyek yang sangat menuntut sekalipun, adalah sumber kunci keunggulan kompetitifnya.
Smart Card Infrastructure and Services
Layanan dan Infrastruktur Smart Card
The Emtek Group’s Solutions Division provides end-toend Smart Card solutions to the telecommunications and banking industries. This business is conducted in partnership with Gemalto, one of the world’s largest Smart Card manufacturer focusing on key aspects of marketing, processing and packaging the cards in accordance with client instructions.
Divisi Solusi Grup Emtek menyediakan solusi Smart Card dari hulu-hingga-hilir untuk industri telekomunikasi dan perbankan. Usaha ini dijalankan bermitra dengan Gemalto, salah satu produsen Smart Card terbesar di dunia, yang berfokus pada aspek-aspek kunci pemasaran, pengolahan dan pengemasan kartu sesuai dengan instruksi klien.
Telecommunications Retail Solutions Division
Divisi Solusi Telekomunikasi Ritel
The Emtek Group is also engaged in the distribution of GSM and CDMA electronic and physical vouchers as well as starter packs for pre- and post-paid mobile phones. Since its establishment in 2003, the Group has been a supplier for PT Indosat as well as PT Telkom.
Grup Emtek juga bergerak dalam pendistribusian voucher kartu dan elektronik GSM dan CDMA serta kartu perdana untuk ponsel pra-bayar dan pascabayar. Grup telah menjadi pemasok untuk PT Indosat dan PT Telkom sejak pertama didirikan di tahun 2003.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
29
OPERATIONAL REVIEW | LAPORAN OPERASIONAL
Connectivity Business development initiative that focuses on digital Pay TV and wireless broadband services. Business Development berinisiatif dalam memfokuskan diri pada layanan Pay TV digital dan wireless broadband.
In 2010 the Emtek Group’s Connectivity Division was primarily focused upon preparations associated with the planned launch of a Pay TV service targeted for the first half of 2011.
Sepanjang 2010, Divisi Konektivitas Grup Emtek terfokus terutama pada persiapan yang berkaitan dengan rencana peluncuran layanan Pay TV di pertengahan tahun 2011.
The new Pay TV service will use a terrestrial signal to broadcast approximately 35 channels across the Greater Jakarta area. The Pay TV service will require customers to have a set top box which will decode the signal. Since the transmission of the signal is terrestrial the signal will never have to be relayed through a satellite and customers will be able to receive the
Layanan Pay TV yang baru ini akan menggunakan sinyal teresterial untuk menyiarkan maksimal 35 saluran ke segala penjuru area Jakarta Raya. Layanan Pay TV ini mengharuskan pelanggan memiliki set top box yang akan memecah sandi sinyal yang masuk. Karena transmisi sinyal bersifat teresterial maka sinyal tak perlu di-relay melalui satelit dan pelanggan bisa menerima
Emtek’s Pay TV services will be another distribution platform over which Emtek can deliver to customers its growing mix of content. Layanan Pay TV Emtek akan menjadi platform distribusi lainnya bagi Emtek untuk menyalurkan beragam program konten yang berkembang kepada pelanggan.
30
2010 Annual Report EMTEK
signal utilizing their existing TV antenna. This should allow for the service to be operated at a low cost and thus be competitively priced and affordable for a wide audience. Since the service will be digital an excellent quality picture and sound will be delivered to all customers.
sinyal tersebut dengan menggunakan antena TV mereka yang ada. Hal ini dapat memungkinkan layanan dioperasikan dengan biaya rendah sehingga dapat menghasilkan tarif yang kompetitif dan terjangkau bagi banyak pengguna. Karena layanannya adalah dalam bentuk digital maka semua pelanggan dapat menerima gambar dan suara dengan kualitas yang baik.
The Group is planning to launch the service in 2011 with an attractive mix of local and international content. Emtek’s Pay TV offering will be another distribution platform over which Emtek can deliver to customers its growing mix of content.
Grup merencanakan untuk meluncurkan layanan ini di tahun 2011 dengan campuran konten lokal dan internasional yang menarik. Penawaran Pay TV Emtek akan menjadi satu lagi platform penyaluran Emtek dalam menyampaikan campuran konten yang berkembang kepada para pelanggan.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
31
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT | SUMBER DAYA MANUSIA
The Emtek Group employed 2,495 people across all of its operations, of which 31 persons are employed in the Parent Company and 2,464 persons are employed throughout its subsidiary companies.
Grup Emtek memperkerjakan 2.495 personil di seluruh kegiatan operasinya, dimana 31 personil di pekerjakan oleh perusahaan induk sedangkan 2.464 personil berkarya di antara anak perusahaan. 32
2010 Annual Report EMTEK
As of 31 December 2010, the Emtek Group employed 2,495 people across all of its operations, of which 31 persons are employed in the Parent Company and 2,464 persons are employed throughout its subsidiary companies.
Hingga tanggal 31 Desember 2010, Grup Emtek mempekerjakan 2.495 orang di seluruh operasinya, 31 orang di antaranya bekerja di Perusahaan Induk dan 2.464 orang tersebar di antara anak-anak perusahaannya.
Emtek recognizes that its employees are the foundation of its success as a business. As a group of companies, it is important that all employees conduct their behavior in a manner which reflects well on the Group as a whole and upholds the Group’s values and reputation for integrity and corporate responsibility.
Emtek menyadari bahwa karyawannya adalah fondasi dari keberhasilannya sebagai sebuah kegiatan usaha. Sebagai grup perusahaan, penting bagi para karyawannya untuk menunjukkan perilaku yang memberi kesan baik terhadap Grup secara keseluruhan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Grup dan reputasinya untuk integritas dan tanggung jawab perusahaan.
The Company continues attracting, developing and keeping talented staff who are well motivated by properly rewarding for their efforts. The Group constantly provides training for employees to continuously adapt to development and changes in knowledge, technology as well as regulation.
Perseroan terus menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat serta termotivasi dengan baik dengan diberikan imbalan layak untuk upaya mereka. Perseroan senantiasa menyediakan pelatihan bagi karyawan untuk beradaptasi tanpa henti terhadap perkembangan dan perubahan pengetahuan, teknologi serta peraturan.
The number of people working for the Emtek Group as of yearend 2010 was 2,495 people.
Jumlah personil yang bekerja di seluruh perusahaan Grup Emtek pada akhir tahun 2010 adalah 2.495 personil.
2,495 people
Laporan Tahunan EMTEK 2010
33
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
34
2010 Annual Report EMTEK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) implements Good Corporate Governance (GCG) in line with best practice standards. Our corporate governance framework begins with a clearly defined vision and strategy of Emtek and its operating subsidiaries (the Company), and covers all the scope of GCG practices such as the governance bodies, clear segregation of duties between the oversight and management boards, responsibilities and independence of the boards, formation and roles of committees, disclosure policies through the Corporate Secretary, and the Codes of Conduct.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sejalan dengan acuan standar terbaik. Kerangka tata kelola tersebut diawali dari penjabaran visi dan strategi Emtek dan Anak Perusahaan (Perseroan) secara jelas, dan mencakup seluruh lingkup kegiatan GCG termasuk badan tata kelola perusahaan, pemisahan secara jelas antara tugas Dewan Komisaris dan tugas Direksi, tanggung jawab serta kemandirian masingmasing Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukkan dan peranan komite, kebijakan penyebaran informasi melalui Sekretaris Perusahaan, serta Kode Etik Perilaku.
The vision and mission statements of the Company, along with its business strategies, are outlined at the beginning of this Annual Report, and represent the major orientations of the Company’s business activities in order to achieve its objectives.
Penjabaran visi maupun misi Perseroan, berikut strategi bisnis yang dianutnya, disajikan pada bagian awal Laporan Tahunan ini, dan merupakan orientasi pokok kegiatan usaha Perseroan dalam upayanya mencapai tujuan bisnis.
In line with these objectives, Management continues to exert all efforts to enhance the value and image of the Company. Emtek is fully committed to implementing GCG, applying the basic principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness – thereby enabling the Company to undertake prudent risks that are commensurate with the expected returns. In this way, the Company aims to ensure the creation of value to its shareholders, the delivery of high-quality goods and services to customers, the offer of growth opportunities to employees, and the provision of other benefits to the Company’s other stakeholders.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Manajemen senantiasa mengerahkan segenap daya untuk meningkatkan nilai maupun citra Perseroan. Emtek berkomitmen sepenuhnya untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu mencakup keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian serta kewajaran – sehingga memungkinkan Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menimbang risiko yang sepadan dengan hasil yang diharapkan. Dengan itu, Perseroan berupaya untuk memastikan terciptanya nilai bagi para pemegang saham, menyediakan barang dan jasa berkualitas tinggi bagi para pelanggan, menawarkan peluang pengembangan diri bagi para karyawan, serta memberi berbagai manfaat lainnya bagi para pemangku kepentingan Perseroan lainnya.
Emtek views GCG as a management tool by which the Company’s operations are supervised and controlled through a system of checks and balances that supports ethical and responsible decision making, integrity in financial reporting, adequate risk management, and proper employee and corporate conduct.
Emtek memandang GCG sebagai alat manajemen untuk mengawasi sekaligus mengendalikan kegiatan Perseroan melalui suatu sistem pengawasan yang melekat guna mendukung pengambilan keputusan secara etis dan bertanggung jawab, keabsahan laporan keuangan, pengendalian risiko secara memadai, serta perilaku yang wajar baik oleh perusahaan maupun karyawan.
Emtek has established the necessary bodies to implement the principles of GCG, comprising of (i) the General Meeting of Shareholders, (ii) the Board of Commissioners, (iii) the Board of Directors, (iv) the respective Committees under the supervisory and management boards, and (v) the Corporate Secretary.
Emtek telah membentuk organ-organ yang diperlukan guna menerapkan prinsip-prinsip GCG, yaitu terdiri dari (i) Rapat Umum Pemegang Saham, (ii) Dewan Komisaris, (iii) Direksi, (iv) Komite-komite di bawah Dewan Komisaris maupun Direksi, dan (v) Sekretaris Perusahaan.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
35
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
36
GMS
RUPS
The General Meeting of Shareholders (GMS), which constitutes the highest authoritative body within the corporate governance framework, comprises of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which is held once a year to account for the performance of Management, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which can be convened at any time as needed in order to pass important company resolutions requiring the approval of shareholders. In 2010, Emtek undertook its AGMS on 1 June 2010. The agenda and resolutions that were approved by the AGMS were fully in line with Company’s Articles of Association pertaining to the approval and acceptance of the Company’s financial statements as part of the responsibility of the Board of Directors, as well as the supervision of the Board of Commissioners for the year under review. The AGMS of June 2010 also declared a dividends payment. Pursuant to Bapepam-LK regulation, all resolutions of the Meeting have been advertised in two national dailies.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan badan dengan otoritas tertinggi dalam kerangka tata kelola perusahaan, yaitu terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar sekali dalam setahun untuk pertanggungjawaban kinerja Manajemen, serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat digelar sewaktu-waktu bila diperlukan dalam rangka mensahkan keputusan-keputusan penting Perseroan yang memerlukan persetujuan pemegang saham. Pada tahun 2010, Emtek menggelar RUPST pada tanggal 1 Juni 2010. Pembahasan agenda dan resolusi Rapat yang disetujui oleh RUPST tersebut sepenuhnya mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan perihal persetujuan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan sebagai bentuk tanggung jawab kepengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun yang dilaporkan. RUPST bulan Juni tersebut, juga memutuskan pembayaran dividen. Sesuai Peraturan Bapepam-LK seluruh resolusi Rapat telah diumumkan pada dua surat kabar nasional.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners (BOC) oversees the performance of the Company and ensures that the resolutions of the GMS are fully carried out by Management. The BOC approves the major orientations of the Company’s business activities as set forth by Management, and oversees the periodical progress of these activities.
Dewan Komisaris (Dewan Komisaris) memantau kinerja Perseroan serta memastikan bahwa resolusi RUPS benar-benar dilaksanakan oleh Manajemen. Dewan Komisaris menyetujui orientasi pokok kegiatan usaha Perseroan sebagaimana telah dirumuskan oleh Manajemen, serta memantau kemajuan kegiatan usaha tersebut secara berkala.
As at year-end 2010, the Company’s BOC comprised of five members, including the President Commissioner and two Independent Commissioners, pursuant to the regulations of the Indonesia Stock Exchange on the independency of the supervisory board.
Hingga akhir tahun 2010, Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan lima orang, termasuk seorang Komisaris Utama dan dua orang Komisaris Independen, sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia tentang kemandirian dewan pengawas perusahaan.
In discharging its duties, the BOC is assisted by the Audit Committee, while all members of the BOC have access to expert opinion that is relevant to the management of the Company from both within and outside of Emtek. In the case of the latter, the BOC can seek independent professional advice and consultation at the expense of the Company.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, sedangkan setiap anggota Dewan Komisaris memiliki akses terhadap opini ahli yang memiliki relevansi terhadap kepengurusan Perseroan baik di dalam maupun di luar Emtek. Dalam hal yang kedua, Dewan Komisaris dapat mencari advis maupun konsultasi profesional yang independen atas biaya Perseroan.
2010 Annual Report EMTEK
The BOC convenes regular meetings as part of its oversight duties, both among members of the BOC themselves, as well as with members of the Board of Directors and senior management personnel, when and as needed. In 2010, members of the BOC met six times.
Dewan Komisaris menggelar rapat secara berkala sebagai bagian dari kegiatan pengawasannya, baik di antara para anggota Dewan Komisaris sendiri maupun bersama-sama anggota Direksi serta personil manajemen senior, bilamana diperlukan. Pada tahun 2010, anggota Dewan Komisaris menggelar rapat sebanyak enam kali.
A brief profile of each member of the BOC is presented on page 180 of this annual report.
Riwayat singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman 180 laporan tahunan ini.
Board of Directors
Direksi
The Board of Directors (BOD) of the Company is responsible for the overall management and operations of Emtek. The BOD determines the direction and strategy of the Company in achieving its business objectives, and upon the approval of the BOC, sets forth to achieve those objectives.
Direksi Perseroan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional Emtek secara menyeluruh. Direksi menentukan arah dan strategi usaha Perseroan dalam upayanya mencapai sasaran usaha, dan dengan persetujuan Dewan Komisaris, menjalankan strategi tersebut untuk mencapai sasaran Perseroan.
As at year-end 2010, the Company’s BOD comprised of seven Directors, including the President Director and a Non-affiliated Director. The latter serves as an independent director that provide independent representation on the BOD.
Hingga akhir tahun 2010, Direksi Perseroan beranggotakan tujuh orang, termasuk seorang Direktur Utama serta seorang Direktur Non Afiliasi. Pihak yang disebut terakhir menjabat sebagai direktur independen yang lebih menguatkan lagi unsur kemandirian Direksi.
The President Director has the responsibility of coordinating the other members of the BOD, each of whom has specific areas of responsibilities that do not overlap. Collectively, the BOD has the responsibility of leading the management of the Company towards its objectives.
Direktur Utama bertanggung jawab mengkoordinasi anggota Direksi lainnya, dimana setiap Direktur memiliki lingkup tanggung jawab tertentu yang tidak saling bertumpah tindih. Secara Grup, Direksi memiliki tanggung jawab memimpin Manajemen Perseroan dalam upaya meraih sasaran usaha.
In discharging its duties, the BOD is assisted by senior management personnel, and if deemed necessary, can appoint a Management Committee to assist the BOD in specific areas of management. However, as of year-end 2010, the BOD has not appointed any such committee.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh personil manajemen senior, dan bilamana diperlukan, dapat menunjuk Komite Manajemen untuk membantu Direksi di bidang-bidang manajemen yang spesifik. Namun demikian, hingga akhir tahun 2010, Direksi belum membentuk komite yang dimaksud.
The BOD convenes regular Board meetings as part of managing the Company, both among members of the BOD themselves, as well as with members of the Board of Commissioners and senior management personnel, when and as needed. In 2010, members of the BOD met twelve times.
Direksi menggelar rapat Direksi secara berkala sebagai bagian dari kepengurusan Perseroan, baik di antara para anggota Direksi sendiri, maupun bersama-sama anggota Dewan Komisaris dan personil manajemen senior, bilamana diperlukan. Pada tahun 2010, anggota Direksi menggelar rapat sebanyak dua belas kali.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
37
CORPORATE GOVERNANCE | TATA KELOLA PERUSAHAAN
A brief profile of each member of the BOD is presented on page 182 of this annual report.
Riwayat singkat masing-masing anggota Direksi disajikan pada halaman 182 laporan tahunan ini.
Board Remuneration
Remunerasi Pengurus
For services rendered, all members of the BOC and BOD are entitled to a remuneration scheme that comprises of honorariums and tantiems for the Commissioners; and salaries, benefits and tantiems for the Directors of the Company. The collective amount of remunerations provided to all Board members for the year ending 31 December 2010 amounted to Rp96.1 billion.
Atas jasa yang diberikan, setiap anggota Dewan Komisaris maupun Direksi berhak menerima skema remunerasi yang terdiri atas honorarium dan tantiem untuk para Komisaris; serta gaji, tunjangan dan tantiem untuk para Direktur Perseroan. Jumlah remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara agregat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp96,1 miliar.
Audit Committee
Komite Audit
As at year-end 2010, the Company had established the Audit Committee, which is responsible for assisting the BOC in supervising the management of the Company; provides opinions on reports and other matters submitted by the BOD to the BOC; helps identify matters that require the attention of the BOD; and undertakes special assignments given to it by the BOC. In addition to these responsibilities, the Audit Committee undertakes the following duties:
Hingga akhir tahun 2010, Perseroan telah membentuk Komite Audit, yang bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pengelolaan Perseroan; memberikan opini atas laporan dan masukkan lainnya yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; membantu mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris; serta menjalankan tugas-tugas khusus atas permintaan Dewan Komisaris. Selain dari berbagai tanggung jawab tersebut di atas, Komite Audit juga menyandang beberapa tugas lainnya, yaitu sebagai berikut:
• Reviews all financial information and reporting by the Company before their publication to ensure their accuracy and reliability.
• Mengkaji informasi dan laporan keuangan Perseroan sebelum penyebarluasannya guna memastikan kebenaran serta keandalan informasi yang dipublikasikan. • Mengkaji kepatuhan Perseroan terhadap semua peraturan dan perundang-undangan Pasar Modal dan bidang-bidang lain yang terkait dengan Perseroan. • Mengkaji rencana serta pelaksanaan kegiatan audit baik oleh auditor internal maupun eksternal.
• Reviews the Company’s adherence to all prevailing laws and regulations in the Capital Market and other areas that are relevant to the Company. • Reviews the planning and implementation of the audit carried out by both internal and external auditors. • Reports on the Company’s risk management system and implementation, and provide recommendations for improvements where and when necessary. • Reviews and report on stakeholders’ complaints addressed to Emtek as a publicly listed company.
• Maintains confidentiality of all documents, data and information on the Company’s management.
38
• Melaporkan penerapan maupun sistem pegendalian risiko Perseroan, serta memberikan rekomendasi penyempurnaan bilamana dimungkinkan. • Mengkaji serta melaporkan keluhan yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan kepada Perseroan sebagai sebuah perusahaan terbuka (Tbk). • Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi kepengurusan Perseroan.
2010 Annual Report EMTEK
In 2010, members of the Audit Committee met six times.
Pada tahun 2010, anggota Komite Audit menggelar rapat sebanyak enam kali.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
The Corporate Secretary is responsible for managing the dissemination of official information regarding the Company to stakeholders; liaising with the Capital Market authorities; assisting the Directors in the preparation of corporate strategic plans; facilitating effective communications between the BOC and BOD; preparing Company Board meetings, including distribution of agenda materials prior to the meeting; organizing and coordinating GMS, public expose and Company road shows; administering the process and filing of documents which include minutes of Board meetings, shares registry, and MOUs with counterparts.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas tata kelola penyebarluasan informasi resmi mengenai Perseroan kepada para pemangku kepentingan; menjadi pejabat penghubung dengan otorita Pasar Modal; membantu Direksi menyiapkan rencana strategis Perseroan; memfasilitasi komunikasi yang efektif antara Dewan Komisaris dan Direksi; mempersiapkan rapat pengurus Perseroan, termasuk membagikan bahan-bahan agenda sebelum rapat; menyelenggarakan dan mengkoordinasikan RUPS, paparan publik dan kegiatan road show; mengadministrasikan proses serta penyimpanan dokumen termasuk risalah rapat pengurus, buku pencatatan saham, serta perjanjian dengan pihak-pihak (counterparts).
The Company’s Corporate Secretary is currently served by Titi Maria Rusli, who has been appointed to the post since 2007. A brief profile of the Corporate Secretary is presented on page 182 of this annual report.
Sekretaris Perusahaan Perseroan saat ini dijabat oleh Ibu Titi Maria Rusli, dengan penunjukkan resmi sejak 2007. Riwayat singkat Sekretaris Perusahaan disajikan pada halaman 182 laporan tahunan ini.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
39
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY | TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
The Corporate Social Responsibility (CSR) activities of Emtek centers upon three main areas: Education, Healthcare and Environment. These activities are carried out through the operating subsidiaries, SCM and SCTV. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Grup Emtek bertumpu pada tiga bidang utama yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup. Kegiatan-kegiatan ini disalurkan melalui anak perusahaan SCM dan SCTV.
40
2010 Annual Report EMTEK
All companies within the Emtek Group have a commitment to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of their employees and their families as well as the local community.
Seluruh perusahaan dalam Grup Emtek memiliki komitmen untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan dari para karyawan dan keluarganya, serta masyarakat di sekitarnya.
The Emtek Group, through its subsidiary companies, participates in a range of social activities. For example, SCTV Pundi Amal, is a charitable initiative established by SCTV to manage programmes for social improvement in education, health and the environment.
Grup Emtek, melalui anak-anak perusahaannya, mengambil peran-serta dalam beragam kegiatan sosial. Contohnya adalah Pundi Amal SCTV, sebuah prakarsa amal yang dibentuk SCTV untuk mengelola program-program perbaikan sosial yang mencakup pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Education
Pendidikan
SCTV Pundi Amal cooperates with the Indonesian Heritage Foundation in managing educational programmes through the establishment of primary schools covering 198 under-developed locations across Indonesia. All the schools incorporate the philosophy of Semai Benih Bangsa into the curriculum to encourage morality and character building among the young students.
Pundi Amal SCTV bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation dalam pengelolaan program pendidikan melalui pembangunan sekolah dasar yang meliputi 198 daerah terbelakang di seluruh Indonesia. Semua sekolah tersebut memasukkan filosofi Semai Benih Bangsa ke dalam kurikulumnya untuk meningkatkan moralitas dan pembinaan karakter di antara para siswa yang masih muda usia.
Health & Environment
Kesehatan dan Lingkungan
SCTV Pundi Amal was originally created to provide post-disaster recovery charitable services. The experience gained through these activities is now applied to charitable works in economically deprived areas across the country. SCTV Pundi Amal cooperates with Obor Berkat Indonesia (OBI) and Palang Merah Indonesia (PMI) in organizing mobile health units to provide medical aid distribution and minor health operations (such as for cataracts and hernias), and blood donations.
Pundi Amal SCTV pada awalnya dibentuk sebagai layanan sumbangsih sosial untuk meringankan penderitaan pasca-bencana. Pengalaman yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan tersebut kini diterapkan dalam kegiatan amal di daerah-daerah yang serba kekurangan di seluruh Indonesia. Pundi Amal SCTV bekerjasama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan layanan kesehatan keliling untuk memberikan bantuan medis serta jasa operasi minor (seperti katarak dan hernia), serta donor darah.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
41
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS | PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
PROFIT & LOSS
LABA RUGI
Robust Revenue Growth
Pertumbuhan Kuat Pendapatan
In 2010, the Emtek Group’s consolidated revenues totaled Rp3,353.5 billion, an increase of 18.6% compared to 2009.
Di tahun 2010, pendapatan konsolidasian Grup Emtek mencapai Rp3.353,5 miliar, meningkat 18,6% dibandingkan tahun 2009.
The Media and Solutions Divisions grew strongly in 2010 with annual growth rates of 20.2% and 16.9%, respectively.
Divisi Media dan Solusi kedua-duanya tumbuh kuat dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar masingmasing 20,2% dan 16,9%.
The Media Division’s performance was driven by the overall healthy economic growth of Indonesia in 2010 of 6.1% which led to an increase in Indonesian Free to Air (FTA) television net advertising revenues of 20.4% (Source: Media Partners Asia) in 2010.
Kinerja Divisi Media terdorong oleh pertumbuhan sehat perekonomian Indonesia secara keseluruhan di tahun 2010 sebesar 6,1% yang berakibat dengan peningkatan pendapatan iklan bersih televisi-televisi Free to Air (FTA) di Indonesia sebesar 20,4%. (Sumber: Media Partners Asia) tahun 2010.
Due to SCM’s management teams capability to maintain a strong audience share, consistently meet the needs of its advertisers and maintain a strong relationship with its key partners SCM’s 5 year Compounded Annual Growth Rate (CAGR) of revenues to the end of 2010 reached 13%.
Berkat kemampuan tim manajemen untuk mempertahankan pangsa permirsa yang kuat, secara konsisten memenuhi kebutuhan para pengiklan, dan menjaga hubungan yang kuat dengan mitra-mitra kuncinya, tingkat pertumbuhan tahunan berganda (CAGR) pendapatan SCM selama 5 tahun hingga tahun 2010 mencapai sebesar 13% .
The Emtek Media Division was further supported by the performance of O Channel, a Greater Jakarta focused FTA TV station, which achieved a 58.1% growth in revenues in 2010. O Channel’s strong performance is associated with its growing TV shopping activities as
Divisi Media Emtek didukung lebih jauh lagi oleh kinerja O Channel, sebuah stasiun FTA TV yang siarannya hanya tertuju untuk daerah Jakarta Raya atau Jabodetabek, yang mencapai pertumbuhan 58,1% dalam pendapatannya di tahun 2010. Kinerja baik
Revenues - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Pendapatan - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
% Change
Revenue Media
1,644.5
1,976.1
20.2%
Media
Solutions
1,171.9
1,369.4
16.9%
Solusi
12.2
8.0
- 34.6%
Konektivitas, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan Emtek Lainnya
2,828.6
3,353.5
18.6%
Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidaries Total Revenues
42
PENDAPATAN
JUMLAH PENDAPATAN
2010 Annual Report EMTEK
well as an increased demand for O Channel’s ability to deliver advertisements targeted for the Greater Jakarta audience.
O Channel terkait dengan aktivitas TV shopping dan juga permintaan yang meningkat untuk kemampuan O Channel untuk menghasilkan iklan-iklan yang ditargetkan kepada pemirsa dari Jakarta Raya.
Revenue for the Solutions Division totaled Rp1,369.4 billion in 2010, an increase of 16.9% from 2009 primarily due to the Solutions Division’s growth in:
• An increase in the Solutions Division’s service integration offerings to the telecom industry.
Pendapatan Divisi Solusi mencapai Rp1.369,4 miliar di tahun 2010, peningkatan sebesar 16,9% dibandingkan tahun 2009 yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan Divisi Solusi dalam: • Menyediakan layanan satelit untuk membantu para operator telkom menjaga konektivitas dengan jaringan mereka yang terletak di daerah-daerah terpencil; dan • Peningkatan dalam tawaran pengintegrasian layanan Divisi Solusi kepada industri telkom.
In 2010, the activities of the Connectivity Division were focused upon the development of a new digital Pay TV service planned to be launched in 2011.
Di tahun 2010, aktivitas Divisi Konektivitas terpusatkan kepada pengembangan layanan digital Pay TV yang rencananya akan diluncurkan di 2011.
Improved Gross Profitability and Margins
Peningkatan Profitabilitas dan Marjin Kotor
The Emtek Group delivered a 28.9% improvement in gross profitability in 2010 to Rp1,331.6 billion. Due to the management’s focus on maintaining stringent cost controls and a continued focus on the underlying profitability of the businesses, the Group’s gross profit margin for the year improved by 3.2% to 39.7%.
Grup Emtek mencatat peningkatan sebesar 28,9% dalam profitabilitas kotornya di tahun 2010 yang mencapai Rp1.331,6 miliar. Berkat fokus manajemen dalam mempertahankan pengendalian biaya yang ketat dan juga fokus terhadap dasar dari profitabilitas usaha, marjin laba kotor Grup untuk tahun tersebut meningkat sebesar 3,2% mencapai 39,7%.
• Providing satellite services to help telecom operators to maintain their connectivity with their networks in remote locations; and
Gross Profit - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Laba Kotor - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
Gross Profit as % of Revenues | Laba Bersih sebagai % dari Pendapatan 70%
Gross PROFIT
LABA KOTOR
Media
863.3
1,189.0
37.7%
Media
Solutions
169.3
143.0
-15.5%
Solusi
0.6
-0.4
-159.2%
Konektivitas, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan Emtek Lainnya
Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidaries Total Gross Profit
1,033.2
Laporan Tahunan EMTEK 2010
1,331.6
28.9%
60.2%
60%
% Change
JUMLAH LABA KOTOR
52.5%
50%
39.7%
36.5%
40% 30%
14.4%
20%
10.4%
10% 0% 2010
2009 Media
Solutions
Emtek Group
43
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS | PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
EBITDA - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | EBITDA - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
EBITDA as % of Revenues | Persentase EBITDA terhadap Pendapatan Emtek Group
% Change
50%
EBITDA Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidaries Total EBITDA
44
ebitda 541.0
861.1
59.2%
Media
78.2
75.2
-3.8%
Solusi
-38.5
-47.2
-22.5%
Konektivitas, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan Emtek Lainnya
580.7
889.1
53.1%
Jumlah Ebitda
43.6%
40%
32.9% 26.5%
30% 20.5% 20% 6.7%
10%
5.5%
0% 2010
2009 Media
Solutions
Emtek Group
The Media Division’s successful management of programming costs and partners combined with its 20.2% growth in revenues led to an increase in gross profit by 37.7%, reaching Rp1,189.0 billion in 2010 or 60.2% of revenues.
Keberhasilan Divisi Media mengelola biaya program dan mitra-mitranya digabungkan dengan pertumbuhan pendapatannya sebesar 20,2% menyebabkan peningkatan sebesar 37,7% dalam laba kotor sehingga mencapai Rp1.189,0 miliar di tahun 2010 atau 60,2% dari pendapatan.
The Solutions Division’s gross profit declined by 15.5% in 2010 to Rp143.0 billion due to its increased revenues in lower gross margin activities such as remote satellite connectivity services as well as in the highly competitive telecommunications service integration industry.
Laba kotor Divisi Solusi menurun sebesar 15,5% di tahun 2010 ke Rp143,0 miliar sebagai akibat dari adanya peningkatan pendapatan dalam aktivitasaktivitas yang marjin kotornya lebih rendah seperti layanan konektivitas satelit jarak jauh dan juga persaingan ketat dalam industri pengintegrasian layanan telekomunikasi.
The Connectivity Division, Emtek’s parent company and the remaining subsidiaries together made a minor contribution to gross loss Rp -0.4 billion in 2010.
Divisi Konektivitas, induk perusahaan Emtek serta anak perusahaan yang lain bersama-sama memberikan kontribusi kecil kepada rugi kotor sebesar Rp -0,4 miliar di tahun 2010.
Operating Expenses Decline
Biaya Operasional Menurun
Management’s constant focus upon cost controls resulted in the Emtek Group’s operating expenses in 2010 declining by 2.1% despite the Group’s 18.6% increase in revenues. This resulted in Emtek Group’s EBITDA increasing by 53.1% to Rp889.1 billion, or 26.5% of revenues.
Perhatian manajemen yang senantiasa terpusatkan pada pengendalian biaya telah menghasilkan penurunan dalam biaya operasional Grup Usaha Emtek sebesar 2,1% di tahun 2010 kendati pendapatan Grup meningkat sebesar 18,6%. Hal ini menghasilkan peningkatan EBITDA Grup Emtek sebesar 53,1% mencapai Rp889,1 miliar, atau 26,5% dari pendapatan.
The Media Division’s EBITDA increased by 59.2% to Rp861.1 billion or 43.6% of revenues, an EBITDA margin which was 10.7% higher than in 2009.
EBITDA Divisi Media naik sebesar 59,2% menjadi Rp861,1 miliar atau 43,6% dari pendapatan, sebuah marjin EBITDA yang lebih besar 10,7% dibandingkan tahun 2009.
2010 Annual Report EMTEK
Net Profit - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Laba Bersih - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
Net Profit as % of Revenues | Persentase Laba Bersih terhadap Pendapatan Emtek Group
Net Profit Media Solutions Connectivity, Emtek Parent and Other Subsidaries
LABA BERSIH 241.8
469.0
94.0%
38.9
43.1
-118.9
-82.9
23.7%
25%
% Change
20% 15.5%
Media
15%
14.7%
10.9%
Solusi
10%
9.5%
30.2%
Konektivitas, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan Emtek Lainnya
5%
5.7% 3.3%
Total Net Profit
161.8
429.2
165.3%
JUMLAH LABA BERSIH
Excl Goodwill AmortiZation
269.6
520.7
93.2%
DILUAR GOODWILL DAN AMORTISASI
0%
12.8%
3.1%
2009
2010
Media
Emtek Group
Emtek Group excl.
Solutions
Goodwill
The Solutions Division’s management team did a good job of reducing operating expenses to compensate for its lower 2010 gross margin as compared to 2009, which resulted in EBITDA declining by only 3.8% in 2010 to Rp75.2 billion.
Tim manajemen Divisi Solusi melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mengurangi biaya operasional untuk mengkompensasikan untuk marjin kotor yang lebih rendah di tahun 2010 dibandingkan tahun 2009, sehingga menyebabkan EBITDA hanya menurun 3,8% di tahun 2010 menjadi Rp75,2 miliar.
The Connectivity Division, Emtek’s parent company and the remaining subsidiaries together recorded an EBITDA loss of Rp47.2 billion in 2010, 22.5% higher than 2009. These losses arise mainly from the Connectivity Division’s increased expenditure associated with the development of its Pay TV service planned to be launched in 2011.
Divisi Konektivitas, induk perusahaan Emtek serta anak perusahaan yang lain secara bersama-sama mencatat rugi EBITDA sebesar Rp47,2 miliar di tahun 2010, 22,5% lebih tinggi dari tahun 2009. Kerugian ini terutama berasal dari peningkatan biaya Divisi Konektivitas yang terkait dengan layanan Pay TV yang rencananya akan diluncurkan di tahun 2011.
Significant Improvement In Net Profit
Peningkatan Siginifikan dalam Laba Bersih
Emtek Group’s consolidated net profit in 2010 was 165.3% higher than 2009 reaching Rp429.2 billion. The net profit margin improved by 7.1% over 2009 to 12.8% of Group consolidated revenue. The Emtek Group’s net profit excluding goodwill amortization was Rp520.7 billion, a 15.5% margin.
Laba bersih konsolidasian Grup Emtek di tahun 2010 lebih tinggi 165,3% dari tahun 2009 mencapai Rp429,2 miliar. Marjin laba bersih tersebut meningkat sebesar 7,1% dibandingkan tahun 2009 menjadi 12,8% dari pendapatan konsolidasian Grup. Laba bersih Grup Emtek tanpa amortisasi goodwill adalah sebesar Rp520,7 miliar, yang merupakan marjin sebesar 15,5%.
