2011
Laporan Tahunan Annual Report
leading through synergy
leading through synergy Terdepan Melalui Sinergi
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
1
PraKATA | PREFACE PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) pada tahun 2011 berhasil membangun brand image yang lebih kuat sebagai pemain terdepan baik di sektor media maupun finansial. Serangkaian aksi korporasi telah memperbesar organisasi Perseroan secara organik maupun non-organik. Ekspansi strategis ini merupakan wujud komitmen Perseroan terhadap pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan yang diharapkan tak hanya memberikan nilai tambah bagi investasi para pemegang saham namun juga berkontribusi pada kemajuan perekonomian Indonesia. PT Bhakti Investama Tbk (The Company) in 2011 has successfully built stronger brand image as the leader in media and financial industries. A number of corporate actions at the end have grown the Company's organization both organically and inorganically. The strategic expansion is a manifestation of commitment to pursue the sustainable business performance, which is expected not only to give added values to the investment of the shareholders and contribute to the growth of Indonesian economy.
daftar isi | contents 1
PraKATA Preface
2
Daftar ISI Contents
3
Kilas Kinerja Tahun 2011 Performance Highlights in 2011 4 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 6 Ikhtisar Saham dan Efek Lainnya | Stock and Other Securities Highlights 9 Peristiwa Penting | Significant Events
15
Sekilas PerSEROAN The Company at a Glance 16 Profil Singkat | Brief Profile 19 Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan| Vision, Mission and Company Philosophy 20 Struktur Organisasi | Organization Structure 21 Komposisi Pemegang Saham | Shareholders Composition 22 Struktur Korporasi | Corporate Structure
23
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders 25 Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner 29 Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners 33 Laporan Direktur Utama | Report from the President Director 41 Profil Direksi | Profile of the Board of Directors 44 Profil Penasihat Perusahaan | Profile of the Corporate Advisor
45
Komitmen Investasi Perusahaan Investment Commitment of the Company 46 Investasi Strategis | Strategic Investment 57 Investasi Portofolio | Portfolio Investment 58 Kegiatan Usaha Baru | New Venture
59
Analisa dan diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis 60 Tinjauan Makro Ekonomi | Macroeconomic Overview 61 Tinjauan Kinerja Operasional | Operational Review 63 Tinjauan Kinerja Keuangan | Financial Review 69 Prospek Usaha | Business Prospect
71
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 72 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance 74 Prinsip Dasar | Basic Principles 77 Pendekatan Tata Kelola di Perseroan | Good Corporate Governance Approach in the Company 79 Struktur Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Structure 96 Internal Audit | Internal Audit 97 Manajemen Risiko | Risk Management
99
Sumber Daya Manusia Human Resources
105
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
110
Data perseroan Corporate Data 111 Lembaga Penunjang | Supporting Institutions
112
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors
113
Laporan Keuangan konsolidasian Consolidated Financial Statements
Kilas Kinerja Tahun 2011 performance highlights in 2011
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
Kilas Kinerja Tahun 2011
4
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
Laporan Kepada Pemegang Saham
the Company at A Glance
Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Profil Keuangan
2011
2010
2009
2008
Financial Profile
2007
dalam miliar Rupiah
in billion Rupiah
Jumlah Pendapatan Usaha
7,716
6,832
5,466
5,943
4,849
Total Revenue
Laba Usaha
1,943
1,561
726
638
1,114
Operating Income***
244
258
(48)
(355)
695
Net Income (Loss)*
***
Laba (Rugi) Bersih
*
EBITDA Jumlah Aset
2,657
2,177
1,197
1,258
1,596
EBITDA
18,858
17,998
17,109
17,765
19,742
Total Assets
Jumlah Liabilitas
6,648
6,844
6,731
7,325
8,966
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas*
5,665
5,572
4,832
4,845
6,005
Total Stockholders’ Equity*
Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar (dalam Rupiah Penuh)
8.50
8.82
(49)
119
Basic Earnings (Loss) Per Share (in Full Rupiah)
Laba Bersih Per Saham Dilusian (dalam Rupiah Penuh)
7.57
6.62
-
-
110
Diluted Earnings Per Share (in Full Rupiah)
4,570
2,429
3,072
4,757
5,873
Net Working Capital
4
5
6
6
6
Modal Kerja Bersih Investasi Pada Entitas Asosiasi
(1.67)**
Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. ** Disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh pembagian saham bonus tahun 2010. *** Laba Usaha = Laba Kotor - Beban Umum dan Administrasi.
Investments in Associates
Attributable to Parent Entity. Restated to reflect the changes due to the distribution of 2010 bonus shares. *** Operating Income = Gross Profit - General & Administration Expense.
*
*
**
2011
2010
2009
2008
2007
key Financial ratio
Laba (Rugi) Bersih* / Jumlah Pendapatan Usaha
3.17%
3.78%
-0.88%
-5.98%
14.34%
Net Income (Loss)*/ Total Revenue
Laba (Rugi) Bersih* / Jumlah Aset
1.30%
1.44%
-0.28%
-2.00%
3.52%
Net Income (Loss)* / Total Assets
Laba (Rugi) Bersih* / Jumlah Ekuitas
4.31%
4.64%
-0.99%
-7.33%
11.58%
Net Income (Loss)* / Total Stockholders’ Equity
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas*
117.37%
122.83%
139.29%
151.17%
149.30%
Total Liabilities / Total Stockholders’ Equity*
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset
35.26%
38.03%
39.34%
41.23%
45.42%
Total Liabilities / Total Assets
EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha
34.44%
31.87%
21.90%
21.17%
32.92%
EBITDA / Total Revenue
2011
2010
2009
2008
2007
dividend
2
-
-
5
5
Cash Dividend Per Share (in full Rupiah)
rasio Keuangan utama
dividen Dividen Tunai Per Saham (dalam Rupiah penuh) *
Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
*
Attributable to Parent Entity.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pendapatan | Revenues dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laba (Rugi) Bersih | Net Income (Loss)* dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
EBITDA | ebitda
Jumlah Aset | Total Assets
dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
Jumlah Ekuitas | Total Equity*
dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
dalam miliar Rupiah | in billion Rupiah
*) Yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk. *) Attributable to Parent Entity.
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
5
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
6
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
Laporan Kepada Pemegang Saham
the Company at A Glance
Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Saham dan Efek Lainnya STOCK AND OTHER SECURITIES HIGHLIGHTS Jumlah Saham | Number of Shares 2011
2010
2009
2008
Jumlah Saham Beredar
29,968,494,291
29,848,162,845
7,236,933,545
7,236,933,545
Nilai Nominal (dalam Rupiah penuh)
100
100
100
100
100
2007 7,236,259,371 Number of Outstanding Shares Nominal Value (in full Rupiah)
Harga Saham | Stock Price 2011
2010
2009
2008
2007
Tertinggi (*)
300
335
290
1,080
1,590
Terendah (*)
159
48
135
166
480
Lowest (*)
Penutupan (*)
295
163
199
199
1,050
Closing (*)
8,840.71
4,865.25
1,440.15
1,440.15
7,.598.07
Market capitalization (in billion Rupiah)
Kapitalisasi pasar (dalam miliar Rupiah)
Highest (*)
* dalam Rupiah penuh
* in full Rupiah
Kronologis Pencatatan Saham | Chronology of Share Listing Keterangan Remarks Penawaran Umum Perdana/ Initial Public Offering Pemecahan Saham/ Stock Split Pemecahan Saham/ Stock Split Penawaran Tanpa HMETD/ Non-Preemptive Rights Penawaran Umum Terbatas I/ Right Issue I Penawaran Umum Terbatas II/ Right Issue II Penawaran Umum Terbatas III/ Right Issue III Penawaran Umum Terbatas IV/ Right Issue IV Penawaran Umum Terbatas (TBUK)/ Convertible Bonds Pembagian Saham Bonus/ Bonus Shares Opsi Saham karyawan I dan II / Employee Stock Option I and II Opsi Saham karyawan III / Employee Stock Option III
Saham yang ditawarkan Shares offered
Waran yang ditawarkan Warrant offered
Jumlah Saham Total Number of Shares
Tanggal Efektif dari BapepamLK/ Persetujuan RUPSLB Date of effective statement from Bapepam-LK/Extraordinary Shareholders Meeting Approval
Tanggal Pencatatan Listing Date BEI | IDX BEJ | JSX
BES | SSX
123,000,000
-
428,000,000
28-Oct-97
24-Nov-97
24-Nov-97
428,000,000 1,284,000,000
-
856,000,000 2,140,000,000
6-Aug-99 5-Jan-00
8-Sep-00 8-Feb-00
8-Sep-00 8-Feb-00
107,000,000
-
2,247,000,000
27-Sep-99
4-Jul-00
4-Jul-00
253,597,938
374,500,000
2,500,597,938
22-Jun-01
20-Jul-01
20-Jul-01
706,000,250
875,209,278
3,206,598,188
20-Sep-02
16-Oct-02
16-Oct-02
847,644,338
565,096,225
5,227,242,032
7-Jun-04
21-Jun-04
21-Jun-04
1,829,534,711
-
7,056,776,743
27-Jun-07
28-Jun-07
12-Jul-07
1,346,367,238
-
8,403,144,481
27-Jun-07
(*)
22,129,311,567
-
29,809,671,845
14-Apr-10
21 May 10
308,467,533
-
29,848,162,845
14-Apr-10
(**)
212,544,067
-
29,968,494,291
2-May-11
(***)
(*) Periode Konversi Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juli 2012/ (*) Conversion Period of Convertible Bonds is 23 August 2007 - 23 July 2012 (**) Periode Opsi Saham Karyawan Tahap I & II adalah Desember 2010 - Oktober 2013/ (**) Period of Employee Stock Option Phase I and II is December 2010 - October 2013 (***) Periode Opsi Saham Karyawan Tahap III adalah Oktober 2011 - Oktober 2013/ (***) Period of Employee Stock Option Phase I II is October 2010 - October 2013
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Human Resources
Data Perseroan
Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian
Corporate data
consolidated Financial statements
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Harga Saham Triwulanan | Quarterly Stock Price Dalam Rupiah penuh In full Rupiah
Pembukaan Open
Terendah Lowest
Periode Period
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Pembukaan Open
2011
Penutupan Closing
2010
Triwulan 1 1st Quarter
165
165
197
174
48
48
245
200
Triwulan 2 2nd Quarter
174
163
255
235
198
121
335
130
Triwulan 3 3rd Quarter
235
159
275
183
130
85
143
116
Triwulan 4 4 Quarter
180
167
300
295
116
113
185
163
th
Volume Perdagangan Saham Triwulanan | Quarterly Stock Trading Volume Pembukaan Open Periode Period
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Pembukaan Open
2011 445,239,000
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
2010
Triwulan 1 1st Quarter
227,146,500
Triwulan 2 2 Quarter
112,469,000
6,250,500
666,452,000
28,787,000
54,804,000
27,369,500 1,346,017,500
72,644,000
Triwulan 3 3rd Quarter
25,420,000
6,873,500
723,601,500
80,740,500
95,132,000
21,484,000 1,549,337,000
78,916,500
Triwulan 4 4th Quarter
27,266,500
3,918,500
271,928,000
54,872,000
28,282,500
20,412,000 1,213,417,500
23,711,500
nd
13,262,500
Terendah Lowest
59,966,000
292,000
Grafik Pergerakan Harga Saham | Stock Price Movements Graph
16,000
449,916,000
24,994,000
7
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
8
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
Laporan Kepada Pemegang Saham
the Company at A Glance
Komitmen Investasi Perusahaan
Report to the Shareholders
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Obligasi | Bond Highlights Obligasi BONDS Obligasi Bhakti Investama I Tahun 1999 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang.
Jangka Waktu Time Period
Tanggal Penerbitan Publish Date
Jumlah Total
02-11-1999
Rp100,000,000,000
5 tahun 5 years
28-06-2002
Rp150,000,000,000
3 tahun 3 years
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Date
Peringkat Awal Emisi Initial Bond Rating
17.50%
01-11-2004
BBB
PT Kasnic DCR Indonesia
19.25%
27-06-2005
A-
PT Kasnic Credit Rating Indonesia
Tingkat Bunga Interest Rate
Lembaga Pemeringkat Rating Institution
Bhakti Investama I of 1999 Bonds with Fixed and Floating Interest Rates. Obligasi Bhakti Investama II Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap.
idBBB
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Bhakti Investama II of 2002 Bonds with Fixed Interest Rate. Obligasi Bhakti Investama III dengan Tingkat Bunga Tetap.
14-06-2004
Rp100,000,000,000
3 tahun 3 years
13%
11-06-2007
AidBBB
Bhakti Investama III Bonds with Fixed Rate.
PT Kasnic Credit Rating Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Peristiwa Penting significant EventS
Perseroan
Corporate
Maret Perseroan menyelesaikan rebranding atas anak-anak usaha di bawah Bhakti Capital Indonesia dimana logo dan nama perusahaan masing-masing berubah menjadi MNC Securities, MNC Finance, MNC Asset Management, dan MNC Life Assurance.
March The Company wrapped up the rebranding program of its subsidiaries under Bhakti Capital Indonesia, followed by the change of names and logos of each company to MNC Securities, MNC Finance, MNC Asset Management, and MNC Life Assurance.
April • Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta Paparan Publik Tahunan. • Perseroan melaksanakan Management and Employee Stock Option Program (MESOP) tahap II sebanyak 134.797.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp117 per saham.
April • The Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and the Annual Public Expose. • The Company executed the 2nd phase of the Management and Employee Stock Option Program (MESOP), amounting to 134,797,000 shares at Rp117 per share.
Oktober Perseroan melaksanakan Management and Employee Stock Option Program (MESOP) tahap III sejumlah 212.544.067 saham dengan harga pelaksanaan Rp117 per saham.
October The Company executed the 3rd phase of the MESOP, amounting to 212,544,067 shares at Rp117 per share.
November Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang Konversi (RUPTBUK).
November The Company held a General Meeting of Bondholders (GMB).
Desember Perseroan membagikan dividen tunai senilai Rp2 per saham, dengan total nilai Rp59.520.956.582.
December The Company distributed a cash dividend of Rp2 per share, with total value of Rp59,520,956,582.
9
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
10
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Sektor Media
Media Sector
April • Global Mediacom (MNC Media) mengadakan RUPST Tahun Buku 2010 dan RUPSLB di Jakarta. • Media Nusantara Citra (MNC) mengadakan RUPST Tahun Buku 2010 dan RUPSLB di Jakarta.
April • Global Mediacom (MNC Media) held its AGMS for Fiscal Year 2010 and EGMS in Jakarta. • Media Nusantara Citra (MNC) held its AGMS for Fiscal Year 2010 and EGMS in Jakarta.
Mei Pemasangan tiang pancang (groundbreaking) perkantoran untuk koran harian Seputar Indonesia.
gedung
May The groundbreaking of the new office building of Seputar Indonesia daily newspaper.
Juni MNC melakukan kerja sama dengan INASOC (Panitia SEA Games) untuk menjadi pemegang hak siar untuk beberapa cabang olah raga pada Nasional SEA GAMES.
June MNC entered into a cooperation agreement with INASOC (SEA Games Committee) as a broadcasting partner for some of the sports activities in the SEA Games.
Agustus • Pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pembangunan perkantoran dan studio-studio untuk 3 TV (RCTI, MNC TV dan Global TV) di Kompleks RCTI Kebon Jeruk. • MNC Media menjalin kerja sama dengan MD Entertainment.
August • The groundbreaking of office building and studios of 3 TV stations (RCTI, MNC TV and Global TV) at RCTI Complex in Kebon Jeruk.
September Perubahan nama “Radio Trijaya” menjadi “SINDO Radio” dalam rangka peluncuran SINDO Media, yang merupakan strategi 5-in-1.
September “Trijaya Radio” changed its name to “SINDO Radio" in conjuction with the launch of Sindo Media, MNC's new 5-in-1 regional strategy.
•
MNC Media signed a cooperation agreement with MD Entertainment.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Oktober • MNC Media menandatangani Nota Kesepahaman menjalin kerjasama dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk menyiarkan Liga Sepakbola Indonesia – yang dikenal dengan nama Indonesian Premier League (IPL). • MNC Media menandatangani perjanjian dengan Saban Capital Group Inc. atas penjualan 5% saham MNC yang ke depannya akan melakukan ekspansi dengan menambah 2,5% dalam jangka waktu 27 bulan. • MNC secara resmi meluncurkan SINDO Media yang merupakan strategi media baru 5-in-1, yang terdiri dari jaringan 21 FTA Lokal (SINDOTV), harian Seputar Indonesia edisi lokal, website- SINDOnews.com dan SINDO Radio. • Pelaksanaan pemasangan tiang pancang (groundbreaking) gedung MNC News Center yang terletak di areal MNC Tower. Desember • MNC Media membagikan dividen sebesar Rp10/saham dengan total sejumlah Rp135,63 miliar. • MNC mendistribusikan dividen sebesar Rp15/saham dengan total sejumlah Rp207,32 miliar. • MNC mengadakan RUPSLB.
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
October • MNC Media signed a Memorandum of Understanding with PT Liga Prima Indonesia Sportindo to broadcast the Indonesian Premier League (IPL). •
MNC Media signed an agreement with Saban Capital Group Inc. to purchase a 5% stake in MNC with an additional option to purchase a further 2.5% within 27 months.
•
MNC formally launched Sindo Media, the new 5-in-1 regionally focused media strategy. Sindo Media is comprised of MNC's Network of 21 Local FTA Station (SindoTV), Newspaper Seputar Indonesia local edition, website- sindonews.com and Sindo Radio. The groundbreaking of the new MNC News Center building in the premises of the MNC Tower.
•
December • MNC Media distributed a dividend of Rp10/share amounting to a total of Rp135.63 billion. • MNC distributed a dividend of Rp15/share, amounting to a total of Rp207.32 billion. • MNC held an EGMS.
11
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
12
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Sektor Jasa Keuangan
Financial Services Sector
Januari MNC Life Assurance (MNC Life) meresmikan kantor pemasaran yang pertama di Jakarta.
January MNC Life Assurance (MNC Life) officially opened its first marketing office in Jakarta.
Februari MNC Life meresmikan kantor pemasaran kedua di Bandung.
February MNC Life inaugurated the second marketing office in Bandung.
Maret • MNC Life meresmikan kantor pemasaran ketiga di Jakarta. • MNC Asset Management melalui produk Reksa Dana MNC Dana Ekuitas memperoleh penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Kategori Reksadana Saham Periode 1 Tahun Aset Dibawah Rp100 miliar, sedangkan untuk produk Reksa Dana MNC Dana Lancar meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Majalah Investor Kategori Reksadana Pasar Uang Periode 3 Tahun dan Reksa Dana MNC Dana Lancar meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ versi Majalah Investor Kategori Reksadana Pasar Uang Periode 1 Tahun.
March • MNC Life inaugurated its third marketing office in Jakarta. • MNC Asset Management earned a ‘Best Mutual Funds 2011’ award from Investor Magazine with its MNC Dana Ekuitas Mutual Fund product in the 1-Year Equity Fund with Assets Below Rp100 billion category, while its MNC Dana Lancar Mutual Fund product received ‘Best Mutual Funds 2011’ awards in the ThreeYear Period Money Market Mutual Fund category and the 1-Year Period Money Market Mutual Fund category.
April Bhakti Capital Indonesia (BCAP) menyelenggarakan RUPST & RUPSLB serta Paparan Publik Tahunan.
April Bhakti Capital Indonesia (BCAP) held its AGMS and EGMS as well as the Annual Public Expose.
Juni • MNC Life membuka kantor pemasaran yang ke-4 di Medan. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-18 di Gajah Mada, Jakarta. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-19 di Suryo, Jakarta.
June • MNC Life opened its 4th marketing office in Medan. • MNC Securities opened its 18th branch at Gajah Mada, Jakarta. • MNC Securities opened its 19th branch at Suryo, Jakarta.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Juli • MNC Life meluncurkan dua produk andalan, yaitu asuransi kesehatan Hario Sehat dan asuransi kecelakaan Hario Siaga. • MNC Asset Management meluncurkan produk baru, yaitu Reksa Dana MNC Dana Dollar. • MNC Securities dan MNC Life menandatanganani perjanjian kerja sama untuk menyediakan layanan asuransi kecelakaan Hario Siaga kepada nasabah baru MNC Securities. • MNC Life menandatangani perjanjian kerjasama eksklusif dengan Rakuten Belanja Online dalam bentuk pemasaran asuransi kecelakaan Hario Siaga secara online di www.rakuten.co.id. • MNC Securities menerbitkan Obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp100 miliar. Obligasi ini dibagi dalam dua seri. Seri A sebesar Rp41 miliar, berjangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 12,5%. Seri B sebesar Rp59 miliar, berjangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga 13,25%. Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 06 Juli 2011. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-20 di Gandaria, Jakarta. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-21 di Pojok BEI Tazkia, Sentul City, Jakarta. • MNC Securities membuka kantor cabang ke-22 di Medan, Sumatera.
• MNC Securities opened its 21st branch at BEI Tazkia Corner, Sentul City, Jakarta. • MNC Securities opened its 22nd branch in Medan, Sumatra.
Agustus MNC Securities bertindak sebagai penasihat keuangan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dalam transaksi Senior Secured Credit Facility sebesar US$75 juta dari Standard Chartered Bank.
August MNC Securities acted as financial advisor for PT Rajawali Citra Televisi Indonesia’s Senior Secured Credit Facility transaction, amounting to US$75 million from Standard Chartered Bank.
July • MNC Life launched two new products, Hario Sehat, a health insurance product and Hario Siaga, an accident insurance product. • MNC Asset Management launched a new product, the MNC Dana Dollar Mutual Fund. • MNC Securities and MNC Life signed a cooperation agreement for the provision of an accident insurance product, Hario Siaga, to new clients of MNC Securities. • MNC Life signed an exclusive agreement with Rakuten Belanja Online to market its Hario Siaga accident insurance product on www.rakuten.co.id. • MNC Securities issued MNC Securities II 2011 Fixed Rate Bonds amounting to Rp100 billion. The bonds were issued in two series. The A series amounted to Rp41 billion, maturing in three years and with an interest rate of 12.5%. The B series amounted to Rp59 billion, with a five-year tenor and an interest rate of 13.25%. The bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 6, 2011. • MNC Securities opened its 20th branch at Gandaria, Jakarta.
13
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
14
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
September • MNC Securities membuka kantor cabang ke-23 di Bandung, Jawa Barat. • MNC Finance memperoleh penghargaan sebagai perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp1 triliun dengan predikat “SANGAT BAGUS” dari majalah Info Bank. Oktober • MNC Securities membuka kantor cabang ke-24 di Pati, Jawa Tengah. • MNC Securities bertindak sebagai penasihat keuangan untuk MNC Media dan Saban Capital Group Inc. dalam rangka penjualan saham MNC sebesar Rp693 miliar.
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
September • MNC Securities opened its 23rd branch in Bandung, West Java. •
MNC Finance earned a ‘VERY GOOD’ rating from Info Bank Magazine in the category of financing companies with assets under Rp1 trillion.
October • MNC Securities opened its 24th branch in Pati, Central Java.. •
MNC Securities acted as financial advisor for MNC Media and Saban Capital Group Inc. in the MNC stock sale deal valued at Rp693 billion.
November • MNC Life meluncurkan produk unit link pertamanya, Hario Link, dan produk asuransi penyakit kritis, Hario 911. • MNC Life memberikan sponsor "Asuransi Sang Juara" kepada para atlet Indonesia peraih medali emas dalam ajang SEA Games ke-26.
November • MNC Life launched its first unit link, Hario Link, and an insurance product for critical illness, Hario 911. • MNC Life sponsored "Asuransi Sang Juara" for Indonesian goldwinning athletes at the 26th SEA Games.
Desember • BCAP membagikan dividen tunai senilai Rp2 per saham, dengan total nilai sebesar Rp2.500.350.000. • BCAP menyelesaikan aksi akuisisi terhadap 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo) yang kemudian diubah namanya menjadi PT MNC Asuransi Indonesia.
December • BCAP distributed cash dividend of Rp2 per share, amounting to a total of Rp2,500,350,000. • BCAP completed acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo), whose name was then changed to PT MNC Asuransi Indonesia.
Sekilas Perseroan The Company at a Glance
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
16
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Profil Singkat brief profile Didirikan pada tanggal 2 November 1989 di Surabaya dengan nama PT Bhakti Investments, kemudian berubah nama menjadi PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan). Pada awalnya Perseroan hanya memfokuskan diri pada kegiatan terkait pasar modal. Pasar modal di Indonesia saat itu baru diaktifkan kembali oleh Pemerintah melalui berbagai deregulasi dan fasilitas. Established on November 2, 1989 in Surabaya under the name of PT Bhakti Investments, the Company subsequently changed its name to PT Bhakti Investama Tbk (“the Company”). In the early years, the Company focused on stock exchange activities. At that time, Indonesia’s stock exchange was being revived by the Government through the implementation of several deregulation policies and facilities. Pada bulan Februari 1990, Perseroan memindahkan kantor pusat ke Jakarta. Pemindahan kantor pusat ini telah meningkatkan kapabilitas perusahaan untuk terus bertumbuh sejalan dengan perkembangan bursa. Sejak tahun 1994, bisnis Perseroan semakin berkembang yang mencakup seluruh aspek kegiatan di pasar modal, yaitu di antaranya perdagangan dan perantara perdagangan efek, penasihat investasi, pengelolaan investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset.
In February 1990, the Company moved its head office to Jakarta. The relocation improved the Company’s capability to keep developing in line with the dynamics of the stock exchange business. Since 1994, the Company has expanded its core business to cover broader stock exchange-related activities, including securities trading and brokerage, investment advisory, investment management, underwriting, origination and syndication, financial advisory and research services.
Untuk memperkuat eksistensinya, sejak tahun 1995 Perseroan mulai merambah bisnis merger dan akuisisi serta meluncurkan beberapa produk reksa dana. Pada tahun 1997, Perseroan dengan percaya diri masuk ke bursa saham dengan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana untuk 123 juta lembar saham di harga Rp700 per lembar saham dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (yang kemudian merger menjadi “Bursa Efek Indonesia”).
To strengthen its presence, the Company has, since 1995, sought to expand through mergers and acquisitions and has launched a number of mutual fund products. In 1997, the Company conducted an Initial Public Offering by issuing 123 million shares at Rp700 per share and listing its stocks on both the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (which later were merged into the Indonesia Stock Exchange).
Setelah menjadi perusahaan publik, Perseroan terus berevolusi hingga kini menjadi sebuah perusahaan investasi yang terkemuka di Indonesia. Transformasi bisnis menjadi program utama Perseroan yang diwujudkan melalui sejumlah aksi korporasi, yaitu meliputi restrukturisasi, penggabungan usaha, akuisisi dan aksi investasi langsung. Dalam melaksanakan investasi portofolio, Perseroan menerapkan pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen ekuitas. Untuk investasi jangka pendek, Perseroan menargetkan investasi di surat berharga yang
Since becoming a publicly listed company, the Company has continued to evolve, and is now positioned as one of the leading investment companies in Indonesia. Business transformation has been a key program of the Company, and has been realized through corporate actions such as restructuring, mergers, acquisitions and direct investment. In making portfolio investments, the Company takes an investment approach that has been tested on debt securities as well as equity investments. For short-term investments, the Company focuses on marketable
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
17
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
18
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
dapat diperdagangkan (marketable securities) sementara untuk investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan investor strategis dalam merealisasikan aksi akuisisi terhadap perusahaan yang sehat dari sisi arus kas dan modal untuk jangka panjang.
securities, while for long-term investments, the Company cooperates with strategic investors to realize acquisitions of a financially healthy companies to support long-term business operations.
Dari aksi korporasi yang dilakukan Perseroan, telah lahir beberapa unit bisnis strategis baru, di antaranya PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) yang merupakan sub holding Perseroan untuk sektor Media dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) yang merupakan sub holding di bidang jasa keuangan. Dalam hal portofolio investasi, Perseroan berhasil menguasai 20% kepemilikan di PT MNC Sky Vision 99,9% di PT Global Transport Services serta di beberapa portofolio investasi lainnya.
The corporate actions resulted in a number of new strategic business units, including PT Global Mediacom Tbk (MNC Media), a sub-holding company for the media businesses, and PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (MNC Financial Services), a sub-holding company for financial services. The Company succeeded in acquiring a 20% ownership stake in PT MNC Sky Vision and a 99.9% stake in PT Global Transport Services among other portfolio investments.
Sejak tahun 2010, ekspansi Perseroan semakin meluas dengan merangkul portofolio investasi baru. Perseroan telah melakukan serangkaian persiapan yang matang untuk mewujudkan rencana diversifikasi ke sektor-sektor usaha yang akan menopang kelanjutan bisnis Perseroan, yaitu di antaranya sumber daya alam yang akan menjadi pilar ketiga setelah media dan jasa keuangan. Sejalan dengan hal ini, ekspansi di jasa keuangan terus berlanjut melalui aksi akuisisi yang dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan atas perusahaan asuransi jiwa PT MNC Life Assurance di tahun 2010, dan yang terakhir adalah akuisisi perusahaan asuransi kerugian pada tahun 2011, PT MNC Asuransi Indonesia.
Since 2010, the Company’s business has undergone considerable expansion into other new portfolio investments. The Company has conducted a series of preparation for a diversification into sectors that could support the sustainability of the Company, including the natural resources sector, which will become the third pillar of the Company’s business after media and financial services. In line with this, the Company continued to expand its financial services business through the acquisition by one of its subsidiaries of a life insurance company, PT MNC Life Assurance, in 2010, and most recently of a general insurance company towards the end of 2011, PT MNC Asuransi Indonesia.
Semakin lengkapnya layanan yang diberikan Perseroan dengan sendirinya telah meningkatkan kepercayaan para investor kepada Perseroan, baik investor individu maupun institusi dari dalam maupun luar negeri. Profil investor yang bergabung dengan Perseroan di antaranya dana pensiun, perbankan, asuransi maupun perusahaan pengelola dana (Fund Management).
With a more comprehensive portfolio of products and services, the Company has earned greater trust from investors, including individual and institutional investors in both domestic and international markets. The Company’s investor profile includes pension funds, banking, insurance and fund management companies.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan vision, mission and company philosophy
Visi
Vision
Menjadi perusahaan investasi yang terkemuka, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
To be a leading investment company, both domestically and internationally, particularly in the Asia Pacific region.
Misi
Mission
Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
To consistently improve welfare and added value for the shareholders, investors, business partners, employees and other stakeholders.
Filosofi Perusahaan
Company Philosophy
Visi
Vision The capability to benefit from opportunities. Integrity The capability to build trust among investors and the business community. Persistence The strength to realize opportunities amid difficult times.
Kemampuan dalam melihat peluang yang ada. Integritas
Kemampuan dalam membangun kepercayaan di antara investor dan komunitas bisnis. Persistensi
Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit.
19
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
20
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at A Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham
Komitmen Investasi Perusahaan
Report to the Shareholders
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Struktur Organisasi organization structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners komite audit Audit Committee direktur utama President Director Sekretaris Perusahaan/ Hubungan Investor Corporate Secretary/Investor Relations
internal audit Internal Audit direksi Board of Directors
Sumber Daya
Keuangan
Akuntansi & Pajak
Hukum
Manajemen
Manusia & Umum
Finance
Accounting & Tax
Legal
Portofolio
Sistem Informasi Manajemen
Human Resources &
Portfolio
Management
General Affairs
Management
Information System
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Data Perseroan
Corporate Social Responsibility
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Komposisi Pemegang Saham shareholders Composition Pemegang Saham periode akhir bulan Desember 2011 terdiri dari: Shareholders at the end of December 2011 comprised: Pemegang Saham Shareholders
Kepemilikan Saham Share Ownership
%
Di atas 5%/ Above 5% PT Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo Citibank Singapore UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Singapore Sub Total
5,519,894,112 5,111,398,000 2,408,696,000 1,797,000,000 1,685,000,000 16,521,988,112
18.42% 17.06% 8.04% 6.00% 5.62% 55.14%
Masyarakat (di bawah 5%) / Public (Below 5%) Modal Saham yang diperoleh kembali/ Treasury Stock Grand Total
13,238,490,179 208,016,000 29,968,494,291
44.17% 0.69% 100.00%
Pemegang Saham Shareholders Lokal/ Local Asing/ Foreign Total
Jumlah Saham Number of Shares
%
14,922,884,551 15,045,609,740 29,968,494,291
49.80% 50.20% 100%
Komposisi Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2011 Composition of Stocks owned by the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2011 Pemegang Saham Shareholders Hary Tanoesoedibjo Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistyawati Darma Putra Wandhy Wira Riady Hary Djaja Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing
Jabatan Title Kepemilikan Saham Share Ownership Direktur Utama 5,111,398,000 President Director Komisaris 72,991,000 Commissioner Komisaris Utama 41,641,500 President Commissioner Direktur 15,183,500 Director Direktur 3,000,000 Director Direktur 1,500,000 Director Komisaris Independen 700,500 Independent Commissioner Komisaris Independen 475,500 Independent Commissioner
% 17.06% 0.24% 0.14% 0.05% 0.01% 0.01% 0.00% 0.00%
21
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
22
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
Laporan Kepada Pemegang Saham
the Company at A Glance
Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Struktur Korporasi Corporate structure
Struktur Korporasi Corporate Structure
PT Bhakti Investama Tbk
media Media
Jasa keuangan Financial Services
PT Global Mediacom Tbk
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
Energi dan Sumber Daya Alam Energy and Natural Resources
Batubara Coal
Investasi Portofolio Portfolio Investments
PT MNC Sky Vision
Kalimantan Timur Sumatra Selatan East Kalimantan, South Sumatra Media berbasis Konten dan Iklan Content and Advertising based Media
Sekuritas Securities
Migas Oil and Gas
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT MNC Securities
Papua Barat West Papua
Media berbasis Pelanggan Subscribers based Media
Manajer Investasi Investment Management
PT MNC Sky Vision
PT MNC Asset Management
Media Pendukung dan Infrastruktur Supporting Media and Infrastructure
Pembiayaan Multifinance PT MNC Finance
PT Infokom Elektrindo
Asuransi Jiwa Life Insurance PT MNC Life Assurance
Asuransi Kerugian General Insurance PT MNC Asuransi Indonesia
PT Global Transport Services
Investasi Lainnya Other Investments
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
24
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada tahun ini Perseroan kembali berhasil mencatatkan kinerja usaha yang gemilang, baik di sektor media maupun jasa keuangan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan situasi makro ekonomi Indonesia yang sangat kondusif selama tahun 2011. The Company continued its success story by recording brilliant performances in both the media and financial services sectors. This success was supported by the favorable domestic macro economic conditions in 2011.
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama President Commissioner
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Sambutan Komisaris Utama message from the president commissioner Pemegang saham yang terhormat,
Dearest shareholders,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, perkenankan saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2011.
With our deep gratitude to God the Almighty for His great blessings, allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to present the Annual Report of the Company for 2011.
Pada tahun ini Perseroan kembali berhasil mencatatkan kinerja usaha yang gemilang, baik di sektor media maupun jasa keuangan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan situasi makro ekonomi Indonesia yang sangat kondusif selama tahun 2011.
The Company continued its success story by recording brilliant performances in both the media and financial services sectors. This success was supported by the favorable domestic macro economic conditions in 2011.
Perekonomian Indonesia di tahun ini menunjukkan kinerja yang sangat positif. Bahkan di saat negara-negara maju di Eropa harus berupaya keras mempertahankan situasi makro ekonominya dari kejatuhan akibat masalah defisit dan hutang yang tinggi, Indonesia justru menutup tahun 2011 dengan tingkat pertumbuhan 6,5%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 bahkan lebih tinggi dari pada tahun 2010 yang menunjukkan tingkat pertumbuhan 6,1%. Peningkatan ini tentunya ditopang oleh kinerja ekonomi sejumlah wilayah, terutama Sumatera dan Jawa, khususnya Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dengan adanya koordinasi yang semakin lebih baik antara Bank Indonesia dan pemerintah, Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat inflasi tahunan ke level 3,79% dari level 6,96% pada tahun 2010. Pada semester kedua tahun 2011, Bank Indonesia telah menempuh kebijakan yang akomodatif searah dengan meredanya tekanan inflasi dan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global, yang direalisasikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang terus turun ke level 6%.
The Indonesian economy performed strongly in 2011. While economies in Europe had to put in extra efforts to survive high debt and deficit, Indonesia enjoyed 6.5% growth in 2011, improving on the 6.1% growth in 2010. This positive figure was supported by buoyant performances in certain provinces, particularly Sumatra, Java and the Capital Region of Jakarta. Better coordination between Bank Indonesia and the government led to a decline in the year-on-year inflation rate to 3.79% from 6.96% in 2010. Moreover, in the second half of 2011, Bank Indonesia took an accommodative approach to ease inflationary pressures amid the increasing risk of a global downturn, which brought inflation down to 6%.
Kondisi ekonomi dalam negeri yang kondusif ini mendorong kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi negara dengan predikat Investment Grade atau layak investasi di penghujung tahun 2011. Hal ini tentunya berdampak besar pada kepercayaan investor asing terhadap daya tahan makro ekonomi Indonesia atas gejolak ekonomi global, yang diindikasikan dari bergairahnya pasar modal dalam negeri menyusul masuknya arus modal asing dan peningkatan komitmen investasi jangka panjang di berbagai sektor industri.
The conducive domestic climate helped Indonesia to become an Investment Grade country towards the end of 2011. This obviously raised confidence among foreign investors in Indonesia’s economic resilience against global shocks, as indicated by the huge foreign capital inflow into the domestic stock exchange and the increase in long-term investment commitments across a range of industries.
Ekspansi untuk Memperkuat Fundamen
Expanding to Strengthen the Business Fundamentals
Kejelian Direksi dalam memanfaatkan momentum kondisi ekonomi yang positif ini dibuktikan melalui realisasi sejumlah aksi korporasi selama tahun 2011. Dewan Komisaris menilai langkah strategis ini merupakan investasi yang akan memperkuat landasan usaha Perseroan di masa yang akan datang.
The Board of Directors took several astute corporate actions to benefit from the positive economic momentum in 2011. The Board of Commissioners considers these strategies to be an investment for our future, which will reinforce the Company’s fundamentals in the years to come.
25
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
26
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Di sektor media, Perseroan terus mengembangkan kerja sama dengan para mitra dari dalam maupun luar negeri. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan pihak eksternal terhadap kemampuan manajemen Perseroan dalam mengelola perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas perusahaan. Bagi kami, perjanjian kerja sama yang ditandatangani bersama dengan para mitra bisnis, seperti, diantaranya kerja sama PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) dengan Saban Capital Group Inc., melalui perusahaan afiliasinya, Indonesia Media Partners LLC, akan memfasilitasi ekspansi bisnis yang berkelanjutan sehingga pencapaian kinerja Perseroan akan lebih baik di masa depan.
In the media business, the Company continued to pursue greater cooperation with both local and foreign partners. This bolstered the confidence of external parties in the ability of the Company’s management to run the Company and contributed positively to profitability. We believe that the cooperation agreements, which included an agreement between PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) and Saban Capital Group, Inc. through its local affiliate, Indonesia Media Partners LLC, will further strengthen the continuity of the business and enable the Company to achieve even more in the future.
Sementara di sektor finansial, Dewan Komisaris juga menilai langkah Direksi untuk mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi kerugian, yakni PT Jamindo General Insurance (yang telah berganti nama menjadi ‘PT MNC Asuransi Indonesia’), di penghujung tahun 2011 merupakan sebuah langkah strategis dalam rangka merealisasikan visi sebagai ‘the most integrated financial supermarket’ di Indonesia melalui layanan jasa keuangan yang lengkap dan terintegrasi. Akuisisi atas PT MNC Asuransi Indonesia tersebut telah melengkapi layanan asuransi Perseroan menyusul layanan asuransi jiwa yang telah lebih dulu dirintis melalui akuisisi MNC Life di tahun 2010.
The Board of Commissioners supported the Board of Directors’ decision to acquire a general insurance company, PT Jamindo General Insurance (now renamed ‘PT MNC Asuransi Indonesia’), towards the end of 2011 as a strategic step towards realizing the vision of becoming ‘the most reliable financial supermarket’ in Indonesia, offering comprehensive and integrated financial solutions. The acquisition of PT MNC Asuransi Indonesia completes the Company’s range of insurance services following the acquisition of a life insurance company, MNC Life, in 2010.
Penyelesaian rebranding nama dan logo setiap perusahaan yang berada di bawah sektor jasa keuangan juga diharapkan akan memperkuat posisi sektor jasa keuangan Perseroan yang berada di bawah naungan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Meskipun langkah rebranding ini memiliki tantangan tersendiri bagi Perseroan, Dewan Komisaris meyakini bahwa langkah tersebut akan berdampak positif bagi penguatan brand image Perseroan di masyarakat luas.
The completion of the rebranding program, with a change of name and logo for each of the companies in the financial services business, was expected to strengthen the position of the Company’s financial business managed by PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Although the rebranding strategy involved certain challenges for the Company, the Board of Commissioners believes that it will have a positive impact on the creation of a stronger brand image for the Company.
Hingga akhir tahun 2011, kontribusi media berbasis konten dan iklan masih mendominasi sebesar 69,0% terhadap perolehan pendapatan total Perseroan, diikuti dengan kontribusi pendapatan dari sektor media berbasis pelanggan sebesar 22,5% dan sektor jasa keuangan sebesar 4,3%. Kami berharap melalui ekspansi yang dilakukan baik secara organik maupun non-organik di tiap anak perusahaan yang berada di bawah naungan Perseroan, akan tercipta keseimbangan kontribusi dari masing-masing sektor usaha di masa yang akan datang guna mengurangi ketergantungan terhadap salah satu sektor usaha Perseroan.
In 2011, the content and advertisement-based media business contributed the largest share of the Company’s total revenues at 69.0%, followed by the subscription-based media business and the financial services business, which contributed 22.5% and 4.3%, respectively. We expect that organic and inorganic expansion in each of the subsidiaries will eventually result in a more balanced revenue contribution across the business sectors, reducing the Company’s dependence on a single sector.
Sementara itu, Perseroan juga senantiasa mengembangkan inisiatif usaha di sektor lain, seperti rencana pengembangan bisnis di sektor pertambangan melalui penjajakan beberapa titik lokasi tambang. Sektor ini merupakan pengembangan pilar usaha ketiga bagi Perseroan setelah berhasil menumbuhkembangkan sektor media dan jasa keuangan.
The Company continued to take initiatives in other sectors such as the mining business, as it reviewed some prospective mining sites. This sector will form the third pillar of the Company’s business alongside the highly successful media and financial services sectors.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Meningkatkan Profesionalisme Layanan
Improving Professionalism
Dalam rangka mendukung langkah ekspansi Perseroan, penerapan tata kelola perusahaan yang baik memegang peranan yang sangat penting. Hal ini diyakini tak hanya untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku namun juga pada pengelolaan perusahaan menuju organisasi yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel.
Good Corporate Governance (GCG) played an important role in the expansion plan. GCG implementation not only ensures the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations, but also enables the management of the Company to lead a transparent, responsible and accountable organization.
Dewan Komisaris dalam hal ini mendukung tiap upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham. Kami mengharapkan sinergi di dalam grup Perseroan dapat terus ditingkatkan di samping juga memperkuat kerja sama di internal masing-masing perusahaan. Kerjasama internal ini termasuk membangun kerjasama yang solid dengan setiap komite yang ada di Perseroan, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite MESOP (Management and Employee Stock Option Program), dalam rangka memperkuat fungsi pengawasan.
The Board of Commissioners supported all the Company’s efforts to add value for the shareholders. We expect the synergy within the Group to grow stronger, strengthening cooperation within and between each of the subsidiaries. Internally, actions to improve cooperation have included strengthening teamwork among the Company’s committees, namely the Audit Committee, Remuneration Committee and MESOP (Management and Employee Stock Option Program) Committee, to reinforce the supervisory function.
Selain penerapan sinergi grup dalam kegiatan operasional, Perseroan juga melakukan sinergi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan melalui kegiatan sosial yang terkoordinasi antara Perseroan dan anak-anak perusahaan, baik di sektor media maupun sektor jasa keuangan, yaitu meliputi penyaluran bantuan bagi korban bencana alam, bantuan bidang pendidikan, sosial, kesehatan serta keagamaan.
Besides strengthening group synergy at the operational level, the Company has also sought to create synergy in conducting its corporate social responsibility program. In coordination with its subsidiaries in the media and financial services businesses, the Company has provided donations to victims of natural disasters, as well as support for various educational, social, health and religious activities and initiatives.
Dalam hal peningkatan kompetensi sumber daya manusia, Dewan Komisaris meyakini bahwa sinergi melalui penerapan Management Development Program dan Talent Management Program di dalam grup Perseroan akan membentuk sumber daya manusia yang profesional dan responsif terhadap situasi bisnis yang dinamis serta memberikan kesempatan bagi tiap individu di masing-masing perusahaan untuk maju dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan usaha Perseroan.
To enhance human resource competencies, the Board of Commissioners concurs with the Board of Directors that synergy in the implementation of the Management Development Program and the Talent Management Program within the Group will create a more professional workforce that is capable of responding to the business dynamics, and will give each employee from each company opportunities to contribute positively to the growth of the Group.
Prospek dan Tantangan Tahun 2012
Prospects and Challenges in 2012
Kami menilai tahun 2012 masih memberikan peluang bagi Perseroan untuk tumbuh meskipun terdapat beberapa tantangan yang perlu diantisipasi sejak awal oleh pihak manajemen. Euforia perolehan status Investment Grade oleh Indonesia dipastikan akan terus terbawa ke tahun 2012 sehingga akan meningkatkan arus modal masuk ke dalam negeri. Perseroan juga yakin kinerja ekonomi Indonesia masih akan tetap positif pada tahun 2012.
We expect 2012 to offer greater scope for the Company to grow the business, despite a number of challenges that need to be anticipated with early action by the management. The euphoria surrounding Indonesia’s achievement of Investment Grade status will continue to feature in 2012, attracting increased foreign capital inflows into the country. The Company is also optimistic about Indonesia’s economic performance in 2012.
27
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
28
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Bagi sektor jasa keuangan yang dijalankan Perseroan, perlu diantisipasi adanya kemungkinan arus modal yang hanya bersifat jangka pendek. Oleh karenanya, diperlukan kecermatan dalam menatausahakan instrumen-instrumen investasi Perseroan. Sementara itu di sektor media, peluang untuk melakukan ekspansi usaha masih terbuka, baik untuk melakukan akuisisi atas perusahaan media atau membuka kesempatan kerjasama dengan mitra-mitra strategis.
With the potential for a huge inflow of portfolio investment, the Company’s financial services businesses need to take anticipatory actions. We need a strong and visionary plan to manage our investment instruments. In the meantime, the media sector expects more expansion opportunities, either through acquisitions of media companies or further cooperation agreements with strategic partners.
Dewan Komisaris berharap agar seluruh agenda bisnis yang telah ditetapkan untuk tahun mendatang dapat terealisasi dengan baik. Untuk terus bertumbuh, kita tidak hanya memerlukan dedikasi dan komitmen dari manajemen dan karyawan tapi juga kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
In closing, the Board of Commissioners believes that the agenda for the next year can be realized. However, to achieve higher growth, we need not only the dedication and commitment of the management and staff, but the trust and support of our shareholders and stakeholders as well.
Mengakhiri laporan ini, kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi, kerja keras dan kerjasama yang solid yang ditunjukkan jajaran manajemen dan karyawan Perseroan dalam memajukan Perseroan dan memberikan nilai lebih bagi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all the management and staff for their dedication, hard work and solid cooperation that has enabled the Company to deliver an improved performance and contribute greater value for our shareholders and stakeholders.
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama President Commissioner
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Profil Dewan Komisaris profile of the board of commissioners
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama | President Commissioner
Ratna Endang Soelistyawati, kelahiran Surabaya tahun 1961, telah menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2009. Beliau memiliki latar belakang pendidikan di fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984 hingga tingkat 3 yang dilanjutkan ke qualifying year untuk program master sebelum akhirnya meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987 di Carleton University, Ottawa, Kanada. Sebelum menjadi Komisaris Perseroan (1995-2009), beliau menjabat beberapa posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris PT Prasasti Mitra sejak tahun 1994 hingga tahun 2007, BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987 dan BPR Rajekwesi sejak tahun 2001. Ratna Endang Soelistyawati, was born in Surabaya in 1961, has been a President Commissioner of the Company since 2009. She studied Civil Engineering at Petra University and earned her Master’s degree in Engineering in 1987 from Carleton University, Ottawa, Canada. Prior to her appointment as a Commissioner of the Company in (1995-2009), she held a number of prominent positions, including as a President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, and as a Commissioner of PT Prasasti Mitra from 1994 to 2007, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987 and BPR Rajekwesi since 2001.
29
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
30
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris | Commissioner Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, kelahiran Surabaya tahun 1964, telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002. Pemilik gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, USA pada tahun 1989, saat ini juga masih dipercaya untuk menduduki beberapa posisi strategis di MNC Group, yaitu di antaranya adalah Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, Wakil Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, dan Komisaris Utama PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak 1999. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Dos Ni Roha sejak tahun 2007. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, born in Surabaya in 1964, has been a Commissioner of the Company since 2002. The holder of a Bachelor of Commerce degree from Carleton University, Ottawa, Canada (1987) and a Master of Business Administration degree from the University of San Francisco, USA (1989), has held a number of strategic posts in the MNC Group, including President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk and PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) since 2002, Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, and President Commissioner of PT MNC Asset Management (previously “PT Bhakti Asset Management”) since 1999. He has also served as President Commissioner of PT Dos Ni Roha since 2007.
Liliana Tanaja Komisaris | Commissioner Liliana Tanaja, kelahiran Surabaya, telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009. Beliau memiliki latar belakang pendidikan Diploma Fashion Merchandising and Marketing dari ICS Canadian Limited & Diploma Fashion Designer, Diploma Hat Making & Accessories dari L’Academie Des Couturiers Canadiens, Ottawa, Canada (1988-1989). Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, dan Diploma Colour Consultant dari Versailles Academy of Make-up Arts & Aesthetics (1987-1988). Selain dikenal sebagai pendiri Yayasan Miss Indonesia, beliau juga dipercaya sebagai Komisaris RCTI sejak tahun 2010, Komisaris PT GLD Property dan Direktur Utama MNC Pictures sejak tahun 2009, Pemimpin Umum Majalah HighEnd, Tabloid Genie, Mom&Kiddie, dan Just For Kids sejak tahun 2008, Komisaris PT Star Media Nusantara, Direktur Utama PT Global Star Harvest dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa sejak tahun 2007. Selain itu, beliau juga memegang jabatan sebagai Direktur PT Media Persahabatan Indonesia sekaligus Ketua Jalinan Kasih RCTI sejak tahun 2004. Born in Surabaya, Liliana Tanaja has been one of the Company’s Commissioners since 2009. She earned a Diploma in Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canadian Limited as well as a Diplomas in Fashion Design and Hat Making & Accessories from L’Academie Des Couturiers Canadiens, Ottawa, Canada (1988-1989), and Professional Cosmetician Professional Nail Technician, and Colour Consultant Diplomas from the Versailles Academy of Make-up Arts & Aesthetics (1987-1988). As well as being a founder of the Miss Indonesia Foundation, she is also a Commissioner of RCTI (2010present), Commissioner of PT GLD Property and President Director of MNC Pictures (2009-present), Chairperson of HighEnd magazine and the Genie, Mom & Kiddie, and Just For Kids tabloids (2008present), Commissioner at PT Star Media Nusantara, and President Director of PT Global Star Harvest and Chairperson of the Pendidikan Bagi Bangsa Foundation (2007-present). She has also been a Director of PT Media Persahabatan Indonesia as well as Chairperson of Jalinan Kasih RCTI since 2004.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Posma Lumban Tobing Komisaris Independen | Independent Commissioner
Posma Lumban Tobing, kelahiran Tarutung, Sumatera Utara tahun 1948, telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006. Beliau adalah lulusan AKABRI Kepolisian pada tahun 1970. Beliau kemudian mengikuti pendidikan lanjutan tingkat doktoral di PTIK pada tahun 1981 dan SESKOAL pada tahun 1985 serta LEMHANAS KSA VIII pada tahun 2001. Beliau juga berpartisipasi di beberapa kursus kepemimpinan, seperti Suspadnas di Lemhanas, Susgatisospol dan Suspospol di Sesko ABRI, Kursus Para, dan lainnya. Selain di Perseroan, beliau juga dipercaya sebagai Komisaris di beberapa perusahaan terafiliasi, seperti PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, PT Media Nusantara Citra Network sejak tahun 2006, PT Sun Televisi Network serta Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak tahun 2009. Sebelumnya, beliau memiliki karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003. Bahkan pernah dianugerahi bintang jasa seperti STL Bhayangkara Pratama. Beliau juga pernah terpilih sebagai anggota DPR/MPR RI dengan jabatan Ketua Komisi VII pada 2001-2003 dan terakhir Ketua Fraksi TNI/POLRI DPR/MPR RI dan Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004.
Posma Lumban Tobing, born in Tarutung, North Sumatra in 1948, has been a Commissioner of the Company since 2006. He graduated from the Indonesian Police Academy in 1970 and pursued doctoral studies at PTIK in 1981 and SESKOAL in 1985 as well as attending the LEMHANAS KSA VIII course in 2001. He has also participated in various leadership courses, including Suspadnas at Lemhanas, Susgatisospol and Suspospol at Sesko ABRI, the Para Course, and others. In addition to his position at the Company, he has also served as a Commissioner of several of the Company’s affiliates, including at PT MNC Sky Vision since 2004, PT Media Nusantara Citra Network since 2006, and PT Sun Televisi Network and as President Commissioner at PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2009. Prior to this, he enjoyed a brilliant career in the Indonesian Police Force, retiring as a Police General Commissioner in 2003. He has earned prestigious awards such as the STL Bhayangkara Pratama. He was a member of the House of Representatives/People’s Consultative Assembly, serving as Chairman of House Commission VII from 2001 to 2003, Chairman of the Indonesian Armed Forces Faction and Vice Chairman of the People’s Consultative Assembly for the period 1999-2004.
Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen | Independent Commissioner Antonius Z. Tonbeng, kelahiran Makassar, telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pada tahun 1975 dan kemudian meraih Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 1981. Hingga kini, beliau masih dipercaya untuk menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris pada PT Asindo Husada Bhakti sejak tahun 2003 dan PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak tahun 2004. Sebelumnya, beliau pernah diangkat sebagai Direktur PT Bhakti Investama Tbk (1995-1997), Direktur PT Agis Tbk (1997-2004), Direktur PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (20042006) dan Direktur PT Global Land Development Tbk (2006-2008). Antonius Z. Tonbeng, born in Makassar, has been a Commissioner of the Company since June 2009. He graduated with a diploma in Economics from Hasanuddin University, Makassar, in 1975 and a degree in Accounting from the Catholic University of Parahyangan Bandung in 1981. He has served as a Commissioner of PT Asindo Husada Bhakti since 2003 and of PT MNC Asset Management (previously “PT Bhakti Asset Management”) since 2004. He has previously served as a Director of PT Bhakti Investama Tbk (1995-1997), Director of PT Agis Tbk (1997-2004), Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (20042006) and Director of PT Global Land Development Tbk (2006-2008).
31
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
32
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, Perseroan mampu mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari kenaikan pendapatan usaha sebesar 12,9% menjadi Rp7,72 triliun, peningkatan laba usaha sebesar 24,5% menjadi Rp1,94 triliun dan kenaikan EBITDA sebesar 22,0% menjadi Rp2,66 triliun. The Company's strong performance in 2011 was reflected by a 12.9% hike in revenues to Rp7.72 trillion, a 24.5% increase in operating income to Rp1.94 trillion and a 22.0% growth in EBITDA which reached Rp2.66 trillion.
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Laporan Direktur Utama report from the president director Pemegang saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Mengawali Laporan Direksi ini, perkenankanlah saya, mewakili jajaran Direksi, untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya kinerja Perseroan sepanjang tahun 2011 telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Secara umum, kinerja bisnis Perseroan dan anak-anak perusahaannya berjalan pada jalur yang direncanakan. Sejumlah kinerja Perseroan bahkan melampaui ekspektasi maupun target-target yang kami canangkan.
Before presenting this report, please allow me, on behalf of all the Board of Directors, to express our deepest gratitude to the Almighty God for His Blessings upon this Company that have made the year 2011 such a great success. In general, the performance of the Company and its subsidiaries went according to plan and, in many ways, exceeded expectations.
Perseroan mencatat bahwa performa masing-masing lini usaha telah berkontribusi secara positif terhadap pendapatan secara konsolidasi. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras serta kerja sama yang solid dalam mengantisipasi tantangan bisnis yang ada sehingga seluruh agenda usaha dapat terwujud sesuai mandat para pemegang saham.
Each of our business lines performed well, making a positive contribution to our consolidated revenues. This achievement was the result of hard work and solid teamwork that enabled the Company to address the business challenges and realize the corporate agenda mandated by the shareholders.
Perseroan juga mendapat dukungan dari situasi makro ekonomi yang positif selama tahun 2011. Di kala situasi perekonomian global tidak menentu menyusul krisis utang yang menimpa sejumlah negara di Eropa serta masih melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Indonesia mampu membukukan kinerja pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%, atau lebih tinggi dari kinerja di tahun 2010 sebesar 6,1%. Koordinasi yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia di sisi pengendalian moneter juga berdampak signifikan pada penurunan tingkat inflasi tahunan menjadi 3,79% di tahun 2011 dari 6,96% pada tahun 2010. Guna menstimulasi ekonomi domestik, Bank Indonesia juga bertindak akomodatif dengan menurunkan tingkat suku bunga acuan kredit perbankan yang pada akhir tahun 2011 hingga 6%. Pada akhir tahun 2011, nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp9.100 per dollar Amerika Serikat.
We also benefited from the conducive macro economic conditions in 2011. Despite global uncertainties following the prolonged European debt crisis and the economic slowdown in the US, Indonesia successfully closed the year with 6.5% growth in hand, improving from the 2010 growth rate of 6.1%. Effective coordination between the Government and Bank Indonesia on the monetary side resulted in a significant drop in the annual inflation rate to 3.79% in 2011 from 6.96% in 2010. In order to stimulate the domestic economy, Bank Indonesia took accommodative actions by reducing the benchmark interest rate to 6% at the end of 2011. The rupiah exchange rate remained stable at Rp9,100 to the US dollar at the end of 2011.
Tingkat perekonomian yang positif ini menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga terbuka luas peluang-peluang investasi di sektor portofolio efek dan sektor riil. Dampak positif dari situasi ini adalah bergairahnya kondisi pasar modal Indonesia yang tergambar dari naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,2% di tahun 2011 dengan didukung oleh sektor konsumsi dan sektor keuangan. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi bisnis finansial yang dijalankan oleh Perseroan untuk membukukan keuntungan.
The buoyant economy paved the way for a conducive investment climate, with more opportunities opening up in securities portfolios as well as in the real sector. This gave rise to considerable optimism on the Indonesian stock exchange, as indicated by a 3.2% gain in the Jakarta Composite Index (JCI) in 2011, supported by consumption and the financial sector. This condition gave the Company’s financial services business more room to book gains.
33
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
34
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kinerja Tertinggi Sepanjang Sejarah
The Strongest Performance in History
Sepanjang tahun 2011, dalam operasional perusahaan, manajemen Perseroan berpegang teguh pada strategi korporasi yang telah ditetapkan sebagaimana isi bagan dibawah ini, yaitu (i) fokus pada kegiatan bisnis yang ada (antara lain, penyiaran, penyediaan konten dan televisi berlangganan) melalui PT Global Mediacom Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai ‘MNC Media’, dan anak-anak perusahaannya yang bergerak di bidang Media, (ii) menumbuh kembangkan layanan keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, (iii) mempersiapkan diri untuk melakukan investasi strategis di sektor energi d an sumber daya alam, terutama tambang batu bara untuk waktu dekat dan minyak dan gas untuk jangka panjang, serta (iv) memperluas bisnis melalui investasi strategis di perusahaan yang sehat dan menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan.
During 2011, Management adhered to the agreed corporate strategies as described in the following table, namely (i) focusing on existing business (including broadcasting, content provision and pay TV) through PT Global Mediacom Tbk, better known as ‘MNC Media’, and its subsidiaries operating media businesses; (ii) developing financial services through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk; (iii) getting ready to make strategic investment in the energy and natural resources sector, particularly coal mining in the near future and oil and gas in the long term; and (iv) expanding the business through strategic investment in healthy, high potential companies to sustain growth.
Fokus dalam kegiatan usaha Media berbasis konten dan iklan serta Media berbasis pelanggan melalui MNC Media. Focus on Content and Advertising based Media and Subscriber based Media through MNC Media.
Mengembangkan sektor jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Developing financial services sector through MNC Financial Services.
Pada tahun 2011, Perseroan mampu mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari kenaikan pendapatan usaha sebesar 12,9% menjadi Rp7,72 triliun, peningkatan laba usaha sebesar 24,5% menjadi Rp1,94 triliun dan kenaikan EBITDA sebesar 22,0% menjadi Rp2,66 triliun. EBITDA margin juga meningkat dari 31,9% (2010) menjadi sebesar 34,4%. Setiap peningkatan di atas merupakan pencapaian yang sangat baik di tengah dibukukannya kerugian kurs pada tahun 2011 yang telah menekan perolehan laba bersih Perseroan. Di samping itu, dari sisi aset, ekspansi yang dilakukan anak-anak perusahaan di sektor media maupun sektor jasa keuangan berhasil mendorong kenaikan nilai total aset Perseroan menjadi Rp18,86 triliun dari Rp18,00 triliun pada tahun sebelumnya.
Mempersiapkan diri untuk melakukan investasi strategis di sektor energi dan sumber daya alam, khususnya batubara dalam jangka pendek, dan migas dalam jangka panjang. Getting ready to make strategic investment in energy and natural resources, particularly coal in short term and oil and gas in the long term.
Memperluas bisnis di area lain melalui investasi strategis pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek bisnis yang kuat. Expanding business in other areas through investment strategies in strong prospective company.
The Company’s strong performance in 2011 was reflected by a 12.9% hike in revenues to Rp7.72 trillion, a 24.5% increase in operating income to Rp1.94 trillion and a 22.0% growth in EBITDA which reached Rp2.66 trillion. Our EBITDA margin widened to 34.4% from 31.9% in the previous year. Each of these improvements was an outstanding result, particularly following the Company’s foreign exchange loss in 2011 that put pressure on net income. In terms of assets, aggressive expansion by our subsidiaries in the media and financial services sectors brought our total asset value to Rp18.86 trillion from Rp18.00 trillion in the prior year.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Hingga kini, sektor media berbasis konten dan iklan masih mendominasi kontribusi terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan, yaitu sebesar 69,0%, sedangkan sektor media berbasis pelanggan berkontribusi sebesar 22,5%. Sementara, kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan adalah 4,3%. Di tahun-tahun mendatang, Perseroan mengharapkan peningkatan yang signifikan atas kontribusi dari sektor-sektor lain di luar sektor media dengan semakin berkembangnya kinerja anak-anak perusahaan di sektor jasa keuangan maupun nonfinansial, dimana hal tersebut dengan sendirinya akan mengurangi ketergantungan pendapatan konsolidasi Perseroan terhadap sektor media sekaligus menciptakan perimbangan pendapatan antar sektor usaha Perseroan.
Our content and advertisement-based media business continues to contribute the largest share of the Company’s consolidated revenues at 69.0%, while subscriber-based media contributed 22.5% and our financial services business accounted for 4.3%. In the years to come, we expect to see a significant growth in the contribution of the nonmedia sectors given the rapid improvement in the performances of our financial and non-financial subsidiaries, which will reduce the Company’s dependence on the media business’ contribution to consolidated revenues. This will create a balance of revenues distribution between the Company’s subsidiaries.
SEKTOR MEDIA
MEDIA SECTOR
Pada tahun 2011, Perseroan mencatat pertumbuhan yang sangat memuaskan pada lini usaha sektor media yang berada di bawah bendera MNC Media. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya pendapatan dari iklan sebesar 20%, atau melampaui rata-rata pendapatan industri pertelevisian sebesar 16%. Selain itu, ketiga televisi nasional ini juga mencatat kombinasi audience share (All 5+) sebesar lebih dari 38% untuk prime time. Di sisi lain, Perseroan juga mencatat bahwa posisi Indovision, yang dikelola di bawah bendera PT MNC Sky Vision, telah mendominasi pasar televisi berlangganan Direct-to-Home (DTH) di Indonesia. Hingga akhir tahun 2011, 70% pasar televisi berlangganan domestik telah memiliki kerjasama jangka panjang dengan salah satu brand yang dikelola PT MNC Sky Vision dengan total pelanggan mencapai 1,16 juta atau naik 44,6% dari tahun sebelumnya.
The Company booked very satisfactory growth in 2011, particularly in the media business, which operates under the flag of MNC Media. It is reflected by the constantly increasing advertising revenue which averaged 20%, exceeding the industry average of 16%. The three stations also succeeded in gaining a combined audience share (All 5+) of more than 38% for prime time. Meanwhile, Indovision, which is managed by PT MNC Sky Vision, maintained a dominant position in the Directto-Home (DTH) pay TV market in Indonesia. As of the end of 2011, 70% of the domestic subscription television market had entered into longterm cooperations with one of the brands managed by PT MNC Sky Vision, with total subscribers reaching 1.16 million, or up 44.6% from the previous year.
