Leaping Through
Boundaries
2012
Annual Report Laporan Tahunan
Table of Contents
Daftar Isi
KILAS BALIK KINERJA 2012 PERFORMANCE Highlights 2012 6 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 11 Grafik Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Graphic LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORT 14 Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report 20 Laporan Direksi / Board of Directors Report PROFIL PERUSAHAAN CORPORATE PROFILE 28 Sekilas Perusahaan / Pertamina Retail At a Glance 32 Bidang Usaha / Business Activities 41 Sekilas Peristiwa 2012 / Events Highlight 2012 44 Struktur Organisasi / Organization Structure 45 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan / Vision, Mision & Corporate Philosophy 48 Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners Profile 52 Profil Direksi / Board of Directors Profile 56 Sumber Daya Manusia / Human Resources 64 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders’ Composition 64 Nama Entitas Anak Perusahaan / Subsidiaries 64 Kronologis Pencatatan Saham dan Efek / Share Listing Chronologist 65 Penghargaan dan Sertifikasi / Awards and Certifications 66 Wilayah Kerja dan Peta Operasional / Working Area And Operational Map ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT overview 72 Kondisi Perekonomian Makro / Macro-Economic Condition 75 Kondisi Bisnis Ritel / Condition of Retail Business 76 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha / Overview of Operations Per Business Segment 82 Analisis Kinerja Keuangan Komprehensif / Comprehensive Finance Performance Analysis 85 Tingkat Kesehatan Perusahaan / Appraisal of the Company’s Sound Performance 87 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas / Capacity To Pay Debts 87 Ikatan Material Investasi Barang Modal / Material Ties of the Investment Of Capital Goods 87 Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan / Material Information Events Subsequent To the Date of Accountants’ Report
88 89 90 92 92 92
93
93
Sinergi Antar Anak Perusahaan / Synergy with Subsidiaries Key Performance Indicator (KPI) Prospek Usaha / Business Prospect Kebijakan Dividen / Dividend Policy Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum / Fund Realization as Result of Public Offering Informasi Tentang Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi / Information on Investment, Expansion , and Acquisition Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan / Changes In Regulations Which Have Significant Impacts On the Company Kebijakan Akuntansi / Changes In the Accounting Policy
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 96 Perkembangan Good Corporate Governance (GCG) / Good Corporate Governance (GCG) Development 99 Assesment GCG / Appraisal of GCG 99 Kebijakan GCG / GCG Policies 100 Struktur Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Organs 109 Komite Audit / Audit Committee 113 Tugas dan Fungsi Seketaris Perusahaan / Roles and Responsibilities of The Company’s Corporate Secretary 113 Audit Internal / Internal Audit 119 Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System 122 Sistem Manajemen Risiko / Risk Management System 124 Perkara Penting yang dihadapi / Vital Litigations Encountered by Pertamina Retail 124 Informasi Sanksi Administratif / Administrative Penalties Information 124 Akses Informasi / Information Access 125 Program Kepemilikan Saham oleh Pekerja / Employees Stock Ownership Program 125 Whistleblowing System 125 Permasalahan Hukum / Legal Case 125 Prosedur dan Tata Cara Pengadaan Barang / Procedures Of Procurement Of Goods/Services TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT
2012 Highlights
Laba Usaha Operating Profit
163,20% Laba Bersih Net Profit
199,81%
125,94%
Total Revenue
Gross Margin
Pendapatan Total
Laba Kotor
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
156,99%
1
Fuel Retail Business
Pertamina Retail memasarkan bahan bakar minyak yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero) di SPBU-SPBU yang dioperasikannya. Jenis-jenis bahan bakar yang dipasarkan oleh PT Pertamina Retail adalah Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina DEX, Bio Solar, Pertamax Racing, V-Gas, CNG.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Pertamina Retail advertised petroleum produced by PT Pertamina (Persero) in its gas stations. Various fuel the Company sells are Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina DEX, Bio Solar, Pertamax Racing, V-Gas, CNG.
2
Non Fuel Retail Business
In order to fulfill its service in fuel sales and customer’s demand, Pertamina Retail managed to contribute in non fuel retail business such as Bright, Bright Convenience Store, Bright Cafe, Bright Carwash, Bright Olimart, Property Management, Advertising and Outdoor Media, Promotion and Cooperation with the Third Party, ATM & EDC
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Untuk melengkapi usaha penjualan bahan bakar dan demi menawarkan berbagai layanan secara terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan masyarakat di sekitar SPBU, Pertamina Retail turut menjalankan Penjualan Non Bahan Bakar yang terdiri dari Bright, Bright Convenience Store, Bright Cafe, Bright Carwash, Bright Olimart, Property Management, Periklanan dan Media Luar Ruang, Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga, ATM & EDC.
3
KILAS BALIK KINERJA 2012 PERFORMANCE Highlights 2012
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights NERACA
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Balance Sheet Uraian
31 Des 2012/ Dec 31,2012
31 Des 2011
31 Des 2010
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas
CURRENT ASSETS 110.172.631.706
47.206.305.654
66.522.546.812
35.905.788.877
28.457.030.872
19.671.845.656
Third parties
Piutang usaha Pihak ketiga Berelasi dengan pemerintah Pihak - pihak berelasi Piutang lain - lain Persediaan Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka JUMLAH ASET LANCAR
3.712.056.499
1.936.260.638
732.505.543
Government related parties
37.154.051.858
4.472.538.121
5.801.235.225
Related parties
7.768.669.853
6.702.419.456
4.589.029.558
Other receivables
55.235.420.914
42.555.100.014
28.356.037.481
Inventories
7.153.316.699
1.229.888.311
3.323.930.787
Advances and prepaid expenses
748.953.176
1.382.109.589
151.256.575
Prepaid taxes
257.850.889.582
133.941.652.655
129.148.387.637
TOTAL CURRENT ASSETS
NON - CURRENT ASSETS
Taksiran tagihan pajak penghasilan
470.862.766
470.862.766
227.281.848
Estimated claims for tax refund
Penyertaan saham
500.000.000
500.000.000
500.000.000
Investment in stock
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.674.279.616 pada 31 Desember 2012 (Rp 13.555.926.116 pada 2011 dan Rp 8.778.250.646 pada 2010)
88.736.518.231
50.635.461.838
49.055.727.167
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 22,674,279,616 at December 31, 2012 (Rp 13,555,926,116 in 2011 and Rp 8,778,250,646 in 2010)
Properti investasi
22.205.794.000
22.205.794.000
22.205.794.000
Investment property
Aset pajak tangguhan
1.164.745.537
656.040.103
-
Deferred tax assets
Aset program manfaat pasti
2.768.046.421
1.821.003.173
229.957.025
Defined benefits plan assets
Aset tidak berwujud
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Cash and cash equivalents Account receivables
ASET TIDAK LANCAR
6
Description
823.848.770
191.267.780
-
Intangible asset
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
116.669.815.725
76.480.429.660
72.218.760.040
TOTAL NON CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
374.520.705.307
210.422.082.315
201.367.147.677
TOTAL ASSETS
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Des 2012/ Dec 31,2012
31 Des 2011
31 Des 2010
LIABILITAS JANGKA PENDEK
SHORT TERM LIABILITIES
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Description
Accounts payable 8.707.551.159
3.670.958.589
3.303.200.873
Third parties
223.133.896.173
77.811.364.149
117.332.642.230
Related parties
1.974.008.742
794.111.395
692.379.232
Taxes payable
Utang lain-lain
4.184.740.958
4.095.830.639
4.347.003.948
Other payables
Biaya masih harus dibayar
7.693.333.596
2.375.162.481
3.855.926.427
Accrued expenses
10.702.604.099
9.778.019.640
1.266.378.741
Unearned income
-
28.104.049.898
5.774.698.944
Liability for assets usage
256.396.134.727
126.629.496.791
136.572.230.395
TOTAL CURRENT LIABILITIES
Pendapatan diterima dimuka Liabilitas untuk penggunaan asset JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON - CURRENT LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja
1.787.648.033
988.263.314
386.459.260
Employee benefits liability
JUMLAH LIABILITAS
258.183.782.760
127.617.760.105
136.958.689.655
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 2.334.000 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 9.443 saham
22.039.962.000
22.039.962.000
22.039.962.000
Capital Stock - par value Rp 2,334,000 per share Authorized, issued and fully paid - 9,443 shares
Saldo laba
94.296.960.547
60.764.360.210
42.368.496.022
Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
116,336,922,547
82.804.322.210
64.408.458.022
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
374.520.705.307
210.422.082.315
201.367.147.677
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Uraian
7
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Uraian PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
2012
2011
2010
Description
4.875.453.923.998
4.069.263.191.074
3.103.014.632.488
REVENUES
(4.782.214.521.668)
(3.995.231.318.084)
(3.046.451.267.690)
COST OF REVENUES
LABA BRUTO
93.239.402.330
74.031.872.990
56.563.364.798
GROSS PROFIT
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
49.774.608.631
46.345.342.346
39.751.108.253
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
LABA USAHA
43.464.793.699
27.686.530.644
16.812.256.545
INCOME FROM OPERATIONS
Dividen
824.466.000
13.781.407
486.124.000
Dividends
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan EDC
543.016.559
766.253.009
883.042.456
EDC income
Bunga jasa giro dan deposito bersih
489.928.103
725.666.320
3.472.858.048
Current account interest income - net
Jasa manajemen
477.350.034
1.038.228.338
491.101.446
Management fee
(335.990.037)
(464.094.486)
(78.410.225)
Allowance for doubtful accounts
Cadangan penurunan nilai piutang Beban lain - lain
(224.588.484)
(432.655.753)
(1.675.250.946)
Others
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH
1.774.182.175
1.647.178.835
3.579.464.779
OTHER INCOME - NET
45.238.975.874
29.333.709.479
20.391.721.324
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Final
Kini
Tangguhan BEBAN PAJAK PENGHASILAN BERSIH LABA BERSIH LABA KOMPREHENSIF LAIN
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
8
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) (11.245.474.787)
(9.442.001.867)
-
Final
(969.175.807)
-
9.632.303.689
Current
508.705.434
656.040.103
-
Deferred
(11.705.945.160)
(8.785.961.764)
9.632.303.689
INCOME TAX EXPENSE - NET
33.533.030.714
20.547.747.715
10.759.417.635
NET INCOME
-
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
33.533.030.714
20.547.747.715
10,759,417,635
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Saldo per 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 sebelum penyajian kembali
Modal Disetor/ Share Capital
Saldo Laba/ Retained Earnings
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Description
22.039.962.000
43.113.887.492
65.153.849.492
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010, before restatement
Penyesuaian terkait penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)12 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010)
-
(745.391.470)
(745.391.470)
Effect of implementation of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 12 and PSAK No. 24 (Revised 2010)
Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 setelah penyajian kembali
22.039.962.000
42.368.496.022
64.408.458.022
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010 after restatement
Jumlah laba komprehensif setelah penyajian kembali
-
20.547.747.715
20.547.747.715
Total comprehensive income, as restated
Dividen
-
(2.151.883.527)
(2.151.883.527)
Dividends
22.039.962.000
60.764.360.210
82.804.322.210
Balance December 31, 2011 after restatement
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
33.533.030.714
33.533.030.714
Total comprehensive income
Dividen
-
(430.377)
(430.377)
Dividends
22.039.962.000
94.296.960.547
116.336.922.547
Balance as of December 31, 2012
Saldo 31 Desember 2011 setelah penyajian kembali
Saldo per 31 Desember 2012
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Uraian
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS Uraian
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok untuk beban operasi Pembayaran atas beban pajak penghasilan Penerimaan asuransi Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 4.877.234.891.130
4.111.457.954.542
3.091.109.074.444
Cash receipts from customers
(4.764.578.765.535)
(4.116.833.181.369)
3.099.532.225.066
Cash paid to suppliers for operating expenses
(9.007.726.800)
(9.392.434.850)
9.620.580.455
Payment for income tax expense
-
680.186.870
-
Insurance receipts
103.648.398.795
(14.087.474.807)
18.043.731.077
Net Cash Provide by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 584.112.532
1.025.571.059
-
Interest Received
Perolehan aset tetap
(41.265.754.899)
(4.589.008.260)
10.101.842.754
Acquisition of fixed assets
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(40.681.642.367)
(3.563.437.201)
10.101.842.754
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan saham Pembayaran dividen
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
10
Description
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issued of share equity
-
486.124.000
-
(430.377)
(2.151.453.150)
4.149.145.021
Payment of dividends
(430.377)
(1.665.329.150)
4.149.145.021
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
62.966.326.051
(19.316.241.158)
32.294.718.852
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
47.206.305.655
66.522.546.812
98.817.265.664
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
110.172.631.706
47.206.305.654
66.522.546.812
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Grafik Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Graphic PENDAPATAN USAHA
Aktiva
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Revenues
Asset
374.520
4.875.453 4.069.263 201.367
3.103.014
2010
2011
2012
2010
210.422
2011
Laba Usaha
EKUITAS
Operating Income
Equity
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
43.464
116.336 64.408
2012
82.804
27.686 16.812
2010
2011
2012
2010
2011
2012
LABA BERSIH Net Profit
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
33.533 20.547
2010
2011
2012
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
10.759
11
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Suhartoko
Komisaris Utama President Commissioner
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Kinerja perusahaan pada tahun 2012 sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil pencapaian kinerja perusahaan yang meningkat dibandingkan dengan tahun 2011.
14
The Company’s performance in 2012 which was excellent in general. It is seen from the Company’s achievements that improved than 2011’s performance.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
P
ertama-tama, kami menyampaikan ungkapan syukur kehadirat Tuhan YME atas keberhasilan
kegiatan usaha Perusahaan dalam menjalankan
bisnis sesuai dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan.
Dear Distinguished Shareholders,
W
e would like to express our gratitude to The
Almighty God for the Company success in achieving its Vision, Mission and Value.
Selama tahun 2012, kami telah melaksanakan seluruh
During 2012, we have conducted the Board of
dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris
the Articles of Association. The Board of Commissioners
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan pengelolaan Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan ketentuan perundang-undangan, maka Dewan Komisaris telah menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam
Commissioners duty and responsibility as provisioned in has conducted our duty as a supervisor in the Company’s performance managed by the Board of Directors,
including supervised the Company Long-Term Corporate Plan (RJPP), Corporate Work and Budget Plan (RKAP),
General Meeting of Shareholders (GMS) and regulations that the Board of Commissioners has planned in annual working program.
RKAP, KPI, melaporkan Key Performance Indicator (KPI), dan menyusun Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan selama 1 (satu) tahun.
Penilaian Kinerja terhadap Direksi
ASSESSMENT
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun
Board Of Commissioners has appraised the Board of
kinerja
general. It is seen from the Company’s achievements that
Perusahaan
yang
meningkat
dibandingkan
dengan tahun 2011. Dari sisi finansial, gambaran singkat kinerja Direksi adalah sebagai berikut:
• Neraca per 31 Desember 2012, ditutup dengan jumlah aset sebesar Rp 374,52 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 164,098 miliar atau 78% dibandingkan dengan posisi neraca pada akhir tahun 2011 dengan jumlah Rp 210,42 miliar.
ON
BOARD
OF
DIRECTORS’
Directors’ performance in 2012 which was excellent in improved than 2011’s performance. Financially, the Board of Directors’s performance is reviewed as follows:
• Balance sheet per December 31st, 2012 was closed
with total assets amounted to Rp 374,52 billion. It is
increased as Rp 164,098 billion or 78% compared to 2011 balance sheet which reached Rp 210,42 billion.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
2012 secara umum baik yang terlihat dari hasil pencapaian
PERFORMANCE
15
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
• Dari pos Rugi Laba selama tahun 2012 diperoleh
laba setelah pajak sebesar Rp 33,533 miliar atau mencapai 107,6% dari target sebesar Rp 31,155 miliar dan meningkat 163,2% dari laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 20,54 miliar.
• Total pendapatan perusahaan selama tahun 2012
mencapai Rp 4,87 trilun atau 107,4% dari anggaran 2012 sebesar Rp 4,53 triliun atau naik 119,81% dibandingkan dengan tahun 2011.
Sementara, dari sisi Tingkat Kesehatan Perusahaan, pencapaian Perusahaan dapat kami sampaikan:
• Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Kosasih,
Nurdiyaman,
Tjahjo
&
Rekan
memberikan pernyataan “Wajar Tanpa Pengecualian”,
dan Perusahaan telah melakukan tindakan yang memadai terhadap kepatuhan untuk memenuhi peraturan perundangan serta kepatuhan terhadap
• Profit & Loss statement in 2012 resulted in net income
as Rp 33,533 billion or 107,6% from last year’s net income. It increased Rp 31,155 billion or 163,2% from 2011 net income which was 20,54 billion.
• The Company’s total revenue in 2012 reached Rp 4,87 trillion or 107,4% from 2012 budget which was Rp 4,53 trillion or increased 119,81% from 2011’s.
Appraisal we can report of the Company’s Sound Performance is written below:
• Financial report was audited by Public Accounting
Firm Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners, expressed in unqualified opinion that the Company
has performed compliance in implementing law and internal control.
pengendalian intern.
Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada
Direksi untuk senantiasa melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Meningkatkan pelayanan terhadap Mitra Kerja dan Pelanggan guna memberikan nilai lebih kepada Pemangku Kepentingan.
• Meminta dan mengarahkan Direksi untuk meninjau
ulang dan menyempurnakan kebijakan dan SOP investasi atas penempatan dana.
• Meningkatkan kolektabilitas piutang dan diharapkan
dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi Perusahaan.
• Mengoptimalkan peran dan fungsi dari manajemen risiko dan satuan pengawasan intern (SPI).
• Meningkatkan kemampuan dan keahlian pekerja melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
non formal.
16
The Board of Commissioners has provided guidance for the Board of Director such as follows:
• Upgrade its service for partners and customers due to improve its value for the shareholders.
• Reminded the Board of Directors to review and imperfect
investment
policy
and
Standard
Procedure (SOP) in planning the Company budget.
of
• Improve Receivable Collectability due to optimize the Company’s performance
• Capitalize the role and function of risk management and internal control committee (SPI).
• Upgrade the employees ability and expertise with formal and non-formal education and trainings.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Prospek Usaha
BUSINESS OUTLOOK
Prospek usaha telah disusun dan dilaksanakan oleh
Business outlook has been arranged and performed by
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Secara garis besar,
Long-Term Plan (RJPP). Generally, the Board of
Direksi sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Dewan Komisaris berpandangan bahwa prospek usaha Perusahaan yang disusun dan dilaksanakan Direksi
sudah baik dan sangat menjanjikan, sejalan dengan visi,
misi dan tujuan Perusahaan. Hal ini didukung dengan kondisi perekonomian nasional dan perkembangan bisnis
the Board of Directors as stipulated in the Company’s
Commissioners believes that the outlook arranged was
excellent and promising. It is supported by national economy and retail business condusive development over the year.
ritel yang semakin kondusif pada beberapa tahun terakhir. Dewan Komisaris menilai bahwa Perusahaan dapat
Board of Commissioners believes in dominating retail
dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan Produk
(GDP) and national economy growth. With the downturn
meraih pangsa pasar ritel di masa mendatang seiring Domestik Bruto (PDB) yang terus meningkat. Di tengah krisis hutang yang terjadi di kawasan Eropa, Indonesia
justru memperoleh pertumbuhan ekonomi yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 6,4%.
market in the future along with Gross Domestic Product happening in Europian countries, Indonesia unexpectedly experienced an exceptional global economy growth for 6,4%.
Di masa mendatang, manajemen Perusahaan bertekad
In the future, the Company management committed to
pertumbuhan yang fokus menjadi Perusahaan Retail
Company in Indonesia. The Company aimed to serve an
untuk
mengembangkan
usaha
dengan
strategi
terbesar di Indonesia. Perusahaan diharapkan mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat, baik secara
makro maupun mikro, yang kemudian memberikan
develop strategy focusing in being the premier Retail exceptional global effect, whether in micro and macro, that improved positive image of the Company’s performance.
pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja Perusahaan. Perubahan Komposisi Anggota Dewan
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF
Selama tahun 2012, terdapat perubahan atas komposisi
During
Pertamina Retail terhitung mulai tanggal 2 Oktober 2012
2nd, 2012 as follows:
Dewan
Komisaris.
adalah sebagai berikut:
Komposisi
Dewan
Komisaris
COMMISSIONERS MEMBER 2012,
the
composition
of
the
: Suhartoko
President Commissioner
: Suhartoko
Komisaris
: Nursatyo Argo
Commissioner
: Nursatyo Argo
: Mariatul Aini
of
Commissioners member has been shifted since October
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Board
Independent Commissioner : Mariatul Aini
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Komisaris
17
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Apresiasi
APPRECIATION
Dewan Komisaris optimis bahwa kinerja Perusahaan akan
The Board of Commissioners is optimistic in the
secara konsisten. Dewan Komisaris mengamanatkan
consistently.
terus meningkat dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG
agar seluruh jajaran manajemen dan pekerja dapat bekerja sama secara sinergi dengan segenap stakeholder dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
Company’s performance in implementing GCG principles Board
entrust
all
synergy with all shareholders and upholds the customers’ satifaction.
On behalf of the Board of Commissioners, we express
Manajemen dan segenap pekerja PT Pertamina Retail
management level and employees of PT Pertamina Retail
atas kerja keras yang telah ditunjukan sepanjang tahun
2012. Kepada segenap mitra kerja dan Para Pemangku Kepentingan
lainnya,
kami
juga
penghargaan yang setinggi-tingginya.
menyampaikan
our highest gratitude to the Board of Directors, all for their effort during 2012. Our highest appreciation is with all partners and shareholders.
Jakarta, Desember 2012
Suhartoko
Komisaris Utama | President Commissioner
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Commissioners
Atas nama seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Komite, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran
18
of
management level and employees cooperates in a good
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Mariatul Aini
Suhartoko
Nursatyo Argo
Komisaris Independen
Komisaris Utama
Komisaris
Direksi
Romulo Hutapea
Giri Santoso
Tenny RA. Rusdy
Direktur Operasi
Direktur Utama
Direktur Keuangan
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Board of Directors
19
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Giri Santoso
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Direktur Utama President Director
20
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Dalam menghadapi perubahan dan dinamika bisnis yang cepat tersebut, Pertamina Retail membuka lembar demi lembar tahun 2012 dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis. In order to face changes in business dynamics, the Company initiated 2012 by implementing various strategic policies.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Best wishes for all of us.
P
ada kesempatan yang sangat baik ini, marilah
kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kita bersama-sama dapat melalui berbagai tantangan dan dinamika bisnis yang
O
n this opportunity, let us express our highest praise to the Almighty God, for His mercy we were able to face many challenges in business
circumstances along 2012.
semakin kompleks di sepanjang tahun 2012.
Perubahan dan dinamika bisnis dalam industri ritel,
Dynamics in retail industry business represents our focus
meningkatkan pertumbuhan (growth) perusahaan. Untuk
its growth, we continually enhance our service excellence
itu kami senantiasa memperbaiki pelayanan (service excellence) dengan dukungan teknologi terbaru, dan dengan dukungan sumber daya manusia yang memiliki motivasi tinggi serta profesional sehingga menjadikan Perusahaan
meraih
kemajuan
yang
berarti
kepercayaan yang besar dari para pelanggan SPBU.
dan
due to upgrade the Company’s growth. In order to maintain
in current technology and support from our human
resources that is highly motivated and professional so
that the Company gains a significant improvement and great trust from its customers.
Para pemangku kepentingan yang kami muliakan,
All distinguished shareholders,
Dalam menghadapi perubahan dan dinamika bisnis
In addressing changes and dynamic business, the
lembar tahun 2012 dengan melaksanakan berbagai
various strategic policies. In that regard, we will describe
yang cepat tersebut, Perusahaan membuka lembar demi
kebijakan strategis. Dalam kaitan tersebut akan kami
paparkan dalam laporan tahunan ini, pencapaian kinerja,
Company takes measures in 2012 by implementng
in this annual report the Company’s achievement as our manifestation of responsibility to the shareholders
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
merupakan fokus perhatian utama kami dalam rangka
21
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban kami
sebagai manajemen Perusahaan kepada shareholder dan segenap stakeholders, sekaligus sebagai implementasi transparansi manajemen Perusahaan yang senantiasa
and stakeholders, as well as our implementation of the Company’s transparency that upholds the GCG principles by consistent and sustainable way.
berupaya menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG secara
konsisten dan berkesinambungan dalam menjalankan bisnis perusahaan sehari-hari.
KEBIJAKAN STRATEGIS DAN KINERJA PERTAMINA RETAIL 2012
Perusahaan pada periode 2012, dapat kami paparkan sebagai berikut:
Kebijakan Strategis sebuah
POLICY
AND
PERTAMINA RETAIL IN 2012
Segenap kebijakan strategis dan pencapaian kinerja
Dalam
STRATEGIC
PERFORMANCE
OF
PT Pertamina Retail’s strategic policy and achievements in 2012 is listed as follows:
Strategic Policy perusahaan,
kebijakan
strategis
memegang peranan penting dalam pelaksanaan proses
pembuatan keputusan untuk menentukan tujuan dan
cara terbaik guna mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa mencermati setiap perubahan
kondisi lingkungan bisnis yang terjadi, baik yang
bersifat eksternal maupun internal Perusahaan. Guna mencapai sasaran bisnis dan tujuan perusahaan yaitu
menjadi perusahaan ritel yang profesional, unggul dan
In a company, strategic policy holds an essential matter in
implementing decision-making process due to determine
the best purpose and the most effective system. The Company inspet every changes in business circumstance
whether it correlates the Company from the internal or
external. Due to achieve its goal which is becoming the
prime and superior retail company, Pertamina Retail conducted these actions below:
mandiri. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka Perusahaan melakukan:
• Penguatan kompetensi sumber daya manusia untuk menunjang kinerja Perusahaan agar selaras dengan visi Perusahaan
• Peningkatan kualitas pelayanan (excellent services) untuk memberikan kepuasan pelanggan
Pencapaian Kinerja (Perbandingan Realisasi dengan
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Target)
22
Melalui berbagai penetapan dan perencanaan berbagai
kebijakan strategis Perusahaan, secara umum, dapat
kami sampaikan bahwa hingga akhir periode 2012, kinerja Perusahaan terus tumbuh dan meningkat secara sustainable. Pertumbuhan laba bersih Perusahaan
meningkat mencapai 63,20%.
• Capitalizing its human resources competence due to achieve the Company’s vision
• Improving excellent services due to meet the customers’ satisfaction.
Performance Achievement (In Comparison between Realization and Target)
Through the implementation of the Company strategic policy, we deliver the Company performance until 2012 was sustainably improving. Its net income growth increased to 63,20%.
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Pencapaian
kinerja
Perusahaan
berdasarkan
perbandingan antar realisasi dan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada periode 2012 juga sangat signifikan. Sedangkan berdasarkan
perhitungan pencapaiaan Key Performance Indicator (KPI) pada tahun 2012 yang didasarkan atas laporan
The Company’s achievement in comparison between realization and Work and Budget Plan (RKAP) target in 2012 is significant. Based on Key Performance Indicator
(KPI) compared to financial report in 2012, it shows total accomplishment 84,08 in AA classification.
keuangan tahun 2012, menunjukkan total capaian sebesar 84,08 dengan klasifikasi sehat AA. PROSPEK USAHA
BUSINESS OUTLOOK
Selain kebijakan strategis dan pencapaian kinerja
It is important for us to pronounce on our optimist prospect
kami bahwa prospek usaha Perusahaan pada masa-
outlook can be divided into two factors which is macro
periode 2012, perlu disampaikan pula sikap optimis
masa mendatang akan semakin cemerlang. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek usaha tersebut dapat dilihat dari dua faktor yaitu, kondisi makro bisnis
ritel di Indonesia yang menunjukkan tren positif dan kondisi internal Perusahaan yang semakin meningkat.
on the Company business in the future. In general, the condition on retail business in Indonesia that shows positive trend and the Company internal situation. These
are description on the Company performance during 2012:
Sepanjang tahun 2012, kondisi kedua faktor tersebut dapat kami paparkan sebagai berikut:
Macro Condition on Retail Business
Kendati krisis hutang di kawasan Eropa tidak kunjung
Eventhough Europe was still experiencing downturn in
menunjukkan bahwa perekonomian nasional tumbuh
grew a positive trend. National economy was steady
mereda
hingga
akhir
tahun
2012,
fakta
empiris
positif. Stabilitas perekonomian nasional dapat terjaga dengan baik dan iklim investasi kian hari semakin
kondusif. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia
end of 2012, empirical fact showed national economy and invesment climate was growing more condusive. Indonesia remains as one of a few countries in Asia
exhibits an exceptional development. It were influenced
merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang
by rupiah stability and Joint Venture Index Stock. While
cemerlang. Hal ini ditopang stabilitas rupiah dan juga
removal, Indonesia received the second most growing
dapat
menunjukkan
pertumbuhan
ekonomi
yang
Indeks Harga Saham Gabungan. Bahkan di tengah krisis
hutang kawasan Eropa, terjadi pemangkasan rating sovereign di negara-negara kawasan tersebut, Indonesia
justru mendapatkan peringkat kedua pertumbuhan ekonomi di Asia dan kelima di dunia. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu
target investasi yang dibidik oleh para investor luar negeri.