The Media Division’s net profit in 2010 grew by 94.0% to Rp469.0 billion with a net profit margin of 23.7%, 9.0% higher than 2009.
Laba bersih Divisi Media tumbuh 94,0% menjadi Rp469,0 miliar dengan marjin laba bersih 23,7%, lebih tinggi 9,0% dari tahun 2009.
The Solutions Division contributed Rp43.1 billion to Group net profit in 2010, an increase of 10.9% over 2009.
Divisi Solusi memberi kontribusi sebesar Rp43,1 miliar kepada laba bersih Grup di tahun 2010, peningkatan sebesar 10,9% dibandingkan tahun 2009.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
45
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS | PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
Balance Sheet - Assets - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Neraca (Aset) - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
% Change
794.1
1,458.9
83.7%
Kas dan setara kas
7.5
3.0
-59.5%
Investasi jangka pendek
623.2
654.5
5.0%
Piutang usaha Piutang lain-lain
Current Assets Cash and cash equivalents Short term investments Trade receivables Other receivables Inventories Prepaid expenses
ASET lancar
9.0
14.7
64.3%
298.9
265.8
-11.1%
Persediaan
22.8
22.9
0.5%
Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
Prepaid taxes
14.8
14.0
-5.6%
Advances
66.9
62.6
-6.4%
1,837.2
2,496.4
35.9%
504.7
556.8
10.3%
63.4
28.5
-55.0%
Properti investasi
2.3
1.1
-53.9%
Investasi perusahaan asosiasi
1,095.4
1,008.8
-7.9%
Goodwill, bersih
Deferred tax assets
20.1
28.6
42.7%
Aset pajak tangguhan
Claims for tax refund
19.4
8.7
-54.9%
Klaim atas pengembalian pajak
164.7
159.3
-3.3%
Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang
57.6
26.0
-54.8%
Total Non Current Assets
1,927.6
1,817.8
-5.7%
Jumlah ASET Tidak Lancar
TOTAL ASSETS
3,764.8
4,314.2
14.6%
Jumlah ASET
Total Current Assets Non Current Assets Fixed assets - net Investment Properties Investment in associated companies Goodwill, net
Prepaid long term rent Other assets
46
Uang muka Jumlah ASET lancar ASET Tidak Lancar Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
The net profit achieved by Emtek’s operating divisions were offset by the combined 2010 net loss of Rp -83.0 billion of the Connectivity Division, Emtek’s parent company and the remaining subsidiaries. The majority of this loss is attributable to the Emtek parent company’s amortization of goodwill associated with its investment in SCM of Rp51.4 billion, and Connectivity Division increased expenses associated with its new Pay TV service.
Laba bersih yang dicapai divisi-divisi operasional Emtek diimbangi oleh gabungan rugi bersih di tahun 2010 sebesar Rp -83,0 miliar yang berasal dari Divisi Konektivitas, induk perusahaan Emtek serta anak perusahaan yang lain. Sebagian besar kerugian ini diakibatkan oleh amortisasi goodwill induk perusahaan Emtek yang terkait dengan investasi SCM sebesar Rp51,4 miliar, dan kenaikan biaya Divisi Konektivitas yang terkait dengan layanan Pay TV barunya.
BALANCE SHEET
NERACA
The Emtek Group’s 2010 balance sheet reflected the Group’s improved profitability, excellent management of working capital requirements and strong cash flows. The Emtek Group’s 2010 current ratio was 4.4, strengthening 28.7% over 2009, and a debt to equity ratio of 0.2, a 23.1% reduction from 2009.
Neraca 2010 Grup Emtek mencerminkan profitabilitas yang lebih baik, pengelolaan modal kerja yang sangat baik dan arus kas yang kuat. Rasio lancar Grup Emtek di tahun 2010 adalah 4,4, menguat 28,7% dibandingkan tahun 2009, dan rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 0,2, menurun 23,1% dibandingkan tahun 2009.
2010 Annual Report EMTEK
The cash and cash equivalent balance grew 83.7% in 2010 to Rp1,458.9 billion.
Saldo kas dan setara kas meningkat sebesar 83,7% di tahun 2010 menjadi Rp1.458,9 miliar.
The Management’s focus upon reducing working capital needs resulted in the Company’s average receivables days (being the average number of days that a receivable was outstanding at year end) improved by 9.2 days to 71.2 days.
Fokus manajemen pada pengurangan kebutuhan modal kerja menghasilkan rata- rata hari piutang Perseroan (yang merupakan rata-rata jumlah hari sebuah piutang masih terhutang di akhir tahun) mengalami perbaikan sebanyak 9,2 hari menjadi 71,2 hari.
The consolidated inventory of the Company declined by 11.1% in 2010 to Rp265.8 billion at the end of 2010, which was an achievement considering the Group’s rapid revenue growth in 2010.
Konsolidasian persediaan Perseroan menurun 11,1% di tahun 2010 mencapai Rp265,8 miliar di akhir tahun, suatu prestasi mengingat pesatnya pertumbuhan pendapatan Grup di tahun 2010.
The 2010 other current assets (excluding cash) in the Group remained nearly the same as 2009, increasing by only 0.7% to Rp114.2 billion.
Aset lancar lainnya (tidak termasuk kas) tahun 2010 milik Grup hampir sama dengan tahun 2009 meningkat hanya 0,7% menjadi Rp114,2 miliar.
At year end 2010, Emtek’s consolidated current assets totaled Rp2,496.4 billion, an increase of 35.9% over the previous year (2009: Rp1,837.2 billion), nearly all of this increase is attributable to the increase in cash and cash equivalents.
Di akhir tahun 2010, aset lancar konsolidasian Emtek berjumlah Rp2.496,4 miliar, peningkatan sebesar 35,9% dibandingkan tahun sebelumnya (2009: Rp1.837,2 miliar), hampir semua peningkatan ini berasal dari peningkatan kas dan setara kas.
The Emtek Group’s tight control over capital expenditures resulted in the Group’s net fixed assets increasing by only 10.3% to Rp556.8 billion at the end of 2010.
Pengendalian ketat Grup Emtek terhadap pengeluaran barang modal mengakibatkan aset tak bergerak bersih milik Grup hanya meningkat sebesar 10,3% menjadi Rp556,8 miliar di akhir tahun 2010.
Other assets in the Group totaled Rp222.7 billion at the end of 2010, a decline of 14.9% over 2009. These other assets primarily consist of the Media Division’s prepaid rent relating to the acquisition of the Senayan City Office Tower (the head offices of SCTV, O Channel and the Connectivity Division) under long term lease, as well as assets related to VSAT projects in the Solutions Division.
Aset lainnya milik Grup sebesar Rp222,7 miliar di akhir tahun 2010, menurun sebesar 14,9% dibandingkan tahun 2009. Aset lainnya ini sebagian besar terdiri dari sewa dibayar di depan Divisi Media sehubungan dengan akuisisi Senayan City office Tower (kantor pusat SCTV, O Channel dan Divisi Konektivitas) melalui sewa jangka panjang, dan juga untuk aset-aset yang berhubungan dengan proyek-proyek VSAT di Divisi Solusi.
As of the end of 2010, Group total assets were Rp4,314.3 billion. This 14.6% increase in Group total assets is nearly all attributable to the Group’s increase in cash and cash equivalents.
Hingga akhir tahun 2010, jumlah aset Grup adalah sebesar Rp4.314,3 miliar. Peningkatan jumlah aset Grup sebesar 14,6% ini hampir seluruhnya berasal dari peningkatan dalam kas dan setara kas milik Grup.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
47
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS | PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
48
Liabilities Remained Low
Kewajiban Tetap Rendah
At year end 2010, consolidated total liabilities increased by 3.6% to Rp1,190.7 billion over the previous year (2009: Rp1,149.2 billion).
Di akhir tahun 2010, jumlah kewajiban konsolidasian meningkat sebesar 3,6% mencapai Rp1.190,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya (2009: Rp1.149,2 miliar).
Consolidated trade payables totaled Rp253.0 billion at year end, a 12.6% increase from 2009, and equivalent to 38 days, a 2 day decrease from 2009 (being the average number of days that a payable was outstanding at the year end).
Hutang usaha konsolidasian sebesar Rp253,0 miliar di akhir tahun, peningkatan sebesar 12,6% dibandingkan tahun 2009, dan setara dengan 38 hari, penurunan 2 hari dibandingkan tahun 2009 (yang merupakan ratarata jumlah hari sebuah hutang usaha masih terhutang di akhir tahun).
Other payables decreased by 18.4% in 2010 ending the year at Rp22.9 billion.
Hutang lainnya menurun sebesar 18,45% di akhir tahun 2010 sejumlah Rp22,9 miliar.
Tax payables increased by 34.2% to Rp80 billion associated with the Group’s increased earnings in 2010.
Hutang pajak meningkat sebesar 34,2% menjadi Rp80 miliar sehubungan dengan peningkatan pendapatan Grup di tahun 2010.
Accrued expenses increased 19.9% in 2010 to Rp187.7 billion due to various tax accruals, staff bonuses across the Group and interest payments on SCTV’s bond.
Biaya yang masih harus dibayar meningkat sebesar 19,9% di tahun 2010 menjadi Rp187,7 miliar sebagai akibat dari berbagai pajak yang terhutang, bonus staf di seluruh Grup dan pembayaran bunga untuk oblligasi SCTV.
Advances from customers totaled Rp13.8 billion at the end of 2010, an increase of 17.7%, primarily related to projects in the Solutions Division.
Uang muka dari pelanggan sebesar Rp13,8 miliar di akhir tahun 2010, peningkatan sebesar 17,7% yang terutama terkait dengan proyek-proyek Divisi Solusi.
The Emtek Group’s current portion of its loans and financing liabilities was only at Rp1.0 billion at the end of 2010.
Porsi kewajiban pinjaman dan pendanaan Grup Emtek saat ini tetap minimal di besaran Rp1,0 miliar di akhir tahun 2010.
Consolidated current liabilities totaled Rp565.2 billion at the end of 2010, an increase of 5.5% over the previous year.
Kewajiban lancar konsolidasian sebesar Rp565,2 miliar di akhir tahun 2010, merupakan peningkatan sebesar 5,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
The Group’s consolidated long term liabilities slightly increased by 1.9% to Rp625.6 billion at the end of 2010 of which the majority is attributable to the SCTV bond of Rp573.8 billion. The SCTV bond, which was issued in July 2007, matures in July 2012 and has a coupon of 10.95% per annum payable quarterly. The remaining consolidated long term liabilities totaled Rp51.8 billion, a 27.3% increase over 2009, and are primarily associated with provisions for employee benefits.
Kewajiban jangka panjang konsolidasian Grup sedikit meningkat sebesar 1,9% menjadi Rp625,6 miliar di akhir tahun 2010 yang mana sebagian besar dari oblligasi SCTV senilai Rp537,8 miliar. Obligasi SCTV, yang diterbitkan pada bulan Juli 2007, akan jatuh tempo pada bulan Juli 2012 dan memberikan kupon senilai 10,95% per tahun yang dibayar setiap triwulan. Sisa kewajiban jangka panjang konsolidasian sebesar Rp51,8 miliar, peningkatan sebesar 27,3% dibandingkan tahun 2009, dan terutama terkait dengan penyediaan manfaat karyawan.
2010 Annual Report EMTEK
Balance Sheet - Liabilities - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Neraca (Kewajiban) - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group 2009
2010
% Change
53.9
6.7
-87.6%
Trade payables
224.7
253.0
12.6%
Hutang usaha
Other payables
28.1
22.9
-18.4%
Hutang lain-lain
Current Liabilities Short term loans
Tax payables Accrued expenses Advances
Kewajiban Lancar
59.7
80.0
34.2%
Hutang pajak
156.5
187.7
19.9%
Biaya masih harus dibayar
11.7
13.8
17.7%
Uang muka
Current maturities of long term payable: - Long-term loans - Finance lease payable Total Current Liabilities
Pinjaman jangka pendek
Bagian kewajiban tidak lancar yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: 0.2
-
-100.0%
0.7
1.0
50.5%
535.5
565.1
5.5%
Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
Non Current Liabilities
Kewajiban TIDAK Lancar
Guarantees received
0.1
0.0
-100.0%
Jaminan diterima
Deferred tax liabilities
5.1
4.7
-8.7%
Kewajiban pajak tangguhan
35.1
45.5
29.6%
Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan
573.1
573.8
0.1%
Hutang obligasi
0.3
1.6
430.8%
Kewajiban tidak lancar: Hutang sewa pembiayaan
Estimated liability for employees’ benefits Bonds payable Long-term payables: Finance lease payable Total NON-Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
613.7
625.6
1.9%
Jumlah Kewajiban tIDAK-Lancar
1,149.2
1,190.7
3.6%
Jumlah Kewajiban
The Group’s consolidated total liabilities increased by 3.6% to Rp1,190.7 billion over the previous year (2009: Rp1,149.2 billion).
Jumlah kewajiban konsolidasian Grup meningkat sebesar 3,6% menjadi Rp1.190,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya (2009: Rp1.149,2 miliar).
Minority Interests
Hak Minoritas
Emtek’s consolidated minority interests totaled Rp230.9 billion at the end of 2010, of which 91.3% is associated with the Group’s 85.8% investment in SCM and the remainder is related to the Group’s investment in companies in its Solutions Division.
Hak minoritas konsolidasian Emtek sebesar Rp230,9 miliar di akhir tahun 2010, yang mana 91,3% terkait dengan 85,8% investasi Grup di SCM dan sisanya terkait dengan investasi Grup di perusahaanperusahaan di bawah Divisi Solusinya.
Increase in Equity
Peningkatan Ekuitas
Emtek’s total equity increased by 20.2% to Rp2,892.6 billion at year end 2010, mainly due to the Group’s consolidated net profit of 429.2 billion.
Jumlah ekuitas Emtek meningkat sebesar 20,2% menjadi Rp2.892,6 miliar di akhir tahun 2010, yang terutama disebabkan oleh laba bersih konsolidasian Grup sebesar Rp429,2 miliar.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
49
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS | PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
Following the Company initial public offering on the Indonesia Stock Exchange in January 2010 as well as the conversion of warrants, the value of the Group’s consolidated capital stock and additional paid in capital increased by a combined 273% to Rp2,342.9 billion in 2010.
Berkat penawaran umum perdana Perusahaan di Bursa Efek Indonesia di bulan Januari 2010 dan juga konversi waran-waran, nilai modal saham dan agio saham meningkat secara gabungan sebesar 273% menjadi Rp2.342,9 miliar di tahun 2010.
Consolidated retained earnings at year end 2010 increased to Rp550.4 billion due to the Group’s 2010 consolidated net profit of Rp429.2 billion.
Saldo laba konsolidasian di akhir tahun 2010 meningkat menjadi Rp550,4 miliar berkat laba bersih konsolidasian Grup di tahun 2010 sebesar Rp429,2 miliar.
The total dividends paid to Emtek’s shareholders in 2010 was Rp115.9 billion.
Jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham Emtek di tahun 2010 adalah sebesar Rp115,9 miliar.
CASH FLOW
ARUS KAS
Improvement in cash flows
Peningkatan Arus Kas
Management’s continued focused upon minimizing working capital needs and operational efficiency was reflected in the Emtek Group’s 76.6% increase in 2010 net cash provided by operating activities to Rp855.9 billion, 25.5% of revenues.
Kelanjutan fokus manajemen untuk mengurangi kebutuhan modal kerja dan efisiensi operasi tercermin dalam peningkatan sebesar 76,6% dari kas bersih Grup Emtek yang berasal dari kegiatan operasional menjadi Rp855,9 miliar, atau 25,5% dari pendapatan.
The Emtek Group’s strict discipline in making new investments resulted in 2010 cash flows from investing activities declining 40.7% to Rp73.2 billion.
Disiplin ketat Grup Emtek dalam melakukan investasi baru menghasilkan penurunan pada arus kas dari kegiatan investasi sebesar 40,7% menjadi Rp73,2 miliar.
Balance Sheet (Minority Interest and Equity) - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Neraca (Aset) - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group
Minority interests
2009
2010
% Change
209.1
230.9
10.4%
Hak minoritas
628.4
1,025.5
63.2%
Modal saham
EQUITY Share Capital Additional paid-in capital
-
1,317.4
100.0%
Tambahan modal disetor
Difference in the value of restructuring transactions of entities under common control
31.3
31.3
0.0%
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Difference arising from equity transactions of subsidiaries
88.5
83.6
-5.6%
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
0.4
0.3
-16.2%
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
1,536.7
-
-100.0%
Uang muka pemesanan saham
Akumulasi laba (defisit)
Differences in foreign currency translation of financial statements Advances for future stock subscriptions Dividends Accumulated profit (deficit) TOTAL EQUITY
50
EKUITAS
-
-115.9
121.2
550.4
354.0%
Dividen
2,406.5
2,892.6
20.2%
Jumlah Ekuitas
2010 Annual Report EMTEK
The Emtek Group’s operational performance combined with reduced investment in 2010 resulted in free cash flow increasing by 116.7% in 2010 to Rp782.7 billion, 23.3% of revenues.
Gabungan antara kinerja operasional dari Grup Emtek dengan menurunnya investasi di tahun 2010 menyebabkan arus kas bebas meningkat sebesar Rp116,7% di tahun 2010 menjadi Rp782,7 miliar, atau 23,3% dari pendapatan.
Net cash used in financing activities reduced by 56.3% in 2010 to Rp115.7billion. The primary service of new funding for the Company was the IPO process of Rp180.2 billion.
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan pendanaan berkurang sebesar 56,3% menjadi Rp115,7 miliar. Pendukung utama kegiatan pendanaan baru bagi Perseroan adalah proses IPO yang meraup dana sebesar Rp180,2 miliar.
The Emtek Group’s free cash flow after financing activities increased by 590.2% in 2010 to Rp667 billion resulting in cash and cash equivalents at the end of 2010 increasing to Rp1,457.1 billion, an 84.4% increase from the beginning of the year.
Arus kas bebas setelah kegiatan pendanaan miliki Grup Emtek meningkat sebesar 590,2% di tahun 2010 menjadi Rp667 miliar, sehingga menyebabkan kas dan setara kas meningkat menjadi Rp1.457,1 miliar, naik sebesar 84,4% dibandingkan jumlah di awal tahun.
This substantial improvement in the Group’s cash position is testament to the Group’s unique strategic positioning to benefit from the positive Indonesian macro economic performance in 2010 as well as the management’s early and consistent focus on the Group’s costs, working capital and approach disciplined investment.
Peningkatan substansial dalam posisi kas Grup adalah bukti dari penempatan strategis Grup yang unik untuk mengambil manfaat kinerja positif ekonomi makro Indonesia di tahun 2010 dan juga fokus awal dan konsisten manajemen terhadap biaya, modal kerja dan pendekatan investasi disiplin Grup.
Cash Flow - 2010 vs. 2009 (Rp billion) | Arus Kas - 2010 vs. 2009 (Rp miliar) Emtek Group
Cash Flow as % of Revenues | Persentase Arus Kas terhadap Pendapatan Emtek Group
2009
2010
% Change
Net Cash Provided by Operating Activities
484.7
855.9
76.6%
Net cash used in investing activities
-123.5
Free cash flow
-73.2
-40.7%
30%
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
15%
17.1% 12.8%
782.7
116.7%
Arus kas bebas
10%
-264.6
-115.7
-56.3%
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
5%
FCF after financing activities
96.6
667.0
590.2%
FCF setelah aktivitas pendanaan
Cash and cash equivalents at beginning of the year
693.5
790.1
13.9%
Kas dan setara kas awal tahun
Cash and Cash Equivalent at the End of the Year
Laporan Tahunan EMTEK 2010
790.1
1,457.1
84.4%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
23.3%
20%
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
361.2
Net cash used In financing activities
25.5%
25%
0% 2009 Net Cash Provided
2010 Free Cash Flow
by Operating Activities
51
This page is intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
52
2010 Annual Report EMTEK
RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT | TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN This Annual Report has been approved by Members of the Board of Commissioners and Directors of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Laporan Tahunan ini ditandatangani oleh seluruh Anggota Komisaris dan Direksi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Board of Commissioners | Dewan Komisaris
EDDY KUSNADI SARIAATMADJA President Commissioner Komisaris Utama
PIET YAURY Commissioner Komisaris
ERRY FIRMANSYAH Independent Commissioner Komisaris Independen
DIDI DERMAWAN Independent Commissioner Komisaris Independen
STAN MARINGKA Commissioner Komisaris
Board of Directors | Direksi
SUSANTO SUWARTO President Director Direktur Utama
FOFO SARIAATMADJA Director Media Direktur Media
YUSLINDA NASUTION Director Solutions Direktur Solusi
JAY GEOFFREY WACHER Director Finance Direktur Keuangan
DAVID LIM GOLDSTEIN Director Operations Direktur Operasi
TITI MARIA RUSLI Director Legal Direktur Legal
WAHYU WIJAYADI Director Non Affiliated Direktur Non Afiliasi
Laporan Tahunan EMTEK 2010
53
This page is intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
54
2010 Annual Report EMTEK
Financial Report LAPORAN KEUANGAN Financial Report
Laporan Tahunan EMTEK 2010
Laporan Keuangan
55
55
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi…………………………………
1-3
……………………….. Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi…………………..
4
………………… Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi..............
5
Consolidated Statements of Changes in ………………………………. Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi..............................
6-7
…………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……
8 - 111
….. Notes to the Consolidated Financial Statements
Lampiran/ Attachments Indeks untuk Informasi Tambahan ………………..
1-3
……………………Supplementary Information Index
******************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp3.618.863 pada tahun 2010 dan Rp3.576.219 pada tahun 2009 Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp1.850.790 pada tahun 2010 dan Rp2.251.514 pada tahun 2009 Persediaan Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp506.382.653 pada tahun 2010 dan Rp447.920.822 pada tahun 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp8.216.990 pada tahun 2010 dan Rp7.008.704 pada tahun 2009 Investasi perusahaan asosiasi Goodwill - bersih Aset pajak tangguhan Klaim atas pengembalian pajak Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang Aset lain-lain
1.458.875.700 3.042.937
2c,2o,2v,3, 39,41 2c,2v,4,15, 39,41
794.143.787
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
7.521.667
Short-term investments
2e,2o,2v 5,6,9,15,19, 39,41
623.190.451
14.743.054 2e, 2v,39,41 265.820.097 2g,5,6,9,15,19 22.888.808 2h,2k,7,13 14.002.138 18a 62.585.403 8
8.970.659 298.914.035 22.783.076 14.840.567 66.878.578
Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment of Rp3,618,863 in 2010 and Rp3,576,219 in 2009 Other receivables Third parties net of allowance for impairment of Rp1,850,790 in 2010 and Rp2,251,514 in 2009 Inventories Prepaid expenses Prepaid taxes Advances
1.837.242.820
Total Current Assets
654.466.893
2.496.425.030
NON-CURRENT ASSETS
556.826.967
28.530.942 1.044.992 1.008.752.884 28.639.259 8.734.275 159.308.385 26.021.933
2i,2k,5,6,9 10,15,19,20
2j,2k,9,10,20 2d,11 2b,12 2p,22 18b 2k,7,13 2i,2m,14
63.426.316 2.265.549 1.095.366.602 20.076.072 19.381.248
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp506,382,653 in 2010 and Rp447,920,822 in 2009 Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp8,216,990 in 2010 and Rp7,008,704 in 2009 Investment in associated companies Goodwill - net Deferred tax assets Claims for tax refund
164.754.825 57.621.106
Prepaid long-term rent Other assets
504.750.988
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.817.859.637
1.927.642.706
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
4.314.284.667
3.764.885.526
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka Bagian kewajiban tidak lancar yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Jaminan diterima Kewajiban tidak lancar - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang sewa pembiayaan Hutang obligasi Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS PADA ANAK PERUSAHAAN
LIABILITIES AND EQUITY 53.914.913
CURRENT LIABILITIES Short-term loans
224.662.444 36.955 28.116.058 59.647.987 156.500.683 11.730.904
Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Taxes payable Accrued expenses Advances
184.990 676.178
Current maturities of long term payables Long-term loans Finance lease payable
565.156.336
535.471.112
Total Current Liabilities
-
123.516
NON-CURRENT LIABILITIES Guarantee received
297.295 573.108.274
4.679.073
2k,9,20 2u,2v,5,6, 9,19,41 2p,22
Long-term payables - net of current maturities Finance lease payable Bonds payable
45.521.144
2q,21
35.120.669
Deferred tax liabilities Estimated liability for employees’ benefits
625.579.841
613.776.076
Total Non-Current Liabilities
1.190.736.177
1.149.247.188
TOTAL LIABILITIES
209.116.945
MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES
6.682.755 252.680.703 335.797 22.932.004 80.027.797 187.672.775 13.806.873
1.017.632
1.577.981 573.801.643
230.950.000
2o,2v,4,5,6, 9,15,41 2v,16,39,41 2f, 37 2o,2v,39,41 2p,18b 2v,17,41 2n
10,20 2k,9,20
2b,23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5.126.322
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham pada tahun 2010 dan tahun 2009 Modal dasar - 12.567.018.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.127.302.220 saham di tahun 2010 dan 3.141.754.500 saham di tahun 2009 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Uang muka pemesanan saham Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya
LIABILITIES AND EQUITY (continued)
305.048
2b
364.054
-
28
1.536.678.188
2.000.000 432.561.848
29
121.251.342
EQUITY Share capital - Rp200 (full amount) par value per share in 2010 and in 2009 Authorized - 12,567,018,000 shares in 2010 and 2009 Issued and fully paid 5,127,302,220 shares in 2010 and 3,141,754.500 shares in 2009 Additional paid-in capital Difference in the value of restructuring transactions of entities under common control Difference arising from equity transactions of Subsidiaries Difference in foreign currency translation of financial statements Advances for future stock subscriptions Retained earnings - Appropriated - Unappropriated
1.025.460.444 1.317.355.320
24 25
628.350.900 -
31.340.248
2b,26
31.340.248
83.575.582
2b,27
88.536.661
Jumlah Ekuitas
2.892.598.490
2.406.521.393
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.314.284.667
3.764.885.526
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2010 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi LABA USAHA
2009
3.353.538.263
2n,30
2.828.636.049
(2.021.909.925)
2n,31
(1.795.403.601)
1.331.628.338 (24.901.522) (507.286.446)
1.033.232.448 2n,32 2n,33
799.440.370
(30.045.117) (510.823.101)
REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
492.364.230
INCOME FROM OPERATIONS
47.654.264
OTHER INCOME (CHARGES) Interest income
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Laba (rugi) penjualan aset tetap - bersih Beban amortisasi dan penghapusan goodwill Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih Jumlah beban lain-lain - bersih
(95.251.659)
(154.004.063)
Laba sebelum pajak penghasilan dan hak minoritas
704.188.711
338.360.167
Income before income tax and minority interests
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(208.788.953) 8.272.577
(147.073.479) 10.658.610
Income tax benefit (expense) Current Deferred
59.290.669
2n
(2.948.543)
2i,9
(91.557.422) (65.965.792) (12.577.892) 18.507.321
2b,12 2o
2p,22
2.294.376 Gain (loss) on sale of fixed asset - net Amortization and write-off of (107.886.154) goodwill (70.789.098) Interest expense (32.471.126) Loss on foreign exchange - net 7.193.675 Others - net
(200.516.376)
(136.414.869)
Laba bersih sebelum hak minoritas
503.672.335
201.945.298
Hak minoritas
(74.484.799)
LABA BERSIH
429.187.536
LABA BERSIH PER SAHAM (LPS) LPS Dasar (angka penuh) LPS Dilusian (angka penuh)
2b
(40.185.253) 161.760.045
2s,35
Other charges - net
Net income before minority interests Minority interests NET INCOME EARNINGS PER SHARE (EPS)
83,83
51,49
Basic EPS (full amount)
-
33,21
Diluted EPS (full amount)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
1.025.460.444
-
2b 29 29
1.317.355.320
-
-
133.309.800 1.190.841.644 (6.796.124)
-
-
-
-
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paidin Capital
31.340.248
-
-
-
31.340.248
-
-
31.340.248
83.575.582
-
(4.961.079)
-
88.536.661
-
(4.324.936)
92.861.597
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference Arising from Equity Transactions of Subsidiaries
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
-
51.273.000 345.836.544 -
2b,27
628.350.900
24,25 24,25,28 2l,25
-
2b
Penawaran Umum Perdana Saham Konversi waran Biaya emisi saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pembentukan cadangan umum Dividen kas Laba bersih tahun 2010
-
2b,27
628.350.900
Saldo 31 Desember 2009
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih tahun 2009
Saldo 1 Januari 2009
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in the value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5
-
2.000.000
2.000.000 -
-
-
-
-
-
-
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Retained Earnings
432.561.848
(2.000.000) (115.877.030) 429.187.536
-
-
121.251.342
161.760.045
-
(40.508.703)
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya/ (Akumulasi Defisit)/ Unappropriated Retained Earnings/ (Accumulated Deficit)
2.892.598.490
(59.006) (115.877.030) 429.187.536
(4.961.079)
184.582.800 (6.796.124)
2.406.521.393
(451.945) 161.760.045
(4.324.936)
2.249.538.229
Jumlah Ekuitas bersih/ Total Equity - net
Balance as of December 30, 2010
Initial Public Offering Shares Warrant conversion Shares issuance costs Difference arising from equity transactions of Subsidiaries Difference in foreign currency translation of financial statements Appropriation for general reserve Cash dividend Net income for 2010
Balance as of December 31, 2009
Difference arising from equity transactions of Subsidiaries Difference in foreign currency translation of financial statements Net income for 2009
Balance as of January 1, 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
305.048
-
-
(59.006) -
(1.536.678.188) -
1.536.678.188
-
-
1.536.678.188
Uang Muka Pemesanan Saham/ Advances for Future Stocks Subscriptions
-
364.054
(451.945) -
-
815.999
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation of Financial Statements
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2010 dan 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pencairan investasi jangka pendek Penerimaan dari pemegang saham minoritas Penerimaan dari penjualan investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada Anak Perusahaan Perolehan aset tetap Uang muka perolehan aset tetap Pembayaran sewa jangka panjang Penarikan (penempatan) pada benefit plan aset - bersih Perolehan properti investasi Aset lain-lain Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2009
3.320.874.934
2.993.642.300
(2.235.554.757)
(2.186.014.780)
1.085.320.177
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and employees
807.627.520
Cash provided by operations
(100.584.912) 55.130.102
(178.666.551) 47.654.262
Payments for other operating activities Interest received
(183.967.245)
(191.892.559)
Payment of income tax - net
855.898.122
484.722.672
5.057.501 4.478.730
9
4.350.000 1.195.728 (433.887) (81.772.738) (6.083.256) (73.207.922)
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 5.578.831 Proceeds from sale of fixed assets 5.732.692 Withdrawal of short-term investments Proceeds from minority shareholders Proceeds from sale of investment in associated company Investment in a Subsidiary (84.545.918) Acquisition of fixed assets (11.763.978) Advance for acquisition of fixed assets (7.521.655) Payment of long-term rent Withdrawal (placement) in benefit 12.612.212 plan assets - net (33.704.588) Acquisition of investment properties (9.888.602) Other assets (123.501.006)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas penerbitan saham baru - bersih Penerimaan dari pelaksanaan opsi saham atas OPSK Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pengambilalihan piutang Pembayaran pinjaman Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan dan pemegang saham minoritas oleh Anak Perusahaan Penerimaan pinjaman
(183.484.688) -
- Proceed of issuance of new shares - net Proceeds from exercise of share 2.539.970 options under ESOP Payments of finance (36.955) lease payable Takeover of receivables (182.104.405) Payments of loans Payments of interest and financial (73.815.620) charges Payment of cash dividends to the Company shareholders and minority shareholders by (35.282.595) Subsidiaries 24.116.428 Proceeds from loans
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(115.714.639)
(264.583.177)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 180.200.173 2.644.413 (1.443.275) (2.000.000) (45.173.503) (66.457.759)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Net Cash Used In Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2010
2009
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
666.975.561
96.638.489
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
790.147.866
693.509.377
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.457.123.427
790.147.866
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
794.143.787 (3.995.921)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR CONSISTS OF: Cash and cash equivalents Overdraft
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas dan setara kas Cerukan
1.458.875.700 (1.752.273)
3 15
1.457.123.427
790.147.866
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi properti investasi ke aset tetap Reklasifikasi uang muka ke aset tetap Perolehan aset tetap melalui aset pembiayaan Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS 33.146.102
-
34.142.463
-
3.065.415
126.100
-
41.952.225
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Reclassification of investment properties to fixed assets Reclassification of advance payment to fixed assets Acquisition of fixed assets through finance lease Reclassification of construction in progress to fixed assets
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Elang Mahkota Teknologi (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Soetomo Ramelan, S.H. No. 7 tanggal 3 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1773.HT.01.01.TH.84 tanggal 15 Maret 1984 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 13 Tambahan No. 675 tertanggal 14 Februari 1997.
PT Elang Mahkota Teknologi (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 7 dated August 3, 1983 of Soetomo Ramelan, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1773.HT.01.01.TH.84 dated March 15, 1984 and was published in Supplement No. 675 of the State Gazette No. 13 dated February 14, 1997.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir pada tahun 2009 adalah melalui Akta Notaris No.19 tanggal 17 September 2009 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang antara lain telah menyetujui perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbuka, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham, penerbitan saham untuk Penawaran Umum Perdana Saham, penerbitan saham baru yang berasal dari penerbitan waran Perusahaan, dan perubahan-perubahan lain agar sesuai dengan anggaran dasar perusahaan terbuka, termasuk perubahan nama Perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Perubahan di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU2009 tanggal 46947.AH.01.02.Tahun 30 September 2009 (Catatan 24). Perubahan lainnya atas Anggaran Dasar adalah melalui Akta Notaris No. 24 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, mengenai perubahan dalam maksud dan tujuan dari kegiatan usaha Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-62311.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 22 Desember 2009.
The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendments were made in 2009 through Notarial Deed No.19 dated September 17, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, pertaining to, among others, change of the Company’s status to become a public company; increase in authorized share capital; change in par value per share; issuance of shares for the Initial Public Offering, issuance of new shares originated from the warrant issued by the Company; and other amendments to comply with the articles of association of a public company, including the change of the Company’s name from PT Elang Mahkota Teknologi to become PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. The above amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-46947.AH.01.02.Year 2009 dated September 30, 2009 (Note 24). The other amendment of the Articles of Association is through Notarial Deed No. 24 dated December 15, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the changes on the purpose of the Company’s activities, which were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-62311.AH.01.02. Year 2009 dated December 22, 2009.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company is domiciled in Jakarta. In accordance with its Articles of Association, the Company is engaged in services (specifically in providing technology, media, and telecommunication services), trading, construction, and industry. The Company started its commercial operation in 1984. Currently, the Company has investment in several subsidiaries that are engaged in media, solution and other business segments.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kegiatan utama Perusahaan seperti tertera di dalam Anggaran Dasar adalah di bidang jasa, (terutama dalam bidang penyediaan jasa teknologi, media dan telekomunikasi), perdagangan, pembangunan dan industri. Perusahaan memulai aktivitas secara komersial di tahun 1984. Saat ini aktivitas Perusahaan berupa penyertaan saham pada beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam segmen media, segmen solusi dan lain-lain. b.
