2013
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2013
2013
Laporan Tahunan Annual Report
consolidation for a stronger future consolidation for a stronger future
Gedung TMT 1, 18th Floor Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 T +62 21 2997 6767 F +62 21 2997 6768 www.abm-investama.com A member of Tiara Marga Trakindo Group
PT ABM Investama Tbk
PT ABM Investama Tbk
Daftar Isi Contents
Ikhtisar Kinerja Keuangan 2013.........................................3 2013 Financial Performance Highlights
Jejak Langkah....................................................................... 14 Milestones
Sekilas ABM Investama....................................................... 4 ABM Investama at a Glance
Peristiwa Penting 2013..................................................... 18 2013 Event Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan................................ 6 Vision, Mission and Core Values
Penghargaan & Sertifikasi 2013...................................... 22 2013 Awards & Certificates
Bisnis ABM Investama..........................................................8 Business of ABM Investama
Ikhtisar Keuangan............................................................... 24 Financial Highlights
ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi................................................................9 ABM Investama is an Integrated Energy Company
Ikhtisar Saham..................................................................... 25 Stock Highlights
Wilayah Operasional.......................................................... 10 Operational Areas
Ikhtisar Operasional........................................................... 27 Operational Highlights
Dari Manajemen From the Management
“
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Consolidation for a Stronger Future
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Pertumbuhan ekonomi global yang masih melambat di tahun 2013 menjadi momentum yang tepat bagi ABM Investama untuk melanjutkan proses konsolidasi internal secara menyeluruh. Kami mendorong anak-anak perusahaan untuk terus menyempurnakan proses bisnis, meningkatkan efisiensi di semua lini, mendayagunakan aset secara efektif dan mengelola arus kas dengan cerdas. Prioritas kami adalah membangun sinergi yang kuat untuk bersiap menangkap peluang pertumbuhan kebutuhan energi global yang terus meningkat. “Consolidation for a Stronger Future” kami pilih sebagai tema Laporan Tahunan 2013, untuk merefleksikan upaya yang telah kami lakukan dalam menciptakan keunggulan operasi demi mencapai performa yang lebih tangguh di masa mendatang. Slowing global economic growth in 2013 was a right momentum for ABM Investama to continue a comprehensive internal consolidation process. We encourage subsidiaries to continue to refine Company’s business processes, to improve efficiency in all aspects, to utilize assets effectively and to intelligently manage cash flows. Our priority is to build strong synergy to capture growth opportunity of increasing global energy demand. “Consolidation for a Stronger Future” was chosen as the theme of 2013 Annual Report, to reflect efforts we have made in creating operational excellence in order to achieve a more robust performance in the future.
Tinjauan Rencana dan Strategi 2013............................. 28 Overview of Plans and Strategies in 2013
Teknologi Informasi & Komunikasi...............................156 Information & Communication Technology
Laporan Dewan Komisaris............................................... 34 Report from the Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan..................................................160 Corporate Governance
Laporan Direktur Utama................................................... 40 Report from the Board of Directors
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan............................224 Corporate Social Responsibility
Diskusi dan Analisis Manajemen.................................... 50 Management Discussion and Analysis
Data Perusahaan..............................................................256 Corporate Data
Sumber Daya Manusia....................................................148 Human Resources
Laporan Keuangan Konsolidasian ..............................278 Consolidated Financial Statements
1
ABM Investama Annual Report 20133
“
Tentang ABM About ABM
2
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
2013 Financial Performance Highlights
777,02 Penjualan dan Pendapatan Jasa SALES and Services dalam USD juta / in million USD
176,03 Laba Bruto Gross profit dalam USD juta / in million USD
149,38 EBITDA EBITDA dalam USD juta / in million USD
3
ABM Investama Annual Report 20133
Ikhtisar Kinerja Keuangan 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Sekilas ABM Investama ABM Investama at a Glance
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang.
“
4
HASIL PENILAIAN PENERAPAN GCG GCG IMPLEMENTATION ASSESSMENT RESULT Oleh MUC Consulting Group
88,11
95,11
2012
2013
74,70 2011
Creating more open, more progressive and more responsive business units to cope with a more competitive and challenging business climate.
PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) adalah perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi dengan portofolio yang lengkap mencakup sumber daya, jasa dan infrastruktur. Grup ABM menyediakan solusi energi terintegrasi dengan sinergi bisnis yang berfokus pada tiga unit bisnis utama yaitu produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketenagalistrikan. Ketiga unit bisnis utama tersebut didukung oleh dua komponen penting, yaitu jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.
PT ABM Investama Tbk is an integrated energy company that makes strategic investments in energy-related sectors with comprehensive portfolio covering resources, services and infrastructure. ABM Group provides integrated energy solutions with business synergy that focuses on three main business units, namely coal production, mining contractor and electricity solutions. All three main business units are supported by two key components, which are engineering and integrated logistics services.
Perseroan didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Pada tahun 2009, Perseroan berganti nama menjadi PT ABM Investama Tbk dan mengakuisisi mayoritas saham dari beberapa perusahaan di bawah Grup TMT. Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan holding yang kuat yang bertugas memberikan arahan, perencanaan bisnis serta melakukan ekspansi melalui investasi strategis. Dengan demikian, unit-unit usaha dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang tangkas dan tangguh dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang. Sebagai perusahaan induk, ABM Investama terus-menerus mendorong terciptanya sinergi yang kuat untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan meraih pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan.
The Company was established on June 1, 2006 under the name of PT Adiratna Bani Makmur. In 2009, the Company changed its name to PT ABM Investama Tbk and acquired majority shares of several companies under TMT Group. Such reorganization has made ABM Investama a strong holding company in charge of providing direction, business planning and expansion through strategic investments. Hence, business units can grow into agile and resilient business entities in facing the increasingly tougher and challenging competition. As a holding company, ABM Investama constantly encourages solid synergy to optimize resources and achieve long-term profitable growth.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
5 03
ABM Investama Annual Report 20133
Perseroan menjadi perusahaan publik pada tanggal 6 Desember 2011 dengan mencatatkan 550,6 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM. Sebagai perusahaan terbuka, nama Perseroan berubah menjadi PT ABM Investama Tbk. Perseroan memiliki lima unit usaha, yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dengan jumlah karyawan lebih dari 8.000 orang.
The Company went public on December 6, 2011 by listing 550.6 million shares on Indonesia Stock Exchange with ticker code ABMM. As a public company, the Company’s name changed to PT ABM Investama Tbk. The Company has five business units, namely PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) and PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) with a total of more than 8,000 employees.
Terhitung sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Juni 2013, ABM Investama resmi menjadi perusahaan induk operasional. Dengan status baru ini, ABM Investama memiliki keleluasan dalam mencari pendapatan untuk membiayai biaya operasional perseroan secara mandiri. Kegiatan usaha yang akan dijalankan antara lain adalah usaha penyewaan peralatan utama maupun peralatan pendukung pada industri pertambangan dan industri lainnya. Situasi ini akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan terkonsolidasi Grup ABM dan memaksimalkan usaha Perseroan meningkatkan potensi pertumbuhan dari anak-anak usaha.
Effective since approval of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) held on June 27, 2013, ABM Investama officially becomes an operational holding company. Having this new status, ABM Investama has flexibility in finding revenue to fund its operational expenses independently. Business activities to be run include main and supporting equipment rental in mining industry and other industries. This situation will have positive impact on ABM Group’s consolidated revenue and maximize the Company’s business to improve growth potential of its subsidiaries.
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission and Core Values
66 ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Visi
“
Untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
Vision
“
To be the leading investment company with strategic investments in energy resources, energy services, and energy infrastructures.
Misi
‘‘ 01
02
Mission
Secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. To continually create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang memaksimalkan nilai pemegang saham. To ensure sustainable and profitable growth that maximizes shareholder value.
‘‘ 03
04
Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan. To provide value-added solutions that will optimize customer satisfaction.
Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik. To actively engage within communities as good corporate citizen.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
7
Core Values
Perusahaan menanamkan setiap nilai dalam operasional sehari-hari untuk memperkuat jiwa kepemimpinan.
We instill each value in our day-to-day operations to strengthen our leadership.
INTEGRITAS Kami senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.
INTEGRITY We enforce the highest ethical and moral standards, demonstrating honesty and fairness in all activities.
PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN Kami bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kami berikut sumber daya manusianya.
CONTINUOUS DEVELOPMENT We are committed to continuously developing both our companies and employees.
KEUNGGULAN Kami terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.
EXCELLENCE We continuously strive to achieve the highest standards of result.
PROAKTIF Kami terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kami.
PROACTIVE We pursue and adopt new techniques and approaches to improve our business quality.
TANGGUNG JAWAB Kami bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kami ambil.
ACCOUNTABILITY We assume responsibility to shareholders for all decisions and actions taken.
KERJA SAMA KELOMPOK Kami mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan menghormati, serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.
TEAMWORK We promote and support a multicultural workforce, based on trust and respect, achieving goals by communicating appropriately.
Sifat-Sifat Kepemimpinan Leadership Traits
KOMPETEN Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.
COMPETENT Display leadership competence in making correct decisions.
BERWAWASAN KE DEPAN Dapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.
VISIONARY Set encompassing goals; have a well-communicated vision that all members of the organization would take into ownership; envision how to succeed and establish priorities based on the Company’s core values.
MENGINSPIRASI Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.
INSPIRING Exhibit confidence in all interactions; take charge; demonstrate endurance; communicate, inspire and empower others to achieve new heights.
MENGAKTUALISASI DIRI Terus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.
SELF-ACTUALIZING Develop self potential and seek new challenges.
JUJUR DAN RENDAH HATI Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.
HONEST AND HUMBLE Be sincere, modest, reliable, and straightforward in maintaining trustworthiness.
ABM Investama Annual Report 20133
Nilai-Nilai Inti
Bisnis ABM Investama Business of ABM Investama
• Diperkirakan terdapat 221 juta ton* cadangan batubara dan 561 juta ton sumber daya batubara Estimated 221 million tons* of coal reserves and 561 million tons of coal resources
88 ABM Investama Laporan Tahunan 20133
• Kapasitas produksi diharapkan meningkat secara signifikan menjadi 12,5 juta ton dalam jangka sedang Production capacity is expected to ramp up significantly to 12.5 million tons in the medium term * JORC Report 2011
• Perusahaan penyedia listrik temporer terbesar, dengan pangsa pasar 44%* di Indonesia Leading temporary power provider, with 44%* market share in Indonesia • Kapasitas pembangkit listrik lebih dari 1 GW Electricity generation capacity of more than 1 GW
• Termasuk salah satu kontraktor terkemuka di Indonesia One of the leading mining contractors in Indonesia
• Memperluas portofolio dengan meningkatkan bisnisnya di sektor Independent Power Production (IPP) Expand portfolio through leveraging its business in the Independent Power Production (IPP) sector
• Menyediakan layanan penuh jasa pertambangan dari “tambang ke pelabuhan” Provides full end-to-end “pit to port” mining contractor services
*by end of 2013
• SSB dan CKB Logistics menyediakan layanan jasa rekayasa dan dukungan logistik terintegrasi untuk grup ABM dan grup TMT SSB and CKB Logistics to provide engineering services and integrated logistics support to the ABM Group and TMT Group • Anak perusahaan menyediakan layanan intragroup, sehingga dapat mencapai efisiensi biaya dan meningkatkan dukungan untuk bisnis grup The Group subsidiaries provide substantial intragroup services, thereby achieving cost efficiency and increasing business support
Bisnis kami terdiri dari tiga unit bisnis utama yakni produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan dan solusi ketenagalistrikan, yang didukung oleh dua komponen penting yakni layanan jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.
We see our business within the three key business areas of coal production, mining contractor and power solutions, supported by the two crucial components of engineering services and integrated logistics.
Berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk yang lebih beragam, pola bisnis terpadu ini menciptakan sinergi dan memberikan solusi energi yang menyeluruh, sehingga kami dapat menciptakan struktur biaya yang lebih efisien; meningkatkan profitabilitas, dan menjamin keberlanjutan bisnis.
Committed to providing a wider range of energy related products and services offering, this integrated business creates synergy and offers end-to-end energy solutions that enable us to provide a more efficient cost structure; increasing profitability; and assuring business sustainability.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi ABM Investama is an Integrated Energy Company 99.4%
45%
Rachmat Mulyana Hamami
Kartika Hamami
0.6%
AHK Holdings Pte. Ltd.
PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)
24%
99,99%
PT Reswara Minergi Hartama INTEGRATED COAL MINING
99,99%
PT Cipta Kridatama MINING CONTRACTOR
Valle Verde Pte. Ltd.
27,5%
Rachmat Sobari Hamami
75%
Eldorado Gold Inc.
25%
55%
Public
21%
99,98%
99,96%
9
27,5%
ABM Investama Annual Report 20133
Achmad Hadiat Hamami
99,99%
PT Sumberdaya Sewatama
PT Sanggar Sarana Baja
PT Cipta Krida Bahari
POWER SOLUTIONS
ENGINEERING SERVICES
INTEGRATED LOGISTICS
PT Alfa Trans Raya
PT Tunas Inti Abadi
PT Nagata Bisma Shakti
PT Prima Wiguna Parama
COAL PRODUCER
IPP-RENEWABLE ENERGY
MATERIAL HANDLING
SHIPPING COMPANY
PT Pelabuhan Buana Reja
PT Pradipa Aryasatya
PT Baruna Dirga Dharma
PORT SERVICE/ MANAGEMENT
IPP-THERMAL ENERGY
COAL LOGISTICS
PT Media Djaya Bersama
PT Energi Alam Raya Semesta IPP-THERMAL ENERGY
SUB HOLDING PT Meppogen PT Bara Energi Lestari
IPP-GAS
COAL PRODUCER PT Mifa Bersaudara COAL PRODUCER
Berkomitmen untuk tumbuh dalam kegiatan bisnis yang fokus pada penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, solusi ketenagalistrikan, jasa rekayasa, dan logistik terintegrasi.
Committed to grow in the focused activities of coal production, mining contractor, power solutions, engineering services, and integrated logistics.
Wilayah Operasional Operational Areas
10
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Banda Aceh
Medan
Batam
Padang
Pontianak
Samarinda
Pekanbaru
Balikpapan
Jambi
Palembang Bengkulu
Makassar Jakarta Tangerang
Surabaya
Denpasar
RESWARA
CK
SUMATERA
MDB Project, • BEL, Nagan Raya, Nanggroe Aceh • MIFA, West Aceh, NAD • Darussalam
KALIMANTAN
TIA Project • Sebamban, Kec. Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan
SUMATERA
• • • •
Air Muring - Muko-Muko, Bengkulu Siambul, Riau Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam Musi Banyuasin, South Sumatera
KALIMANTAN
• • • • • • •
Batulicin, South Kalimantan Sebambam, South Kalimantan Separi, East Kalimantan Loa Janan, Kutai Kartanegara, East Kalimantan Tenggarong, East Kalimantan Batu Sopang, East Kalimantan Berau, East Kalimantan
Mataram
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
11
Manado
CK : Lokasi Kontrak Pertambangan
SEWATAMA : Solusi Ketenagalistrikan
SSB : Workshop Jasa Rekayasa
Mining contractor Peoject Sites
Power Solutions Services
Engineering Services Workshop
CKB Logistics : Kantor Logistik Terintigrasi Integrated Logistics Offices
Ternate
Sorong
Jayapura Ambon
SEWATAMA SUMATERA
SEWATAMA 1. Temporary Power • Nagan Raya, NAD • Tj. Balai Karimun, South Sumatera • Riau, Pekanbaru • Bangka Belitung, Bangka • Bangka Belitung, Pilang • Bandar Lampung, Lampung • Padang, Sumatera Barat 2. Operations & Maintanance • NAD, Banda Aceh • Babel, Pilang 3. Renewable & IPP • NAD, Nagan Raya, Banda Aceh • Palembang, South Sumatera
SULAWESI
1. Temporary Power • Minahasa, North Sulawesi • Palu, Central Sulawesi • Gorontalo, Gorontalo • Kendari, Southeast Sulawesi • Bau-bau, Southeast Sulawesi • Raha, Southeast Sulawesi • Wua-wua, Southeast Sulawesi • Bitung, North Sulawesi • Kotamobagu, North Sulawesi • Isimu, North Sulawesi 2. Renewable • Binuang, South Sulawesi • Maiting, South Sulawesi • Sappaya, South Sulawesi
ABM Investama Annual Report 20133
RESWARA : Lokasi Konsesi Pertambangan Mining Concession Sites
12
SEWATAMA KALIMANTAN
SSB
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Temporary Power • Pontianak, West Kalimantan • Sambas, West Kalimantan • Ketapang, West Kalimantan • Sanggau, West Kalimantan • Sintang, West Kalimantan • Singkawang, West Kalimantan • Ngabang, West Kalimantan • Putussibau, West Kalimantan • Sidomulyo, West Kalimantan • Kumai, Central Kalimantan • Pagatan, East Kalimantan • Maburai, South Kalimantan • Rantau, South Kalimantan • Kotabaru, South Kalimantan • Trisakti, South Kalimantan • Sangatta, East Kalimantan • Bontang, East Kalimantan • Petung, East Kalimantan • Tanjung Selor, East Kalimantan Operations & Maintanance • Balikpapan, East Kalimantan Pillar • Tanjung Selor, North Kalimantan • Samarinda, East Kalimantan • Banjarmasin, South Kalimantan
JAVA
Operations & Maintanance • DKI Jakarta Pillar • DKI jakarta
PAPUA
Temporary Power • Timika, Papua • Waena, Papua • Kelapa Lima, Papua • Sanggeng, West Papua • Jayapura, Papua • Sorong, West Papua • Manokwari, West Papua • Sentani, Papua • Yarmokh, Papua • Mimika, Papua Operations & Maintanance • Jayapura, Papua
NUSA TENGGARA
Temporary Power • Bima, West Nusa Tenggara • Sape, West Nusa Tenggara • Lombok, West Nusa Tenggara • Labuhan, West Nusa Tenggara • Taliwang, West Nusa Tenggara Renewable • Sumba, East Nusa Tenggara
MALUKU
Temporary Power • Ternate, North Maluku • Tual, Maluku • Ambon, Maluku Pillar • Ambon, Maluku
BALI
Temporary Power • Bali
SUMATERA
Site Services • Duri, Riau
KALIMANTAN
Site Services • Tanjung, South Kalimantan • Satui, South Kalimantan • Balikpapan, East Kalimantan • Samarinda, East Kalimantan • Bengalon Sangatta, East Kalimantan Transport • Satui, South Kalimantan • Balikpapan, East Kalimantan Remanufacturing • Balikpapan, East Kalimantan
SULAWESI
Site Services • Soroako, South Sulawesi
JAVA
Transport • Tangerang, Banten Remanufacturing • Pulogadung, DKI Jakarta Fabrication • Pulogadung, DKI Jakarta
PAPUA
Site Services • Kuala Kencana, Papua • Grassberg, Papua Transport • Kuala Kencana, Papua Remanufacturing • Kuala Kencana, Papua
NUSA TENGGARA
Site Services • Batu Hijau, West Nusa Tenggara
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
CKB Logistics SUMATERA
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
CKB Logistics CKB Logistics Branches • Batam, Riau Island • Banda Aceh, NAD • Bengkulu, Bengkulu • Duri, Riau • Jambi, Jambi • Medan, North Sumatera • Palembang, South Sumatera • Padang, West Sumatera • Pekanbaru, Riau. CKB Logistics Warehouse Facilities : • Medan, North Sumatera Supply Base Location : • Matak, Riau CKB Logistics Branches : • Balikpapan, East Kalimantan • Banjarmasin, South Kalimantan • Batu Kajang, East Kalimantan • Batulicin, South Kalimantan • Muara Teweh, Central Kalimantan • Pangkalan Bun, Central Kalimantan • Pontianak, Central Kalimantan • Tanjung Adaro, East Kalimantan • Tanjung Redeb, East Kalimantan • Tarakan, East Kalimantan • Samarinda, East Kalimantan • Sangatta, East Kalimantan • Satui, South Kalimantan • Senakin, West Kalimantan. CKB Logistics Warehouse Facilities : • Batakan Facility, Balikpapan, East Kalimantan • Banjarmasin Hub Facility, South Kalimantan • Samarinda Hub Facility, East Kalimantan • Tanjung Adaro Facility, East Kalimantan • Tanjung Redeb Facility, East Kalimantan
13
SULAWESI
CKB Logistics Branches : • Makassar, South Sulawesi • Menado, North Sulawesi • Soroako, South Sulawesi
JAVA
CKB Logistics Head Office : • Jakarta, DKI Jakarta CKB Logistics Branches : • Surabaya, East Java CKB Logistics Warehouse Facilities : • Jakarta Super Hub, Cakung, DKI Jakarta • Taman Niaga Soewarna (TNS), Cengkareng, Banten • Cilandak Distribution Center (CDC), Cilandak, DKI Jakarta • Tungya Facility, Surabaya, East Java Supply Base Location : • Lamongan Shorebase, Lamongan
PAPUA
CKB Logistics Branches : • Jayapura, Papua • Sorong, West Papua • Timika, Papua Supply Base Location : • Tangguh, Papua
NUSA TENGGARA
CKB Logistics Branches : • Mataram, West Nusa Tenggara • Batu Hijau
MALUKU
CKB Logistics Branches : • Ambon, Maluku • Ternate, Maluku
BALI
CKB Logistics Branches : • Denpasar, Bali
ABM Investama Annual Report 20133
KALIMANTAN
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jejak Langkah Milestones
14
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
1970
1992
1997
AHK Hamami mendirikan PT Trakindo Utama (Trakindo), yang kemudian menjadi satu-satunya distributor resmi dari peralatan berat dan mesinmesin Caterpillar di Indonesia.
PT Sumberdaya Sewatama, anak Perusahaan di bawah Trakindo didirikan pada tanggal 27 Maret untuk penyediaan tenaga listrik melalui penyewaan genset untuk berbagai proyek.
PT Cipta Krida Bahari, sebuah perusahaan freight forwarding didirikan pada tanggal 9 Mei.
AHK Hamami founded PT Trakindo Utama (Trakindo), which became the sole authorized dealer in Indonesia for Caterpillar heavy equipment and machinery products.
PT Sumberdaya Sewatama, (SS), a subsidiary of Trakindo was established on 27 March, to provide power through leasing power generators for all kinds of projects.
1977
1997
2000
Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT Sanggar Sarana Baja pada tanggal 19 Maret 1977 untuk menyediakan rancangan (desain) dan pelayanan fabrikasi untuk kebutuhan pasar yang berkaitan dengan peralatan berat.
PT Cipta Kridatama (CK) didirikan pada tanggal 8 April untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap jasa pelayanan sewa alat berat dan kemudian menjadi kontraktor pada industri pertambangan.
Trakindo menjadi sebuah induk perusahaan yang terintegrasi, hal ini ditandai dengan berubahnya PT Trakindo Utama menjadi PT Tiara Marga Trakindo (TMT) pada tanggal 16 Agustus 2000.
PT Cipta Kridatama (CK) was established on 8 April, to fulfill market demand for heavy machinery rentals, subsequently becoming a contractor for the mining industry.
Trakindo became an integrated holding company, marked with the change of PT Trakindo Utama to become PT Tiara Marga Trakindo (TMT) on 16 August 2000.
Trakindo established a subsidiary, PT Sanggar Sarana Baja, on 19 March 1977, to provide design and fabrication services for the heavy equipment market.
PT Cipta Krida Bahari, a freight forwarding company, was established on 9 May.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
2007
2010
PT Alfa Trans Raya dibentuk sebagai anak perusahaan dari CKB Logistics pada tanggal 28 November sebagai perusahaan perkapalan yang memberikan pelayanan terutama di sektor yang terkait dengan industri energi, serta membeli kapal pertama yang diberi nama Alfa Trans Satu pada Desember.
Pada bulan Desember, PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja mengambil alih PT Tunas Inti Abadi, sebuah konsesi batubara di Kalimantan Selatan.
PT Reswara Minergi Hartama didirikan pada tanggal 16 November, diposisikan sebagai sebuah sub-holding di bidang pertambangan terintegrasi menangani sektor industri yang berkaitan dengan pertambangan batubara.
In December, PT Sumberdaya Sewatama and PT Sanggar Sarana Baja took control of PT Tunas Inti Abadi, which had a coal concession in South Kalimantan.
PT Reswara Minergi Hartama was established on 16 November, taking the position of holding company for all coal mining related businesses.
PT Alfa Trans Raya was established as a subsidiary of CKB Logistics on 28 November, as a shipping company primarily serving energy-related sectors, and purchased its first ship named Alfa Trans Satu in December.
Pada bulan November, PT Sumberdaya Sewatama membeli saham minoritas di PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan pembangkit listrik yang beroperasi di Sumatera Selatan.
2006
2009
PT Cipta Krida Bahari memperkenalkan nama dan logo baru sebagai CKB Logistics.
PT Tiara Marga Trakindo mengambil alih PT Adiratna Bani Makmur pada bulan Agustus dan mengubah nama menjadi PT ABM Investama Tbk (ABM), yang kemudian menjadi pemilik saham mayoritas dari PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Tunas Inti Abadi. ABM juga mengakuisisi saham minoritas di PT Cipta Kridatama.
PT Cipta Krida Bahari introduced its new branding and company logo as CKB Logistics.
PT Tiara Marga Trakindo acquired PT Adiratna Bani Makmur in August, and changed its name to PT ABM Investama Tbk (ABM). The company then acquired majority shares in PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT CKB Logistics and PT Tunas Inti Abadi. ABM also acquired minority shares in PT Cipta Kridatama.
In November, PT Sumberdaya Sewatama acquired minority shares in PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), a power generation company operating in South Sumatra.
PT ABM Investama Tbk menjadi pemilik saham mayoritas atas PT Cipta Kridatama pada tanggal 10 Desember. PT ABM Investama Tbk became the majority shareholders of PT Cipta Kridatama on 10 December.
Pada bulan Desember, untuk mendukung perdagangan Compliant Coal yang diproduksi oleh PT TIA dan batubara lainnya. Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja yang akan menjadi pengelola pelabuhan untuk batubara. In December, to support PT TIA and other coal trading activities, Reswara established a ports company named PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) to serve the coal industry.
15
ABM Investama Annual Report 20133
2006
16
2011
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Pada bulan Maret, PT ABM Investama Tbk meningkatkan investasi saham dengan melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi, yang setara dengan 64,7111% saham PT ABM Investama Tbk. Konversi ini dilakukan oleh Valle Verde Ltd, perusahaan berbasis Singapura milik Keluarga Hamami. In March, PT ABM Investama Tbk increased its equity through conversion of Mandatory Convertible Bonds equal to a value of 64,7111% ownership of PT ABM Investama Tbk by Valle Verde Ltd, a Singaporean-based company owned by The Hamami Family.
Pada tanggal 23 Mei, PT Sumberdaya Sewatama (SS) membentuk 2 anak perusahaan baru dengan nama PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), yang berfokus pada energi terbarukan, dan PT Pradipa Aryasatya (Pradipa) dengan fokus pada energi termal, sejalan dengan rencana ekspansinya ke Pembangkit Tenaga Listrik Independen/ Captive. On 23 May, PT Sumberdaya Sewatama (SS) established 2 new subsidiaries under the names PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), which focuses on renewable energy, and PT Pradipa Aryasatya (Pradipa) which focuses on thermal energy, in line with its expansion plan into Independent/Captive Power Plants.
Pada tanggal 26 Mei, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) memperluas portofolio melalui pendirian PT Baruna Dirga Dharma (BDD), sebuah perusahaan untuk transportasi batubara & layanan tongkang dan kapal tunda. On 26 May, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) also expanded its portfolio through establishing PT Baruna Dirga Dharma (BDD), a coal transport tug & barge service company.
Pada tanggal 26 Juni PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendirikan PT Prima Wiguna Parama (PWP) untuk mengelola penanganan peralatan yang terkait dengan industri energi. On 26 June, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) established PT Prima Wiguna Parama (PWP) to manage materials handling for equipment related to the energy industry.
Pada tanggal 28 Juni Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang mengoperasikan dua konsesi batubara di Aceh yaitu PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL). On 28 June, Reswara acquired PT Media Djaya Bersama (MDB), which operates 2 coal concessions in Aceh namely PT MIFA Bersaudara and PT Bara Energi Lestari (BEL).
Pada tanggal 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) memperkenalkan logo baru perusahaan. On 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) introduced its new company logo.
Pada tanggal 6 Desember, ABM Investama berhasil melaksanakan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dan resmi menjadi Perusahaan Publik. On 6 December, ABM Investama held its initial public offering at the Indonesia Stock Exchange and officially become a Public Listed Company.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
2012
On 29 August 2012 Sewatama announced a 70 percent acquisition of independent power plant company PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, a Sewatama subsidiary active in thermal energy within the independent power sector served as a vehicle for the acquisition worth USD 7 million.
ABM Investama Annual Report 20133
29 Agustus 2012 Sewatama mengumumkan akuisisi 70% dari saham perusahaan pembangkit listrik independen PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, anak perusahaan Sewatama yang bergerak di bidang energi termal pada sektor pembangkit listrik independen menjadi sarana akuisisi senilai USD 7 juta.
17
2013 27 Juni 2013, ABM Investama resmi menjadi perusahaan induk operasional.
November 2012 Sewatama menerbitkan surat utang yang terdiri dari obligasi konvensional dan Sukuk Ijarah dengan jumlah Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia. In November 2012 Sewatama issued bonds consisting of conventional bonds and Sukuk Ijarah for as much as Rp 1 trillion at the Indonesia Stock Exchange
27 June 2013, ABM Investama officially becomes an operating holding company.
Peristiwa Penting 2013 2013 Event Highlights
18
Januari January
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
1 January 2013 PT Sumberdaya Sewatama melakukan acara ‘Melak Tangkal’, yaitu reboisasi pohon jati sebanyak 2013 Pohon di Bukit Gintung, Kasepuhan Adat Banten Kidul, Gunung Halimun, yang melambangkan sambutan untuk Tahun Baru 2013. January 1, 2013 PT Sumberdaya Sewatama held an event called ‘Melak Tangkal’, a replanting of 2013 Teak trees program in Bukit Gintung, Kasepuhan Adat Banten Kidul, Gunung Halimun, as a sign in welcoming the new year 2013.
30 Januari 2013 PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan dari Bea Cukai Banjarmasin sebagai ‘Best Compliance Company’ pada peringatan hari Pabean Internasional ke-61. January 30, 2013 PT Cipta Krida Bahari received award from The Customs of Banjarmasin as the ‘Best Compliance Company’ on the commemoration of the 61st International Customs.
Maret
28 Januari 2013 Divisi Remanufacturing (SSBR) mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang merupakan salah satu komitmen SSBR dalam meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus menjadi kartu akses untuk memasuki area bisnis yang baru di industri minyak dan gas. January 28, 2013 Remanufacturing Division (SSBR) obtained Quality Management System ISO 9001:2008 Certification as one of SSBR commitments to improve customer satisfaction as well as an access card to enter new business area in oil and gas industry.
Mei
22 April 2013 PT Tunas Inti Abadi menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Site Desa Sebambam, Kalimantan Selatan.
24 Mei 2013 PT Cipta Krida Bahari terpilih sebagai ‘Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award’ dalam ajang ‘Agent Nite’ untuk kontribusi sepanjang tahun 2012.
April
May
April 22, 2013 PT Tunas Inti Abadi received Zero Accident Award from the Ministry of Manpower and Transmigration for the Sebambam Village Site, South Kalimantan
May 24, 2013 PT Cipta Krida Bahari was named as ‘Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award’ in the ‘Agent Nite’ event for its contribution in 2012.
March
Jakarta, 15 Maret 2013 Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Penambangan untuk jangka waktu lima tahun senilai USD225 juta antara PT Cipta Kridatama dan PT Realita Jaya Mandiri.
01/01/2013
April
Jakarta, March 15, 2013 The signing of a five-year Mining Cooperation Agreement valued of USD225 million between PT Cipta Kridatama and PT Realita Jaya Mandiri.
15/03/2013
22/04/2013
Jakarta, 30 April 2013 PT Cipta Kridatama menerima 4 penghargaan Zero Accident Award yang masing-masing diberikan kepada Site CK TIA, Site CK MSJ, Site CK MHU, dan Site CK KBM dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Jakarta, April 30, 2013 PT Cipta Kridatama received 4 Zero Accident Award, each for CK TIA Site, CK MSJ Site, CK MHU Site, and CK KBM Site from the Ministry of Manpower and Transmigration.
24/05/2013
Juni June
Jakarta, 12 Juni 2013 Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Penambangan untuk jangka waktu lima tahun senilai USD428 juta antara PT Cipta Kridatama dan PT Kaltim Jaya Bara. Jakarta, June 12, 2013 The signing of a five-year Mining Cooperation Agreement valued of USD428 million between PT Cipta Kridatama and PT Kaltim Jaya Bara.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
September Oktober September
October
9 Juli 2013 PT ABM Investama Tbk meraih penghargaan dalam ‘Warta Ekonomi Indonesia Best New Emiten 2013’ dari majalah Warta Ekonomi.
4 September 2013 PT Cipta Kridatama menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Program Desa Siaga Aktif dengan Pemerintah Aceh Barat yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat.
02 Oktober 2013 PT Cipta Kridatama menerima penghargaan ‘Silver’ dalam ajang Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013 untuk kategori program Penciptaan Akses Terhadap Air Minum/ Bersih dan Sanitasi Lingkungan di Desa Mekarsari, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
July
July 9, 2013 PT ABM Investama Tbk received award of ‘Warta Ekonomi Indonesia Best New Emiten 2013’ from Warta Ekonomi Magazine.
September 4, 2013 PT Cipta Kridatama signed a Memorandum of Understanding on the Program of “Desa Siaga Aktif” with the Local Government
09/07/2013 04/09/2013
Agustus August
20 August 2013 PT Cipta Krida Bahari memperoleh pembaruan sertifikasi ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007. August 20, 2013 PT Cipta Krida Bahari received certificate renewal of ISO 9001:2008 and OHSAS 18001:2007.
October 02, 2013 PT Cipta Kridatama received ‘Silver’ award during “Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013” for the category of providing access to drinking/ clean water and environment sanitation at Desa Mekarsari, sub-district Tanah Bumbu, South Kalimantan.
23 September 2013 PT Sumberdaya Sewatama memperoleh sertifikasi Occupational Health & Safety Management System (OHSAS). September 23, 2013 PT Sumberdaya Sewatama received Occupational Health & Safety Management System (OHSAS).
02/10/2013
8-12 oktober 2013 Direktur PT Cipta Kridatama, Kemal Djamil Siregar, menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Asia-Pacific Occupational Safety and Health Organization (APOSHO) ke-28 yang diadakan di JI EXPO Kemayoran, Jakarta. 8-12 october 2013 Director of PT Cipta Kridatama, Kemal Djamil Siregar, became one of the speakers at the 28th Conference of the AsiaPacific Occupational Safety and Health Organization (APOSHO) held in JI EXPO Kemayoran, Jakarta.
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
17 Oktober 2013 PT ABM Investama Tbk menerima penghargaan sebagai Peringkat ke 6 dari 70 peserta untuk Kategori Private Non-Keuangan Listed pada acara Annual Report Award. October 17, 2013 PT ABM Investama Tbk ranked 6th out of 70 participants in the category of Private NonFinancial Listed in the Annual Report Award. 30 Oktober 2013 PT Tunas Inti Abadi menerima Serifikat Clean and Clear dari Dirjen Minerba – Kementrian ESDM. October 30, 2013 PT Tunas Inti Abadi received Clean and Clear Certificate from Directorate General Mineral and Coal – the Ministry of Energy and Mineral Resources.
30 Oktober 2013 PT ABM Investama Tbk menerima penghargaan ‘Best Responsibility of The Boards’ dalam Corporate Governance (CG) Award yang diadakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). October 30, 2013 PT ABM Investama Tbk received ‘Best Responsibility of The Boards’ award in Corporate Governance (CG) Award held by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
30/10/2013
19
ABM Investama Annual Report 20133
Juli
Data Perusahaan Corporate Data
20
November November
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
7 November 2013 PT Sumberdaya Sewatama menerima penghargaan sebagai ‘Best CSR program’ dalam penghargaan PR Awards yang diselenggarakan oleh majalah SWA. November 7, 2013 PT Sumberdaya Sewatama received the ‘Best CSR program’ Award during the PR Awards held by SWA Magazine.
29 November 2013 PT Tunas Inti Abadi meraih penghargaan ‘Utama’ untuk Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dan Penghargaan ‘Pratama’ untuk Pengelolaan Lingkungan Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. November 29, 2013 PT Tunas Inti Abadi received the ‘Utama’ award for the Mine Safety Management and ‘Pratama’ award for Mine Environment Management from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Desember December
9 December 2013 PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan sebagai Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 dari Frost & Sullivan. December 9, 2013 PT Cipta Krida Bahari was named as Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 from Frost & Sullivan.
07/11/2013 8 November 2013 PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan dari Hay Group sebagai ‘Indonesian Employers of Choice Award’ November 8, 2013 PT Cipta Krida Bahari received award from Hay Group as ‘Indonesian Employers of Choice Award’
12 – 22 November 2013 PT Tunas Inti Abadi berhasil memperoleh medali emas dalam ajang Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) untuk kategori High Angle Rescue Technique (HART). 12 – 22 November 2013 PT Tunas Inti Abadi won the golden medal in the 2013 Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) for the category of High Angle Rescue Technique” (HART).
09/12/2013
10/12/2013
17 Desember 2013 PT Tunas Inti Abadi menerima sertifikasi Integrated Management System ISO 9001:2008, ISO 14001: 2004, dan ONHAS 18001: 2007 dari PT SGS Indonesia. December 17, 2013 PT Tunas Inti Abadi Obtained the Certification of Integrated Management System ISO 9001:2008, ISO 14001: 2004, dan ONHAS 18001: 2007 from PT SGS Indonesia.
22/11/2013
29 November 2013 PT Cipta Kridatama yang diwakili oleh site CK MSJ meraih Penghargaan Utama untuk Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dalam kelompok Kontraktor Utama Jasa Pertambangan. November 29, 2013 PT Cipta Kridatama represented by CK MSJ site won the First Award for the Mine Safety Management in Category of Main Contractor for Mining Services from the Minister of Energy and Mineral Resources.
10 Desember 2013 PT Tunas Inti Abadi menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kategori ‘Hijau’ untuk periode 2012-2013 dari Kementrian Lingkungan Hidup. December 10, 2013 PT Tunas Inti Abadi received the Program for Environmental Compliance Performance Rating Award for the Category ‘Green’ for the period 20122013 from the Ministry of Environment.
18 Desember 2013 PT ABM Investama Tbk menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar sampai USD 450 juta dengan 3 bank Internasional dan 1 bank BUMN. December 18, 2013 PT ABM Investama Tbk signed a facility agreement with the amount up to USD 450 million with 3 international banks and 1 state-owned bank.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
21
ABM Investama Annual Report 20133
Penghargaan & Sertifikasi 2013 2013 Awards & Certificates
22
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Best Emiten Best Compliance Company 30 Januari / 30 January CKB Logistics memperoleh penghargaan dari Bea Cukai Banjarmasin sebagai Best Compliance Company di peringatan hari Pabean Internasional ke -61 CKB Logistics received award from Banjarmasin Customs as Best Compliance Company in 61st anniversary of Pabean Internasional on 30 January 2013
9 Juli / 9 July PT ABM Investama Tbk mendapatkan penghargaan sebagai Best Emiten oleh Majalah Warta Ekonomi PT ABM Investama Tbk recevied award as Best Emiten from Warta Ekonomi magazine
Occupational Health & Safety Management System 23 September / 23 September PT Sumberdaya Sewatama memperoleh sertifikasi Occupational Health & Safety Management System (OHSAS) PT Sumberdaya Sewatama recevied certification of Occupational Health & Safety Management System (OHSAS)
Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award 24 Mei / 24 May CKB Logistics terpilih sebagai Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award di ajang Agent Nite untuk kontribusi sepanjang tahun 2013 CKB Logistics elected as Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award in the Agent Nite event for its contribution during 2013
ISO 9001:2008 OHSAS 18001:2007 20 August / 20 August CKB Logistics menerima Sertifikasi Renewal ISO 9001:2008 & OHSAS 18001:2007 CKB Logistics received Renewal Certifications of ISO 9001:2008 & OHSAS 18001:2007
Annual Report Award 17 Oktober / 17 Ocober PT ABM investama Tbk mendapatkan Peringkat ke-6 dari 70 peserta untuk Kategori Private Non-Keuangan Listed pada acara Annual Report Award PT ABM Investama Tbk ranked 6th out of 70 participants in the category of Private Non-Financial Listed in the Annual Report Award
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
23
Indonesian Employers of Choice Award
Pengelolaan Keselamatan Pertambangan
30 Oktober / 30 October PT ABM investama Tbk menerima Best Responsibility of the Boards dalam Corporate Governance (CG) Award yang di adakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) PT ABM Investama Tbk received “Best Responsibility of the Boards” Award in Corporate Governance (CG) Award held by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
8 Nopember / 8 November CKB Logistics menerima Penghargaan dari Hay Group sebagai Indonesian Employers of Choice Award CKB Logistics received award from Hay Group as Indonesian Employers of Choice Award
29 Nopember / 29 November PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih penghargaan “Utama” untuk Pengelolaan Keselamatan Pertambangan PT Tunas Inti Abadi (TIA) received award “Utama” for Mining Safety Management
IFRC 2013 kategory High Angle Rescue 12-22 Nopember / 12-22 November TIA mendapatkan emas di IFRC 2013 untuk kategory High Angle Rescue TIA received gold in the IFRC 2013 for category of High Angle Rescue
Best CSR program 7 Nopember / 7 November PT Sumberdaya Sewatama menerima penghargaan sebagai Best CSR program dalam penghargaan PR Awards yang diselenggarakan oleh majalah SWA PT Sumberdaya Sewatama received award as Best CSR program in the event of PR Awards organized by SWA magazine
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 29 Nopember / 29 November PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih “Pratama” untuk Pengelolaan Lingkungan Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral PT Tunas Inti Abadi (TIA) received “Pratama” for Mining Environmental Management from the Ministry of Energy and Mineral Resources
Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 9 Desember / 9 December CKB Logistics dianugerahi penghargaan oleh Frost & Sullivan sebagai Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 CKB Logistics received award from Frost & Sullivan as Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013
ABM Investama Annual Report 20133
Best Responsibility of the Boards
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights dalam USD Juta kecuali dinyatakan lain
24
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
in USD Million unless otherwise stated 2013
2012
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
2011
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Penjualan dan pendapatan jasa
777,02
886,97
753,83
Sales and services
Laba Bruto
176,03
171,23
158,84
Gross profit
(133,34)
(112,87)
(81,90)
Selling, general, and administration expenses
31,00
9,79
8,12
Other operating income
(17,97)
(12,19)
(2,31)
Other operating expenses
55,72
55,96
82,74
Income from operations
149,38
181,87
139,03
EBITDA
Beban penjualan, umum, dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Laba Usaha EBITDA EBITDA untuk perjanjian kredit dengan bank
134,04
-
-
EBITDA related to the credit agreement with banks
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
3,76
23,07
61,64
Income before income tax
LABA TAHUN BERJALAN
2,07
12,43
55,26
Income for the year
(20,62)
6,77
54,69
Total comprehensive income
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(loss) for the year
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
Income for the year attributable to: 4,61
13,64
55,53
(2,53)
(1,21)
(0,27)
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
- Dilusian
(18,09)
7,98
54,96
Owners of the parent company
(2,53)
(1,21)
(0,27)
Non-controlling interests Earnings per share attributable to the owners of the parent company
0,00167
0,00495
0,02561
-
-
0,02345
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Total Aset Total Liabilitas
Non-controlling interests Comprehensive income (loss) for the year attributable to:
Laba per lembar saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk - Dasar
Owners of the parent company
Basic Diluted CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
1.213,13
1.263,40
1.110,93
Total Assets
891,11
917,34
773,82
Total Liabilities
Total Ekuitas
322,03
346,06
337,11
Total Equity
Belanja Modal
188,75
282,46
284,39
Capital Expenditure
Modal Kerja Bersih
(10,63)
85,12
125,08
Net Working Capital
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
Laba Bersih* terhadap Jumlah Aset (%)
0,38
1,08
5,00
Net Income* / Total Asset (%)
Laba Bersih* terhadap Ekuitas (%)
1,43
3,94
16,47
Net Income* / Total Equity (%)
Laba Bersih* terhadap Pendapatan (%)
0,59
1,54
7,37
Net Income* / Sales and Services (%)
Rasio Lancar
0,97
1,23
1,36
Current Ratio
Total Liabilitas / Total Ekuitas
2,77
2,65
2,30
Total Liabilities / Total Equity
Total Liabilitas / Total Aset
0,73
0,73
0,70
Total Liabilities / Total Assets
*yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
*attributable to the owners of the parent company
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Ikhtisar Saham Stock Highlights
KINERJA SAHAM DI TAHUN 2013 STOCK PERFORMANCE IN 2012
Harga/Price (Rp.)
Volume (juta/million)
12.000
4000
8.000
3500
6.000 4.000
3000
2.000 0
2500 Harga Tertinggi
Volume dan Harga Saham (Rp)
Harga Terendah
2013 Tertinggi Highest
Penutupan
Volume (Lembar)
2012 Terendah Lowest
Tertinggi Highest
2011 Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Harga Saham (Rp)
Volume and Share Price (Rp) Share Price (Rp)
Triwulan Pertama
Rp.3.775
Rp.2.725
Rp3.950
Rp3.575
-
-
First Quarter
Triwulan Kedua
Rp. 3.775
Rp. 2.700
Rp3.975
Rp3.375
-
-
Second Quarter
Triwulan Ketiga
Rp. 2.875
Rp. 2.550
Rp3.775
Rp3.450
-
-
Third Quarter
Triwulan Keempat
Rp. 3.000
Rp. 2.575
Rp3.650
Rp2.825
Rp3.900
Rp3.775
Fourth Quarter
Volume
Volume
Triwulan Pertama
20.729
945
5.817.000
2.000
-
-
First Quarter
Triwulan Kedua
1.653
572
6.235.000
51.500
-
-
Second Quarter
Triwulan Ketiga
2.175
351
4.964.500
500
-
-
Third Quarter
13.982
1.942
3.136.000
500
68.047.500
185.000
Fourth Quarter
Triwulan Keempat
Struktur Pemilikan Saham Shareholders Structure
Status Pemilik/Owner Status
Jumlah Pemegang Saham/ Number of Shareholders
Jumlah Saham/Number of Shares
% Pemilikan/Ownership
PEMODAL NASIONAL/DOMESTIC INVESTOR 1.
Perorangan, Indonesia/Individuals, Indonesian
558
45.599.000
1,65624
2.
Karyawan/Employees
49
206.500
0,00750
3.
Yayasan/Foundations
2
5.013.500
0,18210
4.
Dana Pensiun/Pension Funds
8
1.704.000
0,06189
5.
Asuransi/Insurance
1
100.000
0,00363
6.
Perseroan Terbatas/Corporations
13
643.239.000
23,36362
7.
Reksadana/Mutual Funds
8
33.494.500
1,21658
639
729.356.500
26,49156
7
792.000
0,02877
18
2.023.016.500
73,47967
25
2.023.808.500
73,50844
664
2.753.165.000
100,00000
Jumlah Keseluruhan/Sub Total PEMODAL ASING/OVERSEAS INVESTORS 8.
Perorangan, Asing/ Individuals, Foreign
9.
Badan Usaha, Asing/Business Entities, Foreign
Jumlah Keseluruhan/Sub Total JUMLAH/TOTAL
ABM Investama Annual Report 20133
10.000
No
25
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2013
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
11,4 3%
26
55,00%
Shareholders Composition as of 31 December 2013
Valle Verde Pte Ltd Controlling Shareholders
% 46 10,
PT Tiara Marga Trakindo
23,11%
CitiBank Singapore A/C BJBS AS Asia Public under 5%
Kebijakan Dividen Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dividend Policy Based on Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, the distribution of dividends shall be conducted based on the Resolution of a General Meeting of Shareholders (GMS) or Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Prior to the end of afiscal year, the interim dividend may be distributed as long as the Company’s Articles of Association allow such distribution and the interim dividend distribution shall not reduce the Company’s assets lower than its issued and fully paid capital as well as its reserve requirements. The interim dividend distribution is determined by the Board of Directors after obtaining approval from the Board of Commissioners.
Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih untuk masa yang akan datang.
Following the IPO, commencing in 2013 and based on the 2012 net income, the Company plans to maintain a dividend payment ratio of a maximum 35% of net income into the future.
Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS, Direksi dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada:
By also taking into account the resolutions of the GMS, the Directors may, from time to time, amend the Company’s dividend payment policy. Directors may reduce the number of dividends paid or waive dividend payment entirely. Future dividend payments shall depend on a number of factors, including:
•
•
•
aba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi L keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa mendatang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.
Berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2013 di Jakarta, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2012 atau sebesar USD 3.410.167 atau USD 0,0012383 per saham yang dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 15 Juli 2013.
•
etained earnings, operational and financial performance, R financial condition, liquidity condition, future business prospects, cash flow, business opportunities; and Compliance with prevailing rules and regulations and other such factors deemed relevant by the Board of Directors.
Based on the resolution of AGMS 2013 held on May 30, 2013 in Jakarta, the Company distributed a cash dividends of 25% of the Company’s net income for financial year 2012 or totally amounted to USD 3,410,167 or USD 0.0012383 per share distributed all at once on July 15, 2013.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Production Volume (million tons)
Ikhtisar Operasional Operational Highlights
27
Pertambangan Batubara/Coal Mining Volume Produksi/Production Volume (juta ton/million tons)
Volume Penjualan/Sales Volume (juta ton/million tons)
ABM Investama Annual Report 20133
5,32
4,67
4,97
3,92 2,14
1,91 2011
2012
2013
2011
2012
2013
Kontraktor Pertambangan/Mining Contractor Pengupasan Lahan/Overburden Removal (juta BCM/million BCM)
Penyewaan Alat untuk Pengambilan Batubara/ Rental Services (juta ton/million tons)
12,51
11,90
10,57
130,01
118,10
89,04
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Solusi Ketenagalistrikan/Power Solutions Total Kapasitas Terpasang/Total Installed Capacity (MW)
2011
2012
4642
2013
4279
3736
2012
(KwH)
1113
1010
934 2011
Produksi Listrik/Electricity Production
2013
Tinjauan Rencana dan Strategi 2013 Overview of Plans and Strategies in 2013
28
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
“
ABM Investama menyikapi dinamika ekonomi global melalui strategi yang tepat dan komprehensif ABM Investama addresses the dynamics of global economic through appropriate and comprehensive strategies
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Entering 2013 the world economy was still shaded by pressure
tekanan dan ketidakpastian. Sejumlah tantangan berat akan
and uncertainty. Various formidable challenges came up from
menghadang sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan
the prolonged slowdown of growth in a number of countries
yang berkepanjangan di sejumlah negara termasuk China dan
including China and India, which have contributed greatly to
India yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap
growth of the global economy.
pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini berpengaruh ke berbagai sektor usaha. Sebagai
These conditions affected various business sectors. As an
perusahaan energi terintegrasi yang mengelola seluruh rantai
integrated energy company that manages the entire supply
pasok mulai dari bisnis batubara, kontraktor pertambangan,
chain ranging from coal business, mining contractors, electricity
solusi ketenagalistrikan, logistik terintegrasi dan jasa rekayasa,
solutions, integrated logistics and engineering services,
ABM Investama harus menyikapi dinamika yang terjadi dengan
ABM Investama must address dynamics with appropriate and
strategi antisipatif yang tepat dan komprehensif. Dengan
comprehensive anticipatory strategies. Hence, the long-term
demikian, tujuan jangka panjang yaitu pertumbuhan yang
goal of sustainable and profitable growth will be achieved. To
berkelanjutan dan menguntungkan akan tetap tercapai. Untuk
achieve the goal, ABM Investama implements several core
mencapai tujuan tersebut, ABM Investama menerapkan
strategies which are divided into four perspectives, namely:
beberapa strategi inti yang terbagi dalam empat perspektif, yaitu: •
Perspektif finansial,
•
Financial perspective,
•
Perspektif pelanggan,
•
Customer perspective,
•
Perpektif proses, dan
•
Process perspective, and
•
Perspektif sumberdaya manusia (SDM) & sistem.
•
People & system perspective.
Dari perspektif finansial, di tahun 2013 Perseroan menerapkan
From financial perspective, in 2013 the Company implemented
strategi investasi yang selektif dan berhati-hati. Perseroan
selective and prudent investment strategy. The Company
memilih investasi yang diyakini mampu menghasilkan tingkat
selected investments that were believed to be able to generate
pengembalian optimal dengan tingkat risiko yang moderat.
optimal returns with moderate risk level. The next strategy
Strategi berikutnya adalah mengelola arus kas secara cermat
was to manage cash flows carefully supported by improved
yang didukung oleh peningkatan efektivitas produksi dan
production effectiveness and operational costs efficiency.
efisiensi biaya operasional. Salah satu langkah penting
One important step in the context of efficiency was to divest
dalam rangka efisiensi adalah melakukan divestasi aset anak
subsidiaries’ assets that were not productive. Based on
perusahaan yang tidak produktif. Berlandaskan struktur
sound financial structure, then in the long run the Company
finansial yang sehat, maka dalam jangka panjang diharapkan
is expected to be able to obtain sustainable and profitable
Perseroan akan lebih mampu memperoleh pertumbuhan
revenue growth.
pendapatan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Perspektif pelanggan berfokus pada proses pencapaian
Customer perspective focuses on process of achieving strong
keunggulan kompetitif yang kuat di masa depan. Hal ini
competitive advantage in the future. This should be supported
harus didukung oleh basis pelanggan yang kokoh dan
by solid and sustainable customer base, coupled with strong
berkesinambungan, disertai identitas dan citra perusahaan
corporate identity and image. In this perspective, the Company
yang kuat. Pada perspektif ini, Perseroan mengidentifikasi
identifies customer value from more realistic point of view to
nilai pelanggan dari sudut pandang yang lebih realistis
establish long-term mutually enhancing values for both parties.
untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling meningkatkan nilai bagi kedua belah pihak.
29
ABM Investama Annual Report 20133
Memasuki tahun 2013 perekonomian dunia masih diwarnai
30
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Process refinement is part of internal consolidation efforts
internal untuk melakukan re-evaluasi, penyempurnaan dan
to re-evaluate, improve and streamline the existing business
perampingan proses bisnis yang telah ada untuk menciptakan
processes to create operational excellence, especially in terms
keunggulan operasi, terutama dari sisi efisiensi biaya
of cost efficiency. Business process refinement starts with
Pembenahan proses bisnis dimulai dari perencanaan strategis
comprehensive and visionary strategic planning, supported by
yang komprehensif dan visioner, didukung oleh analisis
adequate risk management analysis. The Company believes
manajemen risiko yang memadai. Perseroan meyakini bahwa
that excellent business processes will be strong foundation
proses bisnis yang baik akan menjadi landasan yang kuat
for continued growth in an increasingly competitive business
untuk terus bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang semakin
environment. Therefore, ABM Investama prioritizes the best
kompetitif. Oleh karena itu, ABM Investama memprioritaskan
standards implementation in every organizational activity in
penerapan standar-standar terbaik dalam setiap aktivitas
order to achieve effective and efficient process.
organisasi untuk mencapai proses yang efektif dan efisien. Strategi dalam perspektif people & sistem mencakup upaya
Strategies in people & system perspective include efforts to
peningkatan kualitas SDM, evaluasi efektivitas organisasi,
enhance quality of HR, evaluate organization’s effectiveness,
program-program untuk meningkatkan kepuasan karyawan
programs to increase employee satisfaction and integrate
dan integrasi sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Information and Communication Technology (ICT) system that
yang mendukung peningkatan kapabilitas strategis Perseroan.
supports improvement of the Company’s strategic capabilities.
Dalam pengembangan SDM, Perseroan terus berinvestasi
In HR development, the Company continues to invest to create
untuk menciptakan pemimpin yang memiliki leadership
leaders who have leadership skills and core value that meet
skill serta core value yang memenuhi standar yang sudah
the agreed upon standards in ABM group. The Company puts
disepakati di lingkungan grup ABM. Perseroan menempatkan
its core values as the most important aspect that should be
nilai-nilai inti sebagai aspek terpenting yang harus diterapkan
applied to every employee, especially in difficult times. Instead,
setiap karyawan terutama di masa sulit. Sebaliknya,
to retain and / or recruit the best required people, in declining
mempertahankan dan/atau merekrut orang-orang terbaik
business condition is a challenge for the Company. Therefore
yang diperlukan, dalam kondisi bisnis yang sedang menurun
ABM Investama strives to continue creating work environment
merupakan tantangan tersendiri bagi Perseroan. Oleh
which provides values that nurture employees’ loyalty.
karenanya ABM Investama berusaha terus menciptakan lingkungan kerja yang memberikan nilai-nilai yang mampu menumbuhkan loyalitas karyawan. Pengembangan sistem TIK difokuskan untuk membangun
ICT system development is focused on building technology-
sistem berbasis teknologi yang mampu menyediakan
based system that is able to provide accurate and timely
laporan yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung
reports to support rapid decision-making process. Reliable
proses pengambilan keputusan yang cepat. Sistem TIK yang
ICT system helps achieve operational excellence in running
handal membantu pencapaian keunggulan operasional
competitive business. The Company strives to optimize
dalam menjalankan bisnis yang kompetitif. Perseroan terus
development and use of ICT by adopting the best practices.
mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan TIK dengan
Trainings are always provided to users to ensure optimal
mengadopsi praktik-praktik terbaik. Pelatihan untuk para
operation. In addition, more and more organization’s functions
pengguna terus dilanjutkan untuk memastikan pengoperasian
will be involved in order to support the creation of reliable
yang optimal. Selain itu, semakin banyak fungsi organisasi akan
information system.
dilibatkan guna mendukung terciptanya sistem informasi yang handal.
31
ABM Investama Annual Report 20133
Pembenahan proses merupakan bagian dari upaya konsolidasi
Tinjauan Rencana dan Strategi 2013 Overview of Plans and Strategies in 2013
32
“
ABM Investama encourages growing spirit of efficiency and effectiveness of business processes to be the Company’s work culture
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
ABM Investama mendorong tumbuhnya semangat efisiensi dan peningkatan efektifitas proses bisnis menjadi budaya kerja di Perseroan
Implementasi Strategi
Strategy Implementation
Agar strategi yang telah dirumuskan di awal tahun dapat
In order for the strategy formulated at the beginning of the
terlaksana dengan baik, diperlukan komitmen penuh dari
year can be implemented well, it requires full commitment
seluruh karyawan dan anak usaha ABM Investama untuk
of all ABM Investama employees and subsidiaries to support
mendukung dan mengarahkan inisiatif strategi pada bidang
and direct strategic initiatives under their respective
tanggung jawabnya masing-masing. Perseroan mendorong
responsibilities. The Company encourages growing spirit
tumbuhnya semangat efisiensi dan peningkatan efektivitas
of efficiency and effectiveness of business processes by
proses bisnis dengan terus melakukan sosialisasi tiga aspek
socializing three important aspects that should be the work
penting yang harus menjadi budaya kerja di lingkungan ABM
culture in ABM Investama environment, as follows:
Investama, yaitu: •
Keunggulan Operasi – Memenuhi Standar Praktik Terbaik
Secara terus-menerus memperbaiki dan memastikan bahwa seluruh proses bisnis terlaksana dengan seefisien
•
•
Operational Excellence - Demonstrating the Best Practice Standards
Continuously improve and ensure that all business
dan seefektif mungkin, dan memastikan seluruh proses
processes are as efficient and effective as possible and
bisnis telah dilengkapi dengan prosedur operasi standar
ensure that all business processes are equipped with
yang efisien.
efficient standard operating procedures.
Efisiensi – Meningkatkan Produktivitas dan Meminimalisasi
•
Efficiency – Improving Productivity and Minimizing Waste
limbah
Implement efficiency in all business processes while
Melaksanakan efisiensi di seluruh proses bisnis dengan
ensuring consistency of quality of works and productions
tetap memastikan konsistensi kualitas hasil kerja dan
according to customers’ expectations. Efficiency can be
produksi sesuai harapan pelanggan. Efisiensi dapat
done by cutting costs or optimizing costs by maximizing
dilakukan melalui pemotongan biaya atau mengoptimalkan
work productivity.
biaya dengan memaksimalkan produktivitas kerja. •
Pengelolaan Arus Kas
•
Cash Flow Management
Memastikan kesetimbangan antara arus pemasukan
Ensure the balance between cash-in and cash-out to
(cash-in) dengan arus pengeluaran (cash-out) untuk mengoptimalisasikan penggunaan dana modal kerja Perseroan.
optimize the utilization of the Company’s working capital.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
33
ABM Investama Annual Report 20133
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
34
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Langkah strategis Perseroan berhasil mendorong pencapaian kinerja operasional dan organisasional yang baik
THE COMPANY’S STRATEGIC MEASURES SUCCESSFULLY ENCOURAGE TO ACHIEVE SATISFACTORY OPERATIONAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama President Commissioner
Para pemegang saham yang terhormat, Ijinkan saya mengawali dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, ABM Investama mampu melewati tahun yang penuh tantangan dengan berbagai kendala yang mewarnai perjalanan usaha Perseroan di sepanjang tahun 2013. Memasuki tahun 2013, Perekonomian dunia belum menunjukkan perbaikan yang berarti. Pertumbuhan ekonomi dunia masih berjalan lambat dan terus dibayangi oleh berbagai risiko dan ketidakpastian. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,1%. Akibatnya, permintaan Dear Valued Shareholders, Kindly let me start by praising our gratitude to God Almighty, for all blessing to ABM Investama, which was able to get through a challenging year considering the various constraints depicting the Company’s business journey throughout 2013.
Entering 2013, the world economy had not shown significant improvement. The world economic growth was still slow and overshadowed by various risks and uncertainties. Last year, global economic growth was only 2.1%. As a result, the global
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
market demand for some types of commodities including coal continued to decline, including in the Asia Pacific market. With declining demand, there was over supply in the market so that average coal price in the global market dropped sharply. The global market condition ultimately affects the price in the domestic market.
Di dalam negeri, faktor-faktor seperti depresiasi nilai tukar Rupiah yang mencapai sekitar Rp 12.081 per USD per 31 Desember 2013, kenaikan BI Rate dari 5,75% menjadi 7,5%, kebijakan pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kenaikan signifikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sangat memberatkan kinerja dunia industri.
Domestically, factors such as Rupiah depreciation which reached approximately Rp 12,081 per USD per December 31, 2013, increasing BI Rate from 5.75% to 7.5%, the government’s policy to reduce fuel subsidies and significant increase of Provincial Minimum Wage (UMP) were very wearisome to the industrial world’s performance.
Kinerja 2013 Sebagai perusahaan energi terintegrasi dimana sebagian besar bisnis anak-anak perusahaan ABM Investama bergerak dan bersinggungan dengan industri pertambangan khususnya batubara, maka dampak dari kondisi eksternal tersebut cukup berat bagi Perseroan.
Performance in 2013 As an integrated energy company with most of businesses of ABM Investama’s subsidiaries are in and related to mining industry particularly coal, the impact of the aforementioned external conditions was quite burdensome to the Company.
Pada akhir tahun 2013, Grup ABM mencatat pendapatan bersih sebesar USD 777,02 juta, menurun dibandingkan dengan pendapatan tahun 2012 sebesar USD 886,97 juta. Namun demikian, Perseroan masih mampu membukukan laba kotor sebesar USD 176,03 juta, naik 2,2% dari USD 172,27 di tahun 2012.
At the end of 2013, ABM Group recorded net income of USD 777.02 million, a decrease compared to revenue in 2012 which amounted to USD 886.97 million. However, the Company was able to record gross profit of USD 176.03 million, increased by 2.2% from USD 172.27 million in 2012.
Walaupun kinerja finansial masih landai, langkah-langkah strategis yang telah ditempuh oleh Perseroan berhasil mendorong pencapaian kinerja operasional dan organisasional yang baik. Pencapaian strategis dari bisnis temporary power dan Operation and Maintenance memberikan kontribusi bermakna bagi struktur pendapatan Perseroan.
Although financial performance was still tedious, strategic measures taken by the Company had managed to encourage achievement of satisfactory operational and organizational performances. Strategic achievement of temporary power and Operation and Maintenance businesses contributed significantly to the Company’s revenue structure.
Dewan Komisaris sangat berbesar hati bahwa Pemegang Saham mempunyai visi yang sama bagi pertumbuhan Perseroan terutama di masa-masa sulit ini. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 Juni 2013 telah menyetujui perubahan kegiatan usaha ABM Investama menjadi perusahaan induk operasional. Dengan demikian, Perseroan dapat lebih mengembangkan kreativitas bisnisnya untuk mencari sumber pendapatan untuk membiayai operasional Perseroan tanpa tergantung dari anak perusahaan. Dalam pandangan kami, perubahan ini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan konsolidasi dan memberikan ruang bagi anak perusahaan untuk fokus pada bisnis intinya.
Board of Commissioners is deeply heartened that Shareholders have the same vision for the Company’s growth, especially in these difficult times. Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 27, 2013 approved changes in ABM Investama’s business activities to become operational holding company. Accordingly, the Company can further develop its business creativity to find sources of revenue to finance the Company’s operations without dependency on its subsidiaries. In our point of view, this change will have positive impact on consolidated revenue and provide space for subsidiaries to focus on their core businesses.
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris terus melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat dan saran atas berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam mengelola Perseroan. Rapat konsultasi antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara rutin sehingga Dewan Komisaris dapat selalu memantau sejauh mana kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil oleh Direksi.
Supervisory Role Throughout 2013, the Board of Commissioners continued to perform supervision and provided guidance and advices on various policies and measures taken by the Board of Directors in managing the Company. Consultation meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors were held on a regular basis so that the Board of Commissioners could always monitor the extent of policies and measures taken by the Board of Directors.
35
ABM Investama Annual Report 20133
pasar global untuk beberapa jenis komoditas termasuk batubara terus menurun, termasuk di pasar Asia Pasifik. Dengan menurunnya permintaan, terjadi kelebihan pasokan di pasar sehingga harga rata-rata batubara di pasar global merosot tajam. Kondisi di pasar global pada akhirnya juga mempengaruhi harga batubara di pasar domestik.
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Kiri ke kanan left to right
36
ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS Komisaris Independen Independent Commissioner
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama President Commissioner MIVIDA HAMAMI Komisaris Commissioner
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Facing various dynamics that occurred during 2013, the Board of Commissioners consistently encouraged the Company to thoroughly consider the existing risks and opportunities. The Company should continue to improve efficiency and productivity in order to optimally control costs to address the increasing production costs. The Board of Directors should continue to look for potential market opportunities that are still growing.
Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan Direksi yang mengarahkan seluruh anak perusahaan untuk memperkuat sinergi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses serta mengoptimalkan pembiayaan dan produktivitas sebagai strategi yang tepat dalam menyikapi kondisi yang ada. Kami meyakini, semua langkah tersebut akan menjadikan Perseroan memiliki fundamental yang lebih kokoh untuk menyongsong pertumbuhan. Kami terus mendukung setiap upaya pengembangan usaha Perseroan secara selektif di masa mendatang. Baik dengan meningkatkan kapasitas unit bisnis yang ada, maupun melalui diversifikasi usaha untuk mengurangi ketergantungan pada satu portofolio bisnis tertentu.
The Board of Commissioners fully supports the Board of Directors’ policy that directs all subsidiaries to strengthen synergies, improve effectiveness and efficiency of processes and optimize financing and productivity as the appropriate strategy to address the existing conditions. We believe, all these measures will make the Company have more solid fundamental to embrace growth. We continue to support each of the Company’s selective business development efforts in the future both by increasing capacity of the existing business units, as well as diversifying business to reduce dependency on one particular business portfolio.
Dengan melihat pencapaian kinerja ABM Investama secara komprehensif, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menjalankan perannya dengan baik dan mengambil keputusan serta langkah yang tepat dalam menjaga performa Perseroan guna mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan menguntungkan di masa depan.
By looking at ABM Investama’s performance achievement comprehensively, the Board Commissioners believes that the Board of Directors has performed its functions competently and made appropriate decisions and measures to maintain the Company’s performance in order to achieve sustainable and profitable growth in the future.
Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris terus berupaya meningkatkan kualitas dan efektivitas fungsi pengawasan dan praktik tata kelola yang baik. Secara rutin Dewan Komisaris menelaah laporan-laporan kinerja Perseroan dan membahasnya dalam rapat bersama Direksi yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali. Pada rapat tersebut Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi untuk peningkatan kinerja perusahaan. Dewan Komisaris juga mengkaji laporan Komite Audit dan meminta Dewan Direksi untuk menindaklanjutinya.
Corporate Governance The Board of Commissioners continues to improve quality and effectiveness of supervisory function and good corporate governance practices. The Board of Commissioners regularly reviews the Company’s performance report and discusses the report with the Board of Directors on a quarterly basis. At the meeting the Board of Commissioners provides input to the Board of Directors to improve the Company’s performance. The Board of Commissioners also reviews Audit Committee’s report and requires the Board of Directors to follow up.
Komite Audit telah melaksanakan tugasnya memberikan masukan bagi Dewan Komisaris atas laporan-laporan manajemen, khususnya laporan keuangan, menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal, melakukan analisa efektivitas pengendalian internal bekerja sama dengan auditor internal serta menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Internal Audit untuk menelaah temuan audit dan memantau tidak lanjut rekomendasi audit atas temuan. Agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, di tahun 2013 Komite Audit telah merevisi Piagam Komite Audit.
Audit Committee has carried out its duties to provide input to the Board of Commissioners on management reports, particularly financial statements, review independency and objectivity of external auditors, analyze effectiveness of internal control in cooperation with internal auditors and review the Company’s compliance with the applicable regulations in capital markets and other laws and regulations. Audit Committee intensively holds meetings with Internal Audit to review audit findings and monitor follow-up of audit recommendations on the findings. In order to carry out its duties effectively, in 2013 Audit Committee revised the Audit Committee Charter.
37
ABM Investama Annual Report 20133
Menghadapi berbagai dinamika yang terjadi sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris senantiasa mendorong Perseroan untuk mempertimbangkan secara seksama risiko dan peluang yang ada. Perseroan harus terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas demi mengendalikan biaya seoptimal mungkin untuk menyikapi biaya produksi yang terus meningkat. Direksi hendaknya terus mencari peluang-peluang pasar potensial yang masih mengalami pertumbuhan.
38
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi yang baru dibentuk tahun sebelumnya semakin melengkapi perangkat Dewan Komisaris untuk memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi berjalan efektif dan sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Rekomendasi Komite merupakan salah satu bahan pertimbangan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Mei 2013 mengenai penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
The existence of Nomination and Remuneration Committee which was just established in the previous year has complemented the Board of Commissioners’ instruments to ensure that nomination and remuneration processes are effectively implemented and in line with GCG principles. The Committee’s recommendation was one consideration in resolution of Annual General Meeting of Shareholders dated May 30, 2013 regarding determination of salary/honorarium and other allowances for the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Selain itu, Komite Investasi yang juga baru dibentuk pada tahun 2012, telah menjalankan fungsinya secara aktif. Komite telah memberikan pandangan dan kajian dari berbagai aspek atas setiap proposal investasi, mencakup target benefit, risiko dan kesiapan sumber daya.
In addition, Investment Committee which was also recently established in 2012, has been actively carrying out its functions. The Committee has provided insights and reviews of various aspects of each investment proposal, including targeted benefits, risks and readiness of resources.
Di tahun 2013, beberapa anak perusahaan telah memiliki Komite Audit dan Unit Internal Audit. Dengan demikian, sinergi fungsi pengawasan dan pengendalian internal dengan anak perusahaan akan semakin meningkat.
In 2013, several subsidiaries had incorporated Audit Committees and Internal Audit Units. Hence, synergy of supervisory and internal control functions with subsidiaries will improve.
Untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) dan membentuk Tim WBS yang diketuai oleh Komisaris Independen. Kami meyakini, mekanisme WBS akan memperkuat sistem deteksi dini dan melindungi Perseroan dari potensi pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian baik secara finansial maupun reputasi perusahaan.
To enhance quality of GCG implementation, the Board of Commissioners established Whistleblowing System (WBS) policy and formed WBS Team chaired by an Independent Commissioner. We believe, WBS mechanism will strengthen early warning system and protect the Company from potential violations that may result in losses both financially and reputation of the Company.
Kami turut bangga dan memberi apresiasi atas keberhasilan ABM Investama meraih penghargaan “Best Responsibility of the Boards” dan masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik selama tahun 2012 oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Pencapaian ini merupakan pengakuan atas upaya Perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di setiap kegiatan usahanya.
We are honored and appreciate ABM Investama’s accomplishment to achieve the award “Best Responsibility of the Boards” and be included in the top 20 public companies which have the best GCG performance during 2012 by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). This achievement is recognition of the Company’s efforts in applying good governance principles in all its business activities.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Perseroan memiliki tanggung jawab untuk memberikan perhatian dan empati terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar, di manapun kegiatan operasional Perseroan berada. Melalui program CSR yang difokuskan pada empat bidang prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dewan Komisaris mendukung kreativitas manajemen untuk merancang dan melaksanakan berbagai aktivitas sosial dan pengembangan komunitas yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dewan Komisaris yakin, dengan program CSR yang baik akan terbangun hubungan yang harmonis dan saling membutuhkan antara ABM Investama dengan komunitas sekitar yang akan mendukung kesinambungan usaha Perseroan.
Corporate Social Responsibility (CSR) The Company has responsibility to provide care and empathy for social and economic conditions of the surrounding communities wherever the Company operates through CSR programs that are focused on four priority areas, namely education, health, environment and community empowerment. The Board of Commissioners supports management’s creativity to design and implement various social and community development activities that benefit the local communities. The Board of Commissioners believes, excellent CSR programs will build harmonious and mutual need relationship between ABM Investama and the surrounding communities that will support sustainability of the Company’s business.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Future Prospects ABM Investama has been able to get through the year 2013 with all its consequences. The positive side, the Company can be better prepared for the year 2014 which is also predicted to be volatile. New risk factors have been considered, learnt from experience in 2013.
Jangka panjang, kami tetap optimis bahwa bisnis Perseroan akan terus tumbuh dengan melihat prospek kebutuhan energi global yang terus meningkat. Disamping menjaga pelanggan yang telah ada, Perseroan harus aktif mencari peluang pasar-pasar baru. Peluang pasar di kawasan Asia Pasifik masih terbuka lebar karena beberapa negara tengah giat membangun fasilitas PLTU berbahan bakar batubara seperti India, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Vietnam. Dengan kerja keras, kami optimis bahwa ABM Investama akan mampu menjawab tantangan dan menangkap berbagai peluang, serta memantapkan kedudukannya sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka.
For a long-term, we remain optimistic that the Company’s business will continue to grow considering prospect of the increasing global energy demand. In addition to maintaining the existing customers, the Company should actively seek new market opportunities. Market opportunities in the Asia Pacific region are still wide open because some countries keen to build coal-fired power plant facilities such as India, Malaysia, Thailand, Myanmar and Vietnam. With hard work, we are optimistic that ABM Investama will be able to overcome challenges and capture various opportunities, as well as affirm its position as a leading integrated energy company.
Penutup Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan PT ABM Investama Tbk. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Direksi Perseroan dan anak perusahaan, manajemen dan seluruh karyawan yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi yang akan memperkuat Perseroan dalam menghadapi tantangan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
Closing Remarks Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my gratitude for support and trust given by the shareholders and all stakeholders of PT ABM Investama Tbk. Our truthful appreciation goes to the Board of Directors, management and all employees of the Company and its subsidiaries who have worked with full sincerity and dedication that will strengthen the Company in facing challenges and embracing the better future.
Jakarta, April 2014 Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
Rachmat Mulyana Hamami Komisaris Utama President Commissioner
39
ABM Investama Annual Report 20133
Prospek ke Depan ABM Investama telah mampu melewati tahun 2013 dengan segala konsekuensinya. Sisi positifnya, Perseroan menjadi lebih siap dalam menghadapi tahun 2014 yang juga diprediksi akan bergejolak. Faktor-faktor risiko baru telah diperhitungkan, belajar dari pengalaman tahun 2013.
Laporan Direktur Utama Report from the Board of Directors
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Sinergi Grup ABM menunjukkan hasil yang positif dalam mendukung pencapaian di berbagai aspek organisasi Perseroan.
“
40
ABM GROUP’S SYNERGY SHOWED POSITIVE RESULTS IN SUPPORTING ACHIEVEMENTS IN VARIOUS ASPECTS WITHIN THE COMPANY’S ORGANIZATION ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama President Director
Para pemegang saham yang terhormat, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, ABM Investama telah melalui tahun 2013 yang penuh tantangan dengan sejumlah pencapaian penting yang akan menjadi landasan kokoh untuk menyongsong peluang pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. Dear Valued Shareholders, Praise and gratitude we pray to God Almighty, because of His mercy and grace, ABM Investama has been through the challenging year 2013 with a number of significant accomplishments that build solid foundation to embrace the Company’s growth opportunities in the future. On behalf of the Board of Directors, kindly let me report the summary of the Company’s performance for the year ended December 31, 2013.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
The world economy condition in 2013 was not as expected. With global economic growth rate of about 2.1%, the global economic crisis that began in 2008 has not fully recovered. Slowing growth of the world economy has pressured some countries which are known as the drivers of the world’s largest industries, such as China and India. In fact, China and India are the world’s largest coal importing countries.
Namun sebagai negara yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, diyakini China masih memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Perlambatan yang terjadi lebih disebabkan perubahan kebijakan perekonomian China dari berorientasi ekspor menjadi fokus ke pasar domestik. Hal ini berdampak pada perkembangan di kawasan Asia. Pertumbuhan di negaranegara berpendapatan menengah besar seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand melemah disebabkan laju investasi yang menurun, harga komoditas global yang semakin terpuruk, dan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Yet, as a country with the largest foreign-exchange reserves in the world, China has strong economic resilience. This slowdown is due to changes in China’s economic policy from export-oriented to domestic market-oriented. This has had an impact on sluggish development in the Asian region. Growth in middle-income countries such as Indonesia, Malaysia and Thailand deteriorated due to declining investment rate, global commodity prices and export growth which was lower than expected rates.
Di tengah kondisi ini, ABM Investama mengalami masa penuh tantangan. Melemahnya harga komoditas pertambangan, khususnya harga batubara thermal, mempengaruhi kinerja di anak perusahaan. Mengacu pada Newcastle Export Index (NEX) Australia , harga jual batubara Australia pada 31 Desember 2013 sebesar USD 84,34, turun 9,2% dibandingkan USD 92,88 pada posisi 31 Desember 2012 (YoY). Dengan biaya produksi yang terus meningkat, tidak ada pilihan bagi Perseroan selain menjalankan operasinya secara lebih ketat.
In the midst of these conditions, ABM Investama experienced challenging times. Weakening commodity prices, especially thermal coal prices, affected the subsidiaries’ performances. Based on New Castle Export Index (NEX) Australia, average coal sales price on December 31, 2013 was USD 84.34, decreased by 9.2% compared to USD 92.88 on December 31, 2012 (YoY). With increasing production, there was no option for the Company other than to run its operations more efficiently.
Untuk mengantisipasi kondisi moneter ketat sebagai dampak kebijakan tapering off Bank Sentral AS pada awal 2014, ABM Investama segera mengambil berbagai langkah strategis seperti mengelola arus kas secara ketat, menerapkan efisiensi biaya serta melakukan konsolidasi pendanaan yang didukung oleh skema pendanaan baru sebesar USD 450 juta pada akhir 2013. Skema ini memungkinkan Perseroan untuk mengkonsolidasi pinjaman anak perusahaan ke dalam buku ABM Investama sehingga meningkatkan kemampuan Perseroan dalam memperkuat arus kas, meningkatkan solvabilitas perusahaan sekaligus mengurangi eksposur terhadap risiko liabilitas. Dengan masa tenggang untuk pokok pinjaman selama dua tahun pertama, Perseroan dapat mengurangi beban biaya dan menghemat arus kas untuk tahun-tahun mendatang.
In anticipation of tighter monetary conditions as a result of the Federal Reserve’s tapering off policy in early 2014, ABM Investama immediately takes strategic measures such as managing tight cash flow, implementing cost efficiencies and consolidating funds supported by new funding scheme of USD 450 million at the end of 2013. This scheme allows the Company to consolidate subsidiaries’ loans into ABM Investama’s book thus increasing the Company’s ability to strengthen cash flow, improve its solvability while reducing exposure to liability risks. With a grace period for loan principal during the first two years, the Company may reduce costs and save cash flows for the years to come.
Langkah efisiensi juga dilaksanakan melalui disiplin belanja modal yang ketat untuk menjaga arus kas, melakukan divestasi aset non-produktif untuk menghasilkan arus kas serta menerapkan berbagai inisiatif penghematan baik di lingkungan ABM Investama maupun di semua anak perusahaan. Selain itu, kami juga terus melakukan pembenahan proses bisnis, meningkatkan efektivitas sistem dan mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan memimpin serta nilai inti yang memenuhi standar Perseroan. Langkah-langkah tersebut terbukti menjadi faktor yang mendukung upaya Perseroan menghadapi saat-saat menantang dengan tetap optimis.
Efficiency measures were also implemented through strict discipline of capital expenditure to maintain cash flows, divestment of non-productive assets to generate cash flows and implementation of saving initiatives both within ABM Investama and in all subsidiaries. In addition, we also continue to refine business processes, improve system effectiveness and develop HR that have leadership skills and core values that meet the Company’s standards. The aforementioned measures are proven to be contributing factors of the Company’s efforts to remain optimistic in facing the challenging moments.
41
ABM Investama Annual Report 20133
Kondisi perekonomian dunia pada tahun 2013 masih belum sesuai dengan harapan. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi global berkisar 2,1%, krisis ekonomi global yang terjadi sejak tahun 2008 belum sepenuhnya pulih. Perlambatan ekonomi dunia telah menekan pertumbuhan beberapa negara yang selama ini dikenal sebagai motor penggerak Industri terbesar dunia seperti China dan India. Padahal, China dan India merupakan negara pengimpor batubara terbesar dunia.
Laporan Direktur Utama Report from the Board of Directors
42
Kiri ke kanan left to right
YOVIE PRIADI Direktur Strategi Korporat Corporate Strategy Director
SYAHNAN POERBA Direktur Layanan Pendukung Korporat Corporate Support Services Director
ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama President Director
WILLY A. ADIPRADHANA Direktur Keuangan Finance Director
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
One important step made by the Company in 2013 was to shift business activities from non-operating holding company to operating holding company according to Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 27, 2013. With the changing business activities, ABM Investama has more discretions in finding other revenue sources to finance the Company’s operations independently.
Penambahan kegiatan usaha akan dilakukan antara lain melalui usaha penyewaan peralatan utama maupun peralatan pendukung pada industri pertambangan dan dapat dikembangkan lebih lanjut pada industri lainnya. Untuk maksud tersebut, Perseroan akan menambah satu divisi operasional di bawah Direktur Strategi Korporat.
Additional business activities will be in form of main and supporting equipment rental in mining industry and can be further developed in other industries. For this purpose, the Company will add one operating division under the Corporate Strategy Director.
Ikhtisar Kinerja 2013 Tekanan berkepanjangan di sektor batubara berdampak pada melemahnya kinerja beberapa anak perusahaan. Sejumlah pelanggan anak perusahaan bahkan telah berusaha untuk merestrukturisasi kewajibannya. Melihat kebelakang, kondisi ini sudah kami prediksi sejak 2012.
2013 Performance Summary The prolonged pressure on coal sector resulted in weakening performance of several subsidiaries. Some subsidiaries’ customers had even attempted to restructure their obligations. Looking back, we had predicted this condition since 2012.
Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, sinergi Grup ABM teruji dan mampu menunjukkan kelebihannya sebagai perusahaan yang terintegrasi dengan berbagai bisnis. Meskipun sedikit terhambat pada aspek kinerja, kami berhasil mencapai kemajuan nyata dalam aspek lainnya. Kami berusaha untuk lebih selektif dalam bisnis kami selama tahun 2013. Kami juga memilih pelanggan secara lebih selektif, mengurangi mereka yang rentan terhadap dampak negatif dari kondisi pasar.
In unfavorable condition, ABM Group’s synergy was proven and able to demonstrate its advantages as integrated companies with various businesses. Though slightly hampered in performance aspect, we managed to achieve real progress in other aspects. We strove to be more selective in our businesses during 2013. We were also more selective in approaching customers, by reducing those who were vulnerable against negative impact of market conditions.
Kami bekerja lebih efisien sehingga operasi pertambangan dapat didorong untuk meningkatkan volume saat margin menjadi lebih ketat. Melalui inisiatif pengelolaan arus kas yang lebih efisien, proyek tambang batubara Aceh dapat dilanjutkan sesuai komitmen. Efisiensi biaya operasional juga dicapai melalui divestasi beberapa alat berat menganggur sehingga meniadakan biaya operasionalnya. Sedangkan untuk memacu pendapatan di tahun 2013, kami berkonsentrasi pada bisnis solusi ketenagalistrikan karena ini adalah usaha yang paling menguntungkan.
We worked more efficiently so that mining operations could be encouraged to increase volume when margins became tighter. With more efficient cash flow management initiative, Aceh coal mining project could be progressed according to the commitment. Operational cost efficiencies were also achieved through divestment of some unused heavy equipment hence negating the respective operational costs. While to boost revenue in 2013, we concentrated on electricity solution business as the most profitable business.
Pada akhir tahun 2013, berdasarkan hasil keuangan nonaudited, ABM Investama membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD 777,02 juta dan EBITDA sebesar USD 149,38 juta. Pendapatan turun 12,4% dibandingkan USD 886,97 juta di tahun 2013 dan EBITDA turun 17,9% dibandingkan USD 181,87 juta pada tahun 2012.
At the end of 2013, based on non-audited financial results, ABM Investama recorded consolidated revenue of USD 777.02 million and EBITDA of USD 149.38 million. Revenue fell by 12.4% compared to USD 886.97 in 2013 and EBITDA decreased by 17.9% from USD 181.87 million in 2012.
Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan Melalui PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), ABM Investama memiliki beberapa konsesi tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara thermal dengan kandungan abu (ash) dan sulfur rendah. Pada tahun 2013, kinerja bisnis Reswara ditunjang oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai anak perusahaan yang telah beroperasi penuh.
Mining and Mining Contractors Through PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), ABM Investama has several coal mining concessions in Indonesia which produce thermal coal with low-ash and low-sulfur content. In 2013, Reswara’s business performance was supported by PT Tunas Inti Abadi (TIA) as fully operating subsidiary.
43
ABM Investama Annual Report 20133
Satu langkah penting yang dilakukan Perseroan pada tahun 2013 adalah melakukan perubahan kegiatan usaha dari perusahaan induk non-operasional menjadi perusahaan induk operasional melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2013. Dengan perubahan bentuk kegiatan usaha, ABM Investama memiliki keleluasaan dalam mencari sumber-sumber pendapatan lain untuk membiayai operasional Perseroan secara mandiri.
Laporan Direktur Utama Report from the Board of Directors
44
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Setelah beroperasi selama dua tahun, pada tahun 2013 TIA berhasil mencapai target volume produksi. Bahkan dengan tekanan harga batubara termal tahun lalu, TIA terus mencapai rekor volume produksi yang mencapai 4,6 juta ton pada 2013. Dari segi harga, batubara TIA mampu mempertahankan harga premium karena kualitasnya yang telah dikenal sebagai batubara “branded”. Keberadaan TIA sebagai salah satu operasi pertambangan skala menengah cukup diperhitungkan sebagai salah satu yang terbaik di dalam negeri karena kehandalan operasi dan kualitas produknya serta komitmennya kepada pelanggan. Oleh karena itu, meskipun harga batubara lainnya masih tertekan pada tahun 2013, harga batubara TIA tetap berada pada tingkat yang menguntungkan. Hal ini menyebabkan tren pendapatan yang tetap lebih baik jika dibandingkan dengan penurunan harga batubara global. Karena sekitar 30% dari pendapatan konsolidasi ABM Investama berasal dari kontribusi pendapatan Reswara, keadaan ini juga berdampak pada struktur pendapatan konsolidasi.
After operating for two years, in 2013 TIA managed to achieve its targeted production volume. Even with pressure of thermal coal prices last year, TIA continued to achieve production volumes record of 4.6 million tons in 2013. In terms of price, TIA’s coal was able to maintain premium price because of its quality known as “branded” coal. TIA’s existence as one of the medium-scale mining operations is considered as one of the best in the country because of its operating reliability, quality products and commitment to customers. Therefore, although coal prices were still depressed in 2013, TIA’s coal prices remained at profitable levels. This led to better revenue trend compared to the declining global coal prices. As approximately 30% of ABM Investama’s consolidated revenue was derived from Reswara’s revenue contribution, this situation also affected the consolidated revenue structure.
Perkembangan anak perusahaan Reswara lainnya, PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh belum mencapai target operasional. Kondisi cuaca yang ekstrem menjadi kendala utama terhambatnya pencapaian sasaran operasional di tahun 2013. Namun segera setelah kendala cuaca teratasi, diprediksi MDB akan segera meraih kemajuan dan dapat memulai produksi komersialnya pada bulan Juli 2014.
Development of other Reswara’s subsidiary, PT Media Djaya Bersama (MDB) in Aceh had not reached operational targets. Extreme weather condition was the main constraint that hampered achievement of operational targets in 2013. However as soon as the weather constraint is resolved, MDB is predicted to progress and start commercial production in July 2014.
Mengingat perkembangan harga pasar batubara yang belum memenuhi harapan, Perseroan melakukan penyesuaian target produksi MDB dengan mencanangkan target gradual hingga situasi membaik. Perseroan akan secara bertahap meningkatkan pencapaian produksi dimulai dari 2 juta ton per tahun dan menunggu waktu yang tepat untuk segera menggandakan produksi. Sementara itu, Perseroan terus mempersiapkan infrastruktur dan kapasitas produksi secara memadai.
Considering trend of coal market price that did not meet expectations, the Company made adjustments to MDB’s production targets by setting gradual targets until the situation improves. The Company will gradually increase the production achievement started from 2 million tons per year and wait for the right time to immediately double the production. Meanwhile, the Company continues to prepare adequate infrastructure and production capacity.
Kami tetap optimis untuk melakukan akselerasi proyek Aceh mengingat dampak ekonomi ikutan yang sangat besar bagi pertumbuhan daerah dan masyarakat Aceh. Saat ini kegiatan pertambangan MDB telah menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Ke depan, dengan tersedianya sumber energi, akan tumbuh industri-industri lainnya yang akan menyerap tenaga kerja dan membangkitkan perekonomian Aceh.
We remain optimistic to accelerate the Aceh project considering the significant trickle-down economics impact on development of Aceh’s region and people. Currently MDB’s mining activities have encouraged the community’s economic activities. Looking ahead, with availability of energy sources, will grow other industries that will provide employment and revitalize Aceh’s economy.
Fluktuasi harga batubara merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja produksi seluruh perusahaan pertambangan pada tahun 2013. Salah satu komponen biaya terbesar adalah biaya untuk kontraktor pertambangan. Ketika bisnis melambat, kontraktor pertambangan terkena dampak secara langsung. Faktor lain yang dihadapi perusahaan tambang yang menjadi pelanggan CK seperti masalah pembebasan lahan belum tuntas, jalan tambang (hauling road) belum memadai, fasilitas pelabuhan belum siap dan perijinan yang belum lengkap, juga berdampak menghambat kinerja CK sehingga target-target operasional belum tercapai dan
Fluctuation in coal prices was the main factor affecting production performance of all mining companies in 2013. One of the biggest cost components was related to mining contractors. When business slows, mining contractors are directly affected. Other factors faced by mining companies which were CK’s customers included unfinished land acquisition, insufficient road hauling, unready port facilities and incomplete licensing, also hindered CK’s performance so that operational targets were not achieved and affected revenue and cash flows. However, although revenue decreased by approximately 30% compared to 2012, CK still managed
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
to record net income of USD 10.214 million and provided contribution to ABM Investama.
Sebagai langkah untuk menghadapi isu-isu yang menantang tersebut, CK telah meluncurkan beberapa inisiatif seperti menjual aset alat-alat tidak terpakai (idle) sehingga dapat menambah arus kas, menutup operasi di daerah-daerah yang sedang sulit, dan menerapkan restrukturisasi selektif piutang para pelanggannya. Selain itu, kompetensi inti CK di earthmoving business membuka peluang diversifikasi usaha ke sektor jasa konstruksi. Untuk itu CK mulai mengembangkan kapabilitas dan organisasi untuk melakukan diversifikasi usahanya sebagai strategi untuk terus bertumbuh.
As a measure to deal with the challenging issues, CK launched several initiatives such as selling unused (idle) equipment assets so as to increase cash flows, shut down operations in difficult areas and applying selective restructuring of receivables from customers. In addition, CK’s core competency in earthmoving business opened business diversification opportunities for construction service sector. Therefore CK began to develop capability and organization to diversify its business as a strategy to continue to grow.
Jasa dan Manufaktur Segmen bisnis jasa dari ABM Investama dijalankan oleh tiga perusahaan, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB), dimana masing-masing menyediakan jasa solusi ketenagalistrikan, jasa logistik dan jasa engineering.
Services and Manufacturing ABM Investama’s services business segment is run by three companies, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) and PT Sarana Baja (SSB), which respectively provide electricity solutions, logistics and engineering services.
Sewatama mengoperasikan tiga lini bisnis, yaitu Daya Sementara (Temporary Power), Operasional dan Pemeliharaan (O&M) dan pillar (Efisiensi Energi dan Optimasi Daya). Di tahun 2013, ketiga unit bisnis Sewatama berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangan dengan baik. Pendapatan tumbuh sekitar 16% dengan net income positif. Bisnis Temporary Power masih memberi kontribusi sekitar 90% dari struktur pendapatan Sewatama.
Sewatama operates three business lines, namely Temporary Power, Operational and Maintenance (O&M) and pillar (Energy Efficiency and Power Optimization). In 2013, the three business units of Sewatama satisfactorily managed to maintain operational and financial performances. Revenue grew about 16% with positive net income. Temporary Power business still contributed approximately 90% of Sewatama’s revenue structure.
Pencapaian penting Sewatama di 2013 diantaranya adalah divisi Temporary Power memenangkan tender sewa pembangkit 20 MW di Kalimantan Selatan dengan mesinmesin yang berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) yang merupakan pengalaman baru karena selama ini Sewatama menangani mesin berbahan bakar HSD (High Speed Diesel). Sedangkan divisi Operation & Maintenance (O&M) mencatat keberhasilan mendapatkan kontrak dengan PT Meppo-Gen untuk operasional dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) 110 MW Gunung Megang, Muara Enim milik PT Meppo-Gen. Mandat ini merupakan sebuah pencapaian strategis divisi O&M Sewatama yang sebelumnya kapabilitasnya adalah mengoperasikan mesin diesel genset/ reciprocating engine, telah dipercaya menangani PLTGU 110 MW combined cycle. Hal ini menjadi titik loncatan bagi divisi O&M di bidang di luar HSD melengkapi kompetensi divisi O&M yang telah mengoperasikan PLTU Energi Alamraya Semesta (EAS) di Meulaboh, Aceh Barat.
Amongst Sewatama’s key achievements in 2013 was when Temporary Power division won the 20 MW power plant rental tender in South Kalimantan with MFO (Marine Fuel Oil) fueled machines which was a new experience because previously Sewatama handled HSD (High Speed Diesel) fueled machines. While Operation & Maintenance (O&M) division recorded success of obtaining contract with PT Meppo-Gen for operational and maintenance of Steam and Gas Power Plant (PLTGU) 110 MW Gunung Megang, Muara Enim owned by PT Meppo-Gen. This mandate was a strategic achievement of Sewatama’s O&M division whose previous capability was operating diesel generator set/reciprocating engines, was entrusted to handle 110 MW Combined Cycle PLTGU. This has become a stepping point for O&M division in fields other than HSD to complement O&M division’s competencies which had operated Energi Alamraya Semesta (EAS) Steam Power Plant in Meulaboh, West Aceh.
Sewatama terus berupaya memperkuat basis pendapatannya dari semula hanya bersumber pada pelanggan lokal dimana 80% bersumber dari kontrak PLN, untuk mulai menjajaki peluang jasa penyediaan daya lsitrik/solusi kelistrikan di luar indonesia. Langkah awal sudah dilakukan, seperti melakukan
Sewatama continues to strengthen its revenue basis from only counting on local customers where 80% come from PLN contracts, to begin exploring opportunities for provision of electricity power/solutions outside Indonesia. The initial step has been performed, such as searching potential customers
45
ABM Investama Annual Report 20133
mempengaruhi pendapatan dan arus kas. Namun demikian, walaupun pendapatan menurun sekitar 30% dibandingkan tahun 2012, CK tetap berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 10,214 juta dan memberikan kontribusi bagi ABM Investama.
Laporan Direktur Utama Report from the Board of Directors
46
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
pencarian calon pelanggan dan membangun relasi bisnis dengan pihak-pihak di luar Indonesia. Diharapkan Sewatama dapat melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan menumbuhkan bisnis-bisnis temporary power solution di luar PLN (non-utility) mengingat permintaan pasar non-utility terus meningkat setiap tahunnya.
and building business relationships with parties outside Indonesia. Sewatama is expected to diversify revenue sources and grow temporary power solution business beyond PLN (non-utility) considering that non-utility market demand continues to increase every year.
Sewatama telah menunjukkan komitmennya mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan untuk solusi kelistrikan jangka panjang. Di tahun 2013, Sewatama melalui anak perusahaan PT Nagata Bisma Shakti membentuk perusahaan patungan bersama PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) yaitu PT Nagata Dinamika yang fokus pada pengembangan pembangkit-pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM). Pada tahun 2013 Nagata Dinamika telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mendirikan Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 5,2 MW di Kecamatan Bongaya, Kabupaten Gowa, Selatan. Pembangunan PLTM ini direncanakan selesai pada tahun 2016.
Sewatama has demonstrated its commitment to develop and utilize renewable energy sources for long-term electricity solution. In 2013 , Sewatama through its subsidiary PT Nagata Bisma Shakti established a joint venture with PT Jaya Dynamics Geohidro Energy (JDGE) namely PT Nagata Dinamika which is focused on development of mini hydro power plant (PLTM). In 2013 Nagata Dinamika entered into cooperation agreement with the Government of Gowa Regency to build Mini Hydro Power Plant (PLTM) with a capacity of 5.2 MW in Bongaya District, Gowa Regency, South Sulawesi. The PLTM construction is planned to be completed in 2016.
Setidaknya, ada 8 proyek PLTM yang telah dan akan digarap oleh Nagata Dinamika dengan kapasitas total 50 MW. Dengan semakin terasahnya kompetensi Sewatama di bisnis solusi kelistrikan jangka panjang terutama yang memanfaatkan energi baru terbarukan, kontribusi sumber pendapatan di luar bisnis temporary power akan semakin meningkat.
At least, Nagata Dinamika has worked and will work on 8 PLTM projects with a total capacity of 50 MW. With the improving competence of Sewatama in long-term electrical solution business particularly that utilizes renewable energy, contribution of revenue sources other than temporary power business will increase.
Kinerja CKB Logistics sebagai penyedia jasa logistik terintegrasi sepanjang tahun 2013 secara keseluruhan cukup baik. CKB Logistics telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi berlanjut dari harga batubara yang tertekan dan melakukan langkah-langkah strategis sejak 2012 untuk menghadapinya. Salah satu langkah strategis adalah melakukan diversifikasi pasar, tidak hanya fokus ke pertambangan batubara tetapi juga ke pasar minyak dan gas dan lainnya. Hasil langkah ini sudah terlihat dari turunnya pasar tambang menjadi sekitar 60% dan akan terus berkurang. Sementara, porsi pasar minyak dan gas terus bertumbuh hingga sekitar 120% dibandingkan tahun 2012. CKB Logistics juga sudah mulai masuk ke pasar tenaga listrik (power) dan bersinergi dengan anak perusahaan ABM lainnya untuk bidang ini.
CKB Logistics overall performance as a provider of integrated logistics services throughout 2013 was satisfactory. CKB Logistics had prepared to face continuing condition of depressed coal prices and performed strategic measures since 2012 to overcome the condition. One of the strategic measures was to diversify market, not only focused on coal mining but also oil and gas and other markets. The result of this measure was reflected on declining mining market to around 60% and will continue to decrease. Meanwhile, portion of oil and gas market continued to grow by approximately 120% compared to 2012. CKB Logistics also began to enter electricity (power) market and synergize with other ABM’s subsidiaries for this field.
Tantangan utama yang dihadapi CKB Logistics selama 2013 adalah masalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Biaya dari kenaikan BBM ini tidak begitu saja dapat dibebankan pada nilai harga jasa CKB Logistics untuk para pelanggannya. Sebagai akibatnya, meskipun pendapatan masih mampu tumbuh pada tingkat 12%, profitabilitas sedikit tertahan oleh tekanan harga pokok produksi serta biaya bunga dan depresiasi yang berjalan.
The main challenge faced by CKB Logistics during 2013 was increasing prices of fossil fuel (BBM). The cost of increased fossil fuel price could not be simply charged on CKB Logistics service prices to its customers. As a result, although revenue was able to grow at a rate of 12%, profitability was slightly restrained by pressure of production, and interest and running depreciation costs.
Pada 2013, CKB Logistics juga fokus pada keunggulan operasional untuk meningkatkan efisiensi dan merencanakan ekspansi di masa depan. Prestasi penting CKB Logistics yang dicapai di tengah berbagai tantangan tersebut adalah menjadi salah satu top 5 “Best Employer of Choice” oleh majalah SWA
In 2013, CKB Logistics also focused on operational excellence to improve efficiency and to plan future expansion. CKB Logistics key accomplishment achieved in the midst of these challenges was to become one of the top 5 “Best Employer of Choice” by SWA magazine and Hay Group. In addition, Frost
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
& Sullivan also awarded CKB Logistics as “Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013” which had been achieved for two consecutive years.
SSB menjalankan bisnis di bidang jasa dan di bidang remanufaktur. Selama tahun 2013, menyikapi lesunya industri pertambangan, SSB fokus pada industri minyak dan gas untuk site services dan berhasil membukukan hasil yang baik pada kuartal pertama tahun 2013. Namun seiring dengan keputusan Mahkamah Konstitusi membubarkan BP-MIGAS, para pelaku industri mengambil sikap menunggu. Akibatnya, terjadi penundaan sejumlah kontrak untuk SSB yang kemudian mempengaruhi kualitas penagihan piutangnya walaupun pada kuartal ketiga bisnis sudah mulai bangkit kembali dan kontrakkontrak mulai mengalir lagi.
SSB runs business in services and remanufacturing sectors. During 2013, addressing sluggish mining industry, SSB focused on oil and gas industry for site services and managed to record pleasing result in the first quarter of 2013. Yet in line with Constitutional Court’s decision to dissolve BP-Migas, industry players were in a position to wait. As a result, there were a number of delayed contracts for SSB which then affected collectability of its accounts receivable although business in the third quarter started to rise again and contracts began to flow.
Tantangan lain yang dihadapi SSB adalah kenaikan biaya tenaga kerja yang mencapai 40% selama periode 2012-2013. Masalah ini belum pernah terjadi sebelumnya dan berdampak besar pada industri terutama industri fabrikasi yang relatif padat karya. Dengan semua tantangan yang dihadapi, SSB tetap dapat membukukan laba bersih positif, walaupun hanya 60% target penjualan dapat terpenuhi. Segmen Transportasi bahkan berhasil membukukan laba bersih yang melebihi target. Pencapaian ini memberikan dorongan bagi SSB untuk terus menjalankan Proyek Peningkatan Produktivitas yang telah dimulai pada tahun 2012 untuk meningkatkan proses bisnis secara keseluruhan.
Another challenge faced by SSB was increase in labor costs up to 40% during 2012-2013. This issue was unprecedented and had profound impact on industries, particularly fabrication industry which is relatively labor intensive. With all of those challenges, SSB’s recorded net income which remains positive, although only 60% of sales targets were met. Transportation segment’s booked net income even exceeded the target. These achievements encouraged SSB to continue running Productivity Improvement Project which was initiated in 2012 to improve the overall business processes.
Pendapatan SSB dari Site Services dan Remanufacturing cukup stabil. Pada tahun 2013, layanan Remanufacturing melakukan konsolidasi dengan berinvestasi di segmen lain. SSB menginstal SAP untuk menghubungkan semua lokasi sehingga proses pengumpulan data dan linking menjadi online. Bisnis ini mendatangkan pendapatan dan laba bersih positif bagi SSB. Site Services juga memberikan performa kinerja yang baik meskipun menghadapi tantangan besar dalam industri pertambangan. Segmen ini membukukan pendapatan dan laba bersih yang menunjukkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Prestasi besar bagi SSB adalah pelunasan utang dalam mata uang USD pada awal tahun.
SSB’s revenue from Site Services and Remanufacturing was quite stable. In 2013, Remanufacturing services consolidated by investing in other segments. SSB installed SAP to connect all locations so that data collection and linking processes became online. The business brought positive revenue and net income to SSB. Site Services also showed satisfactory performance despite facing major challenge in mining industry. This segment recorded increasing revenue and net income from the previous year. A great achievement for SSB was repayment of debt denominated in USD at the beginning of the year.
Sumber Daya Manusia ABM Investama selalu memberikan perhatian besar pada sumber daya manusia. Kami memprioritaskan pendekatan pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan sebagai bagian dari nilai-nilai kami.
Human Resources ABM Investama always pays great attention to human resources. We prioritize sustainable human resource development approach as part of our values.
Pada 2013, ABM Investama fokus pada strategi pendekatan sumber daya manusia yang bersifat “mendapatkan sesuai yang diperlukan” pada semua tingkatan organisasi. Hal ini sejalan dengan strategi efisiensi biaya di seluruh Perseroan. Jumlah SDM tahun ini turun 4,7%, sehingga jumlah karyawan menjadi 8.604 orang.
In 2013, ABM Investama focused on human resource strategies that were “to obtain as required” at all organization levels. This was in line with cost efficiency strategy throughout the Company. Number of HR decreased by 4.7% this year, bringing total number of 8,604 employees.
47
ABM Investama Annual Report 20133
dan Hay Group. Selain itu, Frost & Sullivan juga menganugerahi CKB Logistics sebagai “Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013” yang telah diraih selama dua tahun berturut-turut.
Laporan Direktur Utama Report from the Board of Directors
48
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Kami terus fokus pada pengembangan pemimpin yang berkarakter baik, mengadvokasi untuk perbaikan prosedur sumber daya manusia baik di perusahaan induk maupun pada anak perusahaan. Kami juga terus mengikuti survei gaji dan terus memotivasi para talent utama kami. Dengan usia rata-rata 35 tahun bagi para eksekutif di sebagian besar anak perusahaan kami, kami yakin bahwa mereka akan terus menjadi kontributor utama untuk waktu yang lama pada masa yang akan datang.
We continue focusing on developing leaders with excellent characters, advocating for improvement of human resources procedure in both parent company and subsidiaries. We also continue following salary survey and motivating our top talents. With an average age of 35 years for executives at most of our subsidiaries, we are confident that they will continue to be significant contributors for a long time in the future.
Tata Kelola Perusahaan Dalam ABM Investama, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah tertanam dalam budaya kerja Perseroan dan kegiatan operasional sejak awal. Ini merupakan warisan dari para pendiri TMT Group dan terus diimplementasikan di semua lini organisasi.
Corporate Governance In ABM Investama, implementation of good corporate governance (GCG) has been embedded in work culture of the Company and its operations since its establishment. It is a legacy of the founders of TMT Group and continues to be implemented across all organizational lines.
Sejalan upaya kami untuk terus menjadi perusahaan dengan tata kelola dengan baik, kami telah menyelesaikan kodifikasi nilai-nilai yang sudah tertanam dalam budaya perusahaan untuk dituangkan ke dalam pedoman seperti Pedoman Tata Kerja Dekom dan Direksi, Pedoman Etika dan Perilaku, Piagam Komite Audit dan Peraturan Perusahaan. Sosialisasi dan penandatanganan Kode Etik telah diselesaikan di tingkat holding dan telah diteruskan kepada seluruh anak perusahaan pada awal tahun 2013.
In line with our efforts to continue to be a company with good governance, we have completed codification of values that have been embedded in corporate culture to be incorporated in guidelines such as the Company’s Board Manual, Code of Ethics and Conduct, Audit Committee Charter and Regulations. Socialization and endorsement of Code of Ethics were resolved at holding level and passed on to all subsidiaries in early 2013.
Di tahun 2013 pula, kami memperketat proses investasi serta pengangkatan pemimpin di grup kami. Kami mengaktifkan Komite Investasi untuk mengawal proses investasi. Sementara Komite Nominasi dan Remunerasi berfungsi untuk memberikan standar kriteria pemimpin di grup ABM serta menjadi alat pengawasan untuk lebih menjamin sistem penghargaan yang adil. Pada tahun 2013, ABM Investama meraih penghargaan sebagai “Best Responsibility of the Boards” dalam ajang 5th IICD Corporate Governance Award sekaligus masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik. Penilaian dilakukan oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) atas 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Standar pengukuran yang digunakan adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard yang mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). ASEAN Corporate Governance Scorecard memberikan standar pengukuran kinerja tata kelola perusahaan publik di negara-negara ASEAN. Dengan demikian, penghargaan ini menunjukkan bahwa upaya Perseroan yang berkesinambungan dalam menerapkan praktik-praktik tata kelola terbaik berada pada jalur yang tepat untuk menuju keunggulan bersaing tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di lingkup regional.
Also in 2013, we tightened investment process and appointment of leaders within our group. We enabled Investment Committee to oversee the investment process. While Nomination and Remuneration Committee served to provide standard criteria for leaders within ABM group as well as supervision tool to better ensure fair reward system.
In 2013, ABM Investama was awarded “Best Responsibility of the Boards” in the 5th IICD Corporate Governance Award event as well as included in the top 20 public companies which have the best GCG performance. The assessment was conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) on top 100 public companies with the largest market capitalization in Indonesia. The used measurement standard is ASEAN Corporate Governance Scorecard which refers to governance principles developed by Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
ASEAN Corporate Governance Scorecard provides standard measurement of corporate governance performance of public companies in ASEAN countries. Hence, this award shows that the Company’s continuous efforts in implementing the best governance practices are on the right track to toward competitive advantage not only in Indonesia, but also in the regional scope.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Corporate Social Responsibility As a good corporate citizen, ABM Investama understands the true meaning of positive interaction with the surrounding community in subsidiaries’ operational areas. Fundamentally, ABM Investama supports all subsidiaries in performing beneficial actions to improve health, education and socialeconomic welfare of the surrounding community.
Peran ABM Investama dalam CSR tidak hanya diwujudkan melalui dukungan untuk pengembangan kemasyarakatan, tetapi juga berkaitan dengan praktek-praktek yang berhubungan dengan tenaga kerja, perlindungan konsumen, serta Keselamatan dan Kesehatan kerja. Kami berusaha untuk membuat program yang lebih cocok untuk masyarakat lokal. Hal ini membantu untuk memastikan pemahaman yang lebih baik antara masyarakat dengan Perseroan atau anak perusahaan dalam situasi dan operasional lokal. Sejauh ini, kami telah berhasil mendefinisikan strategi yang jelas untuk CSR di daerah operasional tertentu, seperti di Aceh.
ABM Investama’s important role in CSR is not only performed by supporting community development, but also practices related to employees, customer protection and occupational safety and health. We strive to establish more suitable programs for the local community. This helps ensure better understanding between the community and the Company or its subsidiaries in local situations and operations. So far, we have managed to define clear strategy for CSR in certain operational regions, such as in Aceh.
Prospek Masa Depan Kami percaya bahwa peningkatan populasi global akan menciptakan peningkatan permintaan energi yang berkesinambungan. Prospek ini menawarkan kesempatan bagi ABM Investama dan anak perusahaan untuk fokus pada segmen sumber daya energi, infrastruktur dan lainnya. Kami juga memprediksi bahwa permintaan batubara untuk keperluan domestik dan ekspor akan terus berlanjut di masa mendatang. Bahkan dengan fluktuasi siklus, kami percaya bahwa potensi peningkatan harga tetap ada.
Future Prospect We believe that the increasing global population will create sustainable increasing demand for energy. This prospect offers big opportunity to ABM Investama and its subsidiaries to focus on energy resources, infrastructure and other segments. We also predict that coal demand for domestic and export needs will continue growing in the future. Even with cyclic fluctuation, we believe that potential of price increase remains.
Apresiasi Akhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Saya sampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan ABM Investama dan anak perusahaan yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Saya yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang Perseroan akan semakin meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham, memberi kontribusi yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat.
Appreciation Finally, I would like to express my gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, Business Partners and other Stakeholders for their continuous supports and trusts. I highly appreciate all employees of ABM Investama who have shown dedication and professionalism at work and consistency in maintaining the Company’s values. I believe with supports of all parties, in the future the Company will further enhance values for the Shareholders, provide valuable contribution to the country and community.
Jakarta, April 2014 Atas Nama Direksi On Behalf of the Board of Directors
Achmad Ananda Djajanegara Direktur Utama President Director
49
ABM Investama Annual Report 20133
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai warga korporasi yang baik, ABM Investama memahami arti dari interaksi positif dengan masyarakat sekitar daerah operasional anak perusahaan. Secara prinsip, ABM Investama mendukung anak perusahaan dalam melakukan tindakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitar mereka.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Efisien dan selektif dalam menjalankan bisnis
“
50
Efficient and selective in conducting business
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
51
ABM Investama Annual Report 2013
52
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
I. PEREKONOMIAN GLOBAL
I. GLOBAL ECONOMY
Setelah krisis keuangan global tahun 2008, perekonomian dunia masih berjuang untuk pulih. Walaupun terdapat sinyal-sinyal perbaikan dalam indikator pertumbuhan global, perekonomian dunia masih mengalami perlambatan hampir sepanjang tahun. Menurut Bank Dunia dalam laporan “World Economic Situation and Prospect” yang dirilis pada Januari 2014, ekonomi dunia hanya tumbuh 2,1%, tidak lebih baik dari kondisi tahun 2012 yang masih mampu mencapai 2,4%. Negara-negara maju mulai menunjukkan percepatan dalam pertumbuhan ekonominya, tetapi sebaliknya negara-negara berkembang cenderung mengalami perlambatan.
After the 2008 global financial crisis, the world economy is still struggling to recover. Although there are recovery signals in the global growth indicators, the world economy experiences slowdown for almost throughout the years. According to the World Bank in “World Economic Situation and Prospect” report released in January 2014, the world economy grew only 2.1%, not better than 2012 condition that reached 2.4%. The developed countries began to show acceleration in economic growth, on the contrary developing countries tend to experience slowdown.
Kinerja ekonomi global tahun ini juga menunjukkan betapa kebijakan moneter negara maju memiliki dampak yang sangat luas bagi negara berkembang. Pada pertengahan tahun, Amerika Serikat mengumumkan penghentian secara bertahap program ekspansi moneter atau quantitative easing (QE) yang telah dilakukan sejak 2008. Kebijakan The Fed yang dikenal sebagai “Tapering Off” ini direspon dengan kepanikan di pasar uang dan saham dunia. Akibatnya terjadi penarikan investasi dari investor global dan terjadi depresiasi mata uang seperti yang dialami Thailand, Malaysia, India dan Indonesia. Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga terpukul akibat larinya dana asing seiring dengan meningkatnya ekspektasi investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang selama ini diperkirakan.
Performance of the global economy this year also indicated how the monetary policy of developed countries have very broad impact on developing countries. By mid-year, the United States announced gradual discontinuation of monetary expansion program or quantitative easing (QE) which has been conducted since 2008. This policy of the Fed, known as “Tapering Off” was responded with panic in the world money markets and stock markets. The result was investment withdrawals by global investors and currency depreciations as experienced by Thailand, Malaysia, India and Indonesia. Similar to the other developing countries, Indonesia was also hit by the flight of foreign funds in line with the increase in investors’ expectations that The Fed will raise interest rates sooner than had been expected.
Mendekati akhir tahun, ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pemulihan walaupun tidak signifikan dan masih belum melampaui angka pertumbuhan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya mencapai 1,6% dibandingkan 2,8% pada tahun sebelumnya. Tetapi beberapa indikator ekonomi makro Amerika Serikat sudah menunjukkan perbaikan, meski belum semuanya menguat.
Towards the end of the year, the United States’ economy showed recovery signals, although not significant and still not exceeding the growth rate of the previous year. The United States’ economic growth was only 1.6% compared to 2.8% in the previous year. Some macroeconomic indicators in the United States showed improvement, although not all rose.
Zona Euro yang terdiri dari 17 negara mulai merangkak keluar dari resesi. Kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah 0,25% pada bulan November berhasil mengurangi dampak resesi di kawasan dan menstabilkan pasar finansialnya. Pertumbuhan ekonomi sudah mulai terlihat, walaupun masih sangat lemah. Setelah 18 bulan mengalami tekanan, perekonomian Zona Euro perlahan pulih menjadi -0,5% dibandingkan -0,7% pada tahun 2012. Membaiknya pertumbuhan di Zona Euro akan menguntungkan perekonomian global secara keseluruhan karena secara kolektif, Uni Eropa merupakan pusat kegiatan perekonomian terbesar dunia.
Euro Zone consisting of 17 countries began to crawl out of recession. Policy of European Central Bank (ECB) to cut its referral rate to the lowest record of 0.25% in November managed to reduce the recession impact in the region and stabilize financial markets. Economic growth has appeared, although still very weak. After 18 months of pressure, Euro Zone economy slowly recovered to -0.5% compared to -0.7% in 2012. The improved growth in the Euro Zone will benefit the overall global economy because Collectively, the European Union is the largest economy in the world.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Meanwhile, Japan was still struggling to get out of the stagnancy that has plagued the economy for over two decades. Last year, the Japanese government launched the ambitious economic stimulus package known as “Abenomics”. One the policies was Bank of Japan (BoJ) to launch an aggressive expansionary monetary policy and targeted inflation rate of 2% to support the real Gross Domestic Product (GDP) growth target of 2%. Although the stimulus program has helped weaken Yen exchange rate so as to improve competitiveness of Japanese exports, but since there are still many structurally unresolved problems, Japan’s economic growth remained at 1.9%.
Ekonomi China selama lebih dari satu dekade menjadi magnet yang kuat untuk konsumsi komoditas karena pertumbuhan ekonomi dua digitnya. Namun sejak tahun 2011 pertumbuhannya juga terus melambat. Dari rata-rata pertumbuhan 10,8% selama periode 2007–2010, menjadi 9,3% pada tahun 2011 dan hanya 7,7% di dua tahun terakhir (2012-2013). Tetapi sebagai negara yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, China memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Selain itu, tingkat suku bunga di China saat ini masih berada di level 6% sehingga masih ada cukup ruang bagi bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan. Tampaknya pemerintah China sengaja menahan akselerasi pertumbuhan ekonominya untuk mencegah overheating yang akan menciptakan gelembung aset (asset bubble) terutama di sektor properti.
China’s economy for more than a decade has become a powerful magnet for consumption of commodity due to its two-digit economic growth. However, since 2011 the growth has also continued to slowdown. From average growth of 10.8% during the period 2007-2010, to 9.3% in 2011 and only 7.7% in the last two years (2012-2013). Yet, as a country with the largest foreign-exchange reserves in the world, China has strong economic resilience. In addition, interest rate in China is still at the level of 6% so there is still enough space for China’s central bank, People’s Bank of China (PBOC) to cut the rate if needed. Apparently the Chinese government deliberately restrains acceleration of economic growth to prevent overheating which will create asset bubble, particularly in property sector.
II. PEREKONOMIAN INDONESIA
II. INDONESIAN ECONOMY
Perlambatan yang terjadi di berbagai kawasan yang selama ini menjadi pasar tujuan ekspor negara-negara industri Asia berdampak pada perkembangan di kawasan Asia yang mulai melambat. Pertumbuhan di negara-negara berpendapatan menengah besar seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand melemah disebabkan laju investasi yang menurun, harga komoditas global yang terpuruk, dan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari yang diharapkan.
The slowdowns occurred in many regions which are the export market destinations of Asian industrialized countries have impact on development in the Asian region which is starting to slow down. The growth in middle-high income countries such as Indonesia, Malaysia and Thailand fell due to declining investment rate, deteriorated global commodity prices and export growth that is lower than expected.
Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan terendah dalam 4 tahun terakhir. PDB Indonesia di akhir tahun 2013 hanya tumbuh 5,8%, turun dari 6,2% pada tahun 2012. Penyebab perlambatan ekonomi selain karena melemahnya ekspor, juga dipicu lesunya tingkat konsumsi domestik, baik dari konsumsi swasta maupun investasi. Pelemahan ekspor menyebabkan semakin melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit), yang pada gilirannya telah membuat Rupiah terdepresiasi cukup tajam sejak bulan Mei. Menurut data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD terhadap
Indonesian recorded the lowest economic growth in the last 4 years. Indonesia GDP at the end of 2013 grew only 5.8%, a decrease from 6.2% in 2012. The driver of economic slowdown in addition to weakening exports, also triggered by sluggish domestic consumption level, both private and investment consumptions. The weakening exports led to widening current account deficit, which in turn has depreciated Rupiah quite sharply since May. According to Bank Indonesia middle rate data, the USD exchange rate against Rupiah per December 31, 2012 was Rp9,670 whilst per December 31, 2013 reached
53
ABM Investama Annual Report 2013
Sementara itu, Jepang masih berjuang untuk keluar dari kebuntuan ekonomi yang telah mendera selama dua dekade. Tahun lalu pemerintah Jepang meluncurkan paket stimulus ekonomi yang ambisius yang dikenal dengan nama “Abenomics”. Di antara kebijakannya adalah Bank Sentral Jepang (BoJ) meluncurkan pelonggaran moneter secara agresif dan menetapkan target inflasi 2% untuk menyokong target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 2%. Meskipun program stimulus ini telah membantu melemahkan nilai tukar Yen sehingga meningkatkan daya saing Jepang untuk ekspor, tetapi karena masih banyak masalah sruktural yang belum teratasi, pertumbuhan ekonomi Jepang tetap bertahan di angka 1,9%.
54
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Rp12,081, hence Rupiah had depreciated by approximately 25%.
Sedangkan penurunan sektor konsumsi domestik dipicu oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara agresif menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate) untuk meredam impor dan mempertahankan nilai tukar Rupiah. Sejak bulan Mei 2013 tercatat BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali dengan total kenaikan sebesar 175 basis poin (bps). Efeknya, bunga pinjaman juga naik sehingga berdampak ke sektor investasi. Kredit perbankan ke sektor investasi berkurang akibat naiknya bunga kredit.
While the decline in domestic consumption sector was triggered by Bank Indonesia (BI) policy that aggressively raised BI referral interest rate (BI Rate) to reduce import and maintain Rupiah exchange rate. Since May 2013 BI has raised interest rates 5 times with a total increase of 175 basis points (bps). The effect was interest on loan also rose and affected investment sector. Bank loans to investment sector were reduced due to rising loan interest.
Keputusan pemerintah mengurangi subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga bensin premium sebesar 44% dan solar sebesar 22% di pertengahan tahun mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan tarif listrik serta memicu laju inflasi yang naik cukup signifikan yaitu sebesar 7,6% dibandingkan 4,3% pada tahun 2012.
The government’s decision to reduce fuel subsidies has lifted the prices of premium gasoline by 44% and diesel by 22% in the middle of this year which resulted in increased transportation costs and electricity tariffs and triggered the inflation rate to rise significantly to 7.6% compared to 4.3% in 2012.
55
ABM Investama Annual Report 2013
Rupiah per 31 Desember 2012 adalah Rp9.670 sementara per 31 Desember 2013 mencapai Rp12.081, sehingga Rupiah telah terdepresiasi sekitar 25%.
Tinjauan Industri Industry Overview
56
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Indonesian coal production still shows increasing trend of 9.1% over the course of 2013
“
“
Produksi batubara Indonesia masih meningkat sebesar 9,1% di tahun 2013
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
I. TAMBANG BATUBARA DAN KONTRAKTOR TAMBANG BATUBARA
I. COAL MINE AND COAL MINING CONTRACTOR
Badan Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat dalam “the Energy Outlook 2013” yang dirilis 25 Juli 2013 memprediksi peningkatan konsumsi energi dunia akan mencapai 56% dalam 3 dekade mendatang, terdorong oleh lonjakan permintaan di negara-negara berkembang. EIA memperkirakan bahwa total penggunaan energi dunia meningkat menjadi 630 kuadriliun (quads) btu pada 2020 dan 820 quads pada 2040 dibandingkan 524 quads pada 2010. Konsumsi energi di negara-negara di luar Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) diperkirakan melonjak 90%, didukung oleh pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang kuat. Untuk negara-negara anggota OECD, kenaikan ini diperkirakan hanya 17% akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi.
Energy Information Administration (EIA) of the United States in “the Energy Outlook 2013” released on July 25, 2013 predicts that increase in world energy consumption will reach 56% within the next 3 decades, driven by surging demand from developing countries. EIA estimates that total world energy use will increase to 630 quadrillion (quads) btu by 2020 and 820 quads by 2040 compared to 524 quads in 2010. Energy consumption in countries outside Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) is expected to surge 90%, supported by strong long-term economic growth. For OECD member countries, this increase is estimated to be only 17% due to the slow economic growth.
Mengutip laporan “BP Statistical Review of World Energy 2013”, minyak bumi tetap menjadi sumber energi utama yang menyumbangkan 33,1% dari produksi energi global, tetapi pertumbuhannya cenderung datar dalam 25 tahun terakhir. Sebaliknya, meskipun terus tertekan oleh isu lingkungan, pangsa pasar batubara yang menempati peringkat kedua sebagai sumber energi utama terus tumbuh hingga mencapai sekitar 30% dari total konsumsi energi pada tahun 2012.
Citing “BP Statistical Review of World Energy 2013” report, oil remains the main source of energy which contributed 33.1% of global energy production, but the growth has been flat in the last 25 years. In contrast, despite continued pressure of environmental issues, coal market share which ranks second as the main energy source continues to grow until it reached approximately 30% of total energy consumption in 2012.
A. Prospek Permintaan Batubara “Annual Medium-Term Coal Market Report” yang dirilis Badan Energi Internasional (IEA) pada Desember 2013 menyatakan bahwa konsumsi batubara diprediksi akan terus tumbuh pada tingkat rata-rata 2,3% per tahun hingga 2018. Batubara tetap dibutuhkan dalam jangka waktu yang lama karena harganya relatif murah dengan cadangan berlimpah. Bahan bakar ini akan tetap menjadi sumber energi yang dominan untuk pembangkitan listrik, terutama di negara-negara berkembang. Konsumsi batubara dunia pada 2017 diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar ton. Permintaan batubara akan meningkat di semua wilayah di dunia, kecuali Amerika Serikat yang menggunakan gas alam.
A. Coal Demand Prospect The “Annual Medium-Term Coal Market Report” released by International Energy Agency (IEA) in December 2013 states that coal consumption is expected to continue to grow at an average rate of 2.3% per year until 2018. Coal is still needed in the long term because it is relatively cheap with abundant reserves. This fuel will remain as dominant energy source for power plants, especially in developing countries. World coal consumption in 2017 is expected to reach 1.2 billion tons. Coal demand will increase in all regions of the world, except the United States that uses natural gas.
China akan mengambil porsi hampir 60% dari kebutuhan batubara global selama lima tahun ke depan, walaupun pemerintah China mendorong efisiensi energi dan diversifikasi pembangkit listrik yang dipastikan akan berdampak menahan laju permintaan global. Permintaan dari negara-negara Asia lainnya diperkirakan akan tetap tinggi. Konsumsi India dan negara-negara Asia Tenggara akan meningkat dan India akan menyaingi China sebagai importir terbesar.
China will account for nearly 60% of global coal demand over the next five years, although the Chinese government encourages energy efficiency and diversification of power plants these will certainly have impact on curbing global demand. Demands from other Asian countries are expected to remain high. Consumption of India and Southeast Asian nations will rise and India will compete against China as the largest importer.
Meskipun pertumbuhan permintaan terkonsentrasi di negaranegara non-OECD, permintaan negara OECD juga akan tetap naik seperti Jepang dan Korea yang masing-masing akan naik rata-rata sebesar 1,3% dan 3,0% per tahun rata-rata selama periode proyeksi.
