Investing for the Future Laporan Tahunan Annual Report 2013
Contents 02 Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham Specific Information for Shareholders 04 Ikhtisar Data Keuangan Summary of Financial Data 08 Profil Perseroan Company Profile 09 Visi & Nilai-Nilai Kami Our Vision and Values 10 Sorotan Peristiwa Utama 2013 2013 Key Highlights
12 Struktur Organisasi Organisation Structure 14 Sejarah Perusahaan Company History 18 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners 22 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
24 Laporan Direksi Report of the Board of Directors 28 Profil Direksi Profile of the Board of Directors 32 Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis 46 Laporan Tata Kelola Perusahaan Report on Corporate Governance
55 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013 Board of Directors and Board of Commissioners’ Statement Regarding the Responsibility for the 2013 Annual Report 56 Laporan Keuangan Financial Statements
2
pt Multi bintang indonesia Tbk
INFORMAsi khusus bagi pemegang saham SPECIFIC INFORMATION FOR SHAREHOLDERS
Pemegang Saham
Shareholders
Kepemilikan modal ditempatkan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut:
The ownership of the issued share capital of PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah saham Number of shares
dalam % in %
Nilai nominal (dalam jutaan Rupiah) Par value (in Rp million)
16,064,390
76.24%
16,064
Publik/Public
3,440,050
16.33%
3,440
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43%
1,566
21,070,000
100.00
21,070
Heineken International BV
7.43%
Heineken International BV
16.33%
Public Hollandsch Administratiekantoor B.V.
76.24% Tidak ada komisaris atau direktur yang memiliki saham di Perusahaan dan anak perusahaannya. None of the commissioners or directors holds shares in the Company and its subsidiary.
3
annual report / l apor an Tahunan 2013
Saham Beredar Shares in Circulation
2013 Q1
Q2
Q3
Q4
107.5
61
27
54
Harga Saham Tertinggi (Rp) Highest Price per Share (Rp)
1,000,000
1,500,000
1,400,000
1,200,000
Harga Saham Terendah (Rp) Lowest Price per Share (Rp)
740,000
1,020,000
1,100,000
1,175,000
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp)
895,000
1,225,000
1,296,667
1,200,000
Jumlah Saham yang Diperdagangkan (ribu) Shares Traded (thousands)
2012 Jumlah Saham yang Diperdagangkan (ribu) Shares Traded (thousands)
Q1
Q2
Q3
Q4
33
88
41.5
68.5
Harga Saham Tertinggi (Rp) Highest Price per Share (Rp)
450,000
690,000
709,000
740,000
Harga Saham Terendah (Rp) Lowest Price per Share (Rp)
375,000
433,000
685,000
695,000
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp)
430,067
628,300
707,667
719,000
Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Share Listing
Tipe Pencatatan Type of Listing
Tanggal Pencatatan Perubahan Jumlah Saham Date of Listing Changes in Number of Shares
Penawaran Umum / Public Offering Company Listing / Company Listing
Total Saham Total Shares
15 Desember/December 1981
3,520,012
3,520,012
21 Januari/January 2001
17,549,988
21,070,000
Dividen Dividend
Dividen/Saham (Rp) Dividend/Share (Rp)
Tanggal Pembayaran Payment Date
Jumlah Dividen (Rp) Total Dividend (Rp)
14,566
26 Maret/March 2013
306,905,620,000
9,500
27 November 2013
200,165,000,000
24,074
26 Juni/June 2012
507,239,180,000
6,950
10 September 2012
146,436,500,000
2013 Dividen Final 2012 Final Dividend 2012 Dividen Interim 2013 Interim Dividend 2013
2012 Dividen Final 2011 Final Dividend 2011 Dividen Interim 2012 Interim Dividend 2012
4
pt Multi bintang indonesia Tbk
Ikhtisar Data Keuangan Summary of Financial Data dalam juta Rupiah in Rupiah million Pendapatan Revenue Laba Bruto Gross Profit Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Income Tax Laba Periode Berjalan Profit for the Period Total Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan Setelah Pajak Total Comprehensive Income for the Period, Net of Tax Laba per Saham Earning per Share Modal Kerja Bersih Net Working Capital Total Aset Total Assets Jumlah Kewajiban Total Liabilities Total Ekuitas Total Equity Rasio Total Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan Setelah Pajak Terhadap Aset % Total Comprehensive Income for the Period, Net of Tax to Total Assets Ratio % Rasio Total Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan Setelah Pajak Terhadap Total Ekuitas % Total Comprehensive Income for the Period, Net of Tax to Total Equity Ratio % Rasio Lancar % Current Ratio % Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Total Ekuitas % Total Liabilities to Total Equity Ratio % Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset % Total Liabilities to Total Assets Ratio %
E
D
C
B
A
Audited
Unaudited
Audited
Unaudited
Audited
Oct 2012 Dec 2013
Oct 2011 Dec 2012
Jan 2012 Sep 2012
Jan 2011 Sep 2011
Jan 2011 Dec 2011
15 months
15 months
9 months
9 months
12 months
3,561,989
3,052,031
1,566,984
1,222,665
1,858,750
2,283,604
1,905,763
959,618
680,641
1,080,333
1,576,945
1,287,653
607,261
408,690
680,487
1,171,229
969,772
453,405
296,300
507,382
1,192,419
969,772
453,405
296,300
507,382
55,576
46,017
21,516
14,059
24,074
(16,290)
(60,387)
(334,208)
(187,367)
(3,833)
1,782,148
1,471,374
1,152,048
976,153
1,220,813
794,615
836,312
822,195
656,965
690,545
987,533
635,062
329,853
319,189
530,268
67%
66%
39%
30%
42%
121%
153%
137%
93%
96%
98%
92%
58%
70%
99%
80%
132%
249%
206%
130%
45%
57%
71%
67%
57%
5
annual report / l apor an Tahunan 2013
17%
21%
3,561,989
55%*
1,171,229
1,782,148
C
D
Pendapatan (dalam jutaan Rupiah) Revenue (in millions of Rupiah)
E
A
1,782,148
1,471,374
1,152,048
A
976,153
E
453,405
969,772 B
1,220,813
B
296,300
507,382 A
1,171,229
3,561,989
1,566,984
1,222,665
1,858,750
3,052,031
*compared to 30 September 2012
C
D
Laba Periode Berjalan (dalam jutaan Rupiah) Profit for the Period (in millions of Rupiah)
B
C
D
Total Aset (dalam jutaan Rupiah) Total Assets (in millions of Rupiah)
E
LOYALTY & PRIDE
EMPLOYER OF CHOICE
GLOBAL EXPOSURE
In our latest climate survey, employees showed high regard for the Company.
Multi Bintang received the Indonesian Employers of Choice Award 2013.
Outstanding employees are put on our Global Talent Management programme.
A Heart for People People are the driving force of our business. From nurturing talents through varied training and development efforts, to promoting a culture of respect, employees of Multi Bintang are assured of an environment conducive to not only career growth, but also personal and social well-being. United, our foundation is as firm as ever.
8
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Perseroan Company Profile
Pertama kali didirikan dengan nama Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun 1929, perusahaan ini mengoperasikan brewerynya di Surabaya sebelum membangun brewery kedua di Tangerang pada tahun 1972. Setelah sekian lama, perusahaan ini bertambah kuat dan menjadi brewer terkemuka di Indonesia saat ini. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia ketika sebagian sahamnya dijual untuk umum pada tahun 1981. Terdaftar pada Indonesian Stock Exchange (IDX), Multi Bintang menjadi anak perusahaan Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura ketika APB mengakuisisi saham mayoritasnya di Multi Bintang pada tahun 2010. Pada bulan September 2013 Heineken International BV dari Belanda kembali menjadi pemegang saham utama Perusahaan ketika Heineiken mengakuisisi saham yang dipegang oleh APB.
Multi Bintang sinonim dengan bir Bintang, merek bir unggulan Indonesia. Selain menawarkan portofolio merek bir dan minuman ringan, Multi Bintang juga memproduksi dan memasarkan Heineken®, bir bebas alkohol, Bintang Zero dan minuman ringan berkarbonasi, Green Sands di Indonesia. Meskipun brewery Multi Bintang berada di Sampang Agung dan Tangerang, Multi Bintang melalui anak perusahaannya, PT Multi Bintang Indonesia Niaga telah memantapkan pijakannya dalam bidang penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar di Indonesia yang terbentang dari Medan di Sumatera Utara hingga ke Jayapura di Papua.
First established as Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen in Medan in 1929, the Company was operating a brewery in Surabaya before it built a second brewery in Tangerang in 1972. Over time, the Company grew in strength to become a leading brewer in Indonesia today. In line with its growth and development, the Company was renamed PT Multi Bintang Indonesia when it went public in 1981. Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX), Multi Bintang became a subsidiary of Asia Pacific Breweries Limited (APB) from Singapore when APB acquired a majority stake in Multi Bintang in 2010. In September 2013, Heineken International BV from the Netherlands returned as the major shareholder of the Company when it acquired shares held by APB.
Multi Bintang is synonymous with Bintang beer, the iconic beer brand of Indonesia. Offering a portfolio of beer and soft drinks brands, Multi Bintang also produces and markets the world’s most valuable international premium beer brand, Heineken®; alcohol-free beer, Bintang Zero and carbonated soft drink, Green Sands in Indonesia. While the breweries of Multi Bintang are situated in Sampang Agung and Tangerang, Multi Bintang through its subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, has established an extensive sales and marketing footprint across all major Indonesian cities, spanning from Medan in North Sumatra to Jayapura in Papua.
annual report / l apor an Tahunan 2013
Visi Kami
Our Vision
Menjadi Perusahaan Minuman Indonesia yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab dengan portofolio merek bir dan minuman ringan terkemuka
To be a reputable and responsible Indonesian Beverage Company with a portfolio of leading beer and soft drinks brands
Nilai-Nilai Kami
Our Values
Respek, kegembiraan, semangat berinovasi, dan mengutamakan kualitas
Respect, enjoyment, innovative spirit and passion for quality
9
10
pt Multi bintang indonesia Tbk
Sorotan Peristiwa Utama 2013 2013 key Highlights
1
4
2
5
3
6
11
annual report / l apor an Tahunan 2013
April 2013 • Kampanye “Together We Are Stars” telah menarik lebih dari 60.000 penggemar musik di enam kota dalam kurun waktu selama tiga bulan. • Lebih dari 7.500 konsumen berdatangan untuk melihat Piala ketika Heineken® menjadi penyelenggara “Heineken® UEFA Champions League Trophy Tour”. • The “Together We Are Stars” campaign captivated over 60,000 music fans in six cities over a span of three months. • More than 7,500 consumers met the Trophy when Heineken® hosted the “Heineken® UEFA Champions League Trophy Tour”.
7
1
Mei/May 2013 Heineken® memperkenalkan desain botol baru untuk isi 330ml dan 640ml.
2
April 2013
3
Mei/May 2013
4
Juni/June 2013
5
Oktober/October 2013
6
7
November 2013
Heineken® introduced new bottle design for the 330ml and 640ml. Juni/June 2013 Kemasan kaleng isi 500ml diperkenalkan untuk bir Bintang. The 500ml can was introduced for Bintang beer.
Oktober/October 2013 Brewery Tangerang merayakan hari jadinya yang ke 40 tahun. Peristiwa ini juga menandai selesainya pembaharuan fasilitas produksi di Brewery yang berlangsung selama tiga tahun. The Tangerang Brewery celebrated its 40th anniversary. It also marked the completion of the Brewery’s three-year technical upgrade. November 2013 • Multi Bintang menerima Indonesian Employers of Choice Award 2013. • Bintang dinobatkan sebagai 50 Teratas merek paling bernilai di Indonesia oleh Brand Finance. • Multi Bintang menjamu Perdana Menteri Belanda, Y.M. Mark Rutte di Brewery Tangerang. • Multi Bintang received the Indonesian Employers of Choice Award 2013. • Bintang was conferred the Top 50 most valuable brands in Indonesia by Brand Finance. • Multi Bintang hosted the Prime Minister of Netherlands, H.E. Mark Rutte at Tangerang Brewery.
12
pt Multi bintang indonesia Tbk
Struktur Organisasi Organisation Structure
President Director
Corporate Secretary
Corporate Affairs Director
Corporate Communications & Responsibility Manager Corporate Affairs Manager
Supply Chain Director
Brewery Manager – Tangerang Brewery Manager – Sampang Agung Quality Assurance Manager Central Purchasing Manager Engineering Support Manager Supply Chain Planning Manager National Logistic Manager Controller – Supply Chain
Human Resources Director
Remuneration Manager Organisation Development & System Manager HR Manager Commercial & Industrial Relation
13
annual report / l apor an Tahunan 2013
Operational Audit Manager
PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA (a subsidiary)
Finance Director
Financial Controller Finance & Accounting Manager
Sales Director
Marketing Director
Regional Sales Manager – Central
Marketing Manager – Bintang
Regional Sales Manager – North
Marketing Manager – Heineken®
Regional Sales Manager – East
Marketing Manager Non Beer & Product Development
Tax Manager Information & Communication Technology Manager
Regional Sales Manager – West Distributor Development Manager Trade Marketing Manager Sales Operation & Commercial Controller National Key Account Manager Sales Training Manager Sales Development Manager
Draughtbeer Facilities Manager Consumer Insights & Marketing Planning Manager
14
pt Multi bintang indonesia Tbk
Sejarah Perusahaan company History 1929
1931
1936
1949
Pendirian NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen di Medan.
Pengoperasian brewery Greenfield di Surabaya dan memulai produksi “Java Beer”.
Heineken Group menjadi pemegang saham utama perusahaan yang berubah nama menjadi Heineken Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.
Setelah Perang Dunia II, brewery melanjutkan operasi dan memperkenalkan bir Heineken® ke pasar.
Incorporation of NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen in Medan.
Commissioned Greenfield brewery in Surabaya and commenced production of “Java Beer”.
1981 Mengambil alih PT Brasseries de L’Indonesie dengan brewery di Medan. Took over PT Brasseries de L’Indonesie with a brewery in Medan.
Perusahaan mendaftarkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai PT Multi Bintang Indonesia. The Company went public listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange as PT Multi Bintang Indonesia.
Heineken Group became the main shareholder of the Company that was renamed Heineken Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.
After World War II, the brewery resumed operations and introduced Heineken® beer in the market.
1992
1997
Penutupan brewery di Medan.
Memindahkan operasi brewery dari Surabaya ke Sampang Agung tempat dibangunnya brewery baru.
Closure of brewery in Medan.
Relocated brewing operations in Surabaya to Sampang Agung where a new brewery was built.
15
annual report / l apor an Tahunan 2013
1965
1967
1972
1973
Perusahaan diambil alih oleh Pemerintah dengan kampanye nasionalisasi di Indonesia.
Heineken memperoleh kembali kepemilikan perusahaan dan merek Bintang Baru dilahirkan.
Perusahaan berubah nama menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia.
Brewery Greenfield di Tangerang mulai beroperasi.
The Company was taken over by the Government with the nationalisation campaign in Indonesia.
Heineken regained ownership of the company and the brand Bintang Baru was born.
The company was renamed PT Perusahaan Bir Indonesia.
Greenfield brewery in Tangerang commenced operation.
2005
2010
2013
Mendirikan PT MBI Niaga untuk penjualan dan pemasaran merek perusahaan.
Asia Pacific Breweries Limited dari Singapore menjadi pemegang saham utama di PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Heineken International B.V kembali menjadi pemegang saham terbesar PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Brewery Tangerang menyelesaikan pembaharuan fasilitas produksinya.
Heineken International B.V returned as the major shareholder of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Tangerang Brewery completed its technical upgrade.
Established PT MBI Niaga for the sales and marketing of the Company’s brands.
Asia Pacific Breweries Limited from Singapore became a major shareholder of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
ICONIC BEER
STAR SERVE
Part of HEINEKEN
Bintang was conferred the Top 50 Most Valuable Indonesian Brand in 2013.
Bartenders are educated on pouring the perfect Heineken®.
Multi Bintang can now leverage HEINEKEN’s network for expertise in technology, research and development, and innovations.
A Passion for Quality Our brands are the pride of Indonesia. And this seal of quality looks set to shine brighter as we continue to invest in our products, delivering great tasting beverages each and every time. Focused, we have what it takes to surpass our successes of the past.
18
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
19
annual report / l apor an Tahunan 2013
from left to right
Cosmas Batubara Presiden Komisaris / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner Michiel Egeler Komisaris Commissioner Theodorus A.F. de Rond Komisaris Commissioner Bobby Henry Noya Komisaris Commissioner Roland Pirmez Komisaris Commissioner Martiono Hadianto Komisaris Independen Independent Commissioner Subarto Zaini Komisaris Independen Independent Commissioner
20
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
pt Multi bintang indonesia Tbk
Dengan gembira, Dewan Komisaris (Dewan) mengumumkan bahwa Perseroan tetap menunjukkan kinerja yang sehat pada FY2013 (Oktober 2012 – Desember 2013). Pertumbuhan ini merupakan bukti penyusunan strategi bisnis yang tepat oleh Direksi (BOD), dan berkat kuatnya fondasi kami sebagai Perusahaan yang memiliki portofolio bintang. Berusaha keras untuk menjunjung tanggung jawab kami dalam mengawasi manajemen Perusahaan, kami mengadakan rapat dengan BOD secara teratur sepanjang tahun. Selain mengkaji kinerja Perusahaan pada rapat-rapat ini, kami juga membahas berbagai peristiwa dan kondisi pasar yang bisa berpotensi memberikan peluang atau tantangan bagi bisnis. Pada saat yang sama, kami tetap fokus pada pengembangan dan penyuluhan praktik terbaik serta prinsip tata kelola perusahaan yang sehat demi memperkuat budaya tanggung jawab dan akuntabilitas di dalam lingkup organisasi. Dalam pengawasannya, Dewan dibantu oleh Komite Audit. Ini termasuk memastikan integritas dari laporan keuangan Perusahaan serta kepatuhan Perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, kualifikasi dan kemandirian auditor eksternal kami, serta kinerja dari audit internal kami sendiri dan auditor eksternal. Dewan selalu memperoleh informasi terkini mengenai penilaian yang dilakukan oleh Komite dan merasa puas bahwa Komite telah memenuhi tugas dan tanggung jawabnya secara benar.
Selain itu, Komite dan Dewan, bersama-sama menilai dan menerima laporan keuangan yang telah diaudit serta laporan terkait untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Pernyataan dan laporan disampaikan dalam Laporan Tahunan ini. Sebagaimana yang diusulkan oleh BOD, kami merekomendasikan dividen akhir sebesar Rp 970.821 juta untuk periode yang bersangkutan, yang setara dengan Rp 46.076 per saham, berdasarkan nilai nominal per saham sebesar Rp 1.000. Secara khusus, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Pascal de Petrini dan Bapak Kenneth Choo Tay Sian yang masingmasing telah mengundurkan diri dari Dewan pada 7 Januari dan 12 September 2013. Sebagai pengganti keduanya, kami ingin menyambut kehadiran Bapak Michiel Egeler yang diangkat sebagai Komisaris pada 12 September 2013. Kami juga ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada BOD, manajemen dan semua karyawan atas komitmen serta dukungannya yang teguh, yang mana, tanpa semua itu, kami tidak akan mampu berkembang sejauh ini. Saat kita melangkah ke tahun yang baru, kami yakin bahwa dedikasi yang tidak henti-hentinya dari Anda semua akan membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, Jakarta, 18 Maret 2014
Dr. Cosmas Batubara Presiden Komisaris
21
annual report / l apor an Tahunan 2013
The Board of Commissioners (Board) is delighted to announce that the Company has continued to perform robustly in FY2013 (October 2012 – December 2013). Our growth bears testament to the well-conceived business strategy by the Board of Directors (BOD), and to our strong foundation as a Company with a portfolio of stars. Striving to uphold our responsibility of overseeing the Company’s management, we held meetings with the BOD regularly throughout the year. In addition to reviewing the Company’s performance at these meetings, we deliberated on events and market conditions that could potentially present opportunities or challenges for the business. At the same time, we maintained a constant focus on developing and advocating best practices and sound corporate governance principles, so as to strengthen the culture of responsibility and accountability within our organisation. In the area of oversight, the Board is assisted by the Audit Committee. This includes ensuring the integrity of the Company’s financial statements as well as governing the Company’s compliance with legal and regulatory requirements, the qualifications and independence of our external auditors, and the
performance of both our internal and external auditors. The Board is kept updated on the assessments conducted by the Committee and is satisfied that the Committee has duly fulfilled its charter. In addition, the Committee and the Board jointly assessed and accepted the Company’s audited financial statements and related reports for the period ended 31 December 2013. The statements and reports are presented in this Annual Report. As proposed by the BOD, we recommend a final dividend of Rp 970,821 million for the period, which is equivalent to Rp 46,076 per share, based on par value per share of Rp 1,000. Notably, we would like to take this opportunity to offer our sincere gratitude to Mr. Pascal de Petrini and Mr. Kenneth Choo Tay Sian who stepped down from the Board on 7 January and 12 September 2013 respectively. In their stead, we would like to welcome on board Mr. Michiel Egeler who was appointed a Commissioner on 12 September 2013. We would also like to thank the BOD, management and all employees for their steadfast commitment and support, without which we could not have come this far. As we embark on yet another new year, we are confident that your unrelenting dedication will continue to bring us to greater heights. For and on behalf of the Board of Commissioners, Jakarta, 18 March 2014
Dr. Cosmas Batubara President Commissioner
22
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Dewan komisaris Profile of the board of commissioners
Komisaris Independen Martiono Hadianto
Komisaris Theodorus A.F. de Rond
Bapak Cosmas Batubara memangku jabatan ini sejak tanggal 30 Juni 1998. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Agung Podomoro Land Tbk, Presiden Komisaris PT Intiland Development Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Tunas Ridean Tbk, dan Ketua Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, Komisaris PT Ciputra Development Tbk dan Komisaris PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Bapak Hadianto diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 15 Mei 2007 dan telah menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tanggal 15 Mei 2008. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara. Sebelumnya, beliau memegang jabatan direktur dan komisaris dalam beberapa perusahaan dan kantor pemerintahan, termasuk Presiden Direktur PT Pertamina, Direktur dan Komisaris PT Garuda Indonesia.
Komisaris Independen Subarto Zaini
Komisaris Roland Pirmez
Bapak Zaini memangku jabatan ini sejak tanggal 30 Juni 1998 dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Pusat Kepemimpinan Korporasi dan Penasihat Senior Leadership Inc. Pada bulan Januari 2010, beliau ditunjuk sebagai anggota Komite Audit PT Bentoel International Investama Tbk dan pada bulan Januari 2011, sebagai anggota Komite Audit AKR Corporindo Tbk.
Bapak Roland Pirmez diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 10 Februari 2010. Beliau bergabung dengan Heineken Group pada tahun 1996 sebagai Direktur Utama di Angola dan menjabat berbagai posisi manajemen di Afrika, Heineken di Rusia dan Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd. Beliau diangkat sebagai Chief Executive Officer of Asia Pacific Breweries Limited pada tanggal 1 Oktober 2008. Pada saat ini, beliau adalah Presiden Asia Pacific di Heineken Asia Pacific Pte Ltd dan anggota Komite Eksekutif Heineken N.V.
Bapak Theo de Rond diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2011. Sebelumnya, beliau adalah Pimpinan di Heineken Asia Pacific Pte Ltd dan menjabat sebagai direktur pada Asia Pacific Investment Pte Ltd dan Asia Pacific Breweries Ltd. Beliau bergabung dengan Group Heineken sejak 1978 dan telah memegang posisi manajemen senior internasional di Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Kemitraan Direktur Eksekutif di Heineken International B.V. dan memegang jabatan direktur di berbagai perusahaan dalam Heineken Group.
Presiden Komisaris / Komisaris Independen Cosmas Batubara
Komisaris Bobby Henry Noya Sebelum beliau diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 3 Juni 2005, Bapak Noya telah bekerja untuk PT Multi Bintang sejak tahun 1988. Dari 1998 sampai 2005. beliau adalah anggota Direksi Perseroan.