Penawaran Perusahaan
Umum
Perdana
Establishment of the Company (continued)
Saham
b.
Initial Public Offering of the Company’s shares In relation to the initial public offering of the Company’s shares, the Company obtained the Effective Statement Letter No. S-11110/BL/2009 dated December 30, 2009 from the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) to conduct an initial public offering of 512,730,000 shares to the public with par value of Rp200 (full amount) per share at an offering price of Rp720 (full amount) per share. The initial public offering shall come from the following:
Dalam rangka penawaran umum perdana saham Perusahaan, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-11110/BL/2009 tertanggal 30 Desember 2009 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 512.730.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham pada harga penawaran sebesar Rp720 (angka penuh) per saham. Jumlah penawaran umum perdana tersebut berasal dari sebagai berikut:
256.365.000 saham berasal dari saham baru yang diterbitkan Perusahaan
256,365,000 shares from new shares to be issued by the Company
256.365.000 berasal dari saham yang dimiliki para pemegang saham Pendiri yaitu Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Ir. Susanto Suwarto, Piet Yaury, Rd. Fofo Sariaatmadja, Budi Harianto dan Darwin W. Sariaatmadja
256,365,000 shares from the shares owned by the founders such as Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Ir. Susanto Suwarto, Piet Yaury, Rd. Fofo Sariaatmadja, Budi Harianto and Darwin W. Sariaatmadja
Effective on January 12, 2010, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Notes 24 and 28).
Efektif tanggal 12 Januari 2010, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 24 dan 28).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
GENERAL (continued) c.
The composition of the Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Media Direktur Operasi Solusi Direktur Legal Direktur Operasi Konektivitas Direktur Keuangan Direktur Tidak Terafiliasi
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja Piet Yaury Stan Maringka Erry Firmansyah Didi Dermawan
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Media Operation Director Solutions Operation Director Legal Director Connectivity Operation Director Financial Director Unaffiliated Director
Ir. Susanto Suwarto Rd. Fofo Sariaatmadja Yuslinda Nasution Titi Maria Rusli David Lim Goldstein Jay Geoffrey Wacher Ir. Wahyu Wijayadi
The composition of the audit committee as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Ketua Anggota Anggota
Erry Firmansyah Max Sumakno Budiarto Patricia Marina Sugondo
Chairman Member Member
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The establishment of the Company’s audit committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp96,14 miliar dan Rp85,43 miliar masing-masing untuk 2010 dan 2009.
Total salaries and other compensation benefits incurred for board of commissioners and directors of the Company and Subsidiaries amounted to Rp96.14 billion and Rp85.43 billion in 2010 and 2009, respectively.
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebanyak 1.717 orang dan 1.750 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
The total number of employees’ of the Company and Subsidiaries are 1,717 and 1,750 employees as of December 31, 2010 and 2009, respectively (unaudited).
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup
GENERAL (continued) d.
Group Structure
Rincian Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of the Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
1. Kepemilikan langsung
1. Direct Ownership
Nama Perusahaan/ Company’s Name
PT Tangara Mitrakom (TM) PT Bitnet Komunikasindo (Bitnet) PT Elang Graha Propertindo (EGP) PT Abhimata Persada (AP)
PT Abhimata Mediatama (AM)* PT Abhimata Citra Abadi (ACA)
PT Astika Gerbang Timur (AGT)
PT Ekaprasarana Primatel (EP)
PT Mediatama Anugrah Citra (MAC) PT Asia Towers Internasional (ATI)***
Aktivitas Utama/ Main Activities
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2010
2009
%
%
Jasa telekomunikasi/ Telecommunication service Jasa teknologi informasi/ Information technology service Perdagangan/Trading
Jakarta
1999
92,00
92,00
Jakarta
1996
99,99
99,99
Jakarta
2003
85,62
85,62
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Jasa teknologi informasi/ Information technology service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Pembangunan, perdagangan dan jasa/ Construction, trading and service
Jakarta
1990
99,99
99,99
Jakarta
2002
99,99
99,99
Jakarta
1991
99,98
99,98
Jakarta
2004
99,90
99,90
Jakarta
1995
79,95
79,95
Jakarta
**
99,99
99,99
Jakarta
2008
-
99,99
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
1. Direct Ownership (continued)
1. Kepemilikan langsung (lanjutan)
Nama Perusahaan/ Company’s Name
PT Omni Intivision (Omni) PT Surya Citra Media Tbk (SCM) PT Sakalaguna Semesta (SS)
Asia Towers Pte. Ltd (ATPL) PT Screenplay Produksi (SP)
Group Structure (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service Telekomunikasi/ Telecommunication Rumah Produksi/ Production House
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2010
2009
%
%
Jakarta
2004
99,99
99,99
Jakarta
2002
85,78
86,30
Jakarta
2003
50,96
50,96
Singapura
**
100,00
100,00
Jakarta
2010
51,00
-
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination Nama Perusahaan/Company’s name
2010
PT Surya Citra Media Tbk PT Abhimata Citra Abadi PT Tangara Mitrakom PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Sakalaguna Semesta PT Mediatama Anugrah Citra PT Elang Graha Propertindo PT Screenplay Produksi PT Ekaprasarana Primatel PT Astika Gerbang Timur PT Abhimata Mediatama PT Bitnet Komunikasindo Asia Towers Pte. Ltd. PT Asia Towers Internasional***
2.515.567.387 228.244.291 91.512.570 70.397.278 46.016.114 43.514.105 41.003.539 37.274.309 17.491.234 12.001.307 4.803.212 4.743.758 3.885.093 51.440 -
12
2009 2.359.766.559 219.605.637 105.999.631 58.143.847 38.898.196 47.716.015 28.720.970 34.422.768 37.751.593 7.161.621 4.715.644 4.729.502 2.053.157 3.603.004
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
2. Indirect Ownership
2. Kepemilikan tidak langsung
Nama Perusahaan/ Company’s Name
Group Structure (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Melalui/Through SCM PT Surya Citra Televisi (SCTV) PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Multikreasi PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Sentosa PT Surya Citra Wisesa PT Bangka Tele Vision PT Surya Citra Pesona
Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television Penyiaran televisi/ Broadcasting television
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2010
2009
%
%
Jakarta
1990
99,99
99,99
Surabaya
**
99,99
99,99
Jayapura
**
99,99
99,99
Denpasar
**
99,99
99,99
Medan
**
99,99
99,99
Palembang
**
99,99
99,99
Makassar
**
100,00
99,99
Bengkulu
**
99,99
99,99
Manado
**
99,99
99,99
Palangkaraya
**
99,99
99,99
Bandung
**
99,99
99,99
Banjarmasin
**
99,99
99,99
Yogyakarta
**
99,99
99,99
Batam
**
99,99
99,99
Aceh
**
99,99
99,99
Semarang
**
99,99
99,99
Bangka
**
85,00
-
Gorontalo
**
100,00
-
Jakarta
**
99,98
99,98
Bekasi
***
-
99,96
Bekasi
***
-
97,00
Melalui/Through MAC PT Mediatama Citra Abadi (MCA) PT Dedikasi Visi Bersama (DVB) PT Digimedia Mekar Bersama (DMB)
Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)
Nama Perusahaan/ Company’s Name
Group Structure (continued)
Aktivitas Utama/ Main Activities
PT Mediacitra Karya Bersama (MKB) PT Mediatama Citra Bersama (MCB) PT Cerah Media Berdikari (CMB)
Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator PT Citra Sempurna Bersama (CSB) Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator PT Citra Mekar Media (CMM) Siaran televisi berlangganan/ Pay TV operator PT Mediamax Karya Sempurna Siaran televisi berlangganan/ (MKS) Pay TV operator
Domisili/ Domicile
Tahun Operasi/ Starting Year of Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2010
2009
%
%
Bandung
***
-
99,96
Bandung
***
-
97,00
Tangerang
***
-
99,96
Tangerang
***
-
97,00
Medan
***
-
99,96
Medan
***
-
97,00
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service
Jakarta
2000
99,99
99,99
Perdagangan dan jasa telekomunikasi/ Trading and telecommunication service
Jakarta
2009
99,96
99,96
Melalui/Through AP PT Indopay Merchant Services (IMS) Melalui/Through ACA PT Rintis Lingkar Nusantara (RLN)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination Nama Perusahaan/Company’s name
2010
PT Surya Citra Televisi PT Indopay Merchant Services PT Bangka Tele Vision PT Rintis Lingkar Nusantara PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Sentosa PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Multikreasi
1.844.624.864 9.644.433 1.045.441 580.509 518.164 514.061 509.588 508.673 507.645 507.363 507.032 506.849 506.768
14
2009 1.681.420.781 9.414.963 1.191.915 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued) 2. Indirect Ownership (continued)
2. Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination Nama Perusahaan/Company’s name
2010
PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Wisesa PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Pesona PT Mediacitra Karya Bersama *** PT Mediatama Citra Bersama *** PT Cerah Media Berdikari *** PT Citra Sempurna Bersama *** PT Citra Mekar Media *** PT Mediamax Karya Sempurna *** PT Dedikasi Visi Bersama *** PT Mediatama Citra Abadi PT Digimedia Mekar Bersama *** *) **) ***)
2009 506.743 506.518 506.428 506.268 506.155 506.118 500.307 -
merupakan perusahaan yang sudah tidak beroperasi merupakan perusahaan dalam tahap pra operasi (Catatan 1d) Dilikuidasi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan
*) **)
500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 236.793 234.307 238.000 232.302 248.203 239.213 173.487 60.996 59.937
dormant company company in pre-operating stage (Note 1d)
***) Liquidated based on General Meeting of each Subsidiary’s shareholders held
PT Screenplay Produksi (“SP”)
PT Screenplay Produksi (“SP”)
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, S.H., MHum, Notaris di Jakarta No. 13, tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan dan PT Global Sky Media telah mendirikan SP. Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar Rp10.650.002 untuk 45.276 saham dengan kepemilikan sebesar 51% di SP. Transaksi ini menimbulkan goodwill positif sebesar Rp2.999.960 (Catatan 12).
In accordance with Notarial Deed No.13 dated August 13, 2010 of Refizal, S.H., MHum, Notary in Jakarta, the Company and PT Global Sky Media established SP. The Company has made capital contribution at Rp10,650,002 for 45,276 shares representing 51% share ownership in SP. This transaction resulted in positive goodwill of Rp2,999,960 (Note 12).
PT Asia Towers Internasional (“ATI”)
PT Asia Towers Internasional (“ATI”)
ATI telah dilikuidasi sesuai dengan akta Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H., Notaris di Jakarta No. 2 tertanggal 3 Agustus 2010.
ATI has been liquidated in accordance with the Notarial Deed No. 2 dated August 3, 2010 of Esther Mercia Sulaiman, S.H., Notary in Jakarta.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued)
Anak Perusahaan SCTV
SCTV’s Subsidiaries
Pada tanggal 19 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (”Menkominfo”) telah menerbitkan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelengaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (”Menkominfo 43”). Berdasarkan peraturan ini, seluruh lembaga penyiaran TV swasta (termasuk SCTV) akan dianggap sebagai stasiun penyiaran lokal dan diharuskan untuk melakukan siaran di daerah lain di Indonesia melalui suatu sistem stasiun jaringan yang terdiri dari stasiun induk dan stasiun anggota.
On October 19, 2009, the Ministry of the Communication and Information of the Republic of Indonesia (“Menkominfo”) has issued Menkominfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Under this regulation, all private TV broadcasters (including SCTV) shall be considered as local broadcasting station and require to broadcast in other areas in Indonesia through a network station system comprising of a parent station and network stations.
Dalam rangka memenuhi Peraturan Menkominfo No. 43, pada tahun 2009, SCTV telah mendirikan 16 (enam belas) badan hukum baru sebagai stasiun anggotanya dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% pada setiap perusahaan, di daerah utama di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini akan melakukan kegiatan jasa media komunikasi, terutama dalam aktivitas yang berhubungan dengan siaran TV sesuai dengan Anggaran Dasar masing-masing Perusahaan.
In compliance of Menkominfo Regulation No. 43, in 2009, SCTV has established 16 (sixteen) new legal entities to be its network stations, with 99.99% equity ownership in each company, in key areas in Indonesia. These in media companies shall engage communication service business, mainly related to TV broadcasting activities according to their respective Articles of Association.
Anak Perusahaan SCM
SCM’s Subsidiaries
PT Bangka Tele Vision Pada bulan Desember 2010, SCM membeli saham PT Bangka Tele Vision dari PT Kuda Persada Sakti dan PT Indonesia Network Information masing-masing sebanyak 350 lembar dan 75 lembar saham dengan harga masing-masing Rp350 juta dan Rp75 juta sebagaimana dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 9 dan 11 tanggal 8 Desember 2010 dari Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notaris di Jakarta. Akuisisi tersebut menggambarkan kepemilikan SCM pada PT Bangka Tele Vision sebesar 85%. Transaksi ini menimbulkan goodwill positif sebesar Rp1.943.744 (Catatan 12).
PT Bangka Tele Vision On December 2010, SCM purchased 350 shares and 75 shares of PT Bangka Tele Vision shares from PT Kuda Persada Sakti and PT Indonesia Network Information, respectively, with purchase price of Rp350 million and Rp75 million, respectively, as stated in the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 9 and 11 dated December 8, 2010 by Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notary in Jakarta. The acquisition reflect the SCM ownership in PT Bangka Tele Vision by 85%. This transaction resulted in positive goodwill of Rp1,943,744 (Note 12).
Pada tanggal 28 Desember 2010, pembelian saham PT Bangka Tele Vision yang dilakukan oleh SCM telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan surat 117A/HJS/CORSEC/SCM/12-2010.
On December 28, 2010, purchase of shares of PT Bangka Tele Vision by SCM has been reported to Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) with letter 117A/HJS/CORSEC/SCM/12-2010.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued)
Anak Perusahaan SCM (lanjutan)
SCM’s Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Pesona
PT Surya Citra Pesona
Pada bulan Juli 2010, SCM bersama SCTV, mendirikan PT Surya Citra Pesona berkedudukan di Gorontalo untuk melakukan kegiatan jasa media komunikasi sehubungan dengan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (“Menkominfo 43”). Berdasarkan akta pendirian PT Surya Citra Pesona yang diaktakan dengan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA No. 26 tanggal 26 July 2010, kepemilikan SCM dan SCTV pada PT Surya Citra Pesona, masingmasing sebanyak 255 lembar atau sebesar 51% dan 245 lembar saham atau sebesar 49%. Akta pendirian PT Surya Citra Pesona disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-49955.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 25 Oktober 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Surya Citra Pesona masih belum beroperasi secara komersial.
On July 2010, SCM together with SCTV, established PT Surya Citra Pesona located in Gorontalo to engaged in media communication service business related with Menkomimfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Based on Deed of Establishment PT Surya Citra Pesona which was notarized by Deed No. 26 dated July 26, 2010 of Anne Djoenardi, S.H., MBA, SCM’s and SCTV’s ownership in PT Surya Citra Pesona are 255 shares or 51% ownership and 245 shares or 49% ownership, respectively. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49955.AH.01.01.Year 2010 dated October 25, 2010. As of December 31, 2010, PT Surya Citra Pesona has not yet started its commercial operations.
Pada tanggal 12 Januari 2011, pendirian PT Surya Citra Pesona telah dilaporkan oleh SCM kepada BAPEPAM-LK dengan surat No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
On January 12, 2011, the establishment of PT Surya Citra Pesona has been reported by SCM to BAPEPAM-LK with letter No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
PT Surya Citra Dimensi Media
PT Surya Citra Dimensi Media
Berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham PT Surya Citra Dimensi Media pada tanggal 4 Agustus 2010 yang diaktakan dengan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA, No. 3 pada tanggal yang sama, SCM telah membeli masing-masing 49 lembar saham dan 1 lembar saham PT Surya Citra Dimensi Media dari SCTV dan Ir. Susanto Suwarto. Kepemilikan langsung SCM pada PT Surya Citra Dimensi Media pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 10%.
According to the Decree of the Shareholders of PT Surya Citra Dimensi Media dated August 4, 2010, as notarized by Notarial Deed No. 3 on the same date by Anne Djoenardi, S.H., MBA, SCM has purchased 49 shares and 1 share of PT Surya Citra Dimensi Media from SCTV and Ir. Susanto Suwarto, respectively. SCM’s direct ownership in PT Surya Citra Dimensi Media as of December 31, 2010 is 10%.
Pada tanggal 12 Januari 2011, akuisisi PT Surya Citra Dimensi Media telah dilaporkan oleh SCM kepada BAPEPAM-LK dengan surat No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
On January 12, 2011, the acquisition of PT Surya Citra Dimensi Media has been reported by SCM to BAPEPAM-LK with letter No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued)
PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) dan PT Surya Citra Televisi (“SCTV”)
PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) dan PT Surya Citra Televisi (“SCTV”)
Sampai dengan bulan Maret 2008, SCM dimiliki 77,5% oleh AM, yang merupakan anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 99,99%. Semua pembelian saham SCM oleh AM dibiayai dengan pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan, Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3, dan SGL TV Holdings Ltd (secara bersama-sama disebut sebagai “Para Investor”). Berdasarkan Perjanjian Put and Call Option, dalam kondisi tertentu, Para Investor memiliki opsi atas 1.490.247.500 saham SCM yang dimiliki oleh AM dengan harga pelaksanaan sebesar Rp698,5 miliar.
SCM was formerly directly owned by AM, a 99.99% equity owned subsidiary of the Company, with 77.5% ownership until March 2008. All purchases of SCM shares by AM were funded by loans provided by the Company, Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3, and SGL TV Holdings Ltd (collectively referred to as “Investors”). Based on Put and Call Option Agreements, with certain conditions, Investors had options over 1,490,247,500 SCM shares owned by AM at a total exercise price of Rp698.5 billion.
Dalam bulan Maret 2008, Perusahaan melakukan dua tahap restrukturisasi keuangan dan pemilikan pada saham SCM. Pada tahap pertama, tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan mengeluarkan saham baru sebanyak 618.350.950 saham kepada pemegang saham dengan harga Rp618,35 miliar. Hasil dari penerbitan saham baru tersebut dipinjamkan kepada AM untuk melunasi pinjaman AM dari Ashmore Fund Investors. Sehubungan dengan transaksi tersebut, Para Investor sepakat AM menerbitkan opsi kepada bahwa Perusahaan atas 502.954.702 saham SCM dan opsi milik investor lain berkurang dari 1.349.722.139 opsi menjadi 894.191.187 opsi atas saham SCM untuk memfasilitasi pembiayaan tersebut. Setelah transaksi ini, Perusahaan memliki 596.056.413 opsi atas saham SCM dengan harga pelaksanaan sebesar Rp660,89 miliar.
In March 2008, the Company executed a two stage financial and ownership restructuring of SCM shares. In the first stage, on March 6, 2008, the Company issued 618,350,950 new shares to its shareholders for a price of Rp618.35 billion. The proceeds of the share issuance were lent to AM to enable AM to repay its loans from Ashmore Fund Investors. In connection with these transactions, the Investors agreed that AM issue an option to the Company over 502,954,702 SCM shares and the other Investors reduced the number of SCM shares under their options from 1,349,722,139 shares to become 894,191,187 shares to facilitate the refinancing. After the transaction, the Company had options over 596,056,413 SCM shares with an exercise price of Rp660.89 billion.
Selanjutnya pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan melakukan restrukturisasi tahap kedua sehubungan dengan akuisisi dan pelaksanaan atas opsi yang dimiliki Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 dan SGL TV atas saham SCM. Langkahlangkah yang diambil meliputi (i) seluruh opsi tersebut di transfer melalui novasi atas seluruh hak dan kewajiban kepada Perusahaan dengan jumlah premium opsi sebesar Rp445,82 miliar; (ii) seluruh opsi yang diperoleh Perusahaan dinyatakan kembali dalam perjanjian Put And Call Option atas 1.490.247.500 saham SCM; (iii) seluruh opsi atas saham SCM telah dibatalkan.
On March 31, 2008, the Company executed the second stage of the restructuring relating to the acquisition and exercise of the options over SCM shares held by Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 and SGL TV. The steps involved (i) all of the options were transferred through novations of rights and obligations to the Company at a total option premium value of Rp445.82 billion; (ii) all of the options acquired by the Company were restated into a Put and Call Option Agreement over 1,490,247,500 SCM shares; (iii) all of the options over SCM shares were terminated.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Group Structure (continued)
PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) dan PT Surya Citra Televisi (“SCTV”) (lanjutan)
PT Surya Citra Media Tbk (“SCM”) and PT Surya Citra Televisi (“SCTV”) (continued)
Pada tanggal 2 April 2008, Perusahaan membeli tambahan 158.074.500 saham SCM (8,32%) dari Ashmore Fund Investors dengan harga pembelian Rp194,27 miliar (Catatan 12).
On April 2, 2008, the Company purchased an additional 158,074,500 SCM shares (8.32%) from Ashmore Fund Investors with a total purchase price of Rp194.27 billion (Note 12).
Pada tanggal 15 April 2008, Perusahaan dan AM menandatangani Perjanjian Jual dan Beli sehubungan dengan pelaksanaan (exercise) seluruh opsi atas 1.490.247.500 saham SCM pada harga Rp1.327,39 miliar. Transaksi pengalihan saham SCM dari AM kepada Perusahaan dicatat sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dimana selisih sebesar Rp144,48 miliar antara nilai buku penyertaan Rp1.182,91 miliar dengan harga pembelian tersebut telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi. Akibat dari transaksi tersebut diatas, jumlah goodwill bertambah sebesar Rp536,10 miliar (Catatan 12).
On April 15, 2008, the Company and AM entered into a Sale and Purchase Agreement to effect the exercise of the option over 1,490,247,500 SCM shares for Rp1,327.39 billion. The transfer of SCM shares from AM to the Company was accounted for under PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control” in which the difference of Rp144.48 billion between the investment carrying value of Rp1,182.91 billion and the transfer price was eliminated in the consolidated financial statements. As a result of this transaction, the total goodwill increased by Rp536.10 billion (Note 12).
Pada tahun 2009, kepemilikan Perusahaan di SCM menurun dari 86,76% menjadi sebesar 86,30% sebagai hasil dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan Opsi Pemilikan Saham Karyawan (OPSK) pada tanggal 12 Mei 2009.
In 2009, the Company’s ownership in SCM decreased from 86.76% to 86.30% resulting from the exercise of share options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under the Employee Stock Option Plan (ESOP) on May 12, 2009.
Pada tahun 2010, kepemilikan Perusahaan di SCM menurun dari 86,30% menjadi sebesar 85,78% sebagai hasil dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan Opsi Pemilikan Saham Karyawan (OPSK) pada tanggal 12 Mei 2010.
In 2010, the Company’s ownership in SCM decreased from 86.30% to 85.78% resulting from the exercise of share options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under the Employee Stock Option Plan (ESOP) on May 12, 2010.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Dasar Penyusunan Konsolidasi
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan secara konsisten sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik untuk Industri Investasi.
The consolidated financial statements are prepared, which are consistently applied, in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s (BAPEPAM-LK) Regulation No. VIII.G.7 concerning ”Financial Statement Presentation Guidelines” and Circulation Letter of the Chairman of BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 regarding Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosure of Issuer and Public Company in Investment Industry.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasi, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used in consolidated financial statements Indonesian Rupiah.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
the is
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries, which are controlled by the Company.
Dalam hal kendali atas Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil sejak kendali dimulai diperoleh atau sampai saat kendali berakhir.
When a Subsidiary either began or ceased to be controlled during the current year, the result of operations of a Subsidiary is included in the consolidated financial statements only from the date control commenced or up to the date control ceased.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All significant intercompany account balances and material transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiaries as an entity.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara nilai perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Goodwill, pada setiap tanggal pelaporan, akan ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa telah terjadi penurunan nilai pada nilai buku goodwill tersebut. Untuk keperluan penilaian atas kemungkinan terjadinya penurunan nilai, rugi penurunan nilai diakui pada saat nilai realisasi dari unit penghasil kas (cash-generating unit) yang terkait dengan goodwill tersebut adalah lebih kecil dari nilai buku goodwill.
The unidentified excesses of acquisition costs over fair values of the net assets of acquired Subsidiaries are recorded as goodwill and are amortized using the straight-line method over 20 years. Goodwill, at each reporting date, is reviewed for an indication of impairment in value if an event or change in condition has occurred that indicated the goodwill carrying value has been impaired. For purposes of such valuation, loss from impairment in value is recognized when the realizable value of cash-generating unit related to the goodwill is less than the carrying amount of goodwill.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak Perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak Perusahaan tersebut.
Minority interests in net income (loss) and equity of the Subsidiaries are recognized on a proportional basis based on the rights of minority shareholders over net income (loss) and equity of Subsidiaries.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun ”Hak Minoritas pada Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
The proportionate shares of the minority shareholders in net assets of the Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets. When the cumulative losses applicable to minority shareholders of the Subsidiaries exceed their interests in the equity of the Subsidiaries. The excess is temporarily absorbed by the majority shareholders, except when the minority shareholders have the obligation and the ability to absorb the excess of related cumulative losses incurred. Subsequent profits earned by a Subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority shareholders are allocated to the majority shareholders of the Company to the extent of the minority interests’ share in losses that have been previously absorbed by the majority shareholders.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Restructuring transactions of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”.
Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang reorganisasi dilakukan dalam rangka perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku bersih anak perusahaan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian kelompok ekuitas pada neraca konsolidasi.
Under this standard, the restructuring transactions conducted within the framework of reorganization of entities under the same business segment do not constitute a change of ownership within the meaning of economic substance, so that such transactions would not result in a gain or loss to the Company or the individual entity within the same group and should be recorded at book values using the pooling-of-interests method. The difference between the transfer price and net book value of acquired subsidiaries arising from restructuring transactions between entities under common control is presented as “Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” account in the equity section of consolidated balance sheets.
Transaksi perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang berasal dari pengeluaran saham baru oleh Anak Perusahaan kepada pemegang saham lain disajikan sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok ekuitas pada neraca konsolidasi
The change in value of investment in Subsidiary resulting from the issuance of new shares by Subsidiary to other shareholders is recorded as “Difference Arising from Equity Transactions of Subsidiaries” under the equity section of the consolidated balance sheets.
Berdasarkan PSAK No. 11 tentang “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi dalam anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs ratarata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok ekuitas pada neraca konsolidasi.
In accordance with PSAK No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies”, for the purpose of accounting for investment in foreign subsidiaries and the related calculation of equity share in net earnings (losses), the financial statements of such foreign subsidiaries were translated into Rupiah amounts using the middle rate as of balance sheet date for assets and liabilities accounts, historical rate for equity accounts and average middle rate during the year for profit and loss accounts. The resulting difference arising from the translation in the foreign currency is presented as “Difference in Foreign Currency Translation of Financial Statements” account in the equity section of the consolidated balance sheets.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and without any restrictions in the usage.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun dan deposito berjangka kurang dari 3 bulan namun dijaminkan diklasifikasikan sebagai akun “Investasi Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi.
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceeding 1 (one) year and time deposits with maturities less than 3 (three) months but pledged, are classified as ”Short-term Investment” account in the consolidated balance sheets.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi jangka panjang dalam bentuk saham yang nilai wajarnya tidak tersedia:
d.
i. Investments in shares of stock less than 20% ownership are carried at cost.
Investasi dalam saham dengan kepemilikan 20% atau lebih tetapi kurang dari 50% dan dimana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi, dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dalam saham dicatat sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang nilai tercatat investasi. Cadangan Penurunan Nilai
ii. Investment in shares of stock with 20% ownership or more but less than 50% and where the Company has the ability to exercise significant influence over the operating and financial policies of the associated company, are accounted for using the equity method. Investment in shares of stock are stated at cost and added or deducted by the share in the net income or loss of the associated company. Dividend earned is recorded as deduction from the carrying value of the investments.
ii.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
Allowance for Impairment Prior to January 1, 2010, allowance for impairment is provided based on an evaluation of the collectibility of the individual receivable at the end of the year.
Sebelum 1 Januari 2010, cadangan penurunan nilai ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masingmasing piutang tersebut pada akhir tahun. f.
Investment in Associated Companies Long-term investments in shares of stock whose fair values are not readily available:
Investasi dalam saham pada kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada biaya perolehannya.
i.
e.
Cash and Cash Equivalents and ShortTerm Investments
yang
f.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties who have related party relationships as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Inventories
Persediaan selain materi program Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First in First Out).
Inventories other then program material Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the First in First Out method.
Persediaan materi program Persediaan materi program diukur berdasarkan nilai terendah antara nilai buku (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan materi program dihitung dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi program diamortisasi dengan metode menurun berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada penayangan kedua untuk program film, program sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada saat ditayangkan.
Program material inventories Program material inventories are stated at the lower of book value (cost less amortization) or net realizable value. Cost of program material is determined by specific identification method. Program material inventories are amortized based on the number of program runs using declining method, which is generally two times at 70% in the first run and 30% in the second run for film programs, sinetron and series programs, except for in-house production, infotainment, news, sports and talk-show programs which are fully amortized when aired.
Biaya perolehan materi program yang pengadaannya dengan perjanjian bagi hasil diakui sebesar jumlah yang diatur dalam perjanjian bagi hasil.
Cost of program material puchased under revenue sharing arrangements is recognized in accordance with the related agreement.
Saldo persediaan materi program yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir.
The unamortized cost of the program material inventories, of which the related license contract expired, is charged to operations in the year the contract ended.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang yang dihasilkan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to complete the sale.
Penyisihan persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for inventories obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories.
Pada akhir tahun, manajemen melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke nilai yang terpulihkan untuk estimasi penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha tahun berjalan.
At the end of year, the management reviews for indications of any impairment in program materials and adjusts, when appropriate, to estimated recoverable amounts from future airing, as a loss in the current year operations.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Biaya Dibayar di Muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. i.
Prepaid expenses
Aset Tetap
i.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of income as incurred.
Penyusutan aset tetap milik Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method), kecuali penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:
Depreciation of the Company’s fixed assets is computed using the double-declining balance method, except for buildings, whereby the depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan instalasi Kendaraan bermotor dan peralatan Peralatan kantor
20 4 8
Buildings and installations Vehicles and equipment Office equipment Depreciation of the Subsidiaries’ fixed assets is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Penyusutan aset tetap milik Anak Perusahaan dihitung dengan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seperti berikut: Tahun/Years Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
4 - 20 2-8 2 - 15 4-8 4-8
25
Buildings, infrastructure and installations Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the fixed asset. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Costs incurred in the acquisition or renewal of landrights are deferred and presented as part of “Other Assets” account in the consolidated balance sheets and amortized during the period of the rights or their economic lives, whichever period is shorter.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan penurunan nilai aset pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company and Subsidiaries perform evaluations to determine whether there is any indication of events or changes in circumstances that may indicate assets impairment at each reporting date. If any such indication exists, the Company and Subsidiaries are required to determine the estimated recoverable amount of the asset and recognize the impairment in asset value as a loss in the consolidated statements of income of the current year.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Properti Investasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both.
Properti investasi, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Investment properties, except land that is not depreciated, are stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan properti investasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of investment properties is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the investment properties as follows:
Tahun/Years Gedung Perlengkapan bangunan k.
Buildings Furniture and fixtures
20 4
Sewa
k.
Leases
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi. Berdasarkan metode ini, sebagai lessee, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa, dimana sebagai lessor, biaya langsung awal yang terjadi pada saat negosiasi sewa operasi ditambahkan pada jumlah tercatat dari aset yang disewakan dan diakui sebagai beban selama periode sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
The Company and Subsidiaries account their leasing activities under operating lease method. Under this method, as a lessee, operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line method over the lease term, while as a lessor, the initial direct cost incurred in negotiating an operating lease, are added to the carrying amount of the leased assets and recognized as expense over the lease term on the same basis as rental income.
Sewa kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode-periode pendapatan tersebut dihasilkan. Pendapatan sewa dari sewa operasi akan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa.
Contingent rent, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straightline method over the lease term.
Sewa jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aset tidak lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” dalam aset lancar pada neraca konsolidasi.
Long-term rent is presented as “Prepaid LongTerm Rent” account in non-current assets. The current portion of prepaid long-term rent is presented as part of “Prepaid Expenses” account in current assets of the consolidated balance sheets.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Biaya Emisi Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Costs incurred on the issuance of share capital from Company’s initial public offering shall be deducted in additional paid-in capital. On December 31, 2009, the share issuance costs incurred in connection with the Company’s initial public offering in early January 2010 are temporarily presented as part of “Other Assets” account in the 2009 consolidated balance sheet and was reclassified to additional paid-in capital account when the initial public offering shall occur.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor. Pada tanggal 31 Desember 2009 biaya emisi saham yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan pada awal Januari 2010 untuk sementara disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lainlain” dalam neraca konsolidasi tahun 2009, dan telah direklasifikasi ke akun modal disetor lainnya pada saat penawaran umum perdana tersebut telah selesai dilaksanakan. m. Biaya Perangkat Lunak
m. Software Costs Costs incurred in connection with the purchase of software are deferred and amortized over 10 (ten) years. The deferred costs are presented as part of “Other Assets” account in the consolidated balance sheets.
Biaya sehubungan dengan pengadaan perangkat lunak, ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasi. n.
o.
Shares Issuance Costs
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang dan instalasi telah dilaksanakan dan risiko serta manfaat kepemilikan barang telah berpindah ke pelanggan berdasarkan perjanjian atau syarat penjualan dalam kontrak.
Revenue from sales is recognized when goods and installation have been completed and the risk and ownership benefit have been transferred to the customers based on agreement or sales terms in the related contract.
Pendapatan dari iklan televisi diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka” dalam neraca konsolidasi.
Revenue from television advertisement is recognized when the related advertisement is aired. Advances received from customers are recognized as part of “Advances” account in the consolidated balance sheets.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan basis akrual.
Expenses are recognized when incurred on accrual basis.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the prevailing exchange rate at the time the transactions are conducted. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the Bank Indonesia middle rate at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated statements of income for the year.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah dari Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
AS$1 SGD1 AUD1 EURO1 GBP1 MYR1
p.
Transactions
and
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank Indonesia middle rates used are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mata uang
Foreign Currency Balances (continued)
2010 (angka penuh/ full amount)
2009 (angka penuh/ full amount)
8.991,00 6.980,61 9.142,51 11.955,79 13.893,80 2.915,85
Pajak Penghasilan
9.400,00 6.698,52 8.431,81 13.509,69 15.114,27 2.747,14
p.
Currencies US$1 SGD1 AUD1 EUR1 GBP1 MYR1
Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan pajak atas aset dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi.
Deferred tax is calculated at the tax rates that are expected to have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in carrying amount of deferred tax assets and liabilities, due to a change in tax rates is charged to current year operations. The deferred tax assets and liabilities of each entity are presented as net amounts in the consolidated balance sheets.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan diterima atau apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditentukan.
Amendment to tax obligations is recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Estimated Liability for Employees’ Benefits
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut.
