2012
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
LEAD the FUTURE
WIN the HEART
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Daftar Isi Contents 2
Visi, Misi dan Nilai / Vision, Mission and Value
131
4
Kinerja 2012 /Performance Highlight
133
6
Strategi & Pencapaian / Strategy & Achievement
Prinsip, Implementasi & Struktur / Principles, Implementation & Structure
8
Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights
134
Rapat Umum Pemegang Saham / Shareholder General Meeting
138
Dewan Komisaris / Board of Commisioner
139
Dewan Direksi / Board of Director
155
Akuntan Publik / Public Accountant
156
Manajemen Resiko / Risk Management
160
Sistem Pengendalian Intern / Internal Control System
164
Etika Perusahaan / Corporate Ethic
10
Peristiwa Penting /Event Highlights
13
Laporan Manajemen / Management Report
14
Laporan Dewan Komisaris /Board of Commisioner Report
24
Laporan Dewan Direksi /Board of Director Report
41
Profil Perusahaan /Corporate Profile
Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance
42
Sekilas FIF /FIF at a Glance
44
Struktur Perusahaan /Corporate Structure
46
Jejak Langkah / Milestone
50
Profil Dewan Komisaris / Board of Commisioner Profile
170
56
Profil Dewan Direksi / Board of Director Profile
Struktur Organisasi CSR / CRS Organization Structure
171
Sinergi TJSL / CSR Sinergy
63
Prestasi & Penghargaan / Award Reckognition
175
Laporan Pelaksanaan TJSL 2012 / CSR Implementation Report 2012
177
Tanggung Jawab Sosial / Social Responsibility
184
Tanggung Jawab terkait Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Environtment, Health and Safety Responsibility
191
Tanggung Jawab terkait Perlindungan Konsumen / Consumers Protection Responsibility
70
Tinjauan Usaha / Business Review
72
Tinjauan Bisnis/ Business Review
88
Tinjauan Unit Pendukung / Supporting Unit Review
90
Sumber Daya Manusia / Human Capital
100
Teknologi Informasi / Information Techonology
105
Analisis & Diskusi Manajemen / Management Discussion & Analysist
107
Kinerja Industry Pembiayaan Nasional / National Financing Industry Performance
108
Kinerja Per Segmen / Performance by Segment
109
Analisa Keuangan / Financial Analysist
125
Prospek Usaha /Business Prospect
167
193
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan / Corporate Social and Enviroment Responsibilty
Laporan Keuangan Konsolidasian 2012 / Consolidated Financial Report 2012
1
Memperkuat fondasi, memperluas cakrawala
Strengthening foundations, expanding horizon
Lead the Future Win the Heart Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terdepan di Indonesia, PT Federal International Finance (FIF) tidak pernah berhenti bertumbuh. Lebih dari dua dekade berdiri dan mencetak sederet prestasi, FIF telah memaknai ulang visi dan misi strategisnya. Niat tulus untuk berkarya, kerja keras, dan integritas, adalah tiga hal penting yang selama ini dijalankan dan menunjang keberhasilan FIF. FIF juga sangat meyakini nilai besar dari bekerja sama dengan masyarakat, serta berkembang bersama mereka. Sebagaimana digambarkan oleh tema tahun ini, FIF berkomitmen untuk terus mengembangkan diri sebagai perusahaan terdepan di bidangnya, sekaligus menjadi perusahaan yang dikagumi oleh semua pemangku kepentingan.
As one of Indonesia’s leading financing companies, PT Federal International Finance (“FIF”) never ceases to grow. After more than two decades of successful operation, FIF reinvented its strategic vision and. mission. FIF’s accomplishments are the result of passion, hard work, and integrity that have been established over the years. FIF also deeply believes in the value of working with the community, and to grow with them. As reflected in this year’s theme, FIF is committed to continue developing as the leading player in the business, and admired by all of its stakeholders.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
visi, misi dan nilai vision, mission and values
Visi
Vision
Menjadi Pemimpin Industri yang Dikagumi Secara Nasional To be the Admired National Industry Leader
Misi
Mission
Membawa Kehidupan yang Lebih Baik untuk Masyarakat We Bring A Better Life to the Community
3
T E A M
TEAMWORK Mendorong semangat semua insan untuk bersinergi yang didasari oleh sikap saling menghargai, berpikir positif serta mengutamakan kepentingan perusahaan agar menghasilkan kinerja yang optimal. To encourage everyone to work together based on mutual respect, positive thinking and the interests of the company in order to produce optimal performance.
EXCELLENCE Mendorong semua insan untuk mengutamakan layanan unggul pada konsumen eksternal dan internal melalui proses yang sederhana, lugas serta berkualitas yang didasari oleh sikap pro aktif dalam melakukan perbaikan berkesinambungan. To encourage everyone to prioritize superior service to both external and internal customers through simple, straightforward and quality processes based on a pro-active attitude in implementing sustainable improvement.
ACHIEVING Mendorong semua insan berintegritas dan berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi kerja setinggitingginya dengan mengedepankan profesionalisme untuk menghasilkan inovasiinovasi. To encourage everyone to foster integrity and be committed to continually achieve optimal performance improvements by prioritizing professionalism to produce innovations.
MOVING FORWARD Mendorong semua insan agar peka dan tanggap terhadap perubahan serta berwawasan jauh ke depan dalam merancang dan melakukan perubahan strategis. To encourage everyone to be sensitive and responsive to changes and to look far ahead in designing and making strategic changes.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Kinerja
2012
Performance Highlights
Tahun 2012 adalah tahun yang menantang di banyak aspek. Namun, berkat daya dan upayanya, FIF berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan.
11.406.371
8.283.198
7.706.324
15.850.877
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Consumer Financing Receivables-Net
17.194.558
The year 2012 was a challenging year in many fronts. However, FIF’s resiliency has brought the company to a number of notable achievements.
Pencapaian FIF sepanjang tahun 2012 merupakan buah dari dedikasi dan kerja keras semua insan Perseroan. Meski menghadapi tantangan yang secara langsung mempengaruhi kondisi pasar, namun pendapatan Perseroan, laba bersih, dan aset, tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif. Piutang pembiayaan pun menunjukkan peningkatan, sementara rasio kredit bermasalah berhasil dijaga dengan baik. Tidak hanya terlihat pada pencapaian pembiayaan kredit motor, pembiayaan multi guna turut mengalami pertumbuhan. The Company’s performance throughout 2012 was the result of dedication and hard work of the entire member of organization. Despite challenges that had direct impact to the market, the Company grew in terms of income, net profit, and asset. Similarly, financing also improved, while ratio of non-performing loan was effectively maintained. Aside from achievements in the motorcycle-financing segment, multi purpose segment experienced growth as well.
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih (Rp juta) Consumer Financing Receivables-Net (Rp million)
‘08
‘09
‘10
‘11
‘12
17.194.558
‘08
‘09
‘10
‘11
‘12
Obligasi yang Diterbitkan (Rp juta) Bonds Issued (Rp million)
7.750.500 Aset Bertumbuh Growth of Assets
‘08
1.125.116
1.078.776
811.839
612.383
3.636.148
3.191.966
2.168.430
5.571.659
1.173.826
7.750.500
5
‘09
‘10
‘11
‘12
Laba Bersih (Rp juta) Net Income (Rp juta)
1.125.116
total aset naik ke Rp19,13 triliun, dari Rp17,39 triliun. Total asset increased to Rp19.13 trillion from Rp17.39 trillion
Pangsa Pasar Meningkat Market Shares Increased
Jumlah Jaringan Meluas Network Expanded
46,55% pangsa pasar per tahun 2012, dari 44,2% di tahun 2011 46.55% market share as of 2012, from 44.2% in 2011 164 dari 152 kantor cabang di tahun sebelumnya 164 from 152 branch offices a year earlier
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
2012
STRATEGI & PENCAPAIAN STRATEGY & ACHIEVEMENTS Dalam menghadapi berbagai tantangan usaha, FIF senantiasa berpegang pada prinsip inovasi dan kreativitas. ‘Mengubah tantangan menjadi peluang’ adalah landasan pemikiran yang membuat FIF terus berkembang. FIF’s key principles in facing challenges are innovation and creativity. ‘Turning a challenge into an opportunity’ is fundamental to FIF’s continuous growth. Secara garis besar, strategi FIF sepanjang tahun 2012 menyasar kepada dua hal. Dari sisi pasar, FIF melebarkan fokus pada segmen bisnis lain, seperti pembiayaan sepeda motor bekas, multiproduk, pembiayaan Syariah, dan memperkokoh hubungan dengan rekan-rekan usahanya. Dari sisi internal, FIF gencar melakukan penguatan sumber daya manusia, memperkuat implementasi nilai-nilai perusahaan serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Overall, FIF’s strategy during 2012 had two primary themes. In terms of market, FIF expanded focus on other business segments, namely used-motorcycle financing, multi products, Sharia financing, as well as strengthening relationships with business partners. Internally, FIF focused on the development of human capital, values reinforcement andcreating better work environment.
Pengembangan Usaha Business Developement
46,57% Pembiayaan Syariah di tahun 2012 berkontribusi 46,57% terhadap total unit booking pembiayaan motor Honda baru FIF. In 2012, Sharia financing contributed 46.57% to FIF’s total booking unit of new Honda motorcycle financing.
• •
•
• •
•
Memperluas cakupan cabang yang dapat memberikan pelayanan Syariah Mendukung pertumbuhan bisnis dengan pengembangan berbasis informasi teknologi untuk proses yang lebih efisien. Mengimplementasikan Portfolio Roadmap sebagai panduan bagi pengembangan usaha yang terarah. Expanding the coverage of branches for Sharia service. Supporting business growth through information technology developments for a more efficient process. Implemented Portfolio Roadmap as a guidance for focused business developments.
7
Jumlah Karyawan Numbers of Employee
16.012
15.363
12.603
Pada tahun 2012, strategi pengelolaan sumber daya manusia FIF berfokus pada peningkatan produktivitas dan kompetensi, serta internalisasi nilai-nilai perusahaan. FIF’s human capital strategy in 2012 focused on productivity and competence improvement, as well internalization of corporate values.
‘10
‘11
‘12
Strategi Keuangan Financial Strategy Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Dengan rating idAA+ dari Pefindo Continuous Bonds I Phase I Rated idAA+ by Pefindo
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CSR selalu menjadi perhatian besar bagi FIF. Sepanjang tahun 2012, FIF antara lain:
Sebagai salah satu strategi diversifikasi sumber pendanaan, FIF tahun 2012 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I, dengan target menghimpun dana sebesar Rp 10 triliun. Obligasi tersebut mendapatkan rating idAA+ dari Pefindo.
-
Menyumbangkan 7.305 kantung darah
-
Menyelenggarakan 4.743 jam pelatihan kewirausahaan untuk pengusaha kecil
-
Mendedikasikan 7.045 jam sosial
-
Melatih 3.406 guru.
CSR has always been a key concern for FIF. In 2012,
As a part of funding sources diversification, in 2012 FIF issued Continuous Bonds I Phase I, targeted to generate Rp 10 trillion. The Bonds was rated idAA+ by Pefindo.
FIF’s CSR initiatives among others are: -
Donating 7,305 blood bags
-
Held 4,743 training hours for small business owners
-
Dedicating 7,045 of social hours
-
Trained 3,406 teachers.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Description
Laporan Laba Rugi Total Pendapatan
4.468.090
4.134.898
4.526.884
4.975.434
5.476.151
Total Income
974.404
762.523
790.880
1.068.789
1.230.317
Interest and Financing Charges
Laba Kotor
3.493.686
3.372.375
3.736.004
3.906.645
4.245.834
Gross Profit
Beban Usaha
1.658.321
1.283.646
1.052.770
1.297.601
1.491.368
Operating Profit
Laba Usaha
1.835.365
2.088.729
2.683.234
2.609.044
2.754.466
Operating Expenses
Beban Bunga & Keuangan
Beban Lain-Lain
945.159
946.261
1.125.533
1.194.339
1.257.707
Other Expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
890.206
1.142.467
1.557.701
1.414.705
1.496.759
Profit Before Income Tax
Pajak Penghasilan
277.823
330.628
383.875
335.929
371.643
Income Tax Expenses
Laba Bersih
612.383
811.839
1.173.826
1.078.776
1.125.116
Kas dan Setara Kas Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Aset Tetap - Bersih Aset Lain-Lain Jumlah Aset
Net Income Balance Sheet
Neraca 699.004
303.111
157.663
798.862
957.485
Cash and Cash Equivalent
7.706.324
8.283.198
11.406.371
15.850.877
17.194.558
Consumer Financing Receivables-Net
137.994
133.359
146.437
213.464
245.979
Fixed Asset-net
624.170
408.686
357.590
527.153
731.004
Other Asset
9.167.492
9.128.354
12.068.061
17.390.356
19.129.026
Total Assets
Pinjaman
3.994.272
2.294.833
4.057.803
7.348.175
6.266.650
Borrowings
Surat Berharga yang Diterbitkan
2.168.430
3.191.966
3.636.148
5.571.659
7.750.500
Securities Issued
Utang Pajak
60.170
127.289
72.782
106.706
109.669
Taxes Payable
591.712
609.102
718.063
893.030
1.041.975
Other Liabilities
Jumlah Liabilitas
6.814.584
6.223.190
8.484.796
13.919.570
15.168.794
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2.352.908
2.905.164
3.583.265
3.470.786
3.960.232
Kewajiban Lain-Lain
Rasio-Rasio Keuangan & Informasi Lainnya Rasio Profitabilitas Rasio Laba Terhadap Jumlah Aset
Total Equity Financial Ratios & Other Information Profitability Ratio
7%
9%
10%
6%
6%
Rasio Laba Terhadap Jumlah Ekuitas
26%
28%
33%
31%
28%
Return on Equity
NPM (NPAT / Total Revenue)
14%
20%
26%
22%
21%
Net Profit Margin
116%
140%
203%
221%
206%
Current Ratio
2.6
1.9
2.1
3.7
3.5
Gearing Ratio
74%
68%
70%
80%
79%
Liabilities to Asset Ratio
280.000.000
280.000.000
280.000.000
280.000.000
280.000.000
Total Shares
2.187
2.899
4.192
3.853
4.018
Basic Earnings per Share
666.815
1.497.147
3.973.649
6.274.113
7.093.104
Net Working Capital
RASIO LIKUDITAS Rasio Lancar* Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas Rasio Kewajiban Terhadap Aset
LIQUIDITY RATIO
Informasi Keuangan Lainnya Jumlah Saham Beredar Laba Bersih Per Saham Dasar** Modal Kerja Bersih
Return on Assets
Other Financial Information
*) Rasio lancar berasal dari aset lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar Current ratio from current assets compare to current liabilities **) Dalam rupiah penuh IDR full amount
9
‘10
‘09
‘12
‘08
‘11
‘10
‘12
‘11
Laba Bersih per Saham Dasar Basic Earnings per Share
‘12
‘08
4.018
3.853
4.192
1.230.317
1.491.368
1.068.789 ‘09
‘08
2.187 ‘11
19.129.026
17.390.356
‘12
9.128.354
‘11
12.068.061
1.125.116
1.078.776
1.173.826 ‘10
790.880
‘10
‘09
Beban Bunga dan Keuangan Interest and Financing Charges
1.297.601
1.052.770
1.658.321
1.283.646 ‘09
‘08
9.167.492
‘12
2.899
‘11
762.523
‘10
Beban Usaha Operating Expenses
‘08
811.839
612.383
‘09
Jumlah Aset Total Assets
5.476.151
4.975.434
4.526.884
Laba Bersih Net Income
974.404
‘08
4.134.898
4.468.090
Total Pendapatan Total Income
‘09
‘10
‘11
‘12
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Peristiwa Penting EVENT HIGHLIGHTS
Rapat umum pemegang saham tahunan tahun 2012 (april 2012) FIF Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 FIF held the Annual General Meeting of Shareholders 2012
peluncuran nilai-nilai baru FIF t.e.a.m. (mei 2012) Jajaran Manajemen berfoto bersama sesaat setelah peluncuran nilai-nilai baru FIF T.E.A.M. Management team gathered for photo session after FIF T.E.A.M values launching
Astra HONDA FIF MAIN DEALER CHAMPIONS (febRUARi 2012)
Public Expose Obligasi berkelanjutan I (maret 2012)
FIF Menyelenggarakan Astra Honda FIF Main Dealer Champions Program FIF held Astra Honda FIF Main Dealer Champions Program
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahap I Tahun 2012 Continuous Bonds I Federal International Finance Phase I in 2012
Kunjungan Jardine ke FIF (april 2012)
Perayaan HUT FIF 23 (MEI 2012)
Jajaran Manajemen FIF menerima kunjungan Jardine Matheson, Co. Ltd. FIF’s Management welcomed guests from Jardine Matheson, Co. Ltd.
FIF Merayakan Hari Ulang Tahun ke-23 pada tanggal 1 Mei 2012 FIF celebrated its 23rd anniversary on May 1st, 2012
Genba (MEI 2012) Mini Genba FIF, Manajemen berkunjung ke cabang-cabang untuk melakukan komunikasi dua arah dengan para karyawan FIF During Mini Genba FIF, Management conducted branch visits to communicate directly with FIF’s employees
11
Kegiatan csr di acara dealer gathering (juli 2012) FIF bersama dengan Dealer menyelenggarakan kegiatan CSR di acara Dealer Gathering, Surabaya FIF with Dealers held CSR activity at Dealer Gathering in Surabaya
PERJANJIAN pembiayaan bersama ANTARA FIF DAN Commonwealth Bank (juli 2012) FIF dan Commonwealth Bank melakukan penandatanganan amandemen ke 7 perjanjian pembiayaan bersama senilai Rp 3 triliun FIF and Commonwealth Bank signed the 7th amendment of joint financing agreement amounted Rp 3 trillion
Pengundian Banjir Emas FIF Syariah (juli 2012) FIF mengadakan program undian “Banjir Emas” FIF held “Banjir Emas” lucky draw program
hari konsumen nasional (SEPtember 2012) Direktur Marketing FIF Djap Tet Fa memberikan pelayanan langsung kepada konsumen pada hari Konsumen Nasional 2012 FIF Marketing Director Djap Tet Fa served consumers during the National Consumers Day 2012 celebration
Representative head gathering 2012 (november 2012) Seluruh Representative Head berkumpul di acara Rephead Gathering 2012 FIF’s Representative Head gathered during Rephead Gathering event 2012
Rapat pimpinan tahunan (september 2012) FIF Mengadakan Rapat Pimpinan 2012 dengan tema Think Creative, Achieve New Records FIF held Leaders’ Meeting 2012, introducing the theme Think Creative, Achieve New Records
rapat kerja wilayah (desember 2012) FIF mengadakan Rapat Kerja Wilayah dalam rangka menurunkan strategi Perusahaan kepada seluruh key people, di semua cabangnya FIF held Regional Meeting, where FIF announced the Company’s strategy to the key people at all of its branch offices
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Irwanto Pedagang Ikan / Fishmonger, Makassar FIF Profil CSR / Success Stories
Mengawali bisnisnya sebagai pedagang ikan keliling dengan menggunakan sepeda tua di Makassar. Tahun 2004 Irwanto mendapatkan fasilitas pembiayaan sepeda motor dari FIF yang mampu membawanya sukses bersaing dengan pedagang ikan lainnya. Tiga tahun kemudian Irwanto mendapatkan pendanaan unit pendingin berkapasitas 950 Kg ikan. Saat ini, bisnis Irwanti telah merambah Kalimantan dan Papua.
Irwanto, a fishmonger based in Makassar city, began his business by selling fish around the city with only his old bicycle. In 2004, Irwanto decided to apply for financing to purchase a motorcycle from FIF. This initiative brings him to compete with other sellers. Within three years, Irwanto submitted another financing application to FIF, this time for a 950 Kg capacity refrigerator. Presently, Irwanto’s can sell his products as far as Kalimantan and Papua.
FIF membawa kehidupan lebih baik bagi Irwanto dan penggemar ikan di Makassar, Kalimantan dan Papua.
FIF brings a better life to Irwanto and fish lovers in Makassar, Kalimantan and Papua.
13
Aktif menyiapkan diri menghadapi tantangan sekaligus mengembangkan pandangan ke depan dalam menyusun langkahlangkah strategis. Actively prepares to overcome challenges, and develops visionary business insights to create strategic initiatives.
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTs
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Kepekaan terhadap perubahan, penekanan pada solusi, dan persiapan yang matang pada proses bisnis merupakan tiga unsur yang menjadikan FIF senantiasa siap menghadapi dinamika dunia usaha. Hal ini ditopang oleh nilai-nilai perusahaan yang melandasi setiap upaya FIF, dan mendudukkannya sebagai mitra terpercaya di mata masyarakat.
FIF strives to create consistency and preparedness toward business dynamics through three elements; readiness for transformation, solution driven, and well-developed business model. This effort is conducted based on FIF’s values, ensuring FIF’s commitment of being a trusted partner of the community.
Pertama-tama, kami selaku Dewan Komisaris ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kami kembali dapat menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang diamanatkan kepada kami sebagai Dewan Komisaris.
We pen this message by first offering our sincere gratitude to God Almighty for His blessings that has enabled us in carrying out our duties, responsibilities, and authorities in the capacity as the Board of Commissioners.
Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris menilai Direksi PT Federal International Finance (FIF) telah berhasil membawa FIF menghasilkan kinerja yang memuaskan di tengah-tengah tantangan pada tahun tersebut. Beragam tantangan muncul, namun melalui tantangan-tantangan itu pula FIF terdorong untuk terus maju dan melakukan perbaikan-perbaikan. Hal ini sejalan dengan nilainilai perusahaan Teamwork, Excellence, Achieving, dan Moving Forward (T.E.A.M), yang mengedepankan semangat kerja sama, pelayanan yang unggul, komitmen untuk memberikan prestasi setinggi mungkin, serta sikap responsif terhadap perubahan. Nilai-nilai ini membuat FIF memiliki daya tahan usaha yang unggul, serta siap menghadapi setiap tantangan.
The Board of Commissioners is pleased to endorse the successful performance of the Board of Directors of PT Federal International Finance (FIF) in 2012. This success is a testament to their hard work despite many challenges facing the Company throughout the year. FIF has successfully faced the challenges by continually doing progress and improvements, which are in line with the company’s values: Teamwork, Excellence, Achieving and Moving Forward (T.E.A.M). All of these values uphold the spirit of collaboration, outstanding service, commitment to accomplishment and responsiveness to change, which in turn prompted business sustainability and cultivate resilience in facing challenges.
Dewan Komisaris meyakini produk, layanan, maupun infrastruktur perusahaan pada tahun 2012 telah menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, begitu pula hubungan FIF dengan para pemangku kepentingan secara luas.
The Board of Commissioners further appraises our products, services, and infrastructure as superior to that of earlier years, and acknowledges mutually rewarding relationship between FIF and its stakeholders at large.
15
Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris President Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
laporan Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Ulasan 2012 Sebelum masuk kepada uraian kinerja FIF, terlebih dahulu kami letakkan konteks situasi yang melatarbekalangi perkembangan FIF di tahun 2012.
Review of 2012 We wish to begin this review by elaborating the situation and context in which FIF’s development in 2012 took place.
Ada beberapa catatan penting yang dapat kami sebutkan dari tahun tersebut. Pertama-tama adalah kondisi perekonomian global, yang belum sepenuhnya pulih dari krisis tahun 2008-2009. Perkembangan terus terjadi, namun masih ada ketidakstabilan. Tahun 2012, kita menyaksikan turunnya harga-harga komoditas seperti karet dan kelapa sawit karena turunnya tingkat konsumsi di negara-negara Eropa sebagai salah satu tujuan ekspor komoditas. Meski demikian, negaranegara berkembang Asia diakui sebagai penopang pertumbuhan perekonomian dunia, seperti dituangkan oleh Bank Dunia dalam laporannya. Di tengah situasi ini, Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi, secara keseluruhan, masih sangat kuat di tingkat 6,23%.
There are some important events that can be noted through 2012. One prevailing factor is the unfavorable global economy, which has yet to recover from the 2008-2009 crisis. A factor of instability affecting Indonesian exports was also apparent in 2012, as we witnessed a fall in commodity prices such as rubber and palm oil due to consumption drops in European countries as one of the export commodity destinations. Against this, Asian developing economies were acknowledged as the locomotive of global economic growth, as confirmed by World Bank report. In this global economic crunch, Indonesia proved its resilience and strong performance, with solid economic growth of 6.23%.
Selanjutnya adalah perkembangan industri di tingkat nasional, terutama industri sepeda motor dan pembiayaan. Di sini, kami melihat faktor regulasi turut berperan dalam dinamika kedua industri tersebut. Di tahun 2012, terbit Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/2012 pada Maret 2012 tentang uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan pembiayaan.
We also observe the developments within national industries, motorcycle and financing businesses in particular. Unfavorably situation is amplified by the Ministry of Finance Regulation (PMK) No. 43/2012, issued in March 2012, pertaining to down payment for consumer financing on motor vehicles in finance company.
PMK No. 43/2012 secara langsung berpengaruh pada besarnya uang muka yang harus dibayarkan oleh konsumen. Dengan demikian, selain menurunnya daya beli akibat penurunan harga komoditas, konsumen pun harus menyesuaikan diri dengan kenaikan harga uang muka. Di masa awal pemberlakuannya, peraturan ini sempat dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan industri sepeda motor dan pembiayaan, meskipun di sisi lain dapat menurunkan resiko perusahaan pembiayaan terhadap kualitas kredit konsumen yang mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor.
PMK No. 43/2012 specifically regulates the down payment percentage to be paid by the customers. Consequently, in addition to their lower purchasing power resulted from depressed commodity prices, the customers are required to put more money as down payment increased. On its initial enforcement stage, there were concerns that this regulation can slow down the growth of motorcycle and financing industries. But at the same, it was also recognized as a policy to lower risk of financing companies against the customer credit quality.
17
Dengan kondisi-kondisi di atas, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penurunan penjualan sepeda motor secara keseluruhan sepanjang 2012 sebesar 11,8%.
With the conditions above, Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) recorded an overall 11.8% decline in motorcycle sales for 2012.
Evaluasi Kinerja 2012 Di tengah situasi seperti itulah, FIF terus menjalankan usahanya dengan baik pada tahun 2012. Dewan Komisaris melihat tiga hal signifikan dalam pendekatan strategi usaha FIF, yang patut mendapatkan apresiasi besar: kepekaan terhadap perubahan, penekanan pada solusi, dan persiapan yang matang pada proses bisnis. Ketiga unsur tersebut menjadikan FIF sebagai perusahaan yang senantiasa siap menghadapi dinamika dunia usaha. Dari segi persiapan proses, Dewan Komisaris melihat bahwa FIF memiliki akurasi dan produktivitas tinggi dalam hal penyaluran kredit. Dewan Komisaris juga melihat adanya proses kaderisasi yang amat baik di lingkungan FIF. Dengan begitu, FIF memastikan dirinya selalu siap dengan tenaga-tenaga terbaik, di posisi-posisi yang tepat.
Review of Performance in 2012 Despite some unfavorable conditions, FIF has successfully managed to perform strongly during 2012. The Board of Commissioners acknowledges three significant elements in FIF business strategy, which deserve distinct recognition: readiness to change, emphasis on solutions, and a welldeveloped business process. These three elements are instrumental to FIF’s vigilance in overcoming business challenges arised during the year. FIF’s accuracy and efficiency in financing are also acknowledged and commended by the Board of Commissioners. We also praise the seamless succession process within FIF’s management. As such, FIF can secure the availability of human capital that ready to take positions suitable with their unique abilities.
Dalam penyusunan prospek usaha, Dewan Komisaris juga mengapresiasi langkah transformasi bisnis yang telah diambilnya, untuk merealisasikan cita-cita FIF ke depan sebagai pemimpin industri nasional yang dikagumi. Diversifikasi produk dan layanan, serta antisipasi strategi usaha FIF telah disusun dengan mempertimbangkan potensipotensi perkembangan industri selanjutnya.
The Board of Commissioners also praises business transformation that has propelled FIF’s aspiration to be the admired national industry leader. The diversification of products and services, along with a forward-looking business strategy are developed to anticipate any potential shifts within the industry.
Semua hal di atas ditunjang oleh budaya kinerja yang kuat dan menjadi jiwa bagi semua insan FIF. Nuansa saling menghargai dan berorientasi pada kualitas dilengkapi oleh aspek kreatif dan inovasi, serta kemauan untuk selalu bergerak maju. Kualitas layanan yang prima menjadi suatu keharusan, seiring dengan tekad FIF untuk membawa kehidupan yang lebih baik kepada konsumennya, serta masyarakat secara luas.
All those achievements are supported by a strong performance culture, deeply instilled within every FIF’s employee. Mutual respect and dedication to quality performance are complemented by creativity and innovation, coupled with an eagerness to move forward. To realize FIF’s commitment to bring a better life to its customers and the community, excellent service is absolutely essential.
Atas usaha-usahanya inilah, FIF mengubah tantangan di tahun 2012 menjadi keberhasilan. Pengelolaan risiko yang baik dan penanaman
These efforts have driven FIF to turn the challenges in 2012 into successes. Robust risk management, combined with guided cultivation of work ethics,
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
laporan Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT semangat kerja membuat FIF berhasil menyalurkan pembiayaan total sebesar Rp 18,08 triliun dengan pengelolaan NPL yang terjaga baik di tingkat 1,51%. FIF menyalurkan pembiayaan senilai Rp 14,12 triliun, Rp 2,70 triliun dan Rp 1,26 triliun, masing-masing untuk segmen sepeda motor baru, sepeda motor bekas dan pembiayaan multi guna. Pencapaian signifikan lain di FIF datang dari skema pembiayaan Syariah, yang menyumbang 39,49% dengan total pembiayaan Rp 7,14 triliun. Secara keseluruhan, FIF membukukan laba bersih senilai Rp 1,13 triliun.
has resulted in FIF’s success to disburse a total financing of Rp18.08 trillion, with a ratio of nonperforming loans (NPL) at 1.51%. FIF’s financing for new, used motorcycle and multi purpose segments are Rp 14.12 trillion, Rp 2.70 trillion, and Rp 1.26 trillion, respectively. Another significant achievement of FIF is its Sharia financing scheme, which contributed 39.49% of the total financing, equivalent to Rp 7.14 trillion. Overall, FIF posted a net profit of Rp 1.13 trillion.
PT Astra International Tbk. (AI) memiliki mata rantai bisnis sepeda motor di bidang jasa keuangan yang dijalankan oleh FIF. Sebagai anak perusahaan AI, FIF didirikan untuk mendukung penjualan sepeda motor Honda. Dilihat dari sudut pandang ini, pencapaian FIF di atas berhasil mendukung pencapaian Honda dalam mengukuhkan keberadaannya sebagai pemegang pangsa pasar terbesar untuk penjualan sepeda motor domestik, yaitu sebesar 57,9% di tahun 2012. Pangsa pasar FIF atas pembiayaan sepeda motor Honda baru adalah sebesar 46,55% dari total pembiayaan sepeda motor Honda baru di Indonesia. Kinerja baik dari FIF ini turut mendukung kinerja lini usaha PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk. (AI) has a 2-wheelers value chain in financial services which is carried out by FIF. As a subsidiary of AI, FIF was established to support Honda motorcycles sales. From this perspective, FIF’s achievement as detailed above has successfully supported Honda’s efforts in maintaining its position as the leading player in the national motorcycle market, with a 57.9% market share in 2012. FIF’s market share on new Honda motorcycle financing amounted to 46.55% of the total financing of new Honda motorcycle financing in Indonesia, clear evidence to FIF’s significant contribution to PT Astra International Tbk’s bottom line.
Dewan Komisaris menilai, pencapaian dan semangat yang ditunjukkan FIF selaras dengan tema “Lead the Future, Win the Heart” yang dicanangkan sebagai tema 2012. Dewan Komisaris percaya bahwa komitmen FIF untuk mewujudkan masa depan yang cerah, dengan membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingannya, akan membawa FIF bertumbuh semakin baik di tahun-tahun mendatang.
It is our considered opinion that the achievement and spirit shown by FIF reflect the “Lead the Future, Win the Heart” theme, formally sets as the Company’s slogan for 2012. The Board of Commissioners truly believes in FIF’s commitment to realizing a better future, by harvesting the trust from the stakeholders which eventually will lead FIF to even stronger results in years to come.
Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di segi tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris melihat bahwa FIF senantiasa menerapkan prinsipprinsip tata kelola dengan tegas dan menyeluruh di semua lini organisasinya. Etika bisnis dan kepatuhan merupakan dua hal yang menjadi bagian penting
Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility On corporate governance, the Board of Commissioners closely monitors FIF’s activities so as to ensure consistent implementation of its principles throughout organizational aspects. Business ethics and compliance are essential
19
dari Perseroan, untuk memastikan kelangsungan usaha jangka panjang. Komite Audit FIF, yang berada di bawah Dewan Komisaris, telah bekerja memantau ketaatan pelaksanaan usaha dengan prinsip-prinsip tata kelola. Komite Audit juga aktif memastikan bahwa standar pelaksanaan usaha FIF sudah sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Laporan pelaksanaan Komite Audit dapat disimak lebih jauh di dalam Laporan Tahunan ini.
elements to Company’s operation, ensuring longterm business sustainability. FIF’s Audit Committee, established under the Board of Commissioners, evaluates compliance of business practices with principles of corporate governance. Audit Committee also actively ensures that FIF’s business practice standards are in line with the prevailing regulations. Full report from the Audit Committee is presented in other section of this Annual Report.
Di samping aspek tata kelola, aspek tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga merupakan hal penting yang senantiasa diperhatikan oleh FIF. Sejumlah program di bidang lingkungan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan keselamatan kerja secara konsisten diselenggararakan oleh FIF. Tidak hanya itu, berbagai program CSR FIF juga direncanakan dengan cermat, untuk memastikan tercapainya aspek kesinambungan usaha.
Equally important, Corporate Social Responsibility (CSR) is also a central focus of the Company. A number of programs comprising issues on environment, education, economic empowerment, health and occupational safety are periodically conducted by FIF. These CSR activities are prudently crafted and developed to ensure business sustainability.
Program CSR FIF tidak lepas dari standar CSR Astra International, yang memiliki standardisasi Astra Green Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC). Kedua standardisasi ini menjadi acuan bagi anak-anak perusahaan Astra International, termasuk FIF, dalam menjalankan program CSR. Setiap tahun, semua cabang FIF menjalani proses penilaian kinerja di bidang CSR, dilihat dari kerangka AGC dan AFC. FIF juga turut serta dalam inisiatif CSR Astra International pada tahun 2012, yang merupakan bagian dari perayaan 55 tahun Astra. Dalam kesempatan tersebut, FIF menyumbangkan kantung darah, jam mengajar, pohon, dan jam pelatihan kewirausahaan. Hal ini merupakan gambaran nyata dari besarnya komitmen FIF terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.
FIF’s CSR programs conform to Astra International CSR standards: Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly Company (AFC). These standards are adopted by all Astra International subsidiaries, including FIF, in implementing its CSR programs. FIF’s branch offices are put through an annual CSR performance assesment, indexed to AGC and AFC assesment framework. In 2012, FIF also participated in Astra International CSR Initiative, in conjunction with Astra’s 55th anniversary celebration. During the event, FIF’s donations include blood bags, teaching hours, tree seedlings, as well as entrepreneurial training sessions, thus reflecting FIF’s commitment to community and environment development.
Pembagian Dividen Pada tahun 2012, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan FIF yang diselenggarakan pada tanggal 18 April 2012 telah memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 539.337.824.022 dari laba bersih Perseroan tahun buku 2011.
Dividend Distribution FIF’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 18 April 2012 approved the distribution of dividend amounting to Rp 539,337,824,022 from the Company’s financial year 2011 net profits.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
laporan Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Melalui RUPS Tahunan FIF tahun 2012, Dewan Komisaris menyambut Bapak Wiltarsa Halim sebagai Komisaris Independen yang baru, menggantikan Bapak Setyo Adioetomo yang telah berakhir masa jabatannya. Kepada Bapak Wiltarsa Halim, kami mengucapkan selamat bergabung, dan kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Setyo Adioetomo atas bakti beliau selama menjabat.
Changes in the Composition of the Board of Commissioners During the 2012 AGMS, the Board of Commissioners welcomed Wiltarsa Halim as a new Independent Commissioner, replacing Setyo Adioetomo who has completed his term as Independent Commissioner. We would like to extend our best wishes to Wiltarsa Halim for a successful term as the Independent Commissioner, while extending our great appreciation to Setyo Adioetomo for his term served.
Pandangan 2013 Memasuki tahun 2013, pertumbuhan Indonesia masih mendapat proyeksi positif, begitu pula dengan industri pembiayaan yang diperkirakan masih tumbuh cukup baik. Walaupun demikian, ada setidaknya dua tantangan yang sudah dapat diidentifikasi. Pertama, yaitu terbitnya PMK No. 220/2012 yang merupakan perubahan atas PMK No. 43/2012 tentang uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan pembiayaan. Dengan terbitnya PMK baru tersebut, kebijakan uang muka minimum pun kini berlaku terhadap pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor berdasarkan prinsip Syariah. Tantangan kedua adalah kian ketatnya kompetisi pasar, baik dari sisi munculnya pemain baru, maupun pemain lama dengan beragam strategi usaha.
Outlook in 2013 Embarking the year 2013, Indonesia continues to receive a favorable economic forecast; the finance industry is expected to flourish and grow as well. Nevertheless, there are at least two challenges which we have identified today. One is the issuance of PMK No. 220/2012 that amends PMK No. 43/2012 pertaining to the down payment on consumer finance for motor vehicles financing on finance company. The down payment policy as stipulated in the PMK No.220/2012 also applies to Sharia-based consumer financing for motor vehicles. The second challenge arises from intensifying competition, both from new and existing players planning to implement new business strategies.
Secara khusus dari segi usaha, Dewan Komisaris mengharapkan FIF mempertahankan kualitas pembiayaan, melalui pengelolaan dan mitigasi risiko yang semakin baik. Dewan Komisaris percaya FIF akan melanjutkan kinerja baiknya, dan menghadapi tantangan dengan penuh optimisme.
The Board of Commissioners expects a prudent enhancement on FIF’s ability to maintain financing accuracy through a better risk management and mitigation. We also believe that FIF will continue to achieve excellent performance, and optimistically in facing the challenges.
21
Apresiasi Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada jajaran Direksi FIF atas kerja keras dan kesiapannya yang begitu baik. Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan kepada segenap karyawan FIF atas dedikasi yang telah diberikan, serta kepada konsumen dan mitra-mitra kerja FIF atas kepercayaannya kepada Perusahaan. Kami mengharapkan Direksi dan seluruh jajaran FIF terus berkomitmen penuh untuk melanjutkan prestasi yang baik ini, dan senantiasa melakukan peningkatan untuk memberikan pelayanan yang terdepan.
Acknowledgement To conclude this report, the Board of Commissioners is pleased to extend its gratitude to FIF’s Board of Directors for their diligence and hard work. The Board of Commissioners also sincerely expresses its appreciation to all FIF’s employees for their dedication, and to customers and business partners for their cooperation and trust. We hope that the Board of Directors and all FIF’s staff members will continue their unwavering commitment to maintain and improve solid performance as well as deliver excellent services.
Atas nama Dewan Komisaris PT Federal International Finance On behalf of the Board of Commissioners of PT Federal International Finance
Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris President Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
GUNAWAN GENIUSAHARDJA Presiden Komisaris President Commissioner
Prijono Sugiarto Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Simon Collier Dixon Komisaris Commissioner
23
Johannes Loman Komisaris Commissioner
WILTARSA HALIM Komisaris Independen Independent Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
LAPORAN direksi
BOARD OF directorS’ REPORT Meski sarat dengan tantangan, FIF berhasil melalui tahun 2012 dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari budaya perusahaan FIF yang membuatnya mampu menghadapi perubahan dengan sikap positif dan optimis. Melalui implementasi strategi usaha yang terarah dan sistematis, FIF di tahun 2012 mampu melayani lebih dari 3,4 juta konsumen aktif di seluruh Indonesia, dan dengan demikian mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pembiayaan yang andal dan terdepan.
The journey of FIF throughout 2012 was crowned with a success. This achievement was largely enabled by strong corporate culture which, despite all the challenges, has been able to face changes with a positive and optimistic mindset. Through a focused and systematic implementation of business strategies, FIF managed to serve more than 3.4 million active customers, throughout Indonesia during 2012. Each successful relationship and transaction that the Company obtained has sustained its position as a reliable and advanced financing company.
Pembuka Satu lagi tahun telah terlampaui. Munculnya berbagai tantangan baru dan krisis ekonomi global yang masih berlanjut menjadikan tahun 2012 sebagai tahun yang cukup menantang. Pada tingkat makro, gejolak penurunan harga komoditas, seperti batu bara, karet, tembaga, dan minyak kelapa sawit. Sebagai negara penghasil dan pengekspor komoditas-komoditas tersebut, Indonesia tidak luput dari dampak penurunan konsumsi dunia ini. Proyeksi pertumbuhan perekonomian nasional pun diperkirakan sebesar 6,3%, atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 2011 sebesar 6,5%. Meskipun demikian, berkat ketangguhan sektor perekonomian rakyat, serta bertumbuhnya kelas menengah, angka pertumbuhan Indonesia tersebut masih berada di atas nilai rata-rata pertumbuhan negara lain di dunia.
Overview As we have sailed through another year, the year 2012 is viewed as somewhat a challenging period. The impact of a prolonged global economic crisis has yet to see a recovery, while new challenges arising. On a macro level, the volatility of commodity prices decline such as those for coal, rubber, copper and palm oil. As a major producer and exporter of these and other commodities, Indonesia could not escape the effect of this global consumption contraction. Against this backdrop, national economic growth was projected at 6.3%, slightly lower from 6.5% the nation enjoyed in 2011. We note the remarkable resilience of small enterprise sector, as well as the robust growth of middle class consumers, which have eventually helped sustain Indonesia growth rate above global average.
25
Suhartono Presiden Direktur President Director
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sebagai salah satu pemain di industri pembiayaan nasional, FIF tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh situasi perekonomian global, maupun kinerja perekonomian nasional. Namun, FIF tidak memandang tantangan tersebut sebagai hambatan yang mustahil untuk dilampaui. Nilai-nilai FIF yang gencar ditanamkan telah membawa semua insan FIF kepada sudut pandang positif, semangat berusaha yang ulet, sinergi yang solid, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Tantangan justru dipandang sebagai peluang bagi munculnya solusisolusi baru yang inovatif, yang akan berkontribusi terhadap keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
As a national financing industry player, we acknowledge that FIF’s performance was also affected by both global economic crunch and national economic situation. We always believed we could overcome these challenges. Additionally, FIF continues to encourage FIF’s employees through Company’s values to adopt positive mindset, high persistence, solid synergy and strong adaptability; challenges are perceived as opportunities to create new solutions, thus strengthening the long-term business sustainability of the Company.
Tidak hanya itu, bagi FIF, bidang usahanya adalah pintu untuk memberikan sumbangsih secara langsung kepada masyarakat. Setiap kepemilikan kendaraan yang difasilitasi oleh FIF dipandang sebagai wujud kemitraan perusahaan dengan konsumen, yang memungkinkan para konsumen beraktivitas bersama keluarga, ataupun melangsungkan kegiatan usahanya. Dengan pemahaman inilah, setiap karyawan FIF memaknai tugas dan tanggung jawabnya, sehingga semua inisiatif bisnis FIF dapat dipandang memiliki nilai nyata, dan semangat bekerja yang positif selalu nampak.
FIF perceives its business as a gate of opportunities, enabling a direct contribution to community betterment. Vehicle ownership facilitated by FIF signifies a partnership between the Company and the customers, facilitating business or personal mobility that would otherwise be impractical. It is with this understanding that FIF’s employees attach meaning to their duties and responsibilities. As such, FIF’s business initiatives are viewed as being based upon real values, and work enthusiasm is consistently apparent among employees.
FIF berkomitmen untuk menjadi tempat yang lebih baik untuk beraktivitas, menumbuhkan manusia yang lebih baik, mencapai sinergi tinggi, dan pada akhirnya mewujudkan bangsa yang lebih maju, diimplementasikan melalui kebijakan strategisnya. Hasilnya, FIF adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang mampu bertahan melewati tantangan di tahun 2012 dengan pencapaian kinerja yang sangat baik.
FIF has committed to become a better workplace, upgrade talents and achieve high synergy, we pledge to do our part in realizing a better nation through the implementation of FIF’s strategic policies. FIF has proved to be amongst the finance companies that enjoyed a sound success through 2012, a testament to its superior performance.
FIF juga tidak berhenti mengembangkan identitasnya sebagai perusahaan pembiayaan berskala nasional. “Lead the Future, Win the Heart” adalah tema
FIF also continued to advance its identity as a nationwide finance company. “Lead the Future, Win the Heart” is the theme introduced for 2012, which
27
semangat perusahaan yang dicanangkan pada tahun 2012. Tema ini menggambarkan cita-cita FIF ke depan, sekaligus nilai yang diyakini FIF sebagai perusahaan yang selalu ingin memiliki hubungan baik dengan segenap pemangku kepentingannya.
reflects FIF’s aspirations going forward, and the values that FIF upholds as a company that aims to build enduring relationships with all stakeholders.
Pertumbuhan Industri Pembiayaan 2012 Sepanjang tahun 2012, industri pembiayaan mencatat sejumlah perkembangan menarik. Pertama, terkait situasi ekonomi global di atas, kondisi tertekannya komoditas di pasar internasional membuat daya beli sebagian masyarakat menurun. Bagi mereka yang merupakan basis pasar perusahan pembiayaan, situasi ini tentu mempengaruhi alokasi pembelanjaan untuk kredit pembiayaan. Tantangan lain adalah diberlakukannya peraturan mengenai uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan pembiayaan yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/2012 pada bulan Juni 2012.
Financing Business Growth in 2012 Among the significant developments noted in 2012, the plummeted international commodity prices, as a result of continuing global crisis, has naturally affected the disposable income and purchasing power of the consumers – particularly those who rely on loans from finance companies for financing their vehicle purchases. Thus, this market base was largely affected by this economic situation. The second factor was the implementation of Ministry of Finance Regulation (PMK) No. 43/2012 in June 2012, pertaining to down payment for consumer financing on motor vehicles in finance company.
Menyesuaikan dengan hal di atas, perusahaanperusahaan, baik otomotif maupun pembiayaan, sempat mengoreksi target pencapaiannya. Penjualan sepeda motor sendiri diperkirakan menurun. Hasil akhir per Desember 2012, penjualan sepeda motor nasional dinyatakan terkoreksi 11,8% dari 8,01 juta unit di 2011, menjadi 7,06 juta unit. Namun demikian, meski turut mengantisipasi penurunan, kinerja industri pembiayaan tetaplah menunjukkan hasil yang relatif baik. Ke depan, industri pembiayaan diperkirakan tetap bertumbuh dengan stabil, dengan tingkat pertumbuhan antara 10% sampai dengan 15%. Selain itu, dengan diberlakukannya PMK 43/2012, kualitas kredit pun diproyeksikan akan semakin baik.
Taking these two major factors into account, both motorcycle manufacturing and financing companies had to make corrections to their year-end targets. As of December 2012, motorcycle sales had contracted by 11.8%, from 8.01 million units in 2011 to just 7.06 million units. While the finance business industry also anticipated downgraded performance, it ended the year with relatively strong results. Looking ahead, the finance business is estimated to grow steadily, between 10% to 15% per year. However, the silver lining from the implementation of PMK 43/2012 is the betterment of the disbursed loan quality.
Kinerja Keuangan 2012 Selain dari berbagai tantangan di atas, FIF juga harus menghadapi persaingan pasar yang kian meningkat dengan berdatangannya pemain-pemain baru. Dengan bangga, dapat kami nyatakan bahwa
Financial Performance in 2012 In addition to the challenges above, FIF was also faced with increasing market competition from new players. Nonetheless, we are pleased to report that FIF has successfully overcome these challenges
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
FIF mampu melampaui tantangan di tahun 2012 dengan baik, dan bahwa upaya-upaya strategisnya telah menghasilkan pencapaian-pencapaian luar biasa.
in 2012, and FIF saw its strategic initiatives have yielded excellent results.
Secara total, FIF menyalurkan pembiayaan senilai Rp 18,08 triliun. Dari total tersebut, pembiayaan FIF untuk pembiayaan segmen sepeda motor Honda baru (new motorcycle/NMC) adalah Rp 14,12 triliun. Nilai pendanaan tersebut berhasil melampaui target 2012 yaitu Rp 13,8 triliun. Unit yang didanai mencapai 1.187.575 unit motor, atau lebih tinggi dari angka yang ditargetkan untuk 2012 sebesar 1.160.825 unit motor. Selanjutnya, di segmen motor bekas, FIF menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,70 triliun, dan Rp 1,26 triliun untuk segmen multi guna. Salah satu penyumbang terbesar pencapaian pembiayaan adalah skema pembiayaan Syariah yang telah dikembangkan FIF sejak tahun 2006. Kontribusi pembiayaan Syariah mencapai 39,49% dari keseluruhan pembiayaan FIF di tahun 2012. Berdasarkan pencapaian kinerja di atas, FIF berhasil membukukan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 1,13 triliun.
In total, FIF disbursed Rp 18.08 trillion loans in total, of which Rp 14.12 trillion went to new Honda motorcycle segment (NMC). Our achievement in 2012 exceeded our year target of Rp 13.8 trillion. We disbursed our financing on 1,187,575 units of motorcycle, surpassing our target of 1,160,825 units. Additionally, for the used motorcycle segment (UMC), FIF disbursed Rp 2.70 trillion, while in multi purpose segment (Spektra) was Rp 1.26 trillion, Sharia financing scheme (offered by FIF since 2006) is a key contributor of the Company’s achievements. Sharia financing accounted for 39.49% of FIF’s total portfolio in 2012. The above results have brought in a net profit of Rp 1.13 trillion for FIF in 2012.
Posisi Keuangan 2012 Secara keseluruhan, pada tahun 2012 Perseroan berada pada posisi keuangan yang sehat dan memuaskan. Laba bersih Rp 1,13 triliun merupakan kenaikan sebesar 4,30% dari pencapaian 2011 sebesar Rp 1,08 triliun. Aset FIF pun mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu sebesar 10% dari Rp 17,39 triliun ke Rp 19,13 triliun.
Financial Standing in 2012 In 2012, the Company witnessed a solid and sound financial standing. FIF posted a net profit of Rp 1.13 trillion, a 4.30% growth over 2011 result of Rp 1.08 trillion. FIF’s assets grew significantly by 10%, from Rp 17.39 trillion to Rp 19.13 trillion.
Patut kami sampaikan bahwa pencapaian di atas kami nilai sebagai prestasi yang membanggakan, khususnya karena diraih di tengah situasi pasar yang cukup berat, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana telah kami sampaikan. Periode penyesuaian konsumen terhadap kenaikan uang muka, misalnya, membuat penjualan sepeda motor serta kinerja perusahaan pembiayaan pada umumnya tertahan.
We wish to confirm that we have achieved a number of notable accomplishments, despite some unfavorable situations stirred by the market condition and other negative factors. The initial reactions during the implementation of the new down payment regulation were some notable drops in motorcycles sales as well as in financing companies’ performance generally.
29
Meskipun kami juga merasakan pengaruh dari situasi eksternal ini, namun FIF berhasil bertumbuh dengan baik. Peraturan uang muka pun kami nilai akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pembiayaan, sebagaimana tercermin dari peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan sebesar 11,7% dari tahun 2011 sebagai akibat dari peningkatan kolektibilitas konsumen.
Although some impacts are felt by FIF, the Company still managed to create a positive growth. As a matter of fact, the new down payment regulation will eventually help improve the quality of our financing. It is shown by the increased of Company’s consumer financing revenue of 11.7% from 2011, as the result of the consumers collectability betterment.
Strategi Pertumbuhan Perusahaan pada 2012 Pencapaian kinerja baik FIF sepanjang tahun 2012 adalah hasil dari sejumlah strategi usaha yang telah dijalankan. Di segi pertumbuhan pembiayaan, FIF menerapkan strategi demand-matching yang bekerja sama dengan berbagai pihak. FIF juga memperluas jaringan Kantor Cabang dan Point of Services (POS) menjadi masing-masing sebanyak 164 dan 364. Proses akuisisi dan verifikasi calon konsumen pun ditingkatkan efisiensinya melalui sistem Mobile Network Application System (MONAS).
Company’s Growth Strategy in 2012
Di sisi lain, pertumbuhan pembiayaan diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas piutang, yaitu dengan menerapkan pengelolaan risiko yang cermat. Langkah ini diwujudkan antara lain dengan memetakan segmen konsumen dan mengidentifikasi profil risiko. Untuk mengurangi tingkat gagal bayar, FIF juga mengarahkan fokus pembiayaannya pada segmen konsumen yang memiliki pendapatan tetap.
In an effort to promote prudence during approval process, our financing growth was balanced by works to improve customer credit quality through intelligent risk management, including customer segment mapping and risk profile identification. To minimize the potential loss from Non-Performing Loan, FIF targets more customers with fixed-income earnings.
Langkah strategis lain dari FIF adalah diversifikasi pembiayaan dan pendanaan. Dari segi pembiayaan, FIF memiliki skema pembiayaan Syariah, sebagai alternatif pembiayaan. Sementara, untuk pendanaan, strategi pembiayaan FIF diantaranya menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai sebanyakbanyaknya Rp10 triliun untuk jangka waktu dua tahun, terhitung sejak April 2012. Untuk Tahap I obligasi berkelanjutan I tersebut, FIF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp4 triliun yang efektif pada tanggal 12 April 2012.
One strategic initiative taken by FIF is financing and funding diversification, with FIF’s Sharia financing as a financing alternative. Meanwhile, to improve its liquidity, one of FIF’s strategy is the issuance of Continuous Bonds I Phase 1 at a fixed interest rate, with a maximum amount of Rp10 trillion, effective for a two-year period, as of April 2012. Phase I of Continuous Bonds I amounted Rp4 trillion was effective on 12 April 2012.
FIF’s achievements during 2012 were resulted from the implementation of a number of business strategies. In terms of growth, FIF applied a ‘demand-matching strategy’, in collaboration with various parties. FIF also expanded its networks to 164 and 364, for Branch Offices and Point of Services (POS) respectively. The Company also improved the efficiency on acquisition process and potential customers verification, through a Mobile Network Application System (MONAS).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Dalam hal kemitraan, FIF melanjutkan sejumlah program unggulan, seperti “Astra Honda FIF Main Dealer Champions”.
Pursuing mutually beneficial partnerships, FIF continues to carry out a number of its leading programs, including “Astra Honda FIF Main Dealer Champions”.
Secara internal, FIF terus melakukan pembinaan terhadap karyawan-karyawannya melalui programprogram peningkatan kompetensi dan produktivitas. Pelatihan dan penanaman nilai-nilai serta etika perusahaan dilakukan secara berkelanjutan. FIF memiliki People Strategy yang mencakup empat hal: organization readiness, people readiness, leadership and succession readiness, dan synergy with Astra Financial Services (AFS) Group. Efektivitas pembelajaran di FIF pun disempurnakan dengan penerapan konsep perhitungan Learning Index di cabang-cabang.
Internally, FIF upgrades employee’s skills through continuous trainings and programs that can improve their competences and productivities. Furthermore, FIF also promotes corporate values and business ethics consistently. “FIF People Strategy” consists of four primary areas: organization readiness, people readiness, leadership and succession readiness, and synergy with Astra Financial Services (AFS) Group. In addition, learning effectiveness is also further sharpened through Learning Index implementation, applied at all branches.
Langkah-langkah strategis di atas sejalan dengan transformasi bisnis yang mulai disusun FIF pada tahun 2011. Pada tahun 2012, FIF menetapkan Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public Contribution Roadmap yang akan menjadi landasan dan kerangka strategi FIF. Ketiga pilar roadmap tersebut merepresentasikan triple bottomline yang menjadi sasaran FIF, yakni sukses ekonomi, sukses lingkungan, dan sukses sosial, sebagaimana tercermin dalam Visi FIF untuk menjadi pemimpin industri nasional yang dikagumi dengan Misi untuk membawa kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat.
The above strategic initiatives were aligned with FIF’s business transformation that was commenced in 2011. In 2012, FIF established a Portfolio Roadmap, People Roadmap and Public Contribution Roadmap, which eventually became the foundation and framework of FIF’s strategy. These three pillars represent the triple bottom-line which FIF is aspired to: economic success, environmental success, and social success, as reflected in FIF’s Vision to be the admired national industry leader with Mission to bring a better life to the community.
Pelaksanaan roadmap dimulai dengan penguatan budaya internal. Untuk itu, FIF memperkenalkan nilai-nilai Teamwork, Excellence, Achieving, dan Moving forward (T.E.A.M) kepada semua karyawan FIF di seluruh indonesia. Didasari oleh keyakinan bahwa kualitas manusia merupakan komponen penting bagi keberhasilan usaha, FIF berkomitmen
The implementation of roadmaps began with internal culture strengthening. FIF introduced Teamwork, Excellence, Achieving, and Moving Forward (T.E.A.M) values to all employees throughout Indonesia. Founded on a belief that human capital quality is an essential element of success, FIF is committed to referring T.E.A.M as core behavior
31
menjadikan T.E.A.M sebagai rujukan dalam bersikap dan berperilaku. Melalui T.E.A.M, FIF bertekad mewujudkan lingkungan kerja yang positif, sarat pembelajaran, dan diwarnai semangat untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Implementasi dari nilai-nilai T.E.A.M, visi, dan misi FIF disebarkan sepanjang tahun 2012, dan merupakan fondasi dari pertumbuhan FIF saat ini maupun ke depan.
and attitude reference. Through T.E.A.M, FIF is dedicated to realize a healthy working environment, indicated by the spirit of seeking self-improvement. The implementation of T.E.A.M values, Vision and Mission were carried out throughout 2012 and they are the basis of FIF’s growth, today and tomorrow.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Good Corporate Governance Corporate governance is a key for doing a robust business and in compliance with prevailing laws and regulations. FIF consistently applies the principles of transparency, accountability, responsibility, and fairness. The Company’s solid implementation of its corporate governance is shown by timely reporting to regulators.
Tata kelola perusahaan adalah aspek penting untuk menjamin pelaksanaan usaha yang sehat dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. FIF senantiasa menjunjung tinggi prinsiprinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran. Pelaksanaan tata kelola yang baik diterapkan oleh FIF dengan selalu menjaga ketepatan waktu pelaporan kepada regulator. Sebagai wujud kepatuhan, FIF memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) dan Penanggung Jawab P4MN, sebagaimana digariskan di dalam UU No. 8/2012, PMK No. 30/2012, dan Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. 05/2011. FIF juga senantiasa berupaya menanamkan etika perusahaan yang baik dan akan terus melanjutkan upaya pelaksanaan tata kelola ini, untuk mewujudkan Visi dan Misinya.
As further evidence of its commitment to compliance, FIF has established Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) and appointed a dedicated Person-inCharge for P4MN, as required by Law No. 8/2012, PMK No. 30/2012 and Bapepam-LK Regulation No. 05/2011. FIF also strives to incorporate company’s ethics in all operation aspects and will keep up its corporate governance implementation so as to achieve its Vision and Mission.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perhatian FIF terhadap masyarakat tidak terbatas pada mereka yang menjadi konsumen atau dealer FIF. Selain menjalin hubungan dengan kedua pihak tersebut, FIF juga menaruh perhatian besar untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat luas. FIF meyakini bahwa keberadaan dan kemajuan usahanya haruslah memiliki nilai untuk sesama.
Corporate Social Responsibility FIF’s community development program reaches beyond its customers or dealers. In addition to build relationships with these important stakeholders, FIF also maintains a strong commitment to establish relationships with other members of the community. FIF believes that its business presence and success must be shared positively to the others as well.
Untuk itu, FIF terus berusaha mengembangkan serta mematangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) secara komprehensif dan terarah. Program CSR FIF berjalan di bawah kerangka Pilar CSR dan Pilar EHS (Environment, Health, and Safety). Pilar CSR membawahi program-program bertema pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi, dan cepat tanggap bencana. Sementara, Pilar EHS membawahi program-program bertema Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (LK3).
As such, FIF continues to develop and refine its Corporate Social Responsibility (CSR) programs in a comprehensive and focused manner, within CSR and EHS (Environment, Health, and Safety) Pillars. These include education, health, environment and economic empowerment programs, as well as disaster response initiative. Meanwhile, the EHS Pillar is central to Occupational Environmental, Health, and Safety (LK3) programs.
Sepanjang tahun 2012, FIF melaksanakan programprogram CSR dengan hasil yang signifikan. Di bidang pendidikan, FIF antara lain melatih 3.406 guru untuk tingkat pendidikan usia dini dan memberikan total 403 beasiswa di tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Selain itu, semangat berbagi diinternalisasikan FIF melalui program Jam Sosial Karyawan dan berhasil menggugah 453 karyawan dari 51 cabang FIF untuk turun secara langsung mengajar, dengan total jam ajar yaitu 7.045 jam. Di bidang kesehatan, tercatat setidaknya 7.305 kantung darah yang berhasil disumbangkan oleh karyawan FIF baik di pusat maupun di cabang. FIF juga turut membantu pendanaan operasi dua orang anak penderita kolostomi. Di bidang lingkungan, FIF antara lain menyumbangkan 22.000 batang pohon untuk Hutan Pendidikan Wanagama di Gunung Kidul.
FIF conducted a number of CSR programs throughout 2012 which produced some significant results, including trainings for 3,406 teachers of early education, and scholarships for 403 students, from elementary to university. FIF is committed to incorporate the ‘spirit of sharing’ through its Employee Social Hour program, and has successfully raised teaching participation of 453 employees from 51 branch offices, for a total of 7,045 teaching hours. To support the community health, FIF collected 7,305 blood bags and extended some financial aids for surgeries of two colostomy patients, both of whom were children. Meanwhile, FIF’s initiative toward environment preservation included 22,000 trees donated for ‘Wanagama Education Forest’ in Gunung Kidul.
Selain itu, di bidang pemberdayaan ekonomi, peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkesinambungan diupayakan melalui program
FIF’s commitment to enhance community’s quality of life through economic empowerment was carried out through Income Generating Activities (IGA)
33
Income Generating Activities (IGA). IGA adalah sarana FIF membina secara intensif para pengusaha mikro di berbagai daerah di Indonesia, agar mereka mampu berdikari dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya. IGA antara lain dilaksanakan di Banjarmasin (IGA Bebek), Sukabumi (IGA Herbal), dan Padang (IGA Memasak). Sampai akhir 2012, FIF telah memberikan 4.743 jam pelatihan wirausaha. Pengalaman FIF menjalin hubungan dengan para wirausaha kecil ini dituangkan di dalam buku “Berbagi Ilmu Berbagi Harapan”, yang diluncurkan pada 20 Desember 2012. Buku tersebut memuat kisah-kisah keberhasilan dari 10 pengusaha kecil yang bertumbuh bersama FIF, serta pandangan FIF mengenai sikap berbagi. Cerita tentang semangat, dan upaya mereka bangkit dari kegagalan, diharapkan mampu menginspirasi siapapun yang membacanya.
program, a vehicle to intensively develop microentrepreneurs in various locations throughout Indonesia, ensuring their ability to sustain economic self-sufficiency and thereby enable better lives for themselves, their families, and surrounding communities. IGA was executed in, among other, Banjarmasin (IGA Bebek), Sukabumi (IGA Herbal), and Padang (IGA Memasak). By the end of 2012, FIF had held 4,743 training hours for entrepreneurs. FIF’s experiences working with small enterprises are published in a book entitled “Berbagi Ilmu Berbagi Harapan”, launched on 20 December 2012. The book covers the experiences of 10 entrepreneurs who grew with FIF and FIF’s insight on ‘sharing’. We hope that the stories of spirit and determination to overcome failure can give inspiration to the readers.
Selanjutnya, kepedulian terhadap aspek LK3 diwujudkan oleh FIF melalui berbagai sosialisasi yang dilakukan di tingkat cabang dan pusat, antara lain pelatihan tanggap darurat, inisiatif zero accident, dan pelatihan safety riding. FIF juga mencanangkan inisiatif cost saving untuk sumber daya air, bahan bakar, dan air, serta listrik. Sepanjang tahun 2012, FIF berhasil mencapai 4% efisiensi secara nasional dibandingkan tahun sebelumnya.
Further, FIF executed its LK3 responsibilities by conducting awareness socialization at both national and branch levels; these included emergency response, a zero accident initiative, and safety riding. FIF also initiated a cost-saving program to reduce consumption of water, fuel, and electricity. Throughout 2012, FIF achieved a national average of 4% efficiency improvement compared to previous year.
Penghargaan Hasil nyata dari semua upaya FIF untuk selalu memperbaiki diri dapat dilihat tidak hanya dari kinerja bisnis perusahaan, tetapi juga pengakuan dari pihak luar. Sepanjang tahun 2012, FIF meraih sejumlah penghargaan yang membanggakan, antara lain “Best CEO of the Year 2012”, peringkat lima “Best Corporation for Learning Organization” dan peringkat dua “Best Corporation for Marketing” dari Anugerah Business Review 2012. Pembiayaan Syariah FIF pun mendapatkan pengakuan “Best Sharia Marketing” dalam ajang Marketing Award.
Accolades The result of FIF’s continuous efforts of improvement is reflected not only through its business performance, but also in the acknowledgements and awards that FIF received in 2012, including “Best CEO of the Year 2012”, top five in “Best Corporation for Learning Organization” and second place in “Best Corporation for Marketing” from Anugerah Business Review 2012. FIF’s Sharia financing also received “Best Sharia Marketing” in Marketing Award event.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Pada bulan April 2012, telah diangkat Direksi dengan susunan Bapak Suhartono (Presiden Direktur), Bapak Rusdimin Adikarta (Direktur), Bapak David Iskandar (Direktur), Bapak Hendry Christian Wong (Direktur), Bapak Djap Tet Fa (Direktur) dan Bapak R. Nunu Soetjahja Noegroho (Direktur), melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FIF Tahun 2012. Setiap anggota Direksi di atas menjabat hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FIF Tahun 2014, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tertanggal 30 April 2012.
Change in the Composition of the Board of Directors In April 2012, FIF approved its Board of Directors comprising Mr. Suhartono (President Director), Mr. Rusdimin Adikarta (Director), Mr. David Iskandar (Director), Mr. Hendry Christian Wong (Director), Mr. Djap Tet Fa (Director), and Mr. R. Nunu Soetjahja Noegroho (Director). This approval was endorsed by FIF’s Annual General Meeting of Shareholders 2012. All members of the Board of Directors will serve the term until the end of FIF’s Annual General Meeting of Shareholders 2014, as stipulated in Meeting Resolution Decree No. 83, dated 30 April 2012.
Prospek Usaha Tahun 2013 diperkirakan akan menjadi tahun yang positif bagi pertumbuhan dunia usaha dan perekonomian. Asosiasi Industri Sepeda Motor Nasional (AISI) yakin industri motor nasional akan kembali melaju, dan industri pembiayaan pun mengalami proyeksi positif untuk jangka panjang. Dari segi komoditas, harga-harga sudah kembali naik, sementara tingkat daya beli pun akan menunjukkan tren yang positif seiring dengan pertumbuhan pendapatan per kapita.
Business Prospects The year 2013 is expected to bring positive developments for the business and economy in general. The Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) is confident that the industry will continue to prosper, while financing industry also received some positive projections for the long term. On commodity front, prices have started to see some corrections, while purchasing power began to shift positively, coupled with growth in per capita income.
Meski begitu, FIF juga mengantisipasi sejumlah tantangan, antara lain kebijakan kenaikan uang muka untuk pembiayaan syariah. Persaingan pun akan terus meningkat, begitu pula dengan tingkat kepadatan kepemilikan kendaraan bermotor. Namun, semua ini akan dihadapi dengan optimis; naiknya uang muka secara otomatis meningkatkan kualitas profil konsumen dan menekan risiko, sehingga kesehatan keuangan perusahaan akan terjaga.
Nevertheless, FIF also anticipates a number of challenges, among the biggest being the new minimum down payment requirement for Sharia financing. Competition is expected to intensify, and the concentration of motorcycle ownership will also rise, potentially to a point of market saturation. However, we intend to address these challenges optimistically; the new down payment requirement should improve customer’s profile quality and thus lower the risk, contributing to financial stability for the Company.
FIF pun yakin akan terus dapat menjawab tuntutan konsumen melalui pelayanan yang prima dan program yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Termasuk di antara program yang akan
FIF is also confident to be able continue to fulfill customers’ demand through excellent services and programs that will match the shifting market needs. Including in the initiatives to be commenced are
Perubahan Komposisi Dewan Direksi
35
dilaksanakan ke depan adalah diversifikasi produk, optimalisasi Customer Relationship Management, dan pemanfaatan peluang-peluang bisnis baru yang belum tersentuh. Proses kerja akan ditingkatkan efektivitasnya untuk mencapai efisiensi biaya operasional (Kaizen). FIF juga akan meneruskan fokus CSR IGA serta peningkatan kompetensi karyawan melalui pembangunan Pusat Pelatihan yang terpadu.
product diversification, optimization of Customer Relationship Management, and developing new and untapped business opportunities. Business process effectiveness will be enhanced to achieve operational cost efficiencies (Kaizen). FIF will also continue its focus on IGA within its CSR programs, and to improve its employees’ competences through an integrated Training Center.
Penutup Akhir kata, Direksi menyampaikan terima kasih atas arahan dan bimbingan dari Dewan Komisaris, dan atas kerja sama yang erat dari jajaran manajemen FIF, hingga perusahaan mampu membuahkan pencapaian-pencapaian positif sepanjang tahun 2012. Apresiasi juga kami tujukan kepada semua karyawan FIF atas kerja keras dan dedikasi yang mereka berikan untuk kemajuan perusahaan. Kepada konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat, FIF berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, hingga FIF mampu senantiasa memberikan yang terbaik kepada segenap pemangku kepentingannya.
Conclusion The Board of Directors would like to appreciate the Board of Commissioners for guidance and advice, and to FIF’s management for solid cooperation, which have resulted in remarkable accomplishments during 2012. We also extend our sincere appreciation to all FIF’s employees for their hard work and dedication in creating betterment in our Company. Last but not least, to our customers, business partners, and communities, FIF would like to express its gratitude for their trust so that FIF is able to continuously provide the best services to all stakeholders.
Atas nama Direksi PT Federal International Finance On behalf of the Board of Directors of PT Federal International Finance
Suhartono Presiden Direktur President Director
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
direksi
Board of Directors
Suhartono Presiden Direktur President Director
David Iskandar Direktur
Director
Rusdimin Adikarta Direktur Director
37
Hendry Christian Wong Direktur Director
Djap Tet Fa Direktur
Director
R. Nunu Soetjahja Noegroho Direktur Director
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Federal International Finance tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris President Commissioner
Prijono Sugiarto Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Simon Collier Dixon Komisaris Commissioner
Johannes Loman Komisaris Commissioner
Wiltarsa Halim Komisaris Independen Independent Commissioner
39 BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENTS ON THE RESPONSIBILITY FOR PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE ANNUAL REPORT YEAR 2012
We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2012 Annual Report of PT Federal International Finance is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information. This statement is made truthfully. Jakarta, March 2013
Direksi Board of Directors
Suhartono Presiden Direktur President Director
David Iskandar Direktur Director
Rusdimin Adikarta Direktur Director
Djap Tet Fa Direktur Director
Hendry Christian Wong Direktur Director
R. Nunu Soetjahja Noegroho Direktur Director
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Rusnie Pengusaha Mie Gajah Mas / Owner of Mie Gajah Mas, Solo FIF Profil Csr/Success Stories
Membuka usaha Mie Gajah Mas di Solo tahun 1993 dengan menyediakan layanan pesan antar yang saat itu masih jarang dilakukan pengusaha sejenis. Untuk memperlancar layanan tersebut FIF mengucurkan pembiayaan untuk 3 (tiga) unit sepeda motor dan berkembang menjadi 5 (lima), kemudian 7 (tujuh) unit sepeda motor. Saat ini Mie Gajah Mas telah siap melayani pesan antar kepada konsumennya dengan 50 (lima puluh) unit sepeda motor hasil kemitraannya dengan FIF.
Opening Mie Gajah Mas in Solo, 1993. Rusnie provided carry-out delivery service which was considered rare in Solo at that time. To optimize the delivery service, he applied for motorcycle financing from FIF. Three delivery motorcycles soon increased to five, then seven in short time. At present, Mie Gajah Mas delivery fleet consists of 50 motorcycles, all of which are the result of Rusnie’s partnership with FIF.
FIF membawa kehidupan yang lebih baik bagi Rusnie dan pelanggannya.
FIF brings a better life to Rusnie and his customers.