Although the demand growth is concentrated in non-OECD countries, OECD countries’ demands will also continue to rise such as Japan and Korea, respectively will rise on average by 1.3% and 3.0% per year over the forecast period.
57
ABM Investama Annual Report 2013
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Menurut Wood Mackenzie dalam Coal Market Service terbitan November 2013, permintaan batubara seaborne di pasar global pada tahun 2013 diprediksi akan mencapai 961 juta ton. Sementara itu, pada tahun 2014, walaupun perekonomian global masih lemah, permintaan batubara seaborne di pasar global diperkirakan tetap tumbuh hingga 985 juta ton. Peningkatan ini seiring dengan mulai beroperasinya beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di kawasan Asia. Dipicu oleh tingginya kebutuhan negara-negara Asia, permintaan batubara global di kawasan Pasifik akan terus tumbuh jauh meninggalkan kawasan Atlantik seperti terlihat pada gambar 1.
According to the Wood Mackenzie in Coal Market Service published in November 2013, seaborne coal demand in the global market in 2013 was predicted to reach 961 million tons. Meanwhile, in 2014, although the global economy is still weak, seaborne coal demand in the global market is expected to keep growing to 985 million tons. This increase is in line with operation commencement of some new steam power plants in the Asian region. Triggered by high demands from Asian countries, global coal demand in the Pacific region will continue to grow far beyond the Atlantic region as shown in Figure 1.
2.500
2.000
1.500 Mt
58
1.000
500
0 2008
2010
2012
2014 2016
2018
2020
Atlantic
2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 Pasific
Gambar 1: Tren pertumbuhan permintaan batubara di kawasan Atlantik dan Pasifik. Figure 1: Trend of coal demand growth in Atlantic and Pacific region.
Dari segi kualitas, permintaan batubara kalori rendah tumbuh lebih tinggi dibandingkan batubara kalori tinggi dengan tren yang terus meningkat seperti ditunjukkan pada gambar 2. Jika lima tahun lalu pasar ekspor menyerap batubara dengan kalori 5.000-5.500 kilokalori per kilogram (kCal/kg), saat ini permintaan ekspor bergeser ke batubara dengan kalori rendah berkisar 3.800-4.200 kCal/kg. Sejumlah negara mulai mempersiapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap yang dirancang menggunakan batubara kalori rendah, mengingat harga yang lebih ekonomis dan ketersediaannya yang menjamin pasokan bagi pembangkit listrik di negaranegara tersebut dalam 10-20 tahun ke depan. Gambar 2 menunjukkan pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah pada beberapa negara Asia.
In terms of quality, low-calorie coal demand grows higher than the high-calorie coal with an increasing trend as shown in Figure 2. If five years ago the coal export market absorbed coal with 5,000-5,500 kilocalories per kilogram (kcal/kg), the current export demand shifted to coal with low-calorie ranging between 3,800-4,200 kCal / kg. A number of countries began to prepare for construction of steam power plants that are designed to use low-calorie coal, considering economical price and guaranteed availability of supply for power plants in these countries in the next 10-20 years. Figure 2 shows the growth in demand for high-calorie and low-calorie coals in some Asian countries.
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
2.500
59
2.000
1.000
500
500 2013
2015
2017
2019
2021
2023
2025
2027 2029
2031
2033
2035
Japan, S Kor, Taiwan high
Japan, S Kor, Taiwan low
All others high
All others low
China high
China low
India high
India low
Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Gambar 2: Pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah di kawasan Figure 2: Growth in demand for high and low calorie coals in Asian region
Di kawasan Asia Tenggara, permintaan dari Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan akan tumbuh signifikan dalam jangka panjang. Bahkan konsumsi batubara Malaysia yang saat ini sekitar 42 juta ton/tahun akan meningkat lagi pada tahun 2017 seiring telah beroperasinya PLTU baru 1.000 MW.
In the Southeast Asia, demands from Malaysia, the Philippines, Thailand and Vietnam are expected to grow significantly in the long run. Even the Malaysian coal consumption which is currently around 42 million tons / year will further increase in 2017 along with commenced operation of a new power plant of 1,000 MW.
Negara-negara pengekspor seperti Indonesia, Australia dan Afrika Selatan masih menjadi pemasok utama batubara termal dunia, sekaligus menjadi produsen utama batubara global. Di lapis kedua ada Kolombia, Amerika Serikat dan Rusia. Produsen-produsen baru, seperti Mozambik juga akan tumbuh menjadi produsen batubara yang penting di tahun-tahun
The exporting countries such as Indonesia, Australia and South Africa are still the world’s major suppliers of thermal coal, as well as the world’s major coal producers. In the second tier there are Colombia, the United States and Russia. New producers, such as Mozambique will also grow into significant coal producers in the coming years. However Indonesia is
ABM Investama Annual Report 2013
1.500
Mt
Tentang ABM About ABM
mendatang. Tetapi Indonesia diprediksi masih menjadi negara pengekspor terbesar di bisnis batubara termal dunia hingga 20 tahun ke depan, di atas Australia, Rusia, Kolombia, dan Afrika Selatan (gambar 3).
still predicted to be the largest exporter of thermal coal in the world thermal coal business up to the next 20 years, over Australia, Russia, Colombia and South Africa (Figure 3).
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
2500 2000 1500 Mt
60
1000 500 0
2013
2015
2017
2019
2021
2023
2025
2027
2029
2031
2033
2035
Australia
Bostwana
Canada
China
Colombia
Germany Poland
Indonesia Russia
Mozambique South Africa
North Korea United Kingdom
Norway USA
Venezuela
Vietnam
Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Gambar 2: Pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah di kawasan Figure 2: Growth in demand for high and low calorie coals in Asian region
Produksi batubara termal kalori rendah dari Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan batubara kalori rendah, terutama permintaan dari India yang produksi domestiknya tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan batubara dari dalam negeri.
The production of low-calorie thermal coal in Indonesia is also expected to continue to increase in the coming years in line with the increasing demand of low-calorie coal, especially demand from India which can not meet its increasing domestic coal demand.
Indonesia akan menjadi pemasok batubara utama di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasifik. Hal ini didorong oleh cadangan batubara Indonesia yang memadai serta biaya produksi yang bersaing. Data Badan Geologi Nasional tahun 2011 menunjukkan Indonesia memiliki sumber daya batubara terkira (resources) sebesar 161 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang (reserves) sebesar 28 miliar ton. Dari potensi tambang batubara nasional tersebut sebanyak 53% berada di Sumatera dan 47% sisanya berada di Kalimantan.
Indonesia will become a major coal supplier in the global market, particularly in the Asia Pacific region. It is driven by Indonesia’s sufficient coal reserves and competitive production costs. Data of National Geological Agency in 2011 showed that Indonesia had estimated coal resources of 161 billion tons and mineable reserves of 28 billion tons. Of the national coal mining potentials, 53% are in Sumatra and the remaining 47% are in Kalimantan.
B. Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia. Produksi batubara Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat sebagaimana laporan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan APBI (Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia) yang menyebutkan produksi batubara Indonesia tahun 2013 mencapai 421 juta ton, atau naik sebesar 9,1% dari 286 juta ton yang diproduksi pada tahun 2012. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke pasar global. Sisanya digunakan untuk kebutuhan domestik terutama sebagai bahan bakar PLTU milik PT PLN Persero dan
B. Indonesian Coal Production and Consumption. Indonesian coal production still shows increasing trend as reported by the Directorate General of Mineral and Coal and ICMA (Indonesian Coal Mining Association) which mentions that Indonesian coal production in 2013 reached 421 million tons, or increased by 9.1% from 286 million tonn produced in 2012. The majority of Indonesian coal production is exported to the global market. The rest is used for domestic needs, especially as fuel for power plants owned by PT PLN Persero and its subsidiaries (PLN Group) and Independent
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
61
ABM Investama Annual Report 2013
anak perusahaannya (Grup PLN) dan produsen listrik swasta atau IPP (Independent Power Producer). Pada tahun 2013 volume ekspor mencapai 333 juta ton, naik 9,5% dari 304 juta ton pada tahun 2012. Sisanya sebanyak 88 juta ton dipasok untuk konsumsi domestik, naik 7,3% dari 82 juta ton pada tahun sebelumnya.
Power Producers (IPP). In 2013 the export volume reached 333 million tons, increased by 9.5% from 304 million tons in 2012. The remaining 88 million tons are supplied for domestic consumption, increased by 7.3% from 82 million tons in the previous year.
Permintaan pasokan batubara di dalam negeri diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang melihat tren yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan di saat volume ekspor diprediksi menurun, kebutuhan domestik akan terus naik. Selain terkait dengan proyek PLTU 10.000 MW tahap pertama dan kedua, kebutuhan batubara untuk sektor industri juga meningkat.
The demand in domestic coal supply is predicted to continue to increase in the coming years considering the trend during the last few years. Even when export volume was forecast to decline, domestic demand continued to rise. Besides associated with the first and second phases of the 10,000 MW power plant project, demand of coal for industrial sector also increased.
62
Proyeksi Produksi dan Penjualan Batubara Nasional
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
600
Produksi
Realisasi
Ekspor
500
Domestik
400 300
353,4
216,9
200 163,0
240,2
256,6
198,4
53,5
56,3
0
2007
2008
2009
400,0 333,0
275,2
390,0 304,5
304,0
284,0
208,0
100 61,5
421,0
386,0
272,7
191,4
Prediksi
79,6
67,0 2010
2011
82,0 2012
88,0 2013
95,5 2014
106,0 2015
Gambar 4: Produksi dan Penjualan Batubara Nasional Figure 4: National coal production and sales
Untuk konsumsi pasar domestik, jenis batubara yang digunakan untuk PLTU cenderung menggunakan batubara kalori rendah. Hal ini terjadi karena sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah yang berlimpah sehingga pasokan lebih terjamin. Dengan asumsi pembangunan PLTU seperti telah ditetapkan dalam rencana pembangunan pembangkit PLTU 10.000 MW tahap pertama maupun tahap kedua berjalan lancar, total kebutuhan batubara domestik pada masa-masa mendatang akan meningkat cukup signifikan. Konsumsi pasar domestik tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 8,5% menjadi 95,5 juta ton sesuai target pemerintah. Peningkatan ini terjadi untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU IPP yang diperkirakan mencapai 7,5 juta ton.
For domestic market consumption, the type of coal for power plants tends to use low-calorie coal. This happens because resources and reserves of low-calorie coal are abundant so that the supply is more secured. Assuming that power plant construction is as planned for the first and second phases of the 10,000 MW power plant runs smoothly, the total domestic coal demand in the future will increase significantly. Domestic market consumption in 2014 is expected to increase by 8.5% to 95.5 million tons according the government’s target. This increase is related to the need for IPP coal-fired power plants which are estimated to reach 7.5 million tons.
C. Perkembangan dan Proyeksi Harga Batubara Peningkatan pasokan dari Australia, Kolombia dan Afrika Selatan serta melemahnya pertumbuhan permintaan Asia (China dan negara berkembang) telah mendorong terjadinya oversupply batubara dunia. Di tengah kondisi seperti ini, produsen batubara lainnya juga diperkirakan tidak akan mengurangi atau menghentikan produksi, bahkan cenderung akan meningkatkan volume guna menekan biaya produksi dan mempertahankan arus kas. Kondisi kelebihan pasokan dan melemahnya perekonomian dunia berdampak pada penurunan harga batubara. Sejak tahun 2011 lalu harga batubara terus menurun dan turun tajam pada pertengahan 2012 sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5.
C. Trend and Projection of Coal Prices Increased supply from Australia, Colombia and South Africa as well as weakening demand growth in Asia (China and developing countries) encouraged the world coal oversupply. In the midst of these conditions, other coal producers are also not expected to reduce or cease productions, and even tend to increase their production volumes in order to reduce production costs and maintain cash flows. The world coal oversupply and weak economy conditions have impact on the world coal prices. Since 2011 coal prices have continued to decline and fell sharply in mid-2012 as shown in Figure 5.
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
$160
63
$140 $120 $100 $80 $60 $40 $20 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 FOB Newcastle @ 6,322 kcal/kg GAR, JPU Contract FOB HA Newcastle @ 5,000 kcal/kg NAR FOB Indonesia EnviroCoal @ 5,000 kcal/kg GAR FOB Bolivar @ 6,300 kcal/kg GAR
FOB Newcastle @ 6,300 kcal/kg GAR, Market FOB Richards Bay @ 6,300 kcal/kg GAR FOB Indonesia EcoCoal @ 4,200 kcal/kg GAR
Gambar 5: Tren harga batubara dunia Figure 5: Trend of world coal prices Sebagaimana harga batubara di pasar dunia, harga batubara Indonesia juga terus menurun sampai menjelang akhir tahun 2013 indeks batubara Indonesia (Indonesian Coal Index – ICI) mengalami sedikit penguatan seiring dengan mulainya musim dingin di Eropa dan Asia Utara. Secara year to date, indeks ICI-1 telah mengalami penurunan sebesar 7,64%, ICI-2 turun sebesar 5,64%, ICI-3 turun sebesar 0,19%, ICI-4 naik sebesar 0,97% dan ICI-5 turun sebesar 1,85% (Gambar 6)
In line with the weak world economy and the continued coal oversupply, Indonesian coal prices continued to decline until the end of 2013 Indonesian Coal Index (ICI) experienced a slight strengthening due to onset of winter in Europe and North Asia. Year to date, ICI-1 index decreased by 7.64%, ICI-2 decreased by 5.64%, ICI-3 decreased by 0.19%, ICI-4 increased by 0.97% and ICI- 5 decreased by 1.85% (Figure 6).
100 90 80 70 60 50 40 30
ICI 6500Gar
ICI 5800Gar
ICI 5000Gar
ICI 4200Gar
Gambar 6: Indeks ICI tahun 2013 Figure 6: ICI Index in 2013
ICI 3400Gar
Des
Nov
Okt
Sept
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
20
ABM Investama Annual Report 2013
US$/t, Real 2013 (original energy values)
Tentang ABM About ABM
64
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
II. INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK
II. INDUSTRIAL POWER PLANT
A. Lingkungan Usaha Industri ketenagalistrikan nasional diatur dalam UndangUndang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (UU 30/2009). Sesuai amanat UU 30/2009, pemerintah dalam hal ini kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN berisikan tentang kebijakan ketenagalistrikan nasional, arah pengembangan penyediaan tenaga listrik ke depan, kondisi kelistrikan saat ini, rencana kebutuhan dan penyediaan tenaga listrik untuk kurun waktu dua puluh tahun ke depan, potensi sumber energi primer di berbagai provinsi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik serta kebutuhan investasinya.
A. Business Environment The national electricity industry is regulated in the Law No. 30 of 2009 concerning Electricity (Law 30/2009). As mandated by the Law 30/2009, the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) establishes National Electricity General Plan (RUKN). The RUKN contains national electricity policy, development direction of future electricity supply, current electricity condition, electricity demand and supply plans for the next twenty years, potential source of primary energy in various provinces that can be utilized for power plants and investment needs.
Berdasarkan RUKN, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab di sektor kelistrikan nasional menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUTPL). RUPTL terkini adalah RUTPL 2013 – 2022 yang telah disahkan oleh Menteri ESDM pada 31 Desember 2013. RUPTL memuat proyeksi kebutuhan tenaga listrik, rencana pengembangan kapasitas pembangkit, rencana pengembangan transmisi dan gardu induk, serta pengembangan distribusi. Proyeksi kebutuhan tenaga listrik dibuat rinci per provinsi dan per sistem tenaga listrik, termasuk sistem kelistrikan yang tersendiri di pulau-pulau terpencil. Rencana pengembangan kapasitas pembangkit, transmisi dan gardu induk juga dibuat rinci hingga proyek-proyeknya.
Based on the RUKN, State Electricity Company (PLN) as a State Owned Enterprise (SOE) that is responsible in national electricity sector for preparing Electricity Supply Business Plan (RUTPL). Recent RUPTL is RUTPL 2013 - 2022 which was approved by the Minister of Energy and Mineral Resources on December 31, 2013. RUPTL contains projected electricity demand, generation capacity expansion plan, transmissions and substations expansion plan and distribution development. Projected electricity demand is prepared in details by province and electricity system, including electricity system isolated on remote islands. Development plans of plants capacity, transmission and substation are also prepared in details to the projects.
Secara umum perencanaan penyediaan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah mempertimbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada dalam RUKN 2008 – 2027 dan RUKN 2012 – 2031. RUKN telah mengakomodasi diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non-BBM dan peningkatan pengembangan energi baru terbarukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga listrik.
In general, electricity supply plan in this RUPTL has electricity supply plan in RUKN 2008 - 2027 and RUKN 2012-2031. RUKN accommodates energy diversification for power plants to nonfuel and renewable new energy development in order to meet electricity demand.
B. Kondisi Kelistrikan Saat Ini Dalam lima tahun terakhir, yaitu antara tahun 2008 dan 2012, penjualan listrik PLN meningkat dari 128 TWh pada 2008 menjadi 172 TWh pada 2012. Jumlah pelanggan meningkat dari 39 juta pada 2008 menjadi 50 juta pada 2012 dan rasio elektrifikasi meningkat dari 62,3% pada 2008 menjadi 75,9% pada 2012.
B. Current Electricity Condition In the last five years, between 2008 and 2012, sales of PLN electricity increased from 128 TWh in 2008 to 172 TWh in 2012. Number of customers increased from 39 million in 2008 to 50 million in 2012 and electrification ratio increased from 62.3% in 2008 to 75.9% in 2012.
Hingga September 2013 kapasitas terpasang pembangkit PLN dan IPP di Indonesia adalah 40.533 MW yang terdiri dari 31.815 MW di Jawa – Bali dan 8.718 MW di Sumatera dan Indonesia Timur, tidak termasuk pembangkit sewa sebanyak 2.933 MW. Kapasitas pembangkit di Sumatera dan Indonesia Timur tersebut pada dasarnya belum menyediakan cadangan
As of September 2013 the installed capacity of PLN and IPP power plants in Indonesia is 40,533 MW consisting of 31,815 MW in Java - Bali and 8,718 MW in Sumatra and eastern Indonesia, excluding 2,933 MW rented power plants. Power plant capacities in Sumatra and eastern Indonesia basically
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
have not provided sufficient reserves to meet customers’ needs, so it can be in deficit if there is disrupted power plant or undergoing routine maintenance. For example, electricity system in Northern Sumatra almost throughout the year does not have backup operation, so it is often in deficit and has to operate many oil-fired power plants. Similar condition happens in South Sumatra, East Kalimantan, South Kalimantan, Southeast Sulawesi, Minahasa-Gorontalo, Palu, Lombok, Ambon, Ternate and Jayapura Systems.
Masalah penyediaan tenaga listrik yang mendesak adalah upaya memenuhi listrik pada daerah-daerah yang kekurangan pasokan listrik dan mengganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan bahan bakar non-minyak serta menjangkau daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik. Solusi jangka pendek yang dilakukan di wilayah Indonesia Barat dan Timur meliputi sewa pembangkit, pembelian energi listrik dari IPP skala kecil, bermitra/kerjasama operasi pembangkit dengan Pemda setempat, pembelian excess power, percepatan pembangunan PLTU batubara PerPres 71/2006, membangun saluran transmisi, mengamankan kontinuitas pasokan energi primer dan memasang beberapa PLTS secara terbatas.
The urgent problem of electricity supply is effort to meet electricity needs in areas that lack of electricity and replace oil-fired power plants with non oil-fired and reach areas with no electricity supply. Short-term solutions carried out in the western and eastern parts of Indonesia include rented power plants, purchase of electricity from small-scale IPP, power plant partnership/cooperation with local government, purchase of excess power, acceleration of coal-fired power plant construction Perpres 71/2006, building transmission lines, securing continuity of primary energy supply and installing limited solar power plants.
C. Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik Antara tahun 2013 dan 2022 pemakaian tenaga listrik Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 189 TWh menjadi 386 TWh dengan pertumbuhan rata-rata 8,4% per tahun seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Jumlah pelanggan juga meningkat dari 54 juta menjadi 77 juta pada tahun 2022 atau bertambah rata-rata 2,7 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio elektrifikasi dari 79,6% menjadi 97,7%. Pada tahun 2012, rasio elektrifikasi di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur adalah yang terendah yaitu masing-masing 67,5% dan 54%.
C. Estimated Demand of Electricity Between 2013 and 2022 Indonesian electricity consumption is expected to increase from 189 TWh to 386 TWh with average growth of 8.4% per year as shown in Figure 7. Number of customers will increase from 54 million to 77 million in 2022 or on average increase by 2.7 million per year. The increased customers will improve electrification ratio from 79.6% to 97.7%. In 2012, electrification ratios in Sulawesi and Eastern Indonesia were the lowest at 67.5% and 54%, respectively.
Secara regional, kebutuhan listrik Jawa – Bali diperkirakan akan meningkat dari 144 TWh menjadi 275 TWh, atau tumbuh rata-rata 7,6% per tahun. Indonesia Timur tumbuh lebih cepat, meningkat dari 18 TWh menjadi 46 TWh atau tumbuh rata-rata 11,2% per tahun. Wilayah Sumatera tumbuh dari 26 TWh menjadi 66 TWh atau tumbuh rata-rata 10,6% per tahun. Pada sistem Jawa – Bali kelompok pelanggan industri mempunyai porsi yang cukup besar, yaitu rata-rata 38,5% dari total penjualan. Sedangkan di Indonesia Timur dan Sumatera rata-rata porsi pelanggan industri relatif kecil, yaitu masingmasing hanya 11% dan 15,8%. Pelanggan residensial masih mendominasi penjualan hingga tahun 2022, yaitu 62% untuk Indonesia Timur dan 55% untuk Sumatera.
Regionally wise, the electricity need for Java - Bali is expected to increase from 144 TWh to 275 TWh, or on average grow by 7.6% per year. The eastern Indonesia grows more rapidly, increasing from 18 TWh to 46 TWh or an average of 11.2% per year. Sumatra grows from 26 TWh to 66 TWh or an average of 10.6% per year. In Java - Bali system the industrial customers group has quite a large portion, which is on average 38.5% of total sales. While in Eastern Indonesia and Sumatra generally the portion of industrial customers is relatively small, respectively only 11% and 15.8%. Residential customers still dominate sales until 2022, which is 62% for Eastern Indonesia and 55% for Sumatra.
65
ABM Investama Annual Report 2013
yang memadai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga dapat mengalami defisit jika ada sebuah pembangkit yang terganggu atau menjalani pemeliharaan rutin. Sebagai contoh, sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sehingga sering mengalami defisit dan harus mengoperasikan banyak pembangkit berbahan bakar minyak. Hal yang serupa terjadi di Sistem Sumatera Bagian Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Minahasa-Gorontalo, Palu, Lombok, Ambon, Ternate dan Jayapura.
66
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Gambar 7: Perkiraan pertumbuhan tenaga listrik Indonesia 2013 - 2022 Figure 7: Electricity demand forecast 2013 - 2022 (Sumber/Source: RUTPL 2013-2022) D. Rencana Penambahan Pembangkit Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik tersebut, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebanyak 59,5 GW untuk seluruh Indonesia hingga tahun 2022, atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 6 GW per tahun. Dari kapasitas tersebut, PLN dan swasta (dengan pola IPP – Independent Power Producers) telah berkomitmen untuk membangun masing-masing 16,9 GW dan 25,5 GW dengan kontribusi IPP semakin ditingkatkan (gambar 8). Sedangkan sebanyak 17,1 GW masih merupakan proyek unallocated, yaitu proyek yeng belum ditetapkan pengembang maupun sumber pendanaannya. Proyek unallocated merupakan peluang bisnis yang masih terbuka bagi swasta dengan pola IPP.
D. Additional Power Plants Plan To meet the growing electricity needs, it takes additional capacity of 59.5 GW for across Indonesia by 2022, or increased average capacity of 6 GW per year. From the mentioned capacity, PLN and private (with IPP – Independent Power Producers scheme) are committed to building respectively 16.9 GW and 25.5 GW in which IPP contribution is further increased (Figure 8). While 17.1 GW is still unallocated project, developers and funding sources have not been determined. Unallocated project is an open business opportunity for private with IPP scheme.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
12.000 PLN
67
1.869
Uncallocated
10.000
1.506 IPP
55 6.410
ABM Investama Annual Report 2013
8.000
90 3.948 2.013
6.000
1.244 2.919
2.003 1.535
2.908
4.000 2.518
2.003 2.013
729 1.026
2.000 878
0
314 -
-
2013
2014
729
3.435 1.391 3.274 2.084 2.689 1.954
96
96 2015
2016 2017
2018
2019
2020 2021 2022
Gambar 8: Rencana kebutuhan kapasitas pembangkit Figure 8: power plant capacity demand forecast (Sumber/Source: RUTPL 2013-2022)
Berdasar jenis pembangkit, PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 37,9 GW atau 63,8%. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap) yang direncanakan berkapasitas 5 GW atau 8,4%, energi terbarukan sebesar 6,5 GW atau 11,0% yang sebagian besar adalah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan 6,0 GW atau 10,2% adalah panas bumi (PLTP). Dari kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Indonesia Bagian Barat adalah sekitar 16,6 GW dan di Indonesia Bagian Timur adalah sekitar 11,5 GW. Untuk sistem Jawa – Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 31,5 GW atau rata-rata 3,2 GW per tahun, termasuk Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 353 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 50 MW.
By type of plants, the coal-fired power plant will dominate the type of plants to be built, reaching upto 37.9 GW, or 63.8%. Gas-Steam Power Plants are planned to have capacity of 5 GW or 8.4%, renewable energy of 6.5 GW or 11.0% which is mostly hydroelectric (hydro power plants), and 6.0 GW or 10.2% are geothermal (PLTP). Of the capacities, additional power plants in Western Indonesia are about 16.6 GW in Eastern Indonesia are around 11.5 GW. For Java - Bali system, additional power plants are about 31.5 GW, or an average of 3.2 GW per year, including distributed small scaled Mini Hydro Power Plants (PLTM) of 353 MW and Wind Power Plant of 50 MW.
Rencana pembangunan pembangkit listrik berdasarkan jenis pembangkit setiap tahunnya ditunjukkan pada gambar 9:
The annual power plant installation plan by the type of plant is shown in Figure 9:
12.000 9.590 9.790
10.000 7.523
8.000
6.986
6.000
5.410 5.364
5.062 3.900
4.000
3.032
2.891
2.000
0 2013
PLTU
PLTA
2014
PLTP
2015
2016 2017
PLTGU
2018
2019
PLTG
2020 2021 2022
PL Lain
Gambar 9: Rencana kebutuhan berdasarkan jenis pembangkit Figure 9: Demand forecast by the type of power plant (Sumber/Source: RUTPL 2013-2022)
Total
68
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
E. Peluang Bisnis Temporary Power PLN berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat di seluruh Indonesia secara terus menerus, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, di mana kapasitas pembangkit PLN masih terbatas karena proyek-proyek pembangkit belum sepenuhnya selesai, PLN akan memenuhi permintaan tenaga listrik dengan menyewa pembangkit sebagai solusi sementara (temporary power). Selain itu, temporary power juga masih dibutuhkan di pulau-pulau atau daerah terpencil yang belum atau tidak bisa dijangkau oleh jaringan transmisi. Instalasi pembangkit listrik berukuran kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mudah dimobilisasi merupakan satu-satunya solusi jangka pendek.
E. Temporary Power Business Opportunity PLN is obliged to provide electrical power in sufficient quantities to the people throughout Indonesia continuously, both in short and long terms. In short term, in which the capacity of PLN power plants is still limited because power plant projects have not been fully completed, PLN will meet the demand for electric power by renting power plants as a temporary solution (temporary power). In addition, temporary power is still needed on isolated islands or in remote areas that have not been or can not be reached by network transmissions. Installation of small power plants such as Diesel-fired Power Plant (PLTD) which are easily mobilized is the only short-term solution.
Rasio elektrifikasi di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur yang masih di angka 67,5% dan 54% pada tahun 2012, hingga saat ini belum memungkinkan untuk segera ditingkatkan secara signifikan mengingat keterbatasan jaringan dan pembangkit. Sebagai wilayah kepulauan, investasi kelistrikan bagi daerah terpencil bukanlah hal yang mudah, sementara menghubungkan ke grid regional dengan kabel transmisi investasinya sangat mahal.
Electrification ratios in Sulawesi and Eastern Indonesia are still at the rate of 67.5% and 54% in 2012, until now it has not been possible to immediately and significantly improve given the limitations of networks and plants. As an archipelago, the investment in electricity for remote areas is not easy, while connecting to regional grids with transmission cables is a very expensive investment.
F. Peluang Bisnis Pembangkit Listrik Swasta Kepemilikan proyek-proyek pembangkit listrik yang direncanakan dalam RUPTL disesuaikan dengan kemampuan pendanaan PLN. Mengingat kebutuhan investasi sektor ketenagalistrikan yang sangat besar, PLN tidak dapat membangun seluruh kebutuhan pembangkit baru sendiri. Dengan demikian sebagian proyek pembangkit akan dilakukan oleh pihak swasta sebagai independent power producer (IPP) maupun pihak ketiga non-IPP dengan model bisnis tertentu seperti power wheeling, kerja sama excess power, penetapan wilayah usaha tersendiri dan sebagainya.
F. Private Power Plant Business Opportunity The ownership of power plant projects planned in the RUPTL is adjusted according to PLN funding capability. Given the investment needs of electricity sector is very large, PLN can not build the entire new power plants by itself. Therefore some projects will be undertaken by private parties as independent power producer (IPP) or third-party non-IPP with certain business models such as power wheeling, excess power cooperation and establishment of separate business areas and so forth.
RUPTL 2013-2022 menyebutkan kebutuhan investasi kelistrikan pada 2014 mencapai 9,4 miliar dolar AS atau setara Rp100 triliun. Total investasi itu berasal dari PLN sebesar USD 7,1 miliar dan swasta dengan skema IPP sebesar USD 2,3 miliar. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi baik PLN dan IPP untuk 10 tahun ke depan mencapai USD 125,2 miliar dengan porsi partisipasi swasta 54,1 miliar dolar atau 43% dari kebutuhan investasi.
The RUPTL 2013-2022 mentions the need for electricity investment in 2014 reaching 9.4 billion US dollars, or equivalent to Rp100 trillion. The total investment was derived from PLN of USD 7.1 billion and private with IPP scheme of USD 2.3 billion. Overall, the investment needs of both PLN and IPP for the next 10 years reach USD 125.2 billion with private participation portion of 54.1 billion dollars, or 43% of the total required investments.
Permasalahan dalam pengembangan listrik swasta adalah mundurnya financial close, government guarantee, pembebasan lahan dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam memilih pengembang listrik swasta dibutuhkan proses pengadaan yang dapat mendapatkan pengembang yang betul-betul mampu melaksanakan proyek dengan baik. Secara umum kesempatan bagi listrik swasta telah dibuka cukup besar oleh pemerintah untuk bersama-sama PLN mengembangkan ketenagalistrikan di Indonesia.
Problems in private electricity development are delayed financial close, government guarantee, land acquisition and so forth. Therefore selection of private power plant developers requires procurement process to get developers who are really capable of executing projects well. In general, opportunity for private electricity is quite wide open by the government to jointly develop electricity in Indonesia with PLN.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
G. New and Renewable Energy Power Plants Opportunity
RUPTL telah merencanakan pengembangan EBT diantaranya adalah pembangkit tenaga air skala besar, menengah dan kecil serta EBT skala kecil tersebar berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLT Bayu, biomasa, biofuel dan gasifikasi batubara (energi baru). PLN juga mendorong penelitian dan pengembangan EBT lain seperti thermal solar power, arus laut, OTEC (ocean thermal energy conversion) dan fuel cell.
The RUPTL plans EBT development including large-scale, medium-scale and small-scale hydropowers as well as smallscale distributed EBT in form of Solar Power Plant (PLTS), Wind Power Plant, biomass, biofuels and coal gasification (new energy). PLN also encourages research and development of other EBT such as thermal solar power, ocean current, OTEC (ocean thermal energy conversion) and fuel cell.
PLN telah menyusun rencana pengembangan EBT tersebar sebagai berikut:
PLN prepared EBT development plan as follows:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikro Hidro (PLTMH): PLN mendorong pengembangan PLTMH terutama oleh swasta atau masyarakat untuk melistriki kebutuhan setempat dan juga untuk disalurkan ke grid atau sistem kelistrikan PLN; 2. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB): Karena potensi energi angin di Indonesia sangat terbatas, maka pengembangannya akan terbatas di daerah yang memiliki potensi; 3. Biomassa: PLN bermaksud untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa apabila PLN dapat mempunyai kendali atas pasokan biomassanya. Karena itu PLN sedang menjalin kerja sama dengan beberapa pemerintah kabupaten untuk merintis industri biomasa; 4. Energi kelautan: Walaupun potensi energi kelautan diduga sangat besar, namun mengingat teknologi dan keekonomiannya masih belum diketahui, PLN baru akan melakukan uji coba skala kecil sebagai proyek penelitian dan pengembangan; 5. Biofuel: Tergantung kepada kesiapan pasar biofuel, PLN siap untuk memanfaatkan biofuel apabila tersedia; 6. PLTS: PLN akan mengembangkan program PLTS di 1.000 lokasi/pulau terutama di wilayah yang terluar maupun yang terisolasi untuk mempercepat rasio elektrifikasi.
1. Mini/Micro Hydro Power Plant (PLTMH): PLN encourages development of PLTMH especially by private or public to provide electricity for local needs and also to be distributed to grid or PLN electricity systems; 2. Wind power plant (PLTB): Because the potential of wind energy in Indonesia is very limited, the development will be limited to areas that have the potential; 3. Biomass: PLN intends to build biomass power plant if PLN has control over the supply of biomass. Therefore PLN is cooperating with several regential governments for biomass industry pioneers; 4. Marine Energy: Despite the potential of marine energy is supposedly very large, but given the technology and the economics are still unknown, PLN will conduct small-scale trials as research and development projects; 5. Biofuels: Depending on readiness of biofuels market, PLN is ready to take advantage of biofuels whenever available; 6. PLTS: PLN will develop PLTS program on 1,000 locations/ islands, especially in the outer and isolated areas to accelerate electrification ratio.
In line with the Government’s policy to be more optimal in utilizing new and renewable energy (EBT) as defined in the Presidential Regulatio No. 4 of 2010 concerning assignment of the Government to PLN to accelerate construction of power plants using renewable energy, coal and gas as well as Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 02/2010 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 15/2010 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 01/2012 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 21/2013, PLN will prioritize development of geothermal energy and hydropower. Both types of new energy can enter into the power system whenever they are ready, although by considering demand and plan of other additional power plants.
69
ABM Investama Annual Report 2013
G. Peluang Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan Sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk lebih optimal lagi dalam memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 mengenai penugasan Pemerintah kepada PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/2012 jo Peraturan Menteri ESDM No. 21/2013, maka PLN akan memprioritaskan pengembangan panas bumi dan tenaga air. Kedua jenis energi baru ini dapat masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja mereka siap, walaupun dengan tetap memperhatikan kebutuhan demand dan adanya rencana pembangkit yang lain.
70
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
III. INDUSTRI LOGISTIK
III. LOGISTICS INDUSTRY
Sebagai negara kepulauan, kebutuhan logistik di Indonesia sangat tinggi. Sektor logistik Indonesia menangani, menyimpan dan memindahkan barang dan komoditas dengan volume dan nilai yang cukup besar dengan pertumbuhan yang signifikan. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) melaporkan hingga akhir tahun 2013, nilai bisnis logistik menembus angka USD 150 miliar atau Rp 1.722 triliun. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan pada tahun 2014 industri logistik dapat mencapai angka USD 170 miliar atau Rp 1.951 triliun. Prospek bisnis yang tinggi menarik pemain jasa logistik multinasional untuk berinvestasi ke dalam negeri membuat kompetisi semakin keras. Terlebih lagi di tahun 2015 akan ada pasar bebas ASEAN.
As an archipelago, Indonesia’s logistics need is very high. Indonesian logistics sector handles, stores and moves goods and commodities in quite large volume and value with significant growth. The Indonesian Logistics Association (ALI) reported by the end of 2013, business logistics value exceeded USD 150 billion or Rp 1,722 trillion. Based on these data, it is estimated that in 2014 the logistics industry will reach USD 170 billion or Rp 1,951 trillion. High business prospects attract multinational logistics players to invest in the country making tougher competition. Moreover in 2015 there will be ASEAN free trade area.
Bagi penyedia jasa logistik terpadu (integrated logistics solution), terdapat beberapa ceruk pasar yang potensial untuk dijadikan sumber pendapatan. Sektor pengangkutan migas masih berpotensi cukup besar, karena pemainnya belum banyak. Sektor industri pengolahan non migas serta beberapa sektor pertanian dan perdagangan juga menjanjikan. Di tahun 2013 potensi nilai pasar logistik industri makanan dan minuman diperkirakan sebesar Rp 99,7 triliun, diikuti industri peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi Rp 78,3 triliun. Selain itu, masih ada industri pupuk, kimia, dan karet senilai Rp 34 triliun, serta industri tekstil Rp 25,5 triliun.
For providers of integrated logistics solution, there are some potential niche markets as source of revenue. Transport of oil and gas sector is potentially quite large, because there have not been many players. Non-oil manufacturing as well as some agriculture and trading sectors are also promising. In 2013 potential market value of food and beverage logistics industry is estimated of Rp 99.7 trillion, followed by industrial equipment, machinery and transportation equipment of Rp 78.3 trillion. In addition, there are fertilizers, chemicals and rubber industries worth Rp 34 trillion and textile industry of Rp 25.5 trillion.
Dari sektor pertanian, potensi nilai pasar logistik terbesar datang dari produk tanaman dan bahan makanan yang diperkirakan memberikan kontribusi ke jasa logistik sebesar Rp 91,9 triliun, diikuti perikanan sebesar Rp 43,1 triliun. Tanaman perkebunan memberikan pendapatan kepada pemain logistik sebanyak Rp 25,9 triliun dan peternakan Rp 24,4 triliun.
Of the agricultural sector, the largest potential market value of logistics comes from plants and food products which are expected to contribute to the logistics of Rp 91.9 trillion, followed by fisheries of Rp 43.1 trillion. Plantation crops provide revenue to the logistic players of Rp 25.9 trillion and farming of Rp 24.4 trillion.
Industri logistik semakin diramaikan oleh pemain-pemain yang berasal dari perusahaan jasa kiriman ekspres, ekspedisi (delivery services), dan pengiriman kargo (freight forwarding) yang mulai memasuki jasa logistik terpadu. Persaingan pun menjadi semakin ketat, tak hanya dengan sesama pelaku di dalam negeri tapi juga perusahaan asing. Mulai dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan efisiensi dan efektivitas penyimpanan dan aliran barang dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
The logistics industry is getting crowded by players who come from express delivery service companies, delivery services and freight forwarding, which began to enter into integrated logistics solution. Competition becomes increasingly tougher, not only with his local peers but also foreign companies. Starting from supply chain process that serves to plan, implement and control efficiency and effectiveness of storage and flow of goods from point of origin to point of consumption to meet customers’ needs.
Di tahun 2013 tercatat dua perusahaan asing mengakuisisi perusahaan logistik nasional dengan skema private equity dan tiga perusahaan investasi asing juga tengah memproses pembelian perusahaan logistik nasional. Pemain global yang ikut meramaikan pasar domestik diantaranya adalah DHL, FedEx, TNT, dan UPS. Sebagian perusahaan multinasional ini
In 2013 there were two foreign companies that acquired national logistics company with private equity scheme and three foreign investors were also in process of acquiring national logistics company. Global players enliven the domestic market include DHL, FedEx, TNT and UPS. Most of the multinational companies do not stand alone, but cooperate
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
with local logistics companies such as Fedex partners with RPX and DHL partners with PT Birotika Semesta to handle logistics activities. The multinational logistics companies have considerable market share in Indonesia, which is up to 60%. The remaining 40% is shared among domestic players such as Tiki JNE, Pandu Siwi and Nusantara Card Semesta (NCS) especially for the retail market.
Perusahaan pengiriman ekspres asing yang beroperasi di Indonesia seperti DHL Express, TNT, United Parcel Services (UPS), atau Federal Express (FedEx), semula hanya dikenal sebagai perusahaan jasa kurir atau titipan kiriman ekspres. Pada perkembangannya, perusahaan tersebut mulai memasuki berbagai segmen layanan jasa kiriman, termasuk kargo, muatan kontainer, jasa pergudangan, dan logistik dalam satu atap. Layanan logistik meliputi integrasi informasi, custom clearance, transportasi, inventori, pergudangan, reserve logistics, pemaketan, hingga pengiriman.
The foreign express delivery companies operating in Indonesia such as DHL Express, TNT, United Parcel Services (UPS), or Federal Express (FedEx), previousy were known simply as courier or express shipment companies. In the development, the companies begin to enter various segments of shipment services, including cargo, container cargo, warehousing and logistics under one roof. The logistics services include information integration, custom clearance, transportation, inventory, warehousing, reserve logistics, packaging and delivery.
Bisnis pengiriman dan logistik diperkirakan semakin bergairah karena potensi pasarnya memang masih menjanjikan. Terlebih dengan makin tingginya volume arus barang di era pasar global, baik untuk ekspor impor, maupun domestik. Saat ini banyak pelaku usaha industri manufaktur, ritel dan consumer good yang memilih pola outsourcing, yaitu menyerahkan penanganan distribusi barang ke perusahaan lain yang memang ahli di bidangnya. Sehingga mereka bisa lebih fokus menjalankan bisnis intinya. Bagi produsen consumer good, perusahaan ritel, di mana masalah pengiriman harus on time delivery (tepat waktu) untuk kelancaran pasok barang, sangat penting. Itulah makanya, walaupun memiliki divisi distribusi, namun banyak yang tetap memperkuat dengan pola outsourcing.
The shipping and logistics business is estimated to be more exciting because the potential market is still promising especially with the higher volume of goods flow in the global market era, both for export - import and domestic. Today there are many players of manufacturing, retail and consumer goods industries that choose outsourcing scheme, which assigns the handling of goods distribution to other companies who are experts in their field so that they can focus more on running their core businesses. For consumer goods manufacturers, retailers, where shipping should be on time delivery for the smooth supply of goods, it is very important. That is why, despite having their own distribution divisions, but many of them reinforce the outsourcing scheme.
71
ABM Investama Annual Report 2013
tak berdiri sendiri, tetapi bekerja sama dengan perusahaan logistik lokal seperti Fedex yang bermitra dengan RPX, dan DHL yang menggandeng PT Birotika Semesta untuk menangani aktivitas logistiknya. Perusahaan logistik multinasional tersebut memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia, yakni hingga 60%. Sisanya sebesar 40% diperebutkan oleh para pemain dalam negeri seperti Tiki JNE, Pandu Siwi, dan Nusantara Card Semesta (NCS) terutama untuk pasar retail.
72
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
IV. INDUSTRI REMANUFAKTUR
IV. REMANUFACTURING INDUSTRY
Remanufaktur adalah proses mengembalikan produk yang mencapai akhir masa pakainya menjadi sama dengan kondisi “baru” dalam lingkungan manufaktur. Remanufaktur berfungsi sebagai pertukaran “satu-dapat-satu”, yaitu produk yang habis masa pakainya dikembalikan untuk mendapatkan produk remanufaktur sehingga meminimalkan kebutuhan material mentah untuk menghasilkan produk baru. Jasa remanufakturing dapat menghemat biaya, mengurangi downtime unit dan berkontribusi terhadap lingkungan karena dapat mengurangi limbah.
Remanufacturing is the process of returning product that has reached the end of its useful life be in the same condition as the “new” condition in manufacturing environment. The function of remanufacturing is as “one-to-one” exchange, in which the product with out of date lifetime is returned to get remanufactured so as to minimize the need for raw materials to produce new products. Remanufacturing can save costs, reduce unit downtime and contribute to the environment because it reduces wastes.
Jasa remanufaktur di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan telah diubah beberapa kali dengan Permendag Nomor 59/M-DAG/PER/9/2012 tentang Perubahan Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Angka Pengenal Importir tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan terakhir diubah dengan Permendag Nomor 84/MDAG/PER/12/2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir.
Indonesian remanufacturing services are supported by the government through Regulation of the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identification Number Provision and has been amended several times with Regulation of the Minister of Trade No. 59/M-DAG/PER/9/2012 concerning Amendment to Regulation the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identity Number Provision and lastly amended with Regulation of the Minister of Trade No. 84/M-DAG/PER/12/2012 concerning Second Amendment to Regulation of the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identification Number Provision.
Kebijakan tersebut membedakan Angka Pengenal Impor (API) ke dalam dua golongan yaitu API Produsen dan API Umum, sehingga satu perusahaan hanya boleh memiliki satu pengenal API. API Umum hanya dibolehkan untuk mengimpor barang yang berada di dalam satu bagian dari daftar dalam sistem klasifikasi barang. API Produsen diperbolehkan untuk mengimpor barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang terkait dengan proses produksinya. Di samping itu, API Produsen juga dibolehkan mengimpor barang jadi untuk 2 kepentingan yaitu untuk kepentingan pasar dan pelengkap.
The policy categorizes Import Identification Number (API) into two groups namely Manufacturer API and Common API so that one company can only have one API identity. Common API is only allowed to import goods which are in one part of the list in goods classification system. Manufacturer API is allowed to import capital goods, raw materials and supporting materials associated with the production process. In addition, Manufacturer API is also allowed to import finished goods for two interests which are market and complementary interests.
Dengan adanya peraturan tersebut, pengawasan perdagangan nasional arus impor semakin ketat sehingga barang yang masuk ke Tanah Air dapat terseleksi lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar. Kondisi ini mendorong pengusaha dalam negeri dalam memproduksi barang jadi dengan mendapat komponen suku cadang dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor barang jadi penunjang. Dalam jangka panjang hal ini akan membangun industri yang mandiri yang menunjang pasar domestik.
Given these regulations, the monitoring of national import trading is increasingly stringent so that the goods coming into the country are better selected and suitable with the market needs. These conditions encourage the domestic businessmen to produce finished goods with support of local spare part components, so there is no need to import supporting finished goods. In the long term this will build independent industries that support the domestic market.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Tinjauan Operasional Operational Analysis
73
ABM Investama Annual Report 2013
“
“
Sinergi melalui strategi yang efektif dan terintegrasi Synergy through effective and integrated strategies
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri batubara dan berdampak langsung terhadap kinerja ABM Investama
“
74
2013 was a challenging year for coal industry, and had direct impact on ABM Investama performance
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Produksi Batubara
75
Melalui PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama memiliki wilayah usaha tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah. Reswara memiliki hak wilayah usaha untuk pertambangan batubara dan produksi melalui PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan PT Mifa Bersaudara (“MIFA”) serta PT Bara Energi Lestari (“BEL”) yang beroperasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. MIFA dan BEL merupakan anak perusahaan dari PT Media Djaya Bersama (MDB). TIA melakukan penambangan terbuka (open cut) batubara low rank. Batubara TIA saat ini dipasarkan sebagai “TIA Compliant Coal” yang dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik baik di pasar domestik dan luar negeri seperti India, Cina, Thailand dan Filipina untuk digunakan sebagai batubara campuran. TIA memiliki area konsesi seluas 2.074 hektar dan diperkirakan memiliki 52 juta ton cadangan batubara dan 106 juta ton sumber daya batubara berdasarkan laporan JORC September 2011. TIA juga menjalankan bisnis trading batubara dengan membeli sejumlah batubara tertentu dari produsen lain yang kemudian dipasarkan sebagai “TIA Traded Coal”.
Through PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama has coal mining concessions in Indonesia which produce thermal coal with low ash and low sulfur contents. Reswara has concession rights for coal mining and production through PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) operating in the South Kalimantan Province and PT Mifa Bersaudara (“MIFA”) and PT Bara Energi Lestari (“BEL”) operating in the Nanggroe Aceh Darussalam Province. MIFA and BEL are subsidiaries of PT Media Djaya Bersama (MDB). TIA conducts open pit mining for its low rank. TIA coal is currently marketed as “TIA Compliant Coal” required by power plant companies in both domestic and overseas markets such as India, China, Thailand and the Philippines for use as blended coal. TIA has a concession area of 2,074 hectares and is estimated to have 52 million tons of coal reserves and 106 million tons of coal resources based on JORC report on September 2011. TIA also runs coal trading business by buying a certain amount of coal from other producers which are then marketed as “TIA Traded Coal”.
Berdasarkan laporan cadangan batubara untuk MDB pada Juli 2011, wilayah usaha MIFA dan BEL diperkirakan memiliki 169 juta ton cadangan batubara dan 455 juta ton sumber daya batubara. Saat ini, MDB sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur untuk logistik batubara termasuk jalan baru yang sudah mencapai 80% penyelesaian. Direncanakan produksi komersial akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2014.
Based on the coal reserves report for MDB per July 2011, MIFA and BEL concession areas have an estimated 169 million tons of coal reserves and 455 million tons of coal resources. Currently, MDB is under construction for coal logistics infrastructure including new road which has reached 80% of completion. Commercial production is planned to commence in the second quarter of 2014. MDB has two subsidiaries, namely PT Mifa Bersaudara (MIFA) and PT Bara Energi Lestari (BEL). A. Performance in 2013 The year 2013 was a challenging year for coal industry. The prolonged crisis which had direct impact on coal market prices that led to negative fluctuation of coal prices, especially low calorie coal.
A. Kinerja 2013 Tahun 2013 masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri batubara. Krisis berkepanjangan yang berdampak langsung pada pasar batubara yang menyebabkan harga batubara terutama yang berkalori rendah, terus berfluktuasi negatif. Secara operasional, Reswara mencatat pencapaian kinerja yang cukup baik. TIA telah mencapai tingkat produksi yang stabil. Total volume produksi dan penjualan TIA selama tahun 2013 masing-masing mencapai 4,6 juta ton dan 5,0 juta ton. Sedangkan MDB masih fokus pada persiapan produksi.
Operationally, Reswara recorded satisfactory performance achievement. TIA has reached stable production level. TIA total production and sales volume during 2013 was 4.6 million tonsand 5.0 million tons respectively. While MDB did not provide meaningful contribution because it still focused on the preparation for production.
ABM Investama Annual Report 2013
Coal Production
76
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Sebagaimana pada produsen batubara lainnya, merosotnya harga batubara global mempengaruhi pencapaian kinerja keuangan Reswara. Total nilai penjualan tahun 2013 yang mencapai USD 206,78 juta atau naik 5,4% dari tahun 2012 sebesar USD 196,07 juta. Kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh naiknya volume penjualan dari 4,66 juta ton pada tahun 2012 menjadi 5,32 juta ton pada tahun 2013 atau kenaikan sebesar 14,32%.
As in other coal producers, the decline in global coal prices affected financial performance of Reswara. Total sales value in 2013 reached USD 206.78 million or increased by 5.4% from 2012 which amounted to USD 196.07 million. The increase was contributed mainly by the increased sales volume from 4.66 million tons in 2012 to 5.32 million tons in 2013 or increase of 14.32%.
Volume Produksi dan Penjualan Batubara (dalam ribu ton) Reswara: Coal Production and Sales Volume (dalam jutaan ton)
2013
2012
2011
Volume Produksi TIA
1,91
TIA
0,14
-
MDB
3,92
1,91
Total
4,56
2,14
4,61
3,78
MDB
0,37
Total
4,97
5,03
Volume Penjualan TIA
(in million tons) Production Volume
Sales Volume TIA
Harga jual rata-rata batubara TIA mencapai USD 39,6 per ton di tahun 2013, turun 6,3% dibandingkan harga jual rata-rata sebesar USD 42,2 per ton di tahun 2012. Sekitar 89,5% dari penjualan batubara berasal dari produksi sendiri sedangkan sisanya sebesar 10,5% dari aktivitas perdagangan batubara. Pada tahun 2013, sebagian besar batubara TIA dijual ke pasar batubara termal internasional yakni ke China (88,5% dari total) dan India (9,6% dari total). Produksi batubara MIFA dan BEL seluruhnya dijual kepada pembeli domestik. Gambar berikut menunjukkan komposisi penjualan batubara TIA pada tahun 2013.
Average selling price of TIA coal reached USD 39.6 per ton in 2013, decreased by 6.3% compared to average selling price of USD 42.2 per ton in 2012. Approximately 89.5% of sales were derived from sits own coal mine while the remaining 10.5% were from coal trading activities. In 2013, most of TIA coal were sold to international thermal coal markets including to China (88.5% of total) and India (9.6% of total). MIFA and BEL coal production were entirely sold to domestic buyers. The following figure shows composition of TIA coal sales in 2013.
B. Penghargaan Atas aktivitas pertambangan yang secara konsisten memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja, pada tahun 2013 TIA berhasil memperoleh penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Penghargaan Utama serta Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. PROPER Hujau merupakan pengakuan bahwa Perseroan telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan yang meliputi aspek pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL/UPL), aspek pengendalian pencemaran air dan udara, aspek pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan aspek penanggulangan kerusakan lingkungan yang khusus diberlakukan bagi kegiatan pertambangan. Suatu prestasi tersendiri mengingat TIA merupakan perusahaan yang relatif baru. Penghargaan ini menunjukkan bahwa TIA adalah suatu usaha yang berkelanjutan.
B. Awards In regard to the mining activities that consistently pay attention to the managerial aspects of environment and safety, in 2013 TIA successfully received Green PROPER Award from the Ministry of Environment and Prime Award and Pratama from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Green PROPER is a recognition that the Company has performed environmental management beyond requirements including aspects of environmental documentations (AMDAL/UKL/ UPL), air and water pollution control, hazardous and toxic materials (B3) wastes management and environmental damage prevention specifically applied to mining activities. This is an outstanding achievement given that TIA is a relatively new company. This award shows that TIA is an ongoing effort.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
C. Factors Affecting Coal Mining Business and Operating Results Coal prices and sales volume determine the sales and services of the Reswara Group. Although average selling price achieved in 2013 was lower, demand for low-rank coal was still very high because of the low ash and low sulfur contents. Demand for Reswara coal, especially TIA products remained high, reflected in TIA coal sales volume in 2013. Selling price of TIA coal decreased by 6.3% compared to Newcastle coal price benchmark which fell by 6.7% in 2013.
Produksi batubara di tiap entitas anak Reswara bergantung pada kinerja dari masing-masing kontraktor tambangnya, rantai suplai batubara dari pit tambang ke pelabuhan dan dari pelabuhan ke titik transshipment, dan juga faktor-faktor yang tidak terkendali seperti cuaca dan peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Lokal.
Coal production of each Reswara subsidiary depends on the performance of its mining contractors, coal supply chain from pit to port and from port to transshipment point, as well as uncontrolled factors such as weather and regulations of the Central Government and / or Local Government.
D. Strategi Usaha Di tahun 2013 Reswara fokus pada dua sasaran, Pertama adalah terus mengembangkan TIA hingga menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan. Yang kedua adalah fokus pada komitmen menyelesaikan proyek Aceh. Kedua sasaran tersebut menjadi program utama Reswara di tahun 2013 sebagai bagian dari rencana jangka panjang 5 tahun ke depan.
D. Business Strategy In 2013 Reswara focused on two objectives, the first was to continue into developing TIA to be a sustainable business entity. The second was focus on commitment to complete the Aceh project. These objectives were the main programs of Reswara in 2013 as part of its long term plan for the next 5 years.
Sebagai kontributor pendapatan terpenting dari Reswara, TIA terus diarahkan sebagai produsen batubara “branded” dengan harga premium. Dengan posisi yang baik di pasar, TIA akan dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar.
As the most important revenue contributor of Reswara, TIA continues to be a “branded” coal producer with premium price given its consistent quality. With good market positioning, in the long term TIA many gain more market share.
Menyikapi volatilitas pasar yang terjadi di tahun 2013, Reswara telah menetapkan strategi di awal tahun yang fokus pada 4 aspek, yaitu: 1. Persiapan, di mana Reswara telah menempatkan semua fasilitas teknis dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk produksi di TIA dan MDB. 2. Ekspansi Pasar, di mana Reswara memperluas basis pelanggan tradisional dari India, China dan pasar domestik untuk lebih mencakup negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Filipina. 3. Stabilitas Keuangan, di mana Perseroan akan mengambil langkah-langkah efisiensi lebih ketat dan juga mengeksplorasi kemungkinan renegosiasi kontrak yang dipilih. 4. Efisiensi produksi, di mana Perseroan menurunkan biaya melalui upaya efisiensi di semua tingkatan, sehingga dapat memperbesar marjin laba.
Dealing with market volatility in 2013, Reswara has set strategies at the beginning of the year that focus on four aspects, namely: 1. Preparation, in which Reswara has put all technical facilities and infrastructure required for production in TIA and MDB. 2. Market Expansion, in which Reswara expands its traditional customer base of India, China and domestic markets to further cover other countries such as South Korea and the Philippines. 3. Financial Stability, in which the Company will take more stringent efficiency measures and also explore renegotiation possibility of selected contracts. 4. Production Efficiency, in which the Company’s lowers costs through efficiency efforts at all levels, in order to increase profit margins.
77
ABM Investama Annual Report 2013
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Tambang Batubara Harga batubara dan volume penjualan menentukan penjualan dan pendapatan jasa Grup Reswara. Meskipun harga jual rata-rata yang dicapai di tahun 2013 lebih rendah, permintaan untuk batubara low rank masih sangat tinggi karena kualitas kandungan abu dan sulfurnya yang rendah. Permintaan untuk batubara Reswara, terutama produk TIA, tetap tinggi, tercermin dalam volume penjualan batubara TIA di tahun 2013. Harga jual batubara TIA menurun sebesar 6,3% dibandingkan dengan harga patokan batubara Newcastle yang turun sebesar 6,7% di tahun 2013.
78
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
E. Aspek Pemasaran Kegiatan Pemasaran Reswara memasok batubara ke pasar Cina, India dan pasar domestik. Penjualan ke pasar internasional dilakukan langsung kepada pengguna maupun melalui perusahaan trading yang pada umumnya memasok batubara kepada pembangkit listrik sebagai pengguna akhir. Beberapa perusahaan trading yang menjadi pelanggan Perseroan termasuk AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham dan Sinar Energi Alam yang memasok batubara ke Cina dan India.
E. Marketing Aspect Marketing Activities Reswara supplies coal to China, India and the domestic markets. Sales to the international markets are made directly to users or through trading companies that generally supply coal to the power plants as the end users. Some trading companies which are customers of the Company include AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham and Sinar Energi Alam that supply coal to China and India.
Strategi pemasaran Reswara di tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan strategi yang kokoh dan seimbang untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan peningkatan dan juga untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah serta untuk mengetahui kesempatan-kesempatan lain. 2. Memastikan bahwa kehandalan operasional dilaksanakan secara benar agar kualitas batubara yang stabil dan konsisten dapat tercapai. 3. Memelihara dan membangun hubungan kerja yang sangat baik dengan para pembeli dan calon pembeli. 4. Secara berkala turut berpartisipasi dalam acara dan konferensi batubara seperti Coaltrans Asia, Coaltrans India & Asia, Indonesia Coal Summit dan acara internasional lainnya. 5. Secara aktif mencari kesempatan lain untuk mengekspor batubara Reswara ke pasar-pasar baru. 6. Menambah peralatan dan memperbaiki jadwal pengapalan/pengiriman untuk menekan biaya. 7. Memperbaiki dan meningkatkan alur komunikasi antara tim pemasaran dengan operasional penjualan. 8. Mengimplementasikan strategi penentuan harga yang index-linked agar tercapai transparansi.
Reswara is marketing strategies in 2013 are as follows:
Persaingan Usaha Bisnis yang dijalankan Reswara sangat kompetitif. Pesaing utama Reswara adalah perusahaan-perusahaan batubara yang memiliki produk dengan kualitas sejenis serta cadangan yang cukup dan operasional yang stabil. Untuk mempertahankan daya saing, Reswara menjalin hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan produksi dan standar operasional dengan tujuan menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.
Business Competition Reswara’s business is very competitive. Reswara’s main competitors are coal companies which have similar coal quality, sufficient reserves and steady production. To maintain its competitiveness, Reswara establishes good relationships with its customers, improves production and operational standards to become a top mining company in Indonesia.
Reswara memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produsen batubara lainnya di Kalimantan bahkan di Australia untuk memberikan pasokan ke Cina dan terutama India karena tingkat Delivered Energy Units (DEUs) per satuan waktu dari produk Reswara relatif tinggi.
Reswara has many competitive advantages among other coal producers in Kalimantan even in Australia to supply to China and especially India because of Reswara’s products relatively high Delivered Energy Units (DEUs) level per time unit of time.
1. Implemented solid and balanced strategies to identify elements that need improvement as well as identify and prevent problems and to explore other opportunities. 2. Ensured that operational execution was properly implemented to acieve steady and consistent quality coal. 3. Maintained and built good relationships with buyers and prospective buyers. 4. Regularly participated in the coal events and conferences such as Coaltrans Asia, Coaltrans India & Asia, Indonesia Coal Summit and other international events. 5. Actively looked for other opportunities to export Reswara’s coal to the new markets. 6. Added equipment and improved shipment/delivery schedule to reduce costs. 7. Improved and enhanced the communication team between the marketing team and the operational sales team. 8. Implemented index-linked pricing strategy to achieve transparency.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pihak/ Parties
No
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Medium and Long-Term Contracts in 2013 During 2013, Reswara, through TIA, successfully signed several medium and long-term coal sale and purchase contracts as follows: Jumlah/Quantity (MT)
Periode/Period
2.270.036,20
Jan - Dec 2013
1
Avra Commodities Pte. Ltd
2
China Railway Export and Import
255.006,00
Aug - Oct 2013
3
GS Global Corp.
232.166,00
Feb, March, May, June 2013
4
Hongkong Dexin Trading Limited
5
Huaneng Trading Co., Ltd.
6
Mitra Maju Sukses, PT
30.204,79
Sep-13
7
DPR, PT
46.078,13
Jan - Mar 2013
78.206,00
Des-13
264.663,00
Jan - June 2013
8
PT Holcim Indonesia Tbk
22.196,88
Feb - Apr 13
9
Shanghai Chen Hao Industrial Co.,Ltd
330.399,00
May - Jul 13
10
Subham Corporation Pte Ltd
353.813,00
Mar - Jun 13
11
TAJ Asia Trading Ltd
51.424,00
Nop-13
12
Trafigura Pte Ltd
202.831,00
Oct - Dec 13
13
Xiamen C&D
994.823,00
May - Dec 13
14
PT Lafarge Cement Indonesia
204.120,15
Jan - Dec 2013
15
PT Energi Alamraya Semesta
86.240,84
Jan - Dec 2013
Negara Tujuan dan Pelanggan Utama Sepanjang tahun 2013, Cina masih merupakan pasar tujuan utama pasokan batubara Reswara dengan pengiriman batubara sebesar kira-kira 88% dari total pengapalan, selanjutnya sekitar 10% dipasarkan ke India, dan sisanya untuk ke pelanggan domestik.
Destination Countries and Key Customers Throughout 2013, China was still the main market destination for Reswara’s coal with approximately 88% from total shipments, about 10% were sold to India and the rest to domestic customers.
Penjualan batubara TIA berdasarkan geografis di 2013
TIA coal sales in 2013 based on geography
1,9% 9,6% China India Indonesia
88,5%
79
ABM Investama Annual Report 2013
Kontrak Jangka Menengah dan Panjang yang Diperoleh Tahun 2013 Sepanjang tahun 2013, Reswara melalui TIA berhasil menandatangani beberapa kontrak jangka menengah dan panjang jual beli batubara sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
80
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
F. Profil Anak Perusahaan
F. Profiles of Subsidiaries
PT TUNAS INTI ABADI (TIA) Tahun 2013 adalah tahun komersial kelima bagi TIA. TIA mencatat peningkatan penjualan di tahun 2013, di mana penjualan batubara mencapai 5,03 juta ton. Pertumbuhan produksi TIA didukung oleh infrastruktur yang menunjang peningkatan kapasitas produksi.
PT TUNAS INTI ABADI (TIA) The year 2013 was the fifth commercial year for TIA. TIA recorded coal sales increase during 2013 achieving 5.03 million tons. TIA’s production growth was supported by infrastructure to sustain the increase in production capacity.
TIA memiliki area wilayah usaha tambang sebesar 3.074 hektar di Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kualitas batubara yang diproduksi TIA antara 5.600-5.400 Kkal/Kg (air dried basis/ADB). Di tahun 2013 TIA memproduksi 1 juta ton untuk diekspor ke China, India, dan pemenuhan pasar domestik. Jumlah ini meningkat seiring bertambahnya permintaan batubara di tahun 2013 ini.
TIA has a mining area of 3,074 hectares in Loban River and Kusan Hulu, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. Quality of TIA’s coal is between 5,600-5,400 Kkal/Kg (air dried basis /ADB). In 2013, TIA produced 1 million tons which were exported to China, India, and fulfillment of domestic market. This increase is in line with rising coal demand in 2013.
Lokasi yang strategis merupakan keunggulan lain yang dimiliki TIA. Batubara ditambang di site TIA dan diangkut melalui jalan hauling sepanjang 27 kilometer ke pelabuhan untuk dipindahkan ke tongkang di Bunati. Dengan jarak ke pelabuhan yang relatif dekat, frekuensi pengapalan dapat ditingkatkan dengan biaya lebih murah. TIA mampu mengangkut batubara menggunakan tongkang rata-rata 15.000 metrik ton per hari.
Strategic location is another advantage of TIA. Coal is mined at TIA’s site and transported through hauling along 27 kilometers to the port to be loaded to barges in Bunati. With the relatively close distance, shipnent frequency can be increased at lower costs. TIA is able to transport coal using barges with an average capacity of 15,000 metric tons of coal per day.
Fasilitas Kelengkapan fasilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi TIA. Beberapa fasilitas yang dimiliki perusahaan ini termasuk Crushing Plant dengan kapasitas terpasang sebesar menghancurkan 1.500 metrik ton batubara per jam serta tersedianya stockpile untuk kapasitas 120.000 metrik ton.
Facilities Completeness of facilities is a crucial factor for TIA to run its business smoothly. Some of the facilities owned by the Company are Crushing Plant which can fully operate to destroy 1,500 metric tons of coal per hour and also availability of stockpiles with a capacity of 120,000 metric tons.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
TIA also owns its port which enables TIAby logistics to operate its own facilities. To complement the facilities, TIA owns its coal laboratory (lab) as well to analyze the quality of its coal.
PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB) Perkembangan MDB di tahun 2013 belum mencapai target. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian target penyelesaian proyek infrastruktur yang mundur ke akhir kuartal kedua di 2014 sebagian akibat dari cuaca ekstrim, kendala teknis serta adanya perubahan dalam perhitungan nilai ekonomis proyek terkait kondisi industri dan nilai tukar Dolar Amerika yang berfluktuasi. Hingga akhir 2013 pencapaian pembangunan infrastruktur untuk proyek di Aceh telah mencapai 80% Selain melengkapi infrastruktur dan membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas setempat, Reswara juga tengah mempersiapkan pembeli produk batubara di Aceh untuk jangka waktu 5-10 tahun yang akan datang.
PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB) MDB’s development in 2013 had not achieved its target. This was due to the adjustment of infrastructure project completion target to the second quarter of 2014 partially on the back of extreme weather, technical problems and adjustments in project’s economical values calculation considering industrial conditions and USD exchange rate fluctuation. Until the end of 2013 the completion of infrastructure development in the Aceh project reached 80%. In addition to completing infrastructure and maintaining better relationship with the neighboring community, Reswara is also preparing customers of coal products in Aceh for the next 5-10 years.
Selama ini Reswara membidik pasar India sebagai pasar utama bagi batubaranya yang berasal dari Aceh karena kedekatan jarak dibandingkan wilayah lain di Indonesia. India dipilih sebagai pasar utama operasi di Aceh karena biaya pengiriman batubara ke India jauh lebih murah dibandingkan dari Kalimantan. MDB menargetkan untuk memperluas jangkauannya ke pasar selain India.
So far, Reswara has been targetting India as the main market of its Aceh coal due to its close proximity compared to other areas in Indonesia. India is selected as the primary market of Aceh operation since the coal delivery costs to India is much cheaper than from Kalimantan. MDB aims at widening its market coverage outside India.
Anak perusahaan MDB, yaitu MIFA memiliki luas wilayah usaha tambang sebesar 3.134 hektar di Kabupaten Aceh Barat. Bersebelahan dengan wilayah MIFA adalah wilayah usaha tambang BEL seluas 1.495 hektar yang masuk Kabupaten Nagan Raya. Kedua wilayah usaha tambang tersebut terletak di Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tahun 2013, MIFA masih dalam tahap proyek pengembangan. Oleh karena itu MIFA masih menggunakan fasilitas-fasilitas umum seperti jalan-jalan dan pelabuhan yang dimiliki oleh Pemerintah lokal untuk menunjang aktivitas operasionalnya. MIFA menargetkan tahap produksi komersial dapat dimulai di bulan Juli 2014. Sementara itu, semua batubara yang ditambang di BEL didedikasikan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 15 MW, yang dimiliki oleh PT Energi Alam Semesta, anggota dari Grup ABM di bawah PT Sumberdaya Sewatama, yang lokasinya berdekatan dengan tambang BEL.
MDB’s subsidiary, MIFA, has a mining area of 3,134 hectares in West Aceh Regency. Adjoined MIFA’s to area is BEL’s mining area of 1,495 hectares located in the Nagan Raya Regency. Those two mining business areas are located in Nanggroe Aceh Darussalam. In 2013, MIFA was still in development project. Therefore MIFA still used public facilities such as local government’s road and port to support its operations. MIFA targets commercial production phase to commence by July 2014. Meanwhile, all of BEL coals are dedicated to a coal-fined power plant with a of 15 MW capacity owned by PT Energi Alam Semesta, a member of ABM Group under PT Sumberdaya Sewatama, which is located nearby BEL’s mining area.
81
ABM Investama Annual Report 2013
TIA juga memiliki pelabuhan sendiri sehingga secara logist TIA dapat beroperasi menggunakan fasilitasnya sendiri. Untuk melengkapi fasilitas tersebut, TIA sudah memiliki pula laboratorium batubara (Lab) untuk menganalisa kualitas batubara yang diproduksi.
Peta MIFA dan BEL
82
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Produksi batubara MIFA di 2013 mencapai 236 ribu ton atau naik lebih dari 7 kali lipat dari volume produksi di tahun 2012 sebesar 30 ribu ton. BEL memproduksi 129 ribu ton batubara di tahun 2013, naik 21,3% dari 107 ribu ton yang dihasilkan di 2012.
MIFA coal production volume reached 236 thousand tons in 2013 or increased by more than 7 times compared to30 thousand tons achieved in 2012. BEL produced 129 thousand tons of coal in 2013, an increased of 21.3% from 107 thousand tons in 2012.
Fasilitas Setelah pertengahan 2014, MDB akan memasuki tahap komersial bertepatan dengan rampungnya semua infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk fasilitas pendukung seperti kantor, workshop dan base camp, pabrik pengolahan batubara, crusher dan stockpiles, jalan angkut utama serta overland conveyor belt, fasilitas penanganan batubara dan fasilitas pelabuhan khusus untuk transhipment dan pengiriman batubara.
Facilities After mid 2014, MDB will enter commercial phase concurrently with the completion of required infrastructure, including supporting facilities such as office, workshop and base camp, coal processing factory, crusher and stockpiles, main transport road and overland conveyor belt, coal handling facilities and special port facilities for coal transshipment and shipment.
Dengan memiliki fasilitas sendiri termasuk fasilitas pelabuhan, maka banyak keuntungan yang diperoleh MDB. Diantaranya adalah tidak memiliki ketergantungan pada pihak luar, dapat menentukan sendiri kapasitas (lebar jalan, besar kendaraan, banyaknya muatan kendaraan, dan kapasitas transhipment hingga ke mother vessel) sesuai kebutuhan, dan dapat mengontrol semua proses produksi secara menyeluruh.
By having its own facilities including port facilities, MDB has many advantages. Among others are being independent from external parties, capable of determining its own capacity (road width, vehicle size, vehicle loading capacity and transshipment capacity to mother vessel) as required and capable to controlling the overall production processes.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
G. Business Prospects In short-term, coal industry will still be under pressure. Nevertheless coal is still crucial commodity in the domestic and Asian regional energy growth up to 2020-2030.
Permintaan batubara produksi Reswara diperkirakan tetap tinggi di tahun-tahun mendatang, namun pemulihan industri tambang dan harga batubara merupakan isu penting yang akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Reswara. Harga batubara diyakini akan membaik, walaupun untuk kembali ke harga puncak mungkin akan perlu waktu lebih panjang. Dalam kondisi seperti ini, Reswara harus terus melakukan konsolidasi internal, meningkatkan keunggulan kompetitif dan menerapkan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya.
Demand for Reswara’s coal remain high in the up coming years, however recovery of mining industry and coal prices is crucial issue that will significantly affect Reswara’s business development. Coal prices are expected to recover, stil to regain its peak may take a longer time. In such condition, Reswara needs to continue its internal consolidation, enhance its competitive advantages and implement measures to improve cost efficiency.
Reswara akan fokus pada akselerasi proyek MDB di Aceh untuk dapat memenuhi target produksi pada pertengahan 2014 sementara TIA telah mencapai tahap kesiapan organisasi dan kestabilan produksi dan diharapkan segera memacu profitabilitasnya. Selanjutnya Reswara akan fokus pada penambahan portofolio. Dibutuhkan sedikitnya dua aset batubara dengan figur kalori yang lebih tinggi agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan menambah sumber pendapatan.
Reswara will focus on the acceleration of the MDB project in Aceh to achieve production target by mid 2014 while TIA has reached the phase of steady organization and production stability and it’s expected to boost its profitability. Subsequently Reswara will focus on portfolio expansion. At least two more coal assets with higher caloric figure to increase growth and add enhance its sources of revenues.
83
ABM Investama Annual Report 2013
G. Prospek Usaha Dalam jangka pendek industri batubara masih akan mengalami tekanan berat. Tetapi bagaimanapun batubara masih tetap menjadi komoditas penting dalam pertumbuhan energi domestik maupun regional Asia hingga tahun 2020-2030 yang akan datang.
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, ABM Investama telah merumuskan strategi yang taktis dan fokus pada pertumbuhan ke depan
“
84
In order to achieve sustainable growth, ABM Investama has formulated a tactical strategy and focus on future growth
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Kontraktor Pertambangan
85
PT Cipta Kridatama (CK) saat ini merupakan salah satu pemain utama jasa kontraktor pertambangan di Indonesia yang menyediakan jasa kontraktor tambang “dari tambang ke pelabuhan” (pit to port) yang meliputi jasa eksplorasi, perencanaan pertambangan, pemindahan pengupasan tanah, sewa alat berat untuk produksi batubara, transportasi dan pemrosesan hingga rehabilitasi dan reklamasi untuk produsen batubara di Indonesia.
PT Cipta Kridatama (CK) is currently one of the major mining contractors in Indonesia that provides mining contractor services “pit to port” covering exploration, mine planning, overburden removal, heavy equipment rental for coal production, transportation, processing, rehabilitation and reclamation for coal producers in Indonesia.
CK memiliki alat berat dan peralatan pertambangan yang lengkap untuk operasi penambangan dan produksi batubara seperti excavator, truk, dozer, grader, wheel loader, compactor dan mesin pengeboran. Perusahaan menerapkan sistem pengelolaan armada untuk memantau tingkat kinerja armada dan peralatan melalui data komunikasi dan teknologi GPS (global positioning system). CK sebagai bagian dari Grup TMT yang juga memiliki PT Trakindo Utama memberikan keunggulan kompetitif tersendiri bagi CK karena tidak semua kontraktor tambang memiliki kemudahan akses ke alat berat. CK juga menjalin aliansi yang erat dengan produsen dan pemasok alat berat lainnya.
CK has complete heavy equipment and mining equipment for coal mining operations and production such as excavators, trucks, dozers, graders, wheel loaders, compactors and drilling machines. The Company implemented a fleet management system (jigSaw) to monitor performance level of fleet and equipment through communication data and GPS (global positioning system) technology. Strong historical relationship with Trakindo Utama is a distinct competitive advantage for CK because not all mining contractors have an easy access to heavy equipment. CK also builds strong alliances with manufacturers and other heavy equipment suppliers.
A. Kinerja 2013 Tahun 2013 masih merupakan kelanjutan dari keadaan yang penuh tantangan dari tahun 2012. Harga batubara yang masih tertekan membuat banyak perusahaan pertambangan menghentikan operasinya atau melakukan pengurangan biaya. Karena biaya kontraktor tambang adalah komponen biaya terbesar dari usaha pertambangan batubara, maka CK sebagai akibatnya terkena dampak langsung dari keadaan tersebut. Faktor lain yang dihadapi perusahaan tambang yang menjadi pelanggan CK seperti masalah pembebasan lahan belum tuntas, jalan tambang (hauling road) belum memadai, fasilitas pelabuhan belum siap dan perijinan yang belum lengkap, juga berdampak menghambat kinerja CK sehingga target-target operasional belum tercapai dan mempengaruhi pendapatan dan arus kas.
A. Performance in 2013 The year 2013 was a sequel of challenging condition in 2012. Coal prices was under heavy pressure forcing many mining companies to stop their operations or reduce their costs. As mining contractor cost is the largest cost component of a coal mining business, CK was therefore directly affected by such condition. Other factors that CK’s customers faced included land acquisition, hauling road, port facilities as well as permit and license. Additionally, this effected CK’s performance. As a result, that its operational targets were not achieved and that affected revenue and cash flows.
ABM Investama Annual Report 2013
Mining Contractor
86
Proyek-proyek yang dikerjakan pada tahun 2013 antara lain adalah:
Projects undertaken in 2013 include:
Nama Pelanggan / name Customer
Lokasi / Location
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
PT Mahakam Sumber jaya
Kalimantan Timur / East Kalimantan
PT Multi Harapan Utama
Kalimantan Timur / East Kalimantan
PT kaltim jaya Bara
Kalimantan Timur / East Kalimantan
PT Rinjani kartanegara
Kalimantan Timur / East Kalimantan
PT Tunas Muda jaya
Kalimantan Timur / East Kalimantan
PT Arutmin Indonesia
Kalimantan Selatan / South Kalimantan
PT Tunas Inti Abadi
Kalimantan Selatan / South Kalimantan
PT Riau Bara Harum
Riau
PT Realita Jaya Mandiri
Sumatera Selatan / South Sumatera
PT Titan Wijaya
Bengkulu
Di tahun 2013 and 2012, CK masing-masing melakukan pengupasan tanah sebanyak 89,04 juta BCM dan 130,01 juta, turun 31,51% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. CK menyewakan unit-unit alat berat kepada para pelanggannya untuk memproduksikan masing-masing 12,51 juta ton dan 11,90 juta ton batubara di tahun 2013 dan 2012, naik 5,10% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. CK: Pengupasan Tanah dan Jasa Penyewaan Alat
In 2013 and 2012, CK removed 89.04 million BCM and 130.01 million BCM of over burden respectively a decreased of 31.51% in 2013 over to 2012. CK rented its heavy equipment units to customers to produce 12.51 million tons and 11.90 million tons of coal in 2013 and 2012, respectively, and increase of 5.10% in 2013 over to 2012.
CK: Overburden Removal and Rental Services 2013
2012
2011
PRODUCTION VOLUME Pengupasan Tanah (juta BCM) / Overburden Removal (million BCM)
89,04
130,01
-31,51
Jasa Penyewaan Alat (juta ton) / Rental Services (million tons)
12,51
11,90
5,10
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Kontraktor Tambang Harga batubara sangat mempengaruhi bisnis kontraktor tambang. Kondisi pasar batubara termal yang menantang mempengaruhi kemampuan arus kas dan profitabilitas dari produsen batubara, sehingga memaksa produsen untuk melakukan negosiasi harga dan persyaratan jasa kontraktor tambang dengan kontraktor tambang. Untuk menjaga tetap mampu menghasilkan laba, produsen batubara harus memangkas biaya produksi. Biaya kontraktor tambang merupakan komponen terbesar dalam struktur biaya tambang batubara. Upaya produsen batubara untuk mengoptimalkan tambang dengan menargetkan volume produksi tertentu pada tingkat stripping ratio yang lebih rendah mempengaruhi aktivitas pengupasan tanah dari kontraktor tambang. Hal ini terjadi di CK. Sebagai dampaknya, CK mencatat volume pengupasan tanah yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.
B. Factors Affecting Business and Operating Results of Mining Contractor The coal price significantly influenced the mining contractors’ business. Challenging thermal coal market condition affected coal producers’ cash flow generation and profitability, forcing them to negotiate for the price and terms of the services with the mining contractor. To keep profitable, coal producers have to cut their production costs and the mining contractor cost is the biggest component in the coal mining cost structure. Coal producer’s effort to optimize its mine by targeting certain production volume at a lower stripping ratio at the coal mine affected the overburden activity of a mining contractor. This happened in CK. As a result, CK recorded lower overburden removal volume in 2013 over 2012.
Karena penjualan dan pendapatan jasa CK dihasilkan terutama dari jumlah volume dan harga untuk aktivitas pengupasan tanah dan produksi batubara, turunnya volume pengupasan tanah membawa dampak yang besar terhadap kinerja
Given that CK’s sales and services derived primarily from the amount and price of overburden removal and coal production activities, the decline in overburden removal volume brought significant impact to CK financial performance in 2013. The
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
price of CK’s mining contractors services are linked to Index which may be partially adjusted to several factors including coal price, exchange rate, consumable prices, and labor cost. Competitive rate requested by customers also had an impact to CK. Furthermore, due to difficult market condition, delayed payment by customers affected CK’s cash flow.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja CK adalah: ketersediaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan peralatan berat dan tenaga terlatih, kondisi dari rantai suplai batubara pelanggan termasuk fasilitas untuk coal handling dan infrastruktur, dan kemampuan pelanggan untuk memperoleh izin-izin dan persetujuan tertentu yang berkaitan dengan aspek-aspek operasi tambang, infrastruktur, dan lingkungan hidup. Cuaca yang tidak bersahabat juga dapat mengganggu kinerja operasional peralatan berat.
Other factors that could affect CK’s performance are: availability of and costs related to the heavy equipment and skilled labor, the condition of the customers’ coal supply chain including its coal handling facilities and infrastructure, and the customers’ ability to obtain specific license and/or permits related to mining operations, infrastructure, and environmental aspects. Unfriendly weather may also disturb the performance of its mobile heavy equipment.
C. Strategi Usaha Untuk menjamin tercapainya pertumbuhan yang menguntungkan dan berkesinambungan, di tahun 2013 CK merumuskan strategi yang terbagi dalam dua fokus, yaitu fokus pada kondisi yang terjadi pada tahun 2013 dan fokus pada pertumbuhan CK ke depan.
C. Business Strategy To ensure the achievement of profitable and sustainable growth, in 2013 CK formulated strategies that were divided into two focuses, which focused on conditions in 2013 and focused on CK’s future growth.
Strategi pertama adalah untuk mengatasi berbagai kendala yang terjadi dengan melakukan langkah-langkah taktis sebagai berikut: 1. Melakukan penjualan aset alat-alat yang tidak terpakai (idle) sehingga dapat menambah arus kas. 2. Mengurangi dan/atau menutup operasional di daerah-daerah yang sedang sulit atau memang tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi. 3. Melakukan restrukturisasi pembayaran dan piutang dari para pelanggan yang mengalami kesulitan dengan cara memberikan fasilitas cicilan dan juga membantu mereka untuk melakukan negosiasi dengan para krediturnya. 4. Memelihara hubungan baik dengan para pemilik medium concession dengan memberikan harga yang bersaing dan tim operasional yang sangat handal. 5. Melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan cermat dan meningkatkan produktivitas. 6. Melaksanakan Production, Planning & Control (PP&C) yang lebih detil dan matang.
The first strategy was to overcome the current problems by executing tactical steps such as follows: 1. Sales of unused (idle) assets to increase cash flows. 2. Reduction of and close operations in the areas which were difficult or simply no longer possible to operate. 3. Restructuring of payments and receivables the customers who faced difficulty by providing installment term and also assist them in the negotiation with their creditors. 4. Maintain of good relationship with owners of medium size concessions by providing competitive prices and highly reliable operational team. 5. Prudent cost efficiency and productivity improvement measures. 6. More detailed and advanced Production, Planning & Control (PP&C).
Strategi kedua adalah melakukan pemetaan ulang seluruh proses bisnis dan merancang restrukturisasi rantai nilai yang dimiliki agar CK dapat terus bertumbuh. CK telah membuat cetak biru untuk 3 tahun ke depan yang memberikan arah yang jelas bagaimana CK akan tumbuh dan siap mengantisipasi keadaan yang akan datang.
The second strategy was re-map the entire business processes and to design the restructuring of existing value chain so CK could continue its growth. It has prepared blueprint for the next 3 years which provides clear direction of how CK will grow and be ready to anticipate future situation.
87
ABM Investama Annual Report 2013
keuangan CK di tahun 2013. Harga dari jasa kontraktor tambang CK mengikuti Indeks yang dapat disesuaikan sebagiannya atas beberapa faktor termasuk harga batubara, nilai tukar, consumable prices, dan biaya tenaga kerja. Harga yang lebih kompetitif yang diminta oleh pelanggan juga memberi dampak penurunan pendapatan. Terlebih lagi, akibat dari kondisi pasar yang sedang sulit, beberapa pelanggan melakukan penundaan pembayaran sehingga menekan arus kas CK.
88
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Kompetensi inti CK di earthmoving business membuka peluang untuk dikembangkan tidak hanya di kontraktor pertambangan, tetapi juga di sektor konstruksi. Untuk itu CK mulai membangun organisasi dan mengembangkan kapabilitas untuk melakukan diversifikasi usahanya.
CK’s core competency in the earthmoving business opened opportunities to be developed not only in the mining contractor, but also in the in the construction sector. Therefore CK began to build organization and develop capabilities to diversify its business.
Terkait dengan restrukturisasi organisasi, proses bisnis akan dikembangkan dengan konsep desentralisasi, di mana CK akan memiliki unit-unit bisnis strategis (SBU) yang bertanggung jawab atas proyek yang didapatnya dan dioperasikan secara end-to-end. SBU tersebut memiliki otoritas untuk mengelola P & L (profit and loss management) sendiri. Untuk mendukung rencana tersebut, maka perlu dilakukan pembenahan proses bisnis dan organisasi secara menyeluruh.
In regard to the to organization’s restructuring, business processes will be developed with decentralization concept, where CK will have strategic business units (SBU) that will be responsible for its projects and its end -to-end operation. Those SBU have authority in its own profit and loss management. To support the plan, it is necessary to reform the overall business processes and organization.
D. Aspek Pemasaran
D. Marketing Aspect
Kegiatan Pemasaran CK telah memetakan kembali target pelanggan yang akan dicapai yaitu terdiri dari 3 sektor, PKP2B, IUP dan Anchor Client. Target pemasaran layanan jasa CK meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Selama tahun 2013 CK melakukan kegiatan pemasaran dengan secara konsisten mengirim dan menyebarluaskan informasi mengenai Perseroan (Company Profile dan informasi melalui web) kepada para pemilik konsesi pertambangan. CK juga aktif berpartisipasi pada Coal Trans Asia, menjadi anggota di Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Asosiasi Kontraktor Batubara Indonesia, serta mengikuti seminar-seminar untuk membina jaringan kerja dan mengidentifikasi prospek-prospek yang ada dari pertemuanpertemuan tersebut.
Marketing Activities CK has remapped its targeted customers to, which consists of three sectors, PKP2B, IUP and Anchor Client. CK’s marketing covers almost all areas of Indonesia. During 2013 CK conducted marketing activities by consistently sending and distributing information regarding the Company (Company Profile and information via web) to mining concession owners. CK also actively participated in Coal Trans Asia, became member of Indonesian Coal Mining Association, Indonesian Coal Contractor Association, and participated in seminars to build networks and identify potential prospects from these meetings.
Persaingan Usaha Bisnis kontraktor pertambangan bersifat padat modal dan padat teknologi. Jumlah kontraktor pertambangan di Indonesia sendiri sangat banyak, membuat persaingan dalam bisnis ini sangat ketat. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Dharma Henwa, PT Petrosea, PT Saptaindra Sejati (SIS) dan PT Madhani.
Business Competition Mining contractor business is a capital and technology intensive. There are many mining contractors in Indonesia hence, competition in this business is very tight. Some of major players in the mining contractor services in Indonesia are PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA), PT Leighton Contractors Indonesia, PT Dharma Henwa, Petrosea, PT Saptaindra Sejati (SIS) and PT Madhani.
Pelanggan Utama Pasar potensial CK adalah perusahaan-perusahaan produsen batubara yang melakukan kegiatan penambangan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia terdapat 10 produsen batubara terbesar yang produksinya mencapai sekitar 60% dari total produksi batubara dalam negeri, di antaranya adalah PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Kideco Jaya Agung, PT Arutmin Indonesia, dan PT Berau Coal.
Major Customers CK’s potential market is coal producer companies which have perform mining activities in various regions in Indonesia. In Indonesia there are 10 largest coal producers whose productions reached approximately 60% of total local coal production, such as PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Kideco Jaya Agung, PT Arutmin Indonesia, and PT Berau Coal.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
CK has ten major customers, namely PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Multi Harapan Utama, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Bara Harum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Jaya Baru and PT Realita Jaya Mandiri. Periodically, CK holds meeting with the customers to understand the customer’s needs on the ground situation and to follow up on outstanding issues. CK prioritize immediate, precise and integrated solutions.
Kontrak-kontrak Baru Selama 2013 Selama 2013, CK telah berhasil mendapatkan kontrak-kontrak baru yang cukup berarti. Diantaranya adalah:
New Contracts during 2013 During 2013, CK secured significant new contracts. Among them are:
Kontrak No.
Pelanggan
Volume Overburden (BCM)
Lokasi
Nilai (juta)
1.
Kaltim Jaya Bara
14
USD 428
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
2.
Mifa Bersaudara
33
USD 234
Meulaboh, Aceh
3.
Multi Harapan Utama
9
USD 206
Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
E. Prospek Usaha Perkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara di tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini di tahun 2014 diperkirakan masih akan menantang seperti periode sebelumnya.
E. Business Prospects The development of coal mining contractor business in the up coming years will be strongly influenced by recovery of coal industry. As coal price in the near future may not return to the previous price level, the coal business condition in 2014 accordingly may remain challenging.
Menghadapi hal ini, CK akan mempertajam langkah-langkah dengan senantiasa meningkatkan produktivitas dan utilisasi aset, melakukan pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan program efisiensi biaya yang sebelumnya telah diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang diperlukan.
To face this situation, CK will sharpen its measures to continuously improve productivity and asset utilization, develop human resources, continue cost efficiency programs that have previously been applied and execute necessary internal consolidation.
Selain itu, CK juga sedang menjajaki pasar bidang konstruksi merupakan pasar yang sangat potensial bagi CK. Baik proyek konstruksi yang masih terkait industri tambang seperti pembuatan akses tambang ke pelabuhan, maupun yang di luar industri tambang sehingga dapat mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki.
In addition, CK is also exploring the construction market which is a potential market for CK. Both construction projects related to the mining industry such as construction of mining access to the port, as well as those not related to the mining industry will optimize utilization of its existing assets.
Hal terpenting adalah memastikan bahwa CK memiliki anchor client yang memadai. Anchor client adalah pelanggan yang sangat setia dan mendukung penuh operasional CK. Dengan adanya anchor clients, maka sebagian dari sumber pendapatan CK terjamin dan ini memberi kemampuan lebih pada CK untuk menumbuhkan usahanya. Ke depan, CK berupaya mendapatkan anchor client secara independen untuk memperluas sebaran risiko pendapatan.
The most important thing is to ensure that CK has adequate anchor client. Anchor client is a very loyal customer and it fully support CK’s operations. With anchor clients, majority of CK’s sources of revenue will be secured and this provides more ability to CK to grow its business. Currently, 20-25% of the CK’s total clients come from TMT Group. Looking forward, CK seeks to get independent anchor clients to widen the distribution of revenue risk.
89
ABM Investama Annual Report 2013
CK memiliki sepuluh pelanggan yaitu PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Multi Harapan Utama, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Bara Harum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Jaya Bara, dan PT Realita Jaya Mandiri. Secara berkala, CK mengadakan pertemuan dengan para pelanggan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan menindaklanjuti masalah yang muncul. CK mengutamakan solusi yang cepat, tepat dan terintegrasi.
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Strategi pengembangan peluang bisnis baru memberikan percepatan pertumbuhan bagi ABM Investama
“
90
Development strategy of new business opportunity stipulates growth acceleration for ABM Investama
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Power Solutions
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) telah menjalankan bisnis penyewaan generator set sejak lebih dari 20 tahun lalu. Bisnis inti penyediaan daya listrik sementara (temporary power) sudah berkembang mencakup penyewaan peralatan dan jasa pemeliharaan, konsultasi, perencanaan dan pelaksanaan.
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) has run its power rental business for more than 20 years ago. The core business of providing temporary power has been grown to include equipment rental and maintenance, consulting, planning and implementation services.
Saat ini Sewatama memiliki tiga divisi yaitu: • Divisi Temporary Power, yang menyediakan jasa sewa pembangkit listrik temporary, pembangkit listrik emergency, tenaga listrik segera, tenaga listrik standby/ back-up, tenaga listrik jangka panjang, tenaga listrik sementara dan tenaga listrik tidak terinterupsi. • Divisi Operational & Maintenance (O&M), yang berfokus menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan end-to-end pembangkit listrik. Target pelanggan adalah penyedia kelistrikan pemerintah dan swasta/independen, industri minyak dan gas serta pertambangan. • Divisi Pillar, yang menyewakan pompa sentrifugal untuk kegiatan dewatering terutama kepada pelanggan yang melakukan operasi pertambangan dan kegiatan Sewatama dalam bidang efisiensi energi, consulting dan optimasi. Pelanggan Divisi Pillar sebagian besar adalah perusahaan kontraktor pertambangan, termasuk PT Cipta Kridatama (CK), yang juga merupakan salah satu anak perusahaan grup ABM.
Currently Sewatama has three divisions, namely: • Temporary Power Division, which provides temporary power rental, emergency power generator, immediate power, standby / back-up power, long-term power, temporary power and uninterrupted power services. • Operational & Maintenance (O&M) Division, which provides end-to-end power generator operation and maintenance services . Target customers are government and private/ independent power providers, oil and gas and mining industries. • Pillar Division, which rents centrifugal pumps for dewatering activity primarily to customers who do Sewatama mining operations and activities in energy efficiency, consulting and optimization . The customers of Pillar Division are mostly mining contractors, including PT Cipta Kridatama (CK), which is also a subsidiary of ABM group.
Sewatama juga memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT Pradipa Aryasatya, yang fokus di pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti yang fokus untuk pengembangan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mini hidro dan potensi energi terbarukan lainnya seperti panel surya, angin dan geothermal.
Sewatama also has two subsidiaries, namely PT Pradipa Aryasatya, which focuses on thermal power generation such as coal and gas and PT Nagata Bisma Shakti which focuses on development of renewable energy power generation such as mini-hydro and other potentials such as solar panels, wind and geothermal.
A. Kinerja 2013 Di tahun 2013, unit bisnis solusi ketenagalistrikan di bawah Sewatama berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangan dengan baik. Pendapatan tumbuh sekitar 16% dengan net income positif. Pertumbuhan diprediksi bisa lebih tinggi, namun tertahan karena proyek-proyek yang dimenangkan sebagian besar diperoleh pada pertengahan tahun sehingga pendapatan baru didapat pada kuartal keempat 2013.
A. Performance in 2013 In 2013, the power solutions business unit under Sewatama managed to maintain operational and financial performances. Revenue grew approximately 16% with positive net income. Growth was initially predicted to be higher, but held back as projects were mostly won in mid-year so that hence revenues were generated in the fourth quarter of 2013.
91
ABM Investama Annual Report 2013
Solusi Ketenagalistrikan
92
Pendapatan jasa dari Temporary Power dalam Rupiah menyumbangkan 90,5% dari total penjualan dan pendapatan jasa Sewatama di tahun 2013, turun tipis dibandingkan dengan 91,8% di tahun 2012.
Revenue of Temporary Power in Rupiah contributed 90.5% of total sales and services of Sewatama in 2013, slightly decreased compared to 91.8% in 2012.
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Sewatama: Kapasitas Terpasang Generator Pembangkit Tenaga untuk Temporary Power
(dalam MW )
Sewatama: Installed Capacity for Temporary Power’s
2013
2012
%
1113
1010
10,2-
Sewatama: Produksi listrik dari Temporary Power
(dalam juta KwH)
( in MW)
Sewatama: Electricity production from Temporary Power 2013
2012
%
4642
4279
8,48
(dalam juta KwH)
Didukung oleh total kapasitas terpasang temporary power dari generator pembangkit tenaga sebesar 1.113MW, Sewatama berhasil memproduksi tenaga listrik dari jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik sebesar 4.642 juta KwH di 2013. Hal ini mencerminakan kenaikan sebesar 8,5% dari 4.279 juta KwH di 2012. Lease rate untuk jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik temporary power di tahun 2013 mencapai Rp274,0 per KwH, datar bila dibandingkan dengan Rp273,3 per KwH di 2012.
Backed by temporary power installed capacity of its power generators of 1,113MW, Sewatama managed to generate electricity output from the temporary power engine rental services of 4,642 million KwH in 2013. This reflected an 8.5% increase from 4,279 million KwH in 2012. Lease rate for temporary power engine rental services in 2013 amounted IDR274.0 per KwH, flat compared to IDR273.3 per KwH in 2012.
Bisnis Pillar berfokus pada penyewaan pump set dan dewatering solution terutama ke industri pertambangan. Pada akkhir tahun 2013 bisnis pumping dan asetnya disinergikan untuk dikelola oleh ABM Investama. Hingga transaksi difinalisasikan di akhir tahun, bisnis pumping berjalan dengan sangat baik. Pendapatan, biaya operasi dan perolehan laba dan utilisasinya mencapai target sehingga secara keseluruhan bisnis pumping adalah bisnis yang menguntungkan. Namun Sewatama ingin divisi Pillar hanya fokus pada bisnis yang relevan dengan solusi ketenagalistrikan, terutama terkait dengan teknologi efisiensi energi dan optimalisasi daya. Pada akhir tahun 2013, divisi Pillars berhasil mendapatkan beberapa proyek solusi efisiensi energi dengan melakukan penggantian peralatan-peralatan yang mengkonsumsi listrik tinggi dengan peralatan yang lebih efisien.
Pillar business focuses on the pump sets leasing and dewatering solutions, primarily to mining industry. At the end of 2013, pumping business and its asssets were synergized to be managed by ABM Investama. Until the transaction was finalized at the end of the year, pumping business has been very profitable. Achievement of revenue, operating expenses and income and utilization met targets so that overall pumping is a lucrative business. However Sewatama wanted the Pillar division to focus only on the business solutions that are relevant to the power solutions, mainly related to the energy efficiency technology and power optimization. At the end of 2013, Pillar division managed to get some energy efficiency solutions projects to perform the replacement of equipment that consume high electricity with more efficient equipment.
Di tahun 2013, Sewatama melalui anak perusahaan PT Nagata Bisma Shakti membentuk perusahaan patungan bersama PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) yaitu PT Nagata Dinamika untuk mengembangkan bisnis solusi kelistrikan jangka panjang (IPP) yang fokus pada pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM). Pada tahun 2013 Nagata Dinamika telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mendirikan Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 5,2 MW di Kecamatan Bongaya,
In 2013, Sewatama through its subsidiary PT Nagata Bisma Shakti established a joint venture with PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) namely PT Nagata Dinamika to develop long-term energy solution (IPP) business which focuses on mini-hydro power plant (PLTM). In 2013 Nagata Dinamika entered into cooperation agreement with the Government of Gowa Regency to develop Mini Hydro Power Plant (PLTM) with a capacity of 5.2 MW in Bongaya District, Gowa Regency, South Sulawesi. The completion of this PLTM is planned by
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
2016. Including PLTM Gowa, Nagata Dinamika has obtained commitments to develop 8 (eight) PLTM projects with a total capacity of 50 MW. With increased competence of Sewatama in the IPP business mainly by utilizing renewable energy, the contribution of its revenue sources apart from temporary power business will increase.
Kontrak baru selama 2013
New Contract Won in 2013
Divisi/Division TP
Klien/Client
Volume/Capacity
PLN
50 MW
Indonesia Power
100 MW
PLN PLN O&M
PILLAR PUMP AND DEWATERING
PT. EAS
15 MW PLTU
Pemda boven Digul
2 MW PLTD
Shell, fuel station total
1,5 MW Diesel
PT Titan Wijaya
-
PT. Bara Dinamika Muda Sukses
-
PT. Energi Batu Bara Lestari
-
PT. Megah Karya
-
PT. Moriss Energi
-
PT. Indomining
-
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik Meskipun kondisi pasar sewa mesin pembangkit tenaga listrik temporary power sangat kompetitif, permintaan masih tetap tinggi. Populasi yang meningkat dan pertumbuhan aktivitas ekonomi menciptakan permintaan terus meningkat yang harus dipenuhi oleh PLN.
B. Factors Affecting Business and Operating Results of Power Engine Rental Service Despite a highly competitive environment in the domestic temporary power engine rental market, the demand remained solid. Rising population and growth in economic activities stimulated huge demand for electricity, which PLN until now is struggling to catch up.
Jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik dari temporary power merupakan fungsi sederhana dari jumlah tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit dan harga yang telah disetujui untuk jasa ini (lease rate) dalam masa kontrak tertentu. Sewatama memiliki berbagai kontrak dengan jangka waktu bulanan sampai dengan tahunan. Oleh karena itu, kapasitas dan ketersediaan generator pembangkit tenaga Sewatama sangat kritikal untuk penjualan dan pendapatan jasanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas dan ketersediaan dari generator pembangkit tenaga ini mencakup pemeliharaan besar yang terjadwal dan tidak terjadwal serta perbaikan.
Power engine rental service of temporary power is a simple function of amount of power generated by power generator and lease rate for this service for certain contract period. Sewatama has various contracts with periods ranging from monthly to annually. Therefore, capacity and availability of Sewatama’s power generators are critical for its sales and services revenues. Factors that may affect capacity and availability of power generators include scheduled and nonscheduled major maintenance and repairs.
C. Strategi Usaha Strategi utama Sewatama adalah mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti sekaligus mengembangkan peluangpeluang bisnis baru. Sebagian bisnis Sewatama fokus pada sisi
C. Business Strategy Sewatama’s main strategy is to maintain and grow its core business and develop new business opportunities. Some of Sewatama’s businesses focus on the demand side under
93
ABM Investama Annual Report 2013
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pembangunan PLTM ini direncanakan selesai pada tahun 2016. Termasuk PLTM Gowa, Nagata Dinamika telah memperoleh komitmen pembangunan 8 (delapan) proyek PLTM dengan kapasitas total 50 MW. Dengan semakin terasahnya kompetensi Sewatama di bisnis IPP terutama yang memanfaatkan energi baru terbarukan, kontribusi sumber pendapatan di luar bisnis temporary power akan semakin meningkat.
94
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
kebutuhan (demand side) seperti yang dilakukan Temporary Power dan O&M. Sedangkan bisnis IPP dan BD fokus pada sisi pasokan (supply side), bagaimana bisa membangkitkan listrik sebanyak-banyaknya. Sedangkan Pillar diarahkan untuk memastikan efisiensi dari pemakaian listrik tersebut. Dengan demikian, Sewatama masuk pada dua segmen yang belum banyak dikerjakan kompetitor, yaitu mengelola dua sisi bisnis, sisi pasokan (supply) dan sisi permintaan (demand). Dengan struktur seperti itu, Sewatama diharapkan akan menjadi perusahaan operasional yang solid, tumbuh dan memiliki posisi kuat.
the Temporary Power and the O&M. While the IPP and BD’s businesses focus on the supply side, how to generate power as much as possible. While Pillar is directed to ensure the efficiency of power usage. Hence, Sewatama entered in two segments that have not done by many competitors, managing two business sides, the supply side and the demand side. With such structure, Sewatama is expected to be a solid and growing operating company and has a strong position.
D. Persaingan Usaha Bisnis Temporary Power menunjukkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dengan munculnya nama-nama pemain baru, terutama yang berasal dari luar negeri. Di segment utility, pesaing besar secara nasional yang juga merupakan pemain multinasional adalah: Aggreko, APR Energy, APAC Energy dan Max Power (Navigat Group). Sedangkan untuk skala nasional masih didominasi pemain yang telah ada sebelumnya, yaitu Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu dan Kertabumi Teknindo. Sejalan dengan strategi mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti, Sewatama akan mempertahankan pangsa pasar yang saat ini masih menguasai sekitar 45% di sektor utility.
D. Business Competition Temporary Power business shows more intense competition level with the entrance of new players, especially overseas players. In utility segment, domestic large competitors which are also multinational players are: Aggreko, APR Energy, APAC Energy and Max Power (Navigat Group). While the national scale is still dominated by the existing players, namely Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu and Kertabumi Teknindo. In line with the strategy to maintain and grow the core business, Sewatama will maintain the current market share, which still controls approximately 45% of utility sector.
Sedangkan untuk sektor Non-Utility swasta non-PLN, banyak pemain yang beroperasi secara regional. Namun demikian, ada juga yang dapat menjangkau secara nasional. Para pemain Temporary Power untuk Non-Utility di antaranya: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel dan yang lain-lain.
As for private Non-Utility non-PLN sector, many players operate regionally. However, some can also cover nationwide. Players in Temporary Power for Non-Utility include: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel and others.
Divisi O&M memiliki dua tantangan yang unik. Pertama adalah usia yang masih relatif muda, menjadikan divisi ini belum terlalu dikenal kehandalannya di masyarakat dan kalangan pebisnis Indonesia, dan kedua adalah sifat pebisnis yang terbentuk selama ini, yaitu menggunakan jasa OEM (Original Equipment Manufacturer).
O & M Division has two unique challenges. The first is a relatively young age, making this division is not well known for its reliability in Indonesian community and businessmen, and the second is the current nature of businessmen, which is using OEM (Original Equipment Manufacturer) service.
Karakteristik kompetisi yang terjadi di bisnis O&M secara umum juga dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu segmen Utility untuk PLN maupun IPP dan juga segmen Non-Utility yang terdiri dari bisnis Industrial dan Ritel. Pemain besar O&M di segmen Utility adalah perusahaan-perusahaan juga milik PLN seperti PT PJB Services dan PT Indonesia Power. Sedangkan O&M untuk pembangkit yang dimiliki sendiri oleh IPP swasta termasuk PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur dan PT IPMOMI. Untuk segmen Industrial dan Ritel, pesaing utama justru datang
The characteristics of competition in the O&M business in general can be divided into two major parts, namely the Utility segment for PLN and IPP and the Non-Utility segment consisting of the Industrial and the Retail businesses. Major O&M players in the Utility segment are companies owned by PLN such as PT PJB Services and PT Indonesia Power. While the O&M for plants owned by private IPP include PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur and PT IPMOMI. For the Industrial and Retail segments, main competitors come from companies owning OEM brands,
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
including Wartsila, Doosan, Mitsubishi and Siemens. While companies such as PT Bhumi Phala Perkasa and PT Daun Biru Engineering involved in the Industrial segment.
E. Prospek Usaha Dengan berbagai regulasi yang menawarkan imbal hasil dan insentif yang menarik, Pemerintah semakin mendorong pihak swasta untuk berinvestasi di sektor pembangkitan listrik. Hal ini menciptakan peluang sangat besar bagi Sewatama untuk memperluas jangkauan bisnis. Sewatama memiliki potensi besar untuk turut mensukseskan program pemerintah melalui private partnership dalam membangun bisnis captive power di Indonesia.
E. Business Prospects With various regulations that offer attractive returns and incentives, the Government will encourage the private sector to invest in the power generation sector. This creates huge opportunity for Sewatama to expand its business coverage. Sewatama has great potential to contribute to the success of government programs through private partnership in building the captive power business in Indonesia.
Hingga tahun 2021, berdasarkan RUPTLN PLN 2012-2021, Indonesia masih memerlukan tambahan kapasitas terpasang sebesar 57,2 GW atau rata-rata sekitar 5,7 GW per tahun. Dari sumber yang sama, upaya Pemerintah memenuhi kebutuhan ini melalui “Program Percepatan 10.000 MW” yang dicanangkan sejak tahun 2006 diketahui tertinggal cukup jauh dari jadwal yang direncanakan, karena berbagai kendala struktural dan teknis. Selain itu, PLN masih memegang monopoli dalam distribusi listrik di Indonesia dan masih memiliki sumber daya yang terbatas untuk memperluas jaringannya melalui solusi energi permanen. Kondisi ini merupakan peluang usaha bagi pemain-pemain swasta dalam penyediaan energi melalui solusi temporer di masa yang akan datang.
Until 2021, based on the RUPTLN PLN 2012-2021, Indonesia still requires additional installed capacity of 57.2 GW, or an average of approximately 5.7 GW per year. From the same source, the Government’s efforts to meet this need through the “10,000 MW Acceleration Program” launched since 2006 is quite far behind schedule, due to various structural and technical constraints. In addition, PLN still holds monopoly in the power distribution in Indonesia and it still has limited resources to expand its network with permanent power solution. This condition is a business opportunity for private players in power provider with temporary solution in the future.
Peluang usaha di bidang optimalisasi energi di Indonesia yang mencapai 200 TWh di Indonesia dan 297 TWh di ASEAN hingga 2020 di ASEAN, berdasarkan laporan Eurocham 2011 “Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia”, menjadikan bisnis ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang.
Business opportunities in the power optimization in Indonesia that reaches 200 TWh in Indonesia and 297 TWh in ASEAN by 2020, according to Eurocham report 2011 “Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia”, make this business has high growth potential in the future.
Di bidang operasi dan pemeliharaan, Sewatama akan terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan OEM (Original Equipment Manufacturer) sehingga para pelanggan dapat menggunakan jasa yang ditawarkan walaupun tidak mengageni peralatan-peralatan dengan merek tertentu. Ke depan, diharapkan perusahaan-perusahaan pertambangan dan perminyakan akan mengalihdayakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan kepada perusahaan yang berpengalaman dalam industri pembangkit tenaga listrik seperti Sewatama.
In operation and maintenance, Sewatama will continue to improve business relationship with OEM (Original Equipment Manufacturer) so that customers can use the offered services, although not being an agent of equipment with particular brands. In the future, mining and petroleum companies may outsource the operations and maintenance services to companies that are experienced in power generator industry such as Sewatama.
95
ABM Investama Annual Report 2013
dari perusahaan pemilik merek OEM, di antaranya Wartsila, Doosan, Mitsubishi dan Siemens. Sedangkan perusahaan seperti PT Bhumi Phala Perkasa dan PT Daun Biru Engineering bermain di segmen Industrial.
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
ABM Investama menerapkan langkah strategis melalui diversifikasi pasar selain pertambangan batubara, yaitu ke pasar minyak dan gas
“
96
ABM Investama applies strategic measures through market diversification besides coal mining, by penetrating oil and gas market
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Logistik Terintegrasi PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics Logistics) adalah penyedia jasa layanan logistik terpadu (Total Solution Logistics) dengan fokus pada pelanggan di sektor energi. CKB Logistics Logistics memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan terkait logistik melalui 6 (enam) portofolionya, yaitu:
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics Logistics) is an integrated logistics services provider (Total Solution Logistics) with focus on customers in energy sector. CKB Logistics Logistics provides services tailored to customers’ needs related to logistics through 6 (six) portfolio, namely:
1. Integrated Logistics Services (ILS), yang menyediakan jasa freight-forwarding yang mencakup jasa kepabeanan dan pengiriman kargo biasa melalui darat, laut dan udara. 2. Warehouse Management (WHM), dengan lokasi penyimpanan berada di kota-kota yang merupakan pusat bisnis seperti Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda. Melalui layanan ini, CKB Logistics Logistics memberikan solusi penyimpanan barang dan mempersiapkannya untuk didistribusikan lebih lanjut ke lokasi yang diinginkan pelanggan. 3. Project Logistics (PLS), yang menyediakan jasa yaitu jasa transportasi khusus untuk pengiriman kargo ekstra berat dan besar (over weight over size – OWOS) seperti alat berat, mesin, peralatan pabrik dan pembangkit listrik hingga ke lokasi terpencil. 4. Shorebase Management (SBM), yang melayani perusahaan minyak dan gas dalam melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi dan produksi yang membutuhkan base atau lokasi untuk menyimpan sementara peralatan yang akan disuplai ke anjungan. Jasa ini meliputi penanganan penyimpanan, pelabuhan, pengiriman dan bongkar muat. 5. Industrial Shipping melalui anak perusahaannya, yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR) yang menyewakan kapal sesuai kebutuhan pelanggan di sektor pertambangan dan energi. 6. Coal Logistics, melalui anak perusahaannya yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang menjalani bisnis layanan pengiriman batubara, melakukan transshipment batubara dari stockpile ke mother vessel di tengah laut dengan menggunakan tongkang.
1. Integrated Logistics Services (ILS), which provides freightforwarding service including customs and regular cargo delivery services by land, sea and air. 2. Warehouse Management (WHM), with storage located in cities which are business centers such as Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan and Samarinda. With this service, CKB Logistics Logistics provides goods storage solution and prepare them for further distribution to customer’s desired locations. 3. Project Logistics (PLS), which provides specialized transportation services for over weight over size (OWOS) cargo delivery such as heavy equipment, factory and plant equipment to remote locations. 4. Shorebase Management (SBM), which serves oil and gas companies in drilling, exploration and production activity that require base or location to temporarily store the equipment to be supplied to the rig. This service includes handling of storage, port, shipping and loading and unloading. 5. Industrial Shipping through its subsidiary, namely PT Alfa Trans Raya (ATR), which rents boats suitable to customers’ needs in mining and energy sectors. 6. Coal Logistics, through its subsidiary, namely PT Baruna Dirga Dharma (BDD) which performs coal delivery business, conducts coal transshipment from stockpile to mother vessel at sea using barges.
Usaha logistik adalah usaha yang berbasis kepercayaan yang harus dibangun melalui pengalaman yang memadai. CKB Logistics telah berhasil membangun kepercayaan yang sangat baik yang dapat dilihat dari dari nilai-nilai proyek yang diberikan oleh para pelanggannya. Dimulai dari proyek-proyek bernilai kecil hingga sekarang telah meningkat kepada proyek-proyek dengan nilai cukup signifikan.
Logistics business is a business that is based on trust which must be built with adequate experience. CKB Logistics has managed to build very high confidence as reflected in the project values awarded by customers. Starting from projects with small values up to now has been increased to projects with significant values.
ABM Investama Annual Report 2013
Integrated Logistics
97
98
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Semua pencapaian CKB Logistics sangat bergantung pada kualitas SDM yang dimilikinya. Umur median karyawan adalah 35 tahun, yang membuat Perseroan menjadi tempat kerja dinamis. CKB Logistics juga memiliki sistem manajemen sumber daya insani yang selanjutnya akan semakin disinkronisasikan dengan sistem ABM secara menyeluruh. Dengan demikian, CKB Logistics akan sanggup dan siap menghadapi perkembangan bisnis ke depan.
All CKB Logistics achievements depend heavily on quality of its human resources. The median age of employees is 35 years, making the Company a dynamic workplace. CKB Logistics also has human resource management system which will be more synchronized comrehensively with the ABM system. Hence, CKB Logistics will be able and ready to face the development of its future businessin the future.
A. Kinerja 2013 Selama tahun 2013, secara keseluruhan pasar logistik cukup baik. CKB Logistics mencatat total berat meningkat hingga 696,50 ribu ton dari 610,66 ribu ton di tahun 2012, atau naik sebesar 14,1% meskipun terjadi penurunan dalam Delivery Advice (DA), jumlah pieces, dan jumlah pengapalan terkonsolidasi (manifest). CKB Logistics mencapai total DA, pieces, dan manifest masing-masing sebesar 369.503, 649.763, dan 155.855 di tahun 2013, lebih rendah daripada pencapaian di tahun 2012 sebesar 380.042, 697.849, dan 160.450. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengapalan dan pieces yang ditangani oleh CKB Logistics turun di 2013, CKB Logistics berhasil mencapai kenaikan dalam total tonase, yang dicerminkan dalam kenaikan total berat.
A. Performance in 2013 During 2013, the overall logistics market was quite good. CKB Logistics recorded total weight that increased to 696.50 thousand tons from 610.66 thousand tons in 2012, an increase of 14.1% despite downturn in Delivery Advice (DA), number of
Pencapaian kinerja operasional Grup CKB Logistics selama 3 (tiga) tahun terakhir ditunjukkan melalui angka-angka pencapaian volume, baik dalam jumlah DA (Delivery Advice), jumlah koli, jumlah berat yang ditangani dan jumlah manifes.
The achievement of CKB Logistics Group’s operational performance for the last 3 (three) years is demonstrated by the numbers of achieved volume, in numbers of DA (Delivery Advice), bale, weight handled and manifest.
pieces and number of consolidated manifest. CKB Logistics reached DA, pieces and manifest of respectively 369,503, 649,763 and 155,855 in 2013, lower than achievements in 2012 which reached 380,042, 697,849 and 160,450. This achievement showed that although number of shipments and pieces handled by CKB Logistics decreased in 2013, CKB Logistics managed to achieve an increase in total tonnage, which is reflected in the increase in total weight.
2011 Total DA Total Koli / Total Collies
2012
2013
339,104
380,042
369,503
1,029,225
697,849
694,763
Total Berat (ribu kg) / Total Weight (thousand kgs)
431,100
610,660
696,535
Total Manifest
190,793
160,450
155,855
Pada akhir 2013, entitas anak CKB Logistics yang menangani pelayaran industri, ATR mengoperasikan total 19 unit kapal yaitu 12 unit kapal milik sendiri dan 7 unit kapal pandu dan tongkang yang dimiliki oleh BDD. Sedangkan pada tahun 2012 ATR mengoperasikan total 16 unit kapal, yaitu 9 unit kapal milik sendiri dan 7 unit kapal pandu dan tongkang dari BDD.
At the end of 2013, CKB Logistics’s subsidiary that handles shipping industry, ATR operated 19 ships consisting of 12 owned ships with 7 tug and barges owned by BDD. While in 2012 ATR operated 16 ships consisting of 9 owned ships with 7 tug and barges owned by BDD.
BDD, entitas anak dari CKB Logistics yang menangani logistik terkait dengan batubara, melaporkan total aktivitas operasional untuk penanganan batubara mencapai 6,51 juta ton di tahun 2013, atau naik sebesar 42,1% dari 4,58 juta ton yang ditangani selama tahun 2012. Pencapaian ini sejalan dengan kenaikan aktivitas pertambangan batubara di TIA, MDB, dan pelangganpelanggan lainnya.
BDD, CKB Logistics’s subsidiary which handles logistics related to coal, reported total operating activities for coal handling that reached 6.51 million tons in 2013, an increase of 42.1% from 4.58 million tons handled during 2012. This achievement was in line with increase in coal mining activities in TIA, MDB and other customers.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
B. Awards Some other awards received by CKB Logistics in 2013 among others are: - Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year by Frost & Sullivan in Indonesia Excellence Award 2013.
C. Armada Pendukung Armada pendukung operasional perusahaan terdiri dari armada truk, peralatan, kapal dan tongkang yang jumlahnya pada akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
C. Supporting Vehicles The Company’s supporting operational vehicles consist of trucks, equipment, ships and barges with total number by the end of 2013 as follows:
Armada Truk: 130 truk kapasitas 0.5T – 12T Truk 20’ & 40’ Flat Bed Trailers Low Loader kapasitas 20T – 80T
Truck Fleet: 130 units truck capacity 0.5T – 12T 20’ & 40’ Flat Bed Trailers Low Loader capacity 20T – 80T
Peralatan Berat: Forklift kapasitas 2,5T, 5T, 30T Heavy Duty Loader: Multi Axle Commetto (10 axles) Hydraulic Roller dan Jacking Tools
Heavy Equipment: Forklift capacity 2,5T, 5T, 30T Heavy Duty Loader: Multi Axle Commetto (10 axles) Hydraulic Roller dan Jacking Tools
- -
Indonesian Employers of Choice Award by Hay Group & SWA Magazine Most Compliance Company, Customs at Banjarmasin Madya level for Banjarmasin Branch.
Vesel
Kapal Nama Kapal Name of Vessel
Tipe Kapal Type of Vessel
Bobot Mati/Kapasitas Angkut Deadweight/Load Capacity
Alfa Trans Satu
Cargo Vessel (Gear)
78 TEUS
Alfa Trans Dua
LCT (Gear + Container)
1500 DWT / 46 TEUS
Adinda Azula
LCT
1000 DWT
Adinda Bella
LCT (Container)
2000 DWT / 100 TEUS
Adinda Celinna
LCT (Container)
2000 DWT / 100 TEUS
Adinda Diza
LCT (Container)
2300 DWT / 140 TEUS
Adinda Ema
LCT (Side Board)
4500 DWT
Adinda Fadila
LCT (Side Board)
4500 DWT
Adinda Gitta
LCT
1800 DWT
Adinda Hira
LCT
1800 DWT
Adinda Izora
Cargo Vessel (Gearless)
102 TEUS
SDS 46 / SMS 3001
Tug + Barge
300 ft
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Logistik Terpadu dan Sewa Kapal Di tengah kondisi menantang yang dihadapi oleh sektor pertambangan dan alat berat, sektor-sektor lain seperti pembangkit tenaga listrik serta minyak dan gas menjadi penyelamat dengan membuka jendela peluang bagi bisnis logistik CKB Logistics di tahun 2013. Pada saat yang sama, penjualan batubara TIA yang tetap tinggi mendukung bisnis
D. Factors Affecting Business and Operating Results of Integrated Logistics and Vessel Rental In the middle of challenging conditions faced by mining and heavy equipment sectors, other sectors such as power plant and oil and gas became the saviors by opening opportunity for CKB Logistics logistics business in 2013. At the same time, TIA coal sales that remained high supported coal logistics business in BDD. In addition to industrial situation of CKB
99
ABM Investama Annual Report 2013
B. Penghargaan Beberapa pencapaian lain yang berhasil diperoleh adalah CKB Logistics pada tahun 2013 diantaranya adalah: - Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year oleh Frost & Sullivan di ajang Indonesia Excellence Award 2013. - Indonesian Employers of Choice Award oleh Hay Group & Majalah SWA - Most Compliance Company, Pabean Tingkat Madya Banjarmasin untuk Cabang Banjarmasin
100
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
logistik batubara di BDD. Selain situasi industri dari para pelanggan CKB Logistics, ketersediaan armada, ruang, dan tenaga kerja terlatih dapat secara umum mempengaruhi kinerja CKB Logistics. Besar dan durasi kontrak menentukan penjualan dan pendapatan jasa CKB Logistics, terutama untuk project logistics. Faktor-faktor yang tidak terkendali seperti pembatalan atau penundaan proyek-proyek milik pelanggan, cuaca, bencana alam, dan harga minyak dapat mempengaruhi pencapaian target CKB Logistics. Biaya bahan bakar dan tenaga kerja adalah komponen biaya yang penting bagi CKB Logistics dan segenap entitas anaknya. Kapal-kapal memiliki pemeliharaan yang terjadwal maupun tidak terjadwal dan perbaikan.
Logistics’s customers, availability of vehicles, space and skilled labor can generally affect CKB Logistics’s performance. Amount and duration of contracts determine CKB Logistics’s sales and services revenues, particularly for project logistics. The uncontrolled factors such as cancellation or delay of customers’ projects, weather, natural disasters and oil price can affect CKB Logistics’s target achievement. Fuel and labor costs are important cost components to CKB Logistics and its subsidiaries. The vessels have scheduled and unscheduled maintenance and repair.
E. Strategi Usaha CKB Logistics telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi berlanjut dari harga batubara yang tertekan dan melakukan langkah-langkah strategis sejak 2012 untuk menghadapinya. Salah satu langkah strategis adalah melakukan diversifikasi pasar, tidak hanya fokus ke pertambangan batubara tetapi juga ke pasar minyak dan gas dan lainnya. Hasil langkah ini sudah terlihat dari meningkatnya porsi pasar minyak dan gas terus bertumbuh hingga sekitar 120% dibandingkan tahun 2012. CKB Logistics juga sudah mulai masuk ke pasar tenaga listrik (power) dan bersinergi dengan anak perusahaan ABM lainnya untuk bidang ini.
E. Business Strategy CKB Logistics has prepared itself to face the prolonged situation of depressed coal prices and has taken strategic measures since 2012 to face it. One of the strategic measures was market diversification which not only focused on coal mining but also oil and gas and others as well. The result had been reflected in increasing portion of oil and gas than grew up to approximately 120% compared to 2012. CKB Logistics also penetrated into power market and synergized with other ABM subsidiaries in this sector.
Tahun 2013 juga memberikan cakrawala baru bagi CKB Logistics. Melihat fakta bahwa beberapa pelanggan berasal dari luar negeri, maka CKB Logistics memanfaatkan peluang ini dengan memperluas kehadirannya di Singapura, Malaysia dan Thailand.
2013 also gave a new horizon to CKB Logistics. Given the facts that some of its customers are overseas, CKB Logistics took advantage of this opportunity by expanding its presence in Singapore, Malaysia and Thailand.
CKB Logistics telah menetapkan, sasaran jangka panjang untuk 5 tahun ke depan adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi logistik terintegrasi di sektor energi. Langkah-langkah strategis dan target finansial tahunan telah di formulasikan. Pola bisnis, kebutuhan pelanggan dan arah pasar selalu mendasari keputusan strategis pembelian aset kritikal. Menggunakan aset milik sendiri akan memberikan dampak positif pada bottom line Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan secara bertahap akan menambah aset seperti gudang, truk dan kapal.
CKB Logistics has determined the long-term goal for the next 5 years is to become the leading integrated logistics solution company in the energy sector. Strategic measures and annual financial targets have been formulated. Business scheme, customer needs and market direction are always considered in making strategic decisions for critical assets procurement. Utilizing owned assets will give positive impact on the Company’s bottom line. Therefore, the Company will gradually acquire assets such as warehouses, trucks and vessels.
Memperluas basis pelanggan adalah visi Perusahaan yang berkeinginan untuk tumbuh berkembang bersama pelanggan. Perusahaan merencanakan proporsi pendapatan dari luar grup harus jauh lebih besar daripada pendapatan internal.
Widening customer base is the Company’s vision that aims to grow together with the customers. The Company plans revenue proportion from the external to be larger than revenues from the internal group.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Strategic plans conducted in 2013 as follow: 1. With regard to the decrease in commodity prices especially mining during 2012-2013 that affected the Company’s performance, changes in short-term strategy to reduce the existing risks exposure were required, such as undertaking cost efficiency strategy in each department and division especially operation and being more selective in investment strategy for revenue optimization. 2. Changes in the organization structure appointing Chief Administration Officer (CAO) that supports achievement of the Company’s strategy in developing human capital, both in holding organization and other two business units. With this restructuring the Company more would focused on the development of its restructuring basic assets which could further improve each individual’s performance and have direct impact on the Company. 3. Undergo the process improvement initiatives as initial measures in facing the changes in the market condition, by stressing on the process excellence through Green Sky Project implementation which was expected to generally improve the system’s capability and the integrated logistics activities application in CKB Logistics. This improvement will maintain the customers’ needs the including capability in collaborating and integrating with systems used by customers. Through Green Sky Project the performance will be improved both in productivity and efficiency, as well as to reduce the complexity of level in system and application settings on the operation side of CKB Logistics. With this project, the Company’s commitment to address the organization challenges in the previous years related to invoicing and collection problems can be reduced and move toward better direction.
F. Aspek Pemasaran Kompetensi CKB Logistics Logistics semakin teruji dan terasah dengan melayani pelanggan pelanggan sektor energi yang membutuhkan jasa pengiriman alat berat, material dan mesin ke daerah daerah terpencil. Basis pelanggan tidak hanya berasal dari perusahaan-perusahaan satu group tetapi juga perusahaan pertambangan, minyak dan gas multinasional serta dealer alat-alat berat Patria, Komatsu dan Hitachi. Saat ini, sekitar 60% armada ATR terikat kontrak satu sampai empat tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor ekplorasi dan produksi minyak & gas bumi dan 40% kapasitas kapal armada ATR lainnya digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics dari CKB Logistics Logistics. Sementara jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan ConocoPhilips sepanjang tahun 2010-2013.