The Company and Subsidiaries applies PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits” to provide post employment benefits under the Company’s and Subsidiaries’ regulations and under Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Under this PSAK, the present value of defined benefit obligations, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense if the unrecognized accumulated actuarial gains or losses at the end of previous reporting year have exceeded the higher of the 10% of the present value of defined benefit obligation or of the fair value of the plan asset at that date.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Actuarial gains or losses in excess of the 10% corridor are recognized using the straight-line method over the expected remaining average working lives of employees. Past service cost arising from the first introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable under an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Kompensasi Berbasis Saham
r.
Stock Based Compensation SCM adopts PSAK No. 53, “Accounting of Stock Based Compensation”, which provides for the accounting of the fair value of an employee stock option and other similar equity instruments. Compensation cost is accrued over the vesting period based on the fair value of the stock option on grant date.
SCM menerapkan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar opsi saham pada tanggal pemberian (grant date).
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Laba Per Saham (LPS)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Basic EPS is computed by dividing the consolidated net income for the current year by the weighted-average number of shares outstanding during the year, after considering the retroactive effect on the change of par value from Rp1,000 (full amount) per share to Rp200 (full amount) per share in 2009 (Note 24). Diluted EPS in 2009 is computed after considering the retroactive effect if the warrant from advances for future stock subscription to 1,729,182,720 shares at the beginning of year 2009 is exercised (Note 35).
LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif atas perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp200 (angka penuh) per saham pada tahun 2009 (Catatan 24). LPS dilusi tahun 2009 dihitung dengan mempertimbangkan pengaruh retroaktif apabila waran dari uang muka pemesanan saham sebanyak 1.729.182.720 pada awal tahun 2009 dilaksanakan (Catatan 35). t.
Earnings Per Share (EPS)
Informasi Segmen
t.
Segment Information The Company adopts PSAK No. 5 (Revised), “Segment Reporting”, to disclose its segment information. The Company classifies its primary segment (business segment) information into 3 (three) main business areas as follows:
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi), “Pelaporan Segmen” dalam menyajikan informasi segmennya. Perusahaan mengklasifikasikan informasi segmen primer (segmen bisnis) berdasarkan 3 (tiga) area bisnis utama sebagai berikut:
Media mencakup stasiun televisi Free-ToAir (“FTA”) yang terdiri dari 2 (dua) stasiun televisi yaitu Surya Citra Televisi (“SCTV”) dan Omni (“O’Channel”). Beserta, PT Screenplay Produksi (”SP”) sebagai perusahaan produksi film dan video.
Media representing Free-To-Air of television (“FTA”) broadcasting under the 2 (two) television channels Surya Citra Televisi (“SCTV”) and Omni (“O’Channel”). Also, PT Screenplay Produksi (“SP”) as film and video production company.
Solusi, yang mencakup suatu jangkauan luas atas solusi dan jasa infrastruktur yang meliputi telekomunikasi dan solusi jaringan, solusi perangkat lunak untuk perbankan dan solusi perangkat keras, solusi dan jasa Very Small Aperture Terminal (“VSAT”) yang terintegrasi, dan solusi telekomunikasi distribusi retail.
Solutions representing a wide range of infrastructure solutions and services that includes telecommunications and networking solutions, banking software and hardware solutions, integrated Very Small Aperture Terminal (“VSAT”) solutions and telecommunication’s retail distribution solutions.
Lain-lain, mencakup konektivitas termasuk pengadaan jasa internet, jasa siaran televisi berlangganan TV DVBT (dalam tahap pengembangan) dan jasa broadband nirkabel (dalam tahap pengembangan) serta bisnis-bisnis lain.
Others representing connectivity including internet service provision, DVBT pay TV service (under development) and wireless broadband service (under development) and other businesses.
Geographical segment information is not applicable to the Company and its Subsidiaries since their centers of operations are all based in Jakarta.
Informasi segmen geografis tidak dapat diterapkan Perusahaan dan Anak Perusahaan karena pusat operasional seluruhnya berada di Jakarta.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Hutang Obligasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Bonds Payable
Sejak 1 Januari 2010, setelah pengukuran awal, obligasi yang diterbitkan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal dan biayabiaya yang merupakan bagian yang terpisahkan dari suku bunga efektif.
Since January 1, 2010, after initial measurement, bonds issued are subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on the acquisition and costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi Perusahaan dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
Prior to January 1, 2010, bonds issued are presented at nominal value net of unamortized discount. Costs incurred relating to the Company’s bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued and amortized using the straight-line method over the term of the bonds of 5 (five) years.
Instrumen Keuangan
v.
Financial Instrument
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai". Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries have applied PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK 50, “Accounting for Certain Investments Securities” and PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs’ have been applied prospectively.
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. 32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
v.
Financial Instrument (continued) PSAK 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial instruments. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset Keuangan
i)
Financial Asset
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each year-end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, plus, in the case of the financial assets not at fair value through statements of profit and loss, directly attributable transaction costs related to the acquisition or issuance of the respective financial assets.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and Subsidiaries commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lainlain termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and equivalents, short-term investments, trade receivables and other receivables are included in loans and receivable category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required. 34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
i)
Financial Asset (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan)
The Company and Subsidiaries did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2010.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2010. •
Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when loan and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, short-term investments, trade and other receivables are included in this category.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued) •
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company and Subsidiaries did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2010.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan)
i)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Financial Instrument (continued) Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued) •
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
The Company and Subsidiaries have investments in associated company with ownership less then 20% classified as AFS as of December 31, 2010.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai investasi pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan kurang dari 20% yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2010.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
v.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part if a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the assets have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-thorugh” arrangement; and either (a) the Company have transferred and Subsidiaries substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and reward of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.
At each balance sheet date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has incurred, the Company and Subsidiaries consider factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
ii)
v.
nilai
aset
Financial Instrument (continued) i)
keuangan
Financial Asset (continued) Impairment (continued)
of
financial
assets
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
For assets carried at amortized cost, if there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of allowance for impairment. The impairment loss is recognized in the consolidated of statements of income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Kewajiban Keuangan
ii)
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determines the classification of their financial liabilities at initial recognition. 39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya dan dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat di atribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang obligasi, termasuk dalam kategori hutang dan pinjaman.
The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and bonds payable, included in loans and borrowings category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran kewajiban keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial liabilities through profit or loss
at
fair
value
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
• Loans and borrowings
Hutang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
w. Penggunaan Estimasi
w. Use of Estimates
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan.
Any difference on the estimates and actual results is charged or credited to current year operations.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Kas Bank: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Mega Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank DBS Indonesia Lain-lain
Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Permata Tbk Lain-lain
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
1.993.236
3.614.632
33.314.990 29.070.482
55.817.266 27.521.155
13.480.856 12.738.103 10.983.147 1.508.269 1.201.789 377.568
11.681.841 4.429.242 23.679.569 1.967.440 741.156 -
183.060
84.160
112.406 92.516
148.973 -
76.824 54.358 54.295 53.038 2.415
363.481 167.971 115.708 71.852 7.126
103.304.116
126.796.940
11.764.998 11.651.255 6.521.541 5.255.102 3.551.296 1.764.217 1.221.518 630.883
4.747.301 5.312.140 1.218.917 1.421.131 2.207.842 1.154.361 249.800 1.456.132
338.703 145.670
134.541 45.153
96.622 84.820 49.221 14.841 217
711.268 10.340 45.021 1.494.607
43.090.904
20.208.554
43
Cash on hand Cash in banks: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Mega Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank DBS Indonesia Others
United States Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Permata Tbk Others
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Euro PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT UOB Buana
Dolar Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Singapura PT Bank OCBC NISP Tbk
Dolar Australia Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk
Jumlah bank Setara kas: Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Jawa Barat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Mega Syariah PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
191.140 28.198 -
385.612 31.838 180.151
219.338
597.601
1.748.106 51.440 657
Singapore Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai 679.678 Banking Corporation Ltd, Singapore 18.577 PT Bank OCBC NISP Tbk -
1.800.203
698.255
2.669 -
2.866 91.124
2.669
93.990
148.417.230
148.395.340
255.500.000 243.500.000 234.367.096
35.000.000 7.706.751
162.494.765
-
68.341.241 67.683.611 23.922.755 23.643.466 15.000.000 10.000.000 3.000.000 2.634.134 1.500.000
2.000.000 5.114.189 174.500.000 67.500.000 50.005.734 1.500.000
600.000 -
30.000.000
1.112.187.068
373.326.674
44
Eur PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT UOB Buana
Australian Dollar Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk
Total cash in banks Cash equivalents: Time Deposits Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Jawa Barat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Mega Syariah PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Setara kas (lanjutan): Deposito berjangka (lanjutan) Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk
16.183.042 126.376.513
-
103.869.258 1.073.912
196.278.166
247.502.725
-
3.377.423
Eur PT Bank UOB Buana
-
3.377.423 624.206.822
Total time deposits
-
12.000.000 5.926.993
Deposits on call Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
17.926.993
Total deposit on call
1.458.875.700
794.143.787
Total cash and cash equivalents
Jumlah deposit on call
The interest rates per annum for deposits and deposits on call are as follows:
Suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dan on call adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
Cash equivalents (continued): Time Deposits (continued) United States Dollar PT Bank Permata PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk
1.308.465.234
Deposit on call Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah kas dan setara kas
2009
141.596.416 48.565.883 6.115.867 -
Euro PT Bank UOB Buana Jumlah deposito
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
5,00% - 10,25% 1,45% - 3,25% -
5,00% - 14,00% 1,00% - 6,00% 1,50%
Rupiah United States Dollar Eur
The details of cash and cash equivalents based on currencies are as follows (Note 39):
Rincian kas dan setara kas menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 39): 2010
2009
Rupiah AS$ (AS$26.634.838 di tahun 2010 dan AS$28.727.734 di tahun 2009) SGD (SGD258.632 di tahun 2010 dan SGD104.240 di tahun 2009) EURO (EURO24.358 di tahun 2010 dan EURO301.977 di tahun 2009) AUD (AUD1.574 di tahun 2010 dan AUD11.147 di tahun 2009)
1.217.290.856
519.231.230
239.473.829
270.040.697
1.805.408
698.255
291.216
4.079.615
14.391
93.990
Rupiah US$ (US$26,634,838 in 2010 and US$28,727,734 in 2009) SGD (SGD258,632 in 2010 and SGD104,240 in 2009) EUR (EUR24,358 in 2010 and EUR301,977 in 2009) AUD (AUD1,574 in 2010 and AUD11,147 in 2009)
Jumlah
1.458.875.700
794.143.787
Total
As of December 31, 2010 and 2009, there are no placement of cash and cash equivalents at related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak hubungan istimewa. 45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
Short-term investments consist of:
Investasi jangka pendek terdiri dari: 2010 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
2009 Rupiah 6.469.718 PT Bank Central Asia Tbk 496.293 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar 555.656 PT Bank CIMB Niaga Tbk
2.057.768 446.293 538.876 3.042.937
7.521.667
Total
Deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Central Asia Tbk digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh oleh SS (Catatan 15). Deposito berjangka lainnya, kecuali deposito berjangka sebesar Rp50.000 yang ditempatkan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2009, digunakan sebagai setoran marjin atas fasilitas bank garansi yang diperoleh oleh TM dan AP dari berbagai bank.
The time deposit placed in PT Bank Central Asia Tbk is used as collateral for bank loans obtained by SS (Note 15). Other time deposits, except time deposit amounting to Rp50,000 placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in 2009, are used as margin deposits for bank guarantee facilities which were obtained by TM and AP from various banks.
Suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka tersebut di atas adalah sebagai berikut:
The above time deposits bear annual interest at the following rates:
2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009
6,00% 1,50% - 2,30%
6,50% - 8,00% 1,95% - 3,75%
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
Piutang usaha terdiri dari: 2010 Pihak ketiga PT Wira Pamungkas Pariwara PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Interpariwara Global PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Activate Media Nusantara PT Citra Surya Media Komunikasi PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Bintang Multi Mediathama PT Fortune Indonesia Tbk PT NSN Logistic-Tsel-Isat PT Star Reachers Indonesia PT Tempo Promosi PT Dian Mentari Pratama PT Mediate Indonesia PT Cursor Media PT Armananta Eka Putra PT Int’l Matari Advertising PT Telekomunikasi Selular PT Perada Swara Production PT Media Direction Indonesia
Rupiah United States Dollar
As of December 31, 2010 and 2009, there are no placement of short-term investments at related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada penempatan investasi jangka pendek pada pihak hubungan istimewa. 5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009
108.269.196 47.700.046 30.295.458 29.649.947 27.531.565 27.311.528 26.036.380 23.009.764 22.301.531 21.967.075 21.948.828 18.093.972 15.688.217 14.618.809 14.601.460 14.352.240 14.116.696 11.580.624 10.255.154 9.014.161 8.974.878
46
163.647.756 18.408.207 32.319.305 12.470.030 17.973.483 33.542.558 34.919.832 17.843.702 14.066.052 9.229.436 14.656.356 18.867.793 8.206.088 11.525.404 6.344.414 12.342.528
Third parties PT Wira Pamungkas Pariwara PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Interpariwara Global PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Activate Media Nusantara PT Citra Surya Media Komunikasi PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Bintang Multi Mediathama PT Fortune Indonesia Tbk PT NSN Logistic-Tsel-Isat PT Star Reachers Indonesia PT Tempo Promosi PT Dian Mentari Pratama PT Mediate Indonesia PT Cursor Media PT Armananta Eka Putra PT Int’l Matari Advertising PT Telekomunikasi Selular PT Perada Swara Production PT Media Direction Indonesia
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. 2010
Pihak ketiga (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Rama Perwira PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Quantum Pratama Media PT Pelita Alembana PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Multimedia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5 miliar)
TRADE RECEIVABLES (continued) 2009 Third parties (continued) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Rama Perwira PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.778.733 PT Quantum Pratama Media PT Pelita Alembana PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 6.482.896 Divisi Multimedia
8.453.613 8.175.064 6.926.135 6.319.808 5.620.128 5.205.579 5.165.600 94.902.300
183.142.097
Jumlah pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
658.085.756 (3.618.863)
626.766.670 (3.576.219)
Pihak ketiga - bersih
654.466.893
623.190.451
*)
Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Asia Media Network telah dipisahkan menjadi 2 agen yaitu PT Activate Media Nusantara dan PT Kaswall Dinamika Indonesia.
*)
Saldo akhir
Total third parties Allowance for impairment Third parties - net
On December 31, 2010, PT Asia Media Network has been divided as two agencies namely PT Activate Media Nusantara and PT Kaswall Dinamika Indonesia.
The movements in the balance of allowance for impairment as follow:
Mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang Pembayaran
Others (below Rp5 billion each)
2010
2009
3.576.219 1.259.253 (1.216.609)
12.825.094 1.818.139 (11.067.014) -
3.618.863
3.576.219
Beginning balance Provision during the year Accounts written-off Payment Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management’s opinion is that the above allowance for impairment is adequate to cover the possible losses that may arise from the uncollectible accounts.
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables based on invoice dates are as follows:
2010 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
2009
369.739.917
342.770.538
130.718.397 66.625.209 61.983.156 20.443.466 8.575.611
109.130.737 135.415.001 26.254.512 7.600.401 5.595.481
Jumlah pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
658.085.756 (3.618.863)
626.766.670 (3.576.219)
Pihak ketiga - bersih
654.466.893
623.190.451
47
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days Total third parties Allowance for impairment Third parties - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
6.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana jumlah piutang usaha ditambah dengan nilai wajar persediaan, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 6, 9 dan 19).
As of December 31, 2010 and 2009, SCTV’s trade receivables are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the amount of trade receivables plus the fair value of inventories, vehicles and land and building under registered mortgage should not be less than 50% of the principal of the bonds (Notes 6, 9 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang termin proyek, mesin dan peralatan milik TM masingmasing sejumlah Rp16.029.000, Rp8.433.300 dan Rp30.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima TM dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 9 dan 15).
As of December 31 2009, TM’s project term receivables, machineries and equipment owned by TM amounting to Rp16,029,000, Rp8,433,300 and Rp30,000,000 are pledged for the loan obtained by TM from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Notes 9 and 15).
Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah AS$2.973.561 (setara dengan Rp26,74 miliar), SGD18.200 (setara dengan Rp127,05 juta), dan MYR13.023 (setara dengan Rp37,97 juta) pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 39). Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah AS$4,98 juta (setara dengan Rp46,78 miliar) dan EURO20.567 (setara dengan Rp277,85 juta) pada tanggal 31 Desember 2009.
Trade receivables in foreign currency amounting USD2,973,561 (equal with Rp26.74 billion), SGD18,200 (equal with Rp127.05 million), and MYR13,023 (equal with Rp37.97 million) as of December 31, 2010 (Note 39). Trade receivables in foreign currencies amounted to US$4.98 million (equivalent to Rp46.78 billion) and EUR20,567 (equivalent to Rp277.85 million) as of December 31, 2009.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Persediaan materi program Perangkat keras, peralatan dan suku cadang komputer Persediaan voucher Lain-lain
198.688.209
202.213.244
50.840.204 14.590.077 1.701.607
76.512.727 15.760.915 4.427.149
Program material inventories Hardware, tools, and computer spareparts Voucher card inventories Others
Jumlah
265.820.097
298.914.035
Total
The above inventories, except for the program material inventories, are covered by insurance against losses from fire, damage, disasters, riots and other risks with a total sum insured amounting to Rp26.1 billion and Rp31.6 billion, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses arising from such risks.
Persediaan di atas, kecuali persediaan materi program, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan, bencana alam, kerusuhan (huru-hara) dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp26,1 miliar dan Rp31,6 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
7.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena manajemen dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
The management did not insure program materials against losses from fire or theft since the management could ask for replacements of purchased program materials from the related film suppliers in case of fire or theft.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan materi program milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan oleh SCTV, dimana nilai wajar persediaan ditambah dengan piutang usaha, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 5, 9 dan 19).
As of December 31, 2010 and 2009, SCTV’s program materials inventories are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the fair value of inventories plus trade receivables, vehicles and land and building under registered mortgaged should not be less than 50% from the principal of the bonds (Notes 5, 9 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan voucher milik SS dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 15).
As of December 31, 2010 and 2009, voucher card inventories of SS are pledged for the loan obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 15).
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
PREPAID EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Sewa (Catatan 13) Asuransi Lain-lain
17.980.167 707.966 4.200.675
20.159.166 853.131 1.770.779
Rent (Note 13) Insurance Others
Jumlah
22.888.808
22.783.076
Total
In prepaid rent includes current portion of long-term prepaid rent.
Di dalam sewa dibayar di muka, termasuk bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang. 8.
INVENTORIES (continued)
UANG MUKA
8.
ADVANCES This account represents advances for the following purposes:
Akun ini merupakan uang muka untuk keperluan sebagai berikut: 2010
2009
Pembelian barang Rumah produksi Proyek Impor program Lain-lain
41.908.382 9.284.232 4.220.079 7.172.710
43.597.717 15.711.035 2.968.602 72.045 4.529.179
Purchases of goods Production house Project Imported programs Others
Jumlah
62.585.403
66.878.578
Total
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan*/ Additions*
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi**/ Reclassifications**
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2010
Harga Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
22.210.766
-
100.000
27.056.451
49.167.217
158.776.910 119.981.926 455.621.137 65.052.539 130.742.432
637.915 8.573.555 16.160.799 16.984.280 15.896.001
281.742 11.981.185 7.587.899 21.059.252 2.484.458
6.630.637 14.378.947
165.763.720 116.574.296 464.194.037 60.977.567 158.532.922
Cost Direct Ownership: Land Building, infrastructure and installation Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
Sub-Jumlah
952.385.710
58.252.550
43.494.536
48.066.035
1.015.209.759
Sub-Total
286.100
3.065.415
293.764
-
3.057.751
Finance Leases: Vehicles
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran
-
17.306.984 70.625 7.800.985
-
19.763.516
17.306.984 70.625 27.564.501
Construction in progress: Buildings and installations Office equipment Studio and broadcasting equipment
Sub-Jumlah
-
25.178.594
-
19.763.516
44.942.110
Sub-Total
952.671.810
86.496.559
43.788.300
67.829.551
1.063.209.620
Total Acqusition Cost
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
50.083.596 74.438.332
14.187.769 15.764.851
161.369 10.662.115
540.986 -
64.650.982 79.541.068
217.843.550 41.962.726 63.437.053
32.773.960 9.596.548 21.040.470
6.075.382 16.467.516 2.122.110
-
244.542.128 35.091.758 82.355.413
Sub-Jumlah
447.765.257
93.363.598
35.488.492
540.986
506.181.349
Sub-Total
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Building, infrastructure and installation Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
155.565
339.503
293.764
-
201.304
Finance Leases: Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
447.920.822
93.703.101
35.782.256
540.986
506.382.653
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
504.750.988
556.826.967
Net Book Value
*)
Penambahan aktiva tetap pada tahun 2010 termasuk aktiva tetap dari PT Bangka Tele Vision, anak perusahaan yang diakuisisi pada Desember 2010, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp1,66 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp1,37 miliar.
*)
Additions of fixed assets in 2010 is include the assets of PT Bangka Tele Vision, a subsidiary which acquired in December 2010, that consist of the acquisition cost of Rp1.66 billion and accumulated depreciation amounting to Rp1.37 billion.
**)
Reklasifikasi termasuk reklasifikasi dari properti investasi sebesar Rp33,1 miliar (Catatan 10).
**)
Reclassification included reclassification from properties amounted to Rp33.1 billion(Note 10).
50
investment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2009
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2009
Harga Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
22.210.766
-
-
-
22.210.766
132.515.980 108.834.919 434.207.237 77.355.232 116.232.592
1.706.961 9.158.133 10.077.651 3.773.784 44.038.882
1.982.309 2.285.752 16.076.477 29.529.042
24.553.969 3.971.183 13.622.001 -
158.776.910 119.981.926 455.621.137 65.052.539 130.742.432
Sub-Jumlah
891.356.726
68.755.411
49.873.580
42.147.153
952.385.710
Sub-Total
286.100
Finance Leases: Vehicles
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Sub-Jumlah Jumlah Nilai Tercatat
160.000
126.100
-
14.380.085 1.194.741
11.123.896 1.204.768
-
10.586.892
3.461.843
-
(14.048.735)
-
Construction in progress: Buildings and installations Office equipment Studio and broadcasting equipment
26.161.718
15.790.507
-
(41.952.225)
-
Sub-Total
917.678.444
84.672.018
49.873.580
952.671.810
Total Acqusition Cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan, prasarana dan instalasi Peralatan kantor Peralatan studio dan penyiaran Kendaraan bermotor Peralatan
36.896.025 61.100.913 187.634.983 45.673.470 73.675.577
13.626.752 15.247.654 30.254.388 10.954.102 16.534.880
2.349.416 45.821 14.664.846 26.773.404
Sub-Jumlah
404.980.968
86.617.776
43.833.487
Sewa Pembiayaan: Kendaraan bermotor
-
Cost Direct Ownership: Land Building, infrastructure and instalations Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
(25.503.981) (2.399.509)
194.928
(439.181) 439.181 -
-
50.083.596 74.438.332 217.843.550 41.962.726 63.437.053
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Building, infrastructure and installation Office equipment Studio and broadcasting equipment Vehicles Equipment
447.765.257
Sub-Total
86.667
68.898
-
-
155.565
Finance Leases: Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
405.067.635
86.686.674
43.833.487
-
447.920.822
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
512.610.809
504.750.988
Net Book Value
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi berjumlah Rp92,67 miliar dan Rp86,69 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp92.67 billion and Rp86.69 billion for the year ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perhitungan laba - bersih penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The computations of net gain on sale of fixed assets are as follows:
2010
2009
Penerimaan Nilai buku
5.057.501 (8.006.044)
5.578.831 (3.284.455)
Laba (rugi) penjualan aset tetap - bersih
(2.948.543)
2.294.376
Proceeds Net book value Gain (loss) on sale of fixed assets - net
The net gain on sale of fixed assets is presented as part of ”Other Income (Charges) - Gain on Sale of Fixed Assets - Net” account in the consolidated statements of income.
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba Penjualan Aset Tetap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. 51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan evaluasi atas kondisi aset pada tanggal-tanggal tersebut, kecuali untuk PT Indopay Merchant Services (Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT Abhimata Persada) mengakui adanya penurunan nilai atas peralatan sebesar Rp2,76 miliar berdasarkan laporan penilai independen yang dilakukan oleh PT Ujatek Baru, perusahaan penilai independen, dalam laporannya tanggal 8 September 2009. Penilai independen tersebut menggunakan Metode Kalkulasi Biaya.
The management believes that there is no indication of impairment in fixed assets as of December 31, 2010 and 2009 based on the evaluation of the assets’ conditions at such dates, except for PT Indopay Merchant Services (an indirectly owned subsidiary through PT Abhimata Persada) that recognized an impairment loss of Rp2.76 billion in the value of its equipment based on independent report dated September 8, 2009 issued by PT Ujatek Baru, an independent appraisal. The independent appraisers used the Cost Calculation Method in its appraisal.
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress are as follows:
31 Desember 2010 Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Peralatan kantor
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Jumlah Tercatat/ Carrying Value
95% 95-98% 80%
December 31, 2010
17.306.984 27.564.501 70.625
Building and installation Studio and broadcasting equipment Office equipment
Jumlah
44.942.110
Total
Aset dalam penyelesaian seperti disebutkan diatas diestimasikan akan selesai pada tahun 2011
Above mentioned construction in progress are estimated to be completed in 2011.
Aset tetap berupa tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut:
Land is located in several cities in Indonesia with the status of the related landrights and total area (in square meters) as follows: 2010
Hak Guna Bangunan (“HGB”) Hak Milik (“HM”) Girik
120.368 610 18.104
Right to Build (”HGB”) Right to Own (”HM”) Title of Ownership (”Girik”)
Jumlah
139.082
Total
The above HGBs will expire on various dates between 2013 until 2039. Landrights under HGB are under the Company and Subsidiaries’ names. Landrights under HM and Girik are currently in the process of transferring the ownership to the Subsidiaries’ names. Land with total area of 55,926 square meters owned by SCTV are shared by SCTV and another television broadcasting company (Note 38a).
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2039. Tanah dengan status HGB merupakan tanah atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama ke nama Anak Perusahaan. Tanah seluas 55.926 m² milik SCTV merupakan tanah yang digunakan oleh SCTV bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk siaran televisi nasional (Catatan 38a).
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Penambahan aktiva tetap pada tahun 2010 termasuk aktiva tetap dari PT Bangka Tele Vision, anak perusahaan SCM yang diakuisisi pada Desember 2010, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp1,66 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp1,37 miliar. Dan, reklasifikasi properti investasi SCM, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp33,69 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp540,99 juta (Catatan 10).
Additions of fixed assets in 2010 is include the assets of PT Bangka Tele Vision, a subsidiary of SCM which has been acquired in December 2010, that consist of the acquisition cost of Rp1.66 billion and accumulated depreciation amounting to Rp1.37 billion. And, reclassification of SCM’s properties investment that consist of the acquisition cost Rp33.69 billion and accumulated depreciation amounting to Rp540.99 million (Note 10).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kendaraan, piutang usaha dan persediaan materi program milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari 50% dari pokok obligasi tersebut (Catatan 5, 6 dan 19).
As of December 31, 2010 and 2009, SCTV’s vehicles, trade receivables and program material inventories are pledged under the fiduciary trust and land and building under registered mortgaged for Bonds II issued by SCTV with fair value should not be less than 50% of the principal of the bonds (Notes 5, 6 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tanah dan bangunan milik ACA yang berlokasi di Pertokoan Gunung Sahari Permai digunakan sebagai jaminan fasilitas bank garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
As of December 31, 2010 and 2009, land and building owned by ACA located at Pertokoan Gunung Sahari Permai are pledged as collateral for the bank guarantee facility obtained from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang termin proyek, mesin dan peralatan milik TM dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima TM dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 5 dan 15).
As of December 31, 2009, project term receivables, machineries and equipments of TM are pledged as collateral for loan obtained by TM from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Notes 5 and 15).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, beberapa kendaraan tertentu dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima untuk membeli kendaraan tersebut dari berbagai institusi keuangan (Catatan 20).
As of December 31, 2010 and 2009, certain vehicles are pledged as colateral for financing loan obtained to purchase the related vehicles from various financial institutions (Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$50,79 juta, SGD565 dan Rp293,07 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan dan Anak-anak Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari berbagai risiko tersebut.
As of December 31, 2010, fixed assets (except land) are covered by insurance against the risk of various losses with a total of insurance coverage amounting to US$50.79 million, SGD565 and Rp293.07 billion, which the Company and Subsidiaries’ management believes are adequate to cover the possible losses arising from such various risks.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. PROPERTI INVESTASI
10. INVESTMENT PROPERTIES Investment properties consist of:
Properti investasi terdiri dari:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan bangunan
37.795.350 32.080.969 558.701
-
27.056.451 6.630.637 -
10.738.899 25.450.332 558.701
Cost Land Building Furniture and fixtures
Jumlah
70.435.020
-
33.687.088
36.747.932
Total
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan bangunan
6.734.021 274.683
1.610.633 138.639
540.986 -
7.803.668 413.322
Accumulated Depreciation: Building Furniture and fixtures
Jumlah
7.008.704
1.749.272
540.986
8.216.990
Total
28.530.942
Net Book Value
Nilai Buku Bersih
63.426.316
31 Desember 2009/December 31, 2009 Saldo Awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan bangunan
10.738.899 25.450.332 541.201
27.056.451 6.630.637 17.500
-
37.795.350 32.080.969 558.701
Cost Land Building Furniture and fixtures
Jumlah
36.730.432
33.704.588
-
70.435.020
Total
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan bangunan
5.258.635 135.737
1.475.386 138.946
-
6.734.021 274.683
Accumulated Depreciation: Building Furniture and fixtures
Jumlah
5.394.372
1.614.332
-
7.008.704
Total
63.426.316
Net Book Value
Nilai Buku Bersih
31.336.060
Investment properties in form of land and builing with the status of the related landrights and total area (in square meters) are as follows:
Properti investasi berupa tanah dan bangunan dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut: 2010 Hak Guna Bangunan (“HGB”)
11.208
Right to Build (”HGB”)
Jumlah
11.208
Total
Since November 1, 2010, SCM’s investment properties are leased to SCTV, a Subsidiary of SCM, so since that date, SCM classified this property into fixed assets with cost and accumulated depreciation amounted to Rp33.69 billion and Rp540.99 million, respectively.
Sejak tanggal 1 November 2010, properti investasi milik SCM disewakan ke SCTV, Anak Perusahaan dari SCM, sehingga sejak tanggal tersebut, SCM mengklasifikasikan properti ini ke dalam aset tetap dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp33,69 miliar dan Rp 540,99 juta. 54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
10. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Tanah dengan status HGB terdiri dari area seluas 2 11.208 m . HGB tersebut merupakan tanah atas nama EGP dan akan berakhir pada tahun 2015.
Land with landrights in HGB have area of 11,208 sqm. These HGBs are under EGP’s name and will expired in 2015.
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp1,75 miliar dan Rp1,61 miliar masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp1.75 billion and Rp1.61 billion in 2010 and 2009, respectively.
Properti investasi dengan nilai buku sejumlah Rp7,99 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 digunakan sebagai jaminan pinjaman EGP kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).
Investment properties with carrying values amounting to Rp7.99 billion as of December 31, 2009, respectively, are pledged as loan collaterals of EGP with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan evaluasi atas kondisi properti investasi pada tanggal tersebut.
The management believes that there is no indication of impairment in investment properties as of December 31, 2010 and 2009 based on the evaluation of the investment properties’ conditions at such dates.
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES Investments in associated companies represent investments at the following companies:
Investasi pada perusahaan asosiasi merupakan investasi pada perusahaan-perusahaan berikut ini: 2010
2009
Perusahaan asosiasi PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia Kama’aina Pictures
1.000.000 44.992
1.000.000 44.992
Associated Companies PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia Kama’aina Pictures
Jumlah
1.044.992
1.044.992
Total
-
1.220.557
Joint Venture PT Finnet Indonesia
1.044.992
2.265.549
Total
Perjanjian Kerjasama PT Finnet Indonesia Jumlah
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia
Penyertaaan saham pada PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) sejumlah Rp1 miliar merupakan penyertaan milik SCTV sebesar 16,67% atau sebanyak 1 juta lembar saham. Penyertaan saham ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. KTDI didirikan oleh berbagai perusahaan penyiaran televisi (termasuk SCTV) pada tanggal 21 September 2008 sehubungan dengan digitalisasi jaringan televisi di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan ini belum memulai operasional komersialnya.
Investment in shares of stock in PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) amounting to Rp1 billion represents SCTV’s investment in 16.67% equity ownership or 1 million shares. This investment in shares of stock is stated at cost. KTDI was established by various television broadcasting companies (including SCTV) on September 21, 2008, in relation to the future digitalization of television networks. As of December 31, 2010, this Company had not started its commercial operations.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASOSIASI
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES (continued)
Perjanjian kerjasama dengan pola bagi hasil PT Finnet Indonesia
Joint Venture Agreement - PT Finnet Indonesia
Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan pola bagi hasil No. 446/ACA/SMR-SH/VIII/2007 tanggal 13 Agustus 2007, di mana sebelumnya ACA dengan PT Finnet Indonesia, telah menandatangani Non Disclosure Agreement No. 188/ACA/V/2007/Kk-dir tentang pengembangan sistem pembayaran dan pembelian secara elektronik bergerak (Mobile Wallet) pada tanggal 2 Mei 2007, ACA dan PT Finnet Indonesia bermaksud untuk bersamasama menyelenggarakan layanan Mobile Banking (mBanking) dan Electronic Wallet (eWallet) azas kerjasama saling berdasarkan menguntungkan, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam perjanjian.
In accordance with Joint Venture Agreement No. 446/ACA/SMR-SH/VIII/2007 dated August 13, 2007, whereby ACA and PT Finnet Indonesia had previously signed a Non-Disclosure Agreement No. 188/ACA/V/2007/Kk-dir on the development of mobile electronic payment and purchase system (Mobile Wallet) dated May 2, 2007, ACA and PT Finnet Indonesia have intended to cooperate in providing Mobile Banking (mBanking) and Electronic Wallet (eWallet) services through mutually beneficial cooperation according to the requirements and provisions as stated in the agreement.
Masa bagi-hasil disepakati selama lima tahun dimulai sejak tanggal 13 Agustus 2007, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama di antara kedua belah pihak.
The joint venture is effective for the period of five years, starting on August 13, 2007, and is extendable upon mutual agreement by both parties.
Pendapatan bagi-hasil merupakan semua pendapatan kotor, dikurangi biaya operasional atas aplikasi Wallet Registration Application License, lisensi software yang digunakan dalam sistem dan infrastruktur mCommerce. Pembagian pendapatan bersih bagi-hasil adalah sebesar 50% : 50% (PT Finnet Indonesia dan ACA).
The joint venture income represents total gross revenue, after deducting the costs of operation of the Wallet Registration Application License, a software license used in the system and infrastructure of mCommerce. The allocation of the joint venture net income is 50% : 50% (PT Finnet Indonesia and ACA).