41
Melampaui setiap titik perjalanan usaha dengan optimisme, semangat melakukan perbaikan, dan dedikasi terhadap prestasi. SAILING through each milestone with optimism, passion for improvement and dedication to deliver the best results.
profil perusahaan company profile
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sekilas fif fif at a glance
164 164 Cabang 164 Branch Offices
15.363 15.363 Karyawan 15.363 Employees
3,4
3,4 juta Konsumen aktif 3.4 million Active Customers
Mitrapusaka Artha Finance berdiri pada tahun 1989, sebagai anak perusahaan PT Astra International, Tbk. Pada tahun 1991 hingga kini, Mitrapusaka Artha Finance berganti nama menjadi PT Federal International Finance (FIF). Mengawali usaha di bidang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, dan anjak piutang, pada tahun 1996 FIF memutuskan memusatkan kegiatan usahanya pada pembiayaan sepeda motor Honda. Komitmen dan dedikasi FIF telah membawa FIF menjadi perusahaan pembiayaan motor Honda yang terdepan di Indonesia. Dengan jangkauan pasar di seluruh Indonesia, FIF mengelola 164 kantor cabang, 364 Point of Services, dan lebih dari 15 ribu orang karyawan. Di segi segmen usaha, selain pembiayaan sepeda motor baru, FIF juga memiliki solusi pembiayaan sepeda motor bekas dan pembiayaan multi guna di bawah unit usaha FIF Spektra, serta skema pembiayaan konvensional dan Syariah. Sepanjang 23 tahun beroperasi, FIF telah mencetak banyak prestasi dan meraih berbagai penghargaan. Berkeinginan untuk selalu mengembangkan diri, pada tahun 2012, FIF melakukan internalisasi nilainilai baru perusahaan dan memulai perjalanan transformasi bisnis menuju perwujudan visi dan misinya. Pencapaian FIF hari ini menjadi awal bagi prestasi-prestasi selanjutnya di masa mendatang.
Berkomitmen untuk selalu menjadi yang terdepan melalui solusi usaha yang inovatif dan standar pelayanan yang berkualitas. Committed to excellence through innovative business solutions and high quality standard of service.
43
Mitrapusaka Artha Finance was established in 1989, as subsidiary to PT Astra International, Tbk. In 1991, Mitrapusaka Artha Finance changed its name to PT Federal International Finance (FIF). Initially, the company engaged in consumer financing, leasing and factoring. In 1996, FIF decided to focus its operations in Honda motorcycle financing.
FIF’s commitment and dedication have brought the Company as the leading Honda financing company in Indonesia. With network coverage from Sumatera to Papua, FIF today manages 164 branch offices, 364 Point of Services, and more than 15 thousand employees. In terms of business segment, aside from new motorcycle financing, FIF also offers used motorcycle financing and multi purpose financing, under FIF Spektra, with conventional or Sharia financing schemes.
During 23 years of its operations, FIF has delivered many achievements and gained various recognitions. Committed to continuous improvement, in 2012 FIF internalized corporate values and embarked on a new journey of business transformation toward the realization of its vision and mission. FIF’s achievements today are the start of the many accomplishments to come.
Menjadi mitra pilihan bagi jutaan keluarga melalui fasilitas pembiayaan yang mudah, efisien, serta dengan ketersediaan jaringan yang luas. Chosen partner to millions of families through financing facility that is easy, efficient, and with wide network presence.
Identitas Perusahaan | Corporate Identity Nama Perusahaan Company’s Name
PT Federal International Finance
Pembentukan Founded
1 Mei 1989 I 1May 1989
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 300.000.000.000,- (Tiga ratus miliar rupiah) IDR 300.000.000,- (three hundred billion rupiah)
Kepemilikan Ownership
PT Astra International, Tbk PT Arya Kharisma
Bidang Usaha Line of Business
Pembiayaan Konsumen I Consumer Financing Anjak Piutang I Factoring Sewa Guna Usaha I Leasing
Hubungi Kami Contact Us
Menara FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak, Jakarta 12440, Indonesia Tel. 021-769 8899 Fax. 021-759 055 99
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Struktur perusahaan Corporate Structure
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Presiden Komisaris | President Commissioner : Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner : Komisaris | Commissioners : Komisaris Independen I Independent Commissioner :
Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman Wiltarsa Halim
Direksi| Board of Directors Presiden Direktur | President Director : Direktur | Directors :
Suhartono David Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong Djap Tet Fa R. Nunu Soetjahja Noegroho
Presiden Direktur | President Director : Suhartono
Corporate Audit Internal
Corporate Secretary & Legal Division
Finance Director David Iskandar
Operation Director Rusmidin Adikarta
Information Technology & Risk Management Director Hendry Christian Wong *
Accounting & Budget Division
Branch Branch Management Management Division Division
Risk Management Division
Finance & Treasury Division
Account Management Division
Information Technology Division
Pre-Owned Motorcycle Financing I Division Pre-Owned Motorcycle Financing II Division
*Penanggung Jawab Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN), bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur *T he Person In Charge (PIC) of the Guidelines on the Implementation of KnowYour-Customer Principle (P4MN) is directly responsible to the President Director
45
Komite Audit| Audit Committee Ketua | Chairman : Wiltarsa Halim Anggota | Member : Lindawati Gani Budi Kurniawan Ratulangi
Marketing Director Djap Tet Fa
New Motorcycle Financing Marketing Division
Human Capital & General Support Director R. Nunu Soetjahja Noegroho
Corporate Planning & Business Development Chief Indra Gunawan
Human Capital Division Corporate Planning & Control Division General Support Division Business Development & Financial Control Division
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Jejak langkah milestones
Berdiri pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama of PT Mitrapusaka Artha Finance. Awalnya, bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen, sewa usaha, dan anjak piutang. Established on May 1st under the name of PT Mitrapusaka Artha Finance, focused on financial services, including consumer financing, leasing and factoring.
1989 1991
Memutuskan untuk berfokus pada pembiayaan ritel sepeda motor Honda langsung ke konsumen Focused on direct retail Honda motorcycle financing to end customer
1996 1997
Bertahan sebagai salah satu pemain industri yang meneruskan kegiatan pembiayaan di tengah masa krisis. Remained active in financing during the crisis
1998 1999
Mengubah nama menjadi PT Federal International Finance pada tanggal 21 Oktober.
Mengimplementasikan FIFSYS, sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
Restrukturisasi utang sampai tahun 2003 tanpa potongan bunga dan pokok.
On October 21st changed the company’s name into PT Federal International Finance
Implemented FIFSYS, an integrated technology information system.
Debt restructuring until 2003 without principle and interests haircut.
Meresmikan inisiatif kerja sama dengan bank lokal untuk melakukan pembiayaan bersama. Establishing cooperation with local banks to do joint financing
2000 2001 Mengimplementasikan sistem online yang terintegrasi dan terpusat. Implemented the integrated and centralized real time online system
47
Pada bulan Maret, berhasil menyelesaikan proses restrukturisasi utang yang dimulai pada tahun 1999. Di tahun yang sama, untuk pertama kalinya FIF menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar, dengan metode pembayaran penuh dan amortisasi. Obligasi mendapat peringkat idA In March, the company fully prepaid all debts that had been restructured in 1999. The 1st bonds issuance for Rp 300 billion in bullet payment & amortization, with Rating idA-
Menerbitkan obligasi ketiga senilai Rp 500 miliar dengan metode pembayaran penuh. Obligasi mendapat Peringkat idA+, dengan outlook stabil
Menerbitkan obligasi keempat senilai Rp 500 miliar dan Peringkat idA+, dengan outlook stabil
Melakukan diversifikasi pembiayaan dengan memasuki bisnis pembiayaan elektronik.
Issued 3rd bonds of Rp 500 billion in bullet payment. The bonds received idA+ rating, with stable outlook
The 4th bonds issuance for Rp 500 billion in bullet payment with Rating idA+, stable outlook
Entered into retail electronic financing.
2002
2003 Menerbitkan obligasi kedua senilai Rp 750 miliar dengan metode pembayaran penuh dan amortisasi. Peringkat dari Pefindo meningkat dari idA- ke idA+ Issued 2nd bonds of Rp 750 billion in bullet payment & amortization. Pefindo improved bonds rating from idA- to idA+
Memulai diversifikasi usaha, dengan memasuki bisnis pembiayaan sepeda motor bekas Entered into retail used motorcycle financing
2004
2005 Mendapatkan pinjaman sindikasi off-shore pertama, dengan nilai total US$ 50 juta The 1st off-shore syndicated loan amounted US$ 50 million
Menerbitkan obligasi kelima senilai Rp 1.000 miliar dengan metode pembayaran penuh. Obligasi mendapat Peringkat idA+, dengan outlook stabil Issued 5 bonds of Rp 1,000 billion in bullet payment, with rating idA+, stable outlook th
Menjadi perusahan pembiayaan pertama dengan layanan Syariah di Indonesia
Be the 1st Sharia multi finance company in Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
JEJAK LANGKAH MILESTONES
Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 280 miliar
Increased issued and paid-up capital to Rp 280 billion
Menerbitkan obligasi keenam senilai Rp 600 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan peringkat idA+ dengan outlook stabil
Pinjaman sindikasi off-shore senilai US$ 100 juta Off-shore syndicated loan amounted US$ 100 million
Mencapai laba bersih Rp 612 miliar, di tengah krisis global, bertumbuh 49% dari tahun sebelumnya Achieved net income Rp 612 billion (49% from the previous year) during global crisis
The 6th bond issuance for Rp 600 billion in bullet payment with Rating idA+, stable outlook
Menerbitkan obligasi kedelapan senilai Rp 1.150 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan peringkat idAA- dengan outlook stabil The 8th bond issuance for Rp 1,150 billion in bullet payment with Rating idAA-, stable outlook
2008
2006 2007 Penyempurnaan sistem dan strategi penagihan dan penanganan tagihan bermasalah
Menerbitkan obligasi ketujuh senilai Rp 1.000 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan Peringkat idA+ dengan outlook stabil
Pinjaman sindikasi offshore senilai US$ 120 juta
Developed collection system and account delinquency management
The 7th bond issuance for Rp 1,000 billion in bullet payment with Rating idA+, stable outlook
Off-shore syndicated loan amounted US$ 120 million
2009 Mencapai laba bersih senilai Rp 812 miliar Achieved net income of Rp 812 billion
Menerbitkan obligasi kesembilan senilai Rp 1.000 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan Peringkat idAAdengan outlook stabil The 9th bond issuance for Rp 1,000 billion in bullet payment with Rating idAA-, stable outlook
49
Mencatat rekor tertinggi laba bersih Rp 1,174 triliun, atau tumbuh 45% dari tahun sebelumnya Achieved all time high net income Rp 1,174 trillion (growth 45% from the previous year)
Menerbitkan obligasi kesepuluh senilai Rp 1.500 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan peringkat idAAdengan outlook stabil The 10th bond issuance for Rp 1,500 billion in bullet payment with Rating idAA-, stable outlook
Mengembangkan transformasi bisnis dan internalisasi nilai-nilai perusahaan T.E.A.M
Melaksanakan strategi usaha terkait implementasi PMK No.43/ PMK.010/2012
Developed business transformation and internalized corporate values T.E.A.M
Conducted strategy initiatives regarding the implementation of PMK No. 43/ PMK.010/2012
2012
2010 2011 Menciptakan pemimpin-pemimpin bisnis melalui implementasi “People Readiness & Succession Planning”
Mencapai laba bersih senilai Rp 1,079 triliun
Created new business leader by implemented “People Readiness & Succession Planning”
Menerbitkan obligasi kesebelas senilai Rp 3.000 miliar dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan peringkat idAA dengan outlook stabil
Achieved net income Rp 1.079 trillion
The 11th bond issuance for Rp 3,000 billion in bullet payment with Rating idAA, stable outlook
Menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp 4.000 miliar, dengan pembayaran penuh dan amortisasi, dan peringkat idAA+ dengan outlook stabil The 1st Continuous Bond I Phase I issuance for Rp 4,000 billion in bullet payment with Rating idAA+, stable outlook
Mencapai laba bersih senilai Rp 1,125 triliun Achieved net income Rp 1.125 trillion
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
GUNAWAN GENIUSAHARDJA Presiden Komisaris President Commissioner
Presiden Komisaris, 57 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2002. Menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1981 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris di PT Astra Honda Motor (2010 – sekarang) dan Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Financial Services (2010-sekarang), Wakil Komisaris Utama di PT Bank Permata Tbk (2008 – sekarang) Komisaris di PT Astra Graphia Tbk (2008 – sekarang) dan Wakil Presiden Komisaris di PT Asuransi Astra Buana (2008 – sekarang). Disamping itu juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2006 – sekarang) dan Direktur di PT Sedaya Multi Investama (2006 – sekarang), Presiden Komisaris di PT Sedaya Pratama (2005 – sekarang) Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2005 – sekarang) dan Komisaris di PT Toyota Astra Motor (2005 – sekarang), Presiden Komisaris Perseroan (2002 – sekarang) dan Presiden Komisaris di PT Astra Mitra Ventura (2002 – sekarang) serta Direktur di PT Astra International Tbk (2001 – sekarang).
President Commissioner, 57 years old. Indonesian citizen. Appointed as President Commissioner of the Company in 2002. Graduated from the Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Indonesian Christian University, in 1981. Joined Astra Group in 1981 and has held or currently holding the following positions as Commissioner at PT Astra Honda Motor (2010-present ) and Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Financial Services (2010- present ) Vice President Commissioner at PT Bank Permata Tbk (2008-present) Commissioner at PT Astra Graphia Tbk (2008-present ) and Vice President Commissioner at PT Asuransi Astra Buana (2008- present). Beside, he is also assigned as President Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2006-present ) and Director at PT Sedaya Multi Investama (2006-present), President Commissioner at PT Sedaya Pratama (2005-present), Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2005-present) and Commissioner at PT Toyota Astra Motor (2005- present), President Commissioner At the Company (2002-present ) and President Commissioner at PT Astra Mitra Ventura (2002-present) and Director at PT Astra International Tbk (2001-present ).
51
PRIJONO SUGIARTO Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris, 52 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Mendapat gelar Dipl.- Ing dalam bidang teknik otomotif dari University of A.Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 serta gelar Dipl-Wirtschaftsing dalam bidang Administrasi Bisnis dari University of A.Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1990 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Presiden Direktur di PT Astra International Tbk (2010-sekarang), Presiden Komisaris di PT United Tractors Tbk (2010-sekarang), Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Motor (2010-sekarang), Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2010sekarang), Komisaris di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2010-sekarang), Komisaris di PT Astratel Nusantara (2010-sekarang) dan Komisaris di PT Serasi Autoraya (2010-sekarang). Disamping itu menjabat pula sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor (2009-sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor (2009-sekarang) dan Komisaris di PT Pamapersada Nusantara (2009-sekarang).
Vice President Commissioner, 52 years old. Indonesian citizen. Appointed as Vice President Commissioner of the Company in 2007. Obtained his Dipl.-Ing degree in Automotive Engineering from the University of A.Sc. Konstanz, Germany in 1984 and his Dipl- Wirtschaftsing degree in Business Administration from the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1986. Joined Astra Group in 1990 and has held or currently holding the following positions as President Director at PT Astra International Tbk (2010-present), President Commissioner at PT United Tractors Tbk (2010-present) President Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-present) Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Motor (2010-present) Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2010-present) Commissioner at PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2010-present) Commissioner at PT Astratel Nusantara (2010-present) and Commissioner at PT Serasi Autoraya (2010-present). President Commissioner at PT Astra Honda Motor (2009-present), Vice President Commissioner at PT Astra Daihatsu Motor (2009-present) and Commissioner at PT Pamapersada Nusantara (2009-present).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
SIMON COLLIER DIXON Komisaris Commissioner
Komisaris, 40 tahun. Warga Negara Australia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Bachelor of Economics (Accounting) dari Flinders University, Australia pada tahun 1993, Associate Member di Institute of Chartered Accountants, Australia pada tahun 1996 dan Anggota dari Fellow Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) pada tahun 2005. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 2010 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris Perseroan (2010-sekarang), Direktur di PT Astra International Tbk (2010- sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2010-sekarang), Komisaris di PT United Tractors Tbk (2010-sekarang), Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk (2010-sekarang) dan Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-sekarang).
Commissioner, 40 years old. Australian citizen. Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Obtained his Bachelor of Economics (Accounting) degree from Flinders University, Australia in 1993, was an Associate Member at the Institute of Chartered Accountants, Australia in 1996, and Fellow Member of the Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) in 2005. Joined Astra Group in 2010 and has held or currently holding the following positions as Commissioner at the Company (2010-present), Director at PT Astra International Tbk (2010-present), VicePresident Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2010-present), Commissionerat PT United Tractors Tbk (2010-present), Commissioner at PT Astra Otoparts Tbk(2020-present) and Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-present).
53
JOHANNES LOMAN Komisaris Commissioner
Komisaris, 53 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Jurusan Bisnis dan Administrasi, tahun 1984. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1984 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur di PT Astra International Tbk (2011-sekarang), Executive Vice Presiden Direktur di PT Astra Honda Motor (2009-sekarang), Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries (2009-sekarang), Komisaris di PT Showa Indonesia Manufacturing (2009-sekarang) dan Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia (2009-sekarang). Disamping itu juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan (2007-sekarang), Direktur Marketing di PT Astra Honda Motor (2007-2009), Direktur Marketing di PT Astra Daihatsu Motor (2006-2007) dan Chief Executive Daihatsu Sales Operation di PT Astra International Tbk (2001-2007).
Commissioner, 53 years old. Indonesian citizen. Appointed asCommissioner of the Company in 2007. Obtained a degree inBusiness Administration from the Faculty of Economics, ParahyanganCatholic University, in 1984. Joined Astra Group in 1984 and has heldor currently holding the following positions as Director at PT AstraInternational Tbk (2011-present), Executive Vice President Director atPT Astra Honda Motor (2009-present), President Commissioner at PTSuryaraya Rubberindo Industries (2009-present), Commissioner at PTShowa Indonesia Manufacturing (2009-present) and Commissionerat PT Musashi Auto Parts Indonesia (2009-present). Beside, he is alsoassigned as Commissioner at the Company (2007-present), Director ofMarketing at PT Astra Honda Motor (2007-2009), Director of Marketingat PT Astra Daihatsu Motor (2006-2007), Chief Executive Daihatsu SalesOperation at PT Astra International Tbk (2001-2007)
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Wiltarsa HALIM Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen, 64 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Teknik Nasional (ISTN) jurusan teknik mesin dengan gelar Sarjana Mesin lulus tahun 1973. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1973 dan memiliki pengalaman kerja sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra Sedaya Finance (2008 – 2012), Direktur Keuangan & Administrasi PT Astra Daihatsu Motor (1993 – 2008), Managing Director PT Ttractor Nusantara /PT Swadaya Harapan Nusantara (1991 – 1993), Direktur Keuangan & Administrasi PT Komatsu Indonesia (1986 – 1991), Parts Manager PT United Tractors (1973 – 1986).
Independent Commissioner, 64 years old. Indonesian Citizen. Appointed as Company’s Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee in 2012. Graduated from Machine Engineering major of Akademi Teknik Nasional (ISTN), with Bachelor’s Degree in Engineering in 1973. Joined Astra Group in 1973, and has held or currently holds positions of Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Sedaya Finance (2008 – 2012), Director of Finance and Administration PT Astra Daihatsu Motor (1993 – 2008), Managing Director PT Tractor Nusantara /PT Swadaya Harapan Nusantara (1991 – 1993), Director of Finance and Administration PT Komatsu Indonesia (1986 – 1991), Parts Manager PT United Tractors (1973 – 1986).
55
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil DIREKSI
Board of directors’ Profile
Suhartono Presiden Direktur President Director
Presiden Direktur, 55 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, pada tahun 1982. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1983 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Presiden Direktur Perseroan (2007-sekarang), Wakil Presiden Direktur Perseroan (2001- 2007), Direktur Perseroan (1998-2001) General Manager Marketing Perseroan (1997-1998), Region Head Perseroan wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur (1993-1997).
President Director, 55 years old. Indonesian citizen. Appointed as President Director of the Company in 2007. Graduated from the Faculty of Law, Diponegoro University, in 1982. Joined Astra Group in 1983 and has held or currently holding the following positions as President Director at the Company (20017-present), Deputy President Director at the Company (2001-2007) Director at the Company (1998- 2001) General Manager of Marketing at the Company (1997-1998 ), Central Java, Yogyakarta, and East Java Region Head at the Company (1993-1997).
57
DAVID ISKANDAR Direktur Director
Direktur – Keuangan, 48 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi (Akuntansi), Universitas Trisakti pada tahun 1989. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1994 dengan pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2010 – sekarang), Direktur di PT Toyota Astra Financial Services (2006 – 2010), Toyota Astra Financial Services- Joint Venture Project Manager di PT Astra International Tbk (2005 – 2006), Direktur di PT Sedaya Pratama (2005 – 2006), Direktur di PT Sedaya Pratama Finance (dahulu PT Estika Sedaya Finance) (2004 – 2007), Finance & Administration Department Head di PT Astra Sedaya Finance (2003 – 2005), Accounting & Tax Division Head di PT Astra International Tbk (1999 – 2003), Corporate Accounting Department Head di PT Astra International Tbk (1994 – 1997).
Director of Finance, 48 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), Trisakti University, in 1989. Joined Astra Group in 1994 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2010– present), Director at PT Toyota Astra Financial Services (2006– 2010) Toyota Astra Financial Services–Joint Venture Project Manager at PT Astra International Tbk (2005 – 2006), Director at PT Sedaya Pratama (2005 – 2006), Director at PT Sedaya Pratama Finance (was PT Estika Sedaya Finance) (2004 – 2007), Finance & Administration Department Head at PT Astra Sedaya Finance (2003 – 2005), Accounting & Tax Division Head at PT Astra International Tbk (1999 – 2003), Corporate Accounting Department Head at PT Astra International Tbk (1994 – 1997).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil DIREKSI Board of DIRECTOR’s Profile
HENDRY CHRISTIAN WONG Direktur Director
Direktur Information Technology & Risk Management, 42 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin, Universitas Indonesia, pada tahun 1995. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1995 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2010 – sekarang), General Manager Corporate Risk Management and Business Development Division Perseroan (2006 – 2010), Manajer Credit & Collection Department Perseroan (2003 – 2006), Manajer Collection Department Perseroan (2001 – 2003).
Director of Information Technology & Risk Management, 42 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, University of Indonesia, in 1995. Joined Astra Group in 1995 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2010 – present), General Manager of Corporate Risk Management and Business Development Division at the Company (2006 – 2010), Manager of Credit & Collection Department at the Company (2003 – 2006), Manager of Collection Department at the Company (2001 – 2003).
59
RUSDIMIN ADIKARTA Direktur Director
Direktur Operasional, 50 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, tahun 1987. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1991 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2006-sekarang), Kepala Divisi Operation Area Perseroan (20032006), Kepala Divisi Operation (Tax, Accounting & Planning) Perseroan (2001-2003), Manajer Branch Operation Support Perseroan (1997-2000).
Director of Operations, 50 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2006. Graduated from the Faculty of Economics, Jayabaya University, in 1987. Joined Astra Group in 1991 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2006-present), Head of Area Operations Division at the Company (2003-2006), Head of Operations (Tax, Accounting & Planning) Division at the Company (2001-2003), Branch Manager of Operation Support at the Company (1997-2000).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Profil DIREKSI Board of DIRECTOR’s Profile
Djap tet fa Direktur Director
Direktur – Marketing, 37 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1996, serta pendidikan Magister di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPMI Business School, Jakarta, pada tahun 2008. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1999, dan memiliki pengalaman kerja sebagai Direktur Perseroan (sekarang), Finance & Treasury Division Head Perseroan (2009-2012), Business Development Department Head Perseroan (2007-2009), Region Head Perseroan untuk wilayah Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Bangka-Belitung (2005-2007), Marketing Head Perseroan (2002-2005), dan Branch Manager Perseroan (2000-2002).
Director-Marketing, 37 years old. Indonesian citizen. Appointed as Company Director in 2012. Graduated from the Faculty of Mathematics and Sciences of the University of Gajah Mada, Yogyakarta, in 1996, and completed Master’s Degree from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPMI Business School, Jakarta, in 2008. Joined Astra Group in 1999, and has held or currently holds the positions of Company Director (present), Company Finance & Treasury Division Head (2009-2012), Company Business Development Department Head (2007-2009), Company Region Head for West Java, South Sumatera, Jambi, Bengkulu, and BangkaBelitung (2005-2007), Company Marketing Head (2002-2005), and Branch Manager (2000-2002).
61
R. Nunu Soetjahja Noegroho Direktur Director
Direktur – Human Capital & General, 51 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 1987. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1991, dan memiliki pengalaman kerja sebagai Direktur Perseroan (sekarang), Presiden Direktur di PT Stacomitra Graha (20082012), Division Head HR di PT Astra Sedaya Finance – ACC (2008 – 2012), Presiden Direktur di PT Staco Estika Sedaya Finance (2007 – 2012), Division Head National Operation di Astra Sedaya Finance (2007 – 2008), Division Head General Affair & Division Head Corporate Compliance & Audit di Astra Sedaya Finance – ACC (2005 – 2007), Division Head National Service di Astra Sedaya Finance – ACC (2004 – 2005), Division Head CRM di Astra Sedaya Finance – ACC (2002 – 2004), Division Head Ecommerce di Astra Sedaya Finance – ACC (2001 – 2002), Department Head Corporate Organization & Business Development di Astra Sedaya Finance – ACC (1998 – 2000), Department Head Corp. Internal Audit, Quality & Standardization di Astra Sedaya Finance – ACC (1995 – 1997), Team Leader BPR Project di Astra Sedaya Finance – ACC (1994 – 1995), Department Head Marketing Research & Development di Astra Sedaya Finance – ACC (1993 – 1995), Department Head HRD di Astra Sedaya Finance – ACC (1991 – 1993).
Director – Human Capital & General, 51 years old. Indonesian Citizen. Appointed as Company Director in 2012. Graduated from Faculty of Psychology of the University of Indonesia in 1987. Joined Astra Grup in 1991, and has held or currently holds the positions of Company Director (present), President Director of PT Stacomitra Graha (2008-2012), Division Head HR at PT Astra Sedaya Finance – ACC (2008 – 2012), President Director at PT Staco Estika Sedaya Finance (2007 – 2012), Division Head National Operation at Astra Sedaya Finance (2007 – 2008), Division Head General Affair & Division Head Corporate Compliance & Audit at Astra Sedaya Finance – ACC (2005 – 2007), Division Head National Service at Astra Sedaya Finance – ACC (2004 – 2005), Division Head CRM at Astra Sedaya Finance – ACC (2002 – 2004), Division Head Ecommerce at Astra Sedaya Finance – ACC (2001 – 2002), Department Head Corporate Organization & Business Development at Astra Sedaya Finance – ACC (1998 – 2000), Department Head Corp. Internal Audit, Quality & Standardization at Astra Sedaya Finance – ACC (1995 – 1997), Team Leader BPR Project at Astra Sedaya Finance – ACC (1994 – 1995), Department Head Marketing Research & Development at Astra Sedaya Finance – ACC (1993 – 1995), Department Head HRD at Astra Sedaya Finance – ACC (1991 – 1993).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Prestasi dan Penghargaan Recognition and Awards
Digital Marketing Award 2012
IERMA trophy (Indonesia Enterprise Risk Management Award) Kategori | Category Perusahaan Swasta-Jasa Keuangan terbaik bidang Manajemen Resiko KreditCollection 2012 Best Private-Financial Service Company in Credit-Collection Risk Management 2012
Anugerah Business Review Award 2012 Kategori | Category CEO Terbaik The Best CEO
Kategori | Category Penghargaan “Great Performing Website” dari Digital Marketing Award untuk kategori Motorcycle Financing. “Great Performing Website” award from Digital Marketing Award in the category of Motorcycle Financing
Indonesia Original Brand 2012
Digital Marketing Award 2012
Juara Social Media Award 2012
Kategori | Category Penghargaan Indonesia Original Brand 2012 dari Majalah SWA, kategori Pembiayaan Sepeda Motor Indonesia Original Brand 2012 award from SWA Magazine, in the category of Motorcycle Financing
Kategori | Category The For Human Capital Initiative, Competency Management, dari Indonesia Human Capital Study The For Human Capital Initiative, Competency Management, from Indonesia Human Capital Study
Kategori | Category Untuk Kategori Leasing For Leasing Category
INFOBANK AWARD 2012 Kategori | Category Kinerja Keuangan Sangat Baik Excellent in Financial Performance Indonesia Service to Care Champion 2012 Kategori | Category Motorcycle Leasing dari Marketers Motorcycle Leasing dari Marketers
63
indonesian most admire knowledge enterprise (Make award 2012) Kategori | Category Pemenang MAKE Study Indonesia Tahun 2012 The Winner of 2012 Indonesian MAKE study
Marketing Award 2012 Kategori | Category “The Best in Sharia Marketing” “The Best in Sharia Marketing”
Net Promoter Customer Loyalty Award 2012 Kategori | Category The Net Promoter Score (NPS) Leader Kategori “Leasing Multifinance” The Net Promoter Score (NPS) Leader” in The Category of “Leasing Multifinance”
Word Of Mouth 2012 Service quality award 2012
Kategori | Category Word Of Mouth 2012 dari SWA Word Of Mouth 2012 from SWA
Kategori | Category Pembiayaan otomotif 2W Financing Automotive 2W
Anugerah Business Review Award 2012
Trophy SPEx2 Award 2012 Kategori | Category Industri Leasing Leasing Industry
Kategori | Category The Best Corporation For Learning Organization, The Best Corporation for Human Capital, The Best Non Listed Company, The Best Corporation for Marketing dari Anugerah Business Review .
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
wilayah operasi operational areas
Sumatera Kalimantan
Jawa Barat
Jawa Timur Bali
Jabodetabek
2012 Sumatera 1. Medan 2. P. Siantar 3. R. Prapat 4. Batam 5. Pekanbaru 6. Rengat 7. Palembang 8. Padang 9. Bukit Tinggi 10. Lampung 11. Pk. Pinang 12. Bengkulu 13. Bd. Jaya 14. Jambi 15. Ma. Bungo 16 Binjai 17. Dumai 18. B. Aceh 19. L Linggau 20. Bangka 21. Baturaja 22. Kisaran
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Solok Kotabumi Metro Pringsewu Prambumulih Meulaboh Pd. Sidempuan Rb. Bujang Ujung Batu Sarolangun Lhokseumawe Kalianda Lupuk Pakam Muara Bulan Sekayu Tulang Bawang Muara Enim Si. Empat Pasaman Tembung Payakumbuh Tanjung Pinang
Jawa Tengah & DIY
Jabodetabek
Jawa Barat
Jawa Tengah
1. Jakarta 1 2. Jakarta 2 3. Tangerang 4. Bekasi 5. Cilegon 6. Bogor 7. Sukabumi 8. Depok 9. Karawang 10. Rangkasbitung 11. Pasar Minggu 12. Pamulang 13. Serang 14. Pandeglang 15. Ciledug 16. Taman Palem 17. Bungur 18. Cikupa 19. Pondok Gede
1. Bandung 1 2. Bandung 2 3. Cirebon 4. Jatibarang 5. Subang 6. Kadipaten 7. Tasikmalaya 8. Cileungsi 9. Cikarang 10. Cianjur 11. Garut 12. Purwakarta 13. Soreang 14. Cibinong 15. Cikampek 16. Padalarang 17. Sumedang 18. Banjar
Jateng Area 1. Semarang 2. Kudus 3. Purwodadi 4. Jepara 5. Tegal 6. Pekalongan 7. Blora 8. Salatiga 9. Kendal 10. Palur 11. Pemalang 12. Solo 13. Klaten 14. Brebes 15. Sragen
NTT & NTB
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Yogyakarta Magelang Purwokerto Sukoharjo Cilacap Purworejo
65
Sulawesi Irian Jaya
Jawa Timur
Bali
Kalimantan
Sulawesi
1. Surabaya 2. Gresik 3. Lamongan 4. Sidoarjo 5. Mojokerto 6. Tuban 7. Bojonegoro 8. Jember 9. Banyuwangi 10. Lumajang 11. Kediri 12. Madiun 13. Malang 14. Pb. Linggo 15. Pamekasan 16. Rungkut 17. Bangkalan 18. Kepanjen 19. Pasuruan 20. Blitar 21. Tulung Agung
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Banjarmasin 2. Samarinda 3. Balikpapan 4. Palangkaraya 5. Sampit 6. Pontianak 7. Singkawang 8. Pangkalan Bun 9. Tanjung 10. Sanggau 11. Martapura 12. Tenggarong 13. Batulicin 14. Ketapang 15. Tarakan
1. Makasar 2. Pare-pare 3. Kendari 4. Manado 5. Palu 6. Gorontalo 7. Palopo 8. Luwuk 9. Gowa 10. Poso 11. Pinrang
Denpasar Tabanan Singaraja Gianyar Klungkung Kuta Badung
Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mataram Selong Bima Sumbawa Kupang Maumere Praya
Irian Jaya 1. Jayapura 2. Ambon 3. Sorong
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
KANTOR CABANG Branch Office No.
Kantor Cabang/ Branch Office
Alamat/Address
1
AMBON
Jl. A.M. Sangaji No. 3, Ambon
2
BALIKPAPAN
Komplek Ruko Karang Jati Indah, Jl. A. Yani No. 555, Balikpapan
3
BANDA ACEH
Jl. H.M. Daud Beureueh No. 183B-C, Banda Aceh
4
BANDAR JAYA
Jl. Proklamator No. 12A, Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung
5
BANDUNG
Jl. Rajawali Timur No. 132, Bandung
6
BANDUNG II
Jl. Rumah Sakit No. 25 A, Ujung Berung, Bandung
7
BANGKO
Jl. Jend. Sudirman RT 017/ RW 091, Kel. Pematang Kandis, Bangko
8
BANGKALAN
Jl.KH Lemah Dulur No.07 Pejagan, Bangkalan
9
BANJAR
Komp.Ruko Parung Sari Banjar
10
BANJARMASIN
Jl. Gatot Subroto No. 29-30, Banjarmasin
11
BANYUWANGI
Jl. Achmad Yani No. 61, Banyuwangi
12
BATAM
Komplek Rafflesia Business Centre Blok A No. 11-12, Batam
13
BATULICIN
Jl.Raya Batulicin, Desa Kampung Baru, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
14
BATURAJA
Jl. Urip Sumoharjo No. 3 A - B, Baturaja
15
BEKASI
Komplek Mitra Bekasi, Blok E 17-18, Jl. Ir. H. Juanda No. 151, Bekasi
16
BENGKULU
Jl. Mayjen Sutoyo No. 9 – 10 Bengkulu
17
BIMA
Jl. Soekarno Hatta No. 8, Bima
18
BINJAI
Jl. Veteran No. 15-16B, Binjai
19
BLITAR
Jl. Kelut Kav 09 No 1A Blitar
20
BLORA
Jl. Gatot Subroto No. 39, Blora
21
BOGOR
Ruko Pajajaran Baru No. 28 F, Jl. Raya Pajajaran, Bogor.
22
BOJONEGORO
Ruko Diponegoro Kav. 4, Jl. Diponegoro No. 1, Bojonegoro
23
BREBES
Jl. RA Kartini Ketanggungan Brebes
24
BUKIT TINGGI
Jl. Raya Bukit Tinggi, Komp. Ruko Panama No. 1, Jambu Air, Bukit Tinggi.
25
JAKARTA PUSAT
Jl.Letjend Suprapto, Komplek Mega Grosir Cempaka Mas Blok N No.1, Sumur Batu, Kemayoran.
26
CIANJUR
Jl. Ir. H. Juanda No. 72, Panembong, Cianjur, Jawa Barat.
27
CIBINONG
Rukan Cibinong City Center Blok.A No.24 – 25, Jl.Tegar Beriman No.1 Cibinong, Bogor.
28
CIKARANG
Jl. Raya Industri Jababeka No. 2 E-F, Cikarang, Bekasi
29
CIKAMPEK
Jl.Jenderal Ahmad Yani No.22, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek , Kabupaten Karawang, Jawa Barat
30
CIKUPA
Perumahan Citra Raya, Kawasan Taman Puspa, Blok A 03, Kaveling No.06-07 , Kelurahan Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
31
CILACAP
Jl. Gatot Subroto No. 8, Cilacap
32
CILEDUG
Jl.HOS Cokroaminoto No.71, RT 01, RW 06, Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten.
33
CILEGON
Pondok Cilegon Indah Blok KK I No. 5, Cilegon
34
CILEUNGSI
Ruko Cileungsi Hijau Blok C No. 1-2, Jl. Raya Narogong, Cileungsi
35
CIREBON
Jl. Evakuasi No. 7 Sunyaragi, Cirebon
36
DENPASAR
Jl. Gatot Subroto No. 18D, Denpasar
37
DEPOK
Jl. Raya Citayam No.11 Pancoran Mas Depok
38
DUMAI
Jl. Jend. Sudirman No. 155/157, Dumai
39
GARUT
Ruko Intan Bisnis Centre (IBC) Blok A No. 1-2, Jl. Guntur, Garut, Jawa Barat.
40
GIANYAR
Jl. Dharma Giri No.101 , Buruan, Gianyar.
41
GORONTALO
Jl. Jend Sudirman Komp. Ruko GBC Blok D No.8-9, Gorontalo.
42
GOWA
Jl. Raya Palangga No.18A-B, Desa/Kelurahan Jenetallasa, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
67
No.
Kantor Cabang/ Branch Office
Alamat/Address
43
GRESIK
Kartini Building Blok B3 No. 236, Jl. RA. Kartini, Gresik
44
JAKARTA I
Jl. Raya Pemuda No. 94, Rawamangun, Jakarta Timur
45
JAKARTA II
Jl. Raya Meruya Ilir No.1 E & F, Ruko Meruya One, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
46
JAMBI
Jl. Hayam Wuruk No.164, Jambi
47
JATIBARANG
Jl. Simpangtiga Widasari No. 25, Jatibarang
48
JAYAPURA
Jl. Raya Kelapa Dua No. 11, Entrop, Jayapura
49
JEMBER
Jl. Diponegoro No. 37, Jember
50
JEPARA
Jl. MT Haryono No.57 Jepara
51
KADIPATEN
Jl. Brawijaya No.47, Kadipaten
52
KALIANDA-LAMPUNG SELATAN
Jl. Veteran 23 Kalianda, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Lampung
53
KARAWANG
Jl. Achmad Yani No. 84, Karawang
54
KENDAL
Jl. Pemuda Timur No.7, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah.
55
KEDIRI
Komplek Ruko Brawijaya Blok B 21 No. 40, Jl. Brawijaya, Kediri
56
KENDARI
Jl. MT Haryono No. 122, Kendari
57
KEPANJEN
Jl. Kawi No.37, Blok A II/10, RT.03-RW.01, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
58
KETAPANG
Jl. R.Suprapto No.189, Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
59
KISARAN
Jl. HOS Cokroaminoto No. 316 A – B, Kisaran
60
KLATEN
Jl. HOS Cokroaminoto No.61 Klaten
61
KLUNGKUNG
Jl. Brigjen Ngurah Rai No.17, Klungkung
62
KOTABUMI
Jl. Alamsyah Ratu Perwira Negara No. 402, Kota Kotabumi, Lampung Utara
63
KUDUS
Jl. A.Yani, Ruko Panjunan Blok A3-4 , Panjunan, Kudus.
64
KUPANG
Jl. Jenderal Sudirman No.38C, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur
65
KUTA
Jl. Raya Kuta No.29 A, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Propinsi Bali.
66
LAMONGAN
Jl. Basuki Rachmad No. 72, Lamongan
67
LAMPUNG
Jl. Teuku Umar No. 67, Lampung
68
LHOKSEUMAWE
Jl. Samudera Baru No. 107 A-B, Banda Sakti, Lhokseumawe
69
LUBUK LINGGAU
Jl. Yos Sudarso No. 17-18, Lubuk Linggau
70
LUBUK PAKAM-DELI SERDANG
Jl. P. Diponegoro No. 103 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.
71
LUMAJANG
Jl. Jend. Panjaitan No. 79, Lumajang
72
LUWUK
Jl. Jend. Sudirman No. 3, Luwuk, Sulawesi Tengah
73
MADIUN
Jl. Raya Nglames No.130 A – C, Nglames Madiun
74
MAGELANG
Ruko Metro Square Blok C 7-9, Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan, Magelang
75
MAKASSAR
Jl. Cendrawasih No. 123-123A, Makassar
76
MALANG
Jl. Letjend. S. Parman No. 58 A, Malang
77
MANADO
Jl. Martadinata No. 37, Manado
78
MARTAPURA
Jl. A. Yani KM 37,5 Martapura
79
MATARAM
Jl. Sriwijaya No. 138 C-F, Mataram
80
MAUMERE
Jl. KS Tubun Ruko A-B, RT 009, RW 002, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
81
MEDAN
Jl. Kapten Muslim No. 60 DEF, Medan
82
METRO
Jl. A.H. Nasution No. 95, Metro Lampung
83
MEULABOH
Jl. Singgah Mata 1 No.17 Meulaboh
84
MOJOKERTO
Jl. Gajah Mada 140 D-E, Mojokerto
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Kantor Cabang Branch Office No.
Kantor Cabang/ Branch Office
Alamat/Address
85
MUARA BULIAN
Jl. Gajah Mada RT. 07, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi
86
MUARA ENIM
Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan.
87
MUARABUNGO
Jl. Jend.Sudirman No.37, RT 17, RW 06, Kelurahan Batang Bungo, Kecamatan Muara Bungo, Kabupaten Bungo.
88
PADANG
Jl. H.Agus Salim No.18 Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.
89
PADANG SIDEMPUAN
Jl. Sisingamangaraja No 79, Padang Sidempuan
90
PADALARANG
Jl. Raya Padalarang No.480, RT 04 / 07, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat.
91
PALANGKARAYA
Jl. RTA Milono Km 2,5, Palangkaraya
92
PALEMBANG
Jl. Basuki Rahmat No. 56 C-D-E Palembang
93
PALOPO
Jl. Jend.Sudirman No.3 Palopo.
94
PALU
Jl. Danau Poso No. 12A, Palu
95
PALUR
Jl. Raya Palur KM.0,5. No.46 A , Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah.
96
PAMEKASAN
Jl. Segara No.26, Desa Gladakanyar, Kecamatan Pamekasan.
97
PAMULANG
Jl. Dokter Setiabudi No. 13, Desa Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat
98
PANDEGLANG
Jl. Raya Serang KM 02, Cikondang, Pandeglang.
99
PANGKAL PINANG
Jl. Jend. Sudirman No. 8, Selindung Baru, Pangkal Pinang
100
PANGKALAN BUN
Jl. Ahmad Yani No. 6A, Komplek Misbar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
101
PARE-PARE
Jl. Andi Makkasau No. 57, Parepare
102
PASAR MINGGU
Ruko Griya Pasar Minggu, Jl. Raya Pasar Minggu No. 6, Blok C-E, Pasar Minggu
103
PASURUAN
Jl. Veteran No.18 B, Kota Pasuruan, Propinsi Jawa Timur.
104
PAYAKUMBUH
Jl. A Yani 52 C Labuh Silang Payakumbuh
105
PEKALONGAN
Jl. RA Kartini No.48, Pekalongan
106
PEKANBARU
Jl. Soekarno Hatta No.30 - 31, Pekanbaru
107
PEMALANG
Jl. Jend.Sudirman Timur No.77 B, Wanarejan Selatan, Taman, Pemalang.
108
PEMATANG SIANTAR
Jl. Jend. Sudirman No. 13-14, Pematangsiantar
109
PINRANG
Jl. Jend Sudirman No.162 Kab Pinrang , Sulawesi Selatan.
110
PONDOK GEDE
Jl. Raya Hankam No.22 A – B, Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
111
PONTIANAK
Jl. M. Sohor No. 17 A, Pontianak
112
POSO
Jl. Pulau Bali No.4, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.
113
PRABUMULIH
Jl. Jend. Sudirman No. 2B – 2C , Prabumulih, Sumatera Selatan
114
PRAYA LOMBOK TENGAH
Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
115
PRINGSEWU
Jl. Ahmad Yani No. 60, Kelurahan /Desa Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung.
116
PROBOLINGGO
Jl. Panglima Sudirman No. 229, Probolinggo
117
PURWAKARTA
Jl. Veteran No. 110, Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, Purwakarta.
118
PURWODADI
Jl. MT. Haryono No. 43, Purwodadi
119
PURWOKERTO
Jl. Suparjo Rustam No. 8, Purwokerto
120
PURWOREJO
Ruko Plaza Jl. Veteran No.60 Kav No.5 Purworejo
121
RANGKAS BITUNG
Jl. Sunan Kalijaga No. 260, Rangkas Bitung, Banten
122
RANTAU PRAPAT
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 87-89, Rantau Prapat
123
RENGAT
Jl. Narasinga No. 28 B, Rengat
124
RUNGKUT
Jl. Jemur Andayani No.39, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kotamadya Surabaya, Jawa Timur.
69
No.
Kantor Cabang/ Branch Office
Alamat/Address
125
RIMBO BUJANG
Jl. Pahlawan Kel.Wiroto Agung Kec, Rimbo Bujang
126
SALATIGA
Jl. Fatmawati No.188 Blok F-G, Ruko Salatiga Regency, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah.
127
SAMARINDA
Jl. MT. Haryono No.112, RT. X, Air Putih, Samarinda
128
SAMPIT
Jl. M.T. Haryono No. 60C, Sampit, Kotawaringin Timur
129
SANGGAU
Jl. Jend. Sudirman RT 17, RW VI, Kel. Beringin, Kec. Kapuas, Sanggau, Kalimantan Barat
130
SAROLANGUN
Jl. Lintas Sumatera KM 01, Simpang raya, Sarolangun, Jambi
131
SEKAYU
Jl. Kolonel. Wahid Udin LK VII, Sekayu , Sumatera Selatan
132
SELONG
Jl. Prof. Mohammad Yamin No. 28, Selong, Lombok Timur
133
SEMARANG
Jl. Pamularsih Raya No. 71 Semarang
134
SERANG
Jl. Raya KH.Sokhari No.57 A-B, Kidang.
135
SIDOARJO
Jl. Pahlawan No.9, Sidoarjo
136
SIMPANG EMPAT
Jl. Raya Manggopoh, Simpang Empat, Jorong Simpang Empat, Nagari Lingkuang Aua, Pasaman.
137
SINGARAJA
Jl. Ahmad Yani No. 99D-E, Singaraja
138
SINGKAWANG
Jl. Yohana Godang No. 5 B, Singkawang
139
SOLO
Jl. Honggowongso No 111C Kawatan Surakarta
140
SOLOK
Jl. M. Yamin No. 381, Pandan Ujung, Solok, Sumatera Barat
141
SOREANG-BANDUNG
Jl. Raya Bandung Km 17, RT. 03/RW. 04, Soreang, Bandung, Jawa Barat.
142
SORONG
Jl. Basuki Rahmat KM 9,5 Malaingkedi, Sorong Timur, Sorong, Papua Barat.
143
SRAGEN
Jl. Raya Sukowati No. 458 Sragen
144
SUBANG
Jl. D.I. Panjaitan NO. 79, Subang
145
SUKABUMI
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 34, Kel. Gunung Parang, Kec. Cikole, Sukabumi
146
SUKOHARDJO
Jl. Raya Solo Baru Blok AA No. 15, Sukohardjo.
147
SUMBAWA
Jl. Dr. Wahidin No. 8B dan 8C, Sumbawa
148
SUMEDANG
Jl. Mayor Abdurahman 92 Sumedang
149
SURABAYA
Komplek Ruko Rajawali, Jl. Rajawali No. 68 A-B, Surabaya
150
TABANAN
Jl. A. Yani No.48, Tabanan
151
TAMAN PALEM
Komplek Perumahan Taman Palem Lestari Blok B.18 No.8 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
152
TANGERANG
Jl. Perintis Kemerdekaan Ruko Business Park Tangerang City Blok D 16-17, Tangerang
153
TANJUNG
Jl. Ir. PHM Noor No. 119B, Tanjung, Kalimantan Barat
154
TANJUNG PINANG
Jl. Gatot Subroto No.11, Tanjung Pinang
155
TARAKAN
Jl. Mulawarman No.48, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Propinsi Kalimantan Barat.
156
TASIKMALAYA
Jl. HZ. Mustofa No. 347, Tasikmalaya
157
TEMBUNG
Jl. Medan-Batang Kuis Pasar IX No.27 A dan 27 B, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Ten, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
158
TEGAL
Komp. Ruko Nirmala Estate, Jl. Yos Sudarso No. 19, Tegal
159
TENGGARONG
Jl. Patin No. 80, Tenggarong
160
TUBAN
Jl. Basuki Rahmat No. 33, Tuban
161
TULUNG AGUNG
Jl. Sudirman No. 45, Tulungagung
162
TULANG BAWANG
Pertokoan Banjar Agung, Jl. Raya Lintas Timur Unit II, Kampung Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
163
UJUNG BATU
Jl. Jenderal Sudirman No. 225 A-B, Ujung Batu
164
YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto No. 163, Yogyakarta
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Syahril Agus Pengusaha Jasa Pengiriman dan Agen Majalah / Expedition Service and Magazine Distribution Agency Owner, Jakarta FIF – Profil CSR/Success Stories
Memulai bisnis jasa pengiriman dengan mengajukan kredit sebuah sepeda motor kepada FIF, kini Agus telah mempunyai 20 (dua puluh) unit sepeda motor yang siap menjelajah ibukota Jakarta yang keseluruhannya hasil pembiayaan FIF.
Commencing his expedition service business by applying a motorcycle credit facility to FIF, now, Agus has 20 motorcycles and ready to explore Jakarta city. All of them are financed by FIF.
FIF membawa kehidupan yang lebih baik bagi Syahril Agus, karyawan dan pelanggannya.
FIF brings a better life to Syahril Agus, his employees and customers.
71
Menjaga pertumbuhan usaha dengan menjadikan tantangan sebagai pemacu kemajuan. Sustaining business growth by placing challenges as foundations to move forward.
TINJAUAN USAHA business Overview
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Tinjauan bisnis business Overview
Pembiayaan Motor Baru New Motorcycle (NMC) Financing
Secara konsisten menghubungkan strategi usaha dengan komitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Consistently incorporates company’s business strategy with the commitment to deliver genuine benefit for the society at large.
Pembiayaan NMC menawarkan unit-unit motor Honda yang senantiasa berkualitas unggul. Didukung oleh strategi pemasaran yang jitu dan proses aplikasi yang mudah, sepanjang tahun 2012, NMC berkontribusi 78% terhadap total pembiayaan baru FIF. NMC financing offers quality-guaranteed Honda motorcycles. Backed by effective marketing strategy and efficient application process, NMC segment contributes 78% to FIF’s total new booking in 2012.
73
Pembiayaan Motor BEKAS
Pembiayaan Multi Guna
Used Motorcycle (UMC) Financing
Multi Purpose Financing
Potensi pasar UMC semakin menarik setiap tahunnya. Memastikan bahwa unit-unit motor bekas yang ditawarkan selalu berkualitas baik, segmen UMC berkontribusi 15% terhadap total pembiayaan baru pada tahun 2012.
Kepemilikan barang-barang elektronik kini lebih mudah dengan pembiayaan multi guna dari FIF Spektra. Dengan 3.465 gerai rekanan di seluruh Indonesia, FIF Spektra menyumbang 7% terhadap total pembiayaan baru di tahun 2012.
From year to year, UMC market potential is progressing. By consistently ensuring the quality of UMC units, UMC segment contributed 15% to FIF’s total new booking in 2012.
FIF Spektra multi purpose financing ensures access to electronic products ownership. With 3,465 partner outlets throughout Indonesia, FIF Spektra contributes 7% to FIF’s total new booking in 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Tinjauan bisnis business Overview
Ketiga segmen usaha FIF menunjukkan kinerja yang baik sepanjang tahun 2012. Secara total, FIF berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 18,08 triliun, dengan kondisi risiko yang stabil dan terjaga dengan baik. Melalui pemetaan profil risiko yang cermat, tingkat angsuran bermasalah pun berhasil dikelola dengan baik di tingkat 1,51%.
FIF’s three business segments delivered satisfactory performances in 2012. In total, FIF disbursed Rp 18.08 trillion worth of financing, with stable and well-maintained risks. Through the implementation of accurate risk profiling, non-performing loan (NPL) ratio is well maintained, at 1.51%.
75
TINJAUAN UMUM Sarana transportasi yang cepat, andal, dan efisien, memang masih menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat untuk menunjang kegiatan produktif mereka sehari-hari. Bagi sebagian masyarakat, kebutuhan ini dijawab oleh kendaraan bermotor roda dua.
OVERVIEW Fast, reliable, and efficient transportation has become basic needs to support daily productive activities. For a large percentage of population, motorcycle is the solution to these needs.
Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 industri sepeda motor nasional mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 26%. Namun pertumbuhan sedikit melambat di tahun 2011 yang mengalami peningkatan sebesar 8,7% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Angka penjualan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 11,8%.
During 2009 to 2010 period, national motorcycle industry recorded a significant growth of 26%. However, it slowed down in 2011, posted a growth of 8.7% from the previous year. Meanwhile, in 2012, the motorcycles sales decreased to 11.8%.
Terdapat beberapa faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap dinamika industri di atas, khususnya pada perkembangan selama tahun 2012. Pada tingkat global, krisis ekonomi negara-negara Eropa membuat tingkat konsumsi dari negaranegara yang merupakan tujuan ekspor Indonesia tersebut menurun, sehingga kinerja perdagangan luar negeri negara pun melemah. Situasi ini berakibat pada turunnya harga-harga komoditas, dan secara langsung mempengaruhi tingkat pendapatan dan daya beli para petani komoditas, seperti sawit, ataupun pekerja batu bara, yang sekaligus merupakan sebagian dari pembeli serta pengguna sepeda motor.
There are several factors that directly affect such dynamics above, particularly in 2012. The prolonged economic crisis in the E.U zone, a major export destination for Indonesian commodities, has resulted in a decline in demand, subsequently affecting Indonesia’s foreign trade. This situation has also led to the decline in commodity prices, which meant less disposable income for palm oil plantation workers and coal miners, both of whom are typical customers of motorcycle market.
Sementara itu, di tingkat domestik, terbit peraturan yang mempengaruhi biaya kepemilikan kendaraan bermotor (termasuk di dalamnya sepeda motor) melalui pembiayaan konsumen, yakni PMK No. 43/ PMK.010/2012 yang menetapkan besaran uang muka minimum pembiayaan sepeda motor sebesar 20% dari harga jual sepeda motor.
Also, during the year, there was an issuance of new regulation that directly affects the initial cash outlay for vehicles (including motorcycle) ownership through consumer financing: PMK No. 43/PMK.010/2012 pertaining to a minimum down payment of 20% of the motorcycle’s price for motorcycle financing.
Melihat fenomena di atas, dan dengan karakter konsumen yang cukup rentan terhadap perubahan harga, tidak pelak, pertumbuhan sepeda motor nasional sepanjang tahun 2012 tidak dapat menyamai tingkat pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya. Sebagai perusahaan pembiayaan yang memfokuskan usahanya pada kepemilikan sepeda motor, FIF senantiasa berupaya mengantisipasi setiap tantangan dengan rencana-rencana yang matang dan strategis.
As a result, and worsened by customer’s price sensitivity, the Indonesian national motorcycle industry to maintain the sales level from the previous years. However, as a financing company whose core business focus on motorcycle financing, FIF has taken some strategic measures to anticipate such challenges.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
TINJAUAN BISNiS business Overview STRATEGI USAHA Tahun 2012 adalah tahun yang penting bagi FIF. Genap 23 tahun berkarya, FIF mengembangkan inisiatif transformasi bisnis dan menyusun tiga roadmap sebagai pedomannya berkembang ke depan: Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public Contribution Roadmap. Ketiga roadmap tersebut menunjukkan keseimbangan fokus FIF, yang tidak hanya menyasar pada sisi usaha (portfolio), tetapi juga pengembangan manusia (people), dan bagaimana FIF sebagai perusahaan dapat berkontribusi kepada masyarakat (public contribution).
BUSINESS INITIATIVES The year 2012 saw another milestone set for FIF. Sailing into its 23rd year of operation, FIF embarked on a business transformation initiative and developed three roadmaps for its foreground strategy going forward: a Portfolio Roadmap, a People Roadmap and a Public Contribution Roadmap. These reflect a balanced focus, emphasizing not only on business growth (the portfolio), but also on human development (people) as well as FIF’s contribution as a business entity to the community (public contribution).
Portfolio Roadmap
People Roadmap
Memperkuat sinergi melalui program value chain dan meningkatkan penetrasi pasar Strengthening synergy through value chain program and increase market penetration
Internalisasi nilai-nilai FIF FIF values internalization
Meningkatkan pemanfaatan peluang bisnis Leverage business opportunities
Pengembangan organisasi dan kepemimpinan Organizational and leadership development
Pengembangan infrastruktur Infrastructure development Reorganisasi sistem untuk komunikasi yang lebih efektif System re-organization for a more effective communication
Pengembangan kader atau talent Talent development
Roadmap di atas menjadi panduan bagi FIF untuk mencapai visi dan misi usahanya. Keunggulan sebuah usaha memang harus pula memerhatikan aspek manusia sebagai roda penggerak operasional perusahaan, serta masyarakat luas sebagai pemangku kepentingan yang membuat perusahaan dapat terus bertahan. Dengan pemikiran inilah, FIF memaknai usahanya. Sebagai tempat bekerja, FIF menawarkan lingkungan yang membuat karyawan tumbuh dan berkembang.
Public Contribution Roadmap Berkontribusi aktif terhadap pengembangan sosial dan lingkungan Active contribution to social and environmental advancement Meningkatkan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja Raise awareness toward occupational health and safety
Taat pada prinsip tata kelola dan peraturan yang berlaku comply with prevailing governance principles and regulations
The above roadmaps are FIF’s guidance in its journeyto achieve the Company’s vision and mission. To achieve business excellence, one needs to take human capital into account as the main force behind company’s operations, while at the same time taking the community as a key to ensure company’s sustainability. This insight renders meaning to FIF’s activities. As an employer, FIF offers a work environment that encourages employees to grow and develop.
77
Sementara, kepada konsumen, FIF memposisikan diri sebagai mitra. Bagi FIF, pembiayaan yang disalurkannya adalah sarana untuk membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan aplikasi kredit dan proses yang nyaman, FIF dapat memberikan fasilitas yang memudahkan konsumen saat harus bekerja, belajar, ataupun melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat.
Meanwhile, FIF establishes a relationship with customers based on partnership. For FIF, the financing facility is a media to bring a better life to the community. Through efficient credit application and processing, FIF is able to facilitate customers’ transportation needs for work, study, or other daily activities.
Langkah awal dalam transformasi bisnis FIF adalah internalisasi nilai-nilai baru yang pertama kali dilakukan pada tanggal 30 Mei 2012. Kini, FIF beroperasi dengan mengedepankan nilai Teamwork, Excellence, Achievement dan Moving Forward. FIF berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan nilai-nilai ini dan mewujudkannya ke dalam perilaku sehari-hari.
The initial step taken by FIF in starting its business transformation was the first internalization of new company values on 30 May 2012. Today, FIF’s operations are built on the core values of Teamwork, Excellence, Achievement and Moving Forward. FIF is fully committed to implement and incorporate these values into Company’s daily activities.
Diiringi nilai-nilai di atas, FIF mampu menjawab tantangan sepanjang tahun 2012 dengan sejumlah strategi solusi, yaitu: 1. Menerapkan pemetaan profil risiko secara seksama, dan mengembangkan fokus kepada segmen konsumen berpendapatan tetap. Identifikasi calon nasabah dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas portofolio perusahaan. 2. Melakukan diversifikasi pembiayaan dan pendanaan, antara lain melalui model pembiayaan Syariah. Sampai dengan akhir 2012, aplikasi kredit pembiayaan Syariah dapat diajukan ke seluruh cabang FIF. Dalam implementasinya, skema pembiayaan Syariah disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait; cabang sampai dengan frontliner, dealer, konsumen, regulator, juga induk perusahaan. 3. Menciptakan proses pemantauan angsuran yang efisien melalui implementasi aplikasi Mobile Network Application System (MONAS). 4. Memanfaatkan ekspansi cabang FIF dengan lebih optimal melalui strategi pengembangan channel dan jaringan. Lebih jauh, langkah penguatan internal ini mencakup juga peningkatan sinergi lintas fungsi, implementasi sistem manajemen yang baru, dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi serta rekayasa aplikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
On these values, FIF was able to overcome the challenges during 2012, through these following key strategies: 1. Applying robust risk profiling and focusing on the fixed-income customer segment. A thorough customer identification process was applied to maintain Company’s portfolio quality.
2.
Implementing financing and funding diversification, such as Sharia financing. By the end of 2012, Sharia-based credit applications are available in all FIF’s branch offices. In its implementation, Sharia financing was communicated to all relevant parties: branch offices and frontline officers, dealers, customers, regulators, and holding company.
Establishing an efficient payment monitoring process, through the Mobile Network Application System (MONAS) application. 4. Leveraging FIF’s branch expansions through a focused channel and network development strategy. Other improvement initiatives include increasing cross-functional synergy, implementing new management system, upgrading information technology infrastructure and application engineering that can meet customer’s needs. 3.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
TINJAUAN BISNiS business Overview 5.
Menguatkan jaringan kerja sama Perusahaan dengan berbagai pihak – dealer, mitra pemasaran, dan pihak-pihak lain. FIF berkomitmen untuk senantiasa memberikan nilai lebih kepada mitra-mitranya. FIF juga memperluas saluran pembiayaan melalui kerja sama dengan media online untuk meningkatkan penjualan, dan berusaha merangkul para pelanggannya melalui media sosial.
5.
Strengthening Company’s relationship with all related parties – dealers, marketing partners, and others. FIF is committed to steadily deliver added values to its partners, while expanding its financing services through online media to boost sales, and reaching potential customers through the social media.
Kerja sama FIF Pencapaian FIF tidak hanya merupakan hasil kerja keras di lingkungan FIF sendiri, tetapi juga merupakan buah kerja sama FIF dengan dealer, konsumen, dan rekan bisnis lainnya.
FIF Partnership FIF’s achievements are not merely the result of hard work and dedication of FIF’s employees, but also from the relationships with dealers, customers, and other business partners.
- FIF dan dealer Dengan total 1.596 dealer rekanan aktif di seluruh Indonesia, yang merupakan penyalur utama pembiayaan FIF, hubungan FIF dengan para dealer memiliki nilai yang amat strategis. Untuk itu, FIF senantiasa memerhatikan kemajuan semua dealer rekanannya dan senantiasa memberikan solusi. FIF juga memiliki sejumlah program unggulan yang diyakini dapat menciptakan nilai tambah dan loyalitas dealer: – A stra Honda FIF Main Dealer Champions – program tingkat nasional yang merupakan ajang kompetisi kinerja antar Main Dealer FIF. – Pembinaan dealer melalui pelatihan-pelatihan, dengan tema yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dealer. –M engembangkan rangkaian program community based baik online maupun offline untuk para dealer seperti “Men’s Forum”, “Ladies’ Forum”, “Senior Forum” dan FIFriends. –P enghargaan kepada dealer dalam bentuk penyerahan MODIF (Mobil Display FIF).
- FIF and Dealer With a total of 1,596 dealer partners across Indonesia as primary distributors of FIF’s financing, FIF-dealer partnership embodies a highly strategic value. FIF strives to consistently ensure the growth of its dealer partners by providing business solutions needed. FIF also has a number of leading programs to create added values and sustain dealer loyalty:
- FIF dan Konsumen (end-user) FIFCLUB dibentuk sebagai wujud nyata FIF dalam membangun kedekatan dengan konsumen sekaligus menjadi media penyampaian informasi dan umpan balik bagi perusahaan. Melalui FIFCLUB, FIF
- FIF and Customer (end-user) FIFCLUB was established as a platform for FIF on which its relationship with customers is built, and to use it as a medium to deliver information and to acquire feedbacks for the Company. Through
– Astra Honda FIF Main Dealer Champions – a
nation-wide competition program for FIF’s Main Dealers. – Dealer mentorship through trainings, with customized themes aligned with dealer requirements. – Development of a series of community-based programs for dealers, both online and offline, such as “Men’s Forum”, “Ladies’ Forum” “Senior Forum” and FIFriends. – Dealer appreciation program, by the provision of MODIF (Mobil Display FIF).
79
menjangkau konsumennya dengan memanfaatkan media sosial online seperti Facebook dan Twitter sebagai platform media sosial online yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.
FIFCLUB, FIF is able to approach customers using online social media, such as Facebook and Twitter, the largest online social media platform in Indonesia today, and even in the world.
Sampai dengan Desember 2012, akun Facebook FIFCLUB memiliki anggota sebanyak 69.276 orang sedangkan akun Twitter FIF diikuti oleh lebih dari 1.241 pengguna. Kelompok konsumen yang paling banyak bergabung fanpage FIF adalah pria dari rentang usia 25-34 tahun (37,5% fans), dan rentang usia 18-24 tahun (25,3% fans). Beberapa aktivitas promosi dalam bentuk kontes pernah diselenggarakan FIFCLUB, antara lain kontes foto bertema “Cinta Keluarga”, “Cinta Pekerjaan”, dan “Cinta Indonesia”, serta kompetisi futsal FIF-AAB CUP 2012, yang diikuti oleh 32 tim seJabodetabek. Di luar FIFCLUB, pada tahun 2012 FIF memberangkatkan 11 pemenang program “FIF Syariah Bawa Berkah” menunaikan ibadah Umrah secara cuma-cuma. FIF juga turut memperingati Hari Pelanggan 2012 dengan mengikuti aksi simpatik di Bundaran Hotel Indonesia, serta dengan aksi pelayanan langsung oleh Manajemen FIF di salah satu kantor cabang.
As of December 2012, FIFCLUB’s Facebook account has 69,276 members, and FIF’s Twitter account has gained more than 1,241 followers. The prominent customer group in FIF’s fanpage is male, aged 25-34 years (37.5% of total fans) and aged 18-24 years (25.3% of total fans). FIFCLUB has organized a number of competitions for promotional activities, including a photo competition with themes such as “Cinta Keluarga”, “Cinta Pekerjaan” and “Cinta Indonesia”, and FIF-AAB CUP 2012 futsal competition, participated by 32 teams from Jabodetabek area. In addition to FIFCLUB’s activities, in 2012 FIF sent 11 winners of “FIF Syariah Bawa Berkah” program on a free religious pilgrimage trip (Umrah). FIF also participated in the “Hari Pelanggan 2012” celebration, by joining the campaign at “Bundaran Hotel Indonesia”, and held a special occasion which FIF’s Management directly served customers at one of its branch offices.
- FIF dan rekan bisnis lainnya Untuk mengembangkan usahanya, FIF tidak menutup diri dari bekerja sama dengan institusiinstitusi lain. Pada tahun 2012, FIF menjalin kerja sama di berbagai bidang, yang antara lain meliputi pengembangan infrastruktur informasi teknologi, pengembangan situs, transaksi pembayaran, juga perbaikan jaringan. Di segi finansial, FIF menandatangai perjanjian dengan lembaga keuangan baik dari dalam maupun luar negeri, untuk melakukan pembiayaan bersama ataupun mendapakan pinjaman sindikasi. Jalinan kemitraan ini menjadi bukti dari kepercayaan berbagai institusi terhadap FIF.
- FIF and its business partners To nurture its business, FIF is open for partnerships with other institutions. In 2012, FIF engaged in partnerships in several areas, including information technology infrastructure, website development, payment transactions and network enhancement. On finance front, FIF signed agreements with national and international financial institutions to embark on joint-financing or to acquire syndicated loans. These partnerships exemplify the trust extended by a numerous institutions to FIF.
Dengan strategi-strategi di atas, FIF berhasil menutup tahun 2012 dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,13 triliun dan total pembiayaan sebesar Rp 18,08 triliun. Sementara, pangsa pasar FIF selaku perusahaan pembiayaan sepeda motor Honda mencapai 46,55% dari total pembiayaan sepeda motor Honda baru di Indonesia.
Through the above strategies, FIF successfully ended 2012 with a net profit of Rp 1.13 trillion and a total financing of Rp 18.08 trillion. Equally important, as a financing company focusing on Honda motorcycles, FIF captured 46.55% market share of the total financing for new Honda motorcycles in Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
KINERJA SEGMEN USAHA BUSINESS PERFORMANCE
Pembiayaan motor Baru New Motorcycle (NMC) Financing
Sejumlah tantangan usaha mewarnai perkembangan di 2012. Untuk mengatasinya, FIF antara lain menerapkan pemetaan profil risiko yang seksama dan memperkuat kerja sama dengan dealer. 2012 was marked by a number of challenges. To overcome the trials, FIF among others applied prudent risk profiling and strengthened partnerships with dealers.
Membiayai lebih dari 1 juta motor baru, dengan nilai
Rp 14,12 triliun
Sepeda Motor Baru Pada tahun 2012, secara khusus, segmen sepeda motor baru (New Motorcycle – NMC) menghadapi tantangan dari segi kepadatan kepemilikan motor serta persaingan usaha yang semakin ketat. Untuk
Financed more than one million new motorcycles, with total value Rp 14.12 trillion
New Motorcycle In 2012, New Motorcycle (NMC) segment in particular was faced by challenges in terms of motorcycle ownership saturation and the increasing market competition. Addressing these issues,
81
itu, FIF memfokuskan perhatiannya pada area-area prioritas, seperti Big Group Dealer, Quadrant Dealer dan lain sebagainya. FIF juga memperkuat program value chain, mengembangkan riset kompetitor, meningkatkan kinerja manajemen portofolio, dan mengoptimalkan sistem Customer Relationship Management (CRM).
FIF focused on priority areas such as Big Group Dealers and Quadrant Dealers. Additionally, FIF also enhanced its value chain program, developed competitor intelligence, increased the performance of its portfolio management, and optimized its Customer Relationship Management (CRM) system.
Dengan strategi ini, FIF berhasil membiayai sepeda motor baru senilai Rp 14,12 triliun untuk total 1.187.575 unit motor. Segmen NMC berkontribusi sebesar 78% terhadap total pembiayaan FIF secara keseluruhan. Untuk meminimalkan risiko gagal bayar, FIF menerapkan sistem identifikasi konsumen yang komprehensif. Selain memilah konsumen berdasarkan wilayah, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tipe motor yang diinginkan, dan jangka waktu kredit, FIF juga memiliki sistem penilaian yang disebut Smart Identification Profile (SIP). Melalui SIP, data konsumen dianalisis dengan cermat. Konfirmasi data kemudian disalurkan melalui aplikasi MONAS yang dapat diakses melalui smartphone. Langkah ini terbukti berhasil menjaga rasio kredit bermasalah dengan baik di tingkat 1,36%.
By applying these strategies, FIF successfully provided new motorcycle financing of Rp 14.12 trillion, with a total motorcycle of 1,187,575 units. The NMC segment contributed 78% to FIF’s overall portfolio. To minimize the risk of NPL, FIF applies a rigorous customer identification process. Moreover, FIF performed a customer profiling based on location, occupation, income level, preferred type of motorcycle, and loan tenor. FIF also has a Smart Identification Profile (SIP) scoring system, which analyzes customer data thoroughly. Data verification is then transferred through MONAS application accessible via smartphones. This initiative has led to a stable NPL ratio of 1.36% in 2012.
Pembiayaan dengan skema Syariah memberikan kontribusi sebesar 46,57% dari total unit booking NMC. Pembiayaan berbasis Syariah dengan akad murabahah dan tingkat uang muka yang lebih fleksibel menjadi pilihan utama banyak konsumen pada tahun 2012. Total pembiayaan Syariah untuk segmen NMC adalah sebesar Rp 6,76 triliun. Untuk menguatkan layanan pembiayaan Syariah, FIF telah bekerja sama dengan beberapa lembaga syariah dan juga mengadakan program pemasaran yang menarik.
Additionally, Sharia financing was another critical contributor, accounting for 46.57% of the total NMC booking unit. Sharia financing, with murabahah agreement and flexible down payment, became the primary choice for many customers in 2012. Total Sharia financing amount for NMC segment is Rp 6.76 trillion. To strengthen Sharia financing service, FIF worked together with a number of Sharia organizations, and also launched unique marketing programs.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
KINERJA SEGMEN USAHA BUSINESS PERFORMANCE
Pembiayaan Motor bekas Used Motorcycle (UMC) Financing
Sepeda Motor Bekas Melalui segmen sepeda motor bekas (Used Motorcycle – UMC), FIF menawarkan unit-unit motor bekas berkualitas. Dari segi pasar, tantangan dalam segmen ini adalah dinamika yang tinggi atas ketersediaan unit dan tolak ukur harga jual yang beragam di pasar.