Komisaris Michiel Egeler (baru) Bapak Michiel Egeler diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 12 September 2013. Beliau adalah Direktur Regional Heineken Asia Pacific untuk Asia Tenggara dan Pasifik. Sebelum pengangkatannya di Asia Pasifik pada tahun 2013, beliau telah memegang posisi serupa di Eropa Tengah. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa posisi GM di PNG, Curacao, Indonesia dan Hungaria; dan Manajer Ekspor Regional untuk Afrika, Timur Tengah, Karibia dan Amerika Selatan, serta Direktur Regional Amerika Latin
23
annual report / l apor an Tahunan 2013
President Commissioner/ Independent Commissioner: Cosmas Batubara Mr. Batubara has held this post since 30 June 1998. He is concurrently President Commissioner of PT Agung Podomoro Land Tbk, President Commissioner of PT Intiland Development Tbk, Vice President Commissioner of PT Tunas Ridean Tbk, and Chairman of the Audit Committee PT Tunas Ridean Tbk, Commissioner of PT Ciputra Development Tbk and Commissioner of PT Metropolitan Kentjana Tbk. Independent Commissioner: Subarto Zaini Mr. Zaini has held this post since 30 June 1998 and has also served as Chairman of the Supervisory Board of Center for Corporate Leadership and Senior Advisor of Leadership Inc. In January 2010, he was appointed as member of the Audit Committee of PT Bentoel International Investama Tbk and in January 2011, as a member of the Audit Committee of AKR Corporindo Tbk.
Independent Commissioner: Martiono Hadianto
Commissioner: Theodorus A.F. de Rond
Mr. Hadianto was appointed as Independent Commissioner on 15 May 2007 and has served as Chairman of the Audit Committee since 15 May 2008. He is currently the President Director of PT Newmont Nusa Tenggara. Previously, he held various directorships and commissioner posts in companies and governmental institutions, including President Director of PT Pertamina, Director and Commissioner of PT Garuda Indonesia.
Mr. de Rond was appointed as Commissioner of the Company on 1 October 2011. Previously, he was the Chairman of Heineken Asia Pacific Pte Ltd and held directorships in Asia Pacific Investment Pte Ltd and Asia Pacific Breweries Ltd. He joined the Heineken Group since 1978 and held several international senior management positions in Europe, Latin America and Asia Pacific. He is currently the Executive Director Partnerships at Heineken International B.V. and holds directorships in various companies in the Heineken Group.
Commissioner: Roland Pirmez Mr. Pirmez was appointed as Commissioner of the Company on 10 February 2010. He joined the Heineken Group in 1996 as Managing Director in Angola and held various management positions in Africa, Heineken in Russia and Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd. He was appointed as Chief Executive Officer of Asia Pacific Breweries Limited on 1 October 2008. Currently, he is President Asia Pacific at Heineken Asia Pacific Pte Ltd and a member of the Executive Committee of Heineken N.V. Commissioner: Bobby Henry Noya Prior to his appointment to this post on 3 June 2005, Mr. Noya had worked for Multi Bintang since 1988. From 1998 until 2005, he was a member of the Company’s Board of Directors.
Commissioner: Michiel Egeler (new) Mr. Egeler was appointed as Commissioner of the Company on 12 September 2013. He is the Regional Director of Heineken Asia Pacific for South East Asia and Pacific. Before his Asia Pacific appointment in 2013, he held a similar position in Central Europe. Earlier he held several GM positions in PNG, Curacao, Indonesia and Hungary; was Regional Export Manager for Africa, Middle East, Caribbean and South America, and was Regional Director Latin America.
24
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan direksi Report of the Board of directors
FY2013 merupakan tahun luar biasa, yang mencatat pendapatan dan laba yang tinggi, masing-masing melampaui Rp 3.500 miliar dan Rp 1.500 miliar. Angka ini mewakili 17% pertumbuhan pendapatan dan 21% pertumbuhan laba usaha, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
annual report / l apor an Tahunan 2013
25
FY2013 was a remarkable year with record high revenue and profit, exceeding Rp 3,500 billion and Rp 1,500 billion respectively. This represents a 17% top line growth and 21% bottom line growth, when compared to the same period last year.
Volume penjualan yang lebih tinggi dari kedua produk kami, bir dan minuman ringan, pengelolaan pendapatan yang lebih baik, distribusi portofolio merek yang lebih baik pada titik-titik penjualan, serta semakin kuatnya brand equity Bintang, Heineken® dan Green Sands,merupakan pendorong utama atas peningkatan hasil kami. Multi Bintang, perusahaan minuman yang telah diwarisi selama lebih dari 80 tahun, tetap yakin terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dan potensi pasar minuman di masa mendatang. Oleh karena itu, kami terus berinvestasi untuk masa depan dengan cara meningkatkan aset perusahaan, memperkuat merek-merek kami, mengembangkan karyawan, dan menjaga kelangsungan komunitas serta lingkungan tempat kami beroperasi.
22%
1,576,945
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (dalam jutaan Rupiah) Profit Before Income Tax (in millions of Rupiah)
Investasi untuk Masa Depan Kita 2013 menandai rampungnya pembaharuan fasilitas produksi Tangerang Brewery selama tiga tahun, mengubahnya menjadi brewery kelas dunia. Investasi sebesar 580 miliar ini termasuk, antara lain, canning line baru, brew house baru, serta tangki fermentasi dan bright beer yang juga baru. Untuk meningkatkan efisiensi operasional, kami juga berinvestasi untuk carton packing line yang baru di Brewery Sampang Agung, yang sepenuhnya otomatis. Pada 2014, kami akan
Higher sales volume of both our beer and soft drink products, improved revenue management, better distribution of our portfolio of brands at the points of sales, and strengthened brand equity of Bintang, Heineken®, and Green Sands were the key drivers of our improved results. Multi Bintang, a beverage company with more than 80 years of heritage in Indonesia, remains confident of the country’s economic growth and potential of the beverage market for the foreseeable future. Therefore, we continue investing for our future through enhancing our capital assets, reinforcing our brands, developing our people, and sustaining the community and the environment we operate in. Investing for Our Future 2013 marked the completion of our three-year technical upgrade of Tangerang Brewery, transforming it into a world-class brewery. This Rp 580 billion capital investment included, amongst others, a new bottling line, a new brew house, and new fermenting and bright beer tanks. To improve operational efficiencies, we also invested in a new highly automated carton packing line in our Sampang Agung Brewery. In 2014, we will invest an additional Rp 200 billion in the construction of our third facility, a dedicated soft drinks plant in Sampung Agung, East Java. This new plant will cater to the
26
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan direksi Report of the Board of directors
kembali berinvestasi sebesar Rp 200 miliar dalam pembangunan fasilitas yang ketiga di Sampang Agung, Jawa Timur, yang dikhususkan untuk minuman ringan kami. Fasilitas baru ini akan memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk Bintang Zero, bir bebas alkohol, dan Green Sands, minuman ringan berkarbonasi, serta menyediakan kapasitas untuk inovasi produk baru yang potensial dalam kategori minuman ringan. Sebagai ungkapan terima kasih kepada konsumen, kami mensponsori pagelaran musik, acara eksklusif dan kemasan baru. Bintang mengadakan konser “Bersama Kita Bintang” di enam kota, yang dihadiri oleh 60.000 penggemar musik; Heineken® menyelenggarakan “UEFA Champions League Trophy Tour” serta “James Bond Skyfall Premiere”; dan kami memperkenalkan Bintang 500ml kemasan kaleng serta desain botol baru untuk Heineken®. Kami berinvestasi terhadap karyawan kami melalui program pengembangan, seperti pelatihan, pembinaan dan pemaparan ke peran atau penugasan baru. Program pengembangan ini termasuk penugasan internasional untuk karyawan yang berpotensi, dan pelatihan magang di Kantor Operasional Heineken di seluruh wilayah. Agar belajar dapat lebih mudah diakses, maka pada tahun ini, kami mengadakan program e-learning untuk setiap jenjang organisasi. Komitmen kami untuk pengembangan karyawan diakui
sebagai praktik terbaik di industri pada acara Indonesian Employer of Choice Award 2013. Kami bertindak secara bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam segala hal yang kami kerjakan. Untuk mendukung konsumsi minuman beralkohol yang bertanggung jawab, pada tahun ini kami memperluas kolaborasi kami dengan pengecer melalui kampanye 21+ untuk mencegah mereka yang di bawah usia mengkonsumsi alkohol. Untuk melestarikan lingkungan, kami mengurangi lebih jauh pemakaian air dan energi. Diarahkan Guna Pertumbuhan Masa Mendatang Dengan diakuisisinya Asia Pacific Breweries Limited oleh Heineken, Multi Bintang kembali lagi menjadi bagian dari Heineken Company. Ini merupakan kepentingan simbolis karena Multi Bintang adalah brewery pertama Heineken di luar negara asalnya, Belanda. Ini juga merupakan kepentingan strategis, karena sekarang Multi Bintang mampu meninggikan skala Heineken sebagai brewer terbesar ketiga di dunia, yang bisa menjangkau keahlian global dalam bidang teknologi, penelitian dan pengembangan, serta inovasi, dan juga memberikan peluang bagi para karyawan yang berbakat untuk bekerja di jaringan Heineken, dan sebaliknya.
Penghargaan Tatkala kami siap menyongsong masa depan, kami diingatkan bahwa prestasi yang dicapai saat ini adalah hasil dari komitmen Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan yang tidak tergoyahkan. Secara khusus, kami ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Bapak Leo Evers dan Bapak Chan Poh Kheng yang masing-masing telah mengundurkan diri dari jajaran Direksi pada 30 April 2013 dan 12 September 2013 untuk mengemban tugas berikutnya di Kantor Operasional Heineken lainnya. Mengambil alih tampuk pimpinan dari Bapak Evers sebagai Presiden Direktur pada 30 April 2013 bersama Bapak Maarten Hoedemaker, yang diangkat sebagai Direktur pada 12 September 2013, kami bertanggung jawab untuk membawa Multi Bintang ke jenjang berikutnya. Kami yakin bahwa dengan dukungan teguh dari konsumen, pelanggan, mitra bisnis dan pemangku kepentingan, masa depan kita akan terus cerah. Untuk dan atas nama Direksi, Jakarta, 18 Maret 2014
Chin Kean Huat, Michael Presiden Direktur
27
annual report / l apor an Tahunan 2013
17%
21%
We act responsibly and sustainably in everything we do. To advocate responsible consumption of our alcoholic beverages, this year, we extended our collaboration with retailers on the 21+ campaign to prevent underage alcohol consumption. To conserve the environment, we further reduced our water and energy consumption.
Notably, we are thankful towards Mr Leo Evers and Mr Chan Poh Kheng who retired from the Board of Directors on 30 April 2013 and 12 September 2013 respectively, to assume offices in another Heineken Operating Company.
pertumbuhan Pendapatan Top Line Growth
growing demand for Bintang Zero, alcohol-free beer, and Green Sands, carbonated soft drink, as well as provide the capacity for potential new product innovations in the soft drinks category. We rewarded our consumers with music sponsorships, exclusive events, and new packaging. Bintang organised “Bersama Kita Bintang” concerts in six cities, attended by 60,000 music fans; Heineken® hosted the “UEFA Champions League Trophy Tour” and the “James Bond Skyfall Premiere”; and we introduced the Bintang 500ml can and new bottle designs for Heineken®. We are investing in our people through development programmes, such as training, coaching, and exposure to new roles or assignments. These development programmes include international assignments for our high potential talents and on-the-job trainings in Heineken Operating Companies around the region. To make learning even more accessible, this year, we embarked on an e-learning programme for every level of the organisation. Our commitment to people development was recognised as industry’s best practice at Indonesian Employer of Choice Award 2013.
Geared for Future Growth With Heineken’s acquisition of Asia Pacific Breweries Limited, Multi Bintang is, once again, a part of the Heineken Company. This is of symbolic importance as Multi Bintang is Heineken’s first brewery outside its home country of Netherlands. It is also of strategic importance as Multi Bintang is now able to leverage on Heineken’s scale as the third largest brewer in the world, gaining access to global expertise in technology, research and development, and innovations, as well as provide opportunities for our talents to work in the Heineken network, and vice versa. Appreciation As we ready ourselves for the future, we are mindful that our achievements today is the result of the unwavering commitment of our Board of Commissioners, Board of Directors and employees.
pertumbuhan Laba Usaha Bottom Line Growth
Taking over the reins from Mr Evers as President Director on 30 April 2013 alongside Mr Maarten Hoedemaker, who was appointed Director on 12 September 2013, we are charged to take Multi Bintang to the next level. We are confident that with the steadfast support of our consumers, customers, business partners and stakeholders, our future will continue to be bright. For and on behalf of the Board of Directors, Jakarta, 18 March 2014
Chin Kean Huat, Michael President Director
28
pt Multi bintang indonesia Tbk
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Presiden Direktur/ President Director:
Direktur Supply Chain/ Supply Chain Director:
Chin Kean Huat (Michael Chin) (baru/new)
Robbert Jan Mooij
Bapak Michael Chin diangkat sebagai Presiden Direktur pada 30 April 2013. Sebelumnya, beliau adalah General Manager Asia Pacific Breweries Pte Ltd. Peran kepemimpinannya yang terdahulu antara lain mencakup Direktur Penjualan Guinness Anchor Berhad dan Direktur Komersial (Asia Beer) Diageo PLC. Mr. Chin was appointed as President Director on 30 April 2013. Previously, he was a General Manager of Asia Pacific Breweries Pte Ltd. His earlier leadership roles include Sales Director of Guinness Anchor Berhad and Commercial Director (Asia Beer) of Diageo PLC, among others.
Bapak Mooij diangkat sebagai Direktur pada 4 September 2012. Beliau bergabung dengan Heineken pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Multi Bintang, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah Head of Logistic of Nigerian Breweries Plc, anak perusahaan Heineken di Nigeria. Sebelumnya, beliau juga sudah menjabat berbagai posisi manajemen di dalam lingkungan Heineken Group di Italia, Kongo-Afrika dan Belanda. Mr. Mooij was appointed as Director on 4 September 2012. He joined Heineken in 1997. Before joining Multi Bintang, his last position was Head of Logistic of Nigerian Breweries Plc, a Heineken subsidiary in Nigeria. Previously, he also held various management positions within the Heineken Group in Italy, Congo-Africa and the Netherlands.
29
annual report / l apor an Tahunan 2013
Direktur Hubungan Korporasi/ Corporate Affairs Director: Bambang Britono Bapak Britono diangkat sebagai Direktur pada 16 Desember 1998. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 1990 dan menduduki berbagai jabatan pemasaran dan penjualan. Sebelum penunjukannya sebagai Direktur Hubungan Korporasi, beliau memegang jabatan Direktur Sumber Daya Manusia Perseroan. Mr. Britono was appointed as Director on 16 December 1998. He joined the Company in 1990 and worked in various marketing and sales positions. Prior to his assignment as Corporate Affairs Director, he was the Company’s Human Resources Director.
Direktur Keuangan/ Finance Director: Maarten Hoedemaker (baru/new) Bapak Maarten Hoedemaker diangkat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 12 September 2013. Sebelum pengangkatan ini, beliau menjabat sebagai Manajer Keuangan Asia Pasifik Heineken International. Sebelum bergabung dengan Heineken International, beliau bekerja di Royal Ahold N.V., dan menjabat sejumlah posisi di bagian keuangan. Mr. Hoedemaker was appointed as Director and Corporate Secretary on 12 September 2013. Prior to this appointment, he was the Finance Manager Asia Pacific of Heineken International. Before joining Heineken International, he was with Royal Ahold N.V., where he held a number of finance positions.
WORLD-CLASS UPGRADE
NEW EXPERIENCE
SPORTS, MUSIC & ARTS
The completion of Tangerang Brewery’s technical upgrade in 2013 paves the way for more breakthroughs.
The revamped Heineken® bottle with a “thumb groove” assures optimal consumption.
Fans of our brands unite at various exciting events throughout the year.
An Eye for Innovation Sustained performance is a result of constant breakthrough. While we explore new tastes, ingredients and even brewing methods, consumer satisfaction is always on the top of our minds. Committed, we are poised to win over new markets.
32
Diskusi dan analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
pt Multi bintang indonesia Tbk
Pada tahun 2013, diversifikasi portofolio merek, jaringan distribusi yang kuat, dan efisiensi operasional kami, terus mendorong kinerja yang dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya lingkungan yang menantang. Melalui penjajakan awal berbagai pembangunan merek, pengembangan talenta dan prakarsa keterlibatan komunitas, Multi Bintang berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ke masa depan. Portofolio Bintang Ditunjang oleh kondisi ekonomi yang kuat dan pertumbuhan pariwisata di Indonesia, pasar bir Indonesia meluas sebesar 9% selama 15 bulan dalam ulasan. Kondisi pasar yang menguntungkan dibarengi dengan portofolio merek yang kuat, kerangka kerja pemasaran yang strategis dan upaya pemasaran terpadu, telah memperkuat kinerja kita secara keseluruhan.
33
annual report / l apor an Tahunan 2013
Bir Bintang dan Bintang Zero Membangun di atas keberhasilan tahun sebelumnya, merek unggulan kami bir Bintang (Bintang) tetap fokus memperluas kepemimpinannya di pasar dan brand equity-nya melalui berbagai kegiatan aktivasi Bintang. Meraih kinerja yang sama menggembirakannya, Bintang Zero, produk kami untuk kategori minuman bebas alkohol, juga mengalami pertumbuhan yang kuat. Inisiatif yang menjadi andalan adalah kampanye musik tematis tahunan “Bersama Kita Bintang” (Together We Are Stars), yang ditujukan untuk penggemar setia Bintang dan menyambut secara gembira para konsumen baru untuk mewujudkan persahabatan dan kebersamaan – yang juga merupakan dua nilai inti Bintang. Tahun ini, konser yang diadakan di enam tempat berbeda di seluruh Indonesia dan menampilkan reuni delapan ikon musik Indonesia, telah memukau lebih dari 10.000 penggemar musik di tiap kota.
In 2013, our diversified brand portfolio, strong distribution network, and operational efficiency continued to drive our performance against the backdrop of an increasingly challenging environment. Through embarking on various brand building, talent development and community engagement initiatives, Multi Bintang is on track to sustaining our growth momentum into the future. A Portfolio of Stars Underpinned by robust economic conditions and growing tourism in Indonesia, the Indonesian beer market expanded by 9% for the 15 months under review. The favourable market conditions coupled with our strong brand portfolio, strategic marketing framework and integrated marketing efforts strengthened our overall performance.
Bintang Beer and Bintang Zero Building on the previous year’s success, our flagship brand Bintang beer (Bintang) stayed focused on enhancing its market leadership and brand equity through a variety of brand-led initiatives. Achieving equally heartening performance, Bintang Zero, our line extension in the alcohol-free category, also saw strong growth. At the heart of the initiatives was the perennial favourite “Bersama Kita Bintang” (Together We Are Stars) thematic music campaign, aimed at rewarding loyal Bintang fans and welcoming new consumers in a joyful way that embodies friendship and togetherness – two of Bintang’s core values. This year, held at six different venues across Indonesia and featuring the reunion of eight of Indonesia’s musical icons, the concert enraptured over 10,000 music fans in each city.
from left to right
Bambang Britono Direktur Hubungan Korporasi Corporate Affairs Director
Chin Kean Huat (Michael Chin) Presiden Direktur President Director
Maarten Hoedemaker Direktur Keuangan Finance Director
RobBert Jan Mooij Direktur Supply Chain Supply Chain Director
Kondisi pasar yang menguntungkan dibarengi dengan portofolio merek yang kuat, kerangka kerja pemasaran yang strategis dan upaya pemasaran terpadu, telah memperkuat kinerja kita secara keseluruhan. The favourable market conditions coupled with our strong brand portfolio, strategic marketing framework and integrated marketing efforts strengthened our overall performance.
34
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Untuk memperkuat posisi Bintang lebih jauh lagi sebagai merek yang menampilkan kegembiraan dan trendi, Bintang lagi-lagi menautkan hubungan antara musik, persahabatan, kebersamaan dan Bintang dengan diluncurkannya program WE*MUSIC Bar/Café pada bulan April 2013. Bertemakan “A Night of Music with the Stars and Friends”, prakarsa ini telah menghadirkan beragam genre musik di bar dan kafe di berbagai tempat di Indonesia. Di outlet-outlet dimana acara ini dilangsungkan, suasana penuh kegembiraan, meneguhkan kepopularitasan program music tersebut dan konsep: selama Anda berada di WE*Music, Anda berada diantara teman. Kami mengangkat kampanye “I*Bali” satu tahap lebih tinggi tahun ini dengan memanfaatkan popularitas Bali sebagai tempat tujuan turis, dan bir Bintang sebagai ikonik favorit Indonesia. Melalui berbagai kegiatan aktivasi yang mempromosikan industri pariwisata Bali, seperti, perlombaan berselancar internasional, “Rip Curl Cup Padang Padang”, “Billabong Pro Bali” dan “Oakley Pro Bali”, kehadiran merek internasional Bintang pun terangkat. Pada bulan Juni 2013, kemasan kaleng Bintang 500ml diperkenalkan kepada konsumen yang menawarkan kenikmatan dan kepuasan yang lebih. Ini merupakan tambahan pada kemasan kaleng 330ml yang sudah ada. Bersamaan dengan periode perayaan, Bintang meluncurkan kemasan kaleng dengan design perayaan edisi terbatas untuk pertama kali dimulai di bulan November 2012 sampai Januari
2013. Menunjukkan desain yang modern, desain tersebut menampilkan gambar bintang yang terbentuk dari percikan kembang api. Dengan respon yang cukup baik desain kemasan kaleng perayaan edisi kedua, yang membentuk gambar bintang dari berbagai ucapan selamat dalam berbagai bahasa, kembali hadir di pasar untuk periode perayaan November 2013 sampai Januari 2014. Desain unik dari edisi terbatas ini, lebih menonjolkan Bintang dan memastikan bahwa Bintang tetap merupakan bir pilihan utama selama periode perayaan. Untuk Bintang Zero, “Bintang Zero 9 Ball Battle” memungkinkan kami menjangkau para konsumen. Kompetisi yang mengambil format race to one ini, menampilkan lebih dari 250 peserta muda berbakat dari masing-masing keempat kota, berkumpul untuk menunjukkan keterampilan mereka. Selain itu, promosi reguler bagi konsumen selama periode 15 bulan, mampu mempertahankan kehadiran Bintang Zero di tingkat ritel. Kami telah melakukan kegiatan yang memperkuat merek Bintang dengan meningkatkan upaya kami dalam melibatkan konsumen. Kami menerapkan pendekatan komunikasi terpadu dan secara proaktif menggunakan platform komunikasi yang berbeda secara kreatif. Hasilnya, kedudukan Bintang sebagai bir yang diakui di Indonesia semakin terangkat. Tidak hanya dianggap sebagai salah satu dari 50 Teratas merek paling bernilai di Indonesia oleh Brand Finance, konsultan penilaian
merek terkemuka di dunia, namun Bintang juga terpilih sebagai merek favorit kawula muda oleh MarkPlus Insight, perusahaan riset pemasaran terpandang di Indonesia. Pada salah satu upacara penganugerahan yang diadakan oleh mitra retailer kami, Bintang juga mengantungi penghargaan “Best of the Best”. Heineken® Walaupun terdapat persaingan yang gencar dan semakin banyaknya merek bir impor yang memasuki pasar Indonesia, namun kami mampu mempertahankan fokus kami untuk memperkuat pijakan Heineken® di segmen bir premium internasional. Khususnya, Heineken® melakukan sejumlah aktivasi yang memberikan pengalaman kelas dunia bagi para peminumnya, sehingga lebih melibatkan mereka. Sponsorship yang sudah lama dilakukan bagi UEFA Champions League dihadirkan pada jenjang yang sama sekali baru tatkala Heineken® menjadi tuan rumah
annual report / l apor an Tahunan 2013
Further reinforcing Bintang’s position as a fun and trendy brand, Bintang once again drew the connection between music, friendship, togetherness and Bintang with the launch of the WE*MUSIC Bar/Café series in April 2013. Themed “A Night of Music with the Stars and Friends”, the initiative brought music of varying genres to bars and cafes in different parts of Indonesia. In the outlets where the events were hosted, the impromptu cheers, laughter and sing-along sessions reaffirmed the popularity of the music series and the concept: when you are in WE*Music, you are among friends. We took the “I*Bali” campaign a notch higher this year by leveraging Bali’s popularity as a tourism destination and Bintang beer as an iconic Indonesian favourite. Through actively supporting activities that promoted Bali’s tourism industry such as the international surfing competitions, “Rip Curl Cup Padang Padang”, “Billabong Pro Bali” and “Oakley Pro
Bali”, Bintang’s international brand presence was boosted. In June 2013, the 500ml Bintang can was introduced, offering consumers more enjoyment and satisfaction. This is an addition to the existing line-up of 330ml can. In conjunction with the celebrations during the festive periods, Bintang launched a limited edition festive design can for the first time from November 2012 to January 2013. Sporting a modern design, the can featured the shape of a star formed by a burst of fireworks. Well-received, the second edition festive design can, which took the shape of a star formed by greetings from various languages, returned to the shelves for the festive period from November 2013 to January 2014. The unique designs of the limited edition cans gave Bintang shelf standout and ensured that Bintang remains the leading choice of beer during the festive season. For Bintang Zero, the “Bintang Zero 9 Ball Battle” enabled us to
35
reach out to our consumers. The competition, which took the format of race-to-one, saw over 250 young talented participants from each of the four cities come together to demonstrate their skills. In addition, regular consumer promotions over the 15-month period maintained Bintang Zero’s retail visibility. We have invested in strengthening the Bintang brand by stepping up on our efforts to engage the consumers. We adopted an integrated communication approach and proactively employed the different communication platforms in a creative manner. As a result, Bintang’s standing as the acclaimed Indonesian beer was bolstered. Not only was Bintang conferred as one of the Top 50 most valuable brands in Indonesia by Brand Finance, the world’s leading brand valuation consultancy, it was also voted as the favourite youth brand by MarkPlus Insight, an esteemed marketing research company in Indonesia. At one of our partner retailer’s brand awards ceremony, Bintang also bagged the “Best of the Best” award. Heineken® Despite aggressive competition and an increasing number of imported beer brands entering the Indonesian market, we maintained our focus on strengthening Heineken®’s foothold in the international premium beer segment. Notably, Heineken® undertook a number of initiatives that delivered world-class experiences to our drinkers, further engaging them.