Selain itu, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) yang mewakili bisnis media berbasis konten dan iklan telah menandatangani perjanjian untuk menayangkan program non-olahraga dari dunia internasional, seperti film-film Hollywood dan pertunjukan televisi internasional yang berkualitas tinggi sehingga mendudukkannya sebagai pemimpin dalam pasar Free-To-Air TV untuk penayangan program internasional. MNC juga berhasil mendapatkan perjanjian jangka panjang dengan studio film terkemuka seperti Warner, Disney, Fox dan Viacom, serta kerja sama lainnya antara lain program X-Factor dan Master Chef.
In addition, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), which operates our content and advertisement-based media business, signed an agreement to broadcast international non-sport programs such as high-quality Hollywood movies and international television programs, positioning MNC as the market leader in the Free-To-Air TV business for international programming. MNC also secured longterm agreements with prominent film studios Warner, Disney, Fox and Viacom, as well as rights to broadcast shows such as X-Factor and Master Chef.
Selanjutnya, guna mempertahankan kinerja yang baik di sektor media, Perseroan juga membangun landasan finansial dan permodalan yang kuat untuk sektor tersebut antara lain dengan menyelesaikan obligasi global MNC senilai US$142,7 juta yang jatuh tempo tanggal 12 September 2011 dengan menggunakan dana internal. Perseroan juga memperkuat ekspansi bisnis di dalam sektor media melalui kemitraan strategis yang salah satunya diwujudkan melalui kerjasama antara salah satu anak perusahaan Perseroan, MNC Media dengan Indonesia Media Partners LLC yang merupakan afiliasi dari Saban Capital Group, Inc.
To maintain the performance of the media business, the Company built firm financial and capital foundations, among which was repayment of MNC’s global bonds with a value of US$142.7 million, which matured on September 12, 2011, using the internal cash to create a healthier organization. We strengthened our expansion in the media business through forging a number of strategic partnerships, including a cooperation between one of the Company’s subsidiaries, MNC Media, with Indonesia Media Partners LLC, an affiliate of Saban Capital Group, Inc.
35
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
36
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, MNC Media membukukan pendapatan sebesar Rp7,16 triliun yang sebagian besar merupakan kontribusi yang berasal dari pendapatan di bisnis media berbasis konten dan iklan yang meningkat sebesar 11,3% menjadi Rp5,32 triliun. Peningkatan pada bisnis media berbasis konten dan iklan tersebut didukung oleh meningkatnya anggaran iklan sebagian besar perusahaan serta kondisi makro ekonomi yang kondusif. Selain itu, media berbasis pelanggan juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan sebesar Rp1,74 triliun, meningkat 22,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,41 triliun. Peningkatan pendapatan dari kedua bisnis berdampak pada kenaikan EBITDA MNC Media menjadi Rp2,59 triliun sehingga laba bersih yang berhasil dibukukan MNC Media meningkat 34,6% menjadi Rp779 miliar.
In 2011, MNC Media booked revenues of Rp7.16 trillion. Most of this total was contributed by MNC, driven by a 11.3% growth in revenue from the advertisement and content-based media business to Rp5.32 trillion. The strong performance of advertisement-based and content-based media was attributable to rising of Corporates advertising spendings, supported by a conducive macro economic environment. Our subscriber based media business also made a significant contribution with revenues of Rp1.74 trillion, an increase of 22.5% over the previous year’s figure of Rp1.41 trillion. The revenue growth posted by both these sectors drove an increase in EBITDA for MNC Media to Rp2.59 trillion, enabling MNC Media to achieve a 34.6% surge in net income to Rp779 billion.
SEKTOR JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES SECTOR
Di sektor jasa keuangan, Perseroan memperoleh hasil yang cukup memuaskan, yang tergambar dari kenaikan pendapatan usaha konsolidasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sebesar 17,3% menjadi Rp341 miliar pada tahun 2011. Kontribusi terbesar terhadap peningkatan pendapatan tersebut bersumber dari sewa dan pembiayaan konsumen yang merupakan kegiatan usaha PT MNC Finance, salah satu anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Pada tahun 2011, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp93 miliar dan EBITDA mencapai Rp103 miliar.
In the financial services sector, the Company delivered satisfying results, as indicated by the 17.3% growth in the consolidated operating revenues of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk to Rp 341 billion in 2011. The major contribution came from the consumer financing business which is operated by one of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk’s subsidiaries, PT MNC Finance. In 2011, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk carried on to book operating income and EBITDA amounted to Rp93 billion and Rp103 billion respectively.
Lebih lanjut, terdapat pula penguatan aset pada anak-anak perusahaan di bawah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, yaitu PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance dan PT MNC Finance. Dengan perluasan kantor cabang, aset kelolaan PT MNC Asset Management mencapai Rp1,1 triliun sedangkan PT MNC Finance mencatat nilai pembiayaan sekitar Rp1 triliun. PT MNC Life Assurance yang baru bergabung di bawah naungan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk selama satu tahun juga menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat pesat dengan keberhasilan menggaet lebih dari 45.000 peserta dengan total premi sebesar Rp55,2 miliar. Berkat kinerja yang optimal, pada tahun ini PT MNC Asset Management berhasil meraih penghargaan ‘Best Mutual Funds 2011’ dari Majalah Investor untuk produk Reksa Dana MNC Dana Ekuitas dan Reksa Dana MNC Dana Lancar sedangkan PT MNC Finance memperoleh peringkat ‘Sangat Bagus’ sebagai perusahaan pembiayaan dengan aset di bawah Rp1 triliun dari Majalah Info Bank.
At the same time, we saw a strengthening of the asset values of some of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk’s subsidiaries, namely PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life Assurance and PT MNC Finance. Following the branch expansion, assets under the management of PT MNC Asset Management reached Rp1.1 trillion, while PT MNC Finance recorded a total asset value around Rp1 trillion. PT MNC Life Assurance, which was acquired by PT Bhakti Capital Indonesia Tbk a year ago, performed strongly, reaching more than 45,000 participating members and a total premium value of Rp55.2 billion. The excellent performance of PT MNC Asset Management earned it the ‘Best Mutual Funds 2011’ award from Investor Magazine for its MNC Dana Ekuitas Mutual Funds and MNC Dana Lancar Mutual Funds, while PT MNC Finance was awarded a ‘Very Good’ rating by Info Bank Magazine as a financing company with assets under Rp1 trillion.
Selain itu, situasi pasar modal yang bergairah juga memberikan kesempatan bagi PT MNC Securities untuk mencatatkan kenaikan nilai transaksi secara signifikan, yaitu lebih tinggi 70% dibandingkan performa di tahun 2010. Nilai rata-rata transaksi harian mencapai kurang lebih Rp124 miliar, yang mendorong posisi perusahaan di industri perdagangan efek bergerak ke peringkat 23 dari peringkat 34 di tahun 2010.
The strong performance of the stock exchange opened up an opportunity for PT MNC Securities to book outstanding growth in transaction volume, up 70% from the 2010 performance. Daily transaction values averaged Rp124 billion, boosting the company’s industry position to 23rd from 34th in 2010.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Untuk meningkatkan dan melengkapi pelayanan keuangan dan dalam rangka mencapai tujuan untuk menjadi 'financial supermarket', Perseroan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk mengambil alih 99,9% saham sebuah perusahaan asuransi kerugian, PT Jamindo General Insurance yang kemudian berganti nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia pada awal tahun 2012. Dengan diakuisisinya perusahaan asuransi kerugian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan kepada pendapatan konsolidasi Perseroan sehingga kinerja sektor jasa keuangan Perseroan menjadi semakin mantap pada masa yang akan datang.
To complement and support the Company's financial services business and to achieve the goal to becoming a 'financial supermarket', the Company, through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk had acquired 99.9% stake of a general insurance company, PT Jamindo General Insurance which later renamed to PT MNC Asuransi Indonesia on early 2012. The acquisition of this general insurance company will significantly contribute to the Company's consolidated revenues thus strengthening the financial services sector in the coming years.
Kinerja-kinerja yang memuaskan dari anak-anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk ini mendukung keberhasilan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk untuk membukukan laba bersih sebesar Rp50 miliar di tahun 2011.
The thrilling performance of the subsidiaries of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk supported PT Bhakti Capital Indonesia Tbk to book net income of Rp50 billion in 2011.
SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM
ENERGY AND NATURAL RESOURCES SECTOR
Perseroan telah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki 9 (sembilan) Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batubara yang berlokasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Dalam waktu dekat, Perseroan akan merealisasikan akuisisi IUP-IUP batubara ini dan menjadikan bisnis energi dan sumber daya alam sebagai salah satu pilar usaha Perseroan. Kedepannya, Perseroan optimis bahwa bisnis energi dan sumber daya alam ini akan menjadi pilar usaha yang penting bagi kelangsungan bisnis Perseroan sehingga akan terus dikembangkan secara strategis.
The Company has signed an agreement to control nine mining concessions located in South Sumatra and East Kalimantan. In the near future, the Company will realize the acquisitions of those mining concessions and make the energy and natural resources business to become one of the Company’s strategic investments. We are optimistic that energy and natural resources business will become an important pillar in sustaining the Company’s business, and the Company will continue to take strategic actions to further develop the business.
Pencitraan Baru Investasi Strategis di Sektor Jasa Keuangan
New Branding for Strategic Investments in Financial Services
Pada tahun 2011, Perseroan membuktikan kemampuannya untuk terus berekspansi di tengah kondisi industri yang sangat kompetitif. Didukung oleh struktur keuangan yang kuat, Perseroan, melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, telah melakukan rebranding terhadap nama dan logo anak-anak perusahaan di sektor jasa keuangan dengan pemakaian brand ‘MNC’ pada nama setiap perusahaan. Langkah tersebut diperkuat dengan keputusan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk untuk menggunakan brand ‘MNC Financial Services’. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sinergi anak-anak perusahaan serta membangun brand image yang kuat di mata publik dimana Perseroan dan anak-anak perusahaannya yang bernaung di bawah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk merupakan perusahaan jasa keuangan terintegrasi yang menyediakan berbagai jenis jasa keuangan demi mencapai posisi sebagai ‘the most integrated financial supermarket’ di Indonesia. Dengan brand ini, masyarakat diharapkan memiliki awareness bahwa anak-anak usaha di sektor jasa keuangan ini merupakan sister company dari MNC Media yang merupakan perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Aspek integratif ini diharapkan dapat mendorong Perseroan dan anak-anak perusahaannya untuk mengembangkan produk dan layanan yang kompetitif sehingga menumbuhkan kepercayaan terhadap kualitas produk dan layanan Perseroan secara keseluruhan.
In 2011, the Company proved its ability to pursue ongoing expansion, even under aggressively competitive conditions. With strong financial structure, the Company, through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, conducted a successful rebranding of the names and logos of its financial services subsidiaries, using the ‘MNC’ brand in the name of each company. The strategy was reinforced by the rebranding of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk itself as ‘MNC Financial Services’. This strategy was aimed at fostering synergy among the subsidiaries while presenting a strong brand image to the public, signaling that the Company and its subsidiaries under PT Bhakti Capital Indonesia Tbk constitute the most integrated financial supermarket in Indonesia. The rebranding is also expected to broaden public awareness of the fact that our financial services companies are sister companies of MNC Media, the largest and most integrated media company in the country. We believe that the integration aspect will drive the Company and its subsidiaries to create more innovative and competitive products and services while building consumer trust in the Company’s product and service quality.
37
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
38
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Selain itu, hadirnya PT MNC Asuransi Indonesia akan memperkuat layanan sektor jasa keuangan dalam upaya merealisasikan layanan satu atap (one-stop shopping) bagi para nasabah Perseroan. Perseroan berharap seluruh anak perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan dapat terus bekerja sama demi mencapai visi dan tujuan untuk menjadi ‘the most integrated financial supermarket’ di Indonesia.
Moreover, the addition of PT MNC Asuransi Indonesia will strengthen the financial services sector in the effort to realize one-stop shopping for the Company's clients. The Company expects all the financial services companies in the group to work together to become 'the most integrated financial supermarket’ in Indonesia.
Perseroan meyakini bahwa langkah strategis yang ditempuh oleh perusahaan-perusahaan di sektor jasa keuangan ini akan mendukung peningkatan kinerja masing-masing perusahaan dan meningkatkan sinergi antar perusahaan. Dengan demikian, sektor jasa keuangan Perseroan secara bertahap akan mengimbangi kontribusi sektor media.
The Company believes the strategic steps taken by the financial services businesses will support the improving performance and synergy between subsidiaries. Therefore the financial services sector will eventually be able to balance the media sector’s contribution to the Company.
Meningkatkan Kompetensi untuk Kemajuan
Improving Competencies for Further Growth
Sejalan dengan kegiatan bisnis yang ekspansif, Perseroan meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki dengan merekrut lebih banyak karyawan yang terdiri dari para profesional dan spesialis dibidangnya, sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Saat ini, secara keseluruhan terdapat 8.005 karyawan di sektor media dan 1.401 karyawan di sektor jasa keuangan. Jumlah ini meningkat dari posisi tahun lalu seiring dengan penambahan kantor cabang baru dan akuisisi anak perusahaan baru yang terjadi selama tahun 2011.
Along with the expansive business activities, the Company initiated a recruitment drive, targeting professionals and specialists to support the demands of the Company and its subsidiaries. At the end of 2011, we were employing 8,005 staff in our media business and another 1,401 people in our financial services business. The expansion was largely attributable to the opening of new branch offices and the acquisition of new subsidiaries in 2011.
Perseroan juga melakukan peningkatan kompetensi dari sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu merespon perkembangan bisnis yang dinamis serta persaingan usaha yang semakin ketat. Dijajaran anak perusahaan Perseroan di sektor media maupun sektor jasa keuangan, Perseroan melaksanakan sejumlah pelatihan yang bersifat pembekalan bagi seluruh karyawan dan melaksanakan ‘Manager Forum’ dalam rangka meningkatkan keahlian serta memotivasi para karyawan untuk terus memperbaiki produktivitasnya. Perseroan juga mengembangkan Management Development Program dan Talent Management Program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengasah kemampuan dan memperkaya wawasan di berbagai bidang usaha di grup Perseroan, serta untuk memotivasi setiap karyawan agar terus berprestasi di posisi manapun mereka ditempatkan.
The Company also strived to enhance human resource competencies to prepare them for a more dynamic business environment and tighter competition. Our subsidiaries in both the media and financial services sectors, have participated in the ‘Manager Forum’ as well as a number of trainings aimed at enhancing skills and motivating staffs to boost their productivity. The Company has also introduced a Management Development Program and a Talent Management Program designed to provide opportunities for employees to hone their capacities and enrich their knowledge on the business sectors within the group, while motivating them to achieve their best wherever they are placed.
Di sisi lain, demi membangkitkan semangat kerja para karyawan, Perseroan juga meningkatkan pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Perseroan atau Management and Employee Stock Option Program (“MESOP”) sebagai salah satu bentuk apresiasi Perseroan kepada seluruh karyawan, termasuk kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memiliki saham perusahaan. Dengan demikian, diharapkan akan tumbuh rasa memiliki dari para karyawan yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kinerja Perseroan.
As another motivator for employees, the Company also stepped up the Management and Employee Stock Option Program (“MESOP”) as a show of appreciation for everyone in the Company, including members of the Boards of Commissioners and Directors, by giving them the opportunity to own stocks in ‘their’ Company. In this way we aim to build a sense of belonging among our employees, which we believe will improve productivity and performance.
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 April 2011, yang menegaskan keputusan RUPSLB tanggal 9 Mei 2008 yang memberikan wewenang kepada
The Extraordinary General Meeting of Shareholders on April 28, 2011 affirmed the decision taken on the May 9, 2008 EGMS which authorized the Board of Directors to issue 868,352,668 new shares, or
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Direksi untuk mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya sejumlah 868.352.668 saham baru untuk program tersebut di atas, dimana pelaksanaannya akan dilakukan dibawah pengawasan Komite MESOP.
up to 3% of the total placed and paid-in capital, which was executed under the supervision of MESOP Committee.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Di sisi pelaksanaan tata kelola perusahaan, Perseroan berupaya untuk senantiasa mengikuti seluruh standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Dalam hal ini, Perseroan telah mengatur sedemikian rupa pelaksanaan tugas, fungsi maupun tanggung jawab masing-masing elemen dalam organisasi perusahaan sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya benturan kepentingan. Hal itu juga diperkuat dengan kepatuhan terhadap proses pengambilan keputusan yang benar, di mana Direksi juga meminta persetujuan dari Dewan Komisaris maupun pemegang saham untuk setiap agenda aksi korporasi.
In implementing good corporate governance, the Company has been working hard to comply with all applicable standards and regulations. The Company has also identified the function, duties and responsibilities of each member of the organization, an exercise designed to mitigate any potential conflicts of interest. We also practice appropriate decision making processes, in which the Board of Directors seek approval from the Board of Commissioners and shareholders for each corporate action.
Semangat Baru di Jajaran Direksi
A Renewed Spirit on the Board of Directors
Pada tahun 2011, Perseroan menyambut pengangkatan Bapak Wandhy Wira Riady ke dalam jajaran Direksi Perseroan. Bergabungnya beliau dapat memberikan warna dan semangat baru bagi organisasi perusahaan yang terus berkembang melalui setiap aksi korporasi yang digawangi oleh Direksi Perseroan. Dengan pengalamannya yang teruji di bidang perbankan dan investasi baik di perusahaan nasional maupun multinasional, anggota Direksi baru ini diyakini akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Perseroan yang terfokus pada bisnis media, jasa keuangan dan investasi.
In 2011, we welcomed Mr. Wandhy Wira Riady to the Board of Directors of the Company. His arrival brings a renewed spirit to our organization, which continues to develop through corporate actions under the guidance of the the Board of Directors. With a proven track record in the banking and investment sectors in both national and multinational companies, he will be able to make a positive contribution to our Company, with its focus on media, financial services and investment.
Berbagi dengan Sesama
Sharing with Others
Di tengah kesibukan Perseroan dalam meningkatkan kinerja dan nilai Perseroan, komitmen dari Perseroan untuk terus meningkatkan bakti kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal dan bekerja di area sekitar tempat kedudukan Perseroan serta tempat usaha anak-anak perusahaan Perseroan, tetap terjaga bahkan semakin kuat. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan secara terintegrasi antara Perseroan dan anak-anak perusahaannya di sektor media maupun jasa keuangan.
Despite the bustling effort in improving the Company’s value and performance, the commitment to increase our social contributions to the community, particularly those living and working in and around the business locations of the Company and its subsidiaries, is well maintained and even become stronger. Corporate Social Responsibility (CSR) activities are carried out by the Company and its subsidiaries that operate in the media and financial services sectors.
Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan pada tahun 2011 salah satunya adalah kunjungan ke panti asuhan yang melibatkan peran serta karyawan. Selain itu, anak-anak perusahaan di sektor media maupun sektor jasa keuangan juga melakukan koordinasi untuk berbagai kegiatan tanggung jawab sosialnya. Khusus untuk sektor media, kegiatan tanggung jawab sosial dikoordinasi di bawah MNC Media, yaitu dalam bentuk inisiatif RCTI Peduli, Global TV Peduli, MNCTV Peduli, dan masih banyak lainnya. Dalam wadah sosial tersebut dilakukan penggalangan dana untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan dalam bentuk donasi bencana alam, donasi sosial, donasi kesehatan, donasi pendidikan dan donasi keagamaan.
One of the CSR programs in 2011 was a series of visits to orphanages. In addition, the media and financial service companies also cooperated on a number of social responsibility programs. CSR activities in the media business are coordinated under MNC Media, largely in the form of initiatives such as RCTI Peduli, Global TV Peduli, and MNC TV Peduli and many more. These initiatives mobilized funds that were subsequently disbursed to those in need through various social, health, education and religious donations.
39
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
40
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Untuk sektor jasa keuangan, pada bulan Desember 2011, MNC Financial Services dan salah satu anak perusahaannya, PT MNC Finance, melakukan aksi bakti sosial yang bekerja sama dengan Sahabat Anak, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, memberikan bantuan kepada anak-anak jalanan dalam bidang pendidikan.
For the financial services sector, in December 2011, MNC Financial Services and its subsidiary, PT MNC Finance, collaborated with Sahabat Anak, a foundation that focuses on providing education for street children.
Memiliki Visi ke Depan
Being a Visionary Organization
Kedepannya, kompetisi bisnis akan semakin ketat namun Perseroan yakin bahwa sektor media maupun sektor jasa keuangan tetap memiliki prospek yang baik, mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang ditopang pada pasar domestik. Situasi sektor keuangan diyakini lebih bergairah menyusul diperolehnya status Layak Investasi (Investment Grade) untuk Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional sehingga membuat Perseroan lebih optimis dalam menatap masa depan bisnis intinya.
Business competition in the future will undoubtedly become evenmore aggressive. Nevertheless, we are confident that the prospects for the media and financial services sectors remain bright, given that Indonesia’s economy is largely driven by the domestic market.We believe that the financial services sector will also receive a boost from the Investment Grade status awarded to Indonesia by international rating agencies, making us optimistic about the growth outlook.
Di samping kondisi eksternal di atas, optimisme Perseroan dalam menatap masa depan didukung oleh kondisi internal yang baik melalui sinergi yang terintegrasi di antara anak-anak perusahaan serta kekuatan permodalan yang dimiliki sehingga memungkinkan Perseroan untuk merealisasikan ekspansi bisnis di seluruh pilar usahanya dan memperkuat pilar-pilar bisnis dimaksud, diantaranya dengan merealisasikan rencana akuisisi bank komersial, dan merealisasikan rencana penanaman modal di sektor pertambangan.
In addition to these external factors, the internal condition of the Company also gives cause for optimism. The integration among subsidiaries and strong capitalization will enable us to expand and strengthen every business pillars including our plan to acquire a commercial bank in 2012, as well as realization of the investments in the mining sector.
Untuk itu, Direksi terus mengharapkan kerja sama yang erat dengan berbagai elemen penting di Perseroan, baik itu Dewan Komisaris beserta komite-komite dibawahnya, jajaran manajemen dan karyawan, pemegang saham, pemangku kepentingan maupun mitra bisnis, agar dapat merealisasikan seluruh agenda bisnis yang ditetapkan. Sebagaimana kontribusi besar yang telah diberikan selama tahun 2011, baik secara materil maupun imateril, Perseroan telah meletakkan landasan yang kuat untuk ekspansi di masa depan. Direksi menghargai kerjasama yang telah terjalin selama tahun 2011 dan berharap untuk dapat bersama-sama bekerja dengan komitmen penuh untuk menghasilkan kinerja yang lebih membanggakan di masa datang.
The Board of Directors therefore hopes to see a continuation of the robust cooperation among the key elements of the Company, including the Board of Commissioners and its Committees, the management and staff, and our shareholders, stakeholders and business partners, to enable the Company to accomplish its business agenda. Thanks to your tremendous contribution in 2011, both material and nonmaterial, the Company has succeeded in creating a strong platform for future expansion. We, the Board of Directors, greatly appreciate the strong cooperation throughout 2011 and look forward to working together with full commitment to deliver another commendable performance in the future.
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama | President Director
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Profil Direksi profile of the board of directors Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama | President Director Hary Tanoesoedibjo, kelahiran Surabaya tahun 1965, adalah pendiri MNC Group dan kini menjabat sebagai Group President dan CEO Perseroan sejak perusahaan ini didirikan tahun 1989. Beliau menyelesaikan studinya dengan meraih gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Universitas Carleton, Ottawa, Kanada pada tahun 1988 dan Master of Business Administration bidang Manajemen Portofolio dari universitas yang sama pada tahun 1989. Saat ini beliau juga menduduki berbagai jabatan penting, yakni sebagai Komisaris Utama maupun Direktur Utama di berbagai anak perusahaan yang bernaung di bawah MNC Group, di antaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) sejak tahun 2002, Group President & CEO PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) sejak tahun 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, serta Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2001. Beliau juga memiliki karir sebagai Investment Banker dan terlibat aktif mengawasi strategi korporat yang dijalankan di seluruh unit usaha di bawah kepemimpinannya. Beliau juga mencatat sukses dalam melakukan transformasi atas MNC dan perusahaan induknya PT Global Mediacom Tbk sehingga menjadikannya sebagai perusahaan media terintegrasi dan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan beliau juga tercatat dalam mentransformasikan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sehingga menjadi yang terdepan dalam industri jasa keuangan di Indonesia. Selain sebagai pengusaha, beliau juga aktif mengajar untuk program pasca sarjana bidang corporate finance, investment dan strategic management di berbagai universitas serta menjadi pembicara di berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment maupun strategic management. Beliau dikenal sebagai co-founder dan anggota Komite SMART Alliance yang merupakan organisasi skala regional yang didirikan oleh 6 (enam)perusahaan media terbesar di Asia Tenggara. Born in Surabaya in 1965, Hary Tanoesoedibjo is the founder of the MNC Group and has been served as the Group President and CEO of the Company since it was established in 1989. He graduated from Carleton University, Ottawa, Canada, with a Bachelor of Commerce degree in Corporate Finance in 1988 and earned an MBA in Portfolio Management from the same university in 1989. He also holds key positions in a number of other business units in the MNC Group, including President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-present), Group President & CEO of PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) (2002-present), Group President & CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) (2004-present), President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (2003-present) and President Commissioner of PT MNC Sky Vision (2001-present). Mr. Tanoesoedibjo has had a distinguished career as an investment banker and personally develops and oversees the corporate strategies of all the business units under his command. He is credited with successfully transforming MNC and its parent, PT Global Mediacom Tbk, into Indonesia’s leading integrated media business. He also oversaw the successful transformation of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk into one of Indonesia’s foremost financial services companies. In addition to be an entrepreneur of post-graduate programs in corporate finance, investment and strategic management on several universities. He is a co-founder and Steering Committee member of the SMART Alliance, a regional industry organization founded by six of the largest media companies in Southeast Asia.
41
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
42
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Hary Djaja Direktur | Director
Hary Djaja, kelahiran Kediri tahun 1959, telah menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1989. Lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, pada tahun 1982 ini masih menduduki jabatan Komisaris di beberapa anak perusahaan, seperti PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 2002, PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak tahun 2002, PT MNC Sky Vision (2006-2009) dan Komisaris Utama PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”) sejak tahun 2008. Di samping itu, sejak tahun 2007 beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Global Transport Services. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002). Hary Djaja, born in Kediri in 1959, has been a Director of the Company since 1989. The 1982 graduate of Airlangga University, Surabaya, has also served as a Commissioner of several subsidiaries, including PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 2002, PT MNC Asset Management (previously “PT Bhakti Asset Management”) since 2002, and PT MNC Sky Vision (2006-2009), and as President Commissioner of PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) since 2008. Since 2007 he has been President Director of PT Global Transport Services. He also previously served as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002).
Darma Putra Direktur | Director
Darma Putra, kelahiran Medan tahun 1966, telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Pemilik gelar sarjana dari Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan gelar MBA di bidang Finance dari the University of Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1990 ini masih menduduki sejumlah posisi strategis di sejumlah perusahaan yang termasuk jajaran MNC Group, yakni Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, dan Komisaris di PT MNC Securities (dahulu “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”) dan PT MNC Life Assurance. Karirnya dimulai dari bawah dengan menjadi Analis Riset di PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive di Bumi Raya Utama Group (1991-1997), sebelum menjabat sebagai Chief Financial Officer PT Marga Mandalasakti (1997-1998). Perkembangan kariernya berlanjut dengan menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (1998-1999) kemudian menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Marga Mandalasakti (19992001) dan sampai akhirnya menjadi Komisaris Utama PT Marga Mandalasakti (2001-2008). Darma Putra, born in Medan in 1966, has been a Director of the Company since 2008. He graduated from Oregon State University, USA in 1988 and earned his MBA in Finance from the University of Minnesota, USA in 1990. He holds a number of strategic positions in the MNC Group, including as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, and as a Commissioner of PT MNC Securities (previously “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) and PT MNC Life Assurance. He began his career as a Research Analyst at PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), before becoming a Financial Planning Executive at Bumi Raya Utama Group (1991-1997), and then Chief Financial Officer at PT Marga Mandalasakti (1997-1998). He was later appointed as Finance Director of PT Kurnia Kapuas Utama Tbk (1998-1999), Vice President Director of PT Marga Mandalasakti (1999-2001) and President Commissioner of PT Marga Mandalasakti (2001-2008).
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Wandhy Wira Riady Direktur (Tidak Terafiliasi) | Director (Non-Affiliated)
Wandhy Wira Riady, kelahiran Makassar tahun 1965, ditunjuk sebagai Direktur (Tidak Terafiliasi) Perseroan sejak April 2011. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin - Makassar tahun 1989 dan pemilik gelar MBA dari Curtin University of Technology, Perth-Western Australia tahun 1995 ini sebelumnya adalah Direktur di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2010) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan dan Investasi. Karirnya lebih banyak dijalani di bidang perbankan dengan bergabung di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (1990-1998) di mana beliau dipercaya memegang sejumlah posisi, seperti Deputi General Manager Corporate Banking Division, lalu Senior Credit Analyst di PT Rabobank International Indonesia (November 1998-Juli 2000). Selama Agustus 2000-Januari 2004, beliau bertugas di Badan Penyehatan Perbankan Nasional dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Sistem Prosedur dan Kepatuhan – Investasi dan Penjualan Aset. Beliau juga pernah menjabat Komisaris PT Bali Nirwana Resort (September 2004-Mei 2007) dan masih dipercaya sebagai Komisaris Utama PT Petro Oxo Nusantara (sejak November 2007). Wandhy Wira Riady, born in Makassar in 1965, has been a Director (Non Affiliated) of the Company since April 2011. He graduated from the Economics Faculty of Hasanuddin University, Makassar in 1989 and earned an MBA from Curtin University of Technology, Perth, Western Australia in 1995. Between 2004 and 2010 he served as a Director of PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), with his last position was a Finance and Investment Director. His long career in the banking sector includes a period at PT Bank Danamon Indonesia Tbk (19901998) where he served in several strategic positions, including Deputy General Manager of the Corporate Banking Division, and was Senior Credit Analyst at PT Rabobank International Indonesia from November 1998 until July 2000. Between August 2000 and January 2004, he worked for the Indonesian Bank Restructuring Agency, finishing there as Head of the Procedure and Compliance System Division-Asset Sale and Investment. He was a Commissioner of PT Bali Nirwana Resort from September 2004 until May 2007 and was appointed as President Commissioner of PT Petro Oxo Nusantara since November 2007.
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
43
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
44
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Profil Penasihat Perusahaan PROFILE OF The corporate ADVISOR
Drs. Widodo Budidarmo Penasihat Perusahaan | Corporate Advisor
Widodo Budidarmo lahir di Surabaya tahun 1927 dan lulusan US Cost Guard Officer Candidate School dan Police Administration Studies setelah sebelumnya menyelesaikan bidang studi pasca sarjana di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Sebelum bergabung dengan Perseroan sebagai Penasihat Perusahaan sejak tahun 1997, beliau sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, yaitu di antaranya sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (19741978) , Duta Besar RI untuk Kanada (1979-1983), Komisaris Utama Perum Peruri (1985-1987), dan Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (1987-1995). Widodo Budidarmo was born in Surabaya in 1927 and graduated from the US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies after completing his postgraduate studies at the Police Academy. Prior to joining the Company as Advisor in 1997, he served in several strategic posts, such as Chief of the National Police of Indonesian Republic (1974-1978), Indonesian Ambassador to Canada (1979-1983), President Commissioner of Perum Peruri (1985-1987), and President Commissioner of Bank Rakyat Indonesia (1987-1995).
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Komitmen Investasi Komitmen Investasi Perusahaan Perusahaan Investment Commitment of the Company
45
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
46
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Investasi Strategis strategic investment Sejak melaksanakan Penawaran Saham Umum Perdana (Initial Public Offering/ IPO) pada tahun 1997 yang mengukuhkan posisinya sebagai sebuah perusahaan publik, Perseroan semakin agresif untuk melaksanakan aksi korporasi melalui merger dan akuisisi. Aksi korporasi ini mentransformasi keseluruhan struktur bisnis Perseroan hingga kini bertumpu pada investasi strategis sektor media dan jasa keuangan dengan dua perusahaan bertindak sebagai sub-holding bagi masingmasing anak perusahaannya. Untuk ke depannya, melalui diversifikasi usaha ke bidang energi dan sumber daya alam, Perseroan berharap dapat menumbuhkan pilar bisnisnya yang ketiga. Berikut ini adalah penjelasan tinjauan bisnis Perseroan berdasarkan masing-masing lini usaha: Following the successful Initial Public Offering (IPO) in 1997 which turned the Company into a public company, the Company has aggressively launched a series of corporate actions through mergers and acquisitions. These corporate actions have transformed the entire structure of the organization, and it now depends on strategic investments in the media and financial services sectors with two companies acting as sub-holdings for the subsidiaries in each sector. In the future, our diversification into energy and natural resources sector is expected to help build the third pillar of the Company’s business. The following is a review of all the Company’s business lines:
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Media
Media
Layanan jasa media yang dikelola Perseroan telah menjadi salah satu yang terdepan di industri media Tanah Air. Layanan media dikelompokkan ke dalam tiga segmen bisnis utama, yaitu segmen bisnis Media Berbasis Konten dan Iklan, Media Berbasis Pelanggan, dan Media Pendukung dan Infrastruktur. Perseroan menunjuk PT Global Mediacom Tbk sebagai sub holding bagi anak-anak usaha yang bernaung di bawah bisnis medianya yang terintegrasi.
The media services sector of the Company is positioned as one of the leading media companies in Indonesia. Our media services are categorized into three main business segments: Content and Advertising-based Media, Subscriber-based Media and Media Support & Infrastructure. The Company has appointed PT Global Mediacom Tbk as the sub-holding of the business units under its integrated media business.
PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) Perusahaan ini merupakan transformasi dari PT Bimantara Citra Tbk yang berdiri sejak 30 Juni 1981 dengan fokus awal meliputi penyelenggaraan bisnis multimedia, penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan otomotif, kimia, hotel dan properti, jasa keuangan dan kegiatan investasi lainnya. Perubahan nama dari PT Bimantara Citra Tbk menjadi PT Global Mediacom Tbk dilakukan pada tahun 2007 setelah sebelumnya melakukan IPO pada tahun 1995 dengan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sejak itu PT Global Mediacom Tbk mulai fokus mengembangkan bisnis medianya dengan mendirikan PT Media Nusantara Citra Tbk untuk menangani bisnis media berbasis konten dan iklan, PT MNC Sky Vision untuk menangani bisnis media berbasis pelanggan, dan PT Infokom Elektrindo untuk mengelola bisnis media pendukung dan infrastruktur. Dengan munculnya anak-anak perusahaan baru, manajemen PT Global Mediacom Tbk memutuskan untuk melakukan rebranding untuk penyebutan nama perusahaan, yaitu menjadi MNC Media, agar dapat mencerminkan integrasi layanan media yang lengkap, dari cetak, elektronik hingga online, di bawah naungan perusahaan.
The Company arose from the transformation of PT Bimantara Citra Tbk, which was established on June 30, 1981, focusing initially on running multimedia, broadcasting, telecommunication, infrastructure, transportation and automotive, chemical, hotel and property, and financial service businesses as well as other investment activities. It conducted an IPO in 1995, listing its stocks on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange, and changed its name from PT Bimantara Citra Tbk to PT Global Mediacom Tbk in 2007. Since then, PT Global Mediacom Tbk has focused more on developing the media business by establishing PT Media Nusantara Citra Tbk to manage the content and advertising-based media business, PT MNC Sky Vision to manage the subscriber-based media segment, and PT Infokom Elektrindo to run the supporting media and infrastructure segment. Due to the establishment of new business units, the management of PT Global Mediacom Tbk decided to conduct a rebranding of the companies as MNC Media, so as to better represent the comprehensive integration of the Company’s media business, from printed and electronic to online.
Berikut anak perusahaan di bawah MNC Media:
Below are the subsidiaries of MNC Media:
47
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
48
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Media Berbasis Konten dan Iklan
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Content and Advertising-Based Media
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) PT Global Mediacom Tbk menjadikan MNC sebagai perusahaan media terbesar di Indonesia yang menjadi andalan grup perusahaan untuk melayani bisnis media berbasis konten dan iklan. MNC beroperasi pada jaringan Free-To-Air (FTA), media cetak, radio, Value Added Services (Jasa layanan nilai tambah), media online, rumah produksi, content provider, creative advertising agency, dan manajemen artis. Produksi konten dilakukan di MNC Pictures sedangkan distribusinya dilakukan oleh InnoForm.
PT Global Mediacom Tbk has positioned MNC as Indonesia’s biggest media company, and is the leader of a group of companies serving the content and advertising-based media business. MNC operates a range of businesses, including Free-To-Air (FTA) networks, printed media, radio, Value Added Services, online media, production houses, content provider, creative advertising agency, and artist management. MNC Pictures is responsible for content production while InnoForm will handle the distribution process.
Secara kumulatif, tiga stasiun televisi yang dikelola MNC, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), MNC TV dan Global TV, menguasai lebih dari 38% rata-rata pangsa pasar pertelevisian Indonesia di tahun 2011. Kekuatan brand serta integrasi layanan media yang dikelola MNC ini memberikan bargaining position yang bagus bagi MNC sehingga mampu menyediakan layanan berkelas dan berkualitas, seperti di antaranya tayangan program hiburan dan edutainment Disney-ABC, FOX, Warner, Nickelodeon, Piala Dunia 2010, Formula 1, Liga Premier Indonesia dan Sea Games ke26 di Indonesia yang merupakan program MNC.
The three TV stations under MNC, namely Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), MNC TV and Global TV, together dominate more than 38% of the Indonesian TV market share. MNC’s strong brand as well as integrated media services have ensured MNC a good bargaining position from which to deliver high class and high quality services, such as entertainment and edutainment programs like Disney-ABC, FOX, Warner, Nickelodeon, World Cup 2010, Formula 1, Indonesian Premier League and the 26th SEA Games in Indonesia, which were covered by MNC.
Melalui tiga layanan televisi yang dimilikinya, MNC mengelola content library sebesar 110.000 jam lebih dengan pertumbuhan lebih dari 15.000 jam per tahun, yang merupakan terbesar di Indonesia.
Having these three TV stations, MNC now manages the biggest content library in Indonesia at more than 110,000 hours of content with a growth rate of more than 15,000 hours per annum.
Saluran program MNC terdiri dari: • MNC News • MNC Business • MNC Entertainment • MNC Muslim • MNC Music • Life • MNC Lifestyle • MNC Sports 1 • MNC International • MNC Sports 2
The program channels of MNC consist of: • MNC News • MNC Business • MNC Entertainment • MNC Muslim • MNC Music • Life • MNC Lifestyle • MNC Sports 1 • MNC International • MNC Sports 2
Sementara dari sisi media cetak, MNC telah meluncurkan sejumlah media yang menjadi referensi berbagai segmen, yaitu Harian Seputar Indonesia yang merupakan koran umum, tabloid (Genie dan Mom&Kiddie) serta majalah gaya hidup bagi kelas menengah ke atas yaitu HighEnd dan HighEnd Teen; majalah bisnis & ekonomi SINDO Weekly dan majalah yang diperuntukkan bagi anak-anak, Just For Kids. Genie bahkan memposisikan diri sebagai tabloid terbesar ketiga di Indonesia dari sisi jumlah pembaca.
In the printed media, MNC has launched a number of publications that have become a reference for many segments. These are the Seputar Indonesia, a daily newspaper; the Genie and Mom & Kiddie tabloids as well as upmarket lifestyle magazines, namely HighEnd and HighEnd Teen; a business and economy magazine, Trust; and a children’s magazine, Just For Kids. Genie is already among Indonesia’s top three tabloids in terms of readership numbers.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
RCTI Didirikan tahun 1989, RCTI mengukuhkan diri sebagai stasiun televisi swasta pertama yang mengudara secara nasional di Indonesia. Hingga kini, RCTI masih menjadi stasiun TV swasta nasional No. 1 dalam hal pangsa pasar pemirsa, yaitu sebesar 22% pada tahun 2011 dengan menjangkau lebih dari 80,1% dari jumlah penduduk atau potensi sebanyak 190,4 juta pemirsa. Dengan menyasar segmen pemirsa ABC +5 atau menengah ke atas, RCTI menawarkan ragam program, mulai dari realita, sinetron, berita, olahraga, musik, serta hiburan lainnya yang diperuntukkan bagi dewasa maupun anak-anak.
Established in 1989, RCTI was the first private TV station to broadcast nationwide in Indonesia. Today, RCTI is still positioned as the No. 1 national private TV station, with a 22% market share in 2011 and reaching over 80.1% of the population or a potential 190.4 million viewers. Targeting the ABC +5 viewer segments, or middle-up market viewers, RCTI offers a range of programs, from reality shows and soap operas to news programs, sport news, music programs and other entertainment programs dedicated to children and adults.
MNCTV Setelah berganti nama menjadi MNCTV dari sebelumnya Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada tanggal 20 Oktober 2010, MNCTV semakin percaya diri untuk semakin memperluas cakupan layanan dari yang sebelumnya untuk segmen BCD +5 menjadi segmen AII SES, dengan fokus utama pemirsa wanita dan keluarga. Dalam rangka mendongkrak kinerja usahanya. MNCTV menayangkan programprogram yang sesuai segmen pelanggannya, yaitu di antaranya sinetron, acara komedi, tayangan hiburan dan musik, terutama dangdut. Hingga akhir tahun 2011, MNCTV mampu menjangkau sekitar 77,8% dari jumlah penduduk atau lebih dari 185 juta pemirsa.
After changing its name to MNC TV from Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) on October 20, 2010, MNC TV has become more confident about boosting its business, expanding its service coverage from a target of BCD +5 segments to AII SES, with a focus on female viewers and families. MNC TV’s programming, which is geared to its market segments, includes soap opera, comedy shows, entertainment and music programs, particularly dangdut. As of the end of 2011, MNC TV is now capable of reaching aproximately 77.8% of the population or over 185 million viewers.
Global TV MNC sejak tahun 2011 memposisikan Global TV sebagai stasiun televisi yang menyelenggarakan program acara dengan target segmen pemirsa remaja, keluarga muda, dan profesional muda dari kelas menengah ke atas. Dengan begitu, segmen pasar Global TV telah meluas dari ABC +5 menjadi mencakup seluruh segmen pasar. Untuk mewujudkan visi itu, Global TV bekerja sama dengan Disney dan Viacom (Nickelodeon) dengan spesialisasi konten untuk anak-anak. Global TV kini mampu menjangkau 72% dari jumlah penduduk.
Since 2011, MNC has positioned Global TV as a station dedicated to broadcasting programs for the teen segment, young families and young professionals from the middle to up market segments. The target segments of Global TV have thus widened from ABC +5 to cover all segments. To realize this vision, Global TV has secured partnerships with Disney and Viacom (Nickelodeon), specializing in children’s content. Global TV is now able to reach over 72% of the total population.
Selain ketiga stasiun televisi tersebut, MNC juga memiliki layanan siaran lokal di 21 wilayah yang dikembangkan melalui jaringan SINDOTV di stasiun TV FTA setempat.
In addition to the three TV stations, MNC also operates local TV channels in 16 regions, developed under the SINDOTV network through local FTA TV stations.
49
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
50
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Harian Seputar Indonesia Harian umum ini diluncurkan oleh MNC pada Juni 2005 dengan fokus materi pemberitaan pada berita ekonomi dan bisnis, gaya hidup, serta olahraga. Menggabungkan gaya pemberitaan surat kabar nasional dan daerah, Seputar Indonesia kini terbit dalam edisi nasional dan enam edisi lokal. Upaya ini memposisikan Seputar Indonesia sebagai koran kedua terbesar di Jabodetabek dan ketiga di Indonesia dari sisi sirkulasi.
This daily newspaper, focusing mainly on business and economic news, lifestyle, and sport, was launched by MNC in June 2005. Combining the news styles of national and local papers, Seputar Indonesia is now published in a national edition and six local editions. This effort has successfully positioned Seputar Indonesia as the second biggest newspaper in greater metropolitan Jakarta and the third biggest in Indonesia in terms of circulation.
MNC juga mengelola sejumlah produk dan layanan lainnya melalui platform media terpadu, yaitu misalnya Value Added Services (VAS) atau layanan bernilai tambah yang memiliki volume SMS tinggi dan Wireless Value Added Services (WVAS) di Cina melalui Linktone Ltd.
MNC also manages a number of products and services through its integrated media platform. These are Value Added Services (VAS) that have high SMS volume and Wireless Value Added Services (WVAS) in China through Linktone Ltd.
Selain itu, MNC juga menjalankan Okezone.com yang merupakan portal berita online yang berdiri tahun 2007, SINDOnews.com yang merupakan versi online dari Harian Seputar Indonesia, bisnis Manajemen Artis dan Biro Iklan yang dikelola melalui Star Media Nusantara dan Cross Media Internasional. Okezone kini telah menjadi portal berita online terbesar ketiga di Indonesia dalam hal page view. Sinergi di antara jajaran media yang dikelola MNC salah satunya dengan menampilkan konten yang hadir di Harian Seputar Indonesia.
Along with these services, MNC also manages Okezone.com, an online portal media founded in 2007; SINDOnews.com, the online version of Seputar Indonesia Newspaper; and an Artist Management business and Advertising Agency operated under Star Media Nusantara and Cross Media Internasional. Okezone is now among the top three online media in Indonesia in terms of page views, and presents content for the Seputar Indonesia Newspaper, one example of the synergy among the media companies under MNC.
Layanan itu masih ditambah lagi dengan pengelolaan 4 (empat) format stasiun radio dengan segmen pendengar yang berbeda, yaitu SINDO Radio (dahulu Trijaya FM) yang merupakan radio berita, Radio Dangdut Indonesia yang berada di posisi kedua terbesar di segmen pendengar kelas menengah ke bawah, Global Radio, dan V Radio yang baru diluncurkan pada tahun 2010 khusus bagi pendengar wanita.
The service is complemented by managing four radio stations, each targeting different segments: SINDO Radio (previously Trijaya FM), which is news radio; Radio Dangdut Indonesia, the second biggest station in the country for the middle-down market segments, Global Radio, and V Radio, which was launched in 2010 and is dedicated to female listeners.
SINDO Radio merupakan bagian dari strategi 5-in-1 SINDO yang diluncurkan MNC untuk memperkuat eksistensinya di pasar domestik. Strategi 5-in-1 merupakan konsep pendekatan pasar yang mencakup layanan media cetak (koran dan majalah), media online, media radio, dan media televisi FTA. Oleh karenanya, selain SINDO Radio, strategi ini juga mengedepankan produk lainnya, yaitu Harian Seputar Indonesia, SINDOTV, SINDOnews.com, dan terakhir adalah SINDO Weekly yang akan mulai dikembangkan pada tahun 2012.
SINDO Radio is part of the SINDO 5-in-1 strategy launched by MNC to strengthen its domestic presence. The 5-in-1 strategy is a marketing approach that consists of printed media (newspapers and magazines), online media, radio, and FTA TV stations. In that case, besides SINDO Radio, the strategy also highlights other products, such as Seputar Indonesia, SINDO TV, SINDOnews.com, and the SINDO Weekly, which will be developed in 2012.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Media Berbasis Pelanggan
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
subscriber-based media
PT MNC Sky Vision (MSV) Berdiri pada tanggal 8 Agustus 1988, MSV merupakan operator TV berbayar terbesar di Indonesia. Pada Desember 2007, Perseroan melaksanakan opsi yang dimilikinya untuk mengambil alih 20% saham di MSV. MSV memiliki tiga produk yang sangat popular di pasar: Indovision yang menyasar segmen menengah ke atas dengan program siaran premium, TopTV yang melayani kelas menengah ke bawah dan OkeVision yang menargetkan segmen menengah dan pecinta film.
Established on August 8, 1988, MSV is Indonesia’s biggest pay TV operator. In December 2007, the Company executed its option to acquire a 20% stake in MSV. MSV has three popular products in the market: Indovision, which targets the middle-up segment with its premium channels; TopTV, which serves the middle-down segment; and OkeVision, which targets the middle segment and movie lovers.
MSV memiliki penguasaan pangsa pasar sebesar 70% pada akhir tahun 2011 dengan total pelanggan mencapai 1.162.872 juta per 31 Desember 2011, dari posisi akhir 2010 sebesar 804.158 pelanggan. Dengan jaringan satelit Direct to Home (DTH) S-Band yang tahan dari berbagai gangguan cuaca, MSV melayani pelanggan di seluruh Indonesia dengan menyiarkan 104 saluran lokal dan internasional, di mana 20 program di antaranya adalah eksklusif bagi Indovision. Di antara saluran televisi premium itu adalah Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV dan program favorit lainnya.
MSV shares 70% of the pay TV market at the end of 2011 with a total subscriber base of 1,162,872 million as per 31 December 2011, up from 804,158 subscribers at the end of 2010. Using the Direct to Home (DTH) S-Band satellite network, which can withstand any weather problems, MSV serves its subscribers across the country by broadcasting 104 local and international TV channel, of which 20 channels are exclusively run by Indovision. Among the premium channels are Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV and other popular programs.
Pada tahun 2012 MSV berencana meluncurkan layanan Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) untuk meningkatkan kualitas layanannya dan memungkinkan MSV memberikan layanan Pay-per-View dan Video-on-Demand.
In 2012 MSV is planning to launch an Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) service to improve its service quality and enable it to deliver Pay-per-View and Video-on-Demand services.
Media Pendukung dan Infrastruktur
Media Suppport and Infrastructure
PT Infokom Elektrindo Dengan layanan media yang komprehensif dan terintegrasi, Perseroan merasa perlu membangun bisnis pendukung media, yaitu dengan mendirikan PT Infokom Elektrindo (Infokom) pada tanggal 1 Mei 1998. Infokom bertindak sebagai penyedia infrastruktur pendukung bagi kebutuhan teknologi informasi dan infrastruktur bagi unit-unit usaha di bawah MNC Media. Sejak tahun 2010, fokus layanan Infokom adalah multimedia value added services, pengembangan jaringan penyiaran menara transmisi dan Internet Service Provider (ISP) serta jaringan telekomunikasi.
To support the comprehensive and integrated media business, the Company established a media support unit, PT Infokom Elektrindo (Infokom), on May 1, 1998. Infokom provides supporting infrastructure and information technology for the business units under MNC Media. Since 2010, Infokom has focused its services on multimedia value added, the development of a transmission tower broadcast network and Internet Service Provider (ISP) as well as telecommunication services.
51
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
52
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Jasa Keuangan
Financial Services
Bisnis jasa keuangan merupakan bidang yang telah lama menjadi fokus bisnis Perseroan. Oleh karenanya, kapabilitas Perseroan dalam melayani nasabah sektor jasa keuangan sudah terbukti berhasil memberikan tingkat pengembalian investasi yang menguntungkan. Segmen bisnis jasa keuangan ini dikelola melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang merupakan investasi strategis Perseroan di sektor jasa keuangan dengan beberapa anak perusahaan yang bernaung di bawahnya. Ekspansi di bidang jasa keuangan ini, mulai dari yang terkait dengan kegiatan pasar modal hingga asuransi adalah untuk mendukung upaya Perseroan membentuk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sebagai ‘financial supermarket’, di mana masyarakat luas dapat menikmati layanan jasa keuangan bernilai tambah, lengkap dan terintegrasi.
Financial services have long been the focus of the Company’s business. The Company’s capability to serve clients in this sector is proven by its success in delivering attractive yields on investments. The financial services segment is managed by PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, the Company’s strategic investment arm, which manages several subsidiaries. Expansion in the financial services sector, from stock exchange activities to the insurance business, is aimed at supporting the Company’s efforts to establish PT Bhakti Capital Indonesia Tbk as a ‘financial supermarket’ where the public can enjoy a comprehensive and integrated range of value-added services.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) Didirikan tanggal 15 Juli 1999, atau dua tahun setelah keberhasilan IPO Perseroan, bidang usaha BCAP pada awalnya diarahkan sebagai Pedagang Perantara Efek (brokerage) dan Penjamin Emisi Efek (underwriter). Namun bidang bisnis tersebut diperluas ke arah jasa riset dan pengembangan bisnis guna memenuhi permintaan pasar.
Established on July 15, 1999, two years after the Company’s IPO, BCAP initially focused on the brokerage and underwriting businesses. The company subsequently expanded into research and business development services to meet market demand.
Keberhasilan bisnisnya mendorong BCAP memasuki pasar modal melalui pelaksanaan IPO pada tanggal 8 Juni 2001 dengan melepas 250.000.000 lembar saham dan meraih dana segar Rp62,5 miliar. Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES), sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
BCAP made a successful entrance on the stock exchange through its IPO on June 8, 2001, issuing 250,000,000 shares and gaining Rp62.5 billion. The stocks were listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and the Surabaya Stock Exchange (SSX), now merged as the Indonesia Stock Exchange (IDX).
BCAP kemudian mengalami transformasi bisnis pada tahun 2003 dengan menjadi perusahaan investasi strategis Perseroan sekaligus sub-holding jasa keuangan dengan anak perusahaan yang bergerak
BCAP underwent a business transformation in 2003, turning it into a strategic investment company and a sub-holding for some of the subsidiaries working on financial services, namely PT MNC Securities
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
di sejumlah bidang usaha di sektor jasa keuangan, yaitu PT MNC Securities (dahulu PT Bhakti Securities) yang menangani bidang bisnis sekuritas, PT MNC Asset Management (dahulu PT Bhakti Asset Management) yang menangani jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi, dan PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance) yang mengelola bidang bisnis jasa pembiayaan konsumen. Rebranding nama dan logo baru anak-anak perusahaan ini mulai dilakukan pada akhir tahun 2010 dan dirampungkan pada awal 2011 dengan tujuan untuk lebih meningkatkan awareness di mata masyarakat mengenai aspek integratif dalam layanan jasa keuangan Perseroan.
(previously PT Bhakti Securities), which handles the securities business; PT MNC Asset Management (previously PT Bhakti Asset Management), which handles fund management and investment management; and PT MNC Finance (previously PT Bhakti Finance), which manages the consumer financing business. A rebranding program, involving changes of the names and logos of the subsidiaries, was initiated in 2010 and completed in early 2011, with the aim of enhancing public awareness about the integration of the Company’s financial services.
Pada tahun 2010-2011 BCAP terlihat agresif melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi perusahaan asuransi dalam rangka memperluas cakupan bisnisnya di sektor keuangan. BCAP merealisasikan aksi akuisisi atas 99,9% saham di perusahaan PT UOB Life-Sun Assurance yang bergerak di bidang jasa asuransi jiwa pada tanggal 5 November 2010, dan kemudian mengubah namanya menjadi PT MNC Life Assurance.
In 2010 and 2011, BCAP has been aggressively conducting corporate actions by acquiring insurance companies to expand its financial services business. BCAP acquired a 99.9% stake in a life insurance company, PT UOB Life-Sun Assurance, on November 5, 2010, and renamed the company PT MNC Life Assurance.
Lalu menjelang akhir 2011, BCAP kembali menyelesaikan sebuah aksi akuisisi atas 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo) yang bergerak di bidang asuransi kerugian melalui penandatanganan Akte Jual Beli pada tanggal 20 Desember 2011. Jamindo kemudian diubah namanya menjadi PT MNC Asuransi Indonesia. Ekspansi agresif ini mendorong manajemen BCAP untuk mencanangkan sebutan baru bagi perusahaan, yaitu MNC Financial Services agar dapat lebih merepresentasikan ragam bisnis jasa keuangan terintegrasi yang dijalankan BCAP.
BCAP took over a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo), a general insurance company, by signing a sale-purchase agreement on December 20, 2011. Jamindo then became PT MNC Asuransi Indonesia. This aggressive expansion has encouraged BCAP’s management to change the company’s name to MNC Financial Services to better represent the integration of BCAP’s financial service business.
PT MNC Securities (MNCS) Bidang jasa yang digeluti MNCS adalah jasa perantara dan perdagangan efek (instrumen ekuitas, instrumen utang, pembiayaan margin dan online trading), jasa penasihat keuangan (penjamin emisi, restrukturisasi, originasi dan sindikasi) serta jasa riset dan pengembangan bisnis. MNCS telah melakukan beberapa program korporasi yang menunjang kelangsungan bisnisnya, yaitu: - Perbaikan platform yang memfasilitasi online trading, Bhakti Online Brokerage (BOB), yang bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi sekaligus berperan aktif untuk mendukung perkembangan pasar modal Indonesia. - Menyelenggarakan program sosialisasi dan edukasi untuk menarik lebih banyak nasabah.
MNCS offers brokerage services (equity instruments, debt instruments, margin financing and online trading), financial advisory services (underwriting, restructuring, origination and syndication), as well as research and business development services. MNCS has developed a number of corporate programs to support the continuity of its business, including: - Improving its platform for online trading, Bhakti Online Brokerage (BOB), to increase transaction volumes and play an active role in the development of Indonesia’s stock exchange. -
Implementing dissemination and educational programs to attract more customers.
53
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
54
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Pada tahun 2011, MNCS berhasil menaikkan peringkatnya menjadi posisi ke-23 dari sebelumnya posisi ke-34 di tahun 2010 dalam perdagangan efek di Indonesia , dengan penguasaan pasar sebesar 1,2% dari sebelumnya 0,8% dan nilai rata-rata transaksi harian yang mencapai Rp124 miliar. MNCS melayani nasabahnya melalui 24 kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk tahun 2012, MNCS berencana menambah jumlah kantor cabangnya agar dapat menjangkau segmen nasabah yang lebih luas.
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
In 2011, MNCS succeeded in improving its rank in Indonesia’s securities trading sector to 23, up from 34 in 2010, with a market share growing to 1.2% from 0.8% in 2010 and achieving an average daily transaction value of Rp124 billion. MNCS serves its customers through 24 branches located in major cities in Indonesia. In 2012, MNCS plans to add more branches in order to reach more customers.
PT MNC Asset Management (MNCAM) Bergerak di bidang jasa Manajer Investasi, MNCAM menyediakan berbagai produk investasi bagi para investor baik individu, dengan target nasabah ritel dan high net worth, maupun institusi. Produk investasi yang ditawarkan MNCAM berupa Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana (Discretionary Account). Produk Reksa Dana yang ditawarkan adalah MNC Dana Lancar (Reksa Dana Pasar Uang), MNC Dana Likuid (Reksa Dana Pendapatan Tetap), MNC Dana Syariah (Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah), MNC Dana Kombinasi (Reksa Dana Campuran) dan MNC Dana Ekuitas (Reksa Dana Saham). Pada Juli 2011, MNCAM telah meluncurkan produk Reksa Dana terbaru, yaitu MNC Dana Dollar, guna menambah portofolio produk investasi yang dikelola dan memberikan pilihan bagi para nasabah.
Handling the investment management business, MNCAM provides a number of investment products for individual investors, particularly in the retail and high net worth segments, as well as for institutional investors. Investment products offered by MNCAM include mutual funds and discretionary accounts. The mutual fund products are MNC Dana Lancar (money market mutual funds), MNC Dana Likuid (fixed income mutual funds), MNC Dana Syariah (sharia fixed income mutual funds), MNC Dana Kombinasi (mixed mutual funds) and MNC Dana Ekuitas (equity mutual funds). In July 2011, MNCAM launched a new mutual fund product, namely MNC Dana Dollar, to broaden its investment portfolio and provide more options for customers.
Pertumbuhan dana kelolaan Reksa Dana MNCAM di tahun 2011 naik 53,32%, yaitu dari posisi Rp721,9 miliar (per 31 Desember 2010) menjadi Rp1,1 triliun (per 31 Desember 2011). Bukti kepercayaan publik pada MNCAM juga terlihat dari diraihnya penghargaan Best Mutual Funds 2011 untuk produk MNC Dana Lancar dan MNC Dana Ekuitas yang diselenggarakan oleh Majalah Investor. MNCAM melayani nasabahnya melalui kantornya yang berlokasi di Jakarta (kantor pusat), di Bandung dan Surabaya (kantor cabang).
The value of the assets under the management of MNCAM’s mutual funds in 2011 rose by 53.32% from Rp721.9 billion at the end of December 2010 to Rp1.1 trillion at the end of 2011. The growing public trust in MNCAM was reflected in the Best Mutual Funds 2011 awards presented to the Company for MNC Dana Lancar and MNC Dana Ekuitas by Investor Magazine. MNCAM serves customers through its head office in Jakarta and its branches in Bandung and Surabaya.
PT MNC Finance (MNCF) Bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen (Consumer Financing), MNCF menawarkan pembiayaan untuk produkproduk berupa mobil, sepeda motor dari segala merk baik baru maupun bekas, rumah tinggal serta pembiayaan melalui skema
MNCF offers consumer financing for many products, such as new and used cars and motorcycles, housing, heavy equipment leasing and factoring for customer debt refinancing. Car financing dominates MNCF’s credit portfolio at 66.8%, followed by motorcycle
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sewa Guna Usaha untuk produk alat berat dan Anjak Piutang untuk pembiayaan piutang pelanggan. Pembiayaan mobil saat ini mendominasi portofolio kredit MNCF sebesar 66,8%, diikuti oleh motor sebesar 21,5%, alat berat sebesar 9,3% dan sisanya adalah pembiayaan rumah tinggal dan anjak piutang (factoring). Untuk memperkuat penyaluran pembiayaan perusahaan dan memperluas jaringan, MNCF bekerja sama dengan pihak institusi swasta maupun pemerintah, perbankan dan dealer. MNCF saat ini melayani nasabahnya melalui 71 kantor cabang/kantor perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 2011, MNCF berhasil meraih predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset di bawah Rp1 triliun berdasarkan rating dari majalah Info Bank.
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
financing at 21.5%, and heavy equipment leasing at 9.3%. The remainder is accounted for by home financing and factoring. To strengthen distribution of financing and network expansion, MNCF cooperates with private and government institutions, banks and dealers. MNCF now serves its customers through a network of 71 branches and representative offices across Java, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan. In 2011, MNCF was cited as being “Very Good” in the Financing Company with Assets under Rp1 trillion category, based on a rating from Info Bank magazine.
PT MNC Life Assurance (MNCL) Diakuisisi pada tanggal 5 November 2010, BCAP memiliki 99,9% saham MNCL yang sebelumnya bernama PT UOB Life-Sun Assurance. MNCL menyediakan layanan jasa asuransi jiwa melalui sistem multi jalur distribusi seperti Agency Distribution, Group Distribution, Alternate Distribution serta Mediassurance yang merupakan kanal distribusi terbaru dalam memasarkan produk asuransi melalui jalur media group. Pada dasarnya, MNCL memiliki dua jenis layanan asuransi, yaitu: - Wealth Protection Solusi ini menawarkan produk asuransi kesehatan dan medis, perlindungan kecelakaan dan penyakit kritis serta asuransi jiwa seumur hidup untuk nasabah individu dan klien grup. - Wealth Accumulation Solusi ini menawarkan program perencanaan pendidikan, hari tua, tabungan dan investasi berdasarkan profil risiko nasabah dalam bentuk proteksi keuangan dan sekaligus investasi berimbal hasil menguntungkan. Solusi ini tidak hanya membantu nasabah mengelola risiko finansial tapi juga membuat keputusan finansial yang tepat.
After completing the acquisition on November 5, 2010, BCAP owns a 99.9% stake in MNCL, formerly known as PT UOB Life-Sun Assurance. MNCL offers life insurance services using multi-channel distribution, including Agency Distribution, Group Distribution, Alternate Distribution and Mediassurance, which is a new distribution channel for marketing insurance products through media group. MNCL offers two types of insurance service: - Wealth Protection This is a solution offering health and medical insurance product, accident insurance and critical illness coverage as well as life insurance for individual and group customers. - Wealth Accumulation This solution comprises an educational planning program, retirement planning, savings and investment based on the risk profiles of individual customers, providing financial protection as well as attractive yields on investments. Such solutions help customers not only manage their financial risks but also make sound financial decisions.
Pada tahun 2011, MNCL meluncurkan maskot perusahaan Hario Bos sekaligus meluncurkan produknya, Hario Sehat, Hario Siaga, Hario Link dan Hario 911. Selama tahun 2011, MNCL telah membuka 4 kantor pemasaran yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
In 2011, MNCL launched its corporate mascot, Hario Bos, to coincide with the launch of new products, Hario Sehat, Hario Siaga, Hario Link and Hario 911. MNCL also opened four new marketing offices in Java and Sumatra during the year.
55
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
56
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
PT MNC Asuransi Indonesia (MNCI) Pada tanggal 20 Desember 2011, BCAP menyelesaikan pembelian 99,9% saham PT Jamindo General Insurance (Jamindo). Didirikan pada tanggal 18 Agustus 1987 di Bogor, Jamindo dahulu bernama PT Asuransi Jamindo Pusaka. Dengan ditandatanganinya Akte Jual Beli antara BCAP dan Jamindo, BCAP sejak saat itu secara resmi memiliki perusahaan asuransi kerugian yang kemudian berganti nama menjadi PT MNC Asuransi Indonesia (MNCI).
On December 20, 2011, BCAP completed the acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance (Jamindo). Established on August 18, 1987 in Bogor, Jamindo was previously known as PT Asuransi Jamindo Pusaka. Following the signing of a salepurchase agreement by BCAP and Jamindo, BCAP renamed the company PT MNC Asuransi Indonesia (MNCI).