Used Motorcycles Through Used Motorcycle (UMC) segment, FIF offered pre-owned products with high quality. In fact, this market segment has high dynamicin unit availability and broad range of pricing standards in market.
Segmen UMC menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin memiliki sepeda motor. Hal ini khususnya terasa di tengah kondisi pasar pada tahun 2012, dengan dikeluarkannya peraturan baru tentang uang muka. Peran UMC sebagai saluran alternatif juga tercermin dari pencapaian pembiayaan FIF untuk segmen ini.
The UMC segment is a practical alternative for customers who wish to own motorcycles. This was especially relevant in 2012, with the issuance of the new down-payment regulation. The role of UMC as a potential alternative channel was also reflected in FIF’s achievements in this segment.
Sepanjang tahun 2012, FIF menyalurkan pembiayaan UMC atas 427.207 unit motor, meningkat 27,8% dari tahun sebelumnya. Secara total, nilai pembiayaan yang disalurkan dari segmen UMC adalah Rp 2,70 triliun atau sebesar 15% dari total pembiayaan FIF secara keseluruhan. Sementara, rasio kredit bermasalah tetap terjaga dengan baik di tingkat 2,40%.
Throughout 2012, FIF’s UMC segment provided financing for 427,207 motorcycles, increased 27.8% from previous year, with a total disbursement of Rp 2.70 trillion. This segment contributed 15% to FIF’s overall portfolio. Meanwhile, its NPL ratio was well managed at 2.40%.
Membiayai
427.207
unit motor, dari 334.129 unit di 2011
Financed 427,207 units motorcycle, from 334,129 units in 2011
83
Segmen UMC menjadi saluran alternatif kepemilikan motor. Dengan potensi yang signifikan, FIF akan lebih jauh berfokus pada segmen UMC. UMC segment serves as alternative channel to motorcycle ownership. Considering its significant potential, FIF will sharpen its focus on UMC
Ke depan, untuk semakin mengembangkan segmen ini, FIF berkomitmen untuk memperluas serta mengembangkan channel UMC. Di sisi lain, amat penting untuk memerhatikan kualitas unit yang dibiayaisehingga kepuasankonsumen yang membeli unit sepeda motor bekas menggunakan pembiayaan dari FIF tetap terjaga. Untuk itu, FIF akan terus menambah dan mengembangkan tenaga-tenaga yang menangani segmen ini. Operational excellence juga senantiasa menjadi perhatian FIF, dalam rangka menjaga kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Going forward, to develop this segment furthermore, FIF is committed to expand and enhance UMC channels. Moreover, quality of UMC units is another factor that will ensure customers’ satisfaction. FIF will also add and develop dedicated manpower skills for this segment. To sustain customers’ trust, operational excellence will remain a core concern.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
KINERJA SEGMEN USAHA BUSINESS PERFORMANCE
Pembiayaan multi guna Multi Purpose Financing
Total Pembiayaan Baru
Rp1,26 triliun
Total New Booking Rp1.26 trillion
FIF Spektra menawarkan produk-produk elektronik berkualitas, yang dapat digunakan untuk pemakaian pribadi, maupun mengembangkan usaha konsumen. FIF Spektra offers quality electronic products for personal use, or to support customers’ business growth.
85
Segmen Multi Guna Pembiayaan multi guna FIF berada di bawah bendera “FIF Spektra”. Melalui FIF Spektra, konsumen bisa mendapatkan fasilitas kredit untuk benda-benda elektronik maupun perlengkapan rumah dan usaha. Sampai dengan akhir 2012, gerai rekanan FIF Spektra berjumlah 3.465 dan tersebar hampir diseluruh Indonesia.
Multi Purpose Segment FIF’s multi purpose financing is managed under “FIF Spektra”, where customers can access a loan facility for electronic goods, either for home appliances and business purpose. By the end of 2012, FIF Spektra partner outlets have reached 3,465, located throughout Indonesia.
Pada tahun 2012, tantangan untuk bisnis pembiayaan multi guna datang khususnya dari ranah persaingan usaha. Setiap tahun, pemain yang membuka usaha di bidang ini, baik pemain besar maupun kecil, kian bertambah. Untuk mengatasi persaingan usaha yang semakin tinggi, FIF pun mengembangkan jangkauan jaringannya sekaligus melakukan fokus pengembangan di areaarea terpilih yang memiliki potensi signifikan. Untuk memastikan kelancaran pembayaran, identifikasi konsumen dilakukan berdasarkan profil risiko. Secara internal, FIF terus mengembangkan sumber daya manusia yang mendukung segmen ini. FIF juga memastikan bahwa model operasional FIF Spektra sudah sesuai dengan bisnis elektronik secara umum.
In 2012, a challenge in multi purpose financing business emerged, especially from market competition. New players, both minor and major continuously enter the market. To deal with such intense competition, FIF has developed its market networks, as well as focusing on selected areas with significant market potential. To ensure payment performance, customer identification is performed based on a risk profile. Internally, FIF continues to develop human capital in line with the segment’s requirements. FIF also ensures that FIF Spektra’s operational model fits the electronics business in general.
Pada tahun 2012, FIF Spektra berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,26 triliun, atau menyumbang 7% dari total pembiayaan FIF. Melalui pemetaaan dan pengelolaan risiko yang baik, rasio kredit bermasalah pun bisa terjaga di tingkat 2,7%.
In 2012, FIF Spektra disbursed a total amount of Rp 1.26 trillion in financing, slightly increased than previous year, or 7%, of FIF’s total portfolio. Through robust risk mapping and management, NPL ratio is well maintained at 2.7%.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
KINERJA SEGMEN USAHA BUSINESS PERFORMANCE
Komposisi piutang pembiayaan konsumen FIF berdasarkan jumlah konsumen selama lima tahun terakhir (2008-2012) adalah sebagai berikut:
Below is the breakdown of FIF customers’ financing receivable in the last five years (2008-2012):
31 Desember / As of 31 December Motorcycle Category
Jenis Sepeda Motor 2008
Bebek
%
1.792.157
Scooter
2009
62,2
%
2010
%
2011
%
2012
%
1.324.755
54,8
1.329.107
50,2
1.262.002
39,0
923.543
26,8
Cub
0
0
376.407
15,6
623.891
23,5
1.049.490
32,5
1.220.354
35,4
Scutic
Sport
113.268
4,3
106.246
4,4
83.522
3,2
99.170
3,1
345.535
10
Sport
Bekas
385.104
14,7
334.531
13,8
349.597
13,2
448.416
13,9
566.958
16,5
Used
Lainnya (Elektronik) Jumlah
336.578
12,8
273.681
11,3
263.159
9,9
374.068
11,6
387.537
11,3
Other (Electronic)
2.627.107
100,0
2.415.620
100,0
2.649.276
100,0
3.233.146
100,0
3.443.927
100,0
Total
Komposisi Konsumen Pembiayaan berdasarkan Pendapatan Customer Composition by Income
Pendapatan/ Income <= 1 jt
5,18%
Pendapatan/ Income > 4-100
23,62%
1 jt < Pendapatan/ Income <= 1,5 jt
7,42% 1,5 jt < Pendapatan/ Income <= 2 jt
3,5 jt < Pendapatan/ Income <= 4 jt
15,02%
8,60% 2 jt < Pendapatan/ Income <= 2,5 jt
14,56%
3 jt < Pendapatan/ Income <= 3,5 jt
9,13%
2,5 jt < Pendapatan/ Income <= 3 jt
16,48% INCOME | INCOME RANGE
87
Komposisi Konsumen Pembiayaan berdasarkan Pekerjaan Customer Composition by Occupation
Pengusaha / Business Owner
Lain -lain / Others
8,72%
17,09%
Pegawai Negeri / Civil servant
11,51%
Pedagang / Merchants
20,93%
Karyawan / Employee
25,56%
Profesional / Professional
0,52%
Petani/Nelayan / Farmer/Fisherman
TNI / Army
14,21%
1,48% Pekerjaan | Occupation
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tinjauan UNIT-UNIT PENDUKUNG SUPPORTING UNITS REVIEW
Sumber Daya Manusia HUMAN CAPITAL Berjalannya proses bisnis FIF tidak lepas dari peran divisi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI). Langkah-langkah pengelolaan dan pengembangan SDM serta TI telah mendukung setiap pencapaian FIF. FIF’s business process has always been backed by human capital (HC) and information technology (IT) divisions. HC and IT management and development have supported FIF’s entire achievements. Dalam pengelolaan SDM yang kompeten, divisi SDM merumuskan People Strategy untuk memastikan FIF selalu memiliki SDM berkualitas yang siap mengemban tugas. People Strategy juga memastikan proses regenerasi berjalan dengan efektif di setiap kesempatan. Sementara, divisi TI berfokus pada pengembangan sistem yang andal, yang memudahkan proses kerja FIF baik secara internal maupun eksternal.
In managing a competent HC, HC Division established People Strategy to ensure that FIF is consistently equipped with adept HC that are ready to take on their respective duties. People Strategy also ensures the succession processes are working effectively. Meanwhile, IT division focuses on developing reliable system, which would create more efficient and practical work process for FIF, internally and externally.
Komitmen FIF terhadap pengembangan SDM tercermin dari program pengembangan yang komprehensif, jalur karir yang terarah, dan upaya internalisasi nilai-nilai di setiap jenjang organisasi. FIF’s commitment to HC development is reflected through comprehensive development programs, clear career path, and efforts of values internalization at all levels of the organization.
89
Teknologi Informasi INFORMATION TECHNOLOGY Divisi TI senantiasa berupaya mengembangkan kualitas organisasi dan layanannya. Pada tahun 2012, selain mengimplementasikan IT Blueprint, Divisi TI juga mengembangkan mobile system dan aplikasi untuk Kios Pembayaran Online (KIPO). IT Division is committed to organization and service quality improvement. In 2012, aside from implementing IT Blueprint, IT Division also developed mobile system and application for Kios Pembayaran Online (KIPO).
Penataan organisasi Organizational improvement
Divisi TI menata ulang organisasinya menjadi tiga fungsi operation, development, dan planning & governance. IT Division improved its organization and established three functions: operation, development, and planning & governance.
Learning Index
75,63%
Learning Index di FIF mencapai 75,63% pada akhir Desember 2012, dari 5,93% ketika pengukuran dimulai pada Februari 2012. FIF’s Learning Index achieved 75.63% by end of December 2012, from 5.93% at the start of assessment in February 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sumber daya manusia human CAPITAL Bersama lebih dari 15 ribu orang karyawannya, FIF meneruskan komitmen sebagai “Learning Organization”, dengan semangat dan dedikasi untuk mengembangkan bakat-bakat terbaik perusahaan. Serangkaian program pelatihan telah dilaksanakan di tahun 2012, mencakup total 1.603 batch di seluruh Indonesia.
FIF directs its workforce of over 15 thousand employees towards a firm commitment in building a “Learning Organization”, dedicated to develop the best talents of the company. To this end, 1,603 training batches have been established in 2012 throughout Indonesia
LANDASAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A FOUNDATION OF HUMAN CAPITAL MANAGEMENT AND DEVELOPMENT
Salah satu unsur penting dalam mencapai visi dan misi perusahaan adalah adanya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, handal, dan beretika. Untuk itu, FIF senantiasa memerhatikan nilai-nilai perusahaan T.E.A.M sebagai landasan pengelolaan dan pengembangan SDM, dan mengupayakan internalisasi T.E.A.M dalam diri setiap karyawan. Internalisasi dilakukan dengan terarah melalui sejumlah indikator perilaku sebagai ukuran perwujudan T.E.A.M.
A key element in attaining the vision and mission of the company is a competent, reliable and ethical human capital (HC). To this end, FIF continues to emphasize its corporate values, T.E.A.M, as the basis of HC management and development. The Company consistently strives to internalize T.E.A.M values into each of its employees. T.E.A.M implementation is systematically controlled by measuring key behavior indicators.
Agar sasaran kualitas yang diinginkan dapat tercapai, langkah-langkah pengelolaan dan pengembangan SDM perlu dilakukan secara terarah dan sistematis. Untuk itu, pengelolaan SDM FIF dilaksanakan dengan mengacu kepada 4 (empat) aspek People Strategy, yang terdiri dari: • Organization readiness (kesiapan organisasi) – mencakup upaya-upaya untuk memastikan organisasi FIF siap untuk mengakomodasi perkembangan usahanya ke depan; • People readiness (kesiapan tenaga kerja) – mencakup berbagai program pengembangan dan pengelolaan kinerja; • Leadership and succession readiness (kesiapan kepemimpinan dan regenerasi) – mencakup langkah-langkah pengembangan sumber daya untuk posisi-posisi strategis; dan
In order to achieve the quality desired by FIF, steps of managing and developing HC must be established in systematic and well-driven approach. Therefore, FIF’s HC management is conducted based on 4 (four) aspects of People Strategy, which are: • Organizational readiness – this aspect take every effort to ensure the organization is ready for future business development; • People readiness – various employee development and performance management programs; • Leadership and succession readiness – steps of personal development for strategic positions;
91
•
Synergy with Astra Financial Services (AFS) group (adanya sinergi dengan grup Astra Financial Services) – memastikan adanya keselarasan pengembangan dan pengelolaan SDM FIF dengan AFS.
•
Synergy with Astra Financial Services (AFS) – Establishing FIF’s and AFS’s synergy in human capital development and management.
TANTANGAN DAN STRATEGI 2012 Aspek pengelolaan dan pengembangan SDM FIF tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dari segi jumlah, per 2012 FIF mengelola 15.363 tenaga kerja, yang letaknya tersebar secara geografis di 164 cabang dan 364 Point of Services (POS) di seluruh Indonesia.
2012 CHALLENGES AND STRATEGY FIF’s HC management and development comes with various challenges. As of 2012, FIF manage 15.363 personnel spread in 164 branch offices and 364 Point of Services (POS) throughout Indonesia.
Selain itu, ada pula tuntutan akan kaderisasi di berbagai fungsi, juga kebutuhan beragam terhadap pelatihan yang diperlukan. Dari segi pasar, perkembangan industri pembiayaan yang kian pesat membuat kebutuhan tenaga kerja di bidang tersebut meningkat, sehingga FIF pun dituntut untuk dapat menjadi perusahaan yang kompetitif dalam hal ketenagakerjaan.
Many different functions require good succession program, as well as various needs of training. From market aspect, financing industry has rapidly grown followed by the demand of competent HC. This situation has led FIF to become competitive in employment program.
Dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan kompetensi, pada tahun 2012 FIF meneruskan upaya peningkatan kualitas program-program pelatihan. Selain itu, bertambahnya jumlah karyawan mendorong FIF memperluas jangkauan pelatihan, antara lain dengan menambah program untuk posisi pelaksana. Untuk mengatasi hambatan geografis, FIF menerapkan pelatihan e-learning, mengembangkan knowledge management, dan meningkatkan pelaksanaan pelatihan di tiap-tiap cabang, dilaksanakan oleh Area Instructor masingmasing. FIF juga berupaya memberikan lingkungan kerja yang baik kepada semua karyawannya.
Focusing on productivity and competence improvement, in 2012 FIF continues to enhance the quality of its training programs. In addition, the growing number of employees encourages FIF to enhance the training coverage, such as additional programs for branch staff positions. To overcome geographic conditions, FIF implemented e-learning system, develop knowledge management and improve training programs at branch offices, conducted by respective Area Instructor. FIF consistently strives to create a positive working environment for all of its employees.
PENGEMBANGAN ORGANISASI Pertumbuhan usaha akan membawa perkembangan pula pada organisasi perusahaan. Sebagai bagian dari upaya strategisnya, FIF ingin memastikan bahwa organisasi perusahaan senantiasa siap mengakomodasi setiap perubahan dan kemajuan.
ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT Business growth will also lead to the growth of a company’s organization. As part of its strategic efforts, FIF wishes to ensure that its organization is ready to accommodate future adjustments and progress.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sumber daya manusia human CAPITAL Untuk itu, FIF menerapkan man power planning (MPP) yang cermat. MPP disusun berdasarkan rencana FIF ke depan, distribusi beban kerja, dan tingkat produktivitas. Selanjutnya, melalui MPP, FIF mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerjanya, baik dari segi jumlah, maupun kualitas.
FIF implements a rigorous Man Power Planning (MPP), developed based on future business plan, labor cost distribution and productivity level. MPP serves as a basis for FIF to identify its human capital needs, in terms of quantity and quality.
REKRUTMEN Berdasarkan MPP yang telah disusun, FIF melakukan proses rekrutmen yang meliputi tahapan sourcing, selection, placement, dan evaluation. Untuk posisiposisi strategis, keempat tahapan ini dilaksanakan secara tersentralisasi di tingkat pusat. Sementara, pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja pelaksana dilakukan secara desentralisasi di tingkat cabang.
RECRUITMENT FIF performs its recruitment process based on established MPP. The process involves sourcing, selection, placement and evaluation. For strategic positions, these 4 steps are centralized at headquarters. Meanwhile, the fulfillment of branch staff positions is decentralized at branch level.
Proses sourcing atau pencarian sumber daya manusia sebagai tahap awal rekrutmen dilakukan secara internal dan eksternal, dan mengacu kepada standar Job Competence FIF untuk semua posisi. Pelaksanaan proses rekrutmen di FIF bekerja sama dengan sejumlah penyedia jasa konsultasi psikologi yang telah mendapat akreditasi dari Head Office FIF. FIF memantau kinerja semua penyedia jasa tersebut, termasuk memastikan keseuaian pelayanan dengan Astra Leadership Competence dan FIF Leadership Competence sebagai acuan kompetensi.
The sourcing process, is the first step in the recruitment process, and is executed both internally and externally. This process refers to FIF’s Job Competence standards for all positions. The recruitment process itself is performed in collaboration with a number of psychology consultancies, which are accredited by FIF’s Head Office.FIF monitors the performance of these consultancies, ensuring that their services are in line with Astra Leadership Competencies and FIF Leadership Competencies.
Selain itu, FIF berkomitmen memberikan kesempatan kerja yang setara tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang suku, agama, ras, atau golongan. Kebijakan ini juga berlaku bagi para penyandang cacat.
FIF is committed to provide equal work opportunity without discrimination towards gender, ethnicity, religion, race or group. This policy is also applied to employees with disabilities.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA FIF berkomitmen untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi semua karyawan untuk bertumbuh. Sebagai sebuah organisasi, FIF sendiri beritikad mengembangkan diri sebagai learning organization yang hendak menumbuhkan semangat belajar. Setiap individu dipandang punya peranan dan kemampuan mengembangkan kualitas diri sendiri, tim dan lingkungan kerja, serta fungsi lain. Peningkatan kualitas dilakukan melalui, antara lain, Quality Convention internal dan program kompetisi inovasi (FIFabulous).
HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT FIF is committed to provide oppurtunities for employees’ maximum growth. FIF aspires to develop as a learning organization that nurtures and fosters learning spirit. Each individual has the role to develop himself as well ashis team in working environmentand other functions. Quality improvement is carried out through several means, including an internal Quality Convention and the innovation competition program (FIFabulous).
93
FIF percaya, peningkatkan kualitas ketiga aspek tersebut secara berkesinambungan akan menghasilkan perbaikan proses bisnis, yang berlangsung dalam sebuah siklus kualitas (quality circle).
FIF strongly believes improvement of those three aspects will simultaneously enhance business process that occurs in quality circles.
Kelompok / Group (Business Process Improvement/Speed)
Kelompok / Group (Quality Control Project/GO)
Kelompok / Group (Quality Control Circle/SET)
Individu / Individual (Suggestion System/READY)
Untuk menunjang perbaikan kualitas yang ingin diraih, FIF memiliki program pengembangan SDM yang komprehensif dan jalur karir yang terarah. Karyawan diminta menyusun Individual Development Plan (IDP) dan Individual Career Plan (ICP) untuk menyelaraskan aspirasi serta potensi karyawan dengan kebutuhan perusahaan. Selanjutnya, IDP dan ICP diwujudkan melalui keikutsertaan dalam berbagai program pelatihan di FIF.
To achieve quality improvement, FIF established a comprehensive development initiative and focused career path. Employees are required to set an Individual Development Plan (IDP) and Individual Career Plan (ICP) to align employee’s aspiration and potential into company’s requirement. Participation to various training program is a method of implementing IDP and ICP.
Secara garis besar FIF memiliki dua jenis pelatihan: Regular Training – pelatihan yang diselenggarakan secara berkala oleh Kantor Pusat FIF. Jadwal untuk regular training telah ditentukan dan dituangkan di dalam Katalog Pelatihan atau Kalender Pelatihan. 2. Irregular Training – pelatihan publik, atau pelatihan yang penyelenggaraannya diatur oleh Instruktur Area dan Cabang, dan disesuaikan dengan kebutuhan cabang. Program-program di bawah Regular dan Irregular Training dapat dilihat di dalam bagan berikut.
In the outline, FIF provides two kind of training: 1. Regular Training, training conducted periodically by FIF Head Office. Regular training is scheduled and socialized through a Training Catalogue or Training Calendar.
1.
2.
Exceptional Training, is a public training or sessions arranged by Area Instructors, and conducted according to branch’s needs..
The following diagram is contains complete lists of Regular and Exceptional Training.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sumber daya manusia human CAPITAL
Secara terperinci, program pengembangan Reguler FIF adalah:
In detail, FIF regular development programs include: Conventional Training
Regular Training
Development Program
Updating Program
SHDP
Head Office
AODP
Branch/ Area
BHDP
Irregular Training
NEOP
Astra Development Program
Head Office
JODP
AOP
Public Training
TFT
MDP
ABMP
Culture
NOOP
AFMP
General Program
SPE, MPE,CCE
Branch/ Area
Basic Mentality & Services Technical
AMMP
MDHP
AsrMP
AGMP
Jenis / Type of Training
Tujuan / Objective
Program turunan / Programs
Development Program
ditujukan kepada karyawan yang akan memasuki jabatan baru, pada level tertentu / programs for employees accepting new position at a certain level.
• Fungsional (untuk level dan fungsi tertentu) / Functional (for certain levels and specific functions) a. AODP (Account Officer Development Program) b. SHDP (Section Head Development Program) • Manajerial / Managerial (untuk posisi manajerial / for managerial positions) a. RHDP (Representative Head Development Program) b. BHDP (Branch Head Development Program) c. MHDP (Marketing Head Development Program)
Updating Program
menstandardisasi pengetahuan terkait dengan perkembangan proses bisnis yang sedang berjalan, pada fungsi kerja tertentu / to standardize related knowledge to on-going business proccess development in a certain job function.
• Head Office Updating Training • Branch Updating Training
General Program
program pengembangan umum yang bertujuan mendukung kinerja dan produktivitas kerja / general development program with objective to support performance and productivity
• Managing People Effectively • Supervising People Effectively • Coaching & Counselling Effectively • Training for Trainers • Culture
95
Jenis / Type of Training
Tujuan / Objective
Program turunan / Programs
New Employee Orientation
program untuk karyawan baru, agar memiliki bekal pengetahuan yang seragam sebelum berkarya bersama FIF / new employee program, to give corporate knowledge prior to working in FIF
• JODP (Junior Officer Development Program) • MDP (Management Development Program) • NOOP (New Officer Orientation Program)
Astra Leadership Development Program
diselenggarakan oleh AMDI (Astra Management Development Institute), program ini menjadi persyaratan bagi karyawan yang telah mencapai level tertentu, dan dibuat berdasarkan standar Astra sebagai induk Perusahaan / Conducted by AMDI (Astra Management Development Institute); this programs are prerequisite to employees reaching a certain level, and are developed based on Astra’s policies as the Holding Company.
• • • • •
AOP (Astra Orientation Program) ABMP (Astra Basic Management Program) AFMP (Astra First Line Management Program) AMMP (Astra Middle Management Program) AGMP (Astra General Management Program)
Sementara itu, pelatihan yang bersifat nonreguler dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Khususnya pada tingkat cabang, di tahun 2012 FIF mengembangkan pelatihan untuk posisi-posisi Coordinator, Frontliner, dan Field, dan dilaksanakan oleh Instruktur Area. Instruktur Area sendiri dibekali program Training for Trainers (TFT). Program TFT juga dikembangkan untuk mengoptimalkan keterampilan tenaga pengajar lokal FIF. FIF juga menyediakan materi-materi e-learning yang meliputi aspek hard dan soft skills.
Meanwhile, non-regular training is performed based on specific needsbranch offices. For a particular branch level, in 2012 FIF has developed training programs for Coordinators, Frontline and Field staff, which are carried out by Area Instructors. Area Instructors themselves are equipped by a “Training for Trainers” program, which was also developed to optimize the skills of FIF local trainers. FIF also provides and updates e-learning system, covering hard and soft-skills aspect.
Tingkat kelulusan peserta pelatihan dinilai melalui Learning Index, yang mencakup penilaian atas pembelajaran e-learning, pelatihan di kelas, juga proyek atau tugas khusus yang diemban setelah pelatihan. Sepanjang tahun 2012, hasil Learning Index yang didata secara nasional menunjukkan peningkatan signifikan, serta melampaui target 60% Learning Index di akhir 2012.
Passing rate is assessed using Learning Index, which covers assessment scores over e-learning sessions, in-class trainings, as well as projects or special tasks assigned at the end of training sessions. Throughout 2012, the national Learning Index showed a significant increase, exceeding the Learning Index target of 60% by the end of 2012.
Tabel Learning Index / Learning Index Table
Nasional National
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
5,93%
17,05%
21,69%
35,59%
39,23%
17,88%
29,19%
39,59%
51,96%
72,16%
75,63%
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sumber daya manusia human CAPITAL Management Talent FIF memiliki sekitar 1.603 karyawan yang menduduki posisi-posisi strategis, baik di tingkat pusat, maupun kantor-kantor cabang. Khusus untuk karyawan yang berada pada Key Position, FIF menerapkan Talent Management Selain bertujuan mendorong motivasi karyawan, Talent Management juga memastikan adanya perencanaan regenerasi yang matang.
Talent Management FIF employs around 1,603 employees in strategic positions both at the head office and branch offices. For employees holding key positions, FIF applies Talent Management. Besides fostering work motivation, Talent Management also ensures wellplanned succession.
Proses Talent Management meliputi meliputi pemetaan talent dan penyusunan talent development plan, dan dilakukan satu kali dalam setahun, sebelum periode Performance Appraisal (PA).
Talent Management process includes talent mapping and talent development plan. This process is conducted once a year, before the period of Performance Appraisal (PA).
Attract and Select Talent
Engage and Retain Talent
Facilitate Onboarding Career & Talent Information System (CATIS)
Develop and Deploy Talent
Pelaksanaan Program Pengembangan SDM FIF Sepanjang tahun 2012, FIF telah melaksanakan total 1.603 batch pelatihan, dan diikuti oleh 44.091 peserta.
Identifying and Assessing Talent
FIF Human Capital Implementation
Development
Program
Throughout 2012, FIF has conducted a total of 1,603 training batches, attended by a total of 44,091 participants.
97
Pelatihan I Training
Jumlah Batch | Total Batch
Jumlah Peserta | Total Trainee
Regular Training
77
1280
Irregular Training-Head Office
77
113
Irregular Training-Branch
1449
42698
Jumlah | Total
1603
44091
Anggaran Pelatihan dan Pengembangan I Training and Development Budget
Anggaran | Budget (Rp)
Regular Training
23.721.175.795.000
Irregular Training
10.063.031.705.000
i-learning
468.650.000.000
Knowledge Management
527.375.000.000
Jumlah | Total
34.780.232.500
PENGELOLAAN KINERJA Pelaksanaan program-program pelatihan dilengkapi juga dengan aspek pengelolaan kinerja, yang dilakukan satu kali setiap tahunnya.
PERFORMANCE MANAGEMENT The implementation of training programs is supplemented by a performance management aspect, which is carried out once every year.
Proses pengelolaan kinerja meliputi prosedur penyusunan Individual Performance Plan (IPP), peninjauan dan pelaksanaan IPP, Penilaian Kinerja, serta pemberian penghargaan dan sanksi.
The performance management process involves Individual Performance Plan (IPP) creation, evaluation and implementation, Performance Appraisal as well as reward and punishment.
KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perbaikan kesejahteraan karyawan dilakukan atas pertimbangan terhadap pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, disamping keseimbangan internal serta daya saing pasar. Perusahaan melaksanakan survei upah karyawan, juga studi tolok ukur untuk memastikan semua karyawannya mendapatkan balas jasa yang menarik dan kompetitif. Selain upah, perusahaan juga memberikan bentuk-bentuk jaminan kesejahteraan karyawan, yang ditentukan secara adil, sesuai dengan kontribusi dan nilai pekerjaan masing-masing.
EMPLOYEE BENEFITS Employee welfare policies are created based on compliance with the prevailing regulations as well as internal balance and market competition. FIF conducts employee salary surveys, as well as benchmark studies, to ensure attractive and competitive remuneration packages for all of its employees. Aside from remuneration, FIF also offers other benefits, which are given according to employees’ roles and contributions.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Sumber daya manusia human CAPITAL Secara garis besar, berikut ini adalah komponen tunjangan dan jaminan kesejahteraan yang diterima oleh karyawan FIF: • Tunjangan hari raya • Tunjangan pendukung kerja (transportasi, uang makan, tunjangan operasional, tunjangan jabatan, pulsa) • Jamsostek • Dana pensiun • Fasilitas pengobatan dan rawat inap • Asuransi jiwa • Penghargaan masa kerja • Bonus usaha
Overall, the structure of allowances and other benefits received by FIF employees are as follows:
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KE DEPAN Ke depan, FIF akan terus meningkatkan pengelolaan dan pengembangan SDM-nya. Untuk memaksimalkan usaha ini, FIF dan beberapa mitra berencana membangun pusat pelatihan, dengan FIF sebagai penggerak utama.
HUMAN CAPITAL MANAGEMENT AND DEVELOPMENT, IN THE FUTURE
• •
Holiday allowances Operational allowances (transportation, meals, functional allowance, phone credits)
• • •
Jamsostek Pension funds Medical and hospital allowances Life insurance Tenure-based rewards Bonuses
• • •
FIF aims to continually sharpen its HC management and development. To further leverage these efforts, FIF, along with several partners, plans to open a training center, with FIF as the lead initiator. Moreover, the TFT program will be continuously conducted, aiming to increase the number of Area instructors. Learning themes for key positions will be adjusted to the specific needs of each employee. FIF will also focus on its Quality Convention to ensure active participation from all employees in delivering innovations and improvements.
Selain itu, program TFT akan dilanjutkan, dengan target dapat menambah jumlah instruktur area. Tema-tema pelatihan untuk posisi-posisi strategis akan dipertajam, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing karyawan. Kegiatan Quality Convention juga akan digiatkan untuk memastikan keterlibatan aktif dari semua karyawan untuk membuat inovasi dan perbaikan.
Jumlah Karyawan berdasarkan level jabatan | Total Employees Based on Position Level Jabatan | Posisi Direksi Director
2012
2011
2010
6
5
5
General Manager General Manager
12
12
8
Manager Manager
44
44
40
596
523
402
Pelaksana Staff
14.705
15.428
12.148
TOTAL
15.363
16.012
12.603
Supervisor Supervisor
99
Karyawan berdasarkan usia | Total Employees Based on Age Usia | Age
2012
2011
2010
18-25
3.979
3.723
1.603
26-35
10.036
10.828
9.840
36-45
1.242
1.341
1.091
46-55
104
118
69
2
2
0
15.363
16.012
12.603
>55 TOTAL
Karyawan berdasarkan Pendidikan | Total Employees Based on Educational Level Jenjang | Level
2012
2011
2010
Sarjana University Degree
6.026
6.844
5.693
Diploma Diploma
2.925
3.322
3.148
SMU High School
6.387
5.817
3.730
25
29
32
15.363
16.012
12.603
SMP/ SD Junior High/Primary TOTAL
Karyawan berdasarkan Masa Kerja | Total Employees Based on Tenure Masa Kerja | Year of Service
2012
2011
2010
<1
2.117
7.067
1.779
1-5
8.057
4.747
7.218
6 - 10
4.226
3.303
2.518
11 - 15
759
813
1024
16 - 20
194
72
64
10
10
0
15.363
16.012
12.603
> 20 TOTAL
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Teknologi informasi INFORMATION TECHNOLOGY
Lorem Ipsum dolor lorem ipsum dolor
12.41 Orias pra 456.9 op 567 quidis nimodip santis doluptatist Vid mole 456.9 to 567 Rent liscien imusant ecerovit
Pengembangan dan pengelolaan Teknologi Informasi FIF dilakukan secara komprehensif. Tidak hanya memerhatikan aspek teknis, FIF juga menitikberatkan pada aspek tata kelola dan pengembangan sumber daya manusia.
As the development and management of Information Technology (IT) grows within FIF core business, it places not simply on technical aspects within the organization, but also calls for upgrading of human capital and corporate governance implementations.
Teknologi Informasi (TI) berperan penting dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proses bisnis di FIF. Dengan unit operasi serta konsumen yang tersebar di seluruh Indonesia, FIF menyediakan standar pelayanan konsumen yang cepat, mudah dan aman di setiap kantor cabang maupun outlet FIF sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Information Technology (IT) has an essential role in supporting effective and efficient business processes in FIF. With operational units and customers spread throughout Indonesia, FIF is committed to provide fast, easy and secure standard services in any of FIF’s branch offices or outlets as required by customer’s needs.
Hingga saat ini, FIF mengimplementasikan Best Practice Information Technology Infrastructure Library (ITIL), khususnya pada lini Operasional.
FIF implements Best Practice Information Technology Infrastructure Library (ITIL) in its dayto-day Operations.
101
Selain itu, FIF juga memiliki aplikasi ITSM (IT Service Management), yang berfungsi mengelola permintaan-permintaan dari para pengguna sistem TI FIF, baik berupa permintaan atas aplikasi baru, perubahan aplikasi maupun laporan gangguan. Untuk menunjang jalannya operasional cabang dan POS FIF, sistem virtual network siap diakses melalui intranet, MPLS/ VPN – IP/3G/VSAT, maupun dial-up. FIF telah mengembangkan core aplikasi FIFAPPS untuk menunjang proses bisnis FIF. FIFAPPS memiliki fungsi yang komprehensif, yang memenuhi kebutuhan karyawan, konsumen, sampai dengan pihak eksternal yang bekerja sama dengan FIF. Pengajuan aplikasi kredit FIF pun kini lebih mudah dan praktis dengan adanya Mobile System.
FIF has an application called ITSM (IT Service Management) to process any new application, ‘change request’, ‘incident’, or ‘service fulfillment’ requested by users. Branch offices and FIF POS are supported by a virtual network system accessible through the intranet, MPLS/VPN – IP/3G/VSAT. Dial-up can be used as well. Custom-designed protocol includes a program known as FIFAPPS, whose core enables comprehensive functionality, as relevant to immediate and projected requirements of FIF employees, its customers and various external business partners. FIF’s credit applications have also been enhanced, ensuring an easier and more practical process with a Mobile System.
Dari segi tata kelola, terdapat empat kegiatan yang bertujuan memastikan pelaksanaan tata kelola TI yang baik: 1. Pelaksanaan Astra Horizontal Review di awal tahun 2012, yang menelaah lebih jauh proses dan tata kelola bisnis TI; 2. Penerapan dan pengawasan Standard Operating Procedure (SOP) & kebijakan TI berdasarkan ITIL dan System Development Life Cycle (SDLC); 3. Pengukuran kinerja TI berdasarkan Key Performance Indicator (KPI); dan 4. Pelaksanaan self-check terhadap proses bisnis dan data base.
FIF implements four activities, each of them is intended to ensure good corporate governance in IT: 1. Evaluation of processes and governance in the IT pipeline through Astra Horizontal Review in 2012; 2. Implementation and monitoring of Standard Operating Procedure (SOP) and IT policy developed based on ITIL and System Development Life Cycle (SDLC); 3. IT performance review based on Key Performance Indicator (KPI); and 4. Self-check evaluation covering business and database processing.
Perkembangan TI 2012 Di tahun 2011, FIF menyusun IT Blue Print untuk diimplementasikan pada tahun 2012, serta beberapa tahun ke depan. IT Blue Print dirumuskan untuk menunjang proses Transformasi Bisnis yang sedang dijalankan FIF. Dengan adanya IT Blue Print, sistem TI FIF diharapkan semakin baik dan produktif dalam mendukung operasional perusahaan.
2012 IT Developments In 2011, FIF created ‘IT Blue Print’, and to implement its tenets thoroughly from 2012 onwards. The IT Blue Print was established to support a Business Transformation, and is expected to further leverage the FIF IT system, ensuring better results and higher productivity in line with Company operations.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Teknologi informasi INFORMATION TECHNOLOGY Dalam penerapannya, IT Blue Print menyentuh beberapa hal: 1. Perubahan struktur organisasi, yang kini ditata menjadi tiga fungsi utama: a. Development b. Operation c. Planning & Governance 2. Perbaikan dan pengembangan database 3. Perancangan aplikasi untuk mendukung proses bisnis FIF yang berbasis Service Oriented Architecture (SOA) 4. Pelaksanaan proses Disaster Recovery Plan (DRP), yaitu dengan memindahkan Data Center ke Data Recovery Center (DRC). Simulasi peralihan data center telah dilakukan pada bulan Oktober 2012.
The implementation of IT Blue Print covers the following: 1. Structural refinement, upgraded into three primary functions: a. Development b. Operations c. Planning & Governance 2. Upgrading of the database 3. Application based on Service Oriented Architecture (SOA) is implanted to support FIF business processes. 4. Through the initiation of a Performed Disaster Recovery Plan (DRP) process, Management intends to protect information through a Data Recovery Center (DRC), with a relocation simulation implemented in October 2012.
Pada awal tahun 2012 FIF melakukan database upgrade FIFAPPS, dalam penyempurnaannya FIF mengundang pihak ketiga untuk melakukan troubleshooting yang dilakukan secara menyeluruh dari sisi Server, Database, dan aplikasi. Tidak hanya menjawab tantangan dari segi kapabilitas sistem, FIFAPPS juga menjawab perkembangan dari sisi regulasi. Dengan dikeluarkannya peraturan mengenai pembatasan uang muka dan peraturan tentang penjaminan fidusia, plafon kredit di FIFAPPS turut disesuaikan untuk mengakomodasi aplikasi kredit oleh konsumen.
FIF implemented FIFAPPS database upgrade by early 2012. In cooperation with a third party, troubleshooting was conducted on the Server, Database, and Applications. FIFAPPS is developed to augmenting system capability excellence, and also to be in line with regulations. Following the issuance of a minimum down-payment regulation, as well as fiduciary, the credit limit in FIFAPPS has been adjusted to ensure its alignment with a customer’s credit application.
FIF telah bekerja sama dengan Kantor Pos Indonesia, Bank BCA, Bank Permata, BRI, NISP, dan Alfamart, dalam proses pembayaran angsuran dimana pada tahun 2012, FIF memperluas kerjasama pembayaran angsuran dengan Kios Pembayaran Online (KIPO) dan Bank BTN. Selain pembayaran angsuran, kerjasama dengan KIPO juga dikembangkan untuk proses order.
Sharing with a number of payment points such as Kantor Pos Indonesia, Bank BCA, Bank Permata, BRI, OCBC NISP, and Alfamart in 2011, FIF decided to also collaborate with Bank BTN and Kios Pembayaran Online (KIPO) in 2012, in which KIPO offers additional system in order management.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di FIF mendapatkan perhatian penuh, tidak terkecuali di bidang TI. Secara filosofis, landasan pengembangan SDM TI FIF juga tidak lepas dari nilai-nilai perusahaan. Teamwork, Excellence, Achieving, dan Moving Forward adalah nilai yang selalu digaungkan untuk memperkuat kinerja tim.
Human Capital Development FIF is fully dedicated to Human Capital development, and its IT inculcates corporate values in all employees, including Teamwork, Excellence, Achieving and Moving Forward, to enhance team performances
103
Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan setiap karyawan, masing-masing individu diminta menuliskan skill-set. Informasi tersebut kemudian diolah menjadi tema-tema pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Selain pelatihan formal, divisi TI juga mengadakan sharing knowledge yang melibatkan pihak internal maupun eksternal dengan beragam topik baik teknis maupun non-teknis.
Employees write comprehensive ideals containing a skill-set, while pinpointing individual weaknesses and suggesting potential improvement. With this data FIF develops customized learning themes to deal with challenges and arouse commitment. The IT Division, in addition to formal training, hosts an internal or external events under the umbrella theme of “sharing knowledge”, with topics including technical or non-technical topicsis.
Di luar pelatihan yang khusus menyasar kemampuan teknis, FIF juga memberikan pelatihan yang bersifat mengembangkan pengetahuan karyawan terhadap bisnis perusahaan. Dengan begitu, tenaga-tenaga kerja TI diharapkan memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap tugas dan tanggung jawabnya, dan mampu memberikan dukungan yang tepat guna terhadap proses bisnis FIF.
Management has determined that employees need to be more familiar with the “big picture” of the Company’s business, above and beyond their own detailed area of work concern. IT staff members must assure that they can deal in a wellrounded perspective mastering fully duties and responsibilities. Only thus will they prove their effectiveness in manifesting critical support for FIF’s business processes.
Dari segi sistem, FIF memiliki aplikasi pengelolaan SDM berbasis Oracle yang terintegrasi. Aplikasi ini mempermudah karyawan mengelola operasionalnya sendiri (bersifat self-service). Untuk meningkatkan kualitasnya, pada tahun 2012 FIF melakukan pengembangan aplikasi, dan diperkirakan selesai dalam dua tahun ke depan.
An integrated Oracle-based human capital management system is in place, and is expected to motivate independent management of employee operations, or what is known as “self-service”. The upside of this training is enlarged application enhancement, begun in 2012 and extended in scope and depth over the next two years.
Strategi ke Depan FIF akan terus berupaya mewujudkan komitmennya untuk mengembangkan sistem TI yang andal. Aplikasi seperti Mobile System akan terus dikembangkan agar dapat diterapkan ke dalam program lainnya. FIF juga mengembangkan aplikasi dengan fasilitas keamanan tinggi.
Augmented Future Strategy FIF will augment commitment to even more reliable IT protocols, such as Mobile Systems, and expected to be replicated in other programs. Ultra-security applications are also enhanced.
Selain itu, untuk menjawab tantangan di bidang industri pembiayaan yang sangat dinamis, FIF akan mengedepankan aplikasi berbasis SOA, yang akan mampu mengakomodasi perubahan atau penambahan proses bisnis. Pengembangan SOA tahap awal akan dilakukan pada Modul Order Management. Pengembangan aplikasi yang dilaksanakan pada akhir tahun 2012 ini diperkirakan dapat selesai pada tahun 2013.
SOA-based applications answer to the dynamics of financing industry, accommodating business process changes and forcing adjustments. Stage one will focus on Order Management Module. This was initiated at the end of 2012, and is estimated to be completed in 2013.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Armen Ranaldo Pemilik Atlas Aksesories / Owner of Atlas Aksesories, Padang FIF – Profil CSR / Success Stories
Armen memulai usaha kecil dengan hanya bermodal Rp 15 juta dan memajang 2 (dua) unit sepeda motor di depan kios buah yang dimiliki keluarganya. Berkat dukungan dana dari FIF, kini Armen Ranaldo mampu mempekerjakan 33 karyawan, mengoperasikan 4 (empat) kantor cabang dengan omset dan aset yang semakin berkembang. Armen mempercayakan 100% pendanaan penjualan sepeda motornya kepada FIF.
Armen started a small business with capital of Rp 15 million, and only two motorcycles displayed in front of a family-owned fruit stall. Now, through FIF funding assistance, he is able to employ 33 staff members and support the operation of four branches with increased income and assets. Until today, Armen maintains 100% of his credit facility with FIF.
FIF membawa kehidupan yang lebih baik bagi Armen Ranaldo, karyawan dan pelanggannya.
FIF brings a better life to Armen Ranaldo, his employees and customers.
105
Implementasi strategi bisnis dan pengelolaan risiko yang baik mendorong peningkatan kinerja keuangan PERUSAHAAN. Implementation of business strategy and solid risk management led to improved company’s financial performance.
Analisis & Diskusi Manajemen Management Discussion & Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
ANALISIS & Diskusi manajemen managEment discussion & Analysis
Laba bersih Net profit
1,13triliun
Laba bersih naik dari Rp 1.08 triliun di tahun 2011 Net profit increased from Rp 1,08 trillion in 2011.
Pemberlakuan regulasi tentang batasan uang muka adalah salah satu hal signifikan yang mewarnai perkembangan industri pembiayaan nasional. Kendati demikian, masih relatif tingginya konsumsi dan investasi domestik menjadi instrumen yang mendorong kemampuan Perseroan untuk mempertahankan kinerja usaha. The implementation of down payment regulation was one of significant highlights in the development of national financing industry. However, the relatively high domestic consumption and investments rate supported Company’s ability to maintain business achievements.
107
Masih lemahnya perekonomian dunia berdampak turunnya daya serap pasar internasional dan menekan harga berbagai komoditas. Sebagai salah satu negara eksportir komoditas strategis di pasar dunia, Indonesia sangat merasakan dampak dari kondisi tersebut. Menurut data yang dipublikasikan BPS, pada tahun 2012 nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 15,41 miliar, turun 9,78% dibandingkan periode yang sama tahun 2011.
The global economy instability impacted consumption rate in international market, and led to declining commodity prices. As one of the world’s exporter of strategic commodities in global market, Indonesia also felt the impact of this situation. Summarized from a data published by the Indonesian Central Statistics Agency (BPS), Indonesia’s export value in 2012 reached US$15.41 billion, or lower by 9,78% compared to 2011 figure.
Beberapa indikator perekonomian lain juga mengalami penurunan kinerja. Inflasi meningkat dari 3,79% tahun 2011 menjadi 4,30% tahun 2012. Kurs rupiah terhadap Dolar Amerika juga melemah sepanjang tahun 2012.
Several economic indicators also experienced performance declining. Inflation increased from 3.79% in 2011 to 4.30% in 2012, and Rupiah currency against US Dollar weakened throughout 2012.
Dalam kondisi tersebut kita patut bersyukur karena perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh dengan baik. Tingginya konsumsi domestik yang dibarengi dengan investasi domestik telah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) di level 6,23%.
Despite these conditions, Indonesia’s economy remained strong. High domestic consumption combined with domestic investments propelled national economy growth (GDP) to 6.23%.
Pada pasar modal, masih lemahnya perekonomian global juga berdampak pada relatif terjaganya kepercayaan investor asing pada pasar modal Indonesia. Pada sesi perdagangan terakhir tahun 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.361 atau meningkat 14,13% dibanding IHSG pada sesi penutupan perdagangan akhir tahun 2011 yang berada di level 3.821
On capital market front, the flux in global economy had relatively little impact to the trust of foreign investors to Indonesia. At the closing of 2012 trading day, Composite Stock Price Index (IHSG) was reached at 4,361, an increased by 14.13% compared to 3,821 at the end of 2011 trading day.
Menanggapi berbagai fenomena ekonomi yang terjadi, Bank Indonesia berupaya menjaga stabilitas perbankan dengan mempertahankan tingkat suku bunga (BI Rate) di level 5,75% sepanjang tahun 2012. Langkah ini ditujukan untuk menstimulus penyerapan kredit khususnya kredit konsumsi, investasi dan modal
In view of the developments in economy landscape, Bank Indonesia (BI) maintains the stability in banking sector, by sustaining the BI rate at 5.75% throughout 2012. The decision aimed to raise credit absorption, in particular consumption credit, investments, as well as working capital directed for domestic use.
Kinerja Industri Pembiayaan Nasional Masih tingginya konsumsi dan investasi domestik berdampak pada pertumbuhan industri pembiayaan nasional. Data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) dari Bank Indonesia menunjukkan, per Desember 2012 aset industri pembiayaan tumbuh ke posisi Rp 341,57 triliun dari Rp 291,38 triliun di 2011. Piutang industri juga mengalami
NATIONAL FINANCING INDUSTRY PERFORMANCE High domestic consumption and investments rate affected national financing industry growth. Statistics of Indonesia Financials and Economy (SEKI) published by Bank Indonesia stated that, as of December 2012, the asset of financing industry grew to Rp 341.57 trillion from Rp 291.38 trillion in 2011. The total financing of the industry also
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis pertumbuhan ke Rp 302.50 miliar per Desember 2012, dari Rp 245.30 miliar pada tahun 2011.
increased to Rp 302,50 billion as of December 2012, from Rp 245,30 billion in 2011.
Kinerja baik industri pembiayaan di atas dicapai dengan berbagai tantangan, khususnya antisipasi terhadap pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan, yang secara efektif menaikkan minimum uang muka yang harus dibayarkan konsumen.
The above results were achieved with challenges, particularly the anticipation of the implementation of Ministry of Finance Regulation (PMK) No. 43/ PMK.010/2012 pertaining to the down payment for consumer financing on motor vehicles in finance company. The regulation effectively increased the amount of down payment paid by consumers.
Melalui implementasi strategi bisnis dan pengelolaan risiko yang baik, pada tahun 2012 Perseroan berhasil membukukan kinerja optimal. Total piutang pembiayaan baru berhasil dibukukan sebesar Rp 18,08 triliun pada tahun 2012. Laba bersih meningkat dari Rp 1,08 triliun tahun 2011 menjadi Rp 1,13 triliun pada tahun 2012. Sementara aset mengalami pertumbuhan sebesar 10% dibandingkan tahun 2011 menjadi Rp 19,13 triliun pada tahun 2012.
Through robust business strategy and risk management implementation, the Company achieved an optimum performance in 2012. FIF posted a total new financing of Rp 18.08 trillion in 2012. The net income grew from Rp 1.08 trillion in 2011 to Rp 1.13 trillion in 2012. Meanwhile, the assets increased by 10% to Rp 19,13 billion in 2012 compared to 2011 figure.
Bagi, Perseroan sendiri, pemberlakuan regulasi tersebut merupakan langkah positif pemerintah, dan menjadi instrumen bagi perusahaan pembiayaan untuk meminimalisir risiko usaha.
This regulation reflected a positive commitment from the government and could serve as a mean for financing companies to minimize business risk.
Kinerja Per segmen Usaha FIF menjalankan usahanya melalui tiga segmen usaha: sepeda motor baru, sepeda motor bekas, dan pembiayaan multi guna (di bawah FIF Spektra). Segmen sepeda motor baru berkontribusi 78% terhadap total pembiayaan baru FIF, sementara sepeda motor bekas dan FIF Spektra masingmasing berkontribusi 15% dan 7%.
Business Performance By Segment FIF conducted its business through three segments: new motorcycle, used motorcycle, and multi purpose (under FIF Spektra). The new motorcycle segment contributed 78% of FIF’s total new booking, while used motorcycle and FIF Spektra contributed 15% and 17%, respectively.
Sepeda Motor Baru Pemberlakuan PMK No. 43/2012 mempengaruhi pembiayaan sepeda motor khususnya segmen sepada motor baru. Namun melalui strategi yang tepat dan pengelolaan yang baik, pada tahun 2012, segmen sepeda motor baru FIF mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 14.12 triliun, atas 1.187.575 unit motor. Tingkat kredit bermasalah berhasil dijaga pada tingkat yang amat baik, yaitu 1,36%.
New Motorcycle The issuance of PMK No. 43/2012 affected financing of motorcycles, especially new motorcycles. However, through rigorous strategy implementation and management, in 2012 FIF’s new motorcycle segment was able to post financing of Rp 14,12 trillion, for 1,187,575 units of motorcycle. The ratio of non-performing loan (NPL) was also very well managed at 1.36%.
109
Sepeda Motor Bekas Segmen sepeda motor bekas dikembangkan oleh FIF sebagai bentuk diversifikasi layanan kepada konsumen. Pada tahun 2012, segmen ini menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 2,70 triliun untuk 427.207 unit motor. Tingkat kredit bermasalah terjaga dengan baik ke 2,4% di akhir tahun 2012.
Used Motorcycle FIF operates used motorcycle segment to provide a service diversification to the customers. In 2012, the segment disbursed Rp 2.70 trillion new financing for 427,207 units of motorcycle. The ratio of NPL was well maintained at 2.4% as of the end of 2012.
Pembiayaan multi guna FIF Spektra adalah segmen usaha FIF yang melayani kebutuhan pembiayaan untuk barang-barang elektronik dan perlengkapan rumah. Sampai dengan Desember 2012, FIF Spektra telah menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 1,26 triliun. Pada bulan tersebut, berkat upaya-upaya strategis FIF, tingkat kredit bermasalah bisa dijaga di tingkat 2,7%.
Multi purpose Financing FIF Spektra is FIF’s business segment serving financing needs for electronic goods and household appliances. As of December 2012, FIF Spektra disbursed new financing of Rp 1.26 trillion and,through its strategic initiatives, the NPL ratio was well maintained at 2.7%.
ANALISis KEUANGAN Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang diesktrak dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network) yang dalam laporannya tertanggal 20 Februari 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
FINANCIAL ANALYSIS The following management discussions and analysis in particular the parts relating to the Company’s financial performance, has been prepared based on the Company’s financial statements for the years ended 31 December 2012, 2011 and 2010. These were in turn extracted from the Company’s Financial Statements as audited by the Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network) which in the report dated 20 February 2013 gave unqualified opinion with fair opinion without exception.
(dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian
31 Desember 2010
2011
Description
2012
Pendapatan
4.526.884
4.975.434
5.476.151
Income
Beban
2.969.183
3.560.729
3.979.392
Expenses
1.557.701
1.414.705
1.496.759
Income before tax
383.875
335.929
371.643
Income tax expenses
1.173.826
1.078.776
1.125.116
Net income
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis PENDAPATAn Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan dari bunga dan denda, dan pendapatan lain-lain untuk tahun 2010-2012 dengan rincian sebagai berikut :
REVENUE The Company’s revenue is derived from consumer financing, interest and penalty income, and other income, with the following details for the years 2010-2012:
(dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian Pendapatan pembiayaan konsumen
31 Desember 2010 4.048.745
%
2011
89
%
4.537.238
2012
91
5.068.580
Description
% 93
Consumer financing
Pendapatan bunga dan denda
307.338
7
265.930
5
239.862
4
Interest and penalty income
Pendapatan lain-lain
170.801
4
172.266
3
167.709
3
Other income
4.526.884
100
4.975.434
100
5.476.151
100
Total
Jumlah
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan pendapatan bunga yang diterima dari konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen. Perseroan mengakui pendapatan pembiayan konsumen dari bunga tiap bulan dikurangi dengan beban bunga yang merupakan kesepakatan kerja sama pembiayaan konsumen dengan pihak lain berdasarkan tingkat bunga efektif.
Consumer Financing Income from consumer financing is an income obtained from the Company’s customers due to the financing agreement with the customers. The Company discloses the income from consumer financing from interest on a monthly basis, deducted by the interest charge as stipulated in the financing agreement with a third party based on an effective interest rate.
Pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 5.068.580 juta, meningkat sebesar Rp 531.342 juta atau 12% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 4.537.238 juta. Peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan, sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012.
Income from consumer financing for the year ended 31 December 2012 was IDR 5,068,580 million, up IDR 531,342 million or 12% from 2011 figure of IDR 4,537,238 million. This increase was due to the increase amount of consumer financing receivables managed by the company, in the amount of IDR 1,343,681 million or 8% from IDR 15,850,877 million in 2011 to IDR 17,194,558 million in 2012
Pendapatan Bunga dan Denda Pendapatan bunga berasal dari pendapatan bunga deposito dan giro. Sedangkan pendapatan denda berasal dari denda keterlambatan pembayaran yang diterima dari konsumen.
Interest and Penalty Income Interest income is derived from interests from time deposits and current accounts. Penalty income is derived from the penalties paid by customers due to their late payments of installments.
111
Pendapatan bunga dan denda untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 239.862 juta, menurun sebesar Rp 26.068 juta atau 10% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 265.930 juta. Penurunan tersebut dikarenakan menurunnya penerimaan denda keterlambatan pembayaran angsuran seiring dengan usaha Perseroan dalam meningkatkan kualitas piutang pembiayaan konsumen.
Interest and penalty income for the year ended 31 December 2012 was IDR 239,682 million, down IDR 26,068 million or 10% from 2011’s figure of IDR 265,930 million. This decrease was largely due to the reduced amount of penalties received by the Company from its customers, in line with the Company’s effort to improve the quality of its consumer account receivables.
Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diterima oleh Perseroan dari penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan, keuntungan dari penjualan aset tetap, selisih lebih penerimaan pembayaran dari konsumen, hasil atas pemeriksaan pajak dan lain-lain.
Other Income Other income is derived from the recovery of writtenoff receivables, gain on sale of property, plant and equipment, excess receipts from customers, proceed from tax assesment, etc.
Pendapatan lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 berjumlah Rp 167.709 juta, menurun sebesar Rp 4.557 juta atau 3% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 172.266 juta. Penurunan tersebut disebabkan karena pada tahun 2011 Perseroan mendapatkan penerimaan dari hasil atas pemeriksaan pajak, yang tidak diperoleh Perseroan pada tahun 2012.
The Company’s other income for the year ended 31 December 2012 was IDR 167,709 million, down IDR 4,557 million or 3% compared to 2011’s figure of IDR 172,266 million. The decrease was due to 2011’s other income received as a result form tax audit, which did not occur in 2012
BEBAN Beban Perseroan berasal dari beban usaha, beban bunga dan keuangan, beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen dan beban lain-lain untuk tahun 2010-2012 dengan rincian sebagai berikut:
EXPENSES The Company’s expenses come from operating expenses, interest and financing charges, allowance for impairment losses of consumer financing, and other expenses, with the details for the years 20102012 as follows:
(dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian Beban usaha Beban bunga dan keuangan
31 Desember 2010
%
2011
%
2012
%
1.052.770
35
1.297.601
36
1.491.368
37
790.880
27
1.068.789
30
1.230.317
31
651.421
22
611.002
17
682.646
17
Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen
Description Operating expenses Interest and financing charges Allowance for impairment losses of consumer financing
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis (dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian Beban lain-lain Jumlah
31 Desember 2010
%
2011
%
2012
%
Description
474.112
16
583.337
16
575.061
14
Other expenses
2.969.183
100
3.560.729
100
3.979.392
100
Total
Beban Usaha Beban usaha Perseroan terutama terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan, iklan dan promosi, serta biaya-biaya operasional lainnya.
Operating Expenses The Company’s operating expenses mainly consist of employee salary and benefits, advertising and promotions, and other operating expenses.
Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 1.491.368 juta, meningkat sebesar Rp 193.767 juta atau 15% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 1.297.601 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta beban sewa seiring dengan peningkatan jumlah kantor cabang Perseroan serta titik pemasaran dan pelayanan sebagai dampak dari usaha Perusahaan untuk memperluas jaringan operasional dan pemasaran.
Operating expenses for the year ended 31 December 2012 stood at IDR 1,491,368 million, an increase of IDR 193,767 million or 15% from that in 2011, which was IDR 1,297,601 million. This increase was mainly driven by the rise in salaries, benefits and welfare for employees, and rent charges, in line with the Company’s branches and point of services as the impact of the Company business to extend its operations and marketing networks.
Beban Bunga dan Keuangan Beban bunga dan keuangan Perseroan terutama terdiri dari bunga beban utang obligasi, bunga pinjaman bank, dan biaya-biaya bank lainnya.
Interest and Financing Charges The Company’s interest and financing charges mainly consist of interest on securities, bank loan interest, and other bank charges.
Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 1.230.317 juta, meningkat sebesar Rp 161.528 juta atau 15% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 1.068.789 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban bunga utang obligasi seiring dengan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I tahun 2012 sebesar 4.000.000 juta.
Interest and financing charges for the year ended 31 December 2012 was IDR 1,230,317 million, up IDR 161,528 million or 15% from IDR 1,068,789 million in 2011. This was due to the increase interest on securities issued; as the Company offered its Corporate Self Registration Bonds I phase I year 2012, amounting 4,000,000 million.
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan Konsumen Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen merupakan beban atas kerugian yang disisihkan terhadap piutang pembiayaan konsumen Perseroan. Perseroan
Allowance for Impairment Losses of Consumer Financing Allowance for impairment losses of consumer financing is an expense estimated on the Company’s consumer financing receivables that might turn out to be uncollected. The Company sets allowance for
113
menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen berdasarkan penelaahan atas kerugian historis dan berdasarkan kolektibilitas saldo piutang ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat ditagih.
impairment losses of consumer financing according to strict analysis of its historical losses and also based on its receivables collectability ratio when an objective proof is present that such accounts are uncollectible. Doubtful accounts are written off when they are overdue for more than 150 days or when the debt is determined to be uncollectible.
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 682.646 juta, meningkat sebesar Rp 71.644 juta atau 12% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 611.002 juta. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012.
Allowance for impairment losses of consumer financing as of 31 December 2012 was IDR 682,646 million, which is IDR 71,644 million or 12% higher than IDR 611,002 million in 2011. This increase was due to the Company’s consumer financing receivables increase in amount of IDR 1,343,681 million or 8% from IDR 15,850,877 million in 2011 to IDR 17,194,558 in 2012
Beban Lain-lain Beban lain-lain terutama berasal dari kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, pemulihan/penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
Other Expenses Other expenses are mainly derived from losses from sale of collateral vehicle, reversal or provision for diminution in market value of collateral vehicles.
Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 575.061 juta, menurun sebesar Rp 8.276 juta atau 1% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 583.337 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya pemulihan/penyisihan penurunan nilai jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Hal ini sejalan dengan usaha Perseroan dalam meningkatkan kualitas piutang pembiayaan konsumen, sehingga risiko penarikan barang jaminan kendaraan yang dikuasai kembali berhasil ditekan.
As of 31 December 2012, other expenses stood at IDR 575,061 million, down IDR 8,276 million or 1% from IDR 583,337 million in 2011. This decrease was mainly contributed by the decrease of reversal or provision for diminution in market value of collateral vehicles. This is in line with the Company’s effort in improving the quality of consumer financing, thus the risk from withdrawal of collateral vehicle can be reduced.
laba bersih Laba bersih Perseroan merupakan laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan Perseroan. Rincian laba bersih Perseroan adalah sebagai berikut:
NET INCOME The Company’s net income consists of income before tax less the income tax expense. The details are as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis
(dalam jutaan Rp / in IDR million) 31 Desember
Uraian
2010
Laba sebelum pajak
2011
1.557.701
Description
2012
1.414.705
1.496.759
Income before tax
Penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
383.875
335.929
371.643
Income tax expenses
1.173.826
1.078.776
1.125.116
Net income
Laba Bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 1.125.116 juta, meningkat sebesar Rp 46.340 juta atau 4% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp 1.078.776 juta. Peningkatan Laba bersih Perseroan di tahun 2012 disebabkan karena peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan seiring dengan meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan, sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012.
The Company’s net income for the year ended 31 December 2012 was IDR 1,125,116 million. This was IDR 46,340 million or 4% higher than the net income for 2011, which was IDR 1,078,776 million. The increase of the Company’s net profit in 2012 due to the increase of consumer financing income along with the increase amount of consumer financing receivables managed by the company, in the amount of IDR 1,343,681 million or 8% from IDR 15,850,877 in 2011 to IDR 17,194,558 million in 2012.
ASET Rincian jumlah aset Perseroan pada tahun 20102012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
ASSETS The details of the Company’s assets for the years 2010-2012 are given in the following table:
(dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan
31 Desember 2010 157.663
(%)
2011 1
798.862
11.406.371
95
Piutang lain-lain
92.475
1
Biaya dibayar dimuka
71.926
1
Aset derivatif
15.807
-
163.893
konsumen - bersih
Aset pajak tangguhan – bersih Aset tetap - bersih
15.850.877
(%)
2012 5
957.485
Description
%
5 90
Cash and cash equivalents Consumer financing
91
17.194.558
86.112
-
87.171
-
Other receivables
104.226
1
98.260
1
Prepayments
1
326.203
2
177.382
1
172.922
1
219.370
1
146.437
1
213.464
1
245.979
1
receivables-net
Derivatives assets Deferred tax assets - net Fixed assets - net
115
(dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian
JUMLAH ASET
31 Desember 2010 12.068.061
(%) 100
2011 17,390,356
(%) 100
2012 19.129.026
% 100
Description
TOTAL ASSETS
Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp 1.738.670 juta atau 10% dari sejumlah Rp 17.390.356 juta per 31 Desember 2011 menjadi Rp 19.129.026 juta. Hal ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan, sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012.
The Company’s Assets as of 31 December 2012, which was IDR 19,129,026 million, was IDR 1,738,670 million or 10% higher than its position as of 31 December 2011, which was IDR 17,390,356 million. This was due to the increase in the amount of consumer financing receivables managed by the company, in the amount of IDR 1,343,681 million or 8% from IDR 15,850,877 in 2011 to IDR 17,194,558 million in 2012
Sejak tahun 2011, Perseroan memutuskan untuk memperbesar porsi pembiayaan konsumen dengan dana sendiri yaitu melalui penerbitan obligasi dan juga pinjaman bank dikarenakan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber pendanaan melalui joint financing. Sebagai akibat dari pinjaman bank yang memiliki mata uang yang berbeda dengan Rupiah, oleh karena itu, Perseroan melakukan lindung nilai untuk mencegah kemungkinan adanya fluktuasi nilai mata uang yang mungkin dapat terjadi. Pada tanggal 31 Desember 2012, atas transaksi lindung nilai tersebut, Perseroan mempunyai aset derivatif sebesar Rp 326.302 juta sebagai akibat dari kondisi perekonomian yang memberikan dampak menguntungkan bagi Perseroan.
Since 2011, the Company decided to provide financing with own funds by offering corporate bonds and obtaining bank loans, as the interest rates for bank loans and bonds are generally lower than the joint financing facilities , the Company hedges its position againts the fluctuations of exchange rates that may occur. As of 31 December 2012, due to such hedging activities, the Company owned derivatives assets in the amount of IDR 326,302 million, arising from the favorable improvement of the economic climate.
Piutang Pembiayaan Konsumen-bersih Posisi piutang pembiayaan konsumen-bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah porsi pendanaan pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Perseroan dengan menggunakan dana sendiri yang berasal dari penerbitan obligasi dan juga pinjaman bank.
Consumer Financing Receivables-net The Company’s consumer financing receivables – net as of 31 December 2012 was IDR 1,343,681 million or 8% higher than in 2011, from IDR 15,850,877 million as of 31 December 2011 to IDR 17,194,558 million. This was due to the increase of consumer financing portion funded using own funds from corporate bonds and bank loans.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Posisi penyisihan kerugian penurunan nilai Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp 96.230 juta atau 8% dari Rp 1.218.836 juta di tahun 2011 menjadi Rp 1.315.066 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan, sebesar Rp 1.343.681 juta atau 8% dari Rp 15.850.877 juta di tahun 2011 menjadi Rp 17.194.558 juta di tahun 2012. Namun jika dilihat secara persentase, jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah piutang pembiayaan konsumen yang didanai oleh Perseroan, memperlihatkan penurunan persentase yang cukup signifikan, yaitu dari 8,9% di tahun 2010 menjadi 7,1% di tahun 2011 dan 2012. Hal ini disebabkan karena Perseroan berhasil meningkatkan kualitas pembiayaan konsumen dan menerapkan strategi penagihan sehingga kerugian akibat kredit macet dapat ditekan.
Allowance for Impairment Losses The Company’s allowance for impairment losses as of 31 December 2012 was IDR 1,315,066 million, which was IDR 96,230 million or 8% higher than its position as of 31 December 2011, i.e. IDR 1,218,836 million. This was largely owing to the amount of consumer financing receivables managed by the company, in the amount of IDR 1,343,681 million or 8% from IDR 15,850,877 in 2011 to IDR 17,194,558 million in 2012. However, if seen in the percentage of allowance for impairment losses compared to the amount of consumer financing receivables funded by the Company, showed a decrease in the percentage quite significantly, from 8,9% in 2010 to 7,1% in 2011 and 2012. This is because the company has managed to improve the quality of consumer financing and collection strategies so that the loss due to bad debts can be suppressed.
(dalam jutaan Rp / in IDR million) Uraian Saldo awal Penambahan
31 Desember 2010
2011 937.776
Description
2012
1.116.307
1.218.836
Beginning balance
651.421
611.002
682.646
Additions
Penghapusan piutang
(472.890)
(508.473)
(586.416)
Written-off receivables
Saldo akhir
1.116.307
1.218.836
1.315.066
Ending balance
liabilitas Liabilitas Perseroan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Perseroan kepada pihak bank, investor dan pihak ketiga lainnya sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Tidak ada kewajiban Perseroan yang telah jatuh tempo namun belum dilunasi oleh Perseroan.
LIABILITIES The Company’s liabilities consist of obligations to banks, investors, and other third parties in accordance with the agreements it has entered into with these parties. There are no matured liabilities that are not yet paid by the Company.
Rincian jumlah liabilitas Perseroan pada tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
The details of the Company’s liabilities for the years 2010-2012 are given in the following table:
117
(dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain
2010
(%)
2011
(%)
2012
Description
%
137.936
2
162.954
1
260.815
2
79.975
1
107.009
1
71.826
-
Dealers payable Other payables Insurance premium
Utang premi asuransi
220.691
3
239.551
2
110.087
1
Akrual
205.222
2
257.426
2
479.154
3
Utang pajak
72.782
1
106.706
1
109.669
1
Taxes payable
Liabilitas derivatif
10.221
-
43.690
-
-
-
Derivatives liabilities
4.057.803
48
7.348.175
53
6.266.650
41
Borrowings
Pinjaman Surat berharga yang
Medium term notes Private shogun bonds Liabilitas imbalan pasca kerja
JUMLAH LIABILITAS
Accruals
Securities Issued:
diterbitkan : Obligasi
payables
2.836.837
33
4,732.052
34
7.365.283
49
Bonds
799.311
9
299.969
2
-
-
Medium term notes
-
-
539.638
4
385.217
3
Private shogun bonds
64.018
1
82.400
1
120.093
1
8.484.796
100
13.919.570
100
15.168.794
100
Post employment benefit obligations TOTAL LIABILITIES
Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 15.168.794 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.249.224 juta atau 9% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp 13.919.570 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan seiring dengan kebutuhan dana Perseroan untuk dapat melakukan pembiayaan baru, seiring dengan strategi pendanaan yang dilakukan oleh Perseroan dengan memperbesar porsi dana sendiri dalam rangka menekan persentase biaya bunga dan keuangan.
The Company’s Liabilities as of 31 December 2012 was IDR 15,168,794 million, up IDR 1,249,224 million or 9% compared to IDR 13,919,570 million as of 31 December 2011. This is mainly caused by the increase of the bonds issued by the company in line with the needs of the company’s funds to provide new financing, along with a funding strategy undertaken by the company to enlarge the portion of consumer financing using own funds in order to hold down interest and financial charges percentage.
PINJAMAN Posisi pinjaman Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 6.266.650 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.081.525 juta atau 15% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp 7.348.175 juta. Hal ini seiring dengan strategi Perseroan menggunakan pendanaan dengan penerbitan obligasi.
LOANS The Company’s loans stood at IDR 6,266,650 on 31 December 2011, down IDR 1,081,525 million or 15% from its position as of 31 December 2011, i.e. IDR 7,348,175 million. This is in line with the Company’s strategy to use own funds by issuing corporate bonds.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis
BONDS The Company’s bonds as of 31 December 2012 was valued at IDR 7,365,283 million, a rise of IDR 2,663,231 million or 56% from IDR 4,732,052 million as of 31 December 2011. This was due to the issuance of Self Registration Bonds I phase I year 2012 in the value of IDR 4,000,000 million on 20 April 2012, which was offset by the payment of the Company’s bonds which reached maturity, i.e. Bond IX Serie C amounting to IDR 542,000 million on 29 April 2012, Bond X Serie B amounting to IDR 200,000 million on 29 April 2012, and Bond XI Serie A amounting to IDR 621,500 million on 1 May 2012.
OBLIGASI Posisi obligasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 7.365.283 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 2.663.231 juta atau 56% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp 4.732.052 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 sebesar Rp 4.000.000 juta pada tanggal 20 April 2012 yang terkompensasi dengan dilunasinya obligasi Perseroan yang telah jatuh tempo, yaitu Obligasi IX Seri C sebesar Rp 542.000 juta pada tanggal 29 April 2012, Obligasi X Seri B sebesar Rp 200.000 juta pada tanggal 29 April 2012, Obligasi XI Seri A sebesar Rp 621.500 juta pada tanggal 1 Mei 2012. ekuitas Ekuitas Perseroan merupakan jumlah dari modal awal pada saat Perseroan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang telah dihasilkan oleh Perseroan. Ekuitas Perseroan terdiri dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta saldo laba.
EQUITY The Company’s equity consists of the issued and fully paid capital plus additional capital (if any) and retained earnings. The Company’s equity is composed of issued and fully-paid capital and retained earnings.