Pada tanggal 16 April 2010, ACA dan PT Finnet Indonesia telah sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama tersebut di atas, dimana ACA telah menerima pengembalian sebesar Rp1.195.728. Selisih antara nilai tercatat investasi dengan penerimaan pengembalian dibebankan sebagai biaya lain-lain sebesar Rp 24.829.
On April 16, 2010, ACA and PT Finnet Indonesia agreed to terminate the Joint Venture Agreement stated above, ACA has received a return amounting to Rp1,195,728. The difference between the carrying amount of investment and the amount received of Rp 24,829 was charged to other expense.
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Akun ini merupakan goodwill yang dihasilkan dari akuisisi saham pada Anak Perusahaan yang dicatat berdasarkan metode pembelian dengan mutasi sebagai berikut:
This account represents goodwill resulting from acquisitions of shares in Subsidiaries which accounted for under the purchase method with movements as follows:
2010
2009
Goodwill Penambahan tahun berjalan (Catatan 1d) Akumulasi amortisasi: Saldo pada awal tahun Amortisasi tahun berjalan
1.827.223.802 4.943.704
Saldo pada akhir tahun Penghapusan pada tahun berjalan Jumlah
1.827.223.802 (623.971.046) (94.402.550)
Goodwill Addition during the year (Note 1d) Accumulated amortization: Beginning balance Amortization during the year
1.008.752.884 -
1.108.850.206 (13.483.604)
Ending balance Write-off during the year
1.008.752.884
1.095.366.602
(731.857.200) (91.557.422)
56
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. GOODWILL (lanjutan)
12. GOODWILL (continued)
Saldo goodwill terutama merupakan goodwill atas penyertaan pada saham SCM dan SCTV dari beberapa transaksi berikut:
Goodwill mainly represents goodwill arising from the investment in shares of stock in SCM and SCTV from several transactions as follows:
Akuisisi atas saham SCTV dari pemegang saham terdahulu oleh SCM menghasilkan goodwill sebesar Rp803,90 miliar pada tahun 2002.
Acquisitions of shares in SCTV from former shareholders by SCM that resulted in total goodwill of Rp803.90 billion in 2002.
Akuisisi saham SCM oleh AM, Anak Perusahaan, dari pemegang saham SCM terdahulu, menghasilkan goodwill positif sebesar Rp472,33 miliar sebelum tahun 2006.
Acquisitions of shares in SCM by AM, a Subsidiary, from former SCM shareholders that resulted in total positive goodwill of Rp472.33 billion prior to 2006.
Pada tanggal 2 April 2008, melalui akuisisi secara langsung atas 158.074.500 saham SCM oleh Perusahaan dari beberapa Ashmore Funds yang menghasilkan goodwill sebesar Rp90.280.398 (Catatan 1d).
On April 2, 2008, through direct acquisition of 158,074,500 SCM shares by the Company from certain Ashmore Funds, that resulted in total goodwill of Rp90,280,398 (Note 1d).
Pada tanggal 15 April 2008, atas akuisisi langsung 1.490.247.500 saham SCM oleh Perusahaan dari AM, Perusahaan melakukan tambahan pembayaran sebesar Rp445.818.161 yang merupakan nilai premi opsi atas pengalihan opsi saham SCM dari Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 dan SGL TV kepada Perusahaan (Catatan 1d). Perusahaan telah mengkonversi opsi tersebut pada tanggal 15 April 2008.
On April 15, 2008, upon direct acquisition of the 1,490,247,500 SCM shares by the Company from AM, the Company incurred additional consideration of Rp445,818,161 representing the value of option premium upon the novation of options over SCM shares from Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 and SGL TV to the Company (Note 1d). The Company exercised these options on April 15, 2008.
Jumlah nilai tercatat goodwill positif atas penyertaan pada saham SCM dan SCTV berjumlah Rp1.006.856.562 dan Rp1.098.695.916, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The total carrying value of positive goodwill from acquisitions of SCM and SCTV shares amounted to Rp1,006,856,562 and Rp1,098,695,916 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Manajemen berkeyakinan bahwa nilai buku goodwill dapat direalisasikan di masa mendatang dan tidak ada indikasi penurunan.
As of December 31, 2010 and 2009, the Management believes that the carrying value of the goodwill is realizable in the future and there is no indication of impairment of goodwill.
13. BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
13. PREPAID LONG-TERM RENT This account represents prepaid long-term rent of the following:
Akun ini merupakan biaya sewa dibayar di muka dari: 2010
2009
Senayan City Office Tower (Catatan 38d) Bangunan studio Biaya amortisasi tahun berjalan
170.201.266 4.600.000 (10.046.441)
175.834.456 10.120.000 (11.153.190)
Senayan City Office Tower (Note 38d) Studio building Amortization during the year
Dikurangi bagian lancar (Catatan 7)
164.754.825 (5.446.440)
174.801.266 (10.046.441)
Less current portion (Note 7)
Jumlah
159.308.385
164.754.825
57
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS 2010
2009
Perangkat lunak - bersih Jaminan sewa Uang muka pembelian aset tetap Lain-lain
14.684.279 5.071.059 1.990.243 4.276.352
16.574.819 1.775.096 30.049.449 9.221.742
Software - net Rental deposits Advances for acquisition of fixed assets Others
Jumlah
26.021.933
57.621.106
Total
Biaya perangkat lunak terutama merupakan akumulasi kapitalisasi biaya perangkat lunak pada Anak Perusahaan yang diimplementasikan pada tahun 2010.
Software cost mainly represents cumulative capitalized software costs of a Subsidiary, which was implemented in 2010.
Uang muka pembelian aset tetap terutama berasal dari TM untuk uang muka proyek VSAT telekomunikasi di beberapa lokasi di Indonesia.
Advances for acquisition of fixed assets mainly VSAT represents advances of TM for telecommunication project at several locations in Indonesia.
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM LOANS This account represents short-term loans obtained from the following banks:
Akun ini merupakan pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank-bank berikut ini: 2010
2009
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk (Rp1,75 miliar pada tahun 2010 dan AS$150.000 dan Rp3,99 miliar pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia (AS$25.000 dan Rp11,70 miliar pada tahun 2009)
4.930.482
14.840.424
1.752.273 -
5.405.922 21.733.567
-
11.935.000
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk (Rp1.75 billion in 2010 and US$150,000 and Rp3.99 billion in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia (US$25,000 and Rp11.70 billion in 2009)
Jumlah
6.682.755
53.914.913
Total
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
SS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk dengan batas kredit sebesar Rp15.000.000 untuk modal kerja. Pada tanggal 24 Mei 2010, fasilitas kredit diturunkan menjadi Rp5.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 7 Oktober 2010. Jaminan dari fasilitas kredit adalah deposito berjangka pada PT Bank Central Asia Tbk yang jatuh tempo tanggal pada 7 Oktober 2010 atas nama SS termasuk semua perpanjangan atau perubahan sebesar minimal Rp2.000.000 dan semua persediaan dari Voucher Indosat (Elektronik dan Non-elektronik) yang dimiliki oleh SS minimal Rp3.000.000. Pada tanggal 5 Oktober 2010, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang fasilitas tersebut menjadi tanggal 7 Oktober 2011 (Catatan 4 dan 6).
SS obtained a credit facility from PT Bank Central Asia Tbk with total credit limit of Rp15,000,000 for its working capital purposes. On May 24, 2010, this facility is reduced to Rp5,000,000 with the facility period until October 7, 2010. This credit facility is secured by time deposits of SS including all of its roll-overs or any change amounting to Rp2,000,000 as a minimum maturing on October 7, 2010 placed at PT Bank Central Asia Tbk and all current and future Indosat Vouchers (electronic and nonelectronic) of SS with a minimum value amounting to Rp3,000,000. On October 5, 2010, both parties agreed that the facility period be extended until October 7, 2011 (Notes 4 and 6).
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 15 Mei 2009, ACA memperoleh perpanjangan fasilitas cerukan dengan nilai maksimum Rp4.000.000, dan penurunan fasilitas pinjaman fixed loan dari AS$1.300.000 menjadi AS$600.000. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak penjualan antara ACA dengan pembeli, jatuh tempo tanggal 16 Juni 2010, dan diperpanjang sampai dengan 16 Juni 2011.
On May 15, 2009, ACA obtained an extension of the overdraft facility with a maximum amount of Rp4,000,000 and a decrease in the fixed loan facility from US$1,300,000 to become US$600,000. This facility is collateralized by sales contracts between ACA and its customers, matured on June 16, 2010, and has been extended until June 16, 2011.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 19 Februari 2009, TM memperoleh tambahan pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp23.200.000. Bunga yang dikenakan adalah sebesar 14,50 % per tahun yang akan ditinjau kembali setiap bulan. Pinjaman ini dijamin dengan piutang termin proyek, mesin dan peralatan komunikasi, peralatan VSAT Net ATM Bank Mandiri dan peralatan VSAT directway multimedia VSAT-BNI Icons yang dimiliki oleh TM; dan dijamin oleh Perusahaan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 7 November 2010 (Catatan 5 dan 9).
On February 19, 2009, TM obtained an additional working capital loan with maximum facility of Rp23,200,000. This loan bears interest of 14.50% per annum subject to monthly review. This loan is secured by project receivables, machineries and communication tools, VSAT Net ATM Bank Mandiri tools and VSAT directway multimedia VSAT-BNI Icons tools owned by TM; and guaranteed by the Company. The loan has been fully paid at November 7, 2010 (Notes 5 and 9).
TM juga memperoleh pinjaman modal kerja dengan maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman ini diberikan jaminan berupa piutang termin proyek, mesin dan peralatan; dan dijamin oleh Perusahaan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 7 November 2010 (Catatan 5 dan 9).
TM also obtained a working capital loan with maximum facility of Rp5,000,000 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. This loan is secured by project receivables, machineries and tools; and guaranteed by the Company. The loan has been fully paid at November 7, 2010 (Notes 5 and 9).
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Omni memperoleh fasilitas kredit perbankan dari PT Bank DBS Indonesia berupa pinjaman untuk modal kerja dan investasi dengan fasilitas total maksimum sebesar AS$2.000.000 (dengan sub-limit sebesar Rp17.000.000 untuk mengakomodasi penarikan fasilias kredit dalam Rupiah).
Omni obtained a banking credit facility from PT Bank DBS Indonesia representing working capital and investment loan facilities with a total maximum facility amounting to US$2,000,000 (with sub-limit of Rp17,000,000 to accomodate the facility drawdown in Rupiah).
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 22 Januari 2010.
These loans had been fully paid on January 22, 2010.
Suku bunga tahunan dari pinjaman-pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates per annum on the above loans are as follows:
2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009
12,00% - 14,00% 5,00%
59
10,12% - 15,22% 4,44% - 7,65%
Rupiah United States Dollar
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES This account represents payables to the following:
Akun ini merupakan kewajiban kepada pihak-pihak berikut ini: 2010
2009
57.015.081 25.009.454 15.736.799 14.241.080
68.144.698 6.618.141 14.037.777
11.326.981 10.169.657 9.703.000
5.189.143 8.138.475
7.813.313
13.699.435
7.135.840 7.091.500 7.068.038 7.041.668 6.494.000 6.045.000 5.400.000 4.475.000
4.034.837 13.561.845 8.389.055 13.698.000
50.914.292
69.151.038
252.680.703
224.662.444
Total third parties
Pihak hubungan istimewa: PT Indika Siar Sarana (Catatan 37) PT Indika Cipta Media
244.989 90.808
36.955 -
Related parties: PT Indika Siar Sarana (Note 37) PT Indika Cipta Media
Jumlah hubungan istimewa
335.797
36.955
Total related parties
253.016.500
224.699.399
Total
Pihak ketiga PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Plus Emerson Network Power Tellabs Oy., Finlandia Hughes Network System., Amerika Serikat PT Nusantara Film PT Dharmawangsa Studio United Champ Assets Ltd, British Virgin Islands PT Misys International Financial System PT Milenium Visitama Film Nokia Networks Oy, Finlandia Alvarion PT Kharisma Starvision PT Creative Indigo PT Verona PT Rieta Amilia Socha Prada Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar) Jumlah pihak ketiga
Jumlah
Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Belum jatuh tempo
Others (below Rp3 billion each)
The aging analysis of trade payables are as follows:
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
Third parties PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Plus Emerson Network Power Tellabs Oy., Finland Hughes Network System., United States of America PT Nusantara Film PT Dharmawangsa Studio United Champ Assets Ltd, British Virgin Islands PT Misys International Financial System PT Milenium Visitama Film Nokia Networks Oy, Finlandia Alvarion PT Kharisma Starvision PT Creative Indigo PT Verona PT Rieta Amilia Socha Prada
2010
2009
98.090.968
100.717.966
64.111.174 30.275.077 12.890.744 23.965.103 23.347.637
61.030.516 8.406.674 7.590.294 21.810.364 25.106.630
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
252.680.703
224.662.444
Total third parties
335.797
36.955
Related parties Current
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG USAHA (lanjutan)
16. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables by type of currencies are as follows (Note 39):
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 39): 2010
2009
Rupiah AS$ (AS$6.571.194 pada tahun 2010 dan AS$6.321.612 pada tahun 2009) EURO (EURO126.159 pada tahun 2010 dan EURO180.780 pada tahun 2009) GBP (GBP38.760 pada tahun 2010) SGD (SGD12.034 pada tahun 2009)
191.888.034
162.753.348
59.081.606
59.423.155
1.508.336 538.524 -
2.442.286 80.610
Rupiah US$ (US$6,571,194 in 2010 and US$6,321,612 in 2009) EUR (EUR126,159 in 2010 and EUR180,780 in 2009) GBP (GBP38,760 in 2010) SGD (SGD12,034 in 2009)
Jumlah
253.016.500
224.699.399
Total
Seluruh hutang jaminan.
usaha
tersebut
adalah
All trade payables are unsecured by any collateral.
tanpa
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses represent accruals for:
Biaya masih harus dibayar merupakan akrual atas:
Biaya program Gaji dan pesangon Bunga pinjaman dan hutang obligasi Jasa konsultan Listrik, air dan telepon Beban transponder Biaya sewa Lain-lain Jumlah
2010
2009
83.728.240 68.810.030 16.155.346 2.019.166 1.797.515 835.463 234.155 14.092.860
70.586.387 52.228.202 16.034.052 2.325.754 1.879.804 1.557.214 1.135.512 10.753.758
Program cost Salary and severance payment Loan and bond payable interests Consultant fee Electricity, water and telephone Transponder cost Rental cost Others
187.672.775
156.500.683
Total
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION a.
Pajak Dibayar di Muka
Prepaid Taxes Prepaid taxes consist of:
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 2010
2009
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Final
13.963.249 38.889
14.784.354 56.213
Value Added Tax Final Income Tax
Jumlah
14.002.138
14.840.567
Total
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Hutang pajak
Taxes Payable Taxes payable consists of:
Hutang pajak terdiri dari: 2010
2009
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 25/29 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak penghasilan final Denda
15.255.156
18.760.657
45.107.522 15.718.006 2.137.194 1.366.931 442.988 -
30.932.631 6.361.544 1.847.040 1.297.356 448.533 226
Value Added Tax Income Taxes Article 25/29 Article 21 Article 23 Article 26 Final Income Tax Tax Penalty
Jumlah
80.027.797
59.647.987
Total
The estimated claims for tax refund as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Taksiran lebih bayar pajak penghasilan: Perusahaan Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Anak Perusahaan Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2005 Jumlah
2009
992.833 652.785 233.289 633.704
652.785 2.224.327 415.554 633.704
2.008.461 4.213.203 -
4.213.203 6.864.535 1.337.388 3.039.752
8.734.275
19.381.248
Estimated Overpayment Corporate Income Taxes: Company 2010 2009 2008 2007 2006 Subsidiaries 2010 2009 2008 2007 2005 Total
There are no estimated corporate income taxes of the Company for the year ended December 31, 2010 and 2009, since the Company is in a tax loss position for both periods.
Tidak terdapat taksiran pajak penghasilan pada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, karena hasil usaha Perusahaan masih menunjukkan rugi secara fiskal atas kedua periode tersebut.
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
19. HUTANG OBLIGASI
19. BONDS PAYABLE This account represents bonds issued by SCTV with PT Bank CIMB Niaga Tbk as the bond trustee, with details as follows:
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh SCTV dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat dengan rincian sebagai berikut: 2010 Hutang pokok Obligasi SCTV II Tahun 2007 Biaya emisi obligasi setelah dikurangi amortisasi Hutang obligasi - bersih
2009
575.000.000 (1.198.357) 573.801.643
575.000.000 (1.891.726) 573.108.274
Principal amount Obligasi SCTV II Tahun 2007 Bonds issuance cost, net of amortization Bonds payable - net
Pada tanggal 29 Juni 2007, SCTV menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi SCTV dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. SCTV dapat membeli kembali Obligasi II setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi II dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 11 Juli 2007.
On June 29, 2007, SCTV obtained the Effective Statement Letter No. S-3213/BL/2007 from the Chairman of BAPEPAM-LK regarding the registration of the bonds issuance under the name of “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Bonds II”) at nominal value amounting to Rp575 billion. On July 10, 2007, the Bonds II were issued under a Jumbo Bonds Certificate as registered under PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. These bonds are payable in lump-sum on July 10, 2012. SCTV can buy back the Bonds II at anytime after one year from the date of issuance. The Bonds II bear a fixed annual interest rate of 10.95% payable every 3 (three) months starting from October 10, 2007 until July 10, 2012. All the Bonds II have been registered in the Indonesia Stock Exchange effective on July 11, 2007.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Mei 2007 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 158 tanggal 18 Juni 2007 oleh notaris yang sama, Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, dan/atau persediaan film, dan/atau kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan milik SCTV yang diikat dengan Hak Tanggungan, yang keseluruhan nilai wajar jaminannya minimal sebesar 50% dari pokok Obligasi II. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang, SCTV wajib melakukan penyetoran uang tunai, dari waktu ke waktu, yang ditempatkan pada deposito berjangka atas nama SCTV pada bank yang ditunjuk wali amanat agar nilai jaminan menjadi 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang dan diikat secara gadai (Catatan 5, 6 dan 9).
Based on the Bond Trustee Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk as notarized by Deed No. 37 dated May 4, 2007 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., which was amended by Notarial Deed No. 158 dated June 18, 2007 of the same notary, the Bonds are collateralized under fiduciary trust by SCTV’s accounts receivable, and/or film inventories and/or vehicles also land and building under registered mortgage with total fair value of collateral of more than 50% of the principal amount of the Bonds II. If the collateral becomes less than 50% from the Bonds II payable outstanding, SCTV is required from time to time to deposit cash as time deposits under SCTV’s name to be placed in a bank agreed by the trustee to meet the 50% value of collateral from the outstanding principal amount of the Bonds II and to be registered as a security (Notes 5, 6 and 9).
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
19. BONDS PAYABLE (continued)
Penjaminan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Kendaraankendaraan Bermotor seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 161, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Piutang Usaha seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 162, dan Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Persediaan Film seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 163 serta Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan yang dinyatakan dengan Akta No. 164-179, seluruhnya tertanggal 18 Juni 2007. Semua akta tersebut telah diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H.
The collaterals are supported by the Fiduciary Trust of Vehicles as notarized under Deed No. 161, Fiduciary Trust of Accounts Receivable as notarized under Deed No. 162, Fiduciary Trust of Program Inventories as notarized under Deed No. 163 and Deed of Power of Attorney for Registered Mortgaged of Land and Bulding as notarized under Deed No. 164-179, all dated June 18, 2007. All the deeds are notarized by Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H.
SCTV tidak diharuskan untuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
membentuk
SCTV is not required to appropriate sinking funds for the Bonds.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, SCTV harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
Based on the Bonds Trustee Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk, SCTV should obtain written approval from the trustee prior to the following transactions, among others:
-
-
-
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aset yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi Pemberian pinjaman kepada pihak manapun Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama SCTV yang mengakibatkan operasional keuangan SCTV diatur pihak-pihak lain.
-
Merger or acquisition Obtaining new loans Pledging the assets collateralized to the bonds payable Giving loans to any parties Changing the scope of main activities Reducing the authorized, issued and fully paid share capital Submission of bankruptcy application Entering into agreement(s) other than SCTV’s ordinary course of business that cause the financial operation of SCTV is being controlled by other parties.
SCTV juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
In addition, SCTV is required to maintain certain financial ratios, as follows:
-
-
Current ratio should be at least 100%
-
Debt to Equity ratio shall not exceed 300%
-
EBITDA to interest expense ratio shall be at least 250%.
-
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%.
SCTV had complied with the above covenants as of December 31, 2010 and 2009.
SCTV telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
19. BONDS PAYABLE (continued)
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari penawaran Obligasi II tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
As stated in the prospectus of the bond offering, the net proceeds of the Bonds II offering should be allocated for the following purposes:
1.
Sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) akan digunakan untuk pelunasan Obligasi I.
1.
74% (seventy-four-percent) redemption.
2.
Sebesar 16% (enam belas persen) akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, seperti pembelian alat-alat penunjang sarana produksi, alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan, alat-alat Information Technology (”IT”) untuk menunjang media ordering, archiving, billing dan accounting system.
2.
16% (sixteen percent) for business improvement, such as purchases of production equipments, transmission equipments, airing and storage, Information Technology (”IT”) equipment to support the media ordering, archiving, billing and accounting systems.
3.
Sebesar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
3.
10% (ten percent) for additonal working capital.
for
Bonds
I
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2009, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran Obligasi II seperti yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut:
The actual cumulative usage of the Bonds II proceeds until March 31, 2009 as reported to BAPEPAM-LK are as follows:
1.
Pelunasan Obligasi I sejumlah Rp425 miliar (74,38%).
1.
Payment of the Bonds I of Rp425 billion (74.38%).
2.
Pengadaan peralatan produksi, penyiaran dan IT sejumlah Rp92 miliar (16,10%).
2.
Supplying of production, broadcasting and IT equipment of Rp92 billion (16.10%).
3.
Modal kerja SCTV sejumlah Rp54,42 miliar (9,52%).
3.
SCTV working capital of Rp54.42 billion (9.52%).
Obligasi II memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Biro Pemeringkat Efek Independen, dalam laporannya masing-masing No. 448/PEF-Dir/V/2010 tanggal 6 Mei 2010 dan No. 492/PEF-Dir/V/2009 tanggal 14 Mei 2009.
Bonds II obtained idA rating (Single A, Stable Outlook) based on credit rating issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Independent Credit Rating Bureau, in its report No. 448/PEF-Dir/V/2010 dated May 6, 2010, and No. 492/PEF-Dir/V/2009 dated May 14, 2009.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM LOANS Long-term loans consist of:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: 2010
2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk Kewajiban hutang sewa
2.595.613
184.990 973.473
PT Bank CIMB Niaga Tbk Finance lease payable
Jumlah
2.595.613
1.158.463
Total
Dikurangi bagian lancar pinjaman diterima: PT Bank CIMB Niaga Tbk Hutang sewa pembiayaan
1.017.632
184.990 676.178
Less current portion of loan: PT Bank CIMB Niaga Tbk Finance lease payable
Bagian jangka panjang hutang sewa pembiayaan
1.577.981
297.295
Long-term portion of finance lease payables
Hutang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Payables
Akun ini merupakan hutang sewa pembiayaan jangka panjang yang diperoleh Anak Perusahaan dari berbagai institusi keuangan untuk membeli kendaraan. Pembayaran angsuran atas pinjaman tersebut dilakukan dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) hingga 36 (tiga puluh enam) bulan dengan suku bunga berkisar antara 5,50% sampai dengan 15,23% per tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 9).
This account represents long-term finance lease payables obtained by Subsidiaries from various financial institutions to purchase vehicles. These loans are payable within 24 (twenty four) to 36 (thirty six) months with interest ranging from 5.50% to 15.23% per annum. These loans are collateralized by the related financed vehicles (Note 9).
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
EGP mempunyai 2 (dua) fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, masing-masing sebesar Rp4 miliar dan Rp5 miliar untuk pembiayaan pembelian peralatan kantor. Pinjaman-pinjaman ini akan dilunasi dalam 60 kali angsuran bulanan, masingmasing akan berakhir pada tanggal 27 Februari 2010 dan 11 Februari 2009. Suku bunga tahunan pinjaman tersebut adalah 15,25% pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman sebesar Rp5 miliar dan Rp4 miliar, masing-masing telah dilunasi pada tanggal 11 Februari 2009 dan pada tanggal 27 Februari 2010.
EGP had 2 (two) credit facilities obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk, amounting to Rp4 billion and Rp5 billion, for financing the acquisition of office equipment. These loans are payable in 60 monthly installments, and matured on February 27, 2010 and February 11, 2009. Those loans bore annual interest at 15.25% in 2010 and 2009. The Rp5 billion and Rp4 billion loans were fully paid on February 11, 2009 and February 27, 2010, respectively.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah, ruangan kantor dan aset tetap lainnya yang terletak di Menara Batavia lantai 5 dengan nilai penjaminan sebesar Rp9.000.000, tagihan kepada penyewa ruangan kantor Menara Batavia lantai 5 dan 24 dengan nilai penjaminan masing-masing senilai minimal Rp175.000 yang diikat dengan perjanjian pengikatan Fidusia serta jaminan perusahaan AP dan ACA dengan nilai penanggungan minimal masing-masing Rp5.000.000 dan Rp4.000.000 (Catatan 10).
The loans were collateralized by the land, office space and other fixed assets located at Menara th Batavia, 5 floor with the collateral value of Rp9,000,000, receivables from the tenants of th th Menara Batavia, 5 and 24 floor with collateral value of minimum Rp175,000 each, which was bound by a Fiduciary Agreement and the corporate guarantees of AP and ACA for minimum values of Rp5,000,000 and Rp4,000,000, respectively (Note 10).
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. KEWAJIBAN DIESTIMASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ATAS
21. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITY
FOR
EMPLOYEES’
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan Undang-undang No. 13/2003 sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”.
The Company and Subsidiaries provide employee service entitlements based on the Company and Subsidiaries’ regulations and on the Labor Law No. 13/2003 as accounted for in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The significant assumptions used by independent actuaries in their calculations are as follows:
oleh 2010
Usia normal pensiun Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri (% hingga usia 45 tahun)
2009
55 tahun/years old 8,50% - 9,50% 5,00% - 10,00% 100,00% 3,00% - 10,00%
55 tahun/years old 10,00% - 12,00% 5,00% - 10,00% 100,00% 3,00% - 10,00%
3,00% - 10,00%
3,00% - 10,00%
Normal retirement age Annual discount rates Annual salary increase rates Mortality rate Disability rates Resignation rates (% until 45 years old)
The employee benefit expenses (gains) recognized in the consolidated statements of income are as follows:
Beban (pendapatan) imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Amortisasi bersih tahun berjalan Hasil aset program Biaya jasa lalu Dampak kurtailmen Penyesuaian
9.172.088 7.633.030 163.402 353.011 (4.127.132) 233.070 (97.083) -
7.277.823 8.548.385 29.560 457.978 (5.223.950) (68.538) (11.249.786) 72.477
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Net amortization of current year Return on plan assets Past service cost Curtailment effect Adjustments
Bersih
13.330.386
(156.051)
Net
The estimated liability for employees’ benefits recognized in the consolidated balance sheets is as follows:
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui (Kerugian) Keuntungan aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program Kewajiban bersih
2010
2009
96.435.732 (1.517.985)
77.292.670 (5.709.300)
Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost
(3.926.927) (45.469.676)
1.056.682 (37.519.383)
Unrecognized actuarial gains (losses) Fair value of plan assets
45.521.144
35.120.669
67
Net liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
21. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
21. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
FOR
EMPLOYEES’
The movements of the estimated liability for employees’ benefits are as follows:
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal Penambahan dari akuisisi Anak Perusahaan (Catatan 1d) Beban (laba) tahun berjalan Pembayaran manfaat Pengurangan (penambahan) aset program - bersih
35.120.669
23.872.904
-
12.173.562
Beginning balance Additions due to acquisitions of Subsidiaries (Note 1d) Current year expense (gain) Benefit payments Deductions (additions) in plan assets - net
Saldo akhir periode
45.521.144
35.120.669
Balance at end of the period
13.330.386 (2.929.911)
22. PAJAK PENGHASILAN
22. INCOME TAXES Income tax expense (benefit) consists of:
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2010 Tahun berjalan Anak Perusahaan
155.412 (156.051) (925.158)
2009
208.788.953
Current year Subsidiaries
147.073.479
Tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan
(43.706) (8.228.871)
(1.860.774) (8.797.836)
Deferred Company Subsidiaries
Jumlah
(8.272.577)
(10.658.610)
Total
Bersih
200.516.376
136.414.869
Net
Beban Pajak Tahun Berjalan
Income Tax Expense - Current
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statements of income with the estimated taxable loss for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah (dikurangi): Amortisasi goodwill Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2009
704.188.711
338.360.167
51.385.834
70.470.201
(772.917.233)
(445.593.664)
Income before corporate income tax per consolidated statements of income Add (deduct): Amortization of goodwill Subsidiaries’ income before corporate income tax
(17.342.688)
(36.763.296)
Loss before income tax attributable to the Company
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
Income Tax Expense - Current (continued) 2010
Beda temporer: Penyisihan atas kesejahteraan karyawan - setelah dikurangi pembayaran (Pembayaran) Penyisihan bonus Beda tetap: Pengeluaran yang tidak diperkenankan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban pajak Lain-lain - bersih Taksiran rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Koreksi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan
2009 Temporary differences:
1.132.594
4.076.167
(22.769.028) 801.506 419.958
(8.898.530) 416.790 584.540
Provision for employees’ benefits - net of payments of benefits (Payment) Provision for bonus Permanent differences: Non-deductible expenses Income subjected to final income tax Tax expenses Others - net
(37.582.832) (48.624.516)
(32.986.256) (30.697.898)
Estimated taxable loss during the year Tax losses carry-forward
4.094.779
15.059.638
(82.112.569)
(48.624.516)
579.504 (404.678)
605.175 6.992.898
Correction on tax losses carry-forward Accumulated tax losses - the Company
Taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The Company’s estimated tax loss for the year ended December 31, 2009 was consistent with the Annual Income Tax Return (SPT) submitted to the Tax Office.
Perhitungan beban sebagai berikut:
adalah
The computation of corporate income tax is as follow:
2010
2009
pajak
penghasilan
Taksiran penghasilan kena pajak Anak Perusahaan Beban pajak penghasilan tahun berjalan - Anak Perusahaan
833.151.599
523.692.977
(208.788.953)
(147.073.479)
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum: Perusahaan Penyisihan atas kesejahteraan karyawan (Realisasi) Penyisihan bonus Dampak perubahan tarif pajak Anak Perusahaan
144.876 (101.170) 8.228.871
Manfaat pajak penghasilan-tangguhan
8.272.577
Estimated taxable income Subsidiaries Corporate income tax expense current year - Subsidiaries Effects on temporary differences at the maximum tax rate Company
69
151.294 1.748.224 (38.744) 8.797.836 10.658.610
Provision for employees’ benefits (Realization) Provision for bonus Impact on changes of tax rates Subsidiaries Income tax benefitdeferred
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued) The reconciliations between income tax expense (benefit) calculated by applying the applicable tax rate to income before income tax, with the income tax expense (benefit) as presented in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah (dikurangi) oleh: Amortisasi goodwill Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan Rugi fiskal tahun berjalan yang tidak dapat dikompensasi Manfaat pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Pengeluaran yang tidak diperkenankan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban pajak Dampak perubahan tarif pajak Lain-lain
2009
704.188.711
338.360.167
51.385.834
70.470.201
(772.917.233)
(445.593.664)
Income before corporate income tax per consolidated statements of income Add (deduct) by: Amortization of goodwill Subsidiaries’ income before corporate income tax
(17.342.688)
(36.763.296)
Loss before income tax attributable to the Company
9.395.708
8.246.564
(4.335.672)
(9.190.824)
Current year tax loss which can not be compensated Income tax benefit using the applicable tax rate
(5.692.257) 200.377 104.989
(2.224.632) 104.197 38.744 146.135
Tax impact on permanent differences: Non-deductible expenses Income subjected to final income tax Tax expenses Impact on changes of tax rate Others
Manfaat pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan
(43.706) 200.560.082
(1.860.774) 138.275.643
Income tax benefit Company Subsidiaries
Beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi
200.516.376
Income tax expense 136.414.869 per consolidated statements of income
283.149
1.019.042
In September 2008, The Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with the Law No. 36 Year 2008. This revised law stipulates changes in the corporate income tax rate from a marginal tax rate to the single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
22. INCOME TAXES (continued) The deferred tax assets (liabilities) as December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
of
2009
Aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Penyisihan bonus Anak Perusahaan PT Surya Citra Media Tbk PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Abhimata Citra Abadi PT Bitnet Komunikasindo PT Sakalaguna Semesta PT Ekaprasarana Primatel PT Mediatama Anugrah Citra PT Screenplay Produksi
619.039 1.647.055
474.163 1.748.224
13.132.367 2.362.168 4.962.465 2.828.754 467.576 982.320 94.244 424.080 1.119.191
14.284.326 1.890.102 847.222 203.268 374.455 254.312 -
Deferred tax assets (liabilities) Company Estimated liability for employees’ benefits Bonus provision Subsidiaries PT Surya Citra Media Tbk PT Abhimata Persada PT Omni Intivision PT Abhimata Citra Abadi PT Bitnet Komunikasindo PT Sakalaguna Semesta PT Ekaprasarana Primatel PT Mediatama Anugrah Citra PT Screenplay Produksi
Jumlah aset pajak tangguhan
28.639.259
20.076.072
Total deferred tax assets
2010
2009
Anak Perusahaan PT Tangara Mitrakom Jumlah kewajiban pajak tangguhan
(4.679.073)
(5.126.322)
Subsidiaries PT Tangara Mitrakom
(4.679.073)
(5.126.322)
Total deferred tax liabilities
The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the deferred tax assets can be utilized through their future taxable income.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa aset pajak tangguhan dapat dipergunakan melalui laba fiskal di masa mendatang. 23. HAK MINORITAS PADA ANAK PERUSAHAAN
23. MINORITY INTERESTS IN SUBSIDIARIES This account represents minority interest of the following Subsidiaries:
Akun ini menunjukkan hak minoritas pada Anak Perusahaan sebagai berikut: 2010
2009
PT Surya Citra Media Tbk PT Sakalaguna Semesta PT Screenplay Produksi PT Tangara Mitrakom PT Ekaprasarana Primatel PT Abhimata Citra Abadi PT Mediatama Anugrah Citra PT Abhimata Persada PT Abhimata Mediatama PT Astika Gerbang Timur PT Asia Towers Internasional
210.717.895 9.204.844 5.731.024 3.424.482 1.838.671 30.194 1.020 964 474 432 -
191.175.711 8.365.377 2.846.378 6.678.412 23.950 25.429 827 472 293 96
PT Surya Citra Media Tbk PT Sakalaguna Semesta PT Screenplay Produksi PT Tangara Mitrakom PT Ekaprasarana Primatel PT Abhimata Citra Abadi PT Mediatama Anugrah Citra PT Abhimata Persada PT Abhimata Mediatama PT Astika Gerbang Timur PT Asia Towers Internasional
Jumlah
230.950.000
209.116.945
Total
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL The share ownerships as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Pemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
December 31, 2010
31 Desember 2010
Pemegang saham
Jumlah lembar Saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan %/ Percentage of ownership %
Jumlah modal/ Total capital
Shareholders
The Northern Trust Company S/A Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Budi Harianto The Northern Trust Company S/A AVFC Rd. Darwin Wahyu Sariaatmadja PT Adikarsa Sarana PT Tiga Saudara Harmonis PT Prima Karya Gemilang PT Jayatama Tekno Sejahtera PT Era Baru Cemerlang PT Jejaring Karya Matana Masyarakat
1.624.123.324 1.063.838.290 708.280.275 595.431.445 297.716.220 113.415.180 105.059.396 56.708.090 18.760.000 12.490.000 10.500.000 5.250.000 2.000.000 1.000.000 512.730.000
31,68 20,75 13,81 11,61 5,81 2,21 2,05 1,11 0,37 0,24 0,20 0,10 0,04 0,02 10,00
324.824.665 212.767.658 141.656.055 119.086.289 59.543.244 22.683.036 21.011.879 11.341.618 3.752.000 2.498.000 2.100.000 1.050.000 400.000 200.000 102.546.000
The Northern Trust Company S/A Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Budi Harianto The Northern Trust Company S/A AVFC Rd. Darwin Wahyu Sariaatmadja PT Adikarsa Sarana PT Tiga Saudara Harmonis PT Prima Karya Gemilang PT Jayatama Tekno Sejahtera PT Era Baru Cemerlang PT Jejaring Karya Matana Public
Jumlah
5.127.302.220
100,00
1.025.460.444
Total
December 31, 2009
31 Desember 2009
Pemegang saham
Jumlah lembar Saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan %/ Percentage of ownership %
Jumlah modal/ Total capital
Shareholders
Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Budi Harianto Rd. Darwin Wahyu Sariaatmadja PT Adikarsa Sarana PT Tiga Saudara Harmonis PT Prima Karya Gemilang PT Jayatama Tekno Sejahtera PT Era Baru Cemerlang PT Jejaring Karya Matana
1.160.026.290 772.320.275 649.268.445 324.634.220 123.670.180 61.835.090 18.760.000 12.490.000 10.500.000 5.250.000 2.000.000 1.000.000
36,92 24,58 20,67 10,33 3,94 1,97 0,60 0,40 0,33 0,17 0,06 0,03
232.005.258 154.464.055 129.853.689 64.926.844 24.734.036 12.367.018 3.752.000 2.498.000 2.100.000 1.050.000 400.000 200.000
Rd. Eddy Kusnadi Sariaatmadja(*) Ir. Susanto Suwarto(**) Piet Yaury(*) Rd. Fofo Sariaatmadja(**) Budi Harianto Rd. Darwin Wahyu Sariaatmadja PT Adikarsa Sarana PT Tiga Saudara Harmonis PT Prima Karya Gemilang PT Jayatama Tekno Sejahtera PT Era Baru Cemerlang PT Jejaring Karya Matana
Jumlah
3.141.754.500
100,00
628.350.900
Total
(*) Merupakan anggota Dewan Komisaris Perusahaan/Member of the Company’s Board of Commissioners (**) Merupakan anggota Dewan Direksi Perusahaan/Member of the Company’s Board of Directors
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 19 tanggal 17 September 2009, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui:
In accordance with Notarial Deed No. 19 dated September 17, 2009 made before Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, regarding the minutes of Extraordinary Shareholders Meeting, the shareholders approved, among others, the following:
(i)
(i)
(ii) (iii)
(iv) (v)
(vi)
Perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka Perubahan nilai nominal saham menjadi Rp200 (angka penuh) setiap saham Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 541.215.247 saham baru yang akan ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat Pengeluaran saham baru sebanyak-banyaknya 1.729.182.720 saham yang berasal dari penerbitan waran Perusahaan Peningkatkan modal dasar Perusahaan menjadi Rp2.513.403.600, terdiri dari 12.567.018.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham Perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan anggaran dasar perseroan terbuka, mencakup perubahan nama Perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
(ii) (iii)
(iv) (v)
(vi)
Change of the Company’s status from private to public company Change of par value of the share to become Rp200 (full amount) per share Issuance of shares from the Company’s portfolio at a maximum of 541,215,247 new shares which will be offered to the public through Initial Public Offering Issuance of new shares at a maximum of 1,729,182,720 shares originated from the warrant issuance by the Company Increase in authorized share capital to become Rp2,513,403,600, consisting of 12,567,018,000 shares with par value of Rp200 (full amount) per share Amendments of the Company’s Articles of Associations to comply with the articles of association of a public company, including the change of the Company’s name from PT Elang Mahkota Teknologi to PT Elang Makhota Teknologi Tbk
Perubahan-perubahan di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-46947.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 September 2009 (Catatan 1a).