MNCI berkantor pusat di Jakarta dan mengelola dua kantor penjualan di Bandung dan Surabaya. MNCI menawarkan berbagai produk dan jasa asuransi kerugian bagi nasabah individu maupun korporat, yaitu di antaranya layanan asuransi kendaraan bermotor, asuransi harta benda, asuransi transportasi, asuransi rekayasa (engineering) dan asuransi lainnya yang memanfaatkan jalur distribusi langsung, keagenan dan broker di seluruh Indonesia serta bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan/bank yang memadukan dengan produk yang mereka tawarkan.
MNCI is headquartered in Jakarta and manages two marketing offices in Bandung and Surabaya. MNCI offers a number of general insurance products and services for both individual and corporate investors, including car insurance, property insurance, transportation insurance, engineering insurance among others, utilizing direct distribution channels, agencies and brokerages in Indonesia as well as cooperating with other financing companies and banks by combining with their products.
Untuk ke depannya, MNCI berencana untuk memperluas jaringan layanannya dengan menambah kantor-kantor cabang baru.
Over the next few years, MNCI plans to expand its service network by adding new branches.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Investasi Portofolio portfolio investment
PT Global Transport Services (GTS) Perseroan mendirikan GTS pada bulan Maret 2007 untuk menangani bisnis transportasi udara dengan kepemilikan saham 100%. Pada tanggal 17 Desember 2007, Perseroan mengalihkan 42,18% saham PT Indonesia Air Transport Tbk yang merupakan hasil pembagian dividen oleh PT Global Mediacom Tbk sehingga GTS secara resmi menjadi induk dari PT Indonesia Air Transport Tbk.
The Company established GTS, a wholly owned subsidiary, in March 2007 to handle the air transportation business. On December 17, 2007, the Company transferred its 42.18% stake of PT Indonesia Air Transport Tbk to GTS as the result of a dividend payout by PT Global Mediacom Tbk, making GTS the holding company for PT Indonesia Air Transport Tbk.
PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) IATA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan pesawat terbang untuk perusahaan yang bergerak di bidang migas dan pertambangan pantai (on shore) dan lepas pantai (off shore) serta jasa angkutan penerbangan untuk berbagai keperluan seperti evakuasi medis, pariwisata dan penerbangan komersial berjadwal. Perusahaan yang 38,02% sahamnya dimiliki GTS itu saat ini memiliki 17 armada yang terdiri dari 6 unit rotary wing dan 11 unit fixed wing.
IATA operates an aircraft leasing business for onshore and offshore oil and gas companies as well as air transportation services for various needs, such as medical evacuation, tourism and scheduled commercial flights. The Company, in which GTS owns a 38.02% stake, currently owns 17 aircraft, consisting of 6 rotary wing aircraft and 11 fixed wing aircraft.
57
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
58
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kegiatan Usaha Baru new VENTURE
Setelah mampu mengukuhkan posisinya di sektor bisnis jasa keuangan dan media, Perseroan menjajaki peluang pengembangan bisnis baru di bidang energi dan sumber daya alam, terutama pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi.
Following its successful performance in the financial and media services sectors, the Company is tapping new business opportunities in the natural resources sector, particularly in the coal mining, oil and gas businesses.
Pada bulan Mei 2010, Perseroan telah menanda tangani dokumen transaksi untuk memiliki 8 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Sumatera Selatan. Selain IUP di Sumatera, Perseroan juga telah menandatangani dokumen transaksi untuk menguasai mayoritas saham dari perusahaan pemegang IUP di Kalimantan Timur. Adapun status dari IUP dimaksud adalah: - 1 (satu) IUP di Sumatera Selatan dalam tahap produksi. - 1 (satu) IUP di Kalimantan Timur dalam tahap produksi. - 7 (tujuh) IUP di Sumatera Selatan dalam tahap eksplorasi.
In May 2010, the Company signed a transaction document to acquire 8 mining concessions in South Sumatra. Beside those concessions in Sumatra, the Company also signed a transaction document to control the majority stake of a concession in East Kalimantan. The status of the mining consessions are as follows: - 1 mining concession in South Sumatra at the production stage. - 1 mining concession in East Kalimantan at the production stage. - 7 mining concessions in South Sumatra at the exploration stage.
Untuk proyek migas, Perseroan sedang dalam tahap akuisisi satu Proyek Migas di Papua yang saat ini dalam tahap eksplorasi.
For oil and gas projects, the Company is in progress to acquire one oil and gas project in Papua, currently at the exploration stage.
Diharapkan realisasi akuisisi yang disebut di atas memperkuat bisnis Perseroan di masa datang.
We expect the realization of the above-mentioned acquisitions will be able to strengthen the Company's business in the future.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
59
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
60
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Makro Ekonomi Macroeconomic review
Kinerja makro ekonomi Indonesia yang positif merupakan momentum penting bagi perusahaan-perusahaan yang hendak berekspansi dan merealisasikan langkah-langkah korporasi yang strategis.
Kondisi makro ekonomi Indonesia yang positif selama tahun 2011 menjadi salah satu katalisator pertumbuhan kinerja Perseroan yang bertumpu pada bidang media dan jasa keuangan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah memacu peningkatan daya beli masyarakat Indonesia.
Indonesia’s positive macroeconomic performance in 2011 was one of the catalysts for the strong growth of the Company, which operates in the media and financial services business. This was due to the high economic growth has spurred an increase of Indonesia's purchasing power.
Pada tahun 2011, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 6,5% atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya yang mencapai 6,1%. Laju inflasi sepanjang tahun juga menurun menjadi 3,79% dari 6,96% pada tahun 2010 dan lebih baik dari ekspektasi APBN-P sebesar 5,65%. Sementara di sisi moneter, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia pada tahun ini ditetapkan sebesar 6%, sehingga berdampak pada penurunan suku bunga antar bank dan memberikan kesempatan akses yang luas terhadap penyaluran kredit perbankan.
In 2011, the Indonesian economy grew at 6.5%, higher than the 6.1% growth of the previous year. Inflation was down to 3.79% from 6.96% in 2010, improving even over the Revised State Budget expectation of 5.65%. On the monetary side, the benchmark interest rate of Bank Indonesia during the year was 6%, leading to a decline in inter-bank interest rates and opening up wider access to credit from the banking sector.
Di pasar modal, iklim perekonomian yang kondusif ini mendorong kenaikan volume transaksi sehingga berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG berhasil mencatat gain sebesar 3,2% ketika ditutup pada perdagangan akhir tahun 2011, yang didukung oleh sektor konsumsi (34%) dan keuangan (22%). Pencapaian ini menjadikan pasar modal Indonesia sebagai bursa dengan pertumbuhan terbesar ketiga di Asia sekaligus memposisikannya sebagai salah satu destinasi investasi menarik di dunia mengingat terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat serta situasi ekonomi yang tidak menentu di Eropa.
On the capital market, the conducive economic climate pushed up the transaction volume, as indicated by the strengthening Jakarta Composite Index (JCI). The index gained 3.2% at the closing session at end of 2011, supported by the consumption sector (34%) and the finance sector (22%). This achievement successfully positioned Indonesia’s stock market as third fastest growing stock markets in Asia as well as one of the world’s most attractive investment destinations in light of the slowdown in the US economy and the uncertainties in Europe.
Kinerja makro ekonomi Indonesia yang positif ini merupakan momentum penting bagi perusahaan-perusahaan yang hendak berekspansi dan merealisasikan langkah-langkah korporasi yang strategis. Pada tahun ini tidak sedikit perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau menerbitkan obligasi korporasi dalam rangka meraih dana segar yang lebih murah untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Selain itu aksi merger dan akuisisi juga marak, yang menunjukkan dinamika bisnis di berbagai sektor di dalam negeri.
The positive performance of Indonesia’s economy provided strong momentum for companies that were planning for expansion and realizing strategic corporate actions. This year shown numerous Initial Public Offerings (IPOs) and corporate bond issued by companies seeking to raise cheap funds to finance their operations. In addition, we saw a rising number of mergers and acquisitions, representing the dynamism in many of the country’s business sectors.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Tinjauan Kinerja Operasional operational review
The positive performance of Indonesia’s economy provided strong momentum for companies that were planning for expansion and realizing strategic corporate actions.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja positif dari Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan membuka peluang bisnis bagi Perseroan. Di sektor media, PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) telah melakukan penjualan terhadap 5% kepemilikan saham MNC kepada Indonesia Media Partners LLC yang merupakan perusahaan afiliasi Saban Capital Group Inc. Definitive Agreement jual-beli saham tersebut ditanda tangani kedua pihak, MNC Media dan Indonesia Media Partners LLC, pada tanggal 17 Oktober 2011. Perjanjian ini juga memberikan call option pada Indonesia Media Partners LLC untuk membeli tambahan 2,5% dari total saham MNC yang dimiliki MNC Media dalam kurun waktu 27 bulan.
Indonesia's economic growth combine with the positive performances of the Company and its subsidiaries will offer new business opportunities for the Company. In the media business sector, PT Global Mediacom Tbk (MNC Media) completed the sale of its 5% stake in MNC to Indonesia Media Partners LLC, an affiliate of Saban Capital Group Inc. The definitive agreement for the sale and purchase of stocks was signed by MNC Media and Indonesia Media Partners LLC on October 17, 2011. The agreement also gave Indonesia Media Partners LLC a call option to purchase an additional 2.5% stake in MNC owned by MNC Media within 27 months.
Di samping aksi korporasi tersebut, Perseroan melakukan pelunasan obligasi MNC senilai US$142,7 juta yang jatuh tempo pada tanggal 12 September 2011, yang dilunasi dengan menggunakan dana internalnya. Aksi korporasi ini menjadikan kondisi finansial MNC menjadi lebih sehat.
The Company also agreed on the settlement of MNC bonds amounting to US$142.7 million, which matured on September 12, 2011, by using internal cash. This corporate action has helped MNC to put its financial condition in better shape.
Selain itu, kerja sama MNC dengan MD Entertainment berdampak positif pada peningkatan audience share MNC TV. Pada tahun 2011, ketiga TV nasional yang dikelola Perseroan melalui MNC (Free-To- Air) membukukan kinerja keuangan yang sangat baik dengan total kombinasi audience share (+5) untuk prime time mencapai lebih dari 38%.
MNC’s cooperation with MD Entertainment increased the audience share of MNC TV. In 2011, the three national Free-To-Air TV stations under MNC booked a strong performance, with the total combined share (+5) for prime time reaching more than 38%.
Selain ketiga televisi Free-To-Air tersebut, MNC juga memiliki SindoTV (dahulu bernama Sun TV), yang diluncurkan kembali pada September 2011 sebagai bagian dari Sindo Media. Sindo Media merupakan bagian dari strategi Sindo 5-1 yang meliputi layanan televisi Free-To-Air, radio, juga media cetak dan online dengan menggunakan satu brand Sindo (SindoTV, SindoNews. com, SindoRadio, Harian Sindo dan Sindo Weekly).
As well as the three Free-To-Air TV stations, MNC also runs SindoTV (previously Sun TV), which was re-launched in September 2011 as part of the Sindo Media family. Sindo Media itself represents Sindo’s 5-in-1 strategy, which consists of Free-To-Air TV stations, radio, and printed and online media (SindoTV, SindoNews.com, Sindo Radio, Harian Sindo and Sindo Weekly) under the one brand, Sindo.
Sementara di lini bisnis televisi berbayar (Pay TV), pada tahun 2011 MNC Sky Vision menunjukkan kinerja yang sangat baik,
In our Pay TV segment, MNC Sky Vision performed well in 2011, as reflected in the increase in subscribers from 804,158 in 2010 to
61
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
62
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
yang diindikasikan dengan bertambahnya jumlah pelanggan dari 804.158 pelanggan di tahun 2010 menjadi 1.162.872 pelanggan di penghujung tahun 2011, atau naik sebesar 44,6%. Dalam hal pangsa pasar, MNC Sky Vision berhasil unggul dengan mendominasi pasar Pay TV nasional sebesar 70%. Dengan tingkat penetrasi Pay TV Indonesia yang masih sangat rendah, MNC Sky Vision memiliki peluang besar untuk terus berkembang di masa yang akan datang.
1,162,872 at the end of 2011, a growth of 44.6%. In terms of market share, MNC Sky Vision successfully outperformed the national Pay TV market, reaching 70%. The low penetration in the domestic Pay TV market promises significant opportunities for higher growth for MNC Sky Vision in the years to come.
Di sektor jasa keuangan, aksi korporasi terus berlanjut, di antaranya proses rebranding nama dan logo anak-anak usaha di bawah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang berhasil diselesaikan di tahun ini sehingga sinergi di antara anak-anak usaha Perseroan di sektor jasa keuangan dapat semakin diperkuat melalui brand MNC. Hal ini pada akhirnya akan memperkuat posisi sektor jasa keuangan Perseroan di pasar Indonesia. Selain itu, Perseroan juga telah mengakuisisi 99,9% saham PT Jamindo General Insurance pada Desember 2011, sebagai langkah strategis untuk melengkapi layanan jasa keuangannya sekaligus merealisasikan visi menjadi ‘financial supermarket’ terkemuka di Indonesia.
In financial services sector, we continued to take corporate actions, including the completion of our rebranding strategy, which involved a change in the names and logos of the subsidiaries under PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. This will strengthen the synergy between the Company’s financial services subsidiaries through the MNC brand and reaffirm the presence of Company’s financial services business in the Indonesian market. The Company also completed the acquisition of a 99.9% stake in PT Jamindo General Insurance in December 2011, as a strategic step towards creating a comprehensive financial services portfolio and realizing its vision of becoming a leading ‘financial supermarket’ in Indonesia.
Beberapa pencapaian penting pada sektor jasa keuangan ditunjukkan salah satunya oleh keberhasilan MNC Securities dalam meningkatkan posisinya di industri pasar modal di tanah air ke peringkat 23 dari sebelumnya di peringkat 34, dengan penguasaan pasar sebesar 1,25%. MNC Finance dan MNC Asset Management mencatat kenaikan aset kelolaan masing-masing sebesar 23,1% dan 53,32%. MNC Life Assurance yang baru diakuisisi Perseroan dalam satu tahun juga berhasil meraih total nilai premi bersih Rp44,4 miliar.
Other important achievements during the year included MNC Securities’ success in improving its industry rank to 23 rd from 34 th in the previous year, with a market share of 1.25%. MNC Finance and MNC Asset Management recorded hikes in the assets under their management of 23.1% and 53.32%, respectively. The newly acquired MNC Life Assurance also collected a net premium value of Rp44.4 billion.
Perseroan bersama anak-anak usaha menerapkan cross selling product dan kegiatan pemasaran bersama untuk mencapai pemasaran yang efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah layanan dan produk yang disediakan.
In 2011, the Company and its subsidiaries implemented cross selling products and joint marketing, which resulted in more effective and efficient marketing besides adding value to the products and services offered.
Pada tahun 2011, Perseroan juga melakukan persiapan realisasi akuisisi perusahaan-perusahaan energi dan sumber daya alam. Realisasi akuisisi dimaksud akan diikuti dengan pengembangan bisnis dari masing-masing perusahaan yang diakuisisi dengan tujuan agar sektor energi dan sumber daya alam akan menjadi pilar bisnis baru Perseroan.
In 2011, the Company had prepared for realization of acquisitions over energy and natural resources companies. The realization of the acquisition will be accompanied with business development of each company it acquired so that the energy and natural resources sectors can serve as the new business pillar of the Company.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial review Perseroan mempersembahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan ini terdiri dari laporan keuangan atas seluruh kegiatan Perseroan dan Entitas Anak.
The Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the year ended on December 31, 2011 was audited by Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Partners and given an opinion of ‘Fair without Exception’. The Consolidated Financial Statements of the Company consist of the financial statements on all the activities of the Company and its subsidiaries.
Pendapatan BERSIH
NET Revenues
Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp7,72 triliun atau naik 12,9% dari sebelumnya Rp6,83 triliun di tahun 2010. Pencapaian ini merupakan prestasi bagi Perseroan karena pendapatan bersih yang dibukukan pada tahun ini merupakan pencapaian yang tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
The Company booked Rp7.72 trillion in net revenues, an increase of 12.9% from Rp6.83 trillion in 2010. Representing the highest ever revenue for the Company, this was a notable achievement.
Kenaikan pendapatan bersih ini terutama didukung oleh kenaikan sebesar masing-masing 11,3% dan 23,1% pada sisi pendapatan media berbasis konten dan iklan serta media berbasis pelanggan. Perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp5,32 triliun dari bisnis media berbasis konten dan iklan serta Rp1,74 triliun dari bisnis media berbasis pelanggan. Bisnis pembiayaan, efek dan asuransi memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp341 miliar atau naik 17,3% dibandingkan posisi tahun 2010. Dari nilai tersebut, sekitar Rp10 miliar berasal dari Perseroan beserta entitas anak.
The revenue hike was in line with the increases of 11.3% and 23.1% in revenue from content and advertising-based media and subscriberbased media. The Company gained Rp5.32 trillion in revenues from content and advertising-based media, while subscriber-based media contributed Rp1.74 trillion. The financing, brokerage and insurance businesses contributed a combined revenue of Rp341 billion, up 17.3% compared to 2010, comprising around Rp10 billion from the Company and subsidiaries.
Sektor Media Nilai pendapatan total MNC Media pada tahun 2011 mencapai Rp7,16 triliun yang sebagian besar dikontribusikan oleh pendapatan sektor media berbasis konten dan iklan yang mencapai Rp5,32 triliun atau naik 11,3% dari tahun 2010. Sementara itu, pendapatan sektor media berbasis pelanggan yang dilayani melalui tiga brand, yaitu Indovision, OkeVision dan TopTV, naik 23,1% menjadi Rp1,74 triliun. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah pelanggan aktif menjadi 1,16 juta pelanggan dari sebelumnya 804 ribu pelanggan dan menurunnya churn rate. Hal ini membentuk laba usaha sebesar Rp1,93 triliun dan EBITDA sebesar Rp2,59 triliun. Laba bersih MNC Media pada akhir tahun 2011 mencapai Rp779 miliar.
Media Sector The total revenues of MNC Media in 2011 reached Rp7.16 trillion, most of which was contributed by content and advertisingbased media which accounted for Rp5.32 trillion, a growth of 11.3% from 2010. Subscriber-based media, which is served by three brands: Indovision, OkeVision and TopTV, saw a 23.1% hike in revenues to Rp1.74 trillion. This was due to the growth in active subscribers from 804 thousand to 1.16 million and low level of churn rate in 2011. The revenue performance generated an operating income of Rp1.93 trillion and EBITDA of Rp2.59 trillion. MNC Media’s net income at the end of 2011 was Rp779 billion.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Comprehensive Statements of Income
63
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
64
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Pendapatan sektor media (dalam miliar Rupiah)
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
2011
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
2010
Revenues from the media sector (in billion Rupiah)
Media Berbasis Konten dan Iklan
5,324
4,783
Content and Advertising-based Media
Media Berbasis Pelanggan
1,738
1,412
Subscriber-based Media
Media Pendukung dan Infrastruktur
91
102
Media Support and Infrastructure
Lainnya
10
29
Others
7,163
6,326
TOTAL
TOTAL
Sektor Jasa Keuangan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, yang merupakan entitas anak Perseroan yang membawahi bidang jasa keuangan, mencatat kenaikan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 17,3% menjadi Rp341 miliar pada tahun 2011 dari Rp291 miliar pada tahun sebelumnya. Sebagian besar pendapatan ini dikontribusi oleh Sewa dan Pembiayaan Konsumen sebesar Rp155 miliar, Pendapatan Manajemen Investasi sebesar Rp87 miliar, dan pendapatan premi bersih sebesar Rp44 miliar yang dikontribusikan oleh MNC Life, entitas anak baru. Sementara itu Pendapatan Komisi Perantara Pedagang Efek memberikan kontribusi sebesar Rp29 miliar, naik sebesar 27,7% dari posisi tahun 2010 sebesar Rp23 miliar, sedangkan Jasa Manajer Investasi mencapai Rp12 miliar, naik 35,5% dari posisi tahun 2010 sebesar Rp9,0 miliar. Pendapatan sektor keuangan (dalam miliar Rupiah) Sewa dan Pembiayaan Konsumen Pendapatan Manajemen Investasi Pendapatan Premi Bersih Komisi Perantara Pedagang Efek Bunga dan Dividen Jasa Manajer Investasi Anjak Piutang TOTAL
Financial Services Sector PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, a sub holding of the Company managing the financial services business, saw a 17.3% hike in consolidated operating revenues to Rp341 billion in 2011, from Rp291 billion a year earlier. Major contributors to the revenue were Leasing and Consumer Financing at Rp155 billion, Investment banking at Rp87 billion, and net premium income of Rp44 billion from MNC Life, a new business entity. Meanwhile, revenue from brokerage fees contributed Rp 29 billion, up 27.7% from Rp23 billion in 2010, while Investment Manager posted Rp12 billion revenue, rising 35.5% from Rp9.0 billion in 2010.
2011
2010
155 87 44 29 13 12 1 341
145 107 23 5 9 2 291
Revenues from the financial sector (in billion Rupiah) Leasing and Consumer Financing Investment Banking Income Net Premium Income Brokerage Fee Interests and Dividend Management Investment Fees Factoring Total
Investasi Portofolio Sektor investasi portofolio mencatatkan pendapatan usaha yang berasal dari PT Global Transport Services (GTS) dengan PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) sebagai entitas anak. Dari pelayanan jasa transportasi (penyewaan pesawat dan perbaikan serta pemeliharaan) Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp222 miliar atau naik 3,3% dari posisi tahun 2010.
Portfolio Investments Portfolio Investment revenues are generated by PT Global Transport Services (GTS), with PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) as a subsidiary. From transportation services (aircraft leasing and maintenance and repair), the Company booked a 3.3% increase in revenue to Rp222 billion from 2010.
Secara keseluruhan, hingga akhir tahun 2011, kontribusi pendapatan sektor media berbasis konten dan iklan terhadap total pendapatan konsolidasi Perseroan mencapai 69%, disusul oleh pendapatan sektor media berbasis pelanggan sebesar 23% dan pendapatan dari sektor keuangan yang terdiri dari pembiayaan, efek dan asuransi sebesar 4%. Kemudian sektor transportasi berkontribusi sebesar 3% terhadap total pendapatan konsolidasian Perseroan, diikuti sektor media pendukung dan infrastruktur sebesar 1%.
In conclusion, as of the end of 2011, the content and advertisingbased media continued to dominate the Company’s total revenues at 69%, followed by subscriber-based media at 23% and financial services, including financing, brokerage and insurance at 4%. The transportation sector contributed 3% to the total consolidated revenue of the Company, followed by media support and infrastructure at 1%.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Laba Usaha
Operating INCOME
Perseroan membukukan laba usaha konsolidasian sebesar Rp1,94 triliun, yang merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pendirian Perseroan. Laba usaha ini meningkat sebesar 24,5% dibandingkan perolehan di tahun 2010 yang sebesar Rp1,56 triliun. Kenaikan laba usaha ini dihasilkan terutama dari peningkatan pendapatan di sektor media dan jasa keuangan, yang juga diimbangi dengan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efisiensi.
The Company booked a consolidated operating revenue of Rp1.94 trillion, the highest ever in the Company’s history. Operating income rose 24.5% from Rp1.56 trillion in 2010. The surge in operating revenue was largely attributable to the contribution of the media and financial services sectors, and supported by the Company’s success in improving efficiency.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha terdiri dari beban langsung, beban umum dan administrasi, meningkat 9,5% menjadi Rp5,77 triliun, terutama berasal dari kenaikan beban gaji dan kesejahteraan karyawan sejalan dengan penambahan sumber daya manusia terkait ekspansi yang telah dilakukan Perseroan.
Operating expenses comprising direct cost, general and administrative expenses, increased 9.5% to Rp5.77 trillion, primarily due to an increase in employees' salaries and welfare, in line with higher employee head count in the wake of the Company's business expansion.
EBITDA
EBITDA
Pada tahun 2011, Perseroan berhasil mencatat kenaikan EBITDA sebesar 22% menjadi Rp2,66 triliun dari Rp2,18 triliun pada tahun 2010. Performa ini memberikan Perseroan EBITDA margin sebesar 34,4%, naik dari posisi 2010 sebesar 31,9%.
The Company booked a 22% rise in EBITDA in 2011 to Rp2.66 trillion, from Rp2.18 trillion in 2010. This achievement gave the Company an EBITDA margin of 34.4%, up from 31.9% in 2010.
LABA Bersih
Net INCOME
Adanya kerugian kurs mata uang asing di tahun 2011 mengakibatkan laba bersih Perseroan sedikit turun. Laba bersih menjadi sebesar Rp244 miliar, turun 5,5% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp258 miliar.
Due to loss on foreign exchange in 2011, the Company posted a net income of Rp244 billion. This was down 5.5% compared to the net income of Rp258 billion in 2010.
65
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
66
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Aset
Assets
Dari sisi aset, terdapat kenaikan sebesar 4,8% menjadi Rp18,86 triliun dari sebelumnya Rp18,00 triliun di tahun 2010. Kenaikan ini terutama berasal dari kenaikan aset keuangan lainnya dan piutang usaha serta piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s assets rose 4.8% to Rp18.86 trillion from Rp18.00 trillion in 2010. This was due to the increase in other financial assets and trade account receivables as well as receivables from consumer financing.
a. Aset Lancar Aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar 10,6% menjadi Rp8,26 triliun karena naiknya piutang usaha, piutang pembiayaan, disamping itu terdapat kenaikan pada aset keuangan lainnya, sebagai dampak dari penambahan investasi jangka pendek Perseroan. b. Aset Tidak Lancar Di sisi aset tidak lancar, terjadi peningkatan sebesar 0,6% menjadi Rp10,60 triliun, relatif tidak berubah bila dibandingkan tahun sebelumnya.
a. Current Assets The Company’s current assets rose 10.6% to Rp8.26 trillion due to the increase in trade account receivables, financing receivables, and other financial assets, following the growth of the Company’s short-term investments. b. Non Current Assets Non-current assets remained relatively flat, increasing 0.6% to Rp10.60 trillion.
Liabilitas
Liabilities
Jumlah total liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar 26,7% menjadi Rp3,69 triliun dari sebelumnya Rp5,04 triliun pada tahun 2010, terutama karena adanya pelunasan utang obligasi milik Entitas Anak sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami kenaikan sebesar 63,7% menjadi Rp2,96 triliun dari sebelumnya Rp1,81 triliun di tahun 2010, terutama karena adanya pinjaman jangka panjang baru untuk entitas anak.
The total current liabilities of the Company fell 26.7% to Rp3.69 trillion from Rp5.04 trillion in 2010, largely due to the bond settlement of Subsidiaries, while non-current liabilities grew 63.7%to Rp2.96 trillion from Rp1.81 trillion in 2010 as a result of the new long-term loans received by subsidiaries.
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to the Parent Entity
Nilai total ekuitas Perseroan naik 1,7% menjadi Rp5,66 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,57 triliun sebagai hasil dari laba tahun berjalan yang diimbangi dengan pembayaran dividen.
The total equity value of the Company was up 1.7% to Rp5.66 trillion from Rp5.57 trillion in 2010 as a result of current income, which were balanced with the Dividend Payment.
Kemampuan Membayar Utang
Ability to Pay Debts
Kemampuan Perseroan untuk membayar utang meningkat, ditunjukkan dari menurunnya Debt to Equity Ratio (Rasio utang terhadap Ekuitas) dari 0,82 di tahun 2010 menjadi 0,73 di tahun ini. Penurunan rasio ini menunjukkan meningkatnya kemampuan Perseroan untuk membayar utang.
The Company’s improved ability to repay debts was reflected in the decrease in the Debt to Equity Ratio from 0.82 in 2010 to 0.73 in 2011.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flows
Pada tahun 2011, Perseroan mencatat penurunan sebesar 12,8% pada sisi kas dan setara kas, yaitu menjadi Rp1,12 triliun dari posisi tahun 2010 sebesar Rp1,29 triliun. Penurunan ini terutama berkenaan dengan penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan yang relatif besar di tahun 2011.
In 2011, the Company experienced a decline of 12.8% in cash and cash equivalents to Rp1.12 trillion from Rp1.29 trillion in 2010. The decline was in line with the use of cash for expanded financing activities during 2011.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasional melonjak naik 577,9%, menjadi Rp1,0 triliun dari sebelumnya Rp152,6 miliar di tahun 2010 terutama dikarenakan meningkatnya penerimaan dari pelanggan, yang mencerminkan hasil kegiatan operasi Perseroan dan entitas anak yang memuaskan.
a. Cash Flows from Operating Activities Net cash flows from the operational activities surged 577.9% to Rp1.0 trillion from Rp152.6 billion in 2010, following the increase in receipts from customers, principally due to the Company and subsidiaries strong operation results.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih untuk aktivitas investasi turun 77,0% menjadi Rp261,8 miliar dari sebelumnya Rp1,1 triliun, terutama karena penurunan belanja modal aset tetap di tahun 2011.
b. Cash Flows from Investing Activities Net cash flows from investing activities declined sharply by 77.0% to Rp261.8 billion from Rp1.1 trillion in 2010 due to the decline in capital expenditure for fixed assets in 2011.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih untuk aktivitas pendanaan mencapai Rp936,8 miliar, naik signifikan bila dibandingkan tahun 2010, dimana Perseroan memperoleh arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan sebesar Rp652,6 miliar. Peningkatan penggunaan arus kas terutama untuk pembayaran utang bank dan liabilitas jangka panjang, serta pembelian kembali saham beredar entitas anak, dan pembayaran dividen.
c. Cash Flows from Financing Activities Net cash flows from financing activities reached Rp936.8 billion, rising significantly from Rp652.6 billion in 2010. The increasing use of cash was particularly for settling bank loans and longterm liabilities as well as buying back the outstanding shares of the subsidiaries, and payment of dividends.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: 1. Perseroan menyediakan manfaat pada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berupa imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja dan pembayaran berbasis saham. 2. Perseroan dan entitas anak memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management dan unit penyertaan reksadana. 3. Penjualan/pembelian barang dan jasa, penyewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi. 4. PT Global Mediacom Tbk dan entitas anak juga mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, yaitu: a. Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya MNC Media dan entitas anak oleh pihak berelasi atau sebaliknya. b. Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
In doing business, the Company and its subsidiaries have a number of important transactions with related parties, as follows: 1. The Company provides benefits for the Board of Commissioners and Directors in the form of short-term working benefits, postterm benefits and equity-based payments. 2. The Company and its subsidiaries have equity portfolios in the form of fund management contracts with PT MNC Asset Management and mutual fund units. 3. The sale/purchase of goods and services, building rental, and financing transaction with related parties. 4. PT Global Mediacom Tbk and its business entities also have transactions with related parties, as follows: a. Lending/borrowing without interest charged on early payments made by MNC Media and its business entities with related parties, and vice versa. b. Transactions with employees, including the provision of interest-free loans including mortgages.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Untuk tahun 2011, manajemen Perseroan akan mengusulkan pembayaran dividen sebesar 50% dari total dividen yang diterima dari entitas anak. Usulan ini akan diajukan kepada pemegang saham untuk diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dijadwalkan pada bulan Mei 2012.
For the year 2011, the Company‘s management will propose 50% dividend payment out of the total dividend received from business entities. This will be proposed to the shareholders to be approved during the Annual General Meeting of Shareholders, scheduled on May 2012.
67
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
68
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Tambahan
Accounting Policy and Additional Financial Information
Perseroan telah menerapkan standar akuntansi keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya dan Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2011 dan 2010 yang terdapat pada laporan ini. Selama tahun 2011, Perseroan mencatat tidak adanya informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
The Company has applied the Indonesia’s accounting standards in the preparation of this annual report and explained the key accounting policies applied in the consolidated financial statements as per December 31, 2011 and 2010, that are presented in this report. The Company notes that no financial information containing extraordinary events was reported in 2011.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitments for Capital Investment
Perseroan pada tahun 2011 tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
The Company had no material commitments for capital investment in 2011.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perseroan
Changes in the Law that Had a Significant Impact on the Company
Pada tahun 2011, tidak terdapat perubahan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
There were no changes in the law that resulted in a significant impact on the Company in 2011.
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions
Pada tahun 2011, Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengakibatkan benturan kepentingan.
In 2011, the Company did not enter into any transactions that had a conflict of interest.
Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events after the Date of the Balance Sheet
Perseroan menjaminkan 682.000.000 saham PT Global Mediacom Tbk milik Perseroan kepada Jalan Sudirman Limited (‘JSL”) sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham PT Global Mediacom Tbk antara Perseroan, JSL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 19 Maret 2012.
On March 19, 2010, the Company pledged its 682,000,000 in PT Global Mediacom Tbk to Jalan Sudirman Limited (‘JSL”) pursuant to the sale and purchase agreement of PT Global Mediacom Tbk’s stock between the Company, JSL and Express Cyber Ltd.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Prospek Usaha business prospect Pada tahun mendatang, Perseroan mengembangkan strategi pengembangan bisnis sebagai berikut: • Meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan di bidang media dalam rangka mempertahankan posisi MNC Media sebagai perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Dengan dukungan makro ekonomi yang kondusif, Perseroan juga menargetkan akuisisi beberapa proyek baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis media. • Meningkatkan kontribusi dari sektor jasa keuangan melalui pertumbuhan kinerja anak-anak perusahaan di bawah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) dan merealisasikan rencana akuisisi atas sebuah bank untuk melengkapi layanan keuangan Perseroan guna menjadi financial supermarket terkemuka di Indonesia. • Merealisasikan akuisisi atas perusahaan energi dan sumber daya alam pada semester I/2012 serta memantapkan kontribusi dari sektor ini melalui peningkatan volume produksi dan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan pelabuhan, dari perusahaan/IUP pertambangan batubara yang telah berproduksi selain juga melalui percepatan pelaksanaan eksplorasi atas IUP batubara yang telah dimiliki. • Mengembangkan kegiatan portofolio investasi untuk memposisikan Perseroan sebagai ‘operating company’ serta memperkuat diversifikasi sumber pendapatan Perseroan.
For the coming year, the Company has developed the following business strategies: • To improve the performance of the media business companies in order to secure MNC Media’s position as the biggest and the most integrated media company in Indonesia. Supported by expectations of conducive macroeconomic conditions, the Company is also targeting some new projects and acquisitions to support the growth of the media business. •
•
•
To grow the contribution of the financial services sector by strengthening the performance of the business units under PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (MNC Financial Services) and realize plans for the acquisition of a bank to complete the Company's financial services portfolio and make it the leading financial supermarket in Indonesia. To realize plans for the acquisition of energy and natural resources companies in the first half of 2012 and to strengthen the contribution of this sector by increasing production volume, developing supporting infrastructure such as roads and ports from coal producing mines, and accelerating exploration in the Company’s licensed coal mining areas. To develop our portfolio investments to better position the Company as an ‘operating company’ and strengthen the diversification of revenue sources.
Perseroan mempunyai kemampuan besar untuk melaksanakan strategi pengembangan bisnis di atas, termasuk dari segi pendanaan. Pada tanggal 12 Januari 2012, terjadi konversi Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebanyak US$100 juta menjadi 3.165.217.391 saham dengan harga konversi senilai Rp287,5 sehingga total jumlah saham beredar Perseroan menjadi 33.133.711.682 saham. Konversi TBUK ini semakin memperkuat struktur permodalan Perseroan. Perseroan secara aktif mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal.
The Company has great ability to realize the aforementioned business development strategies, including its financing terms. On January 12, 2012 , there was a conversion of convertible bonds valued at US$100 million into 3,165,217,391 shares at a conversion price of Rp 287.5, bringing the total number of outstanding shares to 33,133,711,682. This conversion will strengthen the capital structure of the Company. The Company actively managed its capital structuring to ensure optimal capital structure and return to shareholders.
Media
Media
Prospek usaha untuk bidang media di Indonesia diyakini akan terus membaik ke depannya. Belanja iklan, yang merupakan kontributor terbesar di industri media, diyakini akan terus berkembang. Belanja iklan bersih (net ad spend) di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Pasifik, mengindikasikan potensi pertumbuhan yang sangat besar. TV dan media cetak diharapkan tetap menjadi pendorong utama pendapatan di sektor media.
We believe that the prospects for the media business in Indonesia will continue to improve in the future. Ad spend, which is the biggest contributor to the media industry, is expected to increase. However, net ad spend in Indonesia is still the lowest in the Asia Pacific region, indicating even greater room for growth. TV and printed media are expected to be the main drivers of revenue growth in the media business.
69
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
70
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Sama halnya untuk media berbasis pelanggan (pay TV) dengan tingkat penetrasi hanya 3%, Indonesia memiliki tingkat penetrasi pay TV terendah di kawasan Asia Pasifik. Indonesia juga diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan pay TV tertinggi di kawasan Asia Pasifik.
Similarly, the penetration of the pay TV segment in Indonesia, at just 3%, is also the lowest in the Asia Pacific region. For this reason, Indonesia is expected to experience the highest pay TV growth in the region.
Untuk bisnis online, Indonesia juga diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Dengan tingkat penetrasi online advertising yang hanya 2% dari total belanja iklan nasional (national ad spend), potensial pertumbuhan masih sangat besar. Menurut Media Partners Asia, tingkat penetrasi internet Indonesia sekarang adalah 17%, dan diproyeksikan akan bertumbuh menjadi 30% di tahun 2016. Oleh karena itu, MNC Sky Vision pada Februari 2012 akan memulai layanan servis internet (Internet Service Provider/ ISP) dengan jaringan ADSL untuk pelanggan Indovision.
Indonesia is also expected to see significant growth in the online business. With the penetration of online advertising at only 2% of the total national ad spend, there is enormous potential for growth. Media Partners Asia, noting that internet penetration in Indonesia is currently 17%, projected that it will climb to 30% by 2016. To capture this potential, in February 2012 MNC Sky Vision will launch an Internet Service Provider (ISP) based on ADSL networks for Indovision subscribers.
Jasa Keuangan
Financial Services
Untuk ke depannya, industri jasa keuangan Indonesia masih memiliki prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan meningkatnya daya beli masyarakat. Dalam bidang pasar modal, Indonesia telah menunjukkan performa yang relatif baik meskipun adanya sentimen negatif dari krisis Eropa. Dengan terus bertambahnya perusahaan yang melakukan IPO, emisi saham dan obligasi, dapat dipastikan bahwa kegiatan pasar modal akan semakin aktif di tahun-tahun mendatang.
The prospects for the financial services industry in Indonesia over the coming years remain bright, in line with the vast economic growth and improved public purchasing power. On the stock market, Indonesia has performed well, although we expect to face negative sentiment arising from the European crisis. With the increasing number of companies doing IPOs, rights issue and bond issuance, the stock market will be active in the years to come.
Sementara itu, tingkat penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih terbilang sangat rendah dan terbuka potensi yang sangat besar untuk menggarap industri asuransi jiwa. Pada tahun 2010 tercatat hanya terdapat 13,8 juta pemegang polis, sedangkan di penghujung tahun 2011 sudah terdapat 56 juta pemegang polis, atau naik lebih dari 400% hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Meanwhile, the penetration of the life insurance market in Indonesia remains low, signaling considerable potential for growth in this business. From 13.8 million policy holders in 2010, the number surged to 56 million in 2011, a leap of more than 400% within just one year.
Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, jasa perusahaan pembiayaan semakin akan diperlukan. Hal ini dapat terlihat dari penjualan kendaraan bermotor di Indonesia yang semakin meningkat. Penjualan mobil pada tahun 2011 mencapai 894 ribu unit, naik 17% dari angka penjualan di tahun 2010 yang sebesar 765 ribu unit (sumber: Gaikindo), sedangkan penjualan sepeda motor tahun 2011 mencapai 8 juta unit, naik 9% dari angka penjualan di tahun 2010 yang tercatat sebesar 7,4 juta unit (sumber: AISI).
Driven by improved public purchasing power, we will see financing companies playing a bigger role. This is already indicated by the growing automotive sales in Indonesia. In 2011, car sales reached 894 thousand units, up 17% from 2010 when 765 thousand units were sold (source: Gaikindo), while motorcycle sales stood at 8 million units in 2011, up 9% from 7.4 million units sold in 2010 (source: AISI).
Energi dan Sumber Daya Alam
Energy and Natural Resources
Pertumbuhan industri pertambangan batubara di Indonesia masih sangat cerah, seiring dengan permintaan yang besar dan terus meningkat dari dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (ekspor) terutama dari Cina dan India. Produsen batubara di Indonesia memproyeksikan pertumbuhan produksi dan impor batubara akan mencatat pertumbuhan sebanyak 15% per tahun. Oleh karena itu Perseroan akan segera merealisasikan rencana akuisisi perusahaan energi dan sumber daya alam untuk kemudian dikembangkan secara strategis.
There are considerable prospects for growth in the Indonesian coal mining industry as the volume of demand from both domestic customers and export destinations, particularly China and India, continues to expand. Coal producers in Indonesia are projecting a growth in coal output and imports of around15% per annum. The Company is therefore will soon realize the acquisition plan over energy and natural resource based companies to be later developed strategically.
Tata Kelola Perusahaan Good corporate governance
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
72
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan good corporate governance
Untuk Mencapai Pertumbuhan yang Berkesinambungan dan Menjadi Perusahaan yang Berkualitas, Perseroan Secara Konsisten telah Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Tata kelola perusahaan (GCG) merupakan konsep yang melekat kokoh pada Perseroan. Perseroan menyadari tujuan praktik GCG adalah sangat jelas yakni untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang para pemangku kepentingan (termasuk para pemegang saham Perseroan). Dengan kata lain, praktik GCG amat penting bagi pemenuhan ekspektasi pihak-pihak yang terkait dengan Perseroan. Hal ini berarti praktik tersebut juga mencakup berbagai dampak kegiatan Perseroan terhadap lingkungan hidup dan kemasyarakatan. Perseroan memiliki komitmen untuk terus memperkuat sistem GCG. Aspek GCG diimplementasikan melalui sistem yang meliputi prinsip-prinsip dasar, pendekatan dan sistem organisasi yang berlaku dalam Perseroan.
The concept of Good Corporate Governance (GCG) is strongly upheld by the Company throughout the organization. The Company recognizes that the objectives of GCG implementation are clearly aimed at fulfilling the long-term interests of the stakeholders (including the shareholders). Implementing GCG practices is also important in meeting the expectations of others related to the Company. This means that GCG practices also cover any potential impacts of the Company’s activities on the environment and society. The Company has intensified its commitment to further strengthening the GCG system. GCG is implemented through a framework consisting of the basic principles, approach and organizational system of the Company.
Pelaksanaan Pedoman Umum GCG oleh Perseroan pada dasarnya bersifat comply and explain. Di mana perusahaan diharapkan menerapkan seluruh aspek pedoman GCG ini. Apabila belum seluruh aspek pedoman ini dilaksanakan maka perusahaan harus mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan tersebut beserta alasannya dalam Laporan Tahunan.
GCG implementation in the Company is focused on compliance, meaning that the Company is expected to apply all aspects of the general guidelines on GCG implementation. If any aspects of the guidelines cannot yet be implemented, the Company will reveal in the Annual Report why the aspects concerned are not yet applicable.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
To Achieve Sustainable Growth and Become a High-Quality Organization, the Company has Consistently Improved the Implementation of Good Corporate Governance. Ruang Lingkup Pedoman GCG
Coverage of GCG Implementation Guidelines
Pedoman Umum GCG Indonesia memuat prinsip dasar dan pedoman pokok pelaksanaan GCG yang merupakan standar minimal yang mencakup: a. Peran negara, dunia usaha dan masyarakat dalam menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan GCG. b. Asas-asas GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran dan kesetaraan. c. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku. d. Rapat Umum Pemegang Saham. e. Komposisi, persyaratan, pengangkatan/pemberhentian, tugas dan fungsi, komite penunjang dan pertanggungjawaban Dewan Komisaris. f. Komposisi, persyaratan, pengangkatan/pemberhentian, tugas dan fungsi, dan pertanggungjawaban Direksi.
Indonesia’s Guidelines on GCG Implementation contain the basic principles and guidance on GCG, including minimum standards on: a. Roles of the country, business, and society in creating a favorable climate for the implementation of GCG. b. GCG principles, including transparency, accountability, responsibility, independence, fairness and equality. c. Business Ethics and Code of Conduct. d. General Meeting of Shareholders. e. Composition, requirements, promotion/retirement, duties and functions, supporting committees and responsibilities of the Board of Commissioners. f. Composition, requirements, promotion/retirement, duties and functions, supporting committees and responsibilities of the Board of Directors. g. Rights and Obligations of the Shareholders. h. Stakeholders including the staff, business partners and society, as well as end users of the Company’s products and services. i. Statement on the Guidelines on GCG Implementation. j. Practical Guidelines for GCG Implementation.
g. Hak dan tanggungjawab Pemegang saham. h. Pemangku kepentingan yang meliputi karyawan, mitra bisnis dan masyarakat serta pengguna produk atau jasa perusahaan. i. Pernyataan tentang Penerapan Pedoman GCG. j. Pedoman Praktis Penerapan GCG.
73
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
Kilas Kinerja Tahun 2011
74
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar basic principles Praktik GCG yang dijalankan telah menjadi bagian dari prinsip-prinsip usaha Perseroan. Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui pemantapan usaha-usaha yang disiplin, berimbang, teratur dan transparan. Setiap keputusan dalam Perseroan selalu diuji agar konsisten dengan prinsip dasar GCG, yaitu terkait hal:
The GCG practices the Company applies form part of the business code of the Company. As a publicly listed company, the Company consistently seeks to add value for the shareholders and stakeholders by fostering disciplined, balanced, well managed and transparent businesses. Every decision made by the Company is always tested to ensure that it is consistent with GCG principles, which relate to the following:
• Independensi dan Pemisahan Tugas dan Tanggung Jawab di Antara Dewan Komisaris dan Direksi Dengan menerapkan prinsip ini, Perseroan memastikan bahwa tugas pembuatan kebijakan, pemantauan dan pengelolaan pekerjaan sehari-hari terbagi secara eksklusif.
•
•
Keterbukaan Informasi Prinsip keterbukaan merupakan syarat mutlak bagi Perseroan yang tunduk pada jurisdiksi hukum pasar modal dalam rangka menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat. Seluruh informasi atau fakta material yang disampaikan termasuk juga informasi operasional dan finansial perusahaan.
•
•
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Perseroan telah menyusun pedoman perilaku melalui Surat Keputusan Direksi yang berlaku bagi seluruh karyawan. Dengan panduan tersebut, diharapkan semua karyawan dapat menjaga kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik terhadap Perseroan yang selama ini sudah dikenal memiliki reputasi baik dan terpercaya.
• Code of Conduct The Company has formulated a code of conduct pursuant to a Directors’ Decree, and this is binding on all the staff. The code is expected to serve as a tool for maintaining the Company’s credibility and its reputation as a trusted company.
Code of Conduct terus disosialisasikan kepada seluruh karyawan di seluruh bagian atau departemen yang ada untuk mempertahankan kejujuran, integritas dan keadilan dalam beraktivitas kerja di lingkungan masing-masing.
Perilaku secara umum yang diharapkan menjadi landasan bagi segenap aktivitas Perseroan dalam menjalankan usahanya, di antaranya adalah: a. integritas dalam berusaha yang merupakan bentuk kepatuhan pada peraturan yang berlaku; b. tidak membuat pernyataan palsu dan klaim palsu terutama terkait pemasaran dan negosiasi termasuk akuntansi untuk biaya dan kewajiban, kajian atas proyek tertentu dan penulisan laporan;
Independence and Separation of Duties and Responsibilities Between the Board of Commissioners and Board of Directors By applying these principles, the Company ensures that the responsibility for decision making, monitoring and management of daily activities is exclusively divided. Information Disclosure The disclosure principle is an absolute requirement for the Company as it comes under the legal jurisdiction of stock exchange and is therefore obliged to provide accurate information punctually to the public. The information and material facts that must be disclosed cover information on the operational and financial aspects of the company.
The Code of Conduct is disseminated to all levels throughout the organization to guide employees in upholding honesty, integrity, and fairness in carrying out their daily activities in their respective working environments.
The Code of Conduct provides guidelines on the expected conduct in the various business activities of the Company, including: a. integrity in business conduct, which forms part of the Company’s compliance with the applicable rules and regulations; b. refraining from making false statements or claims relating to marketing and negotiation, including cost and expense accounting, project reviews and reporting;
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
c. menghindari terjadinya benturan kepentingan, terutama terkait dengan kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung, moonlighting, insider trading, memakai aset Perusahaan untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan lain di luar Perusahaan yang berpotensi mengganggu produktivitas, dan memberikan informasi yang menguntungkan orang lain; d. pemberian/penerimaan hadiah. Hal ini tidak berlaku atas hadiah yang memenuhi syarat-syarat berikut: tidak berupa uang tunai ataupun voucher, tidak lebih dari Rp500.000; e. menerima atau melakukan suap dalam bentuk apapun;
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
c. avoiding conflicts of interest, particularly relating to direct or indirect ownership, moonlighting, insider trading, using the Company’s assets for personal interest, taking other jobs outside the Company which could potentially affect productivity, and giving information that may benefit others;
d. refraining from giving/accepting gifts, other than cash or vouchers with a value of less than Rp500,000;
f. tidak melakukan penyelewengan seperti menipu, menggelapkan, memalsukan, penyalahgunaan aset, pengalihan kas, dan lain-lain.
e. refraining from accepting or giving gifts illegally in any form whatsoever; f. avoiding violations or abuses of law, such as manipulation, misuse of assets, cash fraud, and others.
Karyawan dan Hubungan Industrial
Employees and Industrial Relations
Menghadapi tantangan kerja yang semakin kompetitif, Perseroan akan berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sebagai profesional. Perseroan selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan mengembangkan masyarakat (Community Development), mengkaji persaingan usaha, dan mengelola pemangku kepentingan.
To anticipate the competitive challenges in the business, the Company will focus on improving the quality of its human resources to improve their competence and capability as professionals. Health and safety at work, as well as Community Development, reviewing the business competition, and stakeholder engagement, are top priorities of the Company.
Hubungan dengan Mitra Kerja
Relations with Business Partners
Kebijakan dalam pengelolaan hubungan pelanggan, supplier, dan kreditur (selanjutnya disebut “Mitra Kerja Perseroan”), ditetapkan perlunya membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan menjaga citra Perseroan. Perseroan dan mitra kerja Perseroan saling menjunjung prinsip GCG yaitu kewajaran, transparansi dan akuntabilitas dan kemandirian serta nilai-nilai etika berusaha.
Our policy on managing relations with our customers, suppliers and creditors (referred to as the ‘Company’s Business Partners’ in this report), is that we need to develop mutually beneficial partnerships that can reinforce the Company’s image. Both the Company and our business partners undertake to respect the principles of GCG: fairness, transparency, accountability, independence and business ethics.
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah
Relations with Government Officials and Institutions
Perseroan telah menentukan kebijakan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah yang memiliki kewenangan pada bidang operasional perusahaan, namun perlu dihindari terjadinya penyelewengan dan/atau tindakan yang dilarang oleh undangundang serta kepatuhan.
The Company has determined a policy for developing and maintaining good relations and effective communication with officials at all levels of Government that have authority over the company’s operation. Central to this policy is avoiding any noncompliance or violation of the law.
75
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
76
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Setiap pihak baik internal maupun eksternal perusahaan diharapkan mematuhi Code of Conduct ini dan atas pelanggaran peraturan/kebijakan perusahaan lain secara pribadi, pelaporan dapat disampaikan melalui telepon atau surat atau dapat melalui
[email protected] dengan melindungi kerahasiaan identitas pelapor. Perseroan menjamin tidak lanjut atas pelaporan yang masuk secara cepat, proporsional dan profesional oleh Audit Internal Perseroan melalui mekanisme audit maupun audit investigasi. Apabila karyawan terbukti melakukan pelanggaran, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan Perseroan yang berlaku termasuk sanksi berupa hukuman pidana.
All parties, both internal and external, to the company’s operations are required to respect the Code of Conduct. Any breach of this policy or of the law can be reported by telephone or letter, or via the
[email protected]. The Company guarantees to keep the identity of the reporting person confidential and to ensure that any reports that are accountable, proportional and professional are followed up by the Company’s Internal Audit through the audit mechanism or an investigation. If any employee is proven to have violated the rules, he or she will receive appropriate sanctions, including criminal sanctions, according to the prevailing rules.
Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal yang fungsional
Risk Management and Internal Control Function
Perseroan menyadari adanya risiko usaha yang datang baik dari luar maupun dari dalam perseroan seperti hubungan dengan anak perusahaan. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perseroan telah mengimplementasikan berbagai inisiatif manajemen risiko yang meliputi pemantauan dan pengendalian risiko-risiko ini.
The Company recognizes that there are internal and external business risks inherent in various aspects of the business, such as relations with subsidiaries. To manage these risks, the Company has taken several initiatives relating to risk management, including risk monitoring and risk control.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Pendekatan Tata Kelola di Perseroan good corporate governance APPROACH IN THE COMPANY Pendekatan Perseroan atas praktik GCG yang baik didasarkan pada kinerja dan integritas. Perseroan menyadari bahwa kegiatan-kegiatan untuk memperoleh keuntungan usaha dan upaya mencapai standar GCG yang tinggi bukan merupakan dua tujuan yang terpisah sama sekali. Keduanya memiliki tingkat kepentingan yang sama dan saling mendukung. Karena itu, Perseroan memutuskan untuk memasukkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan dan integritas ke dalam budaya Perusahaan. Perseroan telah menyusun petunjuk manual tata kelola perusahaan yang baik yang memuat “Code of Conduct”, Perumusan Kebijakan GCG, Pedoman Transparansi & Pengungkapan Informasi, Prosedur Manajemen, dan prosedurprosedur kerja untuk berbagai lembaga penunjang (Komite Audit, Komite Remunerasi).
The Company’s approach to GCG practices refers to work/ performance-based principles and integrity. The Company realizes that efforts to generate profits and to meet the high GCG standards it has set are not mutually exclusive objectives of the Company; rather, they are work towards the same interest and are mutually supportive. The Company has therefore incorporated GCG principles and integrity into its corporate culture. The Company has also formulated a suite of GCG guidelines, consisting of the Code of Conduct, the Formulation of GCG Policies, Guidelines on Transparency & Information Disclosure, Management Procedures, and procedures for supporting institutions (the Audit Committee and Remuneration Committee).
Perseroan berkeyakinan bahwa dengan mengembangkan budaya kepatuhan dan etika bekerja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kerja sehari-hari, Perseroan akan membangun pertahanan yang lebih baik dalam menghadapi penyimpangan dan menjamin integritas usaha. Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG yang diwujudkan dalam:
The Company believes that by developing of a culture of compliance and ethics in our daily activities, we will establish better defenses against fraud and guarantee the integrity of our business. The Company is fully committed to better GCG implementation at all levels of the organization with reference to the GCG standards articulated in the GCG guidelines.
•
Penerapan konsep-konsep GCG dalam organisasi Perseroan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan perusahaan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan.
•
The implementation of GCG concept is based on a commitment to create a transparent, accountable, and trusted company through responsible business management.
•
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Perseroan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan penekanan pada 5 (lima) prinsip GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, adil, independen dan bertanggung jawab sehingga Perseroan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan lainnya.
•
The implementation of GCG practices in the organization is an important step towards enhancing the implementation of our corporate values and encouraging the professional, transparent and efficient management of the Company, by emphasizing the five GCG principles: such as openness, accountability, fairness, independence and responsibility, so as to better fulfill its obligations to the shareholders, the Board of Commissioners, business partners and other stakeholders.
77
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
78
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penjabaran lebih lanjut terhadap kelima prinsip GCG yang dianut Perseroan adalah sebagai berikut:
The five GCG principles of the Company are explained further below:
1. Keterbukaan Tujuan dari penerapan prinsip ini adalah pemberian kesempatan yang sama bagi para pemangku kepentingan untuk mengakses informasi perusahaan. Profesionalisme diterapkan di tiap lini usaha serta dalam semua pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa operasional bisnis Perseroan dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Openness The implementation of this principle is to provide equal opportunities to all stakeholders with regard to accessing corporate information. Professionalism is applied in each of the business lines and in all decision-making processes to ensure that the operations of the Company are in line with the rules.
2. Akuntabilitas Profesionalisme Perseroan yang diterapkan di tiap lini usaha serta dalam setiap pengambilan keputusan memastikan bahwa operasional bisnis perseroan senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga menjadikan Perseroan sebagai perusahaan yang akuntabel dan dipercaya dimata publik luas.
2. Accountability The Company’s professionalism in every business line and in all decision-making processes ensures the Company’s compliance with the prevailing rules, creating an accountable and trusted Company. Thus making the Company acccountable and trustworthy in the public eye.
3. Kesetaraan Dalam pengambilan keputusan, Perseroan memperhatikan asas kesetaraan agar dapat melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan secara adil dan bijaksana.
3. Fairness The Company ensures that fairness is applied in all decisionmaking processes to protect the interests of both shareholders and stakeholders in fair and wise manner.
4. Independensi Prinsip independensi ditunjukkan Perseroan dengan menunjuk Komisaris Independen untuk mengawasi pelaksanaan operasional Perseroan dan keputusan-keputusan serta kebijakan yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
4. Independence The independence principle is carried out by appointing Independent Commissioners to the Board to help monitor the operation of the Company as well as the decisions and policies set by the management.
5. Tanggung Jawab Prinsip ini dijalankan untuk memastikan bahwa setiap keputusan maupun kebijakan yang dijalankan dalam Perseroan adalah bebas dari intervensi pihak manapun dan bahwa manajemen bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan keputusan dan kebijakan dimaksud.
5. Responsibility Implementing this principle ensures that any policies and decisions taken by the Company are free from any intervention and that the management will take full responsibility for their implementation, decisions and policies.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Struktur Tata Kelola Perusahaan Good corporate governance structure Adapun unsur-unsur yang tercakup dalam GCG, antara lain:
The elements that form the Company’s GCG structure are:
a. Rapat Umum Pemegang Saham; b. Dewan Komisaris; c. Direksi; d. Komite-Komite; e. Sekretaris Perusahaan.
a. General Meeting of Shareholders; b. Board of Commissioners; c. Board of Directors; d. Committees; e. Corporate Secretary.
Agar pelaksanaan GCG dapat berjalan optimal, sehingga Perseroan mampu merealisasikan visi dan misinya sebagaimana diamanatkan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perseroan telah melakukan sosialisasi ke seluruh elemen organisasi, termasuk kepada anak-anak usaha Perseroan. Upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan tapi juga mampu memberikan nilai tambah bagi investasi dari para pemegang saham.
In order to ensure optimal GCG implementation and enable the Company to realize the corporate vision and mission as mandated by the shareholders and stakeholders, the Company has disseminated the GCG principles to all elements of the organization, including the subsidiaries. This is aimed not only at improving the Company’s performance but also to add value to the shareholders’ investment.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan elemen dalam organisasi Perseroan yang memiliki wewenang tertinggi dalam proses pengambilan keputusan, yang eksistensinya diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Kegiatan dalam RUPS di antaranya adalah menerima laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatankegiatan Perseroan dari Direksi maupun Dewan Komisaris serta memberikan persetujuan atas rencana aksi korporasi Perseroan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is a key element in the organization. It has the highest authority in the decision-making process and its existence is regulated by the Company’s Articles of Association. Agenda carried out in GMS among which are to receive the responsibility reports from Directors and Board of Commissioners about the management of operation as well as to give approval to a number of corporate actions planned by the Company.
Selain melaksanakan RUPS, Perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebanyak masingmasing 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan RUPST pada tanggal 28 April 2011 di mana pada tanggal yang sama juga diselenggarakan RUPSLB, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:
In addition to implementing the General Meeting of Shareholders (GMS) the company also held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of the respective 1 (one) time a year. In 2011, the Company has conducted the AGMS on April 28, 2011 in which the on the same date also held the EGMS, which produces the following decisions:
Keputusan RUPST:
resolutions of the AGMS:
1. Untuk Agenda Pertama: Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
1. First Agenda: Approved and accepted the Annual Report presented by the Board of Directors of the Company for the book year ended on December 31, 2010.
2. Untuk Agenda Kedua: Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2. Second Agenda: Approved and endorsed the Financial Statements of the Company for the book year ended on December 31, 2010, which
79
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
80
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (acquit et de charge) sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2010.
were audited by public accountant firm of Osman Bing Satrio & Partners, and discharging the Board of Commissioners and the Board of Directors from their monitoring and management responsibilities (acquit et de charge) for the book year ended on December 31, 2010 since the acts were already reflected in the 2010 Annual Report and Financial Statements of the Company.
3. Untuk Agenda Ketiga: a. Menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp2 (dua Rupiah) atau nilai total dividen Rp59.696.325.690 (lima puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh Rupiah), nilai total dividen tersebut belum memperhitungkan jumlah saham yang akan dikeluarkan dari Management and Employee Stock Option Program (MESOP) dan hasil konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK), dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang nantinya akan diumumkan dalam harian surat kabar dan atas penerimaan dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. b. Sisa laba bersih Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3. Third Agenda: a. Approved on distribution of a cash dividend to the shareholders in which 1 (one) share is entitled to a cash dividend of Rp2 (two Rupiah), or a total dividend of Rp59,696,325,690 (fifty nine billion six hundred ninety six million three hundred twenty five thousand six hundred and ninety Rupiah). The total dividend value excludes the shares issued through the Management and Employee Stock Option Program (MESOP) and the results of the conversion of Convertible Bonds (TBUK). Authority is delegated to the Board of Directors of the Company to determine the schedule and guidelines for the payout of the cash dividend according to the regulations, which will be further announced in a daily newspaper, and regarding the distribution of the cash dividend, the Company will be taxed according to the applicable rules. b. The use of Company’s remaining net income as retained earnings to strengthen the Company’s capitalization.
4. Untuk Agenda Keempat: Menyetujui pengangkatan Bapak Wandhy Wira Riady sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan untuk sisa masa jabatan Direksi yang menjabat saat ini. a. Dengan pengangkatan tersebut maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi sejak ditutupnya Rapat ini menjadi sebagai berikut : Dewan Komisaris: • Ibu Ratna Endang Soelistyawati, selaku Komisaris Utama Perseroan. • Bapak Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, selaku Komisaris Perseroan. • Ibu Liliana Tanaja, selaku Komisaris Perseroan. • Bapak Posma Lumban Tobing, selaku Komisaris Independen Perseroan. • Bapak Antonius Z. Tonbeng, selaku Komisaris Independen Perseroan.
4. Fourth Agenda: Approved the appointment of Mr. Wandhy Wira Riady as a Non-Affiliated Director for the rest of the term of the current Board of Directors. a. Following his appointment, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of the close of the Meeting were as follows:
Direksi : • Bapak Hary Tanoesoedibjo, selaku Direktur Utama Perseroan. • Bapak Hary Djaja, selaku Direktur Perseroan. • Bapak Darma Putra, selaku Direktur Perseroan. • Bapak Wandhy Wira Riady, selaku Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan.
Composition of the Board of Commissioners: • Mrs. Ratna Endang Soelistyawati, as President Commissioner. • Mr. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, as a Commissioner. • Mrs. Liliana Tanaja, as a Commissioner. • Mr. Posma Lumban Tobing, as an Independent Commissioner. • Mr. Antonius Z. Tonbeng, as an Independent Commissioner. Composition of the Board of Directors: • Mr. Hary Tanoesoedibjo, as President Director. • Mr. Hary Djaja, as a Director. • Mr. Darma Putra, as a Director. • Mr. Wandhy Wira Riady, as a Non-Affiliated Director.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
b. Memberikan wewenang kepada Komite Remunerasi untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perseroan dan untuk menetapkan besarnya honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan.
b. Delegated authority to the Remuneration Committee to determine the salaries and allowances of the Board of Directors and the remuneration package of the members of Board of Commissioners of the Company.
5. Untuk Agenda Kelima: Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik Independen tersebut.
5. The Fifth Agenda: Approved on delegating authority to the Board of Directors of the Company to appoint an Independent Public Accountant to audit the Financial Statements of the Company for the book year ended on December 31, 2011, and to determine the amount of the fee and other requirements following the appointment of the Independent Public Accountant.
6. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan dengan keputusan rapat ini.
6. Approved on delegating authority with substitution rights to the Board of Directors to execute any actions relating to the results of the GMS, including but not limited to making or requesting the making and signing of any acts relating to the meeting results.
Keputusan RUPSLB
Resolutions of the EGMS
1. Untuk Agenda Pertama: a. Menyetujui pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, baik berupa jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) yang akan diberikan oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan dimaksud dalam rangka penerimaan pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang dianggap baik oleh Direksi; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan baik berupa jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) yang akan diberikan oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/ atau anak perusahaan Perseroan dimaksud dalam rangka penerimaan pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang dianggap baik oleh Direksi, termasuk untuk membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang, termasuk Notaris, seluruhnya tanpa pengecualian.
1. The First Agenda: a. Approved on providing a guarantee for all or part of the assets of the Company and/or its subsidiaries, in the form of a Corporate Guarantee provided by the Company and/ or the subsidiaries and a guarantee in the form of certain assets of the Company and/or the subsidiaries which are all or part of the assets of the Company and/or the subsidiaries in receiving third party loans in a reasonable amount according to the Board of Directors;
b. Approved on delegating authority to the Board of Directors to take any actions to provide a guarantee for all or part of the assets of the Company and/or its subsidiaries, in the form of a Corporate Guarantee provided by the Company and/or the subsidiaries and a guarantee in the form of certain assets of the Company and/or the subsidiaries which are all or part of the assets of the Company and/ or the subsidiaries in receiving third party loans in a reasonable amount according to the Board of Directors, including formulating or requesting the formulation of any necessary documents, agreements and acts, presenting or meeting the authorized party or official, including the Notary, the whole without exception.