36
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
untuk “Heineken® UEFA Champions League Trophy Tour” pada bulan April 2013. Selama beberapa minggu menjelang pembukaan selubung dari Trophy tersebut, kampanye “Road to the Final” menghadirkan kegembiraan melalui serangkaian aktivasi inovatif yang dilakukan menjelang peluncuran. Pada akhir dari tur dua hari tersebut, lebih dari 7.500 konsumen berdatangan untuk melihat Piala; diliput lebih dari 300 media; dan para wartawan memberikan sanjungan yang tinggi, baik untuk tur itu sendiri maupun Heineken®, karena telah menghadirkan pengalaman kelas dunia di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya perluasan merek yang berkelanjutan, Heineken® memperkenalkan desain botol baru untuk kemasan 330 ml dan 640ml pada acara peluncuran tanggal 31 Mei 2013. Efek embos, diikuti dengan bahan yang transparan, memberikan tampilan visual yang memikat untuk botol Heineken yang baru. Desain “thumb groove” juga memberikan pegangan yang nyaman bagi peminumnya – menjaga suhu tetap dingin untuk konsumsi yang optimal. Selama periode 15 bulan, pengalaman kelas dunia juga dihadirkan bagi konsumen Heineken® melalui pertunjukan perdana dan promosi film James Bond 007, Skyfall, serta rangkaian musik “Heineken® Live Access”. Khususnya, acara musik tersebut mencakup “Djakarta Warehouse Project 2012”, salah satu festival musik tari terbesar, “Love Garage”, kombinasi festival musik dan pameran seni terkemuka, serta “Java Jazz Festival”, salah satu festival jazz beken di Asia, yang
cukup sukses menghubungkan Heineken® dengan para konsumen pencinta musik kami. Program “Heineken® Star Serve”, yang mendidik para bartender tentang cara menyajikan bir dengan penuangan yang sempurna, juga dilaksanakan selama periode ini. Melalui prakarsa ini, lebih dari 140 peserta dilatih selama dua hari. Pada tingkat yang lebih luas, program ini pun mencakup kunjungan ke gerai mitra retailer untuk memastikan bahwa cara penuangan memenuhi standar Star Serve, sekaligus melatih para penyaji. Green Sands Konsisten dengan rasa menyegarkan dan citra merek Green Sands bagi kawula muda, kampanye “Green Sands Escape” mengundang konsumen yang gemar berpetualang dan menginginkan kegiatan di luar rutinitas mereka, untuk berpartisipasi dalam tiga tema petualangan. Sembilan pemenang, yang dipilih dari lebih 1.000 kisah yang diajukan, mendapatkan peluang yang langka untuk bergabung dalam petualangan dimaksud. Pada waktu yang sama, sponsorship untuk acara musik, karya seni dan budaya, termasuk “Brightspot Market”, “Road To Big Sound Festival”, “UI Fashion Week”, “Hellofest” dan banyak lagi, telah meningkatkan keberadaan merek di antara target konsumennya. Produksi dan Kualitas Optimal Berkat peningkatan efisiensi, brewery kami di Tangerang dan Sampang Agung kembali mencatat rekor dalam volume produksi untuk tahun lainnya. Secara khusus, pembaharuan
fasilitas produksi Brewery Tangerang yang menelan biaya lebih dari Rp 580 miliar, dimana termasuk fasilitas baru seperti brew house dan laboratorium, tangki fermentasi dan bright beer serta bottling line, telah rampung sesuai jadwal. Hal ini bersamaan dengan hari jadi brewery yang ke 40 tahun, diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang dihadiri oleh Jean-Francois van Boxmeer, Ketua Dewan Eksekutif dan CEO Heineken N.V., Rene Hooft Graafland, Anggota Dewan Eksekutif dan CFO Heineken N.V. (juga Presiden Direktur Multi Bintang untuk tahun 1994-1997), Dewan Komisaris dan Direksi, karyawan serta para mitra bisnis. Setelah pembaharuan ini, laboratorium Brewery Tangerang mendapatkan sertifikasi tertinggi berdasarkan Heineken’s programme quality – the LabStar system. Sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) dan Hazard Analysis serta Critical Control Points (HACCP) juga berhasil dipertahankan untuk lima tahun ke depan.
annual report / l apor an Tahunan 2013
The long-standing sponsorship of the UEFA Champions League was brought to a whole new level when Heineken® hosted the “Heineken® UEFA Champions League Trophy Tour” in April 2013. In the weeks leading up to the unveiling of the Trophy, the campaign “Road to the Final” spread the excitement through a series of innovative pre-launch activities. At the end of the two-day tour, more than 7,500 consumers met the Trophy; over 300 media coverage was generated; and journalists spoke highly of both the tour and Heineken®, crediting it for bringing the world-class experience to Indonesia. As part of the continued brand enhancement effort, Heineken® introduced new bottle design for the 330ml and 640ml at a launch event on 31 May 2013. The embossed effect, together with the transparent material, provided visual appeal for the new Heineken® bottle. The “thumb groove” design also provided a convenient grip for the drinker – keeping temperature cool for optimal consumption. During the 15-month period, world-class experiences were also brought to the Heineken® consumers through the exclusive James Bond 007, Skyfall movie premiere and promotion, as well as the “Heineken® Live Access” music series. Particularly, music events including “Djakarta Warehouse Project 2012”, one of the biggest dance music festivals, “Love Garage”, a combination of music festival and leading art exhibitions, and “Java Jazz Festival”, one of
37
the top jazz festivals in Asia, successfully connected Heineken® with our music-loving consumers. The “Heineken® Star Serve” programme, which educates bartenders on how to serve up a perfect pour, was also started during this period. Under this initiative, more than 140 participants were trained over a two-day session. On an extended level, the programme also encompassed visits to partner retailer outlets to ensure that pours meet the Star Serve standard, as well as train the servers. Green Sands Consistent with the refreshing taste and youthful brand image of Green Sands, the “Green Sands Escape” campaign invited consumers who are adventurous and keen to break out of their regular routine to take part in three themed escapades. Nine winners, chosen from over 1,000 stories submitted, had the rare opportunity of joining the escapades. At the same time, sponsorships of music, arts and culture events including the “Brightspot Market”, “Road To Big Sound Festival”, “UI Fashion Week”, “Hellofest” and more, heightened the presence of the brand among its target audience. Optimal Production and Quality Due to improved efficiencies, our breweries in Tangerang and Sampang Agung realised record volume output for yet another year. Notably, the over Rp 580 billion phased technical upgrading of the
Tangerang Brewery, which included new facilities such as a new brew house and laboratory, fermenting and bright beer tanks and a bottling line, was completed on schedule. These, in conjunction with the brewery’s 40th anniversary, were inaugurated on 10 October 2013 with Jean-Francois van Boxmeer, Chairman of the Executive Board and CEO of Heineken N.V., Rene Hooft Graafland, Member of the Executive Board and CFO of Heineken N.V. (also Multi Bintang’s President Director from 19941997), Board of Commissioners and Directors, employees and business partners in attendance. Following its technical upgrade, the Tangerang Brewery’s laboratory was accorded the highest certification under Heineken®’s quality programme – the LabStar system. Its International Organization for Standardization (ISO) and Hazard
38
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Di Brewery Sampang Agung, terdapat beberapa proyek yang sedang berjalan, termasuk diantaranya integrasi dua depalletiser baru dengan carton packing line yang sepenuhnya otomatis. Bersamaan dengan diperkenalkannyafasilitas dan perlengkapan yang begitu canggihdi kedua brewery, kami mengintensifkan upaya pelatihan untuk membekali para karyawan kami dengan kemampuan teknis dan pengetahuan keselamatan terkini. Khususnya, program pelatihan Behavioural Based Safety (Keselamatan Berbasis Perilaku) diperkenalkan di seluruh departemen supply chain. Selain itu, implementasi dari program Total Productive Management (TPM) tetap pada jalur yang tepat. TPM diharapkan dapat menghadirkan optimalisasi sumber daya sementara mempertahankan standar produk pada tingkat tertinggi. Selanjutnya ke depan, kami akan mengintensifkan program TPM untuk mempertahankan efisiensi yang berkelanjutan dan pengelolaan biaya yang lebih baik. Pengembangan Karyawan Multi Bintang mempekerjakan tenaga kerja yang beragam, tetapi
berapa pun usia atau latar belakang budaya dan pendidikannya, karyawan kami menikmati berbagai peluang pengembangan karier dan lingkungan kerja yang menginspirasi kreativitas serta rasa hormat pada satu sama lain. Di balik keyakinan ini terdapat falsafah pengembangan karyawan kami, “We Brew Stars”, yang menekankan pada pengerahan potensi karyawan kami melalui beragam program pengembangan, seperti pelatihan, lokakarya dan pemaparan ke peran atau tantangan baru. Selama periode tersebut, sebagai contoh, kami memaparkan sebagian dari karyawan berbakat paling gemilang ke penugasan di luar negeri, di mana mereka dapat bekerja dan belajar di perusahaan lain yang beroperasi dalam jaringan Heineken di seluruh dunia. Masih banyak lagi pertukaran semacam itu dalam program Global Talent Management yang dipersiapkan dalam upaya kami untuk mengembangkan penampilan internasional di antara karyawan kami. Konsisten dengan penekanan pada pengembangan talenta, kami mengadakan Survei Iklim Karyawan dua tahunan pada bulan Oktober 2012. Tujuannya adalah untuk memahami kondisi di tempat kerja, sentimen terhadap pekerjaan, dan
khususnya, tingkat keterlibatan dan kebanggaan karyawan terhadap Perusahaan serta pekerjaan mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa karyawan kami terukur sangat menggembirakan pada tiga dari 12 dimensi yang disurvei: pengarahan dan kesepahaman, keterlibatan dan sikap terhadap Perusahaan. Dengan sentimen, umpan balik dan saran yang terkumpul, kami mampu secara efektif mencermati perbaikan yang berkaitan dengan bidang sumber daya manusia. Oleh karenanya, kami dapat lebih baik memenuhi kebutuhan karyawan – yang merupakan tulang punggung organisasi kami. Oleh karena itu, rencana perbaikan dengan berfokus pada pengembangan karyawan ditentukan untuk semua jenjang dan digelar secara bertahap. Antara lain, program e-learning – ONE2LEARN dapat diakses oleh karyawan di Jakarta, Tangerang dan Sampang Agung, sehingga mereka dapat menemukan modul yang sesuai dan belajar dengan waktu yang mereka tentukan sendiri. Pada tingkat organisasi, prakarsa ini memperluas jangkauan program pelatihan dan memungkinkan peluang yang lebih besar untuk pengembangan pribadi. Karena pengembangan talenta berada di jantung Multi Bintang, kami sangat menekankan pada pembinaan para pemimpin dalam lingkup organisasi. Kami menyesuaikan program untuk memenuhi peran kepemimpinan spesifik para manajer lini serta kemampuan karyawan yang sedang berkembang. Kami mementingkan keselamatan karyawan kami. Dalam periode 15 bulan ini, di samping
annual report / l apor an Tahunan 2013
Analysis and Critical Control Points (HACCP) certifications were also extended for another five years. Over at the Sampang Agung Brewery, several projects were underway, including the integration of two new depalletisers with a highly automated carton packing line. In tandem with the introduction of such advanced facilities and equipment at both breweries, we intensified our training efforts to equip our employees with updated technical abilities and safety knowledge. In particular, the Behavioural Based Safety training programme was initiated across the supply chain department. In addition, the implementation of the Total Productive Management (TPM) programme remained right on track. TPM is expected to bring about resource optimisation while maintaining the highest level of product standard. Moving forward, we look to intensify the TPM programme for sustained efficiency and better cost management. People Development Multi Bintang employs a diverse workforce, but regardless of age or cultural and education background, our employees enjoy varied career development opportunities and a work environment that inspires creativity and respect for one another. Behind this belief is our people development philosophy “We Brew Stars”, which emphasises the unleashing of the potential of our employees through diverse development programmes, such as
training, workshops and exposure to new roles or challenges. During the period, for instance, we exposed some of our brightest talents to overseas assignments where they were able to experience working and learning in other operating companies within the global Heineken network. More of such exchanges under the Global Talent Management programme are in the pipeline as we strive to develop an international outlook amongst our people. Consistent with our emphasis on talent development, we conducted the biennial Employee Climate Survey in October 2012. The purpose of which is to understand the conditions at work, the sentiment towards work and, particularly, the level of engagement and pride employees feel towards the Company and their work. The results showed that our employees measured most favourably on three of the 12 dimensions surveyed: direction and alignment, engagement and attitude towards the Company. With the sentiments, feedback and suggestions garnered, we were able to effectively look into improvements pertaining to the area of human resources. Thus, better meeting the needs of our employees – the backbone of our organisation. Consequently, improvement plans with a focus on people development were determined for all levels of the business and rolled out in phases. Of which, the e-learning programme ONE2LEARN was made accessible
39
to employees in Jakarta, Tangerang and Sampang Agung, enabling them to find suitable modules and learn at their own time. On an organisational level, this initiative broadened the reach of our training programmes and allowed for greater opportunities for personal development. As talent development is at the heart of Multi Bintang, we place a strong emphasis on nurturing leaders within the organisation. We tailored our programmes to cater to the specific leadership roles of line managers as well as the aptitude of emerging talents. We value the safety of our employees. In this 15-month period, apart from the “Defensive Driving & Riding” programme that remained as one of the staples within our range of human resources initiatives, we also translated several of the health and safety modules from the ONE2LEARN e-learning portal to Bahasa for our employees in the breweries. Our commitment towards building a positive corporate culture was recognised when we received the Indonesian Employers of Choice Award 2013, conducted by global management consulting firm, Hay Group, and renowned Indonesian business magazine, SWA . The award affirmed the findings from our internal climate survey, which suggested high levels of employee loyalty and pride for Multi Bintang. Heartened by our achievements in the area of employee building and engagement, we aspire to build a stronger, people-centred organisation.
40
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
program “Defensive Driving & Riding” yang tetap merupakan salah satu program pokok dalam program pelatihan sumber daya manusia, dalam lingkup prakarsa sumber daya manusia, kami juga menerjemahkan beberapa modul tentang kesehatan dan keselamatan kerja dari portal e-learning ONE2LEARN ke dalam Bahasa Indonesia bagi para karyawan di brewery. Komitmen kami dalam membangun budaya korporasi yang positif telah diakui ketika kami menerima penghargaan Indonesian Employers of Choice Award 2013, yang diselenggarakan oleh perusahaan konsultan manajemen global, Hay Group, dan majalah bisnis Indonesia yang terkenal, SWA. Penghargaan ini meneguhkan hasil temuan dari survei iklim internal kami yang mengemukakan tingkat loyalitas karyawan yang tinggi serta kebanggaan terhadap Multi Bintang. Tersemangati oleh prestasi kami dalam bidang pengembangan dan pengabdian karyawan, kami bercitacita membangun organisasi yang berpusat kepada karyawan, yang lebih kuat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai perusahaan minuman yang bertanggung jawab di Indonesia dengan lebih dari 80 tahun, pengalaman Multi Bintang berkomitmen untuk menjadi yang terbaik. Sekarang, sebagai bagian dari Perusahaan HEINEKEN, kami telah mengadopsi strategi HEINEKEN “Brewing a Better Future” (BaBF), yang menginspirasi kami untuk bertindak secara bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam segala hal yang kami kerjakan, dari
pencarian sumber bahan baku hingga menyajikan prooduk-produk kepada pelanggan kami. Mendukung Konsumsi yang Bertanggung Jawab Kami berkomitmen untuk mewujudkan konsumsi yang bertanggung jawab sebagai salah satu dari praktik bisnis kami yang bertanggung jawab. Dengan demikian, kami mendorong konsumsi yang moderat serta membatasi promosi produk minuman beralkohol kepada konsumen yang berusia di bawah batasan hukum yang sah untuk mengkonsumsi minuman beralkohol, yaitu 21+. Untuk meneguhkan kembali pentingnya konsumsi yang bertanggung jawab dan mencegah konsumsi oleh mereka di bawah usia, kami meluaskan jangkauan kampanye “21+” dengan berkolaborasi secara dekat dengan para mitra retailer modern kami. Kampanye ini terdiri atas serangkaian program of “Train the Trainer” dan melalui program ini, para pelatih sumber daya manusia dan personel dari operator toko ritel yang berpartisipasi, belajar mengenai konsumsi dan retailing yang bertanggung jawab, konsekuensi dari konsumsi oleh konsumen di bawah usia legal, serta pendekatan yang efektif untuk melakukan penyaringan usia. Kini, lebih dari 1.000 staf ritel pada lebih dari 200 gerai toko ritel telah mendapatkan manfaat dari program tersebut. Untuk melengkapi program, kami secara khusus merancang visual “21+” dan menempatkannya di berbagai point of sale di titik penjualan toko
ritel untuk mengingatkan para peritel dan konsumen mengenai usia yang sah mengkonsumsi minuman beralkohol, yaitu 21 tahun ke atas. Penyaringan usia yang ketat juga dilakukan pada semua kegiatan aktivasi brand, termasuk acara konser dan olahraga, dalam upaya untuk memastikan bahwa produk kami yang beralkohol hanya tersedia bagi konsumen yang tepat. Melestarikan Lingkungan Pelestarian lingkungan merupakan komponen yang menyatu dalam bisnis kami. Dalam hal ini, kami mengutamakan tiga bidang fokus utama: air, emisi CO2 dan perolehan sumber bahan baku. Kami menghargai air sebagai sumber daya vital bagi bisnis kami dan dunia. Oleh karena itu, kami bekerja untuk melindungi dan menggunakannya dengan cara yang efisien. Kami bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air sebesar 10% pada tahun 2014. Selama periode tersebut, kami juga meluaskan prakarsa pengelolaan air – lewat program Biopori, yaitu pembuatan lubang kecil di tanah untuk membantu menyalurkan kembali aliran air hujan ke dalam tanah, dengan demikian memfasilitasi retensi air tanah dan meminimalkan banjir. Proyek ini sangat berarti dalam melibatkan dan mendidik para karyawan serta komunitas di daerah sekitar, mengenai perawatan dan pelestarian sumber daya air yang benar. Dari segi pengurangan jejak karbon, kami telah memulai beberapa tindakan. Semua ini termasuk
annual report / l apor an Tahunan 2013
Corporate Social Responsibility As a responsible beverage company in Indonesia with more than 80 years of heritage, Multi Bintang is committed to championing responsible business. Now part of the HEINEKEN Company, we have adopted HEINEKEN’s strategy of “Brewing a Better Future” (BaBF), which inspires us to act responsibly and sustainably in everything we do, from sourcing of raw materials to serving our customers. Advocating Responsible Consumption We are committed to responsible consumption as one of our responsible business practices. Accordingly, we encourage moderate consumption as well as restrict the promotion of our alcoholic beverage products to consumers below the legal drinking age of 21+. To reaffirm the importance of responsible consumption and prevent underage alcohol consumption, we broadened the reach of our “21+” campaign by collaborating closely with our modern retailer partners. The campaign comprised a series of “Train the Trainer” programmes through which human resources trainers and personnel of the participating convenience store operators learn about responsible consumption and retailing, the consequences of underage consumption, as well as the effective approach to carrying out age screening. To date, more than 1,000 retail staff from over 200 convenience store outlets have benefitted from the programme.
Complementing the programme, we placed specially designed “21+” visuals at point of sales in the convenience stores to remind retailers and consumers of the legal drinking age of 21 years old and above. Stringent age screening was also conducted at all our brand-led activities including concerts and sports events, in an attempt to ensure that our alcoholic products are only available to the appropriate audience. Conserving the Environment Environmental preservation is an integral component of our business. In this regard, we embrace three main focal areas: water, CO2 emission and sourcing. We value water as a vital resource for our business and the world. As such, we work to protect and use it in an efficient manner. Of which, we target to improve water usage efficiency by 10% in 2014. During the period, we also expanded our Biopori water stewardship initiative, which involves the creation of small holes in the soil to help channel rainwater runoff back into the ground, thus facilitating ground water retention and minimising flooding. The
41
project was meaningful in engaging and educating employees as well as the community in the surrounding neighbourhoods about the proper care and preservation of water resources. In terms of reducing our carbon footprint, we have embarked on several measures. These include reducing carbon intensive operations, adopting energyefficient practices and enhancing the management of cooling agents, amongst others. The upgraded CO2 plant and cooling generator at our Tangerang Brewery support our move to reduce CO2 emissions. Further, we made a conscientious effort to practise responsible sourcing of raw materials, and have enlisted the support of our suppliers to comply with our Supplier Code. Working hand in hand with our stakeholders, we are poised to preserve our environment for many more generations to come. In the spirit of fostering a brighter future together, our sales team and distributors banded together during the National Sales and Distributor Conference in November 2013 to plant mangrove trees in
42
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
mengurangi operasi yang padat karbon, mengadopsi praktik energy efisiensi, dan meningkatkan pengelolaan bahan pendingin. Upgrade dari fasilitas CO2 dan generator pendingin di Brewery Tangerang mendukung upaya kami untuk mengurangi emisi CO2. Lebih jauh lagi, kami secara teliti berupaya mempraktikkan perolehan sumber bahan baku yang bertanggung jawab, dan telah mendata dukungan para pemasok kami untuk mematuhi Pedoman Pemasok kami. Bekerja secara berdampingan dengan para pemangku kepentingan, kami siap melestarikan lingkungan kami untuk sekian banyak generasi mendatang. Dengan semangat membina masa depan yang lebih cerah secara bersama-sama, tim penjualan dan distributor kami berkumpul saat diadakan Konferensi Penjualan dan Distributor Nasional bulan November 2013, untuk menanam pohon bakau di hutan bakau, Pantai Indah Kapuk. Kegiatan ini telah berhasil menanamkan 100 pohon bakau, yang mencontohkan kepedulian Multi Bintang terhadap lingkungan dan komunitas sekitar. Mendukung Pariwisata dan Universitas Horeka Indonesia Multi Bintang sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata dan horeka (hotel, restoran, Kafe) – satu sektor yang secara dekat terkait dengan produk kami, dan khususnya, Bir Bintang, bir kebanggaan Indonesia, pemenang penghargaan internasional dan pilihan utama para wisatawan. Kami sangat yakin
bahwa industri pariwisata dan horeka akan terus berkembang, menjadi penggerak perekonomian dan membuka lapangan kerja bagi banyak kaum muda Indonesia. Pada tahun 2013, kami meningkatkan kontribusi kami bagi industri pariwisata dan horeka melalui kemitraan strategis dengan sejumlah akademi kepariwisataan dan horeka serta fakultas teknologi pangan di seluruh Indonesia. Kami berbagi sumber daya, keahlian dan pengetahuan kami mengenai industri dan produk kami, serta menyediakan secara langsung kesempatan belajar bagi para mahasiswa. Dengan mengenali para mahasiswa ini sebagai pemimpin masa depan industri, kami membuka pintu bagi mereka melalui kunjungan ke brewery, memungkinkan mereka belajar tentang proses pembuatan bir serta cara memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Kami juga memberikan sumber daya kami ke sejumlah sekolah melalui pembangunan Laboratorium Bar. Di sana, para mahasiswa dapat belajar cara melakukan penuangan bir dari pakar draught beer di fasilitas modern serta berinteraksi dengan para brew master kami. Prakarsa semacam itu telah memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para mahasiswa dan menambah kepercayaan diri, menyiapkan mereka untuk dunia kerja. Sesi berbagi sama-sama bermanfaat bagi karyawan kami, karena mereka dapat berbagi passion dan pengetahuan mereka mengenai keajaiban pembuatan bir. Melalui
kemitraan ini, kami juga memperoleh wawasan yang berharga untuk membuat kami menjadi lebih baik dalam menghantarkan produk serta memberikan layanan berkualitas kepada para pelanggan kami di seluruh Indonesia. Mempedulikan Komunitas Ketika Badai Haiyan menghantam Filipina di penghujung tahun 2013, Multi Bintang bergabung dengan Perusahaan HEINEKEN lainnya dalam menggalang dana bagi para korban. Kami ikut membantu membangun kembali rumah dan kehidupan di Filipina melalui Habitat for Humanity – mitra kami dalam menanggulangi bencana di daratan Filipina. Ulasan Keuangan Perputaran Bersih dan Biaya Penjualan bersih untuk FY2013 (Oktober 2012 – Desember 2013) mencapai jumlah Rp 3.562 miliar, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 17% pada FY2012 (Oktober 2011 – Desember 2012). Pertumbuhan ini diraih berkat volume penjualan yang lebih tinggi dan pengelolaan pendapatan yang lebih baik. Biaya barang yang dijual meningkat dari Rp 1.146 miliar menjadi Rp 1.278 miliar, menunjukkan kenaikan sebesar 12%. Peningkatan ini sebagian berkat volume penjualan yang lebih tinggi, dan sebagian lainnya disebabkan oleh harga masukan yang lebih tinggi. Selain itu, nilai Rupiah yang relatif lemah pada tahun 2013 telah menggiring ke biaya yang lebih tinggi untuk semua bahan impor. Berkat perkembangan di atas, laba bruto tumbuh sebesar 20% dari Rp 1.906 miliar pada FY2012 menjadi
annual report / l apor an Tahunan 2013
43
Caring for the Community When Typhoon Haiyan hit the Philippines in late 2013, Multi Bintang joined the other HEINEKEN Companies in raising donation for the victims. We did our part to help rebuild homes and lives in the Philippines through Habitat for Humanity – our disaster relief partner on the ground in the Philippines.
the mangrove forest, Pantai Indah Kapuk. The activity, which saw 100 mangrove trees successfully planted, exemplified Multi Bintang’s concern for the environment and the surrounding communities. Supporting Indonesia’s Tourism and Hospitality Universities Multi Bintang is fully committed to support the growth of tourism and hospitality industry in Indonesia – a sector that is closely related to our products, and particularly, Bintang beer, the award-winning iconic Indonesian beer and the number one choice of tourists. It is our firm belief that the tourism and hospitality industry will continue to flourish, be an economic driver and open up employment opportunities for many young Indonesians. In 2013, we intensified our contribution towards the tourism and hospitality industry through strategic partnerships with reputable tourism and hospitality academies as well as food technology faculties across Indonesia. We shared our resources, expertise and knowledge about our industry and products, as well
as provided firsthand learning opportunities to the students. Recognising that these students are future leaders of the industry, we opened our doors to them through brewery visits, allowing them to learn about the beer brewing process as well as how to provide excellent customer service. We also brought our resources to the schools through the establishment of Bar Laboratories. There, the students can learn how to tap beer from our draught beer expert in a modern facility as well as interact with our brew masters. Such initiatives have given the students valuable insights and extra confidence, preparing them for the workforce. The sharing sessions were equally rewarding for our people, as they got to share their passion and knowledge about the magic of beer brewing. Through these partnerships, we also gleaned valuable insights to better ourselves in the delivery of quality products and services to our customers across Indonesia.