The above amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-46947.AH.01.02.Year 2009 dated September 30, 2009 (Note 1a).
Efektif tanggal 12 Januari 2010, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Penawaran Umum Perdana ini berdasarkan Surat Pernyataan Efektif No. S-11110/BL/2009 tanggal 30 Desember 2009 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 512.730.000 saham dengan nilai nominal Rp200 (angka penuh) per saham, dengan harga penawaran Rp720 (angka penuh) per saham (Catatan 1b). Penawaran Umum Perdana ini menghasilkan agio sebesar Rp133.309.800 (Catatan 25).
Effective on January 12, 2010, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange. The listing of the shares is based on the Effective Statement Letter No. S-11110/BL/2009 dated December 30, 2009 from the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) to conduct an initial public share offering of 512,730,000 shares with nominal value of Rp200 (full amount) per share, at an offering price of Rp720 (full amount) per share (Note 1b). The Initial Public Offering resulted in additional paid in capital amounting to Rp133,309,800 (Note 25).
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (continued)
Pada saat yang bersamaan, waran-waran yang telah diterbitkan kepada ARF, GSSF2, GSSF3, dan EMDCD telah dikonversi menjadi sejumlah 1.729.182.720 saham Perusahaan (Catatan 28). Konversi waran menjadi saham biasa ini diketahui dan disetujui oleh semua fund manager, berdasarkan Surat Notifikasi Konversi Waran tertanggal 4 Januari 2010 yang yang ditujukan kepada Perusahaan. Konversi waran ini menghasilkan agio sebesar Rp1.190.841.644 (Catatan 25).
At the same time, the warrants issued to ARF, GSSF2, GSSF3, and EMDCD were converted into the 1,729,182,720 shares of the Company (Note 28). The warrant conversion into shares was acknowledged and approved by all fund managers, under a Notice of Warrant Exercise dated January 4, 2010 addressed to the Company. The conversion of warrants resulted in additional paid in capital amounting to Rp1,190,841,644 (Note 25).
Jumlah biaya emisi sehubungan dengan penawaran umum tersebut sebesar Rp6.796.124 (Catatan 25).
Total share issuance costs related to the public offering is amounted to Rp6,796,124 (Note 25).
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2010
2009
Agio saham Penawaran Umum Perdana Saham (Catatan 24) Konversi waran (Catatan 24) Biaya emisi saham (Catatan 2l dan 24)
133.309.800 1.190.841.644 (6.796.124)
-
Additional paid-in capital Initial Public Offering Share (Note 24) Warrant conversion (Note 24) Shares issuance costs (Notes 2l and 24)
Jumlah
1.317.355.320
-
Total
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
26. DIFFERENCE IN THE VALUE RESTRUCTURING TRANSACTIONS ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
This account represents the difference between the transfer prices and the carrying value of investments in the following Subsidiaries acquired from the directors and commissioners of the Company as follows:
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dan nilai tercatat atas investasi pada Anak Perusahaan yang diakuisisi dari direktur dan komisaris Perusahaan sebagai berikut:
OF OF
PT Abhimata Citra Abadi (ACA) - Rp17.862.983
PT Abhimata Rp17,862,983
Citra
Abadi
(ACA)
-
In June 2001, the Company acquired 4,990 shares (representing 99.80% interest at acquisition date) in ACA amounting to Rp4,990,000 from the Company’s directors and commissioners. The total carrying value of investments in ACA amounted to Rp22,852,983.
Pada bulan Juni 2001, Perusahaan mengakuisisi 4.990 saham (merupakan 99,80% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp4.990.000 pada ACA dari direktur dan komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada ACA sebesar Rp22.852.983.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)
26. DIFFERENCE IN RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued)
PT Ekaprasarana Primatel (EP) - Rp9.926.589
PT Abhimata Persada (AP) - Rp6.289.262
PT Abhimata Persada (AP) - Rp6,289,262 In December 2000, the Company acquired 4,925 shares (representing 98.50% interest at acquisition date) in AP amounting to Rp4,925,000 from the Company’s directors and commissioners. The carrying value of investment in AP amounted to Rp11,214,262.
Pada bulan Desember 2000, Perusahaan mengakuisisi 4.925 saham (merupakan 98,50% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp4.925.000 pada AP dari direktur dan komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada AP sebesar Rp11.214.262.
PT Ekaprasarana Primatel (EP) - Rp9,926,589 In October 2005, the Company acquired 199,882 shares (representing 79.95% interest at acquisition date) in EP amounting to Rp8,035,256 from the Company’s commissioners. The carrying value of investment in EP amounted to Rp17,961,845.
Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan mengakuisisi 199.882 saham (merupakan 79,95% kepemilikan pada tanggal akuisisi) sebesar Rp8.035.256 pada EP dari komisaris Perusahaan. Jumlah nilai tercatat atas investasi pada EP sebesar Rp17.961.845.
THE VALUE OF TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
Lain-lain
Others Other differences arose from acquisitions of shares in other Subsidiaries, such as PT Elang Graha Propertindo, PT Bitnet Komunikasindo, PT Tangara Mitrakom, PT Sakalaguna Semesta and PT Mediatama Anugrah Citra from the Company’s directors and commissioners.
Perbedaan lainnya timbul dari akuisisi saham pada Anak Perusahaan lainnya, seperti PT Elang Graha Propertindo, PT Bitnet Komunikasindo, PT Tangara Mitrakom, PT Sakalaguna Semesta dan PT Mediatama Anugrah Citra dari direktur dan komisaris Perusahaan. 27. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
27. DIFFERENCE ARISING FROM TRANSACTIONS OF SUBSIDIARIES
EQUITY
PT Abhimata Mediatama (AM)
PT Abhimata Mediatama (AM)
Perubahan pada nilai tercatat penyertaan AM atas saham SCM yang disebabkan transaksi-transaksi pada SCM sebagai berikut:
The change in AM’s carrying value of its investment in SCM shares was due to the following transactions in SCM:
Peningkatan sebesar Rp85.763.361 sebagai hasil dari penawaran umum perdana (“IPO”) atas 375 juta saham SCM pada bulan Juni 2002. Sebelum transaksi IPO tersebut, kepemilikan AM atas ekuitas SCM adalah sebesar 50% kepemilikan saham atau setara dengan Rp361.672.663. Setelah transaksi IPO dilaksanakan, kepemilikan AM atas ekuitas SCM menjadi sebesar 40% kepemilikan saham atau setara dengan Rp447.444.601.
75
Increase by Rp85,763,361 as a result of an initial public offering (“IPO”) of 375 million SCM shares in June 2002. Prior to IPO, AM’s ownership interest in SCM’s equity was 50% or equivalent to Rp361,672,663. After the IPO, AM’s ownership interest in SCM’s equity became 40% share ownership amounting to Rp447,444,601.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN (lanjutan)
27. DIFFERENCE ARISING FROM EQUITY TRANSACTIONS OF SUBSIDIARIES (continued)
PT Abhimata Mediatama (AM) (lanjutan)
PT Abhimata Mediatama (AM) (continued)
Penurunan sebesar Rp2.387.478 timbul akibat penerbitan 27.187.500 saham SCM sehubungan dengan pelaksanaan opsi saham oleh karyawan SCM dan SCTV berdasarkan Opsi Pemilikan Saham Oleh Karyawan ("OPSK") SCM pada tanggal 28 Februari 2003 dan 11 Mei 2003 (Catatan 36) dan penjualan 3.479.250 saham SCM pada tanggal 24 Maret 2003. Setelah penerbitan OPSK dan penjualan saham SCM, kepemilikan AM atas ekuitas SCM mengalami penurunan menjadi 39,42% kepemilikan saham.
Decrease by Rp2,387,478 due to issuances of 27,187,500 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV under SCM’s Employee Stock Option Plan (ESOP) on February 28, 2003 and May 11, 2003 (Note 36), and the sale of 3,479,250 SCM shares on March 24, 2003. After the issuance of ESOP and the sale of SCM shares, AM’s ownership interest in SCM’s equity reduced to become 39.42% share ownership.
Peningkatan sebesar Rp1.663.678, Rp2.858.970, Rp4.443.740 dan Rp6.971.005 sehubungan dengan OPSK oleh SCM masingmasing pada tanggal 11 Mei 2004, 11 Mei 2005, 11 Mei 2006 dan 11 Mei 2007 (Catatan 36).
Increase by Rp1,663,678; Rp2,858,970; Rp4,443,740 and Rp6,971,005 in relation to the issuance of ESOP by SCM on May 11, 2004, May 11, 2005, May 11, 2006 and May 11, 2007, respectively (Note 36).
Penurunan sebesar Rp3.662.876 sehubungan dengan penjualan 3,37% kepemilikan pada saham SCM pada bulan Juli 2005.
Decrease by Rp3,662,876 due to the sale of 3.37% interest in SCM’s shares in July 2005.
PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
Penurunan sebesar Rp4.324.936 sehubungan dengan penerbitan 10.159.880 saham SCM terkait dengan pelaksanaan opsi karyawan oleh SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan OPSK SCM, pada tanggal 12 Mei 2009 (Catatan 36).
Decrease by Rp4,324,936 due to the issuance of 10,159,880 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under SCM’s ESOP, on May 12, 2009 (Note 36).
Penurunan sebesar Rp4.961.079 sehubungan dengan penerbitan 10.577.650 saham SCM terkait dengan pelaksanaan opsi karyawan oleh SCM dan SCTV, yang diterbitkan oleh SCM berdasarkan OPSK SCM, pada tanggal 12 Mei 2010 (Catatan 36).
Decrease by Rp4,961,079 due to the issuance of 10,577,650 SCM shares in relation to the exercise of stock options by the employees of SCM and SCTV, which were issued by SCM under SCM’s ESOP, on May 12, 2010 (Note 36).
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM
28. ADVANCES FOR SUBSCRIPTIONS
FUTURE
STOCK
This account represents advances from the following parties to the Company in relation to the future stock subscriptions:
Akun ini merupakan uang muka dari pihak-pihak berikut kepada Perusahaan sehubungan dengan pemesanan saham di masa mendatang: 2010
2009
a. ARF b. ARF, SGL TV, EMDCD, GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4
-
225.600.000
-
1.311.078.188
a. ARF b. ARF, SGL TV, EMDCD, GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4
Jumlah
-
1.536.678.188
Total
a.
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”)
a.
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”) On July 10, 2007, the Company entered into the Warrant Issuance Agreement with ARF (one of the Ashmore Funds), and with PT Adikarsa Sarana, PT Prima Karya Gemilang, PT Tiga Saudara Harmonis, PT Jayatama Tekno Sejahtera, PT Era Baru Cemerlang and PT Jejaring Karya Matana (each are the Company’s Shareholder) whereby the parties agreed that the Company issue 918,223 warrants (the “Warrants”) to ARF. Each of the Warrants entitles its holder to subscribe for one newly issued ordinary share having a par value of Rp1,000 (full amount) in the share capital of the Company for a total number of subscription shares of 918,223 (“Subscription Shares”), which following such issuance will represent 8.41% of the total number of shares on issue post exercise, for US$26.14 per share or a total subscription price of US$24,000,000 (“Subscription Price”). ARF deposited an amount equal to the Subscription Price as an advance payment (“Advance For Future Stock Subscription”). If for any reason, the warrants are not exercised, the termination date of the Warrants is 18 (eighteen) months from the date of the agreement.
Pada tanggal 10 Juli 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penerbitan Waran (Warrant Issuance Agreement) dengan ARF (salah satu dari Ashmore Funds) dan dengan PT Adikarsa Sarana, PT Prima Karya Gemilang, PT Tiga Saudara Harmonis, PT Jayatama Tekno Sejahtera, PT Era Baru Cemerlang dan PT Jejaring Karya Matana (masing-masing adalah pemegang saham Perusahaan), dimana pihak-pihak tersebut telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerbitkan 918.223 waran (“Waran”) kepada ARF. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan satu lembar saham biasa yang baru diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (angka penuh) atas saham Perusahaan sebanyak 918.223 (“Saham Pemesanan”), yang merupakan 8,41% dari jumlah saham setelah pelaksanaan penerbitan saham tersebut, dengan nilai sebesar AS$26,14 per saham atau dengan jumlah harga pemesanan sebesar AS$24.000.000 (“Harga Pemesanan”). ARF telah menempatkan jumlah yang setara dengan Harga Pemesanan sebagai uang muka (“Uang Muka Pemesanan Saham”). Apabila dengan suatu alasan tertentu, waran tersebut tidak dikonversi, waran tersebut akan berakhir 18 (delapan belas) bulan setelah tanggal perjanjian tersebut.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) a.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”) (lanjutan)
a.
STOCK
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”) (continued) The significant terms of this agreement are as follows:
Persyaratan atas perjanjian ini antara lain sebagai berikut:
Waran tersebut akan dikonversi pada saat penawaran umum perdana saham Perusahaan atau persetujuan atas status Perusahaan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing.
Jika waran tersebut tidak dikonversi sebelum tanggal penghentiannya (tanpa mempertimbangkan apakah terdapat pemberitahuan dari Perusahaan atau Ashmore Funds yang terkait), waran tersebut akan dihentikan dengan segera pada saat tanggal berakhirnya (termination date). Pada saat tanggal penghentian, Perusahaan diharuskan untuk membayar kembali uang muka sejumlah AS$24.000.000 dan membayar tambahan penghentian kepada ARF sejumlah AS$1.830.000.
If the Warrants are not exercised prior to the termination date (regardless of whether any notice has been given by the relevant Ashmore Funds or the Company), the Warrants shall terminate with immediate effect on the termination date. On the termination date, the Company is required to refund the advance of US$24,000,000 and an additional termination payment of US$1,830,000 to ARF.
Perjanjian Penerbitan Waran tersebut diatas telah diperbaharui dan dinyatakan kembali agar mencerminkan peningkatan modal ditempatkan saham Perusahaan dan penerbitan saham biasa baru Perusahaan pada tanggal 6 Maret 2008 dan penerbitan waran baru kepada Ashmore Funds lainnya berdasarkan Perjanjian Penerbitan Waran tanggal 31 Maret 2008. Perubahan persyaratan dan kondisi adalah sebagai berikut:
The above Warrant Issuance Agreement has been amended and restated to reflect the increase in the Company’s authorized share capital and the issuance of new ordinary shares in the Company on March 6, 2008 and the issuance of new warrants to other Ashmore Funds based on a Warrant Issuance Agreement dated March 31, 2008. The amended terms and conditions, among others, are as follows:
The Warrants may be exercised at the initial public offering of shares of the Company or approval of the Company’s status as foreign investment company.
Harga pelaksanaan atas waran dan uang muka sejumlah AS$24.000.000 ditetapkan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tetap AS$1= Rp9.400 (angka penuh).
The Warrant exercise price and advance payment of US$24,000,000 are each fixed in Rupiah at an exchange rate equivalent Rp9,400 (full amount) for US$1.
Jumlah saham yang diterbitkan kepada ARF ditingkatkan menjadi 44.656.753 saham. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan satu lembar saham biasa baru yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (angka penuh) dimana penerbitan tersebut merupakan 4,58% dari jumlah saham Perusahaan, dengan harga pemesanan sebesar Rp5.051,86751934 (angka penuh) per saham dengan jumlah keseluruhan harga pemesanan sebesar Rp225.600.000.
The number of Warrants issued to ARF is increased to 44,656,753 shares. Each of the Warrants entitles its holder to subscribe for one newly issued ordinary share in capital of the Company having a par value of Rp1,000 (full amount) which, following such issuance, will represent 4.58% of the total number of shares of the Company, for a subscription price of Rp5,051.86751934 (full amount) per share for a total aggregate subscription price of Rp225,600,000.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) a.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”) (lanjutan)
a.
Asset Holder PCC No. 2 Ltd Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”) (continued)
Dalam hal Perusahaan telah membayar penuh atas uang muka pemesanan saham kepada ARF, waran tersebut akan dibatalkan dan perjanjian akan diakhiri.
STOCK
In the event the Company makes payment of the advance payment for subscription of shares to ARF, Warrants shall be cancelled and agreement terminated.
full the the the
Sehubungan dengan perubahan nilai nominal per lembar saham dari Rp1.000 (angka penuh) per lembar saham menjadi Rp200 (angka penuh) per lembar saham (Catatan 1b dan 24), pada tanggal 20 Oktober 2009, Perusahaan dan ARF telah menandatangani Perjanjian Perubahan Penerbitan Waran (Warrant Issuance Amendment Agreement) yang merubah Perjanjian Penerbitan Waran tanggal 31 Maret 2008 dimana jumlah waran yang diterbitkan meningkat dari 44.656.753 waran menjadi 223.283.765 waran dan harga penawaran per saham pada saat eksekusi waran turun dari Rp5.051,86751934 (angka penuh) per saham menjadi Rp1.010,37350387 (angka penuh) per saham.
In connection with the change of the par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to become Rp200 (full amount) per share (Notes 1b and 24), on October 20, 2009, the Company and ARF entered into the Warrant Issuance Amendment Agreement, which amended the Warrant Issuance Agreement dated March 31, 2008, whereas the total warrant issued was increased from 44,656,753 warrants to 223,283,765 warrants and the exercise price per share of the warrant was decreased from Rp5,051.86751934 (full amount) per share to become Rp1,010.37350387 (full amount) per share.
Saat penawaran umum Perusahaan pada tanggal 12 Januari 2010, waran-waran tersebut telah dikonversikan menjadi 223.283.765 saham perusahaan (Catatan 1b dan 24).
At the Company’s initial public offering on January 12, 2010, the above warrants were converted into 223,283,765 shares of the Company (Notes 1b and 24).
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) mengadakan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan Facility Agreement) dengan beberapa Ashmore Funds termasuk ARF, GSSF, GSSF2, EMDCD, GSSF3, AEEP dan SGL TV (sebagai “Pemberi Pinjaman”) dimana Pemberi Pinjaman memberikan pinjaman tanpa bunga sejumlah Rp1.311.078.188 dan harus dibayar penuh dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dari tanggal perjanjian, tanggal pembayaran dapat diperpanjang dengan memberikan surat pemberitahuan tertulis selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum jatuh tempo pinjaman kepada Pemberi Pinjaman, dalam mata uang AS$ berdasarkan kurs tengah pasar yang ditunjukkan pada monitor Bloomberg dengan segera pada hari kerja sebelum tanggal pembayaran. Selanjutnya, Perusahaan tidak dapat membayar seluruh atau sebagian pinjaman selain yang dimaksud dalam Perjanjian Investor.
On March 31, 2008, the Company (as “Borrower”) entered into a Term Loan Facility Agreement with various Ashmore Funds including ARF, GSSF, GSSF2, EMDCD, GSSF3, AEEP and SGL TV (as “Lenders”) whereby the Lenders granted a non-interest bearing loan totaling Rp1,311,078,188 payable in full in 5 (five) years from the date of the agreement, subject to the extension of the repayment date by 6 (six) months written notice to the Lenders before the due date, in US$ at the prevailing mid-market rate as shown on the Bloomberg screen on the immediately preceding business day prior to the date of repayment. In addition, the Company can not repay the whole or any part of the loan other than as contemplated in the Investor Agreement.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) b.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) dan SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”)
b.
STOCK
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) and SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”)
Pinjaman sejumlah Rp1,31 triliun diberikan sebagai: i) pengalihan pinjaman sejumlah Rp655,93 miliar yang diberikan oleh Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 dan SGL TV (termasuk bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp5,89 miliar untuk porsi pinjaman berbunga) dari AM kepada Perusahaan; ii) pembelian saham SCM sejumlah Rp194,27 miliar; iii) pembelian saham Asia Towers Pte. Ltd sejumlah Rp15,10 miliar (Catatan 1d) dan iv) nilai premi opsi dari opsi jual dan beli saham SCM sejumlah Rp445,82 miliar yang dialihkan kepada Perusahaan (Catatan 1d dan 12).
The loan amount of Rp1.31 trillion is the consideration for: i) the novation of loans totaling Rp655.93 billion granted by Ashmore Fund Investors 2, Ashmore Fund Investors 3 and SGL TV (including accrued interest of Rp5.89 billion for interest bearing loan portions) from AM to the Company; ii) the purchase of shares in SCM amounting to Rp194.27 billion; iii) the purchase of shares in Asia Towers Pte. Ltd of Rp15.10 billion (Note 1d) and iv) the value of option premium of call and put options in SCM shares of Rp445.82 billion novated to the Company (Notes 1d and 12).
Sehubungan dengan perjanjian pinjaman diatas, pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penerbitan Waran dengan Pemberi Pinjaman yang disebutkan diatas (disebut “Pemegang Waran” dalam perjanjian ini) terkait dengan penerbitan waran atas saham Perusahaan kepada Pemberi Pinjaman.
In connection with the above loan agreement, on March 31, 2008, the Company entered into a Warrant Issuance Agreement with the above Lenders (referred to as Warrantholders in this agreement) in relation to the granting of Warrants over the Company’s shares to Lenders.
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menerbitkan, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 301.179.791 waran kepada Pemegang Waran. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan satu lembar saham biasa yang baru diterbitkan dengan nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) atas saham Perusahaan, dimana penerbitan tersebut akan mencerminkan 30,92% dari jumlah saham Perusahaan dengan keseluruhan harga pemesanan sejumlah Rp1.311.078.188 (angka penuh).
Under this agreement, the Company issued, in aggregate, 301,179,791 Warrants to the Warrantholders. Each Warrant entitles its holder to subscribe for one newly issued ordinary share having a par value of Rp1,000 (full amount) in the share capital of the Company which, following such issuance, will represent 30.92% of the total number of shares of the Company, for an aggregate subscription price of Rp1,311,078,188 (full amount).
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) b.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) dan SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (lanjutan)
b.
STOCK
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) and SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (continued) The relevant terms and conditions of this Warrant Issuance Agreement are as follows:
Persyaratan dan kondisi yang terkait dengan Perjanjian Penerbitan Waran adalah sebagai berikut:
Waran tersebut akan di konversi pada saat dan atas kondisi penawaran umum perdana saham Perusahaan atau persetujuan atas status Perusahaan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing.
Each warrant may be exercised on, and is conditional upon, an initial public offering of the shares of the Company or approval of the Company’s status as Foreign Investment Company.
Atas konversi dari setiap waran, harga pemesanan harus dibayar penuh oleh Pemegang Waran melalui permohonan pinjaman sejumlah Rp1.311.078.188 oleh Perusahaan kepada Pemegang Waran.
Upon exercise of each warrant, the subscription price must be fully settled by the Warrantholders through the application of the Rp1,311,078,188 loans payable by the Company to the Warrantholders.
Pada saat pengumuman pembagian dividen oleh Perusahaan setiap tahun buku sebelum perjanjian berakhir atau waran dibatalkan, Perusahaan harus membayar kompensasi atas setiap waran setara dengan nilai dividen per saham yang diumumkan oleh Perusahaan pada saat yang sama di mana dividen dibayarkan.
When a dividend is declared by the Company in any financial year prior to the termination of the agreement or cancellation of the Warrants, the Company shall pay compensation on each Warrant equal to an amount of the dividend per share declared by the Company at the same time as any dividend is paid.
Pada saat Perusahaan melakukan pelunasan atas pinjaman kepada Pemegang Waran, waran tersebut akan dibatalkan dan perjanjian akan dihentikan.
In the event the Company makes full payment on the loan to the Warrantholders, the Warrants shall be cancelled and the agreement terminated.
On April 4, 2008, AEEP has assigned its rights, entitlements and obligations on its participation in the loan of Rp59,311,199 and 13,628,882 warrants in the Company’s shares to ARF of Rp53,580,000 and 12,311,933 warrants, respectively, and to GSSF2 of Rp5,731,199 and 1,316,949 warrants, respectively.
Pada tanggal 4 April 2008, AEEP telah menyerahkan hak, kepemilikan dan kewajiban terkait dengan partisipasi atas pinjaman masing-masing sebesar Rp59.311.199 dan 13.628.882 waran pada saham Perusahaan kepada ARF sebesar Rp53.580.000 dan 12.311.933 waran dan kepada GSSF2 masingmasing sebesar Rp5.731.199 dan 1.316.949 waran.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) b.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) dan SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (lanjutan)
b.
STOCK
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) and SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (continued)
Pada tanggal 25 April 2008, GSSF telah menyerahkan hak, kepemilikan dan kewajiban terkait partisipasi atas pinjaman sebesar Rp96.006.242 dan 22.055.604 waran Perusahaan kepada GSSF4.
On April 25, 2008, GSSF has assigned its rights, entitlements, and obligation on its participation in the loan of Rp96,006,242 and 22,055,604 warrants in the Company’s shares to GSSF4.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan, pemegang saham Perusahaan dan Pemberi Pinjaman diatas mengadakan Perjanjian Investor untuk menetapkan hak, kewajiban, perjanjian dan pemahaman tertentu dari pihakpihak yang memiliki kepentingan pada manajemen dan operasi Perusahaan.
On March 31, 2008, the Company, the Company’s shareholders and the above Lenders entered into an Investor Agreement to set forth certain rights, obligations, agreements and understandings of the parties relating to their interests in the Company, and its management and operation.
Pada tanggal 8 September 2009, SGL TV telah menyerahkan hak, kepemilikan dan kewajiban terkait dengan partisipasi atas pinjaman sebesar Rp477.172.068 dan 109.615.572 waran pada saham Perusahaan kepada GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4, ARF dan EMDCD dengan rincian sebagai berikut:
On September 8, 2009, SGL TV assigned its rights, entitlements, and obligation on its participation in the loan of Rp477,172,068, and 109,615,572 Warrants in the Company’s shares to GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4, ARF and EMDCD with details as below:
Jumlah Warran/ Number of Warrants
Jumlah Pinjaman/ Loan Amount
ARF EMDCD GSSF 2 GSSF 3 GSSF 4
43.564.608 17.820.112 2.740.391 43.846.228 1.644.233
189.642.893 77.573.463 11.929.308 190.868.823 7.157.581
ARF EMDCD GSSF 2 GSSF 3 GSSF 4
Jumlah
109.615.572
477.172.068
Total
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. UANG MUKA PEMESANAN SAHAM (lanjutan) b.
28. ADVANCES FOR FUTURE SUBSCRIPTIONS (continued)
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) dan SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (lanjutan)
b.
STOCK
Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Asian Recovery Fund (“ARF”), Ashmore Global Special Situations Fund Limited (“GSSF”), Ashmore Global Special Situations Fund 2 Limited (“GSSF2”), EMDCD Ltd (“EMDCD”), Ashmore Global Special Situations Fund 3 Limited Partnership (“GSSF3”), Asset Holder PCC No. 2 Limited Re Ashmore Emerging Economy Portfolio (“AEEP”) and SGL TV Holdings Limited (“SGL TV”) (continued)
Sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp200 (angka penuh) per saham (Catatan 1b dan 24), pada tanggal 20 Oktober 2009, Perusahaan, GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4, EMDCD, and ARF menandatangani Perjanjian Perubahan Penerbitan Waran (Warrant Issuance Amendment Agreement) yang merubah Perjanjian Penerbitan Waran tanggal 31 Maret 2008 dan perubahan-perubahannya, dimana jumlah waran yang diterbitkan meningkat dari 301.179.791 waran menjadi 1.505.898.955 waran dan harga penawaran per saham pada saat eksekusi waran turun dari Rp4.353,14130423 (angka penuh) per saham menjadi Rp870,62826085 (angka penuh) per saham.
In connection with the change of the par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to become Rp200 (full amount) per share (Notes 1b and 24), on October 20, 2009, the Company, GSSF 2, GSSF 3, GSSF 4, EMDCD and ARF have entered into the Warrant Issuance Amendment Agreement, which amended the Warrant Issuance Agreement dated March 31, 2008 and its amendments, whereas the total warrants issued was increased from 301,179,791 warrants to become 1,505,898,955 warrants and the exercise price of the warrant was decreased from Rp4,353.14130423 (full amount) per share to become Rp870.62826085 (full amount) per share.
Pemberi pinjaman dan rincian pinjaman dan waran, setelah pengalihan pinjaman dan waran serta perubahan nilai nominal saham seperti diungkapkan diatas pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Lenders and their corresponding loan amounts and warrants after transfers of loans and warrants, and change in par value per share as discussed above as of December 31, 2009 are as follows:
Jumlah Warran/ Number of Warrants
Jumlah Pinjaman/ Loan Amount
ARF EMDCD GSSF 2 GSSF 3 GSSF 4
570.958.537 105.059.396 165.739.934 545.647.550 118.493.538
497.092.638 91.467.679 144.297.870 475.056.178 103.163.823
ARF EMDCD GSSF 2 GSSF 3 GSSF 4
Jumlah
1.505.898.955
1.311.078.188
Total
At the Company’s initial public offering on January 12, 2010, all the above warrants were converted into 1,505,898,955 shares of the Company (Notes 1b dan 24).
Pada saat penawaran perdana saham Perusahaan tanggal 12 Januari 2010, semua waran tersebut di atas telah dikonversi menjadi 1.505.898.955 saham Perusahaan (Catatan 1b dan 24).
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
29. SALDO LABA
29. RETAINED EARNINGS In the Annual Shareholders’ General Meeting held on June 1, 2010, the minutes of which were notarized by Deed No. 5 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved to:
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 1 Juni 2010, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 5 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
Membentuk cadangan umum dari saldo laba tahun 2009 sejumlah Rp2 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007, pasal 70 ayat 1 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Appropriate Rp2 billion from the 2009 retained earnings for the general reserve to comply with Article 70 (1) of Law No. 40 year 2007, “Limited Liability Company”.
Pembagian dividen kas sebesar Rp12,6 (angka penuh) per saham atau sejumlah Rp64.604.008.
Distribute cash dividend of Rp12.6 (full amount) per share or totaling Rp64,604,008.
Dividen kas dari laba bersih tahun 2009 tersebut dibagikan kepada para pemegang saham Perusahaan pada tanggal 8 Juli 2010.
The cash dividend from 2009 net income was distributed to the Company’s shareholders on July 8, 2010.
Pada tanggal 20 Oktober 2010 berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perusahaan yang telah disetujui juga oleh Dewan Komisaris, Perusahaan, membagikan dividen kas interim sebesar Rp10 (angka penuh) per saham atau Rp51.273.022 yang dibagikan untuk tahun buku 2010. Pada 1 Desember 2010, dividen tersebut telah dibayarkan ke pemegang saham Perusahaan.
On October 20, 2010, in accordance with Decree of Directors Meeting and also approved by Board of Commissioners, the Company distribute interim cash dividends of Rp10 (full amount) per share or totalling Rp51,273,022 from 2010 net income. On December 1, 2010, the interim dividends were paid to Company’s shareholders.