F. Marketing Aspect The competence of CKB Logistics Logistics is proven and enhanced by serving customers in the energy sector who need the delivery services for heavy equipment, materials and machinery to remote areas. The customer base does not only originate from companies within one group but also mining, multinational oil and gas companies and heavy equipment dealers such as Patria, Komatsu and Hitachi. Currently, approximately 60% of ATR vehicles are committed to contracts for one to four years to be used by the customers in the oil and gas exploration and production sectors and the rest 40% are used to support the cargo shipment and the project logistics business of CKB Logistics Logistics. Meanwhile the shorebase management service had been utilized by BP and ConocoPhilips during 2010-2013.
101
ABM Investama Annual Report 2013
Rencana strategis yang telah dilaksanakan selama tahun 2013 adalah: 1. Dengan adanya penurunan harga komoditas khususnya tambang selama tahun 2012-2013 yang berpengaruh terhadap performa perusahaan, perlu dilakukan perubahan-perubahan strategi jangka pendek sebagai upaya mengurangi eksposure resiko yang ada, seperti melaksanakan strategi efisiensi biaya di setiap departemen maupun divisi khususnya operation dan selektif dalam strategi investasi untuk optimalisasi pendapatan. 2. Perubahan juga dilakukan pada struktur organisasi dengan adanya penambahan CAO (Chief Administration Officer) yang menunjang pencapaian strategi perusahaan dalam mengembangkan human capital, baik di induk organisasi maupun dua unit bisnis lainnya. Diharapkan dengan adanya restrukturisasi ini, perusahaan akan lebih fokus dalam pengembangan aset dasar perusahaan yang nantinya akan meningkatkan kinerja dari masing-masing individu dan berdampak langsung terhadap perusahaan. 3. Melakukan inisiatif perbaikan proses sebagai langkah awal dalam menghadapi perubahan kondisi pasar, dengan menitik beratkan pada process excellence melalui implementasi Green Sky Project dengan harapan dapat meningkatkan kamampuan sistem dan aplikasi kegiatan logistik terintegrasi di CKB Logistics secara umum. Perbaikan ini akan menjaga kebutuhan pelanggan termasuk kemampuan berkolaborasi dan terintegrasi dengan sistem yang digunakan oleh pelanggan. Melalui Green Sky Project akan meningkatkan kinerja baik dari segi produktivitas maupun efisiensi, serta mengurangi tingkat kompleksitas dalam pengaturan sistem dan aplikasi pada sisi operation di CKB Logistics. Dengan adanya proyek ini, maka komitmen perusahaan dalam menjawab tantangan organisasi di tahun-tahun sebelumnya mengenai permasalahan invoicing dan collection dapat dikurangi dan menuju ke arah yang lebih baik.
102
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Dalam pasar bisnis logistik, keenam portofolio perusahaan memperoleh laba kotor yang berbeda. Bisnis integrated logistics atau jasa freight-forwarding berada pada kompetisi yang ketat dan margin yang rendah. Sementara segmen usaha shipping mampu mendapatkan laba kotor yang bagus namun di sisi lain menuntut belanja modal yang tinggi. Demikian juga warehouse, belanja modalnya juga tinggi, tetapi dapat menghasilkan laba kotor yang baik untuk layanan gudang terintegrasi sampai dengan jasa pengiriman ke lokasi proyek. Project logistic yang menawarkan solusi bagi pelanggan yang ingin mengirim Over Weight and Over size cargo (OWOS) ke lokasi yang jauh, sulit, dan berisiko tinggi, dapat menghasilkan pendapatan premium karena di tawarkan adalah akurasi, konsistensi dan kehandalan dalam pengiriman. Hal ini kemudian membuat portofolio perusahaan berimbang.
In the logistics business market, all of the Company’s six portofolio earned different gross profits. Integrated logistics business or freight-forwarding service are in tight competition with low margin. While the shipping business segment could earn adequate gross profit but on the other hand it requires high capital expenditure. And this is similar for the warehouse: capital expenditure is high, but it could gain adequate gross profit for the integrated warehouse services up to the delivery service to the project location. The project logistics which offer solutions to customers who need to deliver Over Weight and Over Size (OWOS) Cargo to remote, difficult and high-risk areas, can contribute premium revenue because it offers accuracy, consistence and reliability in delivery. This can then balance the Company’s portofolio.
Persaingan Usaha Persaingan dalam industri logistik cukup tinggi, dengan pesaing yang berasal dari dalam maupun luar negeri (DHL, Fedex, Altus, Meratus). Namun dengan mempertahankan keunggulan layanan, ketepatan waktu, konsistensi dalam aktivitas, dan standar keamanan yang tinggi, CKB Logistics Logistics mampu bersaing bahkan lebih dari perusahaan-perusahaan jasa asing. Selain memiliki personel yang kompeten, CKB Logistics juga menggunakan SAP, yang mengintegrasikan sistem mulai sejak berhubungan dengan pelanggan hingga penagihan. Seluruh cabang CKB Logistics di seluruh wilayah Indonesia terhubung secara online, sehingga setiap saat pelanggan dapat memonitor posisi barangnya.
Business Competition The Competition in the logistics industry is intense, with competitors from the domestic and the overseas players (DHL, Fedex, Altus, Meratus). However, by maintaining service excellence, accurate timing, consistency in activities and high security standard, CKB Logistics could compete even better than the foreign competitors. In addition to having competent personnel, CKB also uses SAP, which integrates the system from contacting customers to billing. All CKB branches throughout Indonesia are connected online, so that at any time customers can monitor positions of their goods.
Persaingan dalam industri perkapalan dan pengangkutan batubara relatif lebih terbatas mengingat tuntutan permodalan yang tinggi. Pesaing utama BDD adalah Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), sedangkan ATR adalah Wintermar.
The Competition in the coal shipping and transport industry is relatively more limited considering the high capital investment needs. BDD’s main competitor is Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), while ATR’s is Wintermar.
Pelanggan Utama Segmen pasar CKB Logistics Logistics meliputi perusahaanperusahaan dalam satu grup (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) maupun diluar grup yang bergerak dalam sektor energi (migas dan pertambangan), industri (alat berat, pabrik pupuk), infrastruktur (PLN, kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC), truk dan alat berat, dan industri lain yang membutuhkan penanganan khusus dan distribusi ke area terpencil.
Key Customers The market segment of CKB Logistics includes companies within one group (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) and external parties that engaged in the energy sector (oil and gas and mining), the industry (heavy equipment, fertilizer factory), the infrastructure (PLN, Engineering, Procurement, and Construction (EPC) contractor), the trucks and heavy equipment and other industries that require special handling and distribution to remote areas.
Dari seluruh armada ATR yang ada, sekitar 60% telah terikat kontrak 1-4 tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor energi dan migas, sedangkan sekitar 40% sisanya digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics dari CKB Logistics Logistics. Jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan ConocoPhilips sejak tahun 2010.
Of all existing ATR vehicles, approximately 60% are committed to contracts for 1-4 years to be used by customers in the energy and the oil and gas sectors, while the rest 40% are used to support the cargo shipment business and the project logistics of CKB Logistics. The shorebase management service has been utilized by BP and ConocoPhilips since 2010.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
For the coal logistics, BDD has received volume contract from customer with 5-year contract for transshipment in South Kalimantan with total volume of 4 million metric tons per year.
G. Profil Anak Perusahaan
G. Profiles of Subsidiaries
PT ALFA TRANS RAYA (ATR) Alfa Trans Raya adalah anak perusahaan CKB Logistics yang bergerak dalam bidang usaha transportasi laut dan secara terintegrasi merupakan pemilik maupun operator dari kapalkapal berjenis LCT dan pengangkut muatan lainnya yang melayani industri energi dan pertambangan di wilayah Asia. Didirikan pada tahun 2006, ATR semula hanya memiliki 1 (satu) unit kapal, Alfa Trans Satu. Saat itu ATR hanya sebagai pemilik kapal, sedangkan armada yang dimilikinya dioperasikan oleh pihak ketiga.
PT ALFA TRANS RAYA (ATR) Alfa Trans Raya is a subsidiary of CKB engaged in the sea transportation business and integratedly is owner and operator of LCT ships and other loading transportation serving energy and mining industry in Asia region. Established in 2006, ATR originally owned only 1 (one) vessel, Alfa Trans Satu. At that moment ATR was only vessel owner, while the vessel was operated by third party.
Tahun 2009 ATR mulai mengoperasikan sendiri armadanya dan menambah 1 unit armada, Alfa Trans Dua, dilanjutkan dengan penambahan Adinda Azula pada tahun 2011. Di tahun 2011 juga, ATR melakukan perluasan pelayanan dengan melakukan ship management untuk kapal-kapal milik Baruna Dirga Dharma (BDD) yang juga merupakan anak perusahaan dari CKB Logistics.
In 2009 ATR started to operate its vessel and added 1 more unit, Alfa Trans Dua, followed by adding Adinda Azula in 2011. Still in 2011, ATR expanded its service by conducting vessel management for vessels belonging to Baruna Dirga Dharma (BDD), another subsidiary of CKB.
Untuk melayani kebutuhan pelanggan, ATR juga menyewa dan mengoperasikan kapal milik perusahaan lain dengan sistim back to back charter sehingga pada akhir 2013, ATR mengoperasikan 12 unit kapal milik dan 20 unit kapal lain yang terdiri dari 6 unit armada back to back dan 14 unit armada milik BDD.
To meet customers’ needs, ATR also rented and operated other companies’ vessels with back to back charter so that at the end of 2013, ATR operated 12 owned vessels and 20 other vessels consisting of 6 back to back vessels and 14 BDD vessels.
PT BARUNA DIRGA DHARMA (BDD) Didirikan pada bulan Mei 2011, BDD merupakan anak perusahaan CKB Logistics yang menyediakan pelayanan “One Stop Solution” untuk solusi rantai pengiriman batubara. Pada awal nya PT BDD didirikan untuk memberikan pelayanan pengiriman batubara bagi grup perusahaan, tapi sejalan dengan waktu dan pengembangan kemampuan operasional, BDD kini juga melayani pelanggan eksternal. Saat ini BDD meningkatkan kemampuannya dengan menyediakan berbagai alat transportasi dan peralatan untuk logistik batubara seperti tongkang dan floating crane. Dengan mengoperasikan 11 set tongkang dan 2 unit floating crane termasuk alat penunjang seperti dozer dan wheel loader, BDD semakin mampu untuk masuk ke pasar eksternal diluar grup.
PT BARUNA DIRGA DHARMA (BDD) Established in May 2011, BDD is a subsidiary of CKB which provides “One Stop Solution” for coal shipping chain solution. At first BDD was established to provide coal shipping service to the Group companies, but as time went by and due to development of its operational capability, BDD now also serves external customers. Currently BDD is improving its capability by providing various transportation means and equipment for coal logistics such as barges and floating cranes. By operating 11 barges and 2 floating cranes including supporting devices such as dozer and wheel loader, BDD is even more capable of penetrating external market outside the Group.
103
ABM Investama Annual Report 2013
Untuk coal logistics, BDD telah mendapatkan kontrak volume dari pelanggan dengan periode kontrak selama 5 tahun untuk transshipment di Kalimantan Selatan dengan total volume 4 Juta Metric Ton per tahunnya.
104
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
H. Prospek Usaha Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan keterbatasan infrastruktur yang tersedia akan membuat industri logistik dan perkapalan selalu dibutuhkan untuk menunjang mobilitas material maupun peralatan perusahaan pertambangan. Di sisi lain, kemampuan dari para penyedia jasa logistik dalam mengimbangi persyaratan keselamatan pada industri pertambangan dan migas masih belum memadai. Hal ini menjadi peluang bagi CKB Logistics yang telah 16 tahun mengkhususkan diri untuk melayani pertambangan dan energi secara umum, sehingga sudah menjadikan keselamatan sebagai budaya kerja sehari-hari.
H. Business Prospects IThe geographical condition of Indonesia as an archipelago and limited available infrastructure will make logistics and shipping industry always in needsto support the mobility of materials and equipment of the mining companies. On the other side, the capability of logistics service provider in balancing the safety requirement in the mining and the oil and gas industries is not sufficient. This becomes an opportunity to CKB Logistics which has been in 16 years specializing in serving the general mining and energy sectors, so safety is a day-to-day culture.
Industri minyak dan gas termasuk industri yang tahan terhadap krisis. Oleh karena itu CKB meyakini bidang usaha logistik dan perkapalan sebagai penunjang industri minyak dan gas masih potensial untuk berkembang. Kebutuhan kapalkapal pendukung diperkirakan meningkat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menaikkan produksi migas dan diberlakukannya asas cabotage sejak tahun 2011. Di tengah kondisi industri pertambangan batubara yang melemah, CKB Logistics harus semakin intensif memperluas pasar, melakukan konsolidasi internal serta meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat arus kasnya.
The oil and gas industry is resilient to crisis. Therefore CKB believes that the logistics and shipping business as a support to oil and gas industry has high growth potential. The need for supporting ships is expected to increase in line with the government’s effort to increase oil and gas production and the application of cabotage principles since 2011. In the middle of weakening condition of coal mining industry, CKB Logistics needs to be more intensive in expanding market, performing internal consolidation as well as improving cost efficiency and strengthening its cash flows.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Jasa Rekayasa
105
PT Sanggar Sarana Baja, yang dikenal sebagai SSB, didirikan di Jakarta pada tahun 1977 dan telah memposisikan diri sebagai perusahaan jasa rekayasa baja terkemuka di Indonesia dengan bidang keahlian meliputi: Desain, Fabrikasi, Industri, Remanufaktur dan Site Services. SSB melayani industri minyak dan gas (migas), petrokimia dan pembangkit listrik selain juga tetap memperkuat bisnis inti di industri pertambangan. Saat ini SSB mempunyai empat divisi yang siap memberikan solusi engineering untuk berbagai kebutuhan industri.
PT Sanggar Sarana Baja, known as SSB, was incorporated in Jakarta in 1977 and has positioned itself as a leading steel engineering services company in Indonesia with areas of expertise include: Design, Fabrication, Industrial, Remanufacturing and Site Services. SSB serves the oil and gas, petrochemical and power plant industries as well as continues to strengthen its core business in the mining industry. Currently SSB has four divisions that are ready to provide engineering solutions for various industrial needs.
Divisi Fabrikasi (SSBF) SSBF menyediakan jasa fabrikasi yang menyeluruh, mulai dari rancangan, pembuatan peralatan, pemasangan di lokasi dan penyediaan solusi bagi peralatan proses. Sektor yang dilayani mulai dari sektor pertambangan, minyak dan gas (migas), industri dan infrastruktur.
Fabrication Division (SSBF) SSBF provides comprehensive fabrication services, ranging from design, equipment manufacture, onsite installation and providing solutions for process equipment. The sectors that SSB serves include mining, oil and gas, industry and infrastructure.
Divisi Site Services (SSBS) SSBS memberikan jasa dan perbaikan teknis di lokasi proyek atau di workshop terdekat yang dimilikinya. Jasa yang diberikan SSBS meliputi: • Pengelasan dan pekerjaan permesinan seperti perakitan bak truk tambang, perbaikan keretakan pada struktur, pengelasan struktural, jasa fabrikasi, dan jasa crack failure analysis. • Solusi masalah alignment seperti perbaikan sasis dan bak truk tambang • Modifikasi alat penunjang seperti pelapisan dengan liner wear plate untuk melindungi bak truk tambang. • Rancangan dan pabrikasi khusus (customized) untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
Site Services Division (SSBS) SSBS provides technical services and repairs at project locations or the nearest workshops that they own. Services offered by SSBS include: • Welding and machinery works such as assembly of mining trucks’ dump body, repair of structural cracks, structural welding, fabrication services and crack failure analysis service. • Solutions to alignment-related issues such as repair of mining truck chassis and open-back beds. • Modification of supporting tools such as coating with liner wear plate to protect dump body of mining trucks. • Customized design and manufacturing to meet customers’ specific needs.
Divisi Remanufacturing (SSBR) SSBR menawarkan jasa perbaikan dan remanufaktur komponen utama alat berat yang digunakan di industri pertambangan.
Remanufacturing Division (SSBR) SSBR offers repair and remanufacturing services for major components of heavy equipment used in mining industry.
Divisi Transport Equipment (SSBT) SSBT mempunyai spesialisasi pada peralatan transportasi khusus yang biasa digunakan pada industri pertambangan maupun sektor lainnya. SSBT merancang, memproduksi dan mendistribusikan produk untuk transportasi personil (manhaul bus) dan pemindahan material. SSBT memproduksi dan mendistribusikan produk yang sangat beragam untuk
Transport Equipment Division (SSBT) SSBT provides highly specialized services related to specific transport equipment targeted at mining industry and other sectors. SSBT designs, manufactures and distributes products for personnel transportation (man-haul bus) and materials removal. SSBT manufactures and distributes various products for transport equipment, covering specially designed equipment including aviation fuel tank vehicle used for aviation
ABM Investama Annual Report 2013
Engineering Services
“
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
ABM Investama fokus pada strategi penguatan organisasi dan mempersiapkan landasan yang kuat untuk memenangkan persaingan
“
106
ABM Investama focuses on strategy to strengthen the organization and prepare a solid foundation to achieve competitive advantage
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
refueling of aircraft. SSBT products’ advantage is light weight body, which is the use of material for transport truck bodies that is strong yet lightweight so it does not reduce capacity of truck haulage.
A. Kinerja 2013 Tahun 2013 awalnya memberikan gambaran optimis bagi SSB karena beberapa kontrak yang didapat pada kuartal keempat 2012 terutama dari sektor migas dan transportasi masih dalam proses penyelesaian. Pasar sektor migas memberikan prospek pertumbuhan di saat sektor pertambangan melemah sejak pertengahan 2012.
A. Performance in 2013 The year 2013 initially gave optimistic picture for SSB because some contracts acquired in the fourth quarter of 2012 particularly from oil and gas and transportation sectors were still in completion process. Oil and gas market provided growth prospect in time of weak mining sector since mid-2012.
Namun, pembubaran BP MIGAS pada bulan November 2012 telah menyebabkan pelaku industri migas bersikap “menunggu dan melihat”. Banyak kontrak yang diharapkan terjadi pada kuartal 1 dan 2 dibatalkan. Lebih dari 30 tender yang diikuti SSB tertunda hingga akhirnya pasar mulai membaik pada kuartal ketiga 2013. Ditambah dengan adanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang cukup tinggi, tahun 2013 menjadi periode yang sangat menantang bagi SSB, khususnya untuk kesinambungan operasional pabrik Pulogadung.
However, the termination of BP Migas in November 2012 prompted the oil and gas industry to be in “wait and see” position. Many contracts that were expected to occur in 1st quarter and 2nd quarter were canceled. More than 30 tenders participated by SSB were delayed until the market finally began to improve in the third quarter of 2013. Coupled with quite high increase in provincial minimum wage (UMP), 2013 then became a very challenging period for SSB, particularly for the operational sustainability of the Pulogadung factory.
Menyikapi situasi ketidakpastian eksternal, SSB memanfaatkannya dengan melakukan konsolidasi ke dalam khususnya pada aspek-aspek peningkatan produktivitas dan pengembangan SDM. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengkaji proses bisnis dan prosedur satu-persatu, untuk meringkas alur produksi. Proses ini membutuhkan waktu banyak agar SSB dapat memperbaiki profitabilitasnya.
Responding to external uncertainty, SSB utilized it by consolidating internally particularly on the productivity improvement and Human Resources development aspects. Productivity improvement was done by reviewing business processes and procedures one by one, to simplify production flow. This process requires a lot of time for SSB in order to restore its profitability.
SSB juga melakukan investasi dalam pengembangan soft skill dan teknologi informasi termasuk menerapkan SAP sehingga proses pengumpulan data menjadi lebih handal dan dapat berlangsung secara real time. Implementasi perangkat lunak SAP yang sebelumnya hanya online di site utama Jakarta dan Balikpapan, digelar di semua site. Kini komunikasi data telah online di semua lini, lebih solid dan real time sehingga sistem SSB semakin kuat.
SSB also invested in development of soft skills and information technology including implementing SAP so the data collection process became more reliable and real time. Implementation of the SAP software that was previously only online at main sites in Jakarta and Balikpapan, conducted at all sites. Currently data communication is online at all lines, more solid and real time so the SSB system is stronger.
Peningkatan kualitas tata kelola perusahaan juga dilakukan secara serius selama 2013 termasuk melakukan assessment GCG oleh pihak independen. Hasilnya cukup memuaskan untuk sebuah perusahaan non-publik, mampu mencapai skor 89,13, yang meningkat jauh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 68,66.
Improvement of the Company’s corporate governance quality was also performed seriously during 2013 including the GCG assessment by independent party. The result was quite good for a non-public company, by achieving score of 89.13, an increase compared to previous year’s 68.66.
107
ABM Investama Annual Report 2013
peralatan transportasi, termasuk peralatan yang dirancang khusus termasuk kendaraan tangki bahan bakar aviasi yang digunakan untuk pengisian bahan bakar aviasi di pesawat udara. Keunggulan produk SSBT adalah pada light weight body, yaitu penggunaan material untuk badan truk pengangkut yang kuat namun ringan sehingga tidak mengurangi kapasitas daya angkut muatan truk.
108
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Di awal tahun, SSB juga melakukan suatu inisiatif revaluasi aset selektif, dengan menjual salah satu aset di Pulo Gadung. Hasil dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membayar utang sehingga memperingan arus kas dan memperkuat posisi keuangan. Keputusan strategis ini telah menurunkan beban utang secara signifikan dan berhasil menghindarkan SSB dari potensi rugi kurs yang sangat besar akibat depresiasi Rupiah yang terjadi beberapa bulan kemudian.
At the beginning of the year, SSB also performed an initiative to revaluate selective assets, by selling one asset in Pulogadung. Proceeds from the sale were then used to repay debts hence easing its cash flow and strengthen financial position. This strategic decision reduced debt burden significantly and SSB managed to avoid huge potential losses due to Rupiah depreciation a few months later.
Divisi Remanufacturing (SSBR) dan Divisi Site Services (SSBS) relatif mencatat kinerja yang stabil. SSBR mengalami pertumbuhan pendapatan sesuai target serta profitabilitas positif walaupun belum seperti yang diharapkan. Di tahun 2013, pelanggan jasa site services mencakup PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT Kaltim Prima Coal.
Remanufacturing Division (SSBR) and Site Services Division (SSBS) relatively recorded stable performance. SSBR experienced revenue growth as targeted and positive profitability although not as expected. In 2013, the customer of site services included PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, and PT Kaltim Prima Coal.
SSBS sekali lagi menjadi motor pertumbuhan dengan pendapatan yang cukup signifikan walaupun profitabilitas menurun. Pendapatan mencapai sekitar 7% di bawah anggaran namun lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Beberapa pelanggan utama yang melakukan efisiensi biaya operasional cukup berdampak bagi SSBR dan SSBS.
SSBS once again became the growth driver with significant income despite slightly lower profitability. Revenue reached approximately 7% below budget but higher than last year. Some key customers performed operating cost efficiency that had quite an impact on SSBR and SSBS.
Divisi Transport Equipment (SSBT) telah mengalami masa penuh tantangan di sepanjang tahun 2012 karena pasarnya masih terkonsentrasi pada manufaktur peralatan transportasi untuk industri pertambangan. Di tahun 2013, SSBT telah mulai melakukan diversifikasi dan penetrasi ke pasar lain yang masih tumbuh. Sebagai langkah awal diversifikasi, pencapaian 60% dari target pendapatan merupakan prestasi tersendiri bagi SSBT. Pencapaian ini dilengkapi dengan keberhasilan SSBT menyumbangkan laba bersih sebagai bukti keberhasilan upaya efisiensi biaya operasional dan investasi “Productivity Improvement Project” yang dilakukan pada tahun 2012.
Transport Equipment Division (SSBT) experienced challenging period throughout 2012 as the market was still concentrated on manufacturing of transportation equipment for mining industry. In 2013, SSBT started to diversify and penetrate into other growing markets. As initial diversification step, an achievement of 60% of revenue target was SSBT’s accomplishment. This achievement was coupled with success of SSBT to contribute net income as evidence of successful operating cost efficiency and investments “Productivity Improvement Project” conducted in 2012.
Kontrak besar yang diperoleh di tahun 2013 diantaranya adalah: • Kontrak Jangka Panjang dengan KPC senilai Rp 94,99 miliar dan USD 493.000. • Proyek PT Pertamina Aviation senilai USD 19,2 juta. • Supporting Equipment untuk PT Freeport Indonesia senilai USD 5,4 juta. • Memenangi tender kompetitif untuk body standar truk PT HINO dan PT EDJS • Ekspor produk ke UBE Jepang.
Major contracts won in 2013 include:
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Site Services dan Jasa Remanufaktur Sebagian besar dari pelanggan SSB untuk site services dan jasa remanufaktur berasal dari industri pertambangan. Melemahnya harga komoditas pertambangan secara langsung memberikan dampak yang berat terhadap kinerja SSB.
B. Factors Affecting Business and Operating Results of Site Services and Remanufacturing Most of SSB customers for site services and remanufacturing come from the mining industry. The weakening mining commodity prices has directly affected SSB’s performance.
• • • • •
Long-term contracts with KPC worth Rp 94.99 billion and USD 493 000. PT Pertamina Aviation project worth USD 19.2 million. Supporting Equipment for Freeport worth USD 5.4 million. Competitive tender for standard truck body of PT HINO and PT EDJS Export products to UBE Japan.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Moreover, as the site services business is labor intensive, the availability and costs related to skilled labors may affect the performance of SSB. SSB is also facing the fact that each local Government in Indonesia has its own policy on minimum wage.
Untuk remanufaktur, jasa ini adalah berdasarkan baik kontrak tahunan dengan biaya jasa tertentu atau secara kasus per kasus tergantung pada permintaan pelanggan. Permintaan untuk jasa remanufaktur dapat dipengaruhi oleh kondisi harga komoditas pertambangan yang sedang lemah. Bahan material dan komponen tertentu yang dibutuhkan yang diimpor juga dapat mempengaruhi struktur biaya SSB mengingat nilai tukar Rupiah yang bergejolak terhadap Dollar AS.
For remanufacturing, this service is based on annual contract with certain or case by case service cost depending on customers’ needs. The demand for remanufacturing service may be affected by the weakening condition of mining commodity prices. Certain imported required materials and components may also affect SSB’s costs structure given fluctuative Rupiah exchange rate against USD.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Manufaktur Besar dan durasi kontrak untuk transport equipment dan fabrikasi dapat mempengaruhi penjualan dan pendapatan jasa di segmen ini. Profitabilitas bergantung pada ketersediaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan bahan baku, suku cadang komponen, dan tenaga kerja terlatih yang dapat mempengaruhi struktur biaya. Karena bahan baku dan komponen yang dibutuhkan sebagian harus diimpor, nilai tukar dapat mempengaruhi biaya di SSB. Penyelesaian pekerjaan yang tertunda dapat menyebabkan SSB terkena denda penalti, sedangkan penundaan pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan dapat mempengaruhi arus kas SSB.
C. Factors Affecting Business and Operating Results of Manufacturing Amount and duration of contract for transport equipment and fabrication may affect the sales and services in this segment. Profitability depends on the availability and costs related to raw materials, spare part components and skilled labor that may affect the costs structure. Because some of required raw materials and components must be imported, the exchange rate may affect SSB’s costs. Delayed work completion may impose penalty on SSB, while the delayed payment for completed work may affect SSB’s cash flows.
D. Strategi Usaha Pada tahun 2013 SSB telah mencanangkan strategi yang difokuskan pada penguatan organisasi, mempersiapkan landasan yang kuat untuk mencapai keunggulan bersaing. Strategi ini akan terus berlangsung hingga tahun 2014 secara bertahap dengan pencapaian yang terukur. Aspek utama yang mendapat perhatian adalah: • Memperbaiki tingkat profitabilitas. • Fokus pada keunggulan operasi (operational excellence). • Revitalisasi manusia dan organisasi. • Memperbaharui dan memperkuat landasan pertumbuhan.
D. Business Strategy In 2013 SSB launched a strategy focusing on strengthening organization, to prepare solid foundation for competitive advantage. This strategy will continue gradually until 2014 with measurable achievement. The main aspects of concern are:
E. Aspek Pemasaran
E. Marketing Aspect
Kegiatan Pemasaran Strategi pemasaran dan komunikasi terpadu SSB selama tahun 2013 adalah: • Re-segmentasi beberapa produk SSB untuk mengikuti dinamika pasar.
Marketing Activities SSB’s marketing strategy and integrated communication during 2013 are: • Re-segmentation of SSB’s multiple products to follow the the market’s dynamics.
• • • •
Improvement of profitability level. Focus on operational excellence. Revitalization of human and organization. Renewing and strengthening growth foundation.
109
ABM Investama Annual Report 2013
Terlebih lagi, karena bisnis site services merupakan bisnis yang padat karya, ketersediaan dan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja terlatih dapat mempengaruhi kinerja site services dari SSB. SSB juga menghadapi fakta bahwa masing-masing Pemerintah lokal di Indonesia memiliki kebijakan tersendiri untuk upah minimum.
•
110
•
Mengembangkan produk baru untuk penetrasi ke segmen pasar baru. Memperkuat intelijen pasar dan memastikan kepuasan pelanggan dengan melakukan survei.
• •
Develop new products to penetrate into new market segments. Strengthen market intelligence and ensure customer satisfaction by conducting survey.
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Dalam memasarkan jasanya, SSB menggunakan sarana pemasaran seperti buletin, brosur dan alat promosi lainnya yang dikirim ke pelanggan secara berkala untuk memberikan informasi terkini mengenai produk dan layanan SSB. SSB juga berpartisipasi dalam beberapa pameran seperti Construction Equipments, Components & Parts Exposition, promosi di jurnal Energi dan Pertambangan, memperbaharui informasi di website dan sebagainya.
In marketing its services, SSB uses marketing tools such as bulletins, brochures and other promotional tools that are delivered to customers periodically to provide the latest information regarding SSB’s products and services. SSB also participates in several exhibitions such as Construction Equipments, Components & Parts Exposition, promotion on Energy and Mining journal, updated information on website and so forth.
Persaingan Usaha Di segmen Fabrikasi, SSBF adalah pemain di ceruk pasar high end yang merupakan pasar yang berorientasi pada kualitas dan faktor safety. Hal tersebut bukan merupakan hambatan bagi SSB mengingat keunggulan kompetitif yang dimiliki, baik dari segi pengalaman, kompetensi engineering, kualitas produk serta sertifikasi teknis yang dimiliki. Di pasar ini SSB langsung menghadapi vendor-vendor asing seperti dari Amerika Serikat, Australia atau Korea Selatan.
Business Competition In the Fabrication segment, SSBF is a niche player in the highend market which focuses on quality and safety factors. This is not an issue to SSB considering its competitive advantage, in terms of experience, engineering competence, product quality and technical certifications that it has. In this market SSB directly competes against foreign vendors such as from the U.S., Australia or South Korea.
Di tahun 2013 terjadi penurunan di pasar low end dan medium end, sehingga pemain-pemain di pasar tersebut masuk ke pasar high end dan langsung menjadi pesaing keras SSB terutama di sisi harga. Namun demikian tidak semua pasar SSB dapat dimasuki oleh pemain lokal, terutama sektor migas yang mempunyai persyaratan ketat adanya sertifikasi keahlian yang sesuai dengan pekerjaan yang ditangani.
In 2013, the low-end and medium-end markets decreased, so that the players in these markets entered into the highend market and instantly became SSB’s tough competitor particularly in terms of pricing. However, not all SSB’s markets could be entered by the local players, especially oil and gas sector which has strict requirements of expertise certification in accordance with the handled works.
Pasar Transport Equipment (SSBT) di sektor pertambangan masih berat. Oleh karena itu SSBT harus memperluas jangkauan pasar dan diversifikasi produk. Produk SSBT yang mempunyai banyak keunggulan karena menggunakan material pilihan, tidak sulit berkompetisi di pasar yang memberi perhatian lebih pada aspek safety.
Transport Equipment (SSBT) market in mining sector was still tough. Therefore SSBT should extend market coverage and product diversification. SSBT’s products that have many advantages for using the materials of choice, had not difficulties to compete in the market that pays more attention to the safety aspect.
Remanufacturing dan Site Service berada di pasar yang relatif stabil walaupun pelanggan utama seperti Newmont Indonesia dan Freeport Indonesia melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan melakukan sendiri beberapa pekerjaan yang biasanya ditangani SSB.
Remanufacturing and Site Services are in relatively stable market despite key customers such as Newmont Indonesia and Freeport Indonesia undertook costs efficiency measures by doing by themselves several works that were usually handled by SSB.
Pelanggan Utama SSB memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri maupun multinasional yang beroperasi di Indonesia di bidang industri pertambangan, migas, petrokimia dan pembangkit listrik.
Key Customers SSB provides services to the domestic and multinational companies operating in Indonesia in mining, oil and gas, petrochemical and power plant industries.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Di antara pelanggan utama SSB adalah:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
SSB’s main customers include:
111 SSBR
SSBS
SSBT
SSBF
Trakindo Utama
Freeport Indonesia
Conoco Phillip
Kayan Putra Utama Coal
Kaltim Prima Coal
Chakra Jawara
Pertamina
Kaltim Prima Coal
FMI Grasberg
Hino Motor Sales Indonesia
Total EP
Trakindo Utama
Freeport Indonesia
Ekadharma Jaya Sakti
Petronash Carigali Ketapang II
Cipta Kridatama
Asahimas Chemical Indonesia
Sumberdaya Sewatama
Sumberdaya Sewatama
Pertamina Aviation
UBE
Sumberdaya Sewatama
GS Engineering
Cipta Kridatama
Cipta Krida Bahari
F. Prospek Usaha Tahun 2013 SSB telah berhasil menyelesaikan sebagian besar masalah arus kasnya dan memperbaiki sisi kehandalan operasional (operational excellence). Selama 2013, SSB juga telah lebih mendalami segmen transport equipment yang diyakini merupakan suatu segmen usaha sangat menjanjikan. Beberapa pembenahan internal masih harus dilanjutkan di tahun 2014 seperti meninjau kembali model bisnisnya agar dapat lebih fokus untuk menangkap peluang di pasar-pasar yang masih tumbuh. Dengan demikian, SSB akan dapat memperbaiki profitabilitas dan melakukan diversifikasi pasar yang lebih luas lagi.
F. Business Prospects In 2013 SSB succeeded to manage partially its cash flow problems and improved its operational excellence. During 2013, SSB also penetrated further the transport equipment segment which is believed to be very promising business segment. Some internal improvements still needed to continue in 2014 such as reviewing the business model in order to be more focused to capture opportunities in the growing markets. Hence, SSB will be able to improve the profitability and broaden its market diversification.
Untuk pelanggan-pelanggan yang telah ada baik di bidang pertambangan maupun migas, selain memberikan jasa site services, SSB mencoba menawarkan jasa lainnya termasuk fabrikasi. Target berikutnya dalam jangka panjang adalah menyediakan solusi engineering dalam skala yang jauh lebih besar dan dalam bentuk yang lebih mendalam untuk fabrikasi, remanufaktur, peralatan transport dan site services.
For the existing customers in both mining and oil and gas sectors, in addition to site services, SSB attempts to offer other services including fabrication. The next target in the long term is to provide engineering solutions in a much larger scale and in a more in-depth form for the fabrication, the remanufacturing, the transport equipment and the site services.
Hingga saat ini, sebagian besar material untuk kebutuhan manufaktur dan konstruksi masih diimpor dari prinsipal. Sejalan dengan penghematan devisa dan tingginya nilai tukar USD, Pemerintah akan terus mendorong industri domestik untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memberikan berbagai insentif. Kondisi ini adalah kesempatan yang sangat luas bagi SSB untuk memenuhi permintaan tersebut. SSB memiliki kompetensi engineering yang cukup dan diakui secara internasional. SSB juga memiliki SDM yang berpengalaman dan siap menghadapi tantangan ke depan.
Until now, most of materials for manufacturing and construction needs are imported from the principal. Along with the savings of foreign exchange and high USD exchange rate, the Government will continue to encourage domestic industries to meet these needs by providing various incentives. This is a very big opportunity for SSB to fulfill the demand. SSB has considerable an established and internationally recognized engineering competence. SSB also has experienced human resources and is ready to face challenges in the future.
ABM Investama Annual Report 2013
Medco
Tinjauan Keuangan Financial Review
112
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
“
ABM Investama terus melakukan inisiatif pengelolaan arus kas yang lebih efisien ABM Investama continues to initiate cash flow management more efficiently
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
TINJAUAN KEUANGAN
Financial Review
Pembahasan keuangan berikut ini harus dibaca bersama-sama dengan data keuangan dan operasional tertentu serta laporan keuangan konsolidasi dan catatan atas laporan keuangannya yang terdapat di dalam laporan tahunan ini. Pembahasan ini berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi PT ABM Investama Tbk dan entitas anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (perusahaan Indonesia anggota dari Ernst and Young Global Limited).
The following discussion should be read together with certain financial and operational data as well as consolidated financial statements and notes to financial statements contained in this annual report. This discussion is based on Consolidated Financial Statements of PT ABM Investama Tbk and its subsidiaries for the years ended December 31, 2013 and 2012, which were audited by Purwantono, Suherman & Surja (Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited).
The Company’s Profit & Loss Highlight 2013
2012
Δ (%)
USD juta
USD million
Penjualan dan pendapatan jasa
777,02
886,97
(12,40)
Sales and Services
Laba bruto
176,03
171,23
2,80
Gross Profit
Laba usaha
55,72
55,96
(0,43)
Income from Operations
Laba sebelum pajak penghasilan
3,76
23,07
(83,71)
Income before Income Tax
Laba (rugi) bersih yang dapat
4,61
13,64
(66,22)
Net Profit (Loss) Attributable to the Owners of the Parent
diatribusikan kepada pemilik entitas induk EBITDA
149,38
181,87
(17,86)
EBITDA
1. PERTUMBUHAN USAHA
I. BUSINESS GROWTH
Perseroan mengklasifikasikan usahanya menjadi 3 segmen usaha, yaitu: 1. Kontraktor tambang dan tambang batubara. 2. Jasa, yang terdiri dari: a. Sewa mesin pembangkit listrik. b. Site Service dan Remanufaktur. c. Logistik terintegrasi dan sewa kapal. 4. Manufaktur.
The Company classifies its businesses into three business segments, namely: 1. Mining contractor and coal mining. 2. Services, which consist of: a. Power engine rental service. b. Site Service and Remanufacturing. c. Integrated logistics and vessel rental. 3. Manufacturing.
Di tengah kondisi pasar batubara thermal yang menantang, segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara tetap memberikan kontribusi terbesar bagi Penjualan dan Pendapatan Jasa dari pelanggan eksternal Perseroan yakni USD451,17 juta di tahun 2013, meskipun turun dibandingkan dengan USD536,08 juta yang dicapai di tahun 2012. Kenaikan volume penjualan batubara dari Reswara, terutama dari TIA, mampu untuk menutupi penurunan volume pengupasan tanah di CK.
In the midst of the challenging thermal coal market condition, Mining Contractor and Coal Mining segment still provides the largest contribution to Sales and Services Revenues from external customers of the Company which amounted to USD451.17 million in 2013, although decreased from USD536.08 million in 2012. Increase in coal sales volume of Reswara, mainly from TIA, was able to offset decline in stripping volume of CK.
Depresiasi mata uang Rupiah mempengaruhi Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dibukukan oleh segmen Jasa karena sebagian besar entitas anak di segmen ini memiliki pencatatan laporan keuangan dalam Rupiah sedangkan
The currency depreciation affected Sales and Services Revenues recorded by the Services segment because most subsidiaries in this segment recorded their financial statements in Rupiah ABM Investama’s consolidated financial
ABM Investama Annual Report 2013
Ringkasan Laba Rugi Perseroan
113
114
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
pencatatan laporan keuangan konsolidasian ABM Investama dalam Dolar AS. Akibatnya, segmen Jasa dalam dolar AS hanya membukukan Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal sebesar USD285,38 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD284,50 juta di tahun 2012.
statements are in USD. Consequently, the Services segment in USD only recorded Sales and Services Revenues from External Customers of USD285.38 million in 2013 compared to USD284.50 million in 2012.
segmen Manufaktur sebagai segmen yang terpukul oleh melemahnya kondisi industri pertambangan mencatat Penjualan dan Pendapatan Jasa yang paling kecil di antara seluruh segmen Perseroan dengan Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal sebesar USD40,46 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan pencapaian sebesar USD66,39 juta di tahun 2012.
As a segment hit by weakening mining industry, the Manufacturing segment recorded the smallest Sales and Services Revenues among all segments of the Company with Sales and Services Revenues from External Customers amounted to USD40.46 million in 2013 compared to USD66.39 million in 2012.
Pendapatan usaha Perseroan dari masing-masing segmen usaha dan perbandingannya dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s revenues from operations of each business segment and comparison with the year 2012 are as follows:
Hasil per Segmen
Result by Segment
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara / Mining Contractors and Coal Mining
Jasa/Services
Manufaktur/ Manufacturing
Lain-lain/Others
Eliminasi/Elimination
Neto/Net
(dalam USD juta)
2013
2012
2013
2012
2013
2012
Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal
451,17
536,08
285,38
284,50
40,46
66,39
-
-
-
-
777,02
886,97
Sales and Services from external customers
Penjualan dan Pendapatan Jasa antar segmen
91,52
84,81
34,68
36,69
0,49
0,74
-
-
(126,69)
(122,24)
-
-
Sales and Services inter-segment
Penjualan dan Pendapatan Jasa
542,70
620,90
320,06
321,19
40,95
67,13
-
-
(126,69)
(122,24)
777,02
886,97
Sales and Services inter-segment
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa
442,00
544,68
246,15
230,59
38,37
62,56
-
-
(125,53)
(122,09)
600,99
715,74
Cost of Goods Sold and Services
Laba Bruto
100,70
76,22
73,91
90,60
2,58
4,56
-
-
(1,17)
(0,15)
176,03
171,23
Gross Profit
2013
2012
2013
2012
2013
2012
(in USD million)
Profitabilitas per Segmen Profitabilitas per segmen untuk bisnis Perseroan ditunjukkan oleh Laba Kotor (sebelum eliminasi) dan Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) yang diungkapkan oleh tabel di bawah ini. Segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara menghasilkan bagian laba kotor (sebelum eliminasi) terbesar bagi Perseroan yaitu USD100,70 juta di tahun 2013, naik 32,1% dibandingkan dengan USD76,22 juta di tahun 2012. Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) mencapai 22,32% untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 14,22% untuk tahun 2012.
Profitability by Segment Profitability by segment for the Company’s business shown by Gross Profit (before elimination) and Gross Margin (before elimination) is illustrated the following table. Mining Contractor and Coal Mining segment generated the largest portion of gross profit (before elimination) for the Company which amounted to USD100.70 million in 2013, increased by 32.1% compared to USD76.22 million in 2012. Gross Margin (before elimination) reached 22.32% for 2013 compared to 14.22% for 2012.
Segmen Jasa dan segmen Manufaktur masing-masing melaporkan laba kotor (sebelum eliminasi) sebesar USD73,91 juta dan USD2,58 juta di tahun 2013 atau turun 18,4% dan 43,4% dibandingkan dengan pencapaian mereka masing-
The Services and Manufacturing segments respectively reported gross profit (before elimination) of USD73.91 million and USD2.58 million in 2013, or decreased by 18.4% and 43.4% compared with their respective achievements of
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
USD90.60 million and USD4.56 million in 2012. Consequently, Gross Margin (before elimination) of Services segment for 2013 reached 25.90% compared to 31.85% in 2012. For Manufacturing reported at 6.37% for 2013 compared to 6.87% in 2012.
Profitabilitas per Segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara / Mining Contractors and Coal Mining 2012
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Profitability by Segment
Manufaktur/ Manufacturing
Jasa/Services
2013
2012
2013
2012
Lain-lain/Others
2013
Eliminasi/Elimination
(dalam USD juta)
2013
2012
2013
2012
Laba Bruto
100,70
76,22
73,91
90,60
2,58
4,56
-
-
(1,17)
Marjin Laba Bruto
22,32%
14,22%
25,90%
31,85%
6,37%
6,87%
-
-
-
Neto/Net
2013
2012
(0,15)
176,03
171,23
Gross Profit
-
22,65%
19,31%
Gross Profit Margin
(in USD million)
II. LAPORAN LABA RUGI
II. STATEMENTS OF INCOME
A. Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan mencapai total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD777,02 juta di tahun 2013, turun sebesar 12,40% dibandingkan dengan tahun 2012.
A. Sales and Services Revenues The Company achieved total sales and services revenues of USD777.02 million in 2013, a decrease of 12.40% compared to 2012. Of total Sales and Service Revenues in 2013, Mining Contractor and Coal Mining, Services and Manufacturing respectively accounted for 58.06%, 36.73% and 5.21%.
Dari total Penjualan dan Pendapatan Jasa di tahun 2013, Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara memberikan kontribusi sebesar 58,06%, Jasa 36,73%, dan Manufaktur 5,21%. Kontribusi Penjualan dan Pendapatan Jasa per Segmen
Sales and Services Contribution per Segment
2013 USD juta USD million Kontraktor Tambang dan Tambang
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta USD million
Kontribusi Contribution %
451,17
58,06
536,08
60,44
Mining Contractors and Coal Mining
285,38
36,73
284,50
32,08
Services
40,46
5,21
66,39
7,49
Manufacturing
777,02
100,00
886,97
100,00
Total
Batubara Jasa Manufaktur Total
Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Total Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara di tahun 2013 mencapai USD451,17 juta, turun 15,84% dibandingkan dengan USD536,08 juta di tahun 2012. Penurunan ini lebih disebabkan oleh volume pengupasan tanah yang menurun, di mana volume pengupasan tanah di tahun 2013 mencapai 89,16 juta BCM dibandingkan 130,01 juta BCM di tahun 2012 atau turun sebesar 31,42%.
Sales and Services Revenues of Mining Contractor and Coal Mining Segment Total Sales and Services Revenues of Mining Contractor and Coal Mining in 2013 reached USD451.17 million, decreased b 15.84% compared to USD536.08 million in 2012. The decrease was due to declining stripping volume, volume of stripping land in 2013 reached 89.16 million BCM compared to 130.01 million BCM in 2012, a decrease of 31.42%.
115
ABM Investama Annual Report 2013
masing sebesar USD90,60 juta dan USD4,56 juta di tahun 2012. Akibatnya, Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) segmen Jasa untuk tahun 2013 mencapai 25,90% dibandingkan 31,85% di tahun 2012. Untuk Manufaktur dilaporkan sebesar 6,37% untuk tahun 2013 dibandingkan 6,87% di tahun 2012.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
116
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
As a result, Sales and Services Revenues contributed by Mining Contractor in 2013 fell by 28.12% compared to 2012 to USD244.39 million. Coal Mining contributed Sales and Services Revenues of USD206.78 million, increased 5.47%, supported by increased coal sales volume.
Akibatnya, Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dikontribusikan oleh Kontraktor Tambang di tahun 2013 turun 28,12% dibandingkan tahun 2012 menjadi USD244,39 juta. Tambang Batubara memberi kontribusi Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD206,78 juta, naik 5,47% yang ditunjang oleh meningkatnya volume penjualan batubara. Penjualan dan Pendapatan Jasa: Kontraktor
Sales and Services : Mining Contractor and Coal Mining
Tambang dan Tambang Batubara 2013
2012
USD juta /USD million
Δ (%)
USD juta /USD million
Kontraktor Tambang
244,39
340,01
(28,12)
Mining Contractor
Tambang Batubara
206,78
196,07
5,47
Coal Mining
Total
451,17
536,08
(15,84)
Total
Total volume penjualan batubara di tahun 2013 adalah 5,32 juta ton, naik 14,32% dibandingkan dengan 4,66 juta ton di tahun 2012. Hal ini memberikan kompensasi atas turunnya harga jual rata-rata batubara (Average Selling Price atau ASP). Untuk tahun 2013, ASP mencapai USD38,83 per ton, 7,69% lebih rendah dibandingkan USD42,06 per ton untuk tahun 2012. Atas hasil tersebut, segmen Tambang Batubara dapat mencapai kinerja Penjualan dan Pendapatan jasa yang lebih tinggi di 2013 dibandingkan dengan 2012.
Total coal sales volume in 2013 was 5.32 million tons, increased by 14.32% compared to 4.66 million tons in 2012. This compensated the declining Average Selling Price (ASP) of coal. For 2013, ASP reached USD38.83 per ton, 7.69% lower than USD42.06 per ton for 2012. On these results, Coal Mining segment could achieve higher performance of Sales and Services Revenues in 2013 compared to 2012.
Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Segmen Jasa Segmen Jasa mencapai total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD285,38 juta di tahun 2013, naik tipis 0,31% dibandingkan dengan USD284,50 juta di tahun 2012. Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Jasa dikontribusikan oleh tiga sub-segmen: sewa mesin pembangkit tenaga listrik, logistik dan sewa kapal, dan site services dan remanufaktur.
Sales and Services Revenues of Services Segment Services segment reached total Sales and Services Revenues of USD285.38 million in 2013, a slight increase of 0.31% compared to USD284.50 million in 2012. Sales and Services Revenues of Services segment were contributed by three subsegments: power engine rental service, integrated logistics and vessel rental and site service and remanufacturing.
Kinerja Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Jasa stabil di tahun 2013 disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor seperti: 1. Depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS 2. Kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang tertunda 3. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan
Sales and Services Revenues performance of Services segment was stable in 2013 due to a combination of several factors such as: 1. Depreciation of Rupiah against USD 2. Increased competition and delayed projects 3. Prolonged slowdown in mining industry
Untuk tahun 2013, Rupiah berakhir di 12.189 per USD dibandingkan 9.670 per USD di akhir 2012. Sebagian besar dari entitas anak Perseroan di dalam segmen Jasa melaporkan posisi keuangan mereka dalam Rupiah karena pendapatan mereka yang berbasis Rupiah. ABM Investama, sebagai perusahaan Induk, menggunakan Dolar AS sebagai mata uang pelaporan. Perbedaan dalam mata uang pelaporan ini di saat memburuknya kinerja Rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kinerja dan posisi keuangan dari segmen Jasa.
For 2013, Rupiah ended at 12,189 per USD compared to 9,670 per USD at end of 2012. The majority of the Company’s subsidiaries in Services segment reported their financial positions in Rupiah because their income is Rupiah based. ABM Investama, as the holding company, uses USD as its reporting currency. Difference in reporting currencies during the time of worsening performance of Rupiah against USD affected performance and financial position of Services segment.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Increased competition and delayed projects affected large targets and durations of projects and contracts to generate sales and services revenues in Services segment, particularly in power engine rental service and logistics. Prolonged slowdown in mining industry affected demand for logistics, especially for transport of heavy equipment, site services and remanufacturing services.
Penjualan dan Pendapatan Jasa : Jasa
Sales and Services : Services 2013
2012
Δ (%)
USD juta /USD million
USD juta /USD million
Sewa mesin pembangkit tenaga listrik
132,93
133,33
Logistik dan sewa kapal
101,30
99,93
1,37
Logistics and vessel rental
51,15
50,50
1,30
Site services and remanufacturing
285,38
283,76
0,57
Total
Site services dan remanufaktur Total
(0,30)
Power engine rental
Sewa mesin pembangkit tenaga listrik mencapai total penjualan dan pendapatan jasa sebesar USD132,93 juta, turun tipis 0,30% dibandingkan dengan USD133,33 juta di tahun 2012. Depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS sangat mempengaruhi penjualan dan pendapatan jasa dari sewa mesin pembangkit tenaga listrik di tahun 2013. Selain itu, Perseroan juga menghadapi kenyataan makin ketatnya kompetisi di pasar sewa mesin pembangkit tenaga listrik di tahun 2013. Oleh karena itu, perbaikan yang kontinyu di kualitas jasa dan efisiensi biaya akan diperkuat.
Power engine rental service achieved total sales and services revenues of USD132.93 million, slightly decreased by 0.30% compared to USD133.33 million in 2012. Depreciation of Rupiah against USD significantly affected sales and services revenues of power engine rental service in 2013. Additionally, the Company also faced the tougher competition in power engine rental service market in 2013. Therefore, continuous improvement in service quality and cost efficiency will be strengthened.
Total Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dihasilkan dari Logistik dan Sewa Kapal di tahun 2013 adalah USD101,30 juta, 1,37% lebih tinggi dibandingkan USD99,93 juta di tahun 2012. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan yang menurunkan permintaan untuk alat berat, pada gilirannya mempengaruhi kinerja bisnis logistik. Pendapatan dari jasa logistik turun 11,25% menjadi USD84,07 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD94,72 juta di tahun 2012. Hal ini tidak dapat diimbangi oleh pendapatan dari jasa sewa kapal yang meningkat 230,72% dari USD5,21 juta di tahun 2012 menjadi USD17,21 juta di tahun 2013. Di samping itu, kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang tertunda mempengaruhi target besar dan durasi proyek-proyek dan kontrak-kontrak untuk bisnis logistik.
Total Sales and Services Revenues generated by Integrated Logistics and Vessel Rental in 2013 was USD101.30 million, 1.37% higher than USD99.93 million in 2012. Prolonged slowdown in mining industry which reduced demand of heavy equipment, in turn affected performance of integrated logistics business. Revenue from logistics services fell 11.25% to USD84.07 million in 2013 compared to USD94.72 million in 2012. This could not be offset by increase in revenue from vessel rental service of 230.72% from USD5.21 million in 2012 to USD17.21 million in 2013. Moreover, tougher competition and delayed projects affected large targets and durations of projects and contracts for logistics business.
Site Services dan Jasa Remanufaktur melaporkan total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD51,15 juta, 1,30% lebih tinggi dari tahun 2012. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan secara tidak langsung menurunkan tingkat utilisasi alat berat. Selain itu, untuk efisiensi biaya, beberapa pelanggan mulai melakukan sendiri beberapa pekerjaan engineering yang sebelumnya diserahkan kepada Perseroan. Kedua hal tersebut menjadi faktor turunnya permintaan untuk site services dan jasa remanufaktur.
Site Services and Remanufacturing reported total Sales and Services Revenues of USD51.15 million, 1.30% higher than in 2012. Prolonged slowdown in mining industry indirectly lowered utilization rate of heavy equipment. In addition, for cost efficiency, some customers began doing by themselves some engineering works which were previously assigned to the Company. These two are factors of falling demand of site services and remanufacturing.
117
ABM Investama Annual Report 2013
Kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang tertunda mempengaruhi target besar dan durasi proyek-proyek dan kontrak-kontrak untuk menghasilkan penjualan dan pendapatan jasa di segmen Jasa, terutama di sewa mesin pembangkit tenaga listrik dan logistik. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan mempengaruhi permintaan untuk logistik terutama untuk pengangkutan alatalat berat, site services, dan jasa remanufaktur.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
118
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Manufaktur Segmen Manufaktur menghasilkan total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD40,46 juta, turun 39,06% dari USD66,39 juta di tahun 2012. Turunnya permintaan untuk jasa manufaktur yang disebabkan oleh perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan, terutama sektor batubara, dan ditundanya beberapa proyek di sektor minyak dan gas sangat mempengaruhi kinerja segmen ini di tahun 2013.
Sales and Services Revenues of Manufacturing Segment Manufacturing segment generated total Sales and Services Revenues of USD40.46 million, decreased by 39.06% from USD66.39 million in 2012. The declining demand of manufacturing services was caused by prolonged slowdown in mining industry, particularly coal sector, and some delayed projects in oil and gas sector significantly affected performance of this segment in 2013.
B. Beban Pokok Penjualan dan Jasa Beban Pokok Penjualan dan Jasa Perseroan di tahun 2013 adalah sebesar USD600,99 juta, turun 15,91% dibandingkan dengan USD714,70 juta di tahun 2012. Hal ini diakibatkan oleh turunnya beban pokok penjualan dan jasa (setelah eliminasi) di segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara dan segmen Manufaktur masing-masing sebesar 24,50% dan 38,67% dari tahun 2012.
B. Cost of Goods Sold and Services Cost of Goods Sold and Services of the Company in 2013 amounted to USD600.99 million, decreased by 15.91% compared to USD714.70 million in 2012. This was caused by decrease in cost of goods sold and services (after elimination) in Mining Contractor and Coal Mining segment and Manufacturing segment of respectively 24.50% and 38.67% from 2012.
Beban Pokok Penjualan dan Jasa
Cost of Goods Sold and Services 2013
USD juta/USD million
2012 USD juta/USD million
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara
326,40
432,30
Jasa
236,22
219,84
(7,46)
Services
38,37
62,56
38,67
Manufacturing
600,99
714,70
15,91
Total
Manufaktur Total
Δ (%)
24,50
Mining Contractor and Coal Mining
Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Kontraktor
Cost of Goods Sold and Services of Mining Contractor and
Tambang dan Tambang Batubara Beban pokok penjualan dan jasa di segmen kontraktor tambang dan tambang batubara menurun sebesar 24,50% di tahun 2013 yakni mencapai USD326,40 juta dibandingkan USD423,30 juta di tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh aktivitas pengupasan tanah yang lebih rendah oleh Kontraktor Tambang. Aktivitas pengupasan tanah yang lebih sedikit mempengaruhi penggunaan bahan bakar, pelumas, suku cadang, perlengkapan penunjang lainnya, tenaga kerja, dan sub-contractor.
Coal Mining segment Cost of goods sold and services of mining contractor and coal mining segment decreased by 24.50% in 2013, reached USD326.40 million compared to USD423.30 million in 2012. The decline was caused by lower stripping activity by Mining Contractor. Lower stripping activity affected the use of fuel, lubricants, spareparts and other supporting equipment, labor and sub-contractor.
Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Jasa Beban Pokok Penjualan dan Jasa dari segmen Jasa adalah USD236,22 juta di tahun 2013, lebih tinggi 7,46% dibandingkan USD219,84 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh beban depresiasi yang lebih tinggi di sub-segmen Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik serta Logistik dan Sewa Kapal. Peningkatan beban depresiasi ini berkaitan dengan kegiatan bisnis dan akuisisi aset tetap di sub-segmen ini.
Cost of Goods Sold and Services of Services segment Cost of Goods Sold and Services of Services segment was USD236.22 million in 2013, 7.46% higher than USD219.84 million in 2012. This was mainly due to higher depreciation expense in Power Engine Rental Service and Integrated Logistics and Vessel Rental sub-segments. The increase in depreciation expense was related to business activities and fixed assets acquisition in these sub-segments.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Cost of Goods Sold and Services of Manufacturing segment Cost of Goods Sold and Services of Manufacturing segment was USD38.37 million in 2013, 38.67% lower than USD62.56 million in 2012. The lower cost was due to decrease in number works in Manufacturing segment because demand of Transport and Fabrication Tools weakened, especially in mining sector. The declining number of works eventually led to decline in labor utilization and material volume and equipment.
Rasio Beban Pokok Penjualan dan Jasa terhadap Penjualan
Ratio of Cost of Goods Sold and Services to Sales and
dan Pendapatan Jasa Rasio Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan untuk tahun 2013 mencapai 77,35% dibandingkan dengan 80,58%. Lebih rendahnya rasio ini untuk 2013 disebabkan oleh turunnya Beban Pokok Penjualan dan Jasa (sebesar USD114,75 juta) yang lebih tinggi dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Jasa (sebesar USD109,95 juta).
Services Revenues The Company’s Ratio of Cost of Goods Sold and Services to Sales and Services Revenues for 2013 reached 77.35% compared to 80.58%. The lower ratio for 2013 was due to decline in Cost of Goods Sold and Services (of USD114.75 million) which was higher than decline in Sales and Services Revenues (of USD109.95 million).
C. Laba Kotor dan Marjin Laba Kotor Laba Kotor Perseroan naik sebesar 2,80% di tahun 2013 menjadi USD176,03 juta dibandingkan dengan USD171,23 juta di tahun 2012. Berdasarkan segmen, Laba Kotor dari Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara mencapai USD124,78 juta, diikuti Jasa USD49,16 juta, dan Manufaktur USD2,09 juta.
C. Gross Profit and Gross Profit Margin Gross Profit of the Company increased by 2.80% in 2013 to USD176.03 million compared to USD171.23 million in 2012. By segment, Gross Profit of Mining Contractor and Coal Mining reached USD124.78 million, followed by Services of USD49.16 million and Manufacturing of USD2.09 million.
Laba Kotor per Segmen
Gross Profit by Segment 2013 USD juta/USD million
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Jasa Manufaktur Total
2012 USD juta/ USD million
Δ (%)
124,78
103,78
20,23
Mining Contractor and Coal Mining
49,16
64,66
(23,97)
Services
2,09
3,83
(45,41)
Manufacturing
176,03
172,27
2,18
Total
Naik tipisnya Laba Kotor Perseroan menyebabkan Marjin Laba Kotor mencapai 22,65% di tahun 2013 dibandingkan 19,42% di tahun 2012.
The slight increase of the Company’s Gross Profit Margin caused Gross Profit to reach 22.65% in 2013 compared to 19.42% in 2012.
D. Beban Usaha Perseroan mencatat total Beban Usaha sebesar USD120,31 juta di tahun 2013, naik sebesar 4,37% dari tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi dan Beban Operasi Lainnya yang lebih tinggi, yang tidak dapat diimbangi oleh Pendapatan Operasi Lainnya. Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi dan Beban Operasi Lainnya di tahun 2013 mencapai USD133,34 juta dan USD17,97 juta, masing-masing menunjukkan kenaikan sebesar 18,13% dan
D. Operating Expenses The Company recorded total Operating Expenses of USD120.31 million in 2013, an increase of 4.37% from 2012. This was mainly due to Selling, General and Administrative and Other Operating Expenses which were higher, and that could not be offset by Other Operating Income. Selling, General and Administrative and Other Operating Expenses in 2013 reached USD133.34 million and USD17.97 million, respectively showing increases of 18.13% and 47.39% from 2012. Other Operating
119
ABM Investama Annual Report 2013
Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Manufaktur Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Manufaktur adalah USD38,37 juta di tahun 2013, lebih rendah 38,67% dari USD62,56 juta di tahun 2012. Beban yang lebih rendah ini disebabkan oleh turunnya jumlah pengerjaan di segmen Manufaktur akibat permintaan untuk Alat-alat Transportasi dan Fabrikasi yang sedang melemah, terutama dari sektor pertambangan. Jumlah pekerjaan yang menurun tersebut akhirnya berdampak pada turunnya penggunaan tenaga kerja dan volume material dan perlengkapan.
120
47,39% dari tahun 2012. Pendapatan Operasi Lainnya Perseroan adalah sebesar USD31,00 juta dibandingkan dengan USD9,79 juta, menunjukkan kenaikan sebesar 216,56% dari tahun 2012.
Income of the Company amounted to USD31.00 million compared to USD9.79 million, showing an increase of 216.56% from 2012.
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi Perseroan (Beban PAU) adalah sebesar USD133,34 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD112,87 juta di tahun 2012. Lima beban terbesar di dalam Beban PAU di tahun 2013 adalah: gaji dan kesejahteraan karyawan, biaya penjualan, penyisihan kerugian penurunan nilai piutang, jasa profesional dan sewa. Beban-beban ini memberikan kontribusi sebesar 79,53% dari total Beban PAU di tahun 2013 dibandingkan dengan 74,11% di tahun 2012.
Selling, General and Administrative Expenses Selling, General and Administrative Expenses (SGA Expenses) of the Company amounted to USD133.34 million in 2013 compared to USD112.87 million in 2012. The top five expenses in PUA expenses in 2013 were: salaries and employees’ benefits, selling expense, allowance for impairment losses on receivables, professional fees and rental. These expenses accounted for 79.53% of total SGA expenses in 2013 compared to 74.11% in 2012.
Lima Besar Beban di Beban Penjualan, Umum
Top Five Largest Expenses in Selling, General and Administrative Expenses (SGA Expenses)
dan Administrasi (Beban PAU) 2013 USD juta/ USD million
2012 USD juta/ USD million
Δ (%)
Gaji dan kesejahteraan karyawan
46,25
45,09
2,57
Salaries and Employees’ Benefits
Biaya penjualan
32,68
25,88
26,26
Selling Expenses
Penyisihan kerugian penurunan nilai
11,86
0,93
1.176,26
Provision for Impairment Losses on
9,48
6,22
52,32
piutang Jasa profesional Sewa
Account Receivable Professional Fees
5,78
5,54
4,33
Rental
Total Top 5 Terbesar Beban
106,04
83,66
26,76
Total 5 Largest Expenses
Total Beban PAU
133,34
112,87
18,13
Total SGA Expenses
79,53
74,11
-
5 Largest Expenses / Total SGA
0,17
0,13
-
5 Largest Expenses/ Sales and Services
Top 5 Terbesar Beban / Total Beban PAU Beban PAU/Penjualan dan Pendapatan Jasa
Expenses (%)
Kondisi bisnis yang memburuk terutama di industri pertambangan batubara menyebabkan Perseroan untuk membukukan provisi untuk kerugian penurunan nilai di piutang usaha sebesar USD11,86 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD0,93 juta di tahun 2012.
The worsening business condition especially in coal mining industry caused the Company to record provision for impairment losses on trade receivables of USD11.86 million in 2013 compared to USD0.93 million in 2012.
Rasio Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi terhadap
Ratio of Selling, General and Administrative Expenses to
Penjualan dan Pendapatan Jasa Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi Perseroan mencapai 17,16% dari total Penjualan dan Pendapatan Jasa di tahun 2013, lebih tinggi dari 12,73% di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh provisi untuk kerugian penurunan nilai piutang yang berkaitan dengan sub-segmen kontraktor tambang dan biaya penjualan yang lebih tinggi seiring dengan naiknya aktivitas coal handling yang mengikuti volume penjualan batubara di entitas anak operasional Perseroan yang lebih tinggi.
Sales and Services Revenues Selling, General and Administrative Expenses of the Company achieved 17.16% of total Sales and Services Revenues in 2013, higher than 12.73% in 2012. This was mainly due to provision for impairment losses on receivables related to mining contractor sub-segment sales and higher selling expense due to rising coal handling activities that followed higher coal sales volume of the Company’s operating subsidiaries.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Other Operating Income and Other Operating Expenses Other operating income increased by more than 200% to USD31.00 million in 2013. The increase was generated by:
Total Beban Operasi Lainnya di tahun 2013 adalah USD17,97 juta, naik sebesar 47,39% dari USD12,19 juta di tahun 2012. Kenaikan di Beban Operasi Lainnya terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang berkaitan dengan aktivitas operasional Perseroan dan provisi pajak yang berkaitan dengan subsegmen Kontraktor Tambang.
Total Other Operating Expenses in 2013 was USD17.97 million, an increase of 47.39% from USD12.19 million in 2012. The increase in Other Operating Expenses was primarily due to foreign exchange losses related to the Company’s operational activities and tax provision related Mining Contractor subsegments.
E. Laba Usaha Dan Marjin Laba Usaha Akibat naiknya Total Beban Usaha di tahun 2013 sebesar 4,37% yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan di Laba Kotor sebesar 2,80%, Laba Usaha Terkonsolidasi Perseroan di tahun 2013 mencapai hanya USD55,72 juta, mendatar dibandingkan dengan USD55,96 juta di tahun 2012.
E. Operating Income and Operating Income Margin Due to the increase in total operating expenses in 2013 of 4.37% which was higher than the increase in gross profit of 2.80%, the Company’s Consolidated Operating Income in 2013 only reached USD55.72 million, flat compared to USD55.96 million in in 2012.
Hal ini menyebabkan rasio untuk mengukur Laba Usaha Perseroan terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasanya atau Marjin Laba Usaha mencapai sebesar 7,17% untuk tahun 2013 dibandingkan 6,31% untuk tahun 2012. Rasio yang lebih tinggi ini disebabkan oleh Laba Usaha yang mendatar dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dicapai oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
This causes ratio to measure the Company’s Operating Income to Sales and Services Revenues or Operating Income Margin reached 7.17% for 2013 compared to 6.31% for 2012. The higher ratio was due to the flat Operating Income compared to the decrease in Sales and Services Revenues achieved by the Company in 2013 compared to that in 2012.
F. Bagian Laba Neto Entitas Asosiasi Bagian Laba Neto Entitas Asosiasi adalah sebesar USD1,82 juta di tahun 2013, naik sangat besar dari USD94,17 ribu yang dilaporkan di tahun 2012. Hal ini mencerminkan porsi laba bersih Perseroan dari entitas asosiasi yaitu PT Meppo-Gen, yang bergerak di bisnis pembangkit tenaga listrik. Pada 31 Desember 2013, Perseroan mempertahankan kepemilikan 20% saham di PT Meppo-Gen.
F. Equity in Net Income of an Associated Entity Equity in Net Income of an Associated Entity was USD1.82 million in 2013, significantly increased from USD94.17 thousand reported in 2012. This reflected net income portion of an associated entity, namely PT Meppo-Gen, which is engaged in power generation business. On December 31, 2013, the Company maintained a 20% ownership stake in PT Meppo-Gen.
G. Pendapatan Keuangan dan Biaya Keuangan Pendapatan Keuangan Perseroan mencapai USD5,83 juta di tahun 2013, turun sebesar 40,13% dibandingkan USD9,74 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh pendapatan bunga yang dihasilkan dari simpanan Perseroan di Bank yang menurun. Setelah pembayaran utang jatuh tempo dan pengeluaran untuk barang modal di 2013, posisi kas Perseroan di bank mencapai USD29,23 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan USD45,39 juta per 31 Desember 2012.
G. Finance Income and Finance Charges The Company’s finance income reached USD5.83 million in 2013, a decrease of 40.13% compared USD9.74 million in 2012. This was mainly due to declining interest income from the Company’s bank deposits. After payment of matured debts and capital expenditure in 2013, the Company’s cash position at bank reached USD29.23 million as of December 31, 2013 compared to USD45.39 million as of December 31, 2012.
Biaya Keuangan di tahun 2013 naik sebesar 39,55% dari tahun 2012 di mana Perseroan melaporkan USD59,62 juta di tahun 2013 dibandingkan USD42,72 juta di tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi dari beban keuangan lainnya
Finance charges in 2013 increased by 39.55% from 2012, the Company reported USD59.62 million in 2013 compared to USD42.72 million in 2012. The increase was caused by a combination of other finance charges and administrative fees
• •
Profit from sale of fixed assets (net) of USD16.94 million Hauling road rental income of USD3.58 million
121
ABM Investama Annual Report 2013
Pendapatan Operasi Lainnya dan Beban Operasi Lainnya Pendapatan Operasi Lainnya meningkat lebih dari 200% menjadi USD31,00 juta di tahun 2013. Kenaikan ini ditimbulkan dari: • Laba dari penjualan aset tetap (net) sebesar USD16,94 juta • Pendapatan sewa hauling road sebesar USD3,58 juta
122
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
dan biaya administrasi yang berkaitan dengan pinjaman Perseroan dan kerugian nilai tukar yang terkait dengan aktivitas pembiayaan Perseroan.
associated with the Company’s loans and exchange rate losses associated with financing activities of the Company.
Perseroan memulai konsolidasi pembiayaan di Desember 2013, dengan tujuan untuk menkonsolidasi pinjaman-pinjaman dari entitas operasionalnya, kecuali Sewatama dan entitas anaknya. Pada tanggal 18 Desember 2013, ABM Investama menandatangani perjanjian pinjaman 5 tahun dengan grup OCBC (OCBC Bank Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk), DBS Bank Ltd, PT Bank ANZ Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah sampai dengan USD450 juta dengan grace period selama 2 tahun untuk pembayaran pokok pinjaman dengan term sebagai berikut: • Tahun ke 3 dibayar 20% dari pokok pinjaman • Tahun ke 4 dibayar 25% dari pokok pinjaman • Tahun ke 5 dibayar 55% dari pokok pinjaman
The Company started to consolidate financing in December 2013, with the aim to consolidate loans from its operating entities, except for Sewatama and its subsidiaries. On December 18, 2013, ABM Investama signed a 5-year loan agreement with OCBC group (OCBC Bank Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk), DBS Bank Ltd, PT Bank ANZ Indonesia and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a limit up to USD450 million and 2-year grace period for principal repayment with terms as follows:
H. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Kombinasi dari kenaikan pada total Beban Usaha dan Biaya Keuangan menghasilkan penurunan di Laba Sebelum Pajak Perseroan di tahun 2013 dari tahun 2012. Laba Sebelum Pajak Penghasilan di tahun 2013 adalah USD3,76 juta, turun 83,71% dibandingkan USD23,07 juta yang dicapai di tahun 2012.
H. Income before Income Tax The combination of increase in total Operating Expenses and Finance Charges led to the Company’s declining Income before Income Tax in 2013 from that in 2012. Income before Income Tax in 2013 was USD3.76 million, decreased by 83.71% compared to USD23.07 million achieved in 2012.
Rasio Laba Sebelum Pajak Penghasilan terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa mencapai 0,48% di tahun 2013 dibandingkan dengan 2,60% di tahun 2012 karena terjadi penurunan di Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan.
Ratio of Income before Income Tax to Sales and Services Revenues reached 0.48% in 2013 compared to 2.60% in 2012 due to a decline in the Company’s Income before Income Tax.
I. Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Perseroan terdiri dari Pajak Penghasilan Kini dan Pajak Penghasilan Tangguhan. Beban Pajak Penghasilan Kini dan Pendapatan dari Pajak Penghasilan Tangguhan di tahun 2013 masing-masing adalah USD2,56 juta dan USD0,88 juta, yang mengakibatkan total Beban Pajak Penghasilan sebesar USD1,68 juta dibandingkan dengan total Beban Pajak Penghasilan sebesar USD10,65 juta di tahun 2012.
I. Income Tax Expense Income Tax Expense of the Company consists of Current Income Tax and Deferred Income Tax. Current Income Tax Expense and Income from Deferred Income Tax in 2013 were respectively USD2.56 million and USD0.88 million, resulting in total Income Tax Expense of USD1.68 million compared to total Income Tax Expense of USD10.65 million in 2012.
Dibandingkan dengan beban pajak penghasilan kini sebesar USD6,61 juta di tahun 2012, beban pajak penghasilan kini sebesar USD2,56 juta di tahun 2013 mencerminkan penurunan sebesar 61,17%. Hal ini berkaitan dengan memburuknya kinerja entitas-entitas anak Perseroan di 2013 dibandingkan 2012.
Compared to current income tax expense of USD6.61 million in 2012, current income tax expense of USD2.56 million in 2013 represented a decrease of 61.17%. This related to deteriorating performance of the Company’s subsidiaries in 2013 compared to 2012.
Manfaat pajak tangguhan di tahun 2013 adalah USD0,88 juta dibandingkan beban pajak tangguhan sebesar USD4,04 juta di tahun 2012.
Deferred tax income in 2013 was USD0.88 million compared to deferred tax expense of USD4.04 million in 2012.
• • •
3rd year to repay 20% of loan principal 4th year to repay 25% of loan principal 5th year to repay 55% of loan principal
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
J. Other Comprehensive Loss The Company posted Other Comprehensive Loss of USD22.70 million in 2013 compared to USD5.66 million in 2012 due to foreign exchange differences from translation of financial statements. Currency depreciation caused by the weakening performance of Rupiah against USD in 2013 affected its operating subsidiaries that use Rupiah for financial reporting while ABM Investama uses USD for consolidated financial reporting.
K. Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Karena performa yang tidak menggembirakan di tahun 2013, Perseroan membukukan Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD4,61 juta, turun sebesar 66,22% dari USD13,64 juta di tahun 2012.
K. Income Attributable to Owners of the Parent Company Because of the unfavorable performance in 2013, the Company recorded Income Attributable to Owners of the Parent Company of USD4.61 million, a decrease of 66.22% from USD13.64 million in 2012.
Turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan menyebabkan rasio Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa turun menjadi 0.59% di tahun 2013 dibandingkan dengan 1,54% di tahun 2012.
The decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company caused ratio of Income Attributable to Owners of the Parent Company to Sales and Services Revenues dropped to 0.59% in 2013 compared to 1.54% in 2012.
L. Rugi Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Perseroan membukukan Rugi Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar USD2,53 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD1,21 juta di tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan rugi bersih di salah satu entitas anak yang bergerak di Tambang Batubara.
L. Net Loss Attributable to Non-Controlling Interest The Company recorded Net Loss Attributable to NonControlling Interest of USD2.53 million in 2013 compared to USD1.21 million in 2012, primarily due to higher net loss in one subsidiary engaged in Coal Mining.
M. Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kombinasi dari menurunnya kinerja Perseroan dan depresiasi mata uang di tahun 2013 menyebabkan Perseroan membukukan Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD18,09 juta di tahun 2013, dibandingkan Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD7,98 juta di tahun 2012.
M. Comprehensive Income (Loss) Attributable to Owners of the Parent Company The combination of declining performance of the Company and currency depreciation in 2013 caused the Company to record Comprehensive Loss Attributable to Owners of the Parent Company of USD18.09 million in 2013, compared to Comprehensive Income Attributable to Owners of the Parent Company of USD7.98 million in 2012.
N. Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali Di tahun 2013, Perseroan membukukan Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar USD2,53 juta dibandingkan USD1,21 juta di tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh kenaikan rugi komprehensif di salah satu entitas anak Perseroan yang bergerak di Tambang Batubara.
N. Comprehensive Loss Attributable to Non-Controlling Interest In 2013, the Company recorded Comprehensive Loss Attributable to Non-Controlling Interest of USD2.53 million compared to USD1.21 million in 2012. This was caused by an increase in comprehensive loss in one of the Company’s subsidiaries engaged in Coal Mining.
123
ABM Investama Annual Report 2013
J. Rugi Komprehensif Lain Perseroan membukukan Rugi Komprehensif Lain sebesar USD22,70 juta di tahun 2013 dibandingkan USD5,66 juta di tahun 2012 karena selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan. Depresiasi mata uang yang disebabkan oleh kinerja Rupiah yang melemah terhadap Dolar AS di tahun 2013 mempengaruhi entitas-entitas anak operasional yang menggunakan Rupiah untuk pelaporan keuangannya sedangkan ABM Investama menggunakan Dolar AS untuk pelaporan keuangan konsolidasian.
124
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
3. RASIO PROFITABILITAS
3. PROFITABILITY RATIOS
Rasio-rasio profitabilitas Perseroan yang menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 ditunjukkan tabel di bawah ini.
The Company’s profitability ratios that show its ability to generate earnings in 2013 compared to 2012 are shown in the table below.
Rasio-Rasio Profitabilitas
Profitability Ratios 2013
2012
Marjin Laba Bruto
22,65%
19,31%
Gross Profit Margin
Marjin EBITDA
19,22%
20,50%
EBITDA Margin
Marjin Laba Usaha
7,17%
6,31%
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
0,59%
1,54%
Net Profit Margin
Imbal Hasil atas Aset
0,37%
1,15%
Return on Asset
Imbal Hasil atas Ekuitas
1,38%
4,00%
Return on Equity
Rasio marjin laba kotor diukur dengan cara membagi Laba Kotor Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa. Rasio marjin laba kotor mencapai 22,65% di tahun 2013 lebih tinggi daripada 19,31% di tahun 2012 karena penurunan Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa yang melebihi penurunan Penjualan dan Pendapatan Jasa.
Gross profit margin ratio is measured by dividing Gross Profit of the Company with total Sales and Services Revenues. Gross profit margin ratio reached 22.65% in 2013, 19.31% higher than in 2012 due to decrease in Cost of Goods Sold and Services Revenues that exceeded decline in Sales and Services Revenues.
Rasio marjin EBITDA diukur dengan cara membagi EBITDA Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perserroan. Untuk EBITDA, definisi Perseroan untuk EBITDA yang digunakan untuk menghitung marjin EBITDA ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
EBITDA margin ratio is measured by dividing EBITDA of the Company’s with total Sales and Services Revenues. For EBITDA, the Company’s definition of EBITDA used in calculating EBITDA margin is shown in the table below.
Rekonsiliasi EBITDA
Reconciliation of EBITDA 2013 USD juta/USD million
Laba sebelum pajak penghasilan
3,76
Dikurangi: Pendapatan keuangan Ditambah: Biaya keuangan Dikurangi: Pendapatan Operasi Lainnya*
2012 USD juta/USD million 23,07
Income (Loss) before tax expense
(5,83)
(9,74)
Minus: Finance income
59,62
42,72
Plus: Finance costs
(31,00)
(9,79)
Minus: Other operating income*
Ditambah: Beban Operasi Lainnya**
31,55
13,12
Plus: Other operating expenses**
Dikurangi: Bagian laba neto entitas asosiasi
(1,82)
(0,09)
Minus: Equity in net income of associates
Ditambah: Depresiasi dan Amortisasi
93,11
122,58
Plus: Depreciation and Amortization
149,38
181,87
EBITDA
EBITDA *
termasuk laba dan rugi kurs (netto), laba dan rugi penjualan aset tetap (neto)
* Includes gain and loss on foreign exchange (net), gain and loss on sale of fixed assets (net)
** termasuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar USD13,58 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD0,93 juta di 2012
** Includes allowance for impairment losses on trade receivables of USD13.58 million in 2013 compared to USD0.93 million in 2012
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rekonsiliasi EBITDA menurut
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Reconciliation of EBITDA related to the Credit Agreement with Bank ***
perjanjian kredit dengan Bank***
Laba Usaha
55,72
Income from Operations
90,88
Depreciation
ditambah:
add:
Depresiasi Amortisasi Beban Operasi Lainnya
0,47
Amortization
17,97
Other Operating Expenses
dikurangi
less:
Pendapatan Operasi Lainnya
(31,00)
Other Operating Income
EBITDA
134,04
EBITDA
***Perjanjian per tanggal 18 Desember 2013
*** Agreement as at December 18, 2013
Perseroan mencatat rasio marjin EBITDA sebesar 19,22% di tahun 2013 dibandingkan dengan 20,50% di tahun 2012 karena penurunan EBITDA yang dihasilkan dari kinerja operasional Perseroan.
The Company recorded EBITDA margin ratio of 19.22% in 2013 compared to 20.50% in 2012 due to a decline in EBITDA resulted from the Company’s operational performance.
Rasio marjin laba usaha diukur dengan cara membagi Laba Usaha Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Penurunan tipis di Laba Usaha yang dihasilkan oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Pendapatan Jasa mengakibatkan rasio marjin Laba Usaha yang lebih tinggi di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012.
Operating income margin ratio is measured by dividing total operating income of the Company with Sales and Services Revenues. Slight decline in operating income generated by the Company in 2013 compared with falling Sales and Services Revenues resulting higher operating income margin ratio in 2013 compared to 2012.
Rasio marjin laba bersih diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Perseroan mencatat rasio marjin laba bersih yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 karena total Beban Usaha dan Biaya Keuangan yang lebih tinggi.
Net income margin ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with total Sales and Services Revenues of the Company. The Company recorded lower net income margin ratio in 2013 compared to 2012 due to higher total of Operating Expenses and Finance Charges.
Rasio Imbal Hasil atas Aset (ROA) diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Total Asetnya. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROA yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012 akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk.
Return on Assets (ROA) ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Total Assets. As shown in the table, the Company generated lower ROA in 2013 compared to 2012 due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company.
Rasio Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Ekuitasnya (neto dari Kepentingan Non-Pengendali). Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROE yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012, akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk.
Return on Equity (ROE) ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Equity (net of Non-Controlling Interest). As shown in the table, the Company generated lower ROE in 2013 compared to 2012, due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company.
ABM Investama Annual Report 2013
2013 USD juta/USD million
125
126
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
4. LAPORAN KOSOLIDASIAN POSISI KEUANGAN
4. CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
A. ASET
A. ASSETS
Total Aset Perseroan per 31 Desember 2013 mencapai USD1,21 miliar, yang terdiri dari Aset Lancar sebesar USD374,93 juta (30,91% dari total) dan Aset Tidak Lancar sebesar USD838,20 juta (69,09% dari total). Total Aset per 31 Desember 2013 turun sebanyak 50,27 juta dollar AS atau 3,98% dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar 1,26 miliar dollar AS. Hal ini disebabkan oleh Aset Lancar yang turun sebesar 86,81 dollar AS atau 18,80% lebih rendah dari tahun sebelumnya.
The Company’s total assets at December 31, 2013 reached USD1.21 billion, which consisted of Current Assets of USD374.93 million (30.91% of total) and non-current assets of USD838.20 million (69.09% of total). Total assets per December 31, 2013 fell by USD50.27 million or 3.98% from December 31, 2012 which amounted to USD1.26 billion. This was caused by Current Assets which decreased by USD86.81 million, or 18.80% lower than the previous year.
a. Aset Lancar Total Aset Lancar per 31 Desember 2013 adalah USD374,93 juta, menurun sebanyak 86,81% dari USD461,74 juta per 31 Desember 2012. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi pada penurunan Aset Lancar Perseroan adalah Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha yang turun sebesar masing-masing USD20,06 juta dan USD29,54 juta sehubungan dengan kondisi industri pertambangan terutama batubara yang memaksa beberapa pelanggan untuk menunda pembayaran dan turunnya Kas dan setara Kas serta Aset Keuangan Lancar lainnya masing-masing sebesar USD18,39 juta dan USD5,35 juta terutama untuk pembayaran utang dan belanja modal.
a. Current Assets Total Current Assets as at 31 December 2013 was USD374.93 million, decreased by 86.81% from USD461.74 million as at December 31, 2012. Factors contributing to the decline in the Company’s Current Assets were Trade Receivables and Non-Trade Receivables which decreased by USD20.06 million and USD29.54 million respectively in connection with mining industry condition, especially coal that forced some customers to defer payments and decreases in Cash and Cash Equivalents and Other Current Financial Assets of USD18.39 million and USD5.35 million which were mainly for debt repayment and capital expenditure.
Aset Lancar
Current Assets 2013 USD juta/ USD million
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Kas dan setara kas
90,07
24,02
108,45
23,49
(18,39)
Cash and Cash Equivalents
Aset keuangan lancar lainnya
14,24
3,80
19,60
4,24
(5,35)
Other Current Financial
174,77
46,61
194,83
42,19
(20,06)
Trade Receivables - Net
Assets Piutang usaha - neto Piutang non-usaha - neto
3,23
0,86
32,77
7,10
(29,54)
Non-Trade Receivables - Net
23,97
6,39
-
-
23,97
Note Receivable
8,18
2,18
23,79
5,15
(15,61)
Mining Services in Process
32,09
8,56
45,96
9,95
(13,88)
Inventories - Net
4,34
1,16
8,93
1,93
(4,58)
Advances
Beban dibayar di muka
5,18
1,38
3,42
0,74
1,76
Prepaid Expenses
Pajak dibayar di muka
14,06
3,75
14,41
3,12
(0,35)
Prepaid Taxes
Wesel tagih Jasa pertambangan dalam proses Persediaan - neto Uang muka
Aset lancar lainnya
4,80
1,28
9,58
2,07
(4,78)
Other Current Assets
Total Aset Lancar
374,93
100,00
461,74
100,00
(86,81)
Total Current Assets
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kas dan setara Kas Komposisi Kas dan setara Kas Perseroan per 31 Desember 2013 ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Cash and Cash Equivalents Composition of Cash and Cash Equivalents of the Company per December 31, 2013 is shown in the table below. Cash and Cash Equivalents
2013 USD juta/ USD million
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
0,15
0,16
0,18
0,16
(0,03)
Cash on Hand
6,81
7,56
12,43
11,46
(5,62)
Rupiah
22,36
24,83
0,06
0,07
32,88
30,32
(10,52)
US Dollar
0,08
0,07
(0,01)
Other Currencies
Total Bank
29,23
32,45
45,39
41,85
(16,16)
Total Bank
Kas dan Bank
29,38
32,62
45,56
42,01
(16,19)
Cash and Bank
Bank Rupiah Dollar AS Mata uang lainnya
-
Bank
Deposito Berjangka
Time Deposits
Rupiah
44,13
48,99
61,29
56,51
(17,16)
Rupiah
Dollar AS
16,56
18,39
1,60
1,48
14,96
US Dollar
Total Deposito Berjangka
60,69
67,38
62,89
57,99
(2,20)
Total Time Deposits
Total Kas dan Setara Kas
90,07
100,00
108,45
100,00
(18,39)
Total Cash and Cash Equivalents
Total Kas dan setara Kas per 31 Desember 2013 adalah USD90,07 juta, turun sebesar USD18,39 juta dari posisi 31 Desember 2012 sebesar USD108,45 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran kewajiban utang oleh Perseroan dan juga pengeluaran untuk belanja modal.
Total Cash and Cash Equivalents as at 31 December 2013 was USD90.07 million, a decrease of USD18.39 million from December 31, 2012 which amounted to USD108.45 million. This was mainly due to debt repayment by the Company and capital expenditure.
Komposisi Mata Uang dalam Kas dan
Currency Composition in Cash and Cash Equivalents
Setara Kas 2013 USD juta/ USD million
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Rupiah
51,08
56,71
73,87
68,12
Dollar AS
38,93
43,22
34,50
31,81
4,42
US Dollar
0,06
0,07
0,08
0,07
(0,01)
Other Currencies
90,07
100,00
108,45
100,00
(18,39)
Total
Mata Uang Lainnya Total
Piutang Usaha Per 31 Desember 2013, Piutang Usaha (neto) Perseroan mencapai USD174,77 juta. Dibandingkan dengan posisi Piutang Usaha (neto) pada 31 Desember 2012 sebesar USD194,83 juta, Perseroan mencatatkan penurunan sebesar USD20,06 juta.
(22,79)
Rupiah
Trade Receivables As of December 31, 2013, Trade Receivable (net) of the Company reached USD174.77 million. Compared to Trade Receivables (net) position as of December 31, 2012 which amounted to USD194.83 million, the Company recorded a decrease of USD20.06 million.
127
ABM Investama Annual Report 2013
Kas dan Setara Kas
Kas
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
128
Komposisi Piutang Usaha (neto) per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Pihak ketiga (neto) sebesar USD161,61 juta (92,47% dari total) dan Pihak berelasi (neto) sebesar USD13,16 juta (7,53% dari total).
Composition of Trade Receivable (net) per December 31, 2013 es as follows: Third parties (net) amounted to USD161.61 million (92.47% of total) and related parties (net) amounted to USD13.16 million (7.53% of total).
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Komposisi Piutang Usaha
Composition of Trade Receivables 2013 USD juta/ USD million
Pihak ke-3, neto Pihak berelasi, neto Total
2012
Kontribusi Contribution %
161,61
92,47
13,16
7,53
USD juta/ USD million
174,77
Δ
Kontribusi Contribution %
180,21
92,50
14,62
7,50
USD juta/ USD million
194,83
Kondisi yang memburuk di industri pertambangan terutama batubara yang dihadapi oleh Perseroan di 2013 menyebabkan terjadinya pembayaran yang tertunda oleh beberapa pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan mencatatkan kenaikan dalam penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar USD10,07 juta untuk pihak ketiga dan USD1,10 juta untuk pihak berelasi di tahun 2013. Perseroan juga mencatatkan piutang usaha jangka panjang sejumlah total USD20,17 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan nihil per 31 Desember 2012.
(18,59)
Third Party, net
(1,47)
Related Party, net
(20,06)
Total
Deteriorating condition in mining industry especially coal faced by the Company in 2013 led to delayed payments by some customers. Therefore, the Company recorded increase in allowance for impairment losses of USD10.07 million for third parties and USD1.10 million for related parties in 2013. The Company also recorded long-term trade receivables amounted to USD20.17 million as of December 31, 2013 compared to nil as of December 31, 2012.
Piutang Usaha
Trade Receivables 2013 USD juta/ USD million
2012 USD juta/ USD million
Δ USD juta/ USD million
Pihak ke-3
194,94
183,29
11,65
Third Party
Dikurangi: Penyisihan kerugian
(13,15)
(3,09)
(10,07)
Less: Allowance for Impairment Losses
Dikurangi: bagian jangka panjang
(20,17)
-
(20,17)
Less: Long-term maturity
Porsi lancar, neto
161,61
180,21
(18,59)
Net, current portion
Pihak berelasi
14,26
14,62
(0,36)
Related Party
Dikurangi: Penyisihan kerugian
(1,10)
-
(1,10)
Less: Allowance for Impairment Losses
13,16
14,62
(1,47)
Net, current portion
174,77
194,83
(20,06)
Total Trade Receivables, net
penurunan nilai
penurunan nilai Porsi lancar, neto Total Piutang Usaha, neto
b. Aset Tidak Lancar Per 31 Desember 2013, total Aset Tidak Lancar Perseroan mencapai USD838,20 juta dibandingkan USD801,65 juta per 31 Desember 2012. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar USD36,65 juta. Sebagian besar dari kenaikan ini disebabkan oleh Aset Tetap (neto) yang naik sebesar USD29,51 juta dan Piutang Usaha Jangka Panjang sebesar USD20,17 juta, dikompensasikan oleh turunnya komponen-komponen
b. Non-Current Assets As of December 31, 2013, the Company’s total NonCurrent Assets reached USD838.20 million compared to USD801.65 million as of December 31, 2012. This showed an increase of USD36.65 million. Most of the increase was due to Fixed Assets (net), which grew by USD29.51 million and Long-Term Trade Receivables of USD20.17 million, partially offset by decreases in other components of Current Assets such as Estimated
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Claims for Tax Refund of USD7.82 million, Other Non-Current Assets of USD5.79 million and Mining Properties (net) of USD4.66 million.
lain di Aset Tidak Lancar seperti Taksiran Tagihan Pajak yang turun sebesar USD7,82 juta, Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar USD5,79 juta, dan Properti Pertambangan (neto) sebesar USD4,66 juta.
Non-Current Assets 2013 USD juta/ USD million 7,38
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
0,88
Δ
Kontribusi Contribution %
6,74
USD juta/ USD million
0,84
0,64
asosiasi Piutang usaha jangka
Investment in associated companies
20,17
2,41
-
-
20,17
Long-term trade receivables
panjang Aset pajak tangguhan Aset tetap - neto Taksiran tagihan pajak
23,57
2,81
18,73
2,34
4,85
Deferred tax assets
613,64
73,21
584,13
72,87
29,51
Fixed assets - net
28,65
3,42
36,47
4,55
(7,82)
Estimated claims for tax refund
Properti pertambangan -
107,06
12,77
111,72
13,94
(4,66)
Mining properties - net
Goodwill
18,52
2,21
18,87
2,35
(0,35)
Goodwill
Aset tidak lancar lainnya
19,21
2,29
25,00
3,12
(5,79)
Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
838,20
100,00
801,65
100,00
36,55
Total Non-Current Assets
neto
Aset Tetap Aset Tetap (neto) Perseroan mencapai USD631,64 juta per 31 Desember 2013 yang menunjukkan kenaikan sebesar USD29,51 juta dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar USD584,13 juta. Sebagian besar dari kenaikan aset tetap berasal dari Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik yang menambah kapasitas generator pembangkit tenaga untuk temporary business dan Tambang Batubara sebagai bagian dari peningkatan kapasitas produksi untuk tambang batubara di Kalimantan Selatan dan pengembangan proyek batubara di Aceh.
Fixed Assets Fixed Assets (net) of the Company reached USD631.64 million per December 31, 2013 which showed an increase of USD29.51 million from the position per December 31, 2012 which amounted to USD584.13 million. Most of the increase in fixed assets came from Power Machinery Lease that added power generator capacity for temporary business and Coal Mining as part of increase in production capacity for coal mines in South Kalimantan and development of coal project in Aceh.
B. LIABILITAS
B. LIABILITIES
Total Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2013 adalah USD891,11 juta, menurun sebesar USD26,23 juta atau 2,86% dibandingkan dengan USD917,34 juta per 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan oleh posisi Liabilitas Jangka Panjang yang turun sebesar USD31,17 juta, mengimbangi kenaikan pada Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD8,93 juta. Total Liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2013 terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD385,56 juta (43,27% dari total) dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar USD505,55 juta (56,73% dari total).
The Company’s total Liabilities as of December 31, 2013 was USD891.11 million, a decrease of USD26.23 million or 2.86% compared to USD917.34 million as of December 31, 2012. This was caused by the position of Long Term Liabilities which decreased by USD31.17 million, offsetting increase in Current Liabilities which amounted to USD8.93 million. Total Liabilities of the Company as of December 31, 2013 consisted of Current Liabilities of USD385.56 million (43.27% of total) and Long Term Liabilities of USD505.55 million (56.73% of total).
129
ABM Investama Annual Report 2013
Aset Tidak Lancar
Investasi pada entitas
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
130
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
a. Liabilitas Jangka Pendek Per 31 Desember 2013, total Liabilitas Jangka Pendek Perseroan adalah USD385,56 juta, naik sebesar USD8,93 juta dibandingkan dengan USD376,63 juta per 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan oleh kenaikan Utang Usaha dan Utang Non-Usaha masingmasing sebesar USD12,81 juta dan USD6,85 juta dan kenaikan porsi Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Utang Bank Jangka Panjang sebesar USD7,93 juta.
a. Current Liabilities As per December 31, 2013, the Company’s total Current Liabilities was USD385.56 million, increased by USD8.93 million compared to USD376.63 million as per December 31, 2012. This was caused by increases in Trade Payable and Non-Trade Payables respectively amounted to USD12.81 million and USD6.85 million and increase in the portion of Current Maturities of Long-Term Debts of USD7.93 million.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities 2013 USD juta/ USD million
Utang bank jangka pendek
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
50,60
13,12
54,01
14,34
(3,41)
181,92
47,18
169,10
44,90
12,81
Trade payables
14,34
3,72
7,50
1,99
6,85
Non-trade payables
Utang pajak
3,16
0,82
5,23
1,39
(2,07)
Taxes payables
Beban akrual
15,84
4,11
13,91
3,69
1,93
Accrued expenses
6,69
1,74
6,34
1,68
0,35
Short-term employee benefit
Utang usaha Utang non-usaha
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term bank loans
liability
Uang muka pelanggan
2,26
0,59
2,17
0,58
0,08
Advances from customers
Provisi untuk kewajiban
0,30
0,08
0,26
0,07
0,04
Provision for environmental
restorasi lingkungan
restoration obligation Current maturities of long-
Liabilitas jangka panjang
term debts:
yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank
62,75
16,28
54,82
14,56
7,93
Bank loans
Utang sewa pembiayaan
47,71
12,37
63,29
16,80
(15,58)
Finance lease payables
Total Liabilitas Jangka Pendek
385,56
100,00
376,63
100,00
8,93
Total Current Liabilities
b. Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Perseroan per 31 Desember 2013 adalah USD505,55 juta, turun sebesar USD35,17 juta dibandingkan dengan USD540,71 juta per 31 Desember 2012. Hal ini sehubungan dengan penurunan di Utang Sewa Pembiayaan sebesar USD42,76 juta dan adanya efek translasi mata uang (karena depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS) yang mempengaruhi pencatatan Obligasi yang berdenominasi Rupiah dan Sukuk Ijarah yang berdenominasi Rupiah masing-masing sebesar USD16,87 juta dan USD4,22 juta, karena Perseroan menggunakan Dolar AS untuk laporan keuangan konsolidasian.
b. Non-Current Liabilities Non-Current Liabilities of the Company as per December 31, 2013 was USD505.55 million, decreased by USD35.17 million compared to USD540.71 million as per December 31, 2012. This was due to decrease in Finance Lease Payables of USD42.76 million and currency translation effects (due to depreciation of Rupiah against USD) that affected the recording of Rupiah denominated Bonds and Sukuk Ijarah respectively amounted to USD16.87 million and USD4.22 million, as the Company uses USD in consolidated financial statements.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Liabilitas Jangka Panjang
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Non-Current Liabilities 2013 USD juta/ USD million
2012 USD juta/ USD million
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Liabilitas jangka panjang -
Long-term debts - net:
neto: Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang usaha jangka panjang
277,15
54,82
260,66
48,21
16,49
Bank loans
95,65
18,92
138,40
25,60
(42,76)
Finance lease payables
9,18
1,82
-
-
9,18
Long-term trade payables
Utang obligasi
65,24
12,90
82,11
15,19
(16,87)
Bonds payable
Sukuk ijarah
16,31
3,23
20,53
3,80
(4,22)
Sukuk ijarah
Liabilitas pajak tangguhan
28,79
5,69
26,14
4,83
2,64
Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja
13,24
2,62
12,87
2,38
0,36
Long-term employee benefit
jangka panjang Total Liabilitas Jangka Panjang
liability 505,55
100,00
Utang Bank Total Utang Bank Perseroan (termasuk yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) berjumlah USD339,90 juta per 31 Desember 2013, naik sebesar USD24,42 juta dibandingkan dengan USD315,48 juta per 31 Desember 2012. Hal ini berkaitan dengan pembiayaan belanja barang modal dan proyek-proyek yang masih berjalan di entitas-entitas anak.
540,71
131
100,00
(35,17)
Total Non-Current Liabilities
Bank Loans Total Bank Loans of the Company (including those that would mature within one year) amounted to USD339.90 million as per December 31, 2013, increased by USD24.42 million compared to USD315.48 million as per December 31, 2012. This was related to financing of capital expenditure and projects that were still running in subsidiaries.
ABM Investama Annual Report 2013
Kontribusi Contribution %
Δ
132
Komposisi Utang Bank
Composition of Bank Loans 2013 USD juta/ USD million
2012
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Rupiah PT Bank ICBC Indonesia
Long-term debts - net: 20,12
5,92
20,84
6,60
(0,71)
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
17,89
5,26
18,52
5,87
(0,63)
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
30,24
8,90
40,13
12,72
(9,89)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dollar AS Qatar National Bank Ltd -
US Dollar 125,27
36,85
-
-
125,27
Qatar National Bank Ltd -
68,16
20,05
95,38
30,23
(27,23)
ANZ Banking Group Limited -
syndicated loan ANZ Banking Group Limited -
syndicated loan
syndicated loan
syndicated loan
DBS Bank Ltd
57,00
16,77
76,98
24,40
(19,98)
DBS Bank Ltd
PT Bank OCBC NISP Tbk
11,51
3,39
21,15
6,70
(9,64)
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank DBS Indonesia
7,10
2,09
13,36
4,23
(6,25)
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2,62
0,77
29,12
9,23
(26,51)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total
339,90
100,00
315,48
100,00
24,42
Total
Dikurangi bagian yang jatuh
(62,75)
(54,82)
(7,93)
Less current maturities
277,15
260,66
16,49
Long-term portion
tempo dalam satu tahun Porsi jangka panjang
Neto dari bagian jatuh tempo dalam satu tahun, total utang bank per 31 Desember 2013 adalah sebesar USD277,15 juta dibandingkan dengan USD260,66 juta atau naik sebesar USD16,49 juta.
Net of current maturities, total bank loans as of December 31, 2013 amounted to USD277.15 million compared to USD260.66 million or an increase of USD16.49 million.
Utang Obligasi Sewatama, salah satu dari entitas anak Perseroan, menerbitkan dua seri Obligasi dalam Rupiah pada 31 November 2012, sejumlah total Rp800 miliar. Obligasi yang diterbitkan terdiri dari Seri A yang akan jatuh tempo pada 30 November 2015 sejumlah Rp219 miliar dengan kupon 8,6% per tahun dan Seri B yang akan jatuh tempo pada 30 November 2017 sejumlah Rp581 miliar dengan kupon 9,6% per tahun. Lembaga Rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan rating “idA” untuk Obligasi ini per 3 September 2013.
Bonds Payable Sewatama, one of the Company’s subsidiaries, issued two series of bonds in Rupiah on November 31, 2012, a total of Rp800 billion. Bonds issued consisted of Serie A which would mature on November 30, 2015 worth Rp219 billion with coupon rate of 8.6% per year and Serie B which would mature on November 30, 2017 worth Rp581 billion with coupon rate of 9.6% per year. Rating agency Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) rated “idA” for these bonds as of September 3, 2013.
Sukuk Ijarah Selain Obligasi, Sewatama juga menerbitkan Sukuk Ijarah dalam Rupiah dengan tempo 5 tahun sebesar Rp200 miliar dengan yield sebesar Rp19,2 miliar per tahun pada 30 November 2012. Sukuk Ijarah ini akan jatuh tempo pada 30 November 2017. Lembaga Rating Pefindo memberikan rating “idA (sy)” untuk Sukuk Ijarah ini per 3 September 2013.
Sukuk Ijarah Besides Bonds, Sewatama also issued Sukuk Ijarah in Rupiah with 5-year maturity worth Rp200 billion with yield of Rp19.2 billion per year on November 30, 2012. Sukuk Ijarah would mature on November 30, 2017. Rating agency Pefindo rated “idA (sy)” for Sukuk Ijarah per September 3, 2013.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
C. EQUITY
Total equity including non-controlling interest per December 31, 2013 amounted to USD322.03 million compared to USD346.06 million per December 31, 2012. This showed a decrease of USD24.03 million due to increase in Other Comprehensive Loss of the Company. The Company recorded Other Comprehensive Loss position of USD27.64 million as per December 31, 2013, compared to USD4.95 million as per December 31, 2012. The increase was caused by difference exchange rates in financial statements translation because several subsidiaries of the Company use Rupiah currency in their financial statements while the Company uses USD and during 2013 Rupiah experienced a quite large depreciation
Total ekuitas termasuk kepentingan non-pengendali per 31 Desember 2013 berjumlah USD322,03 juta dibandingkan dengan USD346,06 juta per 31 Desember 2012. Hal ini menunjukkan penurunan sebesar USD24,03 juta yang disebabkan oleh kenaikan Rugi Komprehensif Lain Perseroan. Perseroan membukukan posisi Rugi Komprehensif Lain sebesar USD27,64 juta per 31 Desember 2013, dibandingkan dengan USD4,95 juta per 31 Desember 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai kurs dalam translasi laporan keuangan karena beberapa dari entitas anak Perseroan menggunakan mata uang Rupiah dalam pelaporan keuangan mereka sedangkan Perseroan menggunakan mata uang Dolar AS dan selama tahun 2013 Rupiah mengalami depresiasi yang besar terhadap Dolar AS.
against USD.
Ekuitas
Equity 2013 USD juta/USD million
Modal ditempatkan dan disetor
2012
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
Δ
Kontribusi Contribution %
USD juta/ USD million
146,55
45,51
146,55
42,35
-
Issued and fully paid capital
121,49
37,73
121,49
35,11
-
Additional paid-in capital - net
0,21
0,07
0,11
0,03
0,10
Appropriated
82,84
25,72
81,74
23,62
1,10
Unappropriated
Rugi komprehensif lain
(27,64)
(8,58)
(4,95)
(1,43)
(22,70)
Other comprehensive loss
Sub-total
323,45
100,44
344,95
99,68
(21,50)
Sub-total
(1,42)
(0,44)
1,11
0,32
(2,53)
Non-controlling interests
322,03
100,00
346,06
100,00
(24,03)
Total Equity
penuh Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan
Retained earnings
penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
Total Ekuitas
5. ARUS KAS
5. CASH FLOWS
Kondisi industri pertambangan yang memburuk terutama batubara thermal mempengaruhi arus kas Perseroan, terutama akibat Pelanggan menunda pembayaran mereka. Pada saat yang bersamaan pula, Perseroan harus memenuhi kewajiban pembayaran utang yang terjadwal. Untuk merespon atas hal ini, Perseroan melakukan optimalisasi atas asset untuk menghasilkan kas termasuk divestasi aset tetap yang tidak produktif di entitas-entitas anak dan mengurangi pengeluaran untuk barang modal. Akibatnya, hal ini mengurangi Kas dan Setara Kas Perseroan sebesar USD18,93 juta di tahun 2013. Posisi Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2013 adalah USD90,07 juta dibandingkan USD108,45 juta per 31 Desember 2012.
The deteriorating condition of mining industry especially thermal coal affected the Company’s cash flows, primarily as a result of customers delaying their payments. At the same time, the Company must meet scheduled debt repayments. To respond to this, the Company optimized assets to generate cash, including divestment of unproductive fixed assets in subsidiaries and reducing capital expenditure. As a result, the Company’s Cash and Cash Equivalents decreased by USD18.93 million in 2013. Cash and Cash Equivalents position as per December 31, 2013 was USD90.07 million compared to USD108.45 million as per December 31, 2012.
133
ABM Investama Annual Report 2013
C. EKUITAS
134
Arus Kas
Cash Flow 2013 USD juta/ USD million
2012 USD juta/ USD million
Δ USD juta/ USD million
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
103,94
133,33
(29,39)
Cash flow from Operating Activities
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
(77,11)
(210,68)
133,57
Cash flow for Investment Activities
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas
(31,91)
6,68
(38,59)
Cash flow from (for) Financing Activities
(5,08)
(70,66)
65,59
Net increase (decrease) in Cash and
Pendanaan Kenaikan (Penurunan) neto Kas dan Setara Kas Dampak neto perubahan nilai tukar
Cash equivalents (13,31)
(4,90)
(8,41)
atas
rates
Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas awal tahun
Net effect of changes in exchange
on Cash and Cash equivalents 108,45
184,02
(75,56)
Cash and Cash Equivalents at the beginning of year
Kas dan Setara Kas akhir tahun
90,07
108,45
(18,39)
Cash and Cash Equivalents at the end of year
A. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perseroan menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi sebesar USD103,94 juta, turun sebesar USD29,39 juta dibandingkan dengan USD133,33 juta yang dihasilkan di tahun 2012. Sebagian dari penurunan ini disebabkan oleh kondisi sektor pertambangan batubara yang sulit yang dihadapi oleh entitas anak yang bergerak di Kontraktor Tambang karena beberapa pelanggannya menunda pembayaran mereka.
A. Cash Flows from Operating Activities The Company generated cash flows from operating activities of USD103.94 million, decreased by USD29.39 million compared to USD133.33 million resulted in 2012. Part of this decrease was because of difficult condition of coal mining faced by subsidiaries engaged in Mining Contractor because some customers delayed their payments.
B. Arus Kas digunakan untuk Aktivitas Investasi Perolehan aset tetap menurun dari USD189,80 juta di tahun 2012 menjadi USD103,54 juta di tahun 2013 seiring dengan usaha Perseroan untuk lebih disiplin dalam pembelanjaan di saat situasi yang sulit. Pada saat yang bersamaan, divestasi aset tetap non-produktif telah diintensifkan, yang membuahkan hasil penjualan aset tetap sebesar USD41,51 juta di tahun 2013 dibandingkan USD3,84 juta di tahun 2012. Sebagai hasilnya, Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi turun menjadi USD77,11 juta dari USD210,68 juta atau turun sebesar USD133,57 juta selama tahun 2013.
B. Cash Flows used in Investing Activities Fixed assets acquisition decreased from USD189.80 million in 2012 to USD103.54 million in 2013 in line with the Company’s effort to be more disciplined in expenditure during difficult situation. At the same time, non-productive fixed assets divestment was intensified, resulting in proceeds from fixed assets sales of USD41.51 million in 2013 compared to previous USD3.84 million in 2012. As a result, Cash Flows used in Investing Activities decreased to USD77.11 million from previous USD210.68 million or as much as USD133.57 million during 2013.
C. Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan Perseroan memperoleh pendanaan utang bank jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sejumlah USD49,74 juta dan USD143,35 juta di tahun 2013 sedangkan pada saat bersamaan melunasi utang bank jangka panjang USD109,56 juta, utang sewa pembiayaan USD60,07 juta, dan utang bank jangka pendek USD51,96 juta. Selain itu, Perseroan mendistribusikan dividen tunai sebesar USD3,41 juta dari kinerja tahun 2012. Semua hal tersebut menyebabkan arus kas
C. Cash Flows used in Financing Activities The Company obtained short-term and long-term bank loans respectively of USD 49.74 million and USD 143.35 million in 2013 and meanwhile repaid long-term bank loans of USD 109.56 million, finance lease payables of USD 60.07 million and current maturities of long-term debts of USD 1.96 million. In addition, the Company distributed cash dividend of USD3.41 million from 2012 performance. All of which caused cash flows used in the Company’s funding activities in 2013 reached
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
USD31.91 million compared to previous USD6.68 million resulted in 2012.
6. RASIO-RASIO UTAMA
6. KEY RATIOS
Likuiditas dan Solvabilitas Situasi industri pertambangan yang kian memburuk khususnya sektor batubara thermal memaksa beberapa pelanggan Perseroan untuk menunda pembayaran mereka dan entitasentitas anak dari Perseroan memperpanjang utang dagang yang mempengaruhi posisi likuiditas Perseroan di tahun 2013. Aset lancar Perseroan turun sebesar USD86,81 juta sedangkan liabilitas jangka pendek meningkat sebesar USD8,93 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 2012. Hal ini menyebabkan rasio Lancar yang dihitung dengan cara membagi Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka Pendek menjadi hanya 0,97x di tahun 2013 dibandingkan dengan 1,23x di tahun 2012. Quick ratio yang dihitung dengan cara membagi kombinasi antara Kas dan Setara Kas, Aset Keuangan Lancar Lainnya, dan Piutang Dagang (neto) dengan Liabilitas Jangka Pendek menunjukkan hasil sebesar 0,72x di tahun 2013 dibandingkan dengan 0,86x di tahun 2012.
Liquidity and Solvability The deteriorating mining industry situation, especially thermal coal sector, forced some of the Company’s customers to delay their payments and the subsidiaries of the Company lengthened their trade payable which affected the Company’s liquidity in 2013. Current assets of the Company decreased by USD86.81 million while current liability increased by USD8.93 million per December 31, 2013 compared to 2012. This caused Current ratio calculated by dividing Current Assets with Current Liability of only 0.97x in 2013 compared to 1.23x in 2012. Quick ratio calculated by dividing combination of Cash and Cash Equivalents, other Current Financial Assets and Trade Receivables (nett) with Current Liabilities showed a result of 0.72x in 2013 compared to 0.86x in 2012.
Meskipun menghadapi situasi tersebut, Perseroan tetap secara kontinyu memenuhi komitmennya untuk melunasi pinjaman utang yang telah terjadwal. Dalam laporan arus kas Perseroan, pembayaran kas bersih untuk utang Perseroan yang jatuh tempo, termasuk utang sewa pembiayaan, berjumlah USD28,54 juta di tahun 2013.
Despite the situation, the Company continuously meets its commitment to fully repay the scheduled debts. In the Company’s statements of cash flows, net cash payment of the Company’s matured debts, including finance lease payables, amounted to USD28.54 million in 2013.
Untuk posisi keuangan, total Utang berbunga Perseroan yang terdiri dari Utang Berbunga Jangka Pendek (termasuk Utang Sewa Pembiayaan) dan Utang Berbunga Jangka Panjang (termasuk Utang Sewa Pembiayaan) berjumlah USD615,39 juta per 31 Desember 2013, turun sebesar USD58,42 juta dari USD673,82 juta per 31 Desember 2012.
For financial position, the Company’s total interest-bearing debts consisted of Short-Term Interest Bearing Debts (including Finance Lease Payables) and Long-Term Interest Bearing Debts (including Finance Lease Payables) amounted to USD615.39 million as per December 31, 2013, decreased by USD58.42 million from USD673.82 million as per December 31, 2012.
Sementara itu, per 31 Desember 2013, Perseroan memiliki total Kas dan Setara Kas sejumlah USD90,07 juta dan Aset Keuangan Lancar Lainnya sejumlah USD14,24 juta, dibandingkan dengan masing-masing USD108,45 juta dan USD19,60 juta per 31 Desember 2012.
Meanwhile, as per December 31, 2013, the Company had total Cash and Cash Equivalents of USD90.07 million and Other Current Financial Assets of USD14.24 million, compared to respectively USD108.45 million and USD19.60 million per December 31, 2012.
Dengan demikian, jumlah total Utang Berbunga Perseroan per 31 Desember 2013 dan 2012 melampaui kombinasi dari total Kas dan Setara Kas dan Aset Keuangan Lancar Lainnya, menghasilkan posisi Utang Berbunga Bersih sebesar masing-masing USD511,08 juta dan USD545,77 juta. Dengan total Ekuitas sebelum kepentingan non-pengendali per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD323,45
Hence, total amount of the Company’s Interest Bearing Debts as per December 31, 2013 and 2012 exceeded total combination of Cash and Cash Equivalents and Other Financial Assets, resulting in Net Interest Bearing Debts of respectively USD511.08 million and USD545.77 million. With total Equity before non-controlling interest per December 31, 2013 and 2012 respectively amounted to USD323.45 million and
135
ABM Investama Annual Report 2013
untuk aktivitas pendanaan Perseroan di tahun 2013 mencapai USD31,91 juta dibandingkan dengan USD6,68 juta yang dihasilkan di tahun 2012.
136
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
juta dan USD346,06 juta, hal ini menghasilkan rasio Utang Berbunga per Ekuitas sebesar 1,90x dan Utang Berbunga Bersih per Ekuitas sebesar 1,58x di tahun 2013, dibandingkan dengan 1,95x dan 1,58x di tahun 2012. Kedua rasio tersebut di atas 1,50x karena sebagian besar investasi yang dilakukan oleh Perseroan dan entitas anak di 2011-2013 dibiayai secara eksternal dengan pinjaman.
USD346.06 million, this resulted in Interest Bearing Debts to Equity ratio of 1.90 x and Net Interest Bearing Debts to Equity of 1.58 x in 2013, compared to 1.95 x and 1.58 x in 2012. Both ratios were above 1.50x because most of investments made by the Company and its subsidiaries in 2011-2013 were externally funded with loans.
Solvabilitas
Solvability 2013
2012
Rasio Utang berbunga terhadap Ekuitas (x)
1,90
1,95
Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)
Rasio Utang berbunga Neto terhadap Ekuitas (x)
1,58
1,58
Net Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)
Utang berbunga Neto terhadap EBITDA (x)
3,42
3,00
Net Interest-bearing Debts to EBITDA (x)
EBITDA terhadap Beban Bunga (x)
3,11
4,26
EBITDA / Interest Expense (x)
Utang berbunga Neto terhadap EBITDA (x)*
4,88
-
Net Interest-bearing Debts to EBITDA (x)*
Rasio Utang berbunga Neto terhadap Ekuitas (x)**
1,24
-
Net Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)**
*
Semua Utang Berbunga di luar PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak dan Utang Sewa Pembiayaan dari Pihak Berelasi, EBITDA dihitung berdasarkan perjanjian kredit Bank per tanggal 18 Desember 2013 (lihat rekonsiliasi EBITDA) ** Semua Utang Berbunga di luar PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak dan Utang Sewa Pembiayaan dari Pihak Berelasi, Total Ekuitas termasuk Pihak Non pengendali
*
All Interest Bearing Debts except for PT Sumberdaya Sewatama and Subsidiary Debt and Finance Lease Payables to Related Parties, EBITDA was calculated based on Bank loan agreement as per December 18, 2013 (see EBITDA reconciliation). ** All Interest Bearing Debts except for PT Sumberdaya Sewatama and Subsidiary and Finance Lease Payables to Related Parties, Total Equity including NonCommon Controlling Parties.
Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap EBITDA Perseroan mencapai 3,42x di tahun 2013 dibandingkan dengan sebesar 3,00x di tahun 2012 karena rendahnya EBITDA yang dihasilkan oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. EBITDA per Beban Bunga (neto dari laba rugi kurs) mencapai 3,11x di tahun 2013 dibandingkan 4,26x di tahun 2012. Namun, berdasarkan perjanjian kredit dengan bank per tanggal 18 Desember 2013, Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap EBITDA dan Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap Ekuitas per tanggal 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar 4,88x dan 1,24x.
The Company’s Net Interest Bearing Debts to EBITDA ratio reached 3.42 x in 2013 compared to 3.00x in 2012 due to the lower EBITDA generated by the Company in 2013 compared to 2012. EBITDA per Interest Expense (net of foreign exchange gain) reached 3.11x in 2013 compared to 4.26x in 2012. However, based on loan agreement with the bank as per December 18, 2013, Net Interest Bearing Debts to EBITDA ratio and Net Interest Bearing Debts to Equity ratio as per December 31, 2013 were respectively 4.88x and 1.24x.
Kolektabilitas Periode koleksi piutang dagang Perseroan dalam satuan hari meningkat dari 80 hari di 2012 menjadi 82 hari di 2013, menunjukkan efek dari penundaan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan Perseroan, sebagian besar terkait dengan bisnis kontraktor tambang. Perseroan menghitung kolektabilitas piutang dagangnya dengan cara membagi Piutang Dagang (neto) dengan Penjualan dan Pendapatan Jasa konsolidasi dan mengalikan hasilnya dengan jumlah hari dalam satu tahun (365 hari).
Collectibility The Company’s trade receivables collection period in days increased from 80 days in 2012 to 82 days in 2013, showed the effect of delayed payments by customers of the Company, mainly associated with mining contractor business. The Company calculates its trade receivables collectability by dividing Trade Receivables (nett) with consolidated Sales and Services Revenues and multiplying the result with number of days in a year (365 days).
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
7. CAPITAL STRUCTURE
Tabel di bawah ini menunjukkan struktur modal Perseroan per 31 Desember 2013 dan 2012. Turunnya total Utang Berbunga di tahun 2013 dari 2012 menghasilkan rasio Utang Berbunga per Ekuitas (sebelum kepentingan non-pengendali) yang lebih rendah di 1,90x untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 1,95x untuk tahun 2012.
The table below shows capital structure of the Company as per December 31, 2013 and 2012. The decrease of Total Interest Bearing Debts in 2013 from 2012 resulted in lower ratio of Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) at 1.90x in 2013 compared to 1.95x in 2012.
Struktur Modal
Capital Structure 2013 USD juta/ USD million
Utang bank jangka pendek
2012 USD juta/ USD million
50,60
54,01
Δ USD juta/ USD million (3,41)
Bagian yang jatuh tempo dalam satu
Short-term bank loans Current maturities of:
tahun dari: Utang bank jangka panjang
62,75
54,82
7,93
Long-term Bank Loans
Sewa pembiayaan
47,71
63,29
(15,58)
Finance Lease Payables
Utang bank jangka panjang
277,15
260,66
16,49
Long-term bank loans
Sewa pembiayaan
95,65
138,40
(42,76)
Finance Lease Payables
Obligasi
65,24
82,11
(16,87)
Bonds
Sukuk Ijarah
16,31
20,53
(4,22)
Sukuk Ijarah
Total Utang berbunga
615,39
673,82
(58,42)
Total Interest-bearing Debts
Ekuitas
323,45
346,06
(22,61)
Equity
Total modal yang diinvestasikan
938,84
1.019,88
(81,03)
Total Invested Capital
Kebijakan Manajemen untuk Struktur Modal Perseroan berusaha untuk menjaga posisi keuangannya tetap sehat dan memenuhi batasan keuangan yang telah ditargetkan oleh kreditor-kreditornya. Meskipun rasio total Utang Berbunga terhadap Ekuitas (sebelum kepentingan nonpengendali) telah berhasil diturunkan dari 1,95x untuk tahun 2012 menjadi 1,90x untuk tahun 2013, angka rasio ini masih relatif tinggi. Per 31 Desember 2013, Perseroan juga memiliki total Utang Berbunga sebesar USD615,39 juta, yang mencapai 50,73% dari total Aset. Oleh karena itu, karena rasio-rasio Utang Berbunga terhadap Ekuitas (sebelum kepentingan nonpengendali) dan terhadap Aset masih relatif tinggi, Perseroan mempertimbangkan untuk melakukan usaha yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi posisi pengungkit ini dengan cara mengurangi utang dengan beban pinjaman yang lebih rendah.
Management Policy for Capital Structure The Company strives to maintain its sound financial position and meet financial constraints targeted by its creditors. Although the ratio of total Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) was managed to be reduced from 1.95x for 2012 to 1.90x for 2013, this ratio was still relatively high. As per December 31, 2013, the Company also had total Interest Bearing Debts of USD615.39 million, reached 50.73% of total assets. Therefore, because the ratio of Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) to Assets was still relatively high, the Company took necessary actions to be able to reduce the leverage by reducing debts with lower interest expenses.
137
ABM Investama Annual Report 2013
7. STRUKTUR MODAL
138
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
8. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
8. MATERIAL COMMITMENTS ON CAPITAL INVESTMENTS
Salah satu dari entitas tidak langsung Perseroan, PT Mifa Bersaudara (MIFA), perusahaan tambang batubara untuk proyek tambang batubara berlokasi di Aceh di bawah Reswara, menandatangani kontrak pada tanggal 10 Mei 2012 dengan Bangun Arta Hutama, kontraktor pihak ketiga, untuk konstruksi Barge Loading Conveyor System dengan nilai kontrak sebesar USD40,87 juta (sebelum PPN). Pada 31 Desember 2013, penyelesaian konstruksi telah mencapai sekitar 73,80% dan MIFA telah membayar sekitar USD29,61 juta. Untuk membiayai penyelesaian dari proyek MIFA, ABM Investama telah mengalokasikan dana internal dan eksternal.
One of the Company’s indirect entities, PT Mifa Bersaudara (MIFA), a coal mining company for coal project located in Aceh under Reswara, signed a contract on May 10, 2012 with Bangun Arta Hutama, third party contractor, for construction of Barge Loading Conveyor System with contract value of USD40.87 million (before VAT). On December 31, 2013, the construction completion reached about 73.80% and MIFA paid approximately USD29.61 million. To finance the completion of MIFA project, ABM Investama has allocated internal and external funds.
9. INFORMASI MATERIAL SETELAH TAHUN PELAPORAN
9. MATERIAL INFORMATION AFTER REPORTING DATE
Perseroan memiliki informasi material setelah Tahun Pelaporan seperti berikut:
The Company has material information after reporting date as follows:
Sehubungan dengan perjanjian pinjaman yang Perseroan tandatangani dengan berbagai bank pada Desember 2013, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman atas Term Loan Facility sebesar USD312 juta pada 20 Januari 2014 dan telah mentransfer pinjaman tersebut ke entitas-entitas anak untuk melunasi pinjaman mereka ke bank. Kemudian, pada tanggal 28 Februari 2014, Perseroan telah melakukan penarikan atas Working Capital Facility sebesar USD12 juta.
In connection with loan agreement which the Company signed with several banks in December 2013, the Company withdrew Term Loan Facility of USD312 million on January 20, 2014 and the loan has been transferred to subsidiaries to repay their loans to the bank. Then, on February 28th, 2014, the Company withdrew Working Capital Facility of USD12 million.
Pada tanggal 18 Februari 2014, PT Alfa Trans Raya (ATR), entitas anak di bawah CKB menandatangani perjanjian “Memorandum of Agreement” dengan the Maritime Company for Navigation atas nama Al Blagha Holding Group untuk melakukan transaksi penjualan kapal “Adinda Bella”, “Adinda Gitta”, dan “Adinda Hira” dengan total harga jual sebesar USD15,67 juta. Transaksi penjualan ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2014.
On February 18, 2014, PT Alfa Trans Raya (ATR), a subsidiary under CKB signed “Memorandum of Agreement” with the Maritime Company for Navigation on behalf of Al Blagha Holding Group to conduct sale transactions on “Adina Bella”, “Adina Gitta” and “Adina Hira” vessels for a total selling price of USD15.67 million. The sale transaction was executed on February 28th, 2014.
10. PROSPEK BISNIS
10. BUSINESS PROSPECTS
Pergeseran struktural di perekonomian China akhir-akhir ini tidak boleh hanya dipandang sebagai resiko, namun ia juga memiliki kesempatan yang besar. Meskipun proses pergeseran ini akan memakan waktu, populasi yang bertambah dan perekonomian yang terus tumbuh akan menjaga permintaan untuk produk dan jasa untuk energi semakin tinggi. India juga merupakan pasar untuk energi yang bertumbuh pesat. Sebagai negara dengan populasi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menarik permintaan yang besar untuk energi dan jasa-jasa untuk energi.
Structural shift in China’s economy these days should not be simply considered as risk, but it also has great opportunity. Although the shifting process will take time, growing population and economy will increase demand for products and services for energy. India is also rapidly growing energy market. As a country with the largest population in Southeast Asia, Indonesia also attracts great demand for energy and services for energy.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
ABM Investama as an integrated energy player is at the forefront to capture this prospective opportunities. With a diversified energy business lines and ongoing development projects, the Company will have capacity to explore the growing demand for energy not only in Indonesia but also outside Indonesia. This in turn will create value for all shareholders of the Company.
A. Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Usaha global untuk energi yang lebih bersih bukan langsung berarti akhir bagi batubara. Hal ini karena jumlah batubara yang sangat besar dan secara geopolitik aman, serta pembangkit listrik tenaga uap dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem tenaga listrik yang sudah ada. Adanya kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit tenaga uap mulai mendapatkan jawabannya dalam bentuk teknologi baru pembangkit listrik tenaga uap super critical yang dapat menghemat karbon.
A. Mining Contractor and Coal Mining Global efforts for cleaner energy do not immediately mean the end for coal. This is because very large number of coal and geopolitically secure, as well as steam power plant which is easily integrated with the existing electricity system. The need to reduce carbon emissions from steam power plants begins to get the answer in form of new technology of super-critical steam power plant which is able to save carbon.