European countries was suffering from rating sovereign
economy in Asian and fifth in the world. It is proved to say
that Indonesia represents one of the target to invest by foreign countries.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Kondisi Makro Bisnis Retail
23
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang
As well as national economy grew, retail business in
dengan pertumbuhan sekitar 134 miliar dollar AS (1.206
1.206 billion rupiah) and believed to be increased to 223
semakin baik, bisnis ritel pada tahun 2012 juga membaik
triliun rupiah) dan diperkirakan melonjak menjadi 223 miliar dollar AS (2.007 triliun rupiah) pada 2015. Industri
ritel di Indonesia tercatat terus mengalami pertumbuhan minimal sekitar 10 % per tahun dengan perputaran uang mencapai Rp 115 triliun dalam 55 kategori.
in Indonesia is proved to grow at least 10% per year
with recurring money amounted to Rp 115 trillion in 55 categories.
High perception of retail growth in Indonesia is reflected
dunia, AT Kearney, yang mencatat Indonesia di peringkat
AT Kearney, recorded Indonesia as the third best retail
ketiga pasar ritel terbaik di Asia. Hal ini didukung dengan
populasi penduduk Indonesia yang mencapai 235,5 juta jiwa sehingga menjadi daya tarik bagi pebisnis ritel baik lokal maupun asing. Pendapatan per kapita penduduk
Indonesia juga terus meningkat (saat ini sekitar US$ 3.542) seiring pertumbuhan infrastruktur industri ritel yang terus menunjukkan tren positif.
in research a management consultant firm conducted, market in Asia. It is supported by Indonesia’s population
that reached 235,5 million people, attracting local and foreign retail investors. Per capita income of Indonesia population continually grow (to date is about US$ 3.542)
along with retail industry infrastructure that show positive trends.
IMPLEMENTASI PRAKTIK GCG
GCG IMPLEMENTATIONS
Manajemen Pertamina Retail meyakini bahwa pencapaian
Pertamina Retail observes that its prime performance
sustainable dalam jangka panjang dan berbagai prospek
aspect the Company aimed if it implements GCG
kinerja yang baik dapat terus dipertahankan secara yang hendak diraih sebagaimana uraian di atas dapat
terwujud, jika perusahaan dapat melaksanakan prinsipprinsip GCG secara konsisten dengan baik dan benar.
Oleh karena itu, bagi Pertamina Retail, implementasi GCG bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban, namun
sudah merupakan suatu keniscayaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilits pengelolaan perusahaan kepada publik (terlebih lagi bisnis ritel merupakan bisnis
kepercayaan). Pengembangan GCG yang selaras dengan best practices secara berkesinambungan dan/atau
implementasi GCG secara konsisten tidak hanya dapat memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
billion USD (2.007 trillion rupiah) in 2015. Retail industry
Tingginya persepsi pertumbuhan ritel Indonesia tercermin pada hasil riset sebuah perusahaan konsultan manajemen
24
2012 was also improved with growth 134 billion USD (or
yang adil kepada para Pemegang Saham, pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya, namun lebih dari
itu, mendorong Pertamina Retail untuk menciptakan nilai bagi perusahaan (shareholder value) secara maksimal.
is maintained sustainably in a long term and in every principles in a consistent manner. From its point of
view, GCG implementation is not only its responsibility, but also its philosophy in maintaining the Company transparency and accountability to public (it is highlited
retail business represents a business based on trust). GCG development that is in line with sustainable best
practices that is consistently implemented will not only deliver proper and fair protection to the shareholders, the
management, and other stakeholders, but also optimally encourage Pertamina Retail to provide added values or shareholder value to the Company.
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Pemegang saham, Komisaris, Direksi, dan segenap pekerja
Pertamina
mengimplementasikan
Retail
standar
berkomitmen yang
tinggi
untuk
dalam
penerapan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip tersebut menjadi referensi bagi pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab, menghindari konflik kepentingan, optimalisasi kinerja, dan peningkatan akuntabilitas.
Dalam praktiknya di lingkungan perusahaan, GCG diimplementasikan melalui tata kelola bagi Pemegang
Saham, Direksi, Jajaran Manajemen, serta organ-organ pendukung lainnya. Dapat kami sampaikan bahwa sepanjang tahun 2012, wujud implementasi GCG yang telah dilakukan Pertamina Retail antara lain dengan melakukan
penyempurnaan
kelengkapan
perangkat
Pedoman Penerapan GCG, sosialisasi Pedoman GCG,
penyempurnaan terus menerus terhadap Standard Operating Procedure yang jelas dan transparan, baik
untuk bidang operasional, non-operasional maupun
Pertamina Retail shareholders, Board of Commissioners and Directors and employees uphold GCG principles
implementation in a high standard. Those principles becomes reference in conducting a responsible resolution,
avoiding conflict of interest, optimizing performance and improving accountability. In its practices, GCG was
implemented through management of shareholders, Board of Directors, and other supporting levels. We must
deliver that during 2012 GCG implementation of Pertamina Retail is manifested in improving Standard Operating
Procedure (SOP) in operational, non-operational, and
human resources sector, in the dissemination of GCG guidelines, the adjustment of Minimum Solvability Level Qualifications based on prevailing regulation, the provision
of bonuses to workers based on their contribution to the Company, as reflected in the Key Performance Indicator (KPI).
bidang Sumber Daya Manusia, penyesuaian perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum bagi perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemberian bonus (rewards) kepada pekerja sesuai dengan kuantitas dan kualitas konstribusi masing-masing kepada perusahaan sebagaimana
tercermin
dalam
pencapaian
Performance Indicator (KPI) dan lain sebagainya.
Key
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS MEMBER
Pada periode 2012, Pertamina Retail tidak melakukan perubahan terhadap susunan anggota Direksi.
During 2012, Pertamina Retail did not performed any changes towards the composition of the Board of Directors member.
APRESIASI
APPRECIATION
Kami atas nama jajaran Direksi menghaturkan rasa
On behalf of the Board of Directors, we express our
Pengawas atas segala pengarahan yang diberikan kepada
Direksi.
Penghargaan
yang
sama
juga
disampaikan kepada Pemilik Modal, pelanggan dan mitra
usaha, atas dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya
highest gratitude and appreciation to the Board of Trustees of all the guidance provided for us. Our highest
appreciation is along with all shareholders, customers,
partners for their support, trust and cooperation for all of these times. Board of Directors delivers our gratitude and
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dewan
25
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
yang telah terjalin dengan baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaaan kepada
seluruh pekerja yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dan kecintaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta mendukung upaya
untuk mewujudkan visi, misi, dan target perusahaan secara bahu-membahu tanpa mengenal lelah. Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan dan/atau segenap
pihak lainnya yang tidak mungkin dapat kami sebutkan
appreciation to all employees who dedicated their work and love in conducting its duty and responsibility hand
in hand to achieve the Company’s vision, mission and
interest. Our gratitude is expressed to all shareholders
and other parties that can’t be named one by one that have exceptionally cooperated so that the Company accomplished various performance improvements. May God always be with us, devoting His mercy, protect us in embracing a better future.
satu persatu, yang senantiasa telah menjalin kerjasama terbaik sehingga perusahaan dapat mencapai berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja
secara berkelanjutan. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa bersama kita dan mencurahkan rahmat, hidayah, serta melindungi kita semua dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Jakarta, Desember 2012
Giri Santoso
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Direktur Utama | President Director
26
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Pertamina Retail Pertamina Retail at a Glance
P
T Pertamina Retail memelopori bisnis ritel modern di Indonesia dengan memadukan bisnis BBM
dan bisnis Non BBM di dalam lingkungan SPBU
di tanah air. Sejarah Pertamina Retail sebagai pelopor
bisnis Non BBM di lingkungan SPBU bermula dari perubahan PT Pertajaya Lubrindo yang bergerak dalam bidang bisnis pelumas pada tanggal 1 September 2005.
business with non-petroleum business in gas
station sector in the country. Pertamina Retail history
as a pioneer in non-petroleum business started from
PT Pertajaya Lubrindo amendment which operated in lubricant business dated September 1st, 2005.
Pertamina Retail initiated to operate and manage 26 units
2012 telah berkembang menjadi 80 SPBU yang tersebar
it has developed into 80 gas stations all over cities in
di kota-kota Indonesia dari Kota Medan hingga Kota Sorong.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
business in Indonesia by combining petroleum
Pertamina Retail mulai mengelola dan mengoperasikan 26 unit SPBU sejak Maret 2006 dan pada Desember
28
P
T Pertamina Retail inisiated a modern retail
of gas station since March 2006 and on December 2012, Indonesia from Medan to Sorong.
Pembentukan PT Pertamina Retail adalah berdasarkan peralihan dari PT Pertajaya Lubrindo yang sebelumnya bergerak di bidang bisnis pelumas. The establishment of PT Pertamina Retail was initiated from PT Pertajaya Lubrindo which initially run in lubricant business.
Seiring pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia, Pertamina
In line with retail business in Indonesia, Pertamina Retail
membuka Bright Store and Café di lingkungan SPBU yang
Bright Stores and Cafes in 24 hour gas stations and
membuka pelayanan selama 24 jam dan melengkapinya
dengan fasilitas internet (Wifi). Saat ini Gerai Bright Store yang dikelola Pertamina Retail berjumlah 171 outlet terdiri dari 60 outlet Branding dan 111 outlet dikelola sendiri.
developed petroleum business strategy by launching
complement it with WiFi facility. Dated today, Bright Stores
organized by Pertamina Retail amounted to 171 outlets consists of 60 Branding outlets and 111 organized outlets.
Pertamina Retail juga mengembangkan bisnis non fuel
Pertamina Retail also developed non fuel retail business
dalam sistem pelayanannya melalui sistem Bright
service system through Bright P Point system. The
retail di SPBU dengan mensinergikan teknologi terbaru Payment Point (BPP). Sistem pelayanan ini memudahkan
in gas stations by synchronizing new technology into
system simplifies customers to conduct payment in gas
pelanggan untuk melakukan pembayaran di SPBU dan
stations and other payments with over 50 biller provided
Indonesia seperti PLN, Telkom, tiket KAI, Pulsa, Asuransi,
credit, insurance, credit card, and personal loan.
membayar tagihan lain lebih dari 50 biller yang ada di kartu kredit, dan personal loan.
in Indonesia such as PLN, Telkom, KAI (Train) tickets,
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Retail mengembangkan strategi bisnis BBM dengan
29
Sekilas Perusahaan Company In Brief
Nama Perusahaan
PT Pertamina Retail
Pendirian
17 Juni 1997
Alamat Kantor
Wisma Tugu Wahid Hasyim
Jl. Wahid Hasyim No. 100 – 102 Jakarta Pusat 10340 Indonesia
Telepon : +62-21-3926772 – 3926775 Fax
Email
: +62-21-3926653 – 3926764 :
[email protected]
Website : www.pertaminaretail.com Dasar Hukum
PT Pertamina Retail didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia yang Anggaran Dasarnya beberapa kali telah dilakukan perubahan sebagaimana termuat dalam :
1. Akta No. 1 tanggal 1 September 2005 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.C-02803.HT.01.04. Tahun 2006, tanggal 1 Februari 2006
2. Perubahan Anggaran Dasar yang telah disesuaikan dengan Undang-undang
No. 40 Tahun 2007 sebagaimana dimuat dalam Akta No. 16 tanggal 26 Juni 2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-51814. AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 15 Agustus 2008
3. Perubahan Anggaran Dasarnya terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta No.
04 tanggal 6 Juni 2011, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-44498.AH.01.02. Tahun 2011, tanggal 12 September 2011.
Ketiganya dibuat dihadapan Drs. Andy A. Agus, SH, Notaris di Jakarta. Kegiatan Usaha
PT Pertamina Retail bergerak dalam bidang ritel dengan dua bidang usaha utama yaitu Bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bisnis Non Bahan Bakar Minyak (Non
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
BBM)
30
Company Name
PT Pertamina Retail
Established
June 17th, 1997
Office Address
Wisma Tugu Wahid Hasyim
Jl. Wahid Hasyim No. 100 – 102 Jakarta Pusat 10340 Indonesia
Telepon : +62-21-3926772 – 3926775 Fax
Email
: +62-21-3926653 – 3926764 :
[email protected]
Website : www.pertaminaretail.com Law Fundamental
PT Pertamina Retail established in accordance with Republic of Indonesia’s Law which its Article of Association amended certain times as follows:
1. Act No. 1 dated September 1st, 2005 and approved by the Minister of Justice and Human Rights Republik of Indonesia by its Decree No.C-02803.HT.01.04. Year 2006, dated February 1st, 2006
2. Amendment of Articles of Association which adjusted with Regulation No. 40 Year 2007 as stipulated in Act No. 16 dated June 26th, 2008, approved by Minister of Justice and Human Rights Republik of Indonesia by its Decree No. AHU-51814.AH.01.02. Year 2008, dated Agustus 15th, 2008
3. Amendment of Article of Associations as stipulated in Act No. 04 dated June 6th, 2011, approved by the Minister of Justice and Human Rights Republik of Indonesia by its Decree No. AHU-44498.AH.01.02. Year 2011, dated September 12th, 2011.
The three causes were developed in the presence of Drs. Andy A. Agus, SH, notary in Jakarta.
PT Pertamina Retail engaged in retail with its two major business which are Petroleum (BBM) business and Non-Petroleum (Non-BBM) business.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Line of Business
31
Bidang Usaha Business Activities
Selain bisnis BBM, Pertamina Retail juga menjalankan bisnis Non BBM untuk menawarkan berbagai layanan secara terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan masyarakat di sekitar SPBU. Besides petroleum business, Pertamina Retail also operates non fuel retail business in order to meet an integrated service in accordance to customers’ and public demand.
Pertamina Retail merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak dibidang usaha ritel
subsidiaries operates in Pertamina retail business.
perubahan pasar retail khususnya SPBU di tanah air
development especially in gas stations in the country in
Pertamina. Pertamina Retail dibentuk untuk menghadapi
menuju pasar bebas. PT Pertamina Retail memiliki dua bidang usaha utama yaitu Bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bisnis Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM).
facing global free market. Pertamina Retail has two major
business which are Fuel Retail Business and Non Fuel Retail Business.
FUEL RETAIL BUSINESS
Pertamina Retail memasarkan bahan bakar minyak yang
Pertamina Retail advertised petroleum produced by
yang dioperasikannya. Jenis-jenis bahan bakar yang
the Company sells are:
dipasarkan oleh PT Pertamina Retail adalah: PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Pertamina Retail was formed to challenge retail business
BISNIS RITEL BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
diproduksi oleh PT Pertamina (Persero) di SPBU-SPBU
32
Pertamina Retail reflects PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) in its gas stations. Various fuel
• Premium
• Premium
• Pertamax Plus
• Pertamax Plus
• Pertamax
• Pertamina DEX • Bio Solar
• Pertamax
• Pertamina DEX • Bio Solar
• Pertamax Racing
• Pertamax Racing
• CNG
• CNG
• V-Gas
• V-Gas
Premium
Premium
Bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
Distilated oil fuel with a clear yellowish color. Yellow
pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada
utilization generally for motor vehicle powered by
yang jernih. Warna kuning merupakan akibat adanya zat umumnya untuk kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel
dan lain-lain. Premium juga disebut motor gasoline atau
represents a color from added substance (dye). Premium gasoline such as cars, motocycles, portable motorcycle etc. Premium also recognized as gasoline or petrol.
petrol.
Pertamax
Pertamax
Motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan aditif
Motorcycle powered by unleaded gasoline full additive
Valve Port Fuel Injector dan ruang bakar dari carbon
Injector and carbon deposit container. Pertamax has
deposit. Pertamax mempunyai Research Octane Number
chemical due to clear the Intake Valve Port Fuel Research Octae Number (RON) 92. Pertamax reflects
(RON) 92. Pertamax merupakan bahan bakar ramah
an environment friendly fuel (unleaded) and high octaned
barunya dibuat dari bahan baku berkualitas tinggi untuk
in order to ensuring the motor engine operates better,
lingkungan (unleaded) dan beroktan tinggi. Formula memastikan mesin kendaraan bermotor bekerja dengan
lebih baik, lebih bertenaga, knock free, rendah emisi, dan memungkinkan penghematan pemakaian bahan bakar. Pertamax diproduksi sebagai bahan bakar kendaraan
di atas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan
teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan Catalytic Converters.
fuel. Its new formula made by high quality substance more powerful, knock free, low emission and fuel saving
attainable. Pertamax was produced as vehicle fuel since 1990 especially for technology equal with electronic fuel injection and catalytic converters.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
lengkap yang berfungsi untuk membersihkan Intake
33
Bidang Usaha Business Activities
Pertamax Plus
Pertamax Plus
Adalah bahan bakar superior dengan kandungan energi
Is the Public Company’s superior fuel with a high energy
tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan
bahan baku pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk sebelumnya.
Produk ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi
mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax
Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan yang menggunakan
teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve
Timing Intelligent (VVTI), Valve Timing Intelligent (VTI),
and eco-friendly material, produced by utilizing a high quality substance as the formula imperfection to the Public Company products. The product aimed for refined
technology vehicle by requiring high octane and eco-
friendly fuel. Pertamax Plus is highly recommended for vehicle with ratio compression > 10.5 and also possesses
Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing
Intelligent (VVTI), VTI, turbochargers and catalytic converters technologies.
turbochargers dan Catalytic Converters. Pertamina DEX
Pertamina DEX
Merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang
Represents a modern diesel engine fuel fulfilled standard
telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan
Cetane Number 53 (HSD mempunyai Cetane Number 45), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, direkomendasikan untuk mesin
diesel teknologi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakar akan lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar.
emission waste of EURO 2, owning a high performance number with cetane number over 53 (HSD has cetane
number 45), high quality of sulfur emittance below 300
ppm, and recommended for refined technology for diesel
(Diesel Common Rail System), therefore the fuel usage becomes energy-saving and economical and more powerful outsource.
Bio Solar
Bio Solar
Bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri
Mixed fuel for diesel engine consists of bio-fuel oil – 5
minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) yang
Acid Methyl Esther (FAME) and 95 percent of subsided
dari minyak hayati non fosil (Bio Fuel) – sebesar 5% telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95% solar murni bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan
(five) percent of CPO (crude palm oil) formed into Fatty
pure solar. The fuel gradually aimed to decline solar usage.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
bahan bakar solar.
34
CNG
CNG
CNG (Compressed Natural Gas) adalah gas terkompresi
CNG (Compressed Natural Gas) represents compressed
untuk sektor transportasi. CNG pada mulanya merupakan
program Pemerintah sebagai salah satu bahan bakar alternatif BBM.
gas for transportation sector. CNG initially was the government’s program as petroleum alternative.
Bidang Usaha Business Activities
STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR
GAS STATION
Pertamina Retail telah mengembangkan SPBU yang
Pertamina Retail has developed general gas stations
dikelola menjadi empat macam SPBU yaitu SPBU Self Service, SPBU Pertamax Series, SPBU Transportable, dan SPBG.
which managed to be into four types of gas station as follows: Self Service Fuel Station, Pertamax Series Fuel Station, Transportable Fuel Station and Gas Station.
SPBU Self Service
Self Service Fuel Station
Berbagai terobosan dan inisiatif dilakukan Pertamina
Various
sebagai
wujud
customer
focused,
guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Salah
satunya mengoperasikan SPBU Self Service, yaitu SPBU yang memberikan kesempatan kepada konsumen untuk
mengisi sendiri bahan bakar di tanki kendaraan. SPBU Self Service pertama di Indonesia yang dikembangkan
Pertamina Retail adalah SPBU COCO Mini Azalea, Cikarang, Jawa Barat. Saat ini Pertamina Retail sedang
mengembangkan SPBU Self Service yang dikelola untuk
mengakomodasi pembayaran menggunakan kartu RFID (Radio Frequency Identification) dan kartu kredit.
and
breakthrough
have
been
endeavored by Pertamina Retail as a form as customer focused in order to serve the customers the best. One
of which is operating Self Service Fuel Station, a station
that submits customers the opportunity to fill in their
motorbikes or cars. The first Self Service Fuel Station Pertamina Retail developed was COCO Mini Azalea
Fuel Station, Cikarang. By the time Pertamina Retail is
expanding Self Service Gas Station accommodates RFID (Radio Frequency Identification) card payment and credit
cards’.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Retail
initiatives
35
Bidang Usaha Business Activities
SPBU PERTAMAX SERIES
PERTAMAX SERIES FUEL STATION
Pertamina Retail juga mengembangkan SPBU Pertamax
Pertamina Retail also developed Pertamax Series/
yang khusus menjual produk-produk BBM unggulan
selling Pertamina’s featured fuel products (non-subsided
Series/BBK (Bahan Bakar Khusus) yaitu SPBU COCO Pertamina (produk non subsidi) sehingga konsumen
setia produk non subsidi dapat membeli produk Pertamax Series
tanpa
harus
antri
konsumen BBM bersubsidi.
bersama-sama
dengan
Series product without having to wait in line with subsided fuel consumer.
Products available in Pertamax Series Fuel Station are
1. Pertamax
1. Pertamax
2. Pertamax Plus
3. Pertamina Dex
4. Pertamax Racing
listed below:
2. Pertamax Plus
3. Pertamina Dex
4. Pertamax Racing
Saat ini sudah tersedia 4 (empat) outlet/SPBU Pertamax
There are already 4 (four) Pertamax Series outlets to date
1. SPBU COCO Pondok Indah (SPBU 31.122.04)
1. SPBU COCO Pondok Indah (SPBU 31.122.04)
Series yang berlokasi di:
2. SPBU COCO Fatmawati (SPBU 31.124.01)
3. SPBU COCO Modernland (SPBU 31.151.02)
4. SPBU COCO Majapahit Lippo Cikarang (SPBU 31.175.02)
located in:
2. SPBU COCO Fatmawati (SPBU 31.124.01)
3. SPBU COCO Modernland (SPBU 31.151.02)
4. SPBU COCO Majapahit Lippo Cikarang (SPBU 31.175.02)
SPBU-T (SPBU Transportable)
SPBU-T (SPBU Transportable)
SPBU-T adalah SPBU yang berlokasi di dalam area
SPBU-T reflects a gas station located in PT Pertamina
melayani kebutuhan own used mobil tanki Pertamina.
used tanks needs only. SPBU-T only serves non-subsided
Depot/Instalasi PT Pertamina (Persero) yang khusus SPBU-T melayani penjualan produk Solar Non Subsidi.
Saat ini Pertamina Retail telah mengelola 11 (sebelas) SPBU-T yang tersebar di seluruh Indonesia.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
products) in order to facilitate its loyal customer Pertamax
Adapun produk yang tersedia di SPBU Pertamax Series adalah:
36
Special Fuel (BBK) Station in COCO Fuel Station in
(Persero) Depot area accommodates Pertamina own Solar sales. Pertamina Retail has operated 11 (eleven) SPBU-T all over the country to date.
SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas)
SPGB (Gas Station)
SPBG adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas yang
SPBG is gas stations selling CNG products only. In 2012,
khusus menjual produk CNG. Sepanjang tahun 2012 Pertamina Retail mengelola 1 (satu) unit SPBG.
Pertamina Retail has operated 1 (one) SPBG units.
BISNIS RITEL NON BBM
NON FUEL RETAIL BUSINESS
Selain bisnis BBM, Pertamina Retail juga menjalankan
Besides petroleum business, Pertamina Retail also
secara terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan
integrated service in accordance to customers’ and public
dan masyarakat di sekitar SPBU. Bisnis Retail Non BBM Pertamina Retail terdiri dari:
operates non fuel retail business in order to meet an demand. Pertamina Retail Non Fuel business consists of:
1. Bright
1. Bright
3. Periklanan dan Media Luar Ruang
3. Advertising and Outdoor Media
2. Property Management
4. Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga 5. ATM & EDC
2. Property Management
4. Promotion and Cooperation with the Third Party 5. ATM & EDC
BRIGHT
BRIGHT
BRIGHT merupakan brand Pertamina Retail untuk
BRIGHT represents Pertamina Retail brand for non fuel
Retail. Bright menjadi pelengkap fasilitas pelayanan di
facility in upgrading the Company service level to its
produk-produk Non BBM yang dipasarkan Pertamina jaringan SPBU Pertamina untuk lebih meningkatkan service level terhadap konsumen SPBU Pertamina. Bright Pertamina Retail terdiri dari:
products sales. Bright become a complementer service customers. Bright Pertamina Retail consists of:
a. Bright Convenience Store and Café
a. Bright Convenience Store and Café
c. Bright Olimart
c. Bright Olimart
b. Bright Carwash
b. Bright Carwash
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
bisnis Non BBM untuk menawarkan berbagai layanan
37
Bidang Usaha Business Activities
Bright Convenience Store and Café
Bright Convenience Store and Cafe
Bright Convenience Store and Café terintegrasi di jaringan
Bright Convenience Store and Cafe is integrated in
Cafe menawarkan berbagai produk meliputi makanan
Mini Market/ Cafe provides various products including
SPBU Pertamina. Bright Convenience Store/Mini Market/ dan minuman berkualitas premium yang dipadukan dengan pelayanan ramah dan lokasi strategis.
hour high hospitality service and strategic location. Bright Carwash
Pertamina Retail menyediakan layanan cuci mobil
Pertamina Retail provides car wash using Bio Shampoo
treatment yang ramah lingkungan demi mendukung
for PT Pertamina (Persero) Go Green Program.
Program Go Green PT Pertamina (Persero).
with an eco-friendly water treatment system as support
Bisnis Bright Wash meliputi:
Bright Wash business including:
1. Bright Wash Quick
Services
Tipe Services
2. Bright Wash Standard
: Car Wash : Quick
Services
: Car Wash /Car Exterior
: Standard
Tipe Services
3. Bright Wash Complete
dan Interior Treatment
Services
: Car Wash dan Motor Wash
Tipe Services
: Complete
Car Exterior dan Interior Treatment
1. Bright Wash Quick
Services
Service Type
2. Bright Wash Standard
Services
Service Type
3. Bright Wash Complete
Services
Service Type
: Car wash
: Quick
: Car wash/ car exterior and interior treatment
: Standard
: Car
wash
and
motor
wash, exterior and interior treatment
: Complete
BRIGHT OLIMART
BRIGHT OLIMART
Bright Olimart merupakan alternatif bisnis retail otomotif
Bright Olimart represents retail alternative business
dioperasikannya. Fokus Bisnis Bright Olimart adalah
stations. Bright Olimart business focus is selling car and
yang ditawarkan Pertamina Retail di SPBU yang penjualan pelumas untuk mobil dan motor yang didukung PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
premium level foods and beverages integrated with 24
Bright Carwash
menggunakan Bio Shampoo dengan sistem water
38
Pertamina’s Gas Stations. Bright Convenience Store/
oleh jaringan retail yang kuat jaminan kualitas dan
keaslian produk, serta layanan yang cepat dan baik serta ramah lingkungan.
in otomotive sector Pertamina Retail offered in its gas motor lubricant supported by a solid quality and genuine products in retail network as well as a good, quick and eco-friendly service.
MANAJEMEN PROPERTI
PROPERTY MANAGEMENT
Demi memaksimalkan ruang dan lahan yang ada di
In order to maximize the utility of space in every COCO
sumber penghasilan Bisnis Non BBM serta memberikan
Retail offers Property Management business as benefit it
setiap SPBU COCO dan menjadikannya salah satu nilai tambah kompetitif bagi SPBU COCO, Pertamina Retail menawarkan bisnis Properti Management. Sampai dengan tahun 2012, mitra usaha telah memanfaatkan
penawaran ini untuk mendirikan restoran, cafe, Garuda
check-in Point, travel, toko, kantor, pencucian mobil, ATM
gas stations and to add its competitive value, Pertamina as the Company’s income. Until 2010, its partners have
benefitted the offer to launch restaurants, cafes, Garuda
airlines check-in and travel, stores, offices, car wash, ATM and others.
dan lain sebagainya.
PERIKLANAN DAN MEDIA LUAR RUANG
ADVERTISING AND OUTDOOR MEDIA
Guna memberikan nilai tambah secara ekonomi di luar
To add economical value besides its main business
sebagai penyedia bahan bakar untuk kepentingan publik,
serving as public fuel provider, Pertamina Retail valued
Pertamina Retail memanfaatkan area SPBU sebagai
Media Luar Ruang/Media Dalam Ruang dengan program: • Penawaran langsung kepada Advertising Agent untuk pemanfaatan area di sekitar SPBU
and without reducing gas stations’ function and value in
gas stations area as Indoor/ Outdoor Media placement with these programs below:
• Direct offer for Advertising Agents to optimize its stations area
• Menggunakan database yang dibuat oleh konsultan
• Conduct database programmed by consultant to
pihak Agensi/periklanan dalam memanfaatkan area di
agencies due to optimize its gas stations’ area through
untuk melakukan penawaran dan kerjasama dengan SPBU.
create advertisement and cooperation with advertising sample pictures.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
bisnis utama tanpa mengurangi nilai dan fungsi SPBU
39
Bidang Usaha Business Activities
PROMOSI DAN KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
PROMOTION AND PARTNERSHIP WITH THIRD PARTY
Pertamina
Pertamina Retail also offers Promotion and Partnership
Retail
juga
menawarkan
promosi
dan
kerjasama dengan pihak ketiga. Kemitraan ini terbuka luas untuk pemangku kepentingan dari industri perbankan, asuransi dan musik dengan bentuk kerjasama yang sangat bervariasi mulai penjualan CD, promo debit card perbankan, serta perlindungan asuransi.
from
banking,
insurance
and
music
industries with various cooperation such as CD sales, bank debit promo and insurance protection.