Rincian jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010, 2011, dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
The breakdown of the Company’s equity as of 31 December 2010, 2011 and 2012 is presented in the following table:
(dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian Modal ditempatkan dan disetor penuh Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya
2010
2011 280.000 (1.525)
Description
2012 280.000 (27.454)
280.000 (108.281)
Saldo laba : Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
JUMLAH
Share capital issued and
fully paid Accumulated other comprehensive income Retained Earnings :
800
900
1.000
Appropriated
3.303.990
3.217.340
3.787.513
Unappropriated
3.583.265
3.470.786
3.960.232
TOTAL
119
Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.960.232 juta meningkat sebesar Rp 489.446 juta atau sebesar 14% dari 31 Desember 2011 yang sejumlah Rp 3.470.786 juta. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya laba bersih dari Perseroan.
The Company’s equity on 31 December 2012 was IDR 3,960,232 million, an increase of IDR 489,446 million or 14% from its amount as of 31 December 2011, IDR 3,470,786 million. This increase was due to the increase of the Company’s net income.
DIVIDEN Perseroan berkomitmen untuk terus memberikan nilai maksimal kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen.
DIVIDENDS The Company is committed to delivering the most optimal value to shareholders by means of paying dividends.
Pembagian dividen final ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sedangkan pembagian dividen interim diatur berdasarkan keputusan Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Final dividend payout is determined at the Annual General Meeting of Shareholders, while the interim dividend is set by the Board of Directors upon the Board of Commissioners’ approval.
Pada Tahun 2012, Perseroan telah membayar dividen final 2011 sebesar Rp 364.738 juta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 April 2012, dan dividen interim 2012 sebesar Rp 172.000 juta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 26 September 2012.
In 2012, the Company paid final dividend for FY2012 amounting to IDR 364,738 million, based upon the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 18 April 2012, and the interim dividend for FY2011 amounting to IDR 172,000 million, based on the decision of the Board of Directors on 26 September 2012.
Pada Tahun 2011, Perseroan telah membayar dividen final 2010 sebesar Rp 990.726 juta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 April 2011, dan dividen interim 2011 sebesar Rp 174.600 juta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 7 November 2011.
In 2011, the Company paid final dividend for FY2010 amounting to IDR 990,726 million, based upon the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 21 April 2011, and the interim dividend for FY2010 amounting to IDR 174,600 million, based on the decision of the Board of Directors on 7 November 2011.
Imbal Hasil Atas Aset, Imbal Hasil Atas Ekuitas, Solvabilitas, Likuiditas dan Sumber Pendanaan Return on Assets, Return on Equity, Solvency, Liquidity And Sources Of Funding (dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian
31 Desember 2012
2011
Description
2010
Imbal hasil atas aset
10%
6%
6%
Return On Assets
Imbal hasil atas ekuitas
33%
31%
28%
Return On Equity
Gearing ratio
2.1x
3.7x
3.6x
Gearing Ratio
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis Imbal Hasil Atas Aset Tingkat imbal hasil atas aset menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset yang dimiliki Perseroan.
Return on Assets (ROA) Return on assets reflects the Company’s ability to generate net income from its assets. It is measured as a ratio of net profit to total assets owned by the Company.
Kemampuan Perseroan dalam mempertahankan tingkat imbal hasil atas aset di tahun 2012 adalah 6%, sama dengan tahun 2011 sebesar 6% disebabkan oleh karena pertumbuhan aset Perseroan sejalan dengan pertumbuhan laba bersih Perseroan.
The Company’s ROA stood at 6% in 2012, same as 2011’s ROA of 6%. This was due to the increase in the Company’s assets along with the growth of the Company’s net income.
Imbal Hasil Atas Ekuitas Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas.
Return on Equity (ROE) Return on equity reflects the Company’s ability to generate net income from its equity. It is measured as a ratio of net profit to total equity.
Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berkhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 28%, menurun dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar 31% disebabkan karena pertumbuhan saldo ekuitas yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih Perseroan.
The Company’s ROE as of 31 December 2012 stood at 28%, lower than the ROE as of 31 December 2011 of 31%, as the growth in equity was faster than the growth of the Company’s net income.
Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang mengandung beban bunga (interest bearing). Salah satu pengukur Solvabilitas ini adalah rasio kewajiban yang mengandung beban bunga terhadap ekuitas (gearing ratio) atau tingkat perbandingan kewajiban yang mengandung beban bunga dengan ekuitas. Rasio tersebut tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 berturut-turut adalah sebesar 3,5 kali, 3,7 kali dan 2,1 kali.
Solvency Solvency reflects the ability of the Company to service its short-term and long-term liabilities with interest bearing. One of the measures for solvency is gearing ratio (ratio of interest-bearing liabilities to total equity). The Company’s gearing ratio for the years ended 31 December 2012, 2011 and 2010 was 3.5 times, 3.7 times, and 2.1 times, respectively.
Posisi Gearing Ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/ PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006
The Company’s gearing ratio was far lower than the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated
121
tentang Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan peraturan tersebut yang menetapkan maksimal 10 kali di tahun 2012, 2011 dan 2010. Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam dan LK.
29 September 2006 on Financing Companies, or amendments to the regulation which stipulates that it should not exceed 10 times for the years 2012, 2011 and 2010. This proves that the Company has met the financial soundness of financing companies as required by Bapepam-LK.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan Liquidity and Sources of Funding Likuiditas dalam perusahaan pembiayaan A financing company’s liquidity reflects its ability to merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan manage its short-term cash flow, which consists of dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam both cash inflow and outflow. jangka pendek, terdiri dari arus kas masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow). Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran konsumen, pinjaman bank dan/ atau obligasi dan penerimaan fasilitas pembiayaan bersama dengan bank. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar utang kepada Dealer, untuk membayar utang atas pinjaman bank dan/atau obligasi baik pokok maupun bunga serta untuk membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank.
The Company’s cash inflows are primarily derived from customers’ installments, bank loans, and / or bonds and joint financing facility with banks. Meanwhile, the Company’s main cash outflow comes in the form of debt payments to dealers, repayment of bank loans and /or bonds, both the principal and interest, and payment of installments of the Company’s portion of joint financing facility with banks.
Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten khususnya dalam hal penyelarasan waktu antara sumber pendanaan dengan piutang pembiayaan.
The Company manages its liquidity through a centralized and consistent monetary policy, especially in terms of time alignment between all its sources of funding with its receivables from financing.
Sumber pendanaan Perseroan saat ini berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 6.266.650 juta, penerbitan surat berharga sebesar Rp 7.750.500 juta dan modal sendiri sebesar Rp 3.787.513 juta.
The Company’s current sources of funding are bank loans amounting to IDR 6,266,650 million, issuance of securities amounting to IDR 7,750,500 million, and equity capital amounting to IDR 3,787,513 million.
(dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian
31 Desember 2010
2011
2012
Arus kas bersih (diperoleh dari) / digunakan untuk
(1.797.817)
(3.285.909)
192.718
(54.229)
(121.252)
(104.425)
aktivitas operasi Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Description
Net cash flows provided by/ (used in) operating activities Net cash flows used in investing activities
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis Analisis Arus Kas dan Belanja Modal Cash Flow Analysis and Capital Expenditures (dalam jutaan Rp / in IDR million)
Uraian
31 Desember 2010
2011
Description
2012
Arus kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari
1.706.687
aktivitas pendanaan
4.048.356
(9.781)
Net cash flows (used in)/ provided by financing activities
Analisis Arus Kas Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 192.718 juta, meningkat sebesar Rp 3.478.627 juta atau 106% dibanding tahun 2011 yang berjumlah sebesar Rp (3.285.909) juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan arus kas yang diperoleh dari penerimaan konsumen seiring dengan peningkatan jumlah piutang pembiayaan konsumen.
Cash Flow Analysis The Company’s net cash flow for operating activities for the year ended 31 December 2012 amounted to IDR 192,718 million, an increase of IDR 3,478,627 million or 106% from 2011, which amounted to IDR (3,285,909) million. This was mainly due to the increase in cash received from consumer financing along with the increase of consumer financing receivables.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 104.425 juta, menurun sebesar Rp 16.827 juta atau 14% dibanding tahun 2011 yang berjumlah sebesar Rp 121.252 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penerimaan hasil dari penjualan aset tetap Perseroan.
Meanwhile, net cash flow for investing activities for the year ended 31 December 2012 amounted to IDR 104,425 million, IDR 16,827 million or 14% lower than 2011, which was Rp 121,252 million. This increase came primarily from proceeds from sale of Company’s property.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 9.781 juta, meningkat sebesar Rp 4.058.137 juta atau 100% dibanding tahun 2011 yang berjumlah sebesar Rp 4.048.356 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah penerimaan pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan.
Net cash flow from financing activities for the year ended 31 December 2012 reached IDR 9,781 million, a rise of IDR 4,058,137 million or 100% from 2010, which was Rp 4,048,356 million.This is due to the decrease of bank loans obtained by the Company.
123
Belanja Modal Selama tahun 2010, 2011 dan 2012 Perseroan melakukan belanja modal yang masing-masing mencapai jumlah keseluruhan Rp 55.013 juta, Rp 121.398 juta dan Rp 108.499 juta. Pengeluaran belanja modal tersebut dimaksudkan untuk penambahan aset tetap berupa tanah, bangunan, peralatan komputer dan peralatan kantor sehubungan dengan penambahan jaringan kantor cabang Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan untuk belanja modal tersebut berasal dari saldo laba Perseroan yang merupakan hasil usaha Perseroan.
Capital Expenditures In 2010, 2011 and 2011, the Company’s capital expenditures reached IDR 55,013million, IDR 121,398 million, and IDR 108,499 million, respectively. These capital expenditures are intended to increase the Company’s fixed assets in the form of land, buildings, computer equipment and office equipment in line with the expansion of the Company’s branch office network. Sources of funding for the Company’s capital expenditure is derived from the Company’s retained earnings is the result of the Company’s business.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:
Changes in Accounting Policies The folowing are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to the Company’s financial statements:
PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja” Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
SFAS 24 (revised 2010), “Employee Benefits” Several notable revisions which relevant to the Company are as follows:
a. P engakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya.
a. Recognition of actuarial gains/(losses) The revised standard introduces a new alternative method to recognise actuarial gains/(losses), that is to recognise all actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income.
Seperti yang diperkenankan oleh standar, Perseroan memilih untuk mengubah kebijakan akuntansinya dengan mengakui segera seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan/beban komprehensif lainnya. Oleh karena itu, sejak 1 Januari 2012, Perseroan telah mengakui secara prospektif seluruh kerugian aktuarial sebesar Rp 24.139.788 melalui pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut.
As allowed by the standard, the Company has elected to change its accounting policy to recognize immediately all actuarial gains or lossess through other comprehensive income/ expense. As such, since 1 January 2012, the Company has recognised prospectively the full amount of actuarial losses of Rp 24,139,788 in other comprehensive income in accordance with the transitional rules in the standards.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis b. Pengungkapan Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan tambahan, antara lain: • Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program; • Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan; • Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan • Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
b. Disclosures The revised standard introduces a number of additional disclosure requirements including disclosure of: • The percentage or amount of each major category of investment making up total plan assets; • A narrative description of the basis used to determine the overall expected rate of return on assets; • The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of present value of the defined benefit obligation and fair value of the plan assets; and • The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets.
PSAK 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru.
SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures” The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapan-pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain:
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate the significance of financial instruments for an entity’s financial performance and position. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
1.
1.
2.
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; Penambahan pengungkapan untuk item-item yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan
2.
Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk; Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and
125
3.
Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan kewajiban keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 dan akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan oleh DSAK-IAI. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: 1.
2.
Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan atas aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai; dan, Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
3.
Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date.
On 19 October 2012, Financial Accounting Standard Board of Indonesian Accountant Institute (DSAK-IAI) issued enhancements to the SFAS 60 which will be effective on 1 January 2013. Early implementation of the enhancements is permitted by DSAK-IAI. The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets; including the withdrawal of requirements to disclose: 1.
Fair value of collateral held as security for financial assets both past due but not impaired and impaired; and
2.
Carrying amount of financial asset that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
PROSPEK USAHA 2013 Perjalanan ekonomi Indonesia tahun 2013 diprediksi masih akan dibayangi ketidakstabilan ekonomi global yang masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan. Dampak krisis utang Yunani yang meluas ke Zona EURO masih belum dapat ditangani sehingga pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan masih berada di bawah 0% tahun 2013.
2013 BUSINESS PROSPECT Upon embarking 2013, Indonesia’s economy still needs to take into account the volatility of global economy, predicted to remain weak toward years ahead. The impact of debt crisis in Greece, which in the end affected entire EURO Zone, still remains. European countries are projected to grow negatively below 0% in 2013.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika dan ancaman terjadinya jurang fiskal akan melemahkan daya beli masyarakat AS. Demikian halnya dengan terjadinya tren pertumbuhan negatif China yang secara signifikan menurunkan daya beli.
In the meantime, there are signs of an economy slow-down in the US, as well as a threat of fiscal gap, which would undermine purchasing power in the US. Meanwhile, in China, the trend of negative growth will significantly lowers purchasing power.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis Dalam kondisi tersebut, tahun 2013. Indonesia harus kembali mengandalkan permintaan domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Tingginya tingkat konsumsi domestik yang masih akan berlangsung tahun 2013 akan terus mendorong kinerja investasi domestik. Bank Dunia memprediksi berkat dorongan kedua sektor ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2013 masih mampu berada di kisaran 6,1% hingga 6,6%.
To drive its economic growth in such condition, Indonesia shall continue to rely on domestic consumption in 2013,. The high domestic consumption is estimated to be maintained in 2013, and would contribute to domestic investments growth. Both factors would propel Indonesia’s economic growth in 2013 in the range of 6.1% to 6.6%, as estimated by World Bank.
Di sisi lain, tingginya konsumsi domestik juga akan mendorong peningkatan inflasi. Seiring banyaknya bencana alam yang melanda Indonesia pada awal tahun akan mendorong peningkatan inflasi khususnya harga pangan. Namun, secara keseluruhan, Bank Indonesia memprediksi inflasi tahun 2013 akan stabil di kisaran 4,5% plus minus 1%.
The high domestic consumption on the other hand would also increase inflation. Occurrences of natural disasters in Indonesia on early year would drive inflation especially on the food price. However, Bank Indonesia in general estimates stable inflation in 2013 at 4.5% plus minus 1%.
Demikian halnya dengan pasar saham. Dengan tingkat stabilitas ekonomi yang cukup baik, Indonesia masih akan menjadi negara tujuan investasi negara asing. Masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia akan mendorong peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia tahun 2013 sebesar 15.89% atau di angka 4.972.
In terms of capital market, with a stable economy outlook, Indonesia will remain a primary destination for foreign investors. Foreign fund entering Indonesia’s capital market will enhance IHSG growth in 2013, projected at 15.89%, or 4,972.
Pasar obligasi Indonesia masih akan banyak dipilih investor asing. Surat Utang Negara mejadi produk yang akan banyak diminati investor asing. Perdagangan obligasi sekunder khususnya SUN akan meningkat. Peningkatan transaksi ini akan mendorong peningkatan harga yang secara otomatis akan menurunkan tingkat imbal hasil obligasi.
Indonesia’s bonds market will remain attractive to the foreign investors. Among investment instruments to attract the foreign investors is secondary bonds especially the government bonds (Surat Utang Negara/SUN). Increasing transaction would trigger price increase, which automatically would decrease the interest rate of bonds.
Kondisi ini memberikan peluang bagi dunia usaha termasuk industri pembiayaan untuk mendorong kinerjanya. Penerbitan Obligasi menjadi alternatif pendanaan di tengah tingkat bunga kredit perbankan yang masih relatif tinggi. Dengan demikian, manajemen Perseroan optimis mampu melewati tahun 2013 dengan pertumbuhan kinerja yang optimal.
This condition would create an opportunity in enhancing the performance of business players and industries, including financing industry. Bonds Issuance becomes funding alternative amid relatively high interest rate of bank loan. To that end, the Company’s management is optimistic to continue its journey through 2013 with excellent results.
127
ASPEK PEMASARAN Pada tahun 2012, industri pembiayaan menghadapi kendala dalam meningkatkan kinerja pembiayaannya terkait dengan dikeluarkannya kebijakan mengenai batasan uang muka. Kendati demikian, industri pembiayaan termasuk Perseroan masih mampu mengoptimalkan kinerja pembiayaan terutama di pembiayaan syariah karena belum adanya peraturan tersebut pada pembiayaan Syariah.
MARKETING ASPECTS The issuance of the minimum down payment policy in 2012 served as a challenge for financing industry in its efforts to improve performance. However, the financing industry, including the Company, was able to optimize financing through Sharia-based scheme, which have not been regulated.
Tahun 2013, industri pembiayaan termasuk Perseroan akan kembali menghadapi tantangan terkait dengan diberlakukannya kebijakan uang muka pada pembiayaan Syariah kendaraaan bermotor.
Though in 2013, both the financing industry and the Company will be facing foreseeable challenge of the minimum down payment policy imposed on Sharia financing of motorcycles.
Pada satu sisi, kebijakan ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi Perseroan untuk meningkatkan kinerja pembiayaan. Namun pada sisi lain. Perseroan merasa kebijakan tersebut memberikan ruang bagi Perseroan untuk lebih mengoptimalkan manajemen dan mitigasi risiko pembiayaan yang mendorong peningkatan kualitas aset pembiayaan.
On one hand, as the policy creates hurdle in its effort to improve the financing performance, the Company on the other hand, views the policy as a means to optimize risk management implementation and mitigation which improves the quality of credit.
Marketing dan Hubungan dengan Dealer Saat ini FIF memiliki 3,4 juta konsumen aktif dengan total 8 juta konsumen yang terdaftar di database Perusahaan. Dari sisi pemasaran, FIF kerap berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti pameran. FIF juga menugaskan tenaga Customer Relationship Executive (CRE) untuk berhubungan langsung dengan calon-calon konsumen.
Marketing and Relationship with Dealers Nowadays, FIF recorded 3.4 million active customers, and registered a total of 8 million customers in its database. On marketing front, FIF participates in various exhibitions. FIF also deploys the Customer Relationship Executive (CRE) to engage directly with prospective customers.
Di luar kegiatan tersebut sebagian besar penyaluran pembiayaan FIF dilakukan melalui Dealer, yakni mencapai 95% dari komposisi penyaluran pembiayaan. Dealer yang bermitra dengan FIF tersebar di seluruh Indonesia. Untuk mereka, FIF senantiasa berupaya menciptakan nilai tambah serta menumbuhkan loyalitas usaha dengan FIF. Ajang Astra Honda FIF Main Dealer Champions, Best Showroom, dan berbagai macam program pelatihan adalah bentuk-bentuk perhatian serta apresiasi FIF terhadap para Dealer.
Moreover, primary sources of FIF’s financing are Dealers, who contribute up to 95% of the Company’s portfolio. FIF’s partnered Dealers are located throughout Indonesia. FIF is committed to deliver added values to its Dealers and thus will raise business loyalty. Astra Honda FIF Main Dealer Champions, Best Showroom, and other trainings are among dedicated programs for Dealers.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
analisis dan diSkusi manajemen management discussion & Analysis Untuk Dealer yang sudah mencapai tahap Main Dealer, FIF memiliki forum-forum khusus “Ladies’ Forum”, “Men’s Forum”, dan “Senior Forum”. FIF merancang kegiatan-kegiatan yang menarik dan berbeda setiap tahunnya untuk masing-masing forum. Secara garis besar, FIF hendak menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan dengan para Dealer dengan membangun rasa percaya, selalu memberikan inovasi dan solusi bisnis serta menunjukkan penghargaan yang sesuai untuk semua mitranya.
For Main Dealers in particular, FIF develops specific forums including “Ladies’ forum”, “Men’s Forum”, and “Senior Forum”. FIF designs exciting and unique activities for each forum annually. Overall, FIF aims to build relationships and provide mutual benefits with Dealers, by nurturing trusts, providing innovation and business solutions, as well as expressing appreciation.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan telah menyerahkan laporan realisasi penggunaan dana dan keterbukaan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum kepada Bapepam-LK melalui surat L.FIF/Corp-Sec/100/VII/2012, tertanggal 5 Juli 2012.
The Realization of Public Offering Fund Utilization The Company has submitted the realization of public offering fund utilization report and information disclosure concerning costs for public offering to Bapepam-LK through letter L.FIF/Corp-Sec/100/ VII/2012, dated 5 July 2012.
Informasi Material tentang Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/ Modal Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat aktivitas material terkait investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, atau restrukturisasi utang/modal.
Material Information concerning Investments, Expansion, Divestments, Acquisition, or Restructuring of Debts/Capital There was no material activity concerning investments, expansion, divestments, acquisition, or restructuring of debts/capital on financial year ended on 31 December 2012.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Information on Material Transaction Containing Conflict of Interests The Company did not perform any transactions containing conflict of interests on the financial year ended on 31 December 2012.
129
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat peraturan perundang-udangan yang berdampak signifikan terhadap perusahaan.
Change of Regulations with Significant Impact to The Company There was no regulations that imposed significant impact to the Company on the financial year ended on 31 December 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
Yayasan Mitra Netra / Yayasan Mitra Netra, jakarta FIF – Profil Csr / Success Stories
Yayasan Mitra Netra (YMN) didirikan pada 14 Mei 1991 dan terus berkomitmen untuk memberdayakan penyandang tunanetra dalam berbagai aktivitasnya. Sejak 2010 FIF membantu YMN untuk memproduksi buku audio-digital dan mendistribusikannya ke 43 (empat puluh tiga) perpustakaan di Indonesia.
Yayasan Mitra Netra (YMN) was established on 14 May 1991 and committed to provide assistance to the blinds in their activities. Since 2010 FIF assisted YMN through the production of audio-digital books, to be distributed to 43 libraries in Indonesia.
FIF membawa kehidupan yang lebih baik bagi Yayasan Mitra Netra dan penyandang tuna netra di Indonesia.
FIF brings a better life to Yayasan Mitra Netra and the blinds in Indonesia.
131
Menghasilkan pencapaian yang bermakna dengan bekerja secara berintegritas dan mengedepankan nilai-nilai etika. Delivering meaningful accomplishments by performing with integrity and dedication to ethics.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Pencapaian kinerja FIF tidak lepas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko yang terarah. Berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu penerapan tata kelolanya, sejumlah inisiatif pengembangan tata kelola dilaksanakan FIF pada tahun 2012, termasuk penyempurnaan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan penguatan nilai-nilai perusahaankode etik perusahaan.
FIF’s achievement is integrally attributed to the implementation of good corporate governance and its rigorous risk management initiatives. Committed to continuous improvement of its corporate governance practices, FIF undertook a number of corporate governance initiatives in 2012, including the improvement of Know Your Customer Principle implementation as well as strengthening company’s values.
133
Prinsip, Implementasi, & Struktur Tata Kelola Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) merupakan sarana penting untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Penerapan GCG memastikan praktik operasional yang sehat, kepatuhan terhadap peraturan, dan terjalinnya hubungan baik antara perusahaan dengan karyawan, masyarakat serta lingkungan sekitar. Oleh sebab itulah, FIF senantiasa menerapkan GCG secara komprehensif dan konsisten pada seluruh kegiatan usahanya dengan mengacu pada prinsipprinsip GCG berupa Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi serta Kewajaran dan Kesetaraan: 1. Transparansi: FIF secara teratur memberikan informasi kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan publik mengenai kejadian penting yang terkait dengan Perseroan. Termasuk di dalam informasi ini adalah laporan kinerja keuangan dan kondisi Perseroan. Informasi disampaikan dengan memerhatikan keakuratan dan ketepatan waktu. 2. Akuntabilitas: fungsi, tugas, dan tanggung jawab organ Perseroan, yakni Direksi, Dewan Komisaris, dan RUPS, berjalan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Dengan ini, pengelolaan Perseroan dapat berjalan secara efektif. 3. Responsibilitas: Sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Perseroan, FIF senantiasa mematuhi ketentuan Anggaran Dasar perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, prinsip GCG, dan juga memerhatikan kesejahteraan konsumen, masyarakat secara luas, serta lingkungan. 4. Independensi: organ-organ Perseroan melaksanakan tugas dan kewajibannya secara mandiri dan objektif, dan dalam pelaksanaannya tidak didominasi oleh pengaruh dari pihak manapun. 5. Kewajaran dan Kesetaraan: Perseroan memastikan penerapan prinsip kewajaran dan kesetaraan dengan selalu memastikan pemenuhan hak serta kepentingan pemegang saham, juga pemangku kepentingan. Selain itu, Perseroan juga memberikan perlakuan yang wajar dan setara pada para pemegang saham.
Principles, Implementation and Structure of Governance Good Corporate Governance (GCG) is fundamental to business sustainability. GCG implementation ensures sound operational practices, compliance with regulations, and good relationships between company and employees, communities, as well as the environment. To this purpose, FIF continuously applies all-encompassing and consistent GCG practices on its entire business process, in compliance with the GCG principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness:
1.
2.
3.
4.
5.
Transparency: FIF regularly provides information to shareholders, stakeholders, and the public regarding significant events in the Company. Included in the information is the Company’s financial performance report and an update of the Company’s progress. The information is reported accurately n a timely manner. Accountability: the functions, duties, and responsibilities of the Company’s organs which includes the Board of Directors, Board of Commissioners, and General Meeting of Shareholders are in accordance with their respective scope of authority. As such, an effective management process of the Company can be achieved. Responsibility: To carry out its responsibility as a Company, FIF consistently complies with the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, GCG principles, as well as the prosperity of customers, the public, and the environmental condition. Independency: the Company’s organs are able to execute their duties and responsibilities independently and objectively, without being dominated by any other parties. Fairness: the Company ensures the implementation of fairness principle by consistently addressing the fulfillment of rights and the interests of the shareholders and stakeholders. In addition, the Company is committed to extend fair treatment to its shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Penerapan GCG sesuai dengan prinsip-prinsip di atas selaras dengan cita-cita Perseroan untuk menjadi pemimpin industri nasional yang dikagumi. Dengan pelaksanaan usaha yang berjalan sesuai dengan koridor peraturan, juga memerhatikan aspek sosial dan lingkungan, sebagaimana digariskan oleh GCG, Perseroan sekaligus membangun identitasnya sebagai perusahaan yang memiliki integritas. Dengan demikian, pertumbuhan usaha tidak hanya akan berjalan dengan baik, tetapi juga bermakna bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas.
The implementation of the above GCG principles is aligned with the Company’s aspiration to be the admired national industry leader. By ensuring that its business practices are aligned with regulations, and able to address the social and environmental aspects emphasized by the GCG system, the Company is effectively developing its identity as a company with integrity. Hence, its business growth will also be beneficial to all stakeholders, including the government and the community.
Perkembangan GCG di Tahun 2012 Penerapan GCG di FIF mengalami sejumlah perkembangan penting pada tahun 2012. Perubahan situasi eksternal, seperti perubahan regulasi, serta kebutuhan untuk selalu meningkatkan standar pelaksanaan GCG melatarbelakangi perkembangan ini. Beberapa perkembangan GCG FIF sepanjang tahun 2012 adalah: 1. Penyempurnaan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) di FIF, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjamin diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik. 2. Penerapan dan penanaman Kode Etik perusahaan secara lebih bijaksana dan efektif.
GCG Development in 2012 In 2012, FIF saw a number of significant developments in its GCG implementation. The developments were driven by external changes such as regulations, and the need to continuously improve GCG practice standards. A number of FIF’s GCG initiatives in 2012 were: Improvement of FIF’s Know Your Customer Principle, in accordance with the prevailing regulations, to ensure good corporate governance execution. 2. More strategic and effective implementation and enforcement of the Company’s Codes of Conduct. 1.
Implementasi GCG dilaksanakan melalui struktur yang terdiri dari tiga organ Perseroan: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi. Selain itu, untuk menunjang fungsi pengawasan, sebuah Komite Audit dibentuk di bawah Dewan Komisaris.
Implementation and Commitment to Governance GCG system is implemented through a structure consisting of three of the Company’s organs: the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners establishes an Audit Committee to support its supervisory function.
Laporan Pelaksanaan GCG 2012 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Report of GCG Implementation in 2012 THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Pada tanggal 18 April 2012, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku 2011, yang antara lain memutuskan:
On 18 April 2012, the Company held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) for financial year 2011, with the following results:
Implementasi dan Komitmen Tata Kelola
135
RUPS
Struktur Organ Perseroan Structure of Company’s Organs Dewan Komisaris Komite Audit Direksi
Agenda Rapat 1 1. Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan untuk tahun buku 2011, termasuk di dalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan; 2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana dan Rekan sebagaimana dimuat dalam laporan mereka nomor A120210001/ DC2/MJW/I/2012 tanggal 9 Maret 2012 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material; dan 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2011. Agenda Rapat 2 Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, yaitu sebesar Rp 1.078.775.648.043 (satu triliun tujuh puluh delapan miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta enam ratus empat puluh delapan ribu empat puluh tiga rupiah), dengan rincian sebagai berikut: 1. Menyisihkan Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) sebagai dana cadangan. 2. Membagikan dividen untuk tahun buku 2011 sebesar 50% dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan atau
Meeting Agenda 1 To approve and acknowledge the 2011 Annual Report, including the Supervisory Report from the Company’s Board of Commissioners;
1.
2.
To endorse the Company’s 2011 Financial Report, which has been audited by Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana, and Partners, as published on a report number A120210001/DC2/MJW/I/2012 dated 9 March 2012, which is declared as fair in all material aspects, and
3.
To acknowledge and fully discharge (acquit et de charge) all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners from their management and supervisory duties during financial year 2011.
Meeting Agenda 2 To approve the appropriation of Rp 1,078,775,648,043 (one trillion seventy eight billion seven hundred seventy five million six hundred forty eight thousand and forty three rupiahs) net profit for financial year ended 31 December 2011. Details of appropriation are as follows: 1. To allocate Rp 100,000,000 (one hundred million rupiahs) as reserve fund. 2. To pay out dividends for financial year 2011 amounting to 50% of the Company’s net profit after appropriation for reserve fund,
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance senilai Rp 539.337.824.022 (lima ratus tiga puluh sembilan miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh empat ribu dua puluh dua rupiah) dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembagian dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan perpajakan yang berlaku. 3. Membukukan sisa 50% laba bersih Perseroan, yaitu sebesar Rp 539.337.824.021 (lima ratus tiga puluh sembilan miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh empat ribu dua puluh dua rupiah), sebagai laba ditahan Perseroan untuk tahun buku 2012 dan untuk digunakan sebagai modal kerja Perseroan. Agenda Rapat 3 1. Menyetujui pengangkatan anggota dengan susunan sebagai berikut: Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : :
Direksi,
Suhartono David Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong Djap Tet Fa R. Nunu Soetjahja Noegroho
Menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris, dengan susunan sebagai berikut: Presiden Komisaris : Wakil Presiden Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen :
Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman Wiltarsa Halim
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Presiden Direktur untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi. 3. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2012. 2.
of Rp 539.337.824.022 (five hundred thirty nine billion three hundred thirty seven million eight hundred forty two thousand and twenty two rupiahs); and grant authority to the Board of Directors to disburse the dividends and to carry out any necessary actions. Dividend disbursement is exercised in accordance with the prevailing tax regulations. 3.
To appropriate 50% of the Company’s net profit of Rp 539.337.824.021 (five hundred thirty nine billion three hundred thirty seven million eight hundred forty two thousand and twenty one rupiahs) as the Company’s retained earnings for financial year 2012, and to be utilized as the Company’s working capital.
Meeting Agenda 3 1. To approve the appointment of the Board of Directors, with the following change of composition: President Director : Suhartono Director : David Iskandar Director : Rusdimin Adikarta Director : Hendry Christian Wong Director : Djap Tet Fa Director : R. Nunu Soetjahja Noegroho To approve the appointment of the Board of Commissioners, with the following change of composition: President Commissioner: Gunawan Geniusahardja Vice President Commissioner: Prijono Sugiarto Commissioner : Simon Collier Dixon Commissioner : Johannes Loman Independent Commissioner: Wiltarsa Halim To grant the President Director the authority of establishing duties, responsibilities, and authorities for each member of the Board of Directors. 3. To grant the Board of Commissioners the authority to determine the salary and/or honorarium for the Board of Directors of the Company for financial year 2012. 2.
137
4.
Menetapkan pemberian honorarium untuk Dewan Komisaris dan melimpahkan wewenang tersebut kepada Presiden Komisaris. 5. Menyetujui pengangkatan Dewan Syariah Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Endi Muhammad Astiwara Anggota : Aminudin Yakub Untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tahun 2014.
To set the amount of honorarium for the Board of Commissioners and grant the President Commissioner the authority to do so. 5. To approve the appointment of the Company’s Sharia Supervisory Board, with the following composition : Chairman : Endi Muhammad Astiwara Member : Aminudin Yakub The appointment period is in effect from the closing of this AGMS until the closing of 2014 AGMS.
*Anggota Dewan Pengawas Syariah bertambah menjadi tiga orang, dengan diangkatnya Hafizh Utsman pada tanggal 26 November 2012, melalui Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT FIF No. 57 tentang Penambahan Anggota Dewan Syariah Perseroan, yang dibuat dan disahkan oleh Notaris Linda Herawati, SH.
*Member of the Sharia Supervisory Board has been amended to a total of three members, following the appointment of Hafizh Utsman on 26 November 2012, through the Statement Deed of Shareholders Decision PT FIF No. 57 regarding the Addition of Company’s Sharia Supervisory Board Member, as drafted and endorsed by Notary Linda Herawati, SH.
Agenda Rapat 4 Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris, untuk menunjuk salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar KAP Internasional dan terdaftar di Bapepam dan LK, untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2012. RUPS Tahunan juga memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukkan KAP tersebut.
Meeting Agenda 4 To grant the Company’s Board of Directors, upon approval of the Board of Commissioners, the authority to appoint Indonesian’ Public Accounting Firm that is affiliated with one of the four top international Public Accounting Firms and registered with Bape-pam-LK, to audit the Company’s financial report for financial year 2012. AGMS also grants the authority to the Board of Directors to set the amount of fee and other requirements related to the appointment of the Public Accounting Firm.
Agenda Rapat 5 Menyetujui penjaminan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan hutang dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan berkenaan dengan penjaminan kekayaan bersih tersebut, yakni melakukan tindakan-tindakan yang dianggap baik dan perlu oleh Direksi Perseroan dengan ketentuan bahwa pemberian wewenang ini berlaku sejak ditutupnya rapat sampai dengan RUPS Tahunan tahun 2013.
Meeting Agenda 5 To approve the appropriation of more than 50% of the Company’s net income as debt collateral and grant the authority to the Board of Directors to execute the necessary actions related to the collateral, that is to execute actions deemed appropriate and necessary by the Board of Directors of the Company. The authority is in effect from the closing of this meeting until the date of 2013 AGMS.
4.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance DEWAN KOMISARIS Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
THE BOARD OF COMMISSIONERS Duties and Responsibilities
Dewan Komisaris FIF memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. 2. Dewan Komisaris, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya; memeriksa dan menyocokkan keadaan uang kas dan lain-lain, serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 3. Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan mengenai hal-hal terkait pelaksanaan Perseroan kepada Direksi.
FIF’s Board of Commissioners is mandated with these following duties and responsibilities: 1. The Board of Commissioners supervises the Company’s policies as well as its business operations, and provides counsel to the Board of Directors.
Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara, dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengambil alih kepengurusan Perseroan untuk sementara waktu. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris. 5. Tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini tetap berlaku meskipun dalam situasi Dewan Komisaris hanya beranggotakan satu orang. 4.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dalam Pertemuan Pada tahun 2012, Dewan Komisaris melakukan pertemuan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran sebesar 100% (seratus persen) untuk semua anggota Dewan Komisaris.
2.
The Board of Commissioners, either individually or jointly, at any time during office hours reserves the right to enter the Company’s buildings and yards or any site within the Company’s area and reserves the right to inspect all the reports, letters, or any kind of evidence, to check and balance the Company’s cash flow, as well as to get all information pertaining to the actions implemented by the Board of Directors.
The Board of Commissioners reserves the right to request explanations from the Board of Directors concerning the Company’s operations. 4. In the event that all members of the Board of Directors are suspended temporarily and no one sits in the Board of Directors, the Board of Commissioners is obligated to take over the Company’s management for a certain period of time. In such case, the Board of Commissioners has the right to grant temporary authority to one or more members of the Board of Commissioners under the accountability of the Board of Commissioners. 5. In the event that only one member of the Board of Commissioners is present, all duties and authorities granted to the President Commissioner or members of Board of Commissioner in the Articles of Association shall also apply to this sole member. 3.
Numbers of Meetings and Attendance of the Board of Commissioners Throughout 2012, the Board of Commissioners held 2 (two) meetings with 100% (one hundred percent) attendance from all of the members of the Board of Commissioners.
139
DIREKSI Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
THE BOARD OF DIRECTORS Duties and Responsibilities
Masing-masing anggota Direksi Perseroan memiliki tugas dan wewenangnya sendiri, untuk memastikan penyelenggaraan usaha yang teratur serta terarah. Setiap anggota direksi diberikan tugas untuk mengawasi fungsi perusahaan, sebagai berikut:
Each member of the Company’s Board of Directors is tasked with their own duties and responsibilities, in order to ensure that the Company’s operations can be conducted in a focused and clear direction. Each member of the Board of Directors is tasked with overseeing the following functions:
Nama / Name
Jabatan / Title
Fungsi / Function •
Suhartono
David Iskandar
Rusdimin Adikarta
Presiden Direktur / President Director
Direktur / Director
Direktur / Director
• • • • • • • • • • •
Corporate Finance & Treasury Treasury & Funding Joint Financing Finance Operation Corporate Accounting & Budget Accounting & Tax Budget & control
• • •
Operation Credit Management Collection & Remedial Management Litigation & Recovery Management Used Motorcyle Product Financing Repossessed Asset Inventory Management Branch Management
• • • •
Hendry Christian Wong
Direktur / Director
• • • • • •
Djap Tet Fa
Direktur / Director
Direktur / Director
Corporate Risk Management Risk Policy Risk Analysis Person in charge for P4MN (Guidelines for the Implementation of Know Your Customer Principles) Communication & Information Technology
•
Marketing New Motorcycle Product Financing Retail Group Sharia Customer Relationship Management & Service Marketing Communication & Support Marketing Intelligence
• • • •
Human Capital Corporate Communication General Services Corporate Security & ESR
• • • • •
R. Nunu Soetjahja Noegroho
Corporate Planning & Business Development Corporate Secretary & Legal Internal Audit Multi Purpose Financing Coordinate and supervise each directorate’s functions
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Direksi dalam Pertemuan Dalam rangka memutuskan berbagai kebijakan maupun strategi Perseroan, pada tahun 2012 Direksi melakukan pertemuan sebanyak 24 (dua) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) untuk masingmasing anggota Direksi.
Number of Meetings and Attendance of the Board of Directors Throughout 2012, to establish the Company’s policies and strategies, the Board of Directors held 24 (twenty four) meetings with 95% (ninety five percent) attendance from each member of the Board of Directors.
Pengembangan Kompetensi Direksi Direksi FIF dibekali dengan pelatihan yang berada di bawah pengarahan serta pelaksanaan langsung Astra Management Development Institute (AMDI) berupa: Astra Executive Program (AEP) dan Astra Advanced Executive Program (AAEP). Seluruh rangkaian program pelatihan tersebut memiliki standardisasi yang tinggi meliputi Business Horizon, Leadership Competencies dan Management System.
Competence Development of the Board of Directors The members of FIF’s Board of Directors attended training programs organized directly by Astra Management Development Institute (AMDI). The training programs include Astra Executive Program (AEP) and Astra Advanced Executive Program (AAEP). All programs establish the highest competence standards including Business Horizon, Leadership Competencies and Management System.
Dalam Business Horizon terdapat Catur Dharma Astra, Visi Bisnis, serta Tantangan Kepemimpinan. Leadership Competencies sendiri mencakup 8 poin kepemimpinan yang dikembangkan yaitu Vision & Business Sense, Customer Focus, Planning & Driving Action, Analysis & Judgement, Teamwork, Leading & Motivating, Interpersonal Skill, Drive, Courage & Integrity. Seluruh poin tersebut didukung oleh Astra Management System serta Man Management Astra.
Business Horizon includes Astra’s Catur Dharma philosophy, Business Vision, as well as Challenge in Leadership. Leadership Competencies covers the 8 pillars of leadership that have been developed, comprising Vision & Business Sense, Customer Focus, Planning & Driving Action, Analysis & Judgement, Teamwork, Leading & Motivating, Interpersonal Skill, Drive, Courage & Integrity, all of which are endorsed by Astra Management System and Man Management Astra.
Di luar program dari AMDI, anggota Direksi Perseroan mengikuti juga pelatihan publik, di antaranya pelatihan Corporate Level Strategy di Harvard University, Amerika dan Innovating Radical Competition di Sydney, Australia.
In addition to AMDI programs, members of the Company’s Board of Directors also attended public training programs, including Corporate Level Strategy at Harvard University, USA and Innovating Radical Competition in Sydney, Australia.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dan/Atau Direksi Penilaian yang dilakukan terhadap anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dilakukan melalui uji kemampuan dan kepatutan Bapepam-LK. Penilaian ini dilaksanakan, sesuai dengan Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No.
PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND/OR DIRECTORS To assess the performance of the Board of Commissioners and Directors, each member is required to take a fit and proper test from BapepamLK. The assessment is conducted in accordance with the Regulation of Bapepam and Financial Institution
141
PER-03/BL/2008 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan.
Chairman No. PER-03/BL/2008 pertaining Fit and Proper Test assessments for Members of the Board of Directors and Board of Commissioners in Financing Companies.
Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Dan Komite Audit
REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS, AND AUDIT COMMITTEE PT Astra International Tbk, the Company’s majority shareholder, provides remuneration for the Board of Commissioners. The total salary and allowances paid to the Board of Directors and Audit Committee for the year ended on 31 December 2012 amounts to Rp 31,143,742,000 and Rp 708,611,000, respectively. The total salary and allowances received by the Board of Directors and Audit Committee are established at the Company’s AGMS.
Remunerasi Dewan Komisaris dibayarkan oleh PT Astra International Tbk, selaku pemegang saham utama Perseroan. Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komite Audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 31.143.742.000 dan Rp 708.611.000. Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Direksi dan Komite Audit ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Komite Audit Komite Audit Perseroan dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris FIF No. L. Leg/ SPDK/005/FIF/2012, yang dikeluarkan pada tanggal 30 April 2012. Komite Audit dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Pembentukan Komite Audit juga merujuk kepada peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
THE AUDIT COMMITTEE The Company’s Audit Committee is established through the FIF Board of Commissioners Decree No. L. Leg/SPDK/005/FIF/2012, issued on 30 April 2012. The Audit Committee assists the Board of Commissioners in implementing its duties and functions. The establishment of the Audit Committee also refers to the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 pertaining the Establishment and Work Implementation Guidelines of the Audit Committee.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Perseroan, sebagaimana dituangkan di dalam Piagam Komite Audit, adalah: 1. Melakukan penelaahan dan berdiskusi dengan pihak manajemen terhadap laporan keuangan yang diterbitkan Perseroan; 2. Melakukan penelaahan terhadap pemeriksaan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan; 3. Melakukan penelaahan dan berdiskusi dengan internal auditor Perseroan mengenai aktivitas audit dan rencana audit tahun 2013;
The duties and responsibilities of the Audit Committee, as stated in the Audit Committee Charter are as follows: 1. Examine and discuss the financial report issued by the Company with the Company’s management. 2. Examine the evaluation result from the public accountant, to ensure that all significant risks have been reviewed accordingly. 3. Examine and discuss audit activities as well as audit plans for 2013 with the Company’s internal auditor.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance 4.
Menelaah temuan-temuan penting dari internal audit dan memonitor implementasinya dari rekomendasi tersebut; 5. Menelaah dan mendiskusikan dengan pihak manajemen mengenai rencana dan aktivitas manajemen risko Perseroan 6. Melakukan penelaahan dan berdiskusi dengan pihak manajemen atas kepatuhan Perseroan pada hukum dan peraturan perundangundangan yang relevan.
4.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit Selama tahun 2012, Komite Audit menyelenggarakan 7 (tujuh) kali pertemuan, antara lain dengan Presiden Komisaris, Direksi, Kepala Divisi terkait, Auditor Internal termasuk pertemuan dengan Akuntan Publik Perseroan. Semua pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit dengan tingkat kehadiran 100% (seratus persen).
Number of The Audit Committee Meetings In 2012, the Audit Committee held 7 (seven) meetings with the President Commissioner, the Board of Directors, relevant Head of Divisions, and Internal Auditor, as well as the Company’s Public Accountant. The meetings had 100% (one hundred percent) attendance from all Audit Committee members.
Susunan Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit harus terdiri dari sekurangkurangnya 1 (satu) orang Ketua dan sekurangkurangnya dua orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perseroan. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Audit Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan Ketua Komite Audit yang sekaligus menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Composition of The Audit Committee The Audit Committee is comprised of at least 1 (one) Chairman and at least 2 independent members. In accordance with this requirement, the Company’s Audit Committee comprises 3 (three) members. The Chairman of the Company’s Audit Committee also serves as the Company’s Independent Commissioner.
Susunan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris FIF No.L.Leg/ SPDK-005/FIF/2012 tanggal 30 April 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee based on FIF’s Board of Commissioners Decree No.L.Leg/SPDK-005/FIF/2012 dated 30 April 2012 is as follows:
Nama / Name
Examine significant findings from the internal audit unit, and monitor the implementation of recommendations. 5. Examine and discuss the plan and activity of the Company’s risk management initiatives with the Company’s management. 6. Examine and discuss the compliance with prevailing laws and regulations with the Company’s management.
Jabatan / Position
Wiltarsa Halim
Ketua / Chairman
Lindawati Gani
Anggota / Member
Budi K. Ratulangi
Anggota / Member
143
Semua anggota Komite Audit Perseroan merupakan pihak independen dan bebas dari benturan kepentingan. Anggota Komite Audit Perseroan dipilih berdasarkan latar belakang kemampuan dan pendidikan yang sesuai, serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5.
All of the Company’s Audit Committee members are independent members, with no conflict of interests. The members are assigned based on their aptitude and relevant education background, and they have fulfilled the requirements as required by BapepamLK Regulation No. IX.I.5.
Profil Komite Audit
Profile of The Audit Committee
Wiltarsa Halim Ketua Komite Audit, Indonesia
64 tahun, Warga Negara
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Tehnik Nasional (ISTN) jurusan teknik mesin dengan gelar Bachelor of Engineering lulus tahun 1973. Memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: • 2008 – 2012: Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra Sedaya Finance • •
• •
1993 – 2008 : Direktur Keuangan & Administrasi PT Astra Daihatsu Motor 1991 – 1993: Managing Director PT Ttractor Nusantara/PT Swadaya HarapanNusantara 1986 – 1991: Direktur Keuangan & Administrasi PT Komatsu Indonesia 1973 – 1986: Parts Manager PT United Tractors
Wiltarsa Halim Chairman of Audit Committee, age 64, Indonesian citizen Received his Bachelor of Engineering from Mechanical Engineering Department of Akademi Teknik Nasional (ISTN), in 1973. Work experience: • 2008 – 2012: Independent Commissioner and Head of Audit Committee PT Astra Sedaya Finance • 1993 – 2008: Finance and Administration Director PT Astra Daihatsu Motor • 1991 – 1993: Managing Director PT Tractor Nusantara/PT Swadaya Harapan Nusantara • 1986 – 1991: Finance and Administration Director PT Komatsu Indonesia • 1973 – 1986: Parts Manager PT United Tractors
Lindawati Gani Anggota Komite Audit, 50 tahun, Warga Negara Indonesia
Lindawati Gani Member of Audit Committee, age 50, Indonesian citizen
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012. Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia pada tahun 1986, Magister Manajemen (MM) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Memiliki pengalaman kerja sebagai berikut:
Appointed as the Company’s Audit Committee member since 2012. Her Master of Business Administration (MBA) was received from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia in 1986, while Master of Management (MM) from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1994, and her Doctor of Philosophy from the University of Indonesia in 2002. Work experience:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance •
• • • •
• • • •
• •
2008 – sekarang: Ketua Program Studi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MAKSI – PPAk. FEUI) 2011 – sekarang: Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2012 – sekarang: Komisaris Independen di PT. Hero Supermarket Tbk. 2012 – sekarang: Dewan Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) 2006 – sekarang: Dewan Penguji Certified Professional Management Accountant (CPMA) Indonesia 2005 – sekarang: Komite Audit di beberapa perusahaan 1995 – sekarang: Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) 2008 – 2012: Dewan Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) 2003 – 2008: Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MAKSI FEUI) 1996 – 1998 : Staf Ahli Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1987 – 1995: Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (FE UNAIR)
•
• • •
•
• • •
•
•
2008 – present: Head of Master of Accounting Study Program – Accounting Development at the Faculty of Economics, University of Indonesia (MAKSI – PPAk. FEUI) 2011 – present: Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia 2012 – present: Independent Commissioner at PT Hero Supermarket Tbk 2012 – present: Member of the Executive Board of Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) 2006 – present: Member of the Examiner Board of Certified Professional Management Accountant (CPMA) Indonesia 2005 – present: Member of Audit Committee at several companies 1995 – present: Lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia (FE UI) 2008 – 2012: Member of Supervisory Board Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) 2003 – 2008: Program Secretary for Master of Accounting Program, Faculty of Economics, University of Indonesia (MAKSI FEUI) 1996 – 1998: Expert Staff at Indonesia Business Database Center (PDBI) 1987 – 1995: Lecturer at the Faculty of Economics, University of Airlangga (FE UNAIR)
•
Budi K. Ratulangi Anggota Komite Audit, 57 tahun, Warga Negara Indonesia
Budi K. Ratulangi Member of Audit Committee, age 57, Indonesian citizen
Menyelesaikan pendidikan di Universitas of Toronto jurusan akuntansi dan keuangan dengan gelar Bachelor of Commerce dan Society of Management Accountant lulus tahun 1982.
Received his Bachelor of Commerce and Society of Management Accountant from the University of Toronto, in 1982.
Memiliki riwayat pekerjaan sebagai berikut: • 2008 – 2012: Komite Audit PT Astra Sedaya Finance • 2007 – 2010: Komite Audit PT Federal International Finance • 2004 – 2011: Komite Audit PT Lautan Luas Tbk
Work experience: • 2008 – 2012: Audit Committee PT Astra Sedaya Finance • 2007 – 2010: Audit Committee PT Federal International Finance • 2004 – 2011: Audit Committee PT Lautan Luas Tbk
145
• •
• •
•
•
•
•
2002 – 2007: Komite Audit PT Astra Otopart Tbk 1994 – Sekarang: Konsultan Manajemen Independen yang menyediakan jasa konsultan administrasi, akuntansi dan perpajakan 1991 – 1993: General Manager di Dayak Besar Group Forest dan Wood Industry 1989 – 1991: Product Manager di Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta 1986 – 1989: Menangani bidang keuangan dan administrasi di MerchantileClub – Prestigius Private Business Club, Jakarta 1985 – 1986: Analis Kredit di Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta 1981 – 1985: Memimpin pengembangan bagian perencanaan, penganggaran dan sistem kontrol biaya di Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary – Alberta, Kanada 1978 – 1981: Tim dari Proyek Cost and Billing di Flour Canada – International Engineering Procurement and Contruction, Calgary – Alberta, Kanada
• •
• •
•
•
•
•
2002 – 2007: Audit Committee PT Astra Otopart Tbk 1994 – Present: Independent Management Consultant for consulting services in administration, accounting, and taxation. 1991 – 1993: General Manager at Dayak Besar Group Forest and Wood Industry 1989 – 1991: Product Manager at Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta 1986 – 1989: Overseeing financial and administration matters at the MerchantileClub – Prestigius Private Business Club, Jakarta 1985 – 1986: Credit Analyst at Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta 1981 – 1985: Leader of Development, Budgeting, and Cost System Control at Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary – Alberta, Canada 1978 – 1981: Team member of Cost and BillingProject at Flour Canada – International Engineering Procurement and Construction, Calgary – Alberta, Canada
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Laporan Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit Tahun 2012
Brief Report of The Audit Committee’s Performance in 2012
Sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam Piagam Komite Audit, dalam tahun 2012 Komite Audit Perseroan telah melaksanakan tugas berdasarkan Rencana Kerja Komite Audit.
In accordance with the function of the Audit Committee as established in the Audit Committee Charter, the Company’s Audit Committee has carried out its tasks in 2012 based on the Audit Committee Work Plan.
Sepanjang tahun 2012, Komite Audit telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan, temuan-temuan utama auditor internal, serta fungsi manajemen risiko dengan manajemen. Berdasarkan penelaahan dan informasi-informasi yang diperoleh dari Perseroan, pada tahun 2012 Komite Audit menyimpulkan bahwa Perseoran telah menaati peraturan perundang-undangan yang relevan.
Throughout 2012, the Audit Committee and Company’s management have reviewed and discussed financial reports, significant findings from the internal auditor, as well as the Company’s risk management. Based on thorough review and information collected during the process from the Company, the Audit Committee has concluded that the Company has complied with the prevailing laws and regulations in 2012.
Di samping itu, dari diskusi intensif dengan Auditor Eksternal Perseroan dan penelaahan atas hasil audit yang dilakukan Auditor Eksternal terhadap Perseroan, Komite Audit menyimpulkan bahwa sejauh ini Auditor Eksternal telah melakukan tugasnya secara independen dan obyektif, serta terbuka dalam mendiskusikan perencanaan, pelaksanaan dan temuan audit.
In addition, as a result of intensive discussion with the Company’s the External Auditor and based on the review on audit results conducted by the External Auditor over the Company, the Audit Committee has concluded that the External Auditor has carried out its duties in independent and objective manners, and has been transparent in discussing audit planning, execution, as well as findings.
Jakarta, Maret 2013 Ketua Komite Audit, Chairman of Audit Committee
Wiltarsa Halim
147
SEKRETARIS PERUSAHAAN Fungsi Sekretaris Perusahaan dibentuk dengan merujuk kepada Peraturan Bapepam No. IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perusahaan dengan BapepamLK, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Investor. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur.
THE CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary function is established in reference to Bapepam-LK Regulation No. IX.1.4 pertaining to the Establishment of Corporate Secretary. The Corporate Secretary is the formal liaison between the Company and Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), and Investors. According to the Company’s organizational structure, the Corporate Secretary directly reports to the President Director.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi hal-hal berikut ini: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan kepada Investor atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, dengan bertujuan menciptakan dan memelihara komitmen baik Perseroan di hadapan regulator; 4. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Bapepam-LK dan Investor; 5. Bekerja sama dengan Departemen Accounting untuk menyampaikan keterbukaan informasi atas laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat.
The duties and responsibilities of the Corporate Secretary include the following: 1. To keep up with the developments in the Capital Market, particularly with the prevailing regulations on the Capital Market; 2. To provide Investors with any required information, in respect to the Company’s information disclosure aspect; 3. To ensure the compliance of the Company’s Board of Directors with all prevailing regulations on the Capital Market, in order to create and sustain the Company’s commitment to the regulators; 4. As liaison between the Company and BapepamLK as well as Investors; 5. To ensure accurate and timely financial reporting on the Company’s information disclosure, with support from the Accounting Department.
Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan FIF telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Menyiapkan Daftar Khusus, yaitu daftar kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan termasuk keluarganya baik di Perusahaan maupun di perusahaan lain (apabila ada); • Menghadiri dan membuat berita acara Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Komite Audit untuk memastikan ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil bersifat sah dan kredibel;
During 2012, FIF’s Corporate conducted the following activities: •
•
Secretary
has
Prepared Special Registers containing a list of shares ownership from members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners, including their family members, both of the Company’s shares, and other companies (if any); Attended and developed a minutes of meeting from each meeting of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee. The Minutes of Meeting serves to ensure information availability during decisionmaking, and support the validity and credibility of decisions;
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance •
Menyampaikan keterbukaan informasi material yang perlu diketahui publik kepada BapepamLK, Bursa Efek Indonesia, KSEI dan Investor, serta memberikan penjelasan bagi pihak yang memerlukannya pada waktu yang tepat;
•
•
Berperan serta di dalam tim penyusun Laporan Tahunan Perusahaan; Menyiapkan operasional penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan keputusan yang diperlukan Perseroan; Menyampaikan laporan berkala kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia atas hasil pelaksanaan RUPS Tahunan Perseroan; Bekerja sama dengan Budget & Accounting Division dan Corporate Planning Division dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan sesuai tenggang waktu yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar dan Undang-undang Perseroan Terbatas; Mengikuti pelatihan, seminar, lokakarya dan Focus Group Discussion yang diadakan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, KSEI, ICSA dan lembaga lainnya; Memberikan informasi terkini kepada pemegang saham (jika diperlukan) mengenai kinerja, prospek usaha dan aksi korporasi Perusahaan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Provided information disclosure to the public through reports submitted to Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, KSEI, and Investors as well as provided a further and timely explanation to any parties who require such information; Participated in the Company’s Annual Report team; Prepared the Company’s AGMS to ensure seamless process, in order to support the decision making by the Company;
Regularly reported the result of the Company’s AGMS to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange; Worked with Budget & Accounting Division and Corporate Planning Division in preparing the Company’s Annual Work Plan and Budget within the established period of time as stated in the Articles of Association and Law concerning Limited Liability Company; Attended trainings, seminars, workshops, and Focus Group Discussion held by Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, KSEI, ICSA, and other institutions; Provided updated information to shareholders (when required) regarding performance, business prospect, and corporation initiatives of the Company.
Riwayat Hidup Singkat Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan FIF saat ini dijabat oleh Sri Noerhayati, terhitung sejak 15 April 2011. Pengangkatan Sri Noerhayati disahkan melalui Surat Keputusan No.017/PROMO/SK-HRD/IV/2011. Beliau telah bergabung dengan Perusahaan sejak 1 Juli 1990.
Profile of The Corporate Secretary FIF’s Corporate Secretary is currently held by Sri Noerhayati, effective as of 15 April 2011. Sri Noerhayati’s appointment was made through Decision Letter No.017/PROMO/SK-HRD/IV/2011. She joined the Company on 1 July 1990.
UNIT AUDIT INTERNAL Unit Audit Internal berperan sebagai mitra strategis manajemen dalam upaya mencapai tujuan Perseroan. Pelaksanaan kerjanya berpedoman kepada Piagam Audit Internal dan The International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dari Insitut Auditor Internal.
THE INTERNAL AUDIT UNIT The Internal Audit Unit is the Management’s strategic partner in supporting the efforts to realize the Company’s objectives. In executing its duties, the Internal Audit Unit refers to Internal Audit Charter and The International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing
149
Dalam pelaksanaan fungsinya, kegiatan Audit Internal dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, objektif dan berbasis risiko. Kegiatan audit internal bertujuan mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola melalui kegiatan assurance serta konsultasi proses secara independen. Ruang lingkup Audit Internal mencakup keseluruhan area operasi Perseroan, baik level korporasi sampai dengan unit usaha, serta meliputi aktivitas utama dan aktivitas pendukung dari Perseroan.
established by the Institute of Internal Auditors. In implementing its function, the Internal Audit applies risk-based, systematic, and objective approach. The purpose of Internal Audit activities is to evaluate and increase the effectiveness of internal control, risk management, as well as the process of corporate governance, through assurance activities and independent consultation process. The Internal Audit scope of work covers the Company’s entire operations, from corporation level to business units, as well as the core and supporting activities of the Company.
Salah satu strategi yang diterapkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan proses assurance adalah Continuous Audit. Continuous Audit merupakan mekanisme yang dibangun untuk memastikan bahwa perkembangan pengendalian internal dari area operasi Perseroan dapat dipantau secara menyeluruh dan sedini mungkin.
One of the strategies applied to optimize the assurance process is Continuous Audit, a mechanism created to ensure early and thorough monitoring of internal control in Company’s operations.
Hasil dari kegiatan audit, implementasi rekomendasi, serta kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan pengendalian internal secara triwulan dilaporkan kepada pihak Direksi, Komite Audit, dan Dewan Komisaris.
The result of audit activities, implementation of recommendations, and other initiatives related to the improvement of internal control is reported on a quarterly basis to the Board of Directors, the Audit Committee, and the Board of Commissioners.
Struktur Organisasi Unit Audit Internal
The Internal Audit Unit Organizational Structure Internal Audit Department Head
QA & Development
Corporate & Continuous Audit
Branch Operation Audit
Information Technology Audit
Internal Audit Department Head: Helly Koesdianto (diangkat melalui Surat Keputusan pengangkatan No. L.FIF/Dir-Ext/004/XII/2009 tanggal 14 Desember 2009)
Internal Audit Department Head: Helly Koesdianto (Appointed by a Letter of Appointment No. L.FIF/Dir-Ext/004/XII/2009 dated 14 December 2009)
Internal Auditor: 13 anggota
Internal Auditor: 13 members
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Secara garis besar, auditor internal FIF dipilih berdasarkan profesionalisme, keahlian teknis maupun kedalaman pengetahuan, kecakapan berinteraksi, kemampuan menjaga kerahasiaan, serta pemahamannya terhadap proses bisnis dan prinsip pengelolaan risiko. Auditor Internal juga dituntut untuk menaati kode etik auditor internal, yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: • Integritas Integritas auditor internal menguatkan kepercayaan dan karenanya menjadi dasar bagi pengandalan atas penilaian mereka. • Obyektivitas Auditor Internal dapat melihat segala sesuatunya yang terkait pekerjaan audit secara obyektif dan profesional, serta menghindari perasaan keberpihakan. • Kerahasiaan Audit Internal menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak memaparkan informasi tersebut tanpa persetujuan yang berwenang, kecuali bila diwajibkan untuk melakukannya berdasarkan tuntutan hukum profesi. • Kompetensi Auditor Internal menerapkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal.
The appointment of FIF’s Internal Auditors is based on professionalism, technical aptitude and level of knowledge, interpersonal skill, ability to adhere to confidentiality, and understanding of business principles as well as risk management. An Internal Auditor is also required to comply with the Internal Auditor Codes of Conduct, which promotes the following core principles:
Riwayat Hidup Singkat Kepala Departemen Audit Internal Kepala Departemen Audit Internal PT Federal International Finance dijabat oleh Helly Koesdianto sejak tahun 2007 hingga saat ini. Lahir di Sidoarjo, 13 Januari 1970, dan meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Brawijaya Malang. Memulai karirnya di PT Federal International Finance sejak tahun 1995 sebagai Auditor Internal, dan selama berkarir telah memiliki pengalaman bertugas sebagai Kepala Cabang serta Kepala Wilayah di beberapa wilayah operasional perusahaan sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Departemen Audit Internal.
Profile of The Internal Audit Department Head
•
•
Integrity The integrity of an Internal Auditor raises trust, and as such becomes the primary basis of an Internal Auditor’s judgment reliability. Objectivity An Internal Auditor is required to view matters related to audit activities in an objective and professional manner, and avoid partisanship.
•
Confidentiality An Internal Auditor must value the information entrusted to him/her, and will not disclose any information without consent from authorities, unless required by law.
•
Competence An Internal Auditor applies the knowledge, expertise, and experience required in carrying out his/her duties.
Currently, the Internal Audit Department Head is Helly Koesdianto. He has held the position since 2007. Born in Sidoarjo on 13 January 1970, he obtained his Bachelor of Accounting from the University of Brawijaya, Malang. He started his career at FIF in 1995 as an Internal Auditor. His previous experience includes Branch Manager and Head of Region for a number of the Company’s operational areas, before his appointment as Internal Audit Department Head.
151
Piagam Unit Audit Internal Piagam Unit Audit Internal antara lain menggariskan visi dan misi Unit Audit Internal, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, serta hal-hal terkait pelaporan dan tindak lanjut hasil audit.
Internal Audit Unit Charter The Charter of Internal Audit Unit contains the vision and mission of Internal Audit Unit, structure and position, duties and responsibilities, authority, and other aspects regarding reporting and audit follow-up.
1. Visi dan Misi Visi Unit Audit Internal adalah menjadi mitra strategis manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Unit Audit Internal juga hendak mewujudkan praktik tata kelola yang baik, mengacu pada standar internasional.
1. Vision and Mission The vision of Internal Audit Unit is to become the strategic partner to the Management, in order to achieve the Company’s goals. Internal Audit Unit also aims to implement good corporate governance that complies with international practices.
Untuk mencapai visi tersebut, Unit Audit Internal memiliki misi untuk: • Menjadi bagian dari solusi perusahaan secara independen dalam menjaga nilai dan reputasinya dengan cara meningkatkan efektifitas pengelolahan risiko dan tata kelola yang baik; • Menjalankan proses pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen, efektif dan efisien dengan metodologi Risk Based Audit; • Mendorong kesadaran (awareness) melaksanakan pengendalian interen secra konsisten dan pengelolahan risiko bisnis perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
To realize the above vision, the missions of Internal Audit Unit are: • To become part of the Company’s solution independently, by maintaining the Company’s values and reputation through robust risk management and good corporate governance implementation; • To implement assurance and consulting processes that are independent, effective, and efficient through Risk-Based Audit;
2. Struktur dan Kedudukan Organisasi Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Audit Internal (Internal Audit Head) yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur Perseoan. Sejalan dengan Visi dan Misi Unit Audit Internal, organisasi Audit Internal dibagi menjadi 3 sub-departemen, yaitu: (1) Corporate & Continuos Audit, (2) Branch Operation Audit, (3) Information Technology Audit, (4) QA & Development.
2. Structure and Position The organization of Internal Audit Unitis led by Internal Audit Head, who reports directly to the Company’s President Director. In line with Internal Audit Unit’s Vision and Mission, the Internal Audit organization has 3 sub-departments:
•
(1) (2) (3) (4)
To raise awareness toward consistent internal control and risk management that is in line with the Company’s objectives.
Corporate & Continuos Audit, Branch Operation Audit, Information Technology Audit, QA & Development.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Kepala Departemen Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. Pemberhentian jabatan Kepala Departemen Audit Internal dilakukan apabila Kepala Departemen Audit Internal tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Piagam Audit Internal dan/atau gagal, atau tidak cakap menjalankan tugas.
The Internal Audit Department Head is appointed and terminated by the President Director, with approval from the Board of Commissioners. The decision to terminate the Internal Audit Department Head shall be taken under the circumstance that the Internal Audit Department Head fails to fulfill the requirements as stated in the Internal Audit Charter and/or fails, or found inept, in carrying out his/her duties.
Selaras dengan asas obyektivitas, Kepala Audit Internal dan semua anggotanya tidak bertanggung jawab atas jabatan lain, ataupun menjalankan tugas operasional perusahaan secara langsung. Semua staf Auditor dalam organisasi Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Audit Internal.
To ensure objectivity, the Internal Audit Head and the unit’s members are not responsible for any other roles, nor are they directly responsible for the Company’s operations. Auditors in the Internal Audit organization are directly responsible to the Internal Audit Head.
3. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan yang telah disetujui oleh Presiden Direktur. Rencana Kerja Unit Audit Internal meliputi aktivitas operasional Perseroan, baik di Kantor Pusat maupun Cabang, dan mencakup kegiatan sebagai berikut: • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebijakan perusahaan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas kepatuhan, efisiensi dan efektivitas baik dari proses bisnis utama meliputi: pemasaran, manajemen pemesanan, Collection and Recovery, Litigation, Repossession Inventory dan Keuangan, maupun proses bisnis pendukung meliputi: Accounting, Human Capital Development, General Service, Information Technology dan kegiatan lainnya; • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen terkait;
3. Duties and Responsibilities The Internal Audit Unit is responsible in developing and executing an Internal Audit annual plan, which is approved by the President Director. The Internal Audit Work Plan covers the Company’s operations activities at the central level and branch level, and involves the following programs: • Assessing and evaluating internal control implementation and risk management system to ensure their alignment with the Company’s policy; • Assessing and reviewing the level of compliance, efficiency, and effectiveness of the core business process, which includes marketing, booking management, Collection and Recovery, Litigation, Repossession Inventory, and Finance, as well as supporting business processes, which include Accounting, Human Capital Development, General Service, Information Technology, and other processes; • Providing recommended actions for improvement, supplying objective information regarding audit activities at all management levels; • Generating audit result reports and submitting the reports to the President Director and the Board of Commissioners;
•
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris;
153
•
• •
•
•
Memantau, menganalisis dan meaporkan pelaksanaan Tindak Lanjut Perbaikan yang disarankan; Bekerja sama dengan Komite Audit; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan (Quality Assurance) Audit Internal yang dilakukannya; Berkoordinasi secara internal dan eksternal dengan fungsi terkait seperti Manajemen Risiko dan process owner untuk menghindari duplikasi tugas; Melakukan Pemeriksaan Khusus (special assignment) atas permintaan Direksi, Senior Management, dan/atau Komite Audit yang relevan dengan ruang lingkup tugas Audit Internal, serta tidak mengganggu independensi.
•
Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of Recommended Actions;
• •
Collaborating with the Audit Committee; Developing Quality Assurance programs to evaluate the quality of Internal Audit activities;
•
Coordinating internally and externally with related functions such as Risk Management and other process owners to avoid overlapping;
•
Conducting special assignments as requested by the Board of Directors, Senior Management and/or Audit Committee, as long as the tasks required are within the scope of Internal Audit, and do not conflict with its independence.
4. Wewenang Dalam pelaksanaan tugasnya, Unit Audit Internal berwenang mengakses seluruh dokumen dan informasi yang relevan tentang Perusahaan. Unit Audit Internal juga dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit, serta mengadakan rapat secara berkala maupun saat dibutuhkan dengan pihak-pihak tersebut. Selain itu, Unit Audit Internal melakukan koordinasi kegiatan dengan Auditor Eksternal.
4. Authority In conducting its duties, the Internal Audit Unit has the authority to access every document and information relevant to the Company. The Internal Audit Unit may also communicate directly with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/ or Audit Committee. The Internal Audit Unit may also call for meetings with related parties, either regularly or when required. In addition, The Internal Audit Unit coordinates its activities with External Auditor.
5. Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit Laporan hasil Audit, yang meliputi Temuan Audit, Rekomendasi, Tanggapan Manajemen, Komitmen Auditee, dan perkembangan tindak lanjut dilaporkan kepada Manajemen terkait, Direksi dan Dewan Komisaris. Setiap 3 (tiga) bulan, ringkasan kegiatan dan hasil audit disampaikan kepada Komite Audit dan Group Audit PT Astra International Tbk. Pertemuan secara rutin dilakukan dengan Direksi dan Komite Audit dengan agenda yang disepakati bersama.
5. Audit Report and Recommendations An Audit report consists of Audit Findings, Recommendations, Management Overview and Statement of Commitment from the Auditee. The progress of recommendations follow-up is reported to relevant Management, the Board of Directors and the Board of Commissioners. Every 3 (three) months, a summary of activities and audit results are submitted to the Audit Committee and Audit Group of PT Astra International, Tbk. The Board of Directors and Audit Committee meet regularly on an agreed agenda.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Laporan Pelaksanaan Tugas Sesuai dengan Perencanaan Kerja Tahunan Audit Internal Tahun 2012, selama tahun 2012 Unit Audit Internal telah melaksanakan program yang terdiri dari: Assurance Program: 44 departemen/cabang/ aktivitas Consultative Program: 11 departemen/aktivitas Investigative Program: 6 cabang Awareness Program: 10 pelatihan
Report of Activity In line with the Internal Audit Work Plan for year 2012, throughout 2012 the Internal Audit Unit has conducted the following programs:
Pengukuran atas kinerja Unit Audit Internal di tahun 2012 terhadap target tahunan menunjukkan pencapaian di angka 105%. Berdasarkan pelaksanaan program Unit Audit Internal terhadap evaluasi pengendalian internal, manajemen risiko serta tata kelola perusahaan selama tahun 2012, terdapat peningkatan efektivitas atas Lingkungan Pengendalian dari Perseroan sebesar 29% dibandingkan dengan tahun 2011.
The Internal Audit Unit performance evaluation in 2012 showed a 105% rate of realization against the annual target. Based on Internal Audit Unit evalulation of internal control, risk management, and corporate governance implementation throughout 2012, the Company has increased the effectiveness of Control Environment by 29% compared to 2011 results.
PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH
KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLE IMPLEMENTATION The Company implements the Guidelines of Know Your Customer Principle Implementation (P4MN) regularly. The Company also thoroughly documents the analysis of P4MN implementation.
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) dilakukan secara berkala oleh Perseroan. Perseroan juga mendokumentasikan secara cermat analisis pelaksanaan P4MN. Mengacu kepada Undang-Undang No. 8/2012 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2012 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank serta Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) Bagi Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah mengangkat Hendry Christian Wong, direktur Perseroan, sebagai Penanggung Jawab P4MN. Pengangkatan dilakukan berdasarkan Surat No. L.FIF/Corp-Sec/097/VI/2012, yang dikeluarkan pada tanggal 18 Juni 2012.