Di samping itu, kemajuan teknologi hilir batubara seperti konversi batubara untuk menghasilkan gas alam sintetis dan bahan bakar cair akan menjadi perubah permainan untuk batubara. China telah memulai proyek-proyek skala besar untuk memproduksi gas alam sintetis dan bahan bakar cair dari batubara. Pada saatnya bila terbukti secara komersial dalam skala besar, hal ini akan menciptakan banyak kesempatan bisnis bagi batubara.
In addition, coal downstream technology advancements such as coal conversion to produce synthetic natural gas and liquid fuels will be a game changer for coal. China has initiated large-scale projects to produce synthetic natural gas and liquid fuels from coal. In time, if it’s commercially proven on a large scale, it will create various business opportunities for coal.
Entitas anak, Reswara dan entitas-entitas anaknya, memproduksi batubara low rank. Selama empat tahun terakhir (2009-2013), PT Tunas Inti Abadi (TIA) telah mampu meningkatkan volume produksi dan penjualan batubara thermalnya, bahkan dalam kondisi pasar yang lebih berat sekalipun seperti di tahun 2013. Hal ini menunjukkan permintaan untuk batubara TIA tetap besar. Meskipun berkualitas low rank, batubara MIFA tetap memiliki tempatnya di pasar, yang dibuktikan dengan kontrak penjualan dengan Lafarge Cement Indonesia, anggota dari grup Lafarge, salah satu pemain semen raksasa dunia. Oleh karena itu, produk-produk batubara Perseroan tetap marketable di pasar dunia dan domestik.
Subsidiaries, Reswara and its subsidiaries, produce lowrank coal. Over the last four years (2009-2013), PT Tunas Inti Abadi (TIA) had been able to increase the volume of thermal coal production and sales, even in more severe market condition like in 2013. This shows demand for TIA coal remains high. Despite the low rank quality, MIFA coal still has its place in the market, as proven with the sales contract with Lafarge Cement Indonesia, a member of the Lafarge group, one of the world’s giant cement players. Therefore, the Company’s coal products remain marketable in the world and domestic markets.
Bisnis kontraktor tambang adalah bagian dari pertambangan batubara. Di saat harga batubara yang masih rendah, hal ini akan menjadi tes kekuatan bagi pemain riil di dalam bisnis ini. Konsolidasi di dalam bisnis ini amat mungkin terjadi. CK dengan pengalamannya dan dukungan yang diberikan tidak hanya dari ABM Investama namun juga grup TMT akan memiliki kesempatan untuk mengembalikan kinerjanya meski di tengah tantangan ke depan.
Mining contractor business is part of coal mining. While coal prices are still low, this will be a test of power for real players in this business. Consolidation in this business is very likely to occur. CK with its experience and support provided not only by ABM Investama but also TMT group will have opportunity to restore its performance despite the challenges ahead.
139
ABM Investama Annual Report 2013
ABM Investama sebagai pemain energi terintegrasi berada di urutan terdepan untuk menangkap peluang-peluang prospektif ini. Dengan lini bisnis energi yang beragam dan pengembangan proyek yang sedang berlangsung, Perseroan akan memiliki kekuatan untuk mengeksplorasi tumbuhnya permintaan atas energi tidak hanya untuk di Indonesia namun juga di luar Indonesia. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan nilai bagi seluruh pemegang saham Perseroan.
140
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
B. Jasa Permintaan untuk listrik di daerah perkotaan maupun terpencil di Indonesia tetap tinggi. Dengan skala dan pengalamannya, Sewatama tetap menjadi salah satu pemain temporary power yang terdepan di Indonesia. Generator tenaga pembangkit Marine Fuel Oil (MFO) akan memberikan kesempatan bisnis baru untuk bisnis temporary power. Proyek-proyek pembangkit listrik yang masih berlangsung ketika terwujud nantinya akan menjadi bagian bab baru untuk pertumbuhan Sewatama.
B. Services Demand for electricity both in urban and remote areas in Indonesia remains high. With its scale and experience, Sewatama remains one of the leading players of temporary power in Indonesia. Marine Fuel Oil (MFO) power generator will provide new business opportunities for business temporary power. Power generation projects which are still in progress will become part of a new chapter for Sewatama’s growth whenever realized in the future.
Bisnis logistik tumbuh seiring dengan naiknya aktivitas perekonomian di Indonesia. Pemerintahan baru yang terpilih untuk periode 2014-2019 akan memfokuskan dirinya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi amat berpotensi untuk menyuburkan permintaan untuk jasa logistik. Dengan jaringan yang telah lama terbentuk, armada, dan tim yang berpengalaman, CKB akan mampu untuk menangkap pertumbuhan di bisnis logistik. Perkembangan di dalam bisnis batubara Perseroan juga akan ditopang oleh entitas anak CKB.
Logistics business grows along with the rising economic activity in Indonesia. The new government elected for the period 2014-2019 will focus itself to accelerate economic growth in Indonesia. Hence, the higher the economic growth is sifnificantly potential to enrich the demand for logistics services. With a long-established network, fleet and experienced team, CKB will be able to capture growth in logistics business. Development in the Company’s coal business will also be supported by CKB’s subsidiaries.
Jasa rekayasa terutama jasa remanufaktur di bawah SSB akan tetap memiliki masa depan yang positif, didukung oleh tumbuhnya permintaan untuk produk-produk yang diremanufaktur di dalam negeri yang didukung oleh peraturan Pemerintah di pertengahan tahun 2012 yang membatasi impor untuk produk-produk yang telah diremanufaktur. Sebagai tambahan, diversifikasi produk SSB seperti Duo Cone Seal, yang merupakan satu-satunya fasilitas di Asia Tenggara, akan memberikan kesempatan bisnis yang lebih prospektif kepada SSB untuk rekondisi dan memperpanjang umur Duo Cone Seal bekas.
Engineering services particularly remanufacturing service under SSB will still have positive future, supported by growing demand for remanufactured products in the country supported by the Government regulation in mid2012 that limits import for remanufactured products. In addition, SSB product diversification like Duo Cone Seal, which is the only facility in Southeast Asia, will provide more prospective business opportunities to SSB for reconditioning and extending the life of used Duo Cone Seal.
C. Manufaktur Sektor non-tambang seperti minyak dan gas adalah area yang memungkinkan untuk dieksplorasi lebih dalam lagi oleh segmen Manufaktur di saat industri pertambangan yang sedang kurang bergairah. Usaha kontinyu dari Indonesia untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak dan gasnya akan menciptakan pertumbuhan bagi jasa manufaktur SSB.
C. Manufacturing Non-mining sectors such as oil and gas are probable areas to be explored more deeply by Manufacturing segment while mining industry is less passionate. Indonesia’s continuous efforts to maintaining or increase oil and gas production will create growth for SSB manufacturing services.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
11. PENCAPAIAN TARGET 2013 DAN TARGET UNTUK TAHUN DEPAN
11. 2013 TARGET ACHIEVEMENTS AND NEXT YEAR TARGET
Tantangan demi tantangan yang berkelanjutan di industri pertambangan, terutama batubara thermal, mempengaruhi usaha Perseroan untuk mencapai target-target di 2013. Pasar batubara thermal menjadi lebih menantang di tahun 2013, tercermin dalam lebih rendahnya harga jual batubara yang diterima oleh entitas operasional Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan di tahun 2012. Terlebih lagi, dampak dari harga batubara yang lebih rendah tersebut mempengaruhi kinerja kontraktor tambang, dalam hal volume pengupasan lahan akibat permintaan pelanggan untuk mengurangi stripping ratio sedangkan arus kas amat terpengaruh oleh penundaan pembayaran oleh pelanggan. Selain itu, gejolak nilai tukar mengakibatkan translasi keuangan akibat depresiasi hebat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS selama tahun 2013. Pada akhirnya, atas segala faktor tersebut, Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dibukukan oleh Perseroan mencatatkan penurunan sebesar 12,40% di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. Hal tersebut dibandingkan dengan target pertumbuhan sebesar 13% di tahun 2013.
Ongoing challenge after challenge in mining industry, especially thermal coal, affected the Company’s efforts to achieve targets in 2013. Thermal coal market was becoming more challenging in 2013, reflected in lower coal selling prices of the Company’s operating entities in 2013 compared to 2012. Moreover, the impact of the lower coal prices affected mining contractor’s performance, in terms of volume of stripping land due to customers’ demands to reduce stripping ratio, while cash flows are very much affected by delayed payment by customers. In addition, exchange rate fluctuations resulted in financial translation due to severe depreciation of Rupiah against USD during 2013. Ultimately, of all these factors, Sales and Services Revenues recorded by the Company decreased by 12.40 % in 2013 compared to 2012. This was compared to target growth of 13% in 2013.
Di tengah kondisi sulit di industri pertambangan, Perseroan mampu mencapai EBITDA sebesar USD149,38 juta di tahun 2013, yang memberikan marjin EBITDA sebesar 19,22%. Hal ini masih di bawah target awal di mana marjin EBITDA ditargetkan di 25%.
In the middle of difficult conditions in mining industry, the Company was able to achieve EBITDA of USD149.38 million in 2013, which gave EBITDA margin of 19.22%. It was still below the initial target where the targeted EBITDA margin was at 25%.
12. RENCANA 2014
12. 2014 PLAN
Dengan keadaan pasar batubara thermal dunia yang masih kelebihan suplai, pemulihan harga batubara thermal sepertinya terlihat amat sulit. Harga batubara patokan Newcastle masih tetap rendah, yakni di bawah USD80 per ton di akhir bulan Maret 2014.
With the condition of the world thermal coal market which still exceeds supply, price recovery of thermal coal seems to look not very easy. Newcastle coal price benchmark remains low, below USD80 per ton at end of March 2014.
Sebagai pemain energi terintegrasi, ini adalah kenyataan dan tantangan yang akan terus dihadapi Perusahaan. Oleh karena itu, untuk menghadapi kondisi ini, ABM Investama berupaya untuk memperkuat proses bisnis internal, sistem, dan keuangannya. Usaha-usaha untuk diversifikasi ke sektor energy lainnya terus diintensifkan di beberapa entitas anak operasional Perseroan.
As an integrated energy player, this is reality and challenge the Company will face. Therefore, to deal with this condition, ABM Investama seeks to strengthen internal business processes, systems and finances. Attempts to diversify into other energy sectors continue to be intensified in some of the Company’s operating subsidiaries.
141
ABM Investama Annual Report 2013
142
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Pertumbuhan populasi yang pesat akan secara nyata menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk energi. Bank Dunia, IMF, dan lembaga-lembaga yang bereputasi baik melihat pasar negara-negara yang berkembang terutama Timur termasuk Asia akan menkonsumsi energi lebih besar lagi di dekade yang mendatang. Meskipun saat ini kondisi masih sulit, masa depan sektor energi akan tetap positif, oleh karena itu pemain-pemain di sektor ini termasuk ABM Investama memiliki kesempatan untuk menangkap potensi pertumbuhan yang besar.
The rapid population growth will obviously create higher growth for energy. World Bank, IMF and other reputable institutions see the markets of developing countries especially Eastern including Asia will consume even more energy in the coming decades. Although current condition is still difficult, the future of energy sector will remain positive, therefore players in this sector including ABM Investama have opportunity to capture the huge growth potential.
Untuk tahun 2014, Perseroan menetapkan target Penjualan dan Pendapatan Jasa untuk tumbuh antara 8% - 10%. Marjin EBITDA untuk tahun 2014 ditargetkan di kisaran 15% - 20%. ABM Investama berencana untuk berinvestasi barang modal sebesar USD130 juta– USD150 juta dengan fokus di pengembangan proyek pembangkit tenaga listrik yaitu Pembangkit Tenaga Listrik Independen (IPP) dan penyelesaian proyek tambang batubara MIFA di Aceh. Pertambangan skala besar di MIFA ditargetkan akan dimulai secara komersial pada semester ke-2 tahun 2014.
For 2014, the Company sets target of Sales and Services Revenues to grow between 8% - 10%. EBITDA margin for 2014 is targeted in the range of 15% - 20%. ABM Investama plans to invest in capital goods of USD130 million – USD150 million with focus on development of power plant projects, which is Independent Power Producer (IPP) and completion of MIFA coal mine project in Aceh. The large-scale mining in MIFA is targeted to commence commercially in the 2nd half of 2014.
13. STRATEGI PEMASARAN
13. MARKETING STRATEGY
Sebagai pemain energi terintegrasi, strategi pemasaran Perseroan adalah berdasarkan platform sinergi di antara entitas-entitas anak di grup ABM dalam mengeksplorasi dan mengeksekusi peluang-peluang bisnis yang ada. Dengan demikian, entitas-entitas anak operasional Perseroan dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih dalam, berbagi modal, biaya, serta pengalaman, dan mengurangi resiko di antara mereka untuk menghasilkan bisnis yang berkelanjutan dan hasil yang menguntungkan.
As an integrated energy player, the Company’s marketing strategy is based on synergy platform among subsidiaries within ABM group in exploring and executing the existing business opportunities. Hence, subsidiaries of the Company can perform deeper market penetration, share capital, costs, as well as experiences and reduce risks among them to create sustainable business and favorable outcome.
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara CK berupaya untuk penetrasi lebih lanjut di perusahaanperusahaan batubara pemegang Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), untuk memastikannya dalam memiliki cukup pelanggan inti. Selain itu, CK juga akan mencari kesempatan bisnis baru yang berkaitan dengan tambang atau pengerjaan konstruksi lainnya, yang dapat juga dilakukan lewat sinergi dengan entitas anak lainnya. Entitas tambang batubara di bawah Reswara berupaya untuk mendiversifikasi basis pelanggannya serta tujuan pasar, termasuk partisipasi dalam tender untuk suplai batubara ke PLN.
Mining Contractor and Coal Mining CK seeks to perform further penetration in coal companies holding Coal Mining Cooperation Agreement (PKP2B), to ensure adequate core customers. In addition, CK will also find new business opportunities related to mining or other construction works, which can also be done in synergy with other subsidiaries. Coal mining entities under Reswara seek to diversify their customer base and market destinations, including participation in the tender for coal supply to PLN.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Services For power engine rental service that is already facing tight competition, Sewatama will adopt products segmentation with focus on retail business, product development by offering MFO-based temporary service to customers and broader market exploration to domestic remote areas and overseas markets. Logistics business under CKB will seek new business opportunities in non-mining sector with experience, network and synergy with other subsidiaries. For remanufacturing and site services, SSB will target new products development and continue to explore new markets.
Manufaktur Diversifikasi pelanggan adalah fokus di manufaktur seiring dengan usaha SSB untuk dapat mengurangi ketergantungannya pada sektor tambang. Hal ini juga akan diikuti oleh perbaikan dalam kualitas jasa, ketepatan, dan keberhasilan untuk menyelesaikan proyek.
Manufacturing Customer diversification is focused on manufacturing in line with SSB’s effort to reduce its dependence on mining sector. It will also be followed by improvement in service quality, accuracy and accomplishment in project completion.
14. KEBIJAKAN DIVIDEN
14. DIVIDEND POLICY
Berdasarkan prospektus Perseroan, dividen tunai maksimum ditetapkan 35% dari laba bersih Perseroan. Perseroan membagikan dividen tunai final sebesar USD3,4 juta atau USD0,0012383 per saham di tahun 2013, yang mana mencerminkan Rasio Dividend Payout sebesar 25% dari laba bersih tahun 2012. Dividen ini telah dibagikan di bulan Juli 2013. Perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2011.
According to the Company’s prospectus, the maximum cash dividend is determined to be 35% of the Company’s net income. The Company distributed final cash dividend of USD3.4 million or USD0.0012383 per share in 2013, reflecting Payout Dividend Ratio of 25% of net income in 2012. The dividend was distributed in July 2013. The Company did not distribute dividend from net income in 2011.
15. PENGGUNAAN DANA IPO
15. USE OF IPO FUNDS
ABM Investama mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011 setelah mendapatkan tanggal efektif pada tanggal 24 November 2011. Saat itu, Perseroan menawarkan 550.633.000 lembar saham (termasuk 137.468.000 lembar saham pendiri) dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 per lembar.
ABM Investama initially listed its shares on Indonesia Stock Exchange on December 6, 2011 after obtaining effective date on November 24, 2011. At that moment, the Company offered 550,633,000 shares (including 137,468,000 shares of founders) with offering price of Rp3,750 per share.
Hasil bersih dari IPO adalah sebesar Rp1,48 triliun. Dari jumlah tersebut, per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk hal-hal sebagai berikut: • Peningkatan modal investasi dan pinjaman kepada entitas anak sebesar total Rp923,40 miliar • Pelunasan utang bank sebesar total Rp344,77 miliar • Modal kerja sebesar total Rp58,95 miliar
The proceeds received from IPO amounted to Rp1.48 trillion. Of this amount, as per December 31, 2013, the Company had used the IPO funds for the following purposes: • Increasing investment capital and loans to subsidiaries amounted to a total of Rp923.40 billion • Settlement of bank loans amounted to a total of Rp344.77 billion • Working capital amounted to a total of Rp58.95 billion
Sisa dana hasil IPO disimpan di bank-bank milik negara dan swasta dalam negeri dalam bentuk mata uang Rupiah dengan bunga berkisar 9,25% - 11% untuk Deposito Berjangka di tahun 2013.
The remaining IPO funds are deposited in state-owned and private domestic banks in Rupiah with interest rates ranging from 9.25% - 11% for Time Deposits in 2013.
143
ABM Investama Annual Report 2013
Jasa Untuk sewa mesin pembangkit tenaga listrik yang menghadapi kompetisi yang sudah ketat, Sewatama akan mengadopsi segmentasi produk dengan fokus di bisnis ritel, pengembangan produk dengan menawarkan temporary service berbasis MFO kepada pelanggan, dan eksplorasi pasar yang lebih luas ke area terpencil domestik dan pasar luar negeri. Bisnis logistik di bawah CKB akan mencari kesempatan bisnis baru di sektor non-tambang dengan bermodalkan pengalaman, jaringannya, serta sinergi dengan entitas anak lainnya. Untuk jasa remanufaktur dan site services, SSB akan menargetkan pengembangan produk baru dan kontinyu untuk mengeksplorasi pasar baru.
144
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
16. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL YANG MELIBATKAN BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK TERAFILIASI
16. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT/ CAPITAL RESTRUCTURING INVOLVING CONFLICT OF INTERESTS AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES
Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Club Deal sebesar USD450 juta dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), di mana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBC-NISP bertindak sebagai Security Agent. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman terhutang dan modal kerja Perseroan, kecuali Sewatama dan entitas anaknya (“Grup Sewatama”).
The Company signed loan facility agreement Club Deal amounting to USD450 million with Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), in which OCBC acting as Agent and OCBC-NISP acting as Security Agent. This loan will be used to finance the Company’s interest bearing debts and working capital, except for Sewatama and its subsidiaries (“Sewatama Group”).
Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu: a. Term Loan Facility (“TLF Facility”) dengan fasilitas pinjaman maksimum USD312 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 60 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dengan tenggat waktu selama 27 bulan sejak tanggal penarikan. TLF Facility akan digunakan untuk membiayai seluruh pinjaman Perseroan di luar Grup Sewatama. b. Working Capital Facility (“WCF Facility”) dengan fasilitas pinjaman maksimum USD78 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 3 tahun sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dan dapat diperpanjang menjadi 5 tahun. WCF Facility akan digunakan untuk membiayai keperluan korporasi dan modal kerja Perseroan di luar Grup Sewatama. c. Tranches tambahan (“the Additional Debts”) dengan nilai total pinjaman tidak melebihi USD450 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 5 tahun setelah tanggal pelunasan TLF Facility. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Perseroan dan akuisisi yang diperbolehkan dan semua biaya terkait dengan akuisisi yang diperbolehkan.
This loan consists of three loan facilities, which are: a. Term Loan Facility (“TLF Facility”) with maximum loan facility of USD312 million and will mature in 60 months since the first loan withdrawal with 27 months grace period from the withdrawal date. TLF Facility will be used to finance the entire loans of the Company except for Sewatama Group.
Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat bunga LIBOR ditambah dengan marjin tertentu. Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan belum menggunakan fasilitas-fasilitas pinjaman ini.
The above facilities will be charged with LIBOR interest rate plus certain margin. As per December 31, 2013, the Company had not used these loan facilities yet.
b. Working Capital Facility (“WCF Facility”) with maximum loan facility of USD78 million and will mature in 3 years since the first loan withdrawal and can be extended to 5 years. WCF Facility will be used to finance corporate needs and working capital of the Company except for Sewatama Group. c. Additional Tranches (“the Additional Debts”) with total loan value not exceeding USD450 million and will mature in 5 years since the date of TLF settlement. This loan facility will be used to finance the Company’s capital expenditure and allowed acquisition and other expenses related to the allowed acquisition.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
All collateralized assets for the existing loans will be transferred as collateral for these facilities on the financing date. Based on the loan agreement, the Company except for Sewatama is required to meet certain restrictions related to the Company’s business and other activities as well as financial ratios as follows:
•
•
•
Rasio Consolidated Net Debt to EBITDA maximum 3,75:1 sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan 3,5:1 setelah tanggal 31 Desember 2015 Rasio Consolidated Net Debt to Equity maximum atau sama dengan 1,5:1 hingga saat berakhirnya fasilitas tersebut
•
Consolidated Net Debt to EBITDA Ratio at maximum 3.75:1 before December 31, 2015 and 3.5:1 after December 31, 2015. Consolidated Net Debt to Equity Ratio at maximum or equal to 1.5:1 up to maturity date of the facilities.
17. PERUBAHAN DALAM REGULASI
17. CHANGES IN REGULATIONS
Di tahun 2013, tidak ada perubahan regulasi yang secara material mempengaruhi bisnis Perseroan.
In 2013, there was no regulation materially affecting the Company’s business.
18. PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI
18. CHANGES IN ACCOUNTING POLICY
Sejak tanggal 1 Januari 2013, CK, entitas anak, menghitung penyusutan mesin dan peralatan tertentu, dengan metode durasi pemakaian sehingga mesin dan peralatan tertentu disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin dan peralatan tertentu antara 12.000 jam – 48.000 jam.
Since January 1, 2013, CK, a subsidiary, has been calculating depreciation of certain machinery and equipment, with hoursof-service method so that certain machinery and equipment are depreciated precisely considering benefits and expenses. Estimated hours-of-service of the certain machinery and equipment are between 12,000 hours - 48,000 hours.
145
ABM Investama Annual Report 2013
Seluruh aset yang dijaminkan atas pinjaman yang ada akan dialihkan sebagai jaminan untuk fasilitas ini pada tanggal pembiayaan dilakukan. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perseroan kecuali Sewatama diwajibkan untuk memenuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
Penunjang Bisnis Business Support
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Pertumbuhan bisnis didukung SDM dan teknologi informasi
“
146
Business growth is supported by human resources and technology information
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
147
ABM Investama Annual Report 2013
Sumber Daya Manusia Human Resources
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Sumber Daya Manusia
Human Resources
“
Pengembangan sumber daya manusia difokuskan untuk mendukung arah strategi bisnis jangka panjang Perseroan
“
148
Human resources development focuses on supporting the Company’s long-term business strategy direction
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Sejalan dengan visi menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi, ABM Investama membutuhkan pemimpin dan karyawan yang berkualitas, berintegritas, profesional dan memiliki kompetensi kelas dunia untuk menjalankan roda bisnis serta mendukung berbagai rencana pengembangan usaha.
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di ABM Investama saat ini memberikan perhatian lebih pada program-program pengembangan tingkat eksekutif, baik di perusahaan induk maupun anak-anak perusahaan. Selain untuk para eksekutif, pengembangan juga diberikan kepada para talent. Mereka disiapkan untuk mengisi posisi-posisi strategis di Grup ABM di masa depan. Untuk memastikan program tersebut diimplementasikan, ada pembagian peran dengan pengelola SDM di anak perusahaan. Pengelolaan pengembangan SDM di tingkat Senior Manager ke bawah diserahkan pada pengelola SDM di masing-masing anak perusahaan. Koordinasi strategis dilakukan agar bisa selalu mendukung bisnis perseroan. Pengelolaan SDM di anak perusahaan juga menangani operasional kepegawaian, pelatihan, rekrutmen dan hubungan industrial di masing-masing unit. Untuk mendukung sistem pengelolaan dan pengembangan SDM di Perseroan, Departemen SDM mendapat dukungan Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) menyediakan layanan SDM berbasis Teknologi Informasi seperti : Human Resource Information System (HRIS); aplikasi Employee Opinion Survey (EOS), aplikasi 360o CVLT online survey, dan database SDM dalam SAP. Dengan sistem ini, informasi terkait SDM dapat diperoleh secara online dengan lebih cepat dan aktual.
TOTAL WAKTU PELATIHAN
In line with the vision of becoming a leading investment company with strategic investments in energy resources, energy services and energy infrastructure, ABM Investama needs leaders and employees with quality, integrity, professionalism and world-class competencies to run business and support various development plans.
As a holding company, ABM Investama focuses on developing leaders who comply with CVLT (Core Values & Leadership Traits) of TMT Group. The Company also continues its efforts to develop and retain the best talents. For the Company in TMT Group, a leader who has CVLT is very valuable for the Company in facing various business situations. Human Resources (HR) management in ABM Investama currently pays more attention to development programs for executive level, both in holding company and subsidiaries. In addition to executives, development is also provided to the talents. They are prepared to fill strategic positions in ABM group in the future. To ensure the program is implemented, roles there share with HR in subsidiaries. People development for at Senior Manager level and below is responsibility to HR in each subsidiary. Strategic coordination is set to ensure the program Company’s business. HR managements in subsidiaries also handle operational staffing, training, recruitment and industrial relations in each business unit. To support HR management system and development in the Company, HR Department with strong support fromInformation & Communication Technology (ICT) Department to provide information technology-based HR services such as: Human Resource Information System (HRIS); Employee Opinion Survey (EOS), 360o CVLT online survey application and HR database in SAP. With this system, HR-related information can be retrieved online with faste and accurate.
ABM Investama Annual Report 2013
Sebagai perusahaan induk, ABM Investama fokus pada upaya membentuk pemimpin yang sejalan dengan CVLT (Core Values & Teadership Traits) Grup TMT. Selain itu Perseroan juga terus berupaya untuk mengembangkan dan mempertahankan orang-orang terbaik (talent) yang dimiliki. Bagi Perseroan dalam Grup TMT, pemimpin yang memiliki CVLT sangat penting bagi Perseroan baik dalam menghadapi berbagai situasi bisnis.
149
150
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) Pengembangan organisasi dan karyawan untuk mendukung strategi bisnis merupakan upaya yang dilakukan dalam jangka panjang. Untuk itu Departemen SDM terus melakukan upaya dengan fokus dan sejalan dengan arah strategi bisnis.
Human Resources (HR) Strategies Organization and people development to support business strategy is a long-term effort. Therefore, HR department continues to strive with focus and aligned with the direction of business strategy.
Rekrutmen Perseroan memprioritaskan pengisian posisi-posisi yang kosong dari talent pool internal. Rekrutmen untuk posisi eksekutif ditangani oleh Direksi ABM Investama yang difasilitasi oleh Departemen SDM. Perseroan memastikan proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan prosedur, kriteria dan kebijakan yang ada di ABM Grup. Pemilihan kandidat melalui tahapan-tahapan seleksi yang ketat, adil dan transparan yang melibatkan konsultan untuk memastikan bahwa kandidat terpilih telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan memberikan perlakuan dan kesempatan yang setara kepada semua orang tanpa membedakan suku, agama, ras dan jender.
Recruitment The Company prioritizes fulfillment of vacant positions from internal talent pool. Recruitment for executive position is handled by ABM Investama Board of Directors facilitated by HR Department. The Company ensures recruitment process is carried out in accordance with procedures, criteria and policies applied in the Group. Selection of candidates through selection stages that are rigorous, fair and transparent involving consultant to ensure that the selected candidates meet the required criteria. In recruitment process, the Company provides equal treatment and opportunity to all persons regardless of ethnic, religion, race and gender.
Pengelolaan Kinerja Pengelolaan kinerja dilakukan secara objektif dengan menerapkan konsep Balanced Scorecard dan Key Performance Indicators (KPI) dan Performance Review. Setiap pemimpin di Grup ABM menjalankan bisnis dengan berpedoman kepada pencapaian KPI akan dievaluasi secara periodik, per kuartal dan di akhir tahun. KPI disepakati dan ditandatangani di awal tahun dalam suatu pertemuan khusus yang membahas rencana kerja dan anggaran perusahaan. Para pemimpin menyepakati sasaran apa yang harus dicapai - termasuk anggarannya selama satu tahun ke depan. Selanjutnya, setiap kemajuan pencapaian kinerja dipantau secara reguler (bulanan, paling minimum 3 bulan sekali) melalui Performance Review. Untuk menjalankan Performance Review telah menggunakan QPR System suatu software aplikasi yang menggunakan prinsip Balanced Scorecard. QPR System sudah diterapkan selama dua tahun terakhir.
Performance Management Performance management is carried out objectively by applying Balanced Scorecard concept, Key Performance Indicators (KPI) and Performance Review. Every leader in ABM Group runs the business based on KPI. KPI achievement will be evaluated on a periodic basis, quarterly and at end of the year. KPI is agreed and signed at the beginning of the fiscal year in a special meeting to discuss the Company’s work plan and budget. The leaders agreed on targets to achieve - including budget - for the next year. Furthermore, every progress of performance achievement is monitored with Performance Review. Performance Review uses QPR System, a software application for Balanced Scorecard principles. QPR System has been implemented for the last two years.
Selain menggunakan sistem terintegrasi seperti QPR, ABM Investama juga melakukan performance review & monitoring dengan cara mengadakan pertemuan yang khusus membahas rencana kerja dan pencapaiannya. Salah satu contohnya adalah dengan “One on One” Meeting. “One on One” Meeting dengan anak perusahaan dilakukan setiap bulan, dimana Direksi ABM Investama yang bertindak sebagai Dewan Komisaris anak perusahaan bertemu dengan Direksi anak perusahaan untuk mendiskusikan kemajuan implementasi rencana strategis anak perusahaan dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Pertemuan ini tidak sematamata dimaksudkan sebagai forum penilaian kinerja, tetapi
In addition integrated system such as QPR, ABM Investama also conducts performance reviews and monitoring by holding special meeting to discuss work plan and its achievement. For example the “One on One” Meeting. “One on One” Meeting with subsidiaries is conducted every month, in this meeting ABM Investama Board of Directors is accompanied by members of Board of Commissioners to meet Board of Directors of subsidiaries to discuss development strategy implementation progress of subsidiaries and find out solutions to solved the problems. This meeting is not solely intended as a forum for performance appraisal, but rather coaching element to improve soft skills and leadership. From the
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
discussions, Board of Directors and Board of Commissioners can formulate required individual development plans for business unit leaders.
Individual Development Plan (IDP) Perseroan menggunakan beberapa perangkat untuk melakukan evaluasi kinerja untuk memastikan bahwa semua yang dilakukan karyawan selama satu tahun selaras dengan tujuan Perusahaan. Kinerja karyawan menentukan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memberikan perhatian penting terhadap rencana pengembangan karyawan yang tercantum dalam Individual Development Plan (IDP). Dasar IDP adalah pencapaian kinerja, kekuatan dan area pengembangan serta aspirasi karyawan.
Individual Development Plan (IDP) The Company uses several tools for performance evaluations to ensure that performances of employees during the year are in line with the Company’s objectives. Performance of employees determines performance of the Company. Therefore the Company has strong attention on people development written in Individual Development Plan (IDP). IDP is prepared based on performance achievement, strengths and area of improvement as well as employee aspirations.
Untuk mengetahui kekuatan dan area pengembangan diperoleh baik melalui proses assessment konvensional maupun menggunakan perangkat asesmen berbasis web seperti Harrison Assessment Talent Solution (HATS). HATS merupakan penilaian untuk mengukur kecocokan (suitability) dan kemampuan (eligibility) seseorang, termasuk sejauh mana internalisasi nilai-nilai inti perusahaan. Hasil penilaian digunakan untuk memetakan kebutuhan pengembangan bagi masing-masing individu dalam IDP.
Information of strengths and area of improvement is carry out from assessment as well as web-based assessment tools such as Harrison Assessment Talent Solution (HATS). HATS is assessment to measure suitability and eligibility of a person, including the extent of internalization of the Company’s core values. Assessment results are used to map development needs in Individual Development Plan.
Penilaian juga dilakukan melalui survei yang disebut Multirater Feedback Review atau 360-Degree Feedback Appraisal. Metode penilaian ini dilakukan oleh banyak pihak sehingga hasil yang diperoleh diharapkan lebih jujur, adil dan tepat sasaran. Pengembangan seorang karyawan ditentukan berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang mempunyai hubungan kerja dengan yang bersangkutan, seperti atasan, rekan kerja, bawahan, mitra dan pelanggan. Mulai tahun 2013, Direksi harus memilih 40 orang asesor untuk menilai dirinya dari sebelumnya hanya 20 orang asesor, sedangkan karyawan harus memilih 20 orang asesor untuk menilai dirinya. Penilaian dilakukan melalui sistem secara online. Hasil masukan para asesor akan menjadi acuan untuk program pengembangan yang bersangkutan di tahun berikutnya.
Assessment is also done through a survey called Multirater Feedback Review or 360-Degree Feedback Appraisal. This appraisal method is carried out by many parties so that the results are expected to be honest, fair and on target. Development direction of an employee is determined based on feedback from every one who has working relationship with the respective employee, including superiors, peers, subordinates, partners and customers. Starting in 2013, each individual should select 40 assessors to appraise him/her from previously only 20 assessors. Assessment is done with online system. Input from assessors is reference for development program of the respective employee in the next year.
Pengembangan Kompetensi Pengembangan Eksekutif lebih ditujukan pada pengembangan kemampuan manajerial dan kepemimpinan (soft skills). Salah satu program pengembangan wajib adalah program Professional Directorship Program yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan directorship, yang ditujukan bagi Direktur atau GM Senior yang diproyeksikan menjadi Direktur atau Direktur Utama. Selain meningkatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan, para anggota manajemen
Competency Development Executive Development is focus on development of managerial and leadership capabilities (soft skills). One of the mandatory development programs is Professional Directorship Program that aimed to improve directorship ability, which is intended for Director or Senior GM that is projected to be Director or President Director. In addition to enhancing managerial and leadership capabilities, management members of the Company are also provided with good corporate governance
151
ABM Investama Annual Report 2013
lebih kepada unsur pembinaan untuk mengasah softskill dan kepemimpinan. Disamping keputusan bisnis, juga dihasilkan rencana pengembangan selanjutnya (individual development plan) yang diperlukan bagi para pimpinan unit bisnis.
152
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
perusahaan juga dibekali dengan pemahaman tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Perseroan bekerja sama dengan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) untuk mengadakan workshop program directorship secara berkala setiap tahun.
comprehension. The Company cooperates with Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) to hold directorship program workshops every year.
Untuk pengembangan kompetensi karyawan lainnya, Perseroan memberikan berbagai pelatihan yang pelaksanaannya dilakukan di masing-masing anak perusahaan, terutama ditujukan untuk pengembangan ketrampilan teknis dan fungsional (hard skills). Sepanjang tahun 2013 total pengeluaran biaya pelatihan dan pengembangan Grup ABM mencapai sekitar Rp 8,52 miliar, masing-masing untuk pelatihan dan pengembangan staf (non-eksekutif) sebesar Rp 8,07 miliar dan eksekutif sebesar Rp 455juta. Total waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 101.201 jam, dengan rincian sebanyak 100.091 jam untuk staf dan 1.110 jam untuk eksekutif.
For other employee competence development, the Company provides various trainings run in each of its subsidiaries, primarily aimed at development of technical and functional skills (hard skills). During 2013 total training and development cost of ABM Group reached approximately Rp 8.52 billion, respectively for training and development of staff (nonexecutive) of Rp 8.07 billion and executive of Rp 455 million. Total time spent on these activities was 101,201 hours, consisting of 100,091 hours for staff and 1,110 hours for executives.
Pelatihan Non-Eksekutif Tahun 2013 No.
Perusahaan / Company
1
ABM
2 3
Non-Executive Training in 2013 Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours 1.712
413.872.750
SS
25.540
2.976.735.103
SSB
55.530
1.003.222.870
4
CKB
1.016
1.112.993.010
5
ATR
2.137
115.462.184
6
BDD
176
27.441.127
7
CK
7.944
1.962.192.449
8
ESWARA
932
170.071.300
9
TIA
2.400
195.573.000
10
MDB
2.704
93.326.061
100.091
8.070.889.854
TOTAL Pelatihan Eksekutif Tahun 2013 No. 1
Total Investasi / Total Investment (Rp)
Perusahaan / Company ABM
Executive Training in 2013 Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours 232
Total Investasi / Total Investment (Rp) 201.471.545
2
SS
88
70.614.000
3
SSB
54
35.771.940
4
CKB
72
66.315.000
5
ATR
24
3.022.190
6
CK
232
43.779.730
7
RESWARA GROUP
408
34.391.000
1.110
455.365.405
TOTAL
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Job Satisfaction The Company regularly conducts survey to measure satisfaction level of employees in the Group with Employee Opinion Survey (EOS) which run by the Company and all subsidiaries. In the survey, each employee rates 9 parameters such as aspects of leadership, job satisfaction, quality of life and resources, education and development, Vision, Mission & Corporate Culture, compensation and benefits and so forth. All ratings have quantitative score and conducted through online system. The aim of EOS is to obtain input from employees on matters related to management leadership, job satisfaction, according to predetermined parameters. In addition to providing assessment according to predetermined parameters, employees are also provided with opportunity to submit input for improvement in accordance with the aforementioned parameters.
Hasil survei ditindaklanjuti oleh sebuah komite yang dibentuk oleh manajemen untuk merumuskan rekomendasi yang berisi tindak lanjut dan perbaikan sesuai hasil EOS. Komite secara berkala memaparkan rekomendasinya kepada manajemen. Implementasi rekomendasi perbaikan sesuai dengan masukan karyawan dikomunikasikan pada pertemuan manajemen dengan karyawan (town hall meeting).
The survey results are followed up by a committee formed by management to formulate recommendations containing follow-up and improvement in accordance with the EOS results. Committee periodically presents its recommendations to management. Implementation of recommendations for improvements in accordance with input from employees is communicated in management meeting with employees (town hall meeting).
Talent management Perusahaan yang unggul dikelola oleh SDM yang unggul. Untuk itu ABM Investama sudah memulai penerapan prinsip praktek talent management sejak 2013. ABM Investama harus memastikan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki akan ditransformasikan untuk memberikan nilai tambah yang optimal. Strategi talent management dilakukan untuk menyiapkan orang-orang yang tepat untuk mengelola setiap unit bisnis perusahaan. Dengan sistem rekrutmen yang ketat dan sistematis, Perseroan meyakini bahwa SDM yang dimiliki telah memenuhi persyaratan, baik secara administrasi, rekam jejak, kompetensi dan integritas. Selanjutnya, Perseroan membuat talent inventory dan melakukan pemetaan untuk memastikan bahwa posisi-posisi yang strategis telah ditempati oleh orang yang tepat (the right man in the right place).
Talent management Excellence Company is managed by excellence people. Therefore ABM Investama has started applying principles of talent menagement practice since 2013. ABM Investama should ensure that every available resource will be transformed to provide optimum value added. Talent management strategy is implemented to prepare right people to manage every business unit of the Company. With rigorous and systematic recruitment system, the Company believes that the existing people have met the requirements, such as administration, track record, competence and integrity. Furthermore, the Company prepares talent inventory and mapping to ensure that strategic positions are fulfilled by right people (the right man in the right place).
Identifikasi talent dilakukan dengan cara melihat potensi dan kinerja (potential and performance) karyawan yang ada. Salah satu alat yang digunakan adalah Harrison Assessment Talent Solution (HATS). Database yang dimiliki Perseroan dapat digunakan untuk identifikasi talent. Salah satu perhatian penting saat identifikasi talent, selain memiliki kompetensi, tetapi juga berkomitmen dan berkontribusi bagi
Talent identification is conducted by observing potential and performance of the existing employees. One of the tools used is Harrison Assessment Talent Solution (HATS). The Company’s database can be used to identify talent. One of crucial concerns when identifying talent, in addition to competence, is commitment and achievement of the Company’s performance. (3C: Competence, Commitment, Contribution). With the talent
153
ABM Investama Annual Report 2013
Kepuasan Kerja Perseroan secara rutin melaksanakan survei untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan dalam Grup melalui Employee Opinion Survey (EOS) yang dilakukan di Perseroan dan di semua anak perusahaan. Dalam survei tersebut, setiap karyawan memberikan penilaian atas 9 parameter seperti aspek kepemimpinan, kepuasan kerja, kualitas hidup dan sumberdaya, Pendidikan dan pengembangan, Visi, Misi & Budaya Perusahaan, kompensasi dan benefit dan sebagainya. Semua penilaian mempunyai skor kuantitatif dan dilaksanakan melalui sistem secara online. Tujuan pelaksanaan EOS adalah untuk mendapatkan masukan karyawan atas hal-hal terkait kepemimpinan manajemen, kepuasan kerja, sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, Selain memberikan penilaian sesuai dengan parameter yang telah ditentukan,karyawan juga diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan untuk perbaikan sesuai dengan parameter di atas.
154
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
pencapaian kinerja Perseroan (3C : Competence Commitment, Contribution). Dengan program talent management perusahaan bisa memastikan ketersediaan talent untuk mengisi posisi-posisi kunci. Dalam jangka panjang, Perseroan telah memiliki fundamental yang kuat untuk menjalankan bisnisnya.
management program, company is able to ensure talents availability to fill key positions. In the long run, the Company has strong fundamental to run its business.
Remunerasi ABM Investama memberlakukan sistem remunerasi yang kompetitif dengan mempertimbangkan tingkat pengupahan pada industri sejen is,undang-undang ketenagakerjaan, peraturan upah minimum provinsi (UMP) serta kemampuan perusahaan. Perusahaan memastikan bahwa besaran upah minimum yang diberikan kepada semua karyawan berada di atas upah minimum provinsi. Selain itu, tidak ada kebijakan remunerasi yang membedakan perlakuan terhadap karyawan laki-laki dan perempuan di seluruh level jabatan.
Remuneration ABM Investama applies competitive remuneration system by considering salary level in similar industry, labor laws, provincial minimum wage (UMP) regulation and the Company’s capability. The Company ensures that minimum wage given to all employees is above the provincial minimum wage. In addition, there is no remuneration policy that differentiates treatment of male and female employees at all position levels.
Remunerasi yang kompetitif akan mempertahankan karyawan yang mempunyai kompetensi tinggi. Perseroan telah mengembangkan sistem remunerasi berbasis kompetensi dan kinerja. Remunerasi diberikan kepada karyawan berdasarkan hasil pencapaian Key Performance Indicator (KPI).
Competitive remuneration will retain employees with high competence. The Company developed competency and performance-based remuneration system. Remunerations are granted to employees based on result of Key Performance Indicators (KPI) achievement.
Media Komunikasi Karyawan Perseroan menyediakan berbagai media komunikasi internal baik secara online maupun berupa medai cetak seperti majalah “inside”, pertemuan 3 bulanan dengan manajemen yang dihadiri seluruh karyawan (town hall meeting), dan dan kotak-kotak saran (drop-box).
Employee Communication Media The Company provides various internal communication media, including online and printed media such as “inside” magazine, quarterly meeting with management attended by all employees (town hall meeting) and suggestion boxes (drop-box).
Kegiatan Karyawan ABM Investama mendukung penyelenggaraan kegiatan karyawan baik dalam bidang CSR, budaya, olah raga, dan keagamaan. Beberapa kegiatan juga melibatkan anggota keluarga karyawan. Kegiatan karyawan yang ada meliputi olah raga renang, golf di driving range, dan yoga, kegiatan musik, dan kegiatan lain yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan dan menciptakan kebersamaan antar karyawan seperti ABM Fun Day. Perseroan memberikan apresiasi bagi karyawan yang loyal kepada perseroan melalui Service Year Award yang diselenggarkan setiap tahun. Perseroan juga mendorong rasa kepedulian karyawan dengan memfasilitasi aktivitas kesukarelawanan yang diintegrasikan dalam kegiatan CSR Perseroan.
Employee Activities ABM Investama supports employee activities in CSR, culture, sports and religious. Some activities also involve family members of employees. Available employee activities include swimming, golf and yoga sports, music events and other activities conducted to promote relationship and build unity among employees. The Company also encourages employees’ awareness to facilitate voluntary activities integrated into the Company’s CSR activities.
Profil SDM Jumlah karyawan Grup ABM per 31 Desember 2013 sebanyak 8.604 orang dengan demografi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
HR Profile The number of ABM Group employees per December 31, 2013 was 8,604 people with demographics as shown in the following table.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Demografi Sumber Daya Manusia Grup ABM FUNGSI BISNIS Business Function
Pendukung/Support Penjualan Pemasaran/Sales Marketing
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
ABM Group Human Resources Demography SS
SSB
CK
CKB
RESWARA
ABM
Total ABM Group
6
94
6
9
9
4
128
199
761
179
157
176
56
1528
30
84
0
103
13
–
230
Operasional/Operation
1359
1444
3035
687
193
–
6718
TOTAL
1594
2383
3220
956
391
60
8604
27
JENJANG MANAJEMEN Management Level Direktur/Director
6
3
1
5
8
4
General Manager & Senior Manager
19
6
8
16
10
12
71
Manajer/Manager
28
95
49
50
55
21
298
Staff & Non Staff
1541
2279
3162
885
318
23
8208
TOTAL
1594
2383
3220
956
391
60
8604
KELOMPOK USIA
< 25 tahun/year
573
368
629
123
55
4
1752
26 - 45 tahun/year
957
1774
2453
775
303
47
6309
46 - >55 tahun/year
64
241
138
58
33
9
543
1594
2383
3220
956
391
60
8604
498
187
–
–
–
–
3
6969
TOTAL TINGKAT PENDIDIKAN Education Level SD/Elementary School SMP/Junior High
1404
2026
2851
–
–
168
345
357
430
181
37
1518
22
12
12
28
23
20
117
1594
2383
3220
956
391
60
8604
Tetap/Permanent
834
1810
2667
522
313
54
6200
Kontrak/Contract
760
573
553
434
78
6
2404
1594
2383
3220
956
391
60
8604
SMA/High School D1, D2, D3/Diploma S1/Bachelor S2/Post Graduate TOTAL STATUS KARYAWAN Employment Status
TOTAL MASA KERJA Length of Service < 8 tahun/years
1100
1827
2943
878
391
60
7199
8 - 16 tahun/years
80
225
272
78
–
–
655
17 - 24 tahun/years
414
250
4
–
–
–
668
25 - 32 tahun/years
–
76
–
–
–
–
76
>32 tahun/years
–
5
1
–
–
–
6
1594
2383
3220
956
391
60
8604
TOTAL
CATATAN: Data Demografi Karyawan per 31 Desember 2013 di atas jumlahnya dengan data karyawan yang tertera di Laporan Keuangan 2013. Perbedaan tersebut karena data Laporan Keuangan mengutip perhitungan Biro Pusat Aktuaria yang menggunakan data jumlah karyawan per 30 Oktober 2013.
NOTE: The number of employees in Demographics Data per December 31, 2013 is different from employee data presented in Financial Report 2013. The difference is because Financial Report data refer to Biro Pusat Akturia which is using calculation using number of employees per October 30, 2013
155
ABM Investama Annual Report 2013
Manajemen/Management
Data Perusahaan Corporate Data
Teknologi Informasi & Komunikasi Information & Communication Technolology
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Teknologi Informasi & Komunikasi Information & Communication Technology
“
ABM Investama menyediakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses bisnis yang efektif
“
156
ABM Investama provides information technology and communication to support effective business process
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem layanan teknologi informasi agar senantiasa sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan yang dinamis. Bersama-sama dengan perwakilan TIK anak perusahaan yang tergabung dalam Komite TIK, Departemen TIK menyusun rencana strategis teknologi informasi yang selaras dengan rencana strategis Perseroan. Penggunaan aplikasi System Application Product and Data Processing (SAP) sebagai perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) terus disempurnakan untuk memberi layanan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan operasional. Pada tahun 2013 perbaikan/penyesuaian sistem yang dilakukan adalah: • Menyesuaikan modul pajak dengan peraturan pajak baru sesuai Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER - 24/PJ/2012, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28 /PMK.06/2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK No. 194/PMK.02 Tahun 2013. • Menyesuaikan proses approval untuk dokumen purchase request dan purchase order sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi. • Notifikasi melalui email untuk dokumen yang memerlukan approval. • Pembenahan fungsi down payment.
To become an energy company with competitive advantage, ABM Investama requires information and communication technology system and infrastructure capable of supporting effective business processes. Appropriate information and communication technology (ICT) solutions will improve work efficiency, effectiveness and productivity so that the Company will be able to produce highly competitive products and services. Reliable ICT will help prompt and accurate decision-making process. Information and Communication Technology Department continuously improves and refines information technology service system to always fit the needs of the Company’s dynamic business. Together with ICT representatives of subsidiaries joined in ICT Committee, ICT Department prepares information technology strategic plan that is aligned with the Company’s strategic plan. The use of System Application Product and Data Processing (SAP) as Enterprise Resource Planning (ERP) software continues to be refined to provide services to all interested parties to support operational activities. System improvements/refinements made in 2013 are: •
• • •
Adjusted tax module with new tax regulations in accordance with Regulation of Director General of Tax No. PER-24/PJ/2012, Regulation of the Minister of Finance No. 28/PMK.06/2013 and Regulation of the Minister of Finance No. PMK.194/PMK .02 of 2013. Customized approval process for purchase request and purchase order documents in connection with a change in organizational structure. Email notification for documents that require approval. Refined down payment function.
157
ABM Investama Annual Report 2013
Untuk menjadi perusahaan energi yang memiliki keunggulan kompetitif, ABM Investama membutuhkan sistem dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mampu mendukung proses bisnis yang efektif. Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang tepat guna akan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang berdaya saing tinggi. TIK yang handal akan membantu proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Teknologi Informasi & Komunikasi Information & Communication Technology
158
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Melanjutkan prioritas tahun 2012, Departemen TIK terus mengembangkan modul-modul untuk melengkapi sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Setelah merampungkan modul New General Ledger (New GL), pada tahun 2013 aplikasi Business Planning & Consolidation (BPC) telah dapat diimplementasikan penuh dengan diaktifkannya fungsi Business Planning (Budgeting). Selain itu, beberapa modul telah dikembangkan terkait pelaporan keuangan adalah: • • • •
Mengoptimalkan pelaporan aging AR (Account Receivable) dan AP (Account Payable) di seluruh anak perusahaan. Mengaktifkan dan mengoptimalkan pelaporan arus kas di anak perusahaan. Mengaktifkan pelaporan depresiasi aset berdasarkan unit hour. Mengaktifkan pelaporan detail alokasi bukti potong PPh (Pajak Penghasilan) dan SSP (Surat Setor Pajak).
Continuing priorities in 2012, ICT Department continued to develop modules to complement system that supports the Company’s consolidated financial reporting. After completing New General Ledger (New GL) module, in 2013 Business Planning & Consolidation (BCP) application had been fully implemented upon activation of Business Planning (Budgeting) function. In addition, several modules related to financial reporting had been developed including:
• • • •
Optimizing aging AR (Accounts Receivable) and AP (Accounts Payable) reporting in all subsidiaries. Enabling and optimizing cash flows reporting in subsidiaries. Enabling asset depreciation reporting based on unit hour. Enabling reporting of detailed allocation of withholding Income Tax (PPh) slip and Income Tax return (SSP).
Investasi yang dikeluarkan di bidang TIK pada tingkat induk perusahaan selama tahun 2013 mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Investments made in ICT at holding company level during 2013 reached approximately Rp 1 billion.
Pengembangan SDM TIK SDM TIK saat ini terdiri dari empat orang karyawan tetap yang diperkuat oleh delapan orang konsultan tetap untuk membantu pengembangan TIK di bidang keuangan, logistik, dan aplikasi teknis. Untuk memastikan bahwa kompetensi karyawan mendapat pengembangan yang sesuai tuntutan pekerjaan, maka Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam berbagai pelatihan yang menunjang. Selain berbagai pelatihan soft skill umum, pelatihan yang diikuti selama tahun 2013 antara lain adalah pengoperasian dari proses pembelian sampai pembayaran dan proses bisnis akutansi.
ICT HR Development ICT HR currently consists of four permanent employees supported by eight permanent consultants to assist ICT development in financial, logistics and technical applications. To ensure that employees’ competence is appropriately developed according to job requirements, the Company assigns employees to participate in various supporting trainings. In addition to general soft skill training, trainings held during 2013 including among others operations starting from purchasing process until payment and accounting business processes.
Rencana Ke Depan Di tahun 2014, rencana kerja Departemen TIK diantaranya adalah terus mengoptimalkan SAP sebagai alat bantu Perseroan dalam menjalankan proses bisnis, menjalankan Kebijakan TIK dan memantau secara berkala seluruh perangkat untuk menjamin kehandalannya. Selain itu, Perseroan berencana untuk mengimplementasikan aplikasi Business Intelligence untuk memudahkan manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Pengembangan kompetensi SDM TIK terus dilakukan dan pelatihan menggunakan sistem SAP untuk pengguna juga akan dilanjutkan secara berkala.
Future Plans In 2014, work plans of ICT Department which are among others to continuously optimize SAP as the Company’s supporting tool in running business processes, executing ICT Policy and periodic monitoring of the entire devices to ensure reliability. In addition, the Company also plans to implement Business Intelligence application to facilitate management in decision making process. Development of ICT HR’s competencies is continuously conducted and training on SAP system for users will also be continued periodically.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
159
ABM Investama Annual Report 2013
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
“
Penerapan GCG mendukung pertumbuhan perusahaan
“
160
GCG implementation supports company growth
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
161
ABM Investama Annual Report 2013
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
“
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
ABM Investama senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsip GCG di setiap organ perusahaan
“
162
ABM Investama always upholds the value of integrity and applies GCG principles within the company’s organs
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
In the process of building a vigorous corporate identity and reputation to achieve competitive advantage, ABM Investama continues to maintain and uphold integrity values and apply the Good Corporate Governance (GCG) principles in each of its business activities. Governance practices which are aligned with the applicable laws and regulations and business ethics have been inherent in attitude, behavior, point of view and performance of each employee, which are reflected on the Company’s core values which are Integrity, Sustainable Development, Excellence, Proactive, Accountability and Teamwork. GCG implementation is believed to support achievement of the Company’s goals in terms of business growth, profitability and long-term business continuity.
Prinsip dan kebijakan tata kelola ABM Investama berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), praktik-praktik terbaik di dunia bisnis serta nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh dan telah mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu Grup TMT.
ABM Investama’s governance principles and policies are based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, General Guidelines of Good Corporate Governance Indonesia issued by National Committee of Governance Policy (KNKG), regulations of Indonesia Stock Exchange (IDX) and Financial Services Authority (FSA), the best practices in business world as well as core values and leadership qualities that are growing and have been entrenched in environment of the holding company which is TMT Group.
PEDOMAN DAN KEBIJAKAN GCG ABM Investama telah memiliki berbagai perangkat pedoman dan kebijakan (soft structure) untuk melaksanakan GCG yang telah diterapkan di lingkungan perusahaan. Sebagai pedoman utama adalah Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) yang merupakan sebuah sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi dan berkedudukan sebagai induk dari semua kebijakan turunannya (elemen GCG) yang terdiri dari: 1. Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethics & Conduct/COEC). 2. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). 3. Peraturan Perusahaan (Company Regulation). 4. Kebijakan Perusahaan (Company Policies).
GCG GUIDELINES AND POLICIES ABM Investama has various guidelines and policies (soft structure) to implement GCG that have been applied in the Company’s environment. As the main guideline is GCG Charter which is a system of holistic and integrated policies and serves as the foundation of all derivative policies (GCG elements) which consist of:
1. 2. 3. 4.
Code of Ethics & Conduct (COEC). Board Manual. Company Regulation. Company Policies.
163
ABM Investama Annual Report 2013
Dalam proses membangun identitas dan reputasi perusahaan yang kuat untuk mencapai keunggulan kompetitif, ABM Investama senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) di setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola sesuai peraturan perundang-undangan dan etika bisnis telah melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap karyawan yang tercermin dalam nilai-nilai inti perusahaan yaitu Integritas, Pengembangan Berkelanjutan, Keunggulan, Proaktif, Tanggung Jawab dan Kerja Sama Kelompok. Penerapan GCG diyakini dapat mendukung tercapainya tujuan Perseroan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas maupun keberlangsungan usaha jangka panjang.
164
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
5. Prosedur Perusahaan (Company Procedures/ Standard Operating Procedures). 6. Penilaian GCG (GCG Rating/Assessment).
5. Company Procedures/Standard Operating Procedures. 6. GCG Rating/Assessment.
Agar dapat menerapkan praktek terbaik GCG, seluruh aturan, pedoman dan kebijakan yang berhubungan dengan penataan dan pengelolaan organisasi dikaji dan diperbaharui secara berkala agar senantiasa sesuai dengan kondisi terkini.
In order to apply the best GCG practices, all regulations, guidelines and policies related to administration and management of organization are reviewed and updated regularly to always conform to current conditions.
A. Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) Untuk dapat meningkatkan kinerja dan kepatuhan terhadap implementasi prinsipprinsip GCG, Perseroan telah menyusun Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) yang menjadi pedoman utama bagi pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan termasuk para pemangku kepentingan. GCG Charter diberlakukan melalui Keputusan Direksi No. 002/ABM-BOC-CIR/I/2013 tanggal 31 Januari 2013 yang ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
A. GCG Charter In order to improve performance and compliance with implementation of GCG principles, the Company established GCG Charter as the main reference for GCG implementation in the Company’s environment including stakeholders. GCG Charter was ratified based on Decision of Board of Directors No. 002/ABM-BOC-CIR/I/2013 dated January 31, 2013, jointly signed by Board of Directors and Board of Commissioners.
GCG Charter merupakan kristalisasi prinsipprinsip GCG, peraturan perundangan yang berlaku, nilai-nilai perusahaan, visi, misi serta praktik-praktik tata kelola terbaik serta memuat arahan strategis Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan perseroan sekaligus menjadi payung dalam penyusunan kebijakan serta peraturan teknis lainnya di Perseroan. Seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan Perseroan harus merujuk kepada GCG Charter sebagai standar dan pedoman dasar dalam pembentukannya.
GCG Charter is crystallization of GCG principles, the applicable laws and regulations, the Company’s values, vision, mission, the best governance practices and strategic directions of Board of Directors and Board of Commissioners related to corporate management principles as well as serves as an umbrella in preparing policies and other technical regulations in the Company. All regulations, decisions or policies issued by the Company should refer to GCG Charter as standards and basic foundation in preparation.
Pemberlakuan GCG Charter juga untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perseroan disusun dengan pendekatan yang diarahkan untuk mendorong manajemen mampu melakukan check and balance pada setiap proses bisnis di tiap level atau fungsi manajemen berdasarkan prinsip-prinsip GCG. GCG Charter akan terus dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal sebagai upaya Perseroan untuk mencapai standar kinerja terbaik.
GCG Charter implementation is also aimed to ensure that every policy in the Company is prepared with approaches that are directed to encourage management to be able to perform check and balance in every business process at every level or management function based on GCG principles. GCG Charter will continue to be reviewed periodically to adapt to development and internal and external issues as the Company’s efforts to achieve the best performance standards.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
165
ABM Investama Annual Report 2013
166
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
B. Pedoman Etika dan Perilaku Sejak 21 Oktober 2011 Perseroan telah memberlakukan Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethic and Conduct – “COEC”) sebagai salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam implementasi GCG. Pedoman ini memuat kumpulan komitmenkomitmen yang terdiri dari etika bisnis ABM Investama dan etika kerja anggota ABM Investama yang disusun sesuai dengan nilai-nilai inti serta sifat-sifat kepemimpinan Perusahaan untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya perusahaan dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. COEC berlaku untuk anggota ABM Investama, yang mencakup seluruh karyawan, Direksi dan Komisaris ABM Investama serta untuk dijalankan pula oleh seluruh pemangku kepentingan ABM Investama. Seluruh anggota ABM Investama diwajibkan untuk menandatangani dan memperbarui komitmen pribadi secara tahunan.
B. Code of Ethics and Conduct Since October 21, 2011 the Company has imposed Code of Ethics and Conduct (“COEC”) as one of the Company’s commitments to GCG implementation. This guideline contains compiled commitments consisting of ABM Investama’s business ethics and work ethics of ABM Investama’s members which were prepared in accordance with the Company’s core values and leadership qualities to influence, shape, organize and transform behaviors in order to achieve consistent and conformed output to corporate culture in achieving the Company’s vision and mission. COEC is applied to ABM Investama’s members, which cover all ABM Investama’s employees, Board of Directors and Board of Commissioners and to be also implemented by all ABM’s stakeholders. All ABM Investama’s members are required to sign and renew their personal commitments on an annual basis.
Pada tanggal 31 Januari 2013, Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama telah menandatangani dan memberlakukan COEC yang baru, sebagai pengganti dan penyempurnaan dari COEC terdahulu setelah disesuaikan dengan perkembangan kondisi terkini.
On January 31, 2013, Board of Commissioners and Board of Directors of PT ABM Investama Tbk signed and imposed an updated COEC, as a replacement and refinement of the prior COEC after being conformed to development of current conditions.
C. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) Selain diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dipertegas dan diperinci dalam Board Manual yang mengatur praktik GCG khusus untuk Dewan Komisaris dan Direksi. Board Manual berisi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masingmasing organ Perseroan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ Perseroan, menerapkan asas-asas GCG serta membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Board Manual dikeluarkan melalui Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama Nomor: 004/ABM-BOC BOD/XII/2011 pada akhir tahun 2011.
C. Board Manual
D. Peraturan Perusahaan Peraturan Perusahaan (PP) adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan di Indonesia yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003. PP memuat: 1) Hak dan kewajiban pengusaha, 2) Hak dan dan kewajiban pekerja, 3) Syarat kerja, 4) Tata tertib perusahaan, dan 5) Jangka waktu berlakunya. Peraturan Perusahaan ABM Investama telah disusun sesuai ketentuan peraturan perundangan
D. Company Regulation Company Regulation (PP) is a document that should be prepared by every company in Indonesia to meet requirements as stipulated in Labor Law No. 13 of 2003. PP contains: 1) Rights and obligations of employer, 2) Rights and obligations of employees, 3) Employment conditions, 4) Corporate rules and 5) Validity period. ABM Investama’s Company Regulation was prepared in accordance with the applicable laws and regulations and in line with the Company’s core values.
Besides stipulated in the Company’s Articles of Association, duties and authorities of Board of Commissioners and Board of Directors are affirmed and detailed in Board Manual which governs specific GCG practices for Board of Commissioners and Board of Directors. Boards Manual contains agreement between Board of Directors and Board of Commissioners regarding duties, authorities and responsibilities of each organ of the Company to improve quality and effectiveness of work relationship among the Company’s organs, apply GCG principles, build independence in decision making and perform their respective duties and responsibilities in accordance with expectations of shareholders and other stakeholders. Boards Manual was stipulated based on Decision of Board of Commissioners and Board of Directors of PT ABM Investama Tbk No. 004/ABM-BOC BOD/XII/2011 at the end of 2011.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
The document was approved by Decision of the Ministry of Manpower and Transmigration No. 229/2013 dated March 20, 2013 which is valid for a period of two years from the date of its enactment.
E. Kebijakan Perusahaan Kebijakan perusahaan merupakan penjabaran dari hukum, peraturan, dan sasaran yang ditetapkan oleh Direksi sebagai pegangan manajemen dalam melakukan kegiatan usaha. Produk kebijakan-kebijakan strategis Perseroan mencerminkan komitmen ABM Investama untuk menerapkan GCG dalam segala aktivitasnya. Kebijakan Perusahaan yang diambil selalu memperhatikan nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan perusahaan.
E. Company Policies The Company’s policies are translation of the laws, regulations and objectives set by Board of Directors as reference for management in performing business activities. Products of the Company’s strategic policies reflect ABM Investama’s commitment to implement GCG in all its activities. The applied Company Policies always consider the Company’s core values and leadership qualities.
F. Prosedur Perusahaan Sistem pengendalian intern Perseroan dan anak perusahaan diimplementasikan melalui penerapan Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure/SOP) yang menjadi dasar bagi seluruh karyawan dalam menjalankan aktivitas operasional. Sejak tahun 2013 Perseroan mulai melakukan pengkajian dan upaya standarisasi atas seluruh SOP Perseroan dan anak-anak perusahaan. Hasilnya adalah seluruh dokumen internal yang telah ditetapkan proses pengendaliannya di anakanak perusahaan telah terdokumentasi di Perseroan sebagai perusahaan induk. Selain MDB, BDD, dan Divisi Transport Equipment dari SSB yang masih dalam tahap melengkapi dan mengembangkan SOP nya, Perseroan dan anak-anak perusahaan lainnya terus-menerus melakukan pengkinian dan pemusnahan dokumen lama SOP yang dianggap sudah tidak relevan, serta melakukan penyusunan SOP baru yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis saat ini.
F. Company Procedures Internal control system of the Company and its subsidiaries are implemented through the application of Standard Operating Procedures (SOP) as a basis for all employees in carrying out operational activities. Since 2013 the Company has evaluated and standardized the whole SOPs of the Company and its subsidiaries. The result is the whole internal document that has been defined for internal control processes in subsidiaries have been documented in the Company as the parent company. Except MDB, BDD, and SSB Transport Division which are still engaged in completing and developing their SOPs, the Company and other subsidiaries constantly updating and destroying the old SOP documents considered not relevant, andpreparing new document required to support current business processes.
Dari sekitar 1,217 SOP Perseroan dan anak perusahaan yang terdokumentasi pada tahun 2013, sebanyak 890 SOP telah dikaji ulang dan disetujui.
From approximately 1,217 SOPs of the Company and its subsidiaries documented in 2013, some 890 SOPs have been reviewed and approved.
G. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System – WBS) Sejak tanggal 1 April 2013, ABM Investama telah memiliki kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 tentang Pemberlakuan Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Surat Keputusan ini diikuti dengan Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama. Nomor 014/ ABM-BOC-RES/IV/2013 tentang Pengangkatan Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) yang mengangkat Erry Riyana Hardjapamekas selaku Komisaris Independen sebagai Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Perseroan.
G. Whistleblowing System (WBS) Since April 1, 2013, ABM Investama has had Whistleblowing System (WBS) based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 concerning Enforcement of Whistleblowing System. This Decision was followed by Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 014/ABM-BOC-RES/IV/2013 concerning Appointment of Whistleblowing System Team Leader that appointed Erry Riyana Hardjapamengkas, Independent Commissioner, as Whistleblowing System Team Leader in the Company.
167
ABM Investama Annual Report 2013
yang berlaku serta sejalan dengan nilai-nilai inti perusahaan. Dokumen tersebut telah disahkan melalui Surat Keputusan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 229/2013 tanggal 20 Maret 2013 yang berlaku untuk jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
168
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Uraian lebih lanjut mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) disajikan pada bagian akhir dari pembahasan GCG ini.
Further descriptions of Whistleblowing System is presented at the end of GCG discussion.
KEGIATAN GCG
GCG ACTIVITIES
Sosialisasi Sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) dan Pedoman Etika dan Perilaku (COEC) yang baru pada tanggal 31 Januari 2013, Perseroan melakukan internalisasi dan sosialisasi GCG Charter dan COEC yang diselenggarakan sebanyak dua kali kegiatan di tahun 2013. Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG, seluruh anggota ABM Investama telah menandatangani Pernyataan Komitmen/Pakta Integritas Anggota ABM Investama sebagai pernyataan telah membaca dan memahami isi Pedoman Etika dan Perilaku (COEC) dan komitmen untuk mematuhi COEC dalam upaya meningkatkan dan memaksimalkan hasil pekerjaan untuk kemajuan Perseroan.
Socialization As a follow up on GCG Charter and Code of Ethics and Conduct (COEC) that were recently issued on January 31, 2013, the Company conducted internalization and socialization of GCG Charter and COEC which were held twice in 2013. As concrete measure of commitment to GCG implementation, all members of ABM Investama signed Statement of Commitment/Integrity Pact of ABM Members as statement that they have read and comprehended the contents of Code of Ethics and Conduct (COEC) and commitment to adhere to COEC in an effort to improve and maximize work results for the Company’s development.
Seminar GCG Sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman terhadap GCG serta implementasinya, pada tanggal 23 September 2013 ABM mengundang Prof. Dr. Sidharta Utama Ph.D, salah seorang anggota Dewan Pengawas (Board of Trustee) IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship), dan Chandra M. Hamzah, SH, yang merupakan mantan wakil ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) periode tahun 2007 – 2011, untuk memberikan materi-materi terkait GCG dihadapan pimpinan dan manajemen Grup ABM. Prof. Sidharta menyampaikan materi mengenai “Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard”, dimana dalam pemaparannya Prof. Sidharta menyampaikan bahwa dengan menggunakan perangkat ASEAN CG Scorecard sebagai parameter pelaksanaan GCG secara konsisten, maka potensi terjadinya tindak pidana penipuan, penggelapan ataupun korupsi dapat diminimalisasi. Sedangkan Chandra M. Hamzah memberikan materi tentang tindak pidana korupsi dimata KPK, sehingga diharapkan anggota Grup ABM lebih memahami dan menghindari unsur/tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi tersebut.
GCG Seminar As one of the efforts to improve GCG understanding and implementation, on September 23, 2013 ABM invited Prof. Dr. Sidhartha Utama Ph.D, a member of Board of Trustee of IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship) and Chandra M. Hamzah, SH, who is former deputy chairman of KPK (Corruption Eradication Commission) for the period 2007 – 2011, to present materials related to GCG to ABM Group’s leaders and management. Prof. Sidhartha delivered material pertaining to “Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard”, in his presentation Prof. Sidhartha mentioned that by using the ASEAN CG Scorecard tool as GCG parameter consistently, then potential for criminal fraud, misappropriation or corruption can be minimized. While Chandra M. Hamzah presented materials concerning corruption crime in the KPK’s perspective, so that expectantly ABM Group members better understand and avoid elements/ actions that can be categorized such corruption crime.
Asesmen Penerapan GCG Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran kualitas penerapan GCG, Perseroan telah melakukan assessment secara berkala dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Penilaian dan evaluasi penerapan GCG tersebut dilakukan secara mandiri (self assessment) dengan menggunakan jasa konsultan independen MUC Consulting Group. Penilaian dilakukan melalui penyebaran kuesioner, review atas dokumen dan wawancara untuk menghasilkan kesimpulan berdasarkan metodologi assessment MUC GCG Scorecard yang mencakup enam aspek pokok pengukuran yaitu:
CG Implementation Assessment To find out and get a picture GCG implementation quality, the Company has conducted periodic assessment for the last 3 (three) years. Assessment and evaluation of GCG implementation are conducted independently (self assessment) using service of an independent consultant MUC Consulting Group. The assessment is conducted through questionnaires, documents review and interviews to draw conclusions based on MUC GCG Scorecard assessment methodology that includes six main measurement aspects which are:
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS, Kebijakan GCG, Penerapan GCG, Pengungkapan Informasi (disclosure), Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola yang Baik, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Rights and Responsibilities of Shareholders/GMS, GCG policies, GCG implementation, Information Disclosure, Commitment to Good Governance Implementation, Corporate Social Responsibility.
169
Dari keenam aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar 95,11 dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100,00 atau setara dengan 95,11% sehingga secara secara keseluruhan hasil assessment implementasi GCG ABM Investama mendapatkan predikat “Excellent”.
Of all the six main aspects, the Company’s total score in 2013 was 95.11 of total maximum score of 100.00 or equivalent to 95.11% so that the overall GCG implementation assessment results of PT ABM Investama obtained “Excellent” rating.
Selama 3 tahun melakukan penilaian penerapan GCG, nilai yang diperoleh Perseroan selalu mengalami peningkatan sebagaimana digambarkan pada grafik di bawah ini. Peningkatan tersebut merefleksikan upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam meningkatkan kualitas penerapan tata kelola melalui perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement).
During 3 years of GCG implementation assessment, the Company’s score always improves as illustrated in the chart below. This improvement reflects the Company’s efforts in improving governance quality with continuous improvement.
Hasil Penilaian Penerapan GCG Grup ABM 2011-2013
PERUSAHAAN ABM SSB
GCG Implementation Assessment Results of ABM Group 2011-2013
2011
awal/early 2012
akhir/end of 2012
47.70
78.38
88.11
2013 95.11
ABM
0
54.24
68.66
89.13
SSB
SS
0
54.63
74.44
92.19
SS
CK
0
58.23
68.42
87.70
CK
CKB Logistics
0
60.41
80.85
93.68
CKB Logistics
RWA
0
51.37
84.40
92.10
RWA
ATR
0
0
0
87.09
ATR
Penghargaan GCG Pada tahun 2013, ABM Investama berhasil masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik selama tahun 2013. Penilaian dilakukan oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) atas 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.
GCG Awards In 2013, ABM Investama made it into the top 20 public companies with the best GCG performance during 2013. The assessment was conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) on 100 public companies with the largest market capitalization in Indonesia.
ABM Investama Annual Report 2013
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
170
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Dalam ajang 5th IICD Corporate Governance Award di tahun 2013 pula, ABM Investama meraih penghargaan sebagai “Best Responsibility of the Boards”, sesuai dengan standar pengukuran yang digunakan adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard yang mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang meliputi penilaian atas: (1) hak-hak pemegang saham; (2) perlakuan yang setara terhadap pemegang saham; (3) peran pemangku kepentingan; (4) pengungkapan dan transparansi; dan (5) tanggung jawab Dewan.
In the 5th IICD Corporate Governance Award in 2013 as well, ABM Investama was awarded “Best Responsibility of the Boards”, according to ASEAN Corporate Governance Scorecard measurement standard which refers to governance principles developed by Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) that include assessment of: (1) rights of shareholders; (2) equal treatment for shareholders; (3) roles of stakeholders; (4) disclosure and transparency; and (5) Board’s responsibility.
ASEAN Corporate Governance Scorecard memberikan standar pengukuran kinerja tata kelola perusahaan publik di negaranegara ASEAN. Selain Indonesia, negara-negara ASEAN lainnya yang menggunakan perangkat pengukuran ini diantaranya adalah Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
ASEAN Corporate Governance Scorecard provides standard measurement of public companies’ corporate governance performance in ASEAN countries. Besides Indonesia, other ASEAN countries using this measurement tool include the Philippines, Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam.
Emiten yang mendapatkan skor tata kelola tertinggi dinilai memiliki performa yang baik di bisnisnya masing-masing serta harga saham yang relatif lebih tinggi dibanding emiten lainnya. Pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan ini pun dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan. Informasi yang diberikan kepada publik selalu lengkap dan saham-saham perusahaan tersebut termasuk yang diperhitungkan di lantai bursa.
Issuer with the highest governance score is considered to have the best performance in their respective businesses and relatively higher share price than other issuers. Business growths of these companies from year to year show progress as well. Information provided to public is always comprehensive and the companies’ shares are well-considered at trading floor.
STRUKTUR TATA KELOLA Struktur tata kelola Perseroan mengacu pada Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana organ perusahaan terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham, (2) Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan perusahaan, dan (3) Direksi sebagai pengelola perusahaan.
GOVERNANCE STRUCTURE The Company’s governance structure refers to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, stipulating that corporate organs consist of three elements, namely (1) Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest decision-making forum for Shareholders, (2) Board of Commissioners as supervisor of the Company management and (3) Board of Directors as the Company’s manager.
Organ Perseroan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip bahwa masing-masing organ memiliki independensi dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi dapat membentuk sub organ Perseroan untuk membantu kelancaran operasional serta memberi masukan yang diperlukan. Pembentukan sub-organ ini dilakukan sebagai bagian dari pembagian wewenang yang jelas dalam menerapkan prinsipprinsip dasar GCG secara efektif.
The Company’s organs perform their functions based on principle that each organ has its own independence in performing its duties, functions and responsibilities for the benefits of the Company. Board of Commissioners and Board of Directors may establish sub-organs of the Company to assist smooth operation and provide necessary input. The formation of sub-organs is as part of clear allocation of authorities in implementing basic GCG principles effectively.
Dewan Komisaris ABM Investama memiliki Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Investasi untuk memberdayakan fungsi kepengawasan Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta merumuskan
ABM Investama’s Board of Commissioners has Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Investment Committee to empower Board of Commissioners’ supervisory function. These committees assist Board of Commissioners in carrying out their duties and obligations and
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
formulate Board of Commissioners’ policies according to the respective committees’ scopes of duties.
Sedangkan Direksi memiliki organ-organ pendukung yang bertugas untuk mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG sekaligus sebagai mitra kerja dari komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor.
While Board of Directors has supporting organs serving to control, oversee and be responsible for GCG implementation as well as partners of committees under Board of Commissioners namely Internal Audit, Corporate Secretary and Investor Relations.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undangundang dan anggaran dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Selama tahun 2013 Perseroan melaksanakan satu kali RUPST dan satu kali RUPSLB.
1. General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders represents the highest organ of the Company whose authority is governed by the laws and the Articles of Association. GMS has the authority to, among others, appoint and terminate members of Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate performance of Board of Commissioners and Board of Directors, approve amendments to the Articles of Association, approve financial statements and determine amount of remuneration for members of Board of Commissioners and Board of Directors. GMS consists of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). During 2013 the Company conducted one AGMS and one EGMS.
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) RUPST tahun 2013 diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2013 di Jakarta. Sesuai peraturan, Perseroan telah memberitahukan rencana RUPST kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Direksi Bursa Efek Indonesia dan mengumumkan rencana RUPST tersebut melalui iklan surat kabar dan website Perseroan pada tanggal 30 April 2013. Perseroan juga mengiklankan Panggilan RUPST melalui dua surat kabar harian berbahasa Indonesia pada tanggal 15 Mei 2013.
A. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) AGMS 2013 was held on May 30, 2013 in Jakarta. In accordance with regulation, the Company informed AGMS plan to Financial Services Authority and Board of Directors of Indonesia Stock Exchange and announced AGMS plan on newspaper ads and the Company’s website on April 30, 2013. The Company also advertised AGMS invitation on two Indonesian language daily newspapers on May 15, 2013.
RUPST telah memenuhi ketentuan dimana dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.486.242.460 saham dengan hak suara yang sah atau 90.3% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sampai dengan tanggal RUPST yaitu sejumlah 2.753.165.000 saham, sehingga RUPST berhak untuk mengambil keputusan secara sah.
AGMS fulfilled the terms for being attended by shareholders who represented 2,486,242,460 shares with valid voting rights or 90.3% of the total shares with valid voting rights issued by the Company to the date of AGMS of 2,753,165,000 shares, hence the AGMS was entitled to make decision legally.
171
ABM Investama Annual Report 2013
kebijakan Dewan Komisaris sesuai ruang lingkup tugas masingmasing komite.
172
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
RUPST membahas lima agenda yaitu: 1. Persetujuan pemegang saham atas Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta Laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2012. 2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012. 3. Penunjukkan akuntan publik Perseroan untuk tahun buku 2013. 4. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 5. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham Perseroan.
The AGMS discussed five following agendas: 1. Approval of shareholders for Annual Report and Audited Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the financial year ended on December 31, 2012 and Report of Board of Commissioners’ supervisory duties during the financial year 2012. 2. Determination of the Company’s Net Income allocation for the financial year ended on December 31, 2012. 3. Appointment of the Company’s public accounting firm for the financial year 2013. 4. Determination of salaries / honorariums and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors. 5. Report of use of proceeds from the Company’s initial public offering.
Ringkasan keputusan RUPST tanggal 30 Mei 2013 adalah sebagai berikut:
Summary of AGMS resolutions dated May 30, 2013 is as follows: Agenda 1: a. Approved the Company’s Annual Report for Financial Year 2012 including Board of Commissioners’ Supervisory Report for Financial Year 2012.
Agenda 1: a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012. b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sesuai dengan Laporan No. RPC-3483/PSS/2013 tanggal 22 Maret 2013 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2012.
b. Ratified the Company’s Financial Statements for Financial Year 2012 audited by Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm according to Report No. RPC-3483/PSS/2013 dated March 22, 2013 with “unqualified, in all material respects” opinion and granted full acquittal and dismissal of responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervisory during Financial Year 2012.
Terhadap Agenda 1 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 1.
For Agenda 1, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS), which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 1.
Agenda 2: a. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2012 yang seluruhnya berjumlah Tiga Belas Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Sepuluh Dollar Amerika Serikat (USD 13.637.610) sebagai berikut: i. Sejumlah Tiga Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Dua Ratus Empat Puluh Empat Dollar Amerika Serikat (USD 3.409.244) atau minimal Nol Koma Nol Nol Satu Dua Tiga Delapan Tiga Dollar Amerika Serikat (USD 0,0012383) per saham dibagikan sebagai Dividen Tunai berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan per tanggal Rapat.
Agenda 2: a. Approved allocation of the Company’s Net Income for Financial Year 2012 which totally amounted to Thirteen Million Six Hundred Thirty Seven Thousand Six Hundred and Ten US Dollars (USD 13,637,610) as follows: i. Three Million Four Hundred and Nine Thousand Two Hundred Forty Four US Dollars (USD 3,409,244) or a minimum of Zero Point Zero Zero One Two Three Eight Three US Dollars (USD 0.0012383) per share were distributed as Cash Divident based on number of shares issued by the Company per Meeting date.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
ii. One Hundred Thousand US Dollars (USD 100,000) were set aside for Reserve as required by Article 70 of Limited Liability Companies Law and Article 22 of the Company’s Articles of Association. iii. The remaining Net Income amounted to Ten Million One Hundred Twenty Eight Thousand Three Hundred and Sixty Six US Dollars (USD 10,128,366) should be recorded as Retained Earnings.
b. Menyetujui pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: i. Yang berhak menerima Dividen Tunai adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 01 Juli 2013 sampai dengan pukul 16.30 WIB; dan ii. Dividen akan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 15 Juli 2013.
b. Approved distribution of Cash Dividends for Financial Year 2012 to be conducted with following conditions: i. Shareholders who were entitled to receive Cash Dividends were those whose names were recorded at the Company’s Shareholders Register per July 1, 2013 until 16:30 WIB; and ii. Dividends should be distributed all at once on July 15, 2013.
c. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen dimaksud dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek dimana saham dicatatkan.
c. Approved grant of authority to Board of Directors to further organize the dividends distribution and to announce it by considering the applicable regulations in the stock exchange where the shares were listed.
Terhadap Agenda 2 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 2.
For Agenda 2, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 2.
Agenda 3: a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013.
Agenda 3: a. Determined Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm as the Public Accounting Firm auditing the Company’s Financial Statements for Financial Year 2013.
b. Memberi kuasa kepada Direksi untuk menetapkan persyaratan lain, besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit, serta menunjuk akuntan publik pengganti apabila kantor akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melaksanakan tugasnya terkait dengan ketentuan pasar modal di Indonesia.
b. Granted authority to Board of Directors to determine other criteria, amount of audit fee by considering reasonableness and scope of audit work and appoint replacing public accountant should the appointed accounting firm be unable to perform its duties in relation to Indonesia’s capital market regulations.
Terhadap Agenda 3 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan mengenai anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 3.
For Agenda 3, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 3.
173
ABM Investama Annual Report 2013
ii. Sejumlah Seratus Ribu Dollar Amerika Serikat (USD 100.000) disisihkan sebagai Cadangan sebagaimana disyaratkan pada Pasal 70 UUPT dan sesuai Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan. iii. Sisa Laba Bersih sejumlah Sepuluh Juta Seratus Dua Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Enam Dollar Amerika Serikat (USD 10.128.366) akan dicatat pada akun Saldo Laba.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
174
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Agenda 4: a. Menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris sebesar Empat Miliar Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah (IDR 4.025.500.000,-) belum dipotong pajak, untuk tahun buku 2013 yang akan dibagikan kepada 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris, memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian diantara anggota Dewan Komisaris, termasuk melakukan penambahan jumlah honorarium secara proporsional bilamana terdapat penambahan jumlah anggota Dewan Komisaris dalam tahun 2013.
Agenda 4: a. Determined honorarium and other allowances for Board of Commissioners amounted to Four Billion Twenty Five Million Five Hundred Thousand Rupiahs (IDR 4,025,500,000) before tax, for financial year 2013 to be distributed to 3 (three) Board of Commissioners members and granted authority to Board of Commissioners to determine allocation among Board of Commissioners members, including proportionate rise of honorarium should there be increase in number of Board of Commissioners members in 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2013.
b. Granted authority to Board of Commissioners to determine honorarium and other allowances for Board of Directors members for financial year 2013.
Terhadap Agenda 4 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 4.
For Agenda 4, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 4.
Agenda 5: Menyetujui laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham Perseroan hingga periode 31 Maret 2013 serta menerima laporan Direksi mengenai susunan Pemegang Saham Perseroan berdasarkan data dari Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Mei 2013.
Agenda 5: Approved report of use of proceeds from the Company’s initial public offering until March 31, 2013 and accepted Board of Directors’ report on composition of the Company’s Shareholders based on data from the Company’s Shareholders Register per May 30, 2013.
Terhadap Agenda 5 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 5.
For Agenda 5, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 5.
Seluruh keputusan pada RUPST tahun 2013 telah dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan.
All resolutions of AGMS 2013 have been carried out during the corresponding year.
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
B. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) EGMS 2013 was held on June 27, 2013 in Jakarta. In accordance with regulation, the Company informed EGMS plan to Financial Services Authority and Board of Directors of Indonesia Stock Exchange and announced AGMS plan on newspaper ads and the Company’s website on May 28, 2013. The Company also advertised AGMS invitation on two Indonesian language daily newspapers on June 12, 2013.
RUPSLB tahun 2013 diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2013 di Jakarta. Sesuai peraturan, Perseroan telah memberitahukan rencana RUPSLB kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Direksi Bursa Efek Indonesia dan mengumumkan rencana RUPSLB tersebut melalui iklan surat kabar dan website Perseroan pada tanggal 28 Mei 2013. Perseroan juga mengiklankan Panggilan RUPSLB melalui dua surat kabar harian berbahasa Indonesia pada tanggal 12 Juni 2013.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
EGMS fulfilled the terms for being attended by shareholders who represented 2,515,904,000 shares with valid voting rights or 91.38% of the total shares with valid voting rights issued by the Company to the date of EGMS of 2,753,165,000 shares, hence the EGMS was entitled to make decision legally.
RUPSLB membahas dan menyetujui agenda mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk mengubah kegiatan usaha dari perusahaan induk non-operasional menjadi perusahaan induk operasional. Perubahan ini merupakan strategi Perseroan untuk mengembangkan dan menjalankan usaha di luar bisnis inti anak perusahaan. Dengan demikian Perseroan dapat menutup biaya operasional melalui sumber-sumber pendapatannya sendiri.
EGMS discussed and approved agenda on amandmends to the Company’s Articles of Association related to its plan to change business activities from non-operational holding company to operational holding company. This change was the Company’s strategy to develop and run other businesses outside subsidiaries’ core businesses. Therefore the Company can cover operating costs with its own sources of revenue.
Terhadap agenda RUPSLB ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.515.904.000 saham (atau 100% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST) menyetujui usul agenda RUPSLB.
For this EGMS Agenda, shareholders who represented 2,515,904,000 shares (or 100% of all shares represented by attending shareholders in EGMS) approved the proposed Agenda.
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS sebagai organ yang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris. Tugas Dewan Komisaris secara kolektif adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Board of Commissioners reports to GMS as the organ appointing and terminating Board of Commissioners members. Collectively, main duties of Board of Commissioners are to supervise management of the Company by Board of Directors and provide advices related to Board of Directors’ policies concerning the Company’s development plans, annual corporate work plan and budget, implementation of the Articles of Association and GMS resolutions, and the applicable laws and regulations.
Di samping itu, Dewan Komisaris juga memantau dan melakukan evaluasi terhadap penerapan GCG, meneliti, dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut sepanjang Dewan Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan tersebut.
In addition, Board of Commissioners also monitors and evaluates GCG implementation, examines and reviews annual report prepared by Board of Directors and signed the report to the extent Board of Commissioners approves the annual report content.
175
ABM Investama Annual Report 2013
RUPSLB telah memenuhi ketentuan dimana dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.515.904.000 saham dengan hak suara yang sah atau 91.38% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sampai dengan tanggal RUPST yaitu sejumlah 2.753.165.000 saham, sehingga RUPST berhak untuk mengambil keputusan secara sah.
176
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris secara terus-menerus memantau efektivitas kebijakan perusahaan, kinerja, dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil pengawasan disertai kajian dan pendapat Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS sebagai bagian dari penilaian kinerja Direksi. Dewan Komisaris juga mengevaluasi dan menyetujui business plan perusahaan yang disusun Direksi setiap tahunnya.
Board of Commissioners continuously monitors effectiveness of company policies, performance and decision-making process by Board of Directors, including implementation of strategies to meet expectations of shareholders and other stakeholders. The monitoring results are accompanied by reviews and opinions of Board of Commissioners to be presented in GMS as part of Board of Directors’ performance assessment. Board of Commissioners also evaluates and approves the Company’s business plan prepared by Board of Directors on an annual basis.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Lingkup tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku diantaranya adalah: 1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perseroan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT), serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku; 2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS; 3. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut; 4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh; 5. Memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan; 6. Berkoordinasi dan melakukan evaluasi Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perseroan, untuk kemudian diajukan sebagai usulan kepada RUPS; 7. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perseroan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham tepat waktu; 8. Memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan Perseroan dan melakukan penyesuaian; 9. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja; 10. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan Remunerasi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners The scope of duties and responsibilities of Board of Commissioners according to the applicable laws and regulations among others are: 1. Conduct supervisory on management of the Company by Board of Directors and approve the Company’s development plan, Long Term Work Plan (RKJP), Annual Work Plan (RKT) and implementation of duties, authorities and responsibilities in accordance with provisions of the Company’s Articles of Association and GMS resolutions as well as the applicable laws and regulations; 2. Take measures for the Company’s benefits and reports to GMS; 3. Examine and review annual report prepared by Board of Directors and sign the report; 4. Monitor development of the Company’s activities and immediately report to GMS should the Company show significant deterioration indication accompanied by recommendations for corrective measures to be taken; 5. Provide opinions and recommendations according to Board of Commissioners’ supervisory duties to GMS regarding other issues that are considered crucial to management of the Company; 6. Coordinate and evaluate Public Accountant to perform examination of the Company’s books, to be subsequently proposed to GMS; 7. Provide response to Board of Directors’ periodic reports and at any time if required regarding the Company’s development and report implementation of duties to Shareholders in a timely manner; 8. Monitor effectiveness of GCG practices and implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) implemented by the Company and make adjustments; 9. Establish Key Performance Indicator (KPI) of Board of Directors at the beginning of each service year; 10. Determine transparent nomination, performance evaluation, remuneration systems for Board of Commissioners and Board of Directors after considering assessment results of Nomination and Remuneration Committee to be subsequently proposed to obtain GMS
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
approval and internal implementation within Board of Commissioners; 11. Determine transparent nomination, remuneration, performance evaluation systems for Senior Executives (General Manager or equivalent) who do not serve as Board of Directors members after considering assessment results of Nomination and Remuneration Committee; 12. Provide report on supervisory duties that have been conducted during the previous financial year to GMS.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris Dewan Komisaris berwenang melakukan tindakan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan serta melaporkannya kepada Pemegang Saham melalui RUPS, diantaranya adalah: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lainlain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; 2. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; 3. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; 4. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; 5. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; 6. Dewan Komisaris melalui rapat setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan; 7. Dalam hal seluruh jabatan Direksi lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka Dewan Komisari berwenang menunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris untuk menjalankan tugas pengurusan Perseroan; 8. Kecuali diatur lebih lanjut dalam Board Manual, Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas tindakan Direksi Perseroan berikut ini: a. Menyetujui pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain atau meminjamkan uang atas nama Perseroan; b. Menyetujui suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri; c. Mengagunkan aktiva tetap Perseroan; d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap bergerak atau tidak bergerak dengan nilai minimal tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; e. Menghapus dari pembukuan piutang macet sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Rights and Authorities of Board of Commissioners Board of Commissioners is authorized to supervise management of the Company’s and reports to shareholders through GMS, including: 1. Examine books, letters and other documents, inspect cash for verification purposes and other securities and assess the Company’s assets; 2. Request for explanation of Board of Directors and/or other officers concerning any issues related to management of the Company; 3. Acknowledge all policies and measures that have been and will be taken by Board of Directors; 4. Require Board of Directors and/or other officials under Board of Directors as acknowledged by Board of Directors to attend Board of Commissioners meetings. 5. Attend Board of Directors meetings and provide insights on discussed matters. 6. Board of Commissioners meetings at any time are entitled to temporarily terminate one or more Board of Directors members, should they act contrary to the Articles of Association or there be indications of the Company’s losses or neglect their obligations or there be compelling reasons for the Company. 7. In the event the entire Board of Directors positions are vacant and there are no replacing nor acting officials, then Board of Commissioners is authorized to designate one Board of Commissioners member to manage the Company. 8. Unless further stipulated in Board Manual, Board of Commissioners approves the following measures of the Company’s Board of Directors: a. Approve loans from banks or other financial institutions or lend money on behalf of the Company; b. Approve a new business or participate in other local or foreign companies; c. Collateralize the Company’s fixed assets; d. Dispose and write off movable or immovable fixed assets with certain minimum value set by Board of Commissioners; e. Write off bad debts from books up to certain value set by Board of Commissioners.
177
ABM Investama Annual Report 2013
persetujuan RUPS serta melaksanakannya untuk internal Dewan Komisaris; 11. Menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para Senior Eksekutif (General Manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi secara transparan setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan Remunerasi; 12. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
178
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris dijabarkan secara rinci pada Board Manual yang dapat diakses pada website Perseroan: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/board_ manual.
Duties, authorities and responsibilities as well as guidelines and rules of Board of Commissioners are described in detail in Board Manual which can be accessed on the Company’s website: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/ board_manual.
Susunan Dewan Komisaris Sebagaimana tercatat pada Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Andalia Farida, SH. MH., Notaris di Jakarta, tidak ada perubahan anggota Dewan Komisaris sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, dimana anggota Dewan Komisaris ABM Investama tetap terdiri dari 3 orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai berikut:
Board of Commissioners Composition As recorded in Deed No. 15 dated December 21, 2012 prepared by Notary Andalia Farida, SH. MH., Notary in Jakarta, there was no change in Board of Commissioners members until December 31, 2013, so that ABM Investama’s Board of Commissioners members still consist of 3 members: 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner as follows:
1. Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) 2. Mivida Hamami (Komisaris) 3. Erry Riyana Hardjapamekas (Komisaris Independen)
1. Rachmat Mulyana Hamami (President Commissioner) 2. Mivida Hamami (Commissioner) 3. Erry Riyana Hardjapamengkas (Independent Commissioner)
Profil anggota Dewan Direksi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Profiles of Board of Commissioners members are described in Corporate Data section of this Annual Report.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2013 Sepanjang tahun 2013 selain memberikan nasihat dan arahan dalam bentuk surat-menyurat kepada Direksi, Dewan Komisaris memberikan pandangan serta berbagai rekomendasi mencakup pengelolaan operasional maupun halhal lain sesuai tugas dan kewajibannya. Rekomendasi Dewan Komisaris juga disampaikan dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi seperti rekomendasi untuk pembenahan proses audit, untuk fokus dan perbaikan disumber daya manusia, proses dan hal-hal fundamental lainnya.
Implementation of Board of Commissioners’ Duties in 2013 Throughout 2013 in addition to providing advices and guidances in form of correspondence with Board of Directors, Board of Commissioners gave their views and recommendations including operational management and other matters according to its duties and obligations. Board of Commissioners’ recommendations were also provided in joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors such as recommendation for refinement of audit process, to focus on and improve human resources, processes and other fundamental matters.
Rapat Dewan Komisaris Dalam proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan, Dewan Komisaris melakukan rapat-rapat atau evaluasi laporan operasional bulanan dan diskusi dengan komite-komite yang terkait, sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih, atau atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Rapat periodik dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk membahas kinerja Perseroan, rencana kerja Direksi, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Apabila dinyatakan perlu, Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.
Board of Commissioners Meetings In process of supervisory on the Company’s operations, Board of Commissioners conducts meetings or evaluations of monthly operational report and discussions with relevant committees, according to matters that require attention. Board of Commissioners may hold meeting if deemed necessary by one or more Commissioners, or upon written request of one or more shareholders who together have 1/10 or more of total shares with voting rights by mentioning matters to be discussed. Periodic meeting is held every three (3) months to discuss the Company’s performance, Board of Directors’ work plans and strategic issues that require Board of Commissioners’ approval. If deemed necessary, Board of Commissioners may invite Board of Directors.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No.
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Throughout 2013 ABM Investama’s Board of Commissioners held four (4) formal meetings and several informal meetings to discuss Board of Directors performance report for certain period in managing the Company. Attendance rate of Board of Commissioners members in the meetings is as follows:
Tabel: Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Nama Name
Data Perusahaan Corporate Data
Table: Board of Commissioners’ Meeting Attendance
Jabatan Position
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
Kehadiran Meeting Attendance
% Kehadiran % Attendance
1.
Rachmat Mulyana Hamami
Komisaris Utama President Commissioner
4
4
100
2.
Mivida Hamami
Komisaris Commissioner
4
3
75
3.
Erry Riyana Hardjapamekas
Komisaris Independen Independent Commissioner
4
4
100
Dewan Komisaris ABM Investama dalam menjalankan fungsi pengawasannya juga melakukan pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, Dewan Komisaris juga secara bersamasama telah mengambil 13 (tiga belas) keputusan di luar rapat (sirkular) yang antara lain mengenai pengangkatan anggota baru Komite Investasi, pemberlakuan piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, pemberlakuan piagam Komite Investasi, pengangkatan ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing system), penunjukan pimpinan RUPS Luar Biasa Perseroan, persetujuan pemberian fasilitas pinjaman untuk PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Sanggar Sarana Baja, pengesahan revisi Piagam Komite Audit, persetujuan penerimaan fasilitas pinjaman, persetujuan pembelian aset, pengesahan Limit of Authority, dan penunjukan Komisaris Utama Perseroan untuk mewakili Dewan Komisaris menandatangani Pernyataan.
ABM Investama’s Board of Commissioners in carrying out its supervisory function also conducts informal meetings. In addition, Board of Commissioners collectively also made 13 (thirteen) decisions outside (circular) meetings regarding, among others, appointment of new member of Investment Committee, enactment of Nomination and Remuneration Committee charter, enactment of Investment Committee charter, appointment of whistleblowing systems Team Leader, designation of chairman of the Company’s Extraordinary GMS, approval for provision of loan facilities to PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Sanggar Sarana Baja, ratification of the revised Audit Committee Charter, approval for acceptance of loan facilities, approval for asset purchase, ratification of Limit of Authority and and appointment of the Company’s President Commissioner to represent Board of Commissioners in signing the Statement.
Program Pendalaman Pengetahuan 2013
Knowledge Enrichment Program 2013
Rachmat Mulyana Hamami Tanggal Date 23 Sept/Sept
Judul Pelatihan Training Title Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard
Penyelenggara Provider ABM Investama
Kategori Category Seminar
Tempat Place Gedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta
Mivida Hamami Tanggal Date
Judul Pelatihan Training Title
Penyelenggara Provider
Kategori Category
Tempat Place
13 Des/Dec
Board Nomination & Election that Creates Real Values
IICD
Discussion Panel
Four Season Hotel
23 Sept/Sept
Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard
ABM Investama
Seminar
Gedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta
179
ABM Investama Annual Report 2013
Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris ABM Investama mengadakan 4 (empat) kali rapat formal dan juga beberapa pertemuan informal lainnya untuk membahas hasil laporan Direksi atas kinerjanya untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perseroan. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
180
Erry Riyana Hardjapamekas Tanggal Date
Judul Pelatihan Training Title
Penyelenggara Provider
Kategori Category
Tempat Place
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
22 Nov/Nov
Maybank Directors’ Workshop
Maybank
Training
Kuala Lumpur, Malaysia
23 Sept/Sept
Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard
ABM Investama
Seminar
Gedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta
Komite di Bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris membentuk beberapa komite untuk membantunya dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, komite-komite ini bekerja secara profesional dan mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Committees under Board of Commissioners Board of Commissioners formed several committees to assist in supervising adequate corporate management in accordance with GCG principles. In performing their duties, these committees work professionally and independently and directly report to Board of Commissioners.
Komite Audit Keberadaan Komite Audit bagi perusahaan publik mengacu pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang telah diperbaharui dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
Audit Committee The existence of audit committee in public companies refers to Appendix of Decision of Chairman of Bapepam-LK No. Kep643/BL/2012 dated December 7, 2012, Regulation No. IX.I.5 concerning Establishment and Implementation Guidelines for Audit Committee which was amended with Decision of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012.
Komite Audit ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 001/ ABM-RES-BOC/XI/2011 tanggal 9 November 2011. Komite Audit telah memiliki Piagam Komite Audit yang menjadi landasan kerja Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.005/ ABM-RES-BOC/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Audit.
Audit Committee of PT ABM Investama Tbk was formed based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 dated November 9, 2011. Audit Committee has Audit Committee Charter which has become foundation of Audit Committee’s works as stipulated in Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 005/ABM-RES-BOC/XII/2011 dated December 22, 2011 concerning Enactment of Audit Committee Charter.
Keanggotaan Komite Audit Anggota Komite Audit harus memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. Masa kerja anggota Komite Audit paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen dengan dua orang eksternal yang independen.
Audit Committee Membership Audit Committee members must have high integrity, accounting or finance educational background, sufficient knowledge of reading and understanding financial statements, adequate knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively. Service period of Audit Committee members is no later than 3 (three) years and may be reappointed for one subsequent office term. Composition of Audit Committee membership consists of at least three persons, chaired by an Independent Commissioner with two external independent personnel.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
As of December 31, 2013 composition of Audit Committee members is as follows: 1. Erry Riyana Hardjapamengkas (Chairman/Independent Commissioner) 2. Andradiet J. Alis (Member/Independent) 3. Lucy Saptari (Member/Independent)
Anggota Komite Audit merupakan pihak independen yang ditunjuk dan diangkat oleh Komisaris Independen untuk membantu tugasnya sebagai Ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit bukan merupakan karyawan ataupun afiliasi dari pengurus Perseroan agar independensi dan integritas dari setiap masukan serta tindakan yang diberikannya akan selalu terjaga dan kepentingan pemegang saham minoritas selalu terlindungi.
Audit Committee members are independent parties appointed by Independent Commissioner to assist his/her duties as Chairman of Audit Committee. Audit Committee members are not the Company’s employees or affiliates in order to maintain independence and integrity of their provided input and measures and protect minority shareholders’ interests.
Profil anggota Komite Audit terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Profiles of Audit Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perseroan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Duties, Responsibilities and Authorities of Audit Committee Audit Committee assists Board of Commissioners in supervising adequate corporate management in accordance with GCG principles. In performing its duties Audit Committee is independent and directly reports to Board of Commissioners.
Komite Audit bertugas untuk memastikan bahwa laporan keuangan serta informasi lainnya yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak terkait dan publik, telah disajikan secara transparan, handal, dapat dipercaya dan tepat waktu, Perseroan telah memiliki pengendalian intern memadai yang dapat melindungi kekayaan miliknya dan senantiasa bekerja secara efektif dan efisien serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
Audit Committee ensures that financial statements and other information provided by the Company to related parties and public, have been presented in a transparent, reliable, trustworthy and timely manner, the Company has adequate internal controls to protect its assets and always works effectively and efficiently and complies with the applicable laws and regulations.
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi Perseroan antara lain untuk: 1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal; 2. Melakukan penilaian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Ekstern sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar; 3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen Perseroan serta pelaksanaannya; 4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan Perseroan termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/ forecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada Pemilik Modal;
Audit Committee assists Board of Commissioners in carrying out supervisory duties and provides advices to the Company’s Board of Directors among others to: 1. Ensure effectiveness of internal control system and implementation of external and internal auditors’ works; 2. Perform assessment planning and implementation of activities and results of audits conducted by Internal Audit Unit and External Auditor to prevent implementations and reports that do not meet standards; 3. Provide recommendations for improvement of the Company’s management control system and its implementation; 4. Ensure that there are adequate review procedures on information released by the Company including periodic financial reports, projections/forecasts and other financial information that are presented to Capital Owners.
181
ABM Investama Annual Report 2013
Sampai dengan 31 Desember 2013 susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Erry Riyana Hardjapamekas (Ketua /Komisaris Independen) 2. Andradiet J. Alis (Anggota/Independen) 3. Lucy Saptari (Anggota/Independen)
182
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
5, Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajibannya.
5. Identify matters that require Board of Commissioners’ attention; 6. Perform other duties assigned by Board of Commissioners as long as within its scope of duties and obligations.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dan berkoordinasi dengan Unit Audit Internal dan auditor eksternal.
In carrying out its functions, Audit Committee is authorized to access records or information regarding employees, financial data, assets and the Company’s other resources related to its duties. In performing its authorities, Audit Committee cooperates and coordinates with Internal Audit Unit and external auditor.
Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2013 Sepanjang tahun 2013, Komite Audit menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit. Susunan Komite Audit serta tingkat kehadiran dalam rapat, sepanjang tahun 2013, adalah sebagai berikut:
Activity Report 2013 of Audit Committee Throughout 2013, Audit Committee held 15 (fifteen) meetings which were attended by all Audit Committee members. Audit Committee composition and attendance rate in meetings, during 2013, are as follows:
Tabel: Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Nama Name
Table: Board of Commissioners’ Meeting Attendance Jabatan Position
Kehadiran Dalam Rapat Meeting Attendance
%
1.
Erry Riyana Hardjapamekas
Ketua/Chairman
15
100
2.
Andradiet J Alis
Anggota/Member
15
100
3.
Lucy Saptari
Anggota/Member
15
100
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Merevisi Piagam Komite Audit dalam rangka penyesuaian dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan NOMOR: KEP-643/ BL/2012, tanggal 7 Desember 2012, serta menyusun dan mengusulkan Rencana Kerja Komite Audit tahun 2013; 2. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan Triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, serta memantau agar Laporan Keuangan diterbitkan tepat waktu dan akurat; 3. Melakukan pemantauan pencapaian RKAP tahun 2013 secara berkala dan memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi biaya; 4. Melakukan penelaahan atas rencana pengembangan sistem Internal Audit dan program kerja Internal Audit, serta memberi masukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Internal Audit; 5. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas Akuntan Publik dalam melaksanakan audit tahun buku 2012; 6. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh risiko Perseroan yang substansial telah tercakup serta dipertimbangkan secara memadai;
Activities of Audit Committee during 2013 are as follows: 1. Revised Audit Committee Charter to comply with Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP-643/BL/2012, dated December 7, 2012 and prepared and proposed Audit Committee Work Plan for 2013; 2. Reviewed Quarterly Financial Statements submitted to Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange, as well as monitored timely and accurate publication of Financial Statements; 3. Monitored achievement of RKAP 2013 on a regular basis and provided input to improve operational performance and cost efficiency; 4. Reviewed development plan of Internal Audit system and Internal Audit work program, as well as provided input to improve efficiency and effectiveness of Internal Audit; 5. Reviewed independence and objectivity of Public Accountant in performing audit of financial year 2012; 6. Reviewed adequacy of examination conducted by Public Accountant to ensure that all the Company’s substantial risks had been included and adequately considered;
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
7. Memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun buku 2013;
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
7. Provided recommendation on appointment of Public Accountant to audit Financial Statements for financial year 2013; 8. Reviewed audit findings, either by Internal Auditor or External Auditor and monitored follow-up on audit recommendations on findings; 9. Reviewed effectiveness of the Company’s internal control and provided input to encourage establishment of effective internal control system; 10. Assisted socialization and implementation of Whistle Blowing System (WBS); 11. Monitored management of risks faced by the Company and Good Corporate Governance (GCG) implementation as well as provided input to improve effectiveness of implementation. 12. Reported to Board of Commissioners regarding risks faced by the Company and risk management implementation by Board of Directors.
Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 018/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Nominasi dan Remunerasi telah memiliki Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai landasan kerja Komite Nominasi dan Remunerasi yang dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.017/ABM-RESBOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.
Nomination and Remuneration Committee Nomination and Remuneration Committee of PT ABM Investama Tbk was formed based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 018/ ABM-RES-BOC/V/2012 dated May 3, 2012. Nomination and Remuneration Committee has Nomination and Remuneration Committee Charter which has become foundation of Nomination and Remuneration Committee’s works as stipulated in Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 017/ABM-RES-BOC/V/2012 dated May 3, 2012 concerning Enactment of Nomination and Remuneration Committee Charter.
Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi harus memahami kegiatan usaha ABM Investama dan Grup ABM, memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundang-undangan pasar modal, operasional perusahaan, ketenagakerjaan serta hubungan industrial, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Nomination and Remuneration Committee Membership Nomination and Remuneration Committee members must understand business activities of ABM Investama and ABM Group, have adequate knowledge of the laws and regulations in capital markets, operations, employment and industrial relations, have sufficient knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively.
Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris sebagai ketua komite dan anggota lainnya dapat berasal dari dalam atau luar perusahaan. Untuk anggota yang berasal dari luar perusahaan, tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota komite lain. Masa kerja anggota Komite Nominasi dan Remunerasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
Composition of Nomination and Remuneration Committee membership consists of at least one Commissioner as chairman of the committee and other members may come from inside or outside the Company. For members who come from outside the Company, they are not allowed to concurrently serve as members of other committees. Service period of Nomination and Remuneration Committee members is no later than three (3) years and may be reappointed for one subsequent office term.
183
ABM Investama Annual Report 2013
8. Melakukan penelaahan terhadap temuan audit, baik oleh Auditor Internal maupun oleh Auditor Eksternal, dan memantau tindak lanjut rekomendasi audit atas temuan; 9. Melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian internal Perseroan dan memberi masukan guna mendorong terciptanya sistem pengendalian internal yang efektif; 10. Membantu melaksanakan sosialisasi dan penerapan Whistle Blowing System (WBS); 11. Melakukan pemantauan atas pengelolaan risiko yang dihadapi Perseroan dan penerapan Tata Kelola Perseroan yang baik (GCG) serta memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas penerapannya; 12. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
184
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Sampai dengan 31 Desember 2013, susunan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: 1. Mivida Hamami (Ketua/Komisaris) 2. Rachmat Mulyana Hamami (Anggota/Komisaris Utama) 3. Achmad Ananda Djajanegara (Anggota/Direktur Utama) 4. Erry Fanda Pane (Anggota)
As of December 31, 2013, composition of Nomination and Remuneration Committee is as follows: 1. Mivida Hamami (Chairman / Commissioner) 2. Rachmat Mulyana Hamami (Member/President Commissioner) 3. Achmad Ananda Djajanegara (Member/President Director) 4. Fanda Erry Pane (Member)
Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Profiles of Nomination and Remuneration Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi berjalan secara obyektif, efektif dan efisien, serta sesuai dengan prinsip manajemen SDM dan prinsip GCG.
Duties, Responsibilities and Authorities of Nomination and Remuneration Committee Duties and responsibilities of Nomination and Remuneration Committee are to assist Board of Commissioners in carrying out supervisory function and ensure that nomination and remuneration processes are implemented objectively, effectively and efficiently and in accordance with HR management and GCG principles.
Tugas Komite di bidang Nominasi adalah sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Perseroan telah memiliki strategi dan kebijakan nominasi, meliputi proses analisis organisasi, prosedur dan kriteria rekrutmen dan seleksi, serta promosi dan suksesi. b. Menyusun kriteria seleksi, kualifikasi, syarat-syarat dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi di Perseroan yaitu General Manager atau setara. c. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris nama-nama calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan kepada RUPS. d. Menyampaikan rekomendasi dan membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa nama-nama calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan, baik dari dalam maupun dari luar Perseroan sesuai dengan kriteria seleksi, due diligence dan prosedur nominasi yang terdapat dalam Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) dan kebijakan manajemen.
The Committee’s duties in Nomination are as follows: a. Review and monitor to ensure that the Company has nomination strategy and policy, covering organization analysis process, procedures and criteria for recruitment and selection, as well as promotion and succession.
Sedangkan tugas Komite di bidang Remunerasi adalah: a. Mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi untuk diberlakukan di Perseroan dan ABM Group. b. Memastikan bahwa Perseroan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta berupa tantiem dan insentif yang bersifat fariabel.
While the Committee’s duties in Remuneration are: a. Comprehend the applicable laws and regulations in remuneration to be applied in the Company and ABM Group. b. Ensure that the Company has transparent remuneration system in terms of salary or honorarium, allowances and fixed facilities, as well as variable bonus and incentives.
b. Develop transparent selection criteria, qualifications, conditions and nomination procedures for nominated Members of Board of Commissioners, Board of Directors and senior management officials at one level below the Company’s Board of Directors i.e. General Manager or equivalent. c. Provide recommendations to Board of Commissioners regarding names of nominated Members of Board of Commissioners and Board of Directors to be proposed in GMS. d. Provide recommendations and assist Board of Commissioners in ensuring that the proposed names of nominated Members of Board of Commissioners and Board of Directors, either from inside or outside the Company meet selection criteria, due diligence and nomination procedures stipulated in Board Manual and management policies.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
c. Review adequacy of remuneration system for Board of Directors and Board of Commissioners and recommend necessary adjustments by considering relations between remuneration level received and achievement of determined performance target. d. Provide recommendations on nomination system, transparent remuneration evaluation for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level to be subsequently proposed to Board of Commissioners. e. Review adequacy of policies of provision and utilization of facilities provided to Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level as well as provide recommendations for necessary improvements/ changes. f. Assist Board of Commissioners in formulating and determining remuneration policies, in terms of salary or honorarium, allowances and fixed and variable facilities for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level. g. Review and submit transparent recommendations on policies of salary or honorarium, allowances and fixed and variable facilities for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level at least once a year.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara independen dan atas persetujuan Dewan Komisaris, berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan efektivitas praktek Nominasi dan Remunerasi serta pengelolaan SDM di dalam Perusahaan dan Grup Perusahaan. Dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, Komite juga dapat mempekerjakan tenaga ahli atau konsultan dan membentuk tim GCG untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
In performing its duties, Nomination and Remuneration Committee works independently and with approval of Board of Commissioners, has authority to full, free and unlimited access to the Company related to effectiveness of Nomination and Remuneration practices and HR management within the Company and the Company Group. Upon written approval of Board of Commissioners, the Committee may also employ experts or consultants and form GCG team to assist in performing its duties.
Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2013 Pada tahun 2013 Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) mengadakan dua kali rapat reguler pada tanggal 27 Mei 2013 dan 18 November 2013. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi serta tingkat kehadiran dalam rapat, sepanjang tahun 2013, adalah sebagai berikut:
Activity Report 2013 of Nomination and Remuneration Committee In 2013 Nomination and Remuneration Committee (KNR) held two regular meetings on May 27, 2013 and November 18, 2013. Composition of Nomination and Remuneration Committee and attendance rate in meetings during 2013, are as follows:
No.
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
Kehadiran Meeting Attendance
%
1.
Mivida Hamami
Ketua/Chairman
4
4
100
2.
Rachmat Mulyana Hamami
Anggota/Member
4
3
75
3.
Achmad Ananda Djajanegara
Anggota/Member
4
4
100
4.
Erry Fanda Pane
Anggota/Member
4
4
100
185
ABM Investama Annual Report 2013
c. Mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, serta merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target kinerja yang ditetapkan. d. Memberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager untuk seterusnya mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. e. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian dan pengunaan fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager serta memberikan rekomendasi perbaikan/ perubahan yang diperlukan. f. Membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi, berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager. g. Mengkaji dan menyampaikan rekomendasi yang transparan tentang kebijakan pemberian gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager minimal sekali dalam setahun.
186
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2013 memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Nomination and Remuneration Committee meetings during 2013 resolved the following:
Bidang Nominasi • Menyepakati perjanjian kerja terpadu dengan konsultan (head hunter) untuk mendapatkan dan menyeleksi caloncalon kandidat yang dibutuhkan untuk posisi top eksekutif dan Direksi; • Menyetujui indikator-indikator KPI yang digunakan dalam mengukur kinerja Dewan Komisaris; • Menyepakati evaluasi kinerja tahunan Dewan Komisaris dapat dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya; • Menyetujui kebijakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dan tata cara pelaksanaannya.
Nomination • Agreed on integrated work contract with head hunter to obtain and select required candidates for top executive and Directors positions;
Bidang Remunerasi Membahas kemungkinan untuk tidak menaikkan gaji Direksi di tahun 2014 sehubungan dengan kondisi pasar di industri tambang yang belum membaik. Jika ada kenaikan gaji Direksi maka besarannya di sekitar tingkat inflasi 2014.
Remuneration Discussed possibility of not to raise salaries of Board of Directors in 2014 due to market condition in mining industry which has not improved. Should there be increase in Board of Directors’ salary than the amount shall be at 2014 inflation rate.
Komite Investasi Komite Investasi ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 017/ ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Investasi telah memiliki Piagam Komite Investasi yang menjadi landasan kerja Komite Investasi sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.009/ABMRES-BOC/IV/2012 tanggal 3 Mei 2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Investasi.
Investment Committee Investment Committee of ABM Investama was formed based on Decision of Board of Commissioners of ABM Investama No. 017/ ABM-RES- BOC/V/2012 dated May 3, 2012. Investment Committee has Investment Committee Charter which has become foundation of Investment Committee’s work as stipulated in Decision of Board of Commissioners of ABM Investama No. 009/ABM-RESBOC/V/2012 dated May 3, 2012 concerning Enactment of Investment Committee Charter.
Keanggotaan Komite Investasi Anggota Komite Investasi harus memahami kegiatan usaha ABM Investama dan Grup ABM, serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Investment Committee Membership Investment Committee members must understand business activities of ABM Investama and ABM Group, have sufficient knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively.
Susunan keanggotaan Komite Investasi terdiri dari sekurangkurangnya 1 (satu) orang Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, serta dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Masa kerja anggota Komite Investasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
Composition of Investment Committee membership consists of at least 1 (one) Commissioner appointed by Board of Commissioners, and is assisted by Board of Commissioners Secretary in performing its duties. Service period of Investment Committee members is no later than three (3) years and may be reappointed for one subsequent office term.
Sampai dengan 31 Desember 2013 susunan Komite Investasi adalah sebagai berikut: 1. Rachmat Mulyana Hamami (Ketua/Komisaris Utama) 2. Erry Riyana Hardjapamekas (Anggota/Komisaris Independen) 3. Achmad Ananda Djajanegara (Anggota/Direktur Utama)
As of December 31, 2013, composition of Investment Committee is as follows: 1. Rachmat Mulyana Hamami (Chairman/President Commissioner) 2. Erry Riyana Hardjapamekas (Member/Independent Commissioner) 3. Achmad Ananda Djajanegara (Member/President Director)
• • •
Approved KPI indicators used to measure performance of Board of Commissioners; Agreed that annual performance evaluation of Board of Commissioners can be conducted consistently every year; Approved policies of due diligence, fit and proper test and the implementation procedures.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
4. Yovie Priadi (Member/Director of Corporate Strategy) 5. Rara Rengganis Dewi (Member - since May 3, 2013)
Profil anggota Komite Investasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Profiles of Investment Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Investasi Tugas utama Komite Investasi adalah membantu melakukan pengawasan investasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pengelolaan investasi Perseroan, termasuk Anak Perusahaan berikut implementasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP). Komite Investasi menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun.
Duties, Responsibilities and Authorities of Investment Committee The main duties of Investment Committee are to assist in supervising investments and provide recommendations to Board of Commissioners on the Company’s investment management, including Subsidiaries and implementation of Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP). Investment Committee performs its duties and responsibilities professionally and independently without interference any parties.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Investasi berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang investasi, penggunaan dana terkait investasi, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Investasi bekerjasama dan berkoordinasi dengan Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite lain, Tim Investasi, dan atau unitunit operasional Perusahaan, termasuk Anak Perusahaan.
In carrying out its functions, Investment Committee is authorized to access records or information on investments, fund utilization related to investments, assets and the Company’s other resources related to its duties. In performing its authorities, Investment Committee cooperates and coordinates with Board of Commissioners Secretary and other Committees, Investment Team and or the Company’s operational units, including Subsidiaries.
Laporan Kegiatan Komite Investasi Tahun 2013 Komite Investasi ABM Investama (Komite Investasi) dibentuk pada tanggal 27 Maret 2013 dan mengadakan rapat reguler pertamanya pada tanggal 27 Mei 2013. Komite Investasi, yang bekerja secara profesional dan independen serta berpedoman pada Piagam Komite Investasi, berperan membantu dan mendukung Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengelolaan Perseroan terkait rencana dan pelaksanaan investasi Perseroan dan anakanak perusahaannya.
Activity Report 2013 of Investment Committee Investment Committee of PT ABM Investama Tbk (Investment Committee) was formed on March 27, 2013 and held its first regular meeting on May 27, 2013. Investment Committee, which works professionally and independently based on Investment Committee Charter, has an important role in assisting and supporting Board of Commissioners in performing supervision providing advices on the Company’s management related to investment plans of the Company and its subsidiaries.
Susunan Komite Investasi serta kehadiran dalam rapat yang diselenggarakan selama tahun kerja 2013 adalah sbb.:
Investment Committee composition and attendance rate in meetings held during 2013 are as follows:
Nama Name
No.
Jabatan Position
Kehadiran Dalam Rapat Meeting Attendance
%
1.
Rachmat Mulyana Hamami
Ketua/Chairman
3
100
2.
Erry Riyana Hardjapamekas
Anggota/Member
3
100
3.
Achmad Ananda Djajanegara
Anggota/Member
3
100
4
Yovie Priadi
Anggota/Member
3
100
5.
Rara Rengganis Dewi
Anggota/Member
3
100
Catatan: Jumlah rapat reguler Komite Investasi selama tahun 2013 adalah sebanyak 3 kali
Note: There were 3 regular meetings of Investment Committee during 2013
187
ABM Investama Annual Report 2013
4. Yovie Priadi (Anggota/Direktur Strategi Korporate) 5. Rara Rengganis Dewi (Anggota – mulai menjabat sejak 3 Mei 2013)
188
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Tugas dan tanggung jawab Komite Investasi meliputi : 1. Menelaah efektivitas pedoman investasi yang telah ditetapkan bagi kegiatan investasi Perseroan dan anak perusahaan; 2. Menelaah dan mengkaji secara periodik pelaksanaan kegiatan investasi yang telah dilaksanakan oleh Perseroan dan anak perusahaan yang meliputi kepatuhan dalam melaksanakan kebijakan investasi yang telah digariskan dan petunjuk pelaksanaan terkait termasuk tingkat risiko dari setiap investasi; 3. Secara periodik melakukan pengkajian dan menelaah kelengkapan Charter dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan; 4. Memastikan dibuatnya risalah rapat yang dilakukan Komite Investasi untuk dilaporkan kepada Dewan Komisaris secara reguler; 5. Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan Dewan Komisaris terkait pengelolaan investasi dan risiko usaha apabila diminta; 6. Membuat rencana kerja tahunan Komite Investasi yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan atas kebijakan investasi Perseroan; 7. Melaporkan hasil-hasil kerja Komite kepada Dewan Komisaris secara periodik; 8. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam hal pengawasan atas investasi Perseroan dan anak perusahaan;
Duties and responsibilities of Investment Committee include: 1. Review effectiveness of investment guidelines established for investment activities of the Company and subsidiaries;
Dalam melaksanakan pekerjaannya selama tahun 2013, Komite Investasi telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mengadakan dua kali kunjungan lapangan ke Meulaboh, Aceh, yaitu pada tanggal 18-19 Februari 2013 dan pada tanggal 18 April 2013 untuk melihat perkembangan pembangunan proyek pertambangan PT Mifa Bersaudara (Mifa) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) yang merupakan anak-anak perusahaan (pemilik IUP) dari PT Media Djaya Bersama (MDB), yang merupakan anak perusahaan dari PT Reswara Minergi Hartama (RWA), yaitu salah satu anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
In carrying out its duties during 2013, Investment Committee performed following activities:
2. Mengadakan tiga kali rapat reguler, yaitu pada tanggal 27 Mei 2013, 27 Agustus 2013 dan 18 November 2013 dengan topik-topik pembahasan sebagai berikut: 1) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Investasi 2013. 2) Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi (IDPP) Perseroan serta pelaksanaannya. 3) Rencana investasi Perseroan untuk kegiatan operasionalnya.
2. Held three regular meetings, on May 27, 2013, August 27, 2013 and November 18, 2013 with the following discussion topics: 1) Annual Work Plan and Budget of Investment Committee 2013. 2) Investment / Divestment Policies and Procedures (IDPP) of the Company and its implementation. 3) The Company’s Investment plans for its operations.
2. Periodically review and assess implementation of investments executed by the Company and subsidiaries covering compliance in implementing outlined investment policies and relevant guidelines including risk level of each investment; 3. Periodically review and examine completeness of Charter and provide recommendations to Board of Commissioners on required adjustments; 4. Ensure preparation of minutes of meetings held by Investment Committee to be reported to Board of Commissioners regularly; 5. Provide reference material and information for Board of Commissioners related to investment management and business risks if required; 6. Prepare Investment Committee annual work plan which is aligned with the Company’s work plans on investment policies; 7. Report the Committee’s work results to Board of Commissioners periodically; 8. Perform other duties assigned by Board of Commissioners in relation to roles and responsibilities of Board of Commissioners in terms of supervision on investments of the Company and subsidiaries;
1. Conducted two field visits to Meulaboh, Aceh, on February 18-19, 2013 and April 18, 2013 to see progresses of mining projects of PT Mifa Bersaudara (Mifa) and PT Bara Energi Lestari (BEL) which are subsidiaries (IUP owners) of PT Media Djaya Bersama (MDB), which is a subsidiary of PT Reswara Minergi Hartama (RWA), a subsidiary of the Company engaged in coal mining.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
4) IDPP projects up to the September 2013 period. 5) Development of MDB projects up to the September 2013 period. 6) Progess of the Company’s preparation for its operations.
3. Mengambil keputusan-keputusan sebagai berikut: 1) Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2013. 2) Menyetujui Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi Perseroan. 3) Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan kegiatan operasionalnya.
3. Made the following decisions: 1) Approved Annual Work Plan and Budget 2013. 2) Approved the Company’s Investment/Dinvestment Policies and Procedures. 3) Approved the Company’s plan to conduct its operations.
Catatan: Sesuai dengan Rencana Kerja tahunan yang telah disetujui, dimana Rapat Reguler untuk setiap tahun kerja akan dilangsungkan sebanyak 4 kali dalam setahun, maka Rapat Reguler keempat Komite Investasi untuk tahun kerja 2013 telah dilangsungkan pada tanggal 19 Februari 2014.
Note: In accordance with approved Annual Work Plan, where Regular Meeting for each service year to be held 4 times a year, then the fourth Regular Meeting of Investment Committee for the service year 2013 was held on February 19, 2014.
Direksi
Board of Directors
Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi bertanggung jawab mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Board of Directors manages the Company in accordance with the Company’s interests and goals and acts as leader in such management roles. Board of Directors is authorized to perform all necessary actions and dealings both for management of and ownership of the Company’s assets including binding the Company with other parties, under limitations stipulated in the Company’s Articles of Association. Legally, Board of Directors represents the Company either inside or outside the court.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris. 2. Merumuskan pemahaman, komitmen dan penyempurnaan terhadap visi, misi dan strategi Perseroan. 3. Menetapkan kebijakan dasar korporat. 4. Menetapkan sasaran serta evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP). 5. Mengajukan usulan dan menetapkan usulan dan perubahan RKT dan RKJP. 6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/Key Performance Indicator sesuai evaluasi kinerja Perseroan dan anak perusahaan sesuai RKT dan RKJP. 7. Mengangkat, memberhentikan, promosi, demosi pejabat Perseroan mulai kepala unit kerja hingga jabatan yang lebih tinggi di atur melalui ketetapan Direksi.