ATM & EDC BUSINESS
Usaha bisnis ATM & EDC ditawarkan oleh Pertamina
ATM & EDC business Pertamina Retail offers is due to
transaksi banking tanpa harus datang ke bank yang
having to come to the bank. EDC is a tool to ease the
bersangkutan. EDC adalah alat untuk mempermudah PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
shareholders
USAHA ATM & EDC
Retail untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan
40
with third parties. The partnership is available for
transaksi penjualan melalui kartu kredit ataupun kartu debit yang diterbitkan oleh PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT CIMB Niaga Tbk., dan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kedua fasilitas ini memastikan kemudahan transaksi dan pembayaran di semua kegiatan.
simplify its customers for banking transaction without
marketing transaction with credit or debit card from PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT CIMB Niaga Tbk., and PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Both facilities are aimed to ease transaction and payment in every activities.
Sekilas Peristiwa 2012 Events Highlight 2012
13-15 Februari February 13-15th
Pameran Produk Pertamina di Yogya Junction, Bogor Pertamina Retail melalui salah satu usahanya, Bright, bekerjasama dengan Yogya Junction Bogor memperkenalkan produk Pelumas Pertamina Pertamina’s Product Exhibition at Yogya Junction, Bogor Pertamina Retail through one of its business, Bright, partnering with Yogya Junction Bogor launched Pertamina Lubricant products.
13 Juni June 13th
Kerjasama Dengan PT Bank Mandiri Kerjasama dengan PT Bank Mandiri memungkinkan Pertamina Retail yang telah mengelola 80 SPBU COCO di berbagai wilayah Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas Mandiri Virtual Account. Dengan fasilitas ini, dana pembelian BBM di masing-masing SPBU serta pembayaran dari pelanggan dapat langsung disetorkan secara real time. In collaboration with PT Bank Mandiri The cooperation with PT Bank Mandiri ables Pertamina Retail operates 80 COCO gas stations all over Indonesia in order to utilize Mandiri Virtual Account facility. With the facility, petroleum purchase funding from gas stations and its customers’ payment can be directly paid at the same time.
June 20th
Peluncuran Outlet Pertamax Racing Pertamina telah memasarkan Pertamax Racing dalam kemasan pail 20 liter sejak Desember 2010 dengan wilayah pendistribusian yang tersebar di 53 SPBU COCO DKI dan Jawa dan 14 SPBU di Sumatera. Pertamax Racing kini tersedia di SPBU COCO 31.129.02 Kuningan dan SPBU COCO 31.122.40 Pertamax Series Pondok Indah dengan penjualan melalui dispenser. Pertamax Racing Outlet Launching Pertamina has marketed Pertamina Racing in a 20 liter packs since December 2010 in 53 COCO gas stations in DKI Jakarta and Java, also in 14 gas stations in Sumatera. Pertamax Racing now available in COCO gas station 31.129.02 Kuningan and COCO gas station
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
20 Juli
31.122.40 Pertamax Series Pondok Indah selling by dispensers.
41
Sekilas Peristiwa 2012 Events Highlight 2012
Partisipasi Dalam Event Indonesia International Motor Show (IIMS) Pertamina Retail memperkenalkan kepada pengunjung IIMS beberapa produk Pertamina yang dijual di gerai Bright meliputi Pertamina DEX,
20-30 September September 20-30th
Pertamax Racing, dan Fastron Gold Participation in Indonesia International Motor Show (IIMS) Event Pertamina Retail introduced IIMS to Pertamina products sold in Bright Stores including Pertamina DEX, Pertamax Racing and Fastron Gold.
Temu Pisah Komisaris Utama Acara temu pisah dilakukan untuk melepas Komisaris Utama Pertamina Retail yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Djoko Prasetyo
10 Oktober October 10th
(Periode 2011-2012) dan digantikan dengan Bapak Suhartoko selaku SVP Fuel marketing & Distribution PT Pertamina (Persero). President Commissioner’s Farewell The farewell was conducted to commemorate the acquittance of Pertamina Retail President Commissioner which held by Mr. Djoko Prasetyo (Period 2011-2012) and subtituted by Mr. Suhartoko as SVP Fuel Marketing & Distribution of PT Pertamina (Persero).
Bright Musicoustic Sebagai hiburan bagi pelanggan SPBU Pertamina yang sedang beristirahat saat mudik, Pertamina Retail mengadakan even Bright Musicoustic berlokasi di SPBU COCO Cipularang KM 88A. Bright Musicoustic As the entertainment to Pertamina gas station’ customers, Pertamina PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Retail generated a Bright Musicoustic event for its customers when
42
resting in travelling that located in COCO gas station Cipularang KM 88A.
6-9 Desember December 6-9th
Sekilas Peristiwa 2012 Events Highlight 2012
11-15 Desember December 11-15th
Pengundian Grandprize Promo Bright Fiesta Pertamina Retail melakukan pengundian grandprize berupa 2 unit motor Honda Tiger. Acara ini dihadiri oleh pejabat PT Pertamina Retail dan dimeriahkan hiburan band akustik. Bright Fiesta Promo Grandprize Door Prize Pertamina Retail conducted the door prize for 2 units Honda Tiger motorcycle. The event was attented by PT Pertamina Retail officials and festived by an accoustic band.
19 Desember December 19th
Penandatanganan Nota Kesepahaman Dengan PT Askrindo Penandatanganan dimaksudkan untuk memberi kesempatan yang lebih luas terkait kerjasama jaminan pembiayaan dan lain-lain di antara kedua belah pihak. Signing of Agreement Decree with PT Askrindo The signing was aimed to broaden the opportunity to cooperate with payment guarantee and others for both parties.
December 27th
Selebrasi Hari Ulang Tahun Pertamina Ke-55 Bright membuat replica Bright Store dan Bright Café di wilayah area event Pertamina Days. Celebration of Pertamina 55th Anniversary Bright generated a Bright Store and Bright Cafe’s replica in Pertamina Day event area. PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
27 Desember
43
Struktur Organisasi Organization Structure
Direktur Utama President Director Giri Santoso
Kepala Satuan Pengawas Internal Head of Internal Audit Agustiadi Wardana
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary M. Ivan Asmara
Direktur Operasi Operation Director Romulo Hutapea
Direktur Keuangan Finance Director Tenny RA Rusdy
Manager Keuangan Finance Manager Budi Afandy
Manager Umum General Manager M. Yasin Mustopa
Manager Operasi Operation Manager Edith I Triyadi
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Unit Bisnis Business Unit
44
Manager Teknik Technical Manager Agus Witjaksono
Manager NFR NFR Manager Achmad Wahyudi
Manager Bright Bright Manager Eko Budiono
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Vision, Mision & Company’s Value
Visi | Vision Menjadi perusahaan retail yang profesional, unggul dan mandiri.
Becoming a professional, leading and independent company.
Misi | Missions • Mendukung usaha pertamina dalam mempertahankan posisi market leader usaha retail di pasar domestik
• Meningkatkan citra Pertamina melalui jaringan retail SPBU milik Pertamina
• Menjadi salah satu kontributor perolehan laba PT Pertamina (Persero)
• Mengembangkan usaha retail Pertamina dan Niaga BBM di pasar domestik dan internasional dengan optimalisasi jaringan retail
• Supporting Pertamina’s effort in maintaining the market leader’s position in domestic market’s retail business
retail network of Pertamina
• Becoming one of the PT Pertamina’s (Corporation) profit contributors
• Developing
Pertamina
and
Niaga
petroleum’s
retail business domestically and internationally by optimizing the retail’s network.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
• Boosting Pertamina’s image through the gas station’s
45
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Vision, Mision & Company’s Value
Filosofi Logo
Logo’s Philosophy
Logo Pertamina Retail merupakan simbol atas semangat
Pertamina Retail’s logo is a symbol of Pertamina’s spirit
Pertamina yang terangkum dalam tiga warna pada logo.
epitomized in the logo’s three colors.
Warna Merah
Red Color
: Melambangkan kerja keras seluruh warga Pertamina, keberanian,
menghadapi berbagai tantangan
Green Color
yang ramah lingkungan dan terhadap lingkungan
: Melambangkan sisi baik, sifat
readiness in facing every challenge
: Representing the source of energy which is environment-friendly and
a reflection of environment-caring
cerminan Pertamina yang peduli Warna Biru
every Pertamina’s community, bravery, shrewdness, and
kecerdasan, dan kesiapan
Warna Hijau : Melambangkan sumber energi
: Representing the hard work of
Blue Color
terpercaya, dan tanggungjawab
Pertamina
: Representing the Pertamina’s
amicable side, trustworthy, and responsible
Pertamina
Warna dominan dalam logo Pertamina adalah merah.
The dominant color in Pertamina’s logo is red. As an
merah
is a part of the red and white color in Indonesian’s flag.
warna
Indonesian’s national company, Pertamina’s red color
merah putih Bendera Indonesia. Pertamina senantiasa
Pertamina consistently represents Indonesia in the world
Sebagai
perusahaan
Pertamina
nasional
merupakan
Indonesia,
bagian
dari
warna
merepresentasikan Indonesia di seluruh dunia dan
and a pride of Indonesia.
Pertamina Retail, yang merupakan anak perusahaan
Pertamina Retail, which is a subsidiary of PT Pertamina
Pertamina untuk menunjukkan bahwa Pertamina Retail
the same commitment of Pertamina Retail in managing
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
menjadi kebanggaan nasional.
46
PT
Pertamina
(Persero),
memakai
warna
Merah
juga memiliki komitmen yang sama dalam bisnis yang dikelolanya.
(Corporation), utilizing the red color of Pertamina to show the business.
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Vision, Mision & Company’s Value
Nilai-Nilai Perusahaan
Company’s Value
Pertamina Retail selalu memegang teguh nilai-nilai
Pertamina Retail consistently holds the company’s value
perusahaan yang terangkum dalam 6C sebagai berikut:
epitomized in 6C as listed below:
Clean
Clean
kepentingan, menolak suap dan korupsi, serta menjunjung
repudiating bribes and corruptions, and honoring integrity
Mengelola secara profesional, menghindari benturan,
Managing professionally, avoiding any collision, interest,
tingggi kepercayaan dan integritas.
and trustworthiness.
Competitive
Competitive
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
international scale, encouraging developments through
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
Capable of competing in both regional scale and
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
investments, establishing cost-awareness culture and
Confident
Confident
Berperan
dalam
pembangunan
ekonomi
nasional,
appreciating services.
Contributing in national economy’s development, being
menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun
a pioneer in state-owned enterprises (BUMN) and
kebanggan bangsa.
constructing the national’s pride.
Customer Focused
Customer Focused
Berorientasi
pada
kepentingan
pelanggan
dan
Orienting to customers’ interest and committing to provide
berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik
the best service to the customers.
Commercial
Commercial
mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis
taking decisions based on healthy business principles.
Capable
Capable
dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi
professionals, talented and mastering a high technical
pengembangan.
and development.
kepada pelanggan.
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,
Establishing added values by commercial orientation,
yang sehat.
Managed
by
directors
and
employees
who
are
berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
control, committing in establishing research’ capability PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional
47
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler pada tanggal 2 Oktober 2012, susunan Dewan Komisaris PT Pertamina Retail adalah sebagai berikut:
Based on Circular General Meeting of Shareholders
(GMS) conducted on October 2, 2012, the composition of PT Pertamina Retail Board of Commissioners is listed below:
PROFIL DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama
: Suhartoko
Komisaris Independen : Mariatul Aini Komisaris
: Nursatyo Argo
PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner
: Suhartoko
Commissioner
: Nursatyo Argo
Independent Commissioner : Mariatul Aini
Suhartoko, 53 Tahun Komisaris Utama |
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
President Commissioner
48
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Career’s history and Working Experiences
pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1986 beliau
1984. In 1986, he worked as a Technical Staff of PPDN
Jakarta. Pada tahun 1988 beliau menjabat sebagai
Engineer Supervisor. of TPA UPMS V, Surabaya. His
beliau berlanjut sebagai Pws. Teknik Perencanaan
of UPDN V, Surabaya in 1992. In 1995, he worked as
beliau menjabat sebagai Kepala TPA Teknik UPPDN V,
1998, he worked as the Chief Supervisor of PPDN Civil
sebagai Pws. Utama Perencanaan Sipil Dinas Teknik
next position is as a PPDN Technical Planning Sub-
selanjutnya adalah sebagai Kasubdin Perencanaan
worked as a Technical Chief of UPPDN I Medan. In 2003,
2001 beliau menjabat sebagai Kepala Teknik UPPDN I
Marketing Section of Hilir Directorate. He also worked as
Bapak Suhartoko bekerja di PT Wiratman & Associate
Mr. Suhartoko worked in PT Wiratman & Associate in
bekerja sebagai Staff Teknik Direktorat PPDN III di
Directorate III in Jakarta. In 1988, he worked as a Civil
Pws. Teknik Sipil Seksi TPA UPMS V, Surabaya. Karir
career continued as a Supervisor of Engineering Planning
UPDN V, Surabaya pada tahun 1992. Pada tahun 1995
the chief of Technical TPA UPPDN V, Surabaya. In
Surabaya. Kemudian pada tahun 1998 beliau menjabat
Enginerering Department, in Dit PPDN. Mr. Suhartoko’s
PPDN, di Dit. PPDN. Jabatan Bapak Suhartoko
Service Chief, in Hilir Directorate in 2000. In 2001, he
Teknik PPDN, Dit. Hilir pada tahun 2000. Pada Tahun
he worked as Marketing’s Technical Service Manager-
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Medan. Dan pada tahun 2003 menjabat sebagai Manajer
a General Manager of UPMS VII, later as a Marketing
menjabat sebagai General Manager UPMS VII, Makassar
he worked as a Charter Vice President in Shipping section
Vice President Charter Dit. Hilir Bidang Perkapalan dan
President, Shipping Section Hilir Directorate. He worked
Operasi Perkapalan, Dit. Hilir Bidang Perkapalan. Beliau
PT Pertamina’s head office in 2009-2011. He worked as
Jasa Teknik Bidang Pemasaran-Dit.Hilir. Beliau juga
Unit VII’s General Manager, Makassar in 2006. In 2007,
pada tahun 2006. Pada tahun 2007, menjabat sebagai
Hilir Directorate and as a Shipping Operation’s Vice
pada tahun 2008, menjabat sebagai Vice President
as Shipping’s Senior Vice President, Dit-.Pms & Niaga-
menjabat sebagai Senior Vice President Perkapalan, Dit.
an SVP of Fuel Marketing & Distribution. Marketing &
tahun 2009 sampai 2011. Beliau menjabat sebagai SVP
1st of August, 2012.
Pemasaran & Niaga Kantor Pusat PT Pertamina pada
Trading Directorate - PT Pertamina’s head office in the
Fuel Marketing & Distribution. Dit.Pemasaran & Niaga
Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) pada tanggal 1 Agustus 2012.
Riwayat Pendidikan
Education Background
pada tahun 1983.
Technology (ITB) in 1983.
Mr. Suhartoko graduated from Bandung Institute of PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Bapak Suhartoko lulus dari dari Institut Teknologi Bandung
49
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Mariatul Aini, 49 Tahun
Komisaris Independen |
Independent Commissioner Riwayat Jabatan dan Pengalaman kerja
Career’s history and Working Experiences
Keuangan Republik Indonesia menjabat sebagai Staf di
of Republic Indonesia as a Staff in Retirement Fund
bekerja sebagai Dosen di Universitas Indonesia pada
a lecturer in Universitas Indonesia and in 1997, she
Head of Section of Geothermal Revenue at Directorate
at Directorate of Non Tax Revenue. In 1999, she worked
sebagai Dosen di Universitas Paramadina Jakarta. Pada
2001, she worked as the Head of Section of The State
State Own Enterprises Revenue at Directorate of Non Tax
Revenue. She was listed as the Head of Sub Directorate
Directorate of Geothermal, Down Stream Oil and Gas and
Own Enterprises Revenue in 2006. In 2008, she worked
Dan pada tahun 2008 menjabat sebagai Head of Sub
Stream Oil and Gas Revenue. She worked as the Director
Revenue. Beliau menjabat sebagai Director of Budgeting
General of Budget in 30th of June 2009.
Pada tahun 1991 Ibu Mariatul Aini bekerja di Departemen
In 1991, Mrs. Mariatul Aini worked in Finance Ministry
Departemen Dana Pensiun. Ibu Mariatul Aini kemudian
Department. In 1996, Mrs. Mariatul Aini worked as
tahun 1996 dan pada tahun 1997 beliau menjabat sebagai
worked as the Head of Section of Geothermal Revenue
of Non Tax Revenue. Pada tahun 1999 beliau bekerja
as a lecturer in Universitas Paramadina, Jakarta. In
tahun 2001 menjabat sebagai Head of Section of The
Own Enterprises Revenue at Directorate of Non Tax
Revenue. Beliau tercatat menjabat sebagai Head of Sub
of Geothermal, Down Stream Oil and Gas and The State
The State Own Enterprises Revenue pada tahun 2006.
as the Head of Sub Directorate of Geothermal and Down
Directorate of Geothermal and Down Stream Oil and Gas
of Budgeting Regulatory Harmonization at Directorate
Regulatory Harmonization at Directorate General of
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Budget pada tanggal 30 Juni 2009.
50
Riwayat Pendidikan
Education Background
Bogor pada tahun 1982 dan pada tahun 1992 melanjutkan
Bogor Agricultural Institute (IPB) in 1982 and continued
Winconsin, USA.
University of Wisconsin USA in 1992.
Ibu Mariatul Aini mengambil kuliah di Institute Pertanian
Mrs. Mariatul Aini finished her bachelor’s degree from
pendidikan di bidang Administrasi Bisnis di University of
her master’s degree in Business Administration in
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Nursatyo Argo, 51 tahun
Komisaris | Commissioners
Riwayat Jabatan dan Pengalaman kerja
Career’s history and Working Experiences
Asisten Teknik bagian Teknik Pelabuhan, lalu menjabat
of Port Engineering section then as a Super Numerary
Pada tahun 1993 beliau menjabat sebagai Pws. Teknik
PWS. Sub-Service Survey Technique. The career of Mr.
sebagai Pws. Survey Subdin Tekpel pada tahun
Service Survey in 1994. in 1996, he worked as chief of
Ka.Perencanaan & Evaluasi. Pada tahun 1998 menjabat
Hidro-Oceanography & PE, and in 1999 he worked as the
beliau menjabat sebagai Ka. Ekonomik Pertamina LGJTG
he worked as Brokerage Manager’s Assistant. The next
Manajer Brokerage. Karir Bapak Nursatyo selanjutnya
from 2006 until 2008. In 2008, he worked as Shipping
dengan dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Pada tahun
2009, he worked as the Vice President of Strategic
Strategi Perkapalan. Pada tahun 2009 menjabat sebagai
as the Vice President of Downstream Inv & Buss Dev.
menjabat sebagai Vice President Renstra & Bangus.
Pertamina (Corporation) in 26th of June 2012.
Pada tahun 1990 Bapak Nursatyo Argo menjabat sebagai
In 1990, Mr. Nursatyo worked as a technical assistant
sebagai Super Numerary MT Pertamina sampai 1993.
MT.Pertamina until 1993. In 1993, he worked as a
Survey Subdin. Karir Bapak Nursatyo Argo berlanjut
Nursatyo continues as a PWS. of Port Engineering Sub-
1994. Dan pada tahun 1996 beliau menjabat sebagai
planing & Evaluation. In 1998, he worked as the Head of
sebagai Ka. Hidro Oceanografi & PE, pada tahun 1999
Head of Economy of Pertamina LGJTG and in 2001
dan pada tahun 2001 beliau menjabat sebagai Asisten
career of Mr. Nursatyo is as a Ship enterprises’ Manager
adalah sebagai Manajer pengusahaan kapal sampai
Strategy Implementation’s Executive Coordinator. In
2008 beliau menjabat sebagai Korpel Implementasi
Planning & Business Development . In 2011, he worked
Vice President Operasi Perkapalan dan pada tahun 2009
Mr. Nursatyo worked as the Corporate Secretary of PT
,
Pada tahun 2011 menjabat sebagai Vice President
Downstream Investment & Business Development. Bapak
Nursatyo Argo menjabat sebagai Corporate Secretary Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) pada tanggal 26 Juni 2012.
Education Background di
Mr. Nursatyo finished his bachelor’s degree in Geodesy
tahun 1981 dan pada tahun 1996 beliau meneruskan S-2
continued his master’s degree in the same university
Bapak
Nursatyo
Argo
menempuh
pendidikan
Universitas Gajah Mada Jurusan Teknik Geodesi pada
Engineering in Universitas Gadjah Mada in 1981 and
Pasca Sarjana di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
1996.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Riwayat Pendidikan
51
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Based on Circular General Meeting of Shareholders
Direksi PT Pertamina Retail adalah sebagai berikut:
PT Pertamina Retail Board of Directors is listed below:
Sirkuler pada tanggal 19 April 2011, susunan Dewan
Presiden Utama
: Giri Santoso
(GMS) conducted on April 19, 2011, the composition of
President Director : Giri Santoso
Direktur Operasi : Romulo Hutapea
Operation Director : Romulo Hutapea
Direktur Keuangan : Tenny RA. Rusdy
Finance Director
: Tenny RA. Rusdy
Giri Santoso, 50 Tahun Direktur Utama |
President Director Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Career’s history and Working Experiences
(Persero) pada tahun 1990. Pada tahun 2002 menjabat
(Persero) in 1990. Mr. Giri Santoso was assigned as
Bapak Giri Santoso memulai karirnya di PT Pertamina sebagai Kepala Wilayah Pemasaran Pelumas IV di Semarang. Bapak Giri Santoso kemudian menjabat
sebagai Manajer Pemasaran Industri & Marine, Bid. Pemasaran Dit. Hilir pada tahun 2004. Pada tahun 2006
menjabat sebagai General Manager Unit Pemasaran VIII, Jayapura. Pada tahun 2007, beliau menjabat sebagai
General Manager Unit Pemasaran VI, Balikpapan dan pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai General Manager Pemasaran BBM Retail Region VI, Balikpapan.
Bapak Giri Santoso menjabat sebagai Direktur Utama PT
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Pertamina Retail sejak tanggal 01 Mei 2009.
52
Riwayat Pendidikan Bapak
Giri
Santoso
berhasil
menyelesaikan
pendidikannya di Universitas Trisakti Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1988. Beliau mengikuti Program Training PT Pertamina (Persero) pada tahun 1989.
Mr. Giri Santoso started his career at PT Pertamina
Lubricant IV Semarang Head Regional of Marketing in 2002. Mr. Giri then was assigned as Industry & Marine
Manager of Marketing in downstream Directorate
Marketing Unit in 2004. In 2006, he was assigned as Marketing Unit General Manager VIII, in Jayapura. In 2007, he then was charged as Marketing Unit General Manager VI, Upms VI in Balikpapan and in 2008 he worked
as Marketing General Manager BBM Retail Region VI, Balikpapan. He was assigned as PT Pertamina Retail President Director since May 1st, 2009.
Education Background
Mr. Giri Santoso received his education in Trisakti
University, Jakarta in Engineering in 1988. He joined PT Pertamina Head Office Training Program in 1989.
Profil Direksi Board of Directors Profile
Romulo Hutapea, 49 Tahun Direktur Operasi |
Operation Director
Bapak Romulo Hutapea memulai karirnya di PT Pertamina
(Persero) pada tahun 1992. Pada tahun 2006 beliau menjabat sebagai Wira Penjualan I Medan dan sebagai
Manajer Pemasaran LPG, Bidang Pemasaran Dit.Hilir. Karir beliau selanjutnya adalah sebagai Asisten Manajer Pertamina Way, Bidang Pemasaran Dit.Hilir pada tahun
2007 dan sebagai Sales Area Manajer Upms. III Jakarta. Pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai Manager Gas
Domestik Region II Jakarta. Pada tahun 2009 menjabat sebagai
Manager
Marketing
LPG,
Dit.Pemasaran
& Niaga Kantor Pusat Pertamina. Pada tahun 2009
menjabat sebagai Manajer Operation Retail & Pricing,
Dit.Pemasaran & Niaga Kantor Pusat Pertamina. Bapak
Romulo Hutapea menjabat sebagai Direktur Operasi PT Pertamina Retail sejak tanggal 01 Mei 2011. Riwayat Pendidikan
Pada tahun 1988 Bapak Romulo Hutapea lulus pendidikan S-1 Universitas Sumatera Utara, Medan jurusan Ekonomi
Manajemen dan tahun 2004 lulus pendidikan S-2 Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Career’s history and Working Experiences
Mr. Romulo Hutapea started his career at PT Pertamina (Persero) in 1992.
He was assigned as Fuel Sales
Officer Rayon I Medan and LPG Marketing Manager Hilir Directorate in 2006, Marketing Directorate-Downstream
in 2007 and Sales Area Manager DKI Jakarta, Upms. III Jakarta. In 2008, he was charged as Domestic Gas
Manager Region II Jakarta-Gas Domestic Region 2. In 2009, he was assigned as LPG Marketing Manager in
Marketing & Trade Directorate-Pertamina Head Office. In the remaining 2009 he worked as Retail & Pricing
Operation Manager, Marketing & Trade DirectoratePertamina Head Office. Mr. Romulo Hutapea was
appointed as PT Pertamina Retail Operation Director, PT Pertamina Retail since May 10th, 2011.
Education Background
In 1988, Mr. Romulo Hutapea received his bachelor
degree in Economy Major and received his Master Degree in Management Business Sam Ratulangi in Manado.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
53
Profil Direksi Board of Directors Profile
Tenny RA. Rusdy, 48 Tahun Direktur Keuangan | Financial Director
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Career’s History and Working Experiences
karirnya di PT Pertamina (Persero). Pada tahun 2005
(Persero) in 1990. In 2005, he was assigned as Finance
Keuangan, Direktorat Umum & SDM. Pada tahun 2006
Human Resources Directorate. In 2006, he worked as
Karir Bapak Tenny selanjutnya adalah sebagai Manajer
as Finance Manager, Upms I Medan in 2007. In 2008,
2008 menjabat sebagai Manajer Keuangan Upms V
Surabaya. In 2009, he worked as Business Analyst
Manajer Analisa Bisnis AP/JV,
Management Head Office PT Pertamina (Persero). Mr.
Pada tahun 1990 Bapak Tenny RA. Rusdy memulai
Mr. Tenny RA. Rusdy started his career at PT Pertamina
menjabat sebagai Asisten Manajer Implementasi Proses
Process Implementation Manager Assistant, General &
menjabat sebagai Kepala Akuntansi, Upms. III Jakarta.
Head Accountant, Upms. III Jakarta. His career continued
Keuangan Upms. I Medan pada tahun 2007. Pada tahun
he worked as Finance Marketing Manager Region V,
Surabaya. Pada tahun 2009 beliau menjabat sebagai
Manager AP/JV, Investment Plan Directorate & Risk
Risk Management Kantor Pusat PT Pertamina (Persero).
Tenny was assigned as PT Pertamina Retail Finance
Dit.Investment Plan &
Bapak Tenny menjabat sebagai Direktur Keuangan PT
Director, since August 12th, 2010.
Riwayat Pendidikan
Education Background
Padjajaran jurusan Akuntansi tahun 1988 dan S2 Ekonomi
in Accountancy in 1988 and received his master degree
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Pertamina Retail sejak tanggal 12 Agustus 2010.
54
Bapak Tenny RA Rusdy adalah alumni Universitas
Mr. Tenny graduated from Padjajaran University majoring
Manajemen di Universitas Indonesia tahun 1997.
in Management Business Indonesia University in 1997.
55
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pertamina Retail meyakini bahwa sumber daya manusia yang unggul merupakan aset penting untuk menunjang perjalanan bisnis Pertamina Retail agar selaras dengan visi yang ingin diraih. Pertamina Retail is strongly believe that human resources is an essential asset for supporting Pertamina Retail’s business in accordance with its vision.
Pertamina Retail telah memantapkan diri menjadi
Pertamina Retail has become infamous in Indonesia retail
penjualan tidak hanya ritel Bahan Bakar Minyak (BBM)
year 2012 has appeared to be the moment for Pertamina
perusahaan ritel terkemuka di Indonesia dengan fokus tetapi juga ritel Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM).
Tahun 2012 merupakan tahun kerja keras bagi Pertamina Retail untuk menunjukkan kepada stakeholders dan masyarakat luas bahwa Pertamina Retail mampu bersaing
dan menjadi pemimpin bisnis ritel. Meskipun bisnis ritel
yang dikelola Pertamina Retail terhitung baru, tetapi
company with not only fuel retail but also non-fuel. The Retail to prove its stakeholders and to public its expertise
to lead retail business. Although Pertamina Retail was new in retail business, but the improvement it achieved in
2012 showed a significant improvement. This was caused by Pertamina Retail’s unrivaled human resources.
perkembangan yang dicapai di tahun 2012 menunjukkan
angka yang signifikan. Hal ini salah satunya dikarenakan
dukungan sumber daya manusia Pertamina Retail yang
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
berkualitas.