81
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
82
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
2. Untuk Agenda Kedua: a. Menyetujui Pernyataan Tertulis Direksi Perseroan tanggal 28 April 2011; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pernyataan tertulis Direksi Perseroan tersebut; c. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan hal-hal terkait pelaksanaan permohonan pengesahan perubahan peraturan Dana Pensiun Danapera kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia termasuk namun tidak terbatas pada penandatanganan Pernyataan Tertulis, dalam hal terdapat perubahan peraturan Dana Pensiun Danapera selanjutnya.
2. The Second Agenda: a. Approved the Written Statements of the Board of Directors on April 28, 2011; b. Approved the delegation of authority to the Board of Directors to take any actions necessary in relation to the Written Statements of the Board of Directors;
3. Untuk Agenda Ketiga: a. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan dalam rangka Konversi Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK); b. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian Management and Employee Stock Option Program (“MESOP”) serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dalam rangka Pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Perseroan oleh Karyawan, Komisaris dan Direksi Perseroan dengan mengeluarkan saham baru Perseroan sebanyak-banyak 3% (tiga persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 868.352.668 (delapan ratus enam puluh delapan juta tiga ratus lima puluh dua ribu enam ratus enam puluh delapan) saham baru; c. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk pelaksanaan hak Konversi atas TBUK dan pelaksanaan MESOP termasuk tapi tidak terbatas pada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan berkaitan dengan penyesuaian atas harga konversi pada TBUK, jumlah saham MESOP dan harga pelaksanaan MESOP.
3. The Third Agenda: a. Approved to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors to issue new shares in a Conversion of Convertible Bonds;
4. Untuk Agenda Keempat: i. Menyetujui untuk menegaskan kembali pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan cara mengeluarkan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari modal disetor Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham kepada investorinvestor dan/atau kepada pemegang saham Perseroan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-429/BL/2009 tanggal 9 Desember 2009. ii. Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut diatas, termasuk tetapi tidak terbatas dalam menentukan jumlah
4. The Fourth Agenda: i. Approved to reaffirm the plan to add capital through a nonPreemptive Rights Issue in the amount of 10% of the paidup capital, with a nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) per unit to the investors and/or the shareholders of the Company pursuant to Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) Rule No. IX.D.4, Addendum of the Chairman of Bapepam-LK’s Decree No. Kep-429/BL/2009 dated December 9, 2009.
c. Approved the delegation of authority to the Board of Directors take actions related to the legalization with regard to the change in the rules of the Danapera Pension Fund by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, including but not limited to the signing of Written Statements, if there are further changes in the rules of the Danapera Pension Fund.
b. Approved to reaffirm the execution of MESOP as well as to give authority to the Board of Directors to conduct the Employee Stock Option Program for the Employees, Board of Commissioners and Board of Directors of the Company by issuing new shares amounting to 3% of all the fully paid and subscribed capital, or 868,352,668 (eight hundred sixty eight million three hundred fifty two thousand six hundred and sixty eight) new shares;
c. Approved to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors to execute the conversion right over the Convertible Bonds and MESOP, including but not limited to any adjustments taken relating to adjustments in the conversion price of the Convertible Bonds, the number of shares to be issued in MESOP and the execution price of MESOP.
ii. Approved to reaffirm the delegation of authority to the Board of Directors to take any actions regarding the addition of capital through a non-Preemptive Rights Issue, including but not limited to determining the reasonable number of shares and the execution price, making and/
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
saham dan harga pelaksanaan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dianggap baik oleh Direksi, membuat dan/atau minta dibuatkan segala dokumen berkaitan dengan peningkatan modal tersebut serta meminta persetujuan dan/atau melaporkan serta melakukan pendaftaran yang diperlukan kepada pihak yang berwenang berkaitan dengan peningkatan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, satu dan lain hal tanpa ada pengecualian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.
or requesting the preparation of any documents regarding the addition of capital as well as asking for approval and/ or reports, and conducting the mandatory registration of the non-Preemptive Rights Issue plan with the competent authority, without exception and by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.
5. Untuk Agenda Kelima: a. Menerima pemaparan rencana Perseroan untuk melakukan divestasi aset perusahaan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan divestasi aset perusahaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.
5. The Fifth Agenda: a. Approved the exposure of the Company’s plan for asset divestment; b. Delegated authority to the Board of Directors to take any actions necessary regarding the divestment of corporate assets by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.
6. Untuk Agenda Keenam: a. Menerima pemaparan atas rencana penambahan modal Perseroan pada anak perusahaan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rencana penambahan modal Perseroan pada anak perusahaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.
6. The Sixth Agenda: a. Approved on the exposure of the Company’s plan to add capital to the subsidiaries; b. Giving the authority to the Board of Directors to take any actions necessary relating to the plan for the addition of capital to the Company’s subsidiaries by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.
7. Untuk Agenda Ketujuh: a. Menerima pemaparan atas rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi dan/atau rencana investasi pada proyek-proyek baru Perseroan maupun melalui anak perusahaan Perseroan; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi dan/atau rencana investasi pada proyek-proyek baru Perseroan maupun melalui anak perusahaan Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal.
7. The Seventh Agenda: a. Approved on the exposure of the Company’s plan for acquisition and/or investment in new projects of the Company or through its subsidiaries; b. Delegated authority to the Board of Directors to take any actions necessary regarding the plan for acquisition and/ or investment in new projects of the Company or through its subsidiaries by taking into account the applicable rules, including Stock Exchange regulations.
8. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan dengan keputusan Rapat ini.
8. Approved to delegate authority with substitution rights to the Board of Directors to take any actions necessary regarding the Meeting results, including but not limited to making or requesting the making and signing of acts regarding the Meeting results.
83
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
84
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang Konversi (RUPTBUK) Kemudian pada tanggal 28 November 2011, wali amanat Perseroan, yaitu PT Bank Permata Tbk telah melaksanakan RUPTBUK dari para pemegang Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (TBUK). Rapat ini dihadiri oleh pemegang TBUK atau kuasanya yang mewakili sebesar USD102.582.981 atau setara dengan 98,88% dari jumlah pokok TBUK yang masih terhutang. Hasil Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang Konversi 1. Menyetujui restrukturisasi Tanda Bukti Utang Konversi Perseroan Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (TBUK) sebagaimana yang diajukan oleh Emiten. 2. Menyetujui penandatanganan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Tanda Bukti Utang Konversi Perseroan Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap Yang Diubah Dan Dinyatakan Kembali, Akta Pengakuan Hutang, dan dokumen lainnya sehubungan dengan restrukturisasi TBUK. 3. Menyetujui pemberian kompensasi sebesar 0,25% dari nilai pokok TBUK yang akan dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak ditutupnya RUPTBUK ini kepada pemegang TBUK berdasarkan recording date KSEI tanggal 22 November 2011, sehingga nilai pembayaran bunga TBUK ke 17 yang telah dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2011 dengan tingkat bunga 6% per tahun ditambah dengan kompensasi dimaksud diatas akan menghasilkan total tingkat bunga TBUK yang setara 7% per tahun. 4. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada PT Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan RUPTBUK ini termasuk tetapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan RUPTBUK. 5. Dengan ditandatanganinya Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen-dokumen lainnya pada hari ini tanggal 28 November 2011, dan sehubungan dengan penandatanganan dokumen Jaminan (sebagaimana didefinisikan dalam Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan) yang akan dilakukan oleh Wali Amanat dikemudian hari, dengan ini Para Pemegang TBUK melalui Rapat Umum Pemegang TBUK memutuskan untuk, sepanjang hal-hal tersebut tidak disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan dari Wali Amanat, membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan, gugatan, klaim, ganti rugi sebagai akibat ditandatanganinya dokumendokumen tersebut, yang mungkin diajukan oleh Pemegang TBUK: • Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksempurnaan dalam pengikatan Jaminan dan/atau tidak dapat dilakukannya pengikatan Jaminan; • Apabila dikemudian hari eksekusi terhadap Jaminan tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai atau bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
General Meeting of Bondholders (GMB) In addition, on November 28, 2011, the Company’s trustee, PT Bank Permata Tbk, held a GMB for the holders of Bhakti Investama Convertible Bond Debts of 2007 With a Fixed Rate. The meeting was attended by the Convertible Bond Holders representing a total of USD102,582,981 or 98.88% of the total principal of the Convertible Bond debts.
Results of General Meeting of BONDHOLDERS
1. Approved on the restructuring of the Company Convertible Bonds of 2007 with a Fixed Rate as proposed by the Listed Company. 2. Approved on the signing of a Trusteeship Agreement on the the Company Convertible Bonds of 2007 with a Fixed Rate, which was amended and reaffirmed, a Debt Agreement, and other documents relating to the restructuring of the Convertible Bonds. 3. Approved on compensation of 0.25% of the Convertible Bonds principal, to be executed at least 10 (ten) working days as of the closing of the GMB to the Convertible Bondholders based on the recording date at KSEI on November 22, 2011. Thus the 17th interest payment value of the Convertible Bonds executed on October 24, 2011 with an interest rate of 6% per annum plus the above-mentioned compensation will generate an interest rate of 7% per annum for the Convertible Bonds. 4. Approved on the delegation of authority to PT Bank Permata Tbk as the Trustee to take any actions necessary regarding the GMB’s decisions, including but not limited to making or requesting the making and signing of acts regarding the GMB’s decisions.
5. Following the signing of the Amendment of the Trusteeship Agreement and other documents on November 28, 2011, and with regard to the signing of a Guarantee document (as defined in the Amendment of the Agreement on Trusteeship) by the Trustee in the future, the Convertible Bondholders, through the GMB, decided to, provided that the matters did not result from ignorance or by intention of the Trustee, free the Trustee from any legal charges, claims, or loss claims following the signing of the documents, possibly proposed by the Convertible Bond Holders: • If there is subsequently found to be such incompleteness in the binding agreement of the Guarantee and/or inability to realize the binding agreement of the Guarantee; • If subsequently the Guarantee fails to be executed because it is in appropriate or contravenes the applicable laws.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris Perseroan memiliki kompetensi dan integritas yang sangat baik. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab telah dijalankan secara efektif dimana fungsi pengawasan/ monitoring baik secara langsung maupun melalui komite-komite yang dibentuk berjalan optimal.
Members of the Board of Commissioners of the Company have competence and strong integrity. They have carried out their duties and responsibilities effectively, including direct as well as indirect supervisory functions through the committees under the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan yang diselenggarakan oleh Direksi agar sesuai visi dan misi yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite.
The Board of Commissioners of the Company is responsible for monitoring and supervising the management of the company by the Board of Directors in order to fulfill the corporate vision and mission. In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Committees.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS. The membership of the Board of Commissioners in 2011 was as follows:
Komisaris Utama : Ratna Endang Soelistyawati Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris : Liliana Tanaja Komisaris Independen : Posma Lumban Tobing Komisaris Independen : Antonius Z. Tonbeng
President Commissioner : Ratna Endang Soelistyawati Commissioner : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Commissioner : Liliana Tanaja Independent Commissioner : Posma Lumban Tobing Independent Commissioner : Antonius Z. Tonbeng
RAPAT DEWAN KOMISARIS
MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris Perseroan mengadakan rapat rutin sekurangkurangnya 2 (dua) kali dalam setahun namun rapat tambahan dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama ataupun dari salah satu anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi. Keputusan yang diambil dalam rapat tersebut adalah berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dianggap sebagai salah satu instrumen untuk mengukur efektivitas pengendalian dan pengawasan perusahaan.
The Board of Commissioners holds routine meetings at least twice a year and other meetings at the written request of the President Commissioner or one of the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors. Meeting decisions are taken through a process of deliberation to reach a consensus. Board of Commissioners’ meetings are a key instrument to measure the effective control and monitoring of the Company.
Selama tahun 2011, telah diadakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 (enam) kali untuk membahas hal-hal berikut ini: - Mendiskusikan isi laporan pertanggungjawaban Direksi terkait dengan kinerja keuangan dan operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan untuk periode triwulan. - Membahas temuan-temuan dari hasil pengawasan perusahaan yang dilakukan Dewan Komisaris. - Memberikan masukan untuk hal-hal strategis terkait aksi korporasi perusahaan.
In 2011, the Board of Commissioners met six times to discuss the following issues: - Discussing the report on the accountability of the Board of Directors containing the quarterly financial performances of the Company and its subsidiaries. - Discussing the findings from the monitoring activities of the Board of Commissioners. - Providing inputs on strategic issues regarding corporate actions.
85
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
86
Kilas Kinerja Tahun 2011
Sekilas Perseroan
performance Highlights in 2011
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Nama Name
Jabatan Position
1
Ratna Endang Soelistyawati
Komisaris Utama President Commissioner
6
2
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris Commissioner
6
3
Liliana Tanaja
Komisaris Commissioner
6
4
Posma Lumban Tobing
Komisaris Commissioner
6
5
Antonius Z Tonbeng
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
No
Rapat yang dihadiri Attendance of meeting
Direksi
The Board of Directors
Direksi Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengurus pengelolaan perusahaan agar dapat merealisasikan visi dan misinya sesuai amanat para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Direksi memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur jalannya perusahaan, mengambil tindakan dan kebijakan yang dianggap perlu demi kelancaran operasional perusahaan dengan memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas. Untuk keputusan-keputusan strategis, diperlukan persetujuan RUPS.
The Board of Directors are responsible for managing the Company in order to be able to realize the vision and mission as mandated by both the shareholders and the stakeholders. The Board of Directors are fully authorized to run the Company, and take any necessary actions and policies to ensure the smooth operation of the Company by taking into consideration aspects of efficiency and effectiveness. However, decisions on strategic require the approval of the GMS.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Berikut susunan Direksi Perseroan selama tahun 2011:
The members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS. The composition of the Board of Directors in 2011 was as follows: President Director : Hary Tanoesoedibjo Director : Hary Djaja Director : Darma Putra Non-Affiliated Director : Wandhy Wira Riady
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Darma Putra : Wandhy Wira Riady
RAPAT DIREKSI
MEETINGS OF THE BOARD OF DIRECTORS
Direksi mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun namun dapat diadakan rapat tambahan atas permintaan tertulis dari Direktur Utama atau dari satu atau lebih anggota Direksi atau dari satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2011, telah diadakan Rapat Direksi sebanyak 14 (empat belas) kali dengan presentasi kehadiran 100%. Rapat Direksi membahas beberapa isu berikut ini: - Kinerja keuangan dan kegiatan operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan. - Penyusunan kebijakan dan mendiskusikan isu-isu strategis. - Membahas anggaran tahun fiskal berikutnya. Selain rapat dengan sesama anggota, Direksi juga mengadakan rapat rutin dengan para pimpinan divisi 1 (satu) minggu sekali untuk membahas masalah operasional dan perencanaan strategis.
The Board of Directors meets at least three times a year and further meetings may be convened at the request of the President Director or one or more members of the Board of Directors or one or more members of the Board of Commissioners. In 2011, the Board of Directors met fourteen times with a 100% attendance record. The following issues were discussed at the meetings: - The financial performance and operational performance of the Company and its subsidiaries. - Policy formulation and discussion of strategic issues. - Discussion on the budget for the next fiscal year. In addition to meeting with the Board members, the Board of Directors have meetings with division heads once a week to discuss the business operation and strategic plans.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Nama Name
Jabatan Position
1
Hary Tanoesoedibjo
Direktur Utama President Director
14
2
Hary Djaja
DIrektur Director
14
3
Darma Putra
DIrektur Director
14
4
Wandhy Wira Riady*
DIrektur Director
10
No
Rapat yang dihadiri Attendance of meeting
*Diangkat pada bulan April 2011/ Appointed in April 2011
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
joint meetings between the Board of Commissioners and Directors
Direksi juga terlibat dalam rapat koordinasi gabungan bersama Dewan Komisaris yang terjadi sebanyak 4 (empat) kali selama tahun 2011. Rapat ini membahas hal-hal di antaranya, laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris terkait kinerja keuangan dan operasional perusahaan dan anak-anak perusahaan, serta untuk memperoleh masukan atas aksi korporasi yang disiapkan manajemen.
There were also four joint meetings between the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2011. These meetings discussed among other matters the accountability report to the Board of Commissioners on the financial and operational performance of the Company and its subsidiaries, and inputs on the corporate actions prepared by the management.
No
Nama Name
1
Ratna Endang Soelistyawati
2
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
3
Liliana Tanaja
4
Posma Lumban Tobing
5
Antonius Z. Tonbeng
6
Hary Tanoesoedibjo
7
Hary Djaja
8
Darma Putra
9
Wandhy Wira Riady*
Jabatan Position
Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint Meeting of the Board of Commissioners and DIrectors
Kehadiran Attendance
4
100%
4
100%
4
100%
4
100%
4
100%
4
100%
4
100%
4
100%
3
100%
*Diangkat pada bulan April 2011/ Appointed in April 2011
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Perseroan telah membentuk perangkat pendukung pelaksanaan GCG di tubuh organisasi perusahaan, yaitu berupa komite-komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komitekomite ini bertugas untuk membantu kegiatan pengawasan maupun pengendalian perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sekaligus memastikan seluruh kegiatan telah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Komite-komite tersebut adalah:
The Company has established support elements for GCG in the form of committees that are responsible to the Board of Commissioners. The Committees are assigned to assist the monitoring and supervision activities of the Board of Commissioners and ensure that all activities are in compliance with the applicable rules. These committees are:
87
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
88
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Komite Audit
The Audit Committee
Pedoman GCG tidak mengatur banyaknya anggota Komite Audit dalam suatu perusahaan namun harus disesuaikan dengan kompleksitas Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan negara, perusahaan daerah, perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai dampak luas terhadap kelestarian lingkungan, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan anggotanya dapat terdiri dari Komisaris dan atau pelaku profesi dari luar Perseroan. Salah seorang anggota memiliki latar belakang dan kemampuan akuntasi dan atau keuangan.
The Guidelines on GCG Implementation do not regulate the number of members of the Company’s Audit Committee, but the number should be in line with the complexity of the organization and the effectiveness of the decision-making process. For companies listed on the stock exchange, state-owned enterprises, locally owned companies, companies that collect and manage public funds, companies whose products and services are widely used by the public, and companies that have a great impact on environmental aspects, the Audit Committee must be chaired by an Independent Commissioner, and its members should consist of Commissioners and/or professionals who have not had a career in the Company. One of the members should have an accounting and/or financial background.
Komite Audit dibentuk berdasarkan peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam peraturan tersebut Emiten dan Perusahaan Publik diwajibkan membentuk Komite Audit yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga orang dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen Perusahaan dan bertindak sebagai ketua Komite Audit.
The Audit Committee is established with reference to Regulation of Bapepam-LK No.IX.I.5 Regulation regarding the Formulation and Working Guidelines of the Audit Committee. The regulation states that Listed and Public Companies are required to form an Audit Committee consisting of at least three members, of which one member is an Independent Commissioner of the Company who will serve as Chairman of the Audit Committee.
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa: a. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; b. Struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; c. Komite Audit juga bertugas memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris; d. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan, seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : - Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan; - Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal; - Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal - Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. e. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal;
The Audit Committee assists the Board of Commissioners to: a. Ensure that the financial report is fairly presented in line with general accounting principles; b. Ensure that the internal control structure is properly implemented, and the internal as well as external audits comply with the applicable audit standards, and ensure that management follows up the audit findings; c. Make recommendations on future external auditors, including the compensation of their services, for submission to the Board of Commissioners; d. Review the financial information that will be disclosed by the Company, such as financial statements, projections, and other financial information, by: - Reviewing the effectiveness of the internal control system of the Company; - Evaluating the implementation and results of the audit conducted by the External Auditor; - Reviewing the independence and objectivity of the External Audit; - Reviewing and evaluating the adequacy of investigations by the External Auditor. e. Review the Company’s compliance with the prevailing rules at the stock exchange and other laws relating to the Company’s activities; f. Review investigation reports issued by the Internal Auditor;
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
g. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; h. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan; j. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit.
g. Report to the Board of Commissioners on any risks dealt with by the Company and on the implementation of risk management by the Board of Directors; h. Review and report to the Board of Commissioners on claims relating to the Company; i. Maintain the confidentiality of the documents, data and information of the company; j. Formulate a Working Guidance for the Audit Committee.
Struktur dan komposisi keanggotaan Komite Audit telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dengan anggota satu orang Komisaris Independen dan satu orang Pihak Independen.
The structure and composition of the Audit Committee complies with current requirements. The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner with an accounting background, and has at least one member who is an Independent Commissioner and one who is independent.
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan dalam melaksanakan tugasnya, Komite ini merujuk pada Pedoman Kerja. Berikut susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2011: Ketua : Antonius Z. Tonbeng Anggota : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners. In carrying out its duties, the Committee refers to the Working Guidance. The membership of the Audit Committee as per December 31, 2011 is as below: Chairman : Antonius Z. Tonbeng Members : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
Profil Antonius Z. Tonbeng dan Posma Lumban Tobing dapat dilihat pada halaman 31 dari Laporan Tahunan ini.
Profiles of Antonius Z. Tonbeng and Posma Lumban Tobing can be seen on page 31 of this Annual Report.
Profil Anwar Adewidjaya: Anwar Adewidjaya, warga negara Indonesia kelahiran Jakarta tahun 1971, adalah lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Univesitas Trisakti, Jakarta (1994). Karir profesionalnya dimulai di PT Bank Central Dagang (1994-1998). Beliau kemudian bergabung dalam Tim Pengelola Sementara BCD-BPPN (1999), PT Bank Artha Graha (1999-2000), PT Bank Unibank Tbk (2000-2003), PT Bank Kesawan Tbk (2003-2005), serta pernah menjabat sebagai General Manager SMBD pada PT Bhakti Finance (2005-2008) and Direktur PT Indo Finance Perkasa (2008-sekarang).
Profile of Anwar Adewidjaya: Born in Jakarta in 1971, Anwar Adewidjaya, an Indonesian citizen, graduated with a degree in Electrical Engineering from Trisakti University, Jakarta (1994). His professional career began at PT Bank Central Dagang (1994-1998). He then joined the Temporary Management Team of BCD-BPPN (1999), followed by PT Bank Artha Graha (1999-2000), PT Bank Unibank Tbk (2000-2003), and PT Bank Kesawan Tbk (2003-2005), and he served as General Manager SMBD at PT Bhakti Finance from 2005 to 2008. He is also a Director of PT Indo Finance Perkasa (2008-present).
Rapat Komite Audit
Meetings of the Audit Committee
Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan.
Audit Committee Meetings are held twice a year. The minutes of the Audit Committee meetings are reported to the Board of Commissioners, including any opinions and recommendations.
Pada tahun 2011, Komite Audit telah menyelenggarakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan tingkat kehadiran 100% (seratus persen).
In 2011, the Audit Committee met seven times, with a 100% attendance record.
Dari hasil pemeriksaan maupun penelaahan terhadap kinerja Perseroan, Komite Audit tidak menemukan hal-hal yang bersifat material.
From its analysis and review of the Company’s performance, the Audit Committee did not uncover any material findings.
89
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
Kilas Kinerja Tahun 2011
90
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Rapat Komite Audit Tahun 2011 No.
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Nama/ Posisi Name/ Position
Komitmen Investasi Perusahaan
Analisa dan Diskusi Manajemen
Investment commitment of the company
Management Discussion and Analysis
Audit Committee's Meeting in 2011 Jumlah Rapat Number of Meeting
% Kehadiran % of Attendance
1
Antonius Z. Tonbeng
Ketua Chairman
7
100%
2
Posma Lumban Tobing
Anggota Member
7
100%
3
Anwar Ade Widjaya
Anggota Member
7
100%
Komite Remunerasi
REMUNERATION COMMITTEE
Komite Remunerasi, yang dibentuk pada tahun 2008 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan memutuskan Komite Remunerasi, antara lain: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
The Remuneration Committee was established in 2008 pursuant to a Decision of the Company’s Board of Commissioners. The members of the Remuneration Committee are: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Members : Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Aktivitas yang dilakukan selama tahun 2011 terkait dengan penentuan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, adalah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: Menyusun sistem remunerasi, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; Melakukan penilaian terhadap kinerja Komisaris dan Direksi dalam menjalankan aktivitas usaha Perseroan; Menyusun sistem penilaian anggota Dewan Komisaris & Direksi.
All activities in 2011 relating to the determination of the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors, were in line with the functions, duties and responsibilities of the Remuneration Committee, as follows: • Formulating the remuneration system, benefits and bonuses for the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company; • Conducting an assessment of the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors in running the Company’s business; • Formulating an evaluation system for the members of Board of Commissioners and Board of Directors.
Komite Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam : 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris; 3. Menetapkan sistem remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi; 4. Membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengusulkan besaran remunerasinya.
The Remuneration Committee assists the Board of Commissioners on the following matters: 1. Evaluating the remuneration policy; 2. Giving recommendations to the Board of Commissioners about the remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the GMS and the remuneration policy for the Executives and employees to be submitted to the Board of Directors through the Board of Commissioners; 3. Determining the remuneration system for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors; 4. Assisting the Board of Commissioners to prepare future members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as recommend the amount of remuneration.
Selain itu, Komite telah melakukan penelaahan terhadap hasil survei remunerasi di berbagai perusahaan yang sekelas dengan Perseroan, dan ternyata nilai remunerasi di Perseroan masih cukup kompetitif
In addition, the Committee has completed a review of the results of a remuneration survey of peer companies, which indicated that the remuneration provided by the Company is quite competitive.
Paket Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp18.836 juta. Penelaahan terhadap kompensasi ini telah dilakukan pula oleh Komite Audit.
The Company determined a total remuneration package of Rp18,836 million for the Board of Commissioners and Board of Directors in 2011. The Audit Committee also completed its own review of the compensation.
• • •
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Data Perseroan
Corporate Social Responsibility
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Rapat Komite Remunerasi
Meetings of the Remuneration Committee
Pada tahun 2011, Komite Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran 100% (seratus persen).
In 2011, the Remuneration Committee held four meetings, with a 100% attendance record.
Rapat Komite Remunerasi Tahun 2011
Meetings of The Remuneration Committee in 2011
No.
Nama/ Posisi Name/ Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
% Kehadiran % of Attendance
1
Hary Tanoesoedibjo
Ketua Chairman
4
100%
2
Hary Djaja
Anggota Member
4
100%
3
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Anggota Member
4
100%
Beberapa agenda penting dalam rapat yang diselenggarakan oleh Komite Remunerasi, antara lain: • Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi dan tunjangan untuk Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. • Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Among the important issues discussed at the Remuneration Committee the meetings were the following: • Recommendations on the remuneration and allowances for the Board of Directors and Board of Commissioners, to be submitted to the GMS. • Recommendation on the future members of the Board of Commissioners and Board of Directors, to be proposed to the GMS.
KOMITE MANAGEMENT EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP)
MANAGEMENT EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP) COMMITTEE
Dibentuk pada tahun 2008, Komite MESOP bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan MESOP dalam lingkungan perusahaan didasarkan pada keputusan Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui pemberian MESOP sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Berikut adalah susunan keanggotaan Komite MESOP per 31 Desember 2011:
Established in 2008, the MESOP Committee is responsible for determining policies relating to the execution of MESOP, the Management and Employee Stock Option Program. The MESOP refers to the decision of the shareholders to approve the allocation of 3% of the fully paid-in and subscribed capital for the MESOP. The members of the MESOP Committee as of December 31, 2011 were:
Ketua Anggota
Chairman Members
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Selama tahun 2011, Komite MESOP telah mengadakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan tingkat kehadiran 100%.
In 2011, the MESOP Committee held three meetings with a 100% attendance record.
Berdasarkan surat No. S-07705/BEI-PPJ/12-2010 tanggal 8 Desember 2010, Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESOP Perseroan Tahap I dan II adalah sebagai berikut:
Referring to the letter No. S-07705/BEI-PPJ/12-2010 dated December 8, 2010, the Indonesia Stock Exchange has agreed to the preregistration of stocks at the Company’s First and Second Stage of MESOP, as follows:
Keterangan/ Remark on Pre Registration Jumlah Saham Pra Pencatatan/ Number of stocks at pre registration Tahap I/ 1st Phase Tahap II/ 2nd Phase Harga Pelaksanaan MESOP/MESOP Execution Price
Pra Pencatatan/ Pre-Registration 308,467,533 saham/ stocks 173,670,533 saham/ stocks 134,797,000 saham/ stocks Rp117
91
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
92
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Periode Penukaran Tahap I adalah sebagai berikut: Alokasi/ Allocation 2010 2011 2012
% 30% 30% 40%
Jumlah Saham/ Number of Stocks 52,101,160 52,101,160 69,468,213
Periode Penukaran Tahap II adalah sebagai berikut: Alokasi/ Allocation 2011 2012 2013
% 30% 30% 40%
Jumlah Saham/ Number of Stocks 40,439,100 40,439,100 53,918,800
Bursa Efek Indonesia juga telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESOP Perseroan Tahap III adalah sebagai berikut: Keterangan/ Remarks Jumlah Saham Pra Pencatatan/ Number of stocks at pre registration Harga Pelaksanaan MESOP/ MESOP Execution Price Periode Penukaran Tahap III adalah sebagai berikut: Alokasi/ Allocation 2011 2012 2013
% 30% 30% 40%
Jumlah Saham/ Number of Stocks 63,763,220 63,763,220 85,017,627
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
The 1st Phase of Conversion Period was as follows: Periode Pelaksanaan/ Execution Date Desember 2010 dan April 2011/ December 2010 and April 2011 April 2011 dan Oktober 2011/ April 2011 and October 2011 April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 The 2nd Phase of Conversion Period was as follows: Periode Pelaksanaan/ Execution Date April 2011 dan Oktober 2011/ April 2011 and October 2011 April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 April 2013 dan Oktober 2013/ April 2013 and October 2013 Indonesia Stock Exchange also has agreed on pre stock registration at 3rd Phase of MESOP: Pra Pencatatan/ Pre-Registration 212,544,067 saham/ stocks Rp117 The 3rd Phase of Conversion Period was as follows: Periode Pelaksanaan/ Execution Date Oktober 2011/ October 2011 April 2012 dan Oktober 2012/ April 2012 and October 2012 April 2013 dan Oktober 2013/ April 2013 and October 2013
Sampai akhir tahun 2011, jumlah MESOP yang telah dikonversi menjadi saham dapat dilaporkan sebagai berikut: - Tahap I : 84.535.500 saham - Tahap II: 29.798.500 saham - Tahap III: 44.473.000 saham
Until end of 2011, total MESOP that was converted into stocks was as follows: - 1st Phase: 84,535,500 stocks - 2nd Phase: 29,798,500 stocks - 3rd Phase: 44,473,000 stocks
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dibentuk mengacu pada Peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, yang bertugas antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, sebagai penghubung/ contact person antara Perseroan dengan Bapepam & LK dan masyarakat, menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Pursuant to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.4 and Stock Exchange Regulation No. I-A, the duties of the Corporate Secretary include closely monitoring developments at the Indonesia Stock Exchange (IDX); providing services to the public such as providing corporate information; giving input to the Board of Directors to ensure the Company’s compliance with Capital Market regulations and any technical provisions; serving as a liaison between the Company and Bapepam-LK and the public; attending meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, and being responsible for organizing the General Meeting of Shareholders.
Pembentukan Sekretaris Perusahaan tidak hanya sebagai kelengkapan perangkat organisasi namun memiliki peran strategis dalam membangun hubungan yang harmonis antara Perseroan, Otoritas Pasar Modal, Pelaku Pasar Modal, Pemodal dan Masyarakat Umum. Lingkup tugas, fungsi dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Corporate Secretary also has a strategic role in building and maintaining harmonious relations between the Company, the Capital Market Authority, Stock Market Players, Investors and Public. The scope of the duties, functions and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• • •
•
•
•
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Memonitor perkembangan Pasar Modal dan mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya pemodal, yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan tentang Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, serta peraturan BEI. Berperan sebagai penghubung antara Perseroan dengan regulator yaitu Bapepam dan BEI serta masyarakat terutama investor. Menjunjung tinggi prinsip dan cara kerja profesional dan menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of interest). Memberikan persetujuan terhadap informasi maupun kegiatan yang berada diluar ketentuan pasar modal dan perundang-undangan yang berlaku.
Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2011, di antaranya: 1. Menyelenggarakan RUPST dan RUPLSB Perseroan pada tanggal 28 April 2011, serta RUPTBUK pada tanggal 28 November 2011. 2. Menyelenggarakan kegiatan korporasi antara lain: paparan publik (public expose), Site Visit Exhibition, Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang (RUPTBUK), berpartisipasi dalam Seminar ASEAN Corporate Governance Scorecard, ASEAN Capital Market Forum, Sosialisasi Pengenalan & Pemahaman Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Seminar Tanggung Jawab Komite Audit Terhadap Terjadinya Fraud, Seminar Capital & Global Economic Update, Investor Summit And Capital Market Expo 2011, Workshop KWC dan Internal Kontrol, Overview Peraturan Bapepam dan LK. No.V.D.3 Tentang Pengendalian Internal Perantara Pedagang Efek, Workshop Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Di Pasar Modal Indonesia, Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang. 3. Membangun komunikasi yang efektif dengan para otoritas di Pasar Modal, yaitu Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. 4. Mengikuti/mengupdate perkembangan pasar modal termasuk setiap peraturan Pasar Modal yang baru diterbitkan selama tahun 2011 serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan baru tersebut. 5. Menyampaikan Laporan Berkala dan Laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa, termasuk Laporan rencana dan hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas korporasi seperti RUPST dan RUPSLB. 6. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada Publik melalui Bursa atas setiap informasi berkaitan dengan aktivitas/ kegiatan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa Perseroan yang disampaikan kepada media. 7. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
• • •
•
•
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Monitoring Capital Market development and acknowledging current market regulations. Providing information to the public, particularly investors, relating to the Company’s performance. Giving suggestions to the Board of Directors in term of compliance with Capital Market laws and provisions, as well as IDX regulations. Acting as mediator between the Company and the market regulators, namely Bapepam, the IDX and the public, particularly investors. Upholding principles and professionalism and avoiding conflicts of interest.
• Approving any information and activities that are not regulated by the Stock Exchange or existing law.
Some of the activities carried out by the Corporate Secretary in 2011 were: 1. Holding an AGMS and EGMS on April 28, 2011 and the GMB on November 28, 2011. 2. Organizing other corporate activities, including a public expose, a Site Visit Exhibition, General Meeting of Bondholders (GMB), participating at seminars on the ASEAN Corporate Governance Scorecard, the ASEAN Capital Market Forum, an Introduction to and Understanding of Law on Financial Service Authority (OJK), the Responsibility of Audit Committees Against Fraud, and Capital & Global Economic Update; and participating in the Investor Summit and Capital Market Expo 2011, a Workshop KWC and Internal Control, an Overview of Bapepam-LK Regulation No.V.D.3 about Internal Control of Brokerage, a Workshop on Implementation of Principles in Knowing Your Customers at the Indonesia's capital market, and the Typology of Money Laundering. 3. Building effective communication with the market authorities, Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. 4. Following/updating market developments, including the market regulations issued in 2011, and providing inputs on the same to the Board of Commissioners, Board of Directors and related working units. 5. Submitting Periodic Reports and Incidental Reports to BapepamLK and the Stock Exchange, including reports on plans and results of corporate activities such as the AGMS and EGMS. 6. Disclosing information to the public through the Stock Exchange, including information on the activities referred to in Regulation No. X.K.1 of Addendum of Decision of Chairman of BapepamLK No: Kep 86/PM/1996 dated January 24, 1996, regarding Information Disclosures which Shall be Immediately Announced to the Public and Market Regulations Disclosed to the Media. 7. Attending meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
93
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
94
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Perseroan telah menunjuk Robert Satrya untuk menduduki posisi Sekretaris Perusahaan. Robert Satrya, kelahiran tahun 1963, menyandang jabatan sebagai Senior Vice President, Corporate Secretary/Group Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Pemilik gelar Bachelor of Science di bidang Financial Management dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan gelar Master of Applied Finance dari University of Western Sydney pada tahun 1999 ini sebelumnya adalah Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). Sebagai Sekretaris Perusahaan, beliau juga membawahi Divisi Hubungan Investor (HI). The Company appointed Robert Satrya as the Corporate Secretary. Born in 1963, Robert Satrya has been Senior Vice President, Corporate Secretary/Group Head of Investor Relations of the Company since September 2006. He holds a Bachelor of Science degree in Financial Management from the California State University of Long Beach, California, USA (1986) and a Master of Applied Finance degree from the University of Western Sydney (1999). He was once appointed as Senior Vice President and Special Assistant to the President Director of the Company, President Director of PT Asia Media Internasional (2001-2003) and a Director of Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005). As Corporate Secretary, he also leads the Investor Relations Division.
“Hubungan Investor harus dapat menjunjung tinggi penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) pada setiap kegiatan, peraturan internal Perseroan dan Hubungan antara perseroan dengan stakeholder” . “The Investor Relations unit shall uphold GCG implementation in every activity of the internal supervision of the Company and the pattern of relations between the Company and the stakeholders” .
Hubungan Investor
Investor Relations
Hubungan Investor dengan regulator/otoritas pasar modal dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kepatuhan atas peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Relations with the market regulatory authority are carried out with due consideration to compliance with the current rules and regulations.
Hubungan Investor selalu memperhatikan penerapan GCG pada setiap kegiatan peraturan internal dan pola hubungan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan. Hubungan Investor mempunyai peran penting bagi Perseroan, yaitu di antaranya: • Menciptakan pengaruh yang positif bagi masyarakat luas khususnya para pelaku pasar modal, termasuk para investor; • Menciptakan, memelihara dan mengembangkan akses Perseroan kepada otoritas bursa, masyarakat luas, pelaku pasar modal (termasuk investor); • Mengelola harapan pasar (market expectations) dan membangun citra positif di antara pemodal terkait kredibilitas, efisiensi, transparansi dan kapabilitas Perseroan; • Mendorong penciptaan pandangan yang positif di antara masyarakat luas dan pelaku pasar modal (termasuk investor) mengenai Perseroan.
The Investor Relations unit shall uphold GCG implementation in every activity of the internal supervision of the Company and the pattern of relations between the Company and the stakeholders. The Investor Relations Unit plays an important role for the Company by: • Positively influencing the public, particularly market players, including investors; • Creating, maintaining, and developing access to the Company for the market authorities, the public, and market players, including investors; • Managing market expectations and building a positive image among investors with regard to the Company’s credibility, efficiency, transparency and capability; • Encouraging a positive corporate image among the public and market players, including investors.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
•
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pelaku pasar modal (termasuk investor didalamnya) dan masyarakat yang terkait dengan kondisi/keadaan Perseroan. Menjadi penghubung antara Perseroan dengan masyarakat dan pelaku pasar modal. Memelihara dan mengembangkan akses perusahaan terhadap regulator dan pelaku pasar modal.
• Providing the information needed by market players, including investors, and the public regarding the current condition of the Company; • Being the mediator between the Company and the public and market players. • Maintaining & Expanding the Company's access to regulations and market players.
Untuk mendukung perannya tersebut, Divisi Hubungan Investor melaksanakan sejumlah kegiatan rutin, yaitu : - Mengadakan pertemuan setiap bulan dengan unit-unit usaha di lingkungan perusahaan dalam rangka pertukaran informasi mengenai perkembangan kinerja masing-masing perusahaan, rencana dan strategi usaha ke depan; - Membuat kajian permodalan, nilai saham dan corporate action.
In fulfilling the above roles, Investor Relations conducts the following routine activities: - Organizing monthly meetings with the business units of the Company to exchange information about the performance of each company, their plans and future strategies;
• •
- Menyiapkan materi roadshow, analyst meeting, siaran pers, konferensi pers, paparan publik, presentasi RUPST dan RUPSLB, review rating, news release; - Melakukan back up data/informasi tentang Perseroan setiap triwulan dan menyiapkan Q & A; - Melakukan conference call, roadshow ke luar negeri ataupun one-onone meeting dengan beberapa perusahaan lokal maupun asing; - Membuat Laporan Tahunan (Annual Report) dan mendistribusikan kepada komunitas pasar modal, investor, pemangku kepentingan dan regulator terkait lainnya; - Menyiapkan Laporan Keuangan Triwulan yang sudah dipublikasikan di media massa dan website regulator (Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia); - Mengumpulkan dan mereview isi Corporate Research yang diterbitkan oleh perusahaan sekuritas atau regulator; - Kinerja saham Perseroan.
- Conducting reviews of capitalization, stock value and corporate actions; - Preparing materials for roadshows, analysts’ meetings, press releases, press conferences, public exposes, presentations for the AGMS and EGMS, review ratings and news releases; - Doing data/information backup every quarter and preparing Q&A; - Organizing conference calls, roadshows abroad, and one-onone meetings with local and foreign companies; - Publishing the Annual Report and distributing it to the capital market community, investors, stakeholders and regulators; -
Preparing the Quarterly Financial Reports published in the mass media and the websites of the market regulators (Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange); - Collecting and reviewing content of Corporate Research published by the security companies or regulators; - Company’s stock performance .
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
ACCESS TO CORPORATE DATA AND INFORMATION
Mengingat statusnya sebagai perusahaan publik dan dalam rangka merealisasikan transparansi, Perseroan berkewajiban menyediakan informasi dan data kepada siapapun yang memerlukan, sepanjang informasi atau data tersebut merupakan informasi dan data yang boleh diketahui secara umum seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Bahkan informasi dan data tersebut tersedia dan dapat diakses publik melalui situs resmi Perseroan yaitu www.bhakti-investama.com.
Given its status as a publicly listed company and in order to fulfill its commitment to the principle of transparency, the Company shall provide information and data to any persons who need it, provided that the data or information are intended for the general public such as financial statements, annual reports, press releases and others. Such data and information are accessible by the public via the corporate website, www.bhakti-investama.com.
95
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
96
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Internal Audit internal audit
Perseroan mendirikan Grup Internal Audit dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan audit, konsultasi aspek kontrol dan lain sebagainya. Grup Internal Audit mempunyai fungsi utama untuk memberikan masukan yang independen terhadap kondisi sistem pengendalian internal di lingkungan perusahaan dan unit-unit usahanya. Grup Internal Audit melaksanakan tugasnya dengan merujuk pada Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) yang telah disesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK.
The Company has established a Group Internal Audit to improve the effectiveness of the auditing process, provide consultation on control aspects, and more. One of the key functions of the Group Internal Audit is to provide independent consultations on the state of the internal control system in the Company and its business units. The Group Internal Audit has conducted its duties with reference to the Internal Audit Charter, which is in compliance with the regulations of Bapepam-LK.
Selain itu Grup Internal Audit melakukan koordinasi dengan divisi Internal Audit yang terdapat di masing-masing unit usaha dalam Group Perseroan untuk memastikan kecukupan cakupan audit, serta meningkatkan kualitas kegiatan audit dan kompetensi auditor di unit usaha.
The Group Internal Audit has also coordinated with the Internal Audit Division in each of the business units in the Group to ensure the adequacy of their auditing processes, as well as to improve the quality of audit activities and the competencies of the auditors each business unit.
Grup Internal Audit juga bertugas menyusun Rencana Kerja Audit berbasis risiko untuk tiap unit usaha di jajaran MNC Group dengan mengedepankan berbagai faktor terkait finansial dan operasional, kinerja pengendalian di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya. Setelah selesai disusun, Rencana Kerja Audit ini dikonsultasikan terlebih dulu kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan. Grup Internal Audit harus menyampaikan laporan mengenai hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan pengendalian internal setiap bulan kepada Direksi.
The Group Internal Audit is also responsible for formulating a Riskbased Audit Work Plan for each business unit of the MNC Group, taking into account a number of financial and operational factors, the past control performance and other important aspects. The Audit Work Plan then undergoes a consultation process with the Board of Directors to get their approval. The Group Internal Audit must submit the audit report, the implementation of the recommendations and other activities relating to efforts to improve internal control to the Board of Directors on monthly basis.
Internal Audit telah melaksanakan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan memiliki pedoman yang telah ditetapkan. Untuk memperkuat fungsi audit internal, Internal Audit telah melakukan langkahlangkah perbaikan antara lain melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan staf termasuk memprioritaskan kepada kegiatan berisiko tinggi.
The Internal Audit Unit has implemented its independent monitoring function and has developed working guidelines. To strengthen its function, the Internal Audit Unit has made a number of improvements, including enhancing the capacity and competence of the staff and giving priority to high-risk activities.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Manajemen Risiko risk management
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company and its subsidiaries’ overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board.
Manajemen Risiko Mata Uang Asing
Management of Foreign Exchange Rate Risk
Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian barang impor dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing.
The Company and its subsidiaries are e xposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchases of goods and borrowings denominated in foreign currency.
Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang.
The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and dpayments in each individual currency.
Manajemen Risiko Tingkat Bunga
Management of Interest Rate Risk
Perusahaan dan entitas anak juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Perusahaan dan entitas anak memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
The Company and its subsidiaries are exposed to interest rate risk because the Company and its subsidiaries have borrowing with both floating and fixed interest rate.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehinngga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
To manage the interest rate risk, the Company and its subsidiaries have a policy in obtaining a low interest financing, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling the Company to pay the loan if there is a significant increase with the rate.
Manajemen Risiko Kredit
Management of Credit Risk
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries.
Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan dan entitas anak menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak
The Company and its subsidiaries’ credit risk is primarily attributed to their trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy financial institutions. Other investments and trade accounts
97
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
98
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan entitas anak dan rekanan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara rekanan yang telah disetujui.
receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Company and its subsidiaries exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties.
Manajemen Risiko Likuiditas
Management of Liquidity Risk
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Dewan Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests at the Board of Directors, which has build a risk liquidity management framework that suits the liquidity management requirement and short, medium and long term funding for the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan dan entitas anak memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Company and its subsidiaries maintain sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.
Perkara yang Dihadapi Perseroan
Legal Claims of the Company
Perseroan, pada periode Laporan Tahunan ini disajikan saat ini tidak sedang menghadapi atau terlibat dalam perkara penting apapun.
The Company, was not involved in or facing any legal claims when this Annual Report was presented.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Sumber Daya Manusia Human resources
99
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
100
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Sumber Daya Manusia Human resources
Perseroan menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya secara efektif diantaranya tergantung pada sumber daya manusia serta motivasi yang dimilikinya. Sebagaimana dijelaskan dalam Teori Dua Faktor yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg, psikolog Amerika asal Jerman, tinggi atau rendahnya motivasi karyawan sendiri dipengaruhi oleh faktor motivator dan faktor hygiene. Faktor motivator terkait pada kepuasan yang diberikan baik dalam bentuk prestasi, pengakuan, maupun kemajuan personal. Kemudian, faktor hygiene terkait dengan hal-hal pendukung untuk memuaskan karyawan, yaitu seperti gaji, tunjangan, keamanan kerja dan hubungan antar karyawan yang terkait dengan kebijakan dan tindakan perusahaan.
The Company realizes that the success of an organization in achieving its goals effectively partly depends on human resources and motivation. As explained in the Two Factor theory developed by American psychologist Frederick Herzberg, the motivation of employees is influenced by two types of factors: Motivator factors and Hygiene factors. Motivator factors relates to satisfaction given in the form of achievement, recognition and personal development. Hygiene factors are the supporting factors that can satisfy employees, such as remuneration, safety at work, relations among employees and corporate policies and acts.
Dalam rangka memenuhi kedua faktor tersebut, Perseroan telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi karyawan yang sistematis dan terarah agar mereka dapat meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi kompetensi teknis maupun non-teknis. Pelatihan dan pendidikan karyawan serta pengembangan organisasi dan budaya menjadi bagian kegiatan untuk menciptakan iklim kerja yang dinamis.
To fulfill the two factors, the Company has put in place systematic, targeted strategies for developing the competencies of our employees so that they can improve their quality in both technical and non-technical domains. Training and education for the staff as well as for the development of the organization and its culture form part of the dynamic working environment.
Perseroan secara berkala mengukur kinerja tiap karyawan dengan menggunakan konsep Balance Score Card (BSC) yang mulai diterapkan sejak tahun 2010. Penerapan BSC membantu perusahaan mendapatkan penilaian yang obyektif mengenai performa masing-masing karyawan sesuai bidang pekerjaannya sehingga dapat ditentukan keahlian dan kemudian menempatkan mereka di posisi yang tepat, merencanakan jenjang karir dan menentukan pelatihan yang sesuai dengan bidang yang digelutinya.
The Company periodically measures the performance of each employee using the Balance Score Card (BSC) concept, which has been implemented since 2010. BSC helps the company to make an objective evaluation of the performance of each employee in accordance with their specialization in order to identify their skills and place them in the right position, as well as to plan their career development and training in line with their field of work.
Pada tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi teknis maupun non-teknis tersebut.
In 2011, the Company ran a number of activities to enhance the technical and non-technical competencies of the staff.
Kegiatan untuk pengembangan kompetensi teknis dilaksanakan sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing karyawan. Hal ini tidak hanya mengasah kemampuan personal tiap karyawan namun juga menciptakan spesialisasi di bidangnya masing-masing. Kegiatan pelatihan baik di dalam (in house) maupun di luar lingkungan perusahaan yang dilakukan selama tahun 2011 meliputi:
Technical competency development was provided to suit the type of work and duties of each employee, enhancing their personal qualities as wells increasing their specialization in their respective fields. In-house and external training programs conducted in 2011 included:
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
- Seminar The Future HR - Pelatihan PPA Accreditation Program - Pelatihan Job Design - Pelatihan Talent Management. - Pelatihan Essential Leadership Skill - Pelatihan Secretary Forum - Pelatihan Motivation & Selling Skill
- Seminar on the Future HR; - PPA Accreditation Training Program; - Job Design Training; - Talent Management Training. - Essential Leadership Skill Training - Secretary Forum Training - Motivation & Selling Skill Training
Selain melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk pengembangan potensi personal karyawan, Perseroan juga melaksanakan rotasi kerja guna memperkaya pengetahuan dan pengalaman karyawan akan bidang kerja yang berbeda sekaligus memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan potensi sesuai keahliannya. Kegiatan ini didukung oleh kebijakan Perseroan yang dituangkan dalam Talent Inventory System.
In addition to training and educational programs to develop personal potential, the Company also rotated staff to enable them to gain more knowledge and experience of different areas of work and give them an opportunity to develop their potential in line with their particular skills and talents. These activities were supported by the Company’s policy on its Talent Inventory System.
Sementara itu, kegiatan untuk pengembangan kompetensi non teknis adalah sebagai berikut:
Activities for developing non-technical competencies included:
a. Pelatihan New Employee Orientation Program Pelatihan ini diberikan kepada tiap karyawan baru dengan tujuan untuk memperkenalkan latar belakang serta mensosialisasikan peraturan yang berlaku di lingkungan perusahaan. Objektivitas dari pelatihan ini adalah bahwa tiap karyawan dapat mengetahui profil perusahaan serta keterkaitannya dengan unit bisnis lainnya. Dengan demikian, karyawan baru ini dapat mengetahui batasan-batasan yang harus dipatuhi di samping kompensasi dan tunjangan yang akan mereka terima. Pelatihan yang bersifat orientasi lingkungan ini dilakukan secara berkala kepada karyawan baru minimum setiap 2 bulan sekali.
a. New Employee Orientation Program Training This program is aimed at helping new staff to understand the background to the policies applied in the Company’s environment. The training objective is for each employee to be familiar with the profile of the Company and its relationship with the other business units, thereby enabling new staff to understand the conduct expected of them as well as the benefits and remuneration they will receive. This orientation is provided at least once every two months for all new staff.
b. Outing Bhakti Investama & Group Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, program outing Perseroan dan jajaran perusahaan dalam MNC Group bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja serta membangun kerja tim (teamwork) yang solid. Program outing kali ini diselenggarakan dalam dua batch, yaitu batch I pada bulan Juli 2011 dan batch II pada bulan September 2011 di Santa Monica Resort. Seluruh karyawan tidak terkecuali para Direksi dari Perseroan, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life, dan PT MNC Finance berpartisipasi dalam program ini.
b. Bhakti Investama & Group Outing As in previous years, the outing for the Company and the business units in the MNC Group was aiming at building motivation and solid teamwork among employees. Two outings were held to accommodate two batches of employees, one in July 2011 and the other in September 2011, at Santa Monica Resort. All employees, including the Directors of the Company, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Life, and PT MNC Finance, took part in this program.
101
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
102
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
c. Halal Bihalal MNC Group Kegiatan Halal Bihalal diselenggarakan sebagai upaya untuk menjalin tali silaturahmi antar Direksi dan karyawan di lingkungan Perseroan serta anak-anak perusahaan yang tergabung dalam MNC Group. Waktu pelaksanaannya dipilih setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H.
c. MNC Group Halal Bihalal A Halal Bihalal was held to strengthen the relationship between the Directors and the staff of the Company and the business units in the MNC Group. The event was held following the celebration of Ied-ul Fitr on 1 Syawal 1432 H.
d. Perayaan HUT Perseroan ke-22 Terkait dengan HUT PT Bhakti Investama Tbk ke-22, diselenggarakan berbagai acara untuk memeriahkan hari jadi tersebut. Di antaranya, Perseroan menyelenggarakan seminar bertema 'Change To Be Excellent' dengan menampilkan pembicara terkenal Rhenald Kasali. Dalam kesempatan itu, manajemen mengumumkan nama karyawan yang memenangkan Employee Award Program 2011. Para pemenang penghargaaan ini telah memenuhi kriteria yang ditentukan Direksi sebagai karyawan terbaik di perusahaan.
d. 22nd Anniversary Celebration of the Company To celebrate the 22nd anniversary of PT Bhakti Investama Tbk, we held a number of activities, one of which was a seminar on the theme of ‘Change To Be Excellent’, featuring a number of prominent speakers, including Rhenald Kasali. The Company’s management also announced the winners of the 2011 Employee Award Program. These were employees who had successfully fulfilled the criteria to be deemed a ‘Best Employee’ by the Directors.
e. Penerbitan Newsletter Dalam rangka memberikan inspirasi dan membangun motivasi kepada seluruh karyawan, telah diterbitkan newsletter yang dikirim ke e-mail masing-masing karyawan tiap hari Senin. Newsletter ini memuat berbagai informasi yang dikemas dalam bentuk artikel menarik. Melalui penerbitan newsletter ini diharapkan muncul semangat baru sehingga karyawan termotivasi untuk mempersembahkan kinerja terbaik bagi kemajuan perusahaan.
e. Newsletter To inspire and motivate all employees, every Monday we e-mail a newsletter to each employee. Through this newsletter, which is packed with news and interesting articles, we hope to motivate the employees to to deliver their best results for the Company.
Kesejahteraan Karyawan
Employees’ Welfare
Melengkapi faktor yang memotivasi performa karyawan, Perseroan memenuhi faktor Hygiene dengan menyediakan paket remunerasi yang menarik sesuai peraturan persyaratan Ketenagakerjaan yang berlaku. Paket remunerasi yang kompetitif diberikan bagi seluruh karyawan yang terdiri dari gaji pokok serta berbagai tunjangan yang berkaitan dengan jabatan. Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Dana Pensiun, serta jaminan perawatan kesehatan yang terus diperbaiki setiap tahunnya.
With regard to supplying the factors needed to motivate the employees, the Company seeks to fulfill the Hygiene factor by providing an attractive remuneration package that is in compliance with prevailing labor regulations. We offer a competitive remuneration package to all employees, consisting of a fixed salary and other benefits relating to their job, holiday benefit, employees’ social insurance (Jamsostek), a pension fund as well as a health insurance package. These are reviewed annually.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Human Resources
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Data Perseroan
Corporate Social Responsibility
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Pemberian Bonus didasarkan pada kinerja Perusahaan serta kinerja masing-masing karyawan dan unit bisnisnya.
Bonus packages are also awarded on the basis of the performance of the Company and of each employee and their business units.
Sebagai bentuk apresiasi dari Perseroan kepada Manajemen dan karyawan atas kontribusi terhadap pencapaian tujuan usaha perusahaan dan untuk mendorong serta memberikan motivasi dan rasa memiliki, maka Perseroan juga memberikan saham yang dapat dieksekusi pada harga tertentu kepada Manajemen dan Karyawan melalui pemberian Management and Employee Stock Option Program. Hak Opsi ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan dapat dikonversikan menjadi saham Perseroan dengan membayar harga pelaksanaan pada setiap tahap pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hingga 31 Desember 2011 jumlah opsi saham yang telah dialokasikan kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan adalah sebanyak 208.404.640 .
To show our appreciation to the management and staff for their contribution to the Company’s achievements and to boost their motivation and sense of belonging, the Company has a Management and Employee Stock Option Program (MESOP). These options are offered at certain times and can be converted into the Company stocks by paying the execution price when scheduled. As of December 31, 2011, a total of 208,404,640 MESOP had been allocated to the management and staff of the Company.
Efektif per Agustus 2011, Perseroan mengubah Dana Pensiun dari Program Pensiun Manfaat Pasti menjadi program pensiun Iuran Pasti. Program pensiun yang sudah berjalan sejak tahun 2006 ini diberikan kepada seluruh karyawan yang telah diangkat menjadi Karyawan Tetap.
Effective August 2011, the Company changed the structure of its pension fund from a defined benefit pension plan to a defined contribution plan. The pension program, which has been in place since 2006, is offered to each permanent employee of the Company.
Komposisi Karyawan
Employee Composition
Perseroan melakukan perekrutan karyawan berdasarkan keahlian masing-masing sehingga dapat menempatkan mereka di posisi yang tepat.Pada akhir tahun 2011, Perseroan mempekerjakan 51 orang karyawan.
The Company’s recruitment process focuses on the skills of each prospective employee to ensure that they can be placed in the right position. At the end of 2011, the Company employed a total of 51 people.
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan level Manajemen (tidak termasuk Dewan Komisaris) dijelaskan sebagaimana berikut:
The composition of employees at the management level (excluding the Board of Commissioners) is as follows:
2007 Manajemen/ Management Direktur/ Directors Manajer/ Manager Assistant Manager Supervisor/ Supervisor Staf/ Staff Non Staf/ Non Staff Jumlah/ Total
Jumlah 4 8 1 1 25 7 46
2008 % 9% 17% 2% 2% 54% 15% 100%
Jumlah 3 11 1 4 22 7 48
2009 % 6% 23% 2% 8% 46% 15% 100%
Jumlah 3 10 1 4 21 7 46
2010 % 7% 22% 2% 9% 46% 15% 100%
Jumlah 3 10 4 13 13 7 50
2011 % 6% 20% 8% 26% 26% 14% 100%
Jumlah 4 10 5 12 14 6 51
% 8% 20% 10% 23% 27% 12% 100%
103
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
104
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Sementara itu, dari tingkat pendidikan, komposisi karyawan Perseroan masih didominasi oleh lulusan Sarjana Strata-1 (S-1) dengan 61%, diikuti dengan karyawan yang berlatar belakang Strata-2 (S-2) sebesar 18%.
With regard to educational background, S1 (bachelor degree level) graduates dominated the workforce with 61%, followed by S2 (master degree level) graduates at 18%.
Tabel berikut menjelaskan komposisi karyawan Perseroan berdasarkan pendidikan:
The following table shows the workforce composition by educational background:
2007 Manajemen/ Management S3 S2 S1 Diploma Non Akademi/ Non Academic Jumlah/ Total
Jumlah 0 3 26 7 10 46
2008 % 0% 7% 57% 15% 22% 100%
Jumlah 0 6 26 7 9 48
2009 % 0% 13% 54% 15% 19% 100%
Di level anak perusahaan, investasi strategis Perseroan di sektor media memiliki jumlah karyawan terbanyak yaitu 8.005 orang, diikuti oleh sektor jasa keuangan sebesar 1.401 orang, dan lainlainnya sebanyak 227 orang. Investasi Strategis/ Strategic Investments Media/ Media Jasa Keuangan/ Financial Lainnya/ Others
Jumlah 0 7 22 8 9 46
2010 % 0% 15% 48% 17% 20% 100%
Jumlah 0 9 25 5 11 50
2011 % 0% 18% 50% 10% 22% 100%
Jumlah 0 9 31 2 9 51
% 0% 18% 61% 4% 18% 100%
At the subsidiary level, a total of 8,005 staff were employed in our media sector, while the financial services sector had a total of 1,401 employees, and a further 227 employees were in other business units.
Jumlah karyawan/ Total employees
%
8,005 1,401 227
83% 15% 2%
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
106
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan corporate social responsibility
Perseroan menyadari bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) bukan merupakan kegiatan yang bersifat sukarela, namun ini bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi penanam modal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Komitmen ini ditegaskan kembali dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengenai kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan.
The Company realizes that the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) should not merely be a voluntary activity; rather, it should also be part of joint commitment to build sustainable development and create a conducive investment climate that will support an improvement in the welfare of society. This commitment is also stated in the provisions of Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Companies that govern the obligation of a company to meet its social and environmental responsibilities.
Kegiatan CSR di lingkungan Perseroan dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kepekaan dan peran serta karyawan Perseroan sendiri maupun anak-anak perusahaan untuk memahami dan melakukan tindakan nyata untuk membantu mengatasi permasalahan-permasalahan sosial masyarakat.
The Company’s CSR activities are aimed at raising social awareness and increasing participation among the employees of the Company and of the subsidiaries to motivate them to understand and take real action to help tackle social issues.
Kegiatan CSR diwujudkan melalui program Bhakti Investama Peduli. Pada tahun 2011, salah satu program CSR Perseroan adalah melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Putra Setia yang berada di daerah Kramat Sentiong. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dan interaksi yang hangat antara karyawan dengan anak-anak panti asuhan.
CSR activities were carried out partly through the Bhakti Investama Peduli program. One of the activities in 2011 was a visit to the Putra Setia Orphanage in Kramat Sentiong District. This activity involved active participation and interaction between the employees and the orphans.
Selain kegiatan tersebut, kegiatan CSR juga diwujudkan melalui anak-anak perusahaan Perseroan, baik yang bergerak di sektor media maupun jasa keuangan.
Our subsidiaries in both the media and financial service sectors planned their own CSR programs.
Pada bulan Desember 2011, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) dan salah satu anak perusahaannya, MNC Finance, mengadakan kegiatan bakti sosial yang berkoordinasi dengan Sahabat Anak. Sahabat Anak merupakan sebuah organisasi sosial yang membantu anak-anak jalanan dalam kaitannya dengan bidang pendidikan. Pada kegiatan ini, disamping menyerahkan bantuan uang tunai serta paket kebutuhan sehari-hari, anak-anak jalanan dibawah Sahabat Anak tetap menjalankan kegiatan belajar dibawah bimbingan para sukarelawan serta melibatkan beberapa karyawan BCAP yang kemudian acara diisi dengan hiburan musik perkusi dari karyawan MNC Finance.
In December 2011, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) and one of its subsidiaries, MNC Finance, organized a social activity in coordination with Sahabat Anak, a social organization that supports education for street children. Cash and daily needs packages were donated for the children so that they could continue their studies under the volunteer teachers in the organization. A number of BCAP employees took part in the activity, which was enlivened with a percussion show by MNC Finance’s staff.
Program-program CSR yang dilakukan oleh MNC Media diantaranya adalah:
CSR programs carried out by MNC Media were as follows:
1. Program Sekolah Jarak Jauh Sejak akhir 2010 MNC Media bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk memberikan pendidikan non formal bersertifikat kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau. Dengan menggunakan fasilitas
1. Distance Learning Program Since end of 2010, MNC Media has cooperated with the Ministry of National Education to provide non-formal certified education for those living in remote areas. Using the broadcasting facilities of Indovision, MNC Media broadcasts distance learning
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
penyiaran dari Indovision, MNC Media menyiarkan berbagai modul program belajar jarak jauh yang layak tayang seperti modul Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), modul merangkai bunga, modul menjahit, dll.
modules, including modules for early childhood education, flower arranging, sewing, and so on.
2. Kegiatan Bakti Sosial Dalam rangka memperingati hari ulang tahun MNC Media pada akhir tahun 2011, telah dilaksanakan beberapa kegiatan sosial diantaranya adalah pengobatan umum dan gigi gratis serta subsidi sembako bagi warga tidak mampu.
2. Social Activities Various social activities were organized to coincide with the celebration of MNC Media's anniversary at the end of 2011, including free basic medical and dental treatment as well as daily needs subsidies for poor families.
Selain itu, program CSR di MNC Media juga dilakukan secara terintegrasi oleh anak-anak perusahaan dan tiga stasiun televisi yang dimiliki Perseroan, yaitu “RCTI Peduli”, “MNCTV Peduli” dan “Global TV Peduli”. Melalui program ini, telah dibagikan bantuan finansial. Bahkan ketiga stasiun televisi ini secara berkala mengadakan kegiatan pengumpulan dana yang mendorong para pemirsa untuk mendonasikan uangnya. Dana yang dikumpulkan melalui kegiatan ini kemudian dibelikan makanan maupun obat-obatan, pakaian, bahan bangunan dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang distribusinya ditangani oleh tim khusus untuk penyaluran bantuan sosial Perseroan. Penyaluran donasi ditujukan untuk mendukung kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Selain untuk bidang-bidang tersebut, program ‘Peduli’ juga menyalurkan bantuan untuk bidang keagamaan.