Financial Review Net Turnover and Costs Net sales for FY2013 (October 2012 – December 2013) reached a total of Rp 3,562 billion, representing a 17% growth over FY2012 (October 2011 – December 2012). This growth was achieved due to a higher sales volume and improved revenue management. Cost of goods sold increased from Rp 1,146 billion to Rp 1,278 billion, representing a 12% increase. The increase was partly attributed to the higher sales volume, and partly caused by higher input prices. Also the relatively weak Rupiah in 2013 led to higher costs for all imported materials. Due to the above developments, gross profit grew by 20% from Rp 1,906 billion in FY2012 to Rp 2,284 billion in FY2013. The gross profit margin improved from 62% in FY2012 to 64% in FY2013. Operating expenses increased by 21% from Rp 628 billion in FY2012 to Rp 759 billion in FY2013. This was mostly due to the increase of marketing and selling expenses, which increased from Rp 526 billion to Rp 614 billion. The higher marketing and selling expenses
44
pt Multi bintang indonesia Tbk
Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Rp 2.284 miliar pada FY2013. Margin laba bruto membaik, dari 62% pada FY2012 menjadi 64% pada FY2013. Biaya operasi meningkat sebesar21% dari Rp 628 miliar pada FY2012 menjadi Rp 759 miliar pada FY2013. Ini sebagian besar akibat kenaikan biaya pemasaran dan penjualan, yang naik dari Rp 526 miliar menjadi Rp 614 miliar. Biaya pemasaran dan penjualan yang lebih tinggi terutama didorong oleh peningkatan dalam kegiatan penjualan dan promosi serta biaya distribusi yang lebih tinggi. Biaya umum dan administrasi meningkat sebesar24% dari Rp 94 miliar pada tahun FY2012 menjadi Rp 116 miliar pada FY2013. Kenaikan ini terutama akibat pengeluaran gaji dan biaya konsultasi yang lebih tinggi untuk berbagai proyek investasi supply chain. Laba Usaha dan Laba Bersih Laba usaha meningkat sebesar 19% dari Rp 1.278 miliar menjadi Rp 1.525 miliar. Dinyatakan dalam persentase perputaran bersih, margin laba usaha meningkat dari 42% menjadi 43%. Pendapatan keuangan bersih sejumlah Rp 52 miliar pada FY2013 dibandingkan Rp 10 miliar pada FY2012. Ini berkat pendapatan suku bunga yang lebih tinggi dan perolehan nilai tukar kontrak berjangka yang direalisasikan pada akhir tahun. Hasil dari semua yang disebutkan di atas, laba sebelum pajak naik sebesar 22% dari Rp 1.288 miliar pada FY2012 menjadi Rp 1.577 miliar pada FY2013. Berkat laba yang lebih tinggi sebelum dipotong pajak, biaya
pajak pendapatan naik dari Rp 318 miliar pada FY2012 menjadi Rp 406 miliar pada FY2013. Laba bersih naik sebesar21% dari Rp 970 miliar pada FY2012 menjadi Rp 1.171 miliar pada FY2013. Secara konsekuen, laba bersih per saham naik dari Rp 46.017 menjadi Rp 55.576, peningkatan sebesar 21%. Prestasi yang dicapai Perusahaan pada FY2013 sejalan dengan perkiraan dan anggaran awal. Sejak tanggal pelaporan hingga penyusunan laporan ini, tidak terjadi peristiwa penting yang akan memengaruhi kinerja Perseroan secara material. Perkembangan Neraca Total aset naik dari Rp 1.152 miliar pada 30 September 2012 menjadi Rp 1.782 miliar pada FY2013. Ini sebagian besar akibat pengeluaran biaya modal untuk penggantian mesin dan perlengkapan di Brewery Tangerang. Total kewajiban bayar menurun dari Rp 797 miliar pada FY2012 menjadi Rp 723 miliar pada FY2013. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran kembali pinjaman bank jangka pendek. Modal kerja (aset saat ini dikurangi kewajiban bayar saat ini) Perusahaan tetap negatif dan menurun dari Rp -334 milliar pada 30 September 2012 menjadi Rp -16 miliar pada FY2013. Rasio saat ini naik dari 58% pada 30 September 2012 menjadi 98% pada FY2013. Arus Kas Kas dari aktivitas operasi tetap sehat selama periode 15 bulan dalam ulasan. Kasa dari aktivitas operasi
naik dari Rp 1.118 miliar menjadi Rp 1.181 miliar, didukung oleh penjualan yang lebih tinggi. Arus kas yang digunakan dalam aktivitas investasi berjumlah Rp 479 miliar dibandingkan Rp 333 miliar pada FY2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan investasi mesin dan perlengkapan. Arus kas yang digunakan dalam aktivitas pendanaan menurun dari Rp 676 miliar menjadi Rp 656 miliar. Penurunan ini adalah paduan dari pembayaran dividen yang lebih rendah untuk jumlah sebesar Rp 146 miliar, dan pembayaran kembali pinjaman bank jangka pendek yang lebih tinggi, sebesar Rp 150 miliar. Penggunaan Laba Selama forecast arus kas pada jangka yang lebih lama tetap sehat, Perusahaan bertujuan memberikan dividen yang tinggi kepada para pemegang sahamnya. Mengingat hasil pada FY2013 dan posisi kas dan saldo laba Perusahaan pada akhir FY2013, maka diusulkan untuk membayar dividen 100%. Seperti yang tertera dalam Laporan Keuangan Audit Konsolidasi Perusahaan, laba bersih untuk FY 2013 adalah sebesar Rp 1.171.229 juta. Dari laba bersih ini, diusulkan agar sejumlah Rp 1.170.988 juta disesuaikan untuk pembayaran total dividen. Usulan ini setara dengan dividen sebesar Rp 55.576 per saham pada nilai nominal saham sebesar Rp 1.000. Karena jumlah Rp 9.500 per saham sudah dinyatakan sebagai dividen interim pada 2013, maka dividen akhir yang diusulkan untuk FY2013 yaitu Rp 46.076 per saham.
annual report / l apor an Tahunan 2013
were mainly driven by increases in sales and promotional activities and higher distribution expenses. General and administrative expenses increased by 24% from Rp 94 billion in 2012 to Rp 116 billion in FY2013. This increase was mainly due to higher salaries and higher consultancy expenses for the supply chain investment projects. Operating Profit and Net Profit Operating profit increased 19% from Rp 1,278 billion to Rp 1,525 billion. Expressed as a percentage of net turnover, the operating profit margin increased from 42% to 43%. Net finance income amounted to Rp 52 billion in FY2013 compared to Rp 10 billion in FY2012. This was due to higher interest income and the gains on exchange rate forward contracts which were realised at the end of the year. As a result of all of the above, profit before tax increased by 22% from Rp 1,288 billion in FY2012 to Rp 1,577 billion in FY2013. Due to the higher profit before tax, income tax expense increased from Rp 318 billion in FY2012 to Rp 406 billion in FY2013. Net profit increased by 21% from Rp 970 billion in FY2012 to Rp 1,171 billion in FY2013. Consequently, the net profit per share increased from Rp 46,017 to Rp 55,576, an increase of 21%. The eventual achievements of the Company in FY2013 aligned with the initial expectations and budgets.
From the reporting date up to the writing of this report, no significant events took place that would materially affect the results of the Company. Balance Sheet Developments Total assets increased from Rp 1,152 billion as of 30 September 2012 to Rp 1,782 billion in FY2013. This is mostly due to the capital expenditures for the replacement of the machinery and equipment in Tangerang Brewery. Total current liabilities decreased from Rp 797 billion in FY2012 to Rp 723 billion in FY2013. The decrease was caused by the repayment of short-term bank loans. The working capital (current assets minus current liabilities) of the Company remained negative and decreased from Rp -334 billion as of 30 September 2012 to Rp -16 billion in FY2013. The current ratio increased from 58% as of 30 September 2012 to 98% in FY2013. Cash Flow Cash from activities remained healthy over the 15-month period in review. Cash from operating activities increased from Rp 1,118 billion to Rp 1,181 billion, supported by higher sales. Cash flow used in investing activities amounted Rp 479 billion compared to Rp 333 billion in FY2012. This increase was mainly caused by an increase in investment of the machinery and equipment.
45
Cash flow used in financing activities decreased from Rp 676 billion to Rp 656 billion. This decrease is a combination of lower dividend payment for the amount of Rp 146 billion and higher repayment of short term bank loans for the amount of Rp 150 billion. Appropriation of Profits As long as the longer term cash flow forecast is healthy, the Company aims to provide a high dividend to its shareholders. Given the results in FY2013 and the current cash and retained earning position of the Company at the end of FY2013, it is proposed to pay out 100% dividend. As stated in the Company’s Consolidated Audited Financial Statement, the net profit for FY2013 was Rp 1,171,229 million. From this net profit, it is proposed that an amount of Rp 1,170,988 million be appropriated for payment of total dividend. This proposal equals a dividend of Rp 55,576 per share at par value of Rp 1,000. As an amount of Rp 9,500 per share was already declared as interim dividend over 2013, the proposed final dividend for FY2013 would be Rp 46,076 per share.
46
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan REPORT ON CORPORATE GOVERNANCE Perusahaan berpegang teguh pada kebijakannya untuk meningkatkan kinerja dan memaksimalkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan standar dan peraturan. Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk memastikan bahwa standar tertinggi Tata Kelola Perusahaan diterapkan di seluruh lingkup Perseroan. Proses tata kelola bertujuan untuk memastikan Perseroan memenuhi aspirasi dan ekspektasi sosial pemangku kepentingan serta memenuhi kewajibannya dengan cara yang diharapkan dari warga korporasi yang baik. Praktik Tata Kelola Perusahaan di PT Multi Bintang Indonesia Tbk berada di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Internal Audit dan Kode Etik Bisnis.
Rapat Umum Pemegang Saham
Pada tahun 2013, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan bulan Februari. AGMOS menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun akuntansi yang berakhir 31 September 2012 dan mengesahkan laporan keuangan yang diaudit; menyetujui pendeklarasian dan pendistribusian dividen akhir selama periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012; mengotorisasi Dewan Komisaris menunjuk kantor akuntan publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan; mengotorisasi Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; serta menyetujui perubahan periode tahun akuntansi Perseroan menjadi periode 1 Januari sampai dan
termasuk 31 Desember pada tahun yang sama.
Per 31 Desember 2013, susunan BOC adalah sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan empat kali selama periode berjalan. Resolusi rapat adalah sebagai berikut: (7 Januari 2013) Menyetujui perubahan dalam susunan Dewan Komisaris Perseroan; (30 April 2013) Menyetujui perubahan dalam susunan Direksi Perseroan; (16 Juli 2013) Memberikan persetujuan kepada Asia Pacific Breweries Limited untuk menjual semua sahamnya di Perseroan kepada Heineken International B.V.; dan (12 September 2013) Menyetujui perubahan dalam susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen: Cosmas Batubara Komisaris Independen: Subarto Zaini Komisaris Independen: Martiono Hadianto Komisaris: Roland Pirmez Komisaris: Bobby Henry Noya Komisaris: Theodorus A.F. de Rond Komisaris: Michiel Egeler (baru)
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris (“BOC”) mengawasi dan memberikan pengarahan tentang kebijakan Direksi dan hal umum yang berkaitan dengan Perseroan dan kegiatan usahanya. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota BOC bertindak sepenuhnya untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingannya. Anggota BOC ditunjuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham sejak tanggal yang diputuskan dalam AGMOS hingga penutupan AGMOS ketiga. Setelah berakhirnya masa ini, anggota dapat diangkat kembali. Apabila terjadi pergantian sebelum akhir masa ini atau penunjukan individu sebagai anggota tambahan BOC yang ada, anggota baru BOC akan menjalani sisa masa penugasannya sebagaimana anggota lainnya.
Susunan ini mematuhi persyaratan pencatatan Bursa Efek Indonesia di mana sekurangnya 30% BOC merupakan Komisaris Independen. BOC dapat melakukan pertemuan jika dianggap perlu. Pada tahun 2013, dalam periode selama 15 bulan hingga Desember, BOC mengadakan rapat empat kali, dengan tingkat ratarata kehadiran 82%.
Direksi
Direksi (“BOD”) bertanggung jawab penuh mengelola Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. Tanggung jawab dasar Direksi adalah (antara lain) mengarahkan dan mengelola Perusahaan berdasarkan tujuan Perusahaan dan mengendalikan, memelihara dan mengelola aset Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. BOD diberi wewenang untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, atas segala hal
47
annual report / l apor an Tahunan 2013
Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings
Komisaris Commissioners Cosmas Batubara Martiono Hadianto Subarto Zaini Roland Pirmez Theodorus A.F. de Rond Bobby Henry Noya Michiel Egeler * Kenneth Choo Tay Sian *
Tingkat Kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris Attendance at the Board of Commissioners Meetings 100% 50% 75% 75% 100% 100% 25% 50%
* Bapak Michiel Egeler diangkat sebagai Komisaris di September 2013 untuk menggantikan Bapak Kenneth Choo Tay Sian, yang mengundurkan diri dari Dewan pada tanggal yang sama. * Mr Michiel Egeler was appointed as Commissioner in September 2013 to replace Mr Kenneth Choo Tay Sian who stepped down from the Board on the same date
The Company stands firm on its policy to improve performance and maximise corporate value by embracing good corporate governance principles in compliance with standards and regulations. The Board of Commissioners and Board of Directors are committed to ensuring the highest standards of Corporate Governance throughout the Company. The governance process is aimed at ensuring that the Company meets stakeholders’ aspirations and social expectations, and fulfils its duties in a manner that is expected from a good corporate citizen. The practice of Corporate Governance in PT Multi Bintang Indonesia Tbk is at the levels of Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Internal Audit and Code of Business Conduct.
until and including 31 December of the same year.
As at 31 December 2013, the composition of the BOC is as follows:
The Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMOS”) was held four times during the period under review. The resolutions of the meetings were as follows: (7 January 2013) To approve the changes in the composition of the Board of Commissioners of the Company; (30 April 2013) To approve the changes in the composition of the Board of Directors of the Company; (16 July 2013) To give approval to Asia Pacific Breweries Limited to sell all of its shares in the Company to Heineken International B.V.; and (12 September 2013) To approve the changes in the composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company.
President Commissioner/ Independent Commissioner: Cosmas Batubara Independent Commissioner: Subarto Zaini Independent Commissioner: Martiono Hadianto Commissioner: Roland Pirmez Commissioner: Bobby Henry Noya Commissioner: Theodorus A.F. de Rond Commissioner: Michiel Egeler (new)
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
In 2013, the Annual General Meeting of Shareholders (“AGMOS”) was held in February. The AGMOS approved the Annual Report for the accounting year ended 30 September 2012 and ratified the consolidated audited financial statements; approved the declaration and the distribution of the final dividend for the ninemonth period ended 30 September 2012; authorised the Board of Commissioners to designate a registered public accountant to audit the Company’s books; authorised the Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company; and approved the change in the period of the Company’s accounting year to the period from 1 January
The Board of Commissioners (“BOC”) supervises and advises on the policy of the Board of Directors and the general course of the Company’s affairs and business operations. In performing their duties, the members of the BOC act in the best interests of the Company and its stakeholders. The members of the BOC are appointed by a General Meeting of Shareholders since the date resolved at the AGMOS until the closing of the third AGMOS. Upon expiration of this term, members may be re-appointed. In event of a substitution prior to the end of this term or an appointment of individual as additional member of the existing BOC, the new member of the BOC will serve for the remaining term of office of the other members still serving.
This composition is in compliance with the Indonesia Stock Exchange listing requirements where at least 30% of the BOC must be Independent Commissioners. The BOC may hold a meeting when it is deemed necessary. In 2013, within the 15-month period up to December, the BOC met four times, with an average attendance rate of 82%.
Board of Directors
The Board of Directors (“BOD”) is responsible for the management of the Company for the benefit and the purpose of the Company. The basic duties of the BOD are (among others) directing and managing the Company in accordance with the purpose of the Company and controlling, maintaining and managing the assets of the Company for the benefit of the Company.
48
Laporan Tata Kelola Perusahaan REPORT ON CORPORATE GOVERNANCE
pt Multi bintang indonesia Tbk
Rapat Direksi BOD Meetings Direksi Tingkat Kehadiran pada Rapat Direksi Directors Attendance at the Board of Directors Meetings Chin Kean Huat (Michael Chin) * 53% Leonard C.J. Evers * 11% Bambang Britono 76% Robbert Jan Mooij 87% Maarten Hoedemaker ** 11% Chan Poh Kheng (Danny Chan) ** 73% * Bapak Chin Kean Huat ditunjuk sebagai Presiden Direktur pada tanggal 30 April 2013 menggantikan Bapak Leonard C.J. Evers yang mengundurkan diri pada tanggal yang sama. ** Bapak Maarten Hoedemaker ditunjuk sebagai Direktur pada tanggal 12 September 2013 untuk menggantikan Bapak Chan Poh Kheng yang mengundurkan diri pada tanggal yang sama. * Mr Chin Kean Huat was appointed as President Director on 30 April 2013 to replace Mr Leonard C.J. Evers who stepped down on the same date ** Mr Maarten Hoedemaker was appointed as Director on 12 September 2013 to replace Mr Chan Poh Kheng who stepped down on the same date
dalam semua peristiwa; mengikat Perseroan kepada pihak lain dan pihak lain kepada Perseroan; serta mengambil semua tindakan terkait manajemen dan kepemilikan di dalam batasan yang ditetapkan oleh Anggaran Dasar Perseroan.
Komite Audit
Susunan BOD Perseroan adalah berimbang, terdiri dari para direktur yang berkualitas dan berpengalaman. Per 31 Desember 2013, susunan BOD Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip serta prosedur akuntansi dan laporan keuangan Perseroan 2. Kecukupan sistem pengendalian internal Perseroan atas pelaporan keuangan; dan 3. Kualitas serta integritas laporan keuangan Perseroan.
Presiden Direktur: Chin Kean Huat (Michael Chin) (baru) Direktur Keuangan: Maarten Hoedemaker (baru) Direktur Hubungan Korporasi Bambang Britono Direktur Supply Chain: Robbert Jan Mooij Anggota BOD akan ditunjuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham sejak tanggal yang diputuskan dalam AGMOS hingga penutupan AGMOS ketiga mengikuti penunjukan anggota BOD. Apabila terjadi pergantian sebelum akhir masa ini atau penunjukan individu sebagai anggota tambahan BOD yang ada, anggota baru BOD akan menjalani sisa masa penugasannya sebagaimana anggota lainnya. BOD bertemu setiap dua minggu untuk meninjau masalah kinerja serta sumber daya dan pada kapan pun jika dianggap perlu. Untuk periode selama 15 bulan berdasarkan tinjauan, BOD mengadakan rapat 45 kali, dengan tingkat rata-rata kehadiran 83%.
Komite Audit (“Komite”) dibentuk dan bertanggung-jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan. Tugas Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam tugas pengawasannya sehubungan dengan, antara lain:
Per 31 Desember 2013, susunan Komite adalah sebagai berikut: Ketua: Martiono Hadianto (Rujuk ke profil di bawah “Dewan Komisaris”) Anggota: Sri Urip Ibu Sri Urip diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 15 Mei 2008 dan diangkat kembali pada 25 Mei 2011 untuk masa jabatan selama tiga tahun lagi. Belia pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di Dewan Multi Bintang dari 1999 hingga 2007. Pada saat ini, Ibu Sri Urip adalah Komisaris Independen PT CIMB Niaga Tbk. Beliau memegang berbagai posisi sebagai Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Dynaplast Tbk, serta Komisaris Independen dan Komite Audit PT Sepatu Bata Tbk. Anggota: Antonius Alijoyo Bapak Alijoyo diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 1 Desember 2008 dan diangkat
kembali pada 25 Mei 2011 untuk masa jabatan selama tiga tahun. Saat ini beliau memegang sejumlah posisi sebagai berikut: Komisaris Independen PT Bank Commonwealth, Anggota Komite Independent Oversight Risk PT Adhi Karya Tbk, dan Anggota Komite Audit PT Indokordsa Tbk. Sebelumnya, beliau memegang sejumlah posisi, seperti Anggota Komite Oversight Risk PT Bank Tabungan Negara dan Anggota Komite Audit PT Indocement Tbk. Semua anggota Komite dianggap independen dan Komite menyimpulkan bahwa keanggotaannya memenuhi persyaratan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan (Undang-Undang Perseroan Terbatas) No.40/2007. Untuk tahun fiskal 2012/13, Komite menyelenggarakan rapat-rapat secara teratur dengan Presiden Direktur, Direktur Keuangan, Tim Audit Internal dan Auditor Eksternal Perseroan. Komite meninjau hal-hal berikut dalam rapat-rapat ini: a) Rencana audit dari auditor eksternal dan internal (termasuk yang berhubungan dengan persyaratan audit internal grup), hasil pemeriksaan mereka, komunikasi dan evaluasi atas sistem pengendalian internal serta tindakan perbaikan yang sudah diambil; b) Laporan keuangan dan laporan audit Perseroan sebelum diajukan kepada Dewan Komisaris atau OJK jika diperlukan; c) Kepatuhan terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku serta Kode Etik Usaha Perseroan;
49
annual report / l apor an Tahunan 2013
Rapat Komite AudiT Audit Committee Meetings Komite Audit Audit Committee
Tingkat Kehadiran pada Rapat Komite Audit Attendance at the Audit Committee Meetings
Martiono Hadianto Sri Urip
100%
F. Antonius Alijoyo
100%
The BOD is empowered to represent the Company inside and outside the Court, on everything and in all events to bind the Company to other parties and other parties to the Company, and to take all actions relating to the management and ownership within the limits set by the Company’s articles of association.