56
Pertamina Retail meyakini bahwa sumber daya manusia
Pertamina Retail is strongly believe that human resources
perjalanan bisnis Pertamina Retail agar selaras dengan
business in accordance with its vision. Human resources
yang unggul merupakan aset penting untuk menunjang visi yang ingin diraih. Sumber daya manusia juga menjadi
tulang punggung Pertamina Retail dalam bisnis ritel yang
dari tahun ke tahun persaingannya semakin ketat. Oleh
is an essential asset for supporting Pertamina Retail’s has become its vital asset in the fierced business. Due
to improve its human resources, Pertamina Retail
continually generates its employees’ competency from
karena itu, Pertamina Retail senantiasa mengembangkan kompetensi pekerja dimulai dari perencanaan kebutuhan
SDM, sistem rekrutmen, hingga program pelatihan dan
planning a good human resources needs, recruitment system, trainings and other development programs.
pengembangan.
Dalam pengembangan usahanya, Pertamina Retail
In expanding its business, Pertamina Retail appraised
kerja dengan mengacu kepada kebutuhan organisasi,
organization’s need reflected in the Company Long Term
melakukan penilaian kebutuhan dan kapabilitas tenaga yang tercermin dalam RJPP/RKAP dan Rencana Strategis.
organisasi
Berdasarkan tersebut,
kebutuhan
Pertamina
pengembangan
Retail
memastikan
kebutuhan tenaga kerja di masing-asing fungsi melalui
permintaan disesuaikan kebutuhan terhadap waktu, jumlah, dan jabatan termasuk di dalamnya kriteria,
its employees’ need and capability as required in the
Plan/ Work and Budget Plan and Strategic Plan. Based
on the organization’s improvement, Pertamina Retail ensured its function managed properly in accordance with
the available time, numbers, position, criteria, level and capacity.
golongan/posisi dan kapasitas (jumlah orang) sesuai dengan kebutuhan.
Proses Rekrutmen Tenaga Kerja Baru
New Employee Recruitment Process
Kebutuhan tenaga kerja baru di Pertamina Retail dibagi
The employee in Pertamina Retail is divided into 2
Pertamina Retail dan pekerja tetap) dan Outsourcing
Pertamina Retail and employees) and Outsourcing (those
(dikontrak oleh vendor). Proses penerimaan tenaga kerja baru adalah sebagai berikut:
• SDM menyusun perencanaan jumlah tenaga kerja (Man Power Planning) per fungsi berdasarkan hasil analisa masing-masing fungsi
categories which are Organic (those contracted by contracted by vendors). The recruitment process was as follows:
• Human Resources Division conducted a Man Power Planning per Function based on each function needs
• Pencarian kandidat dilakukan melalui media cetak
• The search was conducted through printed and
• Kandidat yang memenuhi kualifikasi administratif akan
• Candidates fulfilled the administrative requirements
dan elektronik
menjalani tes kesehatan. Tes kesehatan ini dijalankan
oleh kandidat yang akan dipekerjakan dengan status PKWT.
electronic media
would go through a medical check up. The check up would be performed for full-time employees
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
menjadi 2 kategori yaitu kategori Organik (dikontrak oleh
57
Sumber Daya Manusia Human Resources
• Hasil psikotes, interview dan tes kesehatan akan menentukan diterimanya calon tenaga kerja tersebut.
• Setelah diterima bekerja, pekerja baru akan mengikuti induction training yang dilaksanakan oleh SDM dan
• Psychology test, interview and medical check up would determine the candidates’ working approval
• After assigned as employees, they would conduct
induction training the HRD or other training center
pelatihan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing
generate as the functions’ requirement.
fungsi.
Komposisi Karyawan
Composition of Employees
Jumlah pekerja unit Pertamina Retail hingga 31 Desember
The total employees of Pertamina Retail’s unit until 31
2012 adalah 3.355 orang terdiri dari pekerja kantor pusat sebanyak 184 orang dan pekerja di unit SPBU & Bright
stations and Bright.
Komposisi pekerja Pertamina Retail adalah sebagai
The composition of employees is demonstrated as follows:
Jumlah tenaga kerja kantor pusat Pertamina Retail berdasarkan fungsi Keterangan / Description
Jumlah / Total
Total employees of Pertamina working at the Head Office by position
Direksi
Operasi
NFR
Bright
Teknik
Keuangan
SPI
Sekper
Umum
3
103
14
35
10
31
4
2
40
Jumlah tenaga kerja kantor pusat Pertamina Retail berdasarkan usia
Keterangan / Description
Jumlah / Total
Total employees of Pertamina working at the Head Office
by age
< 25
25 - 30
31 - 35
36 - 40
41 - 45
46 - 50
> 55
27
96
71
24
16
7
1
Jumlah tenaga kerja kantor pusat Pertamina Retail berdasarkan pendidikan
Total employees of Pertamina working at the Head Office by education
Keterangan / Description
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
employees in head office and 3.171 employees in gas
sebanyak 3.171 orang.
berikut:
58
December 2012 was 3.355 people, consisting of 184
Jumlah / Total
< SMA
D3 - S1
S2 - S3
43
127
14
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sistem Pengembangan SDM pengembangan
SDM
di
Pertamina
Retail
diarahkan melalui program BPM (Bimbingan Pelatihan Manajemen) yang difokuskan kepada:
HR Development System at Pertamina Retail is managed
through BPM program or Management Training Course, which place emphasis on:
• Manajerial, meliputi kemampuan pengelolaan usaha
• Managerial skills, including business management
yang berfokus pada penciptaan revenue yang
leadership focusing on generating optimum revenue
dan manajemen SPBU, entrepreneurial leadership maksimal serta efisiensi berdaya saing.
• Operasional, meliputi kemampuan melaksanakan operation excellent pada setiap transaksi dan persiapan kehandalan SPBU secara total (zero complaint operation).
• Melakukan penjelasan operasi yang tepat sebagai upaya
membangun
leadership
services
pada
pelaksanaan operasi bisnis Pertamina Retail (sales supervisory skills).
• Menerapkan
KPI
pelayanan/service
level
dan
menyiapkan sosialisasi SOP, agar operasi SPBU dapat memiliki kualitas service level yang maksimal.
skill and gas station management/entrepreneurial and efficiency for good competitiveness.
• Operational/functional
skills,
including
operation
excellent in all transactions and high-performance
in gas station management with zero complaint operation.
• Delivering good explanation on operation for service
leadership in the implementation of business operation of Pertamina Retail/sales supervisory skills.
• Implementing KPI of service/ service level and
preparing SOP dissemination so as to deliver optimum quality of the operation in gas station.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Sistem
HR Development System
59
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pertamina Retail secara periodik melakukan pelatihan
Pertamina Retail has periodically conducted internal
pelatihan eksternal untuk meningkatkan kompetensi dan
both inside and outside Indonesia, to hold training which
telah melakukan berbagai pelatihan baik internal maupun
In 2012, total expense incurred to conduct trainings was
internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga
trainings and created partnership with external institutions,
produktivitas pekerja. Pada tahun 2012, Pertamina Retail
is aimed to improve its employees’ skills and productivity.
eksternal untuk meningkatkan kompetensi sumber daya
Rp 201.905.000. The trainings are:
yang dimiliki dengan total biaya Rp 201.905.000 sebagai berikut:
Table of Internal Trainings
Tabel Pelatihan internal Pelatihan
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Training
60
Jumlah Peserta
Jumlah jam
Number of Participants
The amount of time
HSSE
32
12
Workshop PQA
27
8
Sosialisasi SOP Keuangan
8
10
SOP Keuangan
10
12
Feasibility Studies
22
8
ABC Keselamatan Kerja
6
1
Power Point Batch 1
10
7
Power Point Batch 2
8
7
Power Point Batch 3
9
7
Power Point Batch 4
8
7
Power Point Batch 5
7
7
Basic Autocad
8
5
Sosialisasi SOP Pengadaan
27
4
Refreshment Optimalisasi System Advanz Reg III
45
7
Sosialisasi SPD
12
3
Perencanaan Laba & Analisa Leverage & Capital Budgeting
1
8
Stock Opname
24
3
Perumusan Buku Saku
9
3
Training Arus Minyak Lanjutan & Kebijakan Keuangan
35
3
Training SPBG Daan Mogot
9
6
Training HRIS
16
8
Sumber Daya Manusia Human Resources
Table of External Trainings Pelatihan Training
Jumlah Peserta
Jumlah jam
Number of Participants
The amount of time
Negotiation Skills : Achieving Successful Outcomes
3
8
Negotiation Skills & Conflict Resolution
3
8
Financial Statement Analysis
2
8
Work Load Analysis
1
8
The Executive Ready - CIO
1
8
Workshop Annual Report
4
16
Training Pajak
2
8
CNG
15
9
K3 Expo
1
3
Payroll Administration System
2
7
Workshop Perjanjian Kerja & Drafting
1
8
APMF 2012
1
9
The Professional MC
1
4
Sosialisasi Ketentuan Ketenagakerjaan
2
3
Sertifikasi LKPP
18
6
Sosialisasi BNI Syariah
26
7
Training PKPA (Legal)
1
13
Workshop ERM & RBA
1
8
Training teknik Audit Internal
3
8
IFRS Diploma & Certification
2
5
CSMS
1
9
Review PPh Pasal 21 & Update Perubahan PTKP
1
8
Workshop Dispute Resolution dan Legal gathering 2012
2
12
Program Saya Pilih Selamat Osh Expo & Aposho Conference
1
8
Break The Rules and Sell More
2
9
Workshop Nasional electrical safety
1
8
2013
Training Advance Personality development for secretary
1
12
Training Mudah Menghitung Gaji 2013
2
3
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
2
8
Strategi pengamanan dalam contract drafting
1
8
Teknik penyesuaian upah 2013
1
8
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Tabel Pelatihan Eksternal
61
Sumber Daya Manusia Human Resources
Jenjang Karir Tenaga kerja
Employee’s Career Level
Jenjang karir pekerja Pertamina Retail terdiri dari
The career level of Pertamina Retail’s employees is
• Direksi
• Board of Directors
beberapa tingkat sebagai berikut: • Manajer
• Manager
• Asisten Manajer
• Manager Assistant
• Staf Senior
• Senior Staff
• Staf Ukuran
utama
composed of several layers, demonstrated as follows:
• Staff yang
digunakan
dalam
kemajuan
The promotion for Pertamina Retail’s employee is
kapasitas tenaga kerja, dan hasil dari pencapaian KPI.
capacity, and their achievement of meeting KPI. The
karir pekerja Pertamina Retail adalah kapabilitas dan
Usulan peningkatan karir dilakukan melalui usulan
kenaikan golongan berpatokan pada Pedoman SDM dan rekomendasi atasan pekerja. Perencanaan karir
pekerja untuk dapat menempati posisi yang lebih tinggi
disesuaikan kepada kapabilitas dan kapasitas serta
posisi yang tersedia. Dalam hal ini, Pertamina Retail
conducted by assessing the employees’ capability, promotion is also performed by referring to HR Guidelines and recommendation for the employees’ superiors, as
well as by taking into account the vacant position. In that regard, Pertamina Retail will prioritize employees with long years of services to occupy such position.
mengutamakan pengisian posisi kepada pekerja yang telah berada dalam organisasi Pertamina Retail.
Setiap pejabat yang menduduki jabatan Direksi adalah
Every official serving as Director shall serve in the position
untuk Direktur Utama dan jabatan setara Manajer di PT
equivalent to Manager at PT Pertamina (Limited Liability
pejabat yang telah menduduki jabatan setara GM Pertamina (Persero). Dalam pengembangan suksesi kepemimpinan
bagi
pemimpin
senior
berdasarkan
kepada RUPS dari Pemegang Saham yang secara periodik dilakukan.
Bagi jabatan manajer, pejabat yang menduduki jabatan
the mechanism will go through the process in General Meeting of Shareholders, which will be periodically held.
For Manager position, the official occupying the position
is appointed by Senior Leaders approved by a written
pertimbangan terkait kapasitas, kapabilitas dan hasil
capacity, capability, and the achievement of KPI will
pencapaian KPI sangat mempengaruhi hasil keputusan penempatan tersebut. PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Company). In terms of promotion for senior leaders,
tersebut merupakan hasil keputusan dari Pemimpin Senior yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi,
62
equivalent to GM for President Director and position
consent from Board of Directors. Consideration regarding strongly influence the decision-making process.
Sumber Daya Manusia Human Resources
Kesejahteraan PEKERJA
Employee Welfare
Pertamina Retail selalu berusaha memenuhi ketentuan
Pertamina Retail is committed to comply with Government
pekerja berupa penyesuaian besar gaji berdasar Undang-
adjustment regulated in Regulation of Manpower No.
Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan
undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang Tenaga kerja No.13). Sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, Pertamina Retail juga menyediakan fasilitas bagi karyawan berupa:
1. Program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang meliputi:
Regulation on employees’ welfare in terms of salary
13/2003 dated March 25, 2003 (Regulation of Manpower No. 13), which is also adjusted to the capacity and applicable laws. Pertamina Retail also provides facilities for employees such as:
1. Jamsostek Program (Employee Social Security), including:
• Jaminan Hari Tua dalam hubungan kerja (JHT)
• Pension Insurance
• Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
• Accident Insurance
• Jaminan Kematian
• Death Insurance
2. Tunjangan Hari Raya
Diberikan kepada pekerja di Hari Raya
3. Tunjangan Kematian Dan Uang Duka Diberikan
kepada
meninggal dunia.
keluarga
inti
pekerja
yang
Given to employees on Holiday
3. Death and Funeral Allowance
Given to family of employees who pass away.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
2. Allowance of Holiday
63
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition
PERTAMINA RETAIL
PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL
PT PERTAMINA (PERSERO)
99,98%
0,02%
Nama Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries
Hingga tahun 2012, Pertamina Retail belum memiliki entitas anak perusahaan.
Up to 2012, Pertamina Retail has no subsidiaries.
Kronologis Pencatatan Saham Dan Efek PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Share Listing Chronologist
64
Pertamina Retail belum mencatatkan sahamnya di
Pertamina Retail has not listed its shares in Capital Market.
tentang “Kronologis Pencatatan Saham” dan “Kronologis
and Other Stock Listing Chronology in Pertamina Retail’s
Pasar Modal. Dengan demikian, tidak ada laporan Pencatatan Efek Lainnya” dalam Laporan Tahunan Pertamina Retail.
Hence, there is no report on the Share Listing Chronology Annual Report.
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
SPBU COCO Kenten, Palembang
Penghargaan / Award Juara 1 Pertamina Go To Monza Penjualan Pertamax Untuk Region II
First Winner of Pertamina Go To Monza for Pertamax Sales of Region II. 1. Juara Harapan 1 untuk Ka. SPBU Terbaik oleh Region III
Industri, Jakarta
Cikini, Jakarta MT. Haryono, Jakarta Gatot Subroto, Medan Pakuwon City, Surabaya
Contender I for The Best Head of Gas Station of Region III.
Third Winner for The Best Operator of Region III.
2. Juara III Operator Terbaik se Region III Juara II Operator Terbaik Region III
Second Winner for the Best Operator of Region III Juara Harapan III Operator Terbaik Region III
Contender II for the Best Operator of Region III Lulus Menjadi SPBU Berpredikat Pasti Pas Gold TMT 27 Januari 2012 Certified as Gas Station with Pasti Pas Gold TMT January 27, 2012.
SPBU dengan penjualan Pertamax Tertinggi untuk Program Pertamax Go to Monza Gas Station with the highest sales of Pertamax in Pertamax Go To Monza Program. 1. Operator Terbaik Penawaran BBK Promo Pertamax Go To Monza
Adisucipto, Yogyakarta
The Best Operator of Offering of BBK Promo Pertamax Go To Monza
The best performance of Gas Station for BBK sales, Intertek Audit Assessment, and
2. SPBU terbaik dari segi penjualan BBK, Penilaian Audit Intertek, dan Aspek Safety Safety Aspects.
1. Penghargaan Operator terbaik dalam program Pertamax and Fastron Go To Monza.
Solo Baru Mata Air, Padang
Pertamina ( Persero)
Second Winner for the Best Gas Station award in the anniversary of PT Pertamina (Limited Liability Company).
Beasiswa Cerdas PT. PERTAMINA (Persero)
Bright Scholarship of PT. PERTAMINA (Limited Liability Company). Reward Promosi Pertamax & Fastron Go to Monza
Reward for Pertamax & Fastron Go to Monza Promotion
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Lempuyangan, Yogyakarta
Gas Station with the highest sales of Pertamax in Pertamax Go To Monza Program.
2. Penghargaan SPBU terbaik peringkat ke 2 dalam acara peringatan ulang tahun PT.
65
Wilayah Kerja Dan Peta Operasional Working Area And Operational Map
REGION I 11.201.101
Yos Sudarso
11.201.102
Merak Jingga
11.201.104
Gatot Subroto
11.201.103
Katamso
11.294.701
Sei Ladi
11.252.501
Mata Air
11.288.601
Putri Tujuh
11.251.502
Ulak Karang
14.288.601
Bagan Besar Dumai (KSO)
REGION II 21.301.01
Kenten
21.302.04
Plaju
21.101.02
Kalianda
21.351.03
Soekarno - Hatta
21.351.05
Hasanudin
21.318.09
Bengkulu
31.107.01
Industri
31.131.01 31.102.02
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
REGION III
66
REGION IV
31.168.01
Jonggol
41.512.01
Jrakah
Pramuka
31.114.03
Daan Mogot
41.501.01
A. Yani
Abdul Muis
31.134.01
Klender
41.573.01
Teras
31.129.02
Kuningan
31.175.03
Jababeka II
41.502.02
Sultan Agung
31.103.03
Cikini
31.151.03
Taman Royal
41.551.01
Lempuyangan
31.136.02
Cililitan
31.175.04
Hyundai Cikarang
41.561.01
Magelang
31.122.03
Permata Hijau
31.127.01
Kemang Selatan
41.502.14
Kaligarang
31.153.01
BSD
31.137.01
Gandaria
41.501.28
Penggaron
31.171.01
Bekasi
31.421.01
Serang Banten
41.575.01
Solo Baru
31.411.01
Cipularang A
31.451.01
Darsono Cirebon
41.552.01
Adisucipto
31.411.02
Cipularang B
31.124.01
Fatmawati
31.406.01
Ujung Berung
31.151.04
Lippo Karawaci
31.402.01
Kiara Condong
31.114.04
Tomang
31.128.02
MT. Haryono
31.107.02
Samanhudi
31.157.01
Cikupa
31.107.03
Mangga Besar
31.175.01
Azalea
31.122.04
Pondok Indah
31.175.02
Majapahit
31.163.02
Telaga Kahuripan
31.151.02
Modernland
31.164.01
Depok Margonda
31.405.01
Kotabaru
31.127.02
Tendean
31.133.01
Otista
Wilayah Kerja Dan Peta Operasional Working Area And Operational Map
REGION VI
Dr. Soetomo
61.761.01
Karang Anyar
51.601.66
Pasar Turi
61.761.02
Sepinggan
51.601.65
Jemursari
61.751.02
Slamet Riyadi
51.681.23
Jember
61.751.01
Kusuma Bangsa
51.801.30
Denpasar
61.781.01
Pontianak
51.601.118
Pakuwon City
61.707.01
Banjarbaru
61.706.01
Kertak Hanyar
61.761.03
MT Haryono Balikpapan
REGION VII 71.902.77
Makassar
REGION VIII 71.984.04
Sorong
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
REGION V 51.601.77
67
Wilayah Kerja Dan Peta Operasional Working Area And Operational Map
Nama dan Alamat SPBU COCO yang dikelola Pertamina Retail Name and Address of COCO gas stations managed by Pertamina Retail No
No. SPBU
Lokasi / Location
Alamat / Address
REGION I 1
11.201.101
Yos Sudarso
Jl. Yos Sudarso No.6 Medan
2
11.201.102
Merak Jingga
Jl. Putri Merak Jingga No.1 Medan
3
11.201.104
Gatot Subroto
Jl. Gatot Subroto Medan
4
11.201.103
Katamso
Jl. Brigjend Katamso No. 575, Medan
5
11.294.701
Sei Ladi
Jl. Baloi Taman Kota Mas Batam
6
11.252.501
Mata Air
Jl. St. Syahrir No.08 Mata Air Padang
7
11.288.601
Putri Tujuh
Jl. Putri Tujuh Dumai
8
11.251.502
Ulak Karang
Jl. S parman Kel.ulak karang - padang
9
14.288.601
Bagan Besar (KSO)
Jl. Bagan Besar Dumai
10
21.301.01
Kenten
Jl. AKBP Cek Agus No.38 - Kenten Palembang
11
21.302.04
Plaju
Jl. Ahmad Yani Palembang
12
21.101.02
Kalianda
Jl. Lintas Sumatera Kalianda
13
21.351.03
Soekarno - Hatta
Jl. Soekarno Hatta Bandar Lampung
14
21.351.05
Hasanudin
Jl. Hasanudin teluk betung selatan -bandar lampung
15
21.318.09
Bengkulu
Jl. Kalimantan No. 2 Rt. 3 Rw. 4 Kel. Rawamakmur Permai Kec. Muara Bengkulu Kota
16
31.107.01
Industri
Jl. Industri Raya No.1 RT.003 RW.007 Kemayoran
17
31.131.01
Pramuka
Jl. Pramuka Raya
18
31.102.02
Abdul Muis
Jl. Abdul Muis No.59
19
31.129.02
Kuningan
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X2/2 RT 07/04
20
31.103.03
Cikini
Jl. Cikini Raya
21
31.136.02
Cililitan
Jl.Let Jend.Sutoyo - Cililitan
22
31.122.03
Permata Hijau
Jl. Tentara Pelajar No. 5 Arteri Permata Hijau, Jaksel
23
31.153.01
BSD
Jl. Letjend Sutopo BSD
24
31.171.01
Bekasi
Jl. Ahmad Yani No. 1 Bekasi Barat
25
31.411.01
Cipularang A
Jl. Tol Purbaleunyi KM. 88 Purwakarta
26
31.411.02
Cipularang B
Jl. Tol Purbaleunyi KM. 88 Purwakarta
27
31.406.01
Ujung Berung
Jl. Sukarno Hatta - Ujung Berung No. 728 Bandung
28
31.402.01
Kiara Condong
Jl.Ibrahim Ajie No. 390 -Bandung
29
31.128.02
MT. Haryono
Jl. MT. Haryono
30
31.157.01
Cikupa
Jl. Citraraya Utama Timur Blok O 01/10, Taman Telaga Sektor 1.3
31
31.175.01
Azalea
Jl. Azalea Raya No.1 Cikarang
32
31.175.02
Majapahit
Jl. Majapahit - Lippo Cikarang Kel. Cibatu Kec. Lemah Abang - Kab Bekasi
33
31.151.02
Modernland
Jl. Harsono - Moderland Kel. Cikokol Kec. Tangerang - Kodya Tangerang
34
31.405.01
Kotabaru
Kota Baru Parahyangan, Kel Kertajaya, Kec Padalarang
35
31.133.01
Otista
Jl. Otista Raya 69/71 Jakarta
36
31.168.01
Jonggol
Perum Citra Indah Jonggol Raya Kec.Cileungsi Kab.Bogor
37
31.114.03
Daan Mogot
Jl. Daan Mogot Raya No.2
REGION II
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
REGION III
68
Wilayah Kerja Dan Peta Operasional Working Area And Operational Map
No
No. SPBU
Lokasi / Location
Alamat / Address
38
31.134.01
Klender
Jl. Bekasi Timur Raya
39
31.175.03
Jababeka II
Jl. Menjangan ROW 12 Perum. Jababeka Bekasi
40
31.151.03
Taman Royal
Jl. Permata Raya Perum.Taman Royal Tanah Tinggi, Tangerang
41
31.175.04
Hyundai Cikarang
Jl. BIIE Kawasan Hyundai Lippo Cikarang
42
31.127.01
Kemang Selatan
Jl. Kemang selatan raya no.105A, kel.bangka kec.mampang prapatan
43
31.137.01
Gandaria
Jl. Raya Bogor KM 28 Kel.pekayon, kec.psr rebo - jakarta timur
44
31.421.01
Serang Banten
Jl. A.yani n0.87-88, kel.cimuncang kec.serang-banten
45
31.451.01
Darsono Cirebon
Jl. Brigjen Darsono, By Pass Cirebon
46
31.124.01
Fatmawati
Jl. Fatmawati no.6 kel.gandaria selatan kec.cilandak - jakarta selatan
47
31.151.04
Lippo Karawaci
Jl. RA kartini kel.panunggangan barat,kec.cibodas-kota tangerang
48
31.114.04
Tomang
Jl. Tomang Raya no.42 kel.jati pulo kec.pal merah - jakarta barat
49
31.107.02
Samanhudi
Jl. Samanhudi No. 20 Kec. Pasar Baru Kel. Sawah Besar
50
31.107.03
Mangga Besar
Jl. Mangga Besar Raya No. 140 Jakarta Pusat
51
31.122.04
Pondok Indah
Jl. Sultan Iskandar Muda Rt.011/09 Kel. Kebayoran Lama Selatan Kec. Kebayoran Lama Jakarta selatan
52
31.163.02
Telaga Kahuripan
Perum. Telaga Kahuripan Jl. Raya Parung - Bogor
53
31.164.01
Depok Margonda
Jl. Margonda Raya No. 346 Rt. 01/02 Kel. Kemiri Muka Kec. Beji Depok
54
31.127.02
Tendean
Jl. Kapten Tendean No. 38 Jakarta Selatan
55
41.512.01
Jrakah
Jl. Ry. Subah, Ds Jrakah Payung Batang
56
41.501.01
A. Yani
Jl. A. Yani No. 157 - 159 Semarang
57
41.573.01
Teras
Jl. Raya Solo - Semarang KM.20 Boyolali
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
REGION IV
69
Wilayah Kerja Dan Peta Operasional Working Area And Operational Map
No
No. SPBU
Lokasi / Location
Alamat / Address
58
41.502.02
Sultan Agung
Jl. Sisingamangaraja No. 24 Semarang
59
41.551.01
Lempuyangan
Jl. Kompol B. Suprapto Yogyakarta
60
41.561.01
Magelang
Jl. A.Yani Menowo no.138
61
41.502.14
Kaligarang
Jl. Kaligarang no 16 , Kec. Gajah Mungkur, Kota Semarang
62
41.501.28
Penggaron
Jl. Brigjen Sudiarto Pedurungan Semarang
63
41.575.01
Solo Baru
Jl.Raya Solo Baru Desa Madegondo Kec. Grogol Kab. Sukaharjo
64
41.552.01
Adisucipto
Jl. Laksda Adisucipto Km. 6 Sleman Yogyakarta
65
51.601.77
Dr. Soetomo
Jl. Dr. Soetomo - Diponegoro No. 87 - 89 Surabaya
66
51.601.66
Pasar Turi
Jl. Dupak No. 15, Ps Turi Surabaya
67
51.601.65
Jemursari
Jl. Jemursari No. 113 - 123 Surabaya
68
51.681.23
Jember
Jl. Kenanga No.83 Jember
69
51.801.30
Denpasar
Jl. Hayam Wuruk
70
51.601.118
Pakuwon City
Komp. Pakuwon City (Laguna) Kav. MU 1 No. 17 Surabaya
71
61.761.01
Karang Anyar
Jl. Letjen Soeprapto, Kr Anyar Balikpapan
72
61.761.02
Sepinggan
Jl. Marsma Iswahyudi RT. 2 Sepinggan Balikpapan
73
61.751.02
Slamet Riyadi
Jl. Slamet Riyadi RT.40 Samarinda
74
61.751.01
Kusuma Bangsa
Jl. Kusuma Bangsa Samarinda
75
61.781.01
Pontianak
Jl. A. Yani Pontianak (Sebelah Kantor DPRD Prop)
76
61.707.01
Banjarbaru
Jl. A. Yani KM.34 Banjar baru - Banjarmasin
77
61.706.01
Kertak Hanyar
Jl. A. Yani KM.9,7 Kertak-Hanyar - Banjarmasin
78
61.761.03
MT Haryono Bpp
Jl. MT Haryono Balikpapan
71.902.77
Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Makassar
71.984.04
Sorong
Jl. A. Yani - Sorong Papua
REGION V
REGION VI
REGION VII 79 REGION VIII
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
80
70
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Kegiatan bisnis Pertamina Retail terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu Bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bisnis Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM). Keduanya dilaksanakan di SPBU yang dioperasikan oleh Perseroan dengan menjunjung tinggi profesionalitas, akuntabilitas, dan kenyamanan. konsumen. PT Pertamina Retail business was divided into two major business activities which was Fuel Retail Business and Non-Fuel Retail Business. Both are performed in gas stations operated by the Company by upholding professionalism, accountability and consumers’ convinience.
KONDISI PEREKONOMIAN MAKRO
MACRO-ECONOMIC CONDITION
Fluktuasi perekonomian global masih berlanjut akibat
The ongoing global economic uncertainty due to crisis in
signifikan. Kondisi perekonomian yang terus memburuk
condition with the increasingly high risk of business has
krisis Eropa yang belum menampakkan perkembangan
dengan tingkat risiko bisnis yang meningkat turut mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia dan menjadi
penghambat
putaran
roda
bisnis
utama.
Data Bank Indonesia mencatat bahwa perekonomian dunia tahun 2012 tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun
sebelumnya.