Assurance Program: 44 departments/branch offices/activities Consultative Program: 11 departments/activities Investigative Program: 6 branch offices Awareness Program: 10 trainings
In accordance with Law No. 8/2012 concerning the Prevention and Eradication of the Crime of Money Laundering; Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK/010/2012 concerning the Know Your Customer Principle Implementation for Non-Bank Financial Institution; and Regulation of Bapepam and Financial Institution Chairman No. PER-05/ BL/2011 pertaining to the Guidelines of Know Your Customer Principle Implementation (P4MN) for Financing Companies, the Company has appointed Hendry Christian Wong, the Company’s Director, as the Person in Charge for P4MN. The appointment was based on Letter No. L.FIF/Corp-Sec/097/ VI/2012, issued on 18 June 2012.
155
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Penanggung Jawab P4MN bertugas melakukan pengawasan pembuatan dan pemeliharaan P4MN, dan memastikan adanya sistem pelaporan serta prosedur identifikasi nasabah yang cukup. Selain itu, Penanggung Jawab P4MN juga harus melakukan evaluasi atas identifikasi rekening dan pelaksanaan transaksi nasabah, termasuk menganalisis laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) dan/ atau laporan Transaksi Keuangan Tunai (TKT) yang disampaikan oleh unit-unit kerja yang ditugaskan. Pengawasan penyusunan laporan TKM dan TKT yang akan disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga merupakan tugas Penanggung Jawab P4MN.
Duties, Responsibilities, and Authority Duties of the Person in Charge for P4MN include monitoring the establishment and maintenance of P4MN, as well as ensuring that an adequate reporting system and customer identification procedure are in place. In addition, the Person in Charge for P4MN must evaluate account identifications and customer transactions, including analyzing Suspicious Transaction Reports (STR) and/or Cash Transaction Reports (CTR), as submitted by delegated working units. The Person in Charge for P4MN is also required to oversee the reporting of STR and CTR, which are to be submitted to the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK).
Dalam menjalankan tugasnya, Penanggung Jawab P4MN bertanggung jawab untuk: • Memastikan pelaksanaan kegiatan penerapan P4MN di FIF • Mengawasi pelaporan TKM dan/atau TKT kepada PPATK • Memantau dan merekomendasi kebutuhan pelatihan tentang P4MN untuk pejabat dan para pegawai FIF • Menjaga kerahasiaan data nasabah
The Person-in-Charge for P4MN has the following responsibilities: • To ensure that P4MN is implemented at FIF
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Penanggung Jawab P4MN berwenang untuk: memperoleh akses terhadap informasi yang dibutuhkan, di seluruh unit organisasi; melakukan koordinasi dan pemantauan pelaksanaan P4MN di unit-unit kerja terkait; melaporkan TKM yang terafiliasi, atau memiliki kepentingan dengan, Direksi atau Dewan Komisaris; dan mengusulkan kepala cabang dan/atau staf unit kerja untuk membantu pelaksanaan P4MN.
To support the implementation of his duties, the Person in Charge for P4MN has the authority to access any required information in all of the organization’s units. The Person in Charge for P4MN may also coordinate and monitor the implementation of KYC at relevant working units, any report affiliated with STR, or any transaction affiliated with the Board of Directors or the Board of Commissioners. He may also recommend Branch Managers and/or working unit staff to assist in P4MN implementation.
AKUNTAN PERSEROAN Laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, dan Rekan. KAP tersebut telah menangani kegiatan audit Perseroan untuk periode tahun 2010 dan 2011.
THE COMPANY’S ACCOUNTANT The Company’s financial report for financial year 2012 is audited by Public Accounting Firm (KAP) Tanudiredja, Wibisana, and Partners. The aforementioned KAP also conducts audit activities for the Company for financial year 2010 and 2011.
• •
•
To monitor the reporting of STR and CTR to PPATK To monitor and recommend P4MN training needs for FIF’s employees and management To maintain confidentiality of the customer database
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Laporan keuangan untuk tahun buku 2012 diaudit oleh Auditor Drs. Muhammad Jusuf Wibisana M. Ec, CPA, yang juga mengaudit laporan keuangan tahun 2011.
The financial report for financial year 2012 was audited by Auditor Drs. Muhammad Jusuf Wibisana M. Ec., CPA, who also conducted the audit for financial year 2011.
Besarnya biaya audit yang dibayarkan oleh Perseroan untuk tahun buku 2012 adalah Rp 832.500.000
The amount of audit expenses paid by the Company for financial year 2012 is Rp 832,500,000.
MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko adalah proses identifikasi pengendalian, mitigasi atas risiko, dan strategi untuk menghindari risiko, mengurangi efek negatif dari risiko, serta dapat menampung atas konsekuensi risiko tertentu.
RISK MANAGEMENT Risk Management is the identification process to control and mitigate risks, which includes forming strategies to avoid risk, lessen the negative impacts from risks, and accommodate certain consequences from business risks.
FIF sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar di Indonesia secara berkesinambungan dan terintegrasi melakukan pengelolaan dan penyesuaian dalam proses dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan perkembangan terkini. Pengelolaan tersebut antara lain dilakukan melalui identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, serta pengungkapan risiko. Perseroan berkomitmen untuk secara teratur mengungkapkan risiko-risiko yang relevan dan secara signifikan dapat mempengaruhi nilai perseroan.
As the largest motorcycle financing company in Indonesia, FIF continuously conducts integrated risk management and adjustment procedures, which are in line with current developments. Risk management comprises risk identification, risk assessment, risk control, and risk disclosure. The Company is committed to regularly disclose risks that are relevant and could significantly impact the Company’s value.
Beberapa mekanisme pengendalian risiko yang telah terbukti berhasil dalam menjaga tingkat risiko Perseroan adalah: • Mempertajam tingkat seleksi konsumen dengan menerapkan scoring system yang disebut smart identification profile (SIP), agar kualitas kredit dapat terjaga • Menerapkan Mobile Network Application System (MONAS) dalam proses kreditnya sehingga hasil verifikasi bisa lebih cepat dan akurat.
A number of risk management mechanisms that have proved effective in maintaining the Company’s risk level are: • Improving the accuracy of customer identification by applying a Smart Identification Profile (SIP) scoring system, in order to maintain credit quality • Implementing a Mobile Network Application System (MONAS) during the credit process to obtain faster and more accurate verification results • Applying an Intelligent Handling Account (IHA) to manage receivables, in order to minimize payment failures. An IHA manages customers based on their payment performance, and applies scoring to identify customer payment patterns
•
Dalam pengelolaan piutang, Perseroan menerapkan Intelligent Handling Account (IHA) untuk mengurangi risiko kegagalan pembayaran piutang. Melalui IHA, setiap konsumen dikelola berdasarkan pola pembayarannya. Selain, diterapkan juga scoring untuk melihat pola setiap pembayaran konsumen.
157
• •
Meningkatkan intensitas terhadap penanganan kredit bermasalah Mengembangkan instrumen pengukuran risiko untuk antisipasi kondisi perseroan terhadap persaingan agar dapat dikendalikan.
Risiko-Risiko Usaha Perseroan Dalam menjalankan usaha, Perseroan melakukan pengendalian risiko dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya berbagai risiko, yaitu: • Risiko Pendanaan, dikelola dengan cara: Menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan, yang di antaranya bersumber dari dana sendiri, pinjaman perbankan baik dalam maupun luar negeri, serta penerbitan surat berharga seperti Obligasi. • Risiko Kredit, dikelola dengan cara: Penerapan prinsip kehati-hatian (prudent underwriting policy). Dalam menjaring konsumen, Perseroan menerapkan proses pemberian kredit yang selektif, melakukan verifikasi data konsumen, serta melakukan segmentasi konsumen berdasarkan wilayah, tipe motor, jangka waktu pemberian kredit dan jenis pekerjaan. Selain itu, data konsumen dianalisis mengunakan scoring system “Smart Identification Profile” (SIP). Hasil verifikasi data kemudian dikonfirmasi melalui aplikasi terpadu berbasis smartphone MONAS. Verifikasi dilaporkan oleh Field Verifier kepada Credit Analyst. Perseroan juga menerapkan strategi penagihan yang efektif dan efisien dengan penanganan kredit bermasalah yang ditangani oleh tim khusus. • Risiko Teknologi, dikelola dengan cara: Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam jaringan (online) dan terintegrasi yang tepat guna untuk mendukung peningkatan kinerja, proses dan operasional Perseroan di semua jaringan di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki DRC (Disaster Recovery Center) untuk penyimpanan data dan pemulihan kegiatan operasional jika terjadi gangguan.
• •
Improve intensity in handling non-performing loans Develop a risk measurement instrument to anticipate and control the Company’s position against market competition.
The Company’s Business Risks In conducting its business, the Company carries out risk control management by doing actions to minimize the following risks:: • Funding Risk, which is managed by: Implementing diversification strategy for funding sources. The Company’s sources of funding are, among others internal fund, loans from onshore or offshore banks and/or financial institutions, as well as Bonds issuance. • Credit Risk, which is managed by: Implementing a prudent underwriting policy. The Company also applies a selective financing approval process, customer data verification, and customer segmentation based on location, type of motorcycle, period of financing, and type of occupation. To analyze customers’ data, the Company utilizes a “Smart Identification Profile” (SIP) scoring system. he result of SIP is confirmed through MONAS, T a smartphone-based integrated application. Verification from Field Verifiers are then reported to Credit Analysts. The Company also applies effective and efficient collecting strategies, and deploys dedicated teams to handle nonperforming loans. • Technological Risk, which is managed by: Developing an online and integrated information technology system to support the performance, processes and operations of the Company throughout its network in Indonesia. The Company also maintains a DRC (Disaster Recovery Center) for data storage and operational recovery in the event of disruption.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance • Risiko Operasional, dikelola dengan cara: Melakukan pengendalian operasional secara terpusat dan secara konsisten melaksanakan audit operasional sehingga tercipta kontrol yang baik. Secara berkelanjutan, Perseroan juga memberikan pelatihan kepada karyawan, khususnya tenaga lapangan, untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan verifikasi dan penagihan. • Risiko atas Kebijakan Moneter, dikelola dengan cara: Memantau perkembangan kebijakan moneter dan menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan sehingga tidak bergantung kepada satu sumber pendanaan saja secara berkala. • Risiko Tingkat Suku Bunga, dikelola dengan cara: Menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan sehingga bisa diperoleh tingkat suku bunga yang kompetitif dari berbagai sumber pendanaan yang berbeda. • Risiko Makro Ekonomi, dikelola dengan cara: Memantau perkembangan makro ekonomi secara berkelanjutan terutama terhadap hal-hal yang berkaitan langsung dengan usaha Perseroan seperti pergerakan tingkat inflasi dan suku bunga. Perseroan juga secara konsisten menerapkan strategi pendanaan yang diversifikasi untuk menjaga kelangsungan pendanaan serta secara konsisten menerapkan strategi lindung nilai (fully hedge policy) untuk menjaga fluktuasi suku bunga dan nilai tukar. • Risiko Persaingan, dikelola dengan cara: Meningkatkan pembiayaan melalui kerjasama yang saling menguntungkan dengan distributor dan dealer sepeda motor Honda serta menyediakan paket pembiayaan yang inovatif serta memperluas jaringan penjualan dan pelayanan bagi seluruh konsumen dan dealer rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia. • Risiko Sosial Politik, dikelola dengan cara: Dalam menangani risiko Sosial Politik terutama
• Operational Risk, which is managed by: Performing operational control in a centralized manner and consistently carrying out operational audit so as to create robust control. The Company also provides regular training for employees, especially field staff, to improve their competence in conducting verification and collection.
• Monetary Policy Risk, which is managed by: Monitoring the development of monetary policies and implementing a diversification strategy of funding sources on a regular basis, so as to avoid dependency on a single source of funding. • Interest Rate Risk, which is managed by: Implementing a diversification strategy of funding sources to obtain competitive interest rates from a variety of different funding sources. • Macroeconomic Risk, which is managed by: Monitoring macroeconomic developments in a continuous manner, especially over issues that are directly related to the business of the Company, such as inflation and interest rate. The Company has consistently applied a diversified strategy to sustain its funding and consistently implements a full hedge policy to manage fluctuations in interest and exchange rates.
• Competition Risk, which is managed by: Increasing financing through partnerships with distributors and dealers of Honda motorcycles as well as providing innovative financing packages, and expanding its sales network and services to all customers and partnered dealers across Indonesia. • Social and Political Risk, which is managed by: Consistently applying a diversified funding source
159
yang berkaitan dengan ketersediaan dana dari perbankan maupun investor, Perseroan secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan diantaranya bersumber dari penerimaan pembayaran angsuran konsumen, pinjaman perbankan baik dalam maupun luar negeri, serta penerbitan surat berharga seperti Obligasi sehingga tercapai struktur pendanaan yang optimal serta penyelarasan jangka waktu dan mata uang (matching fund policy) serta terus menjalin hubungan yang sehat dan profesional dengan perbankan dan investor sehingga tercipta kepercayaan dari perbankan dan investor. • Risiko Supply dan Demand, dikelola dengan cara: Menjalin hubungan yang baik secara berkelanjutan dengan pemasok dan melakukan komunikasi yang intensif sehingga bisa memperoleh informasi mengenai ketersediaan barang sehingga bisa segera mengambil langkahlangkah antisipasi yang diperlukan serta terhadap risiko permintaan konsumen Perseroan secara berkelanjutan bekerjasama dengan pemasok untuk menyediakan paket pembiayaan yang inovatif dan menguntungkan bagi konsumen untuk meningkatkan permintaan konsumen.
strategy to manage social and political risks, especially concerning funding availability from banks and investors.The Company’s sources of funding include installments from customers, loans from onshore or offshore banks and/or financial institutions, as well as Bonds issuance. The Company aims to create an optimum funding structure, apply a matching fund policy, and continue to build rigorous as well as professional relationships with banks and investors, so as to maintain the trust from these parties.
• Supply and Demand Risk, which is managed by: Establishing solid relationships and maintaining consistent communication with suppliers in order to obtain necessary information regarding availability of goods, to be able to take anticipatory steps against customer demand risk. The Company also partners with suppliers in order to provide innovative financing packages that are advantageous to customers, to help increase demand.
Realisasi Pencapaian Pengelolaan Manajemen Risiko / Risk Management Performance Realization Komposisi Pembiayaan / Composition of financing Per Desember 2012 / As of December 2012 Uraian / Description
Unit / Units
Total Kontrak / Total Account Receivables
3,443,927
Tunggakan / 1 - 30 days overdue
%
250,214
7.27%
Tunggakan / 31 - 60 days overdue
74,510
2.16%
Tunggakan / 61 – 150 days overdue
75,783
2.20%
Jumlah piutang Pembiayaan (Bruto-AR) / Total Consumer Financing Receivables (Gross-AR)
29,809,685,935,695
%
Tunggakan / 1 - 30 days overdue
237,575,344,238
0.80%
Tunggakan / 31 - 60 days overdue
124,891,711,630
0.42%
Tunggakan / 61 – 150 days overdue
238,042,790,434
0.80%
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance
Pengembangan Manajemen Risiko ke Depan Perkembangan usaha Perseroan otomatis akan mempengaruhi tantangan terhadap pengelolaan risiko usaha, baik dari segi tantangan yang sudah ada saat ini, maupun yang berpotensi untuk muncul di masa mendatang. Namun, dengan pengelolaan yang terintegrasi dan berkesinambungan, FIF yakin bahwa risiko dapat selalu diantisipasi sehingga tidak mempengaruhi sasaran perusahaan yang sudah ditetapkan. Bentuk-bentuk antisipasi yang dimaksud adalah: • Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang berkesinambungan yang mampu mendukung dan mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko • Pemberdayaan dan pembangunan sumber daya manusia di bebagai lapisan dalam aspek kompetensi untuk dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan risiko • Melakukan antisipasi dan respon terhadap kondisi yang tidak terduga (disaster) atau kondisi usaha yang tidak kondusif, dengan menerapkan Business Continuity Plan (BCP) dan bersinergi dengan perusahaan perusahaan di group Astra • Pengelolaan Perseroan tunduk dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh instansi berwenang.
Future Risk Management Development The Company’s business growth has a direct impact to the challenges of risk management processes, both for existing and ahead challenges. However, with an integrated and continuous effort, FIF believes the Company will be able to anticipate risks, and minimize significant impacts on the Company’s objectives. The following are anticipatory steps taken by the Company:
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Dalam rangka melaksanakan pengendalian risiko secara internal, pada tahun 2011 Perseroan mulai menerapkan Early Warning Sytem berupa JIS (Just in Second). JIS merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memantau kinerja pemasaran, kegiatan kredit, dan kegiatan penagihan secara realtime. Untuk mendukung JIS, FIF juga menggunakan sistem Easy Data Access (EDA) yang interaktif dan dimanfaatkan untuk melihat berbagai aspek yang berhubungan dengan kinerja, seperti laporan, pemantauan, dan evaluasi.
INTERNAL CONTROL SYSTEM To implement internal risk management, in 2011 the Company implemented an Early Warning System, aptly named JIS (Just in Second). JIS is an information system designed to monitor realtime marketing performance, credit activities, and collection activities. To support JIS, FIF also applied an interactive Easy Data Access (EDA), which is utilized to access several aspects related to business performance, including reports, monitoring results, and evaluations.
•
Develop a sustainable information technology infrastructure that is sufficient to support and accommodate the activity of risk management
•
Empower and develop human capital at all levels with the skill to identify, analyze, and develop risk management countermeasures and prevention steps
•
Anticipate and respond to unforeseeable conditions (disasters), or adverse business situations by implementing a Business Continuity Plan (BCP), and by synergizing with other entities under Astra group
•
Comply with regulations as established by the authorities.
161
Saat ini, model sistem, dashboard, atau monitoring tools yang dibuat oleh Divisi Pengelolaan Risiko Peseroan telah mampu melakukan evaluasi kinerja, baik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.
At present, the system models, dashboard, or monitoring tools developed by the Company’s Risk Management Division have been able to conduct daily, weekly, monthly, and annual performance evaluations.
Pada tahun 2012, Perseroan melakukan pengembangan atas EDA, yakni dengan menambah fitur agar lebih menarik, juga meningkatkan kecepatan akses agar sesuai dengan kebutuhan operasional Perseroan. Untuk meningkatkan tingkat akurasi, Perseroan juga mengembangkan sistem skor SIP, yang pada 2012 ditambah dengan Score Meter. Berdampingan dengan SIP adalah aplikasi MONAS. Dengan MONAS, proses verifikasi dan akuisisi calon konsumen menjadi lebih cepat dan tepat. SIP dan MONAS diterapkan untuk mengendalikan risiko dari sisi kredit.
In 2012, the Company improved its EDA by adding features and enhancing speed of access in order to accommodate the Company’s operational needs. To increase levels of accuracy, the Company also developed the SIP scoring system, which in 2012 was enhanced with a Score Meter feature. The MONAS system was then developed to complement SIP. MONAS has enabled faster and more accurate customer verification and acquisition processes. SIP and MONAS are applied to manage credit risks.
Sementara, untuk risiko penagihan, Perseroan memiliki Overdue Cycle Management (OCM). Dengan OCM, setiap konsumen mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kategori keterlambatannya, perilaku bayar, serta risiko potensial yang terkandung.
Meanwhile, to manage collection risks, the Company has implemented an Overdue Cycle Management (OCM) system. With OCM, each customer is treated based on their overdue category, payment performance, and potential risks.
Ke depan, Perseroan akan terus menjalankan Comprehensive Risk Management untuk meminimalkan potensi risiko yang muncul, baik dari sisi internal maupun eksternal, agar NSA (Net Service Asset) FIF terus tumbuh dengan kualitas account yang baik. Pengembangan risk modeling juga tetap dilakukan seperti New Credit Scoring System (Score Meter), Behavioral Scoring untuk penagihan, serta Predictive Modeling.
In the future, the Company will continue to implement Comprehensive Risk Management to minimize risk potentials internally and externally, soas to ensure that FIF’s NSA (Net Service Asset) continues to grow, with solid account quality. FIF will also carry out risk modeling developments, including developing a New Credit Scoring System (Score Meter), Behavioral Scoring for collecting and Predictive Modeling.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Perseroan memiliki komitmen dan dedikasi besar terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR). Sejalan dengan visinya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat, Perseroan mengembangkan program CSR dengan memerhatikan aspek kesinambungan. Selain itu, Perseroan juga berupaya mengembangkan program yang komprehensif agar dapat menyentuh semua aspek penting kehidupan.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FIF is fully committed and dedicated to the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR). In line with its vision to bring a better life to the community, the Company’s CSR programs are developed in a sustainable manner. In addition, the Company also ensures the development of programs can address all essential aspects of life.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Tanggung jawab sosial perusahaan FIF dilaksanakan melalui dua pilar: • Pilar ESR (Environment and Social Responsibility), mencakup lingkungan hidup, kemasyarakatan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan • Pilar EHS (Environment Health and Safety), mencakup lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
FIF’s social responsibility is conducted within the framework of two pillars: • The ESR (Environment and Social Responsibility) Pillar, which covers environment, community, economic empowerment, education, and health • The EHS (Environment, Health and Safety) Pillar, which covers occupational environment, health, and safety.
Rincian konsep dan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan disajikan di dalam bab tanggung jawab sosial di laporan tahunan ini.
Details of the Company’s CSR conceptual foundation and their implementations are presented in the social responsibility section of this Annual Report.
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN, ENTITAS ANAK, ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG PENJABAT PADA PERIODE LAPORAN TAHUNAN Sepanjang tahun 2012, tidak ada perkara penting dan material yang memengaruhi kondisi Perseroan.
IMPORTANT CASES INVOLVING THE COMPANY, SUBSIDIARIES, MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND/OR BOARD OF COMMISSIONERS
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan menjaga asas transparansi tata kelola usaha, informasi dan data Perusahaan disediakan melalui beberapa saluran, dan dapat diakses oleh publik melalui situs FIF. Rincian kegiatan terkait penyediaan informasi dan data Perusahaan adalah sebagai berikut:
COMPANY INFORMATION ACCESS As part of the Company’s commitment to uphold the transparency principle of corporate governance, the Company provides information through several channels that can be accessed by the public through FIF’s website. Details of activities regarding the Company’s information disclosure are as follow:
Paparan Publik Sebagai bagian dari keterbukaan terhadap pemegang saham, publik dan pers, Perusahaan telah melaksanakan Paparan Publik dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) 2012. PUB merupakan penawaran Tahap I di tahun 2012 dengan jumlah penawaran sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah).
Public Expose As part of the information disclosure efforts to the shareholders, public, and the media, the Company conducted a Public Expose during Phase I of Continuous Bonds I (PUB) in 2012 with a maximum value of Rp 2,000,000,000,000 (two trillion rupiahs).
PUB diadakan pada tanggal 21 Maret 2012 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. FIF memaparkan kondisi dan prospek usaha Perusahaan, penjelasan mengenai Obligasi Berkelanjutan yang akan diterbitkan, serta rencana penggunaan dana hasil Obligasi Berkelanjutan tersebut.
PUB was held on 21 March 2012 at the Ritz Carlton Hotel, Jakarta. During the event, FIF exposed the Company’s condition, business prospects, Continuous Bonds, as well as utilization plans for the funds generated from the Continuous Bonds proceeds.
In 2012, there were no important and material legal cases that affect the Company’s condition.
163
Siaran Pers Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempublikasikan siaran pers dengan ruang lingkup nasional dan regional secara regular kepada pers. Siaran pers meliputi informasi kinerja Perusahaan, sosialisasi program pemasaran, penandatanganan kerjasamana dengan pihak lain, dan kegiatan sosial.
Press Release Throughout 2012, the Company published regular press releases of national and regional scope. The press releases contained information regarding marketing programs, agreement signings with other parties, as well as social activities.
Media Gathering Dalam rangka menjalin hubungan baik dengan media dan rekan-rekan jurnalis, Perusahaan secara rutin mengadakan media gathering baik untuk media di Jakarta maupun media daerah.
Media Gathering To build a solid relationship with the media and journalists, the Company regularly organizes media gathering for the media in Jakarta as well as in other regions.
Situs Guna mendukung kemudahan dalam mengakses informasi bagi para pemangku kepentingan, FIF telah membangun platform teknologi informasi yang kuat dan handal dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran melalui situs www. fifkredit.com. FIF secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui siaran pers. Informasi-informasi mengenai FIF yang dapat diperoleh di situs FIF termasuk Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan laporan kegiatan CSR Perusahaan. Informasi lebih lanjut dapat pula dilakukan dengan mengirimkan e-mail melalui fitur “Hubungi Kami” di website FIF, maupun menghubungi secara langsung melalui telepon ke 021-769 8899.
Website To ensure information access for the stakeholders, FIF has developed a reliable information technology platform which supports integrated, timely, and accurate information exchange through the website www.fifkredit.com. FIF actively publishes its corporate activities as stated in press releases. Information accessible through the website include Annual Reports, Financial Reports, and CSR Reports. For further contacts, FIF also provides e-mail access through a “Contact Us” feature on its website, and opens a direct phone line at 62-21-769 8899.
Komunikasi Internal Dalam rangka memberikan kesetaraan dalam penyebaran informasi, FIF juga memberikan informasi secara internal kepada karyawan melalui media komunikasi karyawan.
Internal Communications To ensure fair treatment in terms of information disclosure, FIF communicates internally with its employees through employee’ communications media on a regular basis.
Buletin FIF’ers terbit sebanyak 3 kali dalam 1 tahun. Pada tahun 2012, Buletin FIF’ers terbit pada bulan Maret, Juli, dan Desember. Buletin tersebut antara lain berisi informasi mengenai kegiatan manajemen, prospek usaha, kegiatan Perusahaan dan kinerja usaha Perusahaan.
FIF’ers is a bulletin issued three times annually. In 2012, FIF’ers bulletin was issued in March, July, and December. The bulletin provides information on management activities, business prospects, Company activities and its performance.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tata kelola perusahaan corporate governance Di samping itu, Perseroan juga memiliki jaringan intranet yang menyediakan informasi tentang perkembangan operasional, pelatihan karyawan, kegiatan Perusahaan, dan program pemasaran. Jaringan intranet dapat diakses oleh seluruh karyawan Perusahaan.
In addition, the Company also has constructed an intranet network that provides information regarding operational developments, employee trainings, and marketing programs. The Intranet is accessible by all of Company’s employees.
ETIKA PERUSAHAAN
CORPORATE ETHICS
FIF mempunyai Etika Perusahaan yang dalam penyusunannya mengacu kepada Pedoman Etika Bisnis dan Etika kerja Astra International. Etika Bisnis merupakan sistem nilai yang dijabarkan dari filosofi Perusahaan dan prinsip-prinsip dasar Astra dan dianut oleh organisasi usaha atau kelompok usaha, sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya baik internal maupun eksternal. Etika Kerja merupakan sistem nilai yang dianut secara perorangan yang termasuk etika hubungan antara karyawan dan Perusahaan. Etika Kerja mengatur hubungan yang lebih bersifat ke dalam (Perusahaan), yakni antara karyawan dan Perusahaan secara umum.
The Company has a set of Corporate Ethics that were drawn up based on the Astra International Work and Business Ethics Guidelines. Business ethic is a system of values spelled out in the company’s philosophy and the fundamental principles of Astra, and adhered to by business organizationa or groups of business organizations as a guide to relationship in the internal and external environment. Work ethic is a system of values that are adhered to by individuals, and include ethics of relationship between individual employees and the Company.
Penyebaran dan upaya penegakan Etika Perusahaan kepada karyawan disebarkan melalui media Buku Code of Conduct Astra International, Buku Peraturan Perusahaan yang diserahkan kepada masing-masing karyawan, portal internal Perseroan dan News portal internal/FIF Info.
Dissemination to and efforts to up hold the Corporate Ethics among employees use the medium of Astra International Code of Conduct given to every employee, the Company’s internal portal and the internal news portal/FIF Info.
Tahun 2012 merupakan salah satu momen penting bagi FIF karena FIF mencanangkan penanaman dan penerapan nilai-nilai perusahaan FIF, yaitu T.E.A.M (Teamwork, Excellence, Achieving, Moving Forward).
2012 presented a defining moment for FIF as the Company launched the implementation of its new FIF’s company values, which is T.E.A.M (Teamwork, Excellence, Achieving, Moving Forward).
165
Nilai-nilai T.E.A.M dilengkapi dengan sub-values, yang merupakan indikator praktis dari setiap nilai yang ada. Sebagaimana tercermin dari T.E.A.M dan sub-values yang terkandung, Perseroan amat menjunjung kreativitas dalam berusaha, mengedepankan standar profesionalisme yang tinggi, dan berkeinginan untuk selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan. Adapun penjabaran nilai-nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
T.E.A.M values are complemented by sub-values that provide practical indicators of each value. As reflected in T.E.A.M and its sub-values, the Company highly values business creativity, emphasizes on high professionalism standards, and aspires to constantly move forward. The company’s values are detailed as follows:
Upaya internalisasi nilai-nilai perusahaan dan etika perusahaan dilakukan secara berkesinambungan melalui pelatihan basic mentality, pembuatan poster, serta sosialisasi secara langsung oleh Manajemen ke seluruh karyawan.
Continuous efforts are taken to internalize the corporate ethics, including basic mentality training, poster postings, as well as direct communication by the Management to employees.
-P erbaikan berkesinambungan - Fokus pada konsumen - Berorientasi pada kualitas
k or w
T.E.A.M
F
OR WA RD
vi ng
NG MOVI
-R esponsif - Progresif - Siap Berubah
Exc el e nc le
Teamwork
Tea m
-S aling menghargai - Berpikiran Positif - Sinergi
e hi Ac
-K reatif dan Inovatif - Profesional - Berorientasi pada Prestasi
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
167
tanggung jawab sosial DAN LINGKUNGAN perusahaan
CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
Dilandasi filosofi ‘berbagi dan memberi’, FIF berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Enacting the ‘sharing and giving’ philosophy, FIF is fully committed to implementing corporate social responsibility.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial DAN LINGKUNGAN perusahaan
CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
“Lead the Future, Win the Heart” menjadi tajuk bagi pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkesinambungan dan menyeluruh. Bersama 164 kantor cabang dan 364 titik pelayanan (Point of Services) di seluruh Indonesia, FIF berdedikasi menjalin kepercayaan dan menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat.
“Lead the Future, Win the Heart” leads an all-encompassing and sustainable implementation of Social and Environment Responsibility. Supported by 164 branch offices and 364 Point of Services in Indonesia, FIF continues its commitment to become a trustworthy partner of the communities.
169
“Berbagi dan memberi” adalah filosofi yang mendasari itikad FIF untuk berpartisipasi aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan lingkungan hidup. Hal ini tercermin dari misi FIF yakni “membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat.” Bagi FIF, keberadaannya haruslah membawa manfaat luas, dan hal ini diwujudkan salah satunya melalui program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dikembangkan secara mendalam. Terlebih, perkembangan FIF sebagai entitas bisnis tidak dapat lepas dari peran masyarakat secara umum, sehingga kondisi masyarakat itu sendiri, dan lingkungan di sekitarnya, mendapat perhatian dan dedikasi besar dari FIF. Bagi FIF, inilah wujud baktinya sebagai good corporate citizen, dengan pelaksanaan yang bertanggung jawab serta berkesinambungan.
The philosophy of “sharing and giving” serves as the platform of FIF’s commitment to actively participating on communities’ activities and environmental preservation. As it is reflected in FIF’s mission “to bring a better life to the community.” These efforts sustain widespread positive results, one aspect of which is the development of thorough environment and social responsibility (ESR) programs. FIF takes into account the contribution from communities to its success in business. This is realized with a commitment to be a good corporate citizen, by carrying out responsible and sustainable social and environmental activities.
Komitmen FIF secara nyata terlihat dari adanya pedoman, struktur organisasi, dan mekanisme pelaksanaan yang komprehensif. Dengan begitu, FIF memiliki koridor pelaksanaan TJSL yang jelas, yang akan memastikan keberlangsungan program pada tahun-tahun ke depan.
Through the establishment of ground rules, the setting up of organizational structures and a comprehensive program execution mechanism, these elements together serve as a corridor for ESR implementation, and work to ensure the programs’ sustainability in the future.
Sebagai landasan kebijakan implementasi, visi FIF dalam pelaksanaan TJSL adalah untuk memastikan FIF sebagai perusahaan dengan tanggung jawab sosial tinggi, serta ramah lingkungan, sehingga mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan. Untuk mencapai visi tersebut, FIF telah menetapkan misi sebagai berikut: • Memperluas kesempatan pendidikan bagi generasi penerus bangsa; • Membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan pemberdayaan ekonomi mandiri; • Berperan serta memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat; • Bersama-sama dengan masyarakat menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan nyaman; dan • Menumbuhkan kesadaran karyawan akan kesehatan dan keselamatan kerja dengan tujuan mengoptimalkan produktivitas kerja.
As the basis of implementation policy, FIF’s ESR vision is set to ensure consistent endeavors in its commitment to social responsibility, and environmentally friendly practices, so as to support business sustainability. To accomplish this vision, FIF has established the following missions: • •
• •
•
To provide access to education for the future generation; To contribute to the quality advancement of community living through economic empowerment; To contribute and improve the quality of health; To pursue a joint effort in creating a healthy, comfortable environment; and To uplift employee awareness in occupational health and safety, to maintain optimum productivity.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial DAN LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Dari sisi kepatuhan, penyelenggaraan TJSL sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, yang merupakan pedoman pelaksanaan dari Pasal 74 ayat 4, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
FIF places its compliance effort by following Government Regulation No. 47 of 2012 concerning Social and Environment Responsibility for Limited Liability Companies, as stipulated in Article 74, Paragraph 4, Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies
STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi TJSL dibentuk agar pelaksanaan program dapat dilakukan secara sistematis, dengan pembagian peran serta tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi TJSL tidak hanya berada pada tingkat pusat, tetapi juga diletakkan pada tingkat cabang, yang akan berhubungan langsung dengan masyarakat ataupun lingkungan sasaran program TJSL FIF.
ORGANIZATIONAL STRUCTURE ESR organizational structure is established to ensure systematic program implementation, defining clear roles and responsibilities. ESR organizational structure is present not only at central level, but also at branch level, which would be directly in contact with target communities and environment.
President Director (Executive in Charge)
HC & GS Director (Director in Charge)
General Support Division Head
Corporate Security & EHSSR Dept. Head
Corp. EHS & Social Responsibility Sub. Dept. Head
Astra Green Company
Astra Friendly Company
Corp. Security Sub. Dept. Head
Social Responsibility
EHS
171
SINERGI TJSL FIF ASTRA GREEN COMPANY (AGC) dan ASTRA FRIENDLY COMPANY (AFC) Pelaksanaan TJSL FIF berjalan selaras dengan kebijakan Astra International sebagai induk perusahaan. Astra International menerapkan standardisasi Astra Green Company (AGC) sebagai rujukan pelaksanaan tanggung jawab bidang lingkungan dan Astra Friendly Company (AFC) sebagai rujukan pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial.
FIF’s ESR SYNERGY ASTRA GREEN COMPANY (AGC) and ASTRA FRIENDLY COMPANY (AFC) The implementation of FIF’s ESR are in line with the policies of its holding company, Astra International. The standards of Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly Company (AFC) are initiated by Astra International, as the guideline for environment and social responsiblities enacment.
AGC terdiri dari empat pilar Green Strategy, Green Process, Green Product, dan Green Employee. Masing-masing pilar menjadi payung bagi kebijakan, mekanisme, hasil akhir berupa produk dan layanan, serta perilaku karyawan. Sementara, AFC mengedepankan tiga komponen utama value, mindset, dan behavior.
The four pillars of AGC are defined as: Green Strategy, Green Process, Green Product and Green Employee. Each pillar includes policies, mechanisms and end-results manifested as products and services, and reflects employee behavior. Meanwhile, AFC promotes three primary components which are value, mindset and behavior.
Melalui AFC dan AGC, setiap cabang FIF setiap tahun menjalani penilaian atas kinerjanya di kedua bidang tersebut. AGC menerapkan tiga macam penilaian self assessment, cross-assessment yang merupakan penilaian antar cabang, dan corporate assessment yang dilaksanakan Astra International. Selanjutnya, AFC menilai kinerja cabang berdasarkan Indikator Kinerja Utama bagi penerapan inisiatif-inisiatif tanggung jawab sosial. Hasil penilaian AGC adalah predikat Emas (tertinggi), Hijau, Biru, dan Merah (terendah), sementara AFC memberlakukan predikat Bintang 5 (tertinggi), Bintang 4, Bintang 3, Bintang 2, dan Bintang 1 (terendah).
Each FIF branch office is annually evaluated for its AGC and AFC performance. Astra International conducts self-assessment, inter-branch crossassessment, and corporate assessment for AGC. Branch offices performances are assessed through AFC, based on Main Performance Indicators of its social responsibility initiatives. AGC assessment awards participants with Gold (highest), Green, Blue, and Red (lowest) certifications, while AFC grants 5 Stars (highest), 4 Stars, 3 Stars, 2 Stars and 1 Star (lowest) certification.
Melalui upaya terus-menerus dari FIF untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan TJSL, pencapaian sertifikasi AGC dan AFC FIF di tahun 2012 menunjukkan peningkatkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2012 terdapat 4 cabang bersertifikasi Emas; 59 cabang bersertifikasi Hijau; 13 cabang bersertifikasi Biru; dan 5 cabang bersertifikasi Merah untuk AGC. Untuk AFC, sebanyak 9 cabang mendapat Bintang 5, 31 cabang Bintang 4, 41 cabang Bintang 3 dan 2 cabang Bintang 2.
As a result of FIF continuing efforts in its ESR, the AGC and AFC achievements of 2012 revealed improvement over earlier years. In 2012, there were 4 Gold-certified branches; 59 Green-certified branches; 13 Blue-certified branches; and 5 Redcertified branches for AGC. For AFC, there were 9 branches with 5 Star-certified; 31 branches with 4 Star-certified; 41 branches with 3 Star-certified and 2 branches with 2 Star-certified.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
Merah
5 Emas
Biru
4
13
Hijau
Jumlah Cabang AGC 2012 Number of AGC-certified branches 2012
= 9 = 31 = 41 = 2 = 0 Jumlah Cabang AFC 2012 Number of AFC-certified branches 2012
59
173
Kemitraan TJSL FIF Untuk memberikan dampak yang lebih luas, sebagian kegiatan TJSL FIF juga bermitra dengan pihak kompeten. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program-program TJSL diarahkan kepada masyarakat yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan sasaran penerima.
FIF’s ESR PARTNERSHIP Parts of the Company’s ESR efforts are conducted in collaboration with relevant parties, of which to create wider impact toward community. The partnerships aim to ensure all ESR programs are effectively met target communities and precisely in line with the actual needs of the intended beneficiaries.
Selain menjalin kerja sama dengan Astra International dan kelompok-kelompok usaha Astra seperti 2 Wheelers Group Astra (Astra Honda Motor, Astra Motor 1, Honda Sales Operation, Asuransi Astra Buana), dan Astra Group Financial Services (Permata Bank, Toyota Astra Financial Services, Astra Credit Companies, SAN Finance, Komatsu Astra Finance, Astra Mitra Ventura). FIF juga bermitra dengan Lembaga Sosial (Dompet Dhuafa, DPU Daarut Tauhid, Rumah Zakat, Lazis Astra, PKPU, Obor Berkat Indonesia, Al-Azhar Peduli Ummat, Yayasan Mitra Netra, Palang Merah Indonesia), Universitas (antara lain UGM, USahid, UIN, Undip), dan lain-lain.
FIF builds partnerships with Astra International and its business units, such as 2 Wheelers Astra Group (Astra Honda Motor, Astra Motor 1, Honda Sales Operation, Asuransi Astra Buana), and Astra Group Financial Services (Permata Bank, Toyota Astra Financial Services, Astra Credit Companies, SAN Finance, Komatsu Astra Finance, Astra Mitra Ventura). FIF also partners with social institutions (Dompet Dhuafa, DPU Daarut Tauhid, Rumah Zakat, Lazis Astra, PKPU, Obor Berkat Indonesia, Al-Azhar Peduli Ummat, Yayasan Mitra Netra and Palang Merah Indonesia), universities (including UGM, USahid, UIN, Undip), and other parties.
Pada tahun 2012, FIF ikut serta dalam inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan untuk perayaan 55 tahun Group Astra. Program ini menargetkan 550.000 batang pohon, 55.000 kantung darah, 55.000 jam berbagi ilmu, dan 55.000 jam pelatihan untuk usaha kecil-menengah secara konsolidasi. Dengan bangga, FIF menyatakan mampu memberikan pencapaian yang melebihi semua indikator tersebut, yang ditargetkan untuk Astra Group Financial Services, 2 Wheelers, dan FIF.
Corporate social responsibility initiative was conducted in 2012 as part of the Astra Group 55th birthday celebration. The targeted objective of the program was 550,000 trees, 55,000 blood bags, 55,000 social hours, and 55,000 training hours for small and medium-size enterprises. FIF is pleased to report the Company achievement by successfully exceed targets in all indicators applied to Astra Group Financial Services, 2 Wheelers Astra Group and FIF.
Donor Darah Blood Donor
Go Green 48.380
13.121
FIF Mengajar FIF Teaching Program
FIF Wirausaha FIF Entrepreneurs Program 4.743
7.045
34.000
5.000 2.500 900
Target FIF
Aktual
Target FIF
Aktual
Target FIF
Aktual
Target FIF
Aktual
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY
Program Donor Darah / Blood Donor
Target Astra
Target FIF
Aktual / Actual
Kontribusi / Contribution Astra
Aktual / Actual vs. Target FIF
55,000
5.000
13.121
24%
262%
550.000
34.000
48.380
9%
142%
FIF Mengajar / FIF Teaching Program
55.000
2.500
7.045
13%
282%
FIF Wirausaha / FIF Entreprenurial Program
55.000
900
4.743
9%
527%
Go Green
CAKUPAN TJSL FIF Visi dan Misi TJSL FIF diterjemahkan menjadi program-program TJSL yang komprehensif dan berkesinambungan, serta dirancang untuk menyentuh berbagai segi kehidupan masyarakat dan pemberdayaan lingkungan. Dengan begitu, FIF berharap dapat mengangkat harkat hidup masyarakat dan kondisi lingkungan ke tingkat yang lebih baik. Program-program TJSL dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan lingkungan hidup. Kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara, sampai dengan isu lingkungan pada tingkat global adalah faktor-faktor yang menjadi dasar dikembangkannya program TJSL FIF.
FIF’s ESR SCOPE ESR programs of FIF are both extensive and sustainable in their actual vision and mission, and are designed to address various aspects of community and environment empowerment. By taking this approach, FIF expects it could improve welfare of communities and environments enhancement. ESR programs are also developed based on social and environment situations. Poverty, inadequate levels of education, traffic conditions and driving behaviors, and global environmental issues are the basis for the Company’s ESR program development.
Pelaksanaan TJSL FIF menyasar kepada semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan FIF. Para pemangku kepentingan ini dapat dikelompokkan menjadi: a. Komunitas – antara lain masyarakat sekitar kantor FIF beroperasi, guru dan wirausaha;
ESR implementation targets stakeholders relevant to Company’s activities. The stakeholders can be grouped into:
Lingkungan kerja internal FIF: karyawan dan keluarganya; c. Konsumen FIF beserta keluarga mereka; d. Lingkungan Hidup; e. Rekan kerja FIF – antara lain pihak pemasok; dan f. Pemerintah setempat.
b.
Untuk memastikan realisasi yang terarah, FIF telah mencanangkan Pilar CSR (Corporate Social Responsibility) dan Pilar EHS (Environment, Health and Safety). Masing-masing pilar ini menggambarkan pokok-pokok, atau tema program di masing-masing bidang CSR dan EHS. Untuk Pilar CSR, PT FIF
To ensure focused implementation, FIF established a CSR Pillar and an EHS Pillar, each of which contains CSR and EHS core or theme programs. Under CSR Pillar, FIF established FIF Edu, FIF Pros, FIF Health, FIF Green, and FIF Act theme programs, addressing education issues, community
b.
a.
c. d. e.
Communities located nearby FIF operational areas, with teachers and entrepreneurs, among others; Internal stakeholders (employees and their families); FIF customers and their families; The environment; FIF business partners (including suppliers); and
f.
Local governments.
175
membentuk tema program FIF Edu, FIF Pros, FIF Health, FIF Green, dan FIF Act, yang memiliki kaitan dengan bidang-bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat, lingkungan hidup dan aksi cepat tanggap bencana alam. Sementara, Pilar EHS mencakup FIF Nyaman, FIF Selamat, dan FIF Sehat, yang terkait dengan bidang lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
economic empowerment, health, environment, and disaster relief. Meanwhile, the EHS Pillar includes FIF Nyaman, FIF Selamat, and FIF Sehat, which respectively address issues in the occupational environment, health, and safety.
LAPORAN PELAKSANAAN TJSL FIF 2012 Diagram dan tabel berikut ini menggambarkan pelaksanaan dan realisasi budget TJSL FIF secara keseluruhan sepanjang tahun 2012:
FIF ESR IMPLEMENTATION REPORT 2012 The following diagram and table illustrate the implementation and budget realization of ESR program through 2012:
Penjabaran program secara terperinci, serta realisasi anggaran untuk masing-masing kegiatan dijelaskan dalam bagian berikut.
Program implementation and budgets realization for each activity, are described in the following section.
Realisasi Realization 7%
3%
Fokus / Focus Hubungan Kemasyarakatan Community Relations
13 %
Kesehatan Health 45 %
Pemberdayaan Ekonomi Economy Empowerment Pendidikan Education
32 %
Lingkungan Environment
TANGGUNG JAWAB TERKAIT sosial DAN LINGKUNGAN Kebijakan Kebijakan FIF terhadap pelaksanaan TJSL dituangkan ke dalam bentuk Pilar CSR. Melalui pilar ini, tergambar komitmen FIF untuk berkontribusi terhadap pengembangan kualitas hidup, yang diwujudkan melalui program-program yang menyeluruh dan berkesinambungan. FIF Peduli Pendidikan, Kesehatan Masyarakat, Pemberdayaan
Pendidikan / Education
Realisasi / Realization 1.332.743.247
Kesehatan / Health
567.616.146
Pemberdayaan Ekonomi /
282.382.700
Lingkungan / Environment
127.402.000
Economy Empowerment
Hubungan Kemasyarakatan /
1.863.949.609
Community Relations
ENVIRONMENT AND SOCIAL RESPONSIBILITY Policy The Company’s policy on ESR is illustrated under CSR Pillar, revealing FIF’s commitments in advancing quality of life, as manifested through all-encompassing, sustainable programs. FIF’s concern for education, community health, economic empowerment, environment, and disaster relief are emphasized throughout 2012. FIF has also
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Ekonomi Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Aksi Cepat Tanggap Bencana Alam adalah sejumlah bidang yang menjadi fokus FIF, serta terus dilaksanakan pada tahun 2012. FIF juga memiliki kepedulian besar terhadap kelestarian lingkungan, yang diwujudkan melalui pilar FIF Green.
expressed concern for environment protection, as represented by FIF Green Pillar.
FIF PROS
FIF HEALTHY
FIF EDU
CSR FIF ACT
FIF GREEN
KEGIATAN FIF GREEN Lingkungan yang asri, terawat dengan baik, dan lestari, merupakan kunci bagi kelangsungan hidup umat manusia. Saat ini, salah satu isu lingkungan yang cukup mendesak adalah laju penebangan hutan, serta kurangnya keberadaan pepohonan di area-area perkotaan. Untuk itu, sepanjang tahun 2012, FIF berupaya mengambil peran di dalam hal ini dengan melakukan penanaman pohon di hutan konservasi, hutan pendidikan, dan taman kota.
ACTIVITIES FIF GREEN The key to continuity of human life is linked to the quality of our environment, which must be both protected and well-maintained. Nowadays, among high-priority issues on environment are a high rate of deforestation and the absence of trees in urban areas. In recognition of this, FIF carried out treeplanting activities in conservation areas, educational forests, and city forests in 2012.
Dengan slogan “Tanam, Pelihara, dan Ambil Manfaatnya”, pada tahun 2012, FIF secara total telah menyumbangkan 48.380 batang pohon. Sebanyak 22.000 batang pohon dari jumlah tersebut diberikan di Hutan Pendidikan Wanagama, Gunung Kidul, yang dikelola oleh Universitas Gajah Mada.
Through the “Tanam, Pelihara, dan Ambil Manfaatnya” slogan, FIF donated a total of 48,380 trees in 2012; of these, 22,000 trees were handed over to Wanagama Educational Forest (Mt. Kidul), under the stewardship of Gajah Mada University.
177
Selain itu, FIF juga menanam 11.000 batang pohon di wilayah Halimun Sukabumi dan menyumbangkan 15.380 batang pohon untuk hutan kota di kota-kota tempat kantor cabangnya beroperasi.
FIF also planted 11,000 trees in Halimun, Sukabumi, and donating 15,380 trees for urban forests in cities where FIF’s branch offices are located.
Dampak Keuangan Pada tahun 2012, realisasi anggaran untuk program lingkungan mencapai hampir 100%. Dari dana anggaran sebesar Rp 129.000.000, sebanyak Rp 127.402.000 berhasil disalurkan.
Financial Impact Nearly 100% of funds budgeted for environmental responsibility was disbursed in 2012: from a total of Rp 129,000,000, FIF disbursed Rp 127,402,000.
FIF juga mensinergikan kegiatan TJSL dengan aktivitas pemasaran. Sehingga, di samping dana TJSL di atas, FIF juga berhasil mengumpulkan dana untuk kegiatan lingkungan hidup sebesar Rp 351.316.000.
ESR programs were further synergized with marketing activities. To that end, FIF has succeeded in raising Rp 351,316,000 for environmental programs.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
SOCIAL RESPONSIBILITY
FIF EDU Pendidikan adalah dasar bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia, dan merupakan modal penting bagi semua individu dalam kehidupannya. Meski begitu, baik akses maupun kualitas pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih jauh dari ideal. Memahami masalah ini, FIF menerapkan pendekatan hulu dan hilir – yakni memerhatikan kualitas tenaga pendidik sekaligus memastikan pemerataan akses pendidikan bagi anak didik.
FIF EDU As a foundation of human capital, education is a key to an individual’s development. However, access to quality education is still insufficient in Indonesia. In acknowledging this, FIF applies both downstream and upstream approach: improves teachers’ levels of skills, while striving to ensure students’ equal access to education.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Pada tahun 2012, FIF memfokuskan pelatihannya kepada guru-guru di tingkat pendidikan usia dini, sebagai lapisan pertama pendidikan formal yang akan menjadi pijakan bagi langkah anak-anak murid selanjutnya. Sasaran pelaksanaan adalah 11 cabang di wilayah Jawa Barat, ditambah dengan beberapa cabang terpilih di luar area tersebut. Menitikberatkan pada pelatihan komputer dan sains untuk anak-anak, dari 2.300 orang guru yang ditargetkan, FIF berhasil membantu pengembangan kompetensi untuk 3.406 guru.
In 2012, FIF focused its training program on teachers for early-education, as the first layer of formal education and serves as the cornerstone of further children’s education. FIF targeted 11 branches located in West Java, and included several branches outside the region. 2,300 targeted teachers were selected, and provided training in computer and science education for children; FIF also successfully contributed to skills upgrading of 3,406 teachers.
Selanjutnya, membuka pintu akses pendidikan dilakukan FIF melalui pemberian beasiswa, baik untuk kalangan eksternal, maupun internal FIF. Untuk anak-anak karyawan yang masih bekerja di FIF, beasiswa diberikan kepada 240 anak, dengan rincian 178 murid sekolah dasar (SD), 25 murid sekolah menengah pertama (SMP), 17 murid sekolah menengah atas (SMA) atau kejuruan, dan 20 orang mahasiswa perguruan tinggi. Selain itu, FIF pun memiliki kepedulian terhadap anak-anak dari karyawan yang wafat. Dari 21 karyawan yang berpulang di tahun 2012, beasiswa diberikan kepada 24 anak, dengan rincian 17 murid SD, 5 murid SMP, dan 2 murid SMA. Sementara itu,
To ensure equal access to education, FIF provided scholarships to external as well as internal beneficiaries. This program is also awarded to current FIF employees’ children. A total of 240 students are provided with scholarships, comprised of 178 primary school students, 25 junior high students, 17 senior high or vocational students, and 20 college students. FIF also lent its contribution to support children of departed employees. Out of 21 passing employees, scholarships were granted to a group of 24 children, made up of 17 primary school students, 5 junior high students, and 2 senior high students. Meanwhile, for students from families outside of the Company, FIF granted a total
179
kepada anak-anak dari luar lingkungan Perseroan, FIF memberikan 139 beasiswa, terdiri dari 116 siswa SD, 8 orang siswa SMP, dan 15 mahasiswa.
of 139 scholarships, covering 116 primary school students, 8 junior high students and 15 college students.
Sumbangsih FIF terhadap dunia pendidikan lebih jauh dilengkapi dengan program Sekolah Sehat, yang bertujuan menularkan semangat cinta lingkungan kepada anak-anak. Program ini mengacu kepada perlombaan Sekolah Sehat yang dilaksanakan oleh Pemda DKI Jakarta. Fokus FIF untuk program ini adalah mendampingi SMPN 85, yang berlokasi dekat dengan kantor pusat Peseroan, selama lima bulan sejak Januari hingga Mei 2012. Berbagai program seperti menghias tong sampah, pelatihan kompos, dan berkreasi dengan kertas dilaksanakan di sekolah, dan hasilnya SMPN 85 berhasil terpilih sebagai perwakilan Jakarta Selatan untuk ikut dalam lomba Sekolah Sehat tingkat DKI Jakarta. Kemudian, ada pula program Insinyur Cilik, yang melombakan karya ilmiah dari anakanak tingkat sekolah dasar. Sebanyak 11 sekolah dari tujuh wilayah (Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, Cileungsi, Cikarang, Cibinong, dan Depok) mengirmkan 5 murid dari tingkat kelas 4 hingga 6.
FIF’s contribution to education is further complemented by its “Sekolah Sehat” campaign, which aims to boost awareness of the importance of environmental preservation among students. The program is aligned with the DKI Jakarta local government “Sekolah Sehat” program. FIF focused its five-month mentorship, from January to May 2012, for State Junior High School 85 (“SMPN 85”), located nearby FIF’s head office. A variety of activities, such as trash bin decoration, composting, and art paper crafts were conducted at school. As a result, SMPN 85 was chosen as a representative of the South Jakarta region to participate in a DKI Jakarta-wide “Sekolah Sehat” competition. FIF also sponsors an “Insinyur CIlik” program, a science writing competition for primary school students. 11 schools from seven regions (East Jakarta, South Jakarta, Bekasi, Cileungsi, Cikarang, Cibinong, and Depok) are participated and each sent 5 representatives from Grades 4 to 6.
Semangat berbagi ilmu tidak lupa ditanamkan oleh FIF di dalam diri semua karyawannya. FIF memiliki program Jam Sosial Karyawan, yang menjadi sarana setiap karyawan untuk terjun langsung ke masyarakat, dan menyumbangkan pengetahuannya secara langsung. Pada tahun 2012, sebanyak 453 karyawan, dari 51 cabang, menyisihkan total 7.305 jam untuk menyebarluaskan pengetahuan di berbagai ruang kelas di Indonesia. Materi yang diberikan adalah kampanye tentang hidup sehat, pentingnya lingkungan hidup yang asri dan hijau, tanggap darurat gempa, dan peduli sesama, selain hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan, budaya dan olahraga seperti sekolah minggu, membaca Al-Qur’an, tari-tarian, dan silat.
Knowledge-sharing spirit among its employees is another goal of FIF. ‘Employee Social Hour’ is a vehicle for employees to directly be involved in communities, sharing knowledge and upgrading skills. In 2012, 453 employees from 51 branches contributed a total of 7,305 hours of knowledge sharing, conducted in several classrooms throughout Indonesia. Materials covered a healthy living campaign, environment protection, earthquake relief and social awareness, along with religion, culture and sports (Sunday school, Quran reading, dancing, and martial arts).
IF HEALTH F Di bidang kesehatan, secara teratur setiap empat bulan FIF menyelenggarakan kegiatan donor darah dan mendorong karyawannya untuk terlibat.
FIF HEALTH FIF is committed to support community health, and every four months holds a blood donor event, actively encouraging employees to participate. In
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Pada tahun 2012 sebanyak 7.305 kantung darah berhasil dikumpulkan. Hasil ini melampaui target pengumpulan yaitu 5.000 kantung darah. Sebagai bentuk apresiasi, FIF mengidentifikasi individu yang tingkat keterlibatannya tinggi, kemudian
2012 the event has resulted 7,305 blood bags. This total number has exceed the target of 5,000 blood bags. In appreciation of such an enthusiastic response from employees, FIF highlighted the highest contributor as a blood donor role model.
menetapkannya sebagai role model pendonor. Di tingkat cabang, karyawan pendonor terbanyak datang dari Cabang Sidoarjo 2, dengan tingkat donor 90 kali.
This employee works at the Sidoarjo 2 branch, and took part 90 times as a donor.
Bersinergi dengan Obor Berkat Indonesia, FIF juga telah mendanai operasi dua orang anak penderita kolostomi, sementara mobil Tim Medis telah melayani bakti sosial umum dan gigi untuk 10.709 orang, operasi massal untuk 572 orang, dan operasi elektif untuk 6 orang. Selain itu, ada pula program khitanan massal untuk 400 anak, penyerahan donasi ke 77 panti asuhan, dan penyaluran jasa perawatan kesehatan cuma-cuma yang menjangkau 1.500 orang.
Further, in partnership with Obor Berkat Indonesia, FIF sponsored operations on two colostomy patients. Meanwhile, a Medical Team vehicle held a free clinic and dental examination for 10,709 people; performed 572 operations, with elective operations on 6 patients. FIF also conducted circumcisions on 400 children, charity events at 77 orphanages, and provided free treatments for 1,500 patients.
Selanjutnya, FIF juga memiliki perhatian terhadap kualitas kesehatan ibu dan anak. Program FIF untuk Posyandu diwujudkan melalui pendampingan di masa penimbangan, penyelenggaraan pelatihan untuk kader Posyandu, dan membantu pengelolaan PAUD. FIF dengan bangga melaporkan bahwa Posyandu Anggrek 5 Sukoharjo, binaan FIF Solo selama lima tahun terakhir, berhasil menjadi salah satu juara dalam perlombaan Posyandu Plus Astra 2012, dengan salah satu anggota dewan juri berasal dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Maternal and children’s health is promoted through FIF Posyandu program, with counseling in weighting infants, training Posyandu workers and helping out with PAUD (Early Children Education). FIF isproud to report the achievement of Posyandu Anggrek 5 Sukoharjo, in partnering with FIF Solo over the last five years, as one of the winners in Posyandu Plus Astra 2012 competition, with judge representatives from the Department of Health of the Republic of Indonesia.
181
FIF PROS Program sosial dan lingkungan FIF senantiasa memperhatikan aspek keberlangsungan. Aspek ini dinilai tidak hanya dari kesinambungan program yang berjalan setiap tahun, tetapi juga keberlangsungan dari sisi penerima. FIF berkomitmen untuk memastikan bahwa inisiatifnya dapat menumbuhkan sasaran progaram sehingga ia dapat hidup mandiri dan pada gilirannya turut membangun masyarakat di sekelilingnya. Dengan semangat inilah, program Income Generating Activities (IGA) diluncurkan, dan merupakan fokus di 2012.
FIF PROS FIF’s social and environmental programs aim for sustainability may be witnessed not only in continuity program, but also from sustained benefits of community members. FIF is committed to nurture programs’ recipients through its initiatives, an empowerment effort that in turn may contribute to the communities. With this aspiration, Income Generating Activities (IGA) program was launched and focused in 2012.
Melalui IGA, FIF berkomitmen membantu bidangbidang usaha kemasyarakatan di berbagai daerah. Bentuk pelatihan yang diberikan di dalam program IGA adalah kewirausahaan yang menyasar pada skill, pengetahuan, dan mindset; pembentukan kelompok wirausaha; dana bergulir/pinjaman lunak; bantuan peralatan; pendampingan; dan kerja sama dengan pusat pelatihan. Prioritas target IGA adalah kelompok masyarakat ring 1 kantor FIF, yang bisa merupakan perempuan, pemuda, peternak, ataupun petani; komunitas guru, dan istri-istri karyawan FIF. Pemilihan sasaran program dilakukan
FIF realizes its commitment through IGA, by growing community-based businesses in different regions. Entrepreneurial skill development include basic skills, knowledge, and mindset are all targeted; entrepreneurial groups are set up and a soft loan facility established; necessary fittings and furnishings are provided; and partnerships are forged with training centers. IGA prioritizes ring 1 community groups, located in the vicinity of FIF offices, covering women, youths, farmers, teacher communities and spouses of FIF employees. The determination of the programs’ target is taken
melalui survei terhadap lokasi, wilayah, dan masyarakat, dan pelaksanaan program dipantau serta dievaluasi.
by surveying location, region, and community conditions, besides the program implementation is monitored and evaluated.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Sepanjang tahun 2012, FIF telah membentuk IGA Bebek (Banjarmasin), IGA Canang dan Jahit (Denpasar), IGA Herbal (Sukabumi), IGA Kambing (Kupang), IGA Kerupuk Kulit (Jakarta 2), IGA Kompos (Medan), IGA Lele (Bandung 1), IGA Memasak (Padang), serta IGA Mekanik, Kreasi Bahan Tepung, dan Merias (Mataram). FIF juga menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dengan total 4.743 jam pelatihan. Dengan tekad menjadi mitra bagi usaha masyarakat, kemajuan usaha di tiap-tiap daerah dipantau langsung oleh kantor cabang FIF di daerah tersebut.
FIF established IGA Bebek (Banjarmasin), a sponsorship of duck husbandry during 2012, as well as IGA Canang and Sewing (Denpasar), IGA Herbal (Sukabumi), IGA Kambing sheep husbandry (Kupang), IGA Kerupuk Kulit snack food (Jakarta 2), IGA Compost (Medan), IGA Catfish (Bandung 1), IGA Culinary (Padang), and IGA Mechanics, Flour Pastries and Cosmetics (all in Mataram). FIF also hosted a total of 4,743 entrepreneurial training hours. Aiming as the community partners, progress in each region is directly monitored by nearby FIF branch offices.
Pemilihan jenis usaha dan peserta / Select type of business and participants Pelaksanaan: Pelatihan dan Pendampingan / Implementation: training and mentoring
Survei lokasi, wilayah, masyarakat / Location and community survey
IGA Pemantauan dan Evaluasi / Monitoring and evaluation
Hubungan Masyarakat Sampai saat ini, FIF telah memiliki 4 unit kendaraan sosial – 2 unit berada di Jakarta, 1 unit di Surabaya, dan 1 unit di Makassar. Keempat kendaraan sosial ini dapat digunakan bebas biaya oleh siapapun yang membutuhkan, baik dari pihak internal maupun eksternal. Untuk pihak eksternal, Bis Sosial telah menjadi sarana angkut bagi 4.532 orang dari 87 lembaga sosial, pendidikan, keagamaan, dan kesehatan.
Pelaksanaan: Bantuan dana/ Peralatan / Implementation: Financial assistance/ equipment
Community Relations Nowadays, FIF has 4 community buses, 2 in Jakarta, 1 in Surabaya, and 1 in Makassar. These vehicles are available for service at no charge, for anyone who needs, internally or externally,. For external parties, FIF Charity Buses have thus far transported a total of 4,532 passengers, originating from 87 social, educational, religious and health care institutions.
183
Untuk memastikan akuntabilitas, FIF mencatat semua tujuan pemakaian Bis Sosial, dengan perincian:
Kategori / Category
For proper accountability, FIF documented the usage of Charity Buses, as follows:
Januari - Desember 2012 / January - December 2012 Jumlah Peminjaman / Number of use
Pendidikan / Education
Jumlah Penumpang / Total Passengers
100
2.000
Keagamaan /Religion
67
1.474
Sosial / Social
21
462
Kesehatan / Health
12
264
6
132
Lingkungan / Environment Internal
161
3.542
Total
367
8.074
Dampak Keuangan Dana pelaksanaan program-program sosial FIF bersumber dari anggaran FIF, dengan rincian realisasi sebagai berikut: • Beasiswa internal: Rp 354.840.000 • Beasiswa eksternal: Rp 29.160.000
Financial Impact FIF’s social programs budget disbursement breaks down as follows: • •
Internal scholarships: Rp 354,840,000 External scholarships: Rp 29,160,000
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY • • • •
Jam Sosial: Rp 13.728.700 Operasional Bis Sosial: Rp 51.455.507 Kesehatan masyarakat dan operasi: 185.464.825 Pemberdayaan ekonomi: Rp 282.382.700
Rp
• • • •
Social hours: Rp 13,728,700 Operational of Charity Buses: Rp 51,455,507 Community health and surgeries: Rp 185,464,825 Economic empowerment: Rp 282,382,700
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DANA SOSIAL SYARIAH Sepanjang tahun 2012, Unit Usaha Syariah FIF bekerja sama dengan Daarut Tauhid dan Dompet Dhuafa untuk menyalurkan dana sosial syariah. Dana sosial syariah tersebut merupakan dana yang berasal dari sanksi, atau ta’zir, keterlambatan pembayaran angsuran konsumen per bulan
SHARIA-BASED SOCIAL RESPONSIBILITY FUND FIF’s Sharia business unit coordinated with Daarut Tauhid and Dompet Dhuafa disburse Sharia social funds during 2012. The fund is derived from penalty fees of overdue monthly installment payments, or ta’zir, collected from customers.
Dengan tajuk “Beli Motor Sambil Beramal”, pada tanggal 24 April 2012, FIF Syariah melakukan peresmian fasilitas air bersih kemasyarakatan di Yogyakarta, yang merupakan hasil pemanfaatan dana sosial Syariah. Selain itu, bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, FIF Syariah membangun satu ruangan Poli Umum di Rumah Sehat untuk masyarakat miskin di Parung, Bogor.
With “Beli Motor Sambil Beramal” slogan, in 24 April 2012, FIF Syariah utilized its Sharia social funds to open a clean water facility for a community in Yogyakarta. In addition, collaborating with Dompet Dhuafa, FIF Sharia opened a Polyclinic dedicated for poor citizens, at Rumah Sehat in Parung, Bogor.
Selanjutnya, dalam rangka turut merayakan hari raya Idul Adha, FIF menyerahkan 163 ekor kambing dan 43 ekor sapi untuk masyarakat ring 1 di lingkungan 83 kantor cabang FIF. Sumbangan hewan kurban tersebut menghasilkan 8.805 kantung daging untuk dibagikan.
FIF also participated in Eid al-Adha celebration by donating 163 lambs and 43 cattle for ring 1 communities, among 83 FIF branch offices. 8,805 meat packages from sacrificial animals were distributed.
Di luar penyaluran dana di atas, FIF Syariah bekerja sama dengan Asuransi FIF melaksanakan juga program donasi panti asuhan, buku, dan sembako, dengan realisasi dana sebesar Rp 767.385.000.
Finally, FIF Syariah and FIF Insurance conducted an orphanage charity program, book donation and distribution of basic foodstuffs, disbursing a total of Rp 767,385,000.
TANGGUNG JAWAB TERKAIT LINGKUNGAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY
KEBIJAKAN Aspek Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (LK3) adalah aspek yang juga mendapat perhatian besar dari FIF. Mengacu pada standar AGC, FIF mengikuti beberapa panduan pelaksanaan LK3
POLICY FIF is fully Occupational (OHSE). FIF guidelines, in
AND
committed to the principles of Health, Safety and Environment adheres to OHSE implementation accordance with the AGC standard:
185
yaitu: Buku Green Company sebagai pedoman LK3, panduan kriteria penilaian AGC, pedoman penilaian LK3 berdasarkan ISO 19011:2002, dan buku standar fasilitas LK3. FIF juga telah mengembangkan SOP, Instruksi Kerja, Standardisasi Umum, dan Formulir Kerja sebagai panduan pelaksanaan LK3 di cabang.
the Green Company book as a manual for OHSE implementation, AGC assessment criteria, OHSE assessment guidelines based on ISO 19011:2002, and the OHSE standard equipment manual book. FIF also developed SOP, Work Instruction, General Standards, and Work Forms as OHSE implementation guidelines at its branches.
FIF Nyaman
FIF Selamat
EHS
FIF Sehat
LK3 FIF diterapkan melalui FIF Nyaman, FIF Selamat, dan FIF Sehat. FIF Nyaman mewadahi kegiatan LK3 bertema pengelolaan lingkungan, ketaatan peraturan, serta efisiensi biaya dan energi. FIF Selamat mewadahi kegiatan yang terkait dengan keselamatan kerja karyawan, dan FIF Sehat mewadahi kegiatan terkait kesehatan kerja karyawan. Kompetensi terkait LK3 pun senantiasa ditingkatkan.
OHSE is carried out through FIF Nyaman, FIF Selamat, and FIF Sehat. FIF Nyaman covers environmental efforts, compliance with regulations, costs and energy efficiency. FIF Selamat covers activities related to employee occupational safety, while FIF Sehat includes activities related to their occupational health. As all involved gain experiences, FIF continuously upgrades its OHSE competences.
Struktur organisasi untuk pelaksanaan LK3 telah distandardisasikan oleh FIF, sementara penanggung jawab (Person-in-Charge – PIC) ditentukan oleh Kepala Cabang dan Kepala Wilayah. Indikator Kinerja untuk LK3 pun telah mendapat perhatian dari FIF, sejalan dengan keinginan FIF untuk selalu meningkatkan kualitas kinerjanya.
FIF has standardized an organizational structure for OHSE implementation, while the Branch Manager and Region Head appoint the Person in Charge (PIC). The Company relies on OHSE performance indicators as the key to continuous improvement of performance quality.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY KEGIATAN
ACTIVITIES
FIF Nyaman Pada tahun 2012, FIF melanjutkan program Cleaner Production program, atau cost saving program, atas biaya sumber daya alam (kertas, bensin, air) dan energi (listrik). FIF berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman, sekaligus ramah lingkungan. Sebanyak 78 kantor cabang mendaftarkan diri untuk inisiatif lomba antar cabang yang berlangsung selama bulan Januari hingga Desember 2012. Untuk lebih mengoptimalkan proses penghematan, beberapa kantor cabang melakukan inisiatif berbagi ilmu. Program unggulan antara lain datang dari Cabang Bandung 1 dalam hal penghematan kertas, Cabang Blora dan Cabang Metro dalam hal penghematan telekomunikasi, serta Cabang Yogyakarta dalam hal penghematan listrik.
FIF Nyaman The Cleaner Production program, also known as a cost-saving program for economizing of natural resources (paper, gasoline, and water) and energy (electricity) was implemented more thoroughly by the Company during 2012. FIF is committed to establish a comfortable yet environmentally friendly workplace. 78 branch offices thus registered to participate in a cost-saving competition held from January to December 2012. To optimize such costsaving efforts, a number of branch offices initiated knowledge-sharing activities, with leading programs in Bandung 1 Branch being less paper usage, Blora and Metro branches cutting telecommunications costs, and Yogyakarta Branch focused on saving electricity.
Secara nasional, FIF memantau pengeluaran biaya kantor cabang per bulan dan membandingkannya dengan jumlah unit yang bisa dihasilkan oleh perusahaan. Sebagai ajang apresiasi sekaligus menumbuhkan semangat penghematan, di akhir program FIF memberikan penghargaan terhadap cabang-cabang berprestasi. Pada tahun 2012, pemenang datang dari Cabang Padang, Cabang Probolinggo, dan Cabang Purwakarta, yang masingmasing berhasil menghemat 21%, 40,45%, dan 48,41% dari beban operasionalnya melalui inisiatif pengehematan.
At a national level, FIF closely monitors monthly operational costs of its branch offices, setting comparisons with targeted efficiency units. To appreciate and motivate branch offices further, FIF rewards top performers at the end of the program. In 2012, the Company rewarded Padang Branch, Probolinggo Branch, and Purwakarta Branch, each respectively achieving 21%, 40.45%, and 48.41% operating cost savings through efficiency initiatives.
Selain itu, imbauan penghematan juga dilakukan secara berkala dengan melibatkan manajemen FIF sebagai role model. Cara-cara sosialisasi lain seperti penempatan stiker, pengadaan artikel, portal online, dan standardisasi pengeluaran juga dilakukan.
Efficiency initiative is also advocated regularly by involving FIF’s management as role models, in addition to other campaign efforts, such as sticker placement, publication of articles, an online portal, and cost standardization.
