2010
2010
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
www.bumiresources.com
Implementing the Vision
PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 Indonesia Tel. +62 21 5794 2080 Fax. +62 21 5794 2070
Implementing the
Vision
Laporan Tahunan
2010
Annual Report
DAFTAR ISI /TABLE OF CONTENTS Merealisasikan Visi Perseroan /Implementing the Vision TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER Bisnis Kami /The Business Peta Operasional /The Operation Areas Jejak Langkah /The Milestones Road Map 2009-2013 /The 2009-2013 Road Map Tanggungjawab Sosial /Social Responsibility Penghargaan dan Sertifikasi 2010 /The Awards and Certifications in 2010 Visi Misi dan Filosofi Perusahaan /Our Vision Mission and Company Philosophy KINERJA PERSEROAN /THE COMPANY PERFORMANCE Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights Ikhtisar Saham /Stock Highlights Sasaran Pasar /Target Markets MANAJEMEN /FROM THE BOARD Laporan Dewan Komisaris /Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi /Report from the Board of Directors ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS Tinjauan Bisnis /Business Review Aset Batubara /Coal Assets PT Arutmin Indonesia PT Kaltim Prima Coal PT Fajar Bumi Sakti PT Pendopo Energi Batubara Aset Non Batu Bara /Non-Coal Assets
1
2
Bumi Mauritania S.A. Gallo Oil (Jersey) Ltd. PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Newmont Nusa Tenggara (Copper and Gold Mining) PT Dairi Prima Mineral Konblo Bumi Inc. (Diamond & Precious Metal Exploration)
43 44 45 46 47 48 49
4 6 8 10
TINJAUAN KEUANGAN /FINANCIAL REVIEW Diskusi dan Pembahasan Manajemen/Management Discussion and Analysis LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN /CORPORATE GOVERNANCE REPORT
50
57
12 14
16
MANAJEMEN RISIKO BUMI /RISK MANAGEMENT AT BUMI
118
LAPORAN KOMITE AUDIT /AUDIT COMMITTEE REPORT
133
LAPORAN MANAJEMEN /MANAGEMENT REPORT
137
18 20
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development Teknologi Informasi /Information Technology Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
138 146 150
22 26
34 34 35 38 40 41 42
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN /CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
161
STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN /STRATEGY & FUTURE OUTLOOK
173
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010 /RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT
178
INFORMASI PERSEROAN /CORPORATE INFORMATION
179
LAPORAN KEUANGAN /FINANCIAL REPORT
199
BUMI terus meraih kemajuan penting dalam upaya memperkokoh posisinya sebagai salah satu perusahaan batubara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di dunia, serta memperluas kehadirannya di sektor-sektor non-batubara. Pencapaian ini merupakan bagian dari strategi implementasi Perseroan untuk mencapai visinya, menjadi perusahaan operator bertaraf internasional di berbagai sektor energi dan pertambangan. BUMI continues to register significant progress in strengthening its position as one of the world’s fastest growing coal companies, while also expanding its presence in non-coal sectors. These results are part of the Company’s implementation strategy to achieve its vision to be a diversified world-class, global operator within the energy and mining sectors.
Merealisasikan Visi Perseroan /Implementing the Vision
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
1
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Bisnis Kami/The Business
Memberdayakan Keunggulan Kami
Capitalizing on Our Strength
2
BUMI didukung oleh keunggulan fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif meliputi seluruh bidang kegiatan pertambangan. Keunggulan ini memberi manfaat maksimal dari seluruh kegiatan operasi yang menempatkan Perseroan sebagai perusahaan pertambangan yang terintegrasi.
BUMI’s strength lies in its comprehensive facilities and unmatched dedicated infrastructure across the entire spectrum of mining activities. This optimises benefits from its end-to-end operations making it a truly integrated mining company.
Dari tahun ke tahun, BUMI terus membangun integrasi vertikal di seluruh mata rantai industri batubara melalui akuisisi pemasok, termasuk akuisisi operator penambangan.
Over the years, BUMI continues to enhance vertical integration across the coal supply chain by acquisition of key suppliers, including a mining operator.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
3
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Peta Operasional/The Operations Area
Memperkokoh Posisi Sebagai Pemain Global Establishing Global Presence
BUMI MAURITANIA
Western Sahara
Islamic Republic of Mauritania
Senegal
Mali
Sebagai operator energi kelas dunia, kinerja BUMI yang sangat positif dan berkelanjutan terus meraih berbagai pengakuan internasional, yang mendorong Perseroan untuk terus membangun sinergi serta memperkokoh posisinya sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia. As a world class energy operator, BUMI’s outstanding performance and sustainability continues to draw international recognition, enables the Company harness its synergies and cement its status as a world-class mining company.
4
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
GALLO Saudi Arabia
Republic of Yemen
Block R2
Block 13
Gulf of Aden Somalia
DAIRI - HERALD RESOURCES
KPC BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
GORONTALO & CITRA PALU
ARUTMIN
FAJAR BUMI SAKTI
5
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Jejak Langkah/The Milestones
Sejarah Pertumbuhan A History of Growth
2004
2005
Perseroan mengakuisisi 19,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99%.
Perseroan telah pula berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham KPC sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut; SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan masing-masing 24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh Perseroan serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan.
The Company acquired 19.99% shares of Arutmin, raising its holdings to 99.99%.
6
1990
1997
BUMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,51% saham Perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.
BUMI went Public at the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
PT Bakrie Capital Indonesia acquired 58.51% of company shares from Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912.
2006 The Company has also completed the divestment of the shares of KPC pursuant to Article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). With the completion of the divestment process, shareholdings of KPC became as follows: SHL and KCL, business units of the Company, each with 24.5% and 13.6% owned on directly by the Company and PT Sitrade Coal, a business unit of the Company, with 32.4%.
Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan. The Company proceeded with a share buyback of up to 10% of shares.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
1998
2000
2001
2003
Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 31 Agustus, diputuskan untuk mengubah bisnis utama Perseroan dari bidang perhotelan dan pariwisata menjadi bidang minyak, gas alam dan pertambangan.
Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%.
Di bulan November, Perseroan mengakuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia (Arutmin), produsen batubara terbesar keempat di Indonesia.
Di bulan Oktober, Perseroan membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, setelah mengakuisisi Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL).
The Company resolved to transform its core business from hotel and tourism to oil, natural gas and mining at Extraordinary General Meeting of Shareholders, August 31.
Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT Bumi Resources Tbk.
Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired through purchase of 97.5% of shares.
In November, the Company acquired 80% shares of PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the fourth largest coal producer in Indonesia.
In October, 100% shares of PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indonesia’s largest coal mine, was acquired after the acquisition of Sangatta Holdings Ltd (SHL) and Kalimantan Coal Ltd. (KCL).
The Company’s name was changed by virtue of the Decree of the Minister of Justice and Legislation of the Republic Indonesia No. C-21041 HT.01.0 4.-TH.2000 dated September 20, 2000, whereby the name of PT Bumi Modern Tbk became PT Bumi Resources Tbk.
2010 Dilaksanakannya transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Perseroan sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB pada 24 Juni 2010. Additional capital injection through the issuance of Non Pre-Emptive shares approved in EGM on June 24, 2010.
2007
2008
2009
30% kepemilikan BUMI di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power India.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$552 juta. Operasi tambang seng, timah dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara.
China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar US$1.9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$600 juta yang dibayarkan kembali di tahun 2013, US$600 juta di tahun 2014, dan sisanya US$700 juta di tahun 2015.
A 30% equity stake in Arutmin and KPC was acquired by Tata Power Company of India. Pada bulan Juni dan Oktober, diterbitkan dua obligasi konversi senilai total US$450 juta, dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4 kali. In June and October, two convertible bonds were issued, totalling US$450 million, which were 3 to 4 times oversubscribed.
After an intense competitive bidding process, BUMI acquired Herald Resources Ltd of Australia for AU$552 million. This zinc, lead and gold operation is located in North Sumatera.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
China Investment Corporation (CIC) invested US$1,9 billion in BUMI in the form of a debt-like instrument. The US$1,9 billion investment consists of US$600 million repayable in 2013 US$600 million in 2014, and the remaining US$700 million in 2015.
Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal. The investment attracted a 12% annual cash coupon with a total IRR of 19%, the balance payable at the time of final maturities. The funds was used for debt restructuring and capital expenditure.
7
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Road Map 2009-2013/The 2009-2013 Road Map
Melangkah Maju Menuju Masa Depan Making Progress Towards A Brighter Future
2011 Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral Commissioning: 2011 Konsesi penambangan di Dairi telah memasuki proses pembangunan serta penyelesaian desain dan rencana kerja. Uji coba proses produksi telah dilakukan dan proses produksi akan dimulai dalam waktu dekat.
The design and work-plan for the mining concession in Dairi is in progress. The trial production process had been performed and the production process will commence shortly on receipt if a final permit.
2011-2013
8
2013 KPC and Arutmin Expansion: 2013 Pengembangan produksi batubara mencapai 100 mtpa di kedua anak perusahaan, KPC dan Arutmin.
Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013
Coal production expansion in KPC and Arutmin to 100 mtpa.
Program eksplorasi lanjutan di Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals, termasuk pembangunan tambang, serta studi kelayakan yang mencakup sumber daya dan cadangan biji tembaga, perak dan emas.
Exploration program in Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals currently include the advanced exploration, mine developments, as well as feasibility studies which cover the resources and reserves of iron ore, silver and gold.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Menempatkan BUMI sebagai perusahaan pertambangan aset nasional di Indonesia.
Positioning BUMI as the national mining resource company in Indonesia.
Bumi Mauritania S.A. Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013 Tahap persiapan eksplorasi di Mauritania meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik terhadap batuan dengan metode rock chip sampling, survei magnetik baik tanah maupun udara, serta melakukan pengujian pengeboran.
2012
The Company has done a number of exploration preparations which include geological mapping, systematic sampling on rocks by using rock chip sampling, magnetic survey on soil and air, as well as drilling tests.
Pendopo Energi Batubara (PEB) Commissioning: 2012
2011-2013
PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan energi. PEB is still on the stage of development and coal mining operation preparations. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy.
2010
Fajar Bumi Sakti (FBS) Commissioning: 2010 FBS mengoperasikan dua jenis teknik pertambangan, bawah tanah dan teknik lubang terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan teknik penambangan terbuka. BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
FBS operates two mining techniques; underground and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only applies an open-pit mining technique.
9
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Tanggungjawab Sosial/Social Responsibilities
Memelihara Kelestarian Alam, Memberi Kontribusi Pada Komunitas Protecting the Nature, Benefitting Communities BUMI meyakini, bahwa pencapaian kinerja usaha yang berkelanjutan dan berjangka panjang hanya dapat terjadi jika kami memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan dapat terlibat dan mengambil manfaat dari setiap kegiatan operasional Perseroan. BUMI believes that the attainment of long term, sustainable business performance is only possible if we ensure that all stakeholders are involved in and benefit from our operational activities.
10
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Inilah alasan mengapa Perseroan berupaya mengukur kinerjanya, baik dalam aspek kinerja keuangan maupun pencapaian-pencapaian dalam pelaksanaan tanggung jawab Perseroan kepada lingkungan dan masyarakat. Melalui anak-anak perusahaannya, BUMI telah membuat program-program yang komprehensif dan menyeluruh guna menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasi pertambangan.
This is the reason why the Company strives to measure its performance both in terms of its financial performance as well as its achievements in exercising the Company’s responsibilities towards the environment and community. Through its subsidiaries, BUMI has put into place comprehensive and wide-ranging programs to preserve the environment and to enhance social welfare activities in and around our mining operations.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
11
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Penghargaan dan Sertifikasi 2010/The Awards and Certifications in 2010
Penghargaan Atas Kinerja dan Kemampuan Perseroan In Recognition of Our Performance and Capabilities Di tahun 2010, BUMI terus meraih penghargaan-penghargaan dari berbagi institusi domestik dan internasional terkemuka, yang merupakan bukti pengakuan industri akan kemampuan kami dalam meraih kinerja yang memuaskan. In 2010, BUMI continued to receive notable awards & recognitions from various reputable domestic and international institutions, demonstrating industry’s acknowledgment on our ability to deliver superior results.
12
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
1st Asian Excellence Recognition Awards dari Corporate Governance Asia, Hong Kong dalam 2 kategori: - Best Investor Relations by an Indonesian company PT Bumi Resources Tbk. - Best Investor Relations Professional – Bapak Dileep Srivastava 1st Asian Excellence Recognition Awards from Corporate Governance Asia, Hong Kong in 2 categories: - Best Investor Relations by an Indonesian company PT Bumi Resources Tbk. - Best Investor Relations Professional – Mr. Dileep Srivastava
The Asset Corporate Governance Titanium Award for Financial Performance during the year of 2010 dari The Asset Magazine di Hong Kong The Asset Corporate Governance Titanium Award for Financial Performance during the year 2010 from The Asset Magazine in Hong Kong
The Asset’s Triple A Playbook Deal of the Year Award 2010 (Vallar/Bumi Resources/Berau Coal, Acquisition Finance, Refinancing, IPO and M&A), dari The Asset Magazine, Hong Kong The Asset’s Triple A Playbook Deal of the Year Award 2010 (Vallar/Bumi Resources/Berau Coal, Acquisition Finance, Refinancing, IPO and M&A), from The Asset Magazine, Hong Kong
Good Corporate Governance Award sebagai Fair Trusted Company 2010 berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari majalah SWA dan Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta Good Corporate Governance Award as Fair Trusted Company 2010 based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) by SWA Magazine and Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta
Peringkat ke-13 dalam the Fastest-Growing Asian Companies, peringkat ke-5 dalam Coal & Consumable Fuels in Asia, peringkat ke-9 dalam Coal &Consumable Fuels Globally, peringkat ke-31 sebagai salah satu Top 50 FastestGrowing Global Companies dan peringkat ke-66 dalam Overall Performance in Asia dari 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapura Ranked of 13 overall in the Fastest-Growing Asian Companies, 5th in Coal & Consumable Fuels in Asia, 9th in Coal & Consumable Fuels globally, 31st as one of the Top 50 Fastest-Growing Global Companies and 66th in Overall Performance in Asia by 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore
Best Asian Company dalam 6th Corporate Governance Recognition Award 2010 dari Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong The Best Asian Company in 6th Corporate Governance Recognition Award 2010. The award was presented by Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
13
TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan/Vision, Mission and Philosophy
Memantapkan Pandangan ke Masa Depan Setting Our Sights Firmly to the Future VISI/VISION Menjadi Perusahaan Operator Bertaraf Internasional Dalam Sektor Energi dan Pertambangan To be a World Class, global operator within the energy and mining sectors
MISI/MISSION Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: • Meningkatkan hasil dan nilai yang optimal bagi Pemegang Saham • Meningkatkan kesejahteraan para karyawan • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan • Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan Achieving sustainability and global competitiveness to: • Increase return on investment and enhance value for shareholders • Improve the welfare of our employees • Enhance public prosperity around our mine sites • Sustainably preserve the environment
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
FILOSOFI PERUSAHAAN /COMPANY PHILOSOPHY Langkah-langkah BUMI berpedoman pada tiga prinsip dasar BUMI’s action are guided by three underlying principles:
Bagaimana cara terbaik untuk menciptakan nilai How best to create value
Bagaimana cara terbaik untuk mencapai kemakmuran How best to create prosperity
Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan peluang-peluang How best to find opportunities
Kesejahteraan seseorang tercapai saat mereka mampu bekerja secara produktif. Manajemen Perseroan menyadari bahwa penggunaan sumber daya utama, belum diberdayakan secara maksimal, dan berupaya untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan mencari investor yang ingin memberdayakannya, sehingga akan meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan lainnya. Filosofi Perseroan mengenai keterkaitan telah dikembangkan lebih lanjut di setiap aktivitasnya. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar, serta meningkatkan komitmen untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut pada akhirnya akan memastikan tercapainya kesejahteraan Perseroan di masa mendatang serta meningkatkan nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan lainnya.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Prosperity for people occurs when they are working profitably. The Company’s management recognized that there was an under-utilization of core resources and leveraged these opportunities connecting investors with people who wanted to be prosperous, thus creating significant value for all stakeholders. The Company’s philosophy of connectivity is further enhanced through activities that embody the concept of Corporate Social Responsibility, fostering good relationship with our local communities, and reinforcing our commitment to the management and reduction of an environmental impact. This, in turn, ensures the future prosperity of the Company and the economic value to all stakeholders.
KINERJA PERSEROAN /THE COMPANY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan/Financial Highlights
Meraih Kinerja Positif
Delivering Excellent Performance 2010
2009
2008
2007
2006
Pendapatan
4,369,920,865
3,665,023,095
3,378,393,105
2,265,468,068
1,851,550,950
Revenue
Laba Kotor
1,625,556,147
1,115,694,646
1,612,729,995
755,318,508
529,443,181
Gross Profit
Laba Usaha
1,098,716,051
638,247,619
1,102,209,300
405,476,510
327,484,241
Operating Income
EBITDA
1,017,984,306
1,055,899,291
1,198,770,253
951,160,162
430,102,740
EBITDA
Beban Lain-lain
(99,583,365)
(120,592,507)
(69,483,067)
449,471,292
(102,538,692)
Other Expenses
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
999,132,686
517,655,112
1,032,726,233
854,947,802
224,945,549
Income Before Tax
(456,133,538)
(233,998,345)
489,177,565
(14,646,544)
(2,521,907)
Tax Expenses
311,179,547
190,448,692
371,690,961
789,003,841
222,304,589
Net Income
19,260,944
18,930,787
19,193,377
18,320,830
19,404,000
No. of Shares (in thousand shares)
16.16
10.06
19.37
43.07
11.46
Earnings per 1,000 Shares
Aktiva Lancar
3,192,101,120
2,345,313,822
1,632,573,975
1,163,027,463
1,056,671,232
Current Assets
Jumlah Aktiva
8,773,161,012
7,353,866,444
5,234,794,082
2,819,419,180
2,513,535,949
Total Assets
Kewajiban Lancar
2,045,477,552
2,204,251,547
2,102,889,786
859,916,040
802,689,345
Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
6,560,772,665
5,874,430,237
3,716,454,541
1,417,693,057
2,143,355,680
Total Liabilities
Ekuitas
1,617,725,376
1,353,749,107
1,165,480,920
1,121,961,373
359,946,091
Shareholder’s Equity
83.99
71.51
60.72
61.24
18.55
Book Value per 1,000 Share
1,146,623,568
141,062,275
(470,315,811)
303,111,423
253,981,887
Net Working Capital
Dalam Dolar AS
Manfaat (Beban) Pajak Laba (Rugi) Bersih Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Dasar (dalam ribuan saham) Laba (Rugi) per 1.000 Saham
Nilai Buku per Saham Modal Kerja Bersih Rasio (%)
Ratios (%)
Laba Terhadap Aktiva
3.55%
2.59%
7.10%
27.98%
8.84%
Return on Assets
Laba Terhadap Ekuitas
19.24%
14.07%
31.89%
70.32%
61.76%
Return on Equity
156.06%
106.40%
77.63%
135.25%
131.64%
Current Ratio
Rasio Lancar
16
In US Dollar
Hutang Terhadap Total Aktiva
40.72%
37.08%
22.25%
4.18%
40.37%
Debts to Totel Assets
Hutang Terhadap Ekuitas
220.84%
201.44%
99.95%
10.52%
281.91%
Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas
2%
2%
71.43%
-13.37%
229.27%
Net Debts to Equity
Marjin Laba Kotor
37.20%
30.44%
47.74%
33.34%
28.59%
Gross Margin
Marjin Laba Usaha
25.14%
17.41%
32.63%
17.90%
17.69%
Operating Margin
Marjin Laba Bersih
7.12%
5.20%
11.00%
34.83%
12.01%
Net Margin
Nilai Tukar Penutup Pada Akhir Tahun (Rp/US$)
8,991
9,400
10,950
9,419
9,020
Year End Closing Exchange Rate (Rp/ US$)
Nilai Tukar RataRata Dalam Setahun (Rp/US$)
9,085
10,400
9,678
9,136
9,167
Average Annual Exchange Rate (Rp/ US$)
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Operating Margin
Operating Income
Net Income
(In million US Dollar)
222.3
371.7 09
08
07
951.2
1,017.9
(US$per 1,000 shares)
854.9
06
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
430.1 224.9
11.46 07
06
EBITDA
517.7
999.1
10
190.4
06
311.2
07
1,198.8
08
1,055.9
09
(In million US Dollar)
43.07 19.37
16.16
10.06 08
10
Income Before Tax
(US$per 1,000 shares)
09
17.69%
06
Earnings per Share
10
17.90%
32.63% 07
1,032.7
08
327.5
405.5 09
19.83%
25.14%
1,102.2 638.2
1,098.7 10
789.0
(In million US Dollar)
10
09
08
07
06
10
09
08
07
06
17
KINERJA PERSEROAN /THE COMPANY PERFORMANCE
Ikhtisar Saham/Stock Highlights
Mencapai Hasil Usaha yang Maksimal
Generating Superior Returns Kinerja Saham di Tahun 2010 Share Performance in 2010 Price
Volume
3,500
800 700
3,000
600 500
2,500
400 2,000
300 200
1,500 100 0
1,000 Jan-10
Feb-10
Mar-10
Volume
Apr-10
May-10
Jun-10
Jul-10
Aug-10
Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
Price
Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2007 - 2010 Quarterly Share Price Performance 2007 - 2010 Share Price Periode
Highest
Lowest
Closing
Period
Triwulan 1, 2007
1,340
870
1,330
1st Quarter, 2007
Triwulan 2, 2007
2,300
1,290
2,275
2nd Quarter, 2007
Triwulan 3, 2007
3,700
2,025
3,575
3rd Quarter, 2007
Triwulan 4, 2007
6,400
3,775
6,000
4th Quarter, 2007
Triwulan 1, 2008
6,500
6,150
6,200
1st Quarter, 2008
Triwulan 2, 2008
8,400
8,200
8,200
2nd Quarter, 2008
Triwulan 3, 2008
3,425
3,100
3,200
3rd Quarter, 2008
Triwulan 4, 2008
950
890
910
4th Quarter, 2008
Triwulan 1, 2009
1,000
385
820
1st Quarter, 2009
Triwulan 2, 2009
2,325
810
1,860
2nd Quarter, 2009
Triwulan 3, 2009
3,475
2,150
2,375
3rd Quarter, 2009
Triwulan 4, 2009
3,225
2,050
2,425
4th Quarter, 2009
Triwulan 1, 2010
2,900
2,275
2,400
1st Quarter, 2010
Triwulan 2, 2010
2,525
1,790
1,890
2nd Quarter, 2010
Triwulan 3, 2010
2,250
1,430
2,200
3rd Quarter, 2010
Triwulan 4, 2010
3,075
2,175
3,075
4th Quarter, 2010
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2010 Share Ownership as of December 31, 2010
5.05%
4.66% 3.66% 3.58% 3.22%
%
Credit Suisse Ag Singapore Bran Glencore International Ag Raiffeisen Bank International A Interventures Capital Pte. Ltd Credit Suisse International
79.83%
Umum/Public
Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company Tahun Buku Fiscal Year
Dividen Per Saham Dividends per Share (Rp)
Jumlah Saham Total Share
Dividen Tunai Cash Dividend
1991
50
35,000,000
Dividen Tunai Cash Dividend
1992
50
35,000,000
Dividen Tunai Cash Dividend
1993
50
45,000,000
Dividen Tunai Cash Dividend
1998
5
792,000,000
Dividen Interim Interim Dividend
2000
1
19,404,000,000
Dividen Final Final Dividend
2002
2.5
Dividen Interim Interim Dividend
2005
Dividen Final Final Dividend
2005
Dividen Final Final Dividend
2006
Dividen Interim-1 Interim Dividend-1
Keterangan Description
Rec Date
Tanggal Pembayaran Payment Date
03-07-00
17-07-00
19-08-03
02-09-03
10-08-05
12-08-05
18-08-05
13-06-06
15-06-06
19-06-06
13-06-07
14-06-07
18-06-07
21-06-07
19,404,000,000
22-06-07
25-06-07
27-06-07
02-07-07
33
19,404,000,000
28-08-07
29-08-07
31-08-07
05-09-07
45
19,404,000,000
28-07-08
29-07-08
01-08-08
07-08-08
2008
50.6
19,404,000,000
29-07-09
30-07-09
03-08-09
18-08-08
2009
27.68
19,404,000,000
28-07-10
29-07-10
02-08-10
16-08-10
Cum Date
Ex Date
19,404,000,000
13-08-03
14-08-03
5
19,404,000,000
09-08-05
10
19,404,000,000
12-06-06
16
19,404,000,000
2007
33
Dividen Interim-2 Interim Dividend-2
2007
Dividen Final Final Dividen
2007
Dividen Final Final Dividen Dividen Final Final Dividen
Rincian Saham Perseroan yang Telah Dicatatkan Details of Share Listing by the Company
Jumlah Saham yang Ditawarkan Issued Shares
Nominal per Saham Nominal per Share
Jumlah Nominal Total Nominal (Rp)
Jumlah Saham Pencatatan Listed Shares
Tanggal Pencatatan Listing Date
IPO Rp.4.500,-
10,000,000
1,000
10,000,000,000
10,000,000
30-07-90
Bursa Efek Indonesia
Company Listing
25,000,000
1,000
25,000,000,000
35,000,000
18-03-91
Bursa Efek Indonesia
10,000,000
1,000
10,000,000,000
45,000,000
30-06-93
BEJ & BES
Keterangan Description
Right Issue 1 Stock Split
Rasio Ratio
(7 : 2)
Bursa Stock Exchange
(1 : 2)
45,000,000
500
22,500,000,000
90,000,000
29-09-97
BEJ & BES
Saham Bonus
(10 : 12)
108,000,000
500
54,000,000,000
198,000,000
30-09-97
BEJ & BES
Right Issue 2
(1 : 3)
594,000,000
500
297,000,000,000
792,000,000
24-11-97
BEJ & BES
Right Issue 3
(2 : 47)
18,612,000,000
500
9,306,000,000,000
19,404,000,000
26-05-00
BEJ & BES
1,369,400,000
500
684,700,000,000
20,773,400,000
05-10-10
BEI
Non Pre-Emptive Right
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
KINERJA PERSEROAN /THE COMPANY PERFORMANCE
Sasaran Pasar/Target Markets
Memperluas Pangsa Pasar Expanding to Key Strategic Markets Total Market By Area
North America Latin America
Western and Central Europe Eastern Europe
Central Asia Middle East
Africa Asia and Pacific
Volume
%
Japan
12,720,346
21.0
China Mainland
16,319,198
27.0
Europe
5,517,600
9.1
Taiwan
3,652,635
6.0
Philippines
3,013,733
5.0
Malaysia
3,873,240
6.4
Hong Kong
2,051,587
3.4
India
2,450,847
4.1
South Korea
2,323,558
3.9
Thailand
1,057,908
1.8
Pakistan Indonesia Total
82,762
0.1
7,391,200
12.2
60,454,614
100.0
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Selama bertahun-tahun, BUMI telah membangun kemitraan jangka panjang dengan perusahaan utilitas global di Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Afrika. Basis pelanggan loyal BUMI yang terdiversifikasi ini sekali lagi membuktikan posisi BUMI sebagai perusahaan kelas dunia dengan reputasi, kehandalan dan komitmen tinggi di sektor energi dan pertambangan. Over the years, BUMI has developed long term partnerships with global investment grade loyal utilities in Asia, North America, Latin America, Europe, and Africa. This highly diversified and loyal customer base again underscores BUMI’s position as a highly reputable, reliable and committed world class Company in the energy and mining sector.
Europe
9,1% South Korea
China Mainland
3,9%
27,0%
Pakistan
Hong Kong
0,1%
3,4%
Taiwan
6,0%
India
4,1%
Thailand
1,8%
Philippines
5,0%
Malaysia
6,4% Indonesia
12,2%
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Japan
21,0%
MANAJEMEN /FROM THE BOARD Laporan Dewan Komisaris/Report from the Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris President Commissioner
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Terus Membukukan Kinerja yang Solid Continue Delivering Solid Performance
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Distinguished Shareholders,
Saya gembira dapat melaporkan kinerja PT BUMI Resources Tbk. untuk tahun finansial 2010.
It gives me a great pleasure to report PT BUMI Resources Tbk’s performance for the financial year of 2010.
Tahun 2010 merupakan tahun yang ditandai dengan pulihnya kondisi keuangan global setelah mengalami krisis ekonomi selama dua tahun terakhir. Sepanjang tahun, Indonesia berhasil membukukan pemulihan yang lebih cepat. Proses pemulihan tersebut telah menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan batubara, terutama dari negara-negara di Asia, sebagai alternatif sumber energi yang lebih murah dibandingkan dengan minyak bumi, yang mendorong peningkatan harga batubara di tahun 2010. Tahun 2010 juga merupakan tahun yang menantang seiring dengan berlanjutnya curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, yang membawa dampak pada kemampuan kami untuk meningkatkan produksi batubara.
Referring back, 2010 was a year of global financial recovery following the economic meltdown over the last two years. Emerging Indonesia registered a more rapid recovery during the year. This recovery has translated into growing demand for thermal coals, especially from the Asian countries, as a cheaper source of energy compared with fossil fuels, resulting in higher coal prices in 2010. However, the year also presented challenges owing to unusually heavy unseasonal rainfall which impacted our ability to produce more coals.
BUMI menutup tahun 2010 dengan peningkatan volume produksi dan penjualan masing sebesar 60,6 ton dan 60,7 ton, atau 4,9% dan 4,0% lebih tinggi dari kinerja tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat signifikan sebesar 19,2% menjadi US$4.370 juta, didorong terutama oleh kenaikan harga dan peningkatan volume penjualan batubara.
BUMI ended the year with higher production and sales volumes of 60.6 tonnes and 60.7 tonnes respectively, or 4.9% and 4.0% higher than the previous year. Revenues posted a major 19.2% jump to US$4,370 million, driven largely by higher coal prices and volume increase.
Sebagai hasilnya, di tahun 2010 laba bersih mencapai US$311,18 juta, meningkat sebesar 63,4% dari US$190,45 juta di tahun 2009. Rasio Return on Asset (ROA) mencapai 3,5% sedangkan Return on Equity (ROE) menjadi sebesar 19,2%. Lalu Perseroan mencatat Laba per lembar Saham sebesar (US$ per 1.000 saham) US$16,06 dibandingkan sebesar US$10,06 di tahun sebelumnya.
As a result, we registered a Net Profit of US$311.18 million in 2010, a 63.4% improvement from US$190.45 million in 2009. Return on Asset (ROA) reached 3.5% while Return on Equity (ROE) stood at 19.2%. The Company has recorded Earnings per Share of (US$ per 1,000 share) US$16.06 compared to US$10.06 the previous year.
Dividen sebesar Rp27,68 per saham telah dibayarkan di tahun 2010 untuk tahun sebelumnya, setara dengan 30% laba bersih tahun 2009.
A dividend of Rp27.68/share was paid in 2010 for the previous year, equivalent to 30% net income earned in 2009.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Dewan Komisaris /Report from the Board of Commissioners
BUMI membukukan peningkatan laba bersih sebesar 63% dan memperkokoh posisinya sebagai ekspotir batubara termal terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia, dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Bumi delivered a 63% increase in net profit and cemented its position as the largest thermal coal exporter in Indonesia and one of the largest in the world with a significant contributor to the nation’s economy.
24
Walaupun harus menghadapi berbagai tantangan serta kenaikan biaya, kinerja di tahun 2010 telah kembali menempatkan BUMI sebagai eksportir batubara termal terbesar di Indonesia dan sebagai penyumbang penting bagi perekonomian Indonesia.
In spite of challenges and higher costs, the achievements delivered in 2010 continued to position BUMI as the largest thermal coal exporter in Indonesia and as a significant contributor to the nation’s economy.
Di bidang tata kelola perusahaan, saya ingin menggarisbawahi bahwa sebagai salah satu perusahaan dengan saham yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, BUMI senantiasa menempatkan aspek tata kelola perusahaan sebagai salah satu prioritas terpentingnya. Untuk itu, kami senantiasa mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta menerapkan asas transparansi, tanggung jawab dan profesionalisme dalam menjalankan usaha kami yang telah diakui oleh pasar.
In the area of good corporate governance, I want to underscore that as one of the most actively traded stocks in the Indonesia Stock Exchange, BUMI wants to assure the shareholders that practising good corporate governance always becomes our highest priority. As such, we are commited to fully comply with all prevailing rules and regulations, and are transparent, responsible and professional in the way we run our business which is acknowledged by the market place.
Dengan bantuan seluruh Komite, Dewan Komisaris secara aktif terus menjalankan tugasnya dalam memonitor, mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas praktek tata kelola Perseroan. Saya gembira dapat melaporkan bahwa BUMI telah memenuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku dan terus meraih kemajuan berarti dalam menanamkan praktek tata kelola perusahaan sebagai bagian penting dari Perseroan.
In this respect, with the assistance of its Committees, the Board of Commissioners continued to actively perform their duties in monitoring, evaluating and improving the effectiveness of governance practices of the Company. I am pleased to report that BUMI is in compliant with prevailing rules and regulations and continues to make significant progress in enhancing good corporate governance practices as part of the fabric of the Company.
Komitmen pada implementasi program tanggung jawab sosial di seluruh unit merupakan bagian penting dari praktek tata kelola perusahaan BUMI. Saya mengapresiasi kerja keras jajaran manajemen Perseroan dalam merencanakan dan melaksanakan program-program tersebut, yang meliputi inisiatif pemberdayaan komunitas lokal melalui aktivitas pendidikan, serta pengembangan infrastruktur dan kesehatan masyarakat, hingga pelaksanaan program pengembangan yang berkelanjutan guna memastikan terpenuhinya praktek-praktek pelestarian lingkungan yang berlaku secara internasional.
Another important aspect of BUMI’s good governance practices is our commitment to the implementation of corporate social responsibility programs in all our units. I appreciate management’s hard work in planning and implementing these programs, helping local communities with education, infrastructure, and public health development initiatives; to putting in place sustainable development programs that ensures full adherence to internationally accepted environmental preservation practices.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Dewan Komisaris berpendapat, bahwa apresiasi atas pencapaian kinerja 2010 perlu disampaikan kepada setiap individu karyawan yang telah menunjukkan antusiasme dan profesionalisme mereka yang luar biasa sepanjang tahun. Kinerja tahun 2010 juga merupakan refleksi kualitas kepemimpinan Direksi untuk terus mendorong Perseroan meraih kemajuan. Hal-hal inilah yang mendorong keyakinan saya bahwa BUMI akan terus meraih keberhasilan di masa mendatang.
It is the view of the Board of Commissioners that credits for the performance delivered in 2010 must go to employees in every level. They have shown extraordinary enthusiasm and professionalism during the year. The performance delivered in 2010 also reflects the outstanding leadership qualities demonstrated by the Board of Directors in advancing the position of this Company. This is one of the reasons why I am confident Bumi will continue to be successful in the future.
Permintaan akan batubara termal akan terus meningkat seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi global. Didukung keunggulan sebagai perusahaan pertambangan dengan sistem operasi yang terintegrasi, BUMI akan terus berkembang dan siap meraih peluang dari kondisi lingkungan yang positif ini untuk meraih kinerja usaha yang solid ke depan.
Demand for thermal coal is expected to be robust driven by further global economic recovery. Supported by its fully integrated operation, BUMI is expanding and ready to take advantage of this positive operating environment to deliver much stronger business performance in the following years.
Sebagai penutup, saya sampaikan apresiasi sebesarbesarnya kepada para pemegang saham, mitra usaha, pelanggan dan seluruh masyarakat atas kepercayaan dan dukungannya. Apresiasi juga saya sampaikan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan BUMI atas kerja keras dan dedikasinya. Saya percaya bahwa BUMI akan terus memperoleh dukungan Anda semua untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
In closing, allow me to convey my sincere appreciation to all shareholders, business partners, customers, and the general public for their trust and support. My deep appreciation also goes to BUMI’s management and employees for their hard work and dedication. I am confident that the Company can count on your continuing support to ensure sustainable growth and prosperity in the future.
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris President Commissioner
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
25
MANAJEMEN /FROM THE BOARD Laporan Direksi/Report from the Board of Directors
Ari S. Hudaya Presiden Direktur President Director
26
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Mempertahankan Momentum Pertumbuhan Sustaining Our Growth Momentum
Pemegang Saham yang Terhormat,
To Our Shareholders,
Suatu kebanggaan bagi kami untuk melaporkan kinerja usaha BUMI yang mengagumkan di tahun 2010. Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 63,7% menjadi US$311,2 juta di tahun 2010 dibandingkan sebesar US$190,5 juta di tahun sebelumnya.
I am pleased to report BUMI’s excellent set of business results achieved in 2010. The Company posted a respectable 63.7% growth of net profit to US$311.2 million in 2010 compared to US$190.5 million in the previous year.
Walaupun harus menghadapi kendala operasional yang penuh tantangan akibat berlanjutnya curah hujan sepanjang tahun, Perseroan berhasil meraih peningkatan volume penjualan sebesar 3,9% menjadi 60,7 juta ton dari 58,4 juta ton di tahun sebelumnya. Kami juga berhasil meraih peningkatan pendapatan sebesar 19,2% mencapai US$4.370 juta dari US$3.665 juta di tahun 2009 yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata batubara yang mencapai US$71,03 ton di akhir 2010 dari US$63,14 per ton di tahun sebelumnya.
In spite of very challenging operating condition due to prolonged rainfalls during the year, the Company was able to deliver a 3.9% increase in sales volume, reaching 60.7 million tonnes from 58.4 million tonnes a year earlier. We also registered a 19.2% increase in sales revenue of US$4,370 million from US$3,665 million in 2009 on the back of higher average selling price for coals, reaching US$71.03 per ton by end of 2010 from US$63.14 per ton a year earlier.
Sepanjang tahun, kami juga berhasil mengelola biaya secara disiplin, sehingga laba kotor mencapai US$1.626 juta, atau meningkat 45,7% dibandingkan tahun 2009. Pendapatan operasional bersih mencapai US$1.099 juta, tumbuh signifikan sebesar 72,1% dibanding kinerja tahun sebelumnya US$638 juta. EBITDA juga meningkat 14,5% sebesar US$1.341,32 di akhir tahun 2010 dibanding tahun 2009 sebesar US$1.171,48.
Throughout the year, we were able to maintain our cost discipline, resulting in higher gross profit of US$1,626 million, a 45.7% increase from 2009. Operating Income reached US$1,099 million, a sharp increase by 72.1% from last year’s result of US$638 million. EBITDA also improved 14.5%, reaching US$1,341.32 by the end of 2010 compared to 2009 for US$1,171.48.
Di tahun 2010, kami juga berhasil meningkatkan momentum pertumbuhan dengan memfasilitasi akuisisi kepemilikan tambang tembaga dan emas Newmont di Nusa Tenggara Barat melalui perjanjian kerja sama, serta tetap mempertahankan dominasi kami di sektor batubara termal.
During the year, we have also been successful in upscaling our growth momentum by facilitating the acquisition of an economic interest in Newmont’s copper and gold mines in West Nusa Tenggara through a joint-venture agreement and continued to strengthen our dominance in the thermal coal sector.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
27
Laporan Direksi /Report from the Board of Directors
Walaupun harus menghadapi kendala operasional yang penuh tantangan akibat berlanjutnya curah hujan sepanjang tahun, Perseroan berhasil meraih peningkatan volume penjualan sebesar 3,9% menjadi 60,7 juta ton dari 58,4 juta ton di tahun sebelumnya. In spite of very challenging operating condition due to prolonged rainfalls during the year, the Company was able to deliver a 3.9% increase in sales volume, reaching 60.7 million tonnes from 58.4 million tonnes a year earlier. Di bulan Desember 2010, kami telah menyelesaikan proses segmentasi dan pemisahan bisnis batubara dan non batubara BUMI, dan mencatatkan PT Bumi Resources Minerals Tbk di Bursa Efek Indonesia sebagai entiti terpisah di bawah manajemen independen, sehingga dapat meningkatkan nilai investasi non batubara kami serta merespons berbagai tanggapan dari para pemangku kepentingan.
In December 2010, we segmented and separated BUMI’s coal and non-coal businesses, and successfully listed PT Bumi Resources Minerals Tbk in the Indonesia Stock Exchange as a separate entity, under an independent management, thereby unlocking the value of our non-coal investments and addressing some of the concerns of the stakeholders.
Pembentukan bisnis batubara dan non-batubara akan meningkatkan fokus kami dalam meningkatkan dominasi Perseroan di sektor batubara termal, serta mendorong manajemen BRMS untuk menjadi mandiri dalam pendanaan dan dalam meningkatkan nilai dari pengembangan asetnya.
The creation of our coal and non coal businesses enable sharper focus on strengthening our dominance in the thermal coal sector and BRMS management to be self reliant for funding and unlock the value for their undeniably strong asset independently.
Tata Kelola Perusahaan BUMI senantiasa meyakini, bahwa praktek Tata Kelola Perusahaan merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk meraih dan memelihara kepercayaan pada Perseroan. Kami percaya bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan tidak semata-mata terbatas pada memenuhi seluruh persyaratan dalam ketentuan yang berlaku, melainkan juga memastikan terpenuhinya standar kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional yang tertinggi.
Good Corporate Governance BUMI always believes that practicing Good Corporate Governance is indispensable for earning and maintaining trust in the Company. We feel that Good Corporate Governance is not only a question of meeting all the requirements set in the prevailing regulations, but a matter of ensuring full adherence to the highest standards of compliance, transparency, accountability and professional ethics.
Di tahun 2010, kami terus meraih kemajuan penting dalam implementasi sistem Enterprise Wide Risk Management agar dapat menampilkan secara terintegrasi seluruh risiko yang dihadapi Perseroan, serta memberikan arahan dalam pengambilan keputusan di seluruh jajaran organisasi.
In 2010, we continued to make good progress in the implementation of the Enterprise Wide Risk Management system to provide an integrated view of all risks faced by the Company and to offer guidance for decision making across levels within the organization.
Melanjutkan upaya kami untuk membangun fungsi teknologi informasi dengan tata kelola yang baik, kami telah membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi di bulan Desember 2010, untuk mengupayakan optimalisasi seluruh kegiatan Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan keselarasannya dengan arah usaha Perseroan.
Continuing our efforts to establish a well governed information technology function, we established BUMI’s Information Technology Steering Committee in December 2010, which seeks to optimise all Information Technology (IT) activities to ensure their alignment with the Company’s overall business objectives.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Upaya-upaya pengembangan tata kelola tersebut sekali lagi menggarisbawahi keyakinan kami akan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dalam mendukung pertumbuhan usaha dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
These measures in corporate governance development again underscore our belief in the importance of good corporate governance in supporting the growth of business and providing added values to all stakeholders.
Peran Penting Hubungan Investor Di samping memahami pentingnya sistem tata kelola serta kepatuhan pada ketentuan yang ada, tidak kalah pentingnya bahwa para penentu kebijakan dan komunitas pemegang saham memiliki persepsi yang sama. Perseroan memiliki fungsi hubungan investor dan komunikasi yang profesional yang secara independen telah diakui sebagai salah satu yang paling transparan dan terbaik di industri dan di Indonesia.
Key Strategic Role of Investor Relations Whilst governance system and adherence to regulation is important, it is equally important that our regulators and esteemed stakeholding community also perceive it is to be so. The Company runs a professional investor relations and communications which is independently acknowledged as amongst the most transparent and the best in the industry and country.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BUMI dikenal sebagai perusahaan publik yang bertanggung jawab melalui praktek kegiatan pengembangan komunitas yang terbaik.
Corporate Social Responsibility BUMI is well recognized as a publicly listed, responsible company with best in class practices in community development activities.
Sebagai perusahaan pertambangan, kami memahami dampak operasi kami pada lingkungan dan komunitas sekitar. Untuk itu, kami senantiasa mengedepankan kebijakan dan standar yang ketat di setiap lini operasi untuk mengurangi dampak negatif dan memastikan kepatuhan penuh pada seluruh persyaratan pelestarian lingkungan.
As a mining company, we understand the impact of our operations to the surrounding environment and local communities. Therefore, we always apply strict policies and standards in all phases of our operations to minimize adverse impacts and to ensure full adherence to all environmental preservation requirements.
Melalui anak-anak perusahaannya, PT Kalitim Prima Coal (“KPC”) dan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), Perseroan telah meraih banyak pencapaian melalui aktivitas reklamasi dan penanaman pohon.
Through its subsidiaries, KPC and Arutmin, the Company has a long track record in reclamation and tree-planting activities.
Pada tahun 2010, KPC telah melakukan reklamasi lahan bekas tambang total seluas 501,7 hektar di areal tambang Sangatta dan Bengalon, melebihi target seluas 501 hektar. Hingga akhir Desember 2010, total luas areal reklamasi dan areal terganggu masing-
In 2010, KPC reclaimed a total of 501.7 hectares of land in the Sangatta and Bengalon mining sites, surpassing the target of 501 hectares. By the end of December 2010, total reclaimed and disturbed
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Direksi /Report from the Board of Directors
masing adalah sebesar 4.009 hektar dan 15.565 hektar, sehingga rasio luas areal reklamasi terhadap luas pembukaan lahan adalah 26%.
areas reached 4,009 hectares and 15,565 hectares respectively, while the ratio of reclaimed to opened area was 26%.
Sesuai dengan rencana penutupan tambang (RPT) maka pada tahun 2018 luasan areal reklamasi akan mencapai rasio 1:2 terhadap pembukaan lahan. Luasan area reklamasi tersebut akan terus berkembang dan bukaan lahan akan semakin berkurang hingga tahun 2021. Tanaman yang digunakan untuk rehabilitasi adalah tanaman lokal, tanaman non lokal, tanaman buah dan tanaman hutan hujan tropis (Dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk lereng yang stabil dan mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder selama tahun 2010 mencapai luas areal 48,61 hektar.
As stated in the Mine Closure Plan, by the year of 2018 the ratio of reclaimed to opened area will reach 1:2. The reclaimed area will continue to be expanded, while opened areas will be reduced until 2021. Plants used for land rehabilitation comprise local and non-local varieties, fruit-bearing trees and tropical rainforest plants (Dipterocarpaceae). One hydro-seeder unit was deployed to spray the hills with a mixture of seeds, fertilizer, mulsa”, adhesive and compost, in order to develop stable hills and prevent erosion. In 2010, the reclamation areas sprayed covered 48.61 hectares.
Arutmin berhasil melaksanakan kegiatan revegetasi pada lahan bekas tambang di area seluas 601.8 hektar. Pencapaian ini lebih tinggi dari target semula seluas 402,8 hektar, atau 49,4% lebih tinggi dari target awal. Luas lahan terganggu yang berhasil dikerjakan mencapai seluas 981,7 hektar dari rencana semula sekitar 1.135 hektar, sedangkan pencapaian penataan lahan di 2010 sekitar 711,6 hektar dari rencana semula seluas 451,2 hektar.
Arutmin completed the re-vegetation of 601.8 hectares area that once mined, exceeding the target of 402.8 hectares or 49.4% above the initial target. Total disturbed area explored reached 981.7 hectares from the initial plan of 1,135 hectares, while reclaimed area in 2010 was 711.6 hectares from the initial plan of 451.2 hectares.
Komitmen kami dalam mendukung komunitaskomunitas lokal dilaksanakan melalui programprogram berkelanjutan di bidang ekonomi, pengembangan infrastruktur, sosial, pendidikan dan kesehatan masyarakat, yang dilaksanakan di lingkungan sekitar lokasi operasi kami.
Our commitment to support the local communities has also been demonstrated through our ongoing economic, infrastructure development, social, educational and public health programs in the surrounding communities where we operate.
Kami sangat bangga atas hasil-hasil program Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberi nilai tambah bagi komunitas dan pemegang saham kami dan tetap berkomitmen untuk mengintegrasikan kegiatan sosial kami sebagai bagian dari bisnis BUMI.
We are very proud of our achievements in bringing value added to the community as well as our shareholders and remain committed to bring our community development services as an integral part of our business.
Penghargaan-penghargaan Yang Diraih Dengan gembira saya dapat melaporkan bahwa BUMI terus meraih berbagai penghargaan domestik dan internasional atas keberhasilannya di berbagai bidang.
Awards and Accolades I am delighted to report that BUMI continued to receive many domestic and international accolades for its outstanding performance in various areas.
BUMI antara lain berhasil meraih penghargaan sebagai the Top 50 Fastest-Growing Global Companies dari Platts Top 250 Global Energy Company
Among others, BUMI was named as one of the Top 50 Fastest-Growing Global Companies by Platts Top 250 Global Energy Company.
Kami juga berhasil meraih penghargaan sebagai the Best Asian Company in Corporate Governance Recognition Award dari Corporate Governance Asia sebagai apresiasi atas komitmen kami di bidang praktek tata kelola perusahaan.
We also received the Best Asian Company in Corporate Governance Recognition Award presented by Corporate Governance Asia, acknowledging our commitment in good corporate governance practices.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Direksi /Report from the Board of Directors
Di bidang CSR, unit usaha kami, PT Kaltim Prima Coal, berhasil meraih penghargaan MDG’s (Millennium Development Goals) Award kategori 4, yaitu “Mengurangi Angka Kematian Anak” dalam acara Metro TV MDG’s Awards 2010 tanggal 3 Desember 2010. Penghargaan ini merupakan penghargaan kedua yang diperoleh KPC, dimana penghargaan MDG’s pertama berhasil diraih pada tahun 2007 untuk kategori 6 “Memberantas HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya”. Lalu unit usaha yang lain, PT Arutmin Indonesia, berhasil masuk nominasi dalam 2 kategori di acara MDG’s 2010 ini. Kategori tersebut adalah kategori “Mengurangi Angka Kematian Anak” dan kategori “Perbaikan Kesehatan Ibu Melahirkan”.
In community development area, our subsidiary KPC, was awarded with Millennium Development Goals (MDG) Award, goal 4 on Reduction of Child Mortality during Metro TV’s MDG’s Award 2010 on December 3, 2010. This was the second award received by KPC, which received its first MDG award in 2007 for Combatting HIV/AIDS and other diseases. During the MDG 2010, our subsidiary, PT Arutmin Indonesia, also received two nominations in Reducing Child Mortality and Improving Maternal Health categories.
Melalui anak perusahaan kami, KPC, kami juga mendapat penghargaan dalam acara Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2010 melalui KPC atas keberhasilan meraih Runner Up One Best Sustainability Report 2009 kategori A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry and Chemicals Companies).
Through one of our subsidiaries, KPC, we were recognized as Runner Up One, Best Sustainability Report 2009, A category (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemical Companies) during the 2010 Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA).
Dalam GKPM Expo dan Award 2010 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia pada bulan Oktober 2010, KPC dan Arutmin juga berhasil meraih penghargaan. KPC mendapat ”Gold Award” untuk program Peningkatan Kesehatan Anak Balita Menuju Penurunan Tingkat Kematian Anak, sedangkan Arutmin meraih satu Platinum Award untuk Tambang Batulicin kategori ”Keberhasilan Community Development Field Officer dalam Pemberdayaan Masyarakat”dan dua Gold Award untuk Tambang Satui kategori Program Penciptaan Lapangan Pekerjaan dan Program peningkatan Kesehatan Masyarakat. Kami juga meraih dua Silver Award untuk Tambang Satui dan Tambang NPLCT dalam kategori Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita Menuju Penurunan Tingkat Kematian Bayi.
During the GKPM Expo and Award organized by the Coordinating Ministry of Social Welfare in October 2010, KPC and Arutmin were also recognized with a number of accolades. KPC received the Gold Award for its Health Services for Children to Reduce Child Mortality, while Arutmin received a Platinum Award in Community Development Field Officer of Community Empowerment for its Batulicin mining site and two Gold Awards in Employment and Community Health Services for its Satui mining site. Satui mine and NPLCT also received two Silver Awards for Health Services for Children to Reduce Child Mortality category.
Sedangkan di bulan September 2010, KPC dan Arutmin berhasil meraih beberapa penghargaan dalam acara ”Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Expo dan Award 2010” yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI. KPC meraih dua Silver Award sedangkan Arutmin meraih satu Gold Award dan tiga Silver Award.
During the National Social Solidarity (KSN) Expo and Award 2010 organized by the Indonesian Social Ministry, KPC was awarded with two Silver Awards, while Arutmin received one Gold and three Silver Awards.
Seluruh pencapaian dan penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan staf selama tahun 2010. Dengan dukungan tersebut, saya yakin bahwa BUMI dapat terus meraih pencapaian untuk menjadi perusahaan pertambangan global dan terdiversifikasi di masa mendatang.
All these achievements and recognitions were the result of very hard and diligent work performed by all members of management and staff throughout 2010. With this kind of support, it gives me great confidence that our Company will go from strength to strength to become a truly global, well diversified mining resources company in the years to come.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Direksi /Report from the Board of Directors
Menatap ke Depan Ke depan, pemulihan ekonomi global diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2011, yang selanjutnya akan meningkatkan permintaan batubara. Dalam jangka menengah dan panjang, prospek batubara tetap positif, terutama didorong oleh tumbuhnya negara-negara di Asia, seperti Cina, India dan juga Indonesia.
Facing the Future Going forward, the global economic recovery is expected to continue in 2011, resulting in further growth in demand for coal in the years ahead. In the long run, the medium to long term outlook for coal remains positive, driven particularly by the rise of Asian powerhouses like China, India and also Indonesia.
Industri pertambangan akan tetap menjadi faktor penting bagi ekonomi Indonesia, dengan sumbangan signifikan pada ekspor nasional. Sebagai produsen batubara termal terbesar di Indonesia dengan operasi penambangan yang berkualtias, BUMI akan terus meraih berbagai hasil postif dan menjadi penyumbang penting bagi perekonomian nasional.
The mining industry will remain the mainstay for Indonesia economy, contributing a considerable proportion of the national export. In this respect, as the largest thermal coal producer in the country with high quality mining operations, BUMI is certainly well positioned to continue delivering positive results and becoming an important contributor to the national economy.
Ucapan Terima Kasih Mewakili seluruh jajaran Direksi, saya ingin menutup laporan ini dengan menyampaikan penghargaan pada Dewan Komisaris atas advis dan panduannya bagi Manajemen sepanjang tahun 2010. Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada seluruh pemegang saham, pelanggan, pemasok dan mitra-mitra usaha untuk dukungan dan kepercayaannya.
Acknowledgements On behalf of the Board of Directors, I would like to close this message by conveying my gratitude to the Board of Commissioners for the counsel and guidance they have provided to the Management throughout the year. I also would like to take this opportunity to express our highest appreciation to our shareholders, customers, suppliers and business partners for their continuing support and trust in us.
Dengan dukungan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, saya yakin BUMI dapat terus berkembang meraih kinerja dan pencapaian yang lebih baik.
With the strong commitment of the Company’s entire stakeholders, I have no doubt that BUMI will continue to grow to reach new heights of achievements and performance.
Ari S. Hudaya Presiden Direktur President Director
32
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tinjauan Usaha Business Review BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
33
TINJAUAN BISNIS /BUSINESS REVIEW
Laporan Bisnis/Business Review
Aset Batubara /Coal Assets • PT Arutmin Indonesia • PT Kaltim Prima Coal • PT Fajar Bumi Sakti • PT Pendopo Energi Batubara
34
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Arutmin Indonesia
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) beroperasi di area konsesi yang dikenal dengan nama Blok 6 Kalimantan, yang mencakup sejumlah area di bagian timur laut pulau Kalimantan serta bagian utara Pulau Laut kurang lebih seluas 70.153 hektar.
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) operates in a concession area known as Kalimantan Block 6, covering narrow strips of land in the southeast of Kalimantan and the northern tip of neighbouring island, Pulau Laut of approximately 70,153 hectares.
Saat ini, Arutmin mengelola 5 tambang batubara: Senakin, Satui, Mulia, Batulicin dan Asam-asam, seluruhnya memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara Pulau Laut.
Currently, Arutmin operates 5 coal mines: Senakin, Satui, Mulia, Batulicin and Asam-asam, all strategically located near Arutmin’s port facility – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) in the north shore of Pulau Laut.
Tambang Senakin merupakan tambang open cut yang memproduksi batubara bituminous berkualitas. Batubara tambang Senakin dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya.
Senakin mine is an open cut mine producing quality bituminous coal. Senakin coal is crushed and, apart from a small portion, washed to lower the ash content and heighten marketability.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
35
Laporan Bisnis /Business Review
36
Tambang Satui memproduksi batubara bituminous berkualitas tinggi yang harus dipecah namun tidak perlu dicuci karena memiliki kandungan abu yang rendah.
Satui mine generates high quality bituminous coal that requires crushing but does not require washing due to its low ash content.
Tambang Mulia merupakan bagian dari tambang Asam-asam, yang menghasilkan batubara ecocoal yang berkualitas dan banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap dalam negeri.
Mulia mine is part of Asam-asam mine, producing good quality ecocoals mainly used as fuel for domestic steam-energy power station.
Tambang Asam-asam memproduksi batubara jenis sub-bituminous dengan kandungan belerang dan abu yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai batubara ramah lingkungan.
Asam-asam mine produces sub-bituminous coal with extremely low ash and sulphur contents and therefore is environmentally friendly.
Tambang Batulicin dibagi menjadi area Ata, Mereh, Saring dan Mangkalapi. Batubara tambang Ata memiliki kandungan abu yang rendah serta belerang dan CV yang tinggi, sedangkan batubara dari tambang Mereh dan Saring memiliki kandungan abu yang tinggi, tetapi dengan kadar belerang dan CV yang rendah.
Batulicin mine is divided into Ata, Mereh, Saring and Mangkalapi deposits. Ata coal is characterized by low ash, high sulphur, high CV, while the coal from Mereh and Saring coal is characterized by high ash, low sulphur, low CV.
Di tahun 2010, total produksi batubara Arutmin melalui tambang-tambang ini mencapai 20,4 juta ton dari sebesar 19,29 juta ton di tahun 2009.
In 2010, Arutmin’s total coal production through these mines reached 20.4 million tons from 19.29 million tons in 2009.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
Produksi Batubara Arutmin tahun 2010 Arutmin’s 2010 Coal Production Senakin
Satui
Mulia
Asam-asam
Batulicin
TOTAL
2009
2010
2009
2010
2009
2010
2009
2010
2009
2010
2009
2010
Stripping Overburden (BCM)
77.4
64.8
62.1
44.9
18.4
15.5
14.7
16.6
36.5
25.5
209.1
167.3
Stripping Ratio (BCM/Ton)
11.8
11.5
11.6
12.3
4.8
3.8
4.1
3.2
11.7
11.6
9.3
8.0
4.4
4.6
5.0
4.2
3.8
4.1
3.6
5.2
2.50
2.3
19.3
20.4
Coal Production (Million Ton)
Cadangan Batubara Arutmin 2010 Arutmin’s 2010 Coal Reserves Sumber daya Batubara (juta ton) Coal Resources (in million tons)
Senakin
Cadangan Batubara (juta ton) Coal Reserves (in million tons)
2010
2009
2010
2009
412.33
402.13
37.86
46.11
Satui
252.46
262.43
72.02
77.84
Batulicin
191.73
159.89
20.09
21.80
Mulia
565.98
738.39
195.30
219.92
Asam-asam
348.16
858.98
113.93
174.73
1,770.66
2,421.82
439.20
540.40
TOTAL
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
37
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Kaltim Prima Coal
38
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) memiliki konsesi tambang kurang lebih seluas 90.960 hektar di Sanggata dan Bengalon yang terletak di propinsi Kalimantan Timur.
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) owns mining concessions of approximately 90,960 hectares in Sangatta and Bengalon in the East Kalimantan province of Indonesia.
Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan dengan lokasi tambang melalui overland conveyor dengan panjang sekitar 13 kilometer. Tambang Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat dengan pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC dengan biaya yang rendah untuk transportasi dari tambang ke lokasi pelabuhan.
KPC’s Sangatta mines are close to the port facilities at Tanjung Bara which is linked to the mine by an overland conveyor of approximately 13 km in length. The Bengalon mine is also close to the coast being linked to its port facilities by a 22 km haul road. The close proximity of all the mines to the ports provides KPC with the advantage of low mine to port transportation costs.
KPC memproduksi tiga jenis batubara: • Prima, batubara berkualitas unggul, dengan kalori tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan sulfur medium dengan kelembaban rendah • Pinang, sama seperti Prima tetapi dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi • Melawan, batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat kelembaban yang tinggi.
KPC produces three grades of coal: • Prima, a high quality, high energy, low ash, medium sulfur and low moisture coal • Pinang, similar to Prima but with higher moisture content • Melawan, sub-bituminous coal with low sulfur and ash, and high moisture content.
Di tahun 2010, total produksi batubara KPC dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 40,0 juta ton dari sebesar 40,3 juta ton di tahun 2009.
In 2010, KPC’s total coal production through Sangatta and Bengalon mines reached 40.0 million tons from 40.3 million tons in 2009.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
Produksi Batubara KPC tahun 2010 KPC’s 2010 Coal Production Sanggata
Bengalon
2009
2010
391.4
400.0
52.8
Stripping Ratio (BCM/Ton)
11.0
11.4
Coal Production (Million Ton)
35.5
35.7
Stripping Overburden (BCM)
TOTAL 2009
2010
60.3
444.2
460.3
11.0
14.1
11.0
11.7
4.8
4.3
40.3
40.0
2009
2010
Cadangan Batubara KPC 2010 KPC’s 2010 Coal Reserves Sumber daya Batubara (juta ton) Coal Resources (in million tons)
Cadangan Batubara (juta ton) Coal Reserves (in million tons)
2010
2009
2010
2009
Sanggata
6,329.9
3,447
1,222.1
1,427.3
Bengalon
1,561.2
976
217.5
133.7
TOTAL
7,891.1
4,424
1,439.6
1,561
Di tahun 2010, total penjualan mencapai 40,0 juta ton dari 38,8 juta ton batubara di tahun sebelumnya.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
During the year, coal sales reached 40.0 million tons from 38.8 million tons in the previous year.
39
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Fajar Bumi Sakti
40
PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) didirikan pada tanggal 26 September 1978. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari pertambangan dan perdagangan umum. Perseroan mengakuisisi perusahaan ini melalui Leap Forward Finance Ltd.
PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) was established on 26 September 1978. Its scope of activities comprises mining and general trading. The company acquired FBS through Leap Forward Finance Ltd.
Wilayah tambang FBS terletak di Loa Ulung, Tenggarong, Kalimantan Timur seluas 984,5 hektar dengan jumlah cadangan batubara sebanyak 14 juta ton.
FBS’s 984.5 hectares mine is located in Loa Ulung, Tenggarong, East Kalimantan, and has 14 million tonnes of coal reserves.
Pada tahun 2006 FBS memperoleh konsesi baru dengan luas area 3.205 hektar di Desa Gunung Sari, Tabang Kalimantan Timur. Pada tahun 2007, FBS mendapatkan daerah konsesi yang lain seluas 4.061 hektar di Desa Buluk Seng, Tabang, Kalimantan Timur yang memiliki cadangan batubara sekitar 321 juta ton. Total luas area konsesi per Desember 2010 adalah seluas 8.250,5 hektar.
In 2006, FBS received a new concession of 3,205 hectares in Gunung Sari Village, Tabang, East Kalimantan. In 2007, FBS received a 4,061 hectares concession area in Buluk Seng Village, Tabang, East Kalimantan, with 321 million tonnes of coal reserves. As of December 2010, total managed consession are was 8,250.5 hectares.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Pendopo Energi Batubara PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang memiliki potensi cukup besar. Lokasi tambang PEB terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan. Melalui Pendopo Coal Ltd, pada awal tahun 2009 Perseroan mengakuisisi PEB dengan kepemilikan saham sebesar 84%.
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) is one of the coal mining companies that have relatively large potential. The location of PEB mining is in Muara Enim, South Sumatra. In the early 2009, though Pendopo Coal Ltd, the Company acquired PEB with 84% of share ownership.
PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan independen pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton.
PEB has a 17,840 hectares concession with a 30-year operating permit, from 5 May 2009 until 4 May 2039. Based on studies conducted by an independent mining consultant, PEB owns a potential coal resources of 1,954 million tonnes.
Karakteristik produk batubara yang dihasilkan Pendopo memiliki kadar kelembaban/inherent moisture (IM) 16,4 - 27% dengan total kelembaban/ total moisture (TM) berkisar antara 47%-60%, kadar abu sedang (6-10% adb), kadar sulfur rendah yaitu kurang dari 0,2% dan kalori antara 4.200-4.800 kcal/ kg (GAD).
Pendopo’s coal product characteristics have inherent moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total moisture (TM) ranging between 47% - 60%, 6% - 10% of adb content, a low sulfur content of less than 0.2% and calorie content between 4,200-4,800 kcal/kg (GAD).
Saat ini, PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan dan energi alternatif bagi industri.
Currently, PEB is at the development stage and coal mining operation preparations are under way. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
41
TINJAUAN USAHA /BUSINESS REVIEW
Laporan Bisnis/Business Review
Aset Non - Batubara /Non - Coal Assets • Bumi Mauritania S.A. • Gallo Oil (Jersey) Ltd. • PT Gorontalo Minerals • PT Citra Palu Minerals • Herald Resources Ltd. • PT Dairi Prima Mineral
42
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/Bumi Mauritania S.A. Perseroan telah melakukan aktivitas penambangan di Mauritania, Afrika Barat, sejak tahun 2005 melalui Bumi Mauritania S.A. Saat ini Bumi Mauritania memiliki dua buah konsesi penambangan bijih besi di daerah S’fariat dan Tamagot.
The Company has been operating its mining in Mauritania, West Africa, since 2005 through Bumi Mauritania S.A. Currently Bumi Mauritania has two iron ore permits in S’fariat and Tamagot regions.
S’fariat terletak di sebelah utara Mauritania, 250 kilometer di utara kota Zouerat, sedangkan Tamagot terletak di Mauritania tengah, 250 kilometer di timur laut Nouakchott, ibu kota Mauritania.
S’fariat is located in the north of the country, 250 kilometers north of the town of Zouerat, while Tamagot is in central Mauritania, 250 kilometers northeast of Nouakchott the capital city of the country.
Sejak tahun 2005, BUMI telah menyelesaikan sejumlah studi di dua daerah tersebut. Di bulan Agustus 2010, Perseroan menyelesaikan studi pengeborannya di Tamagot dan saat ini sedang menunggu hasil dari analisis kimia.
Since 2005, BUMI has completed a number of studies in both regions. In August 2010, the Company completed its drilling study in Tamagot and currently is waiting for results from chemical analysis.
Peluang pengembangan baru telah diakusisi melalui konsesi fosfat di selatan Mauritania, dan pekerjaan pengeboran telah dimulai di kuartal ke empat tahun 2010. Area konsesi Bumi Mauritania: Tamagot 1.298 km2, Tamagot West 1.160 km2, Tamagot South 1.440 km2, Sfariat-Zednes 1.238 km2, Makhana 972 km2, Babae 669 km2.
Additional development opportunity was recently acquired through phosphate tenements in south of Mauritania, with drilling works started in the fourth quarter of 2010. Bumi Mauritania’s consession areas: Tamagot 1,298 km2, Tamagot West 1,160 km2, Tamagot South 1,440 km2, Sfariat-Zednes 1,238 km2, Makhana 972 km2, Babae 669 km2.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
43
Laporan Bisnis /Business Review
/Gallo Oil (Jersey) Ltd.
44
Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), Perseroan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (Al Maber Timur) dan Blok 13 (Al Armah). Gallo Oil memiliki 50% saham pengoperasian di Blok R-2 dan 100% di Blok 13.
Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), the Company operates two oil and gas exploration concessions in the Republic of Yemen, Block R-2 (East Al Maber) and Block 13 (Al Armah). Gallo Oil acquired 50% of operating shares at Block R-2 and 100% at Block 13.
Konsesi Al Maber Timur (Blok R-2) meliputi daerah seluas 2.139 km persegi berlokasi di kawasan Jahi High, sebelah barat cekungan Sir Sayun, Masila. Di blok ini, Gallo Oil mengebor enam sumur eksplorasi, empat diantaranya mempunyai potensi hidrokarbon yang menjanjikan, namun ternyata hasil tes tidak komersial. Pengeboran sumur eksplorasi lainnya akan dilakukan di tahun 2011.
The East Al Maber concession (Block R-2) covers an area of 2,139 km2, located in the Jahi High territories, West of Sir Sayun Cove, Masila. In this block, Gallo Oil drilled six exploration wells, four of which showed hydrocarbon potential but tested non commercial. The other well-drilling explorations will be done in 2011.
Sementara, konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi luas daerah 5.563 km persegi yang terletak di sebelah timur Hadramaut, Yaman. Sumur pertama yang dibor dalam blok ini oleh Gallo Oil adalah Al Rizq #1. Hasil pengeboran menunjukkan adanya gas dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Untuk itu, diperlukan alat tes yang mampu menahan tekanan dan suhu gas yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Selama pembuatan alat tes yang diperlukan, Gallo Oil melakukan pemboran sumur kedua di struktur yang lain yaitu Al Barakat pada semester kedua 2009, namun sumur ini tidak menghasilkan temuan minyak/ gas.
Meanwhile, the Al Armah (Block 13) concession covers a 5,563 km2 area, located East of Hadramaut, Yemen. The first well ever drilled in this block was Al Rizq #1 drilled by Gallo Oil. The drilling result indicated the presence of gas with high pressure and high temperature. Therefore, high pressure and high temperature testing equipment was required. During the making of such equipment, Gallo Oil commenced drilling on the second well in another structure, Al Barakat, in the second semester of 2009, but no oil/ gas was discovered.
Dalam rangka melakukan evaluasi temuan gas di sumur pertama, Gallo Oil melakukan pemboran miring (sidetrack) dari sumur pertama dengan target akhir sekitar satu kilometer (km) dari sumur pertama. Hasil pemboran membuktikan gas reservoir menyebar dari sumur pertama sejauh 1 km. Hasil ini membuat perusahaan bertambah yakin adanya cadangan gas yang besar di blok ini dan pemboran lanjutan akan dilaksanakan tahun 2011 sebelum melakukan produksi.
To evaluate the gas discoveries in the first well, Gallo Oil conducted a sidetrack drilling with a target of one kilometer (km) from the first well to find out the horizontal distribution of the gas zone. Drilling result proved that the gas reservoir continue from the first well to the sidetrack well of one km distance. This encouraging result leads to the decision to drill few more wells in 2011 prior to put into production.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Gorontalo Minerals Perseroan memiliki 80% saham PT Gorontalo Minerals setelah pembelian saham International Minerals Company dari BHP Minerals. Gorontalo Minerals memiliki hak konsesi pertambangan seluas 36.070 ha di Kabupaten Bone Bolango, propinsi Gorontalo.
The Company owns an 80% interest in PT Gorontalo Minerals following a 100% share purchase of International Minerals Company from BHP Minerals. Gorontalo Minerals has COW rights to a 36,070 hectares mining concession located in the Bone Bolango Regency in the province of Gorontalo.
Saat ini Perseroan sedang melakukan eksplorasi dan studi kelayakan untuk pengembangan penambangan. Pada tahun 2008, Perseroan melakukan program pengeboran awal di sebelah selatan area konsesi. Pelaksanaan JORC akan diselesaikan di akhir 2012 dengan commissioning pada tahun 2014.
Currently, the Company is working on advanced exploration and feasibility studies for development of the mines. In 2008, the Company conducted a scout drilling program in the south of the COW area. The JORC resource is expected to be completed by the end of 2012 with commissioning expected to commence in 2014.
Proyek-proyek difokuskan pada area Cabang Kiri Timur dan Sungai Mak untuk tembaga porphyry dan Tulabolo untuk epithermal mineralization. Model konsep pengembangan adalah untuk membangun pabrik konsentrasi tembaga dengan kapasitas 25 juta ton per tahun (feed tonnes) yang dapat memproses bahan dengan kandungan 0,6% tembaga dan 0,6 gram per ton emas.
Projects conducted focus at Cabang Kiri East and Sungai Mak areas for porphyry copper and Tulabolo for epithermal mineralization. The conceptual development model is to build a 25 million tonnes per annum (feed tonnes) copper concentration plant that would be able to process 0.6% of copper and 0.6 grams per tonne of gold material.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
45
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Citra Palu Minerals
46
PT Citra Palu Minerals memiliki konsesi area pertambangan seluas 138.889 ha di Sulawesi Tengah dan Selatan. Area konsesi terdiri atas enam blok terpisah, di mana prospek emas di blok Poboya merupakan yang paling prospektif. Kandungan awal terdiri dari 2,5 juta ton emas sebanyak 7,5 gram/ton di Blok I dan 106 juta ton sebanyak 0,14% molybdenum di Blok IV.
Through a COW, PT Citra Palu Minerals has rights to a 138,889 hectares mining concession in Central and South Sulawesi, Indonesia.The contract area consists of six separate blocks, of which the Poboya gold prospects is the most promising. Initial inventory consists of 2.5 million tonnes of 7.5 gram/ton gold in Block I and 106 million tonnes at 0.14% molybdenum in Block IV.
Studi awal tentang aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan telah dilaksanakan dalam rangka persiapan program infill drilling di tahun 2011. Pekerjaaan JORC diharapkan dapat selesai di akhir 2012, dengan commissioning pada tahun 2014.
A baseline study on economic, social, health and environment has been conducted in preparation for a detailed infill drilling program in 2011. JORC resource is to be completed by end of 2012, with commissioning expected in 2014.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/Newmont Nusa Tenggara (Copper And Gold Mining) Proyek Batu Hijau dari Newmont Nusa Tenggara (NNT) adalah tambang tembaga dan emas skala besar open pit yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara. Perseroan saat ini memiliki saham sebesar 18% di Batu Hijau dengan kesempatan akuisisi tambahan sebesar 7% kepemilikan melalui PT Multi Daerah Bersaing dalam waktu dekat.
Newmont Nusa Tenggara’s (NTT) Batu Hijau project is a large scale, open pit copper and gold mine located in Sumbawa, Nusa Tenggara. The Company currently owns 18% effective interest in Batu Hijau with the opportunity to acquire a further 7% through PT Multi Daerah Bersaing in the near time.
Batu Hijau merupakan satu dari hanya tiga tambang di dunia dengan tonase biji lebih dari 1 miliar ton dan emas dengan kadar lebih dari 0,2 gram/ton. Batu Hijau juga merupakan salah satu tambang dengan biaya operasi emas dan tembaga yang paling rendah di dunia, dengan biaya operasi US$0,7/lb untuk tembaga dan US$237/oz untuk emas. Proyek Batu Hijau memiliki cadangan sebesar 7,7 miliar lbs tembaga dan 7,6 juta oz emas dengan umur cadangan lebih dari 20 tahun.
Batu Hijau is one of only three mines in the world with total ore tonnage in excess of 1 billion tonnes and gold grades higher than 0.2 gram/ton. It is one of the lowest cost gold or copper operations in the world, with US$0.7/ lb operation cost for copper and US$237/oz for gold. The Batu Hijau project has 7.7 billion lbs of copper and 7.6 million oz of gold reserves with the reserve life of over 20 years.
Di samping proyek Batu Hijau, Kontrak Karya NNT juga mencakup prospek tembaga dan emas di lokasi Elang dan Rinti. Kandungan tembaga dan emas di lokasi Elang diperkirakan lebih besar dari yang terdapat di Batu Hijau.
Within the NNT’s Contract of Works, there are other copper and gold prospects from the Elang and Rinti sites, in addition to the Batu Hijau project. Elang’s copper and gold deposits are estimated to be larger than Batu Hijau’s.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
47
Laporan Bisnis /Business Review
/PT Dairi Prima Minerals Perseroan memiliki saham PT Dairi Prima Mineral sebesar 80%. Total kandungan terdiri dari 20,1 juta ton cadangan seng di Anjing Hitam (8 juta ton), Lae Jahe (11,3 juta ton) dan Base Camp (0,8 juta ton). Proyek Anjing Hitam memiliki cadangan seng kualitas tinggi sebesar 5,4 juta ton di Sumatra Utara, yang diusulkan akan dikembangkan melalui operasi penambangan bawah tanah. Proyek tersebut memiliki salah satu cadangan seng dengan kualitas tertinggi di dunia (kandungan sebesar 13,7% Zn, 8,2% Pb dan 9,9 g/t Ag).
The Company owns 80% shares of PT Dairi Prima Mineral. Total resources consist of 20.1 million tonnes zinc deposits in Anjing Hitam (8 million tonnes), Lae Jahe (11.3 million tonnes) and Base Camp (0.8 million tonnes). The Company’s Anjing Hitam project has 5.4 million tonnes of very high grade zinc reserves in North Sumatra and is proposed to be developed as an underground mining operation. It has one of the highest grades of Zinc deposits in the world (Grades of 13.7% Zn, 8.2% Pb and 9.9 g/t Ag).
Konsesi ditandatangi pada tahun 1998 dengan masa 30 tahun dari dimulainya proses produksi. Pengembangan sementara dihentikan sambil menunggu persetujuan dari Departemen Kehutanan. Per akhir tahun 2010, seluruh peralatan utama telah dipesan dan diterima. Pada tanggal 11 Oktober 2010, Perseroan mendapat ijin untuk melakukan eksplorasi di area hutan lindung.
The Contract of Work was signed in 1998, subject to a 30 year term from the commencement of production. Development is currently on hold, pending approval from the Forestry Department. As of end 2010, all major equipment has been ordered and stored. On October 11, 2010, the Company obtained the permit to undertake exploration in the protected forest area.
Tujuh tahun pertama usia tambang dihitung berdasarkan cadangan biji sebesar 5,4 juta ton di Anjing Hitam, yang direncanakan akan diikuti dengan produksi dari kandungan Lae Jahe.
The first seven year mine life is based on 5.4 million tonnes of ore reserves at Anjing Hitam, which is expected to be followed by production from the Lae Jahe deposit.
48
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Bisnis /Business Review
/Konblo Bumi Inc. (Diamond & Precious Metal Explorations) Melalui Konblo Bumi Inc., Perseroan memiliki tujuh konsesi eksplorasi untuk emas, permata dan logam berharga di selatan Liberia, Afrika Barat. Dua konsesi diperoleh di tahun 2009, sedangkan lima konsesi pada bulan Januari 2010.
Through Konblo Bumi Inc., the Company has seven exploration licenses to explore for gold, diamond and base metals in southern Liberia, West Africa. Two licenses were awarded in 2009, and the remaining five were awarded in January 2010.
Fokus saat ini adalah pada dua area konsesi permata di barat laut Monrovia, ibu kota Liberia dan di timur kota Kakata. Survei-survei di beberapa daerah menunjukkan indikasi kuat adanya kandungan kimberlite pipes di area seluas 5 hektar. Konsesi di selatan Liberia memiliki potensi besar untuk penemuan kandungan emas yang ekonomis.
The current focus is on two diamond license areas in the northwest of Monrovia, the capital of Liberia, and east of the town of Kakata. Surveys in a number of areas display features strongly indicative of kimberlite pipes in areas as large as five hectares. Licenses located in southern Liberia have excellent potential for economic gold discoveries.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
49
TINJAUAN KEUANGAN /FINANCIAL REVIEW
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
Per tanggal 31 Desember 2010, laba bersih Perseroan mencapai US$311,2 juta dibanding sebesar US$190,4 juta di tahun 2009. Sebagai hasilnya, marjin laba bersih meningkat dari 5,2% tahun 2009 menjadi 7,1% di tahun 2010.
LAPORAN LABA RUGI PROFIT & LOSS STATEMENT Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar Keterangan
(%)
Remarks
19.2%
Revenues
2,549,328,449
7.7%
Cost of Revenues
1,115,694,646
45.7%
Gross Profit Operating Expenses
4,369,920,865
3,665,023,095
Beban Pokok Pendapatan
2,744,364,718
Laba Kotor
1,625,556,147
Beban Usaha
526,840,096
477,447,027
10.3%
1,098,716,051
638,247,619
72.1%
Operating Income
Penghasilan (Beban) Lain-Lain
(99,583,365)
(120,592,507)
-17.4%
Other Income (Expenses)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
999,132,686
517,655,112
93.0%
Income Before Income Tax Expense
(456,133,538)
(233,998,345)
94.9%
Income Tax Expense
542,999,148
283,656,767
91.4%
Income Before Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiaries
(231,819,601)
(93,208,075)
Laba Usaha
Beban Pajak Penghasilan Laba Sebelum Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Laba Bersih
50
2009
2010
Pendapatan
Minority Interest In Net Income Of Consolidated Subsidiaries
311,179,547
190,448,692
63.4%
Net Income
Laba Per 1.000 Lembar Saham Dasar
16.16
10.06
60.6%
Basic Earnings Per 1,000 Share
Laba Per 1.000 Lembar Saham Dilusian
14.77
9.88
49.5%
Diluted Earnings Per 1,000 Share
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
As of 31 December 2010, net income reached US$311.2 million, or 63.4% higher compared to US$190.4 million in 2009. As a result, net profit margin improved from 5.2% in 2009 to 7.1% in 2010.
PENDAPATAN Di tahun 2010, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 4.369,9 juta, meningkat 19,2% dibandingkan kinerja tahun 2009, terutama didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata batubara yang mencapai US$71,03 per ton dari sebesar US$63,14 per ton di tahun sebelumnya. Volume penjualan meningkat 3,9% menjadi 60,7 juta ton dari 58,4 juta ton di tahun 2009 walau harus menghadapi kendala kondisi operasional yang penuh tantangan akibat curah hujan berkepanjangan selama tahun 2010.
REVENUES In 2010, the Company booked US$ 4,369.9 million in revenues, up by 19.2 % from 2009 performance, driven primarily by higher average selling price for coals that reached US$71.03 per ton from US$63.14 per ton a year earlier. Sales volume increased by 3.9% to 60.7 million tonnes from 58.4 million tonnes in 2009 despite very challenging operating condition due to prolonged rainfalls in 2010.
BEBAN POKOK PENDAPATAN Beban pokok pendapatan meningkat 7,7% menjadi US$2.744,4 juta tahun 2010 dari sebesar US$2.549,3 juta di tahun 2009.
COST OF REVENUES Costs of Revenues increased by 7.7% and amounted to US$2,744.4 million in 2010 from US$ 2,549.3 million in 2009.
Biaya produksi mencapai US$2.702,8 juta dari US$2.582,6 juta di tahun 2009, terutama didorong oleh peningkatan beban proses penambangan yang meningkat 202,2% dari US$88,4 juta tahun 2009 menjadi US$267,1 juta di akhir 2010 akibat dari peningkatan harga bahan bakar dan beban kontraktor penambangan Di tahun 2010, persediaan batubara awal sebesar US$118,3 juta sedangkan persediaan batubara akhir sebesar US$76,8 juta.
Production costs reached US$2,702.8 million from US$2,582.6 million in 2009, driven mainly by higher coal processing cost that increased by 202.2% from US$88.4 million in 2009 to US$267.1 million by the end of 2010 due to higher fuel prices and mining contractors costs. In 2010, initial coal inventory amounted to US$118.3 million, while ending inventory amounted to US$76.8 million.
LABA KOTOR Di akhir tahun 2010, BUMI membukukan laba kotor sebesar US$1.625,6 juta, meningkat 45,7% dibanding US$1.115,7 juta di tahun 2009, didorong pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Sebagai hasilnya, marjin laba kotor juga meningkat dari 30,4% menjadi 37,2% di tahun 2010.
GROSS PROFIT By the end of 2010, BUMI booked US$ 1,625.6 million in gross profit, a 45.7% increase compared to US$1,115.7 million in 2009, driven by strong revenue growth. As a result, gross profit margin also improved from 30.4% to 37.2% in 2010.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
51
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
52
BEBAN USAHA Beban Usaha Perseroan meningkat 10,3% menjadi US$526,8 juta dari US$477,4 juta di tahun sebelumnya, didorong terutama oleh peningkatan beban penjualan yang meningkat 23,0% dari US$273,5 juta tahun 2009 menjadi US$336,5 juta tahun 2010.
OPERATING EXPENSES The Company’s Operating Expenses increased by 10.3% to US$526.8 million from US$477,4 million a year earlier, driven primarily by higher selling expenses that grew by 23.0% from US$273.5 million in 2009 to US$336.5 million in 2010.
Peningkatan beban penjualan disebabkan oleh naiknya beban dan komisi pemasaran dari US4211,5 juta menjadi US$260,0 juta di tahun 2010 seiring peningkatan volume penjualan dan harga jual ratarata, sedangkan beban pengangkutan juga meningkat menjadi US$75,6 juta dari US$60,6 juta setahun sebelumnya.
The higher selling expenses were the result of increased marketing commissions and distribution expenses from US$211.5 million to US$260.0 million in 2010 resulting from higher sales volume and average selling price, while freight expenses also grew to US$75.6 million from US$60.6 million a year earlier.
Beban umum & administrasi dan eksplorasi menurun masing-masing sebesar 4,2% dan 68,3% menjadi US$187,8 juta (2009: US$196,0 juta) and US$2.507,4 juta (2009: US$7.912,9 juta) di akhir 2010.
General & administrative and exploration expenses declined by 4.2% and 68.3% respectively, amounting to US$187.8 million (2009: US$196.0 million) and US$2,507.4 million (2009: US$7,912.9 million) by the end of 2010.
LABA USAHA Di tahun 2010, laba usaha tumbuh 72,1% menjadi US$1.098,7 juta dari US$638,2 juta di tahun 2009 didorong oleh peningkatan harga dan volume penjualan, sehingga marjin laba usaha meningkat menjadi 25,14% dari 17,41% di tahun 2009.
OPERATING INCOME In 2010, the Company’s operating income grew by 72.1% to US$1,098.7 million from US$638.2 million in 2009 driven by higher sales prices and volumes, resulting in higher operating profit margins of 25.14% compared to 17.41% in 2009.
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Di tahun 2010, beban lain-lain menurun dari US$120.6 juta di tahun 2009 menjadi US$99.6 juta di tahun 2010.
OTHER INCOME (EXPENSES) In 2010, the Company registered lower other expenses from US$120.6 million in 2009 to US$99.6 million in 2010.
Penghasilan (beban) atas transaksi derivatif Di tahun 2010, penghasilan atas transaksi derivatif mencapai US$177,8 juta meningkat dari beban sebesar US$63,4 juta karena kenaikan harga saham Bumi dan tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah.
Gain (loss) on derivatives transactions In 2010, gain on derivatives transactions reached US$177.8 million gain, up from a loss of US$63.4 million, in 2009 due to higher Bumi share price and cheaper borrowing rates for Bumi.
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Perseroan membukukan peningkatan bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi sebesar 184,1% dari US$83,0 juta di tahun 2009 menjadi US$235,8 juta di tahun 2010 didorong oleh peningkatan laba dari investasi BRM di Newmonts Nusa Tenggara Mine.
Equity in net income of associated companies The Company booked an increase in equity in net income of associated companies of 184.1% from US$83.0 million in 2009 to US$235.8 million in 2010 due to the increased income from BRM’s investment in Newmonts Nusa Tenggara Mine.
Laba atas pelepasan investasi Di tahun 2010, Perseroan meraih laba atas pelepasan investasi sebesar US$141,3 juta hasil divestasi seluruh kepemilikannya di Avocet Mining PLC sebesar US$3.8 juta.
Gain on sale of investments In 2010, the Company received gains on sale of investments amounting to US$141.3 million from the divestment of the Company’s entire ownership in Avocet Mining PLC amounting to US$3.8 million.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
Penghasilan bunga Penghasilan bunga tumbuh sebesar 1.828,4% dari US$5,6 juta menjadi US$107,7 juta di tahun 2010 didorong oleh pinjaman ke Bukit Mutiara untuk akuisisi Berau.
Interest Income Interest Income grew by 1,828.4% from US$5.6 million to US$107.7 million in 2010 driven by it’s loan to Bukit Mutiara for the acquisition of Berau.
Laba selisih kurs – bersih Di tahun 2010, Perseroan meraih penurunan laba selish kurs – bersih sebesar US$47,6 juta dari US$57,1 juta di tahun 2009.
Net gain on foreign exchange In 2010, the Company booked lower gain on foreign exchange amounting to US$47.6 million from US$57.1 million in 2009.
Beban amortisasi Beban amortisasi meningkat 12,6% dari US$50,9 juta di tahun 2009 menjadi US$57,3 juta di tahun 2010.
Amortization expenses Amortization expenses increased by 12.6% from US$50.9 million in 2009 to US$57.3 million in 2010.
Beban bunga dan keuangan Beban bunga dan keuangan meningkat 238,0% dari US$186,5 juta di tahun 2009 menjadi US$630,3 juta di tahun 2010 didorong oleh peningkatan hutang dan biaya 1 tahun dari Country Forest Loan (19% IRR).
Interest expenses and finance charges Interest expenses and financing charges increased by 238.0% from US$186.5 million in 2009 to US$630.3 million in 2010 driven by higher debt and a full years charge of the Country Forest Loan (19% IRR).
Bunga keterlambatan pembayaran pajak Perseroan dikenakan bunga keterlambatan pembayaran pajak sebesar US$35,4 juta dari US$42,3 juta setahun sebelumnya.
Interest on late payment of tax The Company was charged with interest on overdue tax payments amounting to US$35.4 million in 2010 from US$ 42.3 million a year earlier.
Beban Lain-lain bersih Beban lain-lain bersih meningkat menjadi US$86.672.859 di tahun 2010 dari US$175.703 di tahun 2009 terutama diakibatkan oleh penyesuaian IFRS dan beban lain-lain BUMI dan BRM.
Net Other Expenses Net other expenses increased to US$86.7 million in 2010 from US$175,703 in 2009 mainly due to IFRS adjustment and other expenses for BUMI and BRM.
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN Di tahun 2010, laba sebelum beban pajak penghasilan meningkat 93,0% menjadi US$999,1 juta dibanding sebesar US$517,6 juta di tahun 2009 terutama didorong oleh peningkatan harga dan volume penjualan.
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE In 2010, the Company booked a 93.0% increase in income before tax expenses amounting to US$999.1 million compared to US$ 517.6 million in 2009 driven primarily by higher sales prices and volumes.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan meningkat 94,9% menjadi US$456,1 juta dari US$234,0 juta di tahun 2009 terutama akibat kenaikan laba Kaltim Prima Coal dan Arutmin dengan beban pajak sebesar 45%. Beban pajak penghasilan kini dari Perseroan mencapai US$13,8 juta dari US$33,5 juta di tahun 2009, sedangkan beban pajak penghasilan kini dari anak perusahaan mencapai US$368,5 juta dari US$196,6 juta di tahun 2009. Beban pajak penghasilan tangguhan mencapai US$73,7 juta di tahun 2010 dari US$3,9 juta setahun sebelumnya.
INCOME TAX EXPENSE Income tax expense increased by 94.9% to US$456.1 million from US$234.0 million in 2009 primarily due to greater profits in Kaltim Prima Coal and Arutmin which is charged at 45% tax. Current income tax expense derived from the Company amounting to US$13.8 million from US$33.5 million in 2009, while current income tax expense derived from its subsidiaries amounting to US$368.5 million from US$196.6 million in 2009. Deferred income tax expense reached US$73.7 million in 2010 from US$3.9 million a year earlier.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
53
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Di tahun 2010, laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi tumbuh 91,4% menjadi US$543,0 juta dibanding sebesar US$283,6 juta di tahun 2009.
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES In 2010, income before minority interest in net income of consolidated subsidiaries grew by 91.4% to US$543.0 million compared to US$ 283.6 million in 2009.
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi tumbuh 148,7% dari US$93,2 juta tahun 2009 menjadi US$231,8 juta di tahun 2010, terutama didorong oleh bagian Tata atas peningkatan laba usaha dari KPC dan Arutmin di 2010.
MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES Minority interest in consolidated net income of subsidiaries grew by 148.7% from US$93.2 million in 2009 to US$231.8 million in 2010 driven primarily by Tata’s share of a higher operating income in KPC and Arutmin in 2010.
LABA BERSIH Per tanggal 31 Desember 2010, laba bersih Perseroan mencapai US$311,2 juta dibanding sebesar US$190,4 juta di tahun 2009. Sebagai hasilnya, marjin laba bersih meningkat dari 5,2% tahun 2009 menjadi 7,1% di tahun 2010.
NET INCOME As of 31 December 2010, net income reached US$311.2 million, or 63.4% higher compared to US$190.4 million in 2009. As a result, net profit margin improved from 5.2% in 2009 to 7.1% in 2010.
BALANCE SHEET/NERACA Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar Keterangan
54
2010
2009
(%)
Remarks
Jumlah Aset Lancar
3,192,101,120
2,345,313,822
36.1%
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
5,581,059,892
5,008,552,622
11.4%
Total Non-Current Assets
Jumlah Aset
8,773,161,012
7,353,866,444
19.3%
Total Assets
ASET Di tahun 2010, total aset mencapai US$8.773,2 juta, yang terdiri dari aset lancar sebesar 36% dan aset tidak lancar sebesar 64%. Total nilai aset meningkat sebesar US$1.419,3 juta atau 19,3% dari sebesar US$7.353,9 juta di tahun 2009.
ASSETS In 2010, total assets stood at US$8,773.2 million, comprised 36% current assets and 64% non-current assets. This total asset value represented a US$1,419.3 million or 19.3% increase from US$7,353.9 million in 2009.
Aset Lancar Aset lancar tumbuh 36,1% menjadi US$3.192,1 juta dibanding US$2.345,3 juta di tahun 2009. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar 321,9%, peningkatan kas di bank yang dibatasi penggunaanya sebesar 120,9%, serta peningkatan aset derivatif sebesar 108,5%, masing-masing mencapai sebesar US$253,4 juta, US$207,3 juta dan US$464,7 juta di tahun 2010.
Current Assets Current Assets grew 36.1% to US$3,192.1 million compared to US$2,345.3 million in 2009. This growth was primarily attributable to a 321.9% increase in cash and cash equivalents, 120.9% increase restricted cash in banks and 108.5% increase in derivative assets, each amounted to US$253.4 million, US$207.3 million and US$464.7 million respectively in 2010.
Aset tidak Lancar Aset tidak Lancar meningkat dari US$5.008,5 juta tahun 2009 menjadi US$5.581,0 juta tahun 2010, terutama akibat peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi sebesar US$1.166,3 juta dan biaya pengupasan tangguhan sebesar US$473,0 juta.
Non Current Assets Non-Current Assets increased from US$ 5,008.5 million in 2009 to US$5,581.0 million in 2010, mainly due higher investment in associated companies amounted to US$1,166.3 million and deferred stripping costs of US$473.0 million.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
Peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi sebesar 36,2% terutama didorong oleh peningkatan investasi saham PT Newmont Nusa Tenggara dari US$637,8 juta di tahun 2009 menjadi US$978,4 juta di tahun 2010.
Investment in associated companies grew by 36.2%, primarily driven by increased investment in PT Newmont Nusa Tenggara’s shares from US$637.8 million in 2009 to US$978.4 million in 2010.
Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar Keterangan Kewajiban Lancar
2010
2009
(%)
Remarks
2,045,477,552
2,204,251,547
(7.2%)
Curent Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
4,515,295,113
3,670,178,690
23.0%
Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
6,560,772,665
5,874,430,237
11.7%
Total Liabilities
Ekuitas
1,617,725,376
1,353,749,107
19.5%
Equity
KEWAJIBAN Per 31 Desember 2020, jumlah kewajiban mencapai US$6.560,8 juta yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar 31,2% dan kewajiban tidak lancar sebesar 68,8%. Di tahun 2009, jumlah kewajiban mencapai US$5.874,4 juta, yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar US$2.204,2 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$3.670,2 juta.
LIABILITIES As of 31 Desember 2010, total liabilities stood at US$6,560.8 million comprising 31.2% of current liabilities and 68.8% of non-current liabilities. In comparison, total liabilities in 2009 was US$5,874.4 million comprising US$2,204.2 million in current liabilities and US$3,670.2 million in non-current liabilities.
Peningkatan jumlah kewajiban sebesar 11,7% terutama didorong oleh peningkatan kewajiban jangka panjang pada akun kewajiban tidak lancar, dari sebesar US$2.305,4 juta di tahun 2009 menjadi US$3.563,3 juta di tahun 2010.
The 11.7% increase in total liabilities was mainly due to higher long-term loans in its non-current liabilities account, from US$2,305.4 million in 2009 to US$3,563.3 million in 2010.
EKUITAS Ekuitas bersih mencapai US$1.617,7 juta di tahun 2010, meningkat sebesar US$264,0 juta atau 19,5% dibanding sebesar US$1.353,7 juta di tahun 2009.
EQUITY Net equity reached US$1,617.7 million in 2010, an increase of US$264.0 million or 19.5% higher compared to US$1,353.7 million in 2009.
CASH FLOW / ARUS KAS Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar Keterangan
2010
2009
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
310,733,493
246,038.514
26.3%
Net Cash Provided by Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(701,753,857)
(1,596,965,790)
(56.1%)
Net Cash Flows Used in Investing Activities
584,373,280
1,239,041,531
(52.8%)
Net Cash Provided by Financing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(%)
Remarks
Per 31 Desember 2010, total kas dan setara kas mencapai US$253,4 juta dari US$60,1 juta di awal tahun.
As of 31 Desember 2010, total cash and cash equivalents reached US$253.4 million from US$60.1 million at the beginning of the year.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Kas bersih dari aktivitas operasi tumbuh 26.3% menjadi US$310,7 juta dari US$246,0 juta di tahun 2009, terutama akibat peningkatan penerimaan dari pelanggan.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net cash provided by operating activities grew by 26.3% to US$310.7 million from US$246.0 million in 2009, mainly due higher receipts from customers.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
55
Diskusi dan Pembahasan Manajemen /Management Discussion and Analysis
56
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kas bersih dari aktivitas investasi mencapai US$701,7 juta di akhir 2010 dibanding US$1.597,0 juta di tahun 2009, terutama akibat penurunan pembelian saham– bersih.
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net cash used in investing activities amounted to US$701.7 million at the end of 2010 compared to US$1,597.0 million in 2009, mainly driven by lower acquisitions of shares-net.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Di akhir tahun 2010, kas bersih dari aktivitas pendanaan mencapai US$584,4 juta, turun 52,8% dibanding US$1.239,0 juta di tahun 2009, terutama akibat penurunan penerimaan bersih pinjaman.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES By the end of 2010, net cash provided by financing activities amounted to US$584.4 million, 52.8% lower compared to US$ 1,239.0 million in 2009, mainly due lower net proceeds of loans.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal 1 Januari 2010, biaya perolehan yang belum diamortisai atas beban keuangan disajikan sebagai bagian dari masing-masing pinjaman.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES As a result of the adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006), starting January 1, 2010, the unamortized deferred financing costs were presented as part of the respective loans and borrowings to which it pertain.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible Note yang diterbitkan oleh Bumi Resources Minerals (BRM) kepada Perseroan dikonversi menjadi 7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp670 (angka penuh). Pada tanggal tersebut, kepemilikan Perusahaan di BRM sebesar 87.11%.
SUBSEQUENT EVENT On March 9, 2011, the Mandatory Convertible Note issued by Bumi Resources Minerals (BRM) to the Company was converted to 7,401,541,000 ordinary shares at Rp670 (full amount) par value per each share. As of that date, the Company has shareholding of 87.11% on BRM.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
57
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN /CORPORATE GOVERNANCE REPORT
58
BUMI memahami tanggung jawabnya untuk mensosialisasikan dan memonitor penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan Perseroan. BUMI percaya bahwa penerapan standar industri yang tertinggi dan nilai-nilai GCG merupakan persyaratan utama untuk mengoptimalkan hasil usaha, dan meningkatkan persepsi positif terhadap Perseroan dan para pemangku kepentingan Perseroan.
BUMI recognizes its responsibility to socialise an monitor proper implementation of Good Corporate Governance (“GCG”) principles throughout the Company’s environment. BUMI believes that the implementation of the highest industry standards and values of GCG is a key requirement to optimize business results, and raise perception positively for company and its stakeholding community.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
GENERAL PRINCIPLES
PELAKSANAAN GCG DI BUMI DIDASARKAN PADA BEBERAPA RUJUKAN BERIKUT: • Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. • Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BapepamLK): - SE-07/PM/2004 tanggal 22 Desember 2004 tentang Konfirmasi atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit - Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005, Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik - Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit - Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
THE IMPLEMENTATION OF GCG IN BUMI IS IN ACCORDANCE WITH THE FOLLOWING REFERENCES: • Law No. 40/2007 on Limited Liability. • Regulation of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK): - SE-07/PM/2004 dated 22 December 2004 on the Confirmation of the Implementation of Regulation No. IX.I.5 on the Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices. - Kep-45/PM/2004 dated 29 November 2005, Regulation No. IX.I.6 regarding the Directors and Commissioners of Listed and Public Companies. - Kep-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 dated 24 September 2004 on the Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices - Kep-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 dated 17 January 1996 on the Establishment of Corporate Secretary
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
BUMI percaya bahwa penerapan standar serta nilai-nilai GCG yang tertinggi merupakan persyaratan penting guna meraih hasil usaha yang maksimal, baik bagi kepentingan Perseroan maupun pemangku kepentingan lainnya. BUMI believes that the implementation of the highest standards and values of GCG is a key requirement to achieve maximum business results, both for the interest of the Company and other stakeholders. - Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/ BL/2008 tanggal 28 Nopember 2009 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal . • Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) – Kep-305/ BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Lampiran II tentang Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa. • Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No. 7 tahun 2009 tentang Pedoman Jabatan Rangkap Sesuai Ketentuan Pasal 26 Undang-undang No.5 tahun 1999 • Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk., dan anak perusahaan.
- Kep-496/ BL/2008 dated 28 November 2009 on the Establishment and Drafting Guidelines for the Internal Audit Charter . • Jakarta Stock Exchange Regulation – Decree-305/ BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 concerning Regulation No. I-A the Listing of Shares (Stock) and Equity-type Securities other than Stock issued by the Listed Companies; and Attachment II on the Independent Commissioner, Audit Committee, and Corporate Secretary. • Regulation of the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) No.7/2009 on Guidelines for Double Positions according to Article 26 of Law No. 5/1999 regarding the Prohibition of Monopoly and Unfair Business Competition Practices. • Articles of Association of PT Bumi Resources Tbk, and its subsidiaries.
PRAKTIK TERBAIK INDONESIA: • Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), tanggal 17 Oktober 2006. • Pedoman tentang Komisaris Independen, disusun oleh Task Force KNKG.
INDONESIAN BEST PRACTICES: • 2006 Indonesian Code of Good Corporate Governance issued by the National Committee for Governance Policy, dated 17 October 2006. • Guidelines for Independent Commissioner, issued by the Task Force of the National Committee for Governance Policy.
PRAKTIK INTERNASIONAL TERBAIK: • The UK Corporate Governance Code of Financial Reporting Council – 2010 • Corporate Governance Rules – New York Stock Exchange. • Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee – 1999. • Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004.
INTERNATIONAL BEST PRACTICES: • The UK Corporate Governance Code of Financial Reporting Council – 2010. • Corporate Governance Rules – New York Stock Exchange. • Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee – 1999. • Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004.
Sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006 serta praktik terbaik yang berlaku internasional, pelaksanaan GCG di BUMI didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
In accordance with the guidelines enacted at the Indonesian Code of Good Corporate Governance issued by the National Committee for Governance Policy in 2006, and relevant international best practices, the implementation of GCG in BUMI is based on the following principles:
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
59
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
60
- Keterbukaan (Transparency) BUMI mempraktikkan dan telah berkomitmen pada prinsip keterbukaan melalui transparansi informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, baik sesuai ketentuan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti pertemuan analis, paparan publik, press releases.
- Transparency BUMI practices and is commited to the principle of disclosure through the adoption of information transparency to the public and shareholders, in compliance with the regulations of Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange, as well as based on its own initiatives. Bilingual (English and Bahasa Indonesia) reports are published regularly and in timely manner, covering Quarterly Financial Reports, Half-Yearly Financial Reports, audited Annual Financial Reports, and Annual Reports, through various communication media, such as analyst meetings, public exposes and press releases.
- Akuntabilitas (Accountability) BUMI didukung oleh sistem manajemen perusahaan yang teratur, untuk menjamin terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ perusahaan. Guna melaksanakan prinsip ini, Direksi menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasionalnya yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko.
- Accountability BUMI is supported by an appropriate Company’s management system to ensure the establishment of the clarity of function, implementation and responsibilities of all units. In order to implement this principle, the Board of Directors provides reports on its operational accountability reviewed by the Board of Commissioners and financial reports by the Public Accountant to the shareholders at the General Meeting Shareholders for approval and ratification. The application of the accountability principle is also reflected in the establishment of Committees of the Board of Commissioners and Directors, as well as the establishment of Internal Audit and Risk Management Divisions.
- Tanggung Jawab (Responsibility) BUMI berkomitmen mematuhi setiap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Melalui program-program tanggung jawab sosialnya, Perseroan terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sosial dengan fokus pada pemberdayaan dan pengembangan di bidang agribisnis, peningkatan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian alam dan cagar budaya.
- Responsibility BUMI is committed to comply with all prevailing regulations. Through its corporate social responsibility programs, the Company is directly involved in various social activities focusing on the empowerment and development of agribusiness, education and standard of living as well as the preservation of natural and cultural heritage.
- Independensi (Independence) Dewan Komisaris dan Direksi BUMI senantiasa bersikap independen dalam setiap keputusan yang diambil. Namun, untuk menunjang kelancaran tugasnya, bila perlu maka dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan hukum dan sumber daya manusia yang independen, maupun melalui diskusi dengan komite-komite.
- Independence The Board of Commissioners and Directors act independently in their decision making. However, to perform their duties, if necessary they seek advice from independent legal, human resources consultants, and discussion in the various Committees.
- Kewajaran (Fairness) BUMI menerapkan perlakuan yang adil dan setara dalam berhubungan dan memenuhi hak-hak publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan lainnya. Hubungan dengan karyawan dilakukan secara adil dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta menurut hukum dan peraturan yang berlaku.
- Fairness BUMI adheres to fair and equal treatment in its relationships to satisfy the rights of the public, capital market authority, capital market community, as well as other stakeholders. Relations with employees are conducted in fair and reasonable manners in accordance to their rights and obligations as well as to prevailing legislations.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
KEGIATAN PENINGKATAN KAPABILITAS GCG TAHUN 2010
GCG CAPABILITY ENHANCEMENTS FOR THE YEAR 2010
Setiap tahun manajemen terus-menerus melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG di Perseroan. Sebagai realisasi evaluasi dan peningkatan kualitas tersebut, sepanjang tahun 2010 Perseroan melakukan review dan perbaikan dokumen perusahaan yang meliputi: • Panduan Dewan (Board Manual) BUMI; • Piagam Komite Audit BUMI; • Peraturan Perusahaan BUMI; dan • Beberapa SOP yang dimiliki divisi atau departemen yang ada di BUMI dan seluruh anak perusahaan.
Every year, management continuously implements quality evaluation and enhancement initiatives of the Company’s GCG implementation. As a result of the quality evaluation and enhancement initiatives, during the year 2010, the Company has reviewed and updated the following policies: • Board Manual of BUMI; • Internal Audit Charter of BUMI; • Company Regulation for BUMI; and • Some of SOPs within the existing divisions or departments in BUMI and its subsidiaries.