Roles and Responsibilities of Board of Directors 1. Set the Company’s vision, mission, and strategies with approval of Board of Commissioners. 2. Formulate understanding, commitment and improvement of the Company’s vision, mission and strategies. 3. Establish corporate fundamental policies 4. Set targets and performance evaluation of working units under each Board of Directors member in accordance with Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP). 5. Propose draft RKT and RKJP, determine proposals and amendments to RKT and RKJP 6. Establish and exert the most possible efforts to achieve targets/ Key Performance Indicator (KPI) of the Company and its subsidiaries according to RKT and RKJP. 7. Appoint, terminate, promote and demote the Company’s officials starting from head of working unit to the higher levels through Decisions of Board of Directors.
189
ABM Investama Annual Report 2013
4) Proyek-proyek dalam IDPP sampai dengan periode September 2013. 5) Perkembangan proyek MDB sampai dengan periode September 2013. 6) Perkembangan persiapan Perseroan untuk kegiatan operasionalnya.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
190
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
8. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan. 9. Menelaah, mengkaji, termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan dalam pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai kewenangan Direksi (IAC/IDC atau sejenis). 10. Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui. 11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis Grup ABM. 12. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh kebijakan keuangan sesuai keputusan Direksi serta melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Perseroan dan Grup ABM. 13. Mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan dan pengembangan sumber dana bagi pengembangan Perseroan. 14. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan memberikan perhatian dan penghargaan (compensation and benefit) kepada sumber daya manusia. 15. Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perseroan (organization planning). 16. Memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan pemimpin/direktur yang dibutuhkan Grup ABM (leadership development). 17. Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui komunikasi korporat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan Perseroan. 18. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
8. Perform risk analysis, determine measures to mitigate and overcome various risks encountered by the Company.
Wewenang Direksi Kewenangan yang dimiliki oleh para aggota Direksi Perseroan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan. 2. Mewakili dan atau mengikat Perseroan dengan pihak lain sesuai kewenangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. 3. Menyelenggarakan Rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang mewakili sekurangkurangnya 1/10 dari jumlah saham yang memiliki hak suara. 4. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham setiap kali dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang
Authorization of Board of Directors Authorities of the Company’s Board of Directors members are among others as follows: 1. Represent the Company inside and outside the Court. 2. Represent and/or bind the Company with other parties according to authorities set forth in the Company’s Articles of Association. 3. Hold Board of Directors meetings at any time deemed necessary by one or more Board of Directors members or upon written request of one or more Board of Commissioners members or Shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights.
9. Review, analyze, including correct and approve implementation of each investment project according to authorities of Board of Directors (IAC/IDC or equal). 10. Monitor implementation of approved projects and investments. 11. Formulate, improve and implement business plan of ABM group. 12. Implement and control all financial policies based on Decision of Board of Directors and implement efficiency and effectiveness of financial functions in the Company and ABM Group. 13. Coordinate implementation of RKT and RKJP related to control of accounting and finance, treasury and management and development of source of funds for the Company’s development. 14. Identify and develop values that may improve the Company’s competitive advantages by providing compensation and benefits to human resources. 15. Design and develop organization that is capable of effectively performing business strategies and achieving efficiency in conducting the Company’s routine operations (Organization Planning). 16. Recruit, develop and maintain leaders/directors required by ABM group (leadership development). 17. Manage, develop and ensure communication with stakeholders through effective corporate communication in accordance with the Company’s policies. 18. Plan, coordinate and implement the Company’s obligations related to social and environmental responsibilities.
4. Hold GMS whenever necessary upon written request of one or more Board of Commissioners members or
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
5.
7. 8.
9.
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
atau lebih anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 dari jumlah saham yang memiliki hak suara. Mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan termasuk di dalamnya Laporan Keuangan. Mengajukan kebijakan dan prosedur di dalam masingmasing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi guna mencapai sasaran kerja di masing-masing fungsi departemen atau unit kerja yang bernaung di bawahnya. Menetapkan struktur organisasi Perseroan. Mengusulkan perubahan Rencana Kerja Tahunan-RKT (Business Plan) dan Rencana Kerja Jangka Panjang-RKJP (Long Term Business Plan). Menetapkan rencana pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan Grup ABM.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights. 5. Approve the Company’s Annual Report including the Company’s Financial Statements. 6. Propose policies and procedures in each department or working unit under each Board of Directors member to achieve business objectives of each department or working unit. 7. Establish the Company’s organizational structure. 8. Propose amandmends to RKT (Business Plan) and RKJP (Long Term Business Plan). 9. Establish business development plan of the Company and ABM Group.
Tugas, wewenang dan kewajiban serta pedoman dan tata tertib kerja Direksi dijabarkan secara rinci pada Board Manual yang dapat diakses pada website Perseroan: http://www.abminvestama.com/corporategovernance/ board_manual.
Duties, authorities and obligations as well as guidelines and rules of Board of Directors are described in detail in Board Manual which can be accessed on the Company’s website: http://www. abm-investama.com/corporategovernance/board_mannual.
Independensi Direksi Independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan. Untuk menjaga independensi, maka Perseroan menetapkan aturan bahwa pihak manapun kecuali organ Perusahaan dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perseroan dan anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perseroan.
Independence of Board of Directors Independence of Board of Directors is one of key factors that need to be maintained in order to enable Board of Directors to act at their best for the Company’s interests. To maintain its independence, the Company governs that any parties except for the Company’s organs are prohibited from managing or being involved in the Company’s management and Board of Directors members are prohibited from conducting activities that may breach their independence in managing the Company.
Susunan Direksi Komposisi Direksi ABM Investama tidak mengalami perubahan selama tahun 2013 yaitu sebagaimana tercatat pada Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat Notaris Andalia Farida, SH, MH. Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.10-12789 tanggal 1 Februari 2013 adalah sebagai berikut: 1. Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) 2. Willy Agung Adipradhana (Direktur) 3. Syahnan Poerba (Direktur) 4. Yovie Priadi (Direktur)
Composition of Board of Directors Composition of Board of Directors of PT ABM Investama Tbk did not change during 2013 as recorded in Notarial Deed No. 15 dated December 21, 2012 prepared by Notary Andalia Farida, SH, MH., Notary in Jakarta, already submitted to the Ministry of Justice and Human Rights with Receipt of Amendment to the Company’s Data No. AHU-AH.01.10-12789 dated February 1, 2013 is as follows:
Profil anggota Direksi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Profiles of Board of Directors members are described in Corporate Data section of this Annual Report.
1. 2. 3. 4.
Achmad Ananda Djajanegara (President Director) Willy Agung Adipradhana (Director) Syahnan Poerba (Director) Yovie Priadi (Director)
191
ABM Investama Annual Report 2013
6.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
192
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Pembagian Tugas Direksi Direksi bertugas secara kolegial. Namun agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas, dilakukan pembagian tugas anggota Direksi sesuai bidang dan kompetensinya. Pembidangan tugas tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
Segregation of Duties of Board of Directors Board of Directors works collegially. However to be more efficient and effective in performing duties, there is segregation of duties of Board of Directors members according to their respective fields and competences. Allocation of duties does not eliminate the collegial responsibility of Board of Directors in managing the Company. Each Board of Directors member may perform duties and make decisions nonetheless Board of Directors’ decisions are shared responsibilities. Positions of Board of Directors members including President Director are equal. President Director’s main duty is to coordinate Board of Directors’ activities.
Pembagian tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada bagian Data Perusahaan pada laporan tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi ABM Investama adalah sebagai berikut:
Segregation of duties of Board of Directors is made to ensure effectiveness of duties of all Board of Directors members in managing the Company. Segregation of duties and responsibilities of Board of Directors in general are described in Corporate Data section of this Annual Report. Duties of each Board of Directors member of ABM Investama are as follows:
A. Achmad Ananda Djajanegara, Direktur Utama Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di ABM Investama maupun anak perusahaan termasuk: • Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, visi, misi dan strategi Perusahaan. • Mengkoordinasikan pemecahan masalah Perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan, kebijakan audit, peningkatan budaya, citra dan tata kelola Perusahaan (GCG). • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu. • Membawahi Unit Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.
A. Achmad Ananda Djajanegara, President Director Responsible for all activities in ABM Investama and its subsidiaries including: • Provide guidelines and control the Company’s policies, vision, mission and strategies. • Coordinate the Company’s problem solving, planning policy, controlling, achievement of long term goals, audit policy, enhancement of corporate culture, image and governance (GCG). • Hold and lead Board of Directors’ periodical meetings or other meetings if deemed necessary. • Supervise Internal Audit Unit and Corporate Secretary.
B. Willy Agung Adipradhana, Direktur Keuangan Bertanggung jawab terhadap pengendalian seluruh kebijakan keuangan termasuk: • Melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Perusahaan dan anak perusahaan. • Mengkoordinasikan pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan sumber dana bagi pengembangan Perusahaan. • Membina dan menjaga hubungan dengan investor publik. • Membawahi departemen-departemen Treasury, Accounting & Tax, ICT dan Investor Relations. • Mengesahkan semua Keputusan Direksi. • Memilah dan memberikan informasi tentang Perusahaan kepada pemangku kepentingan.
B. Willy Agung Adipradhana, Finance Director Responsible for control of all financial policies including: • •
• • • •
Perform efficiency and effectiveness of financial functions in the Company and its subsidiaries. Coordinate implementation of Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP) related to accounting and financial control, treasury and management of resources for the Company’s development. Build and maintain relationship with public investors. Supervise Treasury, Accounting & Tax, ICT and Investor Relations departments. Endorse all Decisions of Board of Directors. Select and provide information pertaining to the Company to stakeholders.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
C. Syahnan Poerba, Corporate Support Services Director Responsible for the Company’s supporting operational aspects including: • Formulate strategies for management and development of human resources (HR), recruit, develop and maintain high performing human resources and core values (leadership development) including welfare and rewards aspects (compensation and benefit). • Design and develop effective organization. • Manage, develop and ensure communication to stakeholders. • Plan, coordinate and implement social and environmental responsibilities. • Supervise Legal, Corporate Communication, Risk Management Corporate Talent, Corporate Social Responsibility and Human Resources departments.
D. Yovie Priadi, Direktur Strategi Korporat Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek pengembangan usaha dan investasi termasuk: • Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui. • Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis baru grup ABM. • Mencari dan menetapkan mitra usaha strategis. • Membawahi departemen Business Process Improvement, Corporate Planning Budgeting dan divisi Strategic Planning and Business Development.
D. Yovie Priadi, Corporate Strategy Director Responsible for business development and investment aspects, including: • Monitor implementation of approved projects and investments. • Formulate, refine and implement new business development plan of ABM group. • Seek for and establish strategic business partners. • Supervise Business Process Improvement, Corporate Planning Budgeting departments and Strategic Planning and Business Development division.
Rapat Direksi Direksi disyaratkan melakukan rapat secara periodik minimum setiap 2 (dua) minggu sekali. Di luar waktu tersebut, rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Sepanjang tahun 2013, Direksi mengadakan 49 (empat puluh sembilan) kali rapat, baik untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja perusahaan maupun hal-hal lain yang dinilai penting. Jumlah rapat Direksi dan tingkat kehadiran anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Board of Directors Meetings Board of Directors is required to hold periodic meetings once in 2 (two) weeks at the minimum. Other than such periodical meetings, Board of Directors may hold meeting at any time deemed necessary by one or more Board of Directors members or upon written request of one or more Board of Commissioners members or upon written request of one or more shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights. Throughout 2013, Board of Directors held 49 (forty nine) to evaluate the Company’s performance achievements and other matters considered of significance. The number of Board of Directors meetings and attendance rate of Board of Directors members are as follows:
Tabel: Data Kehadiran Rapat Direksi No.
Nama Name
Table: Board of Directors’ Meeting Attendance Jabatan Position
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
Kehadiran Meeting Attendance
%
1.
Achmad Ananda Djajanegara
Direktur Utama President Director
49
43
87
2.
Willy Agung Adipradhana
Direktur Keuangan Finance Director
49
41
83
193
ABM Investama Annual Report 2013
C. Syahnan Poerba, Direktur Layanan Pendukung Korporat Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek penunjang operasional Perseroan termasuk: • Strategi pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkinerja tinggi dan core values baik (leadership development) termasuk dari sisi perhatian dan penghargaan (compensation and benefit). • Merancang dan mengembangkan organisasi yang efektif. • Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan. • Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. • Membawahi departemen-departemen Legal, Corporate Communication, Risk Management, Corporate Talent, Corporate Social Responsibility dan Human Resources.
Tabel: Data Kehadiran Rapat Direksi
194
Table: Board of Directors’ Meeting Attendance
Nama Name
No.
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
3.
Syahnan Poerba
4.
Yovie Priadi
Jabatan Position Direktur Layanan Pendukung Korporat Corporate Support Services Director Direktur Strategi Korporat Corporate Strategy Director
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
Kehadiran Meeting Attendance
%
49
46
93
49
48
97
Direksi juga secara bersama-sama telah mengambil 9 (sembilan) keputusan di luar rapat (sirkular) yang antara lain mengenai hal-hal persetujuan pemberian fasilitas pinjaman, persetujuan pembelian aset, pengesahan Limit of Authority, dan hal-hal lainnya.
Board of Directors collectively also made 9 (nine) decisions outside (circular) meetings regarding, among others, approval for provision of loan facilities, approval for asset purchase, ratification of Limit of Authority and other matters.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings Board of Commissioners and Board of Directors in the Company’s daily management need to coordinate and cooperate to achieve the Company’s goals and sustainability in the long term. To synchronize views and decide crucial matters concerning the Company’s going concern and operations, Board of Commissioners and Board of Directors hold joint meeting regularly. The aim of this joint meeting is to discuss various agendas regarding work plans, operations, business opportunities, as well as strategic issues that require approval of Board of Commissioners. The joint meeting discusses Board of Directors’ periodic report and Board of Commissioners provides responses, notes and advices as outlined in minutes of meeting.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan gabungan berkala. Rapat gabungan ini bertujuan membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Di dalam rapat gabungan dibahas laporanlaporan periodik Direksi dimana Dewan Komisaris memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan di dalam risalah rapat. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 4 (empat) kali Rapat Gabungan dengan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
Throughout 2013, Board of Commissioners and Board of Directors held 4 (four) Joint Meetings with attendance rate of Board of Commissioners and Board of Directors members as follows:
Tabel: Data Kehadiran Rapat Gabungan No.
Nama Name
Table: Joint Meeting Attendance Jabatan Position
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
Kehadiran Meeting Attendance
%
1.
Rachmat Mulyana Hamami
Komisaris Utama President Commissioner
4
4
100
2.
Mivida Hamami
Komisaris Commissioner
4
4
75
3.
Erry Riyana Hardjapamekas
Komisaris Independen Independent Commissioner
4
4
100
4.
Achmad Ananda Djajanegara
Direktur Utama President Director
4
4
100
5.
Willy Agung Adipradhana
Direktur Keuangan Finance Director
4
4
75
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tabel: Data Kehadiran Rapat Gabungan
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Table: Joint Meeting Attendance
Nama Name
No.
Data Perusahaan Corporate Data
Jabatan Position
Syahnan Poerba
7.
Yovie Priadi
Direktur Strategi Korporat Corporate Strategy Director
Program Pendalaman Pengetahuan Program Pendalaman Pengetahuan bagi anggota Direksi perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk peningkatan pengetahuan dan kompetensi, dan agar Direksi dapat selalu mengikuti perkembangan terbaru dunia usaha khususnya tentang bisnis inti perusahaan di bidang energi. Program Pendalaman Pengetahuan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Selama tahun 2013, Direksi telah mengikuti program pelatihan, seminar, workshop, sosialisasi atau loka karya sebagai berikut:
Kehadiran Meeting Attendance
%
4
4
100
4
4
100
Knowledge Enrichment Program Knowledge Enrichment Program for Board of Directors members needs to be done on an ongoing basis for knowledge and competence improvement, and for Board of Directors to always follow the latest developments in business world, particularly regarding the Company’s core business in energy field. Knowledge Enrichment Program is implemented in order to improve effectiveness of Board of Directors’ duties. During 2013, Board of Directors attended training programs, seminars, workshops or socializations as follows:
Tabel: Pelatihan Direksi Tahun 2013
Table: Trainings for the Board of Directors in 2013
Achmad Ananda Djajanegara Tanggal Date
Judul Pelatihan Training Title
Penyelenggara Provider
Kategori Category
Tempat Place
Investasi Investment
19 April
The Art of Leadership
PT Globeasia Indonesia
Workshop
The Sultan Hotel Jakarta
Rp 1.250.000
20 May
The 5th IICD Board Forum
IICD
Forum
Le Meridien Hotel Jakarta
Rp 2.000.000
5-7 October
APEC 2013 CEO Summit Indonesia
APEC CEO Summit
Forum
Bali International Concention Center Nusa Dua Bali
Rp 38.000.000
Tempat Place
Investasi Investment
Willy Agung Adipradhana Tanggal Date
Judul Pelatihan Training Title
Penyelenggara Provider
Kategori Category
14 June
Recruitment and retention strategies
Brigt Consulting
Workshop
Millenium Hotel Sirih Jakarta
Rp 3.080.000
23 July
Menelaah peraturan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non-Perizinan Penanaman Modal Review on regulation of Chairman of Indonesia Investment Coordinating Board No. 5 of 2013 concerning Guidelines and Procedures for Licensing and Non-Licensing of capital investment
LKDI
Forum
JS Luwansa Hotel Jakarta
Rp 1.200.000
195
ABM Investama Annual Report 2013
6.
Direktur Layanan Pendukung Korporat Corporate Support Services Director
Jumlah Rapat Nomber of Meeting
196
Syahnan Poerba Tanggal Date
Judul Pelatihan Training Title
Penyelenggara Provider
Kategori Category
Tempat Place
Investasi Investment
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
25-27 February
2nd Annual Indonesia Mining 2013 Conference
Clariden
Conference
The Westin Resort Nusa Dua, Bali
Rp 24.689.045
20-21 February
HATS Training
HATS Consultants
Forum
ABM lt 18
Rp 11.250.000
19 April
The Art of Leadership
PT Globeasia Indonesia
Workshop
The Sultan Hotel Jakarta
Rp 1.250.000
25-26 June
The 2013 future ASEAN Leadership un-conference
The Conference Board
Conference
Grand Hyatt Kuala Lumpur
Rp 8.750.000
Yovie Priadi Tanggal Date 19 April
Judul Pelatihan Training Title The Art of Leadership
Penyelenggara Provider PT. Globeasia Indonesia
Kategori Category Workshop
Tempat Place The Sultan Hotel Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta
Investasi Investment 1.250.000
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan mempertimbangkan kemampuan profesional serta integritasnya di masyarakat dan bisnis. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai Compliance Officer yang membantu tugas Direksi memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.
Corporate Secretary Corporate Secretary is appointed by the Company by considering professional capability and integrity in public and business. Corporate Secretary reports to President Director. In general, Corporate Secretary serves as Compliance Officer who assists Board of Directors to comply with good corporate governance provisions.
Fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan dijabarkan dalam Piagam Sekretaris Perusahaan yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor 002/ ABM-CIR-Dir/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Piagam Sekretaris Perusahaan. Piagam Sekretaris Perusahaan berisi kebijakan yang mengatur aspek-aspek terkait fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan terhadap Direksi, Dewan Komisaris, komite-komite dan pemegang saham ABM Investama, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal serta penyampaian dan pemberian informasi perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.
Functions and role of Corporate Secretary are stipulated in Corporate Secretary Charter which was issued based on Decision of Board of Directors of PT ABM Investama Tbk No. 002/ABM-CIR-Dir/2012 dated January 30, 2012 concerning Corporate Secretary Charter. Corporate Secretary Charter contains policies that govern aspects related to functions and role of Corporate Secretary toward Board of Directors, Board of Commissioners, committees and shareholders of ABM Investama, compliance with the laws and regulations in capital markets as well as delivery and provision of corporate information to internal and external parties.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: 1. Sebagai penghubung (contact person) dan fasilitator komunikasi antara Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah/instansi terkait, masyarakat dan pemangku kepentingan. 2. Mengkoordinasikan pemberian pendapat dari segi hukum, pengelolaan dokumen, kehumasan protokoler dan seremonial Perseroan untuk menunjang aktivitas Perseroan agar berjalan dengan efektif dan efisien serta meningkatkan citra Perseroan.
Duties and Responsibilities Duties and responsibilities of Corporate Secretary are as follows: 1. Acting as liaison (contact person) and communication facilitator among Board of Directors, Board of Commissioners, shareholders, related government/ institutions, public and stakeholders. 2. Coordinate provision of legal opinions, document management, protocol and ceremonial public relations of the Company to support its activities in order to operate effectively and efficiently and improve the Company’s image.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS, rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, mengelola jadwal rapat agar berlangsung efektif. 5. Mengkoordinasikan penyediaan informasi dalam bentuk orientasi formal, kliping, surat elektronik dan media lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan lainnya. 6. Memberikan informasi secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris jika diminta, untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sesuai peraturan Perseroan dan peraturan yang berlaku. 7. Mengkoordinasikan kegiatan Direksi yang berkaitan dengan kegiatan korporasi untuk mendukung efektivitas fungsi Direksi dan kinerja Perseroan. 8. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar atau di dalam Perseroan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan. 9. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Perseroan guna menjembatani hubungan Perseroan dengan pemangku kepentingan dan pihak eksternal lainnya. Profil Sekretaris Perusahaan Jabatan Sekretaris Perusahaan saat ini dipegang oleh Ade Renaldi Satari sejak 5 Desember 2011. Beliau mendapatkan gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung tahun 1986 dan Master di bidang Bisnis dari Chaminade University, Hawaii, USA tahun 1987 melalui Fujitsu Asian Scholarship. Pemahamannya yang mendalam mengenai prinsip-prinsip kepatuhan dalam peraturan-peraturan Pasar Modal diperoleh melalui pengalamannya sebagai Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik yang bergerak di sektor jasa minyak dan gas bumi sejak November 2002. Selain itu, pemahaman hubungan investor dan hubungan media diperoleh dari pengalamannya sebagai Investor Relations dan Media Relations pada perusahaan publik yang bergerak di bidang perbankan sejak tahun 1999. Ade Renaldi Satari memiliki pengetahuan memadai dalam prinsipprinsip dasar keuangan dan menyandang kualifikasi CFA level 1.
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
3. Organize secretarial activities in the environmental of Board of Directors, Board of Commissioners and the Company as well as administrative matters including managing GMS documents, minutes of meetings of Board of Directors, Board of Commissioners, joint meetings, Special Shareholders Register, documentation of dissenting opinions, invitations, agendas, meeting materials and other documents. 4. Coordinate organization of GMS, Board of Directors meetings, Board of Commissioners meetings, joint meetings, manage meeting schedules in order to be effective. 5. Coordinate provision of information in form of formal orientations, clippings, electronic mails and other media to Board of Directors, Board of Commissioners and other stakeholders. 6. Provide information periodically to Board of Directors and Board of Commissioners if required, to ensure that the Company complies with regulations regarding disclosure requirements according to the Company’s regulations and the applicable regulations. 7. Coordinate Board of Directors’ activities related to corporate activities to support effectiveness of Board of Directors’ functions and the Company’s performance. 8. Represent Board of Directors for dealing with external parties or within the Company in accordance with allocated assignments and predetermined policies. 9. Coordinate activities related to the Company’s interests in order to bridge the Company’s relationships with stakeholders and other external parties.
Profile of Corporate Secretary Corporate Secretary position is currently held by Ade Renaldi Satari since December 5, 2011. He earned bachelor degree from Institut Teknologi Bandung in 1986 and Masters in Business from Chaminade University, Hawaii, USA in 1987 through Fujitsu Asian Scholarship. His in-depth understanding of compliance principles with Capital Market regulations was gained through his experience as Corporate Secretary at a public company engaged in oil and gas services sector since November 2002. Moreover, his understanding of investor relations and media relations was obtained from his experience as Investor Relations and Media Relations at a public company engaged in banking since 1999. Ade Renaldi Satari has adequate knowledge of basic principles of finance and holds CFA level 1 qualification.
197
ABM Investama Annual Report 2013
3. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan dalam lingkungan Direksi, Dewan Komisaris dan Perseroan serta masalah administrasinya termasuk mengelola dokumen RUPS, risalah-risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, Daftar Pemegang Saham Khusus, dokumentasi perbedaan pendapat, undangan, agenda dan materi rapat serta dokumen lainnya.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
198
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Kegiatan Sekretaris Perusahaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan peraturan pasar modal dan memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan menerbitkan 4 (empat) Laporan Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan. 2. Melaksanakan korespondensi dengan regulator pasar modal (OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya. Korespondensi yang dilakukan sebanyak 61 (enam puluh satu) kali. 3. Menyampaikan keterbukaan informasi mengenai Perseroan, antara lain dalam bentuk siaran pers, mailing list, dan website. Siaran pers yang dikeluarkan sebanyak 11 (sebelas) kali. 4. Mengkoordinasi penyelenggaraan RUPS Tahunan pada pada tanggal 30 Mei 2013 dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Juni 2013. 5. Mengkoordinasi pelaksanaan paparan publik tahunan yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Tahunan tanggal 30 Mei 2013.
Activities of Corporate Secretary Activities carried out by Corporate Secretary Division during 2013 are as follows: 1. Continuously observed capital market regulations and ensured the Company’s compliance with the applicable regulations. The Company published 4 (four) Financial Statements and 1 (one) Annual Report. 2. Engaged in correspondence with capital market regulators (FSA and IDX) and other supporting institutions. There were 61 (sixty one) correspondences with these parties.
Hubungan Investor Hubungan Investor bertugas memberikan layanan informasi dan mengembangkan hubungan yang baik dengan para pihak yang berkepentingan dengan investasi saham, terutama para pemegang saham, analis efek, manajer investasi, broker institusi maupun ritel dan media/pers.
Investor Relations Investor Relations’ duties are to provide information services and develop good relationships with stakeholders associated with share investments, especially shareholders, securities analysts, investment managers, institutional and retail brokers and media/press.
Hubungan Investor di ABM Investama dikepalai oleh Adi Hartadi yang telah memiliki kualifikasi dan pengalaman di antaranya sebagai Kepala Hubungan Investor di PT. Baramulti Suksessarana Tbk dan lebih dari 10 tahun sebagai analis riset ekuitas di berbagai perusahaan sekuritas lokal dan internasional. Untuk menerapkan prinsip keterbukaan dan transparansi terhadap setiap aktivitasnya yang bersifat material, ABM Investama melalui Hubungan Investor melakukan komunikasi baik secara dua arah seperti bertemu analis, investor yang sudah ada maupun potensial, conference call melalui sarana komunikasi yang lain seperti presentasi perusahaan, laporan tahunan, situs web, siaran pers dan pemutakhiran email.
Investor Relations at ABM Investama is led by Adi Hartadi who has qualifications and experience among others as Head of Investor Relations at PT. Baramulti Suksessarana Tbk and more than 10 years as equity research analyst at various local and international securities firms.. To apply openness and transparency principles to every material activity, ABM Investama through Investor Relations builds effective twoway communication such as meeting analysts, the existing and potential investors, conference calls through other communication media such as corporate presentations, annual reports, website, press releases and e-mail updates.
Hubungan Investor secara terus-menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas penyampaian informasi material, baik yang bersifat operasional dan finansial kepada investor yang sudah ada dan potensial. Disamping itu, secara rutin juga mengikuti forum-forum pertemuan investor dalam dan luar negeri serta roadshow.
Investor Relations continually improves quality and quantity of material information delivery, both operational and financial to the existing and potential investors. In addition, on a regular basis also participates in national and international investor forums and roadshows.
3. Delivered information disclosure regarding the Company, among others in form of press releases, mailing lists and website. There were 11 (eleven) issued press releases. 4. Organized Annual GMS on May 30, 2013 and Extraordinary GMS on June 27, 2013. 5. Organized annual public exposure which was conducted concurrently with Annual GMS on May 30, 2013 .
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Aktivitas Investor Relations Tahun 2013
Data Perusahaan Corporate Data
Investor Relation’s Activities in 2013 Aktivitas Activities
No.
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Frekuensi Frequency
Kunjungan Analis/Investor Analyst/Investor Visit
31
2.
Konferensi Investor Lokal dan Internasional Local and International Investor Conference
13
3.
Laporan Tahunan Annual Report
1
4.
Pertemuan Analis Analyst Meeting
1
5.
Paparan Publik Public Expose
1
6.
RUPS GMS
2
Tabel: Jadwal Investor Day/Corporate Day dan Konferensi 2013 Perusahaan Efek Brokerage House
No.
Table: Schedule of Investor Day/Corporate Day and Conference 2013
Acara Event
Frekuensi Frequency
1.
DBS
Indonesia Access Corporate Day
18 February 2013, Jakarta, Indonesia
2.
Morgan Stanley
ASEAN Energy & Material Trip
25 February 2013 - 1 March 2013, Jakarta,
3.
UBS
Indonesia Small Cap Ideas Day
27 March 2013, Jakarta, Indonesia
4.
Deutsche Bank
DB Indonesia Conference
26-29 April 2013, Singapore
5.
Morgan Stanley
Fourth Annual Hongkong Investor Summit
13-16 May 2013, Hongkong
6.
Citigroup
ASEAN Investor Conference
4-5 June 2013, Jakarta, Indonesia
7.
Standard Chartered Bank
Standard Chartered 3rd Earth’s Resource Forum
19-20 June 2013, Hongkong
8.
DBS
DBS Pulse of Asia Conference
4 July 2013, Singapore
9.
Goldman Sachs
3rd Annual Global Commodities Conference - Asia Pacific
12-13 September 2013, Singapore
10.
Barclays-Mandiri
Indonesia Corporate Days
30 September - 1 October 2013, London, UK
11.
Nomura
Indonesia All Access
22-23 October 2013, Jakarta, Indonesia
12.
Standard Chartered Bank
Double in 3 Triple in 5 Emerging Growth
31 October - 1 November 2013, Singapore
13.
Morgan Stanley
12th Annual Asia Pacific Summit
13-15 November 2013, Singapore
Unit Audit Internal Unit Audit Internal dibentuk pada bulan September tahun 2011 dengan tujuan untuk memberikan pendapat yang profesional, independen dan objektif kepada Direktur Utama terhadap aktivitas dan operasi yang dijalankan oleh Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Unit Audit Internal di anak-anak perusahaan. Unit Audit Internal dipimpin oleh Hans Christian Manoe sebagai Kepala Unit Audit Internal dibantu oleh 4 anggota unit Audit Internal.
Internal Audit Unit Internal Audit Unit was established in September 2011 with the aim to provide professional, independent and objective opinions to President Director on the Company’s activities and operations. This is done in cooperation with subsidiaries’ Internal Audit Units. Internal Audit Unit is led by Hans Christian Manoe as Head of Internal Audit Unit assisted by four members of Internal Audit unit.
Hans Christian Manoe mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1993, gelar Sarjana Ekonomi Akuntan (SE, Ak.) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro pada tahun 1995, gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2012 dan Master of Business Administration (MBA) dari I.A.E de Grenoble, Université
Hans Christian Manoe earned his law degree (SH) from Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada in 1993, economics degree majoring in accounting from Faculty of Economics, Department of Accounting (SE, Ak.), Universitas Diponegoro in 1995, master degree in management from the Faculty of Economics (MM), Universitas Indonesia and Master of Business Administration (MBA) from I.A.E de Grenoble, Université
ABM Investama Annual Report 2013
1.
199
200
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Pierre – Mendés, Perancis pada tahun 2012. Hans Manoe lulus dalam kualifikasi Certified Fraud Examiner/CFE dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Austin-Texas, USA dan merupakan anggota aktif dari assosiasi tersebut; Selain itu Hans Manoe juga merupakan anggota aktif dari Institute of Internal Audit (IIA) dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Jakarta - Indonesia. Memulai karir sebagai auditor eksternal di Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja/KAP PSS (Ernst & Young International) sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 dengan posisi terakhir sebagai Audit Manajer, perusahaan-perusahaan yang diaudit bergerak berbagai industri yaitu: oil and gas, manufacturing, perbankan, keuangan, trading, oil services dan advertising. Sejak tahun 2007 menjabat sebagai Head of Corporate Internal Audit di PT Lion Super Indo anak usaha Grup Delhaize - Belgia sampai tahun 2010, kemudian bergabung dengan PT Matahari Department Store Tbk. sebagai Head of Corporate Internal Audit sampai dengan tahun 2012, kemudian bergabung dengan Perseroan. Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Unit Audit Internal dilakukan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Pierre- Mendes, France in 2012. Hans Manoe passed in qualifying Certified Fraud Examiner/CFE from Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Austin-Texas, USA and is an active member of the association; In addition Hans Manoe is also an active member of Institute of Internal Audit (IIA) and Indonesian Institute of Accountants (IAI) Jakarta - Indonesia. Starting his career as an external auditor at Purwantono, Suherman & Surja/KAP PSS (Ernst & Young International) from 2000 to 2007 with his last position as Audit Manager, his audit clients engaged in various industries including: oil and gas, manufacturing, banking, finance, trading, oil services and advertising. Since 2007 he served as Head of Corporate Internal Audit at PT Lion Super Indo, a subsidiary of Delhaize Group – Belgium until 2010, before joining PT Matahari Department Store Tbk. as Head of Corporate Internal Audit until 2012, then joined the Company. Head of Internal Audit is appointed and terminated by President Director with approval of Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan, aktivitas audit meliputi: a. Melakukan kerja sama dengan Unit Audit Internal di anak perusahaan untuk membuat rencana audit tahunan berdasarkan pendekatan risiko dan meminta persetujuan Direktur Utama setelah berdiskusi dengan Komite Audit atas rencana audit tahunan tersebut terlebih dulu; b. Melakukan audit di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan lainnya; c. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; e. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi audit, untuk memastikan perbaikan telah dilakukan dan dijalankan dengan baik secara konsisten; f. Memastikan pengendalian internal telah berjalan dengan baik di semua lini Perusahaan untuk tercapainya: laporan keuangan yang akurat dan terpercaya; operasi yang efektif dan efisien; kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan; g. Melakukan kerja sama dengan Komite Audit; h. Melakukan ad hoc audit sesuai usulan/penugasan dari Direktur Utama; i. Melakukan evaluasi atas mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.
Duties and Responsibilities Internal Audit is in charge of testing and evaluating internal control and risk management systems in accordance with the Company’s policies, audit activities include: a. Cooperate with subsidiaries’ Internal Audit Units to prepare annual risk-based audit plan and seek approval of President Director after prior discussion with Audit Committee on the annual audit plan; b. Conduct audit in areas of finance, accounting, operations, human resources, information technology and others; c. Prepare audit report and submit the report to President Director; d. Provide improvement recommendation and objective information on the audited activities at all management levels; e. Monitor follow-up on audit recommendation, to ensure improvement has been made and executed consistently; f. Ensure that internal control runs well at all the Company’s levels to achieve: accurate and reliable financial statements; effective and efficient operations; compliance with the laws and regulations; g. Cooperate with Audit Committee; h. Conduct ad hoc audit according to recommendation/ assignment from Director; i. Evaluate quality of the conducted internal audit activities.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Internal Audit Unit Activities Internal Audit Unit activities in 2013 were related to one of focuses of the main activities that have been conducted since 2012, which was continuous development of Internal Audit Unit. This was done through standardization of work program, audit work and report referring to International Professional Practices Framework (IPPF) which is conceptual framework of Internal Audit established by The Institute of Internal Auditors (IIA). Development of the Company’s audit function is carried out with communication and coordination with subsidiaries’ Internal Audit Units. This is done with the aim to support and enhance role and functions of internal control in first-line and second-line at the Company’s operational level. Coordination with subsidiaries’ Internal Audit Unit is done through regular meetings held every month and ad hoc meetings. Cooperation with subsidiaries’ Internal Audit Unit is done with collaborated audit activities, advisory, consultancy and knowledge sharing processes. The following are audit activities during 2013:
Kegiatan Audit tahun 2013
No
Audit Topik Audit Topic
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Audit Activities in 2013
Jenis Audit Audit Type
Periode pelaksanaan audit 2013 Period of Audit 2013
Keterangan Description
Jumlah saran perbaikan pengendalian internal Nmber of Internal Control improvement Recommnedations
1.
Coal Trading
Ad hoc
Q1
Proses perencanaan, pelaksanaan dan pencatatannya Process of planning, execution and recording
6
2.
Biaya kesehatan dan entertainment Medical expenses and entertainment
Reguler Regular
Q1
Proses pertanggungjawaban biaya kesehatan dan entertainment Process of medical and entertainment expenses Report
6
3.
Biaya terkait G&A G&A Expenses
Reguler Regular
Q1
Proses transaksi di bagian G&A Process of G&A transaction
6
4.
Uang muka Cash Advance
Reguler Regular
Q2
Proses pengambilan, pertanggungjawaban dan pencatatan uang muka process of withdrawing, reporting and recording of cash advance
10
5.
Persediaan Inventory
Reguler Regular
Q2
Proses persediaan Inventory process
14
6.
Tindak lanjut temuan auditor eksternal Follow-up of External Auditor’s fIndings
Reguler Regular
Q2
Monitor tindak lanjut temuan eksternal auditor Monitoring the follow-up of external auditor’s findings
14
7.
Konsumsi BBM Fuel Consumption
Reguler Regular
Q3
Proses pengadaan dan konsumsi Bahan Bakar dan Minyak (BBM) Process of fuel procurement and consumption
7
8.
Biaya Project Project Cost
Reguler Regular
Q4
Pengendalian internal atas proses biaya project Cost internal control of project cost process
8
201
ABM Investama Annual Report 2013
Aktivitas Unit Audit Internal Kegiatan Unit Audit Internal dalam tahun 2013 masih terkait dengan salah satu fokus kegiatan utama yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, yaitu pengembangan fungsi Unit Audit Internal yang berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui standarisasi program kerja, pelaksanaan dan pelaporan audit yang mengacu ke International Professional Practices Framework (IPPF) yang adalah conceptual framework Audit Internal yang di buat oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Pengembangan fungsi audit di Perusahaan dilakukan dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Unit Audit Internal di anak-anak perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan peran dan fungsi pengendalian internal pada lini pertama dan lini kedua di level operasional Perusahaan. Kegiatan koordinasi dengan Unit Audit Internal di anak perusahaan dilakukan melalui rapat yang dilakukan secara rutin setiap bulan maupun secara ad hoc. Kerja sama dengan Unit Audit Internal di anak perusahaan dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan bersama, proses advisory, consultancy dan sharing knowledge. Berikut adalah kegiatan audit selama tahun 2013:
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rapat-rapat yang diikuti dalam tahun 2013
Meetings attended in 2013
202 Topik Topic
No
Keterangan Description
Frekuensi Frequency
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
1.
Rapat bersama Komite Audit Meeting with Audit Committee
Membahas status audit, audit report dan tindak lanjut audit To discuss audit status, audit report and follow-up
4
2.
Rapat bersama Audit Eksternal Meeting with External Auditor
Membahas temuan dan hasil audit To discuss audit findings and result
2
3.
Rapat bersama Internal Audit Grup ABM Meeting with ABM Group Internal Auditor
Membahas audit status, draft report dan kendala-kendala yang dihadapi To discuss audit status, report draft and problems encountered
4
Pelatihan dan pengembangan Audit Internal Mengingat tantangan yang dihadapi oleh Unit Audit Internal ke depan, maka profesionalisme, independensi dan objektivitas auditor perlu terus ditingkatkan. Hal ini antara lain dilakukan melalui program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan (Continuous Professional Education/CPE), seperti: workshop, seminar, conference, training maupun round table discussions yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga profesional terpercaya. Di tahun 2013 ini juga ditingkatkan standarisasi praktek kerja Audit Internal dan dokumentasi audit yang berpedoman pada International Professional Practices Framework (IPPF).
Internal Audit trainings and development Considering challenges faced by Internal Audit Unit in the future, then professionalism, independence and objectivity of auditors need to be improved. This is partly done through Continuous Professional Education (CPE) programs, such as: workshops, seminars, conferences, trainings and round table discussions hosted by trusted professional institutions. In 2013 standardization of Internal Audit work practices and audit documentation were also improved based on International Professional Practices Framework (IPPF).
Di tahun 2013 beberapa personel Unit Audit Internal melakukan persiapan untuk mengikuti ujian sertifikasi Internal Audit (Certified Internal Auditor/CIA) di tahun 2014. Pelatihanpelatihan yang telah diikuti selama tahun 2013, adalah:
In 2013 some Internal Audit Unit personnel prepared for certification exam of Internal Audit (Certified Internal Auditor/ CIA) in 2014. The trainings that were participated during 2013 are:
Judul Pelatihan Training Subject
No 1.
Penyelenggara Organizer
Kategori Category
Tempat Place
Association of Certified Fraud Examiners: a. Investigative Interviewing Technique for Fraud Detection b. Internal Fraud and Beyond c. Know Your Fraudster
ACFE Austin-Texas
Seminar and Workshop
Singapura
d. Procurement Fraud in Asia e. Using Hotline to Detect and Investigate Fraud 2.
Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai PSAK 4 Consolidated Financial Statement in accordance with SFAS 4
Ikatan Akuntan Indonesia Indonesian Institute of Accountants
Workshop
Jakarta
3.
Fraud intelligence, How it works?
PT Global Secont
Workshhop
Bandung
4.
Penerapan Goodwill menurut PSAK 19, 22 & 4 Application of goodwill under SFAS 19, 22 & 4
Ikatan Akuntan Indonesia Indonesian Institute of Accountants
CPE
Jakarta
5.
Financial Analyst
LPIA
Training
Jakarta
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Audit Plan 2014 Internal Audit Unit in 2014 plans to perform the following:
EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Salah satu mekanisme penilaian bagi Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial dilakukan pada forum RUPS tahunan. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dikaitkan dengan hasil pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan. Salah satu keputusan RUPS tahunan tahun 2013 adalah menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2012.
PERFORMANCE EVALUATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS One of mechanisms to assess collegial performance of Board of Commissioners and Board of Directors is done in Annual GMS. Performance assessment of Board of Commissioners and Board of Directors is linked with achievement results of the Company’s overall performance. One of resolutions of Annual GMS 2013 was to approve the Company’s Annual Report for Financial Year 2012 including Supervisory Report of Board of Commissioners for Financial Year 2012, as well as to grant full acquittal and dismissal of responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervisory during Financial Year 2012.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Komisaris dievaluasi oleh Pemegang Saham. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal pengangkatannya. Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Dewan Komisaris.
Performance Evaluation of Board of Commissioners Performances of Board of Commissioners and Board of Commissioners members are evaluated by Shareholders. In general, performance of Board of Commissioners is determined based on duties and obligations stipulated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association and Shareholders’ mandate. Formal evaluation criteria are presented openly to Board of Commissioners members at the date of appointment. The results of performance evaluation of Board of Commissioners as a whole and performance of each individual Member of Board of Commissioners are integral parts of compensation and incentive scheme for Board of Commissioners Members.
a. Audit focus on internal control efficiency and costeffectiveness by reviewing each related process; b. Update on more comprehensive risk-based audit planning strategy; c. Identify, analyze, evaluate and anticipate fraud probability in the Company, with development of fraud prevention, fraud detection control and improvement process of internal control on the Company’s key processes; d. Conduct audit on processes that significantly affect the Company’s profits; e. Improve effectiveness of audit methodology by evaluating audit process undertaken to support development of internal control at level 1 and level 2 in the Company’s operations; f. Improve standardization of audit reports, working papers and other audit documents; g. Improve cooperation and coordination among the Company’s Internal Audit Units.
203
ABM Investama Annual Report 2013
Rencana Audit Tahun 2014 Unit Audit internal dalam tahun 2014 merencanakan untuk melakukan hal-hal berikut: a. Fokus audit pada pengendalian internal terkait efisiensi dan efektivitas biaya dengan melakukan review terhadap setiap proses terkait; b. Melakukan update atas strategi perencanaan audit berdasarkan pendekatan risiko yang lebih comprehensive; c. Melakukan identifikasi, analisa, evaluasi, dan antisipasi atas kemungkinan terjadinya fraud di Perusahaan, melalui pengembangan fraud prevention, fraud detection control dan perbaikan proses pengendalian internal atas prosesproses utama di Perusahaan; d. Melakukan audit atas proses-proses yang berpengaruh secara signifikan terhadap laba perusahaan; e. Meningkatkan efektivitas metodologi audit dengan melakukan evaluasi atas proses audit yang dilakukan untuk mendukung pengembangan pengendalian internal pada level 1 dan level 2 di operasional Perusahaan; f. Meningkatkan standarisasi laporan audit, kertas kerja dan dokumen-dokumen audit lainnya; g. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar Unit Audit Internal Perusahaan.
204
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Evaluasi Kinerja Direksi Kinerja Direksi dan anggota Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Direksi secara kolegial ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Direksi sejak tanggal pengangkatannya sebagaimana tercantum dalam Kontrak Manajemen yang menjadi target kinerja Direksi secara kolegial maupun individual.
Performance Evaluation of Board of Directors Performances of Board of Directors and Board of Directors members are evaluated by Shareholders in GMS. In general, collegial performance of Board of Directors is determined based on duties and obligations stipulated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association and Shareholders’ mandate. Formal evaluation criteria are presented openly to Board of Directors members at the date of appointment as stated in Management Contract which becomes collegial and individual performance target of Board of Directors.
Kinerja Direksi menjadi perhatian Utama Dewan Komisaris, dimana pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi merupakan salah satu tugas Utama dari Dewan Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Direksi secara individual, baik yang disampaikan oleh Dewan Komisaris maupun yang disampaikan langsung oleh Direksi dalam RUPST, merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali Anggota Direksi yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian dan peningkatan efektivitas Direksi, dan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Direksi.
Performance of Board of Directors is the main concern of Board of Commissioners, since supervisory on management of the Company by Board of Directors is one of Board of Commissioners’ main duties. Performance evaluation result of each individual Member of Board of Directors, both presented by Board of Commissioners and directly presented by Board of Directors in AGMS, is one of basic considerations for Shareholders to terminate and / or re-appoint the respective Board of Directors Member. The performance evaluation result is a means to assess and improve effectiveness of Board of Directors, and is an integral part of compensation scheme and incentives provision for Board of Directors Member.
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil analisis dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk menyusun dasar penetapan dan rekomendasi besaran remunerasi yang kredibel, Komite didukung oleh database yang kuat dari survei pasar pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan. Selanjutnya Komite menyusun beberapa faktor utama dalam usulan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
REMUNERATION POLICY FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS The amounts of remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors are based on achieved performance of Board of Commissioners and Board of Directors according to Nomination and Remuneration Committee’s analysis result and recommendation. To prepare the basis for determining remuneration and recommending credible remuneration amounts, the Committee is supported by reliable database from market survey on the Company’s peers. Furthermore, the Committee determines several key factors in proposed remuneration amounts for Board of Commissioners and Board of Directors. Nomination and Remuneration Committee’s recommendation is submitted to Board of Commissioners to be proposed in General Meeting of Shareholders (GMS).
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 30 Mei 2013, RUPS menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 4.025.500.000 belum dipotong pajak, yang akan dibagikan kepada 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris. RUPS juga memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian diantara anggota Dewan Komisaris. Remunerasi pejabat kunci sesuai dengan definisi PSAK No.7 (Revisi 2010) dalam hal ini Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Based on Annual GMS resolution dated May 30, 2013, GMS determined honorarium and other allowances for Board of Commissioners for financial year 2013 amounting to Rp 4,025,500,000 before tax, which would be distributed to 3 (three) Board of Commissioners members. GMS also granted authority to Board of Commissioners to determine the distribution among Board of Commissioners members. Remunerations of key officials are in accordance with definition of SFAS 7 (Revised 2010) in this case the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Jumlah Amount (USD) 2013
205 2012
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Pembayaran berbasis saham Sub-total
Board of Commissioners 644.076
683.548
Salaries and other short-term employee benefits
-
-
Share-based payments
644.076
683.548
Direksi Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Pembayaran berbasis saham
Sub-total Board of DIrectors
5.659.667
5.615.935
Salaries and other short-term employee benefits
-
-
Share-based payments
Sub-total
5.659.667
5.615.935
Sub-total
TOTAL
6.303.743
6.299.483
TOTAL
HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM Sesama anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Rachmat Mulyana Hamami dan Ibu Mivida Hamami mempunyai hubungan keluarga sampai derajat pertama, sedangkan antara anggota Dewan Komisaris dengan Direksi tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping.
AFFILIATED RELATIONSHIPS AMONG BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS AND SHAREHOLDERS Fellow members of Board of Commissioners, namely Mr. Rachmat Mulyana Hamami and Mrs. Mivida Hamami are related to the first degree, while among members of Board of Commissioners and Board of Directors have no family relationship to the second degree, both vertically and horizontally.
Komisaris Utama Perseroan yaitu Bapak Rachmat Mulyana Hamami juga merupakan Direktur Utama dari PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) dan Direktur Valle Varde Pte Ltd selaku pemegang saham Perseroan. Sedangkan salah satu Komisaris dari Perseroan yaitu Mivida Hamami juga merupakan Direktur TMT.
The Company’s President Commissioner, Mr. Rachmat Mulyana Hamami is also President Director of PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) and Director of Valle Varde Pte Ltd as shareholders of the Company. Meanwhile, one of the Company’s Commissioners namely Mivida Hamami is also Director of TMT.
KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah kondisi dimana anggota ABM Investama tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengambil keputusan secara objektif sebagaimana wewenang yang dimiliki di dalam Perseroan. Kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan pribadi, keluarga atau pihak lain di luar Perseroan itu sendiri yang berakibat merugikan Perseroan karena tidak mendapatkan pilihan atau hasil yang maksimal. Pengaturan mengenai hal ini secara rinci dimuat pada Bab III.5. Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan ABM Investama.
CONFLICT OF INTERESTS POLICY Conflict of interests refers to a situation where ABM Investama members are prevented from fulfilling their duties and responsibilities with regard to objective decision-making according to authorities conferred upon them within the Company. This situation may result in personal benefits, including for family members or external parties outside of the Company that adversely affect the Company due to less optimal options or outcomes. Detailed information on dealing with this issue is provided in Chapter III.5 of ABM Investama’s Company Code of Ethics and Conduct.
Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama juga menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib melaporkan kepemilikan sahamnya termasuk keluarganya baik di ABM Investama dan/atau di Perusahaan lain yang memiliki potensi benturan kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib mengungkapkan seluruh keadaan atau kondisi yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan dengan ABM Investama atau segala sesuatu yang dapat menghambat
ABM Investama’s Board Manual also governs that members of Board of Commissioners and Board of Directors are obligated to report their share ownerships, including that of family members either in ABM Investama and / or other Companies with potential conflict of interests. In addition, it is mandatory for members of Board of Commissioners and Board of Directors to disclose any situation or condition with actual or potential conflict of interests with ABM Investama or any other circumstances that may impede ABM Investama’s activities.
ABM Investama Annual Report 2013
Dewan Komisaris
206
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
aktifitas ABM Investama. Pengungkapan benturan kepentingan ini dilakukan secara periodik dalam Laporan Tahunan dan dalam pernyataan mengenai benturan kepentingan sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Perseroan.
Conflict of interests is disclosed periodically in Annual Report and in statement of conflict of interests according to the format prepared by the Company.
Terkait ketentuan tersebut, pada tanggl 31 Januari 2013 seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama telah menandatangani Pernyataan Komitmen/Pakta Integritas Anggota ABM dimana salah satu butirnya adalah komitmen untuk selalu menjaga integritas dan menghindari benturan kepentingan yang berpengaruh pada aktivitas fungsi pengelolaan dan pengawasan operasional Perseroan dan/atau ABM Group.
Related to these provisions, on January 31, 2013 all members of ABM Investama’s Board of Commissioners and Board of Directors signed ABM Statement of Commitment/Integrity Pact in which one of the points is a commitment to always maintain integrity and avoid conflict of interests affecting activities of management and supervisory functions on operations of the Company and / or ABM Group.
Selama tahun 2013, belum pernah terjadi peristiwa-peristiwa terkait benturan kepentingan yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
During the year 2013, there was no event related to conflicts of interest undertaken by members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SHARE OWNERSHIPS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Pursuant to provisions III.3.4 and III.3.5. of Indonesia Stock Exchange Regulations No. I-E concerning the Obligation to Publish Information, ABM Investama’s Board of Directors periodically releases its Shareholder Registration Monthly Report including the Company’s share ownerships of Board of Commissioners and Board of Directors. This is in accordance with openness principle.
Sehubungan dengan ketentuan III.3.4.dan III.3.5 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Direksi ABM Investama secara berkala menyampaikan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek termasuk melaporkan informasi kepemilikan saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan asas keterbukaan.
Tabel: Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
No.
Nama Anggota Dewan Komisaris/Direksi Name of Member of the Board of Commissioners/ Directors
1.
Rachmat Mulyana Hamami
2.
Mivida Hamami
3.
Erry Riyana Hardjapamekas
4.
Achmad Ananda Djajanegara
5.
Table: List of the Board of Commissioners’ and Directors’ Share Ownership
Jabatan Position
Prosentase Kepemilikan Saham Percentage of Share Ownership
Komisaris Utama President Commissioner
0,0060%
Komisaris Commissioner
0,0048%
Komisaris Independen Independent Commissioner
0%
Direktur Utama President Director
0,0344%
Willy Agung Adipradhana
Direktur Director
0,0152%
6.
Syahnan Poerba
Direktur Director
0,0112%
7.
Yovie Priadi
Direktur Director
0,0107%
KETERBUKAAN INFORMASI Dalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, Perseroan selalu berdasarkan kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non rahasia dimungkinkan
INFORMATION TRANSPARENCY In classifying information, the Company always refers to the applicable rules and regulations. Non-confidential information is allowed for publication and is accessible for public through
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
proper means of communication and facilities to enable public as stakeholders to access the information easily without any charges. Non-confidential information should be immediately communicated to stakeholders when if related to immediate decision making process by the Company.
Untuk memperoleh informasi mengenai ABM Investama, Perseroan membuka akses informasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum dan investor melalui website www.abm-investama.com yang memuat informasi terkini seperti profil perusahaan, profil anak perusahaan, berita perusahaan, struktur organisasi, hubungan investor, tata kelola perusahaan, laporan keuangan, aksi korporasi, tanggung jawab sosial perusahaan, kesempatan kerja, dan sebagainya.
To obtain information regarding ABM Investama, the Company opens wide access to information for stakeholders, public and investors through a website www.abm-investama.com which contains the most recent information such as corporate profile, subsidiaries profiles, corporate news, organizational structure, investor relations, corporate governance, financial statements, corporate actions, corporate social responsibility, job opportunities and others.
Selain melalui website Perseroan, keterbukaan informasi mengenai Perseroan juga dilakukan melalui siaran pers dan mailing list. Selama tahun 2013 Perseroan telah mengeluarkan 11 (sebelas) siaran pers.
In addition to the Company’s website, information disclosure regarding the Company is also done through press releases and mailing lists. During 2013 the Company issued 11 (eleven) press releases.
AUDITOR INDEPENDEN Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan perusahaan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT ABM Investama Tbk tanggal 30 Mei 2013, Perseroan telah menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013. KAP tersebut telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian ABM Investama sejak tahun 2011 dengan auditor Feniwati Chendana dan Sinatra. Selain tugas audit Laporan Keuangan, Akuntan Publik ini tidak melakukan tugas-tugas audit ataupun jasa lainnya dalam Perusahaan.
INDEPENDENT AUDITOR Independent audit function on the Company’s financial aspects is done by conducting external audit by Public Accounting Firm. Based on Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) resolution of PT ABM Investama Tbk dated May 30, 2013, the Company appointed Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm (KAP) as the public accounting firm to audit the Company’s financial statements for financial year 2013. The KAP has audited ABM Investama’s consolidated financial statements since 2011 with auditors Feniwati Chendana and Sinatra. Besides auditing Financial Statements, the Public Accountant did not provide any audits or other services to the Company.
KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTING Selama tahun 2013 permasalahan hukum, baik pidana maupun perdata, yang sedang dihadapi Perseroan adalah yang melibatkan anak perusahaan sebagai berikut:
LITIGATION CASES AND SIGNIFICANT DISPUTES During 2013 legal issues, both civil and criminal, faced by the Company involved subsidiaries as follows:
a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai US$ 2,000,000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima.
a. CK was involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA, whereby CK was sued by Bulk Trading in South Jakarta District Court for unilaterally terminating a contract and withdrawing a Bank Guarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. South Jakarta District Court, in its decision No. 481/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court.
207
ABM Investama Annual Report 2013
untuk dipublikasikan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai yang memungkinkan masyarakat sebagai pemangku kepentingan dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah tanpa dikenakan biaya apapun. Informasi yang bersifat non rahasia harus segera diberitahukan kepada pemangku kepentingan jika berkenaan dengan proses pengambilan keputusan yang cepat yang dilakukan oleh perusahaan.
208
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan Putusan No. 100/ Pdt/2012/PT.DKI. yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481/Pdt/G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA melakukan upaya hukum kasasi dan CK telah melakukan kontra memori kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara adminstratif telah diterima oleh Mahkaman Agung Republik Indonesia pada tanggal 18 maret 2013 dengan nomor register perkara No. 781 K/PDT/2013 dan sedang dalam proses pemeriksaan.
On October 21, 2011, CK filed an appeal with the High Court. On May 31, 2012, Jakarta High Court passed a ruling No. 100/Pdt/2012/PT.DKI which affirmed South Jakarta District Court No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA filed cassation and CK filed counter cassation on January 29, 2013 and the counter cassation file administratively accepted by Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 18, 2013 with case register No. 781 K/PDT/2013 and currently is in investigation process.
b. CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkait dengan kepemilikan dua bidang tanah yang berlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total luas 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat PT Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah di Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugian material sebesar Rp 358,80 miliar dan Rp 3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yang diderita oleh penggugat sejumlah Rp 10 miliar. Penggugat menuntut agar CK menghentikan aktivitas penambangan di bidang tanah yang menjadi sengketa hingga pengadilan mengeluarkan keputusan atas gugatan.
b. CK was also involved in legal dispute in connection with ownership of two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmansyah as the defendants, in Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp 358.80 billion and Rp 3.12 billion and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp 10 billion. The plaintiff further sought to cease CK’s mining activities on the disputed land until the court issues its decision.
Pada tanggal 7 Maret 2012, Pengadilan Negeri Kotabaru telah manjatuhkan Putusan No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Atas Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru tersebut CK telah berupaya untuk mengajukan hukum banding dan pada tanggal 24 September 2012, Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan No. 56/PDT/2012/ PT.Bjm yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atas putusan tersebut, PT Arutmin Indonesia mengajukan upaya hukum kasasi dan pada tanggal 15 Januari 2013, CK telah mengajukan kontra memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Kotabaru dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara adminstratif telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 25 Maret 2013 dengan nomor register perkara No. 852 K/ PDT/2013.
On March 7, 2012, Kotabaru District Court issued Decision No. 14/ Pdt.G/2011/PN.Ktb. On Decision of Kotabaru District Court, CK attempted to submit legal appeal and on September 24, 2012 Banjarmasin High Court issued Decision No. 56/PDT/2012/PT.Bjm that affirmed Kotabaru District Court Decision. On that decision, PT Arutmin Indonesia filed cassation and on January 15, 2013, CK submitted counter cassation in Kotabaru District Court and the cassation file administratively accepted by Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 25, 2013 with case register No. 852 K/PDT/2013.
Pada tanggal 26 November 2013, melalui kuasa hukumnya, CK terlah menerima Relaas Pemberitahuan Putusan Kasasi No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenai pemberitahuan keputusan Mahkamah Agung tertanggal 2 Juli 2013 No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/ Pdt.G/2011/PN.Ktb dari Pengadilan Negeri /Niaga/HAM/ Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenai pemberitahuan keputusan Mahkamah Agung tertanggal 2 Juli 2013 No. 852 K/PDT/2013 yang menyatakan:
On November 26, 2013, CK through its legal counsel accepted Cassation Decision Notice No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb from District Court/ Commerce/Human Rights/Corruption and HU Central Jakarta regarding Decision Notice of Supreme Court dated July 2, 2013 No. 852K/PDT/2013, Jo.NO.14/Pdt.G/2011/ PN.Ktb from District Court/Commerce/Human Rights/ Corruption and HU Central Jakarta regarding Decision Notice of Supreme Court dated July 2, 2013 No. 852K/ PDT/2013 declaring:
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
i. Menolak kasasi PT Arutmin Indonesia. ii. Menghukum PT Arutmin Indonesia untuk membayar biaya pengadilan sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu Rupiah). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CK masih menunggu salinan keputusan Mahkamah Agung yang dimaksud.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
i. Reject PT Arutmin Indonesia’s cassation. ii. Punish PT Arutmin Indonesia with court fee of Rp 500,000 (five hundred thousand Rupiah).
Until completion date of consolidated financial statements, CK still awaited copy of the aforementioned Supreme Court’s decision.
c. Berdasarkan surat gugatan tertanggal 3 April 2013, SSB telah digugat secara perdata oleh para ahli waris Almarhum Tone, sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berlokasi di Kariangau, Balikpapan ke Pengadilan Negeri Balikpapan. Para penggugat menuntut agar Pengadilan mengembalikan kepemilikan tanah tersebut kepada mereka dan memberikan ganti rugi sebesar Rp 4 miliar.
c. Based on the claim letter dated April 3, 2013, SSB was sued civilly by the heirs of the late Tone, in connection with ownership of land located in Kariangau, Balikpapan in Balikpapan District Court. The plaintiffs demanded the court to return the land ownership to them and provided compensation of Rp 4 billion.
Atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Balikpapan telah mengeluarkan keputusan No. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. bertanggal 11 Desember 2013. Pengadilan memutuskan untuk menolak seluruh gugatan penggugat. Atas keputusan ini, para penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 18 Desember 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kasus ini masih dalam proses di Pengadilan Tinggi. Manajemen meyakini bahwa SSB dalam posisi kuat dan hasil akhir dari kasus ini tidak akan mengakibatkan kerugian yang material.
For the claim, Balikpapan District Court issued decision No. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. dated December 11, 2013. The court decided to reject the plaintiffs’ entire lawsuit. On this decision, the plaintiffs filed an appeal on December 18, 2013. Until completion date of consolidated financial statements, the case was still in process in High Court. Management believes that SSB is in a strong position and the final outcome of this case will not result in material losses.
WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS) Untuk menunjang implementasi GCG yang dilakukan oleh Perseroan dan anak perusahaan yang tergabung dalam Group ABM, diperlukan suatu sistem pengawasan yang baik, efisien dan berlaku untuk seluruh Anggota ABM termasuk para pemangku kepentingan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System – WBS) melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor 013/ABM-BOC-RES/ IV/2013 tanggal 1 April 2013. Selanjutnya melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor 014/ABM-BOC-RES/IV/2013, Dewan Komisaris menunjuk Komisaris Independen Perseroan sebagai Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System - WBS) dan memberi kewenangan kepada Ketua Tim WBS untuk memilih dan mengajukan calon anggota tim untuk disetujui dan diangkat oleh Dewan Komisaris.
WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS) To support GCG implementation conducted by the Company and its subsidiaries within ABM group, it requires sound monitoring system, which is efficient and applicable to all ABM’s Members including stakeholders. To that end, Board of Commissioners established Whistlerblowing System (WBS) with Decision of Board of Commissioners No. 013/ABMBOC-RES/IV/2013 dated April 1, 2013. Subsequently with Decision of Board of Commissioners No. 014/ABM-BOC-RES/ IV/2013, Board of Commissioners appointed Independent Commissioner as Whistleblowing System (WBS) Team Leader and authorized the WBS Team Leader to select and propose candidates of team members to be approved and appointed by Board of Commissioners.
Tujuan dari WBS diantaranya adalah: a. Media penyampaian informasi penting dan kritis bagi Perseroan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman; b. Membangun sistem pencegahan untuk melakukan pelanggaran, dengan semakin meningkatnya kesediaan untuk melaporkan terjadinya pelanggaran, karena kepercayaan terhadap sistem pelaporan yang efektif;
Objectives of WBS among others are: a. Serve as a media for delivering important and critical information for the Company to related parties that must handle the information securely; b. Build violation prevention system, with the increasing willingness to report violations, due to trust in effective reporting system;
209
ABM Investama Annual Report 2013
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
210
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
c. Memberikan mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran; d. Memberikan kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik; e. Mengurangi risiko yang dihadapi organisasi, akibat dari pelanggaran baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi; f. Mengurangi biaya dalam menangani akibat dari terjadinya pelanggaran; g. Meningkatkan reputasi Perseroan di mata pemangku kepentingan, regulator, dan masyarakat umum; dan h. Memberikan masukan kepada organisasi untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan.
c. Provide early warning system for probability of problems due to violations;
Jenis perbuatan/pelanggaran yang dapat dilaporkan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Korupsi; 2. Kecurangan; 3. Ketidakjujuran; 4. Gratifikasi; 5. Perbuatan melanggar hukum (termasuk pencurian, penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya); 6. Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya termasuk namun tidak terbatas pada pemalsuan tandatangan, penggelapan, perusakan barang milik perusahaan, lingkungan hidup, mark-up. under invoice, ketenagakerjaan, dan lainnya); 7. Pelanggaran Pedoman Etika Perseroan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya termasuk namun tidak terbatas pada benturan kepentingan, terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang; 8. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan Perseroan; 9. Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian.
Types of reportable actions/violations include the following: 1. Corruption; 2. Cheating; 3. Dishonesty; 4. Gratuity; 5. Unlawful acts (including theft, abusing other employees or leaders, blackmailing, drug use, harrasment and other criminal acts);
10. Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) Perseroan, terutama terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pemberian manfaat dan remunerasi. 11. Melanggar prinsip dan praktek usaha yang berlaku umum.
d. Provide opportunity to handle violation issues internally at the first chance, before expanding into public violation issues; e. Mitigate risks faced by organization, resulting from violations in terms of finance, operation, legal, safety and reputation; f. Reduce costs of consequences resulting violation; g. Improve the Company’s reputation in the views of stakeholders, regulators, and public; and h. Provide input to organization to further look into the critical areas and work processes that have internal control weaknesses and to design required corrective actions.
6. Violation of the tax provisions, or other laws and regulations, including but not limited to signature forgery, misappropriation, destruction of the Company’s property, environment, mark-up, under invoice, employment, and others); 7. Violations of Company Code of Ethics or morality norms in general, including but not limited to conflict of interests, involvement in prohibited community activities; 8. Actions that endanger occupational health and safety or the Company’s security; 9. Actions that may cause financial or non-financial losses or harm the Company’s interests; 10. Violation of the Company’s standard operating procedures (SOP), particularly related to procurement of goods and services, provision of benefits and remunerations. 11. Violation of generally applicable business principles and practices.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Submission of Violation Reports Parties that have the rights to report violations are every Member of ABM, ABM Group members or third parties outside ABM and ABM Group who feel disadvantaged or just intend to report violations. Violations reporting can be done anonymously or with identity of the Whistleblower. Anonymous report submission is accepted, but must be attached with evidences or at least preliminary hint or clue of the violations. According to Whistleblower protection policies, those who submit reports that turn out to be defamations or false reports will be sanctioned and not obtain protection or confidentiality guarantee of Whistleblower. Sanctions to be imposed refer to the Company’s internal regulations up to criminal lawsuit.
Laporan penggunaan dapat dilakukan oleh pelapor melalui surat elektronik (e-mail) atau mengirimkan laporan tertulis kepada :
[email protected] atau PT ABM Investama Tbk TMT I Building, 18th Floor, Suite 1802 JI. Cilandak KKO, No.1, Cilandak, Jakarta Selatan U.p: Komisaris Independen/Komite Audit
Violation reports can be submitted by Whistleblower by e-mail or written report to:
Laporan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh petugas WBS harus dikirimkan langsung kepada Komisaris Independen ABM. Sesuai dengan kebijakan perlindungan pelapor, pelapor yang mengirimkan laporan yang berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi dan tidak memperoleh baik jaminan kerahasiaan maupun perlindungan pelapor. Sanksi yang dijatuhkan diatur dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Pedoman Etika Perseroan atau bila perlu dapat mengacu pada KUHP.
Reports of violations committed by WBS officers should be sent directly to ABM’s Independent Commissioner. According to Whistleblower protection policies, those who submit reports that turn out to be defamations or false reports will be sanctioned and not obtain protection or confidentiality guarantee of Whistleblower. Imposed sanctions are stipulated in Collective Labour Agreement (CLA) or Company Code of Ethics or may refer to KUHP if necessary.
Pengelolaan Laporan Pelanggaran Seluruh laporan Pelanggaran akan diterima melalui wadah pelaporan yang berada dibawah naungan Komisaris Independen selaku Ketua Tim WBS. Tim WBS akan melakukan registrasi dan evaluasi atas setiap laporan dugaan Pelanggaran yang masuk. Setelah mempertimbangkan materi dan/ atau bukti/petunjuk awal laporan maka Tim WBS dalam jangka waktu selambat-Iambatnya 10 (sepuluh) hari kerja wajib memberikan rekomendasi atas laporan yang masuk. Rekomendasi yang diterbitkan berupa laporan dilanjutkan ke tindak lanjut khusus yaitu tahapan investigasi, atau laporan tidak ditindaklanjuti/ditutup.
Management of Violation Reports All Violation reports will be received through reporting forum under Independent Commissioner as the WBS Team Leader. WBS team will register and evaluate all incoming alleged Violation reports. After considering material and/or evidence/ preliminary clue pf reports then WBS team within 10 (ten) working days must provide recommendations on the reports. Issued recommendations issued are in form of reports and proceeded to specific follow up which is investigation stage, or reports are not followed up/closed.
Dalam melakukan proses investigasi Tim WBS wajib menyampaikan laporan penanganan kasus yang ditangani kepada Dewan Komisaris minimal (satu) bulan sekali. Hasil
In conducting investigation WBS Team must submit report on the cases handled to Board of Commissioners at least once in 1 (one) month. The results of complete investigation must
[email protected] Or PT ABM Investama Tbk TMT I Building, 18th Floor, Suite 1802 JI. Cilandak KKO, No.1, Cilandak, South Jakarta Attn: Independent Commissioner/Audit Committee
211
ABM Investama Annual Report 2013
Penyampaian Laporan Penggunaan Pihak yang berhak melakukan pelaporan adalah setiap anggota ABM, anggota Grup ABM atau pihak ketiga diluar ABM maupun Grup ABM yang merasa dirugikan atau hanya ingin melaporkan terjadinya pelanggaran. Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan secara anonim maupun dengan dilengkapi identitas pelapor. penyampaian laporan secara anonim tetap akan diterima, namun harus dilengkapi dengan bukti-bukti atau sekurang-kurangnya petunjuk awal atas tindakan pelanggaran yang terjadi. Sesuai dengan kebijakan perlindungan pelapor, pelapor yang mengirimkan laporan yang berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi dan tidak memperoleh jaminan kerahasiaan maupun perlindungan pelapor. Sanksi yang dpat dijatuhkan menunjuk kepada peraturan internal perusahaan hingga pasal pidana.
212
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
investigasi yang telah selesai dilaksanakan wajib disampaikan kepada Ketua Tim WBS. Ketua Tim dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan rekomendasi lanjutan berupa penindakan atau perbaikan sistem kepada Dewan Komisaris.
be submitted to WBS Team Leader. The Team Leader within 7 (seven) calendar days must provide further recommendations in form of corrective actions or system improvement to Board of Commissioners.
Dewan Komisaris menindaklanjuti rekomendasi tim WBS dalam jangka waktu selambat-Iambatnya 10 (sepuluh) hari kerja dengan menerbitkan keputusan berupa: 1. Keputusan yang ditujukan kepada Direksi/lnternal Audit untuk melakukan penindakan/usulan perbaikan sistem apabila terbukti terjadi potensi Pelanggaran atau terbukti terjadi Pelanggaran yang dilakukan oleh non Direksi; 2. Keputusan Dewan Komisaris untuk melakukan penindakan/ perbaikan sistem apabila terbukti potensi Pelanggaran atau terbukti terjadi Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi. 3. Keputusan Dewan Komisaris ini dapat berupa rekomendasi untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 4. Keputusan Dewan Komisaris yang menutup kasus.
Board of Commissioners follows up on recommendations of WBS team within 10 (ten) working days to issue decision in form of: 1. Decision addressed to Board of Directors/lnternal Audit to perform action/system improvement recommendation should there be potential or proven Violation committed by non-Board of Directors; 2. Decision of Board of Commissioners to take action/system improvement should there be potential or proven Violation committed by Board of Directors. 3. The decision can be in form of recommendation to hold Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Dewan Komisaris dapat meminta penjelasan dari Tim WBS bila diperlukan sebelum menerbitkan keputusan penindakan/ usulan perbaikan sistem/ penutupan kasus.
Board of Commissioners may request for explanation from WBS Team if required before issuing decision to take action/ system improvement recommendation/case closure.
Keputusan Dewan Komisaris yang diterbitkan berdasarkan rekomendasi Tim WBS untuk melakukan penindakan atau usuran perbaikan sistem wajib ditindaklanjuti paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal diterbitkannya keputusan.
Decision of Board of Commissioners issued based on recommendations of WBS Team to take action or system improvement recommendation must be followed up within 30 (thirty days) from the date of issuance. 7.
Dewan Komisaris, Direksi atau Internal Audit wajib melaporkan hasil dari penindakan/usulan perbaikan sistem atas Pelanggaran atau potensi Pelanggaran kepada Tim WBS untuk dapat menutup kasus terkait. Pelaporan penutupan harus dilengkapi dengan bukti pendukung bahwa rekomendasi penindakan/perbaikan sistem telah dilaksanakan.
Board of Commissioners, Board of Directors or Internal Audit must report the results of action/system improvement recommendation on the Violation or potential Violation to WBS Team to be able to close the related case. The closure reporting must be attached with supporting evidence that the recommended action/system improvement has been implemented.
Perlindungan Pelapor ABM Investama akan melindungi dan memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik beserta keluarganya dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait serta best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan WBS. Perseroan memberikan perlindungan kepada Pelapor pelanggaran dari ancaman fisik dan psikis termasuk namun tidak terbatas: 1. Pemecatan yang tidak adil; 2. Penurunan jabatan atau pangkat; 3. Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya; 4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personal file record); 5. Pemberian keterangan tanpa bertatap muka dengan terlapor, pada setiap tingkat pemeriksaan pelanggaran atau perkara termasuk pada sengketa pengadilan.
Whistleblower Protection ABM will protect and provide protection to Whistleblower with good intention and his/her family and the Company will adhere to all relevant laws and regulations and the applicable best practices in WBS implementation. The Company provides protection to violation Whistleblower from physical and psychological threats, including but not limited to:
4. Decision of Board of Commissioners to close the case.
1. 2. 3. 4.
Unfair termination; Demotion; Harassment or discrimination in all forms; Negative record in personal file record file;
5. Provision of information without face to face meeting with the reported, at all investigation stages of vioulation or case including in court dispute;
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
The Company will impose sanctions or penalties on Whistleblower proven to submit defamations or false reports. The Company in providing protection to Whistleblower of violation or crime may cooperate with authorized government institution with reference to the laws and regulations concerning Whistleblower and Witness protection.
Jumlah Laporan Masuk dan Tindak Lanjut Pada tahun 2013 tidak terdapat laporan pengaduan yang masuk ke Tim WBS.
Number of Incoming Reports and Follow-up In 2013 there was no violation reported to WBS team.
213
ABM Investama Annual Report 2013
Perseroan akan memberikan sanksi atau hukuman bagi Pelapor pelanggaran yang terbukti melakukan fitnah atau laporan palsu. Perseroan dalam memberikan perlindungan terhadap Pelapor pelanggaran atau tindak pidana dapat bekerjasama dengan lembaga pemerintah yang berwenang dengan merujuk kepada peraturan perundang-undangan tentang perlindungan Pelapor dan Saksi.
Manajemen Risiko Risk Management
214
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
Perseroan berkomitmen untuk mengelola risiko secara komprehensif dan terintegrasi sebagai upaya untuk melindungi dan meningkatkan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Hal ini sudah dicanangkan sejak awal bahkan jauh sebelum ABM Investama sendiri didirikan oleh Grup TMT.
The Company is committed to managing risks in a comprehensive and integrated way to protect and enhance values for all stakeholders. This has been launched since the beginning even before ABM Investama was established by TMT Group.
Pada tahun 2007, TMT telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk memulai proses implementasi manajemen risiko. Pada tahun 2010 Enterprise Risk Management (ERM) untuk mengelola risiko perusahaan secara menyeluruh (enterprisewide) mulai dijalankan dengan evaluasi dan sosialisasi hingga pada tahun 2011, Komite Manajemen Risiko ABM Investama dibentuk. Secara grafis, proses pengembangan sistem manajemen risiko di Grup ABM ditunjukkan pada diagram di berikut:
In 2007, TMT formed Risk Management Committee to begin the process of risk management implementation. In 2010 Enterprise Risk Management (ERM) to manage the enterprisewide risks was instigated with evaluation and socialization until in 2011, ABM Investama’s Risk Management Committee was formed. Graphically, development process of risk management system in ABM group is shown in the following diagram:
ERM DEVELOPMENT PROGRESS
ESTABLISHMENT TMT RM Committee
2007
RE DEFINE RM August 15: TMT RM Policy
2009
Enterprise Wide ERM Evaluasi dan Sosialisasi
2010
• Apr,2 : Annual ERM meeting-“Reputational Risk” workshop by Antonius Alijoyo. • Establishment ABM ERM Policy • ABM Corporate Risk Identification (CSSD and CSD Div done, progress Finance Div) • Workshop RM Fundamental (refreshment): Jan – SS Jakarta (RM Champion); Apr – TIA Sebamban; Jun-MDB Aceh – RM Awareness; Maret 2 : Establishment of Risk Management • Jan : Initiate Quarterly Risk Indentification Sept – ABM Group “Konsep dasar Risiko”; Aug – CKB Balikpapan site Committee ABM Investama report • Workshop Special case: Mar – SS, Business • June 1: Kick off RM with Bp. Antonius Alijoyo • February 16 : Annual ERM meeting – “Risk : “Introduction to ERM Executive Board & Leadership and RCSA” workshop by Antonius Dev RM Plan; Mar – SS ND Project Team; Senior Management Alijoyo May – SS, Project RM, ND Project; Sept – CK • June 22 : Establishment of Risk Management • Workshop RM Fundamental : March– SB Balikpapan Unit ABM Investama Kariangau April – CKB Jakarta May – CKB • Scoring RM implementation ABM SUB (CK : • Workshop RM Fundamental : April – SS July – Cakung June-CKB Balikpapan Oct– SSB – SS 54%; CKB : 65%; SS: 59%; SSB: 53%; Reswara CK Sept – CKB Nov – SSB (2 classes) Dec - RWA : 63%)
2011
2012
2013
1. RM Certification for manager above & Director level by NUS (5persons) 2. Establishment RM system through BOD Decree 3. Establishment RM Team through BOD Decree 4. “Integrated RM” training for managerial level by PPM (18 persons)
1. Training“Risk Planning & Management” for managerial level by NUS (3 persons) 2. Certification RM “Certified Profesional Risk Manager” by ARIMI (3 persons) 3. Training “CPRM Risk Planning & Management” by NU (2person) 4. Establishment RM Coordinator 5. Establishment RM Operational team
(1). Inhouse Training “ERM awareness” by CRMS (2). Establishment Project RM concept (3). Establishment Framework, policy and SOP RM (4). Project RM sosialization. (5). Inhouse RM Training by ABM
1. Establishment ABM Group RM Committee– CKB as memeber.
1. Establishment CKB RM committee 2. Establish RM Policy, PM,WI and From 3. Sozialisation & workshop RM by ABM to CKB Group 4. Determine Risk appetite CKB 2012 5. CKBFacility visit support by ABM ERM
(1). Review and update RM Policy, PM,WI and From (2). Refreshment & workshop ERM to CKB Group (3). Determine Risk appetite CKB 2013 (4). CKB Facility visit support by ABM ERM (5). Risk campaign 2013 (6). ERM incorporated to LDP program. (7). Risk appetite CKB Logistics only (8). Follow up gap (Shorebase à•done and facilityà• On progress)
1. Development of Integration unit to contain and managed risk 2. Establishment of risk matrix reporting
1. Appointment of risk management officer to all business line 2. Basic ERM Training for Risk Management PIC for business Unit
(1). Risk identification reset both corporate and project level (2). Appointment of Risk Management unit for corporate, line of business, and IPP (3). New Risk Management Policy Launched
March 2 – Establishment ABM Group RM Committee– SSB as memeber.
1. Feb,20 : Establishment SSB RM committee 2. May-ept : RM Maturity survey (SSBF,SSBR) 3. June-Dec : Project Risk Assessment SSBF
(1). Jul 11: RM benchmarking to PT. Indoensia Power (2). April – June : RM Maturity survey (SSBT,SSBS) (3). Aug & Oct : Workshop RM Fundamental (4). Sept : Participate in RM Summit (5). Nov : RM Policy - in progress (6). 10 Dec 2013 : Issued Risk Management Policy & Framework. (7). Appointed new Risk Management Committee and Risk Management Unit (8). 20 Dec 2013 : Risk Management Policy and Framework socialization (9). Conduct Internal Monthly Risk & Quality Management Meeting (10). Risk awareness campaign in internal paper and on-line media
1. Sept 12,- Develop RM Dept. 2. Recruiting employee for PIC in RM 3. RM Framework
RM : Establish RM Charter; Establish RM Committee - Aug; Establish RM Policy; Sozialisation & workshop RM by ABM to RWA Group; Establish Risk register in RWA Group. GCG : GCG Implementation in RWA; RWA GCG Assessment by Independent party.
RM : Renew RWA Group RM Committee - RM PICs dedicated to each RWA Group company; Risk register is available (TIA, MDB, RWA corporate); Sozialisation & workshop RM by ABM to TIA and MDB site. GCG : Prepare GCG implementation to TIA, Socialization of RWA’s code of ethics and conduct to TIA and MDB’s employees; GCG audit by independent assessor.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Board of Directors is primarily responsible for comprehensively managing risks related to ABM Investama operations. To that end, Board of Directors established Risk Management Policy which is applied at all levels of the Company. Risk Management Policy consists of implementation framework and risk registration management guide as reference for implementation in all functions and subsidiaries. The Company refers to ISO 31000:2009 as a risk management approach of ABM Investama.
Secara umum, proses manajemen risiko terdiri dari prosesproses: 1) Identifikasi risiko baik risiko internal maupun eksternal, 2) Analisis dan evaluasi yang berkesinambungan dan tepat waktu dalam menetapkan skala prioritas resiko, 3) Strategi yang diperlukan untuk memitigasi risiko yang dilakukan secara berkelanjutan, serta 4) Melibatkan dan menginformasikan pemangku kepentingan dalam prosesnya. Risiko-risiko tersebut kemudian dicatat untuk dipantau perkembangan dan perubahannya.
In general, risk management consists of the following processes: 1) Identify internal and external risks, 2) Continuously and timely analyze and evaluate determination of risk priorities, 3) Establish required strategies to mitigate risks continuously and 4) Involve and inform stakeholders in the processes. The risks are then recorded to monitor the developments and changes.
Identifikasi Risiko Grup ABM Perseroan telah menetapkan risiko-risiko utama Grup ABM sebagai berikut:
ABM Group Identified Risk The Company has identified ABM Group’s key risks as follows:
1. Harga batubara dapat berfluktuasi secara signifikan dan setiap penurunannya dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
1. Coal prices may significantly fluctuate and each price drop may bring material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, business outcomes and business prospects.
Hasil kegiatan operasional Perseroan sangat tergantung pada harga batubara Reswara. Pasar batubara dunia sensitif terhadap perubahan kapasitas pertambangan batubara dan tingkat produksi, pola permintaan dan konsumsi batubara dari industri pembangkit listrik dan industri lainnya yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama serta perubahan situasi perekonomian dunia.
The Company’s operational outcomes depend significantly on Reswara’s coal prices. The world’s coal market is sensitive towards changes in coal mining capacity and production level, coal demand and consumption patterns of power plant and other industries that are mainly coalfired as well as changes in global economic situations.
Pola konsumsi batubara dari pembangkit listrik dan industri lainnya dimana batubara merupakan bahan bakar utama dipengaruhi oleh permintaan atas produk-produk mereka, lingkungan sekitar, peraturan pemerintah, perkembangan teknologi, harga, ketersediaan batubara pesaing serta persediaan bahan bakar alternatif. Semua faktor tersebut dapat memberikan dampak yang penting terhadap harga jual batubara Perseroan.
Coal consumption pattern of power plant and other industries that are mainly coal-fired is influenced by demands for their products, surrounding environment, government regulations, technological development, prices, availability of competitors’ coals and alternative fuel supplies. All of these factors may have significant impact on the Company’s coal selling prices.
Setiap fluktuasi permintaan dan harga batubara dunia akan secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha, prospek usaha, pendapatan, profitabilitas,
Every fluctuation in global coal demand and prices will directly and indirectly affect business operations, business prospects, revenue, profitability, financial condition and
215
ABM Investama Annual Report 2013
Direksi merupakan penanggung jawab utama dalam mengelola risiko secara komprehensif terkait operasional ABM Investama. Untuk itu, Direksi telah menetapkan Kebijakan Pengelolaan Risiko yang diaplikasikan di seluruh jajaran Perseroan. Kebijakan Pengelolaan Risiko terdiri dari kerangka kerja pelaksanaan serta panduan pengelolaan registrasi risiko sebagai acuan implementasi di semua fungsi dan anak-anak perusahaan. Perseroan berpedoman pada ISO 31000:2009 sebagai pendekatan pengelolaan risiko ABM Investama.
kondisi keuangan dan hasil usaha. Penurunan harga yang berkepanjangan atau secara substansial juga akan memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, serta hasil dan prospek usaha Perseroan.
216
business outcomes. The prolonged or substantial drop in prices will also impose material impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
2. Perubahan atau perkembangan hukum atau peraturan pertambangan batubara yang berlawanan dapat menyulitkan untuk dipenuhi. Hal ini secara signifikan akan meningkatkan biaya operasional atau berdampak negatif pada bisnis, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan atau hasil operasional Perseroan.
2. Contradiction in changes or development in coal mining laws or regulations may be difficult to comply with. This will significantly increase operating costs or unfavorably affect the Company’s business, prospects, profitability, financial condition or operational outcomes.
Suatu pengadilan atau badan administratif atau badan regulator di masa yang akan datang dapat memberikan penafsiran hukum dan peraturan, atau menerbitkan atau mengubah peraturan baru yang berbeda dari penafsiran Perseroan, yang dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, prospek, arus kas, keuangan kondisi dan hasil operasi Perseroan.
One court or administrative agency or regulatory body in the future may hold different legal interpretation of laws or regulations, or may issue new regulation or change the existing one in a manner that is different from the Company’s interpretation, which may impose material negative impact on the Company’s business operations, prospects, cash flow, financial condition and operational outcomes.
Perseroan juga perlu memastikan bahwa perjanjian operasi baru tidak bertentangan dengan Undang-Undang Pertambangan baru atau peraturan pelaksanaannya, termasuk Peraturan Pertambangan baru. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengadakan pengaturan kontrak baru atau mengubah pengaturan yang telah ada sehingga dapat meminimalkan dampak dari peraturan pertambangan baru terhadap kegiatan operasional dan kegiatan usaha saat ini, atau memiliki persyaratan yang sama untuk pengaturan kontrak Perseroan saat ini. Jika Perseroan tidak dapat melakukannya, kegiatan usaha, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan dan hasil operasional dapat terpengaruh secara negatif.
The Company also needs to ensure that new operating agreements are not in contradiction with the new Mining Law or its implementation regulations, including the new Mining Regulation. There is no guarantee that the Company may be capable of preparing new contracts arrangement or changing the existing arrangement to minimize impact of the new Mining Regulation on current operations and business activities, or having similar requirements for its existing contracts arrangement. If the Company fails to accomplish this, its business activities, prospects, profitability, financial condition and operational outcomes may be adversely affected.
3. Perseroan menghadapi risiko terkait program ekspansi pertambangan batubara Perseroan.
3. The Company deals with risks associated with its coal mining expansion program.
Program ekspansi pertambangan dan kenaikan produksi batubara Perseroan akan sejalan dengan kemampuan rantai logistik batubara yang mendukung ekspansi dan produksi batubara yang dalam waktu dekat akan dikembangkan lebih lanjut menjadi logistik batubara terintegrasi. Peningkatan yang diharapkan tersebut bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengeksploitasi cadangan batubara yang telah ada, serta mengoperasikan dan merawat rantai logistik batubara yang baru.
The Company’s coal mining expansion program, including increases to its coal production will run parallel to capacity of coal logistics chain that supports coal mining expansion and production which in the near future will be developed further into an integrated coal logistics. This projected increase depends on the Company’s capacity to exploit the existing coal reserves and to operate and maintain the newly established coal logistics chain.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
The Company’s ability to increase its overall production capacity within the targeted time span may be affected by several additional risks, including delays in securing / extending government license for the expansion program; the Company’s inability to integrate new equipment, machinery and facilities in a speedy and efficient manner; likelihood of the Company’s inability to boost production capacity; performance of equipment, facilities and machinery that falls below expectation; difficulty in obtaining machinery and equipment spare parts; problems beyond the Company’s control that affect capital expenditure, production plan and operational plan; insufficient cash flow; impact of policy changes; unanticipated liabilities, taxes or other aspects; difficulty in mining construction; economic factors; unforeseen constraints and delays; issues related to policies and regulations; repercussions of domestic and international political events; impact of cases involving the Company; and unexpected field condition or development. The Company’s failure to expand its business operation and production may impose material negative impact on its business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.
4. Perubahan cuaca musiman dapat mempengaruhi kegiatan operasi pertambangan dan pengangkutan.
4. Seasonal weather changes may impact on mining operations and transportation.
Kegiatan operasional penambangan Perseroan secara material dipengaruhi oleh perubahan kondisi cuaca, khususnya hujan yang sangat deras. Hujan deras mempengaruhi kegiatan operasi Perseroan dengan meningkatkan waktu siklus pengangkutan dengan truk, sehingga mengurangi efisiensi peralatan dan memperlambat atau menghentikan pemindahan lapisan pengupasan tanah, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara ke tongkang secara keseluruhan. Perseroan berusaha untuk mengurangi dampak musim hujan dengan meningkatkan produksi selama musim kemarau guna menyediakan pasokan batubara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama musim hujan.
The Company’s mining operations are significantly affected by changing weather conditions, particularly heavy precipitation. Heavy precipitation will affect the Company’s operational activities by lengthening truck haulage cycle, thereby reducing equipment efficiency and slowing down or ceasing overburden removal, coal mining and barge haulage in general. The Company makes conscious effort to reduce the impact of the wet season by increasing production during the dry season with to ensure sufficient coal supplies to meet clients’ needs during the wet season.
Kegiatan operasional penambangan Perseroan juga terpengaruh selama musim kemarau, ketika tingkat penurunan air di lokasi pelabuhan bongkar muat di Bunati, Kalimantan Selatan yang digunakan Perseroan untuk bongkar muat batubara. Risiko kebakaran hutan paling
The Company’s mining operations are also affected by the drought, particularly when the water surface level drops at the seaport in Bunati, South Kalimantan that the Company relies on for coal loading and unloading. Forest fire also mostly occurrs during the dry season. Seasonal weather
217
ABM Investama Annual Report 2013
Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam jangka waktu yang ditargetkan atau secara keseluruhan, tergantung dari beberapa risiko tambahan, termasuk diantaranya penundaan perolehan/perpanjangan lisensi dari pemerintah untuk program ekspansi; ketidakmampuan Perseroan untuk mengintegrasikan peralatan baru, mesin dan fasilitasnya secara cepat dan efisien; kemungkinan Perseroan tidak dapat meningkatkan kapasitas produksi; kinerja peralatan, fasilitas dan mesin yang tidak sesuai perhitungan; kesulitan memperoleh suku cadang mesin dan peralatan; masalah di luar kendali Perseroan yang berpengaruh terhadap belanja modal, rencana produksi dan rencana operasional Perusahaan; arus kas tidak memadai; dampak perubahan hukum; kewajiban, pajak atau hal-hal lain yang belum diketahui sebelumnya; kesulitan dalam pembangunan tambang; faktor-faktor ekonomi; kesulitan dan penundaan yang terjadi di luar perkiraan; masalah kebijakan dan peraturan; dampak peristiwa politik domestik dan internasional; dampak perkara Perseroan; dan kondisi atau perkembangan yang tak terduga di lapangan. Ketidakmampuan untuk memperluas kegiatan operasional dan produksi Perseroan memberikan material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
tinggi juga terjadi selama musim kemarau. Perubahan cuaca musiman dapat membawa dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
218
changes may bring about material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
5. Hasil-hasil usaha Perseroan bergantung kepada naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
5. The Company’s business outcomes depend on fuel price fluctuation.
BBM merupakan bagian terbesar dari beban operasional pertambangan batubara Perseroan. Oleh karenanya fluktuasi harga BBM dapat mempengaruhi profitabilitas. Akibat peningkatan harga minyak global secara signifikan sejak tahun 2009 dan beberapa faktor lain, biaya produksi batubara Perseroan telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan secara historis tidak terlindungi dan saat ini tidak memiliki lindung nilai atas risiko harga BBM. Setiap kenaikan yang signifikan dalam harga bahan bakar akan menyebabkan peningkatan pada beban produksi Perseroan, yang dapat berdampak negatif secara material atas kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, Perseroan mempertimbangkan pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
Fuel consumption accounts for the most significant portion of the Company’s coal mining operating costs. Thereby profitability will be affected by fuel price fluctuation. Due to significant global fuel price escalations since 2009 coupled with several other factors, the Company’s coal production costs have increased substantially within the past several years. The Company historically has not entered into any hedging arrangements and at present is not hedged against fuel price risk. Any significant increase in fuel price will lead to increased production cost of the Company, which in turn will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects. To reduce dependence on fuel, the Company is considering development of coal-fired power plant.
6. Tidak terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat setempat di dekat areal konsesi Perseroan berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
6. The Company may not maintain good relationship with the local communities surrounding its concession areas may result in material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
Perseroan perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat di sekitar wilayah kegiatan operasional pertambangan dilakukan dan Perseroan bermaksud untuk sedapat mungkin meminimalisasi dampak merugikan dari kegiatan operasional penambangan terhadap masyarakat setempat. Perseroan mendukung program pengembangan masyarakat dan CSR di bidang infrastruktur, termasuk pembangunan jalan, jembatan, sekolah, klinik kesehatan serta fasilitas air bersih dan listrik di dekat lokasi proyek Perseroan. Meskipun Perseroan percaya hingga saat ini telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, namun bilamana kegiatan operasional Perseroan terganggu di masa yang akan datang karena
The Company needs to pay attention to needs of the local community surrounding the Company’s mining operating areas by making all efforts possible to minimize adverse impact of its mining activities on the local community. The Company supports community development and CSR programs in infrastructure, including construction of roads, bridges, schools, health clinics, as well as clean water and power facilities near to the Company’s project locations. The Company believes that it has this far managed to foster good relations with the local communities, but the Company is mindful that any disruption to its operations in the future due to protests or complaints of the local communities will impose material negative impact on the
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
adanya protes atau keluhan dari masyarakat setempat, maka hal ini dapat berpengaruh negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
7. The Company’s coal mining operations may bring about complex and high-cost environmental problems. Changes or interpretations or implementation of environmental laws and regulations, or unforeseen environmental impact of the Company’s operations may lead to new or additional costs.
Perseroan tunduk kepada peraturan perundangundangan Indonesia tentang lingkungan, kesehatan dan keselamatan serta persyaratan undang-undang lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Undang-undang ini mengatur kegiatan operasional seperti eksplorasi, pengembangan, produksi, kesehatan dan keselamatan, zat beracun, pembuangan zat ke udara dan air, pengelolaan pembuangan materi berbahaya dan limbah, pembersihan lokasi penambangan, kualitas dan ketersediaan air tanah, perlindungan tumbuhan dan satwa liar, reklamasi dan restorasi lokasi pertambangan setelah kegiatan pertambangan selesai, pembatasan kegiatan penambangan terbuka di kawasan hutan lindung dan hal-hal terkait lainnya. Peraturan lingkungan hidup ini mewajibkan Perseroan memiliki berbagai izin dan lisensi dari pemerintah.
The Company complies with Indonesian laws and regulations concerning the environment, health, safety and other regulatory requirements established by national and regional governments. These laws govern operational activities such as exploration, development, production, health and safety, toxic substances, substance disposal to the surrounding air and water, hazardous materials and wastes management, mining cleansing, soil quality and availability, natural vegetation and wildlife protection, reclamation and restoration of mine sites upon completion of mining activities, restrictions to open mining in protected forests and other relevant issues. These environmental regulations obligate the Company to possess the required permits and licenses issued by the government.
Dampak operasional Perseroan terhadap lingkungan secara material dapat lebih besar dari yang diperkirakan Perseroan atau yang diperbolehkan oleh undang-undang dan peraturan lingkungan hidup Indonesia. Selain itu, kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan dan pemulihan kembali berdasarkan undang-undang Indonesia dan peraturan yang ada dapat ditingkatkan dengan menggunakan materi undang-undang atau peraturan baru atau perubahan dalam penafsiran atau pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang ada. Perseroan tidak menjamin untuk tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi semua persyaratan lingkungan baru dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan. Setiap peningkatan materi dalam biaya pemenuhan lingkungan dan remediasi atau terjadinya kecelakaan besar lingkungan di tambang secara negatif dan material dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan.
Impact of the Company’s operations on environment can materially be more pronounced than what the Company has anticipated or permitted by Indonesian environmental laws and regulations. In addition, compliance with terms and conditions and recovery based on Indonesian laws and the existing regulations can be improved by adopting new laws or regulations or changes in interpretation or implementation of the existing laws and regulations. It would be impossible for the Company to guarantee that it would not experience difficulties in fulfilling all new environmental requirements in conducting its operations. Any increased element of costs related to fulfillment of these environmental requirements and remediation or any major environmental mishaps on mine sites will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
ABM Investama Annual Report 2013
7. Kegiatan operasional penambangan batubara Perseroan menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang sulit dan berbiaya tinggi. Perubahan atau interpretasi atau pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan peraturan tentang lingkungan, atau pengaruh terhadap lingkungan yang tak terduga dari kegiatan operasional Perseroan dapat mengakibatkan timbulnya biaya baru atau biaya tambahan.
219
220
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
8. Perusahaan mengandalkan kontraktor dan subkontraktor untuk melakukan beberapa aspek dari operasi pertambangan Perseroan.
8. The Company relies on contractors and subcontractors for conducting certain aspects related to its mining operations.
Saat ini Perseroan menggunakan kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan operasi penambangan Perseroan. Setiap kegagalan signifikan yang dilakukan oleh kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga dalam melakukan kewajiban sesuai dengan kontrak, baik sebagai akibat dari kesulitan keuangan atau operasional atau lainnya, dapat secara negatif dan material mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan.
The Company currently employs third party contractors and sub-contractors for certain activities related to its mining operations. Every significant failure of the external contractor and sub-contractor in fulfilling obligations set forth in the contract, either due to financial difficulties or operational interruptions or other factors, may materially and adversely affect the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
9. Jika terjadi bencana alam, pemogokan, kemacetan, tindakan dari para pihak ketiga atau faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi fungsi dari jalur pengangkutan muatan, bisnis Perseroan dapat dirugikan dan Perseroan mungkin tidak mampu untuk memenuhi kewajiban kontrak tertentu.
9. In case of natural disaster, labor strike, operational disruption, third party’s action or other factors that may affect the freight transportation route, the Company’s business may be disadvantaged and the Company may be incapable of meeting certain contractual obligations.
Untuk bisnis logistik dan sewa kapal, Perseroan berkomitmen atas pengiriman muatan yang tepat waktu dan aman kepada para pelanggan. Pengiriman muatan yang tepat waktu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada di luar kendali Perseroan, termasuk cuaca, proses persetujuan dari lembaga berwenang yang diperlukan serta masalah jalan dan infrastruktur. Setiap kegagalan untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan oleh para pelanggan atau kehilangan atau kerusakan muatan dapat menyebabkan para pelanggan mengajukan tuntutan terhadap Perseroan. Tuntutan berupa satu atau lebih gugatan hukum terhadap Perseroan berpengaruh negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan.
For its logistics and vessel rental businesses, the Company is committed to guarantee a timely and safe cargo delivery to customers. Timely shipment is affected by various factors beyond the Company’s control, including weather, approval process from relevant authorized agency and issues related to road and infrastructure. Every failure to meet the schedule set by customers or freight loss or damage may trigger customers to file suit against the Company. Either one or more legal action against the Company will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.
10. Kondisi keuangan dan hasil operasional Perseroan mungkin kurang menguntungkan dan secara material mempengaruhi penjabaran mata uang asing akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama dollar AS.
10. The Company’s financial condition and operational outcomes may unfavorably and materially affect foreign currency translation due to exchange rate fluctuations of Rupiah against foreign currencies, primarily US dollar.
Perseroan berpotensi atas dampak negatif secara material terhadap translasi valuta asing akibat fluktuasi nilai Rupiah terhadap dolar AS dan mata uang lain yang digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Apresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan penurunan pendapatan dari penjualan, piutang dagang dan kas serta setara kas, serta menaikkan beban usaha Perseroan yang sebagian besar
The Company is potential to have material negative consequences from foreign currency translation due to exchange rate fluctuation of Rupiah against US dollar and other currencies used in the Company’s business operations. Rupiah appreciation against US dollar results in unfavorable consequences because among others it will lead to declining sales revenue, trade receivables and cash and cash equivalents, and increase the Company’s
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
operating expenses which are largely denominated in Rupiah. On the other hand, Rupiah depreciation against US dollar will have negative impact because among others it will result in higher production costs as fees paid to contractors, trade payables and debts as well as financial costs are denominated in US dollar.
Hasil identifikasi risiko-risiko tersebut di atas kemudian dicatatkan dalam suatu registrasi risiko.
The aforementioned results of risks identification are recorded in a risks register.
Pengelolaan registrasi risiko di ABM Investama dilaksanakan oleh Departemen Enterprise Risk Management. Dalam menjalankan fungsinya, Departemen ini didukung oleh unit manajemen risiko (Risk Management Unit - RMU) anak perusahaan untuk mengelola registrasi risiko anak perusahaan disamping unit manajemen risiko pada ABM Investama yang bertugas mengelola risiko korporasi. Departemen ini juga memfasilitasi training dan workshop, memberi arahan serta memastikan pengelolaan risiko dilaksanakan pada tiap-tiap fungsi perusahaan maupun anak-anak perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi potensi risiko yang mungkin berdampak pada karyawan, pendapatan, keuntungan operasional serta lingkungan dimana Perseroan beroperasi.
At ABM Investama, risk register is managed by Enterprise Risk Management Department. In carrying out its functions, the Department is supported by subsidiaries’ Risk Management Units (RMU) for management of subsidiaries’ risk registers in addition to ABM Investama’s risk management unit which is responsible for corporate risks management. This Department also facilitates trainings and workshops, provides directions and ensures that risk management is applied in every function within the Company and subsidiaries for the purpose of enhancing the Company’s ability to deal with potential risks that may affect employees, revenue, operating profit and environment in which the Company operates.
Kegiatan Pengelolaan Risiko 2013 Dalam hal pelaksanaan pengelolaan risiko serta untuk memperkuat mitigasi risiko yang sudah di identifikasi, sepanjang tahun 2013 Perseroan telah melakukan kegiatankegiatan berikut:
Risk Management Activities 2013 In terms of risk management implementation and to strengthen mitigation of identified risks, throughout 2013 the Company conducted the following activities:
ABM Investama 1. Rapat ERM Tahunan dan lokakarya “Risiko Reputasi” oleh Antonius Alijoyo. 2. Kebijakan ERM ABM. 3. ABM Corporate Risk Identification (CSSD dan CSD Div telah dilakukan, Divisi Keuangan sedang dalam progress). 4. Lokakarya Dasar-Dasar Manajemen Risiko (penyegaran): - Januari: Sewatama Jakarta (RM Champion); - April: TIA Sebamban, - Juni: MDB Aceh - Kesadaran Manajemen Risiko; - September: Grup ABM “Konsep dasar Risiko”; - Agustus: CKB Balikpapan.
ABM Investama 1. ERM Annual Meeting “Reputational Risk” workshop by Anthony Alijoyo. 2. Establishment of ABM’s ERM Policy. 3. ABM Corporate Risk Identification (for CSSD and CSD Div were done, while for Finance Division was in progress). 4. Workshop for Risk Management Fundamentals (refreshment): - Januari: Sewatama Jakarta (RM Champion); - April: TIA Sebamban, - June: MDB Aceh - Awareness of Risk Management; - September: ABM Group “The basic concept of Risk”; - August: CKB Balikpapan. 5. Special Case Workshop: - March: Sewatama, Business Development Risk Management Plan; - March: Sewatama Nagata Dinamika Project Team; - May: Sewatama, RM Project, Nagata Dinamika Project; - September: CK Balikpapan.
5. Lokakarya Kasus khusus: - Maret: Sewatama , Business Development Risk Management Plan; - Maret: Sewatama Nagata Dinamika Tim Proyek; - Mei: Sewatama , Proyek RM, Proyek Nagata Dinamika; - September: CK Balikpapan.
221
ABM Investama Annual Report 2013
dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Sebaliknya, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan peningkatan biaya produksi karena ongkos yang dibayarkan kepada para kontraktor, hutang dagang dan hutang Perseroan serta biaya keuangan yang berdenominasi mata uang dolar AS.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
222
ABM Investama Laporan Tahunan 2013
6. Implementasi manajemen risiko di anak perusahaan ABM menyimpulkan bahwa Risk Identification telah dijalankan oleh anak perusahaan tetapi yang perlu ditingkatkan adalah : a. Review terhadap Risk Allignment dengan tujuan perusahaan. b. Implementasi secara menyeluruh. CK : 1. Inhouse Training “ ERM Awareness “ oleh CRMS. 2. Konsep Pembentukan Manajemen Risiko Proyek. 3. Pendirian kerangka, kebijakan dan SOP Manajemen Risiko.
6. Risk management implementation in ABM’s subsidiaries has been identified and conducted by the subsidiaries nevertheless there are some improvement should be made such as: a. Review on Risk allignment and its the company goal.
4. Sosialisasi proyek Manajemen Risiko. 5. Inhouse Training Manajemen Risiko oleh ABM.
b. Full implementation. CK: 1. “ERM Awareness” Inhouse Training by CRMS. 2. Formation Concepts of Risk Management Project. 3. Establishment of frameworks, policies and SOP of Risk Management. 4. Risk Management Project Socialization. 5. Risk Management Inhouse Training by ABM.
CKB : 1. Mengulas dan memperbarui Kebijakan RM, PM dan WI. 2. Penyegaran & lokakarya ERM ke Grup CKB. 3. Menentukan Risk appetite CKB 2013. 4. Kunjungan Fasilitas CKB dengan dukungan oleh ERM ABM. 5. Kampanye Risiko 2013. 6. ERM dimasukkan dalam program LDP. 7. Risk appetite CKB Logistics. 8. Menindaklanjuti gap (Shorebase).
CKB: 1. Review and update Policies of RM, PM and WI. 2. Refreshment & ERM Workshop for CKB Group. 3. Determination of Risk Appetite of CKB 2013. 4. CKB Facilities Visit supported by ABM’s ERM. 5. Risk Campaign 2013. 6. Inclusion of ERM in LDP Program. 7. Risk Appetite of CKB Logistics. 8. Follow up on gap (Shorebase).
Sewatama: 1. Identifikasi risiko ulang pada tingkat korporat dan tingkat proyek. 2. Penunjukan Unit Manajemen Risiko untuk korporat, bidang usaha dan IPP. 3. Kebijakan Manajemen Risiko Baru Diluncurkan.
Sewatama: 1. Risk re-identification at corporate and project levels. 2. Risk Management Unit designation for corporate, business and IPP.
SSB : 1. RM benchmarking dengan PT Indonesia Daya. 2. Survei Maturity RM (SSBT, SSBS). 3. Workshop RM Fundamental (Dasar-Dasar Manajemen Risiko). 4. Berpartisipasi dalam RM Summit. 5. Kebijakan RM - dalam proses. 6. Menerbitkan kebijakan dan kerangka manajemen risiko. 7. Pengangkatan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 8. Sosialisasi kebijakan manajemen risiko dan framework . 9. Melaksanakan rapat internal bulanan manajemen risiko dan mutu. 10. Kampanye kesadaran risiko melalui koran internal dan media on-line.
SSB: 1. RM benchmarking with PT Indonesia Daya. 2. RM Maturity survey (SSBT, SSBS). 3. Workshop on RM Fundamental (Risk Management Fundamentals). 4. Participation in RM Summit. 5. RM Policy – in progress. 6. Issuance of risk management policies and frameworks. 7. Appointment of Risk Management Committee and Risk Management Unit. 8. Socialization of risk management policies and frameworks. 9. Monthly internal meeting of risk and quality management.
3. Issuance of New Risk Management Policy.
10. Risk awareness campaign through internal bulletin and online media.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Sosialisasi dan workshop Risk Management oleh ABM untuk TIA dan MDB di lokasi.
Reswara: Risk Management: • Regeneration of RWA Group’s Risk Management Committee. • Risk Management PIC is dedicated to each company within RWA Group. • Available risks register (TIA, MDB, RWA-Holding). • Risk Management socialization and workshop by ABM for • TIA and MDB on locations.
GCG: • Persiapan penerapan GCG untuk TIA, Sosialisasi kode etik RWA pada karyawan TIA dan MDB. • GCG audit oleh asesor independen.
GCG: Preparation of GCG implementation in TIA, Socialization of RWA code of ethics to TIA and MDB employees. GCG audit by independent assessor.
•
223
ABM Investama Annual Report 2013
Reswara : Manajemen Risiko: • Memperbarui Komite Manajemen RIsiko Grup RWA. • Person In Charge Manajemen Risiko dikhususkan untuk setiap perusahaan dalam Grup RWA. • Risk register sudah tersedia (TIA, MDB, RWA-Induk).
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
Dedikasi bagi pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup
“
224
Dedicated to empowering the community and environment
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
225
ABM Investama Annual Report 2013
Tanggung jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
“
ABM Investama terus mengembangkan program CSR menjadi suatu investasi sosial yang berkelanjutan
“
226
ABM Investama continously developing its CSR program to become a sustainable social investment
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sebagai bagian dari Group TMT, ABM Investama berinisiatif untuk terus mengembangkan filosofi tersebut dengan merancang program CSR menjadi suatu proses bisnis yang strategis, berkelanjutan dengan kualitas yang senantiasa ditingkatkan (sustainability and continuous improvement), serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. CSR bukan lagi kegiatan amal yang bersifat insidentil, tetapi merupakan investasi sosial yang dikembalikan untuk para pemangku kepentingan. Dalam konteks CSR, pemangku kepentingan yang menjadi fokus utama Perseroan adalah karyawan, pelanggan dan masyarakat.
Corporate Social Philosophy In line with its vision and mission, ABM Investama demonstrates the corporate social responsibility (CSR) activities as an integral part of its business strategy and processes. As a philosophy that has been instilled by TMT Group’s founder the essence of CSR activity is not merely the fulfillment of legislation alone, but has a noble purpose, namely to create as many decent and quality jobs for the people of Indonesia. As part of the TMT Group, ABM Investama has the initiative to continue developing this philosophy by designing CSR programs into business process that is strategic, ongoing, sustainable and continuous improvement, by providing added value for all stakeholders. CSR is no longer an incidental charity, but serves as a social investment as a return to the stakeholders. In the context of CSR, the stakeholders that become the main focus of the Company is its employees, customers and the community.
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
227
ABM Investama Annual Report 2013
Filosofi CSR Perusahaan Sesuai visi dan misinya, ABM Investama menjadikan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian integral dari strategi dan proses bisnisnya. Sebagaimana filosofi yang telah ditanamkan oleh pendiri Grup TMT bahwa hakekat dari aktivitas CSR bukan hanya sekadar pemenuhan peraturan perundang-undangan belaka, tetapi memiliki tujuan mulia yaitu untuk menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
Data Perusahaan Corporate Data
228
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Berlandaskan visi Pemberdayaan, Perseroan telah menetapkan bahwa misi utama dari CSR adalah pemberdayaan itu sendiri. Dalam kerangka memberdayakan masyarakat, setiap anak perusahaan merancang program-program pemberdayaan yang diselaraskan dengan bisnis inti Perusahaan. Oleh karena itu, Perseroan terlebih dahulu melakukan pemetaan setiap unit bisnis untuk mencari benang merah program CSR yang sinergis dan terintegrasi antara ABM Investama dengan anak-anak perusahaan. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan para pemangku kepentingan, Perseroan membina hubungan kerja sama dengan pemerintah, para pemimpin informal, regulator atau pengatur kebijakan, LSM dan sebagainya.
Based on the vision of “Empowering Energy”, the Company has determined that the primary mission of CSR is empowerment itself. Within the framework of empowering the community, each subsidiaries design development programs that are aligned with their core business. Therefore, firstly the Company performs the mapping of each business unit to find the CSR programs’ common thread that is in synergy and integrated between ABM Investama with its subsidiaries. To know and understand the needs and desires of the stakeholders, the Company establishes a cooperative relationship with the government, regulator, informal leaders, NGOs and others.
Pelaksanaan CSR Pelaksanaan CSR ABM Investama pada dasarnya adalah melaksanakan kegiatan yang didedikasikan untuk pengembangan masyarakat dan lingkungan hidup. Programprogram pengembangan masyarakat dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas dengan mengelola sumber daya yang tersedia di komunitas tersebut untuk menghasilkan perbaikan kualitas hidup yang merata dan berkelanjutan. Salah satu tujuan pengembangan masyarakat adalah pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.
CSR Implementation CSR implementation of ABM Investama is mainly carrying out activities dedicated to the development of the society and the environment. Community development programs are designed to improve the lives of the community by managing and empowering the available resources that is evenly distributed and sustainable. One of the goals of community development is empowerment by improv ing the ability and self-reliance in their needs and develop the various potentials possessed.
Dalam konteks memberdayakan masyarakat tersebut, Perseroan mengembangkan inisiatif-inisiatif kegiatan yang
In the context of empowering the community, the Company has developed 5 initiatives namely: 1) Education, 2)
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Environment, 3) Health, 4) Facility and Infrastructure, and 5) Volunteerism.
Pendidikan Program pendidikan tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki.
Education Education programs not only focus on formal education, but also provide education for the community to improve knowledge and skills to harness the potential of its resources.
Lingkungan Hidup Upaya penanganan masalah lingkungan hidup dapat menjadi hal yang kompleks karena terkait dengan persoalan kemasyarakatan lainnya seperti kemiskinan, ekonomi dan sosial. Grup ABM yang bisnis intinya terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam sangat peduli akan kelestarian lingkungan hidup.
Environment Efforts to address environmental issues can become a complex matter because it is associated with other social issues such as poverty, economic and social. . The ABM group which the core business is related to the utilization of natural resources is very concerned about the preservation of the environment.
Kesehatan Program kesehatan dimulai dari upaya preventif dengan memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat terutama di kalangan siswa-siswa Sekolah Dasar hingga upaya perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat di sekitar daerah operasi.
Health Health program starts with prevention by providing education on healthy lifestyles, particularly among Elementary School students, hence attempts to improve the quality of public health facilities in the surrounding area of operation.
Sarana dan Prasarana Pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat umumnya diupayakan bukan hanya berupa kegiatan yang bersifat sumbangan insidentil, tetapi berupa program berkelanjutan yang menimbulkan dampak berikutnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Facilities and Infrastructure Development of facilities and infrastructure needed by the general public is sought not only in the form of incidental donations activities, but in the form of sustained program which generates consequent and directly impacts to the public.
229
ABM Investama Annual Report 2013
dikelompokkan dalam 5 (lima) program, yaitu: 1) Pendidikan, 2) Lingkungan Hidup, 3) Kesehatan, 4) Sarana dan Prasarana, serta 5) Kesukarelawanan (Volunterism).
230
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Kesukarelawanan (Volunterism) Aktivitas CSR tidak hanya dilakukan oleh Perseroan sebagai institusi. Perseroan mendorong partisipasi seluruh karyawan dan anggota keluarganya untuk mengasah jiwa sosial dan kepeduliannya terhadap sesama melalui berbagai kegiatan kesukarelawanan dengan berpartisipasi pada berbagai kegiatan yang dirancang bersama.
Volunterism CSR activities are not only performed by the Company as an institution. The Company encourages the participation of all employees and their family members to engage through the various volunteer activities which are benefits for the employees and community.
Disamping lima program tersebut, tentu saja Perseroan memberikan perhatian kepada pemangku kepentingan lainnya yaitu karyawan dan konsumen melalui aspek Ketenagakerjaan termasuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dan Perlindungan Konsumen.
In addition to the five programs, the Company also emphasizes to other stakeholders, such as employees and consumers through Labor aspects including Occupational Health, Safety and Environment (HSE) and Consumer Protection.
Kegiatan CSR 2013 Aktivitas CSR yang dilaksanakan ABM Investama pada tahun 2013 masih bersifat keterlibatan dan kampanye-kampanye yang membangun kesadaran untuk mengubah perilaku. Sedangkan kegiatan CSR anak perusahaan tersebar di berbagai wilayah operasi di seluruh Indonesia. CSR Grup ABM telah memberi kontribusi yang luas bagi pengembangan masyarakat Indonesia. Berdasarkan kelompok programnya, kegiatan CSR tahun 2013 diantaranya adalah sebagai berikut:
2013 CSR Activities ABM Investama CSR activities undertaken in 2013 with the objective to build the awareness of social aspect by changing the behavior in improving the quality of life of its external or internal stakeholders. Meanwhile the CSR activities of the subsidiaries are spread in various operational regions throughout Indonesia. CSR of ABM Group has contributed widely to the development of the Indonesian society. Based on the program group, CSR activities in 2013 are as follows:
Pendidikan Pendidikan merupakan fokus utama program CSR Perseroan karena Perseroan meyakini bahwa pendidikan, baik formal maupun informal, merupakan jalan bagi perbaikan tingkat kehidupan masyarakat di masa depan. Perseroan melibatkan diri untuk ikut memajukan pendidikan di negeri ini dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi, pelatihan keterampilan profesi (perbengkelan, mekanikal elektrikal), dan berbagai program edukasi bagi masyarakat agar dapat lebih mandiri. Kegiatan Grup ABM dalam program pendidikan pada tahun 2013 sebagai contoh yang dilaksanakan oleh:
Education Education is the primary focus of the Company’s CSR program as the Company believes that education, both formal and informal, is a way of improving the living standards in the future. The Company involved itself to revitalize education in this country starting from Early Childhood Education (ECD) until University, professional skill trainings (workshops, mechanical electrical), and various educational programs for the community to be more self sufficient. ABM Group’s activities in the educational program in 2013 as an example is implemented by:
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT ABM Investama Tbk, among others: Corporate Social Investment (CSI) Talk The Company held the Corporate Social Investment (CSI) Talk event which was held on the 22 October 2013 and attended by Directors of ABM Group. CSI Talk has the objective to unify the CSR concept and corridor for all subsidiaries of the ABM Group. The event was filled with four speakers, namely Ms. Juniati Gunawan and Ms. Tri Mumpuni as CSR experts and practitioners as well as Mr. Andy Djajanegara and Mr. Bari Hamami as business practitioners. The composition of the speakers which represent the two parties that must have synergy in CSR, managed to create a balanced and enlightening dialogue because each speakers has competence in their field.
Pada akhir acara, seluruh peserta menyepakati bahwa konsep CSR saat ini telah bergeser pada konsep keberlanjutan sehingga aktivitasnya harus bersifat berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan amal yang bersifat insidentil. Kegiatan CSR tidak boleh hanya menjadi biaya semata, tetapi juga merupakan investasi perusahaan di bidang sosial (social investment). Sejak awal ABM Investama didirikan dengan basis pemberdayaan, sehingga tingkat penerapan CSR menjadi inisiatif pilihan yang tidak membatasi pemberdayaan manusia yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan di Indonesia, terutama dalam hal pembangunan karakter dan budi perkerti.
At the end of the event, all participants agreed that the CSR concept has now shifted to the concept of sustainability s and continuous improvement. . CSR activities is an social investment, it shall not be a mere cost. . Since the beginning, ABM was established on the basis of entrepreneurship, thus the level of CSR implementation becomes the initiative of choice which do not restrict human empowerment that can be conducted by a company in Indonesia, particularly in terms of character and personality development.
Kegiatan bisnis memang bertujuan untuk mendatangkan profit. Oleh karena itu program CSR yang baik seharusnya menitikberatkan pada pengelolaan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat sekaligus menuai profit.
Business activities are aimed to generate profit. Therefore, a good CSR program should focus on managing the relationship between the company and the community so that the company can provide a positive impact for the community as well generate profits.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain: Program Beasiswa MIFA dan BEL Sejak tahun 2012 Reswara melalui anak perusahaannya PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) memberikan beasiswa kepada anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di daerah lokasi sekitar tambang di Wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya. Program beasiswa tersebut sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat sekitar proyek pertambangan. Beasiswa disalurkan bekerja sama dengan sebuah yayasan pendidikan yang mempunyai reputasi baik dan berkualitas di wilayah Aceh dan sekitarnya dengan fasilitas penunjang belajar yang memadai untuk mengembangkan kemampuan siswa.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others: MIFA and BEL Scholarship Program Since 2012, Reswara through its subsidiaries PT Mifa Bersaudara (MIFA) and PT Bara Energi Lestari (BEL) grant scholarships to outstanding children coming from poor families in the surrounding area of the mine site in the West Aceh and Nagan Raya regions. The scholarship program is a part of the community development program in the surrounding mining project areas. It is collaboration with educational foundation in Aceh which has a good reputation and quality in program and facilities.
Sebanyak 52 anak dari daerah sekitar tambang telah menerima manfaat dari program beasiswa tersebut dari tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemberian beasiswa diawali dengan proses seleksi
A total of 52 children from the surrounding mining area have benefited from the scholarship program from the Junior High School (SMP) and High School (SMA) level. The scholarship begins with the selection process to recruit students who meet
231
ABM Investama Annual Report 2013
PT ABM Investama Tbk, antara lain: Corporate Social Investment (CSI) Talk Perseroan menyelenggarakan acara Corporate Social Investment (CSI) Talk yang diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2013 yang dihadiri oleh Direksi seluruh anak Perusahaan Grup ABM. CSI Talk bertujuan menyatukan konsep dan koridor CSR bagi seluruh anak perusahaan Grup ABM. Sarasehan diisi dengan empat pembicara, yaitu Ibu Juniati Gunawan dan Ibu Tri Mumpuni sebagai pakar dan praktisi CSR serta Bapak Andi Djajanegara dan Bapak Bari Hamami sebagai praktisi bisnis. Komposisi pembicara yang mewakili dua pihak yang harus bersinergi dalam CSR, berhasil menciptakan dialog yang berimbang dan mencerahkan karena masing-masing pembicara mempunyai kompetensi di bidangnya.
232
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
untuk menjaring siswa yang memenuhi persyaratan dengan melibatkan masyarakat, keucik, kepala Gampong dan tokohtokoh masyarakat sekitar tambang.
the requirements by involving the community, keucik, Village heads and community leaders around the mines.
Bantuan Sarana Kegiatan Belajar Mengajar Grup Reswara secara rutin memberikan bantuan penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah sekitar lokasi penambangan. Pada tahun 2013 Reswara melalui anak Perusahaannya yaitu TIA, telah memberikan donasi masingmasing berupa 1 unit komputer desktop, laptop dan printer untuk SD Negeri Sebamban Lama, dan SD Panyiputan, serta 8 unit komputer desktop kepada SMKN 1 Sungai Loban.
Support in Teaching and Learning Activities The Reswara Group routinely provides assistance supporting teaching and learning in schools surrounding the mine site. In 2013 Reswara through its subsidiaries, TIA, has beed provided assistance in the form of desktop computer, laptop and printer units for SD Negeri Sebamban Lama, SD Panyiputan, and also 8 units desktop computer for SMKN 1 Sungai Loban.
Bantuan Kegiatan Luar Sekolah - Reswara mendukung setiap kegiatan luar sekolah yang positif. Pada tahun 2013 Reswara membantu terselenggaranya kegiatan Seminar Narkoba dan Pendidikan Seksual SMAN Angsana dan Seminar Nasional Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Dukungan juga diberikan untuk pemberangkatan siswa SMAN 1 Sungai Loban mengikuti OSN tingkat nasional.
External Activities School Assistance - In 2013 Reswara assisted in the implementation of the Drugs and Sexual Education Seminar at SMAN Angsana and Environmental Engineering Students of Universitas Lambung Mangkurat National Seminar. Support is also given to SMAN 1 Sungai Loban in participating the national level OSN.
-
MIFA juga memberikan bantuan untuk pendidikan luar sekolah, yaitu pemberian beasiswa Program MIFA Mengaji untuk Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Nurul Huda, Darul Istiqomah dan Nurul Fatah di Gampong Balee, Sumber Batu dan Buloh. Sedangkan BEL memberikan beasiswa dalam program BEL Mengaji untuk 3 TPA di Gampong Paya Udeung, Kuta Aceh, dan Krueng Ceko.
-
MIFA also provides assistance to non-formal education, granting scholarship to the community such as MIFA Mengaji Al-Qur’an Kindergarten (TPA) of Nurul Huda Darul Istiqomah and Nurul Fatah in Gampong Balee, Sumber Batu and Buloh. Meanwhile BEL grants scholarships in the BEL Mengaji program for 2 TPAs in Gampong Paua Udeung and Kita Aceh.
-
MIFA memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jumpa Mandiri di Gampong Buloh.
-
MIFA provides facilities and infrastructures assistance for the Early Childhood Education (PAUD) of Jumpa Mandiri in Gampong Buloh.
-
MIFA memfasilitasi penyelenggaraan program Kelompok Belajar (Kejar) Paket “B” dan Paket “C” bertempat di SD Gampong Reudeup Kecamatan Meureubo yang diikuti oleh 25 anak putus sekolah.
-
MIFA facilitated in the implementation of the Group Study (Kejar) Paket “B” and Paket “C” which took place at SD Gampong Reudeup of Meureubo participated by 25 students drop-out.
-
MIFA menyelenggarakan Pelatihan Profil dan Manajemen Gampong kepada 26 Gampong di Kecamatan Meureubo bekerja sama dengan BPM dan unsur Kecamatan setempat.
-
MIFA organized the Gampong Profile and Management to 26 Gampongs in the Meureubo Sub-district in cooperation with BPM and elements of the local sub-district.
-
MIFA memfasilitasi kegiatan Lomba Karya Tulis tingkat SMU di tingkat Provinsi Aceh bertema “Pengaruh Investasi Tambang bagi Pembangunan di Aceh” yang diadakan oleh Aceh Post.
-
MIFA facilitated Essay Contest for the High School level in the Aceh Province with the theme, “The Impact of Mining Investment for Development in Aceh” which was organized by the Aceh Post.
-
MIFA memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh dan Promosi Pembangunan Aceh Barat di Banda Aceh. MIFA juga memdukung Dewan Kesenian
-
MIFA facilitated the implementation of the Aceh Cultural Week and West Aceh Development Promotion activities in Banda Aceh. MIFA also supports the Aceh Arts Council
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
233
ABM Investama Annual Report 2013
(DKA) which organizes the Aceh Arts Performance Event for the Anniversary of Meulaboh City, West Aceh.
Aceh (DKA) yang menyelenggarakan Acara Penampilan Seni Aceh dalam rangka Ulang Tahun Kota Meulaboh, Aceh Barat. -
Dalam rangka Ramadhan, MIFA melakukan berbagau kegiatan seperti memberikan santunan anak yatim, ceramah akbar, pelatihan tazhit mayit (fardhu kifayah) dan safari Ramadhan.
-
During Ramadhan, MIFA conducted various activities such as providing orphan donation, grand lectures, tazhit mayit training (fardhu kifayah) and safari Ramadhan.
Praktek Kerja Industri Secara berkala Reswara memberikan kesempatan bagi siswa SMK Negeri 1 Simpang Empat, Sungai Loban jurusan Geologi Pertambangan untuk melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Perseroan. Kesempatan praktek kerja ini merupakan pengalaman berharga bagi siswa sebagai pengenalan dunia kerja dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan bimbingan dan pengawasan praktisi di lapangan yang tidak segan-segan memberikan arahan dan berbagi ilmu.
Industrial Internship Reswara periodically provides opportunities for students of SMK Negeri 1 Simpang Empat, Sungai Loban with Mining Geology major to perform Industrial Internship (Prakerin) in the Company. This internship opportunity is a valuable experience for students as an introduction to the world of work and applying the knowledge and skills acquired from school with the guidance and supervision of practitioners in the field.