30. PENDAPATAN
30. REVENUES Revenues consist of:
Pendapatan terdiri dari: 2010
2009
Iklan - bersih Penjualan barang Jasa perbaikan dan perawatan Pendapatan jasa VSAT Jasa dukungan teknis Pendapatan jasa dan internet Sewa Lain-lain
1.966.276.149 1.069.790.621 191.909.926 89.234.696 12.333.370 4.883.499 706.579 18.403.423
1.642.707.388 978.632.878 144.365.510 35.663.918 9.131.781 8.000.813 1.364.527 8.769.234
Advertising - net Sale of goods Repairs and maintenance services Revenue from VSAT services Technical support services Revenue from services and internet Rental Others
Jumlah
3.353.538.263
2.828.636.049
Total
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
30. PENDAPATAN (lanjutan)
30. REVENUES (continued)
Tidak ada pendapatan dari pihak hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
There are no revenues generated from related parties for the year ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Rincian pembeli dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of customers with net sales more than 10% of consolidated total revenues are as follows:
Pembeli PT Wira Pamungkas Pariwara Persentase dari jumlah konsolidasi pendapatan
2010
2009
462,04 miliar
344,39 miliar
13,78%
12,17%
31. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Cost of revenues consists of: 2010
Jumlah
PT Wira Pamungkas Pariwara Percentage to consolidated total revenues
31. COST OF REVENUES
Beban pokok pendapatan terdiri dari:
Penjualan barang Amortisasi materi program Gaji dan tunjangan pegawai Jasa satelit dan transmisi (Catatan 38b) Beban pendapatan jasa dan internet Penyusutan aset tetap dan properti investasi Beban penyiaran (Catatan 38a) Lain-lain
Customer
2009
999.181.375 754.334.922 37.555.016 37.196.406
919.768.694 737.137.427 1.313.549 12.363.808
33.425.736
9.602.054
20.595.482 14.512.802 125.108.186
15.930.132 14.664.643 84.623.294
Sale of goods Amortization of program materials Salary and employees’ benefits Satellite and transmission cost (Note 38b) Cost of services income and internet Depreciation of fixed assets and investment properties Cost of broadcasting (Note 38a) Others
2.021.909.925
1.795.403.601
Total
Pembelian kepada pihak hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar Rp222,18 juta dan Rp532,02 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 37). Sedangkan beban yang timbul karena penyewaan peralatan studio dan penyiaran kepada pihak hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar Rp175,39 juta dan Rp140,58 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 37).
Purchases from related parties amounted to Rp222.18 million and Rp532.02 million for the year ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 37). Meanwhile, cost incurred from renting studio and broadcasting equipment from a related party amounted to Rp175.39 million and Rp140.58 million for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 37).
Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian:
The details of suppliers with more than 10% of total purchases are as follows:
Pembeli PT MD Entertainment Persentase dari pembelian
2010
2009
314.335.800 16,19%
85
364.510.000 17,27%
Suppliers PT MD Entertainment Percentage to total purchases
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. BEBAN PENJUALAN
32. SELLING EXPENSES Selling expenses consist of:
Beban penjualan terdiri dari: 2010 Promosi dan pemasaran Gaji dan kesejahteraan karyawan Jamuan dan representasi Komisi Penyusutan aset tetap Lain-lain Jumlah
2009
9.542.373 9.325.861 2.598.943 879.024 277.040 2.278.281
14.392.399 8.113.182 2.410.077 2.139.803 233.244 2.756.412
Promotion and marketing Salary and employees’ benefits Entertainment and representation Commission Depreciation of fixed assets Others
24.901.522
30.045.117
Total
33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
33. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses consist of:
Beban umum dan administrasi terdiri dari: 2010
2009
Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap dan properti investasi Sewa Jasa profesional Perjalanan dinas Listrik, air dan telepon Pemeliharaan dan perbaikan Sumbangan Pajak dan perizinan Telekomunikasi Asuransi Keperluan kantor Kendaraan Lain-lain
311.852.619
310.062.739
73.212.913 18.735.713 14.166.576 12.065.453 9.431.286 8.590.810 5.510.607 5.344.898 5.340.651 4.751.649 4.104.586 2.798.280 31.380.405
72.137.630 18.400.664 18.480.217 1.439.793 9.575.832 11.414.219 3.705.768 4.021.141 6.337.153 4.975.339 887.969 3.447.270 45.937.367
Salary and employees’ benefit Depreciation of fixed assets and investment properties Rental Professional fee Business travel Electricity, water and telephone Repairs and maintenance Donation Tax and licenses Telecommunication Insurance Office utilities Vehicles Others
Jumlah
507.286.446
510.823.101
Total
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
31 Desember 2010
December 31, 2010 Media/ Media
Solusi/ Solution
Lainnya/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen
1.976.152.558 -
1.369.414.123 413.742
7.971.582 5.039.165
(5.452.907)
3.353.538.263 -
REVENUES External Inter-segment
Jumlah Pendapatan
1.976.152.558
1.369.827.865
13.010.747
(5.452.907)
3.353.538.263
Total Revenues
797.869.351
50.239.912
(49.992.653)
1.323.760
Hasil Segmen
799.440.370
Penghasilan (beban) lain-lain
Segment Results Other income (charges)
Pendapatan bunga Laba (rugi) penjualan aset tetap Amortisasi dan penghapusan goodwill Beban bunga Rugi kurs - bersih Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
33.927.261 (3.253.901)
2.989.290 271.733
27.280.419 33.625
(4.906.301) -
59.290.669 (2.948.543)
(40.516.021) (64.722.765) (4.590.832) 8.702.825
344.431 (5.575.471) (755.426) 12.441.561
(51.385.832) (573.857) (7.231.634) (1.313.305)
4.906.301 (1.323.760)
(91.557.422) (65.965.792) (12.577.892) 18.507.321
Interest income Gain (loss) on sale of fixed assets Amortization and write-off of goodwill Interest expenses Loss on foreign exchange - net Other income (charges) - net
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain
(70.453.433)
9.716.118
(33.190.584)
(1.323.760)
(95.251.659)
Other income (charges) - net
(83.183.237)
Laba (rugi) sebelum pajak
727.415.918
59.956.030
(185.487.164)
(15.257.763)
Laba (rugi) sebelum hak minoritas Hak minoritas
541.928.754 (72.888.671)
44.698.267 (1.596.149)
Laba (rugi) bersih
469.040.083
43.102.118
Manfaat (beban) pajak
-
704.188.711
-
(200.516.376)
(82.954.686) 21
-
503.672.335 (74.484.799)
(82.954.665)
-
429.187.536
228.551
Informasi lainnya Aset segmen
442.430.025
1.352.020.679
1.000.000
-
44.992
Jumlah Aset Segmen
2.570.317.360
442.430.025
1.352.065.671
Kewajiban segmen
1.042.656.048
175.916.871
22.691.647
Pengeluaran barang modal
25.683.636
32.885.135
23.203.967
Penyusutan
61.652.283
26.205.350
6.227.802
1.768.661
154.623
81.978
Beban non kas selain penyusutan
Income tax benefit (expenses) Income (loss) before minority interests Minority interests Net income (loss) Other information
2.569.317.360
Investasi pada perusahaan asosiasi
Income (loss) before income tax
87
(50.528.389)
4.313.239.675
Segment assets
1.044.992
Investment in associated companies
(50.528.389)
4.314.284.667
Total Segment Assets
(50.528.389)
1.190.736.177
Segment liabilities
-
81.772.738
Capital expenditures
-
94.085.435
Depreciation
-
2.005.262
Non-cash expenses other than depreciation
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
34. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
Business Segment (continued)
31 Desember 2009
December 31, 2009 Media/ Media
Solusi/ Solution
Lainnya/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen
1.644.544.895 -
1.171.897.819 838.646
12.193.335 6.132.792
(6.971.438)
2.828.636.049 -
REVENUES External Inter-segment
Jumlah Pendapatan
1.644.544.895
1.172.736.465
18.326.127
(6.971.438)
2.828.636.049
Total Revenues
477.075.973
53.241.577
(39.432.744)
1.479.424
Hasil Segmen
492.364.230
Penghasilan (beban) lain-lain
Segment Results Other income (charges)
Pendapatan bunga Laba (rugi) penjualan aset tetap Amortisasi dan penghapusan goodwill Beban bunga Rugi kurs - bersih Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
35.014.132 2.322.557
4.190.049 170.285
11.460.574 (198.466)
(3.010.491) -
47.654.264 2.294.376
(40.516.021) (66.038.434) (11.322.860) 7.150.559
3.100.068 (4.880.151) (2.705.363) 1.929.076
(70.470.201) (2.881.004) (18.442.903) (406.536)
3.010.491 (1.479.424)
(107.886.154) (70.789.098) (32.471.126) 7.193.675
Interest income Gain (loss) on sale of fixed assets Amortization and write-off of goodwill Interest expenses Loss on foreign exchange - net Other income (charges) - net
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain - bersih
(73.390.067)
1.803.964
(80.938.536)
(1.479.424)
(154.004.063)
Other income (charges) - net
(120.371.280)
Laba (rugi) sebelum pajak Manfaat (beban) pajak Laba (rugi) sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
403.685.906
55.045.541
(123.057.313)
(14.841.752)
280.628.593 (38.839.253)
40.203.789 (1.346.710)
241.789.340
38.857.079
-
338.360.167
-
(136.414.869)
(118.887.084) 710
-
201.945.298 (40.185.253)
(118.886.374)
-
161.760.045
1.484.196
Informasi lainnya Aset segmen
457.045.592
985.427.932
1.000.000
1.220.557
44.992
2.392.088.041
458.266.149
985.472.924
982.314.921
211.451.262
26.422.593
Pengeluaran barang modal
73.181.841
49.056.019
3.534.301
Penyusutan
61.244.622
21.980.004
5.076.380
2.281.346
2.944.321
591.216
Jumlah Aset Segmen Kewajiban segmen
Beban non kas selain penyusutan
Income tax benefit (expenses) Income (loss) before minority interests Minority interests Net income (loss) Other information
2.391.088.041
Investasi pada perusahaan asosiasi
Income (loss) before income tax
88
(70.941.588)
3.762.619.977
Segment assets
2.265.549
Investment in associated companies
(70.941.588)
3.764.885.526
Total Segment Assets
(70.941.588)
1.149.247.188
Segment liabilities
-
125.772.161
Capital expenditures
-
88.301.006
Depreciation
-
5.816.883
Non-cash expenses other than depreciation
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
35. LABA PER SAHAM (LPS)
35. EARNINGS PER SHARE (EPS) The table below presents reconciliation of numerator and denominator used for calculating the basic earnings per share for the periods ended December 31, 2010 and 2009:
Tabel berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
Periode/Period
Laba Bersih/ Net Income
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar/ Weighted Average of Outstanding Shares
LPS dasar (angka penuh)/ Basic EPS (full amount)
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dengan asumsi atas konversi waran/ weighted average of outstanding shares with assuming conversion of warrant
LPS dilusian (angka penuh)/ Diluted EPS (full amount)
31 Desember 2010/December 31, 2010
429.187.536
5.119.576.352
83,83
-
-
31 Desember 2009/December 31, 2009
161.760.045
3.141.754.500
51,49
4,870,937,220
33,21
36. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK)
36. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 25 April 2002 oleh Pemegang Saham SCM, dimana hasilnya telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 104 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham SCM menyetujui rencana pelaksanaan opsi pemilikan saham dan memberikan kuasa kepada Komisaris SCM untuk menentukan hal-hal terkait, jika dianggap perlu.
In the Extraordinary Shareholders’ General Meeting held on April 25, 2002 by SCM’s shareholders, the minutes of which were notarized by Deed No. 104 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., SCM’s shareholders agreed on the plan to execute ESOP and authorized SCM’s Commissioners to conduct all the related matters of the ESOP, if necessary.
Opsi kepemilikan saham oleh karyawan akan diberikan kepada komisaris, direksi dan karyawan SCM dan SCTV sebagai insentif dan remunerasi sejumlah 75 juta waran dan terdiri dari 2 (dua) skema:
The ESOP will be granted to SCM’s and SCTV’s commissioners, directors and employees as incentives and remuneration which represents 75 million warrants and divided into 2 (two) schemes:
a.
a.
Waran Karyawan Perdana (18,75 juta waran)
The initial employee warrants representing 18.75 million warrants were allocated to SCM’s and SCTV’s employees representing 1,968,200 warrants and 16,781,800 warrants, respectively, and were exercised (without any additional cost) in February 2003.
Waran karyawan perdana sebesar 18,75 juta waran telah dialokasikan kepada karyawan SCM dan SCTV masing-masing sebesar 1.968.200 waran dan 16.781.800 waran, yang telah dikonversi menjadi saham (tanpa biaya tambahan) pada bulan Februari 2003. b.
Initial Employee Warrants (18.75 million warrants)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) In accordance with the Deed No. 34 dated May 12, 2002 of Employee Warrant (Second Employee Warrants) Issuance of SCM as amended through Addendum No. 79 dated June 19, 2002 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., this Employee Warrant will expire in 10 (ten) years after the date of the Deed of Warrant Issuance and is subjected to the following terms and conditions:
Sesuai Akta Pernyataan No. 34 tanggal 12 Mei 2002 mengenai Penerbitan Waran Karyawan SCM (Waran Karyawan Kedua) yang telah diaddendum dengan akta No. 79 tanggal 19 Juni 2002 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., Waran Karyawan ini mempunyai masa berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pernyataan Penerbitan Waran dan juga tunduk pada kondisi dan persyaratan sebagai berikut:
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
36. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK) (lanjutan) b.
36. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued)
-
Seorang karyawan harus telah bekerja dengan SCM dan/atau SCTV paling sedikit 5 (lima) tahun sejak tanggal pernyataan penerbitan waran sebelum Waranwarannya dapat dikonversikan menjadi saham. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi direksi, komisaris atau karyawan yang cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun.
-
An employee must have worked for SCM and/or SCTV for no less than 5 (five) years from the date of warrant issuance before the Warrants could be exercised into shares. This condition does not apply to directors, commissioners or employees who sustained permanent disability, died or retired.
-
Setiap tahun pada tanggal 12 Mei sesudah tahun kelima, karyawan yang bersangkutan boleh mengkonversikan Waran-waran dengan harga konversi sebesar Rp250 (angka penuh) per saham yang telah dialokasikan kepadanya (jadwal vesting).
-
Each year on May 12 after the fifth year, the employee concerned may exercise the Warrants at an exercise price of Rp250 (full amount) per share allotted to him that are vested (vesting schedule).
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri setelah 5 (lima) tahun, karyawan tersebut berhak untuk mengkonversikan Waran-warannya yang telah dialokasikan kepadanya sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku.
-
If any employee resigns after 5 (five) years of service, the employee shall have the right to exercise the Warrants allotted to him that are vested in accordance with the terms and conditions.
-
Apabila seorang karyawan menjadi cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun walaupun belum 5 (lima) tahun maka semua Waran yang telah dialokasikan kepada karyawan tersebut tetap dapat dikonversikan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
-
If an employee has sustained permanent total disability, dies or retires prior to completing 5 (five) years of service, all the Warrants allotted to him can be exercised based on vesting schedule.
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau dilakukan pemutusan hubungan kerjanya sebelum 5 (lima) tahun masa kerja, maka mereka tidak berhak atas Waran karyawan yang telah dialokasikan.
-
If an employee resigns or is terminated prior to completing 5 (five) years of service, the employee will not be entitled to receive the Warrants allotted to him.
-
Apabila direksi dan/atau komisaris diberhentikan atau mengundurkan diri maka direksi dan/atau komisaris tersebut akan memperoleh seluruh Waran yang telah dialokasikan kepadanya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
-
If the directors and/or commissioners will retire or resign, the directors and/or commissioners will receive all the Warrants allotted to him and may be exercised based on vesting schedule.
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
36. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (OPSK) (lanjutan) b.
36. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued) The Employee Warrants were distributed in 5 (five) phases as follows:
Waran karyawan akan dibagikan melalui 5 (lima) tahap sebagai berikut: atau 15% dari
- Phase 1: 8,437,500 warrants or 15% from
atau 20% dari
- Phase 2: 11,250,000 warrants or 20% from
atau 20% dari
- Phase 3: 11,250,000 warrants or 20% from
atau 20% dari
- Phase 4: 11,250,000 warrants or 20% from
atau 25% dari
- Phase 5: 14,062,500 warrants or 25% from
Sesuai dengan penerbitan waran di atas, nilai wajar atas setiap waran yang diberikan ditentukan oleh manajemen dengan menggunakan model penentuan harga opsi “Black-Scholes” dengan asumsi berikut:
In relation with the issuances of the above warrants, the fair value of each warrant granted was determined by management using the “Black-Scholes” option pricing model based on the following assumptions:
- Tahap 1: 8.437.500 waran jumlah waran - Tahap 2: 11.250.000 waran jumlah waran - Tahap 3: 11.250.000 waran jumlah waran - Tahap 4: 11.250.000 waran jumlah waran - Tahap 5: 14.062.500 waran jumlah waran
2003 Suku bunga bebas risiko yang diharapkan Ketidakstabilan harga saham yang diharapkan Dividen yang diharapkan Periode waran yang diharapkan
2004
1 2 3 4 5
total warrants total warrants total warrants
total warrants
2005
2006
2007
10,75%
10,54%
10,15%
10,93%
8,36%
62,52%
61,23%
56,57%
55,00%
54,48%
6,46%
1,01%
2,40%
2,86%
3,24%
5 tahun/5 years
Rincian penerbitan waran per penerbitan adalah sebagai berikut:
Tahap/ Phase
total warrants
Tanggal Penerbitan/ Grant Date 11 Mei 2003/ May 11, 2003 11 Mei 2004/ May 11, 2004 11 Mei 2005/ May 11, 2005 11 Mei 2006/ May 11, 2006 11 Mei 2007/ May 11, 2007
Expected risk free interest rate Expected volatility of the shares’ price Expected dividend yield Expected warrant period
The details of the issuances of warrants per grant date are as follows:
tanggal
Jumlah Waran yang Diterbitkan kepada Karyawan/ Number of Warrants Granted to Employees SCM/ SCM
SCTV/ SCTV
1.687.500
6.750.000
8.437.500
2.250.000
9.330.000
11.580.000
2.250.000
9.993.000
12.243.000
2.672.000
9.500.084
12.172.084
3.695.340
11.840.234
15.535.574
91
Jumlah/ Total
Tanggal Eksekusi/ Exercised Date 12 Mei 2008/ May 12, 2008 12 Mei 2009/ May 12, 2009 12 Mei 2010/ May 12, 2010 12 Mei 2011/ May 12, 2011 12 Mei 2012/ May 12, 2012
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
36. OPSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan) b.
36. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
b.
Second Employee Warrants (56.25 million warrants) (continued)
Pada tahun 2004, sebanyak 330.000 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 2, yang telah dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2009.
In 2004, 330,000 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 2, which could be exercised on May 12, 2009.
Pada tahun 2005, sebanyak 1.914.945 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 dan 2 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 3, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2010.
In 2005, 1,914,945 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 and 2 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 3, which could be exercised on May 12, 2010.
Pada tahun 2006, sebanyak 922.084 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2 dan 3 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 4, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2011.
In 2006, 922,084 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2 and 3 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 4, which could be exercised on May 12, 2011.
Pada tahun 2007, sebanyak 1.473.074 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2, 3 dan 4 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 5, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2012.
In 2007, 1,473,074 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2, 3 and 4 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants were allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 5, which could be exercised on May 12, 2012.
Jumlah saldo waran adalah 28.443.970 waran dan 39.021.620 waran masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Jumlah waran yang dikonversi adalah 10.577.650 waran dan 10.159.880 waran untuk masingmasing tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Total warrants outstanding are 28,443,970 warrants and 39,021,620 warrants as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Total warrants converted represent 10,577,650 warrants and 10,159,880 warrants for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
37. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
37. NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions under agreed terms and conditions, with details as follows:
a.
Saldo dan Transaksi Hubungan Istimewa
a.
Balances and Transactions with Related Parties
Hutang usaha
Trade Payables
SCTV membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pengembangan pemancar SCTV di beberapa kota di Indonesia. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana masingmasing sebesar Rp222,18 juta dan Rp532,02 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31). Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp244,99 juta dan Rp36,96 juta tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 16).
SCTV purchases the studio and broadcasting equipment through PT Indika Siar Sarana, a related party, in connection with the SCTV’s upgrading of its transmitters in several cities in Indonesia. Total costs of purchases from PT Indika Siar Sarana amounting to Rp222.18 million and Rp532.02 million, for the years ended December 31, 2010 and 2009, are presented as part of “Cost of Revenues” in the consolidated statements of income (Note 31). The related payables from these transactions amounting to Rp244.99 million and Rp36.96 million, as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are presented as part of ”Trade Payables - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 16).
SCTV menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media, pihak hubungan istimewa. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah biaya yang telah dikeluarkan atas transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp175,39 juta dan Rp140,58 juta, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31). Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp90,81 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan tidak ada saldo hutang yang timbul dari transaksi pada tanggal 31 Desember 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 16).
SCTV leases the studio and broadcasting equipment owned by PT Indika Cipta Media, a related party. For the years ended December 31, 2010 and 2009, total costs incurred for these transactions amounting to Rp175.39 million and Rp140.58 million respectively, are presented as part of “Cost of Revenues” account in the consolidated statements of income (Note 31). The related payables from these transactions amounting to Rp90.81 million as of December 31, 2010 and there is no related trade payable from this transaction as of December 31, 2009, respectively, are presented as part of ”Trade Payables - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 16).
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
37. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
37. NATURE OF RELATION, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
b. Sifat Hubungan Istimewa
b.
Nature of Relationship with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationship with the related parties are as follow:
PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris independen SCM dan SCTV.
PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana belong to Indika Group of companies, owned by Agus Lasmono, the independent commissioner of SCM and SCTV.
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian signifikan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 seperti didiskusikan di bawah ini:
The significant agreements entered by the Subsidiaries as of December 31, 2010 are discussed below:
Anak Perusahaan
Subsidiaries
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM)
a.
a.
Perjanjian "Nationwide Policy”
Nationwide policy agreement
Pada tahun 1993, SCTV dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mengadakan perjanjian "Nationwide Policy" dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, yang mencakup antara lain:
In 1993, SCTV entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra Televisi (RCTI) for nationwide broadcasting activities, which is further stated in the collaborative agreement, which covered, among others, the following:
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing.
The joint procurement of land, construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations.
Pengaturan pembagian yang timbul.
The allocation of operating expenses incurred.
beban
operasi
Bagian SCTV atas beban operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Beban penyiaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31).
SCTV’s share of the operating expenses with RCTI is presented as part of “Cost of Revenues - Cost of Broadcasting” account in the consolidated statements of income (Note 31).
Perjanjian ini akan berakhir atas kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement will be terminated upon mutual agreement of both parties.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Anak Perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)
b.
b.
Perjanjian sewa satelit
Satellite lease agreement
SCTV mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (”Indosat”) untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 1 Juli 2000, Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam, sesuai kebutuhan SCTV. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006.
SCTV has a lease agreement with PT Indosat Tbk (“Indosat”) for the use of a transponder in the Palapa C Satellite which has been amended several times. Based on the amendment to the agreement dated July 1, 2000, Indosat agreed to change the transponder rental from 1 (one) transponder for 24 (twenty-four) hours to a ¼ (quarter) of transponder for 24 (twenty-four) hours, in which the usage is based on SCTV’s needs. In the amendment, the lease of transponder is extended to five (5) years starting August 1, 2001 until July 31, 2006.
Beban sewa dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar AS$425.000 per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006.
The annual rental fee and the operation of digital equipment by Indosat amounted to US$425,000 per year for the period of August 1, 2001 until July 31, 2006.
Pada tanggal 19 Juni 2006, SCTV dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325.000 per tahun.
On June 19, 2006, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder was extended for four (4) years starting August 1, 2006 until July 31, 2010 with an annual rental fee US$325,000 per annum.
Para pihak juga menyetujui apabila SCTV melakukan pemutusan kontrak sebelum jatuh tempo, maka SCTV diharuskan membayar beban pemutusan sebesar 60% dari sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana yang lebih besar, ditambah AS$1.000.000 secara tunai atau dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh) tahun.
The parties also agreed that if SCTV terminates the agreement before its maturity, SCTV is obliged to pay a penalty of 60% from the remaining rental fee or twice of the quarterly payment, whichever is higher, plus US$1,000,000 cash or in the form of advertising service for 10 (ten) years payments.
Selama periode sewa, SCTV juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25.000 per tahun untuk periode 4 (empat) tahun sejak tahun tanggal 1 Agustus 2006.
During the lease period, SCTV is also obligated to use other Indosat’s service facilities for US$25,000 minimum per year for the next four (4) years starting August 1, 2006.
Pada tanggal 24 September 2008, SCTV dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 7 (tujuh) tahun sejak tanggal 24 September 2008 sampai 31 Juli 2015, dengan biaya sewa AS$525 ribu per tahun.
On September 24, 2008, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder was extended for seven (7) years starting September 24, 2008 until July 31, 2015 with an annual rental fee of US$525 thousand per annum.
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Anak Perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)
b.
b.
Perjanjian sewa satelit (lanjutan)
The rental expenses of the transponder amounting to Rp4.77 billion and Rp6.05 billion in 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “Cost of Revenues - Satellite and Transmision Cost” account in the consolidated statements of income (Note 31).
Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp4,77 miliar dan Rp6,05 miliar untuk tahun 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31). c.
c.
Perjanjian pembelian dan lisensi
Purchase and license agreement SCTV has entered into several program purchase and license agreements with various foreign and local suppliers. The balance of total program purchase and license agreements of which related programs are not received and the license periods are not started and not yet paid amounted to Rp65.07 billion and Rp54.67 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
SCTV mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo dari seluruh perjanjian pembelian dan izin penayangan atas program yang belum diterima dan periode penayangannya belum dimulai dan belum dibayar masing-masing adalah sejumlah Rp65,07 miliar dan Rp54,67 miliar. d.
Satellite lease agreement (continued)
d.
Perjanjian sewa
Rental agreement On May 12, 2006, SCM and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) whereby SCM and SCTV rent certain separate areas of an office tower known as Senayan City Office Tower (SCTV Tower) which are used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total rental fee amounting to Rp87.09 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV. In accordance with these agreements, the significant terms and conditions are as follows:
Pada tanggal 12 Mei 2006, SCM dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, dengan PT Manggala Gelora Perkasa (MGP), dimana SCM dan SCTV secara terpisah akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp87,09 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Anak Perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued))
d.
d.
Perjanjian Sewa (lanjutan)
Rental Agreement (continued)
-
Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, SCM dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
-
The terms of the rental will expire on March 2041 or 2039, if Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (the ultimate owner of the landrights where the tower is located) will not render the 2 (two) years grace period to MGP as stipulated in the cooperation agreement between MGP and BPGBK. At the end of the rental period, SCM and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to MGP under the new terms and conditions.
-
Apabila MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp87,09 miliar untuk SCM dan Rp85,11 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun atas hutang yang tersisa secara proporsional.
-
If MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp87.09 billion for SCM and Rp85.11 billion for SCTV will be proportionally reduced equivalent to 2 (two) years rental for the remaining payable.
-
Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika SCM dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada setiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
-
The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to MGP in terms of advertising hours. If SCM and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.
-
SCM dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
-
SCM and SCTV shall pay quarterly in advance service charges for certain amounts to cover the operating costs of MGP, subject to annual increase in addition to the base rent payments.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Anak Perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)
PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)
d.
d.
Perjanjian Sewa (lanjutan)
-
Rental Agreement (continued) -
SCM dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada SCM dan SCTV.
SCM and SCTV are required to pay quarterly to MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 in aggregate at any time during the term of the leases as sinking funds to be deposited at a joint account in a bank agreed by all parties. The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major replacement of machineries and equipment and major repair of main facilities as referred in the agreement. Any remaining balances of the sinking fund at the end of rental period shall be refunded to SCM and SCTV.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, SCTV menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran Senayan City Office Tower dari MGP dan membayar dimuka sejumlah Rp13,43 miliar sampai dengan tahun 2009.
On October 20, 2008, SCTV rented additional office spaces in Senayan City Office Tower from MGP and paid the rental fee in advance amounting to Rp13.43 billion until 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo sewa dibayar di muka adalah sebesar Rp164,76 miliar dan Rp170,20 miliar, dimana sebesar Rp159,31 miliar dan Rp164,75 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 13), dan bagian lancar sejumlah Rp5,45 miliar dan Rp5,45 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” pada neraca konsolidasi (Catatan 7).
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding prepaid rent are Rp164.76 billion and Rp170.20 billion, of which Rp159.31 billion and Rp164.75 billion are presented as part of "Prepaid Long-Term Rent" (Note 13), and the current portion amounting to Rp5.45 billion and Rp5.45 billion are presented as part of "Prepaid Expenses" (Note 7) in the consolidated balance sheets.
Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp5,45 miliar dan Rp5,63 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 33).
Rental expense for such transactions amounting to Rp5.45 billion and Rp5.63 billion are presented as part of "General and Administrative Expense - Rental" in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 33).
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Anak Perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
PT Sakalaguna Semesta (SS)
PT Sakalaguna Semesta (SS)
a.
a.
Perjanjian Penunjukan Dealer Utama
On November 20, 2003, SS entered into a Main Dealer Appointment Agreement with PT Indosat Tbk (Indosat). The purpose of the agreement is to hold a sales program for Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar and Refill Voucher through SS distribution network as Indosat dealer at marketing regional area/branch at Jabotabek/Jakarta, Jawa Barat/Bandung and Jawa Timur/Surabaya. This agreement has been amended several times, the latest amendment dated February 1, 2008 whereby it includes the marketing areas covering Jabotabek, Tasikmalaya, Surabaya, Madiun, Malang, Jember, Samarinda and Banjarmasin, and that Indosat products will be marketed by SS through its reseller. This agreement expired on December 31, 2010 with the bigger geographical area coverage for Jawa Timur, Jawa Barat, Jabotabek and Kalimantan and has been extended until by SS and Indosat.
Pada tanggal 20 November 2003, SS mengadakan Perjanjian Penunjukan Dealer dengan PT Indosat Tbk (Indosat). Perjanjian ini adalah untuk suatu penyelenggaraan program penjualan Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar dan Voucher Isi Ulang melalui jaringan distribusi SS sebagai dealer Indosat dengan wilayah pemasaran regional/cabang Jabotabek/Jakarta, Jawa Barat/Bandung dan Jawa Timur/Surabaya. Perjanjian tersebut telah diamandemen beberapa kali, terakhir dengan perjanjian tanggal 1 Februari 2008 dimana dalam amandemen perjanjian tersebut, wilayah pemasaran adalah cabang Jabotabek, Tasikmalaya, Surabaya, Madiun, Malang, Jember, Samarinda dan Banjarmasin dan produk Indosat akan dipasarkan oleh SS melalui reseller-nya. Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan penambahan area geografis yang lebih besar untuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jabotabek, dan Kalimantan dan telah diperpanjang oleh SS dan Indosat. b.
Main Dealer Appointment Agreement
Perjanjian Penunjukan Dealer Retail
b.
Retail Dealer Appointment Agreement On February 1, 2008, SS entered into a Retail Dealer Appointment Agreement with Indosat whereby Indosat products will be directly marketed by SS to the public. This agreement expired on December 31, 2009, and has not been extended anymore.
Pada tanggal 1 Februari 2008, SS mengadakan Perjanjian Penunjukan Dealer Retail dengan Indosat dimana produk Indosat akan dipasarkan langsung oleh SS kepada masyarakat. Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
39. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
39. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
LIABILITIES
IN
As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries’ monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (except for foreign currency monetary accounts for the foreign Subsidiary) are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan (kecuali akun moneter mata uang asing untuk Anak perusahaan di luar negeri) dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS (AS$26.634.838) Dalam Euro (EURO24.358) Dalam Dolar Australia (AUD1.574) Dalam Dolar Singapura (SGD258.632) Investasi jangka pendek Dalam Dolar AS (AS$59.935) Piutang usaha Dalam Dolar AS (AS$2.973.561) Dalam Dolar Singapura (SGD18.200) Dalam Ringgit Malaysia (MYR13.023) Piutang lain-lain Dalam Dolar AS (AS$32.985) Dalam Euro (EURO400) Jumlah Kewajiban Hutang usaha Dalam Dolar AS (AS$6.571.194) Dalam Euro (EURO126.159) Dalam GBP (GBP38.760) Hutang lain - lain Dalam Dolar AS (AS$477.189) Dalam Dolar Singapura (SGD6.067) Dalam Euro (EURO60) Dalam GBP Eng (GBP11.664) Jumlah Aset Moneter Bersih
239.473.829 291.216 14.391 1.805.408 538.876 26.735.291 127.047 37.973 296.568 4.782 269.325.381
Assets Cash and cash equivalents In United States Dollar (US$26,634,838) In Euro (EUR24,358) In Australian Dollar (AUD1,574) In Singapore Dollar (SGD258,632) Short-term investments In United States Dollar (US$59,935) Trade receivables In United States Dollar (US$2,973,561) In Singapore Dollar (SGD18,200) In Malaysian Ringgit (MYR13,023) Other receivables In United States Dollar (US$32,985) In Euro (EUR400) Total
4.290.406 42.351 717 162.057
Liabilities Trade payables In United States Dollar (US$6,571,194) In Euro (EUR126,159) In GBP (GBP38,760) Other payables In United States Dollar (US$477,189) In Singapore Dollar (SGD6,067) In Euro (EUR60) In Eng GBP (GBP11,664)
65.623.997
Total
203.701.384
Net Monetary Assets
59.081.606 1.508.336 538.524
On March 11, 2011, the exchange rates are as follows:
Pada tanggal 11 Maret 2011, kurs yang berlaku adalah sebagai berikut: AS$1 GBP1 EURO1 MYR1 SGD1 AUD1
8.784,00 14.114,14 12.146,52 2.892,34 6.908,39 8.812,56
US$1 GBP1 EUR1 MYR1 SGD1 AUD1
If the net monetary assets in foreign currency as of December 31, 2010 are converted to Rupiah using the exchange rates as of March 11, 2011, the net monetary assets will decrease by Rp4.74 billion.
Jika aset moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 11 Maret 2011, maka aset moneter bersih akan turun sebesar Rp4,74 miliar.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
RISIKO
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi pada perusahaan assosiasi, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang obligasi.
The Company and Subsidairies’ principal financial instruments comprise of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable, other receivables, investment in associated companies, short-term loans, trade payable, other payables, accrued expenses and bond payables.
Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
The Company and Subsidairies are exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. The Company and Subsidiaries’ management overseas the risk management of these risks.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi pada perusahaan assosiasi, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang obligasi.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two type of risk: interest rate risk and foreign currency risk. Financial instruments primarily affected by market risk include cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable, other receivables, investment in associated companies, short-term loans, trade payable, other payable, accrued expenses and bond payables.
Selain itu, dalam segmen bisnis media, SCTV, anak perusahaan dari SCM dan merupakan salah satu televisi stasiun utama di Indonesia, menghadapi persaingan yang sangat ketat.