Disamping itu juga, sepanjang tahun 2010, Perseroan juga telah merumuskan beberapa dokumen baru seperti: • Piagam Komite Manajemen Risiko BUMI; • Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI; • Piagam Komite Sumber Daya Manusia BUMI; • Piagam Komite IT Steering BUMI; • Piagam Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia; • Kebijakan dan Pedoman Risiko BUMI dan anak perusahaan; • Pedoman Management Reporting System BUMI dan anak perusahaan, dalam kaitannya dengan penerapan early warning system di Perseroan; • Kebijakan Tata Kelola Pengurusan Kantor BUMI dan anak perusahaan; dan • Beberapa SOP di tingkat operasional masingmasing divisi atau departemen yang ada di BUMI dan seluruh anak perusahaan.
During the year, the Company has also established the following new documents: • Risk Management Committee Charter of BUMI; • Remuneration and Nomination Committee Charter of BUMI; • Human Resources Committee Charter of BUMI; • IT Steering Committee Charter of BUMI; • Audit Committee Charter of KPC and Arutmin Indonesia; • Risk Policy and Standard of BUMI and its subsidiaries; • Guidelines on Management Reporting System of BUMI and its subsidiaries regarding the implementation of early warning system; • Guidelines on Administration of Office Management of BUMI and its subsidiaries; and • Several SOPs within the operational level of existing divisions or departments throughout BUMI and its subsidiaries.
Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG juga dilakukan melalui penilaian efektivitas struktur organisasi Perseroan, dimana sepanjang tahun 2010 Perseroan juga telah melakukan penyesuaian struktur organisasi melalui penambahan jabatan/fungsi dan/atau perbaikan garis komunikasi dan pelaporan baik itu struktur di tingkat direksi, top manajemen maupun divisi/departemen, yakni diantaranya dengan membentuk: • Komite Sumber Daya Manusia BUMI, sebagai salah satu komite Direksi; • Komite IT Steering BUMI, sebagai salah satu komite Direksi; • Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia, sebagai komite Dewan Komisaris KPC dan Arutmin Indonesia; dan • Tim khusus SOP di KPC dan Arutmin Indonesia yang bertugas untuk melakukan review dan perbaikan secara berkala terhadap efektivitas SOP-SOP yang ada di perusahaan khususnya SOP terkait area kerja Finance.
Evaluation of GCG implementation is also performed by assessing the effectiveness of the organizational structure of the Company,. During 2010, the Company also made adjustments to the organizational structure with the addition of new levels/functions and/or improvements in communication and reporting lines, at the Director, top management and/or divisions/ department levels, , by establishing: • Human Resources Committee of BUMI, as one of the BoD’s committees; • IT Steering Committee of BUMI, as one of the BoD’s committees; • Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia, as the Board of Commissioners’ Committee; and • Special SOP task forces for KPC and Arutmin Indonesia in charge of regular reviews and revisions to enhance the effectiveness of existing SOPs in the Company, especially those in the finance function
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
61
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
62
Disamping melakukan penilaian efektivitas struktur organisasi melalui penambahan jabatan/fungsi yang ada didalam organisasi serta melakukan perbaikan garis komunikasi dan pelaporan sebagaimana disebutkan diatas, di tahun 2010, Perseroan juga membentuk forum khusus yang melakukan brainstorming dan diskusi untuk merumuskan grand strategy/blueprint Corporate Social Responsibility (CSR) di tingkat BUMI. Forum ini dipimpin oleh seorang Direktur Perseroan serta terdiri dari beberapa perwakilan dari Unit Bisnis/Divisi yang ada di BUMI dan anak perusahaan yang terkait dengan penerapan CSR. Sepanjang tahun 2010, forum ini mengadakan beberapa kali pertemuan diantaranya untuk melakukan seleksi proposal calon konsultan independen yang akan membantu Perseroan merumuskan blueprint dan program-program CSR di tingkat BUMI tersebut, serta memberikan perkembangan-perkembangan kerja mereka kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
In addition, during the year the Company also established a special brainstorming and discussion forum to formulate the grand strategy/ blueprint of Corporate Social Responsibility (CSR) activities at BUMI level. This forum is led by a Director of the Company and consists of representatives from Business Units/Divisions in BUMI and its subsidiaries relevant to the CSR implementation. During 2010, this forum has conducted several meetings to review proposals submitted by independent consultants that will assist the formulation of BUMI’s CSR blueprint and program, as well as put their updates to the Directors for approval.
Saat ini Perseroan kembali sedang melakukan evaluasi struktur organisasi perusahaannya menyesuaikan dengan kebutuhan akan perkembangan bisnis Perseroan yang cukup signifikan.
Currently, the Company is re-evaluating its organization structure to align the structure with the Company’s significant business growth.
Selain evaluasi dan peningkatan pelaksanaan GCG yang bersifat internal sebagaimana disebutkan di atas, pada tahun 2010, terdapat juga hasil penilaian pihak independen atas penerapan CGC Perseroan, yakni dengan hasil sebagai berikut: • Mendapatkan penghargaan Titanium Award for Financial Performance of the Asset Corporate Awards dari majalah The Assets Magazine, Hong Kong. Ini merupakan kali ketiga nya Perseroan mempertahankan award ini secara konsisten, dimana khusus tahun 2010, BUMI merupakan satusatu nya perusahaan Indonesia yang mendapatkan award dalam penilaian independent ini. • Mendapatkan peringkat ke-13 sebagai the FastestGrowing Asian Companies, peringkat ke-5 sebagai Coal & Consumable Fuels in Asia, peringkat ke-9 sebagai Coal & Consumable Fuels Globally, peringkat ke-31 sebagai the Top 50 Fastest-Growing Global Companies, dan peringkat ke-66 dalam kategori Overall Performance in Asia, dari the 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore. • Mendapatkan penghargaan sebagai the Best Asian Company in Corporate Governance Recognition Award 2010 dari Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong. • Mendapatkan penghargaan Fair Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk penghargaan the Most Trusted Companies oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan Majalah SWA.
During the year of 2010, there were several independent assessments regarding the Company’s GCG implementation, with the following results: • The Titanium Award for Financial Performance in Energy of the Asset Corporate Awards presented by The Assets Magazine, Hong Kong. This is the third year the Company won the award. In 2010, BUMI was the only company from Indonesia that was recognized with this independent assessment award. • The 13th rank as the Fastest-Growing Asian Companies; ranked the 5th as a Coal & Consumable Fuels Globally in Asia; ranked the 9th as a Coal & Consumable Fuels Globally; ranked the 31st as the Top 50 Fastest-Growing Global Companies; and ranked the 66th in the category of Overall Performance in Asia, awarded by the 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore. • The Best Asian Company in Corporate Governance Recognition Award 2010 from Corporate Governance Asia – Journal on Corporate Governance in Asia, Hong Kong. • The “Fair Trusted Company” award based on the Corporate Governance Perception Index (CGPI) as part of the Most Trusted Companies Awards presented by the Indonesian Institute for Corporate Governance in corporation with SWA Magazine.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
PELAKSANAAN GCG DI BUMI
IMPLEMENTATION OF GCG AT BUMI
Dalam rangka terus meningkatkan penerapan dan internalisasi GCG di seluruh jajaran karyawan, BUMI telah merumuskan Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya.
In order to improve the implementation and internalization of GCG to all employees, BUMI has already established a CGC Guidelines and the Code of Conduct.
PANDUAN PELAKSANAAN GCG
GCG GUIDELINES
Pada bulan April 2006, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menerbitkan kebijakan GCG BUMI sebagaimana dijabarkan dalam dokumen “Cara Kerja yang Diharapkan dari Kita”, yang disahkan melalui surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No. 739/ BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006.
In April 2006, the Board of Commissioners and the Board of Directors have introduced BUMI’s GCG Guidelines as prescribed in a document entitled, “The Way We Are Expected to Work”, endorsed by the Decision Letter of the Board of Commissioners and Directors No. 739/BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006.
Dokumen tersebut memuat prinsip-prinsip dan kebijakan tata kelola perusahaan yang baik yang wajib dipatuhi setiap elemen perusahaan, serta garis besar pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan, serta hubungan perusahaan dengan pihak luar.
This document generally specifies the GCG principles and policies to be complied with by the entire organization. It also details overall guidelines and responsibilities for each unit and function within the organization, as well as its relations with external parties.
PERATURAN PERUSAHAAN
COMPANY REGULATION
Sepanjang tahun 2010, berlaku Peraturan Perusahaan BUMI yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.356/PHIJSK-PKKAD/ V/2008, untuk periode masa berlaku tahun 2008 – 2010. Di kuartal ke-4 (empat) tahun 2010, manajemen BUMI telah melakukan finalisasi atas proses kaji ulang dan revisi Peraturan Perusahaan tersebut, serta telah mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.193/ PHIJSK-PKKAD/PP/III/2011, tanggal 1 Maret 2011, untuk periode berlaku terhitung sejak tanggal 17 Januari 2011 hingga 16 Januari 2013. Dengan selalu dilakukannya proses kaji ulang Peraturan Perusahaan tersebut secara berkala, menunjukkan komitmen Perseroan untuk selalu menjunjung tinggi hubungan yang harmonis antara hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan, serta dari waktu ke waktu melakukan penyesuaian dan perbaikan guna terciptanya keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan kerja dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja secara optimal.
During the year 2010, the Company Regulation is endorsed by Decision Letter of Directorate General for Development of Industrial Relations and Workers Social Guarantee No.KEP.356/PHIJSK-PKKAD/V/2008, for the period of validity of the year 2008 to 2010. In the 4th quarter of 2010, the management of BUMI has finalized the review and amendment process of the Company Regulation, which is endorsed by Decision Letter of Directorate General for Development of Industrial Relations and Workers Social Guarantee No.KEP.193/PHIJSK-PKKAD/PP/III/2011, dated 1 March 2011, for the effective period starting from January 17, 2011 to January 16, 2013. These regular reviews demonstrate the Company’s commitment to harmonious relationship between the employees and the Company. Regular, adjustments and improvements are performed to create alignment, harmony and balance of working relationship to deliver greater effectiveness, efficiency, productivity and performance.
PEDOMAN PERILAKU
CODE OF CONDUCT
BUMI telah menetapkan Pedoman Perilakunya melalui Surat Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Pedoman Perilaku tersebut dibagi atas empat bidang etika sebagai berikut:
BUMI has established a Code of Conduct through Decree No. 739//BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006. This Code of Conduct is divided into four ethical areas, namely:
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
63
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
64
1. Etika yang berkaitan dengan karyawan: • Keselamatan dan Kesehatan Karyawan • Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan • Kesempatan Kerja Yang Sama • Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan • Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva Perusahaan • Larangan Penggunaan Narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja 2. Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan dan masyarakat: • Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan • Ketaatan Terhadap Lingkungan • Pelayanan Masyarakat • Kontribusi Politik dan Keagamaan 3. Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan pesaing: • Jujur dan Perilaku Yang Etis • Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen • Menghindari Benturan Kepentingan • Hadiah dan Hiburan 4. Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan pemegang saham: • Informasi Rahasia & Sensitivitas Harga • Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan Media • Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan.
1. Ethics associated with employees: • Employee Health and Safety • Guidelines Governing Employee Confidentiality • Equal Employment Opportunities • Harassment-Free Work Environment • Protection and Appropriate Utilization of the Company’s Assets • Restriction on Drugs and Alcohol Abuse at the Workplace 2. Ethics associated with environmental and public relations: • Legal and Regulatory Compliance • Environmental Compliance • Community Services • Political and Religious Contributions 3. Ethics associated with the customer, supplier, and competitor: • Honest and Ethical Conduct • Outsourcing or Agents • Conflicts of Interest • Gifts and Entertainment 4. Ethics associated with shareholder relations: • Confidential Information and Price Sensitivity • Accuracy of Public Information and Media Relations • Accuracy and Integrity of Book keeping and Listing
PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PEDOMAN PERILAKU Setiap tahun, secara berkala dan konsisten, masingmasing Komisaris, Direktur, manajemen, dan karyawan wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka. Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku juga telah menjadi bagian dari proses penerimaan karyawan baru, yakni setiap karyawan baru memperoleh buku saku Pedoman Perilaku dan wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku.
STATEMENT OF COMPLIANCE TO CODE OF CONDUCT Every year, on a regular basis, all Commissioners, Directors, management, and employees are required to sign the Code of Conduct Compliance Forms, stating that they have read the Code of Conduct and fully understand the Code applicable to them. The signing of the Code of Conduct Compliance Form is also part of the induction process for newly hired employees. The Code of Conduct handbook is distributed to new staff, along with the Form to be signed.
SOSIALISASI PANDUAN PELAKSANAAN GCG DAN PEDOMAN PERILAKU Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilaksanakan secara rutin dan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Bagi pihak internal, proses sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan berbagai workshop bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen sampai ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan melalui penulisan artikel di majalah internal, pembuatan, serta pemasangan berbagai alat sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dapat diakses publik melalui situs internet BUMI: www.bumiresources.com.
DISSEMINATION OF THE GCG GUIDELINES AND CODE OF CONDUCT The GCG Guidelines and Code of Conduct are constantly and continuously disseminated within the Company every year. Internally, the socialization process is conducted through various workshops for all organization levels, from the Commissioners, the Directors and Management, to the mine operators. The socializatin process is also conducted through article publications in the internal magazines, discussion forums (workshops), as well as posters, banners, and other types of communication tools. The GCG Guidelines and the Code of Conduct can be accessed through BUMI’s website: www.bumiresources.com. BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Maskot GCG “Mr. SPIRIT” atau kepanjangan dari Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, dan Tanggung jawab, yang diperkenalkan pertama kali oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2007, masih menjadi alat komunikasi yang efektif bagi Perseroan untuk mensosialisasikan pemahaman nilai dan etika perusahaan terkait komitmen tingginya untuk melaksanakan GCG kepada seluruh pihak, baik internal maupun eksternal (termasuk pemasok, pelanggan, konsultan, maupun regulator).
The Company’s GCG mascot, “Mr. SPIRIT”, which represent Courage, Professionalism, Independence, Perseverance Integrity, and Responsibility, was introduced on 27 June 2007, is still the most effective communication tool to disseminate the Company’s values and ethics in relation with its highly commitment to implement GCG to both the internal and external parties (i.e. supplier, customer, consultant, and regulator).
PENGAWASAN ATAS IMPLEMENTASI PEDOMAN PELAKSANAAN GCG & PEDOMAN PERILAKU
MONITORING AGAINST GCG IMPLEMENTATION AND CODE OF CONDUCT
Sebagai bentuk pengawasan atas efektivitas proses internalisasi dan implementasi Pedoman Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya dalam kegiatan bisnis sehari-hari, BUMI telah membentuk Speak Up System berdasarkan Memorandum Direksi No. 307/ BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui dengan Memorandum No.171/BR/HR/II/08 tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak Up System.
To monitor the effectiveness of the internalization and implementation of its GCG Guidelines and Code of Conduct within its day-to-day operation, BUMI establishes its Speak Up System based on the Board of Directors’ Memorandum No. 307/BR-BOD/IV/06 dated 12 April 2006, amended by Memorandum No.171/BR/HR/II/08 dated 28 February 2008 concerning the Socialization and Outsourcing of the Speak Up System.
Speak Up System merupakan sebuah sistem terpusat yang membantu BUMI dan anak perusahaan menerima laporan dari karyawan maupun pihak eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang lebih terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya.
The Speak Up System is a centralized system supporting BUMI and its subsidiaries by allowing the Company to receive reports from the employees and external parties regarding violations against the Code of Conduct. The Speak Up System provides both the employees and external parties easy access to contact the Company through a structured, independent and confidential mechanism.
STANDAR OPERASIONAL
OPERATIONAL STANDARDS
Perseroan beroperasi dengan mempertimbangkan azas kehati-hatian, serta telah merumuskan dan menetapkan standar operasionalnya. Standar operasional mempunyai peran strategis dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan Perseroan, antara lain: • Melalui sistem kebijakan dan prosedur yang ditulis dan disusun dengan baik, visi Perseroan menjadi bagian yang menyatu (integral) dalam operasi Perseroan. • Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan menginformasikan proses bisnis seperti: - Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi operasional. - Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mencapai suatu tujuan. - Memungkinkan manajemen untuk memberikan tanggung jawab/wewenang untuk mengelola operasi Perusahaan.
The Company operates based on recognized prudent principles, and has formulated and established its own operational standards. These operational standards play a strategic role in determining the Company’s development: • Through well-written policies and procedures, BUMI’s vision becomes an integral part of the Company’s operation. • As a tool to document and provide information on the Company’s business process, such as: - Providing Guidelines regarding operational and authority limits. - Providing guidelines to be carried out by related parties to achieve objectives. - Allowing management to assign responsibilities to manage the Company’s operations.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
- Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional sesuai dengan wewenang masing-masing. Daftar Beberapa Kebijakan dan Prosedur yang berlaku di Perseroan: No.
66
- Empowering employees to make operational decisions within their respective authority.
List of the prevailing policies and procedures:
Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedurs
1
Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur Guidlines to the System of Policy and Procedures
2
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3
Pedoman Perilaku Code of Conduct
4
Peraturan Perusahaan Company Regulations
5
Sistem Manajemen Risiko Korporat Enterprise Risk Management Systems
6
Sumber Daya Manusia termasuk Organisasi, Jenjang Karir, Penerimaan Karyawan, Penilaian Kinerja, Pelatihan, Gaji, Kompensasi dan Tunjangan Human Resources including Organisation, Career Management, Recruitment, Performance Evaluation, Traning, Salary, Compensation and Benefits
7
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Procurement System Persetujuan Perjanjian atas Jasa, Kontrak, Akuisisi, Penggabungan Usaha, Sewa dan Biaya Modal Approval of Service Agreements, Contracts, Acquisition, Mergers, Joint Ventures, Leases, and Capital Expenditures
8
Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional Approval and Monitoring for the Consultant, Legal Counsel, and Professional Services
9
Pengakuan Penjualan Recognition of Sales Revenue
10
Persediaan Inventories
11
Aktiva Tetap Fixed Assets
12
Beban Keuangan Financing Costs
13
Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Expenditure
14
Biaya Lingkungan Environmental Expenditure
15
Penjabaran Konversi Mata Uang Asing Foreign Currency Translation
16
Pajak Pendapatan Income Tax
17
Skema Pensiun Karyawan Employees’ Pension Plan
18
Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan Management Accounting, Capital and Costing
19
Hutang Accounts Payable
20
Piutang Accounts Receivable
21
Gaji Payroll
22
Kas Kecil Petty Cash
23
Persediaan Batubara Coal Inventories
24
Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan Policies and Procedures for Corporate Credit Cards
25
Limit Otorisasi Authorisation Limit
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
No.
Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedurs
26
Rekening Bank - Wewenang Tanda Tangan Bank Account - Authorised Signatories
27
Manajemen Perubahan Change Management
28
Hubungan Eksternal dan Pengembangan Yang Berkelanjutan External Relations and Sustainable Development
29
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Safety, Health, and Environment
30
Pemeliharaan dan Pendukung Maintenance and Support
31
Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis Geology Standard Exploration Procedure for Geologist
32
Procedure Pengoperasian Pengeboran Explorasi Operational Procedures for Drilling Exploration
33
Operasi Pertambangan Mining Operations
34
Prosedur Darurat Contingency Procedures
35
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK) Policy on Safety and Health Work, Environment and Community
36
Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik Disclosure of Company Information to Regulators and Public
37
Kebijakan dan Pedoman Risiko Risk Policy and Standard
38
Kebijakan Tata Kelola Pengurusan Kantor Office Management Administration Policy
BUKU PEDOMAN DEWAN PENGURUS
BOARD MANUAL
Untuk mendukung konsistensi dan kualitas penerapan GCG di BUMI dan seluruh anak perusahaan, Perseroan telah menetapkan Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang merupakan pedoman mengenai sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana organ-organ Perseroan, yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk komite-komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kerangka GCG, termasuk juga tata hubungan kerja dari masing-masing organ Perseroan tersebut.
To support the consistency and quality of GCG implementation within BUMI and its subsidiaries, the Company has formulated its Board Manuals, describing the systems and procedures for the duties and responsibilities of all Company’s organs, including the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, Committees under the Board of Commissioners and Directors, and the Corporate Secretary, as well as working relationships among the Company’s structure.
STRUKTUR GCG BUMI STRUCTURE OF GCG IN BUMI
General Meeting of Shareholders
Code of Conduct Committee
Board of Commissioners Remuneration & Nomination Committee Risk Management Committee
Hedge Risk Management Committee
Board of Directors Chief Executive Officer
Human Resources Committee Audit, Risk Management & IT
Chief Operating Officer
Business Development
Chief Financial Officer
Investor Relations & Corporate Secretary
IT Steering Committee
Audit Committee
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Keanggotaan Komite-komite di BUMI dan Anak Perusahaan Membership of Committees in BUMI and Its Subsidiaries
Keanggotaan di Komite Perusahaan Membership in Corporate Committee
Komite Komisaris Anak Perusahaan Subsidiaries Commissioners’ Committee Komite Komite Komite Komite Komite Komite Manajemen Remunerasi & Pedoman Hedge Risk Komite Komite IT Komite Audit Audit Risiko Nominasi Perilaku Management SDM Steering Audit KPC Arutmin Audit Risk Remuneration Code of Hedge Risk HRD IT Steering KPC Audit Arutmin Committee Management & Nomination Conduct Management Committee Committee Committee Audit Committee Committee Committee Committee Committee 3
Komite Dewan Komisaris BUMI BUMI’s Board of Commissioner Committee Nama Name
Suryo B. Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Mansyhur Nalinkant A. Rathod Ari Saptari Hudaya Eddie J. Soebari Andrew C. Beckham Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri Banmali Agrawala Endang Ruchijat Ashok Mitra R. Utoro
Jabatan/Posisi Title/Position
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen BUMI Komisaris Independen BUMI Komisaris Independen BUMI Komisaris BUMI
Komite Direksi BUMI BUMI’s Board of Directors Committee
3 3 3
Presiden Direktur/ CEO/ COO BUMI Direktur BUMI
3
Direktur/ CFO BUMI Professional/ Independent Party Professional/ Independent Party Professional/ Independent Party Komisaris KPC & Arutmin Indonesia CEO KPC
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
CFO KPC
GM Supply Chain BUMI
3
3
3
3 3
COO KPC
CEO Arutmin Indonesia Saroj Patro CFO Arutmin Indonesia Sudirman COO Arutmin Widhy Indonesia Peter Ball Head of Marketing BUMI Yanti Sinaga Head of Legal, HR & GA Division BUMI Elly Slamet Head of Risk Management Division BUMI Dharyanto Head of IT Division Effendi BUMI Mahmud Head of HR & GA Dept BUMI Makin Perdana Head of HR PT Bumi Kusuma Resources Minerals Tbk. EM Eddy Manager HR PT Arutmin Indonesia Herlan Siagian GM Marketing BUMI
68
3
3
3
Faisal Firdaus
Pratikto
3
3 3
3 3 3
3
3 3 3
3
3 3
3
3
3 3 3
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS
Hak-hak Pemegang Saham Sebagai bentuk penerapan prinsip GCG yang baik, BUMI secara konsisten melindungi hak-hak para pemegang sahamnya agar pemegang saham dapat melaksanakan hak-haknya berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki hak sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): • Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip bahwa pemegang saham dengan jenis dan klasifikasi yang sama mempunyai kedudukan yang setara di dalam Perseroan. • Menghadiri, menyampaikan pendapat dan menggunakan suaranya dalam RUPS berdasarkan ketentuan “satu saham memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara”. • Mendapatkan informasi material yang terkait dengan Perseroan secara berkala, tepat waktu, akurat dan teratur. • Menerima bagian dari keuntungan Perseroan yang diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk dividen dan/atau pembagian keuntungan lainnya, yang dibagikan sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya. • Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Menentukan sistem remunerasi dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. • Menyetujui laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor eksternal. • Mengesahkan laporan tahunan Direksi yang sebelumnya telah di telaah oleh Dewan Komisaris atas pengurusan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu. • Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perseroan. • Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.
Shareholders Rights As part of the implementation of GCG principles, BUMI always protects the rights of its shareholders to ensure that shareholders can exercise their rights in accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing laws. Through General Meeting of Shareholders, the shareholders have the following rights (but not limited to): • Receiving equal treatment based on the principle that the holder of the same type of share has the same position with the Company. • Attending and exercising voting rights at the General Shareholders Meetings on the basis of “one share one vote”. • Receiving regular, timely, accurate and consistent material information related to the Company. • Receiving profits from the Company in the form of dividend payments that are paid on the basis of the number of shares owned. • Appointing and terminating members of the Board of Directors and Board of Commissioners. • Determining the remuneration system for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Evaluating the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Endorsing the financial statements audited by an external auditor. • Endorsing the Director’s annual report which was previously reviewed by the Board of Commissioners. This report contains the Company’s management result performed by the Directors during the latest fiscal year; • Approving the Company’s business and financial plans. • Appointing an external auditor for the Company.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB) RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam Perseroan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal di bawah ini:
Annual General Shareholders Meeting (AGM) and Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM) The AGM constitutes the organ with the highest rights and authority within the Company. The authorities of the AGM and EGM cover the following aspects:
RUPS Tahunan RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah penutupan tahun buku Perseroan. RUPS antara lain membicarakan halhal berikut: • Penyampaian laporan tahunan Direksi atas kinerja pengurusan Perseroan, yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS, dan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan;
AGM The AGM is convened every year not later than 6 months after the end of the Company’s financial year. The Meeting discusses the following items: • The Board of Directors submits: The annual report of the company’s management performances that is reviewed by the Board of Commissioners for the Shareholders Meeting’s approval; financial statements audited by a Public Accounting Firm for endorsement at the Meeting;
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Penetapan penggunaan laba Perseroan, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. • Penunjukan akuntan publik untuk proses audit tahun buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan Komite Audit dan Dewan Komisaris • Keputusan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar.
• Determining profit utilization, should the Company generate profits; • Appointing Public Accountant Firm for the audit process of ongoing fiscal year according to the recommendations and considerations of Audit Committee and the Board of Commissioners. • Determining other proposed agenda items in accordance with the Articles of Association.
Ditahun 2010, Perseroan telah melaksanakan RUPS Tahunan pada tanggal 24 Juni 2010 bertempat di Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. Rapat tersebut dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang secara keseluruhan mewakili 14.726.481.918 saham atau sebesar 77,79% dari total keseluruhan saham yang sah sebanyak 18.930.787.393 saham. Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa keputusan oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn. (Nomor Keputusan: 113 tanggal 24 Juni 2010): 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana ternyata dari laporannya No.050/T/II/2010 tanggal 29 Maret 2010. b. Memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 3. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2009 sebesar USD 190 juta diperuntukkan sebagai berikut: a. Dividen tunai total sebesar Rp524.004.195.038,atau sebesar Rp27,68 per saham bedasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan per tanggal Rapat yaitu sebanyak 473.212.607 saham. b. Dibukukan sebagai laba ditahan sebesar Rp1.253.152.393.360,- yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan.
In 2010, the Company held an AGM, on June 24, 2010, at Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. The attendees/representatives that attended the AGM/ EGM represented 14.726.481.918 shares or 77.79% from total 18.930.787.393 issued shares. The Meeting submitted a number of decisions, witnessed by the Public Notary Firm of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn. (Dec. Number: 113 dated 24 June 2010), which included: 1. Resolved to accept the Company’s Annual Report for the fiscal year ended December 31, 2008. 2. a. Resolved to accept and approve the Company’s Financial Statements for the fiscal year ended December 31, 2009, that had been audited by Public Accountant Firm Tjiendradjaja & Handoko Tomo who expressed an Unqualified Opinion, as evidenced from their report No.050/T/II/2010 dated March 29, 2010. b. Resolved to give full release and discharge to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners from their responsibilities with respect to the management and supervision of the Company during the fiscal year ended December 31, 2009 (acquit et de charge) to the extent that their actions were reflected in the Company’s Financial Statement for the fiscal year ended December 31, 2009 taking into account of the Company’s Board of Directors Report for the fiscal year ended December 31, 2009 3. Resolved to approve the proposal to distribute to the Shareholders the Company’s profits for the 2009 fiscal year ended December 31, 2008 for: a. Cash dividend in total amount Rp524,004,195,038,- or Rp27.68 per share based upon the issued shares but not included to buyback shares by the Company at the meeting date amounting 473,212,607 shares. b. Booked as earning profit, amounting Rp1,253,152,393,360,- which will be used for the Company’s development.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
4. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain penunjukannya.
4. Resolved to confer power and authority upon the Company’s Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Company’s books for the fiscal year ended December 31, 2010 and to confer powers and authority to the Board of Directors to set the fees for and conditions of the appointment of Public Accountant.
RUPSLB RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud dalam paragraf RUPS Tahunan di atas dengan memperhatikan peraturan perundangundangan serta Anggaran Dasar.
EGM EGM can be conducted at anytime according to the Company’s needs, to discuss and decide meeting agendas other than the agendas that have been elaborated in AGM section above, in accordance with prevailing laws and Articles of Association.
Direksi atau Dewan Komisaris berwenang menyelenggarakan RUPSLB. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPSLB atas permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.
The Board of Directors or the Board of Commissioners are duly authorized to convene EGM’s. The Board of Directors and Board of Commissioners are required to summon and convene the EGM based on a written request of 1 (one) shareholder or more, which collectively represents 1/10 (one tenth) of the Company’s total shares that legally possess voting rights. This written request for the EGM must be submitted and shall indicate in writing the matters that need to be discussed as well as their reasons.
Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPSLB setelah 30 hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima, maka pemegang saham yang bersangkutan berhak memanggil sendiri rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
If the Board of Directors or Board of Commissioners fails to convene the EGM within 30 days after the written request has been submitted, the respective shareholder has the right to convene the meeting at the Company’s expense subject to the approval of the Chair Person of a District Court whose jurisdiction covers the domicile of the Company.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPSLB pada tanggal 24 Juni 2010, bertempat di Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. Rapat tersebut dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang secara keseluruhan mewakili 14.726.481.918 saham atau sebesar 77,79% dari total keseluruhan saham yang sah sebanyak 18.930.787.393 saham. Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa keputusan oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn. (Nomor Keputusan: 114 tanggal 24 Juni 2010): 1. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan atau mengalihkan sebagian atau seluruh asset/ harta kekayaan Perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada para krediturnya
The Company held one EGM in 2010, on June 24, 2010, at Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. The attendees/representatives that attended the EGM represented 14.726.481.918 shares or 77.79% from total 18.930.787.393 issued shares. The Meeting submitted a number of decisions, witnessed by the Public Notary Firm of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn. (Dec. Number: 114 dated 24 June 2010), which included: 1. a. Resolved to grant approval to the Company’s plan for collateralization or encumbrance or transfer of all or a major part of the Company’s assets, owned directly or indirectly by the
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
atau pihak lainnya, baik kreditur Perseroan, kreditur dari anak perusahaan atau pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada: i. gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada anak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung maupun efek lainnya; ii. fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan atau anak perusahaan; iii. jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak milik Perseroan dan anak perusahaan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diterima oleh Perseroan maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari, sebagaimana diisyaratkan oleh Pasal 102 UU No. 40 tahun 2007. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan (dengan hak substitusi) untuk melaksanakan keputusan persetujuan mengenai pemberian jaminan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk di atas, termasuk tetapi tidak terbatas kepada (akta gadai saham, akta fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi dan persediaan serta jaminan atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan) hadir di hadapan pihak/pejabat yang berenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/ pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada pihak/pejabat berwenang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp10 triliun menjadi Rp38,75 triliun dan oleh karenanya mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (1). 3. Menyetujui pengangkatan dan pengangkatan kembali seluruh anggota Direksi Perseroan untuk masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan keempat sejak Rapat ini. Sehingga susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi seperti yang tertera di bagian Informasi Perseroan Laporan Tahunan ini.
72
Company, to all its creditors or other parties, either the Company’s or its subsidiaries’ creditors, including but not limited to: i. pledge over part or all of shares owned and controlled by the Company, either directly or indirectly, as well as other stocks; ii. Fiducia security over bank account charges, insurance claims, inventories, the Company’s and/or its subsidiaries’ escrow accounts; iii. pledge or collateralization or other security interest on other assets; either current assets or fixed assets belonging to the Company or its subsidiaries, made for the purpose of securing third party financing or borrowing, granted to or received by the Company or its subsidiaries, either in the present or in the future; as required by Article 102 Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. b. Resolved to grant power and authority to the Company’s Board of Directors (with right of substitution) to carry out the resolution on the approval for the above pledge or collateralization or encumbrance including but not limited to make or request for drawing up of all deeds, correspondence, or documents required, including but not limited to (deed of pledge of shares, fiduciary deed on bank account charges, claim insurance and inventories, as well as pledge or collateral over other assets belonging to the Company and or the Company’s subsidiaries), appear before authorized officials, including public notaries, submit requests to authorized officials to secure approval or report it to authorized officials as referred to in prevailing laws and regulations.
2. Resolved to approve the increment of authorized capital of the Company from Rp10,000 billion to Rp38,750 billion, and this has been amended Articles 4 point (1). 3. Resolved to the appointment and extend the terms of office of the Company’s Directors for the effective period until closing date of the 4th AGM after this meeting. Therefore, the composition of the Company’s directors and commissioners of the Company as elaborated in section Corporate Information of this Annual Report.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Dalam RUPSLB kali ini juga telah mengesahkan pengangkatan Andrew C. Bekham dan Dileep Srivastava sebagai Direktur Perseroan yang baru, sehingga dengan demikian komposisi dan susunan Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 5 (lima) orang anggota.
The EGM also enacted the appointment of Mr. Andrew C. Beckham and Mr. Dileep Srivastava as the Company’s new Directors, so that the composition of the Board of Directors consists of 5 (five) members.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Dewan Komisaris BUMI secara aktif mengawasi efektivitas dari penerapan penyelenggaraan perusahaan yang baik oleh Direksi dan memberi rekomendasi untuk melakukan perbaikan dan/atau perubahan yang diperlukan. Melalui hasil rekomendasi Komite Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak mengajukan calon Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan Komisaris dan Direksi lainnya kepada RUPS untuk ditetapkan. Dewan Komisaris harus melakukan tugas pengawasannya secara independen terhadap Direksi.
The Duties of the Board of Commissioners The Board of Commissioners’ duty is to provide guidance for formulating BUMI’s Vision, Mission, Purpose, Primary Objectives, Policies, as well as the Company’s Financial Plans and Budgets and to ensure their appropriate implementation by the Directors. The Board of Commissioners of BUMI actively oversees the effectiveness of good corporate governance implementation by the Directors, and gives recommendations for appropriate improvement and/or enhancement. Based on recommendations by the Remuneration and Nomination Committee, the Board of Commissioners submits candidates for President Commissioner, President Director and other members of the Board of Commissioners and the Directors to the General Shareholders Meeting for approval. The Board of Commissioners must perform an independent supervisory task of the Directors.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Secara berkala, paling sedikit sekali dalam setahun, Dewan Komisaris BUMI wajib melakukan evaluasi atas kinerjanya. baik kinerja individu maupun efektivitas dari Dewan Komisaris secara kelompok berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan dalam Panduan Dewan. Proses evaluasi kinerja dipimpin langsung oleh oleh Presiden Komisaris.
Performance Evaluation of the Board of Commissioners The Board of Commissioners of BUMI must perform its performance evaluation at least once a year, covering both the evaluation of individual performance and the Board of Commissioners’ performance as a whole according to the Key Performance Indicators (KPI) prescribed in the Board Manual. This performance evaluation process shall be directly chaired by the President Commissioner.
IKU penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris meliputi: • Dukungan dan peran aktif pengawasan atas penyusunan dan/atau pelaksanaan nilai, visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, rencana, dan perencanaan keuangan, serta praktik penyelenggaraan perusahaan yang baik. • Dewan Komisaris dan komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris telah dikelola dan beroperasi dengan baik. • Dukungan dan peran aktif dalam memberi petunjuk dan saran kepada Presiden Direktur dan/atau anggota Direksi lainnya secara memadai, dimana efektivitas kinerja dari Direksi dan manajemen meningkat secara signifikan. • Dukungan dan peran aktif dalam memberi keputusan penting dalam hal modal dan keuangan yang dapat dipertimbangkan dengan baik dan dilaksanakan secara layak, dimana kemungkinan risiko dan kerugian dapat diminimalisasi.
The KPI for the Board of Commissioners are: • Supporting and actively overseeing the formulation and/or implementation of the Company’s values, vision, mission, purpose, objectives, policy, plan, and financial plan, as well as good corporate governance practices. • The Board of Commissioners and the Committees under the Board of Commissioners are well managed and operate in a good manner. • Supporting and actively providing advices and recommendations to the President Director and/ or other Directors as appropriate, resulting in considerable improvement in the Directors’ and management’s performance. • Supporting and actively providing important decisions on capital and financial issues, which minimizes possbile risks and losses.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Kepuasan pemegang saham berkaitan dengan perlindungan terhadap aktiva Perusahan, akurasi informasi, dan pembayaran dividen telah terpenuhi. • Rapat Dewan Komisaris yang diadakan secara berkala diantara para anggotanya dan juga dengan Direksi. • Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris dan/atau rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
• Fulfilling Shareholders satisfaction by maintaining the Company’s asset, information accuracy and dividend payments. • Regular meetings of the Board of Commissioners and meetings with Directors. • Attendance of members of the Board of Commissioners members during the meeting of the Board of Commissioners and/or joint meetings with the Directors.
Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh RUPS dengan masa tugas selama 3 (tiga) tahun sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan kebijakan pencalonan dan pemilihan anggota Dewan Komisaris serta merekomendasikannya kepada Presiden Komisaris untuk diajukan kepada RUPS guna mendapatkan pengesahan. Anggota Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
Tenure Members of the Board of Commissioners are selected, appointed and endorsed by the General Meeting of Shareholders to serve a 3-year term as stipulated in the Company’s Articles of Association. The Remuneration and Nomination Committee prepares details of the procedures and policies for the selection and appointment of Commissioners, then submits them to the President Commissioner prior to the approval from the General Shareholders Meeting. At the end of their terms, Commissioners can be reappointed
Independensi Anggota Dewan Komisaris Pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan afiliasi termasuk hubungan bisnis dengan BUMI dan anak perusahaan serta hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini, sebanyak 3 orang (38%) dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
The Independence of Members of the Board of Commissioners The appointment of the Board of Directors has complied with PT Bursa Efek Jakarta Director’s Decree Number: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 that stipulates Independent Commissioners must consist of at least 30% of a Company’s Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners should not have any family ties of up to the second degree with other Commissioners/ Directors. BUMI currently has three independent Commissioners (38%).
Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak secara independen dan tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara independen dan kritis dalam kaitan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan efektivitas dan keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan atau diberikan. Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris.
Membership and Composition of the Board of Commissioners The Board of Commissioners’ composition must allow the Board to make effective and appropriate decisions. Members of the Board of Commissioners must be able to act independently and do not have any interests that may influence their ability to perform independently in relation with the members of the Board of Commissioners and Directors to enhance the effectiveness and transparency of the discussions and decisions made. The President Commissioner determines the allocation of supervisory tasks among the members of the Board of Commissioners.
Dari waktu ke waktu, Komite Remunerasi dan Nominasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan mengkaji kembali jumlah anggota dan masa tugas dari Dewan Komisaris berdasarkan kondisi dan kebutuhan Perusahaan.
Regularly, the Remuneration and Nomination Committee and the Board of Commissioners review the composition and tenure of members of the Board of Commissioners based on the Company’s condition and needs.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 8 anggota yaitu: 1 (satu) orang Presiden Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan 7 (tujuh) orang anggota dimana 2 (dua) diantaranya merupakan Komisaris Independen.
BUMI’s Board of Commissioners consists of 8 (eight) members: 1 (one) President Commissioner who is also an Independent Commissioner, and 7 (seven) members, 2 of which are Independent Commissioners.
Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2010 Composition of the Board of Commissioners during 2010 Nama Name
Tanggal Efektif Effective Date
Jabatan Position
Suryo B. Sulisto (SBS)
Komisaris Utama (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Iman Taufik (IT)
Komisaris Independen Independent Commissioner
Fuad Hasan Masyhur (FHM)
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sulaiman Zuhdi Pane (SZP)
Komisaris Commissioner
Nalinkant A. Rathod (NAR)
Komisaris Commissioner
Kusumo A. Martoredjo (KAM)
Komisaris Commissioner
Jay Abdullah Alatas (JAA)
Komisaris Commissioner
Anton Setianto Soedarsono (AAS)
Komisaris Commissioner
24 Juni 2010 – Akta Notaris Humberg Lie, SE, SH, MKn No.114 tentang Risalah RUPSLB June 24 2010 – Notarial Deed Humberg Lie, SE. SH, MKn No.114 on Minutes of EGM
Riwayat Hidup masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat di di bagian Informasi Perseroan Laporan Tahunan 2010 ini.
Biography of each member of the Board of Commissioners is available in Corporate Information of this Annual Report.
Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2010, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan rincian sebagai berikut:
The Board of Commissioners Meeting The Board of Commissioners convened 3 meetings in 2010, as follows:
Agenda Rapat Dewan Komisaris Sepanjang Tahun 2010 Agenda of the Board of Commissioners meetings during 2010 No
Tanggal Date
Agenda Rapat Meeting Agenda
1
28/01/2010
1. Presentasi Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris untuk periode Q4-2009 Presentation of Audit Committee Report to BoC for the period of Q4-2009 2. Update hal-hal terkini dan perkembangan BUMI dan anak-anak perusahaannya. Update on current issues and development of BUMI and subisdiaries
2
29/04/2010
1. Presentasi Laporan Komite Audit Q1-2010 kepada Dewan Komisaris. Presentation of Q1-2010 Audit Committee Report to the BoC; 2. Diskusi Laporan Keuangan BUMI dan anak-anak perusahaannya. Discussion on the Financial Statement of BUMI and subsidiaries
3
04/08/2010
1. Presentasi Laporan Komite Audit Q2-2010 kepada Dewan Komisaris Presentation of Q2-2010 Audit Committee Report to rhw BoC; 2. Diskusi Laporan Audit Internal Q2-2010. Discussion on the Internal Audit Report of Q2-2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Sedangkan tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris tersebut di atas adalah sebagai berikut: Nama Name
For the attendance record on such meeting above is elaborated in the following table:
Jumlah Kehadiran dalam Rapat Meeting Attendance
Suryo B. Sulisto
2/3
Iman Taufik
3/3
Fuad Hasan Masyhur
-/3
Sulaiman Zuhdi Pane
3/3
Nalinkant A. Rathod
-/3
Kusumo A. Martoredjo
2/3
Jay Abdullah Alatas
-/3
Anton Setianto Soedarsono
1/3
Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris Presiden Komisaris menyelenggarakan program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Komisaris baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan. Program pengenalan resmi mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: • Informasi mengenai Perusahaan • Penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik • Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. • Sistem Audit Perusahaan • Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan.
The Board of Commissioners Orientation Program President Commissioner officially provides a familiarization program for members/new members of the Board of Commissioners to ensure that new Commissioners possess a clear understanding of their duties and responsibilities, as well as have deeply knowledge on the Company business. The program covers the following: • Information pertaining to the Company. • Implementation of the principles of GCG. • The function, rights, duties and responsibilities, membership and composition, as well as performance evaluation of the Board of Commissioners and Board of Directors. • Corporate Audit Systems • Corporate strategy and ongoing projects.
Program Pelatihan Berkelanjutan Dewan Komisaris BUMI secara berkala sekurang-kurang nya sekali dalam setahun mengadakan kegiatan knowledge update dan/atau workshop yang ditujukan untuk manajemen eksekutif Perseroan termasuk seluruh anggota Dewan Komisaris, sebagai bagian dari program pelatihan berkelanjutan Perseroan terhadap para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Sepanjang tahun 2010 sampai dengan dibuatnya laporan tahunan ini, Perseroan telah mengadakan 2 (dua) kali kegiatan knowledge update dan workshop yang turut dihadiri anggota Dewan Komisaris, yakni: • IT Governance PT Bumi Resources Tbk., diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2010 di Jakarta; dan • Brand Positioning and Corporate Identity Exploration, diselenggarakan bekerja sama dengan Landor Associates pada tanggal 25 Januari 2011 di Jakarta.
Continous Development Program for the Board of Commissioners As part of the Company’s Development Program for members of the Board of Commissioners and Directors, BUMI regularly provides knowledge update and/ or workshop activities for the Company’s executive management including the members of the Board of Commssioners. During 2010 up to this annual report was made, the Company has conducted 2 (two) activities of knowledge update and workshop which were also participated by members of the Board of Commissioners as follows: • IT Governance PT Bumi Resources Tbk., held on 18 January 2010 at Jakarta; and • Brand Positioning and Corporate Identity Exploration, held on 25 January 2011 at Jakarta, in cooperation with Landor Associates.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Selain itu, Perseroan juga memberi fleksibilitas kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka, serta menyusun rencana pelatihan masing-masing
In addition, the Company also gives flexibility to each member of the Board of Commissioners to identify their relevant workshop/ training needs, and prepare their relevant workshop/ training plans.
DIREKSI Tugas Direksi Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
BOARD OF DIRECTORS Duties of Directors The Board of Directors is responsible for leading and managing the day-to-day activities to achieve the Company’s objectives. The Board of Directors is also required to determine the strategic targets of the Company which are subsequently presented to the Board of Commissioners for approval.
Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya. Direksi dipimpin langsung oleh seorang Presiden Direktur.
The Board of Directors is fully responsible for implementing the approved strategy to the best of their ability, and for effectively managing an internal control system, risk management and other responsibilities. The Board of Directors is headed by the President Director.
Masa Jabatan Anggota Direksi dipilih dan ditetapkan oleh RUPS berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris setelah menerima masukan dan hasil seleksi Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan masa tugas selama 4 (empat) tahun serta dapat dipilih dan diangkat kembali bilamana masa jabatannya telah berakhir. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan kebijakan pencalonan dan penunjukan anggota Direksi.
Tenure The members of the Directors are selected and appointed by General Meeting of Shareholders in accordance with the Board of Commissioners recommendations after the Board of Commissioners receive advices and selection results from the Remuneration and Nomination Committee. The appointed Directors will serve the Company in 4-year term as promulgated in BUMI’s articles of association and eligible for reappointment as the members whose term of office has expired. The Remuneration and Nomination Committee prepares for details of procedures and policy of Directors’ selection, appointment and remuneration.
Independensi dan Keanggotaan Direksi Pengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini 2 (dua) orang (40%) dari anggota Direksi adalah Direktur Independen.
The Independence and Membership of the Board of Directors The appointment of members of the Board of Directors met the criteria as required by Board of Directors’ Decree of PT Jakarta Stock Exchange No: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 which stipulates that the Company must possess at least 1 Director that is not affiliated within the Board of Directors. In addition, none of the Directors has any family relations up to the second degree with other Directors/Commissioners. There are currently two Independent Directors (40%) in the Company.
Komposisi anggota Direksi harus sedemikian rupa untuk memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang efektif dan memadai dan mereka harus tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan tugasnya secara independen dan kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan efektivitas dan keterbukaan pertimbangan-
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
The composition of the Board of Directors must facilitate effective and appropriate decisions and Directors must not possess any interests that may influence their ability to independently and critically perform their tasks with respect to their relations with the Board of Commissioners or other Directors, nor the effectiveness and transparency of their
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
pertimbangannya. Setiap anggota Direksi haruslah orang yang mempunyai karakter yang baik dan mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
considerations towards a decision. Every member of the Board of Directors must be one of credible character and must possess the experience relevant to the tasks and responsibilities assigned.
Selama tahun 2010, jabatan Direksi BUMI terdiri dari Presiden Direktur merangkap Chief Executive Officer dan Chief Operationg Officer, Direktur Internal Audit, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi, Direktur Pengembangan Usaha, Chief Financial Officer (CFO), dan Direktur Investor Relations – Corporate Secretary, dengan rincian sebagai berikut:
During 2010, BUMI’s Board of Directors consists of the President Director who concurrently serves as the Chief Executive Officer; Chief Operating Officer; Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Technology; Chief Financial Officer (CFO); and the Director for Investor Relations – Corporate Secretary, as follow:
Nama Name
Jabatan Position
Tanggal Efektif Effective Date
Ari Saptari Hudaya
Presiden Direktur Presiden Director – Chief Executive Officer/Chief Operating Officer
Eddie J. Soebari
Direktur Director – Internal Audit, Risk Management & IT
Kenneth Patrick Farrell
Direktur Director – Business Development
Dileep Srivastava
Direktur Director – Investor Relations – Corporate Secretary
Andrew C. Beckham
Direktur Director – Chief Financial Officer
Riwayat Hidup masing-masing anggota Direksi dapat dilihat di bagian Informasi Perseroan Laporan Tahunan 2010 ini.
24 Juni 2010 – Akta Notaris Humberg Lie, SE, SH, MKn No.114 tentang Risalah RUPSLB June 24 2010 – Notarial Deed Humberg Lie, SE. SH, MKn No.114 on Minutes of EGM
Biography of each member of the BoD is available in the Corporate Information section of this Annual Report
Tugas Masing-masing Anggota Direksi Presiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif dalam upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.
Duties of each Member of the Board of Directors The President Director/Chief Executive Officer is responsible for leading the Company, implementing the Company’s Values, Vision, Mission, Main Objectives, Policies, Plans and Budgets. As the leader, the President Director is required to provide direction and advice to members of the Board of Directors and the executive management team to achieve the Company’s objectives as well as ensure continuous, profitable development. The President Director serves as the Company’s representative and promotes the Company’s interest in the business world and to the broader community.
Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan strategi operasional bisnis pertambangan batubara Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab untuk membuat rencana bisnis dan memimpin unit-unit usaha pertambangan Perseroan baik batubara maupun non-batubara serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten. Saat ini Chief Operating Officer dijabat oleh Chief Executive Officer.
The Chief Operating Officer (COO) is responsible for all policy and strategy aspects of our coal and mining business operations in accordance with the Company’s objectives. The COO is also responsible for developing business plan and lead the mining and coal business units, ensuring that business objectives and plans are made and consistently executed by each business unit. Presently, the Chief Executive Officer officiates for the Chief Operating Officer.
Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa unit-unit usaha yang sedang dalam tahapan pra operasional mengarah secara efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur
The Business Development Director is responsible for ensuring all business units which are running their preoperational stages will be transferred to operational stages within effective and efficient manners. The Business Development Director is also responsible for
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personil yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai tujuan Perseroan.
providing assistance in ensuring that the Company’s overseas exploration projects are properly managed and supported by appropriate personnel in order to achieve success based on the Company’s objectives.
Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Information Technology Steering Committee dan Komite Sumber Daya Manusia. Dalam bidang audit internal, bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan metode audit berbasis risiko, untuk sementara waktu Direktur audit internal bertanggung jawab atas internalisasi dan penerapan sistem manajemen risiko korporat Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara waktu bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam melindungi harta perusahaan dengan mendisain, mengembangkan dan menerapkan governance teknologi informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang memadai yang memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang.
Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Technology reports to the President Director and works with the Company’s Audit Firm, the Audit Committee, the Risk Management Committee, and the Information Technology Steering Committee. In internal audit, the Director is responsible for conducting the President Director’s authority in relation to the Internal Audit function. In line with the implementation of risk-based audit methodology, the Internal Audit Director is temporarily responsible for implementing risk management throughout the Company. In the field of Information Technology, the Director also temporarily assists the President Director to secure the Company’s wealth and assets by designing, developing, and implementing an integrated governance information technology system in an effective and efficient manner to fulfill current and future needs and requirements of BUMI.
Chief Financial Officer (CFO) bertugas membantu Presiden Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan Perseroan, analisa bisnis dan pelaporan.
The Chief Financial Officer (CFO) assists the President Director in formulating the Company’s financial policies and strategies and is wholly responsible for all financial matters. With regards to his financial responsibilities, the CFO controls matters pertaining to accounting, taxation, treasury, the Company’s finances, business analysis and reporting.
Direktur Investor Relations – Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris perusahaan, komunikasi perusahaan, kehumasan, media relasi, dan corporate governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang yang berhubungan dengan investor dan komunikasi, bertanggung jawab untuk berhubungan dengan investor publik dan institusional, para analis keuangan, media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam bidang sekretaris perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting terkait dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan, hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku.
Direktur Investor Relations – Corporate Secretary reports to the President Director. He is responsible for relations with investors, corporate secretarial duties, corporate communications, public relations and corporate governance, including corporate social responsibility policies and practices. In regard to investors and communication relations, he is responsible for maintaining relations with public and institutional investors, financial analysts, media the public and other stakeholders. As the Corporate Secretary, his responsibility is to ensure that the Group adheres to the rules and regulatory requirements of Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. In regards to good corporate governance, responsibility includes developing and implementing reliable policies and practices that comply with all prevailing laws, rules and regulations.
Program Orientasi/Pengenalan Direksi Presiden Komisaris menyelenggarakan program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru Direksi
Directors’ Orientation Program The President Commissioner provides an official orientation program to member/members of
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
untuk memastikan bahwa Direktur baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan.
the Directors to ensure that all new Directors are clearly knowledgeable in regard to their duties and responsibilities, as well as possess a firm understanding of the Company.
Program pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: • Informasi mengenai Perseroan. • Penerapan dari prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik. • Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Direksi. • Sistem audit Perseroan. • Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan Program Pelatihan Berkelanjutan Direksi Sebagai bagian dari program pelatihan berkelanjutan Perseroan yang secara berkala diberikan untuk para anggota Direksi, sepanjang tahun 2010 sampai dengan disusunnya laporan tahunan ini, BUMI telah mengadakan beberapa kegiatan knowledge update, pelatihan dan/atau workshop yang juga turut dihadiri oleh para anggota Direksi, yakni: • Knowledge Update mengenai IT Governance PT Bumi Resources Tbk., yang diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2010 di Jakarta; • Knowledge Update mengenai Risiko-risiko Dalam Industri Pertambangan, yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2010 di Jakarta; • Workshop mengenai Brand Positioning and Corporate Identity Exploration, diselenggarakan bekerja sama dengan Landor Associates pada tanggal 25 Januari 2011 di Jakarta.
The official familiarization program covers the following: • Company Information. • GCG principles implementation. • Functions, rights, tasks and responsibilities, membership and composition, as well as performance evaluation of the Board of Directors. • The Company’s audit system. • Current corporate strategy and ongoing projects
Selain kegiatan pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diatas, secara khusus masing-masing anggota Direksi BUMI juga diberikan fleksibilitas untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan menyusun rencana pelatihan mereka masing-masing. Sepanjang tahun 2010, terdapat beberapa pelatihan baik itu dalam bentuk workshop, training atau conference yang diikuti oleh anggota Direksi dengan menyesuaikan kepada kebutuhan mereka masingmasing, yakni sebagai berikut:
Despite those development program activities facilitated by the Company, each member of the Directors is also specifically given the flexibility to identify their relevant training needs, and prepare for their relevant training plans. During 2010, there are some development programs in the form of workshops, trainings or conferences which are participated by the Directors’ members according to the needs of the respective Director, as follows:
Nama Anggota Direksi Name of Director Eddie J. Soebari
Andrew C. Beckham
Kenneth P. Farrell
80
Tanggal Pelatihan Date of Training
Continous Development Program for the Directors As part of the Company’s continous development program which are regularly provided to the Directors’ members, during 2010 up to the publication of this annual report, BUMI has conducted knowledge updates, trainings and/or workshops which are also participated by the Directors’ members, they are as follows: • Knowledge Update on IT Governance of PT Bumi Resources Tbk., held on tanggal 18 January 2010 at Jakarta; • Knowledge Update on Risks of Mining Industry, held on 15 July 2010 at Jakarta; • Workshop on Brand Positioning and Corporate Identity Exploration, held on 25 January 2011 at Jakarta, in cooperation with Landor Associates.
Lokasi Pelatihan Location
Judul Pelatihan Topic
06 – 12 October 2010
Sangatta
Workshop Fraud Risk Assessment
01 April 2011
Jakarta
Update on Early Warning System
12 – 13 April 2010
Beijing
8th Coaltrans China 2010
9 – 10 March 2010
Jakarta
UBS Indonesia Conference 2010
22 – 26 March 2010
Hong Kong
Credit Suisse Asian Investment Conference
28 June 2010
Hong Kong
Macquarie Coal. Power and Energy Conference
06 – 09 July 2010
Singapore & Hong Kong
UBS Coal-Power Conference
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Nama Anggota Direksi Name of Director Dileep Srivastara
Tanggal Pelatihan Date of Training
Lokasi Pelatihan Location
Judul Pelatihan Topic
19 – 22 January 2010
Singapore
JP Morgan Asean Corporate Access Day
22 - 23 February 2010
Hong Kong & Singapore
Goldman Sachs Non Deal Roadshow
01 – 03 March 2010
San Fransisco
CLSA Asia USA Forum
04 – 05 March 2010
New York
Macquarie Asean Conference
08 – 10 March 2010
London
NDR and Citi’s Global Resources Conference
12 March 2010
Tokyo
Daiwa Investment Conference
15 March 2010
Tokyo
Mitsubishi Non Deal Roadshow
22 – 26 March 2010
Hong Kong
Credit Suisse Asian Investment Conference
12 – 13 April 2010
Beijing
8th Coaltrans China 2010
20 April 2010
Hong Kong
The Asset Triple A Corporate Awards
22 April 2010
Jakarta
JP Morgan Indonesia Conference
17 - 21 May 2010
UK & Singapore
Goldman Sachs Non Deal Roadshow
01 – 04 June 2010
Bali
14th Annual Coaltrans Asia Conference
15 June 2010
Hong Kong
6th Rocognition Awards 2010 The Best of Asia
16 – 18 June 2010
Hong Kong
Daiwa Asian Commodities & Energy Seminar
28 June 2010
Hong Kong
Macquarie Coal, Power and Energy Conference
30 June 2010
New York
JP Morgan Asia Pasific Equity Conference
06 – 09 July 2010
Singapore & Hong Kong
UBS Coal-Power Conference
04 August 2010
Jakarta
Citi Indonesia Investor Conference
23 - 27 August 2010
USA
Goldman Sachs Non Deal Roadshow
13 – 17 September 2010
Hong Kong
17th CLSA Investors’ Forum
11 – 15 October 2010
Europe & UK
Credit Suisse Non Deal Roadshow
2 November 2010
Singapore
Platts Top 250 Energy Companies Award
09 – 10 November 2010
Singapore
Morgan Stanley 9th Annual Asia Pacific Summit
15 - 19 November 2010
London & USA
Nomura Shinka & Asia Corporate Day
22 – 23 November 2010
New York
Macquarie Global Metals & Mining Conference
29 November – 02 December 2010
Tokyo
Nomura Investment Forum 2010
Penilaian Kinerja Direksi Sebagai upaya penerapan prinsip GCG, BUMI telah membuat pedoman penilaian kinerja semua elemen organ Perseroan yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan tersebut menguraikan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan evaluasi kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok. Evaluasi kinerja Direksi dilakukan secara berkala, paling sedikit setahun sekali oleh Dewan Komisaris dan Presiden Direktur. Sedangkan evaluasi kinerja Presiden Direktur dilakukan oleh Dewan Komisaris. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu anggota Direksi antara lain mencakup: • Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai pemegang saham • Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi strategi Perseroan • Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama yang mempengaruhi perusahaan • Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen • Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
The Directors’ Performance Evaluation To implement the principles of good corporate governance, BUMI has formulated a guideline to evaluate the performance of all elements within the Company’s organization and summarized it within BUMI’s Board Manuals. The guideline specifies the Key Performance Indicators (KPI) used as the basis for performance evaluation of the Directors individually and collectively. The Directors’ evaluation is conducted regularly, at least once a year by the Board of Commissioners and the President Director. The evaluation of the President Director is performed by the Board of Commissioner. The criteria used for individual performance evaluation of the members of the Board of Directors includes, among others: • Constantly striving to improve shareholder value • Competence in providing contributions that benefit the Company’s strategy • High degree of awareness of the major risks that the Company is susceptible to • Provision of clear directions to the management • Solid contribution to working together with the Board of Directors
81
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan baik • Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota manajemen.
• Commitment of the time needed to perform all tasks well • Respect the ideas of the other Directors and members of management.
Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan adalah: • Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi. • Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen • Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas kerja Direksi, dan dukungan di bidang sekretariat. • Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan perpaduan yang tepat atas keahlian dan pengalaman dari para anggota.
The criteria used to evaluate the collective performance of the Board of Directors are: • Productive discussions and deliberations at the Board of Commissioners and Board of Directors meetings • Solid relationships between the Board of Directors and management • Quality and punctuality of the conduct of the meeting, the Board of Directors’ working papers, and support for the secretariat • Effective composition of members combining the right expertise and experience.
Rapat Direksi Selama tahun 2010, Direksi menyelenggarakan 2 (dua) rapat internal dan 7 (tujuh) kali rapat dengan manajemen eksekutif Perseroan dan anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
The Board of Directors’ Meetings During 2010, the Board of Directors convened 2 (two) internal meetings and 7 (seven) meetings with the Executive Management of the Company and Subsidiaries, with details as follows:
Rapat Direksi BUMI Meetings of the Board of Directors of BUMI No.
1
2.
Tanggal Date
Agenda Rapat Meeting Agenda
23/07/2010
1. Update hasil RUPS dan RUPSLB Update on AGM & EGM Result; 2. Hasil draft Q2, Strategi Pendanaan untuk Q3 & Full Year dan Update Pajak; Q2 Draft Results, Funding Strategy for Q3 & Full Year and Tax Update; 3. Update ERM, Audit Internal & TI; Update of ERM, Internal Audit & IT; 4. Update perihal SDM & Legal Update on HR & Legal Matters;
21/12/2010
1. Konfirmasi previous MoM (update kemajuan) Confirmation of previous MoM (progress update); 2. Review remunerasi dan penyelarasan antara lain dengan KPC, Arutmin Indonesia dan BUMI Review for remuneration and its alignment among others of KPC, Arutmin Indonesia and BUMI
Dengan tingkat kehadiran masing-masing Direktur dalam kedua rapat tersebut diatas adalah sebagai berikut: Nama Name
82
The attendance of each member of the Board of Directors in the meetings:
Jumlah Kehadiran Rapat Meeting Attendance
Ari Saptari Hudaya
1/2
Eddie J. Soebari
1/2
Kenneth Patrick Farrell
1/2
Dileep Srivastava
2/2
Andrew C. Beckham
2/2
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan The BUMI’s Board Directors Meeting with Executive Management Tanggal Date 01/ 02/ 2010
Materi Pembahasan Material • Presentasi Pemasaran / Presentation from Marketing • Presentasi Operasi Januari KPC dan Arutmin Indonesia / Presentation on January Operation of KPC and Arutmin Indonesia • Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management • Update perluasan proyek / Update on expansion project • Update kewajiban pasar domestik / Update on domestic market obligation • Perjanjian penjualan batubara bersama / Joint coal sales agreement • Update kemajuan proyek / Progress update on current projects • Update kemajuan kinerja keuangan / Progress update on financial performance
26/ 03/2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation from Marketing • Presentasi Operasi Februari KPC dan Arutmin Indonesia / Presentation on February Operation of KPC and Arutmin Indonesia • Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management • Perihal perbankan dan keuangan / Banking and financing issues • Rencana audit untuk KPC, termasuk update kemajuan laporan Audit Internal sebelumnya / Internal audit plan for KPC including progress update on previous Internal Audit report • Adopsi akun untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Desember 2009 / Adoption of accounts for 12 months period ending 31 December 2009 • Perihal kontrak pemeliharaan dengan vendor terkait / Maintenance contract issues with relevant vendors • Update persetujuan untuk kontrak pembuatan Duplicate OLC di lokasi Sanggata / Update on approval for contract to set up Duplicate OLC at Sanggata site • Update persetujuan biaya administrasi dengan Candice / Update on approval for administrative cost of agreement with Candice • Update perjanjian penjualan batubara bersama, penyesuaian VAT untuk royalti dan pajak untuk jasa / Update on joint coal sales agreement, VAT adjustment to royalty and Tax on service
29/ 04/ 2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing • Presentasi Operasi Maret dan April KPC dan Arutmin Indonesia / Presentation on March and April Operation of KPC and Arutmin Indonesia • Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management • Perihal perbankan dan keuangan / Banking and financing issues • Adopsi akun untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 / Adoption of accounts for 12 months period ending 31 March 2010 • Update kemajuan kinerja keuangan / Progress update on financial performance • Update kemajuan proyek-proyek yang ada (dari KPC dan Arutmin) / Progress update on current projects (from KPC and Arutmin) • Update pernyataan kepatuhan KPC dan Arutmin Indonesia / Update on compliance statement of KPC and Arutmin Indonesia
28/ 07/ 2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing • Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional / Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update • Presentasi Arutmin Indonesia tentang update kinerja keuangan dan operasional / Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update • Presentasi Indocoal Resources Cayman Ltd. tentang update kinerja keuangan / Presentation from Indocoal Resources Cayman Ltd. regarding its financial performance update • Presentasi Kaltim Resources Ltd. tentang update kinerja keuangan / Presentation from Indo Kaltim Resources Ltd. regarding its financial performance update • Presentasi Indo Kalsel Resources Ltd. tentan kinerja keuangan / Presentation from Indo Kalsel Resources Ltd. regarding its financial performance update
08/ 10/ 2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing • Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional / Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
83
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Presentasi Arutmin Indonesia tentang kinerja keuangan dan operasional / Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update 28/ 10/ 2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing • Presentasi KPC dan Arutmin Indonesiatentang adopsi akun per 30 September 2010 / Presentation from KPC and Arutmin Indonesia respectively, for the adoption of accounts as of 30 Sept 2010
08/ 12/ 2010
• Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing • Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional / Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update • Presentasi Arutmin Indonesia tentang kinerja keuangan dan operasional / Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2010, Perseroan telah mengadakan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 1 (satu) kali, yakni pada tanggal 21 Desember 2010, dengan agenda sebagai berikut: 1. Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan kuartal 3 (tiga) tahun 2010, serta estimasi 12 bulan hingga akhir tahun 2010; 2. Pembahasan perkembangan operasional dan bisnis Perseroan terkini Sedangkan untuk kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan tersebut adalah sebagai berikut:
The Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors During 2010, the Board of Directors convened one joint meeting with the Board of Commissioners, held on 21 December 2010, with the following agenda: 1. To discuss the Company’s performance as of the end of Q3-2010 and its 12-months estimation until the end of 2010; 2. To discuss the Company’s latest operational and business development.
The table below describes the attendance record of the Board of Commissioners and the the Board of Directors in the joint meeting.
Nama Name
Jumlah Kehadiran Attendance Dewan Komisaris Board of Commissioner
Suryo B. Sulisto
1/ 1
Iman Taufik
1/ 1
Fuad Hasan Masyhur
-/ 1
Sulaiman Zuhdi Pane
1/ 1
Nalinkant A. Rathod
-/ 1
Kusumo A. Martoredjo
1/ 1
Jay Abdullah Alatas
-/ 1
Anton Setianto Soedarsono
1/ 1 Direksi Board of Director
Ari Saptari Hudaya
1/ 1
Eddie J. Soebari
-/ 1
Kenneth Patrick Farrell
-/ 1
Dileep Srivastava
1/ 1
Andrew C. Beckham
1/ 1
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Remunerasi dibahas terlebih
REMUNERATION POLICY FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS The Company provides remuneration to the Board of Commissioners and the Directors in the form of salary, benefits, and facilities. The remuneration package is initially discussed by the Remuneration and Nomination Committee prior to submission to the
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
dahulu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Dewan Komisaris untuk kemudian diajukan oleh Dewan Komisaris ke RUPS pengesahan.
Board of Commissioners. The Board of Commissioners will then submit the proposal to the General Meeting of Shareholders for approval.
Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2010. Prosedur remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi termasuk evaluasi tahunannya ditentukan dan dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi untuk kemudian diajukan kepada Dewan Komisaris. Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp39,5 milyar dan Rp37,7 milyar.
The authority to determine the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is delegated to the Board of Directors and the Board of Commissioners at the GSM held on 24 June 2010. The evaluation of the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is performed annually by the Remuneration and Nomination Committee to be submitted to the Board of Commissioners. Total remuneration to the Commissioners and Directors for the year 2010 and 2009 amounted to Rp39.5 billion and Rp37.7 billion respectively.
Di luar dari remunerasi tunai di atas, para anggota Direksi juga menerima tunjangan-tunjangan yang mencakup fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan, dan biaya perjalanan dinas, serta kendaraan dinas dengan biaya operasional yang ditanggung Perseroan dan dengan opsi, kendaraan tersebut dapat dimiliki setelah 5 tahun pemakaian dengan potongan 50% dari harga pasar yang berlaku.
In addition to the above-mentioned cash remunerations, members of the Board of Directors also receive benefits in the form of health facilities, communication facilities, annual vacation expenses, annual leave in accordance with the Company’s policy, and travel allowances, as well as official vehicles where operation expenses are paid for by the company including an option to own the vehicle after 5 years with 50% discount from its market price.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS COMMITTEES
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.
To assist the Board of Commissioners in carrying out its tasks, the Company has established three Committees that report to the Board of Commissioners, which comprise of the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, and the Risk Management Committee.
KOMITE AUDIT Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
AUDIT COMMITTEE Duties and Responsibilities Audit Committee is a committee formed by the Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC.
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: • Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Kecukupan pengendalian internal • Pelaksanaan pengendalian risiko • Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
The function of the Audit Committee is to assist the BOC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to: • The integrity and quality of published financial reports • Effectiveness of audits conducted by both internal and external auditors • Adequacy of internal controls • Implementation of risks management • Compliance with the prevailing laws and regulations
Keanggotaan Di akhir tahun 2010, Komite Audit BUMI terdiri dari 4 (empat) orang yakni 1 (orang) ketua yang dijabat oleh Iman Taufik (IT), Komisaris Independen BUMI, dan 3
Membership As of the end of the year 2010, the Audit Committee of BUMI consists of 4 (four) members, comprising 1 (one) chairman, Iman Taufik (IT), who also serves as
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
(tiga) orang ahli independent sebagai anggota yakni Kanaka Puradiredja (KP), Mawar Napitupulu (MN), dan Indra Safitri (IS).
BUMI’s Independent Commissioner, and 3 (three) independent experts: Kanaka Puradiredja (KP), Mawar Napitupulu (MN), dan Indra Safitri (IS).
Riwayat hidup masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat di halaman 135 Laporan Tahunan 2010.
Background information of each member of Audit Committee is available on page 135 of this Annual Report.
Rapat Komite Audit Selama tahun 2010 Komite Audit telah menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat termasuk 3 (tiga) kali rapat dengan Dewan Komisaris dan 1 (satu) kali rapat gabungan dengan Komite Manajemen Risiko, dengan rincian tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite Audit dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut.
Committee Meetings During 2010 the Audit Committee conducted 15 (fifteen) meetings, including 3 (three) meetings with the Board of Commissioners and 1 (one) joint meeting with the Risk Management Committee. Below is the attendance record of each member of the Audit Committee:
No.
Tanggal Rapat Meeting Date
Kehadiran Attendance IT
KP
MN
IS
1.
13/ 01/ 2010
--
•
•
•
2.
28/ 01/ 2010
•
•
•
•
3.
25/ 02/ 2010
--
•
•
•
4.
11/ 03/ 2010
--
•
•
•
5.
29/ 03/ 2010
--
•
•
•
6.
29/ 04/ 2010
•
•
•
•
7.
20/ 05/ 2010
--
•
•
•
8.
27/ 05/ 2010
--
•
•
•
9.
17/ 06/ 2010
--
•
•
•
10.
04/ 08/ 2010
•
•
•
•
11.
26/ 08/ 2010
•
•
•
•
12.
23/ 11/ 2010
•
•
•
•
13.
14/ 10/ 2010
•
•
•
--
14.
26/ 11/ 2010
--
•
•
•
15.
15/ 12/ 2010
•
•
•
•
7/ 15
15/ 15
15/ 15
14/ 15
Total
Kegiatan Komite Selama Tahun 2010 Kegiatan Komite Audit BUMI selama tahun 2010, meliputi: Umum • Me-review Piagam Komite Audit • Menyusun rencana kegiatan Komite Audit untuk tahun 2011
Committee’s Activities in 2010 Activities of Audit Committee during 2010 covered the following: General • Review the Audit Committee Charter • Preparation of the activity plan of Audit Committee for 2011
Laporan Keuangan • Me-review konsep final laporan keuangan yang diaudit tahun 2009 • Me-review laporan keuangan 2010 kuartalan • Memantau implementasi rencana peningkatan kualitas laporan keuangan
Financial Statements • Review the final draft of the audited 2009 financial statements • Review 2010 quarterly financial reports • Monitor the implementation of plan to improve the quality of financial statements
Eksternal Auditor • Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2009
External Auditor • Discuss and monitor the conduct of the audit for 2009 financial statements
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Membahas temuan audit tahun 2009 • Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2010
• Discuss audit findings 2009 • Discuss the 2010 financial statements audit plan
Internal Audit • Me-review Piagam Internal Auditor • Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK • Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal audit tahun 2010
Internal Audit • Discuss the Internal Audit Charter • Discuss the function and organization of Internal Auditors particularly in compliance with BapepamLK regulations • Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2010
Enterprise Risk Management (ERM) • Memantau implementasi ERM
Enterprise Risk Management (ERM) • Monitor the ERM implementation
Governance • Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG • Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih lanjut whistleblower system • Membahas berbagai isu perpajakan dan hukum
Governance • Discuss the GCG self assessment • Discuss findings and monitor follow up Whistle Blower System • Discuss the tax and legal issues
Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia Di tahun 2010, Perseroan juga telah membentuk Komite Audit di KPC dan Arutmin Indonesia melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris KPC No.L.136/ BOC-COM2.8/VI/10, tanggal 1 Juni 2010 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Arutmin Indonesia No.360/AI/XI/2010, tanggal 1 Juni 2010. Komite ini terdiri 3 (tiga) orang anggota, yakni: • Eddie J. Soebari (EJS) – Direktur BUMI yang menjabat sebagai ketua komite; • Banmali Agrawala (BA) – Komisaris KPC dan Arutmin Indonesia, sebagai anggota; dan • Elly Slamet (ES) – Head of Risk Management Division BUMI, sebagai anggota.
Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia In 2010, the Company also established the Audit Committee for KPC and Arutmin Indonesia according to Decision Letter of the Board of Commissioners of KPC No.L.136/ BOC-COM2.8/VI/10, dated 1 June 2010 and Decision Letter of the Board of Commissioners of Arutmin Indonesia No.360/AI/ XI/2010, dated 1 June 2010. The Committee consists of 3 (three) members, namely: • Eddie J. Soebari – Director of BUMI, as Chairman of the Committee; • Banmali Agrawala – Commissioner of KPC and Arutmin Indonesia, as member of the Committee; and • Elly Slamet – Head of Risk Management Division BUMI, as member of the Committee.
Perseroan memandang perlu untuk membentuk Komite Audit di 2 (dua) anak perusahaan terbesarnya tersebut, selain untuk memaksimalkan efektivitas fungsi pengawasan Dewan Komisaris KPC dan Arutmin Indonesia terkait fungsi pengendalian internal, pengendalian risiko dan ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan, juga untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas komunikasi dengan auditor internal dan eksternal dalam cakupan tugas dan tanggung jawabnya.
The Company deems that it is necessary to establish an Audit Committee for its 2 (two) largest subsidiaries. The Committees are established to maximize the effectiveness of oversight function from the Board of Commissioners of KPC and Arutmin Indonesia relating to the functions of internal control, risk management, and compliance to prevailing legislations, as well as to enhance the effectiveness and quality of communication with both internal and external auditors in terms of their respective duties and responsibilities.
Dari sejak dibentuknya komite ini di bulan Juni 2010 hingga saat pembuatan laporan tahunan ini, Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia ini telah melakukan 4 (empat) kali rapat, dengan rincian agenda dan kehadiran di ketiga rapat tersebut adalah sebagai berikut:
Since its establishment in June 2010 until the preparation of this Annual Report, the Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia has convened 4 (four) meetings, with the following agenda and attendance record:
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
No.
1
2
3.
4.
Tanggal Rapat Meeting Date
EJS
BA
ES
28/ 07/ 2010
• Rapat internal rutin Komite Audit Regular internal meeting of the Audit Committee • Review atas rencana audit internal, organisasi audit internal, evaluasi risiko dan hal-hal relevan lainnya Review internal audit plan, internal audit organization, risk assessment and other relevant issues • Review atas akun KPC dan Arutmin untuk periode yang berakhir pada 30 2010 Review KPC and Arutmin accounts for the period ended as of the end of 30 2010
--
•
•
28/ 10/ 2010
• Rapat internal rutin Komite Audit / Regular internal meeting of the Audit Committee • Review dan revisi Piagam Komite Audit / Review and revise Audit Committee Charter • Review akun KPC dan Arutmin per 30 September 2010 / Review KPC and Arutmin accounts as of 30 Sept 2010
--
•
•
02/ 02/ 2011
• Hasil audit Expansion Development Program (EDP) / Expansion Development Program (EDP) audit result • Rencana audit internal tahun 2011 / Internal Audit plan for the year 2011 • Sumber daya audit internal / Internal Audit resources • Akun manajemen KPC dan Arutimin untuk perioda 9 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 / Management account of KPC and Arutmin for 9 (nine) months period ended in 31 December 2011.
•
•
•
16/ 03/ 2011
• Akun Manajemen KPC dan Arutmin Indonesia untuk setahun penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Management account of KPC and Arutmin Indonesia for the full year ended 31 December 2011
•
•
•
2/4
4/4
4/4
Jumlah Kehadiran / Attendance
88
Kehadiran Anggota Komite Committee Member Attendance
Agenda Rapat Meeting Agenda
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Tugas dan Tanggung Jawab Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.187/BR-BOC/III/07, Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris guna memastikan bahwa proses remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sesuai dengan praktik GCG. Tugas dan tanggung jawab komite termasuk kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi yang memadai dalam Laporan Tahunan dan/atau Laporan GCG guna menggambarkan uraian pekerjaan komite sepanjang tahun berjalan, telah dijabarkan secara rinci dalam Panduan Dewan dan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI.
Duties and Responsibilities The Remuneration and Nomination Committee was established on 15 March 2007 by Decision Letter of the Board of Commissioners No.187/BR-BOC/ III/07. The main function of the Remuneration and Nomination Committee is to provide professional recommendations to the Board of Commissioners to ensure that the remuneration and nomination of the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and executives of the Company are in accordance with Good Corporate Governance practices and principles. Details of the duties and responsibilities of the Committee, including its obligation to provide proper information disclosure in the Annual and/or GCG Reports of the Company describing activities of the Committee during the year, have been formally elaborated in the Board Manual and the Remuneration and Nomination Committee Charter of BUMI.
Keanggotaan Di akhir tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI terdiri dari 3 (tiga) orang, yakni 1 (satu) orang ketua yang dijabat oleh Suryo B. Sulisto, Presiden Komisaris/Komisaris Independen BUMI, dan 2 (dua) orang anggota yakni Fuad Hasan Mansyhur, Komisaris BUMI dan Ari S. Hudaya, Presiden Direktur BUMI.
Membership As of the end of the year 2010, the Remuneration and Nomination Committee of BUMI consists of 3 (three) members, comprising 1 (one) chairman, Suryo B. Sulisto (SBS), which also serves as the President Commissioner/ Independent Commissioner of BUMI, and 2 (two) members, namely Fuad Hasan Mansyhur (FHM), Commissioner of BUMI, and Ari S. Hudaya (ASH), BUMI’s President Director. BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Riwayat hidup masing-masing anggota komite dapat dilihat di halaman 184 dan 186 Laporan Tahunan 2010 ini.
Background information of each member of the Committee is available in page 184 and 186 of this Annual Report 2010.
Kegiatan Komite Selama Tahun 2010 Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI selama tahun 2010, meliputi: Umum • Me-review Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi; • Melakukan komunikasi dengan anggota Komisaris lainnya serta Direksi dan manajemen Perseroan secara konsisten;
Committee’s Activities in 2010 The Remuneration and Nomination Committee’s activities during 2010: General • Review the Remuneration and Nomination Committee Charter; • Consistently communicate with other members of the Board of Commissioners, as well as the Directors and the Company’s management;
Nominasi • Me-review kesesuaian jumlah Komisaris Independen dan Direktur Independen apakah telah sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia dan peraturan terkait lainnya yang berlaku; • Me-review efektivitas komposisi anggota dan struktur organisasi Direksi;
Nomination • Review the suitability of the number of Independent Commissioners and Independent Directors to ensure compliance with the regulations of Indonesia Stock Exchange and other prevailing regulations; • Review the effectiveness of the composition and the organization structure of the Board of Directors.
Remunerasi • Me-review penyesuaian remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pemberian bonus kinerja untuk anggota Direksi;
Remuneration • Review the remuneration adjustment for the Board of Commissioners and the Board of Directors, including performance bonus for members of the Board of Directors.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Tugas dan Tanggung Jawab Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.188/BR-BOC/III/07. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam meyakini adanya penerapan dan efektivitas dari pelaksanaan sistem manajemen risiko korporat yang menyeluruh di dalam Perseroan.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE Duties and Responsibilities The Committee was established on 15 March 2007 by the Decision Letter of the Board of Commissioners No.188/BR-BOC/III/07. The Risk Management Committee was established by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of enterprise risk management systems in the Company.
Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: • Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi. • Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. • Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. • Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan.
The duties and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: • Provide guidance and recommendation on the risk management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objective and target, and strategy) defined by the Board of Directors. • Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements. • Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Director provides leadership and direction for the Company’s risk management practices and proactively enhance the Company’s risk management capabilities. • Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMI’s strategic risks.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
89
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
90
• Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan. • Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. • Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. • Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama. • Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus.
• Review recommendations related to BUMI’s strategic decision and provide suggestion to the Board of Directors regarding the possible risk that could occur ,including recommendations on the tolerable risk level and risk treatments/action plans for each respective strategy. • Review the effectiveness of Company’s risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure those risks are within the Company’s tolerable risk level. • Provide suggestion and recommendation to Board of Directors on the enhancement of the Company’s risk management performance and implementation. • Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation in BUMI including the result of risk treatment / action plan implementation of key risks to the Board of Commissioners. • If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss critical issues requiring immediate attention.
Keanggotaan Di akhir tahun 2010, Komite Manajemen Risiko BUMI terdiri dari 2 (dua) orang yakni 1 (satu) orang Ketua yang dijabat oleh Nalinkant A. Rathod, Komisaris BUMI, dan 1 (satu) orang ahli independen yakni Kanaka Puradiredja sebagai anggota.
Membership As of the end of the year 2010, the Risk Management Committee consists of 2 (two) members, comprising 1 (one) chairman, Nalinkant A. Rathod (NAR), BUMI”s Commissioner, and 1 (one) independent expert, Kanaka Puradiredja (KP), as member of the Committee.
Riwayat hidup masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko dapat dilihat di bagian Informasi Perseroan Laporan Tahunan 2010 ini.
Background information of each member of the Risk Management Committee is available in the Corporate Information section of this Annual Report.
Rapat Komite Manajemen Risiko Sepanjang tahun 2010, Komite menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat termasuk 1 (satu) kali rapat gabungan dengan Komite Audit dengan rincian agenda sebagai berikut:
Committee Meetings During 2010, the Risk Committee convened 2 (two) meetings including 1 (one) joint meeting with the Audit Committee, as follow:
No
Tanggal Rapat Meeting Date
1
07/ 05/ 2010
1. Presentasi rencana bisnis Divisi Manajemen Risiko (RMD) untuk tahun 2010 / Risk Management Division (RMD) business plan presentation for the year 2010 2. Evaluasi proses pengukuran risiko / Evaluating risk assessment process 3. Update kemajuan untuk hal-hal terkini berkaitan fungsi RMD pada perkembangan usaha Perseroan/ Progress update on current issues with regards to RMD functions towards the Company’s business development 4. Update kemajuan proyek pengembangan Early Warning System serta implementasi Speak Up System / Progress update on the Early Warning System project development and the Speak Up System Implementation.
2
17/ 06/ 2010
1. Update hasil implementasi Speak Up System / Update on result of Speak Up System implementation 2. Review implementasi ERM / Review on implementation of ERM.
Agenda
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Kegiatan Komite Selama Tahun 2010 Kegiatan Komite Manajemen Risiko selama tahun 2010, meliputi: • Me-review Piagam Komite Manajemen Risiko; • Me-review rencana kerja/business plan Risk Management Division untuk tahun 2010 • Memonitor dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan internalisasi dan penerapan Manajemen Risiko Korporat. • Melakukan pengawasan terhadap penerapan Early Warning System sebagai bagian dari tahapan penerapan Manajemen Risiko Korporat. • Memonitor perkembangan pelaksanaan kegiatan Fraud Risk Assessment yang dilakukan oleh Risk Management Division bekerja sama dengan konsultan independen.
Activities of the Committee in 2010 Activities of the Risk Management Committee during 2010: • Review the Risk Management Committee Charter; • Review the Risk Management Division’s workplan/ business plan for the year 2010 • Monitor and evaluate progress update of internalization and implementation of Enterprise Risk Management. • Oversee the implementation of Early Warning System as part of the Enterprise Risk Management implementation program. • Monitor the implementation of Fraud Risk Assessment practices, which is conducted by the Risk Management Division in cooperation with an independent consultant.
Independensi Anggota-Anggota Komite Dewan Komisaris Pemilihan dan penunjukkan seluruh anggota komitekomite dibawah Dewan Komisaris baik itu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Manajemen Risiko telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang berkaitan dengan independensi anggota komite dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal tersebut juga turut didukung oleh tidak adanya hubungan keluarga/darah baik itu diantara masingmasing anggota komite, anggota komite dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, maupun anggota komite dengan manajemen eksekutif Perseroan.
The Independence of the Members of The Board of Commissioners Committees The selection and appointment of members of the committees of the Board of Commissioners: the Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Risk Management Committee, have already complied with prevailing legislations, especially those legislations which related to the independency of the committees’ members in performing their roles and responsibilities. In addition to this condition, there are no family/blood relationship among the committees’ members, between the committees’ members and the members of the Board Commissioners and the Directors, or between the committees’ members and the Company’s executive management.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
Untuk membantu efektivitas pelaksanaan tanggung jawabnya, Direksi BUMI telah membentuk Hedge Risk Management Committee, Komite Pedoman Perilaku, Komite Sumber Daya Manusia, dan IT Steering Committee.
To assist the effectiveness of the implementation of tis duties and responsibilities, the Board of Directors establishes the Hedge Risk Management Committee, Code of Conduct Committee, Human Resources Committee, and IT Steering Committee.
HEDGE RISK MANAGEMENT COMMITTEE Hedge Risk Management Committee dibentuk tanggal 29 Januari 2009 dan disahkan pada tanggal 19 Juni 2009 dalam rapat Direksi.
HEDGE RISK MANAGEMENT COMMITTEE The Hedge Risk Management Committee was established on 29 January 2008. Its establishment was endorsed on 19 June 2009 at the Board of Directors meeting.
Tugas dan Tanggung Jawab Hedge Risk Management Committee bertugas untuk mengawasi, mengkaji, dan memodifikasi kebijakan hedging Perseroan, dengan melakukan tugas dan tanggung jawab berikut: • Mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu • Memonitor eksposur risiko yang dihadapi perusahaan • Memonitor kondisi pasar atas harga minyak dan batubara yang kritikal terhadap operasi perusahaan • Memonitor transaksi hedging yang sedang berjalan
Duties and Responsibilities The Hedge Risk Management Committee is to monitor, review and modify the hedging policy by undertaking the following tasks and responsibilities: • Conduct regular meetings every 2 weeks • Monitor current risks exposed to the Company • Monitor current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company. • Monitor the outstanding hedging position
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
91
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
• Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging dengan memperhatikan peraturan, proses dan instrumen-instrumen yang telah disetujui dalam kebijakan hedging.
• Take hedging decisions within the broad framework of hedging rules, process and agreed instruments.
Keanggotaan Anggota Hedge Risk Management Committee BUMI terdiri dari:
Membership Members of BUMI’s Hedge Risk Management Committee:
Nama Name Peter Ball Andrew C. Beckham
Anggota (Direktur/ CFO BUMI)
Ashok Mitra
Anggota (CFO KPC)
Saroj Patro
Anggota (CFO Arutmin Indonesia)
Herlan Siagian Pratikto
92
Position Jabatan Ketua (VP Marketing)
Anggota (GM Marketing) Anggota (GM Supply Chain)
Rapat Komite Hedge Risk Management Committee melakukan pertemuan setiap 2 (dua) minggu untuk membahas agenda-agenda berkenaan dengan perkembangan fluktuasi harga batubara dan bahan bakar dan upaya menanganinya serta memonitor posisi hedging yang sedang berjalan.
Committee Meetings The hedge Risk Management Committee meets once every two weeks or as needed to discuss the agenda related to the current developments and matters pertaining to fuel and coal price fluctuations as well as efforts to manage and monitor its outstanding hedging position.
KOMITE PEDOMAN PERILAKU
CODE OF CONDUCT COMMITTEE
Tugas dan Tanggung Jawab Guna memastikan penerapan Pedoman Perilaku Perseroan dan pengoperasian Speak Up System yang efektif, pada tanggal 15 Juli 2008, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No.658/BR-BOD/VII/08.
Duties and Responsibilities Through Decision Letter of the Board of Commissioners and Board of Directors No.658/ BR-BOD/VII/08, the Board of Commissioners and the Board of Directors formed the Code of Conduct Committee to ensure that the Company Code of Conduct is implemented adequately and the Speak Up System operates effectively.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai berikut: • Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku. • Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna meningkatkan standar etika Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. • Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga (outsourcing) Speak Up System. • Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi awal yang memadai dari Pelapor guna memungkinkan dilakukannya penyelidikan/ investigasi yang memadai oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait. • Mengevaluasi informasi dan data yang diterima sehubungan dengan Speak Up System secara independen dan tidak memihak. • Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System dengan memastikan bahwa: - Laporan mengenai adanya pelanggaran Pedoman Perilaku oleh seseorang yang tidak didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata tidak diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik seseorang.
The duties and responsibilities of the Code of Conduct Committee are as follows: • Promote the implementation of the Code of Conduct. • Provide suggestions to the Board of Commissioners and Directors to revise the Code of Conduct to improve the Company ethical standards. • Manage the centralization and outsourcing of the Speak Up System. • Strive to gather enough initial facts from the persons who have reported to the Speak Up System (“Speaker”) to allow meaningful investigations by the business units or other related parties. • Evaluate information and data received under the Speak Up System in an independent and impartial manner. • Maintain confidentiality of the Speak Up System by ensuring that: - Any allegations against any particular person(s), which are not supported by facts or hard evidence, are not processed in any manner that could lead to damaging that person’s reputation. BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
- Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor tidak mengalami masalah dalam kepegawaian mereka di BUMI atau anak perusahaannya yang disebabkan oleh laporan yang diberikan. • Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti atau kepada pihak berwenang lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit Bumi. • Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan oleh unit usaha terkait dan memastikan bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara profesional dan tepat waktu. • Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit Bumi. apabila terdapat keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu orang/fungsi dari beberapa departemen/ divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi. • Memberikan umpan balik kepada Pelapor mengenai hasil penyelidikan/investigasi. • Mengusulkan kepada Direksi jenis penghargaan yang akan diberikan kepada pelapor yang memberikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman Perilaku.
- The identity of a Speaker is protected where requested so that such persons can not suffer any recrimination in their employment with PT Bumi Resources Tbk. or its subsidiaries because of speaking out. • Refer reports on the Code of Conduct violations to be followed up by the appropriate business units or other authorized party recommended by the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk. • Monitor the status of investigations conducted by the relevant business units and ensures that the investigations are conducted in a timely and professional manner. • Consult with the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk. if there is a doubt about whom a report should be referred to for investigation. This will be particularly necessary where the report received indicates/involves more than one person/function from several department/ division or related to high level management positions. • Provide feedback regarding the investigation results to the Speaker. • Provide recommendations to the Board of Directors on the types of rewards for persons who provide reports that can lead to clear indications of violations of the Code of Conduct.
Keanggotaan Anggota Komite terdiri:
Membership Members of the Code of Conduct Committee are as follows:
Nama Name
Position Jabatan
Mahmud
Ketua / Chairman
Makin Perdana Kusuma
Anggota / Member
EM Eddy
Anggota / Member
Kegiatan Komite Selama Tahun 2010 Selama tahun 2010, Komite Pedoman Perilaku melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melalui kegiatan-kegiatan berikut ini: • Melakukan rapat koordinasi rutin untuk mengevaluasi laporan-laporan yang masuk serta status laporan baik yang sedang di tindak lanjuti oleh unit usaha maupun oleh Divisi Internal Audit. Sepanjang tahun 2010, Komite Pedoman Perilaku telah melakukan 2 (dua) kali rapat dan mengirimkan laporannya kepada Presiden Direktur, dan Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT, serta Komite Audit. • Memonitor dan mengevaluasi penerapan Speak Up System di Perseroan termasuk memonitor kinerja perusahaan outsourcing Speak Up System. • Mengkoordinasikan perbaikan dan peningkatan efektivitas Speak Up System untuk memastikan keberlanjutan sistem.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
The Committee’s Activities in 2010 During 2010, the Code of Conduct Committee carried out its duties and responsibilities through the following activities: • Convened meetings routinely to evaluate the reports submitted as well as the status of the reports that are being followed up by the business units as well as the Internal Audit Division. The Code of Conduct Committee convened 2 meetings throughout 2010 and sent its reports to the President Director, the Director of Internal Audit, Risk Management and IT, and the Audit Committee. • Monitored and evaluated the implementation of the Company’s Speak Up System, including monitoring the performance of the outsourcing companies as the service provider of the Speak Up System. • Coordinated efforts to improve and enhance the effectiveness of the Speak Up System to ensure its sustainability.
93
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
94
• Mengkoordinasikan dan memonitor penyebaran Formulir Ketaatan Pedoman Perilaku kepada seluruh karyawan untuk ditandatangani dan dikumpulkan melalui Departemen Sumber Daya Manusia di masing-masing perusahaan.
• Coordinated and monitored the distribution of the Code of Conduct Compliance Forms to be signed by all employees. Completed forms were collected by the Human Resources Department of each respective company.
KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih meningkatkan efektivitas kinerja organisasi yang berkaitan dengan fungsi sumber daya manusia, pada tanggal 8 Oktober 2010, Direksi telah membentuk Komite Sumber Daya Manusia melalui Surat Keputusan Direksi No.959/BRBOD/X/10, dimana nantinya komite ini akan secara aktif memberikan usulan kepada Direksi mengenai kebijakan-kebijakan sumber daya manusia di kelompok usaha bumi, memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan sumber daya manusia yang ada di kelompok usaha BUMI, dan melaporkan penerapan kebijakan-kebijakan tersebut kepada Direksi.
HUMAN RESOURCES COMMITTEE Duties and Responsibilities To enhance the effectiveness of the organization in terms of its human resources function, on 8 October 2010, the Board of Directors, has formally established the Human Resources Committee through Decision Letter of the Directors No.959/BR-BOD/X/10. The Committee is expected to proactively provide recommendations to the Board of Directors regarding human resources policies for BUMI Group, and report the implementation progress of such policies to the Board of Directors.
Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut: • Mengkaji ulang pengembangan sumber daya manusia termasuk perencanaan tenaga kerja dan struktur organisasi serta keselarasan pengembangan dan rencana tersebut dengan anak perusahaan dan diantara anak perusahaan; • Mengkaji ulang keselarasan kebijakan dan praktik remunerasi dan tunjangan yang berlaku di BUMI dengan anak perusahaan, dan diantara anak perusahaan; • Mengkaji ulang proses-proses perekrutan dan seleksi, remunerasi dan tunjangan, serta perencanaan suksesi dan nominasi untuk tingkat manajemen kelompok usaha BUMI (SVP/VP/GM) yang memiliki garis pelaporan langsung kepada Direksi/CEO/Presiden Direktur; • Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas kepada Direksi, untuk kemudian kepada CEO/Presiden Direktur untuk mendapatkan persetujuan. • Melakukan tugas dan tanggung jawab lainnya yang berkaitan dengan hal-hal sumber daya manusia di BUMI dan anak perusahaan, diluar dari yang sudah disebutkan di atas, sesuai dengan yang telah disepakati dan diputuskan dalam rapat Komite.
The duties and responsibilities of Human Resources Committee are as follows: • To review human resources development including man power planning and organizational structure and its alignment with the subsidiaries and among subsidiaries. • To review the remuneration and benefits policies and practices alignment of BUMI and its subsidiaries, and among the subsidiaries. • To review the hiring and selection process, remuneration and benefits, and succession planning and nomination at the managements level of BUMI Group (SVPs/VPs/ GMs) reporting directly to the Directors /CEO/ President Director. • To provide recommendations to the Directors relating to the above matters to the CEO/ President Director for approval. • To perform other duties and responsibilities relating to human resources matters of BUMI and its subsidiaries beyond those mentioned above, in accordance with what have been agreed and decided by the Committee’s meetings.
Keanggotaan Anggota Komite terdiri:
Membership Members of the Human Resources Committee are as follows:
Nama Name
Position Jabatan
Eddie J. Soebari
Ketua / Chairman
Andrew C. Beckham
Anggota / Member
Endang Ruchijat
Anggota / Member
Faisal Firdaus
Anggota / Member
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Nama Name
Position Jabatan
Kenneth P. Farrel
Anggota / Member
Yanti Sinaga
Anggota / Member
Elly Slamet
Anggota / Member
Mahmud
Anggota / Member
IT STEERING COMMITTEE Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih merealisasikan visi Teknologi Informasi BUMI untuk secara proaktif bermitra dengan bisnis dengan memberikan layanan IT yang berkualitas dan efektif dalam hal biaya, sehingga BUMI dan anak perusahaan dapat mempercepat pelaksanaan strategi bisnisnya, maka pada tanggal 15 Desember 2010 Direksi telah membentuk IT Steering Committee melalui Surat Keputusan Direksi No.1192/BR-BOD/ XII/10. Dalam fungsinya membantu Direksi, komite ini akan mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, dan akan memastikan keselarasan antara inisiatif teknologi informasi dengan tujuan bisnis pada tingkat tertinggi di Perseroan, yakni melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang mencakup: • Menjaga keselarasan strategis antara inisiatif TI dengan tujuan bisnis, dengan cara: a) Memberikan arahan strategis dan keselarasan antara TI dengan bisnis, termasuk mengeluarkan panduan kebijakan tingkat tinggi (jika diperlukan); b) Mengevaluasi inisiatif TI yang diajukan untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut secara strategis sejalan dengan tujuan bisnis; c) Melakukan verifikasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. • Memastikan bahwa inisiatif TI memberikan manfaat kepada bisnis dengan cara: a) Mengawasi pemberian manfaat oleh TI kepada bisnis dan memperhatikan aspek pengembalian dari investasi TI; b) Meninjau, menyetujui, dan mengevaluasi inisiatif TI, mengawasi analisis biaya/manfaat, dan meninjau portofolio untuk mengoptimalkan biaya.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
IT STEERING COMMITTEE Duties and Responsibilities To realize the vision of BUMI’s Information Technology that proactively partners with the business in providing high quality and cost-effective IT services, to accelerate the implementation of the business strategy of BUMI and its subsidiaries, the Board of Directors has established the IT Steering Committee through Decision Letter of the Board of Directors No.1192/ BR-BOD/XII/10. To assist the Board of Directors, the conducts meetings at least twice a year and ensures the alignment of IT initiatives and business objectives at the highest level of the organization, by performing the following duties and responsibilities: • Maintaining strategic alignment of IT initiatives and business objectives by: a) Providing strategic direction and the alignment of IT and business including by issuing high-level policy guidance as needed; b) Assessing proposed IT initiatives to ensure they strategically fit in with the business objectives; c) Verifying achievement of strategic goals and objectives. • Ensuring that IT initiatives deliver value to the business by: a) Overseeing values delivered by IT to the business and taking into account IT’s return of investments; b) Reviewing, approving and assessing IT initiatives, overseeing cost/benefit analysis, and performing portfolio reviews for cost optimization.
95
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
96
• Mengawasi manajemen risiko dengan cara: a) Memastikan manajemen memiliki sumber daya agar manajemen risiko IT dilakukan dengan benar, dengan memperhatikan risiko investasi TI dan melakukan konfirmasi bahwa risiko yang penting sudah dikelola secara memadai; b) Memastikan bahwa semua proyek TI memiliki komponen manajemen risiko proyek. • Mengawasi manajemen kinerja, dengan cara: a) Meninjau pengukuran kinerja TI dan kontribusi TI kepada bisnis; b) Menentukan ukuran keberhasilan proyek, menindaklanjuti kemajuan proyek-proyek utama TI, dan memonitor serta memberikan arahan proses utama dari tata kelola TI.
• Overseeing risk management by: a) Ascertaining that management has the resources in place to ensure proper management of IT risks, taking into account risk aspects of IT investments and confirming that critical risks have been managed; b) Ensuring that every IT project has a project risk management component. • Overseeing performance management by: a) Reviewing the measurement of IT performance and the contribution of IT to the business; b) Defining project success measures, following progress on major IT projects, and monitoring and directing key IT governance process.
Keanggotaan Anggota Komite terdiri dari:
Membership The committee’s membership is as follows:
Nama Name
Position Jabatan
Eddie J. Soebari
Ketua / Chairman
Dharyanto Effendi
Anggota / Member
Andrew C. Beckham
Anggota / Member
Peter Ball
Anggota / Member
Endang Ruchijat
Anggota / Member
Faisal Firdaus
Anggota / Member
R. Utoro
Anggota / Member
Sudirman Widhy
Anggota / Member
Ashok Mitra
Anggota / Member
Saroj Patro
Anggota / Member
Elly Slamet
Anggota / Member
Kegiatan Komite Selama Tahun 2010 Sejak pembetukannya di bulan Desember 2010, IT Steering Committee langsung menjalankan fungsinya dengan melakukan review terhadap Piagam IT Steering Committee. Disamping itu rapat pertama IT Steering Committee juga telah dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011, dengan agenda yang mencakup sebagai berikut: 1. Update implementasi, praktek dan trend global tata kelola TI; 2. Visi dan inisiatif strategi TI di seluruh Perseroan; 3. Arsitektur dan model operasi TI 4. Proyek TI utama tahun 2011.
The Committee’s activities in 2010 Since its establishment in December 2010, the IT Steering Committee has performed its function by reviewing the draft of the IT Steering Committee Charter. Furthermore, the IT Steering Committee has conducted its first meeting on 29 March 2011 with the following agenda: 1. Update on IT Governance Implementation, practices and global trends; 2. IT vision and IT strategic initiatives throughout the Company; 3. IT architecture and operating model; 4. Key IT projects in 2011.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
THE INTERNAL CONTROL SYSTEM
Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal BUMI di tahun 2010 adalah sebagai berikut: - Komponen lingkungan pengendalian (control environment): BUMI telah mengedepankan pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan di seluruh organisasi BUMI untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki
An overview of BUMI’s internal control practices and enhancements in the year 2010 were as follows: - Control environment component: BUMI has continuously promoted good Code of Conduct practices over the entire BUMI organization to ensure that its personnel have strong integrity and implemented the Code of Conduct in all their activities. Relevant training and development programs have been provided to BUMI and BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka. Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian internal. - Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI telah menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM). Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab, Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Setiap kali muncul risiko yang signifikan, risiko ini akan segera dianalisa dan rencana mitigasi yang tepat akan dirancang, diimplementasikan dan dimonitor. Selain itu, penilaian risiko secara keseluruhan dan terperinci telah dilakukan secara teratur di BUMI dan anak perusahaan atas proses bisnis kunci. Dalam hal penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk Assesment), penilaian ini telah dilakukan secara berkelanjutan. Pada tahun 2010, penilaian risiko kecurangan mencakup departemen-departemen yang bertanggung jawab untuk hubungan eksternal, pengelolaan/kompensasi lahan dan pengembangan masyarakat di anak perusahaan BUMI, yaitu KPC dan Arutmin. Daftar risiko dan peta risiko (risk map) BUMI telah ditinjau ulang dan diperbaharui sebagai komitmen BUMI yang tinggi dalam menanggapi situasi saat ini dan perubahan lingkungan di BUMI yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan sebagai dasar untuk memperbarui rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2010 dan menyusun rencana RBIA 2011. Secara ringkas, proses manajemen risiko telah mencakup proses penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan tanggapan atas risiko. - Komponen kegiatan pengendalian (control activity): Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah ditinjau dan diperbarui di BUMI, KPC, Arutmin dan anak perusahaan lain yang besar. Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian dari penyusunan, update dan perbaikan SOP berkelanjutan di BUMI dan anak BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
subsidiary employees to ensure that all personnel are competent and equipped with adequate knowledge and skills in performing their roles and responsibilities. The BoD and BoC have provided full attention and direction to ensure that the control environment serves as a strong foundation for all other components of internal control. - Risk assessment component: BUMI has appointed Risk Officers at BUMI and its subsidiaries to assist Risk Owners in identifying, analyzing as well as planning to mitigate risks as well as implementing and monitoring risk mitigation activities. BUMI has formalized and communicated to its relevant employees an Enterprise Risk Management System (ERM) policy and procedure. Included in this ERM policy and procedure are the objectives, responsible parties, risk management organization structure, risk management framework, risk policy and risk management processes (e.g. risk identification, evaluation, mitigation, monitoring and reporting). Any time significant risks emerge, these risks will be immediately analyzed and suitable mitigation plan will be designed, implemented and monitored. Furthermore, overall and detailed risk assessments have been conducted across BUMI and its subsidiaries over their key business processes on a regular basis. In terms of Fraud Risk Assessment, these assessments have continuously performed. In 2010, the Fraud Risk Assessment covered activities in departments which were responsible for external affairs, land management/ compensations and community developments at BUMI’s subsidiaries, i.e. KPC and Arutmin. BUMI’s risk registers and risk maps have been continuously reviewed and updated representing strong commitment in responding to current situations and dynamic environmental change of BUMI. These ERM outputs have been used as the basis of updating the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2010 and develop the RBIA plan for 2011. In summary, the risk management processes have encompassed the processes of objective setting, event identification, risk assessment and risk responses. - Control activity component: Risk mitigation plans have been continuously reviewed and updated at BUMI, KPC, Arutmin and other major subsidiaries. Documentation and design of control activities have been enhanced as part of continuous development, update and improvement of existing SOPs at BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been
97
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
98
perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya. - Komponen informasi dan komunikasi (information and communication): Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat. - Komponen pemantauan (monitoring): Kegiatan pemantauan telah dilakukan melalui pengawasan secara mendalam dan berkelanjutan pada semua tingkatan manajemen di semua divisi di bawah Grup BUMI untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan dan untuk melakukan perbaikannya dengan segera. Divisi Audit Internal juga mengevaluasi dan memantau proses dan praktik pengendalian internal di bawah Grup BUMI. Untuk memperkuat sumber dayanya, Divisi Audit Internal BUMI telah merekrut seorang superintendent audit internal pada tahun 2010, dalam rangka melakukan proses audit internal yang lebih lengkap dan komprehensif di BUMI dan anak perusahaan, dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal yang memadai. Konsultan Independen (yaitu PricewaterhouseCoopers dan Ernst & Young) masih membantu Divisi Audit Internal untuk melakukan telaah atas pengendalian internal atas area tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau secara aktif proses telaah pengendalian internal oleh konsultan ini untuk memastikan efektivitas telaah dalam menyelesaikan isu pengendalian internal yang potensial. Hasil telaah telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit pada tingkat induk dan anak perusahaan atas masalah-masalah terkait dengan audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya.
communicated and socialized to relevant employees and their implementation has been continuously reviewed and monitored to ensure that all control activities have been implemented within BUMI and its subsidiaries. - Information and communication component: Operations management has the responsibility to ensure that internal control systems are operating effectively through identifying, capturing and communicating pertinent information in a form and timeframe that enable people to carry out their responsibilities appropriately. In addition, BUMI has fully implemented the Speak-up System to ensure that any significant violation of the Code of Conduct are investigated and followed-up properly. - Monitoring component: Monitoring activities have been conducted through continuous and close supervision at all managerial levels within all divisions under BUMI Group in order to identify potential deviations which could hinder the achievement of corporate objectives and make necessary corrections immediately. The Internal Audit Division also evaluated and monitored processes and internal control practices under BUMI Group. To strengthen its resources, BUMI Internal Audit Division has hired one internal audit superintendent in 2010 to perform more complete and comprehensive internal audit process as well as to ensure the Internal Audit Division is equipped with strong internal audit knowledge and skills. Independent consultants (i.e. PricewaterhouseCoopers and Ernst & Young) still assisted the Internal Audit Division to perform internal control reviews over certain significant areas at BUMI, KPC and Arutmin. The Internal Audit Division has actively monitored the internal control review process performed by consultants to ensure its effectiveness in addressing potential internal control issues. Results of the reviews have been reported to the BoD and BoC. Discussions were regularly conducted with the Audit Committees at the holding and subsidiary level over internal audit matters to ensure that the Audit Committees were well informed, so that they can perform their oversight function.
Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan praktik pengendalian internal serta pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerja sama dengan Komite Audit BUMI (dan juga Komite Audit KPC dan Arutmin) dan fungsi-fungsi lain dalam
The Internal Audit Division continuously monitors the internal control practices as well as implementation of risk mitigation plans and works closely with BUMI”s Audit Committee (and also Audit Committees of KPC and Arutmin) and other functions in the BUMI organization to ensure that the control activities BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
organisasi BUMI untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara efektif dalam semua proses bisnis utama pada BUMI dan anak perusahaannya.
have been designed properly to mitigate significant risks and are operated effectively in all key business processes within BUMI and its subsidiaries.
DIVISI AUDIT INTERNAL Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit dan konsultan internal audit secara independen. Beliau bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.
THE INTERNAL AUDIT DIVISION The Internal Audit Division provides an independent, objective oriented assurance and consulting service designed to add value and improve BUMI’s operations and to help BUMI accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes. For this purpose, the Head of the Internal Audit reports directly to the President Director and works closely with the Audit Committee as well as BUMI’s independent internal audit consultants in a highly independent fashion. He is accountable to plan, conduct, coordinate, and control audit engagement activities in order to achieve management objectives of the Internal Audit Division.
Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal BUMI merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mematuhi Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal.
In fulfilling their responsibilities, BUMI’s Internal Auditors refer to the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing issued by The Institute of Internal Auditors, including following the Internal Audit Code of Ethics. All Internal Audit Division activities are free from influence of all components within BUMI in choosing the audit areas, methodologies, scope, procedures, frequency, timing for ensuring independency and objectivity in carrying out the Internal Audit duty.
Semua Auditor Internal BUMI dilarang: - Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan termasuk menerapkan rekomendasi audit internal. - Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. - Untuk berada di dalam garis tugas (command line) kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan dengan audit internal.
All BUMI’s Internal Auditors are prohibited: - To carry out operational duties in BUMI including implementing internal audit recommendations. - To be involved in daily operational transactions. - To be within the command line of operational activities, except in activities related to internal audit.
Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik dan karyawan BUMI.
The Internal Audit Division has full access to all functions, records, property and personnel of BUMI.
Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut: - Merancang dan menjalankan rencana audit internal tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan kontrak yang relevan.
The Internal Audit Division has the following tasks: - Designing and carrying out the annual internal audit plan to ensure internal control objectives at BUMI have been designed and operated appropriately. These internal control objectives are reliability and accuracy of financial and operational information, effectiveness and efficiency in operation, safeguarding of assets and compliance with all relevant laws, regulations and contracts.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
99
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
100
- Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI, serta menyediakan masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola. - Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan area penting lainnya. - Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan. - Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI (dan Komite Audit KPC dan Arutmin, yang dibentuk pada tahun 2010). - Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya. - Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta penjagaan kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit internal - Melaksanakan audit khusus sesuai kebutuhan manajemen BUMI. - Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu manajemen BUMI dalam mencapai target dan sasaran mereka. - Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up System.
- Testing and evaluating the internal control systems, risk management and corporate governance practices in accordance with BUMI’s policies as well as providing input for enhancing practices over internal control systems, risk management and corporate governance practices. - Analyzing and evaluating internal controls related to operational effectiveness and efficiency over finance, accounting, operations, human resource, marketing, information technology and other key areas within BUMI. - Providing objective recommendations about processes and activities that are being evaluated to management with a view to continuously improving the existing conditions. - Providing and explaining audit reports to the Board of Directors (BoD), Board of Commissioners (BoC), including BUMI’s Audit Committee (and Audit Committees of KPC and Arutmin, which were established in 2010). - Monitoring the implementation status of the previous internal audit recommendations. - Closely working with the Audit Committees in carrying their oversight function in relation to internal audit activities as well as quality assurance over the internal audit activities - Carrying out special audits as required by BUMI management. - Upon request, providing consulting services to assist management in achieving their targets and objectives. - Providing support to the Code of Conduct Committee in following-up reports on the Code of Conduct violation through the Speak-Up Systems.
Kegiatan Audit Internal Tahun 2010 Selama tahun 2010, Divisi Audit Internal melakukan kegiatan sebagai berikut: - Melakukan pertemuan dengan Manajemen Senior serta Risk Officers BUMI, KPC, dan ARUTMIN untuk memperbaharui Rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2010, dan untuk menyiapkan rencana RBIA 2011. - Mengikuti rapat Komite Audit untuk membahas Rencana RBIA 2010 dan 2011. - Melaporkan hasil penugasan audit internal kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite Audit. - Menyediakan jasa konsultasi pengendalian internal dan risiko kepada Tim Manajemen Risiko dan Tim IT. - Menghadiri Penilaian Risiko Kecurangan (Fraud Risk Assessments) yang diselenggarakan oleh Divisi Manajemen Risiko BUMI. - Memperbaharui struktur organisasi, kebijakan, dan Prosedur Audit Internal. - Memperoleh persetujuan dari Presiden Direktur BUMI atas pembaharuan Prosedur Audit Internal (Internal Audit Manual).
Audit Internal Activities in 2010 During 2010, the Internal Audit Division conducted the following activities: - Met Senior Management as well as Risk Officers of BUMI, KPC and ARUTMIN to update the Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2010 and to develop the RBIA plan 2011. - Attended Audit Committee meetings to discuss the RBIA Plan 2010 and 2011. - Reported results of internal audit assignments to the BoD and BoC as well as the Audit Committees. - Provided internal control and risk consultation services to the Risk Management Team and IT Team. - Attended Fraud Risk Assessments arranged by BUMI Risk Management Division. - Updated the Internal Audit organization structure and policies and procedures. - Obtained approval from BUMI’s President Director over the updated Internal Audit Manual.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
- Mendesain ulang alur proses audit internal (Internal Audit Flows) untuk membuat proses menjadi lebih efektif dan efisien, serta untuk mengakomodasi penggunaan perangkat lunak manajemen audit internal yang baru, yaitu MKInsight - Menghadiri pelatihan-pelatihan untuk perangkat lunak manajemen audit internal, uji petik audit (yaitu IDEA), dan pelatihan/konferensi yang diadakan oleh the Institute of Internal Auditors (IIA).
- Redesigned internal audit flows for greater effectiveness and efficiency as well as to accommodate the usage of the new internal audit management software, i.e. MKInsight - Attended trainings for the new internal audit management software, audit sampling software (i.e. IDEA) and training/ conference organized by the Institute of Internal Auditors.
Dalam tahun 2010, Divisi Audit Internal menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana RBIA 2010 sebagai berikut:
In 2010, the Internal Audit carried out its acitivites following the RBIA plan 2010 as follows:
Perusahaan Company PT Bumi Resources Tbk
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
Penugasan Audit Internal Internal Audit Assignments 1
Telaah atas Aktivitas Manajemen Risiko pada saat Tindak lanjut dari Rencana Mitigasi Review over Risk Management Activities During Follow-up of the Mitigation Plan
2
Tindak lanjut implementasi atas “Risiko yang Penting” Follow-up of the implementation over the “Risks that Matters”
3
Pemasaran, Operasi Penjualan dan Akuntansi Pendapatan Marketing, Sales Operation and Revenue Accounting
4
Telaah atas Speak-Up Systems Review over Speak-Up Systems
5
Audit Tindak Lanjut atas Audit HRD Follow-Up over HRD Audit
6
Audit Tindak Lanjut atas Area Perjalanan Bisnis/Uang Muka/Kartu Kredit Follow-Up over Business Travel Advance/ Credit Card Audit
7
Audit atas Gallo Oil (Jersey) Ltd – Siklus Pembelian, Hutang dan Pembayaran Audit over Gallo Oil (Jersey) Ltd – Purchase, Payable and Payment Cycle
1
Manajemen Scrap Scrap Management
2
Audit khusus atas Insiden Scrap Special Audit over Scrap Incidents
3
Manajemen Bahan Bakar Fuel Management
4
Tindak Lanjut atas Audit Perjalanan Bisnis Follow-Up over Business Travel Audit
5
Manajemen Kompensasi Tanah Land Compensation Management
6
Hubungan dengan Pemerintah Government Relation
7
Expansion Project Division Expansion Project Division
8
Rekonsiliasi Kuantitas Batubara Coal Quantity Reconciliation
9
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
10
Proses yang berkaitan dengan vendor: PT Pamapersada Nusantara Processes related to vendors: PT Pamapersada Nusantara
11
Manajemen Persediaan Inventory Management
12
Tindak Lanjut atas Audit Tongkang Follow-Up Barge Audit
1
Proses yang berkaitan dengan vendor : PT Cipta Kridatama Processes related to vendors: PT Cipta Kridatama
2
Proses yang berkaitan dengan vendor : PT Thiess Contractors Indonesia Processes related to vendors: PT Thiess Contractors Indonesia
3
Hubungan dengan Pemerintah Government Relation
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
101
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Perusahaan Company
102
Penugasan Audit Internal Internal Audit Assignments 4
Tindak Lanjut atas Audit Bahan Bakar Follow-up Fuel Audit
5
Tindak Lanjut atas Audit Aset Tetap Follow-up Fixed Assets Audit
6
Keuangan dan Akuntansi Finance and Accounting
7
Proses di Site Senakin Processes at Senakin Site
8
Proses di Site Terminal Batubara Pulau Laut Utara/ North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) Processes at North Pulau Laut Terminal (NPLCT) Site
9
Proses di Site Satui Processes at Satui Site
10
Proses di Kantor Balikpapan Processes at Balikpapan Office
11
Proses di Kantor Banjarmasin Processes at Banjarmasin Office
12
Proses di Site Asam-Asam Processes at Asam-Asam Site
Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit Internal telah memperhitungkan risiko-risiko kunci yang teridentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) dalam menyusun rencana RBIA 2010 dan 2011, dan secara aktif ikut serta dalam mengawasi penerapan mitigasi risiko (risk mitigation)/ rencana perbaikan ERM dalam pelaksanaan audit berdasarkan rencana RBIA 2010 di divisi terkait di BUMI, KPC dan Arutmin dan anak perusahaan besar lainnya.
With respect to risk management, Internal Audit has considered key risks identified through EnterpriseWide Risk Management System (ERM) procedures in developing its RBIA plan 2010 and 2011 and actively involved in monitoring the implementation of risk mitigation/ ERM remediation plan during execution of the RBIA plan 2010 over relevant divisions within BUMI, KPC, Arutmin and its other major subsidiaries.
BUMI berencana untuk mengembangkan Anti-Fraud Management Systems (AFMS) pada tahun 2011 yang meliputi elemen utama: pencegahan kecurangan (Fraud Prevention), deteksi, investigasi, respons, dan pencegahan (Fraud Deterrence). AFMS menjadi relevan dalam rangka memperkuat kepercayaan dan keyakinan atas operasi BUMI serta meningkatkan efektivitas pengelolaan, lingkungan pengendalian, pengendalian internal, dan kegiatan audit internal. AFMS direncanakan untuk dikembangkan dengan bantuan dari konsultan anti-kecurangan yang memiliki pengalaman berkualitas tinggi dalam proses pengembangan dan implementasi pencegahan kecurangan, deteksi, investigasi, respons, dan pencegahan.
BUMI plans to develop its Anti-Fraud Management Systems (AFMS) in 2011 covering: fraud prevention, detection, investigation, response and deterrence. AFMS becomes relevant to strengthen trust and confidence over BUMI’s operations as well as to increase the effectiveness of governance, control environment, internal control and internal audit activities. The AFMS is planned to be developed with the assistance of anti-fraud consultants who possess high quality track records in the development and implementation of fraud prevention, detection, investigation, response and deterrence processes.
Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2010, BUMI telah merekrut satu superintendent audit internal di Arutmin untuk membantu Kepala Audit Internal dengan pengalaman dan keahlian dalam praktik audit internal.
In relation to internal audit staffing, in 2010 BUMI has hired one new IA superintendent in Arutmin with internal audit knowledge and experience to assist the Head of Internal Audit.
Sehubungan dengan pembentukan komite audit pada tingkat KPC dan Arutmin di akhir tahun 2010, Divisi Audit Internal telah mengkomunikasikan rancangan rencana audit internal untuk 2011 kepada komite audit, pelaporan hasil audit pada tahun 2010, dan
In relation to the establishment of Audit Committees at KPC and Arutmin at the end of 2010, the Internal Audit Division has communicated the draft of internal audit plan for 2011 to the Audit Committees, reported audit results in 2010 as well as aligned and included
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
rencana akhir audit internal 2011 yang menyelaraskan dan memasukkan saran-saran dari Komite Audit.
concerns raised by the Audit Committees in the final 2011 internal audit plan.
Untuk tahun 2011, Divisi Audit Internal berencana untuk menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada area berikut berdasarkan atas rencana RBIA:
For the year of 2011, the Internal Audit Division plans to carry out internal audit activities focusing on the following areas based on the RBIA plan:
Perusahaan Company PT Bumi Resources Tbk
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
Penugasan Audit Internal Internal Audit Plan 1
Pemasaran, Kontrak dan Manajemen Pengiriman Marketing, Contract and Shipping Management
2
Pembelian Procurement
3
Sumber Daya Manusia Human Resources
4
Audit atas anak perusahaan: PT Fajar Bumi Sakti Audit over subsidiaries: PT Fajar Bumi Sakti
5
IT dan Sistem Hyperion IT and Hyperion Systems
1
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2
Manajemen Kompensasi tanah Land Compensation Management
3
Tindak Lanjut atas Audit Bahan Bakar Follow-Up over Fuel Audit
4
Tindak Lanjut atas Audit Aset Tetap Follow-Up over Fixed Assets Audit
5
Pembelian dan Manejemen Kontrak Procurement and Contract Managememt
6
Manajemen Rantai Batubara Coal Chain Management
7
Penggajian dan Manajemen Hutang Payroll and Account Payable Management
8
Mine Support - Proses yang berhubungan dengan Vendor dan kegiatan Core/Reman Mine Support – Processes related to Vendors and Core/ Reman activities
9
Mine Operation - Sistem Despatch Mine Operation – Despatch Systems
10
Tindak Lanjut atas Manajemen Persediaan Follow-up over Inventory Management
1
Keuangan dan Akuntansi: Beban Usaha Finance and Accounting: Operating Expenses
2
Departemen Kontrak Contract Department
3
Departemen Proyek Project Department
4
Tindak lanjut audit 2010 Follow-up 2010 audits
5
Sumber Daya Manusia: Proses Rekrutmen Human Resources: Recruitment Processes
6
Manajemen Kompensasi tanah Land Compensation Management
7
Manajemen Pengembangan Masyarakat Community Development Management
8
Administrasi Amonium Nitrat Ammonium Nitrate Administration
9
Proses yang terkait dengan vendor Processes related to vendors
10
Perencanaan Pembangunan Tambang Mine Planning Development
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
103
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
104
Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri konferensi, seminar dan sertifikasi audit internal serta memperbaiki struktur organisasinya secara berkelanjutan dengan cara membekali auditor dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (CAAT), manual dan Sistem Manajemen Internal Audit untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa audit bernilai tambah kepada BUMI.
To strengthen the existing internal audit practices, the Internal Audit Division will recruit additional internal auditors, continuously develop knowledge and skills of its internal auditors by requiring attendance in internal audit conferences, seminars and certifications and continuously enhancing its organization structure as well as equip its auditors with Computer Assisted Auditing Technique (CAAT), manual and Internal Audit Management Systems to maintain effective and efficient delivery of value added services to BUMI.
Saat ini, Divisi Audit Internal telah memiliki tiga auditor bersertifikat Certified Internal Auditor (CIA) dari the Institute of Internal Auditor dan satu auditor yang memperoleh Sertifikat IV dalam Investigasi Pemerintah dari Layanan Forensik Australia (Australian Forensic Services).
Currently, The Internal Audit Division has three auditors with Certified Internal Auditors (CIA) from the Institute of Internal Auditors and one auditor who obtained Certificate IV in Government (Investigation) from the Australian Forensics Services.
Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti Julian, QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal BUMI
Brief profile of Vice President, Mr. Lufti Julian, QIA, CIA as the Head of BUMI’s Internal Audit Division
Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program Bersama Magister Management Universitas Indonesia dan Université de Montpélier II, Perancis.
Lufti Julian is graduated from the Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and holds a Joint Program Master Degree from Magister Management University of Indonesia and Université de Montpélier II, French.
Beliau berpengalaman lebih dari 19 tahun sebagai Akuntan Publik, Audit Internal serta Akuntansi dan Keuangan: Delapan tahun memimpin fungsi Internal Audit di Group Media Terbesar di Indonesia, dan beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan KAP Drs Santoso Harsokusumo, bagian dari Ernst & Young International.
He has more than 19 years experience as a public accountant, Internal Auditor and Finance Accounting. For eight years, he led the Internal Audit function of the largest media group in Indonesia and for several years as a consultant and auditor of Management Institute of Faculty of Economics University of Indonesia and Drs. Santoso Harsokusumo Audit Firm, member of Ernst & Young International.
Beliau memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu: - Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring, Florida, USA. - Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia.
He was awarded with two professional Internal Auditor certificates: - Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs, Florida, USA. - Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia
AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR
Kantor Akuntan Publik Tjieandradjaja & Handoko Tomo telah ditunjuk sebagai auditor independen sejak tanggal September 2010 untuk melakukan proses audit atas laporan keuangan BUMI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan jumlah biaya audit sebesar USD250,000. Selain tugas audit laporan keuangan, Akuntan Publik tidak melakukan tugas-tugas lainnya di Perseroan.
The Public Accounting Firm of Tjieandradjaja & Handoko Tomo has been appointed as the independent auditor since September 2010 to audit BUMI’s financial statement for the year ended on 31 December 2010 with audit fee of US$250,000. This Public Accounting Firm did not engage in any other assignments within the Company.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Disamping itu, Tjieandradjaja Yamin dari Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo adalah Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen di Laporan Keuangan BUMI tahun 2010, dimana tahun ini merupakan periode kedua baik bagi Kantor Akuntan Publik Tjieandradjaja & Handoko Tomo dalam melakukan proses audit atas laporan keuangan BUMI maupun bagi Tjiendradjaja dalam menandatangani Laporan Auditor Independen.
In addition, Tjiendradjaja Yamin of the Tjiendradjaja & Handoko Tomo Public Accountant Firm is the partner who signs the Independent Auditor Report in BUMI’s Financial Statement of 2010, where this year is the second period for both Tjiendradjaja & Handoko Tomo Public Accountant Firm to perform the audit process of BUMI’s financial statements, and Tjendradjaja in signing the Independent Auditor Report.
SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEGIATAN KETERBUKAAN INFORMASI
CORPORATE SECRETARY AND INFORMATION DISCLOSURE ACTIVITIES
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan BUMI adalah meliputi: • Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif ke publik. • Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung dan memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik. • Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah mentaati Undang-Undang Perusahaan Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya. • Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda yang relevan, mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan Direksi, mengkoordinasi dan menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior.
Duties and Responsibilities The tasks and responsibilities of Corporate Secretary are as follow: • Corporate Secretary is responsible for maintaining good and effective communications to the public. • Corporate Secretary acts as a liaison and maintains good relationships between the Company and Bapepam- LK, Indonesia Stock Exchange, investors, analysts, media and the public. • The Corporate Secretary must keep abreast of all regulations relating to the capital market and the Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing laws and regulations, and take appropriate actions and provide appropriate advice and input to the Board of Directors to ensure that the Company complies with the Company Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange and other laws and regulations. • The Corporate Secretary also assists the Boards’ secretariats (to support) of the Board of Commissioners’ and Directors’ duties by coordinating Board meetings and the General Meeting of Shareholders and the respective agendas, by controlling the Boards’ documentation management, and by coordinating and following up with Board members and senior management on Board Committee assignments.
Aktivitas Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2010 Sekretaris Perusahaan mempersiapkan dan mengelola daftar khusus saham yang dimiliki oleh para anggota Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga mereka, dan mengorganisir, menghadiri dan membuat serta menyimpan risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
Corporate Secretary’s Activities during 2010 The Corporate Secretary prepared and managed the special register of shares owned by members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and their families;, and organized, attended, prepared and maintained the minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors meetings.
Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang saham, serta memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum
In accordance to the Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation No. IX.I.4-1996, the Corporate Secretary also maintained and updated the list of shareholders, as well as facilitated the General Shareholders
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
105
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
106
Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2010 dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan Tahunan 2009.
Meeting and Extraordinary General Meeting of the Shareholders on 24 June 2010 and coordinated the publication of Annual Report 2009.
Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan koordinasi keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dalam rangka untuk mempromosikan kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas, disamping kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan terhadap pengembangan masyarakat dan lingkungan, yakni diantaranya di tahun 2010 BUMI mengambil bagian untuk berpartisipasi dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 11 November 2010, bertempat di The Ritz-Carlton Hotel, Pasific Place, Jakarta, dimana dalam kesempatan tersebut BUMI juga melakukan paparan publik (public expose) yang dihadiri oleh para wartawan, analis, investor dan publik. Sekretaris Perusahaan juga bertugas mempromosikan kegiatankegiatan yang dilakukan Perusahaan beserta hasilnya kepada publik baik melalui media massa maupun website Perseroan.
In addition, the Corporate Secretary also coordinated the participation of the Company in various activities organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange in order to promote the capital market activities to the public, as well as other activities related to ccommunity and environment development, including participation in the Investor Summit and Capital Market Expo 2010 held on 11 November 2010 in The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, where BUMI organized its public expose to the media, analyst, investor and the public. The Corporate Secretary also promoted the Company’s activities along with its results to the public either through the mass media or the corporate website.
Penyampaian Laporan Periodik BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan.
Regular Submission of Reports In compliance with the prevailing laws and capital market and stock exchange regulations, BUMI always promptly and accurately publishes all relevant reports. Regular reports include the Exploration Activities Development Report, Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial Statements.
Pengungkapan Informasi Perseroan BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses yang sama atas informasi yang berkualitas dan relevan. BUMI membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator guna menjaga informasi yang sensitif dan secara efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan informatif.
Disclosure of Corporate Information BUMI is committed to maintaining the highest standard in Corporate Information disclosure to ensure that all investors and prospective investors can equitably access credible and relevant information. BUMI has formulated a policy pertaining to Disclosure of Information to the Public and the Regulator to protect sensitive information and effectively disseminate pertinent corporate information.
Pengungkapan Informasi Perseroan selama tahun 2010 meliputi iklan, informasi keuangan/pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi media dan keikutsertaan dalam investor summit yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Corporate Information issued by the Corporate Secretary throughout 2010 was in the form of advertisements, financial information /statements issued to the public in the form of press releases, press conferences and participation in investor summits that were organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange; public exposes, analyst meetings, and press interviews (formal as well as informal); and through correspondence with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Laporan Tahunan BUMI’s diterbitkan setiap tahun dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut memberikan informasi mengenai kinerja BUMI, baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan juga memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik Good Corporate Governance, tanggung jawab sosial perusahaan serta informasi mengenai laporan keuangan.
BUMI’s Annual Report is published annually in two languages, Bahasa Indonesia and English. This Report provides information regarding BUMI’s performance, both in financial and operational terms. It also provides information on the Company’s ongoing efforts in human resources development, Good Corporate Governance practices, corporate social responsibility and information pertaining to the financial statements.
Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi, strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangan kuartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan informasi terkait lainnya dapat di akses di website BUMI www.bumiresources.com.
The Company’s Corporate Profile includes the vision, mission, operations and products, subsidiaries, as well as a summary of the Company’s future. Corporate Information is also available to the public. For those that seek to obtain information regarding the Company, summary of the information submitted to the Indonesia Stock Exchange, press releases, public exposes or analyst meetings, quarterly and semiannual financial statements, Annual Reports, Company Profile and other related information can be obtained through our website www.bumiresources.com.
Publik juga dapat menghubungi: Bapak Dileep Srivastava Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, Lantai 12 Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940, Indonesia e-mail:
[email protected] Tel. : 62 21 57942080 Fax. : 62 21 57942070
In addition, public can also contact: Mr. Dileep Srivastava Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940, Indonesia e-mail:
[email protected] Tel. : 62 21 57942080 Fax. : 62 21 57942070
Selama tahun 2010, BUMI telah melakukan komunikasi ke seluruh stakeholder dengan media sebagai berikut:
During 2010, BUMI has communicated with all stakeholders through the following activities:
Kegiatan / Event Paparan Publik & Forum Pertemuan Analis / Public Expose and Analyst Meting Siaran Pers / Press Release
Frekuensi / Frequency once 12 times
Pertemuan dengan Analis Individu / Individual meeting with analysts
once
Pertemuan dengan media / Media meeting
once
Keterbukaan Informasi kepada Bapepam-LK dan BEI / Information disclosure to Bapepam-LK and BEI
4 times
Laporan Tahunan / Annual Report
once
Forum Investor / Investor Forum
once
RUPS / AGM
once
RUPSLB / EGM Roadshow Investor Relations
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
once 42 times
107
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Paparan Publik Seperti telah disinggung di atas, BUMI telah melaksanakan kegiatan public expose bersamaan dengan keikutsertaan Perseroan dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2010 pada tanggal 11 November 2010 di Jakarta. Dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk kepatuhan Perseroan terhadap peraturan terkait, yakni diantaranya Peraturan Bursa Efek Indonesia No I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dimana didalamnya juga mengatur tentang kewajiban perusahaan tercatat untuk melakukan public expose tahunan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.
Public Expose As described above, BUMI conducted its public expose during the Investor Summit and Capital Market Expo 2010 on 11 November 2010 in Jakarta. The public expose was conducted to comply with the prevailing Indonesian Stock Exchange Regulation No. I-E on the Obligation to Submit Information, requring public limited companies to organize annual public expose at least once a year.
Dalam public expose tersebut yang memiliki agenda utama memaparkan Informasi Terakhir mengenai PT Bumi Resources Tbk, dihadiri oleh lebih dari 164 peserta dari berbagai kalangan, diantaranya kalangan wartawan pasar modal, kalangan analyst dan investor. Sedangkan dari pihak BUMI turut hadir sebagai nara sumber utama adalah Bapak Dileep Srivastara, Direktur – Investor Relations & Corporate Secretary, Ibu Yanti Sinaga, Vice President Legal, HR & GA, Bapak Fuad Helmi, Senior Manager Business Analyst, Ibu Ella V. Brizadly, Manager Corporate Secretary, dan Bapak Achmad Reza Widjaja, Chief Economist Investor Relations.
The main agenda of the public expose was to disclose the latest update about PT Bumi Resource Tbk, and was attended by more than 164 participants from various areas, inculding capital market press, analysts and investors (+ 142 participants), observers (+ 4 participants), and BUMI employees. BUMI’s executives attended the event as information source were Mr. Dileep Srivestara, Director – Investor Relations & Corporate Secretary; Mrs. Yanti Sinaga, Vice President Legal, HR & GA; Mr. Fuad Helmi, Senior Manager Business Analyst, Manager Corporate Secretary; and Mr. Achmad Reza Widjaja, Chief Economist Investor Relations.
Keterbukaan Informasi kepada Bapepam-LK dan BEI tahun 2010
Information Disclosure to the Bapepam-LK and Indonesian Stock Exchange in 2010
No
108
Judul Title
Tanggal Date
1
Herald Resources sebagai perusahaan tertutup dan keluar dari papan bursa di Bursa Efek Australia (ASX) Delisting Herald Resources limited from Australian Stock Exchange (ASX) official list
Januari 13, 2010
2
Konsolidasi Anak Perusahaan Non Batubara Bumi ke dalam PT Bumi Resources Minerals Consolidation of non-coal subsidiaries of Bumi in to PT Bumi Resources Minerals, Tbk.
Maret 2, 2010
3
Penjualan sebagian saham PT Mitratama Perkasa yang dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk kepada PT Nusantara Pratama Indah. Divestation of Bumi’s Shares in PT Mitratama Perkasa to PT Nusantara Pratama Indah.
Desember 6, 2010
4
Pengangkatan Bpk. Ari S. Hudaya dan Bpk. Andrew C. Beckham masing-masing sebagai Chief Executive Officer dan Executive Director dari Vallar Plc. The Appointment of Mr. Aris Hudaya and Andrew C. Beckham respectively as chief Executive officer and Executive Director of Vallar Plc.
Desember 23, 2010
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Siaran Pers tahun 2010 Press Release in 2010 No
Tanggal Date
Perihal Subject
1
27-Jan-10
BUMI Resources menegaskan kembali kebijakan berbagi informasi BUMI Resources reiterates information sharing policy to eliminate rumors and protect shareholders interests
2
05-Apr-10
BUMI menegaskan harga batubara thermal ke Jepang sebesar USD 104 per ton FOB BUMI confirms thermal coal price to Japan at US$104 per ton FOB
3
06-Apr-10
BUMI meraih harga batubara tertinggi sejak 2008 BUMI secure highest coal price since 2008
4
25-Mei-10
BUMI mengumumkan langkah pengurangan yang pertama - memulih kan kembali isu pemesanan efek lebih dulu BUMI announces the first deleveraging move - revive non preemptive issue
5
26-Mei-10
KPC menyambut digelarnya persidangan terkait masalah pajak KPC welcomes supreme court ruling on tax issue
6
02-Jun-10
Pendapatan bersih BUMI di Q1-2010 telah mencapai 51% pendapatan tahun 2009 BUMI net income in Q1-2010 is already 51% of FY 2009
7
04-Jun-10
BUMI berpijak pada logika, keadilan dan aturan hukum - himbauan agar kembali pada pertimbangan akal sehat BUMI relies on logic, fairness and the rule of law - appeal for return to reason
8
24-Jun-10
Manajemen BUMI menepis rumor-rumor, para pemegang saham menyetujui agenda RUPS dan RUPSLB BUMI Management dismiss rumors, shareholders approve AGM and EGM agenda
9
13-Jul-10
Tinjauan awal BUMI terhadap perkiraan performa semester pertama 2010 “Review atas Audit Terbatas Tengah Berlangsung” BUMI preview first semester 2010 estimated results “Limited Audit Review in Progress”
10
16-Jul-10
BUMI memprotes berita menyesatkan di Bisnis Indonesia BUMI protests Bisnis Indonesia’s misleading report
11
15-Agu-10
BUMI lakukan pembayaran dividen hampir mencapai USD 57 juta BUMI pays close to US$57 million in dividends
12
30-Sep-10
BUMI menyelesaikan isu pemesanan efek terlebih dahulu berjumlah USD 360 juta di harga Rp2.366,-- per saham BUMI concludes non pre-emptives issue for US$360 million at Rp2,366,-- per share
Pertemuan dengan Analis Individu Tanggal Date
07-Apr-10
Perusahaan Company
Negara Country
Bahana Securities
Indonesia
Danareksa Sekuritas
Indonesia
AAA Sekuritas
Indonesia
DBS Vickers
Indonesia
Deutsche Bank
Indonesia
CIMB
Indonesia
JP Morgan
Indonesia
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
109
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Pertemuan dengan media Tanggal Date
19-Jul-10
Media Briefing Perusahaan Company
Negara Country
Inilah.com
Indonesia
Neraca
Indonesia
Okezone.com
Indonesia
Republika
Indonesia
Financial Times
Indonesia
Surya
Indonesia
Media Indonesia
Indonesia
Tempo
Indonesia
Investor Daily
Indonesia
Koran Jakarta
Indonesia
E-bursa.com
Indonesia
Indopos
Indonesia
Vivanews
Indonesia
Bloomberg
Indonesia
Reuters
Indonesia
Koran Sindo
Indonesia
Detik
Indonesia
Antara
Indonesia
The Jakarta Post
Indonesia
Bisnis Indonesia
Indonesia
Kontan
Indonesia
Roadshow Investor Relations 2010 Tanggal Date
110
Perusahaan Company
Host
Conference
Venue
19 - 22 January 2010
BUMI
JP Morgan
Asean Corporate Access Days
Singapore (22)
22 - 23 February 2010
BUMI
Goldman Sachs
Non Deal Roadshow
Singapore & Hong Kong
1 - 3 March 2010
BUMI
CLSA
Asia USA Form
San Fransisco
4 - 5 March 2010
BUMI
Macquarie
Asean Conference
New York (4-5)
8 - 10 March 2010
BUMI
NDR and Citi’s
Global Resources Conference
London
9 - 10 March 2010
BUMI
UBS
Indonesia Conference 2010
The Four Seasons Hotel Jakarta
12 March 2010
BUMI
Daiwa Securities
Investment Conference
Tokyo, Japan
15 March 2010
BUMI
Mitsubishi Corp. Japan
Non Deal Roadshow
Tokyo, Japan
22 - 26 March 2010
BUMI
Credit Suisse
Asian Investment Conference
Hotel Conrad, Hong Kong
12 - 13 April 2010
BUMI
Coaltrans
8th Coaltrans China
Beijing, China
20 April 2010
BUMI
The Asset
Triple A Corporate Awards
Hong Kong
22 April 2010
BUMI
JP Morgan
Indonesia Conference
Jakarta, Indonesia
17 - 19 May 2010
BUMI
Goldman Sachs
Non Deal Roadshow
London (17-18), Edinburgh (19)
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Tanggal Date
Perusahaan Company
Host
Conference
Venue
1 - 4 June 2010
BUMI
Coaltrans
14th Annual Coaltrans Asia
Bali, Indonesia
15 June 2010
BUMI
Corporate Governance Asia
6th Recognition Awards 2010 The Best Of Asia
JW Marriott Hotel, Hong Kong
16 - 18 June 2010
BUMI
Daiwa Securities
Asian Commodities & Energy Seminar (ACES)
Hong Kong (18) Hong Kong
28 June 2010
BUMI
Macquarie
Coal, Power and Energy Conference
30 June 2010
BUMI
JP Morgan
Asia Pacific Equity Conference
New York
6 - 9 July 2010
BUMI
UBS
Coal-Power Conference
Singapore (6-7), HongKong (8-9) Jakarta, Indonesia
4 August 2010
BUMI
CITI
Indonesia Investor Conference
23 - 27 August 2010
BUMI
Goldman Sachs
Non Deal Roadshow
USA
13 - 17 September 2010
BUMI
CLSA
17th CLSA Investor’ Forum
Grand Hyatt, Hong Kong (13-16)
11 - 15 October 2010
BUMI
Credit Suisse
Non Deal Roadshow
Europe & UK
2 November 2010
BUMI
Platts Top 250
Energy Companies Award
Marina Bay, Singapore
9 - 10 November 2010
BUMI
Morgan Stanley
9th Annual Asia Pacific Summit
Mandarin Oriental, SIN
15 - 19 November 2010
BUMI
Nomura
Shinka,London & US Asia Corporate Day
LON (15-16), NYC (18-19)
22 - 23 November 2010
BUMI
Macquarie
Global Metals & Mining Conference
New York
29 November - 2 December 2010
BUMI
Nomura
Investment Forum 2010
Mandarin Oriental hotel, Tokyo
KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGAN
POLICY ON CONFLICT OF INTEREST
Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” BUMI mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran Dasar Perusahaan.
BUMI’s Code of Conduct “The Way We Conduct Business” sets out the policy on conflicts of interest pursuant to both the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulations No. IX.E.1 and the Articles of Association of the Company.
Melalui Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate Governance bagian 4, BUMI telah secara eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan.
Through BUMI’s Code of Conduct and Board Manual, which are in line with ICGCG Sec 4, BUMI has put in place explicit guidelines to prevent an individual’s private interests from interfering or appear to interfere with the interests of BUMI as a whole.
Setiap anggota Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus secara hati-hati menghindari benturan kepentingan apapun antara kepentingan pribadi, profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan, dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan adalah adanya kewajiban bagi setiap karyawan yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam hubungan dengan individu atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI untuk memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan terhadap transaksi tersebut.
All Commissioners, Directors, management and employees must scrupulously avoid any conflict between their own respective personal, professional or business interests and the interests of the Company, in any and all actions taken by them on behalf of BUMI in their respective capacities. One measure to prevent such conflicts of interest is the requirement that in the event of any employee having any direct or indirect interest in or relationships with any individual or organization proposing to enter into any transaction with BUMI, such person shall give notice of such interest or relationship and shall thereafter refrain from discussing or voting on the particular transaction.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
111
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Dalam rangka untuk memperbaiki praktik-praktik GCG yang sudah diterapkan dan untuk memperkenalkan Pedoman Perilaku Perseroan, kebijakan mengenai benturan kepentingan akan ditambahkan dengan adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahunnya. Dengan menandatangani pernyataan tersebut, yang bersangkutan menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan benturan kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan yang berlaku.
In order to improve its GCG practices and promote its Code of Conducts, the policy regarding conflict of interest will be reinforced with the Statement of Conflict of Interest that must be signed by every individual BUMI, every year. By signing this document, employees declare that they have read and understood the conflict of interest policy and, in the event of any violation, sanctions will be imposed in accordance with the Company’s regulations.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan.
In a dynamic and highly competitive business, BUMI will not be able to manage the strategic and tactical risks by taking a passive standing. Therefore, the Company has developed various ways and approaches in order to explore the various dimensions of risk faced by the Company relating to the activities, and the possibility to those risks to happen, so that we can manage the risks and change them for the benefit of the Company.
Penerapan Manajemen Risiko Korporat/Enterprise Risk Management (ERM) di BUMI dan anak perusahaan telah dimulai sejak tahun 2008. Tanggal 1 April 2010, BUMI telah mengangkat Head of Risk Management Division untuk membentuk dan memimpin organisasi manajemen risiko di BUMI serta melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang memadai.
The implementation of Enterprise Risk Management (“ERM”) at PT Bumi Resources Tbk (“BUMI” or “The Company”) started in 2008. As of 1 April 2010, BUMI has appointed a Head of Risk Management Division to set up and lead the risk management organization in BUMI and carry out jobs and functions to ensure the proper implementation of risk management.
Di tahun 2010, BUMI melakukan identifikasi dan pemetaan risiko berdasarkan 2 (dua) tujuan strategis utama guna peningkatan produksi batubara dan diversifikasi ke area pertambangan lainnya selain batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko berbasis 2 (dua) tujuan strategis tersebut, BUMI telah mengidentifikasi Risks That Matter, dan telah menyiapkan serta melakukan rencana-rencana mitigasi risiko-risiko tersebut, yang mencakup:
In 2010, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:
Jenis Risiko Risks Belum terdapat sistem konsolidasi pelaporan keuangan No financial reporting consolidation system in place
112
Tindakan & Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans
Status Mitigasi Mitigation Status
• Mendapat bantuan dari Divisi IT untuk melakukan paket konsolidasi. Getting assistance from IT to acquire a consolidation package.
In progress
• Training pengembangan untuk memfamiliarkan sistem terkait kepada para staf yang bertanggungjawab. Personnel training to familiarize the system to the users.
In progress
• Mempekerjakan sumber daya dengan kemampuan penguasaan sistem yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran integrasi sistem. Hiring resources with existing familiarities with the system to ensure seamless integration.
In progress
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Jenis Risiko Risks
Tidak memadainya jumlah tenaga professional yang memiliki keahlian Inadequate number of skilled professionals
Tidak ada program yang terstruktur untuk Public Relations dan Corporate Communications No Structured Program on Public Relations and Corporate Communications
Tidak terdapat perencanaan suksesi Lack of Succession Planning
Kenaikan harga bahan bakar dalam jangka pendek Short Term Increase in Fuel Price
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Tindakan & Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans
Status Mitigasi Mitigation Status
• Menerapkan IFRS dalam pelaporan keuangan Applying IFRS requirements in financial reporting
Continuous
• Menunjuk akuntan profesional terbaik Appointment of 1st tier accounting professionals
In progress
• Memperkerjakan personil baru untuk dikhususkan pada pengembangan sistem. Recruit new personnel to be dedicated on system development
Completed
• Melakukan perbandingan pasar mengenai remunerasi yang kompetitif; Conduct a market benchmark on competitive remuneration;
Continuous
• Memperbaiki kebijakan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kompensasi dan paket tunjangan bagi sumber daya dengan keahlian yang ada untuk memastikan perekrutan, retensi dan loyalitas karyawan. Enhance HR policy that relates to compensation and benefit package for these skilled resources to ensure employee recruitment, retention and loyalty.
Continuous
• Mengembangkan sistem pengalihan kemampuan yang lebih baik di dalam organisasi; dan Develop more advance knowledge transfer system within the organization; and
In progress
• Proaktif dalam kegiatan rekrutmen (seperti memberikan beasiswa, dan training tambahan yang diatur dalam prasyarat sumber daya manusia). Proactive recruitment (e.g. giving scholarship and additional training for under-requirement HR).
Continuous
• Program pengembangan individu yang berkelanjutan Continuous personnel development program
Continuous
• Menyediakan informasi yang jelas tentang anggaran untuk divisi Investor Relations untuk melaksanakan program-program campaign perusahaan; Provide clear information on the budget in IR division to roll out corporate campaign;
In progress
• Mengembangkan strategi dan blueprint public relation dan corporate communication yang terstruktur; Develop a structured public relations and corporate communication blueprint and strategy;
In progress
• Menunjuk PIC untuk menangani public relation; Appoint PIC to handle public relation;
In progress
• Membangun komunikasi informal dengan media; Establish informal communications with the media.
Continuous
• Pengembangan perencanaan suksesi; Development of a succession plan;
In progress
• Meningkatkan budaya pemerataan kemampuan di seluruh organisasi. Enhance knowledge sharing culture throughout the organization.
Continuous
• Kontrak jangka panjang untuk distribusi bahan bakar Long-term fuel supply contract
Completed
• Memiliki tempat penampungan bahan bakar dengan kapasitas yang optimal; Have an optimum fuel stock pile
Continuous
• Menerapkan posisi 6 bulanan untuk instrumen fuelhedging. Taking a 6-month position through fuel-hedging instruments.
In progress
• Membangun pembangkit listrik tenaga uap sebagai sumber energi cadangan Develop power plant (PLTU) for secondary energy resource
In progress
• Menerapkan analisa skenario yang terkait dengan kondisi bahan bakar. Apply scenario analysis with regards to fuel conditions
Continuous
113
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
Jenis Risiko Risks
Risiko Finansial – Nilai Wajar Kontrak Derivative Financial Risk - Fair Value Derivative Contract
114
Tindakan & Rencana Mitigasi Mitigation Action Plans
Status Mitigasi Mitigation Status
Perseroan diminta untuk menerapkan Capped Call Agreement. Berdasarkan standar akuntansi yang berlaku, Perseroan wajib untuk menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi. Kondisi ini dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan pada penerimaan dan biaya yang lain dalam laporan keuangan Perseroan. The Company is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Company has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement.
Continuous
Informasi lebih rinci mengenai manajemen risiko di BUMI di bagian Manajemen Risiko di halaman 118 dalam Laporan Tahunan ini.
Detailed information on BUMI’s risk management is described in the Risk Management section on page 118 in this Annual Report.
KASUS HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN
LEGAL CASES
Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjen terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih dalam proses pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini, antara lain: - Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin. - Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara dengan PPN Masukan. - Klaim kepemilikan atas tanah yang masih terletak di area pertambangan KPC, oleh unsur masyarakat; - Ijin dari Menteri Kehutanan Indonesia terkait dengan sebagian wilayah kontrak karya pertambangan yang berada pada kawasan hutan lindung atau taman nasional.
The Company and its Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, results of which are either pending or are being processed by the court, the outcomes of which are not presently determinable as follows: - Illegal Mining (PETI) in Arutmin’s mining concession and the issuance of other mining concessions that overlap with Arutmin’s concessions. - Offset of coal production proceeds with VAT input. - Land ownership claim to lands located in the same area with KPC concession by local community. - Permits from the Indonesian Ministry of Forest related to parts of mining concession areas located within protected forests or national parks.
Informasi rinci mengenai keseluruhan kasus hukum yang dihadapi Perseroan sepanjang tahun 2010 dapat dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi, sub bagian Kontinjensi di Note 46 bagian Laporan Auditor pada Laporan Tahunan ini. Namun begitu, keseluruhan kasus hukum tersebut baik yang sudah terselesaikan maupun masih berjalan sampai dengan diselesaikannya laporan tahunan ini tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan operasional BUMI atau anak perusahaan yang bersangkutan.
Detailed information on legal cases faced by the Company is available in Note 46 of the Company’s 2010 consolidated financial statements in this Annual Report. However, all resolved and ongoing legal cases reported during the preparation of this annual report have no material financial and operational impact to BUMI or the respective subsidiaries.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
PERLINDUNGAN KONSUMEN
CONSUMER PROTECTION
Dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya. BUMI menjual produkproduknya kepada pemakai akhir, dimana seluruh pelanggan BUMI adalah perusahaan. Oleh karena itu, setiap penjualan batubara harus selalu di dukung dengan suatu kontrak yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Selain itu, setiap pelanggan secara aktif didorong untuk melaporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui Speak Up System.
Based on the GCG principles, BUMI strives on serving its customers in the best possible way. Since BUMI sells its products to corporate end users, all sales are supported with contracts, which provide extra protection for the rights of each party. In addition to contracts, all customers are encouraged to report violations of BUMI’s Code of Conduct directly through our Speak Up System.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY & COMMUNITY AND ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT BUMI’s commitment to corporate social responsibility is based on an internalized foundation within the Company with regard to its mission to enhance public prosperity around our mine sites and sustainably preserve the environment surrounding our operations.
Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan.
The Company is fully aware that its objectives in community and environmental development cannot be achieved by merely carrying out incidental, charity oriented activities. Therefore, BUMI treats its CSR programs as an ongoing community development program.
Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001.
Issues on environmental preservation are considered as an integral part of every step within the Company’s operational activities. All employees are required to act and be responsible for the preservation of the environment. To achieve the objectives, BUMI’s environmental management system is developed based on the Plan-Do-Check-Review principle implemented in all business unites based on the ISO 14001 standard.
Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktivitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati.
The Company strives to effectively manage the environmental impact of its operational activities through efforts to avert damage and minimize pollution that may arise from mining activities. In addition, BUMI is also committed to restoring the previously mined areas to become productive, stable and safe estates as to constantly protecting its biodiversity.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
115
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
116
Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
BUMI constantly seeks to actively participate in efforts aimed at enhancing the integration and balance among social, environmental, and economic priorities. As such, the Company supports the Government’s efforts to eradicate poverty, improve health standards and enhance the quality of community life.
Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat, serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan.
Public empowerment programs to support regional economic development by utilizing locally obtained sources, as well as building and maintaining partnerships with the Government, the community and other related parties are areas implemented in parallel.
Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.
In developing and implementing its CSR program, the tripartite principle (involving the Company, Government institutions and the public) governs the efforts to ensure the maximum level of success and instill a sense of self-belonging in all parties, resulting in the attainment of self-sufficiency and greater public welfare.
Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
A full account of BUMI’s CSR programs is described in the Corporate Social Responsibility section of this Annual Report.
RENCANA PELAKSANAAN GCG DI TAHUN 2011 Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG maupun peningkatan praktik GCG serta implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun berikutnya.
2011 GCG IMPLEMENTATION PLAN The Company realizes that GCG must be continuously implemented. Therefore, awareness as well as intensified application of GCG practices must continuously be implemented throughout the year as well as in subsequent years.
Berikut rencana peningkatan praktik GCG tahun 2011: 1. Me-review dan melakukan perbaikan Panduan Dewan (Board Manual) BUMI; 2. Melengkapi piagam komite-komite yang belum ada, serta me-review dan memperbaharui, jika diperlukan, atas piagam-piagam komite yang sudah ada; 3. Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan dan jika diperlukan, melakukan perbaikan dengan melengkapi/menambah organ yang belum lengkap dalam organisasi, serta memperbaiki jalur komunikasi dan/atau pelaporan yang ada di dalam struktur; 4. Me-review SOP dan pedoman kerja yang ada di unit-unit bisnis/divisi, serta melengkapi SOP dan pedoman kerja yang diperlukan;
The plan to intensify GCG practices for 2011 are as follows: 1. To review and re-update the Board Manual of BUMI; 2. To develop the outstanding committee’s charters, as well as review and re-update the existing charters, if necessary; 3. To regularly review the Company’s organization structure and re-update it by adding the organs that have yet to be established within the organization, as well as to improve communication and/ or reporting lines within the organization structure; 4. To review existing SOPs and manuals own by business units/ divisions, as well as to completely fill the outstanding SOPs and manuals;
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Report
5. Memfasilitasi kegiatan sosialisasi yang berkelanjutan atas GCG, Pedoman Perilaku dan Enterprise Risk Management ke seluruh manajemen eksekutif dan seluruh karyawan BUMI dan anak perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada; 6. Melanjutkan penerapan IT governance; 7. Melanjutkan pelaksanaan review/audit rutin berbasis risiko di unit-unit bisnis; 8. Melakukan self assessment atas kerangka kerja dan penerapan GCG di Perseroan; 9. Melanjutkan dan me-review penerapan Early Warning System dan Management Reporting System yang sudah berjalan, serta melakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan;
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
5. To facilitate the continuous socialization activities of GCG, Code of Conduct and Enterprise Risk Management to the whole executive managements and employees of BUMI and its subsidiaries through all existing communication medias; 6. To continuously perform the implementation of IT governance; 7. To continuously perform periodic risk based review/ audit implementation across business units; 8. To perform self assessment towards GCG framework and implementation throughout the Company; 9. To continuously perform and review the implementation of existing Early Warning System and Management Reporting System, as well as to conduct appropriate improvements, if necessary;
117
MANAJEMEN RISIKO DI BUMI /RISK MANAGEMENT AT BUMI
INTEGRASI MANAJEMEN RISIKO KORPORAT
INTEGRATION OF ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
Pelaksanaan Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management/“ERM”) di PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) telah dimulai sejak tahun 2008. Tujuan dari penerapan sistem ERM adalah untuk memungkinkan Perseroan mengenali dan mengelola risiko-risikonya dengan membangun sebuah sistem pengawasan dan pengelolaan risiko yang sehat. Sistem tersebut akan meningkatkan struktur dan praktik pengelolaan risiko yang dimiliki Perseroan. Pada akhirnya, sebuah sistem pengawasan dan pengelolaan risiko yang sehat akan membawa Perseroan untuk dapat lebih baik mencapai tujuannya dalam meningkatkan nilai bagi para stakeholders. Direksi dan seluruh karyawan BUMI telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko di seluruh bagian kegiatan Perusahaan untuk memungkinkan BUMI mencapai semua visi dan misi.
The implementation of Enterprise Risk Management (“ERM”) at PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the Company”) started in 2008. The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Company’s risk governance practices and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to achieve its objective of adding value to the Company’s stakeholders. The Board of Directors and all employees of BUMI have committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Company’s activities to enable BUMI to achieve its overall vision and mission.
Penerapan ERM adalah sebuah perjalanan bahwa perusahaan telah memulai untuk dapat mengintegrasikan dan menerapkan sistem tersebut dalam aktivitas-aktivitasnya. Hal tersebut dapat diilustrasikan melalui gambar dibawah ini:
The implementation of ERM is a journey that the Company has embarked on to be able to integrate and implement it in all aspect of its activities. It is illustrated as follows:
Stakeholder Value
2011
2010 Internal Strategic Treasury Audit Plann Risk Mgmt
Ops
2008
2009
Legal
Risk Specialization
Enterprise Wide Risk Awarness
Risk Management Integration
Enterprise Risk Management
Risk Management Sophistication
Sejak tanggal 1 April 2010, BUMI telah mengangkat Head of Risk Management Division untuk memimpin organisasi manajemen risiko di BUMI serta menjalankan tugas dan fungsi dalam memastikan penerapan ERM secara memadai. Proses pengangkatan tersebut kemudian segera diikuti dengan merekrut seorang manager dan seorang superintendent ERM guna memperkuat organisasi ERM dalam mencapai tujuan-tujuannya.
118
As of 1 April 2010, BUMI has appointed a Head of Risk Management Division to set up and lead the risk management organisation in BUMI and carry out jobs and functions to ensure the proper implementation of ERM. This process was soon followed by the recruitment of a manager and a superintendent in ERM to strengthen the ERM organisation in achieving its objectives.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Pembentukan organisasi Risk Management Division merupakan sebuah langkah penting untuk memimpin dan mengemban tanggung jawab sepenuhnya dalam menerapkan manajemen risiko oleh BUMI sendiri tanpa harus bergantung dari bantuan pihak luar. Hal ini merupakan suatu keputusan strategis terhadap pengintegrasian keseluruhan aktivitas ERM di BUMI dan di semua unit bisnisnya, serta kemajuan dari tahapan kesadaran ERM yang ada sebelumnya. Dengan pembentukan Risk Management Division, Perusahaan telah menyelesaikan fase integrasi manajemen risiko di kelompok usaha Perusahaan, dikarenakan divisi ini ditugaskan untuk melaksanakan proses ERM yang memadai kepada semua unit bisnis yang ada di Perusahaan.
The establishment of the Risk Management Division organisation was a landmark step in taking the lead and full responsibility in implementing risk management by BUMI itself without the guidance of outside party. This is a strategic decision towards integrating the whole ERM activities in BUMI and its business units and move forwards from the previous ERM awareness stage. With the establishment of Risk Management Division, the Company has finished the risk management integration phase within its group since the division is mandated to conduct the proper ERM process for all the business units in the Company.
Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Risk Management Division selama menjalani fase integrasi di tahun 2010: • Menyelenggarakan workshop mengenai kriteria risiko yang diikuti oleh para risk officer pada tanggal 14 January 2010. • Membantu PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) dalam pelaksanaan risk assessment untuk lokasi tambang mereka. • Membuat risk register, risk profile, risk map, dan Risks that Matter untuk divisi-divisi dan unit-unit bisnis BUMI. Pelaksanaan proses ini mengacu pada dikeluarkannya Memorandum No. 008/BR-RMD/ VIII/10 dan Memorandum No. 011/BR-RMD/IX/10 tentang Risks that Matter. • Melaksanakan 2 (dua) kali rapat dengan Komite Manajemen Risiko pada tanggal 7 Mei 2010 dan 17 Juni 2010, serta 1 (satu) kali rapat gabungan bersama Komite Risk Manajemen dan Komite Audit pada tanggal 14 Oktober 2010. • Mengkampanyekan ERM untuk meningkatkan kesadaran melalui sosialisasi dalam bentuk penyebaran banner dan poster di BUMI dan kantor-kantor bisnis unit. • Melaksanakan Knowledge Update mengenai Risiko-risiko dalam Industri Pertambangan pada tanggal 15 Juli 2010, yang dilakukan bekerja sama PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia, guna memberi pencerahan kepada para risk officer mengenai perkembangan terkini terkait risikorisiko di industri pertambangan. Selama kegiatan tersebut, BUMI dan PwC mendiskusikan peraturan beberapa perundang-undangan baru di bidang pertambangan yang sudah ditetapkan, yakni: - Undang-undang No. 4/ 2009 mengenai Pertambangan; - Peraturan Pemerintah No. 22/2010; - Peraturan Pemerintah PP No. 23/2010; - Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya - Mineral No. 8/ 2009; - Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 34/ 2009.
Amongst the activities conducted by the Risk Management Division during the integration phase in 2010 were as follows: • Conducted risk criteria workshop with risk officers on 14 January 2010. • Assisted PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) in conducting risk assessment for their mine sites. • Developed risk register, risk profile, risk map, and Risks that Matter in BUMI’s divisions and its business units. This is socialized by the issuance of Memorandum No. 008/BR-RMD/VIII/10 and Memorandum No. 011/BR-RMD/IX/10 for Risks that Matter. • Conducted 2 (two) meetings with the Risk Management Committee which were held on 7 May 2010 and 17 June 2010 and 1 (one) joint meeting of Risk Management Committee and Audit Committee on 14 October 2010. • Conducted ERM campaign to increase awareness by socialisation in the form of distributing banners and posters in BUMI’s and business units’ offices. • Conducted Knowledge Update on Risks in the Mining Industry workshop in cooperation with PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia to update the risk officers and other related persons with the current developments of risks in the mining industry on 15 July 2010. During the workshop, BUMI and PwC discussed the issuance of new mining laws and regulations which were: - Mining Law No. 4/ 2009; - Government Regulations: PP No. 22/2010; - Government Regulations: PP No. 23/2010; - Ministry of Energy and Mineral Resources Regulations: PerMen No. 8/ 2009; - Ministry of Energy and Mineral Resources Regulations: PerMen No. 34/ 2009.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
119
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
•
• •
•
•
•
•
•
•
120
Hasil dari kegiatan Knowledge Update tersebut dikomunikasikan melalui tulisan artikel dalam media komunikasi internal seperti majalah Kabara di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) and majalah Serasi di Arutmin. Kegiatan tersebut juga dipublikasikan dalam kolom Seremonia di harian Kompas pada tanggal 21 Juli 2010, sebagai upaya untuk mempromosikan kegiatan GCG di BUMI kepada masyarakat. Mengevaluasi pelaksanaan risk mitigation plans untuk memitigasi risiko-risiko yang telah ditentukan. Evaluasi tersebut dilakukan melalui rapat-rapat dengan para risk officers, dan melalui kegiatan-kegiatan audit internal. Menyiapkan laporan keterbukaan manajemen risiko dalam laporan keuangan kuartalan BUMI. Melaksanakan risk assessment di PT Bumi Resources Minerals Tbk. (“BRM”) dan anak perusahaannya (PT Citra Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals, PT BUMI Mauritania dan PT Newmont Nusa Tenggara). Menyiapkan laporan keterbukaan manajemen risiko untuk prospektus penawaran perdana saham BRM. Berpartisipasi dalam kegiatan workshop risk assessment KPC di Sangatta pada tanggal 6 s/d 12 Oktober 2010, yang ditujukan untuk bagian marketing, mining operations, external relations dan sustainability development, mining services, health, safety and environment, processing infrastructure, keuangan, sumber daya manusia, contract mining dan supply chain. Melakukan fraud risk assessment di KPC dan Arutmin, untuk area kerja external relations, Health, Safety and Environment dan Sustainability Community development di Banjarmasin pada tanggal 18 s/d 19 Oktober 2010 dan di Sangatta pada tanggal 26 s/d 27 October 2010. Kegiatan ini kemudian diikuti dengan presentasi laporan hasil kegiatan kepada Direksi dan chief executive di BUMI, KPC dan Arutmin. Melakukan risk assessment di BUMI untuk area kerja Information Technology, Legal, Human Resources, General Affairs, Investor Relations, Corporate Secretary, Gallo Oil (Jersey) Ltd. dan Finance. Menyiapkan Management Reporting Systems (MRS) untuk menstandardisasi bentuk laporan yang akan disediakan untuk Direksi. Membuat Early Warning System (EWS). EWS merupakan sebuah papan pedoman untuk memonitor indikator-indikator risiko utama guna mendukung informasi-informasi yang lebih cepat dan lebih baik dalam pengambilan keputusan strategis di area kerja keuangan, operasional, dan business performance. Saat ini, proyek tersebut dalam tahap pembuatan papan pedoman untuk manajemen.
•
• •
•
•
•
•
•
•
Results of the knowledge update workshop were communicated through the articles in internal communication media such as Kabara and Serasi magazines in PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) and Arutmin respectively. This workshop was also published in the Seremonia section in Kompas on 21 July 2010 as an effort to promote the GCG activities in BUMI to the public. Evaluated the implementation of risk mitigation plans to mitigate the risks identified. The evaluation was conducted based on the meetings with risk officers as well as through internal audit activities. Prepare risk management disclosures in BUMI’s quarterly financial statements. Conduct risk assessment of PT Bumi Resources Minerals Tbk. (“BRM”) and its subsidiaries (PT Citra Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals, PT BUMI Mauritania and PT Newmont Nusa Tenggara). Prepared risk management disclosures for the initial public offering prospectus of the BRM’s shares issuance. Participated in KPC risk assessment workshops in Sangatta 6 to 12 October 2010 in the areas of marketing, mining operations, external relations and sustainability development, mining services, health, safety and environment, processing infrastructure, finance, human resources, contract mining and supply chain. Conducted fraud risk assessment at KPC and Arutmin, with the assistance from PwC Indonesia, in the areas of external relations, Health, Safety and Environment and Sustainability Community development in Banjarmasin on 18-19 October 2010 and Sangatta on 26-27 October 2010. This was followed by the report presentation to the directors and chief executives at BUMI, KPC and Arutmin. Conducted risk assessment in BUMI in the area of Information Technology, Legal, Human Resources, General Affairs, Investor Relations, Corporate Secretary, Gallo Oil (Jersey) Ltd. and Finance. Designed the Management Reporting Systems (MRS) to standardize the reports provided to Board of Directors. Developed the Early Warning System (EWS). EWS is a dashboard to monitor the key risk indicators to support faster and better informed strategic decision making in the area of financial, operational, and business performance. Currently the project is in the phase of developing the management dashboard.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Rencana ke Depan di Tahun 2011
Future Plans in 2011
BUMI akan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas impementasi ERM dalam rangka untuk meningkatkan sistem ERM yang lebih kuat dan berkelanjutan untuk menjaga keberlanjutan bisnis Perseroan dalam mencapai semua visi dan misi Perseroan. Di bawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2011: • Evaluasi risiko secara berkala termasuk memperbaharui risk criteria dan risk map, mengevaluasi dan melakukan prioritas risikorisiko, membuat risk profile, memperbaharui Risks That Matters, membuat rencana mitigasi risiko dan menentukan risk owner dan orang-orang yang akan bertanggung jawab terhadap rencana pelaksanaan mitigasi risiko. Risk assessment yang sebelumnya dilakukan sekali dalam setahun, akan dilakukan dua kali dalam setahun, dan kemudian akan ditingkatkan menjadi setiap kuartal. • Meningkatkan sistem pengawasan dari rencana aksi mitigasi risiko termasuk memonitor beritaberita perkembangan ekonomi dan bisnis yang dapat berdampak pada kegiatan usaha BUMI, seperti krisis politik di kawasan Timur Tengah, dan perlambatan ekonomi Jepang akibat gempa bumi dan tsunami. • Melanjutkan penerapan EWS dan MRS. • Melanjutkan pelaksanaan sosialisasi manajemen risiko seperti melalui tulisan artikel untuk paparan di media komunikasi internal mengenai manajemen risiko, dan melalui workshop knowledge update mengenai perkembangan terkini terkait manajemen risiko untuk para manajemen senior, risk officer dan risk owner. • Melaksanakan fraud risk assessments di area risiko fraud yang lebih spesifik. • Terlibat dalam proyek-proyek yang signifikan untuk melakukan risk assessment yang menyeluruh guna penyelesaian proyek terkait. • Menilai risiko dalam proses perencanaan dan anggaran (budgeting). • Melakukan proses Loss Event Management. • Membantu pembuatan kerangka kerja sistem manajemen untuk risiko fraud, yang dilakukan bekerja sama dengan Internal Audit Division.
BUMI will integrate the activities of the implementation of ERM in order to achieve a mature and sustainable ERM system to maintain the Company’s business sustainability in achieving its vision and mission. The following activities will be carried out in 2011: • Evaluate risk regularly including updating risk criteria and risk map, evaluating and prioritising risks, developing risk profile, updating Risks That Matters, developing risk mitigation plan and determining risk owner and persons in charge of the risk mitigation action plans. The risk assessment which was previously conducted once a year, will be conducted semi-annually and will be intensified to quarterly. • Improve the monitoring system of the implementations of risk mitigation plans including monitoring the economic and business news development which may have an impact to BUMI’s business such as the Middle East political crisis and Japan’s economic downturn due to the earthquake and tsunami. • Continue the implementation of the EWS and MRS. • Continue the socialization of risk management such as articles for inclusion in the internal media communications on risk management and knowledge update workshops on recent development in risk management for senior management, risk officers and risk owners. • Conduct fraud risk assessments in selected fraud risk areas. • Involve in significant project to provide thorough risk assessment for the completion of the project. • Assess risk in the planning and budgeting process. • Conduct Loss Event Management process. • Assist the development of fraud risk management system framework in coordination with the Internal Audit Division.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
121
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT STRUCTURE
Berikut adalah struktur manajemen risiko BUMI.
Below is BUMI risk management structure.
ERM Org Structure 2010
ERM Org Structure 2010
Board of Commissioner
Board of Directors
• Suryo B. Sulisto • Nalinkant A. Rathod • Sulaiman Zuhdi Pane • Iman Taufik • Anton S. Soedarsono • Jay Alatas • Kusumo A. Martorejo
• Ari S. Hudaya • Kenneth P. Farrel • Dileep Srivastava • Eddie J. Soebari • Andrew Beckham
Director of Internal Audit, • Eddie J. Soebari Risk Management and Information Technology
Risk Management • Nalinkant A. Rathod • Kanaka Puradiredja Committee
Head of Risk Management Division Risk Management Manager
Risk Management • Imanuel Sidhi Superintendt Umbara
PT Dharma Henwa Risk Officer
Gallo Oil (Jersey) Risk Officer
Arutmin Risk Officer
KPC Risk Officer
Marketing Risk Officer
Finance Risk Officer
Legal, HR, GA Risk Officer
Mursalman Ahadi
Endang Soemantri
Reti Widarini
Harlyn Sianturi
Thomas Quantero
Charles Tumbelaka
Mahmud
Reporting Line
122
• Elly Slamet
• Renova Viscky
Risk Management • Prita Sevdwina Staff Puspa
IT Risk Officer Andreas Mahargono
Inv Rel and CorSec Risk Officer
PT Bumi Resources Minerals Risk Officer
Achmad Reza Widjaja
TBA
Communication Line
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 oleh Dewan Komisaris untuk memberi rekomemendasi-rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait area manajemen risiko, guna memastikan keberadaan dan efektivitas sistem manajemen risiko korporat di Perseroan.
The Risk Management Committee was established on 15 March 2007 by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of the enterprise/integrated risk management systems in the Company.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko mencakup sebagai berikut: • Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi. • Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. • Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. • Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan. • Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan. • Mengkaji dan melaporkan efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. • Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. • Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama. • Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang memerlukan perhatian khusus.
Roles and Responsibilities The roles and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: • Provide guidance and recommendations on risk management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objectives and targets, and strategy) defined by the Board of Directors. • Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements. • Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Directors provide leadership and direction for the Company’s risk management practices and proactively enhance the Company’s risk management capabilities. • Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMI’s strategic risks. • Review recommendations on BUMI’s strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur including recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. • Review and report the effectiveness of Company’s risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure those risks are within the Company’s tolerable risk levels. • Provide suggestions and recommendations to Board of Directors on the enhancement of Company’s risk management performance and implementation. • Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatments/ action plans implementation of key risks to the Board of Commissioners. • If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.
Keanggotaan Anggota Komite Risk Manajemen sejak 31 December 2009 sampai dengan tanggal dibuatnya laporan ini adalah sebagai berikut: - Nalinkant A. Rathod sebagai Ketua Komite - Kanaka Puradiredja sebagai Anggota Nalinkant A. Rathod merupakan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Sedangkan Kanaka Puradiredja adalah anggota Komite Audit Perseroan dan merupakan pihak yang independen terhadap Perseroan. Untuk paparan lengkap mengenai profil Nalinkant A. Rathod dan Kanaka Puradiredja, dapat dilihat di masing-masing Curriculum Vitae yang terdapat di halaman 185 dan halaman 135.
Membership Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: - Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman - Mr. Kanaka Puradiredja as Member Mr. Nalinkant A. Rathod is a member of the Board of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member of Audit Committee and independent to the Company. Please refer to page 185 for the Curriculum Vitae of Mr. Nalinkant A. Rathod and page 135 for the Curriculum Vitae of Mr. Kanaka Puradiredja.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
123
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
124
DIREKTUR MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT DIRECTOR
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Manajemen Risiko mencakup sebagai berikut: • Membuat dan menyiapkan filosofi, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi manajemen risiko, dan risk appetite serta tingkat toleransi manajemen risiko. • Melakukan tinjau ulang secara berkala terhadap kebijakan manajemen risiko dan poin-poin pencapaian kunci dari penerapan manajemen risiko, dengan bantuan Risk Management Division. • Membuat dan menyetujui risk criteria yang disusun dan diajukan oleh Risk Management Division. • Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi ke seluruh aspek risiko yang terdapat di BUMI. • Mengakaji ulang dan menyetujui pengajuan kebijakan dan proses manajemen risiko Perseroan yang telah diperbaharui. • Memastikan kebijakan manajemen risiko Perseroan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada manajemen dan seluruh karyawan di semua bagian BUMI. • Menerapkan kepemimpinan dan arahan yang menyeluruh untuk praktik-praktik manajemen risiko di Perseroan. • Memastikan kecukupan dari pengembangan kapabilitas termasuk infrastruktur manajemen risiko yang dimiliki Perseroan. • Memastikan kecukupan sumber daya untuk mengelola risiko-risiko strategis Perseroan termasuk menentukan batasan risiko dan penanggulangan/rencana aksi risiko yang masih dapat ditoleransi terkait strategi-strategi. • Mengkaji ulang profil risiko dan daftar risiko Perseroan, dan melaporkan hasil kajiannya kepada Komite Manajemen Risiko. Proses ini termasuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih didalam batasan risiko yang dapat ditoleransi oleh Perseroan. • Memastikan upaya-upaya untuk perlak penanggulangan/rencana aksi risiko untuk risikorisiko kunci dapat diterapkan secara memadai dan tepat waktu. • Memastikan efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. • Menghadiri pertemuan-pertemuan ad-hoc untuk membahas risiko-risiko signifikan yang memerlukan penanganan segera.
Roles and Responsibilities Roles and responsibilities of the Risk Management Director are as follows: • Establish and set the risk management philosophy, vision and mission, objectives and targets, strategy, risk appetite and tolerance level. • Conduct periodic reviews of the risk management policies and key milestones achievement of the implementation of risk management with the assistance of the Risk Management Division. • Establish and approve the risk criteria developed and proposed by the Risk Management Division. • Establish an integrated risk management framework for all aspect of risks across BUMI. • Review and approve new or updated proposals of the Company’s risk management policies and processes. • Ensure the Company’s risk management policies have been communicated and socialized to management and employees throughout BUMI. • Provide the overall leadership and direction for the Company’s risk management practices. • Ensure adequate development of the Company’s risk management capabilities, including its infrastructure. • Ensure adequate resources to manage the Company’s strategic risks including determining the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies. • Review the Company’s risk profile and risk register, and report the results of the review to the Risk Management Committee. This will include ensuring that those risk are within the Company’s tolerable risk levels. • Ensure the efforts for risk treatment/action plans for key risks can be adequately implemented and in a timely manner. • Ensure the effectiveness of the Company’s risk management performance and implementation. • Attend ad-hoc meetings with Risk Management Committee to discuss significant risks requiring immediate attention.
Saat ini, Direktur Manajemen Risiko juga bertanggung jawab untuk divisi internal audit dan divisi information technology.
Currently, Risk Management Director is also responsible for the internal audit and information technology divisions.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
HEAD OF THE RISK MANAGEMENT DIVISION
HEAD OF THE RISK MANAGEMENT DIVISION
Head of the Risk Management Division bertanggung jawab untuk memonitor aktivitas operasional divisi Risk Management, dan untuk memastikan upaya koordinasi yang baik atas proses manajemen risiko Perseroan.
The Head of the Risk Management Division is responsible for monitoring Risk Management Division’s operational activities as well as ensuring a well coordinated effort over the Company’s risk management processes.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Head of the Risk Management Division mencakup: • Membantu Direksi dalam mengembangkan dan mengkaji ulang kebijakan-kebijakan manajemen risiko Perseroan. • Menyiapkan dan melaporkan rekomendasirekomendasi kepada Direksi mengenai batasan dan tingkatan risiko yang dapat ditoleransi Perseroan. • Membantu Direktur Internal Audit, Risk Management, and Information Technology dalam mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko yang wajar di semua bagian Perseroan. • Mengembangkan atau memperbaharui kebijakankebijakan dan proses-proses manajemen risiko Perseroan. • Mempelajari, memonitor, dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses manajemen risiko di dalam Perseroan. • Memastikan bahwa sosialisasi praktik manajemen risiko telah dilakukan di semua bagian Perseroan. • Memberikan kepemimpinan dan arahan yang menyeluruh untuk divisi Risk Management. • Mengikuti metodologi, teknik dan teknologi manajemen risiko terkini melalui kehadiran dalam workshop dan training terkait. • Mengkomunikasikan risiko-risiko strategis yang telah teridentifikasi kepada Direktur Internal Audit, Risk Management, and Information Technology, dan memonitor perkembangan pelaksanaan penanggulangan/rencana aksi risiko yang telah ditentukan. • Menyiapkan dan menyampaikan profil risiko Perseroan kepada Komite Manajemen Risiko dan Direksi. Hal ini termasuk memastikan bahwa risikorisiko tersebut masih didalam batasan risiko yang dapat ditoleransi Perseroan. • Berkoordinasi dengan unit-unit terkait lainnya untuk memberi rekomendasi-rekomendasi mengenai penanggulangan/rencana aksi risiko untuk risiko-risiko utama. Proses ini dapat berupa analisa biaya dan manfaat untuk setiap upaya yang teridentifikasi dalam penanggulangan/rencana aksi risiko. • Mengawasi dan melaporkan perkembangan penanggulangan/rencana aksi risiko kepada Komite Manajemen Risiko dan Direksi.
Roles and Responsibilities Details of the roles and responsibilities of the Head of the Risk Management Division are: • Assist the Board of Directors in developing and reviewing the Company’s risk management policies. • Prepare and report recommendations on the Company’s tolerable risk levels and limits to the Board of Directors. • Assist the Internal Audit, Risk Management, and Information Technology Directors in developing a common risk management framework throughout the Company. • Develop or update the Company’s risk management policies and processes. • Observe, monitor, and evaluate the implementation of risk management policies and processes within the Company. • Ensure that socialization of risk management practices has been done throughout the Company. • Provide overall leadership and direction for the Risk Management Division. • Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training. • Communicate to Internal Audit, Risk Management, and Information Technology Directors on the identified strategic risks and monitor the associated risk treatment/action plans implementation progress. • Prepare and submit the Company’s risk profile to the Risk Management Committee and Board of Directors. This includes ensuring that these risk are within the Company’s tolerable risk levels. • Coordinate with other related units to provide recommendations on the risk treatment/ action plans for key risks. This may take the form of cost and benefit analysis for each effort identified in the risk treatment/action plans. • Monitor and report the progress of risk treatment/ action plans to the Risk Management Committee and Board of Directors.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
125
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
126
• Memastikan proses-proses manajemen risiko dapat diterapkan, tertanam dalam kegiatan operasional sehari-hari dan konsisten di seluruh Unit Usaha/Divisi yang ada di BUMI, dimana batasan-batasan risiko-risiko yang telah ditentukan tersebut masih didalam toleransi risiko Perseroan. • Menghadiri pertemuan-pertemuan ad-hoc dengan Komite Manajemen Risiko dan Direksi untuk membahas risiko-risiko yang signifikan yang memerlukan penanganan segera.
•
Personel Divisi Manajemen Risiko saat ini adalah:
Currently the personnel of the Risk Management Division are:
RISK OFFICER
RISK OFFICER
•
Ensure risk management processes are implementable, embedded in day to day operations and consistent across BUMI Business Units/Divisions such that associated risk levels are within the Company’s risk tolerance. Attend ad-hoc meetings with the Risk Management Committee and Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.
Nama Name
Posisi Position
Eddie J. Soebari
Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director
Elly Slamet
Kepala Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division
Renova Viscky
Manajer Manajemen Risiko Risk Management Manager
Imanuel Sidhi Umbara
Risk Management Superintendent
Prita Sevdwina Puspa
Staf Manajemen Risiko Risk Management Staff
Tugas dan Tanggung Jawab Risk Officers di Unit-unit Bisnis/Divisi yang ada di BUMI bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas manajemen risiko dan menyiapkan laporan-laporan secara berkala mengenai identifikasi risiko, penilaian risiko, dan penanganan risiko untuk masing-masing tanggung jawab dari setiap risk officer tersebut.
Roles and Responsibilities The Risk Officers in Business Units/BUMI Divisions are responsible for coordinating risk management activities and providing periodic reports on risk identification, assessment, and treatment for each of their areas of responsibilities.
Tugas dan tanggung jawab Risk Officer di setiap Unit Bisnis/Divisi yang ada di BUMI mencakup sebagai berikut: • Membantu Risk Management Division dalam mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan dan proses-proses manajemen risiko Perseroan di setiap Bisnis Unit/Divisi yang ada di BUMI. • Membantu Risk Management Division untuk memonitor pelaksanaan kebijakan-kebijakan dan proses-proses manajemen risiko di setiap Bisnis Unit/Divisi yang ada di BUMI. • Memberikan kesadaran risiko di setiap Bisnis Unit/ Divisi yang ada di BUMI. • Mengikuti metodologi, teknik dan teknologi manajemen risiko terkini melalui kehadiran dalam workshop dan training terkait. • Menyiapkan laporan-laporan yang berbasis pada proses Risk Control Self Assessment (RCSA) kepada Risk Management Division mengenai risiko-risiko strategis yang teridentifikasi.
Roles and responsibilities of the Risk Officer at the Business Units/BUMI Divisions are to: • Assist the Risk Management Division in communicating the Company’s risk management policies and process in each Business Unit/BUMI Division. • Assist Risk Management Division to monitor risk management policies and process implementation at each Business Unit/BUMI Division. • Promote risk awareness in each Business Unit/ BUMI Division. • Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training. • Provide reports to the Risk Management Division on the identified strategic risks based on the Risk Control Self Assessment (RCSA) process.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
•
•
•
Berkoordinasi dengan Risk Management Division untuk melakukan RCSA secara berkala di masingmasing area untuk memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan penerapan yang memadai. Melaporkan kepada masing-masing Kepala Unit Bisnis/Divisi terkait, dan Risk Management Division mengenai hasil penilaian risiko serta rencana penanggulangan/rencana aksi untuk risiko-risiko utama di setiap Unit Bisnis/Divisi yang ada di BUMI termasuk perkembangan dari penerapan rencana-rencana tersebut Mengeskalasi ke Risk Management Division mengenai risiko-risko yang signifikan yang memerlukan perhatian segera dari manajemen eksekutif dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut telah dimitigasi.
Keanggotaan Risk Officers yang telah ditunjuk untuk setiap divisi dan unit bisnis adalah sebagai berikut:
• Coordinate with Risk Management Division to conduct periodic RCSA for each respective area to ensure timely completion and appropriate implementation. • Report risk assessment results as well as treatment/ action plans of key risks in each Business Unit/ BUMI Division including their implementation progress to the respective Heads of Business Units/BUMI Divisions and Risk Management Division. • Escalate any significant risks requiring immediate attention from executive management to Risk Management Division and ensure that the risks are mitigated.
Membership Risk Officers whom have been appointed at each division and business unit are as follows:
Unit Bisnis Business Unit Divisi Division
Nama Risk Officers Name of Risk Officers
PT Kaltim Prima Coal
Mr. Harlyn Sianturi
PT Arutmin Indonesia
Ms. Reti Widarini
PT Bumi Resources Minerals Tbk.
TBA
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Mr. Endang Soemantri
PT Darma Henwa Tbk.
Mr. Mursalman Ahadi
Finance Division (BUMI)
Mr. Charles Tumbelaka
Legal, HR, and GA Division (BUMI)
Mr. Mahmud
Information Technology Division (BUMI)
Mr. Andreas Mahargono
Investor Relations – Corporate Secretary Division (BUMI)
Mr. Achmad Reza Widjaja
Marketing Division (BUMI)
Mr. Thomas Quantero
Kelanjutan dari Sosialisasi Manajemen Risiko. Sebagai salah satu aktivitas dari program sosialisasi manajemen risiko, berdasarkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 tanggal 22 Februari 2010 tentang Kebijakan dan Pedoman Risiko, buku saku Kebijakan dan Pedoman Risiko tersebut telah dibagikan ke seluruh karyawan pada tanggal 22 Februari 2010. Kebijakan dan Pedoman Risiko tersebut menjabarkan informasi penting mengenai manajemen risiko yang termasuk kebijakan, filosofi, risk appetite, toleransi risiko, visi dan misi, tujuan, sasaran, strategi, kerangka kerja, proses, kriteria, peta risiko dan Risks That Matter. Masyarakat umum dapat juga memperoleh Kebijakan dan Pedoman Risiko tersebut melalui website BUMI di www.bumiresources.com. Selain dari pembagian buku saku tersebut, di tahun 2010 BUMI juga telah menyebarkan banner and poster mengenai Enterprise Risk Management di kantor pusat BUMI dan juga di kantor tambang yang ada di KPC dan Arutmin.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Continuation of Risk Management Socialisation. As one of the activities for the risk management socialisation program, the Risk Policy and Standard Booklet was distributed to all employees on 22 February 2010 based on the Memorandum No. 003/ BR-RMD/II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet dated 22 February 2010. The Risk Policy and Standard Booklet sets out important information on risk management including policy, philosophy, risk appetite, tolerance, vision and mission, objectives, targets, strategy, framework, processes, criteria, maps and Risks That Matter. Risk Policy and Standard Booklet can be obtained by public on BUMI’s website www.bumiresources.com. Other than the standard booklet, in 2010 BUMI also distributed banners and posters about Enterprise Risk Management in BUMI’s head offices and site offices in KPC and Arutmin.
127
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
128
Pada tanggal 15 Juli 2010, Risk Management Division BUMI bekerja sama dengan PricewaterhouseCoopers Indonesia melaksanakan workshop yang diberi judul Knowledge Update on Risks in the Mining Industry. Workshop ini dihadiri oleh semua risk officer, Direksi BUMI, CFO KPC, anggota komite audit, anggota komite manajemen risiko dan beberapa orang di level manajerial. Pelaksanaan workshop tersebut juga dipublikasikan di rubrik Seremonia di harian Kompas edisi tanggal 21 Juli 2010, serta di media komunikasi internal yang dimiliki KPC dan Arutmin.
On July 15th 2010, the Risk Management Division in cooperation with PricewaterhouseCoopers Indonesia conducted a workshop on Knowledge Update on Risks in the Mining Industry. This workshop was attended by all risk officers, BUMI’s directors, KPC CFO, members of audit committee, member of risk management committee and several managerial level personnel. The workshop was published in Seremonia section in Kompas on 21 July 2010 as well as internal communication media in KPC and Arutmin.
KRITERIA RISIKO
RISK CRITERIA
Kriteria risiko digunakan sebagai bagian tolok ukur dalam pengambilan keputusan di BUMI untuk menentukan apakah sebuah risiko dapat diterima, ditolerir atau tidak dapat diterima. Menentukan kriteria risiko umum yang diakui oleh semua personil yang ada di BUMI akan menciptakan penilaian risiko yang seragam dan konsisten terhadap risiko-risiko yang ada di seluruh bagian Perseroan. Terdapat 2 (dua) tipe kriteria risiko, yakni: • Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan (Consequence) • Kriteria berdasarkan kemungkinan terjadinya (Likelihood)
Risk criteria is used as part of the guidelines in decision-making determine whether a risk is acceptable, tolerable or unacceptable. Defining common risk criteria that is acknowledged by all personnel in BUMI will lead to uniform and consistent risk assessment of risks across the Company. There are 2 types of risk criteria: • Consequence Criteria • Likelihood Criteria
Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan di BUMI terdiri dari 14 macam, yakni sebagai berikut: akibat finansial (financial impact), tujuan strategis (strategic goal), penghentian operasional yang tidak terjadwal di area operasi tambang (unscheduled operational stoppage of mine operations), kesalahan geologi/ variasi dalam perkiraan cadangan (geological errors/variation in reserve estimations), harga per ton batubara yang diproduksi (cost per ton of coal produced), lewatnya waktu yang diperlukan untuk menjalankan proyek yang telah diputuskan (Time over run on project delivery), perputaran sumber daya manusia (human resources turnover), sumber daya manusia/hubungan industrial (human resources/ industrial relations), kesehatan dan keamanan terkait dengan lingkungan/skala kerusakan (health and safety, environmental (Damage Scale)), reputasi/masyarakat umum/hubungan masyarakat (reputation/community/ public relations), regulasi dan hukum.
Impact criteria at BUMI consists of 14 items as follows: financial impact, strategic goal, unscheduled operational stoppage of mine operations, Geological errors/variation in reserve estimations, Cost per ton of coal produced, Time over run on project delivery, Human Resources Turnover, Human Resources (Industrial Relations), Health and Safety, Environmental (Damage Scale), Reputation/ Community/ Public Relations, Regulation, and Legal.
Kriteria akibat memiliki 5 (lima) tingkatan keparahan yakni: sangat rendah (very low), rendah (low), menengah (medium), tinggi (high) and sangat tinggi (very high).
Impact criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high.
Tingkatan atas kemungkinan terjadinya (likelihood) diukur dari dua aspek yakni aktivitas rutin dan tidak rutin. Kriteria kemungkinan terjadinya memiliki 5 (lima) tingkatan keparahan yakni: sangat rendah (very low), rendah (low), menengah (medium), tinggi (high) and sangat tinggi (very high).
The level of possibility (likelihood) is measured by two aspects i.e. routine and non routine activities. Likelihood criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Risk Map, Risk Profile dan Risks That Matter
Risk Map, Risk Profile and Risks That Matter
Diagram risk map dan risk profile yang diterapkan di BUMI adalah sebagaimana tergambar dibawah. Setiap bagian risiko yang telah di plot dalam risk map tersebut memberi arti nilai tertentu yang dapat dicapai dengan mengalikan probabilitas kejadian dengan dampaknya. Nilai untuk risiko yang telah ditentukan digunakan untuk menentukan tingkatan signifikansi risiko terhadap Perseroan serta priotisasi untuk penanganan dan pengelolaan risiko. Risiko-risiko di setiap tingkatan/kategori perlu untuk dimitigasi untuk menghindari perpindahan/peningkatan mereka ke tingkatan/kategori yang lebih tinggi serta untuk menurunkan tingkatan dari risiko itu sendiri.
The diagram of the risk map and profile implemented in BUMI is described below. Each plotted risk on the risk map is given a score which can be attained by multiplying the likelihood with the impact. The score for the given risk is used to determine the level of risk significance to the Company as well as prioritization for risk treatment and management. Risks in each level/category need to be mitigated to avoid moving these to the higher level/category as well as to decrease the risk level itself.
Berdasarkan penilaian risiko, keseluruhan risk map dan risk profile BUMI untuk tahun 2010 terdiri dari 18 risiko signifikan, 9 risiko tinggi, 5 risiko menengah, dan 4 risiko rendah.
Based on the risk assessment, the overall risk map and risk profile BUMI for 2010 consisted of 18 significant risks, 9 high risks, medium risks and 4 low risks.
LIKELIHOOD SCALE
CONSEQUENCE SCALE
Level
1 (Very High)
2 (High)
3 (Medium)
4 (Low)
5 (Very)
A (Very High)
SIGNIFICANT
SIGNIFICANT
HIGH
HIGH
MEDIUM
B (High)
SIGNIFICANT
SIGNIFICANT
HIGH
MEDIUM
LOW
C (Medium)
SIGNIFICANT
HIGH
MEDIUM
LOW
LOW
D (Low)
HIGH
MEDIUM
LOW
LOW
LOW
E (Very Low)
MEDIUM
LOW
LOW
LOW
LOW
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
129
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Tingkat Risiko Level of Severity Signifikan Significant
Deskripsi Description Risiko signifikan dipertimbangkan sebagai yang paling diprioritaskan dalam penanganan risiko. Risiko-risiko di area ini perlu untuk dikelola dan ditanggulangi secara lebih serius dibanding risiko-risiko lain yang terletak di area lain di dalam risk map. Significant risks are considered as the most prioritized for risk treatment. Risks in this area need to be managed and treated much more seriously than risks located in other areas of the risk map.
Tinggi dan Menengah High and Medium
Risiko Tinggi dan Menengah dipertimbangkan sebagai risiko yang berada di urutan kedua dalam area paling signifikan untuk manajemen risiko dan di prioritas kedua untuk mendapat penanganan risiko. High and medium risks are considered as the second most significant area for risk management and the second priority area for risk treatment.
Rendah Low
Risiko rendah dipertimbangkan sebagai risiko yang berada di urutan ketiga dalam area paling signifikan untuk manajemen risiko dan di prioritas ketiga untuk mendapat penanganan risiko. Pengawasan berkala terhadap risiko-risiko di area ini tetap dibutuhkan untuk mencegah risiko-risiko tersebut meningkat masuk ke tingkatan/kategori yang lebih tinggi. Low risks are considered as the third most significant area for risk management and the third priority area for risk treatment. Regular monitoring of risks in this area is still required to prevent these risks from entering the higher levels/categories.
130
Untuk memperbaiki pengawasan atas aktivitas mitigasi risiko, sebuah kriteria tambahan telah dibuat untuk menentukan risiko yang paling signifikan yang BUMI hadapi yang dikenal sebagai Risks That Matter untuk di monitor oleh manajemen atas dalam kaitannya dengan pelaksanaan rencana-rencana mitigasi risiko. Kriteria tambahan yang digunakan untuk menentukan Risks That Matter tersebut adalah sebagai berikut: - Besarnya dampak finansial, peningkatan akibat finansial dari US$50 juta hingga US$100 juta; - Akibat dari pencapaian visi dan misi Perseroan - Akibat kepada bisnis dasar dan tujuan-tujuan Perseroan
To improve the monitoring of risk mitigation activities, an additional criteria was created to obtain the 5 most significant risks facing BUMI as the Risks That Matter to be monitored by top management in terms of the implementation of risk mitigation action plans. Additional criteria which were used to determine the Risks That Matter are as follows: - Financial impact magnitude, increasing financial impact from US$50 million to US$100 million - Impact the achievement of the Company’s vision and mission - Impact to the core business and objectives of the Company
Risks That Matter dan Rencana Mitigasi Risiko
Risks That Matter and Mitigation Action Plans
Di tahun 2010, BUMI melakukan identifikasi dan penilaian risiko berdasarkan pada 2 (dua) tujuan strategis utama, yakni untuk meningkatkan produksi batubara dan diversifikasi usaha ke area pertambangan lainnya diluar batubara. Sebagai sebuah hasil dari proses manajemen risiko berbasis pada dua tujuan strategis tersebut di atas, BUMI telah mengidentifikasi beberapa Risks that Matter serta menyiapkan dan melaksanakan rencana-rencana mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut. Dibandingkan tahun 2009, Risks that Matter tahun 2010, diluar risiko finansial, telah menurun dari 10 menjadi 5 risiko. Penurunan tersebut sebagai akibat dari suskesnya tindakan-tindakan mitigasi, perubahan dalam kondisi-kondisi usaha dan perbaikan di organisasi dan manajemen BUMI.
In 2010, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified several Risks that Matter and has prepared and conducted mitigation plans of these risks. Compared to 2009, the Risks that Matter in 2010, outside the financial risk, are reduced from 10 to 5 risks. This reduction was caused by successful mitigation actions, changes in business conditions and the improvement in BUMI’s organisation and management.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
Belum Terdapat Sistem Konsolidasi Pelaporan Keuangan Perseroan belum memiliki sistem konsolidasi pelaporan keuangan, oleh sebab itu pelaporan keuangan masih dilakukan secara manual, dimana hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam konsolidasi laporan keuangan. Untuk memitigasi risiko ini, BUMI telah secara menyeluruh dan hatihati melakukan pemeriksaan terhadap seluruh data keuangan untuk disertakan kedalam laporan keuangan konsolidasi sebelum data-data tersebut di audit oleh auditor eksternal yang independen. Untuk mewujudkan hal tersebut, sebuah sistem pelaporan keuangan yang terintegrasi untuk tujuan konsolidasi telah dibuat dan akan mulai diimplementasikan di tahun 2011. Selain itu juga, Perseroan merekrut personil yang sesuai untuk mendukung penerapan proses ini.
There is no financial reporting consolidation system in place The Company has no financial reporting consolidation system in place. Therefore the financial reporting is done manually which may cause inaccuracy in the consolidated financial statement. To mitigate this risk, BUMI has been thoroughly and prudently checking all the financial data to be included in the consolidated financial statements before they were audited by the external independent auditor. To overcome this, an integrated financial reporting system for consolidation purposes has been developed and will be implemented in 2011. Furthermore the Company recruited suitable personnel to support this process.
Tidak Memadainya Jumlah Profesional yang Memiliki Keahlian Peningkatan di target produksi dan bertumbuhnya ekspansi bisnis menuntut penambahan para profesional yang memiliki keahlian untuk menjalankan tujuan-tujuan bisnis yang ada. Adanya risiko bahwa BUMI tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dikarenakan standar tinggi yang diminta dalam kegiatan pertambangan dan kompetisi yang ketat di dalam pasar pekerja. Untuk memitigasi risiko ini, BUMI melakukan perbandingan pasar mengenai remunerasi dan tunjangan yang kompetitif, meningkatkan, kebijakan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kompensasi dan paket tunjangan untuk para profesional yang memiliki keahlian guna memastikan bahwa paket remunerasi BUMI kompetitif dengan pasar dan mendukung retensi karyawan serta meningkatkan loyalitas. BUMI juga mengembangkan sistem pengalihan ilmu yang lebih baik di dalam organisasi, program pengembangan yang berkelanjutan dan melakukan rekrutmen yang proaktif (seperti memberikan beasiswa dan training tambahan yang berhubungan dengan persyaratan sumber daya manusia Perusahaan).
Inadequate number of skilled professionals The increase in production target and growing business expansion requires additional skilled professionals to deliver business objectives. There is a risk that BUMI may not be able to fulfill this need due to the high standard demanded for mining activities and tight competition in the labor market. To mitigate this risk, BUMI conducts market benchmark on competitive remuneration and benefits, enhance its HR policy that relates to compensation and benefit package for the skilled professionals to ensure BUMI’s remuneration package is competitive with the market and support employee retention and increase loyalty. BUMI will also develop a more advanced knowledge transfer system within the organization, continuous development program and conduct proactive recruitment (e.g. giving scholarship and additional training for under-requirement HR).
Tidak Terdapat Program yang Terstruktur untuk Public Relation dan Corporate Communication Terdapat kebutuhan akan program yang terstruktur dari public relations dan corporate communications untuk meningkatkan citra perusahaan, membangun kepercayaan masyarakat umum dan para investor serta menangkal publikasi yang merugikan. Dalam rangka untuk memitigasi risiko ini, BUMI akan mengembangkan sebuah blueprint dan strategi public relations dan corporate communications yang terstruktur, menunjuk personil yang profesional untuk meningkatkan public relations dan mengembangkan relasi yang baik dengan pemangku kepentingan serta komunikasi dengan media.
No Structured Program on Public Relations and Corporate Communications There is a need for a structured program on public relations and corporate communications to raise BUMI’s corporate image, enhance public and investor confidence and counter speculative publicity. In order to mitigate this risk, BUMI will develop a structured public relations and corporate communication blueprint and strategy, appoint professional personnel to upgrade public relations to enhance quality of relationship with stakeholders and communications with media.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
131
Manajemen Risiko Di Bumi /Risk Management At Bumi
132
Tidak Terdapat Perencanaan Suksesi Tidak terdapatnya perencanaan suksesi yang dapat menyebabkan kekacauan pada operasional Perseroan dalam hal beberapa personil kunci tidak memiliki kapabilitas untuk melakukan tugas-tugas mereka khususnya jika orang-orang tersebut tidak pernah mengetahui informasi-informasi yang vital. Dalam rangka untuk memitigasi risiko tersebut, Human Resources Division saat ini sedang dalam proses mengembangkan sistim perencanaan suksesi untuk anggota Direksi dan manajemen atas, serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya membagi pengetahuan di seluruh bagian Perseroan.
Lack of Succession Planning The absence of succession planning may cause disruptions to the operations of the Company in the case several key personnel are incapacitated to carry out their duties in particular if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan systems for members of the Board of Directors and top management and continuously developing a knowledge sharing culture throughout the Company.
Kenaikan Harga Bahan Bakar dalam Jangka Pendek Bahan bakar adalah sebuah komponen penting dalam operasional pertambangan dan juga elemen yang signifikan dalam biaya-biaya operasi. Situasi makroekonomi dan politik global dapat menyebabkan risiko naiknya harga bahan bakar yang dapat berpengaruh buruk terhadap operasional pertambangan jika terdapat persediaan bahan bakar dalam jangka pendek dan menyebabkan perubahan pada struktur biaya serta pada margin keuntungan. Untuk memitigasi risiko ini, BUMI akan menerapkan kontrak persediaan bahan bakar dalam jangka panjang, memiliki tempat penampungan bahan bakar yang optimal, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai sumber energi sekunder dan menerapkan analisa skenario dengan memperhatikan kondisi-kondisi terkait bahan bakar.
Short Term Increase in Fuel Price Fuel is an important component in mining operations and also a significant element in operational expenses. Macroeconomic and global political situations can create risk of increase in fuel price which can adversely impact mining operations if there is a short supply of fuel and causes changes in cost structure, as well as the profit margin. To mitigate this risk, BUMI will enter into a long-term fuel supply contract, maintain an optimum fuel stock pile, develop power plant (PLTU) for secondary energy resource and apply scenario analysis regarding to fuel conditions.
Financial Risk – Nilai Wajar Kontrak Derivative Perseroan telah meminta untuk menggunakan Capped Call Agreement. Berdasarkan standar akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menerapkan nilai wajar untuk melaporkan transaksi. Kondisi ini dapat menimbulkan sebuah fluktuasi yang signifikan dari pendapatan dan biaya-biaya lainnya dalam laporan keuangan
Financial Risk - Fair Value Derivative Contract The Company is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Company has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
LAPORAN KOMITE AUDIT /AUDIT COMMITTEE TERPORT
Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan:
The Audit Committee (AC) is a committee formed by Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The function of the AC is to assist the BOC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to:
• Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Kecukupan pengendalian internal • Pelaksanaan pengendalian risiko • Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
• The integrity and quality of published financial reports • Effectiveness of audit conducted by both internal and external auditors • Adequacy of internal control • Implementation of risks management and • Compliance to the prevailing laws and regulations
Komite Audit PT Bumi Resources Tbk (Perseroan) terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris Independen.
The AC at PT Bumi Resources Tbk (“BUMI” or “the Company”) consists of 3 (three) independent members and is chaired by an Independent Commissioner.
Komposisi dari Komite Audit sepanjang tahun 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee during 2010 was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Iman Taufik (IT)
Ketua dan Komisaris Independen Chairman and Independent Commissioner
Kanaka Puradiredja (KP)
Anggota Member
Mawar Napitupulu (MN)
Anggota Member
Indra Safitri (IS)
Anggota Member
Pada tahun 2010 Komite Audit telah menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat termasuk 3 (tiga) kali rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran masing–masing anggota dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: IT 7 kali (47%), KP 15 kali (100%), MN 15 kali (100%), IS 14 kali (93%).
In 2010 the AC conducted 15 (fifteen) meetings including 3 (three) meetings with the BOC. The level of attendance of each member is as follows: IT 7 meetings (47%), KP 15 meetings (100%), MN 15 meetings (100%), IS 14 meetings (93%).
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2010 meliputi: Umum • Me-review Piagam Komite Audit • Menyusun rencana kegiatan Komite Audit untuk tahun 2011
Activities of the Audit Committee during 2010 covered the following: General • Review the Audit Committee Charter • Preparation of the activity plan of Audit Committee for 2011
Laporan Keuangan • Me-review konsep final laporan keuangan yang diaudit tahun 2009 • Me-review laporan keuangan 2010 kuartalan • Memantau implementasi rencana peningkatan kualitas laporan keuangan
Financial Statements • Review the final draft of the audited 2009 financial statements • Review 2010 quarterly financial reports • Monitor the implementation of plan to improve the quality of financial statements
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
133
Laporan Komite Audit /Audit Committee Terport
134
Eksternal Auditor • Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2009 • Membahas temuan audit tahun 2009 • Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2010
External Auditor • Discuss and monitor the conduct of the audit for 2009 financial statements • Discuss audit findings 2009 • Discuss the 2010 financial statements audit plan
Internal Audit • Me-review Piagam Internal Auditor • Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK • Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal audit tahun 2010
Internal Audit • Discuss the Internal Audit Charter • Discuss the function and organization of Internal Auditors particularly in compliance with BapepamLK regulations • Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2010
Enterprise Risk Management (ERM) • Memantau implementasi ERM
Enterprise Risk Management (ERM) • Monitor the ERM implementation
Governance • Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG • Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih lanjut whistle blower system • Membahas berbagai isu perpajakan dan hukum
Governance • Discuss the GCG self assessment • Discuss findings and monitor follow up Whistle Blower System • Discuss the tax and legal issues
Secara khusus, Komite Audit juga telah melaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian diteruskan kepada Direksi berkaitan dengan berbagai masalah perpajakan dan hukum yang saat ini dihadapi oleh Perusahaan.
In particular, the AC reported to the BOC who subsequently informed the Board of Directors regarding various taxation and legal issues.
Komite Audit telah menyarankan agar masalah perpajakan dan hukum diselesaikan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
The AC recommended that the tax and legal issues are resolved in accordance with the prevailing laws and regulation.
Terkait dengan fungsi Audit Internal, Komite Audit menyarankan agar Divisi Internal Audit ditempatkan dalam Organisasi Perseroan, sedemikian rupa, sehingga independensinya dapat terjamin dan disesuaikan dengan ketentuan Bapepam-LK
In relation to the Internal Audit function, the AC also suggested that the Internal Audit Division be placed in the Company’s Organization Structure, as such, that it would secure its independence and complies with Bapepam-LK regulations.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Komite Audit /Audit Committee Terport
Ringkasan riwayat hidup Ketua dan anggota Komite Audit dijabarkan di bawah ini:
Background information on the Chairman and members of the Audit Committee is set out below:
Iman Taufik Ketua/Komisaris Independen Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas pantai.
Iman Taufik Chairman/Commissioner Graduated from Bandung Institute of Technology in Mechanical Engineering. Commissioner since 2001. Founder PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Received the Satya Lencana Pembangunan Award from the President of the Republic of Indonesia for the development of offshore technology.
Kanaka Puradiredja Anggota Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik. Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Profesional in Risk Management Association dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh–Nias dan anggota Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia serta anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di berbagai perusahaan Publik. Menjabat juga sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko.
Kanaka Puradiredja Member Graduated from the Economic Faculty majoring in Accountancy at Padjadjaran University, Bandung. 30 (thirty) years in public accounting practices. Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Former Senior Partner of Kanaka Puradiredja, Suhartono, Public Accounting Firm. Currently, he is Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Audit Committee, member of Honorary Board of Professionals in Risk Management Association and Vice Chairman of Indonesian Institute of Commissioners and Directors. Formerly, he was the Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Accountants Chairman of Executive Board of Indonesia Institute of Audit Committee, member of Supervisory Board of Aceh-Nias Rehabilitation and Reconstruction Agency and Executive Board of Indonesian International Transparency. He is a former member and member of Audit Committees in various public listed companies. He also serves as the Member of the Risk Management Committee.
Mawar I.R Napitupulu Anggota Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Saat ini menjabat sebagai Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik RSMAAJ Associates – Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Selain itu, menjabat sebagai Ketua Badan Review Mutu Institut Akuntan Publik Indonesia, anggota Komite Pemantau Risiko di perusahaan publik lainnya dan pengajar di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Mawar Napitupulu Member Graduated from the Faculty of Economics University of Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and Master of Business Administration from Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, majoring in Finance. Currently, she is a Senior Managing Partner at RSMAAJ Associates – Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, Public Accounting Firm. In addition, she is also chairing the Quality Review of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, member of the Risk Monitoring Committee in other public company and lecturer at the Accounting Department Faculty of Economies, University of Indonesia.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
135
Laporan Komite Audit /Audit Committee Terport
Indra Safitri Anggota Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat ini menjabat Senior Partner di firma hukum Safitri & Partners dan sebagai praktisi hukum dibidang hukum pasar modal dan keuangan. Aktivitas lain adalah pengurus Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia dan Asosiasi Profesi Manajemen Resiko Indonesia. Berpengalaman sebagai anggota komite audit dibeberapa perusahaan publik.
136
Indra Safitri Member Graduated from the Faculty of Law, University of Indonesia, Jakarta, majoring in Public International Law. He was also a participant at the Wisconsin Law School. Currently, he is a senior partner at the Law Office of Safitri & Partners and legal practicioner in finance and securities laws. He is actively involved in the Board of the Association of Capital Market Lawyers Association and member of Board of Indonesian Institute of Audit Committees. He is also an Arbiter in Indonesian Capital Market Arbitration and member of Board of the Indonesia Professional in Risk Management Association. Experienced as audit committee member in a number public companies.
Iman Taufik Ketua/ Komisaris Independen Chairman/ Commissioner
Mawar I.R Napitupulu Anggota Member
Kanaka Puradiredja Anggota Member
Indra Safitri Anggota Member
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Manajemen Management Report
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
137
LAPORAN MANAJEMEN /MANAGEMENT REPORT
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
138
Kinerja Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat kompetensi karyawan, serta kondisi lingkungan kerja yang dapat menumbuhkan ketenangan kerja dan produktivitas kerja. Oleh karena itu Perseroan telah melakukan berbagai upaya seperti program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan serta peningkatan fasilitas kerja dan kesejahteraan karyawan. Dalam rangka membangun hubungan industrial yang harmonis antara karyawan dan manajemen, Perseroan senantiasa mendorong terciptanya kemitraan dan pola-pola komunikasi yang baik didasari oleh persamaan kepentingan. Dengan demikian, kepercayaan (trust) akan terbangun yang selanjutnya menumbuhkan rasa turut memiliki terhadap Perusahaan.