Perbaikan Sekolah MIFA melakukan penimbunan halaman sekolah SD Negeri Reudeup di Gampong Reudeup yang sering dilanda banjir saat musim penghujan karena lokasinya yang terletak di lembah.
School Improvement MIFA conducted the levelling of the school yard of SD Negeri Reudeup in Gampong Reudeup and repairing class rooms, which is often flooded because of its location in the lowland.
Pelatihan Kewirausahaan Pelatihan kewirausahaan dan pendampingan UMKM dilakukan oleh MIFA di Gampong sekitar lokasi tambang yaitu: - Pelatihan kewirausahaan dan teknik produksi tahun dan tempe untuk kelompok usaha binaan tahu tempe di Gampong Sumber Batu. - Pelatihan Kewirausahaan Kelompok Usaha Bersama di Gampong Paya Bari dan Langung.
Entrepreneurship Training Entrepreneurship training and SME mentoring are conducted by MIFA at Gampongs surrounding the mine site, namely: - Entrepreneurship training and production techniques of tofu and tempeh in Gampong Sumber Batu. - Joint Business Group Entrepreneurship Training at Gampong Paya Bari and Langung.
-
234
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
- -
-
-
Pelatihan teknis ternak kambing lokal, palawija dan budidaya lele serta penyuluhan lapangan untuk kelompok usaha binaan di Gampong Balee, Buloh, Sumber Batu, Paya Baro, Pucok Reudeup dan Langung. Pendampingan UMKM tahu dan tempe organik “KUB Sejahtera” di Gampong Sumber Batu. Penyediaan bibit ternak kambing untuk kelompok peternak binaan di Gampong Reudeup, Pucok Reudeup dan Paya Baro. Pendampingan UMKM budidaya ayam kampung “KUB Kurnia Abadi” di Gampong Sumber Batu yang tebagi dalam 3 kelompok usaha ternak dari tiap dusun. Pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha untuk kelompok binaan di Gampong Balee, Reudeup, Pucok Reudeup dan Buloh.
-
- - -
-
Technical training of local goat farming, crops and catfish farming as well as field counselling for training business groups in Gampong Balee, Buloh, Sumber Batu, Paya Baro, Pucok Reudeup and Langung. Organic tofu and tempeh “KUB Sejahtera” SME Assistance in Gampong Sumber Batu. Provision of breeder goat seeds for training breeder group in Gampong Reudeup, Pucok Reudeup and Paya Baro. SME mentoring for chicken farming “KUB Kurnia Abadi” in Gampong Sumber Batu which is divided into 3 farming groups of each village. Entrepreneurship and business management training in Gampong Balee, Reudeup, Pucok Reudeup and Buloh.
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), antara lain: Pengembangan Pendidikan di Kasepuhan Ciptagelar Setelah diselesaikannya pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) 100 kW oleh Sewatama pada bulan Juni 2013, maka kebutuhan listrik masyarakat telah terpenuhi. Sewatama melanjutkan dengan sasaran kedua dari program CSR terpadunya, yaitu pengembangan pendidikan dan pelatihan anak, remaja dan dewasa di Ciptagelar. Sarana pendidikan dan keterampilan seperti buku-buku, perpustakaan, komputer dan alat tulis telah mulai dilengkapi secara bertahap sejak tahun 2012. Aktivitas belajar informal dilaksanakan oleh Relawan Sewatama (SS Volunteers) yang akan dilaporkan pada bagian lain di Laporan CSR ini.
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), among others: Educational Development in Kasepuhan Ciptagelar Upon completion of the 100 kW Micro Hydro Power Plant (PLTMH) construction by Sewatama in June 2013, the electricity requirements of the public are met. Sewatama proceeds with the second goal of its integrated CSR program, namely the development of education and training for children, youth and adults in Ciptagelar. Education skill and facilities such as books, library, computer and stationery has begun to be equipped in stages since 2012. Informal learning activities are carried out by Sewatama Volunteers (SS Volunteers) which will be reported in other parts of this CSR report.
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), antara lain: Pustaka Anak Negeri Kegiatan CSR CKB Logistics yang bertajuk “Pustaka Anak Negeri” bertujuan mengembangkan minat baca pada siswa sekolah dan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk berbagi pengetahuan dan kreativitas antar generasi. Progam Pustaka Anak Negeri berupa kampanye tentang Pustaka Anak Negeri, donasi buku dan kegiatan lainnya. Direncanakan akan terus dijalankan secara berkesinambungan. Pada tahun 2013 kegiatan dilakukan di SDN 05 Sukapura, Cakung, Jakarta Utara. Salah satu yang dilakukan adalah penataan ulang perpustakaan sekolah dan melengkapinya dengan furnitur dan perangkat audio visual. Penataan tata letak buku-buku perpustakaan melibatkan pustakawan profesional dari Universitas Indonesia.
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), among others: Pustaka Anak Negeri CSR activities of CKB Logistics, titled “Pustaka Anak Negeri” aims to develop an interest in reading for students and foster a communal sense to share knowledge and creativity between generations. The Pustaka Anak Negeri Program is in the form of a campaign on Pustaka Anak Negeri, book donations, and other activities. It is planned to be performed continuously. In 2013, the activity was carried out in SDN 05 Sukapura, Cakung, North Jakarta. One of the activity was the rearrangement of the school library and equip it with furniture and audiovisual equipment. The structuring the library books layout involved professional librarians from the University of Indonesia.
PT Sanggar Sarana Baja (SSB), antara lain: Campus Talk Show SSB berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan dengan menjadi salah satu key note speaker dalam Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri 2013 yang bertajuk “Menuju Sustainable Manufacturing untuk Keberlanjutan dan
PT Sanggar Sarana Baja (SSB), among others: Campus Talk Show SSB participated in collegiate activities by becoming one of the key note speaker at the 2013 Industrial Engineering and Management National Seminar, entitled “Towards Sustainable Manufacturing for Sustainability and National Industry Increase
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Competitiveness”. The seminar was held at the Universitas Muhammadiyah Malang on 15 May 2013. As a speaker was Mr. Muh. Arfani Fatchul Alam, Plant Manager of Remanufacturing Division, which describes the concept and application of Remanufacturing industry which has been performed by SSB.
Workshop Visit SSB melihat kompetensi teknis siswa-siswa SMKN 1 Batu Jaya, Cepet, Klaten dalam bidang Teknik Permesinan, Pengelasan, Pengecoran logam, dan lainnya sebagai potensi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja SSB di masa mendatang. Untuk itu SSB mengundang mereka untuk melakukan kunjungan industri pada tanggal 15 Mei 2013. Pada kesempatan itu, para siswa diberikan gambaran mengenai standar kompetensi yang harus dicapai dan tahapan yang harus dilalui apabila ingin berkarir di SSB. Sebelum melihat secara langsung proses produksi di lapangan, siswa dibekali dengan materi singkat mengenai proses bisnis yang dijalankan oleh keempat diivisi SSB.
Workshop Visit SSB notices the technical competence of SMK Batu Jaya 1, Cepet, Klaten students in Machinery, Welding, Metal casting, and other Engineerings as the potential to fill the SSB workforce needs in the future. Hence SSB invites them for industrial visit on 15 May 2013. During the occasion, the students were given an overview of the standards of competence which must be achieved and the steps that must be passed if they want a career in SSB. Prior to observing the production process in the field directly, the students are provided with a short materials on the business processes performed by the four divisions of SSB.
Lingkungan Hidup Program lingkungan hidup dimulai dari upaya-upaya sederhana untuk ikut menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan dimulai dari diri sendiri, dengan berbagai aktivitas yang tidak sekadar peduli lingkungan, tetapi juga menumbuhkan perilaku sadar lingkungan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam aktivitas lingkungan, ada nilai investasi yang memberikan benefit pada perusahaan melalui penghematan biaya operasional sebagai dampak dari efisiensi penggunaan energi, sumber daya dan material. Kegiatan Grup ABM dalam program lingkungan hidup di tahun 2013 sebagai contoh adalah yang dilaksanakan oleh:
Environment The environmental program begins with simple efforts to participate in saving the Earth from various environmental damage and global warming threats. Efforts to raise awareness of environmental is self-start, with various activities that do not only care about the environment, but also fosters environmentally conscious behaviors in every aspect of life. In environmental activities, there are investment values that provide benefits to the company through operational cost savings as a result of the efficient use of energy, resources and materials. ABM Group’s activities in environmental programs in the year 2013 as examples are conducted by:
PT ABM Investama Tbk, antara lain: Kampanye Hemat Energi – Unplug and Turn-Off Ada banyak alasan mengapa hemat energi itu penting bagi kehidupan kita. Pertama adalah karena penggunaan energi mempunyai dampak terhadap lingkungan dan setiap manusia di dalamnya. Kedua, dengan menghemat energi berati juga menghemat biaya.
PT ABM Investama Tbk, among others: Energy Saving Campaign – Unplug and Turn-Off There are many reasons why saving energy is important to our lives. The first is because energy use has impacts on the environment and the people in it. Second, energy saving also means cost saving.
Berangkat dari pemikiran tersebut, ABM Investama gencar melakukan kampanye hemat energi. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk mengefektifkan gerakan tersebut. Sepanjang kampanye, sejumlah karyawan yang terbukti mampu menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam hal penghematan energi diberikan julukan “Agent of Change”. Hal yang patut dijadikan teladan dari para agent of change tersebut diantaranya adalah kebiasaan mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya di ruangan kantor jika tidak sedang digunakan,
From that notion, PT ABM Investama Tbk vigorously conducts energy saving campaigns. Various policies were issued to streamline the movement. Throughout the campaign, a number of employees who are proven to be able to implement positive habits in terms of energy savings were given the nickname “Agent of Change”. The regard that would become an example from the agent of change are the habit to turn off the lights and other electrical equipments when not in use, replacing bulbs with energy-saving bulbs and utilizes the blank
235
ABM Investama Annual Report 2013
Peningkatan Daya Saing Industri Nasional”. Seminar diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 15 Mei 2013. Sebagai pembicara adalah Bapak Muh. Arfani Fatchul Alam, Plant Manager Divisi Remanufacturing, yang memaparkan konsep dan penerapan industri Remanufacturing yang telah dijalankan oleh SSB.
236
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
mengganti lampu dengan lampu hemat energi bersertifikat serta memanfaatkan sisi kertas yang kosong sebagai memo/ buku catatan, untuk kertas tak terpakai yang bukan dokumen bersifat rahasia.
side of papers as memos/ notebooks, for non-confidential documents unused papers.
Pada periode Juli – September 2013, kampanye hemat energi bertajuk “Turn off and Unplug” dimulai dengan mengajak seluruh karyawan untuk memulai kebiasaan mematikan komputer jika tidak digunakan lebih dari 1 jam dan mencabut kabel daya sehingga arus litrik tidak mengalir dan kualitas baterai laptop lebih terjaga.
In the July-September 2013 period, the energy saving campaign with the theme “Turn off and Unplug” begins by inviting all employees to start the habit of turning off the computer when not in use more than 1 hour and unplug the power cord so the electrical current does not flow and the quality of laptop batteries can be maintained.
Kampanye Hemat Kertas – Save Our Tree Pada periode Oktober – Desember 2013, kampanye difokuskan untuk membangun kesadaran karyawan untuk menggunakan kertas secara bijak. Banyak hal yang belum disadari orang mengenai proses pembuatan selembar kertas. Faktanya, untuk menghasilkan 50.000 lembar kertas (100 rim) yang dikonsumsi Perseroan dalam 3 bulan, sebanyak 7 batang pohon berusia 7-10 tahun harus ditebang. Dengan menghemat 2 lembar kertas per orang hari dalam 20 hari kerja, dapat dihemat 2.000 lembar kertas per bulan.
Paper Saving Campaign – Save Our Tree In the October to December 2013 period, the campaign focused on building employee awareness to use paper wisely. Many things have not been realized by people regarding the process of making a piece of paper. In fact, to produce 50,000 sheets of paper (100 reams) which the Company consumes within 3 months, as many as 7 trees aging approximately 7-10 years old must be cut. By saving 2 sheets of paper per person a day in 20 working days, to 2,000 sheets of paper per month may be reduced.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara): Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan Reswara mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia termasuk yang mengatur pembuangan material dan limbah ke dalam lingkungan atau aktivitas lainnya yang mempunyai potensi dampak terhadap lingkungan.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara): Coal mining activities conducted by Reswara refers to the legislation in force in Indonesia, including the governing of materials and wastes disposal into the environment or other activities that have potential impacts on the environment.
Reswara telah melaksanakan prosedur, sistem dan program pengelolaan lingkungan dan telah memiliki prosedur lingkungan yang terkait dengan pengelolaan dan pemantauan sampah tambang, antara lain pengendalian sedimen, pengendalian emisi debu, pengelolaan hidrokarbon, pengelolaan limbah berbahaya, penggunaan material lifting, pencegahan dan pengendalian tumpahan produk minyak, penanaman pohon, pemisahan kompos organik dan sampah domestik, kualitas udara, kualitas air dan prosedur lainnya. Selain itu, Reswara juga telah menyusun rencana pemulihan dan rehabilitasi pertambangan sesuai dengan tujuan, fungsi dan susunan tanah yang ditentukan oleh Pemerintah. Kebijakan yang diambil bertujuan untuk mengendalikan pembuangan asam pertambangan, pengendalian sedimen pada limpahan air dari wilayah pertambangan, pengelolaan hidrokarbon dan hasil limbah.
Reswara has implemented procedures, systems and environmental management programs and has had environmental procedures related to the management and monitoring of mines waste, among others sediment control, dust emission control, hydrocarbon management, hazardous waste management, use of lifting materials, spill prevention and control of oil products, planting trees, the separation of organic compost and domestic waste, air quality, water quality and other procedures. In addition, Reswara has also prepared the plan mining recovery and rehabilitation in accordance with the purpose, function and composition of soil which is determined by the Government. Measures which were taken are aimed at controlling the discharge of mining acid, control of sediment in water runoff from mining areas, management of hydrocarbons and waste.
Pembuangan limbah berbahaya ditangani pihak ketiga berlisensi untuk mengelola penampungan dan penyimpanan pembuangan limbah beracun dan berbahaya. Saat ini Reswara
Disposal of hazardous waste are handled by l third party licensed to manage the shelter and storage of toxic and hazardous waste disposal. Currently Reswara has obtained
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
the environmental management system certification of ISO 14001:2004 therefore every aspect of environmental management shall be in accordance with established procedures.
Disamping aktivitas perlindungan lingkungan yang terkait operasional tambang, pada tahun 2013 Reswara melakukan beberapa kegiatan program lingkungan seperti:
In addition to the environmental protection activities related to mining operations, in 2013 Reswara performed several environmental program activities such as:
Program Pembibitan Kacang Kedelai dan Penanaman Pohon Mahogani Pada bulan Januari 2013, Reswara mengadakan kegiatan 500 pembibitan Kacang Kedelai dan penanaman pohon Mahogany bersama masyarakat Meulaboh dan Pemerintah Daerah Nagan Raya. Kegiatan dipusatkan di Kampung Keucik, Nagan Raya, Aceh Barat dimaksudkan sebagai percontohan untuk dikembangkan lebih lanjut di lokasi lainnya. Kegiatan ini melibatkan tenaga ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai penyuluh cara menanam bibit yang baik. Program ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat karena selain upaya penghijauan juga memberikan potensi penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Soybean Seeding and Mohogany Tree Planting Program
Distribusi Bibit Karet dan Gaharu Tanaman Karet ternyata termasuk tanaman produktif ramah lingkungan. Karena tanaman karet dikelola oleh petani di atas hutan rakyat skala kecil, maka sistem pola tanam ini tidak sampai mengganggu habitat hewan yang dilindungi. Sedangkan pohon Gaharu dikenal bernilai jual tinggi karena seluruh bagian pohon memiliki banyak manfaat yang telah dikenal terutama di China dan Jepang. Oleh karena itu Reswara memberikan bantuan pengadaan bibit Karet dan Gaharu bagi para anggota GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani), selain dengan tujuan merehabilitasi hutan rakyat, juga meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah lokasi TIA, Kalimantan Selatan. Jumlah bantuan yang diserahkan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: • 1.650 bibit Karet untuk warga Desa Sebamban Baru pemilik lahan di km 16.300. • 800 bibit Karet untuk kebun percontohan di Desa Sebamban Lama. • 29.650 bibit Karet untuk anggota GAPOKTAN Desa Mangkalapi yang diserahkan bertahap dari bulan Maret hingga Agustus 2013. • 6.250 pokok bibit Gaharu untuk luasan lahan 10 hektar untuk GAPOKTAN Desa Mangkalapi.
Distribution of Rubber and Agarwood Seed Rubber Plant turns out to be included in the environmentally friendly productive plants. Because rubber are managed by farmers on small scale private forests, the cropping pattern system does not disturb the habitat of protected animals. While Agarwood trees are known to have high selling value because all parts of the tree has many benefits that have been recognized, especially in China and Japan. Therefore Reswara provide assistance in procuring Rubber and Agarwood seedlings for members of Gapoktan (Farmers Group Association), in addition to the purpose of rehabilitating the people’s forest, it also improves the welfare of the farmers in TIA site, South Kalimantan. The amount of aid delivered in 2013 is as follows: • 1.650 of Rubber seedlings for the people of Sebamban Baru Village landowners at km 16,300. • 800 Rubber seedlings for the pilot garden at the Sebamban Lama Village. • 29.650 Rubber seedlings for Mangalapi Village GAPOKTAN members which is delivered gradually from March to August 2013. • 6.250 Agarwood principal seedlings for 10 acres of land for GAPOKTAN of Mangalapi Village.
Bantuan Sepeda Motor Pengangkut Sampah Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pada bulan Juni 2013 Reswara menyerahkan 3 unit sepeda motor pengangkut sampah kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Motorcycle for Garbage Assistance In t order to be participated of World Environment Day on June 2013 Reswara presented 3 (three) motorcycles for garbage to the District Government of Tanah Bumbu.
In January 2013, Reswara held the 500 Soybean seeding and Mahogany tree planting event with the people of Meulaboh and the Local Government of Nagan Raya. The activity was centered in the village of Keucik, Nagan Raya, Aceh Barat intended as a pilot for further development in other locations. This activity also involves experts from the Agricultural Institute of Bogor (IPB) as a mentoring of the method to plant seed well. The program has good impact from the community because in addition to reforestation efforts, it also provides the potential of additional income for the community.
237
ABM Investama Annual Report 2013
telah memperoleh sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 sehingga setiap aspek pengelolaan lingkungan harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
238
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia MIFA mengadakan acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama Bapedalda Kabupaten Aceh Barat yang diisi berbagai kegiatan lingkungan.
World Environment Day Commemoration MIFA held a commemoration of World Environment Day event with Bapedalda of West Aceh District which was filled with various environmental activities.
Penghargaan Lingkungan Atas kinerjanya di bidang lingkungan, anak perusahaan Reswara, yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kategori “Hijau” untuk periode 2012-2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA kepada TIA yang diwakili oleh Presiden Direktur Feriwan Sinatra pada tanggal 10 Desember 2013 di Jakarta.
Environmental Award For its performance in the environmental field, Reswara subsidiary, namely PT Tunas Inti Abadi (TIA) was awarded the Performance Rating Program (PROPER) “Green” Category for the 2012-2013 period from the Ministry of Environment. The award was presented by the Minister of Environment, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA to TIA, which was represented by the President Director, Feriwan Sinatra on 10 December 2013 in Jakarta.
Sebagai perusahaan tambang yang baru memasuki tahun keempat masa produksinya, pencapaian ini sangat membanggakan. Keberhasilan TIA meraih penghargaan tersebut diperoleh melalui program-program unggulan
As a mining company that had just entered its fourth year of production, this achievement is very encouraging. The success of TIA in obtaining the award is obtained through
yang terdiri dari penurunan beban pencemaran air dengan konservasi dan pemanfaatan kembali air secara efisien (sirkulasi air washpad dan pemanfaatan air bersih dari settling pond), Penurunan limbah B3 dengan mengganti kemasan pelumas dari drum menjadi tangki. Penurunan limbah non-B3 melalui pengembalian drum hydrosol kepada vendor/pemasok, serta implementasi pengelolaan konservasi sempadan sungai dan pantai serta konservasi terumbu karang.
flagship programs consisting of reduction in the pollution load of water conservation and efficient water reuse (washpad water circulation and utilization of clean water from the settling pond), Reducing B3 waste by replacing lubricant packaging from drums to tanks. Reducing non-B3 waste through hydrosol drum returns to vendors/ suppliers, as well as the implementation of river and coast border conservation management as well as coral reef conservation.
Prestasi ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya yang bersinergi dengan penyelamatan bumi. Prestasi penghargaan kategori “Hijau” ini merupakan penghargaan kali kedua yang diraih setelah pada periode sebelumnya (2011-2012) TIA memperoleh penghargaan untuk kategori “Biru”.
This achievement is an evidence of the company’s commitment to participate in mutual efforts in saving the earth. The “Green” category award achievement is the second time the award was achieved after the previous period (20112012) TIA obtained the award for the “Blue” category.
PROPER merupakan kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Penghargaan PROPER bertujuan untuk mendorong
PROPER is the supervision activity and the provision of incentives and/or disincentives to the person in charge of the business and/or activity by the Ministry of Environment. PROPER award aims to encourage companies to adhere
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
to environmental regulations and achieve environmental excellency. This is assessed from the integration implementation of sustainable development principles in the process of production and services, implementation of environmental management systems, 3R, energy efficiency, resource conservation and ethical business conduct and responsibility to the community through community development programs.
Kesehatan Di tahun 2013 program CSR bidang kesehatan difokuskan pada kegiatan penyediaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana maupun layanan kesehatan masyarakat, terutama komunitas yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap sarana kesehatan di sekitar lokasi operasi Perseroan. Hal ini juga untuk mendukung upaya pemerintah mengoptimalkan keberadaan klinik dan puskesmas melalui Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) yang akan dilakukan pada 2014. Contoh kegiatan Grup ABM dalam program kesehatan pada tahun 2013 adalah:
Health In 2013, the CSR program in the field of health focused on the activities of provision, improvement and improvement of infrastructure and public health services, particularly for communities with limited access to health facilities in the vicinity of the Company’s operations. This is also to support the government’s efforts to optimize the presence of health clinics and centers through the Social Security Services Agency (BPJS) which will be conducted in 2014. Examples of ABM Group’s activities in health program in 2013 are:
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain: Bantuan Sarana dan Kegiatan Posyandu Reswara secara rutin memberikan bantuan biaya operasional untuk penyelenggaraan kegiatan Posyandu dan bantuan berupa alat permainan edukatif yang diserahkan kepada Posyandu Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartani dan Mangkalapi. Bantuan permainan edukatif dimaksudkan untuk melengkapi sarana Posyandu dalam kegiatan melatih saraf motorik balita.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others: Posyandu Facilities and Activities Assistance Reswara routinely provides operational cost assistance for the implementation of Posyandu activities and assistance in the form of educational toys submitted to the Posyandu of Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartini, and Mangkalapi Villages. The assistance in educational games is intended to complement the Posyandu’s facilities in the activity of training toddlers’ motoric nerves.
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacingan Penyakit cacingan pada anak tidak boleh disepelekan. Dampaknya bisa beragam, mulai dari penurunan kecerdasan, daya tahan tubuh hingga anemia kronis. Anak-anak akan menderita kurang gizi (malnutrisi) sehingga susah berkonsentrasi. Pada bulan April 2013, Reswara membantu kegiatan pemeriksaan dan pengobatan cacingan pada muridmurid SDN Karang Indah I dan 2 serta SDN Bunati Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Examination and Treatment of Parasitic Worms Intestinal worms in children should not be underestimated. The effects can be diverse, ranging from a decrease in intelligence, endurance to chronic anemia. Children will suffer from malnutrition making them difficult to concentrate. In April 2013, the Reswara assisted the examination and treatment of intestinal worms on the students of SDN Karang Indah 1 and 2 as well as SDN Bunati of Angsana Sub-district, Tanah Bumbu District, South Kalimantan.
Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat oleh MIFA dan BEL MIFA dan BEL melaksanakan program CSR bidang kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional MIFA di Aceh. Kegiatan yang dilakukan terutama ditujukan untuk kesehatan dan tumbuh kembang balita seperti: - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu dan penyediaan perlengkapan Posyandu di 8 (delapan) Gampong binaan. - Pelatihan kader Posyandu. - Partisipasi pada kegiatan Bulan Penimbangan Nasional Posyandu.
Community Health Improvement Program by MIFA and BEL MIFA and BEL implement the CSR programs in the field of health for the public in the vicinity of MIFA operational sites in Aceh. Activities undertaken were primarily intended for the health and development of toddlers such as: - Provosion of Food Supplementary Program (PMT) and the provision of Posyandu equipments in 8 (eight) training Gampongs. - Posyandu cadres training. - Participation in the National Posyandu Weighing Month activity.
239
ABM Investama Annual Report 2013
perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency). Hal ini dinilai dari diterapkannya integrasi prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa,penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat .
240
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Selain bantuan untuk Posyandu, MIFA juga melaksanakan program Pengobatan Keliling di 7 (tujuh) desa Ring 1 dan desa di sepanjang lintasan angkutan batu bara serta program rehabilitasi MCK SD Kuta Baro Gampong Sumber Batu.
In addition to assistance for Posyandus, MIFA also carry out Treatment Tour program in 7 (seven) villages of Ring 1 and villages along the trajectory of transportation of coal as well as sanitary facility of SD Kuta Baro Gampong Sumber Batu.
PT Cipta Kridatama, antara lain: Desa Siaga Aktif di Ring I Tambang CK MIFA Bertempat di Balai Desa Sumber Batu, pada tanggal 4 September 2013, PT Cipta Kridatama (CK) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Program Desa Siaga Aktif dengan Pemerintah Aceh Barat yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat. Selanjutnya, Bupati Aceh Barat meresmikan Program Desa Siaga Aktif di Desa Sumber Batu dan Desa Buloh yang merupakan dua desa di Ring I tambang PT Mifa Bersaudara. Dalam kerja sama ini, Dinas Kesehatan Aceh Barat akan membina kedua desa tersebut melalui kegiatan-kegiatan pembinaan masyarakat desa, pelatihan kader pemberdayaan masyarakat, survei mawas diri dan musyawarah masyarakat desa. Sedangkan CK berkomitmen untuk ikut bersama-sama masyarakat menyukseskan kegiatan ini.
PT Cipta Kridatama, among others: Standby Village (Desa Siaga) in Ring I of CK MIFA Mine Taking place in the Sumber Batu Village Hall, on 4 September 2013, PT Cipta Kridatama (CK) signed a Memorandum of Understanding (MoU) on Standby Village (Desa Siaga) Cooperation Program with the West Aceh Government which was represented by the Health Board of West Aceh. Furthermore, the Regent Head of West Aceh inaugurated the Standby Village Program in the village of Sumber Batu and Buloh which are the two villages in Ring I of PT Mifa Bersaudara mines. In this cooperation, the Health Board of West Aceh will mentor both villages through community development activities, training of community empowerment cadres, introspection survey and villagers forum.
Program nasional Desa Siaga Aktif dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan menyiapkan SDM dan infrastruktur di desa agar mampu memberikan pelayanan kesehatan mendasar kepada masyarakat, memantau kondisi kesehatan di desa termasuk pengawasan terhadap penyakit menular, serta mendorong masyarakat untuk siaga bencana.
The Standby Village (Desa Siaga) national program was declared by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia with the aim of preparing human resources and infrastructures in villages to be able to provide basic health services to the community, monitoring the health conditions in the village, including monitoring of infectious diseases, as well as encouraging people for disaster preparedness.
Sarana dan Prasarana
Facilities and Infrastructures
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), antara lain: Rehabilitasi PLTMH 100 kW Ciganas Kasepuhan Adat Ciptagelar merupakan bagian dari masyarakat adat Banten Kidul yang masih bergantung pada budidaya padi. Sejak tahun 645 tahun lalu Kasepuhan Ciptagelar telah menyelenggarakan ritual perayaan padi yang disebut acara Seren Taun. Terletak di pinggang pegunungan Halimun, Kasepuhan Ciptagelar dapat dicapai dalam waktu 2-3 jam dari arah Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Populasi masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar berjumlah lebih dari 30.000 orang yang tersebar di 568 kampung di seluruh penjuru pegunungan Halimun.
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), among others: Rehabilitation of 100kW Ciganas PLTMH Kasepuhan Adat Ciptagelar (Ciptagelar Culture Kingdom) is part of the Banten Kidul indigenous peoples who still rely on rice cultivation. Since 645 years ago Kasepuhan Ciptagelar has held the rice celebration ritual called the Seren Taun event. Located in the slope of the Halimun mountains, Kasepuhan Ciptagelar can be reached within 2-3 hours from the direction of Pelabuhan Ratu, Sukabumi, West Java. Ciptagelar Kasepuhan indigenous population numbered more than 30,000 people in 568 villages scattered throughout the Halimun mountains.
Sejak tahun 1990 masyarakat Kasepuhan Ciptagelar telah menikmati listrik dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 80 kW yang dibangun secara swadaya. Sebelum Sewatama masuk, perangkat PLTMH tersebut dalam keadaan rusak, terutama pada struktur dan peralatan pembangkitannya.
Since 1990 the people of Kasepuhan Ciptagelar have enjoyed electricity from a 80 kW Micro Hydro Power Plant (PLTMH) which was built independently. Before the entry of Sewatama, the PLTMH equipments were in a damaged state, especially on the power plant structures and equipments.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
In 2011, in collaboration with the IBEKA Foundation and supported by the Orange Ribbon Volunteers (SS Volunteers), Sewatama began to repair and increase the capacity of PLTMH Ciganas to 100 kW, as part of a CSR integrated program series entitled “Realizing the Self Sufficiency of Ciptagelar”. In mid2013, PLTMH Ciganas has been operating, supplying electricity to the people Kasepuhan Ciptagelar.
Stasiun TV Lokal Untuk Pelestarian Budaya Seiring dengan telah tersedianya pasokan listrik, kreativitas warga Ciptagelar muncul untuk mengembangkan media lokal sebagai sarana informasi dan pelestarian budaya lokal. Sarana itu berupa saluran TV kabel yang dinamakan CIGA TV dan juga radio lokal. Sewatama dan SS Volunteers memberikan bantuan peralatan dan bimbingan pengelolaan teknis serta materi siaran.
Local TV Station for Cultural Preservation Along with the availability of electrical supply, the creativity of Ciptagelar people emerged to develop a local media as a means of information and preservation of local culture. The facility is in the form of a cable TV channel called CIGA TV and a local radio. Sewatama and SS Volunteers provide equipment and technical management guidance assistance as well as broadcast material.
Pengembangan Potensi Ekonomi Sebagai desa adat, Ciptagelar mempunyai potensi wisata yang sangat besar. Ritual adat yang sangat beragam yang digelar secara rutin hampir setiap bulan mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun asing yang tertarik menikmati atraksi budaya.
Economic Potential Development As a traditional village, Ciptagelar has enormous tourism potential. Very diverse traditional rituals that are routinely held almost every month is able to attract visits by domestic and foreign tourists who are interested in enjoying cultural attractions.
Sewatama dan SS Volunteers melakukan pengembangan ekowisata melalui pembuatan materi promosi dan kalender adat di media digital, penyusunan ensiklopedi wisata dan mendampingi pengembangan konten dan teknis pelestarian budaya melalui CIGA TV dan radio. Setelah dilakukan pemetaan potensi wisata, pada tahun 2013 mulai dibangun infrastruktur penunjang seperti akses jalan dan rehabilitasi penginapan. Untuk mempromosikannya, dikembangkan media komunikasi dan pemasaran dengan membuat website www.ciptagelar.org. id dan facebook. Selanjutnya memberikan pelatihan bagi warga sebagai pemandu wisata.
Sewatama and SS Volunteers conduct ecotourism development through the creation of promotional materials and custom calendars in digital media, creating a travel encyclopedia and assist in the development of content and technical of cultural preservation though CIGA TV and radio. After the tourism potential mapping, in 2013, the construction of supporting infrastructure such as access roads and the rehabilitation of lodgings commenced. a communication channel and marketing media was developed through the creation of the website www.ciptagelar.org.id and facebook. Sewatama is also providing trainings for residents as tour guides.
Penghargaan Kiprah Sewatama selama 2 tahun penuh dalam melaksanakan program CSR di Ciptagelar membuahkan penghargaan sebagai “Best Corporate Social Responsibility Program 2013” dari Majalah MIX Marketing Communications dalam penganugerahan PR of The Year 2013 pada tanggal 7 November 2013. Penghargaan ini adalah untuk yang kedua kalinya diterima oleh Sewatama, penghargaan yang pertama telah diterima ditahun 2012.
Award The role of Sewatama for 2 full years in implementing the CSR programs in Ciptagelar led to the award for “Best Corporate Social Responsibility Program 2013” from MIX Marketing Communications Magazine in the conferment of PR the Year 2013 on 7 November 2013. This award is the second time received by Sewatama, the first award was obtained in 2012.
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain: Perbaikan Jalan Desa Pada bulan Agustus 2013 Reswara memberikan bantuan material batu base coarse sebanyak 247,2 m3 untuk perbaikan
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others: Rural Road Repair In August 2013 Reswara provided material coarse base rock put up as much as 247.2 m3 for road repairs of Dermaga
241
ABM Investama Annual Report 2013
Pada tahun 2011, bekerja sama dengan Yayasan IBEKA dan didukung oleh Relawan Pita Oren (SS Volunteers), Sewatama mulai memperbaiki dan meningkatkan kapasitas PLTMH Ciganas menjadi 100 kW, sebagai bagian dari serangkaian program CSR terpadu bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Ciptagelar”. Pada pertengahan tahun 2013, PTLMH Ciganas telah beroperasi memasok daya listrik ke masyarakat Kasepuhan Ciptagelar.
242
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
jalan Kampung Dermaga – Desa Sebamban Lama. Selain itu MIFA juga memperbaiki jalan desa di desa Balee, desa Masjid Tuha dan Desa Pasi Aceh Tunong serta pemasangan lampu jalan Gampong di Gampong Meurabo.
Village - Sebamban Lama Village. In addition, MIFA also improve rural roads on the villages of Balee, Masjid Tuha and Pasi Aceh Tunong as well as the installation of Gampong street lights in Gampong Meurabo.
Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah Kegiatan MIFA Peduli Mesjid/Meunasah dilaksanakan di gampong sekitar tambang dan lintasan, yaitu Paya Baroe, Pucok Reudeup, Reudeup, Buloh, Balee, Sumber Batu, Bukit Jaya, Kampung Belakang, Ujong Kalak, Peunaga Cut Ujong dan Mesjid Nurul Huda Johan Pahlawan.
Development and Repair of Worship Facility MIFA Peduli Mesjid/ Meunasah activity held in the gampong in the vicinity of the mine and trajectory, namely Paya Baroe, Pucok Reudeup, Reudeup, Buloh, Balee, Sumber Batu, Bukit Jaya, Kampung Belakang, Ujong Kalak, Peunaga Cut Ujong and Nurul Huda Johan Pahlawan Mosque.
PT Cipta Kridatama (CK) , antara lain: Sarana Air Bersih untuk Warga Desa Mekarsari, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Telah lama masyarakat Desa Mekarsari, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan kesulitan air bersih. Warga hanya mengandalkan air bersih dari curah hujan dan air dari sungai yang cukup jauh jaraknya, untuk keperluan mencuci, mandi dan keperluan rumah tangga lainnya.
PT Cipta Kridatama (CK), among others: Clean Water Facility for the People of Mekarsari Village, Tanah Bumbu, South Kalimantan The rural communities of Mekarsari Village, Sub-district of Tanah Bumbu, South Kalimantan have long had clean water shortages. Residents can only rely on clean water from rainfall and water from the river which is quite far away, for washing, bathing and other domestic purposes.
Melihat kondisi tersebut, CK merasa terpanggil untuk mewujudkan harapan masyarakat dengan menyediakan akses air bersih untuk masyarakat Desa Mekarsari yang berlokasi di RT 02 dan RT 03. Awalnya masyarakat hanya meminta disediakan tandon air. Tetapi agar memberikan dampak berkelanjutan, tim CSR Site Sungkai Ulin bersama masyarakat mencari dan berhasil menemukan sumber air yang berlokasi di RT 02. Selanjutnya dibuat sumur gali sebanyak 5 titik.
Noticing these conditions, CK felt called to realize the expectations of the community by providing access to clean water for villagers of Mekarsari located at RT 02 and RT 03. Initially the people only asked to be provided with water reservoir. But in order to provide a sustainable impact, the CSR team of Sungkai Ulin Site with people searched and managed to find a source of water that is located at RT 02. Then created artesian wells as many as 5 points.
Sekitar 90% warga telah menerima manfaatnya. Masyarakat ikut swadaya dengan menyediakan sendiri pipa air untuk mengalirkan air ke rumah masing-masing dari tandon yang disiapkan CK. Warga juga terlibat aktif dalam pemeliharaan sumber air serta sarana dan prasarana yang ada. Penerima manfaat air bersih adalah warga Desa Mekarsari yang berada di RT 02 yang berada di lingkungan “kolam air” sebanyak 27 KK. Sedangkan warga RT 03 merupakan masyarakat penerima tandon air yang tersebar di 50 KK titik penempatan tandon.
Approximately 90% of residents have received the benefits. The community also participated independently by providing its own water pipe to distribute water to each homes from the reservoirs prepared by CK. Residents are also actively involved in the maintenance of the water resources as well as existing facilities and infrastructures. The beneficiaries of clean water is the Mekarsari villagers residing at RT 02 neighborhood located in the “pool of water” environment as many as 27 families. While residents of RT 03 is the recipient of water reservoir spread over 50 KK reservoir placement points.
Penghargaan Upaya CK ini mendapat apresiasi penghargaan “Silver” di ajang Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) untuk kategori program Penciptaan Akses Terhadap Air Minum/Bersih dan Sanitasi Lingkungan. Penghargaan diberikan oleh Deputi Menko Kesra Sujana Royat kepada Agus Sumantyo selaku Project Manager area CK ABL (Arutmin Batu Licin) dalam acara GKPM Awards yang dilangsungkan pada tanggal 2 Oktober 2013 di Jakarta.
Award CK’s efforts received recognition of the “Silver” award in the event Community Empowerment Work Exhibition (GKPM) for the program category of Creation of Access to Drinking/ Clean Water and Environmental Sanitation. The award was delivered by the Deputy Coordinating Minister for People’s Welfare Sujana Royat to Agus Sumantyo as the Project Manager of CK ABL (Arutmin Batu Licin) area in the GKPM Awards event that took place on 2 October 2013 in Jakarta.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
This award is a proud achievement, since this is the first time CK participated in a CSR competition and competed with the major companies in the field of mining and energy in Indonesia, among others PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Kitadin Embalut, PT Indominco Mandiri, PT Pertamina (Persero), PT Kaltim Prima Coal, and others.
Ajang GKPM diprakarsai oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI ditujukan kepada perusahaan dan perorangan pelaku CSR dari berbagai sektor industri yang telah berpartisipasi dalam pencapaian tujuh dari delapan tujuan Millennium Development Goals 2015.
The GKPM event was initiated by the Corporate Forum for Community Development (CFCD) in cooperation with the Coordinating Ministry for People’s Welfare of the Republic of Indonesia aimed at companies and individuals who are CSR executors from various industrial sectors who have participated in the achievement of seven out of the eight goals of the Millennium Development Goals 2015.
Kesukarelawanan (Volunterism) Penyuluhan Kebersihan Diri dan Keselamatan Berlalu Lintas Dalam rangka Bulan K3 Nasional, pada bulan Maret 2013 karyawan ABM Investama yang tergabung dalam Relawan ABM bersama karyawan Grup TMT lainnya melakukan penyuluhan bagi anak-anak di SD 02 Pagi Cilandak Timur. Materi yang disampaikan adalah mengenai kebersihan diri dan keselamatan berlalu lintas. Materi disampaikan secara ringan dengan bantuan alat peraga grafis visual yang menarik.
Volunterism Personal Hygiene and Traffic Safety Counselling In the framework of the National HSE Month, in March 2013 ABM Investama employees who are members of ABM Volunteer with other TMT Group employees conducted counseling for children in SD 02 Pagi Cilandak Timur. The material presented is regarding personal hygiene and traffic safety. Materials were delivered in a light manner with the help of attractive visual graphic attractive props.
Para relawan memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat yang dapat dimulai dengan caracara yang mudah, yaitu dengan menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan diri dapat dimulai dari kebiasaan mandi yang teratur dan menggunakan handuk yang bersih dan diganti secara rutin. Disamping mandi secara teratur, juga harus dijaga kebersihan rambut dan kulit kepala dengan mencucinya secara rutin dan cara yang benar. Menyikat gigi minimal dua kali sehari juga penting untuk menjaga kesehatan gigi, gusi dan rongga mulut.
The volunteers provide education regarding the importance of maintaining a healthy lifestyle which can begin with simple ways, namely by maintaining personal hygiene. Maintaining personal hygiene can be started from regular bathing habits and the use of clean towel and replacing it regularly. In addition to regular bathing, clean hair and scalp should also be maintained by washing regularly and in a correct manner. Brushing the teeth at least twice a day is also important for maintaining healthy teeth, gums and oral cavity.
Hal lain yang harus dibiasakan adalah mencuci tangan, terutama sebelum makan, setelah bermain, setelah memegang hewan peliharaan dan juga setelah ke toilet. Selanjutnya, menggunting kuku secara teratur juga menghindarkan kotoran masuk di sela-sela kuku yang dapat menimbulkan penyakit. Terakhir adalah membiasakan mencuci kaki dan mengeringkannya dengan baik.
Another thing that should be familiarized is washing the hands, especially before eating, after playing, after handling pets and also after using the toilet. Furthermore, regularly cutting of the nails also avoid the dirt to enter the sidelines of the nails that may cause disease. Last is getting into the habit of washing feet and drying them well.
Selanjutnya disampaikan edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas, diantaranya memberikan penyuluhan mengenai cara aman naik turun kendaraan umum, tata cara menyeberang jalan dan pengenalan beberapa rambu lalu lintas.
Next, education about traffic safety was delivered, including providing education on hthe safe way to climb up and down the public transportation, road crossing procedures and the introduction of several traffic signs.
243
ABM Investama Annual Report 2013
Penghargaan ini menjadi prestasi yang membanggakan, karena ini adalah yang pertama kali CK mengikuti kompetisi CSR dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di bidang pertambangan dan energi Indonesia antara lain PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Kitadin Embalut, PT Indominco Mandiri, PT Pertamina (Persero), PT Kaltim Prima Coal, dan lain-lain
244
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Type to Read ABM - Bantu Gerakan Seribu Buku Untuk Tunanetra Sekitar 20 orang Relawan ABM mendedikasikan diri untuk mengetik ulang berbagai jenis buku ke dalam format dokumen MS Word. Hasil ketikan tersebut akan diserahkan kepada Yayasan Mitra Netra yang selanjutnya akan diproses menjadi buku berhuruf Braille. Untuk tahap pertama yang dimulai sejak 15 Desember hingga 30 Maret 2013, karyawan ABM berkomitmen menyumbangkan 15 judul buku. Para karyawan mengerjakan tugas sukarela ini secara bersama-sama setelah jam kerja kantor.
Type to Read ABM – Assist in the One Thousand Book for the Visually Impaired Movement About 32 ABM Volunteers dedicate themselves to retype various types of books into the MS Word document format. The typing results will be submitted to the Mitra Netra Foundation for further processing into books in Braille. For the first phase which began on 15 December until 30 March 2013, ABM employees are committed to donate 15 books. The employees perform this voluntary assignment together after office hours.
Kegiatan Type To Read ini merupakan bagian dari gerakan “Seribu Buku Untuk Tunanetra” Yayasan Mitra Netra sejak tahun 2006. Gerakan ini mengajak masyarakat menjadi relawan untuk membantu mengetik ulang buku-buku popular untuk selanjutnya diproses menjadi buku Braille. Seluruh buku yang diproduksi Mitra Netra, termasuk yang disumbangkan oleh para relawan, didistribusikan ke seluruh Indonesia.
The Type To Read activity is part of “One Thousand Books for the Visually Impaired” movement of Mitra Netra Foundation since 2006. This movement invites people to volunteer to help retype popular books for further processing into Braille books. The entire book produced Mitra Netra, including donated by volunteers, are distributed throughout Indonesia.
Pada tanggal 30 Maret 2013, para relawan ABM menyerahkan 13 buku versi soft file hasil ketik ulang mereka kepada Yayasan Mitra Netra. Soft file buku tersebut diserahkan oleh Andy Djajanegara, Direktur Utama PT ABM Investama Tbk kepada Aria Indrawati, Humas Yayasan Mitra Netra, di gedung TMT Jakarta. ABM Investama berencana untuk terus melanjutkan kegiatan ini dan melibatkan seluruh karyawannya.
On 30 March 2013, ABM volunteers submitted 13 books in the soft file version, results of their retyping to the to Mitra Netra Foundation. The soft files of the books wasdelivered by Andy Djajanegara, President Director of PT ABM Investama to Aria Indrawati, Public Relations of Mitra Netra Foundation, at TMT building in Jakarta. ABM Investama plans to continue these activities and involve all its employees.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Dissemination of Anti Corruption In the event of Volunteer Day and Anti-Corruption Day, on 14 December 2013, ABM Volunteers share their knowledge on anti-corruption for students of SD Negeri 02 Cilandak Timur, Jakarta. A total of 23 volunteers brought learning materials on anti-corruption for Elementary School which were prepared by the CSR Team of PT ABM Investama sourced from the KPK. Anti-corruption values are taught by simple delivery with striking examples which included behavioral responsibility, discipline, honesty, simplicity, hard work and self sufficiency.
Testimoni Sukarelawan ABM
Testimoni Sukarelawan ABM
Mohammad Erfan Suprihadi, Financial Planning and
Hilda Rahman + Vanya (SD Kelas 6), Secretary
Budgeting Manager
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
“Terima kasih telah diberikan kesempatan menjadi
“Edukasi kepada siswa SD tentang nilai-nilai anti
sukarelawan. Menyenangkan sekali buat saya dan putri
korupsi sangat membantu Lembaga Pendidikan dalam
saya karena merupakan pengalaman pertama bagi kami.
memberikan gambaran lain dari program edukasi
Ternyata sangat seru bisa merasakan menjadi guru SD,
masyarakat.”
yang masih lumayan susah untuk diatur sehingga kita harus berbicara dengan suara lantang.”
“Education on anti-corruption values to elementary students from the school perspective are very useful as
Very grateful for the opportunity to become a volunteer.
part of the education provision for the community. In the
A very enjoyable experience to my daughter who for the
company’s perspective, this activity becomes a means to
first time experienced to be a teacher. It turned out that
share the responsibilities and obligations in assisting with
to be a teacher is not easy, especially for primary school
the creation of quality human resource”
children who are fairly unruly and you have to shout at times ... “
Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) Pada tanggal 5 Oktober 2013, SSB mengirimkan tim relawannya untuk ikut #kerjabakti dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM). Relawan SSB datang dengan membawa berbagai macam judul buku mulai dari buku cerita anak-anak SD hingga buku ensiklopedia. Selain itu, relawan SSB juga memberikan alat peraga unik hasil kreasi rekan-rekan produksi dari masing-masing divisi. FGIM bertujuan untuk mengembangkan potensi luar biasa yang ada dalam diri para generasi muda dengan menyediakan media atau alat belajar yang unik dan kreatif.
Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM) On 5 October 2013, SSB sent its volunteer team to participate in #kerjabakti in the Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM). SSB volunteers came with a wide variety of titles ranging from children’s story books from elementary to encyclopedias. In addition, SSB volunteers also give unique props created by production partners and each divisions. FGIM aims to develop the tremendous potentials that exist within the young generation by providing a medium or learning tools that are unique and creative.
245
ABM Investama Annual Report 2013
Sosialisasi Anti Korupsi Dalam rangka Hari Sukarelawan dan Hari Anti Korupsi, pada tanggal 14 Desember 2013 para Relawan ABM berbagi pengetahuan mengenai anti korupsi untuk murid-murid SD Negeri 02 Cilandak Timur, Jakarta. Sebanyak 16 orang relawan membawakan materi mengenai pembelajaran anti korupsi untuk Sekolah Dasar yang disusun oleh Tim CSR PT ABM Investama Tbk bersumber dari KPK. Nilai-nilai anti korupsi diajarkan dengan penyampaian yang sederhana dengan contoh-contoh mengena yang meliputi perilaku tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras dan mandiri.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
246
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Kelas Inspirasi Dari Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM), pada tanggal 8 November 2013 SSB melanjutkan misinya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di daerah terpencil melalui program “Kelas Inpirasi”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) tersebut berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Balikpapan. Di Kelas Inspirasi ini, relawan SSB berperan sebagai inspirator dan berbagi mengenai profesinya, misalnya menceritakan tugas-tugas apa yang dijalankan oleh profesinya sehari-hari, bagaimana cara untuk menjadi seseorang dengan profesi tersebut, dan lainnya. Dari Kita, Untuk Semua Bertepatan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013 pada tanggal 5 Juni, SSB diwakili oleh tiga divisinya yaitu Divisi Fabrikasi (SSBF), Divisi Remanufacturing (SSBR) - Area Jakarta dan Divisi Site Service (SSBS) - Bengalon mengadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. SSBF dan SSBR mengajak setiap karyawannya membawa satu pohon atau lebih. Pohon-pohon yang telah terkumpul dibagikan lagi ke karyawan untuk diletakkan di ruangan atau meja kerjanya dan di area sekitar workshop. Sedangkan SSBS - Bengalon, bekerja sama dengan beberapa kontraktor yang ada di area operasional Bengalon mengadakan perlombaan mewarnai drum bekas oli dengan tema “Lingkungan Hidup”. Drum-drum yang telah dilukis warna-warni ini disumbangkan ke beberapa sekolah SD dan SMP untuk dijadikan tong sampah. Aksi 1.000 Kantong Darah Kegiatan Donor Darah merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Divisi Remanufacturing - Balikpapan (SSBR-BPN). Dalam dua bulan sejak awal pelaksanaannya telah terkumpul sebanyak 91 kantung darah. SSBR-BPN menargetkan 1.000 kantong darah dapat terpenuhi di pertengahan tahun 2015. Melalui kegiatan ini, SSBR-BPN ingin menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama di dalam diri para karyawan dengan memberikan kontribusi positif secara langsung bagi masyarakat umum di sekitar area operasional SSB.
Inspiration Class From the Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM), on 8 November 2013 SSB continues its mission to improve the quality of education in Indonesia, particularly in remote areas through the “Inspiration Class” program. Activities which are held by the Indonesian Teaches Movement (GIM) took place in SD Muhammadiyah 1 Balikpapan. In the Inspiration Class, SSB volunteers serve as inspiration and sharing their profession, for example decsribing the tasks performed daily by its profession, how to become one with the profession, and others.
From Us, To All Coinciding with the celebration of World Environment Day 2013 on 5 June, SSB, represented by its three divisions, namely the Fabrication Division (SSBF), Remanufacturing Division (SSBR) - Jakarta Area and Site Service Division (SSBS) - Bengalon held social activities which aimed to the preservation and balance of nature. SSBF and SSBR invite every employee to bring one or more trees. The trees that have been collected are redistributed to the employees to put on the room or desk or areas around the workshop. While SSBS - Bengalon, in collaboration with with several contractors in the Bengalon operational area held oil drums coloring contest with the theme “Environment”. The drums that have been vividly painted were distributed to several elementary and junior high schools to be used as trash cans.
1.000 Blood Bags Movement Blood Drive activity is one of the routine activities carried out by the Remanufacturing Division - Balikpapan (SSBR-BPN). In the two months since its inception, it has collected as much as 91 bags of blood. SSBR-BPN is targeting 1,000 blood bags to be met in mid-2015. Through this activity, SSBR-BPN wishes to foster a sense of concern for others within the employees to make direct positive contribution to the general public around the SSB operational area.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Teaching at Kasepuhan Ciptagelar As part of education CSR program of Sewatama at Kasepuhan Ciptagelar, Sewatama Orange Ribbon Volunteer (SS Volunteers) serves as a lecturer for literacy education, training to manage libraries, cooperatives, computer and village finance. In addition, there are experts who provide specialized skill trainings such as workshops and manufacturing. SS Volounteer also invites volunteers from other communities such as the 1001 Book Volunteer for storytelling for the children of Ciptagelar and 1,000 Shoes Volunteer, Red and White Community and Green Map to join the faculty at Ciptagelar. This activity was greeted with enthusiasm by the children.
247
ABM Investama Annual Report 2013
Mengajar di Kasepuhan Ciptagelar Sebagai bagian dari program CSR pendidikan Sewatama di Kasepuhan Ciptagelar, Relawan Pita Oren Sewatama (SS Volunteers) berperan sebagai tenaga pengajar untuk pendidikan baca tulis, pelatihan mengelola perpustakaan, koperasi, komputer dan keuangan desa. Disamping itu, terdapat tenaga ahli untuk memberikan pelatihan keterampilan khusus seperti perbengkelan dan manufaktur. SS Volounteer juga mengajak relawan dari komunitas lain seperti Relawan 1001 Buku untuk mendongeng bagi anak-anak Ciptagelar serta Relawan 1.000 Sepatu, Komunitas Merah Putih dan Peta Hijau untuk bergabung menjadi tenaga pengajar di Ciptagelar. Aktivitas ini disambut dengan antusias oleh anak-anak.
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Occupational Health, Safety and Environment
248
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Aspek ketenagakerjaan mencakup faktor keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) sebagai salah satu faktor penentu kualitas produk dan jasa yang dihasilkan serta efektivitas proses bisnis. Penerapan standar K3L adalah upaya memenuhi hak-hak dan perlindungan dasar bagi karyawan yang akan memberikan ketenangan bekerja, keselamatan, kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan karyawan disamping juga mencakup kontribusi Perseroan dalam upaya perlindungan lingkungan dan komunitas.
Manpower aspects include occupational safety, health and environment (HSE) factors as determining factors for quality of produced products and services and effectiveness of business processes. HSE standard implementation is attempt to fulfill basic rights and protections for employees that will give occupational conduciveness, safety, health, productivity and welfare of employees in addition to the Company’s contribution to environmental and community protection effort.
ABM Investama berkomitmen memberikan perlindungan yang optimal terhadap seluruh pemangku kepentingan yang berada dalam lingkungan perusahaan. Penerapan K3L merupakan bagian dari kegiatan Perseroan untuk mencegah dan menangani potensi risiko yang timbul terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu penerapan sistem manajemen K3L secara konsisten dan berkesinambungan diterapkan di seluruh anak perusahaan.
ABM Investama is committed to provide optimal protection to all stakeholders in the Company’s environment. Implementation of HSE is part of Company’s activities to prevent and manage arising potential risks related to occupational safety and health. Hence, the implementation of HSE management system is applied to all subsidiaries consistently and continuously.
Kegiatan K3L Di ABM Investama Sebagai induk perusahaan, ABM Investama tidak secara langsung memiliki kegiatan operasional di lapangan. Walaupun demikian, Perseroan tetap menerapkan K3L sesuai dengan perannya. Komitmen menerapkan K3L telah dinyatakan dalam Pedoman Perilaku ABM Investama sebagai berikut:
HSE Activities in ABM Investama As a holding company, ABM Investama does not directly operate on field. However, the Company still implements HSE according to its role. Commitment to implement HSE has been stated in Code of Conduct of ABM Investama as follows:
1. ABM dan anggota ABM wajib memelihara dan menjaga lingkungan kerja yang sehat dan kondusif dalam mendukung produktivitas. 2. Anggota ABM dilarang menjual, membuat, menyalurkan, memiliki menggunakan zat dan obatobatan terlarang di tempat kerja. 3. Anggota ABM dilarang keras meminum minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol selama bekerja, berada di atas atau di dekat barang/harta milik Perseroan. 4. Anggota ABM dilarang menyimpan/menggunakan senjata api atau senjata berbahaya lain pada jam kerja ditempat kerja kecuali sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan merupakan bagian dari pekerjaan. 5. Anggota ABM senantiasa turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dimanapun ABM beroperasi.
1. ABM and its members are obliged to maintain and preserve healthy and conducive working environment to improve productivity. 2. ABM members are prohibited from selling, producing, distributing, possessing and using illegal substances and drugs at workplace. 3. ABM members are strictly prohibited from consuming liqueur or other alcoholic beverages during working hours, while operating or near the Company’s properties/assets. 4. ABM members are prohibited from keeping/using firearms or other dangerous weapon during working hours at workplace except upon prior approval from Board of Directors and considered as a part of work requirement. 5. ABM members consistently assume active role in preserving environment wherever ABM operates.
Komitmen adalah faktor penting dalam implementasi sistem manajemen K3L. Setiap anggota ABM Investama bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaannya dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Commitment is an important factor in implementing HSE management system. Each member of Commitment is key factor in implementing HSE management system. Every ABM Investama member is responsible for his/her work by considering safety aspects for himself/herself and others and environmental protection in accordance with the applicable laws and regulations.
Upaya Perseroan dalam aspek perlindungan lingkungan diuraikan pada bagian lain di Laporan Tahunan ini.
The Company’s efforts in environmental protection aspect are described in other section of this Annual Report.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Integrated HSE Management System The Company believes that working safely and protecting the environment and community are very important for sustainable operations. Consequently, all subsidiaries within ABM Group are encouraged to implement integrated HSE management system in order to achieve work quality that meets standard aimed at reaching zero accident rate, ensure there is no dangerous and harmful operation to the community and not to damage the environment wherever ABM Group operates.
Adanya sistem manajemen K3L terpadu merupakan kerangka kerja dan pendekatan menyeluruh yang konsisten untuk pengelolaan K3L. Dengan sistem ini, kegiatan bisnis dapat dilaksanakan dengan bertanggung jawab. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya kecelakaan, cedera, penyakit terkait tempat kerja, polusi dan kerusakan aset dapat diminimalisasi. Pendekatan ini juga mendorong karyawan, masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus tumbuh berkembang dan turut serta menjaga pertumbuhan dan perkembangan Grup ABM.
The existence of integrated HSE management system is framework and comprehensive and consistent approach to manage HSE. With this approach, business activities can be responsibly carried out. Hence, probability of work-related accidents, injuries, illnesses, pollution and damage to assets can be minimized. This approach also encourages employees, the community and stakeholders to continue to grow and develop and to participate in maintaining ABM Group’s growth and development.
Upaya anak perusahaan Grup ABM memperoleh dan mempertahankan Sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Efforts of ABM Group’s subsidiaries to obtain and maintain Integrated Management System Certification in 2013 are as follows:
1. PT Tunas Inti Abadi (TIA), anak perusahaan dari PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) berhasil mempertahankan sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 dari PT SGS Indonesia. 2. PT Media Djaya Bersama (MDB), anak perusahaan Reswara, sedang melakukan persiapan sertifikasi sistem manajemen terpadu OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 pada kegiatan operasional tambangnya di Meulaboh, Aceh Barat dan Nagan Raya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 3. PT Cipta Kridatama (CK) berhasil mempertahankan sertifikasi sistem manajemen terpadu OHSAS 18001, ISO 9001 dan ISO 14001 di site CK-MSJ, TIA, Kantor Pusat dan Kantor Balipapan dari PT SGS Indonesia. 4. PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah memiliki sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 sejak 2007. 5. PT Alfa Trans Raya (ATR) telah memiliki sertifikasi sistem manajemen terpadu ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 dan ISO14001:2004 serta ISM Code dan ISPS Code. 6. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendapatkan sertifikasi sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 dan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 untuk Divisi SSBF dari LRQA. 7. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) menerapkan sistem manajemen K3L OHSAS 18001:2007 dan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
1. PT Tunas Inti Abadi (TIA), subsidiary of PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) managed to maintain Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 certification of PT SGS Indonesia. 2. PT Media Djaya Bersama (MDB), subsidiary of Reswara, was preparing integrated management system certification OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 for its mining operations in Meulaboh, West Aceh and Nagan Raya, Nanggroe Aceh Darussalam Province. 3. PT Cipta Kridatama (CK) managed to maintain integrated management system certification OHSAS 18001, ISO 9001 and ISO 14001 at CK-MSJ site, TIA, Head Office and Balikpapan Office of PT SGS Indonesia. 4. PT Cipta Krida Bahari (CKB) has had quality management system ISO 9001:2008 and HSE management system OHSAS 18001:2007 K3 since 2007. 5. PT Alfa Trans Raya (ATR) has had integrated management system certification ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 and ISO14001: 2004 and ISM Code and ISPS Code. 6. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) obtained HSE management system certification OHSAS 18001:2007 and environmental management system ISO 14001:2004 for SSBF Divisions of LRQA. 7. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) implements HSE management system OHSAS 1800:2007 and quality management system ISO 9001:2008.
249
ABM Investama Annual Report 2013
Sistem Manajemen K3L Terpadu Perseroan meyakini bahwa bekerja dengan aman dan menjaga kelestarian lingkungan dan komunitas merupakan hal yang sangat penting bagi operasi yang berkelanjutan. Maka, seluruh anak perusahaan dalam Grup ABM didorong untuk menerapkan sistem manajemen K3L terpadu dengan tujuan untuk mencapai kualitas kerja yang memenuhi standar dengan tingkat kecelakaan kerja nihil, tidak melakukan operasi yang membahayakan dan merugikan masyarakat, serta tidak merusak lingkungan dimanapun Grup ABM beroperasi.
250
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Pencapaian K3L Grup ABM tahun 2013 Pencapaian kinerja K3L di anak-anak perusahaan Grup ABM pada tahun 2013 secara keseluruhan manggambarkan komitmen Grup ABM untuk bekerja secara profesional, mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menghargai hak-hak karyawan untuk bekerja secara aman serta terlindungi dari risiko-risiko kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.
HSE Achievements of ABM Group in 2013 Overall HSE performance achievement in ABM Group’s subsidiaries in 2013 describes ABM Group’s commitment to work in professional manner, comply with all applicable laws and regulations and respect the rights of employees for occupational safety and protection against work-related accident risks and health problems.
Pada tahun 2013 kinerja K3L di anak perusahaan mendapat berbagai penghargaan sebagai berikut:
In 2013 HSE performance in subsidiaries received the following awards:
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Penerima Awardee
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Nama Penghargaan Name of Award
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Lembaga Pemberi Institutions
251
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) Peringkat 1 (Medali Emas) kategori “High Angle Rescue” (HAR) untuk Emergency Response Team dalam kegiatan Indonesia Fire & Rescue Challenge ke-16 (IFRC 16th) 2013 di lokasi tambang PT NHM Halmahera First Rank (Gold Medal) in the category of “High Angle Rescue” (HAR) for Emergency Response Team in 16th Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC 16th) 2013 in PT NHM Halmaherama mining site.
PT NHM Halmahera
TIA
penghargaan Pratama Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 2013. Pratama Award 2013 for Mining Environmental Management.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Directorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources
TIA
Penghargaan Utama untuk pengelolaan keselamatan pertambangan, dengan mencapai 14,3 juta jam tanpa kecelakaan fatal (zero fatality) dan 8,8 juta jam nihil LTI hingga bulan Oktober 2013. Utama Award for safety mining management, with 14.3 million hours without fatal accident (zero fatality) and 8.8 million hours zero LTI until October 2013.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources
TIA
Penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award) Zero Accident Award
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower and Transmigration
TIA
PROPER Hijau dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2012-2013 PROPER Green for environmental Management 2012-2013
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of Environment
TIA
Sertifikat Clean and Clear Clean and Clear Certificate
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Directorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources
TIA
Juara ke-2 Lomba Cerdas Cermat tentang K3 dalam rangka Bulan K3 Nasional 2013 2nd Winner on HSE Quiz Competition in the event of National Month of HSE 2013
Grup TMT TMT Group
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) Sewatama
Renewal OHSAS 18001:2007 pada September 2013 Renewal OHSAS 18001:2007 on September 2013
PT NHM Halmahera
Sewatama
Memperoleh penghargaan: “Kadarigat Award” Kategori Terbaik I Pengelolaan Limbah & Hidrokarbon” Received “Kadarigat Award” the Best 1 in category of Waste and Hydrocarbon Management”
PT Kaltim Prima Coal (pelanggan) PT Kaltim Prima Coal (customer)
Sewatama
Memperoleh Certificate of Appreciation “Kontribusi tercapainya 5.000.000 jam kerja tanpa LTI (Lost Time Injury)” Obtained Certificate of Appreciation on “Contributing in achieving 5,000,000 man-hours without LTI (Lost Time Injury)”
MSM (pelanggan) MSM (customer)
Sewatama
Memperoleh Safety Certificate: “Contributing in Achieving COPI Onshore Zero TRR” Obtained Safety Certificate on “Contributing in Achieving COPI Onshore Zero TRR”
Conoco Philips (pelanggan) Conoco Philips (customer)
ABM Investama Annual Report 2013
TIA
252
Penerima Awardee
Nama Penghargaan Name of Award
Lembaga Pemberi Institutions
PT Cipta Kridatama (CK)
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
CK
Pencapaian Bendera Emas untuk Penerapan SMK3 di site CK-TIA Gold Flag Achievement for SHEMS Implementation in CK-TIA Site
PT Sucofindo
CK-MSJ
Penghargaan 10.010.931 jam kerja tanpa kecelakaan (Zero Accident) 10,010,931 working hours Zero Accident Award
Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Governor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration
CK-KBM
Penghargaan 5.022.994 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident) 5,022,994 working hours Zero Accident Award
Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Governor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration
CH-MHU
Penghargaan 5.973.881 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident) 5,973,881 working hours Zero Accident Award
Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Governor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration
CK-MHU
Penghargaan 7.000.000 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident) 7,000,000 working hours Zero Accident Award
Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Governor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration
CK-MSJ
Piagam Utama Perak Keselamatan Pertambangan Silver Award for Mining Safety
Ditjen Minerba Kementerian ESDM Directorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources
PT Sanggar Sarana Baja (SSB) SSBS Sangatta
penghargaan 4 juta jam kerja tanpa kecelakaan (zero Lost Time Injury – LTI) 4 million working hours Zero LTI
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur Office of Manpower and Transmigration East Kalimantan
SSBF, SSBR, SSBT
Nihil kecelakaan kerja (Free LTI) Free LTI Award
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower and Transmigration
SSBS Batu Hijau
3 juta jam kerja aman (Free LTI) 3 million working hours Free LTI
PT Newmont Nusa Tenggara
SSBF
4 juta jam kerja aman (Free LTI) 4 million working hours Free LTI
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower and Transmigration
SSB
25.716.431 jam kerja aman (Fre LTI) 25,716,431 working hours Free LTI
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower and Transmigration
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Responsibility towards Customers
Concern over customers is reflected in continuous effort to provide the best service and protection towards customers’ interests as priority of ABM Group. The Company makes various efforts to ensure product quality to fit customers’ needs, in accordance with provisions in purchase contract and product specifications stated in the offer.
PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara) Reswara menyadari pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu elemen penting dalam menjamin kesinambungan hubungan bisnis jangka panjang. Hubungan dengan pelanggan yang profesional sesuai dengan kaidah tata kelola yang baik diatur dalam Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Ethics and Conduct atau COEC) yang mewajibkan seluruh karyawan Reswara untuk:
PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara) Reswara acknowledges the importance of customer satisfaction as one of essential elements in ensuring sustainability of long-term business relationship. Professional relationship with customers is in accordance with good governance principles stipulated in the Company’s Code of Ethics and Conduct (COEC) which require all Reswara employees to:
•
•
• •
•
• •
•
Senantiasa membangun komunikasi terbuka yang konstruktif dengan pelanggan; Senantiasa bekerja keras untuk memberikan layanan terbaik melalui proses penanganan keluhan secara efektif; Senantiasa mengedepankan standar layanan yang professional dengan prinsip-prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat informasi dan tepat sasaran; Senantiasa memperhatikan dan melakukan evaluasi kebutuhan dan secara terus menerus memantau, menyempurnakan pelayanan, melalui peningkatan standar kerja yang tersistem didukung teknologi yang memadai; Senantiasa memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi; Tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan mengedepankan sikap proaktif, ramah, empati dan dengan dilandasi nilai-nilai kesopanan; Senantiasa membangun komunikasi secara intensif dengan pelanggan untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan.
Untuk menjamin konsistensi kualitas produk yang dipasok kepada pelanggan, Reswara telah menyusun standar-standar kualitas produk sesuai dengan Kebijakan Manajemen Mutu sehingga menghasilkan produk/jasa sesuai dengan mutu yang disyaratkan oleh pelanggan serta memberikan informasi yang relevan sesuai hubungan bisnis dengan Perseroan sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan atas dasar pertimbangan yang adil dan wajar.
• •
•
• •
•
Continuously build constructive open communication with customers; Continuously work hard to provide the best service through effective complaint handling process; Continuously prioritize professional service standard with principles of right amount, right time, right information and right target; Continuously observe and evaluate needs and on an ongoing basis monitor, improve services by enhancing systemized work standard supported by adequate technology; Continuously provide easiness and speed of information access; Not differentiate service provisions to customers by showing proactive, friendly, empathetic attitude based on morality values; Continuously build intensive communication with customers to find the best solutions in order to improve performance and service.
To ensure consistency of product quality delivered to customers, Reswara has developed standards of product quality in accordance with Quality Management Policy to produce the products/services according to the quality required by customers and provide relevant information to business relationship with the Company so that each party can make decision based on fair and reasonable considerations.
253
ABM Investama Annual Report 2013
Perhatian terhadap pelanggan direfleksikan dengan upaya terus-menerus untuk memberikan layanan terbaik dan perlindungan terhadap kepentingan pelanggan sebagai prioritas dari Grup ABM. Perseroan melakukan berbagai upaya yang memadai untuk menjamin kualitas produk agar sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pembelian dan sesuai dengan spesifikasi produk yang dicantumkan dalam penawaran.
254
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
PT CIPTA KRIDATAMA (CK) Dalam proses penyusunan setiap perjanjian pengerjaan kontrak pertambangan, CK senantiasa memperhatikan aspek-aspek Keselamatan Kerja dan Lingkungan tambang, aspek sosial, produktivitas serta efisiensi biaya. Kontrak juga menyebutkan lingkup kerja, kewajiban serta hak dari masingmasing pihak. Adapun jaminan produksi, Keselamatan Kerja, Aspek Sosial dan Lingkungan secara berkala dilakukan evaluasi bersama-sama dengan pelanggan/pengguna jasa. Dalam hal pemenuhan kepuasan pelanggan, CK menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan setiap enam bulan sekali.
PT CIPTA KRIDATAMA (CK) In preparation process of every work agreement of mining contract, CK always considers Occupational Safety and mine Environment, social, productivity and costs efficiency aspects. The contract also mentions scope of work, obligations and rights of each party. Assurance of production, Occupational Safety, Social and Environmental Aspects are periodically evaluated together with customers/service users. In terms of meeting customer satisfaction, CK conducts Customer Satisfaction Survey every six months.
PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB) Kontrak-kontrak dengan pelanggan dan vendor secara jelas memuat ketentuan yang melindungi kepentingan SSB maupun pelanggan dan vendor terkait. Pada umumnya kontrak pekerjaan memberikan garansi selama satu tahun atau jumlah jam penggunaan tertentu. Namun demikian, SSB menjamin untuk menyediakan layanan purna jual yang maksimal untuk menjaga kesinambungan proses bisnis pelanggan. Secara rutin setiap tahun SSB menyelenggarakan survei pelanggan untuk mendapatkan umpan balik mengenai pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan. Untuk vendor, SSB menyediakan fasilitas hotline yang ditangani langsung oleh Komite Etik SSB.
PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB) Contracts with customers and vendors explicitly contain provisions that protect interests of SSB and the respective customers and vendors. In general, work contracts provide warranty for one year or certain number of hours of use. However, SSB guarantees to provide maximum aftersales service to maintain continuity of customers’ business processes. SSB on an annual basis conducts customer survey to obtain feedback on service provided to customers. For vendors, SSB provides hotline facility handled directly by Ethics Committee of SSB.
Untuk memungkinkan pelanggan memantau pengerjaan proyek secara langsung, SSB menyediakan tempat dan fasilitas untuk perwakilan pelanggan di lokasi kantor SSB. Dengan menyediakan layanan yang tulus, SSB meyakini hubungan baik dengan pelanggan dan vendor akan terus terjaga dan menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.
To enable customers to monitor projects construction directly, SSB provides space and facility for customers’ representatives at SSB office location. By providing sincere services, SSB believes good relationships with customers and vendors will be maintained and produce mutually beneficial cooperation.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama) Untuk memberikan perlindungan dan menjaminkepuasan pelanggan, Sewatama melakukan berbagai upaya berikut: 1. Menyediakan Sewatama Quick Response Team yang disiagakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan mesin pelanggan sewaktu-waktu. 2. Saluran pengaduan hotline number 24 jam yang siap membantu menyelesaikan masalah teknis yang dialami oleh pelanggan. 3. Secara rutin mengukur kepuasan layanan melalui Survei Kepuasan Pelanggan dan Survei dan Indeks Kesetiaan Pelanggan. 4. Memberikan jaminan kinerja dan kualitas daya yang dihasilkan, jaminan kehandalan alat-alat, layanan operator, mekanik dan jaminan ketersediaan suku cadang dimanapun wilayah operasional pelanggan. 5. Memberikan jaminan dukungan layanan dimanapun lokasi pelanggan berada melalui people, system, teknologi dan infrastruktur yang sangat memadai.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama) To provide protection and guarantee customer satisfaction, Sewatama makes the following efforts: 1. Provide Sewatama Quick Response Team which is standby to resolve any issues related to customers’ machines at any time. 2. Complaints hotline number which is ready for 24 hours to help resolve technical problems experienced by customers. 3. Routinely measures customer satisfaction with Customer Satisfaction Survey and Customer Loyalty Survey and Index. 4. Provide performance and produced power quality guarantees, equipment reliability guarantee, operator service, mechanics and guarantee of spare parts availability wherever customers’ operating areas. 5. Provide guarantee of supporting services wherever customers’ locations with adequate people, system, technology and infrastructure.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Prepared contracts generally performance guarantee requiring Sewatama to provide power in specified percentage of generated power by its power generator. In addition, Sewatama also agrees to provide excess of production capacity, from 110% to 130% of specified factors, for peak hours and during high demand periods. According to this contract, Sewatama is required to provide installation and un-installation services, support and operational services and maintenance for generator equipment leased to PLN.
PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB Logistics) CKB Logistics memiliki Customer Relationship Management (CRM) untuk memastikan penanganan yang baik atas keluhan pelanggan. Kontrak-kontrak yang dibuat dengan pelanggan umumnya mengikuti ketentuan standar perdagangan dari Asosiasi Logistics Freight Forwarding Indonesia. Seluruh kapal yang digunakan untuk melayani pelanggan telah memiliki asuransi Protection & Indemnity dan Hull & Machinery Insurance, CKB Logistics juga memiliki Transport Liability Insurance yang melindungi kerusakan atau kehilangan barang milik pelanggan akibat kesalahan pada proses pengangkutan atau penyimpanan di gudang oleh CKB Logistics.
PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB Logistics) CKB Logistics has Customer Relationship Management (CRM) to ensure appropriate customer complaints handling. Contracts made with customers generally follow trading standard provisions of Indonesian Association of Freight Forwarding Logistics. All ships utilized to serve customers have Protection & Indemnity insurance and Hull & Machinery Insurance, CKB Logistics also has Transport Liability Insurance that protects property damage or loss of customers due to mishandling in transport or warehouse storage by CKB Logistics.
Secara berkala sekali dalam setiap tahun CKB Logistics mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan terus-menerus kualitas layanan kepada pelanggan.
Periodically once a year CKB Logistics conducts Customer Satisfaction Survey to obtain feedback for continuous improvement of service quality for customers.
255
ABM Investama Annual Report 2013
Kontrak-kontrak yang dibuat umumnya memiliki garansi hasil kinerja dimana Sewatama menyediakan tenaga listrik dalam persentase hasil daya yang ditentukan melalui pembangkit listriknya. Selain itu, Sewatama juga menyetujui untuk menyediakan kelebihan kapasitas produksi, antara 110% sampai dengan 130% dari faktor yang ditentukan, untuk jam sibuk dan pada periode permintaan tertinggi. Menurut kontrak ini, Sewatama diharuskan menyediakan jasa instalasi dan deinstalasi, jasa bantuan dan operasional serta pemeliharaan untuk peralatan generator yang disewakan kepada PLN.
Data Perusahaan 256
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Corporate Data
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
257
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
258
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Rachmat Mulyana Hamami
Komisaris Utama/ President Commissioner
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Mendapat gelar Bachelor of Arts dari jurusan Business Studies University of Brighton, Sussex, Inggris pada tahun 1989.
Indonesian Citizen, 49 years. Earned his Bachelor of Arts from Business Studies, University of Brighton, Sussex, England in 1989.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2010.
Appointed as President Commissioner of the Company since 2010.
Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Valle Verde Pte. Ltd. (2010-sekarang), Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT ABM Investama Tbk (2009-2010), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2008-2010), Direktur Utama PT Chakra Jawara (2006-2010), Komisaris PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-2012), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), Direktur Utama PT Trakindo Utama (2005-2008), Sekretaris Jenderal KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Direktur PT Cipta Kridatama (19972004), Marketing Manager PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management Standard Chartered Bank Plc, London–UK (19871988).
Concurrently, he is Director of Valle Verde Pte. Ltd. (2010now), President Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005now), President Commissioner of PT Mahadana Dasha Utama (2010--now). Previously held positions of President Director of PT ABM Investama Tbk (2009-2010), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2008-2010), President Director of PT Chakra Jawara (2006-2010), Commissioner of PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-2012), Commissioner of PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), President Director of PT Trakindo Utama (2005-2008), Secretary General of KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Director of PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager of PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller of PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager of Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor of Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management of Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
259
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Erry Riyana Hardjapamekas
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1978.
Indonesian Citizen, 64 years. Earned his Bachelor Degree in Economy from Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran, Bandung in 1978.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur NonEksekutif Maybank, KL (2011-sekarang).
Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2011. Concurrently, he also holds the position of Non- Executive Director of Maybank, KL (2011-present).
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Tirta Investama/Danone (2011-sekarang), Komisaris PT Weda Bay Nickel (2010-sekarang), Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk. (2009-sekarang), dan Komisaris Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) (2013-sekarang). Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BNI (20082009), Ketua Tim Pelaksana Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2003-2007), Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (2003), Komite Audit dan Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Penasehat dan Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia (2001-2003), Penasehat dan Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Penasehat Komisaris PT Semen Cibinong Tbk. (2001), Komisaris Utama PT Agrakom (2000-2003), Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Komisaris Bursa Efek Jakarta (1996-1998), Direktur Utama PT Timah Tbk. (1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk. (1991-1994), Kepala Divisi Akuntansi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1980-1982), Kepala Bagian Audit Keuangan Perum Perumnas (1979-1980).
He also serves as President Commissioner of PT Mass Rapid Transit (MRT) (2013-now) , Independent Commissioner of PT Tirta Investama/Danone (2011- now), Commissioner of PT Weda Bay Nickel (2010-now), Independent Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk. (2009-now). Previously, he held positions of President Commissioner of Bank BNI (2008-2009), Head of National Executive Team of Business Activities Transfer of Indonesian Armed Forces (2008-2009), Vice Chairman of Corruption Eradication Commission (2003-2007), Independent Commissioner of PT Kaltim Prima Coal (2003), Audit Committee and Independent Commissioner of PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Counselor and Member of Audit Committee of PT Unilever Indonesia (2001-2003), Counselor and Independent Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Counselor of Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001), President Commissioner of PT Agrakom (2000-2003), President Commissioner of Jakarta Stock Exchange (1998-2001), Commissioner of Jakarta Stock Exchange (1996-1998), President Director of PT Timah Tbk. (1994-2002), Director of Finance of PT Timah Tbk. (19911994), Head of Accounting Division of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Head of Accounting and Verification Affair of PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Head of Accounting Department of Perum Perumnas (1980-1982), Head of Financial Audit Department of Perum Perumnas (1979-1980).
260
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Mivida Hamami
Komisaris / Commissioner
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Mendapat gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia pada tahun 1988, tahun 1989 mendapatkan First English Certificate The Bell School of Languages Bath - England. Gelar Diploma in Marketing dari The Hotel Career Centre, Bournemouth, Inggris pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari New Hampsire College, Manchester, Amerika Serikat pada tahun 1992.
Indonesian Citizen, 52 years. Graduated with a Degree in Business Administration from Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1988, and in 1989 earned her First English Certificate from The Bell School of Languages Bath - England. Diploma in Marketing from The Hotel Career Centre, Bournemouth, England in 1990 and Master of Business Administration from New Hampshire College, Manchester, United States of America in 1992.
Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009.
Appointed as Commissioner of the Company since 2009.
Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang), Direktur PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris PT Mitra Solusi Telematika (2014-sekarang), Komisaris Utama PT Triyasa Propertindo (2010-sekarang), dan Komisaris PT Chitra Paratama (2010sekarang). Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Direktur PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Direktur PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), Komisaris Utama PT Chakra Jawara (2010-2013), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (20102013), Komisaris Utama PT Mitra Solusi Telematika (20102013), General Manager PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Cipta Krida Bahari (19971998), Trainee Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapura (1997), Sales & Marketing Manager Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).
Concurrently, she also holds positions of President Director of PT Mahadana Dasha Utama (2010-now), Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005-now), Commissioner of PT Mitra Solusi Telematika (2014-now), President Commissioner of PT Triyasa Propertindo (2010-now) and Commissioner of PT Chitra Paratama (2010- now). Previously, she held positions of President Director of PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Director of PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), President Director of PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Director of PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), President Commissioner of PT Chakra Jawara (2010-2013), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2010-2013), President Commissioner of PT Mitra Solusi Telematika (2010-2013), General Manager of PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager of PT Cipta Krida Bahari (1997-1998), Trainee at Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapore (1997), Sales & Marketing Manager of Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992- 1993).
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Profil Direksi The Board of Directors Profile
261
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Achmad Ananda Djajanegara Direktur Utama / President Director
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992.
Indonesian Citizen, 47 years. Earned his Bachelor Degree in Business Administration from Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1990 and Master of Business Administration from Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Netherlands in 1992.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010.
Appointed as President Director of the Company since 2010.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (20012003), dan berkarir di Bank of America antara lain sebagai Vice President/Relationship Manager (1996-2000) dan Senior Vice President (2000-2001).
Previously he held positions of Managing Director the Company (2009-2010), Chief Strategy Officer of PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director of Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director of Standard Chartered Bank (2006- 2007), Partner of Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director of Abacus Capital (2001-2003), he once worked at Bank of America with positions of Vice President/Relationship Manager (1996-2000) and Senior Vice President (2000-2001).
262
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Syahnan Poerba
Direktur Layanan Pendukung Korporat / Corporate Support Services Director
Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992.
Indonesian Citizen, 53 years. Earned his Bachelor Degree in Accounting from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1986 and Master of Economics in Accounting and Finance from Macquarie University, Sydney, Australia in 1992.
Menjabat sebagai Direktur Layanan Pendukung Korporat Perusahaan sejak tahun 2009.
Appointed as Corporate Support Service Director of the Company since 2009.
Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).
Previously he was Country Manager of PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Operational Director of PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer of Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area of The Jakarta Initiative Task Force/ JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director of PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant of The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor at Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
263
Direktur Keuangan / Financial Director
Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989.
Indonesian Citizen, 45 years. Graduated with Bachelor Degree in Economy from Faculty of Economics, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in 1989.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak tahun 2009.
Appointed as Financial Director of the Company since 2009.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer baik di perusahaan nasional maupun multinasional, diantaranya adalah sebagai Chief Financial Officer di Sime Darby (Minamas Plantation) pada tahun 2007-2009 dan di San Miguel Indonesia pada tahun 2003-2007. Menjabat posisi sebagai Direktur sejak 15 tahun lalu hingga sekarang. Sebelumnya juga, pernah menjadi General Manager Finance dibeberapa jenis industri, diantaranya manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering serta pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen SC.
Previously he served as Chief Financial Officer for Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009) and in San Miguel Indonesia (2003-2007). He has been serving as Director since 15 years ago until now. Previously, he was General Manager of Finance in several types of industries, including manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering and worked at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen SC Public Accounting Firm.
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Willy A. Adipradhana
264
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Yovie Priadi
Direktur Strategi Korporat / Corporate Strategy Director
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996.
Indonesian Citizen, 44 years. Earned his Engineer Degree from Faculty of Industrial Technology, Universitas Trisakti, Jakarta in 1991 and Master of Business Administration from San Francisco State University, San Francisco, United States of America in 1996.
Menjabat sebagai Direktur Strategi Korporat Perusahaan sejak tahun 2011.
Appointed as Corporate Strategy Director of the Company since 2011.
Pengalaman kerja sebelumnya antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President Corporate Growth and Planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), berbagai posisi Manager/Department Head di PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2006), dan berbagai posisi di perusahaan nasional yang bergerak di bidang insfrastruktur dan energi (1991-2000).
Previously he held positions of President Director of PT Mitra Energi Batam and PT Dalle Energy Batam (parts of Medco Energi Group) (2009-2010), Senior Vice President of Corporate Growth and Planning of PT Medco Power Indonesia (20082009), Vice President of Commercial & Planning of PT Medco Power Indonesia (2006-2008), various positions as Manager/ Department Head at PT Medco Energi Internasional Tbk. (20012006) and various positions in national company engaged in insfrastructure and energy (1991-2000).
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
265 Erry Riyana Hardjapamekas
Profil dapat dilihat pada halaman 259 (Profil Dewan Komisaris) The Profile could be seen on page 259 (Profile of the Board of Commissioners).
Andradiet I. J. Alis Anggota / Member
Profil dapat dilihat pada halaman 268 (Profil Anggota Komite Audit) The Profile could be seen on page 268 (Audit Committee Profile)
Lucy Saptari
Anggota / Member
Profil dapat dilihat pada halaman 268 (Profil Anggota Komite Audit) The Profile could be seen on page 268 (Audit Committee Profile)
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Anggota / Member
Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Profile
266
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Mivida Hamami
Rachmat Mulyana Hamami
Profil dapat dilihat pada halaman 260 (Profil Dewan Komisaris)
Profil dapat dilihat pada halaman 258 (Profil Dewan Komisaris)
The Profile could be seen on page 260 (The Board of Commissioners Profile)
The Profile could be seen on page 258 (The Board of Commissioners Profile)
Achmad Ananda Djajanegara
Erry Fanda Pane
Profil dapat dilihat pada halaman 261 (Profil Direksi)
Profil dapat dilihat pada halaman 269 (Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi)
Ketua / Chairman
Anggota / Member
The Profile could be seen on page 261 (The Board of Directors Profile)
Anggota / Member
Anggota / Member
The Profile could be seen on page 269 (Nomination and Remuneration Committee Profile)
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Profil Anggota Komite Investasi Investment Committee Profile
267
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Rachmat Mulyana Hamami
Erry Riyana Hardjapamekas
Achmad Ananda Djajanegara
Profil dapat dilihat pada halaman 258 (Profil Dewan Komisaris)
Profil dapat dilihat pada halaman 259 (Profil Dewan Komisaris)
Profil dapat dilihat pada halaman 261 (Profil Direksi)
The Profile could be seen on page 258 (The Board of Commissioners Profile)
The Profile could be seen on page 259 (The Board of Commissioners Profile)
Yovie Priadi
Rara Rengganis Dewi
Profil dapat dilihat pada halaman 264 (Profil Direksi)
Profil dapat dilihat pada halaman 269 (Profil Komite Investasi)
Ketua / Chairman
Anggota / Member
The Profile could be seen on page 264 (The Board of Directors Profile)
Anggota / Member
Anggota / Member
The Profile could be seen on page 269 (The Investment Committee Profile)
Anggota / Member
The Profile could be seen on page 261 (The Board of Directors Profile)
Profil Anggota Komite Audit Audit Committee Profile
268
Andradiet I. J. Alis Anggota/ Member
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Dilahirkan di Pangkalpinang – Bangka, pada tanggal 17 Agustus 1963, Andradiet I. J. Alis (Andre Alis) lulus sebagai Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.
Born in Pangkalpinang – Bangka, on 17 August 1963, Andradiet J. Alis (Andre Alis) graduated with a Bachelor Degree in Mining Engineering, Institute Technology of Bandung (ITB) in 1988.
Mengawali karir di PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai Trainee Engineer pada tahun 1988, Andre telah mengembangkan karir profesional selama 26 tahun di industri pertambangan; baik dalam bidang perencanaan tambang dan kegiatan produksi, maupun pemasaran dan manajemen proyek.
He started his career in PT Kaltim Prima Coal (KPC) as a Trainee Engineer in 1988, and Andre has developed his professional career for 26 years in mining industries, within mine planning and production areas, as well as marketing and project management.
Sejak tahun 1995 kegiatannya difokuskan pada konsultansi pertambangan dan business advisory untuk perusahaan nasional dan multinasional. Tercatat sebagai Anggota Komite Audit di PT. ABM Investama Tbk sejak tahun 2011 serta Anggota Komite Audit PT. Sumberdaya Sewatama sejak tahun 2013. Pernah menjadi Anggota Komite Audit (Juli 2007-Juni 2011) dan Anggota Komite GCG (Juli - Desember 2011) PT Timah (Persero) Tbk.
Since 1995 his activities has been focused to mining consulting and business advisory for national and multi-national companies. He was once serving as a member of Audit Committee (July 2007-June 2011) and as a member of GCG Committee (July - December 2011) of PT Timah (Persero) Tbk .
Aktif sebagai Anggota Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2010, serta saat ini sebagai Ketua Komite Kebijakan Pertambangan - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI). Sejak tahun 2006 menjadi pengajar (Dosen Luar Biasa) di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti dan berbagai kursus perencanaan tambang.
He has actively involved as Member of Executive Board of Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI) since 2010 and currently as Chairman of Mining Policy Committee of Association of Indonesian Mining Professionals (PERHAPI). He has been appointed as Visiting Lecturer at Mining Engineering Department of Trisakti University since 2006 and has actively delivered lecturer in some courses on mine planning.
Lucy Saptari
Anggota/ Member
Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Born in Jakarta on 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in 1991 and obtained her Bachelor degree in Economics from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1998.
Mengawali karir sebagai Auditor BPKP (1991-1997), kemudian selama 10 tahun menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik (1997-2007), Manager pada PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit pada Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.
She started her career as an Auditor of BPKP (1991-1997), then for 10 years became an auditor in a public accounting firm (1997-2007), Manager in PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) and since 2009 up to present she has been a member of Audit Committee in Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Profile
Erry Fanda Pane Anggota / Member
Born inMedan, on12 November 1968, Erry Fanda Pane is graduated from the Faculty of Law, Padjadjaran University and Master in Human Resources, Pittsburg State University, USA.
Saat ini Erry bertanggung jawab atas Manajemen Sumber Daya Manusia di PT ABM Investama Tbk.
Currently Erry is responsible for the Human Resources Management at PT ABM Investama Tbk.
Selama lebih dari 17 tahun, Erry telah meniti karir di bidang Human Resources di beberapa perusahaan seperti Petronas Niaga Indonesia, Conoco Inc. Houston, dan Conoco Phillips Indonesia.
For more than 16 years, he pursued his career in Human Resources area at companies such as Petronas Niaga Indonesia, Conoco Inc. Houston, and ConocoPhillips Indonesia.
Profil Anggota Komite Investasi Investment Committee Profile
Rara Rengganis Dewi Anggota/ Member
Lahir di Jakarta , pada tanggal 12 Januari 1963, Rara Rengganis Dewi adalah lulusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih gelar Master in Commerce, Economics and Finance , Business School, Curtin University of Technology, Perth, Australia Barat.
Born in Jakarta, on 12 January 1963, Rara Rengganis Dewi was graduated from the Faculty of Economy, University of Indonesia, majoring in Accountancy and Master in Commerce, Economics and Finance, Business School, Curtin University of Technology, Perth, Western Australia.
Saat ini Rara bertanggung jawab atas Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PT ABM Investama Tbk., yang meliputi kegiatan operasional perusahaan selaku operating holding, melakukan koordinasi atas kegiatan monitoring serta bertindak sebagai CFO untuk proyek besar di Aceh .
Currently Rara is responsible for the Strategic Planning & Business Development of PT ABM Investama Tbk., that includes running the operation activity of the company as an operating holding, as well as coordinating the improvement monitoring activity plus acting as CFO for the group big project in Aceh.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Api Meta Graha (2006), Case Manager The Jakarta Initiatif Task Force / JITF (1999-2000), dan berbagai posisi penting di PT Meta Archipelago Hotels, anggota MEDCO Grup, diantaranya Direktur Keuangan di PT Grahamas Citrawisata Tbk. (1994-1997), Asisten Direktur Keuangan di PT Satria Balitama (1990-1994), Accounting & Finance Manager di PT Bina Inti Dinamika (1987-1990).
Previously she held the position as Finance Director of PT Api Meta Graha (2006), Case Manager of The Jakarta Initiatif Task Force/ JITF (1999-2000), and various positions in PT Meta Archipelago Hotels, member of MEDCO group, such as Finance Director in PT Grahamas Citrawisata Tbk. (1994-1997), assistant to the Finance Director in PT Satria Balitama (1990-1994), Accounting & Finance Manager in PT Bina Inti Dinamika (1987-1990).
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Dilahirkan di Medan, pada tanggal 12 November 1968, Erry Fanda Pane adalah lulusan Universitas Padjadjaran di bidang Hukum dan Master dibidang Human Resources dari Pittsburg State University, USA.
269
Struktur Organisasi Organization Structure
270
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
President Director Achmad Ananda Djajanegara
Corporate Internal Audit Hans Christian Manoe
Finance Director
Corporate Support Services Director
Willy A. Adipradhana
Syahnan Poerba
Head of Corporate Information & Comm Technology (ICT)
Corporate Investor Relations
Andreas Bakti Surjadi
Adi Hartadi
Head of Corporate Treasury Jack Djaksahari Bujung
Head of Corporate Finance & Accounting
Head of Corporate Legal
Head of Corporate Human Resources
Tjong Lie In
Rindra Donovan
Erry Fanda Pane
CSR Advisor Josphine Satyono (Consultant)
Head of Corporate Communication Nilawati F. Santoso
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
271
ABM Investama Annual Report 2013 20133
Corporate Secretary Ade Satari
Corporate Strategy Director Yovie Priadi
Head of Enterprise Risk Management
Head of Corporate Talent
Head of Corporate Planning & Performance
Head of Corp Strategic Planning & Business Dev.
Bernado A. Mochtar
Daris Rahman
Anita Zultriana
Rara R. Dewi
Alamat Perusahaan Company Address
272
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
A member of Tiara Marga Trakindo Group
PT ABM Investama Tbk. Gedung TMT 1, 18th Floor, Suite 1802 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6767 Fax. : +62 21 2997 6768 www.abm-investama.co.id
Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Institutions and Professions Kantor Akuntan Publik Public Accountant Firm
Biro Administrasi Efek Share Registrar
KAP Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel. : +62 21 5289 5000 Fax. : +62 21 5289 4100
PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kavling 34-35 Jakarta 10220 Tel. : +62 21 5709009 Fax. : +62 21 5709026
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Anak Perusahaan The Subsidiaries
273
ABM Investama Annual Report 2013 20133
PT Reswara Minergi Hartama Gedung TMT 1, 9th Floor Suite 902 Jl, Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6733 Fax. : +62 21 2997 6731 / 6732 www.reswara.co.id Melalui PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama memiliki
Through PT Reswara Minergi Hartama (”Reswara”), ABM Investama owns
konsesi tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara
several coal mine concessions in Indonesia producing low ash and low
termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah.
sulphur thermal coal.
Reswara memiliki hak konsesi untuk pertambangan batubara dan produksi
Reswara owns concession rights for coal mining and production through
melalui PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) yang beroperasi di Kalimantan Selatan
PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) which operates in South Kalimantan and
dan PT Media Djaya Bersama (“MDB”) yang beroperasi di Nanggroe Aceh
PT Media Djaya Bersama (“MDB”) which operates in Nanggroe Aceh
Darussalam. Di PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) - Kalimantan Selatan, kami
Darussalam. In PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) - South Kalimantan, we engage in
melakukan bisnis dengan penambangan terbuka pada batubara termal
the business of open cut mining of low ash, low sulphur thermal coal. TIA
dengan kandungan abu dan sulfur yang rendah. Batubara TIA saat ini
coal is currently marketed as “TIA Compliant Coal” that is often sought by
dipasarkan sebagai “TIA Compliant Coal” yang dibutuhkan oleh perusahaan
power generation companies in both domestic and foreign markets such
pembangkit listrik baik di pasar domestik dan luar negeri seperti India,
as India, China, Thailand and the Philippines for use as blending coal. TIA
Cina, Thailand dan Filipina untuk digunakan sebagai batubara campuran.
has a concession area of 2,074 hectares and estimated to have 52 million
TIA memiliki area konsesi seluas 2.074 hektar dan diperkirakan memiliki 52
tons of coal reserves and 106 million tons of coal resources.
juta ton cadangan batubara dan 106 juta ton sumber daya batubara. Pada bulan Desember 2010, Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana
In December 2010, Reswara established PT Pelabuhan Buana Reja (“PBR”),
Reja (“PBR”), anak perusahaan yang bergerak di bidang manajemen dan
a subsidiary that engages in port management and services. Its sea-port
jasa kepelabuhanan. Pelabuhan terminal laut PBR berlokasi di Sebamban
terminal located in Sebamban Baru, South Kalimantan.
Baru, Kalimantan Selatan. Pada bulan Juni 2011 Reswara mengakuisisi 70% saham di PT Media
In June 2011 Reswara acquired 70% of the shares in PT Media Djaya
Djaya Bersama (“MDB”), pemegang hak penambangan eksklusif pada
Bersama (“MDB”), who holds the exclusive mining rights over a total
lebih dari total luasan 4.629 hektar areal konsesi di provinsi Nanggroe
of 4,629 hectares concession area in the province of Nanggroe Aceh
Aceh Darussalam melalui 2 anak perusahaannya yaitu PT Bara Energi
Darussalam under 2 subsidiaries namely of PT Bara Energi Lestari (“BEL”)
Lestari (“BEL”) dan PT Mifa Bersaudara (“MIFA”). Per tanggal 30 Juni 2011
and PT Mifa Bersaudara (“MIFA”). As of 30 June 2011 (based on JORC
(berdasarkan survey JORC) , luas area penambangan MDB diperkirakan
survey), MDB concession area was estimated to have 169 million tonnes of
memiliki 169 juta ton cadangan. Saat ini, MDB masih dalam tahap
coal reserves and 455 million tonnes of coal resources. Currently, MDB is
pembangunan untuk kedua lokasi baik tambang maupun fasilitas
in the development stage for both mining site and port facility.
pelabuhan. Reswara percaya bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada
Reswara believe that one of the factors that contribute to customer
kepuasan pelanggan adalah reputasi mengenai pasokan batubara yang
satisfaction is the reputation of the stable coal supply and standardized
stabil dan standarisasi spesifikasi seperti yang dibutuhkan oleh pelanggan.
specifications as required by the customer. Along with the improvement
Seiring dengan peningkatan kualitas dan sumber daya, Reswara secara
of the quality of the resources, Reswara specifically dedicated haul road
khusus mendedikasikan jalan angkut dan pelabuhan dekat dengan
and port that has close proximity to the mine area, making it possible for
area tambang, di mana hal tersebut dapat menunjang Reswara untuk
Reswara to be able to build a diverse portfolio of long-term contracts with
membangun beragam portofolio kontrak jangka panjang dengan pembeli
major buyers in many countries. The customers who continue to extend
utama di banyak negara. Para pelanggan yang terus memperpanjang
the contract shows that our quality is satisfying.
kontrak menunjukkan bahwa kualitas Reswara memuaskan.
Anak Perusahaan The Subsidiaries
274
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
PT Cipta Kridatama Gedung TMT 2, 2nd & 3rd Floor Jl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560 Indonesia Tel. : +62 21 2997 6866 Fax. : +62 21 2997 6867 www.ciptakridatama.co.id PT Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai pengembangan
PT Cipta Kridatama was founded on April 8, 1997 as an expansion
dari jasa penyewaan dan penggunaan alat berat PT Trakindo
of PT Trakindo Utama’s heavy equipment rental service. With
Utama. Industri tambang Indonesia yang tumbuh pesat
mining industry in Indonesia growing rapidly, we transformed our
mendorong perusahaan mengubah haluan bisnis ke jasa
business into an integrated mining service “from mine to port” in
pertambangan terpadu “dari tambang hingga pelabuhan’’ pada
2003.
2003. Dalam perkembangannya, sejak 2010 perusahaan diintegrasikan
In 2010, PT Cipta Kridamata was integrated under the umbrella
di bawah payung ABM Group, perusahaan investasi strategis di
of ABM Group, a strategic investment company in energy sector,
bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur.
energy service and infrastructure. PT ABM Investama Tbk listed on
PT ABM Investama Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange (ABMM) is part of Tiara Marga Trakindo
dengan kode ABMM adalah bagian dari Tiara Marga Trakindo (TMT),
(TMT), one of the country’s largest business groups with more than
salah satu kelompok usaha nasional terbesar di negeri ini yang
40 years of experience in heavy equipment industry.
telah berkecimpung lebih dari 40 tahun di sektor industri berat.
Evolusi yang dilalui membawa PT Cipta Kridatama berada dalam
The evolution has brought the Group in the synergy of a business
satu jaringan bisnis yang tersinergi, dari penambangan batubara,
network from coal mining, mining contractor service to power
jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketersediaan energi
supply solution. Such a significant contribution has placed PT
listrik. Kontribusi signifikan yang telah diberikan perusahaan
Cipta Kridatama as one of the leading mining service companies.
dalam sinergi itu, dalam waktu singkat telah menempatkan PT
Now, we are supported by more than 3,400 highly competent
Cipta Kridatama sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan
employees, 624 units of heavy and supporting equipment, as
terkemuka. Saat ini perusahaan didukung oleh lebih dari 3.400
well as modern technology under the mining permit No. 904/30/
karyawan kompeten di bidangnya, 624 unit alat berat dan
DJB/2011 on July 4, 2011.
penunjangnya, serta sistem dan teknologi termodern sesuai izin pertambangan Nomor 904/30/DJB/2011 tertanggal 4 Juli 2011. Kompetensi PT Cipta Kridatama sebagai penyedia jasa
Our competency as a world class mining services provider is
pertambangan kelas dunia, selain terefleksi dari dukungan
not only reflected through the support of ABMM and strong
ABM Investama Group, jajaran manajemen yang kokoh dan
management, but also by our compliance with international
teruji, dibuktikan pula dengan perolehan ISO14001:2004,
standards such as ISO 14001:2004, OHSAS18001:2007, and
OHSAS18001:2007, dan ISO9001:2008, yang menunjukkan praktek
ISO9001:2008, which shows the highest level in our practice for
berstandar tinggi dalam kualitas ketata-laksanaan, keselamatan,
quality assurance, safety, health and environment management.
kesehatan kerja, dan pengelolaan lingkungan.
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
275
Gedung TMT 2 , 1st & 2nd Floor Jl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6712 (Hunting) Fax. : +62 21 2997 6725 www.sewatama.com Didirikan pada tahun 1992, PT Sumberdaya Sewatama telah
Established in 1992, PT Sumberdaya Sewatama has developed
berkembang menjadi penyedia solusi ketenagalistrikan terkemuka
itself into a reliable provider and the only one in Indonesia capable
dan satu-satunya di Indonesia yang mampu menyediakan
of providing an integrated service under one roof. Sewatama
layanan secara terpadu dalam satu atap. Perusahaan
serves its customers through 4 (four) business units: Temporary
menjalankan usahanya melalui 4 (empat) lini bisnis: Penyedia
Power Services, Pillar, Operations and Maintenance, and Long-
Tenaga Listrik Sementara, Pillar dan Optimalisasi Energi, Operasi
term Power Solutions. Today, Sewatama has more than 1,500
dan Pemeliharaan Mesin Pembangkit, dan Pengadaan Solusi
employees, catering to customer needs through 7 offices and 5
Ketenagalistrikan Jangka Panjang. Kini Sewatama memiliki lebih dari
depots across Indonesia. By the end of 2012, Sewatama’s power
1.500 karyawan yang melayani pelanggan melalui 7 kantor layanan
generation capacity reached more than 1GW produced by over 800
dan 5 depot di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2012, kapasitas
generator sets in over 200 rental locations and two Independent
pembangkitan Sewatama telah mencapai lebih dari 1 GW yang
Power Producers.
dibangkitkan melalui lebih dari 800 buah genset di lebih dari 200 lokasi penyewaan dan dua buah pembangkit listrik independen (IPP).
PT Cipta Krida Bahari Gedung TMT 1, 7th Floor Suite 701 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 67 77/88 Fax. : +62 21 2997 6797 www.ckb.co.id PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) adalah sebuah perusahaan
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) is a fast-growing, nation-wide
penyedia jasa layanan logistik terpadu nasional yang berkembang
integrated logistics service provider that specializes in Project Logistics
pesat dan memiliki spesialisasi pada Project Logistics dan Total Solution
and Total Solution Logistics. Established in 1997, CKB Logistics has
Logistics. Didirikan tahun 1997 dengan kantor pusat di Jakarta, saat ini
set up its head office in Jakarta to oversee 40 branch offices across
CKB Logistics memiliki 40 kantor cabang diseluruh wilayah Indonesia,
Indonesia, including in 100 cities and far-flung regions inaccessible
termasuk 100 kota dan area yang sulit dijangkau oleh transportasi
to commercial transportation. CKB Logistics manages 2 subsidiaries
komersial. CKB Logistics memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT Alfa
- PT Alfa Trans Raya (ATR) and PT Baruna Dirga Dharma (BDD) – with
Trans Raya (ATR) dan PT Baruna Dirga Dharma (BDD), dengan jumlah
support from a 684-strong workforce as of 31 December 2012.
karyawan sebanyak 686 orang per 31 Desember 2012.
ABM Investama Annual Report 2013 20133
PT Sumberdaya Sewatama
Anak Perusahaan The Subsidiaries
276
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
PT Sanggar Sarana Baja Gedung TMT 1, 5th Floor Suite 501 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6830 Fax. : +62 21 2997 6835 www.ptssb.co.id PT Sanggar Sarana Baja (SSB) didirikan pada tahun 1977 sebagai
PT Sanggar Sarana Baja (SSB) was established in 1977 to support
pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri
the business activities carried out by PT Trakindo Utama. SSB
untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat
focuses on the production of components and accessories for
produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kapabilitas
Caterpillar heavy equipment. In line with enhanced engineering
rekayasa dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1983 SSB
capabilities and a wider range of production facilities, in 1983
mulai melakukan diversifikasi usaha dengan memasuki industri
SSB began to diversify its business by entering the oil and gas,
migas, petrokimia dan pembangkit listrik selain bisnis intinya di
petrochemical and power generation industry, in addition to
industri pertambangan. SSB memiliki sumber daya yang sangat
its core business in the mining sector. SSB has a full range of
lengkap baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas,
resources, with regard to personnel, facilities, machineries and
permesinan, serta workshop yang dekat dengan lokasi operasional
workshops located in proximity to customers’ operating areas.
pelanggan. Saat ini SSB beroperasi dengan 4 divisi yaitu SSBF
SSB currently operates through 4 main divisions, namely SSBF
(Fabrikasi), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) dan SSBT
(Fabrication), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) and
(Transport Equipment), dengan didukung oleh 2.792 karyawan.
SSBT (Transport Equipment), with the support of 2,792 employees.
Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan Tahunan 2013 Responsibility of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Towards the Annual Report 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT ABM Investama Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT ABM Investama Tbk for the year 2013 have been presented in their entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is duly made in all integrity.
Jakarta, April 2014 DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama President Commissioner
MIVIDA HAMAMI Komisaris Commissioner
ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS Komisaris Independen Independent Commissioner
DIREKSI Board of Directors
ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama President Director
SYAHNAN POERBA Direktur Director
WILLY AGUNG ADIPRADHANA Direktur Director
YOVIE PRIADI Direktur Director
278
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Tentang ABM About ABM
Dari Manajemen From the Management
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Penunjang Bisnis Business Support
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawad Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
279
ABM Investama Annual Report 2013 20133
280
ABM Investama Laporan Tahunan 20133
PT ABM Investama Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen Consolidated financial statements As of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ……………
1-3
….… Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ......................................................
4-5
Consolidated Statement of Comprehensive ……………………………………………... Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………
6
…… Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ...............................
7-8
………….. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........
9 -171
…. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)
31 December 2013/ December 31, 2013
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar Except Par Value per Share)
Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas
90.067.977
Aset keuangan lancar lainnya
14.243.046
Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak berelasi - neto Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Wesel tagih Jasa pertambangan dalam proses Persediaan - neto Uang muka Beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya TOTAL ASET LANCAR
161.611.965 13.156.304 3.218.980 12.219 23.973.298 8.184.444 32.086.506 4.343.041 5.180.391 14.055.156 4.798.560
2e,2p,2u, 4,34,35,36 2f,2p,2u, 5,34,35,36 2p,2u,6,14, 16,34,35 2g,31 2p,2u,34,35 2g,31 2u,6,35 7 2h,8,14,16 2i 34 2u,34,35
374.931.887
CURRENT ASSETS 108.453.574
Cash and cash equivalents
19.595.209
Other current financial assets
32.732.572 40.759 23.792.281 45.961.860 8.927.911 3.423.961 14.409.487 9.577.845
Trade receivables Third parties - net Related parties - net Non-trade receivables Third parties Related parties Note receivable Mining services in process Inventories - net Advances Prepaid expenses Prepaid taxes Other current assets
461.743.857
TOTAL CURRENT ASSETS
6.741.751
NON-CURRENT ASSETS Investments in associated companies
180.206.547 14.621.851
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Piutang usaha jangka panjang pihak ketiga Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar AS$368.809.145 pada tanggal 31 Desember 2013 dan AS$349.452.543 pada tanggal 31 Desember 2012 Taksiran tagihan pajak Properti pertambangan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar AS$3.154.912 pada tanggal 31 Desember 2013 dan AS$1.363.367 pada tanggal 31 Desember 2012 Goodwill Aset tidak lancar lainnya TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
7.379.800
2j,9 2u,6,34,35
111.723.895 18.865.040
Long-term trade receivables third parties Deferred tax assets Fixed assets - net of accumulated depreciation of US$368,809,145 as of December 31, 2013 and US$349,452,543 as of December 31, 2012 Estimated claims for tax refund Mining properties - net of accumulated amortization of US$3,154,912 as of December 31, 2013 and US$1,363,367 as of December 31, 2012 Goodwill
25.000.449
Other non-current assets
838.200.646
801.653.874
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.213.132.533
1.263.397.731
TOTAL ASSETS
20.172.026 23.574.643
613.638.430 28.645.388
107.061.617 18.516.110 19.212.632
2q,23e
18.726.072
2k,2l,2m,2n, 10,14,16 23a
584.130.566 36.466.101
2m,2r,11, 1c,2c,2m,12 2i,2u, 13,33,34,35
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar Except Par Value per Share)
Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan Pihak ketiga Pihak berelasi Provisi untuk kewajiban restorasi lingkungan Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
50.597.065 67.174.813 114.740.299 2.156.114 12.186.379 3.160.522 15.837.142 6.692.218 2.127.259 128.301 303.242 62.750.616 34.982.925 12.723.066
2p,2u,6,8,10, 14,34,35,36 2p,2u, 15,34,35 2g,31 2p,2u,34,35 2g,31 23b,34 2u,17,34,35 2u,17,35 18 2g,31 19
CURRENT LIABILITIES 54.009.905
38.166.377 25.123.246
Trade payables Third parties Related parties Non-trade payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Short-term employee benefit liability Advances from customers Third parties Related parties Provision for environmental restoration obligation Current maturities of long-term debts: Bank loans Finance lease payables Third parties Related party
376.625.187
TOTAL CURRENT LIABILITIES
94.649.369 74.452.094 4.959.093 2.536.299 5.228.690 13.909.391 6.337.499 2.108.348 64.188 260.019
2p,2u,34,35,36 16 2u,2k,20 2g,31
385.559.961
Short-term bank loans
54.820.669
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi Utang usaha jangka panjang pihak berelasi Utang obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term debts - net of current maturities:
277.148.763 61.263.594 34.381.429 9.182.511 65.236.772 16.309.193 28.787.248 13.235.976
2p,2u,34,35,36 16 2u,2k,20 2g,31 2p,2u,15,34,35 2g,15,31 2u,21,34,35,36 2u,22,34,35,36 2q,23e 2t,30
260.659.019
12.872.763
Bank loans Finance lease payables Third parties Related parties Long-term trade payables related party Bonds payable Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities Long-term employee benefit liability
98.053.149 40.348.236 82.109.055 20.527.264 26.143.034
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
505.545.486
540.712.520
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
891.105.447
917.337.707
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar Except Par Value per Share)
Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar 9.360.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.753.165.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Rugi komprehensif lain Sub-total Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY
146.554.908 121.491.549 210.278 82.835.289 (27.642.950)
24 2w,25 26
323.449.074
146.554.908 121.491.549 110.278 81.737.953 (4.945.440)
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY Share capital - Rp500 par value per share Authorized capital 9,360,000,000 shares Issued and fully paid capital 2,753,165,000 shares Additional paid-in capital - net Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive loss
344.949.248
Sub-total
1.110.776
Non-controlling interests
322.027.086
346.060.024
TOTAL EQUITY
1.213.132.533
1.263.397.731
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
(1.421.988)
1c,2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya LABA USAHA Bagian laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
2013
Catatan/ Notes
2012
777.019.580
2g,2o,27,31
886.971.424
SALES AND SERVICES
(715.739.933)
COST OF GOODS SOLD AND SERVICES
(600.992.390) 176.027.190 (133.337.453) 31.001.453 (17.971.274)
1.822.266 5.832.218 (59.615.888)
Beban pajak penghasilan - neto
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2o,29 2o,2p 2o,2p
(112.873.083) 9.793.098 (12.192.681) 55.958.825
2j,9 2o,2p 2o,2p,31
3.758.512 (2.564.697) 880.001
RUGI KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan
171.231.491
55.719.916
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
LABA TAHUN BERJALAN
2g,2o,28,31
94.174 9.741.175 (42.721.160) 23.073.014
GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Equity in net income of an associated company Finance income Finance charges INCOME BEFORE INCOME TAX
(6.605.070) (4.040.209)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
(1.684.696)
(10.645.279)
Income tax expense - net
2.073.816
12.427.735
INCOME FOR THE YEAR
(22.697.510)
2q,23c
2b
(20.623.694)
OTHER COMPREHENSIVE LOSS Exchange difference from (5.660.749) financial statements translation
6.766.986
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL
4.606.580 (2.532.764)
2b
2.073.816
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(18.090.930) (2.532.764)
TOTAL
(20.623.694)
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dasar
Catatan/ Notes
0,00167
2012
13.637.610 (1.209.875) 12.427.735
2b
7.976.861 (1.209.875) 6.766.986
2v
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Income for the year attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests TOTAL Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests TOTAL
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT COMPANY 0,00495 Basic
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
26
Pembagian dividen kas
-
146.554.908
-
-
-
146.554.908
121.491.549
-
-
-
121.491.549
-
-
-
121.491.549
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in-Capital Net
210.278
-
-
100.000
110.278
-
110.278
-
-
6
82.835.289
4.606.580
(3.409.244 )
(100.000 )
81.737.953
13.637.610
(110.278)
-
68.210.621
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/Retained Earnings Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2013
Total rugi komprehensif tahun berjalan 2013
26
Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
Saldo, 31 Desember 2012
Total laba komprehensif tahun berjalan 2012
-
Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
26
-
146.554.908
Kepentingan non-pengendali dari akuisisi entitas anak baru
Saldo, 1 Januari 2012
Catatan/ Note
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid
323.449.074
(18.090.930)
(3.409.244 )
-
344.949.248
7.976.861
-
-
336.972.387
Sub-total/ Sub-total
(1.421.988)
(2.532.764)
-
-
1.110.776
(1.209.875)
-
2.183.606
137.045
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interests
322.027.086
(20.623.694)
(3.409.244)
-
346.060.024
6.766.986
-
2.183.606
337.109.432
Total Ekuitas/ Total Equity Balance, January 1, 2012
Balance, December 31, 2013
the year 2013
Distribution of cash dividends
Appropriation of retained earnings for general reserve
Balance, December 31, 2012
the year 2012
Appropriation of retained earnings for general reserve
Non-controlling interests arising from acquisition of a new subsidiary
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
(27.642.950)
(22.697.510)
-
-
(4.945.440)
(5.660.749)
-
-
715.309
Laba (Rugi) Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income (Loss)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Company
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Kas diperoleh dari operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran atas: Bunga Pajak penghasilan Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penurunan (penambahan) aset keuangan lancar lainnya Perolehan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Penambahan uang muka penyertaan saham Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan pinjaman Akuisisi entitas anak - setelah dikurangi kas dan setara kas Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan dari: Utang bank jangka panjang Utang bank jangka pendek Penerbitan obligasi dan Sukuk Ijarah - neto Pembayaran untuk: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka pendek Pembayaran dividen kas Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
2012
780.132.672
838.263.943
(501.398.284) (128.671.124)
(541.401.890) (124.735.315)
150.063.264 5.832.218
172.126.738 9.741.175
(49.528.330) (2.426.820)
(41.694.097) (6.840.216)
103.940.332
133.333.600
41.509.880
10
(210.677.703)
Net Cash Used in Investing Activities
(11.831.988)
(15.299.778)
(246.124)
(8.001.525) -
-
20.351.444
(77.106.255)
143.349.059 49.739.527
91.086.314 136.611.090
-
103.330.891
(109.559.891) (60.072.889) (51.957.483) (3.409.244)
26
(31.910.921)
(135.648.679) (51.942.600) (136.755.807) -
6.681.209
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Net Cash Provided by Operating Activities
(2.278.461)
3.837.314 (19.491.262) (189.795.435)
11
Cash generated from operations Receipts from interest income Payments for: Interest Income taxes
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Decrease (increase) in other current financial assets Acquisitions of fixed assets Addition to advances for purchases of fixed assets Expenditures for mining exploration and development costs Additional advance for stock subscription Time deposit used as loan collateral Acquisition of a subsidiary - net of cash and cash equivalents
5.352.163 (103.544.595)
(8.345.591)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and others Payments to employees
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Long-term bank loans Short-term bank loans Issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah - net Payments of: Long-term bank loans Finance lease payables Short-term bank loans Payment of cash dividends Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Catatan/ Notes
(5.076.844)
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
(13.308.753)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
108.453.574
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
90.067.977
2012 (70.662.894)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON (4.900.987) CASH AND CASH EQUIVALENTS
4
Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 39.
184.017.455
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
108.453.574
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Supporting cash flows information is presented in Note 39.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
8
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT ABM Investama Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Asih Wahyuni Martaningrum,S.H., No. 01 tanggal 1 Juni 2006 di Depok, Indonesia dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22790.HT.01.01. TH.2006 tanggal 3 Agustus 2006.
PT ABM Investama Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 01 dated June 1, 2006 of Notary Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., in Depok, Indonesia under the name PT Adiratna Bani Makmur. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. C-22790.HT.01.01.TH.2006 dated August 3, 2006.
Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 5 tanggal 31 Agustus 2009, nama Perusahaan diubah dari PT Adiratna Bani Makmur menjadi PT ABM Investama. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.
Based on Notarial Deed No. 5 dated August 31, 2009 of Dwi Yulianti, S.H., the Company’s name was amended from PT Adiratna Bani Makmur to PT ABM Investama. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009 dated October 16, 2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 56 tanggal 27 Juni 2013 antara lain, mengenai, perubahan ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-53857.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 24 Oktober 2013.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was based on Notarial Deed No. 56 dated June 27, 2013 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., concerning, among others, changes in the Company’s scope of activities. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU53857.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 24, 2013.
Perusahaan berkedudukan di gedung Tiara Marga Trakindo I lantai 18, Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta Selatan 12560, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 2006.
The Company is domiciled in Tiara Marga th Trakindo I building, 18 floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta 12560, Indonesia. The Company started its operations in 2006.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan jasa konsultasi manajemen bisnis, termasuk perencanaan dan desain dalam rangka pengembangan manajemen bisnis, dan jasa penyewaan.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are conducting business management consultancy services, including planning and design for development of business management, and rental services.
AHK Holdings Pte., Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut “Grup”). Valle Verde Pte., Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk dari Perusahaan dan entitas anak.
AHK Holdings Pte., Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and subsidiaries (collectively referred to as “the Group”). Verde Pte., Ltd., incorporated in Singapore, is the parent entity of the Company and subsidiaries.
9
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b. The Company’s Public Offerings The Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAMLK”) in its letter No. S-12687/BL/2011 dated November 24, 2011 to conduct public offering of its 550,633,000 shares with nominal value of Rp500 per share at a price of Rp3,750 per share. On December 6, 2011, the Company listed all of its issued shares on the Indonesia Stock Exchange.
Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dalam surat No. S-12687/BL/2011 tanggal 24 November 2011, untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 550.633.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham dengan harga Rp3.750 per saham. Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. c.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
c. Structure of the Associated Company
Entitas Anak/ Subsidiaries
Kedudukan, Tanggal Pendirian/ Domicile, Date of Establishment
Subsidiaries
and
The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the subsidiaries and associated company as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak dan entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Ruang Lingkup Usaha/ Scope of Activities
GENERAL (continued)
Tahun Usaha Komersial Dimulai/ Start of Commercial Operations
Persentase Kepemilikan (Langsung/ Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership (Direct/Indirect) 31 Desember/December 31 2013
2012
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 31 Desember/December 31 2013
2012
Entitas anak/Subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Cipta Kridatama (“CK”)
Kontraktor Pertambangan/ Mining contractor
Jakarta, 8 April 1997/ April 8, 1997
1999
100%
100%
384.055.091
453.316.397
Penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik/ Power engines rental
Jakarta, 31 Januari 1992/ January 31,1992
1992
100%
100%
286.928.296
287.156.000
PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”)
Perdagangan/ Trading
Jakarta, 19 Oktober 2010/ October 19, 2010
2010
100%
100%
144.297.471
192.012.335
PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”)
Perencanaan rekayasa mesin, pengembangan, dan pembuatan perlengkapan penunjang alatalat berat dan alat angkut bahan/ Engineering, development and manufacture of heavy equipment attachment and materials handling products
Jakarta, 19 Maret 1977/ March 19, 1977
1977
99,96%
99,96%
88.407.145
125.999.182
Jasa logistik/ Logistic services
Jakarta, 9 Mei 1997/ May 9, 1997
1997
100%
100%
54.297.394
56.585.838
PT Sumberdaya Sewatama (“SS”)
PT Cipta Krida Bahari (“CKB”)
10
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
GENERAL (continued)
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries
Ruang Lingkup Usaha/ Scope of Activities
Kedudukan, Tanggal Pendirian/ Domicile, Date of Establishment
c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued) Persentase Kepemilikan (Langsung/ Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership (Direct/Indirect) 31 Desember/December 31
Tahun Usaha Komersial Dimulai/ Start of Commercial Operations
2013
and
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 31 Desember/December 31
2012
2013
2012
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership: Melalui SS:/Through SS: PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
100%
100%
5.696.129
7.107.848
Industri pembangkit listrik energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
100%
100%
872.938
298.141
PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Nanggroe Aceh Darussalam, 22 Maret 2005/ March 22, 2005
2008
70%
70%
5.183.847
6.397.938
PT Nagata Dinamika (“ND”)
Industri pembangkit listrik energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 18 Januari 2012/ January 18, 2012
-
51%
51%
769.617
221.044
Jakarta, 22 Maret 2013/ March 22, 2013
-
51%
-
216.261
-
Pengembangan dan pertambangan sumberdaya, terutama batubara/ Development and mining resources principally coal
Jakarta, 11 November 2003/ November 11, 2003
2009
100%
100%
87.293.001
96.346.844
Perdagangan, pengembangan dan industri/ Trading, development, and industry
Jakarta, 6 Mei 2005/ May 6, 2005
-
70%
70%
15.683.441
45.625.261
Jasa pengelolaan Pelabuhan/ Port management services
Jakarta, 2 Desember 2010/ December 2, 2010
-
100%
100%
1.269.276
5.492.345
PT Mifa Bersaudara (“Mifa”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
Nanggroe Aceh Darussalam, 14 Januari 2002/ January 14, 2002
-
70%
70%
98.983.546
44.912.776
PT Bara Energi Lestari (“BEL”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
Nanggroe Aceh Darussalam, 24 Juni 2005/ June 24, 2005
2011
70%
70%
6.600.500
3,634.119
Perdagangan dan konstruksi/ General trading and construction
Jakarta, 20 Juni 2011/ June 20, 2011
-
100%
100%
434.339
521.893
Transportasi laut/ Sea transportation
Jakarta, 28 November 2006/ November 28, 2006
2007
100%
100%
48.285.111
40.153.006
Transportasi laut domestik/ Domestic sea transportation
Jakarta, 24 Mei 2011/ May 24, 2011
2011
100%
100%
25.892.393
25.055.913
Pembangkit tenaga listrik/ Power generation
Jakarta, 31 Januari 2005/ January 31, 2005
2007
20%
20%
106.569.858
85.490.890
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 1 Oktober 2010/ October 1, 2010
2012
25%
25%
212.733
285.950
PT Nagata Bisma Shakti (“NBS”)
PT Nagata Dinamika Hidro Madong (“NDHM”)
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Melalui Reswara:/ Through Reswara: PT Tunas Inti Abadi (“TIA”)
PT Media Djaya Bersama (“MDB”)
PT Pelabuhan Buana Reja (“PBR”)
Melalui SSB:/Through SSB: PT Prima Wiguna Parama (“PWP”)
Melalui CKB:/Through CKB: PT Alfa Trans Raya (“ATR”) PT Baruna Dirga Dharma (“BDD”)
Entitas Asosiasi/ Associated Company PT Meppo-Gen
Kerjasama Operasi dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)/ Joint Operation with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)
11
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
TIA
TIA
Pada tanggal 31 Desember 2013, TIA memiliki “Izin Usaha Pertambangan” (“IUP”), sebagai berikut:
As of December 31, 2013, TIA has mining business rights (“Izin Usaha Pertambangan”/ “IUP”), as follows: Total Produksi (Jutaan Ton) - tidak diaudit/ Total Production (Million Tonnes) - Unaudited
Lokasi/ Location
Kode Wilayah/Area Code
Kusan Hulu dan Sungai Loban Subdistrict
TB.07 OKTPR 45
Kusan Hulu dan Sungai Loban Subdistrict
TB.04 FEBPR 03
Luas (ha)/ Area (ha)
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations
718,7
No. 51.A Tahun 2011 Berlaku sampai 5 Maret 2021/ Valid until March 5, 2021
2.355,2
Total Cadangan (Jutaan Ton)/ Total Reserves (Million Tonnes)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Des. 2013/ For the Year Ended Dec. 31, 2013
Total Akumulasi Produksi pada Tanggal 31 Des. 2013/ Total Accumulated Production as of Dec. 31, 2013
52,0
4,61
11,51
Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/ Remaining Reserves (Million Tonnes)
40,49
No. 217 Tahun 2011 Berlaku sampai 16 Maret 2021/ Valid until March 16, 2021
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 188.45/255/DISTAMBEN/2013 tanggal 29 April 2013, TIA telah mendapatkan persetujuan penggabungan IUP Operasi Produksi Batubara.
Based on Decision Letter of Tanah Bumbu Regent No. 188.45/255/DISTAMBEN/2013 dated April 29, 2013, TIA has obtained approval for merging its production operations IUP.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 12 Juli 2013 telah mengumumkan status “Clear and Clean” atas IUP TIA. TIA telah memenuhi persyaratan dalam UU No. 4/2009 dan Peraturan Pemerintah No. 23/2010 termasuk tidak terdapatnya tumpang tindih area IUP dengan pihak lain serta dokumentasi IUP yang telah sesuai dengan peraturan.
The Directorate General of Mineral and Coal at the Ministry of Energy and Mineral Resources announced on July 12, 2013 the “Clear and Clean” for TIA’s IUP. TIA has met the requirements set in Law No 4/2009 and Government Regulation No. 23/2010 including there is no overlapping of IUP area and the IUP documentations are in accordance with the regulation.
Total cadangan tersebut di atas didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia, pihak ketiga, sebagaimana dijelaskan dalam laporannya No. ADV-JA-03768_TIA_2011 yang dikeluarkan pada bulan September 2011.