Audit Committee
The composition of the BOD of the Company is balanced, consisting of qualified and experienced directors. As at 31 December 2013, the composition of the BOD of the Company is as follows:
1. Accounting and financial reporting principles and procedures of the Company 2. The adequacy of the Company’s systems of internal control over financial reporting; and 3. The quality and integrity of the Company’s financial statements.
President Director: Chin Kean Huat (Michael Chin) (new) Finance Director: Maarten Hoedemaker (new) Corporate Affairs and Communication Director: Bambang Britono Supply Chain Director Director: Robbert Jan Mooij The members of the BOD shall be appointed by a General Meeting of Shareholders since the date resolved at the AGMOS until the closing of the third AGMOS following the appointment of the members of the BOD. In event of a substitution prior to the end of this term or an appointment of individual as additional member of the existing BOD, the new member of the BOD will serve for the remaining term of office of the other members still serving. The BOD meets on a biweekly basis to review performance and resource issues and at any time when it is deemed necessary. For the 15-month period under review, the BOD met 45 times, with an average attendance rate of 83%.
67%
The Audit Committee (the “Committee”) is established by and accountable to the Board of Commissioners of the Company. The task of the Committee is to assist the Board of Commissioners in its oversight responsibilities relating to, among other duties:
As at 31 December 2013, the composition of the Committee is as follows: Chairman: Martiono Hadianto (Refer to profile under “Board of Commissioners”) Member: Sri Urip Ms. Urip was appointed as an Audit Committee member on 15 May 2008 and reappointed on 25 May 2011 for another three-year term. She has once served on the Multi Bintang Board as an Independent Commissioner from 1999 to 2007. At present, Ms. Urip is an Independent Commissioner of PT CIMB Niaga Tbk. She held various positions as President Director of PT Unilever Indonesia Tbk, Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Dynaplast Tbk, as well as Independent Commissioner and Audit Committee of PT Sepatu Bata Tbk.
Member: Antonius Alijoyo Mr. Alijoyo was appointed as an Audit Committee member on 1 December 2008 and reappointed on 25 May 2011 for three-year term. He currently holds the following positions: Independent Commissioner of PT Bank Commonwealth, Independent Oversight Risk Committee Member of PT Adhi Karya Tbk, and Audit Committee Member of PT Indokordsa Tbk. Previously, he held positions such as Oversight Risk Committee Member of PT Bank Tabungan Negara and Audit Committee Member of PT Indocement Tbk. All members of the Committee are deemed to be independent and the Committee has concluded that its membership meets the requirements of the regulations established by the Financial Service Authority (OJK) and Corporate Law (Undang-Undang Perseroan Terbatas) No.40/2007. For the 2012/13 fiscal year, the Committee conducted regular meetings with the Company’s President Director, Finance Director, Internal Auditors and the External Auditors. The Committee reviewed the following items during these meetings: a. The audit plans of the external and internal auditors (including those related to group internal audit requirements), the results of their examinations, communications and evaluations of the systems of internal controls and remedial actions taken; b. The financial statements and auditors’ report of the Company before their submission to the Board of Commissioners or OJK when relevant;
50
Laporan Tata Kelola Perusahaan REPORT ON CORPORATE GOVERNANCE
d) Kemandirian (independensi) serta objektivitas auditor eksternal dan internal; e) Praktik tata kelola perusahaan di Perseroan (termasuk proses pemantauannya); dan f) Masalah-masalah bisnis terkait yang menyangkut manajemen risiko bisnis dan pengendalian internal. Sepanjang tahun ini Komite mengadakan rapat satu kali dengan auditor eksternal tanpa kehadiran manajemen eksekutif. Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka berdasarkan petunjuk yang dimuat dalam Ketentuan Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan. Enam Rapat Komite Audit diadakan selama periode 15 bulan, dengan rata-rata tingkat kehadiran 89%.
Komite Remunerasi
Tujuan Komite Remunerasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya terkait praktik remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Per 31 Desember 2013, susunan Komite Remunerasi adalah sebagai berikut: Ketua: Cosmas Batubara Anggota: Michiel Egeler Subarto Zaini Sekretaris (non-voting): Hning Wicaksono
pt Multi bintang indonesia Tbk
Rapat Komite Remunerasi Remuneration Committee Meetings Komite Remunerasi Remuneration Committee Cosmas Batubara Roland Pirmez * Michiel Egeler * Subarto Zaini
Tingkat Kehadiran pada Rapat Komite Remunerasi Attendance at the Remuneration Committee Meetings 100% 67% 33% 67%
* Bapak Michiel Egeler ditunjuk sebagai anggota Komite Remunerasi pada bulan Desember 2013 menggantikan Bapak Roland Pirmez yang mengundurkan diri pada tanggal yang sama. * Mr Michiel Egeler was appointed as member of Remuneration Committee in December 2013 to replace Mr Roland Pirmez who stepped down on the same date
Untuk memastikan kemandirian, Komite Remunerasi terdiri atas dua Komisaris Independen, termasuk Ketua, dengan anggota yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Peran dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah: - Meninjau dan merekomendasikan persetujuan strategi remunerasi untuk Komisaris dan Direktur (Fungsional) Perseroan. - Meninjau dan merekomendasikan usulan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi untuk Komisaris (diusulkan pada AGMOS). - Menyetujui remunerasi Direktur (Fungsional) Perseroan. Selama periode 15 bulan, Komite Remunerasi mengadakan rapat tiga kali dengan tujuan utama yaitu meninjau kembali strategi dan praktik kebijakan remunerasi untuk Direksi lokal dan karyawan Perusahaan. Sasarannya yang terutama adalah mempertahankan daya saing Perusahaan agar dapat menarik, mempertahankan dan memberikan imbalan yang layak bagi karyawan yang kompeten. Untuk memahami situasi pasar dengan lebih baik, Komite Remunerasi menunjuk konsultan survei penggajian untuk rapat di bulan Mei. Dalam rapat di bulan Desember, Komite Remunerasi merundingkan, penyesuaian gaji di bulan Januari 2014, yang ditentukan oleh tugas, tanggung jawab dan kinerja anggota Direksi pada saat ini dan di waktu mendatang, di antara faktor-faktor lainnya.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dan para Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investor, analis dan publik. Sekretaris Perusahaan melakukan peran yang sangat vital dalam menjaga keterbukaan Perusahaan, dan bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap ketetapan dan peraturan pasar modal, menasihati Direksi mengenai perubahan ketetapan apa pun serta mengatur rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Sekretaris Perusahaan juga memfasilitasi penyelenggaraan AGMOS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan Pemaparan Publik. Selama periode 15 bulan yang berakhir 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan mencakup berbagai aktivitas berikut ini: • Mengatur AGMOS dan beberapa Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham • Mengadakan Pemaparan Publik • Menemui analis, investor dan setiap pemegang saham • Mengatur Rapat Dewan Komisaris dan Direksi • Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Komite Audit • Melangsungkan komunikasi dengan pihak berwenang dan memberikan laporan eksternal kepada OJK, IDX serta IDXnet Per 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan adalah Bapak . Maarten Hoedemaker (rujuk ke profil di bawah “Direksi”).
51
annual report / l apor an Tahunan 2013
c. Compliance with the relevant laws and regulations and with the Company’s Code of Business Conduct; d. The independence and objectivity of the external and internal auditors; e. Corporate governance practices of the Company (including its monitoring process); and f. Relevant business issues in so far as they relate to the management of business risks and internal controls. The Committee had one meeting with external auditors without the presence of executive management during the year. The Committee fulfilled its duties and responsibilities in accordance with the guidelines stipulated in the Audit Committee Charter established by the Board of Commissioners of the Company. Six Audit Committee Meetings were held during the 15-month period, with an average attendance of 89%.
Remuneration Committee
The purpose of the Remuneration Committee is to assist the Board of Commissioners in fulfilling its responsibilities in relation to remuneration practices for the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company. As at 31 December 2013, the composition of the Remuneration Committee is as follows: Chairman: Cosmas Batubara Members: Michiel Egeler Subarto Zaini Secretary (non-voting): Hning Wicaksono
To ensure independence, the Remuneration Committee consists of two Independent Commissioners, including the Chairman, with a member being a Commissioner of the Company. The roles and responsibilities of the Remuneration Committee are: - To review and recommend for approval the remuneration strategy for both Commissioners and (Functional) Directors of the Company. - To review and recommend a proposal to the Board of Commissioners on remuneration for Commissioners (to be proposed during the AGMOS. - To approve the remuneration of (Functional) Directors of the Company. For the 15-month period, the Remuneration Committee met three times with the main objective of reviewing the remuneration policy strategy and practice for the local Board of Directors and the employees of the Company. The ultimate goal is to maintain the Company’s competitiveness, so that it is able to attract, retain and reward competent employees. To gain a better understanding of the market, the Remuneration Committee engaged a salary survey consultant for the meeting in May. In the December meeting, the Remuneration Committee deliberated on the salary adjustment taking place in January 2014, which is determined by current and future duties, responsibilities and performance of the members of the Board of Directors, amongst other factors.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as the liaison office between the Company and the Shareholders, Financial Service Authority (OJK), investors, analysts and the public. The Corporate Secretary performs a vital role in keeping the Company transparent and is responsible for monitoring compliance with capital markets rules and regulations, advising the Board of Directors on any regulatory changes as well as administering the meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Corporate Secretary also facilitates the holding of the AGMOS and the Public Expose. For the 15-month period ended 31 December 2013, the Corporate Secretary covered the following activities: • Organised the AGMOS and several Extraordinary General Meeting of Shareholders • Conducted the Public Expose • Met the analyst, investors and individual shareholders • Administered the Board of Commissioners’ and the Board of Directors’ Meetings • Attended the Board of Commissioners’ Meeting, the Board of Directors’ Meeting, the Audit Committee Meeting • Maintained communication with the authorities and provided the external report to the OJK, IDX as well as the IDXnet As per 31 December 2013, the company’s Corporate Secretary is Mr. Maarten Hoedemaker (refer to profile under “Board of Directors”).
52
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan REPORT ON CORPORATE GOVERNANCE
Pengendalian Internal
Kerangka kontrol PT Multi Bintang Indonesia Tbk didokumentasikan, secara teratur, ditinjau, dan diperbarui oleh Direksi. Kerangka kontrol mencakup manajemen risiko, prosedur pengendalian internal, dan pengendalian pengungkapan, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai, tetapi tidak mutlak, bahwa aset dijaga dengan baik, risiko atas bisnis ditangani dan semua informasi yang harus diungkapkan dilaporkan kepada Dewan. Kontrol mencakup risiko keuangan, operasional, sosial, strategis, dan lingkungan serta permasalahan peraturan.
Departemen Audit Internal
PT Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki Departemen Audit Internal (IAD) yang mapan. IAD menyediakan jasa keyakinan dan konsultasi yang independen dan objektif untuk meningkatkan efektivitas, kedisiplinan, dan integritas operasi Perseroan dan membantu Perseroan untuk mencapai objektifnya. Objektif utama IAD mencakup: • Mengidentifikasi dan mengevaluasi paparan yang signifikan pada risiko Perusahaan dan memberikan kontribusi untuk pengembangan sistem kontrol dan manajemen risiko; dan • Membantu Perseroan dalam mempertahankan kontrol yang efektif dengan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas serta mendorong perkembangan berkesinambungan untuk mencapai kondisi berikut:
- Informasi keuangan dan operasional dapat diandalkan, - Operasi dilaksanakan dengan efisien dan efektif, - Aset dijaga dengan baik; dan - Tindakan dan keputusan Perseroan mematuhi undangundang dan peraturan IAD bertanggung jawab mempersiapkan rencana audit tahunan setelah berkonsultasi dengan Presiden Direktur dan Komite Audit, dan diwajibkan berkomunikasi secara periodik dengan Direksi dan Komite Audit mengenai pelaksanaannya. Pada akhir setiap audit, IAD menerbitkan laporan resmi pengamatan audit, implikasi, kesimpulan, dan rekomendasi kepada pemilik proses bisnis. Setiap kuartal, IAD menyajikan ringkasan audit kepada Presiden Direktur dan Komite Audit. IAD bertanggung jawab menindaklanjuti audit untuk memastikan tindakan manajemen telah diimplementasikan secara efektif atau pemilik proses bisnis menerima risiko karena tidak mengambil tindakan. Tanggung jawab penuh kepatuhan tetap berada pada manajemen. IAD pun berkoordinasi dengan Auditor Eksternal mengenai audit laporan keuangan Perseroan. IAD melapor secara administratif kepada manajemen eksekutif dan secara fungsional kepada Presiden Direktur, Komite Audit dan Audit Global Heineken Group. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anggota IAD berwenang
untuk memiliki akses penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap semua fungsi, catatan, properti dan personel Perseroan. Per 31 Desember 2013, Bapak Bernard Iskandar dan Ibu Merlin Pasaribu adalah Manajer Audit Operasional.
Manajemen Risiko
Sistem manajemen risiko perusahaan (“ERM”) diterapkan pada semua tingkatan Perusahaan, termasuk pada tingkatan divisi, departemen, dan proses. Risiko kunci, tindakan pengendalian dan manajemen diidentifikasi dan diawasi oleh unit operasional, ditinjau oleh manajemen, dan divalidasi oleh Presiden Direktur. Komite Audit menelaah profil risiko Perseroan dan menuntun manajemen untuk memeriksa dan memastikan bahwa manajemen risiko dan pengendalian internal yang praktis dan sempurna telah dilaksanakan.
53
annual report / l apor an Tahunan 2013
Internal Control
PT Multi Bintang Indonesia Tbk’s control framework is documented, regularly reviewed and updated by the Board of Directors. The control framework covers risk management, internal control procedures and disclosure controls, which are designed to provide reasonable, but not absolute, assurance that assets are safeguarded, risks facing the business are being addressed and all information that must be disclosed is reported to the Board. The controls embrace financial, operational, social, strategic, and environmental risks and regulatory matters.
Internal Audit Department
PT Multi Bintang Indonesia Tbk has a well-established Internal Audit Department (IAD). IAD provides independent, objective assurance and consulting services to improve the effectiveness, discipline and integrity of the Company’s operations and assist the Company to achieve its objectives. The primary objectives of IAD include: • Identifying and evaluating significant exposures of the Company’s risk and contributing to the improvement of risk management and control system; and • Assisting the Company in maintaining effective controls by evaluating their efficiency and effectiveness and by promoting continuous improvement to achieve the following conditions:
- Financial and operational information is viable, - Operations are performed effciently and effectively, - Assets are safeguarded; and - Actions and decisions of the Company are in compliance with laws and regulations The IAD is responsible for preparing an annual audit plan in consultation with the President Director and the Audit Committee, and is required to communicate on periodic basis to the Board of Directors and the Audit Committee on its execution. Upon the conclusion of each audit, the IAD produces a formal report on the audit observations, implications, conclusions and recommendations to the business process owners. On a quarterly basis, the IAD presents a summary of the audits to the President Director and the Audit Committee. The IAD is responsible for following up on the audits to ensure that management actions have been effectively implemented or that business process owner has accepted the risk of not taking action. Full responsiblity for compliance remains with the management. The IAD also coordinates with the External Auditor on its audit of the Company’s financial statements. The IAD reports administratively to executive management and functionally to the President Director, Audit Committee and Global Audit
of Heineken Group. In carrying out their duties and responsibilities, members of the IAD are authorised to have full, free and unrestricted access to all Company functions, records, property and personnel. As of 31 December 2013, Mr. Bernard Iskandar and Ms. Merlin Pasaribu are the Operational Audit Managers.
Risk Management
Enterprise-wide risk management (“ERM”) system is implemented at all levels of the Company, including divisional, departmental and process levels. Key risks, control measures and management actions are identified and monitored by the operational units, reviewed by management, and validated by the President Director. The Audit Committee reviews the risk profiles of the Company and guides management to check and ensure that practical and robust risk management and internal controls are in place.
54
pt Multi bintang indonesia Tbk
Laporan Tata Kelola Perusahaan REPORT ON CORPORATE GOVERNANCE
Pedoman Perilaku Bisnis
Code of Business Conduct
Pelapor Kecurangan (Whistle Blower) (Sistem Pelapor Kecurangan)
Whistle Blower (The Whistle Blowing System)
Merupakan kebijakan perusahaan bahwa seluruh karyawan dan direksi harus berperilaku sesuai dengan standar etika yang tinggi dan dengan demikian melayani kepentingan Perseroan, karyawan, dan masyarakat luas yang menjadi bagiannya. Kode Etik Bisnis mencakup berbagai permasalahan, termasuk, tapi tidak terbatas pada, hubungan dengan pihak eksternal, konflik kepentingan, hadiah dan hiburan, informasi rahasia, informasi mengenai media elektronik dan informasi yang diungkapkan ke media. Kode Etik Bisnis Perusahaan diperkenalkan pada tahun 2008, dan disesuaikan dengan Heineken’s Code pada tahun 2013.
Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan, Perseroan berkomitmen pada standar keterbukaan, kejujuran, dan akuntabilitas tertinggi dalam berbisnis. Kebijakan pelapor kecurangan Perseroan dimaksudkan membantu karyawan yang meyakini telah menemukan tindakan malpraktik, ketidakpantasan, atau pelanggaran dalam lingkungan kerjanya. Kebijakan ini dirancang untuk menawarkan perlindungan bagi karyawan yang mengungkapkan kekhawatiran tersebut jika pengungkapan dilakukan dengan niat baik dan tidak bermaksud buruk. Perseroan mengembangkan saluran pelapor kecurangan bagi karyawan untuk melaporkan setiap kekhawatiran tentang tindakan malpraktik, penyalahgunaan, dan pelanggaran.
It is the Company’s policy that all employees and directors conduct themselves in accordance with high ethical standards and thus serve the best interests of the Company, its employees and the broader society of which it is a part. The Code of Business Conduct covers issues including, but not limited to, relationship with external parties, conflict of interest, gift and entertainment, confidential information, information on electronic media and information disclosed to media. The Company’s Code of Business Conduct was introduced in 2008, and aligned with the Heineken’s Code in 2013.
As part of good corporate governance, the Company is committed to the highest possible standards of openness, probity and accountability in the conduct of its business. The Company’s whistle blowing policy is intended to assist employees who believe that they have discovered malpractice, impropriety, or violation in their working environment. It is designed to offer protection to employees who disclose such concerns provided the disclosure is made in good faith, and with no malicious intention. The Company has developed the whistle blowing channel for employees to report any concern about malpractice, abuse, and wrongdoing.
55
annual report / l apor an Tahunan 2013
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 Board of Directors and Board of Commissioners’ Statement Regarding the Responsibility for the 2013 Annual Report
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2013 PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah dimuat secara lengkap dan benar dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan Perseroan.
We, the undersigned declare that all information in the 2013 Annual Report of PT Multi Bintang Indonesia Tbk has been completely and correctly disclosed and we are responsible for the content of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
Jakarta, 18 Maret/March 2014
Cosmas Batubara
Subarto Zaini
Martiono Hadianto
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen President Commissioner/ Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Roland Pirmez
Theodorus A.F. de Rond
Michiel Egeler
Bobby Henry Noya
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Chin Kean Huat (Michael Chin)
Maarten Hoedemaker
Robbert Jan Mooij
Bambang Britono
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Keuangan Financial Statements
57
58
59
60
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes Aset
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/ December 2013
30 September/ September 2012
Aset lancar Kas Piutang usaha Persediaan, bersih Beban dibayar dimuka Aset instrumen keuangan derivatif Aset lancar lainnya Total aset lancar
Current assets 2c, 3 4 2e, 5 6
145,511 325,807 161,867 29,924
99,129 166,805 123,434 57,671
2d, 7
28,363 14,780 706,252
15,432 462,471
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan, bersih Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 619.035 juta dan penyisihan penurunan nilai aset sebesar Rp 7.344 juta pada 2013 (2012: Rp 578.799 juta dan Rp 17.726 juta) Klaim pengembalian pajak Aset tidak lancar lainnya Total aset tidak lancar Total Aset
Assets
Cash Trade receivables Inventories, net Prepaid expenses Derivative financial instrument assets Other current assets Total current assets Non-current assets
11i
27,316
22,609
2f, 8
1,009,836
652,832
11a
26,571 12,173 1,075,896
8,054 6,082 689,577
1,782,148
1,152,048
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Deferred tax assets, net Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp 619,035 million and impairment allowance of Rp 7,344 million in 2013 (2012: Rp 578,799 million and Rp 17,726 million.) Claim for tax refund Other non-current assets Total non-current assets Total Assets
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
61
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes Liabilitas Dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha Utang bank jangka pendek Utang pajak penghasilan Utang pajak lainnya Jaminan embalasi Liabilitas instrumen keuangan derivatif Liabilitas jangka pendek lainnya Total liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan, bersih Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Total liabilitas jangka panjang Ekuitas Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham: Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
31 Desember/ December 2013
30 September/ September 2012
9 10 11c 11b 2h, 12
101,655 73,409 29,645 181,331
46,119 150,000 29,199 20,450 164,331
2d, 7 13
336,502 722,542
334 386,246 796,679
11i 2g, 14
59,345 11,907 821
22,315 3,201 -
72,073
25,516
15 16
21,070 1,802
21,070 1,802
17
10 964,397 987,279 254 987,533
9 306,896 329,777 76 329,853
1,782,148
1,152,048
Kepentingan non-pengendali Total ekuitas Total Liabilitas Dan Ekuitas
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Liabilities And Equity Current liabilities Trade payables Short-term bank loans Income taxes payable Other taxes payable Deposits on containers Derivative financial instrument liabilities Other current liabilities Total current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities, net Employee benefits obligation Other non-current liabilities Total non-current liabilities Equity Equity attributable to owners of the parent company Share capital, par value of Rp 1,000 per share: Authorized, issued and fully paidup 21,070,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings: Appropriated Unappropriated Non-controlling interests Total equity Total Liabilities And Equity
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
62
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013 (Lima belas Catatan/ bulan/ Notes Fifteen months) Pendapatan Biaya pokok penjualan Laba bruto
2j, 18 19
2012 (Sembilan bulan/ Nine months) 1,566,984 (607,366) 959,618
378
2,728
Other income Marketing and selling expenses General and administrative expenses Foreign currency loss, net
Pendapatan lainnya Beban pemasaran dan penjualan
20
(614,293)
(302,995)
Beban umum dan administrasi Kerugian selisih kurs, bersih
21 2k
(116,205) (28,560) (758,680)
(54,737) (5,031) (360,035)
1,524,924
599,583
Laba usaha Pendapatan (biaya) keuangan neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
2i, 11d
Laba periode berjalan
58,667 (6,646) 52,021 1,576,945
9,009 (1,331) 7,678 607,261
Profit before income tax
(405,716)
(153,856)
Income tax expense
1,171,229
453,405
Profit for the period
Pendapatan komprehensif lain:
Total pendapatan komprehensif periode berjalan setelah pajak Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
28,253 (7,063) 21,190
-
1,192,419
453,405
Actuarial gain from defined benefit plan Related income tax Total comprehensive income for the period, net of tax Net profit attributable to:
Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
1,170,988 241 1,171,229
453,343 62 453,405
Owners of the parent company Non-controlling interests
1,192,174 245 1,192,419
453,343 62 453,405
Owners of the parent company Non-controlling interests
55,576
21,516
Profit for the period (whole Rupiah)
21,070,000
Weighted average of total outstanding/issued shares (in full amount)
Laba per saham dasar dan dilusian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
Finance income Finance costs
Other comprehensive income:
Keuntungan aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait
Laba periode berjalan (rupiah penuh)
Operating profit Net finance income (cost):
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
Revenue Cost of goods sold Gross profit
3,561,989 (1,278,385) 2,283,604
2m
21,070,000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Total comprehensive income attributable to:
Basic and diluted earnings per share attributable to owners of parent company
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
1,802
21,070
*) Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial *) Retained earnings include actuarial gain (loss)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
10
1 -
21,185 964,397
(1) 1,170,988 (507,071)
(27,600) -
(1) 453,343 (653,676) 306,896
21,185 987,279
1,170,988 (507,071)
(27,600) -
453,343 (653,676) 329,777
-
530,110
21,190 987,533
1,171,229 (507,071)
(27,606) (62)
453,405 (653,676) 329,853
(144)
530,268
Cash dividend by the subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 17) Net profit for the period Cash dividends (Note 22) Balance as of 30 September 2012
Changes in equity in nine-month period ended 30 September 2012
Balance as of 1 January 2012
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
5 254
241 -
(6) (62)
62 76
(144)
158
Impact of change in accounting policy, net of tax (Note 2g) Cash dividend by the subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 17) Net profit for the period Cash dividends (Note 22) Total other comprehensive income during the period, net of tax Balance as of 31 December 2013
-
-
-
1 9
-
507,230
Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, setelah pajak (Catatan 2g) Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang (Catatan 17) Laba bersih selama periode Dividen kas (Catatan 22) Pendapatan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak Saldo per 31 December 2013
1,802
21,070
-
8
Jumlah ekuitas/ Total equity
Changes in equity in fifteen-month period ended 31 December 2013
-
1,802
-
21,070
Jumlah/ Total
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINEMONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Perubahan ekuitas di periode lima belas bulan berakhir 31 Desember 2013
Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang (Catatan 17) Laba bersih selama periode Dividen kas (Catatan 22) Saldo per 30 September 2012
Saldo per 1 Januari 2012 Perubahan ekuitas di periode sembilan bulan berakhir 30 September 2012
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to owners of the parent company Saldo laba/ Retained earnings *) Tambahan Yang telah Yang belum modal disetor/ ditentukan ditentukan Modal saham/ Additional paid- penggunaannya/ penggunaannya/ Share capital in capital Appropriated Unappropriated
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012/
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
63
64
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013 (Lima belas bulan/ Fifteen months)
2012 (Sembilan bulan/ Nine months)
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain Arus kas neto dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas neto untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Pembayaran dividen kas Penerimaan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka pendek Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan
3,406,595
1,661,869
(1,902,947) 12,582 (7,006) (345,562) 17,387
(939,586) 9,009 (651) (190,436) (345)
1,181,049
539,860
(487,419) 8,280
(190,714) 2,885
(479,139)
(187,829)
Cash flows from operating activities: Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Interest paid Corporate income tax paid Other cash received (paid) Net cash provided by operating activities Cash flows from investing Activities: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sales of fixed assets Net cash used in investing activities Cash flows from financing Activities: Payments of cash dividends Proceeds from short-term bank loans
(505,528)
(651,311)
-
150,000
(150,000)
-
(655,528)
(501,311)
Kenaikan (penurunan) kas
46,382
(149,280)
Increase (decrease) in cash
Kas pada awal periode
99,129
248,409
Cash, beginning of period
Kas pada akhir periode
145,511
99,129
Cash, end of period
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Repayments of short-term bank loans Net cash used in financing activities
See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
65
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General
a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”)
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken N.V. (Heineken). Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi disajikan dalam Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/122000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Pebruari 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, sahamsaham Perseroan diperdagangkan di BEI.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 8 Maret 2013, sehubungan dengan, antara lain, perubahan tahun buku Perseroan yang berakhir 30 September menjadi 31 Desember. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0032501.AH.01.09. Tahun 2013 pada tanggal 11 April 2013.
a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”)
The Company was established on 3 June 1929, based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Heineken Group, where the ultimate shareholder is Heineken N.V. (Heineken). Significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 23 to the consolidated financial statements.