Pertumbuhan
ekonomi
Eropa
mengalami kemunduran terkait dengan berlarut-larutnya
penyelesaian krisis di kawasan tersebut. Sementara itu, PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
ekonomi AS tumbuh cukup baik meskipun dibayangi
72
kekhawatiran terhadap ancaman jurang fiskal (fiscal cliff). Di kawasan Asia, China dan India, sebagai mitra dagang utama Indonesia, juga mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi global
yang melambat dan harga komoditas yang turun cukup tajam menyebabkan tekanan inflasi global menurun.
Europe has not yet resolved. The deteriorating economic also affected the world’s economy and hampers the business activities. Data from Bank Indonesia shows that the world’s economy in 2012 grew more slowly than
the previous year. Particularly in Europe, the growth of
economy shows a slump trend due to the crisis, while in the USA, the economic growth is relatively stable despite
fiscal cliff that is approaching. Countries in Asia, China,
and India, which become Indonesia’s trading partners, also suffer from the economic meltdown. The slow growth
of global economy and the sharply decreasing commodity price also suppress the global inflation.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia
Nevertheless, Indonesia’s economic growth in 2012
menunjukkan
that national economic growth remains steady with an
bahwa
perkembangan
perekonomian
nasional terus bertumbuh dengan tren yang meningkat
positif. Tekanan inflasi tercatat rendah dan terkendali
sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014
surprisingly indicated a rapid increase. The fact shows increasing positive trend. The inflation rate is recorded at an insignificant and controlled level, in line with the
inflation target of 2013 and 2014, which is 4,5% ± 1%
yaitu sebesar 4,5% ± 1%. Evaluasi terhadap kinerja
respectively. Evaluation on performance of 2012 and
menunjukkan bahwa perekonomian domestik tumbuh
that the growth of domestic economy will remain stable.
tahun 2012 dan prospek tahun 2013-2014 secara umum tetap baik dengan stabilitas yang terjaga. Pertumbuhan
ekonomi pada triwulan IV 2012 mencapai sekitar 6,2% sehingga keseluruhan tahun 2012 mencapai angka 6,3%. Kinerja pertumbuhan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik,
terutama
konsumsi
rumah
tangga
dan
investasi. Ke depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan
akan kembali meningkat didorong oleh tetap kuatnya permintaan domestik serta peningkatan ekspor seiring dengan prospek pemulihan ekonomi global dan perbaikan
harga komoditas internasional. Aktivitas ekonomi yang
meningkat juga akan didorong oleh persiapan Pemilu dan
daya beli yang membaik. Di sisi lain, investasi tetap kuat seiring dengan iklim usaha yang kondusif dan optimisme terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia
business prospects in 2013-2014 generally concludes Economic growth in the quarter of IV-2012 was at 6,2%
with accumulative growth reaching 6,3%. The growth is
leveraged by the increasing demand in domestic sector, particularly for household consumption and investment. In
the future, the economic growth is projected to increase, supported by the escalating demand in domestic sector and the upturn of export activities, as well as the strong estimation
that
global
economy
and
international
commodity price will improve. In addition, this upturn is also driven by election and good purchasing power. On
one hand, Indonesia’s investment is still promising as in
line with conducive business climate and high optimism on the country’s business prospects.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami
Indonesia’s Balance of Payments (NPI) which showed
surplus pada triwulan III 2012 dan semakin meningkat
the quarter of III-2012, which continued in an increasing
cenderung terus menurun ke tingkat yang sustainable,
is gradually moving downward to a sustainable level,
defisit pada triwulan I dan II 2012 kembali mengalami pada triwulan IV 2012. Defisit transaksi berjalan
meskipun tidak secepat yang diperkirakan. Akan tetapi
defisit transaksi berjalan tersebut dapat diimbangi oleh
surplus pada Transaksi Modal dan Finansial (TMF) yang lebih besar, ditopang oleh peningkatan investasi
langsung dan portofolio. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa sampai dengan akhir November 2012 meningkat menjadi 111,3 miliar dolar AS, atau setara
deficit in the quarter of I and II-2012 gained surplus in
amount in the quarter of IV-2012. Deficit of transaction
which is balanced with surplus from significant Finance
and Capital Transaction, supported by the increase in
investment and portfolio. In that regard, foreign exchange reserves as of November 2012 increased by 111,3 billion
US Dollars, or equivalent to 6,1 month of import and the
Government’s service to foreign debt. In the future, it is estimated that the balance of payments will maintain its
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
pada tahun 2012 justru tetap tinggi. Fakta dan data
73
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
dengan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar
negeri Pemerintah. Kedepan, diyakini kinerja neraca pembayaran akan tetap mengalami surplus, didukung
oleh penurunan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang
surplus, which is leveraged by the decreasing of deficit
of current transaction to a sustainable level and by the robust surplus from capital and financial balance.
sustainable serta surplus neraca modal dan finansial yang tetap besar.
Nilai tukar yang mengalami tekanan depresiasi pada
The exchange rate suffering from depreciation pressure in
triwulan IV 2012. Depresiasi Rupiah pada triwulan II dan
state in the quarter of IV-2012. Rupiah’s depreciation
triwulan II dan III 2012 juga kembali bergerak stabil pada
III 2012 terutama akibat ketidakpastian ekonomi global
dan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia. Pada
triwulan IV 2012 intensitas depresiasi menurun dan Rupiah bergerak stabil sejalan dengan kebijakan yang
ditempuh Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi
nilai tukar Rupiah sesuai dengan tingkat fundamentalnya. Pada bulan November 2012, Rupiah secara point-to-
point menguat sebesar 0,12% (mtm) ke level Rp 9.594
per dolar AS atau secara rata-rata melemah 0,25% (mtm) menjadi Rp 9.617 per dolar AS. Kedepan, nilai tukar
Rupiah akan bergerak stabil didukung oleh kondisi neraca pembayaran yang diprakirakan akan tetap surplus.
due to uncertainty in global economy and pressure in Indonesia’s balance of payments. In the quarter of IV-
2012, depreciation was slowing down. Rupiah’s stable condition was also in line with policies set by Bank
Indonesia to stabilize Rupiah’s exchange. In November
2012, Rupiah’s currency was strengthening by 0,12%
(mtm) to a level of Rp9.594 per US Dollar or decreasing by 0,25% (mtm) in average to Rp9.617 per US Dollar. In the
future, Rupiah exchange will grow stable, supported by the balance sheet which is projected to keep maintaining its surplus.
Throughout 2012, the inflation was still in control and by
2012 sebesar 4,5%±1%. Rendahnya tingkat inflasi
low rate of inflation was supported by the implementation
didukung oleh penerapan bauran kebijakan moneter dan makro prudensial serta koordinasi kebijakan dengan
Pemerintah melalui forum TPI (Tim Pengendalian Inflasi)
dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah). Inflasi IHK
pada November 2012 tercatat sebesar 0,07% (mtm) atau 4,32% (yoy). Di samping inflasi kelompok volatile foods dan administered prices yang rendah, inflasi inti
the end of the year, the inflation was at 4,5% ± 1%. The of the mix of monetary and macro-prudential policies, as well as joint policies with the Government through TPI
(Inflation Control Team) and TPID (Domestic Inflation Control Team). IHK Inflation as of November 2012 was
recorded at 0,07% (mtm) or 4,32% (yoy). In addition to low inflation in volatile foods and administered prices, the
major inflation was also under control, signified by low
juga terkendali dengan rendahnya imported inflation
imported inflation which was in line with the decrease
dan energi global dan terjaganya stabilitas rupiah,
of Rupiah, the projection of low inflation, and proper
sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan cenderung menurunnya ekspektasi inflasi, serta respon
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
pressure in the quarter of II and III-2012 was particularly
Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali dan pada akhir tahun berada di bawah titik tengah sasaran inflasi
74
the quarter of II and III-2012 had also returned to a stable
in food commodity and global price energy, the stability
response on the offering. In the future, the inflation is
sisi penawaran yang memadai. Kedepan, inflasi diyakini
estimated to remain controlled of which rate does not
ditetapkan, yaitu 4,5% ± 1% pada tahun 2013 dan tahun
2014.
akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran yang telah 2014.
exceed the target set, which is 4,5% ± 1% by 2013 and
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
KONDISI BISNIS RITEL
CONDITION OF RETAIL BUSINESS
Kondisi bisnis ritel di Indonesia pada tahun 2012 tumbuh
Indonesia’s retail business in 2012 was at 134 billion US
dan diperkirakan melonjak menjadi 223 miliar dollar AS (2.007 triliun rupiah) pada 2015. Industri ritel di Indonesia
tercatat terus mengalami pertumbuhan minimal sekitar
10% per tahun dengan perputaran uang mencapai Rp115 triliun dalam 55 kategori. Tingginya pertumbuhan ritel Indonesia tercermin pada hasil riset sebuah perusahaan
konsultan manajemen dunia, AT Kearney, yang mencatat Indonesia di peringkat ketiga pasar ritel terbaik Asia. Hal ini dikarenakan populasi penduduk Indonesia mencapai
235,5 juta jiwa sehingga menjadi daya tarik bagi pebisnis
ritel baik lokal maupun asing. Pendapatan per kapita
penduduk Indonesia juga terus naik (saat ini sekitar US$ 3.542) seiring pertumbuhan infrastruktur industri ritel yang terus berkembang. Selain juga adanya perubahan
pada gaya hidup dan tren perbelanjaan modern pada
masyarakat kelas menengah-atas, dimana belanja tidak hanya untuk membeli produk yang dibutuhkan tetapi juga sebagai kegiatan rekreasi, yang ikut mendorong pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia.
Saat ini GDP (Gross Domestic Product) per kapita Indonesia memasuki era US $ 4000, dan diperkirakan akan
mencapai US $ 4.500 pada tahun 2014, dengan wilayah dan jumlah penduduk yang besar maka persaingan
bisnis ritel tidak hanya akan melibatkan pemain lokal
tetapi juga menarik pemain asing. Pasar ritel Indonesai sangat bergantung kepada daya beli konsumen yang
hingga tahun 2012 terdapat sekitar 50 juta masyarakat
menengah dengan daya beli sebesar Rp 10 juta per bulan. Artinya, kalau konsumen tidak menemukan produk yang dibutuhkan di Indonesia, konsumen akan segera
mencarinya di negara lain. Perilaku seperti ini harus
diantisipasi pelaku ritel di Tanah Air. Karena, bila tidak, akan dimanfaatkan peritel asing di mana barang-barang impor mengisi kekurangan pasokan lokal.
Dollars (1.206 trillion Rupiahs) and is projected to sharply
increase to 223 billion US Dollars (2.007 trillion Rupiahs)
in 2015. The growth of Indonesia’s retail industry shows
an increasing trend with 10% growth at minimum per annum and with money circulation reaching Rp 115
trillion in 55 categories. The high growth of Indonesia’s
retail business is manifested in the research result from
world’s management consultant, AT Kearney, which shows that Indonesia is the third best retail market in Asia. This condition is spurred from Indonesia’s huge
population, reaching 235,5 million of lives which attracts domestic and foreign retail companies to run business in
Indonesia. Per capita revenue of Indonesia’s population is also increasing (currently reaches US$ 3.542), as in
line with the developing growth of infrastructures of retail
industry. This condition is also enhanced by changes in lifestyle and shopping trend in upper class society as their tertiary needs, which has also driven Indonesia’s retail business growth.
Currently, GDP (Gross Domestic Product) of Indonesia per capita reaches US$ 4000 and is projected to increase
to US$4.500 by 2014. With a wide region and huge population of Indonesia, the competitor of retail business will range from domestic and foreign companies.
Indonesia’s retail market is strongly dependent on consumers’ buying power. The purchasing power of 50 million of middle class society reaches at Rp 10 million per
month. This means that consumers will directly seek for
the products to other countries provided that the products are not available in Indonesia. Such conduct shall be anticipated by retail business players in the country.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
menjadi sekitar 134 miliar dollar AS (1.206 triliun rupiah)
75
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
OVERVIEW OF OPERATIONS PER BUSINESS
1. KAPASITAS DAN PERKEMBANGAN
1. CAPACITY AND DEVELOPMENT
A. RITEL Bahan Bakar Minyak (BBM)
A. FUEL RETAIL
Total penjualan BBM pada tahun 2012 adalah sebesar
Total sales of petroleum/BBK in 2012 were at 993.909
2011 sebesar 848.047 KL. Perkembangan penjualan
development of petroleum/BBK sale is demonstrated as
SEGMENT
993.909 KL. Jumlah ini meningkat 17,20% dari tahun
KL, increasing from 2011 which was 848.047 KL. The
BBM/BBK dapat terlihat di tabel berikut ini:
follows:
Tabel Perkembangan Penjualan BBM/BBK 2010-2012
Table of the Development of sale of BBM/BBK 2010-2012
JENIS PRODUK / PRODUCT TYPES
2010
2011
2012
PREMIUM
451.276
604.787
709.344
SOLAR/BIO SOLAR
145.650
186.288
215.118
-
-
9.005
PERTAMAX
43.256
43.143
43.991
PERTAMAX +
SOLAR NON SUBSIDI
11.691
12.143
13.265
PERTAMINA DEX
908
1.154
2.282
VIGAS
361
533
883
PERTAMAX RACING
-
TOTAL
-
653.142
Grafik Perkembangan Penjualan BBM per Produk Tahun 2012
848.047
21
993.909
Chart of the Development of sale of petroleum/bbk per products year 2012
800 600
2011
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
400
76
2012
200 0
Premium
Solar/ Bio Solar
Solar Non Subsidi
Pertamax Pertamax +
Pertamina Dex
Vigas
Pertamax Racing
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
B. Bright
B. Bright
Total penjualan Bright pada tahun 2012 adalah sebesar
Total sale of Bright in 2012 was at Rp 83,81 billion,
sebesar Rp 48,14 miliar. Perkembangan penjualan Bright
Bright’s sale development can be demonstrated in the
Rp 83,81 miliar meningkat 77,25% dari tahun 2011
increasing from 2011 which was Rp 48,14 billion. The
dapat dilihat pada tabel berikut:
table as follows:
Tabel Perkembangan Penjualan Bright 2011-2012
Table of the Development of sale of Bright 2011-2012
URAIAN / DESCRIPTION
2011
2012
36.865
71.323
Penjualan Produk Café / Café Product Sales
1.724
1.730
Pendapatan MD (Buying Income) / Buying Income
1.868
3.263
Penjualan DC / DC Sales
1.923
3.188
Penjualan Pelumas / Lubricant Sales
1.320
2.067
Penjualan LPG / LPG Sales
4.046
1.395
371
846
20
-
Penjualan Produk C STORE / C STORE Product Sales
Penjualan Pertamina Dex Kemasan / Sales of Pertamina Dex Package Penjualan Kerosine / Kerosine Sales
TOTAL
48.136
83.811
C. Ritel Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM)
C. NON FUEL RETAIL
Bisnis Non BBM meliputi usaha marketing, promosi dan
Non Fuel Retail Business covers marketing, promotion
terdapat di area SPBU. Total ruang tersewa pada tahun
in the gas station area. Total areas utilized in 2012 was
and advertising, as well as utilization of spaces and fields
periklanan, serta pemanfaatan ruang dan lahan yang
92,82% or 10.784.55 m2 from the available spaces.
2012 adalah sebesar 10.784,55 m2 atau sekitar 92,82%
dari total ruang tersedia.
Table of Space Use of Gas Station per Region
Region
Luas Ruang / Area 2010
2011
Ruang Kosong / Vacant Space 2012
2010
2011
2012
Ruang Tersewa / Rented Space 2010
2011
2012
Tingkat Occupancy / Occupancy Level 2010
2011
2012
I
1.146,04
2.156,62
2.485,62
211,46
196,72
48,00
535,00
1.474,91
1.814,41
81,55%
90,88%
98,07%
II
2.566,17
3.168,55
3.240,37
376,75
257,88
212,35
1.730,48
2.410,48
2.447,33
85,32%
91,86%
93,45%
III
3.347,39
4.795,56
5.363,88
448,12
514,68
191,56
1.476,12
2.251,43
2.722,71
86,61%
89,27%
96,41%
IV
1.559,58
4.111,52
3.918,16
563,56
488,56
20,70
426,41
2.915,87
3.207,07
57,84%
88,12%
100,00%
V
202,33
251,83
316,33
30,33
0,00
0,00
0,00
30,33
30,33
85,01%
100,00%
100,00%
VI
961,79
907,27
946,87
342,30
355,00
160,30
440,78
172,30
367,40
64,41%
60,87%
83,07%
VII
883,30
889,30
1.148,10
883,30
741,80
636,80
0,00
141,50
205,30
0,00%
16,59%
44,53%
VIII
79,82
0,00
0,00
79,82
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00%
10.746,42
16.280,64
17.387,33
2.935,64
2.554,64
1.269,71
4.608,79
9.396,82
10.784,55
71,81%
34,31%
92,82%
Total
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Tabel Perbandingan Penggunaan Ruang SPBU Per Region
77
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
2. Pendapatan & Profitabilitas
2. Revenue & Profitability
A. RITEl bahan bakar minyak (BBM)
A. Fuel Retail
1. Laba (Rugi) Kotor
1. Gross Income (Loss)
Total laba kotor bisnis BBM pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp 182,76 miliar. Jumlah ini meningkat 21,23%
dari
laba
Rp 150,76 miliar.
kotor
tahun
2011
sebesar
2. Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
Total beban operasi & overhead kantor pusat pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 144,07 miliar. Jumlah
2. Operational Expenses & Head Office’s Overhead
Laba operasi bisnis BBM pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp 38,69 miliar. Jumlah ini meningkat 44,82%
3. Income (Loss) Operation
Total laba usaha bisnis BBM pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp 31,66 miliar. Jumlah ini meningkat 43,95%
Total laba sebelum pajak bisnis BBM pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 32,61 miliar. Jumlah ini meningkat
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
78
Toal laba tahun berjalan bisnis BBM pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 21,88 miliar. Jumlah ini meningkat
58,51% dari laba tahun berjalan tahun 2011 sebesar Rp 13,81 miliar.
Total income before tax of fuel business in 2012 was at Rp 32,61 billion. It shows a 43,98% rise compared to that of in 2011 which was Rp 22,65 billion.
sebesar Rp 22,65 miliar.
juta billion. It shows a 43,95% rise compared to that of
5. Income (Loss) Before Tax
43,98% dari laba sebelum pajak pada tahun 2011
6. Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Total income of fuel business in 2012 was Rp 31,66 in 2011 which was Rp 21,99 billion.
miliar.
38,69 billion. It shows a 44,82% rise compared to that
4. Business Income (Loss)
dari laba usaha pada tahun 2011 sebesar Rp 21,99
5. Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Operational Income of fuel business in 2012 was Rp of in 2011 which was Rp 26,71 billion.
miliar.
incurred in 2012 was Rp 144,07 billion. It shows a Rp 124,04 billion.
dari laba operasi pada tahun 2011 sebesar Rp 26,71
4. Laba (Rugi) Usaha
Total operational expenses & head office’s overhead
16,15% rise compared to that of in 2011 which was
Rp 124,04 miliar.
Rp 182,76 billion. It shows a 21,23% rise compared to 2011’s gross income which was Rp 150,76 billion.
ini meningkat 16,15% dari tahun 2011 sebesar
3. Laba (Rugi) Operasi
Total gross income of Fuel business in 2012 was
6. Income (Loss) for the Year
Total income for the year of fuel business in 2012 was
Rp 21,88 billion. It shows a 58,51% rise compared to that of in 2011 which was Rp 13,81 billion.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Tabel Profitabilitas Ritel Bahan Bakar Minyak
Table of Profitability of Fuel Retail dalam juta Rupiah / in Million Rupiah
2011
2012
Description
848.047
993.909
Sales Volume of Fuel
4.062.629
4.775.968
Fuel Sales
-
3.938
Revenue from Non Fuel
TOTAL PENJUALAN
4.062.629
4.779.906
TOTAL SALES
HPP BBM
3.911.870
4.597.144
COGS Fuel
150.759
182.762
GROSS INCOME/(LOSS)
124.045
144.074
Operational Expenses & Head Office’s Overhead
LABA/(RUGI) OPERASI
26.714
38.687
OPERATION INCOME/(LOSS)
Depresiasi & Amortisasi
4.720
7.026
Depreciation & Amortization
LABA/(RUGI) USAHA
21.994
31.662
BUSINESS INCOME/(LOSS)
659
954
Other Revenue/ (Cost)
22.653
32.615
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
8.846
10.731
Income Tax
13.806
21.884
CURRENT YEAR INCOME/(LOSS)
Volume Penjualan BBM (KL) Penjualan BBM Pendapatan Non BBM
LABA/(RUGI) KOTOR Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
Pendapatan/(Biaya) Lain LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK Pajak Penghasilan LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN B. Bright
B. Bright
1. Laba (Rugi) Kotor
1. Gross Income/ Loss
Total laba kotor bisnis Bright pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 22,79 miliar. Jumlah ini meningkat
115,39% dari laba kotor tahun 2011 sebesar Rp 10,58
Total beban operasi & overhead kantor pusat pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 8,61 miliar. Jumlah
billion.
2. Operational Expenses & Head Office’s Overhead
beban pada tahun 2012 menurun 84,70% dari jumlah
Laba operasi bisnis Bright pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp 6,89 miliar. Jumlah ini meningkat 249,16% dari laba operasi tahun 2011 sebesar Rp 1,97 miliar.
Total operational expenses & head office’s overhead
in 2012 amounted to Rp 8,61 billion. It shows a 84,70%
decrease compared to total operational expenses &
beban pada tahun 2011 sebesar Rp 15,91 miliar.
3. Laba (Rugi) Operasi
Rp 22,794 billion. It shows a 115,39% rise compared
to gross income in 2011 which amounted to Rp 10,583
miliar.
2. Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
Gross income Bright business in 2012 amounted to
head office’s overhead in 2011 which amounted to Rp 15,91 billion.
3. Operation Income/ Loss
Operation income of Bright business in 2012 amounted to Rp 6,89 billion. It shows a 249,16% rise compared
to operation income in 2011 which amounted to Rp 1,97 billion.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
URAIAN
79
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
4. Laba (Rugi) Usaha
Total laba usaha bisnis Bright pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 5,48 miliar. Jumlah ini meningkat
4. Business Income/ Loss
billion.
Rp 1,75 miliar.
Total laba sebelum pajak bisnis Bright pada tahun
2012 adalah sebesar Rp 5,49 miliar. Jumlah ini
5. Income/ Loss Before Tax
Toal laba tahun berjalan bisnis Bright pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 4,81 miliar. Jumlah ini meningkat
160,18% dari laba tahun berjalan tahun 2011 sebesar Rp 1,85 miliar.
amounted to Rp 5,49 billion. It shows a 212,92% rise Rp 1,75 billion.
tahun 2011 sebesar Rp 1,75 miliar.
Total income before tax of Bright business in 2012
compared to income before tax in 2011 which was
meningkat 212,92% dari laba sebelum pajak pada
6. Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Rp 5,48 billion. It shows a 213,79% rise compared to business income in 2011 which amounted to Rp 1,75
213,79% dari laba usaha pada tahun 2011 sebesar
5. Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Bright’s total business income in 2012 amounted to
6. Current Year Income/ Loss
Current year income of Bright’s business in 2012 was
Rp 4,81 billion. It shows a 160,18% rise compared to current year income in 2011 which was Rp 1,85 billion.
Table of Profitability of Bright
Tabel Profitabilitas Bright
dalam juta Rupiah / in Million Rupiah
URAIAN
2011
2012
DESCRIPTION
38.589
73.054
C Store Product Sales
9.548
10.758
Café Product Sales
TOTAL PENJUALAN BRIGHT
48.136
83.811
Bright Total Sales
HPP Gerai C Store & Café
30.559
55.028
HPP C STORE
6.994
5.989
HPP CAFÉ
TOTAL HPP
37.553
61.017
TOTAL HPP BRIGHT
LABA/(RUGI) KOTOR
10.583
22.794
GROSS INCOME (LOSS)
Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
8.609
15.901
Head Office’s Overhead
LABA/(RUGI) OPERASI
1.974
6.893
OPERATION INCOME (LOSS)
227
1.410
Depreciation& Amortization
1.748
5.484
BUSINESS INCOME (LOSS)
6
5
Other Revenue/ (Cost)
1.754
5.488
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
97
674
Tax
1.850
4.815
CURRENT YEAR INCOME (LOSS)
Penjualan Gerai C Store & Café Penjualan Non Gerai
HPP Non Gerai
Depresiasi & Amortisasi LABA/(RUGI) USAHA
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Pendapatan/(Biaya) Lain
80
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK Pajak LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
C. Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM)
C. Non Fuel Retail (NFR)
1. Laba (Rugi) Kotor
1. Gross Income/ Loss
Total laba kotor bisnis Non BBM pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 9,47 miliar. Jumlah meningkat
76,80% dari laba kotor tahun 2011 sebesar Rp 5,36
Total beban operasi & overhead kantor pusat pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,94 miliar. Total
2. Operational Expenses & Head Office’s Overhead
beban pada tahun 2012 lebih besar 20,01% dari total
billion.
3. Operation Income (Loss)
Laba operasi bisnis Non BBM pada tahun 2012
NFR business operation income in 2012 was
adalah sebesar Rp 7,53 miliar. Jumlah ini meningkat
Rp 7,53 billion. It shows a 101,32% rise compared to
101,32% dari laba operasi tahun 2011 sebesar Rp
operation income in 2011 which amounted to Rp 3,74
3,74 miliar.
Total laba usaha bisnis Non BBM pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 7,41 miliar. Jumlah ini meningkat
billion.
4. Business Income (Loss)
NFR business total income in 2012 amounted to Rp 7,41 billion. It shows a 101,34% rise compared to
101,34% dari laba usaha pada tahun 2011 sebesar
business income in 2011 which amounted to Rp 3,68
Rp 3,68 miliar.
5. Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Total laba sebelum pajak bisnis Non BBM pada tahun
2012 adalah sebesar Rp 7,41 miliar. Jumlah ini lebih
billion.
5. Income (Loss) Before Tax
besar 90,81% dari laba sebelum pajak pada tahun
Toal laba tahun berjalan bisnis Non BBM pada tahun
2012 adalah sebesar Rp 6,83 miliar. Jumlah ini meningkat 90,58% dari laba tahun berjalan tahun 2011 sebesar Rp 3,59 miliar.
Total income before tax of NFR business in 2012 amounted to Rp 7,41 billion. It shows a 90,81%
rise compared to income before tax in 2011 which
2011 sebesar Rp 3,88 miliar. 6. Laba (Rugi) Tahun Berjalan
in 2012 amounted to Rp 1,94 billion. It shows a
& head office’s overhead in 2011 which was Rp 1,564
3. Laba (Rugi) Operasi
Total operational expenses & head office’s overhead 20,01% rise compared to total operational expenses
beban pada tahun 2011 sebesar Rp 1,62 miliar.
4. Laba (Rugi) Usaha
Rp 9,47 billion. It shows a 76,80% rise compared to gross income which amounted to Rp 5,36 billion.
miliar.
2. Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
NFR business’ gross income in 2012 amounted to
amounted to Rp 3,88 billion. 6. Current Yeat Income (Loss)
Total current year income of NFR business in 2012 amounted to Rp 6,83 billion. It shows a 90,58% rise
compared to current year income in 2011 which amounted to Rp 3,59 billion.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
81
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Tabel Profitabilitas Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM)
Table of Profitability of Non Fuel Retail dalam juta Rupiah / in Million Rupiah
URAIAN
2011
2012
DESCRIPTION
Pendapatan Sewa
3.815
7.360
Rent Revenue
Pendapatan Promosi dan Iklan
1.532
1.908
Promotion and Advertisement Revenue
9
200
Other NFR Revenue
TOTAL PENDAPATAN NFR
5.356
9.469
NFR TOTAL REVENUE
LABA/(RUGI) KOTOR
5.356
9.469
GROSS INCOME (LOSS)
1.616
1.939
3.740
7.529
OPERATION INCOME(LOSS)
59
119
Depreciation & Amortization
3.681
7.411
BUSINESS INCOME/ LOSS
203
-
Other Revenue/ (Cost)
3.884
7.411
INCOME/ LOSS BEFORE TAX
298
576
Income Tax Article 4 Section 2
3.586
6.834
CURRENT YEAR INCOME (LOSS)
Pendapatan NFR Lainnya
Beban Operasi & Overhead Kantor Pusat
LABA/(RUGI) OPERASI Depresiasi & Amortisasi LABA/(RUGI) USAHA Pendapatan/(Biaya) Lain LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK Pajak Penghasilan Ps 4 ayat 2 LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Overhead
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE FINANCE PERFORMANCE
Kinerja Pertamina Retail pada tahun 2012 mengalami
Pertamina Retail Performance in 2012 experienced such
dengan tahun 2011, dengan pencapaian laba bersih sebesar
Its net income amounted to Rp 33.533.030.714 or
dengan tahun 2011 sebesar Rp 20.547.747.715.
was Rp 20.547.747.715.
ANALYSIS
kenaikan yang sangat menggembirakan dibandingkan
a pleasant increase compared to 2011 performance.