The CSR program in MNC Media is well integrated among the subsidiaries and the three TV stations managed by the Company. The three main CSR programs of MNC Media are "RCTI Peduli", "MNCTV Peduli" and "Global TV Peduli", through which we distribute financial donations. All three TV stations periodically hold fund raising initiatives that encourage viewers to donate funds. The funds collected through these programs are used to support public health, education and welfare by distributing food, medicine, clothes, building materials, and equipment needed by disadvantaged communities and individuals. A special team is assigned to handle the distribution of social contributions by the Company. The 'Peduli' program also disburses contributions for religious activities.
Selama tahun 2011, MNC Media telah menyalurkan bantuan sebagaimana berikut ini:
The support distributed by MNC Media in 2011 is described below.
PT MNC Sky Vision (MSV)
PT MNC Sky Vision (MSV)
Kegiatan sosial MSV, antara lain:
Social activities of MSV, were:
a. Distribusi peralatan Indovision sehubungan dengan program ”Desa Informasi” yang merupakan kolaborasi dengan Depkominfo untuk daerah-daerah yang kurang terjangkau seperti Kalimantan Timur (Nunukan, Sebatik, Nunukan Selatan), Kalimantan Barat (Sambas, Sajingan Besar), Sangihe, Kutai Barat, Morotai-Maluku dan Merauke-Papua.
a. The distribution of Indovision equipment in connection with the "Desa Informasi" program, a collaboration with the Ministry of Communications and Information to support remote areas in East Kalimantan (Nunukan, Sebatik, South Nunukan), West Kalimantan (Sambas, Sajingan Besar), Sangihe, West Kutai, Morotai-Maluku and Merauke-Papua.
107
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
108
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
b. Cita TV, yang merupakan program “remote classes” dengan menggunakan peralatan Indovision yang merupakan kolaborasi dengan DEPDIKNAS. c. Program donor darah yang dilakukan setiap 3 bulan, berkolaborasi dengan PMI. d. Dalam rangka perayaan ulang tahun MSV, telah dilaksanakan program perawatan medis gratis untuk masyarakat miskin di Jakarta, Surabaya dan Medan.
b. Cita TV, a "remote class" program using Indovision's equipment in collaboration with the Ministry of National Education.
Kegiatan sosial yang dilakukan melalui lembaga Peduli yang bernaung dibawah 3 stasiun TV dibawah MNC pada tahun 2011 adalah, dengan uraian sebagai berikut:
Social activities conducted in 2011 under the Peduli fund, managed by the three TV stations under MNC, were as follows:
Program ‘RCTI Peduli’ menyalurkan:
The 'RCTI Peduli' Program distributed:
Bantuan Bencana Alam • Bantuan alat masak dan paket sekolah bagi korban banjir di Wasior dan Papua Barat. • Bantuan rumah tinggal sementara bagi korban bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi, Yogyakarta.
Donations for Natural Disaster Victims • Donation of cooking utensils and school packages for victims of the flooding in Wasior and West Papua. • Temporary housing donations for victims of the Mount Merapi mud flows, Yogyakarta.
Bantuan Sosial • Kegiatan sosial bulan Ramadhan di Jakarta.
Social Donations • Social activities in Jakarta during the month of Ramadhan.
Bantuan Bidang Kesehatan • Layanan konseling dan kesehatan di beberapa kota, seperti Pekanbaru - Kepulauan Riau, Palangkaraya - Kalimantan Tengah, Gorontalo, Ayapo Danau Sentani - Jayapura, Muntilan - Magelang - Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. • Donor Darah di Gorontalo-Sulawesi. • Kegiatan Sunat Massal di beberapa wilayah, yaitu di antaranya Kebon Jeruk-Jakarta, Kendari-Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Bangka Tengah-Bangka Belitung. • Bantuan biaya kesehatan dan obat-obatan di Malang, Jawa Timur.
Health Donations • Counseling and health services in several cities, including Pekanbaru, Riau Islands; Palangkaraya, Central Kalimantan; Gorontalo; Ayapo Danau Sentani, Jayapura; Muntilan and Magelang, Central Java; and in West Kalimantan. • Blood donor program in Gorontalo, Sulawesi. • Mass circumcision program in a number of sites, including Kebon Jeruk, Jakarta; Kendari, Central Sulawesi; Riau Islands; West Kalimantan; and Central Bangka, Bangka Belitung. • Health funds and medicine donations in Malang, East Java.
Bantuan Bidang Pendidikan • Bantuan paket pendidikan ‘Operasi Surya Bhaskara Jaya’ bekerja sama dengan Angkatan Laut di Belitong, Bangka Belitung. • Bantuan fasilitas sekolah dan infrastruktur di Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat. • Pelaksanaan kegiatan untuk komunitas lepra melalui kerja sama dengan Universitas Hasanudin, Makassar.
Educational Donations • Educational fund packages for 'Surya Bhaskara Jaya Surgery' in cooperation with the Indonesian Navy in Belitong, Bangka Belitung. • Donation of school facilities and infrastructure in Tapalang, Mamuju, West Sulawesi. • Social activities for a leprosy community through a cooperation with Hasanuddin University, Makassar.
Program ‘MNCTV Peduli’ menyalurkan:
The 'MNCTV Peduli' program distributed:
Bantuan Bencana Alam • Pemberian donasi bagi korban gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat. • Bantuan rumah tinggal sementara untuk korban lahar dingin Gunung Merapi di Yogyakarta. • Donasi korban banjir di Ciamis, Jawa Barat. • Donasi korban gempa bumi di Muntilan, Jawa Tengah.
Donations for Victims of Natural Disasters • Donations for victims of the earthquake in Mentawai, West Sumatra. • Temporary housing donations for victims of the Mount Merapi mud flows in Yogyakarta. • Donations for flood victims in Ciamis, West Java. • Donations for earthquake victims in Muntilan, Central Java.
c. A quarterly blood donor program in collaboration with the Indonesian Red Cross. d. Free medical treatment for poor families in Jakarta, Surabaya and Medan, in connection with the MSV anniversary celebrations.
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• •
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kegiatan sosial bagi korban letusan Gunung Lokon, di Tomohon, Sulawesi Utara. Donasi MNC Group Mutual Fund bagi korban tsunami di Jepang.
• •
Data Perseroan
Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Social activities for victims of the eruption of Mount Lokon in Tomohon, North Sulawesi. Donation from the MNC Group Mutual Fund for tsunami victims in Japan.
Bantuan Sosial • Donasi bagi beberapa kegiatan, termasuk olahraga, musik, misi budaya dan kemanusiaan, penerbitan buku, hiburan, organisasi sosial dan komunitas, dan sebagainya. • Sponsor iklan ucapan selamat atas sosialisasi Indonesia sebagai Ketua Asean.
Social Donations • Donations for various activities, including sports, music, cultural and humanitarian missions, book launches, entertainment, social organizations and communities, etc. • Advertising sponsorship to disseminate the appointment of Indonesia as Chair of Asean.
Bantuan Bidang Kesehatan • Layanan kesehatan gratis di beberapa wilayah, di antaranya Kalisari-Jakarta, Sabang, Garut-Jawa Barat dan Gorontalo.
Health Donations • Free health services at some locations, such Kalisari, Jakarta; Sabang; Garut, West Java; and Gorontalo.
Bantuan Bidang Pendidikan • Donasi paket sekolah di beberapa kota di Indonesia, di antaranya Padang-Sumatera Barat, Pulau Ranai-Riau dan Wasior-Papua. • Bantuan pembayaran sekolah untuk anak-anak Yayasan Mutiara Bangsa di Jakarta. • Donasi berupa komputer dan buku-buku STIH Nias, Sumatera Utara.
Educational Donations • Donation of school packages in certain cities in Indonesia, including Padang, West Sumatra; Ranai Island, Riau and Wasior, Papua. • Donation in form of school fees for children from Mutiara Bangsa Foundation in Jakarta. • Donations of computers and books for STIH Nias, North Sumatra.
Bantuan Bidang Keagamaan • Pembangunan beberapa tempat ibadah, yaitu mesjid di beberapa area termasuk Cipayung-Jakarta, Kebon JerukJakarta Barat, dan Ende-Flores; pura di Jakarta; dan gereja di Tangerang, Banten.
Religious Donations • Building places of worship in certain locations, including mosques in Cipayung, Jakarta; Kebon Jeruk, West Jakarta; and Ende, Flores; a temple in Jakarta; and a church in Tangerang, Banten.
Program ‘Global TV Peduli’ menyalurkan:
The 'Global TV Peduli' program distributed:
Bantuan Bencana Alam • Donasi ‘MNC Group Mutual Fund’ bagi korban tsunami di Jepang.
Donations for Natural Disaster Victims • 'MNC Group Mutual Fund' donation for tsunami victims in Japan.
Bantuan Sosial • Kegiatan sosial di kampung Setiabudi Timur.
Social Donations • Social activities in Setiabudi Timur District.
Bantuan Bidang Kesehatan • Penyelenggaraan sunat massal di beberapa area di Jakarta.
Health Donations • Mass circumcision at certain locations in Jakarta.
Bantuan Bidang Pendidikan • Penyelenggaraan ‘Nick Carnival’ untuk menarik pembacaan buku yang digunakan di beberapa kota termasuk Bandung, Jawa Barat, Tegal, Jawa Tengah, Tangerang, Banten, dan Bekasi, Jawa Barat.
Educational Donations • ‘Nick Carnival’ event to promote reading in a number of major cities, including Bandung, West Java; Tegal, Central Java; Tangerang, Banten; and Bekasi, West Java.
Bantuan Bidang Keagamaan • Donasi bagi kegiatan keagamaan termasuk pembangunan mesjid dan kegiatan Idul Adha.
Religious Donations • Religious donations including the construction of mosques and contributions for Ied-ul Adha celebrations.
109
PT Bhakti Investama Tbk Laporan Tahunan 2011
110
Kilas Kinerja Tahun 2011
performance Highlights in 2011
Sekilas Perseroan
the Company at a Glance
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to the Shareholders
Komitmen Investasi Perusahaan
Investment commitment of the company
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Discussion and Analysis
Data Perseroan corporate data
Nama Perusahaan/ Name of Company
PT Bhakti Investama Tbk
Kode Saham/ Share Code
BHIT
Kode ISIN/ ISIN Code
ID 1000064207
Kode COMMON/ COMMON Code
ID 6211516
Modal Dasar/ Authorized Capital
11,500,000,000,000
Modal Disetor dan Ditempatkan/ Paid-up and Subscribed Capital
2,996,849,429,100
Alamat/ Address
Telepon/ Phone Faksimili/ Facsimile Situs/ Homepage E-mail/ E-mail
MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340 +62-21 392 5000 +62-21 3983 6870 www.bhakti-investama.com
[email protected]
Tanggal Pendirian/ Establishment Date
2 November 1989
Sektor/ Sector
Perusahaan Investasi/ Investment Company
Bidang Usaha/ Line of Business
I. Investasi Strategis/Strategic Investment 1. Media/ Media 2. Jasa Keuangan/ Financial Services 3. Energi & Sumber Daya Alam/ Energy & Natural Resources II. Investasi Portofolio/ Portfolio Investment
Tanggal Pencatatan Saham/ Listing Date Anak Perusahaan/ Subsidiaries
24 November 1997 PT Global Mediacom Tbk MNC Tower, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 390 0310 Fax: +62-21 392 7859 E-mail:
[email protected] PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 392 5000 Fax: +62-21 3983 6870 E-mail:
[email protected]
2011 Annual Report PT Bhakti Investama Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perseroan Corporate data
Laporan Keuangan Konsolidasian
consolidated Financial statements
Lembaga Penunjang Supporting Institutions Notaris Notary
Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn Menara Sudiman 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Phone: +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780
Akuntan Publik Public Accountant
OSMAN BING SATRIO & REKAN The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350 Phone: +62 21 2992 3100 Fax : +62 21 2992 8200, 2992 8300
Biro Administrasi Efek Share Registrar
PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone: +62 21 631 7828 Fax : +62 21 631 7827
111
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Investama Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Investama Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below:
Dewan komisaris Board of Commissioners
direksi Board of Directors
Ratna Endang Soelistyawati
Hary Tanoesoedibjo
Komisaris Utama | President Commissioner
Direktur Utama | President Director
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Hary Djaja
Komisaris | Commissioner
Direktur | Director
Liliana Tanaja
Darma Putra
Komisaris | Commissioner
Direktur | Director
Posma Lumban Tobing
Wandhy Wira Riady
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Direktur | Director
Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen | Independent Commissioner
Laporan Keuangan Konsolidasian consolidated Financial statements
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2011, 2010 and 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 and for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2011
31 Des/Dec 31, 2010 *)
2009 *)
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 *)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan lainnya - lancar Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 61.542 juta pada 31 Des 2011, Rp 51.971 juta pada 31 Des 2010, Rp 41.900 juta pada 31 Des 2009 dan Rp 35.019 juta pada 1 Jan 2009/ 31 Des 2008 Piutang nasabah Piutang margin
ASSETS 1.121.551 95.477 1.714.577
1.285.907 94.574 1.233.921
1.618.345 1.327.357
1.464.100 1.585.621
35.545
25.955
63.408
108.595
2.531.094 215.260 8.629
2.152.821 200.199 30.883
1.721.213 132.733 -
1.633.568 211.711 -
88.444
85.370
34.532
392.465
78.587 315.409 7.150 16.844
81.418 180.611 8.314 906
54.741 195.776 12.066 -
32.612 287.617 37.389 -
14.309
11.931
6.918
6.128
504.915 1.104.146 356.271 53.985
473.311 1.202.370 353.770 44.776
325.227 1.157.685 426.131 85.062
326.161 1.162.515 277.118 72.518
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Other financial assets - current Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 61,542 million at Dec 31, 2011, Rp 51,971 million at Dec 31, 2010, Rp 41,900 million at Dec 31, 2009 and Rp 35,019 million at Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 Customer receivables Margin receivables Receivables from clearing and settlement guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Premium and reinsurance receivables Other accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 9,085 million at Dec 31, 2011, Rp 9,037 million at Dec 31, 2010, Rp 5,444 million at Dec 31, 2009 and Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
8.262.193
7.467.037
7.161.194
7.598.118
Total Current Assets
15
69.456 224.051 4.329 2.125.677
14.971 200.134 4.993 2.307.366
4.588 196.885 6.129 4.105.580
7.459 320.614 5.701 4.196.806
16
131.521
154.909
189.772
133.688
3.724.535 3.635.980 679.762
3.583.774 3.617.778 647.154
2.659.082 2.275.669 510.357
2.520.576 2.506.044 475.625
Jumlah Aset Tidak Lancar
10.595.311
10.531.079
9.948.062
10.166.513
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
18.857.504
17.998.116
17.109.256
17.764.631
TOTAL ASSETS
Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang premi dan reasuransi Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 9.085 juta pada 31 Des 2011, Rp 9.037 juta pada 31 Des 2010, Rp 5.444 juta pada 31 Des 2009 dan 1 Jan 2009/31 Des 2008 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
6 27 7,46 8 46
9
10 11
12 46
13 14
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya - tidak lancar Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 187.396 juta pada 31 Des 2011, Rp 128.168 juta pada 31 Des 2010, Rp 74.558 juta pada 31 Des 2009 dan Rp 38.693 juta pada 1 Jan 2009/ 31 Des 2008 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.808.796 juta pada 31 Des 2011, Rp 3.282.654 juta pada 31 Des 2010, Rp 2.844.439 juta pada 31 Des 2009 dan Rp 2.552.610 juta pada 1 Jan 2009/ 31 Des 2008 Goodwill Aset lain-lain
46 39
17 18 19,50
*) Disajikan kembali - Catatan 2 dan 54
NONCURRENT ASSETS Receivable from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other financial assets - noncurrent Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 187,396 million at Dec 31, 2011, Rp 128,168 million at Dec 31, 2010, Rp 74,558 million at Dec 31, 2009 and Rp 38,693 million at Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 3,808,796 million at Dec 31, 2011, Rp 3,282,654 million at Dec 31, 2010, Rp 2,844,439 million at Dec 31, 2009 and Rp 2,552,610 million at Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 Goodwill Other assets
*) As restated - Notes 2 and 54
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Catatan/ Notes
2011
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
31 Des/Dec 31, 2010 *)
2009 *)
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Wesel bayar Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kepada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Utang pajak Utang reasuransi Pendapatan diterima dimuka Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Utang obligasi
LIABILITIES AND EQUITY 212.917 106.600
337.336 84.944
299.132 174.800
275.425 32.080
7.635 876.269
8.706 638.804
14.130 780.010
65.603 740.822
10 23 24
69.919 287.070 358.490 4.552 64.831 335.231 20.349
64.869 210.420 364.142 343 123.823 293.643 20.412
19.129 247.022 315.813 120.526 358.155 21.221
426.379 52.097 244.588 137.076 381.159 20.659
27.365 94.731
27.973 218.783
28.067 112.995
1.657 99.710
14.092 271.513 940.742
7.391 284.741 2.352.047
5.791 214.923 1.377.888
7.305 356.651 -
3.692.306
5.038.377
4.089.602
2.841.211
39
129.308
121.333
76.801
31.491
21
47.720 14.570 996.763 1.526.563 176.590 52.765 11.757
8.496 245.412 1.232.244 147.066 17.680 33.364
1.815 939.650 1.458.233 141.906 22.940
8.861 1.125.788 3.189.680 114.025 13.622
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Long term liabilities - net of current maturities Notes payable Finance lease obligations Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Liabilities to policyholders Other noncurrent liabilities
2.956.036
1.805.595
2.641.345
4.483.467
Total Noncurrent Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 115,000 million shares at Dec 31, 2011 and 2010 and 20,900 million shares at Dec 31, 2009 and Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Issued and paid-up 29,968,494,291 shares at Dec 31, 2011, 29,848,162,845 shares at Dec 31, 2010, 7,236,933,545 shares at Dec 31, 2009 and Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Additional paid-in capital Other capital - employee stock option Other equity components Retained earnings
25
46
26 27
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Wesel bayar Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Utang obligasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas jangka panjang lainnya
26 27 43 44 28
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 115.000 juta saham pada 31 Des 2011 dan 2010 dan 20.900 juta saham pada 31 Des 2009 dan 1 Jan 2009/31 Des 2008 Modal ditempatkan dan disetor 29.968.494.291 saham pada 31 Des 2011, 29.848.162.845 saham pada 31 Des 2010, 7.236.933.545 saham pada 31 Des 2009 dan 1 Jan 2009/Dec 31, 2008 Agio saham Modal lain-lain - opsi saham karyawan Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Jumlah Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali - 781.305.500 saham pada 31 Des 2011, 207.988.000 saham pada 31 Des 2010, 51.977.000 saham pada 31 Des 2009 dan 51.836.000 saham pada 1 Jan 2009/31 Des 2008
29 30 42 31
32
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Related parties Third parties Payables to clearing and settlement guarantee institution Payable to customer Taxes payable Reinsurance payable Unearned revenues Accrued expenses Customer deposits Other accounts payable Related parties Third parties Current maturities of long-term liabilities Finance lease obligations Long-term loans Bonds payable
20 21 22 46
33
2.996.849 839.131 19.745 799.517 1.195.220
2.984.816 826.244 1.466 765.537 1.010.525
723.693 2.831.986 541.514 752.049
723.693 2.831.986 506.378 800.062
5.850.462
5.588.588
4.849.242
4.862.119
(185.935)
(16.812)
(16.812)
(16.783)
Total Current Liabilities
Total Less cost of treasury stocks 781,305,500 shares at Dec 31, 2011, 207,988,000 shares at Dec 31, 2010, 51,977,000 shares at Dec 31, 2009 and 51,836,000 shares at Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
5.664.527
5.571.776
4.832.430
4.845.336
Equity attributable to parent entity
6.544.635
5.582.368
5.545.879
5.594.617
Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas
12.209.162
11.154.144
10.378.309
10.439.953
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
18.857.504
17.998.116
17.109.256
17.764.631
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan kembali - Catatan 2 dan 54
*) As restated - Notes 2 and 54
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes PENDAPATAN BERSIH Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Pembiayaan dan efek Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Lainnya
35
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
36 37 38
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
2011
2010
2009
34
Jumlah pendapatan bersih BEBAN LANGSUNG
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
39
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
NET REVENUES Content and advertising based media Subscribers based media Financing and securities Transportation Media support and infrastructure Others
5.324.320 1.737.846 285.984 221.832 90.795 55.136
4.783.234 1.411.850 289.175 214.645 102.020 30.914
3.857.142 1.054.887 188.410 239.365 121.370 4.583
7.715.913
6.831.838
5.465.757
4.126.818
3.818.716
3.312.915
DIRECT COSTS
3.589.095
3.013.122
2.152.842
GROSS PROFIT
(1.646.112) (497.840) 10.193 (70.564)
(1.452.207) (479.262) 8.670 3.180
(1.427.277) (533.565) 58.444 273.356
1.384.772
1.093.503
523.800
INCOME BEFORE TAX
405.702
319.880
352.450
TAX EXPENSES
979.070
773.623
171.350
NET INCOME FOR THE YEAR
Total net revenues
General and administration expense Finance cost Interest income Others - net
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Kenaikan nilai efek yang belum direalisasi Selisih kurs penjabaran mata uang asing
92.814 (9.282)
340.328 (73.614)
220.285 (21.744)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized increase in value of securities Foreign currency translation
Jumlah pendapatan komprehensif lain
83.532
266.714
198.541
Total other comprehensive income
1.062.602
1.040.337
369.891
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
33
Laba bersih tahun berjalan JUMLAH LABA KOMPREHENSIF DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah laba komprehensif
244.217 734.853
258.476 515.147
(48.013) 219.363
NET INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Parent entity Non-controlling interest
979.070
773.623
171.350
Net income for the year
309.546 753.056
566.108 474.229
101.554 268.337
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Parent entity Non-controlling interest
1.062.602
1.040.337
369.891
Total comprehensive income
Rp LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
Rp
Rp
41 8,50 7,57
8,82 6,62
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(1,67) -
EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Modal ditempatkan dan disetor/ Catatan/ Issued and Notes paid-up capital Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2009 Saham diperoleh kembali Perubahan ekuitas entitas anak Pembelian saham entitas anak melalui pasar Pembagian dividen entitas anak ke kepentingan non-pengendali Jumlah laba komprehensif
Saldo per 31 Desember 2009 Penerbitan saham baru Pembagian saham bonus yang berasal dari: Tambahan modal disetor Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas entitas anak
32 31
31,42 30 29,30,42 31
Modal lain-lain opsi saham karyawan/ Other capital employee stock option Rp Juta
Agio saham/ Additional paid-in capital Rp Juta
Saldo laba/ Retained earnings Rp Juta
Modal saham diperoleh kembali/ Treasury stocks Rp Juta
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity components (Catatan 31/ Note 31) Rp Juta
506.378
723.693
2.831.986
-
800.062
(16.783)
-
-
-
-
(29) -
-
-
-
(48.013)
723.693 44.343
2.831.986 203.464
-
752.049 -
1.466 -
-
-
-
-
-
2.212.931 3.849 -
(2.212.931) 3.725 -
(16.812) -
4.845.336
5.594.617
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Juta
10.439.953
(114.431) -
(29) (114.431) -
(256.124) (17.849)
(29) (370.555) (17.849)
149.567
101.554
(43.102) 268.337
(43.102) 369.891
541.514 -
4.832.430 247.807
(83.609) -
9.040 (83.609) -
5.545.879 -
10.378.309 247.807
(142.398)
9.040 (226.007)
(203.159)
(203.159)
Penukaran obligasi wajib tukar
-
Pembelian saham entitas anak melalui pasar Pembagian dividen entitas anak ke kepentingan non-pengendali Jumlah laba komprehensif
-
-
-
-
-
-
-
(34.241)
(34.241)
-
-
-
258.476
-
307.632
566.108
(57.942) 474.229
(57.942) 1.040.337
2.984.816 1
826.244 3
1.466 -
1.010.525 -
(16.812) (3)
765.537 -
5.571.776 1
12.032 -
12.884 -
18.279 -
(169.120) -
(31.349) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
244.217
-
65.329
309.546
2.996.849
839.131
19.745
1.195.220
799.517
5.664.527
Saldo per 31 Desember 2010 Penerbitan saham baru Saham perusahaan diperoleh kembali oleh entitas anak Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas entitas anak Dividen tunai
31,42
29,30,42 31 40
Pembelian saham entitas anak melalui pasar Pembagian dividen entitas anak ke kepentingan non-pengendali Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011
-
-
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity Kepentingan attributable non-pengendali to parent Non-controlling entity Interests Rp Juta Rp Juta
(59.522)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(185.935)
(169.120) 43.195 (31.349) (59.522)
5.582.368 264.712 71.159 (126.660) 753.056 6.544.635
11.154.144 1 (169.120) 43.195 233.363 (59.522) 71.159 (126.660) 1.062.602 12.209.162
Balance at January 1, 2009 Purchase of treasury stocks Changes in equity of subsidiaries Purchase of subsidiary's shares through market Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income
Balance at December 31, 2009 Issuance of shares of stock due to bond conversion Distribution of bonus shares from: additional paid-in capital Employees stock option Changes in equity of subsidiaries Exchanged of subsidiary's shares through mandatory exchangeable bonds Purchase of subsidiary's shares through market Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income Balance at December 31, 2010 Issuance of shares of stock due to bond conversion Purchase of treasury stocks by subsidiary Employees stock option Changes in equity of subsidiaries Cash dividends Purchase of subsidiary's shares through market Dividend distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income Balance at December 31, 2011
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 2011
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk pemasok dan karyawan Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Penerimaan restitusi pajak Pembayaran bunga
8.585.897 (6.623.982) 1.961.915 (389.460) 266 (538.508)
6.277.863 (5.362.157) 915.706 (286.150) 6.602 (483.605)
5.797.775 (4.796.684) 1.001.091 (115.767) (611.425)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
1.034.213
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) aset keuangan lainnya - lancar - bersih Penambahan bank dibatasi penggunaannya Pelepasan investasi pada saham tersedia untuk dijual Penerimaan dividen dan bunga Hasil penjualan aset tetap Pencairan aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih Penerimaan pelunasan wesel tagih Pembayaran beban keuangan Penerimaan (pembayaran) uang jaminan dan performance bond Pembelian aset tetap Pembelian properti investasi Penambahan (penurunan) aset lain dan uang muka Penambahan investasi pada entitas anak Pelepasan investasi pada entitas anak Penerimaan dari akuisisi entitas anak Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
152.553
273.899
(351.245) -
364.191 (94.574)
291.214 -
82.990 66.143 6.568
49.000 46.148
159.811 65.438 40.566
18.189 26.759 (101.263)
215.385 -
17.760 -
(1.755) (272.691) -
(464) (1.431.258) (2.685)
10.356 (424.665) (91.949)
101.291 (516.123) 675.230 4.129
21.120 (319.467) 2.000 13.003
(59.257) (11.942) -
(261.778)
(1.137.601)
(2.668)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank dan liabilitas jangka panjang 1.165.080 Penjualan saham diperoleh kembali entitas anak 402.292 Penerimaan (pembayaran) utang piutang pihak berelasi (6.486) Penerimaan setoran modal saham Perusahaan 17.909 Entitas anak 56.894 Pembayaran utang bank dan liabilitas jangka panjang (1.845.028) Pembayaran beban keuangan (66.436) Pembelian kembali saham beredar Perusahaan (3) Entitas anak (474.873) Pembayaran dividen (186.140)
1.930.768 (24.144) 4.503 696
385.064 3.224 784
(1.030.350) -
(454.884) -
(173.994) (54.869)
(29) (27.698) (23.447)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Cash paid for suppliers and employees Cash Generated from Operations Payments of taxes Receipts from tax refunds Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemptions (placement) in other current financial assets - net Addition in restricted cash in bank Disposal of investment in available-for-sale securities Dividends and interest received Proceeds from sale of property and equipment Redemptions of other noncurrent financial asset - net Receipt on settlement of notes receivables Financial cost paid Proceeds from (payment of) deposit and performance bond Acquisitions of property and equipment Acquisitions of investment properties Additions (deductions) to other assets and advances Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsdiaries Proceeds from acquisitions of subsidiary Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans and long-term loans Proceeds from sale of subsidiary's treasury stocks Proceeed (payments) of receivable and payable to related parties Proceeds from issuance of capital stock The Company Subsidiaries Payments of bank loans and long-term loans Financial cost paid Purchase of treasury stock The Company Subsidiaries Payment of dividends
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(936.791)
652.610
(116.986)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(164.356)
(332.438)
154.245
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.285.907
1.618.345
1.464.100
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.121.551
1.285.907
1.618.345
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2011
2010
2009
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap melalui: Reklasifikasi persediaan ke aset tetap Sewa pembiayaan Uang muka pembelian aset tetap Utang lain-lain Aset tarikan Pembayaran utang melalui offset dengan jaminan pembelian kertas Pelepasan aset tetap melalui piutang pihak berelasi Konversi wesel bayar menjadi modal entitas anak Penambahan modal saham melalui agio saham Penambahan investasi saham pada entitas anak melalui penukaran obligasi wajib tukar Penurunan utang dari lembaga keuangan selain bank melalui utang kepada pihak berelasi Pelunasan wesel bayar melalui saham tersedia untuk dijual Penambahan investasi entitas anak melalui penjualan investasi jangka pendek Penurunan investasi jangka pendek melalui utang kepada pihak berelasi Penambahan modal saham melalui tanda bukti utang konversi Penambahan uang muka pembelian satelit melalui reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi investasi jangka pendek Penambahan wesel tagih dari saham tersedia untuk dijual
452.260 3.749 748 14.858 349
140.111 11.957 74.730 2.060 -
227.923 4.368 1.702 -
11.650
-
-
1.505
-
-
59
34.050
-
-
2.212.931
-
-
1.432.445
-
-
681.225
-
-
307.000
-
-
203.670
-
-
126.543
-
-
44.343
-
-
40.024
-
-
4.201
-
-
-
51.601
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Additions of property and equipment through: Reclassification from inventory to property and equipment Lease liabilities Advance for property and equipment Other liabilities Take over Payment of liabilities through offset with purchase deposits Disposal of property and equipment through receivable from related parties Convertion of notes payable to subsidiary's common stock Addition to capital stock through additional paid in capital Addition investment in shares of subsidiaries through mandatory exchangeable bonds Deduction in debt from non-bank financial institutions through loans to related parties Settlement of notes payable through shares available for sale Addition of investment in subsidiaries through sale of short-term investment Deduction of short term investment through loans to related parties Addition to capital stock through convertible bonds Addition of advance to acquire satellite through reclassification of asset under construction Addition to other assets through reclassification of short term investment Addition of promissory notes from shares available-for-sale
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
UMUM a.
1.
GENERAL a.
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.
PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 46, tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 tanggal 11 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 46 dated May 5, 2010, of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the increase in authorized capital stock, issued and paid up capital. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 dated May 11, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company’s activities is mainly to engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower, lantai 5, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC th Tower, 5 Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing berjumlah 54, 56 dan 47 karyawan.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company had total of 54, 56 and 47 employees, respectively.
-9-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
At December 31, 2011, the Company’s management consists of the following:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direktur Direktur Utama Direktur Direktur tidak terafilasi Komite Audit Ketua Anggota
Sekretaris Perusahaan b.
: :
Commissioners President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
Directors President Director Directors
:
Non-affiliated Director
: Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
: :
Audit Committee Chairman Members
: Robert Satrya
:
Corporate Secretary
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja : Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja Darma Putra : Wandhy Wira Riady
Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan
b.
Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK d/h BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.
On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK formerly BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial Public Offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on November 24, 1997.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.
- 10 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004.
On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004.
Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007.
On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007.
- 11 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007.
On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007.
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007.
On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the preemptive right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham.
In 2010, the Company issued bonus shares arising from the capitalization of additional paid-in capital.
- 12 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Company and its subsidiaries have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Company and its subsidiaries’ accounting policies in the following areas, and affected the consolidated financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements
Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian.
This revised standard has introduced changes in the format and content of the consolidated financial statements, including revised titles of the consolidated financial statements.
Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan nonpemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
As a result of adopting this revised standard, the Company and its subsidiaries present all owner changes in equity in the consolidated statements of changes in equity. All non-owner changes in equity are presented in the consolidated statements of comprehensive income. Comparative information has been re-presented to conform with the standard.
Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan untuk periode komparatif paling awal (1 Jan 2009/31 Des 2008) karena adanya reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian (Catatan 54).
In addition, the revised standard has required the presentation of statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period (Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008) due to reclassification and restatement to the consolidated financial statements (Note 54).
Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
Additional disclosures were also made with respect to capital management, critical judgment in applying accounting policies, and key sources of estimation uncertainty.
- 13 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PSAK 7 (revisi 2010), Pihak-pihak Berelasi
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengungkapan
PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures
Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi. Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.
Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
The Company and its subsidiaries had evaluated the relationships between related parties and disclosed them according to this revised standard.
PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
PSAK 22 (revised Combinations
Sesuai dengan ketentuan transisi, PSAK 22 (revisi 2010), telah diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Pengaruh dari penerapan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, adalah sebagai berikut:
In accordance with the relevant transitional provisions, PSAK 22 (revised 2010) has been applied prospectively to business combinations for which the acquisition date is on or after 1 January 2011. The impact of the adoption of PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations, has been:
Diperbolehkan untuk memilih dasar setiap transaksi untuk mengukur kepentingan non-pengendali (sebelumnya disebut sebagai hak minoritas) baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pada periode berjalan, ketika akuntansi untuk akuisisi atas entitas anak (Catatan 45), Perusahaan memilih untuk mengukur kepentingan non-pengendali dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Konsekuensinya adalah goodwill yang diakui sehubungan dengan akuisisi mencerminkan pengaruh dari perbedaan antara nilai wajar dari kepentingan nonpengendali dan proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi;
- 14 -
2010),
Business
To allow a choice on a transaction-bytransaction basis for the measurement of non-controlling interests (previously referred to as ‘minority’ interests) either at fair value or at the non-controlling interests’ share of the fair value of the identifiable net assets of the acquiree. In the current period, when accounting for the acquisition of a subsidiary (Note 45), the Company has elected to measure the non-controlling interests at fair value at the date of acquisition. Consequently, the goodwill recognised in respect of that acquisition reflects the impact of the difference between the fair value of the non-controlling interests and their share of the fair value of the identifiable net assets of the acquiree;
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mengharuskan biaya-biaya yang terkait dengan akuisisi diperhitungkan secara terpisah dari kombinasi bisnis, umumnya biaya-biaya diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, dimana sebelumnya dicatat sebagai bagian dari biaya perolehan akuisisi;
To require that acquisition-related costs be accounted for separately from the business combination, generally leading to those costs being recognised as an expense in the consolidated statements of comprehensive income as incurred, whereas previously they were accounted for as part of the cost of the acquisition;
Menghentikan amortisasi goodwill yang diakui pada tahun sebelumnya dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009).
To discontinue the amortization of all previously recognized goodwill and test such goodwill for impairment in accordance with PSAK 48 (revised 2009).
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these consolidated financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
Berikut ini standar baru dan revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
- 15 -
PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interests in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
Standards and interpretations in issue not yet adopted i.
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
ISAK 11, Distributions of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Costs ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
Effective for period beginning on or after January 1, 2012: PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casualty Insurance Contract PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract PSAK 45 (revised 2011), Financial Reporting for Non-Profit Organization PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
- 16 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi
PSAK 62, Insurance Contract PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif
ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassesment of Embedded Derivatives
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat ii.
ii.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasinya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for the Constructions of Real Estate and PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
- 17 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
Penyajian Konsolidasian
Laporan
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Keuangan
b.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasian
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi.
The results of subsidiaries acquired during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
- 18 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. Effective January 1, 2011, the interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to noncontrolling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Sebelumnya, kepentingan non-pengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan non-pengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan non-pengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut.
Previously, the non-controlling interest is measured on initial recognition at the noncontrolling interests’ proportionate share in the historical cost of the identifiable net assets of the acquiree. Where the losses applicable to the non-controlling interests exceed their interest in the equity of the subsidiary, the excess and any further losses attributable to the non-controlling interest are charged against the majority interest except to the extent that the non-controlling interest has a binding obligation to, and is able to, make good the losses.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Company and its subsidiaries interests in subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company and its subsidiaries interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.
<,
- 19 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
d.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya, setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung pada kombinasi bisnis dianggap sebagai bagian dari biaya kombinasi bisnis.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss. For prior year business combination, any cost directly attributable to the business combination is considered as part of the cost of business combination.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
Where applicable, the consideration for the acquisition includes any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisitiondate fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.
Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya.
The acquiree’s identifiable assets, liabilities and contingent liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards. For prior year business combination where the Company acquired less than all the shares of the subsidiary, the minority’s proportion of those assets and liabilities is stated at their preacquisition carrying amounts.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
- 20 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Company obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date – and is subject to a maximum of one year.
e.
f.
e.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan entitas anak kecuali BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH, ASC dan Innoform (“entitas anak di luar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries except for BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH, ASC and Innoform (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current options.
Pembukuan BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH dan ASC diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan pembukuan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.
The books of accounts of BIILC, BIILD, MIMEL, LTON, ASCH and ASC are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.
Untuk tujuan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak yang laporannya disajikan dalam mata uang asing, kecuali ASCH dan ASC, dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari laba rugi komprehensif dan diakumulasi di ekuitas.
For consolidation purposes, assets and liabilities of foreign subsidiaries, except for ASCH and ASC, are translated into Rupiah using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of other comprehensive income and accumulated in equity.
Kegiatan usaha ASCH dan ASC yang berkedudukan di Belanda, merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan. Dengan demikian, pembukuan ASCH dan ASC tersebut yang diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.
ASCH and ASC’s operating activities, which are domicilied in Netherlands, are an integral part of the Company’s activities, hence, the books of accounts of ASCH and ASC which are maintained in US Dollars are translated into Rupiah using the same procedures as the Company.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Company and its subsidiaries (the reporting entity):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a)
i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
atau entitas
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i.
- 21 -
has control or joint control over the reporting entity;
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
ii. iii.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
ii. iii.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
has significant influence over the reporting entity; or is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vi.
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
- 22 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
g.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual (AFS) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Held to Maturity Available-for-Sale (AFS) Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, meliputi investasi di dana kelolaan dan reksadana.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified in FVTPL, if a financial assets as group of trading upon initial recognition are set to be measured at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
- 23 -
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company and its subsidiaries’ documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss . The net gain or loss recognised profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity
Perusahaan dan entitas anak mempunyai wesel tagih yang dikeluarkan oleh entitas asosiasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki wesel tersebut hingga jatuh tempo. Wesel tagih diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif.
The Company and its subsidiaries have notes receivable issued by an associate which is classified as held to maturity as management believes that the Company and its subsidiaries have a positive intent and ability to hold the notes to maturity. The notes are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis.
Tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan dan entitas anak yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Listed shares and bonds held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss.
- 24 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company and its subsidiaries’ right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Simpanan bank, piutang usaha, piutang lainlain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Deposits held in banks, trade and other receivable and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan metode suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
- 25 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
nilai
termasuk
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiaries’ past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.
- 26 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the financial asset at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
h.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 27 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
i.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company and its subsidiaries after deducting all of their liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang usaha dan utang lain-lain, obligasi, pinjaman bank dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables, bonds and notes payable, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or expire.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:
j.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Company and its subsidiaries only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
- 28 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
k.
l.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Transaksi Efek
k.
Securities transactions
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk entitas anak diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made.
Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan utang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sedangkan penjualan untuk nasabah dicatat sebagai piutang KPEI dan utang nasabah.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to institue of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from KPEI and payable to customers.
Pembelian efek untuk entitas anak dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan utang KPEI, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang KPEI dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki entitas anak dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to KPEI, while sales of securities are recorded as receivable from KPEI and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in profit and loss.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai aset.
On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the consolidated statement of financial position as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account” and presented in the consolidated statement of financial position as an asset.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
l.
Accounting of Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and impairment losses.
Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company's management evaluation. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables.
- 29 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Since January 1, 2010, unearned income on consumer finance receivables is recognized as income over the term of existing contract based on the effective interest rate of consumer finance receivables.
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian, ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
The difference between administration revenue from finance arrangements at inceptions consumers is deferred and recognized as an adjustment to yield income over he contract terms method based on effective interest rates and presented as part of the "Consumer Financing Income - Net" in the consolidated statement of comprehensive income .
m. Anjak Piutang
n.
m. Factoring Receivables
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi.
Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losses. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as unrecognized factoring receivables and fees.
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu.
Prior to January 1, 2010, factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
Persediaan
n.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
1)
Metode masuk pertama keluar pertama untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya.
- 30 -
First-in, first-out method for electronic components and other inventories.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
o.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2)
Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat.
2)
At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours.
3)
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
3)
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
Biaya Dibayar Dimuka
o.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. p.
Prepaid Expenses
Investasi pada entitas asosiasi
p.
Investments in associates
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company and its subsidiaries is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi) 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan dan entitas anak atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian investasi bersih Perusahaan dan entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas pada Perusahaan dan entitas anak telah mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in associates are carried in the consolidated statements of financial position at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company and its subsidiaries’ share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company and its subsidiaries’ interest in those associates (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Company and its subsidiaries’ net investment in the associate) are recognized only to the extent that the Company and its subsidiaries have incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
- 31 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan dan entitas anak atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan efektif 1 Januari 2011 tidak lagi diamortisasi tetapi diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dan entitas anak dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laporan laba rugi.
Any excess of the cost of acquisition over the Company and its subsidiaries’ share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill. Goodwill is included within the carrying amount of the investment and, effective January 1, 2011, is no longer amortized but assessed for impairment as part of that investment. Any excess of the Company and its subsidiaries’ share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, are recognised immediately in profit or loss.
Ketika Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.
When the Company and its subsidiaries transact with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of their interest in the relevant associate.
q.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
q.
Property and Acquisitions
Equipment
-
Direct
Aset tetap (termasuk aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI) yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment (includes RCTI’s right on property and equipment under joint operations) held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of the asset less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
10 - 30 8 4-8 2-8 4 8 - 20 7 - 15
- 32 -
Buildings Partitions Motor vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Perusahaan dan entitas anak akan memperoleh hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara handal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada periode bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
- 33 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
r.
s.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Properti Investasi
r.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduaduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, serta peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran.
Investment properties consists of land, building and improvement, and broadcast equipment which are rented to broadcasting company.
Properti investasi selain tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun.
Investment property except land is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years.
Goodwill
s.
Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Goodwill arising in a business combination is recognised as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the Company and subsidiaries’ interest in the fair value of the acquiree’s identifiable net assets exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognised immediately in profit or loss as a bargain purchase gain.
Efektif 1 Januari 2011, goodwilll tidak diamortisasi melainkan dianalisa untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun (Catatan 2a). Sebelumnya goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
Effective January 1, 2011, goodwill is not amortised but is reviewed for impairment at least annually (Note 2a). Goodwill previously amortized using the straight-line method over 20 years.
- 34 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
t.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan dan entitas anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan atau pada saat terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Company and the subsidiaries’ cash-generating units expected to benefit from the synergies of the combination. Cash-generating units to which goodwill has been allocated are tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.
Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.
On disposal of the subsidiary, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.
Penurunan Nilai kecuali Goodwill
Aset
Non-Keuangan
t.
Impairment of Non-Financial Asset Except Goodwill
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3s.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g; while impairment for goodwill is discussed in Note 3s.
- 35 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
u.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sewa
u.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan dan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company and its subsidiaries’ net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and its subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa pembiayaan sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 36 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
v.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Beban Tangguhan
v.
Biaya perolehan hak pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonominya.
Costs related to the legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landright since the legal term of the right is shorter than its economic life.
Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun.
Training costs for pilots are deferred and amortized using the straight-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years.
w. Biaya Perolehan Pelanggan
x.
Deferred Charges
w. Subscriber Acquisition Cost
Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan.
Incentive expense incurred in relation to the subscriber acquisition is deferred and amortized based on subscriber’s churn rate.
Pembelian Kontrak Pelanggan dan Database Pelanggan dari pihak berelasi dicatat berdasarkan PSAK 38, "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dan dicatat sebesar nilai buku Biaya Perolehan Pelanggan (Subscriber Acquisition Cost atau “SAC”) tersebut. SAC yang diperoleh diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan yang berlaku.
Acquisition of Subscriber Contracts and Customer Database from a related party is accounted for under PSAK 38, “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control” and is carried at the book value of such Subscriber Acquisition Cost (“SAC”). Acquired SAC are amortized based on its applicable churn rate.
Tingkat penurunan pelanggan akan ditinjau kembali secara periodik agar dapat merefleksikan tingkat penurunan pelanggan aktual pada satu periode tertentu, dan kerugian atas penilaian kembali akan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscribers for the period and additional impairment losses are charged to current operations, if appropriate.
Biaya perolehan pelanggan tercatat dalam pos aset lain-lain.
Subscriber acquisition cost was recorded as part of other assets.
Provisi
x.
Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provision Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company and its subsidiaries will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
- 37 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
y.
y.
Saham Diperoleh Kembali
If the Company and its subsidiaries reacquires the Company’s own equity instruments, those instruments (treasury stock) are deducted from equity. No gain or loss shall be recognized in the profit or loss on the puchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own stocks. Consideration paid or received shall be recognized directly in equity.
Jika Perusahaan dan entitas anak memperoleh instrumen ekuitas Perusahaan yang telah dikeluarkan, instrumen ekuitas tersebut (treasury stock) harus dijadikan pengurang dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas. z.
Treasury Stock
Pengakuan Pendapatan dan Beban
z.
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
1)
Revenue from service is recognized when the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer.
2)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
2)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
- 38 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
3)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
3)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.
4)
Pendapatan jasa penyewaan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan.
4)
Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided.
5)
Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
5)
Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts.
6)
Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 3l dan 3u.
6)
Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 3l and 3u.
7)
Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan.
7)
Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered.
8)
Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
8)
Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable.
9)
Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
9)
Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
10) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
10) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets.
11) Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan.
11) Insurance and reinsurance premiums are recognized as income over the contract period in proportion to the level of coverage. Coinsurance policy premiums are recognized to the extent of the share of the premiums to be received by the company.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Advance premium income is recorded as deferred premium income and is recognized as revenue over its coverage period.
- 39 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed in aggregate using percentages as stipulated in the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, i.e. 40% of net premiums for policies with coverage period of more than 1 month and 10% of net premiums for policies with coverage period of 1 month or less. These percentages are applied to all insurance policies, except for vehicle insurance, that uses the percentage as stipulated in the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 74/PMK.010/2007, i.e. 40% of net premiums.
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Decrease (increase) in unearned premiums represents difference between the current and prior period balance of unearned premiums.
Entitas anak mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi lain. Jumlah premi yang dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi asuransi selama sisa periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektiuf diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi.
The subsidiary reinsures part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. Premiums paid or share in the reinsurance premium on prospective reinsurance transactions are recognized as reinsurance premium over the reinsurance contract period based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retroactive reinsurance transactions are recognized as reinsurance payables in the amount equivalent o the recorded liability in relation to the reinsurance contract.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Premium income in the statements of income represents gross premiums, reinsurance premiums and decrease (increase) in unearned premiums. Reinsurance premium is presented as a deduction from gross premiums.
Beban diakui sebagai berikut:
Expenses are recognized as follows:
1)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual).
1)
Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period.
2)
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 3n).
2)
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 3n).
- 40 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
3)
Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations.
aa. Post-Employment Benefits
aa. Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan beberapa entitas anak, kecuali entitas anak asing, menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan program pensiun iuran pasti ini. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
The Company and certain subsidiaries, except foreign subsidiaries, have a defined contributory plan covering all their permanent employees. Contributions funded by the Company were charge to current operations. No funding has been made to this defined contributory plan. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Program Pasca Kerja Imbalan Pasti
Defined Post-employment Benefits
Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Company and its subsidiaries provides defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, or as reduced by the fair value of plan assets.
- 41 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
bb. Program Opsi Saham Karyawan
bb. Employee Stock Option Plan
Program opsi saham karyawan diberikan untuk karyawan kunci Perusahaan dan entitas anak. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting.
Employee stock option plan is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of option granted and charged to operations during the vesting period.
cc. Pajak Penghasilan
cc. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company and its subsidiaries expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
- 42 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama dan Perusahaan dan entitas anak bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kni dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
dd. Laba per Saham
dd. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to parent entity by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to parent entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
ee. Instrumen Keuangan Derivatif
ee. Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan entitas anak menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and its subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Perusahaan dan entitas anak tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
- 43 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau liabilitas jangka pendek.
A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and is not expected to be realized or settled within 12 months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.
ff.
Informasi Segmen
ff.
Segment Information
Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular diperiksa oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company and its subsidiaries that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company and its subsidiaries to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities from
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information is
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyiapkan informasi segmen sama dengan yang digunakan untuk laporan keuangan konsolidasian.
The accounting policies used in preparing segment information is the same as those used in preparing the consolidated financial statements.
b)
c)
which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and available.
- 44 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
4.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ENTITAS ANAK
4.
1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) a)
SUBSIDIARIES
Domisili/
Tahun operasi komersial/ Start of commercial
Domicile
operations
2011
Jakarta
1982
51,42%
Persentase kepemilikan/ Percentage of c ownership )
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 31 Des/Dec 31,
2010
2009
2011
2010
2009
51,65%
51,29%
15.111.603
14.355.319
13.481.189
dengan entitas anak dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting 1.1
PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) b)
Jakarta
1997
70,02%
71,71%
71,56%
8.764.385
8.196.543
7.641.364
1.1.1
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) b)
Jakarta
1989
100,00%
100,00%
100,00%
2.350.224
2.176.945
1.789.949
1.1.2
PT. Global Informasi Bermutu (GIB) b)
Jakarta
2002
100,00%
100,00%
100,00%
769.172
792.109
817.899
b
1.1.3
PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) )
Jakarta
1990
75,00%
75,00%
75,00%
945.035
906.966
903.950
1.1.4
PT. MNC Networks (MNCN) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Jakarta
2005
98,50%
98,50%
95,00%
112.847
110.025
83.251
1.1.4.1
PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Jakarta
1971
95,00%
95,00%
95,00%
25.401
27.565
28.448
1.1.4.1.1
PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) b)
Medan
1978
91,60%
91,60%
91,60%
4.626
3.644
2.964
1.1.4.1.2
PT. Radio Mancasuara (RM) b)
Bandung
1971
100,00%
100,00%
100,00%
1.234
766
794
1.1.4.1.3
PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) b)
Semarang
1971
100,00%
100,00%
100,00%
759
641
574
Yogyakarta
1999
70,00%
70,00%
70,00%
1.087
964
896
1.1.4.1.4
b
PT. Radio Efkindo (RE) )
1.1.4.1.5
PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) b)
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
100,00%
-
-
-
1.1.4.1.6
PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) b)
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
100,00%
-
-
7.077
1.1.4.2
PT. Radio Suara Monalisa (RSM) b)
Jakarta
1971
80,00%
80,00%
80,00%
11.056
10.755
1.1.4.3
PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) b)
Bandung
2007
100,00%
100,00%
100,00%
249
5.208
-
1.1.4.4
PT. Radio Cakra Awigra (RCA) b)
Surabaya
2007
100,00%
100,00%
65,30%
3.852
3.990
4.563
1.1.4.5
PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) b)
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
25,00%
5.408
5.208
2.869
1.1.4.6
PT. Radio Sabda Sosok Sohor (RSSS) b)
Jakarta
1981
90,00%
-
-
2.740
-
-
Netherlands
2006
100,00%
100,00%
100,00%
5.798
1.337.738
1.381.250
b
1.1.5
Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) )
1.1.6
MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
Dubai
2007
100,00%
100,00%
100,00%
2.237.466
2.271.004
2.174.102
1.1.6.1
MNC International Limited (MIL) dan entitas anak/ b and its subsidiaries )
Cayman Island
2007
100,00%
100,00%
100,00%
1.087.340
1.118.655
1.374.923
1.1.6.1.1
Linktone Ltd. (LTON) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Cayman Island
2002
58,13%
58,13%
58,13%
1.615.951
1.610.870
1.320.188
1.1.6.1.1.1
Letang Game Ltd (Letang) b)
China
2009
50,01%
50,01%
-
34.710
22.162
-
1.1.6.1.1.2
PT Linktone Indonesia (Linktone)b)
Jakarta
2009
100,00%
100,00%
-
53.323
50.563
-
1.1.6.1.2
Innoform Media Pte. Ltd (Innoform) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Singapura/Singapore
2001
87,50%
87,50%
-
240.066
369.137
-
1.1.6.1.2.1
Alliance Entertainment Singapore Pte. Ltd (Alliance) b)
Singapura/Singapore
1999
100,00%
100,00%
-
53.431
52.299
-
1.1.6.2
MNC Pictures FZ LLC (MP) b)
Dubai
2007
100,00%
100,00%
100,00%
1.548
1.547
559 177.910
b
Belanda/
1.1.7
PT. Media Nusantara Informasi (MNI) )
Jakarta
2005
99,00%
99,00%
99,00%
203.813
181.010
1.1.7.1
PT. Media Nusantara Distribusi (MND) b)
Jakarta
2011
99,00%
-
-
1.200
-
-
1.1.8
PT. MNI Global (MNIG) b)
Jakarta
2005
100,00%
100,00%
100,00%
16.163
14.118
13.925
1.1.9
PT. MNI Pictures (MNIP) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Jakarta
2008
75,00%
75,00%
-
4.104
6.395
-
1.1.9.1
PT. MNI Entertainment (MNIE) b)
Jakarta
2008
80,00%
80,00%
-
3.089
5.099
-
Jakarta
2011
99,90%
-
-
3.174
-
-
1.1.10
PT. Okezone Indonesia (Okezone) b)
1.1.11
PT. Cross Media Internasional (CMI) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
Jakarta
2001
99,90%
99,90%
99,99%
191.473
206.718
206.176
1.1.11.1
PT. Mediate Indonesia (MI) b)
Jakarta
2001
99,97%
99,97%
99,97%
171.316
166.469
153.504
1.1.11.2
PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) 10.499
dan entitas anak/and its subsidiary b)
Jakarta
1996
51,20%
51,20%
51,20%
7.321
7.542
1.1.11.2.1
PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) b)
Jakarta
2004
80,00%
80,00%
80,00%
3.928
4.045
6.849
1.1.12
PT. MNC Pictures (MNCP) b)
Jakarta
2009
70,00%
70,00%
70,00%
25.386
23.932
21.800
1.1.13
PT. Star Media Nusantara (SMN) b)
Jakarta
2008
70,00%
70,00%
70,00%
6.503
4.935
5.968
- 45 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Domisili/
Tahun operasi komersial/ Start of commercial
Domicile
operations
2011
Jakarta
1988
75,54%
Persentase kepemilikan/ Percentage of c ownership ) 2010
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 31 Des/Dec 31, 2009
2011
2010
2009
3.447.663
3.062.838
2.188.031
-
1.634.981
1.593.375
-
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media 1.2
PT. MNC Sky Vision (MNCSV) dan entitas anak/ and its subsidiaries
b
1.2.1
Aerospace Satelitte Corporation Holding B.V. (ASCH) dan entitas anak/and its subsidiaries b)
1.2.1.1
Aerospace Satelitte Corporate B.V. (ASC)
1.3
PT. Sky Vision Networks
b 75,54% ) a 20% )
)
a
)
20%
b 51,00% ) a 20% )
Belanda/ 2010
100,00%
100,00%
Netherlands
2010
100,00%
100,00%
-
1.635.675
1.522.455
-
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
100,00%
174.684
174.561
174.764
577.488
Netherlands Belanda/
Media pendukung dan infrastruktur/ Media support and infrasturcture 1.4
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan entitas anak/ and its subsidiaries b)
Bekasi
1998
100,00%
100,00%
100,00%
443.235
491.296
1.4.1
PT. Telesindo Media Utama (TMU) b)
Jakarta
1999
99,99%
99,99%
99,99%
2.506
2.518
3.725
1.4.2
PT. Sena Telenusa Utama (STU) b)
Jakarta
2003
99,99%
99,99%
99,99%
16.407
18.418
16.112
2004
84,99%
84,99%
84,99%
15.079
16.035
14.787
b
1.4.3
PT. Flash Mobile (FM) )
Jakarta
1.5
Lainnya/Others PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) b)
Jakarta
-
80,00%
80,00%
80,00%
1.055
1.055
1.055
1.6
Global Mediacom International Ltd (GMI) b)
Dubai
-
100,00%
100,00%
100,00%
31
31
31
Jakarta
2000
89,58%
89,58%
89,58%
1.498.803
1.202.580
1.054.608
a
2 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) ) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: Pembiayaan dan efek/Financing and securities 2.1 2.2
PT. MNC Asset Management (MNC AM) b) PT. MNC Securities (MNC Sec) b)
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
99,99%
35.050
27.143
16.073
Jakarta
2004
99,99%
99,99%
99,99%
787.785
746.298
681.991
2.3
PT. MNC Finance (MNC Fin) b)
Jakarta
1990
2.4
PT MNC Life Assurance (MNC Life) b)
Jakarta
2010
99,99%
99,99%
99,99%
508.721
358.949
360.228
99,93%
99,99%
-
99.700
60.668
-
Jakarta
2011
99,90%
-
-
58.485
-
-
Jakarta
2007
99,99%
99,99%
99,99%
908.453
903.364
931.988
Jakarta
1969
38,02%
53,01%
68,56%
598.521
606.267
562.170
Cayman
2007
100,00%
100,00%
100,00%
1.898
1.881
93
2009
100,00%
100,00%
100,00%
357.570
352.709
91.003
PT MNC Asuransi Indonesia (dahulu/formerly 2.5
PT Jamindo General Insurance) b) a
3 PT. Global Transport Services (GTS) ) dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b) 3.1 a
4 Bhakti Investama International Limited (BIILC) )
Islands 5 Bhakti Investama International Limited (BIILD) a)
Dubai
a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan entitas anak Level 1 dan Level 2 pada entitas anaknya.
a) b) c)
Directly owned (Level 1) Indirectly-owned (Level 2) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee.
Tahun 2011
In 2011
Perusahaan menjaminkan 1.405.650.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada Gainstart Investment Limited (GIL) sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham Mediacom antara Perusahaan, GIL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 30 Mei 2011.
The Company pledges 1,405,650,000 Mediacom's shares owned by the Company to Gainstart Investment Limited (GIL) in relation to sell and purchase of Mediacom's shares agreements between the Company, GIL and Express Cyber Ltd on May 30, 2011.
- 46 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sesuai dengan kesepakatan transaksi yang ditandatangani oleh Perusahaan, Smart Empire dan Batavia Enterprise Limited (BEL) pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan menjaminkan 798.000.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada BEL.
Based on transaction agreement signed between the Company, Smart Empire and Batavia Enterprise Limited (BEL) on December 29, 2011, the Company pledges 798,000,000 Mediacom's shares owned by the Company to BEL.
Tahun 2010
In 2010
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan membeli 53,1 juta lembar saham Mediacom dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Perusahaan menjadi 51,65%.
In December 2010, the Company purchased 53.1 million of Mediacom’s shares through the secondary market thus the Company’s ownership in Mediacom increased to 51.65%.
Entitas Anak
The Subsidiaries
Pengembangan Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan
Development of Content and Advertising Based Media Business
2011
2011
Mediacom menjual sebanyak 692,3 juta lembar saham MNC kepada Saban Capital Group Inc., dan kemudian membeli sebanyak 510,9 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom pada MNC menjadi 70,02%.
Mediacom sold 692.3 million MNC shares to Saban Capital Group Inc. and subsequently bought 510.9 million MNC shares in the secondary market, resulting to 70.02% Mediacom ownership in MNC.
MNC, melalui entitas anak MNCN, telah mengakuisisi 90% kepemilikan saham RSSS, perusahaan yang bergerak dalam bidang penyiaran (Catatan 45).
MNC, through its subsidiary, MNCN, has acquired 90% ownership in RSSS, a company that specializes in broadcasting (Note 45).
MNC, melalui entitas anak MNI, mendirikan MND dengan kepemilikan saham sebesar 99%, yang bergerak dalam bidang perdagangan.
MNC, through its subsidiary, MNI, has established a 99% ownership in MND, a company that specializes in trading.
MNC mendirikan Okezone dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%, yang bergerak dalam bidang jasa online.
MNC has established a 99.9% ownership in Okezone, a company that specializes in online services.
2010
2010
Mediacom membeli 37,5 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 71,71%.
Mediacom bought 37.5 milllion MNC shares in the secondary market, thus Mediacom’s ownership in MNC increased to 71.71%.
MNC menambah setoran modal sebanyak 58.850 lembar saham yang menyebabkan perubahan penyertaan saham MNC menjadi 98,5%.
MNC made additional paid-up capital of 58,850 shares, thus increase ownership in MNC increased to 98.5%.
MNCN telah mengakuisisi 75% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) dan 34,7% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Cakra Awigra (RCA), Perusahaan yang bergerak dalam bidang radio (Catatan 45).
MNCN has acquired additional 75% ownership in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) and additional 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA), companies that are engaged in radio industry (Note 45).
LTON telah mengakuisisi 50,01% kepemilikan saham Letang Game Ltd yang bergerak dalam bidang Mobile Games dan PC Online Games di China (Catatan 45).
LTON has acquired 50.01% ownership in Letang Games Ltd, a company that specializes in the development of Mobile Games and PC Online Games in China (Note 45).
- 47 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC bersama MIMEL and LTON telah mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT. Linktone Indonesia (Linktone) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi Value Added Services (VAS) (Catatan 45).
MNC together with MIMEL and LTON, has acquired 100% ownership of PT. Linktone Indonesia (Linktone), a company that specializes in providing telecom Value Added Services (VAS) (Note 45).
MIMEL and LTON, telah mengakuisisi 87,5% kepemilikan saham Innoform Media Pte., Ltd (Innoform) yang bergerak dalam pembuatan, distribusi dan lisensi produk edukasi dan hiburan (Catatan 45).
MIMEL and LTON, have acquired 87.5% ownership in Innoform Media Pte., Ltd (Innoform), a company that specializes in the development, distribution and licensing of development products (Note 45).
Pengembangan Usaha Media Berbasis Pelanggan
Development of Subcribers Based Media
Mediacom menukar obligasi wajib tukar menjadi saham MNCSV, sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 75,54%.
Mediacom has exchanged mandatory exchangeable bonds with MNCSV’s shares, resulting to 75.54% ownership in MNCSV.
Pada tahun 2010, MNCSV mendirikan ASCH dan ASC yang memiliki aktivitas utama dalam bidang keuangan.
In 2010, MNCSV established ASCH and ASC, whose main business is in finance industry.
Pengembangan Usaha Berbasis Investasi
Development of Investment Based Business
Pada tanggal 20 Desember 2011, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT Jamindo General Insurance (JGI). Para pemegang saham JGI juga menyetujui peningkatan modal dasar JGI dari semula sebesar Rp 40.000 juta menjadi Rp 160.000 juta serta mengubah nama JGI menjadi PT MNC Asuransi Indonesia (MNC AI). Pada tanggal 29 Desember 2011, BCI setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam MNC AI menjadi sebesar Rp 41.500 juta dengan jumlah kepemilikan saham BCI pada MNC AI menjadi Rp 41.460 juta (Catatan 45).
On December 20, 2011, BCI acquired 99.90% shares of PT Jamindo General Insurance (JGI). The shareholders of JGI also agreed to increase the authorized capital of JGI from Rp 40,000 million into Rp 160,000 million and change the name of JGI into PT MNC Asuransi Indonesia (MNC AI). On December 29, 2011, BCI agreed to increase its paid up capital into MNC AI for amounting to Rp 41,500 million with ownership of Rp 41,460 million (Note 45).
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life) (Catatan 45).
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life) (Note 45).
Pengembangan Usaha Berbasis Transportasi
Development of Transportation Business
Pada tahun 2009, IAT menerbitkan saham baru melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.118.279 saham, dimana semua saham tersebut diambil oleh GTS. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penambahan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 68,56%
In 2009, IAT issued 173,118,279 shares through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by GTS. This issuance of new shares increased the percentage of ownership of GTS in IAT into 68.56%.
Pada tahun 2011 dan 2010, IAT menerbitkan saham baru melalui peneribitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) seri B sebanyak 1.185.025.910 dan 681.005.000 saham dimana semua saham tersebut diambil oleh Global Far East Investment Ltd dan Starlight Ltd atas wesel bayar IAT. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penurunan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 53,01% di tahun 2010 dan menjadi 38,08% di tahun 2011.
In 2011 and 2010, IAT issued 1,185,025,910 and 681,005,000 shares, respectively, through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by Global Far East Investment Ltd and Starlight Ltd due to IAT’s notes payable. These issuances of new shares decreased the percentage of ownership of GTS in IAT into 53.01% in 2010 and into 38.08% in 2011.
- 48 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
5.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pelepasan Investasi
Disposal of Investments
Pada tahun 2009, Perusahaan telah melepas 19% sisa investasi saham PT. Mobile-8 Telecom dan membukukan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta.
In 2009, the Company sold the remaining 19% investment in PT. Mobile-8 Telecom with realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
5.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7, 8, 9, 10, 11 dan 12.
The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 7, 8, 9, 10, 11 and 12.
dalam
- 49 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 13.
The Company and its subsidiaries provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company and its subsidiaries’ operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 13.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Investment Properties
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset diperiksa secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company and its subsidiaries’ property, plant and equipment, and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset.
A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment and investment properties would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of the assets.
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 16 dan 17.
The carrying amounts of property, plant and equipment and investment properties are disclosed in Notes 16 and 17.
Penurunan Nilai Goodwill
Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.
Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cashgenerating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value.