On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s authorized issued share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/122000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5 February 2001. On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX). Accordingly, from 3 December 2007, the Company’s shares were traded on the IDX.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was affected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6 dated 8 March 2013 regarding among others, change of the Company’s fiscal year-end from 30 September to 31 December. The deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0032501.AH.01.09.Tahun 2013 dated 11 April 2013.
66
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: • Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan • Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional • Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.
In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities: • Production of beer and other beverages and other relevant products • Marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets • Import of promotional materials relevant to the above products.
Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929.
The Company commenced commercial operations in 1929.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012, Perseroan mempekerjakan sejumlah 380 dan 343 karyawan.
As of 31 December 2013 and 30 September 2012, the Company had 380 and 343 employees, respectively.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 30 September 2012, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows:
2013
2012
Presiden Komisaris/ Komisaris Independen
Tn./Mr. Cosmas Batubara
Tn./Mr. Cosmas Batubara
Komisaris Independen
Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto
Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto
Independent Commissioners
Komisaris
Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Commissioners
Tn./Mr. Michiel Egeler
Tn./Mr. Pascal, Yves de Petrini
Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond
Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond
Tn./Mr. Roland Pirmez
Tn./Mr. Roland Pirmez
Presiden Direktur
Tn./Mr. Chin Kean Huat
Tn./Mr. Leonard Cornelis Jorden Evers
President Director
Direktur
Tn./Mr. Bambang Britono
Tn./Mr. Bambang Britono
Directors
Tn./Mr. Maarten Hoedemaker
Tn./Mr. Chan Poh Kheng
Tn./Mr. Robbert Jan Mooij
Tn./Mr. Robbert Jan Mooij
Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh direksi pada tanggal 17 Maret 2014
President Commissioner/ Independent Commissioner
The financial statements were authorized for issuance by directors on 17 March 2014
67
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. General (COntinued)
b. Entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga
b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005.
PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated 17 December 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on 1 February 2005.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi sebagai distributor utama minuman. Entitas anak memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005.
In accordance with the Articles of Association, the subsidiary operates as a beverage main distributor. The subsidiary commenced commercial operations on 1 January 2005.
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012, entitas anak mempunyai masing-masing 125 dan 115 karyawan.
As of 31 December 2013 dan 30 September 2012, the subsidiary had 125 employees and 115 employees, respectively.
Total aset entitas anak per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012 adalah masing-masing Rp 644.976 dan Rp 511.017 juta.
Total assets of the subsidiary as of 31 December 2013 and 30 September 2012 were Rp 644.976 million and Rp 511,017 million, respectively.
Entitas anak adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
The subsidiary is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
Persentase kepemilikan Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
The Company’s ownership interest in PT Multi Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
Anggaran Dasar entitas anak telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 22 Januari 2014, sehubungan dengan perubahan tahun buku entitas anak yang berakhir 30 September menjadi 31 Desember. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diotoriasi, pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sedang dalam proses.
The subsidiary’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, dated 22 January 2014 regarding, among others, change of the subsidiary’s fiscal year-end from 30 September to 31 December. As at the date the consolidated financial statements were authorized, the approval by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia is still in process.
68
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG SIGNIFIKAN
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
a. Basis for preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The consolidated financial statements have been prepared in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
Perseroan dan entitas anak menyusun laporan keuangan untuk periode lima belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan perbandingan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012, sehubungan dengan perubahan tahun buku Perseroan dan entitas anak yang berakhir 30 September menjadi 31 Desember, berlaku efektif 1 Januari 2014.
The Company and subsidiary prepared their financial statements for the fifteen-month period ended 31 December 2013 with corresponding figures for the nine-month period ended 30 September 2012, in connection with the change of the Company’s and subsidiary’s fiscal year-end from 30 September to 31 December, effective 1 January 2014.
Jumlah yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode lima belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tidak dapat diperbandingkan dengan jumlah untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.
Laporan keuangan konsolidasian yang disajikan dalam jutaan Rupiah disusun atas dasar akrual, menggunakan konsep biaya perolehan kecuali dinyatakan lain.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dan disusun dengan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present the changes in cash from operating, investing, and financing activities, and are prepared using the direct method.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi-estimasi tersebut dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari estimasi-estimasi tersebut.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan pada periodeperiode mendatang setelah revisi tersebut terjadi.
The figures presented in the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity, cash flows and notes to the consolidated financial statements for the fifteen-month period ended 31 December 2013 and therefore not comparable with the figures for the nine-month period ended 30 September 2012. The consolidated financial statements presented in millions of Rupiah are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
69
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
b. Prinsip konsolidasian
b. Basis of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak merupakan suatu entitas dimana Perseroan memiliki kepemilikan baik secara langsung atau tidak langsung, sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and the financial statements of its subsidiary. Subsidiary is the entity on which the Company directly or indirectly, has an ownership interest of more than half of the voting rights or otherwise has power to govern the financial and operating activities.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak pengendalian tersebut tidak lagi dimiliki.
A subsidiary is consolidated from the date on which effective control is obtained by the Company and is no longer consolidated from the date that control ceases.
Transaksi, saldo dan keuntungan signifikan yang belum direalisasi antar perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant intercompany transactions, balances, and unrealized gains on transactions between the Company and subsidiary have been eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak.
The accounting policies adopted in the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and subsidiary.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity of the owners of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income are allocated to the owners of the parent company and non-controlling interests.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Perbedaan antara jumlah nilai tercatat kepentingan non-pengendali yang disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Changes in parent’s ownership interest in subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transaction. Any difference between the adjusted carrying amount of non-controlling interest and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity attributable to the owners of the parent company.
c. Kas
Kas terdiri dari kas dan kas di bank.
c.
Cash
Cash comprise cash on hand and cash in banks.
70
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
d. Aset dan liabilitas keuangan
d. Financial asset and liabilities
Aset dan liabilitas keuangan diakui saat Perseroan dan entitas anak menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Aset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak Perseroan dan entitas anak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya saat liabilitas Perseroan dan entitas anak kadaluarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan.
Financial asset and liabilities are recognized when the Company and subsidiary become a party to the contractual provisions of the financial instruments. Financial assets are derecognized when the contractual rights of the Company and subsidiary to the cash flow from the financial assets expire, or when substantially all risks and rewards of the financial assets are transferred to another party. Financial liabilities are derecognized if the obligations of the Company and subsidiary expire, or are discharged or cancelled.
Berdasarkan sifat dan tujuan transaksinya, Perseroan dan entitas anak mengklasifikasikan aset dan liabilitas keuangan ke dalam kategori-kategori berikut : a) Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi b) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo c) Pinjaman yang diberikan dan piutang d) Aset keuangan tersedia untuk dijual e) Liabilitas keuangan lainnya
Based on the nature and the purpose, the Company and subsidiary classify their financial assets and liabilities into the following categories : a) Financial assets and financial liabilities at fair value through profit and loss b) Held to maturity investments c) Loans and receivables d) Available-for-sale financial assets e) Other financial liabilities
Aset keuangan Perseroan dan entitas anak terdiri dari kas dan piutang usaha, yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”. Liabilitas keuangan terdiri dari hutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan jaminan embalasi, yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuangan diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi”.
The Company’s and subsidiary’s financial assets are comprised of cash and trade receivables which are categorized as “Loans and receivables”. Financial liabilities consist of trade payables, other current liabilities and deposits on containers, which are categorized as“Financial liabilities measured at amortized cost”.
“Pinjaman yang diberikan dan piutang” pada awal pengakuannya diukur sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai, bila diperlukan.
“Loan and receivables” are initially measured at fair value, plus any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial assets are measured at amortized cost, net of provision for impairment, when necessary.
Penyisihan penurunan nilai diakui saat terdapat bukti yang cukup bahwa Perseroan dan entitas anak tidak mampu memulihkan nilai tercatat sesuai dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut.
A provision for impairment is recognized when there is objective evidence that the Company and subsidiary will not be able to recover the carrying amounts according to the original terms of the instrument.
71
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSi YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset dan liabilitas keuangan disaling-hapuskan dan disajikan nilai netonya dalam laporan posisi keuangan jikalau Perseroan dan entitas anak memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau pada saat aset tersebut direalisasi dan liabilitas tersebut diselesaikan secara simultan.
d. Financial asset and liabilities (continued)
Instrumen keuangan derivatif
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajar dan diakui sebagai aset atau liabilitas di laporan posisi keuangan. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai penghasilan atau pendapatan komprehensif lain tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif dan dampaknya terhadap laporan keuangan akan tergantung dari tujuan lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat efektif dalam usaha mengimbangi perubahan dalam nilai wajar atau arus kas aset, liabilitas, maupun transaksi yang diperkirakan akan terjadi yang dilindungi.
Derivative financial instruments
e. Penilaian persediaan
Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan dihitung dengan metode rata-rata dan meliputi semua biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi dan barang dalam pengolahan meliputi proporsi wajar biaya overhead pabrik tetap dan variable, disamping biaya material dan upah langsung. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan atas persediaan slow-moving ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen atas status persediaan pada akhir periode.
Financial assets and financial liabilities are offset and presented net in the statement of financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
Derivative financial instruments are measured at fair value and recognized as either assets or liabilities on the statement of financial position. Changes in the fair value of derivative instruments should be recognized in earnings or other comprehensive income depending on the designated purpose of the derivatives and whether it qualifies for hedge accounting. The accounting for gains and losses associated with changes in the fair value of the derivatives and the effect on the financial statements will depend on its hedge designation and whether the hedge is highly effective in achieving offsetting changes in the fair value or cash flows of the asset, liability or forecasted transaction hedged. e. Inventory valuation
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is based on the average method and includes expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. Finished goods and goods in process include an appropriate proportion of fixed and variable factory overhead in addition to materials and direct labor.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to complete the sale. The allowance for slow-moving inventories is provided based on management’s review of the inventory’s status at end of the period.
72
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
f. Aset tetap
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Perseroan dan entitas anak menggunakan model biaya untuk mengukur aset tetap mereka dan kebijakan tersebut diterapkan terhadap seluruh kelompok aset tetap.
Aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset yang bersangkutan sebagai berikut:
f. Fixed assets Land rights are stated at cost and not amortized. The Company and subsidiary use the cost model to measure their fixed assets and applies that policy to the entire class of fixed assets. Fixed assets other than land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the respective assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan perumahan
10 – 40
Buildings and houses
5 – 30
Machinery and installations
Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan
5
Transportation equipment
Inventaris
3 – 15
Furniture and fixtures
Krat
8 – 12
Crates
Botol
4
Bottles
Keg dan tabung CO2
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, sedangkan penambahan, pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, sedangkan laba/(rugi) yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi periode berjalan.
5 – 15
Kegs and CO2 cylinders Asset under construction represents the accumulated cost of materials, equipment and other costs relating directly to the construction of fixed assets. Accumulated costs are reclassified to the related fixed asset captions when construction is completed and the asset is ready for its intended use. Normal maintenance expenses are charged to the consolidated statement of comprehensive income for the period, while betterments, renovations, expansion, etc. that increase the useful life or capacity of the assets are capitalized. Fixed assets which are no longer utilized or sold are removed from the related class of fixed assets, and the gains/(losses) are recorded in the current period consolidated statement of comprehensive income.
73
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
f. Aset tetap (lanjutan)
Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aset pada akhir periode. Perseroan dan entitas anak menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat aset dan metode penyusutan, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
f. Fixed assets (continued)
g. Imbalan kerja
Sebelum 1 Oktober 2012, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi nilai yang lebih besar antara sepuluh persen dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan sepuluh persen dari nilai wajar aset program. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama taksiran rata-rata sisa masa kerja karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
The Company and subsidiary conduct a review of the asset residual values, useful lives and depreciation method, and adjust if appropriate, at the end of each reporting period. g. Employee benefits
Imbalan pasca kerja Kewajiban Perseroan dan entitas anak atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan aset program pasca-kerja. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Perhitungan aktuaria yang terakhir dilakukan adalah per 31 Desember 2013.
The Company and subsidiary conduct a review to determine whether there is any indication of asset value impairment at the end of the period. If any such indications exist, then the Company and subsidiary estimate the recoverable amount of their assets and recognize the impairment in asset values as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
Post-employment benefits The Company’s and subsidiary’s obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary, using the projected unit credit method. The most recent actuarial valuation was carried out as of 31 December 2013. Prior to 1 October 2012, actuarial gains and losses were recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeded the greater of ten percent of the present value of the defined benefit obligation and ten percent of the fair value of the plan assets. These gains or losses were recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the acturial gains or losses were not recognized.
74
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
g. Imbalan kerja (lanjutan)
g. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Mulai 1 Oktober 2012, Perseroan mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Sebagai dampak dari adopsi PSAK ini, Perseroan dan entitas anak mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial, dimana keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam pendapatan (kerugian) komprehensif lain dan dilaporkan pada saldo laba pada periode terjadinya. Sebagai dampak dari adopsi standar baru ini, saldo awal dari kerugian aktuarial yang belum diakui per tanggal 1 Oktober 2012 sebesar Rp 27.606 juta (setelah pajak) telah dibebankan dalam saldo laba.
Effective on 1 October 2012, the Company and subsidiary adopted Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 24 (2010 Revision), “Employee Benefits”. Following the adoption of this PSAK, the Company and subsidiary changed its accounting policy for recognition of actuarial gains and losses, whereby actuarial gains or losses are recognized in other comprehensive income (loss) and reported in retained earnings in the period in which they occur. As a result of adopting this new standard, the beginning balance of unrecognized actuarial losses as of 1 October 2012 of Rp 27,606 million (net of tax) has been charged to retained earnings. Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Perseroan dan entitas anak memberikan penghargaan tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada acara tertentu setiap tahun. Perseroan dan entitas anak juga memberikan penghargaan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun.
The Company and subsidiary provide additional awards for its employees who meet certain length of service requirements. The benefits are given on certain occasions each year. The Company and subsidiary also provide awards to its employees who reach retirement age.
Kewajiban bersih Perseroan dan entitas anak atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Nilai kewajiban dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode mereka timbul.
The Company’s and subsidiary’s net obligation in respect of long-term employee benefits other than post-employment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The amount of the obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the period in which they arise.
h. Jaminan embalasi
Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.
h. Liability for deposits The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices.
75
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
i. Pajak penghasilan
i. Income taxes
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung diakui dalam ekuitas atau dalam pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.
Pajak kini adalah perkiraan utang atau piutang pajak atas laba atau rugi kena pajak periode berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan penyesuaian terhadap utang pajak periode-periode sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or loss for the period, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect of previous periods.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan terhadap perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan atas manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan cara penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
j. Pengakuan pendapatan
Pendapatan penjualan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, setelah dikurangi retur penjualan, diskon dagang dan rabat volume. Pendapatan diakui jika risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pembeli, kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir, biaya terkait dan kemungkinan retur penjualan dapat diukur secara handal dan tidak ada lagi keterlibatan manajemen atas barang tersebut.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Deferred tax asset and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. j. Revenue recognition
Revenue from the sales of goods is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates. Revenue is recognized when significant risks and rewards of ownership have been transferred to the buyer, recovery of the consideration is probable, the associated costs and possible return of goods can be estimated reliably, and there is no continuing management involvement with the goods.
76
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j. Pengakuan pendapatan (lanjutan) Waktu perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan barang bervariasi tergantung pada perjanjian dalam setiap kontrak penjualan. Untuk penjualan domestik, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang dimuat ke dalam truk di gudang Perseroan dan entitas anak; sedangkan untuk penjualan ekspor, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang dimuat ke dalam kapal.
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
k. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Mata uang fungsional dan mata uang pencatatan/ pelaporan Perseroan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir periode. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing telah dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
The timing of the transfer of risks and rewards varies depending on the individual terms of the contract of sale. For local sales, transfer usually occurs when the products are loaded to the truck at the Company’s and subsidiary’s warehouse; however, for some export sales, transfer occurs upon loading the goods onto the relevant carrier. k. Foreign currency transaction and balances
The functional and recording/reporting currency of the Company and subsidiary is Rupiah. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at transaction date. The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at the beginning of the period, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated at the exchange rate at the end of the reporting period. At reporting dates, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated into Rupiah at Bank Indonesia middle rates as follows:
2013
2012
Dalam Rupiah/ In Rupiah
Dalam Rupiah/ In Rupiah
1 (satu) Dolar Amerika Serikat
12,189
9,588
1 (one) United States Dollar
1 (satu) Euro
16,821
12,407
1 (one) Euro
1 (satu) Poundsterling Inggris
20,097
15,586
1 (one) Great Britain Poundsterling
1 (satu) Dolar Australia
10,876
10,038
1 (one) Australian Dollar
1 (satu) Franc Swiss
13,732
10,251
1 (one) Swiss Franc
9,628
7,826
1 (one) Singapore Dollar
1 (satu) Dolar Singapura
j. Revenue recognition (continued)
Laba dan rugi kurs mata uang asing, yang telah maupun yang belum direalisasi, tercermin dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode yang bersangkutan.
Foreign exchange gains and losses, realized and unrealized, are reflected in the consolidated statement of comprehensive income in each related period.
77
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (COntinued)
l. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
l. Transactions with related parties
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian sesuai PSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. m. Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan selama periode berjalan.
3. kas
Transactions with related parties are disclosed in the consolidated financials statements as defined in PSAK No. 7 (2010 Revision), “Related Party Disclosures”. m. Earnings per share Earnings per share are computed by dividing net profit by the weighted average number of shares outstanding/issued during the period.
3. Cash 2013
Kas
2012
1,296
1,118
Bank: Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
Cash in banks: 112,306
82,198
10,515
8,776
PT Bank CIMB Niaga Tbk
357
179
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch
21,037
6,858
PT Bank DBS Indonesia
145,511
99,129
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta PT Bank DBS Indonesia
Cash on hand
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Citibank N.A, Jakarta branch
See Note 24 for details of balances in foreign currencies.
78
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. Piutang Usaha
4. TRADE RECEIVABLES
See Note 24 for details of balances in foreign currencies.
Management believes that all receivables are 2012
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 2013 Pihak ketiga Pihak berelasi
325,561
166,805
Third parties
246
-
Related parties
325,807
166,805
2013
2012
Saldo piutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: Lancar
The aging of the trade receivables is as follows: 303,725
156,691
1 - 30 hari
21,526
10,114
1 - 30 days
31 - 60 hari
556
-
31 - 60 days
325,807
166,805
Lewat jatuh tempo:
Current Overdue:
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan penurunan nilai untuk piutang usaha nihil.
collectible. Therefore, the provision for impairment of trade receivables is nil.
79
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5. PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam pengolahan Bahan baku Bahan kemasan Suku cadang Persediaan lain-lain Dikurangi penyisihan persediaan slow-moving Barang dalam perjalanan
Mutasi dalam penyisihan persediaan slow-moving adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
5. INVENTORIES 2013
2012
19,318 39,039 25,113 21,108 15,236 119,814
51,232 16,895 27,223 3,628 14,247 1,929 115,154
(1,585) 118,229 43,638 161,867
(2,320) 112,834 10,600 123,434
(2,320) (1,059) 1,794 (1,585)
(2,049) (281) 10 (2,320)
Finished goods Goods in process Raw materials Packaging materials Spare parts Other inventories Less allowance for slow-moving Inventories Materials in transit
Movements in the allowance for slowmoving inventories are as follows: Beginning balance Additions Write-offs Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan slow-moving sudah mencukupi.
Management believes that the provision for slowmoving inventories is adequate.
Pada 31 Desember 2013, persediaan (selain barang dalam perjalanan) diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar USD 9.167.899 dan EUR 1.000.000 (ekuivalen dengan Rp 128.568 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam, dan banjir.
At 31 December 2013, the inventories (excluding materials in transit) were insured for USD 9,167,899 and EUR 1,000,000 (equivalent to Rp 128,568 million). Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding.
6. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
6. PREPAID EXPENSES 2013
2012
Cukai
22,186
50,460
Excise
Sewa
7,485
4,030
Rent
253
3,181
Other
29,924
57,671
Lainnya
80
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
7. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut:
Aset /(liabilitas) instrumen keuangan derivatif
Represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows:
2013
2012
28,363
(334)
Derivative financial instrument asset (liabilities)
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode berjalan.
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The change in fair value of these derivative instruments was recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the respective period.
Kontrak valuta berjangka per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The outstanding forward exchange contracts as of 31 December 2013 were as follows:
a. Membeli dari DBS Bank, Jakarta : • USD 7.800.000 untuk Rp 95.003 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 7 Pebruari 2014 hingga 12 November 2014. • EUR 5.175.000 untuk Rp 84.414 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 27 Januari 2014 hingga 19 November 2014.
a. To buy from DBS Bank, Jakarta : • USD 7,800,000 for Rp 95,003 million, contract settlement dates ranging from 7 February 2014 to 12 November 2014. • EUR 5,175,000 for Rp 84,414 million, contract settlement dates ranging from 27 January 2014 to 19 November 2014.
b. Membeli dari Citibank NA, cabang Jakarta : • USD 11.800.000 untuk Rp 139.507 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 13 Januari 2014 hingga 7 Oktober 2014. • EUR 12.150.000 untuk Rp 195.460 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 13 Januari 2014 hingga 17 Oktober 2014.
b. To buy from Citibank NA, Jakarta branch : • USD 11,800,000 for Rp 139,507 million, contract settlement dates ranging from 13 January 2014 to 7 October 2014. • EUR 12,150,000 for Rp 195,460 million, contract settlement dates ranging from 13 January 2014 to 17 October 2014.