In addition, in the media business segment, SCTV, a subsidiary of SCM and one of major television station in Indonesia, faces a very tight competition.
Tantangan dari media-media lainnya seperti radio, surat kabar, majalah dan media luar ruang lainnya meningkatkan persaingan yang harus dihadapi oleh SCTV untuk pendapatan iklan.
Challenges from other media such as radio, newspapers, magazines and other outdoor media increased the competition that is faced by SCTV for advertising revenue.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
RISIKO
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
Strategi SCTV untuk memitigasi risiko pasar dari persaingan meliputi: memutakhirkan peralatan siaran, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan program efisiensi berkelanjutan, memonitor audience share dan peringkat TV secara dekat dan mengadaptasi strategi program dengan tepat dan memperkuat tim manajemen.
SCTV’s strategies to mitigate market risk from include: updating broadcast competition equipment, improving competency of human resources, conducting ongoing efficiency programs, monitoring audience share and TV ratings closely and adapting the program strategy accordingly, and strengthening the management team.
Kegagalan SCTV untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya dapat menghasilkan dampak yang merugikan pada kondisi dan hasil keuangan Perusahaan dan SCTV.
Failure of SCTV to maintain or increase its market share may have an adverse impact on the financial condition and results of the Company and SCTV.
Perkembangan industri pertelevisian menuju pelayanan era TV Digital yang diajukan oleh Pemerintah pada tahun 2018 telah memaksa semua stasiun televisi (termasuk SCTV) untuk memulai pemuktahiran peralatan siaran.
The development of the television industry into digital free to air service proposed by the Government for year 2018 has forced all television stations (including SCTV) to start updating broadcast equipment.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan pinjaman jangka pendek milik Perusahaan dan Anak Perusahaan. Obligasi SCTV II memiliki suku bunga tetap.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Company and Subsidiaries’ cash and cash and equivalents, short-term investment and short-term loan. The SCTV Bond II has a fixed interest rate.
Perubahan tingkat suku bunga tidak mempunyai dampak signifikan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Changes in interest rates have no significant impact on the Company and Subsidiaries.
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Anak Perusahan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran atas pembelian dalam valuta asing.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company and Subsidiries buys foreign exchange on spot to pay for purchase in foreign currencies.
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar uang asing karena adanya penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang Dollar Amerika Serikat atau harga secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar Amerika
The Company and Subsidiaries’ reporting currency is Rupiah. The Company and Subsidiaries faces foreign exchange risk as their sales and costs for certain purchases may be denominated in United States Dollars or their price may be significantly influenced by benchmark price movements in foreign currencies (mainly United States Dollars) as quoted in the international markets. 102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
RISIKO
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Foreign exchange risk (continue)
Serikat) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan dan Anak Perusahaan di dalam mata uang asing selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing.
To the extent that the revenue and purchases of the Company and Subsidiaries are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company and Subsidiaries have exposure to foreign currency risk.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk exposure mata uang asing. Bagaimanapun, Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan menjaga saldo kas dalam AS$ untuk meniadakan beberapa exposure dalam pembelian beberapa item spesifik dalam mata uang asing.
The Company and Subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Company and several Subsidiaries maintain a cash balance in USD to offset some of the exposure on purchasing spesific items in foreign currencies.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Sensitivity analyses for foreign currency risk
Pada tanggal 31 Desember 2010, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menurun/meningkat sebanyak 2% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir sebesar Rp3,76 miliar lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha dan hutang lain-lain dalam Dolar Amerika Serikat.
As of December 31, 2010 had the exchange rate of Rupiah against the United States Dollar depreciated/appreciated by 2% with all other variables held constant, income before tax of the year then ended would have been Rp3.76 billion higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, trade payables and other payables denominated in United States Dollars.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the Board of Directors subject to the Company’s established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Risiko likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan memiliki saldo kas yang substansial dan memonitor modal kerja secara dekat untuk memitigasi risiko likuiditas.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company has substantial cash balances and monitors working capital closely to mitigate liquidity risk. 103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
41. INSTRUMEN KEUANGAN
41. FINANCIAL INSTRUMENT
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasi.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company and Subsidiaries financial instruments that are carried in the consolidated financial statements.
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate fair value:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi
1.458.875.700 3.042.937 654.466.893 14.743.054 1.044.992
1.458.875.700 3.042.937 654.466.893 14.743.054 1.044.992
Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net Other receivables - net Investment in associated company
Jumlah
2.132.173.576
2.132.173.576
Total
6.682.755 253.016.500 22.932.004 187.672.775 573.801.643
6.682.755 253.016.500 22.932.004 187.672.775 608.408.416
Financial Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Bonds payable
1.044.105.677
1.078.712.450
Total
Kewajiban Keuangan Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang obligasi Jumlah
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihakpihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value of financial assets and liabilities presented in amount which the instrument can interchangeable in current transaction between willing parties, this transaction is not sales because of financial difficulties or liquidation be forced.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Sedangkan, investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar tidak diperdagangkan dikarenakan jumlahnya tidak signifikan.
Fair value of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, short-term loans, trade payables, other payables and accrued expenses of significant amounts are close to their carrying value because of short term. Whereas, investment in associated company is recorded as part of non current assets not for sale as the amount is not significant.
Obligasi II yang diterbitkan oleh SCTV, anak perusahaan dari SCM, tidak aktif diperdagangkan sehingga teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar adalah model diskonto arus kas.
The Bonds II issued by SCTV, a subsidiary of SCM, are not actively traded, so the model to calculate their fair value is discounted cash flow.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
42.
SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 1 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli bersyarat dengan PT Prima Visualindo sehubungan dengan rencana pembelian 551.708.684 lembar saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang merupakan 27,24% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor IDKM dengan harga pembelian sebesar Rp900 (nilai penuh) per saham atau keseluruhan sebesar Rp496.537.815. Transaksi ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 18 Februari 2011 dan telah dilaporkan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Maret 2011.
On March 1, 2011, the Company entered a conditional Sale and Purchase Agreement with PT Prima Visualindo in relation to the proposed acquisition of 551,708,684 shares of PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) which represents 27.24% from total issued and fully paid shares of IDKM at a price of Rp900 (full amount) per share totaling Rp496,537,815. This transaction was approved by the Company ‘s Board of Commissioners based on Board of Commissioners Decision Statement dated February 18, 2011 and was reported to BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange on March 2, 2011.
Perusahaan juga berencana untuk melakukan penawaran tender di Bursa Efek Indonesia untuk sisa saham IDKM setelah penyelesaian dari transaksi ini.
The Company also plans to conduct tender offer on Indonesia Stock Exchange for the remaining shares of IDKM after completion of this transaction.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
The Agreement is valid up to June 30, 2011.
43. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN BARU
AKUNTANSI
43.
NEW AND REVISED STATEMENTS FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
OF
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Indonesia sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
pada
atau
setelah
tanggal
a.
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan tahun sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): b.
setelah
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): b.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
c.
PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim”
d.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
January
1,
2011
PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”
PSAK 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting”
PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. e.
after
Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. d.
or
Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
e.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): f.
setelah
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): f.
PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”
g.
PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan”
h.
PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud”
PSAK 7 (Revised Disclosures”
January
2010)
1,
2011
“Related
Party
PSAK 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period”
PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. i.
after
Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. h.
or
Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. g.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
i.
PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”
PSAK 22 (Revised Combinations”
2010)
“Business
Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): j.
setelah
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): j.
PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”
k.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
after
January
1,
2011
PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue”
PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. l.
or
Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. k.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
l.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
m. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
m. PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes of financial statement to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): n.
setelah
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): n.
ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
o.
ISAK 14 “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web”
p.
ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
a.
pada
atau
setelah
January
1,
2011
ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”
ISAK 14 “Intangible Assets - Web Site Costs”
ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment” Requires that an entity shall impairment loss recognized interim period in respect of investment in either an equity financial asset carried at cost.
Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Efektif berlaku 1 Januari 2012:
after
Web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK 19 (Revised 2010).
Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010). p.
or
Applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57. o.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
tanggal
not reverse an in a previous goodwill or an instrument or a
Effective on or after January 1, 2012: a.
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
PSAK 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2012 (lanjutan):
setelah
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): b.
b. PSAK 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”
c.
PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi imbalan kerja.
dan
after
January
1,
2012
PSAK 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”
PSAK 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
pengungkapan d.
d. PSAK 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”
PSAK 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. e.
e. PSAK 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK 50 (Revised 2010) Instruments: Presentation”
“Financial
Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
f.
or
Establish the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
c.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
f.
PSAK 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK 53 Payment”
(Revised
2010)
“Share-based
Specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
43. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2012 (lanjutan):
g. PSAK
60 Pengungkapan”
setelah
“Instrumen
43. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): g.
Keuangan:
h.
h. ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
i.
ISAK 20 “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
January
1,
2012
PSAK 60 “Financial Instruments: Disclosures”
ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”
ISAK 20 “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang di revisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi. LAPORAN
after
Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
44. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
or
Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
i.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
KEUANGAN
OF THE 44. COMPLETION FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The Management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 11, 2011.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2011.
111
The original supplementary information included herein are in Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk INDEKS UNTUK INFORMASI TAMBAHAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Daftar Isi
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION INDEX Years ended December 31, 2010 and 2009
Halaman/ Page
Table of Contents
Neraca Perusahaan Induk……………………
Lampiran 1/ Attachment 1
…………….Parent Company - Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Perusahaan Induk…………
Lampiran 2/ Attachment 2
……Parent Company - Statements of Income
Laporan Arus Kas Perusahan Induk……………
Lampiran 3/ Attachment 3
..Parent Company - Statement of Cash Flows
The original supplementary information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 1/Attachment 1 PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk BALANCE SHEETS - PARENT COMPANY December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka Jumlah Aset Lancar
ASSETS 595.061.746
210.993.041
18.046
8.589
2.938.052 2.027.779 2.499.895 4.816.071 -
569.847 1.737.516 2.770.942 3.029.072 18.481.556
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties Other receivables Third parties Related parties Prepaid expenses Prepaid taxes Advances
607.361.589
237.590.563
Total Current Assets
95.009.285
54.088.256
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp5.112.593 di tahun 2010 dan Rp4.473.401 di tahun 2009 Penyertaan saham Aset pajak tangguhan Klaim atas pengembalian pajak Aset lain-lain
36.998.127 2.159.062.339 2.266.094 2.512.611 2.280.184
3.582.415 2.109.662.701 2.222.387 3.926.371 5.321.110
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp5,112,593 in 2010 and Rp4,473,401 in 2009 Investments in shares Deferred tax assets Claims for tax refund Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.298.128.640
2.178.803.240
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
2.905.490.229
2.416.393.803
TOTAL ASSETS
The original supplementary information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 1/Attachment 1 PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk BALANCE SHEETS - PARENT COMPANY (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 (angka penuh) per saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal dasar - 12.567.018.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.127.302.220 saham di tahun 2010 dan 3.141.754.400 saham di tahun 2009 Tambahan modal disetor
LIABILITIES AND EQUITY
1.236.263 -
-
17.407 2.207.926 6.953.988
1.393 176.187 7.798.179
CURRENT LIABILITIES Trade payable Third parties Related party Other payables Third parties Taxes payable Accrued expenses
10.415.584
7.975.759
Total Current Liabilities
1.896.651
NON-CURRENT LIABILITIES Estimated liability for employees’ benefits
2.476.155
EQUITY
2.000.000 432.561.848
121.251.342
Share capital - Rp200 (full amount) par value per share in 2010 and 2009 Authorized - 12,567,018,000 shares in 2010 and 2009 Issued and fully paid 5,127,302,220 shares in 2010 and 3,141,754,400 shares in 2009 Additional paid-in capital Difference in the value of restructuring transactions of entities under common control Difference arising from equity transactions of subsidiaries Difference in foreign currency translation of financial statements Advances for future stock subscriptions Retained earnings - Appropriated - Unappropriated
Jumlah Ekuitas
2.892.598.490
2.406.521.393
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.905.490.229
2.416.393.803
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Uang muka pemesanan saham Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya
1.025.460.444 1.317.355.320
628.350.900 -
31.340.248
31.340.248
83.575.582
88.536.661
305.048 -
364.054 1.536.678.188
The original supplementary information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 2/Attachment 2 PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2010
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk STATEMENTS OF INCOME - PARENT COMPANY Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2009
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
12.595 (118.872)
61.742 (51.526)
LABA (RUGI) KOTOR
(106.277)
10.216
REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT (LOSS)
BEBAN USAHA
(38.483.815)
(28.897.226)
OPERATING EXPENSES
RUGI USAHA
(38.590.092)
(28.887.010)
LOSS FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Rugi selisih kurs - bersih Beban bunga Laba penjualan aset tetap Lain-lain - bersih
29.159.323 (7.107.133) 43.278 (848.063)
12.973.269 (18.549.815) (1.875.703) (424.037)
OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Loss on foreign exchange - net Interest expense Gain on fixed asset Others - net
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain - bersih
21.247.405
(7.876.286)
Other income (charges) - net
Bagian laba anak perusahan - bersih
446.486.517
196.662.567
Share of income from subsidiaries - net
Laba sebelum pajak penghasilan
429.143.830
159.899.271
Income before income tax
Manfaat (beban) pajak penghasilan Tangguhan
43.706
1.860.774
Income tax benefit (expense) Deferred
429.187.536
161.760.045
NET INCOME
LABA BERSIH
The original supplementary information included herein are in Indonesian language.
Lampiran 3/Attachment 3 PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS - PARENT COMPANY Years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed In Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada karyawan
219.138 (28.237.508)
334.683 (10.404.297)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to employees
Kas yang digunakan dari operasi
(28.018.370)
(10.069.614)
Cash used by operation
Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Penghasilan bunga Penerimaan restituti pajak penghasilan - bersih
(13.810.700) 26.436.033 1.413.759
(33.272.322) 11.264.598 -
Payments for other operating activities Interest received Receipts of restitution of income tax - net
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(13.979.278)
(32.077.338)
Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran pinjaman dari pihak hubungan istimewa Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Penerimaan dividen Penyertaan saham Penerimaan dari Anak Perusahaan yang dilikuidasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 22.721.449 (14.908.473) 100.000
6.171.250 (1.750.143) -
Payment from related parties Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(66.254.930) 399.102.260 (10.650.002)
(14.588.499) 215.506.860 -
Loan to related parties Dividend received Investment in shares
3.614.537
Uang muka pembelian aset tetap
-
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Investasi
333.724.841
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas penerbitan saham baru - bersih Pembayaran dividen tunai Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pinjaman
(3.474.307) 201.865.161
Receipt from liquidated Subsidiary Advance payments for purchase of fixed assets Net Cash Provided by Investing Activities
180.200.172 (115.877.030) -
(3.404.548) (133.426.493)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed of issuance of new shares - net Payment of cash dividends Payments of interest and financial charges Payments of loans
64.323.142
(136.831.041)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
384.068.705
32.956.782
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
210.993.041
178.036.259
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
595.061.746
210.993.041
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi uang muka ke aset tetap ke aset tetap Pembayaran uang muka pembelian aset tetap melalui mekanisme perjumpaan hutang Anak Perusahaan
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS 19.763.516
-
-
Reclasification of advance payment to fixed assets
14.877.150
Advances for acquisition of fixed assets through the Subsidiary’s offset of loan
Corporate Data DATA PERUSAHAAN Corporate Data Organisation Structure Ownership Structure Board of Commissioners’ Profile Board of Directors’ Profile Information
Data Perusahaan Struktur Organisasi Struktur Kepemilikan Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Informasi
177 178 179 180 182 184
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Organisation Structure | Struktur Organisasi
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit
PRESIDENT DIRECTOR
Direktur Utama
INTERNAL AUDIT
Audit Internal
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan
178
DIRECTOR MEDIA
DIRECTOR SOLUTIONS
DIRECTOR FINANCE
DIRECTOR OPERATIONS
UNAFFILIATED DIRECTOR
DIRECTOR LEGAL
Direktur Media
Direktur Solusi
Direktur Keuangan
Direktur Operasi
Direktur Non Afiliasi
Direktur Legal
2010 Annual Report EMTEK
Ownership Structure | Struktur Kepemilikan
PUBLIC 14.22% MEDIA 99.99%
85.78%
51.00% PT SCREENPLAY PRODUKSI
PT OMNI INTIVISION
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk. PT SURYA CITRA TELEVISI
CONNECTIVITY 99.99% 99.99%
99.99%
PT BITNET KOMUNIKASINDO
PT MEDIATAMA ANUGRAH CITRA
99.96%
PT MEDIATAMA CITRA ABADI
SOLUTIONS 99.98%
PT ABHIMATA CITRA ABADI
99.99%
PT ABHIMATA PERSADA
99.99%
PT ABHIMATA MEDIATAMA
79.95% PT EKAPRASARANA PRIMATEL 92.00%
PT TANGARA MITRAKOM 99.96% PT RINTIS LINGKAR NUSANTARA
99.99%
99.90% PT ASTIKA GERBANG TIMUR 50.96%
PT SAKALAGUNA SEMESTA
100.00%
ASIA TOWERS PTE LTD
85.62% PT ELANG GRAHA PROPERTINDO
PT INDOPAY MERCHANT SERVICE
Laporan Tahunan EMTEK 2010
179
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Board of Commissioners’ Profile | Profil Dewan Komisaris
EDDY KUSNADI SARIAATMADJA President Commissioner Indonesian Citizen, age 58
PIET YAURY Commissioner Indonesian Citizen, age 74
Has served as President Commissioner of the Company since 1983. Currently also serves as Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001 and President Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk since 2009. Previously served as President Director of PT PP London Sumatra from 2007-2009 and as a Commissioner of PT Australian Guarantee Corporation from 1983-1993.
Has served as Commissioner of the Company since 1983. Also serves as Director of CV Masa Baru since 1968. Previously served as Commissioner of PT Australian Guarantee Corporation from 1985-1990, as Director of PT Lucas Indonesia from 1984-1992 and was in various sales roles at CV Djasuma Motor from 1958-1967.
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia and earned a Master of Science in Engineering in 1980 and a Bachelor of Engineering in 1978. Menjabat Komisaris Utama Perseroan sejak 1983. Saat ini juga menjabat Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak 2001 dan Komisaris Utama PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sejak 2009. Sebelumnya menjabat Direktur Utama PT PP London Sumatra dari 2007-2009 dan Komisaris PT Australian Guarantee Corporation dari 1983-1993.
Completed his studies in SMU Pah Chung, Jakarta, Indonesia in 1957. Menjabat Komisaris Perseroan sejak 1983. Juga menjabat sebagai Direktur CV Masa Baru sejak 1968. Sebelumnya menjabat Komisaris PT Australian Guarantee Corporation dari 1985-1990, serta Direktur PT Lucas Indonesia dari 1984-1992, dan menjabat berbagai posisi penjualan di CV Djasuma Motor dari 1958-1967. Menamatkan studi di SMU Pah Chung, Jakarta, Indonesia pada tahun 1957.
Menyelesaikan studi dengan meraih gelar MSc pada 1980, dan BEng pada 1978, di Universitas New South Wales, Sydney, Australia, keduanya dalam bidang Teknik.
180
2010 Annual Report EMTEK
DIDI DERMAWAN Independent Commissioner Indonesian Citizen, age 53
ERRY FIRMANSYAH Independent Commissioner Indonesian Citizen, age 56
STAN MARINGKA Commissioner Indonesian Citizen, age 59
Has served as an Independent Commissioner of the Company since September 2009, and also serves as Commissioner of PT Santika Pendopo Energi since 2008. Previously served as a Commissioner of PT Star Energy Investment in 2005, as Of Counsel in Law Office of DNC advocates at work from 20042008, as Co-Founder of Dermawan & Co Law Office (now DNC advocates at work) from 1994-2004, as Co-Founder of Hadiputranto, Hadinoto, Dermawan Law Office (now Hadiputranto, Hadinoto & Partners) from 1989-1993, and Associate of Lubis, Hadiputranto, Ganie & Surowidjojo Law Office (now Lubis, Ganie & Surowidjojo) from 1985-1989.
Has served as an Independent Commissioner of the Company since September 2009. Currently also holds important roles in several companies, among others as President Commissioner of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) since 2009, as an Independent Commissioner of PT Unilever Tbk since 2009 and as a Commissioner of Perusahaan Pengelola Aset (Persero) since 2009. Previously served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia (BEI) from 2002-2009, and President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from 1998-2002.
Has served as Commissioner of the Company since 2006. Previously was CEO of IDC International Consulting, New York, USA and MGT Resources, Connecticut, USA from 1989-2006. In addition, was Manager of Nouvelles Frontieres, New York, USA from 1983-1989, Director of PT Arya Penta Electronics & Services, Bandung, Indonesia from 1979-1982 and Managing Director of Ama Forta International, Bandung, Indonesia from 1976-1979.
Completed his studies in Tulane Law School, New Orleans, Lousiana, USA (International Trade, Finance & Banking program) in 1989 and earned Lex Legibus Magister and earned a Bachelor of Laws from University of Indonesia, Jakarta, Indonesia (Laws and Economics program) in 1984.
Completed his studies in University of Indonesia, Jakarta, Indonesia in 1981 earning a Bachelor of Economics.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak September 2009, serta Komisaris PT Santika Pendopo Energi sejak 2008. Sebelumnya menjabat Komisaris PT Star Energy Investment pada 2005, sebagai Of Counsel pada Kantor Pengacara DNC dari 2004-2008, sebagai Co-Founder - Kantor Pengacara Dermawan & Co (kini DNC Advocates at work) dari 1994-2004, sebagai Co-Founder dari Kantor Pengacara Hadiputanto, Hadinoto, Dermawan (kini Hadiputranto, Hadinoto & Partners) dari 1989-1993, dan Associate dari Kantor Pengacara Lubis, Hadiputranto, Ganie & Surowidjojo (kini Lubis, Ganie & Surowidjojo) dari 1985-1989.
Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak September 2009. Saat ini menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan, termasuk di antaranya menjadi Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sejak 2009, Komisaris Independen PT Unilever Tbk sejak 2009, dan Komisaris Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sejak 2009. Sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 2002-2009, dan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari 1998-2002. Menyelesaikan studi di Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia pada 1981 dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi.
Completed his studies in Mankato State University, Minnesota, USA (Master Program) in 1976 and in Baccalaurate L’Universite Sorbonne Nouvelle, Paris, France in 1974. Menjabat Komisaris Perseroan sejak 2006. Sebelumnya menjabat CEO dari IDC International Consulting, New York, AS, dan MGT Resources, Connecticut, AS dari 1989-2006. Sebelumnya menjabat Manajer dari Nouvelles Frontieres, New York, AS dari 1983-1989, Direktur PT Arya Penta Electronics & Services, Bandung, Indonesia dari 1979-1982, dan Managing Director Ama Forta International, Bandung, Indonesia dari 1976-1979. Menyelesaikan studi di Mankato State University, Minnesota, AS (Program Master) pada 1976 dan Baccalaurate L’Universite Sorbonne Nouvelle, Paris, Perancis pada 1974.
Menyelesaikan studi dengan meraih gelar LL M di Tulane Law School, New Orleans, Amerika Serikat (program Perdagangan Internasional, Keuangan & Perbankan) pada 1989, serta Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia (jurusan Hukum dan Ekonomi) tahun 1984.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
181
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Board of Directors’ Profile | Profil Direksi
SUSANTO SUWARTO President Director Indonesian Citizen, age 55
FOFO SARIAATMADJA Director – Media Indonesian Citizen, age 48
WAHYU WIJAYADI Non Affiliated Director Indonesian Citizen, age 54
Has served as President Director of the Company since September 2009, and also serves on several of Emtek’s subsidiaries’ Board of Commissioners or Directors. Previously served as President Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia from 2007-2009, as President Director of PT Abhimata Citra Abadi from 1989-2001, as Vice President Director of PT Omni Intivision from 2004-2007, as President Director of PT Sakalaguna Semesta from 2003-2004 and as a Commissioner of PT Nokia Networks from 2002-2007.
Has served as Director of the Company since September 2009. Also currently serves on three of Emtek’s subsidiaries’ as Commissioner. Since 2004 has been the President Director of PT Surya Citra Media Tbk and PT Surya Citra Televisi. Previously served as Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2007- 2009.
Has served as an Unaffiliated Director of the Company since October 2009. Previously served in PT Indosat Tbk in a wide range of senior roles since 1983-2009 including, amongst others: Corporate Service Director, Marketing Director, Corporate Marketing Director and Fixed Telecommunication Director. In addition, was the President Commissioner of PT Indosat Mega Media (IM-2), PT Sisindosat Lintas Buana and PT Telkomsel and was a Commissioner of PT Aplikanusa Lintasarta and PT Satelindo and was Director of PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia from 1997-2000.
Completed his studies in Trisakti University, Jakarta, Indonesia in 1983 earning a Bachelor of Engineering Telecommunication majoring in Electrical Engineering. Menjabat Direktur Utama Perseroan sejak September 2009, dan juga menjabat Komisaris atau Direktur di sejumlah anak perusahaan Emtek. Sebelumnya menjabat Komisaris Utama di PT PP London Sumatra Indonesia dari 2007-2009, Direktur Utama PT Abhimata Citra Abadi dari 19892001, Wakil Direktur Utama PT Omni Intivision dari 2004-2007, Direktur Utama PT Sakalaguna Semesta dari 2003-2004, dan Komisaris PT Nokia Networks dari 2002-2007. Menyelesaikan studi di Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia pada 1983 dengan meraih gelar Insinyur dalam bidang Teknik Elektro dan Telekomunikasi.
182
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia and earned a Master of Science in Electrical Engineering in 1987 and a Bachelor of Engineering Science in 1985. Menjabat Direktur Perseroan sejak 2009. Saat ini juga menjabat Komisaris di tiga anak perusahaan Emtek. Sejak 2004 menjabat Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk dan PT Surya Citra Televisi. Sebelumnya menjabat Komisaris PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2007-2009. Menyelesaikan studi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia, meraih gelar MSc dalam bidang Teknik Elektro pada 1987 dan BSc dalam Ilmu Teknik pada 1985.
Completed his studies at the Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) in 1989 earning a Master of Business Administration (MBA) and a Bachelor of Electrical Engineering from the Institute Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia in 1982. Menjabat sebagai Direktur Non Afiliasi Perseroan sejak Oktober 2009. Sebelumnya menduduki sejumlah posisi penting di PT Indosat Tbk sejak 1983-2009, mencakup di antaranya Direktur Layanan Korporat, Direktur Pemasaran, Direktur Pemasaran Korporat, dan Direktur Telekomunikasi Tetap. Juga menjabat Komisaris Utama PT Indosat Mega Media (IM-2), PT Sisindosat Lintas Buana dan PT Telkomsel, serta Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta dan PT Satelindo, dan Direktur PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia dari 1997-2000. Menyelesaikan studi dengan meraih gelar MBA di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada 1989, dan Insinyur Elektro dari Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, pada 1982.
2010 Annual Report EMTEK
DAVID LIM GOLDSTEIN Director – Operations American Citizen, age 41 Has served as a Director of the Company since September 2009 and been with the Group since 2007. Previously was an Advisor to Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia from 2005-2007, as General Manager in Telstra, Hong Kong from 2004-2005, General Manager-Southeast Asia in Schlumberger from 2002-2004, Vice President in New World Mobility/JP Morgan Partners, Hong Kong from 2000-2002 and a Manager in Swisscom, Switzerland from 1997-1999. Completed his studies in the University of Amsterdam, The Netherlands, earning a Master of International Relations in 1995 and earned a Bachelor of Arts in International Political Economy in the University of California, Berkeley, USA in 1992. Menjabat Direktur Perseroan sejak September 2009 dan telah bergabung dengan Grup sejak 2007. Sebelumnya menjadi Advisor pada Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia dari 2005-2007, General Manager Telstra, Hong Kong dari 2004-2005, General Manager Schlumberger – Asia Tenggara dari 2002-2004, Vice President - New World Mobility/ JP Morgan Partners, Hong Kong dari 2000-2002 dan Manajer di Swisscom, Swiss dari 1997-1999. Menyelesaikan studi di Universitas Amsterdam, Belanda, dengan meraih gelar Master dalam Hubungan Internasional pada 1995, serta gelar BA dalam bidang Politik Ekonomi Internasional di Universitas California, Berkeley, AS pada 1992.
JAY GEOFFREY WACHER Director – Finance Australian Citizen, age 43
TITI MARIA RUSLI Legal Director & Corporate Secretary Indonesian Citizen, age 34
YUSLINDA NASUTION Director – Solutions Indonesian Citizen, age 54
Has served as Director of the Company since 2009. Previously served as the Finance Director of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2007-2009, as Commissioner of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk from 2004-2007, Investment Director of Carnegie Wylie & Company, Sydney, Australia from 2000-2006, as Director of Arthur Andersen Corporate Finance, Sydney, Australia from 1999- 2000, Corporate General Manager of Hudson Conway Limited, Melbourne, Australia from 1997-1998, Director of Loftus Capital Partners Pty Limited, Sydney, Australia in 1996, as a Manager of Poynton Corporate Limited, Perth & Sydney, Australia from 1993-1996 and a Lawyer of Blake Dawson Waldron, Sydney, Australia in 1992-1993.
Has served as Legal Director of the Company since 2007, and as Commissioner of PT Asia Towers International since 2008. Previously served as Vice President Legal of PT Kapital BP Indonesia from 2006-2007, and as Partner in Dermawan & Co Law Firm (now DNC advocates at work) from 1999-2006.
Has been with the Group since 1992 and currently serving as a Director of the Company since September 2009 and was previously President Director of the Company from 2007- 2009. Currently serves on several of Emtek’s subsidiaries’ Board of Commissioners or Directors. Previously served as Manager of PT Multi Jasa Karya in 1992-1993, as Project Manager of PT New Modul International in 1991-1992, as Technical Manager of PT Kimia Farma in 1984-1991 and Electronic Engineer of PT Komunikasi Terrestria under Sudarpo Corporation in 1983-1984.
Completed his studies in University of New South Wales, Sydney, Australia in 1991 and earned a Bachelor of Law and Commerce and further education at A.S.I.A (Australian Securities Institute) in 1996. Menjabat Direktur Perseroan sejak 2009. Sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2007-2009, Komisaris PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dari 2004-2007, Direktur Investasi - Carnegie Wylie & Company, Sydney, Australia dari 2000-2006, Direktur - Arthur Andersen Corporate Finance, Sydney, Australia dari 1999-2000, Corporate General Manager – Hudson Conway Limited, Melbourne, Australia dari 1997-1998, Direktur – Loftus Capital Partners Pty Limited, Sydney, Australia pada 1996, Manajer – Poynton Corporate Limited, Perth & Sydney, Australia dari 1993-1996, dan Pengacara pada Blake Dawson Waldron, Sydney, Australia dari 1992-1993.
Completed her studies in the School of Business & Management - Institute Technology of Bandung, Indonesia in 2009 earning a Master of Business Administration. Also earned a Lex Legibus Magister from Faculty of Law Leiden University, Leiden, Netherlands in 2000, and a Bachelor of Laws from the Faculty of Laws Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia in 1998. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2007, dan Komisaris PT Asia Towers International sejak 2008. Sebelumnya menjabat VP-Legal pada PT Kapital BP Indonesia dari 2006-2007, dan Partner pada Kantor Pengacara Dermawan & Co (kini DNC Advocates at work) dari 1999-2006. Menyelesaikan studi pada Sekolah Bisnis & Manajemen, Institut Teknologi Bandung, Indonesia, pada 2009 dengan meraih gelar MBA. Juga memperoleh gelar LL M dari Fakultas Hukum, Universitas Leiden, Belanda, pada 2000, dan Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia, pada 1998.
Completed her studies in Trisakti University, Jakarta, Indonesia in 1983 earning a Bachelor of Engineering Telecommunication majoring in Electrical Engineering. Bergabung dengan Grup sejak 1992 dan kini menjabat Direktur Perseroan sejak September 2009, setelah sebelumnya menjadi Direktur Utama Perseroan sejak 2007-2009. Saat ini menjadi Komisaris atau Direktur di beberapa anak perusahaan Emtek. Sebelumnya menjabat Manajer PT Multi Jasa Karya dari 1992-1993, Manajer Proyek PT New Modul International pada 19911992, Manajer Teknikal PT Kimia Farma dari 19841991, dan Ahli Elektro - PT Komunika Terrestria di bawah Sudarpo Corporation pada 1983-1984. Menyelesaikan studi di Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia pada 1983 dengan meraih gelar Insinyur Teknik Telekomunikasi, jurusan Teknik Elektro.
Menyelesaikan studi di Universitas New South Wales, Sydney, Australia pada 1991 dengan meraih Bachelor of Law and Commerce, dan menjadi Associate pada Australia Securities Institute pada 1996.
Laporan Tahunan EMTEK 2010
183
CORPORATE DATA | DATA PERUSAHAAN
Information | Informasi PT SURYA CITRA MEDIA, Tbk SCTV SCTV Tower – Senayan City 18th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5599 Fax: +62-21 2793 5598 www.scm.co.id PT OMNI INTIVISION - O CHANNEL SCTV Tower – Senayan City 16th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 7278 2200 Fax: +62-21 7278 2201 www.ochanneltv.com PT MEDIATAMA ANUGRAH CITRA SCTV Tower – Senayan City 15th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5600 Fax: +62-21 2793 5678 PT ABHIMATA PERSADA Menara Batavia 5th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0180 Fax: +62-21 5793 0185 www.ptap.co.id
184
PT INDOPAY MERCHANT SERVICES Menara Batavia 5th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0195 Fax: +62-21 5793 0185 www.indopay.com PT ABHIMATA CITRA ABADI Menara Batavia 24th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0304 Fax: +62-21 5793 0311 www.abhimata.co.id PT EKAPRASARANA PRIMATEL Menara Batavia 24th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0305 Fax: +62-21 5793 0311
PT TANGARA MITRAKOM Jl. R.P. Soeroso No. 37 Jakarta 10350 - Indonesia Tel: +62-21 390 3939 Fax: +62-21 390 3938 www.mitrakom.co.id PT SAKALAGUNA SEMESTA Jl. Jembatan Besi Ruko Seasons City Blok A 17 Jakarta Barat 11320 - Indonesia Tel: +62-21 2907 1482 Fax: +62-21 2907 1465 www.sakalaguna.com PT SCREENPLAY PRODUKSI SCTV Tower, Senayan City, Lantai 11th Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 7278 2063 Fax: +62-21 7278 2067 www.screenplayproductions.co.id
PT BITNET KOMUNIKASINDO SCTV Tower – Senayan City 15th Floor Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 - Indonesia Tel: +62-21 2793 5650 Fax: +62-21 2793 5630 www.bozz.com
Share Registrar:
Public Accountant:
Corporate Secretary:
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral 2nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62-21 252 5666 Fax: +62-21 252 5028
KAP PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA Ernst & Young Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62-21 5289 5000 Fax: +62-21 5289 4100
Menara Batavia, 5th Floor, Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Tel: +62-21 5793 0190 Fax: +62-21 5793 0205 Email:
[email protected]
2010 Annual Report EMTEK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Menara Batavia, 5th Floor Jl KH Mas Mansyur Kav 126, Jakarta 10220 Tel. +62-21 5793 0190 Fax. +62-21 5793 0205 www.emtek.co.id