Total reserves as stated above are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia, a third party, as described in its report No. ADV-JA03768_TIA_2011 issued in September 2011.
12
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
Di samping IUP, pada tanggal 31 Desember 2013, TIA telah memperoleh “Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan” (“IPPKH”) dari Kementerian Kehutanan sebagai berikut:
In addition to IUP, as of December 31, 2013, TIA has obtained permit known as “Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan” (“IPPKH”) from Ministry of Forestry as follows:
Lokasi/ Location
Luas (ha)/ Area (ha)
Nomor IPPKH/ IPPKH number
Barlaku sampai/ Valid thru
Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/ Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province
300
SK.370/Menhut-II/2009
23 Juni 2019/June 23, 2019
Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/ Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province
1.303,16
SK.479/Menhut-II/2010
16 Maret 2015/March 16, 2015
Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/ Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province
142
SK.742/Menhut-II/2012
17 Desember 2017/December 17, 2017
Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 483 Tahun 2010, TIA memperoleh persetujuan pengelolaan terminal untuk kepentingan sendiri selama pelabuhan tersebut dikelola untuk menunjang kegiatan usaha pokok TIA.
Based on a decision from Minister of Transportation No. 483 Year 2010, TIA obtained an approval to operate special port for internal use as long as the usage of such port is to support TIA’s main business activities.
MDB
MDB
Pada tanggal 10 Juni 2011, PT Agrotama Raya (“Agrotama”) dan Equity First International Limited (“EFIL”), keduanya adalah pihak ketiga, menandatangani option agreement, dimana Agrotama memberikan opsi tanpa syarat dan mutlak kepada EFIL untuk membeli 54.250 saham milik Agrotama di MDB yang mewakili 70% dari kepemilikan saham MDB.
On June 10, 2011, PT Agrotama Raya (“Agrotama”) and Equity First International Limited (“EFIL”), both third parties, signed an option agreement, whereby Agrotama granted EFIL the unconditional and absolute option to purchase Agrotama’s 54,250 MDB shares, representing 70% equity interest in MDB.
Pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian pengalihan dimana EFIL mengalihkan opsi untuk membeli saham MDB di atas kepada Reswara dengan harga pengalihan opsi sebesar AS$60.000.000, yang telah dibayar Reswara kepada EFIL pada tanggal 30 Juni 2011.
On June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed an assignment agreement whereby EFIL assigned the above option to purchase MDB shares to Reswara for an assignment option price subsequently set at US$60,000,000, which Reswara paid to EFIL on June 30, 2011.
Selain itu, pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat, dimana Agrotama setuju untuk mengalihkan saham MDB yang disebutkan di atas kepada Reswara dengan harga AS$10.000.000, yang telah dibayar Reswara sepenuhnya kepada Agrotama pada tanggal 27 Juni 2011. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 167 tanggal 28 Juni 2011, Reswara memiliki 54.250 saham MDB.
Also, on June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed a conditional shares sale and purchase agreement, whereby Agrotama agreed to transfer the above-mentioned MDB shares to Reswara for a total purchase price of US$10,000,000, which Reswara fully paid to Agrotama on June 27, 2011. Based on Notarial Deed No. 167 dated June 28, 2011 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Reswara owns a total of 54,250 shares of MDB.
13
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
MDB (lanjutan)
MDB (continued)
Total biaya perolehan saham MDB adalah sebesar AS$70.000.000. Sehubungan dengan akuisisi saham MDB, Reswara mengakui goodwill sebesar AS$69.180.188 dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 (sebelum disajikan kembali).
Total cost of the investment in MDB shares amounted to US$70,000,000. In connection with the acquisition of MDB shares, Reswara recognized goodwill amounting to US$69,180,188 in the 2011 consolidated financial statements (before restatement).
Pada tahun 2012, berdasarkan laporan penilai independen No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/ B/LL/Eng. tanggal 14 Juni 2012, selisih harga perolehan dengan nilai wajar aset neto yang diperoleh, yang sebelumnya diakui sebagai goodwill pada tahun 2011, telah disajikan kembali sebagai properti pertambangan, sehingga mengakibatkan pengakuan liabilitas pajak tangguhan dan goodwill yang terkait sebesar AS$17.295.047 (Catatan 2c).
In 2012, based on report of independent appraiser No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/ B/LL/Eng. dated June 14, 2012, the difference in the acquisition price and fair value of net assets acquired, previously recognized as goodwill in 2011, has been restated as mining properties, and resulted to the recognition of related deferred tax liability and goodwill amounting to US$17,295,047 (Note 2c).
Harga perolehan melalui pembelian kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh
70.000.000 (819.812)
Properti pertambangan
69.180.188
Mining properties
Details of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Kas dan bank Uang muka Aset tetap - neto Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Utang non-usaha
70.448 475.161 53.108 2.354.489 2.462 (1.784.508)
Aset neto Kepemilikan yang diakuisisi Aset neto yang diperoleh Properti pertambangan Goodwill Liabilitas pajak tangguhan
Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired
1.171.160 70%
Cash on hand and cash in banks Advances Fixed assets - net Deferred mining exploration and development costs Other non-current assets Non-trade payables Net assets Interest acquired
819.812 69.180.188 17.295.047 (17.295.047)
Net assets acquired Mining properties Goodwill Deferred tax liabilities
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas dan bank MDB
70.000.000 (70.448)
Purchase consideration through cash payment Cash on hand and cash in banks of MDB
Arus kas keluar neto dari akuisisi entitas anak
69.929.552
14
Net cash outflow from acquisition of subsidiary
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
PBR
PBR
Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H., No. 3 tanggal 2 Desember 2010, Reswara bersama dengan SSB mendirikan PBR dengan total penyertaan modal sebesar Rp50 miliar. Jumlah penyertaan Reswara, bersama dengan penyertaan SSB pada PBR, adalah sebesar Rp50 miliar, mewakili 100% kepemilikan saham.
Based on Notarial Deed No. 3 dated December 2, 2010 of Justriany Koni, S.H., Reswara, together with SSB, established PBR with total paid-in capital amounting to Rp50 billion. Reswara’s investment, together with that of SSB in PBR, amounted to Rp50 billion, representing equity interest of 100%.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal 18 Juni 2013, Reswara dan SSB menyetujui pengurangan modal ditempatkan dan disetor PBR menjadi Rp10 miliar atau setara dengan 10.000.000 lembar saham.
Based on Notarial Deed No. 31 dated June 18, 2013 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., Reswara and SSB approved the reduction of issued and fully paid-up capital of PBR to Rp10 billion or equivalent to 10,000,000 shares.
PWP
PWP
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal 20 Juni 2011, SSB dan CKB mendirikan entitas anak dengan nama PT Prima Wiguna Parama, dengan total modal awal yang disetor sebesar Rp5 miliar.
Based on Notarial Deed No. 31 dated June 20, 2011 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SSB and CKB established a subsidiary under the name PT Prima Wiguna Parama, with total initial paid-in capital of Rp5 billion.
Mifa
Mifa
Pada tanggal 31 Desember memiliki IUP, sebagai berikut:
2013,
As of December 31, 2013, Mifa has IUP, as follows:
Mifa
Total Produksi (Jutaan Ton) ) - tidak diaudit/ Total Production (Million Tonnes) - Unaudited
Lokasi/ Location
Kode Wilayah/Area Code
Meureubo, Aceh Barat/ West Aceh
KW 020505/MB
Luas (ha)/ Area (ha)
3.134
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations No. 117.b Tahun 2011 Berlaku sampai 13 April 2025/ Valid until April 13, 2025
Total Cadangan (Jutaan Ton)/ Total Reserves (Million Tonnes)
150,00
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Des. 2013/ For the Year Ended Dec. 31, 2013
0,24
Total Akumulasi Produksi pada Tanggal 31 Des. 2013/ Total Accumulated Production as of Dec. 31, 2013
0,27
Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/ Remaining Reserves (Million Tonnes)
149,73
Total reserves as stated above are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia, a third party, as described in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.
Total cadangan tersebut di atas didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia, pihak ketiga, sebagaimana dijelaskan dalam laporannya No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.
15
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
Mifa (lanjutan)
Mifa (continued)
Mifa memperoleh Izin Eksplorasi No. 157 tanggal 30 Agustus 2003 untuk wilayah pertambangan seluas 3.000 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Izin Pertambangan Eksploitasi No. 96 tanggal 1 Agustus 2005 dan Izin untuk Mengangkut dan Menjual Barang Tambang No. 95 tanggal 1 Agustus 2005 dari Bupati Aceh Barat.
Mifa holds Mining Exploration Permit No. 157 dated August 30, 2003 for a mining area of 3,000 hectares at Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam, Mining Exploitation Right No. 96 dated August 1, 2005 and Mining Right for Loading and Selling for Mining No. 95 dated August 1, 2005 from the Regent of West Aceh.
Mifa juga memperoleh izin lokasi untuk wilayah penambangan batubara seluas 3.134 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam yang terakhir diubah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 179 Tahun 2008, tanggal 31 Mei 2008.
Mifa also has a location permit for coal mining area of 3,134 hectares in Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam which was last amended based on Decision Letter No. 179 Year 2008, dated May 31, 2008 of the Regent of West Aceh.
Izin-izin tersebut terakhir kali diubah melalui Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011 untuk wilayah pertambangan seluas 3.134 hektar di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Those licenses lastly amended by Mining Effort License (“IUP”) No. 117.b Tahun 2011 dated March 30, 2011 for a mining area of 3,134 hectares at Aceh Barat District, Meureuboe subdistrict, Nanggroe Aceh Darussalam province.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011, izin ini akan berakhir pada tanggal 13 April 2025.
Based on Decision Letter No. 117.b Year 2011 dated March 30, 2011 from the Regent of West Aceh, this permit will expire on April 13, 2025.
BEL
BEL
Pada tanggal 31 Desember memiliki IUP, sebagai berikut:
2013,
As of December 31, 2013, BEL has IUP, as follows:
BEL
Total Produksi (Jutaan Ton) - tidak diaudit/ Total Production (Million Tonnes) - Unaudited
Lokasi/ Location
Seunagan dan/and Suka Makmue, Nagan Raya
Kode Wilayah/Area Code
KW Sng 01 Ep 2007
Luas (ha)/ Area (ha)
1.495
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations No. 545/41/SK/IUPOP/2010 Berlaku sampai 26 September 2017/ Valid until September 26, 2017
16
Total Cadangan (Jutaan Ton)/ Total Reserves (Million Tonnes)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Des. 2013/ For the Year Ended Dec. 31, 2013
Total Akumulasi Produksi pada Tanggal 31 Des. 2013/ Total Accumulated Production as of Dec. 31, 2013
Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/ Remaining Reserves (Million Tonnes)
19,00
0,10
0,23
18,77
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
BEL (lanjutan)
BEL (continued)
Total cadangan tersebut di atas didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia, pihak ketiga sebagaimana dijelaskan dalam laporannya No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.
Total reserves as stated above are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia, a third party, as described in its report No. ADV-JA03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.
Berdasarkan Keputusan Kabupaten Nagan Raya No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 tanggal 18 Maret 2010, BEL telah memperoleh persetujuan untuk perubahan izin pertambangan eksploitasi menjadi IUP yang berlaku hingga tanggal 26 September 2017.
Based on Nagan Raya Regency Decree No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 dated March 18, 2010, BEL has obtained an approval for a change of its mining exploitation right to become IUP which is valid until September 26, 2017.
EAS
EAS
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Mei 2012, PAS mengakuisisi 5.950 saham EAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesar Rp54,68 miliar dari Link Energy Pte. Ltd., pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1 miliar, yang mewakili 70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 12).
Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1, 2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., PAS acquired 5,950 shares in EAS with total nominal of Rp54.68 billion from Link Energy Pte. Ltd., a third party, with transfer price of US$7,000,000 and Rp1 billion, representing 70.00% interest in EAS (Note 12).
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh
6.635.600 (5.065.607)
Goodwill
1.569.993
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut:
Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired Goodwill Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Kas pada bank Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan Uang muka Beban dibayar di muka Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Utang usaha Utang non-usaha Liabilitas imbalan kerja karyawan
421.280 375.247 393.942 16.731 40.047 7.213.660 83.568 (977.668) (323.771) (6.454)
Aset neto Kepemilikan yang diakuisisi
7.236.582 70%
Net assets Interest acquired
Aset neto yang diperoleh Goodwill
5.065.607 1.569.993
Net assets acquired Goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas Saldo bank milik EAS
6.635.600 (421.280)
Arus kas keluar neto dari akuisisi entitas anak
6.214.320
Cash in banks Trade receivables - third parties Inventories Advances Prepaid expenses Fixed assets - net Deferred tax assets Trade payables Non-trade payables Liability for employee benefits
Purchase consideration through cash payment Cash in banks of EAS Net cash outflow from acquisition of subsidiary
The main reason SS acquired EAS is for synergy with SS’s business.
Alasan utama SS mengakuisisi EAS untuk bersinergi dengan bisnis SS.
17
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
ND
ND
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, pihak ketiga, mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Dinamika, dengan total modal disetor sebesar Rp250 juta, dengan komposisi pemilikan masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%.
Based on Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H.,Sp.N., NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, a third party, established a subsidiary under the name PT Nagata Dinamika, with total paid-in capital amounting to Rp250 million, with ownership composition of 51.00% and 49.00%, respectively.
Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012.
This Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012.
PAS
PAS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1 miliar dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with a total initial paid-up capital of Rp1 billion with ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 30 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui melakukan konversi utang pemegang saham menjadi penyertaan saham tambahan sebesar Rp77,11 miliar sehingga komposisi kepemilikan SS dan SSB masingmasing sebesar 99,999% dan 0,001%.
Based on Notarial Deed No. 26 dated August 30, 2013 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed to convert the shareholder loan as additional capital amounting to Rp77.11 billion by which SS and SSB has ownership percentage of 99.999% and 0.001%, respectively.
NBS
NBS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1 miliar dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with a total initial paid-up capital of Rp1 billion with composition of ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 27 tanggal 30 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui melakukan tambahan penyertaan modal tambahan sebesar Rp7,4 miliar sehingga komposisi kepemilikan SS dan SSB masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.
Based on Notarial Deed No. 27 dated August 30, 2013 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed to inject additional paid-up capital amounting to Rp7.4 billion by which SS and SSB has ownership percentage of 99.99% and 0.01%, respectively.
18
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiaries Associated Company (continued)
and
NDHM
NDHM
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 54 tanggal 29 April 2013, NBS dan ND mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Dinamika Hidro Madong, dengan total modal disetor awal sebesar Rp1 miliar, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 1,00% dan 99,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU27236.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013.
Based on Notarial Deed No. 54 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N. dated April 29, 2013, NBS and ND established a subsidiary under the name PT Nagata Dinamika Hidro Madong, with a total initial paid-up capital of Rp1 billion, with ownership percentage of 1.00% and 99.00%, respectively. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU27236.AH.01.01.Tahun 2013 dated May 21, 2013.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan
d.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Rachmat Mulyana Hamami
President Commissioner Commissioner
Mivida Hamami Erry Riyana Hardjapamekas
Independent Commissioner
Dewan Direksi/Board of Directors: Direktur Utama
Achmad Ananda Djajanegara
President Director
Direktur
Willy Agung Adipradhana
Director
Direktur
Syahnan Poerba
Director
Direktur
Yovie Priadi
Director The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Ketua
Erry Riyana Hardjapamekas
Chairman
Anggota
Andradiet I.J Alis
Member
Anggota
Lucy Saptari
Member
19
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
d.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees (continued) The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation No. IX.I.5.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 tanggal 1 Mei 2012, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Hans Christian Manoe sebagai Ketua Internal Audit.
Based on the Board of Directors’ Decision Letter No. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 dated May 1, 2012, the Company’s Board of Directors approved the appointment of Hans Christian Manoe as Internal Audit Chairman.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mempunyai jumlah karyawan tetap masing-masing sebanyak 6.352 orang dan 6.122 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012, the Group had a total of 6,352 and 6,122 permanent employees, respectively (unaudited).
Laporan
Keuangan
e. Completion of the Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 21 Maret 2014.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on March 21, 2014.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
GENERAL (continued)
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5.
e. Penyelesaian Konsolidasian
2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosures of Listed or Public Company issued by the BAPEPAM-LK.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun-tahun sebelumnya, kecuali bagi penerapan PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan terkait.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013 are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for prior year, except for the adoption of amended PSAK effective January 1, 2013 as disclosed in the relevant Note herein.
20
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang disajikan dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam Catatan terkait.
The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant Notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan dari setiap entitas yang terdapat dalam Grup disajikan dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” dimana Grup menggunakan dolar Amerika Serikat (“AS”) sebagai mata uang pelaporan yang juga merupakan mata uang fungsional kecuali untuk beberapa entitas anak.
Accounts included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” whereby the Group uses United States (“US”) dollar as the reporting currency, which is also the functional currency except for certain subsidiaries.
Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak telah memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak.
The change of reporting currency of the Company and subsidiaries was approved by the Directorate General of Tax.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.
The Group adopts PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
21
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, NDHM, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements include the accounts of the subsidiaries (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, NDHM, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR and BDD) in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
a) b)
22
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c)
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d)
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
Laporan keuangan entitas anak tertentu (CKB, SS dan SSB) dijabarkan ke dalam mata uang dolar AS dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama tahun berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian.
The financial statements of certain subsidiaries (CKB, SS and SSB) were translated into US dollar at the middle rates of exchange prevailing at balance sheet date for balance sheet accounts and the average rates during the year for profit and loss accounts. The resulting difference arising from the translations of those financial statements are presented as “Other Comprehensive Income (Loss)” under the equity section of the consolidated statements of financial position.
-
23
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Entitas Induk.
Changes in the Group’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s and non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any differences between the amount by which the NCI are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the Parent Company.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
In case of loss of control over an a subsidiary, the Group: • derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
•
derecognizes the carrying amount of any NCI;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
•
recognizes the fair consideration received;
value
of
the
•
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
•
recognizes the fair investment retained;
value
of
any
•
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan
•
recognizes any surplus or deficit as gain or loss in profit or loss; and
•
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
reclassifies the parent’s share components previously recognized other comprehensive income to profit loss, or directly to retained earnings, appropriate.
Kombinasi Bisnis
c.
of in or as
Business Combinations
Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.
The Group adopts PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
24
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combinations (continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “Selling, General and Administrative Expenses”.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date.
Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss.
25
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combinations (continued)
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut disajikan berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
26
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
2.
Entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Restructuring Transactions under Common Control
of
Entities
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Effective January 1, 2013, the Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations Entities under Common Control” which superseded PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali dan diterapkan untuk kombinasi bisnis sepengendali yang memenuhi persyaratan dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”, baik untuk penerima dan entitas penarikan.
This revised PSAK prescribes the accounting treatment for business combinations under common control and applied to business combinations under common control that meet the requirements in PSAK No. 22, “Business Combinations”, both for recipient and withdrawal entity.
Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tidak memberikan dampak terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 38 (Revised 2012) has no impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut, karenanya transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Business combination transaction under common control, in the form of transfer of business within the framework of reorganization of entities under the same business group is not a change of ownership in economic substance, therefore it would not result in a gain or loss for the group as a whole or to the individual entity within the same group, therefore the transactions are recorded using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the business combination occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the combination has already occurred since the beginning of the period in which the entities were under common control.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Based on PSAK No. 38 (Revised 2004), the difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
27
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali (lanjutan)
2.
Entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), entitas yang melepas bisnis maupun yang menerima bisnis mencatat selisih antara imbalan yang diterima/dialihkan dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas/ jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis di ekuitas dan menyajikannya dalam akun tambahan modal disetor.
Based on PSAK No. 38 (Revised 2012), the entity that disposed and received business records the difference between the consideration received/transferred and the carrying amount of the disposed business/ carrying amount of any business combination transaction in equity and presenting it in additional paid-in capital account.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada awal penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
The difference arising from restructuring transactions of entities under common control based on PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control” at the beginning of the adoption of PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations Entities under Common Control” is presented as part of equity in additional paid-in capital account.
Kas dan Setara Kas
e.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
f.
Other Current Financial Assets Other current financial assets consist of:
Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari:
g.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of three months or less and not restricted in use.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. f.
Restructuring Transactions of Entities under Common Control (continued)
•
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi tidak lebih dari 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan.
•
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceeding 1 (one) year at the time of placement.
•
Kas yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran bunga atas pinjaman bank serta kas di bank yang terkait dengan uang muka dari pelanggan yang penggunaannya dibatasi untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.
•
Restricted cash which are used for interest payment of bank loan and cash in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of tax clearance in accordance with goods handling activities in ports.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
g.
Transactions with Related Parties The Group applies PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” which requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
28
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Transaksi (lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
Related
Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b.
suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup;
b.
the party is an associate of the Group;
c.
suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;
c.
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
d.
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;
d.
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
e.
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
e.
the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
f.
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
g.
the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
29
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Cost is determined using the weightedaverage method which comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and/or decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Nilai realisasi neto adalah dalam kegiatan usaha dengan estimasi biaya perkiraan biaya yang membuat penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
taksiran harga jual normal, dikurangi penyelesaian dan diperlukan untuk
Beban Dibayar di Muka
i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.
Beban dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. j.
Inventories
Investasi pada Entitas Asosiasi
j.
Investments in Associated Company
Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Group applies PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK prescribes the accounting for investments in associated companies in relation to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in values of investments and separate financial statements.
Investasi Grup pada entitas asosiasi disajikan dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
30
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Investments (continued)
in
Associated
Company
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the Group’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity.
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi.
Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associated company. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence indicated that the investment in the associated company is impaired.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the Group’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity.
Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi.
Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associated company. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence indicated that the investment in the associated company is impaired.
31
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
in
Associated
Company
Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in shares of stock and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Ventura bersama adalah suatu entitas dimana Perusahaan atau entitas anak memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Bagian partisipasi dalam ventura bersama dicatat dengan metode ekuitas.
Joint venture is entity which the the Company or subsidiaries jointly controls with one or more other venturers. An interest in joint venture is accounted for using the equity method. At the end of each reporting period, the Group assesses when there is objective evidence that an investment in joint venture and associates is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup melakukan evaluasi ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. k.
Investments (continued)
Sewa
k.
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, apabila sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance or an operating lease.
Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya.
The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Grup sebagai Lessee
The Group as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline basis over the lease term.
Grup sebagai Lessor
The Group as Lessor
Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
32
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. l.
Leases (continued)
Aset Tetap
l.
Fixed Assets
Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
The Group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk “Hak Guna Usaha” (“HGU”), “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) dan “Hak Pakai” (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Rights (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights’ legal life and land’s economic life.
Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya perolehan pertama kali hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012.
In accordance with the transitional provision of ISAK No. 25, the initial costs in the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements of financial position prior to January 1, 2012 were reclassified to “Fixed Assets - Land” account and ceased to be amortized on January 1, 2012.
Biaya tertentu sehubungan dengan perpanjangan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Specific costs associated with the renewal of land titles may be deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
33
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed Assets (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi Semua biaya kriteria pengakuan. pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated) and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap digunakan sesuai dengan yang diharapkan yang dihitung menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:
Depreciation is started when fixed assets is ready for its intended use which is computed using the straight line method over the estimated useful life of the assets, as follows:
Tahun/Years Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
10 5 - 25 3-5 3-8 3 - 16 3-8
Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
Entitas anak tertentu menghitung penyusutan untuk mesin dan peralatan tertentu, dengan metode durasi pemakaian sehingga mesin dan peralatan tertentu disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin dan peralatan tertentu antara 6.000 jam - 120.000 jam.
Certain subsidiary computed depreciation for certain machineries and equipment, based on duration of use method so that the certain machineries and equipment are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. Estimated duration of use of the certain machineries and equipment ranging from 6,000 hours to 120,000 hours.
Sejak tanggal 1 Januari 2013, CK, entitas anak, menghitung penyusutan mesin dan peralatan tertentu, dengan metode durasi pemakaian sehingga mesin dan peralatan tertentu disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin dan peralatan tertentu antara 12.000 jam - 48.000 jam.
Starting January 1, 2013, CK, a subsidiary, computed depreciation for certain machineries and equipment, based on duration of use method so that the certain machineries and equipment are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. Estimated duration of use of the certain machineries and equipment ranging from 12,000 hours to 48,000 hours.
34
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed Assets (continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Uang muka pembelian kapal dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Uang muka akan dipindahkan ke akun aset tetap yang sesuai pada saat kapal tersebut diterima dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Advances for purchase of vessels are stated at cost and presented as part of fixed assets in the consolidated statements of financial position. The advances will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the vessels are received and ready for their intended use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current year.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Residual value, useful life and method of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.
m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
m. Impairment of Non-financial Assets The Group applied PSAK No. 48 (Revised 2009) which prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts.
Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009) yang menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.
35
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
36
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
n.
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at each repoting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman
n.
Capitalization of Borrowing Costs The Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” which provides that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.
Grup menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” yang menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
37
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
of
Borrowing
Costs
The Group capitalizes interest charges incurred on borrowings and other related costs to finance the construction of vessels, and the construction or installation of major facilities. Capitalization of these borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the related asset constructed or installed are ready for their intended use.
Grup mengkapitalisasi beban bunga yang berasal dari pinjaman dan biaya terkait lainnya yang digunakan untuk membiayai pembuatan kapal, dan pembangunan atau instalasi aset tetap. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau instalasi aset selesai dan aset yang dibangun atau diinstalasi tersebut telah siap untuk digunakan. o.
Capitalization (continued)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” yang mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue” which identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition are met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Penjualan Barang
Sales of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized at the time when the significant risks and rewards of ownership of the products have passed to the buyer, which time generally coincides with their delivery and acceptance.
Pendapatan Jasa
Revenues from Services
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau piutang, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Grup bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup menyimpulkan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts and Value Added Tax (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that is is acting as principal in all of its revenue arrangement. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
38
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition (lanjutan)
Pendapatan Jasa (lanjutan)
Revenues from Services (continued)
1.
Pendapatan dari jasa logistik, jasa penanganan kargo dan kontainer, dan dari kegiatan keagenan dan terminal diakui pada saat jasa diberikan.
1.
Revenues from logistic services, container equipment and cargo handling services, and from agency and terminal activities are recognized when the services are rendered.
2.
Pendapatan sewa kapal (time charter) diakui selama masa perjanjian sewa kapal. Pendapatan dari jasa pengangkutan batu bara diakui berdasarkan jumlah muatan dalam metrik ton.
2.
Time charter revenue is recognized over the life of the time charter agreement. Revenue from coal affreightment is recognized based on metric ton measurement.
3.
Pendapatan dari penyediaan forwarding angkutan laut diakui pada saat jasa diberikan.
3.
Revenues from rendering sea freight forwarding are recognized when the services are rendered.
4.
Pendapatan yang dihasilkan dari dan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas konstruksi, seperti kegiatan pabrikasi, diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.
4.
Revenues from and cost of contracting activities, such as from fabrication work, are recognized based on the percentage of completion. When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately.
5.
Pendapatan dari jasa pertambangan dan penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik diakui pada saat jasa diberikan.
5.
Revenues from mining services and rental of power engine are recognized when the services are rendered.
Pembayaran diterima untuk bagian jasa yang belum selesai diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pelanggan”.
Payments received for the uncompleted portion of services are recognized as unearned revenues and recorded as part of “Advances from Customers”.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”) which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
39
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Translation
ACCOUNTING
Transactions
and
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang menjelaskan cara mencatat transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Transaksi dalam mata uang selain dolar Amerika Serikat (“AS$”) dicatat ke dalam mata uang AS$ berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain dolar AS disesuaikan ke dalam AS$ menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian akan dikreditkan atau dibebankan di tahun berjalan.
Transactions involving in other currencies other than US dollar (“US$”) are recorded in US$ at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US$ are adjusted to US$ using the middle rates published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2013 1 Euro Eropa (EUR)/AS$1 1 Dolar Australia (AUD)/AS$1 1.000 Rupiah Indonesia (Rp)/AS$1
q.
1,380051 0,892252 0,082041
Pajak Penghasilan
1,324701 1,036751 0,103413
q.
1 European Euro (EUR)/US$1 1 Australian dollar (AUD)/US$1 1,000 Indonesian Rupiah (Rp)/US$1
Income Tax
Pajak Penghasilan Tidak Final
Non-final Income Tax
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”, which requires the company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
40
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan dan tahun sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year and prior years are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authorities. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that are enacted or substantively enacted by the reporting date.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan temporer kena pajak.
untuk
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.
diakui
41
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substansi telah diberlakukan pada akhir tanggal periode pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are recognized as “Income Tax Expense - Net” and included in the determination of net profit or loss for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2008.
Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by Government Regulation No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416/ KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak penghasilan bersifat final masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya sehubungan dengan kegiatan diatas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.
Based on the Decision Letters No. 416/ KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996 dated June 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996 of the Directorate General of Taxation, revenues from freight operations and charter of vessels are subject to final income tax computed at 1.20% and 2.64% of the revenues for domestic and foreign companies, respectively, and the related costs and expenses are considered non-deductible for income tax purposes.
42
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Penghasilan Final (lanjutan)
Final Income Tax (continued)
Pendapatan entitas anak tertentu dikenakan pajak bersifat final sebesar 1,20% oleh karena entitas yang bersangkutan merupakan perusahaan pelayaran dalam negeri.
Certain subsidiaries’ revenues are subject to final income tax at 1.20%, since those subsidiaries are the domestic shipping companies.
Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan untuk tujuan akuntansi. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.
Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if the objection is filled, when the decision of objection is issued.
Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)
Value Added Tax (“VAT”)
Pendapatan, beban dan aset yang diakui diakui neto atas jumlah PPN, kecuali:
Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT, except:
•
Ketika PPN yang terjadi sehubungan dengan pembelian aset atau jasa tidak dapat dikreditkan menurut ketentuan perpajakan. Dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban yang bersangkutan.
•
Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable according to tax regulations. In which case the VAT is recognized as the part of the cost of acquisition of the asset or as the part of the related expense item.
•
Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
•
Receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.
43
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Properti Pertambangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Mining Properties The Group applies PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, which prescribes financial reporting of the exploration and evaluation of mining activities for mineral resources, especially identification and disclosures for assets arising from these activities to give understanding of the related amount, timing and certainty of the future cash flow, and PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
Grup menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” yang mengatur pelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, terutama mengenai identifikasi dan pengungkapan aset yang timbul dari aktivitas tersebut untuk memberi pemahaman atas jumlah, waktu dan kepastian atas arus kas masa depan terkait, dan PSAK No.33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. Pengeluaran Sebelum Perolehan Izin
Pre-license Costs
Pengeluaran yang dilakukan sebelum perolehan izin penambangan dibebankan pada saat terjadinya.
Pre-license costs are expensed in the period in which they are incurred.
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Expenditures
Pengeluaran untuk eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi dan diakui sebagai “aset eksplorasi dan evaluasi” untuk setiap daerah pengembangan (area of interest) apabila izin pertambangan telah diperoleh dan masih berlaku dan: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi daerah pengembangan, atau (ii) apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk menentukan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam daerah pengembangan (area of interest) terkait masih berlangsung.
Exploration and evaluation expenditures are capitalized and recognized as “exploration and evaluation assets” for each area of interest when mining rights are obtained and still valid and: (i) the costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or (ii) where activities in the area of interest have not reached the stage that allow a reasonable assessment of the existence of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing.
Pengeluaran ini meliputi penggunaan bahan pembantu dan bahan bakar, biaya survei, biaya pengeboran dan pengupasan tanah sebelum dimulainya tahap produksi dan pembayaran kepada kontraktor. Setelah pengakuan awal, aset eksplorasi dan evaluasi dicatat menggunakan model biaya dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud, kecuali memenuhi syarat untuk diakui sebagai aset tak berwujud
These expenditures include materials and fuel used, surveying costs, drilling and stripping costs before the commencement of production stage and payments made to contractors. Exploration and evaluation assets are subsequently measured using cost model and classified as tangible assets, unless they are qualified to be recognized as intangibles.
44
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Properti Pertambangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Mining Properties (continued)
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
Exploration (continued)
Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial daerah pengembangan (area of interest) tersebut. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji untuk penurunan nilai bila fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin melebihi jumlah terpulihkannya. Dalam keadaan tersebut, maka entitas harus mengukur, menyajikan dan mengungkapkan rugi penurunan nilai terkait sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009).
The ultimate recoupment of deferred exploration expenditure is dependent upon successful development and commercial exploitation of the related area of interest. Exploration and evaluation assets shall be assessed for impairment when facts and circumstances suggest that the carrying amount of an exploration and evaluation asset may exceed its recoverable amount. In such a case, an entity shall measure, present and disclose any resulting impairment loss in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009).
Aset eksplorasi dan evaluasi ditransfer ke “Tambang dalam Pengembangan” pada akun “Properti Pertambangan” setelah ditetapkan bahwa tambang memiliki nilai ekonomis untuk dikembangkan.
Exploration and evaluation assets are transferred to “Mines under Construction” in the “Mining Properties” account after the mines are determined to be economically viable to be developed.
Pengeluaran untuk Pengembangan
Expenditures for Mines under Construction
Tambang
dalam
and
Evaluation
Expenditures
Pengeluaran untuk tambang dalam pengembangan dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest setelah transfer dari asset eksplorasi dan evaluasi namun sebelum dimulainya tahap produksi pada area yang bersangkutan, dikapitalisasi ke “Tambang dalam Pengembangan” sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi.
Expenditures for mines under construction and incorporated costs in developing an area of interest subsequent to the transfer from exploration and evaluation assets but prior to the commencement of production stage in the respective area, are capitalized to “Mines under Construction” as long as they meet the capitalization criteria.
Tambang pada Tahap Produksi
Producing Mines
Pada saat tambang dalam pengembangan diselesaikan dan tahap produksi dimulai, tambang dalam pengembangan ditransfer ke “Tambang pada Tahap Produksi” pada akun “Properti Pertambangan”, yang dicatat pada nilai perolehan, dikurangi deplesi dan akumulasi penurunan nilai.
Upon completion of mines under construction and the production stage is commenced, the mines under construction are transferred into “Producing Mines” in the “Mining Properties” account, which are stated at cost, less depletion and accumulated impairment losses.
Deplesi tambang pada tahap produksi adalah berdasarkan metode unit produksi sejak daerah pengembangan (area of interest) tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya IUP.
Depletion of producing mines are based on unit-of-production method from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of the mine and the remaining terms of IUP.
45
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Properti Pertambangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Mining Properties (continued)
Aktivitas Pengupasan Tanah
Stripping Activities
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dikapitalisasi sebagai pengupasan tanah ditangguhkan sebagai bagian dari properti pertambangan, secara kolektif, asetaset ini merefleksikan investasi gabungan pada unit penghasil kas yang relevan, yang diuji untuk penurunan nilai bila kejadian dan kondisi mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.
Stripping costs are recognized as production costs based on the average stripping ratio during the life of the mine. If the actual stripping ratio exceeds the average stripping ratio, the excess stripping costs are recorded as deferred stripping as part of mining properties. These form part of the total investment in the relevant cash generating units, which are reviewed for impairment if events or changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.
Perubahan atas rasio rata-rata pengupasan tanah merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Saldo dari pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode/tahun dengan rasio aktual jauh lebih kecil dari estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah.
Changes in the average stripping ratio are considered as changes in estimates and are accounted for on a prospective basis. The balance of deferred stripping costs are charged to expense as production costs in the period/year where the actual ratio is significantly lower than the estimated average stripping ratio.
Properti Pertambangan dari Kombinasi Bisnis
Mining Properties from Business Combination
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti dengan menggunakan metode unit produksi, sejak tanggal akuisisi berdasarkan basis estimasi cadangan. Umur manfaat properti pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut, kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortized over the life of the property using the unit-of-production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful life of mining properties pertaining to contractual rights is not longer than the validity period of such rights, except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date.
Grup mengakui pajak tangguhan yang timbul dari properti pertambangan.
The Group recognizes the deferred tax arising from mining properties.
46
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Provisions
Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. PSAK No. 57 (Revisi 2009) menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
The Group adopts PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. PSAK No. 57 (Revised 2009) provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.
Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.
Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Grup memiliki liabilitas tertentu untuk memulihkan dan merehabilitasi daerah pertambangan setelah selesai produksi. Liabilitas tersebut diakru menggunakan metode unit produksi sepanjang umur tambang sehingga akrual tersebut akan cukup untuk memenuhi kewajiban ketika produksi dari sumber daya selesai. Perubahan dalam estimasi biaya restorasi dan lingkungan yang harus dibayarkan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.
The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued using the unit-of-production method over the life of the mine so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed. Changes in estimated restoration and environmental costs to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine.
47
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Long-term Employee Benefit Liability
Grup mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
The Group recognized liability for employee benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Imbalan kerja jangka panjang Grup meliputi:
Long-term employee benefits of the Group comprise the following:
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company and certain subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.
Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Contributions for the defined contribution pension plan are charged to current operations.
Program Pensiun Manfaat Pasti, UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya
Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No. 13/2003 and Other Post-employment Benefits
Grup menyelenggarakan program manfaat pasti (dana pensiun) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan liabilitas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”). Penyisihan berdasarkan UU No. 13 telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU No. 13 setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan. Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai Undang-undang No. 13, Grup akan menyediakan kekurangannya.
The Group has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law No. 13”). The provision for the Law No. 13 has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law No. 13 after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law No. 13, the Group will provide for such shortage.
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai.
The Group also provide long-term employee benefits other than pension named unfunded jubile.
Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang memberikan panduan dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja.
The Group adopts PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” which regulates the accounting and disclosure for employee benefits.
48
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Long-term Employee (continued)
ACCOUNTING
Benefit
Liability
Program Pensiun Manfaat Pasti, UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya (lanjutan)
Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No. 13/2003 and Other Post-employment Benefits (continued)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.
Based on PSAK No. 24 (Revised 2010), the calculation of liability for employee benefits is determined using the projected-unit-credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of the program at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the employees.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Grup telah memilih untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.
PSAK No. 24 (Revised 2010) add another option for recognition of actuarial gain/loss from post employment benefits which is full recognition through other comprehensive income. The Group has elected to recognized actuarial gains or loss on a straight line basis over the expected average remaining service years of the employees.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.
i.
Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,
i.
Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or
ii.
Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
ii.
Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
49
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Instrumen Keuangan i.
Benefit
Liability
A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti. u.
Long-term Employee (continued)
ACCOUNTING
u.
Aset Keuangan
Financial Instruments i.
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.
Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.
The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates the classification of those assets at each financial period-end.
Aset keuangan Grup adalah kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang non-usaha, wesel tagih, aset lancar lainnya tertentu dan aset tidak lancar lainnya tertentu yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s financial assets are cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, note receivable, non-trade receivables, certain other current assets and certain other noncurrent assets classified as loans and receivables.
Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diakui pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
50
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
u.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
Pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent Measurement (continued)
Awal
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the EIR method, which is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau grup aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang periode yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Derecognition of Financial Assets
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i.
ii.
Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
51
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer disajikan sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
52
of
Financial
Assets
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservalaba persi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat disajikan atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.
53
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut disajikan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Jika “pinjaman yang diberikan dan piutang” memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang berlaku.
If “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk tujuan pengukuran penurunan nilai.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Grup.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
54
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan,maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya disajikan pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
55
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii.
Financial Liabilities (continued)
Liabilitas keuangan Grup meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang obligasi dan Sukuk Ijarah.
The Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, non-trade payables, accrued expenses, short-term employee benefit liability, longterm bank loans, finance lease payables, bonds payable and Sukuk Ijarah.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Setelah pengakuan awal, utang yang dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
Penghentian Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Pengakuan
Liabilitas
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
56
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) iii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Financial Instruments (continued) iii. Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
v.
ACCOUNTING
iv. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lainnya.
Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
v.
Amortized Instruments
Cost
of
Financial
Amortized cost of financial instruments are presented using effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
Biaya perolehan yang diamortisasi disajikan dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.
57
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Laba per Saham Dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Basic Earnings per Share The amount of basic earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the current year, 2,753,165,000 shares.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan, yaitu 2.753.165.000 saham. w. Biaya Emisi Saham dan Obligasi
x.
ACCOUNTING
w. Shares and Bond Issuance Costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - neto pada bagian Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Shares issuance costs are presented as a reduction to additional paid-in capital - net under the equity section of the consolidated statements of financial position.
Biaya emisi obligasi dan Sukuk Ijarah dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai diskonto dan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan Sukuk Ijarah.
Bond and Sukuk Ijarah issuance costs are directly deducted from the issue proceeds in the consolidated statement of financial position as a discount and are amortized using the effective interest method over the period of the bonds and Sukuk Ijarah.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
The Group applies PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments” which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.
Grup tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Grup berpendapat bahwa Grup beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki risiko dan imbalan yang sama.
The Group did not disclose information related to geographical segment since the Group believed that Group operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.
58
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) y.
2.
Kontijensi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
Contingencies Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi. z.
ACCOUNTING
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
z.
Events after the Reporting Period
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi jika material.
Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.
aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkan namun Belum Berlaku Efektif
aa. Accounting Standards Issued but not yet Effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2013:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2013 consolidated financial statements:
PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 4 (2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS 4, effective January 1, 2015
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.
59
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkan namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
aa. Accounting Standards Issued but not yet Effective (continued)
PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28, effective January 1, 2015
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015
PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities
PSAK No. 66: Pengaturan bersama, yang diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 66: Joint Arrangements, adopted from IFRS 11, effective January 1, 2015
PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) and ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam ntitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015
60
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
3.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkan namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
aa. Accounting Standards Issued but not yet Effective (continued)
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014
ISAK 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, yang diadopsi dari IFRIC 20, berlaku efektif 1 Januari 2014
ISAK 29: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining, adopted from IFRIC 20, effective January 1, 2014
PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK No. 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, berlaku efektif 1 Januari 2014.
PPSAK No. 12: Revocation of PSAK No. 33 Stripping Activity and Environmental Management at General Mining, effective January 1, 2014.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode mengenai pelaporan. Ketidakpastian pertimbangan, asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas di masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these judgments, assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
61
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2u.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2u.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar yang dapat diandalkan atas aset dan liabilitas yang diperoleh, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$18.516.110 dan AS$18.865.040. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the Group’s goodwill as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$18,516,110 and US$18,865,040, respectively. Further details are disclosed in Note 12.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal goodwill, aset diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai, manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan jumlah penurunan nilai.
Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
62
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Sewa
Leases
Grup memiliki beberapa perjanjian sewa dimana Grup sebagai lessee sehubungan dengan sewa kendaraan dan sebagai lessor sehubungan dengan penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik. Grup mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset sewaan ditransfer berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas transfer risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group has several leases whereas the Group acts as lessee in respect of vehicles rental and acts as lessor in respect of rental of power engine. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Group to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Grup atas perjanjian sewa mesin pembangkit tenaga listrik dan kendaraan, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan.
Based on the review performed by the Group for the rental agreement power engine and vehicles, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease and finance lease.
Kontinjensi
Contingency
Grup saat ini terlibat dalam proses hukum tertentu. Estimasi kemungkinan biaya penyelesaian klaim ini telah dikembangkan melalui konsultasi dengan penasihat luar dan didasarkan pada analisis potensi hasil. Grup saat ini tidak yakin sidang ini akan berdampak material terhadap laporan keuangan Grup ini. Hal ini dimungkinkan, namun hasil operasi di masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas strategi dalam melanjutkan sidang ini (Catatan 33).
The Group is currently involved in certain legal proceeding. The estimate of the probable costs for the resolution of this claim has been developed in consultation with outside counsel handling the defense in this matter and is based upon an analysis of potential results. The Group currently does not believe this proceeding will have a material effect on the Group’s financial statements. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to this proceeding (Note 33).
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan saat ini berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
63
Impairment
Losses
on
Trade
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha (lanjutan)
Allowance for Impairment Receivables (continued)
Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$233.171.234 (termasuk wesel tagih sebesar AS$23.973.298) dan AS$197.913.871. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
The carrying amounts of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$233,171,234 (incuding note receivable of US$23,973,298) and US$197,913,871, respectively. Further details are disclosed in Note 6.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$613.638.430 dan AS$584.130.566. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2l. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Group’s fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$613,638,430 and US$584,130,566, respectively. Further details are disclosed in Note 10.
64
Losses
on
Trade
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of the program at that date.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Due to the complexity of the assessment, the basic assumptions and long-term periods, defined benefit liability is very sensitive to changes in assumptions.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$13.235.976 dan AS$12.872.763. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
The carrying amounts of the Group’s long-term employee benefit liability as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$13,235,976 and US$12,872,763, respectively. Further details are disclosed in Note 30.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat atas utang pajak penghasilan Pasal 25 dan 29 Grup masing-masing berjumlah AS$1.249.505 dan AS$1.111.628 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The carrying amounts of the Group’s income taxes payable under Articles 25 and 29 amounted to US$1,249,505 and US$1,111,628 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Further details are disclosed in Note 23.
65
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Realisasi Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat atas aset pajak tangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$23.574.643 dan AS$18.726.072. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23e.
The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amounts of the Group’s deferred tax assets as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$23,574,643 and US$18,726,072, respectively. Further details are disclosed in Note 23e.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Liabilities
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
66
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability of unrecognized tax benefit should be recognized.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Penyisihan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$32.188.794 dan AS$46.029.050. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 8.
Allowance for decline in value of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the physical conditions of the inventories owned, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amounts of the Group’s inventories before allowance for decline in market values as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$32,188,794 and US$46,029,050, respectively. Further details are disclosed in Note 8.
Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model “discounted cash flow”. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the “discounted cash flow” model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
67
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Cadangan
Reserve Estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik TIA, Mifa dan BEL (“Grup Pertambangan Batubara”). Grup Pertambangan Batubara menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the quantity of coal that can be economically and legally extracted from TIA, Mifa and BEL’s (“Coal Mining Group”) mining authorization areas. The Coal Mining Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Penaksiran jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup Pertambangan Batubara dalam berbagai cara, di antaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Coal Mining Group’s financial results and positions in a number of ways, including the following:
-
-
Depreciation and amortization charged in the consolidated statements of comprehensive income may change where such charges are determined on the units-of-production basis.
-
Provision for environmental and reclamation costs may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.
-
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis unit produksi. Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan mempengaruhi ekspektasi atas saat atau biaya kegiatankegiatan tersebut.
68
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Tambang Dalam Pengembangan
Mines Under Construction
Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk biaya eksplorasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Coal Mining Group’s accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan, dinilai bahwa terdapat penurunan nilai aset pengembangan, jumlah penurunan nilai akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income. Further details are disclosed in Note 11.
69
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Provisi untuk Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup
Provision for Environmental and Reclamation Costs
Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara dalam pengakuan nilai provisi untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, serta waktu, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktual dimasa mendatang dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secara berkala berdasarkan pada fakta dan keadaan pada saat itu. Saldo provisi ini dicatat sebagai bagian dari “Provisi untuk Kewajiban Restorasi Lingkungan” (Catatan 19).
The Coal Mining Group’s accounting policy for the recognition of provision for environmental and reclamation costs requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, and the timing, extent and costs of required environmental and reclamation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each location is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time. The balance of the provision is recorded as part of “Provision for Environmental Restoration Obligation” (Note 19).
Biaya Pengupasan Tangguhan
Deferred Stripping Costs
Grup Pertambangan Batubara menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi operasinya. Perhitungan ini memerlukan pertimbangan dan estimasi seperti perkiraan jumlah bcm (bank cubic meter) lapisan tanah penutup yang akan dibuang sepanjang umur area pertambangan dan cadangan yang secara ekonomis dapat diekstrak. Perubahan pada umur dan desain tambang biasanya akan menghasilkan perubahan pada rasio pengupasan yang diharapkan (rasio lapisan tanah penutup terhadap cadangan mineral). Perubahan ini dicatat secara prospektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The Coal Mining Group defers advanced stripping costs incurred during the production stage of its operations. This calculation requires the use of judgments and estimates such as estimates of bcm (bank cubic meter) of overburden to be removed over the life of the mining area and economically recoverable reserves extracted as a result. Changes in a mine’s life and design will usually result in changes to the expected stripping ratio (overburden to mineral reserves ratio). These changes are accounted for prospectively. Further details are disclosed in Note 11.
70
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Tanggal Mulai Produksi
Production Start Date
Grup Pertambangan Batubara menilai kondisi setiap tambang dalam tahap pengembangan untuk menetapkan kapan suatu tambang dipindahkan ke tahap produksi yaitu saat dimana tambang tersebut secara substansial telah dikembangkan dan siap untuk berproduksi secara komersial. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tanggal mulai produksi didasarkan pada kondisi masing-masing tambang, seperti kompleksitas dan lokasi tambang yang dimaksud. Grup mempertimbangkan beberapa kriteria dalam menentukan kapan tahap produksi dapat dimulai dan mereklasifikasi nilai terkait dari “Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan Sehubungan dengan Area of Interest yang belum Mencapai Tahap Produksi Komersial” menjadi “Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan Sehubungan dengan Area of Interest yang telah Mencapai Tahap Produksi Komersial”.
The Coal Mining Group assesses the stage of each mine under development to determine when a mine moves into the production stage, being the time when the mine is substantially developed and ready for commercial production. The criteria used to assess the start date are determined based on the unique nature of each mine construction project, such as the complexity of a plant and its location. The Group considers various relevant criteria to assess when the production phase is considered to commence and all related amounts are reclassified from “Deferred Mining Exploration and Development Costs Related to Areas of Interest which have not yet Reached the Commercial Production Stage” to “Deferred Mining Exploration and Development Costs related to Areas of Interest which have Reached the Commercial Production Stage”.
Berikut beberapa kriteria yang digunakan, termasuk namun tidak terbatas: Besaran belanja modal yang telah terjadi dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi awal; Penyelesaian periode pengujian yang memadai atas tambang beserta peralatannya; Kemampuan untuk memproduksi hasil tambang dalam bentuk siap jual (dengan spesifikasi tertentu); Kemampuan untuk mempertahankan kesinambungan produksi.
Some of the criteria used will include, but are not limited to, the following: Level of capital expenditure incurred compared to the original construction cost estimates; Completion of a reasonable period of testing of the mine plant and equipment; Ability to produce metal in saleable form (within specifications);
Pada saat sebuah tambang dalam tahap pengembangan/konstruksi dipindahkan ke tahap produksi, kapitalisasi biaya pengembangan tambang dihentikan dan biaya yang timbul dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan dan pendapatan jasa, kecuali untuk biaya yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sehubungan dengan penambahan atau pengembangan properti pertambangan atau pengembangan cadangan tambang. Pada tahap ini penyusutan/amortisasi dimulai.
When a mine development/construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine development/construction costs ceases and costs are either regarded as forming part of the cost of goods sold and services, except for costs that qualify for capitalization relating to mining asset additions or improvements or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/amortization commences.
-
71
Ability to sustain ongoing production.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Impairment exists when the carrying value of an asset or cash generating unit (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset nonkeuangan.
As of December 31, 2013 and 2012, management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment of non-financial assets value.
72
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
145.425 2.506 45
156.195 21.561 45
Cash on hand Rupiah United States dollar Other foreign currencies
Sub-total
147.976
177.801
Sub-total
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Citibank N.A., Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain Dolar Amerika Serikat PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk Citibank N.A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank UOB Indonesia Euro Eropa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia Lain-lain Sub-total Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Mega Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia
4.856.473 677.704 492.381 386.382
6.231.821 757.033 1.026.898
112.816 68.393 57.449 52.365 36.905 14.214 50.872
569.259 3.688.673 37.760 35.715 35.064 45.562
9.300.173 8.663.091 2.871.319 784.642 515.652 164.547 60.753 -
15.004.170 12.881.460 502.985 89.475 355.097 32.278 4.017.247
8.208 5.203 3.700 45.163
22.757 4.311 12.317 36.600
Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Citibank N.A., Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank Syariah Mandiri Others United States dollar PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk Citibank N.A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank UOB Indonesia European Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia Others
29.228.405
45.386.482
Sub-total
10.134.436 209.119 17.063.082 1.054.809 15.557.853 17.063.082 206.910
Time deposits Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Mega Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia
19.281.319 13.947.001 2.518.664 2.461.235 2.461.235 1.640.824 615.309 451.227 402.002 184.593 106.654 57.429 -
73
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Deposito Berjangka (lanjutan) Dolar Amerika Serikat PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Internasional Indonesia Tbk
6.284.104 5.450.000 2.500.000 1.500.000 480.000 350.000 -
200.000 1.400.000
Time deposits (continued) United States dollar PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sub-total
60.691.596
62.889.291
Sub-total
Total kas dan setara kas
90.067.977
108.453.574
Total cash and cash equivalents
The ranges of interest rates on time deposit per annum were as follows:
Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat
5.
2012
4,19% - 11,75% 0,50% - 3,60%
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
2,00% - 8,25% 0,25% - 3,00%
5.
Rupiah United States dollar
OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk Kas di bank yang dibatasi penggunaannya PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Total
Time deposits United States dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk
10.706.319 2.500.000
-
-
19.491.262
776.000
-
260.727
103.947
Restricted cash in banks PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
14.243.046
19.595.209
Total
The ranges of interest rates on time deposit per annum were as follows:
Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2012
9,25% 3,20% - 3,25%
5,50% - 6,25% 1,32% - 3,00%
Rupiah United States dollar
Time deposits which were placed in PT Bank Internasional Indonesia Tbk and PT Bank CIMB Niaga Tbk represent time deposits with maturity of more than 3 months.
Deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk merupakan deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
74
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
6.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)
5.
OTHER CURRENT (continued)
FINANCIAL
ASSETS
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo kas yang dibatasi penggunaannya milik Mifa dan TIA pada QNB masing-masing sebesar AS$516.000 dan AS$260.000 digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman ke QNB (Catatan 16).
As of December 31, 2013, the balances of the restricted cash in QNB of Mifa and TIA amounting to US$516,000 and US$260,000 are used for loan interest payment to QNB (Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kas yang dibatasi penggunaannya milik CKB pada Mandiri masing-masing sebesar Rp3,2 miliar (setara dengan AS$260.727) dan Rp1,01 miliar (setara dengan AS$103.947) merupakan uang muka pelanggan dari PT Trakindo Utama dan PT Chakra Jawara, seluruhnya pihak berelasi, yang khusus digunakan untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.
As of December 31, 2013 and 2012, the balances of the restricted cash in Mandiri of CKB amounting to Rp3.2 billion (equivalent to US$260,727) and Rp1.01 billion (equivalent to US$103,947), respectively, are related to deposits from PT Trakindo Utama and PT Chakra Jawara, related parties, which are solely for the payments of tax clearance in connection with the goods handling activities in ports.
PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH
6.
TRADE RECEIVABLES RECEIVABLE
- NET AND NOTE
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Piutang usaha Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto Dikurangi bagian yang jatuh tempo kurang dari satu tahun
194.938.978 (13.154.987)
183.292.020 (3.085.473)
181.783.991
180.206.547
(161.611.965)
(180.206.547)
Bagian jangka panjang
20.172.026
Pihak berelasi (Catatan 31) Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto Piutang usaha - neto
Trade receivables Third parties Allowance for impairment losses Net Less short-term portion
-
Long-term maturity
14.258.958 (1.102.654)
14.621.851 -
Related parties (Note 31) Allowance for impairment losses
13.156.304
14.621.851
Net
174.768.269
194.828.398
Trade receivables - net
The details of trade receivables from third parties based on customers are as follows:
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
PT Riau Bara Harum PT Rinjani Kertanegara PT Tunas Muda Jaya PT PLN (Persero) Xiamen C&D Energy Resources Co., Ltd. PT Mahakam Sumber Jaya PT Realita Jaya Mandiri PT Titan Wijaya Lain-lain Total
48.088.632 26.160.773 23.917.627 17.431.916 7.901.084 7.656.929 6.533.085 3.465.989 53.782.943
29.490.229 22.307.208 4.593.892 16.609.900 14.266.735 26.683.403 69.340.653
PT Riau Bara Harum PT Rinjani Kertanegara PT Tunas Muda Jaya PT PLN (Persero) Xiamen C&D Energy Resources Co., Ltd. PT Mahakam Sumber Jaya PT Realita Jaya Mandiri PT Titan Wijaya Others
194.938.978
183.292.020
Total
75
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES - NET AND NOTE RECEIVABLE (continued) Details of trade receivables based on currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Dolar Amerika Serikat Rupiah Mata uang asing lainnya
162.313.268 46.883.940 728
156.761.204 41.152.663 4
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Dikurangi bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
209.197.936 (14.257.641)
197.913.871 (3.085.473)
Piutang usaha - neto
174.768.269
(20.172.026)
United States dollar Rupiah Other foreign currencies Total Allowance for impairment losses
-
Less long-term portion
194.828.398
Trade receivables - net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 sampai 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
99.532.566
97.677.163
27.718.905 7.973.469 6.348.767 67.624.229
26.417.116 25.543.501 11.610.696 36.665.395
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Dikurangi bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
209.197.936 (14.257.641)
197.913.871 (3.085.473)
Piutang usaha - neto
174.768.269
(20.172.026)
Current Overdue: 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days Total Allowance for impairment losses
-
Less long-term portion
194.828.398
Trade receivables - net
The changes in the allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan Penghapusan Penyesuaian translasi
3.085.473 12.149.850 (287.679) (310.432) (379.571)
-
3.085.473 12.149.850 (287.679) (310.432) (379.571)
Saldo akhir
14.257.641
-
14.257.641
Beginning balance Provision during the year Recovery of allowance Write-off Translation adjustment Ending Balance
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/ Year ended December 31, 2012 Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan Penyesuaian translasi
2.283.550 946.576 (17.129) (127.524)
-
2.283.550 946.576 (17.129) (127.524)
Saldo akhir
3.085.473
-
3.085.473
76
Beginning balance Provision during the year Recovery of allowance Translation adjustment Ending Balance
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
7.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES - NET AND NOTE RECEIVABLE (continued)
Piutang dari PT Titan Wijaya diselesaikan dengan wesel tagih dengan jangka waktu 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo wesel tagih tersebut sebesar AS$23.973.298.
Receivable from PT Titan Wijaya was settled by note receivable with term of 1 year and bears interest at 12% per annum. As of December 31, 2013, the outstanding balance of note receivable amounted to US$23,973,298.
Piutang dari beberapa pelanggan sejumlah AS$98,2 juta telah disepakati akan dilunasi secara cicilan dengan jangka waktu 2 tahun dan dikenakan bunga Singapore Interbank Offered Rate (“SIBOR”) ditambah 8,05% per tahun.
Receivable from several customers totaling to US$98.2 million has been agreed to be settled by installment basis in 2 years and bear interest at Singapore Interbank Offered Rate (“SIBOR”) plus applicable margin of 8.05% per annum.
Piutang usaha milik SSB, CK, CKB, TIA, Mifa, BEL, MDB dan Reswara pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing entitas anak tersebut (Catatan 14 dan 16).
Trade receivables owned by SSB, CK, CKB, TIA, Mifa, BEL, MDB and Reswara as of December 31, 2013 and 2012 were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
JASA PERTAMBANGAN DALAM PROSES
7.
MINING SERVICES IN PROCESS
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Pelanggan: PT Arutmin Indonesia Lain-lain
5.696.529 2.487.915
16.990.685 6.801.596
Customers: PT Arutmin Indonesia Others
Total jasa pertambangan dalam proses
8.184.444
23.792.281
Total mining services in process
Akun ini terdiri dari biaya pengupasan tanah tambang, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan, kepada PT Arutmin Indonesia dan pelanggan lainnya, yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan.
This account pertains to costs incurred for overburden works, coal extraction and coal hauling in providing of mining services to PT Arutmin Indonesia and other customers, which are still ongoing and will be fully claimed when the coal products arrive at the port.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan jasa pertambangan dalam proses, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of mining services in process, management is of the opinion that no allowance for losses is required.
77
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN - NETO
8.
INVENTORIES - NET
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Bahan baku dan barang setengah jadi Suku cadang Barang dalam proses Barang jadi Lain-lain
13.337.596 7.726.882 6.836.678 4.248.805 38.833
18.268.008 10.362.667 13.065.205 4.214.586 118.584
Total Penyisihan penurunan nilai persediaan
32.188.794 (102.288)
46.029.050 (67.190)
Persediaan - neto
32.086.506
45.961.860
Raw materials and semi-finished goods Spare parts Work in process Finished goods Others Total Allowance for decline in value Inventories - net
The changes in the allowance for decline in value of inventories are as follows:
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan Penyesuaian translasi
67.190 49.397 (14.299)
87.981 42.944 (58.724) (5.011)
Saldo akhir
102.288
67.190
Beginning balance Provision during the year Reversal of provision Translation adjustment Ending balance
Pemulihan penyisihan terjadi karena persediaan usang tersebut telah digunakan dan dijual.
Reversal of provision is due to the obsolete inventories that are already used and sold.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul dari tidak terpulihkannya persediaan yang lambat pergerakannya.
Based on the review of the condition of inventories at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses that may arise from non-recoverability of slow-moving inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan milik entitas anak telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$27.589.317. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013, the inventories of subsidiaries are covered by insurance against losses by fire and other risks totalling The Group’s management US$27,589,317. believes that the above coverage is sufficient to cover possible losses arising from those risks.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan milik CK, TIA, BEL dan Mifa digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing entitas anak tersebut (Catatan 14 dan 16).
As of December 31, 2013 and 2012, inventories owned by CK, TIA, BEL and Mifa were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
78
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
9.
INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Metode ekuitas: PT Meppo-Gen (dahulu PT Metaepsi Pejebe Power Generation) Kerjasama Operasi dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)
7.338.103 41.697
52.559
Equity method: PT Meppo-Gen (formerly PT Metaepsi Pejebe Power Generation) Joint Operation with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)
Total
7.379.800
6.741.751
Total
6.689.192
Meppo-Gen
Meppo-Gen
Pada tanggal 24 November 2010, SS mengakuisisi 27.900 saham Meppo-Gen (dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar AS$6.500.000, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppo-Gen. Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi SS pada Meppo-Gen terdilusi menjadi 12% sehubungan dengan konversi pinjaman ke modal berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen tanggal 26 Oktober 2011. Oleh karena itu, SS telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal tersebut di atas.
On November 24, 2010, SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 per share) of Meppo-Gen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for US$6,500,000, representing 20% equity ownership in Meppo-Gen. On October 31, 2011, SS’s investment in Meppo-Gen was diluted to 12% related to the convertion of convertible loans to shares equity based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen dated October 26, 2011. Consequently, SS has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment as financial asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) from that date.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi pinjaman ke modal. Oleh karena itu, SS melakukan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas kembali sejak tahun 2012.
On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders agreed to cancel the convertion of their convertible loans to shares equity. Consequently, SS has started the use of the equity method since 2012.
JOA
JOA
Pada tanggal 1 Oktober 2010, SS menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Oktober 2010 untuk pengembangan Pembangkit Listrik Minihidro dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan kapasitas maksimal 10 MW untuk masing-masing subproyek) di Indonesia Timur.
On October 1, 2010, SS entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 1 dated October 1, 2010 of Notary Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N., for the development of a Minihydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia.
79
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
9.
INVESTMENTS (continued)
IN
ASSOCIATED
COMPANY
JOA (lanjutan)
JOA (continued)
Selanjutnya, SS dan JDG juga akan melakukan perjanjian pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara SS dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik minihidro, yang dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika didirikan oleh SS dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012.
Furthermore, SS and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of cooperation between SS and JDG in developing mini hydro power plant projects, which started from the Joint Operation, from pre-development stage to the Joint Venture stage, which is the establishment of a company named PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika was established by SS and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012.
Bagian Grup atas aset dan liabilitas dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets and liabilities of associate are as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Total aset Total liabilitas
21.313.972 16.709.820
17.098.178 14.542.709
Total assets Total liabilities
The Group’s share of the results of associate are as follows:
Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2013 Laba tahun berjalan
2012
1.822.266
10. ASET TETAP - NETO
94.174
Income for the year
10. FIXED ASSETS - NET Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013
Saldo awal/ Beginning balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Selisih Translasi/ Translation Difference
Saldo Akhir/ Ending Balances
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
10.927.074 25.027.585 41.093.235
9.412.893 508.005 2.597.033
512.839 4.332.133
(2.021.464) 9.962.317 (1.192.147)
(1.730.980) (951.484) (5.392.359)
16.074.684 34.546.423 32.773.629
22.607.933 7.342.725 36.784.082 431.743.587
4.454.235 40.730 165.604 113.754.805
4.412.305 528.147 47.162.725
(3.551.628) 1.449.600 6.818.509 90.328.432
(1.668.050) (714.091) (60.859.477)
17.430.185 7.590.817 43.768.195 527.804.622
Sub-total
(71.316.441)
679.988.555
Sub-total
(739.332)
66.171.867
Construction in progress
-
Advances for purchase of vessels
575.526.221
130.933.305
56.948.149
Aset dalam penyelesaian
62.709.217
47.470.287
747.714
101.793.619 (42.520.591)
Uang muka pembelian kapal
12.218.019
8.225.803
-
(20.443.822)
80
-
Acquisition cost Direct ownership Land Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
10. FIXED ASSETS - NET (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (lanjutan)/ Year ended December 31, 2013 (continued)
Saldo awal/ Beginning balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan Kapal Aset dalam penyelesaian mesin dan peralatan
15.054.564 7.047.392 254.564.282 6.463.414
417.903
-
(6.881.317)
Sub-total
283.129.652
1.732.894
76.863
(38.829.206)
Total biaya perolehan
933.583.109
188.362.289
57.772.726
503.049 811.942 -
(14.538.733) (1.389.492) (43.475.567) 27.455.903
59.418 17.445 -
-
Selisih Translasi/ Translation Difference
Saldo Akhir/ Ending Balances
(1.326.806) (8.342.518) -
515.831 4.774.725 203.540.694 27.455.903
-
-
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment Vessels Construction in progress machineries and equipment
(9.669.324)
236.287.153
Sub-total
(81.725.097)
982.447.575
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
3.018.180 6.220.747
3.313.331 3.236.645
1.851.525
290.596 (369.729)
(101.587) (1.070.501)
6.520.520 6.165.637
9.958.236 4.672.874 3.912.874 167.370.554
6.270.015 520.608 3.050.299 48.779.215
4.026.332 528.147 26.384.062
(3.222.538) 1.054.056 70.112 95.108.181
(1.061.682) (604.956) (40.892) (30.005.647)
7.917.699 5.114.435 6.992.393 254.868.241
Accumulated depreciation Direct ownership Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
Sub-total
195.153.465
65.170.113
32.790.066
92.930.678
(32.885.265)
287.578.925
Sub-total
456.020 2.104.947 1.551.496 77.117.757
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
1.308.494 2.458.834 150.531.750
2.423.402 1.348.053 1.383.861 20.527.860
Sub-total
154.299.078
Total akumulasi penyusutan
349.452.543
Nilai tercatat
584.130.566
59.418 17.055
(3.275.876) (1.008.183) 167.635 (88.814.254)
25.683.176
76.473
(92.930.678)
90.853.289
32.866.539
-
(634.339) (5.110.544) (5.744.883)
81.230.220
Sub-total
(38.630.148)
368.809.145
Total accumulated depreciation
613.638.430
Carrying amount
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/ Year ended December 31, 2012
Saldo awal/ Beginning balances
Saldo dari Entitas Anak pada tanggal akuisisi/ Balance from Subsidiary at Penambahan/ Acquisition Date Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
Selisih Translasi/ Translation Difference
Saldo Akhir/ Ending Balances
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
9.484.273 6.828.413 27.552.149
155.712 1.805.972
1.986.710 3.406.417 4.289.857
-
14.797.710 10.690.679
(699.621) (4.955) (3.245.422)
10.927.074 25.027.585 41.093.235
12.956.196 7.053.339 12.880.880 297.550.575
7.259.229
10.598.928 758.217 335.124 86.707.226
489.138 576.548 12.532.534
196.092 342.060 24.141.780 72.803.219
(654.145) (234.343) (573.702) (20.044.128)
22.607.933 7.342.725 36.784.082 431.743.587
Sub-total
374.305.825
9.220.913
108.082.479
13.598.220
122.971.540
(25.456.316)
575.526.221
Sub-total
85.659.065
-
79.461.093
788.791
(102.058.941)
436.791
62.709.217
Construction in progress
7.077.238
-
35.431.982
-
(30.291.201)
-
12.218.019
Advances for purchase of vessels
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian mesin dan peralatan
5.537.741 213.313.592
-
2.191.038 56.735.835
-
15.054.564 (322.238) (12.425.591)
(359.149) (3.059.554)
745.463
-
-
-
7.071.867
(1.353.916)
Sub-total
219.596.796
-
58.926.873
-
9.378.602
(4.772.619)
283.129.652
Sub-total
Total biaya perolehan
686.638.924
9.220.913
281.902.427
14.387.011
-
(29.792.144)
933.583.109
Total acquisition cost
Aset dalam penyelesaian Uang muka pembelian kapal
81
Acquisition cost Direct ownership Land Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment Construction in progress 6.463.414 machineries and equipment
15.054.564 7.047.392 254.564.282
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
10. FIXED ASSETS - NET (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (lanjutan)/ Year ended December 31, 2012 (continued)
Saldo awal/ Beginning balances
Saldo dari Entitas Anak pada tanggal akuisisi/ Balance from Subsidiary at Penambahan/ Acquisition Date Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
1.023.172 3.810.347
331.512
1.998.175 2.315.697
-
5.403.242 4.567.420 1.824.587 141.691.821
1.347.992
5.124.880 545.781 2.108.330 52.891.066
374.155 492.446 9.918.168
Sub-total
158.320.589
1.679.504
64.983.929
10.784.769
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan Sub-total
1.346.640 85.469.742
-
1.354.729 1.368.736 53.927.598
-
Selisih Translasi/ Translation Difference
Saldo Akhir/ Ending Balances Accumulated depreciation Direct ownership Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
(3.167) (236.809)
3.018.180 6.220.747
61.167 224.937 (12.991.240)
(256.898) (172.818) (20.043) (5.650.917)
9.958.236 4.672.874 3.912.874 167.370.554
(12.705.136)
(6.340.652)
195.153.465
Sub-total
-
(46.235) (224.937) 12.976.308
(31.605) (1.841.898)
1.308.494 2.458.834 150.531.750
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment Sub-total
86.816.382
-
56.651.063
-
12.705.136
(1.873.503)
154.299.078
Total akumulasi penyusutan
245.136.971
1.679.504
121.634.992
10.784.769
-
(8.214.155)
349.452.543 Total accumulated depreciation
Nilai tercatat
441.501.953
584.130.566
Carrying amount
The details of gain on sale of fixed assets are as follows:
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
Hasil penjualan aset tetap Nilai tercatat aset tetap Laba penjualan aset tetap - neto
2012
41.509.880 (24.566.630)
3.837.314 (2.731.336)
Proceeds from sale of fixed assets Carrying amount of fixed assets
16.943.250
1.105.978
Gain on sale of fixed assets - net
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gain on sale of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Rincian penghapusan aset tetap dan klaim kerusakan kepada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:
The details of written-off of fixed assets and damage claim to insurance company are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2013
2012
Penghapusan aset tetap Klaim kerusakan kepada perusahaan asuransi
339.557
85.326
Write-off of fixed assets
-
785.580
Damage claim to insurance company
Total
339.557
870.906
Total
82
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
10. FIXED ASSETS - NET (continued)
SSB dan TMT, pihak berelasi, telah menandatangani Akta Jual Beli Tanah dan Bangunan yang berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung dengan harga yang disepakati sebesar Rp175 miliar (setara dengan AS$18.024.247) (Catatan 31b). Selanjutnya, SSB akan menyewa tanah dan bangunan tersebut dari TMT untuk jangka waktu 2 tahun dengan harga sewa sebesar Rp11,76 miliar per tahun.
SSB and TMT, a related party, signed the Deed of Sale and Purchase of Land and Building located at Kawasan Industri Pulogadung with the agreed price of Rp175 billion (equivalent to US$18,024,247) (Note 31b). Furthermore, SSB will lease the respective land and building from TMT for 2 years with lease price of Rp11.76 billion per year.
Atas transaksi dengan pihak berelasi tersebut, SSB telah menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Laporan Penilaian Aset Tetap No. STH-2013-117-A tertanggal 16 Februari 2013 dan Laporan Penilaian Kewajaran atas Rencana Penjualan Tanah dan Bangunan No. STH-2013-117-B tertanggal 25 Maret 2013 yang keduanya diterbitkan oleh KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan.
Related to the above transaction with related party, SSB has submitted to Indonesian Financial Services Authority (“OJK”) the Fixed Assets Valuation Report No. STH-2013-117-A dated February 16, 2013 and Fairness Opinion Report on the Proposed Sale of Land and Building No. STH-2013-117-B dated March 25, 2013, both are published by KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan.
Aset tetap dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari:
Construction in progress consist of the following:
31 Desember 2013 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Biaya Perolehan/ Acquisition Cost
68% - 83% 70% 74%
64.394.006 1.456.746 321.115
Total
Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion
December 31, 2013
April - Juli 2014/April - July 2014 April 2014/April 2014 Mei 2014/May 2014
66.171.867
Building and improvements Machineries and equipment Office furniture and fixtures Total
31 Desember 2012
December 31, 2012
Mesin dan peralatan
88%
35.867.247
Bangunan dan prasarana Perabot dan peralatan kantor
72% 98%
26.817.159 24.811
Total
Maret - Juni 2013/ March - June 2013 April - September 2013/ April - September 2013 Januari 2013/January 2013
62.709.217
Machineries and equipment Building and improvements Office furniture and fixtures Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset dalam penyelesaian di atas.
As of December 31, 2013, there are no significant obstacles to the completion of the construction in progress.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa
87.157.553
118.157.919
Cost of goods sold and services
Beban penjualan, umum dan administrasi
3.695.736
3.477.073
Selling, general and administrative expenses
90.853.289
121.634.992
Total
Total
83
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
10. FIXED ASSETS - NET (continued)
Uang muka pembelian kapal merupakan pembayaran uang muka atas kontrak pembelian empat Landing Craft Tank (“LCT”) dan dua Self Propeller Barge (“SPB”). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, pembayaran uang muka mencerminkan 77% dari total nilai kontrak.
The advances for purchase of vessels represent the advance payments under contracts to purchase four Landing Craft Tank (“LCT”) and two Self Propelller Barge (“SPB”). As of December 31, 2012, the advance payments represent 77% of the total contract.
Pada tanggal 31 Desember 2013, kapal Grup diasuransikan terhadap kerusakan lambung dan mesin kapal (Hull and Machinery) dan Increased Value dengan nilai pertanggungan sebesar AS$64.590.000 dan Rp26 miliar (setara dengan AS$2.133.071).
As of December 31, 2013, the Group’s vessels are covered by insurance against damage of Hull and Machinery and Increased Value under blanket policies of US$64,590,000 and Rp26 billion (equivalent to US$2,133,071).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah dan kapal sebagaimana dijelaskan di atas, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp70,95 miliar (setara dengan AS$5.820.585) dan AS$702.311.136. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013, the Group has insured its fixed assets, except land and vessels as stated above, against losses by fire and other risk with a total insurance coverage of Rp70.95 billion (equivalent to US$5,820,585) and US$702,311,136. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Entitas anak tertentu (SSB, SS, Mifa, TIA dan CKB) memiliki 48 “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 sampai tahun 2040. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Certain subsidiaries (SSB, SS, Mifa, TIA and CKB) have 48 parcels of land with “Rights to Build and Use the Building” (“HGB”), which will expire on various dates from 2015 up to 2040. Management is of the opinion that the landrights can be extended on their respective expiration dates.
Pada tahun 2013, entitas anak memperoleh sebidang tanah seluas 114.781 meter persegi dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses balik nama atas hak tanah sedang dilakukan.
In 2013, subsidiary acquired a plot of land with a total area of 114,781 square meters and until the date of completion of the financial statements, the re-registration process in still ongoing.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian adalah sebesar AS$2.681.599 dan AS$1.269.996 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sedangkan biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam uang muka pembelian kapal adalah sebesar AS$402.482 dan AS$68.786 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The borrowing costs capitalized to the construction in progress amounted to US$2,681,599 and US$1,269,996 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively, while, the borrowing costs capitalized to advances for purchases of vessels amounted to US$402,482 and US$68,786 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
84
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
10. FIXED ASSETS - NET (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap milik CK, CKB, TIA, Mifa, BEL dan ATR digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing entitas anak tersebut (Catatan 14 dan 16).
As of December 31, 2013 and 2012, fixed assets owned by CK, CKB, TIA, Mifa, BEL and ATR are pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Based on the assessment of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets.
11. PROPERTI PERTAMBANGAN - NETO
Tambang dalam Pengembangan/ Mines Under Construction
11. MINING PROPERTIES - NET
Tambang pada Tahap Produksi Producing Mines
Properti Pertambangan dari Kombinasi Bisnis/ Mining Properties from Business Combination
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan/ Deferred Stripping Cost
Jumlah/ Total
Harga perolehan pada tanggal 1 Januari 2012 Penambahan tahun berjalan Eliminasi
13.530.476 8.001.525 -
3.202.398 -
18.585.379 441.408 145.888
69.180.188 -
104.498.441 8.442.933 145.888
Cost as of January 1, 2012 Addition during the year Elimination
Harga perolehan pada tanggal 31 Desember 2012
21.532.001
3.202.398
19.172.675
69.180.188
113.087.262
Cost as of December 31, 2012
8.345.591 -
-
(5.825.429) (6.862.762) -
5.825.429 -
17.189.401
9.027.827
Penambahan tahun berjalan Pengurangan tahun berjalan Ditransfer ke tambang pada tahap produksi Reklasifikasi Eliminasi Harga perolehan pada tanggal 31 Desember 2013
(3.544.574)
-
8.345.591 (3.544.574)
Addition during the year Deduction during the year
(808.988)
-
(6.862.762) (808.988)
Transfer to Producing Mines Reclasification Elimination
14.819.113
69.180.188
110.216.529
Cost as of December 31, 2013
Akumulasi amortisasi pada tanggal 1 Januari 2012 Amortisasi tahun berjalan
-
(742.517) (557.244)
-
(63.606)
(742.517) (620.850)
Accumulated amortization as of January 1, 2012 Amortization during the year
Akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2012 Amortisasi tahun berjalan
-
(1.299.761) (1.654.722)
-
(63.606) (136.823)
(1.363.367) (1.791.545)
Accumulated amortization as of December 31, 2012 Amortization during the year
Akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2013
-
(2.954.483)
-
(200.429)
(3.154.912)
Accumulated amortization as of December 31, 2013
Nilai buku neto pada tanggal 31 Desember 2012
21.532.001
1.902.637
19.172.675
69.116.582
111.723.895
Net book value as of December 31, 2012
Nilai buku neto pada tanggal 31 Desember 2013
17.189.401
6.073.344
14.819.113
68.979.759
107.061.617
Net book value as of December 31, 2013
Amortisasi properti pertambangan - tambang pada tahap produksi dan properti pertambangan dari kombinasi bisnis diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
Amortization of mining properties - producing mines and mining properties from business combination presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
Biaya Pengupasan Tangguhan
Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tangguhan akan dibebankan sebagai biaya produksi untuk daerah dimana rasio rata-rata aktual secara signifikan lebih rendah daripada estimasi rasio pengupasan rata-rata yang direncanakan berdasarkan rencana manajemen atas pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.
The deferred stripping costs will be expensed as production costs for areas where the average actual ratio is significantly lower than estimated average stripping ratio based on management’s mine plan for those years.
85
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
11. PROPERTI PERTAMBANGAN - NETO (lanjutan)
11. MINING PROPERTIES - NET (continued)
Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tambang dalam pengembangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There were no borrowing costs capitalized to mines under construction for the years ended December 31, 2013 and 2012.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi pemulihan aset properti pertambangan.
Based on the assessment of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which may affect the recoverability of the mining property.
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Akun ini merupakan goodwill atas:
This account represents goodwill on: 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
PT Media Djaya Bersama (“MDB”) Tambang batu bara PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Pembangkit listrik energi thermal Penyesuaian translasi Total
17.295.047 1.569.993 (348.930) 18.516.110
1.569.993 -
PT Media Djaya Bersama (“MDB”) The coal mines PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Thermal energy independent power plant Translation adjustment
18.865.040
Total
17.295.047
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat kerugian penurunan nilai yang diakui, karena jumlah terpulihkan dari goodwill tersebut di atas lebih tinggi daripada nilai tercatatnya.
As of December 31, 2013 and 2012, there was no impairment loss recognized since the recoverable amounts of the goodwill as stated above were in excess of the respective carrying values.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan MDB dan EAS ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas masing-masing untuk sepuluh tahun dan lima tahun. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of MDB and EAS have been determined based on a value in use calculation using cash flow projections covering ten-year period and five-year period, respectively. A summary of key assumptions used is as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Proyeksi harga batubara Proyeksi tarif listrik pertambangan Tingkat diskonto sebelum pajak
US$28 - US$33 Rp2.210 10,58% - 14,78%
US$28 - US$51 Rp2.285 11,90% - 15,89%
Projected coal price Projected mining electricity tariff Pre-tax discount rate
Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masingmasing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
86
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS Advances for purchases of fixed assets represents advances for purchases of generator and land to third parties.
Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka untuk pembelian pembangkit listrik generator dan tanah pihak ketiga. 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
14. SHORT-TERM BANK LOANS 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia Total
10.000.000 8.149.235 4.000.000 3.450.000 404.242
9.966.667 18.374.102 10.470.000 1.500.000 700.000
6.282.042 3.281.647 682.697 3.489.239 10.857.963
9.386.589 3.612.547 -
United States dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia
50.597.065
54.009.905
Total
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)
TIA
TIA
Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan jumlah fasilitas sebesar Rp75 miliar. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 24 April 2012 dan telah diperpanjang hingga tanggal 24 April 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar Rp65,76 miliar (setara dengan AS$6.801.274), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp232 juta (setara dengan AS$23.959). Pada tanggal 22 Maret 2013, TIA telah melunasi seluruh sisa saldo terutang dari fasilitas ini dan fasilitas tersebut telah berakhir.
On April 25, 2011, TIA obtained a revolving loan facility for working capital from Mandiri with a total facility of Rp75 billion. The loan facility is valid until April 24, 2012 and had been extended until April 24, 2013. As of December 31, 2012, the outstanding loan from this facility amounted to Rp65.76 billion (equivalent to US$6,801,274), net of unamortized transaction cost amounting to Rp232 million (equivalent to US$23,959). On March 22, 2013, TIA had fully paid the remaining outstanding loan from this facility and such facility had expired.
Fasilitas pinjaman tersebut di atas, bersama-sama dengan pinjaman TIA lainnya yakni fasilitas kredit investasi Rupiah dan dolar Amerika Serikat di Mandiri (Catatan 16) dijamin dengan piutang usaha, persediaan batubara serta aset tetap milik TIA (Catatan 6, 8 dan 10).
The above loan facility, together with TIA’s other Rupiah and United States dollar investment credit facilities in Mandiri (Note 16), are secured by trade receivables, coal inventory and fixed assets of TIA (Notes 6, 8 and 10).
Berdasarkan perjanjian pinjaman, TIA diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:
The loan agreement requires TIA to maintain certain financial ratios, as follows:
a.
a.
Rasio pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) terhadap bunga minimal 150%.
87
Ratio of earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (“EBITDA”) over interest at a minimum of 150%.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(”Mandiri”)
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
b.
b.
Rasio debt service coverage minimal 100%, kecuali pada periode September 2012, Desember 2012, dan Maret 2013 diperkenankan kurang dari 100%, apabila pembayaran kewajiban pokok dan bunga pinjaman tetap dipenuhi.
(Persero)
Tbk
(”Mandiri”)
Debt service coverage ratio at a minimum at 100%, except for the period of September 2012, December 2012, and March 2013, it may less than 100%, however TIA should fulfill the obligation to pay the installment and interest loan.
Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utang bank jangka panjang diperoleh dari Mandiri (Catatan 16).
This loan covenants also applied for long-term loan obtained from Mandiri (Note 16).
SS
SS
Pada tanggal 15 Agustus 2011, SS menandatangani perjanjian pinjaman dengan Mandiri. Berdasarkan perjanjian ini, SS memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:
On August 15, 2011, SS entered into a loan agreement with Mandiri. Based on the loan agreement, SS obtained following credit facilities:
a.
Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dengan pagu pinjaman sebesar Rp50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas ini sebesar Rp25 miliar (setara dengan AS$2.585.315) dan pada tanggal 11 Januari 2013, saldo terutang dari fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya oleh SS.
a.
Revolving credit facility for working capital with a maximum credit amount of Rp50 billion. This facility bears annual interest rate at a certain margin. As of December 31, 2012, the outstanding loan from this facility amounted to Rp25 billion (equivalent to US$2,585,315) and as of January 11, 2013, the outstanding loan from this facility had been fully paid by SS.
b.
Fasilitas bank garansi dengan jumlah maksimum sebesar Rp70 miliar. Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas bank garansi menjadi sebesar Rp143 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fasilitas bank garansi yang telah digunakan masing-masing sebesar Rp109,88 miliar (setara dengan AS$9.014.331) dan Rp97,53 miliar (setara dengan AS$10.085.832).
b.
Bank guarantee facility with a maximum amount of Rp70 billion. On March 22, 2012, Mandiri agreed to increase the maximum credit amount of bank guarantee to become Rp143 billion. As of December 31, 2013 and 2012, bank guarantee facility which has been used amounted to Rp109.88 billion (equivalent to US$9,014,331) and Rp97.53 billion (equivalent to US$10,085,832), respectively.
Fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 26 September 2014.
The above facilities will expire on September 26, 2014.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:
The loan agreement requires SS to maintain financial ratios, as follows:
a. Rasio debt to equity maksimum 300%.
a.
Debt to equity ratio at a maximum of 300%.
b. Rasio debt service coverage minimum 150%.
b.
Debt service coverage ratio at a minimum of 150%.
Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 16).
This loan covenants are also applied for long-term loans obtained from Mandiri (Note 16).
88
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(”Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(”Mandiri”)
CKB
CKB
a.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesar Rp12,50 miliar dan tingkat suku bunga tahunan sebesar marjin tertentu. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir pada tanggal 12 September 2012, pagu pinjaman dari fasilitas tersebut meningkat menjadi sebesar Rp51,50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp46,05 miliar (setara dengan AS$3.777.997) dan nihil.
a.
b.
Pada tanggal 31 Juli 2013, CKB memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesar Rp50 miliar dan tingkat suku bunga tahunan sebesar marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar Rp30,52 miliar (setara dengan AS$2.504.045).
b. On July 31, 2013, CKB obtained a revolving working capital facility from Mandiri with total facility amounting to Rp50 billion and annual interest rate at a certain margin. As of December 31, 2013, the outstanding loan from this facility amounted to Rp30.52 billion (equivalent to US$2,504,045).
Fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 26 September 2014.
The above facilities will expire on September 26, 2014.
Pinjaman dari fasilitas di atas, bersama dengan utang bank jangka panjang CKB lainnya dari Mandiri (Catatan 16), dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik CKB (Catatan 6 dan 10).
The loan from the above facility, together with CKB’s other long-term bank loan from Mandiri (Note 16), is secured by trade receivables and a parcel of land of CKB (Notes 6 and 10).
Berdasarkan perjanjian pinjaman, CKB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut: a. Rasio lancar minimum 100%. b. Rasio leverage maksimum 300%. c. Rasio debt service coverage minimum 120%.
The loan agreement requires CKB to maintain financial ratios, as follows: a. Current ratio at a minimum of 100%. b. Leverage ratio at a maximum of 300%. c. Debt service coverage ratio at a minimum of 120%.
CKB telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013.
CKB has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013.
Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 16).
This loan covenants are also applied for long-term loans obtained from Mandiri (Note 16).
89
On October 3, 2011, CKB obtained a revolving working capital facility from Mandiri with total facility amounting to Rp12.50 billion and annual interest rate at a certain margin. This facility has been amended for several times with the latest amendment on September 12, 2012, total facility is increased to become Rp51.50 billion. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from this facility amounted to Rp46.05 billion (equivalent to US$3,777,997) and nil, respectively.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(”Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(”Mandiri”)
SSB
SSB
Pada tanggal 28 September 2010, SSB menandatangani perjanjian pinjaman dengan Mandiri dengan rincian sebagai berikut:
On September 28, 2010, SSB entered into a loan agreement with Mandiri with detail as follows:
a.
Fasilitas pinjaman revolving non-tunai (noncash loan) dengan pagu pinjaman sebesar AS$10.000.000 dapat digunakan untuk penerbitan Letter of Credit (“LC”), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) dan bank garansi. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, fasilitas ini dikonversi menjadi sebesar Rp85 miliar. Fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar Rp21,73 miliar (setara dengan AS$1.782.433) dan Rp20,01 miliar (setara dengan AS$2.069.099).
a.
Revolving non-cash loan facility with a maximum credit amount of US$10,000,000 can be used for issuance of Letter of Credit (“LC”), Letter of Credit Documented Domestic (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/“SKBDN”) and bank guarantee. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the credit facility was converted to Rp85 billion. As of December 31, 2013 and 2012, the bank guarantee facility used amounting to Rp21.73 billion (equivalent to US$1,782,433) and Rp20.01 billion (equivalent to US$2,069,099), respectively.
b.
Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dengan pagu pinjaman sebesar AS$10.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah margin tertentu. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Tingkat suku bunga tahunan ditingkatkan menjadi SIBOR 3 bulan ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$10.000.000 dan AS$9.966.667, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masingmasing sebesar nil dan AS$33.333.
b.
Revolving working capital loan facility with a maximum credit amount of US$10,000,000 and bears annual interest rate at SIBOR plus a certain margin. SSB may make payment of the principal prior to maturity. The annual interest rate was increased to SIBOR 3 months plus a certain margin. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balances from this facility amounted to US$10,000,000 and US$9,966,667, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$33,333, respectively.
Fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 26 September 2014.
The above facilities will expire on September 26, 2014.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for these facilities.
Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 21 Oktober 2011 dan 20 Desember 2012, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:
Based on the amendment of the loan agreement on October 21, 2011 and December 20, 2012, SSB was required to maintain financial ratios, as follows:
a.
Rasio lancar minimum 100%.
a.
Current ratio at a minimum of 100%.
b.
Rasio debt to equity maksimum 500% pada tahun 2011, 475% pada tahun 2012, 400% pada tahun 2013, 330% pada tahun 2014, dan 300% pada tahun 2015 .
b.
Debt to equity ratio at a maximum of 500% in 2011, 475% in 2012, 400% in 2013, 330% in 2014, and 300% in 2015.
90
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(”Mandiri”)
SSB (lanjutan)
SSB (continued)
c.
c.
Rasio debt service coverage diperkenankan dibawah 100% untuk periode 30 Juni 2012 sampai dengan 31 Maret 2013.
(Persero)
Tbk
(”Mandiri”)
Debt service coverage ratio allowed under 100% for period from June 30, 2012 until March 31, 2013.
SSB telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
SSB has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013 and 2012.
Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 16).
This loan covenants are also applied for long-term loans obtained from Mandiri (Note 16).
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 17 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit uncommitted revolving dengan pagu pinjaman sebesar AS$40.000.000 dan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 6 (enam) bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$9.166.666, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$183.333. Pada bulan Juni 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh sisa saldo terutang dari fasilitas ini.
On December 17, 2012, the Company obtained uncommitted revolving credit facility with a maximum credit amount of US$40,000,000 with each withdrawal period at maximum interval of 6 (six) months. This facility bears annual interest rate at SIBOR plus certain margin.The loan will be due on December 17, 2013. As of December 31, 2012, the outstanding loan from this facility amounting to US$9,166,666 net of unamortized transaction cost amounting to US$183,333. In June 2013, the Company had fully paid the remaining outstanding loan from this facility.
SSB
SSB
Pada tanggal 19 Oktober 2010, SSB menandatangani perjanjian pinjaman dengan DBS. Berdasarkan perjanjian ini, SSB memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:
On October 19, 2010, SSB entered into a loan agreement with DBS. Based on the loan agreement, SSB obtained following credit facilities:
a.
a.
Fasilitas kredit uncommitted revolving (“RCF 1”) dengan pagu pinjaman sebesar AS$4.000.000 dan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 120 hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar Fund Transfer Pricing (“FTP”) ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$3.700.000 dan AS$3.680.000, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nil dan AS$20.000.
91
Uncommitted revolving credit facility (“RCF 1”) with a maximum credit amount of US$4,000,000 with maximum withdrawal period of 120 days. This facility bears annual interest rate at Fund Transfer Pricing (“FTP”) plus certain margin. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from this facility amounting to US$3,700,000 and US$3,680,000, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$20,000, respectively.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)
SSB (lanjutan)
SSB (continued)
b.
Fasilitas kredit uncommitted revolving (“RCF 2”) dengan pagu pinjaman sebesar Rp40 miliar dan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 120 hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar FTP ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp40 miliar (setara dengan AS$3.281.647) dan Rp35 miliar (setara dengan AS$3.612.547).
b.
Uncommitted revolving credit facility (“RCF 2”) with a maximum credit amount of Rp40 billion with maximum withdrawal period of 120 days. This facility bears annual interest rate at FTP plus certain margin. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance from this facility amounting to Rp40 billion (equivalent to US$3,281,647) and Rp35 billion (equivalent to US$3,612,547), respectively.
c.
Fasilitas uncommitted trade finance dengan batas kredit gabungan maksimum sebesar AS$15.000.000 atau setara Rupiahnya, dengan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 1 tahun. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar FTP ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$4.449.235 dan AS$5.527.435.
c.
Uncommitted trade finance facility with a combined maximum limit of US$15,000,000 or its Rupiah equivalent, with each withdrawal period of maximum 1 year. This facility bears annual interest rate at FTP plus a certain margin. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loans from this facility amounted to US$4,449,235 and US$5,527,435, respectively.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini. Fasilitas tersebut di atas berakhir pada tanggal 21 Januari 2014.
No assets are pledged as collateral for these facilities. The above facilities expired on January 21, 2014.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:
The loan agreement requires SSB to maintain financial ratios, as follows:
a. Rasio debt service coverage minimum 100%.
a.
Debt service coverage ratio at a minimum of 100%.
b. Rasio gearing maksimum 500% pada tahun 2010, 450% pada tahun 2011, 400% pada tahun 2012 dan 350% pada tahun 2013.
b.
Gearing ratio at a maximum of 500% in 2010, 450% in 2011, 400% in 2012 and 350% in 2013.
SSB telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.
SSB has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.
Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari DBS (Catatan 16).
This loan covenants are also applied for long-term loans obtained from DBS (Note 16).
92
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)
SS
SS
Pada tanggal 12 April 2012, SS memperoleh fasilitas pembiayaan impor berupa uncommitted import letter of credit facility berupa transaksitransaksi Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”), dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.000.000. SS juga mendapatkan uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) dengan jumlah fasilitas sebesar Rp195 miliar. Fasilitas L/C akan berakhir satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, sedangkan fasilitas NRST akan berakhir enam bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas NRST dikenakan bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,75% per tahun.
On April 12, 2012, SS obtained import facility funding named uncommitted import letter of credit facility in the form of Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) with maximum amount of US$18,000,000. SS also obtained uncommited non-revolving shortterm loan (“NRST”) with the facility amount of Rp195 billion. L/C facility will end in one year since signing of loan agreement, otherwise NRST facility will expire within six months since signing of agreement. The NRST facility bears interest at Cost of Fund (“CoF”) plus 2.75% per annum.
On September 10, 2013, DBS agreed to extend L/C facility until June 15, 2014 and terminate NRST facility.
Pada tanggal 10 September 2013, DBS setuju untuk memperpanjang fasilitas L/C sampai dengan tanggal 15 Juni 2014 dan mengakhiri fasilitas NRST. SS telah mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, SS has complied with all the requirements stated in the loan agreements described above.
PT ANZ Panin Bank (”ANZ”)
PT ANZ Panin Bank (”ANZ”)
SS
SS
Pada tanggal 16 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan pagu pinjaman sebesar AS$20.000.000 dan tingkat suku bunga tahunan sebesar COF ditambah marjin tertentu.
On August 16, 2011, SS obtained a facility from ANZ to finance its purchase of spare parts, maintenance cost and working capital with a maximum credit amount of US$20,000,000 and annual interest rate at COF plus a certain margin.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:
The loan agreement requires SS to maintain financial ratios, as follows:
a.
Rasio debt service coverage minimum 1,5 kali.
a.
Debt service coverage ratio at minimum of 1.5 times.
b.
Rasio utang terhadap EBITDA maksimum 3 kali.
b.
Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.
Pada tanggal 16 Agustus 2013, berdasarkan perubahan perjanjian kredit, ANZ menyatakan bahwa fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat, dan akan ditinjau kembali setiap saat pada tanggal 31 Juli 2014.
On August 16, 2013, based on an amendment of credit agreement, ANZ stated that the facility is subject to review at any time and will, in any event, be reviewed at July 31, 2014.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$4.000.000 dan AS$10.470.000.
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from this facility amounting to US$4,000,000 and US$10,470,000, respectively.
93
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”)
Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman US Dollar Term Loan Facility dengan pagu pinjaman sebesar AS$35.000.000 dengan SCB dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$1.500.000.
On June 18, 2013, the Company entered into a US Dollar Term Loan Facility agreement with SCB with a maximum credit amount of US$35,000,000 and bears annual interest rate at LIBOR plus a certain margin.This loan will be due on June 17, 2014. As of December 31, 2013, the outstanding loan from this facility amounting to US$1,500,000.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan, yaitu menjaga Consolidated Debt to Consolidated Networth maksimum 300%.
Based on loan agreement, the Company is required to comply with certain restrictive covenant related to the Company’s nature of business, corporate action and others and to maintain financial ratios, is Consolidated Debt to Consolidated Networth at maximum of 300%.
SSB
SSB
Pada bulan April 1996, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari SCB yang telah diperbaharui dan diubah pada tanggal 31 Juli 2012 sebagai berikut:
In April 1996, SSB obtained loan facilities from SCB which were renewed and amended on July 31, 2012 as follows:
a.
Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal kerja dengan pagu pinjaman sebesar AS$2.000.000 (atau setara rupiahnya) dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar Cost of Fund (“COF”) ditambah marjin tertentu. Jangka waktu untuk setiap penarikan pinjaman adalah antara 30 sampai 90 hari. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang dari fasilitas ini masingsebesar AS$1.950.000 dan masing AS$1.500.000.
a.
Short-term loan facility for working capital with a maximum credit amount of US$2,000,000 (or its equivalent in rupiah) and bears annual interest rate at Cost of Fund (“COF”) plus a certain margin. The term for each loan withdrawal is between 30 to 90 days. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balances under this facility amounting to US$1,950,000 and US$1,500,000, respectively.
b.
Fasilitas import letter of credit facility dengan batas kredit gabungan maksimum sebesar AS$4.000.000 (atau setara dalam berbagai mata uang) dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar COF ditambah margin tertentu. Jangka waktu untuk setiap penarikan pinjaman adalah 180 hari. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp8,32 miliar (setara dengan AS$682.697) dan nihil. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha terkait (Catatan 6).
b.
Import letter of credit facility with aggregate maximum credit amount of US$4,000,000 (or its equivalent in multiple currencies) and bears interest rates at COF plus a certain margin per annum. The term for each loan withdrawal is 180 days. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance from the facility amounted to Rp8.32 billion (equivalent to US$682,697) and nil, respectively. This loan was collateralized by the related trade receivables (Note 6).
These loan facilities will expire on May 31, 2014.
Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2014.
94
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
ATR
ATR
Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar AS$500.000 dengan tingkat suku bunga mengambang pinjaman per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini sebesar AS$500.000 dan telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juli 2013.
On October 24, 2011, ATR obtained a demand loan facility to finance the working capital from OCBC NISP amounted to US$500,000 with a floating interest rate per year and can be adjusted by the bank at any time. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance amounted to US$500,000 and had been fully paid in July 2013.
BDD
BDD
Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar AS$200.000 dengan tingkat suku bunga mengambang pinjaman per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 6 Februari 2013, BDD memperoleh penambahan fasilitas pinjaman demand loan 2 sebesar AS$800.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masingmasing adalah sebesar AS$404.242 dan AS$200.000.
On December 22, 2011, BDD obtained a demand loan facility to finance the working capital from OCBC NISP amounted to US$200,000 with a floating interest rate per year and can be adjusted by the bank at any time. On February 6, 2013, BDD obtained additional demand loan 2 facility amounted to US$800,000. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance amounted to US$404,242 and US$200,000, respectively.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, BDD diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan, sebagai berikut: a. Rasio debt service minimum 1,10 kali. b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimum 2,5 kali untuk tahun 2012 dan maksimal 2 kali untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.
The loan agreement requires BDD to maintain financial ratios, as follows: a. Debt service ratio at minimum of 1.10 times. b. Adjusted leverage ratio at maximum of 2.5 times for the year 2012 and maximum of 2 times for the year 2013 to 2018.
Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari OCBC NISP (Catatan 16).
This loan covenants are also applied for long-term bank loans obtained from OCBC NISP (Note 16).
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”)
SS
SS
Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu:
On June 15, 2012, SS entered into an agreement with DBS and ICBC, wherein DBS acted as Agent and Security Agent. This loan is divided into two facilities, as follows:
a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu maksimum sebesar Rp510 miliar dan akan berakhir dalam kurun waktu 72 (tujuh puluh dua) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian (Catatan 16).
a.
95
Term loan facility (“Facility A”) with maximum credit amount of Rp510 billion and will expire in 72 (seventy-two) months from the date of agreement (Note 16).
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)
SS (lanjutan)
SS (continued)
b.
b.
Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400 miliar. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini telah diperpanjang hingga 15 Juni 2014 dengan perubahan pagu pinjaman menjadi sebesar Rp370 miliar.
Revolving loan facility (“Facility B”) with maximum credit amount of Rp400 billion. This facility expired on June 15, 2013. The facility has been extended up to June 15, 2014 with amendment of credit amount to become Rp370 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman terutang dari fasilitas B adalah sebesar Rp174,88 miliar (setara dengan AS$14.347.202) terdiri dari Rp132,34 miliar (setara dengan AS$10.857.963) untuk bagian DBS dan sebesar Rp42,54 miliar (setara dengan AS$3.489.239) untuk bagian ICBC. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada saldo terhutang.
As of December 31, 2013, the outstanding loan from facility B amounting to Rp174.88 billion (equivalent to US$14,347,202) consisting of DBS part amounting to Rp132.34 billion (equivalent to US$10,857,963) and ICBC part amounting to Rp42.54 billion (equivalent to US$3,489,239). While as of December 31, 2012, the balance is nil.
Pembatasan Utang
Debt Covenants
Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas, berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan anggaran dasar; pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen.
In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and on the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit. Batasan-batasan ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh Grup (Catatan 16).
As of December 31, 2013, the Group complied with all requirements as stated in the loan agreements. These covenants are also applied for long-term bank loans obtained by the Group (Note 16).
Manajemen menyatakan bahwa selama periode pelaporan dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.
Management declares that during the reporting periods and up to the date of the completion to the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of any of its obligations.
Tingkat suku bunga utang bank jangka pendek di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates of the above short-term bank loans were as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2012
9,50% - 11,50% 3,18% - 6,00%
96
9,50% - 10,50% 3,61% - 10,75%
Rupiah United States dollar
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows:
Utang usaha merupakan utang atas pembelian barang dan jasa, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 31)
67.174.813 123.922.810
94.649.369 74.452.094
Trade payables Third parties Related parties (Note 31)
Total
191.097.623
169.101.463
Total
(181.915.112)
(169.101.463)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo kurang dari satu tahun Bagian jangka panjang
9.182.511
-
Less short-term portion Long-term portion
The details of trade payables to third parties based on suppliers are as follows:
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
PT Petro Energi Nusantara PT Wira Bhumi Sejati PT Malindo Mandiri Makmur PT Berkat Manunggal Jaya PT Patra Niaga PT Dahana (Persero) Lain-lain
4.171.828 2.287.735 2.285.128 1.904.726 1.604.847 114.226 54.806.323
1.953.328 3.136.781 3.756.550 9.406.602 1.903.462 74.492.646
PT Petro Energi Nusantara PT Wira Bhumi Sejati PT Malindo Mandiri Makmur PT Berkat Manunggal Jaya PT Patra Niaga PT Dahana (Persero) Others
Total
67.174.813
94.649.369
Total
Details of trade payables based on currencies are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Dolar Amerika Serikat Rupiah Euro Eropa Mata uang asing lainnya
131.306.238 53.690.061 646.707 5.454.617
102.586.924 58.118.651 723.271 7.672.617
United States dollar Rupiah European Euro Other foreign currencies
Total
191.097.623
169.101.463
Total
(181.915.112)
(169.101.463)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo kurang dari satu tahun Bagian jangka panjang
9.182.511
97
-
Less short-term portion Long-term portion
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
15. UTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) Aging of trade payables is as follows:
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo kurang dari satu tahun Bagian jangka panjang
77.743.724
61.961.111
20.375.822 13.154.416 4.278.714 75.544.947
28.471.312 17.266.758 9.476.593 51.925.689
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
191.097.623
169.101.463
Total
(181.915.112) 9.182.511
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG
-
Less short-term portion
169.101.463
Long-term portion
16. LONG-TERM BANK LOANS 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat Qatar National Bank Ltd. - pinjaman sindikasi ANZ Banking Group Limited - pinjaman sindikasi DBS Bank Ltd. PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
20.121.503 17.886.626 30.237.266
20.835.836 18.521.617 40.127.995
125.266.000
-
68.157.036 57.000.000 11.511.020 7.104.000 2.615.928
95.382.731 76.984.683 21.146.294 13.356.238 29.124.294
Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk United States Dollar Qatar National Bank Ltd. syndicated loan ANZ Banking Group Limited syndicated loan DBS Bank Ltd. PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
339.899.379
315.479.688
Total
(62.750.616)
(54.820.669)
Bagian jangka panjang
277.148.763
260.659.019
98
Less current maturities Long-term portion
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”)
SS
SS
Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas (Catatan 14), yaitu:
On June 15, 2012, SS entered into an agreement with DBS and ICBC where in DBS acted as Agent and Security Agent. The loan is divided into two facilities (Note 14), as follows:
a.
Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu pinjaman sebesar Rp510 miliar dan akan berakhir dalam kurun waktu 72 (tujuh puluh dua) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.
a.
Term loan facility (“Facility A”) with maximum credit amount of Rp510 billion and will expire in 72 (seventy-two) months from the date of the agreement.
b.
Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu pinjaman sebesar Rp400 miliar. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini telah diperpanjang hingga tanggal 15 Juni 2014 dengan perubahan pagu pinjaman menjadi sebesar Rp370 miliar (Catatan 14).
a.
Revolving loan facility (“Facility B”) with maximum credit amount of Rp400 billion. This facility expired on June 15, 2013. The facility has been extended up to June 15, 2014 with amendment of credit amount to become Rp370 billion (Note 14).
Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak bulan September 2013 sampai dengan bulan Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pinjaman dari fasilitas A sebesar Rp463 miliar (setara dengan AS$38.008.129) terdiri dari Rp218 miliar (setara dengan AS$17.886.626) untuk bagian DBS dan sebesar Rp245 miliar (setara dengan AS$20.121.503) untuk bagian ICBC, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp2,88 miliar (setara dengan AS$236.377).
The loan drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from September 2013 until June 2018. On December 31, 2013, the outstanding loan from facility A amounting Rp463 billion (equivalent to US$38,008,129), consisting of DBS part amounting to Rp218 billion (equivalent to US$17,886,626) and ICBC part amounting to Rp245 billion (equivalent to US$20,121,503), net of unamortized transaction cost amounting to Rp2.88 billion (equivalent to US$236,377).
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah pinjaman dari fasilitas A sebesar Rp380,59 miliar (setara dengan AS$39.357.453) terdiri dari Rp179,10 miliar (setara dengan AS$18.521.617) untuk bagian DBS dan sebesar Rp201,48 miliar (setara dengan AS$20.835.836) untuk bagian ICBC, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi Rp9,14 miliar (setara dengan sebesar AS$945.846).
On December 31, 2012, the outstanding loan from facility A amounting to Rp380.59 billion (equivalent to US$39,357,453), consisting of DBS part amounting to Rp179.10 billion (equivalent to US$18,521,617) and ICBC part amounting to Rp201.48 billion (equivalent to US$20,835,836), net of unamortized transaction cost amounting to Rp9.14 billion (equivalent to US$945,846).
SS diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
SS is required to maintain financial ratios, as follows:
a. Rasio debt to EBITDA pada tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September, dan 31 Desember tidak melebihi 4 kali.
a.
99
Debt to EBITDA ratio as of March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed 4 times.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)
SS (lanjutan)
SS (continued)
b. Rasio total debt to consolidated net worth pada tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September dan 31 Desember tidak melebihi: (i) 3 kali untuk tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. (ii) 2,5 kali untuk tahun sesudahnya.
b. Total debt to consolidated net worth ratio as of March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed:
c. Rasio EBITDA to debt service tidak melebihi 1 kali.
c. EBITDA to debt service ratio shall not exceed 1 time.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for these facilities.
(i) 3 times for the year 2012 up to 2015. (ii) 2.5 times for the next year.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
SS
SS
Pada tanggal 26 Juni 2010, SS memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus ( “PTK”) yang bersifat non-revolving terdiri dari: a. Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu maksimum sebesar Rp350 miliar. b. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu maksimum sebesar Rp250 miliar.
On June 26, 2010, SS obtained a Non-Revolving Specific Transaction Loan facility which is divided into: a. Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit of Rp350 billion. b. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit of Rp250 billion.
Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 27 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada fasilitas pinjaman yang digunakan oleh SS.
The above facility is available up to June 27, 2015. As of December 31, 2013 and 2012, SS has not utilized these loan facilities.
Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimum sebesar Rp600 miliar. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman atas fasilitas PTK III di atas masing-masing sebesar Rp144,72 miliar (setara dengan AS$11.873.308) dan Rp209,26 miliar (setara dengan AS$21.640.017), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan Rp1,79 miliar (setara dengan AS$185.422).
On March 22, 2012, Mandiri agreed to provide Specific Transaction Loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit of Rp600 billion. This facility is available up to March 21, 2017. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balances of the above PTK III facility amounted to Rp144.72 billion (equivalent to US$11,873,308) and Rp209.26 billion (equivalent to US$21,640,017), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and Rp1.79 billion (equivalent to US$185,422).
Pada tanggal 8 November 2013, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV (“PTK IV”) dengan pagu maksimum sebesar Rp300 miliar. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 7 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas PTK IV di atas sebesar Rp171,29 miliar (setara dengan AS$14.052.694) setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1,4 miliar (setara dengan AS$115.085).
On November 8, 2013, Mandiri agreed to provide Specific Transaction Loan IV (“PTK IV”) facility with a maximum credit of Rp300 billion. This facility is available up to November 7, 2018. As of December 31, 2013, the outstanding balances of the above PTK IV facility amounted to Rp171.29 billion (equivalent to US$14,052,694), net of unamortized transaction cost amounting Rp1.4 billion (equivalent to US$115,085).
100
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(“Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(“Mandiri”)
SS (lanjutan)
SS (continued)
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS wajib memelihara kondisi keuangan sebagai berikut: a. Rasio debt to equity maksimum 300%. b. Rasio debt service minimum 100%.
Based on the loan agreement, SS should maintain its financial condition as follows: a. Debt to equity ratio at maximum of 300%. b. Debt service ratio at minimum of 100%.
SS, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya: a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali mengubah perubahan tersebut tidak kepemilikan saham mayoritas atau saham pengendali oleh keluarga Hamami. b. Membagikan dividen, kecuali pembagian tersebut tidak melebihi 50% dari laba neto setiap tahun, dan setelah pembagian dividen, rasio Debt to Equity (interest bearing) tidak boleh melebihi 300%.
SS, without the prior written consent from Mandiri, shall not, among others: a. Change the composition of shareholders, unless the change does not change the ownership of the majority or controlling stake of Hamami family. b. Distribute dividends, unless the distribution does not exceed 50% of net profits every year, and after the distribution of dividends, Debt to Equity Ratio (interest bearing) may not exceed 300%.
TIA
TIA
Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesar Rp116,50 miliar dan AS$22.500.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR 3 bulan ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 23 Mei 2012, fasilitas kredit investasi dengan pagu pinjaman sebesar AS$22.500.000 telah diubah menjadi sebesar AS$15.605.219. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 September 2014.
On April 25, 2011, TIA obtained an Investment Credit facility of Rp116.50 billion and US$22,500,000 from Mandiri. These facilities bore annual interest rated at SIBOR 3 months plus certain margin. On May 23, 2012, investment credit facility with maximum amount of US$22,500,000 had been changed to become US$15,605,219. This loan will be due on September 23, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas tersebut di atas masingmasing sebesar Rp96 miliar (setara dengan AS$9.928.147) dan AS$11.533.269, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp494,81 juta (setara dengan AS$51.170) dan AS$71.950. Pada tanggal 22 Maret 2013, saldo seluruh saldo pinjaman terutang telah dilunasi oleh TIA dan telah berakhir.
As of December 31, 2012, the outstanding loan from the above facilities amounted to Rp96 billion (equivalent to US$9,928,147) and US$11,533,269, net of unamortized transaction cost amounting to US$494.81 million (equivalent to US$51,170) and US$71,950, respectively. On March 22, 2013, the outstanding balance of these loans had been fully paid by TIA and terminated.
CKB
CKB
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesar Rp40 miliar. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam 33 cicilan bulanan sejak tanggal 23 Januari 2012 sampai dengan tanggal 23 September 2014.
On October 3, 2011, CKB obtained an investment credit facility with a maximum amount of Rp40 billion from Mandiri. The loan drawn from this facility is payable in 33 monthly installments from January 23, 2012 until September 23, 2014.
101
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(“Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(“Mandiri”)
CKB
CKB
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar Rp13,75 miliar (setara dengan AS$1.128.066) dan Rp28,02 miliar (setara dengan AS$2.897.904), setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar nihil dan Rp127 juta (setara dengan AS$13.162).
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loan amounted to Rp13.75 billion (equivalent to US$1,128,066) and Rp28.02 billion (equivalent to US$2,897,904), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and Rp127 million (equivalent to US$13,162), respectively.
SSB
SSB
Pada tanggal 28 September 2010, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:
On September 28, 2010, SSB obtained the following loan facilities from Mandiri:
a.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (“PTK I”) yang bersifat non-revolving dengan pagu pinjaman sebesar AS$8.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi utang dari Halcon Prima Logistic Pte., Ltd. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$6.702.221 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$17.779. Pada tanggal 5 Juni 2013, fasilitas ini telah dilunasi dan telah berakhir.
a.
b.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) yang bersifat non-revolving dengan pagu pinjaman sebesar AS$10.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR 3 bulan ditambah marjin tertentu. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal investasi. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai dengan tanggal 2015. Pada tanggal 23 Desember 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$7.032.892, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$27.153. Pada tanggal 5 Juni 2013, fasilitas ini telah dilunasi dan telah berakhir.
b. Non-revolving Specific Transaction Loan II (PTK II) facility with a maximum credit of US$10,000,000 and bears annual interest rate at 3 months SIBOR plus a certain margin. The loan was used to finance capital expenditures. The proceeds drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance from this facility amounting US$7,032,892, net of unamortized transaction cost amounting to US$27,153. On June 5, 2013, this facility had been fully paid and terminated.
102
Non-revolving Specific Transaction Loan I (“PTK I”) facility with a maximum credit of US$8,000,000 and bears annual interest rate at 3 months SIBOR plus a certain margin. The facility was used to refinance a loan from Halcon Prima Logistic Pte., Ltd. The loan drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$6,702,221 net of unamortized transaction cost amounting to US$17,779. On June 5, 2013, this facility had been fully paid and terminated.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Mandiri
(Persero)
Tbk
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (continued)
(“Mandiri”)
(Persero)
Tbk
(“Mandiri”)
SSB (lanjutan)
SSB (continued)
Pada tanggal 21 Oktober 2011, SSB menerima fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III yang bersifat non-revolving dari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesar Rp135 miliar dan tingkat bunga tahunan dapat berubah berdasarkan tingkat bunga pasar saat ini. Pada tanggal 8 November 2011, fasilitas ini diperbaharui menjadi sebagai berikut:
On October 21, 2011, SSB obtained non-revolving Specific Transaction Loan III facility from Mandiri with a maximum credit of Rp135 billion and annual interest is subject to be changed based on current market rate. On November 8, 2011, this facility was amended to become, as follows:
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) yang bersifat non-revolving dengan pagu pinjaman sebesar Rp66 miliar dan dikenakan tingkat suku bunga tertentu pertahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembelian gedung kantor dan workshop SSB di Tangerang (Catatan 10). Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 19 cicilan triwulanan sejak bulan Maret 2012 sampai dengan bulan September 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp38,80 miliar (setara dengan AS$3.183.198) dan Rp54,75 miliar (setara dengan AS$5.661.927), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar nihil dan Rp249 juta (setara dengan AS$25.767).
Non-revolving specific transaction loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit of Rp66 billion and bears certain interest rate per annum. The loan proceeds were used to finance the purchased of SSB’s office building and workshop in Tangerang (Note 10). The loan drawn from this facility is payable in 19 quarterly installments from March 2012 until September 2016. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp38.80 billion (equivalent to US$3,183,198) and Rp54.75 billion (equivalent to US$5,661,927), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and Rp249 million (equivalent to US$25,767), respectively.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for the facilities.
ATR
ATR
Pada tanggal 23 November 2010, ATR memperoleh fasilitas kredit dengan batas kredit maksimum gabungan sebesar AS$6.200.000 dari Mandiri dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar marjin tertentu di atas SIBOR per tahun sebagai berikut:
On November 23, 2010, ATR obtained credit facilities with aggregate maximum credit of US$6,200,000 from Mandiri and bear interest rate at a certain margin above SIBOR per annum as follows:
a.
a.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (“PTK I”) dengan batas kredit maksimum sebesar AS$4.150.000. Fasilitas PTK I ini digunakan untuk pembelian Kapal Multi Purpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu” dan Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa Trans Dua” dan juga untuk pembiayaan modifikasi LCT “Alfa Trans Dua”. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 25 November 2010 dan terutang dalam 60 cicilan bulanan sejak bulan Desember 2010 sampai dengan bulan November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kapal MPC “Alfa Trans Satu” dan LCT “Alfa Trans Dua”.
103
Specific Transaction Loan I (“PTK I”) facility with a maximum credit of US$4,150,000. PTK I facility was used for the acquisition of MultiPurpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu” and Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa Trans Dua” vessels and also for financing the modification of LCT “Alfa Trans Dua”. The loan was drawn on November 25, 2010 and is payable in 60 monthly installments from December 2010 until November 2015. The loan is collateralized with MPC “Alfa Trans Satu” and LCT “Alfa Trans Dua” vessels.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
ATR (lanjutan)
ATR (continued)
b.
b.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (“PTK II”) dengan batas kredit maksimum sebesar AS$2.050.000. Fasilitas PTK II ini digunakan untuk membiayai pembuatan kapal LCT “Adinda Azula”. Fasilitas ini awalnya tersedia hingga tanggal 30 Juni 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini terutang dalam 60 cicilan bulanan sejak bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kapal LCT “Adinda Azula”.
Specific Transaction Loan II (“PTK II”) facility with a maximum credit of US$2,050,000. PTK II facility was used to finance the building of LCT “Adinda Azula” vessel. The availability period of the facility was originally set until June 30, 2011, which was subsequently extended up to December 31, 2011. The loan is payable in 60 monthly installments from July 2011 until June 2016. The loan is collateralized by LCT “Adinda Azula” vessel.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$2.615.928 dan AS$3.855.912.
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loans amounted to US$2,615,928 and US$3,855,912, respectively.
Pada tanggal 20 Desember 2012, ATR menerima surat dari Mandiri yang menyatakan, antara lain, persetujuan Mandiri untuk mengubah rasio leverage maksimum dari sebesar 233% menjadi sebesar 300% sejak bulan Desember 2012.
On December 20, 2012, ATR received a letter from Mandiri stating, among others, approval by Mandiri to change leverage ratio from at maximum of 233% to 300% since December 2012.
ATR telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013.
ATR has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013.
Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk dan Qatar National Bank SAQ, Singapura Pinjaman Sindikasi
Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar National Bank SAQ, Singapore Syndicated Loan
Pada tanggal 14 Maret 2013, Reswara, TIA, MDB, BEL dan Mifa (Reswara Grup) menandatangani perjanjian pinjaman “US Dollar Term Loan” dengan Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk dan Qatar National Bank SAQ, Singapura untuk memperoleh fasilitas kredit dengan pagu pinjaman sebesar AS$150.000.000 dengan jangka waktu penarikan maksimum 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian.
On March 14, 2013, Reswara, TIA, MDB, BEL and Mifa (Reswara Group) entered into credit agreement of “US Dollar Term Loan” to obtain a loan facility with total maximum amount of US$150,000,000 from Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar National Bank SAQ, Singapore with withdrawal period at maximum interval of 6 (six) months from the signing date of the agreement.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman akan dibayar setiap bulan sampai dengan tanggal 14 Maret 2018 dengan masa tenggang satu tahun sejak tanggal pinjaman ditarik. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar AS$125.266.000.
The loan bears annual interest rate at SIBOR plus a certain margin. The loan will be repayable every month until March 14, 2018 with grace period of one year after the loan utilization date. As of December 31, 2013, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$125,266,000.
104
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk dan Qatar National Bank SAQ, Singapura Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar National Bank SAQ, Singapore Syndicated Loan (continued)
Berdasarkan perjanjian pinjaman, grup Reswara diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha grup Reswara, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:
Based on loan agreement, Reswara group is required to comply with certain restrictive covenant related to Reswara group’s nature of business, corporate action and others and to maintain financial ratios as follows:
(i) Net debt to EBITDA maksimum 3,0 berlaku tahun 2014 dan 2,5 untuk tahun 2015 sampai dengan tahun 2018. (ii) EBITDA to interest minimum 2,0. (iii) Available cash flow to debt service amount minimum 1,25 berlaku untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
(i)
Pinjaman ini dijamin dengan (i) kontrak penugasan (ii) fidusia atas piutang TIA, MDB, Mifa, BEL dan Reswara (iii) fidusia atas persediaan TIA, Mifa dan BEL (iv) fidusia atas mesin dan peralatan TIA, Mifa dan BEL (v) fidusia atas klaim/penerimaan asuransi milik TIA, Mifa dan BEL (vi) surat kuasa memasang Hak Tanggungan atas tanah milik TIA, MDB, Mifa, BEL dan Reswara.
The loan is collateralized by (i) each assignment over agreements (ii) each fiduciary over receivables of TIA, MDB, Mifa, BEL and Reswara (iii) each fiduciary over inventory of TIA, Mifa and BEL (iv) each fiduciary over machinery and equipment of TIA, Mifa and BEL (v) each fiduciary over insurance claim/proceeds owned by TIA, Mifa and BEL (vi) power of attorney to establish “Hak Tanggungan atas Tanah” granted by TIA, MDB, Mifa, BEL and Reswara.
Grup Reswara telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013.
Reswara group has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013.
ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi
ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan
CK
CK
Pada tanggal 17 Juni 2011, CK, selaku peminjam, mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank asing dan bank lokal (“Pemberi Pinjaman”), yang terdiri dari OverseasChinese Banking Corporation (“OCBC”), PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), Standard Chartered Bank (cabang Jakarta) (“SCB”), dan The Royal Bank of Scotland N.V. (cabang Singapura) (“RBS”). OCBC NISP dan ANZ Banking Group Limited bertindak masing-masing sebagai Security Agent dan Facility Agent.
On June 17, 2011, CK, as the borrower, entered into a syndicated loan facility agreement with several foreign and local banks (the “Lenders”), which consisted of Overseas-Chinese Banking Corporation (“OCBC”), PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), Standard Chartered Bank (Jakarta Branch) (“SCB”), and The Royal Bank of Scotland N.V. (Singapore Branch) (“RBS”). OCBC NISP and ANZ Banking Group Limited serve as Security Agent and Facility Agent, respectively.
Net debt to EBITDA maximum 3.0 effective for year 2014 and 2.5 effective for year 2015 until 2018. (ii) EBITDA to interest minimum 2.0. (iii) Available cash flow to debt service amount minimum 1.25 effective for year 2014 until 2018.
105
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan (continued)
CK (lanjutan)
CK (continued)
Berdasarkan perjanjian, Pemberi Pinjaman setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman Dolar Amerika Serikat yang terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B dengan nilai maksimum masing-masing sebesar AS$75.000.000 dan AS$40.000.000 dengan tingkat suku bunga tahunan berdasarkan “LIBOR” ditambah dengan persentase tertentu. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk melunasi (refinance) beberapa pinjaman CK yang ada.
Based on the agreement, the Lenders agreed to grant United States Dollar term loan, consist of into Facility A and Facility B, with maximum amounts of US$75,000,000 and US$40,000,000, respectively, and bear annual interest rates at “LIBOR” plus a certain percentage. This loan facility was used to refinance some of CK’s existing loans.
Pada tanggal 23 Juni 2011, CK melakukan penarikan penuh atas Fasilitas A sebesar AS$75.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulanan, dimulai sejak bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Pada tanggal 30 September 2011 dan 15 Desember 2011, CK telah melakukan penarikan penuh atas Fasilitas B sebesar AS$40.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulanan, dimulai sejak bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu, yang dibayarkan setiap triwulanan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$68.157.036 dan AS$95.382.731, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan AS$1.955.147.
On June 23, 2011, CK has fully drawn down the Facility A amounting to US$75,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from June 2012 until June 2016. On September 30, 2011 and December 15, 2011, CK has fully drawn down the Facility B amounting to US$40,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from March 2012 until June 2016. The loan from this facility bears annual interest rate at LIBOR plus a certain percentage, payable every quarter. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balances from these facilties amounted to US$68,157,036 and US$95,382,731, respectively, which is net of unamortized cost amounting to nil and transaction US$1,955,147, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan (i) Kontrak Penugasan dan (ii) fiduciary assignment atas piutang, persediaan, aset bergerak dan klaim/penerimaan asuransi.
The loan is collateralized by (i) the Assignment of Contracts and (ii) fiduciary assignment over receivables, inventory, movable asset and insurance claim/proceeds.
106
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan (continued)
CK (lanjutan)
CK (continued)
Berdasarkan perjanjian pinjaman, CK diharuskan untuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:
Based on loan agreement, CK shall maintain financial ratios, as follows:
a.
Rasio debt service coverage minimum 125%.
a.
b.
Rasio total debt to net worth maksimum 425% pada tahun 2011, 375% pada tahun 2012, 325% pada tahun 2013 dan 300% pada tahun 2014 dan seterusnya. Rasio antara pendapatan kontrak tambang batubara di masa yang akan datang terhadap jumlah pinjaman minimum 4:1. Rasio leverage maksimum 4:1 untuk periode sampai dengan tanggal 30 September 2012 dan untuk periode selanjutnya maksimum 3,25:1. Total ekuitas bersih minimum sebesar Rp260 miliar.
b.
c. d.
e.
c. d.
e.
Debt service coverage ratio at a minimum of 125%. Total debt to net worth ratio at a maximum of 425% in 2011, 375% in 2012, 325% in 2013 and 300% in 2014 and thereafter. The ratio of future contracted revenue from the coal mining service contracts to borrowings at a minimum of 4:1. Leverage ratio at a maximum of 4:1 until September 30, 2012 and thereafter at a maximum of 3.25:1. Total net worth at a minimum of Rp260 billion.
CK telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
CK has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013 and 2012.
DBS Bank Ltd.
DBS Bank Ltd.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 15 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan DBS Bank Ltd., Singapura dengan total fasilitas maksimum sebesar AS$90.000.000 untuk kebutuhan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2016. Bunga dibayarkan setiap tahun. Pada tanggal 13 Januari 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok pinjaman sebesar AS$13.000.000. Perusahaan akan melakukan pembayaran kembali pada tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$57.000.000 dan AS$76.984.683, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan AS$15.317. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
On June 15, 2011, the Company signed a loan facility agreement with DBS Bank Ltd., Singapore with a maximum facility amount of US$90,000,000 for working capital requirement. The loan will be due on June 17, 2016. Interest is payable annually. On January 13, 2012, the Company made principal repayment amounting to US$13,000,000. The Company shall make repayment on the maturity date. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balances of the loan amounted to US$57,000,000 and US$76,984,683, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$15,317, respectively. No assets are pledged as collateral for the loan.