Rp 33.533.030.714, atau meningkat 163,20% dibandingkan
increased 163,20% compared to that of in 2011 which
Uraian atas kinerja keuangan berikut ini mengacu
82
Operational Expenses & Head Office’s
The description of financial performace based on the
pada Laporan Keuangan perusahaan hasil dari proses
Company’s Financial Report audited by Public Accountant
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan sesuai laporannya
in accordance to its report on January 21st, 2013 for
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
which presentated in 2012 Annual Report. The financial
audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Office (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners
pada tanggal 21 Januari 2013 untuk tahun buku yang
fiscal year 2013 ended December 31st, 2012 and 2011
yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan
report will be presented based on Financial Accountant
keuangan ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
Standard applied in Indonesia.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
LAPORAN POSISI KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENT
Aset
Assets
aset sebesar Rp 374.520.705.307 dengan komposisi
total assets has reached Rp 374.520.705.306 with
Pada tahun 2012, Pertamina Retail mencatat total aset lancar sebesar Rp 257.850.889.582 dan aset tidak lancar sebesar Rp 116.669.815.725. Total aset
tersebut naik dibandingkan aset tahun 2011 sebesar
Rp 210.422.082.315 terdiri dari aset lancar sebesar Rp 133.941.652.655 dan aset tidak lancar sebesar Rp 76.480.429.660.
In 2012, Pertamina Retail recorded that the Company’s
current assets amounted to Rp 257.850.889.582 and non-current assets amounted to Rp 116.669.815.725. This indicates that the Company’s total assets has
increased Rp 210.422.082.315 in comparison with that of
the previous year, comprising of current assets amounted to Rp 133.941.652.655 and non-current assets amounted to Rp 76.480.429.660.
Peningkatan total nilai aset sebagian besar diakibatkan
The Company’s total asset has increased due to
92,51% dari tahun lalu sebesar Rp 133.941.652.655
Company’s total assets, from Rp 133.941.652.655 to
oleh peningkatan aset lancar Perusahaan sebesar menjadi Rp 257.850.889.582 pada tahun 2012.
31 Des 2011 / Dec 31,2011
129.148.387.637
133.941.652.655
151.519.511.217
257.850.889.582
Total Current Assets
72.218.760.040
76.480.429.660
102.965.719.082
116.669.815.725
Total Non Current Assets
201.367.147.677
210.422.082.315
254.485.230.299
374.520.705.307
TOTAL ASSETS
Jumlah Aset tidak lancar JUMLAH ASET
Rp 257.850.889.582 in 2012.
31 Des 2010 / Dec 31,2010
Uraian Jumlah Aset Lancar
the fact that there was an increase of 92,51% in the
RKAP 2012
31 Des 2012/ Dec 31,2012
Description
Liabilitas
Liabilities
liabilitas sebesar Rp 258.183.782.760 yang terdiri dari
Liabilities amounted to Rp 258.183.782.760, comprising
dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1.787.648.033.
and Long-Term Liabilities amounted to Rp 1.787.648.033.
102,31% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
increased Rp 127.617.760.105, comprising of Short-Term
pendek sebesar Rp 126.629.496.791 dan liabilitas jangka
Term Liabilities amounted to Rp 988.263.314.
Pada akhir tahun 2012, Pertamina Retail mencatat total
By the end of 2012, Pertamina Retail has recorded its Total
liabilitas jangka pendek sebesar Rp 256.396.134.727
of Short-Term Liabilities amounted to Rp 256.396.134.727
Total
meningkat
Compared to 2011, the Company’s Total Liabilities has
Rp 127.617.760.105 yang terdiri dari liabilitas jangka
Liabilities amounted to Rp 126.629.496.791 and Long-
liabilitas
pada
tahun
2012
Uraian Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
31 Des 2010 / Dec 31,2010
31 Des 2011 / Dec 31,2011
136.572.230.395
126.629.496.791
RKAP 2012 144.252.321.490
31 Des 2012/ Dec 31,2012
Description
256.396.134.727
Total Current Liabilities
386.459.260
988.263.314
10.117.978.956
1.787.648.033
Total Non Current Liabilities
136.958.689.655
127.617.760.105
154.370.300.445
258.183.782.760
TOTAL LIABILITIES
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
panjang sebesar Rp 988.263.314.
83
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Ekuitas
Equity
Rp 116.336.922.547. Angka ini meningkat 40,50%
amounted to Rp 116.336.922.547, which increased
Ekuitas Pertamina Retail pada tahun 2012 sebesar dibandingkan dengan ekuitas yang tercatat di tahun 2011 sebesar Rp 82.804.322.210. Uraian Jumlah Ekuitas
31 Des 2010 / Dec 31,2010
31 Des 2011 / Dec 31,2011
64.408.458.022
82.804.322.208
In 2012, Pertamina Retail has recorded its equity Rp 82.804.322.210 compared to that of the previous year.
31 Des 2012/ Dec 31,2012
Description
116.336.922.547
Total Equity
RKAP 2012 100.114.911.703
Laporan Laba/Rugi Perusahaan
Statement of the Company’s Income (Loss)
Pendapatan
Revenue
pada tahun 2012 sebesar Rp 4.875.453.923.998.
amounted
Pertamina Retail sukses membukukan pendapatan Pendapatan yang berhasil dibukukan Pertamina Retail, meningkat 19,81% dari pendapatan tahun 2011 sebesar Rp 4.069.263.191.074.
Pertamina Retail has recorded its 2012’s revenue to
Rp
4.875.453.923.998,
increased
Rp 4.069.263.191.074 in comparison with that of in the previous year.
Beban Pokok Pendapatan
The Company’s Cost of Revenue
2012 adalah sebesar Rp 4.782.214.521.668. Beban ini
Rp 4.782.214.521.668. This indicates that the Company’s
Beban Pokok Pendapatan Pertamina Retail pada tahun lebih besar 19,70% dibandingkan beban pokok pendapatan pada tahun 2011 sebesar Rp 3.995.231.318.084. Laba Bruto
Total laba bruto Pertamina Retail pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 93.239.402.330. Jumlah ini
lebih
besar 25,94% dibandingkan laba bruto pada tahun 2011 sebesar Rp 74.031.872.990.
Pertamina Retail’s Cost of Revenue in 2012 has reached Cost of Revenue has increased Rp 3.995.231.318.084 compared to that of the previous year. Gross Income
In 2012, Pertamina Retail has recorded its Gross
Income with the total amount of Rp 93.239.402.330, higher than that of the previous year which amounted to Rp 74.031.872.990.
Laba Usaha
Operating Income
sebesar Rp 43.464.793.699. Laba usaha yang berhasil
increased from Rp 27.686.530.644 to that of the previous
Laba usaha Pertamina Retail pada tahun 2012 adalah dibukukan
Pertamina
meningkat
sebesar
56,99%
dibandingkan laba usaha pada tahun 2011 sebesar
Pertamina Retail’s Operating Income in 2012 has year which was Rp 43.464.793.699.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Rp 27.686.530.644.
84
Laba Bersih
Net Income
sebesar Rp 33.533.030.714. Jumlah ini meningkat
has increased up to Rp 33.533.030.714, compared to that
Laba bersih Pertamina Retail pada tahun 2012 adalah sebesar 63,20% dibandingkan laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp 20.547.747.715.
It is recorded that Pertamina Retail’s Net Income in 2012 of the previous year which was Rp 20.547.747.715.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Total Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
adalah sebesar Rp 33.533.030.714. Jumlah ini meningkat
has reached Rp 33.533.030.714. It was higher than that
Total laba komprehensif Pertamina Retail pada tahun 2012
In 2012, Pertamina Retail’s Total Comprehensive Income
sebesar 63,20 % dibandingkan total laba komprehensif
of 2011 which was Rp 20.547.747.725.
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOW
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cash from Operating Activities
operasi selama tahun 2012 sebesar Rp 103.648.398.795.
operating activities amounting to Rp 103.648.398.795
pada tahun 2011 sebesar Rp 20.547.747.715.
Pertamina mencatat penerimaan kas bersih dari aktivitas
During 2012. Pertamina Retail has received net cash from
Jumlah ini meningkat sebesar 635,75% dibandingkan
which was higher than that of the previous year amounting
arus kas bersih tahun 2011 sebesar Rp 14.087.474.807.
to Rp 14.087.474.807.
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
Net Cash for Investing Activities
aktivitas investasi adalah sebesar Rp 40.681.642.367
Net Cash for Investing Activities has amounted to
Selama tahun 2012, pengeluaran kas bersih untuk
It is recorded that during 2012 Pertamina Retail’s
naik sebesar 1.041,64% dari tahun 2011 sebesar
Rp 40.681.642.367 which was higher than that of the
Rp 3.563.437.201.
previous year amounting to Rp 3.563.437.201.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Cash Flow for Financing Activities
sebesar Rp 430.377. Jumlah ini menurun 386.846,60%
activities has decreased to Rp 430.377 in comparison to
dari tahun 2011 sebesar Rp 1.665.329.150.
that of the previous year which was Rp 1.665.329.150.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
tahun 2012 sebesar Rp 47.206.305.655 turun 29,04%
at the beginning of the year have decreased from
Pertamina Retail has received net cash for financing
Kas dan setara kas awal tahun Pertamina Retail pada
Pertamina
Retail’s
Cash
and
Cash
Equivalents
dari tahun 2011 sebesar Rp 66.522.546.812.
Rp 66.522.546.812 in 2011 to Rp 47.206.305.655 in 2012.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
tahun 2012 sebesar Rp 110.172.631.706 naik 133,39%
have increased to Rp 110.172.631.706 compared to that
Kas dan setara kas akhir tahun Pertamina Retail pada
In 2012, Pertamina Retail’s Cash and Cash Equivalents
dari tahun 2011 sebesar Rp 47.206.305.654.
of the previous year which was Rp 47.206.305.654.
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
APPRAISAL OF THE COMPANY’S SOUND
Penilaian tingkat kesehatan Perusahaan untuk tahun
In terms of Appraisal of the Company’s Sound
yang berarti SEHAT; 14,00 untuk kinerja operasional yang
of 61,12 for its Financial Performance which means it is
PERFORMANCE
2012 mendapatkan poin 61,12 untuk kinerja keuangan
Performance in 2012, Pertamina Retail received the score
berarti TUMBUH TINGGI; 8,96 untuk kinerja administrasi
of sound condition; 14,00 for its Operational Performance
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Penerimaan kas bersih untuk aktivitas pendanaan tercatat
85
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
yang berarti TERTIB; dan 84,08 untuk kinerja perusahaan
which means the Company is highly increased; 8,96
perusahaan adalah sebagai berikut:
is IN ORDER; and 84,08 for the Company’s performance
yang berarti SEHAT AA. Perhitungan penilaian kesehatan
Administrative Performance which means the Company
which means it is of AA Sound condition. The result of
Appraisal of the Company’s Sound Performance is demonstrated as follows: Tabel Tingkat Kesehatan Pertamina Retail Tahun 2012 INDIKATOR
I
Table of Pertamina Retail’s Appraisal of the Company’s Sound Performance
RKAP 2012
KINERJA KEUANGAN %
AUDITED 2012
Nilai Kinerja Keuangan
Nilai Kinerja
%
Keuangan
1
ROE
45,18
20,00
40,50
20,00
2
ROI
20,46
15,00
14,97
12,00
3
Operating Profit Margin
0,93
-
0,89
0,00
4
Net Profit Margin
0,69
1,50
0,69
1,50
48,10
5,00
42,97
5,00
105,04
4,00
100,57
4,00
5
Cash Ratio
6
Current Ratio
7
Collection Period
2,56 hr
3,00
5,75
hr
3,00
8
Perputaran Persediaan
3,24 hr
3,00
4,14
hr
3,00
1.784,44
3,00
1.343,55
3,00
39,34
7,00
31,06
7,00
28,28
3,00
9
Perputaran Total Asset
10
Rasio Total Modal Sendiri
11
Time Interest Earned Ratio (TIER)
Terhadap Asset
II
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
86
-
Total Nilai Kinerja Keuangan
64,50
61,12
Klasifikasi Tingkat Kinerja Keuangan
Sehat
Sehat
INDIKATOR
RKAP 2012
KINERJA OPERASIONAL %
1
-
Asset Productivity Growth (ASPG)
24,68
AUDITED 2012
Nilai Kinerja Operasional
Nilai Kinerja
%
4,00
Operasional 0,48
1,00
2
Sales Growth (SALG)
15,67
5,00
18,45
5,00
3
Net Profit Margin (NPMG)
54,91
3,00
44,81
3,00
4
Sales to Total Asset Growth
(10,26)
-
(33,84)
-
5,00
71,53
(STAG) 5
Net Profit Growth (NPG) Total Nilai Kinerja Operasional Klasifikasi Tingkat Kinerja Operasional
79,19
5,00
17,00
14,00
Tumbuh Tinggi
Tumbuh Tinggi
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
III
INDIKATOR
RKAP 2012
KINERJA ADMINISTRASI
AUDITED 2012
Nilai Kinerja Administrasi
Nilai Kinerja Administrasi
1
Laporan Keuangan Bulanan
7 hari
2,00
8 - 10 hari
1,38
2
Laporan Manajemen Bulanan
11 hari
2,00
16 - 19 hari
1,58
Bulan Maret
3,00
Bulan Februari
3,00
Bulan Juli
3,00
Bulan Juli
3,00
3
Laporan Tahunan Audited
4
Rancangan RKAP 2010
IV
Total Nilai Kinerja Administrasi
10,00
8,96
Klasifikasi Tingkat Kinerja Administrasi
Tertib
Tertib
PENILAIAN TINGKAT
RKAP 2012
KINERJA PERUSAHAAN
AUDITED 2012
1
Indikator Kinerja Keuangan
64,50
61,12
2
Indikator Kinerja Operasional
17,00
14,00
3
Indikator Kinerja Administrasi
10,00
Total Nilai Indikator Kinerja Perusahaan
8,96 84,08
91,50
Klasifikasi Tingkat Kinerja Perusahaan
AA
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT
Sehat
AA
Sehat
CAPACITY TO PAY DEBTS
KOLEKTIBILITAS
kolektibilitas
piutang
(Collection
Periode)
Pertamina Retail adalah 60 hari. Saat ini Collection Periode Pertamina Retail adalah 5,75 hari.
Collection Period of Pertamina Retail was 60 days. To
date, Pertamina Retail’s Collection Period was 5,75 days.
IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL TIES OF THE INVESTMENT OF CAPITAL
Sepanjang tahun 2012 Pertamina Retail belum melakukan
During 2012, Pertamina Retail has not yet conducted
ikatan material dalam rangka investasi barang modal.
material ties of the investment of capital goods.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
MATERIAL INFORMATION EVENTS SUBSEQUENT TO
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
THE DATE OF ACCOUNTANTS’ REPORT
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi pada
There are no material information events subsequent
setelah laporan akuntan.
business activities in 2012.
kegiatan bisnis Pertamina Retail sepanjang tahun 2012
GOODS
to the date of accountants’ report in Pertamina Retail’s
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Tingkat
87
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
SINERGI ANTAR ANAK PERUSAHAAN
Synergy with subsidiaries
1. PT Pertamina Retail menjalin kerjasama dengan
1. PT Pertamina Retail establishes cooperation with
PT Pertamina (Persero) dalam bidang kerjasama
Pertamina (Limited Liability of Company) in the
anak perusahaan Pertamina (Pertamina Group) dan
subsidiaries of Pertamina (Pertamina Group) and
pengisian BBM/BBK kendaraan operasional antara
lain a.
PT Pertamina Region III
a.
PT Pertamina Region III
c.
PT Pertamina (Persero) – Dit. M&T
c.
PT Pertamina (Persero) – Dit. M&T
b. d.
PT Pertamina (Persero) – General Support PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE)
e. PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) f.
PT Pertamina EP
h.
PT Pelita Air Service (PAS)
g. i. j.
k. l.
m. n. o. p. q. r.
s. t.
PT Pertamina Gas (Pertagas) PT Pertamina Pelumas
PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Niaga
PT Pratama Mitra Sejati
PT Pertamina (Persero) – Dit. Hulu PT Perta-Samtan Gas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO BUT Petrochina Int Comp Indonesia PT Pertamina RU III
PT Pertamina RU IV PT Pertamina RU V
2. Kerjasama pengadaan asuransi SPBU Pertamina Retail dengan PT Tugu Pratama Indonesia.
3. Kerjasama untuk pengobatan dan medical check up
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
pekerja Pertamina Retail dengan PT Pertamedika.
88
dispensing of BBM/BBK. the subsidiaries are
b. d.
PT Pertamina (Persero) – General Support PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE)
e. PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) f.
PT Pertamina EP
h.
PT Pelita Air Service (PAS)
g. i. j.
k. l.
m. n. o. p. q. r.
s. t.
PT Pertamina Gas (Pertagas) PT Pertamina Pelumas
PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Niaga
PT Pratama Mitra Sejati
PT Pertamina (Persero) – Dit. Hulu PT Perta-Samtan Gas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO BUT Petrochina Int Comp Indonesia PT Pertamina RU III
PT Pertamina RU IV PT Pertamina RU V
2. Partnership with PT Tugu Pratama Indonesia in the provision of insurance for Pertamina Retail’s gas station.
3. Partnership with PT Pertamedika in the provision
of medical check up and healthcare of Pertamina Retail’s workers.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) Tabel Key Performance Indicator (KPI) kesepakatan kinerja pt pertamina retail year:
2012
periode: januari - desember 2012 Kelompok KPI
Freq Monitoring
Indikator Kerja Utama
Thd RKAP
Audited
Weighted Performance 35,12
Retail EBIT
Quarterly
15%
44,49
46,89
44,75
100,58%
102,16
15,32
2
Retail Operating cost/L
Quarterly
10%
119,5
118
118,31
101,00%
115,90
11,59
3
Collection period
Quarterly
10%
3
2.56
3,54
82,09%
82,09
8,21
50%
4
PSO sales volume
Quarterly
15%
815,79
838,11
924,46
113,32%
120,00
18,00
5
Non-PSO sales volume
Quarterly
15%
95
100
69,73
73,40
73,40
11,01
6
Losses: Retail
Quarterly
10%
0,32
0,29
0,27
115,45%
120,00
12,00
7
Sales (Non-Fuel Retail and Bright)
Quarterly
10%
98,72
103,65
100,83
102,14%
108,56
10,86
25
35
51,00
204,00%
120,00
6,00
III. Business development / customer satisfaction 8
New Bright stores
15% Quarterly
5%
9
KSO SPBU
Quarterly
5%
5
8
3,00
60,00%
60,00
3,00
10
CSI FRM + Bright Stores
Quarterly
5%
3,5
4,2
3,80
108,57%
108,57
5,43
1
TRIR Retail
Quarterly
-
0.31
-
0,17
145,16%
2
NOA Retail
Quarterly
-
0
-
0
100,00%
Total Bobot:
100%
101,42%
3
GCG Compliance
Quarterly
-
80
-
80
100,00%
1
Learning days
Quarterly
-
2,3
-
3,30
143,48%
2
Follow up audit finding
Quarterly
-
80
-
100
125,00%
3
Knowledge sharing (Retail)
Quarterly
-
3,75
-
-
0,00%
4
Improvement initiatives
Quarterly
-
95
-
44
46,32%
Disetujui oleh DIREKTUR PEMASARAN & NIAGA
DIREKTUR UTAMA
PT PERTAMINA (Persero)
PT PERTAMINA RETAIL
Hanung Budya
Giri Santoso
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Other Operational Metrics
Stretch
1
II. Operasional
Boundary KPIs
Base
Performance
Audited 2012
35%
I. Reporting
Individual Performance Contract
Target RKAP 2012
Bobot %
89
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT
Meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia telah
The increase of purchasing power among Indonesian
ritel modern di tahun 2012. Bisnis ritel modern diprediksi
business in 2012. Modern business retail is predicted
berdampak positif terhadap bisnis ritel terutama bisnis akan terus berkembang di tahun-tahun ke depan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan meningkatnya jumlah upah minimum
provinsi atau kota yang berdampak pada naiknya daya beli masyarakat. Pertumbuhan bisnis ritel diprediksi
mencapai angka 10 persen. Angka ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya berkisar di angka 6%. Ritel modern seperti minimarket, berkembang
seiring dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat dan perilaku konsumen yang berubah. Konsumen tidak
lagi sekadar membeli makanan, konsumen juga melihat faktor kenyamanan tempat dan lifestyle.
the vast growth in Indonesia economy as well as the increase of provincial minimum wage, which results in the
increase of public purchasing power. Growth of business retail is predicted to reach 10% increase. This is higher
than national economic growth which only grew about 6%. Modern business retail, such as minimarket, has developed in accordance with the increase of people’s
demands and the consumptiveness among Indonesian people. It is not only about food, people will also concern about the coziness and lifestyle when it comes to pick a place to hang around.
The fact that Pertamina Retail has successfully grown
bisnis yang dikelolanya akan terus berkembang di masa
its business will sustainably grow in the future. This is
depan. Hal ini berdasar trend pertumbuhan yang dicapai Pertamina Retail sebagai berikut:
in 2012 drives the Company to optimistically see that reflected in Pertamina Retail’s growths, comprising of:
PERBANDINGAN ANTAR TARGET DAN REALISASI
COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALIZATION
Target penjualan bisnis Pertamina Retail yang ditetapkan
Pertamina Retail’s sales target that has been set up in the
Target Penjualan
pada awal tahun buku adalah sebesar Rp 4.537.797 juta
Sales Target
beginning of fiscal year was Rp 4.537.797 million while its
dan realisasi sebesar Rp 4.875.520 juta yang berarti
realization amounted to Rp 4.875.520 million. This shows
Target Laba (Rugi) Kotor
Target of Gross Income (Loss)
ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar
has been set up in the beginning of fiscal year was Rp
melampaui target sebesar 107,44%.
Target laba (rugi) kotor bisnis Pertamina Retail yang Rp 207.301 juta dan realisasi sebesar Rp 217.359 juta yang berarti melampaui target sebesar 104,85%. PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
to continuously grow for years to come. This is due to
Pertumbuhan yang berhasil dicapai Pertamina Retail di tahun 2012 mendorong Pertamina untuk optimis bahwa
90
people has shown a positive effect towards modern retail
that the Company’s sales target has increased by 107,44%.
Pertamina Retail’s target of Gross Income (loss) that
207.301 million while its realization amounted to Rp
217.359 million. This shows that the Company’s Gross Income (Loss) has increased by 104,85% over the target.
Target Laba (Rugi) Operasi
Target of Operational Income (Loss)
yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar
that has been set up in the beginning of fiscal year was Rp
Target Laba (Rugi) operasi bisnis Pertamina Retail Rp 50.253 juta dan realisasi sebesar Rp 52.984 juta yang berarti malampaui target sebesar 105,43%.
Pertamina Retail’s target of Operational Income (Loss)
50.253 million while its realization amounted to Rp 52.984 million. This shows that the Company’s Operational
Income (Loss) has increased by 105,43% over the target.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
Target Laba (Rugi) Usaha
Target Laba (Rugi) usaha bisnis Pertamina Retail yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar
Rp 42.360 juta dan realisasi sebesar Rp 43.398 juta yang berarti melampaui target sebesar 102,45%
Target of Business Income (Loss)
Pertamina Retail’s target of Business Income (Loss) that
has been set up in the beginning of fiscal year was Rp 42.360 million while its realization amounted to Rp 43.398
million. This shows that the Company’s Business Income (Loss) has increased by 102,45% over the target.
Target Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Target laba (rugi) sebelum pajak bisnis Pertamina Retail yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar
Rp 43.837 juta dan realisasi sebesar Rp 45.239 juta yang berarti melampaui target sebesar 103,20%
Target of Before Tax Income (Loss)
Pertamina Retail’s target of Before Tax Income (Loss) that
has been set up in the beginning of fiscal year was Rp
43.837 million while its realization amounted to Rp 45.239
million. This shows that the Company’s Before Tax Income (Loss) has increased by 103,20% over the target.
Target Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Target Laba (Rugi) tahun berjalan bisnis Pertamina Retail yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar
Rp 31.155 juta dan realisasi sebesar Rp 33.533 juta yang berarti melampaui target sebesar 107,63%
Target of Current Year Income (Loss)
Pertamina Retail’s target of Current Year Income (Loss)
that has been set up in the beginning of fiscal year was Rp 31.155 million while its realization amounted to Rp 33.533 million. This shows that the Company’s Current Year Income (Loss) has increased by 107,63% over the target.
Tabel Perbandingan antar Target dan Relisasi
Table of the Comparison Between Target and Realization dalam juta Rupiah / in Million Rupiah
RKAP 2012
REALISASI 2012
PERBANDINGAN %
Pendapatan Fuel Retail
4.436.718
4.779.906
107,74%
TOTAL PENDAPATAN
4.537.797
4.875.520
107,44%
65.257
61.017
93,50%
Pendapatan Non Fuel Retail HPP Fuel Retail
HPP Non Fuel Retail TOTAL HPP
LABA/(RUGI) KOTOR
Beban Operasi Fuel Retail
Beban Operasi Non Fuel Retail Beban Kantor Pusat TOTAL BEBAN
LABA/(RUGI) OPERASI Depresiasi & Amortisasi
101.079
4.265.238
95.614
4.597.144
4.658.161
107,57%
108.843
119.245
109,56%
207.301
20.640
27.566
157.049
50.253 7.893
217.359
17.394
52.984
105,43%
164.375
104,66%
9.586
121,45%
1.841
124,64%
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK
43.837
45.239
LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN
31.155
33.533
12.682
84,27%
100,62%
43.398
1.477
104,85%
27.736
42.360
Pajak Penghasilan
107,78%
4.330.495
LABA/(RUGI) USAHA
Pendapatan/(Biaya) Lain
94,59%
11.706
102,45% 103,20%
92,30%
107,63%
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
URAIAN
91
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Pada tahun 2012, Pertamina Retail tidak membayarkan
In 2012, Pertamina Retail did not pay dividend to
strategi Pertamina Retail untuk menambah modal.
capital.
dividen kepada pemilik saham sebagai bagian dari
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
FUND
Pertamina Retail belum mencatatkan sahamnya di Pasar
Pertamina Retail has not yet listed its shares in Capital
penggunaan dana hasil penawaran umum dalam Laporan
realization as a result of public offering.
UMUM
Modal. Dengan demikian, tidak ada laporan realisasi Tahunan ini.
AS
RESULT
OF
PUBLIC
Market. Hence, this Annual Report does not include fund
Information on Investment, Expansion, and
Investasi
Investment
Pada tahun 2012, Pertamina Retail menargetkan beberapa investasi meliputi maintenance SPBU&HO,
investasi
IT, dan investasi NFR & Bright. Dalam realisasinya,
pencapaian investasi yang berhasil dilakukan Pertamina Retail adalah sebesar 46,1% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan adanya investasi lain
yang dilakukan oleh Pertamina Retail, yang sebelumnya
tidak ditargetkan dalam rencana investasi tahun 2012 berupa investasi Proyek POS Card Management Region VI, proyek SPBU T, serta pembelian Gudang Bright.
Acquisition
In 2012, Pertamina Retail aimed to acquire some
investations included gas station and HO’s maintenance, IT’s investment, and NFR and Bright’s investment. In reality, the investment achievement acquired by Pertamina
Retail was 46,1% from the initial target. This is caused from other investments conducted by Pertamina Retail,
which was previously not listed in 2012’s investment plan. in a form of POS Project of Card Management Region
VI, T gas station’s project, and the purchase of Bright’s warehouse.
Ekspansi
Expansion
ekspansi untuk membangun 16 SPBU Motor yang
through the establishment of 16 gas stations for
Saat ini, Pertamina Retail sedang menyiapkan rencana ditargetkan terealisasi secara penuh pada tahun 2013. Akuisisi Pada
tanggal
28
Desember,
Pertamina
Retail
melaksanakan akusisi lahan/bangunan SPBU COCO PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
REALIZATION
OFFERING
INFORMASI TENTANG INVESTASI, EKSPANSI, DAN AKUISISI
92
shareholders as a part of Pertamina Retail in order to add
A. Yani, Bekasi. Petamina Retail juga sedang menyiapkan
rencana akuisisi 4 SPBU yang ditargetkan tercapai pada tahun 2013.
Pertamina is currently preparing a plan for expansion motorcycle, targeted to complete in 2013. Acquisition
In December 28, Pertamina Retail acquired a field or
building of SPBU COCO A. Yani, Bekasi. Pertamina Retail will also acquire 4 gas stations in 2013.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Overview
YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN
CHANGES
IN
REGULATIONS
WHICH
SIGNIFICANT IMPACTS ON THE COMPANY
HAVE
Sepanjang tahun 2012, tidak ada perubahan peraturan
In 2012, there is not any changes in regulations which
signifikan terhadap laporan keuangan Pertamina Retail
Financial Statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN THE ACCOUNTING POLICY
Sepanjang tahun 2012, tidak terjadi perubahan kebijakan
In 2012, there is not any changes in accounting policy
terhadap Laporan keuangan Pertamina Retail.
Financial Statements.
perundang-undangan
yang
berpengaruh
secara
akuntansi Pertamina Retail yang berdampak signifikan
have significant impacts towards Pertamina Retail’s
which has significant impacts towards Pertamina Retail’s
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
93
94
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pertamina Retail meyakini bahwa penerapan Good Corporate Governance di lingkungan perusahaan dapat mengantarkan Perseroan kepada kesuksesan. Pertamina Retail is of the opinion GCG implementation in the Company environment will deliver the Company to outperform in its expertise.
PERKEMBANGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Good Corporate Governance represents a mechanism or
atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan
to meet shareholders’ expectation. Goals’ implementation
(GCG)
Governance)
merupakan
rangkaian
mekanisme
perusahaan agar sesuai dengan harapan stakeholders. Mekanisme
Good
mempengaruhi
Corporate
penetapan
dan
Governance
pencapaian
sangat tujuan
perusahaan, pembentukan dan pengembangan budaya
DEVELOPMENT
a system directing and controlling the Company in order and target are affected by GCG mechanism the Company applies, as well as the establishment and development culture in the Company environment.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
kerja di lingkungan perusahaan.
96
Pertamina Retail meyakini bahwa penerapan Good
Pertamina Retail is of the opinion GCG implementation
mengantarkan kepada kesuksesan. Bagi Pertamina
to outperform in its expertise. GCG implementation in
Corporate Governance di lingkungan perusahaan dapat Retail, implementasi Good Corporate Governance dalam proses bisnis perusahaan merupakan pijakan kokoh
untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Pertamina
in the Company environment will deliver the Company business process reflects a solid fundamental to obtain the Company’s vision and missions. Pertamina Retail
continually implements GCG principles in order to meet
Retail senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola
its duty to its shareolders, Board of Commissioners,
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis, serta
a standard in intention to improve the Company’s
Perusahaan yang baik guna memenuhi kewajiban kepada pemangku kepentingan lainnya. Prinsip-prinsip GCG menjadi perangkat standard yang bertujuan memperbaiki
partners and stakeholders. GCG principles has become reputation, efficiency, effectivity and social reponsibles.
citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Good
Corporate
Governance
yang
diterapkan Pertamina Retail meliputi berbagai aspek sebagai berikut:
• Transparansi
Terbuka dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai Perusahaan.
Transparansi dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance Pertamina Retail dilakukan dengan:
- Menerapkan peraturan dengan benar dan sesuai
dengan Undang-undang Pelelangan Barang dan Jasa
such as follows:
• Transparency
Transparent in undertaking decision process and
putting forward material and relevant information concerning
the
conducted by:
Company.
Transparency
was
- Implementing law in pursuance of Product and Service Bid Regulation
- Pengumuman hasil tender yang dilakukan secara
- Announcing
- Kontrak kerjasama dengan mitra kerja yang
- Conducting partnership with business partners
terbuka
dilakukan sesuai peraturan perusahaan dan dilaksanakan
secara
dipertanggungjawabkan
konsekuen
dan
dapat
• Akuntabilitas
GCG implemented by Pertamina Retail including aspects
Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban
organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas
Pertamina
Retail terutama dilakukan dalam bidang manajemen dan fiskal.
conducted
bid
winner
which
was
openly
according to the Company’s regulation in a consistent and responsible attitude.
• Accountability Accountability
represents
the
Company’s
clear
function and responsibility in performing its duties so as it is able to manage effectively. The Company’s accountability was undertaken in management and fiscal sector.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Prinsip-prinsip
97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Akuntabilitas Manajemen Pertamina Retail meliputi:
- Evaluasi pencapain RKAP yang dievaluasi secara
as follows:
- RKAP (Work Plan and Budget) accomplishment
berkala dengan pihak pemegang saham dan
-
Pertamina management accountability was performed
was evaluated regularly by shareholders and
Komisaris Perusahaan.
Board of Commissioers
Evaluasi pencapaian Profit/Loss per bulan dengan
- The Company Profit/ Loss was evaluated every
metode review Rapat Manajemen yang dilakukan
month through Management Meeting review by
secara berkala dengan Dewan Komisaris (BOC).
Board of Commissioners
- Evaluasi pencapaian KPI yang direview secara
- Key
berkala yang dilakukan bersama Dewan Direksi
-
(BOD) dan Manajer.
Pakta Integritas, yang ditandatangani oleh seluruh pekerja.
Pertamina
Retail
mengikuti
pelaporan dan pengawasan keuangan maupun
peraturan perpajakan yang berlaku. Mekanisme
- Reporting PPh (Income Tax) regularly
- Pelaporan Pajak PPn secara berkala
-
- Pelaporan Auditor Independen tahunan
undang-undang pemerintah yang dikelola secara
• Responsibility
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
• Independency The
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
98
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
professionally
in
free from any conflict of interest and pressure from
dalam pelaksanaan keputusan manajemen.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
managed
aimed to ensure that the decision-making process is
dan tekanan serta pengaruh dari pihak manapun
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
is
The independency in the Company’s management is
ini memastikan tidak adanya benturan kepentingan
Company
accordance with the Company’s Articles of Association.
Perusahaan. Pengelolaan perusahaan secara mandiri
• Keadilan
and regulation professionally without any conflict and corporate principle.
korporasi yang sehat.
Perusahaan dikelola secara profesional berdasarkan
The Company’s compliance to the government law pressure from other party in accordance with a good
dari pihak lain dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip
Reporting PPn (Goods and Services Tax) regularly
- Reporting Auditor Independent annually
profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan
• Kemandirian
with finance reporting and monitoring, and stipulated below:
- Pelaporan Pajak PPh secara berkala
Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan
Pertamina fiscal accountability was in accordance
tax regulations. The mechanism was conducted as
pelaporan yang dilakukan adalah melalui:
• Pertanggungjawaban
evaluated
record for the decision-making.
pengambilan keputusan dan tindak lanjut. fiskal
was
- In every policy, there was Minutes of Meeting as a
Minutes of Meeting sebagai catatan untuk
Akuntabilitas
Indicator
- Integrity Pact was assgined by each employee
- Dalam setiap pengambilan kebijakan tersedia
Performance
regularly by Board of Directors and Managers
other parties. • Fairness
Equity and fairness in fulfilling shareholders’ rights in stipulated agreement and regulation.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
ASSESMEN GCG
APPRAISAL OF GCG
Pertamina Retail berkomitmen untuk terus berupaya
Pertamina
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik terutama pada aspek-aspek etika bisnis, pengendalian internal, kecurangan, dan pelaporan keuangan. Sebagai bentuk
komitmen usaha ini, Pertamina Retail akan melakukan
assessment Good Corporate Governance pada tahun 2013. Hasil Assesmen nantinya diharapkan dapat
mendorong perusahaan lebih meningkatkan kinerja di
Retail
commits
in
implementing
good
corporate governance especially in business ethos, internal control, corruption and financial report. As the
business commitment, Pertamina Retail will uphold Good
Corporate Governance appraisal in 2013. The appraisal
is aimed to endorse the Company performance in the future.
masa depan.
KEBIJAKAN GCG Pertamina
Retail
GCG POLICIES berkomitmen
untuk
senantiasa
menerapkan dan terus memperbaiki sistem GCG yang ada. Pertamina Retail berpendapat bahwa penerapan
GCG mampu menciptakan tata kelola dalam organ
perusahaan agar lebih profesional dan akuntabilitas
yang dapat dipertanggungjawabkan serta memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan melalui
penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai
budaya kerja yang berlaku di dalam perusahaan.
Pemahaman ini mendasari kebijakan perusahaan untuk
Pertamina Retail is committed to implement and improve its GCG system. Pertamina Retail is of the opinion
that the consistent implementation of GCG can create professional and reliable corporate governance, resulting in the delivery of added value to the stakeholders. It is
hoped that this implementation will become a culture in the Company. This understanding serves as the
Company’s basis in the implementation of good corporate
governance to achieve its long term business goal in a consistent and sustainable manner.
melaksanakan tata kelola yang baik dalam rangka
mencapai tujuan bisnis jangka panjang secara konsisten dan berkesinambungan.
Corporate Governance pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut:
Pertamina Retail practices GCG principles in every
business aspects and each organization level reflected by these aspects below:
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota
• Conducting Board of Commissioners and Directors
• Menerapkan fungsi kepatuhan.
• Implementing compliance.
Dewan Komisaris dan Direksi.
• Pengelolaan manajemen risiko.
• Melaksanakan transparansi keuangan dan nonkeuangan
• Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komitekomite dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal.
rights and responsibilities.
• Managing risk.
• Conducting financial and other transparency. • Completing
and
conducting
duties
of
working
committees and units that monitors internal function.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Pertamina Retail menerapkan prinsip-prinsip Good
99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
struktur TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE ORGANS
Pertamina Retail senantiasa memperlihatkan tanggung
Pertamina
Governance karena memandang implementasi GCG
only a responsibility but also a value to maintain public’s
jawabnya
dalam
menerapkan
Good
Corporate
Retail
upholds
its
responsibilities
bukan sekedar kewajiban namun keniscayaan dalam
transparency and accountability. Pertamina Retail organs
menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik.
consists of:
Secara garis besar, organ-organ Pertamina Retail terdiri dari:
• Organ Utama: Pemegang Saham, Komisaris dan
• Main Organ consists of: Shareholders, Board of
• Organ Pendukung: Sekretaris Perusahaan, Satuan
• Supporting Organ consists of: Corporate Secretary,
Direksi
Commissioners and Board of Directors
Pengawas Intern, Komite Audit, dan Auditor Eksternal
Internal Control Unit, Audit Committee and External Auditor.
Tata Kelola Perusahaan PT Pertamina Retail PT Pertamina Retail Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham
Annual General Meeting of Shareholders.
Dewan Komisaris
Direksi
Board of Commisioners
Director
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Internal Audit
CSR
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Corporate Social Responsibility
100
in
implementing GCG, regarding to its view GCG is not
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit Audit Committee
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pemegang Saham Saham
merupakan
organ
perusahaan,
Shareholder is the Company’s instrument which possess
Direksi atau Dewan Komisaris berdasar aturan yang
Board of Commissioners on the ground of the applicable
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada ditentukan.
Hak-hak pemegang saham
• Menghadiri rapat pemegang saham dan menggunakan hak suaranya.
• Menerima bagian keuntungan dari perusahaan.
exclusive authorities unrendered to Board of Directors or regulations.
Shareholders Rights
• Attends shareholders meetings and uses its voting rights
• Receives the Company’s profit
• Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala
• Updated a complete description concerning the
keuangan, teknik, dan hal-hal lain yang dimuat dalam
technique and others presented in General Meeting
informasi yang menyangkut perusahaan termasuk Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
• Memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu dan teratur agar memungkinkan bagi pemegang saham untuk membuat keputusan dalam rangka pengembangan usaha berdasarkan informasi yang diterima.
Company’s information including financial problem,
of Shareholders’ Annual Report and Performance Report.
• Gains the Company’s information on time and in a
regular basis so as assists shareholders in making decision on business developing activities
• Memperoleh penjelasan tentang penerapan Tata
• Gains
Wewenang pemegang saham
Shareholders’ Rights
• Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
• Appoints and dismisses Board of Commissioners’
Kelola Perusahaan yang baik.
• Mengangkat dan memberhentikan Direksi
description
implementation
on
the
Company’s
GCG
• Appoints and dismisses Board of Directors’ member member
• Menilai kinerja Komisaris dan Direksi
• Appraises Board of Commissioners and Directors’
• Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan
• Determines external auditor based on the Board of
• Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate
• Approves Corporate Plan and Annual Work Plan and
yang diterima dari Komisaris
Plan) serta Rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perusahaan (RKAP) Tahunan
performance
Commissioners’ proposal
Budget (RKAP)
• Menetapkan remunerasi Direksi
• Determines Board of Directors’ remuneration.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Decision of Annual General Meeting of Shareholders.
RUPS Tahunan untuk tahun buku 2012 dilaksanakan
General meeting of Shareholders for 2012 fiscal year
(RUPST)
pada tanggal 9 Mei 2012 di Kantor Pusat Pertamina Retail dengan pokok bahasan sebagai berikut:
was conducted in 9 May 2012 in Pertamina Retail’s head office with major discussions as listed below:
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Pemegang
Shareholders
101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• Menyetujui Laporan Tahunan perusahaan untuk
• Approving the Company Annual Report for fiscal
mengesahkan Laporan Keuangan perusahaan untuk
Company Financial Report for fiscal year December
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, serta
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 beserta penjelasannya yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik dan Rekan dengan pendapat ”Wajar dalam semua hal yang material”.
• Memberikan
pelunasan
dan
Accountant Office (KAP) Hertanto, Sidik and partners
by “Reasonable in all material”.
• Submitting Acquit et decharge to Board of Directors
kepada Dewan Direksi atas tindakan pengurusan dan
Commissioners for supervising performance they
kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011
for management performance and to Board of have conducted in Fiscal Year ended on December 31st, 2012
• Menetapkan penggunaan laba bersih perusahaan
• Determining Company’s Net Profit Fiscal Year ended
Desember dua ribu sebelas (31-12-2011) sebesar
Rp.19.549.774.395,- (nineteen billion five hundred
tahun
buku
yang
berakhir
tiga
puluh
satu
Rp.19.549.774.395,- (sembilan belas milyar lima ratus
empat puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus sembilan puluh lima rupiah) sebagai cadangan.
• Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun buku 2012 (duaribu duabelas) akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terpisah.
on December 31st, 2012 (31-12-2012) amounted to forty nine million and seven hundred seventy four thousand three hundred ninety five rupiahs) as reserve.
• Appointing Public Accountant Office Fiscal Year 2012 would be conducted through distinguished GMS.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ penting perusahaan
Board of Commissioners reflects essential organ in the
tugas dan tanggung jawab direksi dalam menjalankan
Board of Directors’ duties and responsibilities in operating
yang berperan sebagai pengawas atas pelaksanaan kepengurusan
perusahaan.
Dewan
Komisaris
bertanggung jawab kepada pemegang saham. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Perusahaan.
Company which held accountable for supervising the the Company. Board of Commissioners responsibles directly to the shareholders. In performing its supervising
duty, Board of Commissioners are assisted with the Corporate Secretary.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of Board of Commissioners
mulai tanggal 2 Oktober 2012 adalah sebagai berikut:
started from October 2nd, 2012 is listed as follows:
Komposisi Dewan Komisaris Pertamina Retail terhitung PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
31st, 2012 with its description audited by Public
pembebasan
sepenuhnya dari tanggung jawab (Acquit et decharge)
102
year December 31st, 2012, as well as approving the
Komisaris Utama
: Suhartoko
Komisaris
: Nursatyo Argo
Komisaris Independen
: Mariatul Aini
Composition of Pertamina Retail Board of Commissioners President Commissioner
: Suhartoko
Commissioner member
: Nursatyo Argo
Independent Commissioner : Mariatul Aini
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha
supervisory on Board of Directors’ policy in maintaining
Tugas utama Komisaris adalah melakukan pengawasan
Pertamina Retail dan memberi nasihat kepada Direksi.
Tugas-tugas Komisaris Pertamina Retail secara lengkap adalah sebagai berikut:
• Mengarahkan dan menyetujui strategi, rencana kerja dan anggaran Pertamina Retail serta mengevaluasi pelaksanaannya.
• Memastikan bahwa Pertamina Retail memiliki sistem kontrol yang memadai terutama dalam pengendalian risiko, keuangan dan kepatuhan.
• Melaksanakan kepentingan Perusahaan dengan
memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggungjawab kepada RUPS.
• Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan
Board of Commissioners main duty is conducting
Pertamina Retail’s business and providing guidance to Board of Directors. Board of Commissioners of Pertamina Retail’s duties are as follows:
• Directing and approving the Company’s strategy,
plan of working and budget as well as evaluating its management
• Ensuring Pertamina Retail’s monitoring system in risk, financial and compliance management
• Conducting
considering
the
Company’s
shareholders’
accountable for GMS
objectives
interest
and
when
holding
• Researching and reviewing Annual Report Board of Directors prepared and signed.
dimaksud.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan
Functions and Responsibilities of Board of Commissioners
1. Rapat Dewan Komisaris, minimal 6 kali dalam
1. Board
Komisaris Pada Tahun 2012 1 tahun
of 2012
of
Commissioners
meetings in a year
Meeting
minimum
6
2. Memberikan nasehat kepada Direksi, disampaikan
2. Provides guidance to Board of Directors in its meeting
3. Kunjungan langsung ke Unit Usaha/Unit Bisnis
3. Site visits to Branch Office
1. Rapat Dewan Komisaris
1. Board of Commissioners Meeting
dalam rapat Dewan Komisaris bersama Direksi
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan
baik melalui serangkaian rapat yang dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama tahun 2012, telah dilakukan Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 12 kali, di samping pertemuanpertemuan lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
Nama Name
Board of Commissioners has performed well through
a series of meetings providing supervising of Board of Directors. In 2012, it has been conducted Board of Commissioners Internal Meeting for 12 times, as well as other meetings or provided written consent regularly.
Board of Commissioners Meeting Table
Tabel Rapat Dewan Komisaris NO
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran
BOD & BOC (12x)
Number of Presence
Presence’s percentage
1.
Suhartoko
12
12
100%
2.
Maritul Aini
12
12
100%
3.
Nursatyo Argo
12
11
92%
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
with the Board of Directors
103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Memberi masukan, arahan, dan nasihat kepada
2. Providing input, direction, and suggestion to Board of
Dewan Komisaris memberikan masukan, arahan,
Board of Commissioners provides input, direction,
operaional perusahaan dari penyusunan RKAP dan
Company’s operations such as the preparation of
Direksi
dan nasihat kepada Direksi sehubungan dengan RJPP hingga kinerja perusahaan sebagai berikut: • Pengarahan penyusunan RKAP dan RJPP
Dewan Komisaris memberikan masukan, arahan,
dan nasihat dalam penyusunan RKAP dan RJPP
Directors
and suggestion to Board of Directors concerning the RKAP and RJPP and the Company’s performance. • Direction in the preparation of RKAP and RJPP
Board of Commissioners provides input, direction, and suggestion in the preparation of RKAP and
RJPP and monitors its implementation for the
serta memantau pelaksanaannya dalam kinerja
year. Throughout 2012, the input made by Board
perusahaan hingga tutup buku. Sepanjang tahun
of Commissioners has significantly affected the
2012, arahan Dewan Komsaris telah memberikan
Company’s performance, reflected in the increase
dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan
in revenue in petroleum and non-petroleum retail
dibuktikan dengan peningkatan pendapatan baik
business.
dalam bisnis ritel bahan bakar minyak (BBM) maupun bisnis ritel non bahan bakar minyak (Non BBM).
• Pengawasan kinerja perusahaan
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan
secara ketat dan instruktif terhadap kinerja tiap-
tiap Direksi meliputi: Kinerja keuangan
Meneliti
dan
konsolidasi
memberikan
menelaah
bulanan
pengarahan
laporan
keuangan
melalui
konfirmasi,
(unaudited)
dengan
• Monitoring of the Company’s performance Board
• Menelaah laporan operasi harian, mingguan, dan bulanan dengan memberikan konfirmasi
serta catatan-catatan kepada Direksi terkait realisasi target penjualan bisnis Pertamina
Retail baik bisnis ritel bahan bakar minyak
(BBM) maupun bisnis non bahan bakar minyak PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
(Non BBM)
104
strictly
monitors
performance monitored in particular is: Financial performance
Reviewing financial
monthly
report
by
consolidated providing
unaudited
confirmation,
correction, and special note for Board of Directors to improve its financial statements.
Direksi guna menyempurnakan laporan keuangan. Kinerja operasi
Commissioners
Board of Directors in discharging its duties. The
koreksi, dan penyampaian catatan-catatan kepada
of
Operational performance
• Reviewing report on operations in daily, weekly, and monthly basis by providing confirmation and special notes to Board of Directors
regarding targets of sale of Pertamina Retail’s business, both fuel and non-fuel business.
• Memantau efisiensi biaya operasi dengan
• Monitoring the efficiency in operational costs
meningkatkan keuntungan dan memberikan
to improve its margin and positively contribute
memberikan arahan kepada Direksi untuk kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan
• Memberikan
arahan
kepada
Direksi
untuk mencari peluang baru dalam upaya meningkatkan pendapatan perusahaan
by providing guidelines for Board of Directors in the Company’s performance.
• Providing suggestion to Board of Directors to seek new opportunity for the increase in the Company’s revenue.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berdasarkan arahan Dewan Komsaris, Pertamina Retail berhasil mengurangi angka losses di
By
SPBU, terutama SPBU yang memiliki losses
Café and C-Store, of which number is targeted to
menjadi 150 gerai pada tahun 2013 di beberapa
reach 150 outlet in 2013. The café and store will be
lokasi di luar SPBU meliputi perhotelan dan
located outside gas station area, such as hotel and
perkantoran baik perkantoran Anak Perusahaan
office, both in subsidiaries of Pertamina and offices of
Pertamina maupun perkantoran lain.
meningkatkan kompetensi dan
other companies.
• Competency enhancement
keahlian pekerja melalui pelatihan baik formal Informasi
(TI)
untuk
kebutuhan operasional perusahaan.
Kunjungan langsung ke Unit Usaha/Unit Bisnis dilakukan
untuk
mengetahui
perkembangan
3. Site Visits to Branch Office
dan permasalahan yang menjadi kendala dalam
Site visits to branch office were conducted to observe
updates and problems that becomes barrier in
Pertamina Retail’s business development. The visit
pengembangan bisnis Pertamina Retail. Dalam
consists of:
kunjungan ini telah dilakukan antara lain:
• Pemantauan operasional/perkembangan secara
• Monitoring Branch Office’s operation/ development
• Memberikan arahan dan masukan kepada pekerja
• Providing guidance and input to its employees
langsung di Unit Usaha/Unit Bisnis
Directors to enhance the workers’ skills through formal Company’s operation.
menunjang
3. Kunjungan Langsung ke Unit Usaha/Unit Bisnis
Board of Commissioners provides input to Board of
and non-formal trainings and develop IT to support the
maupun non formal, serta mengembangkan Teknologi
of
Retail has managed to develop its business of Bright
Cafe dan C-Store yang ditargetkan berkembang
Direksi untuk
Board
target set in RKAP at 0,27%. In 2012, Pertamina
berhasil menyiapkan pengembangan bisnis Bright
Dewan Komisaris memberikan masukan kepada
from
the stations with high rate of losses, exceeding the
0,27%. Pada tahun 2012, Pertamina Retail juga
suggestion
decrease its losses in gas station sector, particularly
tinggi melebihi target dalam RKAP sebesar
• Peningkatan Kompetensi
implementing
Commissioners, Pertamina Retail has managed to
Unit Usaha/Unit Bisnis
Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris melakukan
kunjungan langsung ke unit usaha meliputi SPBU
COCO Solo Baru, SPBU COCO Lempuyangan dan SPBU COCO Adisucipto Yogyakarta
directly
Througout 2012, Board of Commissioners visited the
Company’s business unit, i.e. gas station of COCO Solo Baru, COCO Lempuyang, and COCO Adisucipto Yogyakarta.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang
Board of Directors represents the Company management
tujuan serta mewakili perusahaan, baik untuk keperluan
management for its interest and objectives as well as
bertanggung jawab penuh atas pengurusan kepentingan, internal maupun eksternal perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
organ which held accountable for the Company’s represents the Company inside and outside the Company according to Article of Associations.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
105
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah
The decision undertaken on the Company’s problem was
berdasarkan analisa yang seksama. Direksi memberikan
Directors submitted reports from Internal Audit to Board
Komisaris dan melaksanakan tindak lanjut dari temuan-
findings.
Peran direksi dalam proses pengembangan strategis
Board of Directors role in strategic development stipulated
Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya dalam
strategy operational description.
yang dihadapi perusahaan dilakukan secara cepat dan
conducted by a quickly and thoroughly analysis. Board of
laporan hasil pelaksanaan Internal Audit kepada Dewan
of Commissioners as well as conduct follow-up from Audit
temuan audit.
korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang
in the Company’s Long-Term Plan with its stipulated
bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) sebagai penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan.
Board of Directors
Komposisi Direksi
Komposisi Direksi Pertamina Retail terhitung mulai
The composition of Pertamina Retail’s Board of Directors
Presiden Utama
President Director
tanggal 19 April 2011 adalah sebagai berikut:
started from April 19th, 2012 as follows:
Direktur Operasi
Operation Director : Romulo Hutapea
: Giri Santoso
: Romulo Hutapea
: Giri Santoso
Direktur Keuangan : Tenny RA. Rusdy
Finance Director : Tenny RA. Rusdy
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Direksi
Duties, Rights and Responsibilities of Board of
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang
Board of Directors is held accountable for operating every
kepentingan, tujuan serta mewakili perusahaan, baik
to meet the Company’s interest as well as represents the
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dalam
accordance to the law, Article of Associations and GMS
Directors
berkaitan dengan tanggung jawab atas pengurusan
actions pertaining to the Company’s management in order
untuk keperluan internal maupun eksternal perusahaan
Company in and beside the court related to situations in
pelaksanaannya direksi bertindak atas dasar acuan,
consent.
pembatasan-pembatasan
sesuai
dengan
peraturan
Perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan Keputusan RUPS.
Tugas Direktur Utama
kegiatan-kegiatan
• Leading and coordinating Board of Directors activities
• Memimpin perumusan strategi dan rencana aksi
• Leading the Company’s strategy formulation and
• Memimpin implementasi tata kelola perusahaan yang
• Leading GCG implementation
• Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Sekretaris
• Supervising Corporate Secretary’s and Head of
• Memimpin
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Direksi
106
Duties of Board of Directors
dan
mengkoordinir
perusahaan, serta pelaksanaan anggaran
baik
Perusahaan dan Kepala Satuan Pengawas Internal
action plan as well as budget planning
Internal Control Unit duties
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas Direktur Operasi
Duties of Director of Operations
fungsi operasional di Pertamina Retail, termasuk di
Pertamina Retail, which consist of fuel retail and non fuel
dalamnya kegiatan bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (non BBM). Tugas Direktur Keuangan Melakukan
pengawasan
terhadap
kegiatan
fungsi
keuangan dan umum, termasuk di dalamnya pelaksanaan
investasi perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia serta teknologi informasi. Kewenangan Direksi meliputi:
• Penetapan kebijakan dalam pengelolaan perusahaan • Pengaturan
perusahaan
ketentuan
termasuk
tentang
kepegawaian
pembinaan
pekerja,
penetapan upah dan penghasilan lain, pesangon dan penghargaan atas pengabdian serta manfaat pensiun bagi pekerja perusahaan
Monitoring the performance of division of operations of retail business.
Duties of Director of Finance
Monitoring the performance of Division of Finance and Investment, Planning, and Information, as well as the environment partnership program.
Board of Directors’ Authorities include:
• Setting the policies of the Company’s management.
• Setting the regulation concerning the Company’s human
resources,
including
its
development,
determination of salaries and bonuses, severance pay, and other benefit of pension for the Company’s
employees.
pekerja
• Appointing and dismissing the Company’s employees.
• Pengaturan penyerahan wewenang Direksi untuk
• Authority to appoint one or more members of Board of
• Mengangkat perusahaan
dan
memberhentikan
mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi
• Mengangkat Perusahaan
dan
memberhentikan
Sekretaris
Director to represent the Company inside and outside the Court.
• Appointing and dismissing the Corporate Secretary.
• Menjalankan tindakan lain yang berkaitan dengan
• Conducting other action related to the Company by
Kewajiban Direksi meliputi:
Board of Directors’ Responsibilities include:
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Menyiapkan RJPP yang memuat sasaran dan tujuan
perusahaan dalam 5 (lima) tahun, serta penjabaran tahunan RJPP untuk disampaikan kepada RUPS untuk disahkan.
complying with the applicable laws.
• Preparing RJPP containing the Company’s targets and objective for five years ahead, as well as the
report of RJPP so as to be ratified in the GMS.
• Memelihara akurasi pembukuan dan administrasi
• Monitoring
• Menyampaikan
perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
the
Company’s
accounting
and
administration so as to comply with the applicable laws.
telah
• Reporting the annual report signed by Board of
ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Commissioners and Board of Directors to GMS to
• Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
• Preparing the accounting system which complies
pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan,
control, particularly, the administration, data storage,
laporan
tahunan
yang
kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan
gain ratification.
akuntansi keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
with the Financial Accounting Standards and internal
dan pencatatan, penyimpanan dan pengawasan
and monitoring function.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
107
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• Memberikan
pertanggungjawaban
dan
segala
keterangan tentang keadaan jalannya perusahaan berupa
laporan
kegiatan
perusahaan
• Delivering the report containing the Company’s activities and any other information related to the
termasuk
Company, including the financial statements, delivered
laporan keuangan baik dalam bentuk laporan berkala
periodically according to the schedule and provision
Anggaran Dasar serta sesuai kebutuhan RUPS
requested by the GMS, all of which is performed as a
menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam
stated in the Articles of Association or reported as manifestation of the Company’s accountability.
• Menyiapkan susunan organisasi perusahaan secara
• Preparing the details of the Company’s organization
• Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
• Providing explanation of any matter as requested by
lengkap dengan perincian dan tugasnya dinyatakan Komisaris
atau diminta
oleh
anggota
Dewan
Tabel Rapat Manajemen
Board of Commissioners.
Managemen Meeting Table Jumlah Rapat
Nama
NO
structure and its job description.
Jumlah Kehadiran
Number of Meetings
Name
BOD (27x)
Persentase Kehadiran
Number of Presence
Presence’s percentage
1.
Giri Santoso
27
27
100%
2.
Romulo Hutapea
27
27
100%
3.