Nilai tercatat Catatan 18.
The carrying amount of goodwill are disclosed in Note 18.
goodwill
diungkapkan
dalam
- 50 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
6.
KAS DAN SETARA KAS
6.
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Kas Bank Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Mandiri Bank United Overseas Bank Bank Capital Bank Jabar Banten Bank Himpunan Saudara Bank Bukopin Bank International Indonesia Bank Bumiputera Bank Danamon Lainnya (masing-masing di bawah Rp 10.000 juta) US Dollar United Overseas Bank Union Bank of Switzerland Maybank Nusa Bank Central Asia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
2009 11.983 1.043.076
9.854 697.293
204.862 44.620 18.500 15.000 11.700 11.000 10.700 3.700 1.500 -
182.050 56.313 26.490 3.002 11.000 1.750 11.976 36
187.150 141.754 14.850 24.000 11.000 24.038
141.577 61.884 36.500 9.500 58.000 5.044
21.898
9.000
8.350
53.475
46.065 2.906 -
27.098 42.320 27.104 -
28.239 87.564 28.251 7.050
385.928 876
184
182
1.040
4.169
1.121.551
1.285.907
1.618.345
1.464.100
4,00% - 10,25% 2,25% - 2,50%
5,00% - 10,25% 2,25% - 2,50%
5,00% - 16,60% 1,00% - 7,00%
berjangka
2011
Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
14.647 872.939
6,00% - 16,60% 3,00% - 13%
7.
Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
31 Des/Dec 31, 2010
OTHER FINANCIAL ASSETS - CURRENT
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
710.990 416.120 358.420 101.372
498.935 254.140 125.939 231.305
566.412 237.306 204.446 172.155
614.470 257.254 140.634 248.619
92.039 31.368 4.268
107.972 11.800 3.830
143.193 1.495 2.350
315.846 1.133 7.665
1.714.577
1.233.921
1.327.357
1.585.621
6,50% - 7,25% 2,75% - 3,50%
Cash on hand Cash in bank Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Mandiri Bank United Overseas Bank Bank Capital Bank Jabar Banten Bank Himpunan Saudara Bank Bukopin Bank International Indonesia Bank Bumiputera Bank Danamon Others (below Rp 10,000 million each) US Dollar United Overseas Bank Union Bank of Switzerland Maybank Nusa Bank Central Asia Others (below Rp 5,000 million each )
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
ASET KEUANGAN LAINNYA - LANCAR
Dana kelolaan Reksadana Deposito berjangka Efek ekuitas (saham) diperdagangkan Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Efek utang Lainnya
CASH AND CASH EQUIVALENTS
18.125 710.791
Seluruh bank dan deposito ditempatkan pada bank pihak ketiga. 7.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
5,00% - 7,00% -
- 51 -
8,00% - 12,50% 0,07% - 4,50%
2,00% - 14,00% 3,00% - 13,00%
The fund management contract Mutual fund Time deposits Trading equity securities Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Debt securities Others Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dana Kelolaan
The Fund Management Contract
Dana kelolaan merupakan investasi melalui manajer investasi dengan rincian sebagai berikut:
The fund management contract represent investment through fund manager with details as follows:
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Targo Finance Limited Manhattan Group Ltd Reliancever Holdings Inc GTS Far East Ltd Express Cyber Ltd Herst Investment Ltd Lafite Assets Limitted Apical Asset Management Pte Ltd PT MNC Asset Management PT Danareksa Investment Management
258.000 188.664 115.498 48.000 40.806 36.838 23.184 -
188.312 131.575 48.000 40.336 36.750 53.962 -
90.528 10.716 465.168 -
574.279 40.191
Targo Finance Limited Manhattan Group Ltd Reliancever Holdings Inc GTS Far East Ltd Express Cyber Ltd Herst Investment Ltd Lafite Assets Limitted Apical Asset Management Pte Ltd PT MNC Asset Management PT Danareksa Investment Management
Jumlah
710.990
498.935
566.412
614.470
Total
Targo Finance Limited (Targo), Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), GTS Far East Ltd (GTS), Express Cyber Ltd (Express), Herst Investments Ltd (Herst) dan Lafite Assets Limited (Lafite)
Targo Finance Limited (Targo), Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), GTS Far East Ltd (GTS), Express Cyber Ltd (Express), Herst Investments Ltd (Herst) and Lafite Assets Limited (Lafite)
Entitas anak menunjuk Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst dan Lafite sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama, maka entitas anak dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The subsidaries appointed Targo, Reliancever, GTS, Express, Herst and Lafite as fund managers to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the subsidiaries and the fund managers shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the funds.
Kontrak dengan Targo dimulai pada tanggal 19 Desember 2011 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 258.000 juta. Pada bulan Pebruari 2012, MNC telah mencairkan dana tersebut.
The fund management contract with Targo was entered on December 19, 2011 and has a term of 1 year. As of December 31, 2011, the net assets value of the fund amounted to Rp 258,000 million. In February 2012, MNC has redeemed all of the fund.
Kontrak dengan Reliancever telah mengalami pembaharuan tanggal 12 Juli 2011 dengan jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir 12 Juli 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 115.498 juta dan Rp 131.575 juta. Pada tahun 2012, MNC telah mencairkan investasinya di Reliancever sebesar Rp 19.974 juta.
The contract with Reliancever has been amended on July 12, 2011 with a term of 1 year and will mature on July 12, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 115,498 million and Rp 131,575 million, respectively. In 2012, MNC has redeemed its investment in Reliancever amounting to Rp 19,974 million.
Kontrak dengan GTS dimulai pada tanggal 21 Juni 2010 dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Berdasarkan amandemen, jangka waktu kontrak diperpanjang hingga 21 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 48.000 juta.
The fund management contract with GTS was entered on June 21, 2010 and has a term of 1 year. Based on amendment, the fund management contract was extended until June 21, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to Rp 48,000 million.
- 52 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Kontrak dengan Express telah mengalami pembaharuan tanggal 30 Nopember 2011 dengan jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir tanggal 30 Nopember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing adalah sebesar US$ 4,5 juta (atau setara dengan Rp 40.806 juta) dan US$ 4,5 juta (atau setara dengan Rp 40.336 juta). Pada bulan Pebruari 2012, MNC telah mencairkan seluruh investasinya di Express.
The contract with Express has been amended on November 30, 2011 with a term of 1 year and will mature on November 30, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the net asset value of the fund amounted to US$ 4.5 million (or equivalent to Rp 40,806 million) and US$ 4.5 million (or equivalent to Rp 40,336 million), respectively. In February 2012, MNC has redeemed all of its investment in Express.
Kontrak dengan Herst berjangka waktu 1 tahun dan 2 tahun, masing-masing akan berakhir pada tanggal 14 September 2011, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 14 September 2012, dan 16 April 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana kedua kontrak tersebut masingmasing sebesar Rp 36.838 juta, Rp 36.750 juta dan Rp 10.716 juta.
The Herst’s fund management contracts have terms of 1 and 2 years and will mature on September 14, 2011, which was extended until September 14, 2012, and April 16, 2012, respectively. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the net asset value of the funds amounted to Rp 36,838 million, Rp 36,750 million and Rp 10,716 million, respectively.
Kontrak dengan Lafite dimulai pada tanggal 20 Januari 2011 dan memiliki jangka waktu 2 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 23.184 juta.
The fund management contract with Lafite was entered on January 20, 2011 and has a term of 2 year. As of December 31, 2011, the net assets value of the fund amounted to Rp 23,184 million.
Manhattan Group Ltd (MG)
Manhattan Group Ltd (MG)
BIILD menunjuk MG untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi pada perusahaan publik dan non publik dan atau pada surat berharga. Perjanjian-perjanjian ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 dan dapat diperpanjang sampai 1 tahun mendatang sesuai persetujuan tertulis dari kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing sebesar Rp 188.664 juta, Rp 188.312 juta dan Rp 90.528 juta.
BIILD appointed MG to invest the fund in public companies or private companies and other financial instruments. These contracts have a term of 1 year and will mature in April 2012 to January 2013 and can be extended for another 1 year as agreed by the parties in writing. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the net asset value of the funds amounted to Rp 188,664 million, Rp 188,312 million and Rp 90,528 million, respectively.
Apical Asset Management Pte Ltd
Apical Asset Management Pte Ltd
MNC menunjuk Apical Asset Management Pte., Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk saham pada Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII sejumlah 5.000 lembar saham dengan nilai aset bersih per lembar saham tersebut adalah US$ 1.200. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 53.962 juta. Pada tahun 2011, entitas anak telah mencairkan seluruh investasi ini.
MNC appointed Apical Asset Management Pte., Ltd to invest fund into shares of Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII amounting to 5,000 shares with net assets value per share of US$ 1,200. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 53,962 million. In 2011, the subsidiary has redeemed all of this investment.
- 53 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT MNC Asset Management (MNC AM)
PT MNC Asset Management (MNC AM)
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan dan entitas anak menunjuk MNCAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat utang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 465.168 juta dan Rp 574.279 juta. Pada tahun 2010, Perusahaan dan entitas anak telah mencairkan seluruh investasi tersebut.
In 2009 and 208, the Company and its subsidiaries appointed MNCAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009 and 2008, the net asset value of the fund amounted to Rp 465,168 million and Rp 574,279 million, respectively. In 2010, the Company and its subsidiaries have redeemed all of the investments.
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
Pada tahun 2008, MNC menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih tersebut adalah sebesar Rp 40.191 juta.
In 2008, MNC appointed DIM as fund manager to invest the fund into DIM managed securities. This contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 40,191 million.
Reksadana
Mutual Funds
Perusahaan dan entitas anak memiliki unit penyertaan pada reksadana MNC Dana Ekuitas, MNC Dana Dollar, MNC Dana Kombinasi, MNC Dana Lancar, MNC Dana Likuid I dan Danareksa. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana pada tanggal posisi keuangan. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana yang diakui dalam laba rugi adalah sebesar Rp 26.419 juta, Rp 16.205 juta dan Rp 13.031 juta masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
The Company and its subsidiaries have investment units in MNC Dana Ekuitas, MNC Dana Dollar, MNC Dana Kombinasi, MNC Dana Lancar, MNC Dana Likuid I and Danareksa mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of the reporting dates. Unrealized gain on mutual funds that were recognized in the profit or loss amounting to Rp 26,419 million in 2011, Rp 16,205 million in 2010 and Rp 13,031 million in 2009.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, deposito berjangka milik entitas anak dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan masingmasing sebesar Rp 173.702 juta, Rp 50.477 juta, Rp 161.266 juta dan Rp 119.875 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, time deposits with maturities of more than three months owned by the subsidiaries amounted to Rp 173,702 million, Rp 50,477 million, Rp 161,266 million and Rp 119,875 million, respectively.
Deposito berjangka sebesar Rp 184.718 juta pada tahun 2011, Rp 75.462 juta pada tahun 2010, Rp 43.180 juta pada tahun 2009 dan Rp 20.759 juta pada tahun 2008 dijadikan jaminan atas utang bank entitas anak (Catatan 20).
Time deposits amounting to Rp 184,718 million in 2011, Rp 75,462 million in 2010, Rp 43,180 million in 2009 and Rp 20,759 million in 2008 were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 20).
Efek Ekuitas (Saham) Diperdagangkan
Trading Equity Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008.
- 54 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Rincian efek tersebut adalah sebagai berikut:
2011 Pihak berelasi PT Global Land Development Tbk sebanyak 101.358.000 saham pada 31 Des 2011, 463.087.500 saham pada 31 Des 2010, 400.111.500 saham pada 31 Des 2009 dan 646.174.050 saham pada 1 Jan 2009/31 Des 2008 Pihak ketiga PT Mobile 8 Telecom Tbk sebanyak 602.629.913 saham pada 31 Des 2011 dan 371.421.828 saham pada 31 Des 2010 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - sebanyak 17.156.000 saham pada 31 Des 2010, 46.366.500 saham pada 31 Des 2009 dan 22.866.500 saham pada 1 Jan 2009/31 Des 2008 Lainnya Jumlah
The details of the securities are as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
69.937
182.920
126.035
223.002
30.131
18.571
-
-
1.304
23.332 6.482
42.657 3.463
21.495 4.122
101.372
231.305
172.155
248.619
Related party PT Global Land Development Tbk amounted to 101,358,000 shares as of Dec 31 ,2011, 463,087,500 shares as of Dec 31 ,2010, 400,111,500 shares as of Dec 31 ,2009 and 646,174,500 shares as of Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Third parties PT Mobile 8 Telecom Tbk amounted to 602,629,913 shares as of Dec 31, 2011 and 371,421,828 shares as of Dec 31, 2010 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - amounted to 17,156,000 shares as of Dec 31, 2010, 46,366,500 shares as of Dec 31, 2009 and 22,866,500 shares as of Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Others
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Entitas anak menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Entitas anak telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 16.939 juta di tahun 2011, Rp 30.063 juta di tahun 2010 dan Rp 165.375 juta di tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 92.039 juta, Rp 107.972 juta, Rp 143.193 juta dan Rp 315.846 juta.
The subsidiaries placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. The subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 16,939 million in 2011, Rp 30,063 million in 2010 and Rp 165,375 million in 2009, respectively. As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the net asset value of the fund amounted to Rp 92,039 million, Rp 107,972 million, Rp 143,193 million and Rp 315,846 million, respectively.
Efek Utang
Debt Securities
Entitas anak menempatkan dana berupa Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (ORI) dan Obligasi Korporasi.
The subsidiaries placed fund in Government Bonds (ORI) and Corporate Bonds.
Lainnya
Others
Mediacom mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. sebesar US$ 1 juta. Sampai dengan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Mediacom telah melakukan investasi sebesar US$ 470.661 (ekuivalen dengan Rp 4.268 juta), US$ 425.855 (ekuivalen dengan Rp 3.830 juta) dan US$ 250.000 (ekuivalen dengan Rp 2.350 juta).
Mediacom has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partner I Feeder L.P. amounting to US$ 1 million. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, Mediacom has invested US$ 470,661 (equivalent to Rp 4,268 million), US$ 425,855 (equivalent to Rp 3,830 million) and US$ 250,000 (equivalent to Rp 2,350 million), respectively.
- 55 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
8.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PIUTANG USAHA
8.
2011 a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 46) Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 a. By customer Related parties (Note 46) 73.672 Content and advertising based media Media support and 34.923 infrastructure
2.778
55.240
-
23.177
8.168
35.545
25.955
63.408
108.595
2.265.887 252.865
1.960.113 160.951
1.535.999 159.107
1.375.165 172.719
44.383 29.501
46.389 37.339
41.704 26.303
74.132 46.571
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.592.636 (61.542)
2.204.792 (51.971)
1.763.113 (41.900)
1.668.587 (35.019)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah pihak ketiga
2.531.094
2.152.821
1.721.213
1.633.568
Total
2.566.639
2.178.776
1.784.621
1.742.163
970.972
907.751
543.335
629.030
602.879 359.226 216.450 478.654
538.615 223.686 136.927 423.768
498.498 260.146 160.526 364.016
539.558 221.450 110.325 276.819
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.628.181 (61.542)
2.230.747 (51.971)
1.826.521 (41.900)
1.777.182 (35.019)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.566.639
2.178.776
1.784.621
1.742.163
Net
2.294.519 325.820 7.842
1.996.397 225.421 8.929
1.491.520 325.379 9.622
1.387.290 389.664 228
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.628.181 (61.542)
2.230.747 (51.971)
1.826.521 (41.900)
1.777.182 (35.019)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.566.639
2.178.776
1.784.621
1.742.163
Net
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan infrastruktur Transportasi
Jumlah Piutang Usaha - Bersih b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya
35.545
31 Des/Dec 31, 2010
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
- 56 -
Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media support and infrastructure Transportation
Total b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2011
9.
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan Penghapusan Pemulihan
51.971 13.426 (3.826) (29)
41.900 10.071 -
35.019 6.881 -
Balance at beginning of the year Addition Write-off Recovery
Saldo akhir tahun
61.542
51.971
41.900
Balance at end of the year
Berdasarkan penelaahan atas status masingmasing piutang usaha pada akhir periode dan estimasi nilai yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen memutuskan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.
Based on the review of the status of each trade accounts receivable at the end of each period and the estimated value of the non-recoverable, individually and collectively, management believes that allowance for doubtful accounts for trade accounts receivable is sufficient because there is no significant change in credit quality and the amount can be recovered.
Piutang usaha tertentu milik entitas anak digunakan sebagai jaminan untuk berbagai utang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 20 dan 26).
Certain accounts receivable from subsidiaries were used as collateral for various bank loans and longterm loans (Notes 20 and 26).
PIUTANG NASABAH
9.
This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows:
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut:
2011
CUSTOMER RECEIVABLES
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana
214.228 1.032
197.633 2.566
128.141 4.592
208.290 3.421
Brokerage Fund management services
Jumlah
215.260
200.199
132.733
211.711
Total
Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut:
2011
The aging schedule of customer receivables is as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Kurang dari 7 hari Lebih dari 7 hari
161.445 53.815
123.124 77.075
20.213 112.520
128.818 82.893
Less than 7 days More than 7 days
Jumlah
215.260
200.199
132.733
211.711
Total
- 57 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Manajemen MNC Sec dan MNC AM tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec dan MNC AM berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
MNC Sec’s and MNC AM’s management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s and MNC AM’s management believes that all receivables are collectible.
10. PIUTANG DAN UTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
10. RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE INSTITUTION
Akun ini merupakan tagihan dan utang MNC Sec dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut:
This account represents MNC Sec’s receivables from and payable to the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows:
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Piutang Deposito wajib
83.868 4.576
81.037 4.333
30.429 4.103
388.689 Receivables 3.776 Mandatory deposits
Jumlah piutang
88.444
85.370
34.532
392.465 Total receivables
Utang
69.919
64.869
19.129
426.379 Payables
Tingkat bunga per tahun deposito wajib KPEI berkisar antara 7% tahun 2011, 6% - 7% tahun 2010 dan 8% - 13% tahun 2009.
Interest rates per annum on mandatory deposits to KPEI range from 7% in 2011, 6% - 7% in 2010 and 8% - 13% in 2009.
Seluruh piutang dan utang KPEI pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 memiliki umur kurang dari 3 hari.
All receivables from and payable to the KPEI as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are due within 3 days.
Manajemen MNC Sec tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec berpendapat bahwa seluruh piutang KPEI dapat tertagih.
MNC Sec’s management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s management believes that all receivables from KPEI are fully collectible.
- 58 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
11. PIUTANG PEMBIAYAAN
11. FINANCING RECEIVABLES
Penanaman Neto Sewa Pembiayaan
Net Investments in Finance Lease
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from finance lease transactions provided by MNC Finance, as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Piutang sewa pembiayaan Pihak berelasi Pihak ketiga
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
13.283 82.085
1.710 95.149
1.640 63.744
39.542
Finance lease receivables Related parties Third parties
Jumlah Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
95.368
96.859
65.384
39.542
Total
(14.706)
(13.365)
(9.409)
(6.086)
Unearned finance lease income
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
80.662 (2.075)
83.494 (2.076)
55.975 (1.234)
33.456 (844)
Total Allowance for doubtful accounts
Penanaman neto sewa pembiayaan - bersih
78.587
81.418
54.741
32.612
Net investments in finance lease - net
Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The lease receivables based on maturity date are as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun
13.279 82.089
50.670 46.189
34.022 31.362
17.768 21.774
Jumlah
95.368
96.859
65.384
39.542
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2011
Will be due within: 1 year 1 - 2 years Total
2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan
2.076 (1)
1.234 842
844 390
Saldo akhir tahun
2.075
2.076
1.234
Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Sinarmas (Catatan 26). Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
Balance at beginning of year Provisions Balance at end of year
Finance lease receivables are secured by the related financed assets. Finance lease receivables are used as collaterals for loans from Bank Sinarmas (Note 26). MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
- 59 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from consumer financing provided by MNC Finance, as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen - bersih
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
45.393 360.810 406.203
6.209 224.526 230.735
8.858 263.197 272.055
7.039 388.659 395.698
(88.831) (1.963)
(48.733) (1.391)
(74.308) (1.971)
(105.920) (2.161)
315.409
180.611
195.776
287.617
Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Consumer financing receivables - net
The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date are as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011
Consumer financing receivables Related parties Third parties Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun
5.842
4.226
6.238
6.662
213.124 145.558 41.679
132.114 78.546 15.849
139.747 87.078 38.992
210.192 135.948 42.896
Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years
Jumlah
406.203
230.735
272.055
395.698
Total
Tingkat bunga per tahun
15% - 45%
15% - 45%
8% - 45%
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2011
8% - 45%
Annual interest rate
Changes in allowance for doubtful accounts are as follows: 2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
1.391 8.528 (7.956)
1.971 8.774 (9.354)
2.161 9.763 (9.953)
Saldo akhir tahun
1.963
1.391
1.971
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
Balance at beginning of year Provision Reversal Balance at end of year
The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
- 60 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 26). Pada tahun 2009, piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan utang obligasi dari MNC Finance (Catatan 27).
Consumer financing receivables are used as collaterals for long-term loans from Bank Muamalat Indonesia (Note 26). In 2009, consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of MNC Finance (Note 27).
Tagihan Anjak Piutang – Bersih
Factoring Receivables – Net
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut:
This account represents factoring receivables with recourse, as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011
Tagihan anjak piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
11.467 (56) (4.004)
8.183 306 (56) (4)
10.614 1.938 (56) (241)
6.066 33.339 (56) (1.272)
Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
7.407 (257)
8.429 (115)
12.255 (189)
38.077 (688)
Sub total Allowance for doubtful accounts
Jumlah
7.150
8.314
12.066
37.389
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2011
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
115 142 -
189 (74)
688 (499)
Saldo akhir tahun
257
115
189
Manajemen berpendapat piutang ragu-ragu cukup.
bahwa
penyisihan
Balance at beginning of year Provisions Recovery Balance at end of year
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
12. PIUTANG LAIN-LAIN
12. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Pihak berelasi PT. Eagle Transport Services Lainnya
14.309
11.931
5.614 1.304
5.605 523
Related parties PT. Eagle Transport Services Others
Jumlah pihak berelasi
14.309
11.931
6.918
6.128
Total related parties
Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
514.000 (9.085)
482.348 (9.037)
330.671 (5.444)
331.605 (5.444)
Third parties Allowance for doubtful accounts
Jumlah piutang pihak ketiga - bersih
504.915
473.311
325.227
326.161
Total third parties - net
Jumlah Piutang Lain-lain - Bersih
519.224
485.242
332.145
332.289
Total Other Receivables - Net
- 61 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan penelaahan atas status masingmasing piutang lain-lain pada akhir setiap periode dan estimasi nilai yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen memutuskan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.
Based on the review of the status of other accounts receivable at the end of each period and the estimated value of the non-recoverable receivable, individually and collectively, management believes that allowance for doubtful accounts for other accounts receivable is sufficient because there is no significant changes of tax receivables.
13. PERSEDIAAN
13. INVENTORIES
2011 Program media dan penyiaran Produksi jadi Produksi sendiri Produksi dalam proses Sub jumlah Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesoris Media pendukung dan infrastruktur Suku cadang pesawat udara Lainnya Sub jumlah Jumlah persediaan
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008 Media program and broadcasting Finished programs In-house production Production in progress
2.404.615 25.558
2.412.714 22.782
2.206.490 12.202
2.201.199 456.989 50.539
2.430.173
2.435.496
2.218.692
2.708.727
Sub total
(1.567.006)
(1.555.264)
(1.292.009)
(1.807.081)
Less charged to profit or loss
863.167
880.232
926.683
901.646
145.865 1.440 62.531 31.143
189.372 1.496 96.192 35.078
113.854 6.457 91.825 18.866
73.712 63.327 98.192 25.638
240.979
322.138
231.002
260.869
1.104.146
1.202.370
1.157.685
1.162.515
Net Non Program Antenna, decoder, and accessories Media support and infrastructure Aircraft spareparts Others Sub total Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 persediaan suku cadang pesawat udara diasuransikan terhadap risiko kebakaran atau kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 12,5 juta kepada PT Citra International Underwriter. Sedangkan persediaan lainnya, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17). Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, inventories of aircraft sparepart were insured under fire, theft and others risk for US$ 12.5 million to PT Citra International Underwriter. Other inventories, except media and broadcasting programs, were insured along with property and equipment (Note 17). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Perusahaan dan entitas anak dapat meminta kembali copy film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the Company and its subsidiaries can request a new copy of the film from distributor, as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
- 62 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Persediaan suku cadang pesawat udara digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 26).
The aircraft spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 26).
Persediaan dari Infokom (media pendukung dan infrastruktur) digunakan sebagai jaminan untuk utang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 20 dan 26).
Inventories from Infokom (media support and infrastructure) are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 20 and 26).
14. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
14. PREPAID TAXES
31 Des/Dec 31, 2010
2011
Perusahaan Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2007 Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak penghasilan Pasal 25 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
The Company 3.575
3.465
3.058
2.924
23 518 -
518 456 -
456 -
968
740 1.519 -
490 1.604 -
2.703 40.447 717 7.968
44.670 717 7.968
82
-
-
-
20.154 27.374
10.708 27.535
15.299 14.414
6.959 8.312
53.985
44.776
85.062
72.518
15. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR
2011
Value added tax - net Overpayment of corporate income tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Year 2007 Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Year 2008 Year 2007 Year 2006 Income tax Article 25 Value added tax - net Others Total
15. OTHER FINANCIAL ASSETS – NON CURRENT
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Penyertaan saham Surat berharga
1.352.697 590.400 152.612 29.968 -
1.352.697 583.562 243.158 127.949 -
2.828.717 525.400 405.815 344.240 1.408
2.703.717 64.810 883.979 543.092 1.208
Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advances Investments in shares of stock Marketable securities
Jumlah
2.125.677
2.307.366
4.105.580
4.196.806
Total
- 63 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mandatory Exchangeable Bonds (MEB)
Obligasi Wajib Tukar (MEB)
2011
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Nusantara Vision PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi Jumlah
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
721.286 365.500 125.000 121.500 19.411 -
721.286 365.500 125.000 121.500 19.411 -
721.286 365.500 125.000 165.075 19.411 1.432.445
721.286 365.500 165.075 19.411 1.432.445
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Nusantara Vision PT Bright Star Perkasa PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi
1.352.697
1.352.697
2.828.717
2.703.717
Total
PT Datakom Asia
PT Datakom Asia
Pada tanggal 23 Nopember 2006, MNCSV memiliki obligasi wajib tukar (mandatory exchangeable bonds atau “MEB”) seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Media Citra Indostar (MCI) milik DKA.
On November 23, 2006, MNCSV has mandatory exchangeable bonds (MEB) of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA), which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Media Citra Indostar (MCI) which is owned by DKA.
Pada tahun 2008, MNCSV memperoleh tambahan MEB senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan 26.667 saham MCI milik DKA.
In 2008, MNCSV obtained additional MEB of Rp 160,286 million, from DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI which is owned by DKA.
Berdasarkan Amandemen dari MEB tanggal 6 September 2010, MNCSV dan DKA setuju untuk mengubah beberapa pasal dari perjanjian sebelumnya, antara lain adalah memperpanjang jangka waktu MEB hingga 1 Juni 2016.
Based on the amendment of MEB dated September 6, 2010, MNCSV and DKA agreed to amend several subsections of previous agreement, among others, to extend the maturity date of the MEB until June 1, 2016.
Berdasarkan Amandemen atas MEB tanggal 6 April 2011, MEB wajib ditukar menjadi saham setelah terdapat pemberitahuan tertulis dari pemegang obligasi kepada penerbit obligasi yang ditetapkan pada tanggal jatuh tempo atau pada akhir periode penukaran.
Based on Amendment of MEB dated April 6, 2011, MEB shall be mandatorily exchanged into exchange shares upon written notice from the bondholder to the issuer in the form set out on maturity date or at the end of exchange period.
PT Kapital Usaha Sempurna
PT Kapital Usaha Sempurna
Pada tahun 2008, Perusahaan dan GTS membeli obligasi wajib tukar masing-masing seharga Rp 208.000 juta dan Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar masing-masing dengan 26.999 saham dan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline.
In 2008, the Company and GTS purchased mandatory exchangeable bonds of Rp 208,000 million and Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which are exchangeable into 26,999 shares and 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline.
- 64 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar yang dapat ditukarkan dengan saham PT. Nusantara Vision (NV) dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik NV dan 25.000 lembar saham lama milik NV dengan jangka waktu penukaran sampai dengan 30 Juni 2012. Pada tanggal 10 Januari 2011, perjanjian tersebut telah diperbaharui dimana obligasi tersebut hanya dapat dikonversi menjadi saham NV di akhir masa perjanjian.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT. Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV, with the exchange period until June 30, 2012. On January 10, 2011, the agreement has been amended which the bonds can only be converted into NV’s shares at the end of agreement term.
PT Bright Star Perkasa
PT Bright Star Perkasa
Pada tanggal 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut telah jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali, terakhir diperpanjang pada tahun 2011 untuk periode selama satu tahun. Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas obligasi wajib tukar PT Brightstar Perkasa sebesar Rp 43.575 juta.
On November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million. The bonds was matured in one year after issuance and has been extended, the latest is in 2011 for another year. In 2010, GTS has impaired the mandatory exchangeable bonds issued by PT Brightstar Perkasa amounting to Rp 43,575 million.
PT Kencana Mulia Utama
PT Kencana Mulia Utama
MNI mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga) di akhir masa perjanjian. Perjanjian tersebut telah diperbaharui pada tanggal 10 Januari 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Nopember 2012.
MNI has mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party) at the end of agreement term. The agreement has been amended on January 10, 2011 and will be due on November 27, 2012.
PT Djaja Abadi Konstruksi
PT Djaja Abadi Konstruksi
Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 saham atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK, dengan periode pertukaran obligasi wajib tukar sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK with the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
Berdasarkan perjanjian pengalihan saham tanggal 2 Juni 2010, Mediacom dan DAK telah sepakat menukarkan seluruh obligasi wajib tukar yang dimiliki dengan 1.525.268.700 lembar saham MNCSV yang dimiliki oleh DAK (Catatan 45).
Based on shares transfer agreement dated June 2, 2010, Mediacom and DAK have agreed to exchange all of the mandatory exchangeable bonds with 1,525,268,700 shares of MNCSV owned by DAK to Mediacom (Note 45).
Selisih antara aset bersih MNCSV berdasarkan nilai wajar dengan harga nominal obligasi wajib tukar sebesar Rp 1.229.286 juta dicatat sebagai penambahan goodwill selama tahun 2010 (Catatan 18).
The difference between the fair values of the MNCSV’s net assets with the principal value of the mandatory exchangeable bond amounting to Rp 1,229,286 million was recorded as addition of goodwill in 2010 (Note 18). - 65 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Convertible Bonds
Obligasi Konversi
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
PT. Sun Televisi Network PT. Media Nusantara Press PT. Nusantara Vision Yello Pte., Ltd.
407.000 115.000 68.400 -
400.162 115.000 68.400 -
342.000 115.000 68.400 -
49.000 15.810
PT. Sun Televisi Network PT. Media Nusantara Press PT. Nusantara Vision Yello Pte., Ltd.
Jumlah
590.400
583.562
525.400
64.810
Total
PT. Sun Televisi Network
PT. Sun Televisi Network
Pada tanggal 21 Desember 2011, MNC membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 65.000 juta dan akan jatuh tempo tanggal 20 Desember 2014 dan dapat dikonversi menjadi saham STN pada tanggal jatuh tempo.
On December 21, 2011, MNC purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 65,000 million and will be due on December 20, 2014 and can be converted into 65,000 shares of STN on due date.
Pada tanggal 22 Desember 2010, MNC membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 58.162 juta dan dapat dipertukarkan dengan 58.162 saham STN dan akan jatuh tempo 22 Desember 2013. Pada tahun 2011, MNC menerima pelunasan sejumlah Rp 58.162 juta untuk obligasi konversi STN.
On December 22, 2010, MNC purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 58,162 million which are convertible into 58,162 shares and will be due on December 22, 2013. In 2011, MNC received payment of STN convertible bonds amounting to Rp 58,162 million.
Pada tanggal 30 Juni 2009, MNC membeli obligasi konversi STN sejumlah Rp 42.000 juta, jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang dan ditukarkan dengan 42.000 saham STN. Pada tanggal 10 Januari 2011, perjanjian tersebut telah diperbaharui dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham STN di akhir masa perjanjian.
On June 30, 2009, MNC purchased convertible bonds of STN in the amount of Rp 42,000 million, due in 3 years and can be extended and converted into 42,000 shares of STN. On January 10, 2011, the agreement has been amendended which the bonds can be converted into STN shares at the end of agreement.
Pada tanggal 3 Nopember 2009, MNC membeli obligasi konversi Flaming Luck Investments Limited sejumlah Rp 300.000 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2015 dan dapat ditukarkan dengan 175.000 saham STN. Obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham STN di akhir masa perjanjian.
On November 3, 2009, MNC purchased convertible bonds of Flaming Luck Investments Limited in the amount of Rp 300,000 million. The bonds due on February 20, 2015 and can be converted into 175,000 shares of STN. The bonds can be converted into STN shares at the end of agreement.
PT. Media Nusantara Press
PT. Media Nusantara Press
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP). Pada tanggal 10 Januari 2011, perjanjian tersebut telah diperbaharui dengan jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang. Obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi 66.000 saham MNP di akhir masa perjanjian.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP). On January 10, 2011, the agreement has been amendended with term of 3 years and can be extended. The bonds can be converted into 66,000 MNP shares at the end of term.
- 66 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi kepada MNC. Perjanjian tersebut telah diperbaharui pada tanggal 10 Januari 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 April 2012. Obligasi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP di akhir masa perjanjian.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds amounting to Rp 49,000 million which was issued by MNP. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC. The agreement was amended on January 10, 2011 and will be due on April 4, 2012. These bonds are convertible into 49,000 shares of MNP at the end of agreement term.
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tanggal 21 Desember 2009, Mediacom membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta yang dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan. Pada tanggal 10 Januari 2011, perjanjian tersebut telah diperbaharui dimana obligasi tersebut hanya dapat dikonversi menjadi saham NV di akhir masa perjanjian.
On December 21, 2009, Mediacom purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV, due in 3 years since convertible bonds have been issued. On January 10, 2011, the agreement was amendended which the bonds can be converted into NV shares at the end of term.
Yello Pte., Ltd.
Yello Pte., Ltd.
Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello Pte., Ltd., perusahaan berbadan hukum Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. Pada tahun 2009, CMI telah menjual seluruh pemilikan tersebut.
On May 30, 2007, CMI entered into a deed of undertaking with the shareholders of Yello Pte., Ltd., a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million, which are convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. In 2009, CMI has sold all of the investment.
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Perusahaan dan entitas anak mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
2011
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Proyek pengembangan bisnis Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT Media Nusantara Press
152.612
237.483
400.290
793.203
-
5.675 -
5.525 -
5.675 85.101
Jumlah
152.612
243.158
405.815
883.979
- 67 -
Business development project Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT Media Nusantara Press Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Proyek pengembangan bisnis terutama merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. MIMEL menempatkan dananya pada Marco Prince Corp dan Merlin Investment Fund sejumlah US$ 14,5 juta di tahun 2011, US$ 19 juta di tahun 2010, US$ 40 juta di tahun 2009.
Project business development mainly represent funds for developing media asset in broadcasting and programs. MIMEL placed these funds in Marco Prince Corp and Merlin Investment Fund amounting to US$ 14.5 million in 2011, US$ 19 million in 2010, US$ 40 million in 2009 and US$ 53 million in 2008, respectively.
Pada tahun 2010, MIMEL mencairkan penempatan dananya pada Merlin Investment Fund. Pada tahun 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 13 juta. Pada tanggal 19 Maret 2010, MIMEL mencairkan sebagian penempatan tersebut sebesar US$ 11,8 juta.
In 2010, MIMEL redeemed the fund in Merlin Investment Fund. In 2009, MIMEL has redeemed the investment amounting to US$ 13 million. On March 19, 2010, MIMEL redeemed a portion of the fund amounting to US$ 11.8 million.
Pada bulan April 2010, Perusahaan melakukan penempatan dana untuk proyek pengembangan bisnis melalui Herst Investment Ltd untuk diinvestasikan pada perusahaan minyak dan gas.
In April 2010, the Company placed its funds for business development project through Herst Investment Ltd to be invested in an oil and gas company.
Pada tahun 2009, MNC dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT. Media Nusantara Press.
In 2009, MNC and MNI received refund of advance payment on investment in PT. Media Nusantara Press.
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari:
Investment in shares of stock of the Company consists of:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ 31 Des/Dec 31, Dec 31, 2008 2011 2010 2009 Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) PT Mobile-8 Telecom Tbk
-
3,60% -
16,53% -
16,53% 19,00%
Subjumlah Metode biaya PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Asuransi MAIPARK Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara
31 Des/Dec 31, 2010
2011
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
-
97.996 -
304.112 -
310.723 192.241
-
97.996
304.112
502.964
19,00% -
19,00% 18,00%
19,00% 18,00%
19,00% 18,00%
28.500 -
28.500 -
38.000 675
38.000 675
10,00% 2,00% 1,00% 0,03%
10,00% 2,00% 1,00% -
10,00% 2,00% 1,00% -
10,00% 2,00% 1,00% -
500 342 310 300 15 1
500 342 310 300 1
500 342 310 300 1
500 342 310 300 1
Subjumlah
29.968
29.953
40.128
40.128
Jumlah
29.968
127.949
344.240
543.092
Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) PT Mobile-8 Telecom Tbk
Cost method PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Asuransi MAIPARK Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara Subtotal Total
In 2011, the Company sold 72,056,000 shares of CMNP amounting to Rp 83,100 million and the Company recorded loss of Rp 66,651 million, which was recorded in other charges.
Pada tahun 2011, Perusahaan menjual 72.056.000 saham CMNP dengan harga Rp 83.100 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 66.651 juta yang dicatat pada beban lain-lain.
- 68 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas saham ETS sebesar Rp 9.500 juta dan saham GMS sebesar Rp 675 juta.
In 2010, GTS impaired ETS’s shares amounting to Rp 9,500 million and GMS amounting to Rp 675 million.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saham PT Mobile-8 Telecom Tbk (M8T) milik MCOM merupakan saham M8T sebanyak 3.844.815.988 lembar dengan persentase kepemilikan 19%.
As of December 31, 2009, shares in PT Mobile-8 Telecom Tbk (M8T) represent 3,844,815,988 shares in M8T’s which is equivalent to 19% percentage of ownership.
Pada tahun 2009, seluruh investasi pada M8T telah dijual kepada Centurion Asset Management dengan harga jual sebesar Rp 211.413 juta yang diterima tunai sebesar Rp 159.812 juta dan wesel tagih sebesar Rp19.224 juta yang jatuh tempo 13 bulan setelah tanggal diterbitkan dan Rp 32.377 juta yang jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal diterbitkan. Wesel tagih dicatat sebagai piutang lain-lain. Kerugian yang direalisasi sebesar Rp 207.725 juta dicatat sebagai kerugian pelepasan investasi (Catatan 38).
In 2009, the investment in M8T was sold to Centurion Asset Management with a net selling price of Rp 211,413 million, which was received through Rp 159,812 million cash and promissory notes of Rp 19,224 million, which will mature thirteen months after the issuance date and Rp 32,377 million which will mature 6 months after the issuance date. The promissory notes are recorded under other accounts receivable. The realized loss recognized amounting to Rp 207,725 million is recorded under loss on disposal of investment (Note 38).
16. PROPERTI INVESTASI
16. INVESTMENT PROPERTIES
Properti investasi terdiri dari:
Investment properties consist of the following:
2011
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
Tanah yang tidak digunakan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
3.100 13.733 114.688
3.100 14.987 136.822
3.100 186.672
3.100 130.588
Unused land Building and improvements Broadcast equipment
Jumlah
131.521
154.909
189.772
133.688
Total
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
31 Des/ Dec 31, 2011 Rp juta/ Rp million
3.100 16.241 263.736
-
35.840
3.100 16.241 299.576
283.077
-
35.840
318.917
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
1.254 126.914
1.254 57.974
-
2.508 184.888
Accumulated depreciation Buildings and improvements Broadcast equipment
Jumlah
128.168
59.228
-
187.396
Total
Jumlah tercatat
154.909
1 Jan/ Jan 1, 2011 Rp juta/ Rp million Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah
131.521
- 69 -
Acquisition costs Land Buildings and improvements Broadcast equipment Total
Net book value
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
1 Jan/ Jan 1, 2010 Rp juta/ Rp million
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Des/ Dec 31, 2010 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
3.100 261.230
179 2.506
16.062 -
3.100 16.241 263.736
264.330
2.685
16.062
283.077
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
74.558
1.254 52.356
-
1.254 126.914
Accumulated depreciation Buildings and improvements Broadcast equipment
Jumlah
74.558
53.610
-
128.168
Total
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah
Jumlah tercatat
189.772
1 Jan/ Jan 1, 2009 Rp juta/ Rp million
154.909
Acquisition costs Land Buildings and improvements Broadcast equipment Total
Net book value
31 Des/ Dec 31, 2009 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
3.100 169.281
91.949
-
3.100 261.230
172.381
91.949
-
264.330
Akumulasi penyusutan Peralatan penyiaran
38.693
35.865
-
74.558
Accumulated depreciation Broadcast equipment
Jumlah
38.693
35.865
-
74.558
Total
Biaya perolehan Tanah Peralatan penyiaran Jumlah
Jumlah tercatat
133.688
189.772
Acquisition costs Land Broadcast equipment Total
Net book value
Beban penyusutan sejumlah Rp 59.228 juta, Rp 53.610 juta dan Rp 35.865 juta masingmasing untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban langsung.
Depreciation expense amounting to Rp 59,228 million, Rp 53,610 million and Rp 35,865 million in 2011, 2010 and 2009, respectively, were recorded under direct costs.
Nilai wajar dari tanah yang tidak digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 3.278 juta. Penilaian ini berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP PBB) yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak.
The fair value of unused land as of December 31, 2011 amounted to Rp 3,278 million. The valuation was determined by reference to the taxable sales value of the land and building (NJOP PBB) issued by the Tax Office.
Nilai wajar properti investasi, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 215.244 juta. Penilaian dilakukan oleh penilai independen berdasarkan metode pendekatan biaya.
The fair value of investment property, except land, amounted to Rp 215,244 million as of December 31, 2011. The valuation was determined by independent valuers using the cost approach method.
Peralatan penyiaran digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (Catatan 26).
Investment properties are used as collateral for long-term loans (Note 26).
- 70 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 properti investasi telah di asuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17).
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the investment properties were insured along with property and equipment (Note 17).
17. ASET TETAP
17. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Jan/ Jan 1, 2011
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Des/ Dec 31, 2011 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
2.472 18.291 603 35.765 62.998
10.945 19.842 30
587.769 449.709 6.196 144.711 78.893
718.841
69.534
6.700
781.675
481.330 4.362.329
22 569.203
20.452
481.352 4.911.080
6.740.466
758.888
57.969
7.441.385
Aset dalam rangka kerjasama
25.372
15
-
25.387
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Kendaraan operasional
25.946 9.573
13.357 -
9.982 -
29.321 9.573
Leased assets Motor vehicles Vehicle for operational
35.519
13.357
9.982
38.894
65.071
5.266
42.672
27.665
6.866.428
777.526
110.623
7.533.331
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
190.161 4.848 91.786 11.261
18.502 254 18.658 15.139
7.173 14.949 4
201.490 5.102 95.495 26.396
553.187
63.713
12.159
604.741
163.968 2.228.926 3.244.137
21.696 434.019 571.981
20.416 54.701
185.664 2.642.529 3.761.417
Aset dalam rangka kerjasama
22.505
440
-
22.945
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional
11.954 1 4.057
9.310 1.915
2.803 -
18.461 1 5.972
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
16.012
11.225
2.803
24.434
Jumlah
3.282.654
583.646
57.504
3.808.796
Total
Jumlah Tercatat
3.583.774
3.724.535
Net Book Value
Subjumlah
- 71 -
Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Jan/ Jan 1, 2010 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengurangan/ Deductions
31 Des/ Dec 31, 2010 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
116.348 650 21.327 1.312
20.717 136
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
649.489
86.273
16.921
718.841
481.330 3.171.411
1.234.932
44.014
481.330 4.362.329
5.361.412
1.460.842
81.788
6.740.466
Aset dalam rangka kerjasama
23.718
1.654
-
25.372
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan operasional
23.730 1.448 960 9.573
35.928 -
33.712 1.448 960 -
25.946 9.573
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
35.711
35.928
36.120
35.519
82.680
8.909
26.518
65.071
5.503.521
1.507.333
144.426
6.866.428
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
171.866 4.658 84.329 9.752
22.309 190 22.240 1.518
4.014 14.783 9
190.161 4.848 91.786 11.261
496.816
76.695
20.324
553.187
141.214 1.900.527 2.809.162
22.754 331.947 477.653
3.548 42.678
163.968 2.228.926 3.244.137
Aset dalam rangka kerjasama
20.625
1.880
-
22.505
Property and equipment under joint venture
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional
11.514 693 302 2.143
9.913 267 145 1.914
9.473 960 446 -
11.954 1 4.057
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
14.652
12.239
10.879
16.012
Jumlah
2.844.439
491.772
53.557
3.282.654
Total
Jumlah Tercatat
2.659.082
3.583.774
Net Book Value
Subjumlah
- 72 -
Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Jan/ Jan 1, 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan operasional Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Des/ Dec 31, 2009 Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
583.679 330.162 4.862 134.426 14.421
1.618 7.608 81 7.447 369
11.755 13.695 41
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
610.014
65.620
26.145
649.489
519.284 2.717.705
482.978
37.954 29.272
481.330 3.171.411
4.914.553
565.721
118.862
5.361.412
23.552
166
-
23.718
Property and equipment under joint venture
13.385 1.448 3.144 9.573
12.211 -
1.866 2.184 -
23.730 1.448 960 9.573
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
27.550
12.211
4.050
35.711
77.531
5.149
-
82.680
5.043.186
583.247
122.912
5.503.521
Subtotal
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
160.832 4.506 79.788 8.529
11.034 152 18.690 1.259
14.149 36
171.866 4.658 84.329 9.752
448.754
65.876
17.814
496.816
151.556 1.640.842
23.353 273.896
33.695 14.211
2.494.807
394.260
79.905
141.214 1.900.527 2.809.162
19.958
667
-
20.625
Property and equipment under joint venture
5.122 1.981 511 231
6.618 1.006 12 1.912
226 2.294 221 -
11.514 693 302 2.143
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Vehicle for operational
7.845
9.548
2.741
14.652
Jumlah
2.522.610
404.475
82.646
2.844.439
Total
Jumlah Tercatat
2.520.576
2.659.082
Net Book Value
Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan operasional Subjumlah
Subtotal
Beban penyusutan tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 572.677 juta, Rp 417.708 juta dan Rp 401.463 juta.
Depreciation charged to operations amounting to Rp 572,677 million, Rp 417,708 million, and Rp 401,463 million in 2011, 2010 and 2009.
Penambahan aset tetap tahun 2011 dan 2010 termasuk perolehan melalui akuisisi entitas anak (Catatan 45).
Additions to property and equipment in 2011 and 2010 includes assets acquired in business acquisition (Note 45).
- 73 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan Nopember 2010, MNCSV membeli satelit transforder baru dari SES Satellite Leasing Limited dengan total harga pembelian sebesar US$ 110 juta atau setara dengan Rp 990.503 juta (Catatan 48d).
In November 2010, MNCSV purchase new satellite transforder from SES Satellite Leasing Limited with purchase value of US$ 110 million or equivalent to Rp 990,503 million (Note 48d).
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 48b).
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations (Note 48b).
Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2013 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2013 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal pelaporan, persediaan Infokom, properti investasi, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan:
At the reporting date, Infokom’s inventories, investment properties, the property and equipment, except land, were insured to several insurance companies against risk of fire, theft and other possible risks for:
2011
Dalam mata uang Rupiah US$
2.006.482 151
2010
1.932.676 117
2009
968.320 154
In currency Rupiah US$
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan pinjaman jangka panjang, utang sewa pembiayaan dan utang obligasi (Catatan 20, 26 dan 27).
The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans, lease liabilities and bonds payable (Notes 20, 26 and 27).
- 74 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
18. GOODWILL
18. GOODWILL
31 Des/Dec 31, 2010
2011
Biaya Perolehan MNCSV MNC dan entitas anak Mediacom BCI Infokom Jumlah Pengaruh selisih kurs penjabaran
Cost MNCSV MNC and its subsidiaries Mediacom BCI Infokom
2.544.610 873.102 151.838 12.313 5.435
2.820.814 999.123 271.352 15.994 10.172
1.591.527 738.342 267.949 12.124 10.172
1.591.527 738.342 267.949 12.124 10.172
3.587.298
4.117.455
2.620.114
2.620.114
48.682
43.435
62.997
160.439
Translation effect
-
407.442 135.670 -
274.509 132.933 -
270.912 156.719 (153.122)
Accumulated amortization Beginning of year Amortization during the year Elimination caused by divestation
-
543.112
407.442
274.509
3.635.980
3.617.778
2.275.669
2.506.044
Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Eliminasi karena divestasi Akhir tahun Jumlah tercatat
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Total
End of year Net carrying amount
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih entitas anak.
This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries.
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menghentikan amortisasi goodwill. Akumulasi amortisasi dieliminasi terhadap biaya perolehan.
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiaries have discontinued the amortization of goodwill. The accumulated amortization was eliminated against the recorded cost.
Perusahaan dan entitas anak menetapkan nilai terpulihkan dari goodwill dan menentukan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill tersebut pada tanggal 31 Desember 2011. Nilai terpulihkan atas aktivitas tersebut dinilai dengan mengacu pada nilai pakai unit kas yang dihasilkan.
The Company and its subsidiaries assessed the recoverable amount of goodwill, and determined that there is no impairment on such goodwill at December 31, 2011. The recoverable amount of the activities was assessed by reference to the cash-generating unit’s value in use.
19. ASET LAIN-LAIN
19. OTHER ASSETS
31 Des/Dec 31, 2010
2011
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Beban tangguhan - bersih
207.226
104.740
97.037
94.264
Aset restrukturisasi Cipta TPI Uang muka sewa transmisi dan menara Piutang berelasi dari entitas anak
103.500
103.500
103.500
103.500
66.603
73.654
171.548
101.005
-
51.908
13.550
53.389
Uang muka pengembangan Uang jaminan Lain-lain
25.486 24.916 252.031
81.319 34.110 197.923
32.404 37.157 55.161
32.343 37.211 53.913
Jumlah
679.762
647.154
510.357
475.625
- 75 -
Deferred charges - net Restructuring asset of Cipta TPI Advances for transmission rental and tower Receivable from a related party of subsidiary Advances for business development Security deposits Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban tangguhan terutama biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, amortisasi beban tangguhan masingmasing adalah sebesar Rp 51.746 juta, Rp 88.018 juta dan Rp 37.570 juta.
The deferred charges mainly represent incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges. Amortization expense of deferred charges amounting to Rp 51,746 million, Rp 88,018 million and Rp 37,570 million in 2011, 2010 and 2009
MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
MNC had restructuring asset of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in the media and broadcasting business.
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak berelasi MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen entitas anak yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
Entitas anak membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
20. UTANG BANK
20. BANK LOANS
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Bank Rakyat Indonesia Standard Chartered Bank Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia Bank Mandiri
148.393 56.822 4.000 3.702 -
45.139 243.675 4.000 3.778 26.973 13.771 -
40.033 220.000 4.000 3.899 28.200 3.000
18.000 220.000 1.500 3.075 32.850 -
Bank Rakyat Indonesia Standard Chartered Bank Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia Bank Mandiri
Jumlah
212.917
337.336
299.132
275.425
Total
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
MNCSV GIB MNCN MNI
50.000 50.000 25.975 22.418
13.000 11.995 20.144
20.000 20.033
18.000
MNCSV GIB MNCN MNI
Jumlah
148.393
45.139
40.033
18.000
Total
- 76 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV
MNCSV
Pada tanggal 20 Desember 2011, MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari BRI berupa pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dan tingkat bunga sebesar 7,51% per tahun. Fasilitas kredit ini wajib dilunasi dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal perolehan fasilitas.
On December 20, 2011, MNCSV obtained a short-term credit facility from BRI representing working capital loans with a maximum amount of Rp 50,000 million and interest rate of 7.51% per annum. This credit facility shall be paid within 6 months from the date of drawdown.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan deposito sebesar Rp 52.632 juta yang dimiliki oleh Mediacom, pihak penjamin (Catatan 7). Gadai deposito harus diperpanjang secara otomatis dan tidak dapat dicairkan sampai dengan pinjaman telah dilunasi.
The loan was secured with deposit amounting to Rp 52,632 million which is owned by Mediacom, as a guarantor (Note 7). The pledged deposits shall be automatically extended and can not be disbursed until the loan has been repaid.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV tidak diperbolehkan mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada pengadilan dan memperoleh pinjaman dari bank lain.
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others things, MNCSV shall not file bankruptcy request to the court and obtain a loan from another bank.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 50.000 juta.
As of December 31, 2011, the outstanding loan balance amounted to Rp 50,000 million.
GIB
GIB
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari BRI berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 10.000 juta dan Rp 40.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2012 dan 24 Agustus 2012. Fasilitas ini dikenakan bunga 8,25% per tahun.
GIB obtained short-term loan facilities from BRI, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit of Rp 10,000 million and Rp 40,000 million, and will be due on June 5, 2012 and July 24, 2012, respectively. The loan facilities bear interest of 8.25% per annum.
Fasilitas kredit dijamin dengan deposito atas nama GIB dan MNC sebesar Rp 52.756 juta, Rp 21.080 juta dan Rp 20.430 juta masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 7).
The loan facilities are secured by time deposits owned by GIB and MNC amounting to Rp 52,756 million, Rp 21,080 million and Rp 20,430 million in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 7).
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 50.000 juta, Rp 13.000 juta dan Rp 20.000 juta.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding loan from these facilities amounted to Rp 50,000 million, Rp 13,000 million and Rp 20,000 million, respectively.
MNCN
MNCN
Pada tanggal 15 September 2010, MNCN memperoleh pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta, jatuh tempo tanggal 15 September 2011. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 15 September 2012 dan dikenakan bunga 8,25% per tahun.
On September 15, 2010, MNCN obtain working capital loan with a maximum credit limit of Rp 12,000 million, due on September 15, 2011. The facility has been extended until September 15, 2012 and bears interest of 8.25% per annum.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, MNCN memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta, jatuh tempo tanggal 22 Agustus 2012, dan dikenakan bunga 8,25% per tahun.
On August 22, 2011, MNCN obtain additional loan facility from BRI with a maximum credit limit of Rp 14,000 million, due on August 22, 2012, and bears interest of 8.25% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan deposito milik MNC dan MNCN sebesar Rp 27.369 juta pada tahun 2011 dan Rp 12.632 juta pada tahun 2010 (Catatan 7).
The loan was secured by time deposit owned by MNC and MNCN amounting to Rp 27,369 million in 2011 and Rp 12,632 million in 2010 (Note 7).
- 77 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 25.975 juta dan Rp 11.995 juta.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan from these facilities amounted to Rp 25,975 million and Rp 11,995 million, respectively.
MNI
MNI
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta. Fasilitas pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 22 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 7,51% per tahun dan jatuh tempo tanggal 26 Desember 2012.
On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility with maximum amount of Rp 18,000 million. This loan facility has been extended several times, most recently on August 22, 2011, with interest rate at 7.51% per annum and due on December 26, 2012.
Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 29 Juli 2011 dengan tingkat bunga 8,25% dan jatuh tempo tanggal 3 September 2012.
On September 3, 2009, MNI obtained additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million. The loan facility has been extended several times, most recently on July 29, 2011, with interest rate at 8.25% per annum and due on September 3, 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 23.750 juta pada tahun 2011 dan 2010 dan sebesar Rp 18.750 juta pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 7).
The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 23,750 million in 2011 and 2010 and amounting to Rp 18,750 million in 2009 and 2008 (Note 7).
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 22.418 juta, Rp 20.144 juta, Rp 22.033 juta dan Rp 18.000 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 the outstanding loan balance amounted to Rp 22,418 million, Rp 20,144 million, Rp 22,033 million and Rp 18,000 million, respectively.
Infokom
Infokom
Pada tanggal 2 Desember 2010, Infokom memperoleh fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 3.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan aset tetap milik Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2011, Infokom belum menggunakan fasilitas ini.
On December 2, 2010, Infokom obtained a Working Capital Loan facility with a maximum credit limit of Rp 3,000 million and bears interest rate of 13% per annum. The loan was secured by Infokom’s trade receivables and property and equipment. As of December 31, 2011, this facility has not been utilized.
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Innoform MNCSV RCTI
38.686 18.136 -
23.675 220.000
220.000
220.000
Innoform MNCSV RCTI
Jumlah
56.822
243.675
220.000
220.000
Total
- 78 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan entitas anak memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang tanggal 21 September 2011 dengan batas maksimum gabungan fasilitas sebesar S$ 10 juta, dengan sub-batasan fasilitas sebagai berikut:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into credit facilities with Standard Chartered Bank. The loan facility was extended on September 21, 2011 with maximum combined limit of facilities is S$ 10 million, with sub-limits under this facility as follows:
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate.
Overdraft facility up to S$ 3 million at prime rate interest.
Fasilitas Pasar Uang Jangka Pendek sampai dengan S$ 5 juta - S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 180 hari.
Short-term Money Market Facility up to S$ 5 million – S$ 10 million at a spot interest rate. This facility has a term of 180 days.
Financial Guarantee or Standby Letter of Credit sampai sejumlah S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan
Financial Guarantees of Standby Letters of Credit up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Financial Standby Letter of Credit sampai sejumlah S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan.
Commercial Standby Letters of Credit up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Pembiayaan Tagihan Import sampai sejumlah S$ 5 juta - S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari.
Import Invoicing Financing up to S$ 5 million S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of 90 days.
Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan.
Bond and guarantees facility up to S$ 5 million. This facility has a term of 12 months.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 38.686 juta dan Rp 23.675 juta.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 38,686 million and Rp 23,675 million, respectively.
MNCSV
MNCSV
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek yang terdiri fasilitas Standby Letter of Credit (L/C) dan Letter of Credit dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar US$ 38 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 April 2012. MNCSV harus membayar biaya komisi sebesar 2% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 200 untuk fasilitas Standby Letter of Credit dan biaya penerbitan 0,125% per kuartal atau minimum sebesar US$ 50 dan biaya penerimaan sebesar 1,5% per tahun atau minimum sebesar US$ 50 untuk fasilitas Letter of Credit.
MNCSV obtained short-term credit facility representing Standby Letter of Credit (L/C) and Letter of Credit facilities with a maximum aggregate amount of US$ 38 million. The facilities will mature on April 30, 2012. MNCSV has to pay commission fee of 2% per annum or a minimum amount of US$ 200 for Standby Letter of Credit facility and facility issuance fee of 0.125% per quarter or a minimum amount of US$ 50 and acceptence fee of 1.5% per annum or a minimum amount of US$ 50 for Letter of Credit facility.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan saham MNC yang dimiliki oleh Mediacom, sebagai penjamin. Gadai saham harus dibagi seperti yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang (Catatan 26).
The loan was secured with PT Media Nusantara Citra Tbk’s (“MNC”) shares owned by Mediacom, as a guarantor. The pledge of shares shall be apportioned as defined in the loan agreement. The loan is also secured with the same collaterals as long-term loans (Note 26).
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 18.136 juta.
As of December 31, 2011, the outstanding loan balance amounted to Rp 18,136 million.
- 79 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI
RCTI
RCTI memperoleh fasilitas kredit jangka pendek yang terdiri dari Bridging Loan Facility sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta yang jatuh tempo 30 September 2010. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga berdasarkan cost of fund + 3% per tahun.
RCTI obtained short-term loan facilities consisting of Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million, which due on September 30, 2010. The loans bear interest based on cost of fund + 3% per annum.
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were changed to a short term loan with a maximum credit of Rp 220,000 million and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan utang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masingmasing sebesar Rp 220.000 juta.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp 220,000 million.
RCTI telah melunasi seluruh utang tersebut tahun 2011.
RCTI has fully paid the bank loan in 2011.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Perpanjangan terakhir dilakukan tanggal 3 Mei 2011 dan jatuh tempo 4 Mei 2012. Tingkat bunga pinjaman adalah 1% di atas bunga deposito per tahun pada tahun 2011. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2011, 2010 dan 2009, dan dengan deposito berjangka atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2008 (Catatan 7). Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 4.000 juta. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 1.500 juta.
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of one (1) year and can be extended as agreed by both parties. The last extension was done on May 3, 2011 and will be due on May 4, 2012. Interest rate is 1% above interest on time deposit per annum in 2011. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2011, 2010 and 2009, and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2008 (Note 7). As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 4,000 million, and as of December 31, 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp 1,500 million.
- 80 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 12,0%, 13,5%, 15% dan 14,5% per tahun masing-masing pada tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perpanjangan terakhir, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 4 Nopember 2012. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 meter persegi di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained a loan facility from Bank Panin with maximum amount of Rp 4,000 million and interest at 12.0%, 13.5%, 15% and 14.5% per annum in 2011, 2010, 2009 and 2008 with a term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. Based on the last amendment, this facility will be due on November 4, 2012. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 3.702 juta, Rp 3.778 juta, Rp 3.899 juta dan Rp 3.075 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,702 million, Rp 3,778 million, Rp 3,899 million and Rp 3,075 million, respectively.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3 juta, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan nisbah sebesar 9,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRW), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (PKTRE) (Catatan 6 dan 17). Fasilitas pinjaman ini terakhir telah diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2013.
IAT, obtained a working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3 million, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with a yield of 9.5% per annum. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRW), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 (PK-TSW) and 1 unit Dauphin helicopter type SA365C2 (PK-TRE) (Notes 6 and 17). This loan facility has been extended until October 31, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 26.973 juta, Rp 28.200 juta dan Rp 32.850 juta, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang sebesar Rp 27.204 juta disajikan sebagai pinjaman jangka panjang (Catatan 26).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 26,973 million, Rp 28,200 million and Rp 32,850 million, respectively, while as of December 31, 2011, the loan balance amounted to Rp 27,204 million is represent as long-term loan (Note 26).
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri.
In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 25 Nopember 2010, MNCN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Central Asia dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga 6,5 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Central Asia dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 14.000 juta pada tahun 2010.
On November 25, 2010, MNCN obtained loan overdraft facility from Bank Central Asia with a maximum credit limit of Rp 14,000 million payable in one (1) year. The loan facility bears interest of 6.5% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 14,000 million in 2010.
- 81 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 13.771 juta. Pada tahun 2011, MNCN telah melunasi seluruh utang bank.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,771 million. In 2011, MNCN has fully paid the bank loan.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tahun 2009, Infokom memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2010.
In 2009, Infokom obtained loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 5,000 million, the loan bears interest of 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and property and equipment. The loan was due on April 22, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 3.000 juta dan telah dilunasi pada tanggal 13 Januari 2010.
As of december 31, 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,000 million, and has been fully paid on January 13, 2010.
21. WESEL BAYAR
21. NOTES PAYABLE
2011 Jangka pendek Perusahaan Global Far East Investment Ltd Starlight Ltd. Entitas anak Oxley Capital Investments Ltd (OCI) Herst Investment Ltd. (HI) Formosa Group Limited Jumlah Jangka panjang Entitas anak Bellstones Ltd
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
41.100 -
-
159.000
-
65.500 -
41.220 43.724 -
15.800 -
32.080
Current The Company Global Far East Investment Ltd Starlight Ltd. The Subsidiaries Oxley Capital Investments Ltd (OCI) Herst Investment Ltd. (HI) Formosa Group Limited
106.600
84.944
174.800
32.080
Total
47.720
-
-
-
Non-current The subsidiary Bellstones Ltd
Global Far East Invesment Ltd (GFE)
Global Far East Invesment Ltd (GFE)
Pada tahun 2011, Perusahaan menerbitkan beberapa wesel bayar kepada GFE dengan jumlah sebesar Rp 41.100 juta dengan tingkat bunga 6,5% per tahun dan jatuh tempo pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2012.
In 2011, the Company issued notes payable to GFE with total amount to Rp 41,100 million, with interest rate of 6.5% per annum and will mature on August until December 2012.
Starlight Ltd
Starlight Ltd
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Starlight Ltd sebesar Rp 159.000 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dan jatuh tempo tanggal 3 dan 7 Desember 2010. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi nilai pokok wesel bayar pada tahun 2009 sebesar Rp 159.000 juta ditambah penerbitan wesel bayar tahun 2010 sebesar Rp 148.000 juta.
In December 2009, the Company issued notes payable to Starlight Ltd amounting to Rp 159,000 million, with interest rate of 3% per annum and will mature on December 3 and 7, 2010. In 2010, the Company had fully paid the principal amount of notes payable in 2009 of Rp 159,000 million together with the issuance of notes payable in 2010 of Rp 148,000 million.
- 82 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
Pada tanggal 11 April 2011 dan 19 Desember 2011, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar masing-masing Rp 25.000 juta dan Rp 40.500 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 April 2012 dan 19 Desember 2012.
In April 11, 2011 and December 19, 2011, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 25,000 million and Rp 40,500 million with interest rate of 3% per annum, which will mature on April 11, 2012 and December 19, 2012.