Berdasarkan pemantauan, untuk cost saving program tahun 2012, FIF telah mencapai efisiensi 4% untuk biaya sumber daya alam, seperti kertas, air, dan bensin. FIF juga telah menetapkan 9 orang dari pihak manajemen sebagai role model, dan telah melaksanakan knowledge sharing dengan tiga kantor cabang.
Based on full-year monitoring, FIF achieved 4% higher efficiency in 2012 as a result of its costsaving programs. FIF also appointed 9 management role models, and conducted knowledge sharing events at three branch offices.
187
Cost Saving Nasional 2012 2012 National Cost Savings
8.0% 6.0% 4.0% 2.0% Cost Saving Nasional 2012 2012 National Cost Savings
0.0% -2.0% -4.0% -6.0%
Desember
November
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
-8.0%
Grafik Penghematan Sumber Daya Alam 2011 vs 2012 Graphic of Natural Resources Efficiency 2011 vs 2012
Rp. 1.800.000.000 Rp. 1.600.000.000 Rp. 1.400.000.000 Rp. 1.200.000.000 Rp. 1.000.000.000
SDA 2011 SDA 2011
Rp. 800.000.000
SDA 2012 SDA 2012
Rp. 600.000.000 Rp. 400.000.000
Desember
November
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
Rp. 200.000.000
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Grafik Penghematan Energi Listrik 2011 vs 2012 Graphic of Electricity Efficiency 2011 vs 2012 Rp. 2.000.000.000 Rp. 1.800.000.000 Rp. 1.600.000.000 Rp. 1.400.000.000 Rp. 1.200.000.000
Energy 2011 Energy 2011
Rp. 1.000.000.000
Energy 2012 Energy 2012
Rp. 800.000.000 Rp. 600.000.000 Rp. 400.000.000
Desember
November
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Februari
Januari
Rp. 0
Lebih jauh terkait pelaksanaan FIF Nyaman, FIF juga berinisiaitf mengadakan program Green Office, yang berfokus pada aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan kerja. Hal-hal yang menjadi perhatian Green Office antara lain adalah aspek ergonomi, kerapian dan kebersihan ruang kerja, serta penempatan barang dan perlengkapan kerja. Peseroan juga menerapkan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, dan Rawat). Prinsip Ringkas, Rapi, dan Rawat masing-masing meliputi kegiatan pengorganisasian, penataan, dan kebersihan, sementara prinsip Rajin dan Rawat berfungsi memastikan terselenggaranya ketiga prinsip tersebut, dengan mendorong adanya disiplin diri dan ketaatan terhadap tata tertib.
Under FIF Nyaman implementation, FIF further initiated a ‘Green Office’ program, focusing on security, comfort and occupational safety. Among other aspects, indicators were focused on ergonomic efficiency, workspace cleanliness and orderliness, placement of work material and arrangement of equipment. The Company also applies a 5R concept (Ringkas/Organization, Rapi/Orderliness, Resik/ Cleanliness, Rajin/Adherence, and Rawat/SelfDiscipline). Ringkas, Rapi, and Resik address the issues of organization, placement, and cleanliness. Implementation of these principles is ensured by adherence to Rajin and Rawat principles, which drive sense of self-discipline and compliance with regulations.
FIF Selamat FIF Selamat bertujuan menghindarkan karyawan dari kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan. Sepanjang tahun 2012, sejumlah program FIF Selamat telah dilaksanakan oleh FIF: - EHS Menara FIF dan Kantor Cabang Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di Menara FIF dilaksanakan pada tangal
FIF Selamat The objective of FIF Selamat is the prevention of onthe-job incidents, as well as augmenting employee productivity. The initiatives underway during 2012, are as follows: - EHS of Menara FIF and Branch Offices Emergency First-Aid Training (PPGD) was held at Menara FIF on 17 July 2012. Training
189
17 Juli 2012. Materi pelatihan yang diberikan, antara lain, adalah cara penanganan luka bakar, pemindahan korban dalam kondisi darurat, serta resusitasi jantung dan paru. Pada kesempatan yang sama, FIF juga meresmikan struktur P2K3L 2012 dan melakukan serah terima perlengkapan kepada Tim Kondisi Tanggap Darurat (TKTD). Hal ini juga dilakukan secara nasional oleh cabang-cabang FIF.
materials covered burn injuries handling, patient relocation under emergency circumstances, and heart and lung resuscitation. FIF took the opportunity to inaugurate its 2012 P2K3L structure, and handed over first-aid equipment to the Emergency Response Team (TKTD). FIF branch offices held similar events nationwide.
- Kampanye “Zero Accident” dan “Safety Riding” FIF bertekad menjaga keselamatan semua karyawannya, baik di tempat kerja, maupun di saat mereka berkendara. Imbauan keselamatan gencar dilakukan melalui pelatihan, dan disebarluaskan melalu stiker dan poster. Langkah-langkah ini membuahkan hasil nyata di awal tahun 2012, yakni 2.268.088 jam kerja tanpa kecelakaan kerja, yang terhitung sejak 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Oktober 2011 untuk area Jawa Timur. Atas prestasi ini, FIF mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur pada tanggal 17 April 2012, serta dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar pada tanggal 25 April 2012.
- “Zero Accident” and “Safety Riding” Campaign FIF is committed to ensure the safety of its employees, both on the job and while riding. Safety advocacy is rigorously conducted through training, and further disseminated through stickers and posters. These efforts were well rewarded in early 2012, with recognition of 2,268,088 zero-incident working hours for the period of 1 January 2008 to 31 October 2011 in the East Java region. For this accomplishment, the Governor of East Java presented an award to the Company on 17 April 2012 and also received recognition from Muhaimin Iskandar, Minister of Labor and Transmigration, on 25 April 2012.
Sementara itu, untuk menjaga keselamatan para karyawan saat berkendara, FIF mengadakan pelatihan Safety Riding. Di tingkat cabang, pelatihan dilaksanakan serentak pada tanggal 14 Juli 2012. Bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas dan Polisi Resor di masing-masing daerah, realisasi program dari segi jumlah cabang mencapai 100%. Di tingkat pusat, program serupa dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2012.
FIF conducts a ‘Safety Riding’ program, in its effort to sustain employee safety while riding. In collaboration with Traffic Units and District Police in respective regions, the training sessions were conducted simultaneously at branch offices on 14 July 2012. 100% of branch offices took part in this important program, and similar program was conducted at Head Office on 1 August 2012.
Untuk lebih jauh mendorong tercapainya Zero Accident saat berkendara, FIF mengadakan Zero Accident (Death) Award untuk cabang. Dilaksanakan hingga bulan Oktober 2012, FIF secara berkala melakukan inspeksi, dengan
To further encourage Zero Accident while riding, FIF initiated a Zero Accident (Death) Award for its branch offices. Commencing October 2012, FIF regularly conducts inspections covering a total of 125 branch offices. Through its human
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY tingkat jangkauan inspeksi sebanyak 125 kantor cabang. Selain itu, dilakukan juga pemantauan jumlah karyawan dan nilai klaim kecelakaan kerja melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia.
capital management system, the Company also monitors a number of employees and lodges claims for work accidents.
Simulasi Tanggap Darurat dan Pemenuhan Perlengkapan Tanggap Darurat Sebagai bagian dari kesiapan karyawan dalam menangani kondisi darurat, antara lain peristiwa kebakaran, gempa, banjir, dan huru hara yang mungkin terjadi di kantor cabang, FIF mewajibkan seluruh cabang melakukan simulasi tanggap darurat sedikitnya satu kali dalam satu tahun. Pelaksanaan kegiatan menyesuaikan dengan kondisi sekitar, dan mengikutsertakan aparat setempat seperti pemadam kebakaran, kepolisian, PMI, serta pemerintah daerah.
Emergency Response Simulation and Equipment
Untuk mendukung kegiatan di atas, FIF juga mewajibkan semua cabang untuk memiliki perlengkapan tanggap darurat yang selalu tersedia, sesuai dengan peraturan, dan dalam kondisi siap digunakan. Para karyawan pun harus mampu menggunakan alat-alat tersebut, sehingga dapat menghadapi situasi darurat.
In supporting this program, FIF also instructs all branch offices to ensure emergency equipment availability, pertaining to prevalent regulations, and in proper condition for immediate use. It is also a prerequisite for employees to be familiar with the equipment for any future emergency situations.
FIF Sehat FIF senantiasa berupaya memastikan tingkat kualitas kesehatan karyawan. Melalui FIF Sehat, FIF mengadakan kegiatan olah raga, program pemeriksaan kesehatan, dan menyediakan layanan ruang menyusui serta asuransi yang bekerja sama dengan Garda Medika.
FIF Sehat FIF consistently seeks to keep employees healthy. FIF Sehat hosts exercise programs, a medical check-up, as well as providing nursing rooms and insurance, in partnership with Garda Medika.
To ensure employee readiness during emergency situations such as fires, earthquakes, floods and social unrest, any of which could take place at FIF branch offices, an emergency response simulation must be conducted by FIF branch offices at least once every year. Executed in accordance with local conditions, a simulation activity involves local officials, such as firefighter units, the police force, the Indonesian Red Cross (PMI), and local government representatives.
191
DAMPAK KEUANGAN Sebagaimana program-program sosial dan lingkungan hidup, program LK3 FIF didanai oleh anggaran FIF, dengan rincian realisasi sebagai berikut: • Safety Riding: Rp 97.150.160 • Sosialisasi P2K3L Menara FIF: Rp 428.000 • Cost-saving: Rp 14.940.000
FINANCIAL IMPACT OHSE initiatives, along with its social and environmental responsibility programs, are funded from the Company’s budget, with the details as follows: • Safety Riding: Rp 97,150,160 • Menara FIF P23KL Socialization: Rp 428,000 • Cost-saving: Rp 14,940,000
TANGGUNG JAWAB KONSUMEN
CONSUMER PROTECTION RESPONSIBILITY
TERKAIT
PERLINDUNGAN
KEBIJAKAN Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, FIF senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya. Sebagai bentuk komitmen terhadap perlindungan konsumen, FIF telah menyiapkan sejumlah jalur Pusat Pengaduan Konsumen berupa: 1. Kotak saran dan kritik di cabang-cabang FIF 2. Social media FIFCLUB 3. Situs 4. Media massa (elektronik dan cetak) 5. Telepon 6. Email 7. Surat Keluhan Konsumen 8. Media lain yang digunakan konsumen untuk menyampaikan keluhannya.
POLICY As a service business entity, FIF is committed to deliver service excellence to its customers. To realize its commitment toward consumer protection, FIF set up Customer Complaint Centers:
Untuk memastikan adanya tingkat respon yang cepat, FIF telah menggariskan batas waktu 24 jam bagi pihak cabang untuk menyelesaikan dan menyusun laporan keluhan konsumen yang akan disampaikan kepada Kantor Pusat, dan maksimal 2 x 24 jam bagi keluhan yang disampaikan melalui media sosial Facebook.
To ensure prompt responsiveness, FIF set a 24hour limit for branch offices to settle and report the complaint to Head Office, and a 2 x 24-hour settlement limit for complaints published in Facebook.
Selain itu, FIF juga telah menetapkan metode TRAMPIL (Tenangkan diri; Redakan dengan maaf; Ajukan pertanyaan dan empati; Memberikan alternatif solusi; Pastikan dengan mengonfirmasi; Ingat salam penutup; Lakukan evaluasi). Metode ini merupakan standar pelayanan yang diterapkan FIF untuk menanggapi keluhan konsumen. TRAMPIL
FIF also established TRAMPIL policy (Tenangkan diri/Calm; Redakan dengan maaf/Apologize; Ajukan pertanyaan dan empati/Ask questions and show empathy; Memberikan alternatif solusi/Provide a solution; Pastikan dengan mengkonfirmasi/ Confirmation; Ingat salam penutup/Closing statement; Lakukan evaluasi/Evaluate). This is a
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Suggestion box at all Company’s branch offices FIFCLUB social media Website Mass media (online and printed) Telephone E-mail Customer complaint letter Any other platform the customers might use to convey their problems.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY diterapkan baik saat melakukan kontak melalui telepon, maupun saat melakukan kunjungan ke kediaman konsumen. Semua masukan dari konsumen senantiasa mendapatkan perhatian penuh dari FIF, dan diyakini berperan penting untuk menjadikan FIF sebagai entitas usaha yang lebih baik. Program Peningkatan Layanan bagi Konsumen Sepanjang tahun 2012, FIF telah melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut ini dalam rangka meningkatkan layanannya kepada konsumen: 1. Membuka saluran layanan pemesanan dan keluhan melalui media sosial Facebook dengan menggunakan akun FIFClub 2. Memproduksi kalender meja yang berisi standar prosedur pelayanan untuk mempermudah Custome Relation Executive (CRE) memberikan pelayanan kepada konsumen 3. Memperbarui standar HEBAT CRE 4. Mengadakan pemilihan Endorser Service 5. Mengadakan kegiatan komunitas dengan konsumen, antara lain kompetisi futsal 6. Mengadakan kontes foto untuk FIFClub (komunitas online) 7. Mengadakan kegiatan peningkatan loyalitas konsumen, antara lain lomba menghias motor, buka puasa, dan wisata kuliner.
standard method applies in regard to handling customer complaints. TRAMPIL is applied during customer contact, either by telephones and during a home visit. FIF pays close attention to any suggestions and feedbacks, as such information serves as a basis for evolution into a better business entity. Customer Service Quality Improvement Initiative FIF conducted customer service quality upgrading activities in 2012, as follows:
TJSL KE DEPAN Sepanjang tahun 2012, aktivitas TJSL FIF mengalami keberhasilan, juga tantangan. Keduanya memberikan pembelajaran penting bagi FIF untuk kegiatan-kegiatannya ke depan. Untuk itu, selain memastikan bahwa program-program yang ada dapat terus berjalan dengan baik, FIF juga tidak akan berhenti meningkatkan kualitas programnya dengan berinovasi dan melihat peluang-peluang bagi FIF untuk dapat berkontribusi secara penuh.
ESR GOING FORWARD ESR activities in 2012 were appraised as both successful and challenging. Both are seen as essential learning activities for FIF in the future. To ensure sustainability in its programs, innovations will continuously be enhanced, and identifying opportunities where another form of contribution might be implemented.
1.
Launched an order and complaint channel through FIFCLUB account on Facebook
2.
Produced a desktop calendar with a service procedure to enable practical reference for Customer Relations Executives (CRE) in delivering customer services Standardized HEBAT CRE Held an Endorser Service competition Hosted activities involving customers, including a futsal competition Held a FIFCLUB photo contest (online community initiative) Produced programs to improve customer loyalty, including a motorcycle-decorating contest, fast-breaking event, and culinary traveling.
3. 4. 5. 6. 7.
193
Pada tahun 2013, FIF akan mengimplementasikan secara penuh public contribution roadmap sebagai salah satu roadmap yang telah disusun sebagai landasan transformasi FIF ke depan. Public contribution roadmap secara khusus memetakan perkembangan inisiatif TJSL yang ingin dicapai FIF setiap tahunnya dari 2013 hingga 2015.
2013 : Build External Awareness
FIF intends to fully implement its public contribution roadmap in 2013 as one of the roadmaps. The roadmaps are developed for transformation going forward. The public contribution roadmap specifically outlines ESR development with the goal to be achieved from 2013 to 2015.
2015 : Employee Pride
The Admired National industry Leader 2014 : Capitalize ESR Activities
Untuk itu, FIF telah menentukan sejumlah bidang TJSL sebagai prioritas. Pertama-tama adalah Income Generating Activities yang ditargetkan dapat menjangkau lebih banyak lagi anggota masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan inisiatif pendanaan mikro. Selanjutnya, komitmen FIF untuk melibatkan dan menumbuhkan kepedulian karyawan diwujudkan dengan menargetkan 2.500 jam sosial serta 5.000 kantung darah. Untuk bidang Pendidikan, FIF akan memulai inisiatif kerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan, di samping meneruskan program yang telah ada seperti peningkatan kompetensi guru, pemberian beasiswa, perbaikan infrastruktur, dan penerapan Green School. Program FIF Goes to Campus juga akan dilanjutkan pada tahun 2013, menyasar pada universitas-universitas yang berkedudukan di Sumatera dan Jawa.
FIF has thus prioritized ESR activities, with Income Generation as its leading objective, targeting a broader range of communities through entrepreneurial training and a micro-financing initiative. FIF will also continue to raise employee awareness by setting a threshold of 2,500 social hours and 5,000 blood bags. Moreover, for education, FIF will conduct a partnership initiative with vocational schools, in addition to sustaining existing programs (such as teacher competence development, scholarships, infrastructure improvement, and Green School programs). The ‘FIF Goes to Campus’ program, targeting universities in Sumatra and Java, will be commencing in 2013 as well.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
tanggung jawab sosial dan LINGKUNGAN perusahaan CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY Di bidang keamanan, FIF antara lain akan terus membina sinergi dengan aparat keamanan, meningkatkan kompetensi karyawan di bidang keamanan, juga memanfaatkan alat-alat keamanan berteknologi terkini. Dalam rangka implementasi Astra Security Management System (ASMS), FIF menargetkan pencapaian minimal status Hijau untuk standardisasi sistem pengamanan. Selanjutnya, di bidang lingkungan kerja, FIF menargetkan pencapaian minimal sertifikasi Hijau untuk AGC dan Bintang 4 untuk AFC. FIF juga akan melanjutkan program cleaner production, serta menegakkan prinsip-prinsip lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja untuk pihak ketiga secara tegas dan konsisten.
To protect valuable personnel and resources, FIF will foster synergy with security forces, building employee competence in the field of security, as well as researching and exploiting the latest security technology. With regard to the implementation of the Astra Security Management System (ASMS), FIF targets a minimum ‘Green status’ as standardization of security systems, with workplace achievements raised through a minimum ‘Green’ certification for AGC and 4 Stars for AFC. FIF will also continue its cleaner production program and extend the enforcement of environment, health and occupational safety principles to third parties, in a determined and consistent manner.
FIF yakin, upaya-upaya di atas akan secara nyata memberikan perbaikan kualitas hidup masyarakat. Secara internal, inisiatif tanggung jawab sosial akan membentuk budaya perusahaan yang dilandasi dengan nilai welas asih dan menghargai sesama. Di sisi lingkungan kerja, terciptanya ilngkungan yang aman, sehat, dan selamat, akan mendorong peningkatan kontribusi karyawan, serta menumbuhkan motivasi dalam bekerja. Bagi FIF, situasi inilah yang akan membuat FIF mampu bertumbuh dan meraih keberhasilan lebih tinggi bersama masyarakat pada tahun-tahun mendatang.
FIF convinced such endeavors contribute to a tangible improvement in community quality of life. Internally, social responsibility initiatives will develop a company culture founded on compassion and a mutual respect with others. It will also lead to a safer, healthier and more secure work environment, propelling employee growth and bringing innovative ideas into the workplace. Thus FIF aspires to growth and greater achievements, working together with communities in coming years.
195
PT Federal International Finance Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
PT Federal International Finance financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010
LAPORAN KEUANGAN Financial Statements
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT | PT Federal International Finance
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2012
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2011
2010
ASET Kas dan setara kas: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.315.066.836 (2011: Rp 1.218.836.395 dan 2010: Rp 1.116.307.536) Piutang lain-lain: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Biaya dibayar dimuka: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset derivatif Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 341.357.947 (2011: Rp 288.016.881 dan 2010: Rp 234.245.852)
ASSETS 2c,2d,4 786,647,669 170,837,348
538,724,066 260,138,149
149,724,727 7,938,589
17,194,558,238
15,850,876,725
11,406,370,776
64,203,292 22,967,648
69,363,580 16,747,637
80,350,791 12,124,515
2s,24 2c,2o,14 2p,11c
78,510,037 19,749,579 326,203,259 219,370,012
72,857,201 31,369,371 163,893,336 172,921,800
50,924,413 21,001,848 15,806,906 177,381,884
2j,8
245,979,278
213,464,271
146,437,176
Cash and cash equivalents: Third parties Related parties Consumer financing receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 1,315,066,836 (2011: Rp 1,218,836,395 and 2010: Rp 1,116,307,536) Other receivables: Third parties Related parties Prepayments: Third parties Related parties Derivatives assets Deferred tax assets - net Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 341,357,947 (2011: Rp 288,016,811 and 2010: Rp 234,245,852)
19,129,026,360
17,390,356,136
12,068,061,625
TOTAL ASSETS
2s,24
2c,2e 2f,2g,5 2i,6 2s,24 2h,7
JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang penyalur kendaraan: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain - lain: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang premi asuransi: - Pihak berelasi Akrual Utang pajak: - Pajak penghasilan - Pajak lain - lain Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan: - Obligasi - Medium Term Notes - Private Shogun Bonds Liabilitas imbalan pasca kerja
240,030,852 20,785,407
148,710,212 14,243,789
130,282,511 7,653,103
2s,24
71,825,946 -
97,627,284 9,382,279
73,060,309 6,915,732
24,25c 2c,10
110,087,050 479,153,936
239,550,657 257,425,820
220,691,370 205,221,604
56,616,355 53,052,869 6,266,649,582
62,286,896 44,419,452 43,690,141 7,348,174,495
37,666,517 35,114,935 10,220,824 4,057,803,120
7,365,282,525 385,217,128 120,092,992
4,732,052,291 299,969,157 539,637,956 82,399,852
2,836,837,218 799,310,998 64,018,331
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES Dealers payable: Third parties Related parties Other payables: Third parties Related parties Insurance premium payables: Related parties Accruals Taxes payable: Corporate income taxes Other taxes Derivatives liabilities Borrowings Securities issued: Bonds Medium Term Notes Private Shogun Bonds Post employment benefit obligations
15,168,794,642 13,919,570,281
8,484,796,572
TOTAL LIABILITIES
2c,25b 2s,24 2c,9
2p,11a 11a 2c,2o,14 2c,2t,12,25 2c,2q 13a 13b 13c 2k,23
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham (Rupiah penuh) modal dasar - 300.000.000 saham modal ditempatkan dan disetor penuh - 280.000.000 saham Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba: - Sudah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY
15
280,000,000
280,000,000
2c,2o,14
(108,281,305)
(27,454,270)
16
Share capital - Rp 1,000 (full amount) per share authorised 300,000,000 shares issued and fully paid 280,000,000 - 280,000,000 shares Accumulated other (1,525,393) comprehensive income Retained earnings:
1,000,000
900,000
800,000
Appropriated -
3,787,513,023
3,217,340,125
3,303,990,446
Unappropriated -
3,960,231,718
3,470,785,855
3,583,265,053
TOTAL EQUITY
19,129,026,360 17,390,356,136
12,068,061,625
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman - 1 - Page
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Bunga dan denda Pendapatan lain-lain
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
2010
5,068,579,557 239,862,247 167,709,019
4,537,238,228 265,929,727 172,265,752
4,048,744,720 307,337,944 170,801,453
INCOME Consumer financing Interest and penalty Other Income
5,476,150,823
4,975,433,707
4,526,884,117
Total income
1,491,367,512 1,230,317,362
1,297,601,032 1,068,788,943
1,052,769,948 790,880,243
682,646,475 575,060,833
611,001,521 583,337,199
651,421,127 474,112,209
EXPENSES Operating expenses Interest and financing charges Allowance for impairment losses of consumer financing Other expenses
Jumlah beban
3,979,392,182
3,560,728,695
2,969,183,527
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
1,496,758,641
1,414,705,012
1,557,700,590
PROFIT BEFORE INCOME TAX
2e,2m,17 2m,18 2m,19
Jumlah pendapatan BEBAN Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen Beban lain-lain
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - Tahun ini - Tangguhan
2m,20 21 2f,5 22
2p 11b 11c
LABA TAHUN BERJALAN
385,113,998 (13,470,920)
322,826,320 13,103,044
389,421,951 (5,547,330)
371,643,078
335,929,364
383,874,621
1,125,115,563
1,078,775,648
1,173,825,969
BEBAN KOMPREHENSIF LAIN:
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE EXPENSE:
Lindung nilai arus kas
(107,769,380)
Kerugian aktuarial program pensiun
(34,571,837)
(24,139,788)
Pajak penghasilan terkait
32,977,292
BEBAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
(98,931,876)
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
INCOME TAX EXPENSE Current Deffered -
(2,033,857)
Cash flow hedge
-
-
Actuarial loss from pension plan
8,642,960
508,464
Related income tax
(25,928,877)
(1,525,393)
OTHER COMPREHENSIVE EXPENSE FOR THE YEAR, NET OF TAX
1,026,183,687
1,052,846,771
1,172,300,576
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR, NET OF TAX
4,018
3,853
4,192
BASIC EARNINGS PER SHARE (full Rupiah amount)
2r,27
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman - 2 - Page
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010
Penyisihan untuk cadangan wajib
Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya/ Accumulated other Modal saham/ comprehensive Share capital income
280,000,000
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
-
-
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated retained earnings
700,000
(1,525,393)
-
2,624,464,227
1,173,825,969
Jumlah/ Total
2,905,164,227
Balance as at 1 January 2010
1,172,300,576
Total comprehensive income for the year, net of tax
-
Appropriation for statutory reserves
16
-
-
100,000
(100,000)
Dividen final 2009
2l,15
-
-
-
(311,199,750)
(311,199,750)
2009 final dividend
Dividen interim 2010
2l,15
-
-
-
(183,000,000)
(183,000,000)
2010 interim dividend
Saldo 31 Desember 2010
280,000,000
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak Penyisihan untuk cadangan wajib
-
(1,525,393)
800,000
(25,928,877)
-
3,303,990,446
1,078,775,648
3,583,265,053
Balance as at 31 December 2010
1,052,846,771
Total comprehensive income for the year, net of tax
-
Appropriation for statutory reserves
16
-
-
100,000
(100,000)
Dividen final 2010
2l,15
-
-
-
(990,725,969)
(990,725,969)
2010 final dividend
Dividen interim 2011
2l,15
-
-
-
(174,600,000)
(174,600,000)
2011 interim dividend
Saldo 31 Desember 2011
280,000,000
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak Penyisihan untuk cadangan wajib
-
(27,454,270)
(80,827,035)
1,107,010,722
3,470,785,855
Balance as at 31 December 2011
1,026,183,687
Total comprehensive income for the year, net of tax
(100,000)
-
-
(364,737,824)
(364,737,824)
2011 final dividend
-
-
(172,000,000)
(172,000,000)
2012 interim dividend
-
-
Dividen final 2011
2l,15
-
Dividen interim 2012
2l,15
-
280,000,000
-
3,217,340,125
100,000 16
Saldo 31 Desember 2012
900,000
(108,281,305)
1,000,000
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman - 3 - Page
3,787,513,023
-
3,960,231,718
Appropriation for statutory reserves
Balance as at 31 December 2012
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2012
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Pembiayaan bersama without recourse Bunga bank Pinjaman karyawan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
18
Pengeluaran kas untuk: Pembayaran kepada penyalur kendaraan Pembayaran pembiayaan bersama without recourse Pembayaran premi asuransi konsumen
19,489,538,504
16,695,116,224
6,095,307,670 66,730,019 20,422,879
7,009,038,617 35,010,334 73,969,164
7,005,237,135 11,906,004 32,924,729
29,692,797,680
26,607,556,619
23,745,184,092
Cash received from: Consumers Joint financing without recourse Interest income Employee loans
Cash disbursements for: (16,498,053,324) (18,259,269,561) (15,052,058,557)
Beban usaha dan biaya penerbitan pembiayaan konsumen Beban bunga dan keuangan Pinjaman karyawan Lain-lain
Pengembalian restitusi pajak Pajak penghasilan badan
23,510,337,112
11b
Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi
(8,642,425,417)
(7,624,230,298)
(7,130,524,926)
(859,996,164)
(844,889,709)
(676,336,615)
(1,883,961,759) (1,130,192,976) (21,776,449) (110,153,397)
(1,722,487,287) (1,023,378,812) (69,112,570) (58,427,161)
(1,406,712,563) (770,468,882) (34,199,081) (28,358,815)
(29,146,559,486)
(29,601,795,398)
(25,098,659,439)
(353,519,220)
6,535,667 (298,205,941)
10,007,074 (454,348,946)
(353,519,220)
(291,670,274)
(444,341,872)
(3,285,909,053)
(1,797,817,219)
192,718,974
Payments to dealers Payments of joint financing without recourse Payment of customer insurance premium Operating expenses and related cost for initiation of consumer financing Interest and finance charge Employee loans Others
Claim for tax refund Corporate income taxes
Net cash flows provided by/(used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
8
4,073,550
146,763
784,011
(108,499,294)
(121,398,761)
(55,013,079)
Proceeds from sale of property, plant and equipment Purchase of property, plant and equipment
(104,425,744)
(121,251,998)
(54,229,068)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pembiayaan bersama with recourse Penerimaan pinjaman bank Pelunasan pinjaman bank Hasil penerbitan surat berharga Pelunasan utang surat berharga Pembayaran biaya penerbitan surat berharga Pembayaran dividen kas Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 1,611,820,000 (3,225,679,200)
(507,993) 7,151,355,000 (3,860,475,632)
(318,135,988) 6,144,805,000 (4,063,698,456)
4,000,000,000 (1,845,200,000)
3,544,080,000 (1,603,000,000)
1,800,000,000 (1,355,000,000)
(13,984,338) (536,737,824)
(17,769,306) (1,165,325,969)
(7,183,203) (494,199,750)
(9,781,362)
4,048,356,100
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman - 4 - Page
1,706,587,603
Payments of joint financing with recourse Proceeds from bank loans Repayment of bank loans Proceeds from issuance of securities Repayment of securities Payment of securities issuance costs Payment of cash dividend Net cash flows (used in)/ provided by financing activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
2012
78,511,868
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2011
2010
641,195,049
(145,458,684)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Penyesuaian atas selisih kurs dalam kas dan setara kas
80,110,934
3,850
11,078
Foreign exchanges adjustment in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
798,862,215
157,663,316
303,110,922
Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year (refer to Note 4)
Kas dan setara kas akhir tahun (lihat Catatan 4)
957,485,017
798,862,215
157,663,316
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Bank – Pihak ketiga – Pihak terkait
61,150,165
37,791,422
36,758,645
725,497,504 170,837,348
500,932,644 260,138,149
112,966,082 7,938,589
Cash and cash equivalents consist of: Cash on hand Cash in bank Third parties – Related parties –
Jumlah kas dan setara kas
957,485,017
798,862,215
157,663,316
Total cash and cash equivalent
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman - 5 - Page
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL INFORMATION
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Federal International Finance (“Perseroan”) didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance berdasarkan akta notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 1, yang kemudian diubah dengan akta No. 40 tanggal 26 Juni 1989 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar Perseroan disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-6728.HT.01.01.Th.89 tanggal 27 Juli 1989. Selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 1991 telah menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Federal International Finance. Perubahan nama ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6464.HT.01.04.Th.91 tanggal 7 November 1991. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Januari 2010 yang berita acaranya diaktakan dengan akta notaris No. 1 tanggal 14 Januari 2010 dari Notaris Sudiono Abady, S.H., pemegang saham memutuskan untuk memindahkan domisili Perseroan dari Jakarta Utara ke Jakarta Selatan. Perubahan ini menyebabkan perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-06300.AH.01.02. TAHUN 2010 tanggal 5 Februari 2010.
PT Federal International Finance (the “Company") was incorporated in Jakarta on 1 May 1989 as PT Mitrapusaka Artha Finance based on notarial deed No. 1 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., which was subsequently amended by notarial deed No. 40 dated 26 June 1989 of the same notary. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C2-6728.HT.01.01.Th.89 dated 27 July 1989. Subsequently, the Company‟s Extraordinary Annual General Shareholders Meeting dated 21 October 1991 approved the amendment of the Company‟s name to PT Federal International Finance. This amendment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-6464.HT.01.04.Th.91 dated 7 November 1991. The Company‟s Articles of Association have been amended several times, the latest by the result of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 14 January 2010 which was notarised by Notaris Sudiono Abady, S.H., in notarial deed No. 1 dated 14 January 2010, the shareholders have decided to move the Company‟s domicile from North Jakarta to South Jakarta. This change has caused to amendment of the Articles of Association. The amendment of Articles of Association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter No. AHU-06300.AH.01.02. TAHUN 2010 dated 5 February 2010.
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Lembaga Pembiayaan dan Pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah, dengan ruang lingkup kegiatan yang meliputi:
Based on the Company’s Articles of Association, the Company’s purpose and objectives are to engage as a Finance Company in providing general consumer financing and financing based on Sharia principles, with the scope of activities which includes the following:
1. Menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
1. To engage in financing activities by providing capital goods, either through finance leases or operating leases, to be used by lessee within a certain period of time based on periodic installment payments.
2. Menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
2.
Halaman - 6 - Page
To engage in financing by buying or transferring and administrating the short term collections or receivables arising from domestic and overseas trading transactions.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
Establishment (continued)
3. Menjalankan usaha dalam kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
3. To provide financing for the purchases of goods or services using credit card.
4. Menjalankan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen.
4. To provide financing for procurement of goods with periodic installment payments.
5. Menjalankan kegiatan pembiayaan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Perseroan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan berdasarkan imbalan atau bagi hasil.
5.
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1151/KMK.013/1989 tanggal 17 Oktober 1989 dan No. 1004/KMK.013/1990 tanggal 30 Agustus 1990 dan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989. Saat ini, Perseroan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
The Company obtained its license as a finance company based on the decision letters No. 1151/KMK.013/1989 of the Ministry of Finance dated 17 October 1989 and No. 1004/KMK.013/1990 dated 30 August 1990 and started its commercial operations in 1989. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara FIF, Jalan TB Simatupang Kav. 15, Cilandak, Jakarta 12440, Indonesia dan memiliki 164 kantor cabang (tidak diaudit) yang berlokasi, antara lain, di Makassar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Kediri, Jember, Bandung dan lain-lain.
The Company‟s head office is located at Menara FIF, Jalan TB Simatupang Kav. 15, Cilandak, Jakarta 12440, Indonesia and has 164 branch offices (unaudited) which are located, among others, in Makassar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Kediri, Jember, Bandung and others.
PT Astra International, Tbk. merupakan pemegang saham utama dari perseroan.
PT Astra International, Tbk. shareholder of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki 15.363 karyawan (31 Desember 2011: 16.012 dan 31 December 2010: 12.603) (tidak diaudit).
As at 31 December 2012, the Company has a total of 15,363 employees (31 December 2011: 16,012 and 31 December 2010: 12,603) (unaudited).
Halaman - 7 - Page
and
General
Information
To provide financing based on mutual agreements between the Company and other parties which requires customers to repay the loans within a certain period based on a yield sharing.
is
the
majority
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Surat berharga yang diterbitkan
Securities Issued
Perseroan telah menerbitkan Obligasi Amortisasi I Tahun 2002 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 300.000.000 (“Obligasi I”), Obligasi Amortisasi II Tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 750.000.000 (“Obligasi II”), Obligasi III Tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 500.000.000 (“Obligasi III”), Obligasi IV Tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 500.000.000 (“Obligasi IV”), Obligasi V Tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1.000.000.000 (“Obligasi V”), Obligasi VI Tahun 2006 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 600.000.000 (“Obligasi VI”), Obligasi VII Tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1.000.000.000 (“Obligasi VII”), Obligasi VIII Tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1.150.000.000 (“Obligasi VIII”), Obligasi IX Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1.000.000.000 (“Obligasi IX”), Obligasi X Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1.500.000.000 (“Obligasi X”), Obligasi XI Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 3.000.000.000 (“Obligasi XI”), dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 4.000.000.000.
The Company issued Amortisation Bonds I 2002 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 300,000,000 ("Bonds I"), Amortisation Bonds II 2003 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 750,000,000 ("Bonds II"), Bonds III 2004 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 500,000,000 ("Bonds III"), Bonds IV 2004 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 500,000,000 ("Bonds IV"), Bonds V 2005 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 1,000,000,000 (“Bonds V”), Bonds VI 2006 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 600,000,000 (“Bond VI”), Bonds VII 2007 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 1,000,000,000 (“Bonds VII”), Bonds VIII 2008 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 1,150,000,000 (“Bonds VIII”), Bonds IX 2009 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 1,000,000,000 (“Bonds IX”), Bonds X 2010 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 1,500,000,000 (“Bonds X”), Bonds XI 2011 with a fixed interest rate and principal amount of Rp 3,000,000,000 (“Bonds XI”), and Self Registration Bonds I 2012 with a fixed interest rate phase I and principal amount of Rp 4,000,000,000.
Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. S891/PM/2002 pada tanggal 27 Agustus 2002, No. S1761/PM/2003 pada tanggal 25 Juli 2003, No. S575/PM/2004 pada tanggal 19 Maret 2004, No. S2792/PM/2004 pada tanggal 1 September 2004, No. S-3932/PM/2004 pada tanggal 31 Desember 2004, No. S-825/PM/2006 pada tanggal 7 April 2006, No. S-1850/BL/2007 pada tanggal 20 April 2007, No. S2544/BL/2008 pada tanggal 30 April 2008, No. S3068/BL/2009 pada tanggal 22 April 2009, No. S3488/BL/2010 pada tanggal 21 April 2010, No. S4000/BL/2011 pada tanggal 15 April 2011 dan No. S4207/BL/2012 pada tanggal 12 April 2012.
Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI and Self Registration Bonds I phase I year 2012 became effective based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) letters No. S-891/PM/2002 dated 27 August 2002, No. S1761/PM/2003 dated 25 July 2003, No. S575/PM/2004 dated 19 March 2004, No. S2792/PM/2004 dated 1 September 2004, No. S3932/PM/2004 dated 31 December 2004, No. S825/PM/2006 dated 7 April 2006, No. S1850/BL/2007 dated 20 April 2007, No. S2544/BL/2008 dated 30 April 2008, No. S3068/BL/2009 dated 22 April 2009, No. S3488/BL/2010 dated 21 April 2010 and No. S4000/BL/2011 dated 15 April 2011, and No. S4207/BL/2012 dated 12 April 2012, respectively.
Halaman - 8 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan)
Securities Issued (continued)
Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia masing-masing pada tanggal 12 September 2002, 6 Agustus 2003, 6 April 2004, 16 September 2004, 13 Januari 2005, 24 April 2006, 3 Mei 2007, 14 Mei 2008, 30 April 2009, 23 April 2010, 19 April 2011, and 20 April 2012 . Penerbitan Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan masing-masing No. 25 tanggal 14 Agustus 2002, No. 24 tanggal 9 Juni 2003, No. 26 tanggal 16 Februari 2004, No. 37 tanggal 28 Juli 2004, No. 30 tanggal 21 Desember 2004, No. 26 tanggal 27 Maret 2006, No. 18 tanggal 19 April 2007, No. 42 tanggal 22 April 2008, No. 3 tanggal 10 Maret 2009, No. 27 tanggal 17 Februari 2010, No. 17 tanggal 22 Februari 2011 dan No. 14 tanggal 16 Februari 2012, antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat para pemegang obligasi.
Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI and Self Registration Bonds I phase I year 2012 were listed on the Indonesian Stock Exchange on 12 September 2002, 6 August 2003, 6 April 2004, 16 September 2004, 13 January 2005, 24 April 2006, 3 May 2007, 14 May 2008, 30 April 2009, 23 April 2010, 19 April 2011 and 20 April 2012, respectively. The issuance of Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI and Shelf Registry Bonds I phase I 2012 were based on the Trusteeship Agreement No. 25 dated 14 August 2002, No. 24 dated 9 June 2003, No. 26 dated 16 February 2004, No. 37 dated 28 July 2004, No. 30 dated 21 December 2004, No. 26 dated 27 March 2006, No. 18 dated 19 April 2007, No. 42 dated 22 April 2008, No. 3 dated 10 March 2009, No. 27 dated 17 February 2010, No. 17 dated 22 February 2011 and No. 14 dated 16 February 2012, respectively, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the bonds holders.
Hasil penerbitan Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 tersebut di atas setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja (pembiayaan konsumen). Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 ditawarkan dengan harga nominal pada pasar perdana.
The proceeds from Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI and Self Registration Bonds I phase I year 2012 net of issuance costs were used by the Company for working capital (consumer financing). Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI and Shelf Registry Bonds I phase I year 2012 were offered at par value in the primary market.
Obligasi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII dan IX telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 6 September 2005, 5 Agustus 2007, 2 April 2007, 15 September 2007, 12 Januari 2008, 21 April 2009, 2 Mei 2011, 13 Mei 2011 dan 30 April 2012.
Bonds I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII and IX have already matured and fully paid on 6 September 2005, 5 August 2007, 2 April 2007, 15 September 2007, 12 January 2008, 21 April 2009, 2 May 2011, 13 May 2011 and 30 April 2012, respectively.
Lihat Catatan 13a untuk rincian Obligasi.
Refer to Note 13a for details of the Bonds.
Perseroan telah menerbitkan dan mendaftarkan Medium Term Notes (“MTN”) I, II Seri A-B, II Seri C dan III Seri A masing-masing pada tanggal 3 Juni 2009, 19 Oktober 2009, 27 Oktober 2009, dan 26 Januari 2010 di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Penerbitan MTN I, II dan III serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang MTN.
The Company issued and registered Medium Term Notes (“MTN”) I, II Seri A-B, II Seri C and III Seri A on Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dated 3 June 2009, 19 October 2009, 27 October 2009 and 26 January 2010, respectively. The issuance of MTN I, II and III and Trusteeship Agreement was signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., as the Trustee for the MTN holders.
Lihat Catatan 13b untuk rincian MTN.
Refer to Note 13b for details of MTN.
Halaman - 9 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan)
Securities Issued (continued)
Pada tanggal 17 Maret 2011, Perseroan menerbitkan Private Shogun Bond yang dibeli dan dijamin sepenuhnya oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura (SMBC) dimana Sumitomo Mitsui Banking Corporation bertindak sebagai Agen Penerbitan dan Pembayaran serta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) sebagai Agen Jaminan dan Bank Rekening.
As at 17 March 2011, the Company issued Private Shogun Bond which is purchased and guaranteed by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch (SMBC) while Sumitomo Mitsui Banking Corporation acts as the Fiscal Agent and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) as the Security Agent.
Lihat Catatan 13c untuk rincian Private Shogun Bond.
Refer to Note 13c for details of Private Shogun Bond.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah
Composition of the Board of Commissioners, Directors, Audit Committe and Sharia Supervisory Board
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2012, 2011 and 2010 the members of the Company‟s Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Sharia Supervisory Board are as folow:
2012
2011
2010 Board of Commissioners:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi: Presiden Direktur Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum Direktur Keuangan Direktur Operasi Direktur Pemasaran Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Dewan Pengawas Syariah: Ketua Anggota Anggota
Gunawan Geniusahardja
Gunawan Geniusahardja
Gunawan Geniusahardja
Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman
Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman
Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman
Wiltarsa Halim
Setyo Adioetomo *)
Setyo Adioetomo
Suhartono
Suhartono
Suhartono
R. Nunu Soetjahja Noegroho David Iskandar Rusdimin Adikarta **) Tjap Tet Fa
**)
Hendry Christian Wong **) Wiltarsa Halim ***) Budi Kurniawan Ratulangi ***) Lindawati Gani ***)
*)
Thaufik Noograha David Iskandar Rusdimin Adikarta **) Hendry Christian Wong
Thaufik Noograha
*)
Setyo Adioetomo Thomas H. Secokusumo Wahjudi Prakarsa
Thaufik Noograha David Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors: President Director
Human Capital and General Services Director Finance Director Operation Director Marketing Director Infromation Technology and Risk Management Director
-
Setyo Adioetomo Thomas H. Secokusumo Wahjudi Prakarsa
Audit Committee: Chairman Member Member Sharia Supervisory Board:
Endi Muhammad Astiwara Aminudin Yakub Hafizh Ustman ****)
Endi Muhammad Astiwara Aminudin Yakub -
*)
Efektif mengundurkan diri setelah mendapat persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 18 April 2012 **) Efektif setelah mendapat persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 18 April 2012 ***) Efektif berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.L.Leg/SPDK005/FIF/2012 ****) Efektif berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 003/KPS-FIF/II/2012
Halaman - 10 - Page
Endi Muhammad Astiwara Aminudin Yakub -
Chairman Member Member
Effectively resigned after the approval from Annual General *) Shareholders‟ Meeting dated 18 April 2012 Effective after the approval of from Annual General **) Shareholders‟ Meeting dated 18 April 2012 Effective based on Board of Commissioners Decision ***) Letter No.L.Leg/SPDK-05/FIF/2012 Effective based on Shareholders Decision ****) No. 003/KPS-FIF/II/2012
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah (lanjutan)
Composition of the Board of Commissioners, Directors, Audit Committe and Sharia Supervisory Board (continued)
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 tanggal 24 September 2004.
The establishment of the Company‟s Audit Committee is in compliance with Bapepam-LK regulation Number IX.I.5 dated 24 September 2004.
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komite Audit untuk periode yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 31.143.742 dan Rp 708.611 (2011: Rp 29.881.717 dan Rp 677.206; 2010: Rp 26.751.743 dan Rp 664.000).
The total salaries and alowances paid to the Directors and Audit Committee for the year ended 31 December 2012 amounted to Rp 31,143,742 and Rp 708,611, respectively (2011: Rp 29,881,717 and Rp 677,206; 2010: Rp 26,751,743 and Rp 664,000).
Berdasarkan Surat Keputusan pengangkatan No. L.FIF/Dir-Ext/004/XII/2009 tanggal 14 Desember 2009, Helly Koesdianto diangkat sebagai Kepala Internal Audit Perseroan hingga sekarang.
Based on the Decision Letter No. L.FIF/DirExt/004/XII/2009 dated 14 December 2009, Helly Koesdianto is appointed as the Head of Internal Audit until now.
Berdasarkan Surat Keputusan pengangkatan No. 017/PROMO/SK-HRD/IV/2011 tanggal 15 April 2011, Sri Noerhayati diangkat sebagai Sekretaris Perseroan hingga sekarang.
Based on the Decision Letter No. 017/PROMO/SKHRD/IV/2011 dated 15 April 2011, Sri Noerhayati is appointed the Corporate Secretary until now.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan Perseroan diotorisasi oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Februari 2013.
The Company‟s financial statements were authorised by the Directors and completed on 20 February 2013.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan.
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia Peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 nomor KEP-347/BL/2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang merupakan perubahan terakhir atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” serta Surat Edaran Ketua BapepamLK No. SE-02/BL/2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008.
Halaman - 11 - Page
Basis of preparation of financial statements The financial statements for the year ended 31 December 2012 was prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and the Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 No KEP-347/BL/2012 regarding “Financial Statement Presentation and Disclosure of Public Listed Company” which is the latest change of the Decree of the Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 dated 30 December 2010 and the Decree of the Bapepam-LK No. KEP06/PM/2000 dated 13 March 2000 which was Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” and Circular Letter of Chairman of the Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 regarding “Guidelines for Financial Statements Preparation and Presentation of Public Company in General Mining, Oil and Gas Industry and Banking Industry” dated 31 January 2008.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
laporan
YANG
keuangan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of financial statements (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost, except for financial assets classified as available-for-sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit or loss, and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except cash flow statement.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows as operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan signifikan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabiltas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards requires the use of significant estimates and assumptions that affects: - the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements, - the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula (lihat Catatan 3).
Although these estimates are based on management‟s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates (refer to Note 3).
Perubahan kebijakan akuntansi
b.
Berikut ini adalah perubahan atas standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif saat ini. -
PSAK 10 (revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 13 (revisi 2011) – Properti Investasi, PSAK 16 (revisi 2011) – Aset Tetap, PSAK 18 (revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya,
Halaman - 12 - Page
Changes in accounting policies The following are amendments of accounting standards and interpretation which became effective in the current year. -
SFAS 10 (revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 13 (revised 2011) – Investment Property, SFAS 16 (revised 2011) – Property, plant and equipment, SFAS 18 (revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plans,
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
YANG
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) -
-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies (continued)
PSAK 24 (revisi 2010) – Imbalan Kerja,
-
PSAK 26 (revisi 2011) – Biaya Pinjaman,
-
PSAK 30 (revisi 2011) – Sewa, PSAK 33 (revisi 2011) – Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, PSAK 34 (revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
-
PSAK 36 (revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (revisi 2011) – Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, PSAK 46 (revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 50 (revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 55 (revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 56 (revisi 2011) – Laba per Saham,
-
PSAK 60 – Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 (revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, PSAK 64 (revisi 2010) – Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral, PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah, PPSAK 7, PPSAK 8, PPSAK 9 dan PPSAK 11,
-
ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – PSAK 24 - Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa,
-
-
ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
-
ISAK 19 – Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham, ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan, ISAK 23 – Sewa Operasi Insentif, ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa, ISAK 25 – Hak Atas Tanah, ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
-
-
-
Halaman - 13 - Page
ACCOUNTING
-
-
-
-
SFAS 24 (revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 26 (revised 2011) – Borrowings Cost, SFAS 30 (revised 2011) – Leases, SFAS 33 (revised 2011) – Stripping Activities and Environmental Management in General Mining, SFAS 34 (revised 2010) – Construction Contracts, SFAS 36 (revised 2010) – Accounting for Life Insurance, SFAS 45 (revised 2011) – Financial Reporting for Non-Profit Organisations, SFAS 46 (revised 2010) – Income Taxes, SFAS 50 (revised 2010) – Financial Instrument: Presentation, SFAS 53 (revised 2010) – Share-Based Payment, SFAS 55 (revised 2011) – Financial Instrument: Recognition and Measurement, SFAS 56 (revised 2011) – Earnings per Share, SFAS 60 – Financial Instruments: Disclosures, SFAS 61 (revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, SFAS 64 (revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources, SFAS 109 – Accounting of Zakat and Infak/Sedekah, Revocation of SFAS 7, Revocation of SFAS 8, Revocation of SFAS 9 and Revocation of SFAS 11, ISFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, ISFAS 15 – SFAS 24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, ISFAS 16 – Services Concession Arrangements, ISFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, ISFAS 19 – Applying the Restatement Approach under SFAS 63 : Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, ISFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders, ISFAS 22 – Service Contention Agreement: Disclosure, ISFAS 23 – Incentive Operation Rental, ISFAS 24 – Substance of Transaction which Involving a Rental Legal Form Evaluation, ISFAS 25 – Rights of Land, ISFAS 26 – Re-valuation of Embedded Derivatives.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
YANG
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Changes in accounting policies (continued)
Berikut adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:
The folowing are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to the Company‟s financial statements:
PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”
SFAS 24 (revised 2010), “Employee Benefits”
Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
Several notable revisions which relevant to the Company are as follows:
a.
a.
b.
Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial
Recognition of actuarial gains/(losses)
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya.
The revised standard introduces a new alternative method to recognise actuarial gains/(losses), that is to recognise all actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income.
Seperti yang diperkenankan oleh standar, Perseroan memilih untuk mengubah kebijakan akuntansinya dengan mengakui segera seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan/beban komprehensif lainnya. Oleh karena itu, sejak 1 Januari 2012, Perseroan telah mengakui secara prospektif seluruh kerugian aktuarial sebesar Rp 24.139.788 melalui pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut.
As allowed by the standard, the Company has elected to change its accounting policy to recognize immediately all actuarial gains or lossess through other comprehensive income/expense. As such, since 1 January 2012, the Company has recognised prospectively the full amount of actuarial losses of Rp 24,139,788 in other comprehensive income in accordance with the transitional rules in the standards.
b.
Pengungkapan
Disclosures
Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan tambahan, antara lain:
The revised standard introduces a number of additional disclosure requirements including disclosure of:
•
Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program; Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan; Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan
•
Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
•
•
•
•
Halaman - 14 - Page
•
•
The percentage or amount of each major category of investment making up total plan assets; A narrative description of the basis used to determine the overall expected rate of return on assets; The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of present value of the defined benefit obligation and fair value of the plan assets; and The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
YANG
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) PSAK 60: Pengungkapan”
“Instrumen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Keuangan:
ACCOUNTING
Changes in accounting policies (continued) SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures”
Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru.
The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapanpengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain: (1) Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; (2) Penambahan pengungkapan untuk itemitem yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan (3) Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan kewajiban keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate the significance of financial instruments for an entity‟s financial performance and position. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 dan akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan oleh DSAK-IAI. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: (1) Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan atas aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai; dan, (2) Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
Halaman - 15 - Page
(1) Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk; (2) Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and (3) Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date. On 19 October 2012, Financial Accounting Standard Board of Indonesian Accountant Institute (DSAK-IAI) issued enhancements to the SFAS 60 which will be effective on 1 January 2013. Early implementation of the enhancements is permitted by DSAK-IAI. The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets; including the withdrawal of requirements to disclose: (1) Fair value of collateral held as security for financial assets both past due but not impaired and impaired; and,
(2) Carrying amount of financial asset that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Changes in accounting policies (continued)
Keuangan:
SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures” (continued)
Untuk laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perseroan menerapkan PSAK 60 secara prospektif dari tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan dalam standar. Perusahaan juga memutuskan untuk melakukan penerapan dini atas PSAK 60 (yang dikeluarkan tanggal 19 Oktober 2012) seperti diperbolehkan dalam standar.
For the financial statements for the year ended 31 December 2012, the Company has applied SFAS 60 prospectively from 1 January 2012 in accordance with the provision of the standard. In addition, the Company has also decided to early adopt the improvements made to SFAS 60 (issued 19 October 2012) as permitted in the standard.
PSAK 60: “Instrumen Pengungkapan” (lanjutan)
c.
YANG
Instrumen keuangan
c.
Financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.
The Company classifies its financial instruments into financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial Assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya hanya dalam dua kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, dikarenakan Perseroan tidak memiliki aset keuangan yang diklasikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company only classifies its financial assets into two categories of (i) financial assets at fair value through profit and loss and (i) loans and receivables, as the Company does not have financial asset classified as held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Halaman - 16 - Page
Financial assets at fair value through profit or loss A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of seling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit taking. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi (jika ada). Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai "Keuntungan/(kerugian) transaksi derivatif dan selisih kurs - bersih”.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Halaman - 17 - Page
ACCOUNTING
Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the profit or loss (if any). Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the profit or loss and are reported as “Gain/(loss) on derivative transaction and foreign exchange - net”.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Company may not recover substantialy all of its initial all investment, other than because of credit deterioration and receivables.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan) (ii) Pinjaman (lanjutan)
yang
diberikan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial Assets (continued)
dan
piutang
(ii) Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (jika ada). Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen” dan “Pendapatan bunga”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method (if any). Income from financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss and is reported as “Consumer financing income” and “Interest income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai ”Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the profit or loss as “Allowance impairment losses”.
(iii) Recognition
(iii) Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions. (iv) Impairment of financial assets
(iv) Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Halaman - 18 - Page
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan) (iv) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial Assets (continued)
aset
keuangan
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the receivable is impaired.
Perseroan menentukan penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen secara kolektif.
The Company assesses impairment of consumer financing receivables collectively.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties‟ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor‟s receivable rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the profit or loss.
Halaman - 19 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan) (iv) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial Assets (continued)
aset
keuangan
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan ataupun periode yang telah lalu, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan pada laporan laba rugi.
Subsequent recoveries of receivable written off at current period or previous period are credited to the recovery of written off receivables account in the profit or loss.
Liabilitas keuangan
Financial Liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: (i) liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; dan (ii) liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: (i) financial liabilities classified as held for trading; and (ii) financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Halaman - 20 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(i) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif.
There are no financial liabilities categorised as held for trading except for derivative liabilities.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari transaksi derivatif dan selisih kurs bersih”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
(ii) Liabilitas keuangan yang dikur dengan biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss is categorized into financial liabilities measured at amortised cost.
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker‟s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such quoted market prices or broker‟s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm‟s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is as wide bidoffer spread or significant increase in the bidoffer spread or there are few recent transactions.
Halaman - 21 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (offer price).
The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price. While for financial liabilities it uses offer price.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen akan dilakukan ketika piutang tersebut telah dihapusbukukan atau menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Klasifikasi instrumen keuangan Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Halaman - 22 - Page
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and rewards have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Consumer financing receivables are derecognised when the receivables have been written-off or when they are overdue more than 150 days or determined to be not collectible.
Classification on financial instruments The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
c.
Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2006)/Category as defined by SFAS 55 (revised 2006)
Aset keuangan/ Financial assets
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Pinjaman yang diberikan piutang/Loans and receivables
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Classification (continued)
on
financial
instruments
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/Class (as determined by the Company)
Sub-golongan/Sub-classes
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Aset derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative assets Hedging instruments in cash flow hedges
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalent
Kas di bank/Cash in banks
dan Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Piutang lain-lain/Other receivables
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Liabilitas derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative liabilities - Hedging instruments in cash flow hedges
Utang penyalur kendaraan/Dealers payable
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Utang lain-lain/Other payables Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost
Utang premi asuransi/Insurance premium payables Akrual/Accruals Pinjaman/Borrowings Surat berharga yang diterbitkan/Securities issued
d.
Kas dan setara kas
d. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. e.
Pembiayaan konsumen
e.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Halaman - 23 - Page
Consumer financing Consumer financing receivables are stated at their outstanding balance less the portion of joint financing where the credit risk is assumed by joint financing providers in accordance with the financing portion (without recourse), unearned consumer financing income and the allowance for impairment losses.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Pembiayaan konsumen (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Consumer financing (continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan dikurangi biaya transaksi, yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama jangka waktu kontrak, menggunakan metode suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and total financing plus or deducted with transaction costs which will be recognised as consumer financing income over the term of the contract using effective interest rate method.
Pendapatan administrasi yang diterima oleh Perseroan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan beban usaha yang terkait diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Administration income received by the Company related to the acquisition of financial asset and its related operating expenses are effectively amortised using the effective interest rate method.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana Perseroan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bruto dan pembiayaan yang diterima dari pihakpihak lain disajikan di laporan posisi keuangan sebagai pinjaman sejumlah porsi pembiayaannya. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi.
Joint financing receivables where the Company bears credit risks (with recourse) are presented on a gross basis in the statements of financial position and the fund received from is presented as borrowings in the statements of financial position in accordance with their portion. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the profit or loss.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masingmasing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi.
Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statements of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are also presented on a net basis in the profit or loss.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company‟s revenue and disclosed as “Consumer Financing Income”.
Halaman - 24 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
AKUNTANSI
YANG
Penyisihan kerugian penurunan nilai
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Allowance for impairment losses Refer Note 2c for the accounting policy of impairment of financial assets.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas penurunan nilai dari aset keuangan. g. Pembiayaan syariah
ACCOUNTING
g.
Sharia financing
Piutang pembiayaan syariah timbul dari perjanjian kerjasama secara syariah berdasarkan akad wakalah dan murabahah.
Sharia financing arise from sharia agreement based on wakalah and murabahah financing contract.
Pembiayaan wakalah
Wakalah financing
Akad wakalah merupakan perjanjian kerja sama secara syariah dimana Perseroan bertindak sebagai manajer dari bank syariah dan tidak menanggung risiko kredit.
Wakalah financing contract represents an agreement where the Company acts as a manager of sharia‟s bank and bears no credit risk.
Selisih lebih antara marjin yang diterima dari konsumen dengan marjin yang dibayarkan kepada bank syariah, diakui sebagai pendapatan dari pembiayaan konsumen.
The excess between margin received from customers and margin paid to sharia banks, is recognised as income from sharia consumer financing.
Pembiayaan murabahah
Murabahah financing
Piutang pembiayaan murabahah merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama di mana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan marjin ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Murabahah financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing provides bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), deferred margin income and the allowance for impairment losses.
Pendapatan marjin murabahah yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode anuitas.
Murabahah margin income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognized as income over the term of the contract using annuity method.
Piutang pembiayaan murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Murabahah financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
h. Biaya dibayar dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Halaman - 25 - Page
Prepayments Prepayments are amortised and charged as an expense over the period of benefit using the straight-line method.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
Piutang dari jaminan dikuasai kembali
kendaraan
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
yang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Receivables from collateral vehicles
Ketika jaminan kendaraan ditarik karena konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya, piutang pembiayaan konsumen direklasifikasikan menjadi piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait dikurangi penyisihan penurunan nilai pasar atas jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
When collateral assets are repossessed because customers cannot fulfill their obligations, consumer financing receivables are reclassified as receivables from collateral vehicles. Receivables from collateral vehicles are stated at net realisable value, which is carrying value of related consumer financing receivables‟ deducted with provision for diminution in market value of collateral vehicles.
Selisih antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “penyisihan penurunan nilai pasar”.
Difference between carrying value of related consumer financing receivables with net realizable value is recorded as “provision for diminution in market value”.
Pelanggan memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan piutang bersih pelanggan merupakan hak dari pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dibebankan sebagai kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
In case of default, customers give the right to the Company to sell the vehicles or take any other actions to settle the outstanding receivables. Differences between the proceeds from sales of vehicles and the outstanding receivables if positive are refunded to customers. If negative, they are charged to loss from sale of collateral vehicles.
Aset tetap dan penyusutan
j.
Property, plant depreciation
and
equipment
and
Aset tetap, kecuali tanah, diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Property, plant and equipment, except land, are stated at cost less accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Acquisition cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaat, sampai dengan nilai residunya, sebagai berikut:
Depreciation on property, plant and equipment is calculated on the straight-line method over their estimated useful lives, to their residual values, as follows:
Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Tahun/Years 20 3 4 3-4 3
Halaman - 26 - Page
Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
k.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Property, plant and depreciation (continued)
ACCOUNTING
equipment
and
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi pada aset yang bersangkutan dan disusutkan.
Maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. Expenditure which extends the future life of assets or provides further economic benefits is capitalised to the related assets and depreciated.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada periode berjalan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
Property, plant and equipment are derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from their use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit and loss in the year the asset is derecognised.
Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2011), Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.
Under SFAS 16 (revised 2011), the Company has chosen the cost model.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir periode/tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful lives and residual values are reviewed at each financial periodend/year-end and adjusted if appropriate.
Liabilitas imbalan pasca kerja
k.
Post employment benefit obligations
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.
Halaman - 27 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k.
AKUNTANSI
YANG
Liabilitas imbalan pasca kerja (lanjutan)
Imbalan pensiun dan liabilitas pasca-kerja lainnya (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Post employment (continued)
benefit
ACCOUNTING
obligations
imbalan
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Since the Labor Law sets formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Halaman - 28 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k.
AKUNTANSI
Liabilitas imbalan pasca kerja (lanjutan)
Imbalan pensiun dan liabilitas pasca-kerja lainnya (lanjutan)
l.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Post employment (continued)
benefit
ACCOUNTING
obligations
imbalan
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Sejak 1 Januari 2012, keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan atau kerugian komprehensif lainnya. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial dicatat di saldo laba.
Starting 1 January 2012, actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly fully recognised to other comprehensive income or expense. Accumulated actuarial gains and losses are recorded in retained earnings.
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Prior to 1 January 2012, when actuarial gain or losses exceeding 10% of defined benefit obligations or 10% of the fair value of the program's assets are charged or credited to the profit and loss over the average remaining life of service of the relevant employees.
Perseroan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provides other postemployment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
Dividen
l.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Halaman - 29 - Page
Dividends Dividend distribution to the Company‟s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company‟s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors‟ resolution in accordance with the Company‟s Articles of Association.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
m. Pengakuan pendapatan dan beban
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Income and expenses recognition
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing, masing-masing dicatat dalam “pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan bunga” serta “beban bunga” di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within “consumer financing income and interest income” and “interest expense” in the profit or loss using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs.
Pendapatan marjin pembiayaan murabahah diakui berdasarkan metode suku bunga efektif selama jangka waktu tertentu.
Margin income from murabahah financing is recognised based on the effective interest rate method during the period of contract.
Denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat penerimaan dapat dipastikan.
Late payment penalties are recognised when the realisation in certain.
Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Other income and expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
n. Penjabaran mata uang asing
n.
Foreign currency translation
Mata uang pelaporan
Reporting currency
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Halaman - 30 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
n. Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued)
Transaksi dan Saldo (lanjutan)
Transactions and Balances (continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing dalam Rupiah penuh adalah Rp 9.670, Rp 9.068 dan Rp 8.991 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS).
As at 31 December 2012, 2011 and 2010 the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rates in full amount of Rp 9,670, Rp 9,068 and Rp 8,991 respectively for 1 United States Dollar (US Dollar).
o. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai
o.
Derivative financial instruments and hedge accounting
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date of which the derivative contract are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. All derivatives are carried as assets when fair values are positive and as liabilities when fair values are negative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif dirancang dan memenuhi kriteria sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari unsur yang dilindungnilaikan. Perseroan menetapkan derivatif tertentu sebagai salah satu dari:
The method of recognising the resulting fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated and qualifies as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Company designates certain derivatives as either:
a) Lindung nilai atas arus kas masa depan yang kemungkinan besar terjadi yang dapat diatribusikan dengan aset atau liabilitas yang telah diakui, atau sebuah prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (lindung nilai atas arus kas), atau b) Derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi.
a)
Hedges of highly probable future cash flows attributable to a recognised asset or liability, or a forecasted transaction (cash flow hedges), or
b)
Derivatives that do not qualify for hedge accounting.
Halaman - 31 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
o. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan melakukan dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya, dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual; dihentikan; atau dibayar pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.
The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) The Company documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.
(a) Lindung nilai atas arus kas
(a) Cash flow hedge
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih.
Amounts accumulated in equity are recycled to the profit or loss in the periods when the hedged item affects profit or loss.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi. Ketika suatu transaksi lindung nilai perkiraan tidak lagi mungkin terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the profit or loss.
Halaman - 32 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
o. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)
(b) Lindung nilai yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi
(b) Derivatives that do not qualify for hedge accounting
Beberapa instrumen derivatif tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai secara akuntansi diakui langsung ke dalam laporan laba rugi dalam akun “Laba/(rugi) selisih kurs“. Keuntungan dan kerugian yang timbul karena perubahan dari nilai wajar derivatif yang dikelola bersama dengan aset keuangan atau liabilitas keuangan ditetapkan pada nilai wajar dicatat dalam akun “Laba/(rugi) selisih kurs“.
Certain derivative instruments do not qualify for hedge accounting. Changes in the fair value of any derivative instrument that does not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the profit or loss under “Foreign exchange gains/ (losses)”. The gains and losses arising from changes in the fair value of derivatives that are managed in conjunction with financial assets or financial liabilities designated at fair value are included in “Foreign exchange gains/(losses)”.
p. Perpajakan
p.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
Halaman - 33 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
p. Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utitilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
q. Surat berharga yang diterbitkan
q.
Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes, Obligasi dan Private Shogun Bond.
Securities issued consist of Medium Term Notes, Bonds and Private Shogun Bond.
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Incremental cost directly attributable to the issuance of securities are deducted from the amount of securities issued and amortised using effective interest rate method. Refer to note 2c for accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Halaman - 34 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
Laba per saham dasar
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
t.
Transaksi dengan pihak berelasi
Basic earnings per share Earnings per share are calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. s.
ACCOUNTING
s.
Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi dari pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with the PSAK No. 7 (revised 2010) “Related Parties Disclosures”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 24.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Notes 24.
Pinjaman
t.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman disajikan sebesar biaya yang diamortisasi. Lihat catatan kebijakan akuntansi atas kewajiban yang diukur dengan biaya diamortisasi.
Borrowings due immediately are stated at the amortised cost. Refer to note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
perolehan 2c untuk keuangan perolehan
u. Informasi segmen Sebuah segmen operasi komponen dari entitas: i.
ii.
iii.
u. adalah
suatu
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Segment information An operating segment is a component of entity which: i.
involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
ii.
operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and
iii.
separate financial information is available.
Sejak 1 Januari 2011, Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Dewan Direksi.
Starting 1 January 2011, the Company presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company‟s chief operating decision-maker is Board of Directors.
Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen produk usaha yang terdiri dari: sepeda motor, elektronik dan lain-lain (lihat Catatan 26).
The Company disclose the operating segment based on business product segment that consists of: motorcycle, electronic and others (see Note 26).
Halaman - 35 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management‟s judgment in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standards. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management‟s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a.
a.
Nilai wajar dari instrumen keuangan
In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company uses the valuation techniques as described in Note 2c. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Perseroan menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. b. Penyisihan kerugian penurunan nilai
Fair value of financial instruments
b. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan review atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management‟s judgment is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
Perseroan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan.
The Company estimates impairment allowance for portfolio.
Halaman - 36 - Page
the collective its receivables
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI (lanjutan)
AKUNTANSI
b. Penyisihan (lanjutan)
kerugian
YANG
PENTING
penurunan
nilai
SIGNIFICANT (continued)
Pensiun
ESTIMATES
b. Allowance for impairment losses (continued) Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets. In assessing the need for collective allowances, the Company considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, Perseroan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, Perseroan membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. c.
ACCOUNTING
c.
Pensions
Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee‟s benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee‟s benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita dan lain-lain. Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Peseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee‟s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate and others. The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee‟s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee‟s benefit liability.
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.
Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.
Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted.
Perubahan pada asumsi-asumsi tersebut di atas pada tahun-tahun buku berikutnya mungkin dapat menyebabkan penyesuaian terhadap jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
Change in the above assumptions above in the following years may require adjustments to the carrying amount of the post employment benefit obligations and the post employment benefit expenses.
Halaman - 37 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
PENTING
Perpajakan
ACCOUNTING
ESTIMATES
d. Taxation dalam
Significant judgment is required in determining the provision for taxes.
Perseroan menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba rugi.
The Company provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit and loss.
Pertimbangan signifikan diperlukan menentukan provisi perpajakan.
4.
SIGNIFICANT (continued)
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank – Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Panin Syariah PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank Sahabat Purba Danarta PT Bank Victoria International, Tbk. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank International Indonesia, Tbk. PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Panin Tbk. The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd. The Royal Bank of Scotland PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Capital Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT BPD Jawa Tengah PT BPD Yogyakarta PT BPD Sulawesi Utara
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2012
2011
2010
61,150,165
37,791,422
36,758,645
204,732,329 100,425,262 100,273,179 98,881,719
386,479,149 10,757 2,981,870
5,558,372 11,827 2,294,552
55,530,019
26,683,551
3,903,188
50,294,362
239,487
-
32,611,827
12,607,731
3,197,893
25,593,671 21,760,034 21,260,449 7,797,762 4,251,110 674,930 408,554 287,031 230,266
10,231,099 16,563,725 27,598,477 6,762,379 539,569 356,614 887,432 248,870 338,280
9,216,946 31,720,585 15,706,230 6,278,609 5,209 910,549 630,232 2,288,012 -
96,439
52,979
3,841
91,832
60,023
-
74,784 70,947 55,001
7,270 1,071,932 6,436,092
908,199 28,738,276
20,252 8,842 8,650 1,071 -
2,310 10,377 9,380 1,273 373,491
52,855 12,600 10,097 -
-
2,328 1,853 -
2,598 689,461 745,657 43,998
725,440,322
500,558,298
112,929,786
Halaman - 38 - Page
Cash on hand Cash in banks – Third parties Rupiah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Panin Syariah PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank Sahabat Purba Danarta PT Bank Victoria International,Tbk. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank International Indonesia, Tbk. PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Panin Tbk. The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd. The Royal Bank of Scotland PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Capital Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT BPD Jawa Tengah PT BPD Yogyakarta PT BPD Sulawesi Utara
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2012
Bank – Pihak ketiga Dolar AS Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd. The Royal Bank of Scotland
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2011
2010
42,153 7,997 6,886
39,972 8,225 1,696
8,730 -
146 -
313,898 10,555
12,884 14,682
57,182
374,346
36,296
786,647,669
538,724,066
149,724,727
Bank – Pihak berelasi Rupiah PT Bank Permata Tbk.
166,583,720
259,974,608
7,913,531
Dolar AS PT Bank Permata Tbk.
4,253,628
163,541
25,058
170,837,348
260,138,149
7,938,589
957,485,017
798,862,215
157,663,316
Cash in banks – Third parties US Dollar Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd. The Royal Bank of Scotland
Cash in banks – related parties Rupiah PT Bank Permata Tbk. US Dollar PT Bank Permata Tbk.
Saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Dolar AS 445.792 (2011: Dolar AS 59.317 dan 2010: Dolar AS 6.824).
As at 31 December 2012, the balance of cash and cash equivalents in foreign currency was US Dollar 445,792 (2011: US Dollar 59,317 and 2010: US Dollar 6,824).
Suku bunga rekening bank per tahun adalah berkisar antara 0% - 8% pada 31 Desember 2012 untuk mata uang Rupiah (2011: 0% - 10% dan 2010: 0% - 8%) dan 0% - 0,2% pada 31 Desember 2012 untuk mata uang Dolar AS (2011: 0% - 1% dan 2010: 0% - 1%).
The bank accounts earned annual interest at rates ranged between 0% - 8% at 31 December 2012 for Rupiah balances (2011: 0% - 10% and (2010: 0% 8%) and 0% - 0.2% at 31 December 2012 for US Dolar balances (2011: 0% - 1% and 2010: 0% - 1%).
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH
5.