107
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
DBS Bank Ltd. (lanjutan)
DBS Bank Ltd. (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Menurut perjanjian, Perusahaan melakukan hal-hal, di antaranya:
tidak
Based on agreement, the Company shall not, among others:
boleh
a.
membuat atau mengizinkan untuk hidup setiap pengamanan terhadap asetnya tanpa persetujuan tertulis dari kreditur.
a.
create or permit to subsist any Security over any of its assets without the prior consent in writing of the Lender.
b.
menjual, mengalihkan atau melepaskan asetnya dimana mereka berada atau dapat disewakan atau dibeli kembali oleh anggota lain dari Grup.
b.
sell, transfer or otherwise dispose of any of its assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by any other member of the Group.
c.
menjual, mengalihkan atau piutang pada recourse terms.
melepaskan
c.
sell, transfer or otherwise dispose of any its receivables on recourse terms.
d.
melakukan transaksi tunggal atau serangkaian transaksi (apakah terkait atau tidak dan apakah sukarela atau tidak sukarela) untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau pelepasan lainnya.
d.
enter into a single transaction or a series of transactions (whether related or not and whether voluntary or involuntary) to sell, lease, transfer or other disposal. The paragraph (d) above does not apply to any sale, lease, transfer or other disposal:
Paragraf (d) di atas tidak berlaku untuk setiap penjualan, sewa, pengalihan atau pelepasan lainnya: (i)
(i)
dibuat dalam rangka kegiatan perdagangan entitas melepas; atau
(ii) of assets inexchange for other assets comparable or superior as to type, value and quality.
(ii) dalam pertukaran aset terhadap aset lain yang sebanding atau lebih unggul dalam jenis, nilai dan kualitas. e.
made in the ordinary course of trading of the disposing entity; or
melakukan amalgamasi, demerger, merger atau rekonstruksi perusahaan.
e.
enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction.
Perjanjian ini bersifat cross default dengan perjanjian kredit lainnya dengan entitas anak dalam satu grup.
This agreement is a cross default with other credit agreements with subsidiaries in the group.
Perusahaan telah menerima waiver dari DBS Bank Ltd., sehubungan dengan tidak terpenuhinya pembatasan tertentu di entitas anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company has received waiver from DBS Bank Ltd., due to the incompliance with certain restrictive covenants in certain subsidiaries as of December 31, 2013 and 2012.
Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
The Company is required to comply with certain restrictive covenant related to the Company’s nature of business, corporate action and others.
108
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)
ATR
ATR
Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC NISP dengan batas kredit maksimum sebesar AS$7.150.000. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga bulanan SIBOR ditambah marjin tertentu dan tersedia selama 60 bulan dari tanggal pencairan pertama atau sampai dengan tanggal 28 Oktober 2016.
On October 24, 2011, ATR obtained a term loan facility from OCBC NISP with a maximum credit of US$7,150,000. The loan from the facility bears interest at monthly SIBOR rate plus a certain margin and is available for 60 months from the first drawdown date or up to October 28, 2016.
Berdasarkan addendum terhadap perjanjian pinjaman tanggal 8 Agustus 2012, jangka waktu pembayaran atas fasilitas ini dilakukan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 dan dapat diperpanjang sampai dengan 24 bulan terhitung sejak tanggal 31 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$6.754.629 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$60.321.
Based on addendum to loan agreement dated August 8, 2012, the payment term of the facility is until March 31, 2017 and can be extended until 24 months from March 31, 2017. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$6,754,629, net of unamortized transaction cost amounting to US$60,321.
Pada tanggal 21 Maret 2013, fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya oleh ATR dan telah berakhir.
On March 21, 2013, this facility was already fully paid by ATR and terminated.
Pinjaman ini dijaminkan, antara lain, dengan kapal LCT “Adinda Bella” dan LCT “Adinda Celina”, piutang usaha dari kontrak operasi kapal, letter of undertaking dan letter of comfort dari CKB (pemegang saham mayoritas ATR).
The loan is collateralized by, among others, LCT “Adinda Bella” and LCT “Adinda Celina” vessels, trade receivables from contract operations of the vessels, letter of undertaking and letter of comfort from CKB (ATR’s majority shareholder).
ATR telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
ATR has received waiver for the incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2013 and 2012.
BDD
BDD
Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan OCBC NISP dengan batas kredit maksimum sebesar AS$15.052.000, terbagi atas:
On December 22, 2011, BDD entered into a loan facility agreement with OCBC NISP with a maximum credit of US$15,052,000, consisting of:
a.
a.
Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 sebesar AS$5.594.500 yang tersedia selama 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$4.102.644 dan AS$5.169.258, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan AS$52.276.
109
Term Loan Facility 1 of US$5,594,500 which is available for 66 months from the first drawdrown date. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance amounted to US$4,102,644 and US$5,169,258, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$52,276, respectively.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (lanjutan)
PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (continued)
BDD (lanjutan)
BDD (continued)
b.
b.
Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 sebesar AS$9.457.500 yang tersedia selama 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar AS$7.408.376 dan AS$9.222.407, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masingmasing sebesar nihil dan AS$77.468.
Term Loan Facility 2 of US$9,457,500 which is available for 66 months from the first drawdrown date. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance amounted to US$7,408,376 and US$9,222,407, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$77,468, respectively.
Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembuatan 6 (enam) buah kapal penarik beserta 6 (enam) buah kapal tongkang.
The loan proceeds were used to finance the construction of 6 (six) tug boats and 6 (six) barges.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for these facilities.
BDD telah memenuhi semua rasio keuangan yang harus dijaga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
BDD has complied with all the financial ratios required on December 31, 2013 and 2012.
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
SSB
SSB
SSB memperoleh fasilitas kredit amortisasi berjangka (“ATL”) dengan pagu pinjaman sebesar AS$16.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar Fund Transfer Pricing (“FTP”) ditambah marjin tertentu. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 20 Januari 2011 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2015. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$7.104.000 dan AS$13.356.238, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan AS$83.762.
SSB obtained an Amortizing Term Loan (“ATL”) facility with a maximum credit of US$16,000,000 and bears annual interest rate at Fund Transfer Pricing (“FTP”) plus a certain margin. The loan drawn from this facility is payable in 20 quartely installments from January 20, 2011 up to October 20, 2015. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$7,104,000 and US$13,356,238, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to nil and US$83,762, respectively.
110
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Pembatasan utang
Debt Covenants
Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas, berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan anggaran dasar; pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen.
In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit. Batasan-batasan ini juga berlaku untuk utang bank jangka pendek yang diperoleh Grup (Catatan 14).
As of December 31, 2013 and 2013, the Group complied with all requirements as stated in the loan agreements. These covenants are also applied for short-term bank loans obtained by the Group (Note 14).
Manajemen menyatakan bahwa selama periode pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.
Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of its obligations.
Tingkat suku bunga utang bank jangka panjang di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates of the above long-term bank loans were as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2012
9,50% - 11,50% 3,18% - 6,00%
17. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
9,50% - 10,50% 4,44% - 6,40%
Rupiah United States dollar
17. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Biaya proyek Royalti Bunga Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan mesin Lain-lain Total
7.800.831 1.314.746 1.175.517 982.325 214.327 4.349.396
3.479.841 1.062.834 1.901.895 1.083.449 45.343 6.336.029
Project cost Royalty Interest Professional fees Repairs and maintenance on machinery Others
15.837.142
13.909.391
Total
111
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
17. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK (lanjutan)
17. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefit Liability
Akun ini terdiri dari akrual beban gaji dan tunjangan karyawan.
This account consists of accrual for employee salaries and benefits.
18. UANG MUKA PELANGGAN
18. ADVANCES FROM CUSTOMERS 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 31) PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara Sub-total Total
19. PROVISI UNTUK LINGKUNGAN
KEWAJIBAN
2.127.259
2.108.348
125.364 2.937
55.555 8.633
Third parties Related parties (Note 31) PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara
128.031
64.188
Sub-total
2.255.560
2.172.536
Total
RESTORASI
19. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RESTORATION OBLIGATION
Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 (“PP 78/2010”) yang mengharuskan Perseroan menyediakan jaminan keuangan atau jaminan reklamasi. Peraturan tersebut mengharuskan setiap perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk melakukan studi tahunan yang memperkirakan besarnya jumlah biaya reklamasi dan melaporkan rencana reklamasinya. Rencana tersebut mencakup perkiraan biaya dari pekerjaan untuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakan oleh kontraktor luar. Untuk setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan sendiri oleh Perseroan sesuai dengan rencana pada periode tersebut, Pemerintah dapat menuntut pembayaran untuk pekerjaan yang masih harus dikerjakan oleh para kontraktor. Jaminan tersebut dapat berupa rekening bersama, deposito berjangka, bank garansi atau, pada kondisi tertentu yang menyangkut perusahaan-perusahaan publik, dapat berupa cadangan akuntansi yang dicatat dalam buku Perseroan.
A financial surety, or reclamation guarantee, is required under Government Regulation No. 78 (“GR 78”) of 2010. The regulations require that an annual study be undertaken by a mining company operating in Indonesia to estimate its reclamation costs and that a plan be submitted to the Government. The plan includes an estimate of the cost of performing the rehabilitation work by an outside contractor. For any work a company does not carry out in the period pursuant to the plan, the Government can require payment for the outstanding work to be carried out by the contractor. The surety can be in the form of a joint account, time deposit, bank guarantee or, in certain circumstances involving public companies, an accounting reserve recorded in the accounts of the Company.
Akun ini merupakan provisi biaya penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.
This account pertains to the provision for the restoration of the mine area at the end of the mine term.
112
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 19. PROVISI UNTUK KEWAJIBAN LINGKUNGAN (lanjutan)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
RESTORASI
19. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RESTORATION OBLIGATION (continued)
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan telah cukup untuk menutup semua liabilitas pengelolaan lingkungan hidup. Manajemen juga berkeyakinan bahwa penyisihan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The management of the Group believes that the provision is adequate to cover all obligations for environmental management. Management further believes that the provision is in accordance with existing regulations.
Mutasi provisi biaya pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for environmental restoration are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Saldo awal Provisi untuk restorasi selama tahun berjalan Biaya restorasi aktual yang dibayar selama tahun berjalan Saldo akhir
2012
260.019
210.752
580.906
313.366
(537.683)
(264.099)
303.242
260.019
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Beginning balance Provisions for restoration during the year Actual restoration costs paid during the year Ending balance
20. FINANCE LEASE PAYABLES The Group has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles, vessels and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates with details as follows:
Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan mencakup perlengkapan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan, kapal dan mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Pihak ketiga: PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
90.879.492 11.559.328 120.335
128.157.630 19.956.245 -
Third parties: PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
Pihak berelasi: PT Chandra Sakti Utama Leasing
54.217.501
73.068.220
Related party: PT Chandra Sakti Utama Leasing
Total
156.776.656
221.182.095
Total
Dikurangi beban bunga
(13.425.642)
(19.491.087)
Neto
143.351.014
201.691.008
113
Less amount applicable to interest Net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Sub-total Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 31)
(27.454.302)
(30.667.224)
(7.499.153) (29.470)
(7.499.153) -
(34.982.925)
(38.166.377)
(12.723.066)
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Sub-total Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 31)
Less current maturities Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Sub-total Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (Note 31)
(25.123.246)
57.535.872
86.647.566
3.666.318 61.404
11.405.583 -
61.263.594
98.053.149
34.381.429
Finance lease payable net of current maturities Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
40.348.236
Sub-total Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (Note 31)
The present values of the scheduled payments of the finance lease payables by the year of maturity are as follows:
Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
______________________________________________________________________________
_
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Payment
Komponen Bunga/ Interest Component
Dalam 1 tahun Dalam 2 - 5 tahun
52.720.759 104.055.897
(5.014.768) (8.410.874)
47.705.991 95.645.023
Within 1 year Within 2 - 5 years
Total
156.776.656
(13.425.642)
143.351.014
Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
______________________________________________________________________________
Nilai Kini/ Present Value
_
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Payment
Komponen Bunga/ Interest Component
Dalam 1 tahun Dalam 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
72.256.675 148.816.971 108.449
(8.967.052) (10.518.181) (5.854)
63.289.623 138.298.790 102.595
Within 1 year Within 1- 5 years More than 5 years
Total
221.182.095
(19.491.087)
201.691.008
Total
114
Nilai Kini/ Present Value
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued) Interest rates per annum
Tingkat bunga per tahun
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
PT Caterpillar Finance Indonesia Dolar Amerika Serikat
4,4%
2,3% - 5,2%
PT Caterpillar Finance Indonesia United States dollar
PT Austindo Nusantara Jaya Finance Dolar Amerika Serikat
3,8%
3,9%
PT Austindo Nusantara Jaya Finance United States dollar
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rupiah
7,74%
-
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rupiah
5,4% - 7,6% 13,5% - 15,1%
5% - 7% 13% - 15%
PT Chandra Sakti Utama Leasing United States dollar Rupiah
PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat Rupiah
All assets acquired under finance lease agreements are used as collateral for the finance leases payable.
Seluruh aset yang diperoleh melalui perjanjian sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan. 21. UTANG OBLIGASI
21. BONDS PAYABLE
Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut:
Details of bonds payable are as follows: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
______________________________________________________________________________
Pokok Obligasi/ Bonds Principal
Beban Emisi Utang yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Issuance Costs
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B
17.967.019 47.665.928
(108.453) (287.722)
17.858.566 47.378.206
-
17.858.566 47.378.206
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B
Total
65.632.947
(396.175)
65.236.772
-
65.236.772
Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
______________________________________________________________________________
Pokok Obligasi/ Bonds Principal
Beban Emisi Utang yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Issuance Costs
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B
22.647.363 60.082.730
(170.009) (451.029)
22.477.354 59.631.701
-
22.477.354 59.631.701
Total
82.730.093
(621.038)
82.109.055
-
82.109.055
SS menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp800 miliar yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaitu Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali amanat obligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B Total
SS issued bonds Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp800 billion consisting of 2 (two) series, Obligasi Series A and Obligasi Series B. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.
115
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
21. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Penerbitan obligasi tersebut bersamaan dengan penerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 22) telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012 tanggal 22 November 2012.
The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah (Note 22) has received the effective statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its letter No. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012.
Obligasi Seri A diterbitkan pada tanggal 30 November 2012, terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015 sebesar Rp219 miliar (setara dengan AS$17.967.019 pada tanggal 31 Desember 2013). Tingkat suku bunga obligasi ini adalah sebesar 8,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Seri A were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and will mature on November 30, 2015 amounting to Rp219 billion (equivalent to US$17,967,019 as of December 31, 2013). The interest rate is 8.60% per annum and paid quarterly.
Obligasi Seri B yang diterbitkan pada tanggal 30 November 2012 terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017 adalah sebesar Rp581 miliar (setara dengan AS$47.665.928 pada tanggal 31 Desember 2013). Tingkat suku bunga obligasi ini adalah sebesar 9,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Seri B were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and will mature on November 30, 2017 amounting to Rp581 billion (equivalent to US$47,665,928 as of December 31, 2013). The interest rate is 9.60% per annum and paid quarterly.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”. Pada tanggal 3 September 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 kembali mendapat peringkat “idA” yang dikeluarkan oleh Pefindo untuk periode 2 September 2013 sampai dengan tanggal 1 September 2014.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”. On September 3, 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received again a rating of “idA” from Pefindo covering the period from September 2, 2013 up until September 1, 2014.
Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dan dalam mata uang Rupiah.
All bonds were issued denominated in Rupiah.
Seluruh utang obligasi SS adalah tanpa jaminan.
All bonds payable of SS are unsecured.
Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran sebagian utang bank dan modal kerja masingmasing sebesar 60% dan 40%.
The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for partial payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.
116
in
Indonesia
and
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
21. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian obligasi, SS diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau di luar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila SS lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama SS, mengurangi modal SS, memberikan jaminan SS, memberikan pinjaman, dan mengajukan pailit.
Under the terms under the bonds agreements, SS is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the Trustee with respect to the transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the Trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if SS failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in SS’s main business activities; reducing the capital of SS; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratios should be maintained as follows:
1.
Rasio debt to equity maksimum 3:1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1.
3.
Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.
3.
Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SS telah memenuhi semua persyaratan terkait obligasi seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.
As of December 31, 2013 and 2012, SS has complied with all of the covenants related with bonds as disclosed in this Note.
Pada tahun 2013, SS telah menggunakan dana obligasi sebesar Rp134,69 miliar (setara dengan AS$11.050.127) untuk modal kerja.
In 2013, SS used the funds of bonds amounting to Rp134.69 billion (equivalent to US$11,050,127) for working capital.
Pada tahun 2012, SS telah menggunakan dana obligasi sebesar Rp476,30 miliar (setara dengan AS$49.255.661) untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan Rp154,84 miliar (setara dengan AS$16.012.747) untuk modal kerja.
In 2012, SS used the funds of bonds amounting to Rp476.30 billion (equivalent to US$49,255,661) for the payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and Rp154.84 billion (equivalent to US$16,012,747) for working capital.
117
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
22. SUKUK IJARAH
22. SUKUK IJARAH
SS menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp200 miliar (setara dengan AS$16.408.237 pada tanggal 31 Desember 2013) pada tanggal 30 November 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp19,2 miliar (setara dengan AS$1.933.729) per tahun. Wali amanat Sukuk Ijarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
SS issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp200 billion (equivalent to US$16,408,237 as of December 31, 2013) on November 30, 2012 and listed on Indonesia Stock Exchange, which will mature on November 30, 2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed return Sukuk Ijarah amounting to Rp19.2 billion (equivalent to US$1,933,729). The Trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., third party.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”. Pada tanggal 3 September 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 kembali mendapat peringkat “idA (sy)” yang dikeluarkan oleh Pefindo untuk periode 2 September 2013 sampai dengan tanggal 1 September 2014.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 hasreceived a rating of “idA (sy)”.On September 3, 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received again a rating of “idA (sy)” from Pefindo covering the period from September 2, 2013 up until September 1, 2014.
Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dan dalam mata uang Rupiah.
Sukuk Ijarah were issued in Indonesia and denominated in Rupiah.
Sukuk Ijarah SS adalah tanpa jaminan.
Sukuk Ijarah of SS are unsecured.
Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, SS mengadakan akad yang diperlukan untuk memenuhi transaksi pembiayaan ijarah atas objek ijarah, antara lain, berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah.
For the issuance of Sukuk Ijarah, SS entered into the contract that required to fulfill the Ijarah financing transactions, among others, based on the contract of Ijarah and the contract of Wakalah.
Dana yang diperoleh dari Sukuk Ijarah, setelah dikurangi biaya emisi digunakan sebesar 60% untuk pembayaran sebagian utang bank dan 40% untuk modal kerja.
The funds received from issue of Sukuk Ijarah net of issuance costs are to be used of 60% for partial payment of bank loan and 40% for working capital.
Pada tahun 2013, SS telah menggunakan dana Sukuk Ijarah sebesar Rp33,67 miliar (setara dengan AS$2.762.327) untuk modal kerja.
In 2013, SS used the funds of Sukuk Ijarah amounting to Rp33,67 billion (equivalent to US$2,762,327) for working capital.
Pada tahun 2012, SS telah menggunakan dana Sukuk Ijarah sebesar Rp119,08 miliar (setara dengan AS$12.313.915) untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan Rp38,71 miliar (setara dengan AS$4.003.187) untuk modal kerja.
In 2012, SS used the funds of Sukuk Ijarah amounting to Rp119.08 billion (equivalent to US$12,313,915) for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and Rp38.71 billion (equivalent to US$4,003,187) for working capital.
118
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
22. SUKUK IJARAH (lanjutan)
22. SUKUK IJARAH (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo Sukuk Ijarah adalah masing-masing sebesar Rp198,70 miliar (setara dengan AS$16.309.193) dan Rp198,50 miliar (setara dengan AS$20.527.264), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1,21 miliar (setara dengan AS$99.403) dan Rp1,50 miliar (setara dengan AS$155.222).
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of Sukuk Ijarah amounted to Rp198.70 billion (equivalent to US$16,309,193) and Rp198.50 billion (equivalent to US$20,527,264), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp1.21 billion (equivalent to US$99,403) and Rp1.50 billion (equivalent to US$155,222), respectively.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian Sukuk Ijarah, SS diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila SS lalai dalam melakukan pembayaran bunga; penjualan dan pengalihan aset; penjaminan dan penggadaian aset; penggabungan usaha; akuisisi; penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada; perubahan kegiatan utama SS; mengurangi modal SS; memberikan jaminan SS; memberikan pinjaman, mengajukan pailit.
Under the terms of Sukuk Ijarah agreements, SS is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the Trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the Trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if SS failed to paid the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in SS’s main business activities; reducing the capital of SS; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratios should be maintained as follows:
1.
Rasio debt to equity maksimum 3:1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1.
3.
Rasio aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.
3.
Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SS telah memenuhi semua persyaratan terkait dengan Sukuk Ijarah seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.
As of December 31, 2013 and 2012, SS has complied with all of the covenants related with Sukuk Ijarah as disclosed in this Note.
119
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN a.
23. TAXATION
Taksiran Tagihan Pajak
a.
Estimated Claims for Tax Refund
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan: 2013 2012 2011 2010 2008 2005
10.571.706 9.189.188 19.320 372.136 150.731
Overpayments of Corporate Income Taxes: 2013 2012 2011 2010 2008 2005
9.320.524 1.944.335 111.263
Overpayments of Value Added Tax (VAT): 2011 2010 2009 2008
104.435 13.425 835.140
17.048 1.351.722 -
Payment of tax assessments for: (i) Income taxes: 2011 2008 2006 2005
402.012 5.640 156.441 4.221.205 370.981 -
81.325 198.663 5.380.401 471.104 121.672
Sub-total Penyisihan kerugian atas taksiran tagihan pajak
31.825.141
39.301.138
(3.179.753)
(2.835.037)
Taksiran tagihan pajak - neto
28.645.388
36.466.101
Lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 2011 2010 2009 2008 Pembayaran ketetapan pajak untuk: (i) Pajak penghasilan: 2011 2008 2006 2005 (ii) Pajak Pertambahan Nilai: 2011 2008 2007 2006 2005 2004
12.380.715 10.527.631 1.864.972 15.214 293.841 347.997
103.377 145.198 36.917 -
(ii) Value Added Tax: 2011 2008 2007 2006 2005 2004 Sub-total Allowance for losses on estimated claims for tax refund Net estimated claims for tax refund
CK
CK
Pajak Penghasilan Tahun 2012
2012 Income Tax
Pada bulan Agustus 2011, CK menerima beberapa surat keputusan pajak yang menolak keberatan CK sehubungan dengan pemeriksaan tahun pajak 2008, 2009 dan 2011 yang mengakibatkan rugi fiskal CK turun sebesar Rp173,61 miliar yang sebelumnya dilaporkan sebesar Rp422,63 miliar dan selanjutnya menurunkan taksiran tagihan pajak untuk tahun 2008 sebesar Rp43,40 miliar. Atas keputusan ini sisa taksiran tagihan pajak menjadi Rp58,18 miliar (setara dengan AS$5.313.462) untuk tahun 2008, 2009 dan 2011 yang kemudian dikompensasikan untuk tahun pajak 2012 dan dicatat sebagai lebih bayar Pajak Penghasilan Badan (“PPh Badan”) tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, CK masih dalam proses banding ke Pengadilan Pajak.
On August 2011, CK received several tax decision letters which rejected objection of CK related to tax audit for 2008, 2009 and 2011 which reduced tax loss carried forward amounting to Rp173.61 billion which was previously reported amounting to Rp422.63 billion and also reduced 2008 estimated claims for tax refund amounting to Rp43.40 billion. Furthermore, total 2008, 2009 and 2011 estimated claims for tax refund amounted to Rp58.18 billion (equivalent to US$5,313,462) which has been compensated for 2012 corporate tax. As of December 31, 2013, CK is still in process of tax appeal to Tax Court.
120
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
CK (lanjutan)
CK (continued)
Pajak Penghasilan Tahun 2012 (lanjutan)
2012 Income Tax (continued)
Pada Desember 2012, CK melakukan pemindahbukuan (PBK) atas PPh Pasal 23 Tahun 2012 sebesar Rp191 juta (setara dengan AS$15.704) terhadap PPh Pasal 23 tahun 2013. Hingga saat ini PBK tersebut masih belum disetujui oleh Kantor Pajak.
In December 2012, CK requested to transfer (PBK) the 2012 income tax under Article 23 amounted to Rp191 million (equivalent to US$15,704) to 2013 income tax under Article 23. Furthermore, the PBK is still not yet approved by Tax Authority.
Pajak Penghasilan Tahun 2011
2011 Income Tax
Pada bulan April 2013, CK menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tahun 2011 atas pajak penghasilan pasal badan sebesar Rp54,52 miliar (setara dengan AS$5.738.738). Pada bulan Mei 2013, CK menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (“SPMKP”) dan telah menerima restitusi pada bulan Juni 2013.
In April 2013, CK received Tax Assessment Letter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for 2011 corporate income tax amounting to Rp54.52 billion (equivalent to US$5,738,738). In May 2013, CK received SPMKP and the refund was received in June 2013.
Pada bulan April 2013, CK menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) tahun 2011 atas pajak penghasilan Pasal 23 sebesar Rp1,27 miliar (setara dengan AS$104.435).
In April 2013, CK received Tax Underpayment Assessment Letters (“SKPKB”) for 2011 income tax Article 23 amounting to Rp1.27 billion (equivalent to US$104,435).
Pajak Penghasilan Tahun 2010
2010 Income Tax
Pada bulan Desember 2012, CK melakukan pemindahbukuan (PBK) atas PPh Pasal 23 Tahun 2010 sebesar Rp185 juta (setara dengan AS$15.214) terhadap PPh Pasal 23 tahun 2013. Hingga saat ini PBK tersebut masih belum disetujui oleh Kantor Pajak.
In December 2012, CK requested to transfer (PBK) the 2010 income tax Article 23 amounting to Rp185 million (equivalent to US$15,214) to 2013 income tax Article 23. Furthermore, PBK is still not yet approved by Tax Authority.
Pajak Penghasilan Tahun 2008
2008 Income Tax
Pada tanggal 27 Januari 2012, CK menerima SKPKB atas pajak penghasilan Pasal 26 tahun 2008 sebesar Rp2,27 miliar (setara dengan AS$186.449). Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedang dalam proses banding atas SKPKB tersebut.
On January 27, 2012, CK received SKPKB for 2008 income tax under Article 26 amounting to Rp2.27 billion (equivalent to US$186,449). As of December 31, 2013, CK is still in process of tax appeal for this SKPKB.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, CK menerima surat putusan pajak dari kantor pajak atas pajak penghasilan Pasal 26 masa Januari 2008 sebesar Rp5,15 miliar atas klaim sebelumnya sebesar Rp5,78 miliar. CK menerima koreksi sebesar Rp468 juta dan dicatat sebagai beban pajak sedangkan sebesar Rp164 juta (setara dengan AS$13.425) sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak.
On August 22, 2011, CK received the tax decision letter from Tax Authority for January 2008 income tax under Article 26 amounted to Rp5.15 billion which previously claimed amounted to Rp5.78 billion. CK accepted the tax correction amount of Rp468 million and recorded as tax expense while the amount of Rp164 million (equivalent to US$13,425) is still in process of tax appeal to Tax Court.
121
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
CK (lanjutan)
CK (continued)
Pajak Penghasilan Tahun 2005
2005 Income Tax
Pada tanggal 4 Agustus 2011, CK menerima SPMKP yang menyetujui banding CK atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2005 sebesar Rp104,45 miliar yang sebelumnya diklaim sebesar Rp108,69 miliar sedangkan sebesar Rp4,2 miliar (setara dengan US$347.997) masih dalam proses peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.
On August 4, 2011, CK received SPMKP which approved CK’s objection related to overpayment of 2005 corporate income tax amounting to Rp104.45 billion which previously claimed to Rp108.69 billion while the amount of Rp4.2 billion (equivalent to US$347,997) is still in the process of tax appeal to Supreme Court.
Pada bulan November 2011, CK menerima Surat Tagihan Pajak Bunga Penagihan (“STPBP”) atas PPh Badan 2005 dimana CK telah membayar bunga untuk denda pajak sebesar Rp10,9 miliar. CK telah mengajukan permohonan penghapusan sanksi dan disetujui oleh kantor pajak hanya sebesar Rp700 juta. Sebesar Rp10,2 miliar (setara dengan AS$835.140) sedang dalam proses permohonan pembatalan ke Direktorat Jenderal Pajak.
In November 2011, CK received STPBP related to 2005 corporate income tax for which CK has to pay interest for tax penalty amounted to Rp10.9 billion. CK requested to waive the penalty and has been approved by Tax Authority only amounted to Rp700 million. While the amount of Rp10.2 billion (equivalent to US$835,140) is still in the process of cancelation request to Directorate General of Taxes.
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011
2011 Value Added Tax
Pada bulan Mei 2012, CK mengajukan restitusi terhadap kelebihan bayar PPN tahun 2011 sebesar Rp87,78 miliar dan telah diterima sebesar Rp86,96 miliar, dimana sebesar Rp289 juta dicatat sebagai beban pajak, dan kemudian sebesar Rp532 juta (setara dengan AS$43.642) sedang dalam proses keberatan.
In May 2012, CK submitted claims for 2011 VAT overpayment amounting to Rp87.78 billion, and the amount of Rp86.96 billion had been received, while the amount of Rp289 million has been recorded as tax expense, and thus the amount of Rp532 million (equivalent to US$43,642) is still in the process of objection.
Pada bulan April 2013, CK menerima SKPKB atas PPN masa Januari sampai November 2011 sebesar Rp3,51 miliar (setara dengan AS$287.646). CK telah menyampaikan surat keberatan atas kurang bayar pajak tersebut.
In April 2013, CK received SKPKB on its January until November 2011 VAT amounting to Rp3.51 billion (equivalent to US$287,646). CK already submitted tax objection related to this under payment.
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009
2009 Value Added Tax
Pada tanggal 7 Oktober 2013, CK mendapatkan pengembalian atas kelebihan pembayaran PPN tahun 2009 sebesar Rp13,56 milliar (setara dengan AS$1.167.921) yang sebelumnya diklaim sebesar Rp16,57 miliar (setara dengan AS$1.726.771) dan selisihnya sebesar Rp3,01 miliar (setara dengan AS$261.013) dicatat sebagai beban pajak.
On October 7, 2013, CK received tax refund from the overpayment of 2009 VAT amounting to Rp13.56 billion (equivalent to US$1,167,921) which was previously claimed amounting to Rp16.57 billion (equivalent to US$1,726,771) and the excess amount of Rp3.01 billion (equivalent to US$261,013) is recorded as tax expense.
122
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
CK (lanjutan)
CK (continued)
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2008
2008 Value Added Tax
Pada bulan April 2013, CK menerima SPMKP atas PPN tahun 2008 sebesar Rp76 juta (setara dengan AS$7.627) yang sebelumnya diklaim sebesar Rp247 juta (setara dengan AS$25.688) dan selisihnya sebesar Rp171 juta (setara dengan AS$17.207) dicatat sebagai beban pajak.
In April 2013, CK received SPMKP for 2008 VAT amounting to Rp76 million (equivalent to US$7,627) which was previously claimed amounting to Rp247 million (equivalent to US$25,688) and the excess amount of Rp171 million (equivalent to US$17,207) is recorded as tax expense.
Pada tanggal 6 Mei 2013, CK menerima SPMKP atas Surat Putusan pengajuan banding yang diajukan CK atas PPN tahun 2008 sebesar Rp781 juta (setara dengan AS$78.618) dan telah diterima oleh CK pada bulan Juni 2013.
On May 6, 2013, CK received SPMKP for decision letter related to CK’s appeal on 2008 VAT amounting to Rp781 million (equivalent to US$78,618) and the refund was received by CK in June 2013.
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2007
2007 Value Added Tax
Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedang dalam proses peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas kelebihan bayar PPN tahun 2007 sebesar Rp1,91 miliar (setara dengan AS$156.441).
As of December 31, 2013, CK is still in the process of judicial review to the Supreme Court in relation to 2007 overpayment of VAT amounting to Rp1.91 billion (equivalent to US$156,441).
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2006
2006 Value Added Tax
Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedang dalam proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung atas kelebihan bayar PPN tahun 2006 sebesar Rp51,5 miliar (setara dengan AS$4.221.205).
As of December 31, 2013, Ck is still in the appeal process of judicial review to the Supreme Court in relation to 2006 prepaid VAT amounted to Rp51.5 billion (equivalent to US$4,221,205).
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2005
2005 Value Added Tax
Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak untuk saldo PPN tahun 2005 sebesar Rp4,5 miliar (setara dengan AS$370.981).
As of December 31, 2013, CK is still in process to submit appeal to Tax Court in relation to 2005 prepaid VAT amounted to Rp4.5 billion (equivalent to US$370,981).
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2004
2004 Value Added Tax
Pada bulan Januari 2013, CK menerima surat putusan Mahkamah Agung yang menolak Peninjauan Kembali atas PPN tahun 2004 yang CK ajukan. CK menerima koreksi sebesar Rp1,17 miliar (setara dengan AS$121.672) dan telah dicatat sebagai beban pajak.
In January 2013, CK received decision letter from Supreme Court which was rejected CK’s judicial review on its 2004 VAT. CK accepted the correction amounting to Rp1.17 billion (equivalent to US$121,672) and has recorded as tax expense.
123
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
SS
SS
Pajak Penghasilan Tahun 2011
2011 Income Tax
Pada tanggal 27 Juli 2012, SS melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh Badan tahun 2011 dimana lebih bayar pajak penghasilan badan SS menjadi sebesar Rp13,77 miliar dari Rp11,83 miliar yang diklaim SS sebelumnya.
On July 27, 2012, SS has filed correction on the Annual Tax Return (“SPT”) for 2011 Corporate Income Tax, in which the overpayment of Corporate Income Tax of SS amounted to Rp13.77 billion out of Rp11.83 billion which SS previously claimed.
Pada tanggal 16 Juli 2013, SS menerima SKPLB sebesar Rp13,57 miliar (setara dengan AS$1.274.737) dan telah menerima pembayarannya pada tanggal 21 Agustus 2013. SS telah mengajukan proses pemindahbukuan (PBK) ke Kantor Pajak atas selisih sebesar Rp104 juta (setara dengan AS$8.975) pada tanggal 28 Agustus 2013.
On July 16, 2013, SS received SKPLB amounting to Rp13.57 billion (equivalent to US$1,274,737) and has received the refund on August 21, 2013. SS has filled the overbooking process to the Tax Office for remaining of Rp104 million (equilvalent to US$8,975) on August 28, 2013.
Pada tanggal 20 Februari 2013, SS ditetapkan sebagai wajib pajak kriteria tertentu “Wajib Pajak Patuh” sesuai dengan keputusan Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) No. Kep214/WPJ.04/2013.
On February 20, 2013, SS designated as the taxpayer certain criteria “Wajib Pajak Patuh” in accordance with the Decree of the Directorate General of Taxes (“DGT”) No. Kep214/WPJ.04/2013.
Pada tanggal 25 September 2013, SS menerima surat keputusan tentang pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atas PPN untuk Januari - Maret 2013 sebesar Rp41,7 miliar. Pada tanggal 28 Oktober 2013, SS telah menerima jumlah tersebut dari DJP.
On September 25, 2013, SS received decision letter of advance refund on VAT overpayment for January - March 2013 amounting to Rp41.7 billion. On October 28, 2013, the Company received such amount from DGT.
Pajak Penghasilan Tahun 2008
2008 Income Tax
Pada tanggal 8 September 2010, SS menerima SKPLB atas PPh Badan tahun 2008 sebesar Rp16,73 miliar dari Rp18,04 miliar yang diklaim oleh SS. SS telah menerima pengembalian Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp16,50 miliar pada tanggal 13 Oktober 2010 dan Rp228 juta dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak PPN (“STP PPN”), STP pajak penghasilan Pasal 23 dan STP dan SKPKB pajak penghasilan Pasal 21. Sisanya sebesar Rp1,31 miliar (setara dengan AS$107.392) diajukan keberatan oleh SS. Pada tanggal 29 November 2011, DJP menolak keberatan SS. SS telah mengajukan Surat Banding dan pada tanggal 21 Juni 2012, permohonan banding SS telah ditolak oleh Pengadilan Pajak. Atas penolakan putusan Pengadilan Pajak, SS mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 September 2012 dan hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi masih menunggu keputusan.
On September 8, 2010, SS received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp16.73 billion out of Rp18.04 billion that was claimed by SS. SS received the refund of Corporate Income Tax amounted to Rp16.50 billion on October 13, 2010 and Rp228 million has been compensated with several Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak”/”STP”) VAT, STP income tax Article 23, STP and SKPKB Income tax Article 21. The remaining balance amounted to Rp1.31 billion (equivalent to US$107,392) was claimed by SS. On November 29, 2011, the DGT declined SS’s claim. As a result, SS has filed a Letter of Appeal and on June 21, 2012, such appeal was rejected by the Tax Court. On September 11, 2012, SS has filed a judicial review to the Supreme Court and until to completion date of the consolidation financial statements still waiting for the decision.
124
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
SS (lanjutan)
SS (continued)
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011
2011 Value Added Tax
Pada tanggal 16 Juli 2013, SS menerima SKPLB atas PPN untuk masa Januari 2011 Desember 2011 sebesar Rp27,09 miliar dari Rp27,82 miliar yang diklaim dan telah menerima pembayarannya pada tanggal 21 Agustus 2013. SS telah mengajukan keberatan pada tanggal 23 September 2013 atas koreksi sebesar Rp728 juta (setara dengan AS$59.735).
On July 16, 2013, SS received the SKPLB for January 2011 - December 2011 VAT amounting to Rp27.09 billion out of Rp27.82 billion that was previously claimed and has received the refund on August 21, 2013. SS has submitted an objection for the correction of Rp728 million (equivalent to US$59,735).
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010
2010 Value Added Tax
Pada tanggal 11 Oktober 2012, SS menerima SKPLB PPN untuk Desember 2010 sebesar Rp26,13 miliar dari Rp26,41 miliar yang diklaim oleh SS sehingga terdapat selisih sebesar Rp281 juta. SS juga menerima SKPKB PPN untuk masa Januari - November 2010 sebesar Rp1,82 miliar dan telah melakukan pembayaran. Atas selisih dan ketetapan kurang bayar tersebut, SS telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.
On October 11, 2012, SS received SKPLB VAT for December 2010 amounting to Rp26.13 billion out of Rp26.41 billion that was previously claimed by SS which resulted in difference of Rp281 million. SS also received SKPKB VAT for January - November 2010 amounting to Rp1.82 billion and already paid it. On that difference and underpayment of tax assessment, SS submitted objection on December 12, 2012.
Pada tanggal 29 Oktober 2013, DJP mengabulkan sebagian dari keberatan yang diajukan sebesar Rp333 juta. Pada tanggal 5 Desember 2013, SS mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak atas sisa sebesar Rp1,77 miliar (setara dengan AS$145.198).
On October 29, 2013, DGT granted the partial objection amounting to Rp333 million. On December 5, 2013, SS filed appeal to Tax Court for the remaining Rp1.77 billion (equivalent to US$145,198).
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009
2009 Value Added Tax
Pada tanggal 29 Oktober 2012, SS menerima SKPKB PPN Januari - Desember 2009 sebesar Rp828 juta (setara dengan AS$71.257) dan telah melakukan pembayaran. SS kemudian mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012. Pada tanggal 30 Oktober 2013, DJP mengabulkan sebagian atas keberatan tersebut yang berjumlah Rp378 juta (setara dengan AS$36.917). Pada tanggal 12 Desember 2013, SS mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas sisa sebesar Rp450 juta (setara dengan AS$36.917).
On October 29, 2012, SS received SKPKB VAT for January - December 2009 amounting to Rp828 million (equivalent to US$71,257) and already paid it. SS then submitted objection on December 12, 2012. On October 30, 2013, DGT granted partial objection amounting to Rp378 million (equivalent to US$36,917). On December 12, 2013, SS filed the objection letter to Tax Court for the remaining Rp450 million (equivalent to US$36,917).
125
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
Perusahaan
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
The Company
Pajak Penghasilan Tahun 2011
2011 Income Tax
Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas PPh Badan tahun 2011 sebesar Rp6,60 miliar (setara dengan AS$678.427) dari jumlah restitusi yang diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp6,62 miliar (setara dengan AS$680.416) dalam SPT. Rugi fiskal Perusahaan tahun 2011 dikoreksi menjadi sebesar Rp31,80 miliar (setara dengan AS$3.270.160) dari rugi fiskal yang dilaporkan oleh Perusahaan sebesar Rp47,47 miliar (setara dengan AS$4.882.070) di SPT.
On April 18, 2013, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) for 2011 Corporate Income Tax amounting to Rp6.60 billion (equivalent to US$678,427) out of the refund of Rp6.62 billion (equivalent to US$680,416) that was claimed by the Company in tax return. The Company’s fiscal loss for year 2011 is corrected to be Rp31.80 billion (equivalent to US$3,270,160) out of Rp47.47 billion (equivalent to US$4,882,070) that was reported by the Company in the tax return.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima beberapa SKPKB dan SKPLB atas pajak penghasilan Pasal 23, 26 dan 4(2) tahun 2011 dengan total kurang bayar (setelah di offset) sebesar Rp22,74 miliar (setara dengan AS$2.338.378). Perusahaan telah menerima seluruh lebih bayar pajak dan telah membayar seluruh kurang bayar pajak.
On the same date, the Company also received several SKPKB and SKPLB for income tax Article 23,26 and 4(2) for year 2011 totaling to tax underpayment (after net off) amounting to Rp22.74 billion (equivalent to US$2,338,378). The Company had already received all tax overpayment and paid all tax underpayment.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan masih dalam proses keberatan di DJP atas SKPKB pajak penghasilan Pasal 26 tahun 2011 sebesar Rp22,14 miliar (setara dengan AS$1.816.722) dan koreksi rugi fiskal sejumlah Rp12,25 miliar (setara dengan AS$1.005.261) pada SKPLB PPh Badan tahun 2011 .
Until the completion date of the consolidated financial statements, the Company is still in the process of objection in DGT on SKPKB of income tax under Article 26 income tax for year 2011 amounting to Rp22.14 billion (equivalent to US$1,816,722) and the correction on fiscal loss of Rp12.25 billion (equivalent to US$1,005,261) in SKPLB of 2011 Corporate Income Tax.
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011
2011 Value Added Tax
Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaan juga menerima SKPLB atas PPN barang dan jasa tahun 2011 sebesar Rp1,85 miliar (setara dengan AS$190.064) sesuai dengan yang sebelumnya diklaim oleh Perusahaan. Kelebihan pembayaran tersebut telah diterima seluruhnya oleh Perusahaan.
On April 18, 2013, the Company also received SKPLB of VAT of goods and services for year 2011 amounting to Rp1.85 billion (equivalent to US$190,064) which is earlier claimed by the Company. The tax overpayment had already been fully received by the Company.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima beberapa STP dan SKPKB atas PPN jasa luar negeri tahun 2011 dengan total kurang bayar sebesar Rp393 juta (setara dengan AS$40.409). Perusahaan telah membayar kurang bayar pajak tersebut.
On the same date, the Company also received several STP and SKPKB for VAT on overseas service for year 2011 with the total the tax underpayment amounting to Rp393 million (equivalent to US$40,409). The Company had already paid the tax underpayment.
126
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
SSB
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
SSB
Pajak Penghasilan Badan tahun 2011
2011 Corporate Income Tax
Pada tanggal 10 Juni 2013, SSB telah menerima SKPLB atas beban pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 sebesar Rp12,4 miliar (setara dengan AS$1.016.407), lebih rendah sebesar Rp588 juta (setara dengan AS$48.250) dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya.
On June 10, 2013, SSB has received SKPLB on its corporate income tax expense for year 2011 amounting to Rp12.4 billion (equivalent to US$1,016,407) which lower by Rp588 million (equivalent to US$48,250) than previously reported.
SSB juga mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) pada tanggal 19 Agustus 2013 terhadap Surat Ketetapan Pajak tersebut.
SSB also submitted objection to Directorate General of Tax (“DGT”) on August 19, 2013 against the tax overpayment tax assessment.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, DJP belum mengeluarkan keputusan.
Unitl the completion date of the consolidated financial statements, DGT has not issued the decision.
Pajak Pertambahan Nilai tahun 2011
2011 Value Added Taxes
Pada tanggal 10 Juni 2013, SSB menerima SKPKB atas PPN untuk periode Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp2,79 miliar (setara dengan AS$228.638). SSB telah mengajukan keberatan atas surat keputusan ini pada tanggal 19 Agustus 2013. SSB telah membayar sebesar Rp1,39 miliar (setara dengan AS$114.365) pada tanggal 30 Juli 2013.
On June 10, 2013, SSB has received SKPKB for its January to December 2011 VAT totaling to Rp2.79 billion (equivalent to US$228,638). SSB has submitted objection letters against the tax assessments on August 19, 2013. SSB has paid amounting to Rp1.39 billion (equivalent to US$114,365) on July 30, 2013.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, DJP belum mengeluarkan keputusan.
Until the completion of the consolidated financial statements, DGT has not issued the decision.
Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008
2008 Value Added Taxes
Pada tanggal 24 Juli 2013, SSB menerima SKPKB atas PPN untuk periode Januari sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp138 juta (setara dengan AS$11.356). SSB telah mengajukan keberatan atas surat keputusan ini pada tanggal 16 September 2013. SSB telah membayar sebesar Rp68,7 juta (setara dengan AS$5.640) pada tanggal 23 Agustus 2013.
On July 24, 2013, SSB has received SKPKB for its January to December 2008 VAT totaling to Rp138 million (equivalent to US$11,356). SSB has submitted objection letters against the tax assessments on September 16, 2013. SSB has paid amounting to Rp68.7 million (equivalent to US$5,640) on August 23, 2013.
127
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
23. TAXATION (continued)
Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan)
a.
SSB (lanjutan)
b.
Estimated Claims (continued)
for
Tax
Refund
SSB (continued)
Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 (lanjutan)
2008 Value Added Taxes (continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, DJP belum mengeluarkan keputusan.
Until the date of completion of the consolidated financial statements, DGT has not issued the decision.
Utang Pajak
b.
Taxes Payable
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Total utang pajak
c.
203.939 104.991 545.832 784.547 374.945 25.194 874.560 246.514
157.592 42.894 892.317 1.764.919 164.738 29.555 946.890 1.229.785
Income Taxes: Article 4(2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
3.160.522
5.228.690
Total taxes payable
Beban Pajak
c.
Tax Expense Tax expense of the Group consist of the following:
Beban pajak Grup adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Kini Entitas anak
(2.564.697)
(6.605.070)
Current Subsidiaries
Tangguhan Perusahaan Entitas anak
4.625.030 (3.745.029)
4.164.937 (8.205.146)
Deferred The Company Subsidiaries
(4.040.209)
Net
(10.645.279)
Tax expense
Neto Beban pajak
880.001 .
(1.684.696)
128
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
23. TAXATION (continued)
Pajak Kini
d.
Current Tax The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated tax loss is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2012
3.758.512
23.073.014
(12.786.377)
(32.598.341)
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Income before income tax of the subsidiaries
(9.027.865)
(9.525.327)
Loss before income tax of the Company
Beda temporer Amortisasi Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto Utang sewa pembiayaan Penyusutan Beban akrual
84.715 15.661 (91.789) (1.240.258)
99.604 (30.932) 19.957 (2.882.984)
Temporary differences Amortization Provision for employee benefits - net Finance lease payables Depreciation Accrued expenses
Beda temporer - neto
(1.120.704)
(2.715.331)
Temporary differences - net
110.967
79.024
Beda permanen Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Denda pajak Lain-lain
(2.858.155) (5.750.938)
(4.717.092) 6.953 551.838
Permanent differences Interest income already subjected to final income tax Tax penalties Others
Beda permanen - neto
(8.609.093)
(4.158.301)
Permanent differences - net
Taksiran rugi fiskal
(18.757.662)
(16.398.959)
Estimated tax loss
Kumulatif rugi fiskal awal tahun Koreksi rugi fiskal
(21.633.669) 377.092
(5.234.710) -
Cumulative tax loss at beginning of year Adjustment of tax loss
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
(40.014.239)
(21.633.669)
Cumulative tax losses at end of year
Beban pajak kini - Perusahaan Pembayaran pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Taksiran tagihan pajak .. . penghasilan badan
-
-
Current tax expense - the Company
653.531 -
1.086.498 27.698
Prepayments of income tax Article 23 Article 25
653.531
1.114.196
Estimated claims for tax refund corporate income tax
Taksiran tagihan pajak Perusahaan Entitas anak
(653.531) (11.727.184)
(1.114.196) (9.457.510)
Estimated claims for tax refund The Company Subsidiaries
Taksiran tagihan pajak
(12.380.715)
(10.571.706)
Estimated claims for tax refund
Utang pajak penghasilan badan Entitas anak
874.560
129
946.890
Corporate income tax payable Subsidiaries
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
23. TAXATION (continued)
Pajak Tangguhan
e.
Deferred tax The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Perusahaan Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Aset tidak lancar lainnya Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Utang sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan neto Perusahaan
10.003.559
5.408.417
104.787 65.117
83.608 37.375
Company Deferred tax assets Tax loss carry forward Long-term employee benefit liability Other non-current assets
(25.378) (14.609)
(2.431) (18.523)
Deferred tax liabilities Fixed assets Finance lease payables
5.508.446
Net deferred tax assets Company
4.376.378 1.847.146 1.824.350 1.390.752 1.213.509 1.058.211 116.646 3.880 3.252 616 -
2.552.457 194.573 1.102.846 314.402 496.536 686.543 56.383 3.131 1.377 9.162 7.097.736 2.585
Subsidiaries Deferred tax assets PT Sanggar Sarana Baja PT Media Djaya Bersama PT Mifa Bersaudara PT Cipta Krida Bahari PT Tunas Inti Abadi PT Reswara Minergi Hartama PT Bara Energi Lestari PT Pradipa Aryasatya PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma PT Cipta Kridatama PT Pelabuhan Buana Reja
11.834.740
12.517.731
Deferred tax assets - Subsidiaries
1.606.427
699.895
Unrealized intra-group profits
Aset pajak tangguhan - neto
23.574.643
18.726.072
Deferred tax assets - net
Liabilitas pajak tangguhan PT Reswara Minergi Hartama PT Sumberdaya Sewatama PT Cipta Kridatama
17.244.940 9.899.081 1.643.227
17.279.145 8.863.889 -
Deferred tax liabilities PT Reswara Minergi Hartama PT Sumberdaya Sewatama PT Cipta Kridatama
Liabilitas pajak tangguhan - neto
28.787.248
26.143.034
Deferred tax liabilities - net
Entitas Anak Aset pajak tangguhan PT Sanggar Sarana Baja PT Media Djaya Bersama PT Mifa Bersaudara PT Cipta Krida Bahari PT Tunas Inti Abadi PT Reswara Minergi Hartama PT Bara Energi Lestari PT Pradipa Aryasatya PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma PT Cipta Kridatama PT Pelabuhan Buana Reja Aset pajak tangguhan Entitas anak Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup
10.133.476
130
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
23. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Deferred tax (continued) The details of deferred tax expense - net are as follows:
Rincian beban pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku: Kompensasi rugi fiskal Penyusutan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Amortisasi Utang sewa pembiayaan Total - Perusahaan Entitas anak Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup Penyesuaian pajak tangguhan Beban pajak tangguhan - neto
2012
4.595.142 (22.947) 21.179 27.742 3.914 4.625.030 (4.651.561)
4.099.740 4.989 24.901 19.756 (7.733)
Company Effects of temporary differences at applicable tax rates: Tax loss carry forward Depreciation Long-term employee benefit liability Amortization finance lease payables
4.141.653 (8.205.146)
Total - Company Subsidiaries
906.532 -
38.124 (14.840)
Unrealized intra-group profits Adjusment of deferred tax
880.001
(4.040.209)
Deferred tax expense - net
The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax expense and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Eliminasi transaksi dengan entitas anak
2012
3.758.512
23.073.014
9.869.943
152.497
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Elimination of transaction with subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan
13.628.455
23.225.511
Income before income tax
Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
(3.407.113)
(5.806.378)
131
Income tax with applicable tax rate
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
23. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
23. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Deferred tax (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Pengaruh pajak atas beda permanen: Laba yang belum terealisasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Penyesuaian pajak tangguhan Hadiah dan sumbangan Pajak dan denda Penyesuaian translasi Representasi Lain-lain
2012
906.532 869.208 (426.104) (234.623) (98.096) (55.791) (47.725) 809.016
Beban pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
1.567.505 (1.800.090) (176.348) (35.317) 44.259 (65.660) (4.411.374)
Tax effects on permanent differences: Unrealized profits Interest income already subject to final tax Deferred tax asset adjustments Gifts and donations Taxes and penalties Translation adjustment Representation Others
(10.645.279)
Income tax expense per consolidated statements of comprehensive income
38.124
(1.684.696)
Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuk tahun 2013 seperti yang disebutkan di atas akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2013.
The amounts of the Company’s tax losses for the year 2013 as stated above will be reported by the Company in its 2013 annual income tax return (“SPT”).
Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuk tahun 2012 seperti yang disebutkan di atas telah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPT PPh badan tahun 2012.
The amounts of the Company’s tax losses for the year 2012 as stated above had been reported by the Company in its 2012 SPT.
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham Valle Verde Pte., Ltd. PT Tiara Marga Trakindo Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) Willy Agung Adipradhana (Direktur) Syahnan Poerba (Direktur) Yovie Priadi (Direktur)
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase/ Percentage
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid
1.514.240.000 636.366.000 288.000.000 946.000
55,0000% 23,1140% 10,4607% 0,0344%
79.992.678 33.806.816 15.818.961 51.899
418.000
0,0152%
22.943
309.000
0,0112%
16.947
294.000
0,0107%
16.134
132
Shareholders Valle Verde Pte., Ltd. PT Tiara Marga Trakindo Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara (President Director) Willy Agung Adipradhana (Director) Syahnan Poerba (Director) Yovie Priadi (Director)
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (continued) The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang saham Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) Mivida Hamami (Komisaris) Masyarakat umum dan karyawan (dengan pemilikan masing-masing di bawah 5%) Total
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid
Persentase/ Percentage
Shareholders
165.500
0,0060%
9.090
133.500
0,0048%
7.333
312.293.000
11,3430%
16.812.107
Rachmat Mulyana Hamami (President Commissioner) Mivida Hamami (Commissioner) Public and employees (each with ownership interest below 5%)
2.753.165.000
100,0000%
146.554.908
Total
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
25. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET This account represents the difference between the total par value of shares issued in connection with the IPO conducted in December 2011 and the related proceeds, net of the share issuance costs of Rp69.07 billion. As of December 31, 2013 and 2012, the detail of this account is as follow:
Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham baru yang diterbitkan dalam rangka IPO pada bulan Desember 2011 dengan hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp69,07 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: Tambahan modal disetor dari penawaran perdana saham Biaya emisi saham
147.510.299 (8.098.156)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(17.920.594)
Neto
121.491.549
Additional paid-in-capital from initial public offering Share issuance costs Difference in value of restructuring transaction of entities under common control Net
Entitas
Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan melakukan penyertaan saham atas beberapa anak perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utama dan SS. Selisih atas transaksi restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
In 2010 and 2009, the Company acquired subsidiaries’ shares which were previously owned by PT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utama and SS. The resulting difference arising from the restructuring is as follows:
Selisih Nilai Sepengendali
Transaksi
dengan
Harga Pengalihan/ Transfer Price
Nilai Buku Aset Neto/ Book Value of Net Assets
PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi
68.440 310.867 85.750 16.271.180 1.092.319
7.594.496 6.198.158 4.760.310 (9.242.148) (9.402.854)
Total
17.828.556
(92.038)
133
Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control (7.526.056) (5.887.291) (4.674.560) 25.513.328 10.495.173 17.920.594
PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi Total
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
26. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
26. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaanperusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum maka pada tanggal 31 Mei 2012, berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan yang telah di aktakan dalam Akta Notaris Andalia Farida S.H., M.H., No. 46 tanggal 31 Mei 2012, pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan AS$110.278) sebagai cadangan umum.
In compliance with Corporation Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, on May 31, 2012, under the annual general shareholder meeting which was covered by Notarial Deed No. 46 dated May 31, 2012 of Andalia Farida, S.H., M.H., the shareholders approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserves amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent to US$110,278).
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2013, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 40 tanggal 30 Mei 2013, pemegang saham menyetujui antara lain sebagai berikut:
Based on annual general shareholder meeting held on May 30, 2013 which was covered by Notarial Deed No. 40 dated May 30, 2013 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., the shareholders approved, among others, the following:
a.
Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar AS$100.000; dan
a.
Additional appropriation of retained earnings for general reserve amounting to US$100,000; and
b.
Pembagian dividen kas sebesar AS$0,0012383 per saham atau sejumlah AS$3.409.244 yang diambil dari laba tahun 2012 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pada bulan Juli 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas dividen kas.
b.
The distribution of cash dividends amounting to US$0.0012383 per share or totaling US$3,409,244 which were taken from income for 2012 attributable to equity holders of the parent company. In July 2013, the Company has paid such cash dividends.
27. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
27. SALES AND SERVICES
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Kontraktor tambang dan tambang batubara Jasa Sewa mesin pembangkit tenaga listrik Logistik dan sewa kapal Divisi Site Services (SSD) dan Repabrikasi (Reman) Pabrikasi Total
2012
451.173.409
536.081.287
132.932.184 101.300.046
133.331.001 99.933.152
51.152.458 40.461.483
51.233.651 66.392.333
777.019.580
886.971.424
Mining contractors and coal mining Services Power engine rental Logistics and vessel rental Site Services Division (SSD) and Remanufacturing (Reman) Manufacturing Total
The details of sales and services to individual customers representing more than 10% of the total sales and services are as follows:
Rincian penjualan dan pendapatan jasa kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan dan pendapatan jasa adalah sebagai berikut:
134
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 27. PENJUALAN (lanjutan)
DAN
PENDAPATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JASA
27. SALES AND SERVICES (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Nilai: PT PLN (Persero) Avra Commodities Pte., Ltd. PT Arutmin Indonesia
108.660.796 86.992.759 58.338.310
108.160.922 87.124.378 102.033.049
Amount: PT PLN (Persero) Avra Commodities Pte., Ltd. PT Arutmin Indonesia
Persentase: PT PLN (Persero) Avra commodities Pte., Ltd. PT Arutmin Indonesia
13,98% 11,20% 7,51%
12,19% 9,82% 11,50%
Percentage: PT PLN (Persero) Avra commodities Pte., Ltd. PT Arutmin Indonesia
Sales to PT PLN (Persero) represent sales from services segment, while sales to PT Arutmin Indonesia and Avra Commodities Pte., Ltd. represent sales from mining contractors and coal mining segment.
Penjualan kepada PT PLN (Persero) merupakan penjualan yang berasal dari segmen jasa, sedangkan penjualan kepada PT Arutmin Indonesia dan Avra Commodities Pte., Ltd. merupakan penjualan yang berasal dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara. 28. BEBAN POKOK PENDAPATAN JASA
PENJUALAN
DAN
28. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Kontraktor tambang dan tambang batubara Jasa Logistik dan sewa kapal Sewa mesin pembangkit tenaga listrik Divisi Site Services (SSD) dan Repabrikasi (Reman) Pabrikasi
326.395.581
432.302.629
114.548.916 84.978.899
105.632.852 80.227.167
36.696.704 38.372.290
35.566.846 62.010.439
Mining contractors and coal mining Services Logistic and vessel rental Power engine rental Site Services Division (SSD) and Remanufacturing (Reman) Manufacturing
Total
600.992.390
715.739.933
Total
Purchases from suppliers with amount more than 10% from total purchases are purchases from related parties, as described in the Note 31.
Pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah pembelian dari pihak berelasi, seperti yang diuraikan pada Catatan 31.
135
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 29. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
DAN
29. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya penjualan Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Jasa profesional Sewa Perjalanan dinas Penyusutan dan amortisasi Informasi dan teknologi Peralatan dan fasilitas Telekomunikasi Promosi dan iklan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Total
30. LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
2013
2012
46.245.919 32.676.033
45.086.496 25.880.080
11.862.171 9.477.778 5.776.887 4.506.361 4.193.726 2.655.248 2.620.829 1.025.679 992.748 652.376 10.651.698
929.447 6.222.186 5.537.025 3.822.313 3.784.933 2.562.290 2.503.783 1.028.345 1.268.242 1.323.490 12.924.453
Salaries and employees’ benefits Selling expense Provision for impairment losses on accounts receivable Professional fees Rental Travelling Depreciation and amortization Information and technology Utilities and facilities Telecommunication Promotion and advertising Repairs and maintenance Others
133.337.453
112.873.083
Total
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
Dana Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The Company and certain subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The Company’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dana Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetap yang didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu, dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”). Tambahan manfaat pasti di luar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.
The Company and certain subsidiaries have a defined benefit pension plan, covering certain permanent employees, which plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and certain subsidiaries and their covered employees. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.
136
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Dana Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan)
Defined Benefit Pension Plan (continued)
Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai Undang-Undang, Grup akan menyediakan kekurangannya.
The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.
Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam kedua program. Liabilitas imbalan kerja Grup atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undang-undang.
Some permanent employees are not covered in both programs. The Group’s liability for the benefits of these employees is calculated based on the minimum requirement of the Law.
Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya tertanggal 14 Maret 2014 dan 27 Februari 2013.
The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated March 14, 2014 and February 27, 2013.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining liability for employee benefits as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Tingkat diskonto Kenaikan gaji tahunan Tingkat investasi Tingkat mortalitas Usia pensiun Tingkat pengunduran diri
Tingkat kecacatan
8,5% 6% 9% p.a. 7% p.a. 7% p.a. 7% p.a. TMI 11 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ 55 years (all employees are assumed to retire at the retirement age) 6% untuk karyawan usia di bawah 30 tahun dan menurun hingga 0% pada usia 52 tahun/ 6% for employees before age of 30 years and will linearly decrease until 0% at the age of 52 years 10% dari tingkat mortalitas/ 10% of the mortality rate
137
Discount rate Annual salary increase Investment rate Mortality rate Retirement age Resignation rate
Disability rate
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) a.
KERJA
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Beban Imbalan Kerja Neto
a.
Net Employee Benefits Expense
Tidak didanai/Unfunded plan
Imbalan pasca kerja/ Post employee benefit
Didanai/ Funded 31 Desember 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan Rugi aktuaria - neto
351.581 323.285 (323.234) (1.207)
Biaya jasa lalu - non-vested Keuntungan pada pembatasan dan penyelesaian Pembayaran masuk/keluar
(112.379) 17.126
Beban imbalan kerja neto 31 Desember 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Rugi aktuaria - neto Biaya jasa lalu - non-vested Pengembalian aset program yang diharapkan Keuntungan pada pembatasan dan penyelesaian Lain-lain
b.
Total/ Total
3.107.619 623.020 145.334
473.845 120.383 198.831
32.613
1.975
(883.235) 22.427
(26.000) 1.376
(1.021.614) 40.929
770.410
4.073.360
448.953 415.766 6.631 (458.001)
2.885.573 681.598 400.810 15.598 -
454.140 126.574 150.227 -
3.788.666 1.223.938 557.668 15.598 (458.001)
(74.055) (3.257)
(977.590) (12.448)
413.349
3.070.853
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
653.629
b.
Rincian liabilitas imbalan kerja neto
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan - neto Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu - non-vested Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
4.792.927 (4.247.630)
Tidak didanai/ Unfunded Plan
4.137.831
Net employee benefits expense
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Total/ Total 19.537.792 (4.247.630)
545.297
14.744.865
15.290.162
102.699
(2.051.775)
(1.949.076)
-
(105.110)
(105.110)
12.587.980
December 31, 2012 Current service cost Interest cost Net actuarial losses Past service cost - non-vested Expected return on plan asset Effect of any curtailment or settlement Others
Details of the net liability for employee benefits
14.744.865 -
647.996
Net employee benefits expense
Liability for Employee Benefits
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Didanai/ Funded Plan
34.588
3.047.778
(903.535) (9.191)
December 31, 2013 Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Net actuarial losses Past service cost non-vested Effect of any curtailment or settlement Transfer in/out
3.933.045 1.066.688 (323.234) 342.958
255.172
-
Beban imbalan kerja neto
Imbalan jangka panjang lainnya/ Other long-term benefit
13.235.976
138
Didanai/ Funded Plan 6.437.278 (5.537.529)
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
14.625.318 -
21.062.596 (5.537.529)
899.749
14.625.318
15.525.067
(160.092)
(2.343.540)
739.657
(148.672) 12.133.106
Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets
Present value of employee benefits obligation - net Unrecognized actuarial (2.503.632) gain (losses) Past service cost (148.672) non-vested
12.872.763
Long-term employee benefit liability
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) b.
KERJA
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
b.
Liability for Employee Benefits (continued) The changes in present value of employee benefits obligation are as follows:
Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Didanai/ Funded Plan Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan 6.437.278 1 Januari Biaya jasa kini 351.581 Biaya bunga 323.285 Pembayaran manfaat (522.695) Keuntungan (kerugian) atas pembatasan dan penyelesaian (112.379) Kerugian (keuntungan) liabilitas aktuaria (431.736) Pembayaran masuk/keluar 17.126 Kontribusi karyawan 99.318 Biaya masa lalu karena penerapan awal Penyesuaian translasi (1.368.851) Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan 31 Desember
4.792.927
Tidak didanai/ Unfunded Plan
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Total/ Total
14.625.318
21.062.596
3.581.464 743.403 (586.028)
3.933.045 1.066.688 (1.108.723)
(909.235)
(1.021.614)
526.516 23.803 -
94.780 40.929 99.318
26.489 (3.286.865)
26.489 (4.655.716)
14.744.865
19.537.792
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
6.254.558
12.767.122
Total/ Total
(154.662) 1.621 127.643
85.002 (12.913) -
(400.196)
(2.550.787)
Present value of employee benefits obligation at January 1 3.788.666 Current service cost 1.225.938 Interest cost (972.931) Benefits payment Curtailment 903.535 Actuarial losses (gains) (69.660) on obligation (11.292) Transfer in/out 127.643 Employee contribution Past service cost due to initial adoption (2.950.983) Translation adjustment
14.625.318
Present value of employee benefits obligation 21.062.596 at December 31
448.953 415.766 (256.405) -
6.437.278
3.339.713 810.172 (716.526) 903.535
19.021.680
The changes in fair value of plan assets are as follows:
Perubahan nilai nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013 Nilai wajar aset program 1 Januari Kontribusi yang dibayar oleh - Grup - Karyawan Pembayaran manfaat berdasarkan dana pensiun Pembayaran manfaat berdasarkan UU Pengembalian aset program yang diharapkan Kerugian aktuaria atas aset program Penyesuaian translasi Nilai wajar aset program 31 Desember
2012
5.537.529
5.358.823
171.072 99.318
225.174 127.643
(522.695) -
(256.405) 1.621
Benefit paid - Pension Fund Benefit paid - Labor Law
323.234 (200.719) (1.160.109)
452.269 (37.985) (333.611)
Expected return on plan assets Actuarial loss on plan assets Translation adjustment
4.247.630
5.537.529
Fair value of Plan Assets, at January 1 Contributions paid by: - Group - Employee
Fair value of plan assets, at December 31
Plan assets are invested in time deposits and bonds with percentage of allocation by 71.66% and 28.34% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Aset program diinvestasikan pada deposito berjangka dan obligasi dengan persentase alokasi sebesar 71,66% dan 28,34% masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
139
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) b.
KERJA
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
b.
Liability for Employee Benefits (continued)
Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan atas dasar rata-rata pengembalian jangka panjang dan alokasi aset jangka panjang antara deposito berjangka dan obligasi pada setiap program, sebesar 7% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The expected return on plan assets is determined on the basis of long-term average returns and the long-term benchmark allocation of assets between time deposits and bonds in each plan, being 7% per annum for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Didanai/ Funded Plan Saldo awal Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi Selisih penjabaran Saldo akhir
Tidak didanai/ Unfunded Plan
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
739.657
12.133.106
12.872.763
593.612
9.573.332
255.172 (171.072) (175.760)
3.818.188 (586.028) (2.777.287)
4.073.360 (586.028) (171.072) (2.953.047)
413.349 (228.206) (39.098)
3.724.482 (716.526) (448.182)
647.997
12.587.979
13.235.976
739.657
12.133.106
Total/ Total 10.166.944 4.137.831 (716.526) (228.206) (487.280) 12.872.763
Beginning balance Employee benefits expense Benefit paid Contribution paid Translation difference Ending balance
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012 Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Kenaikan/ Decrease Increase
Penurunan/ Decrease
Tidak Didanai Imbalan pasca kerja Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
(242.880) (1.003.248)
273.261 1.116.916
(263.525) (980.653)
312.672 1.146.487
Unfunded Post employee benefit Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
Sub-total
(1.246.128)
1.390.177
(1.244.178)
1.459.159
Sub-total
Imbalan jangka kerja panjang lainnya Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
(29.984) (139.840)
33.765 157.341
(34.888) (154.641)
39.536 173.878
Other long-term employee benefits Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
Sub-total
(169.824)
191.106
(189.529)
213.414
Sub-total
54.052 673.183
Funded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation Sub-total
Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti Sub-total Total
(32.085) (404.454)
36.713 460.698
(46.719) (586.662)
(436.539)
497.411
(633.381)
727.235
(1.852.491)
2.078.694
(2.067.088)
2.399.808
140
Total
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) b.
KERJA
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
JANGKA
30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Rincian liabilitas (lanjutan)
imbalan
Liability for Employee Benefits (continued)
neto
Details of the net liabilities for employee benefits (continued)
Total penyesuaian yang timbul pada aset dan liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The amounts of experience adjustments arising on the plan assets and plan liabilities for the year ended December 31, 2013 and previous four annual periods of employee benefits:
31 Des. 2013/ Dec. 31, 2013 (Satu Tahun/ One Year)
kerja
b.
31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012 (Satu Tahun/ One Year)
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011 (Satu Tahun/ One Year)
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010 (Satu Tahun/ One Year)
31 Des. 2009/ Dec. 31, 2009 (Satu Tahun/ One Year)
Tidak didanai Imbalan Pasca Kerja Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program
Unfunded Post Employee Benefits 12.305.053 113.359
12.256.965 (480.847)
10.767.311 (119.102)
7.861.754
3.210.417
388.411
45.875
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program
Present value of obligation Experience adjustments on plan liabilities Other long-term employee benefit
2.439.812
2.368.353
1.999.811
2.014.541
374.423
115.181
1.708.770
116.785
2.280.391 (239.919)
Present value of obligation Experience adjustments on plan liabilities
Didanai Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Defisit/(surplus) program Penyesuaian liabilitas liabilitas program Penyesuaian aset program
Funded 4.792.927 (4.247.630) 545.297
6.437.278 (5.537.529) 899.749
6.254.558 (5.358.823) 895.735
5.543.640 (5.247.297) 296.343
3.187.980 (3.860.133)
Present value of obligation Fair value of plan assets
(672.153)
Deficit/(surplus)in plan
101.755
(219.435)
331.999
225.064
329.632
Experience adjustments on plan liabilities
(200.719)
37.985
197.930
(569.549)
(212.610)
Experience adjustments on plan assets
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
31. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
In the normal course of business, the Group has transactions with entities which are considered related parties. The entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership. Sales or purchase price among related parties is determined based on prices agreed by both parties.
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan pemilik. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.
141
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Rincian transaksi dan saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of transactions and balances with related parties are as follows:
a.
a.
Saldo Signifikan dari Pihak-pihak Berelasi
Persentase terhadap total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated assets (%)
Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Significant Balances with Related Parties
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Piutang usaha (Catatan 6)
Trade receivables (Note 6)
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara Mega Strada Pte., Ltd. PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo
10.301.498 1.737.535 1.102.654 995.174 60.791 38.378
9.470.974 3.933.029 1.069.338 86.398 32.874 22.435
0,85 0,14 0,09 0,08 0,01 0,00
0,75 0,31 0,08 0,01 0,00 0,00
12.801 10.127
6.803 -
0,00 0,00
0,00 -
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara Mega Strada Pte., Ltd. PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
14.258.958 (1.102.654)
14.621.851 -
1,17 (0,09)
1,15 -
Total Allowance for impairment losses
Neto
13.156.304
14.621.851
1,08
1,15
Net
PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Triyasa Propertindo PT Tiara Marga Trakindo
11.420 590 209 -
39.993 758 8
0,00 0,00 0,00 -
0,00 0,00 0,00
PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Triyasa Propertindo PT Tiara Marga Trakindo
Total
12.219
40.759
0,00
0,00
Total
Piutang non-usaha
Non-trade receivables
Trade and non-trade receivables represent receivables with maturity less of than 1 year.
Piutang usaha dan non-usaha merupakan piutang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated liabilities (%)
Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Utang usaha (Catatan 15)
Trade payables (Note 15)
PT Trakindo Utama Halcon Prima Logistics Pte., Ltd. PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chakra Jawara PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo
117.037.984 3.824.777 1.569.336 1.126.033 268.491 74.336 21.853 -
72.193.130 269.355 995.478 472.118 264.601 237.070 19.134 1.208
13,13 0,43 0,18 0,13 0,03 0,01 0,00 -
7,87 0,03 0,11 0,05 0,03 0,03 0,00 0,00
PT Trakindo Utama Halcon Prima Logistics Pte., Ltd. PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chakra Jawara PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo
Total
123.922.810
74.452.094
13,91
8,12
Total
-
(1,03)
-
Less long-term portion
74.452.094
12,88
8,12
Short-term portion
Dikurangi bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Bagian jangka pendek
(9.182.511) 114.740.299
142
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) a.
Saldo Signifikan Berelasi (lanjutan)
dengan
31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Pihak-pihak
a.
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Utang non-usaha PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo PT Chitra Paratama
10.245.430 1.272.112 536.160 129.376 3.291 10 -
757.833 1.108.819 653.826 2.525 13.296
1,15 0,14 0,06 0,01 0,00 0,00 -
0,08 0,12 0,07 0,00 0,00
Non-trade payables PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo PT Chitra Paratama
Total
12.186.379
2.536.299
1,36
0,27
Total
Uang muka pelanggan (Catatan 18) PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara
125.364 2.937
55.555 8.633
0,01 0,00
0,01 0,00
Advances from customers (Note 18) PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara
Total
128.301
64.188
0,01
0,01
Total
7,14
Finance lease payables (Note 20) PT Chandra Sakti Utama Leasing
Utang sewa pembiayaan (Catatan 20) PT Chandra Sakti Utama Leasing
b.
Significant Balances with Related Parties (continued)
Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated liabilities (%)
Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
WITH
47.104.495
65.471.482
5,29
Utang non-usaha kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing merupakan utang pembiayaan konsumen yang dilunasi pada bulan Februari 2014.
Non-trade payables to PT Chandra Sakti Utama Leasing represent consumer finance payables which was fully paid in February 2014.
Transaksi Signifikan dengan Pihak-pihak Berelasi
b.
Significant Parties
Transactions
with
Related
Persentase terhadap total penjualan dan pendapatan jasa (%)/ Percentage to total consolidated sales and services (%)
Total 2013
2012
2013
2012
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama PT Chandra Sakti Utama Leasing Mega Strada Pte., Ltd. PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama
72.153.779 3.797.261 839.679 162.857 107.705 71.433 -
82.111.056 12.305.063 3.780.330 217.127 544.627 165.261 1.069.338 4.925 377
9,29 0,49 0,11 0,02 0,01 0,01 -
9,26 1,39 0,43 0,02 0,06 0,02 0,12 0,00 0,00
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama PT Chandra Sakti Utama Leasing Mega Strada Pte., Ltd. PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama
Total penjualan dan pendapatan jasa
77.132.714
100.198.104
9,93
11,3
Total sales and services
Penjualan dan pendapatan jasa
Sales and services
143
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi Signifikan dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
b.
with
2012
2013
2012
Penjualan aset tetap
Sales of fixed assets 18.024.247
-
43,42
-
PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama PT Chakra Jawara PT Mitra Solusi Telematika
77.430.225 777.621 72.800 -
108.257.541 10.115.231 321.113 32.841
6,38 0,06 0,01 -
8,57 0,80 0,03 0,00
PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama PT Chakra Jawara PT Mitra Solusi Telematika
Total pembelian aset tetap
78.280.646
118.726.726
6,45
9,40
Total purchased fixed assets
PT Tiara Marga Trakindo
PT Tiara Marga Trakindo
Pembelian aset tetap
Purchased fixed assets
Sewa ruang kantor, tempat parkir dan kendaraan
Rented space, parking spaces and vehicles
PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Triyasa Propertindo
3.753.140 146.230 9.597
3.926.826 322
2,81 0,11 0,01
3,45 0,00
PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama PT Triyasa Propertindo
Total sewa ruang kantor, tempat parkir dan kendaraan
3.908.967
3.927.148
2,93
3,45
Total rented space, parking spaces and vehicles
Pembelian jasa teknologi dan informasi
Purchased information and technology services
PT Mitra Solusi Telematika
1.660.424
2.666.530
1,25
2,34
PT Mitra Solusi Telematika
Pembelian suku cadang dan lain-lain
Purchased spare parts and others
PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama
31.065.324 5.151.438 576.491 567.864 469.483 669 466
63.306.261 6.388.162 937.920 345.431 5.142 -
5,17 0,86 0,10 0,09 0,08 0,00 0,00
8,86 0,89 0,13 0,05 0,00 -
PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama
Total pembelian suku cadang dan lain-lain
37.831.735
70.982.916
6,30
9,93
Total purchased sparepart and others
Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective expenses (%)
Total 2013
2012
2013
2012
Pelatihan karyawan PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama
66.597 10.669
553 208.764
0,05 0,01
0,00 0,18
Employee training PT Tiara Marga Trakindo PT Trakindo Utama
Total pelatihan karyawan
77.266
209.317
0,06
0,18
Total employee training
4.302.214
3.052.697
7,22
5,50
Finance charges PT Chandra Sakti Utama Leasing
Biaya keuangan PT Chandra Sakti Utama Leasing
c.
Related
Persentase terhadap total penjualan aset tetap (%)/ Percentage to total sales of fixed assets (%)
Total 2013
Significant Transactions Parties (continued)
WITH
Transaksi dengan Karyawan Kunci
c.
Transaction Personnel
with
Key
Management
Kompensasi Manajemen Kunci
Key Management Compensation
Di dalam melakukan aktivitas operasionalnya, Grup memiliki beberapa personil kunci yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Grup.
In the operational activities, the Group has several key personnel consisting of Group’s Commissioners and Directors.
144
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) c.
Transaksi (lanjutan)
dengan
Karyawan
31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Kunci
c.
Transaction with Key Personnel (continued)
WITH
Management
The compensation to key management for the years ended December 31, 2013 and 2012 are shown below:
Jumlah kompensasi manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2013
2012
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Dewan komisaris Dewan direksi
644.076 5.659.667
683.548 5.615.935
Salaries and other short-term employee benefits Board of commissioners Board of directors
Total
6.303.743
6.299.483
Total
Sifat hubungan dengan adalah sebagai berikut:
pihak-pihak
The nature of the relationship with each of the related parties is as follows:
berelasi
Perusahaan/Company
Sifat hubungan/Nature of relationship
PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)
Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Grup/ Entity with significant influence over the Group Entitas yang dikendalikan oleh shareholder Grup/ Entity controlled by Shareholder of the Group Entitas yang dikendalikan oleh shareholder Grup/ Entity controlled by Shareholder of the Group Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT
Halcon Prima Logistics Pte., Ltd. Mega Strada Pte., Ltd. PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Mahadana Dasha Utama (“Mahadasha”)
Sifat hubungan dengan adalah sebagai berikut:
pihak-pihak
The nature of the relationship with each of the related parties is as follows:
berelasi
Perusahaan/Company
Sifat hubungan/Nature of relationship
PT Chakra Jawara
Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entitycontrolled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Program manfaat kerja dari Grup/ Post-employment benefit plan of the Group Entitas induk/ Parent company
PT Chitra Paratama PT Tri Swardana Utama PT Triyasa Propertindo PT Mitra Solusi Telematika Dana Pensiun PT Trakindo Utama Valle Verde Pte., Ltd.
145
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Segmen primer
Primary segments
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga segmen usaha, yaitu jasa, pabrikasi dan pertambangan batubara. Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
The Group classifies its business into three business segments, namely services, manufacturing and coal mining. Information concerning the Group’s business segments is as follows: 2013
Jasa/ Services Penjualan dan pendapatan jasa dari pelanggan eksternal Penjualan dan pendapatan jasa antar segmen Penjualan dan pendapatan jasa Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Laba bruto
285.384.688
Pabrikasi/ Manufacturing
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara/ Mining Contractors and Coal Mining
40.461.483
451.173.409
-
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Neto/ Net -
777.019.580
Sales and services from external customers Sales and services inter-segment
34.678.807
488.472
91.524.437
-
(126.691.716)
-
320.063.495
40.949.955
542.697.846
-
(126.691.716)
777.019.580
246.149.077
38.372.290
441.997.065
-
(125.526.042)
600.992.390
Sales and services Cost of goods sold and services
73.914.418
2.577.665
100.700.781
-
(1.165.674)
176.027.190
Gross profit
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(133.337.453) 31.001.453 (17.971.274)
Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
55.719.916
Income from operations
1.822.266 5.832.218 (59.615.888)
Equity in net income of an associated company Finance income Finance charges
__________________
Laba usaha Bagian laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan Laba sebelum pajak penghasilan
3.758.512 Income before income tax
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan
(2.564.697) 880.001
Income tax expense Current Deferred
Beban pajak penghasilan
(1.684.696)
Iincome tax expense - net
Laba tahun berjalan
2.073.816
Income for the year
Rugi komprehensif lain
(22.697.510)
Other comprehensive loss
Total rugi komprehensif tahun berjalan
(20.623.694)
Total comprehensive loss for the year
Segmen aset
451.530.048
36.959.321
675.248.942
340.584.332
(291.190.110)
1.213.132.533
Segment assets
Segmen liabilitas
355.954.604
26.263.005
564.339.100
67.341.592
(122.792.854)
891.105.447
Segment liabilities
Informasi lainnya: Belanja modal
124.240.107
106.671
63.836.578
9.136.164
(8.573.813)
188.745.707
Other information: Capital expenditures
54.718.216
937.256
36.458.190
1.029.164
(30.044)
93.112.782
Depreciation and amortization expense
Biaya depresiasi dan amortisasi
146
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen primer (lanjutan)
Primary segments (continued) 2012
Pabrikasi/ Manufacturing
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara/ Mining Contractors and Coal Mining
284.497.804
66.392.333
536.081.287
-
36.692.335
736.860
84.814.739
-
(122.243.934)
-
321.190.139
67.129.193
620.896.026
-
(122.243.934)
886.971.424
230.585.512
62.564.967
544.680.891
-
(122.091.437)
715.739.933
90.604.627
4.564.226
76.215.135
-
(152.497)
171.231.491
Jasa/ Services Penjualan dan pendapatan jasa dari pelanggan eksternal Penjualan dan pendapatan jasa antar segmen Penjualan dan pendapatan jasa Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Laba bruto
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Neto/ Net -
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
886.971.424
Laba usaha
Sales and services Cost of goods sold and services Gross profit
(112.873.083) 9.793.098 (12.192.681)
Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
55.958.825
Income from operations
94.174 9.741.175 (42.721.160)
Equity in net income of an associated company Finance income Finance charges
__________________
Bagian laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Sales and services from external customers Sales and services inter-segment
Laba sebelum pajak penghasilan
23.073.014 Income before income tax
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan
(6.605.070) (4.040.209)
Income tax expense Current Deferred
Beban pajak penghasilan
(10.645.279)
Income tax expense
Laba tahun berjalan
12.427.735
Income for the year
Rugi komprehensif lain
(5.660.749)
Total laba komprehensif tahun berjalan
6.766.986
Other comprehensive loss Total comprehensive income for the year
Segmen aset
461.803.142
56.775.008
692.589.512
371.887.668
(319.657.599)
1.263.397.731
Segment assets
Segmen liabilitas
357.511.487
38.865.380
584.097.065
90.832.847
(153.969.072)
917.337.707
Segment liabilities
Informasi lainnya: Belanja modal
136.519.865
170.492
144.969.126
1.165.356
(367.268)
282.457.571
Other information: Capital expenditures
47.322.940
1.271.218
73.159.741
843.216
(15.020)
122.582.095
Depreciation and amortization expense
Biaya depresiasi dan amortisasi
147
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berikut adalah perjanjian-perjanjian signifikan Grup pada tanggal 31 Desember 2013:
The following are significant agreements of the Group as of December 31, 2013:
Perusahaan
Company
Pada tanggal 18 Desember 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Club Deal sebesar AS$450.000.000 dengan OverseaChinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), dimana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBC NISP bertindak sebagai Security Agent.
On December 18, 2013, the Company entered into a Club Deal facility agreement with the total amount of US$450,000,000 with Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), whereas OCBC acting as Agent and OCBC-NISP acting as Security Agent.
Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman terhutang dan untuk keperluan modal kerja Grup kecuali grup SS (Catatan 14 dan 16).
The loan will be applied for refinancing the Group’s existing loan and working capital, except SS group (Notes 14 and 16).
Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas TLF”) dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar AS$312.000.000 dan akan berakhir dalam kurun waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dengan tenggang waktu pembayaran pertama 27 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai seluruh pinjaman Grup di luar grup SS (Catatan 41).
The loans consist of three facilities as follows: a. Term loan facility (“TLF Facility”) with maximum credit facility of US$312,000,000 and will expire in 60 (sixty) months from the date of first loan utilization with grace period of 27 months from date of drawdown. The loan facility is used to refinance all existing loan of the Group excluding SS group (Note 41).
b.
Fasilitas modal kerja (“Fasilitas WCF”) dengan fasilitas pinjaman maksimum sebesar AS$78.000.000 dan akan berakhir dalam kurun waktu tiga tahun sejak tanggal pertama penarikan pinjaman dan dapat diperpanjang menjadi lima tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai keperluan korporasi dan modal kerja Grup di luar grup SS.
b.
Working Capital facility (“WCF Facility”) with maximum credit facility amount of US$78,000,000 and will expire in three years from the first date of loan utilization and can be extended to five years. The loan facility is used to finance general corporate and working capital of the Group excluding SS group.
c.
Tranches tambahan (the “Additional Debts”) dengan nilai total pinjaman tidak melebihi AS$450.000.000 dan akan berakhir dalam kurun waktu lima tahun setelah tanggal penggunaan fasilitas TLF. Fasilitas pinjaman digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Grup dan akuisisi yang diperbolehkan dan semua biaya yang terkait dengan akuisisi yang diperbolehkan.
c.
Additional tranches (the “Additional Debts”) with the aggregate amount of the Commitments shall not exceed US$450,000,000 and will expire in five years from date of TLF facility utilization. The loan facility shall be used to fund capital expenditures of the Group and Permitted Acquisitions of the Group and all related costs in connection with the Permitted Acquisitions.
148
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan berdasarkan LIBOR ditambah dengan persentase tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman ini.
The above facilities bear annual interest rates at LIBOR plus a certain percentage. As of December 31, 2013, the Company has not utilized these credit facilities.
Seluruh aset yang dijaminkan atas pinjaman yang ada (Catatan 14 dan 16) akan dialihkan sebagai jaminan untuk fasilitas ini pada tanggal pembiayaan dilakukan.
Total assets pledged as collateral for existing credit facilities (Notes 14 and 16) will be transfered as the collateral of this facility at the date of refinancing is done.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup (di luar grup SS) diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Grup, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan sebagai berikut 1. Rasio Consolidated Net Debt to EBITDA maksimum 3,75:1 sebelum 31 Desember 2015 dan 3,5:1 setelah 31 Desember 2015. 2. Consolidated Net Debt to Equity maksimum atau sama dengan 1,5:1.
Based on loan agreement, Group (excluding SS group) is required to comply with certain restrictive covenant related to Group’s nature of business, corporate action and others and to maintain financial ratios, as follows: 1. Consolidated Net Debt to EBITDA ratio at a maximum of 3.75:1 before December 31, 2015 and 3.5:1 after December 31, 2015. 2. Consolidated Net Debt to Equity at maximum or equal to 1.5:1.
SS
SS
Pada tanggal 31 Oktober 2011, SS dan Chromalloy San Diego Corporation menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga AS$6.500.000. Sampai dengan tanggal melakukan 31 Desember 2013, SS telah pembayaran sebesar AS$6.210.000.
On October 31, 2011, SS and Chromalloy San Diego Corporation entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to US$6,500,000. Until December 31, 2013, SS has paid the amount of the total purchase price of US$6,210,000.
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
Berdasarkan Nota Kesepakatan pada tanggal 1 November 2012, PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) sepakat untuk membangun proyek di bawah PT Karimun Power Plant (“KPP”), untuk membangun sebuah power plant di Pulau Karimun dimana PAS akan memberikan kontribusi sebesar AS$25.000.000.
Based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012, PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) agreed to develop project under PT Karimun Power Plant (“KPP”), to develop power plant in Karimun Island and PAS will give contribution amounted of US$25,000,000.
Saat ini, komposisi pemegang saham KPP adalah 70% dimiliki oleh Kharisma dan 30% oleh PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Currently, the shareholders composition of KPP consist of 70% ownership by Kharisma and 30% ownership by PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Selanjutnya, PAS berencana untuk mengakuisisi kepemilikan pada KPP sebesar 85%. Sehingga komposisi pemegang saham menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.
Futhermore, PAS will acquire 85% ownership of KPP. The shareholders composition will be 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
149
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (lanjutan)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (continued)
Atas rencana akuisisi tersebut maka PAS setuju untuk melakukan pembayaran awal sebesar Rp4,5 miliar dengan kondisi sebagai berikut:
For this acquisition plan, PAS agreed to pay the initial payments of Rp4.5 billion with conditions as follows:
a)
Untuk pembayaran pertama, PAS telah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp1,5 miliar yang telah dibayarkan pada tanggal 3 Agustus 2012.
a)
For the first payment, PAS already paid advance amounted of Rp1.5 billion on August 3, 2012.
b)
Pembayaran kedua sebesar Rp1,5 miliar akan dilakukan pada saat terbitnya Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum sementara (“IUKUs”). PAS telah melakukan pembayaran pada tanggal 20 Juni 2013.
b)
Second payment amounting to Rp1.5 billion will be paid after IUKUs (temporary Electricity Business Licenses for Public). PAS already paid on June 20, 2013.
c)
Pembayaran ketiga sebesar Rp1,5 miliar akan dilakukan pada saat proses studi kelayakan selesai. PAS telah melakukan pembayaran pada tanggal 20 November 2013.
c)
Third payment amounting to Rp1.5 billion will be paid after the completion of feasibility study. PAS already paid November 20, 2013.
Pada saat selesainya Perjanjian Perikatan Jual Beli saham bersyarat, maka komposisi pemegang saham KPP menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.
At the completion of the Sale and Purchase Agreement Commitments, then conditional shareholders composition of KPP is 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
Pada tanggal 31 Desember 2013, perjanjian perikatan jual beli saham bersyarat dengan Kharisma masih dalam proses penyelesaian.
As of December 31, 2013, a sale and purchase shares agreement with Kharisma is in process of completion.
CKB
CKB
Fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Guarantee Facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas bank garansi dari Mandiri dengan batas maksimum sebesar Rp25 miliar. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 9 April 2012, total fasilitas meningkat menjadi sebesar Rp100 miliar. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 18 September 2012, total fasilitas diturunkan menjadi sebesar Rp75 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2013, CKB telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp4,2 miliar (setara dengan AS$348.795) dan AS$2.297.731, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, CKB telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp3,3 miliar (setara dengan AS$341.022) dan AS$2.659.854. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 26 September 2013 dan dan telah diperpanjang hingga tanggal 26 September 2014.
On October 3, 2011, CKB obtained a bank guarantee facility from Mandiri with a maximum amount of Rp25 billion. Based on addendum dated April 9, 2012, total facility is increased to Rp100 billion. Based on addendum dated September 18, 2012, total facility is decreased to Rp75 billion. As of December 31, 2013, CKB has used the facility amounting to Rp4.2 billion (equivalent to US$348,795) and US$2,297,731, while as of December 31, 2012, CKB has used the facility amounting to Rp3.3 billion (equivalent to US$341,022) and US$2,659,854. This facility was due on September 26, 2013 and has been extended until September 26, 2014.
150
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
ATR
ATR
Perjanjian Pembangunan Kapal
Ship building Contracts
Pada tanggal 30 Mei 2012, ATR menandatangani perjanjian pembangunan kapal LCT PPS 525 “Adinda Gitta” dan LCT PPS 526 “Adinda Hira” dengan PT Palma Progress Ship yard. Nilai kontrak untuk masing-masing kapal adalah sebesar AS$3.780.000 tidak termasuk pajak dan biaya lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2013, total pembayaran sebesar AS$7.560.000 disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada kategori kapal. Pembangunan kapal LCT PPS 525 “Adinda Gitta” dan kapal LCT PPS 526 “Adinda Hira” telah selesai masing-masing pada bulan bulan Agustus dan Oktober 2013.
On May 30, 2012, ATR entered into a contract with PT Palma Progress Ship yard for the latter to build the LCT PPS 525 “Adinda Gitta” and LCT PPS 526 “Adinda Hira” vessels. The total contract price for each vessel amounted to US$3,780,000 excluding tax and other expenses. As of December 31, 2013, total payments for the contract price amounting to US$7,560,000 are presented as part of “Fixed Assets” as vessel. The contruction of LCT PPS 525 “Adinda Gitta” and LCT PPS 526 “Adinda Hira” vessels were completed in Agustus and October 2013, respectively.
BDD
BDD
Kontrak Sewa Kapal
Contract of Affreightment
Pada tanggal 8 Desember 2011, BDD menandatangani perjanjian sewa kapal untuk pengangkutan batubara (novation agreement for contract for affreightment for coal barging) dengan TIA dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (“MBSS”) dimana BDD menggantikan ATR sebagai penyewa kapal penarik dan kapal tongkang untuk pengangkutan batubara dengan harga yang disepakati dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Desember 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
On December 8, 2011, BDD signed a lease agreement for coal transport ship (novation agreement for contract for affreightment for coal barging) with TIA and PT Mitrabahtera Segara straight Tbk (“MBSS”) whereby BDD replaces ATR as a tenant of tug boat and barge for the transportation of coal at a price agreed in the agreement. This agreement is valid from December 17, 2011 until June 30, 2012.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, biaya sewa kapal sebesar AS$4.011.552 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 (Catatan 28).
For the year ended December 31, 2012, service rental fee amounted to US$4,011,552 is presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the 2012 consolidated statement of comprehensive income (Note 28).
TIA a.
TIA Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara
a.
Coal Hauling Road Maintenance On November 26, 2010, TIA and PT Borneo Indobara (“BIB”) entered into coal hauling road maintenance agreement. BIB may pass the hauling road which is owned by TIA for a total volume of 15,000,000MT for five years or for 3,000,000MT per year and pay certain maintenance fees to TIA.
Pada tanggal 26 November 2010, TIA dan PT Borneo Indobara (“BIB”) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. BIB dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA untuk total volume batubara 15.000.000MT selama lima tahun atau 3.000.000MT per tahun dan membayar biaya tertentu untuk pemeliharaan kepada TIA.
151
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
TIA (lanjutan) a.
b.
Pemeliharaan (lanjutan)
TIA (continued) Jalan
Hauling
Batubara
a.
Coal Hauling (continued)
Road
Maintenance
Pada tanggal 29 Oktober 2013, TIA dan PT Prolindo Cipta Nusantara (“PCN”) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. PCN dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA dengan volume maximum batubara 300.000MT setiap bulannya dan membayar biaya tertentu untuk pemeliharaan kepada TIA.
On October 29, 2013, TIA and PT Prolindo Cipta Nusantara (“PCN”) entered into coal hauling road maintenance agreement. PCN may pass the hauling road which is owned by TIA for a maximum volume of 300,000MT for a month and pay certain maintenance fees to TIA.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, total pendapatan pemeliharaan yang diakui oleh TIA masing-masing sebesar AS$3.581.568 dan AS$2.828.355, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, total maintenance income recognized by TIA amounted to US$3,581,568 and US$2,828,355, respectively, which is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Biaya Eksploitasi
b.
Exploitation Fee
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, dimana persentase iuran produksi diubah menjadi 3% 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada usaha masingmasing sebesar AS$12.113.590 dan AS$10.592.801.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, exploitation fees charged to operations amounted to US$12,113,590 and US$10,592,801, respectively.
152
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
BEL a.
b.
BEL Biaya Eksploitasi
a.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi berkisar antara 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, dimana persentase iuran produksi diubah menjadi 3% 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada usaha masing-masing sebesar AS$192.923 dan AS$204.832.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, exploitation fees charged to operations amounted to US$192,923 and US$204,832 respectively.
Perjanjian Jasa Penambangan Batubara
b. Coal Mining Service Agreement On June 29, 2012, BEL entered into an agreement for coal mining service in Nagan Raya mine with PT Tata Bara Utama (“TBU”). Under this agreement, TBU agreed to render stripping and mining activities for the period from July 1, 2012 until June 30, 2022.
Pada tanggal 29 Juni 2012, BEL mengadakan perjanjian pekerjaan jasa penambangan batubara di tambang Nagan Raya dengan PT Tata Bara Utama (“TBU”). Sesuai dengan perjanjian, TBU bersedia untuk melakukan kegiatan pengupasan tanah dan penambangan batubara untuk periode dari tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022. Mifa a.
Exploitation Fee
Mifa Pembangunan Barge Loading Conveyor System
a.
Construction of Barge Loading Conveyor System On May 10, 2012, Mifa signed contract No. 016/MIFA-BAMA/KONT/V/2012 with PT Bangun Arta Hutama for the construction of Barge Loading Conveyor System with a contract price of US$40,874,326 (before VAT). As of December 31, 2013 and 2012, the completion of the construction is around 73.80% and 27.50% and Mifa has already paid about US$29,614,177 and US$11,454,716 respectively, from the contract value. The construction is recorded as construction in progress which is presented as part of “Fixed Assets” in 2013 and 2012 consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 10 Mei 2012, Mifa menandatangani kontrak No. 016/MIFABAMA/KONT/V/2012 untuk pembangunan Barge Loading Conveyor System dengan PT Bangun Arta Hutama dengan nilai kontrak sebesar AS$40.874.326 (sebelum PPN). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, penyelesaian atas konstruksi ini diperkirakan masing-masing mencapai 73,80% dan 27,50% dan Mifa telah membayar masing-masing sebesar AS$29.614.177 dan AS$11.454.716 dari nilai kontrak dan dicatat sebagai aset dalam penyelesaian yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada posisi laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 dan 2012.
153
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Mifa (lanjutan) b.
Mifa (continued)
Biaya Eksploitasi
b.
Exploitation Fee
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi berkisar antara 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3% - 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada usaha masing-masing sebesar AS$335.158 dan AS$31.964.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, exploitation fees charged to operations amounted to US$335,158 and US$31,964, respectively.
Proses Litigasi
Litigations a.
a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai AS$2.000.000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan Putusan No. 100/Pdt/2012/PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA melakukan upaya hukum kasasi dan CK telah melakukan kontra memori kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara administratif telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 18 Maret 2013 dengan nomor register perkara No. 781 K/PDT/2013 dan sedang dalam proses pemeriksaan.
154
CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its decision No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court. On October 21, 2011, CK already filed an appeal and submit appeal brief to the High Court. On May 31, 2012, the High Court has passed a ruling No. 100/Pdt/2012/PT.DKI which upheld the District Court of South Jakarta No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA conducted a cassation with the High Court and the CK’s has filed a contra cassation on January 29, 2013 and the appeal has been received administratively by the Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 18, 2013, with register case No. 781 K/PDT/2013 and currently in the review process.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proses Litigasi (lanjutan)
Litigations (continued)
b.
b.
CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkait dengan kepemilikan dua bidang tanah yang berlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total luas 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat PT Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah di Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugian material sebesar Rp358,80 miliar dan Rp3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yang diderita oleh penggugat sejumlah Rp10 miliar. Penggugat menuntut agar CK menghentikan aktivitas penambangan di bidang tanah yang menjadi sengketa hingga pengadilan mengeluarkan keputusan atas gugatan. Pada tanggal 7 Maret 2012, Pengadilan Negeri Kotabaru telah menjatuhkan Putusan No. 14/Pdt.G/2011/ PN.Ktb. Atas Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru tersebut, CK telah berupaya untuk mengajukan hukum banding dan pada tanggal 24 September 2012, Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan No. 56/PDT/2012/PT.Bjm yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atas putusan tersebut, PT Arutmin Indonesia mengajukan upaya hukum kasasi dan pada tanggal 15 Januari 2013, CK telah mengajukan kontra memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Kotabaru dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara administratif telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 25 Maret 2013 dengan nomor register perkara No. 852 K/PDT/2013. Pada tanggal 26 November 2013, melalui kuasa hukumnya, CK telah menerima Relaas Pemberitahuan Putusan Kasasi No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/ PN.Ktb dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM /Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenai pemberitahuan keputusan Mahkamah Agung tertanggal 2 Juli 2013 No. 852 K/PDT/2013 yang menyatakan: i. Menolak kasasi PT Arutmin Indonesia
CK is also involved in a legal dispute in connection with the ownership rights to two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmansyah as the defendants, with the Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp358.80 billion and Rp3.12 billion and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp10 billion. The plaintiff further seeks to cease CK's mining contracting activity on the disputed land until the court has issued its decision. On March 7, 2012, the Kotabaru District Court made Decision No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Based on Decision made by Kotabaru District Court, CK has attempted to submit legal appeal and on September 24, 2012, the Banjarmasin High Court made Decision No. 56/PDT/2012/ PT.Bjm that amplifies Kotabaru District Court Decision. PT Arutmin Indonesia filed an appeal and on January 15, 2013, CK has filed a counter against the cassation through Kotabaru District Court and the appeal has been received administratively by the Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 25, 2013, with register case number 852 K/PDT/2013. On November 26, 2013, through its attorney, CK has received Notice of Summary of Cassation Decision No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/ PN.Ktb from District Court/Commercial/Human Right/Corruption and HU of Central Jakarta regarding the notification of Supreme Court dated July 2, 2013 No. 852 K/PDT/2013 which stipulates:
i.
Refuses PT Arutmin Indonesia Cassation proposal ii. Punish PT Arutmin Indonesia to pay legal court fee Rp500,000 (five hundred thousand Rupiah)
ii. Menghukum PT Arutmin Indonesia untuk membayar biaya pengadilan sebesar Rp500.000 (lima ratus ribu Rupiah)
Until the completion date of consolidated financial statements, CK is still waiting for the copy of the Supreme Court Decision.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CK masih menunggu salinan keputusan Makamah Agung yang dimaksud.
155
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proses Litigasi (lanjutan)
Litigations (continued)
c.
c.
Berdasarkan surat gugatan tertanggal 3 April 2013, SSB telah digugat secara perdata oleh para ahli waris Almarhum Tone, sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berlokasi di Kariangau, Balikpapan ke Pengadilan Negeri Balikpapan. Para penggugat menuntut agar Pengadilan mengembalikan kepemilikan tanah tersebut kepada mereka dan memberikan ganti rugi sebesar Rp4 miliar.
Based on civil lawsuit dated April 3, 2013, SSB was sued by the heirs of deceased Tone, in connection with the ownership of land located in Kariangau, Balikpapan to Balikpapan State Court. The plaintiff has requested the Court to return the ownership of the respective land to them and pay compensation amounting to Rp4 billion.
Atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Balikpapan telah mengeluarkan keputusan No. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. bertanggal 11 Desember 2013. Pengadilan memutuskan untuk menolak seluruh gugatan penggugat. Atas keputusan ini, para penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 18 Desember 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kasus ini masih dalam proses di Pengadilan Tinggi.
On the claim, the District Court of Balikpapan issued a decision No.51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. dated December 11, 2013. The Court decided to reject the claim. On this decision, the plaintiffs have filed an appeal on December 18, 2013. Until the completion date of this consolidated financial statement, the case is still in process at High Court.
Manajemen yakin bahwa SSB dalam posisi kuat dan hasil akhir dari kasus ini tidak akan mengakibatkan kerugian yang material.
Management believes that SSB is in a strong position and the final outcome of this case will not result in a material loss.
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKA SERIKAT
34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITED STATES DOLLAR
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rupiah dalam jutaan/ in millions Rupiah Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Piutang non-usaha Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya Taksiran tagihan pajak Aset tidak lancar lainnya Sub-total
Setara dengan AS$/Equivalent Amount in US$
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rupiah dalam jutaan/ in millions
Setara dengan AS$/Equivalent Amount in US$
622.600 3.178 571.468 58.209 171.318 33.291 174.855 161.800
51.078.871 260.727 46.883.940 4.775.564 14.055.156 2.731.233 14.345.344 13.274.259
714.355 101.005 397.946 147.247 81.619 36.788 81.001 22.048
73.873.271 10.445.209 41.152.663 15.227.223 8.440.501 3.804.436 8.376.530 2.280.032
Rupiah Assets Cash and cash equivalents Other current financial assets Trade receivables Non-trade receivables Prepaid taxes Other current assets Estimated claims for tax refund Other non-current assets
1.796.719
147.405.094
1.582.009
163.599.865
Sub-total
156
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKA SERIKAT (lanjutan)
34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITED STATES DOLLAR (continued)
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rupiah dalam jutaan/ in millions Rupiah Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Obligasi dan sukuk ijarah
Setara dengan AS$/Equivalent Amount in US$
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rupiah dalam jutaan/ in millions
Setara dengan AS$/Equivalent Amount in US$
299.771 654.428 31.560 124.755 81.571 27.914 831.843 18.582 993.964
24.593.588 53.690.061 2.589.243 10.235.024 6.692.218 2.290.101 68.245.395 1.524.511 81.545.965
125.702 562.007 65.308 108.712 61.286 69.565 768.624 50.780 992.493
12.999.136 58.118.951 6.753.711 11.242.180 6.337.499 7.193.929 79.485.448 5.251.330 102.636.319
Rupiah Liabilities Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability Taxes payable Long-term bank loans Finance lease payables Bonds payable and Sukuk Ijarah
Sub-total
3.064.388
251.406.106
2.804.477
290.018.503
Sub-total
Liabilitas dalam Rupiah - neto
1.267.669
104.001.012
1.222.468
126.418.638
Liabilities in Rupiah - net
Euro Eropa Aset Kas dan setara kas
12.399
17.111
29.731
39.385
European Euro Asset Cash and cash equivalents
Liabilitas Utang usaha Utang non-usaha
468.611 -
646.707 -
545.988 315.779
723.271 391.867
Liabilities Trade payables Non-trade payables
Sub-total
468.611
646.707
861.767
1.115.138
Sub-total
Liabilitas dalam Euro - neto
456.212
629.596
832.036
1.075.753
Liability in Euro - net
Mata uang asing lainnya Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset lancar lainnya
45.208 728 4.756
36.645 4 5.439
Other foreign currencies Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current assets
Sub-total
50.692
42.088
Sub-total
Liabilitas Utang usaha
5.454.617
7.672.617
Liability Trade payables
Liabilitas dalam mata uang asing lainnya - neto
5.403.925
7.630.529
Liability in other foreign currencies - net
In “Other Operating Income and Other Operating Expenses” account include gain (loss) on foreign exchange from operations amounted to US$7,452,908 and US$5,084,842 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Dalam akun “Pendapatan Operasi Lainnya dan Beban Operasi Lainnya”, termasuk laba (rugi) selisih kurs yang berasal dari operasi sebesar AS$7.452.908 dan AS$5.084.842 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
157
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:
a.
Kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang non-usaha, wesel tagih, aset lancar lainnya, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
a.
Cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, non-trade receivables, note receivable, other current assets, trade payables, non-trade payables, accrued expenses and short-term employee benefit liability approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
b.
Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh bank.
b.
The carrying values of bank loans approximate their fair values due to the floating rate interests on these instruments which are subject to adjustments by the banks.
c. Nilai wajar aset tidak lancar lainnya dan utang sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa.
c.
The fair values of non-current assets and finance lease payables are estimated by discounting future cash flows, using rates currently available for debt on similar terms, credit risks and remaining maturities.
Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE dan besaran imbalan. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari metode SBE dan besaran imbalan.
The bonds payable and Sukuk Ijarah are carried at amortized costs using the EIR method and rate of return. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR method and rate of return.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup:
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Group:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Piutang non-usaha Wesel tagih Aset lancar lainnya Total Aset Keuangan Lancar
90.067.977 14.243.046 174.768.269 3.231.199 23.973.298 3.761.834
108.453.574 19.595.209 194.828.398 32.773.331 526.176
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Other current financial assets Trade receivables Non-trade receivables Note receivable Other current assets
310.045.623
356.176.688
Total Current Financial Assets
158
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset tidak lancar lainnya Piutang usaha jangka panjang pihak ketiga
1.661.170
1.956.398
20.172.026
-
Total Aset Keuangan Tidak Lancar
21.833.196
1.956.398
331.878.819
358.133.086
Total Financial Assets
50.597.065 181.915.112 14.342.493 15.837.142 6.692.218
54.009.905 169.101.463 7.495.392 13.909.391 6.337.499
Current Financial Liabilities Loans and borrowings Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability
62.750.616 47.705.991
54.820.669 63.289.623
379.840.637
368.963.942
Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang dan pinjaman Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang dan pinjaman Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang usaha jangka panjang pihak berelasi Utang obligasi Sukuk Ijarah
Non-current Financial Assets Loans and receivables Other non-current assets Long-term trade receivables third parties Total Non-current Financial Assets
Current maturities of: Long-term bank loans Finance lease payables Total Current Financial Liabilities
277.148.763 95.645.023
260.659.019 138.401.385
9.182.511 86.739.601 22.636.393
82.109.055 20.527.264
Non-current Financial Liabilities Loans and borrowings Long-term debts net of current maturities Long-term bank loans Finance lease payables Long-term trade payables related party Bonds payable Sukuk Ijarah
Total Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
463.522.262
501.696.723
Total Non-current Financial Liabilities
Total Liabilitas Keuangan
843.362.899
870.660.665
Total Financial Liabilities
159
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN a.
TUJUAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen Risiko
a.
Risk Management
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang obligasi, Sukuk Ijarah, utang sewa pembiayaan, dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan non-usaha, wesel tagih dan aset lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term bank loans, trade and non-trade payables, bonds payable, Sukuk Ijarah, finance lease payables, and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, other current financial assets, trade and non-trade receivables, note receivable and other other current assets which arise directly from their operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group.
Kebijakan Grup terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Grup mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lainnya sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Group’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and other long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
160
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) a.
a.
Risk Management (continued)
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan)
a.
Fair value and cash flow interest rate risk (continued)
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang sewa pembiayaan dan utang jangka panjang, Grup mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For finance lease payable and long-term loan, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
31 Desember 2013/December 31, 2013
_____________________________________________________
_________________________________________________________
Suku bunga mengambang/ Floating interest rate
Suku bunga tetap/ Fixed interest rate
______________________________
Kurang dari atau sama dengan satu tahun/ 1 Tahun/ Less than or equal one year 1 Year Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Wesel tagih Total Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Sukuk Ijarah Total
b.
_________________________
Kurang dari atau sama dengan satu tahun/ 1 Tahun/ Less than or equal one year 1 Year
Lebih dari satu tahun/ > 1 Tahun/ more than one year > 1 Year
Lebih dari satu tahun/ > 1 Tahun/ more than one year > 1 Year
Jumlah/Total
90.067.977 14.243.046 77.995.006 -
20.172.026 -
23.973.298
-
90.067.977 14.243.046 98.167.032 23.973.298
182.306.029
20.172.026
23.973.298
-
226.451.353
50.597.065 62.750.616 47.705.991 -
277.148.763 95.645.023 -
-
65.236.772 16.309.193
50.597.065 339.899.379 143.351.014 65.236.772 16.309.193
161.053.672
372.793.786
-
81.545.965
615.393.423
Risiko Mata Uang
b.
Assets Cash and cash equivalents Other current financial assets Trade receivable Note receivable Total Liabilities Short-term bank loans Long-term bank loans Finance lease payables Bonds payable Sukuk Ijarah
_
Total
Foreign Exchange Rate Risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grup terutama berasal dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from shortterm loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan pada Catatan 34.
Monetary assets and liabilities of the Group which are denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012 are presented in Note 34.
161
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) b.
a.
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Risk Management (continued) b.
Rate
Risk
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the United States dollar and each of the Rupiah, Australian dollar, Singapore dollar, Japanese Yen, Great Britain Poundsterling and European Euro provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat masing-masing terhadap Rupiah, dolar Australia, dolar Singapura, Yen Jepang, Poundsterling Inggris dan Euro Eropa menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Grup. c.
Foreign Exchange (continued)
Risiko Kredit
c.
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trades only with recognized and credit worthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan, saldo piutang dikaji secara terus menerus dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai dibentuk, jika diperlukan. Selain itu, Standar dan Operasi yang berkaitan dengan pemberian kredit kepada pelanggan dan monitor atas kredit yang diberikan di lakukan perbaikan secara terus menerus. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang diungkapkan pada Catatan 6. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis and allowance for impairment losses is provided, if needed. In addition, the Standard and Operating Procedures relating to credit granting to customers and monitoring on credit is continuously being improved. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 6. There is no concentration of credit risk.
162
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) c.
a.
Risiko Kredit (lanjutan)
Risk Management (continued) c.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents and other current financial assets, from default of the counterparty, the Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings. The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets disclosed in Notes 4 and 5.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas serta aset keuangan lancar lainnya karena wanprestasi dari pihak terkait, Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4 dan 5. d.
Credit Risk (continued)
Risiko Likuiditas
d.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Selain itu, di bulan Desember 2013, Grup membiayai kembali seluruh pinjaman bank yang ada (kecuali utang bank dari grup SS), sehingga selama 2 tahun ke depan sejak tahun 2014, Grup tidak perlu melakukan pembayaran atas pokok pinjaman terhutang (di luar grup SS).
In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. In addition, in December 2013, the Group had refinanced all of the bank loans of the group (except bank loan of SS group) therefore for the next 2 years starting 2014, the Group did not need to pay the outstanding principal loan (excluding SS group).
163
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) d.
a.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
d.
Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang usaha jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang obligasi Sukuk Ijarah Sub-total Total
1 - 3 tahun/ 1 - 3 years/
Liquidity Risk (continued) The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2013 based on contractual discounted payments to be made (including interest payments):
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan pembayaran kontraktual yang didiskontokan (termasuk pembayaran bunga): Kurang dari 1 tahun Below 1 year
Risk Management (continued)
Lebih dari 5 tahun Over 5 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years/
Total/ Total
50.779.476 181.915.112 14.342.493 15.837.142
-
-
-
50.779.476 181.915.112 14.342.493 15.837.142
262.874.223
-
-
-
262.874.223
82.855.262 52.720.759 6.206.169 1.575.191
9.182.511 224.907.579 77.968.834 30.379.194 3.150.381
79.260.723 26.087.063 56.957.585 19.558.618
-
9.182.511 387.023.564 156.776.656 93.542.948 24.284.190
143.357.381
345.588.499
181.863.989
-
670.809.869
406.231.604
345.588.499
181.863.989
-
933.684.092
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(960.998)
Neto
932.723.094
*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
* including current maturities
164
Current Liabilities Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Sub-total Non-Current Liabilities Long-term trade payables Long-term bank loans* Finance lease payables* Bonds payable Sukuk Ijarah Sub-total Total Unamortized transaction cost Net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Modal
b.
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimumkan nilai pemegang saham. Modal Grup terdiri dari modal saham dan saldo laba. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi dan memenuhi persyaratan dari pihak pemberi pinjaman.
The primary objective of the Group’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value. The capital of the Group consists of the share capital and retained earnings. The Group manages the capital structure and make adjustments to changing economic conditions and meet the requirements of the lender.
Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total modal. Kebijakan Grup adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran perusahaanperusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Grup menyertakan dalam pinjaman neto, utang bank jangka pendek, utang sewa pembiayaan, utang bank jangka panjang, utang obligasi dan Sukuk Ijarah dikurangi kas dan setara kas. Termasuk dalam modal adalah modal saham dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Group’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. The Group includes within net debt, short-term bank loans, long-term bank loans, bonds payable and Sukuk Ijarah less cash and cash equivalents. Capital includes share capital, and equity attributable to the majority shareholders of the Company.
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Utang bank jangka pendek Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Utang obligasi dan Sukuk Ijarah
50.597.065 143.351.014 339.899.379 81.545.965
54.009.905 201.691.008 315.479.688 102.636.319
Short-term bank loans Finance lease payables Long-term bank loans Bonds payable and Sukuk Ijarah
Total Dikurangi kas dan setara kas
615.393.423 90.067.977
673.816.920 108.453.574
Total Less cash and cash equivalents
Pinjaman - neto Total ekuitas
525.325.446 322.027.086
565.363.346 346.060.024
Net debts Total equity
Rasio pengungkit
1,63
1,63
Gearing ratio
Rasio kewajiban terhadap ekuitas
1,91
1,95
Debt to equity ratio
There are no changes to the objectives, policies and processes as of December 31, 2013 and 2012. The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure for securing access to finance at a reasonable cost. The Group is in compliance with the capital requirements of the lender.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Grup telah mematuhi setiap persyaratan permodalan dari pihak pemberi pinjaman.
165
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
37. PERATURAN PERTAMBANGAN a.
37. MINING REGULATIONS
Peraturan Menteri No. 28/2009
a.
Ministerial Regulation No. 28/2009
Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai kontraktor jasa pertambangan. Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis di kabupaten/kota dan/atau propinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut.
In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor. The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining service companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining contractor companies operating in the area.
Dalam peraturan tersebut, perusahaan pemilik konsesi pertambangan, berdasarkan kontrak yang telah ada, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru dimana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.
The regulation requires mining concession companies under its existing contract to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new contracts where the obligation is effective on the date of the contract.
Peraturan tersebut memberikan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. CK sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena CK menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada pihak ketiga dan perusahaan afiliasi.
The regulation provides a three-year transition period for changes to the current agreement. CK is considering the impact of the regulation because CK provides mining contractor services to third parties and an affiliate.
Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi telah mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 376.K/30/DJB/2010 tertanggal 10 Mei 2010 mengenai tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan (“Peraturan Dirjen”). Peraturan Dirjen mengatur lebih lanjut Peraturan Menteri No. 28/2009, khususnya mengenai tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan.
The Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal has recently issued Directorate General Regulation No. 376.K/30/DJB/2010 dated May 10, 2010 on the procedures and requirements of a request for approval to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities (“Dirgen Regulation”). The Dirgen Regulation further regulates Ministerial Regulation No. 28/2009, specifically on the procedures and requirements to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities.
166
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) b.
37. MINING REGULATIONS (continued)
Peraturan Menteri No. 34/2009
b.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources (“MEMR”) issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (Domestic Market Obligation or “DMO”). The list of mining companies that are required to fulfill DMO and the related minimum percentage of coal sales for DMO is determined based on the Decree of the MEMR every year. Based on the latest Decree of the MEMR on the 2012 DMO, TIA is not required to fulfill DMO. However, TIA, Mifa and BEL is closely monitoring the progress of the implementation of the Regulation, and will consider its impact on its operations, if any, when the revised implementing regulations are issued.
Pada bulan Desember 2009, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“MESDM”) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009, yang menetapkan kerangka hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian produknya ke pelanggan dalam negeri (Domestic Market Obligation atau “DMO”). Daftar perusahaan pertambangan yang diwajibkan untuk memenuhi DMO beserta persentase minimal penjualan batubara untuk DMO ditetapkan berdasarkan keputusan KESDM setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan KESDM terakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIA tidak diwajibkan untuk memenuhi DMO. Namun demikian, TIA, Mifa dan BEL terus memonitor perkembangan dari peraturan pelaksanaan, dan akan mempertimbangkan pengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketika peraturan pelaksanaan revisi diterbitkan. c.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Peraturan Menteri No. 17/2010
c.
Ministerial Regulation No. 17/2010 In September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on “The Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales”, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Directorate General of Mineral and Coal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within 6 months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts whose coal sales prices have been renegotiated under and in accordance with the instruction of the Minister or Director General are exempted. TIA, Mifa and BEL is still studying the impact of the above regulation on its operations.
Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang “Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara” yang mengatur bahwa penjualan batubara dilaksanakan dengan berpedoman pada harga patokan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di dalam Peraturan Menteri tersebut, kontrak penjualan langsung (spot) dan penjualan jangka tertentu (term) yang telah ditandatangani sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 bulan untuk kontrak penjualan langsung dan 12 bulan untuk kontrak penjualan jangka tertentu. Kontrak dimana harga penjualan batubara telah dinegosiasikan kembali sesuai instruksi Menteri atau Direktorat Jenderal dikecualikan dari peraturan ini. TIA, Mifa dan BEL masih mempelajari pengaruh atas pemberlakuan peraturan tersebut terhadap kegiatan operasional.
167
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan)
37. MINING REGULATIONS (continued)
d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) dan Peraturan Pemerintah yang Terkait
d.
Law on Mineral and Coal Mining (“UU Minerba”) and the Related Government Regulations
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU Minerba. Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produkproduk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan TIA, Mifa dan BEL dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued UU Minerba. The application of UU Minerba might create such risks as the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease of mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and TIA, Mifa dan BEL capability to build processing and refinery facilities within five years or up to 2014.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang “Wilayah Pertambangan” (“PP No. 22”) dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang “Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara” (“PP No. 23”).
On February 1, 2010, the Government of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 22 Year 2010 regarding “Mining Areas” (“PP No. 22”) and Government Regulation No. 23 Year 2010 regarding “The Implementation of Coal and Mineral Mining Operations” (“PP No. 23”).
PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan wilayah pertambangan, tata cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data.
PP No. 22 regulates further provisions concerning the boundary, area, and mechanism in determining the mine area, assignment procedures for investigation, research and data processing.
PP No. 23 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, Izin Usaha Pertambangan Khusus (“IUPK”) dan Izin Pertambangan Rakyat (“IPR”); pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; tata cara penyampaian laporan hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi saham pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh Pemerintah.
PP No. 23 regulates further provisions concerning preferential treatment of minerals and/or coal for domestic purposes; procedures for granting the IUP, Special Mining Right (“IUPK”) and People Mining Right (“IPR”); implementation of community development and empowerment; the procedures for reporting the results of exploration and production operations and the share divestment of IUP holder and IUPK holder whose shares are owned by foreign shareholders. PP No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within three months of the issue of PP No. 23, however, the details of procedures remain to be specified by the Government.
168
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan)
37. MINING REGULATIONS (continued)
d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) dan Peraturan Pemerintah yang Terkait (lanjutan)
d.
Law on Mineral and Coal Mining (“UU Minerba”) and the Related Government Regulations (continued)
Pada tanggal 21 Februari 2012, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 23 tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara (“PP No. 24”). PP No. 24 mengatur lebih lanjut mengenai penambahan tata cara pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan - WIUP, penciutan WIUP dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus. Selain itu PP ini juga mengatur perubahan ketentuan yang mengatur masalah divestasi saham pemegang IUP dan IUP yang sahamnya dimiliki oleh asing.
On February 21, 2012, the Government of Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 24 year 2012 regarding “Amendment of Government Regulation No. 23 year 2010 concerning Implementation of Coal and Mineral Mining Operations” (“PP No. 24”). PP No. 24 regulates additional procedures for the award of Mining Efforts Zone License - WIUP, reducing of WIUP and Special Mining Efforts Zone License and further amends regulations pertaining divestment of IUP and IUPK owns by foreigners.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, manajemen terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana UU Minerba secara ketat dan masih dalam proses menganalisa dampak dari UU Minerba terhadap Grup, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksanaan ini diterbitkan.
As of December 31, 2013, management is closely monitoring the progress of the implementing regulations for UU Minerba and in the process of analyzing the impact, if any, of the Mining Law to the Group once these regulations are issued.
38. JAMINAN REKLAMASI
38. RECLAMATION GUARANTEE
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No.78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No.18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on May 29, 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya, antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder is required to, among others, include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, is required to, among others, prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a stateowned bank.
169
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
38. JAMINAN REKLAMASI (lanjutan)
38. RECLAMATION GUARANTEE (continued)
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide a reclamation guarantee and a post-mine guarantee does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
TIA, Mifa dan BEL menyediakan Jaminan Reklamasi dalam bentuk rekening bersama dan deposito berjangka. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang telah ditempatkan oleh TIA, Mifa dan BEL masing-masing sebesar Rp11,2 miliar (setara dengan AS$919.504) dan Rp7,5 miliar (setara dengan AS$783.496).
TIA, Mifa and BEL provided a Reclamation Guarantee in the form of joint account and time deposit. As of December 31, 2013 and 2012, which has been placed by the TIA, Mifa and BEL amounted to Rp11.2 billion (equivalent to US$919,504) and Rp7.5 billion (equivalent to US$783,496), respectively.
39. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
39. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION Significant Non-cash Transactions
Transaksi Non-kas yang Signifikan
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Perolehan aset tetap melalui: utang usaha utang sewa pembiayaan (Catatan 10)
53.691.807 1.732.894
10.779.303 58.926.873
Acquisition of fixed assets through: trade payables finance lease payables (Note 10)
Realisasi uang muka pembelian aset tetap
21.696.089
6.626.452
Realization of advances for purchases of fixed assets
Reklasifikasi dari properti pertambangan ke aset tetap
4.612.823
-
Reclassification from mining property to fixed assets
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap
3.084.081
1.338.782
Borrowing costs capitalized to fixed assets
40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Certain account in the consolidated financial statement as of and for the year ended December 31, 2012 has been reclassified to conform with the presentation of accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2013. The account details are as follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Diklasifikasikan kembali/ As reclassified
Jumlah/ Amount
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Beban Penjualan, Umum dan Administrasi/ Selling, General and Administrative Expenses
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa/ Cost of Goods Sold and Services
170
1.036.816
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated)
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 20 Januari 2014, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman atas fasilitas TLF sebesar AS$312.000.000 dan telah mentransfer pinjaman tersebut kepada entitas anak untuk melunasi pinjaman mereka ke bank.
On January 20, 2014, the Company has made a drawndown from the TLF facility of US$312,000,000 and has transferred such loan to the subsidiaries to pay their loans to banks.
Pada tanggal 28 Februari 2014, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman atas fasilitas WCF sebesar AS$12.000.000.
On February 28, 2014, the Company has made a drawndown from the WCF facility of US$12,000,000.
ATR
ATR
Pada tanggal 18 Februari 2014, ATR menandatangani perjanjian “Memorandum of Agreement” dengan Maritime Company for Navigation atas nama Al Blagha Holding Group untuk melakukan transaksi penjualan kapal “Adinda Bella”, “Adinda Gitta” dan “Adinda Hira” dengan total harga jual sebesar AS$15.665.000.
On February 18, 2014, ATR entered into agreement of “Memorandum of Agreement” with the Maritime Company for Navigation on behalf of Al Blagha Holding Group to conduct the sales transaction for “Adinda Bella”, “Adinda Gitta” and “Adinda Hira” with total sales price US$15,665,000.
Transaksi penjualan ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2014.
This sales transaction has been executed on February 28, 2014.
171
Daftar Isi Contents
Ikhtisar Kinerja Keuangan 2013.........................................3 2013 Financial Performance Highlights
Jejak Langkah....................................................................... 14 Milestones
Sekilas ABM Investama....................................................... 4 ABM Investama at a Glance
Peristiwa Penting 2013..................................................... 18 2013 Event Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan................................ 6 Vision, Mission and Core Values
Penghargaan & Sertifikasi 2013...................................... 22 2013 Awards & Certificates
Bisnis ABM Investama..........................................................8 Business of ABM Investama
Ikhtisar Keuangan............................................................... 24 Financial Highlights
ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi................................................................9 ABM Investama is an Integrated Energy Company
Ikhtisar Saham..................................................................... 25 Stock Highlights
Wilayah Operasional.......................................................... 10 Operational Areas
Ikhtisar Operasional........................................................... 27 Operational Highlights
2013
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2013
2013
Laporan Tahunan Annual Report
consolidation for a stronger future consolidation for a stronger future
Gedung TMT 1, 18th Floor Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 T +62 21 2997 6767 F +62 21 2997 6768 www.abm-investama.com A member of Tiara Marga Trakindo Group
PT ABM Investama Tbk
PT ABM Investama Tbk