81
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. ASET TETAP
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. FIXED ASSETS 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Mesin dan peralatan dalam penyelesaian Aset tetap dalam perjalanan
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan Krat Botol
Nilai tercatat
Penambahan/ Additions
9,209
589
65,547
1,282
491,800
162,367
266
-
63,408 134,694 353,022
3,901 25,602 137,241
34,972
5,567
95,301
171,522
1,138 1,249,357
508,071
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ Deductions Reclassifications Ending balance
-
-
9,798
(1,090)
588
66,327
(21,304)
79,142
712,005
-
266
(358) (18,880) (78,569)
5,750 1,138
72,701 141,416 412,832
(1,012)
-
39,527
-
(121,213)
(85,480)
181,343
(1,138) -
1,636,215
(25,532)
(2,580)
404
-
(27,708)
(186,626)
(33,887)
16,111
-
(204,402)
-
-
(266)
(266)
-
(50,973) (99,608) (199,739)
(7,534) (13,045) (93,002)
358 16,445 78,191
-
(58,149) (96,208) (214,550)
(16,055) (578,799)
(2,631) (152,679)
934 112,443
-
(17,752) (619,035)
(8,973) (1,988) (6,765) (17,726) 652,832
(963) (963)
5,786 1,718 3,841 11,345
-
(4,150) (270) (2,924) (7,344) 1,009,836
Cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction Fixed assets in transit
Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles
Carrying amount
82
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. FIXED ASSETS (COntinued) 2012
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Mesin dan peralatan dalam penyelesaian Aset tetap dalam perjalanan
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan Krat Botol
Nilai tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending Balance
9,209
-
-
-
9,209
58,972
6,543
-
32
65,547
463,052
18,495
(2,178)
12,431
491,800
283
-
(17)
-
266
69,196 132,202 315,813
3,677 5,136 86,257
(10,088) (2,644) (49,048)
623 -
63,408 134,694 353,022
34,993
-
(21)
-
34,972
38,704
69,697
(14)
1,122,424
1,138 190,943
(64,010)
(13,086) -
95,301 1,138 1,249,357
(24,123)
(1,409)
-
-
(25,532)
(169,348)
(19,326)
2,048
-
(186,626)
17
-
(266)
(283)
-
(56,610) (95,015) (194,850)
(4,439) (7,237) (53,937)
10,076 2,644 49,048
-
(50,973) (99,608) (199,739)
(14,610) (554,839)
(1,465) (87,813)
20 63,853
-
(16,055) (578,799)
(10,011) (2,125) (8,247) (20,383) 547,202
(1,578) (1,578)
1,038
-
(8,973)
137 3,060 4,235
-
(1,988) (6,765) (17,726) 652,832
Cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction Fixed assets in transit
Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles
Carrying amount
83
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
8. FIXED ASSETS (COntinued)
Penyusutan dibebankan pada:
Biaya produksi Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
Depreciation was charged to:
2013
2012
145,986 3,803 2,890 152,679
83,860 2,683 1,270 87,813
Production costs Marketing and selling expenses General and administrative expenses
Mesin dan peralatan dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 sudah selesai 56%. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Juli 2014.
Machinery and installations under construction as of 31 December 2013 were 56% completed. Construction is expected to be completed in July 2014.
Perseroan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu sebagai berikut:
The Company and subsidiary sold certain fixed assets as follows:
Hasil penjualan Nilai tercatat aset tetap yang dilepas/ dijual (Kerugian)/Keuntungan pelepasan/ penjualan aset tetap
2013
2012
8,280
2,885
(8,770)
(157)
(490)
2,728
Pada 31 Desember 2013, aset tetap (selain tanah) dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.000.038 juta diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar USD 199.260.539 (ekuivalen dengan Rp 2.428.787 juta). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.
Proceeds Carrying amount of fixed assets disposed/sold (Loss)/Gain on disposal/sales of fixed assets
At 31 December 2013, fixed assets (excluding land) with a total carrying amount of Rp 1,000,038 million were insured for USD 199,260,539 (equivalent to Rp 2,428,787 million). Management believes this sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding.
84
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
8. FIXED ASSETS (COntinued)
Rincian dari tanah adalah sebagai berikut: •
•
Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033. 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 – 2027.
Details of land are as follows: • •
One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033. 49 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 September 2012, Perseroan telah membentuk penyisihan penurunan nilai aset tetap sebesar masing-masing Rp 7.344 juta dan Rp 17.726 juta, untuk aset tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan penurunan nilai aset dibebankan atau dikreditkan pada beban umum dan administrasi atau biaya produksi sesuai dengan pencatatan beban penyusutan dari aset yang bersangkutan.
Per 31 Desember 2013, biaya perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh tetapi masih digunakan adalah sebesar Rp 238.117 juta.
As of 31 December 2013, the acquisition cost of fully depreciable assets that were still being used amounted to Rp 238,117 million.
Per 31 Desember 2012, nilai jual objek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan dan entitas anak adalah sebesar Rp 338.765 juta.
As of 31 December 2012, the sale value of the tax object of the Company’s and subsidiary’s land and buildings amounted to Rp 338,765 million.
These land title certificates are in the name of the Company. Under current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates. As at 31 December 2013 and 30 September 2012, the Company had provided an impairment allowance amounting to Rp 7,344 million and Rp 17,726 million, respectively, for certain fixed assets whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the allowance for asset impairments are charged or credited to general and administrative expenses or production costs in accordance with the recording of depreciation expense of the related assets.
85
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9. UTANG USAHA
9. TRADE PAYABLES
Utang usaha merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan kemasan.
Pihak ketiga Pihak berelasi
Trade payables represent liabilities incurred for the purchases of raw materials and packaging materials.
2013
2012
97,506 4,149 101,655
44,885 1,234 46,119
Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing
See Note 24 for details of balances in foreign currencies 2013
Saldo utang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari
2012
101,560 95 101,655
10. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Citibank N.A, cabang Jakarta The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta
Third parties Related parties
45,118 1,001 46,119
The aging of the trade payables is as follows: 1 - 30 days 31 - 60 days > 60 days
10. SHORT-TERM BANK LOANS 2013
2012
-
75,000
-
75,000 150,000
Citibank N.A, Jakarta branch The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch
Citibank N.A, cabang Jakarta
Citibank N.A, Jakarta branch
Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 75 milyar, sebagai bagian dari perjanjian fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dengan Citibank N.A., cabang Jakarta, untuk jumlah maksimal fasilitas sebesar Rp 229,9 milyar. Pinjaman di atas tidak dijamin dan dikenakan bunga sebesar 6,65% per tahun. Pinjaman di atas telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 7 Desember 2012.
On 7 September 2012, the Company had drawdowned the loan amounting to Rp 75 billion, which was part of the short-term revolving working capital credit facility agreement with Citibank N.A., Jakarta branch, with total maximum facility of Rp 229.9 billion. The loan is unsecured and bears interest at 6.65% per annum. The loan was due and paid fully on 7 December 2012.
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta
Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 75 milyar, sebagai bagian dari perjanjian fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dengan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited., cabang Jakarta, untuk jumlah maksimal fasilitas sebesar Rp 100 milyar. Pinjaman di atas tidak dijamin dan dikenakan bunga sebesar 7,34% per tahun. Pinjaman di atas telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 6 Maret 2013.
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch On 7 September 2012, the Company had drawdowned the loan amounting to Rp 75 billion, which was part of the short-term revolving working capital credit facility agreement with The Bank Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch, with total maximum facility of Rp 100 billion. The loan is unsecured and bears interest at 7.34% per annum. The loan was due and paid fully on 6 March 2013.
86
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. PERPAJAKAN
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. TAXATION
a. Klaim pengembalian pajak
a. Claim for tax refund
Merupakan lebih bayar atas pajak penghasilan badan untuk entitas induk untuk periode dua belas bulan dari 1 Oktober 2012 sampai 30 September 2013 dan entitas anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 masing-masing sebesar Rp 18.517 juta dan Rp 8.054 juta. b. Utang pajak lainnya terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai
2013
2012
1,126 1,826 26,693 29,645
818 2,341 17,291 20,450
Tangguhan: Entitas induk Entitas anak
2013
2012
19,415 53,994 73,409
18,794 10,405 29,199
Income tax article 25 Income tax article 29
d. The components of income tax expense are as follows:
2013
2012
279,828 91,426 371,254
140,133 29,882 170,015
39,244 (4,782) 34,462
(6,940) (9,219) (16,159)
405,716
153,856
e. Komponen pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain:
Current: Parent Subsidiary Deferred: Parent Subsidiary
e. The component of income tax recognized in other comprehensive income: 2013
Kerugian aktuarial dari program manfaat pasti Manfaat pajak Setelah pajak
Income tax article 21 Income tax article 23/26 Value Added Tax
c. Income taxes payable consist of:
d. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Kini: Entitas induk Entitas anak
Represent overpayment of corporate income tax of the parent company for the twelve-month period from 1 October 2012 to 30 September 2013 and the subsidiary for the nine-month period ended 30 September 2012 amounting Rp 18,517 million and Rp 8,054 million, respectively. b. Other taxes payable consist of:
c. Utang pajak penghasilan terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29
8,555 (2,139) 6,416
2012
-
Actuarial losses from employee benefit plan Tax benefit Net of tax
87
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11. TAXATION (COntinued)
f. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak peghasilan konsolidasian dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
f. The reconciliation between the consolidated profit before income tax and income tax expense is as follows:
2013
2012
1,576,945
607,261
25%
25%
394,236
151,815
Tarif pajak yang berlaku Perbedaan permanen dikalikan dengan tarip pajak 25%:
Statutory tax rate Permanent differences, at 25% tax rate:
Tunjangan karyawan
8,686
3,839
Employee benefits
Perjamuan, sumbangan dan lainnya
5,540
241
Entertainment, donations and others
Pendapatan bunga
(2,746)
(2,039)
Interest income
11,480
2,041
405,716
153,856
g. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan).
Consolidated profit before income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan laba kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Eliminasi Sebelum eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan entitas induk Bagian laba entitas anak
g. Corporate income tax is computed for each company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not applicable for computing corporate income tax).
The reconciliation of consolidated profit before income tax to the Company’s taxable profit is as follows:
2013
2012
1,576,945
607,261
Consolidated profit before income tax
238,945
62,052
Eliminations
1,815,890
669,313
Before eliminations
(325,828)
(82,778)
Subsidiary’s net profit before income tax
1,490,062
586,535
Parent’s profit before income tax
(238,945)
(62,052)
Share in profit of subsidiary
1,251,117
524,483
88
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. TAXATION (COntinued) 2013
Perbedaan permanen: Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan, dan lainnya Pendapatan bunga Jumlah perbedaan permanen Laba untuk menghitung pajak Perbedaan temporer: Laba belum terealisasi dalam persediaan Penyusutan aset tetap Cukai Laba penjualan aset tetap Beban imbalan kerja dan bonus yang masih harus dibayar Penyisihan persediaan slow-moving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lainnya Jumlah perbedaan temporer Laba kena pajak
Entitas anak
26,413 1,468 (2,707) 25,174 1,276,291
14,008 737 (6,456) 8,289 532,772
Permanent differences: Employee benefits Entertainment, donations, and others Interest income Total permanent differences Profit subject to income tax Temporary differences:
(30,516) (86,961) (14,546) 7,525
39,184 (24,078) 169
(15,026) (735)
3,721 271
(10,382) (6,338) (156,979)
(2,658) 11,151 27,760
1,119,312
560,532
Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas induk
2012
Unrealized profits in inventories Depreciation of fixed assets Excise Gain on sales of fixed assets Employee benefits expenses and bonus, accrued Provision for slow-moving Inventory Provision for impairment of fixed assets Others Total temporary differences Taxable profit
The taxable profit of each company is as follows:
2013
2012
1,119,312
560,532
Parent
365,704
119,529
Subsidiary
1,485,016
680,061
Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.
The amounts of taxable profit corresponds, in all material respects, with the amounts reported in the related annual corporate tax returns.
89
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11. TAXATION (COntinued)
h. Perhitungan beban pajak kini dan utang pajak adalah sebagai berikut: Entitas induk: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Lebih bayar atas pajak penghasilan badan untuk entitas induk untuk tahun buku yang berakhir pada 30 September 2013 Utang pajak penghasilan Entitas anak: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 (Utang pajak penghasilan) pajak penghasilan lebih bayar
2013
2012
1,119,312 (279,828)
560,532 (140,133)
16,095 1,695 265,356
6,854 1,163 121,711
(18,517) (15,199)
(10,405)
365,704 (91,426)
119,529 (29,882)
2,508 50,123
1,963 35,973
(38,795)
8,054
i. Komponen aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2012 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Cukai Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slow-moving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan, bersih
h. The calculation of current tax expense and payable is as follows: Parent: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Overpayment of corporate income tax of the parent company for the year ended 30 September 2013 Corporate Income tax payable Subsidiary: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 (Corporate Income tax payable) overpayment of Corporate income tax
i. The components of the deferred tax assets and liabilities are as follows:
Recognized Recognized in profit or in other loss during comprehensive the period income
2013
13,703 -
(7,629) (3,636)
6,074 (3,636)
7,537
(3,756)
580
(184)
396
4,432 7,197 33,449
(2,596) (1,584) (19,385)
1,836 5,613 16,278
(55,764)
(19,859)
(22,315)
(39,244)
2,214
2,214
2,214
5,995
Parent: Deferred tax assets: Unrealized profits in Inventories Excise Employee benefits and compensation Allowance for slowmoving inventories Provision for impairment of fixed assets Others
(75,623)
Deferred tax liability: Fixed assets
(59,345)
Deferred tax liability, net
90
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
11. TAXATION (COntinued)
2012
Recognized in Recognized profit or loss in other during the comprehensive period income
2013
Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Beban promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih
Subsidiary: Deferred tax assets:
15,661
3,479
7,135 22,796
979 4,458
(75) (75)
19,140 8,039 27,179
(187)
324
-
137
Deferred tax liability: Fixed assets
22,609
4,782
(75)
27,316
Deferred tax assets, net
Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang. j.
-
Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation
Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan entitas anak melaporkan pajakpajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku. Manajemen berkeyakinan bahwa akrual untuk liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak yang belum diaudit berdasarkan penilaian atas berbagai faktor, termasuk interpretasi hukum pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian bergantung pada estimasi dan asumsi dan melibatkan penilaian tentang kejadian di masa depan. Informasi baru yang mungkin tersedia dapat menyebabkan manajemen mengubah penilaiannya mengenai kecukupan liabilitas pajak yang ada. Perubahan liabilitas pajak tersebut akan berdampak pada beban pajak periode dimana penetapan tersebut dibuat.
Realization of the Company’s and subsidiary’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future. j.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiary submit tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
Management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on its assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period that such determination is made.
91
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. JAMINAN EMBALASI
12. DEPOSITS ON CONTAINERS
Jaminan embalasi merupakan deposit atas kemasan yang dapat dikembalikan (botol, keg, tabung CO2 dan krat) yang diterima dari pelanggan dan akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut dikembalikan, dalam jangka pendek.
13. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA
Iklan dan promosi Transportasi Jasa teknik dan royalti Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Perolehan aset tetap dan suku cadang Dividen Uang muka dari pelanggan Cukai Lainnya
13. OTHER CURRENT LIABILITIES 2013
2012
106,822 69,722 48,636 31,955
89,403 29,965 34,519 38,833
12,959 9,573 4,229 52,606 336,502
46,402 7,968 621 91,285 47,250 386,246
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA a. Program pensiun imbalan pasti Perseroan dan entitas anak telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Perseroan dan entitas anak. Program tersebut memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun.
Deposits on containers represent returnable packaging (bottle, keg, CO2 cylinders and crates) deposits received from customers and will be refunded when the packaging is returned, in the short-term period.
Perseroan dan entitas anak memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan). Perseroan dan entitas anak mendanai program ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun.
Advertising and promotions Transportation Technical fees and royalty Salaries and other employee compensation Acquisition of fixed assets and spare parts Dividends Advance from customer Excise Others
14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION a. Defined benefit pension plan
The Company and its subsidiary have established a defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers all permanent employees of the Company and its subsidiary. The Plan provides for benefits to be paid to eligible employees at retirement based primarily upon years of service and remuneration on retirement.
The Company and subsidiary make contributions to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund has been approved by the Minister of Finance). The Company and subsidiary have funded this plan through contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws.
92
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
b. Selisih antara liabilitas menurut UndangUndang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti
b. Excess of obligation under Labor Law over defined benefit pension plan
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003), Perseroan dan entitas anak diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawan yang mencapai usia pensiun.
c. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Program pensiun imbalan pasti/Defined benefits pension plan 2013 2012 Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Status tidak didanai Aset diakui dalam ekuitas Nilai bersih kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas pensiun imbalan pasti
Liabilitas pensiun pada awal periode Dampak dari penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010)
85,152 (82,026) 3,126 407
107,553 (78,272) 29,281 (37,609) -
3,533
(8,328)
(8,328)
(8,594)
38,255
-
Beban imbalan Imbalan yang dibayarkan
11,745
6,853
(13,458)
(6,587)
Pengakuan di pendapatan komprehensif lain
(24,681)
Liabilitas pensiun pada akhir periode
3,533
(8,328)
Under Indonesian labor regulations (Law No. 13/2003), the Company and its subsidiary are required to provide a minimum pension benefit, if not already covered by the sponsored pension plan, to their employees upon retirement.
c. The amounts recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/Excess of Imbalan kerja obligation under jangka panjang Labor Law over lainnya/Other defined benefits long-term pension Plan Employee benefits 2013 2012 2013 2012
Liabilitas imbalan kerja/Employee benefits obligation 2013 2012
7,577
9,060
797
801
93,526
7,577
9,060
797
801
(82,026) 11,500
-
-
-
1,698
7,577
10,720
(1,458) 2,260
(38) 10,720
-
407
-
8
-
(35,903)
-
-
-
(38)
797
809
11,907
3,201
9,271
809
740
3,201
1,417
-
11
-
36,808
-
1,449
306
199
14,311
8,501
(130)
(14,160)
(6,717)
(381)
-
(321)
(3,564)
-
(8)
7,577
Present value of defined benefits 117,414 obligation Fair value of plan (78,272) assets 39,142 Unfunded status Asset recognized in equity
10,720
797
809
(28,253) 11,907
3,201
Unrecognized net actuarial loss Unrecognized past service cost Defined benefits pension liability Benefits obligation at beginning of the period Impact of adoption of PSAK No.24 (2010 Revision) Benefits expense Benefits paid Recognized in other comprehensive income Benefits obligation at end of the period
93
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
d. The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan Imbalan kerja Program pensiun pasti/Obligation jangka panjang imbalan pasti/ under Labor Law lainnya/Other Defined benefit over defined Benefit long-term pension plan pension plan employee benefits 2013 2012 2013 2012 2013 2012 Biaya jasa kini 9,984 Biaya bunga 8,009 Hasil yang diharapkan dari aset program (6,248) Kerugian (keuntungan) bersih aktuaria yang diakui Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum diakui Beban imbalan bersih
11,745
5,307 4,580
Beban imbalan/ Benefit expense 2013 2012
1,585 675
1,100 380
245 64
131 35
(4,171)
-
-
-
-
(6,248)
1,137
-
(41)
(3)
-
(3)
-
-
10
-
33
-
43
6,853
2,260
1,449
306
199
14,311
8,501
Hasil aktual aset program untuk periode lima belas bulan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 7,6 milyar (periode sembilan bulan berakhir 30 September 2012: Rp 3,3 milyar).
e. Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar asset
Nilai wajar aset program pada awal periode Hasil yang diharapkan dari aset program Kontribusi dari pemberi kerja Imbalan yang dibayarkan Keuntungan (kerugian) aktuarial dari aset program Nilai wajar aset program pada akhir periode
11,814 8,748
6,538 4,995 (4,171) 1,096
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Recognized net actuarial loss (gain) Amortization of unrecognized past service cost Net benefit expenses
The actual return on plan assets for the fifteenmonth period ended 31 December 2013 was Rp 7.6 billion (nine-month period ended 30 September 2012: Rp 3.3 billion).
e. Reconciliation of the beginning and ending balances of the fair value of plan asset
2013
2012
78,272
73,694
Fair value of plan assets, beginning of the period
6,248 13,458 (17,292)
3,726 6,588 (5,349)
Expected return on plan assets Contribution by employer Benefits paid
1,340
(387)
82,026
78,272
Actuarial gain (loss) on plan assets Fair value of plan assets, end of the period
94
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) f.
14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (COntinued)
Aset program terdiri dari:
f.
Plan assets consist of the following:
2013 Deposito berjangka Tabungan Properti Obligasi
61,376 5,575 3,522 11,553 82,026
2012 75% 7% 4% 14% 100%
62,923 11,827 3,522 78,272
80% 15% 5% 100%
Time deposits Saving accounts Properties Bonds
g. Asumsi aktuaria
g. Actuarial assumptions
Asumsi dasar per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel Mortalita Tingkat diskonto
2013
2012
CSO 1980
CSO 1980
Discount rate
8.89% per tahun/p.a.
5.5% per tahun/p.a.
Rate of expected return on plan assets
8% per tahun/p.a.
8% per tahun/p.a.
Pensionable salary increases
Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun
57
h. Nilai kini liabilitas imbalan, nilai wajar aset program dan status pendanaan, serta penyesuaian aset dan liabilitas program dari tahun 2009 sampai 2013 adalah sebagai berikut: 31 30 Desember September 2013 2012
Status tidak didanai
Mortality table
8.89% per tahun/p.a. 6.25% per tahun/p.a.
Tingkat imbal hasil yang diharapkan dari aset program
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
The principal actuarial assumptions as of 31 December 2013 and 30 September 2012 are as follows:
57
Pension age
h. The amount of the present value of obligation, the fair value of plan assets, the funding status and experience adjustment arising from plan assets and liabilities for the years from 2009 to 2013 were as follows:
2011
31 December 2010
2009
(93,526)
(117,414)
(102,505)
(80,518)
(83,588)
82,026
78,272
73,694
74,158
73,132
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets
(11,500)
(39,142)
(28,811)
(6,360)
(10,456)
Unfunded status
2013
2012
2011
2010
2009
Penyesuaian aset program
(2,479)
3,749
647
(4,856)
(770)
Penyesuaian liabilitas program
1,340
(387)
(990)
65
692
Experience adjustments arising from plan assets Experience adjustments arising from plan liabilities
95
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15. MODAL SAHAM
15. SHARE CAPITAL
Per 31 Desember 2013 dan 30 September 2012, jumlah saham dasar ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas 21.070.000 lembar saham (nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham)
As of 31 December 2013 and 30 September 2012, the Company’s authorized, issued and paid-up share capital comprised of 21,070,000 shares (par value Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share).
Susunan pemegang saham Perseroan per 30 September 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 30 September 2012 were as follows:
Pemegang saham Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited)
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase/ Percentage
Jumlah nominal/ Nominal value
Shareholders
15,823,570
75.10
15,824
Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited)
Masyarakat lainnya
3,680,870
17.47
3,680
Public shareholders
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43
1,566
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
21,070,000
100.00
21,070
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan pada 16 Juli 2013, pemegang saham Perseroan menyetujui penjualan seluruh saham milik Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) kepada Heineken International B.V. Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa ini telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No.AHU-0088140.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 19 September 2013 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Based on extraordinary shareholders meeting held on 16 July 2013, the Company’s shareholders approved the sale of all the company’s shares owned by Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited) to Heineken International B.V. The resolutions of the extraordinary shareholders meeting have been registered to the Minister of Law and Human Rights based on letter No.AHU-0088140.AH.01.09.Tahun 2013 dated 19 September 2013 and recorded in the database of the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights.
Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 31 December 2013 were as follows:
Pemegang saham Heineken International B.V.
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase/ Percentage
Jumlah nominal/ Nominal value
Shareholders
16,064,390
76.24
16,064
Heineken International B.V.
Masyarakat lainnya
3,440,050
16.33
3,440
Public shareholders
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
1,565,560
7.43
1,566
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
21,070,000
100.00
21,070
96
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR
16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.
This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981.
17. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
17. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini akan digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 Mei 2010 (risalah dituangkan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, tanggal 25 Mei 2010), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2009 sebagai cadangan. Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 25 Mei 2011 (risalah dituangkan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, tanggal 25 Mei 2011), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2010 sebagai cadangan.
Under the Indonesian Company Law No. 40/2007, the Company is obliged to annually allocate a certain amount from its net income to a statutory reserve fund, until the statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum requested amount, to be annually allocated to the statutory reserve fund, has not yet been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to offset future losses not otherwise absorbed by retained earnings.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 25 May 2010 (minutes notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 24, dated 25 May 2010), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2009 net income as statutory reserve. At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 25 May 2011 (minutes notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 23, dated 25 May 2011), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2010 net income as statutory reserve.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 14 Mei 2012 (risalah dituangkan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75, tanggal 14 Mei 2012), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2011 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 14 May 2012 (minutes notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75, dated 14 May 2012), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2011 net income to a statutory reserve.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 15 Februari 2013 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 27/K/II/2013, tanggal 15 Februari 2013), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2012 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 15 February 2013 (minutes notarized by statement of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 27/K/II/2013 dated 15 February 2013), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2012 net income to a statutory reserve.