Pada bulan Agustus dan Nopember 2010, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 41.220 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada bulan Agustus dan Nopember 2011. Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 20 Desember 2011.
In August and November 2010, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 41,220 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature in August and November 2011. This loan has fully paid on December 20, 2011.
Pada bulan Oktober 2009, IAT menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 15.800 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010. Pada bulan Januari 2010, wesel bayar ini dijual ke Starlight Ltd oleh OCI dan pada bulan September 2010 wesel bayar ini telah dikonversi menjadi saham kepemilikan IAT.
In October 2009, IAT issued notes payable to OCI amounting to Rp 15,800 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on December 31, 2010. In January 2010, notes payable sold by OCI to Starlight Ltd and in September 2010, this notes payable has been converted into ownership in IAT’s shares.
Herst Investment Ltd (HI)
Herst Investment Ltd (HI)
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan wesel bayar kepada HI sejumlah Rp 43.724 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011. Pada bulan Juli 2011, wesel bayar HI seluruhnya dikonversi menjadi saham GTS.
In 2010, IAT issued notes payable to HI amounting to Rp 43,724 million with interest rate of 3% per annum, which will mature on January 31, 2011. In July 2011, the notes payable to HI had been fully converted the GTS’s shares.
Formosa Group Limited (Formosa)
Formosa Group Limited (Formosa)
Pada tanggal 14 Mei 2008, IAT menerbitkan wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan memperpanjang wesel bayar Rp 8.000 juta kepada Formosa masing-masing jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 9% dan 16% per tahun. Kedua wesel bayar telah beberapa kali diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Januari 2009 dan 14 Pebruari 2009 masingmasing untuk wesel bayar Rupiah dan Dollar AS. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah hutang wesel bayar IAT kepada Formosa sebesar Rp 32.080 juta yang terdiri dari wesel bayar sebesar US$ 2.400.000 dan Rp 5.800 juta. Pada bulan Januari 2009, seluruh wesel bayar telah diselesaikan.
On May 14, 2008, IAT issued new promissory notes to Formosa amounting to US$ 2,400,000 and extended the Rp 8,000 million notes, both notes with a term of 3 months, and interest rate of 9% and 16% per annum, respectively. Both promissory notes were extended several times and had maturity dates on January 30, 2009 and February 14, 2009 for notes in Rupiah and US Dollar currencies, respectively. As of December 31, 2008, IAT’s notes payable to Formosa totalled Rp 32,080 million which consist of US$ 2,400,000 and Rp 5,800 million. In January 2009, all notes had been settled.
Bellstones Ltd
Bellstones Ltd
Pada tahun 2011, IAT menerbitkan wesel bayar kepada Bellstones Ltd sebesar Rp 47.720 juta dengan tingkat bunga 3%, yang jatuh tempo 30 April 2013.
In 2011, IAT issued notes payable to Bellstones Ltd in amount of Rp 47,720 million with interest rate of 3% per annum, and maturity date on April 30, 2013.
- 83 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
22. UTANG USAHA
22. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
2011 a. Berdasarkan segmen usaha Pihak berelasi Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
7.221
2.600
14.130
65.511
414
6.106
-
92
7.635
8.706
14.130
65.603
442.283 385.425 30.962
386.613 201.580 33.520
559.442 183.228 27.309
514.466 146.355 49.795
17.599
17.091
10.031
30.206
876.269
638.804
780.010
740.822
883.904
647.510
794.140
806.425
439.059 436.155 8.018 672
310.615 323.361 12.675 859
486.708 300.500 6.374 558
499.942 272.160 21.652 12.671
883.904
647.510
794.140
806.425
23. UTANG NASABAH
a. By business segment Related parties Content and advertisement media Media support and infrastructure Total Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Transportation Media support and infrastructure Total Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Others Total
23. PAYABLE TO CUSTOMERS
Akun ini termasuk liabilitas kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya.
This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions.
24. UTANG PAJAK
24. TAXES PAYABLE
2011
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Entitas anak Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
194 2.286 5.562 2.044
166 7 28
312 24 -
1.412 2.098 2.205
22.269 6.835 20.689 42.973 153.450 2.544 1.898 76.937 20.809
16.219 19.033 14.363 37.237 125.805 2.038 1.215 130.287 17.744
18.743 16.390 23.990 37.470 79.195 343 206 126.342 12.798
26.165 12.470 19.399 33.763 14.342 235 916 112.907 18.676
Income taxes The Company Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2) The subsidiaries Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others
Jumlah
358.490
364.142
315.813
244.588
Total
- 84 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
25. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
25. ACCRUED EXPENSES
2011
31 Des/Dec 31, 2010
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
Biaya bagi hasil Bunga Sewa Gaji dan program pensiun Biaya operasional Biaya perbaikan dan pemeliharaan Konsultan Lain-lain
44.495 18.078 3.836 2.296 309 153 94 265.970
15.373 58.746 6.831 3.057 111.480 267 97.889
60.206 63.090 4.924 6.790 176.487 1.557 45.101
17.725 73.787 3.737 18.014 120.152 288 24.320 123.136
Profit sharing Interest Rent Salaries and pension plan Operational expenses Repairs and maintenance Consultant fees Others
Jumlah
335.231
293.643
358.155
381.159
Total
26. PINJAMAN JANGKA PANJANG
26. LONG-TERM LOANS
2011 Standard Chartered Bank Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Jabar Banten Bank ICBC Indonesia Bank Central Asia Bank INA Perdana Bank DKI Unit Syariah Bank Mayora Bank Agroniaga Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
31 Des/Dec 31, 2010 13.961 146.580 56.923 115.043 77.410 20.000 58.169 5.110 10.115 12.284 4.954
160.886 28.057 16.583 84.412 118.973 12.925 10.839 12.715
204.316 39.446 41.826 100.247 214.795 20.531 4.787 13.644
7.110
9.604
705.000 4.183
821.250 21.597
1.268.276 (271.513)
530.153 (284.741)
1.154.573 (214.923)
1.482.439 (356.651)
Total Current portion
996.763
245.412
939.650
1.125.788
Long-term portion
2011
Jumlah
2009
678.109 137.470 118.890 105.036 104.280 46.231 27.500 13.603 11.082 10.202 8.763 -
Pinjaman jangka panjang berdasarkan jatuh tempo sebagai berikut:
Jatuh tempo dalam setahun Jatuh tempo dalam dua tahun Jatuh tempo dalam tiga tahun Jatuh tempo dalam empat tahun Jatuh tempo dalam lima tahun Biaya transaksi yang belum diamortisasi
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
271.513 590.426 347.721 50.543 19.376 (11.303) 1.268.276
Standard Chartered Bank Bank Muamalat Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Jabar Banten Bank ICBC Indonesia Bank Central Asia Bank INA Perdana Bank DKI Unit Syariah Bank Mayora Bank Agroniaga Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Others
The long-term loans are repayable based on maturity as follows:
31 Des/Dec 31, 2010
284.741 99.850 83.290 44.793 17.479
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
214.923 795.285 53.388 44.652 46.325
356.651 179.111 873.268 40.443 32.966
-
-
-
530.153
1.154.573
1.482.439
- 85 -
Due in one year Due in two year Due in three year Due in four year Due in five year Unamortized transaction cost Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
RCTI
RCTI
Pada tanggal 16 Agustus 2011, RCTI memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari Standard Chartered Bank sebesar USD 75.000.000 yang berlaku efektif mulai 15 September 2011 dan akan jatuh tempo tanggal 2 September 2014. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga berdasarkan LIBOR Rate + Margin Rate 3,8% per tahun.
In August 16, 2011, the Company obtained longterm loan facility from Standard Chartered Bank amounting USD 75,000,000, which were effective in September 15, 2011, and due on September 2, 2014. The loans bear interest based on LIBOR Rate + Margin Rate 3,8% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan facility from Standard Chartered Bank is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan utang tersebut, RCTI diwajibkan mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, the Company is required to comply with certain financial ratios and covenant as stated in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2011, RCTI telah mematuhi batasan-batasan tersebut di atas.
As of December 31, 2011, RCTI has complied with the above covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah pinjaman sebesar US$ 73.753.572 (atau setara dengan Rp 668.797 juta).
As of December 31, 2011, the outstanding loan balance amounted to US$ 73,753,572 (or equivalent Rp 668,797 million).
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform menandatangani term loan facility sebesar S$ 2 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini memenuhi tingkat bunga 4% di atas cost of fund per tahun dengan pembayaran secara triwulan selama 3 (tiga) tahun mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2013.
On August 25, 2010, Innoform entered into a S$ 2 million term loan facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% above cost of fund which quarterly repayments over three (3) years commencing from first drawdown date, and which will mature on October 19, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini adalah masingmasing sebesar S$ 1,3 juta (atau setara dengan Rp 9.312 juta) dan S$ 2 juta (atau setara dengan Rp 13.961 juta).
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan from this faclility amounted to S$ 1.4 million (or equivalent to Rp 9,312 million) and S$ 2 million (or equivalent to Rp 13,961 million), respectively.
- 86 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
IAT
IAT
IAT memperoleh fasilitas pinjaman Muamalat Indonesia sebagai berikut: a. Fasilitas modal Murabahah:
kerja
Waad
Bank
dan
IAT obtain credit facilities from Bank Muamalat Indonesia, as follows:
Al
a. Waad’s working capital and Al Murabahah:
Facilitas/ Facilities US$
Marjin/ Margin US$
Modal Kerja Waad dan Al Murabahah
5.200.000 580.000
1.736.200 193.300
Al Murabahah
1.120.000
275.000
Al Murabahah
Al Murabahah dan Al Murabahah
3.335.000 1.545.000
818.776 379.210
Al Murabahah and Al Murabahah
Modal Kerja Waad
3.150.000
1.051.590
Waad's Working Capital
Modal Kerja Waad
1.000.000
144.448
Waad's Working Capital
Waad's Working Capital and Al Murabahah
Fasilitas ini diperoleh IAT pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas direstrukturisasi pada bulan Mei 2009 dengan fasilitas Al Musyarakah sebesar US$ 11,4 juta, jangka waktu pengembalian 60 bulan (secara bulanan) dengan marjin sebesar US$ 3,58 juta.
IAT obtained this facility on December 31, 2008, this facility was restructured in May 2009 into Al Musyarakah facility amounting to US$ 11.4 million, repayable into 60 months (an amounthly basis) with margin amounting to US$ 3.58 million.
b. Pada bulan April 2009, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Musyarakah dengan pagu sebesar Rp 34.800 juta dengan jangka waktu 60 bulan.
b. In April 2009, IAT obtained Al Musyarakah financing facility with a credit limit of Rp 34,800 million and a term of 60 months.
c. Pada bulan Nopember 2010, IAT mendapat fasilitas pembiayaan sebagai berikut:
c. In November 2010, IAT obtained the following facilities:
Ijarah Muntahiyya Bittamlik sebesar US$ 7,1 juta untuk pengadaan 1 unit pesawat ATR 42-500 PK-THT dengan jangka waktu 60 bulan.
Ijarah Muntahiyya Bittamlik financing facility amounting to US$ 7.1 million for purchasing of 1 unit ATR 42-500 aircraft PK-THT with a term of 60 months.
Fasilitas pembiayaan Al Musyarakah sebesar US$ 1 juta untuk modal kerja pelaksanaan kontrak pesawat dengan PT Badak LNG dengan jangka waktu 12 bulan.
Al Musyarakah financing facility amounting to US$ 1 million to be utilized as working capital in executing an aircraft procurement contract with PT Badak LNG with a term of 12 months.
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 0,6 juta untuk pembelian spare part dan mesin pesawat PK-THT dengan jangka waktu 12 bulan.
Al Murabahah financing facility amounting to US$ 0.6 million for purchasing spare parts and aircraft engine of PK-THT aircraft with a term of 12 months.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 137.470 juta, Rp 146.580 juta, Rp 137.532 juta dan Rp 123.514 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding balance of these facilities amounted to Rp 137,470 million, Rp 146,580 million, Rp 137,532 million and Rp 123,514 million, respectively.
- 87 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Seluruh pinjaman a dan b di atas dijamin dengan 3 unit pesawat Fokker 50 (PK-TSN, PH-TSO dan PK-TSP), 2 unit pesawat ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ), tanah dan bangunan yang terletak di Balikpapan (Catatan 17).
The above a and b loans are secured by 3 units of Fokker 50 aircraft (PK-TSN, PH-TSO and PKTSP), 2 units of ATR 42-300 aircraft (PK-TSY and PK-TSZ), land and building located in Balikpapan (Note 17).
MNC Finance
MNC Finance
a. Pada tanggal 16 Maret 2005, PT MNC Finance memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum sebesar Rp 30.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 11).
a. On March 16, 2005, PT MNC Finance obtained a “Mudharabah” financing facility with a maximum amount of Rp 30,000 million and a period of 48 months starting from March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 11).
Sehubungan dengan fasilitas yang sudah habis, terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40.000 juta untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010 dan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60.000 juta untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011.
Certain facilities were expired and extended to facility II with a maximum amount of Rp 40,000 million for a period from June 28, 2006 up to June 28, 2010 and extended to facility III with a maximum amount to be availed of Rp 60,000 million for the period from June 2007 to June 2011.
Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama.
The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas tersebut di atas adalah sebesar Rp 7.851 juta dan Rp 32.223 juta.
As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 7,851 million and Rp 32,223 million, respectively.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
tanggal
This loan was fully paid on September 30, 2010.
b. Pada tanggal 15 Juli 2008, MNC Finance, memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dengan rincian sebagai berikut:
c. On July 15, 2008, MNC Finance obtained two (2) channeling financing facilities with the following details:
lunas
pada
Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan.
Al Musyarakah II financing facility with a maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for MNC Finance consumer financing activities, applying profit sharing system on revenues to be earned from this consumer financing. This facility has a term of 72 months including grace period of 12 months, with maximum financing term of 60 months to end user.
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan.
Al Murabahah I financing facility with a maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital of consumer financing activities with a term of 46 months.
Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 11).
These working capital financing facilities are guranteed by the assets financed by these facilities (Note 11).
- 88 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 15.503 juta dan Rp 48.579 juta.
As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of these facilities amounting to Rp 15,503 million and Rp 48,579 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia
Pada tahun 2007, PT MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun. Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promissory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan. Berdasarkan akta perpanjangan fasilitas kredit tanggal 31 Maret 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja sebesar Rp 65.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 13% - 14% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun.
In 2007, PT MNC Finance obtained working capital facility amounting to Rp 50,000 million to refinance their motorcycles financing facilities to their consumer. This facility has a term of 12 months and bears interest of 12% per annum. The maximum financing term for end user is 4 years and guaranteed by the consumer financing receivable, promissory note and certificate of land use right. Under the extension of deed of credit facilities dated March 31, 2010, MNC Finance obtained additional working capital credit facility amounting to Rp 65,000 million. This facility has a term of 12 months and interest rate of 13% - 14% per annum with maximum financing term for end user of 4 years.
Pada bulan Juni 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 100.000 juta dengan kelonggaran tarik sampai dengan 4 Nopember 2011 bersifat non revolving.
In June, 2011, MNC Finance obtained a non revolving working capital facility including grace period until November 4, 2011 with a credit limit of Rp 100,000 million.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No.088/RWMCOM/2011 tanggal 30 Mei 2011, MNCF Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 60 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 110% dari outstanding fasilitas nasabah yang ada.
Based on credit agreement deed No.088/RWMCOM/2011 dated May 30, 2011, MNCF, a Subsidiary, obtained a working capital facility with maximum plafond of Rp 50,000 million for 60 months, which bears 13% per annum and guaranteed by outstanding customers receivable equivalent to 110% of the plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 118.890 juta, Rp 56.923 juta, Rp 28.057 juta dan Rp 39.446 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 118,890 million, Rp 56,923 million, Rp 28,057 million and Rp 39,446 million, respectively.
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6 juta dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3 juta dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3 juta. Fasilitas Demand Loan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan dengan suku bunga 12% per tahun (Catatan 8). Fasilitas demand loan telah dilunasi pada tahun 2009.
MNC Finance obtained a total of US$ 6 million working capital credit facilities, in the term of US$ 3 million demand loan and US$ 3 million term loan facility. Demand Loan Facility has a term of 1 year from April 18, 2008 to April 18, 2009, while term loan has a term of three years from the drawdown date. These loans are secured by customers’ (end users’) receivables equivalent to 110% of the loan availed with interest rate at 12% per annum (Note 8). Demand loan facility has been fully paid in 2009.
- 89 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2009, MNC Finance mendapatkan fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar US$ 6 juta. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar US$ 3 juta dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 11).
In 2009, MNC Finance obtained term loan facility of US$ 6 million to be used for its financing lease. This facility is divided into term loan 1 and term loan 2, each with US$ 3 million, term of 1 year and interest of 7% per annum. This facility is secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facility (Note 11).
Tahun 2010, MNC Finance mendapatkan dua fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan baru dengan plafond pinjaman maksimal Rp 25.000 juta dan Rp 80.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 11).
In 2010, MNC Finance obtained 2 term loan facilities of Rp 25,000 million and Rp 80,000 million to be used for its financing lease for 3 years from credit disbursement. These facilities are secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facilities (Note 11).
Tahun 2011, MNC Finance mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond pinjaman maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pencairan kredit.
In 2011, MNC Finance obtained working capital loan facility with a maximum loan of Rp 50,000 million for one year from credit disbursement.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 105.036 juta, Rp 115.043 juta, Rp 16.583 juta dan Rp 41.826 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of the above facilities amounted to Rp 105,036 million, Rp 115,043 million, Rp 16,583 million and Rp 41,826 million, respectively.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan perjanjian bridging loan facilities tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9,16 juta. Utang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009, dan telah diperpanjang sampai dengan Maret 2010 dengan nisbah 8,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E&P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Catatan 7 dan 17). Perjanjian ini terakhir diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2013.
Based on the bridging financing facility, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility Al Murabahah amounting to US$ 9.16 million. The financing facility matured in March 2009, and has been extended until March 2010 with a yield at 8.5% per annum. The facility is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Notes 7 and 17). The term of this facility has been last extended until October 31, 2013.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan utang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain.
Without written consent from Bank Syariah Mandiri, IAT is restricted to, among other things, obtain new financing facility; invest in shares of stock; distribute dividend; enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; liquidate IAT; ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party.
- 90 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut.
IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, saldo fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 77.076 juta, Rp 77.410 juta, Rp 84.412 juta dan Rp 100.247 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 77,076 million Rp 77,410 million, Rp 84,412 million and Rp 100,247 million, respectively.
Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2011, IAT juga memiliki pinjaman jangka panjang sebesar Rp 27.204 juta yang berasal dari perpanjangan utang bank jangka pendek (Catatan 20)
As of December 31, 2011, IAT also have the outstanding balance for long-term loan amounting to Rp 27,204 million which came from the extention of bank loan (Note 20)
Bank Jabar – Banten
Bank Jabar - Banten
Pada bulan Juni 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan platfond maksimal Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 5 tahun.
In August 2011, MNC Finance, obtained working capital facility with maximum credit limit of Rp 50,000 million for 5 years.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 46.231 juta.
As of December 31, 2011, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 46,231 million.
Bank ICBC Indonesia
Bank ICBC Indonesia
Pada tanggal 28 Juni 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman cicilan tetap untuk pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan untuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan dengan fasilitas kredit sebesar Rp 25.000 juta, jangka waktu 30 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 120% dari outstanding fasilitas yang ada.
On June 28, 2010, MNC Finance obtained a credit facility for working capital of fixed installment loans for consumer financing specifically for the financing of the purchases of vehicles with a credit facility amounting to Rp 25,000 million. The loan term is 30 months and bears interest of 13% per annum. The facility is covered by collateral at an amount equivalent to 120% of the outstanding facility.
Pada bulan Juli 2011, MNC Finance memperoleh tambahan plafond pinjaman Rp 20.000 juta untuk jangka waktu pinjaman 3 tahun.
In July 2011, MNC Finance obtained additional credit facility amounting to Rp 20,000 million for 3 years.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 27.500 juta dan Rp 20.000 juta.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance for this facility amounted to Rp 27,500 million and Rp 20,000 million.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Infokom
Infokom
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi yang dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang, saham Infokom dan rekening operasional dan penampungan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 47 tanggal 15 Pebruari 2007. Pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun sejak penarikan dengan tingkat bunga 11,75%. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, utang Infokom kepada BCA sebesar Rp 6.231 juta, Rp 19.235 juta, Rp 34.299 juta dan Rp 47.607 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station which secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivables, shares of Infokom and operational and escrow account. This agreement has been amended several times, most recently by Deed No. 47 dated February 15, 2007. This loan has term of 5 years effective from the first drawdown with interest bears at 11.75% per annum. As of December 31, 2011, 2010, 2009 dan 2008, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 6,231 million, Rp 19,235 million, Rp 34,299 million and Rp 47,607 million, respectively.
- 91 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV
MNCSV
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut:
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows:
a.
Fasilitas kredit investasi I dan II masingmasing sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012 dan 7 Juni 2011.
a.
b.
Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
b.
c.
Fasilitas kredit rekening koran dengan kredit maksimum Rp 10 miliar dan fasilitas L/C (Usance L/C dan Sight L/C) dengan kredit maksimum US$ 6 juta (Catatan 20), keduanya jatuh tempo pada tanggal 25 April 2009.
c.
Investment credit facility I and II, each amounting to Rp 90,000 million and will be due on May 1, 2012 and June 7, 2011, respectively. Overdraft facility with a maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and was not extended. Overdraft facility at a maximum amount of Rp 10 billion and Usance and Sight L/C at a maximum amount of US$ 6 million (Note 20) and both matured on April 25, 2009.
Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun (berdasarkan Cost of Fund dari bank).
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum (based on the bank’s Cost of Fund).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik PT. Datakom Asia; mesin dan peralatan penyiaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom untuk membayar tanpa syarat apapun sekaligus melunasi apabila MNCSV tidak mempu membayar pinjaman.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by PT. Datakom Asia; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom to pay unconditionally and settle the loan, in case MNCSV is unable to pay its loan.
Berdasarkan Security Sharing Agreement tanggal 17 September 2009, BCA setuju untuk berbagi dengan SCB atas jaminan untuk utang milik MNCSV kepada BCA berdasarkan “BCA Facility Agreement” dan SCB berdasarkan “SCB Facility Agreement” (Catatan 20).
Based on Security Sharing Agreement dated September 17, 2009, BCA agreed to share with SCB the asset collaterals above, as joint collateral, to secure both the obligations of MNCSV to BCA under the “BCA Facility Agreement” and SCB under the “SCB Facility Agreement” (Note 20).
Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.
Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
- 92 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV telah memenuhi semua covenant di atas, termasuk atas perolehan pinjaman jangka pendek dari BRI yang baru diperoleh MNCSV pada tahun 2011 (Catatan 20). MNCSV telah mendapatkan surat persetujuan dari BCA dan SCB atas perolehan pinjaman jangka pendek tersebut.
MNCSV is in compliance with all the above covenants, including for the new drawdown shortterm loans from BRI in 2011 (Note 20). TheCompany has received written consent from BCA and SCB for the new drawdown.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, MNCSV mempunyai saldo utang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 7.372 juta, Rp 38.934 juta, Rp 84.367 juta dan Rp 129.800 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 7,732 million, Rp 38,934 million, Rp 84,367 million and Rp 129,800 million, respectively.
MNC Securities
MNC Securities
Pada tahun 2007, MNC Securities memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah tidak melebihi Rp 38.000 juta yang akan digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 30 April 2009 dan dapat diperpanjang. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 14% per tahun dan dijamin dengan portofolio efek MNC Securities senilai 150% dari saldo pinjaman dan aset tetap yang dimiliki MNC Securities. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo utang sebesar Rp 37.287 juta. Pada tahun 2009, MNC Securities telah melunasi seluruh utang tersebut.
In 2007, MNC Securities obtained overdraft facility with a maximum amount of Rp 38,000 million to finance its workjing capital. This facility will expired on April 30, 2009 and can be extended. The facility bears interest at 14% per annum and secured by MNC Securities’ portfolio equivalent to 150% of the outstanding loan and certain property of MNC Securities. The outstanding balance as of December 31, 2008 amounting to Rp 37,287 million. In 2009, MNC Securities has fully paid this loan.
MNC Securities juga menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut jatuh tempo Juni 2010 dengan tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 307 juta dan Rp 101 juta.
MNC Securities also obtained credit facility to finance its acquisition of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010 and secured by the respective financed vehicle with interest at 5.5% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 307 million and Rp 101 million, respectively.
Bank INA Perdana
Bank INA Perdana
Pada tanggal 21 Desember 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan kredit maksimum Rp 15.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 14% - 14,5% per tahun.
On December 21, 2010, MNC Finance obtained a working capital facility with maximum credit limit of Rp 15,000 million for 3 years. This facility bears annual interest of 14% - 14.5% per annum.
Pada tanggal 15 Juni 2011, MNC Finance memperoleh tambahan fasilitas factoring dengan plafond Rp 50.000 juta untuk jangka waktu 1 tahun.
On June 15, 2011, MNC Finance obtained additional factoring facility with plafond Rp 50,000 million for one year.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo utang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 11.082 juta dan Rp 5.110 juta.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 11,082 million and Rp 5,110 million, respectively.
- 93 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank DKI Unit Syariah
Bank DKI Unit Syariah
Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3,5 juta, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2 juta, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter.
In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3.5 million, with a term of 48 months, which was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2 million, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 10.202 juta, Rp 10.115 juta, Rp 12.925 juta dan Rp 20.531 juta.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 10,202 million, Rp 10,115 million, Rp 12,925 million and Rp 20,531 million, respectively.
Bank Mayora
Bank Mayora
Pada bulan Agustus 2011, MNC Finance memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan plafond maksimal Rp 10.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun.
In August 2011, MNC Finance, obtained working capital facility with maximum credit limit of Rp 10,000 million for 3 years.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 8.763 juta.
As of December 31, 2011, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 8,763 million.
Bank Agroniaga
Bank Agroniaga
Pada tanggal 18 September 2008, PT MNC Finance mendapat fasilitas modal kerja untuk tujuan penggunaan refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Bermotor dengan kredit maksimal Rp 5.000 juta, jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun. Fasilitas dijamin dengan tagihan piutang kepada end user dan BPKB Mobil.
On September 18, 2008, PT MNC Finance obtained working capital credit facility with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s vehicle financing facilities to their customers. This facility and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership.
Pada tanggal 7 April 2009, MNC Finance melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013 dengan tingkat bunga sebesar 17,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk refinancing Pembiayaan Konsumen kendaraan bermotor dengan jaminan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil dan BPKB Kendaraan Bermotor (Catatan 11 dan 17).
On April 7, 2009, MNC Finance entered into a fixed term working capital credit facility agreement amounting to Rp 15,000 million for a term of 48 months from April 7, 2009 to April 7, 2013 and interest of 17.5% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s motorcycles financing facilities to their customers and secured by the related receivables from the customers including motorcycle’s certificate of ownership (BPKB) (Notes 11 and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini sebesar Rp 12.284 juta, Rp 10.839 juta dan Rp 4.787 juta.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 12,284 million, Rp 10,839 million and Rp 4,787 million, respectively.
Pada tahun 2011, MNC Finance telah melunasi pinjaman ini.
In 2011, MNC Finance has fully paid this loan.
- 94 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 8 Agustus 2008, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai sewa pembiayaan sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.
On August 8, 2008, MNC Finance, obtained working capital credit facility to finance its lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2011 and bears interest of 14.36% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, saldo utang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 4.954 juta, Rp 12.715 juta dan Rp 13.644 juta.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 4,954 million, Rp 12,715 million and Rp 13,644 million, respectively.
Pinjaman ini telah dilunasi tahun 2011.
The loan is fully paid in 2011.
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75 juta dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75 million. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees.
Berdasarkan Transfer Certificate tanggal 17 Juni 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) dan Mediacom setuju untuk mentransfer semua termasuk komitmen, hak (termasuk, tetapi tidak terbatas pada hak dan interest yang tercantum dalam Transaction Security) dan liabilitas sehubungan dengan Secured Facility Agreement yang terdahulu, termasuk semua utang yang masih terutang sebesar US$ 75 juta.
Based on the Transfer Certificate dated June 17, 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) and Mediacom agree to transfer to the latter any and all of the former’s commitments, rights, (including but not limited to, rights and interests in respect of the Transaction Security) and obligations under or in connection with the previous Secured Facility Agreement, including all of its participation in the outstanding loan being US$ 75 million.
Berdasarkan perubahan pada Secured Facility Agreement yang baru, Mediacom dan MNCSV setuju untuk merubah beberapa pasal dari Secured Facility Agreement terdahulu. Berdasarkan Cancellation of Warrant Agreement tanggal 17 Juni 2010, Mediacom dan MNCSV setuju untuk menghapus semua klausa sehubungan dengan waran.
Based on the amendment to the new Secured Facility Agreement, Mediacom and MNCSV agreed to amend several subsections of the previous Secured Facility Agreement. Also, based on the cancellation of Warrant Agreement dated June 17, 2010, Mediacom and MNCSV agreed to delete all clauses pertaining to the warrants.
Pada tanggal 12 Juli 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) menandatangani perjanjian partisipasi dengan Mediacom sehubungan dengan secured loan facility sebesar US$ 75 juta kepada MNCSV, di mana RH akan berpartisipasi sebesar 17.33% dari perjanjian pinjaman atau senilai US$ 13 juta dengan menggunakan dana yang ditempatkan sebagai investasi jangka pendek dari MNCSV. Oleh karena itu, saldo terutang kepada Mediacom berkurang menjadi US$ 62 juta.
On July 12, 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) entered into a participation agreement with Mediacom relating to a US$ 75 million secured loan facility to MNCSV wherein RH will participate on the 17.33% of the loan agreement or equal to US$ 13 million using the fund placed as short-term investment from MNCSV. Accordingly, the outstanding balance owed to Mediacom was reduced to US$ 62 million.
- 95 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
<<
Pada tanggal 22 Nopember 2010, MNCSV telah melakukan pembayaran lebih awal utang dan bunga yang dananya berasal dari penerbitan obligasi yang dijamin dan bersifat senior oleh ASCH, entitas anak (Catatan 27), sebesar US$ 59,2 juta. Sisa saldo terutang sebesar US$ 2,8 juta dilunasi pada tanggal 8 Desember 2010 menggunakan dana operasional MNCSV.
On November 22, 2010, MNCSV has paid the existing loan and interest with proceed from the issuance of Senior Guaranteed Notes by ASCH, a subsidiary (Note 27), amounting to US$ 59.2 million. The remaining balance of US$ 2.8 million was paid on December 8, 2010 using cash proceed from operations of MNCSV.
Pinjaman jangka panjang lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah dalam Rupiah yang diperoleh entitas anak dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan, jangka waktu 4 - 8 tahun dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor dan rumah yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle and housing financing facilities in Rupiah which obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 4 - 8 years and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles and houses.
27. UTANG OBLIGASI
27. BONDS PAYABLE
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior - setelah dikurangi biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Obligasi MNC Securities II - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Guaranteed Secured Notes - setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi Bhakti Securities I - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi Bhakti Finance II - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2009
Senior Secured Guaranteed Notes net of unamortized issuance cost
1.443.483
1.245.604
-
-
940.742
932.758
1.232.144
1.435.316
83.080
-
-
-
-
1.271.552
1.311.368
1.511.551
-
149.637
148.766
148.719
Bhakti Securities Bonds I - net of unamortized issuance costs
-
-
149.243
147.594
Bhakti Finance Bonds II - net of unamortized issuance costs
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
2.467.305 -
3.599.551 (15.260)
2.841.521 (5.400)
3.243.180 (53.500)
Total Bond repurchased *)
Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
2.467.305 940.742
3.584.291 2.352.047
2.836.121 1.377.888
3.189.680 -
Net Current portion
Bagian jangka panjang
1.526.563
1.232.244
1.458.233
3.189.680
Long-term portion
*)
Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh entitas anak lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali.
*)
- 96 -
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) MNC Securities Bond II - net of unamortized issuance cost Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost
Bonds repurchased represents repurchased by subsidiary for purposes.
bond resell
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Bonds
Pada tanggal 16 Nopember 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), menerbitkan obligasi yang dijamin dan bersifat senior sebesar US$ 165 juta. Obligasi ini ditawarkan pada 100% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap 12,75% per tahun yang dibayar setiap 6 bulan di muka mulai 16 Mei 2011 dan selanjutnya 16 November 2011. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2015. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Obligasi ini dijamin oleh MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., entitas anak, dan PT Media Citra Indostar. Jaminan tersebut tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan.
On November 16, 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), issued Senior Secured Guaranteed Notes amounting to US$ 165 million. These notes were issued at 100% of face value with fixed interest at 12.75% per annum payable every six months in arrears commencing on May 16, 2011 and November 16, 2011 for the next payment. The notes have a term of five years and are due on November 16, 2015. The notes were offered at 100.00% of the nominal value and are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The notes payable are unconditionally and irrecoverably guaranteed by MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., a subsidiary, and PT Media Citra Indostar.
Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk melunasi utang kepada Mediacom dan sisanya untuk belanja modal dan keperluan umum lainnya.
The proceeds from the notes issuance was used to repay in full the indebtedness under certain loan facilities owed by Mediacom and the remaining amount for capital expenditures and general corporate purposes.
Sejumlah US$ 90,8 juta dari penerimaan kotor obligasi akan dimasukkan dalam escrow sambil menunggu MNCSV mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan sehubungan pembelian satelit. Pada tanggal 1 Desember 2010, MNCSV telah mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan, sehingga sejumlah US$ 90,8 juta telah digunakan untuk pembayaran pembelian satelit (Catatan 48d).
An amount equal to US$ 90.8 million from the gross proceeds of the notes will be held in escrow pending the receipt by MNCSV of all relevant approvals required in connection with the purchase of the satellite transponder. On December 1, 2010, MNCSV obtained all the necessary approvals, therefore the amount of US$ 90.8 million was released for payment of the satellite (Note 48d).
Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan “B” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investor Services Inc.
The notes obtained a bond rating of “B” from Standard and Poor’s Rating Services and “B2” from Moody’s Investor Services Inc.
ASCH dapat membeli kembali seluruh obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 Nopember 2013 dengan harga 100% nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. ASCH akan mengumumkan pemberitahuan pembelian kembali seluruh obligasi tidak kurang dari tiga puluh (30) hari kalender dan tidak lebih dari enam puluh (60) hari kalender.
At any time prior to November 16, 2013, ASCH may at its option redeem the notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date. ASCH will give not less than thirty (30) calendar days’ nor more than sixty (60) calendar days’ notice of any redemption.
Selain itu, ASCH dapat membeli kembali maksimal sebanyak 35% dari nilai pokok awal obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 Nopember 2013 dengan harga (dinyatakan dalam persentase jumlah pokok obligasi) 112,75% ditambah beban bunga yang masih harus dibayar pada saat pembelian kembali obligasi tersebut, di mana pembelian kembali ini dilakukan dengan menggunakan uang yang diperoleh dari qualified IPO.
At any time subsequent to November 16, 2013, ASCH may at its option on one or more occasions redeem notes in an aggregate principal amount not to exceed 35% of the aggregate principal amount of the notes originally issued with the net cash proceeds from a qualified IPO at a redemption price (expressed as a percentage of principal amount) of 112.75%, plus accrued and unpaid interest to the redemption date.
- 97 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ASCH harus mempertahankan agar rekening yang dibatasi penggunaannya memiliki saldo minimum sama dengan jumlah cadangan bunga sampai dengan obligasi dibayar seluruhnya. Pada setiap tanggal pembayaran bunga, dana dari rekening yang dibatasi penggunaannya dapat ditarik untuk pembayaran bunga yang telah jatuh tempo. Dalam waktu 2 hari kerja setelah tanggal pembayaran bunga, ASCH atau MNCSV akan menaruh kembali sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya untuk mempertahankan saldo minimum jumlah cadangan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah sebesar US$ 10.528.965 setara dengan Rp 95.477 juta dan US$ 10.518.750 setara dengan Rp 94.574 juta, yang tercatat sebagai “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
ASCH shall maintain a minimum balance equal to the interest reserve amount in the interest reserve account until the notes have been repaid in full. On each interest payment date, funds from the interest reserve account may be withdrawn for the payment of interest due on the notes. Within two business days immediately following each interest payment date, ASCH or MNCSV will deposit in the interest reserve account funds in an amount sufficient to restore the balance on deposit in the interest reserve account to at least the interest reserve amount. The balance of such interest fund as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 10,528,965 or equivalent to Rp 95,477 million and US$ 11 million or equivalent to Rp 94,574 million and is shown as “Restricted Cash in Bank” in the consolidated statement of financial position.
Total biaya perolehan pinjaman adalah sebesar US$ 6 juta dan disajikan bersih dengan utangnya serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.443.483 juta dan Rp 1.245.604 juta.
Total debt issuance cost amouned to US$ 6 million and included in the carrying amount of the notes and amortized using the effective interest method. As of December 31, 2011 and 2010, the balance of the notes amounted to Rp 1,443,483 million and Rp 1,245,604 million, respectively.
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK)
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170 juta dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. TBUK sebanyak US$ 27 juta telah dikonversi menjadi 443.426.773 saham tahun 2010. Saldo per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar US$ 104 juta (ekuivalen Rp 940.742 juta), US$ 104 juta (ekuivalen Rp 932.758 juta), US$ 131 juta (ekuivalen Rp 1.232.144 juta) dan US$ 131 juta (ekuivalen Rp 1.435.316 juta).
On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170 million with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. TBUK amounting to US$ 27 million had been converted into 443,426,773 shares in 2010. As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the balance of convertible bonds amounted to US$ 104 million (equivalent to Rp 940,742 million), US$ 104 million (equivalent to Rp 932,758 million), US$ 131 million (equivalent to Rp 1,232,144 million) and US$ 131 (equivalent to Rp 1,435,316 million), respectively.
Obligasi MNC Securities II
MNC Securities Bond II
Pada 5 Juli 2011, PT MNC Securities (MNCS), menerbitkan obligasi MNC Securities II Tahun 2011 Seri A dan Seri B, masing-masing sebesar Rp 41 miliar dan Rp 59 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun untuk Seri A dan 13,25% per tahun untuk Seri B. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun untuk Seri A dan 5 tahun untuk Seri B, sejak tanggal emisi pada tanggal 5 Juli 2011. MNCS telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNCS telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 15 April 2011 sampai dengan 1 April 2012 untuk masing-masing Seri Obligasi.
In July 5, 2011, PT MNC Securities (MNCS), issued "MNC Securities Bonds II Year 2011" Seri A and Seri B each amounted to Rp 41 billion and Rp 59 billion with fixed interest rate at 12,5% per year for Seri A and 13,25% per year for Seri B. The term of the obligation is 3 years for Seri A and 5 year for Seri B, since emission date on July 5, 2011. MNCS has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNCS obtained a bond rating of id BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for period April 15, 2011 until April 1, 2012, for each Seri bonds.
- 98 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 5 Juli 2014 untuk Seri A dan pads tanggal 5 Juli 2016 untuk Seri B. Saldo per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 83.080 juta.
Interest pays every three months. First payment of interest was due on October 5, 2011, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on July 5, 2014 for Seri A and July 5, 2016 for Seri B. As of December 31, 2011, the balance of the note amounted to Rp 83,080 million.
Guaranteed Secured Notes
Guaranteed Secured Notes
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, cabang Hong Kong sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran utang CTPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham CTPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of CTPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in CTPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di CTPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank yang dibatasi penggunaannya di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, rekening bank yang dibatasi penggunaannya dibebaskan sebagai jaminan.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 0,3 juta.
In February 2009, MNC redeemed the Notes of US$ 0.3 million.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 12 juta termasuk diskonto sebesar US$ 3 juta dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 12 million, including discount of US$ 3 million, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the face value of the Notes.
Saldo per 31 Desember 2010, 2009 dan masing-masing sebesar Rp 1.271.552 Rp 1.311.368 juta dan Rp 1.511.551 juta. tanggal 12 September 2011, MNC B.V. melunasi seluruh Notes tersebut.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the balance of the notes amounted to Rp 1,271,552 million, Rp 1,311,368 million and Rp 1,511,551 million, respectively. On September 12, 2011, MNC B.V. has fully paid all the Notes.
2008 juta, Pada telah
Obligasi Bhakti Securities I
Bhakti Securities Bonds I
Pada bulan Mei 2008, MNC Securities (MNC Sec) menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2008. MNC Sec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Sec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id.BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 9 Juli 2010 sampai dengan 1 Juli 2011.
In May 2008, MNC Securities (MNC Sec) issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (noncertificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years with maturity date on May 29, 2008. MNC Sec has appointed PT Bank Mega Tbk as the trustee. MNC Sec obtained a bond rating of id.BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for the period from July 9, 2010 until July 1, 2011.
- 99 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on August 29, 2008, and the final payment of interest will at the same time with the due date of the bonds, which will be on May 30, 2011.
Saldo per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 149.637 juta, Rp 148.766 juta dan Rp 148.719 juta. Pada tahun 2011, MNC Sec telah melunasi seluruh Notes tersebut.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the balance of the notes amounted to Rp 149,637 million, Rp 148,766 million and Rp 148,719 million, respectively. In 2011, MNC Sec has fully paid all the Notes.
Obligasi Bhakti Finance II
Bhakti Finance Bonds II
Pada bulan Nopember 2007, MNC Finance menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal penerbitan pada tanggal 3 Desember 2007. MNC Finance telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Finance telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia yaitu BBB-(idn).
In November 2007, MNC Finance issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. MNC Finance has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNC Finance obtained a bond rating of BBB-(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia.
Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on March 3, 2008, and the final payment of interest will at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010.
Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 149.243 juta dan Rp 147.594 juta. Pada tahun 2010, MNC Finance telah melunasi seluruh Notes tersebut.
As of December 31, 2009 and 2008, the balance of the notes amounted to Rp 149,243 million and Rp 147,594 million, respectively. In 2010, MNC Finance has fully paid all the Notes.
28. LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA
2011
28. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
31 Des/Dec 31, 2010
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
Pembelian pesawat Lain-lain
10.560 1.197
17.441 15.923
19.736 3.204
12.084 1.538
Purchase of aircrfat Others
Jumlah
11.757
33.364
22.940
13.622
Total
- 100 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
29. MODAL SAHAM
Pemegang saham PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA Citibank Singapore UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Komisaris dan direksi Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
29. CAPITAL STOCK 31 Des/Dec 31, 2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
13.102.998.179
43,72
1.310.300
Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali
29.760.478.291
99,31
2.976.047
Total
208.016.000
0,69
20.802
Jumlah
29.968.494.291
100,00
2.996.849
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Komisaris dan direksi Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah
Pemegang saham
18,42 17,06 8,04 6,00 5,62 0,45
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA Citibank Singapore UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Commissioners and directors Public (each ownership below 5%)
Pemegang saham
5.519.894.112 5.111.398.000 2.408.696.000 1.797.000.000 1.685.000.000 135.492.000
Jumlah/ Total
31 Des/Dec 31, 2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
551.988 511.140 240.870 179.700 168.500 13.549
Total
Jumlah/ Total
Name of stockholder
6.703.864.112 5.111.398.000 1.797.000.000 1.785.484.000 1.600.000.000 117.280.000
22,45 17,12 6,02 5,98 5,36 0,39
670.386 511.140 179.700 178.548 160.000 11.728
12.525.148.733 29.640.174.845
41,98 99,30
1.252.515 2.964.017
207.988.000
0,70
20.799
29.848.162.845
100,00
2.984.816
31 Des/Dec 31, 2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership %
Treasury stock
Jumlah/ Total
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Commissioners and directors Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total
Name of stockholder
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Komisaris dan direksi Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
1.849.144.778 822.181.500 620.747.000 461.000.000 414.000.000 25.469.500
25,55 11,36 8,58 6,37 5,72 0,35
184.914 82.218 62.075 46.100 41.400 2.577
2.992.393.767
41,35
299.209
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Commissioners and directors Public (each ownership below 5%)
Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali
7.184.936.545
99,28
718.493
Total
51.997.000
0,72
5.200
Jumlah
7.236.933.545
100,00
723.693
- 101 -
Treasury stock Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Pemegang saham
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Des/Dec 31, 2008 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Jumlah saham/ Number of shares Ownership % 25,55 10,33 8,62 6,37 6,22 5,72
Jumlah/ Total
Name of stockholder
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
1.849.144.778 748.000.000 623.722.000 461.000.000 450.000.000 414.000.000
184.914 74.800 62.372 46.100 45.000 41.400
2.639.230.767
36,47
263.923
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited Danareksa Securities UBS AG Public (each ownership below 5%)
Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali
7.185.097.545
99,28
718.509
Total
51.836.000
0,72
5.184
Jumlah
7.236.933.545
100,00
723.693
Treasury stock Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 46 tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Stockholders' Extraordinary General Meeting as stated in deed No. 46 dated May 5, 2010 of Aulia Taufani, S.H., replacement notary of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the following:
a.
Peningkatan modal dasar Perusahaan yang dilakukan secara bertahap sehingga menjadi setinggi-tingginya Rp 11.500 milyar berasal dari 115 milyar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham sehubungan dengan pembagian Saham Bonus dan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu.
a.
The increase of its authorized capital, which will be excetuted gradually for a total maximum amount of Rp 11,500 billion, divided into 115 billion shares with a par value of Rp 100 per shares in connection with the distribution of Bonus Shares and Capital Increase Without Preempetive Rights.
b.
Pembagian Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham Perusahaan setinggitingginya sebesar Rp 2.831.986 juta dengan ketentuan setiap pemegang satu saham akan memperoleh tiga saham bonus sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.D.5, lampiran keputusan Ketua Bapepam No. Kep-35/PM/2003 tanggal 30 September 2003.
b.
The distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital at a maximum amount of Rp 2,831,986 million with the condition that each holder of one share will receive three bonus shares in accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) regulation Number IX.D.5, attachment of the decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-35/PM/2003 dated September 30, 2003.
Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the shares outstanding for 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 1 Januari dan 31 Desember 2009 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pembagian saham bonus Pelaksanaan opsi saham karyawan
7.236.933.545 443.426.733 22.129.311.567 38.491.000
Balance as of January 1, and December 31, 2009 Conversion of convertible bonds (TBUK) Distribution of bonus shares Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Desember 2010 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pelaksanaan opsi saham karyawan
29.848.162.845 15.446 120.316.000
Balance as of December 31, 2010 Conversion of convertible bonds (TBUK) Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Desember 2011
29.968.494.291
Balance as of December 31, 2011
- 102 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
<
30. AGIO SAHAM
30. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Agio saham/ Paid in capital in excess of par Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I - tahun 2001 II - tahun 2002 III - tahun 2004 IV - tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) BHIT 2008 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2009 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2010 (TBUK) Pembagian saham bonus Pelaksanaan Mesop Saldo per 31 Desember 2010 Konversi dari Obligasi Konversi BHIT 2011 (TBUK) Pelaksanaan Mesop Saldo per 31 Desember 2011
24.600
Biaya Emisi saham/ Share issuance cost
(5.866)
74.900 76.079 229.450 169.529 1.921.011
(568) (815) (2.162) (21.796)
Jumlah/ Total
18.734
74.900 75.511 228.635 167.367 1.899.215
28.215 21.785
-
28.215 21.785
5.626 195.142
-
5.626 195.142
113.017
-
113.017
3.131 708
-
3.131 708
2.863.193
(31.207)
203.464 (2.212.930)
-
3.724 857.451
(31.207)
3
-
12.884 870.338
(31.207)
- 103 -
2.831.986
Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I I - in 2001 II - in 2002 III - in 2004 IV - in 2007 Exercise of Series I Warrants in 2003 Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Warrants in 2007 Exercise of Series III Warrants in 2006 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) BHIT 2008 (TBUK)
3.724
Balance as of December 31, 2009 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2010 (TBUK) Distribution of bonus share Exercise of the employee stock options
826.244
Balance as of December 31, 2010
203.464 (2.212.930)
12.884
Conversion of Convertible Bonds BHIT 2011 (TBUK) Exercise of the employee stock options
839.131
Balance as of December 31, 2011
3
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
31. OTHER EQUITY COMPONENTS
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ Difference due to change in equity of subsidiaries Saldo per 1 Januari 2009 Pencabutan PSAK 40
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Laba (rugi) yang Selisih Perubahan belum direalisasi kurs ekuitas dari pemilikan karena entitas efek/ penjabaran anak lainnya/ Unrealized Other laporan gain (loss) on changes keuangan/ available-for-sale Translation in equity securities adjustment of subsidiaries
Jumlah/ Total
990.882 (990.882)
(483.571) (65.810)
(933) -
1.056.692
506.378 -
Saldo per 1 Januari 2009 setelah pencabutan PSAK 40 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
-
(549.381) 157.838 -
(933) (8.271) -
1.056.692 (114.431)
Balance at January 1, 2009 506.378 after the revocation of PSAK 40 149.567 Total comprehensive income (114.431) Change in equity of subsidiaries
Saldo per 31 Desember 2009 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
-
(391.543) 339.088 -
(9.204) (31.456) -
942.261 (83.609)
541.514 Balance at December 31, 2009 307.632 Total comprehensive income (83.609) Change in equity of subsidiaries
Saldo per 31 Desember 2010 Jumlah laba rugi komprehensif Perubahan ekuitas entitas anak
-
(52.455) 67.629 -
(40.660) (2.300) -
858.652 (31.349)
765.537 Balance at December 31, 2010 65.329 Total comprehensive income (31.349) Change in equity of subsidiaries
Saldo per 31 Desember 2011
-
15.174
(42.960)
827.303
799.517
32. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
Balance at December 31, 2011
32. PURCHASE OF TREASURY STOCK As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the total number of treasury stocks is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 jumlah saham diperoleh kembali adalah sebagai berikut: Jumlah saham/ Number of shares
Balance at January 1, 2009 Revocation of PSAK 40
Persentase terhadap saham yang dikeluarkan/ Percentage to issued shares %
Biaya/Cost
Saham diperoleh kembali pada 1 Januari 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2008
51.836.000
0,716
16.783
Treasury stocks at January 1, 2008 Add: Acquisition in 2008
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2009
51.836.000 161.000
0,716 0,002
16.783 29
Treasury stocks at December 31, 2008 Add: Acquisition in 2009
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2009 Ditambah: Pengaruh pembagian saham bonus
51.997.000
0,697
16.812
155.991.000
-
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2010 Ditambah: Perolehan tahun 2011 *)
207.988.000 573.317.500
0,697 -
16.812 169.123
Treasury stocks at December 31, 2010 Add: Acquisition in 2011 *)
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2011
781.305.500
0,694
185.935
Treasury stocks at December 31, 2011
- 104 -
Treasury stocks at December 31, 2009 Add: Effect of bonus shares issuance
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
*) Pada tahun 2011, termasuk entitas anak membeli saham Perusahaan dari pasar sekunder sebanyak 573.289.500 lembar dengan biaya perolehan sebesar Rp 169.120 juta.
*) In 2011, include the subsidiary purchase Company’s shares from the secondary market totalling to 573,289,500 shares with acquisition cost of Rp 169,120 million.
33. NON-CONTROLLING INTERESTS
33. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak PT. Global Mediacom Tbk dan entitas anak PT. Global Transport Services dan entitas anak PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan entitas anak Jumlah
2009
6.364.232
5.448.617
5.448.324
5.491.965
126.550
85.036
58.002
63.818
53.853
48.715
39.553
38.834
6.544.635
5.582.368
5.545.879
5.594.617
2011 Laba bersih tahun berjalan entitas anak yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali PT. Global Mediacom Tbk dan entitas anak PT. Global Transport Services dan entitas anak PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan entitas anak Jumlah
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009/ Dec 31, 2008
2010
Non-controlling interests on the net assets of subsidiaries PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries Total
2009
750.394
524.355
229.577
(20.792)
(18.619)
(10.933)
5.251
9.411
719
734.853
515.147
219.363
Net income of subsidiaries attributable to non-controlling interest PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries Total
34. NET REVENUES
34. PENDAPATAN BERSIH
2011
2010
2009
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Pembiayaan dan efek Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Lainnya
5.324.320 1.737.846 285.984 221.832 90.795 55.136
4.783.234 1.411.850 289.175 214.645 102.020 30.914
3.857.142 1.054.887 188.410 239.365 121.370 4.583
Content and advertising based media Subscribers based media Financing and securities Transportation Media support and infrastructure Others
Pendapatan bersih
7.715.913
6.831.838
5.465.757
Net revenues
- 105 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
35. BEBAN LANGSUNG
35. DIRECT COSTS 2011
2010
2009
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Pembiayaan dan efek Transportasi Media pendukung dan infrastruktur
2.525.352 1.293.241 39.480 167.648 101.097
2.438.535 1.059.156 55.836 172.263 92.926
2.158.370 890.653 37.112 179.966 46.814
Content and advertising based media Subscribers based media Financing and securities Transportation Media support and infrastructure
Jumlah
4.126.818
3.818.716
3.312.915
Total
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Penyusutan dan amortisasi Listrik, air dan telepon Perjalanan dan transportasi Beban kantor Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Imbalan pasca kerja Komunikasi dan informasi Beban piutang ragu-ragu Asuransi Pajak dan perijinan Lain-lain Jumlah
36. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE 2011
2010
2009
728.717 238.660 147.994 63.232 61.865 58.241 55.566 54.410 49.933 34.160 21.265 14.274 9.550 8.964 99.281
571.585 164.527 107.470 61.586 48.852 39.228 58.916 58.786 49.509 27.408 16.315 12.418 10.276 26.014 199.317
503.021 221.239 257.676 28.220 52.027 30.820 52.226 49.381 44.525 37.951 3.636 17.034 10.848 18.466 100.207
1.646.112
1.452.207
1.427.277
37. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Depreciation and amortization Electricity, water and telephone Travelling and transportation Office expense Rent Repairs and maintenance Professional fees Post-employment benefits Communication and information Provision for doubtful accounts Insurance Taxes and licenses Others Total
37. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 2011
2010
2009
Beban bunga: Pinjaman Obligasi Provisi dan administrasi pinjaman Amortisasi biaya emisi pinjaman
429.166 58.911 14 9.749
385.375 62.525 18.933 12.429
408.399 78.335 34.362 12.469
Interest expenses: Loans Bonds Loan provision and administration Amortization of debt issuance cost
Jumlah
497.840
479.262
533.565
Total
- 106 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
38. LAIN-LAIN – BERSIH
38. OTHERS – NET 2011
Kerugian yang direalisasi dan pemilikan efek tersedia untuk dijual Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Amortisasi goodwill Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi Kerugian pelepasan investasi (Catatan 15) Lain-lain - bersih Jumlah
2010
2009
(68.652)
(13.888)
-
(22.618) -
157.139 (135.670)
618.966 (132.933)
(675)
(93)
21.381
(4.308)
(207.725) (5.380)
(70.564)
3.180
273.356
39. PAJAK PENGHASILAN
428
Realized loss on available-for-sale securities Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization of goodwill Income (loss) from associates Loss disposal of investments (Note 15) Others - net Total
39. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of:
2011
2010
2009
Pajak kini - entitas anak Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(421.094)
(323.134)
(185.211)
22.801 (7.409)
11.759 (8.505)
(101.534) (65.705)
Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries
Beban pajak - bersih
(405.702)
(319.880)
(352.450)
Tax expense - net
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income and fiscal loss of the Company is as follows:
2011 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak entitas anak Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
2010
2009 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries
1.384.772 7.205 (1.585.967)
1.093.503 46.548 (1.187.042)
523.800 98.640 43.145 (553.686)
(193.990)
(46.991)
111.899
117 597 714
(343) 338 (5)
(202) 272 70
Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Total
102.788
(44)
(850)
Tax effect of non deductible expense
Laba (rugi) fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan SKPLB
(90.488)
(47.040)
111.119
(261.653)
(214.573)
(325.692)
Taxable income (loss) of the Company Prior years fiscal loss carryforward after adjusted with SKPLB
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(352.141)
(261.613)
(214.573)
Accumulated fiscal loss of the Company
- 107 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, utang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan utang PPh badan entitas anak. Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak terdapat taksiran pajak penghasilan.
On December 31, 2011, 2010 and 2009, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable. The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 465 juta dan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4(2) untuk masa pajak tahun 2008 dan 2009 sejumlah Rp 189 juta. Perusahaan menerima pengembalian SKPLB bersih sebesar Rp 266 juta.
In 2009, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2009 corporate income tax amounting to Rp 465 million and several Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for monthly Income Tax Article 21, 23 and 4(2) in 2008 and 2009 totalling Rp 189 million. The Company received the net refund amounted to Rp 266 million.
Pada tanggal 15 Juni 2009, Perusahaan menerima SKPLB pajak penghasilan badan tahun 2007. SKPLB tersebut juga menetapkan laba fiskal Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 55.173 juta dimana dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 merupakan rugi fiskal sebesar Rp 249.831 juta. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPLB tersebut dan pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan menerima surat keputusan penolakan atas keberatan tersebut. Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding dan pada bulan Juli 2011, berdasarkan Surat Putusan dari Direktur Jendral Pajak No. KEP:0047/WPJ.07/KP.0803/2011, keputusan banding diterima seluruhnya.
On June 15, 2009, the Company received SKPLB for 2007 fiscal year. SKPLB also stated that the Company’s 2007 fiscal year amounting to Rp 55,173 million, which was reported in the 2008 consolidated financial statements as fiscal loss amounting to Rp 249,831 million. The Company filed an objection letter on this SKPLB and on February 19, 2010, the Company received the decision letter rejecting this objection. Furthermore, the Company filed an appeal and in July 2011, based on decision letter from Directorat General of Taxation No. KEP:0047/WPJ.07/KP.0803/2011, the appeal is fully accepted.
Pada tanggal 27 April 2010, MNI memperoleh SKPLB PPh Badan sebesar Rp 905 juta dan SKPKB PPN, PPh 21, PPh 23 dan PPh 4(2) dengan jumlah Rp 133 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 780 juta.
On April 27, 2010, MNI received SKPLB for Corporate Income Tax amounting to Rp 905 million and SKPKB for VAT and Income Tax article 21, 23 and 4(2) totalling Rp 133 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 780 million.
Pada bulan April 2010, CTPI menerima SKPKB untuk semua jenis pajak tahun 2008, dengan jumlah pajak kurang bayar sebesar Rp 16.027 juta. CTPI telah mengajukan keberatan atas liabilitas pajak tersebut dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, keberatan masih dalam proses.
On April 2010, CTPI received SKPKB covering all 2008 taxes, with total underpayment of Rp 16,027 million. CTPI filed an Objection Letter and as of the issuance date of these consolidated financial statements, the objection is still in process.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh SKPLB PPh Badan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 686 juta dan SKPKB Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dengan jumlah Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received SKPLB for corporate income tax for the year 2007 amounting to Rp 686 million, and SKPKB for VAT and income tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
- 108 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, IAT menerima beberapa SKPKB untuk berbagai pajak penghasilan masing-masing untuk tahun pajak 2009, 2008 dan 2006 dengan jumlah kurang bayar masing-masing sebesar Rp 14.828 juta, Rp 6.519 juta dan Rp 2.114 juta. Atas beberapa SKPKB pajak penghasilan tahun 2006, IAT telah mengajukan keberatan dan banding dan telah membayar sebagian dari SKPKB tersebut sejumlah Rp 4.500 juta yang dicatat ada Aset Lain-lain dalam laporan keuangan konsolidasian. Sampai dengan 31 Desember 2011, pengajuan banding masih dalam proses. Atas SKPKB berbagai pajak penghasilan tahun 2008, IAT telah mengajukan keberatan yang sampai dengan 31 Desember 2011, masih dalam proses. Sedangkan untuk SKPKB beberapa pajak penghasilan tahun 2009 telah diterima oleh IAT dan telah dilunasi sebagian sejumlah Rp 1.210 juta.
In 2011, 2010 and 2009, IAT received several SKPKB for various income tax for 2009, 2008 and 2006, respectively, amounting to Rp 14,828 million, Rp 6,519 million and Rp 2,114 million, respectively. On several SKPKB for income tax year 2006, IAT filed objections and appeal and partially paid on the SKPKB amounting to Rp 4,500 million which recorded as part of Other Assets. As of December 31, 2011, the appeal is in the process. On SKPKB various income tax year 2008, IAT filed objection which as of December 31, 2011, still in process. For SKPKB various income tax year 2009 was accepted by IAT and partially paid off amounting to Rp 1,210 million.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
2011 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak entitas anak
2010
2009
1.384.772 7.205 (1.585.967)
1.093.503 46.548 (1.187.042)
523.800 98.640 43.145 (553.686)
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries
(193.990)
(46.991)
111.899
Income (loss) before tax of the Company
Tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian rugi fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak
(48.498)
(11.748)
31.332
Tax expense at effective tax rate
25.697 -
(11) -
(239) 69.953 488
Tax effect of nondeductible expenses Adjustment fiscal loss Tax based correction
Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak entitas anak
(22.801) 428.503
(11.759) 331.639
101.534 250.916
Total tax expense (benefit) of the Company Tax expense of subsidiaries
Jumlah beban pajak
405.702
319.880
352.450
Total tax expense
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
- 109 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan liabilitas pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2011 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Piutang Beban tangguhan Aset tetap Utang pembelian kendaraan Lainnya Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih
2010
2009
88.026 784 37
65.403 634 7
53.644 550 93
88.847
66.044
54.287
118.658 24.918 3.461 (3.250) (12.393) (664) 4.474
119.047 21.273 10.125 (3.250) (10.350) (2.755)
123.311 17.346 3.628 (3.399) (10.258) 11.970
135.204
134.090
142.598
224.051
200.134
196.885
The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Deferred charges Property and equipment Utang pembelian kendaraan Others Total Deferred tax assets - net
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 206.179 juta, Rp 184.450 juta dan Rp 176.955 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 206,179 million, Rp 184,450 million and Rp 176,955 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
2011
2010
Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Lainnya
4.431 18.029 6.243 (112.026) (45.985)
2.100 14.575 6.276 323 (2.076) (102.535) (39.996)
13.253 4.249 323 (4.224) (87.820) (2.582)
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
(129.308)
(121.333)
(76.801)
Deferred tax liabilities - net
- 110 -
2009
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
40. DIVIDEN TUNAI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
40. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 361 tanggal 28 April 2011 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2010 sebesar Rp 2 per saham.
Based on the annual stockholders general meeting as stated in Deed No. 361 dated April 28, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the stockholders approved the distribution of dividends for 2010 Rp 2 per share.
41. EARNINGS PER SHARE
41. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculation of basic and diluted earnings per share are based on the following data:
Laba (Rugi) Bersih
Earnings
Laba (rugi) bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan keuntungan selisih kurs dari TBUK - bersih setelah pajak Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian
2011
2010
2009
244.217
258.476
(48.013)
63.654
24.647
(93.629)
307.871
283.123
(141.642)
Net income (loss) Adjustments for: Interest expense and foreign exchange gain on convertible debt - net of tax Net income for the purpose of diluted earnings per share
Lembar saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows: Jumlah saham/ Total number of shares 2010
2011 Saldo awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali setelah saham bonus Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya TBUK sebelum tanggal konversi Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
2009
29.848.162.845
28.947.734.180
5.374
574.533.013
-
54.820.344
853.324
-
1.184.555.690
(207.988.000)
28.947.734.180
(207.845.933)
28.718.432.873
29.315.132.517
8.691.778.577
2.949.501
-
3.283.694.042
13.134.837.953
-
10.072
287.404.654
-
40.693.915.564
42.740.324.625
- 111 -
28.739.888.247
28.739.888.247
Beginning balance Weighted average number of shares issued through conversion of bonds (TBUK) Weighted average number of shares issued through the employee stock option Weighted average number of shares from treasury stock after bonus shares Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Number of shares that have been issued due to conversion of TBUK prior to date of conversion Weighted average number of shares for the purpose of diluted earnings per share
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian pada tahun 2009 karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham dilutif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
42. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
The Company did not compute the diluted earnings per share in 2009 as the Company has no dilutive potential ordinary shares for the year ended December 31, 2009.
42. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN th
Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 19 Juni 2009 agenda ke 5 jo RUPSLB Perseroan tanggal 12 April 2010 agenda ke 7 (tujuh) dan Keputusan Komite MESOP Perseroan No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009, memutuskan:
Based on the 5 agenda of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated June 19, th 2009, jo the 7 agenda of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders, dated April 12, 2010, and the Company’s MESOP Committee’s Decision No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009, dated June 25, 2009, the shareholders have decided the following:
a.
Hak Opsi yang akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyakbanyaknya 3% dari keseluruhan modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyak-banyaknya 217.088.167 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan).
a.
Option Right that will be distributed to participants of MESOP at a total maximum amount equivalent to 3% of the total issued and paid-up capital of the Company or a maximum of 217,088,167 Option Right (at the time of publication).
b.
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan telah meningkat sehubungan dengan pembagian Saham Bonus yang memberikan kepada setiap pemegang saham Perseroan yang memiliki 1 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan memperoleh 3 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang telah diumumkan kepada masyarakat melalui harian Bisnis Indonesia tanggal 26 Maret 2010.
b.
The Company’s issued and paid-up capital has increased in connection with the distribution of bonus shares whereby each shareholder of the Company who holds shares with par value of Rp 100 per share will receive 3 Bonus Shares with par value of Rp 100 per share as announced to the public through Bisnis Indonesia on March 26, 2010.
c.