2012 Piutang pembiayaan konsumen: - Konvensional - Syariah Penyisihan kerugian penurunan nilai - Konvensional - Syariah Piutang pembiayaan konsumen – bersih
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET
2011
2010
12,266,999,214 6,242,625,860 18,509,625,074
17,069,713,120 17,069,713,120
12,522,678,312 12,522,678,312
(871,272,631) (443,794,205) (1,315,066,836)
(1,218,836,395) (1,218,836,395)
(1,116,307,536) (1,116,307,536)
17,194,558,238
15,850,876,725
11,406,370,776
Consumer financing receivables: Conventional Sharia -
Allowance for impairment losses Conventional Sharia -
Consumer financing receivables - net
Total piutang pembiayaan konsumen - bruto yang dikelola Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse adalah Rp 29.809.685.936 (2011: Rp 29.987.498.447 dan 2010: Rp 24.446.478.840).
As at 31 December 2012, total consumer financing receivables - gross managed by the Company, including joint financing without recourse is Rp 29,809,685,936 (2011: Rp 29,987,498,447 and 2010: Rp 24,446,478,840).
Jangka waktu kontrak pembiayaan untuk sepeda motor dan elektronik berkisar antara 6 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motorcycles and electronics ranged from 6 – 60 months.
Halaman - 39 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan)
5.
The above consumer financing receivables have the following settlement aging profile:
Piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya sebagai berikut: 2012 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET (continued)
2011
2010
13,547,424,128 3,529,376,877 1,377,372,511 55,451,558
11,269,706,605 4,007,295,602 1,715,282,812 77,428,101
8,292,979,497 2,864,137,236 1,273,869,640 91,691,939
18,509,625,074
17,069,713,120
12,522,678,312
Aging analysis of the consumer financing receivables is as follows:
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 2012
< 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 years
2011
2010
Belum jatuh tempo
18,135,239,607
16,708,778,593
12,234,333,728
Current
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari
147,173,774 71,178,806 51,723,244 104,309,643
145,595,313 71,332,482 51,911,693 92,095,039
105,438,529 59,119,020 46,112,528 77,674,507
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days
18,509,625,074
17,069,713,120
12,522,678,312
Movements of the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
2011
2010
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang
1,218,836,395 682,646,475 (586,416,034)
1,116,307,536 611,001,521 (508,472,662)
Saldo akhir
1,315,066,836
1,218,836,395
937,776,968 651,421,127 (472,890,559) 1,116,307,536
Beginning balance Additions Written-off receivables Ending balance
Suku bunga efektif per tahun berkisar antara 23,19% - 43,19% pada 31 Desember 2012 (2011: 20,69% 46,07% dan 2010: 21,78% - 46,63%).
As at 31 December 2012 effective annual interest rates ranged from 23.19% - 43.19% (2011: 20.69% 46.07% and 2010: 21.78% - 46.63%).
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicle financed by the Company.
Piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 8.623.954.138 pada 31 Desember 2012 (2011: Rp 8.192.477.563 dan 2010: Rp 4.621.377.076) digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan penerbitan utang obligasi dan fasilitas pinjaman yang diperoleh seperti diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.
As at 31 December 2012, consumer financing receivables amounting to Rp 8,623,954,138 (2011: Rp 8,192,477,563 and 2010: Rp 4,621,377,076) are pledged as security for bonds payable and other credit facilities from banks as disclosed in Notes 12 and 13.
Halaman - 40 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan)
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET (continued)
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Directors believe that the existing allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen - konvensional
Consumer financing receivables - conventional
Semua piutang pembiayaan konsumen Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:
All of Company‟s consumer financing receivables are in Rupiah currency, with details as follow:
2012 Piutang pembiayaan konsumen bruto: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain with recourse: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse: - Pihak ketiga Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain with recourse: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse: - Pihak ketiga
Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
2011
2010
14,075,415,981
20,690,512,363
15,014,886,399
Consumer financing receivables gross: Direct financing: Third parties -
-
-
1,292,763
Joint financing with recourse: Third parties -
1,178,878,251
1,809,877,789
1,928,617,632
Joint financing without recourse: Third parties -
15,254,294,232
22,500,390,152
16,944,796,794
(2,393,810,702)
-
(4,398,708,114)
-
(3,228,158,884)
(359,951)
Joint financing with recourse: Third parties Joint financing without recourse: Third parties -
(593,484,316)
(1,031,968,918)
(1,193,599,647)
(2,987,295,018)
(5,430,677,032)
(4,422,118,482)
12,266,999,214
17,069,713,120
12,522,678,312
(1,218,836,395)
(1,116,307,536)
15,850,876,725
11,406,370,776
(871,272,631) 11,395,726,583
Halaman - 41 - Page
Less: Unearned income on consumer financing: Direct financing: Third parties -
Allowance for impairment losses Net
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan) Piutang pembiayaan murabahah
konsumen
syariah
5.
-
Murabahah receivables
Piutang pembiayaan konsumen bruto: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse: - Pihak ketiga
Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse: - Pihak ketiga
Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
6.
2011
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai pasar
financing
2010
8,346,177,058
-
-
311,606,611
-
-
Joint financing without recourse: Third parties -
8,657,783,669
-
-
(2,155,768,234)
-
-
Less: Unearned income on consumer financing: Direct financing: Third parties -
(259,389,575)
-
-
Joint financing without recourse: Third parties -
(2,415,157,809)
-
-
6,242,625,860
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
-
-
Net
(443,794,205) 5,798,831,655
6. 2012
Jaminan yang dikuasai kembali - Kendaraan - Non kendaraan
consumer
Consumer financing receivables gross: Direct financing: Third parties -
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga - Lain-lain
sharia
All of Company‟s murabahah consumer sharia financing receivables are in Rupiah currency, with details as follow:
Semua piutang pembiayaan konsumen syariah murabahah Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 2012
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET (continued)
OTHER RECEIVABLES
2011
2010
4,372,279
4,335,493
2,311,999
4,372,279
4,335,493
2,311,999
95,968,680 2,804,603
103,130,706 6,663,825
113,106,328 8,066,665
98,773,283
109,794,531
121,172,993
(38,942,270)
(44,766,444)
(43,134,201)
59,831,013
65,028,087
78,038,792
64,203,292
69,363,580
80,350,791
Halaman - 42 - Page
Third parties Others -
Collateral Vehicles Non vehicles -
Less: Provision for diminution in market value
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
6. 2012
Pihak berelasi - Pinjaman karyawan - Piutang promosi bersama - Lain-lain
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) OTHER RECEIVABLES (continued)
2011
2010
15,394,066 7,573,582
16,747,637 -
11,891,042 233,473 -
22,967,648
16,747,637
12,124,515
87,170,940
86,111,217
92,475,306
Related parties Employee loans Joint promotion receivable Others -
Akun lain-lain terdiri dari uang muka pelatihan, klaim asuransi dan perjalanan dinas.
Others consist of advance payments for training, insurance claims and business trips.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai pasar untuk jaminan kendaraan yang dikuasai kembali adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar.
The Directors believe that the existing provision for diminution in market value for collateral vehicles is adequate to cover possible losses from the decline in market value.
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7. 2012
Pihak ketiga - Sewa - Lain-lain Pihak berelasi - Asuransi - Sewa
PREPAYMENTS
2011
2010
71,880,178 6,629,859
67,964,435 4,892,766
45,142,047 5,782,366
78,510,037
72,857,201
50,924,413
19,714,409 35,170
31,369,371 -
21,001,848 -
19,749,579
31,369,371
21,001,848
98,259,616
104,226,572
71,926,261
Third parties Rental Others Related parties Insurance Rental -
Akun biaya sewa dibayar dimuka terdiri dari beban dibayar di muka sewa kantor dan sewa perangkat komputer. Jangka waktu untuk kontrak sewa kantor dan sewa perangkat komputer berkisar antara 12 48 bulan.
Prepayments for rental consist of prepayment for office rental and computer hardware rental. The period of office rental and computer hardware rental ranged between 12 - 48 months.
Akun lain-lain terdiri dari biaya dibayar di muka untuk perawatan teknologi informasi, biaya komitmen pinjaman dan lain-lain.
Others consist of prepayment of IT maintenance, borrowing commitment fees, etc.
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
Halaman - 43 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
2012 1 Januari/ 1 January Harga perolehan Tanah Tanah - pembaharuan Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Akumulasi penyusutan Deffered Land Cost Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ 31 December
15,382,752 97,150,262 43,027,366 1,528,587 304,539,214 39,852,901
18,010,030 188,614 1,464,760 6,399,273 100,550 78,661,585 3,674,483
499,100 2,578,972 7,627,043 457,267 8,992,414 2,488,356
32,893,682 188,614 96,036,050 41,799,596 1,171,870 374,208,385 41,039,028
501,481,082
108,499,295
22,643,152
587,337,225
31,001,353 25,693,496 1,109,649 199,871,362 30,340,951
786 4,768,375 6,217,606 144,784 57,348,007 4,785,633
419,342 7,566,677 457,267 8,992,413 2,488,356
786 35,350,386 24,344,425 797,166 248,226,956 32,638,228
288,016,811
73,265,191
19,924,055
341,357,947
213,464,271
245,979,278
Cost Land Land - renewal Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Accumulated depreciation Deffered Land Cost Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Net book value
2011 1 Januari/ 1 January Harga perolehan Tanah Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Akumulasi penyusutan Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ 31 December
15,382,752 84,291,519 34,996,101 1,561,091 210,565,746 33,885,819
12,858,743 8,031,265 466,900 94,023,276 6,018,577
499,404 49,808 51,495
15,382,752 97,150,262 43,027,366 1,528,587 304,539,214 39,852,901
380,683,028
121,398,761
600,707
501,481,082
26,510,536 20,501,072 1,441,422 160,032,008 25,760,814
4,490,817 5,192,424 92,459 39,879,131 4,641,662
424,232 39,777 61,525
31,001,353 25,693,496 1,109,649 199,871,362 30,340,951
234,245,852
54,296,493
525,534
288,016,811
146,437,176
213,464,271
Cost Land Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Accumulated depreciation Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Net book value
2010 1 Januari/ 1 January Harga perolehan Tanah Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Akumulasi penyusutan Hak atas tanah Bangunan Prasarana bangunan Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ 31 December
11,614,498 82,166,291 30,693,968 2,289,437 218,750,600 29,802,334
3,848,750 2,897,626 4,302,133 129,219 38,760,008 5,075,343
80,496 772,398 857,565 46,944,862 991,858
15,382,752 84,291,519 34,996,101 1,561,091 210,565,746 33,885,819
375,317,128
55,013,079
49,647,179
380,683,028
271,940 22,399,880 16,384,070 2,115,262 178,694,143 22,092,597
4,152,584 4,117,002 47,415 28,258,369 4,656,194
313,868 721,255 46,920,504 987,977
271,940 26,238,596 20,501,072 1,441,422 160,032,008 25,760,814
241,957,892
41,231,564
48,943,604
234,245,852
133,359,236
146,437,176
Halaman - 44 - Page
Cost Land Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Accumulated depreciation Land right Buildings Building improvements Vehicles Office equipment Furniture and fixtures
Net book value
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Pada tanggal 31 December 2012, semua tanah yang dimiliki Perseroan telah bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan masa penggunaannya akan berakhir antara tahun 2012 - 2040.
As at 31 December 2012, all land owned by the Company has been certified Building Right Titles (HGB) and its usefull life will expire between the years 2012 - 2040.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana (pihak berelasi) terhadap kemungkinan terjadinya kerugian yang ditimbulkan dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 180.926.673 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp 215.315.143 dan 2010: Rp 436.017.000). Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup.
Property, plant and equipment, except land, are insured with PT Asuransi Astra Buana (a related party) for potential losses arising from fire and other risks with a total coverage amount of Rp 180,926,673 as at 31 December 2012 (2011: Rp 215,315,143 and 2010: Rp 436,017,000). The Directors believe that the insurance coverage is adequate.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no property, plant and equipment pledged as security colateral for the Company‟s credit facilities.
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap.
The Directors believe that there is no impairment in value for property, plant and equipment.
Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of gain on sale of property, plant and equipment are as folows:
2012 Harga perolehan Akumulasi penyusutan
2011
2010
21,395,052 19,924,055
600,707 525,534
49,647,179 48,943,604
Cost Accumulated depreciation
Nilai tercatat aset tetap yang terjual
1,470,997
75,173
703,575
Hasil dari penjualan aset tetap
4,073,550
146,763
784,011
Carrying value property, plant and equipment sold Proceeds from sale of property, plant and equipment
Keuntungan dari penjualan aset Tetap (lihat Catatan 19)
2,602,553
71,590
80,436
Gain on sales of property, plant and equipment (refer to Note 19)
Berdasarkan laporan tertanggal 14 Januari 2013, penilaian atas nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan pada 31 Desember 2012 telah dilakukan oleh Toto Suharto dan Rekan, penilai indenpenden yang telah teregistrasi pada Bapepam. Penilaian, yang sesuai dengan Standar Penilaian Internasional, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini yang dilakukan dalam ketentuanketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah Metode Pendekatan Data Pasar. Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan bernilai Rp 190.667.800.
Based on the report dated 14 January 2013, the valuation to determine the fair values of the Company‟s land and buildings as at 31 December 2012 has been performed by Toto Suhartono and partner, an independent valuer registered with Bapepam. The valuation, which conforms to International Valuation Standards, was determined with reference to recent market transactions on arm‟s length terms. The appraisal method used is Market Data Approach Method. As at 31 December 2012, fair values of the Company‟s land and buildings amounted to Rp 190,667,800.
Untuk aset tetap selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatatnya.
For property, plant and equipment other than land and building, there is no significant difference between the fair values and carrying values.
Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perseroan. Aset-aset tersebut belum disusutkan penuh.
All of the property, plant and equipment as at the reporting date are fully used to support the Company‟s operation activities. Those assets are not yet fully depreciated.
Halaman - 45 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG LAIN-LAIN
9. 2012
Pihak ketiga - Titipan premi asuransi - Klaim asuransi konsumen - Kliring konsumen - Uang muka dari konsumen - Lain-lain
OTHER PAYABLES
2011
2010
65,623,781 1,568,686 685,321
83,289,621 3,418,842 7,215,267
39,271,199 3,000,934 28,101,229
697,253 3,250,905
646,804 3,056,750
489,693 2,197,254
71,825,946
97,627,284
73,060,309
-
9,382,279
6,915,732
71,825,946
107,009,563
79,976,041
Pihak Berelasi - Lain-lain
Third parties Premium insurance deposit Customer insurance claim Customer clearing accounts Down payment from customers Others Related parties Others -
Akun lain-lain terdiri dari angsuran piutang dalam kasus remedial, uang muka perpanjangan Surat Tanda Kendaraan Bermotor dan dana sosial syariah.
Others consist of consumer‟s financing receivables installments in remedial process, advances payment for renewal of Motor Vehicles Ownership Certificates and sharia social fund.
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
10. AKRUAL
10. ACCRUALS 2012
Pihak ketiga - Insentif dan promosi - Bunga dari surat berharga yang diterbitkan - Bunga pinjaman bank - Jasa tenaga ahli - Perbaikan dan utilitas - Pelatihan - Sewa - Tunjangan karyawan lainnya - Perlengkapan kantor - Lain-lain
2011
293,372,131
113,211,186
99,722,529
96,218,914 34,157,485 13,032,705 11,648,358 9,024,823 7,767,381 4,524,010 2,494,071 6,914,058
69,636,466 33,021,802 5,201,415 8,557,040 3,256,868 8,215,464 10,157,072 2,042,797 4,125,710
43,733,987 28,587,217 7,543,726 6,431,165 100,600 2,489,016 12,364,849 4,011,868 236,647
479,153,936
257,425,820
205,221,604
11. PERPAJAKAN
a. 2012
Pajak penghasilan lainnya: - Pasal 4 (2) - Pasal 21 - Pasal 23 dan 26
Interest on securities issued Interest on bank loans Professional fee Utility and repairs Training Rent Other employee benefits Office supplies Others
-
11. TAXATION
Utang pajak
Pajak penghasilan: - Liabilitas pajak kini (lihat catatan 11b) - Pasal 25
Third parties Incentives and promotions -
Others consist of accruals for employee welfare, training, employee recruitment, donations, insurance expense and business trips.
Akun lain-lain terdiri dari kesejahteraan karyawan, biaya pelatihan, seleksi karyawan, sumbangan, biaya asuransi dan perjalanan dinas.
a.
2010
2011
Taxes payable 2010
24,523,522 32,092,833
37,265,320 25,021,576
3,600,194 34,066,323
56,616,355
62,286,896
37,666,517
23,676,261 25,300,021 4,076,587
16,801,533 24,810,390 2,807,529
11,507,850 18,834,764 4,772,321
53,052,869
44,419,452
35,114,935
Halaman - 46 - Page
Corporate income taxes: Current income tax liabilities (refer to note 11b) Article 25 -
Other taxes: Article 4 (2) Article 21 Articles 23 and 26 -
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan
b.
The reconciliation between income tax expense and the theoritical tax amount on the Company‟s profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan
2011
1,496,758,641
Pajak dihitung pada tarif pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan dan pendapatan piutang yang telah dihapusbukukan
374,189,660 (4,170,626)
Beban pajak penghasilan
371,643,078
1,624,044
1,414,705,012 353,676,253 (2,188,146)
(15,558,743) 335,929,364
Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan waktu: - Beban penyisihan kerugian penurunan nilai, penyisihan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan hapus buku. - Beban penyusutan aset tetap - Beban penyisihan insentif penyalur kendaraan - Rugi/(laba) dari transaksi derivatif - Beban penyisihan imbalan kerja
Perbedaan tetap: - Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final - Beban yang tidak dapat dikurangkan - Pendapatan dari piutang yang telah dihapusbukukan
2011
1,496,758,641
2010
1,557,700,590
Profit before income tax
389,425,147 (744,125)
Tax calculated at rates Income subject to final tax
(4,806,401)
Non deductible expenses and income from recovery of written-off
383,874,621
Income tax expense
The reconciliation between profit before tax as shown in the statement of income and estimated taxable income is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2012
Income tax expense
1,414,705,012
2010 1,557,700,590
Profit before income tax Timing differences: Allowance for impairment losses, diminution in market value of collateral vehicles and written-off.
(33,531,269)
(64,178,909)
89,022,287
(3,552,725)
(22,564,444)
(33,993,460)
43,052,344
(17,352,965)
Depreciation expenses Allowance for dealer incentive expenses
(12,551,858)
Loss/(gain) on derivative transaction Employees‟ benefit expenses -
127,461,839 -
(844,939)
13,553,352
18,381,520
5,994,823
103,931,197
(26,154,428)
31,118,827
(66,730,020)
(35,010,334)
(11,906,006)
37,496,971
22,117,803
25,452,701
(31,000,795)
(84,352,776)
(44,678,305)
(60,233,844)
(97,245,307)
(31,131,610)
43,697,353
(123,399,735)
(12,783)
Permanent differences: Interest income subject to final tax Non deductible expenses Income from recovery of written- off receivables
Taksiran penghasilan kena pajak
1,540,455,994
1,291,305,277
1,557,687,807
Estimated taxable income
Estimasi beban pajak penghasilan
385,113,998
322,826,320
389,421,951
Estimated income tax expense
(360,590,476)
(285,561,000)
(385,821,757)
Less: Prepaid taxes -
24,523,522
37,265,320
3,600,194
Current income tax liabilities
Dikurangi: - Pajak dibayar dimuka Liabilitas pajak kini
Halaman - 47 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
b.
Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2012 is preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berbeda dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Perseroan yang dilaporkan ke Kantor Pajak pada tanggal 27 April 2012 dan 27 April 2011. Perbedaan diakibatkan oleh karena tambahan penerimaan kredit pajak penghasilan pasal 23 oleh Perseroan masingmasing sebesar Rp 60.000 dan Rp 60.000 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Perbedaan tersebut dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun 2012 dan 2011.
The corporate income tax calculation for the years ended 31 December 2011 and 2010 are different with the Annual Corporate Tax Returns submitted by the Company to the Tax Office on 27 April 2012 and 27 April 2011. The difference was due to additional creditable on income tax article 23 received by the Company subsequently for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounting to Rp 60,000 and Rp 60,000 respectively. The differences has been changed to the 2012 and 2011 profit and loss.
Aset pajak tangguhan - bersih
c.
Deferred tax assets - net
2012
1 Januari/ January Penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasi kembali Penyisihan imbalan kerja Penyisihan biaya Insentif penyalur kendaraan Selisih penyusutan aset tetap antara fiskal dan komersial Cadangan lindung nilai arus kas
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/charged to profit or loss
Dikreditkan ke ekuitas/ Charged to equity
31 Desember/ December
129,504,716
(14,676,852)
-
114,827,864
20,599,962
3,388,338
6,034,947
30,023,247
25,314,655
30,582,892
-
55,897,547
(11,648,958)
(5,823,458)
-
(17,472,416)
9,151,425
-
26,942,345
36,093,770
172,921,800
13,470,920
32,977,292
219,370,012
Halaman - 48 - Page
Allowance for impairment losses and diminution in market value of collateral vehicles Provision for employee benefits Provision for dealer incentive expense Difference in depreciation of property, plant and equipment between fiscal and commercial Cash flow hedge reserve
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
11. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan)
c.
Deferred tax assets - net (continued)
2011 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/charged to profit or loss
1 Januari/ January Penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasi kembali Penyisihan imbalan kerja Penyisihan biaya Insentif penyalur kendaraan Aset derivatif Selisih penyusutan aset tetap antara fiskal dan komersial Cadangan lindung nilai arus kas
Dikreditkan ke ekuitas/ Charged to equity
31 Desember/ December
152,536,351
(23,031,635)
-
129,504,716
16,004,582
4,595,380
-
20,599,962
14,551,569 (211,235)
10,763,086 211,235
-
25,314,655 -
(6,007,848)
(11,648,958)
(5,641,110)
-
508,465
-
8,642,960
9,151,425
177,381,884
(13,103,044)
8,642,960
172,921,800
Allowance for impairment losses and diminution in market value of collateral vehicles Provision for employee benefits Provision for dealer incentive expense Derivative assets Difference in depreciation of property, plant and equipment between fiscal and commercial Cash flow hedge reserve
2010 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/charged to profit or loss
1 Januari/ January Penyisihan piutang raguragu dan penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasi kembali Penyisihan imbalan kerja Penyisihan biaya insentif penyalur kendaraan Aset derivatif Selisih penyusutan aset tetap antara fiskal dan komersial Cadangan lindung nilai arus kas
Dikreditkan ke ekuitas/ Charged to equity
31 Desember/ December
132,513,155
20,023,196
-
152,536,351
14,505,877
1,498,705
-
16,004,582
18,889,810 2,926,730
(4,338,241) (3,137,965)
-
14,551,569 (211,235)
2,490,517
(8,498,365)
-
(6,007,848)
-
-
508,465
508,465
171,326,089
5,547,330
508,465
177,381,884
Direksi berpendapat bahwa nilai aset pajak tangguhan di atas dapat dipulihkan.
Halaman - 49 - Page
Allowance for doubtful accounts and diminution in market value of collateral vehicles Provision for employee benefits Provision for dealer incentive expense Derivative assets Difference in depreciation of property, plant and equipment between fiscal and commercial Cash flow hedge reserve
The Directors believe that the deferred tax assets balances above can be recovered.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAXATION (continued)
Administrasi
d.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah telah menetapkan amandemen terhadap undang-undang pajak penghasilan yang berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2009, dimana untuk pajak penghasilan badan berlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai pada tahun pajak 2009 dan akan dikurangi menjadi 25% mulai tahun pajak 2010.
On 23 September 2008, the Government has enacted amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010.
Pemeriksaan pajak
e. Tax assessments
Tahun Pajak 2006
Fiscal Year 2006
Pada 27 Maret 2008, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak tahun 2006 yang menyetujui lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 119.749.887 dari Rp 160.593.933 yang dinyatakan oleh Perseroan dalam SPT Tahunan. Perseroan tidak menyetujui sebagian dari hasil pemeriksaan sebesar Rp 33.776.531 dan mengajukan surat keberatan pada 26 Juni 2008. Sisanya sejumlah Rp 7.067.515, telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun 2008.
On 27 March 2008, the Company received a tax assessment letter for fiscal year 2006. The assessment confirmed an overpayment of corporate income tax amounting Rp 119,749,887 instead of Rp 160,593,933 as stated in the Company‟s annual tax return. The Company disagreed with some of the assessment amounting to Rp 33,776,531 and subsequently lodged an objection letter on 26 June 2008. The remaining balance of Rp 7,067,515, was charged to 2008 profit or loss.
Pada tahun 2008, Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak pertambahan nilai dan beberapa pajak lainnya sejumlah Rp 43.473.005 untuk tahun pajak 2006, termasuk denda. Perseroan tidak menyetujui sebagian dari hasil pemeriksaan sejumlah Rp 20.067.880 dan mengajukan surat keberatan tertanggal 26 Juni 2008. Sisanya sejumlah Rp 23.405.124, telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun 2008.
During 2008, the Company also received a tax underpayment assessment letter for Value Added Tax and various other taxes amounting to Rp 43,473,005 for fiscal year 2006, including penalties. The Company disagreed with some of these assessment amounting to Rp 20,067,880 and subsequently lodged an objection letter on 26 June 2008. The remaining balance of Rp 23,405,124 was charged to the 2008 profit or loss.
Dari jumlah sebesar Rp 53.884.410 yang diajukan sebagai keberatan, Perseroan memperkirakan kemungkinan yang dapat ditagih kembali adalah sebesar Rp 5.392.870 dan oleh karena itu, Perseroan telah membukukan penyisihan sebesar Rp 48.451.541, yang telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun 2008.
From the total amount of Rp 53,884,410 lodged as an objection, the Company estimates that the probable refundable is only Rp 5,392,870 and therefore, they have made a provision of Rp 48,451,541, which has been charged to the 2008 profit or loss.
Halaman - 50 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAXATION (continued)
Pemeriksaan pajak (lanjutan)
e. Tax assessments (continued)
Dari jumlah kelebihan bayar sebesar Rp 119.749.887 yang telah disetujui pada tanggal 27 Maret 2008, Perseroan menerima pengembalian bersih atas kelebihan sebesar Rp 76.276.882 dari kantor pajak pada tanggal 15 April 2008.
From the total overpayment of Rp 119,749,887 which was approved on 27 March 2008, the Company received the net tax overpayment from Tax Office amounting to Rp 76,276,882 on 15 April 2008.
Sebagai akibat dari surat keberatan yang diajukan oleh Perseroan selama tahun 2008 pada tahun 2010, Perseroan menerima Surat Keputusan dari kantor pajak atas pajak penghasilan pasal 26, pajak penghasilan pasal 4(2), kelebihan pembayaran pajak dan PPN.
As a result of the objection lodged by the Company during 2008, the Company received decision letters from tax office during 2010 for income tax art 26, income tax art 4(2), tax overpayment and VAT.
Pada bulan September 2010, Perseroan menerima surat keputusan hasil banding yang mengabulkan permohonan Perseroan atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 untuk pajak tahun 2006 sebesar Rp 1.061.846 dan telah dikompensasi sebagai pengurang pembayaran pajak pasal 25 di tahun 2010. Perseroan juga menerima imbalan bunga atas hasil keputusan Banding ini sebesar Rp 509.686 yang telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun 2010.
In September 2010, the Company received a decision letter confirming the result of the appeal on underpayment assessment letters for income tax article 26 for fiscal year 2006 amounting to Rp 1,061,846 and had been compensated as a deduction of article 25 installment in 2010. The Company received interest as a result of the appeal decision amounting Rp 509,686 which has booked in 2010 profit or loss.
Pada bulan November 2010, Perseroan menerima surat keputusan hasil banding yang mengabulkan permohonan Perseroan atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) untuk pajak tahun 2006 sebesar Rp 910.454. Perseroan juga menerima imbalan bunga atas atas keputusan hasil banding ini sebesar Rp 437.014. Perseroan telah membukukan penerimaan hasil banding dalam laporan laba rugi tahun 2011 dikarenakan pada tahun 2010, Perseroan belum menerima pengembalian dari Kantor Pajak.
In November 2010, the Company received a decision letter confirming the result of the appeal on underpayment assessment letters of income tax article 4(2) for fiscal year 2006 amounting to Rp 910,454. The Company received interest as a result of this appeal amounting Rp 437,014. The Company has booked the result of the appeal in 2011 profit or loss considering in 2010, the Company has not then received the cash refund from the Tax Office.
Pada bulan November 2010, Perseroan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang mengabulkan sebagian dari permohonan Banding Perseroan atas kelebihan pajak penghasilan badan untuk pajak tahun 2006 sebesar Rp 894.484. Perseroan telah membukukan penerimaan hasil banding dalam laporan laba rugi tahun 2011 dikarenakan pada tahun 2010 Perseroan belum menerima pengembalian dari Kantor Pajak.
In November 2010, the Company received a decision letter from the Tax office which approved only some portion the Company‟s objection on tax overpayment amounting Rp 894,484. The Company has booked the result of the appeal in 2011 profit or loss considering in 2010, the Company has not received the cash refund from the Tax Office.
Halaman - 51 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
11. TAXATION (continued)
Pemeriksaan pajak (lanjutan)
e. Tax assessments (continued) In November 2010, the Company received the decision letter confirming the result of the appeal from Tax Office that only approved the Company‟s underpayment of value added tax amounting to Rp 8,945,228 from the amount originally claimed by the Company amounting to Rp 14,692,394. The Company has compensated it as tax article 25 payment deduction in 2010. In 2011, the Company received interest as a result of this appeal amounting to Rp 4,293,715 which has been booked in 2011 profit or loss. The Company filed for a Judicial Review to the Supreme Court for the remaining balance. Up to the date of this report, the result of the Judicial Review is not yet known.
Pada bulan November 2010, Perseroan juga menerima surat keputusan hasil banding dari Kantor Pajak yang mengabulkan sebagian dari permohonan Perseroan atas pajak pertambahan nilai untuk pajak tahun 2006 sebesar Rp 8.945.228 dari yang diklaim sebelumnya sebesar Rp 14.692.394. Perseroan telah mengkompensasikannya sebagai pengurang pembayaran pajak pasal 25 di tahun 2010. Pada 2011, Perseroan menerima imbalan bunga atas hasil keputusan banding ini sebesar Rp 4.293.715 yang telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun 2011. Atas selisih tersebut Perseroan telah mengajukan untuk dilakukannya peninjauan ulang ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil Peninjauan kembali tersebut masih belum diketahui. 12. PINJAMAN
12. BORROWINGS 2012
Pihak ketiga Pinjaman bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Deutsche Bank AG PT Bank Panin Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia The Royal Bank of Scotland
Yen Jepang The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Dolar AS The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited Mizuho Corporate Bank Ltd., Singapore Branch Nederlandse FinancieringsMaatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V The Sumitomo Trust & Banking Co, Ltd., Singapore
Pembiayaan bersama with recourse Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2011
2010
587,133,196 180,736,358 100,000,000 95,000,000 -
643,188,251 596,148,085 145,483,578 434,640,506 -
1,055,803,714 417,488,631 261,570,503 764,089,347 74,500,000 50,000,000 27,161,616
962,869,554
1,819,460,420
2,650,613,811
-
-
25,365,619
-
-
25,365,619
962,869,554
1,819,460,420
2,675,979,430
2,209,699,416
2,239,602,252
-
1,868,703,560
2,238,348,840
-
743,327,409
-
48,702,236
482,049,643
1,050,762,983
1,332,613,461
5,303,780,028
5,528,714,075
1,381,315,697
-
-
401,403 70,213
-
-
36,377
-
-
507,993
6,266,649,582
7,348,174,495
4,057,803,120
Halaman - 52 - Page
Third parties Bank loans Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Deutsche Bank AG PT Bank Panin Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia The Royal Bank of Scotland
Japan Yen The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
US Dollar The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited Mizuho Corporate Bank Ltd., Singapore Branch Nederlandse FinancieringsMaatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V The Sumitomo Trust & Banking Co, Ltd., Singapore
Joint financing with recourse Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN (lanjutan)
12. BORROWINGS (continued) Below is the carrying amount of the borrowing owned by the Company and accrued interest expense:
Berikut adalah nilai tercatat atas jumlah pinjaman dan biaya bunga yang masih harus dibayar: 2012 Pinjaman Beban bunga yang masih harus dibayar
2011
6,266,649,582
7,348,174,495
4,057,803,120
Borrowing
34,157,485
31,048,191
21,480,967
Accrued interest
6,300,807,067
7,379,222,686
4,079,284,087
Loans have the following settlement aging profile:
Angsuran pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya: 2012 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
2010
2011
2010
3,691,354,621 2,061,508,364 467,609,329 46,177,268
2,439,043,696 2,984,942,809 1,670,875,722 253,312,268
1,540,648,904 1,596,621,315 920,532,901 -
6,266,649,582
7,348,174,495
4,057,803,120
< 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 years
Pada tanggal 31 Desember 2012, pinjaman pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga antara 5,25% - 8,60% per tahun untuk mata uang Rupiah (2011: 7,8% - 9,75% dan 2010: 8,5% - 16%), antara 1,85% - 2,15% per tahun untuk mata uang Dolar AS (2011: 1,5% - 1,96% dan 2010: 1,84% 2,72%). Masing-masing pinjaman bank dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sejumlah 60% dari jumlah sisa pokok pinjaman (lihat Catatan 5).
As at 31 December 2012, the above borrowings bear interest rates ranging between 5.25% - 8.60% per annum for Rupiah currency (2011: 7.8% - 9.75% and 2010: 8.5% - 16%), between 1.85% - 2.15% per annum for US Dollar currency (2011: 1.5% - 1.96% and 2010: 1.84% - 2.72%). Each bank loan is secured with fiduciary over the Company‟s consumer financing receivables amounting to 60% of total outstanding loans (refer to Note 5).
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank tersebut mensyaratkan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan tertulis ataupun memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris, perubahan bisnis utama, investasi dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.
The loan facilities from those banks require the Company to obtain written approval or provide written notice in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, changes of main business, investments and obtaining new loan facilities from other banks. Under the loan agreement, the Company is obliged to comply with certain financial covenants and other reporting obligations. The Company has complied with covenants on loan agreements.
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal loan payments have been paid by the Company on schedule.
Seluruh pinjaman Perseroan diperuntukkan sebagai modal kerja dan pembiayaan konsumen. Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.
All of the Company‟s borrowings are used for working capital and consumer financing. The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.
Halaman - 53 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
Perseroan telah memenuhi pembatasanpembatasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.
The Company has fulfilled the debt covenants requirements outlined in loan agreements.
Berikut adalah penjelasan detail mengenai fasilitas pinjaman yang dimiliki oleh Perseroan:
Below are detailed explanation of the Company‟s borrowing facilities:
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
Pada tanggal 14 Juli 2010, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp 750.000.000. Masa penarikan fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 14 Juli 2014. Fasilitas akan berakhir maksimum 3 (tiga) tahun setelah per penarikan.
On 14 July 2010, the Company has obtained a long term credit facility from PT Bank Central Asia Tbk. amounting to Rp 750,000,000. The availability period of this facility will end on 14 July 2014. The maturity will be maximum of 3 (three) year after each drawdown date.
Pada tanggal 26 November 2012, Perseroan telah memperoleh fasilitas Uncommitted Money Market Line (MML) dari PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 5 Mei 2013.
On 26 November 2012, the Company obtained an Uncommitted Money Market Line facility from PT Bank Central Asia Tbk. amounting to Rp 500,000,000. The facility will mature on 5 May 2013.
Selain itu Perseoran juga memperoleh fasilitas cerukan sebesar Rp 30.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 5 Mei 2013.
Furthermore the Company has an overdraft facility amounting to Rp 30,000,000. The facility will mature on 5 May 2013.
Pada tanggal 5 Februari 2010, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 15 Mei 2012.
On 5 February 2010, the Company has obtained a long term credit facility from PT Bank Central Asia Tbk. amounting to Rp 500,000,000. This facility has matured on 15 May 2012.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tanggal 9 Maret 2011, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 17 Maret 2014.
On 9 March 2011, the Company has obtained a long term credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. amounting to Rp 500,000,000. This facility will mature on 17 March 2014.
Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 12 April 2012.
On 18 March 2010, the Company has obtained a long term credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. amounting to Rp 500,000,000. This facility has been fully paid on 12 April 2012.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada tanggal 09 November 2012 Perseroan memperoleh Fasilitas Uncommitted Money Market Line PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebesar Rp 100.000.000 selama satu tahun. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 9 November 2013.
On 09 November 2012, the Company has obtained an Uncommitted Money Market Line Facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to Rp 100,000,000. This Facility will mature on 9 November 2013.
Pada tanggal 16 April 2010 Perseroan telah memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran lainnya dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebesar Rp 250.000.000 selama satu tahun. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 13 April 2012.
On 16 April 2010, the Company has obtained Term (Fixed) Loan Facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to Rp 250,000,000. This facility has been fully paid on 13 April 2012.
Halaman - 54 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (continued)
Pada tanggal 15 April 2008, Perseroan memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebesar Rp 200.000.000 dengan tingkat suku bunga tetap selama satu tahun. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 15 Juni 2011.
On 15 April 2008, the Company has a Term (Fixed) Loan Facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to Rp 200,000,000. This facility has matured on 15 June 2011.
Deutsche Bank AG
Deutsche Bank AG
Pada tanggal 30 November 2012, Perseroan telah mendapatkan fasilitas Overdraft dari Deutsche Bank AG dengan total Rp 95.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2013.
On 30 November 2012, the Company has obtained an Overdraft facility from Deutsche Bank AG for amount of Rp 95,000,000. This facility will mature on 30 November 2013.
PT Bank Panin Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
Pada tanggal 29 Maret 2011 Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah pokok Rp 150.000.000. Pada tanggal 14 Februari 2012 telah dilakukan penambahan fasilitas sebesar Rp 250.000.000, sehingga jumlah pokok menjadi Rp 350.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Oktober 2013.
On 29 March 2011, the Company has obtained a credit facility amounting to Rp 150,000,000. On 14 February 2012 the loan facility increased by Rp 250,000,000, hence the total facility is Rp 350,000,000. This facility will mature on 24 October 2013.
Pada tanggal 1 Juli 2009, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Panin Tbk. dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000. Pada tanggal 6 November 2009 telah dilakukan penambahan fasilitas sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 23 Mei 2012.
On 1 July 2009, the Company has a working capital loan facility from PT Bank Panin Tbk. for a maximum amount of Rp 200,000,000. On 6 November 2009 the loan facility increased to Rp 500,000,000. This facility has been fully paid on 23 May 2012.
Pada tanggal 27 Mei 2010 telah dilakukan penambahan fasilitas sebesar Rp. 500.000.000. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 9 Mei 2012.
On 27 May 2010, the loan facility has been increased by Rp 500,000,000. This facility has been fully paid on 9 May 2012.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perseroan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari PT Bank Mega Tbk. sebesar Rp 500.000.000. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 25 Oktober 2010.
On 25 August 2008, the Company has a long term loan facility from PT Bank Mega Tbk. amounting to Rp 500,000,000. This facility matured on 25 October 2010.
Pada tanggal 28 April 2009, Perseroan telah memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari PT Bank Mega Tbk. sebesar Rp 300.000.000. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 25 Juni 2011.
On 28 April 2009, the Company has a long term loan facility from PT Bank Mega Tbk. amounting to Rp 300,000,000. This facility has matured on 25 June 2011.
PT Bank Chinatrust Indonesia
PT Bank Chinatrust Indonesia
Pada tanggal 12 Juli 2005, Perseroan memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Chinatrust Indonesia sebesar Rp 50.000.000. Pada tanggal 18 Oktober 2005 telah dilakukan penambahan fasilitas menjadi Rp 100.000.000, Pada tanggal 7 November 2008 dilakukan penambahan fasilitas menjadi Rp 150.000.000. Perjanjian kredit ini telah berakhir pada tanggal 12 Juli 2011.
On 12 July 2005, the Company has a short term loan facility from PT Bank Chinatrust Indonesia for an amount of Rp 50,000,000. On 18 October 2005, the loan facility increased to Rp 100,000,000. On 7 November 2008, the loan facility increased to Rp 150,000,00. This facility has matured 12 July 2011.
Halaman - 55 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
The Royal Bank of Scotland
The Royal Bank of Scotland
Pada tanggal 3 April 2008, Perseroan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari The Royal Bank of Scotland sebesar Rp 150.000.000. Fasilitas ini telah digunakan sepenuhnya oleh Perseroan pada tanggal 5 Agustus 2008. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 5 Mei 2011.
On 3 April 2008, the Company has a long term loan facility from The Royal Bank of Scotland amounting to Rp 150,000,000. This facility was fully draw down by the Company on 5 August 2008. This facility has matured on 5 May 2011.
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd
Pada tanggal 5 Januari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari Bank of Toko Mitsubishi UFJ dengan nilai sebesar Yen Jepang 1.150.000.000. Perseroan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut pada tanggal 17 Januari 2008. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 18 Januari 2011.
On 5 January 2008, the Company has received a new loan facility from Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ for an amount of Japan Yen 1,150,000,000. The Company has drawdown all the facilities on 17 January 2008. This facilitity has been fully paid on 18 January 2011.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)
Pada tanggal 17 April 2012, Perseroan telah mendapatkan fasilitas money market line dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dengan total Rp 400.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 17 April 2013.
On 17 April 2012, the Company has obtained a money market line facility from Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) for amount of Rp 400,000,000. This facility will mature on 17 April 2013.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Pada tanggal 18 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar Rp 100.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 8 Maret 2013.
On 18 November 2010, the Company has obtained a new working capital from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. amounting to Rp 100,000,000. This facility will mature on 8 March 2013.
Pada tanggal 18 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar Rp 200.000.000. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 8 Maret 2013.
On 18 November 2010, the Company has another credit facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. amounting to Rp 200,000,000. This facility will mature on 8 March 2013.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Pada tanggal 27 Juli 2004, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.
On 27 July 2004, the Company has a working capital loan facility from PT Bank DBS Indonesia for a maximum amount of Rp 100,000,000.
Pada tanggal 26 Januari 2006, telah dilakukan penambahan fasilitas menjadi Rp 200.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 26 Januari 2014.
On 26 January 2006, the loan facility increased to Rp 200,000,000. This facility will mature on until 26 January 2014.
Halaman - 56 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
Pinjaman sindikasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
Syndicated loans with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
Tahap I
Phase I
Pada tanggal 7 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dengan nilai sebesar Dolar AS 100.000.000, dengan HSBC Jakarta Branch sebagai arranger, agent dan security agent serta Japan Bank for International Cooperation, The International Arm of Japan Finance sebagai guarantor.
On 7 January 2011, the Company received a new syndicated loan amounting to US Dollar 100,000,000 with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Jakarta Branch as the arranger and security agent whilst Japan Bank for International Cooperation, The International Arm of Japan Finance as the guarantor.
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh dari:
The syndicated loans were received from:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch Mizuho Corporate Bank, Ltd.
US Dollar US Dollar
60,000,000 40,000,000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch. Mizuho Corporate Bank, Ltd.
Total
US Dollar
100,000,000
Total
Fasilitas pinjaman sindikasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Juli 2014 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman enam bulanan sebesar Dolar AS 20.000.000 yang dimulai tanggal 9 Juli 2012.
This facility will mature on 7 July 2014 with the semi annual principal repayment amounting to US Dollar 20,000,000 commencing on 9 July 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas pinjaman terhadap The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Rp 770.027.670 atau USD 79.630.576.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta amounting to Rp 770,027,670 or equivalent to USD 79,630,576.
Tahap II
Phase II
Pada tanggal 19 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit melalui pinjaman sindikasi dengan nilai sebesar Dolar AS 150.000.000, dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), The International Arm of Japan Finance Corporation; The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Tokyo Branch dan Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) sebagai original lenders; The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Tokyo Branch and Jakarta Branch sebagai arranger; Mizuho sebagai co-arranger sekaligus agent dan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Branch sebagai security agent.
On 19 July 2011, the Company has obtained a syndicated loan amounting to US Dollar 150,000,000 with Japan Bank for International Cooperation (JBIC), The International Arm of Japan Finance Corporation; The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Tokyo Branch and Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) as the original lenders; The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Tokyo Branch and Jakarta Branch as the arranger. Mizuho as the coarranger and agent, whilst, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Branch as the security agent.
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh dari:
The syndicated loans were received from:
Japan Bank for International Cooperation The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch Mizuho Corporate Bank, Ltd.
US Dollar
90,000,000
US Dollar US Dollar
30,000,000 30,000,000
Japan Bank for International Cooperation The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch. Mizuho Corporate Bank, Ltd.
Total
US Dollar
150,000,000
Total
Fasilitas pinjaman sindikasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari 2015 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman enam bulanan sebesar Dolar AS 30.000.000 yang dimulai tanggal 19 Januari 2013.
This facility will mature on 19 January 2015, repayable with semi annual installment of US Dollar 30,000,000 commencing on 19 January 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas pinjaman terhadap The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Rp 1.439.671.746 atau USD 148.880.222.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta amounting to Rp 1,439,671,746 or equivalent to USD 148,880,222.
Halaman - 57 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
Pinjaman sindikasi dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) sebagai facility agent
Syndicated loans with Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) as facility agent
Pada tanggal 5 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit melalui pinjaman sindikasi dengan nilai sebesar Dolar AS 250.000.000, dengan Mizuho Corporate Bank Ltd. sebagai agent dan PT Bank Mizuho Indonesia sebagai security agent. Perseroan telah menggunakan fasilitas tersebut pada tanggal 19 Juli 2011, 11 Agustus 2011, 8 September 2011, 17 Oktober 2011 dan 3 November 2011 masingmasing sejumlah Dolar AS 70.000.000, Dolar AS 30.000.000, Dolar AS 50.000.000, Dolar AS 50.000.000 dan Dolar AS 50.000.000.
On 5 July 2011, the Company obtained a syndicated loan amounting to US Dollar 250,000,000 with Mizuho Corporate Bank Ltd. as the agent and PT Bank Mizuho Indonesia as the security agent. The Company has drawdown the facility on 19 July 2011, 11 August 2011, 8 September 2011, 17 October 2011 and 3 November 2011 amounting to US Dollar 70,000,000, US Dollar 30,000,000, US Dollar 50,000,000, US Dollar 50,000,000 and US Dollar 50,000,000, respectively.
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh dari:
The syndicated loans were obtained from:
PT Bank ANZ Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Singapore Branch PT Bank Chinatrust Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta Branch Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore Branch Overseas-Chinese Banking Corporation Limited Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch United Overseas Bank Limited Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., Offshore Banking Branch The Bank of East Asia, Limited Singapore Branch State Bank of India, Osaka Branch
US Dollar
30,000,000
US Dollar
30,000,000
US Dollar US Dollar US Dollar
20,000,000 10,000,000 20,000,000
US Dollar US Dollar
35,000,000 30,000,000
US Dollar US Dollar
30,000,000 25,000,000
US Dollar
5,000,000
US Dollar US Dollar
10,000,000 5,000,000
PT Bank ANZ Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Jakarta Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Singapore Branch PT Bank Chinatrust Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta Branch Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore Branch Overseas-Chinese Banking Corporation Limited Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch United Overseas Bank Limited Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., Offshore Banking Branch The Bank of East Asia, Limited Singapore Branch State Bank of India, Osaka Branch
Total
US Dollar
250,000,000
Total
Fasilitas pinjaman sindikasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2014 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman triwulanan sebesar Dolar AS 27.777.777 yang dimulai tanggal 5 Juli 2012.
This syndicated loan will mature on 3 July 2014, repayable in a quarterly installment of US Dollar 27,777,777 commencing on 5 July 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas pinjaman terhadap Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) Rp 1.868.703.560 atau USD 193.247.524.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from Mizuho Corporate Bank, Ltd. (Mizuho) amounting to Rp 1,868,703,560 or equivalent to USD 193,247,524.
Pinjaman sindikasi dengan Nederlandse Financierings-Maatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) sebagai facility agent
Syndicated loans with Nederlandse Financierings-Maatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) as Facility Agent
Pada tanggal 3 Mei 2012, Perseroan memperoleh fasilitas kredit melalui pinjaman sindikasi dengan nilai sebesar Dolar AS 78.000.000 yang terdiri atas 2 Loan, yaitu A Loan sebesar Dolar AS 40.000.000 dengan FMO & Deustche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) sebagai original lenders dan B Loan sebesar Dolar AS 38.000.000 dengan FMO sebagai original lender. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Branch sebagai security agent. Perseroan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut pada tanggal 30 Mei 2012.
On 3 May 2012, the Company has obtained a syndicated loan amounting to US Dollar 78,000,000 which consists of two Loans, namely A Loan amounting to US Dollar 40,000,000 with FMO and Deustche Investitions-und Entwicklung-sgesellschaft mbH (DEG) as the original lenders and B Loan amounting to US Dollar 38,000,000 with FMO as the original lender. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta Branch as the security agent. The Company has fully drawdown the facility on 30 May 2012.
Halaman - 58 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BORROWINGS (continued)
Pinjaman sindikasi dengan Nederlandse Financierings-Maatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) sebagai facility agent (lanjutan)
Syndicated loans with Nederlandse Financierings-Maatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) as Facility Agent (continued)
Fasilitas pinjaman sindikasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2016 untuk A Loan dan 3 Mei 2015 untuk B Loan dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman enam bulanan sebesar Dolar AS 5.714.286,- untuk A Loan dan sebesar Dolar AS 7.600.000,- untuk B Loan. Cicilan baik A maupun B Loan akan dimulai pada tanggal 3 Mei 2013.
This facility will mature on 3 May 2016 for A Loan and 3 May 2015 for B Loan, repayable on semi annually installment of US Dollar 5,714,286 for A Loan and of US Dollar 7,600,000 for B Loan. Both will be commence on 3 May 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas pinjaman terhadap Nederlandse FinancieringsMaatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) Rp 743.327.409 atau USD 76.869.432.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from Nederlandse Financierings-Maatchappij voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) amounted to Rp 743,327,409 or equivalent to USD 76,869,432.
Pada tanggal 10 Juli 2006, Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit dengan Nederlandse FinancieringsMaatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V dengan nilai sebesar Dolar AS 100.000.000 yang terdiri dari dua term, yaitu term A sebesar Dolar AS 25.000.000 dan term B sebesar Dolar AS 75.000.000. Perseroan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut pada tanggal 1 Agustus 2006 dan 14 Agustus 2006 masing-masing sejumlah Dolar AS 50.000.000 dan Dolar AS 50.000.000.
On 10 July 2006, the Company has a loan facility with Nederlandse Financierings-Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V for an amount of US Dollar 100,000,000, which consist of two terms, term A amounting to US Dollar 25,000,000 and term B amounting to US Dollar 75,000,000, respectively. The Company has drawdown all the facilities on 1 August 2006 and 14 August 2006 amounting US Dollar 50,000,000 and US Dollar 50,000,000, respectively.
Fasilitas pinjaman sindikasi ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2011 untuk Term A dan telah jatuh tempo pada 10 Juli 2009 untuk Term B dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman 6 bulanan sebesar Dolar AS 2.777.778 untuk Term A dan sebesar Dolar AS 15.000.000 untuk Term B yang dimulai 10 Juli 2007. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh Perseroan.
This syndicated loan has matured on 10 July 2011 for Term A and has matured on 10 July 2009 for Term B. This loan was repayable in a semi annual installment of US Dollar 2,777,778 for Term A and US Dollar 15,000,000 for Term B commencing on 10 July 2007. This facility has been fully paid by the Company.
Pinjaman sindikasi dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebagai facility agent
Syndicated loans with Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) as facility agent
Pada tanggal 30 September 2010, Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit melalui utang sindikasi dengan nilai sebesar Dolar AS 150.000.000, dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebagai arranger dan facility agent. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) sebagai security agent. Perseroan telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut pada tanggal 18 Oktober 2010, 16 November 2010 dan 1 Desember 2010 masing-masing sejumlah Dolar AS 75.000.000, Dolar AS 40.000.000 dan Dolar AS 35.000.000.
On 30 September 2010, the Company received a syndicated loan amounting to US Dollar 150,000,000 with Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) who acted as the arranger and facility agent. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) is the security agent. The Company has drawdown the facility on 18 October 2010, 16 November 2010 and 1 December 2010 amounting to US Dollar 75,000,000 , US Dollar 40,000,000 and US Dollar 35,000,000, respectively.
Halaman - 59 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN (lanjutan)
12. BORROWINGS (continued)
Pinjaman sindikasi dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebagai facility agent (lanjutan)
Syndicated loans with Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) as facility agent (continued)
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh dari:
The syndicated loans were received from:
The Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Jakarta PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Standard Chartered Bank, Singapore Chinatrust Commercial Bank, Ltd. The Bank of East Asia, Limited Singapore Branch Total
US Dollar US Dollar
30,000,000 20,000,000
US Dollar US Dollar
10,000,000 10,000,000
US Dollar US Dollar US Dollar US Dollar
30,000,000 30,000,000 5,000,000 15,000,000
The Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Jakarta PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Standard Chartered Bank, Singapore Chinatrust Commercial Bank, Ltd. The Bank of East Asia, Limited Singapore Branch
US Dollar
150,000,000
Total
Fasilitas pinjaman sindikasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2013 dengan cicilan pembayaran pokok pinjaman triwulanan sebesar Dolar AS 16.666.666 yang dimulai tanggal 30 September 2011.
This syndicated loan will mature on 30 September 2013, repayable in quarterly installments of US Dollar 16,666,666 commencing on 30 September 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas pinjaman terhadap Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Rp 482.049.643 atau USD 49.850.015.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) amounting to Rp 482,049,643 or equivalent to USD 49,850,015.
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
13. SECURITIES ISSUED
a. Obligasi
a. Bonds 2012
Nilai nominal: - Obligasi VII - Obligasi VIII - Obligasi IX - Obligasi X - Obligasi XI - Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012
Dikurangi: Biaya emisi belum diamortisasi Bersih Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 21) Utang obligasi sesuai dengan jatuh temponya: < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
2011
1,000,000,000 2,378,500,000
542,000,000 1,200,000,000 3,000,000,000
350,000,000 360,000,000 635,000,000 1,500,000,000 -
4,000,000,000
-
-
7,378,500,000
4,742,000,000
2,845,000,000
(13,217,475)
(9,947,709)
(8,162,782)
Nominal value: Bonds VII Bonds VIII Bonds IX Bonds X Bonds XI Self Registration Bonds I phase I year 2012
Less: Unamortised bond issuance costs
7,365,282,525
4,732,052,291
2,836,837,218
14,057,074
12,200,494
6,364,954
Net Amortisation of bonds issuance cost (refer to Note 21) Bonds have the followings maturity: < 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 years
1,878,000,000 3,865,500,000 1,635,000,000 -
1,363,500,000 880,000,000 2,498,500,000 -
1,103,000,000 742,000,000 400,000,000 600,000,000
7,378,500,000
4,742,000,000
2,845,000,000
Below is the carrying amount of the bonds owned by the Company and accrued interest expense:
Berikut adalah nilai tercatat atas jumlah obligasi dan biaya bunga yang masih harus dibayar: 2012 Obligasi Beban bunga yang masih harus dibayar
2010
2011
2010
7,365,282,525
4,732,052,291
2,836,837,218
Bonds
95,845,520
69,162,753
43,733,987
Accrued interest
7,461,128,045
4,801,215,044
2,880,571,205
Halaman - 60 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
13. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Obligasi (lanjutan)
a. Bonds (continued)
Obligasi IX
Bonds IX
Obligasi/ Bonds IX Seri/Series A
Nilai nominal/ Nominal value 365,000,000
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate 12.55%
Seri/Series B
93,000,000
13.55%
29 April/April 2011
Seri/Series C
542,000,000
14.60%
29 April/April 2012
Obligasi X
Jatuh tempo/ Due date 4 Mei/May 2010
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal installment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date
Bonds X
Obligasi/ Bonds X Seri/Series A
Nilai nominal/ Nominal value 300,000,000
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate 8.10%
Seri/Series B
200,000,000
8.75%
29 April/April 2012
Seri/Series C
400,000,000
10.15%
29 April/April 2013
Seri/Series D
600,000,000
10.55%
2 April/April 2014
Obligasi XI
Jatuh tempo/ Due date 4 Mei/May 2011
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal installment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date
Bonds XI
Obligasi/ Bonds XI Seri/Series A
Nilai nominal/ Nominal value 621,500,000
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate 7.80%
Seri/Series B
480,000,000
8.80%
26 April/April 2013
Seri/Series C
1,898,500,000
9.60%
26 April/April 2014
Pembayaran bunga Obligasi XI dibayarkan setiap triwulanan.
Halaman - 61 - Page
Jatuh tempo/ Due date 1 Mei/May 2012
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal installment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date
Interest on Bonds XI is paid on a quarterly basis.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
13. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Obligasi (lanjutan)
a. Bonds (continued)
Self Registration Bonds I phase I year 2012
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012
Obligasi/ Bonds XI Seri/Series A
Nilai nominal/ Nominal value 998,000,000
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate 6.40%
Jatuh tempo/ Due date 25 April/April 2013
Seri/Series B
1,367,000,000
7.35%
20 April/April 2014
Seri/Series C
1,635,000,000
7.65%
20 April/April 2015
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal installment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 dibayarkan setiap triwulanan.
Interest on Self Registration Bonds I phase I year 2012 is paid on a quarterly basis.
Pada tanggal 1 Februari 2013, obligasi X dan XI mendapat peringkat idAA+ (double A plus, stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan surat No. 199/PEF-Dir/II/2013. Dan pada tanggal tersebut juga, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2012 PT Federal International Finance mendapat peringkat idAA+ (double A plus) berdasarkan hasil pemeringkatan dari Pefindo dengan surat No. 200/PEF-Dir/II/2013.
On 1 February 2013, Bonds X and XI are rated at id AA+ (double A plus, stable outlook) based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 199/PEF-Dir/II/2013. And on the same date, Self Registration Bonds I phase I year 2012 PT Federal International Finance has been rated idAA+ (double A plus) based on the letter of Pefindo No. 200/PEF-Dir/II/2012.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., sebagai Wali Amanat untuk Obligasi X ,XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 masing-masing sesuai dengan Akta Notaris masing-masing No. 27 tanggal 17 Februari 2010, No. 17 tanggal 23 Februari 2011 dan No.6 tanggal 4 April 2012.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk., as the Trustee for the Bonds X, XI and Self Registration Bonds I phase I year 2012 based on the Notarial Deed No. 27 dated 17 February 2010 No. 17 dated 23 February 2011 and No.6 dated 4 April 2012 respectively.
Pembayaran bunga dan pokok obligasi telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal bonds payment has been paid by the Company on schedule.
Halaman - 62 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
13. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Obligasi (lanjutan) Obligasi Berkelanjutan 2012 (lanjutan)
a. Bonds (continued) I
Tahap
I
Tahun
Self Registration Bonds I phase I year 2012
(continued) The trustee agreements for bonds X, XI and Self Registration Bonds I 2012 phase I provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary of account receivables amounting to 60% of total outstanding bonds principals (refer to Note 5) and debt to equity ratio at the maximum of 10:1. In the event that the payment for bonds payable are still not yet paid on the due date, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other other payment distributon to the Company shareholders. In the event that the Company defaults its bond obligations, merge, sells or hand over more than 40% of the Company‟s non financing receivables. The Company has complied with the covenants in the trustee agreement.
Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi X, XI dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar 60% dari jumlah sisa pokok (lihat Catatan 5) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan. Apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terutang obligasi, Perseroan tidak diperkenankan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. b. Medium Term Notes (MTN)
b. Medium Term Notes (MTN) 2012
2011
2010
-
300,000,000
50,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000
-
300,000,000
800,000,000
Dikurangi : Biaya emisi belum diamortisasi
-
(30,843)
Bersih
-
299,969,157
Nilai nominal: - MTN II seri A - MTN II seri B - MTN II seri C - MTN III tahap I
MTN sesuai dengan jatuh temponya: < 1 tahun 1 - 2 tahun
Net MTN have the following maturity profile: < 1 year 1 - 2 years
300,000,000 -
500,000,000 300,000,000
-
300,000,000
800,000,000
2012
Less: Unamortised bond issuance costs
799,310,998
-
Berikut adalah nilai tercatat atas jumlah Medium Term Notes (MTN) dan biaya bunga yang masih harus dibayar:
Medium Term Notes Beban bunga yang masih harus dibayar
(689,002)
Nominal value: MTN II series A MTN II series B MTN II series C MTN III phase I -
Below is the carrying amount of the Medium Term Notes (MTN) and accrued interest expense: 2011
2010
-
300,000,000
800,000,000
Medium Term Notes
-
1,973,611
7,106,250
Accrued interest
-
301,973,611
807,106,250
Halaman - 63 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
DITERBITKAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. SECURITIES ISSUED (continued)
b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan)
Seri/Serie MTN III Tahap I / Phase I
b. Medium Term Notes (MTN) (continued)
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
300,000,000
10.50%
Jatuh tempo/ Due date 27 Januari/ January 2012
Keterangan/ Description Pembayaran pokok MTN secara amortisasi atas jumlah pokok dilakukan setiap tiga bulanan semenjak 12 bulan dari tanggal permulaan. Pembayaran bunga dibayarkan setiap tiga bulanan/The MTN principal will be paid with quaterly installments starting from the twelfth (12) month since issuance date. Interest is paid on a quaterly basis.
MTN I dan II mendapat peringkat idAA- (stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan surat No. 107/PEF-Dir/II/2010 tanggal 1 Februari 2010. Pada tanggal 12 Januari 2011, MTN II dan III mendapat peringkat idAA (stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan surat No. 041/PEF-Dir/I/2011.
MTN I and II are rated at idAA- (stable outlook) based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 107/PEF-Dir/II/2010 dated 1 February 2010. On 12 January 2011, MTN II and III are rated at idAA (stable outlook) based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 041/PEF-Dir/I/2011.
Pada tanggal 2 Desember 2011, MTN III mendapat peringkat idAA+ (stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan surat No. 1532/PEF-Dir/XII/2011.
On 2 December 2011, MTN III is rated at id AA+ (stable outlook) based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 1532/PEF-Dir/XII/2011.
Pembayaran bunga dan pokok MTN telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal MTN payment has been paid by the Company on schedule.
Perseroan telah melunasi MTN III Tahap I.
The Company has fully paid principal installment of MTN III Phase I.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat untuk MTN I, II Seri A-B, II Seri C dan III Tahap 1 masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Lenny Janis Ishak S.H., masing-masing No. 4 tanggal 3 Juni 2009, No. 26 tanggal 19 Oktober 2009, No. 35 tanggal 27 Oktober 2009 dan No.18 tanggal 26 Januari 2010.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk., as the Trustee for the MTN I, II Series A-B, II Series C and III Phase 1 and based on the Notarial Deed Lenny Janis Ishak S.H. No. 4 dated 3 June 2009, No. 26 dated 19 October 2009 and No. 35 dated 27 October 2009, and No 18 dated 26 January 2010, respectively.
Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% dari jumlah sisa pokok (lihat Catatan 5) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terutang MTN, melakukan penggabungan usaha serta menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan konsumen. Perseroan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The trustee agreements for MTN provide several/ negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary of account receivables amounting to 60% of total outstanding MTN principals (refer to Note 5) and debt to equity ratio at the maximum 10:1. Moreover, on the condition that the MTN payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event that the Company defaults its MTN obligations, merges and sells or hands over more than 40% of the Company‟s non consumer financing receivables. The Company has complied with the covenants on the trustee agreement.
Halaman - 64 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
13. SECURITIES ISSUED (continued)
c. Private Shogun Bonds
c.
Nilai nominal: - Seri I - Seri II - Seri III
Dikurangi: Biaya emisi belum diamortisasi
2012
2011
193,400,000 193,400,000
181,360,000 181,360,000 181,360,000
-
386,800,000
544,080,000
-
(4,442,044)
-
Less: Unamortised bond issuance costs
539,637,956
-
Net Private Shogun Bonds following have the maturity profile: < 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years
(1,582,872)
Bersih
385,217,128
Private Shogun Bonds sesuai dengan jatuh temponya: < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun
Private Shogun Bonds 2010
193,400,000 193,400,000 -
181,360,000 181,360,000 181,360,000
-
386,800,000
544,080,000
-
Berikut adalah nilai tercatat atas jumlah Private Shogun Bonds yang dimiliki Perseroan dan biaya bunga yang masih harus dibayar:
Obligasi Beban bunga yang masih harus dibayar
Nominal value: Series I Series II Series III -
Below is the carrying amount of the Private Shogun Bonds owned by the Company and accrued interest expense:
2012
2011
386,800,000
544,080,000
-
Bonds
373,394
473,712
-
Accrued interest
387,173,394
544,553,712
-
Tingkat bunga tetap/ Fixed interest rate 7.90%
2010
Seri/ Serie Seri/Series I
Nilai nominal/ Nominal value USD 20,000,000
Jatuh tempo/ Due date 16 Maret/March 2012
Seri/Series II
USD 20,000,000
9.05%
15 Maret/March 2013
Seri/Series III
USD 20,000,000
9.25%
17 Maret/March 2014
Cicilan pokok Obligasi/ Bonds principal installment Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo/Bullet payment on due date
Pembayaran bunga Private Shogun Bonds dibayarkan setiap triwulanan.
Interest on Private Shogun Bonds is paid on a quarterly basis.
Pada 16 Maret 2012, Perseroan telah melunasi Private Shogun Bonds Seri I.
As at 16 March 2012, the Company has fully paid principal installment of Private Shogun Bonds Series I.
Dalam perjanjian untuk Private Shogun Bonds diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The Private Shogun Bonds agreements provide several negative covenants to the Company, among others debt to equity ratio at the maximum of 10:1, respectively. The Company has complied with the covenants in the trustee agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terhutang atas Private Shogun Bonds Rp 386.800.000 atau Dolar AS 40.000.000.
As at 31 December 2012, total outstanding balance from Private Shogun Bonds amounting to Rp 386,800,000 or USD 40,000,000.
Halaman - 65 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. DERIVATIVES ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perseroan mempunyai beberapa kontrak cross currency swap yang belum jatuh tempo dengan PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Standard Chartered Bank, The Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, The Hongkong & Shanghai Banking Corp., Ltd., PT Bank International Indonesia Tbk. dan PT Bank DBS Indonesia.
As at 31 December 2012, 2011 and 2010 the Company has several outstanding cross currency swap contracts with PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Standard Chartered Bank, The Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd, and The Hongkong & Shanghai Banking Corp., Ltd., PT Bank International Indonesia Tbk. and PT Bank DBS Indonesia.
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing.
The Company entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in interest rates and exchange rates from bank loans in foreign currency.
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui dalam laporan laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut di akui pada perkiraan laba rugi.
Changes in the fair value of the cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised to the profit or loss as adjustments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affects profit or loss.
Nilai wajar bersih dari aset dan liabilitas derivatif, pada tanggal 31 Desember 2012 sejumlah Rp 108.281.305 (2011: Rp 27.454.270 dan 2010: Rp 1.525.393) dicatat sebagai “Cadangan lindung nilai arus kas” pada Ekuitas.
The net fair value of derivatives assets and liabilities, as at 31 December 2012 amounting to Rp 108,281,305 (2011: Rp 27,454,270 and 2010: Rp 1,525,393) is recorded as “Cash flow hedges reserve” in the Equity. 2012 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal Perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
1 November/ November 2011 29 November/ November 2011 28 Mei/ May 2012 28 Mei/ May 2012 29 November/ November 2011 21 Januari/ January 2011 15 Juli/ July 2011 5 September/ September 2011 11 Oktober/ October 2011 27 Oktober/ October 2011 13 Mei/ May 2011 10 Maret/ March 2011 10 Maret/ March 2011
20 Januari/ January 2015 20 Januari/ January 2015 3 Mei/ May 2016 3 Mei/ May 2015 20 Januari/ January 2015 07 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 07 Juli/ July 2014 15 Maret/ March 2013 17 Maret/ March 2014
Aset derivatif/ Derivatives asset
Liabilitas derivatif/ Derivatives liabilities
Cross Currency Swap - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - PT Bank OCBC NISP Tbk. - PT Bank OCBC NISP Tbk. - PT Bank DBS Indonesia
US Dollar
50,000
US Dollar
40,000
US Dollar
40,000
US Dollar
38,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
35,000
US Dollar
24,000
US Dollar
23,956
- PT Bank International Indonesia, Tbk.
US Dollar
21,778
- Standard Chartered Bank
US Dollar
21,778
- PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
21,777
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd.
US Dollar
20,000
- Sumitomo Mitsui Banking Corporatiom
US Dollar
20,000
- Sumitomo Mitsui Banking Corporation
US Dollar
20,000
Halaman - 66 - Page
19,180,194
-
3,340,657
-
4,500,303
-
8,206,658
-
6,520,123
-
645,734
-
23,497,607
-
23,803,592
-
13,119,705
-
12,484,743
-
18,410,171
-
15,570,605
-
11,677,821
-
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. DERIVATIVES (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
2012 (lanjutan/(continued) Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Aset derivatif/ Derivatives asset
Liabilitas derivatif/ Derivatives liabilities
Cross Currency Swap (lanjutan / continued) - Standard Chartered Bank
US Dollar
19,444
- PT Bank International Indonesia, Tbk.
US Dollar
17,111
- Standard Chartered Bank
US Dollar
17,111
- PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
17,111
- PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
16,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
15,000
US Dollar
13,067
- Standard Chartered Bank
US Dollar
12,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
11,044
US Dollar
10,267
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Standard Chartered Bank
US Dollar
10,000
US Dollar
8,333
US Dollar
8,000
US Dollar
6,222
US Dollar
6,222
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - Standard Chartered Bank
US Dollar
5,000
US Dollar
5,000
- The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. - The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. - Standard Chartered Bank
US Dollar
5,000
US Dollar
5,000
US Dollar
2,667
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Sumitomo Mitsui BankingCorporation
US Dollar
2,667
US Dollar
1,778
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Standard Chartered Bank
US Dollar
1,667
US Dollar
444
US Dollar
14 Juli/ July 2011 5 September/ September 2011 11 Oktober/ October 2011 27 Oktober/ October 2011 24 Januari/ January 2011 16 Agustus/ August 2011 09 Agustus/ August 2011 16 Februari/ February 2011 15 Juli/ July 2011 09 Agustus/ August 2011 16 Agustus/ August 2011 14 Oktober/ October 2010 16 Februari/ February 2011 12 November/ November 2010 29 November/ November 2010 14 Oktober/ October 2010 14 Oktober/ October 2010 14 Oktober/ October 2010 29 November/ November 2010 12 November/ November 2010 12 November/ November 2010 12 November/ November 2010 14 Oktober/ October 2010 29 November/ November 2010
592,444
Halaman - 67 - Page
3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 07 Juli/ July 2014 20 Januari/ January 2015 3 Juli/ July 2014 07 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 20 Januari/ January 2015 30 September/ September 2013 07 Juli/ July 2014 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013
21,162,485
-
18,729,518
-
10,335,016
-
9,835,154
-
1,074,975
-
16,379,878
-
12,289,671
-
5,006,381
-
12,553,246
-
9,676,634
-
8,937,933
-
5,568,286
-
3,785,525
-
4,424,866
-
4,340,525
-
4,214,215
-
3,925,043
-
3,321,074
-
2,892,500
-
2,223,820
-
1,893,405
-
1,253,793
-
1,111,064
-
310,339
-
326,203,259
-
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. DERIVATIVES (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
2011 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
1 November/ November 2011 29 November/ November 2011 29 November/ November 2011 15 Juli/ July 2011 21 Januari/ January 2011 5 September/ September 2011 27 Oktober/ October 2011 11 Oktober/ October 2011 15 Juli/ July 2011 13 Mei/ May 2011 5 September/ September 2011 27 Oktober/ October 2011 11 Oktober/ October 2011 24 Januari/ January 2011 10 Maret/ March 2011 10 Maret/ March 2011 10 Maret/ March 2011 14 Oktober/ October 2010 9 Agustus/ August 2011 16 Februari/ February 2011 16 Agustus/ August 2011 12 November/ November 2010 29 November/ November 2010 15 Juli/ July 2011 9 Agustus/ August 2011 14 Oktober/ October 2010 14 Oktober/ October 2010 29 November/ November 2010 14 Oktober/ October 2010 16 Februari/ February 2011 16 Agustus/ August 2011 12 November/ November 2010 12 November/ November 2010 12 November/ November 2010 14 Oktober/ October 2010 29 November/ November 2010
20 Januari/ January 2015 20 Januari/ January 2015 20 Januari/ January 2015 3 Juli/ July 2014 7 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 7 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 7 Juli/ July 2014 16 Maret/ March 2012 17 Maret/ March 2014 15 Maret/ March 2013 30 September/ September 2013 3 Juli/ July 2014 7 Juli/ July 2014 20 Januari/ January 2015 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 3 Juli/ July 2014 3 Juli/ July 2014 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 7 Juli/ July 2014 20 Januari/ January 2015 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013
Aset derivatif/ Derivatives asset
Liabilitas derivatif/ Derivatives liabilities
Cross Currency Swap - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
US Dollar
50,000
US Dollar
40,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd.