The performance of the Company is dependent upon various factors, including the competencies of its employees and the condition of the working environment that can promote higher level of productivity. As such, the Company has implemented various efforts, including competency development training programs and working facility improvements to raise the welfare of its employees. To build harmonious industrial relation between employees and the management, the Company always promotes the development of positive partnership and communication based on common interests. This is to ensure the development of trust, which will result in stronger sense of belonging to the Company.
Kepastian tersedianya sumber daya manusia (SDM) berkualitas diawali dari sistim penerimaan dan seleksi calon karyawan yang baik. Oleh karena itu, Perseroan dan seluruh anak perusahaan telah menerapkan sistem yang efektif untuk menjamin pemilihan personil yang tepat untuk posisi yang tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, selama tahun 2010 Perseroan telah melakukan berbagai insiatif antara lain berupa: • Penggunaan alat tes dan seleksi calon karyawan yang bisa diandalkan. • Pengembangan standar kompetensi untuk posisi kunci di seluruh unit usaha dan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan kompetensi karyawan. • Pelaksanaan sistem penilaian kinerja berdasarkan pencapaian obyektif yang telah disepakati bersama atasan masing masing.
A good employee selection system ensures the availability of quality human resources. For that, the Company and its subsidiaries have implemented an effective system, ensuring that every position is filled with the right personnel. In 2010, the Company has implemented the following initiatives: • The use of reliable testing tools for employee selections. • The development of competency standards covering key positions within all businesses and appropriate training programs to enhance competencies. • The implementation of performance evaluation system based on the achievement of objectives agreed by respective supervisors.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
Perseroan telah melakukan berbagai upaya seperti program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan serta peningkatan fasilitas kerja dan kesejahteraan karyawan. The Company has implemented various efforts, including competency development training programs and working facility improvements to raise the welfare of its employees. • Perbaikan paket remunerasi karyawan yang berkelanjutan untuk memastikan paket remunerasi yang kompetitif guna mendukung peningkatan kinerja dan retensi karyawan di perusahaan.
• Ongoing improvements on employee remuneration to ensure competitive remuneration packages that support higher employee performance and employee retention.
Upaya untuk mempertahankan karyawan yang unggul juga telah dilaksanakan melalui peningkatan paket remunerasi dan imbal jasa yang lebih kompetitif dibandingkan dengan industri sejenis, sehingga bisa menurunkan tingkat (turnover rate) karyawan di Perseroan. Perseroan juga berpartisipasi dalam survei remunerasi yang dikelola oleh konsultan independen, seperti Mercer Consulting, untuk mengetahui daya saing remunerasi yang diterapkan. Penyesuaian gaji juga telah dilakukan agar lebih mampu menarik calon tenaga kerja yang berkualitas.
Efforts to retain high performing employees are also implemented through the introduction of better, more competitive remuneration packages in comparison to other similar companies, which will reduce employee turnover rate. The Company has also participated in salary surveys organized by independent consultants, such as Mercer Consulting, to assess the competitiveness of its remuneration package. Salary adjustments are implemented to increase the Company’s ability in attracting high quality potential employees.
Untuk mendukung pencapaian target pada tahun 2010, Divisi Sumber Daya Manusia telah melaksanakan berbagai program, antara lain: • Pelaksanaan rekrutmen karyawan secara tepat waktu dan tepat sasaran untuk memastikan kualitas hasil rekrutmen. • Implementasi rencana mitigasi terkait dengan risikorisiko dalam bidang SDM, terutama yang berkaitan dengan penyiapan successor untuk posisi-posisi kunci di Perseroan. • Berlanjutnya program rotasi atau cross assignment lintas perusahaan sebagai program pengembangan kompetensi karyawan dan menciptakan alternatif jalur karir untuk karyawan potensial.
To support the achievements of its targets in 2010, the Human Resources Division has executed various programs, such as: • On time and on target recruitment implementation to ensure high quality results. • Implementation of the BUMI’s mitigation plan related to risks in human resources, primarily those related to the preparation of successors for key positions within the Company. • Ongoing cross assignment programs as part as the Company’s competency development program and to provide high potential employees with alternative career paths.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
139
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
140
Berkaitan dengan pengembangan SDM, Perseroan senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian seluruh karyawan, baik melalui program pelatihan maupun melalui proses mentoring. Peningkatan kompetensi teknis dan manajerial dilaksanakan melalui programprogram pelatihan yang diselenggarakan secara in-house maupun oleh pihak eksternal. Ini terlihat dari data jumlah penyelenggaraan dan peserta pelatihan meningkat signifikan dari tahun ke tahun.
In the human resources development area, the Company is always committed to continuous improvement aimed at enhancing the competencies and expertise of all employees, either through training programs or through the mentoring process. Technical and managerial competency development is implemented through in-house training programs as well as programs organized by external parties. Over the years, we saw significant increase in terms of number of training programs conducted and number of training participants.
Guna mendukung rencana ekspansi dan pencapaian target tahun 2011, Perseroan telah menyiapkan program-program strategis antara lain: • Pembentukan dan pemberdayaan Komite HR untuk membantu percepatan proses penyelarasan kebijakan dalam bidang remunerasi dan imbal jasa antar unit usaha. • Pembaruan Peraturan Perusahaan, yang telah diselesaikan melalui perbaikan kondisi dan syarat kerja untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan menumbuhkan ketenangan kerja agar dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan. • Pengembangan sistem perencanaan karir dan suksesi yang bisa menjamin ketersediaan karyawan berkualitas di dalam talent pool guna mendukung rencana ekspansi Perseroan.
To support BUMI’s expansion plan and the achievements of 2011 targets, the Company has prepared its strategic programs, such as: • The formation of Human Resources Committee to help accelerating the alignment process of policies in remuneration and benefits across all businesses. • The renewal of Company regulations, which has been completed through improvements in working conditions and requirements to enhance the welfare of employees as well as to improve the working environment that will result in higher employee retention. • The development of career and succession planning system as a way to ensure the availability of quality employees within the Company’s talent pool in line with its expansion plans.
PT KALTIM PRIMA COAL (KPC) Pengelolaan SDM di KPC telah mengalami perkembangan signifikan selama tahun 2010, baik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, hubungan industrial maupun remunerasi dan benefit untuk karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja melalui Fresh Graduate Development Program, KPC telah berhasil merekrut 26 orang dari berbagai disiplin termasuk teknik pertambangan, teknik mesin, geologi, teknik sipil, akuntansi, HR dan IT. Proses rekrutmen juga dilakukan dengan waktu yang lebih singkat melalui
PT KALTIM PRIMA COAL (KPC) The year 2010 saw significant progress within KPC’s human resources management in the areas of human resources development, industrial relation as well as in the employee’s remuneration and benefits. To fulfill demands for human resources through the Fresh Graduate Development Program, KPC succeeded in recruiting 26 new people across various disciplines, including mining engineering, mechanical engineering, geology, civil engineering, accounting, human resources and information technology. Supported by its manpower planning, recruitment
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
perencanaan (manpower planning) yang lebih baik dan dengan pemasangan iklan lowongan lebih awal tanpa menunggu persetujuan Manpower Request (MR) selesai.
process has been shortened with earlier publications of job vacancies without having to wait the manpower request approval.
Di bidang hubungan industrial, KPC juga telah melakukan berbagai upaya untuk membangun hubungan kerja yang harmonis melalui penerapan tindakan disiplin yang diselesaikan melalui forum bipartit di internal perusahaan, program penyegaran isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Kebijakan SDM, serta program pelatihan tentang Pemberian Tindakan Disiplin yang dihadiri oleh berbagai level pengawas mulai dari leading hand, supervisor, superintendent, dan manager untuk memastikan dan memperbaiki tata-cara penerapan tindakan disiplin yang sesuai dengan PKB.
To improve industrial relationship practices, KPC has implemented various initiatives that foster harmonious relationship by solving disciplinary actions through bipartite forum, updating KPC’s Collective Labor Agreement and Human Resources Policy, as well as by providing training programs on Disciplinary Actions attended by various supervisory ranks, such as leading hands, supervisors, superintendents and managers to improve the Company’s disciplinary action practices in accordance to its Collective Labor Agreement.
Perbaikan terhadap sistem remunerasi secara berkelanjutan telah dilakukan dengan melakukan annual salary review untuk memastikan daya saing paket remunerasi yang diterapkan oleh KPC terhadap industri sejenis. Perubahan skema penyediaan akomodasi (camp) untuk karyawan yang bersatus single telah dilakukan dengan tanpa menimbulkan gejolak. Ruangan yang semula ditempati oleh satu orang telah diubah menjadi untuk 2 orang, sehingga Perusahaan bisa menambah ketersediaan kamar kosong hingga sebanyak 90 kamar dengan dampak biaya yang minim. Pengembangan sistem kompetensi telah dilakukan dengan merevisi kompetensi inti (core competency) dan kompetensi manajerial sesuai dengan visi dan misi KPC yang baru. Pengembangan kompetensi teknis telah dikembangkan secara internal di enam divisi. Selain itu program pelatihan seperti leadership training untuk para supervisor dan basic training untuk operator/mekanik serta pelatihan teknis untuk engineer telah diikuti oleh peserta dalam jumlah yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Selama tahun 2010 jumlah peserta yang telah menghadiri pelatihan di KPC meningkat 20,13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau sebanyak 92.766 peserta.
Ongoing improvements in remuneration system continued with the implementation of an annual salary review assessing the competitiveness of KPC’s remuneration package compared to other similar companies. Changes in accommodation schemes (camp) for unmarried employees have been implemented without major disruptions. Accommodation rooms previously occupied by only one person are now used by two persons, thereby increasing the availability of rooms to 90 rooms without significant cost consequences. Enhancements in competency systems have been completed by revising KPC’s core and managerial competencies in line with the Company’s new vision and mission. Technical competency development is implemented internally within six divisions. In addition, KPC conducted various trainings, including leadership training for supervisors, basic training for operators/ mechanics and technical training for engineers, attended by increasing number of participants year by year. In 2010, number of participants increased by 20.13% compared to 2009, totaling 92,766 training participants.
Untuk meningkatkan retensi karyawan, KPC telah menerapkan benefit baru berupa program bantuan pemilikan rumah di luar camp dengan memberikan pinjaman karyawan level manajerial, serta penerapan cuti/istirahat per kuartal untuk engineer yang berstatus kontrak khususnya yang bekerja di divisi ekpansi untuk menggantikan system FIFO (Fly in fly out).
To increase employee retention, KPC introduces a new benefit scheme, covering a house ownership program outside of the camp by providing loans to managerial level employees. In addition, we introduce a new quarterly leave facility for contract engineers, especially those who work in the expansion division, to replace the fly in fly out (FIFO) system.
KPC akan melanjutkan program-program stratejik di tahun sebelumnya untuk mendukung ekspansi Perusahaan dengan senantiasa meningkatkan daya saing remunerasi dan benefit, mengurangi proses administrasi personalia melalui penggunaan
KPC will continue to implement its strategic programs from the previous year to support the Company’s expansion through various initiatives. Initiatives include increasing the competitiveness of its remuneration and benefit package, reducing the
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
141
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
142
sistem yang handal menggantikan sistem manual, melanjutkan dan memperbaiki komunikasi dengan karyawan melalui LKS Bipartit untuk mengurangi potensi gangguan terhadap operasional perusahaan, melanjutkan program kursus/program pendidikan tingkat lanjut Master Management (MM) bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (UNMUL) dan melanjutkan program Dual Career Path. Seiring dengan peningkatan target produksi, pada tahun 2010 KPC telah menambah jumlah karyawan menjadi 20.232 orang – termasuk karyawan sub-kontraktor.
personnel administration process through a reliable system to replace the manual system and continue improving communications with employees through LKS bipartite to minimize operational disruptions. In addition, we remain committed in providing training and development programs up to the Master of Management level in partnership with Mulawarman University, and will continue to implement our dual career path program. In line with higher production target, during 2010 KPC has expanded its manpower to 20,232 people – including the employees of subcontractors.
ARUTMIN SDM yang berkualitas merupakan salah satu kunci dalam upaya pencapaian tujuan bisnis Perusahaan. Untuk itu, program pengembangan kualitas SDM secara internal (in-house) di Arutmin telah dilakukan dengan mengacu pada kamus kompetensi yang ada, yaitu kompetensi dasar, kompetensi manajerial dan kompetensi teknis. Selain itu, Arutmin telah menerapkan Sistem Pengelolaan Kinerja (Performance Management System) yang baru untuk level superintendent ke atas. Salah satu dampak dari penerapan sistem ini adalah hasil penilaian yang lebih kuantitatif untuk mengurangi subyektivitas sehingga dapat memastikan akurasi hasil penilaian kinerja karyawan dan mengurangi bias penilaian. Selain itu penilaian kinerja juga lebih fokus pada aspek coaching dan counseling untuk meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan.
ARUTMIN High quality workforce is one of the key factors to ensure the attainment of the Company’s business goals. For that, Arutmin’s internal people development has been implemented based on its existing competency dictionary, covering basic, managerial and technical competencies. In addition, Arutmin also implements a new Performance Management System covering levels above the superintendent level. The implementation of the new system has resulted in more quantitative based performance measurements that reduce subjectivity, which in the end delivers more accurate and unbiased performance assessments. In addition, current performance measurement activities focus more on the coaching and counseling aspects, thereby improving employee-supervisor communication.
Dalam hal pengelolaan hubungan industrial, Perusahaan telah berupaya keras untuk menjaga sinergi antara perusahaan dengan karyawan dengan meningkatkan kualitas komunikasi melalui forum kerja sama bipartit. Oleh karena itu selama tahun 2010 tidak ada pemogokan kerja yang disebabkan oleh masalah perselisihan hubungan industrial.
In the area of industrial relations, the Company puts efforts to maintain synergies with its employees, amongst others by increasing the quality of communication through the bipartite forum. As a result, during the year there were no labor strikes triggered by industrial relation related conflicts.
Untuk mendukung ekspansi Perusahaan pada tahun 2010, memastikan kelancaran operasional perusahaan dan mengisi posisi yang kosong akibat dari karyawan yang resign dan posisi baru, HR telah membantu untuk mempercepat proses rekrutmen yang ada dengan menambah media iklan tidak hanya di web job posting tetapi juga media lain seperti membuka modul Vacancy di web Arutmin, koran lokal dan aktif mengikuti Job Fair dan campus recruitment di beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Untuk memastikan bahwa sasaran Perusahaan telah ditetapkan dengan cermat dan tersosialisasikan dengan baik, Arutmin juga telah melaksanakan workshop Objective Setting secara rutin setiap kuartal. Proses ini telah menjadi aktivitas rutin bagi manajemen untuk perumusan sasaran serta evaluasi kinerja tiap divisi dan memperbaiki komunikasi dengan seluruh karyawan.
To support the Company’s 2010 expansion, ensure smooth process operation and to fill in vacant positions due to employee resignation or addition of new positions, the Human Resources unit has assisted in accelerating the recruitment process by adding new advertisement media in the web job postings as well as in other medias, such as the vacancy module in Arutmin’s web site and publications in local newspapers. Other initiatives include participations in Job Fairs and campus recruitment initiatives in various leading universities in Indonesia. To ensure that the Company’s targets have been well developed and communicated, Arutmin conducts regular Objective Setting workshops on a quarterly basis. This is a routine process to formulate business targets, evaluate the performance of each division and to enhance communication with the entire workforce.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
Sebagai bentuk retention program, selama tahun 2010 Perusahaan telah mempromosikan karyawan yang memiliki potensi dan kinerja terbaik untuk mengisi posisi kosong mulai dari level supervisor sampai dengan manajer. Hal ini akan mendorong karyawan agar lebih meningkatkan prestasi (achievement) kerjanya. Untuk mengisi posisi kosong pada level tertentu, juga telah diimplementasikan Graduate Development Program (GDP) untuk para fresh graduate, yang lebih fokus pada pengembangan 3 aspek kompetensi, yaitu kompetensi dasar, teknis, dan manajerial. Selain itu di akhir periode pengembangan, setiap peserta GDP diwajibkan untuk membuat satu program perbaikan di unit kerja masing-masing. Hasil evaluasi untuk program ini secara keseluruhan memberi sumbangan positif baik bagi manajemen maupun GDP.
As part of its retention program, during 2010 the Company has promoted employees with good potential and performance to fill-in vacant supervisory to managerial positions. This decision is expected to motivate employees to deliver higher level of achievements. To fill in positions in certain levels, the Company has implemented its Graduate Development Program (GDP) for fresh graduates, focusing on the development of three kinds of competencies, namely basic, technical and managerial competencies. At the end of the development period, GDP participants are required to develop certain improvement programs in their respective working units. Evaluation of the program indicated positive contributions both for management and GDP.
Pengelolaan program remunerasi dan benefit juga telah mengalami beberapa perbaikan antara lain dengan penyempurnaan formula bonus yang memungkinkan pencapaian bonus hingga maksimum 8,8 kali gaji bulanan dalam setahun. Hal ini telah memotivasi setiap site untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Perusahaan juga telah melakukan penggantian penyedia asuransi personal accident dan menambah jumlah pengelola DPLK menjadi 2 perusahaan (BNI dan Muamalat) untuk memastikan bahwa karyawan memperoleh manfaat terbaik dari benefit ini. Sistem payroll juga telah berjalan secara penuh menggunakan sistem Alesco sejak Januari 2010 untuk mempermudah sistem administrasi kepegawaian dan meningkatkan akurasi pencatatan pembayaran.
Arutmin’s remuneration and benefit program has also been enhanced, among others with the improvement of bonus formula that now enables annual bonus payment of up to 8.8 times of monthly salary. This improvement has motivated all sites to deliver higher performance. In 2010, Arutmin has appointed a new personal accident insurance provider. To ensure that employees gain the best benefit from pension funds, the Company has added the number of companies managing the funds to include BNI and Muamalat. Since January 2010, we run a new payroll system using the Alesco system that facilitates better employee administration process and improved accuracy in salary payment.
Sebagai upaya mendukung ekspansi bisnis perusahaan di tahun 2011, Arutmin akan melaksanakan berbagai program HR antara lain: • Mengembangkan kompetensi untuk fungsi-fungsi pendukung (support function). Dalam rangka pengembangan sistem kompetensi SDM di Arutmin, di tahun 2010 telah dikembangkan kamus kompetensi untuk divisi support yaitu Finance, Human Resources, Contract dan Project. Pada tahun 2011, hal ini akan terus dilanjutkan hingga kamus kompetensi dapat merepresentasikan keseluruhan kompetensi karyawan. • Mengembangkan sistem perencanaan suksesi untuk posisi-posisi kunci terutama pada posisi yang strategis, operasional, SHEC dan posisi kunci lainnya yang ditetapkan oleh manajemen. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin di masa depan. • Memastikan terpeliharanya iklim kerja yang positif dan tersampaikannya sasaran perusahaan pada segenap karyawan melalui survei karyawan tahun 2011.
Looking ahead, to support the Company’s 2011 business expansion, Arutmin will implement a number of human resources programs, including: • Competency development for supporting functions. To support Arutmin’s human resources competency development, in 2010 the Company completed the development of competency map for the support function, covering the Finance, Human Resources, Contract and Project units. In 2011, the initiatives will be continued to cover competencies of the entire workforce. • The development of succession planning system for key positions, primarily strategic, operational, SHEC and other key positions determined by management. The development is important to prepare the Company’s future leaders. • Employee survey to ensure the maintenance of positive working environment and the dissemination of the Company’s business targets.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
143
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
• Mengembangkan Sistem HR - Alesco khususnya untuk modul pelatihan dan cuti. Di akhir tahun 2011, juga akan diimplementasikan web kios sehingga semuanya bisa dilakukan secara mandiri melalui web. • Memastikan bahwa Perjanjian Kerja Bersama baru periode 2011-2013 ditandatangani dan disetujui oleh manajemen dan perwakilan Serikat Pekerja perusahaan secara tepat waktu untuk menjamin ketenangan kerja dan kepastian aturan yang berlaku di Perusahaan. • Melakukan persiapan untuk implementasi Undangundang Mineral dan Batubara yang baru.
• Human Resources – Alesco System development, primarily the development of the training and annual leave modules. By the end of 2011, we will also implement web kiosks to promote self-service accommodation through the web. • Assuring timely formal approval of the Company’s new 2011-2013 Collective Labor Agreement by the management and representatives from the labor union to maintain conducive working condition and provide regulatory certainty within the Company. • Preparation for the implementation of the new Mining Law.
Profil Karyawan Employee Profile Data Karyawan PT Bumi Resources Tbk. per 31 Desember 2010 Employee Profile of PT Bumi Resources Tbk. per 31 December 2010
5
8
3
7
4 Karyawan berdasar Jabatan
20
21
2
9
Karyawan berdasar Usia (tahun)
6
Employee by Position
7 1
Employee by Age (years old)
21 11
11 12 Karyawan berdasar Pendidikan
Karyawan berdasar Status
Employee by Education
Employee by Status
17
45
21
Director
< 20
Doctoral
General Manager
21 - 30
Master Degree
Senior Manager
31 - 40
Bachelor Degree
Manager
41 - 50
Diploma
Superintendent
51 - 55
Senior High School
Coordinator
> 55
Junior High School
Staff
8
Permanent Contract
Elementary
Non Staff
144
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development
Data Karyawan PT Kaltim Prima Coal per 31 Desember 2010 Employee Profile of PT Kaltim Prima Coal per 31 December 2010
1 17152
287 22 844
56 Karyawan berdasar Jabatan Employee by Position
263
24
1356
434
393
712
84
1669
Karyawan berdasar Usia (tahun)
136 29
Karyawan berdasar Pendidikan
Employee by Age (years old)
396
Karyawan berdasar Status Employee by Status
Employee by Education
3586
37,02
4813
1848
Director
< 20
Post University
Permanent
CEO/COO/CFO/General Manager
20 - 30
University
Contract
30 - 40
Academy
Manager/Advisor
40 - 50
Senior High School
Superintendent/Advisor
50 - 55
Junior High School
Supervisor/Specialist
Over 55
Elementary Unknown
Leading Hand/Officer Operator/Mechanic/ Assistant
Data Karyawan PT Arutmin Indonesia per 31 Desember 2010 Employee Profile of PT Arutmin Indonesia per 31 December 2010
66
48
18
7
14
99
Karyawan berdasar Jabatan Employee by Position
22
84
Karyawan berdasar Usia (tahun)
62 201
12
17
Karyawan berdasar Pendidikan
183
Employee by Age (years old)
44
230
72
Karyawan berdasar Status Employee by Status
Employee by Education
190 9
208
57
414
> 55
Master Degree
Contract (+ expatriat contract)
Supervision
46 - 55
Under Graduate
Permanent
Professional
36 - 46
Diploma
Daily
Skilled Labor
26 - 35
Vocational High School
Administration
18 - 25
Senior High School
Other
< 18
Junior High School
Management
Primary School
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
145
LAPORAN MANAJEMEN /MANAGEMENT REPORT
Teknologi Informasi /Information Technology
146
Visi Visi Divisi Teknologi Informasi (TI) adalah menjadi mitra bagi unit bisnis untuk secara proaktif memberikan layanan TI yang berkualitas dan efektif dari segi biaya, guna menunjang BUMI dan anak-anak perusahaannya dalam mempercepat pencapaian strategi bisnisnya.
Vision The vision of the Company’s Information Technology Division is to partner with the business units to proactively provide high quality and cost effective IT services that will allow BUMI and its subsidiaries to accelerate the delivery of their respective business strategies.
Tugas dan Tanggung Jawab Guna mencapai visi tersebut, Divisi TI memiliki tugas dan tanggung jawab berikut: • Meningkatkan efisiensi dan keefektifan layanan dan manfaat TI melalui upaya konsolidasi/sentralisasi TI. • Secara proaktif memberikan dukungan dan memenuhi kebutuhan unit-unit bisnis. • Memperediksi kebutuhan bisnis dan secara proaktif mengikuti kemajuan TI guna memastikan TI di BUMI tetap mengikuti perkembangan terkini. • Menuju “IT shared services” dan menyiapkan divisi TI sebagai satu-satunya unit di bawah BUMI yang memberikan layanan TI.
Roles and Responsibilities To achieve this vision, the IT Division is charged with the following roles and responsibilities: • To improve the efficiency and effectiveness of IT services and delivery through IT consolidation/ centralization. • To proactively support the business and rapidly respond to business needs. • To predict business needs and proactively track emerging IT trends to ensure that BUMI’s IT stays abreast of the latest development. • To move to an IT shared services in house and prepare to be a single and dedicated entity under BUMI .
Struktur Organisasi Divisi TI merupakan fungsi tersentralisasi yang memberikan layanan teknologi informasi bagi BUMI dan anak perusahaannya. Dengan struktur sentralisasi ini, BUMI akan mencapai efisiensi dan layanan TI yang lebih baik melalui proses bisnis dan pengendalian yang lebih terintegrasi. Selain itu, struktur ini memastikan penyediaan informasi yang lebih cepat dan akurat dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen.
Organisation Structure The IT Division is a centralized function providing information technology services to BUMI and its subsidiaries. The centralized structure allows BUMI to gain better efficiency and improved IT service through more integrated business processes and controls. Further, the centralized structure ensures faster and more accurate information deliveries to support management decision making.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Teknologi Informasi /Information Technology
Sebagian besar aktivitas TI di tahun 2010 difokuskan pada pengembangan fondasi layanan TI melalui penyempurnaan infrastruktur TI dan sistem-sistem aplikasi. Many IT activities in 2010 were focused on building the fundamentals of IT services by improving BUMI’s IT infrastructure and application systems.
Per tanggal 31 Desember 2010, struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:
As per 31 December 2010, the IT Division organization structure is set out below:
Dharyanto Effendi VP - Information Technology
Audy D. Lutzow Manager - IT Infrastructure Support Andy Hermawan Superintendt Telecommunications
Budi Kusworo Superintendt Computer Operations
Kus Jayanto Manager - Application Support Ary Subagya Superintendt HRMS / Payroll
Moektiono Superintendt ERP Application
Rudi Mulyadi Superintendt Business Application
Andreas Mahargono Manager - System Compliance Erfan Sustyo Superintendt Policies & Procedure
Dian Pratama Superintendt SLA & QA
Per tanggal 31 Desember 2010, Divis TI terdiri dari 40 orang karyawan di 3 (tiga) departemen, yaitu IT Infrastructure Support, Application Support dan System Compliance.
As of December 31, 2010, the IT Division consists of 40 staff working in three departments, namely the IT Infrastructure Support, Application Support and System Compliance.
Departemen IT Infrastructure Support bertanggung jawab atas ketersediaan dan keterandalan semua sistem komunikasi dan komputer, yang meliputi perangkat keras maupun perangkat lunak. Ruang lingkup tugas meliputi jaringan komunikasi, sistem komunikasi radio, sistem telepon, pusat pengolahan data, komputer dan kelengkapannya, serta aplikasi standar komputer. Departemen ini bertugas memastikan bahwa perawatan preventif untuk semua piranti dilakukan secara benar, serta memastikan tersedianya rencana kontinjensi untuk meminimalkan gangguan.
The IT Infrastructure Support Department is responsible for ensuring the availability and reliability of all communication and computing systems, covering both the hardware and software components. The scope of work includes wide and local area networks, radio communication systems, telephone systems, data centre, personal computers and their peripherals, and standard operating environment. The department is to ensure that regular preventive maintenance works on all devices are carried out properly, and contingency plans are in place to minimize operation disruptions.
Departemen Application Support mengelola semua sistem informasi yang digunakan Perseroan, termasuk aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP), Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia, sistem Pengelolaan Kinerja, serta aplikasi-aplikasi berbasis web lainnya. Departemen ini juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bisnis akan sistem informasi dan memasikan bahwa sistem tersebut dapat tersedia.
The Application Support Department manages all information systems used by the Company, including Enterprise Resource Planning (“ERP”) applications, Human Resource Management Systems (“HRMS”), Performance Management systems, and other web-based applications. Application Support is also responsible to respond to the business requirements for information systems and ensure that they are available as required.
Departemen System Compliance bertugas memastikan bahwa infrastruktur TI dan sistem informasi terimplementasi dan dikelola sesuai dengan rencana arsitektur, dan layanan TI diberikan sesuai dengan standar layanan yang disepakati. Departemen ini juga menerbitkan dan menerapkan Kebijakan dan
The System Compliance Department ensures that IT infrastructure and information systems are implemented and managed to the agreed architecture, and that IT services are delivered in accordance with the service level agreements. System Compliance also issues and manages the
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
147
Teknologi Informasi /Information Technology
148
Prosedur TI, mengelola kontrak layanan, mengelola risiko TI dan memastikan terlaksananya audit TI secara rutin.
implementation of IT Policies and Procedures, administers IT service contracts, manages IT risks, and organizes regular IT audits.
Kegiatan Selama Tahun 2010 Di bulan Januari 2010, diluncurkan program Tata Kelola TI BUMI. Program ini merupakan bagian dan kelanjutan implementasi Tata Kelola Perusahaan BUMI. Melalui implementasi ini, diharapkan bahwa Divisi TI dapat secara proaktif memberikan layanan pada Perseroan dan memberikan layanan yang lebih baik mengikuti perkembangan teknologi terkini. Sebagian besar aktivitas TI di tahun 2010 difokuskan pada pengembangan pondasi layanan TI melalui penyempurnaan infrastruktur TI dan sistem-sistem aplikasi.
Activities in 2010 January 2010 saw the launching of BUMI’s IT Governance program. The IT Governance program is seen as an integral part and the continuation of the Company’s Good Corporate Governance implementation. With the IT Governance implementation, it is expected that the IT Division will proactively support the Company and provide better services in line with the technology advancements. Many IT activities in 2010 were focused on building the fundamentals of IT services by improving BUMI’s IT infrastructure and application systems.
Penyempurnaan infrastruktur TI perlu dilaksanakan sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna TI dan implementasi sistem-sistem aplikasi yang baru. Aktivitas pengembangan infrastruktur TI yang dilaksanakan mencakup peningkatan kapasitas jalur komunikasi, konsolidasi sistem data storage dan backup, peningkatan kapasitas jaringan internet, implementasi back-up jaringan telekomunikasi, dan implementasi sistem radio komunikasi baru.
Improvements in the area of IT infrastructure were inevitably required given the increasing number of IT users and the implementation of new application systems. Activities conducted in the area of IT infrastructure were upgrading the capacity of communication links, consolidating data storage and back-up system, upgrading internet bandwidth capacity, implementing back-up telecommunication link, and implementing new radio communication system.
Aktivitas di bidang aplikasi adalah implementasi Alesco untuk penggajian, implementasi Pelaporan Interaktif Hyperion dan sistem Perencanaan dan Penganggaran Hyperion serta implementasi Konsolidasi Hyperion, dan penyempurnaan Minemarket untuk memperbaiki sistem rantai pasok batubara.
Activities conducted in the areas of application support were implementing Alesco to run payroll, implementing Hyperion Interactive Reporting and Hyperion Planning and Budgeting as well as implementing Hyperion Consolidation, and upgrading Minemarket to improve the coal supply chain system.
Di bidang Kepatuhan Sistem, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah peluncuran implementasi Tata Kelola TI, sosialisasi implementasi Tata Kelola TI dilakukan melalui majalah internal, penerbitan Kebijakan & Prosedur TI lengkap yang pertama, penyempurnaan sistem Help Desk untuk memperbaiki sistem yang ada, pembuatan portofolio layanan TI, pembuatan IT risk register, termasuk potensi risiko dan rencana mitigasi untuk mencegah terjadinya insiden, pembentukan Komite Pengarah TI, dan penyusunan Piagam Komite Pengarah TI.
In the area of system compliance, activities carried out were the launching of IT Governance implementation, socializing IT Governance implementation through the internal magazines, issuing the first complete version of IT Policies & Procedures, upgrading Help Desk system to improve the existing system, compiling IT service portfolios, developing IT risk register, including potential risks and mitigation plans to prevent incidents, establishing IT Steering Committee, and developing IT Steering Committee Charter.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Teknologi Informasi /Information Technology
Rencana Ke Depan – Memantapkan Pelaksanaan Tata Kelola TI Setelah dasar pelaksanaan Tata Kelola TI diletakkan, rencana berikut adalah mempromosikan pemahaman Tata Kelola TI ke seluruh pemangku kepentingan TI, serta membangun komitmen untuk secara aktif berperan serta dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola TI.
Future Plans - Fostering the IT Governance Implementation After putting in place the foundation of IT Governance, the following plans are to promote awareness of IT Governance among IT stakeholders, and to build their commitment in order to actively contribute to the success of IT Governance implementation.
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Pengarah TI, Komite Pengarah TI akan mengadakan rapat dua kali dalam setahun untuk memberikan arahan dan mengevaluasi kegiatan TI. Komite ini juga memastikan keselarasan antara inisiatif TI dengan tujuan bisnis di tingkat manajemen tertinggi di perusahaan.
As stipulated in the IT Steering Committee Charter, the IT Steering Committee will meet twice a year to direct and evaluate IT activities. The IT Steering Committee will ensure the alignment of information technology initiatives and the business objectives at highest level of the organization.
Di tingkat operasional, TI akan terus meningkatkan layanannya, untuk menyempurnakan keselerasannya dengan tujuan bisnis dan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan TI. Aplikasi swalayan akan diperkenalkan memberi nilai tambah bagi pengguna TI. Aplikasi ini akan memudahkan pengguna mengatur kebutuhannya, serta mengurangi ketergantungannya pada Divisi TI ataupun departemen terkait lainnya. Layanan utama TI akan terus dimonitor untuk memastikan kinerjanya terjaga untuk mendukung bisnis. Tema inisiatif TI di tahun 2011 akan difokuskan pada bidang pengawasan layanan dan pengelolaan kinerja.
At the operational level, IT will continue improving its services, thus enhancing its strategic alignment with the business goals and deliver values to all IT stakeholders. Application self-service will be prepared and introduced, thus giving added value to IT users. This application self-service will enable users to manage their own needs and reduce their dependency on IT or other related departments. Major IT services will be closely monitored to ensure their performance is maintained at acceptable level to support the business operations. Service monitoring and performance management will become the theme of IT initiatives in 2011.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
149
LAPORAN MANAJEMEN /MANAGEMENT REPORT
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
BUMI senantiasa berkomitmen untuk mencapai standar pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja yang tertinggi dengan meminimalkan risiko kecelakaan fatal, berat dan ringan yang terjadi dalam kegiatan operasionalnya.
BUMI is always committed to achieving the highest standards of occupational safety and health amongst its workforce by minimizing the risk of fatal, severe, and minor accidents within its operational activities.
Guna menjamin terlaksananya aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang baik, BUMI melakukan audit secara rutin, baik secara internal maupun melalui auditor independen yang ditunjuk. Selain itu, BUMI senantiasa berupaya membangun budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan kerja melalui publikasi Kode Etik, yang didukung oleh proses sosialisasi yang berkelanjutan.
To ensure sound implementation of Health and Safety, BUMI conducts regular audits, either internally or an appointed independent auditor. In addition, BUMI also strives to build a safety oriented corporate culture through its Code of Conduct, supported by ongoing socialization of the guidelines.
BUMI juga terus memastikan bahwa dampak lingkungan dapat diminimalkan dan tersedia perencanaan manajemen lingkungan yang komprehensif. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk melaksanakan sistem manajemen lingkungan melalui pemenuhan terhadap peraturan perundanganundangan yang berlaku serta menerapkan standarstandar Internasional.
BUMI also ensures that environmental impact is minimized and a comprehensive environmental management plan is in place. Further, the Company is committed to carrying out all aspects of environmental management to ensure full compliance to prevailing regulations and meet internationally accepted standards.
KALTIM PRIMA COAL (KPC) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) KPC dari Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut:
KALTIM PRIMA COAL (KPC) Health and Safety KPC’s health and safety performance during January to December 2010 period was as follow:
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety & Environment
BUMI senantiasa berupaya membangun budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan kerja melalui publikasi Kode Etik, yang didukung oleh proses sosialisasi yang berkelanjutan. BUMI strives to build a safety oriented corporate culture through its Code of Conduct, supported by ongoing socialization of the guidelines. • Tingkat kekerapan kecelakaan yang berakibat kehilangan jam kerja (LTIFR) sebesar 0,32 (Des – 2010) per 1.000.000 jam kerja atau 29% di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan untuk tahun 2010 yakni 0,45 serta turun 43% dari 0,56 di tahun 2009.
• Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) was 0.32 per 1,000,000 man hours (Dec 2010), or 29% below the threshold set for 2010 of 0.45, and 43% lower than the previous year’s performance of 0.56.
Grafik Graph 1. Tingkat kekerapan kecelakaan berakibat kehilangan jam kerja (LTIFR) Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) No. of LTI Prima Nirbhaya/NOSA Implementation
LTIFR (per 1,000,000 man hours) LTIFR Threshold 2010 : 0,45
29
2001
2002
2003
2004
2005
19
2008
0.56 32
2007
0.32
18
2000
12
19
1999
0.23
22
1998
12
23
1997
0.27
25
1996
0.45 20
35
0.75
35
0.76
36
5
39
10
0.93
1.50
1.11
15
2.50 2.00
1.51
20
3.00
FPE & New Golden Rules Implementation
1.36
25
2.31
30
2.43
2.59
35
2.86
40
1.00 0.50 0.00
0
LTIFR
2006
2009
2010
LTI
• Tingkat keparahan kecelakaan, baik kecelakaan yang mengakibatkan korban kehilangan hari kerja (Lost Day Injury) maupun korban yang bisa kembali ke tempat kerja tetapi tidak bisa melaksanakan tugas semula (Restricted Work Duty Injury), mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2009; yakni dari 111,45 di tahun 2009 menjadi 104,38 di tahun 2010.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
• Lost Day Injury and Restricted Work Duty Injury figures were slightly lower than the previous year’s figure, from 111.45 in 2009 to 104.38 in 2009.
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
• Dari 19 kecelakaan yang mengakibatkan LTI di tahun 2010, 4 kecelakaan terjadi di KPC dan 15 kecelakaan terjadi di kontraktor. Penyebab utama kecelakaan bervariasi, di mana sebanyak 47% kecelakan berhubungan dengan pelanggaran dan jalan pintas (shortcut). • Tingkat kekerapan kecelakaan cidera jari yang berakibat LTI menurun dibandingkan dengan tahun 2009; yakni dari 0,23 di 2009 menjadi 0,15 di tahun 2010.
• Out of 19 accidents resulting in Lost Time Injuries in 2010, four accidents occurred in KPC, while the remaining 15 accidents happened with the contractors. Reasons of accidents vary, with 47% accidents happened due to violations and shortcut. • Hand/Finger Related LTIFR was lower than the previous year’s figure, from 0.23 in 2009 to 0.15 in 2010.
Grafik Graph 2. LTIFR Terkait Cidera Jari Hand/Finger Related LTIFR All Hand/Finger Injuries
0.6
0.59
0.53
12
11
10
0 2000
2001
2002
Hand/finger Injuries
2003
2004
2005
Hand/finger Related LTIs
• Tingkat kekerapan pelanggaran Aturan Baku ”Golden Rules” mengalami kenaikan dari 1,18 per 1.000.000 jam kerja di tahun 2009 menjadi 1,46 di tahun 2010.
2006
0.15
51
41
62
50 11
1
2
2007
2008
13
66
8
64
9
0.04
10
0.02
10
32
28
30 20
0.3
0.23
0.23
0.40
0.4
45
74
69
50 40
0.5
0.47
60
0.28
70
Hand/Finger Related LTIFR
0.60
80
9
0.2 0.1 0.0
2009
2010
Hand/finger Injuries Related LTIs FR • Golden Rules Breach (GRB) frequency rate increased from 1.18 per 1,000,000 man hour in 2009 to 1.46 in 2010.
Grafik Graph 3. Tingkat Kekerapan Pelanggaran Aturan Baku Golden Rules Breach GRB Frequency Rate
152
GR-Isolation & Lockout GR-Working at Height GR-Mine Slope Safety
GR-Kimper GR-Speeding > 30 Km/Hr GR-Procedure
GR-Working Near Water GR-Blasting Area GR-Supervision
GR-Safety Belt GR-Electrical Safety GRB Freq. Rate
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety & Environment
• Tingkat kekerapan insiden akibat keletihan (fatigue) menurun dari 1,05 per 1.000.000 jam kerja di tahun 2009 menjadi 0,75 di tahun 2010.
• Fatigue Incident Frequency Rate decreased from 1.05 per 1,000,000 Man-hours in 2009 to 0.75 in 2010.
Grafik Graph 4. Tingkat Kekerapan Insiden Akibat Keletihan Fatigue Incident Frequency Rate No. of Fatigue Incident
Fatigue Incident FR (per 1,000,000 Man hours) 1.2
0.75
0.8
45
0.78
60
32
42
0.73
0.70 17
20
20
10
13
20
0.75
30
40
0.84
1.0
37
40
0.87
0.96
50
1.05
1.07
60
0.6
0 2001
2002
2003
Fatigue Related Incident
2004
2005
2007
2008
2009
2010
FIFR
• KPC telah melaksanakan audit internal untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap persyaratan Elemen Pencegahan Kecelakaan Fatal (Fatality Prevention Element/FPE) sebanyak 85 kali di berbagai departemen dan kontraktor KPC. Jumlah ini sama dengan jumlah audit yang dilakukan di tahun 2009. • Program Prinasa (program observasi perilaku) oleh jajaran manajemen dan praktisi K3 meningkat sebanyak 20% menjadi 26.283 Prinasa di tahun 2010 dibandingkan dengan 21.821 di tahun 2009. Jumlah tersebut juga 4% di atas target tahun 2010 sebesar 25.188 Prinasa. Fokus Prinasa terhadap FPE sebanyak 20.939 Prinasa atau 80% dari total Prinasa yang dilakukan, jauh melampaui target minimal 60%. • Di tahun 2010 jumlah pelatihan terkait dengan program K3 sebanyak 151.427 jam bagi karyawan KPC dan Kontraktor, atau naik 31% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 115.245 jam. • Selama tahun 2010, telah dilakukan upaya meningkatkan jumlah dan frekuensi penerbitan Bulletin Warga Sehat dan Selamat. Sejak Januari 2010, Bulletin tersebut diterbitkan setiap bulan dan dibagikan kepada seluruh karyawan KPC.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
2006
• KPC has performed 85 internal audits in various departments and contractors to measure compliance to requirements set in Fatality Prevention Element (FPE). The number of internal audit works performed was equal to the number performed in 2009. • Behavioral Observation Program (Prinasa) performed by KPC management and OHS practitioners increased by 20% to 26,283 in 2010. Such number surpassed the 2010 target of 25,188 by 4%. 20,939 or 80% of total Prinasa activities focused on FPE. Far above the target of minimum 60% of the total Prinasa. • In 2010, 151,427 training hours for employees of KPC and contractors were allocated for health and safety programs, or 31% higher than the previous year’s figure of 115,245 training hours. • During the year, efforts were launched to increase the publication number and frequency of the Company’s ’Warga Sehat dan Selamat’ Bulletin. Since January 2010, the Bulletin is published every month and distributed to all employees of KPC.
153
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
• Sejak bulan Juli 2010, telah diselenggarakan sebanyak 111 sesi pelatihan Program Pencegahan HIV/AIDS dengan total peserta 3.569, termasuk satu sesi untuk seluruh jajaran manajemen dan praktisi K3 dari seluruh departemen KPC dan kontraktornya pada saat Safcon Meeting. Pada tanggal 30 Nopember 2010 Program Pencegahan HIV/AIDS KPC telah mendapat Penghargaan Emas dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Program ini akan dilanjutkan di tahun 2011. • Pada tanggal 23-26 November 2010, telah dilakukan Audit Sertifikasi Ulang standar OHSAS 18001: 2007 oleh auditor eksternal SGS. Hasil audit tersebut memaparkan bahwa tidak ditemukan ketidaksesuaian mayor dengan 2 ketidaksesuaian minor pada pengelolaan K3 KPC dan merekomendasikan bahwa sertifikat OHSAS 18001: 2007 untuk KPC tetap dapat dipertahankan. Sertifikat OHSAS 18001: 2007 yang diterima KPC berlaku dari tanggal 27 Desember 2010 hingga 27 Desember 2013.
• Since July 2010, KPC has organized 111 sessions on HIV/AIDS prevention program attended by 3,569 participants, including one session for all KPC departments and contractors management staff and OHS practitioners during the Safcon Meeting. On November 30, 2010, the program was awarded with the Golden Award from the Indonesian Minister of Manpower. The program is scheduled to continue in 2011. • On November 23-26 2010, the Company has completed the recertification audit process for OHSAS 18001: 2007 standard by SGS, an external auditor. The audit results indicated that there were no major and 5 minor discrepancies in KPC’s occupational health and safety management and thereby resulting in recommendations that KPC could retain the OHSAS 18001: 2007 certificate. The OHSAS 18001: 2007 certification is valid from December 27, 2010 to December 27, 2013.
Beberapa penghargaan terkait pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2010 yang diterima KPC antara lain: • Penghargaan Program P2-HIV/AIDS (Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS) di Tempat Kerja, Kategori GOLD dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. • Penghargaan Pratama Keselamatan Pertambangan Tahun 2010 dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara • Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) selama 4.442.736 Jam Kerja Orang dari Gubernur Kalimantan Timur • Penghargaan sebagai Perusahaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat Kabupaten Kutai Timur tahun 2010 dari Bupati Kutai Timur.
Following are several awards related to health and safety management in 2010 received by KPC: • -HIV/AIDS Prevention in the Workplace Award, GOLD Category, from the Indonesian Minister of Manpower and Transmigration. • Pratama Award for Mine Safety 2010 from the Director of Minerals and Coal. • Zro Accident Award for 4,442,736 Manhours from the Governoor of East Kalimantan. • Award as the Best Company in Building Safety & Health Program within the East Kutai Regency for 2010 from the Bupati of East Kutai.
Pengelolaan Lingkungan PT KPC telah mendapat persetujuan kelayakan lingkungan atas revisi dokumen AMDAL melalui Keputusan Bupati Kutai Timur no. 660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, tentang ”Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara Kapasitas Produksi Hingga 70 Juta Ton/ Tahun oleh PT. Kaltim Prima Coal Luas Areal + 90.938 Ha Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Bengalon, dan Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur”.
Environmental Management PT KPC has obtained approval for its revised environmental feasibility document through the East Kutai Regency Decree No. 660.5/K.205/2010 dated 15 March 2010 on “Environmental Feasibility for Coal Mining Activity with Production Capacity up to 70 million tonnes/year by PT Kaltim Prima Coal in a +90,938 hectare area, Northern Sangatta, Bengalon and Rantau Pulung, East Kutai, East Kalimantan.
Melalui Departemen Lingkungannya, selama tahun 2010 KPC telah menjalankan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan untuk memenuhi kepatuhan terhadap Amdal dan peraturan lainnya yang berlaku.
Through its Environmental Department, during 2010 KPC initiated various initiatives on environmental management in compliance with results from environmental impact assessment and all prevailing regulations.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety & Environment
Pengelolaan kualitas air dilakukan melalui pemeliharaan kolam pengendap dengan cara pengerukan sedimen, pembangunan kolam pengendap baru, dan pengolahan air asam tambang dengan cara pengapuran agar kualitas air memenuhi baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. Untuk meningkatkan pengelolaan kualitas air, selama triwulan ke dua dan ke tiga tahun 2010, KPC telah mengundang konsultan dari Pusat Teknologi Lingkungan BPPT untuk melakukan studi perbaikan kinerja kolam pengendap di KPC. Pemantauan kualitas air dilakukan secara rutin di seluruh titik penaatan. Penetapan titik penaatan pembuangan limbah cair diperoleh melalui Keputusan Bupati Kutai Timur yang diperbaharui setiap tahun seiring dengan perluasan areal penambangan dan perubahan lokasi kolam pengendap terluar. Analisa kualitas air dilakukan secara internal dan eksternal oleh laboratorium terakreditasi. Hasil pemantauan selama tahun 2010 menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu di seluruh titik penaatan.
Water quality management is performed through filtering ponds by dredging the sediment, building new filtering ponds and treating acid water by liming process, to meet the water quality requirements stipulated by the Government. To improve its water quality management, during the second and third quarter of the year KPC has invited consultants from the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) to conduct studies to improve the performance of KPC’s filtering ponds. Water quality monitoring is performed regularly in all adjustment points. The permit to determine the location of the adjustment points is received from East Kutai Regent and is subject to annual renewal in line with mining area expansion and the location of the outermost filtering ponds. Water quality analysis was conducted, both internally and externally by accredited laboratories. Monitoring results in 2010 revealed that all adjustment points have met the requirements of quality standard.
Pemantauan kualitas udara dilakukan oleh KPC meliputi pemantauan debu dan kualitas udara ambien; pemantauan emisi dari cerobong PLTU, genset dan insinerator; serta pemantauan getaran akibat kegiatan peledakan. Pemantauan debu dan kualitas udara ambien dilakukan di lokasi pemukiman masyarakat di Sangatta dan Bengalon (16 lokasi) dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) no. 41/1999 tentang baku mutu udara ambien nasional. Pemantauan emisi udara dari cerobong PLTU dan genset dilakukan dengan mengacu pada Per MENLH no. 21/2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit tenaga listrik termal, sedangkan pemantauan emisi cerobong insinerator dilakukan dengan mengacu pada Kep. MENLH 276/2010 tentang Izin Pengoperasian Alat Pengolahan (Insinerator) Limbah B3 PT. Kaltim Prima Coal. Pemantauan getaran tanah (ground vibration) dan getaran suara (air vibration) dilakukan di areal pemukiman masyarakat di Sangatta dan Bengalon untuk mengetahui pengaruh kegiatan peledakan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan. Hasil pemantauan kualitas udara dan getaran selama tahun 2010 menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu. Pengelolaan hidrokarbon dan limbah dilakukan dengan cara pemanfaatan pelumas bekas untuk campuran bahan peledak, pemanfaatan limbah abu batubara (fly ash dan bottom ash) untuk campuran bahan dasar jalan, bioremediasi tanah yang terkontaminasi minyak, dan pembakaran limbah terkontaminasi hidrokarbon dengan cara insinerasi.
KPC’s air quality monitoring activities comprised ash and air quality monitoring, emission monitoring produced by the Steam Power Plant and generators, as well as monitoring on the vibration resulting from explosive activities. Ash and air quality monitoring was conducted in community housing area in Sangatta and Bengalon (16 locations), in compliance with Government Regulation no. 41/1999 on national air quality standard. The monitoring of air emission produced by the Steam Power Plant and generators was carried out in compliance with Regulation No 21/2008 issued by the Ministry for Environment pertaining quality standard on emission produced by unmoved emission sources and/or activities of thermal power plant. Meanwhile, monitoring on emissions produced by incinerators was performed in accordance to Regulation No276/2010 issued by the Ministry for Environment pertaining Permit on the Operation of Equipment for Incinerator Waste Handling PT Kaltim Prima Coal. Monitoring on ground vibration and air vibration were carried out in community housing areas located in Sangatta and Bengalon to study the impact of explosion activities to the community within the mining areas. The monitoring on air quality and air vibration in 2010 has shown results that met the quality standard. Hydrocarbon and waste management was done by recycling the lubricant for the explosive materials, utilizing fly ash and bottom ash for road construction materials, by bio-remediating method for oilcontaminated soil and by incinerating method for hydrocarbon contaminated waste.
Program audit pengelolaan hidrokarbon dan limbah juga dilakukan secara rutin dan terintegrasi yang mencakup 3 bidang yaitu: hidrokarbon, limbah, dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001,
Audit programs for hydrocarbon and waste management are conducted regularly and in an integrated way in three areas: hydrocarbon, waste and ISO 14001 Environmental Management System
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
di seluruh unit kerja (workshop) di areal KPC dan kontraktor. Perpanjangan ijin pemanfaatan pelumas bekas untuk bahan bakar pembantu dalam peledakan (ANFO-emulsi), diperoleh melalui Kep MENLH no. 185/2010 tertanggal 11 Agustus 2010, dengan komposisi pelumas bekas dan solar baru adalah 80:20. Timbulan pelumas bekas selama tahun 2010 mencapai 9.307.722 L. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.549.500 L (27%) digunakan sebagai campuran bahan peledak, dan sisanya dikirim ke pengelola berijin sebanyak 6.758.222 L (73%). Pemanfaatan oli bekas ini merupakan upaya KPC dalam menunjang program konservasi energi.
covering all workshops within the area of KPC and the contractors. The extension of permit to reuse lubricant waste for explosive material (ANFO-emulsion) was received through the Ministry of Environment Decree no 185/2010 dated August 11 2010, with used lubricant and new diesel composition of 80:20. Total lubricant produced in 2010 reached 9,307.722 liters. From the total lubricant produced, 2,549,500 liter (27%) was used as mixing for explosive materials while the remaining of 6.758.222 liter (73%) was transported to authorized collectors. The recycling of lubricant waste reflects KPC’s commitment to support energy conservation.
Pada tahun 2010, KPC telah melakukan reklamasi lahan bekas tambang total seluas 501,74 hektar di areal tambang Sangatta dan Bengalon, melebihi target seluas 501 hektar. Hingga akhir Desember 2010, total luas areal reklamasi adalah 4.009,13 hektar sedangkan total luas area terganggu 11.556,46 hektar, sehingga rasio luas areal reklamasi terhadap luas pembukaan lahan adalah 26%. Sesuai dengan rencana penutupan tambang (RPT) maka pada tahun 2018 luasan areal reklamasi akan mencapai rasio 1:2 terhadap pembukaan lahan. Luasan area reklamasi tersebut akan terus berkembang dan bukaan lahan akan semakin berkurang hingga tahun 2021. Tanaman yang digunakan untuk rehabilitasi adalah tanaman lokal, tanaman non lokal, tanaman buah dan tanaman hutan hujan tropis (Dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk lereng yang stabil dan mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder selama tahun 2010 mencapai luas areal 48,61 hektar.
In 2010, KPC has reclaimed 501.74 hectares of postmined area in Sangatta and Bengalon mining sites, surpassing the target of 501 hectares. By the end of December 2010, total reclaimed area was 4,009.13 hectares, while total opened area was 11,556.46 hectares. As a result, the ratio of reclaimed to opened area was 26%. As stated in the Mine Closure Plan, in 2018 total reclaimed area to total opened area ratio will reached 1:2. The reclaimed area will continue to be expanded, while opened areas will be reduced until 2021. Plants used for land rehabilitation comprise local and non-local varieties, fruit-bearing trees and tropical rainforest plants (Dipterocarpaceae). One hydro-seeder unit was deployed to spray the hills with a mixture of seeds, fertilizer, mulsa”, adhesive and compost, in order to develop stable hills and prevent the erosion. In 2010, the reclamation areas sprayed covered 48.61 hectares.
KPC juga turut berperan dalam rangka mendukung Program ”One Billion Indonesian Trees” (OBIT) yang dicanangkan Pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P. 21/Menhut-II/2010. KPC mendukung program ini dengan melakukan revegetasi di areal reklamasi, sekitar infrastruktur perusahaan, dan fasilitas umum lainnya di kota Sangatta Kab. Kutai Timur. Sebagian besar kegiatan penanaman pohon dilakukan di areal reklamasi paska tambang yang tersebar di 30 lokasi. Jumlah pohon yang ditanam di area reklamasi sebanyak 157.290 pohon. Selain itu penanaman pohon juga dilakukan di sekitar fasilitas umum yang berdekatan dengan lokasi Perusahaan meliputi median jalan, lingkungan sekolah, dan lingkungan rumah sakit dengan sebanyak 2.770 pohon.
KPC also participated in the “One Billion Indonesian Trees (OBIT)” program launched by the Government in accordance to the Ministry of Forestry Decree No. P. 21/Menhut-II/2010. KPC supports the program by launching re-vegetation efforts in the reclamation sites, the Company’s infrastructure location and in other public facilities in Sangatta, East Kutai. Most of the efforts were conducted in the post-mine area located in 30 different locations. Total tree planted in the reclamation area reached 157,290 trees. Tree planting initiatives were also conducted around public facilities near the Company’s location, including traffic lane, school and hospital areas, with 2,770 trees.
Pada tanggal 24-26 Agustus 2010, telah dilakukan Audit Sertifikasi Ulang (Siklus Ketiga) standar ISO 14001 oleh auditor eksternal SGS. Hasil audit tersebut memaparkan bahwa tidak ditemukan ketidaksesuaian baik mayor maupun minor pada sistem manajemen
On August 24-26 2010, the Company has completed the recertification process for ISO 14001standard by SGS, an external auditor. The audit results indicated that there were no major and minor discrepancies in KPC’s environmental management and thereby BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety & Environment
lingkungan KPC dan merekomendasikan bahwa sertifikat ISO 14001 untuk KPC tetap dapat dipertahankan. Sertifikat ISO 14001:2004 yang diterima KPC berlaku dari tanggal 24 September 2010 hingga 24 September 2013.
resulting in recommendations that KPC could retain the ISO 14001 certificate. The ISO 14001:2004 certification is valid from September 24, 2010 to September 24, 2013.
Beberapa program penutupan tambang yang telah dilakukan hingga akhir tahun 2010 adalah: peternakan sapi dan pemagangan peternak sapi di lokasi PESAT (Peternakan Sapi Terpadu) di D2 Murung; pemanfaatan kolam Sangatta North untuk wisata perairan; dan studi desain restorasi ekosistem lahan bekas tambang dalam bentuk zonasi (zona lindung, zona penyangga, zona konservasi keanekaragaman hayati, zona wisata dan zona pemanfaatan).
The mine closure programs implemented until the end of 2010 were cattle breeding and cattle farmer apprenticeship in D2 Murung; void water utilization for water tourism in Sangatta South East, and design study on zoning based biodiversity restoration of postmined areas (protected zone, biodiversity conservation zone, supporting zone, tourism zone and utilization zone).
Selama tahun 2010, penghargaan lingkungan yang diterima oleh PT KPC terkait dengan pelaksanaan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut: • Sertifikat Hijau untuk Site Sangatta dari Gubernur Kalimantan Timur berdasarkan penilaian untuk Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Pertambangan Batubara, diterima pada bulan Agustus 2010. • Sertifikat Emas untuk Site Bengalon dari Gubernur Kalimantan Timur berdasarkan penilaian untuk Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Pertambangan Batubara, diterima pada bulan Agustus 2010. • Penghargaan Aditama untuk pengelolaan lingkungan pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Mineral, Batubara dan Panas Bumi, diterima pada bulan September 2010.
In 2010, KPC has received the following rewards and recognitions for its efforts in environmental monitoring and management: • Green Certificate for KPC’s Environmental Performance Rating Program (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Sangatta Site. The Certificate was awarded in August 2010. • Gold Certificate for KPC’s Environmental Performance Rating Program (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Bengalon Site. The Certificate was awarded in August 2010. • Aditama award for mining area management from the Directorate General of Mineral, Coals and Geothermal, Ministry of Energy Mineral Resources, awarded in September 2010.
Hasil akhir penilaian PROPER KLH diterima pada bulan Desember 2010, dengan peringkat Merah untuk KPC. Hasil penilaian menyatakan bahwa pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara dan pengelolaan limbah B3 adalah taat, namun data
Based on results from the PROPER KLH assessment received in December 2010, KPC obtained the Red rating. The assessment indicated that water, air and waste management is in compliance with the requirements. However, data sampling from
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
sampling KLH parameter pH di outlet kolam New Pond melebihi baku mutu (>9). Sebagai tindaklanjut hasil penilaian oleh KLH tersebut, KPC telah melakukan tinjauan dan evaluasi secara menyeluruh baik terhadap teknis penambangan maupun mekanisme pengelolaan air asam tambang. Audit secara khusus telah dilakukan di area penambangan Bengalon yang mencakup kinerja kolam pengendap New Pond dan Apokayan, yang kemudian menghasilkan beberapa rencana tindakan perbaikan dan pencegahan.
new ponds indicated that pH measures were above the permissible threshold (>9). To follow up the assessment result, KPC has conducted a thorough review and evaluation in its mining methodology and acid water treatment. A special audit has also been performed in the Bengalon mining site, covering audit on the performance of the filtering ponds in New Pond and Apokayan, resulting in the development of improvement and mitigation plans.
ARUTMIN INDONESIA (ARUTMIN)
ARUTMIN INDONESIA (ARUTMIN)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Selama tahun 2010, kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Arutmin adalah sebagai berikut:
Health and Safety In 2010, Arutmin’s health and safety performance was as follow:
Working Days without LTI/ Fatality Jumlah Hari Kerja tanpa Kehilangan Jam Kerja Akibat Kecelakaan
Mine Location Lokasi Tambang
Last LTI/ Fatality Kejadian Kehilangan Jam Kerja Akibat Kecelakaan yang Terakhir
Satui Mine
156 days
28 Jul 2010
Senakin Mine
444 days
13 Oct 2009
Batulicin Mine
925 days
19 Jun 2008
Asam Asam Mine
46 days
15 Nov 2010
3,701 days
13 Nov 2000
NPLCT
Actual 2009
Target 2010
YTD 2010
LTI-FR
0.23
< 0.18
0.10
LTI-SR
1.63
< 1.30
3.20
TI-FR
2.52
< 2.02
1.48
16.90
< 13.52
11.50
$ 1,404,627
< $ 1,123,702
$ 451,461
Frekuensi Kecelakaan Accident FR Kerugian akibat kerusakan Property damage cost
Di tahun 2010 Arutmin telah memperoleh sertifikat OHSAS 18001: 2007 dari Sucofindo International Certification Services untuk semua lokasi tambangnya, di Senakin, Satui, Batulicin dan Asam Asam. Lokasi North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) juga telah
In 2010, Arutmin obtained the OHSAS 18001:2007 certificate from Sucofindo International Certification Services for all its mining sites in Senakin, Satui, Batulicin and Asam-Asam. Arutmin’s North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) was also awarded with
1.00
0.80
0.24
0.04
0.27
0.12
0.61 0.18
0.23
0.47
0.20
0.40
0.40
0.93
0.60
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jan Feb Mar Apr May Jun
Historical
LTI-FR Monthly
LTI-FR 12 Rolling Months
Jul
Aug Sep Oct Nov Dec
LTI-FR 12 Rolling Months Target
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety & Environment
memperoleh sertifikat OHSAS 18001: 1999 dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Selanjutnya Arutmin akan melakukan surveilance audit di lokasi NPLCT untuk pemantauan atas OHSAS secara berkala. Untuk lokasi tambang Satui, Asam Asam dan Batulicin pada periode tahun ini sedang dilakukan proses sertifikasi ISO 14001. Selain itu, di tahun 2010 subkontraktor tambang PT Thiess Contractor Indonesia yang bekerja di tambang Satui dan Senakin serta PT Cipta Kridatama yang bekerja di tambang Batulicin juga telah memperoleh sertifikat OHSAS 18001. Dengan diperolehnya sertifikat ini diharapkan upaya pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di seluruh wilayah tambang Arutimin dapat ditingkatkan sehingga kejadian kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin.
OHSAS 18001: 1999 Certificate in the Implementation of Occupational Health and Safety Management System. In the future, Arutmin will conduct surveillance audits for its NPLCT site to periodically monitor the implementation of OHSAS. During the year, the mining sites in Satui, Asam Asam and Batulicin are in the process of obtaining the ISO 14001 certification. In addition, in 2010 our mining subcontractors, PT Thiess Contractor Indonesia that works in Satui and Senakin mining sites, as well as PT Cipta Kridatama that works Batulicin mining site, have also been awarded with OHSAS 18001 certification. After obtaining these certifications, it is expected that we can increase the management of occupational health and safety within the entire mining sites to reduce the number of working accidents.
Di tahun 2010, Arutmin berhasil meraih penghargaan prestasinya di bidang Pengelolaan Lingkungan dan K3 Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi. Untuk tahun 2010 penghargaan didasarkan atas enam kriteria penilaian, yakni: pengelolaan batuan penutup, erosi dan sedimentasi, pembibitan, reklamasi dan revegetasi, sarana penunjang, serta pemantauan.
During the year, Arutmin received an award recognizing its achievements in the Environmental Management as well as Health and Safety at Work in mining sector from the Directorate General of Mineral, Coals and Geothermal. In 2010, the award was given based on six different evaluation criteria: management of covering stones, erosion and sedimentation, seeding, reclamation and re-vegetation, supporting facilities, and monitoring.
Di tingkat daerah, tambang Satui dan Senakin juga memperoleh penghargaan Aditama di bidang pengelolaan lingkungan, sedangkan tambang Batulicin mendapatkan penghargaan Utama. Penghargaan-penghargaan ini merupakan wujud keberhasilan Arutmin dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan kerja bagi karyawan dan subkontraktor yang bekerja di seluruh wilayah operasi tambang Arutmin.
At the regional level, the Company’s mining sites in Satui and Senakin received the Aditama award in environmental management, while the mining site in Batulicin received the Utama award. These recognitions underscore Arutmin’s achievements in its effort to increase awareness in the importance of health and safety at work to all employees and subcontractors in Arutmin’s mining areas.
Pengelolaan Lingkungan Di tahun 2010 pengelolaan aspek lingkungan dilaksanakan dengan merealisasikan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang meliputi manajemen sumber-sumber limbah B3, pengendalian erosi, pengelolaan air limpasan dan air permukaan, serta reklamasi dan revegetasi.
Environmental Management In 2010, activities in environmental management were to implement Arutmin’s Environmental Management Plan, covering the management of waste sources, erosion, water run off, as well as reclamation and revegetation.
Untuk merealisasikan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), Arutmin melakukan monitoring sifat fisik dan sifat kimia air di sekitar lokasi tambang. Revisi Surat Keputusan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) telah di setujui untuk Site Satui
To implement its Environmental Monitoring Plan, Arutmin has monitored the physical and chemical characteristics of water near the mining sites. Revisions on the environmental impact study (AMDAL) for Satui and Karuh sites have been approved through letter
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
dan Karuh dengan nomor 188.44/0426KUM/2010 pada tanggal 30 September 2010 dan untuk Site Asam Asam Mulia dengan nomor 188.44/0425KUM/2010 pada tanggal 30 September 2010.
No. 188.44/0426KUM/2010 dated September 30, 2010, and letter No 188.44/0425KUM/2010 dated September 30, 2010 for the mining site in Asam Asam Mulia.
Selama tahun 2010, Arutmin melanjutkan program reklamasinya di area pertambangan dan telah menyelesaikan reklamasi lahan seluas 726,3 hektar di akhir tahun, jauh di atas target awal seluas 451,2 hektar.
During the year, Arutmin continued to implement its land reclamation program within its mining sites and completed the reclamation of 726.3 hectares of land by the end of 2010, well above the initial target of 451.2 hectares.
Area Reklamasi di tahun 2010 Reclamation Area (hectares) in 2010 2010 Plan
YTD Actual
INDEX
SNK
181.7
349.0
1.92
STI
115.4
256.3
2.22
BTL
100.6
99.4
0.99
ASM
35.5
6.3
0.18
KRH
18.0
15.3
0.85
TOTAL
451.2
726.3
1.61
Senakin
Satui
Penataan Lahan Rencana /Land Rehabilitation (Plan)
160
Batulicin
Asam-asam/Mulia
Penataan Lahan Realisasi /Land Rehabilitation (Actual)
Karuh
Penanaman Rencana /Replanting (Plan)
Total
Penanaman Realisasi /Replanting (Actual)
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
161
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN /CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
162
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, BUMI percaya bahwa kinerja yang unggul tidak hanya semata diukur dari pencapaian finansial melainkan juga didasari pada seberapa jauh BUMI dapat melaksanakan tanggung jawabnya lingkungan dan sosialnya. BUMI sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari setiap kegiatan operasionalnya. Seimbang dengan kegiatankegiatan penambangannya, BUMI dan anak-anak perusahaannya telah menyelenggarakan berbagai program komprehensif untuk membantu masyarakat sekitar melalui proyek-proyek pembangunan.
As a responsible company, BUMI believes that good performance is not only measured by how well it performs financially but also by the extent to which BUMI lives up to its responsibilities towards the environment and community. BUMI takes a strong interest in ensuring that all stakeholders are involved in and benefit from its operational activities. To balance its extensive mining operations, BUMI and its subsidiaries, have put in place comprehensive and wide-ranging programs to assist surrounding communities with their development projects.
Penyusunan program kemasyarakatan BUMI dilandasi oleh prinsip tripartit yang melibatkan Perseroan, institusi pemerintah dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program kemasyarakatan kami dapat meraih keberhasilan optimal serta menumbuhkan rasa memiliki seluruh pihak, yang pada akhirnya dapat mendorong terciptanya masyarakat mandiri dan lebih sejahtera.
BUMI’s CSR programs are formulated based on the tripartite principle involving the Company, Government institutions, and the public. This is to ensure that our CSR programs deliver maximum level of success and instill a sense of self belonging in all parties, which in the end will promote self sufficiency and improved public welfare.
Bantuan Bencana Alam Sebagai negara yang terletak di daerah yang dikenal dengan nama ‘Ring of Fire’, bangsa Indonesia harus senantiasa siap menghadapi kejadian gempa dan letusan gunung berapi. Sejak kejadian gempa bumi dan diiringi tsunami tahun 2004 di Aceh, pemerintah telah meningkatkan perhatiannya pada penanggulangan terhadap kejadian bencana alam. Selama tahun 2010, BUMI beserta unit usahanya berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan
Relief Assistance for the Victims of Natural Disasters As a country located in the ‘Ring of Fire’ area, Indonesia needs to always be ready to face disasters induced by earthquakes and volcano eruptions. Since the 2004 earthquake and tsunami natural disasters in Aceh, the government has increased its attention to relief efforts in the event of natural disasters. During 2010, BUMI and its subsidiaries continued to actively participate in providing relief assistance, both by
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
BUMI sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari setiap kegiatan operasionalnya. BUMI takes a strong interest in ensuring that all stakeholders are involved in and benefit from its operational activities.
bencana, baik berupa bantuan dana maupun bantuan team rescue yang langsung turun ke lapangan.
providing donations as well as by sending rescue teams to disaster areas.
Gempa yang diiringi tsunami tanggal 25 Oktober 2010 yang terjadi di Kepulauan Mentawai terjadi di saat Indonesia sedang sibuk dengan kegiatan evakuasi warga disekitar lereng gunung Merapi yang berada di propinsi Jawa Tengah dan propinsi D.I. Yogyakarta. BUMI beserta unit-unit usahanya bergerak cepat membantu korban tsunami di Kepulauan Mentawai. Tanggal 30 Oktober 2010, rescue team dari unit usaha yaitu 2 orang dari Arutmin dan 3 orang dari Kaltim Prima Coal (KPC) telah berangkat terlebih dahulu ke kota Padang dan meneruskan perjalanan ke Kepulauan Mentawai. Tim rescue ini berkoordinasi dengan Emergency Response Team (ERT) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang ada di kota Padang. Tanggal 2 November 2010, bantuan rescue team bertambah 4 orang dari Arutmin dan 1 orang
On October 25, 2010, the Mentawai Islands were hit by a deadly earthquake and tsunami, while the country was busy providing evacuation assistance to people living at Merapi volcano in the province of Central Java and Yogyakarta. BUMI and its subsidiaries quickly organized a rescue effort to help the victims in the Mentawai Islands. On October 30 2010, a rescue team comprising two people from Arutmin and three from Kaltim Prima Coal (KPC) left for Padang city and continued their journey to the Mentawai Island. The team then coordinated with the Emergency Response Team established by the Ministry of Energy and Mineral Resources situated in Padang. On November 2, 2010, the team member was extended with the addition of four people and one representative from Arutmin and BUMI. The team also established
perwakilan dari BUMI. Di kota Padang, koordinasi dilakukan dengan Kelompok Usaha Bakrie (KUB) lainnya seperti Bakrie Telecom Sumatera Barat dan Bakrie Sumatera Plantation Sumatera Barat. BUMI dan unit usahanya juga berkomitmen memberikan bantuan sejumlah Rp500 juta untuk korban tsunami di Kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat serta Rp250 juta untuk korban letusan gunung Merapi di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
coordination with other teams from the Bakrie Group, including Bakrie Telecom and Bakrie Sumatra Plantation, West Sumatra. BUMI and its subsidiaries also provided Rp500 million donation for the victims in Mentawai Islands and Rp250 million for those hit by the eruption of Merapi in Central Java and Yogyakarta.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
163
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
Rescue team dari KPC dan Arutmin juga turut serta dalam bantuan kemanusiaan bencana gunung Merapi. KPC menyerahkan bantuan berupa 2 genset masing-masing genset berkekuatan 2.000 Watt untuk penerangan listrik bagi Pemerintah Daerah Magelang. Karyawan BUMI dan anak-anak usahanya juga aktif mengumpulkan donasi bagi korban banjir bandang di Wasior propinsi Papua Barat, korban banjir di Karawang propinsi Jawa Barat.
Rescue teams from KPC and Arutmin were also deployed to provide assistance during the Merapi eruption. In addition, KPC donated two 2,000 Watt generators for the Magelang region. Our employees in BUMI and its subsidiaries also participated collecting donations for victims of the Wasior, West Papua and Karawang, West Java natural disasters.
Beasiswa Di tahun 2010, BUMI melanjutkan program beasiswanya untuk mahasiswa terpilih yang ada di Universitas Bakrie. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bantuan yang diberikan adalah bantuan beasiswa penuh sampai selesai selama 4 (empat) tahun belajar di Universitas Bakrie. Total jumlah untuk tahun 2010 yang diberikan untuk 96 (sembilan puluh enam) mahasiwa, masing-masing mendapat Rp100 juta.
Scholarships In 2010, BUMI continued to provide scholarships to selected students of Bakrie University. The scholarship offers four year financial assistance during their study at Bakrie University. In 2010, BUMI provided scholarships to 96 students, each receiving Rp100 million financial assistance.
Donasi Pada tanggal 10 Februari 2010, BUMI telah menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua Badan Gerakan Bakrie Untuk Negeri dalam bentuk kerja sama pelaksanaan maupun pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Negeri 2010, dengan nilai bantuan sebesar ± Rp500 juta untuk tahun 2010. Kerjasama ini akan diperbaharui setiap tahun untuk mengoptimalkan kegiatan sosial yang ada di dalam Kelompok Usaha Bakrie (KUB), sesuai dengan cita-cita luhur dari pendiri Bakrie. Selain itu, BUMI bersama unit usahanya, KPC dan Arutmin aktif terlibat dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat melalui pameran Gelar Karya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri serta pameran yang diadakan oleh Kementerian Sosial yaitu pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN).
Donations On February 2010, BUMI signed an MOU with the Chairman of ‘Badan Pelaksana Gerakan Bakrie untuk Tanah Air 2010’, by providing Rp500 million financial assistance during the year. The agreement is to be renewed every year to optimize social activities within Bakrie Group in line with the vision of the founder of the Company. BUMI and its subsidiaries actively participated in an exhibition for National Community Empowerment organized by the Coordinating Ministry for Welfare and in the Social Solidarity Day exhibition organized by the Ministry for Social Affairs.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
ARUTMIN Seiring perubahan paradigma yang menempatkan kegiatan pengembangan masyarakat sebagai sebuah program sosial jangka panjang, dalam periode 12 bulan, beragam program kegiatan dilaksanakan dalam satu rangkaian pencapaian target jangka pendek, menengah dan panjang searah dengan rencana strategis yang terkait dengan program Rencana Penutupan Tambang. Lima bidang kegiatan tetap menjadi prioritas dalam kegiatan CSR tahun 2010, yakni bidang Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, Pembangunan Infrastruktur, Sosial Budaya, dan Pemberdayaan Ekonomi.
ARUTMIN In line with our new paradigm that positions Arutmin’s social responsibility activities as a long term social development program, in 2010 we have implemented a variety of programs in accordance to our long term, short term and long term objectives in the Company’s Mine Closure Plan. Our CSR program in 2010 continued to cover five different areas, namely Public Health, Education, Infrastructure Development, Social and Cultural, as well as Economy Development areas.
Kesehatan Masyarakat Program air bersih merupakan program kesehatan masyarakat yang dilaksanakan hampir di semua wilayah tambang. Program ini diselaraskan dengan kebutuhan warga akan ketersediaan air bersih yang berkualitas.
Public Health Arutmin’s clean water project is implemented in almost all of our mining sites. The program is implemented in line with the community’s needs for clean and quality water.
Program Operasi Katarak diadakan dengan BKMM (Balai Kesehatan Mata Masyarakat bagi masyarakat kurang mampu di wilayah sekitar tambang Arutmin. Di tahun 2010, juga Arutmin kembali melaksanakan Operasi Bibir Sumbing Gratis dengan tema “Kini Aku Bisa Tersenyum”. Pada tahun ini sebanyak 54 pasien berhasil dioperasi. Secara rutin Arutmin beserta Kontraktor dan Sub-kontraktor mengadakan “Aksi Sosial Kemanusiaan Donor Darah”. Acara bakti sosial donor darah diikuti oleh seluruh karyawan serta masyarakat di sekitar lokasi tempat donor darah berlangsung.
In partnership with Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM), Arutmin organized its Free Cataract Operations for low income people living around our mining sites. During the year, we again organized cleft palate operations, presenting “Now I Can Smile” as the theme. 54 cleft palate operations were performed throughout this activity. Arutmin, with its Contractors and Sub-contractors, routinely organizes blood Drive events participated by all employees and the community living around the locations of the blood drive events.
Tahun lalu, Arutmin mengadakan event Lomba Lari Arutmin10 Kilometer atau lebih dikenal dengan sebutan Arutmin 10K bertepatan dengan hari ulang tahun Arutmin ke-29 sekaligus hari ulang tahun Kabupaten Tanah Laut ke-45. Arutmin 10K telah diikuti atlet dari berbagai propinsi di luar Kalimantan Selatan. Tercatat ada 13 propinsi mengirimkan wakilnya, diantaranya dari propinsi Aceh, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Timur sampai Papua.
In the same year, the Company carried out its Arutmin 10 K run celebrating Arutmin’s 29th Anniversary and Tanah Laut Regent’s 45th Anniversary. Outside of participants from South Kalimantan, this event has attracted participants from various provinces, including participants from Aceh, Central Java, West Java, Bengkulu, East Java, East Kalimantan, and even participants from Papua.
Pendidikan Sebagai komitmen dalam memajukan dan mencerdaskan warga ‘Banua’, pada tahun ini telah disalurkan beasiswa bagi 2.000 mahasiswa dan pelajar di Kalimantan Selatan. Dari jumlah tersebut 450 diantaranya khusus bagi mahasiswa S1 dan Diploma III baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kalimantan Selatan, sedangkan sisanya diberikan kepada pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA yang tersebar di seluruh operasional tambang Arutmin yakni Tambang Asam-asam di Kabupaten Tanah Laut,
Education As part of the commitment to increase the education level of people in the Banua community, in 2010 we provided scholarships to 2,000 students in South Kalimantan. 450 scholarships were provided to college students from state and private universities in South Kalimantan, while the remaining scholarships were awarded to primary to high school students from all mining sites in Asam-asam in Tanah Laut, Satui and
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
Tambang Satui dan Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu, Tambang Senakin dan NPLCT di Kabupaten Kotabaru. Beasiswa Arutmin kali ini mengambil nama Beastudi Effort Arutmin 2010. Sesuai dengan tema tersebut, dalam program ini para penerima beasiswa tidak hanya menerima bantuan biaya pendidikan, melainkan juga pembinaan secara rutin tiap bulan berupa seminar serta program pelatihan.
Batulicin in Tanah Bumubu, as well as Senakin and NPLCT in Kotabaru. ‘Beastudi Effort Arutmin 2010’ was selected as the theme for our scholarship program. In line with the theme, the scholarship program does not only provide financial assistance, but also regular people development initiatives through seminars and training programs.
Arutmin juga terus melakukan sosialisasi mobil perpustakaan keliling ‘Arul & Mimin’ ke seluruh sekolah dan komunitas anak-anak di desa-desa yang ada di lingkar tambang Satui. Mobil Perpustakaan Keliling ini juga dilengkapi dengan sarana belajar audio visual untuk mendukung proses belajar. Di tahun 2010, Arutmin Batulicin menyerahkan bantuan berupa 2 buah motor baca sebagai fasilitas perpustakaan keliling kepada Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Selain itu, Arutmin Batulicin dan Satui telah menyerahkan bantuan bus sekolah bagi masyarakat lingkar tambang. Tahun lalu, Arutmin Senakin bekerja sama dengan Dompet Dhuafa Republika menyelenggarakan pelatihan manajemen berbasis sekolah bagi para guru Sekolah Dasar dan SLTP.
Arutmin continues to socialize its mobile library, ‘Arul & Mimin’, to schools and children communities around the Company’s mining site in Satui. The library is also equipped with audio visual facilities aimed at supporting children’s learning process. In 2010, Arutmin Batulicin donated 2 library motors to the Library, Archive and Documentation Unit, Tanah Bumbu Local Government. In addition, Arutmin Batulicin and Satui also donated school buses to the communities around their mining sites. In association with Dompter Dhuafa Republika, last year Arutmin Senakin organized training programs in school management attended by primary and junior high school teachers.
Pengembangan Infrastruktur Peran serta Arutmin dalam pembangunan infrastruktur bertujuan meningkatkan geliat perekonomian daerah sekitar tambang. Pembangunan jembatan oleh Arutmin Tambang Satui, misalnya mampu mengeliatkan perekonomian desa Lok Padi dan sekitarnya. Di tahun 2010, Arutmin –NPLCT berperan aktif dalam ikut serta meningkatkan fasilitas publik bagi masyarakat Kotabaru. Selain itu Program Satu Tahun Satu Masjid dari tambang Satui merupakan komitmen kami dalam menyediakan sarana keagamaan yang memadai.
Infrastructure Development Arutmin’s participation in infrastructure development is to help promoting economic activities in the mining area. The bridge construction conducted by Arutmin Satui for example, has successfully promoted economic development in Lok Padi area. In 2010, Arutmin – NPLCT took an active role in improving various public facilities for the people of Kotabaru. Our One-Year-One-Mosque program in Satui is a reflection of the Company’s commitment to provide adequate religious facilities for the community.
Kegiatan Sosial Budaya Arutmin dan Pemda setempat secara rutin menggelar tabligh Akbar menghadirkan dai-dai kondang asal Banjarmasin dan Jakarta. Pada hari Raya Idul Adha tahun 2010, Arutmin memberikan sumbangan kurban masyarakat sekitar tambang dan kota Banjarmasin. Safari Ramadhan dan buka puasa bersama juga rutin digelar di lokasi tambang.
Social and Cultural Events Regularly, Arutmin and the local governments organize tabligh Akbar inviting prominent religious leaders from Banjarmasin and Jakarta. During the Idul Adha festive in 2010, Arutmin also provided donations for people in the mining sites and Banjarmasin. We also conduct safari ramadhan and fast breaking events regularly in our mining sites.
Pemberdayaan Ekonomi Arutmin telah membentuk lembaga-lembaga masyarakat untuk mewadahi program ekonomi dalam pembinaan Arutmin.
Supporting the Economic Development Arutmin has established a number of public institutions to support the Company’s economic development programs.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
Di tahun 2010, program PERMATA (Program Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Tambang) di wilayah Asam-asam telah menyelenggarakan pelatihan tentang mekanisme penilaian kelayakan usaha serta dasar-dasar akuntansi.
In 2010, our PERMATA program (Community Development Around Mining Site Program) in Asamasam has organized training sessions in feasibility study and basic accounting.
Selain itu, Arutmin juga menyediakan bantuan modal usaha untuk memajukan segmen UKM di lokasi sekitar tambang. Bekerja sama dengan PNM, Arutmin telah membina kegiatan industri perumahan pengolahan gula aren di Kotabaru yang diharapkan akan menjadi sentra penghasil gula aren di Kalimantan Selatan.
Arutmin also provides access to financing to support small and medium enterprises (SME) around the mining area. Working together with PNM, Arutmin has facilitated the development of palm sugar home industry in Kotabaru, which is projected to become the center of palm sugar industry in South Kalimantan.
Program Aku Himung Jadi Petani Banua yang diselengarakan di area tambang Satui aktif memberikan ketrampilan, pendampingan dan permodalan bagi para petani, serta pelatihan manajemen, pengetahuan simpan pinjam, dan pengelolaan usaha secara profesional.
Arutmin’s Aku Himung Jadi Petani Banua in Satui mining site offers skill and financing assistance for farmers, and training programs in management, savings and loans, as well as professional business management.
Bekerja sama dengan pemerintah setempat, Arutmin tambang Senakin juga terlibat dalam upaya pengembangan perkebunan karet agar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
In partnership with the local government, Arutmin’s Senakin mine site is also actively involved in the development of rubber plantation to improve the welfare of local communities.
PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima di tahun 2010 antara lain adalah sebagai berikut: • KSN Award sebagai perusahaan berperingkat Gold untuk bidang Kelompok Usaha Mandiri dan peringkat Silver bidang Pemberdayaan Sosial/ Program Pemberdayaan Keluarga (tambang Asam asam) • Peringkat Silver Kategori program Lembaga Keuangan Mikro dan peringkat Silver untuk Kategori Program Pelayanan Kesehatan untuk Anak Balita (tambang Batulicin) • GKPM Award 2009 (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) yang diselenggarakan oleh PNPM dan Kementrian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat • Peringkat Gold untuk Kategori Penciptaan Lapangan Pekerjaan dan Peringkat Silver untuk Kategori Program Pelayanan Kesehatan untuk Anak Balita (tambang Satui) • Peringkat Silver untuk Program Pelayanan Kesehatan untuk Anak Balita dan Platinum dalam bidang CD Field Officer - Wahtu Hidaya (tambang Batulicin) • Peringkat Silver untuk Program Pelayanan Kesehatan bagi Anak Balita (NPLCT)
AWARDS The awards received in 2010 include: • KSN Award, Gold, for Self Sustaining Business category and Silver for Social/Family Development Program (Asam asam mine site) • Silver award for Micro Finance Program and Silver award for Health Services for Children (Batulicin mine site) • GKPM Award 2009 (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) organized by PNPM and the Coordinating Ministry of Social Welfare • Gold Award for Employment category and Silver Award for Health Services for Children (Satui mine site) • Silver Award for Health Services for Children and Platinum Award for CD Field Officer – Wahtu Hidaya (Batulicin mine site) • Silver Award for Health Services for Children (NPLCT).
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
168
KALTIM PRIMA COAL (KPC) Program pengembangan masyarakat KPC mencakup bidang pengembangan agribisnis, kesehatan masyarakat, pendidikan dan pelatihan, pengembangan UKM, pembangunan infrastruktur, pelestarian alam dan budaya serta penguatan kapasitas pemerintah dan masyarakat lokal.
KALTIM PRIMA COAL (KPC) KPC’s social development programs comprise agribusiness, health and sanitation, education and training, small and medium enterprises development, infrastructure development, nature and culture preservation as well as community and government capacity empowerment.
Pengembangan Agribisnis Pada tahun 2010, program agribisnis difokuskan pada pengembangan tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Agribusiness Development In 2010, KPC’s agribusiness program emphasized on development in plantation, fishery and livestock breeding areas.
Adapun kegiatan yang dilakukan mencakup upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, sarana produksi dan penyediaan tenaga ahli. Di tahun 2010, sebanyak 2.882 orang mendapat manfaat secara langsung dari program-program agribisnis yang dikembangkan KPC.
KPC’s program in agribusiness development covers activities in knowledge, skill and production facility development as well as activities to provide expert assistance in this field. In 2010, a total of 2,882 beneficiaries have gained the advantage from our agribusiness programs.
Sampai dengan tahun 2010, luas perkebunan jeruk mencapai 322 ha di sembilan desa yang melibatkan 659 petani yang tergabung dalam 60 kelompok tani. Rata-rata produksi jeruk mencapai 30 ton/bulan.
By the end of 2010, the area for orange plantation reached 322 hectares in nine villages, involving 659 local farmers, with average crop yields reached 30 tons per month.
KPC juga memfasilitasi pertemuan pedagang lokal, petani dan berbagai pihak untuk memahami rantai tata niaga kakao, dengan tujuan agar terbangun kesepakatan dalam pembagian peran dalam tata niaga tersebut dan petani dapat mendapatkan harga yang lebih baik dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas biji kakao kering. Sebanyak 296 petani terlibat dalam pengembangan bisnis kakao dengan lahan seluas 70 ha dari total tertanam 199,8 ha.
KPC also facilitates interactions between local traders, farmers and other related parties to develop understanding on the entire value chain of the cocoa industry, establish clear division of roles and to ensure higher price for farmers through enhancements in the quality and quantity of crops. In total, 296 farmers participated in the cocoa development business, operated in 70 hectares estates with total planted area reaching 199.8 hecatares.
Sejak tahun 2009 KPC bekerja sama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) telah mengembangkan Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) yang memanfaatkan lahan bekas tambang di Sangatta South East (SSE) Dump dan D2 Murung. Melalui kerja sama tersebut, PT KPC telah membangun Pusat Pelatihan dan
Since 2009, KPC and Bogor Agriculture University have developed a Cattle Breeding Center (PESAT) in abandoned mining areas in Sangatta East (SSE) Dump and D2 Murung. Through this partnership, KPC has established a Training and Incubator Center in D2 Murung, which serves as a center of livestock
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
Inkubator di areal D2 Murung sebagai pusat pelatihan peternakan bagi masyarakat sekitar sehingga mampu mengembangkan potensi peternakan tersebut di desa-desa asal. Secara jangka panjang diharapkan adanya suatu kemandirian pangan melalui usaha pengembangan peternakan tersebut. Sampai bulan Desember 2010, ternak sapi di area PESAT telah berjumlah total 49 ekor.
breeding training for the surrounding communities so that participants can develop their potential in their respective locations. As at December 2010, there were 49 cattles in the PESAT area.
KPC juga telah mendorong pengembangaan industri perikanan dalam bentuk penyediaan bibit dan pakan ikan, serta juga berbagai peralatan perikanan untuk para peternak ikan. Pada tahun 2010 ini, rata-rata produksi ikan yang dihasilkan oleh 32 kelompok yang beranggotakan keseluruhan mencapai 362 orang mencapai 1 ton/bulan. kolam yang dimiliki oleh petani dampingan sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai luasan 50 ha.
KPC also participates in the development of fishery industry by providing seeds and fish feeding as well as various fishery facilities for the farmers. In 2010, total production delivered by 32 groups of 362 participants reached 1 ton per month, covering 50 hectares of fishery area.
Selain itu, di tahun 2010 telah dibangun fasilitas Prima Agri untuk pemberdayaan komunitas agribisnis di Rantau Pulung. Prima Agri akan memfokuskan kegiatannya pada upaya memperluas jaringan kerja untuk kemitraan pembangunan, mengembangkan kapasitas/kemampuan masyarakat, serta menyediakan layanan informasi agribisnis khususnya bagi masyarakat Rantau Pulung dan masyarakat Kutai Timur pada umumnya.
In addition, in 2010 KPC completed the development of its Prima Agri facility in Rantau Pulung to promote agribusiness community. Prima Agri will focus on efforts to extend its partnership network, community capacity building, and agribusiness information dissemination to Rantau Pulung and also East Kutai communities.
Kesehatan Masyarakat Pada tahun 2010, KPC melaksanakan program Senyum dan Harapan bekerjasama dengan Interplast Australia, RS.Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, PERAPI, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan pemerintah setempat. Melalui program ini, sebanyak 66 pasien berhasil dioperasi yang terdiri dari 46 pasien bibir sumbing dan 20 pasien luka bakar.
Public Health In partnership with Interplast Australia, the Kanudjoso Djatiwibowo Hospital in Balikpapan, PERAPI, Airlangga University, Medical Faculty and the local government, KPC has organized its Smile and Hope (Senyum dan Harapan) program in 2010. The program has successfully conducted 66 operations, comprising 46 cleft palate operations and 20 operations for patients with burn wounds.
Untuk memperingati HUT Group Usaha Bakrie ke 68, KPC menggelar kegiatan donor darah untuk karyawan KPC dan kontraktornya. Sementara itu, pada HUT KPC ke-19, telah diselenggarakan pengobatan massal untuk para lansia. KPC juga menggelar Penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS yang dikhususkan bagi para pelajar, yang dihadiri oleh 750 siswa dari 15 sekolah di Kutai Timur.
To celebrate the 68th anniversary of Bakrie Group, KPC organized a blood drive event for employees of KPC and its contractors. Further, to celebrate the 19th anniversary of KPC, we also organized free medical examination for senior citizens. For students, KPC presented Drug and HIV/AIDS seminars attended by 750 students from 15 schools in East Kutai.
Pelaksanaan Program Rehabilitasi dan Edukasi Status Gizi Balita PERGIZI th 2010 dilakukan dengan melakukan penjaringan anak gizi buruk dan gizi kurang di puskesmas yaitu Puskesmas Teluk Lingga di Sangatta Utara dan Puskesmas Sangatta di Kecamatan Sangatta Selatan dengan membentuk klinik gizi. Selama tahun 2010, program ini telah memberikan bantuan kepada 96 anak di Teluk Lingga dan Sangatta Selatan. PERGIZI juga memberikan bantuan vitamin (sirup zinc) sebanyak 255 botol untuk para anak balita.
KPC also runs a Nutrition Development and Education Program (PERGIZI) to improve the nutrition level of small children. In 2010, KPC’s program covered clinics in Teluk Lingga, Northern Sangatta and Sangatta in Southern Sangatta. During 2010, the program has provided assistance to 96 children in Teluk Lingga and South Sangatta. During the year, PERGIZI also distributed a total of 255 syrup zinc bottles for small children.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
169
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
170
Pendidikan dan Pelatihan Di bidang pendidikan, KPC telah menyelenggarakan kegiatan Prestasi Junior Indonesia (PJI) sejak tahun 2003. Kegiatan ini bertujuan memberikan pendidikan kewirausahaan sejak dini kepada pelajar melalui metoda learning by doing.
Training and Development In the education area, since 2003 KPC has organized its Prestasi Junior Indonesia (PJI) program, which delivers entrepreneurship training to students through learning by doing.
Pada tahun 2007, PJI Sangatta dinobatkan menjadi model PJI terbaik se-Indonesia. Sampai dengan Desember 2010, aktivitas ini telah melibatkan sebanyak 4 SMP, 4 SMU, dan 1 Sekolah Tinggi dengan peserta lebih dari 2.500 pelajar.
In 2007, our PJI in Sangatta was recognized as the best PJI model in Indonesia. Until end of December 2010, the program has been attended by four junior high schools, four senior high schools and one Sekolah Tinggi with over 2,500 student participants.
Dalam rangka memperkaya metoda pengajaran, KPC secara rutin menyelenggarakan pelatihan guru SD hingga SMA. Selama tahun 2010, sebanyak 41 guru SD serta 40 guru SMP dan SMA telah mengikuti pelatihan Quantum Teaching yang diadakan di Sangatta. KPC juga menawarkan program beasiswa bagi para siswa berprestasi. Sampai dengan tahun 2010, total beasiswa yang diberikan telah mencapai 1.332 beasiswa.
To introduce new teaching methods, KPC regularly conducts training for elementary to high school teachers. In 2010, 41 elementary and 40 junior high and high school teachers participated in our Quantum Teaching training conducted in Sangatta. KPC also provides scholarship programs for students with exceptional achievements. Up to 2010, total assistance granted has reached 1,332 scholarships.
Pengembangan UKM Tujuan utama dari program pengembangan UKM dari KPC adalah membantu Pemerintah dalam pengembangan perekonomian yang berdasarkan sumber daya yang terbaharukan. Program KPC meliputi program pengembangan produk makanan olahan, pengembangan pengrajin batik tulis serta kerajinan dari limbah kertas dan plastik, program AKU BISA, serta pengembangan kontraktor lokal.
Small and Medium Size Enterprise (SME) Development The main objective of KPC’s SME development is to support the government’s program in economy development based on sustainable resources. The program comprises the development of food home industry, batik as well as paper and plastic based handicraft industry, AKU BISA (I CAN) program, and the development of local contractors.
Dalam program pengembangan produk makanan, KPC menawarkan berbagai bentuk pendampingan, antara lain dalam bentuk pelatihan ketrampilan, pemasaran, penyediaan perlengkapan, serta konsultasi usaha. Untuk mengembangkan usaha kerajinan batik, di bulan Maret 2010 lima pengrajin telah mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan membatik di Yogyakarta.
To develop the local food home industry, KPC offers a variety of assistance, including skill development training, marketing, facilities and business consultancy. To develop the batik industry, in March 2010, five batik artists were given the opportunity to participate in batik training in Yogyakarta.
Program AKU BISA adalah upaya KPC memberi peluang wirausaha bagi tenaga kerja lokal yang tidak dapat mendapat kesempatan sebagai karyawan karena tidak memiliki pendidikan yang cukup. Program ini telah menghasilkan 44 orang pengusaha lokal, di mana sebagian tertarik untuk menjadi peternak sapi dengan mengikuti kegiatan magang di PESAT. KPC berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan kontraktor lokal melalui pelibatan dalam pekerjaan KPC. Sepanjang 2010, sebanyak 28 kontraktor lokal
AKU BISA program targets low-educated local workforce who cannot work with KPC, by providing opportunities to become entrepreneurs. So far, the program has succeeded in creating 44 local entrepreneurs, some of them are interested in becoming cattle breeders through our apprenticeship program in PESAT. KPC is committed to establish partnership with local contractors. In 2010, 28 local contractors were involved in various infrastructure
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
terlibat dalam pekerjaan infrastruktur KPC. KPC juga mengadakan kegiatan Safety Talk untuk meningkatkan pengetahuan keselamatan kerja sesuai standar KPC. Di tahun 2010, KPC telah memberikan penghargaan “LBD (Local Business Development) Award” kepada 3 kontraktor lokal berprestasi.
developments at KPC. KPC also launches Safety Talk sessions for local contractors to upgrade their work safety knowledge in line with the Company’s standards. In 2010, KPC awarded three high performing local contractors with the Local Business Development Award.
Pembangunan Infrastruktur Pada tahun 2010, KPC telah membangun beberapa sarana infrastruktur publik sebagai dukungan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi lokal dan penguatan kapasitas pemerintah dan masyarakat. Pembangunan infrastruktur meliputi pembangunan dan perbaikan jalan, rumah sakit, rumah ibadah, fasilitas air bersih, fasilitas olah raga, dan fasilitas perkotaan. Di tahun 2010, KPC telah membantu penyelesaian pembangunan RSUD Sangatta agar dapat digunakan secara luas untuk masyarakat Kutai Timur. KPC memberikan bantuan Genset dengan Kapasitas 2 X 150 KVA yang mampu melayani kebutuhan listrik untuk 450 KK di Rantau Pulung. KPC juga memberikan bantuan genset dengan kapasitas total 1,3 MW, yang mencukupi kebutuhan listrik bagi 1.278 keluarga di Bengalon.
Infrastructure Development In 2010, KPC initiated several public infrastructure development to support the local economy and improve the capacity of the local government and the community. Infrastructure projects launched comprise road construction and renovation, as well as hospital, religious, clean water, sport and city facility development. In 2010, KPC has assisted the construction of Sangatta Public Hospital that now can serve the community at East Kutai. KPC also donated 2x150KVA generators to provide electricity for 450 households in Rantau Pulung and 1.3 MW generators to provide electricity for 1,278 households in Bengalon.
Di tahun 2010, KPC menyelesaikan pembangunan Jembatan Prima yang berada di Jalan ADM yang juga dibangun oleh KPC pada tahun sebelumnya. Dengan adanya jalan dan jembatan ini, jarak Sangatta-Rantau Pulung sepanjang 29 km bisa ditempuh menjadi lebih cepat.
In 2010, KPC completed the construction of the Prima bridge in the ADM road that was also built by KPC. The construction of the road and bridge now connects the 29 kilometer distance between Sangatta and Rantau Pulung and significantly reduces the traveling time.
Pelestarian Alam dan Budaya KPC tetap menunjukkan konsistensinya dalam menjaga tatanan masyarakat melalui pelestarian alam dan budaya di Kalimantan Timur.
Nature and Culture Conservation KPC is always committed to the preservation of East Kalimantan’s nature and culture.
Sejak tahun 2009, KPC berinisiatif untuk mengembangkan ekowisata di Dusun Kabo yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kutai. Melalui kegiatan Gerak Bersemi, KPC juga melakukan upaya untuk meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam pengelolaan sampah terpadu.
Since 2009, KPC initiated the development of ecotourism in Kabo village, near the Kutai National Park. Through Gerak Bersemi program, KPC is also involved in improving the development of an integrated waste processing.
Program Bumi Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani Konservasi, atau BPPUTK, diselenggarakan KPC untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ramah lingkungan petani secara khusus dan masyarakat. Pada tahun 2010, kunjungan ke BPPUTK meningkat lebih dari 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
KPC’s Program Bumi Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani Konservasi, or known as BPPUTK, aims at increasing the farmers’ and public’s awareness and knowledge over sustainability issues. IN 2010, total number of visit to BPPUTK has increased by 12%.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
171
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility
172
Penguatan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Lokal Penguatan kapasitas masyarakat dilakukan melalui kegiatan magang mekanik dan operator. Program magang bagi putra daerah berhasil mendidik sebanyak 111 orang pada tahun 2010. Mereka disekolahkan menjadi calon mekanik dalam empat tahap selama periode 2010. Program yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini telah mendidik sebanyak 286 orang. Sebagian besar dari mereka telah bekerja di KPC dan kontraktornya. Sementara itu program magang operator 2010 baru dilaksanakan pada awal Desember.
Capacity Building Programs for the Community and Local Governement KPC’s capacity building program is implemented through a mechanic and operator apprenticeship program. In 2010, the program has been attended by 111local participants, who underwent four phases of mechanic education during the year. Established since 2007, the program has so far educated 286 participants, mostly are now working with KPC and its contractors. The apprenticeship program for operators was established recently in December 2010.
Kelanjutan dari pemberian beasiswa penuh ke STPMD (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa) telah menghasilkan lulusan sebanyak 6 orang, yang sekarang telah menjadi Mitra KPC dalam melakukan pendampingan peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah desa di Kecamatan Sangata Utara, Bengalon dan Rantau Pulung. Sampai dengan Desember 2010, pendampingan telah menghasilkan 23 dokumen RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) dan dokumen RKPDes.
Our full scholarship program in STPMD (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa) has so far resulted in six graduates that become our partner in capacity building effforts in Northern Sangatta, Bengalon and Rantau Pulung. As at December 2010, the program has produced 23 RPJMDes and RKPDes (Village Development Medium Term Plan) documents
PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima di tahun 2010 antara lain adalah sebagai berikut: • KSN Award 2010 kategori Silver • Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat, Expo Award 2010 • CSR Best Practice for MDG kategori Gold • MDG Award 2010 Goal 4: Reduce Child Mortality • Runner Up One, Best Sustainability Report 2009 dalam acara the 6th Indonesia Sustainability Reporting Award 2010
AWARDS The awards received in 2010 include: • KSN Award 2010, Silver category • Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat, Expo Award 2010 • CSR Best Practice for MDG, Gold category • MDG Award 2010 Goal 4: Reduction of Child Mortality • Runner Up One, Best Sustainability Report 2009 in the 6th Indonesia Sustainability Reporting Award 2010
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Strategi & Pandangan Ke Depan Strategy & Future Outlook BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
173
STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN /STRATEGY & FUTURE OUTLOOK
174
Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap di seluruh dunia, permintaan batubara termal baik di pasar domestik maupun dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan selalu berupaya mengambil peran signifikan sebagai produsen baik di pasar lokal maupun dunia. Peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada akhir tahun 2012 dan ekspansi ke pertambangan non batubara yang terus dijalankan menjadi strategi Perseroan dalam meningkatkan bisnis sekaligus memberikan hasil maksimal pada investor.
The demand for thermal coal both domestically and internationally has, in line with the increase in the global capacity for geothermal power plants, continued to grow for the last several years. The Company constantly strives, to play a significant role as a producer both domestically and internationally. An increase in production to 111 million tonnes per year that will be achieved at the end of 2012 and the expansion to non-coal mining will continue to be implemented as a part of the Company’s strategy to enhance business to provide maximum returns to the investors.
Kondisi Pasar dan Strategi Perusahaan Sebagai sumber energi yang banyak digunakan selain minyak bumi, seiring peningkatan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik, kebutuhan batubara dunia terus meningkat secara signifikan. Data International Energy Agency (IEA) mencatat, kurun waktu 2006-2030 konsumsi batubara dunia diprediksi akan meningkat sebesar 49% dari 127,5 miliar ton tahun 2006 menjadi 190,2 miliar ton pada tahun 2030. IEA juga memprediksi tren pertumbuhan konsumsi batubara pada periode 2005-2015 rata-rata sebesar 2,6% per tahun dan akan melambat pada periode 2015-2030 menjadi rata-rata 1,7% per tahun.
Market Conditions and Corporate Strategies As the most widely-utilized energy resource apart from oil, the ever-increasing demand for coal is due to its utilization in power plants. The International Energy Agency (IEA) affirms that between 2006–2030, world coal consumption is predicted to increase by 49% from 127.5 billion tonnes in 2006 to 190.2 billion in 2030. IEA also forecasts a growth trend in coal consumption between 2005–2015, with an average rate of 2.6% per annum, after which the growth will decelerate to 1.7% per annum between 2015–2030.
Hingga akhir 2009, Amerika, China, dan India menjadi negara-negara yang memiliki tingkat konsumsi batubara terbesar di dunia. Tren ini masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Selama tahun 2006, Amerika mengkonsumsi batubara sebanyak 22,5 miliar ton atau setara dengan 48% dari total konsumsi batubara dunia. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada pembangkit listrik, total permintaan batubara (coking dan thermal) Amerika diprediksi akan meningkat menjadi 26,6 miliar ton pada tahun 2030.
By the end of 2009, the USA, China and India have become the world’s largest coal consuming nations with a trend that will still progress for the next several years. In 2006, the USA consumed 22.5 billion tonnes of coal or equivalent to 48% of the total world’s coal consumption. To meet the power plants’ needs, the total coal demand (both thermal and coking) for the USA is forecast to increase to 26.6 billion tonnes by the end of 2030.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Strategi Dan Pandangan Ke Depan /Strategy & Future Outlook
Pengelolaan perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat dan selalu mempertimbangkan aspek risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis. Corporate management, by ensuring a sound implementation of corporate governance principles as well as constantly considering aspects of risk, is a key to a business success. Pasar Batubara China Guna mendorong peningkatan produksi baja dan pembangkit listrik di tahun 2010, total konsumsi batubara China (coking dan thermal) telah meningkat menjadi 1,6 miliar ton. Kebutuhan yang melebihi kapasitas produksi membuat China harus mengimpor kedua jenis batubara tersebut. Pada tahun 2009, impor China untuk batubara termal meningkat 167% dibanding tahun 2008. Demikian halnya dengan impor China untuk batubara coking yang meningkat hampir 400% dibanding tahun 2008.
China’s Coal Market In order to boost the production of steel and power plants in 2010, China’s total consumption for coal (both thermal and coking) had increased to 1.6 billion tonnes. This need exceeds the production capacity which has forced China to import both types of coal. In 2009, China increased imports of thermal coal and coking coal by 167% and 400% respectively, in contrast to the previous years.