Sehubungan dengan pelaksanaan Saham Bonus tersebut dalam butir b di atas, maka jumlah Hak Opsi Program MESOP juga disesuaikan jumlahnya menjadi sebanyakbanyaknya 868.352.668 Hak Opsi.
c.
In connection with the implementation of such Bonus Shares in item b above, the number of Option Rights under the MESOP are also adjusted to a maximum of 868,352,668 Option Rights.
d.
Pelaksanaan MESOP 3 tahap, yaitu:
d.
The exercise of the MESOP will be executed in 3 stages, as follows :
dilakukan
dalam
Phase I
: the distribution of 173,670,533 shares Phase II : the distribution of 134,797,000 shares Phase III : the distribution of 212,544,067 shares
Tahap I : dibagikan 173.670.533 lembar saham Tahap II : dibagikan 134.797.000 lembar saham Tahap III : dibagikan 212.544.067 lembar saham Perusahaan mencatat nilai wajar opsi berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution.
The Company recorded the fair value of the option based on the actuarial calculations conducted by PT Eldridge Gunaprima Solution.
- 112 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated at grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
2011 Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan Opsi beli Harga pelaksanaan
2010
5% per tahun/per annum 5% per tahun/per annum 6,5% 6,5% 2 tahun/year 2 tahun/year 44,86% per tahun/per annum 44,86% per tahun/per annum 0,00% 0,00% 79,8 - 121,6 79,8 117 117
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend Call option Exercise price
Changes in outstanding options are as follows: Jumlah opsi/ Number of rights
Opsi diberikan selama tahun 2010 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
308.467.533 (38.491.000)
Options granted in 2010 Option exercised in 2010
Opsi beredar 31 Desember 2010
269.976.533
Outstanding options as of December 31, 2010
Opsi diberikan selama tahun 2011 Opsi dieksekusi selama tahun 2011 Opsi beredar 31 Desember 2011
212.544.067 (120.316.000) 362.204.600
Outstanding options as of December 31, 2011
As of December 31, 2011 and 2010, other capital resulted from the exercise of options amounted to Rp 19,745 million and Rp 1,466 million, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masing-masing sebesar Rp 19.745 juta dan Rp 1.466 juta.
43. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Options granted in 2011 Option exercised in 2011
43. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Mediacom dan beberapa entitas anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan entitas anak merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masingmasing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employee’s basic salary.
- 113 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Jumlah
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
2011
2010
2009
6.055 7.175 (1.622) (10.004)
10.857 11.762 15.631 (31.137)
8.214 13.244 8.300 (26.053)
18.108
4.417
4.806
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets
19.712
11.530
8.511
Total
Mutasi aset bersih program pensiun di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan Aset program pensiun
Movement in the net assets of pension plan recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2011
2010
2009
(19.338) (374) 19.712
(20.879) (9.989) 11.530
(20.979) (8.411) 8.511
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income
(19.338)
(20.879)
Net pension plan asset
-
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat diskonto per tahun
55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 8% tahun/in 2010 dan/and 7% - 8% tahun/in 2009 8,1% tahun/in 2010 dan/and 10% tahun/in 2009
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan entitas anak, kecuali RCTI, mengakui liabilitas imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan entitas anak yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy to cover shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
- 114 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in consolidated statements of comprehensive income with respect to other postemployment benefits and other long-term benefits are as follows:
2011 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
2010
502 127 (32)
2009
277 114 (53)
248 97 (73)
The Company Current service cost Interest costs Past service cost
Sub jumlah Entitas anak
597 35.023
338 15.191
272 35.837
Subtotal Subsidiaries
Jumlah
35.620
15.529
36.109
Total
Liabilitas imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011 Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Liabilitas - bersih
The post-employment benefits obligation included in the consolidated statement of financial position are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 2009
3.197 (64)
1.950 587
1.427 772
The Company Present value of unfunded obligations Net liabilities
Jumlah Entitas anak
3.133 173.457
2.537 144.529
2.199 139.707
Total Subsidiaries
Liabilitas - Bersih
176.590
147.066
141.906
Liabilities - Net
Mutasi liabilitas bersih dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liabilities recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2011
2010
2009
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
147.066 (6.096) 35.620
141.906 (10.369) 15.529
114.025 (8.228) 36.109
Beginning of the year Benefits payment Amount charged to income
Saldo akhir tahun
176.590
147.066
141.906
End of year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
7% tahun/in 2011 dan/and 8% - 11% tahun/in 2010 6% tahun/in 2011 dan/and 5% - 10% tahun/in 2010 CSO - 1980 dan TMI II 55 tahun/years
- 115 -
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
44. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS
44. LIABILITIES TO POLICY HOLDERS
Dalam rangka memenuhi Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003, MNC Life telah melakukan perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan. Perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan pada tanggal 31 Desember 2010 masih dalam proses untuk mendapat pengesahan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK).
In compliance with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003, the computation of liability for future policy benefits of MNC Life. The computation of liability for future policy benefits as of December 31, 2010 are still in process of obtaining approval from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bepepam-LK).
45. AKUISISI ENTITAS ANAK a.
45. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada tahun 2011, beberapa entitas anak melakukan transaksi akuisisi sebagai berikut:
a.
In 2011, certain subsidiaries acquisitions as follows:
performed
Pada tahun 2011, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT Jamindo General Insurance (JGI) (Catatan 4). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih PT Jamindo General Insurance pada tanggal 20 Desember 2011.
In 2011, BCI has acquired 99.90% saham PT Jamindo General Isurance (JGI) (Note 4). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of PT Jamindo General Insurance as of December 20, 2011.
Pada tanggal 15 Juli 2011, MNCN telah mengakuisisi 90% saham RSSS. Kepemilikan non-pengendali (10%) diakui pada tanggal akuisisi yang diukur dari nilai wajar kepentingan non-pengendali sejumlah Rp 300 juta. Estimasi nilai wajar ditetapkan dengan metode pendapatan.
On July 15, 2011, MNCN acquired 90% ownership in RSSS. The non-controlling interests (10%) recognized at acquisition date was measured by reference to the fair value of the non-controlling interests and amounted to Rp 300 million. The fair value was estimated by applying an income approach.
Nilai wajar asset bersih entitas anak di atas pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of each those subsidiaries on the acquisition date are as follows:
JGI
RSSS
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset Liabilitas
57.725 (18.883)
3.092 (92)
Fair value of the net assets acquired: Assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
38.842
3.000
Fair value of the net assets
Biaya akuisisi Ditambah: Kepentingan nonpengendali
40.460 39
14.000 300
Acquisition cost Add: Non-controlling interests
Dikurangi: Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh
(38.842)
(3.000)
Less: Fair value of identifiable net assets acquired
1.657
11.300
Goodwill arising from acquisition
(40.460)
(14.000)
44.589 4.129
112 (13.888)
Goodwill yang timbul dari akuisisi Biaya akuisisi Dikurangi: Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
- 116 -
Acquisition cost Less: Cash and cash equivalents acquired Net cash outflow on acquisition
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan Juni 2010, Mediacom menukar obligasi wajib tukar sebesar Rp 1.432.445 juta dengan 1.525.268.700 lembar saham atau 24,54% saham MNCSV (Catatan 12). Perolehan sebagian kepemilikan Mediacom di MNCSV ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNCSV pada tanggal 30 Juni 2010, sebagai berikut:
b.
In June 2010, Mediacom has exchanged mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 1,432,445 million with 1,525,268,700 shares or 24.54% MNCSV’s shares (Note 12). Acquisition of majority ownership in MNCSV is accounted for using the purchase method based on the fair value of MNCSV’s net assets on June 30, 2010, as follows:
MNCSV Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 18)
203.159 1.229.286
Fair value of net assets acquired Goodwill positive (Note 18)
Jumlah biaya perolehan
1.432.445
Total acquisition cost
1.432.445
The completion of acquisition cost through the exchange mandatory exchangeable bonds (MEB)
Penyelesaian biaya perolehan melalui penukaran obligasi wajib tukar (MEB) Tidak terdapat arus kas yang keluar dalam penukaran MEB ini. c.
There was no cash out flow from MEB's exchange.
Pada tahun 2010, beberapa entitas anak melakukan transaksi akuisisi sebagai berikut:
c.
In 2010, certain subsidiaries acquisitions as follows:
performed
Pada tanggal 13 Januari 2010, LTON, entitas anak, telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd (Letang). Pembayaran secara tunai sebesar US$ 3,315 juta dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2011 dan 2012, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
On January 13, 2010, LTON, a subsidiary, has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang), with payment of US$ 3.315 million in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2011 to 2012 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan LTON telah mengakuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd (Innoform), senilai S$ 9,75 juta. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan LTON sebesar 50%. Pada Juni 2010, LTON menambah 25% kepemilikan dengan membeli saham baru yang diterbitkan oleh Innoform. Dengan demikian, kepemilikan MIMEL turun menjadi 12,5% dan LTON meningkat menjadi 75%.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with LTON acquired 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform), for a total amount of S$ 9.75 million. MIMEL was apportioned 25% ownership and LTON, was assigned 50%. In June 2010, LTON increased its ownership by 25% through the purchase of new shares issued by Innoform. Accordingly, the MIMEL ownership decreased to 12.5% and LTON increased to 75%.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MNC bersama dengan MIMEL dan LTON telah mengakuisisi 100% saham PT. Linktone Indonesia (Linktone). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset Linktone.
On August 31, 2010, MNC, MIMEL and LTON acquired 100% shares PT. Linktone Indonesia (Linktone). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone.
- 117 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 12 September 2010, MNCN telah mengakuisisi 34,7% saham PT. Radio Cakra Awigra (RCA). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RCA.
On September 12, 2010, MNCN acquired 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RCA.
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC Life.
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life). The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of MNC Life.
Pada tanggal 15 Desember 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% saham PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RARH.
On December 15, 2010, MNCN acquired 75% shares PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RARH.
Nilai wajar aset bersih entitas anak di atas pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of each those subsidiaries on the acquisition date are as follows:
Letang
Innoform
Linktone
RCA
RARH
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Liabilitas Nilai wajar aset bersih
7.782 712 22.283 (2.606) 28.171
14.012 29.213 73.083 (55.058) 61.250
39.600 3.459 59.993 (44.326) 58.726
2.510 1.390 (2.750) 1.150
5.385 21 (7.345) (1.939)
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill Jumlah biaya perolehan
14.088 48.596 62.684
38.282 26.269 64.551
58.726 174.361 233.087
399 1.101 1.500
(1.454) 10.454 9.000
11.914 3.870 15.784
Fair value of the net assets acquired Goodwill Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 30.331 Utang 32.353 Jumlah biaya perolehan 62.684
64.551 64.551
233.087 233.087
500 1.000 1.500
9.000 9.000
15.784 15.784
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi (30.331) Kas dan setara kas diperoleh 539 Arus kas keluar bersih (29.792)
(64.551) 14.012 (50.539)
(233.087) 3.245 (229.842)
(9.000) 78 (8.922)
(15.784) 28.787 13.003
46. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(500) 128 (372)
MNC Life Fair value of the net assets acquired: 59.959 Current assets Property and equipment - net Other assets (48.033) Liabilities 11.926 Fair value of the net assets
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
46. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
Entitas anak langsung dan tidak langsung (Catatan 4).
a.
Direct and indirect subsidiaries (Note 4).
b.
PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan.
b.
PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company.
- 118 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
c.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan entitas anak adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk dan PT. Media Citra Indostar.
c.
The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk and PT. Media Citra Indostar.
d.
Perusahaan dan entitas anak merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas.
d.
The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others:
a.
a.
Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direktur Perusahaan sebagai berikut: 2011 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Pembayaran berbasis saham Jumlah
2010
The Company provide benefits to Commissioners and Directors of Company as follows:
the the
2009
8.694 411 9.731
5.555 155 9.810
4.757 147 -
Short-term employee benefits Post-employee benefits Share-based payment
18.836
15.520
4.904
Total
b.
Perusahaan dan entitas anak memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management (MNC AM) dan unit penyertaan reksadana (Catatan 7).
b.
The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by PT MNC Asset Management (MNC AM), and units in mutual funds (Note 7).
c.
Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi.
c.
Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties.
d.
Mediacom dan entitas anak juga mempunyai transaksi lain dengan pihak berelasi yaitu:
d.
Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows: Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa. Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
e.
The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 7, 8, 11, 19 and 22.
e.
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan entitas anak oleh pihak berelasi atau sebaliknya.
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 7, 8, 11, 19 dan 22.
- 119 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, saldo yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:
31 Des/Dec 31, 2010
2011 Aset keuangan lainnya - lancar (Catatan 7)
At consolidated statements of financial position dates, accounts related to these transactions are as follows:
2009
1 Jan 2009/ 31 Des 2008/ Jan 1, 2009 Dec 31, 2008 Other financial assets - current (Note 7)
484.538
533.060
790.689
1.054.535
2,57%
2,43%
4,62%
5,94%
25.298 269 9.978
22.616 134 3.205
20.844 34.397 8.167
73.672 34.923
35.545
25.955
63.408
108.595
Persentase terhadap jumlah aset
0,19%
0,14%
0,37%
0,61%
Percentage to total assets
Tagihan anjak piutang (Catatan 11) PT. Global Land Development Tbk PT. Hikmat Makna Aksara PT. Indo Finance Perkasa
6.067 1.083 -
6.694 1.143 178
6.561 1.079 2.699
5.313 695 -
Factoring of receivables (Note 11) PT. Global Land Development Tbk PT. Hikmat Makna Aksara PT. Indo Finance Perkasa
Persentase terhadap jumlah aset Piutang usaha (Catatan 8) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah
Percentage to total assets Trade accounts receivable (Note 8) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Others Total
Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu
7.150
8.015
10.339
6.008
Amount net of unearned revenue and allowance for doubtful accounts
Persentase terhadap jumlah aset
0,04%
0,04%
0,06%
0,03%
Percentage to total assets
12.014 204 57.238
2.777 12.194
2.782 1.806
3.524 2.822 1.113
Receivables from related parties PT. Nusantara Vision Employee receivables PT. Mobile-8 Telecom Tbk Others
69.456
14.971
4.588
7.459
0,37%
0,08%
0,03%
0,04%
Percentage to total assets
Piutang pihak berelasi PT. Nusantara Vision Piutang karyawan PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
Total
Aset lain-lain (Catatan 19) Piutang pihak berelasi dari MNCSV
-
51.908
13.550
53.389
Other assets (Note 19) Receivable from MNCSV's related party
Persentase terhadap jumlah aset
-
0,29%
0,08%
0,30%
Percentage to total assets
Utang usaha PT. Media Nusantara Press PT. Usaha Gedung Bimantara Lainnya
4.074 3.356 205
2.356 2.594 3.756
7.307 6.823
17.971 47.632
Trade accounts payable PT. Media Nusantara Press PT. Usaha Gedung Bimantara Others
7.635
8.706
14.130
65.603
Total
0,86%
1,43%
1,96%
8,52%
Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
Manajemen entitas anak berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, seluruh piutang pihak berelasi dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Percentage to total liabilities
The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
- 120 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
47. INFORMASI SEGMEN
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
47. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan entitas anak menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, asuransi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, transportasi, media pendukung dan infrastruktur.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, insurance, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising based media, subscriber’s based media, transportation, media support and infrastructure.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows: 2011
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
Transportasi Transportation
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
296.550
5.324.320
1.737.846
221.832
90.795
(10.566)
7.660.777
Jumlah pendapatan bersih
296.550
5.324.320
1.737.846
221.832
90.795
(10.566)
7.715.913
Total net revenues
HASIL SEGMEN Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi
257.070
2.798.968
444.605
54.184
(10.302)
(10.566)
3.533.959 55.136
SEGMENT RESULT Unallocated segment result
Jumlah hasil segmen
3.589.095
Total segment result
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
(1.646.112) (497.840) 10.193 (70.564)
General and administrative expenses Finance charges Interest income Other gains and losses
Laba sebelum pajak
1.384.772
Income before tax
PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
Eliminasi/ Elimination
55.136
2.885.509
4.213.651
4.733.882
908.453
82.715
(71.925)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
507.010
1.963.397
2.327.794
399.935
77.171
(71.925)
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
Jumlah/ Total
11.662
209.586
382.192
13.768
65.420
-
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
18.857.504
Total consolidated assets
5.203.382 1.444.960
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
6.648.342
Total consolidated liabilities
682.628
687.539
- 121 -
Unallocated revenues
12.752.285 6.105.219
4.911
Jumlah
NET REVENUES External revenues
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2010 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
295.058
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
(5.883)
6.800.924
Jumlah pendapatan bersih
295.058
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
(5.883)
6.831.838
HASIL SEGMEN
239.222
2.344.699
352.694
42.382
9.094
(5.883)
2.982.208
SEGMENT RESULT
30.914
Unallocated segment result
PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
Transportasi Transportation
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
30.914
Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi Jumlah hasil segmen
Total segment result
1.093.503
2.339.267
8.015.780
2.937.838
509.323
465.051
(21.803)
Jumlah aset konsolidasian
333.193
1.459.221
671.656
103.674
(18.514)
9.975
245.801
250.827
36.274
4.199
General and administration expenses Finance charges Interest income Other gains and losses Income before tax
14.245.456 3.752.660
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
17.998.116
Total consolidated assets
(21.803)
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
Total net revenues
(1.452.207) (479.262) 8.670 3.180
Laba sebelum pajak
LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
Unallocated revenues
3.013.122
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
NET REVENUES External revenues
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
2.527.427 4.316.545 6.843.972
Total consolidated liabilities
547.076
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization
12.260
Jumlah
559.336
Total
2009 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
Pembiayaan dan efek/ Financing and securities
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media
195.600
3.857.142
1.054.887
239.365
121.370
(7.190)
5.461.174
Jumlah pendapatan bersih
195.600
3.857.142
1.054.887
239.365
121.370
(7.190)
5.465.757
Total net revenues
HASIL SEGMEN
158.488
1.698.772
164.234
59.399
74.556
(7.190)
2.148.259
SEGMENT RESULT
4.583
Unallocated segment result
PENDAPATAN BERSIH Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
Transportasi Transportation
Eliminasi/ Elimination
4.583
Hasil segmen yang tidak bisa dialokasi Jumlah hasil segmen
2.152.842
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain
(1.427.277) (533.565) 58.444 273.356 523.800
Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
2.283.748
7.851.039
2.188.032
494.318
543.576
(18.744)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
297.131
955.412
624.304
96.842
202.843
(18.744)
9.337
166.343
203.700
38.153
47.851
7.205
Jumlah liabilitas konsolidasian Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
Jumlah/ Total
Total segment result General and administrative expenses Finance charges Interest income Other gains and losses Income before tax OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets
17.109.256
Total consolidated assets
2.157.788 4.573.159
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
6.730.947
Total consolidated liabilities
472.589
474.898
- 122 -
Unallocated revenues
13.341.969 3.767.287
2.309
Jumlah
NET REVENUES External revenues
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
48. IKATAN DAN PERJANJIAN a.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
48. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
MNC Group mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
a.
Perjanjian Lisensi dengan Buena Vista International Inc.
MNC Group entered into agreements with the following parties: 1)
Pada tanggal 29 September 2009, MNC Group mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan/atau diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini berlaku sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, MNC Group juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. 2)
On September 29, 2009, MNC Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc. for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid from September 25, 2008 and for a few years ahead and subject to extension. In addition to such programs, it has also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 and for a few years ahead and subject to extension.
Perjanjian Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc.
2)
Agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. On June 1, 2011, MNC Group entered into an agreement with Warner Bros International Television Distribution Inc. This agreement is valid from June 15, 2011 under which MNC Group will be granted a license to Warner’s program.
Pada tanggal 1 Juni 2011, MNC Group mengadakan perjanjian dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Juni 2011 dimana MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk programprogram milik Warner. 3)
License Agreement with Buena Vista International Inc.
3)
Perjanjian Lisensi dengan United European Football Association (UEFA) Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNCSV dan MNC (sebagai penjamin), mengadakan Media Rights Agreement dengan United European Football Association untuk UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship yang berlangsung di tahun yang bersangkutan. RCTI dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas programprogram tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari MNC.
License Agreement with United European Football Association (UEFA) On July 14, 2010, RCTI, MNCSV and MNC (as the Guarantor), entered into a Media Rights Agreement with United European Football Association for UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. This agreement is valid from July 14, 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on December 31 of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both RCTI and MNCSV have to pay certain amount for the license for the program according to the agreement. This agreement is secured by corporate guarantee of MNC.
- 123 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
4)
Pada tanggal 16 Agustus 2010, MNC Grup telah mengadakan Binding Terms Sheet dengan ESPN Star Sports. Berdasarkan Binding Terms Sheet tersebut MNC Grup memiliki lisensi atas program FA Cup 2010/2011 dan 2011/2012 Season, Barclays Premier League Season 2010/2011, 2012/2013.
4)
On August 16, 2010, MNC Group has entered into Binding Terms Sheet with ESPN Star Sports. Based on Binding Terms Sheet, MNC Group has license program of FA Cup 2010/2011 and 2011/2012 Season, Barclays Premier League Season 2010/2011, 2012/2013.
5)
Pada tanggal 2 Agustus 2011, MNC Grup telah mengadakan perjanjian dengan Trans World International Inc. Berdasarkan perjanjian, MNC Grup memiliki lisensi atas program 2011 Sudirman Cup, 2011 World Championship, 2012 Thomas & Uber Cup, 2013 Sudirman Cup, 2013 World Championship.
5)
On August 2, 2011, MNC Group has entered into agreement with Trans World International Inc. Based on agreement, MNC Group has license program of 2011 Sudirman Cup, 2011 World Championship, 2012 Thomas & Uber Cup, 2013 Sudirman Cup, 2013 World Championship.
6)
Pada tanggal 13 Oktober 2011, MNC telah mengadakan Nota Kesepahaman dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Berdasarkan Nota Kesepahaman tersebut, MNC Grup berhak untuk menyiarkan atau menayangkan Liga Prima atau Indonesia Premier League sekurangnya 282 pertandingan langsung melalui media milik MNC.
6)
On October 13, 2011, MNC has entered into a Memorandum of Understanding (MoU) with PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Under the MoU, MNC group have the rights to broadcast or publish Liga Prima or Indonesia Premier League for at least 282 games through MNC Media.
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
2)
b. RCTI entered into agreements with the following parties:
Perjanjian Kerjasama dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV)
1)
Agreement with Televisi (SCTV)
PT.
Surya
Citra
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nation wide).
RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities.
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% untuk seluruh stasiun transmisi yang dibangun, dalam hal penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut, serta beban operasional.
RCTI and SCTV collaborated to equally finance the acquisition of all transmission stations which were established, by procuring land, building and facilities and also equally bear the operation expenses.
Perjanjian kerjasama dengan SCTV dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
2)
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun relay.
Agreement PT. Indosiar (INDOSIAR)
with SCTV and Visual Mandiri
RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating relay station.
- 124 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
<<
RCTI, SCTV dan INDOSIAR, menyetujui untuk melaksanakan pembangunan dan pembelian peralatan stasiun relay dimana biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama dan dibagi sama rata. 3)
RCTI, SCTV and INDOSIAR, agreed to the acquisition and development of a relay station equipment. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses related with the acquisition and development of the equipment and the operational expenses 1)
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat) RCTI mengadakan perjanjian sewa Transponder Palapa dengan Indosat. Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 1 Juni 2010, RCTI telah memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
4)
RCTI had rented the Palapa Transponder with Indosat. Based on last amendment dated June 1, 2010, RCTI extended the agreement until June 30, 2013.
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
2)
Transponder Joint Operation Agreement with PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) agree to provide transponder services renting out to RCTI with bandwidth of 8 MHz on TELKOM-1 system. Based on amendment dated December 12, 2007, RCTI has agreed to extend the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) setuju untuk memberikan jasa layanan transponder dengan menyewakan transponder untuk RCTI dengan bandwidth selebar 8 MHz pada sistem TELKOM-1. Berdasarkan perpanjangan perjanjian tanggal 12 Desember 2007, RCTI setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012. 5)
Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat)
Perjanjian Lisensi dengan FOX
3)
License Agreement with FOX On December 20, 2006, RCTI entered into an agreement with FOX for license of Current Films, Current Television Programming and Library Films (“Pictures”) owned and/or produced by FOX. This agreement is valid from April 1, 2007. And pursuant to the Notice of Extension from FOX dated August 12, 2010, it has been extended for a few years ahead and subject to extension.
Pada tanggal 20 Desember 2006, RCTI mengadakan perjanjian dengan Fox untuk lisensi Current Films, Current Television Programming dan Library Films (“Pictures”) yang dimilki dan/atau diproduksi olef FOX. Perjanjian ini berlaku sejak 1 April 2007. Sesuai dengan pemberitahuan dari FOX tanggal 12 Agustus 2010, perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
- 125 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
GIB mengadakan perjanjian dengan pihakpihak sebagai berikut: 1)
2)
c. GIB entered into various agreements as follows:
Perjanjian Kerjasama dengan PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH).
1)
Pada tanggal 25 Pebruari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block as well as the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for a few years ahead and subject to extension.
Berdasarkan perjanjian ini GIB, akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar persentase tertentu dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar persentase tertentu dari Viacom.
Based on the agreement, GIB shall allocate certain percentage of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive certain percentage revenue share from Viacom.
Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat)
2)
GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat. Pada 24 Pebruari 2010, berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet, masa sewa diperpanjang selama 3 tahun terhitung sejak 15 Januari 2010. d.
MNCSV mengadakan perjanjian beberapa pihak sebagai berikut: 1)
Business Contract with PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH).
Rental Agreement of Digi Bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat) GIB entered into a rental agreement of digi bouquet with Indosat. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for 3 years, commencing from January 15, 2010.
dengan
d.
MNCSV entered into agreements with the following parties: 1)
MNCSV mengadakan perjanjian dengan berbagai pemasok program untuk menyalurkan program. MNCSV harus membayar kompensasi tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam masing-masing perjanjian dengan setiap pemasok. Sebagian besar perjanjian akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2018. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian terdapat beberapa perjanjian yang masih dalam proses perpanjangan.
- 126 -
MNCSV entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs. MNCSV shall pay certain compensation in accordance with the respective agreement with each supplier. Most of the agreements will expire in between 2011 to 2018. As of the date of issuance of these consolidated financial statements, there are several agreements still in the process of extension.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2)
Pembelian dan Pengadaan dengan Electronics Co. LTD
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2)
Perjanjian Samsung
Berdasarkan Perjanjian Pembelian dan Pengadaan tanggal 18 Mei 2010, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Samsung Electronics Co. LTD untuk membeli MPEG4 set top boxes (STBs) dengan harga tertentu. Perjanjian ini berlaku untuk 2 tahun sejak tanggal efektif. 3)
Purchase and Supply Agreement with Samsung Electronics Co. LTD
Based on Purchase and Supply Agreement dated May 18, 2010, MNCSV entered into agreement with Samsung Electronics Co. LTD to purchase MPEG4 set top boxes (STBs) at a certain price. The agreement is for 2 years from the effective date. 3)
Perjanjian Penyediaan Satelit Transponder dengan Protostar II Ltd.
Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd.
Pada tanggal 13 April 2007, MNCSV dan PT Media Citra Indostar (MCI) melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd. Perjanjian tersebut mewajibkan pembayaran tahunan, terutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal dua puluh lima (25). Pembayaran liabilitas ini dijamin oleh Mediacom dengan tanpa syarat, pasti dan tidak dapat dibatalkan.
On April 13, 2007, MNCSV and PT Media Citra Indostar (MCI) entered into Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd. The agreement requires annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth (25) day of each month. Based on the Agreement, Mediacom provides unconditional, absolute and irrevocable payment guarantee of the liabilities.
Pada tanggal 29 Juli 2009, Protostar II Ltd. mengajukan petisi sukarela untuk bantuan di bawah chapter 11 Bankruptcy Code in United States. Karena petisi sukarela, Protostar II Ltd. dengan persetujuan dari The United States Bankruptcy Court harus membuat pengaturan penawaran untuk beberapa aset mereka, termasuk satelit dari perjanjian tersebut.
On July 29, 2009, Protostar II Ltd. filed voluntary petitions for relief under chapter 11 of Bankruptcy Code in United States. Because of the voluntary petitions, Protostar II Ltd. with the approval from The United States Bankruptcy Court for the District of Delaware have to make bidding arrangement for some of their assets, including the satellite from the aforementioned agreement.
Pada tanggal 16 Desember 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Protostar II Ltd. untuk pengadaan transponder satelit. Berdasarkan perjanjian Bill of Sale antara SES Satellite Leasing Limited dan Protostar II Ltd., transaksi pembelian telah diselesaikan pada tanggal 4 Mei 2010.
On December 16, 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) entered into a Purchase Agreement with Protostar II Ltd. for the procurement of the aforementioned satellite transponder. Based on Bill of Sale agreement between SES Satellite Leasing Limited and Protostar II Ltd., this purchase transaction was settled on May 4, 2010.
- 127 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 18 Desember 2009, MNCSV dan MCI menandatangani Perjanjian Pengadaan Satelit Transponder dengan SES. Berdasarkan perjanjian ini, MNCSV dan MCI memiliki tiga (3) pilihan pembelian dan pembayaran, yaitu pembayaran pada akhir masa perjanjian; 3 tahun dari penutupan kebangkrutan dan pada setiap perayaan tahunan berikutnya dari penutupan kebangkrutan selama jangka waktu perjanjian; atau pembelian langsung dengan penutupan terjadi pada atau sebelum tanggal 1 Desember 2010. MNCSV telah memilih opsi ketiga, yang merupakan metode pembelian langsung. Penjualan tersebut akan terjadi setelah diperoleh persetujuan yang diperlukan dan pembayaran telah dilakukan oleh MNCSV kepada SES.
On December 18, 2009, MNCSV and MCI entered into a Satellite Transponder Procurement Agreement with SES. Based on this agreement, MNCSV and MCI have three (3) options of puchase and payment, which are: transfer at the end of the term; 3 years from bankruptcy closing and on each subsequent annual anniversary of the bankruptcy closing during the term of the agreement; or direct purchase with closing occuring on or before December 1, 2010. MNCSV has chosen the third option, which is direct puchase method. The sale will occur after the necessary approvals are obtained and payment has been made by MNCSV to SES.
Pada tanggal 1 Desember 2010, MNCSV dan SES telah menyelesaikan Bill of Sale yang digunakan MNCSV untuk pembelian satelit transponder. Hal ini diperkuat dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat mengenai perpindahan kepemilikan atas dua belas (12) 27 MHz S-Band Transponders dari SES kepada MNCSV dan MCI.
On December 1, 2010, MNCSV and SES completed the Bill of Sale for MNCSV’s purchase of satellite transponders. This is reinforced by the existence of the letter issued by the government of the United States regarding the transfer of ownership of twelve (12) 27 MHz S-Band Transponders from SES to MNCSV and MCI.
IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut 1)
IAT melakukan perjanjian penyewaan pesawat udara dengan beberapa pelanggan antara lain:
2)
e.
IAT entered into agreements as follows: 1)
Penyewaan 1 unit ATR 42-500 PKTHT kepada PT Badak Natural Gas Liquifaction untuk jangka waktu 5 tahun yang berakhir tahun 2015. Pada bulan Agustus 2011, GTS melakukan perjanjian keagenan dengan PT Kangean Energy untuk jangka waktu 2 tahun.
IAT entered into aircraft rental agreements with some customers as follows:
Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) 2 tanah seluas 10.524 m , apron seluas 2 7.500 m dan gedung eks Terminal 2 Haji seluas 2.592 m seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3.000 juta, yang telah dibayar pada tahun 2000 dan diamortisasi selama 30 tahun.
2)
- 128 -
Rental of 1 unit ATR 42-500 PK-THT from PT Badak Natural Gas Liquifaction for 5 years which will end in 2015. In August 2011, GTS entered into an agency ageement with PT Kangean Energy for 2 years.
Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of 2 2 ± 10,524 m , apron of ± 7,500 m and building ex Pilgrim Terminal of 2 ± 2,592 m for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and compensation fund of Rp 3,000 million, which were paid in 2000 and amortized for 30 years.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT memperoleh fasilitas performance bond dari Bank Mandiri dengan counter garansi dari Bank Syariah Muamalat Indonesia sebesar US$ 3.476.587 sebagai performance bond kepada Total E&P Indonesie untuk jangka waktu dari 15 Oktober 2008 sampai dengan 31 Maret 2014.
3)
49. KONTINJENSI a.
IAT obtained bank guarantee facility from Bank Mandiri with Bank Syariah Muamalat Indonesia as counter guarantee amounting to US$ 3,476,587, as performance bond to Total E&P Indonesie for a term from October 15, 2008 until March 31, 2014.
49. CONTINGENCIES a.
Perkara Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara No. 96/G/2010/PTUN.JKT
State Administrative Case in the State Administrative Court No. 96/G/2010/PTUN.JKT
Pada perkara ini, kebijakan Tata Usaha Negara yang dipermasalahkan adalah Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 (“Surat 8 Juni”) yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (“PLH”) Direktur Perdata. Surat ini digunakan oleh pemegang saham lama untuk mengklaim bahwa PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) adalah milik pemegang saham lama, karena menurut pemegang saham lama, Surat 8 Juni membatalkan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. CTPI tertanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”) (yang selanjutnya dialihkan kepada MNC dari Berkah pada tanggal 21 Juli 2006).
In this case, the disputed state administrative decision was the letter of the Director General of General Law Administration (“DirGen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A dated June 8, 2010 (“June 8 Letter”) which was signed by Daily Executor of Civil Director. This June 8 Letter was used by the old shareholder to claim that PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) is its property because according to the old shareholder, the June 8 Letter annuls the subscription of 75% shares of PT. CTPI, by PT Berkah Karya Bersama (“Berkah”) on an Extraordinary General Meeting of Shareholders CTPI dated March 18, 2005 (“RUPSLB dated March 18, 2005”) (which then was transfered to MNC from Berkah on July 21, 2006).
MNC selanjutnya mendaftarkan gugatan untuk menggugat Dirjen AHU (“Tergugat”) untuk membatalkan Surat 8 Juni. Namun demikian, Tergugat memberikan jawaban atas gugatan yang pada pokoknya menyatakan, Surat 8 Juni bukanlah keputusan Tata Usaha Negara, dikarenakan surat tersebut hanyalah saran kepada Menteri Hukum dan HAM yang menjelaskan akan adanya kemungkinan cacat hukum pada pengesahan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh Berkah. Tergugat juga menyatakan bahwa dikarenakan Surat 8 Juni hanyalah saran, oleh karenanya maka tidak final dan mengikat, dan hingga saat ini Menteri Hukum dan HAM belum membuat keputusan apapun terkait dengan penyetoran saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pada 12 Agustus 2010, MNC mendaftarkan permintaan untuk mencabut gugatan, karena sudah terbukti bahwa Surat 8 Juni bukanlah keputusan untuk membatalkan penyetoran 75% saham CTPI oleh Berkah. Pada 26 Agustus 2010, Majelis Hakim Tata Usaha Negara mengabulkan pencabutan gugatan.
MNC then claimed against Dirgen AHU (“the Defendant”) to annul the June 8 Letter. However, the Defendant submitted its response to the Company’s memorandum of claim stating that principally, the June 8 Letter is not a state administrative decision, because it is merely an advice to the Minister of Law and Human Rights explaining the possibility of legel defect on the recordation of 75% CTPI shares subscription by Berkah. The Defendant also responded that as the June 8 Letter is merely an advice, thus it is not a final and binding decision, and until now the Minister of Law and Human Rights has not made any decision concerning such share transfer. Upon such response, on August 12, 2010 MNC submits its request to revoke the claim, because it is already proven that the June 8 Letter is not a decision to annul the subscription of 75% shares of CTPI by Berkah. On August 26, 2010, the Panel of Judges of the State Administrative Court granted the revocation.
- 129 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Gugatan Perdata terhadap MNC oleh Abdul Malik Jan No. 29/PDT.G/PN/JKT/PST (“Perkara 29/2011”)
b.
Civil Claim against MNC filed by Abdul Malik Jan (the “Plaintiff”), registered under case number 29/PDT.G/PN/JKT/PST (“Dispute 29/2011”)
Pada perkara ini Penggugat mengajukan gugatannya terhadap 41 Tergugat, termasuk MNC, Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat di MNC pada saat pelaksanaan penawaran umum perdana saham MNC (“Penawaran Umum MNC”), para penjamin emisi efek, para penjamin pelaksana emisi efek maupun konsultan hukum pasar modal yang telah membantu pelaksanaan Penawaran Umum MNC pada tahun 2007, dan juga merupakan konsultan hukum pasar modal yang membantu MNC dalam Penawaran Umum Obligasi ini, yang seluruhnya sebagai tergugat, dan Bapepam dan LK, PT. Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) masing-masing sebagai turut tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa selama proses IPO, MNC tidak mengungkapkan fakta material mengenai sengketa CTPI sebagai entitas anaknya selama proses IPO pada tahun 2007. Namun demikian, selama proses IPO pada tahun 2007 tidak terdapat keberatan yang diajukan oleh pihak manapun dan proses IPO pada tahun 2007 berjalan dengan lancar.
In this case, the Claimant filed its claim against 41 Defendants, including MNC, Board of Directors and Board of Commissioners serving in MNC during the initial public offer of MNC shares (“MNC Public Offer”), the guarantors of security stock, the guarantors of the executors of security stock as well as share market legal consultant who assisted in the performance of the MNC Public Offer in 2007, who also is the legal consultant of share market assisting MNC in this Obligation Public Offer, who as a whole are the defendants and Bapepam and LK, PT. Bursa Efek Indonesia (“BEI”) and PT. Kliring and Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”), each as co-defendants in the Central Jakarta District Court. Essentially, the Plaintiff asserted that during the IPO process, MNC did not disclose material facts regarding the potential dispute related to CTPI, its subsidiary, during the IPO process in 2007. During the IPO process however, there were no objections filed by any party and the IPO process in 2007 went smooth and successful.
Berdasarkan jawaban konfirmasi dari penasehat hukum MNC, ditegaskan bahwa Penggugat tidak membeli saham MNC pada saat IPO, melainkan jauh setelah proses IPO dan harga belinya sangat rendah jauh di bawah harga pasar. Lebih lanjut, dalil dari Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak memiliki dasar hukum. Sejak tanggal Penggugat membeli saham MNC hingga tanggal gugatan didaftarkan, terdapat kenaikan harga saham MNC di pasar. Oleh karenanya, unsur “kerugian” yang diperlukan untuk mendaftarkan gugatan perbuatan melawan hukum tidaklah terpenuhi.
Based on the confirmation received from MNC’s lawyer, it is confirmed that the Plaintiff did not buy MNC’s shares at the time of the IPO, instead he purchased the shares far after the IPO process and with the cost that was lower compare to the market price. Furthermore, the Plaintiff’s claim is groundless and legally unfounded. From the date the Plaintiff purchased MNC’s shares until the date the claim was filed, there was an increase of the share price in the market. Therefore, the element of “loss suffered” to validly submit a tort claim was not fulfilled.
Atas gugatan yang diajukan oleh penggugat di pengadilan negeri Jakarta Pusat, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan Putusan No. 29/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Pst tanggal 28 Juni 2011 (“Putusan”) yang pada pokoknya memenangkan MNC dan kawan-kawan dengan memutuskan bahwa gugatan Abdul Malik Jan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard). Terhadap Putusan atas perkara tersebut, Penggugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sesuai dengan Memori Banding No. 370/SS.co-0/X/11 tertanggal 17 Oktober 2011. Sampai dengan tanggal diterbitkannya surat ini, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan pada tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
For the claim that is filed by the plaintiff in Central Jakarta District Court, the panel of judges has imposed Decree No. 29/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst dated June 28, 2011 (“Decree”) which in general won MNC and all of the defendant by judging that the claim filed by Abdul Malik Jan not acceptable (niet ontvankelijk verklaard). On the said Decree, the Plaintiff has submitted the appeal to High Court of DKI Jakarta as according to Appeal Memorandum No. 370/SS.co-0/X/11 dated October 17, 2011. By the time that this letter is signed the dispute is still in the examination of appeal court in High Court of DKI Jakarta.
- 130 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC berkeyakinan bahwa MNC memiliki dasar yang kuat bahwa MNC tidak melanggar ketentuan pasar modal yang berlaku, antara lain, bahwa perihal kepemilikan saham MNC dalam CTPI tersebut, yang menurut dalil Penggugat dalam gugatannya adalah sedang dalam sengketa antara pemegang saham CTPI, telah diumumkan dalam Prospektus Ringkas MNC pada saat penawaran umum MNC dan selanjutnya telah diungkapkan pula dalam paparan publik atau public expose MNC yang merupakan rangkaian tindakan yang wajib dilakukan oleh MNC dalam kerangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham MNC saat itu. Selama periode sejak diumumkannya prospektus ringkas tersebut sampai dengan dinyatakannya efektif penawaran umum MNC oleh Bapepam, tidak ada pihak yang telah mengajukan keberatannya baik kepada MNC maupun CTPI terkait dengan kepemilikan saham oleh MNC dalam CTPI tersebut. c.
MNC is confident that MNC have a strong legal basis, whereby MNC did not violate the applicable capital market regulation, including that MNC shares in CTPI according to Plaintiff assertion in its claim are currently in the process of dispute settlement between CTPI shareholders, the MNC Prospectus Summary by the time of MNC’s IPO has been published and also published in MNC public expose, which is MNC is obliged to do in the framework of MNC’s IPO. Along the period of prospectus summary publication until its IPO is declared effective by Bapepam, there is no objection to MNC or CTPI related to MNC shares in CTPI.
c.
Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10)
Civil Claim No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (”Case No. 10”) This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (MNC’s subsidiary) as the 1st Co-Defendant, and 6 other CoDefendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the RUPSLB dated March 18, 2005. RUPSLB dated March 18, 2005 is the implementation of the Investment Agreement year 2002 and the Supplemental Agreement year 2003 that grant the rights of 75% (seventy five percent) shares of CTPI shares to Berkah, which is later acquired by MNC in 2006. MNC is not a party in this Case No. 10, therefore legally any decision of the Court will not bind MNC and will not change the ownership status of MNC over CTPI.
Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (entitas anak), selaku Turut Tergugat I dan 6 Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Supplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC. Dalam Perkara No. 10 tersebut MNC juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara No. 10 tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini.
- 131 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 14 April 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan pada tingkat pertama, yang pada intinya memutuskan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian dan menyatakan bahwa perbuatan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PDT.G.2010/PN.JKT.PST tanggal 14 April 2011 tersebut, Para Tergugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
On April 14, 2011, Central Jakarta District Court, panel of judges, has imposed the first tier decree, which in general declared that it grant a portion of the Plaintiff claim and declared that the defendant has done the unlawful act. Against the Central Jakarta District Court Decree No. 10/PDT.G.2010/ PN.JKT.PST, dated April 14, 2011, the defendants has submitted the appeal to High Court of DKI Jakarta.
Sampai tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan pada tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan oleh karena itu, putusan tersebut belum inkracht (belum mempunyai kekuatan hukum tetap).
By the time that this consolidated financial statements is published, the dispute is still in the examination of appeal in the High Court of DKI Jakarta whereby there is still no inkracht decree (not final and binding yet).
Perusahaan berkeyakinan bahwa entitas anak, yaitu MNC memiliki dasar yang cukup dan valid mengenai kepemilikan saham miliknya dalam CTPI, antara lain dengan mengingat bahwa kepemilikan saham MNC dalam CTPI tersebut telah dialihkan sesuai dengan ketentuan UUPT yang berlaku termasuk diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah pula didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II, Kotamadya Jakarta Timur pada tanggal 13 April 2007. Selain itu di dalam perkara 10/2010 tersebut MNC juga tidak diikutsertakan sebagai pihak sehingga berdasarkan hal ini Perusahaan berkeyakinan bahwa MNC adalah pemegang saham yang sah atas saham CTPI.
The Company is confident that Company’s subsidiary which is MNC have an adequate and valid legal basis regarding its CTPI shares owned, including that the MNC shares in CTPI has transferred to MNC according to the applicable Company Law and received and registered in the Republic of Indonesia, Department of Law and Human Rights and also has registered to the Tier II District Company Registration Office, East Jakarta City, on April 13, 2007. Furthermore the Dispute 10/2010 MNC is not a party, and because of this the Company is confident that MNC is the lawful shareholder of CTPI.
d.
Gugatan Perdata terhadap CTPI oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI)
d.
Pada tanggal 5 September 2006, CTPI digugat secara perdata oleh PT. Televisi Republik Indonesia ("TVRI") melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. TVRI menggugat bahwa CTPI telah menyalahi perjanjian No. 145/SP/DIR/TV/1990 dan No. 023/TPI/PKS/SHR.23/VII/90 tanggal 16 Agustus 1990 antara CTPI dan TVRI, dan atas hal ini CTPI harus membayar liabilitas kepada TVRI sebesar Rp 21.561 juta ditambah bunga 1,5% per bulan. Terkait dengan gugatan tersebut, pada tanggal 16 April 2007 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan menghukum CTPI untuk membayar kompensasi kepada TVRI sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000. Atas putusan tersebut, pada tanggal 27 Juni 2007 TVRI mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 24 September 2007, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan yaitu memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Civil Lawsuit Against CTPI filed by Televisi Republik Indonesia (TVRI) On September 5, 2006, PT. Televisi Republik Indonesia ("TVRI") filed a civil lawsuit against CTPI in Central Jakarta District Court. TVRI claims that CTPI had violated the agreement No. 145/SP/DIR/TV/1990 and No. 023/TPI/PKS/ SHR.23/VII/90 dated August 16, 1990 between CTPI and TVRI, and therefore CTPI must pay to TVRI in the amount of Rp 21,561 million plus interest of 1.5% per month. Relating to those lawsuit, on April 16, 2007 the Central Jakarta District Court has issued a court decision which declared that CTPI was penalized to pay compensation to TVRI in the amount of Rp 1,981 million plus interest of 6% per annum since July 1, 2000. For such decision, on June 27, 2007 TVRI lodged a Memorandum of Appeal to the High Court of Jakarta. On September 24, 2007 the High Court decided to uphold the decision made by the Central Jakarta District Court.
- 132 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 26 Januari 2010, CTPI menerima putusan kasasi dari Mahkamah Agung No. 1430/K/PDT/2008 Jo. No. 272/PDT.G/2006/ PN.JKT.PST yang isinya menolak permohonan kasasi dari TVRI. Dengan demikian CTPI membukukan liabilitas sebesar Rp1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000. Atas putusan ini, pada tanggal 17 Mei 2010 TVRI mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung yang diterima CTPI pada tanggal 19 Januari 2011. Pada tanggal 2 Pebruari 2012, CTPI menerima putusan dari Mahkamah Agung No. 261 PK/PDT/2011 Jo. No. 272/PDT.G/2006/ PN.JKT.PST yang isinya menolak permohonan peninjauan kembali dari TVRI. Pada tanggal 15 Pebruari 2012, CTPI telah melakukan pembayaran ke TVRI sebesar Rp 1.981 juta.
On January 26, 2010, CTPI obtain an appeal decision from the Supreme Court No. 1430/K/PDT/2008 Jo. No. 272/PDT.G/2006/ PN.JKT.PST, which reject an appeal letter from TVRI. Accordingly, CTPI recorded its liability to TVRI amounted to Rp 1,981 million plus interest of 6% per annum since July 1, 2000. For such decision, on May 17, 2010 TVRI filed a Civil Review to Supreme Court that was obtainned by CTPI on January 19, 2011. On February 2, 2012, CTPI obtain the appeal decree from Supreme Court No. 261PK/PDT/2011 Jo. No. 272/PDT.G/2006/ PN.JKT.PST, which reject an appeal letter from TVRI. On February 15, 2012, CTPI has paid to TVRI the amount of Rp 1,981 million.
e.
f.
Permohonan Pailit terhadap CTPI oleh Crown Capital Global Limited
e.
Petition for Bankcruptcy agains CTPI by Crown Capital Global Limited
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit CTPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. CTPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan CTPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap CTPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, CTPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tingkat kasasi ini MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009, tanggal 15 Desember 2009, sehingga status CTPI kembali seperti sebelum permohonan pailit.
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for bankcruptcy against CTPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. CTPI denied the claim which was nowhere to be found in the CTPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Commercial Court approved the bankcruptcy petition filed by CCGL against CTPI. CTPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision with the Indonesian Supreme Court. Subsequently the Supreme Court (MA) had cancelled those bankruptcy petition its ruling, No. 834K/Pdt.Sus/2009 dated December 15, 2009, thus CTPI’s status returned to its condition prior to the date of the bankruptcy petition (not in bankruptcy).
Pada tanggal 14 Januari 2010, Pemohon Pailit mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA tersebut, namun Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali (PK) tersebut pada tanggal 22 Maret 2010. Putusan MA ini memperkuat status CTPI bukan sebagai perusahaan pailit.
On January 14, 2010, Petitioner filed a Civil Review (Peninjauan Kembali or PK) to Supreme Court (MA), however the MA refuse a Civil Review (PK) on March 22, 2010. The decision of Supreme Court (MA) had upheld CTPI's status which in a going concern company.
f.
MNCSV merupakan pihak penuntut dalam gugatan terhadap All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) dan PT. Direct Vision (PT DV) sehubungan dengan dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha terkait hak siar English Premier League musim 20072010.
- 133 -
MNCSV is the plaintif in a lawsuit against All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) and PT. Direct Vision (PT DV) in relation to the alleged violation of the competition law related to the English Premier League season 2007-2010 broadcasting rights.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan surat dari AFS Partnership tanggal 12 Maret 2012 perihal pemberitahuan mengenai putusan perkara yang diajukan permohonan kasasi oleh MNCSV, diinformasikan bahwa perkara permohonan kasasi yang diajukan oleh MNCSV telah diputus oleh majelis hakim kasasi No. 780 K/PDT.SUS/2010 yang pada intinya bahwa perkara yang dimohonkan kasasi ditolak, dengan alasan bahwa MNCSV bukan pihak yang diisyaratkan oleh undang-undang untuk mengajukan keberatan atas perkara yang diputuskan oleh KPPU dan atas putusan kasasi tersebut MNCSV mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum peninjauan kembali terhadap putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut.
Based on the letter from AFS Partnership dated March 12, 2012 regarding notification of decision of case against which MNCSV filed an application for cassation, it was informed that the said case was decided by the cassation Tribunal of Judges No. 780 K/PDT.SUS/2010, which essentially stated that the cassation application is rejected because MNCSV is not a party who is required by law to file an objection to the case which was decided by KPPU and against the said cassation decision, MNCSV has a right to file for reconsideration against the said cassation decision of the Supreme Court.
g.
h.
Arbitrase Pengadilan International Arbitrase No. 167721CYK
1CC,
g.
1CC International Court Arbitration No. 167721CYK
of
Arbitration,
KT Corporation menggugat Perusahaan atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 Nopember 2010, dimana berdasarkan putusan tersebut Perusahaan diwajibkan melakukan pembelian 406.611.912 lembar saham PT. Mobile-8 Telecom, Tbk milik KT Corporation dengan harga sebesar US$ 13.850.966 ditambah dengan bunga yang perhitungannya dimulai sejak 6 Juli 2009 sampai dengan pembayaran tersebut dilakukan dan juga sebesar US$ 731.642 untuk biaya hukum dan lain-lain, serta sebesar US$ 238.000 sebagai biaya arbitrase.
KT Corporation sued the Company for breach of contract of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement). This case has been decided on November 18, 2010, in which the Company is required to purchase 406,611,912 shares of PT. Mobile-8 Telecom, Tbk owned by KT Corporation at a price of US$ 13,850,966 plus interest calculated starting July 6, 2009 until payment is made, as well as payment of US$ 731,642 for legal and other fees, etc., and US$ 238,000 for the cost of arbitration.
Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Perusahaan apabila telah ada persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksaan Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada persetujuan tersebut.
The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on the Company upon approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC arbitration decision implementation in Indonesia. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, such consent have not been obtained.
Perkara No.431/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst
h.
Case No. 431/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst On September 24, 2010, the Company sued Mediacom as a Defendant I, KT Corporation, as Defendant II, Qulcomm Incorporated as Defendant III and PT. KTF Indonesia as Defendant IV.
Pada tanggal 24 September 2010, Perusahaan menggugat Mediacom selaku Tergugat I, KT Corporation selaku Tergugat II, Qulcomm Incorporated selaku tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku tergugat IV.
- 134 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam perkara tersebut Perusahaan mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi) karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Mediacom dapat memiliki liabilitas memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.
In the case of Put and Call Option Agreement cancellation filed by the Company dated June 9, 2006 (Option Agreement) because of conflict with existing regulations and the lack of approval of the commissioners. If the claim is granted, Mediacom may have an obligation to provide compensation of up to Rp 1,000,000,001.
Pada tanggal 6 April 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya dan atas putusan tersebut Bhakti telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
On April 6, 2011, Central Jakarta District Court has passed a decision and on such decision Bhakti has lodged an appeal to High Court of DKI Jakarta.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara sedang dalam pemeriksaan di tingkat banding pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan belum terdapat putusan apapun atasnya.
As of the date of issuance of the consolidated financial statements, the dispute is still in the examination of appeal court in High Court of DKI Jakarta and there has not been any decision upon it.
50. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
50. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, utang dan liabilitasnya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan liabilitas pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
Kontrak derivatif ini telah jatuh tempo pada tanggal 12 September 2011.
The derivative contract September 12, 2011.
- 135 -
matured
on
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
51. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MONETER DALAM
51. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak selain MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD dan Innoform, mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries except MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD and Innoform had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011, 2010 and 2009, are as follows:
2011 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount) Aset Kas dan setara kas
Aset keuangan lainnya lancar Piutang usaha
Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain
31 Desember/December 31 , 2010 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
2009 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
US$ Euro Yen Lainnya/Others
9.369.641 -
84.964 209
8.413.514 293 -
75.646 4 -
85.924.581 10.423 578.100
807.689 141 59 63
US$ US$ Euro Lainnya/Others US$ US$ Lainnya/Others US$
16.877.444 11.374.263 667.137
153.045 103.141 7.832 13 7.976 14.834 49 11.029
19.281.726 10.751.509 -
173.362 9.667 7.977 7.578 30.274
49.096.575 34.614.788 -
461.508 325.379 9.622 20.171 130.968 130.466
879.550 1.635.853 1.216.182
Jumlah aset
3.065.732
383.092
Liabilitas Utang bank Utang usaha
US$ US$ Euro Sin$ Lainnya/Others Utang lain-lain US$ Euro Lainnya/Others Biaya masih harus dibayar US$ Euro Lainnya/Others Uang muka pelanggan US$ Pinjaman jangka panjang US$ Utang pihak berelasi Utang obligasi Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas jangka panjang lain-lain
842.788
5.000.000 52.996.818 683.074 46.396
2.145.851 13.932.767 13.879.381
304.508
24.335.413 22.622.277 781.011 -
377.404 95.978.357
45.340 480.575 8.018 324 349 12.708 54.685 319 3.422 870.332
US$ US$
263.420.792
US$ US$
1.886.066
10.840.304 24.127.738 471.860 -
11.249.480
218.800 203.397 9.338 247 5.287 12 64.134 1.167 264 101.144
98.532.447
101.899 226.801 6.374 558 24.979 14 13 100.340 1.319 504 926.205
2.388.699
8.604.105 103.743.569
77.360 932.758
270.586.282
2.543.512
774.938
7.027
241.719
2.171
-
-
1.087.500
9.861
1.087.500
9.778
1.457.104
13.697
1.401.421 6.030.561 -
588.027 1.040 7.133.116 97.649
2.657.292 1.040 10.674.476 97.647
Assets Cash and cash equivalents
Other financial assets current Trade accounts receivable
Financing receivables Other accounts receivable Other assets Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Consumer advance Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities
Jumlah Liabilitas
3.881.659
1.625.857
3.946.215
Total Liabilities
Liabilitas - bersih
(3.498.567)
(1.321.349)
(2.060.149)
Net Liabilities
- 136 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were as follows:
2011 Rp Euro 1 USD 1 SGD 1 JPY 100
2010 Rp
11.739 9.068 6.974 11.680
2009 Rp
11.956 8.991 6.981 11.029
13.510 9.400 6.699 10.170
1 Euro 1 USD 1 SGD 100 JPY
Perusahaan dan entitas anak mencatat kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 22.618 juta tahun 2011 dan keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 157.139 juta tahun 2010 dan Rp 618.966 juta tahun 2009.
The Company and its subsidiaries record loss on foreign exchange of Rp 22,618 million in 2011 and gain on foreign exchange of Rp 157,139 million in 2010 and Rp 618,966 million in 2009.
52. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
52. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Manajemen Risiko Modal
a. Capital Risk Management
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 6), aset keuangan lainnya - lancar (Catatan 7) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 29), agio saham (Catatan 30), saldo laba dan kepentingan non pengendali (Catatan 23).
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Company's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 6), other financial assets - current (Note 7) and equity shareholders of the holding that consisting of capital stock (Note 29), additional paid-in capital (Note 30), retained earnings and noncontrolling interest (Note 23).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Company periodically review the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and related risk.
Rasio pinjaman – bersih terhadap modal pada tanggal Desember 31, 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Pinjaman Kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya - lancar Pinjaman - bersih Modal Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
2011
2010
2009
4.131.480
4.552.611
4.472.232
2.836.128
2.519.828
2.945.702
1.295.352 12.209.163
2.032.783 11.154.144
1.526.530 10.378.309
10,61%
18,22%
14,71%
- 137 -
Debt Cash and cash equivalent and other financial asset - current Net debt Equity Net debt to equity ratio
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company and its subsidiaries’ overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board.
i.
i.
ii.
Manajemen risiko mata uang asing
Foreign currency risk management
Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian barang impor dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing.
The Company and its subsidiaries are exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchases of goods and borrowings denominated in foreign currency.
Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 51. Untuk membantu mengelola resiko, entitas anak juga mengadakan kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang asing dalam batasan yang ditetapkan.
The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company and its subsidiaries net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 51. To help manage the risk, the subsidiaries also entered into forward foreign exchange contracts within established parameters.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Perusahaan dan entitas anak juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Perusahaan dan entitas anak memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
The Company and its subsidiaries are exposed to interest rate risk because the Company and its subsidiaries have borrowing with both floating and fixed interest rate.
Nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:
The carrying amount of the Company and its subsidiaries’ financial instruments that are exposed to interest rate risk, which include fixed value arrangements that exposed to fair value interest rate risk and floating interest rate arrangements that are exposed to cash flow interest rate risk, are detailed below:
- 138 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Instumen Keuangan
Bunga mengambang/ Floating rate
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Bunga tetap/ Fixed rate
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
Financial Instrument
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang Aset keuangan lainnya - lancar Aset keuangan lainnya - tidak lancar
710.792 222.858 -
392.634 403.347 389.788 -
18.125 3.259.437 1.324.789 2.125.677
1.121.551 3.885.642 1.714.577 2.125.677
Financial Assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Other financial assets - current Other financial assets - noncurrent
Liabilitas Keuangan Utang bank Wesel bayar Utang Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - bersih Liabilitas sewa pembiayaan Utang jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya Uang muka pelanggan Liabilitas kepada pemegang polis
42.685 26.671 691.712 -
170.232 154.320 2.467.305 1.991 576.564 -
1.367.541 335.231 11.757 20.349 52.765
212.917 154.320 1.367.541 335.231 2.467.305 28.662 1.268.276 11.757 20.349 52.765
Financial Liabilities Bank loans Notes payable Accounts payable Accrued expenses Bonds payable Finance lease obligation Long-term liabilities Other noncurrent liabilities Customer deposit Liabilities to policyholders
To manage the interest rate risk, the Company and its subsidiaries have a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling the Company to pay the loan if there is a significant increase with the rate.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehinngga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi. iii.
Jumlah/ Total
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries.
Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan dan entitas anak menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan entitas anak dan rekanan dimonitor secara terusmenerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara rekanan yang telah disetujui.
The Company and its subsidiaries’ credit risk is primarily attributed to their trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy financial institutions. Other investments and trade accounts receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Company and its subsidiaries exposure and its counterparties are continuosly monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.
- 139 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiaries’ exposure to credit risk.
iii.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Dewan Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terusmenerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests at the board of directors, which has build a risk liquidity management framework that suits the liquidity management requirement and short, medium and long term funding for the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan dan entitas anak memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Company and its subsidiaries maintain sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.
b. Nilai wajar instrumen keuangan Rincian nilai wajar sebagai berikut:
instrumen
c. Fair value of financial instruments keuangan
The following table details the fair value of financial instruments:
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya - lancar Piutang Aset keuangan lainnya - tidak lancar
1.121.551 1.714.577 3.885.642 2.125.677
1.121.551 1.714.577 3.885.642 2.125.677
(i) (i)(ii) (i)(iii) (iii)(v)
Financial Asset Cash and cash equivalents Other financial assets - current Accounts receivable Other financial assets - noncurrent
Liabilitas Keuangan Utang bank Utang Biaya masih harus dibayar Utang obligasi Pinjaman jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya Uang muka pelanggan Wesel bayar Liabilitas kepada pemegang polis Liabilitas sewa pembiayaan
212.917 1.367.541 335.231 2.467.305 1.268.276 11.757 20.349 154.320 52.765 28.662
212.917 1.367.541 335.231 2.540.026 1.268.276 11.757 20.349 154.320 52.765 28.662
(i) (i) (i) (i)(iv) (iii) (iii) (i) (i) (i) (i)
Financial Liabilities Bank loans Accounts payable Accrued expenses Bonds payable Long-term liabilities Other noncurrent liabilities Customer deposit Notes payable Liabilities to policyholder Finance lease obligation
(i)
nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek.
(i)
carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity.
(ii) nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih.
(ii) carrying amount includes fair value of investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund.
(iii) nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan.
(iii) fair value is determined by discounting the future cash flows.
- 140 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
(iv) nilai wajar obligasi yang dijamin dan bersifat senior diestimasikan berdasarkan harga kuotasi yang tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited.
(iv) fair value of senior secured guaranteed notes is estimated based on quoted price in The Singapore Exchange Securities Trading Limited.
(v) tidak tersedia nilai wajar yang handal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
(v) there is no reliable fair value since there are no quotation in an active market for the underlying assets.
53. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
53. SUBSEQUENT EVENTS
Perusahaan menjaminkan 682.000.000 saham Mediacom milik Perusahaan kepada Jalan Sudirman Limited (”JSL”) sehubungan dengan kesepakatan jual beli saham Mediacom antara Perusahaan, JSL dan Express Cyber Ltd pada tanggal 19 Maret 2012.
The Company pledges 682,000,000 Mediacom’s shares owned by the Company to Jalan Sudirman Limited (”JSL”) in relation to sell and purchase of Mediacom’s shares agreements between the Company, JSL and Express Cyber Ltd on March 19, 2012.
54. REKLASIFIKASI AKUN
54. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Pada tahun 2011, Perusahaan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 atas hal-hal sebagai berikut:
In 2011, the Company restate the consolidation financial position on December 31, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 of the matters as follows:
a. Perubahan klasifikasi kepentingan nonpengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas, sehubungan dengan penerapan PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan keuangan (Catatan 2).
a. Change in the classification of non-controlling interest (previously called minority interest) to become part of equity, in connection with the application of PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statement (Note 2).
b. Perusahaan menyajikan kembali saldo goodwill, komponen ekuitas lainnya dan kepentingan non-pengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) di tahun 2010, akibat pernyajian kembali yang dilakukan entitas anak terhadap laporan keuangan.
b. The Company restated the 2010 account balances of goodwill, other equity components and non-controlling interest (previously called minority interest) due to restatement of the subsidiary’s financial statement.
c. Perusahaan mereklasifikasi utang L/C pada tahun 2010, 2009 dan 2008 dari utang bank menjadi utang usaha dan uang muka pelanggan dari liabilitas jangka panjang menjadi liabilitas jangka pendek.
c. The Company reclassified L/C payable in 2010, 2009 and 2008 from bank loan to trade accounts payable and customer deposits from noncurrent liabilities to current liabilities.
Posisi akun tersebut sebelum dan sesudah penyajian kembali dan reklasifikasi akun adalah sebagai berikut:
The account balance before and after the effect of the restatement and the reclassifications are as follows:
31 Des/Dec 31, 2010 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification ASET TIDAK LANCAR Goodwill LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha - pihak ketiga Uang muka pelanggan LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang lainnya EKUITAS Komponen ekuitas lainnya Kepentingan non-pengendali
2009
1 Jan 2009/31 Des 2008/ Jan 1, 2009/Dec 31, 2008 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
2.222.401
3.617.778
-
-
-
-
374.612
337.336
372.831
299.132
311.863
275.425
601.528 -
638.804 20.412
706.311 -
780.010 21.221
704.384 -
740.822 20.659
53.776
33.364
44.161
22.940
34.281
13.622
767.769 4.184.759
765.537 5.582.368
-
-
-
-
- 141 -
NONCURRENT ASSETS Goodwill CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade accounts payable to third parties Customer deposits NONCURRENT LIABILITIES Other noncurrent liabilities EQUITY Other equity components Non-controlling interest
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 DAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
55. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND 2009 AND AS OF JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
55. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 142 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2012.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 142 were the responsibilities of the management and were approved and authorized for issue by the Directors on March 28, 2012.
- 142 -
PT Bhakti Investama Tbk MNC Tower 5th Floor Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat DKI Jakarta, 10340 Tel. +62-21 392 5000 Fax. +62-21 3983 6870 Email :
[email protected]