US Dollar
35,000
- PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
30,800
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - PT Bank International Indonesia, Tbk. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
30,000
US Dollar
28,000
US Dollar
28,000
- Standard Chartered Bank
US Dollar
28,000
- Standard Chartered Bank
US Dollar
25,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank International Indonesia, Tbk. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
25,000
US Dollar
22,000
US Dollar
22,000
- Standard Chartered Bank
US Dollar
22,000
- PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
20,000
- Sumitomo Mitsui Banking Corporation
US Dollar
20,000
- Sumitomo Mitsui Banking Corporation
US Dollar
20,000
- Sumitomo Mitsui Banking Corporation
US Dollar
20,000
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
19,444
US Dollar
16,800
- Standard Chartered Bank
US Dollar
15,000
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Standard Chartered Bank
US Dollar
15,000
US Dollar
14,519
US Dollar
14,519
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank ANZ Indonesia
US Dollar
14,200
US Dollar
13,200
- The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - Standard Chartered Bank
US Dollar
11,667
US Dollar
11,667
- The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. - The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. - The Hongkong & Shanghai Banking Corp.,Ltd. - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Standard Chartered Bank
US Dollar
11,667
US Dollar
11,667
US Dollar
10,000
US Dollar
10,000
US Dollar
6,222
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Sumitomo Mitsui Banking Corporation
US Dollar
6,222
US Dollar
4,148
- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - Standard Chartered Bank
US Dollar
3,888
US Dollar
1,037
US Dollar
676,667
- OCBC NISP
Halaman - 68 - Page
7,082,434
-
-
7,315,854
-
4,141,673
16,337,616
-
-
16,462,129
18,932,453
-
3,154,676
-
3,008,400
-
15,931,578
-
8,198,424
-
14,924,185
-
2,512,480
-
2,400,064
-
-
11,247,185
4,407,619
-
2,109,534
-
845,899
-
3,696,226
-
8,521,000
-
-
2,794,767
10,133,245
-
3,958,146
-
2,496,085
-
9,482,000
-
6,725,536
-
3,101,765
-
2,772,432
-
1,359,583
-
702,434
-
-
1,728,533
5,800,364
-
2,042,259
-
1,686,222
-
666,153
-
725,485
-
179,039
-
163,893,336
43,690,141
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. DERIVATIVES (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
2010 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
15 Januari/ January 2008 14 Oktober/ October 2010 12 November/ November 2010 29 November/ November 2010 29 November/ November 2010 14 Oktober/ October 2010 14 Oktober/ October 2010 14 Oktober/ October 2010 12 November/ November 2010 15 Desember/ December 2006 12 November/ November 2010
18 Januari/ January 2011 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 30 September/ September 2013 10 Juli/ July 2011 30 September/ September 2013
Aset derivatif/ Derivatives asset
Liabilitas derivatif/ Derivatives liabilities
Cross Currency Swap Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Japan Yen
230,000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
US Dollar
30,000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
US Dollar
26,667
Standard Chartered Bank
US Dollar
20,000
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
US Dollar
15,000
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
US Dollar
15,000
Standard Chartered Bank
US Dollar
15,000
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd Standard Chartered Bank
US Dollar
15,000
US Dollar
8,000
The Royal Bank of Scotland *
US Dollar
5,556
The Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. *
US Dollar
5,333
US Dollar Japan Yen
155,556 230,000
*) Akuntansi lindung nilai tidak berlaku
-
-
2,648,515
2,839,843
-
-
1,882,086
2,882,847
-
2,062,356
-
-
1,895,581
1,316,381
-
641,328
-
-
3,794,642
1,424,570
-
15,806,906
10,220,824
Hedge accounting not applied *)
15. MODAL SAHAM
15. SHARE CAPITAL The Company‟s shareholders as at 31 December 2012, 2011 and 2010 are as follows:
Pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
4,639,581
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid (Share)
PT Astra International Tbk. PT Aryaloka Kharisma
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 18 April 2012, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 364.737.824 dari laba bersih tahun 2011 (2011: Rp 990.725.969 dari laba bersih tahun 2010 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 April 2011 dan 2010: Rp 311.199.750 dari laba bersih tahun 2009 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Mei 2010).
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount (Rp 000)
279,999,900 100
99.99996% 0.00004%
279,999,900 100
280,000,000
100%
280,000,000
At the Annual General Meeting of Shareholders on 18 April 2012, the shareholders approved final dividend of Rp 364,737,824 to be paid from 2011 net profit. (2011: Rp 990,725,969 to be paid from 2010 net profit based on the Annual General Meeting of Shareholders on 21 April 2011 and 2010: Rp 311,199,750 to be paid from 2009 net profit based on the Annual General Meeting of Shareholders on 5 May 2010).
Halaman - 69 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM (lanjutan)
15. SHARE CAPITAL (continued) At the Directors Meeting on 26 September 2012, the Directors approved an interim dividend of Rp 172,000,000 to be paid from current year‟s net profit (2011: Rp 174,600,000 based on the Directors Meeting on 7 October 2011 and 2009: Rp 183,000,000 based on the Directors Meeting on 18 October 2010).
Dalam Rapat Direksi yang diadakan tanggal 26 September 2012, para Direksi menyetujui pembagian dividen interim sejumlah Rp 172.000.000 dari laba bersih tahun 2012 periode berjalan (2011: Rp 174.600.000 berdasarkan Rapat Direksi 7 Oktober 2011 dan 2010: Rp 183.000.000 berdasarkan Rapat Direksi 18 Oktober 2010). 16. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
16. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS As at 31 December 2012, the Company has set up a statutory reserves of Rp 1,000,000 (2011: Rp 900,000 and 2010: Rp 800,000) in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires companies to set up a statutory reserve until the reserve reach at least 20% of the issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah membentuk penyisihan cadangan wajib sebesar Rp 1.000.000 (2011: Rp 900.000 dan 2010: Rp 800.000) sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan wajib sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut. 17. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2012 Pendapatan pembiayaan konsumen - Pihak ketiga Pendapatan dari pembiayaan bersama without recourse - Pihak ketiga Pendapatan dari pembiayaan konsumen syariah - wakalah - Pihak ketiga Pendapatan dari pembiayaan konsumen syariah - murabahah - Pihak ketiga
17. CONSUMER FINANCING INCOME 2011
3,267,054,324
1,171,241,495
27,052,010
3,425,210,352
1,051,612,768
60,415,108
2,982,014,612
Consumer financing income Third parties -
956,492,018
Income from joint financing without recourse Third parties -
110,238,090
Income from wakalah sharia consumer financing Third parties Income from murabahah sharia consumer financing Third parties -
603,231,728
-
-
5,068,579,557
4,537,238,228
4,048,744,720
18. PENDAPATAN BUNGA DAN DENDA
18. INTEREST AND PENALTY INCOME
2012 Denda atas keterlambatan pembayaran Bunga bank
2010
2011
2010
173,132,228 66,730,019
230,919,393 35,010,334
295,431,939 11,906,005
239,862,247
265,929,727
307,337,944
Halaman - 70 - Page
Penalty income Interest from bank
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Keuntungan dari penjualan aset tetap – bersih (lihat Catatan 8) Selisih lebih penerimaan pembayaran dari konsumen Hasil atas pemeriksaan pajak Lain-lain
19. OTHER INCOME 2012
2011
2010
157,771,968
160,743,153
160,083,850
Recovery of written-off receivables
2,602,553
71,590
80,436
Gain on sale of property, plant and equipment – net (refer to Note 8)
987,013 6,347,485
1,084,795 6,535,663 3,830,551
948,941 4,515,204 5,173,022
Excess receipts from customers Proceed from tax assessment Others
167,709,019
172,265,752
170,801,453
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi. 20. BEBAN USAHA
20. OPERATING EXPENSES 2012
Gaji, upah dan kesejahteraan Sewa Jasa tenaga ahli Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Iklan dan promosi Perlengkapan kantor Perjalanan Pelatihan Listrik, air dan gas Pajak dan perizinan Sumbangan dan kontribusi Asuransi Representasi dan jamuan Lain-lain
2011
867,066,356 133,392,997 125,589,403 73,265,191 57,768,946 54,614,671 41,446,332 40,022,061 30,818,708 19,785,740 18,759,359 9,240,659 6,973,450 5,053,936 4,075,949 3,493,754
768,154,504 118,530,370 60,948,899 54,296,493 49,451,917 59,172,570 41,561,851 39,782,184 36,920,201 18,135,705 17,705,115 8,948,949 6,284,859 5,683,525 4,102,277 7,921,613
567,901,449 74,284,303 84,857,748 47,430,998 48,536,724 41,231,565 4,041,111 79,111,519 23,799,319 11,114,153 24,715,240 16,422,493 6,101,850 16,523,559 3,174,924 3,522,993
1,491,367,512
1,297,601,032
1,052,769,948
Salaries, wages and allowance Rent Professional fees Depreciation Repairs and maintenance Communications Advertising and promotion Office supplies Travelling Training Electricity, water and gas Taxes and licenses Donations and contributions Insurance Representation and entertainment Others
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi. 21. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
21. INTEREST AND FINANCING CHARGES 2012
Pihak ketiga Bunga obligasi Bunga pinjaman bank Beban provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 13a) Kerugian/(keuntungan) transaksi derivatif dan selisih kurs - bersih Bunga pinjaman pembiayaan bersama with recourse
2010
2011
2010
589,660,681 555,460,926 87,080,588
437,817,338 564,303,227 64,722,664
Third parties 308,604,539 424,484,153 44,356,989
14,057,074
12,200,494
6,364,954
(15,941,907)
(10,275,471)
(12,532,043)
-
20,691
19,601,651
1,230,317,362
1,068,788,943
790,880,243
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Interest on bonds Interest on bank loans Provision and bank charges Amortisation of bond‟s issuance cost (refer to Note 13a) Loss/(gain) on derivative transaction and foreign exchange - net Interest on joint financing borrowing with recourse
Refer to Note 24 for details of related parties balances and transactions.
Halaman - 71 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN LAIN-LAIN
22. OTHER EXPENSES 2012
Kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali (Pemulihan)/penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali
2011
580,885,006 (5,824,173) 575,060,833
2010
581,704,956
471,335,659
1,632,243
2,776,550
583,337,199
474,112,209
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
23. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS The post employment benefits obligations recognised in the statements of financial position is determined as follows:
Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
2011
2010
60,758,577
31,272,544
24,103,998
Pension benefits
59,334,415
51,127,308
39,914,333
Other long-term benefits
120,092,992
82,399,852
64,018,331
The net expense recognised in the profit or loss is as follows:
Beban bersih yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2012 Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
2011
2010
8,644,705
15,806,339
10,940,143
Pension benefits
17,452,757
18,038,054
7,441,314
Other long-term benefits
26,097,462
33,844,393
18,381,457
The liability for post employment benefits for the years ended 31 December 2012, 2011 and 2010 is calculated by an independent actuary PT Eldridge Gunaprima Solution which used the projected unit credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report prepared by PT Elridge Gunaprima Solution dated 15 January 2013, 10 January 2012 and 3 January 2011 for liability years ended 31 December 2012, 2011 and 2010, respectively.
Liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Elridge Gunaprima Solution tertanggal, 15 Januari 2013, 10 Januari 2012 dan 3 Januari 2011 untuk liabilitas yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. 2012
2011
2010
Asumsi keuangan: - Tingkat diskonto - Hasil aset program yang diharapkan - Tingkat kenaikan gaji masa datang
Loss from sale of collateral vehicle (Reversed)/provision for diminution in market value of collateral vehicles
Financial assumptions: 6%-7%
7% - 9%
8% - 9%
9%
10%
10%
Discount rate Expected return on plan assets
8%
8%
8%
Future salary increase -
Halaman - 72 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 2012
23. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued) 2011
2010
Asumsi lainnya: - Tingkat kematian
- Tingkat cacat
Other assumptions: TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III Tahun 2011/Indonesia Mortality Table III Year 2011
TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II Tahun 2011/ Indonesia Mortality Table II Year 2011
5% dari tingkat mortalitas/5% from mortality rate
- Tingkat pengunduran diri peserta
5% per tahun pada usia sampai dengan 25 tahun dan berkurang hingga 1% pada usia 45 tahun/5% per annum up to age 25 and reducing linearly to 1% for age 45 and thereafter
- Usia pensiun normal
55
Table of mortality -
Disability rate Withdrawal rate -
Normal retirement age -
Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.
Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by “Dana Pensiun Astra”. From 6 September 2005, the Company‟s pension arrangements were reorganised to include both a defined benefit pension plan and defined contribution plan.
Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu” (“DPA 1”), yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua” (“DPA 2”) ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.
Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu” (“DPA 1”), a specifically designed defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan “Dana Pensiun Astra Dua” (“DPA 2”) is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 32 dan 15.362 orang (2011: 39 dan 16.034 orang; 2010: 44 dan 10.433 orang).
As at 31 December 2012 DPA 1 and DPA 2 have 32 and 15,362 participants, respectively (2011: 39 and 16,034 participants; 2010: 44 and 10,433 participants).
Imbalan pensiun
Pension benefits
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit recognised in the statements of financial position is determined as follows:
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
2012
2011
2010
84,288,673 (21,926,321)
57,549,494 (28,262,964)
44,788,637 (26,296,313)
62,362,352
29,286,530
18,492,324
-
3,701,169
7,531,293
Unrecognised actuarial gain
(1,603,775)
(1,715,155)
(1,919,619)
Unrecognised past service cost
60,758,577
31,272,544
24,103,998
Halaman - 73 - Page
Present value of obligations Fair value of plan assets
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
23. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan pension (lanjutan)
Pension benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss are as follows:
2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Hasil aset program yang diharapkan Kerugian bersih aktuarial yang diakui
2011
2010
7,077,312 3,855,200 111,380
5,762,532 3,637,678 204,464
3,620,312 5,039,180 254,622
Current service cost Interest cost Amortisation of past service cost
(2,399,187)
(2,635,562)
(2,121,686)
Expected return on plan assets
-
8,837,227
4,147,715
Net actuarial loss recognised
8,644,705
15,806,339
10,940,143
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji, upah dan kesejahteraan dalam laporan laba rugi.
The expense is accounted for as salaries, wages and allowances in the profit or loss.
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
The movement in the present value of obligation are as follow:
Pada awal periode Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian/(keuntungan) aktuarial Iuran pekerja Imbalan yang dibayar Pada akhir periode
2012
2011
2010
57,549,494 7,077,312 3,855,200 27,527,766 241,358 (11,962,457)
44,788,637 5,924,988 3,637,678 8,009,224 276,814 (5,087,847)
50,948,699 996,707 5,039,179 (9,475,267) 269,691 (2,990,372)
At the beginning of the periode Current service cost Interest cost Actuarial losses/(gain) Employee‟s contributions Benefits paid
84,288,673
57,549,494
44,788,637
Ending balance
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Liabilitas imbalan jangka panjang lainnya yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Other long-term benefit obligations recognised in the statements of financial position are determined as follows:
2012 Nilai kini liabilitas
59,334,415
2011
2010
51,127,308
39,914,333
The amounts recognised in the profit or loss are as follows:
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga (Kerugian)/keuntungan bersih aktuarial yang diakui
Present value of obligations
2011
2010
14,388,611 3,255,314
11,912,033 2,920,144
8,510,117 3,383,724
(191,168)
3,205,877
(4,452,527)
17,452,757
18,038,054
7,441,314
Halaman - 74 - Page
Current service cost Interest cost Net actuarial (loss)/gains recognised
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
23. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term benefits (continued)
Biaya ini dibukukan sebagai gaji, upah dan kesejahteraan dalam laporan laba rugi.
The expense is recorded as salaries, wages and allowances in the profit or loss.
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in the statements of financial position is as follows:
2012
2011
2010
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Imbalan/iuran yang dibayarkan
51,127,308
39,914,333
37,688,306
17,452,757 (9,245,650)
18,038,054 (6,825,079)
7,441,314 (5,215,287)
Saldo akhir
59,334,415
51,127,308
39,914,333
Beginning of the year Total expense charged in the profit or loss Contributions/benefit paid Ending balance
The movement in the fair value of plan assets of the year 2012, 2011 and 2010 are as follow:
Mutasi nilai wajar aset program selama tahun 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012
2011
2010
Awal tahun Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial Iuran pemberi kerja Iuran pekerja Imbalan yang dibayarkan Transfer dari program lain
(28,262,964)
(26,296,313)
(21,294,972)
Beginning of the year
(2,399,187) 313,191 (241,359) 8,783,546 (119,548)
(2,635,562) 787,530 (432,027) (276,814) 590,222 -
(2,121,686) (4,401,479) (50,335) (269,691) 476,259 1,365,591
Expected return on plan assets Actuarial losses Employer‟s contributions Employee‟s contributions Benefits paid
Saldo akhir
(21,926,321)
(28,262,964)
(26,296,313)
Ending balance
The actual plan assets return is as follows:
Imbalan hasil aktual atas aset program yaitu: Jumlah/ Total 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010
Persentase/ Percentage
2,085,996 1,848,032 6,523,165
10% 7% 25%
10,457,193
14%
The fair value (in percentage) of main categories of plan assets are as follows:
Jumlah nilai wajar (dalam persentase) kategori utama aset program adalah: 2012 Saham Obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) Lain-lain
31 December 2012 31 December 2011 31 December 2010
31 Desember/December 2011
2010
42%
40%
40%
52% 6%
49% 11%
49% 11%
100%
100%
100%
Halaman - 75 - Page
Shares Bonds (including Government bonds) Others
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. POST EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term benefits (continued)
Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan dengan mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan atas aset yang dengan mengacu pada kebijakan investasi. Hasil investasi bunga tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto pada tanggal pelaporan. Hasil yang diharapkan dari investasi ekuitas mencerminkan tingkat imbal hasil jangka panjang aktual yang terjadi untuk tiap-tiap pasar.
The expected return on plan assets is determined by considering the expected returns available on the assets underlying the current investment policy. Expected yields on fixed interest investments are based on gross redemption yields as at the reporting date. Expected returns on equity reflect long-term real rates of return experienced in the respective markets.
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program untuk lima tahun terakhir yaitu:
Present value of funded obligations, fair value of plan assets and surplus of program for the last five years are as follows:
2012 Nilai kini liabilitas yang didanai Nilai wajar aset program Surplus/(defisit)
2008 Present value of funded obligations Fair value of plan assets
84,288,673 (21,926,321)
57,549,493 (28,262,964)
44,788,637 (26,296,313)
50,948,700 (21,294,972)
33,677,873 (12,283,640)
62,362,352
29,286,529
18,492,324
29,653,728
21,394,233
4,401,479
5,407,586
4,149
Experience adjustment on plan assets
(10,421,778)
10,971,972
(3,537)
Experience adjustment on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada aset program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
31 Desember/December 2011 2010 2009
313,191
(4,373,567)
(787,530)
6,143,750
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas atas imbalan pasca-kerja per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah memenuhi persyaratan minimum UU Ketenagakerjaan No. 13.
24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Surplus/(deficit)
Management believes that the estimated postemployment benefit obligations as at 31 December 2012, 2011 and 2010 have fulfilled the minimum requirement of Labor Law No. 13.
24. RELATED - PARTY TRANSACTIONS
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
PT Astra International Tbk. (AI)
PT Astra International Tbk. (AI)
Perseroan dikendalikan oleh induk perusahaan terdekatnya PT Astra International Tbk., sebuah perusahaan yang berkedudukan di Indonesia. Pemegang saham terbesar PT Astra International Tbk. adalah Jardine Cycle & Carriage, sebuah perusahaan berkedudukan di Singapura. Jardine Cycle & Carriage meruapakan anak perusahaan dari Jardine Matheson Holdings Limited, sebuah perusahaan yang berkedudukan di Bermuda.
The Company is controlled by its immediate parent company PT Astra International Tbk., a company incorporated in Indonesia. PT Astra International Tbk.'s largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle and Carriage is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Limited, a company incorporated in Bermuda.
Perseroan membayarkan insentif pada Honda Sales Operation yang merupakan salah satu Divisi yang dimiliki AI.
The Company pays incentives to Honda Sales Operation which is one of AI Divisions.
PT Asuransi Astra Buana (AAB)
PT Asuransi Astra Buana (AAB)
AI merupakan pihak pengendali tidak langsung dari AAB.
AI is the indirect controlling shareholder of AAB.
Halaman - 76 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 24. RELATED - PARTY TRANSACTIONS (continued)
PT Asuransi Astra Buana (AAB) (lanjutan)
PT Asuransi Astra Buana (AAB) (continued)
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan AAB dalam rangka penyediaan asuransi perlindungan kredit dan penutupan asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perseroan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Pembayaran premi asuransi yang telah diterima dari pelanggan namun belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai liabilitas kepada perusahaan asuransi. Perseroan juga mengasuransikan gedung dan peralatan pada AAB.
The Company has entered into cooperation agreements with AAB to provide credit shield and insurance coverage of financed vehicles. The Company insures vehicles for the interest of the Company in its capacity as financing provider. Insurance premium payments received from customers that have not yet been paid to insurance companies are recorded as liabilities to insurance companies. The Company also insures its property, plant and equipment with AAB.
PT Bank Permata Tbk. (Permata)
PT Bank Permata Tbk. (Permata)
Sejak tanggal 11 November 2004, AI yang merupakan pemegang saham utama Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2012, kepemilikan AI di PT Bank Permata Tbk. Adalah sebesar 44,51%. Perseroan memiliki rekening bank dan perjanjian pembiayaan bersama dengan PT Bank Permata Tbk.
Since 11 November 2004, AI, represents the ultimate shareholder of the Company. As at 31 December 2012, AI owned 44.51% of PT Bank Permata Tbk. The Company has bank account in PT Bank Permata Tbk. And also entered into joint financing agreements with PT Bank Permata Tbk.
PT Astra Multi Finance (AMF)
PT Astra Multi Finance (AMF)
AI merupakan pemegang saham utama dari AMF. Sejak pertengahan tahun 2008, Perseroan bekerja sama dengan AMF dalam pembiayaan berbasis syariah dan pembiayaan elektronik.
AI is the ultimate shareholder of AMF. Since mid of 2008, the Company cooperated with AMF on sharia and electronic financing activities.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan kerja sama sinergis dengan AMF di lingkup operasional dalam pembiayaan konsumen elektronik.
In 2010, the Company and AMF entered into operational cooperation agreement on the scope of operations in electronics consumer financing.
PT Serasi Autoraya (SERA)
PT Serasi Autoraya (SERA)
AI merupakan pemegang saham utama dari SERA. Perseroan mengadakan perjanjian penyewaan untuk mobil operasional dengan SERA.
AI is the ultimate shareholder of SERA. The Company has entered into renting agreement for its operational car with SERA.
Dana Pensiun Astra (DPA)
Dana Pensiun Astra (DPA)
Dana Pensiun Astra didirikan oleh PT Astra International Tbk untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (DPA 1) dan iuran pasti (DPA 2).
Dana Pensiun Astra is established by PT Astra International Tbk to facilitate defined benefit pension plan (DPA 1) and defined contribution pension plan (DPA 2).
PT Samadista Karya (SK)
PT Samadista Karya (SK)
AI merupakan pihak pengendali tidak langsung dari AAB. AAB merupakan pemegang saham utama dari PT SK. Perseroan mengadakan perjanjian penyewaan untuk gedung kantor dengan SK.
AI is the indirect controlling shareholder of AAB. AAB is the ultimate shareholder of SK. The Company has in turn entered into renting agreement for its office building with SK.
Halaman - 77 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED - PARTY TRANSACTIONS (continued)
Manajemen kunci
Key management
Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, sacara langsung atau tidak langsung, termasuk Direktur dan Komisaris dari Perseroan.
Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Company, directly or indirectly. Key management personnel are the Directors and Commissioners of the Company.
Saldo transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The balances and transactions with related parties are as follows:
2012 Aset Kas dan setara kas PT Bank Permata Tbk. Persentase terhadap total aset Piutang lain-Lain - Pinjaman karyawan - Piutang lain-lain PT Astra Multi Finance - Piutang promosi bersama PT Astra International Tbk.
Persentase terhadap total aset Biaya dibayar dimuka - Asuransi PT Asuransi Astra Buana - Sewa PT Astra International Tbk.
Persentase terhadap total aset Liabilitas Utang penyalur kendaraan PT Astra International Tbk.
2011
2010
170,837,348
260,138,149
7,938,589
Assets Cash and cash equivalent PT Bank Permata Tbk.
0.89%
1.50%
0.07%
Percentage of total assets
15,394,066
16,747,637
11,891,042
7,573,582
-
-
-
-
233,473
22,967,648
16,747,637
12,124,515
0.12%
0.10%
0.10%
Percentage of total assets Prepayments Insurance PT Asuransi Astra Buana Rental PT Astra International Tbk.
Other receivables Employee loans Other receivables PT Astra Multi Finance Joint promotion receivables PT Astra International Tbk.
19,714,409
31,369,371
21,001,848
35,170
-
-
19,749,579
31,369,371
21,001,848
0.10%
0.18%
0.17%
Percentage of total assets
20,785,407
14,243,789
7,653,103
Liabilities Dealer payables PT Astra International Tbk.
0.14%
0.10%
0.09%
Percentage of total liabilities
Utang Lain-lain PT Astra Multi Finance
-
9,382,279
6,915,732
Other payables PT Astra Multi Finance
Persentase terhadap total liabilitas
-
0.07%
0.08%
Percentage of total liabilities
110,087,050
239,550,657
220,691,370
Insurance premium payables PT Asuransi Astra Buana
0.73%
1.72%
2.60%
Percentage of total liabilities
Persentase terhadap total liabilitas
Utang premi asuransi PT Asuransi Astra Buana Persentase terhadap total liabilitas Beban usaha - Gaji, upah dan kesejahteraan Direksi dan manajemen kunci - Sewa PT Serasi Autoraya PT Samadista Karya PT Astra International Tbk. - Asuransi PT Asuransi Astra Buana
Persentase terhadap total beban usaha
Operating expenses
44,385,472
39,238,171
33,011,344
29,554,664 10,300,054 105,509
17,011,237 9,684,339 -
14,366,735 7,312,593 -
5,053,936
5,683,525
4,041,111
89,399,635
71,617,272
58,731,783
5.99%
5.52%
5.58%
Halaman - 78 - Page
Salary, wages and allowances Directors and key management Rental PT Serasi Autoraya PT Samadista Karya PT Astra International Tbk. Insurance PT Asuransi Astra Buana
Percentage of total operating expenses
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
24. RELATED - PARTY TRANSACTIONS (continued)
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
Dewan Direksi dan Personil Manajemen Kunci/ Board of Directors and Other Key Management Personnel
2012 Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya Jumlah
2011
44,385,472
39,238,171
33,011,344
Salaries and other short-term
2,309,370
7,600,816
1,794,127
Post-employment benefits and other long term benefits
46,694,842
46,838,987
34,805,471
Total
25. PERJANJIAN KERJASAMA a.
2010
25. COOPERATION AGREEMENTS
Pembiayaan bersama
a.
Joint Financing
Pembiayaan bersama without recourse
Joint financing without recourse
Perseroan mempunyai perjanjian kerjasama dengan beberapa bank dalam pemberian pembiayaan bersama dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse). Fasilitas maksimum pembiayaan bersama untuk setiap pemberi pembiayaan bersama pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut:
The Company enters into joint financing agreements with several banks where the Company bears credit risk in accordance with its portion (without recourse). The maximum joint financing facility for each joint financing providers as at 31 December 2012 as follows:
Pemberi pembiayaan bersama/ Joint finance provider
Fasilitas maksimum pembiayaan/ Maximum financing facility
PT Bank Mega Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Commonwealth
Rp 1,000,000,000 Rp 6,100,000,000 Rp 3,000,000,000
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Rp 800,000,000
PT Bank Central Asia Tbk. PT Sahabat Financial Keluarga (dahulu PT GE Finance Indonesia) PT Bank Sahabat Purba Danarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Rp 350,000,000 Dolar AS/US Dollar 100,000,000 Rp 32,000,000 Rp 1,000,000,000
Halaman - 79 - Page
Periode/Period 19 Juli/July 2006 – 13 Oktober/October 2013 17 Juli/July 2006 – 15 Juni/June 2013 2 Juni/June 2008 – 1 Juli/July 2013 17 Maret/March 2006 – 20 Desember/December 2012 29 Oktober/October 2007 – 29 Oktober/October 2012 30 Oktober/October 2002 – 02 Mei/May 2012 21 April/April 2008 – 29 Juli/July 2012 1 September/September 2006 – 27 September/September 2012
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
a.
Pembiayaan bersama (lanjutan) Pembiayaan (lanjutan)
bersama
without
a. recourse
Joint Financing (continued) Joint financing without recourse (continued)
Dalam perjanjian kerjasama pembiayaan bersama without recourse tersebut, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen adalah berkisar 1% - 10% dari Perseroan dan berkisar 90% - 99% dari pemberi pembiayaan bersama.
In these joint financing without recourse arrangements, the portion of each parties range from 1% - 10% from the Company and 90% 99% from co-financing banks/companies.
Dalam hal pembiayaan bersama without recourse, Perseroan akan bertindak sebagai pemberi kredit kepada konsumen yang memenuhi kriteria tertentu. Perseroan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap konsumen.
In these joint financing arrangements without recourse, the Company will extend credit to customers who meet certain criteria as set out in the agreements. The Company is responsible for maintaining the customers‟ documentation and loan administration.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan tidak memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perseroan.
In joint financing arrangements without recourse, the Company is not obliged to pay installments including interest to joint financing providers in the event customers fail to meet their installment obligation to the Company.
Pembiayaan Syariah
Sharia financing
Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama secara syariah dengan PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), PT Bank Permata Syariah (Permata Syariah), PT Bank CIMB Niaga Syariah (CIMB), dan PT Bank Panin Syariah.
The Company has entered into Sharia joint financing agreements with PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), PT Bank Permata Syariah (Permata Syariah), PT Bank CIMB Niaga Sharia. (CIMB), and PT Bank Panin Syariah.
Dalam hal pembiayaan bersama secara syariah di mana Perseroan bertindak sebagai manajer BSMI, Permata Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan Panin Bank Syariah untuk proses aplikasi, persetujuan, penagihan dan pengurusan dokumen administrasi pembiayaan Syariah dengan konsumen. Perseroan tidak menanggung risiko kredit jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsuran utangnya. Atas jasa ini, Perseroan menerima selisih marjin antara marjin yang dibebankan kepada konsumen dengan marjin yang dibayarkan kepada BSMI, Permata Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan Panin Bank Syariah.
In sharia joint financing where the Company acts as BSMI, Permata Syariah, CIMB Niaga Sharia, and Bank Panin Syariah manager to underwrite, approve, colect and maintain administration matters on sharia consumer financing. The Company bears no credit risks if customers fail to meet their instalment obligation to the Company. From this service, the Company earns the excess of margin between the margin received from customers and paid to BSMI, Permata Syariah, CIMB Niaga Sharia, and Bank Panin Syariah.
Halaman - 80 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) a.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Pembiayaan bersama (lanjutan)
a.
Joint Financing (continued)
Pembiayaan Syariah (lanjutan)
Sharia financing (continued)
Disamping itu, dalam perjanjian pembiayaan bersama secara Syariah without recourse dengan Permata Syariah, CIMB Niaga Syariah, dan Bank Panin Syariah porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen adalah berkisar 1%-10% dari Perseroan dan 90%-99% dari pemberi pembiayaan bersama. Dalam hal ini Perseroan akan bertindak sebagai pemberi fasilitas pembiayaan kepada konsumen yang memenuhi kriteria tertentu dan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap konsumen.
In sharia joint financing without recourse arrangements with Permata Syariah and CIMB Niaga Syariah, the portion of each parties range from 1%-10% from the Company and 90%-99% from the co-financing banks. In these sharia joint financing wihout recourse, the Company will extend credit to customers who meet certain criteria as set out in the agreements and responsible for maintaining the customers‟ documentation and loan administration.
Perseroan tidak memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perseroan.
The Company is not obliged to pay installments including interest to joint financing providers in the event customers fail to meet their instalment obligation to the Company.
Pemberi pembiayaan bersama/ Joint finance provider
Fasilitas maksimum pembiayaan/ Maximum financing facility
PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Permata Syariah
Rp 6,000,000,000 Rp 1,500,000,000
PT Bank Panin Syariah
Rp 500,000,000
PT Bank CIMB Niaga Syariah
Rp 400,000,000
Periode/ Period 16 Mei/May 2005 30 September/September 2013 4 Mei/May 2007 – 15 Juni/June 2013 12 September/September 2012 – 12 September/September 2013 29 November/November 2007 17 November/November 2013
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo piutang pembiayaan murabahah yang dikelola oleh Perseroan adalah Rp 7.286.915.179 (2011: nihil dan 2010: nihil ).
As at 31 December 2012, the outstanding Sharia financing receivables managed by the Company is Rp 7,286,915,179 (2011: nil and 2010: nil).
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo piutang pembiayaan wakalah yang dikelola oleh Perseroan adalah Rp 40.725.730 (2011: Rp 526.042.757 dan 2010: Rp 455.231.447).
As at 31 December 2012, the outstanding Sharia financing receivables managed by the Company is Rp 40,725,730 (2011: Rp 526,042,757 and 2010: Rp 455,231,447).
Halaman - 81 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
b. Penyalur kendaraan
b.
The Company has entered into cooperation agreements with dealers of motor vehicles. Approved consumer financing that has not yet been paid to dealers are recorded as dealers payables.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa penyalur kendaraan. Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai utang kepada penyalur kendaraan. c.
Asuransi
c.
Insurance The Company has entered into cooperation agreement with PT Asuransi Astra Buana to provide credit shield and insurance coverage of financed vehicles. The Company insures vehicles for the interest of the Company in its capacity as financing provider. Insurance premium payments received from customers that have not yet been paid to insurance company is recorded as liabilities to insurance company.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Astra Buana dalam rangka penyediaan asuransi perlindungan kredit dan penutupan asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perseroan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Pembayaran premi asuransi yang telah diterima dari pelanggan namun belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai liabilitas kepada perusahaan asuransi.
26. INFORMASI SEGMEN
Dealers
26. SEGMENT INFORMATION
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: sepeda motor, elektronik dan lain-lain.
The Company‟s operating segments represent the business product, as follows: motorcycle, electonic and others.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan:
The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments:
Sepeda motor Termasuk dalam pelaporan segmen sepeda motor adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan sepeda motor.
Motorcycle Included in the motorcycle segment reporting are operating segments assessment indicators that can be attributed as a part of motorcycle financing.
Elektronik Termasuk dalam pelaporan segmen elektronik adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan elektonik
Electronic Included in the electronic segment reporting are operating segments assessment indicators that can be attributed as a part of electronic financing.
Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri yang terpusat dalam bentuk pinjaman serta surat berharga yang diterbitkan dan juga aktivitas kantor pusat seperti beban usaha, beban kerugian penurunan nilai, beban pajak penghasilan yang tidak dapat dialokasikan.
Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with centralized treasury operations in the form of borrowings and securities issued and also head office activities such as operating expenses, allowance for impairment losses, income tax expense that can not be allocated.
Halaman - 82 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
26. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perseroan. Manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
Bentuk pelaporan - berdasarkan segmen usaha
Reporting format - business segments 2012
Sepeda Motor/ Motorcycle
Elektronik/ Electronic
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Pendapatan Pembiayaan konsumen Bunga dan denda Pendapatan lain-lain
4,662,752,706 218,111,224 -
403,149,608 21,751,023 -
2,677,243 167,709,019
5,068,579,557 239,862,247 167,709,019
Income Consumer financing Interest and penalty Other income
Jumlah Pendapatan
4,880,863,930
424,900,631
170,386,262
5,476,150,823
Total income
-
-
(1,418,102,321)
(1,418,102,321)
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban lain-lain
-
-
(1,230,317,362)
(1,230,317,362)
-
-
(682,646,475) (73,265,191) (575,060,833)
(682,646,475) (73,265,191) (575,060,833)
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for impairment losses Depreciation expense Other expenses
Jumlah beban
-
-
(3,979,392,182)
(3,979,392,182)
Total expenses
4,880,863,930
424,900,631
(3,809,005,920)
1,496,758,641
PROFIT BEFORE INCOME TAX
-
-
(371,643,078)
(371,643,078)
INCOME TAX EXPENSE
4,880,863,930
424,900,631
(4,180,648,998)
1,125,115,563
PROFIT FOR THE YEAR
17,879,696,019
677,450,431
571,879,910
19,129,026,360
TOTAL ASSETS
-
-
15,168,794,642
15,168,794,642
TOTAL LIABILITIES
Beban Beban usaha
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN JUMLAH ASET JUMLAH LIABILITAS
Halaman - 83 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
26. SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan - berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format - business segments (continued)
2011 Sepeda Motor/ Motorcycle
Elektronik/ Electronic
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Pendapatan Pembiayaan konsumen Bunga dan denda Pendapatan lain-lain
4,229,109,652 248,958,784 -
308,128,576 16,970,943 -
172,265,752
4,537,238,228 265,929,727 172,265,752
Income Consumer financing Interest and penalty Other income
Jumlah Pendapatan
4,478,068,436
325,099,519
172,265,752
4,975,433,707
Total income
-
-
(1,243,304,539)
(1,243,304,539)
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban lain-lain
-
-
(1,068,788,943)
(1,068,788,943)
-
-
(611,001,521) (54,296,493) (583,337,199)
(611,001,521) (54,296,493) (583,337,199)
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for impairment losses Depreciation expense Other expenses
Jumlah beban
-
-
(3,560,728,695)
(3,560,728,695)
Total expenses
4,478,068,436
325,099,519
(3,388,462,943)
1,414,705,012
PROFIT BEFORE INCOME TAX
-
-
(335,929,364)
(335,929,364)
INCOME TAX EXPENSE
4,478,068,436
325,099,519
(3,724,392,307)
1,078,775,648
PROFIT FOR THE YEAR
15,315,248,618
585,087,604
1,490,019,914
17,390,356,136
TOTAL ASSETS
-
-
13,919,570,281
13,919,570,281
TOTAL LIABILITIES
Beban Beban usaha
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN JUMLAH ASET JUMLAH LIABILITAS
2010 Sepeda Motor/ Motorcycle
Elektronik/ Electronic
Lain-lain/ unallocated
Jumlah/ Total
Pendapatan Pembiayaan konsumen Bunga dan denda Pendapatan lain-lain
3,820,925,522 294,135,122 -
227,819,198 13,202,822 -
170,801,453
4,048,744,720 307,337,944 170,801,453
Income Consumer financing Interest and penalty Other income
Jumlah Pendapatan
4,115,060,644
241,022,020
170,801,453
4,526,884,117
Total income
-
-
(1,005,338,950)
(1,005,338,950)
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan Beban lain-lain
-
-
(790,880,243)
(790,880,243)
-
-
(651,421,127) (47,430,998) (474,112,209)
(651,421,127) (47,430,998) (474,112,209)
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for impairment losses Depreciation expense Other expenses
Jumlah beban
-
-
(2,969,183,527)
(2,969,183,527)
Total expenses
4,115,060,644
241,022,020
(2,798,382,074)
1,557,700,590
PROFIT BEFORE INCOME TAX
-
-
(383,874,621)
(383,874,621)
INCOME TAX EXPENSE
4,115,060,644
241,022,020
(3,182,256,695)
1,173,825,969
PROFIT FOR THE YEAR
11,061,553,280
411,300,230
595,208,115
12,068,061,625
TOTAL ASSETS
-
-
8,484,796,572
8,484,796,572
TOTAL LIABILITIES
Beban Beban usaha
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN JUMLAH ASET JUMLAH LIABILITAS
Halaman - 84 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Bentuk pelaporan geografis
-
26. SEGMENT INFORMATION (continued)
berdasarkan
daerah
Reporting format - geographical segments
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 164 cabang yang terbagi menjadi 8 area yaitu Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, NTT dan NTB.
Geographical segment consists of 164 branches that are located into 8 areas, namely Jabodetabek, West Java, Central Java, East Java, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, NTT and NTB.
Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
Information concerning geographical segments is as follows:
2012 Pendapatan - Area Jabodetabek - Area Jawa Barat - Area Jawa Tengah - Area Jawa Timur - Area Sumatera - Area Kalimantan - Area Sulawesi, Maluku dan Papua - Area Bali, NTT dan NTB Jumlah pendapatan
2011
2010
925,954,300 365,418,369 520,744,958 580,658,189 1,500,299,721 635,284,404
805,513,922 372,414,670 474,315,302 500,460,349 1,378,741,152 538,051,213
744,614,702 369,282,552 440,849,913 515,863,716 1,217,951,187 442,514,929
Income Jabodetabek area West Java area Central Java area East Java area Sumatera area Kalimantan area -
533,820,238 413,970,644
536,451,535 369,485,564
476,775,446 319,031,672
Sulawesi, Maluku and Papua area Bali, NTT and NTB area -
5,476,150,823
4,975,433,707
4,526,884,117
Total income
Aset -
Area Jabodetabek Area Jawa Barat Area Jawa Tengah Area Jawa Timur Area Sumatera Area Kalimantan Area Sulawesi, Maluku dan Papua - Area Bali, NTT dan NTB Jumlah aset
Assets 4,636,377,211 1,395,819,087 2,014,305,151 2,716,060,325 4,941,505,977 1,935,774,698
3,839,201,904 1,377,002,222 1,768,976,173 2,238,448,799 4,912,419,174 1,763,651,889
2,585,061,390 1,109,004,982 1,365,089,301 1,619,074,978 3,276,506,247 1,145,938,909
Jabodetabek area West Java area Central Java area East Java area Sumatera area Kalimantan area -
1,370,328,902 1,433,921,845
1,438,669,451 1,270,822,919
1,077,588,382 1,006,104,972
Sulawesi, Maluku and Papua area Bali, NTT and NTB area -
20,444,093,196
18,609,192,531
13,184,369,161
Total assets
Dikurangi:
Deducted by:
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(1,315,066,836)
(1,218,836,395)
Total aset
19,129,026,360
17,390,356,136
27. LABA PER SAHAM DASAR
2012
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
Allowance for impairment for possible losses
12,068,061,625
Total assets
27. BASIC EARNING PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan:
Laba bersih
(1,116,307,536)
2011
2010
1,125,115,563
1,078,775,648
1,173,825,969
Net income
280,000,000
280,000,000
280,000,000
Weighted average number of ordinary shares outstanding
4,018
3,853
4,192
Basic earnings per share (full Rupiah amount)
Halaman - 85 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko keuangan seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar uang dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.
The Company‟s activities are exposed to several financial risks such as foreign exchange risk, credit risk, liquidity risk and interest rate risk. The Company‟s overall risk management program focuses to mitigate the volatility of financial markets and to minimise potential adverse effects on the Company‟s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Dewan Direksi yang bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors to determine the basic principals of the overall risk management.
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing
(i) Foreign exchange risk The Company is aware of market risk due to foreign exchange and interest rate fluctuation hence the Company entered into cross currency swap to hedge the USD Loans‟ principle and interest from US Dollar floating rate and Japan Yen floating rate to IDR fixed rate.
Perseroan menyadari adanya risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang, serta fluktuasi suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari arus kas pokok dan bunga pinjaman. 2012 Mata uang asing/ Foreign currencies
2011 Rupiah ekuivalen/ Equivalent
2010 Rupiah ekuivalen/ equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies
Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah ekuivalen/ equivalent
Aset Kas dan setara kas US Dollar Liabilitas Pinjaman Pinjaman Liabilitas bersih
US Dollar Japan Yen
445,792
(592,444,444) -
4,310,809 US Dollar
(5,728,937,777) US Dollar - Japan Yen (5,724,626,968)
59,317
(676,666,668) -
537,887 US Dollar
(6,136,013,345) US Dollar - Japan Yen (6,135,475,458)
(155,555,554) (230,000,000)
61,355
Assets Cash and cash equivalents
(1,381,315,697) (25,365,619)
Liabilities Borrowings Borrowings
(1,406,619,961)
Net liabilities
As at 31 December 2012, the Company has hedged its all liabilities denominated in foreign currency of US Dollar 592,444,444 (2011: US Dollar 676,666,668 and 2010: US Dollar 155,555,554 and Japan Yen 230,000,000) (refer to Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah melakukan lindung nilai terhadap liabilitas dalam mata uang asing sebesar Dolar AS 592.444.444 (2011: Dolar AS 676.666.668 dan 2010: Dolar AS 155.555.554 dan Japan Yen 230.000.000) (lihat Catatan 14). (ii) Risiko kredit
6,824
(ii) Credit risk
Perseroan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.
Halaman - 86 - Page
The Company is exposed to credit risk from the defaulting consumers. The Company applies prudent financing policies, performs ongoing portfolio monitoring as well as manages the collection of consumer financing receivables in order to minimise credit risk exposure.
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicle financed by the Company.
Tabel berikut merupakan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat bersih sebelum Penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan nilai pasar yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan yang dikategorisasikan berdasarkan wilayah geografis.
The following table represents a maximum credit risk exposure to the Company at 31 December 2012, 2011 and 2010 without taking into account the collaterals held. The exposures set out above are based on net carrying amounts before allowance for impairment losses and provision for diminution in market value as reported in the statements of financial position which details based on geographical areas.
2012 Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables Jabodetabek/Jabodetabek Jawa Barat/West Java Jawa Tengah/Central Java Jawa Timur/East Java Sumatera/Sumatera Kalimantan/Kalimantan Sulawesi, Maluku dan Papua/ Sulawesi, Maluku and Papua Bali, NTT dan NTB/Bali, NTT and NTB Lain-lain/Others
Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Piutang Aset lain-lain/ derivatif/ Other Derivative receivables receivables
Jumlah/ Total
3,568,358,979 1,323,473,201 1,910,811,172 2,601,352,299 4,629,129,886 1,815,425,879
13,944,722 4,712,272 7,102,496 8,915,378 29,108,027 9,351,219
-
3,582,303,701 1,328,185,473 1,917,913,668 2,610,267,677 4,658,237,913 1,824,777,098
1,285,606,475 1,375,467,183 -
9,767,246 4,269,580 -
326,203,259
1,295,373,721 1,379,736,763 326,203,259
18,509,625,074
87,170,940
326,203,259
18,922,999,273
2011 Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables Jabodetabek/Jabodetabek Jawa Barat/West Java Jawa Tengah/Central Java Jawa Timur/East Java Sumatera/Sumatera Kalimantan/Kalimantan Sulawesi, Maluku dan Papua/ Sulawesi, Maluku and Papua Bali, NTT dan NTB/Bali, NTT and NTB Lain-lain/Others
Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Piutang Aset lain-lain/ derivatif/ Other Derivative receivables receivables
Jumlah/ Total
3,112,331,863 1,306,880,255 1,678,214,621 2,144,150,228 4,605,605,394 1,655,200,785
8,416,083 4,875,881 6,553,842 7,887,073 32,843,036 8,747,023
-
3,120,747,946 1,311,756,136 1,684,768,463 2,152,037,301 4,638,448,430 1,663,947,808
1,348,055,806 1,219,274,168 -
12,614,944 4,173,335 -
163,893,336
1,360,670,750 1,223,447,503 163,893,336
17,069,713,120
86,111,217
163,893,336
17,319,717,673
Halaman - 87 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued) 2010 Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Piutang pembiayaan Piutang Aset konsumen/ lain-lain/ derivatif/ Consumer financing Other Derivative receivables receivables receivables
Jabodetabek/Jabodetabek Jawa Barat/West Java Jawa Tengah/Central Java Jawa Timur/East Java Sumatera/Sumatera Kalimantan/Kalimantan Sulawesi, Maluku dan Papua/ Sulawesi, Maluku and Papua Bali, NTT dan NTB/Bali, NTT and NTB Lain-lain/Others
Jumlah/ Total
2,242,087,041 1,077,316,386 1,324,330,297 1,583,039,675 3,164,873,790 1,098,537,913
17,779,158 5,272,025 7,069,054 8,166,048 30,012,149 9,260,232
-
2,259,866,199 1,082,588,411 1,331,399,351 1,591,205,723 3,194,885,939 1,107,798,145
1,048,375,896 984,117,314 -
9,695,236 5,221,404 -
15,806,906
1,058,071,132 989,338,718 15,806,906
12,522,678,312
92,475,306
15,806,906
12,630,960,524
The following table breaks down the Company‟s maximum exposure based on its carrying value:
Tabel berikut menggambarkan maksimum eksposur sesuai dengan nilai tercatat: Tidak mengalami Penurunan nilai/ Non impaired
2012 Mengalami Penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Piutang pembiayaan konsumen Aset derivatif Piutang lain-lain
18,319,190,345 326,203,259 87,170,940
190,434,729 -
18,509,625,074 326,203,259 87,170,940
Consumer financing receivables Derivative assets Other receivables
Jumlah
18,732,564,544
190,434,729
18,922,999,273
Total
Dikurangi: Penyisihan kerugian Penurunan nilai
(1,315,066,836)
Less: Allowance for impairment losses
17,607,932,437
Tidak mengalami Penurunan nilai/ Non impaired
2011 Mengalami Penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Piutang pembiayaan konsumen Aset derivatif Piutang lain-lain
16,977,618,081 163,893,336 86,111,217
92,095,039 -
17,069,713,120 163,893,336 86,111,217
Consumer financing receivables Derivative assets Other receivables
Jumlah
17,227,622,634
92,095,039
17,319,717,673
Total
Dikurangi: Penyisihan kerugian Penurunan nilai
(1,218,836,395)
Less: Allowance for impairment losses
16,100,881,278
Tidak mengalami Penurunan nilai/ Non impaired
2010 Mengalami Penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Piutang pembiayaan konsumen Aset derivatif Piutang lain-lain
12,445,003,806 15,806,906 92,475,306
77,674,506 -
12,522,678,312 15,806,906 92,475,306
Consumer financing receivables Derivative assets Other receivables
Jumlah
12,553,286,018
77,674,506
12,630,960,524
Total
Dikurangi: Penyisihan kerugian Penurunan nilai
(1,116,307,536) 11,514,652,988
Halaman - 88 - Page
Less: Allowance for impairment losses
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued) Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following:
Manajemen yakin akan kemampuan Perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: -
Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.
-
The Company has set sufficient allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on historical loss.
-
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain, yang merupakan portofolio terbesar, dilindungi dengan jaminan.
-
Consumer financing receivable and other receivables, which represent the largest portfolio, are secured by collaterals.
Kualitas kredit dari aset keuangan
Credit quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2012, kualitas kredit atas aset keuangan terbagi atas:
As at 31 December 2012, quality of financial assets are divided as follows:
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Telah jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Jumlah aset Dikurangi: Penyisihan kerugian Penurunan nilai
957,485,017
-
-
957,485,017
16,160,002,886 87,170,940 326,203,259
2,159,187,459 -
190,434,729 -
18,509,625,074 87,170,940 326,203,259
17,530,862,102
2,159,187,459
190,434,729
19,880,484,290
(1,315,066,836)
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Total assets Less: Allowance for impairment losses
18,565,417,454
Perseroan mengklasifikasikan piutang pembiayaan konsumen sebagai mengalami penurunan nilai ketika piutang tersebut telah menunggak lebih dari 90 hari.
The Company classified consumer financing receivables as impaired when they are overdue more than 90 days.
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian kualitas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:
The quality of consumer financing receivable that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2012 can be assessed by reference to the internal monitoring as follows: 2012
Pernah mengalami tunggakan/ Has overdue history
Baik/ Good Motor Baru Motor Bekas Elektronik
Jumlah/ Total
12,641,015,482 2,150,471,316 590,371,516
639,489,503 108,789,034 29,865,986
13,280,504,985 2,259,260,400 620,237,502
15,381,858,364
778,144,522
16,160,002,886
Halaman - 89 - Page
New Motorcycle Used Motorcycle Electronic
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Penjelasan pembagian rincian kualitas piutang pembiayaan konsumen yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:
Details for credit quality of consumer financing “neither past due nor impaired” are as follows:
-
-
Good This category is considered as strong capacity to pay interest and principal of consumer financing back to the Company.
-
Has an overdue experience
-
Baik Pinjaman dalam kategori ini memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk membayar bunga dan pokok piutang pembiayaan yang diberikan oleh Perseroan. Pernah mengalami keterlambatan pembayaran Piutang pembiayaan dalam kategori ini dianggap memiliki kapasitas memadai untuk membayar bunga dan pokoknya. Namun terdapat pertimbangan terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo dikarenakan pernah mengalami keterlambatan pembayaran.
This category is considered to have adequate capacity to pay interest and principal. However, there is a concern over the counterparty‟s ability to make payment when due because of previous overdue experience.
Selain piutang pembiayaan konsumen, kualitas kredit atas aset keuangan lainnya dikategorikan sebagai baik.
Quality of financial assets other than consumer financing receivables is categorised as good.
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of consumer financing receivable that are “past due but not impaired” on 31 December 2012 is set out below:
Motor Baru/ New Motorcycles 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
2012 Motor Bekas/ Used Motorcycles 227,049,388 76,428,830 24,324,532
31,769,774 15,054,562 6,217,358
1,599,900,423 423,897,107 135,389,929
1,778,343,015
327,802,750
53,041,694
2,159,187,459
Motor Baru/ New Motorcycles
Saldo akhir
Jumlah/Total
1,341,081,261 332,413,715 104,848,039
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang
Elektronik/ Electronik
999,046,925 501,637,946 (479,428,527) 1,021,256,344
2012 Motor Bekas/ Used Motorcycles
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
Movements of the allowance for impairment losses are as follows: Elektronik/ Electronik
Jumlah/Total
140,661,127 131,008,796 (71,311,287)
79,128,342 49,999,734 (35,676,220)
1,218,836,394 682,646,476 (586,416,034)
200,358,636
93,451,856
1,315,066,836
Halaman - 90 - Page
Beginning balance Additions Written-off Ending balance
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga
(iii) Interest rate risk
Perseroan terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan cross currency swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga dan mata uang mengambang menjadi tetap. Perseroan umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Pinjaman ini menyebabkan Perseroan terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya.
The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of cross currency swaps, which have the economic effect of converting borrowings and foreign currency from floating to fixed. The Company borrow predominantly at a fixed rate. The borrowings expose the Company to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings are generally has a same tenor with the financing receivables.
Perseroan meminimilisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/kontrak “Derivatif”.
The Company minimalises interest rate exposure with priotizing on matching funding availability in compliance with Derivative Contract/Transactions Guidelines.
Tabel di bawah ini menyajikan aset produktif dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo:
The table below summarises the Company‟s interest earning assets and interest bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity dates: 2012
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen-bersih Piutang lain-lain Aset derivatif
957,485,017
-
-
-
4,455,538,179 51,049,535
6,737,489,315 208,087,979
6,988,313,948 62,565,442
328,283,632 4,500,303
(1,315,066,836) 17,194,558,238 87,170,940 87,170,940 326,203,259
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivative assets
Jumlah aset keuangan
5,464,072,731
6,945,577,294
7,050,879,390
332,783,935
(1,227,895,896) 18,565,417,454
Total financial assets
260,816,259 -
-
-
-
71,825,946
260,816,259 71,825,946
3,691,354,621
2,061,508,364
467,609,329
46,177,268
110,087,050 479,153,936 -
110,087,050 479,153,936 6,266,649,582
2,069,419,773
4,050,378,282
1,630,701,597
-
-
7,750,499,652
6,021,590,653
6,111,886,646
2,098,310,926
46,177,268
661,066,932
14,939,032,425
833,690,648
4,952,568,464
286,606,667
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing bunga
(557,517,922)
Halaman - 91 - Page
-
(1,888,962,828)
957,485,017
3,626,385,029
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Accruals Borrowings Securities issued Total financial liabilities Total interest repricing gap
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan)
(iii) Interest rate risk (continued) 2011
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen-bersih Piutang lain-lain Aset derivatif
798,862,215
-
-
-
3,337,853,218
4,847,930,595
8,393,104,872
490,824,435
4,407,619
24,231,727
112,237,946
23,016,044
(1,218,836,395) 15,850,876,725 86,111,217 86,111,217 163,893,336
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivatives asset
Jumlah aset keuangan
4,141,123,052
4,872,162,322
8,505,342,818
513,840,479
(1,132,725,178) 16,899,743,493
Total financial assets
162,954,001 -
-
-
-
107,009,563
162,954,001 107,009,563
-
2,274,075,318
32,232,614 2,834,496,925
11,457,527 2,239,602,252
239,550,657 257,425,820 -
239,550,657 257,425,820 43,690,141 7,348,174,495
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing bunga
-
798,862,215
841,465,646
-
4,730,193,758
-
-
5,571,659,404
1,004,419,647
2,274,075,318
7,596,923,297
2,251,059,779
603,986,040
13,730,464,081
3,136,703,405
2,598,087,004
908,419,521
(1,737,219,300)
(1,736,711,218) (3,169,279,412)
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Accruals Derivative liabilities Borrowings Securities issued Total financial liabilities Total interest repricing gap
2010 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ Years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen-bersih Piutang lain-lain Aset derivatif
157,663,316
-
-
-
589,089,912
1,009,188,552 -
9,679,359,777
4,639,581
11,167,325
1,245,040,071 -
(1,116,307,776) 11,406,370,536 92,475,306 92,475,306 15,806,906
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivative assets
Jumlah aset keuangan
751,392,809
1,009,188,552
9,690,527,102
1,245,040,071
(1,023,832,470) 11,672,316,064
Total financial assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain
137,935,614 -
-
-
-
79,976,041
137,935,614 79,976,041
3,794,642 426,237,464
-
6,426,182 3,214,077,025
417,448,631
220,691,370 205,221,604 -
220,691,370 205,221,604 10,220,824 4,057,763,120
1,207,061,548
932,729,378
-
1,496,357,291
-
3,636,148,217
1,775,029,268
932,729,378
3,220,503,207
1,913,805,922
505,889,015
8,347,956,790
(1,023,636,459)
76,459,174
6,470,023,895
Utang premi asuransi Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Jumlah Liabilitas keuangan Jumlah gap repricing bunga
(668,765,851)
-
(1,529,721,485)
157,663,316
3,324,359,274
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Accruals Derivative liabilities Borrowings Securities issued Total financial liabilities Total interest repricing gap
Sensitivitas terhadap laba bersih
Sensitivity to net income
Aset keuangan utama Perseroan menggunakan suku bunga tetap. Perseroan memiliki beberapa pinjaman bank yang dikenakan suku bunga mengambang akan tetapi pinjaman-pinjaman ini telah dilindungnilaikan secara ekonomis dengan kontrak swap suku bunga sehingga berubah menjadi liabilitas dengan suku bunga tetap. Oleh karena itu laba bersih dan ekuitas Perseroan tidak terpengaruh oleh perubahan suku bunga yang mungkin terjadi pada tanggal tersebut.
The Company's financial assets bear fixed interest rate. The Company has several bank loans which bear floating interest rate however these loans have been economically hedged by using interest rate swap contracts and thus have been changed to become fixed interest rate liabilities. Therefore, the Company‟s net income and equity are not significantly affected by changes in the interest rate that was reasonably possible at that date.
Halaman - 92 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko likuiditas
(iv) Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga timbul akibat ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan.
Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its fundings and the maturity of its consumer financing receivables.
Manajemen yakin akan kemampuan Perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko likuiditas berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of liquidity risk to the Company based on the following:
-
Menyelaraskan sumber pendanaan yang sesuai dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas secara berkala berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.
-
Source of fund alignment to the financing period. The Company evaluates and reviews its statement of financial position structure, by periodically analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.
The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2012:
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2012: 2012
Jumlah/ Total LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - Private Shogun Bonds Jumlah liabilitas
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
260,816,259 71,825,946
260,816,259 71,825,946
-
-
-
-
110,087,050 6,788,346,977
110,087,050 4,044,245,559
2,203,453,714
492,242,020
48,405,684
-
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Borrowings
8,281,521,435 409,658,944
2,427,985,355 213,415,482
4,159,600,858 196,243,462
1,693,935,222 -
-
-
Securities issued Bonds Private Shogun Bonds -
15,922,256,611
7,128,375,651
6,559,298,034
2,186,177,242
48,405,684
-
Total liabilities
Derivatif Arus masuk Arus keluar Derivatif - bersih
Derivative 5,362,691,614 4,929,878,555
2,828,858,730 2,558,621,698
2,077,555,083 1,869,771,143
432,813,059
270,237,032
207,783,940
401,020,658 448,057,143
55,257,143 53,428,571
-
In flow Out flow
(47,036,485)
1,828,572
-
Derivative - net
Halaman - 93 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Liquidity risk (continued) The maturity tables below provides information about maturities of assets and liabilities on a contractual basis in form of cash in or out flow:
Tabel Jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar: 2012
Jumlah/ Total
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen-bersih Piutang lain-lain Aset derivatif
957,485,017
-
-
-
-
17,194,558,238 87,170,940 326,203,259
13,547,424,128 12,739,964 51,049,535
3,529,376,877 1,259,949 208,087,979
1,377,372,511 5,301,984 62,565,442
55,451,558 8,038,031 4,500,303
(1,315,066,836) 59,831,012 -
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivative assets
Jumlah aset keuangan
18,565,417,454
13,611,213,627
3,738,724,805
1,445,239,937
67,989,892
(297,750,807)
Total financial assets
260,816,259 71,825,946
260,816,259 71,825,946
-
-
-
-
110,087,050 479,153,936 6,266,649,582
110,087,050 479,153,936 3,691,354,621
2,061,508,364
467,609,329
46,177,268
-
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Accruals Borrowings
7,365,282,525 385,217,128
1,876,380,733 193,039,040
3,858,200,195 192,178,088
1,630,701,597 -
-
-
Securities issued Bonds Private Shogun Bonds -
14,939,032,426
6,682,657,585
6,111,886,647
2,098,310,926
46,177,268
-
Total liabilities
3,626,385,028
6,928,556,042
(2,373,161,842)
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - Private Shogun Bonds Jumlah liabilitas Bersih
(653,070,989)
957,485,017
21,812,624
(297,750,807)
Net
2011
Jumlah/ Total
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen-bersih Piutang lain-lain Asset derivatif
798,862,215
-
-
-
-
15,850,876,725 86,111,217 163,893,336
11,269,706,605 5,479,867 4,407,619
4,007,295,602 1,426,538 24,231,727
1,715,282,812 2,899,694 112,237,946
77,428,101 11,277,031 23,016,044
(1,218,836,395) 65,028,087 -
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivatives asset
Jumlah aset keuangan
16,899,743,493
11,279,594,091
4,032,953,867
1,830,420,452
111,721,176
(354,946,093)
Total financial assets
162,954,001 107,009,563
162,954,001 107,009,563
-
-
-
-
239,550,657 257,425,820 43,690,141 7,348,174,495
239,550,657 257,425,820 2,439,043,696
32,232,614 2,984,942,809
11,457,527 1,670,875,722
253,312,268
-
LIABILITIES Dealers payable Others payables Insurance premium payable Accruals Derivative liabilities Borrowings
4,732,052,291 299,969,157 539,637,956
1,361,763,938 299,969,157 180,690,965
878,044,146
2,492,244,207
179,650,375
179,296,616
-
-
Securities issued Bonds Medium Term Notes Private Shogun Bonds -
13,730,464,081
5,048,407,797
4,074,869,944
-
Total liabilities
3,169,279,412
6,231,186,294
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - Medium Term Notes - Private Shogun Bonds Jumlah liabilitas Bersih
(41,916,077)
4,353,874,072
253,312,268
(2,523,453,620)
(141,591,092)
Halaman - 94 - Page
798,862,215
(354,946,093)
Net
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Liquidity risk (continued) 2010
Jumlah/ Total
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
1 - 2 tahun/ years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen-bersih Piutang lain-lain Aset derivatif Aset tetap-bersih
157,663,316
-
-
-
-
11,406,370,776 92,475,306 15,806,906
8,292,979,497 14,436,514 -
2,864,137,236 -
1,273,869,640 -
91,691,939 -
157,663,316 (1,116,307,536) 78,038,792 15,806,906
146,437,176
-
-
-
-
11,818,753,480
8,307,416,011
2,864,137,236
1,273,869,640
91,691,939
137,935,614 79,976,041
137,935,614 79,976,041
-
-
-
-
Utang premi asuransi Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes - Obligasi
220,691,370 10,220,824 4,057,803,120
220,691,370 3,794,642 1,540,648,904
1,596,621,315
6,426,182 920,532,901
-
-
LIABILITIES Dealers Others payables Insurance premium receivables Derivative liabilities Borrowings
799,310,998 2,836,837,218
499,569,374 1,099,835,308
299,741,624 739,871,078
398,852,333
598,278,499
-
Securities issued Medium Term Notes Bonds –
Jumlah Liabilitas
8,142,775,185
3,582,451,253
2,636,234,017
1,325,811,416
598,278,499
-
Total liabilities
Bersih
3,675,978,295
4,724,964,758
227,903,219
Jumlah aset LIABILITAS Penyalur kendaraan Utang lain-lain
(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
(51,941,776)
(506,586,560)
146,437,176
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-net Other receivables Derivative assets Property, plant and equipment-net
(718,361,346)
Total assets
(718,361,346)
Net
(v) Fair value of financial assets and liabilities
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, in an armslength transaction basis.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:
The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities on the Company‟s statements of financial position: 2012
Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Liabilitas keuangan: Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - bersih - Private Shogun Bonds - bersih
Nilai wajar/ Fair value
957,485,017
957,485,017
17,194,558,238 87,170,940 326,203,259
18,472,912,458 87,170,940 326,203,259
240,030,852 71,825,946 110,087,050 479,153,936 6,266,649,582
240,030,852 71,825,946 110,087,050 479,153,936 6,764,917,060
7,365,282,525 385,217,128
7,420,291,300 386,600,000
Halaman - 95 - Page
Financial assets: Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Financial liabilities: Dealers payable Other payables Insurance premium payables Accruals Borrowings Securities issued Bonds - net Private Shogun Bonds - net -
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(v) Fair value of financial assets and liabilities (continued) 2011
Nilai tercatat/ carrying value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Liabilitas keuangan: Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes - bersih - Obligasi - bersih - Private Shogun Bonds - bersih
Nilai wajar/ fair value
798,862,215
798,862,215
15,850,876,725 86,111,217 163,893,336
16,632,943,571 86,111,217 163,893,336
162,954,001 107,009,563 239,550,657 257,425,820 43,690,141 7,348,174,495
162,954,001 107,009,563 239,550,657 257,425,820 43,690,141 7,455,108,680
299,969,157 4,732,052,291 539,637,956
299,969,157 4,793,240,850 544,080,000
Financial assets: Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Financial liabilities: Dealers payable Other payables Insurance premium payables Accruals Derivative liabilities Borrowings Securities issued Medium Term Notes - net Bonds - net Private Shogun Bonds - net -
2010 Nilai tercatat/ carrying value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Liabilitas keuangan: Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Utang premi asuransi Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes - bersih - Obligasi - bersih
Nilai wajar/ fair value
157,663,316
157,663,316
11,406,370,776 92,475,306 15,806,906
11,864,275,141 92,475,306 15,806,906
137,935,614 79,976,041 220,691,370 205,221,604 10,220,824 4,057,803,120
137,935,614 79,976,041 220,691,370 205,221,604 10,220,824 4,185,730,976
799,310,998 2,836,837,218
802,869,135 2,887,023,000
Financial assets: Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Financial liabilities: Dealers payable Other payables Insurance premium payables Accruals Derivative liabilities Borrowings Securities issued Medium Term Notes - net Bonds - net -
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen bersih diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value of consumer financing receivables - net are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statement of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets.
Nilai wajar dari pinjaman dan medium term notes diestimasi menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada penggunaan terakhir dalam mata uang masing-masing.
The fair value of loans and medium term notes are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings.
Nilai wajar utang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of bonds is estimated by using the last quoted market price.
Halaman - 96 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(v) Fair value of financial assets and liabilities (continued)
Estimasi nilai wajar dari piutang lain-lain, liabilitas kepada penyalur kendaraan, utang lainlain dan akrual adalah sebesar nilai tercatat dikarenakan sisa jatuh temponya dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat ini merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of other receivables, dealers payable, other liabilities and accruals are represent the carrying amounts. Since the maturity is below one year therefore the carrying amount is a reasonable approxiamation of fair value.
31 Desember/December 2012 Nilai tercatat/ Carrying Value
Tingkat 1/ Level1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
Aset Aset derivatif
Assets 326,203,259
-
326,203,259
-
-
Derivative Assets
Untuk aset dan liabilitas keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, berikut ini adalah hirarki nilai wajar:
For financial assets and liabilities measured at fair value, the following are the hierarchy of the fair values:
a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
(vi) Manajemen Risiko Permodalan
b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs). (vi) Capital Risk Management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company‟s objectives when managing capital are to safeguard the Company‟s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including bonds payable and medium term notes) divided by total capital. Total capital is calculated as „equity‟ as shown in the statement of financial position.
Halaman - 97 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(vi) Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan)
(vi) Capital Risk Management (continued) Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal. 2011o
2012 Pinjaman - Pinjaman yang diterima - Obligasi - Medium Term Notes - Private Shogun Bonds Jumlah pinjaman Jumlah modal
2010
6,266,649,582 7,365,282,525 385,217,128
7,348,174,495 4,732,052,291 299,969,157 539,637,956
4,057,803,120 2,836,837,218 799,310,998 -
Debt Borrowings - net Bonds Payable Medium Term Notes Private Shogun Bonds -
14,017,149,235
12,919,833,899
7,693,951,336
Total Debt
3,960,231,718
3,470,785,855
3,583,265,053
Total Capital
3.54
3.72
2.15
Gearing ratio
Gearing ratio
29. LIABILITAS KONTINJEN
29. CONTINGENT LIABILITY The Company has no significant contingent liabilities as at 31 December 2012, 2011 and 2010.
Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjen yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
30. KOMITMEN
30. COMMITMENTS The Company has an agreement with PT Samadista Karya (related party) for Head Office building rental at TB Simatupang, Jakarta for the period 2010 - 2019. The rental commitment as at 31 December 2012 are as follows:
Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Samadista Karya (pihak berelasi) untuk menyewa gedung Kantor Pusat di TB Simatupang, Jakarta untuk periode 2010 - 2019. Komitmen sewa pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 2012
2011o
2010
< 1 tahun 1 - 2 tahun >2 tahun
4,475,791 8,951,582 22,378,955
4,475,791 8,951,582 26,854,746
4,475,791 8,951,582 31,330,537
< 1 year 1 - 2 years > 2 years
Jumlah
35,806,328
40,282,119
44,757,910
Total
Halaman - 98 - Page
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Pada tanggal 19 Februari 2013, PT Fitch Rating Indonesia (“Fitch”) menetapkan peringkatperingkat untuk PT Federal International Finance berdasarkan surat No. Ref.: RC21/DIR/II/2013 sebagai berikut: - Peringkat Nasional Jangka Panjang ‟AAA (idn)‟; - Peringkat Nasional Jangka Pendek di „F1+(idn)‟; - Peringkat Obligasi Berkelanjutan Federal International Finance I tahun 2012 sebanyakbanyaknya sebesar sepuluh trilyun (10.000.000.000.000) rupiah di “AAA(idn)‟ dan F1+(idn);
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
31. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD On 19 February 2013, PT Fitch Rating Indonesia (“Fitch”) has assigned the following ratings based on letter No. Ref.: RC21/DIR/II/2013 as follows: - National Long-Term rating of „AAA(idn)‟; - National Short-Term rating of „F1+(idn)‟; - Self Registration Bond of Federal International Finance I year 2012 up to ten trillion (10,000,000,000,000) Rupiah rating at „AAA(idn)‟ and „F1+(idn)‟.
32. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
32. STANDAR AKUNTANSI BARU Pada tahun 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal tanggal 1 Januari 2013. Pada saat ini, tidak terdapat dampak atas penerapan PSAK tersebut kepada Perseroan.
In 2012, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued SFAS 38 Business Combination of Entities Under Common Control which will be effective for financial statements beginning 1 January 2013. At this stage, there is no impact of this SFAS implementation to the Company.
Penyesuaian atas PSAK 60 telah diadopsi awal oleh Perseroan untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 2b).
The amendment of SFAS 60 has been early adopted by the Company for the financial statements ended 31 December 2012 (Note 2b).
Halaman - 99 - Page
PT Federal International Finance MENARA FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Jakarta 12440, Indonesia. Tel: (021) 769 8899 Fax: (021) 7590 5599 www.fifkredit.com