China saat ini merupakan produsen sekaligus konsumen batubara terbesar di dunia, mengungguli Amerika Serikat. Pertumbuhan konsumsi batubara telah memaksa negara itu untuk mengimpor guna memenuhi kebutuhannya meskipun China memiliki cadangan batubara terbesar ketiga di dunia. China menjadi pengimpor batubara pada tahun 2009, dimana negara itu membeli hampir 151 juta ton batubara dari negara pengekspor batubara dunia, termasuk Indonesia. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat secara substansial pada tahuntahun mendatang. Penduduk China menggunakan batubara sebagai sumber energi utama guna memenuhi keperluan pertumbuhan negara itu pada sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada pembangkit listrik dan sektor-sektor industri. Impor neto China atas batubara, yaitu total ekspor negara itu dikurangi total impornya, pada tahun 2009 melebihi 112 juta ton dan meningkat 27 persen menjadi 143 juta ton pada tahun 2010. Diproyeksikan bahwa impor batubara tersebut akan terus meningkat 63 persen menjadi 233 juta ton pada tahun ini.
China is currently the largest producer and consumer of coal in the world, outstripping the United States. The growth of coal consumption in China has forced the country to import coal to satisfy its demand albeit it ranks third in coal reserves in the world. China became a net importer of coal in 2009, buying almost 151 million tons from coal exporting countries, including Indonesia. That number is expected to increase substantially in the years to come. China uses coal, the primary fuel spurring its economic growth, in most sectors of the economy, but particularly in the electric power and industrial sectors. China’s net coal imports, its coal imports minus its coal exports, in 2009 were over 112 million tons and increased 27 percent to 143 million tons in 2010. They are projected to increase 63 percent to 233 million tons this year.
Pasar Batubara India Kondisi yang hampir sama juga terjadi pada India. Pada tahun 2008, total konsumsi batubara India meningkat 8,4% menjadi 231 juta ton atau setara dengan 7% konsumsi dunia. Berdasarkan rencana tahunan 2010-11, seluruh permintaan batubara India diperkirakan menjadi 656,31 juta ton. Dikarenakan ketersediaan batubara domestiknya diperkirakan hanya mencapai 572,37 juta ton, sisanya kemungkinan akan dipenuhi melalui impor.
India’s Coal Market A similar condition had also occurred in India. In 2008, India’s total coal consumption increased by 8.4% to 231 million tonnes or equivalent to 7% of the world’s total coal consumption. As per Annual Plan 2010-11, all India coal demand has been estimated at 656.31 million tonnes. Since the indigenous coal availability is estimated at 572.37 million tonnes, the gap is likely to be met through imports.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
175
Strategi Dan Pandangan Ke Depan /Strategy & Future Outlook
176
Terus meningkatnya kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik ikut mendorong tingginya permintaan India terhadap batubara. Hingga bulan Juli 2009, India mengimpor batubara termal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan Juli 2008. Peningkatan permintaan India diprediksi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Permintaan batubara thermal untuk pembangkit listrik pada kurun waktu 2010-2011 diperkirakan sebesar 442 juta ton dimana ketersediaan di dalam negeri hanya mencapai 388,92 juta ton. Selisih 53,08 juta ton akan dipenuhi melalui impor. Secara keseluruhan, impor batubara India diproyeksi masih akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat, dalam tiga tahun kedepan, impor batubara (coking dan thermal) India akan meningkat sepuluh kali.
The ever-increasing need for coal used in power plants has contributed in the growth in India’s coal demand. By July 2009, India had imported 32.6 million tonnes of thermal coal, or 55% higher compared to July 2008. India’s increase in demand has been forecast to continue in the next few years. Demand for thermal coal for the power sector for 2010-2011 has been estimated at 442.00 million tonnes and indigenous availability at 388.92 million tonnes. The gap of 53.08 million tonnes is to be met through the planned imports. In general, India’s import of coal is estimated to increase within the next few years. To meet the ever-increasing domestic demand, in the following three years, India’s coal import (both thermal and coking) will increase by ten times.
Harga Batubara Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak cukup signifikan pada penurunan harga batubara dari US$180 per metrik ton menjadi sekitar US$75 per metrik ton pada akhir tahun 2008. Seiring membaiknya ekonomi dunia dan terus meningkatnya kebutuhan batubara, mulai semester kedua tahun 2009, harga batubara kembali stabil dengan kecenderungan meningkat. IEA memprediksi harga batubara akan terus meningkat dimana pada tahun 2010 akan berada di level US$85 per metrik ton dan pada tahun 2012 akan berada di level US$90 per metrik ton.
Coal Prices The global economic crisis in 2008 caused a significant decline in coal prices; from US$180 per metric tonne to US$75 per metric tonne at the end of 2008. As the world economic situation improved and the demand for coal increased, the coal price has stabilized with an increasing trend, since the second semester of 2009. IEA has forecast that the coal price will continuously increase, to US$85 per metric tonne in 2010 and to US$90 per metric tonne in 2012.
Sebagai negara yang memiliki cadangan batubara sebesar 20 miliar ton dengan potensi 90 miliar ton, Indonesia memiliki peran penting di pasar batubara dunia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia juga mengalami peningkatan konsumsi batubara yang cukup signifikan. Pada tahun 1997, konsumsi domestik masih sebesar 13,2 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 243% menjadi 45,3 juta ton pada tahun 2007. Menyusul selesainya proyek percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara domestik untuk pembangkit listrik akan mengalami peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Hingga 2010, pada saat semua proyek PLTU sudah beroperasi, konsumsi batubara domestik diprediksi akan mencapai 90 juta ton, atau meningkat sekitar 40 juta ton dibandingkan dengan kebutuhan saat ini.
As a country with 20 billion tonnes of coal reserves and a potential of 90 billion tonnes, Indonesia plays an important role in the world’s coal market. In the last decade, Indonesia has shown a significant increment in coal consumption. In 1997, domestic consumption was 13.2 million tonnes. This then increased by 243% to 45.3 million tonnes in 2007. Following the completion of 10,000 MW acceleration phase II, the domestic demand for coal used for power plants will increase by approximately 65-70 million tonnes per annum. By 2010, when all PLTU (coal-fired power plants) projects are operating, domestic coal consumption has already been predicted to reach 90 million tonnes or 40 million tonnes higher compared to today’s demand.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan pasokan tersebut, produksi batubara domestik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, produksi batubara Indonesia mencapai 215 juta ton, meningkat 90,3% dibanding 2003. Sementara, pada tahun 2009 dan 2010, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia mencatat produksi batubara Indonesia sebesar masing-masing 250 juta dan 275 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat 23% hingga mencapai 340 juta ton pada tahun 2011. Sebagian
As such increases in demand, domestic coal production continuously increases. In 2008, Indonesia’s coal production reached 215 million tonnes, or increased by 90.3% over 2003. Meanwhile, in 2009 and 2010, Indonesia’s Coal Mining Association noted that Indonesia’s annual coal production was at 250 million and 275 million tonnes resepectively. This amount had been forecasted to increase 23% to 340 million tonnes in 2011. Most of Indonesia’s coal
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Strategi Dan Pandangan Ke Depan /Strategy & Future Outlook
besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar negeri terutama Jepang, Taiwan, China, dan India.
production is being exported to other countries, mainly: Japan, Taiwan, China and India.
Di tengah percaturan pasar batubara baik domestik maupun Internasional, dengan kepemilikan basis sumber daya yang sangat besar (lebih dari 10 miliar ton), Perseroan memiliki peran yang cukup besar baik di pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Penggunaan teknologi mutakhir menjadi salah satu upaya efisiensi sekaligus meningkatkan produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar, Perseroan juga telah menetapkan target peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada akhir tahun 2012.
Supported by enormous reserves (exceeding 10 billion tonnes), the Company plays a significant role in both the domestic and export markets. For that reason, the Company has prepared various strategic steps. The use of state-of-the-art technology is one of the efficiency efforts and this will also increase production. To satisfy market demand, the Company has also set a production increment target to 111 million tonnes per annum, which is likely to be reached at the end of 2012.
Ekspansi pasar ke China, India, maupun pasar domestik yang diiringi dengan peningkatan volume penjualan menjadi strategi Perseroan untuk meningkatkan penjualan batubara terutama jenis batubara termal. Selama ini, selain pasar domestik Perseroan mengandalkan pemasaran batubara ke Jepang, China, dan Taiwan. Perseroan akan berupaya memperpendek jangka waktu pengiriman sebagai salah satu strategi meningkatkan pelayanan dan mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu, Perseroan juga menempuh upaya pertumbuhan organik melalui serangkaian akuisisi perusahaan tambang batubara yang potensial dan kerja sama bisnis dengan mitra strategis dari dalam dan luar negeri.
Expansion to China, India, or even domestic market, supported by the increment in sales volume, is the Company’s strategy to increase sales of coal, primarily thermal coal. In addition to relying on domestic market, the Company has also focused on marketing coal to Japan, China and Taiwan. As one of the strategies to increase customer service and satisfaction, the Company will attempt to shorten the delivery period. Moreover, companies will also supplement organic growth efforts by acquiring potentially promising coal mining companies and engaging with strategic partners both locally and globally.
Guna mendorong kinerja perusahaan lebih optimal, Perseroan terus berupaya melakukan diversifikasi portofolio bisnis melalui investasi pada komoditas pertambangan selain batubara seperti tembaga, emas, bijih besi, timah, seng, dan gas metan. Pemisahan bisnis batubara dan non batubara yang kami ciptakan memungkinkan Bumi Resources untuk fokus lebih tajam lagi dalam memperkuat dominansinya dalam sektor batubara termal, dan membuat Bumi Resources Minerals menjadi mandiri dalam pendanaan dan peningkatan nilai aset mereka yang tidak bisa dipungkiri akan dapat berkembang pesat.
In order to optimize corporate performance, the Company will constantly diversify its business portfolios by investing in mining other commodities, such as copper, gold, iron ore, tin, zinc and methane gas. The creation of our coal and non coal businesses enables Bumi Resources to sharper focus on strengthening dominance in the thermal coal sector, whilst makes Bumi Resources Minerals to be self-reliant for funding and unlock value for their undeniably strong development assets.
Semua upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Untuk itu, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu upaya mendorong kemajuan bisnis Perseroan. Pengelolaan perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat dan selalu mempertimbangkan aspek risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis. Mendasarkan pada praktik terbaik di tingkat nasional maupun internasional, Perseroan akan selalu menerapkan GCG dan Manajemen Risiko dengan baik. Kebijakan CSR yang diterapkan akan membantu Perseroan mencapai sukses bisnis secara berkesinambungan.
All of the abovementioned efforts clearly need a strong commitment from all levels of management and staff. Thus, HR quality improvement becomes one initiative to stimulate business improvement. Corporate management, by ensuring a sound implementation of corporate governance principles as well as constantly considering aspects of risk, is a key to a business success. Benchmarking with national and international best practices, the Company will also implement appropriate GCG and Risk Management policies and programs. The adopted CSR policies will help the Company achieve sustainable business success.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
177
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010 /RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT
Dewan Komisaris /Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto
Presiden Komisaris President Commissioner
Nalinkant A. Rathod
Iman Taufik
Komisaris Commissioner
Kusumo A. Martoredjo Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Jay Abdullah Alatas Komisaris Commissioner
Fuad Hasan Masyhur
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sulaiman Zuhdi Pane Komisaris Commissioner
Anton Setianto Soedarsono Komisaris Commissioner
Direksi /Board of Directors
Ari S. Hudaya Presiden Direktur President Director
Kenneth P. Farrell Direktur Director
178
Eddie J. Soebari Direktur Director
Andrew C. Beckham Direktur Director
Dileep Srivastava
Direktur & Corporate Secretary Director & Corporate Secretary
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Informasi Perusahaan Corporate Information BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
179
SRUKTUR ORGANISASI /ORGANIZATION STUCTURE
Per 31 Desember 2009/As Of 31 December 2009
General Meeting of Shareholders Board of Commissioners
Board of Directors
Risk Management Committee
Remuneration & Nomination Committee
Audit Committee
Audit Risk Management and Information Technology
Investor Relations - Corporate Secretary
Chief Operating Officer
IT Steering Com.
Risk Management
Investor Management
PT Kaltim Prima Coal
Internal Audit
Corporate Secretary
PT Arutmin Indonesia
Information Technology
Corporate Communication
Reporting Line Communication Line
180
Governance
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Chief Executive Officer
Business Development
Chief Financial Officer
Legal, HR and GA
Health, Safety, Environment and Permits Compliance
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Finance
Gallo Oil (Jersey Ltd)
Accounting and Tax
Corporate Legal
Domestic Sales and BUMI Reporting
Health, safety & Environment
PT Pendopo Energi Batubara
Treasury and Corporate Finance
Compliance Legal
Export Sales
External & Permits
PT Fajar Bumi Sakti
Business Analyst and Reporting
Human Resources and General Affairs
Sales Operation (KPC)
Marketing
Coal Technology
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
181
STRUKTUR PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN /SUBSIDIARIES OF PT BUMI RESOURCES TBK. Board of Director 1. Saptari Hoedaja (President Director) 2. Eddie Junianto Subari (Director) 3. Kenneth Patrick Farrell (Director) 4. Dileep Srivastava (Director) 5. Andrew Christopher Beckham (Director)
PT Bumi Resources Tbk. (Bumi)
PT Sitrade Coal Shareholder Bumi (99.99%)
Kalimantan Coal Ltd Shareholder Bumi (99.99%)
Sangatta Holding Ltd Shareholder Bumi (99.9999%)
PT Arutmin CBM Shareholder Bumi (99%)
PT Kaltim Prima CBM Shareholder Bumi (99%)
PT Kaltim Prima Coal Shareholder PT Bumi Resources Tbk (13,6%)
Enercoal Resources Pte Ltd Shareholder Bumi (100%)
PT Arutmin Indonesia Shareholder Bumi (70%)
Bumi Netherlands BV Shareholder Bumi (100%)
PT Coalindo Energi Shareholder PT Bumi Resources Tbk (6.62%)
PT Citra Prima Sejati Shareholder Bumi (99,75%)
Knightley Business Resources Pte. Ltd. Shareholder Bumi (100%)
Bumi Investment Pte. Ltd. Shareholder Bumi (100%)
Ebury International Pte. Ltd. Shareholder Bumi (100%)
PT Bumi Resources Investment Shareholder Bumi (99,99%)
Tansar Gas Pte. Ltd Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
KPC-CBM Pte. Ltd Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
Arutmin-CBM Pte. Ltd Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
PT Green Resources Shareholders 1. BRI (99.50) 2. PT Bakrie Capital Indonesia (0.50)
Zurich Assets International Ltd Shareholders BRI (80%)
Leap Forward Finance Ltd Shareholders BRI (50%)
Pendopo Coal Ltd Shareholders BRI (89%)
PT Leap Coal Indonesia Shareholders Leap Forward (99.9%)
PT Alphard Resources International Shareholders Pendopo Coal Ltd (99.99%)
PT Bara Milenia Energi Shareholders Leap Coal (99.9%)
PT Indah Alam Raya Shareholders Alphard (95%)
PT Fajar Bumi Sakti Shareholders Bara Milenia (99.9%)
PT Pendopo Energi Batubara Shareholders IAR (99.9%)
PCL 11%
PP 20%
Goldwave Capital Ltd Shareholders ZAI (100%)
PT Darma Henwa Tbk Shareholders ZAI (18.31%) GCL (17.68%) Quest (11.34%) Public (52.67%)
DH Energy 99.99%
Prove Energy 100%
DTS 49%
Vista 100%
DH Service 96%
CVR 100%
182
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Board of Commissioner 1. Suryo Bambang Sulisto (President Commissioner) / (Independent Commissioner) 2. Fuad Hasan Masyhur (Independent Commissioner) 3. Ir. Iman Taufik (Independent Commissioner) 4. Sulaiman Zuhdi Pane (Commissioner) 5. Nalinkant Amratlal Rathod (Commissioner) 6. Kusumo Martoredjo (Commissioner) 7. Jay Abdullah Alatas (Commissioner) 8. Anton Setianto Soedarsono (Commissioner)
PT Indocoal Kaltim Resources Shareholder Bumi (70%)
PT Indocoal Kalsel Resources Shareholder Bumi (70%)
PT Mitratama Perkasa Shareholder Bumi (30%)
Forerunner International Pte Ltd Shareholder Bumi (100%)
PT Artha Widya Persada Shareholder Bumi (30%)
PT Visi Multi Artha Shareholder Bumi (30%)
PT MITRATAMA USAHA Shareholders 1.PTMP (99,84%) 2.PT Lumbung Capital (0,16%)
Indocoal Resources (Cayman) Ltd Shareholders 1. Forerunner (70%) 2. Bhivpuri Investments Limited (30%)
Bumi Capital Pte. Ltd Shareholder PT Bumi Resources Tbk (100%)
West Side Corporation Ltd Shareholder Bumi (30.10%)
Gallo Oil (Jersey) Ltd Shareholder *inprocess to change Bumi (80%)
PT Lumbung Capital Shareholder Bumi (99,8%)
Westprima Resources Pte Ltd Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
Lemington Investments Pte. Ltd. Shareholders 1. BRM 99.99% 2. Bumi 0,01%
Bumi Holding S.A.S 60%
Bumi Mauritania SA 99%
International Minerals Company LLC 100%
Konblo Bumi Inc. 80%
PT Gorontalo Minerals 80%
Kalenergy Pte Ltd Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
PT Citra Palu Minerals Shareholders 1. BRM 96.97% 2. Bumi 3,0302%
PT Seamgas Indonesia Shareholders 1. Knightley Business Resources (50%) 2. Westside CSG Holdings (50%)
PT Sarkea Prima Minerals Shareholders 1. BRM 20% 2. Calipso 80%
PT Bumi Resources Minerals Tbk. Shareholder Bumi (81,84%)
Calipso Investment Pte.Ltd. Shareholders 1. BRM 99.99% 2. Bumi 0,01%
PT Multi Capital 99.9%
Herald Resources Pty. Ltd. 100%
PT Multi Daerah Bersaing 75%
Gain and Win Pte.Ltd 100%
PT Newmont Nusa Tenggara 24%
PT Dairi Prima Mineral 80%
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
183
INFORMASI PERUSAHAAN /CORPORATE INFORMATIONS
Profil Dewan Komisaris /Board of Commissioners Profile Suryo B Sulisto President Commissioner / Independent Commissioner Suryo B. Sulisto adalah Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Memperoleh gelar BSc. dari University of Wisconsin, Wisconsin dan MBA dari Washington International University, Pennsylvania, Amerika Serikat. Beliau adalah pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (“HIPPI”), dan saat ini menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Warga negara Indonesia yang dilahirkan di Solo tanggal 11 Pebruari 1947 ini pernah menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan.
Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner of the Company since 2001. He earned his BSc from University of Wisconsin, Wisconsin and Master of Business Administration (MBA) from Washington International University, Pennsylvania, both in the USA. He is the founder of PT Satmarindo Group, President of the Indonesian Indigenous - Businessman’s Association (HIPPI), and currently serves as Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce. He was the special envoy of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. An Indonesian citizen, he was born in Solo on 11 February 1947.
Iman Taufik Independent Commissioner Imam Taufik adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Lulusan dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung ini adalah pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators dan pernah dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia untuk usahanya dalam pengembangan teknologi lepas pantai. Warga negara Indonesia, beliau dilahirkan tanggal 24 April 1942.
Imam Taufik has been the Commissioner of the Company since 2001. He graduated from Mechanical Engineering Department of Institut Teknologi Bandung. He is the founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators and was awarded the Satya Lencana Pembangunan by the President of the Republic of Indonesia for his efforts in developing offshore technology. An Indonesian citizen, he was born on 24 April 1942.
Jay Abdullah Alatas Commissioner Jay Abdullah Alatas adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan University of Virginia, dan hingga kini masih menjabat Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Beliau dilahirkan di Surabaya tanggal 26 Mei 1956 dan berkewarganegaraan Indonesia.
Jay Abdullah Alatas has been the Commisioner of the Company since 2001. He graduated from University of Virginia, USA. He is also Chairman of PT Hikmah Albros. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 26 May 1956.
Kusumo A. Martoredjo Commissioner Kusumo A. Martoredjo adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1963. Tahun 1969, beliau melanjutkan pendidikan di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia di bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung tanggal 7 April 1943, beliau berkewarganegaraan Indonesia.
184
Kusumo A. Martoredjo has been the Commissioner of the Company since 2001. He attended Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1963 and continued his study at Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany in 1969. Founder of PT Catur Yasa, he is also member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce. He was appointed special envoy of the President of the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 7 April 1943.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Profil Dewan Komisaris /Board of Commissioners Profile
Nalinkant A. Rathod Commissioner Nalin Rathod adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001, dan saat ini masih menjabat Presiden Direktur di KPC dan di Arutmin. Memperoleh gelar sarjana dari Andhra University, India dan menjadi Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) di tahun 1976. Beliau pernah menjabat Managing Director di PT Bakrie & Brothers, dan hingga kini, masih memegang posisi Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Beliau berkewarganegaraan India, lahir pada tanggal 12 Mei 1950 dan mulai menetap di Indonesia sejak tahun 1980.
Nalin Rathod has been the Commissioner of the Company since 2001 and concurrently holds the positions of President Director of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, he became an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in 1976. Previously, he was Managing Director of PT Bakrie & Brothers and currently, he is also the Managing Director of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. An Indian citizen, Mr. Rathod was born on 12 May 1950 and he has been resided in Indonesia since 1980.
Sulaiman Zuhdi Pane Commissioner Sulaiman Zuhdi Pane memperoleh gelar Insinyur dari jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung tahun 1962. Beliau adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Karirnya dimulai tahun 1962 di Pertamina dimana saat ini beliau masih memegang posisi senior pada BUMN ini. Warga negara Indonesia, beliau lahir di Pematang Siantar tanggal 23 Pebruari 1938.
Sulaiman Zuhdi Pane earned his Engineer degree from Department of Geology, Institut Teknologi Bandung in 1962. He has been the Commissioner of the Company since 2001. He started his career with Pertamina in 1962 and currently is still assuming a senior position in this state-owned company. An Indonesian citizen, he was born in Pematang Siantar on 23 February 1938.
Fuad Hasan Masyhur Independent Commissioner Fuad Hasan Masyhur adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau juga menjabat Direktur Utama PT Maktour sejak tahun 1986 dan Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung Pandang tanggal 29 Juni 1959, berkewarganegaraan Indonesia.
Fuad Hasan Masyhur has been the Commissioner of the Company since 2001. He is also President Director of PT Maktour since 1986, and President Commissioner of PT Kayu Meridian. An Indonesian citizen, he was born in Ujung Pandang on 29 June 1959.
Anton Setianto Soedarsono Commissioner
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Anton Setianto Soedarsono adalah Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau adalah lulusan Yokohama National University, Jepang tahun 1966 dan memulai karirnya sebagai konsultan independen untuk perusahaan gas dan minyak serta bagi pebisnis minyak Internasional. Kemudian bergabung dengan Pertamina dari tahun 1966 - 1981, dengan posisi 5 tahun terakhir sebagai General Manager Pemasaran Luar Negeri Produk Minyak Mentah dan Petroleum di kantor pusat Jakarta.
Anton Setianto Soedarsono has been the Commissioner of the Company since June 2009. He graduated from Yokohama National University, Japan in 1966. He started his career as Independent Consultant for Foreign Oil&Gas Companies and International oil traders prior to joining Pertamina, where he worked from 1966 to 1981, with the last 5 year position as General Manager for Foreign Marketing of Crude Oil&Petroleum products at Pertamina’s headquarter in Jakarta.
Selanjutnya, beliau bekerja untuk perwakilan Unocal di Indonesia, berkantor di Jakarta. Selama 10 tahun masa karirnya, beliau sempat menjabat sebagai Vice President untuk Oil Commercial Affairs dan Vice President untuk Goverment Relations.
He joined Unocal, an American Multinational Oil&Gas Corporation, at its Jakarta office for nearly 10 years, where he assumed the position of Vice President for Oil Commercial Affairs and, concurrently, the Vice President for Goverment Relations.
Tahun 1994 - 1998, beliau menduduki posisi CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bakrie Capital Indonesia pada tahun 1998 - 1999. Beliau lahir tanggal 22 November 1940 dan berkewarganegaraan Indonesia.
Joining Bakrie Group as CEO and President Director of PT Bakrie Investindo from 1994 to 1998, and from 1998 - 1999 he was Deputy Chairman for PT Bakrie Capital Indonesia. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 22 November 1940.
185
INFORMASI PERUSAHAAN /CORPORATE INFORMATIONS
Profil Direksi /Board of Directors Profile
Ari S.Hudaya President Director Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin, 1983. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Presiden Komisaris PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Energi Mega Persada Tbk. Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di Enercorp, Ltd. dan Direktur di PT Bakrie & Brothers Tbk. Lahir di Jakarta, 30 Mei 1959.
Graduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in 1983. President Director of the Company since 2001. President Commissioner of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and PT Energi Mega Persada Tbk. Previously, he was the President Director of Enercorp, Ltd. and Director in PT Bakrie & Brothers Tbk. Born in Jakarta, May 30, 1959.
Kenneth P. Farrell Director Ken Farrell telah menjabat sebagai Direktur di Perseroan sejak tahun 2004, Komisaris di KPC dan Arutmin sejak 2001. Beliau juga menjabat sebagai Chairman di Herald Resources yang pernah tercatat di Bursa Efek Australia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, telah berkarir selama 21 tahun di BHP Billiton pada berbagai posisi eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan dan Energi. Sejak akhir 2010, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bumi Resources Mineral. Memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan, serta merupakan anggota (Fellow) di Australian Institute of Company Directors. Lahir di Australia, 22 Juli 1955. Warga negara Australia.
Ken Farrell has served as a Director of the Company from 2004, Commissioner of KPC and Arutmin since 2001. He is also the Chairman of Herald Resources which was previously listed on the ASX. Prior to joining the Company he had 21 years in BHP Billiton in various executive and management roles in Mining and Energy. Since end of 2010, he is also the President Director of PT Bumi Resources Mineral. Mr. Farrell has Degrees in Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. Born in Australia, 22 July 1955. Australian nationality.
Eddie J. Soebari Director Lulus dari Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, 1986. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Juga menjabat sebagai Direktur Gallo Oil (Jersey), Ltd. Lahir di Surabaya, 21 Juni 1956.
186
Graduated from University of Indonesia, the Faculty of Economics, majoring in Accounting in 1986. Director of the Company since 2000. Also serves as Director of Gallo Oil (Jersey), Ltd. Born in Surabaya, June 21, 1956.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Profil Direksi /Board of Directors Profile
Andrew C. Beckham Director Chief Financial Officer Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 2001. Lulus dari Portsmouth University jurusan Ekonomi (Honours degree). Setelah bekerja di Inggris selama 10 tahun kemudian pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Pebruari 2000, pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). Pada bulan Desember 2001 bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah satu unit usaha Perseroan sebagai Finance Manager. Ditunjuk sebagai Manager of Business Development di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) tidak lama setelah Perseroan mengambil alih KPC dan menjadi bagian dari penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrument keuangan berperingkat Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, Andrew Beckham pindah ke Perseroan sebagai Vice President sebelum kemudian pada bulan Desember 2006 menjabat sebagai Chief Financial Officer. Pada Juni 2010, beliau telah diangkat kembali sebagai Direktur/Chief Financial Officer PT Bumi Resources Tbk. Beliau juga menjabat sebagai Direktur di Herald Resources yang pernah tercatat di Bursa Efek Australia. Lahir di Clacton on Sea – Inggris, pada bulan Desember 1967. Warga negara Inggris.
Andrew Beckham joined the Company in December 2001. He graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. After working in the UK for 10 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000 he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). In December 2001 he became Finance Manager for Arutmin now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) he was appointed Manager of Business Development in KPC and was part of the team of the first Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial crisis. In January 2005 he moved in to the Company as Vice President before becoming Chief Financial Officer in December 2006. Recently, he has been re-appointed as a Director/Chief Financial Officer PT Bumi Resources Tbk since June 2010. He is also a Director of Herald Resources which was previously listed on the ASX. In September 2009, he has been awarded the Diploma for the International Company Directors Course of the Australian Institute of Company Directors. A U.K. citizen, he was born in Clacton on Sea - UK, in December 1967.
Dileep Srivastava Director & Corporate Secretary Dileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha Bakrie pada tahun 1997. Beliau telah menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group termasuk Direktur PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investors Relations & Corporate Planning/ Business Development di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Beliau menjabat sebagai Senior Vice President-Investor Relations Perseroan sejak Desember 2006, yang bertanggung jawab atas fungsi Investor Relations, Sekretaris Perusahaan & Humas dan sejak bulan Maret 2008 hingga bulan Juni 2010 beliau pernah menjabat sebagai Direktur di PT Bakrie & Brothers. Pada Juni 2010, beliau telah diangkat kembali sebagai Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Sebelum bergabung dengan Grup Bakrie, pernah menjabat sebagai CEO di PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, mengepalai kantor cabang Bennett & Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India dalam berbagai posisi dan tanggung jawab. Beliau memiliki gelar Master’s of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India, 27 Oktober 1952, warga negara India.
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Dileep Srivastava joined Bakrie Group in 1997. He served at a number of senior positions in the group companies, including Director, PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investor Relations & Corporate Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom). He joined BUMI in December 2006 as Senior Vice President responsible for the Investor Relations function, Corporate Secretary & Communications and from March 2008 to June 2010 he was holding the position of Director, PT Bakrie & Brothers. Recently, he has been re-appointed as a Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk since June 2010. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO, of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett & Coleman (owners of the Times of India Group) and ICI Limited in India across various businesses and functions. He holds a Master’s of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Born in Kanpur, India on October 27, 1952, an Indian citizen.
187
Informasi Perseroan /Corporate Information
Nama Perseroan Name of Company
PT Bumi Resources Tbk.
Berkedudukan di Incorporated in
Jakarta - Indonesia
Alamat Address
PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 Indonesia Tel. +62 21 5794 2080 Fax. +62 21 5794 2070 www.bumiresources.com
Modal Dasar Authorized Capital
Rp38,750,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
Rp10,386,700,000,000
Bidang Usaha Lines of Businesses
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries
Akuntan Publik Auditor
Tjiendradjaja & Handoko Tomo Registered Public Accountant Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd FI. Jakarta 12120, Indonesia Tel + 62 21 720 2605 Fax + 62 21 7278 8954 www.mazars.co.id
Biro Administrasi Efek Share Administration Bureau & Settlement Agent
PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower, 10th FI, Suite 2B Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Tel + 62 21 521 2316 Fax + 62 21 521 2320
188
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
I. Umum 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
I. General √
1. In good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English.
√
2. Printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to read.
3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
Subject & Explanation
3. Should state clearly the identity of the company. √
√
Name of company and year of the Annual Report is placed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; 2. Each page.
4. The Annual Report is presented in the company’s website.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
II. Summary of Key Financial Information
1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun
1. Result of the Company information in comparative form over a period of 5 financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 years.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) kotor 3. Laba (rugi) usaha 4. Laba (rugi) bersih 5. Laba (rugi) bersih per saham
16-17
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi 3. Jumlah aset 4. Jumlah kewajiban 5. Jumlah ekuitas
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun
16-17
16
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Harga saham tertinggi, 2. Harga saham terendah, 3. Harga saham penutupan, 4. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
The information contained includes: 1. Net working capital 2. Total investment 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
3. Financial Ratio in comparative form over a period of 5 financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 years.
The information contains 5 (five) general financial ratios and relevant to the industry
2. The Annual Report must contain information regarding share price in the form of tables and graphs. The price of shares prior to the last revision in capital should be adjusted in the event, among others, that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus shares. 18
5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi dalam 2 (dua) tahun buku terakhir mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang diterbitkan
The information contained includes: 1. Sales/income from business. 2. Gross profit (loss). 3. Business profit (loss). 4. Net profit (loss). 5. Net profit (loss) per share.
2. Financial information in comparative form over a period of 5 financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 years.
4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus
The information contained includes: 1. Highest share price 2. Lowest share price 3. Closing share price 4. Share volume for each three-month period in the last two (2) financial years (if any).
5. The Annual Report must contain information regarding the number of bonds or convertible bonds issued which remain outstanding, the interest rate, and date of maturity in the last 2 financial years. 19
The information contained includes: 1. The number of bonds/convertible bonds outstanding 2. Interest rate 3. Maturity date 4. Rating of bonds
189
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
Subject & Explanation
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
III. Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
1. Laporan Dewan Komisaris.
1. Board of Commissioners’ Report.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.
22-25
3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) 2. Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
2. Board of Directors’ Report.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota dewan komisaris dan anggota direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
178
IV. Profil Perusahaan
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
3. Bidang usaha.
Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan
4. Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan
5. Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja
190
3. Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Contains the following items: 1. Signatures are set on a separate page. 2. Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report. 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions. 4. A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign the annual report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member.
Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.
2. Brief history of the company. 188
188
180-181
14-15
6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any).
1. Name and address of the company. 188
2. Riwayat singkat perusahaan.
IV. Company Profile
1. Nama dan alamat perusahaan.
Contains the following items: 1. The company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company. 2. Business prospects. 3. Implementation of Good Corporate Governance by the company.
26-32
3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris
Contains the following items: 1. Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company. 2. View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors. 3. Committees under the Board of Commissioners. 4. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).
Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any.
3. Field of business.
Includes the types of products and or services produced.
4. Organizational structure.
In the form of a chart, giving the names and titles.
5. Company vision and mission.
Includes the explanation on the company vision and mission
6. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners. 184-185
The information should contain: 1. Name 2. Title (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja
7. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors. 186-187
8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%.
138-145
Informasi memuat antara lain : 1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi 2. % Kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak atau perusahaan asosiasi 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
The information should contain: 1. Name 2. Title (including in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Working experience
The information should contain: 1. The number of employees for each level of the organization. 2. The number of employees for each level of education. 3. Training of employees that has been conducted. Availability of equal opportunity to all employees. 4. Expenses incurred. 9. Composition of shareholders.
19
10. Daftar Perusahaan Anak dan atau Perusahaan Asosiasi.
8. Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees).
9. Komposisi Pemegang saham.
Subject & Explanation
Should include: 1. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders having respective share ownership of less than 5%.
10. List of subsidiaries and/or affiliated companies.
8-9 182-183
The information contains, among others: 1. Name of subsidiaries/affiliated companies. 2. Percentage of share ownership. 3. Information on the field of business of the subsidiary or affiliated company. 4. Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating).
11. Kronologi pencatatan saham.
11. Chronology of shares listing.
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
19
Includes among others: 1. Chronology of shares listing. 2. Types of corporate action that caused changes in the number of shares. 3. Changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year. 4. Name of Stock Exchange where the company shares are listed.
12. Kronologi pencatatan Efek lainnya.
12. Chronology of other securities listing.
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan
19
5. Peringkat efek
13. Name and address of capital market institutions and or supporting professions.
13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Includes among others: 1. Chronology of other securities listing. 2. Types of corporate action that caused changes in the number of securities. 3. Changes in the number of securities from the initial listing up to the end of the financial year. 4. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. 5. Rating of the securities.
188
The information contains, among others: 1. Name and address of Share Registrar. 2. Name and address of the Public Accountants’ Office. 3. Name and address of the securities rating company.
191
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
Subject & Explanation
14. Akuntan perseroan.
14. Company accountant.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit
104-105
15. Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
16. Nama dan alamat perusahaan anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
The information should contain: 1. How many audit periods has the accountant audited the financial statements of the company. 2. How many audit periods has the public accountant firm audited the financial statements of the company. 3. The amount of audit fee. 4. Other service provided by the accountant in addition to financial audit.
15. Award and certification received by the company, both on a national scale and international scale. 12-13 156, 158, 159
182, 183
Information should include: 1. Name of the award and or certification. 2. Year of receiving the award. 3. Institution presenting the award and or certification. 4. Period of validity.
16. Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any).
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
V. Management Analysis and Discussion on Company Performance
1. Tinjauan operasi per segmen usaha.
1. Operational review per business segment.
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Penjualan/pendapatan usaha; 3. Profitabilitas; 4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; untuk masing-masing segmen usaha
34-49
Contains description of: 1. Production/business activity. 2. Sales/income from business. 3. Profitability. 4. Increase/decrease in production capacity in each business segment.
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.
2. Description of company’s financial performance.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Beban usaha; 5. Laba/Rugi bersih
50-56
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
3. Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable. 55
4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat solvabilitas perusahaan.
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), 3. Tingkat solvabilitas perusahaan
Financial performance analysis which includes a comparison between the financial performance of the current year and that of the previous year (in the form of narration and tables), among others concerning: 1. Current assets, non-current assets, and total assets. 2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities. 3. Sales/income from business. 4. Overhead cost. 5. Net profit/loss.
Explanation on: 1. Capacity to pay debts. 2. Collectable accounts receivable.
4. Discussion on capital structure, capital structure policies, and solvability. 55
Explanation on: 1. Capital structure. 2. Capital structure policies. 3. Solvability
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
5. Discussion on material ties for the investment of capital goods.
Explanation on: 1. The purpose of such ties. 2. Source of funds expected to fulfil the said ties.
3. Currency of denomination. 4. Steps taken by the company to protect the position of related foreign currency against risks.
Note: Should be disclosed if the company has no material ties in investments in capital goods
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
192
54
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan 6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
Penjelasan mengenai: 1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi 2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: apabila tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar diungkapkan
Halaman Page
Tidak ada kejadian luar biasa There were no extraordinary and rare events
Penjelasan mengenai: 1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya 2. Komponen substansial dari beban lainnya
8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru
9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun
Ada atau tidak ada pengungkapan.
55-56
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Tidak ada dampak perubahan harga There were no impact of price change
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
56
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan tidak membagikan dividen
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Note: if there is no extraordinary and rare event, to be disclosed
Explanation on: 1. Substantial component of other income 2. Substantial component of other expenses If the financial statement discloses a material increase or decrease in the sales or net income, then an explanation should be included concerning the extent that such changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or the existence of new products or services. Explanation on: 1. The increase/decrease in sales or net income 2. The increase/decrease in material from the sales or net income related to the amount of goods or services sold, and or any new products or services
9. Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the company for the past two (2) years or since the company commenced its business, if the company has been operating for less than two years.
Is this disclosed or not.
Description of important events after the date of the accountant’s report including their impact on performance and business risks in the future. Note: should be disclosed if there is no significant events after the date of accountant report
11. Description of the company’s business prospects. 173-177
Information on the company prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source.
12. Information on marketing aspects. 34-49
13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.
12. Uraian tentang aspek pemasaran.
Explanation on: 1. Extraordinary and rare events 2. Impact to the financial condition of the company
10. Material Information and acts that occurred after the date of the accountant’s report.
11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan
8. Selama 2010 tidak ada peningkatan/ penurunan yang material There were no material increase or decrease during 2010
10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
6. Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events.
7. Information regarding substantial components of earnings and other costs, in order to calculate the company’s income.
7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan
Subject & Explanation
Information regarding the marketing of the company’s products and services, among others concerning the market segment.
13. Statement regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years.
19
Contains information on: 1. Amount of dividend 2. Dividend per share 3. Pay-out ratio for each year
Note: if there is no dividend payment, disclose the reasons for not making a dividend payment
193
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan 14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi; 2. Sifat hubungan afiliasi; 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Halaman Page
14. Realization of uses of funds obtained from the public offering. Selama 2010 tidak ada penawaran umum saham There was no public offering during 2010
Selama 2010 tidak ada informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi serta restrukturisasi modal There were no information concerning investment, expansion, divestment, acquisition or debt/capital restructuring during 2010 Selama 2010 tidak ada transaksi mengandung benturan kepentingan There are no conflict of interest transactions during 2010
17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Contains information on: 1. Total funds obtained. 2. Budget plan. 3. Details of use of fund. 4. Balance. 5. Date of GMS Approval on change in the budget plan (if any).
15. Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring.
Contains information on: 1. The purpose of the transaction; 2. The value of transactions or number of distinguished restructured; 3. Source of funds
Note: should be disclosed if there are no such transactions
16. Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.
Contains information on: 1. Name of the transacting parties; 2. Nature of affiliation; 3. A description of the fairness of the transaction; 4. Realization of transactions during the period.
Note: should be disclosed if there are no such transactions
17. Description of changes in regulation which have a significant effect on the company 174-177
18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.
Subject & Explanation
Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the company.
Note: if there is no change in regulation which have a significant effect, to be disclosed
18. Description of changes in the accounting policy. 56
Description should contain among others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial statement.
VI. Tata Kelola Perusahaan
VI. Corporate Governance
1. Uraian Dewan Komisaris.
1. Information on the Board of Commissioners.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris. 4. Frekuensi pertemuan 5. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan
194
73-77
The information should contain: 1. Description of the tasks implemented by the Board of Commissioners. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration 3. Remuneration amount for members of the Board of Commissioners 4. Frequency of meetings 5. Attendance of the Board of Commissioners in the meetings.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
Subject & Explanation
2. Uraian Direksi.
2. Information on the Board of Directors.
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota direksi. 4. Frekuensi pertemuan 5. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi
77-85
The information should include: 1. Scope of work and responsibility of each member of the Board of Directors. 2. Disclosing the procedure for determining remuneration 3. Remuneration amount for members of the Board of Directors 4. Frequency of meetings. 5. Attendance of the Board of Directors in the meetings. 6. Training programs for improving the competence of the Board of Directors.
3. Komite Audit.
3. Audit Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 5. Independensi anggota komite audit
85-88
Includes among others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Audit Committee. 2. Description of tasks and responsibilities. 3. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee. 4. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee. 5. Independence of the members of the Audit Committee.
4. Komite Nominasi.
4. Nomination Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi 2. Independensi anggota komite nominasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi
88-89
Includes among others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Nomination Committee. 2. Independence of the members of the Nomination Committee. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the Nomination Committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the Nomination Committee.
5. Komite Remunerasi.
5. Remuneration Committee.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi 2. Independensi anggota komite remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi
88-89
6. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
6. Other committees under the Board of Commissioners
89-91 81-82
Mencakup antara lain: 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi yang dikaitkan dengan remunerasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Includes among others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the committees 2. Independence of the members of the committee. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the committees 5. Frequency of meetings and the attendance of other committee.
7. Description of the remuneration policy for the Board of Directors that related to the company performance 84-85
8. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan.
7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan
Includes among others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the remuneration committee. 2. Independence of the members of the remuneration committee. 3. Description of the tasks and responsibilities. 4. Activities carried out by the remuneration committee. 5. Frequency of meetings and the attendance of the remuneration committee.
Includes among others: 1. Remuneration procedures stipulated in SOP 2. Performance indicators to measure the performance of the Board of Directors related to the remuneration.
8. Description of tasks and function of the Corporate Secretary. 105-111
Includes among others: 1. Name and brief history of the position of Corporate Secretary. 2. Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.
195
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
9. Uraian mengenai unit audit internal.
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 3. Struktur atau kedudukan unit audit internal 4. Keberadaan piagam unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas.
9. Description of the company’s internal audit unit.
96-104
10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah) 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen 2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan 3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima 4. Program peningkatan layanan kepada konsumen
112-114 118-134
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan. 2. Program pengembangan pendidikan/perbaikan kesehatan/ pengembangan seni budaya dan lainnya. 3. Biaya yang telah dikeluarkan.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Aktivitas pelestarian lingkungan 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
115
Mencakup antara lain: 1. pokok perkara/gugatan 2. status penyelesaian perkara/gugatan 3. pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
115-116 162-172
162-172
Includes among others: 1. The existence of Consumer Complaint Center 2. Description of follow-up on complaints 3. The level of completion of complaints received 4. Program to improve service to consumers
Information includes among others: 1. Supervised Business Partner. 2. Development program on education/healthy/Culture etc. 3. Expenses incurred.
Information includes among others: 1. Environmental conservation activities 2. Environmental management activities 3. Certification of environmental management 4. Expenses incurred
14. Important cases faced by the Company, current members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
114
15. Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dan sebagainya.
13. Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on “community development program”
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
Includes among others: 1. Description of the risks faced by the company (eg the risk caused by fluctuations in exchange rates or interest rates, competition, supply of raw materials, foreign or international regulations, and government policies) 2. Efforts to manage these risks
12. Description of the activities and expenses incurred in related to corporate social responsibility, particularly on commitment to consumer protection.
14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.
Includes among others: 1. Name of the head of audit internal unit 2. Qualification/certification as an internal audit profession 3. Structure or position of the internal audit unit 4. The existence of an internal audit unit charter 5. Description of duties.
11. Description of company commitment to consumer protection.
13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai ”community development program” yang telah dilakukan.
10. Description of the company’s Internal Audit Unit.
11. Uraian mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Subject & Explanation
Information includes among others: 1. Material of the case/claim. 2. Status of settlement of case/claim. 3. Potential impacts on the financial condition of the company.
Notes: in case not litigants, to be disclosed
15. Access to corporate information and data. 105-111
Description on the availability of access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc.
16. Etika Perusahaan.
16. Company Ethics.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan code of conduct 2. Isi code of conduct 3. Penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
196
63-65
Contains information on: 1. The existence of the Code of Conduct. 2. Content of the Code of Conduct. 3. Distribution of the Code of Conduct to the employees and efforts to uphold the Code. 4. Statement concerning the corporate culture.
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan whistleblowing system 2. Mekanisme whistleblowing system 3. Penggunaan dan output whistleblowing system
17. Disclosures of the whistleblowing system. 87, 134
VII. Informasi Keuangan
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
2. Opini auditor independen atas laporan keuangan.
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
√
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan.
√
Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Compliance with Bapepam Regulation No.VIII.G.11 on Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement.
2. Independent auditor’s opinion on the financial statement.
The description contains: 1. Name and signature. 2. Date of the audit report. 3. KAP license number and Public Accountant license number.
4. Comprehensive financial statement.
√
5. Perbandingan tingkat profitabilitas.
3. Description of the Independent Auditor in the Opinion.
4. Laporan keuangan yang lengkap.
Contains information on: 1. The existence of whistleblowing system 2. Mechanism of whistleblowing system 3. Use and output of whistleblowing system
1. Statement by the Board of Directors concerning the Responsibility of the Board of Directors on the Financial Statement. √
3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.
VII. Financial Information
1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Subject & Explanation
Contains all elements of the financial statement: 1. Balance sheet. 2. Profit loss statement. 3. Statement of changes in equity. 4. Cash flow report. 5. Notes to the financial statement.
5. Comparison of profitability. √
Comparison of profit / loss from operations for the year by the previous year.
6. Penyajian Laporan Arus Kas.
6. Presentation of Cash Flow Report.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
√
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan 2. Pengakuan pendapatan dan beban 3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain) 4. Persediaan 5. Sewa
Meets the following provisions: 1. Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding. 2. Uses a direct method reporting for cash flows for operational activity. 3. Disclosing activities that do not influence the cash flow. 4. Separating the presentation between cash receipt and or cash expended to the customer, employee, supplier, and payment of taxes during the current year for operational activities. 5. Presenting the addition and payment of long-term debt as well as dividend in funding.
7. Summary of Accounting Policy.
√
Includes at least: 1. Basic concept in presenting a financial statement. 2. Recognition of income and expenses. 3. Assessment for investment (equity participation in other entities. 4. Supply. 5. Lease.
8. Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.
8. Disclosures relating to investment property.
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya 2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi 3. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan 4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode 5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar)
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
√
Issues that should be disclosed are: 1. Description of the selected accounting policies between the fair value model and cost model 2. The methods and significant assumptions applied in determining the fair value of investment properties 3. Determination of the fair value of investment property based on valuation by independent valuers. If no such assessment, it should be disclosed 4. Reconciliation of the carrying value of investment property at the beginning and end of period 5. The amounts recognized in the consolidated income derived from investment property (rental income, direct operating expenses, the cumulative change in fair value)
197
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 /Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference
Materi & Penjelasan
Halaman Page
Subject & Explanation
9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan.
9. Disclosure related to taxation
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak
√
Issues that should be disclosed in addition to Type and Amount of Tax Debt 1. Reconciliation between tax charge (income) and the result of multiplying the accounting profit with the current rate and disclosing the basis for calculating the tax rate. 2. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation is in accordance with the Tax Return. 4. Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax acknowledged in the balance sheet. 5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap.
10. Disclosure related to Fixed Assets.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya) 4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap 5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain.
√
11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan 2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.
Issues that should be disclosed 1. Depreciation method used 2. Description of the selected accounting policies between the revaluation model and cost model 3. The methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (cost model) 4. Gross amount and accumulated depreciation at the beginning and end of the period for each class of fixed assets 5. Reconciliation amount at the beginning and end of the period for each group of assets, which shows: the addition, assets classified as available for sale/disposal groups, mergers, revaluation, impairment losses, depreciation, net foreign exchange, or other changes.
11. Updates on Financial Accounting Standards and Other Regulations.
√
Issues that should be disclosed: 1. Explanation of financial accounting standards and new regulations are implemented and affects the activity of enterprise; 2. Impact of implementation of financial accounting standards and new regulations.
12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
12. Disclosures relating to Financial Instruments
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya
√
Issues that should be disclosed: 1. Terms, conditions and accounting policies for each class of financial instruments 2. Classification of financial instruments 3. The fair value of each group of financial instruments 4. Explanation of the risks associated with financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk 5. Objectives and financial risk management policy
n.a : not applicable n.r : not relevant
198
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Keuangan Financial Report
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
199
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN /THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
200
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
201
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Surat pernyataan direksi
Statement letter of directors
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Neraca konsolidasian
1
Consolidated balance sheets
Laporan laba rugi konsolidasian
5
Consolidated statements of income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
6
Consolidated statements of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
8
Consolidated statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
10
Notes to consolidated financial statements
202
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
203
204
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
205
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
unless
2009 (Disajikan Kembali -
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar USD161.834 pada tahun 2010 dan 2009) Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar USD14.951.884 pada tahun 2010 dan USD2.186.526 pada tahun 2009) Pihak ketiga Hubungan istimewa Piutang hubungan istimewa Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar USD3.594.612 pada tahun 2010 dan USD3.645.652 pada tahun 2009) Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Aset lancar lainnya
Catatan/ Notes
2010
253,414,451
60,061,535
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
2e,5 2f,6 2f,7 2f,2aa,28,45cc
207,332,649 230,313,935 111,262,598 464,742,902
93,838,968 228,587,508 222,909,006
Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets
265,534,289
266,123,820
42a 2f,2h,42b
496,143,600 1,052,345 11,116,724
564,135,307 708,129 1,428,456
2i,10 41a,46b 2f,2j,11
168,800,658 814,487,587 167,899,382
199,388,258 667,252,569 40,880,266
Trade receivables (net of allowance for doubtful accounts of USD161,834 in 2010 and 2009) Third parties Other receivables (net of allowance for doubtful accounts of USD14,951,884 in 2010 and USD2,186,526 in 2009) Third parties Related parties Due from related parties Inventories (net of allowance for inventory obsolescence of USD3,594,612 in 2010 and USD3,645,652 in 2009) Value-Added Tax recoverable Other current assets
3,192,101,120
2,345,313,822
Total Current Assets
2f,2h,42b 2v,41e 2k,12,42c
26,672,106 1,166,343,494
7,527,989 3,788,977 856,648,271
2l,2n,13 2m,14 2p,15
1,092,913,685 364,284,252 300,704,552
1,139,718,572 332,821,321 258,665,997
2p,16 2q,17 2v,41b
798,953,088 473,031,531 57,736,186
794,047,738 242,767,893 28,455,268
2f,2g,2h,8
2f,2g,2h,9
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
206
ASSETS
2d,4
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD1.216.618.951 pada tahun 2010 dan USD1.118.463.264 pada tahun 2009) Aset minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD94.030.267 pada tahun 2010 dan USD119.328.955 pada tahun 2009) Biaya pengupasan tangguhan Tagihan pajak
Catatan 48/ As Restated Note 48 )
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investment in associated companies Fixed assets (net of accumulated depreciation of USD1,216,618,951 in 2010 and USD1,118,463,264 in 2009) Oil and gas properties Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs (net of accumulated amortization of USD94,030,267 in 2010 and USD119,328,955 in 2009) Deferred stripping costs Claims for tax refund
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
1 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Goodwill (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD150.218.946 pada tahun 2010 dan USD133.260.658 pada tahun 2009) Biaya keuangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar USD11.547.421 pada tahun 2009) Uang muka dan uang jaminan Piutang pinjaman Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Hubungan istimewa
Catatan/ Notes
2c,18
19 2f,2g,20 2f,2h,21,42i
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
unless
2009 (Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
2010
343.904.462
365.880.978
Goodwill (net of accumulated amortization of USD150,218,946 in 2010 and USD133,260,658 in 2009)
94.865.476 374.821.206
211.354.159 93.926.189 250.000.000
486.730.979 98.875
413.471.386 9.477.884
Deferred financing costs (net of accumulated amortization of USD11,547,421 in 2009) Advances and deposits Loans receivable Other non-current assets Third parties Related party
Jumlah Aset Tidak Lancar
5.581.059.892
5.008.552.622
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
8.773.161.012
7.353.866.444
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
2 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
207
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban derivatif Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi
Catatan/ Notes
2f,2h,22 2f,2h,23
2009 (Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
2010
-
400.000.000
96.252.166 69.286.737
253.654.324 25.980.224
25,45a 2f,26 2v,41d 2f,2cc,45bb
112.070.641 911.650.047 283.708.018 383.637.411 61.512.102
118.818.006 714.036.802 216.877.601 344.349.653 -
2f,27 2f,2n,29
9.261.038 102.008.384
21.552.836 93.174.677
42d 2f,24,36
2t,30
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban manfaat karyawan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Obligasi konversi
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2f,2h,42e 2v,41e 2x,43e 2c
2f,27 2f,2n,29 2t,30 2f,28
unless
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Due to Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Derivative liabilities
16.091.008
15.807.424
Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Obligation under finance leases Estimated liability for restoration and rehabilitation
2.045.477.552
2.204.251.547
Total Current Liabilities
93.220 199.405.033 42.448.614 -
1.398.897 165.867.011 35.833.917 14.437.338
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Employee benefits obligation Deferred revenue
3.563.325.440 139.852.464
2.305.386.666 188.717.235
203.613.914 366.556.428
194.337.626 764.200.000
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Obligation under finance leases Estimated liability for restoration and rehabilitation Convertible bonds
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
4.515.295.113
3.670.178.690
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
6.560.772.665
5.874.430.237
Total Liabilities
125.687.100
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
594.662.971
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
208
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
3 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS Modal saham - nominal Rp500 (setara dengan USD0,07) Modal dasar - 77.500.000.000 saham pada tahun 2010 dan 20.000.000.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 saham pada tahun 2010 dan 19.404.000.000 saham pada tahun 2009 Tambahan modal disetor Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2010
2f,6
14.617.967
2c,35
(986.960.525)
(986.960.525)
(32.816.865) 945.293.428
853.245.943
EQUITY Capital stock - Rp500 (equivalent to USD0.07) Authorized - 77,500,000,000 shares in 2010 and 20,000,000,000 shares in 2009 Issued and fully paid 20,773,400,000 shares in 2010 and 19,404,000,000 shares in 2009 Additional paid-in capital Treasury stock Translation adjustments Unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale marketable securities Difference in value from restructuring transaction of entities under common control Difference in change of equity transaction of subsidiary Retained earnings
1.617.725.376
1.353.749.107
Equity - Net
8.773.161.012
7.353.866.444
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
32 2s,33 2r,34 2w
1.476.792.700 354.913.372 (34.159.759) (119.954.942)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1.400.714.922 70.991.150 (34.159.759) 47.025.837
2.891.539
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
4 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
2009 (Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
unless
209
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2009 (Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
2010
PENDAPATAN
2h,2u,37
4.369.920.865
3.665.023.095
REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2h,2u,38
2.744.364.718
2.549.328.449
COST OF REVENUES
1.625.556.147
1.115.694.646
GROSS PROFIT
336.532.625 187.800.099 2.507.372
273.547.302 195.986.787 7.912.938
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Exploration
526.840.096
477.447.027
Total Operating Expenses
1.098.716.051
638.247.619
OPERATING INCOME
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi
2u,39
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) atas transaksi derivatif Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba atas pelepasan investasi Penghasilan bunga Laba selisih kurs - bersih Beban amortisasi Beban bunga dan keuangan Bunga keterlambatan pembayaran pajak Lain-lain - bersih
2u 28,44b,45cc
177.843.172
(63.367.940)
235.795.011 141.317.098 107.665.844 47.589.856 (57.332.412) (630.339.475) (35.449.600) (86.672.859)
83.008.059 76.916.064 5.583.069 57.107.045 (50.919.584) (186.506.833) (42.236.684) (175.703)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain (loss) on derivatives transactions Equity in net income of associated companies Gain on sale of investments Interest income Gain on foreign exchange - net Amortization expenses Interest expenses and finance charges Interest on late payment of tax Others - net
Beban Lain-lain - Bersih
(99.583.365)
(120.592.507)
Other Expenses - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
999.132.686
517.655.112
(382.376.384) (73.757.154)
(230.087.727) (3.910.618)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
(456.133.538)
(233.998.345)
Total Income Tax Expense
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2k,12 3q,12e 2f,27 2w 2c 2f,27
2v,41e
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
542.999.148
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG KONSOLIDASI LABA BERSIH
283.656.767
(231.819.601)
(93.208.075)
311.179.547
190.448.692
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES NET INCOME
LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM DASAR
2z,40
16,16
10,06
BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARE
LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM DILUSIAN
2z,40
14,77
9,88
DILUTED EARNINGS PER 1,000 SHARE
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
210
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
5 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
211
2f,6
Penurunan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
1.400.714.922
70.991.150
-
-
-
-
-
(52.068.296)
123.059.446
-
123.059.446
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
(34.159.759)
-
-
-
-
-
-
(34.159.759)
-
(34.159.759)
Saham Beredar yang Diperoleh Kembali/ Treasury Stock
47.025.837
-
-
-
-
19.714.557
-
27.311.280
9.571.461
17.739.819
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustments
6
2.891.539
-
-
-
(2.274.056)
-
-
5.165.595
-
5.165.595
Kenaikan Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available for Sale Marketable Securities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2009
-
-
Dividen diumumkan
Laba bersih
-
Pelepasan investasi
36
-
2w
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
-
-
Pembelian kembali saham Perusahaan
-
1.400.714.922
48
1.400.714.922
Saldo 31 Desember 2008 Disajikan Kembali
Peryesuaian terhadap saldo laba sehubungan dengan perubahan SPT pajak penghasilan badan
Saldo 31 Desember 2008 seperti disajikan sebelumnya
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Difference in Change in Equity Transaction of Subsidiary
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
853.245.943
190.448.692
(97.069.781)
-
-
-
-
759.867.032
(538.210.161)
1.298.077.193
Saldo Laba/ Retained Earnings
1.353.749.107
190.448.692
(97.069.781)
246.740.131
(2.274.056)
19.714.557
(52.068.296)
1.048.257.860
(528.638.700)
1.576.896.560
Ekuitas - Bersih/ Equity - Net
Balance as of December 31, 2009
Net income
Dividends declared
Sale of investments
Decrease in fair value of available for sale marketable securities
Translation adjustments
Buy-back of Company's shares
Balance as of December 31, 2008 As Restated
Adjustment to retained earnings related to amendments of the Annual Corporate Tax Return
Balance as of December 31, 2008 as previously reported
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
(986.960.525)
-
-
246.740.131
-
-
-
(1.233.700.656)
-
(1.233.700.656)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
212
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
36
Dividen diumumkan
-
1.476.792.700
-
-
-
354.913.372
-
-
-
283.922.222
-
70.991.150
-
76.077.778
1.400.714.922
-
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
-
-
-
(34.159.759)
-
-
-
-
-
(34.159.759)
Saham Beredar yang Diperoleh Kembali/ Treasury Stock
-
-
(119.954.942)
-
-
-
-
(166.980.779)
47.025.837
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustments
7
-
(986.960.525)
-
-
-
-
-
(986.960.525)
-
-
-
-
-
-
(32.816.865)
-
-
(32.816.865)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Difference in Change in Equity Transaction of Subsidiary
-
945.293.428
311.179.547
(59.200.044)
-
-
-
693.313.925
(159.932.018)
Saldo Laba/ Retained Earnings
1.617.725.376
311.179.547
(59.200.044)
(32.816.865)
11.726.428
360.000.000
(166.980.779)
1.193.817.089
(159.932.018)
Ekuitas - Bersih/ Equity - Net
Balance as of December 31, 2010
Net income
Dividends declared
Difference in change in equty transaction of subsidiary
Increase in fair value of available for sale marketable securities
Non-preemptive rights issuance
Translation adjustments
Balance as of December 31, 2009 As Restated
Net adjustments of the prospective adoption of PSAK No 50 (Revised 2006) and PSAK No 55 (Revised 2006)
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
14.617.967
-
-
-
11.726.428
-
-
2.891.539
-
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Kenaikan Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain on Increase in Fair Value of Available for Sale Marketable Securities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
Laba bersih
3
2f,6
Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
2w
2s,33
Non-preemptive rights issuance
2f
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Saldo 31 Desember 2009 Disajikan Kembali
Penyesuaian bersih dari penerapan secara propektif PSAK No 50 (Revisi 2006) dan PSAK No 55 (Revisi 2006)
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2009 (Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban bank Pembayaran kepada pemerintah Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Penarikan atas investasi jangka pendek Penambahan biaya pengupasan Pembelian aset tetap - bersih Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan Penempatan (penarikan) deposito berjangka dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya Penerbitan wesel tagih Pembelian saham - bersih Penambahan aset minyak dan gas bumi Uang muka investasi Perolehan aset derivatif Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan bersih pinjaman Penerimaan dari penerbitan non-preemptive rights Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa - bersih Pelunasan (penerbitan) obligasi konversi Pembayaran dividen Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran sehubungan dengan transaksi pembelian kembali saham Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
4.370.510.396 48.740.220
3.636.225.048 1.512.504
(2.675.194.676) (589.181.901) (507.983.779) (336.156.767)
(2.535.640.340) (449.353.105) (79.726.193) (326.979.400)
310.733.493
Payment to suppliers, employees and others Payment of income taxes Payment of interests and bank charges Payment to the government Net Cash Provided by Operating Activities
126.000.000 10.000.000 (246.172.698) (151.523.306)
(109.715.792) (109.751.125)
(135.161.408)
(374.633.031)
(126.458.968) (111.262.598) (35.711.948) (31.462.931) -
66.638.296 (696.889.595) (47.708.856) (38.628.741) (286.276.946)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividends received Withdrawal of short-term investments Increase in stripping costs Net acquisitions of fixed assets Disbursements for exploration and development costs Placement (withdrawal) of time deposits and restricted cash in banks Issuance of note receivable Acquisitions of shares - net Increase in oil and gas properties Advance for investments Acquisition of derivative assets
(701.753.857)
(1.596.965.790)
Net Cash Used in Investing Activities
833.949.932
1.242.000.914
360.000.000
-
(30.258.385)
(139.041.964)
(394.600.000) (59.200.044) (125.518.223)
367.500.000 (96.574.387) (82.774.736)
-
(52.068.296)
584.373.280
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
246.038.514
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES Receipts from customers Receipts from interest income
1.239.041.531
8
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Net proceeds of loans Proceeds from non-preemptive rights issuance Decrease (increase) in due from/to related parties - net Cash settlement (issuance) of convertible bond Payment of dividends Payment of financing leases Payments related to share buy-back transactions Net Cash Provided by Financing Activities
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.
213
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
(Disajikan Kembali Catatan 48/ As Restated Note 48 )
2010 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
193.352.916
(111.885.745)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
60.061.535
171.947.280
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
253.414.451
60.061.535
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Informasi tambahan untuk aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembayaran dividen melalui pemotongan piutang (Catatan 44l) Penambahan aset tetapn melalui hutang sewa pembiayaan (Catatan 13)
-
196,924,229
85.487.159
250.793.938
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
Additional information for non-cash activities: Offsetting of payment of dividend with receivables (Note 44l) Additions to fixed assets through incurrance of obligation under financing leases (Note 13)
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements. BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
unless
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, SH, notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on June 26, 1973 based on Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, SH, notary in Surabaya and approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974. The Company commenced its commercial operations on December 17, 1979.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan adalah berdasarkan Akta Notaris No.157 tanggal 25 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan setuju untuk meningkatkan modal saham dari Rp10 triliyun menjadi Rp38.75 triliyun yang dengan demikian merubah Anggaran Dasar Perusahaan. Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2010 berdasarkan surat keputusan No. AHU-41681.AH.01.02. Tahun 2010.
The most recent amendment of Articles of Association was based on Notarial Deed No. 157 dated June 25, 2010, made by Humberg Lie, SH, notary in Jakarta, wherein the Company’s Shareholders agreed to increase the authorized capital of Rp10 trillion to Rp38.75 trillion, which resulted to the change in the Articles of Association of the Company. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on August 24, 2010 under Decree No. AHU-41681.AH.01.02. Tahun 2010.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil exploration.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
10 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
unless
GENERAL (Continued) b. Public Offering for the Company’s Stocks
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas nama kepada masyarakat dengan harga nominal Rp1.000 per saham (setara dengan USD0,54) dan dengan harga perdana Rp4.500 (setara dengan USD2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990.
Based on the letter of the Chairman of Capital Markets Agency Board dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, Bapepam approved the initial public offering of 10,000,000 of the Company’s shares with par value of Rp1,000 (equivalent to USD0.54) per share, at the offering price of Rp4,500 (equivalent to USD2.44) per share. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.
Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek terlebih dahulu untuk 10.000.000 saham biasa dimana setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak untuk membeli dua (2) saham baru dengan harga sebesar Rp2.900 (setara dengan USD1,40) per saham.
Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first rights issue of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp2,900 (equivalent to USD1.40) per share.
Pada tanggal 4 November 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk 594.000.000 saham biasa dimana setiap satu (1) pemegang saham lama berhak untuk membeli tiga (3) saham baru dengan harga Rp500 (setara dengan USD0,15) per saham.
Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second rights issue of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp500 (equivalent to USD0.15) per share.
Pada tanggal 18 Februari 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk 18.612.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (setara dengan USD0,07) per saham.
Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third rights issue of 18,612,000,000 shares with par value of Rp500 (equivalent to USD0.07) per share.
Setelah Penawaran Umum Terbatas III Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.
After the third rights issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.369.400.000 saham biasa dengan harga penerbitan sebesar Rp2.366 per lembar saham. Sebagai akibat dari transaksi ini jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi 20.773.400.000 lembar saham.
On September 30, 2010, the Company has concluded the non-preemptive rights issuance of 1,369,400,000 ordinary shares at an issue price of Rp2,366 per share. As a result of this transaction, the total issued and fully paid shares of the Company increased to 20,773,400,000 shares
216
11 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c. Pembelian kembali (buy-back) Saham Perusahaan
unless
GENERAL (Continued) c. Buy-Back of the Company’s Shares of Stock
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 November 2007, selama periode tersebut sebanyak 1.364.966.000 lembar saham telah dibeli kembali (Catatan 34).
Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time 1,364,966,000 shares were bought back (Note 34).
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 lembar saham atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp11.600 per lembar saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah pembelian kembali sahamnya sebanyak 412.913.500 lembar saham (Catatan 34).
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on June 12, 2008, the shareholders approved the additional buyback of the Company’s shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or not more than 3% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp11,600 per share. During 2008, the Company bought back an additional 412,913,500 shares (Note 34).
d. Anak perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
d. Subsidiaries and Associated Companies
Rincian Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Companies
Details of Subsidiaries and associated companies as of December 31, 2010 and 2009 were as follows: Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 2009 (%) (%)
Lokasi/ Location
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
Sangatta Holding Limited (SHL)
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009
Kepemilikan secara langsung/ Direct Ownership
12 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
1.755.556.114 1.669.843.586
681.560.069
640.313.942
217
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Companies
Lokasi/ Location
unless
GENERAL (Continued)
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 2009 (%) (%)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
260.529.311
683.162.677
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
3.548.662
3.342.356
Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
339.245.139
1
Bumi Investment Pte. Ltd. (Bumi Investment)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
-
721.065.494
-
Ebury International Pte. Ltd. (Ebury)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
-
1
-
Bumi Netherlands B.V.
Netherlands
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
2.442.713.851
2.874.411
Kalimantan Coal Limited (KCL)
Republic of Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
100,00
100,00
675.769.684
635.457.196
2003
81,84
99,99
2.235.133.690
917.814.274
-
99,99
99,99
188.572.285
191.498.331
2006
30,00
99,83
116.485.519
108.103.078
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) Knightley Business (Knightley)
Resources
Pte.
Ltd.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)
Jakarta, Indonesia
Perusahaan Induk/ Holding Company
PT Sitrade Coal (SC)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
PT Mitratama Perkasa (Mitratama)
Jakarta, Indonesia
Jasa pertambangan / Mining Service
PT Bumi Resources Investment (BRI)
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
99,99
99,99
526.485.128
1.256.376.986
PT Cipta Prima Sejati (CPS)
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
99,75
99,75
44.152
42.660
PT Lumbung Capital
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
99,80
99,80
53.085
53.085
PT Kaltim Prima CBM
Jakarta, Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
99,00
99,00
1.111.218
1.077.527
Jakarta, Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
99,00
99,00
10.971
10.638
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) a)
Jersey, UK
Pertambangan Minyak/ Oil Mining
-
79,99
99,99
355.463.634
324.000.704
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara / Coal Mining
1989
70,00
70,00
794.719.680
624.217.873
PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
70,00
70,00
826
809
PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
70,00
70,00
533
535
Brisbane, Australia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
2005
20,20
20,20
26.290.000
26.290.000
Jakarta, Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
30,00
30,00
2.999.136
2.937.873
Jakarta, Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
-
30,00
30,00
3.854.163
3.659.223
1992
13,60
13,60
2.270.503.358
1.646.033.805
417.295
417.295
PT Arutmin CBM
Westside Corporation Ltd. (Westside)
PT Visi Multi Artha (Visi)
PT Artha Widya Persada (Artha) PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
6,63
6,63
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
0,01
100,00
778.439.895
676.040.000
2004
-
100,00
12.354.357
27.735
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ)
Tokyo, Japan
Jasa Pemasaran/ Marketing Services
13 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Companies Lemington Investments Pte. Ltd. PT Citra Palu Minerals (CPM) c) Avocet Mining PLC (Avocet) International Minerals Company, LLC (IMC)
Lokasi/ Location Singapura/ Singapore
GENERAL (Continued)
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
unless
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 2009 (%) (%)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009
-
0,01
100,00
198.350.184
1
Pertambangan Emas/ Palu, Indonesia Gold Mining
-
3,03
99,99
15.359.989
37.189.796
Pertambangan Emas / Gold Mining
-
-
1,67
-
256.560.000
-
-
100,00
42.545.965
44.741.878
-
100,00
100,00
140.886.624
132.825.704
Jasa pertambangan / Aceh, Indonesia Mining Service
-
80,00
-
695.140
-
Jasa Pemasaran/ Tokyo, Japan Marketing Services
2004
100,00
-
12.354.357
-
-
100,00
-
45.808.110
-
-
99,99
-
778.439.855
-
-
99,99
-
198.350.184
-
-
96,97
-
15.359.989
-
-
99,99
-
1.060.282.188
-
-
20,00
-
695.140
-
UK
Entitas Bertujuan Khusus/ Delaware, USA Special Purpose Company
Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect Ownership Melalui / Through Calipso
Herald Resources Pty. Ltd. (Herald)
PT Sarkea Prima Minerals
Australia
Pertambangan Batubara Seam Gas/ Coal Seam Gas Mining
Melalui / Through BRM Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) International Minerals Company, LLC (IMC) Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) Lemington Investments Pte. Ltd. PT Citra Palu Minerals (CPM) c) PT Multi Capital (MC) PT Sarkea Prima Minerals
Entitas Bertujuan Khusus/ Delaware, USA Special Purpose Company Singapura/ Entitas Bertujuan Khusus/ Singapore Special Purpose Company Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
Pertambangan Emas/ Palu, Indonesia Gold Mining Jakarta, Indonesia
Perdagangan / Trading
Jasa pertambangan / Aceh, Indonesia Mining Service
Melalui / Through BRI PT Green Resources (GR)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
99,50
5,00
106.737
5.165
Jakarta, Indonesia
Perdagangan / Trading
-
0,0998
99,80
-
4.890
Melalui / Through GR PT Multi Capital (MC) Melalui / Through Lemington Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a) Bumi Holding SAS (Bumi Holding)
Pertambangan Emas/ Gold Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
94,10
-
5.051.546
-
-
60,00
-
16.034.946
-
Jakarta, Indonesia
Perdagangan / Trading
-
75,00
75,00
1.074.176.820
-
Jakarta, Indonesia
Pertambangan / Mining
-
18,00
10,00
3.380.440.000
-
Monrovia, Liberia Paris, France
Melalui / Through MC PT Multi Daerah Bersaing Melalui / Through MDB PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
14 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Companies
unless
GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 2009 (%) (%)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009
-
60,00
60,00
181.373.561
168.484.817
Perusahaan Investasi/ Investment Company
-
89,00
89,00
6.508.935
29.205.556
Indonesia
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
-
84,45
84,45
6.888.935
29.205.556
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
-
80,00
80,00
46.235.561
-
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
50,00
50,00
54.176.536
56.103.383
1999
50,00
50,00
56.676.769
56.345.649
-
-
94,10
-
13.674.480
-
-
60,00
-
173.967.520
2005
70,00
70,00
651.447.045
532.447.971
Lokasi/ Location
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Melalui / Through Bumi Holdings Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic Pertambangan Bijih Besi/ of Mauritania Iron Ore Mining
Bumi Mauritania SA a) Melalui / Through BRI
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Pendopo Coal Ltd. (PCL) Melalui / Through Pendopo PT Pendopo Energi Batubara (PEB) a) Melalui / Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) c) Melalui / Through BRI
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward) Melalui / Through Leap-Forward PT Fajar Bumi Sakti (FBS) Melalui / Through Forerunner
Indonesia Monrovia, Liberia
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a) Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings)
Paris, France
Pertambangan Batubara/ Coal Mining Pertambangan Emas/ Gold Mining Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
Melalui / Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)
Distributor Batubara / Cayman Islands Coal Distributor
Melalui / Through ICRL Candice Investment Pte. Ltd. (Candice)
Singapura/ Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
-
100,00
-
8.122.775
Indonesia
Pertambangan Timah dan Seng/ Lead and Zinc Mining
-
80,00
80,00
684.589.651
141.912.192
Republik Seychelles/ Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
-
80,00
80,00
-
143.661
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
1992
51,40
51,40
2.270.503.358
2.009.229.848
Melalui / Through Herald
PT Dairi Prima Mineral (Dairi)
b)
Melalui / Through BRI
Zurich Assets International Ltd. (Zurich) Melalui / Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan / and SC (32,4%) PT Kaltim Prima Coal (KPC)
15 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi/ Name of Subsidiaries and Associated Companies
Lokasi/ Location
unless
GENERAL (Continued)
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010 2009
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
2010 (%)
2009 (%)
-
50,00
50,00
3.383.046
3.136.845
Melalui / Through Knightley
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas)
Indonesia Singapura / Singapore
Pertambangan Gas dan Kontraktor / Methane gas exploration and mining contractor Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
50,00
50,00
41.872
41.872
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM)
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
50,00
50,00
95.886
95.886
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM)
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
50,00
50,00
9.286
9.268
Singapura / Singapore Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
50,00
50,00
154
154
-
50,00
50,00
1.013
1.013
1993
28,79
44,00
454.530.072
472.859.090
PT Seamgas Indonesia (Seamgas)
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy) Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima) Melalui / Through Zurich (18.31% dan/and 30.25%) dan/and Goldwave (17.68% dan/and 24.75%) in 2010 and 2009, respectively PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
Jakarta, Indonesia
Kontraktor Pertambangan / Mining Contractor
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
8,95
8,95
417.295
417.295
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
0,25
0,25
44.152
41.421
Jakarta, Indonesia
Perusahaan Induk/ Holding Company
2003
0,0001
0,01
2.235.133.690
1.592.497
Melalui / Through AI (6,63%) dan / and KPC (6,63%) PT Coalindo Energy (Coalindo) Melalui / Through SC PT Cipta Prima Sejati (CPS) Melalui / Through Lumbung PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)
a)
a)
b)
b)
Pada tanggal 31 Desember 2010, Anak perusahaan masih dalam tahap eksplorasi. Kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah selesai dan saat ini, memasuki tahap konstruksi. c) Kegiatan eksplorasi PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals telah selesai dan saat ini, memasuki tahap studi kelayakan.
c)
16 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
As of December 31, 2010 , the Subsidiaries are under exploration stage. Exploration activity of PT Dairi Prima Mineral has been completed and currently, in the construction stage. Exploration activities of PT Gorontalo Minerals and PT Citra Palu Minerals are completed and currently, in the feasibility study stage.
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) e. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
unless
GENERAL (Continued) e. Board of Commissioners and Directors and Employees
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
2010 Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Sulaiman Zuhdi Pane Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Anton Setianto Soedarsono
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
2009 Suryo Bambang Sulisto Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Fuad Hasan Masyhur Anton Setianto Soedarsono
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
2010 Saptari Hoedaja Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell Dileep Srivastava Andrew C. Beckham
Directors President Director Director Director Director Director
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
2009 Saptari Hoedaja Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell
Directors President Director Director Director
Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar USD4.357.198 (setara dengan Rp39,5 milyar) dan USD3.649.099 (setara dengan Rp37,7 milyar).
Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounted to USD4,357,198 (equivalent to Rp39.5 billion) and USD3,649,099 (equivalent to Rp37.7 billion), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah 7.219 dan 6.997 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its Subsidiaries had 7,219 and 6,997 permanent employees, respectively (unaudited).
17 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
unless
GENERAL (Continued)
Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
Ketua Anggota Anggota Anggota
2010 Iman Taufik Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri
Chairman Member Member Member
Ketua Anggota Anggota Anggota
2009 Sulaiman Zuhdi Pane Kanaka Puradiredja Mawar Napitupulu Indra Safitri
Chairman Member Member Member
f. Area Eksplorasi dan Eksploitasi / Pengembangan
f. Exploration and Exploitation Area / Development
Area Eksplorasi
Exploration Area Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Neraca / Total Exploration Cost that has been recognized as of Balance Sheet Date
Perolehan Izin Eksplorasi / Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo / End Date
PT Arutmin Indonesia
18 Agustus 1983/ August 18, 1983
2 November 1986/ November 2, 1986
100%
32.604.810
PT Kaltim Prima Coal
10 Oktober 1985/ October 10, 1985
18 November 1989/ November 18, 1989
100%
101.151.712
Dairi, North Sumatera
PT Dairi Prima Mineral
21 Oktober 2011/ October 21, 2011
20 Oktober 2011/ October 20, 2014
100%
549.895.802
Muara Enim, South Sumatera
PT Pendopo Energi Batubara
5 Mei 2005/ May 5, 2005
4 Mei 2009/ May 4, 2009
100%
142.499.615
Loa Ulung, Kutai Kertanegara, East Kalimantan
PT Fajar Bumi Sakti
10 Juni 2008/ June 10, 2008
10 Juni 2018/ June 10, 2018
100%
8.400.321
PT Gorontalo Minerals
19 Juli 2009/ July 19, 2009
18 Juli 2010/ July 18, 2010
100%
51.930.812
Poboya
PT Citra Palu Minerals
29 Januari 2010/ January 29, 2010
28 Januari 2011/ January 28, 2011
100%
23.328.453
Spariat-Zednes
Bumi Mauritania
100%
206.208.906
100%
19.236.381
Nama Lokasi/ Location Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam, Batulicin, Pulau Laut, Sarongga
Sangatta
Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu
Nama Pemilik Izin Lokasi / Owner of Concession
Persentase Kepemilikan Atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest
Tomagod Quest
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Tomagod Sud
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Makhama
27 Februari 2010/ February 27, 2010
27 Februari 2013/ February 27, 2013
Bababe
27 Februari 2010/ February 27, 2010
27 Februari 2013/ February 27, 2013
3 Desember 2008/ December 3, 2008
3 Desember 2033/ December 3, 2033
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Konblo Bumi, Inc
18 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Area Eksploitasi/Pengembangan
Nama Lokasi / Location Senakin
Nama Pemilik Izin Lokasi / Owner of Concession Arutmin
Satui
2.
Exploitation Area/Development
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi / Date of Concession 1 Oktober 1989/ October 1, 1989
Tanggal Jatuh Tempo / End Date 30 September 2019/ September 30, 2019
Arutmin
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
Mulia/Asam Asam
Arutmin
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
Batulicin
Arutmin
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
Pulau Laut
Arutmin
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
Sarongga
Arutmin
1 Oktober 1989/ October 1, 1989
30 September 2019/ September 30, 2019
Sangatta
KPC
5 Agustus 1991/ August 5, 1991
5 Agustus 2021/ August 5, 2021
*
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
Jumlah Cadangan Terbukti (P1)* (dalam jutaan ton) / Proven Reserve (P1)* (in million tonnes)
Sisa Cadangan Terbukti (dalam jutaan ton) / Balance of Proven Reserve (In million tonnes)
99,93
4,82
96,23
3,70
100%
109,79
4,00
75,57
34,22
100%
274,51
9,23
35,85
238,66
100%
22,56
2,38
15,93
6,63
100%
14,50
-
-
14,50
100%
88,50
-
-
88,50
100%
1.962,86
39,03
401,64
1.561,22
*
Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Mine Consult masing-masing pada tanggal 11 November 2009 dan 30 Juni 2008 untuk KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam dan Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan inhouse pada Desember 1989.
2.
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan publik Industri Pertambangan Umum yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan secara konsisten adalah:
Total Proven Reserve (P1) is based on survey result by Mine Consult as of November 11, 2009 and June 30, 2008 for KPC and Arutmin, respectively. The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and Batulicin are based on the results of technical review performed by Minarco MineConsult as of May 31, 2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on in-house feasibility study dated December 1989.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles and practices in Indonesia (Indonesian GAAP), which are covered by the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed Companies in General Mining Industry set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK). The significant accounting policies applied consistently are as follows:
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
a.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut.
224
Jumlah Produksi (dalam jutaan ton) / Total Production (in million tonnes) Akumulasi Jumlah Tahun Produksi / Berjalan / Accumulated Total Current Year Production
100%
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
unless
Basis of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
19 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (USD) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b.
unless
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is United States Dollar (USD), which is the functional currency of the Company.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu Anak perusahaan. Walaupun Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:
The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly (through Subsidiaries), more than 50% of the voting rights of a Subsidiary. Even when the Company owns 50% or less of the voting rights, control exists when one of the following conditions is met:
a) mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya; b) mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak perusahaan;
a) having more than 50% of the voting rights by virtue of agreement with other investors; b) having the right to govern the financial and operating policies of the Subsidiaries under the articles of association or an agreement;
d) mampu menguasai suara dalam rapat pengurus.
c) ability to appoint or remove the majority of the members of the Subsidiaries’ management; d) ability to control the majority of votes at meetings of management;
mayoritas
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasian.
The minority shareholders’ proportionate share in the equity of the consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets, while the minority shareholders’ proportionate share in the net income or loss of consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Income or Loss of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of income.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.
20 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
225
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c.
d.
Penggabungan Usaha
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Business Combination
Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha.” Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, “Business Combination.” On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (at discount), nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of nonmonetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan kewajiban Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan secara terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas.
Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in a Subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component of equity.
Kas dan Setara Kas
d.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.
226
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral nor restricted in use.
21 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya.” Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar. f.
unless
Restricted Cash in Banks Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks.” Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits which are restricted in use are presented under non-current assets.
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries have applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities.”
1. Aset keuangan
1. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal neraca.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables or available-for-sale financial assets (AFS). The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each balance sheet date.
22 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
227
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
x
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
x
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. x
Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income. The gains or losses recognized in the consolidated statements of income include any dividend or interest earned from the financial assets.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
x
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
23 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x
Pinjaman yang diberikan dan piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. x
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
x
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in the consolidated statements of income. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose such assets within twelve months from the balance sheet date.
24 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan Anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dan dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer aset keuangan, maka Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi sejauh mana Perusahaan dan Anak perusahaan tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Company and Subsidiaries shall derecognize financial assets when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but they assume a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Company and Subsidiaries transfer a financial asset, they shall evaluate the extent to which they retain the risks and rewards of ownership of the financial asset.
2. Kewajiban ekuitas
keuangan
dan
instrumen
2. Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan klasifikasi kewajiban keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen hutang dan ekuitas dikelompokkan sebagai kewajiban keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
25 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company and Subsidiaries are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara kewajiban keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen kewajiban diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai kewajiban dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan kewajiban tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen kewajiban dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instruments’ maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
26 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
x
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
x
Kewajiban keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika kewajiban keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali kewajiban derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Kewajiban keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian termasuk bunga yang dibayar atas kewajiban keuangan. x
232
Financial liabilities at fair through profit or loss (FVTPL)
value
Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income. The gains or losses recognized in the consolidated statements of income incorporate any interest paid on the financial liabilities.
Pinjaman dan hutang
x
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Loans and borrowings After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
27 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan Anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan jika, dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan Anak perusahaan dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company and Subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when the Company and Subsidiaries obligations are discharged, cancelled or expire.
3. Saling hapus instrumen keuangan
3. Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
4. Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
4. Financial instruments amortized cost
Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. g.
unless
at
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Piutang
g.
Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang memadai atas kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Receivables Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered to be adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.
28 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
measured
233
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
i.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
Persediaan
i.
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” (PSAK 14 Revisi). Berdasarkan PSAK 14 Revisi, persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan mempergunakan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Penyisihan atas kerugian persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir tahun. j.
unless
The Company and its Subsidiaries applied PSAK No.14 (Revised 2008), “Inventories” (Revised PSAK 14). Based on the Revised PSAK 14, inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spare parts inventories is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the year.
Biaya Dibayar Di muka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasian.
234
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “Other NonCurrent Assets” in the consolidated balance sheets.
29 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Investasi pada perusahaan asosiasi dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan asosiasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima. Investasi dengan kepemilikan saham kurang dari 20% atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan asosiasi tersebut, akan diakui sebesar biaya perolehan (cost method). l.
unless
Investment in Associated Companies Investments in associated companies with an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the associated companies, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiaries’ equity in the net income or loss of the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividend received. Investment with ownership interest of less than 20% are carried at cost. Investment with ownership interest of less than 20% or when the Company or Subsidiaries have no significant influence over the associated companies are carried at cost.
Aset Tetap
l.
Fixed Assets
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran asset tetapnya.
The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” (Revised PSAK 16). Based on Revised PSAK 16, an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. The Company and Subsidiaries have chosen the cost method as the accounting policy for fixed assets measurement.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement or Coal Contract of Work (CCOW), whichever period is shorter. The estimated useful lives of fixed assets are as follows:
Tahun / Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
3 - 30 3-8 3-8
Umur dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan jika layak pada setiap akhir tahun.
The assets’ useful lives and method of depreciation are reviewed and adjusted if appropriate at the end of the year.
30 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
235
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam neraca konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Anak perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statements of income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and its Subsidiaries, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the consolidated statements of income in the year the asset is derecognized.
m. Aset Minyak dan Gas Bumi
m. Oil and Gas Properties
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Dengan demikian, seluruh biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overhead langsung yang berkaitan, dikapitalisasi.
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a Subsidiary that engages in oil mining, adopted the full cost method of accounting in recognizing oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.
Semua biaya yang dikapitalisasi dari aset minyak dan gas bumi, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam masa pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika dari hasil penilaian mengindikasikan bahwa suatu aset telah mengalami penurunan nilai, maka jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan.
All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.
236
31 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n.
o.
Sewa
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Leases
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” (PSAK 30 Revisi). Menurut PSAK 30 Revisi, sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh penyewagunausaha dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewagunausaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” (Revised PSAK 30). Under Revised PSAK 30, leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in the consolidated statements of income. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Penurunan Nilai Aset
o.
Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan adanya penurunan nilai pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset.
Asset values are reviewed for any impairment and possible write down to fair value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statement of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and its value in use.
32 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Impairment of Asset Value
237
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p.
q.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian umum, eksplorasi, biaya pinjaman, pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan pengembangan tambang yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya pinjaman meliputi beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development expenditure incorporates costs related to general surveys, exploration, borrowing cost, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Borrowing costs include interest expense, foreign exchange difference, swap premium amortization and other borrowing costs. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCOW), whichever is shorter.
Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat.
The net carrying value of the deferred exploration and development costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or written-off in the period the decision is made.
(ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
Biaya Pengupasan Tangguhan
q.
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
238
Deferred Stripping Costs Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.
33 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya pengupasan tanah awal merupakan bagian dari biaya pengembangan tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi. Namun demikian, jika rasio aktual lebih tinggi dari rasio rata-rata yang diestimasi, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat sebagai biaya pengupasan tangguhan. Biaya pengupasan tangguhan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual lebih rendah dari rasio rata-rata yang diestimasi. r.
The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio. However, when the actual ratio is higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in periods where the actual ratio is lower than the estimated average ratio.
Saham yang Dibeli Kembali
r.
Saham yang dibeli kembali (treasury stock) untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat dengan metode nilai nominal atau par value method. Berdasarkan metode ini, saham yang dibeli kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke saldo laba ditahan. s.
Biaya Emisi Saham
s.
Share Issuance Cost Costs incurred in connection with the initial public offering and rights issue of the Company’s shares are classified as part of “Additional Paid-in Capital” under shareholders’ equity account.
Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi
t.
Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Anak perusahaan meliputi, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.
Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass the requirements of the CCOW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management of the Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.
34 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Treasury Stock Reacquisition of capital stock to be held as treasury stock for future reissuance is accounted for under the par value method. Under this method, treasury stock is presented at par value as a reduction from the capital stock account. If the treasury stock had been originally issued at a price above par value, the related additional paidin capital account is adjusted. Any excess of the reacquisition cost over the original issuance price is adjusted to retained earnings.
Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas, saham perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam akun ekuitas. t.
unless
239
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
u.
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban produksi. Taksiran kewajiban ditelaah secara rutin dan dampak dari perubahannya diakui secara prospektif.
Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are charged as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.
Pengakuan bagian jangka pendek berdasarkan estimasi dari manajemen.
Recognition of current portion is based on the estimates of the management.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Revenue and Expense Recognition
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan secara bersih, setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari pembeli.
Sales are recognized as revenue when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections.
Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, sesuai dengan PKP2B tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau meminta Arutmin dan KPC untuk menjual semua atau sebagian batubara miliknya kepada pihak ketiga.
Under the terms of the CCOW, Arutmin and KPC, Subsidiaries, have no right to take title to or purchase the Government of Indonesia’s (GOI) share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request Arutmin and KPC to sell all or a part of its share of coal to third parties.
Penjualan bersih Arutmin dan KPC termasuk penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah yang dijual oleh Arutmin dan KPC dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk Pemerintah.
Arutmin and KPC’s sales include amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by Arutmin and KPC as agent for the GOI.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen dan diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service revenue represents management fee and is recognized when the service has been performed.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
240
35 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) v.
Pajak Penghasilan
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) v.
Income Taxes
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Anak perusahaan tertentu menggunakan tarif pajak yang diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 44a), tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode operasi, dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dalam menentukan pajak tangguhan atas beberapa Anak perusahaan ini, seluruh perbedaan temporer atas laba fiskal pada masa yang akan datang telah dihitung dengan menggunakan tarif pajak 45%.
Certain Subsidiaries use tax rates specified in the CCOW to determine income taxes. Under the CCOW (Note 44a), the annual tax rates are 35% during the first full ten years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2010 and 2009, for the determination of deferred tax of these Subsidiaries, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at a tax rate of 45%.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat hasil atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and its Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined.
36 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
241
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) w. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) w. Foreign Exchange Transactions and Translation
Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan USD tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Transactions during the year involving other currencies are recorded in USD at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to USD to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the current consolidated statement of income.
Pembukuan beberapa Anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang selain USD. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan kedalam USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than USD. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into USD using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Translation Adjustments.”
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009 , the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:
10.000 Rupiah Indonesia 1 Pound sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Australia 100 Yen Jepang
242
2010
2009
1,11 1,55 1,33 1,02 1,23
1,06 1,61 1,44 0,90 1,08
10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 Euro 1 Australian Dollar 100 Japanese Yen
37 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x.
y.
Imbalan Kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x.
Employee Benefits
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undangundang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
The Company and its Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits” to determine their employee benefits obligation under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). Under Revised PSAK 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan memberikan imbalan kerja manfaat pasti untuk para karyawannya sesuai dengan Kontrak Kerja Karyawan atau Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan, KPC, Arutmin dan FBS juga memberikan imbalan kerja dengan program pensiun iuran pasti. Iuran yang ditanggung Anak perusahaan tersebut diakui sebagai beban tahun berjalan.
The Company provides defined postemployment benefits for their employees pursuant to the terms of the Employment Work Contract or the Company Policy. KPC, Arutmin and FBS, Subsidiaries, also provide post-employment benefits from defined contribution pension plans. The contribution charged to the Subsidiaries is recognized as expense in the current period.
Informasi Segmen
y.
Informasi segmen disajikan menurut PSAK No. 5 Revisi “Pelaporan Segmen”. Perusahaan dan Anak perusahaannya melaporkan segmen usaha sebagai bentuk pelaporan primer dan segmen geografis sebagai bentuk pelaporan sekunder. z.
unless
Segment information is presented based on Revised PSAK No. 5 “Segment Reporting”. The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
Laba per Saham
z.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.
38 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Segment Information
243
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilutif.
unless
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution.
aa. Instrumen Derivatif
aa. Derivative Instruments
Instrumen derivatif diperhitungkan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang mengharuskan instrumen derivatif harus dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap tanggal neraca. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan kewajiban keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivative instruments are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement,” which requires that derivatives should be initially recognised at fair value at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each balance sheet date. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada neraca konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa mendatang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat resiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
An embedded derivative is presented with the host contract the consolidated balance sheet, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan.
A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and it is not expected to be realised or settled within 12 months.
PSAK No.55 juga mengharuskan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai “Other Comprehensive Income” sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK, terpenuhi.
PSAK No. 55 also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as “Other Comprehensive Income” under certain types of hedge accounting, as provided for in the said PSAK, are met.
244
39 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Seperti yang diterangkan oleh PSAK 55 untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company and Subsidiaries do not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.
bb. Kontinjensi
bb. Contingencies
Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent liabilities are recognized in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
cc. Penggunaan Estimasi
cc. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3.
unless
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN
3.
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan berikut ini:
The Company has acquired, established and disposed of the following Subsidiaries:
a. Herald Resources Ltd.
a. Herald Resources Ltd.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan melalui Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, telah menyelesaikan akuisisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15% kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai AUD552.169.458 (setara dengan USD504.769.162). Herald adalah Perusahaan yang berdomisili di Australia yang kegiatan usahanya di bidang pertambangan dan energi.
On July 31, 2008, the Company, through Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a wholly-owned Subsidiary, completed its acquisition of 169,993,041 shares, representing 84.15% ownership in Herald Resources Ltd. (Herald) for a gross consideration of AUD552,169,458 (equivalent to USD504,769,162). Herald, a company domiciled in Australia, operates in mining and energy.
40 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
245
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Herald memiliki PT Herald Mining Services dan 80% PT Dairi Prima Mineral (Dairi), keduanya berdomisili di Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, Dairi memasuki tahap konstruksi dan melakukan kegiatan eksplorasi atas pengembangan tambang timah dan seng.
Herald owns PT Herald Mining Services and 80% of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), both companies being domiciled in Indonesia. As of December 31, 2010, Dairi was in the construction stage and is engaged in the exploration and development of mining of lead and zinc.
Pada tanggal 20 Oktober 2009, Calipso telah menyelesaikan penawaran pengambil-alihan saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso dengan harga AUD0,93 per lembar saham. Pada tanggal 16 Desember 2009, saham Herald tidak lagi tercatat di Bursa Efek Australia.
On October 20, 2009, Calipso completed the takeover bid for the Herald shares not owned by Calipso at a price of AUD0.93 per share. On December 16, 2009, Herald was delisted from the Australian Stock Exchange.
b. PT Bumi Resources Investment
b. PT Bumi Resources Investment
PT Bumi Resources Investment (BRI) (dahulu PT Sentratama Cipta Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 22 dihadapan Rita Imelda Ginting SH, tanggal 8 Februari 2008 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan USD108.248) dan telah disetor penuh senilai Rp400.000.000 (setara dengan USD43.230) yang terdiri dari 400 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Pada tanggal 2 dan 3 Desember 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,75% kepemilikan di BRI, yang terdiri dari 399 lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan USD43.191).
PT Bumi Resources Investment (BRI) (previously PT Sentratama Cipta Abadi) was established based on Notarial Deed No. 22 of Rita Imelda Ginting SH, dated February 8, 2008 with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent to USD108,248) and has fully paid-up capital amounting to Rp400,000,000 (equivalent to USD43,230) consisting of 400 shares with par value of Rp1,000,000 per share. On December 2 and 3, 2008, the Company acquired 99.75% ownership of BRI, consisting of 399 shares amounting to Rp399,000,000 (equivalent to USD43,191).
Selanjutnya, berdasarkan Akta Notaris No. 120 dihadapan Humberg Lie, SH, tanggal 30 November 2009, para pemegang saham BRI setuju untuk meningkatkan modal dasar dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp400.000.000 menjadi Rp190.000.000.000. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor, telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan yaitu sebesar Rp189.600.000.000 (setara dengan USD19.989.457), sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan terhadap BRI menjadi sebesar 99,99% atau setara dengan 189.999 saham.
Furthermore, based on Notarial Deed No. 120 of Humberg Lie, SH, dated November 30, 2009, BRI’s shareholders agreed to increase authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 and increase the paid-up capital from Rp400,000,000 to Rp190,000,000,000. The additional paid-up capital has been fully paid by the Company amounting to Rp189,600,000,000 (equivalent to USD19,989,457), raising the Company’s ownership in BRI to 99.99% or equivalent to 189,999 shares.
BRI didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pengangkutan, perdagangan, konstruksi, industri, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, dan konsultasi.
BRI was established to engage in services, transportation, trading, construction, industry, overhaul, printing, agriculture, aquaculture, mining, poultry and consulting services.
246
41 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) c. Pendopo Coal Ltd.
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) c. Pendopo Coal Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 27 dan 45t).
Pursuant to the Share Purchase Agreement dated January 5, 2009, BRI agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of Seychelles, for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date (Notes 27 and 45t).
PCL secara tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 84,45% saham PEB.
PCL indirectly owns 95% shares of PT Pendopo Energi Batubara (PEB), thereby BRI indirectly owns 84.45% shares of PEB.
d. PT Visi Multi Artha
d. PT Visi Multi Artha
Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 dihadapan Beni Aguselyanto S.H., dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Visi, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574).
On January 21, 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) was established based on Notarial Deed No. 8 of Beni Aguselyanto S.H., with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Visi, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574).
Visi didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan.
Visi was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining.
e. PT Artha Widya Persada
e. PT Artha Widya Persada
Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dihadapan Beni Aguselyanto SH, dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Artha, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574).
On January 21, 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) was established based on Notarial Deed No. 12 of Beni Aguselyanto SH, with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Artha, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574).
42 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
247
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Artha didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan.
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) Artha was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining.
f. PT Green Resources
f. PT Green Resources
Pada tanggal 7 April 2008, PT Green Resources (Green Resources) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.16 di hadapan Agus Madjid SH, dengan modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya.
On April 7, 2008, PT Green Resources (Green Resources) was established based on Notarial Deed No. 16 of Agus Madjid SH, with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, which has been fully issued and paid.
Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak perusahaan, membeli 50 lembar saham atau 5% kepemilikan saham di Green Resources senilai Rp50.000.000 (setara dengan USD4.890).
On June 30, 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, acquired 50 shares or 5%, ownership in Green Resources amounting to Rp50,000,000 (equivalent to USD4,890).
Pada tanggal 30 November 2009, berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No.110 Green Resources meningkatkan modal dasarnya dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 yang terdiri dari 190,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya. Atas peningkatan modal dasar sebesar Rp189.000.000.000 yang terdiri dari 189.000 lembar saham telah disetor seluruhnya oleh BRI, sehingga kepemilikan sahamnya meningkat menjadi sebesar 99,5%.
On November 30, 2009, based on Notarial Deed No.110 of Humberg Lie SH, SE, MKn, Green Resources increased its authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 comprising of 190,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share that has been fully issued and paid. The additional authorized capital amounting to Rp189,000,000,000 consisting of 189,000 shares has been fully paid by BRI, thus increasing its ownership to 99.5%.
Green Resources didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, perindustrian, pertambangan dan jasa.
Green Resources was established to engage in trading, industry, mining and services.
g. Lemington Investments Pte. Ltd.
g. Lemington Investments Pte. Ltd.
Pada tanggal 9 Maret 2009, Lemington Investment Pte. Ltd (Lemington) didirikan berdasarkan Akta Perusahaan (Cap 50) dihadapan Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), dengan modal dasar SGD2. Lemington bergerak dibidang Investasi.
248
On March 9, 2009, Lemington Investment Pte. Ltd. (Lemington) was established based on Companies Act (Cap 50) of Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), with authorized capital amounting to SGD2. Lemington was establised as an investment company.
43 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan, menerima pengalihan piutang kepada Lemington sejumlah USD177.263.690, yang diperoleh dari Perusahaan. Atas transaksi tersebut BRM mengakui hutang dalam bentuk promissory note kepada Perusahaan dengan jumlah yang sama.
Based on the Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), a Subsidiary, obtained receivables from Lemington in the amount of USD177,263,690 secured from the Company. In relation to the transaction, BRM acknowledged an indebtedness, in the form of promissory note to the Company in the same amount
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, BRM mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Lemington menjadi penyertaan dalam modal saham sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham atau 99,99% kepemilikan.
On February 26, 2010, based on a Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, BRM converted part of its claims from Lemington into share capital amounting to SGD100,000 consisting of 100,000 shares with nominal value of SGD1 per share or 99.99% ownership.
h. PT Multi Capital
h. PT Multi Capital
Pada tanggal 29 November 2008, PT Multi Capital (MC) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.115 di hadapan Humberg Lie, SH, dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp500.000.000 (setara dengan USD48.679) telah ditempatkan dan disetor penuh.
On November 29, 2008, PT Multi Capital (MC) was established based on Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie SH, with authorized capital amounting to Rp2,000,000,000 consisting of 2,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 500 shares amounting to Rp500,000,000 (equivalent to USD48,679) were issued and fully paid.
Pada tanggal 25 Juni 2009, PT Green Resources, Anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung, membeli 499 lembar saham atau 99,8% kepemilikan saham di MC sebesar Rp499.000.000 (setara dengan USD48.581).
On June 25, 2009, PT Green Resources, indirectly owned Subsidiary, acquired 499 shares or 99.8%, ownership in MC amounting to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,581).
PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan, melakukan investasi pada MC sebesar Rp499.500.000 atau sejumlah 499.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham atau 99,80% kepemilikan berdasarkan Akta Notaris No. 31 Humberg Lie SH., SE.,Mkn., tanggal 23 Februari 2010 dan mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-10076.AH.01.02.TH 2010 pada tanggal 24 Februari 2010.
PT Bumi Resources Mineral (BRM), a Subsidiary, made an investment in MC amounting to Rp499,500,000 consisting of 499,500 shares with nominal value of Rp1,000 per share or 99.80% ownership based on Notarial Deed No. 31 by Humberg Lie, S.H.,SE Mkn dated February 23, 2010 and approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-10076.AH.01.02.TH 2010 on February 24, 2010.
44 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
249
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) i. PT Bumi Resources Minerals Tbk
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) i. PT Bumi Resources Minerals Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM) (dahulu PT Panorama Timur Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 dihadapan Syarifudin, SH, pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Modal saham yang telah disetor penuh sebesar 52% yaitu sebanyak 520 lembar saham dengan nilai Rp520.000.000.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM) (previously PT Panorama Timur Abadi) was established based on Notarial Deed No. 3 of Syarifudin SH, dated August 6, 2003 with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000, consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 520 shares amounting to Rp520,000,000 representing 52%, is fully paid-up.
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan membeli 99,8% kepemilikan di BRM, yang terdiri dari 519 lembar saham senilai USD598.846 (setara dengan Rp5.797.563.660).
On July 31, 2009, the Company aquired 99.8% ownership of BRM, consisting of 519 shares amounting to USD598,846 (equivalent to Rp5,797,563,660).
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BRM meliputi kegiatan peternakan, pertanian, perkebunan, elektronik, komputer, alat-alat telekomunikasi, alat-alat tehnik, mekanikal, elektrikal dan mesin serta pertambangan, kehutanan, kontraktor, jasa transportasi dan perdagangan. Saat ini, BRM merupakan perusahaan induk atas anak perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan meliputi eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya mineral.
In accordance with BRM’s Articles of Association, the scope of its activities comprise animal husbandry, agriculture, plantations, electronics, computers, telecommunication devices, tools engineering, mechanical, electricity and machinery, and also mining, forestry, contractor, transportation services and trading. Currently, BRM is a holding company of subsidiaries engaged in mining activities such as exploration and development of mining sites for minerals.
Berdasarkan Akta Notaris No. 102 pada tanggal 22 Juni 2010 dibuat dihadapan Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris, para pemegang saham menyetujui pencatatan saham BRM pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan setuju untuk melakukan penawaran saham di bursa Indonesia. Selanjutnya para pemegang saham setuju untuk mengubah nama BRM menjadi PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Based on Notarial Deed No. 102 dated June 22, 2010 made by Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notary, the shareholders approved the listing of BRM’s shares in the Indonesia Stock Exchange (IDX) and agreed to conduct an offering of capital shares in the Indonesian market.The shareholders further agreed to change the name BRM to PT Bumi Resources Minerals Tbk.
250
45 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Berdasarkan surat dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 26 November 2010, No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK menyetujui penawaran umum saham perdana atas 3,3 milyar saham biasa BRM dengan harga penawaran Rp635 per saham dan penerbitan 2,2 milyar Waran Seri I secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 saham baru akan memperoleh 2 Waran Seri I. Setiap pemegang Waran Seri I berhak membeli saham BRM dengan harga Rp700 setiap saham selama periode dari tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 30 November 2012. Saham dan Waran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2010. Setiap pemegang saham waran memiliki hak untuk membeli satu (1) lembar saham biasa BRM dengan harga pelaksanaan Rp700 per lembar saham.
Based on a letter of the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) dated November 26, 2010 No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK approved the initial public offering of 3.3 billion of BRM’s ordinary shares at the offering price of Rp635 per share and 2.2 billion Series I Naked Warrants with ratio of two Series I Warrants for every three offering shares purchased. Each Series I Warrant entitles the holder to purchase one share of BRM at a price of Rp700 during the period and including June 2, 2011 to and including November 30, 2012. The shares and warrants were listed in the Indonesia Stock Exchange on December 9, 2010. Each share warrant entitles the holder to purchase one (1) ordinary share of BRM with exercise price Rp700 per share.