The balance of appropriated retained earnings as at 31 December 2013 and 30 September 2012 amounted to Rp 10 million and Rp 9 million, respectively.
Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 September 2012 masingmasing berjumlah Rp 10 juta dan Rp 9 juta.
97
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18. PENDAPATAN
Penjualan bersih ke pihak ketiga: Lokal Ekspor Penjualan ekspor ke pihak berelasi
Penjualan bersih berdasarkan kelompok produk: Bir Soft drink
18. REVENUE 2013
2012
3,532,048 20,765 9,176 3,561,989
1,553,526 9,938 3,520 1,566,984
3,173,161 388,828 3,561,989
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:
PT Gitaswara Indonesia PT Bintang Bali Indah
1,405,969 161,015 1,566,984
Net sales to third parties: Local Export Export sales to related parties
Net sales by product group: Beer Soft drink
Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows:
2013
2012
527,535 420,319
286,709 255,958
19. BIAYA POKOK PENJUALAN
PT Gitaswara Indonesia PT Bintang Bali Indah
19. COST OF GOODS SOLD 2013
2012
Bahan baku dan bahan kemasan yang dipakai
678,097
315,262
Raw materials and packaging materials used
Biaya upah langsung
105,291
61,591
Direct labor cost
Biaya pabrikasi
485,227
259,284
Manufacturing overhead
1,268,615
636,137
Total production costs
(22,144)
(753)
Increase of goods in process inventory
1,246,471
635,384
Cost of goods manufactured
31,914
(28,018)
Decrease /(increase) of finished goods Inventory
1,278,385
607,366
Jumlah biaya produksi Kenaikan persediaan barang dalam pengolahan Biaya pokok produksi Penurunan/(kenaikan) persediaan barang jadi
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian.
No purchases from any single supplier which exceeded 10% of the total consolidated revenue.
98
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
Promosi Distribusi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan Lain-lain
20. MARKETING AND SELLING EXPENSES 2013
2012
294,784 195,170
157,798 76,375
58,888 3,803 61,648 614,293
39,551 2,683 26,588 302,995
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan dan amortisasi Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
2012
57,040 4,439
29,868 1,810
54,726 116,205
23,059 54,737
22. DIVIDEN KAS
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2012: Dividen kas interim sebesar Rp 6.950 (Rupiah penuh) per saham, sesuai dengan Keputusan Sirkuler dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tanggal 25 Juli 2012 Dividen kas final sebesar Rp 14.566 (Rupiah penuh) per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan tanggal 5 Pebruari 2013 Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2013: Dividen kas interim sebesar Rp 9.500 (Rupiah penuh) per saham, sesuai dengan Keputusan Sirkuler dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tanggal 18 Oktober 2013
Salaries and other employee compensation Depreciation and amortization Travelling, communications, professional fees, and other
22. CASH DIVIDENDS 2013
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2011: Dividen kas final sebesar Rp 24.074 (Rupiah penuh) per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan tanggal 14 Mei 2012 (diaktakan dalam akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75, tanggal 14 Mei 2012)
Promotions Distribution Salaries and other employee compensation Depreciation Other
2012
-
-
306,906
200,165 507,071
507,239
Cash dividends for 2011 results: Final cash dividends of Rp 24,074 (whole Rupiah) per share, as per Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 14 May 2012 (notarized by deed of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 75, dated 14 May 2012)
146,437
Cash dividends for 2012 results: Interim cash dividends of Rp 6,950 (whole Rupiah) per share, based on Circular Resolution of the Board of Commissioners and Directors of the Company dated 25 July 2012
-
653,676
Final cash dividends of Rp 14,566 (whole Rupiah) per share, as per Annual general Meeting of Shareholders of the Company on 5 February 2013 Cash dividends for 2013 results: Interim cash dividends of Rp 9,500 (whole Rupiah) per share, based on Circular Resolution of the Board of Commissioners and Directors of the Company dated 18 October 2013
99
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
23. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS
Saldo signifikan dengan pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2013 dan 30 September 2012 adalah sebagai berikut:
Significant outstanding balances with related parties as of 31 December 2013 and 30 September 2012 are as follows:
2013 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah Piutang usaha (Catatan 4): Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) Utang usaha (Catatan 9): Mouterij Albert N.V., Belanda Liabilitas jangka pendek lainnya (Catatan 12): Jasa teknik: Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) Heineken Supply Chain B.V., Belanda Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Biaya-biaya tenaga kerja asing: Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) Lainnya: Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited)
246
4,149
2012
%*)
0.1
4.0
Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah
-
1,234
%*)
-
Trade receivables (Note 4): Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited)
2.7
Trade payables (Note 9): Mouterij Albert N.V., The Netherlands
24,896
7.4
15,049
3.9
1,593
0.5
341
0.1
5,775
1.7
4,661
1.2
3,791
1.1
6,654
1.7
832
0.2
1,820
0.5
1,059
0.3
1,102
0.3
445 38,391
0.1 11.3
1,255 30.882
0.3 8.0
Other current liabilities (Note 12): Technical fees: Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited) Heineken Supply Chain B.V., the Netherland Royalty: Heineken Brouwerijen B.V, the Netherlands Charges related to employee costs: Heineken International B.V., The Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited) Others: Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited)
100
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
23. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (COntinued)
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Significant related party transactions during 2013 and 2012 are as follows:
2013 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah Pembelian persediaan: Mouterij Albert N.V., Belanda
49,627
2012
%**)
3.88
Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah
18,027
%**)
2.9
Purchases of inventories: Mouterij Albert N.V., The Netherlands
0.2
Technical services: Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (Note 26)
Jasa teknik: Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 26) Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) (Catatan 26)
Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 26) Penjualan: Drinkworks Limited, Australia Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited)
8,281
0.6
1,225
96,265
7.5
37,294
6.1
104,546
8.1
38,519
6.3
16,446
8,929
247 9,176
1.29**)
0.25***)
0.01***) 0.26
*) % terhadap jumlah akun bersangkutan **) % terhadap biaya pokok penjualan ***) % terhadap penjualan bersih
7,471
3,520
3,520 *) **) ***)
Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited) (Note 26)
1.23**)
Royalty: Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 26)
0.22***)
Sales: Drinkworks Limited, Australia
0.22***)
Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited)
% of total respective account % of total costs of good sold % of total net sales
101
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
23. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (COntinued)
Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship and transactions with related parties is as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Hubungan relasi/ Related parties relationship
Transaksi/ Transactions
Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura/ Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore
Perusahaan afiliasi/
Jasa teknik/Technical services
Affiliated company
Penjualan/Sales
Mouterij Albert N.V., Belanda/ Mouterij Albert N.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Pembelian persediaan/ Purchases of inventories
Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Jasa teknik/Technical services
Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Royalti/Royalty
Drinkworks Limited, Australia/ Drinkworks Limited, Australia
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
Penjualan/Sales
Kompensasi personil manajemen kunci
Key management employees compensation
Yang termasuk personil manajemen kunci adalah Komisaris dan Direksi.
Key management includes Commissioners and Directors.
Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci:
The following reflects compensation paid or payable to key management personnel:
2013 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
2012 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp
97.1%
32,119
97.5%
15,774
1.4%
477
0.2%
35
Salaries and other short-term benefits Post-employment benefits
1.5%
499
2.3%
373
Other long-term benefits
102
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Mata uang asing/ Foreign currency
Monetary assets and liabilities in foreign currencies as of 31 December 2013 are as follows: Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah
Aset: Kas
Piutang usaha
Assets: USD
223,496
2,724
EUR
787,443
13,246
GBP
54,846
1,102
SGD
14,905
144
CHF
29,102
400
AUD
194
2
USD
21,600
263
Cash
Trade receivables
17,881 Liabilitas: Utang usaha
Liabilitas jangka pendek lainnya
Liabilities: USD
3,263,687
(39,781)
EUR
1,985,706
(33,402)
GBP
310,877
(6,247)
USD
1,076,869
(13,126)
EUR
3,159,311
(53,144)
GBP
1,755
(35)
SGD
75,175
(724)
JPY
125,542
(15)
NZD
1,645
(16)
Trade payables
Other current liabilities
(146,490) Liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional.
(128,609)
Net monetary liabilities in foreign currencies
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities.
103
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Aset dan liabilitas Perseroan dan entitas anak diharapkan dapat terealisasi atau diselesaikan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya diperkirakan mendekati nilai wajarnya.
The Company’s and subsidiary’s financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near term. Therefore, their carrying amounts approximate their fair values.
Manajemen risiko keuangan
Financial risk management
The main risks arising from the Company’s and subsidiary’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. a. Risiko Pasar
a. Market risk
i.
i.
Risiko nilai tukar mata uang
Currency risk
Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Perseroan dan entitas anak memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari hutang dalam mata uang US Dolar dan Euro. Perseroan dan entitas anak mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual US Dolar dan Euro, jika diperlukan.
Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotions costs expose the Company and subsidiary to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The Company and subsidiary manage the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary.
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif dari Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan nilai wajar dari instrument derivatif diakui dalam laba rugi periode berjalan.
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The changes in the fair value of these derivative instruments were recognized in the profit or loss for the respective period.
Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan dan entitas anak tercermin di Catatan 24.
At reporting dates, the Company’s and subsidiary’s net exposure to foreign currencies was reflected in Note 24.
Per 31 Desember 2013, penguatan atau pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing sebesar 1% akan meningkatkan atau (menurunkan) laba bersih sebesar Rp 965 juta, dengan semua variabel lain tetap.
At 31 December 2013, strengthening or weakening of the Rupiah against foreign currencies by 1% would have increased (decreased) net profit by Rp 965 million, with all other variables held constant.
104
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
ii.
Risiko harga
ii.
Price risk
Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai yang ditetapkan oleh pemerintah. Perseroan dan entitas anak dapat meminimalkan risiko harga dengan memonitor perubahan tarif pada pajak cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut pada harga jual.
The Company and subsidiary would be exposed to price risk if there is a tariff increase of excise tax which is determined by Government. The Company and subsidiary manage to minimalise the price risk by monitoring tariff changes on excise tax and calculating the impact to the increase of selling price.
b.
Risiko kredit
b.
Credit risk
Risiko kredit Perseroan dan entitas anak terutama berasal dari risiko kerugian yang muncul apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Perseroan dan entitas anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan memiliki kebijakan untuk memonitor risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah piutang yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan yang memiliki sejarah kredit yang baik.
The Company’s and subsidiary’s credit risk mainly arises from risk of loss if customers fails to discharge their contractual obligations. The Company and subsidiary manage and control the credit risk by having policies in place to monitor credit risk, such as setting customers credit limits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history.
Eksposur maksimum Perseroan dan entitas anak atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat bersih dari tiap aset keuangan di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Maximum exposure of the Company and subsidiaries to credit risk is represented by net carrying amount of each financial assets in the consolidated statements of financial position.
Pelanggan paling signifikan dari Perseroan dan entitas anak adalah PT Gitaswara Indonesia dengan nilai piutang tercatat per 31 Desember 2013 sebesar Rp 64.260 juta (2012: Rp 89.918 juta).
The Company’s and subsidiary’s most significant customer, PT Gitaswara Indonesia, accounts for Rp 64,260 million of the trade receivables carrying amount at 31 December 2013 (2012: Rp 89,918 million).
Saldo piutang usaha adalah sebagai berikut:
Trade Receivable balances are as follows:
Nilai Bruto/ Gross Amount 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1-30 hari Lewat jatuh tempo 31 - 60 hari
Penurunan Nilai/ Impairment 2013
Nilai Bruto/ Gross Amount 2012
Penurunan Nilai/ Impairment 2012
303,725
-
156,691
-
21,526
-
10,114
-
556 325,807
-
166,805
-
Not past due Past due 1 - 30 days Past due 31 - 60 days
105
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c.
Risiko likuiditas
c.
Liquidity risk
Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara tertagihnya piutang dan penyelesaian hutang yang signifikan. Perseroan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual.
The Company and subsidiary would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Company and subsidiary manage this liquidity risk by on going monitoring of the projected and actual cash flows.
Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit, kas dan setara kas telah disimpan pada beberapa institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik.
To avoid concentration of credit risk, cash and cash equivalents have been deposited at a number of different financial institutions of good standing.
Berikut ini adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan per 31 Desember 2013:
The following are the contractual maturities of financial liabilities as of 31 December 2013:
Nilai tercatat/ Carrying amount Utang usaha Liabilitas jangka pendek lainnya
Arus kas kontraktual/ Kurang dari 1 tahun/ Contractual cash flows Less than 1 year
101,655
101,655
101,655
336,502
336,502
336,502
Trade payables Other current liabilities
Capital management
Pengelolaan modal
Kebijakan Perseroan dan entitas anak adalah untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Perseroan dan anak perusahaan. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.
The Company’s and subdiary’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Company’s and subsidiary’s business. To maintain optimal structure of capital, management determine the level of dividends paid to shareholders.
Tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Perseroan dan anak perusahaan dalam melakukan pengelolaan modalnya selama periode berjalan.
There were no changes in the Company’s and subsidiary’s approach to capital management during the period.
106
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN
26. AGREEMENTS
a.
Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik (“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain B.V., Belanda (“HSC”), pihak berelasi, di mana HSC setuju untuk memberikan bantuan teknik jasa, pembelian dan jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HSC juga akan memberikan Perseroan untuk pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara tertulis dari salah satu pihak yang memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar kepada HSC sebesar EUR 3,6302 untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.
a.
The Company entered into a technical assistance agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party, whereby the latter will render technical, buying and other services, as and when requested by the Company, for a period of 10 years effective from 1 January 1981. Under the Agreement, HSC shall also provide the Company the continued use of the Bir Bintang label and trademark. The Agreement was automatically renewed for another 10 years (most recently in 2001) as neither of the parties gave notice in writing of any intention to terminate the Agreement. In consideration for the technical services and the right to use trademarks, The Company has agreed to pay HSC a fee of EUR 3.6302 per hectoliter of lager beer produced.
Berkenaan dengan perubahan kepemilikan pemegang saham mayoritas pada 10 Pebruari 2010, maka HSC mengalihkan seluruh hak, kepentingan dan kewajiban yang ada di Perjanjian kepada Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited).
In relation to the change of the major shareholders of the Company on 10 February 2010, HSC assigned all rights, interests and obligations of the Agreement to Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited).
b.
Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) di Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi FES. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan bersih FES termasuk pajak penjualan barang mewah dan bea cukai.
b.
In 2003, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Diageo Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to produce and sell Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) in Indonesia and may request technical assistance from DGBL in connection with the production of FES. The agreement covers a period of 10 years until 31 December 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays DGBL a royalty fee equal to 8.5% of FES net sales price including any luxury sales tax and excise duty.
107
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
26. AGREEMENTS (Continued)
c.
Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.
c.
In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Green Sands S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from 30 June 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay GSS a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights.
d.
Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan memperbaharui perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.
d.
Effective from 1 January 2004, the Company renewed its distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell Guinness Stout brewed by the Company in and throughout Indonesia. The Agreement covers a period of 10 years until 31 December 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party.
e.
Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken.
e.
On 17 January 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds.
27. KOMITMEN
27. COMMITMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki komtimen sehubungan dengan pembelian bahan baku dan aset tetap masing-masing senilai Rp 336.045 juta dan Rp 125.062 juta.
As at 31 December 2013, the Company has commitments for purchases of raw materials and fixed assets amounting to Rp 336,045 million and Rp 125,062 million, respectively.
28. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
28. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Laporan keuangan entitas induk saja pada lampiran, dimana tidak termasuk saldo dari entitas anak Perseroan, telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak, dimana disajikan pada biaya perolehan.
The attached parent-company-only financial statements, which exclude the balances of the Company’s subsidiary, have been prepared using the accounting policies that are consistent with those applied to the Company’s consolidated financial statements, except for investment in subsidiary, which has been presented at cost.
108
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
ASET
31 December 2013
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30 September 2012
Aset lancar Kas
Current assets 107,222
37,011
Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan
ASSETS
Cash Trade receivables:
70,434
81,939
Third parties
246
166,519
Related party
151,925
90,486
Setelah dikurangi penyisihan persediaan slow-moving sebesar Rp 1.585 juta pada 2013 (2012: Rp 2.320 juta)
Inventories Net of allowance for slow-moving inventories of Rp 1,585 million in 2013 (2012: Rp 2,320 million)
Beban dibayar dimuka
13,858
56,573
Prepaid expenses
Aset instrumen keuangan derivatif
28,363
-
Derivative financial instruments assets
Aset lancar lainnya
37,547
34,798
Other current assets
Total aset lancar
409,595
467,326
Aset tidak lancar Investasi pada entitas anak
Non-current assets 13,771
13,771
Investment in subsidiary Net of accumulated depreciation of Rp 592,515 million and impairment allowance of Rp 7,344 million in 2013 (2012: Rp 558,369 million and Rp 17,726 million)
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 592.515 juta dan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 7.344 juta pada 2013 (2012: Rp 558.369 juta dan Rp 17.726 juta)
Total current assets
Fixed assets
1,008,679
648,756
Klaim pengembalian pajak
18,517
-
Claim for tax refund
Aset tidak lancar lainnya
11,672
5,688
Other non-current assets
Total aset tidak lancar
1,052,639
668,215
1,462,234
1,135,541
TOTAL ASET
Total non-current assets TOTAL ASSETS
109
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT-COMPANY-ONLY)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Lanjutan LIABILITAS DAN EKUITAS
Continued 31 December 2013
30 September 2012
Liabilitas jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY Current liabilities
Utang usaha:
Trade payables:
Pihak ketiga
96,957
Pihak berelasi
16,927
2,247
-
150,000
Short-term bank loans
31,510
24,907
Income taxes payable
Utang bank jangka pendek Utang pajak penghasilan Utang pajak lainnya
43,859
Third parties Related parties
23,803
23,386
Other taxes payable
Pinjaman dari pihak berelasi
170,000
170,000
Loan from related party
Jaminan embalasi
140,451
117,865
Deposits on containers
-
334
Derivative financial instrument liabilities
155,613
256,389
635,261
788,987
Liabilitas instrumen keuangan derivatif Liabilitas jangka pendek lainnya Total liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan, bersih Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Total liabilitas jangka pendek
Non-current liability 61,783
22,314
Deferred tax liabilities, net
9,263
1,096
Employment benefits obligation
820
-
Other non-current liabilities
71,866
23,410
Ekuitas
Total current liabilities Equity
Modal saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham: Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 21.070.000 saham
Other current liabilities Total current liabilities
Share capital, par value of Rp 1,000 per share: Authorized, issued and fully paid-up 21,070,000 shares
21,070
21,070
1,802
1,802
Additional paid-in capital
613
613
Difference in value resulting from restructuring transactions between companies under common control
Sudah ditentukan penggunaannya
10
9
Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya
731,612
299,650
Unappropriated
755,107
323,144
Total equity
1,462,234
1,135,541
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba:
Total ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Retained earnings
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
110
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013 (Lima belas bulan/Fifteen months)
2012 (Sembilan bulan/Nine months)
Pendapatan
2,488,132
1,204,289
Revenue
Biaya pokok penjualan
(1,201,387)
(577,071)
Cost of goods sold
Laba bruto
1,286,745
627,218
Gross profit
395
2,728
Other income
(2,483)
(1,323)
Marketing and selling expenses
(76,452)
(52,315)
General and administrative expenses Foreign currency loss, net
Pendapatan lainnya Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi Kerugian selisih kurs, bersih
Laba usaha
(28,479)
(4,970)
(107,019)
(55,880)
1,179,726
571,338
Pendapatan (biaya) keuangan neto: Pendapatan keuangan
Operating profit Net finance income (cost)
110,843
149,766
Finance income
(23,382)
(13,739)
Finance costs
87,461
136,027
1,267,187
707,365
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan
(321,510)
(129,285)
Income tax expense
Laba periode berjalan
945,677
578,080
Profit for the period
Biaya keuangan
Laba sebelum pajak penghasilan
Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait Pendapatan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak Total laba komprehensif periode berjalan
Other comprehensive income: 19,991
-
Actuarial gain from defined benefit plan
(4,998)
-
Related income tax
14,993
-
Other comprehensive income for the period, net of tax
960,670
578,080
Total comprehensive income for the period
44,882
27,436
Laba per saham (Rupiah penuh): Laba periode berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
Earnings per share (whole Rupiah):
21,070,000
21,070,000
Profit for the period Weighted average of total outstanding/issued shares (in full amount)
2,415
-
-
21,070
-
-
-
-
-
613
-
-
-
-
-
(613)
613
-
613
Selisih nilai transaksi rektrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value resulting from restructuring transactions between companies under common control
10
-
-
1 -
-
-
9
1 -
8
Sudah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
731,612
14,993
(507,071)
(1) 945,677
(21,636)
-
299,650
(1) 578,080 (653,676)
375,247
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings*)
755,107
14,993
(507,071)
945,677
(21,636)
-
323,144
578,080 (653,676)
398,740
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance as of 31 December 2013
Cash dividends Total other comprehensive income during the period, net of tax
Impact of adoption PSAK No. 38 (2012 Revision) Impact of change in accounting policy, net of tax Appropriation of retained earnings for statutory reserves Net profit for the period
Changes in equity fifteen-month period ended 31 December 2013
Balance as of 30 September 2012
Changes in equity in nine-month period ended 30 September 2012 Appropriation of retained earnings for statutory reserves Net profit for the period Cash dividends
Balance as of 1 January 2012
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINEMONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
*Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial *Retained earnings include actuarial gain (loss)
Saldo per 31 December 2013
Dividen kas Pendapatan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak
Pengaruh penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, setelah pajak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang Laba bersih selama periode
1,802
-
1,802
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
-
21,070
Saldo per 30 September 2012
Perubahan ekuitas di periode lima belas bulan berakhir 31 Desember 2013
-
21,070
Perubahan ekuitas di periode sembilan bulan berakhir 30 September 2012 Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang Laba bersih selama periode Dividen kas
Saldo per 1 Januari 2012
Modal saham/ Share capital
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012/
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT-COMPANY-ONLY)
111
112
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)
STATEMENT OF CASH FLOWS FIFTEEN-MONTH PERIOD ENDED 31 DECEMBER 2013 AND NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012
LAPORAN ARUS KAS PERIODE LIMA BELAS BULAN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2013 (Lima belas bulan/ Fifteen months)
2012 (Sembilan bulan/ Nine months)
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan
Cash flows from operating activities: 2,666,546
1,214,803
Cash received from customers
(1,186,051)
(574,826)
Cash paid to suppliers and employees
Penerimaan bunga
2,707
6,747
Interest received
Pembayaran bunga
(21,322)
(19,249)
Interest paid
Pembayaran pajak penghasilan badan
(291,741)
(143,218)
Corporate income tax paid
Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain
17,388
(345)
Arus kas neto dari aktivitas operasi
1,187,527
483,912
Arus kas dari aktivitas investasi: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas neto untuk aktivitas investasi
Other cash received (paid) Net cash provided by operating activities Cash flows from investing activities:
(532,181)
(190,714)
Acquisitions of fixed assets
8,280
2,885
Proceeds from sales of fixed assets
(523,901)
(187,829)
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Net cash used in investing activities Cash flows from financing activities:
Penerimaan dividen kas
62,051
143,699
Cash dividends received
Pembayaran dividen kas
(505,466)
(651,312)
Payments of cash dividends
Penerimaan utang bank jangka pendek
-
150,000
Proceeds from short-term bank loans
Pembayaran utang bank jangka pendek
(150,000)
-
Repayments of short-term bank loans
Pembayaran pinjaman ke pihak berelasi
-
(50,000)
Repayment of loans to related parties
(593,415)
(407,613)
Kenaikan (penurunan) neto kas
70,211
(111,530)
Increase (decrease) in cash
Kas pada awal periode
37,011
148,541
Cash, beginning of period
Kas pada akhir periode
107,222
37,011
Cash, end of period
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan
Net cash used in financing activities
Breweries Jl. Daan Mogot Km. 19, PO BOX 3264, Jakarta 10032 T (62-21) 619 0108, 545 0750 F (62-21) 619 0190 Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50, Sampang Agung Kc. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur T (62-321) 592 505 F (62-321) 592 508
Head Office Talavera Office Park 20th Floor Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav 22-26 Jakarta 12430, Indonesia PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032 T (62-21) 7592 4611 F (62-21) 7592 4617