Pada bulan Desember 2010, kepemilikan Perusahaan di BRM menurun dari 100% menjadi 81,84% sehubungan dengan penawaran saham perdana. Perbedaan antara kepemilikan saham Perusahaan atas ekuitas BRM yang terjadi setelah penerbitan saham baru dengan nilai tercatat atas investasi sebelum penerbitan saham baru adalah sebesar USD3.636.954 dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
In December 2010, the Company’s ownership interest in BRM decreased from 100% to 81.84% in relation to the initial public offering. The difference between the Company’s share in the equity of BRM subsequent to the new share issuance and the Company’s share in the equity of BRM prior to the new share issuance amounted to USD3,636,954 was recorded under “Difference in the Change in Equity Transaction of a Subsidiary” account and is presented as part of equity.
46 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
251
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) j. PT Multi Daerah Bersaing
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) j. PT Multi Daerah Bersaing
Pada tanggal 23 Juli 2009, PT Multi Capital (MC), Anak perusahaan, dan tiga pemerintah provinsi, yaitu Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat dan Pemkab Sumbawa melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB) mendandatangani perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan pembelian saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan cara bersama-sama membentuk sebuah perusahaan baru dalam bentuk perseroan terbatas. Maka, MC dan DMB bersama-sama mendirikan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) berdasarkan Akta Notaris No.8 di hadapan Patricia Bunandi Panggabean SH, dengan modal dasar Rp10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 2.500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp2.500.000.000 (setara dengan USD248.435) telah ditempatkan dan disetor penuh. MC memiliki 75% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 1.875 lembar sedangkan DMB memiliki 25% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 625 lembar.
On July 23, 2009, PT Multi Capital (MC), a Subsidiary, and three provincial governments, Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat and Pemkab Sumbawa through PT Daerah Maju Bersaing (DMB) entered a cooperation agreement to acquire divestment shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) through the establishment of a new private company. In relation to the agreement, MC and DMB established PT Multi Daerah Bersaing (MDB) based on Notarial Deed No.8 of Patricia Bunandi Panggabean SH, with authorized capital amounting to Rp10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 2,500 shares amounting to Rp2,500,000,000 (equivalent to USD248,435) were fully paid. MC owns 75% of the issued shares or 1,875 shares while DMB owns the remaining 25% issued shares or 625 shares.
MDB memiliki 24% kepemilikan saham di NNT, sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia.
MDB owns 24% shareholdings in NNT, a gold and copper mining company in Indonesia.
MDB didirikan dengan tujuan untuk menjalankan usaha pertambangan, jasa, perdagangan, kontraktor, perindustrian, pengangkutan.
MDB was established to engage in mining, services, trading, contractor, industry and transporation.
k. PT Citra Palu Minerals
k.
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang dan Perjanjian Konversi pada tanggal 20 Agustus 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan, menerima piutang atas PT Citra Palu Minerals (CPM) sejumlah USD800.000 yang diperoleh dari Perusahaan. Piutang tersebut merupakan piutang yang dapat dikonversi menjadi penyertaan saham pada CPM. Atas transaksi tersebut, BRM mengakui hutang kepada Perusahaan dengan jumlah yang sama.
252
PT Citra Palu Minerals Pursuant to the Assignment of Receivables Agreement and Conversion Agreement dated August 20, 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), a Subsidiary, obtained receivables from PT Citra Palu Minerals (CPM) amounting to USD800,000 secured from the Company. Such receivables are convertible into capital share in CPM. In relation to the transaction, BRM acknowledges indebtedness to the Company in the same amount.
47 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris No 109, Notaris Humberg Lie tanggal 29 Januari 2010, dengan telah terpenuhinya seluruh syarat efektif konversi, piutang BRM sebesar USD800.000 dikonversi seluruhnya menjadi 800.000 lembar saham seri B dengan nominal Rp10.145 per lembar saham setara USD1 per lembar saham atau 96,97% kepemilikan dan mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam keputusannya No. AHU-07730.AH.01.02 tahun 2010.
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) Based on Notarial Deed No. 109 by Humberg Lie dated January 29, 2010, upon fulfilling the requirements for conversion to be effective, the receivables amounting to USD800,000 were converted into 800,000 series B shares with nominal value of Rp10,145 per share, equivalent to USD1 per share or 96.97% ownership, which was approved by the Ministry of Law and Human Rights through its Decision Letter No. AHU-07730.AH.01.02 year 2010.
l. Bumi Netherlands B.V.
l. Bumi Netherlands B.V.
Pada tanggal 3 November 2009, Perusahaan mendirikan Bumi Netherlands B.V., dengan modal dasar sebesar Euro100.000 yang terdiri dari 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Euro1 per lembar saham, yang sebanyak 20.000 lembar saham atau sebesar Euro20.000 (setara dengan USD29.589) telah bayar oleh Perusahaan.
On November 3, 2009, the Company established Bumi Netherlands B.V., with authorized capital amounting to Euro100,000 consisting of 100,000 shares with par value of Euro1 per share, of which 20,000 shares amounting to Euro20,000 (equivalent to USD29,589) has been paid by the Company.
Bumi Netherland B.V. berdomisili di Amsterdam, Netherland dan didirikan dengan tujuan sebagai induk perusahaan dan perusahaan investasi dalam bidang perumahan, perdagangan dan pengolahan besi, mineral dan produk lainnya serta menyediakan jasa teknik lainnya.
Bumi Netherlands B.V. is domiciled in Amsterdam, the Netherlands and was established as a holding and investment company engaged in real estate, trading and processing of metals, minerals and other products and provide technical services among others.
m. Gallo Oil (Jersey) Ltd.
m. Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan menjual 7.399.999 lembar saham atau sebesar 20% kepemilikan saham di Gallo Oil (Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) dengan harga jual sebesar USD290 juta setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Yaman. Selanjutnya, dengan penjualan saham tersebut kepada pihak ketiga, maka bagian dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas penjualan saham tersebut telah terealisasi sebesar USD246,74 juta (Catatan 35). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih dalam proses mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Yaman. Manajemen berkeyakinan persetujuan dari Pemerintah Yaman dapat diperoleh.
Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 28, 2009, the Company sold 7,399,999 shares representing 20% interest in Gallo Oil (Jersey) Ltd. to Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) at a sales price of USD290 million,subject to the approval of the Government of Yemen. Consequently, with the disposal of shares to a third party, the portion of the difference in value from restructuring transactions of entities under common control attributable to the shares sold has been realized amounting to USD246.74 million (Note 35). As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company is in the process of securing the approval of the Government of Yemen. Management believes the approval of the Government of Yemen could be obtained.
48 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
253
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) n. Enercorp Ltd.
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) n. Enercorp Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta.
Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Thionville) at a sales price of USD90 million.
o. Calipso Investment Pte. Ltd.
o. Calipso Investment Pte. Ltd.
Berdasarkan Assignment of Debt Agreement tertanggal 31 Desember, 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan menerima piutang atas Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) sejumlah USD667.099.594 yang diperoleh dari Perusahaan. Atas transaksi tersebut BRM mengakui hutang dalam bentuk promissory notes kepada Perusahaan dengan jumlah yang sama yang telah dilunasi oleh BRM pada bulan Februari 2010.
Based on the Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), a Subsidiary obtained receivables from Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) amounting to USD667,099,594 secured from the Company. In relation to the transaction, BRM acknowledged an indebtedness, in the form of promissory notes to the Company in the same amount which was settled by BRM in February 2010.
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Assignment, BRM mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Calipso menjadi penyertaan dalam modal saham sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham atau 99,99% kepemilikan.
On February 26, 2010, based on the Conversion of Debt into Capital Participation Assignment, BRM converted part of its claims from Calipso into share capital amounting to SGD100,000 consisting of 100,000 shares with nominal value of SGD1 per each share or 99.99% ownership.
p. International Minerals Company LLC
p. International Minerals Company LLC
Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan, menerima piutang atas International Minerals Company (IMC) sebesar USD42.095.034 yang diperoleh dari Perusahaan. Atas transaksi tersebut, BRM mengakui hutang dalam bentuk promissory notes kepada Perusahaan dengan jumlah yang sama yang telah dilunasi oleh BRM pada bulan Februari 2010.
254
Based on the Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, PT Bumi Resources Mineral (BRM), a Subsidiary obtained receivables on International Minerals Company (IMC) amounting to USD42,095,034 secured from the Company. In relation to the transaction, BRM acknowledged an indebtedness, in the form of promissory notes to the Company in the same amount which was settled by BRM in February 2010.
49 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Pada tanggal 23 Februari 2010, berdasarkan Exchange Agreement, BRM melakukan pertukaran sebagian piutang sebesar USD3.232.653 dengan penyertaan baru yang diterbitkan oleh IMC sebanyak 200 saham. Pada saat yang bersamaan IMC telah melakukan pembatalan 200 saham melalui transaksi penarikan investasi yang dilakukan oleh Perusahaan yang dibayarkan dengan dana yang berasal dari BRM. Atas transaksi tersebut, maka proporsi penyertaan yang dimilki oleh BRM adalah setara dengan 100%.
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) On February 23, 2010, pursuant to the Exchange Agreement, BRM exchanged a part of the receivables amounting to USD3,232,653 to new share capital issued by IMC into 200 shares. At the same time, IMC cancelled the participation of 200 shares through an investment withdrawal transaction by the Company by means of funds derived from BRM. Based on this transaction, the participation unit owned by BRM is equivalent to 100%.
q. PT Mitratama Perkasa
q. PT Mitratama Perkasa
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJB) (yang diperbaharui pada tanggal 25 Juni 2010) untuk menjual 69,83% dari kepemilikan saham atas PT Mitratama Perkasa (PTMP) kepada PT Cahaya Pratama Lestari (CPL) senilai USD190 juta dengan keuntungan atas penjualan USD145 juta dicatat sebagai bagian dari "Laba Atas Pelepasan Investasi" di dalam laporan laba rugi konsolidasian. PT Kutai Timur Sejahtera juga menjual 1 lembar sahamnya di PTMP. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2010, PJB dengan CPL dihentikan dan Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham yang baru (PJB Baru) untuk menjual 69,83% bagian yang sama atas PTMP kepada PT Nusantara Pratama Indah dengan syarat penjualan yang sama. Pada tanggal 7 September 2010, Perusahaan telah menerima USD20 juta dari jumlah tersebut, dan sisanya USD170 juta pada tanggal 6 Desember 2010
On March 31, 2010, the Company entered into a Share Sale and Purchase Agreement (SPA) (that was amended on June 25, 2010), to sell 69.83% of the equity interest in PT Mitratama Perkasa (“PTMP) to PT Cahaya Pratama Lestari (CPL) for USD190 million with a profit on disposal of USD145 million and was recorded as part of “Gain on Sale of Investments” in the consolidated statements of income. PT Kutai Timur Sejatera also sold its 1 share in PTMP. Subsequently, on August 31, 2010, the SPA with CPL was terminated and, the Company entered into a new Share Purchase Agreement (the “New SPA”) to sell the same 69.83% stake in PTMP to PT Nusantara Pratama Indah for the same sale consideration. On September 7, 2010, the Company received USD20 million of the total consideration, and the remaining USD170 million on December 6, 2010.
r. Bumi Resources Japan Co. Ltd.
r. Bumi Resources Japan Co. Ltd.
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), Anak perusahaan. Berdasarkan PJBS, Perusahaan menjual kepada BRM 100% kepemilikannya pada Bumi Resources Japan Co. Ltd. dengan harga pembelian sejumlah USD7.000.000.
On June 28 2010, the Company signed the Share Sale and Puchase Agreement (SPA) with PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a Subsidiary. Based on the SPA, the Company agreed to sell to BRM 100% shareholding in Bumi Resources Japan Co. Ltd. for the total consideration of USD7,000,000.
50 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
255
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) s. Ebury International Pte. Ltd.
unless
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) s. Ebury International Pte. Ltd.
Pada tanggal 24 Agustus 2010, Ebury International Pte. Ltd. (Ebury) didirikan berdasarkan Companies Act (Cap 50), dengan modal dasar SGD2. Ebury bergerak dibidang Investasi.
On August 24, 2010, Ebury International Pte. Ltd. (Ebury) was established based on Companies Act (Cap 50), with authorized capital amounting to SGD2. Ebury was establised as an investment company.
t. Bumi Investment Pte. Ltd.
t. Bumi Investment Pte. Ltd.
Pada tanggal 13 September 2010, Bumi Investment Pte. Ltd. (Bumi Investment) didirikan berdasarkan Companies Act (Cap 50), dengan modal dasar SGD1. Bumi Investment bergerak dibidang Investasi.
On September 13, 2010, Bumi Investment Pte. Ltd. (Bumi Investment) was established based on Companies Act (Cap 50), with authorized capital amounting to SGD1. Bumi Investment was establised as an investment company.
u. Candice Investments Pte. Ltd.
u. Candice Investments Pte. Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Oktober 2010, Indocoal Resources (Cayman) Ltd. (ICRL), Anak perusahaan, menjual satu (1) saham yang merupakan 100% kepemilikanya atas Candice Investments Pte. Ltd. kepada Bhira Investments Limited dengan harga jual SGD1. Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat investasi sejumlah USD657.616 merupakan kerugian atas pelepasan investasi yang dicatat sebagai bagian dari "Laba Atas Pelepasan Investasi" di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated October 28, 2010, Indocoal Resources (Cayman) Ltd., a Subsidiary, sold one (1) share representing 100% ownership of Candice Investments Pte. Ltd. to Bhira Investments Limited at a sales price of SGD1. The difference between the selling price and the carrying value of investment amounting to USD657,616 represent loss on sale of investment which was recorded as part of “Gain on Sale of Investments” in the consolidated statements of income.
v. Penelaahan dari Bapepam-LK mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd and Pendopo Coal Ltd. (Catatan 45r, 45s dan 45t).
v. Review of Bapepam-LK on the acquisition of Zurich Assets International Ltd., LeapForward Finance Ltd. and Pendopo Coal Ltd. (Notes 45r, 45s and 45t).
Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd. Berdasarkan surat tersebut, Bapepam-LK meminta penjelasan dari Perusahaan mengenai ada tidaknya perubahan pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” dan apakah transaksi tersebut termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.
On January 8, 2009, the Capital Market and Financial Institution Agency (Bapepam-LK) has requested clarification from the Company regarding the acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd., and Pendopo Coal Ltd. Based on the letter, Bapepam-LK was seeking the Company’s explanation in respect of there being any changes in control or conflict of interest as described in Regulation of Bapepam-LK No. IX.E.1 concerning “Affiliate Transactions and Conflict of Interest of Certain Transactions” and whether the transactions were considered material as described in Regulation No. IX.E.2 concerning “Material Transaction and Changes in Main Operation Activities.”
256
51 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal 13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau tidak memiliki benturan kepentingan, dimana dalam hal ini tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1; transaksi tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material karena masing-masing transaksi tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen.
4.
4.
Akun ini terdiri dari:
Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A. Deutsche Bank AG PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000) Sub-jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
2010
2009
2.963.784 2.644.229 49.271 16.910 5.674.194
2.874.411 778.739 81.127 16.539 3.750.816
Cash on hand Euro Rupiah US Dollar Others Total cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A. Deutsche Bank AG PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
18.068.546 5.955.358 1.909.048 968.195 970.225 904.416
8.389.045 902.704 588.287 1.116.488 797.494 693.779
391.651 116.695 -
314.546 960.293
287.598
184.762
Others (each below USD100,000)
30.808.877
13.947.398
Sub-total
52 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued) The Company sent its response letter on January 13, 2009 explaining that the transactions are not between affiliated parties and are not transactions with conflict of interest, and therefore not in violation of Bapepam Regulation No. IX.E.1; those transactions cannot be considered as material since each transaction is not more than 10% of the Company’s revenue nor more than 20% of its equity as of December 31, 2007; and the acquisition is priced at fair value based on the valuation report from the independent appraiser.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Euro Rupiah Dolar AS Lain-lain Jumlah kas
unless
257
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Liberian Bank for Development Credit Suisse Limited Bank UOB Indonesia Citibank, N.A. PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNP Paribas Lain-lain (masing-masing dibawah USD100,000) Sub-jumlah Dolar Australia Citibank, N,A, Westpact Bank Macquarie Group Limited Sub-jumlah Yen Jepang Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Mauritania Ouguiya BNP Paribas Euro BNP Paribas Jumlah kas di bank Setara Kas Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk
258
unless
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2010
2009
71.950.989
12.273.120
20.798.691 16.476.975 14.042.511 6.827.174 6.775.844 2.201.282 1.291.240 712.537 659.118 647.571 109.415 104.694 -
3.130.155 9.990.441 3.337.451 681.236 234.041 4.558.788 522.130 114.340 3.203.396
-
695.968 221.326
275.237
51.778
Others (each below USD100,000)
142.873.278
39.014.170
Sub-total
99.776 87.311 -
59.549 729.532 2.489.832
187.087
3.278.913
1.521.931
23.260
Japanese Yen Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
7.066
42.617
Mauritania Ouguiya BNP Paribas
47.503
4.361
Euro BNP Paribas
175.445.742
56.310.719
Total cash in banks
-
Cash equivalents Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk
11.122.233 11.122.233 11.122.233
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank Liberian Bank for Development Credit Suisse Limited Bank UOB Indonesia Citibank, N.A. PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNP Paribas
Australian Dollar Citibank, N,A, Westpact Bank Macquarie Group Limited Sub-total
53 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2010 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank ICB Bumiputera PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada
2009 -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank ICB Bumiputera PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada
72.294.515
-
Total cash equivalents
253.414.451
60.061.535
Seluruh kas ditempatkan pada pihak ketiga. 5.
5.
Akun ini terdiri dari:
Sub-jumlah Dolar AS Bank of New York Mellon Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank AG Sub-jumlah Jumlah rekening bank Deposito berjangka Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
RESTRICTED CASH IN BANKS This account consists of:
2010
2009
698.633 530.800 170.915 137.680 -
1.058 160.641 9.524
Bank accounts Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
242
-
Others (each below USD1,000)
1.538.270
171.223
Sub-total
165.983.351 18.971.200 699.985 5.767.923 3.295.544 76.376 -
52.041.237 15.840.823 1.617.266 6.994.036 3.030.633 76.349 5.900.000
194.794.379
85.500.344
196.332.649
85.671.567
Total bank accounts
11.000.000
8.167.401
Time deposits US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
207.332.649
93.838.968
Total
54 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Total
All placements in cash are with third parties.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Rekening bank Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
11.122.233 11.122.233 8.341.675 5.561.117 2.780.558
Jumlah setara kas Jumlah
unless
US Dollar Bank of New York Mellon Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank AG Sub-total
259
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
5.
5.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA) (Catatan 45k) dan Debt Service Accounts untuk CFL Loan dan USD300 juta dan USD700 juta Guaranteed Notes (Catatan 27a, 27b dan 27c) untuk pembayaran beban bunga.
Restricted cash in Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA) (Note 45k) and Debt Service Accounts for the CFL Loan and USD300 million and USD700 million Guaranteed Notes (Notes 27a, 27b and 27c) for interest payments.
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT ANZ Panin Bank dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan bank garansi sehubungan dengan performance bonds dan garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi pelanggan dan pemasok KPC, Anak perusahaan. Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, yang merupakan kontraktor penambangan bagi KPC.
Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT ANZ Panin Bank and PT Bank Danamon Indonesia Tbk are related to bank guarantees for performance bonds and bank guarantees provided by such banks for the benefit of certain customers and suppliers of KPC, a Subsidiary. Restricted cash in Standard Chartered Bank is also intended for payment and collection from PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa Tbk, KPC’s mining contractors.
Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak dapat ditarik kembali yang diberikan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) dalam kaitannya dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan.
Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary.
Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of time deposits were as follows:
Dolar AS Rupiah
2010
2009
0,10% - 0,20% 2,5% - 5,50%
0,50% 2,00% - 6,25%
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga. 6.
unless
US Dollar Rupiah
All placements in restricted cash in banks are with third parties.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
6.
Akun ini terdiri dari:
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS This account consists of:
2010
2009
Harga Perolehan Ditambah: Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual
215.695.968
225.695.969
14.617.967
2.891.539
Cost Add : Unrealized gain on increase in fair value of available for sale marketable securities
Jumlah
230.313.935
228.587.508
Total
260
55 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
6.
6.
7.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
unless
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (Continued)
Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan PT Recapital Asset Management (Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD350 juta. Pada tanggal 21 Juni 2010, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Agustus 2011.
On August 27, 2008, the Company and PT Recapital Asset Management (Recapital), a third party, entered into a discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD350 million. On June 21, 2010, the agreement was extended until August 27, 2011.
Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana kedua dengan Recapital untuk jangka waktuenam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD50 juta. Pada tanggal 25 Januari 2010, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Maret 2011.
On September 2, 2009, the Company and Recapital entered into a second discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD50 million. On January 25, 2010, the agreement was extended until March 2, 2011.
Seluruh investasi jangka pendek ditempatkan pada pihak ketiga.
All short-term investments are with third parties.
WESEL TAGIH
7.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Weseltagih
NOTES RECEIVABLE
2009
Pendapatan bunga ditangguhkan
116.312.917 (5.050.319)
-
Notes receivable Unearned interest income
Nilai tercatat
111.262.598
-
Carrying Value
Pada tanggal 9 Desember 2010, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), Anak perusahaan, dan UOB Kay Hian (UOB) menandatangani Subscription Agreement dimana UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar USD115 juta kepada BRM. Wesel tersebut tidak terdaftar dan dikenakan bunga sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2012 tetapi dapat ditebus lebih awal yang dimulai pada tanggal 10 Juni 2011. Pada saat penebusan, UOB akan membayar premi tetap sebesar USD1,3 juta.
On December 9, 2010, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a Subsidiary, and UOB Kay Hian (UOB) entered into a Subscription Agreement where in UOB issued USD115 million fixed rate notes to BRM. The notes are not listed and bear interest of 2.25% per annum. The notes are due on June 10, 2012 but is redeemable on an earlier date starting June 10, 2011. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium of USD1.3 million.
Bunga yang telah dibayar dimuka oleh UOB kepada BRM tidak dapat dikembalikan meskipun ada penebusan lebih awal yang dilakukan oleh salah satu pihak.
The interest was prepaid by UOB to BRM and is nonrefundable in case of early redemption by either parties.
56 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
261
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
8.
8.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: Pihak Ketiga Pelanggan luar negeri - Dolar AS Korea Southern Power, Korea Glencore International AG, Switzerland Nippon Steel Corporation, Jepang Qinfa Trading Limited, Cina Tohoku Electric Power Co., Inc., Jepang Korea East - West Power, Korea Chubu Electric Power Co., Inc., Jepang J Power Resources Co. Ltd., Jepang TNB Fuel Services SDN BHD, Malaysia Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Jepang Mitsui and Company, Jepang Tosoh Corporation, Jepang San Miguel Corporation, Philippines Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd., Cina Mitsubishi Corporation, Jepang China National Minerals, Cina Formosa Plastics Group, Taiwan Enel Trade SPA, Italia Castle Peak Power,Hong Kong IEG Limited, Hong Kong Datang International Power Generation Co. Ltd.,Cina Taiwan Power Corporation, Taiwan Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) Sub-jumlah Pelanggan dalam negeri Dolar AS PT Mahkotamas Duta Makmur Enercorp Ltd. PT Semen Cibinong Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
262
unless
TRADE RECEIVABLES This account consists of:
2010
2009
26.761.796
8.405.422
26.736.197 23.399.250 14.070.583
17.051.990 8.352.898 6.137.445
14.045.671 13.464.172
-
11.638.878
8.215.434
10.436.333
-
9.929.717
-
9.481.292 8.332.158 7.971.497
6.149.377 -
6.292.981
-
6.190.635 -
60.388.398 20.244.959 15.625.340 8.944.886 8.868.325 6.891.602
-
5.974.176 5.638.954
25.298.497
23.686.897
214.049.657
210.576.103
8.213.234 5.701.639 3.006.398
9.313.924 21.908.145 -
3.001.838
6.299.630
Third Parties Overseas customers - US Dollar Korea Southern Power, Korea Glencore International AG, Switzerland Nippon Steel Corporation, Japan Qinfa Trading Limited, China Tohoku Electric Power Co., Inc., Japan Korea East - West Power, Korea Chubu Electric Power Co., Inc., Japan J Power Resources Co. Ltd., Japan TNB Fuel Services SDN BHD, Malaysia Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Japan Mitsui and Company, Japan Tosoh Corporation, Japan San Miguel Corporation, Philippines Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd. Co. Ltd., China Mitsubishi Corporation, Japan China National Minerals, China Formosa Plastics Group, Taiwan Enel Trade SPA, Italy Castle Peak Power, Hong Kong IEG Limited, Hong Kong Datang International Power Generation Co. Ltd.,China Taiwan Power Corporation, Taiwan Others (each below USD5,000,000) Sub-total Local customers US Dollar PT Mahkotamas Duta Makmur Enercorp Ltd. PT Semen Cibinong Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
57 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
8.
8.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2010 PT Sadikun Niagamas Raya Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Sub-jumlah Rupiah PT Indonesia Power PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000)
unless
TRADE RECEIVABLES (Continued) 2009
2.223.661
-
191.939
-
PT Sadikun Niagamas Raya Others (each below USD1,000,000)
22.338.709
37.521.699
Sub-total
29.096.263
8.286.656
-
9.739.362
Rupiah PT Indonesia Power PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Others (each below USD1,000,000)
211.494
161.834
Sub-jumlah
29.307.757
18.187.852
Sub-total
Jumlah pelanggan dalam negeri
51.646.466
55.709.551
Total local customers
265.696.123
266.285.654
(161.834) 265.534.289
(161.834) 266.123.820
Jumlah pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Lancar 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Total third parties Less: Allowance for doubtful accounts Net
The aging schedule of trade receivables was as follows:
2010 265.534.289 161.834 265.696.123 (161.834) 265.534.289
2009 266.123.820 161.834 266.285.654 (161.834) 266.123.820
Current 1 to 30 days due 31 to 90 days due Over 90 days due Total Less: Allowance for doubtful accounts Net
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the individual receivable accounts at the end of the period, the management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable.
Piutang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari jaminan beberapa kreditor (Catatan 27).
Receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 27).
58 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
263
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
9.
9.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Pihak ketiga - Dolar AS Florenceville Financial Ltd. Zeus Resources Pte. Ltd. Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus Thionville Financier Ltd. Candice Investments Pte. Ltd. Piutang Kontraktor Piutang dividen Enercorp Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) Sub-jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Hubungan istimewa - Rupiah (Catatan 42a) Piutang karyawan Jumlah
unless
OTHER RECEIVABLES This account consists of:
2010
2009
290.000.000 62.952.960 50.951.725 45.477.948 41.035.184 9.236.761 -
290.000.000 73.881.362 90.000.000 5.857.607 44.091.193 32.971.199
11.440.906 511.095.484
29.520.472 566.321.833
(14.951.884) 496.143.600
1.052.345 497.195.945
(2.186.526) 564.135.307
708.129 564.843.436
Third parties - US Dollar Florenceville Financial Ltd Zeus Resources Pte. Ltd. Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus Thionville Financier Ltd. Candice Investments Pte. Ltd. Contractor receivables Dividend receivables Enercorp Ltd. Others (each below USD5,000,000) Sub-total Less: Allowance for doubtful accounts Net Related parties - Rupiah (Note 42a) Employee receivables Total
Piutang dari Florenceville Financial Ltd. sebesar USD290 juta merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 7.399.999 lembar saham atau 20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan, pada tanggal 28 Desember 2009 (Catatan 3m). Pada tanggal 31 Januari 2011, Perusahaan menerima permohonan untuk perpanjangan selama tiga bulan atas periode pembayaran. Perusahaan berkeyakinan bahwa Florenceville berkomitmen untuk melakukan pembayaran sehingga pada tanggal 31 Desember 2010 tidak diperlukan untuk dibentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Due from Florenceville Financial Ltd. amounting to USD290 million represents receivable in relation to the sale of 7,399,999 shares or 20% of the issued share capital of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary, on December 28, 2009 (Note 3m). On January 31, 2011, the Company received a request from Florenceville for a three-month extension to the payment terms. The management believes that Florenceville is still committed to pay the outstanding receivable and that no allowance for doubtful accounts is required as of December 31, 2010.
Pada tanggal 5 Oktober 2010, Zeus Resources Pte. Ltd. ("Zeus") menginstruksikan Perusahaan untuk megalihkan dana sebesar USD62.952.960 kepada Enercorp Ltd. Dana tersebut merupakan uang muka sehubungan dengan Perjanjian Project Development pada tanggal 20 September 2010 antara Perusahaan dan Zeus.
On October 5, 2010, Zeus Resources Pte. Ltd. ("Zeus") has instructed the Company to transfer fund amounting to USD62,952,960 to Enercorp Ltd. This fund constitutes the advance payment in accordance with the Project Development Agreement dated September 20, 2010 entered into by and between the Company and Zeus.
Piutang dari Thionville Financier Ltd. sebesar USD45,5 juta merupakan saldo tagihan sehubungan dengan penjualan 5 lembar saham atau 50% dari modal saham Enercorp Ltd., perusahaan assosiasi, pada tanggal 30 Desember 2009 (Catatan 3n). Pada tanggal 15 Februari 2011, Perusahaan menerima pembayaran penuh dari piutang tersebut.
Due from Thionville Financier Ltd. amounting to USD45.5 million represents outstanding receivable in relation to the sale of 5 shares or 50% of the issued share capital of Enercorp Ltd., an associated company, on December 30, 2009 (Note 3n). On February 15, 2011, the Company received the full payment of the oustanding receivable.
264
59 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
9.
9.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
unless
OTHER RECEIVABLES (Continued)
Piutang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari jaminan beberapa kreditor (Catatan 27).
Receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 27).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain.
The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable.
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: Batubara Suku cadang dan bahan bakar Jumlah Dikurangi: Penyisihan atas kerugian persediaan usang Bersih
This account consists of: 2010 76.780.261 95.615.009 172.395.270
2009 118.347.226 84.686.684 203.033.910
(3.594.612) 168.800.658
(3.645.652) 199.388.258
Coal Spare parts and fuel supplies Total Less: Allowance for inventory obsolescence Net
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan adalah cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan dari persediaan.
Based on a review of the inventories, the management believes that the allowance is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.
Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan Anak-anak perusahaan (Arutmin dan KPC) merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada Anak-anak perusahaan (Catatan 45a).
In accordance with the CCOW, spare parts and fuel supplies recorded in the Subsidiaries’ (Arutmin and KPC) financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to Subsidiaries (Note 45a).
Persediaan Arutmin telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sekitar USD25 juta dan USD20 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 13).
Inventories of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks for a coverage amount of approximately USD25 million and USD20 million as of December 31, 2010 and 2009, respectively, which management believes is adequate to cover possible losses from such risks. Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (Note 13).
11. ASET LANCAR LAINNYA
11. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Uang muka Biaya dibayar di muka Jaminan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2009
139.021.038 20.269.627 8.231.521 377.196 167.899.382
60 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
27.281.985 5.757.548 5.160.916 2.679.817 40.880.266
Advances Prepaid expenses Deposits Value-Added Tax Total
265
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
Akun ini terdiri dari:
unless
This account consists of: 2010
Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd.
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance
24,00 80,00 30,00 30,00 30,00 20,20
Jumlah
Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During The Year Penambahan/ Additions (Pengurangan)/ (Deductions)
Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Income (Loss)
Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance
Dividen/ Dividend
637.806.500 199.573.355 27.574 27.574 11.108.121
229.431.770 (29.179.911) 8.232.041 (478.541)
237.170.738 169.204 (1.544.931)
126.000.000 -
978.409.008 170.562.648 8.232.041 27.574 27.574 9.084.649
Equity Method: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd.
848.543.124
208.005.359
235.795.011
126.000.000
1.166.343.494
Total
2009
Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd. Enercorp Ltd.
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance
17,00 80,00 30,00 30,00 20,20 -
Sub-jumlah Metode biaya: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC
15,58 1,67
Sub-jumlah Jumlah
Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During The Year Penambahan/ Additions (Pengurangan)/ (Deductions)
Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Income (Loss)
Dividen/ Dividend
Equity Method: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd. Enercorp Ltd.
200.384.210 11.108.121 12.849.995
637.806.500 27.574 27.574 (49.784.609)
46.884.300 (810.855) 36.934.614
46.884.300 -
637.806.500 199.573.355 27.574 27.574 11.108.121 -
224.342.326
588.077.039
83.008.059
46.884.300
848.543.124
Sub-total
98.875 8.006.272
Cost Method: PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC
-
8.105.147
Sub-total
46.884.300
856.648.271
Total
98.875 8.006.272
-
8.105.147
-
232.447.473
588.077.039
a. PT Newmont Nusa Tenggara
83.008.059
-
a. PT Newmont Nusa Tenggara
Pada bulan November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) mengakuisisi 17% saham di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Kemudian pada bulan Maret 2010, MDB mengakuisisi tambahan 7% saham di NNT. Pada tanggal 31 Desember 2010, MDB memiliki 24% saham di NNT dimana kepemilikan efektif Perusahaan di NNT sebesar 17% (Catatan 45ff dan 45gg).
266
Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance
In November 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) acquired 17% shares in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Subsequently, in March 2010, MDB acquired an additional 7% shares in NNT. As of December 31, 2010, MDB owns 24% shares in NNT while the effective interest of the Company in NNT is 17%. (Notes 45ff and 45gg).
61
BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)
12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued)
b. Zurich Assets International Ltd.
unless
b. Zurich Assets International Ltd.
Pada tanggal 23 Desember 2008, PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak perusahaan, yang mengakuisisi Zurich Assets International Ltd., yang memiliki PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dengan persentase pemilikan efektif sebesar 44% (Catatan 45r). Sehubungan dengan penawaran umum terbatas di mana BRI tidak berpartisipasi, persentase pemilikannya turun menjadi 28,79%. Perbedaan antara kepemilikan saham Perusahaan atas ekuitas DEWA yang terjadi setelah penerbitan saham baru dengan nilai tercatat atas investasi sebelum penerbitan saham baru adalah sebesar USD29.179.911 dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
On December 23, 2008, PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, acquired Zurich Assets International Ltd., which own an effective interest of 44% in PT Darma Henwa Tbk (DEWA) (Note 45r). Following a rights issue in which BRI did not participate, the effective interest was reduced to 28.79%. The difference between the Company’s share in the equity of DEWA subsequent to the new share issuance and the Company share in the equity of DEWA prior to the new share issuance amounted to USD29,179,911 was recorded under “Difference in the Change in Equity Transaction of a Subsidiary” account and is presented as part of equity.
c. Westside Corporation Ltd.
c. Westside Corporation Ltd.
Pada tahun 2009, kepemilikan Perusahaan pada Westside berkurang menjadi sebesar 20,20% karena Perusahaan tidak mengambil hak opsinya untuk membeli tambahan saham Westside sebanyak 10.200.000 lembar saham dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar..
In 2009, the Company ownership reduced to 20.20%, since the Company did not exercise its option to buy an additional 10,200,000 shares of Westside at AUD0.50 per share.
d. Enercorp Ltd.
d. Enercorp Ltd.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Catatan 3n).
Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Note 3n).
e. Avocet Mining PLC
e. Avocet Mining PLC
Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan menjual seluruh sahamnya di Avocet dengan nilai USD3.719.822
In June and July 2010, the Company sold all the shares in Avocet for USD3,719,822.
Investasi di PT Coalindo Energy direklasifikasi dari investasi pada perusahaan asosiasi ke investasi jangka panjang lainnya sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan neraca konsolidasian.
The investments in PT Coalindo Energy was reclassified from investment in associates to other long-term investments as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets .
62 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
267
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Saldo Awal/ Beginning Balance
Details and changes of fixed assets were as follows: 2010
Penambahan/ Additions
unless
Penggurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
1.598.076.359 11.665.712 12.429.389 197.835.920
90.397.783 11.207.677 2.952.488 46.965.358
91.323.791 264 57.395 96.738.085
74.636.211 120.435 181.022 (3.816.533)
2.906.849 27.647 213.366 2.498.032
1.674.693.411 23.021.207 15.718.870 146.744.692
Acquisition Cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress
Sub-jumlah
1.820.007.380
151.523.306
188.119.535
71.121.135
5.645.894
1.860.178.180
Sub-total
437.553.629 620.827
85.251.278 235.881
2.987.146 326.953
(71.121.135) -
128.073 -
448.824.699 529.755
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
(71.121.135)
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Harga Perolehan
438.174.456
85.487.159
3.314.099
2.258.181.836
237.010.465
191.433.634
-
128.073
449.354.454
Sub-total
5.773.967
2.309.532.634
Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
1.015.650.684 9.697.686 9.861.010
63.169.634 1.544.432 404.545
36.746.293 57.395
48.108.427 -
656.693 10.359 112.536
1.090.839.145 11.252.477 10.320.696
Sub-jumlah
1.035.209.380
65.118.611
36.803.688
48.108.427
779.588
1.112.412.318
Sub-total
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
83.086.450 167.434
69.761.257 59.795
687.156 16.539
(48.108.427) -
(56.183) -
103.995.941 210.690
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
83.253.884 1.118.463.264 1.139.718.572
69.821.052 134.939.663
703.695 37.507.383
(48.108.427) -
(56.183) 723.405
104.206.631 1.216.618.949 1.092.913.685
Sub-total Total Accumulated Depreciation Carrying Value
Saldo Awal/ Beginning Balance
2009 Penambahan/ Additions
Penggurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
1.492.546.803 11.654.009 8.573.043 141.119.470
48.513.697 129.895 265.329 65.375.349
1.081.496 263.498 335.151 7.988.569
41.684.237 3.502.290 (6.220.471)
16.413.118 145.306 423.878 5.550.141
1.598.076.359 11.665.712 12.429.389 197.835.920
Acquisition Cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress
Sub-jumlah
1.653.893.325
114.284.270
9.668.714
38.966.056
22.532.443
1.820.007.380
Sub-total
225.915.799 3.448.397
250.758.012 35.926
-
(38.884.540) (81.516)
(235.642) (2.781.980)
437.553.629 620.827
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
229.364.196
250.793.938
-
(38.966.056)
(3.017.622)
438.174.456
Sub-total
1.883.257.521
365.078.208
19.514.821
2.258.181.836
Total Acquisition Cost
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Harga Perolehan
9.668.714
-
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
937.104.965 8.796.055 7.048.661
60.093.003 919.510 2.845.542
1.081.496 17.879 33.193
18.802.724 -
731.488 -
1.015.650.684 9.697.686 9.861.010
Accumulated Depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Sub-jumlah
952.949.681
63.858.055
1.132.568
18.802.724
731.488
1.035.209.380
Sub-total
51.394.931 113.557
50.494.243 53.877
83.086.450 167.434
Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
268
51.508.488
50.548.120
1.004.458.169 878.799.352
114.406.175
-
(18.802.724) -
-
(18.802.724)
1.132.568
-
731.488
83.253.884
Sub-total
1.118.463.264 1.139.718.572
Total Accumulated Depreciation Carrying Value
63 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
unless
Sesuai dengan PKP2B, aset tetap yang dicatat dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek (Catatan 45a).
In accordance with the CCOW, fixed assets recorded in the financial statements of KPC and Arutmin, the Subsidiaries, remain the property of the GOI, with KPC and Arutmin having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter (Note 45a).
Aset tetap dan persediaan di KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD1,82 milyar dan USD2,4 milyar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen KPC berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 10).
Fixed assets, as well as inventories of KPC, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD1.82 billion and USD2.4 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively, which KPC’s management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 10).
Seluruh aset tetap Arutmin telah diasuransikan terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya sebesar USD391 juta dan USD418 juta masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 10).
All fixed assets of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks amounting to USD391 million and USD418 million as of December 31, 2010 and 2009 , respectively, which Arutmin’s management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 10).
KPC dan FBS telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional penambangan (Catatan 29).
KPC and FBS have entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations (Note 29).
Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 , respectively, was as follows:
Beban pokok pendapatan Beban usaha (Catatan 38) Biaya eksplorasi tangguhan Jumlah
2010 128.973.908 4.729.093 1.236.662 134.939.663
Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan untuk Proyek UBC (Upgrade Brown Coal) milik Arutmin serta aset tetap milik KPC, Calipso dan FBS yang belum siap digunakan dalam operasi.
Cost of revenues Operating expenses (Note 38) Deferred exploration costs Total
Construction-in-progress represents cost capitalized in connection with the development of Arutmin’s mine site in Satui South Kalimantan for the UBC (Upgrade Brown Coal) Project and KPC, Calipso and FBS’s fixed assets not yet ready for their intended use.
64 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
2009 92.749.317 8.966.442 12.690.416 114.406.175
269
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca
Presentase penyelesaian/ Percentage of completion
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated completion date
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Mesin dan peralatan
5% - 99%
31.678.806
2010 - 2011
Bangunan
30% - 99%
115.065.886
2010
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mengakui penurunan nilai aset dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset.
unless
Construction-in-progress that have not been completed at the balance sheet date Machinery and equipment Building
As of December 31, 2010 and 2009 , the Company and its Subsidiaries did not recognize any asset impairment and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment.
14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI
14. OIL AND GAS PROPERTIES
Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan, di Yaman yang terdiri dari:
This represents costs incurred in connection with the exploration of Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a Subsidiary, in Yemen that consist of: 2010
Blok R2 Blok 13
Saldo Awal/ Beginning Balance 160.376.714 172.444.607
Penambahan/ Additions 2.444.490 29.018.441
Saldo Akhir/ Ending Balance 162.821.204 201.463.048
Block R2 Block 13
Jumlah
332.821.321
31.462.931
364.284.252
Total
Blok R2 Blok 13
Saldo Awal/ Beginning Balance 147.276.120 137.836.345
Penambahan/ Additions 13.100.594 34.608.262
Saldo Akhir/ Ending Balance 160.376.714 172.444.607
Block R2 Block 13
Jumlah
285.112.465
47.708.856
332.821.321
Total
2009
Blok R2 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan Peralatan kantor Tambang yang belum selesai dan peralatan dan fasilitas terkait Jumlah
270
2010
2009
22.979.332 112.534
22.979.332 112.534
139.729.338 162.821.204
137.284.848 160.376.714
Block R2 Unoperated acreage Office equipment Uncompleted wells and related equipment and facilities Total
65 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
14. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
Blok 13 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan Peralatan kantor Tambang yang belum selesai dan peralatan dan fasilitas terkait Jumlah
2010
2009
14.929.067 139.085
14.929.067 139.085
186.394.896 201.463.048
157.376.455 172.444.607
unless
Block 13 Unoperated acreage Office equipment Uncompleted wells and related equipment and facilities Total
a. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral (MOMR) Republik Yaman melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi (Catatan 45q).
a. Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen entered into a Production Sharing Agreement (Note 45q).
b. Penambahan selama tahun 2009 dan 2010 berkaitan dengan aktivitas pengeboran di sumur AI-Barakat #1 dan Al-Rizq #1 Blok 13.
b. During 2009 and 2010, there were drilling activities in AI-Barakat #1 and Al-Rizq #1 wells of Block 13, respectively.
c. Pada tanggal 16 Januari 2010, Gallo memperoleh surat perpanjangan selama 24 bulan dari MOMR untuk memperpanjang jangka waktu eksplorasi yang kedua di Blok 13. Pada tanggal 15 Februari 2011, Gallo juga memperpanjang izin eksplorasi selama satu tahun untuk Blok R2.
c. On January 16, 2010, Gallo was able to secure its extension letter for 24 months from MOMR to enter the term of the second exploration period for Block 13. On February 15, 2011, Gallo also secured a one year extension to its exploration license for Block R2.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen tidak mengakui penurunan nilai aset minyak dan gas bumi dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset.
As of December 31, 2010 and 2009, the management did not recognize any oil and gas properties impairment and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment.
15. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
15. DEFERRED EXPLORATION COSTS
Akun ini terdiri dari: Tahap eksplorasi - belum ada cadangan terbukti Anak perusahaan: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Jumlah
This account consists of: 2010
2009
206.208.906 51.930.812 23.328.453 19.236.381 300.704.552
66 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
176.484.604 44.414.460 24.164.297 13.602.636 258.665.997
Deferred exploration non - proven reserves Subsidiaries: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Total
271
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN (Lanjutan)
14. DEFERRED EXPLORATION COSTS (Continued)
Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas bersih yang diperoleh dari produksi yang diestimasikan adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
The comparison between the book value and net present value of future cash flows from estimated production is as follows:
Biaya Eksplorasi Tangguhan / Deferred Exploration Cost Nilai Tunai Bersih Arus Kas dari Estimasi Penyesuaian atas Produksi / Biaya Eksplorasi Net Present Tangguhan / Value of Future Deferred Cash Flows Lokasi / Nilai Buku / Exploration Cost From Estimated Adjustment Production Location Book Value Mauritania 206.208.906 908.930.621 Gorontalo 51.930.812 1.054.503.072 Palu 23.328.453 221.420.347 Liberia 19.236.381 126.115.953 -
16. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN
Subsidiaries Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
16. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Biaya eksplorasi tangguhan - telah menemukan cadangan terbukti Anak perusahaan: PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara
142.499.615
Jumlah biaya eksplorasi Biaya pengembangan tangguhan telah menemukan cadangan terbukti Anak perusahaan: PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta
unless
101.151.712
101.151.712
32.604.810
32.604.810
8.400.321
8.177.333
Deferred exploration cost proven reserves Subsidiaries: PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara
834.552.260
863.340.732
Total exploration cost
549.895.802
587.118.991 134.287.886
16.393.644
13.031.607
Deferred development cost proven reserves Subsidiaries: PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta
Jumlah biaya pengembangan
58.431.095
50.035.961
Total development cost
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan
892.983.355
913.376.693
Total exploration and development costs
272
29.717.555 11.420.493 899.403
29.704.631 6.582.378 717.345
67 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
16. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)
16. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (Continued)
2010
Dikurangi: Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan - Bersih
2009
119.328.955 5.060.081 (30.358.769)
84.291.785 35.037.170 -
94.030.267
119.328.955
798.953.088
Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan berdasarkan area of interest selama periode 2010 adalah sebagai berikut:
Less : Accumulated amortization Beginning balance Additions Disposals Ending balance Deferred Exploration and Development Cost - Net
794.047.738
Changes during the period of deferred exploration and development costs based on area of interest in 2010 are as follows:
Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan / Deferred Exploration And Development Costs
Anak Perusahaan PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batabura Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin Satui Asam Asam PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara
Lokasi / Location
Penambahan / Additions
Pengurangan / Deductions
-
-
8.400.321
Subsidiaries PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Arutmin Indonesia Senakin Satui Asam Asam PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara
64.630.365
5.060.081
798.953.088
Total
Dairi
587.118.991
27.407.176
64.630.365
-
549.895.802
134.287.886
8.211.729
-
-
142.499.615
Sangatta
23.547.666
33.359.718
-
3.728.860
53.178.524
Senakin Satui Asam Asam
19.852.280 20.346.237 717.344
5.199.202 12.926 182.058
-
1.331.221 -
23.720.261 20.359.163 899.402
8.177.334 794.047.738
222.987 74.595.796
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen tidak mengakui penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset.
As of December 31, 2010 and 2009, the management did not recognize any impairment on deferred exploration and development costs and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment.
17. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN
17. DEFERRED STRIPPING COSTS
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, mengakui biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD473.031.531 dan USD242.767.893. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KPC dan Arutmin telah mengamortisasi biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD37.145.005 dan USD155.491.408, sebagai bagian dari biaya produksi untuk wilayah dimana rasio aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan yang direncanakan.
As of December 31, 2010 and 2009, KPC and Arutmin, the Subsidiaries, recognized deferred stripping costs amounting to USD473,031,531 and USD242,767,893, respectively. For the years ended December 31, 2010 and 2009, KPC and Arutmin have amortized deferred stripping costs amounting to USD37,145,005 and USD155,491,408, respectively, as part of production costs for areas where the actual ratio is significantly lower than the planned stripping ratio.
68 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Saldo Akhir / Ending Balance
Penhapusan / Disposal
Muara Enim
Loa Ulung Kutai Kertanegara
Jumlah
Saldo Awal / Beginning Balance
unless
273
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
17. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)
17. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)
2010
Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio
unless
2009 Rasio Pengupasan yang direncanakan/ Planned Stripping ratio
Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio
Rasio Pengupasan yang direncanakan/ Planned Stripping ratio
PT Arutmin Indonesia Pit Manggis Pit 1 Pit 2 Cutback Pit 15 Pit 18 Pit Kresna Pit Gatotkaca Pit Hanoman Pit Rama Pit Yudistira Pit Ata Pit Mangkalapi Pit Selatan
9,60 12,91 3,91 11,58 7,14 9,60 76,12 64,95 735,83 11,91 12,87 22,39
8,71 15,11 21,16 12,56 6,26 10,33 71,84 6,34 9,61 10,57
11,90 20,43 8,98 9,28 17,42 9,07 -
8,07 14,95 16,67 5,86 18,00 17,01 10,66 -
PT Arutmin Indonesia Pit Manggis Pit 1 Pit 2 Cutback Pit 15 Pit 18 Pit Kresna Pit Gatotkaca Pit Hanoman Pit Rama Pit Yudistira Pit Ata Pit Mangkalapi Pit Selatan
PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Melawan Mustahil Pelikan Kangguru
12,54 14,31 15,21 12,48 9,54 13,26 7,65
10,53 8,61 11,36 9,58 8,47 7,29 5,54
17,64 11,22 11,72 -
14,08 7,85 8,46 -
PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Melawan Mustahil Pelikan Kangguru
18. GOODWILL
18. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan diatas nilai aset bersih Anak perusahaan.
This account represents the excess of acquisition cost over the net asset value of Subsidiaries. 2010
Harga Akumulasi amortisasi Nilai Buku
Saldo Awal/ Beginning Balance 499.141.636 133.260.658 365.880.978
Penambahan/ Additions 19.979.988 (19.979.988)
Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions 5.018.228 3.021.700
Saldo Akhir/ Ending Balance 494.123.408 150.218.946
Cost Accumulated amortization
1.996.528
343.904.462
Carrying Value
Saldo Akhir/ Ending Balance 499.141.636 133.260.658
Cost Accumulated amortization
365.880.978
Carrying Value
2009
Harga Akumulasi amortisasi Nilai Buku
274
Saldo Awal/ Beginning Balance 1.036.582.761 117.395.470
Penambahan/ Additions 55.307.981 25.386.293
Reklasifikasi/ Reclassifications Pengurangan/ Deductions 592.749.106 9.521.105
919.187.291
29.921.688
583.228.001
69 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
19. BIAYA KEUANGAN TANGGUHAN
19. DEFERRED FINANCING COSTS
Akun ini terdiri dari:
unless
This account consists of: 2009
Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Nilai Buku
Saldo Awal/ Beginning Balance 46.434.048 9.747.192 36.686.856
Penambahan/ Additions 238.207.032 28.522.090 209.684.942
Pengurangan/ Deductions 61.739.200 26.721.561 35.017.639
Saldo Akhir/ Ending Balance 222.901.880 11.547.721 211.354.159
Carrying value Accumulated amortization Book Value
Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal 1 Januari 2010, biaya perolehan yang belum diamortisai atas beban keuangan disajikan sebagai bagian dari masingmasing pinjaman.
As a result of the adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006), starting January 1, 2010, the unamortized deferred financing costs were presented as part of the respective loans and borrowings to which it pertain.
Biaya keuangan tangguhan terdiri dari biaya konsultan, biaya bank, biaya profesional dan biaya langsung lainnya yang terkait dengan perolehan pinjaman jangka panjang.
Deferred financing costs represent consultant expenses, bank charges, professional fees and other direct costs that were incurred to obtain long-term borrowings.
20. PIUTANG PINJAMAN
20. LOANS RECEIVABLE
Akun ini terdiri dari: PT Bukit Mutiara (setelah dikurangi premi yang belum diamortisasi sebesar USD146.081.677 pada tahun 2010) Candice Investments Pte. Ltd. Jumlah
This account consists of: 2010
2009
364.315.218 10.505.988 374.821.206
a. PT Bukit Mutiara
Total
a. PT Bukit Mutiara
Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan (“Pemberi Pinjaman”) mendandatangani perjanjian pinjaman (“Pinjaman Bukit Mutiara”) dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit Mutiara terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90,0% di PT Berau Coal (Berau) (“Perusahaan Batubara Target”).
On November 2, 2009, the Company (the “Lender”) entered into a loan agreement with PT Bukit Mutiara (“Bukit Mutiara”), wherein the Company agreed to grant a loan facility with the principal amount up to USD300 million to Bukit Mutiara in connection with a share sale and subscription agreement, which Bukit Mutiara is negotiating in relation to the acquisition of an indirect 90.0% interest in PT Berau Coal (Berau) (the “Coal Company Target”).
70 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
250.000.000 250.000.000
PT Bukit Mutiara (net of unamortized premium of USD146,081,677 in 2010) Candice Investments Pte. Ltd.
275
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
20. PIUTANG PINJAMAN (Lanjutan)
unless
20. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
The loan is unsecured and shall be repaid in full upon its maturity in 2015. The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every quarter.
Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perusahaan untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan Perusahaan.
Under the terms of the loan, Bukit Mutiara will use the entire amount lent by the Company in investments to be agreed between Bukit Mutiara and the Company.
Saldo pinjaman sebesar USD 364 juta merupakan biaya perolehan diamortisasi dari fasilitas pinjaman dan piutang yang berhubungan dengan biaya arranger dan pemasaran (Catatan 45n).
The outstanding balance amounting to USD364 million represents the amortised cost of loan facility and receivables related to arranger and marketing fees (Note 45n).
b. Candice Investments Pte. Ltd.
b. Candice Investments Pte. Ltd.
Pada bulan Juni 2010, Indocoal Resources (Cayman) Ltd., Anak perusahaan (kreditur) dan Candice Investments Pte. Ltd (debitur) mengadakan perjanjian Equity Partner Loan, di mana kreditur setuju untuk memberikan debitur fasilitas pinjaman tanpa jaminan, berjangka yang dapat dikonversi dengan jumlah pokok tidak melebihi USD100,000,000 ditambah dengan jumlah kekurangan. Kreditur akan membayar bunga atas pinjaman dengan persentase suku bunga rata-rata dua persen (2%) LIBOR per tahun. Kreditur akan membayar pinjaman dan seluruh bunga yang diakui pada tanggal 31 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang tersebut adalah sejumlah USD10.505.988.
On June 2010, Indocoal Resources (Cayman) Ltd., a subsidiary, (Lender) and Candice Investments Pte. Ltd. (Borrower) entered into an Equity Partner Loan Agreement, wherein the Lender grants to the Borrower an unsecured, convertible term loan facility in the principal amount not exceeding USD100,000,000 plus any Shortfall Amount. The Borrower shall pay interest on the loan at the percentage rate of the aggregate of the LIBOR and two per cent (2%) per annum. The borrower shall repay the loan and all accrued interest on December 31, 2017. As of December 31, 2010, the outstanding balance of the loan amounted to USD10,505,988.
21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
21. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari: Pihak Ketiga Proyek pengembangan usaha Jaminan DHPB Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Lisensi (Catatan 45p) Pajak Pertambahan Nilai Masukan Lain-lain Sub-jumlah Hubungan Istimewa (Catatan 42j) Investasi jangka panjang lainnya Uang muka pembelian ruang kantor Jumlah
276
This account consists of: 2010
2009
416.285.436 27.805.583 13.590.287 9.975.112 8.411.974 10.662.587 486.730.979 98.875 486.829.854
367.289.120 26.595.745 625.000 9.975.112 7.668.418 1.317.991 413.471.386 9.477.884 422.949.270
Third Parties Business development project DHPB deposit Restricted cash in bank License (Note 45p) Prepaid Value-Added Tax Others Sub-total Related Parties (Note 42j) Other long-term investments Advance for office space purchase Total
71 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
21. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
unless
Proyek pengembangan usaha merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perluasan dan pengembangan proyek baru Perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses penyelesaian tersebut masih berlangsung.
Business development project represents the Company’s disbursements in relation to the expansion and development of new projects. As of the completion date of the consolidated financial statements, the projects are still ongoing.
Pada tanggal 19 September 2008, KPC dan Arutmin masing-masing telah membayar Rp150 milyar (setara dengan USD16.683.350) dan Rp100 milyar (setara dengan USD11.122.233) kepada Pemerintah Indonesia sebagai jaminan atas royalti dimana Perusahaan memiliki komitmen kepada Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan pembayaran kewajiban atas Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) (Catatan 45a).
On September 19, 2008, KPC and Arutmin paid Rp150 billion (equivalent to USD16,683,350) and Rp100 billion (equivalent to USD11,122,233), respectively, to the GOI as a deposit for royalties representing the Company’s commitment to the GOI for the settlement and payment of its obligation for Coal Production Proceeds (DHPB) (Note 45a).
Uang muka untuk pembelian ruang kantor merupakan angsuran kepada PT Bakrie Swasakti Utama, pihak hubungan istimewa, untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Pada tahun 2010, kepemilikan ruang kantor telah diserahkan kepada Perusahaan.
Advance for office space purchase pertains to advance payments made to PT Bakrie Swasakti Utama, a related party, to purchase office space in Bakrie Tower. In 2010, the title of the office space was transferred to the Company.
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka di PT ANZ Panin Bank untuk jaminan sehubungan dengan proyek antara Arutmin, dengan PT PLN Persero, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Jati, Parit Baru dan Tuban serta dana yang ditempatkan pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai jaminan pelunasan masing-masing pinjaman yang jatuh tempo dari Credit Suisse (Catatan 27d).
Restricted cash in bank represents time deposits in PT ANZ Panin Bank that serve as collateral for Arutmin’s project with PT PLN Persero, involving the Steam Fired Power Plant (PLTU) in Tanjung Jati, Parit Baru and Tuban and cash in Credit Suisse AG, Singapore branch (Credit Suisse) was restricted to guarantee the payment of the maturing loan obtained from Credit Suisse (Note 27d).
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK
22. SHORT-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari : Pihak Ketiga Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1 Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2 Jumlah
This account consists of : 2010
2009 -
300.000.000 100.000.000
Third Parties Credit Suisse 2009 Facility - 1 Credit Suisse 2009 Facility - 2
-
400.000.000
Total
72 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
277
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
22. SHORT-TERM LOANS (Continued)
a. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1
unless
a. Credit Suisse 2009 Facility – 1
Pada tanggal 29 Oktober 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD300 juta.
On October 29, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD300 million.
Pinjaman terhutang dalam jangka waktu 1 tahun setelah tanggal penggunaan. Namum, Perusahaan memiliki opsi untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo sampai dengan 36 bulan dari tanggal penggunaan, dimana dalam hal ini, pinjaman yang diangsur tersebut harus dilunasi, dengan angsuran pertama dimulai pada tanggal 25 setiap bulannya setelah tanggal penggunaan dan saat jatuh tempo, Perusahaan diharuskan membayar premi penebusan, sehingga nilai keseluruhan tarif pengembalian kepada pemberi pinjaman menjadi sebesar 18%. Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai akuisisi perusahaan baru.
The loan is payable in full 1 year after its utilization date. However, the Company has the option to extend the maturity until the 36th month from utilization date, in which case, the loan shall be repaid in installment, with the first installment commencing on the 25th month after utilization date and upon maturity of the loan, the Company shall pay a redemption premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 18%. The proceeds of the loan will be used to finance the acquisition of a new company.
Fasilitas ini dijamin dengan: - penyerahan (assignment) hak penerimaan; - penyerahan (assignment) hak pinjaman antar perusahaan; - rekening penerimaan USD; - rekening penerimaan IDR; - surat kuasa untuk menarik dana; - subordination deed; dan - dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.
This loan facility was secured by: - the assignment of rights to proceeds; - the assignment of intercompany loans;
Persyaratan dari fasilitas kredit meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Anak perusahaannya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang diciptakan dibawah Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak yang tidak menguntungkan dan material terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus memenuhi beberapa rasio keuangan.
The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company from taking certain actions, including among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Intercreditor Agreement, selling, transfering or disposing of assets and any of its receivables on recourse terms, amending the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios.
278
-
the charge over USD proceeds accounts; the pledge over IDR proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the subordination deed; and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.
73 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
22. SHORT-TERM LOANS (Continued)
unless
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 10% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 10% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman telah dilunasi.
As of December 31, 2010, the outstanding loan was fully paid.
saldo
b. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2
b.
Credit Suisse 2009 Facility – 2
Pada tanggal 17 November 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”), dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (the “Original Lender Arranger, Facility dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam waktu enam bulan dan diharapkan akan lunas di bulan Mei 2010.
On November 17, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”) and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Original Lender, Arranger, Facility and Security Agent”), have entered into Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD100 million, with a term of six months and is expected to mature in May 2010.
Pinjaman ini akan dilunasi dalam tiga kali pembayaran dimulai sejak bulan ke-4 setelah tanggal penarikan dana. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah LIBOR ditambah dengan 10% per tahun untuk tiga bulan pertama dan 12% per tahun untuk bulanbulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir.
This loan facility shall be repaid in three equal installments commencing on the 4th month after the utilization date. The interest rate of the loan is LIBOR plus 10% per annum for the first three months and 12% for the succeeding months until the final maturity date.
Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan dari Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut akan digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara dan pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut.
The proceeds of the loan will be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara and payment of transaction expenses related to the credit facility.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan.
In accordance with the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2009, the Company is in compliance with the covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman telah dilunasi.
saldo
As of December 31, 2010, the outstanding loan was fully paid.
74 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
279
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
23. HUTANG USAHA
23. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari: Pihak Ketiga Dolar AS PT Bukit Makmur Mandiri Utama Mitsui and Company Ltd AEL Mauritius Ltd Trakindo Utama Services Pte Ltd PT United Tractors Tbk Orica Singapore Pte Ltd PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Hexindo Adiperkasa PT Rig Tenders Indonesia Toll Logistic (Asia) Ltd PT Armindo Prima PT Transcoal Pacific PT Trakindo Utama PT Budhi Wiguna Prima Taiwan Power Company PT AKR Corporindo Tbk PT Cipta Kridatama Chitra Tyres Pte Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Sub-jumlah Rupiah PT Mitra Bahtera Segarasejati PT Putra Perkasa Abadi PT Energy Transporter Indonesia PT Pertamina (Persero) PT Patra Niaga PT Karya Wijaya Utama Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Sub-jumlah Euro Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Dolar Singapura Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000)
280
unless
This account consists of: 2010
2009
9.037.209 7.263.861 7.235.826 7.183.092 6.732.816 5.609.102 5.044.310 4.740.547 2.831.802 1.575.961 1.536.899 1.504.794 1.325.800 1.215.237 -
2.473.824 8.817.868 2.519.756 2.670.496 4.643.224 5.832.622 4.448.754 2.161.869 2.298.137 63.390.993 19.723.095 12.428.437 2.861.780
15.711.001
55.162.262
78.548.257
189.433.117
4.555.394 4.129.577 3.714.747 -
2.467.840 4.428.917 23.750.284 13.641.619 2.172.789
5.283.730
16.822.581
17.683.448
63.284.030
-
2.196
Third Parties US Dollar PT Bukit Makmur Mandiri Utama Mitsui and Company Ltd AEL Mauritius Ltd Trakindo Utama Services Pte Ltd PT United Tractors Tbk Orica Singapore Pte Ltd PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Hexindo Adiperkasa PT Rig Tenders Indonesia Toll Logistic (Asia) Ltd PT Armindo Prima PT Transcoal Pacific PT Trakindo Utama PT Budhi Wiguna Prima Taiwan Power Company PT AKR Corporindo Tbk PT Cipta Kridatama Chitra Tyres Pte Ltd Others (each below USD1,000,000) Sub-total Rupiah PT Mitra Bahtera Segarasejati PT Putra Perkasa Abadi PT Energy Transporter Indonesia PT Pertamina (Persero) PT Patra Niaga PT Karya Wijaya Utama Others (each below USD1,000,000) Sub-total
10.823
Euro Others (each below USD1,000,000)
101.170
Singaporean Dollar Others (each below USD1,000,000)
75 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
23. HUTANG USAHA (Lanjutan)
23. TRADE PAYABLES (Continued)
Dolar Australia Lain-lain (masing-masing dibawah USD1.000.000) Jumlah Pihak Ketiga Hubungan Istimewa (Catatan 42d) Dolar AS PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk Sub-jumlah
2010
18.265
825.184
96.252.166
253.654.324
21.571.094 1.679.130 23.250.224
-
2.730.000
Rupiah PT Darma Henwa Tbk
69.286.737 165.538.903
25.980.224 279.634.548
2010 75.101.140 62.384.347 16.285.703 11.767.713 165.538.903
2009 90.225.897 58.153.362 112.730.715 18.524.574 279.634.548
Current 31 to 60 days due 61 to 90 days due Over 90 days due Total
24. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
27.977.192 14.409.494 6.333.333 6.000.000 -
27.659.574 12.569.217 27.833.331 2.016.534 -
57.350.622
48.739.350
Third Parties Ancara Properties Limited Tilgard International Ltd. Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus BHP Holdings (International), Inc. Indomining Resources Holding Ltd. Goodrich Management Corporation Cash Dividend (Note 33) Others (each below USD2,000,000)
112.070.641
118.818.006
Total
76 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Total
There are no collaterals given for trade payables.
24. HUTANG LAIN-LAIN
Jumlah
Total Related Parties
Details of the aging schedule of trade payables were as follows:
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha.
Pihak Ketiga Ancara Properties Limited Tilgard International Ltd. Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus BHP Holdings (International), Inc. Indomining Resources Holding Ltd. Goodrich Management Corporation Dividen Kas (Catatan 33) Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000)
Total Third Parties
54.122.340 15.164.397 69.286.737
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: Lancar 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
Australian Dollar Others (each below USD1,000,000)
Related Parties (Note 42d) US Dollar PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk Sub-total
Rupiah PT Darma Henwa Tbk Jumlah Hubungan Istimewa Jumlah
2009
unless
281
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
25. HUTANG KEPADA PEMERINTAH INDONESIA
25. DUE TO GOVERNMENT OF INDONESIA
unless
Akun ini merupakan hutang sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) oleh KPC, Arutmin dan FBS, Anak perusahaan, (Catatan 45a).
This account relates to GOI entitlements on sales of coal (Coal Production Proceeds - DHPB) of KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries (Note 45a).
Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Details of payable to GOI as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
Hutang DHPB PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti Jumlah
2010
2009
638.056.272 270.265.270 3.328.505 911.650.047
26. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
This account consists of: 2010 187.025.331 44.548.668 18.737.013 12.703.699 3.066.720 17.626.587 283.708.018
Beban penambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada para kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambangan dari KPC, Arutmin, dan FBS, Anak perusahaan.
282
Total
26. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: Penambangan dan pemeliharaan Bunga Komisi Pengapalan Gaji dan Upah Lain-lain Jumlah
DHPB payables PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti
483.937.755 227.369.854 2.729.193 714.036.802
2009 185.742.994 5.838.313 11.716.764 8.699.983 3.154.546 1.725.001 216.877.601
Mining and maintenance Interest Commission Shipping Salaries and wages Others Total
Mining and maintenance expenses pertain to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries.
77 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG
27. LONG-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
Country Forest Limited (setelah dikurangi biaya keuangan yang belum diamortisasi sebesar USD33.912.689 dan masih harus dibayar premi penebusan sebesar USD(135.101.405)) Guaranteed Senior Secured Note (setelah dikurangi biaya keuangan dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar USD21.065.493) Guaranteed Senior Secured Note (setelah dikurangi biaya keuangan dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar USD4.439.560) Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 (setelah dikurangi biaya keuangan yang belum diamortisasi sebesar USD4.748.782 dan masih harus dibayar premi penebusan sebesar USD(16.297.394)) Fasilitas Deutsche Bank 2010 (setelah dikurangi biaya keuangan dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar USD3.064.298) Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 (setelah dikurangi biaya keuangan dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar USD5.640.081) Nomura International Plc (setelah dikurangi biaya keuangan dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar USD162.661) PT Bank CIMB Niaga Tbk Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG Fasilitas Deutsche Bank AG 2008 Rio Tinto Limited VFS International AB
unless
This account consists of: 2010
2009
2.001.188.716
678.934.507
295.560.440
231.211.939
196.935.702
144.359.919
1.900.000.000
Country Forest Limited (net of unamortized financing cost of USD33,912,689 and accrued redemption premium of USD(135,101,405))
-
Guaranteed Senior Secured Note (net of unamortized financing cost and discount of USD21,065,493)
300.000.000
Guaranteed Senior Secured Note (net of unamortized financing cost and discount of USD4,439,560)
-
Credit Suisse 2010 Facility - 1 (net of unamortized financing cost of USD4,748,782 and accrued redemption premium of USD(16,297,394))
-
Deutsche Bank AG 2010 Facility (net of unamortized financing cost and discount of USD3,064,298)
-
Credit Suisse 2010 Facility - 2 (net of unamortized financing cost and discount of USD5,640,081)
20.837.339 3.557.916
3.610.400
-
80.000.000 35.000.000 7.979.733 349.369
Nomura International Plc (net of unamortized financing cost and discount of USD162,661) PT Bank CIMB Niaga Tbk Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG Deutsche Bank AG 2008 Facility Rio Tinto Limited VFS International AB
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6 ICICI Bank UK PLC ICICI Bank Limited PT Samuel Sekuritas Indonesia Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek
3.572.586.478 9.261.038
2.326.939.502 21.552.836
Credit Suisse 2008 Facility - 2 Credit Suisse 2008 Facility - 3 Credit Suisse 2008 Facility - 4 Credit Suisse 2008 Facility - 5 Credit Suisse 2008 Facility - 6 ICICI Bank UK PLC ICICI Bank Limited PT Samuel Sekuritas Indonesia Total Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang
3.563.325.440
2.305.386.666
Non-Current Portion
78 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
283
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
a. Country Forest Limited
unless
a. Country Forest Limited
Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New York Mellon (the “Administrative dan Security Agent”) dan Country Forest Limited (the “Original Lender”), anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin (“CFL Loan”) dimana Original Lender setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD1,9 milyar, yang terdiri dari:
On September 18, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New York Mellon (the “Administrative and Security Agent”) and Country Forest Limited (the “Original Lender”), a whollyowned subsidiary of China Investment Corporation (CIC), entered into a Senior Secured Term Loan Agreement (“CFL Loan”) wherein the Original Lender agreed to provide to the Company term loan facilities amounting to USD1.9 billion that consist of:
i. Fasilitas Commitment A sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu empat (4) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini; ii. Fasilitas Commitment B sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan iii. Fasilitas Commitment C sebesar USD700 juta yang akan jatuh tempo waktu enam (6) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini.
i. Facility A Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 4th year from the loan drawdown date;
Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit terhutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang jumlahnya dihitung pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap masing-masing pinjaman yang terkait, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terhutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah keseluruhan, yaitu jumlah yang memberikan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut.
On the maturity date of each of the facilities or other repayment date, the Company shall pay (i) the oustanding principal amount together with the unpaid accrued interest if any, (ii) any applicable premium, which is an amount calculated at the repayment date of each relevant facility, at 5% as of the first optional repayment date of the relevant facility, decreasing on a straight line basis to zero at the applicable maturity date for that facility, (iii) other amounts payable under the relevant facility, and (iv) a make-whole amount, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 19% on the relevant facility.
284
ii. Facilitity B Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 5th year from the loan drawdown date; and iii. Facility C Commitment amounting to USD700 million that will mature on the 6th year from the loan drawdown date.
79 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membayar saldo hutang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara, pembayaran hutang-hutang Perusahaan dan Anak perusahaan, dan sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional Perusahaan.
The proceeds of the loan will be used to pay the remaining balance of the consideration for the acquisition of indirect shareholdings in PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti and PT Pendopo Energi Batubara, repayment of all of the existing indebtedness of the Company and its Subsidiaries and the remaining balance for working capital and general corporate purposes.
Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada tanggal 5 November 2009 dan suku bunga 12% per tahun.
The interest on the loan is payable monthly, with the first payment commencing on November 5, 2009, and accrues at the rate of 12% per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan (the “Common Security”) yang berasal dari dokumen-dokumen berikut (the “Common Security Documents”) diantaranya termasuk:
This loan facility was secured by the security interests (the “Common Security”) created under the following documents (the “Common Security Documents”) which include among others:
-
penyerahan (assignment) hak penerimaan Perusahaan berdasarkan Cash Distribution Agreement (CDA); rekening penerimaan USD; rekening penerimaan IDR;
-
-
surat kuasa untuk menarik dana; Jaminan atas saham-saham Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources dan the Original Subsidiary Guarantors (Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original Subsidiary Guarantors;
-
-
Penyerahan (assignment) hak dari Perusahaan dan CFL Loan Restricted Subsidiaries untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antar perusahaan diantara mereka (sebagai pemberi pinjaman) dan Anak-anak perusahaan milik Perusahaan, selain anak perusahaan keuangan (sebagai peminjam).
-
-
-
80 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
the assignment of rights of the Company to receive payments under the Cash Distribution Agreement (CDA); the charge over USD proceeds accounts; the pledge over the receivables under the IDR accounts; the power of attorney to withdraw funds; the share pledges over the shares of its Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources and the Original Subsidiary Guarantors (the “Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries”) by the Company and each of the Original Subsidiary Guarantors; the assignment of rights of the Company and each CFL Loan Restricted Subsidiaries to receive any payments under the Intercompany loans between them (as lenders) and the Subsidiaries of the Company, other than a finance subsidiary (as borrowers).
285
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Fasilitas pinjaman meliputi beberapa pembatasan terhadap Perusahaan dan Anakanak perusahaannya untuk bertindak, termasuk didalamnya:
This loan facility contains restrictions on the ability of the Company and its Subsidiaries to take certain actions, including the following:
i.
Perusahaan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin, Anak-anak perusahaannya, untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B;
i.
The Company will not permit either KPC or Arutmin, its Subsidiaries, to sell, transfer or otherwise dispose of, directly or indirectly any of KPC’s or Arutmin’s rights or interests under its CCOWs;
ii.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk melakukan pembayaran pembayaran tertentu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham Perusahaan atau CFL Loan Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;
ii.
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to make restricted payments, which include among others the declaration or payment of dividends, purchase, redemption, retirement or redemption of any shares of stocks of the Company or its CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
iii.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk menerbitkan atau menjual saham CFL Loan Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;
iii.
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to issue or sell any shares of capital stocks of any CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
iv. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk secara langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau memperpanjang transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah terpenuhi;
iv. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to directly or indirectly, enter into, renew or extend any transaction or arrangement with any beneficial holder of 10% or more of any class of capital stocks the Company or any of its affiliates, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;
v.
v.
Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk: memberikan gadai atas Common Security;
No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to create any liens over the Common Security;
vi. Perusahaan tidak dapat melakukan konsolidasi atau merger, menjual, menyerahkan, mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;
vi. The Company shall not consolidate or merge with, sell, convey, transfer, lease or otherwise dispose of all or substantially all of its assets, to other person, unless certain requirements are complied with;
vii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Perusahaan dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.
vii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to incur indebtedness unless the Company is able to satisfy certain financial ratios;
286
81 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
viii. KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources, Anak-anak perusahaan tidak diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Anakanak perusahaan ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.
viii. KPC, Arutmin and IndoCoal Resources, Subsidiaries are not permitted to incur indebtedness unless these subsidiaries are able to satisfy certain financial ratios.
Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian untuk mendanai Anak perusahaan untuk mencapai efisiensi pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Anak perusahaannya di Belanda yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands B.V. Perusahaan bersama-sama dengan Original Subsidiary Guarantor, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan CFL Loan.
Moreover, the loan facility contains a provision which allows the Company to transfer its rights and obligations under the loan to finance subsidiaries to achieve greater tax efficiency, subject to amendments to the loan facility that are satisfactory to the parties. The transfer process was completed on November 5, 2009, whereupon the rights and obligations of the Company as Borrower were assumed by its wholly-owned Dutch Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The Company, together with the Original Subsidiary Guarantors, continue to guarantee the obligations of Bumi Netherlands B.V. under the transferred CFL Loan.
Berdasarkan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, Original Subsidiary Guarantor, BNY Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober 2009.
Pursuant to this loan facility, the Company, the Original Subsidiary Guarantors, BNY Mellon and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, entered into an Intercreditor Agreement dated October 1, 2009.
Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui dan disajikan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diperbaharui lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 di bawah suatu akta pembaharuan.
The loan agreement was subsequently amended and restated on September 24, 2009 and further amended on October 28, 2009 under a deed of amendment.
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD2.001.188.716 .
The amortized cost of this loan as of December 31, 2010 amounted to USD2,001,188,716 .
b. Guaranteed Senior Secured Note II
b. Guaranteed Senior Secured Note II
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan (Penjamin) melalui Bumi Investment Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menerbitkan 10,75% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD700 juta yang jatuh tempo pada tanggal 10 November 2017 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, Deutsche Bank dan JP Morgan (S.E.A.) Limited sebagai Joint Lead Manager. Surat Hutang dijaminkan oleh Perusahaan dan Anak-anak perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).
On September 30, 2010, the Company (the “Guarantor”), through Bumi Investment Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) issued USD700 million 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes due on November 10, 2017 (the “Notes”) with Credit Suisse Limited, Singapore, Deutsche Bank and JP Morgan (S.E.A.) Limited acting as the Joint Lead Managers. The Notes were guaranteed by the Company and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).
82 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
287
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2017 dan dikenakan tingkat suku bunga 10,75% per tahun, dan akan terhutang setiap enam bulan.
The Notes, maturing on October 6, 2017 bear an interest of 10.75% per annum, which is payable semi-annually.
Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus Surat Hutang sebelum tanggal 6 Oktober 2014, secara keseluruhan bukan hanya sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 6 Oktober 2014 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 105,375%, 102,6875% dan 100% ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar untuk periode 12 bulan masing-masing dimulai pada tanggal 6 Oktober 2014, 6 Oktober 2015 dan 6 Oktober 2016 dan seterusnya.
The Issuer may at its option redeem the Notes prior to October 6, 2014, in whole or in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after October 6, 2014 in whole or in part will be at the redemption prices equal to 105.375%, 102.6875% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on October 6, 2014, October 6, 2015 and October 6, 2016 and thereafter, respectively.
Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Hutang sebelum tanggal 6 Oktober 2014 dengan harga penebusan 110,75% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan dana dari penjualan satu atau lebih penawaran saham Penerbit atau Perusahaan.
Moreover, the Issuer may, at its option redeem 35% of the Notes before October 6, 2014 at a redemption price of 110.75% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of one or more equity offerings of the Issuer or the Company.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Surat Hutang tersebut akan digunakan untuk membayar hutang jangka pendek JP Morgan Chase, Credit Suisse dan Bright Ventures (Catatan 22) serta untuk membayar penuh hutang jangka panjang RZB (Catatan 27i), pembelian kembali sebagian dari 5% Obligasi Konversi yang Dijamin senilai USD300 juta (Catatan 28c) dan untuk membayar kembali hutang lainnya.
The proceeds of the Notes will be used to repay in full the outstanding balances of short-term loans from JP Morgan Chase, Credit Suisse and Bright Ventures (Note 22) as well as to repay in full the long-term loan from RZB (Note 27i), partial repurchase of the 5% USD300 million Guaranteed Convertible Bonds (Note 28c) and repayment of other indebtedness.
Surat Hutang ini dijamin dengan the Common Security Documents (Catatan 27a). Persyaratan dari Surat Hutang meliputi pembatasan yang sama kepada Perusahaan, Bumi Investments dan beberapa Anak perusahaan seperti pembatasan yang dinyatakan dalam Guaranteed Senior Secured Note senilai USD 300 juta (Catatan 27c).
The Notes were secured by the Common Security Documents (Note 27a). The terms of the Notes contain restrictions on the ability of the Company, Bumi Investments and certain Subsidiaries of the Company by the same restrictions as stated in the USD300 Guaranteed Senior Secured Note (Note 27c).
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD678.934.507.
The amortized cost of this loan as of December 31, 2010 amounted to USD678,934,507.
288
83 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
c. Guaranteed Senior Secured Note
unless
c. Guaranteed Senior Secured Note
Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Bumi Capital Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menerbitkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta yang jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, dan Deutsche Bank sebagai Manajer. Surat Hutang dijaminkan oleh Anak-anak perusahaan dari Perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).
On November 13, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Bumi Capital Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) issued USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes due on November 10, 2016 (the “Notes”) with Credit Suisse Limited, Singapore and Deutsche Bank acting as the Manager. The Notes were guaranteed by the Company’s Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).
Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga 12% per tahun.
The Notes, maturing on November 10, 2016 bear an interest of 12% per annum.
Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus Surat Hutang sebelum tanggal 10 November 2013, secara keseluruhan bukan hanya sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 13 November 2009 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 106%, 103% dan 100% ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar untuk periode 12 bulan masing-masing dimulai pada tanggal 10 November 2013, 10 November 2014 dan 10 November 2015.
The Issuer may at its option redeem the Notes prior to November 10, 2013, in whole but not in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after November 13, 2009 may be made in whole or in part at the redemption prices equal to 106%, 103% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on November 10, 2013, November 10, 2014 and November 10, 2015, respectively.
Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Hutang sebelum tanggal 13 November 2013 dengan harga penebusan 112% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan hasil penjualan atas beberapa jenis modal saham Perusahaan.
Moreover, the Issuer may, at its option redeem 35% of the Notes before November 13, 2013 at a redemption price of 112% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of certain kinds of capital stock of the Company.
Dana yang diperoleh dari Surat Hutang tersebut akan digunakan untuk belanja modal awal dan pengeluaran untuk biaya eksplorasi dan pengembangan milik PT Dairi Prima Mineral, Anak perusahaan, investasi dan perolehan mendatang atas perusahaanperusahaan tambang lainnya, modal kerja dan keperluan operasional.
The proceeds of the Notes will be used for initial capital expenditures and mine exploration and development expenditures of PT Dairi Prima Mineral, a Subsidiary, future acquisitions and investments in mining related companies, working capital and general corporate purposes.
84 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
289
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Surat Hutang ini dijamin dengan: - penyerahan (assignment) hak penerimaan; - penyerahan (assignment) hak pinjaman antar perusahaan; - rekening penerimaan USD; - rekening penerimaan IDR; - surat kuasa untuk menarik dana; - subordination deed; dan - dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.
The Notes were secured by: - the assignment of rights to proceeds; - the assignment of intercompany loans;
Persyaratan atas Surat Hutang meliputi pembatasan kepada Perusahaan, Bumi Capital dan beberapa Anak perusahaan untuk bertindak, termasuk diantaranya, penambahan hutang yang dapat mempengaruhi beberapa rasio keuangan tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran terbatas, menerbitkan preferred stocks, melakukan gadai, menjual atau pelepasan aset, merger atau konsolidasi, melakukan transaksi jual dan sewa-balik, melakukan transaksi dengan afiliasi dan memulai lini usaha yang baru.
The terms of the Notes contains restrictions on the ability of the Company, Bumi Capital and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, which include among others, the incurrence of additional debt which would result in a certain financial ratio, make restrictive payments, issue redeemable and preferred stocks, create liens, sell or otherwise dispose of assets, enter into merger or consolidations, enter into sale and leaseback transactions, enter into transactions of affiliates and enter into new lines of business.
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD 295.560.440 .
The amortized cost of this loan as of December 31, 2010 amounted to USD295,560,440 .
-
d. Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1
the charge over USD proceeds accounts; the pledge over IDR proceeds accounts; the power of attorney to withdraw funds; the subordination deed; and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.
d. Credit Suisse 2010 Facility - 1
Pada tanggal 23 Maret 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Anak perusahaan (Peminjam), Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai the “Financial Institutions, the Original Lenders (Pemilik Dana), Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) dan Credit Suisse International sebagai bank hedging, menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada MDB sebesar USD200 juta, yang akan dibayar sepenuhnya dalam kurun waktu 24 bulan sejak penarikan dana.
On March 23, 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary (the “Borrower”), Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) and Credit Suisse International as hedging bank, entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to MDB a credit facility amounting to USD200 million, which is payable in full 24 months following the utilization date.
Pada tanggal jatuh tempo pinjaman, MDB harus membayar premi penebusan (Redemption Premium), yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 15%.
On the maturity date of the loan, MDB shall pay a Redemption Premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 15%.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 7% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 7% per annum and is payable every quarter.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit ini,pendanaan Debt Reserve account dan pelunasan sebagian pinjaman MDB (Catatan 45ee).
The proceeds of the loan will be used for paying of transaction expenses related to this facility, funding of the Debt Reserve account and partial repayment of MDB’s loan (Note 45ee).
290
85 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pinjaman ini dijamin dengan: - Proceeds account dan Debt Reserve account; - Penjaminan saham-saham MDB atas kepemilikan sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dan surat kuasa untuk menjual saham dan; - penyerahan (assignment) atau kuasa atas jaminan (yaitu antara lain, hipotek, jaminan, hak gadai, hypothecation); dan -
unless
The loan was secured by: - the charge over the Proceeds account and Debt Reserve account; - MDB’s share pledges over shares in PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) and the Power of Attorney to Sell the shares and ; - the assignment or charge evidencing Security Interests (i.e. mortgage, pledge, lien, assignment, hypothecation, among others); and - any other document evidencing or creating security over any assets of MDB or PT Multi Capital, the parent company.
dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset MDB atau PT Multi Capital, induk perusahaan.
Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui pada tanggal 1 April 2010 yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD100 juta ("Fasilitas B") sehingga meningkatkan jumlah fasilitas pinjaman dari USD200 juta ("Fasilitas A") menjadi USD300 juta.
The loan agreement was subsequently amended on April 1, 2010 granting MDB an additional loan facility amounting to USD100 million (“Facility B”), which increased the total loan facility from USD200 million (“Facility A”) to USD300 million.
Fasilitas baru ini akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 7% dan dibayarkan setiap triwulan. Fasilitas B dibayar secara penuh setelah 24 bulan dari tanggal penggunaan Fasilitas A. Pada tanggal jatuh tempo, MDB akan membayar Premi Penebusan (Redemption Premium) kepada Pemberi Pinjaman dengan overall rate of return sebesar 15%.
The new facility will be subject to an annual interest of LIBOR plus 7% and is payable every quarter. The Facility B is payable in full after 24 months from the utilization date of Facility A. On the maturity date, MDB shall pay a Redemption Premium equivalent to an amount which provides the Lenders with an overall rate of return of 15%.
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD 231.211.939.
The amortized cost of this loan as of December 31, 2010 amounted to USD231,211,939 .
e. Fasilitas Deutsche Bank AG 2010
e. Deutsche Bank AG 2010 Facility On April 30, 2010, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”), Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Original Arranger”), Deutsche Bank AG, Hong Kong branch (the “Facility Agent”) and DB Trustees (Hong Kong) Limited (the “Security Agent”) entered into Credit Agreement, under which the Original Lenders agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD50 million, with a term of 24 months and interest rate of LIBOR plus 4.95% per annum.
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana), Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the “Original Arranger”), Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong (the “Facility Agent”) dan DB Trustees (Hong Kong) Limited (the “Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD50 juta, dalam waktu 24 bulan dengan suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah dengan 4,95% per tahun.
86 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
291
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit ini, pembayaran pinjaman Perusahaan atau Anak perusahaan dan keperluan operasional Perusahaan termasuk pendanaan pre-export atau kebutuhan modal kerja.
The proceeds of the loan will be used for the payment of transaction expenses related to this facility, repayment of existing financial indebtedness of the Company or its Subsidiaries and other general corporate purposes, including any pre-export financing or working capital requirements.
Pada tanggal 13 Mei 2010, Facility Agent dan Bank of India, cabang Singapura dan Bank of India, cabang Tokyo (the “Additional Lenders”) menandatangani Perjanjian Kerjasama dimana Additional Lenders setuju untuk menambah pinjamannya sebesar USD50 juta.
On May 13, 2010, the Facility Agent and Bank of India, Singapore branch and Bank of India, Tokyo branch (the “Additional Lenders”) entered into Additional Commitments Certificate, wherein the Additional Lenders agreed to provide additional commitments amounting to USD50 million.
Pada tanggal 21 Juli 2010, Facility Agent, Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the existing Lender) dan WestLB AG, cabang Singapura (the “Additional Lender”) menandatangani Perjanjian Kerjasama lanjutan dimana Existing Lender dan Additional Lender setuju untuk menambah jumlah pinjamannya efektif pada tanggal 23 Juli 2010 sejumlah USD25 juta.
On July 21, 2010, the Facility Agent, Deutsche Bank AG, Singapore branch (the existing Lender) and WestLB AG, Singapore branch (the “Additional Lender”) entered into a Additional Commitments Certificate, wherein the existing Lender and Additional Lender agreed to provide additional commitments amounting to USD25 million effective July 23, 2010.
Pada tanggal 13 September 2010, Facility Agent, Deutsche Bank AG, cabang Singapore (the existing Lender) dan China Development Bank Corporation (the “Additional Lender”) menandatangani Perjanjian Kerjasama lanjutan dimana Existing Lender dan Additional Lender setuju untuk menambah pinjamannya sebesar USD75 juta.
On September 13, 2010, the Facility Agent, Deutsche Bank AG, Singapore branch (the existing Lender) and China Development Bank Corporation (the “Additional Lender”) entered into a Additional Commitments Certificate, wherein the existing Lender and Additional Lender agreed to provide additional commitments amounting to USD75 million.
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD196.935.702.
The amortized cost of of December 31, 2010 USD196,935,702.
f. Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2
f. Credit Suisse 2010 Facility - 2
Pada tanggal 19 Augustus 2010, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD150 juta.
292
this loan as amounted to
On August 19, 2010, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD150 million.
87 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali seluruhnya pada tahun 2013. Namun demikian, pinjaman wajib dilunasi apabila terjadi perubahan pengendalian. Perubahan pengendalian terjadi apabila terdapat seseorang atau sekelompok orang yang bertindak dengan persetujuan (selain dari sekelompok orang yang terdiri hanya dari salah satu atau lebih anggota keluarga Bakrie) memperoleh pengendalian atas Perusahaan.
The loan facility shall be repaid in full upon its maturity in 2013. However, the loan must be mandatorily repaid if a change in control occurs. Change in control occurs if any person or group of persons acting in concert (other than a group of persons consisting solely of any one or more members of the Bakrie family) gains control of the Company.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 11% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 11% per annum.
Pinjaman hanya dapat digunakan oleh Enercoal Resources Pte Ltd, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, untuk penebusan atas obligasi konversi (Catatan 28) dan pembayaran atas biaya transaksi.
The loan will be lent to Enercoal Resources Pte Ltd, a wholly-owned Subsidiary, for the redemption of its convertible bonds (Note 28) and payment of transaction expenses.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Note (Catatan 27c).
This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Note (Note 27c).
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD144.359.919.
The amortized cost of of December 31, 2010 USD144,359,919.
g. Fasilitas Pinjaman Nomura
this loan as amounted to
g. Nomura Loan Facility
Pada tanggal 18 Oktober 2010, Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), Anak perusahaan (Peminjam), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), Anak perusahaan, (the “Guarantor”), Nomura International plc (the “Lender (Pemilik Dana), Facility Agent dan Security Agent”) dan Nomura Singapore Limited (the “Arranger”) menandatangani Perjanjian Pinjaman dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada BRJ sebesar USD21 juta, dalam waktu 27 bulan setelah penarikan pertama.
On October 18, 2010, Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a Subsidiary (the “Borrower”) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a Subsidiary, (the “Guarantor”), Nomura International plc (the “Lender, Facility Agent and Security Agent”) and Nomura Singapore Limited (the “Arranger”) have entered into Loan Agreement, under which the Lender agreed to provide to BRJ loan facility amounting to USD21 million, with a term of 27 months after the initial drawdown.
Sehubungan dengan pinjaman dari Nomura, BRJ dan BRM menandatangani pinjaman antar perusahaan dimana BRJ setuju meminjamkan kepada BRM sebesar USD21 juta pada tanggal 18 Oktober 2010 yang akan dibayarkan secara angsuran sampai dengan tanggal jatuh tempo pinjaman dari Nomura. Pinjaman antar perusahaan ini dikenakan suku bunga sebesar 8% per tahun.
In relation to the loan from Nomura, BRJ and BRM entered into an intercompany loan wherein BRJ agreed to grant BRM a USD21 million loan dated October 18, 2010 payable in periodic installment until the maturity date of the loan from Nomura. The intercompany loan accrued interest at 8% annually
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD20.837.339.
The amortized cost of of December 31, 2010 USD20,837,339.
88 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
this loan as amounted to
293
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
h. PT Bank CIMB Niaga Tbk
unless
h. PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT CIMB Niaga Tbk (Pemilik Dana) sebesar USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pembelian tug boat ships dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas aset tersebut.
On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, entered into Credit Agreement with PT CIMB Niaga Tbk (the “Lender”) amounting to USD4.5 million. This facility will be used to finance tug boat ships and tug barge ships. Under the terms of the agreement, the loan is guaranteed by the fiduciary rights over these assets.
Pinjaman ini akan diangsur dalam 36 kali pembayaran sampai dengan tahun 2012 dengan tarif bunga sebesar 9% per tahun.
The loan is payable in 36 equal installments until 2012 with a 9% interest rate per annum.
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD3.557.916.
The amortized cost of of December 31, 2010 USD3,557,916.
i. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG
this loan as amounted to
i. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG
Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD80 juta, yang akan terhutang sepenuhnya dalam kurun waktu 18 bulan sejak penarikan dana.
On December 14, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD80 million, which is payable in full after 18 months following the utilization date.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut, mendanai pemberian pinjaman yang dimaksud dalam Perjanjian Pinjaman MDB (Catatan 45ee) yang akan digunakan untuk memperoleh saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) serta untuk melunasi dan membayar kembali atau membayar di muka tanpa syarat pinjaman yang telah ada atau yang diperoleh Perusahaan sehubungan dengan perolehan saham NNT.
The proceeds of the loan will be used for payment of transaction expenses related to this facility, funding a loan to be made in pursuant to the MDB Loan (Note 45ee) wherein the proceeds will be used to acquire the shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) and fully and unconditionally repaying or prepaying any existing financing entered into or incurred by the Company in connection with the acquisition of the shares of NNT.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah LIBOR ditambah dengan 8% per tahun untuk 12 bulan pertama dan 10% per tahun untuk bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% per annum for the first 12 months and 10% for the succeeding months until the final maturity date.
294
89 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Note (Catatan 27c).
This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Note (Note 27c).
Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman telah dilunasi.
As of December 31, 2010, the outstanding loan was fully paid.
saldo
j. Rio Tinto Limited
j. Rio Tinto Limited
Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman kepada CPM, untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di Indonesia
On September 1, 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund CPM in undertaking certain exploration activities in Indonesia.
Pada bulan Januari 2004, perjanjian pinjaman telah diubah sebagai berikut, antara lain:
In January 2004, the loan agreement was amended to effect the following, among others: • Rio Tinto shall not make any other future advances to CPM in addition to the outstanding balance of the loan amounted to USD8,027,348 at the time of variation. • The outstanding loan balance will not bear interest except on the failure of CPM to repay the amount on the date by which the payment is due. • The first repayment amounting to USD5,500,000 will be due on the commencement of CPM’s operating period and the balance will be payable on the successive quarters calculated based on a certain percentage of CPM’s production and sale.
•
•
•
Rio Tinto tidak akan memberikan pinjaman lainnya di masa mendatang kepada CPM sebagai tambahan atas pinjaman sebesar USD8,027,347. Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal membayar kembali pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran pertama sebesar USD5.500.000 dan akan jatuh tempo pada saat CPM mulai beroperasi dan sisanya akan dilunasi setiap tiga bulan dihitung berdasarkan persentase tertentu atas produksi dan penjualan dari CPM.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian ini.
There were no assets pledged as collateral under the loan agreement.
k. VFS International AB
k. VFS International AB
Pada tahun 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan VFS Internasional AB (Pemilik Dana), dimana Pemilik Dana akan memberikan tiga (3) fasilitas pinjaman kepada FBS dengan jumlah USD1.959.742, yang seluruhnya akan jatuh tempo dalam waktu 24 bulan yaitu pada tahun 2010. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor.
During 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, entered into Credit Agreements with VFS International AB (the “Lender”), wherein the Lender provides three (3) loan facilities to FBS with a total amount of USD1,959,742, all of which will mature in 24 months i.e., in 2010. These facilities will be utilized for the procurement of motor vehicles.
90 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
295
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
27. LONG-TERM LOANS (Continued)
unless
Pinjaman ini dijamin dengan Perjanjian Fiduciary Transfer yang ditandatangani antara FBS dan Pemilik Dana. Berdasarkan perjanjian ini, FBS setuju untuk mengalihkan seluruh hak milik, kepemilikan dan kepentingan atas peralatan tersebut, sesuai dengan peraturan dan undang-undang Republik Indonesia, dan tidak ada penjualan, sewa atau pengalihan lain yang akan dilakukan, ataupun gadai atau jaminan atau tuntutan hak atas kendaraan bermotor tersebut yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Pemilik Dana.
The loans are secured by the Fiduciary Transfer Agreement entered into between FBS and the Lender. Under this agreement, FBS agreed to transfer by way of fiduciary transfer to the Lender, all its proprietary rights, ownership and interest in the equipment, pursuant to the laws and regulations of the Republic of Indonesia, and no sale, lease or other transfer may be made, nor any lien or security interest or privileged claim granted, with respect to this motor vehicle without the prior written consent of the Lender.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 8,25% dan 9% per tahun.
The interest rates of the loans are 8.25% and 9% per annum.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil dan USD349.369.
The outstanding balance of these loans as of December 31, 2010 and 2009 amounted to nil and USD349,369, respectively.
l. Fasilitas Deutsche Bank AG 2008
l. Deutsche Bank AG 2008 Facility
Pada tanggal 12 September 2008, PT Mitratama Perkasa (Mitratama), Anak perusahaan, (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar USD60 juta yang akan jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penarikan dana yaitu pada tahun 2011.
On September 12, 2008, PT Mitratama Perkasa (Mitratama), a Subsidiary, (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower a credit facility amounting to USD60 million that will mature 36 months after the utilization date in 2011.
Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada hari ke-5 setelah tanggal penarikan pertama.
The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 5th day of the month after first utilization date.
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal, modal kerja dan berbagai keperluan operasional lainnya dan biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan fasilitas ini.
The credit facility will be used for financing of capital expenditures, working capital and other general purposes and payment of any fees and expenses due to the facility.
Fasilitas ini dijamin dengan saham Perusahaan dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Deutsche Bank AG (Catatan 5).
This loan facility is secured by the Company pledge of shares and restricted cash in Deutsche Bank AG (Note 5).
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3,5% per tahun.
The interest rate of the loan is LIBOR plus 3.5% per annum.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar USD35 juta.
The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 amounted to USD35 million.
296
91 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
28. OBLIGASI KONVERSI
28. CONVERTIBLE BONDS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2010 Obligasi Konversi II Obligasi Konversi yang dijamin I (setelah dikurangi diskonto obligasi yang belum diamortisasi sebesar USD16,300,820 pada tahun 2010) Obligasi Konversi yang dijamin II (setelah dikurangi diskonto obligasi yang belum diamortisasi sebesar USD42.752 pada tahun 2010) Jumlah Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Jumlah
unless
2009 -
358.699.180
102.500.000
375.000.000
7.857.248 366.556.428
300.000.000 777.500.000
366.556.428
(13.300.000) 764.200.000
a. Obligasi Konversi II
Convertible Bond II Guaranteed Convertible Bond I (net of unamortized bond discount of USD16,300,820 in 2010) Guaranteed Convertible Bond II (net of unamortized bond discount of) USD42,752 in 2010) Total Less: Unamortized bond issuance cost Total
a. Convertible Bonds II
Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan, menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga (zero coupon convertible bonds) sebesar USD150 juta (Obligasi Konversi II) yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2012. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited).
On October 1, 2007, the Company through Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), a Subsidiary, issued Zero Coupon Convertible Bonds in the amounts of USD150 million (Convertible Bond II) maturing on October 1, 2012, respectively. The Bonds are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited.
Hasil bersih penerbitan obligasi konversi tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melunasi seluruh fasilitas tahun 2006 yang masih ada dari Credit Suisse dan untuk keperluan operasional.
The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to repay all amounts outstanding under the 2006 loan facility from Credit Suisse and for general corporate purposes.
92 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
297
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
unless
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah menerima pemberitahuan konversi masing-masing sebesar USD47.500.000 menjadi 137.223.846 lembar saham atas Obligasi Konversi II.
As of December 31, 2010, the Company has received conversion notices representing the conversion of USD47,500,000 of Convertible Bond II into 137,223,846 shares.
Saham yang diserahkan kepada pemegang obligasi konversi berasal dari saham Perusahaan yang dibeli kembali (Catatan 34).
The shares to be delivered to the bondholders upon conversion were provided from the Company’s treasury stock (Note 34).
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan telah menebus Obligasi Konversi Tanpa Bunga II seluruhnya sebesar USD94 juta dengan harga penebusan USD119,4 juta.
On October 1, 2010, the Company has redeemed in full the outstanding balance of the Zero Coupon Convertible Bonds II amounting to USD94 million with redemption price of USD119.4 million.
b. Obligasi Konversi yang Dijamin I
b. Guaranteed Convertible Bonds I
Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD375 juta 9,25% Obligasi Konversi yang Dijamin (Obligasi yang Dijamin) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Placement Agent tunggal.
On August 5, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Enercoal Resources Pte. Ltd, a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) entered into a Purchase Agreement relating to USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (Guaranteed Bonds) with Credit Suisse Limited, Singapore acting as the sole Placement Agent.
Obligasi yang Dijamin ini, akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90 per saham. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi laba atau cadangan laba ditahan, distribusi modal, penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya yang mempunyai efek dilutif.
These Guaranteed Bonds, maturing on August 5, 2014 are initially convertible into ordinary shares of the Company at Rp3,366.90 per share. The Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassifications of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.
Obligasi yang Dijamin dengan nilai nominal sebesar USD100.000 per lembar dapat dikonversi setiap saat dalam periode empat puluh satu (41) hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan.
The Guaranteed Bonds with par value of USD100,000 each are convertible any time on or forty-one (41) days after the closing date, until the close of business on the date that falls ten (10) business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.
Hasil penerimaan bersih dari penerbitan obligasi digunakan Perusahaan untuk mendanai Equity Swap sebesar USD115 juta dan premi atas transaksi Capped Call sebesar USD51.276.947 dan sisanya untuk keperluan operasional Perusahaan.
The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to fund the Equity Swap deposit amounting to USD115 million and premium on the Capped Call transactions amounting to USD51,276,947 and the remainder for general corporate purposes.
298
93 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
c. Obligasi Konversi yang Dijamin II
unless
c. Guaranteed Convertible Bonds II
Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD300 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin (the “Firm Bonds”) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Manajer yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016. Obligasi tersebut memiliki hak opsi untuk menerbitkan tambahan USD50 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016 (the “Option Bonds”, bersama-sama the “Firm Bonds”, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin). Option Bonds dapat dilaksanakan, secara keseluruhan maupun sebagian dalam waktu 30 hari setelah tanggal penerbitan Firm Bonds, sesuai dengan perjanjian dengan Penerbit, Penjamin dan Manajer.
On November 25, 2009, the Company (the “Guarantor”) through, Enercoal Resources Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) issued USD300 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due November 25, 2016 (the “Firm Bonds”) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Manager. The Firm Bonds have an option to issue up to an additional USD50 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due on November 25, 2016 (the “Option Bonds”, and together with the Firm Bonds, the “5% Guaranteed Covertible Bonds”). The Option Bonds is exercisable, in whole or in part at anytime for 30 days following the issue date of the Firm Bonds, upon mutual agreement of the Issuer, the Guarantor and the Manager.
Kecuali sebelumnya ditebus, dibeli, dibatalkan atau dikonversi, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin ini akan ditebus pada tanggal 25 November 2016 sebesar 106,45% dari nilai nominal, ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayarnya. Pemegang obligasi ini memiliki opsi untuk memerintahkan Penerbit untuk menebus semua atau sebagian dari obligasi yang dimiliki pada tanggal 25 November 2010, 25 Mei 2012 dan 25 November 2014 (masing-masing adalah Put Option Date), masing-masing sebesar 100,77%, 102,01% dan 104,33% dari nominal beserta bunga terhutang dan masih harus dibayar. Obligasi ini juga dapat ditebus berdasarkan opsi dari Penerbit, secara keseluruhan maupun sebagian, tergantung kebijakan Penerbit. Selanjutnya, dalam beberapa situasi, Obligasi ini harus dilunasi secara tunai saat dikonversi.
Unless previously redeemed, purchased, cancelled or converted, these 5% Guranteed Convertible Bonds, will be redeemed on November 25, 2016, at 106.45% of their principal amount, plus accrued and unpaid interest thereof. Holders of these bonds have the option to require the Issuer to redeem all or some of the holder’s bonds on November 25, 2010, May 25, 2012 and November 25, 2014 (each a “Put Option Date”), at 100.77%, 102.01% and 104.33%, respectively, of the principal amount together with the accrued and unpaid interest thereof. These bonds may also be redeemed at the option of the Issuer, in whole or in part, at the Issuer’s sole discretion under certain circumstances. Moreover, in certain circumstances, these bonds are subject to automatic cash settlement on conversion.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi fasilitas kredit dengan Credit Suisse senilai USD100 juta, untuk membiayai Equity Swap senilai USD25 juta sementara sisanya akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan didalam Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut harus digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi atas 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara.
The net proceeds from bonds issuance were used to repay the USD100 million credit facility with Credit Suisse, to fund Equity Swap deposit amounting to USD25 million and the remainder to be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara.
94 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
299
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)
28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
unless
Persyaratan dari obligasi tersebut meliputi pembatasan yang membatasi Perusahaan, Enercoal dan beberapa Anak perusahaan dari Perusahaan untuk melakukan atau mengizinkan untuk meraih kepentingan penjaminan untuk menjamin pembayaran kembali atas setiap investasi sekuritas internasional kecuali pemegang obligasi menerima hak yang sama dari penjaminan tersebut jika penerbitan dari investasi sekuritas internasional dapat mempengaruhi rasio keuangan tertentu.
The terms of the bonds include a negative pledge clause which restricts the Company, Enercoal and certain Subsidiaries of the Company from creating or permitting to subsist any security interests to secure the repayment of any international investment securities unless the bondholders receive a pro rata interest in any such security if the issuance of such international investment securities would result in a certain financial ratio.
Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan telah menebus 5% atas Obligasi Konversi Yang Dijamin II.
On January 25, 2011, the Company has redeemed in full the outstanding balance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds II.
29. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
29. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KPC dan FBS, Anak perusahaan, memiliki hutang sewa pembiayaan kepada:
As of December 31, 2010 and 2009, KPC and FBS, the Subsidiaries, have obligations under finance leases to:
Perusahaan Sewa Pembiayaan PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia Liebherr France SAS PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Komatsu Astra Finance PT Dipo Star Indonesia PT Orix Indonesia Finance PT Caterpillar Finance Indonesia PT Intan Baruprana Finance Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek
2009
Bagian jangka panjang
300
Jenis
2010
Category
Mesin Pabrik Mesin Pabrik
88.881.507 58.034.582
81.429.115 88.205.023
Machinery Machinery
Mesin Pabrik
27.491.971
41.814.584
Machinery
Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik Mesin Pabrik
27.364.326 14.593.352 8.502.342 6.741.384 4.927.864 3.208.299 2.115.221 241.860.848 102.008.384
49.412.403 13.862.966 3.738.084 766.281 2.663.456 281.891.912 93.174.677
Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery Machinery
139.852.464
188.717.235
Lessors PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia Liebherr France SAS PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Komatsu Astra Finance PT Dipo Star Indonesia PT Orix Indonesia Finance PT Caterpillar Finance Indonesia PT Intan Baruprana Finance Total Less: Current portion Non-current portion
95 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
29. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
29. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES (Continued)
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum sewa yang akan jatuh tempo 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Dikurangi: Beban bunga akan datang Nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa pembayaran Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
Future minimum lease payments under finance leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
113.981.384 98.434.475 43.261.641 5.661.845
109.869.540 96.502.523 81.503.053 24.514.954 -
Minimum lease payment due in 2010 2011 2012 2013 2014
261.339.345
312.390.070
Total minimum lease payment
(19.478.497)
(30.498.158)
241.860.848 102.008.384
281.891.912 93.174.677
Less: Future finance charges Present value of minimum lease payment Less: Current portion
139.852.464
188.717.235
Non-current portion
30. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI
30. FOR RESTORATION AND REHABILITATION
Akun ini terdiri dari: Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Beban restorasi yang telah dibayar pada tahun berjalan Saldo akhir tahun Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
This account consists of: 2010 210.145.050 29.061.250
2009 180.197.042 44.346.112
(19.501.378) 219.704.922 16.091.008 203.613.914
(14.398.104) 210.145.050 15.807.424 194.337.626
96 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
Balance at the beginning of year Current year provision Restoration expenses paid during the year Balance at the end of year Less: Current portion Non-current portion
301
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
30. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI (Lanjutan)
30. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION (Continued)
Mutasi untuk taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi lingkungan berdasarkan area of interest pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanggara
Lokasi/ Location Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam Sangatta Kutai Kertanggara
Jumlah
Changes in the estimated liability for restoration and rehabilitation based on area of interest in 2010 are:
Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi/ Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation Saldo Awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Balance Additions Deductions
49.150
102.314
-
151.464
210.145.050
29.061.250
19.501.378
219.704.922
Total
37.839.062 32.577.604 9.566.874 8.631.399 5.714.403
202.459 986.006 449.623 2.332.874 2.553.121
2.304.586 3.978 1.250.313 21.818
35.736.935 33.559.632 10.016.497 9.713.960 8.245.706
115.766.558
22.434.853
15.920.683
122.280.728
31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang dicatat di neraca konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010:
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan lancar lainnya Piutang hubungan istimewa Wesel tagih Uang muka dan uang jaminan Piutang pinjaman Aset keuangan tidak lancar lainnya Sub-jumlah Aset keuangan tersedia untuk dijual Jumlah Aset Keungan
302
Saldo Akhir/ Ending Balance
Subsidiaries PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Mulia Batulicin Asam Asam PT Kaltim Prima Coal Sangatta PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanggara
31. INSTRUMEN KEUANGAN
Aset Keuangan Aset keuangan pada FVTPL Aset Derivatif
unless
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of financial instruments that are carried in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Nilai Wajar/ Fair value
464.742.902
464.742.902
Financial Assets Financial asset at FVTPL Derivatives assets
253.414.451
253.414.451
Loans and receivables Cash on hand and in banks
207.332.649 265.534.289 497.195.945 147.252.559 37.788.830 111.262.598 94.865.476 374.821.206 52.058.457
207.332.649 265.534.289 497.195.945 147.252.559 37.788.830 111.262.598 94.865.476 374.821.206 52.058.457
2.041.526.460
2.041.526.460
Sub-total
230.313.935
230.313.935
Available-for-sale financial assets
2.736.583.297
2.736.583.297
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Other current financial assets Due from related parties Notes receivable Advances and deposits Loans receivable Other non-current financial assets
Total Financial Assets
97 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Kewajiban keuangan Pinjaman dan hutang Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Kewajiban derivatif Pinjaman jangka panjang - bagian jangka pendek Hutang sewa pembiayaan - bagian jangka pendek Hutang hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan - bagian jangka panjang Obligasi konversi Jumlah Kewajiban Keuangan
Carrying Amount
Fair value
165.538.903 112.070.641 283.708.018 61.512.102
165.538.903 112.070.641 283.708.018 -
9.261.038
9.261.038
102.008.384 93.220 3.563.325.440
102.008.384 93.220 4.271.365.899
unless
Financial liabilities Loans and borrowings Trade payables Other payables Accrued expenses Derivative liabilities
139.852.464
139.852.464
Long-term loans - current Obligations under finance lease - current Due to related parties Loans - non - current Obligations under finance lease - non - current
366.556.428
386.437.500
Convertible bonds
4.803.926.638
5.470.336.066
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan sepanjang nilai tersebut dapat diestimasi:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
x
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, aset keuangan lancar lainnya, hutang usaha, beban masih harus dibayar, uang muka pelanggan dan kewajiban keuangan lancar lainnya).
x
Instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar nilai tercatat mereka karena sebagian besar merupakan jangka pendek. x
These financial instruments approximate their carrying amounts largely due to their shortterm maturities.
Instrumen keuangan derivatif
x
Equity swaps dan capped call option dinilai sebesar nilai wajar yang dihitung berdasarkan harga pasar yang dapat diamati dan menggunakan tehnik penilaian.
Long-term financial assets and liabilities:
Kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel (hutang jangka panjang dan hutang obligasi yang tidak dikuotasikan).
x
98 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Derivative financial instruments Equity swaps and capped call option are measured at their fair values in reference to observable prices from current market transactions and using valuation techniques.
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang: x
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, trade and other receivables, other current financial assets, trade payables, accrued expenses, deposits from customers and other current financial liabilities).
Long-term fixed-rate and variable-rate financial liabilities (unquoted loans and bonds payable).
303
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar dari kewajiban keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. x
The fair value of these financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang lainnya (aset dan kewajiban keuangan jangka panjang lainnya).
x
Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan dan Anak perusahaan (untuk kewajiban keuangan) dan menggunakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates) dari instrumen yang serupa. x
Instrumen keuangan dalam pasar aktif
yang
unless
Other long-term financial assets and liabilities (other non-current financial assets and liabilities). Estimated fair value is based on discounted value of future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial assets) and the Companies’ own credit risk (for financial liabilities) and using risk-free rates for similar instruments.
dikuotasikan
x
Nilai wajar dari obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar kuotasi.
Financial instruments quoted in an active market The fair value of the bonds issued by the Company which are traded in an active market is determined with reference to their quoted market prices.
32. MODAL SAHAM
32. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:
Composition of shareholders as of December 31, 2010 and 2009 based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was as follows: 2010
Pemegang Saham Credit Suisse AG, Singapura Masyakarat Sub-jumlah Saham Beredar yang dibeli kembali Jumlah
304
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid 1.048.468.439 19.251.718.954 20.300.187.393
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 5,16 94,84 100,00
Jumlah/ Total 74.509.416 1.368.123.525 1.442.632.941
Shareholders Credit Suisse AG, Singapore Public Sub-total
473.212.607
34.159.759
Treasury stock
20.773.400.000
1.476.792.700
Total
99 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
32. MODAL SAHAM (Lanjutan)
32. CAPITAL STOCK (Continued)
unless
2009
Pemegang Saham PT Bakrie and Brothers Tbk Masyarakat Sub-jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid 1.276.742.686 17.654.044.707 18.930.787.393
Saham Beredar yang dibeli kembali Jumlah
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 6,74 93,26 100,00
Jumlah/ Total 92.164.117 1.274.391.046 1.366.555.163
Shareholders PT Bakrie and Brothers Tbk Public Sub-total
473.212.607
34.159.759
Treasury stock
19.404.000.000
1.400.714.922
Total
Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.
Changes in the composition of shareholders are due to the sale and purchase transactions of shares carried out on the stock exchange.
Undang-Undang Perusahaan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007 that was issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of that reserve. As of December 31, 2010, the Company has not yet established its general reserve.
33. TAMBAHAN MODAL DISETOR
33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari: Kelebihan nilai tukar non-preemptive rights issuance atas nilai nominal saham Kelebihan nilai tukar obligasi konversi atas nilai nominal saham dibeli kembali Pembelian kembali saham Perusahaan Biaya emisi saham Tambahan Modal disetor - Bersih
This account consists of: 2010
2009
283.922.222
273.139.707 (200.318.190) (1.830.367) 354.913.372
100 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
-
273.139.707 (200.318.190) (1.830.367) 70.991.150
Excess of non-preemptive rights issuance price over par value of shares Excess of bond's conversion price over par value of treasury stock Buy-back of Company's shares Share issuance cost Additional Paid-in Capital - Net
305
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
34. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI
unless
34. TREASURY STOCK
Transaksi saham beredar yang dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Transactions regarding treasury stock are as follows:
2010 dan / and 2009 Realisasi/ Keterangan Disetujui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang pertama) (Catatan 1c) Pembelian kembali Pembelian kembali
Periode/ Period
2006 2007
885.734.500 479.231.500
45,65 24,70
1.364.966.000
70,35
2007 2008
Saldo
2008 2008
Description
63.938.442 34.594.243 98.532.685
Buy-back Buy-back Sub-total
(1.068.857.428) (235.809.465)
(76.353.023) (17.826.856)
Conversion of bonds Conversion of bonds
(1.304.666.893) 60.299.107
(94.179.879) 4.352.806
Sub-total Total
582.120.000 412.913.500
70,93
473.212.607
29.806.953 34.159.759
Sebagian saham beredar yang dibeli kembali digunakan untuk obligasi konversi (Catatan 28).
306
Harga Nominal/ Par Value
Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders (1st Buy-back) (Note 1c)
1.940.400.000
Sub-jumlah Jumlah Disetujui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (Pembelian kembali saham yang kedua) (Catatan 1c) Pembelian kembali
Realization (%)
2006
Sub-jumlah Konversi Obligasi Konversi Obligasi
Jumlah Saham/ No. of Shares
Approved at Extraordinary General Meeting of Shareholders (2nd Buy-back) (Note 1c) Buy-back Balance
A portion of treasury stock was used for convertible bonds (Note 28).
101 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
35. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
35. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini terdiri dari:
Aset Blok R2 Blok 13 Jumlah Nilai Buku Nilai perolehan Selisih Pelepasan investasi (Catatan 3m)
Tanggal/ Date 21 Oktober 1999/ October 21, 1999 21 Oktober 1999/ October 21, 1999
unless
As of December 31, 2010 and 2009, this account consists of:
2010 dan / and 2009 Entitas Asal/ Entities Tujuan/ Original Destination Entities Entity Minarak Labuan Ltd Minarak Labuan Ltd
PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk
Nilai Buku/ Book Value
Assets
25.182.155
Block R2
12.042.693 37.224.848 1.270.925.504 1.233.700.656
Block 13 Total book value Acquisition cost Difference Sale of investment (Note 3m)
(246.740.131)
Saldo
986.960.525
36. DIVIDEN
Balance
36. DIVIDENDS
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan USD97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan USD0,0048) per lembar saham.
a. Based on the Annual General Meeting of Shareholders dated June 26, 2009, the shareholders approved the distribution of final dividends for the year 2008 amounting to Rp957,897,842,085 (equivalent to USD97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to USD0.0048) per share.
b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 Juni 2010, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen kas tahun 2009 sebesar Rp536.585.148.648 (setara dengan USD59.200.044) atau Rp27,68 (setara dengan USD0,0031) per lembar saham.
b. Based on the Annual General Meeting of Shareholders dated June 24, 2010, the shareholders approved the distribution of cash dividends for the year 2009 amounting to Rp536,585,148,648 (equivalent to USD59,200,044) or Rp27.68 (equivalent to USD0.0031) per share.
37. PENDAPATAN
37. REVENUES
Akun ini terdiri dari: Penjualan batubara (Catatan 44a) Ekspor Pihak ketiga Lokal Pihak ketiga Hubungan istimewa (Catatan 42f) Sub-jumlah
This account consists of: 2010
2009
3.918.783.648
3.140.136.026
414.720.422 -
275.110.851 249.654.838
414.720.422
524.765.689
102 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Coal sales (Note 44a) Export Third parties Local Third parties Related party (Note 42f) Sub-total
307
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
37. PENDAPATAN (Lanjutan)
37. REVENUES (Continued)
Jasa Lokal Pihak ketiga Hubungan istimewa (Catatan 42f) Sub-jumlah Jumlah
2010
2009
36.416.795 -
121.380
36.416.795
121.380
4.369.920.865
unless
Service Local Third parties Related party (Note 42f) Sub-total
3.665.023.095
Total
Tidak ada pelanggan dengan lebih dari 10% dari jumlah penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
There were no customers with more than 10% of total sales for the years ended December 31, 2010 and 2009.
Hutang atas penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai Hutang kepada Pemerintah Indonesia pada neraca konsolidasian (Catatan 25).
The payables relating to the GOI’s coal entitlements as of December 31, 2010 and 2009 were presented under Due to Government of Indonesia in the consolidated balance sheets (Note 25).
38. BEBAN POKOK PENDAPATAN
38. COST OF REVENUES
Akun ini terdiri dari: Beban pengupasan dan penambangan Produksi batubara Beban proses penambangan Beban penyusutan dan amortisasi Sub-jumlah Persediaan batubara awal Persediaan batubara akhir Jumlah
308
This account consists of: 2010
2009
1.768.869.328 533.770.012 267.148.727
1.949.050.186 445.748.889 88.410.319
133.009.686
99.396.611
2.702.797.753 118.347.226 76.780.261 2.744.364.718
2.582.606.005 85.069.670 118.347.226 2.549.328.449
Stripping and mining costs Coal entitlement Coal processing Depreciation and amortization expenses Sub-total Beginning coal inventory Ending coal inventory Total
103 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
38. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)
38. COST OF REVENUES (Continued)
Rincian pemasok yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari jumlah beban pokok pendapatan pada tahun 2010 dan 2009:
PT Petromine Energy Trading PT Thiess Contractors Indonesia PT Mahakam Nusa Energi Jumlah
unless
Details of suppliers having transactions more than 10% of total cost of revenues in 2010 and 2009:
2010 551.242.927 516.148.893 1.067.391.820
39. BEBAN USAHA
2009
544.407.522 284.064.671 828.472.193
PT Petromine Energy Trading PT Thiess Contractors Indonesia PT Mahakam Nusa Energi Total
39. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Penjualan Beban dan komisi pemasaran (Catatan 45n) Pengangkutan Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000)
260.005.658 75.658.569
211.491.567 60.573.321
Selling Marketing commissions and expenses (Note 45n) Freight
868.398
1.482.414
Others (each below USD100,000)
Sub-jumlah
336.532.625
273.547.302
Sub-total
60.000.000 19.284.174 24.150.213 15.919.826 12.000.000 7.265.341 2.819.434 8.966.442 2.923.912 2.568.614
Umum dan administrasi Beban jasa manajemen (Catatan 42e dan 45z) Jasa profesional Gaji dan upah Mess dan penginapan Beban jasa (Catatan 45v) Asuransi Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 13) Perlengkapan kantor Transprotasi dan komunikasi Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) Sub-jumlah Eksplorasi Jumlah
20.144.327
40.088.831
General and Administrative Management service fee (Notes 42e and 45z) Professional fees Salaries and wages Housing and guest house Technical service fee (Note 45v) Insurance Traveling Depreciation (Note 13) Office supplies Transportation and communication Others (each below USD2,000,000)
187.800.099
195.986.787
Sub-total
2.507.372
7.912.938
Exploration
526.840.096
477.447.027
Total
60.000.000 23.721.625 28.481.740 19.143.364 12.000.000 9.019.963 4.551.783 4.729.093 3.293.919 2.714.285
104 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
309
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
40. LABA PER SAHAM
40. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Laba bersih untuk tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbangan saham dasar (angka penuh) Jumlah rata-rata tertimbangan saham dilusian (angka penuh) Laba per saham dasar per 1.000 saham Laba per saham dilusian per 1.000 saham
unless
The computation of earnings per share was as follows:
2010
2009
311.179.547
19.260.944.105
21.071.915.980
190.448.692
18.930.787.393
19.277.848.008
16,16
10,06
14,77
9,88
41. PERPAJAKAN
Net income for the year Weighted average number of ordinary shares (full amount) Weighted average number of diluted shares (full amount) Basic earnings per 1,000 shares Diluted earnings per 1,000 shares
41. TAXATION
a. Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
a. Value-Added Tax Recoverable
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan tagihan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Masukan (PPN Masukan) yang dibayar oleh KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, dalam pembelian impor maupun lokal atas bahan baku, perlengkapan dan lainnya yang diperlukan bagi produksi batubara. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000, terdapat ketidakpastian apakah PPN Masukan tersebut dapat direstitusi atau dikreditkan ke hutang pajak lainnya. Namun demikian, manajemen KPC dan Arutmin berkeyakinan bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut akan dapat ditagih kembali, sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (Catatan 46b).
Value-Added Tax (VAT) recoverable represents claims to the GOI (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with Value-Added Tax-In (VAT-In) that was paid by KPC and Arutmin, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies, and other items necessary to produce coal. After Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000 became effective, there is uncertainty as to whether the VAT-In is refundable or creditable against other tax liability. The management of KPC and Arutmin, however, believe that based on the Coal Contract of Work (CCOW), the VAT-In is recoverable (Note 46b).
Nilai tagihan PPN Masukan masingmasing adalah USD814.487.587 dan USD667.252.569 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan nilai tukar Rupiah yang berlaku ketika PPN Masukan tersebut ditagihkan. KPC dan Arutmin menggunakan nilai tukar historis karena Pemerintah Indonesia belum menentukan nilai tukar yang seharusnya digunakan dalam penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan tagihan PPN Masukan ini, nilainya akan menjadi masing-masing sebesar USD 853.106.806 dan USD676.503.530 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The carrying value of the VAT-In recoverable computed based on Rupiah exchange rates prevailing when the VAT-In was claimed amounted to USD814,487,587 and USD667,252,569, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. KPC and Arutmin used the historical exchange rate as the GOI has not yet clarified the exchange rate that would be used in the settlement of this matter. Had the exchange rate at balance sheet date been used to translate the VAT-In recoverable, the value would have been USD853,106,806 and USD676,503,530 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
310
105 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
unless
41. TAXATION (Continued)
b. Tagihan Pajak
b. Claims for Tax Refund
Tagihan pajak terdiri dari klaim pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak, yang sebagian telah diselesaikan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan melalui proses keberatan dan banding (Catatan 41c), dan pajak penghasilan badan lebih bayar sejumlah USD57.736.186 dan USD28.455.268 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Claims for tax refund consist of claims based on the Tax Assessment Letters and Tax Collection Letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by the Company and its Subsidiaries through the process of objection and appeal (Note 41c), and overpayments of corporate income tax with total amounting to USD57,736,186 and USD28,455,268 as of December 31, 2010 and 2009 , respectively.
c. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
c. Tax Assessments Letters and Tax Collection Letters
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:
The Company and its Subsidiaries received Tax Assessment letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) as follows:
Perusahaan
The Company
x
Pada tanggal 15 Februari 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 23, 26, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2006 masingmasing sebesar Rp33.041.431.422 (setara dengan USD3.515.045), Rp46.490.286.487 (setara dengan USD4.945.775) dan Rp26.629.145.251 (setara dengan USD2.770.541) dan USD650.237. Pada tahun 2008, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar dan pajak terhutang tersebut. Selanjutnya Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa tidak terdapat kurang bayar dan pajak terhutang untuk seluruh pajak tersebut. Pembayaran atas SKPKB yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak.
x
106 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
On February 15, 2008, the Company received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) relating to Income Tax articles 23, 26, Value-Added Tax and Corporate Income Tax for the fiscal year 2006 confirming underpayment of Rp33,041,431,422 (equivalent to USD3,515,045), Rp46,490,286,487 (equivalent to USD4,945,775) and Rp26,629,145,251 (equivalent to USD2,770,541), and USD650,237, respectively. During 2008, the Company paid all those underpayments of taxes and tax payables. Subsequently, objection letters were issued claiming that there was no underpayment and tax payable for those taxes. Payments of SKPKB in respect of which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund.
311
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
41. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 17 Maret 2009, Kantor Pajak memutuskan menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Selanjutnya, pada tanggal 31 Januari 2011, Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima sebagian permohonan Perusahaan atas Pajak Penghasilan Badan dan menolak permohonan Perusahaan atas Pajak Penghasilan Pasal 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu salinan putusan pengadilan yang diumumkan pada tanggal 31 Januari 2010 tersebut. x
On March 17, 2009, the Tax Office decided to decline the objection issued by the Company. On June 12, 2009, the Company filed its appeal to the Tax Court. Subsequently, on January 31, 2011, the Tax Court has decided to granted the Company’s appeal on Corporate Income Tax partially and denied the appeal for Income Tax article 23, 26 and Value Added Tax. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company is still waiting for the copy of the Decision Letter from the Tax Court announced on January 31, 2010.
Pada tanggal 14 Mei 2007, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan pasal 23, 26, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Badan dan STP Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2005 masing-masing sebesar Rp38.160.920.778 (setara dengan USD4.229.294), Rp22.994.468.174 (setara dengan USD2.548.428), Rp5.612.250.171 (setara dengan USD621.994), Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) dan Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297). Pada tahun 2007, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar di atas, kecuali STP Pajak Pertambahan Nilai. Selanjutnya, Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa pajak terhutang atas Pajak Pertambahan Nilai adalah sebesar Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268) dan tidak terdapat kurang bayar untuk Pajak Penghasilan Badan. Sedangkan Perusahaan tidak mengajukan keberatan untuk SKPKB lainnya. Pembayaran atas SKPKB dan STP yang disampaikan melalui surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak.
x
Pada bulan Desember 2007, Kantor Pajak memutuskan untuk menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak menerima permohonan banding atas STP Pajak Pertambahan Nilai dan SKPKB Pajak Penghasilan Badan dengan hasil keputusan seperti di bawah ini :
312
unless
On May 14, 2007, the Company received SKPKB relating to the Income Tax articles 23, 26, Value-Added Tax, Corporate Income Tax and STP relating to the Value-Added Tax for the fiscal year 2005 claiming an underpayment of Rp38,160,920,778 (equivalent to USD4,229,294), Rp22,994,468,174 (equivalent to USD2,548,428), Rp5,612,250,171 (equivalent to USD621,994), Rp99,656,931,702 (equivalent to USD11,024,765) and Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297), respectively. During 2007, the Company has fully paid the underpayments stated above, except for STP Value-Added Tax. Subsequently, the Company issued objection letters claiming that the Company’s payable on Value-Added Tax amounted to Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268) and there is no underpayment for Corporate Income Tax. Meanwhile, the Company did not issue any objection letter for the other SKPKB. Payments of SKPKB and STP, in which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund. In December 2007, Tax Authorities decided to decline the objection issued by the Company. Subsequently, on January 15, 2008, the Company filed its appeal to the Tax Court. In 2009, the Tax Court has accepted the appeal of STP on Value-Added Tax and SKPKB on Corporate Income Tax with the decision below:
107 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
unless
41. TAXATION (Continued)
x
Pada tanggal 25 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas STP Pajak Pertambahan Nilai tahun pajak 2005 yang semula sebesar Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297) menjadi Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268). Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2009, Direktorat Jendral Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai tersebut sebesar Rp22.463.566.467 (setara dengan USD2.498.657).
x
On March 25, 2009, the Director General of Tax approved the Company’s appeal on STP on Value-Added Tax for the fiscal year 2005, which previously amounted to Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297) into Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268). Subsequently, on April 8, 2009, the Director Generel of Tax declared the refund of overpayment of Value-Added Tax amounting to Rp22,463,566,467 (equivalent to USD2,498,657).
x
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas kurang bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 yang semula kurang bayar sebesar Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) menjadi lebih bayar sebesar Rp31.259.675.346 (setara dengan USD3.113.824). Selanjutnya, pada tanggal 1 Juni 2009, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp130.916.607.048 (setara dengan USD13.040.802).
x
On May 14, 2009, the Director General of Tax approved the Company’s appeal on the underpayment of Corporate Income Tax 2005, which previously amounted to Rp99,656,931,702 equivalent to USD11,024,765) into an overpayment of Rp31,259,675,346 (equivalent to USD3,113,824). Subsequently, on June 1, 2009, the DGT declared the refund of overpayment of Corporate Income Tax amounting to Rp130,916,607,048 (equivalent to USD13,040,802).
Direktorat Jenderal Pajak telah melaksanakan pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan Perusahaan untuk tahun pajak 2007. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima hasil pemeriksaan tersebut. x
The Tax Authorities conducted a tax examination of the Company’s corporate income tax for fiscal year 2007. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the result of the said examination.
Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan kewajiban Perusahaan untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar USD25.779.006. Pada tanggal 5 Juli 2010, Perusahaan mengajukan surat permohonan penghapusan sanksi administrasi atas STP Pajak Penghasilan Badan tahun 2008. Dalam suratnya Perusahaan menjelaskan bahwa mereka telah mengakui melakukan kekhilafan karena tidak melaporkan keuntungan dari anak perusahaan diluar negeri. Pada tanggal 25 November 2010, Perusahaan menerima surat Keputusan Dirjen Pajak yang menolak permohonan Perusahaan. Perusahaan mengakui beban pajak di tahun berjalan.
x
108 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
On June 7, 2010, the Company received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding the Company’s liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for the year 2008 amounting to USD 25,779,006. On July 5, 2010, the Company filed a request for the waiver of administrative penalty on the STP for Corporate Income Tax for the year 2008. Based on the letter, the Company admitted it has made an oversight by not reporting profits of overseas subsidiaries. On November 25, 2010, the Company received a Decision Letter from the Director General of Tax declining the Company’s demand. The Company recognized tax expense in the current year.
313
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
41. TAXATION (Continued)
PT Arutmin Indonesia x
unless
PT Arutmin Indonesia
Pada tahun 2009, Arutmin menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar USD16.746.105. Pada tanggal 18 Januari 2010, Arutmin memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP sampai bulan Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo denda administrasi yang belum dibayar sebesar USD1.165.652 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Pajak” pada neraca konsolidasian.
x
PT Kaltim Prima Coal
In 2009, Arutmin received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding Arutmin’s liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD16,746,105. On January 18, 2010, Arutmin obtained an approval from the Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis until January 2011. As of December 31, 2010, the outstanding balance of the administration fines amounted to USD1,165,652 presented as part of the “Taxes Payable” account in the consolidated balance sheets.
PT Kaltim Prima Coal
x
Pada bulan April 2009, KPC menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan pembayaran denda administrasi atas keterlambatan pembayaran pajak pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) tahun 2006 sebesar Rp41.788.679.443 (setara dengan USD3,6 juta). Pada tahun 2009, STP tersebut telah dilunasi.
x
In April 2009, KPC received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding administration fines for late payment of tax articles 21, 23 and 4 (2) of tax year 2006 amounting to Rp41,788,679,443 (equivalent to USD3.6 million). In 2009, the STP has been fully paid.
x
Pada bulan Desember 2009, KPC menerima STP sehubungan dengan denda administrasi bunga atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar USD21.807.545. Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP selama tahun 2010. Pada tahun 2010, STP tersebut telah dilunasi.
x
In December 2009, KPC received STP regarding KPC’s liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD21,807,545. On January 18, 2010, KPC obtained an approval from the Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis during 2010. In 2010, the STP has been fully paid.
314
109 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan) x
41. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 18 Maret 2008, KPC menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan denda administrasi bunga atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp63.760.232.089. Pada tanggal 14 April 2008, KPC mengirimkan surat permohonan pembetulan STP atas denda admistrasi bunga kepada Kantor Pajak. Pada tanggal 1 September 2008, KPC menerima surat tanggapan dari Kantor Pajak, dimana dijelaskan bahwa STP yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak sudah sesuai dengan Undang-undang No.16 tahun 2000, pasal 9 ayat (2) dan tidak diketemukan adanya kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangan perpajakan. Selanjutnya, pada tanggal 9 Agustus 2010, KPC menerima surat dari Kantor Pajak dimana dalam surat tersebut dinyatakan bahwa KPC telah melakukan penunggakan atas STP. Pada tanggal 3 September 2010, KPC mengirimkan surat kepada Kantor Pajak agar dilakukan pembatalan atas STP tersebut dimana dalam suratnya KPC menjelaskan bahwa seharusnya tidak dikenakan denda administrasi karena atas SPT tahun 2006, KPC telah melakukan pembetulan dalam rangka program sunset policy. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC masih menunggu tanggapan dari Kantor Pajak.
x
Sehubungan dengan STP tersebut, KPC mengakui penyisihan atas denda administrasi sebesar USD7,091,562 yang disajikan sebagai bagian dari “Hutang Pajak” pada neraca konsolidasian tanggal 31 Desember 2010.
On March 18, 2008, KPC received STP regarding administration fines for late payment of Annual Corporate Income Tax year 2006 amounting to Rp63,760,232,089. On April 14, 2008, KPC sent a letter to the Tax Office to apply for rectification of the STP. On September 1, 2008, KPC received a response letter from the Tax Office, stating that the STP has been issued in accordance with Law No.16 year 2000, article 9 (2) and does not have any typographical or mathematical errors or other mistakes. Subsequently, on August 9, 2010, KPC received another letter from the Tax Office, wherein the letter stated that KPC had made claim in arrears of STP. On September 3, 2010, KPC sent letter to the Tax Office requesting cancellation of the STP as KPC maintained that there were no administration fines for those taxes because KPC filed the revised SPT year 2006 under the sunset policy. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC is still awaiting response from the Tax Office.
In relation to this STP, KPC recognized a provision amounting to USD7,091,562, which was presented as part of “Taxes Payable” in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010.
110 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
315
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan) x
41. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 28 Juli 2010, KPC menerima Surat Himbauan Pemenuhan PPN Impor sehubungan dengan terdapatnya kekurangan penyetoran atas PPN Impor untuk tahun pajak 2006 sampai dengan Juni 2010 sebesar Rp344.263.410.842. Pada tanggal 5 Oktober 2010, KPC menjawab surat dari Kantor Pajak, dimana KPC menjelaskan bahwa KPC memliki fasilitas pembebasan PPN Impor berdasarkan Surat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPPMB) serta sudah sesuai dengan yang dinyatakan dalam PKP2B. Dalam hal Kantor Pajak akan memaksa KPC untuk membayar PPN Impor, maka KPC akan mengkompensasikan antara VAT Impor dengan DHPB.
x
d. Hutang Pajak
Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Jumlah
d.
2010
On July 28, 2010, KPC received Surat Himbauan Pemenuhan VAT import regarding KPC liability for underpayment of VAT import for fiscal year 2006 until June 2010 amounting to Rp344,263,410,842. On October 5, 2010 KPC answered letters from the Tax Office, wherein KPC explained that they have facilities exemption for VAT import based on letter from Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPPMB) and as arrange in CCoW. In case the Tax Office compels KPC to pay the VAT import, the Company shall offset the VAT import to Coal Production Proceeds.
Taxes Payable
2009
8.257.214 1.142.509
38.553.650 1.520.358
4.949 1.220.959 12.196 17.589.427 1.718.980 19.903.238 333.787.939 383.637.411
1.850.504 35.576.359 147.871 266.700.911 344.349.653
e. Beban Pajak Penghasilan
2010
2009
(13.843.057) (368.533.327)
(33.514.652) (196.573.075)
Jumlah pajak kini
(382.376.384)
(230.087.727)
Pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan
25.051.653 (98.808.807)
613.970 (4.524.588)
316
Total
Income tax expense of the Company and its Subsidiaries was as follows:
Pajak kini: Perusahaan Anak perusahaan
Jumlah pajak tangguhan
Interest on late payment of tax Value-Added Tax Income Taxes: Article 4 (2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29
e. Income Tax Expense
Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah beban pajak penghasilan
unless
(73.757.154)
(3.910.618)
(456.133.538)
(233.998.345)
Current tax: Company Subsidiaries Total current tax Deferred tax: Company Subsidiaries Total deferred tax Total income tax expense
111 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
41. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara laba komersial dengan laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Anak perusahaan Laba Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan
unless
Reconciliation between accounting profit and fiscal income for the years ended December 31, 2010 and 2009 was as follows:
2010
2009
999.132.686
517.655.112
662.954.470
288.194.724
336.178.216
229.460.388
Consolidated income before income tax expense (benefit) Less Subsidiaries' income before income tax expense (benefit) The Company's income before income tax expense (benefit)
Beda temporer: Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya keuangan dan diskonto Penyusutan aset tetap Penyisihan manfaat karyawan Sewa
125.245.947 (55.383) 67.700
(215.211) 256.896 -
Jumlah beda temporer
125.258.264
41.685
Total temporary differences
51.527.815 17.999.961
48.898.826 17.343.902
Permanent differences: Gain on investments Amortization of goodwill
37.838.935 423.634 74.969
8.896.059 962.075 30.093
Temporary differences: Amortization of debt and bonds issuance cost, financing cost and discount Depreciation of fixed assets Provision for employee benefits Rent
Beda tetap: Keuntungan Investasi Amortisasi goodwill Pajak dibayar dimuka yang diapuskan Denda pajak Sumbangan dan jamuan Beban komunikasi Bagian atas laba bersih Anak perusahaan Pendapatan bunga Lain-lain
(502.644.936) (121.024) 2.679.450
(159.904.596) (159.564) 147.012
Prepaid tax written off Tax penalty Donation and entertainment Communication Equity in net income of Subsidiaries Interest income Others
Jumlah beda tetap
(392.221.196)
(83.786.193)
Total permanent differences
69.215.284 69.215.284
145.715.880 145.715.880
13.843.057
33.514.652
Laba sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian Laba fiskal Beban Pajak Penghasilan Perusahaan
112 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Income before loss carry forward Loss carry forward Fiscal income Income Tax Expense for the Company
317
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
41. TAXATION (Continued)
Perhitungan beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan - Perusahaan Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya keuangan dan diskonto Penyusutan Sewa pembiayaan Penyisihan manfaat karyawan Sub-jumlah Beban pajak penghasilan tangguhan anak perusahaan Beban (manfaat) Pajak Tangguhan - Bersih
Calculation of deferred income tax expense (benefit) of the Company and its Subsidiaries for the years ended December 31, 2010 and 2009 was as follows:
2010
2009
25.049.189 (11.077) 13.541 25.051.653
(498.265) (18.379) (97.326) (613.970)
(98.808.807)
4.524.588
(73.757.154)
3.910.618
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban manfaat karyawan Piutang Kewajiban sewa pembiayaan Amortisasi beban emisi pinjaman dan hutang obligasi, biaya keuangan dan diskonto Sub-jumlah Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Aset (kewajiban) pajak tangguhan - Perusahaan Aset pajak tangguhan Anak perusahaan Aset Pajak Tangguhan Bersih Kewajiban Pajak Tangguhan Anak perusahaan
318
unless
Deferred income tax expense (benefit) - Company Amortization of debt and bonds issuance cost, financing cost and discount Depreciation Finance leases Provision for employee benefits Sub-total Deferred income tax expense Subsidiaries Deferred Income Tax Expense (Benefit) - Net
Details of deferred tax assets and liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
285.070 251.795 13.540
285.070 251.795 -
25.049.189 25.599.594
536.865
(59.940)
25.539.654 (25.539.654)
(48.863)
488.002 3.300.975
-
3.788.977
199.405.033
165.867.011
Deferred tax assets Company Employee benefits obligation Accounts receivable Obligation under finance leases Amortization of debt and bonds issuance cost, financing cost and discount Sub-total Deferred tax liabilities Company Depreciation fixed assets Deferred tax assets (liabilities) - Company Deferred tax assets Subsidiaries Deferred Tax Assets - Net Deferred Tax Liabilities Subsidiaries
113 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
41. PERPAJAKAN (Lanjutan)
unless
41. TAXATION (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that the deferred tax assets are recoverable in future periods. f. Government Regulation
f. Peraturan Pemerintah Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Berdasarkan perubahan Undang-undang terakhir tersebut beserta peraturan pelaksanaannya, perusahaan terbuka dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi, jika memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan.
Based on the last revision of the law and the related regulation, a public company could obtain discount of about 5% of higher tariff of income tax after fulfilling the requirements determined.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010, Perusahaan telah menggunakan tingkat pengurangan pajak sebesar 5% dalam penghitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009. Aset dan kewajiban pajak tangguhan juga telah dihitung dengan menggunakan tariftarif tersebut.
As of December 31, 2009 and 2010, the Company has effected the 5% tax rate reduction in its corporate income tax computation for the years ended December 31, 2010 and 2009. Accordingly, the deferred tax assets and liabilities have been also calculated using these enacted tax rates.
42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa/ Related parties
Nature of Related Parties Sifat Hubungan istimewa/ Nature of relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Enercorp Ltd.
Afiliasi / Affiliate
Penjualan batubara / Sales of coal
PT Petromine Energy Trading
Afiliasi / Affiliate
Hutang sehubungan dengan bahan bakar / Payables relating to purchases of fuel.
114 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
319
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Hubungan istimewa/ Related parties
Sifat Hubungan istimewa/ Nature of relationship
unless
Sifat transaksi/ Nature of transactions
PT Mitratama Perkasa, PT Artha Widya Persada, PT Visi Multi Artha, PT Energi Mega Persada Tbk. dan/and PT Petrocom
Afiliasi / Affiliate
Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi yang dibayar dimuka oleh Perusahaan dan Anak perusahaan / Certain expenses paid in advance by the Company and its Subsidiaries in behalf of affiliated companies.
PT Darma Henwa Tbk
Afiliasi / Affiliate
Uang muka untuk alat berat dan modal kerja, dan hutang untuk kontraktor pertambangan / Advances for acquisitions of heavy machinery and working capital and payables as mining contractor.
Westside Corporation Ltd., dan/and PT Energi Timur Jauh
Afiliasi / Affiliate
Beban-beban tertentu Perusahaan dan Anak perusahaan yang dibayar dimuka oleh perusahaan afiliasi / Certain expenses relating to the Company and its Subsidiaries that were paid in advance by affiliated companies.
PT Bakrie Swasakti Utama
Afiliasi / Affiliate
Uang muka untuk pembelian ruang kantor / Advances for acquisition of office space.
Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan atau Anak perusahaan.
The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company or Subsidiaries.
Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
a. Piutang karyawan (Aset Lancar)
a. Employee Receivables (Current Assets)
KPC, Arutmin dan BRI, Anak perusahaan, memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman ini disajikan sebagai bagian dari “Piutang Lain-Lain” dalam neraca konsolidasian (Catatan 9).
320
KPC, Arutmin and BRI, the Subsidiaries, granted non-interest bearing loans to their employees. The loans will be collected through monthly salary deduction. These loans are presented as part of “Other Receivables” in the consolidated balance sheets (Note 9).
115 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
b. Piutang hubungan istimewa
PT Mitratama Perkasa PT Darma Henwa Tbk PT Artha Widya Persada PT Visi Multi Artha PT Bakrie Capital Indonesia PT Petrocom PT Energi Mega Persada Tbk Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek PT Darma Henwa Tbk Bagian jangka panjang
unless
b. Due from related parties
2009
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets 2010 2009 0,222% 0,136% 0,033% 0,040% 0,047% 0,031% 0,038% 0,001% 0,000% 0,002%
2010 19.459.871 11.944.084 3.543.776 2.729.350 105.633 6.116 -
2.455.816 3.443.776 2.829.350 101.064 6.116 120.323
37.788.830
8.956.445
0,431%
0,122%
11.116.724 26.672.106
1.428.456 7.527.989
0,127% 0,304%
0,019% 0,103%
Piutang hubungan istimewa merupakan piutang tanpa bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
Total Less: Current portion PT Darma Henwa Tbk Non-Current portion
Due from related parties represent noninterest-bearing receivables with no fixed repayment schedule.
c. Investasi pada saham (Aset Tidak Lancar) (Catatan 12)
2010
PT Mitratama Perkasa PT Darma Henwa Tbk PT Artha Widya Persada PT Visi Multi Artha PT Bakrie Capital Indonesia PT Petrocom PT Energi Mega Persada Tbk
c. Investment in shares (Non-Current Assets) (Note 12)
2009
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets 2010 2009
Investasi pada perusahaan asosiasi Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. Westside Corporation Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Sub-jumlah
978.409.008 170.562.648 9.084.649 8.232.041 27.574 27.574 1.166.343.494
637.806.500 199.573.355 11.108.121 27.574 27.574 848.543.124
11,152% 1,944% 0,104% 0,094% 13,294%
8,673% 2,714% 0,151% 11,539%
Investment in associated companies Equity method: PT Newmont NusaTenggara Zurich Assets International Ltd. Westside Corporation Ltd. PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Sub-total
Metode biaya: Avocet Mining PLC PT Coalindo Energy Sub-jumlah Jumlah
1.166.343.494
8.006.272 98.875 8.105.147 856.648.271
13,294%
0,109% 0,001% 0,110% 11,649%
Cost method: Avocet Mining PLC PT Coalindo Energy Sub-total Total
116 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
321
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
d. Hutang usaha hubungan istimewa (Kewajiban Lancar) (Catatan 23)
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk Jumlah
d. Trade payables from related parties (Current Liabilities) (Note 23)
2010 54.122.340 15.164.397 69.286.737
2009 21.571.094 4.409.130 25.980.224
e. Hutang hubungan istimewa
PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia Westside Corporation Ltd. Jumlah
74.312 18.908
2009 74.312 18.085
-
1.306.500
93.220
1.398.897
Hutang hubungan istimewa lainnya merupakan hutang tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk Total
Due to related parties
Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban/ Percentage Against Total Liabilities 2010 2009 0,001% 0,001% 0,001%
PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia
0,022%
Westside Corporation Ltd.
0,023%
Total
Due to other related parties represent noninterest bearing payables with no fixed repayment schedule.
f. Pendapatan (Catatan 37)
Penjualan batubara Enercorp Ltd. Jasa Enercorp Ltd.
Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban/ Percentage Against Total Liabilities 2010 2009 0,825% 0,367% 0,231% 0,075% 1,056% 0,442%
e.
2010
unless
f. Revenues (Note 37)
2010
2009
-
121.380
-
0,003%
Coal Sales Enercorp Ltd. Service Enercorp Ltd.
-
249.776.218
-
6,815%
Total
-
Jumlah
Persentase Terhadap Pendapatan/ Percentage Against Total Revenues 2010 2009
249.654.838
g. Beban pokok pendapatan (Catatan 38)
2010
-
6,812%
g. Cost of revenues (Note 38)
2009
Persentase Terhadap Jumlah Beban Pokok Pendapatan/ Percentage Against Total Cost of Revenues 2010 2009
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk
551.242.927 182.928.100
25.698.513 152.687.857
20,086% 6,666%
1,008% 5,989%
PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk
Jumlah
734.171.027
178.386.370
26,752%
6,997%
Total
Beban pokok pendapatan dari KPC dan Arutmin yang berhubungan dengan DEWA masing-masing sebesar USD153.626.710 dan USD29.301.391 pada tahun 2010, dan masing-masing sebesar USD141.269.427 dan USD11.418.430 pada tahun 2009.
322
Cost of revenues from KPC and Arutmin related to DEWA amounted to USD153,626,710 and USD29,301,391 in 2010, respectively, and USD141,269,427 and USD11,418,430 in 2009, respectively.
117 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
h. Beban lain-lain – bersih
h. Other expenses – net
2010 PT Petromine Energy Trading PT DHE Technical & Services Jumlah
unless
10.541.422 1.314.803 11.856.225
2009 966.623 966.623
Persentase Terhadap Jumlah Beban Lain-lain - Bersih/ Percentage Against Total Other Expenses - Net 2010 2009 10,586% 1,320% 11,906%
0,802% 0,802%
PT Petromine Energy Trading PT DHE Technical & Services Total
i. Perusahaan memiliki uang muka kepada PT Bakrie Swastika atas pembelian ruangan kantor di Bakrie Tower masing-masing sebesar nihil dan 0,13% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 21).
i. The Company has advances to PT Bakrie Swastika for office space purchase in Bakrie Tower comprising nil and 0.13% of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 21).
j. Anak perusahaan memiliki komitmen dan perjanjian penting dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 45.
j. The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 45.
43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN
43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat.
The Company and its Subsidiaries have defined contribution pension plans covering substantially all of their eligible permanent employees.
a. Kewajiban manfaat karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen (PT Ricky Leonard Jasatama) dalam laporannya tanggal 11 Februari 2011 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:
a. Employee benefits obligation of the Company was calculated by an independent actuary (PT Ricky Leonard Jasatama) whose report dated February 11, 2011 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal
Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
9,5% per tahun/9.5% per annum 12% per tahun/12% per annum Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usai normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table 7.3% sampai dengan usia 40 tahun, dan kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 7.3% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years
118 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age
Disability rate Resignation rate
323
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
unless
43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
b. Pada tanggal 29 November 1995, KPC menerima persetujuan dari Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan program pensiun pasti bagi para karyawannya. Iuran program ini ditanggung oleh KPC dan dikelola Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.
b. On November 29, 1995, KPC received approval from the Ministry of Finance for its defined pension plan for its employees. Contributions to the plan are borne by KPC and administered through Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.
Kewajiban manfaat karyawan KPC dihitung oleh aktuaris independen (Watson Wyatt Worldwide) dalam laporannya tanggal 20 Januari 2011 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:
Employee benefits obligation of KPC was calculated by an independent actuary (Watson Wyatt Worldwide) whose report dated January 20, 2011 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal
Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
9,5% per tahun / 9.5% per annum 8% per tahun / 8% per annum Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMII '99)/ Indonesian Mortality Table 1999(TMII '99) 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 10% dari TMII '99/ 10% of TMII '99 15% per tahun pada usia 20 tahun, dan menurun secara linier sampai 0% pada usia 45 tahun/ 15% per annum at age 20 and reducing linearly to 0% per annum at age 45
c. Kewajiban manfaat karyawan Arutmin dihitung oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporannya tanggal 3 Januari 2011 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
Tingkat pensiun dini
Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
324
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age
Disability rate Resignation rate
c. Employee benefits obligation of Arutmin was calculated by an independent actuary (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) whose report dated January 3, 2011 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:
8,5% per tahun/8.5% per annum 8,5% per tahun/8.5% per annum Tabel Mortalitas USA - Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ USA Table of Mortality - Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO) '80) 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 10% dari tingkat mortalitas/10% of mortality rate 5% per tahun pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai 1% pada 45 tahun dan seterusnya/5% at age 20 reducing linearly to 1% at age 45 years and thereafter
Discount rate Salary growth rate Mortality rate
Normal retirement age
Disability rate Resignation rate
119 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
d. Kewajiban manfaat karyawan FBS dihitung oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama) dalam laporannya 26 Februari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun dini
Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
unless
d. Employee benefits obligation of FBS was calculated by an independent actuary (PT Rileos Pratama) whose report dated February 26, 2010 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:
9,5% per tahun/9.5% per annum 5% per tahun/ 5% per annum Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) 5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age
Disability rate Resignation rate
10% sampai sengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 10% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years
e. Kewajiban manfaat karyawan BRM dan Dairi dihitung oleh PT Ricky Leonard Jasatama and PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 11 Februari 2011 dan 12 Februari 2011, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun dini Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
e. Employee benefits obligation of BRM and Dairi were calculated by PT Ricky Leonard Jasatama and PT Sentra Jasa Aktuaria, independent actuarial firms, in their reports dated February 11, 2011 and February 12 2011, respectively, using the projected unit credit method with the following assumptions:
9% - 9.5% per tahun/ 9% - 9.5% per annum 7% - 10% per tahun/ 7%-10% per annum Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMII '99)/ Indonesian Mortality Table 1999(TMI '99) 55-56 tahun/ 55-56 years 5%-10% dari Tabel Mortalitas/ 5%-10% from Mortality Table
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age Disability rate Resignation rate
5% dan 6% sampai sengan usia 40 dan 30 tahun, kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 5256 tahun/5% and 6% up to age 40 and 30,respectively, then linearly decreasing to 0% at age 52-56 years
120 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
325
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: Nilai Kini Kewajiban manfaat karyawan Nilai wajar Aset program Manfaat Karyawan Status Pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Nilai Bersih Kewajiban Manfaat Karyawan
unless
Employee benefits obligation was as follows:
2010
2009
102.521.370
73.515.094
(42.279.487) 60.241.883 (1.096.226)
(31.603.419) 41.911.675 (4.671.742)
(16.697.043)
(1.406.016)
42.448.614
35.833.917
Mutasi kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
Present value of employee benefits obligation Fair value of employee benefits plan assets Funding status Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost-non-vested benefits Employee Benefits Obligation - Net
Movements of employee benefits obligation were as follows:
Saldo awal Beban manfaat karyawan Realisasi pembayaran manfaat Selisih kurs
2010 36.280.924 12.461.934 (7.520.773) 1.226.529
2009 22.599.064 17.339.096 (7.927.269) 3.823.026
Beginning balance Employee benefits expense Actual benefits payment Effect of foreign exchange
Saldo Akhir
42.448.614
35.833.917
Ending Balance
Beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Hasil yang diharapkan atas aset program Amortisasi beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kerugian akturial yang diakui Dampak perubahan pembatasan aset program Pembebanan atas beban jasa lalu Jumlah Beban Manfaat Karyawan
Employee benefits expense was as follows:
2010 6.530.514 8.601.332
2009 4.899.298 7.270.729
(3.602.452)
(2.702.791)
567.050 297.161
859.804 6.958.772
68.329 12.461.934
53.284 17.339.096
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of past service cost-unvested Amortization of actuarial loss Change in the effect of the asset ceiling Recognition of past service cost Total Employee Benefits Expense
121 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
44. INFORMASI SEGMEN USAHA
44. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Usaha
unless
a. Business segment
Perusahaan dan Anak perusahaan membagi usahanya dalam empat (4) segmen utama yaitu usaha penambangan batubara, jasa, minyak dan gas bumi serta emas.
The Company and its Subsidiaries classify their products and services into four (4) core business segments: coal mining, services, oil and gas and gold.
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company and its Subsidiaries’ business segments is as follows:
Segmen Penambangan batubara
Aktivitas / Activities Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan dan penjualan batubara) / The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining and selling coal).
Jasa
Aktivitas jasa merupakan jasa pemasaran dan manajemen / The activity of services represents marketing and management services.
Minyak dan gas bumi
Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi masih dalam tahap eksplorasi / The activity of oil and gas is under exploration stage.
Emas
Usaha dibidang emas masih dalam tahap eksplorasi / The activity of gold is under exploration stage.
b. Informasi menurut segmen usaha USD / USD Jumlah Aset Perusahaan induk Batubara Minyak dan gas bumi Emas Jasa Lain-lain
Segment Coal mining
Services
Oil and gas
Gold
b. Information by business segment 2010
6.865.644.921 5.921.402.835 355.463.634 12.354.357 61.168.100 600.268.872 13.816.302.719
USD / USD
% 49,69 42,86 2,57 0,09 0,44 4,32 100,00
2009
5.716.133.035 5.304.291.991 324.000.704 112.766.520 27.735 1.616.098.983 13.073.318.968
% 43,72 40,57 2,48 0,86 0,00 12,37 100,00
Total Assets Holding company Coal Oil and gas Gold Service Others
Eliminasi
(5.043.141.707)
(5.719.452.524)
Eliminations
Jumlah
8.773.161.012
7.353.866.444
Total
122 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
44. SEGMENT INFORMATION (Continued)
2010
Batubara/ Coal
Jasa/ Services
Eliminasi/ Eliminations
unless
Konsolidasian/ Consolidated
2010
PENDAPATAN Pihak ekstrernal Antar segmen
4.339.307.559 2.556.739.938
30.613.306 10.543.142
(2.567.283.080)
4.369.920.865 -
REVENUES External Inter-segments
Jumlah Pendapatan
6.896.047.497
41.156.448
(2.567.283.080)
4.369.920.865
Total Revenues
5.927.853.602
-
(2.692.471.209)
3.235.382.393
Cost of revenues and Operating expenses
Beban pokok Pendapatan dan Beban usaha Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Laba atas pelepasan investasi Laba selisih kursbersih
35.822.421 1.098.716.051 141.317.098 47.589.856
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Beban amortisasi Laba atas transaksi derivatif Bunga keterlambatan pembayaran pajak Beban lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
235.795.011 107.665.844 (630.339.475) (57.332.412) 177.843.172 (35.449.600) (86.672.859) 999.132.686 (456.133.538)
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi
542.999.148
Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi
(231.819.601)
Laba bersih
311.179.547
328
Unallocated expenses Operating income Gain on sale of investments Gain on foreign exchange - net Equity in net income of associated companies Interest income Interest expenses and finance charges Amortization expenses Gain on derivatives transactions Interest on payment of tax Others charges - net Income before income tax expense Income tax expense Income before minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Minority interest in net income of Consolidated Subsidiaries Net income
123 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
44. SEGMENT INFORMATION (Continued)
2009
Batubara/ Coal
Jasa/ Services
Eliminasi/ Eliminations
unless
Konsolidasian/ Consolidated
2009
PENDAPATAN Pihak eksternal Antar segmen
3.664.901.715 2.380.805.379
121.380 60.883
(2.380.866.262)
3.665.023.095 -
REVENUES External Inter-segments
Jumlah Pendapatan
6.045.707.094
182.263
(2.380.866.262)
3.665.023.095
Total Revenues
5.526.320.705
54.539
(2.520.701.779)
3.005.673.465
Cost of revenues and Operating expenses
21.102.011 638.247.619 76.916.064
Unallocated expenses Operating income Gain on sale of investments
Beban pokok Pendapatan dan Beban usaha Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Laba atas pelepasan investasi Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan bunga Laba selisih kurs-bersih Beban bunga dan keuangan Laba atas transaksi derivatif Beban amortisasi Bunga keterlambatan pembayaran pajak Beban lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
83.008.059 5.583.069 57.107.045 (186.506.833) (63.367.940) (50.919.584) (42.236.684) (175.703) 517.655.112 (233.998.345)
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi
283.656.767
Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi
(93.208.075)
Laba bersih
190.448.692
c. Informasi menurut segmen geografis USD / USD Jumlah Aset Eropa Asia Indonesia Afrika Aset yang tidak dialokasikan
2010
2.777.141.476 2.168.051.821 3.173.520.683 745.615.940
Equity in net income of associated companies Interest income Gain on foreign exchange - net Interest expenses and finance charges Gain on derivatives transactions Amortization expenses Interest on late payment of tax Others charges - net Income before income tax expense Income tax expense Income before minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Net income
c. Information by geographical segment USD / USD
% 14,09 11,00 16,11 3,78
2009
709.520.393 1.999.704.348 4.521.236.090 556.631.968
% 4,59 12,94 29,25 3,60
Total assets Europe Asia Indonesia Africa Unallocated assets
10.840.419.740
55,00
7.668.569.731
49,61
19.704.749.660
100,00
15.455.662.530
100,00
Eliminasi
(10.931.588.648)
(8.101.796.086)
Eliminations
Jumlah
8.773.161.012
7.353.866.444
Total
124 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
329
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
44. SEGMENT INFORMATION (Continued) 2010
Indonesia
Asia
Amerika Serikat/ America
Eropa/ Europe
Jumlah/ Total
PENDAPATAN Penjualan batubara Lain-lain
419.911.813 36.416.795
3.445.625.456 -
467.966.801 -
-
4.333.504.070 36.416.795
REVENUES Coal sales Others
Jumlah
456.328.608
3.445.625.456
467.966.801
-
4.369.920.865
Total
2009
Indonesia
Asia
Amerika Serikat/ America
Eropa/ Europe
Jumlah/ Total
PENDAPATAN Penjualan batubara Lain-lain
247.239.721 121.380
2.888.622.331 -
516.096.960 -
12.942.703 -
3.664.901.715 121.380
REVENUES Coal sales Others
Jumlah
247.361.101
2.888.622.331
516.096.960
12.942.703
3.665.023.095
Total
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
unless
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B) - Arutmin dan KPC
a.
Pada tanggal 2 November 1981 dan 8 April 1982, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan PN Tambang Batubara yang kemudian dialihkan kepada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dimana Arutmin dan KPC ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Tenggara dan Timur Kalimantan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Arutmin dan KPC sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PTBA.
330
Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW) - Arutmin and KPC On November 2, 1981 and April 8, 1982, respectively, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into Coal Contracts of Work (CCOW) with PN Tambang Batubara and subsequently transferred to PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) whereby Arutmin and KPC were appointed as sole contractors for coal operations for thirty (30) years from the start of operations with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives the right to Arutmin and KPC to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PTBA.
125 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Dalam PKP2B tersebut, diatur bahwa Arutmin dan KPC, antara lain, berkewajiban untuk membiayai kegiatan operasi penambangan batubara termasuk pembelian material, suku cadang dan aset tetap yang diperlukan. Namun demikian semua aset tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PTBA sejak barang-barang tersebut tiba di pelabuhan Indonesia atau pada saat dibelinya untuk barang-barang yang dibeli secara lokal.
As consideration for such CCOW, Arutmin and KPC shall, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare parts, and fixed assets required in the contract of work. However, all fixed assets and spare parts inventories shall become the property of PTBA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.
Berdasarkan PKP2B, Arutmin dan KPC tetap berhak untuk menggunakan aset tetap dan persediaan tersebut untuk aktivitas penambangan sepanjang diperlukan, tetapi selain itu juga bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Selanjutnya, biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Arutmin dan KPC.
Under the CCOW, Arutmin and KPC continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as Arutmin and KPC require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Arutmin and KPC financial statements.
Arutmin dan KPC bertanggung jawab penuh untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan kegiatan selanjutnya di wilayah pertambangan, kemudian pada akhirnya tergantung dari ditemukannya cadangan kandungan batubara yang memadai. Arutmin dan KPC juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PTBA.
Arutmin and KPC are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Arutmin and KPC are also obligated to pay the rent on the mining area to Government of Indonesia (GOI) through PTBA.
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Arutmin dan KPC diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada PTBA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC telah berkurang sebesar 1.889.809 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya. Pada tanggal 31 Desember 2010, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC adalah masing-masing sebesar 70.153 dan 90.938 hektar.
As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Arutmin and KPC may relinquish such area to PTBA. Accordingly, since 1999, Arutmin and KPC have relinquished 1,889,809 hectares or 92% of the mining area. As of December 31, 2010 , the mining areas are 70,153 and 90,938 hectares for Arutmin and KPC, respectively.
Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PTBA yang tertuang dalam PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, yang ditandatangani oleh Arutmin dan KPC serta PTBA dan disahkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.
Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PTBA under the CCOW were transferred to the GOI represented by the Ministry of Mines and Energy, based on the contract amendment dated June 27, 1997 executed by Arutmin and KPC and PTBA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997.
126 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
331
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b.
c.
Kontrak Karya - PT Dairi Prima Mineral
b.
unless
Contract of Work - PT Dairi Prima Mineral
Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menandatangani sebuah Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Dairi untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada Dairi untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 27.520 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kegiatan Kontrak Karya Dairi telah sampai pada tahap akhir Periode Konstruksi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 27.520 hektar.
On February 19, 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, signed a Contract of Work (COW) with the GOI. In accordance with the COW, the GOI designated Dairi as the sole Contractor and conferred exclusive rights on Dairi to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 27,520 hectares. As of the completion date of the consolidated financial statements, activities under Dairi’s COW have entered the final stage of the Construction Period with total area maintained measuring 27,520 hectares.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi untuk kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.
On October 11, 2010, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, received a decision letter from Ministry of Forestry of the Republic Indonesia that granted Dairi a land-use permit to undertake exploration of gold and other supplemental minerals in a protected forest (kawasan hutang lindung dan hutan produksi terbatas) in Dairi and Pakpak Bharat, North Sumatera province, with on area of approximately 23,000 hectares.
Kontrak Karya - PT Citra Palu Minerals
c.
Pada tanggal 28 April 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), Anak perusahaan, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk CPM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada CPM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 561.050 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CPM telah mengajukan permohonan masuk pada tahap studi kelayakan berdasarkan surat CPM kepada Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No.06/CPM/II/2010 tanggal 8 Februari 2010 terkait permohonan untuk memasuki tahap studi kelayakan. Pada tanggal 1 Juni 2010, CPM memperoleh permohonan masuk pada tahap studi kelayakan selama 12 bulan mulai tanggal 29 Januari 2010 sampai dengan tanggal 28 Januari 2011.
332
Contract of Work - PT Citra Palu Minerals On April 28, 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI. In accordance with the COW, the GOI designated CPM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on CPM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 561,050 hectares. As of the completion date of the consolidated financial statements, CPM has proposed a request to entering feasibility study level based on letter to Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No.06/CPM/II/2010 dated February 8, 2010 regarding request to entering feasibility study level. On June 1, 2010, CPM obtained a request to entering feasibility study level for 12 months period started from January 29, 2010 until January 28, 2011.
127 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d.
Kontrak Karya - PT Gorontalo Minerals
d.
Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), Anak perusahaan, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk GM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada GM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 51.570 hektar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, GM belum memperoleh izin perpanjangan tahap studi kelayakan. Namun demikian, GM telah mengajukan permohonan perpanjangan tahap studi kelayakan melalui surat GM No.08/GM/III/2010 tanggal 26 Maret 2010 yang ditujukan kepada Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara. e.
Contract of Work - PT Gorontalo Minerals On February 19, 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI. In accordance with the COW, the GOI designated GM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on GM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 51,570 hectares. As of the completion date of the consolidated financial statements, GM has not obtained extension permit of feasibility study level. However, GM has proposed extension of feasibility study level through GM’s letter No.08/GM/III/2010 dated March 26, 2010 which directed to Director of Development of Mineral and Coal.
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B) - PT Pendopo Energi Batubara
e.
Pada tanggal 20 November 1997, PT Pendopo Energi Batubara (PEB), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah Republik Indonesia dimana PEB ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan aktivitas penambangan batubara selama 30 tahun sejak dimulainya periode operasi pada area pertambangan tertentu di Sumatera Selatan yang pada awalnya meliputi area seluas 97.330 hektar. PEB memulai aktivitas operasinya pada tanggal 5 Mei 2009. PKP2B memberikan hak kepada PEB sebesar 86,5% atas jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik Pemerintah Indonesia.
Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW) - PT Pendopo Energi Batubara
On November 20, 1997, PT Pendopo Energi Batubara (PEB), a Subsidiary, entered into a Coal Contract of Work (CCOW) with the Government of the Republic of Indonesia (GOI) whereby PEB was appointed as sole contractor for coal operations for 30 years from the start of operations with respect to specific mining areas in South Sumatera, initially covering 97,330 hectares. PEB commenced its operations on May 5, 2009. The CCOW gives the right to PEB to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by GOI.
128 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
333
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
f.
unless
PEB memiliki tanggung jawab dalam hal membiayai operasi penambangan batubara di area konsensi dan diharuskan untuk memelihara kecukupan modal terhadap kewajiban sesuai dengan PKP2B. PEB juga berkewajiban untuk membayar atas sewa wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia.
PEB has the sole responsibility for the financing of its coal operations in the concession areas and must maintain sufficient capital to carry out its obligations under the CCOW. PEB is also obligated to pay the rent on the mining area to GOI.
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, PEB diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 20 November 1998, PEB telah menyerahkan 24.330 hektar atau 25% dari area konsesi kepada Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2004, PEB juga menyerahkan 55.160 hektar kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, luas wilayah pertambangan PEB meliputi 17.840 hektar.
As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, PEB may relinquish such area to the GOI. Accordingly, on November 20, 1998, PEB relinquished 24,330 hectares or 25% of the initial concession area, to the GOI. In 2004, PEB relinquished a further 55,160 hectares to the GOI. As of December 31, 2010 , the mining area consists of 17,840 hectares.
Kuasa Pertambangan - PT Fajar Bumi Sakti
f.
Coal Mining Rights - PT Fajar Bumi Sakti
PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, memperoleh Kuasa Pertambangan (KP) No.3221/SK-DJ/395 DUP 1981, yang pada tanggal 21 Januari 1989 telah diubah dengan No. 217K/2014/DDJP/1989 untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tahun 1981 sampai dengan 1991 dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar.
PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, obtained its initial coal mining rights or Kuasa Pertambangan (KP) No. 3221/SKDJ/395 DUP 1981, which was revised by No. 217K/2014/DDJP/1989 dated January 21, 1989 for ten (10) years from 1981 to 1991 with a concession area of 988.34 hectares.
FBS beroperasi berdasarkan izin KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia (Pemerintah) pada tanggal 11 Oktober 1999. Berdasarkan KP tersebut, FBS diberikan hak untuk mengeksploitasi dan menambang batubara di Loa Ulung, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar. KP ini berlaku dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 7 Mei 1999.
FBS operates by virtue of KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 issued by the Government of Indonesia (GOI) on October 11, 1999. Under this KP, FBS has been granted the right to exploit and mine coal in Loa Ulung, Kutai Kartanegara, East Kalimantan with a concession area of 988.34 hectares. The KP is valid for a period of ten (10) years commencing May 7, 1999.
Pada tanggal 10 Juni 2008, FBS memperoleh perpanjangan KP dari Pemerintah untuk wilayah pertambangan sebesar 984,50 hektar dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 10 Juni 2008.
On June 10, 2008, FBS obtained a new extension of KP for a concession area of 984.50 hectares from the GOI for ten (10) years commencing June 10, 2008.
334
129 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
g.
Perjanjian Penjualan Batubara Bersama
g.
unless
Joint Coal Sales Agreement
Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 November 1999, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PTBA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B, untuk jangka waktu lima tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang secara tertulis oleh kedua belah pihak. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, nilai setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB.
On September 30, 1991 and November 1, 1999, respectively, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into a Joint Coal Sales Agreement (JCSA) with PTBA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW, for a five years period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a specific formula set forth in the JCSA.
Pemerintah Indonesia menunjuk Arutmin dan KPC sebagai agen tunggal untuk menjual batubara yang menjadi bagian Pemerintah sesuai dengan PPBB dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 1,5% dari nilai FOB untuk porsi setiap pengapalan yang menjadi hak Pemerintah.
The GOI appointed Arutmin and KPC as its sole agents to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required to pay a sales administration fee of 1.5% from FOB price for the portion of each shipment to which the GOI is entitled.
Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Arutmin dan KPC bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang disepakati oleh PTBA maupun Arutmin dan KPC dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan harus ditagih dan semua biaya pengiriman dibayarkan terlebih dahulu oleh Arutmin dan KPC. Namun, PTBA akan menanggung biaya yang telah dibagi secara proporsional yang menjadi bagiannya, seperti dijelaskan pada PPBB, atas setiap pengapalan dalam rasio yang berlaku untuk setiap pengapalan.
As provided in the JCSA, Arutmin and KPC are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PTBA or Arutmin and KPC for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Arutmin and KPC. However, PTBA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.
Sesuai dengan perubahan kontrak, semua hak dan kewajiban PTBA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PTBA tidak lagi terikat maupun menjadi pihak yang terkait dengan PPBB.
In accordance with the contract amendment, all rights and obligations of PTBA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PTBA shall no longer be bound or considered to be a party to the JCSA.
130 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
335
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 30 November 2001 dan 1 Juli 2005, Arutmin dan KPC menandatangani perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan batubara yang diproduksi sesuai dengan PKP2B yang mencakup seluruh jenis batubara yang tersedia untuk dijual oleh Arutmin dan KPC, dalam periode lima tahun masing-masing sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perubahan dari perjanjian Arutmin dan KPC tersebut masih dalam proses. h.
unless
On November 30, 2001 and July 1, 2005, Arutmin and KPC entered into a new agreement relating to the supply of coal produced under the CCOW that covers all types of coal available for sale by Arutmin and KPC, with five-year terms until October 1, 2006 and December 31, 2009, respectively. As of the completion date of the consolidated financial statements, the renewal of Arutmin’s and KPC’s agreement is still in process.
Sulawesi Joint Venture Agreement
h.
Sulawesi Joint Venture Agreement
Pada tanggal 12 Februari 1986, IMC (dahulu bernama Utah Sulawesi Inc.), Anak perusahaan, menandatangani Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”) dengan PT Aneka Tambang (“Antam”) dan Placer Development Indonesia Limited (“Placer’) dengan tujuan kerjasama eksplorasi dan eksploitasi mineral di Sulawesi.
On February 12, 1986, IMC (formerly Utah Sulawesi Inc.), a Subsidiary, signed a Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”), a Subsidiary, with PT Aneka Tambang (“Antam”) and Placer Development Indonesia Limited (“Placer”) for the purpose of cooperation in the exploration and exploitation of minerals in Sulawesi.
Berdasarkan Sulawesi JVA, IMC memiliki tanggung jawab kepada Antam untuk memenuhi semua kewajiban terkait dengan wilayah Paleleh-Sumalata. Tanggung jawab tersebut meliputi:
Pursuant to the Sulawesi JVA, IMC shall be responsible to Antam for fulfilling any and all obligations relating to the Paleleh-Sumalata area. Such responsibilities shall include:
a. menyediakan dana dalam bentuk hutang atau modal untuk biaya eksplorasi dengan ketentuan bahwa sejumlah USD1.000.000 akan dianggap sebagai kontribusi modal dan setiap kontribusi dalam bentuk hutang tidak akan dikenai bunga sebelum berakhirnya masa Studi Kelayakan;
a. advancing funds in the form of loan or capital allocated for exploration costs on the condition that an amount of USD1,000,000 will be deemed as capital contribution and every contribution in the form of loan shall not be charged with interest prior to the expiration of the Feasibility Study period;
b. menyediakan dana yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang akan dibentuk dalam rangka pengembangan wilayah tambang;
b. advancing funds needed by each and every company that will be set up for the development of the mining area;
c. membebaskan Antam dari setiap kewajiban untuk berkontribusi dalam persiapan eksploitasi dan pengembangan sehubungan dengan kepemilikan sebesar 20% pada perusahaan, sampai dengan fasilitas penambangan mineral telah terbangun;
c. releasing and discharging Antam from each and every obligation to contribute in the preparation of exploitation and development in connection with its 20% ownership until mineral mining facilities have been constructed;
336
131 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
d. menanggung setiap biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan dan mempertahankan Kuasa Eksplorasi atau Kuasa Eksploitasi dengan ketentuan bahwa untuk daerah yang telah ditentukan sebagai wilayah Kontrak Karya, biaya tersebut akan ditanggung oleh perusahaan yang menandatangani Kontrak Karya.
d. bearing any and all costs incurred from the obtainment and maintenance of the exploration license provided, however, that on any area determined as the COW area, such costs will be borne by the company holding the COW.
Berdasarkan Sulawesi JVA, Antam memiliki hak-hak sebagai berikut:
Based on the Sulawesi JVA, Antam has certain rights as follows:
a. memasuki wilayah eksplorasi; b. menunjuk wakilnya untuk menginspeksi; c. mendapatkan data eksplorasi apabila perjanjian ini dihentikan; d. menunjuk calon untuk menduduki suatu posisi yang diperlukan dalam operasi.
a. to enter the exploration area; b. to designate its representative to conduct inspection; c. to obtain exploration data in the event of termination of the agreement; d. to designate its candidate to sit on a position needed in operations.
Para pihak sepakat untuk membentuk GM untuk menjadi pihak dalam Kontrak Karya. Seluruh hasil eksplorasi yang telah dilakukan, akan dialihkan kepada GM setelah GM dibentuk, 80% saham akan diambil bagian oleh IMC dan 20% oleh Antam. Direksi dan dewan komisaris GM tersebut berjumlah lima (5) orang dan Antam dari waktu ke waktu dapat menunjuk minimal satu (1) orang pada direksi dan dewan komisaris. Pembiayaan dalam operasi disediakan oleh IMC.
The parties agreed to establish GM to become a party to the COW. The results of exploration will be transferred to GM upon establishment of GM, IMC will take 80% of the shares while Antam will take the remaining 20%. Directors and commissioners of GM shall consist of five (5) persons and Antam, from time to time, may appoint a minimum of one (1) person to serve on the boards of directors and commissioners. The funding for operations shall be provided by IMC.
Apabila memungkinkan, seluruh emas dan perak yang diproduksi akan dimurnikan oleh Antam. Mineral lainnya akan dimurnikan oleh GM dan apabila GM tidak memurnikan, Antam dapat memilih untuk memurnikan mineral tersebut.
If possible, all gold and silver produced shall be refined by Antam. Other minerals shall be refined by GM and if GM shall not conduct the refinement, Antam may opt to refine such minerals.
Apabila kepemilikan atas 50% hak suara dalam IMC dipegang oleh juridical entity, maka induk IMC harus menyampaikan pada Antam pernyataan tertulis.
If 50% of the voting rights in IMC are held by a juridical entity, the parent company of IMC must submit to Antam a written guarantee.
Pada tanggal 22 Oktober 1987, Sulawesi JVA diperbaharui untuk menginkorporasi persetujuan Menteri Keuangan No. S-1194/ MK.011/1987 tanggal 22 Oktober 1987.
On October 22, 1987, the Sulawesi JVA was amended to incorporate the approval of the Minister of Finance No. S-1194/MK.011/ 1987 dated October 22, 1987.
132 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
337
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
i.
unless
Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 1992, Sulawesi JVA kembali diperbaharui untuk :
Furthermore, on July 1, 1992, the Sulawesi JVA was amended in order to:
a. membuat IMC satu-satunya mining party dalam Sulawesi JVA; b. menambahkan beberapa wilayah Kontrak Karya di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bolaang Mangondow sebagai wilayah Sulawesi JVA; c. menambahkan ketentuan bahwa IMC bertanggungjawab seluruhnya atas wilayah Kotamobagu dan Kwandang-Buroko.
a. make IMC the sole mining party to the Sulawesi JVA; b. add some COW areas in the Regency of Gorontalo and Regency of Bolaang Mangandow; c. make IMC wholly responsible for areas of Kotamobagu and Kwandang-Buroko.
Mauritania Joint Venture Agreement
i.
Mauritania Joint Venture Agreement
Pada bulan Juli 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) dan Rubis International Limited (Rubis) menandatangani Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) untuk mengatur manajemen dan operasi BH dan BM, Anak perusahaan.
In July 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) and Rubis International Limited (Rubis) signed a Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) over the management and operations of BH and BM, Subsidiaries.
Berdasarkan Mauritania JVA, para pihak sepakat untuk membentuk BH dengan porsi kepemilikan saham 40% pada Rubis dan 60% pada Forerunner. Modal BH adalah EUR37.000 terdiri atas 3.700 lembar saham.
In accordance with the Mauritania JVA, the parties agree to set up BH with ownership portion of 40% by Rubis and 60% by Forerunner. BH’s capital shall amount to EUR37,000 consisting of 3,700 shares.
Forerunner dan Rubis juga sepakat membentuk BM dengan modal 5 juta Ouguiyas (MRO) dimana BH akan memegang 99% atas saham BM.
Forerunner and Rubis also agree to set up BM with capital of Mauritania Ouguiyas (MRO) 5 million where BH shall hold 99% of the shares of BM.
Forerunner dan Rubis setuju bahwa BH didirikan khusus untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi mineral melalui BM. Terkait dengan ini, Forerunner bertanggung jawab membantu BM dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi serta menyediakan manajemen yang diperlukan untuk operasi tersebut. Sedangkan Rubis bertanggungjawab atas perizinan dan persetujuan yang diperlukan BM dalam operasi.
Forerunner and Rubis agree that BH is specifially set up to explore and exploit minerals through BM. In relation thereto, Forerunner shall be responsible for providing BM with assistance in conducting such exploration and exploitation, as well as providing the management needed for such operations. In the meantime, Rubis shall be responsible for any and all licenses and approvals needed by BM in operations.
338
133 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
j.
unless
Berdasarkan Mauritania JVA, modal kerja BM dapat diperoleh dari kas Perusahaan atau pinjaman pemegang saham. Sedangkan modal kerja BH dapat diperoleh dari penempatan saham baru, pinjaman pemegang saham secara proporsional atau pinjaman bank. Para pemegang saham tidak dapat mengalihkan tagihan atas pinjaman kepada pihak ketiga tanpa mengalihkan seluruh sahamnya dalam BH kepada pihak ketiga tersebut. Apabila ada pemegang saham yang tidak dapat berpartisipasi dalam pemberian pinjaman, pemegang saham lainnya dapat menanggung terlebih dahulu kewajiban tersebut.
In accordance with the Mauritania JVA, BM’s working capital may be obtained from the Company’s cash or shareholders’ loan. BH’s working capital may be obtained from the placement of new shares, proportional shareholders’ loan or bank loans. Shareholders may not assign claims over the loan to any third party without assigning all of its shares in BH to such third party. In the event of the inability of a shareholder to participate in the grant of the loan, other shareholders may bear such obligation first.
Jangka waktu operasi BH adalah 99 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak enam (6) bulan sebelumnya.
The operating period of BH shall be 99 years and is extendable with the approval of the parties six (6) months beforehand.
Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang KPC dan Arutmin
j.
KPC and Arutmin’s Long-term Supply Agreements
Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan ICRL; Arutmin and ICRL menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP), dimana KPC dan Arutmin setuju untuk menyediakan batubara bagi ICRL, dengan harga fixed forward price USD34,30 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori). Perjanjian ini akan berakhir saat PKP2B Arutmin dan KPC berakhir (Catatan 45a).
On July 6, 2005, KPC and ICRL; Arutmin and ICRL entered into Long-term Supply Agreements (LTSAs) under which KPC and Arutmin agreed to provide coal supply to ICRL, at a fixed forward price of USD34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values). The agreement will expire at the termination of Arutmin’s and KPC’s CCOWs (Note 45a).
Berdasarkan perjanjian ini, ICRL harus menjamin bahwa agen pemasarannya akan memperhitungkan produksi batubara dari KPC dan Arutmin (termasuk, tanpa terbatas, berkenaan dengan kuantitas, jenis, kualitas dan biaya) dan melakukan perundingan dengan KPC dan Arutmin, apabila menandatangani kontrak dengan konsumen, dan/atau agen pemasaran akan selalu memberitahukan KPC dan Arutmin mengenai perincian setiap kontrak dan pembaharuannya, variasinya atau penghentiannya.
Under the agreement, ICRL shall secure that its marketing agents will take into account KPC and Arutmin’s coal productions (including, without limitation, in respect of quantity, type, quality and cost) and consult with KPC and Arutmin, when entering into contracts with customers, and/or shall procure that its marketing agents will keep KPC and Arutmin notified at all times of the details of each contract and any renewal, variation or termination thereof.
Pada tanggal 26 Juni 2007, PPJP dari KPC dan Arutmin diubah dan disajikan kembali sehubungan dengan divestasi saham KPC, Arutmin, ICRL, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel sebesar 30%.
On June 26, 2007, KPC’s and Arutmin’s LTSAs were amended and restated as part of the 30% Share Divestment of KPC, Arumin, ICRL, IndoCoal Kaltim and IndoCoal Kalsel.
134 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
339
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
k.
unless
Pada tanggal 1 Juli 2008, PPJP diubah dengan mengganti harga fixed forward USD34,30 per ton menjadi USD60,80 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori batubara). Harga fixed forward sebesar USD34,30 per ton dan USD60,80 per ton ditetapkan berdasarkan Index Harga Batubara bulan Mei 2005 dan Mei 2008 dari Barlow Jonker, perusahaan milik Wood Mackenzie, yang digunakan Perusahaan untuk memberikan jasa konsultasi sehubungan dengan penetapan harga batubara jenis thermal yang diproduksi Indonesia untuk batubara bituminous dan sub-bituminous.
On July 1, 2008, these LTSAs were amended changing the Fixed Forward Price of USD34.30 per tonne to USD60.80 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific value of the coal). The fixed forward prices of USD34.30 per tonne and USD60.80 per tonne were based on the Index Pricing Advice dated May 2005 and May 2008, respectively, from Barlow Jonker, a Wood Mackenzie company, which was retained by the Company to provide consulting services with respect to thermal coal pricing outcomes in Indonesia for bituminous and sub-bituminous coal.
Pada tanggal 21 Desember 2009, PPJP diperbaharui untuk merubah harga beli batubara antara KPC, Arutmin dan ICRL, dari harga fixed forward menjadi harga pasar yang wajar untuk setiap pengiriman. Amandemen ini berlaku sejak 1 Januari 2009.
On December 21, 2009, these LTSAs were amended to change the coal purchase price between KPC, Arutmin and ICRL, from a fixed forward price to that of applicable market price for each shipment. This amendment is effective January 1, 2009.
Perjanjian Distribusi Kas
k.
Cash Distribution Agreement
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC dan Arutmin (“Perusahaan Batubara”), Bank of New York, Standard Chartered Bank dan Kontraktor Utama (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk dan PT Cipta Kridatama) dan Agen Marketing Utama (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG dan Enercop Ltd.) menandatangani Perjanjian Distribusi Kas (CDA). Berdasarkan Perjanjian ini, pihakpihak tersebut setuju menerapkan rekening administrasi dan pengelolaan kas dalam kaitannya dengan pendapatan KPC dan Arutmin dan pengaturan pembayaran tertentu, termasuk jumlah yang terhutang oleh KPC dan Arutmin berdasarkan Perjanjian Kontraktor Utama dan Perjanjian Pemasaran.
On June 27, 2007, the Company, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (the “Coal Companies), Bank of New York, Standard Chartered Bank, Principal Contractors (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) and Principal Marketing Agents (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.) entered into Cash Distribution Agreement (CDA). Under this agreement, the parties have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin and certain payment arrangements, including the amounts owed by KPC and Arutmin pursuant to the Principal Contractor Agreements and the Marketing Agreements.
Perjanjian ini akan berakhir saat mana yang lebih dulu, antara saat berakhirnya PKP2B Arutmin dan KPC (Catatan 45a) dan perpanjangannya, atau penghentiannya.
This agreement will end on the date at which the CCOW of Arutmin and KPC (Note 45a) or any extention thereof expires or is terminated, whichever is earlier.
340
135 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
l.
Fasilitas Pinjaman antar Perusahaan
l.
unless
Inter-Company Loan Facility
Pada tanggal 26 Juni 2007, ICRL (Pemberi Pinjaman) dan Forerunner, Anak perusahaan, dan Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (dahulu bernama Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Peminjam) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar perusahaan, dimana Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan sejumlah dana kepada Peminjam yang nilainya setara dengan jumlah surplus arus kas setelah pembayaran yang diperlukan sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Catatan 45k).
On June 26, 2007, ICRL (Lender) and Forerunner, the Subsidiaries, and Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (formerly known as Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Borrowers) entered into an Inter-Company Loan Facility, wherein the Lender agreed to provide to the Borrowers the amount that is equal to the aggregate amount of surplus cashflows after meeting the payments required to be made pursuant to the Cash Distribution Agreement (Note 45k).
Fasilitas ini tidak dikenai bunga dan akan dibayar kembali melalui pembagian dividen oleh ICRL kepada para pemegang saham, Forerunner dan Bhivpuri.
This facility is non-interest bearing and will be repaid from dividends declared by ICRL to the shareholders, Forerunner and Bhivpuri.
Pada tanggal 2 Februari 2009, direksi ICRL menyetujui pengumuman dan pembagian dividen kas sebesar USD459.490.869 dan USD196.924.229 masing-masing kepada Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan untuk membayar saldo yang belum dilunasi atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008.
On February 2, 2009, the directors of ICRL approved the declaration and distribution of cash dividends amounting to USD459,490,869 and USD196,924,229 in favor of Forerunner and Bhivpuri, respectively, which were used to repay the outstanding balances of the said facility as of December 31, 2008.
Saldo piutang kepada Bhivpuri pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar USD13.456.227 dan USD73.881.362 (Catatan 9).
The outstanding receivables from Bhivpuri as of December 31, 2010 and 2009 amounted to USD13,456,227 and USD73,881,362, respectively (Note 9).
m. Perjanjian Operasi
m. Operating Agreements
1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin, Anak perusahaan, menandatangani perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan Senakin. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan aset tetap, perlengkapan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan sendiri oleh Arutmin seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar biaya jasa kepada Thiess yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
1. On October 19, 2000, Arutmin, a Subsidiary, signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides fixed assets, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin itself as listed in the agreement), as well as labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
136 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
341
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kalsel, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi tersebut dimana Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kalsel jika pada suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan kepada IndoCoal Kalsel. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, Arutmin menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.
On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kalsel, a Subsidiary, a party to the operating agreement wherein Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kalsel in the event that Arutmin’s CCOW is transferred to IndoCoal Kalsel. In addition, the agreement was amended to permit Arutmin to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.
Pada tanggal 9 Februari 2009, perjanjian operasi di atas diubah dan dinyatakan kembali terkait dengan penyesuaian harga untuk pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi dan pembobotan.
On February 9, 2009, the above operating agreement was amended and restated in regards to price adjustment for existing work, interim pricing for the new work, revised escalation components and weightings.
2. Pada tanggal 1 Juli 2006, Arutmin menandatangani perjanjian jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di daerah Batulicin. Sesuai dengan kontrak yang berhubungan dengan perjanjian ini, CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, bahan, pabrik, peralatan, supervisi dan administrasi apabila diperlukan. CKM bertanggungjawab terhadap perawatan properti dan semua material yang diambil atau ditarik dari tambang (termasuk batubara) dari tanggal di mulainya sampai pengiriman menjadi tanggung jawab Perusahaan. Pada tanggal 18 November 2009, Perjanjian CKM Mining Service telah diubah pada pit shell dan rasio pengupasan.
2. On July 1, 2006, the Arutmin entered into an agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) regarding the open-cut mining project in the Batulicin area. As stipulated in the agreement, CKM will be responsible for supplying all labor, plant, materials, equipment, supervision and administration necessary to carry out the work under the contract. CKM is also responsible for the care of property and all produce, materials, and other items taken or extracted from the site (including coal) from the commencement date until delivery into the possession or control of the Company. On November 18, 2009, the CKM Mining Service Agreement was amended for changes in the pit shell and strip ratio.
Kontrak tersebut akan dilanjutkan selama umur tambang di Batulicin (ATA dan Mangkalapi) kecuali dihentikan.
The contract will continue throughout the life of mine in Batulicin (ATA and Mangkalapi) unless otherwise terminated.
342
137 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC, Anak perusahaan, menandatangani perubahan perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang di Melawan dan Sangatta. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang-barang yang disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya jasa, yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
3. On October 10, 2003, KPC, a Subsidiary, signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess will provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC will pay Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi. Berdasarkan amandemen perjanjian operasi tersebut, Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan kepada IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.
On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kaltim, a Subsidiary, a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.
Perjanjian operasi untuk jasa penambangan akan berakhir saat mana yang lebih dahulu, antara saat penghentian PKP2B KPC atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis.
The mining service agreement will expire upon the termination of the KPC’s CCOW or when all of the economical coal reserves at the mine are exhausted, whichever is earlier.
138 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
343
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
4. Pada tanggal 8 April 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA), sebagaimana telah dimodifikasi dengan Addendum perjanjian tanggal 8 April 2004, dimana PAMA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC di wilayah Bendili. Selanjutnya, melalui Contract Variation No.1, tanggal 14 Juli 2007, wilayah penyediaan jasa diganti menjadi di wilayah Pelikan. Dalam perjanjian operasi, PAMA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian jasa penambangan ini berlaku untuk jangka waktu sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004.
4. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara (PAMA), as mofified under the Addendum agreement dated 8 April 2004, under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC in the Bendili area . Furthermore, through Contract Variation No.1, dated July 14, 2007, the service area switched into Pelikan areas.. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing from July 1, 2004.
5. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan di area tambang Bengalon. Dalam perjanjian operasi, DEWA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DEWA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian operasi ini akan berakhir dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal dimulai.
5. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide mining services in the Bengalon mine site. Under the operating agreement, DEWA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay DEWA service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi dengan DEWA diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian operasi. Berdasarkan perjanjian tersebut, DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk IndoCoal Kaltim jika pada suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.
On July 6, 2005, the operating agreement with DEWA was amended to make IndoCoal Kaltim party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, DEWA has agreed to provide mining services to IndoCoal Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.
344
139 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Selanjutnya, pada tanggal 9 Maret 2007, DEWA dan KPC menandatangani Variasi Kontrak 1 dan 2 terkait dengan perjanjian jasa penambangan masing-masing di area tambang Bengalon dan pengembangan Pit B dan C.
Subsequently, on March 9, 2007, DEWA and KPC signed the Contract Variations 1 and 2 relating to the mining service agreement in Bengalon mine site and Pits B and C development, respectively.
Dalam Variasi Kontrak 2, DEWA akan menyediakan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk pengembangan pit, pra-pengupasan tanah dan tambahan fasilitas lainnya yang diperlukan.
Under the Contract Variation 2, DEWA will provide all infrastructure necessary for performing the work, including pit development work, pre-stripping work and any necessary additional facilities.
KPC akan membayar DEWA untuk pekerjaan ini berdasarkan biayanya ditambah 15% untuk setiap pekerjaan, kecuali untuk jalan pengangkutan, pengembangan tambang, dan prapengupasan tanah, yang pembayarannya berdasarkan tarif per unit.
KPC shall compensate DEWA for this work based on costs plus 15% for all items except for the haulage road and pit development and pre-stripping, which shall be compensated based on a unit rate basis.
6. Pada tanggal 1 Maret 2006, Arutmin menandatangi perjanjian jasa penambangan dengan PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) untuk melakukan penambangan di Batulicin selama dua tahun. Dalam perjanjian ini, Bokormas menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini.
6. On March 1, 2006, Arutmin signed a twoyear cooperation agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) in the Batulicin mine. Under this agreement, Bokormas shall provide labor, funds, materials, equipment, transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement.
Pada tanggal 26 Juni 2007, perjanjian jasa diperbaharui dengan bertambahnya Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) sebagai kontraktor untuk melakukan penambangan di area pertambangan milik Arutmin sesuai PKP2B di wilayah DU306/Kalsel (ATA), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) dan DU-309/Kalsel (Mereh) di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia dan memperpanjang kontrak hingga tanggal 31 Desember 2008.
On June 26, 2007, the cooperation agreement was amended adding Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) as a contractor to mine Arutmin’s mining lease areas at PKP2B (CCOW) DU306/Kalsel (ATA), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) and DU-309/Kalsel (Mereh) in the District of Tanah Bumbu, South Kalimantan, Indonesia and to extend the contract period to December 31, 2008.
Perjanjian kerjasama ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, yang terakhir akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 atau sampai dengan kewajiban dari pihak-pihak tersebut telah dipenuhi sebagaimana yang telah disepakati bersama, yang mana yang lebih dulu
Subsequently, the cooperation agreement has been extended several times, the latest expiring on December 31, 2011 or until the obligations of the parties have been completed as mutually agreed, whichever occurs first.
140 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
345
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
n.
unless
7. Pada tanggal 22 Maret 2007, Arutmin menandatangi perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan serta penanganan dan pengangkutan batubara di area tambang Asam Asam. DEWA akan menyediakan seluruh fasilitas peralatan, tenaga kerja dan bahan pembantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasajasa tersebut. Berdasarkan perjanjian ini, DEWA diharuskan untuk mencapai tingkat produksi minimum tertentu yang disyaratkan. Sebagai kompensasi, Arutmin diharuskan membayar biaya jasa kepada DEWA yang besarnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
7. On March 22, 2007, Arutmin signed an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide coal mining and handling services and transport in the Asam Asam mine area. DEWA will provide all plant, equipment, labour and other supplies necessary for performing the services. Under the agreement, DEWA is required to meet certain minimum production requirements. As compensation, Arutmin is required to pay DEWA service fees, calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
8. Pada bulan Desember 2007, Arutmin dan PT Wahana Baratama Mining (WBM), menandatangani perjanjian kerja sama penambangan batubara di daerah perbatasan penambangan Satui untuk memaksimalkan eksploitasi terhadap cadangan batubara yang terdapat di daerah perbatasan ini dan menyelesaikan beberapa masalah operasional yang timbul di daerah perbatasan.
8. In December 2007, Arutmin and PT Wahana Baratama Mining (WBM), entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary in Satui concession site to maximize the exploitation of the coal reserve near this boundary area and to address some operational issues that have arisen as a result of the common boundary.
Perjanjian ini berakhir sampai dengan saat yang lebih dahulu terjadi antara penghentian perjanjian kerjasama penambangan batubara WBM atau PKP2B Arutmin.
This agreement is valid until the earlier occurrence of termination of WBM’s work agreement for coal mining or Arutmin’s CCOW.
Perjanjian Pemasaran
n. Marketing Agreements
Perusahaan
The Company
Sesuai dengan persyaratan yang diatur didalam Perjanjian Bukit Mutiara (Catatan 20a), pada tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan menandatangani sebuah Sub-Agency Marketing Agreement dengan Maple Holding Limited (Maple) yang berkaitan dengan Perjanjian Jasa Pemasaran tertanggal 30 Desember 2009 antara Maple dan PT Berau Coal (Berau).
In accordance with the terms of the Bukit Mutiara Loan (Note 20a), on June 11, 2010, the Company entered into a Sub-Agency Marketing Agreement with Maple Holding Limited (Maple) in relation to the Marketing Service Agreement dated December 30, 2009 between Maple and PT Berau Coal (Berau).
346
141 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Berdasarkan Sub Agency Agreement, Maple menunjuk Perusahaan sebagai wakil untuk bertindak atas nama Maple dengan hak dan kewajiban yang diatur didalam Perjanjian Pemasaran dengan Berau. Dengan demikian, Perusahaan berperan sebagai penyedia jasa untuk mengumpulkan hutang komisi dari Berau kepada Maple berdasarkan Perjanjian Pemasaran dan mengeluarkan komisi tersebut sesuai dengan instruksi dari Maple.
Based on the Sub-Agency Agreement, Maple appoints the Company as sub-agent to act in all respect and behalf of Maple with regard to its rights and obligations under the Marketing Agreement with Berau. Accordingly, the Company shall act as a servicer to collect the Commission payable by Berau to Maple under the Marketing Agreement and disburse such commission in accordance with Maple’s instructions.
Didalam Perjanjian Pemasaran, Maple berperan sebagai Agen Pemasaran Berau dimana Maple telah setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran eksklusif bagi Perusahaan atas penjualan batubara kecuali produk batubara yang dijual ke beberapa negara berdasarkan perjanjian pemasaran yang ada. Perjanjian akan mulai efektif sejak tanggal 30 Desember 2009 hingga 30 Desember 2019 dan dapat diperpanjang selama sepuluh (10) tahun dengan kesepakatan bersama. Sebagai kompensasinya, Berau harus membayar komisi sebesar 2% dari penjualan kepada Maple. Pada tanggal 4 Oktober 2010, SubAgency Agreement telah berakhir.
Under the Marketing Agreement, Maple will act as the Marketing Agent of Berau under which Maple has agreed to act as the exclusive marketing agent of the Company for all coal sales except those coal products it sells in certain countries under existing marketing arrangements. The agreement shall become effective from December 30, 2009 to December 30, 2019 and can be renewed for a further period of ten (10) years by mutual agreement. As compensation, Berau is required to pay Maple a commission of 2% of the sales. On October 4, 2010, the Sub-Agency Agreement was terminated.
PT Arutmin perusahaan
PT Arutmin Subsidiary
Indonesia
(Arutmin),
Anak
Indonesia
(Arutmin),
a
1. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan Enercorp, dimana Enercorp setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Indonesia bagi Arutmin. Sebagai kompensasi Arutmin diharuskan membayar komisi sebesar 4% dari nilai penjualan.
1. On October 6, 2003, Arutmin entered into a marketing services agreement with Enercorp under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian jasa pemasaran dengan Enercorp diubah untuk mengikutsertakan ICRL dan IndoCoal Kalsel dalam perjanjian jasa pemasaran yang berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak tanggal perubahan perjanjian. Sesuai dengan perubahan perjanjian jasa pemasaran tersebut, Enercorp setuju untuk menyediakan jasa pemasaran kepada Arutmin, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel.
On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make ICRL and IndoCoal Kalsel parties to the marketing services agreement effective for a period of five (5) years from the date of the amendment. Under the amended and restated marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, ICRL and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel.
142 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
347
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
2. Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), ICRL, dan IndoCoal Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, ICRL serta (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor batubara diluar penjualan Arutmin ke ICRL berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang atau yang dijual IndoCoal Kalsel ke ICRL, berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang Bersyarat. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 29 November 2011.
2. On July 6, 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), ICRL, and IndoCoal Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, ICRL, and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to ICRL under the Long-term Supply Agreement or coal sold by IndoCoal Kalsel to ICRL under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of this agreement expires on November 29, 2011.
PT Kaltim perusahaan
PT Kaltim Prima Coal (KPC), a Subsidiary
Prima
Coal
(KPC),
Anak
1. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC menandatangani perjanjian dengan Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC diluar wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran berlaku untuk periode dua belas (12) tahun sejak tanggal perjanjian.
1. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPC’s coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Glencore diubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diubah dan disajikan kembali tersebut, Glencore setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.
On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, ICRL, and (following a transfer of KPC’s CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.
348
143 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
2. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC untuk wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran ini berlaku untuk periode dua belas (12) tahun, dan dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan bersama.
2. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Mitsubishi diubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran ini. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Mitsubishi setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL, dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.
On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, ICRL, and (following a transfer of the KPC’s CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), Anak perusahaan
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a Subsidiary
Pada tanggal 1 September 2010, BRJ menandatangani perjanjian penasehat pemasaran dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) (“Marketing Advisory Agreement”) dimana BRJ setuju untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran, penasehat dan jasa lainnya untuk membantu Mitsubishi dalam memasarkan batubara yang diproduksi oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak perusahaan, sebagaimana yang dijelaskan pada perjanjian pemasaran antara Mitsubishi dan KPC pada tanggal 9 Januari 2004 yang telah diubah (“Perjanjian Pemasaran KPC”). Mitsubishi setuju untuk membayar BRJ sebesar 45% dari komisi pemasaran aktual yang diterima oleh Mitsubishi dari KPC atas jasa yang dilakukan. Marketing Advisory Agreement berlaku sampai dengan tanggal 8 Januari 2016, tanggal dimana Perjanjian Pemasaran KPC berakhir atau tanggal berakhirnya Marketing Advisory Agreement yang disetujui oleh BRJ dan Mitsubishi.
On September 1, 2010, BRJ entered into a marketing advisory agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) (the “Marketing Advisory Agreement”) whereby BRJ agreed to undertake various marketing, advisory and other services to assist Mitsubishi to market coal produced by PT Kaltim Prima Coal (KPC), a Subsidiary, as contemplated by the marketing agreement between Mitsubishi and KPC dated January 9, 2004 as amended (the “KPC Marketing Agreement”). Mitsubishi agreed to pay BRJ 45% of the actual marketing commissions received by Mitsubishi from KPC as consideration for the services rendered. The Marketing Advisory Agreement continues until the earliest of January 8, 2016, the date on which the KPC Marketing Agreement is terminated or the date the Marketing Advisory Agreement is terminated as agreed by the BRJ and Mitsubishi.
144 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
349
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
o.
Perjanjian Kerjasama
o. Cooperation Agreement
Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura (Puskopad) untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Masa berlaku perjanjian telah dirubah beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 21 September 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu untuk pembaharuan atas perjanjian tersebut untuk diperpanjang sampai dengan tanggal 21 September 2011. p.
unless
On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura (Puskopad) to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mine areas. The term of agreement has been amended several times, the most recently being until September 21, 2010. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is still awaiting for the renewal of the agreement to extend the term until September 21, 2011.
Perjanjian Kerjasama
p. Collaboration Agreement
Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana KSL akan menyelesaikan pengembangan atas proses peningkatan kalori pada batubara rendah kalori (UBC) melalui pabrik percontohan. Perusahaan berpartisipasi dalam pengembangan proses peningkatan batubara kalori rendah (UBC) untuk selanjutnya memanfaatkan hasil dari pengembangan tersebut untuk memproduksi dan menjual produk UBC di bawah lisensi yang diterima dari KSL.
On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel Ltd. (KSL), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the Upgraded Brown Coal (UBC) process by utilizing a demonstration plant. The Company will participate in the development of the UBC Process, and further utilize the established UBC Process to produce and sell the UBC Products, under license from KSL.
Atas lisensi yang diberikan KSL ini, Perusahaan akan membayar KSL sebesar Yen1.100.000.000 yang akan dibayar dalam empat (4) cicilan.
Under the license given by KSL, the Company is required to pay KSL amounting to JPY1,100,000,000, which is payable in four (4) installments.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah membayar masingmasing sebesar Yen1.100.000.000
As of December 31, 2010 and 2009 , contributions paid by the Company amounted to JPY1,100,000,000.
350
145 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
q.
Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman
unless
q. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen
Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo, Anak perusahaan, menandatangani perjanjian penyerahan dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman.
On February 25, 1999, Gallo, a Subsidiary, entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd. of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen.
Ketentuan-ketentuan utama adalah sebagai berikut:
The major provisions under the PSA are as follows:
dalam
PBH
1. Ruang Lingkup
1. Scope
Gallo (sebagai Kontraktor) hendak mengambil alih kewajiban yang dipersyaratkan berdasarkan PBH sebagai Kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan menguasai sumber pendanaan yang dibutuhkan serta kemampuan teknis dan profesional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH.
Gallo (as Contractor) is willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the exploration, development, production, storing and transporting of crude oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the petroleum operations according to PSA.
2. Royalti
2. Royalties
Pemerintah Yaman berhak mendapatkan royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan sebelum dikurangi biaya perminyakan, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari minyak mentah tersebut dimulai sejak barel pertama diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan.
The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total crude oil produced saved from PSA area and not used in petroleum operation prior to the deduction of cost oil, a nonrecoverable amount of crude oil equal to ten percent (10%) of such crude oil commencing with the first barrel produced and saved from PSA area (s) and not used in petroleum operations.
146 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
351
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
3. Jangka Waktu
unless
3. Term
Jangka waktu dari PBH meliputi periode pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan menjadi empat puluh dua (42) bulan periode eksplorasi pertama yang dimulai dari tanggal efektif, terbagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif; Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama eksplorasi. Periode eksplorasi yang kedua untuk empat puluh dua (42) bulan.
The term of PSA shall include first and second exploration periods and a development period. Exploration periods shall be a first exploration period of fortytwo (42) months commencing from the effective date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) months, commencing from the effective date; Phase II of twenty-one (21) months, commencing from the end of Phase I of the first exploration period. The second exploration shall be of forty-two (42) months.
Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun. Periode penemuan minyak secara komersial dapat terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi yang layak dikembangkan secara komersial.
The development period shall commence on the date of the first commercial discovery of oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended up to a further five (5) years. The commercial discovery of oil may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially.
4. Penyerahan Wilayah
4. Relinquishments of Areas
Pada akhir masa eksplorasi pertama, kontraktor harus melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah yang dikembangkan. Jika memilih untuk tidak masuk ke dalam masa eksplorasi kedua, Kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH kecuali wilayah yang dikembangkan.
352
At the end of the first exploration period, the Contractor shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original development area. If it does not elect to enter into second exploration period, the Contractor shall relinquish the whole of the PSA Area except those areas categorized as in the development stage.
147 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5. Penggantian Biaya Operasi
5. Recovery of Operating Cost
Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi perminyakan dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah pengembangan dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan.
The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all petroleum operations out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per quarter of all the crude oil produced and saved from the development area and not used in petroleum operations and after royalty payments to the State. Operating expenses incurred and paid after the date of initial commercial production shall be recoverable in the tax year in which such costs and expenses are incurred and paid.
6. Signature Bonus
6. Signature Bonus
Signature bonus telah dibayarkan Gallo kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebesar USD4,5 juta pada tahun 1997.
As a signature bonus, Gallo paid USD4.5 million to the MOMR of the Government of Yemen in 1997.
7. Bonus Produksi Persyaratan
unless
7. Production Bonuses Jumlah (USD)/ Amounts (USD)
Conditions
Dalam 30 hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.
1.000.000
Within 30 days after the date of first commercial production from Block R2 and Block 13.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50.000 barel per hari.
2.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000 barrels per day.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100.000 barel per hari.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 100,000 barrels per day.
Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150.000 barel per hari.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 150,000 barrels per day.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.
As of December 31, 2010 and 2009 , production bonuses are not yet applicable since Gallo’s production has not yet commenced.
148 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
353
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial
8. Training, Institutional Contributions
Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar USD150.000, USD150.000 dan USD300.000, dalam waktu tiga puluh (30) hari setiap awal tahun, dimulai dari tanggal efektif pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH dan perpanjangannya jika ada.
Social
The Contractor shall pay annually to the MOMR for training, institutional and social costs amounting to USD150,000, USD150,000 and USD300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.
9. Bagi Hasil Produksi Minyak
9. Production Sharing of Oil
Berdasarkan PBH, bagian Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman dan Kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas jumlah minyak mentah yang diproduksi dan yang disimpan di dalam wilayah pengembangan, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase tertentu untuk masing-masing pihak berdasarkan kuantitas produksi. r.
and
unless
Based on the PSA, the MOMR and the Contractor’s shares are computed based on the remaining quantity of crude oil after deducting royalty and oil costs from the total crude oil produced and saved from the development area, and not used in petroleum operations. The PSA also provides specific percentages for each party’s share based on the production quantity.
Perjanjian Jual Beli dengan Zurich Assets International Ltd.
r.
Share Purchase Agreement with Zurich Assets International Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Goodrich Management Corp. (Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham yang merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich Assets International Ltd. (Zurich), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli senilai Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.
Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 23, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI), has agreed to buy from Goodrich Management Corp. (Goodrich) 8,000 shares representing 80% ownership in Zurich Assets International Ltd. (Zurich), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent to USD218 million) on completion date.
Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut: 1. Pembayaran pertama sebesar Rp492 milyar akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian, yaitu 23 Desember 2008;
The purchase price will be paid in 3 tranches as follows: 1. The initial payment amounting to Rp492 billion shall be payable in full at the agreement date, which is December 23, 2008;
354
149 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
s.
unless
2. Angsuran per triwulan masing-masing sebesar Rp89.773.715.000 tiap angsuran, dan;
2. Quarterly installments in the amount of Rp89,773,715,000 per installment and;
3. Pembayaran insentif sebesar Rp1,561 trilyun akan dibayar jika persyaratan dalam PJB dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2011.
3. The incentive payment in the amount of Rp1.561 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2011.
Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Goodrich jika DEWA mencapai tingkat produksi batubara sebesar dua belas (12) juta ton pada akhir tahun ketiga sejak tanggal penyelesaian transaksi.
The incentive payment shall only be payable by BRI to Goodrich if DEWA has achieved a coal production rate of twelve (12) million tonnes by the end of the third year after the completion date.
Pada bulan 1 Oktober 2009, bagian dari pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan sebagai pelunasan atas sisa pinjaman.
On October 1, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan (Note 27a) was used to repay in full the outstanding balance of this loan.
Selain PJB, BRI, Goodrich dan Quest Corporation (Quest) (“Para Pihak”) menandatangani Perjanjian Pelaksanaan (Undertaking Agreement) sehubungan dengan operasional dan manajemen PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
In addition to the SPA, BRI, Goodric) and Quest Corporation (Quest) (the “Parties”) entered into an Undertaking Agreement relating to the operation and management of PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
Dalam Perjanjian Pelaksanaan tersebut, para pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi pemegang saham pengendali atas DEWA melalui Zurich Assets International Ltd. (Zurich) tanpa mengindahkan fakta bahwa BRI telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich. Quest memiliki 2.000 lembar saham yang merupakan 20% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich.
As stipulated under the Undertaking Agreement, the parties have acceded that Quest will remain as the controlling shareholder of DEWA through Zurich Assets International Ltd. (Zurich) regardless of the fact that BRI has acquired 80% of the total issued shares of Zurich. Quest owns 2,000 shares representing 20% of the total issued shares of Zurich.
Perjanjian Jual Beli dengan Leap-Forward Finance Ltd.
s. Share Purchase Agreement with LeapForward Finance Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 26 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang merupakan 76,9% kepemilikan saham di Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.
Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 26, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Ancara Properties Limited (Ancara) 769 shares representing 76.9% ownership in Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.475 trillion (equivalent to USD222 million) on completion date.
Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 49,85% saham FBS.
Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares of PT Fajar Bumi Sakti (FBS), thereby BRI indirectly owns 49.85% shares of FBS.
150 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
355
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut:
The purchase price will be paid in 3 tranches as follows:
1. Pembayaran pertama sebesar Rp156.615.962 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian; 2. Angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp35.792.435.000 per bulan sampai Desember 2009; dan 3. Pembayaran insentif dalam jumlah Rp2,045 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010.
1. The initial payment amounting to Rp156,615,962 shall be payable in full at the agreement date; 2. Monthly installments in the amount of Rp35,792,435,000 per installment until December 2009; and 3. The incentive payment in the amount of Rp2.045 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010.
Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Ancara jika PT Fajar Bumi Sakti (FBS) telah mencapai tingkat produksi batubara sebesar 4 juta ton pada akhir tahun kedua sejak tanggal penyelesaian transaksi.
The incentive payment shall only be payable by BRI to Ancara if PT Fajar Bumi Sakti (FBS) has achieved a coal production rate of 4 million tonnes by the end of the second year after the completion date.
Pada tanggal 10 Juni 2009, BRI meminta Ancara untuk melakukan penyesuaian atas harga pembelian, menurut pendapat BRI, adanya perubahan material yang tidak menguntungkan dari yang diatur dalam PJB.
On June 10, 2009, BRI has requested Ancara to make an adjustment to the purchase price due to, in BRI’s opinion, a material adverse change having occurred to that set out in the SPA.
Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, BRI dan Ancara menandatangani Amandemen PJB dimana mereka bersepakat untuk merubah syarat dan ketentuan PJB sebagai berikut :
Accordingly, on June 29, 2009, BRI and Ancara entered into an SPA Amendment wherein they have agreed to amend the terms and conditions of the SPA as follows:
1. Ancara hanya akan menjual 500 saham atau 50% kepemilikan saham LeapForward menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebanyak 769 lembar saham atau 76,9% seperti yang sekarang diatur dalam PJB; 2. Jumlah harga beli akan menjadi sebesar Rp952.516.058.415 menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,475 triliyun; 3. Jumlah pembayaran insentif berkurang menjadi Rp795.031.257.839 dari Rp2,045 triliyun; dan
1. Ancara shall sell only 500 shares or 50% of the shares of Leap-Forward instead of 769 shares or 76.9% as currently contemplated in the SPA;
356
2. The total purchase price shall be Rp952,516,058,415 instead of Rp2.475 trillion; 3. The total incentive payment was reduced to Rp795,031,257,839 from Rp2.045 trillion; and
151 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
t.
unless
4. Hak untuk membeli kembali saham ditambahkan, dimana BRI setuju untuk memberikan Ancara hak untuk membeli seluruh saham yang dijual namun tidak lebih cepat dari 270 hari dari tanggal perjanjian pada harga yang sama dengan jumlah harga pembelian, yaitu dihitung dari pembayaran oleh BRI kepada Ancara ditambah biaya keuangan BRI.
4. Right to repurchase the shares was added wherein BRI has agreed to grant Ancara the right to purchase all of the sale shares, but not earlier than 270 days as of the date of the agreement at a price equal to the total purchase price, by calculating the payment made by BRI to Ancara plus BRI’s financing cost.
Pada bulan 30 September 2009, bagian dari pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan sebagai pelunasan atas sisa pinjaman.
On September 30, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan (Note 27a) was used to repay in full the outstanding balance of this loan.
Perjanjian Jual Beli dengan Pendopo Coal Ltd.
t.
Share Purchase Agreement with Pendopo Coal Ltd.
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI) setuju untuk membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga pembelian sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.
Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated January 5, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of the Seychelles for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date.
Harga beli akan dibayar dalam tiga (3) tahap sebagai berikut:
The purchase price will be paid in three (3) tranches as follows:
1.
Pembayaran pertama sebesar Rp813.780.000 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian; Angsuran bulanan masing-masing dengan jumlah Rp18.852.435.000 per bulan dan harus dilakukan tidak lebih dari 22 hari kalender setiap bulannya dimulai dari Januari 2009 sampai Desember 2009; dan Pembayaran insentif dalam jumlah Rp1,077 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010.
1. The initial payment amounting to Rp813,780,000 shall be payable in full at the agreement date; 2. Monthly installments in the amount of Rp18,852,435,000 per installment and must be made not later than the 22nd calendar day each month starting January 2009 until December 2009; and
Pembayaran insentif harus dibayarkan melalui BRI kepada Indomining apabila PCL telah menandatangani Power Purchase Agreement pada hari jadi dibulan kedua puluh empat (24).
The Incentive Payment shall only be payable by BRI to Indomining if PCL has entered into a Power Purchase Agreement by the 24-month Anniversary Date.
2.
3.
3. The incentive payment in the amount of Rp1.077 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010.
152 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
357
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada bulan 1 Oktober 2009, bagian dari pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan sebagai pelunasan atas sisa pinjaman. u.
On October 1, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan (Note 27a) was used to repay in full the outstanding balance of this loan.
Perjanjian Penyediaan Jasa antara KPC dan Enercorp
u. Service Agreement between KPC and Enercorp
Pada 1 April 2006, KPC menandatangani perjanjian penyediaan jasa dengan Enercorp, perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian tersebut, KPC menunjuk Enercorp untuk melakukan pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk penyerahan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi kelancaran pembayaran dari PLN, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. v.
On April 1, 2006, KPC entered into a service agreement with Enercorp, which will be terminated on March 31, 2016. Under the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work; (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) to file invoices of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments by PLN, and (e) to support KPC’s efforts in maintaining good relations with PLN.
Perjanjian Jasa Teknis dengan Bhira Investments Ltd. (dahulu bernama Tata Power (Mauritius) Ltd.)
v. Agreement for Provision of Technical Services with Bhira Investments Ltd. (formerly known as Tata Power (Mauritius) Ltd.)
Pada bulan April 2008, KPC dengan Bhira Investments Ltd. menandatangani perjanjian penyediaan jasa tehnik. KPC berkeinginan untuk meningkatkan pemahamannya tentang tekhnologi pembakaran batubara yang digunakan sebagai tenaga pembangkit di negara-negara berkembang dan peremukan, pencucian dan persiapan batubara berkualitas rendah yang digunakan sebagai tenaga pembangkit; membantu KPC memaksimalkan pendapatan dari persediaan batubara kualitas rendah; dan mengembangkan keahlian dalam bongkar muat dan transportasi batubara melalui darat dan laut.
In April 2008, KPC and Bhira Investments Ltd. entered into an agreement for provision of technical services. KPC wants to improve its understanding of coal burning technology for use in power generation in developing countries and the crushing, washing and preparation of low quality coal for use in power generation generally; to assist KPC in maximizing the potential revenue from low quality coal deposits it mines; and to improve its expertise in the loading and transportation of coal both on land and by sea.
w. Perjanjian Jual Beli Batubara
w. Coal Sale and Purchase Agreement
Pada tanggal 1 Januari 2007, Enercorp (Pembeli) dan ICRL (Penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara, sementara KPC dan Arutmin setuju untuk menjamin kewajiban ICRL kepada Enercorp. Perjanjian ini berlaku hingga tanggal 31 Desember 2016 atau pada saat seluruh kewajiban ICRL dan Enercorp telah dipenuhi, mana yang lebih dulu.
358
unless
On January 1, 2007, Enercorp (the “Buyer”) and ICRL (the “Seller”), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement while KPC and Arutmin agree to guarantee the obligations of ICRL to Enercorp. This agreement will expire on December 31, 2016, or when all obligations of ICRL and Enercorp have been completed, whichever is earlier.
153 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
x.
y.
Perjanjian Jual Beli Batubara
unless
x. Coal Sales Agreement
Pada tanggal 30 Maret 2007, ICRL, Anak perusahaan, (Pemasok) menandatangani perjanjian penjualan batubara dengan Tata Power (Pembeli) sebesar 89,5 juta ton batubara, untuk tiga pembangkit listrik yang dimiliki oleh Tata Power yaitu Mundra, Coastal dan Trombay, dengan variasi sebesar 20% dari jumlah tersebut.
On March 30, 2007, ICRL, a Subsidiary, (the “Supplier”) entered into a Coal Sales Agreement with Tata Power (the “Buyer) of 89.5 million tonnes of coal for 3 power plants owned by Tata Power consisting of Mundra, Coastal and Trombay, with 20% variation from this amount.
Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal 26 Juni 2007 dan berlaku untuk 20 tahun bagi Mundra dan Coastal dan 10 tahun bagi Trombay atau berakhirnya PKP2B KPC (Catatan 45a), yang mana yang lebih dahulu.
The agreement effectively commenced on June 26, 2007 and is valid for 20 years for Mundra and Coastal and 10 years for Trombay or the end of KPC’s CCOW (Note 45a), whichever is earlier.
Kontrak dengan PLN untuk Batubara Mutu Rendah (LRC)
y. PLN Contract Agreement for Low Rank Coal (LRC)
Pada tanggal 15 Desember 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (Pemasok) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara Rendah Kalori (PJBB LRC). Arutmin akan memperoleh kontrak pengadaan batubara selama dua puluh (20) tahun untuk tiga belas (13) lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN.
On December 15, 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (the Supplier) and PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) entered into a Sale Purchase Agreement for Low Rank Coal (SPA LRC). Arutmin will be obtaining a 20 years contract for supplying coal to 13 locations of Steam Fired Power Plant (PLTU) owned by PLN.
Dalam rangka memenuhi permintaan pasokan batubara di PLTU Suralaya terkait dengan masalah kekurangan pasokan dan juga pengujian kontrak perjanjian sebelum memasuki kontrak perjanjian jangka panjang, mereka menandatangani perjanjian PJBB LRC jangka pendek. PJBB LRC jangka pendek tersebut akan menyediakan batubara untuk PLTU Suralaya Unit 1-7 selama satu (1) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007. Perubahan perpanjangan masa PJBB LRC sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008 dan pengalihan 160.000 ton batubara ke PLTU Asam Asam dari jumlah yang telah disetujui untuk dikirim ke PLTU Suralaya yaitu 800.000 ton telah disepakati oleh semua pihak berdasarkan notulen rapat yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2008.
In order to meet the demands of coal supplies in PLTU Suralaya in relation to the shortage in supplies issue and also to test the contract before entering into long-term contract agreement, an initial short-term agreement was arranged instead. This shortterm SPA LRC to supply coal to PLTU Suralaya Unit 1-7 was valid for one (1) year and ended on December 31, 2007. Subsequent amendment to extend the terms of SPA LRC to October 31, 2008, as well as the diversion of 160,000 tonnes of coal to PLTU Asam Asam from the agreed 800,000 tonnage of shipments to PLTU Suralaya was agreed upon by all the parties based on the minutes of meeting held on March 12, 2008.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, semua pihak telah sepakat atas 10 dari 13 kontrak, sementara untuk ketiga kontrak lainnya masih berada dalam proses.
As of the completion date of the consolidated financial statements, all parties have come to an agreement on 10 out of 13 contracts, while the remaining 3 contracts are still under process.
154 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
359
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
z.
Perjanjian Jasa Manajemen
z. Management Service Agreement
Pada tanggal 20 November 2008, KPC dan Arutmin menandatangani Perjanjian Jasa Manajemen dengan Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Dalam perjanjian tersebut Bhivpuri diharuskan untuk memberikan jasa manajemen kepada KPC dan Arutmin dengan biaya jasa manajemen masing-masing USD3.333.333 dan USD1.666.667 per bulan, mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut melalui persetujuan tertulis dari para pihak.
On November 20, 2008, KPC and Arutmin entered into Management Service Agreement with Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Under the agreement, Bhivpuri shall provide certain management support services to KPC and Arutmin in consideration of management service fee of USD3,333,333 and USD1,666,667, respectively, payable monthly, starting July 1, 2008 until the termination of the agreement, which is subject to further mutual written consent of the parties.
aa. Kontrak untuk Pasokan Bahan Bakar Solar
aa. Contract for the Supply of Fuel
Pada tanggal 24 Agustus 2009, Arutmin dan KPC (Pembeli) dan Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. (Penjual) menandatangani perjanjian kontrak untuk pasokan bahan bakar solar, dimana Penjual bersedia mengirim dan menjual kepada Pembeli, dan Pembeli bersedia untuk membeli, menerima, dan membayar atas bahan bakar solar sesuai dengan Kontrak. Selama masa perjanjian, Arutmin menjamin seluruh kewajiban Penjual kepada Pembeli sesuai dengan kontrak. Perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 24 Agustus 2014 dan dapat diperpanjang sampai 5 tahun ke depan setelah syarat dan kondisi dapat diterima dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
On August 24, 2009, Arutmin and KPC (Purchasers) and Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. (Seller) entered into a Contract for the Supply of Diesel Fuel, wherein the Seller agrees to deliver and sell to the Purchasers, and the Purchasers agree to purchase, take delivery, and pay for diesel fuel as required by the Contract. During the term of the agreement, the Arutmin guarantees all of the Seller’s obligations to the Buyer under the Contract. The agreement is valid until August 24, 2014 and can be extended for another five (5) years upon mutually accepted terms and conditions signed by the parties.
bb. Transaksi Derivatif
bb. Derivative Transactions
1. Enercoal Resources Pte. Ltd. (“Penerbit”), Anak perusahaan, memiliki dua penerbitan obligasi konversi yang terhutang pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 28). Obligasi tersebut dapat dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada opsi pemegang obligasi. Meskipun, hak konversi ada pada tiap pemegang obligasi, Penerbit tetap mempertahankan opsi untuk menyelesaikan secara kas. Dengan demikian, opsi konversi yang melekat pada obligasi diklasifikasikan sebagai kewajiban dengan perubahan nilai wajar yang diakui pada laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar opsi tersebut adalah sejumlah USD49,5 juta.
360
unless
1. Enercoal Resources Pte. Ltd. (the “Issuer”), a subsidiary, has two issuances of convertible bonds oustanding as of December 31, 2010 (Note 28). These bonds are convertible into the equity shares of the Company at the option of the bondholder. Notwithstanding the conversion right of each bondholder, the Issuer retains the option to settle the option in cash. Accordingly, the conversion option embedded in the bonds is classified as liability with fair value changes recognized in the statement of income. As of December 31, 2010, the option has fair value of USD49.5 million.
155 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
2. Pembayaran di muka sejumlah USD700 juta atas 10,75% wesel Guaranteed Senior Secured Notes yang diterbitkan pada tahun 2010, USD300 juta 12% wesel Guaranteed Senior Secured Notes yang diterbitkan pada tahun 2009 dan USD1.9 milyar pinjaman berjangka yang dijaminkan (Senior Secured Term Loan) (Catatan 27a, 27b dan 27c). Pada tanggal 31 Desember 2010, opsi atas nilai wajar adalah USD194.295.034.
2. Prepayment options within the terms of USD700 million 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes issued in 2010, USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes issued in 2009 and USD1.9 billion Senior Secured Term Loan (Notes 27a, 27b and 27c). As of December 31, 2010, the option has fair value of USD194,295,034. .
3. Equity Swaps
3. Equity Swaps
i.
Sehubungan dengan terbitnya 9,25% Obligasi Konversi yang dijamin Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD115 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014.
i.
In connection with the issuance of 9.25% Guaranteed Convertible Bonds, on August 5, 2009, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of this Equity Swap is USD115 million. This agreement will mature on August 5, 2014.
Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,26029, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap.
Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.26029, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap.
Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal akan menempatkan USD115 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap.
As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD115 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction.
156 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
361
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
ii. Sehubungan dengan terbitnya 5% Obligasi Konversi yang dijamin, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International pada tanggal 25 November 2009. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD25 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016.
ii. In connection with the issuance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International on November 25, 2009. The Notional amount of this Equity Swap is USD25 million. This agreement will mature on November 25, 2016.
Berdasarkan ketentuan Equity Swap, (a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,28505, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi harga saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap.
Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.28505, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap.
Sebagai bagian dari transaksi Equity Swap, Enercoal akan menempatkan USD25 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap.
As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD25 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction.
4. Capped Call dan Call Option i.
362
4. Capped Call and Call Option
Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per setiap opsi adalah sebesar USD0,33838 sementara harga cap sebesar USD0,45551.
i.
On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838 while the cap price is USD0.45551.
157 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Berdasarkan ketentuan dalam Capped Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah lembar saham Perusahaan ketika obligasi dikonversi. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga pasar saham lebih tinggi dari harga pelaksanaan sebesar USD0,33838, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham dengan Cap. Capped Call Option secara efektif akan menaikan premi konversi atas obligasi sampai dengan 75% dari premium kepada penerbit obligasi.
Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the market price of the shares is higher than the strike price of USD0.33838, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap. The Capped Call Option effectively increases the effective conversion premium under the bonds up to 75% premium to the bond issuer.
ii. Pada tanggal 23 October 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar USD95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 dengan harga pelaksanaan per opsi masing-masing sebesar USD0,36806, USD0,36806, USD0,41407 dan USD0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar USD0,58277, USD0,62878 dan USD0,67478.
ii. On October 23, 2009, Enercoal entered into a Capped Call and Call Option Agreement with Credit Suisse International. Enercoal paid a premium of USD95 million to Credit Suisse relating to this agreement. This agreement will mature on various dates in October 2011, October 2013, October 2014 and October 2015 with strike price per option of USD0.36806, USD0.36806, USD0.41407 and USD0.46008, respectively. Meanwhile, the cap price per option upon each maturity in October 2013, October 2014 and October 2015 amounted to USD0.58277, USD0.62878 and USD0.67478, respectively.
Berdasarkan ketentuan dalam Capped Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah saham Perusahaan sejumlah yang akan diperlukan untuk melakukan konversi atas obligasi tersebut. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga penyelesaian lebih tinggi dari harga pelaksanaan, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham sampai dengan harga Cap dan harga pelaksanaan.
Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one (1) share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the settlement price of the shares is higher than the strike price, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap and the strike price.
158 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
363
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Transaksi ini dilakukan Perusahaan untuk mengurangi kelebihan pembayaran atas kewajiban guaranteed internal rate of return dari pinjaman CFL (Catatan 27a).
These transaction were entered into in order to mitigate the Company’s exposure to the payment obligation of the guaranteed internal rate of return of the CFL Loan (Note 27a).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, transaksi equity swap dan capped call option memiliki nilai wajar sebesar USD270.447.867 dan USD222.909.006. Kenaikan belum direalisasi dan rugi yang belum direalisasikan atas penyesuaian nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar USD47.538.860 dan USD63.367.940 dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian.
As of December 31, 2010 and 2009 , the equity swap and capped call option transactions have fair value of USD270,447,867 and USD222,909,006, respectively. The unrealized gain and unrealized loss on fair value adjustmenst amounting to USD47,538,860 and USD63,367,940 as of December 31, 2010 and 2009 were charged to the consolidated statements of income.
5. Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan menandatangani sebuah call option agreement dengan Credit Suisse, cabang Singapura, (Call Option Holder dan Calculation Agent). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan memberikan call options kepada Call Option Holder sebesar 420.810.578 saham Perusahaan, sehubungan dengan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Credit Suisse sebesar USD75 juta. Call Option Holder dapat menggunakan call options sejak tanggal perjanjian hingga tanggal kalender ke-36 sejak tanggal penggunaan fasilitas kredit dari Credit Suisse sebesar USD75 juta yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2008. Selanjutnya, perjanjian mengatur unexercised call options yang telah diberikan masih tetap berlaku walaupun fasilitas kredit telah dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2010 call option memiliki nilai wajar sebesar USD12.012.102
5. On November 7, 2008, the Company entered into a call option agreement with Credit Suisse, Singapore Branch, (the “Call Option Holder and Calculation Agent”). Based on the agreement, the Company granted to the Call Option Holder call options in respect of 420,810,578 shares of the Company, in connection with the USD75 million credit facility with Credit Suisse. The Call Option Holder may exercise the call options commencing on the date of the agreement until the 36th calendar date from the utilization date of the USD75 million credit facility on December 19, 2008. Furthermore, the agreement provides that the unexercised call options which have been granted remains valid although the credit facility had been repaid. As of December 31, 2010, the call option has fair value of USD12,012,102.
364
159 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
cc. Intercreditor Agreement
unless
cc. Intercreditor Agreement
Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”) (sebagai “initial obligors”), Bank of New York Mellon, sebagai adminstrative agent dan security agent berdasarkan Pinjaman CFL, offshore account bank dan offshore common security agent (“the Offshore Common Security Agent”), dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, sebagai onshore account bank dan onshore common security agent (“the Onshore Common Security Agent” bersama-sama dengan Offshore Common Security Agent, “the Common Security Agents”) menandatangani intercreditor agreement yang mengatur pembagian jaminan untuk kepentingan para pemilik dana berdasarkan Pinjaman CFL (“the Intercreditor Agreement”) dan bersama-sama dengan kreditor lainnya yang telah menyediakan dana kepada Anak perusahaan lainnya (yang selanjutnya diperbaharui dan dinyatakan kembali pada tanggal 29 Oktober 2009 sebagai tambahan atas CFL, para pemilik dana (the original lender) berdasarkan Pinjaman CFL, sebagai pihak yang dijamin dan untuk menyediakan resolusi atas beberapa pertikaian berdasarkan Intercreditor Agreement melalui abritrase).
On October 1, 2009, the Company and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”) (as initial obligors), Bank of New York Mellon, as administrative agent and security agent under the CFL Loan, offshore account bank and offshore common security agent (the “Offshore Common Security Agent”), and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, as onshore account bank and onshore common security agent (the “Onshore Common Security Agent,” and together with the Offshore Common Security Agent, the “Common Security Agents”) entered into an intercreditor agreement governing the sharing of collateral for the benefit of the lender under the CFL Loan (the “Intercreditor Agreement”) and other creditors who have provided financial indebtedness to other Subsidiaries of the Company (which was subsequently amended and restated on October 29, 2009 to add CFL, the original lender under the CFL Loan, as a secured party and to provide for the resolution of certain disputes under the Intercreditor Agreement by arbitration).
Intercreditor Agreement mengatur hak suara para kreditor yang terlibat didalam perjanjian sebagai “Secured Creditors” dan instruksiinstruksi yang dapat mereka berikan kepada Common Security Agents yang berkenaan dengan, antara lain:
The Intercreditor Agreement sets forth the voting rights of creditors who are parties to the agreement as “Secured Creditors” and the instructions they may give to the Common Security Agents regarding, among other things:
-
-
-
Tingkat yang sama (pari passu) untuk beberapa hutang Perusahaan dan Anak perusahaan yang tunduk pada Intercreditor Agreement sebagai obligor yang baru (“Bumi Obligors”); penegakkan batasan-batasan; pemulihan kembali; jaminan; penambahan hutang; hutang lindung nilai; dan pemeliharaan akun-akun bank yang terdapat didalam Intercreditor Agreement dan pembayaran atas Intercreditor Debt.
-
160 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
the pari passu ranking of certain debts of the Company and any of its Subsidiaries which accedes to the Intercreditor Agreement as a new obligor (the “Bumi Obligors”); enforcement restrictions; application of recoveries; enforcement of security; incurrence of additional debt; incurrence of hedging debt; and maintenance of bank accounts under the Intercreditor Agreement and payments of Intercreditor Debt.
365
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Pada tanggal 31 Desember 2010, Intercreditor Debt meliputi Pinjaman CFL (Catatan 27a), Fasilitas pinjaman Deutsche Bank AG 2010 senilai USD200 juta (Catatan 27d), Fasilitas pinjaman- 2 Credit Suisse 2010 senilai USD150 juta (Catatan 27f), 12% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta dan 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD700 juta (Catatan 27c dan 27b). Berdasarkan fasilitas kredit, para pemilik dana dan pemegang surat hutang serta administrative agents, security agents dan trustees mereka, memiliki hak atas pengaturan jaminan didalam Intercreditor Agreement, termasuk diantaranya tingkat yang sama (pari passu) dengan Common Security dan berbagi manfaat sama rata atas Common Security.
As of December 31, 2010, the Intercreditor Debt consist of CFL Loan (Note 27a), the USD200 million Deutsche Bank AG 2010 Facility (Note 27d), the USD150 million Credit Suisse 2010 Facility-2 (Note 27f,) the USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes and USD700 million 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes (Notes 27c and 27b). The lenders under the credit facilities and holders of the notes and their administrative agents, security agents and trustees, as the case may be are entitled to the security arrangements of the Intercreditor Agreement, which include among others the pari passu ranking with respect to the Common Security and share in the benefit of the Common Security on a pro rata basis.
Golongan hutang lainnya dapat mengikuti Intercreditor Agreement sewaktu-waktu di masa yang akan datang, tergantung pada prosedur dan batasan-batasan yang telah diatur didalam Intercreditor Agreement.
Other classes of debt may accede to the Intercreditor Agreement from time to time in the future, subject to the procedures and limitations provided in the Intercreditor Agreement.
dd. Multi Daerah Bersaing Loan
dd. Multi Daerah Bersaing Loan
Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (“Pemberi Pinjaman”) menandatangani perjanjian fasiltas pinjaman sebesar USD850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok USD850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB (Catatan 12, 45ff dan 45gg).
On November 16, 2009, the Company (the “Lender”) entered into a USD850 million credit facility agreement (the “MDB Loan”), with its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), under which the Company agreed to grant a loan facility in the principal amount of up to USD850 million to MDB in connection with the Share Sale Agreement on the acquisition by MDB of up to 24% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), a gold and copper mining company in Indonesia (Notes 12, 45ff and 45gg).
Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014.
The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing 3 months after the agreement date until its maturity in November 2014.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, atas kebijakannya, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar.
The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every year. Moreover, the Company has the right, at its sole discretion, to adjust the interest rate in view of the prevailing market conditions.
366
161 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan perolehan pinjaman sebesar USD300 juta dari Guaranteed Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. (Catatan 27c), USD100 juta dari fasilitas pinjaman bridge yang diperoleh dari Credit Suisse dan USD300 juta dari Obligasi Konversi yang Dijaminkan yang diterbitkan oleh Enercoal Pte. Ltd. (Catatan 28c).
The Company used the proceeds from the USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes issued by Bumi Capital Pte Ltd. (Note 27c), USD100 million bridge loan facility from Credit Suisse and USD300 million Guaranteed Convertible Bonds issued by Enercoal Pte Ltd. (Note 28c) to finance this loan facility to MDB.
Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian diperbaharui dengan akta amendemen pada tanggal 8 Maret 2010 dengan perubahan antara lain :
The MDB Loan was subsequently amended on March 8, 2010 under a deed of amendment to effect the following, among others:
•
•
The availability period of the loan was extended from three (3) months to four (4) months from the agreement date;
•
The final maturity date was amended from being November 2014 to a date that will be determined by the parties in writing; and The repayment will be made by periodic installments, whereby the Company may repay the facility at any time, instead of a fixed quarterly payment of 16 equal installments commencing three (3) months after the agreement date.
•
•
Fasilitas pinjaman dapat digunakan dari paling lambat tiga (3) bulan menjadi empat (4) bulan sejak tanggal perjanjian. telah diperpanjang hingga empat (4) bulan setelah tanggal perjanjian; Tanggal jatuh tempo telah diubah dari November 2014 menjadi tanggal yang akan ditentukan kemudian oleh para pihak secara tertulis; dan Pelunasan pinjaman akan dilakukan dalam angsuran berkala, dimana Perusahaan dapat melakukan pelunasan pinjaman setiap saat, menggantikan membayar dalam 16 angsuran tetap yang dimulai sejak tiga (3) bulan dari tanggal perjanjian.
•
Pada tanggal 16 November 2010, Perusahaan telah mengalihkan piutangnya kepada MDB sebesar USD547.655.701 pada tanggal 31 Desember 2010 kepada BRM setelah memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dijelaskan pada Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga sebesar USD33.479.985.
On November 16, 2010, the Company transferred its receivable from MDB amounting to USD547,655,701 as of December 31, 2010 to BRM after complying with certain conditions as stated in the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. The balance transferred includes interest receivable amounting to USD33,479,985.
162 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
367
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
ee. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007
unless
ee. Shares Sale Agreement 2006 and 2007
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sehubungan dengan jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham (“Penjualan Saham 2006 dan 2007”), dengan harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan 2007 miliknya kepada MDB sehubungan dengan kewajiban divestasi yang tercakup dalam Kontrak Karya yang ditandatangani oleh NNT dan Pemerintah Indonesia kepada NNT untuk tambang Batu Hijau (“Kontrak Karya Batu Hijau”).
On November 6, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares (the “2006 and 2007 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD391 million. NIL and NTMC sold the 2006 and 2007 Sale Shares to MDB in connection with their divestiture obligations under the Contract of Work granted by the Indonesian Government to NNT for the Batu Hijau mine (the “Batu Hijau Contract of Work”).
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DJBPB).
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2006 and 2007 Sale Shares does not become effective until the approval of the Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (DGMCG) have been obtained.
Pada tanggal 16 November 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DJBPB diperoleh, MDB membayar harga perolehan dan Akta Pemindahan Hak atas 10% saham yang diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On November 16, 2009, after the approvals of the BKPM and DGMCG have been obtained, MDB paid the acquisition price and Deeds of Transfer of the 10% shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
ff. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009
ff. Shares Sale Agreement 2008 and 2009
Pada tanggal 23 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, MDB, menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% kepemilikan saham tambahan yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT (“Penjualan Saham 2008 dan 2009”), dengan harga perolehan sebesar USD493,6 juta.
On November 23, 2009, the Company, through its Subsidiary, MDB signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT (the “2008 and 2009 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD493.6 million.
Penjualan saham 2008 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500.
The 2008 Sale Shares consists of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500.
368
163 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
Penjualan saham 2009 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500 setelah dikurangi dengan jumlah penyesuaian dividen. Jumlah Penyesuaian dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan untuk saham tahun 2009 sebesar 7% dari jumlah dividen yang diumumkan oleh NNT, berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
The 2009 Sale Shares consists of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500 less the dividend adjustment amount. The Dividend Adjustment Amount is the amount of dividends paid on the 2009 Sale Shares being 7% of the dividends declared by NNT, as a consequence of the resolution of shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DJBPB).
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares does not become effective until the the approval of the BKPM DGMCG have been obtained.
Khusus untuk penyelesaian jual beli atas saham tahun 2009, harus memenuhi syaratsyarat di bawah ini untuk menjadi efektif, yaitu:
In addition, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2009 Sale Shares does not become effective until:
1. RUPSLB setuju atas pembelian saham tahun 2009 oleh MDB dan;
1. the EGMS has given approval to the purchase of the 2009 Sale Shares by MDB and; 2. NIL and NTMC have given notice to MDB of the Dividend Adjustment Amount within 2 business days from the date of EGMS.
2. NIL dan NTMC memberitahukan kepada MDB mengenai jumlah penyesuaian dividen dalam waktu 2 hari kerja sejak tanggal RUPSLB. Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGCMG diperoleh atas 7% saham sehubungan dengan penjualan saham tahun 2008, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246.806.500 dan Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On December 14, 2009, after the approvals of the BKPM and DGCMG have been obtained on the 7% shares relating to the 2008 Sale shares, MDB paid the acquisition price amounting to USD246,806,500 and Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah ketentuan penyelesaian transaksi jual beli saham sebesar 7% yang terdiri dari 478.385 lembar saham sehubungan dengan penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara tahun 2009 terpenuhi, Perusahaan membayar harga perolehan sebesar USD246,8 juta dikurangi dengan penyesuaian dividen sebesar USD17,4 juta. Selanjutnya Akta Pengalihan saham tersebut diterbitkan oleh Newmont Indonesia Limited dan Nusa Tenggara Mining Corporation kepada MDB (Catatan 12a).
On March 15, 2010, after the conditions to complete the sale and purchase of the 7% interest consisting of 478,385 shares relating to the 2009 sale share in PT Newmont Nusa Tenggara had been completed, the Company paid the acquisition price amounting to USD246.8 million less the dividend adjustment amount of USD17.4 million. Subsequently, the Deeds of Transfer of the shares were issued by Newmont Indonesia Limited and Nusa Tenggara Mining Corporation to MDB (Note 12a).
164 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
369
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Sehubungan dengan jual beli saham tahun 2008 dan 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif setelah penyelesaian penjualan saham tahun 2009 (Catatan 45hh).
unless
In conjunction with the sale and purchase of 2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Sale Shares (Note 45hh).
gg. Perjanjian Operator Tambang
gg. Mine Operator Agreement
Sesuai dengan Perjanjian Penjualan Saham (PJBS) antara PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) atas penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tahun 2008 dan 2009 (Catatan 45ff), maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian Operator Tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau (KK Batu Hijau).
In connection with the Share Sale Agreement (SSA) between PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) on the 2008 Sale Shares and the 2009 Sale Shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (Note 45ff), on November 23, 2009, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. This Mine Operator Agreement will govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau Contract of Work (Batu Hijau CoW).
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Operator Tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan perusahaan dan operasional kegiatan tambang Batu Hijau.
Under the terms of the Mine Operator Agreement, NNT will maintain all of NIL’s and NTMC’s policies, procedures, practices and standards applying from time to time in respect of corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.
Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah pemegang saham NNT untuk:
Furthermore, MDB will agree that for so long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT :
(i) mengoperasikan tambang Batu Hijau serta setiap tambang masa depan dalam area konsensi kontrak karya batu hijau akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC; (ii) mengambil tindakan yang memadai untuk mendukung operasi tambang Batu Hijau dan setiap tambang masa depan sesuai dengan standar dan saran dari NIL dan NTMC;
(i) the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the Batu Hijau CoW concession area will be performed by NNT in accordance with NIL’s and NTMC’s standards; (ii) it will take all necessary actions to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any such future mine in line with NIL’s and NTMC’s standards and under the advice of NIL and NTMC;
370
165 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
(iii) tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan atau yang dioperasikan oleh NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan Standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (iv) akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap tambang masa depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC. MDB juga bersepakat untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB atau pemerintah daerah untuk pembiayaan pembelian saham NNT dari NIL atau NTMC tidak akan mengandung kewajiban, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB atau pemerintah daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau tambang masa depan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau, tambang masa depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC.
(iii) it will not change or seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any such future mine are operated which could result in the Batu Hijau mine or any such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards, observing and subject to the provisions of the Batu Hijau CoW, NNT’s articles of association and the applicable laws and regulations; and
Perjanjian Operator Tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau pihak terafiliasinya) atas sahamsaham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMC (atau pihak teraffiliasi mereka) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian ini; atau (II) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri Perjanjian Operator Tambang.
The Mine Operator Agreement will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by 90 days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the Mine Operator Agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days prior written notice to MDB, terminate the Mine Operator Agreement.
(iv) it will continue to support and take all necessary actions to support the operation by NNT of any such future mines in accordance with NIL’s and NTMC’s standards. MDB has also undertaken to ensure that any financing or other arrangements that either MDB or the regional Governments enter into the finance the purchase of the shares of NNT from NIL or NTMC will not contain any obligation, provision or condition which would require MDB or the regional governments to make any change in the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any such future mine is operated which could result in the Batu Hijau mine, such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards.
166 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
371
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
hh. Perjanjian Pengalihan Hutang
ii.
unless
hh. Debt Assignment Agreement
Berdasarkan beberapa Perjanjian Pengalihan Hutang yang dibuat di tahun 2009 antara Perusahaan sebagai pengalih dan BRM sebagai penerima pengalihan, Perusahaan setuju untuk mengalihkan ke BRM seluruh hak yang dimiliki oleh Perusahaan sehubungan dengan hutang-piutang antara Perusahaan sebagai pemberi pinjaman dengan beberapa penerima pinjaman, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), PT Gorontalo Minerals (GM), PT Citra Palu Minerals (CPM), PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Limited, Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), dan Konblo Bumi Inc. (“Para Penerima Pinjaman”).
In accordance with several Debt Assignment Agreements entered into in 2009 between the Company (the “Assignor”) and BRM (the “Assignee”), the Company agrees to assign to BRM all rights owned by the Company in relation to the loan between the Company as lender with several borrowers, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM, PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Limited, Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), and Konblo Bumi Inc., Subsidiaries, (collectively referred to as the “Borrowers”).
Salah satu hak yang dialihkan oleh Perusahaan kepada BRM adalah hak untuk menagih piutang tersebut dengan cara tunai atau dengan mengkonversi seluruh atau sebagian piutang tersebut menjadi saham. Pada bulan Februari 2010, sebagai pelaksanaan hak yang melekat pada piutang, BRM mengkonversi sebagian piutang tersebut menjadi kepemilikan mayoritas atas saham-saham Calipso, Lemington, CPM, MC dan IMC. Adapun sisa dari piutang yang tidak dikonversi menjadi saham, tetap menjadi tagihan BRM atas Para Penerima Pinjaman sesuai dengan ketentuan dan syarat Akta Pengakuan Hutang.
One of the rights transferred by the Company to BRM is the right to collect such receivables by cash or by conversion of all or part of such receivables into shares. In February 2010, exercising the rights attached to receivables, BRM converted part of such receivables into majority share ownerships in Calipso, Lemington, CPM, MC and IMC. As for the remaining receivables which are not converted into shares, they shall continue to be BRM’s claims to the Borrower in accordance with the terms and conditions of the Acknowledgement of Indebtedness.
Perjanjian Delegasi dan Perubahannya
ii. Delegation Agreement and Amendment
Pada tanggal 24 September 2007, Perusahaan dan Bumi Resources Co. Ltd. (BRJ), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Delegasi dimana Perusahaan mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan tanggung jawabnya atas kontrak dengan pihak ketiga kepada BRJ dengan imbalan yang besaran setiap bulannya tetap sebesar JPY4,7 juta.
372
On September 24, 2007, the Company and Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a Subsidiary, entered into delegation agreement wherein the Company delegates part of its obligations and duties under another contract with third party to BRJ for a monthly fixed rate of JPY4.7 million.
167 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
jj.
unless
Pada tanggal 1 Februari 2010, Perusahaan dan BRJ sepakat untuk mengamandemen Perjanjian Delegasi. Berdasarkan amandemen perjanjian, BRJ menyediakan jasa pemasaran kepada Perusahaan atau salah satu afiliasinya dan Anak perusahaannya untuk menjual batubara dan mineral lainnya. BRJ akan menerima 100% komisi konsultasi yang diterima Perusahaan dari pihak ketiga.
On February 1, 2010, the Company and BRJ agreed to amend the delegation agreement. According to the amended agreement, BRJ shall provide marketing assistance to the Company or any of its affiliates and subsidiaries to sell coal and other minerals. BRJ shall receive 100% of the advisory fees earned by the Company from third parties.
Pada tanggal 1 September 2010, BRJ mengakhiri perjanjian yang telah diubah dengan Perusahaan dan menandatangani Marketing Advisory Agreement dengan Mitsubishi Corporation (Catatan 45n).
On September 1, 2010, BRJ terminated the amended agreement with the Company and entered into a Marketing Advisory Agreement with Mitsubishi Corporation (Note 45n).
Pengalihan Tagihan dan Penerbitan Mandatory Convertible Note (MCN)
jj. Transfer of Loan and Issuance of Mandatory Convertible Note (MCN)
Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement (Perjanjian) dengan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), Anak Perusahaan.
On June 23, 2010, the Company entered into a Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement (the Agreement) with PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a Subsidiary.
Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perusahaan akan mengalihkan piutang yang dimilikinya terhadap PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Anak perusahaan, kepada BRM dengan persyaratan tertentu dengan jumlah sebesar USD547.655.701 paling lambat sebelum tanggal 30 Juli 2010. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
Based on the Agreement, the Company will transfer receivables from PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary, to BRM with certain conditions applied amounting to USD547,655,701 not later than July 30, 2010. The conditions are as follows:
a. BRM telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan MCN dan penawaran umum perdana atas saham; b. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan diantaranya dari JP Morgan Chase Bank N.A., Credit Suisse, cabang Singapura dan RZB Australia; c. Perusahaan dan BRM telah mendapatkan persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang. d. MCN tersebut telah dilaksanakan.
a. BRM has obtained the approval of its shareholders for the issuance of the MCN and initial public offering of its shares; b. the Company has obtained approval from, among others, JP Morgan Chase Bank, N.A., Credit Suisse, Singapore branch, RZB Australia; c. the Company and BRM have obtained corporate approvals; d. the MCN has been executed.
168 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
373
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
unless
BRM akan membayar piutang yang dialihkan tersebut dengan cara menerbitkan MCN senilai Rp4.959.032.500 kepada Perusahaan. Berdasarkan MCN tersebut, Perusahaan memiliki hak untuk mengkonversikan MCN dengan sejumlah saham BRM dengan harga yang sama dengan harga penawaran. Konversi ini akan dilakukan bersamaan dengan tanggal distribusi saham secara elektronik.
BRM will pay the transferred receivable through the issuance of an MCN amounting to Rp4,959,032,500 to the Company. Based on the MCN, the Company has the right to convert the MCN into BRM’s shares at a price equal to the offering price. This conversion will be conducted on the electronic share distribution date.
Pada tanggal 21 Oktober 2010, CSPA telah diamandemen antara lain sebagai berikut:
On October 21, 2010, CSPA was amended to effect the following:
1) Pengalihan piutang dari MDB akan tunduk pada beberapa kondisi sebagai berikut:
1) the transfer of receivables from MDB will be subject to the following conditions:
i.
ii. iii.
BRM telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan Mandatory Convertible Note (MCN) dan penawaran umum saham perdana; Perusahaan dan BRM telah mendapatkan persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang; Penandatanganan MCN tersebut telah dilaksanakan.
i.
BRM has obtained the approval of its shareholders for the issuance of the Mandatory Convertible Note (MCN) and initial public offering of its shares;
ii.
the Company and BRM have obtained corporate approvals;
iii.
the MCN executed.
subscription
has
been
2) Tanggal konversi dari convertible note menjadi modal saham akan dilakukan satu kali untuk seluruh jumlah MCN dalam periode 3 (tiga) bulan setelah saham BRM terdaftar di bursa; dan
2) the conversion date of convertible note into conversion shares will occur only once for the entire amount of MCN three (3) months after the date of the listing of BRM’s shares; and
3) Harga konversi sebesar 5% diatas harga penawaran perdana saham BRM namun tergantung pada peraturan pasar modal yang berlaku.
3) the conversion price will be at 5% above the initial public offering price of the BRM’s shares subject to the capital market regulation.
46. KONTINJENSI
46. CONTINGENCIES
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjensi berupa berbagai tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnis normal, termasuk hasil pemeriksaan perpajakan, yang kini tertunda hasilnya atau sedang dalam proses pengadilan, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan saat ini. Disamping itu, Anak perusahaan juga melakukan tuntutan kepada pihak ketiga yang hasilnya belum dapat ditentukan pada saat ini, menunggu putusan pengadilan. Berikut adalah kontinjensi pada tanggal neraca:
374
The Company and its Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, results of which are either pending or are being processed by the court, the outcomes of which may be substantial, but are not presently determinable. In addition, the Subsidiaries have submitted various claims to third parties, the outcomes are not presently determinable pending decision by the court. The following are the contingencies as of the balance sheet date:
169 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
a.
Penambangan Tanpa Ijin dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin
a.
unless
Illegal Mining in Arutmin's mining concession and the issuance of other mining concessions that overlap with that of Arutmin
Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin, Anak perusahaan, maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (KP Tumpang Tindih). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan dalam biaya produksi karena tiga (3) hal; Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah setelah penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan yang lebih rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana pertambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi.
Activities of illegal mining (PETI) and activities of other mining concessions that overlap with that of Arutmin, a Subsidiary, (Overlapping Mining Concessions) are currently occurring in Arutmin's mining concession. PETI and Overlapping Mining Concession have increased production costs of mining coal in the area in three (3) ways. Firstly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the the area that can be extracted a higher cost. Thirdly, PETI and Overlapping Mining Concessions mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh PETI.
In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining.
170 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
375
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
b.
unless
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak batubara Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Since Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004, Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.
Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pembahasan mengenai hal ini masih terus berlangsung.
Since then, Arutmin has held numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve the PETI issue. As of the completion date of the consolidated financial statements, the discussions are still ongoing.
Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung.
With regard to the existence of Overlapping Mining Rights, Arutmin has always been active in providing clarification to the relevant parties concerning the boundaries of Arutmin's mining concession area and taking necessary legal action to protect its mining area. As of the completion date of the consolidated financial statements, legal actions against several Overlapping Mining Rights are still ongoing.
Kompensasi atas Dana Hasil Produksi Batubara dengan PPN Masukan
b.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai - PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal, perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat dikreditkan dengan pajak lainnya atau direstitusi. Sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN Masukan, ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak.
376
Offset of Coal Production Proceeds with VAT Input Based on Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, that, effective January 1, 2001, unprocessed coal is not subject to Value-Added Tax (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Arutmin and KPC, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are refundable or creditable against their other taxes. Since January 1, 2001, Arutmin and KPC’s requests for VAT-in refunds have been rejected by the tax authorities.
171 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah, termasuk PPN. Pemerintah telah setuju untuk membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat penagihan.
Under the terms of the CCoW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCoW, the GOI has agreed to indemnify Arutmin and KPC against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. The GOI has agreed to reimburse them for the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.
Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi perusahaan-perusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan fatwa pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah untuk memperoleh kembali PPN yang telah dibayar.
Arutmin and KPC have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under prevailing law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, Arutmin and KPC believe it will provide support to their claims submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.
Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari Mahkamah Agung di atas. Keyakinan ini juga merupakan sikap dari perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B “generasi pertama” yang melakukan langkah yang sama dengan Arutmin dan KPC.
Arutmin and KPC expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their CCOW and the Indonesian Supreme Court advisory opinion. In addition, the Arutmin and KPC’s management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” CCOW are following similar procedures.
172 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
377
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengenai pembayaran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB). Perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diwajibkan untuk membayar DHPB yang terutang ke Pemerintah Indonesia sebesar jumlah PPN yang telah dikompensasikan terhadap hutang DHPB pada tahun-tahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Pasal 11 PKP2B. Selanjutnya, ketidakpatuhan dalam hal ini akan mengakibatkan dikeluarkannya surat somasi wanprestasi oleh Pemerintah (sesuai dengan Pasal 22 PKP2B).
On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of their Coal Production Proceeds (DHPB). The first generation coal producing companies are obligated to pay DHPB due to the GOI equivalent to VAT payments that were offset against DHPB payables in the previous years as required under Article 11 of the CCOW. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter by GOI (in accordance with Article 22 of the CCOW).
Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum masingmasing pada tanggal 23 Mei 2006 dan 6 Juni 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah yang menyatakan Anak perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B. Selanjutnya semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama tentang hal ini.
Arutmin and KPC’s legal consultant issued legal opinions each dated May 23, 2006 and June 6, 2006, respectively, stating that Arutmin and KPC have the legal right to offset VAT payment against DHPB payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the CCOW. Furthermore, all of the legal consultants to the first generation coal producing companies shared the same opinion.
Selanjutnya, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim Arutmin dan KPC kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut UndangUndang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, Kontrak Karya, dan perjanjian pertambangan lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal peraturan ini, masih tetap ditentukan berdasarkan kontrak-kontrak tersebut sampai berakhirnya perjanjian yang bersangkutan.
Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent Arutmin and KPC to the Investment Coordinating Board (BKPM), BKPM stated that based on Law No. 11/1994, “VAT on Sale of Taxable Goods and Services,” Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profitsharing contract, CCOW and other outstanding mining agreements as of the date of this law, are still determined based on profit sharing contract, CCOW and other outstanding agreements until the due date of the Agreements.
378
173 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada bulan September 2007, Arutmin mengajukan gugatan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta untuk menunda sementara pelaksanaan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sehubungan dengan Piutang Negara dari Arutmin beserta salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa terkait. Pada tanggal 21 September 2007, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta mengabulkan gugatan Arutmin.
In September 2007, Arutmin filed a case in the State Administrative Court of Jakarta for the temporary postponement of the decree letters issued by the Committee for State Collectibles regarding the total amount of State Collectibles from Arutmin and the related warrant. On September 21, 2007, the State Administrative Court of Jakarta ruled in Arutmin’s favor.
Pada tanggal 12 September 2007, KPC mengajukan gugatan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terhadap Ketua Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sehubungan dengan penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN No. PJPN-429/PUPNC.11.05/2007 mengenai penetapan jumlah piutang Negara atas KPC tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat Keputusan PUPN No. SP-1177/PUPNC.10/ 2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa tanggal 10 September 2007. Pada tanggal 17 September 2007, KPC mengajukan permohonan penangguhan sementara atas dua keputusan Ketua PUPN tersebut. Pada tanggal 21 September 2007, PTUN Jakarta memutuskan untuk mengabulkan permohonan KPC dan memerintahkan ketua PUPN untuk menunda pelaksanaan dua (2) keputusan Ketua PUPN itu.
On September 12, 2007, KPC filed a lawsuit in the State Administrative Court of Jakarta against the Head of Committee for State Collectibles regarding the issuance of: (1) Decree Letter of Committee for State Collectibles No. PJPN-429/PUPNC. 11.05/2007 regarding notification of the total amount of state collectibles on KPC dated July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of Committee for State Collectibles No .SP1177/PUPNC.10/2007 dated August 28, 2007, regarding the copy of the Warrant in conjunction with the report of notification thereof dated September 10, 2007. On September 17, 2007, KPC filed a petition for temporary postponement of the above decrees. On September 21, 2007, the State Administrative Court of Jakarta granted KPC’s claim and ordered the Head of Committee for State Collectibles to postpone the execution of the two (2) decrees thereof.
Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Arutmin dan memerintahkan Ketua PUPN untuk mencabut keputusan yang diajukan ke Arutmin.
On April 7, 2008, the State Administrative Court of Jakarta made its decision granting all of Arutmin claims and ordering the Head of Committee for State Collectibles to withdraw the decree letters previously issued to Arutmin.
Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta memutuskan: (1) mengabulkan gugatan KPC, (2) menyatakan bahwa keputusan PUPN tersebut tidak berlaku, (3) mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan PUPN, serta (4) menghukum PUPN membayar biaya perkara sebesar Rp469.000. Atas keputusan ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).
On April 7, 2008, the State Administrative Court of Jakarta decided to: (1) approve KPC's claim; (2) declare that the decision of the Committee for State Collectibles is null and void; (3) order the Defendant to withdraw the Decision of the Committee for State Collectibles, and (4) sentence the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case in the amount of Rp469,000. Based on the above decision, the Committee for State Collectibles filed an appeal to the High Administrative Court.
174 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
379
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008, Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada Mahkamah Agung.
On August 14, 2008, the High Administrative Court decided to: (1) to support the decision of the State Administrative of Jakarta, (2) to sentence the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 10, 2008, the Head of Commitee for State Collectibles filed a cassation to the Supreme Court.
Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua PUPN untuk membayar perkara. Dengan adanya keputusan Mahkamah Agung tersebut, perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap.
On October 28, 2008, the Supreme Court declined the request for cassation filed by the Head of Committee for State Collectibles and sentenced the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. With the issuance of the decision of the Supreme Court, the case has acquired permanent legal force (final and binding decision).
Sehubungan dengan klaim Pemerintah terhadap kelebihan DHPB atas PPN, Pemerintah meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa kekurangan dan kelebihan pembayaran atas DHPB oleh KPC dan Arutmin dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007.
In connection with the Government’s claim over DHPB with VAT, the Government requested Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) to examine the under- or over-payment of DHPB made by the KPC and Arutmin from 2001 to 2007.
Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara yang berasal dari BPKP telah menerbitkan hasil audit untuk pemeriksaan tersebut.
On December 1, 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara from BPKP issued the audit results for those examinations.
Pada tanggal 5 Desember 2008, Arutmin dan KPC mengirimkan surat kepada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara, yang menyatakan keberatan atas hasil audit tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin dan KPC masih menunggu tanggapan dari Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.
Arutmin and KPC sent their response letters on December 5, 2008 where the management disagreed with the audit result. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin and KPC are still awaiting the response from Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.
Pada tanggal 10 Agustus 2009, BPKP melakukan pemeriksaan terhadap kekurangan pembayaran atas DHPB dan PPN oleh Arutmin untuk tahun 1984 sampai dengan 2000 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2010, BPKP mengeluarkan hasil pemeriksaan yang menyatakan kekurangan pembayaran atas DHPB untuk tahun 2008 sebesar USD45.043.753 sudah termasuk denda untuk keterlambatan pembayaran.
On August 10, 2009, BPKP performed an examination on underpayment of DHPB and VAT made by Arutmin for the years 1984 to 2000 and the year ended December 31, 2008. Furthermore, on January 15, 2010, BPKP issued the audit result stating an underpayment of coal production proceeds for the year 2008 amounting to USD45,043,753 including penalties for late payment.
380
175 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Team OPN melakukan pemeriksaan atas tahun pajak 2008 yang dinyatakan dalam Surat No. S-342/OPN.Teknis.315/1/2010 tanggal 15 Januari 2010, di mana biaya administrasi sejumlah USD8.459.687 yang dikurangkan Perusahaan atas hak pemerintah merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan.
Tim OPN performed another assessment for the year 2008 as stated in the letter No. S342/OPN.Teknis.3.1.5/1/2010 dated January 15, 2010, wherein some administrative costs amounting to USD8,459,687 deducted by the Company from the government entitlement were not allowable deductions.
Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahaan mengirimkan surat tanggapan kepada team OPN, atas ketidaksetujuan dengan “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008” kecuali atas koreksi biaya pengiriman dan bongkar muat dan sejumlah USD534.122, termasuk denda, yang dicatat Perusahaan sebagai biaya yang masih harus dibayar. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan sedang menunggu tanggapan dari team OPN.
On January 21, 2010, the Company sent a response letter to Tim OPN, which disagreed with “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008” except for the correction on despatch and demurrage expense amounting to USD534,122, including penalties, that the Company recognized under accrued liabilities. As of the completion date of the financial statements, the Company is still awaiting for the response of Tim OPN.
Kemudian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan pemeriksaan lainnya untuk tahun 2009 yang dinyatakan dalam surat No. 03/KT/KALTIM/01/2011 tanggal 14 Januari 2011, di mana sebagian biaya administrasi sejumlah USD3,641,635 yang dikurangkan Perusahaan atas hak pemerintah merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan.
Subsequently, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) also performed another assessment for the year 2009 as stated in the letter No.03/KT/KALTIM/01/2011 dated January 14, 2011, wherein some administrative costs amounting to USD3,641,635 deducted by the Company from the government entitlement were not allowable deductions.
Pada tanggal 18 Januari 2011, Perusahaan mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menyetujui temuan audit tahun 2009, kecuali atas koreksi atas komisi agen lokal sejumlah USD386,148 yang masih menjadi perdebatan untuk tahun 2008. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan sedang menunggu tanggapan dari BPK.
On January 18, 2011, the Company sent a response letter to BPK accepting the audit findings for the year 2009, except for the correction on Local Agent Commission amounting USD386,148 that is also still in dispute for the year 2008. As of the completion date of the financial statements, the Company is still awaiting for the response of BPK.
Menanggapi surat tersebut, Arutmin mengajukan surat keberatan pada tanggal 20 Januari 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.
In response to that letter, Arutmin submitted an objection letter on January 20, 2010. As of the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is still waiting for the response of Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.
Sehubungan dengan Surat Penugasan No. 65/ST/VI-XVII/10/2010 tanggal 18 Oktober 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan pemeriksaan lainnya atas laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan kwartal kedua tahun 2010.
In accordance with Assignment Letter No. 65/ST/VI-XVII/10/2010 dated October 18, 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) also performed another examination for the year 2008 until the second quarter of 2010..
176 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
381
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
c.
unless
Pada tanggal 16 Desember 2010, BPK mengeluarkan temuan audit yang menyatakan kurang bayar atas hasil produksi batubara termasuk denda atas keterlambatan pembayaran sejumlah USD3.257.183. Pada tanggal 27 Desember 2010, Perusahaan mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menerima temuan audit untuk tahun 2009, kecuali kurang bayar atas hasil produksi batubara termasuk denda atas keterlambatan pembayaran sebagai akibat beberapa biaya gabungan sejumlah USD2.486.819 yang dikurangkan Perusahaan atas hak pemerintah yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenan.
On December 16, 2010, BPK issued the audit finding stating an underpayment of coal production proceeds including penalties for late payment amounting to USD3,257,183. On December 27, 2010, the Company sent a response letter to BPK accepting the audit findings for the year 2009, except for the underpayment of coal production proceeds including penalties for late payment as result of several joint costs amounting to USD2,486,819 deducted by the Company from the government entitlement were not allowable deduction.
Pada tanggal 7 Februari 2011, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jendral Mineral, Geologi, Batubara dan Geothermal yang menyatakan bahwa Perusahaan harus membayar atas kekurangan bayar dari hasil produksi batubara termasuk denda atas keterlambatan pembayaran sejumlah USD1.021.233. Kekurangan bayar ini telah dibayar seluruhnya pada tanggal 21 Februari 2011.
On February 7, 2011, the Company received a letter from the Directorate General of Mineral, Geology, Coal and Geothermal stating that the Company should pay the underpayment of coal production proceeds including penalties for late payment amounting to USD1,021,233. This underpayment was fully paid on February 21, 2011..
Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar USD213.632 (setara dengan Rp2,1 milyar) diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB) yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta, sesuai dengan perkara perdata No. 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, dimana KTB mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 3.000.000 m2 di area tambang Pit-J milik KPC. Berdasarkan putusan hakim di tingkat Pengadilan Tinggi pada tanggal 2 Juni 2006, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah yang disengketakan oleh KTB Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007 diajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
382
c.
During 2004, a claim for USD213,632 (equivalent to Rp2.1 billion) was lodged in the Sangatta District Court, being a civil case registered under the Number 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, by the Group of Local Farmers, Kelompok Tani Bersatu (KTB), against KPC claiming 3,000,000 m2 of KPC’s Pit-J area. On June 2, 2006, KPC won the case in the High Court; consequently, the group of local farmers lodged an appeal to the Supreme Court. On January 23, 2007, the KTB filed a cassation to the Supreme Court, the Memorandum of Cassation being filed on February 5, 2007 and on July 25, 2007, a ContraMemorandum of Cassation was filed. As of the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under the cassation process in the Supreme Court.
177 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
d.
KPC menjadi Tergugat dalam perkara perdata No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt, kasus persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Sangatta, sehubungan dengan gugatan Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, sebagai Penggugat, mengenai lokasi tambang dan prasarana KPC dengan jumlah area seluas 33.835.000 m2 dengan nilai Rp3.448.731.360.000. Berdasarkan putusan PN Sangatta, KPC dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas area yang disengketakan oleh Penggugat. Atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur dimana gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur pada tanggal 7 April 2006, dan pada tanggal 7 Mei 2007 diajukan Kontra Memori banding. Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur dalam putusannya telah memenangkan KPC dan menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut, Penggugat menyatakan kasasi dan menyampaikan memori kasasi kepada Mahkamah Agung pada tanggal 13 November 2009. Kontra memori kasasi diajukan oleh KPC pada tanggal 27 Januari 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di tingkat Mahkamah Agung.
d.
KPC, as Defendant, in Civil Case No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt is currently undergoing a litigation case at Sangatta District Court with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the Plaintiff, against the mining area and its infrastructure in respect of an area of 33,835,000 m2 worth Rp3.448.731.360.000. The decision of the Court stated that KPC is the legal owner of the area, the claim of the Plaintiff was denied. The Plaintiff, however, has lodged an investigation of jurisdiction to the High Court of East Kalimantan and which was subsequently denied by the High Court of East Kalimantan on April 7, 2006, and on May 7, 2007 has filed contra memorial for appeal. Decission of The High Court of East Kalimantan has not accepted the Plaintiff’s claim, which is brings won to KPC. Based on this decision, the Plaintiff stated a cassation and filed the cassation memorial to the Supreme Court on November 13, 2009. KPC then filed the contra cassation memorial on January 27, 2009. As of the completion date of the consolidated financial statements, the appeal is still under the cassation process in the Supreme Court.
e.
KPC (Penggugat) mengajukan gugatan terhadap Kelompok Tani Pinang Raya (yang terdiri dari 65 orang) dalam perkara perdata No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, dimana kelompok tersebut secara tidak sah telah menempati lahan infrastruktur milik KPC seluas 3.748,65 hektar yang berlokasi di areal I sampai areal IV Sangatta, Kutai Timur. Pengadilan Negeri Sangatta melalui putusannya pada tanggal 8 Juni 2005 menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Pada tanggal 1 Agustus 2005, KPC (Penggugat) mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Samarinda, Kalimantan Timur. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses banding.
e.
KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against Kelompok Tani Pinang Raya (consisting of 65 individuals) in a civil case under No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, where the group had unlawfully occupied the state land that is part of KPC’s operation area and constitutes part of land acquired by KPC measuring 3,748.65 hectares located in area I through area IV of Sangatta, East Kutai. On June 8, 2005, the District Court of Sangatta declared the Plaintiff’s claim inadmissable. On August 1, 2005, KPC filed an appeal to the High Court of Samarinda, East Kalimantan. As of the completion date of the consolidated financial statements, the dispute is still undergoing an appeal process.
178 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
383
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
f.
Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajukan gugatan kepada KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited dan Kalimantan Coal Limited pada forum arbitrasi International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Gugatan Arbitrasi). Pengajuan Gugatan Arbitrase ini diajukan terkait dengan adanya klaim dari Pemprov Kaltim bahwa KPC dan tergugat lainnya tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban seperti yang ditentukan dalam PKP2B yaitu kewajiban pelepasan 51% saham KPC.
f.
unless
On April 5, 2006, the Government of East Kalimantan Province (Pemprov Kaltim) filed a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited and Kalimantan Coal Limited in an arbitration forum called International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Arbitration Suit). This Arbitration Suit is filed in association with the Pemprov Kaltim’s assumption that KPC and other defendants had not fulfilled their obligations in accordance with CCOW by not carrying out the obligatory divestment action of 51% of their shares.
Pada tanggal 24 Juni 2008, Pemprov Kaltim menyampaikan permintaan kepada Sekretaris Jendral ICSID untuk mencabut gugatan atas KPC dan para tergugat lainnya.
On June 24, 2008, Pemprov Kaltim filed an application to Secretary of General ICSID for the withdrawal of lawsuit againts KPC and other defendants.
Pada tanggal 9 Januari 2009, Pemprov Kaltim menyampaikan surat kepada Tribunal bahwa Pemprov Kaltim bermaksud untuk meneruskan proses persidangan di ICSID. Atas permintaan ini, KPC menyampaikan kepada Tribunal untuk mencabut masa penghentian sementara persidangan dan segera mengeluarkan keputusan mengenai masalah keberatan atas yurisdiksi yang diajukan oleh KPC.
On January 9, 2009, Pemprov Kaltim filed a letter to the Tribunal confirming Pemprov Kaltim will continue the court process at ICSID. Upon this request, KPC submitted to the Tribunal for the withdrawal of the temporary termination of the lawsuit and the issuance of a decision regarding the objection to the jurisdiction that had been filed by KPC as soon as possible.
Pada tanggal 28 Desember 2009, Tribunal berpendapat bahwa persyaratan yang ada pada pasal 25 Konvensi ICSID masih belum terpenuhi, dan oleh karena itu Tribunal tidak memiliki yuridiksi atas tuntutan yang telah dilakukan oleh Pemprov Kaltim sebelum pengadilan arbitrasi ICSID. Maka, Tribunal menolak tuntutan yang diajukan oleh Pemprov Kaltim melawan KPC dan pihak lainnya.
On December 28, 2009, the Tribunal has held that the requirements set out in Article 25 of ICSID Convention have not been satisfied, and therefore the Tribunal lacks jurisdiction over the dispute filed by the Pemprov Kaltim before the ICSID arbitral tribunal. Therefore, the Tribunal declined the suit filed by the Pemprov Kaltim against KPC and other respondents.
Dengan dikeluarkannya keputusan dari Tribunal, maka tuntutan forum arbitrasi ICSID yang melibatkan KPC dan pihak lainnya telah dinyatakan selesai.
With the issuance of this Tribunal’s award, the dispute at ICSID arbitration forum involving the Company and other respondents has been finally ended.
384
179 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
g.
Pada tanggal 9 Juli 2007, Syimah binti Yahya serta lima orang ahli waris Midun binti Abdurrahman lainnya menggugat manajemen Arutmin (Tergugat I), Menteri Kehutanan (Tergugat II), Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (Tergugat III) dan Berahim (Tergugat IV). Gugatan ini didasari atas dugaan bahwa Arutmin telah melakukan penguasaan secara tanpa hak atas empat (4) bidang tanah dengan luas total 6.080 meter milik ahli waris Midun binti Abdurrahman di daerah Dugan Teluk Barabai, Desa Sembilang.
g.
Pada sidang mediasi tanggal 27 Agustus 2007, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotabaru meminta Syimah binti Yahya untuk mencabut gugatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses di PN Kotabaru. h.
On July 9, 2007, Syimah binti Yahya and five of the estate holders of the late Midun binti Abdurrahman filed a lawsuit against the management of Arutmin (as Defendant I), Ministry of Forestry (Defendant II), Director General of Mineral, Coal, and Geothermal (Defendant III) and Berahim (Defendant IV). This lawsuit is based on the allegation that Arutmin illegally possesses 4 plots of land of area of 6,080 meters owned by the estate holder of the late Midun binti Abdurrahman in Dugan Teluk Barabai area, Village of Sembilang. In the mediation session held on August 27, 2007, the judge in the District Court of Kotabaru requested Syimah binti Yahya to withdraw her claim. As of the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process in District Court of Kotabaru.
KPC mengajukan gugatan kepada Hajar Siang (Tergugat I) serta 16 orang lainnya (Tergugat II). KPC memberi kuasa kepada Ridwan Salam, SH, dkk, dari LBH Karya Justitia pada tanggal 4 April 2008 untuk menempuh jalur hukum. Objek gugatan KPC adalah atas tanah adat yang digunakan untuk perumahan karyawan KPC dan untuk pemukiman kontraktor seluas 32 hektar yang terletak di dusun Kabo Jaya Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Hajar Siang mengklaim kepemilikan tanah seluas 12 hektar yang diperoleh dengan cara membeli dari Ruslan. KPC telah membebaskan lahan tersebut pada tahun 1989 dari Ruslan, dkk. Namun Ruslan menolak untuk menyatakan bahwa tanah tersebut telah dibebaskan oleh KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Sangatta pada tanggal 2 April 2009, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah dan surat tanah yang dimiliki oleh para Tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Sampai dengan batas waktu yang ditentukan Tergugat tidak mengajukan upaya banding atas putusan tersebut, karenanya putusan PN Sangatta telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan Surat Pernyataan Perkara a.n Panitera Pengadilan Negeri Sangatta tanggal 2 Desember 2009.
h.
180 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
KPC has filed a lawsuit against Hajar Siang (Defendant I) and 16 other persons (Defendants II). KPC issued a power of attorney to Ridwan Salam, SH, et. al. from LBH (Legal Aid Institute) Karya Justitia on April 4, 2008 to seek legal recourse. The object of KPC is the Perwatasan Land, which was intended to be used for employee housing of KPC and contractor's camp of 32 hectares area located in the hamlet of Kabo Jaya, village of Swarga Bara, Sub-District of North Sangatta, Regency of East Kutai. Hajar Siang claimed that he is the owner of a plot of land of area of 12 hectares that he obtained by means of purchase from Ruslan. KPC had acquired the land in 1989 from Ruslan, et. al. However Ruslan refused to confirm that the land had been released to KPC. Based on the decision of District Court of Sangatta on April 2, 2009, KPC is the legal owner of the land and that the land certificate of the Defendants does not possess any legal power. As of the time limit, the Defendants have not lodged an appeal on the decission, therefore the decission of District Court of Sangatta possessed permanent legal power based on Lawsuit Statement Letter on behalf of Panitera Distric Court of Sangatta dated December 2, 2009.
385
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
i.
Pada tanggal 7 Maret 2007, Pengadilan Negeri Sangatta telah memutuskan perkara gugatan KPC (Penggugat) terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon (Tergugat), yang telah melakukan penutupan jalan sehingga jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara menjadi terhalang, dimana PN Sangatta memenangkan KPC dengan dikabulkannya gugatan Penggugat. Atas putusan PN Sangatta tersebut, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.
i.
On March 7, 2007, the District Court of Sangatta ruled the lawsuit of KPC (Plaintiff) against the Farmer Group of Bengalon People (Defendant) for damages resulting from blockade of road heading to the coal loading harbor at Bengalon, in which the District Court of Sangatta ruled in the Plaintiff’s favour. By the decision of the District Court of Sangatta, the Farmer Group of Bengalon People lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan in Samarinda. As of the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process at the High Court of East Kalimantan.
j.
HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini dan Utuh Nani (Penggugat) mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Pelaihari atas lahan yang dieksplorasi oleh Arutmin seluas duabelas (12) hektar. Penggugat menuntut kompensasi dari Arutmin sebesar Rp660 milyar untuk batubara yang ditambang dan sebesar Rp2,4 milyar untuk penggunaan tanah. Arutmin menyatakan bahwa Penggugat tidak mempunyai bukti kepemilikan atas tanah tersebut. Pengadilan Negeri Banjarmasin melalui putusan tertanggal 3 April 2007, HM Rhodi Firdaus dinyatakan pemilik sah atas tanah sengketa tersebut. Tetapi Arutmin tidak terbukti melakukan penyerobotan dan oleh karenanya tidak dikenakan kewajiban memberikan ganti kerugian. Terhadap keputusan itu, Arutmin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin.
j.
HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini and Utuh Nani (Plaintiffs) filed a lawsuit at the District Court of Pelaihari regarding the claim of the land explored by Arutmin covering 12 hectares. The Plaintiffs demanded compensation from Arutmin amounting to Rp660 billion for coal mined and Rp2.4 billion for the use of the land. Arutmin argued that the Plaintiffs have no evidence that they owned the land. The decision was announced by the Court of Banjarmasin on April 3, 2007, declaring HM Rhodi Firdaus the legal owner of the disputed land. However, Arutmin was not proven guilty of unlawful occupation of the land, and hence no obligation to pay damages was imposed on Arutmin. Arutmin lodged an appeal with the High Court of Banjarmasin.
Pada bulan Februari 2008, Pengadilan Tinggi Banjarmasin menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pelaihari. Atas putusan ini, pada 9 April 2008, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
386
In February 2008, the High Court of Banjarmasin supported the Decision of the District Court of Pelaihari. Based on this decision, on April 9, 2008, Arutmin filed cassation to the Supreme Court.
181 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 11 Desember 2008, Mahkamah Agung menerbitkan putusan yang menolak permintaan kasasi Arutmin. Sehingga, posisi terakhir merujuk kepada hasil keputusan dari Pengadilan Negeri, yang dimana walaupun pengadilan memutuskan bahwa HM Rhodi Firdaus adalah pemilik sah tanah sengketa, pengadilan juga memutuskan bahwa Arutmin tidak memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi apapun. Hal ini dikuatkan oleh penetapan Pengadilan Negeri Pelaihari tanggal 12 Desember 2009 yang menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri, putusan Pengadilan Tinggi, serta putusan Mahkamah Agung tidak dapat dieksekusi terhadap Arutmin. Namun demikian, untuk menegaskan posisi hukum Arutmin, Arutmin dalam proses mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses pengajuan peninjauan kembali sedang berjalan. k.
On December 11, 2008, the Supreme Court issued a decision which rejected Arutmin's cassation application. Therefore, the current standing of the case refers to the decision of the District Court, wherein although the court found that HM Rhodi Firdaus is the legal owner of the disputed land, Arutmin is not liable for any compensation. This position is confirmed by the decision of the District Court of Pelaihari dated December 12, 2009 which stated that the decision of the District Court, the decision of High Court, and the decision of the Supreme Court are nonexecutable against Arutmin. However, to ensure Arutmin's legal position on the case, Arutmin is in the process of filing application for judicial review at the Supreme Court. As of the completion date of the consolidated financial statements, the process of filing the application for judicial review is still ongoing.
Pada tanggal 25 September 2007, Thiess mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Mahkamah Agung Queensland mengenai biaya overhaul untuk tambang Senakin dan biaya overhead untuk tambang Senakin dan Satui.
k.
Atas gugatan tersebut, Arutmin menggugat kembali dihadapan Mahkamah Agung Queensland atas dua gugatan tersebut di atas dengan mengajukan hutang yang masih belum dibayar oleh Thiess sebesar USD22 juta. Pada tanggal 21 Januari 2008, Thiess mengajukan gugatan yang telah diperbaharui kepada Mahkamah Agung. Kemudian, Arutmin mengajukan pembelaan dan gugatan balik kepada Mahkamah Agung Queensland pada tanggal 27 Juni 2008.
On September 25, 2007, Thiess commenced proceedings against Arutmin in the Supreme Court of Queensland with regards to overhaul claim for Senakin site and overheads claim for Senakin and Satui sites. In response to this claim, Arutmin filed a counter-claim in the Supreme Court of Queensland by submitting outstanding debt claim against Thiess amounting to USD22 million. On January 21, 2008, Thiess submitted an amended claim to the Supreme Court. Later on, Arutmin submitted its defenses and counter-claim to the Supreme Court of Queensland on June 27, 2008.
182 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
387
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 9 Februari 2009, Arutmin dan Thiess menandatangani Akta Penyelesaian selain Pembaharuan Perjanjian Operasi, di mana masing-masing pihak setuju atas manfaat substantif dari kelanjutan penyelesaian, untuk menunda dan kemudian membatalkan dan menghentikan gugatan serta menyelesaikan seluruh gugatan dan final sifatnya. Melalui sebuah surat keputusan tertanggal 8 Mei dan 11 Mei, 2009, baik gugatan di Queensland maupun gugatan di London dihentikan dan gugatan Thiess dihapuskan tanpa perintah lebih lanjut mengenai penyelesaian biayanya. Pada tanggal 19 Mei 2009, dibuat Akta Pembaharuan untuk Akta Penyelesaian. l.
On February 9, 2009, Arutmin and Thiess signed a Deed of Settlement aside from the Amended and Restated Operating Agreement, whereby the parties agreed without admission by either party regarding the substantive merits of the above proceedings, to the suspension and subsequent withdrawals from and discontinuance of the proceedings and the full and final settlement of all claims. By a consent order dated May 8 and May 11, 2009, both the Queensland proceedings and the London proceedings were discontinued and Thiess claim was dismissed with no order as to costs. On May 19, 2009, there was a Deed of Amendment that sets out the amendments to the Deeds of Settlement.
Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin mengajukan dua tuntutan hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu, mengenai terbitnya izin eksploitasi dan eksplorasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah PKP2B No. DU 314/KALSEL dan DU 322/KALSEL.
l.
Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, Pengadilan menerima permohonan PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009.
388
unless
On June 9, 2009, Arutmin filed two lawsuits in the State Administrative Court of Banjarmasin against the decrees of the Regent of Tanah Bumbu District concerning the issuance of exploration and exploitation mining rights to PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri that overlap Arutmin's CCOW areas of, respectively, No. DU 314/KALSEL and DU322/KALSEL. On June 30, 2009, through interlocutory judgment, the Court granted the request of PT Anzawara Satria to be the intervening party of the proceeding, which was subsequently followed by CV Putra Parahyangan Mandiri on July 28, 2009.
183 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, Pengadilan menolak tuntutan balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria melakukan banding pada putusan sela yang langsung ditolak oleh Pengadilan, yang menyatakan para pihak harus menunggu keputusan final. Pada tanggal 3 November 2009, Pengadilan menerbitkan dua putusan yang mengabulkan gugatan Arutmin. Putusan-putusan tersebut membatalkan izin eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri, dan memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut izinizin tersebut. Pada tanggal yang sama Pengadilan juga menerbitkan dua penetapan yang menangguhkan keberlakuan izin-izin eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri. Atas diterbitkannya putusan dan penetapan tersebut PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Pada tanggal 17 Maret 2010, PTTUN menerbitkan putusan menguatkan putusan PTUN yang memenangkan Arutmin terhadap CV Putra Parahyangan Mandiri. Akan tetapi pada tanggal 30 Maret 2010 PTTUN menerbitkan putusan yang memenangkan PT Anzawara Satria. Pengajuan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung atas setiap putusanputusan tersebut telah diajukan masingmasing oleh CV Putra Parahyangan Mandiri dan Arutmin. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara-perkara tersebut di atas masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.
On August 4, 2009, through interlocutory judgement, the Court denied the counterclaim proposed by Regent of Tanah Bumbu District and PT Anzawara Satria. On August 11, 2009, PT Anzawara Satria requested an appeal on the interlocutory judgment that was directly declined by the Court, which determined the parties to wait for the final decision instead. On November 3, 2009, the Court issued two decisions which approved Arutmin's claim. The decisions terminated the exploration and exploitation permits of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri, and ordered the Regent of Tanah Bumbu to revoke such permits. At the same time, the Court also issued two decrees which postponed the validity of the exploration and exploitation permits of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri. Due to the issuance of such court decisions and decrees, PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri had filed appeals to the High Administrative Court. On March 17, 2010, the High Administrative Court issued a decision confirming the decision of the Administrative Court which in favor of Arutmin against CV Putra Parahyangan Mandiri. However, on March 30, 2010, the High Administrative Court issued decision in favor to PT Anzawara Satria. The application of appeal at the Supreme Court for each of the decisions was filed, respectively, by CV Putra Parahyangan Mandiri and Arutmin. As of the completion date of the consolidated financial statements, the above cases are still being examined by the Supreme Court.
184 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
389
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada tanggal 3 Juni 2009, Arutmin mengajukan gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin terhadap Bupati Kotabaru karena menerbitkan 2 (dua) Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, masing-masing terhadap PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. Kedua IUP Eksplorasi tersebut menumpang dan menindih salah satu wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU-314/Kalsel (Sungup Sembuluan). Pada tanggal 30 November 2010, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang menyatakan gugatan Arutmin tidak dapat diterima. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 9 Desember 2010, Arutmin mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Saat ini perkara ini sedang disidangkan oleh PTTUN.
On 3 June 2009, Arutmin filed 2 (two) lawsuits at the Administrative Court of First Instance in Banjarmasin against the Bupati of Kotabaru, respectively for the issuance of 2 (two) Mining Exploration Permits, each to PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. The Mining Exploration Permits overlap with one of Arutmin CCOW areas, which is DU-314/Kalsel (Sungup Sembuluan). On 30 November 2010, the Administrative Court of First Instance issued decisions which revoke the lawsuits of Arutmin. As response to the decisions, on 9 December 2010, Arutmin filed applications of appeal to the Administrative Court of Appeal. Currently this case is being examined by the Administrative Court of Appeal.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, PT Malindojaya Diraja, perusahaan perkebunan yang mengaku sebagai pemilik lahan yang menindih 2 (dua) wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU-308/Kalsel (Karuh) dan DU318/Kalsel (Satui), mengajukan gugatan terhadap Arutmin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kehutanan, dan Gubernur Kalimantan Selatan, sehubungan dengan diterbitkannya PKP2B Arutmin, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Arutmin, dan rekomendasi bagi diterbitkannya IPPKH Arutmin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Nilai keseluruhan gugatan yang diajukan adalah sebesar Rp 11.066.099.500.000. Saat ini perkara ini sedang disidangkan oleh PN Jakarta Selatan.
On 20 August 2010, PT Malindojaya Diraja, a plantation company claims to own plots of land that overlap with 2 (two) of Arutmin's CCOW areas, which is DU-308/Kalsel (Karuh) dan DU-318/Kalsel (Satui) filed lawsuit against Arutmin, the Minister of Energy and Mineral Resources, the Minister of Forestry, and the Governor of South Kalimantan, because of the issuance of Arutmin's mining concession, Arutmin's Forestry Borrow to Use Permit, and recommendation for Arutmin's Forestry Borrow to Use Permit, at the District Court of South Jakarta.The total amount of the claim is IDR 11,066,099,500,000. At this moment the case is being examined by the District Court of South Jakarta.
Pada tanggal 4 November 2010, Arutmin mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah Bumbu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin karena menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) terhadap PT Nawaksara yang menindih salah satu wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU-317/Kalsel (Sarongga). Pada tanggal 10 Januari 2011, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang membatalkan IUP tersebut. Pada tanggal 1 Februari 2011, Bupati Tanah Bumbu mengajukan banding pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PPTUN). Saat ini perkara ini sedang disidangkan di PTTUN.
On 4 November 2010, Arutmin filed lawsuit against the Bupati of Tanah Bumbu at the Administrative Court of First Instance in Banjarmasin for issuing a Mining Permit to PT Nawaksara, which overlap with one of the CCOW areas of Arutmin, which is DU317/Kalsel (Sarongga). On 10 January 2011, the Administrative Court of First Instance in Banjarmasin issued a decision which declared the Mining Permit of PT Nawaksara as null and void. On 1 February 2011, the Bupati of Tanah Bumbu filed an appeal to the Administrative Appeal Court. Currently the case is being examined by the Administrative Appeal Court.
390
185 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
m. Pada tanggal 28 Maret 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampai dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka harus direvisi mulai bulan Juli 2007. Di pihak lain, KPC berkeyakinan bahwa biaya jasa pertambangan oleh Thiess masih diatas tarif rata-rata dibandingkan dengan kontraktor lainnya. Klaim atas peningkatan harga yang diajukan oleh Thiess adalah sekitar USD37,7 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, para pihak telah memulai dengan melakukan proses arbitrasi.
m. On March 28, 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) sent a letter to KPC, seeking compensation for additional costs incurred since July 2007 and costs that would continue to be incurred until a revised pricing is made. Thiess claimed that the current escalation rate formula with regards to mining service fee no longer reflects the actual increase in its operating costs, hence must be revised starting July 2007. On the other hand, KPC believes that the current mining service fee rate with Thiess is still above other comparable mining contractors’ rate. The claim for this escalation rate dispute is approximately USD37.7 million as of December 31, 2010. As of the completion date of the consolidated financial statements, the parties have started with the arbitration process.
n.
n.
Izin dari Menteri Kehutanan Indonesia
Permit from the Ministry of Forestry of Indonesia
Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Mineral (Dairi) berada pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang-undang No. 41, yang efektif tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi.
Certain contract areas under the Contract of Work (COW) of PT Dairi Prima Mineral (Dairi) fall within a protected forest. Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits open-cast mining within areas of protected forest, including COWs that were granted prior to the declaration..
Berdasarkan surat keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana pertambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung.
Based on the Ministry of Energy and Mineral Resources Decision Letter No. 463.K/40.00/ MBP/2005 dated December 28, 2005, the Central Government approved the construction phase of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, construction phase effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairi’s mine plan, underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North Sumatra and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within protected forest.
186 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
391
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
In 2006, Dairi requested a land-use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna memohon akselrasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa naskah Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.
On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land use permit in protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Punggapungga sub-district, North Sumatra province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department that said the draft of Presidential Decree approving Dairi’s underground mining activites had been sent to the Secretary of the Cabinet.
Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung.
In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management of Dairi believes that they have complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest.
Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Selanjutnya, saat ini manajemen berada dalam proses negosiasi untuk persyaratan kontrak dengan pemasok dan kontraktor untuk memangkas keperluan arus kas keluar jangka pendek serta memulai kembali kegiatan pengembangan dengan persyaratan yang lebih baik.
In April 2009, the management of Dairi has temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with the contractors. In response to these matters, the management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest. In addition, management is in the process of negotiating the contract terms with its suppliers and contractors to reduce the short-term cash outflow requirements and to restart the development activities under better terms.
392
187 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 undangundang Kehutanan No. 41. Berdasarkan PP24 tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air tanah.
In 2010, Government Regulation No. 24 Year 2010 (GR24) was issued to further implement Article 31 of Forestry Law No. 41. Under GR24, underground mining shall be allowed in areas within protected forest provided that the mining will not cause land subsidence or lowering of ground surface, changes or alterations to the main functions of the forest areas or damage to ground water aquifers.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Catatan 45b).
On October 11, 2010, Dairi obtained a landuse permit from Minestry of Forestry of Republic Indonesia (Note 45b).
o.
Pada tanggal 21 November 2006, Dairi menandatangani perjanjian rancangan dan pembangunan fasilitas pelabuhan dengan Rinkai - PCI Consortium dengan nilai kontrak sebesar USD24.998.317. Pada tahun 2009, Dairi memperdebatkan jumlah hutang kepada Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco, sebagai pengawas proyek, bahwa Rinkai telah melakukan kelebihan penagihan untuk pekerjaan dalam proses. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi dan Rinkai masih bernegosiasi.
o.
On November 21, 2006, Dairi entered into an agreement with Rinkai - PCI Consortium (Rinkai) for the design and construction of port facilities for a total contract value of USD24,998,317. In 2009, Dairi disputed the amount payable to Rinkai based on the certification from Ausenco, the project superintendent, that Rinkai has over-billed the work-in-progress. As of the completion date of the consolidated financial statements, discussions between Dairi and Rinkai are still ongoing.
p.
PT Citrapalu Minerals (CPM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Taman Hutan Raya Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Hutan Raya, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Oleh karena itu, CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
p.
PT Citrapalu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a Contract of Work (CoW) that includes a concession area located within Grand Forest Park. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of Grand Forest Park, including the CoW that was granted prior to the declaration. Currently, CPM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management plans to continue its application for the landuse permit to undertake activities in protected forest. Hence, CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area.
188 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
393
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
unless
q.
PT Gorontalo Minerals (GM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak didalam Taman Nasional. Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Oleh karena itu, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
q.
PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, entered into a CoW that includes a concession area located within a National Park. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including CoW that was granted prior to the declaration. Currently, GM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest. Hence, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area.
r.
Iuran Kehutanan
r.
Forestry Fee
s.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berkenaan dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku sejak tahun 2008.
Based on Government Regulation (GR) No. 2 dated February 4, 2008, all companies that have activities in production and protected forest areas that are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp1.2 million to Rp3 million per hectare annually effective from 2008.
Anak perusahaan masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya.
The Subsidiaries are reviewing the impact of the said regulation on their operations.
Perpajakan
s.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima (5) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
394
Taxation Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten (10) years from the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five (5) years of the time the tax becomes due.
189 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
46. KONTINJENSI (Lanjutan)
46. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki beberapa Surat Ketetapan Pajak yang masih menunggu hasil pemeriksaan pajak. Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, masih tertunda putusannya atau sedang dalam proses, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan (Catatan 41).
As of December 31, 2010 and 2009 , the Company and its Subsidiaries have several Tax Assessment Letters that are still waiting for the results of the tax assessment. The Company and its Subsidiaries have filed objections and/or appeals that as of the completion date of the consolidated financial statements are still in process or pending decision, the outcomes of which could be substantial but are not presently determinable (Note 41).
47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT
47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan Dolar Amerika Serikat, sebagai berikut: Dalam mata uang asing / Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan Pajak Pertambahan Nila
At December 31, 2010 and 2009 , the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities other than United States Dollar as follows: 2010
Jumlah / Amount
Hutang lain-lain Hutang pajak
Assets Cash and cash equivalents
950.776.860.411 192.873 2.214.182 1.268.276 28
105.747.621 187.087 3.011.287 1.521.931 7.066
IDR IDR IDR IDR
2.842.927.227 263.506.043.187 9.461.633.895 7.670.283.292.746
316.197 29.307.757 1.052.345 853.106.806
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Value-Added Tax recoverable
994.258.097
Total assets
IDR SGD AUD IDR IDR
158.991.880.243 2.889 18.830 251.542.933.272 157.792.094.955
Jumlah kewajiban Aset Bersih
190 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Setara dengan / Equivalent in USD
IDR AUD EUR JPY MRO
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
unless
17.683.448 2.196 18.265 27.977.192 17.550.005
Liabilities Trade payables
Other payables Taxes payable
63.231.106
Total liabilities
931.026.991
Net Assets
395
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)
47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
Dalam mata uang asing / Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Tagihan Pajak Pertambahan Nila Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
Hutang lain-lain Hutang pajak Jumlah kewajiban
2009
Jumlah / Amount
Setara dengan / Equivalent in USD Assets Cash and cash equivalents
IDR AUD JPY EUR MRO
138.425.687.800 3.643.237 21.537 1.999.147 170
14.726.137 3.278.913 23.260 2.878.772 42.617
IDR IDR IDR IDR
7.484.496.200 169.444.569.200 6.656.412.600 6.359.133.182.000
796.223 18.026.018 708.129 676.503.530 716.983.599
IDR EUR SGD AUD IDR IDR
620.531.882.000 7.516 142.493 916.871 278.955.415.200 78.748.838.400
66.014.030 10.823 101.170 825.184 29.676.108 8.377.536 105.004.851
Other payables Taxes payable Total liabilities
611.978.748
Net Assets
Aset Bersih
48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Value-Added Tax recoverable Total assets Liabilities Trade payables
48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
a. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan. Selanjutnya, Perusahaan mengakui taksiran dividen atas laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited dan Sangatta Holdings Limited, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di Republik Mauritius dan Republik Seychelles sehubungan dengan Controlled Foreign Corporation Rule mengenai Taksiran Dividen.
396
unless
a. The Company restated the 2008 consolidated financial statements relating to adjustments on the difference between the tax declared in the Annual Corporate Income Tax Return against the tax payable as previously reported. Furthermore, the Company recorded deemed dividend on the 2007 net income of Kalimantan Coal Limited and Sangatta Holdings Limited, whollyowned Subsidiaries domiciled in the Republic of Mauritius and Republic of Seychelles, respectively, in relation to the Controlled Foreign Corporation Rule on Deemed Dividend.
191 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
b. Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, dan pada bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara mengangsur. Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan demikian, jumlah keseluruhan sebesar USD600 juta telah dibayarkan. Selanjutnya, pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan “pemeriksaan bukti awal adanya tindak pidana kewajiban pajak”. Pada tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi praperadilan yang diajukan KPC. Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 karena manajemen yakin bahwa kondisi perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan Arutmin.
b. The Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), filed revised Annual Corporate Income Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007, and in December 2009, Arutmin and KPC, through several installments, have fully paid the 2008 tax liability based upon the submitted Annual Corporate Income Tax Return. The revised Annual Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007 required Arutmin and KPC to pay an additional corporate income tax expense. The additional payments were made related to preliminary tax examination by the Tax Authorities. As a result, total amount of USD600 million has been paid. Furthermore, on January 18, 2010, KPC filed a pretrial argument with the South District Jakarta Court relating to “evidence investigation for criminal indication on tax obligation“. On February 9, 2010, South Jakarta District Court has rejected the pretrial argument of KPC. Hence, based on the decision of South Jakarta District Court, the management has decided to restate KPC’s financial statements for the year ended December 31, 2008 to effect the adjustments on accounts relating to the corporate income taxes for the years 2005 to 2008. Based on that decision also, the management of Arutmin has decided to restate Arutmin’s financial statements for the year ended December 31, 2008 as the management believes that the tax position in KPC has the same substance with Arutmin.
192 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
unless
397
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Aset pajak tangguhan Hutang pajak Saldo laba
2009 Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported 60.851.067 284.188.682 970.469.004
Penyesuaian/ Adjustment (57.062.090) 60.160.971 (117.223.061)
49. MANAJEMEN RISIKO
2009 Disajikan Kembali / As Restated 3.788.977 344.349.653 853.245.943
unless
Deferred tax assets Taxes payable Retained earnings
49. RISK MANAGEMENT
Implementasi Manajemen Risiko
Risk Management Implementation
Selama beberapa tahun terakhir, Perusahaan secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan menempatkan Perusahaan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan.
Over the last few years, the Company has actively restructured its business, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Perusahaan tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif.
In a dynamic and competitive world, the Company cannot manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance.
Oleh karena itu Perusahaan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga Perusahaan mampu mengelola risiko dan menjadikannya sebagai hal yang menguntungkan Perusahaan.
Therefore, the Company has developed the mindset and approaches to explore the many dimensions of the challenges associated with each activity and opportunity so that the Company can balance these against the more obvious signs of reward.
Penerapan manajemen risiko korporat (Enterprise Risk Management - ERM) di Perusahaan dimulai pada tahun 2008. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 - 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.
The implementation of ERM at the Company started in 2008. The first phase of implementation was carried out from April 30, 2008 to June 8, 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Company’s knowledge and capability in the area of risk management.
Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Perusahaan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Korporat (ERM) yang telah disetujui oleh Direksi dan diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan praktik manajemen risiko korporat di Perusahaan dan seluruh unit usahanya.
Furthermore, risk management at the Company is carried out by the Company’s Risk Management Division in accordance with the Enterprise Risk Management (ERM) Systems – Policy and Procedures approved by the Board of Directors and issued on April 30, 2009. These policies and procedures provide guidance in the implementation of the ERM practices at the Company and all its business units.
398
193 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
49. RISK MANAGEMENT (Continued)
unless
Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Perusahaan berada pada Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi (yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Audit, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku dan Komite Teknologi Informasi (yang telah dibentuk 15 Desember 2010).
The responsibility for risk monitoring and evaluation at the Company lies with the Board of Commissioners, Board of Directors, and executive management through an ERM governance structure that includes a number of committees at the Boards’ level (i.e. Risk Management Committee, Remuneration & Nomination Committee, and Audit Committee, Hedging Risk Management Committee, Sub Expansion Committee, Code of Conduct Committee and Information Technology Steering Committee (which wad established on 15 December 2010).
Perusahaan mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau tujuan strategis ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis Perusahaan diidentifikasi. Perusahaan menggolongkaan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko di identifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan risiko yang telah di identifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat toleransi yang dapat diterima oleh Perusahaan. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi risiko membantu Perusahaan untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/signifikan/kritikal.
The Company conducts ongoing risk Management tasks of identifying significant risks.Once business or strategic objectives are established, significant risks that may have an adverse effect on the achievement of the business objectives are identified. The Company ranks the risks based on consequence or impact and likelihood or frequency of occurrence. Once the risk is identified and assessed, management decide what action can be taken to eliminate, reduce, accept, or transfer the identified risk such that the level of risk is still within the tolerable levels accepted by the Company. Development of an action plan will help identify, monitor and report on the status of risk management controls treatment initiatives related to each risk. In addition, action plan formulation helps to redirect resources to key/significant/critical risks.
Pada tahun 2010, Perusahaan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perusahaan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama, Perusahaan telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter), dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
In 2010, the Company identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal. As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, the Company has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:
-
Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak Derivatif - Perusahaan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perusahaan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perusahaan yang nilainya cukup signifikan.
-
194 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
Financial Risk - Fair Value Derivative Contract - The Company is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Company has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement.
399
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
49. RISK MANAGEMENT (Continued)
unless
-
Tidak Terdapat Rencana Suksesi – Tidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan terganggunya operasional Perusahaan dalam hal seorang personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/ membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (knowledge - sharing) di seluruh Perusahaan.
-
Lack of Succession Planning - There is a lack of succession planning which could result the disruption to the operations of the Company in case several key personnel are incapacitated to carry out their duties especially if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan system for the members of the Board of Directors and top management and is continuously developing a knowledge sharing culture throughout the Company.
-
Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi - Perusahaan masih belum memiliki sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi sehingga laporan keuangan masih disusun secara manual dan memunculkan kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk memitigasi risiko ini, BUMI senantiasa memeriksa semua data keuangan yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan dengan seksama dan teliti sebelum diaudit oleh auditor independen eksternal. Untuk menanggulangi ini di masa yang yang akan datang, sebuah sistem pelaporan keuangan terintegrasi tengah dikembangkan dan akan diimplementasikan pada tahun 2011. Selain itu Perusahaan juga merekrut personil yang tepat untuk mendukung proses ini.
-
There is no financial reporting consolidation system in place – The Company has no financial reporting consolidation system in place therefore the financial reporting is done manually which may cause inaccuracy in the consolidated financial statement. To mitigate this risk, BUMI has been thoroughly and prudently checking all the financial data to be included in the consolidated financial statements before they were audited by the external independent auditor. To overcome this, an integrated financial reporting system for consolidation purposes has been developed and will be implemented in 2011. Furthermore the Company recruited suitable personnel to support this process.
-
Ketidakcukupan jumlah tenaga ahli Sehubungan dengan peningkatan ekspansi usaha Perusahaan dan peningkatan target produksi Perusahaan, kebutuhan tenaga ahli pun semakin meningkat. Terdapat risiko bahwa jumlah tenaga ahli yang ada di Perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung aktivitas usaha Perusahaan dalam mencapai target-target usahanya. Untuk memitigasi risiko ini, Perusahaan secara konsisten melakukan benchmarking atas remunerasi pegawainya sehingga dapat kompetitif di pasar tenaga kerja, mengembangkan sistem penyebaran pengetahuan dalam organisasinya, melakukan program pengembangan berkelanjutan dan meningkatkan metode perekrutan tenaga ahli.
-
Insufficient number of skilled professionals – In relation to the increase in the Company’s business expansion and the increase in production target, the requirement for additional skilled professionals has also increased. There is a risk that the current number of skilled professionals would not be sufficient for the Company to support its business activities and to achieve its business targets. To mitigate this risk, the Company has been consistently conducting benchmarking on its employees’ remuneration packages in order to stay competitive in the workforce market, develop a transfer knowledge system in its organization, conduct continuous development program and improve its methods in recruiting skilled professionals.
400
195 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
49. RISK MANAGEMENT (Continued)
unless
-
Tidak adanya program yang terstruktur dalam hubungan masyarakat dan komunikasi Perusahaan - Dalam menanggapi berbagai pemberitaan mengenai Perusahaan yang berkembang di masyarakat, Perusahaan tidak memiliki program yang terstruktur dalam menjalin hubungan dengan masyarakat dan strategi komunikasi yang efektif. Hal ini mengurangi kemampuan Perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang baik dan menangkal pemberitaan negatif di masyarakat. Untuk memitigasi risiko ini, Perusahaan akan mengembangkan program hubungan masyarakat yang terstruktur dan strategi komunikasi perusahaan yang efektif.
-
No structured program on public relations and corporate communications - In order to respond on the various publications which spread in the public, the Company does not yet have a structured program in public relations and an effective communication strategy. This can reduce the Company’s capabilities in building good corporate image and countering negative publications in public. To mitigate this risk, the Company will develop structured public relation program and effective corporate communication strategy.
-
Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek - Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batu bara sehingga peningkatan harganya akan memberi pengaruh signifikan bagi keuangan Perusahaan. Untuk mengantisipasi dampak peningkatan harga bahan bakar minyak, Perusahaan melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak, melakukan transaksi lindung nilai terhadap harga minyak dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batu bara sebagai sumber daya tambahan..
-
Short term increase in fuel price – Fuel is a main source of energy in the coal mining process therefore its price increase will have significant impact on the Company’s financial condition. To mitigate the impact of an increase in fuel price, the Company enters into a long term contract in fuel supply to ensure its supply for production, conducting hedging transactions on fuel price and build a coal power plant as a secondary energy source.
50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
50. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible Note yang diterbitkan oleh BRM kepada Perusahaan dikonversi menjadi 7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp670 (angka penuh). Pada tanggal tersebut, kepemilikan Perusahaan di BRM sebesar 87.11%.
On March 9, 2011, the Mandatory Convertible Note issued by BRM to the Company was converted to 7,401,541,000 ordinary shares at Rp670 (full amount) par value per each share. As of date, the Company has shareholding of 87.11% on BRM.
196 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
401
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU
unless
51. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements.
Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
The following revisions for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2011:
-
PSAK 1 (Revisi 2010) - Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 2 (Revisi 2010) - Laporan Arus Kas.
-
PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim. PSAK 4 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 5 (Revisi 2010) - Segmen Operasi.
-
PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi. PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan. PSAK 12 (Revisi 2010) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 15 (Revisi 2010) - Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Takberwujud. PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis.
-
-
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. PSAK 25 (Revisi 2010) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
-
-
PSAK 48 (Revisi 2010) - Penurunan Nilai Aset.
-
-
PSAK 57 (Revisi 2010) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK 58 (Revisi 2010) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. ISAK 7 (Revisi 2010) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. ISAK 9 - Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.
-
ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan. ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik. ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web. ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
-
-
402
-
-
-
-
-
PSAK 1 (Revised 2010) - Presentation of Financial Statements. PSAK 2 (Revised 2010) - Statement of Cash Flows. PSAK 3 (Revised 2010) - Interim Financial Reporting. PSAK 4 (Revised 2010) - Consolidated and Separate Financial Statements. PSAK 5 (Revised 2010) - Operating Segments. PSAK 7 (Revised 2010) - Related Party Disclosures. PSAK 8 (Revised 2010) - Events after the Reporting Period. PSAK 12 (Revised 2010) - Interests in Joint Ventures. PSAK 15 (Revised 2010) - Investments in Associates. PSAK 19 (Revised 2010) - Intangible Assets. PSAK 22 (Revised 2010) - Business Combinations. PSAK 23 (Revised 2010) - Revenue. PSAK 25 (Revised 2010) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. PSAK 48 (Revised 2010) - Impairment of Assets. PSAK 57 (Revised 2010) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. PSAK 58 (Revised 2010) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. ISAK 7 (Revised 2010) - Consolidation Special Purpose Entities. ISAK 9 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities. ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes. ISAK 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners. ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers. ISAK 14 - Intangible Assets - Web Site Costs. ISAK 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
197 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)
unless
51. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)
Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The following revisions for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2012:
-
-
-
PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
-
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries are evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards.
52. REKLASIFIKASI AKUN
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 2009 Dilaporan Sebelumnya / As Reported Piutang lain-lain-jangka panjang Aset lancar lainnya Piutang pinjaman Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Aset tidak lancar lainnya Pendapatan Beban pokok pendapatan Beban usaha
Certain comparative figures in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2010 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:
Reklasifikasi / Reclassification
2009 Setelah Direklasifikasi / As Reclassified
250.000.000 48.548.684 -
(250.000.000) (7.668.418) 250.000.000
40.880.266 250.000.000
837.409.650 371.918.940 3.219.274.206 2.115.579.560 465.447.027
(43.361.912) 51.030.330 445.748.889 433.748.889 12.000.000
794.047.738 422.949.270 3.665.023.095 2.549.328.449 477.447.027
53. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Other receivables-non-current Other current assets Loans receivable Deferred exploration and development costs Other non-current assets Revenues Cost of revenues Operating expenses
53. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2011.
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 24, 2011.
198 BUMI RESOURCES • ANNUAL REPORT 2010
PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a Foreign Operation.
403
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in United States Dollar, otherwise stated)
51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan) -
unless
51. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)
ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web. ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers. ISAK 14 - Intangible Assets - Web Site Costs. ISAK 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The following revisions for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2012:
-
-
-
PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
-
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries are evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards.
52. REKLASIFIKASI AKUN
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 2009 Dilaporan Sebelumnya / As Reported Piutang lain-lain-jangka panjang Aset lancar lainnya Piutang pinjaman Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Aset tidak lancar lainnya Pendapatan Beban pokok pendapatan Beban usaha
Certain comparative figures in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2010 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:
Reklasifikasi / Reclassification
2009 Setelah Direklasifikasi / As Reclassified
250.000.000 48.548.684 -
(250.000.000) (7.668.418) 250.000.000
40.880.266 250.000.000
837.409.650 371.918.940 3.219.274.206 2.115.579.560 465.447.027
(43.361.912) 51.030.330 445.748.889 433.748.889 12.000.000
794.047.738 422.949.270 3.665.023.095 2.549.328.449 477.447.027
53. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Other receivables-non-current Other current assets Loans receivable Deferred exploration and development costs Other non-current assets Revenues Cost of revenues Operating expenses
53. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2011.
404
PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a Foreign Operation.
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 24, 2011.
199 BUMI RESOURCES • LAPORAN TAHUNAN 2010
DAFTAR ISI /TABLE OF CONTENTS Merealisasikan Visi Perseroan /Implementing the Vision TENTANG KAMI /GET TO KNOW US BETTER Bisnis Kami /The Business Peta Operasional /The Operation Areas Jejak Langkah /The Milestones Road Map 2009-2013 /The 2009-2013 Road Map Tanggungjawab Sosial /Social Responsibility Penghargaan dan Sertifikasi 2010 /The Awards and Certifications in 2010 Visi Misi dan Filosofi Perusahaan /Our Vision Mission and Company Philosophy KINERJA PERSEROAN /THE COMPANY PERFORMANCE Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights Ikhtisar Saham /Stock Highlights Sasaran Pasar /Target Markets MANAJEMEN /FROM THE BOARD Laporan Dewan Komisaris /Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi /Report from the Board of Directors ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS Tinjauan Bisnis /Business Review Aset Batubara /Coal Assets PT Arutmin Indonesia PT Kaltim Prima Coal PT Fajar Bumi Sakti PT Pendopo Energi Batubara Aset Non Batu Bara /Non-Coal Assets
1
2
Bumi Mauritania S.A. Gallo Oil (Jersey) Ltd. PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Newmont Nusa Tenggara (Copper and Gold Mining) PT Dairi Prima Mineral Konblo Bumi Inc. (Diamond & Precious Metal Exploration)
43 44 45 46 47 48 49
4 6 8 10
TINJAUAN KEUANGAN /FINANCIAL REVIEW Diskusi dan Pembahasan Manajemen/ Management Discussion and Analysis LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN /CORPORATE GOVERNANCE REPORT
50
57
12 14
16
MANAJEMEN RISIKO BUMI /RISK MANAGEMENT AT BUMI
118
LAPORAN KOMITE AUDIT /AUDIT COMMITTEE REPORT
133
LAPORAN MANAJEMEN /MANAGEMENT REPORT
137
18 20
Pengembangan Sumber Daya Manusia /Human Resources Development Teknologi Informasi /Information Technology Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja /Health, Safety and Environment
138 146 150
22 26
34 34 35 38 40 41
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN /CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
161
STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN /STRATEGY & FUTURE OUTLOOK
173
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010 /RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT
178
INFORMASI PERSEROAN /CORPORATE INFORMATION
179
LAPORAN KEUANGAN /FINANCIAL REPORT
199
42
Dicetak di atas kertas daur ulang Printed on recycled paper
2010
2010
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
www.bumiresources.com
Implementing the Vision
PT Bumi Resources Tbk. Bakrie Tower, 12th Floor Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 Indonesia Tel. +62 21 5794 2080 Fax. +62 21 5794 2070
Implementing the
Vision
Laporan Tahunan
2010
Annual Report