Tenny RA Rusdy
27
27
100%
Prosedur
dan
Penetapan
Komisaris dan Direksi
Remunerasi
Dewan
Procedures of Determining Remuneration of Board of Directors
Board of Commissioner conducts a review on remuneration Dewan Komisaris melakukan kajian remunerasi
A review conducted by Pertamina’s management SJV Kajian oleh SJV Manajemen Pertamina (Persero)
Direksi mengusulkan besaran remunerasi Board of Directors Proposes remuneration’s quantity
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Besaran Remunerasi (Rp)
108
Remuneration’s Quantity (Rp)
Penetapan besaran remunerasi oleh RUPS Stipulation of remuneration’s quantity by GMS
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pertamina Retail memiliki prosedur dan penetapan
Pertamina
pengusulan dan persetujuan penetapan remunerasi.
recommendation.
remunerasi yang diberikan kepada Direksi melalui
Jumlah remunerasi Dewan Komisaris pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Uraian
Retail’s
procedure
was:
Komisaris Utama
Komisaris
President Commissioner
Commissioners
Gaji / Salary
18,748,000
16,873,200
sebagai berikut:
Uraian
Description
The total amount of the remuneration incurred in 2012 was:
Direktur Utama
President Director
Direksi
Directors
Gaji / Salary
46.870.000
42.183.000
Tunjangan / Allowance
12.500.000
11.250.000
59.370.000
53.433.000
(Rumah & Utilities) / (Housing
determining
The total amount of the remuneration incurred in 2012
Description
Jumlah remunerasi Direksi pada tahun 2012 adalah
of
remuneration of Board of Directors is performed through
& Utilities)
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit Pertamina Retail telah ditunjuk sejak Februari
Pertamina Retail’s Audit Committee was established
Bambang Suprihanto. Penunjukan dan pengangkatan
chairman. The appointment of Committee Chairman
2013 dan sebagai pejabat yang ditunjuk adalah Bapak Ketua Komite merupakan bagian dari upaya Pertamina
Retail dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
in February 2013 with Mr. Bambang Suprihanto as the reflects Pertamina Retail’s effort to implement good corporate governance.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Jumlah / Total
109
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Bambang Suprihanto Komite Audit
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Work Experience
Pertamina (Persero) pada tahun 1994. Beliau menjabat
(Persero) in 1994. In 2006, he worked as a Head of
Bapak Bambang Suprihanto mengawali karirnya di PT Kepala Bagian Akuntansi Kilang Pertamina pada tahun 2006 dan sebagai Kepala Bagian Komptroller pada tahun 2007. Pada tahun 2008 menjabat Kepala Bagian
Kontroler. Pada tahun 2010 sebagai Asisten Manajer Laporan Keuangan dan selanjutnya sebagai Manajer
Keuangan Pemasaran Region IV. Pada tahun 2011, Bapak Bambang menjabat Finance M&T Off-Site Supp
Region III. Beliau kemudian diangkat mejadi Manajer di
Kantor Pusat Pertamina sejak Mei 2011 hingga Februari
2012. Kemudian beliau ditunjuk sebagai Account
Mr. Bambang started his career at PT Pertamina
Division of Pertamina’s Accounting Refinery and a Head of Controlling Division since 2007-2008. In 2010, he
served as Manager Assistant of Financial Statement and
Finance Marketing Manager of Region IV. In 2011, Mr. Bambang served as Finance M&T Off-Site Supp Region
III. He was appointed as a Manager in Pertamina’s Head Office from May 2011 to February 2012. He then served
as an Account Receivables Manager at Pertamina since March 2012.
Receivables Manager di Kantor Pusat Pertamina sejak Maret 2012.
Riwayat Pendidikan
Education Background
1979 dan melanjutkan pendidikan tingkat SMP yang
in 1979 and obtained his junior high school diploma in
Bapak Bambang Suprihanto lulus SD pada tahun berhasil diselesaikan pada tahun 1982. Beliau kemudian
melanjutkan pendidikan tingkat SMA dan lulus pada tahun 1985. Pada tahun 1991 beliau lulus S1 Ekonomi
Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan melanjutkan S2 Ekonomi Manajemen di Universitas Jenderal
Soedirman
Purwokerto
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
diselesaikan pada tahun 2007.
110
yang
berhasil
Mr. Bambang Suprihanto completed his primary school
1982. After completing his senior high school in 1985, he studied in Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
taking Management Economics and graduated in 1991.
He then pursued his Master degree with the same major in Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto and completed it in 2007.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Periode Jabatan Komite Audit
Years of Services of Audit Committee
Februari 2013 berdasarkan Surat Keputusan No. Kpts-
February 2013 pursuant to Decree Number Kpts-001/DK-
001/DK-PR/II/2013.
Pertamina’s Audit Committee was appointed since PR/II/2013.
Independensi Komite Audit
Independence of Audit Committee
independen yang berasal dari luar Pertamina Retail
party from external sources and are not related to
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
All members of Audit Committee are independent Pertamina Retail’s Board of Commissioners, Directors, or Shareholders.
Tugas Komite Audit
Audit Committee’s Duties
• Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
• Assisting Board of Commissioners to ensure the
Tugas Komite Audit meliputi: efektivitas
Sistem
Pengendalian
Internal
dan
efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh internal auditor/Satuan Pengawasan Internal maupun eksternal auditor
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya
• Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang
Duties of Audit Committee covers:
effectiveness of internal control system and the implementation of its internal and external auditor.
• Assessing the implementation of internal audit’s
activities as well as the audit findings of the internal and external auditor.
• Providing pre-recommendation of the improvement
of the management control system as well as its implementation.
memuaskan terhadap segala informasi yang telah
• Ensuring that evaluation procedure on the publication
• Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
• Identifying matters that are of concerns to Board of
dikeluarkan perusahaan
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya
of information is implemented well. Commissioners.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Meeting Frequency and Attendance Level of Audit
Komite Audit Pertamina Retail ditunjuk sejak tahun 2013,
As Pertamina’s Audit Committee was appointed since
sehingga pada periode tahun 2012 tidak ada laporan tentang “Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit”.
Committee
2013, there was no report concerning meeting frequency and attendance level of Audit Committee in 2012.
KOMITE LAIN DI BAWAH KOMISARIS
OTHER
Pada tahun 2012, belum dibentuk komite lain di bawah
In 2012, There was no other committee under Board of
Komisaris dan Direksi sehingga tidak ada laporan tentang “Komite Lain di bawah Komisaris dan Direksi”.
COMMITTEE
COMMISSIONERS Commissioners.
UNDER
BOARD
OF PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Komite Audit Pertamina Retail ditunjuk sejak tanggal 5
111
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
SEKRETARIS PERUSAHAAN
M. Ivan Asmara
Sekretaris Perusahaan
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Work Experience
Retail sebagai National Storage Operation Manager pada
as National Storage Operation Manager in 2008. He
Bapak M. Ivan Asmara memulai karirnya di PT Pertamina tahun 2008. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Pejabat pengganti sementara (Pjs) Sekretaris Perusahaan.
Corporate Secretary.
Education Background
Marketing Management dari Universitas Trisakti, Jakarta
management from Universitas Trisakti, Jakarta in 1993.
pada tahun 1993.
Mr. Ivan Asmara earned his bachelor degree in marketing
Periode Jabatan
Years of Services
Perusahaan Pertamina Retail pada tanggal 22 Oktober
of Pertamina Retail in 22 October 2012 pursuant to
Bapak M. Ivan Asmara ditunjuk sebagai Sekretaris
2012 berdasarkan Surat Penunjukkan Pejabat Pengganti Sementara No. SP3S-010/Dirut/X/2012.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
continued his career as temporary substitute (Pjs) of the
Riwayat Pendidikan
Bapak M. Ivan Asmara menyelesaikan pendidikan S1
112
Mr. Ivan Asmara started his career in PT Pertamina Retail
Mr. Ivan Asmara was appointed as the Corporate Secretary Decree of Appointment of Temporary Substitute Officials No. SP3S-010/Dirut/X/2012.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan termasuk mengelola dan menyimpan dokumen terkait
dengan kegiatan perusahaan yang meliputi dokumen RUPS,
Risalah
Rapat
Direksi,
Risalah
Gabungan, Daftar Khusus dan dokumen lain
• Melaksanakan
strategi
komunikasi
multi
Rapat
media
termasuk koordinasi penerbitan Laporan Tahunan, Company Profile, dan brosur-brosur yang bersifat korporasi.
• Menghimpun semua informasi penting menyangkut perusahaan dari setiap unit kerja serta menentukan
kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada stakeholders.
• Mewakili
Direksi
untuk
berhubungan
dengan
pihak-pihak di luar perusahaan dan atau di dalam perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan.
• Melakukan
koordinasi,
pengembangan
dan
penegakan praktik-praktik GCG dan CSR serta memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan telah mencantumkan penerapan GCG dan CSR.
Roles and Responsibilities
• Performing in secretarial sector, including filing and managing documents related to the Company’s activities such as GMS document, Minutes of Meeting
of Board of Directors and Joint Meetings, Specific List, and other documents.
• Implementing multimedia communication strategy,
including coordinating the publication of annual report, company profile, and other corporate brochures.
• Gathering all significant information related to the
Company from all work units and determining the criteria of information which is of concerns to the stakeholders.
• Representing the Board of Directors to communicate
with external and or internal parties of the Company in
accordance with the requested duties and the policies set.
• Coordinating the development and the reinforcement of GCG practices and ensuring that the implementation
of GCG is discussed in the Company’s Annual Report.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Pada
The Implementation of The Company’s Corporate
Sepanjang tahun 2012, pelaksanaan tugas Sekretaris
Throughout
Tahun 2012
Perusahaan adalah sebagai berikut:
• Melaksanakan fungsi dan tugas kesekretariatan dan pembinaan hubungan dengan instansi lainnya.
• Memberikan pelayanan secara efektif dan efisien dalam rangka mensupport seluruh unit kerja maupun pihak eksternal.
• Menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka penandatanganan perjanjian kerjasama.
• Menyelenggarakan/mempersiapkan dan Dewan Komisaris.
Rapat
Direksi
Secretary in 2012
2012,
the
Corporate
Secretary
has
implemented several functions, demonstrated as follows:
• Performing secretarial function and maintaining relation with other institutions.
• Delivering effective and efficient services to support both work units and external parties.
• Conducting various programs for the signing of partnership contract.
• Conducting/preparing
Meetings
of
Commissioners and Board of Directors.
Board
of
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
113
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
INTERNAL AUDIT
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dipimpin oleh Kepala
The chief of Internal Audit (IA) is on the same level with
Berdasarkan SK Direktur SDM Pertamina (Persero) No.
Accordance to Pertamina (Persero) Director of Human
2012 tentang Mutasi Jabatan, Kepala SPI Pertamina
dated on December 12th, 2012 related to Resettlement,
SPI setingkat Kepala Divisi, satu tingkat di bawah Direksi.
the Head of Division and a level under the Director.
Kpts.P – 1338/ K00000/2012-S8 tanggal 12 Desember
Resources Decision No. Kpts.P – 1338/K00000/2012-S8
Retail sejak tanggal 1 Januari 2013 dijabat oleh Agustiadi
Pertamina Retail Head of Internal Audit since January
Wardana.
1st, 2013 is held by Agustiadi Wardana.
Sepanjang tahun 2012, jabatan Kepala SPI telah
During 2012, these are the changes of the chief position
mengalami beberapa pergantian berturut-turut sebagai
of Internal Audit:
• Tanggal 1 Juni 2009 hingga tanggal 30 Juni 2012,
• From Juni 1st, 2009 to Juni 30th, 2012, Head of IA
• Tanggal 13 Agustus 2012 hingga tanggal 31
• From Agustus 13th, 2012 to Desember 31st, 2012,
Donardi berdasarkan SK Direktur SDM PT Pertamina
Pertamina (Persero) Director of Human Resources
27 Juli 2012.
Juli 27th, 2012.
berikut:
Kepala SPI dijabat oleh Fachrurozy
was held by Fachrurozy
Desember 2012, Kepala SPI dijabat oleh Rudi
Head of IA was held by Rudi Donardi according to PT
(Persero) No. Kpts.P – 798/K00000/ 2012-S8 tanggal
Decision No. Kpts.P – 798/K00000/2012-S8 dated
• Tanggal 1 Januari 2013 hingga sekarang, Kepala SPI
• On Januari 1st, 2013 to date, Head of IA was held by
dijabat oleh Agustiadi Wardana.
Kepala SPI dijabat oleh
Kepala SPI dijabat oleh
Head of IA was held by
Head of IA was held by
Fachrurozy
Agustiadi Wardana.
Fachrurozy
Agustiadi Wardana
1 Juni 2009 - 30 Juni 2012
Juni 1st, 2009 to Juni 30th, 2012
Agustiadi Wardana.
13 Agustus 2012 - 31 Desember 2012
Agustus 13th, 2012 to Desember 31st, 2012 Kepala SPI dijabat oleh Rudi Donardi
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Head of IA was held by Rudi
114
Donardi
1 Januari 2013 - sekarang Januari 1st, 2013 to date
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Agustiadi Wardana Kepala SPI
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Work Experience
di PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1995 hingga
(Corporation) since 1995 until the present time. In 2011,
Bapak Agustiadi Wardana memiliki pengalaman kerja
sekarang. Pada tahun 2011 menjabat sebagai BOB PT Bumi Siak Pusako. Sepanjang tahun 2012 beliau
menjabat sebagai Senior Auditor, Koordinator Aset
Sumatera. Beliau menjabat sebagai Kepala SPI PT Pertamina Retail sejak Januari 2013.
Mr. Agustiadi Wardana has been working in PT Pertamina
he worked as BOB of PT Bumi Siak Pusako. In 2012, he worked as a senior auditor in Sumatera’s Assets’ Coordinator. He worked as the head of SPI PT Pertamina Retail since January 2013.
Riwayat pendidikan
Academic Backgorund
Sekolah Menengah pada tahun 1984. Kemudian beliau
1984. He studied Accounting to obtain his Diploma since
Bapak Agustiadi Wardana menyelesaikan pendidikan melanjutkan pendidikan DIII Ekonomi Akuntansi pada
tahun 1985 hingga 1988. Dari tahun 1993 hingga tahun 2000 beliau kembali mengambil DIII Ekonomi Akuntansi. Beliau menyelesaikan S1 Ekonomi Akuntansi dari
Mr Agustiadi Wardana completed his High School in 1985-1988 and continued studying in the same major
from 1993 to 2000. He obtained his Bachelor degree of Economics from University of Indonesia Jakarta in 2000.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Univesitas Indonesia Jakarta pada tahun 2000.
115
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur
Internal Audit is held accountable to President Director
atau unit kerja yang diaudit. Tujuan utama keberadaan SPI
work units whose activities are audited by them. Internal
Utama untuk menjamin independensinya dari kegiatan adalah untuk menguji dan mengevaluasi apakah kerangka
kerja proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata
kelola perusahaan telah memadai dan berfungsi secara baik. SPI membantu tugas Direksi dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap semua aktivitas perusahaan dan mempunyai misi melaksanakan aktivitas untuk
memberikan konsultasi (consulting) dan keyakinan (assurance) secara independen dan obyektif dalam rangka menambah nilai (value added) dan meningkatkan
kinerja operasi perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Aktivitas
tersebut
pendekatan sistematis dan
dilaksanakan
dengan
profesional untuk menilai,
and responsible for ensuring its independence from any Audit functions to evaluate whether the framework of risk
management, control, and good corporate governance is properly managed. Internal Audit assists the Board of
Directors to monitor the Company’s performance and provide consultancy and assurance by independent
and objective way so as to increase added value for
the Company, furthermore reach its objectives. Internal Audit will discharge its duties by systematic and professional approach to assess, evaluate, and improve
the effectiveness of risk management, control, and good corporate governance.
mengevaluasi, dan memperbaiki efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan. Piagam SPI
Internal Audit Charter
SPI memiliki Piagam Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Charter demonstrates:
(Internal Audit Charter) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pernyataan Misi yaitu SPI melaksanakan aktivitas
1. Mission, SPI’s duty is to give consultancy and
independen dan obyektif dalam rangka menambah
increase added value for the Company, furthermore
untuk memberikan konsultasi dan keyakinan secara nilai dan meningkatkan kinerja operasi perusahaan.
2. Internal Audit functions to evaluate whether the
pengendalian dan tata kelola perusahaan telah
corporate governance is properly managed. Internal
proses
kerangka
manajemen
risiko,
memadai dan berfungsi dengan baik. Selain itu, tujuan SPI mencakup pemberian saran dan rekomendasi
kepada Direksi dan manajemen unit kerja untuk memperbaiki sistem manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan. PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
improve its performance.
2. Tujuan utama SPI adalah menguji dan mengevaluasi apakah
116
assurance by independent and objective way to
3. Ruang lingkup pekerjaan SPI meliputi:
• Pengujian dan evaluasi ketepatan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
• Review
aplikasi
dan
efektivitas
prosedur
manajemen risiko dan metodologi penilaian risiko operasi dan aktivitas perusahaan lainnya
framework of risk management, control, and good Audit also provides advice and recommendation to Board of Directors and work unit management for
the improvement of its risk management, control, and good corporate governance.
3. Internal Audit’s scope of work is:
• Assessing the adequacy and effectiveness of the Company’s internal control system.
• Reviewing the implementation and effectiveness of
procedures of risk amanagement and methods of assessing the Company’s operation and activities.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
termasuk sistem informasi elektronik. Melakukan review
keakuratan
dan
kehandalan
catatan
akuntansi dan laporan keuangan/operasional • Pengujian
transaksi
dan
fungsi
prosedur
pengendalian internal spesifik berbagai unit kerja baik di Kantor Pusat maupun di unit usaha/unit bisnis
• Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen
• Evaluasi efektivitas kebijakan dan prosedur yang berlaku dan memberikan rekomendasi bagi perbaikan manajemen
• Pengidentifikasian
kesempatan
untuk
peng-
hematan biaya (cost saving) dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan efisiensi biaya
• Pengujian secara berkala berkaitan dengan
sumber daya yang diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien dan efektif dan dilindungi secara memadai
• Reviewing
management’s
information
and
financial system including electronic information
system. Reviewing the accuracy and reliability of accounting record and financial and operational statement
• Examining transaction and function of specific internal control procedure of various business unit at Head Office and Branch Offices
• Evaluating compliance to the prevailing laws and
regulations as well as applicable policies and procedures stipulated by management
• Evaluating effectiveness of the applicable policies
and procedures as well as providing constructive recommendations
• Identifying chances of cost saving and providing recommendations of cost efficiency
• Examining
that
sources
are
economically
obtained, efficiently and effectively used and
properly protected
4. Independensi SPI yaitu bertanggungjawab langsung
4. Independency of Internal Audit comprises of being
setiap unit kerja baik di kantor Pusat maupun di unit
independent towards all business units at Head
kepada Direktur Utama dan independen terhadap usaha/unit bisnis; memiliki kewenangan fungsi, tugas
eksekutif atau manajerial terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan SPI; tidak terlibat secara langsung dalam operasi sehari-hari perusahaan, kecuali dalam
pelaksanaan fungsi SPI dan tidak terlibat di dalam
directly responsible to President Director and being
office and Branch offices; have function authority, executive and managerial duties related to Internal
Audit; indirectly involved in the Company’s daily operations unless in the implementation of Internal Audit’s functions and indirectly involved in specific
pengembangan/implementasi rinci suatu sistem dan
developments/implantations
dan implementasi tersebut dilakukan oleh Tim/Komite
implementations conducted by Team/Committee and
prosedur baru, kecuali pelaksanaan pengembangan yang dibentuk Direksi atau berkatian dengan sistem dan prosedur SPI.
of
new
system
and procedure unless those developments and
formed by Directors or those related to Internal Audit’s system and procedure.
5. Wewenang SPI meliputi akses secara tidak terbatas
5. Internal Audit’s authorities comprise of unlimited
catatan, informasi aset dan pekerja perusahaan baik
activities, the Company’s asset information and
terhadap seluruh unit kerja, aktivitas dokumen/ di kantor Pusat maupun di unit usaha/unit bisnis, yang
relevan untuk pelaksanaan tugas SPI, penetapan
access to all business units, documents/records employees in Head office and Branch offices, which is relevant to the implementation of Internal Audit’s
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
• Review sistem informasi manajemen dan finansial,
117
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
ruang lingkup kerja dan penerapan teknik-teknik
duties, work coverage, and techniques needed to
internal; memperoleh bantuan dari personil unit kerja
from business unit personnel except from those units
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengawasan
selain dari unit kerja yang diaudit oleh SPI maupun tenaga ahli dari dalam atau luar perusahaan, jika dipandang perlu.
internal and external experts if needed.
6. Internal Audit’s responsibilities comprise of complying
mendasari pelaksanaan tugas SPI; melaksanakan
that serves as the reference of Internal Audit’s duties;
tugas secara profesional; menjaga integritas dan objektivitas serta melaporkan sedini mungkin temuan-
temuan kepada pimpinan unit kerja (operasional & non operasional) dan menyakinkan bahwa tindakan korektif telah dilakukan.
7. Laporan Hasil Pengawasan Internal dan rekomendasi
dikomunikasikan secara tepat kepada personil atau pejabat yang bertanggungjawab atas aktivitas atau
fungsi yang diaudit dalam bentuk laporan tertulis, konsultasi, saran atau melalui bentuk/media lainnya.
Laporan akhir tertulis disusun dan diterbitkan untuk disampaikan kepada Direktur Utama dan pihak lain sesuai kebutuhan.
8. SPI menjalankan prosedur monitoring tindak lanjut atas rekomendasi yang tercantum pada setiap laporan.
9. Hubungan dengan pihak yang di audit (auditee), dalam setiap kegiatan pengawasan, SPI melakukan pembahasan
dengan
yang
di
audit
(auditee)
terkait tujuan dan ruang lingkup audit yang akan dilakukan
sebelum
audit
dimulai;
temuan
dan
usulan rekomendasi pada saat penyelesaian audit dan (rencana) tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan SPI. PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
which have been audited by Internal Audit as well as
6. Tanggung jawab SPI adalah mentaati pedoman
dan metodologi yang terdapat pada ketentuan yang
118
achieve Internal Audit’s objectives; getting assistance
10. SPI berhubungan dengan Auditor Eksternal dalam rangka mendorong kerjasama audit; mengurangi kemungkinan
duplikasi/tumpang
tindih
audit;
menjamin pembagian informasi secara memadai
dan menjamin koordinasi pekerjaan audit secara keseluruhan.
guidelines and methodology stipulated in regulation professionally
implementing
duties;
maintaining
integrity and objectiveness and reporting findings to head of business unit as early as possible while convincing that corrective action has been applied.
7. The
report
of
Internal
Supervision
and
Recommendation is communicated precisely to the responsible personnel or officials of an audited activity
or function in a form of written report, consultation, advise or through other form/media. The completed
written report is compiled and published to be submitted to the President Director and other parties.
8. Internal Audit conducts the follow up monitoring
procedure of the listed recommendations in every Report.
9. In relation with the Auditee, in every supervising activity, Internal Audit conducts a discussion with Auditee related to the audit’s purpose and coverage
which will be conducted before the audit starts; the recommendations’ findings and advices on
auditing completion and follow up plans of the recommendations from Internal Audit
10. Internal Audit is related to External Audit in encouraging
the auditee cooperation; mitigating the possibility of duplication/auditing overlap; ensuring the information
distribution adequately and the overall auditing works’ coordination.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
11. Hubungan
SPI
dengan
Komite
Audit
adalah
komunikasi mengenai konsep rencana kerja dan anggaran SPI melalui pelaporan hasil pengawasan internal dan laporan realisasi kerja periodik.
11. The relation between Internal Audit is communicating
regarding the work plan concept and Internal Audit’s
fund through the report of internal supervision result and periodic work provision report.
12. Standar Profesi dan Kode Etik, seluruh aktivitas
pengawasan internal yang dilaksanakan SPI harus
mengacu kepada strandard profesi dan kode etik profesi auditor internal yang berlaku umum.
12. The Profession Standard and Code of Ethics, every internal supervision activity conducted by Internal
Audit should comply to the profession standard and internal auditor’s code of ethics which applies generally.
Jumlah Penyimpangan Internal dan Perkara Lain
The Number of Internal Deviation and other Legal
Sepanjang tahun 2012, tidak ada penyimpangan internal
In 2012, there had been no internal deviation and
yang Dihadapi pada Tahun 2012
dan perkara penting yang berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Conducts in 2012
other legal conducts which significantly influences the Company’s performance.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
1. Gambaran Singkat Sistem Pengendalian Internal
1. Overview of Pertamina Retail’s Internal Control
Sistem
Pertamina Retail’s Internal Control System functions to
CONTROL)
Pertamina Retail
Pengendalian
Internal
Pertamina
Retail
merupakan proses yang menyatukan tindakan dan
kegiatan secara terus menerus baik oleh pimpinan perusahaan maupun oleh seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
asset, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
ensure that realization of the Company’s activities is in line with the policies set. The Internal Control System serves
as a guideline to achieve the Company’s objectives, which is manifested in the effective and efficient activities, integrity in financial reporting, asset protection, and compliance to the prevailing regulation.
undangan.
hal-hal sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian Internal
b. Pengkajian terhadap Pengelolaan Risiko Usaha c. Aktivitas Pengendalian
d. Sistem Informasi dan Komunikasi e. Monitoring
Pertamina Retail’s Internal Control System covers the area such as:
a. Internal Control Environment
b. Review on Business Risk Management c. Control Activities
d. Information and Communication System e. Monitoring
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Sistem Pengendalian Internal Pertamina Retail mencakup
119
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian merupakan kondisi di dalam perusahaan yang mempengaruhi efektivitas
A. Controlling Environment
Controlling Environment refers to a condition in the Company which can affect the internal control
effectiveness. Pertamina Retail’s Internal Control
pengendalian internal. Sistem Pengendalian Internal
System covers:
Pertamina Retail dalam lingkungan meliputi:
1. The upholding of integrity and ethical values.
1. Penegakan integritas dan nilai etika
2. Commitment to competency.
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Competency-based leadership
3. Kepemimpinan terhadap kompetensi
4. Conducive leadership.
4. Kepemimpinan yang kondusif
5. The establishment of organization structure that
5. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai
meets the needs.
dengan kebutuhan
6. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab
6. Delegating
7. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
7. Preparing and implementing sound policies of HR
8. Perwujudan peran SPI yang efektif
8. The implementation of effective Internal Control
permanently.
yang tetap
Penilaian risiko merupakan kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian
and
responsibility
management.
tentang pembinaan SDM
B. Penilaian Risiko
authority
System.
B. Risk Assessment
Risk assessment is conducted to assess the potential
of risk that might hamper the Company in reaching its targets. Risk assessment consists of:
tujuan dan sasaran perusahaan. Penilaian risiko terdiri atas:
1. Penetapan Tujuan Perusahaan
1. The setting out of the Company’s objective.
3. Analisa Risiko
3. Risk analysis
2. Risk identification
2. Indentifikasi Risiko
C. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang
diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan
dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan untuk mengatasi risiko
C. Control Activities
Control activities are aimed to set out procedures
and policies that will help the Company to ensure the effective implementation of risk mitigation.
telah dilaksanakan secara efektif.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
120
Kegiatan pengendalian antara lain terdiri atas:
Control activities consist of:
2. Pembinaan SDM
2. HR management.
1. Review atas kinerja perusahaan
3. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi 4. Pengendalian fisik atas aset
5. Penerapan dan review atas indikator dan ukuran kinerja
6. Pemisahan fungsi
7. Otorisasi atas transaksi dan kejadian penting
1. Review on the Company’s performance. 3. Control on information system management. 4. Direct control on assets
5. The implementation and review of indicators and performance assessment.
6. Segregation of functions.
7. Authority over transactions and significant events.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
8. Accurate and timely record on transactions and
transaksi dan kejadian
events.
9. Pembatasan akses atas sumber daya dan
9. Limit of access for resources and its record
10. Akuntabilitas
10. Accountability to resources and its record.
pencatatannya
terhadap
sumber
daya
dan
11. Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian
11. Proper documentation of Internal Control System,
Internal serta transaksi dan kejadian penting
D. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi (INFOKOM) merupakan
proses pengumpulan dan pertukaran informasi yang
transactions, and significant events.
D. Information and Communication
dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan
control of the Company’s activities. This process
meliputi:
covers:
1. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk
1. Providing and utilizing various communication
sarana komunikasi
media.
2. Mengelola, mengembangkan, dan memperbaharui
2. Managing, developing, and refining information
sistem informasi secara terus-menerus
Pemantauan Pengendalian Internal adalah proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian
Internal dan proses yang memberikan keyakinan
bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera
of gathering and exchanging information that is essential for the implementation, management, and
mengendalikan kegiatan perusahaan. Proses ini
E. Pemantauan Pengendalian Internal/Monitoring
Information and Communication refers to the process
system in continuous manner.
E. Monitoring of Internal Control
Monitoring of Internal Control refers to the process of
assessment on quality of Internal Control System’s performance which is also aimed to ensure that audit
findings, as well as evaluation results are immediately
ditindaklanjuti. Pemantauan Pengendalian dilakukan
followed-up. The monitoring is conducted by:
1. Pemantauan berkelanjutan
1. Sustainable monitoring
3. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan review
3. Follow up of recommendation of audit findings and
melalui:
2. Evaluasi terpisah lainnya.
2. Segregated evaluation other reviews.
2. Evaluasi Sistem Pengendalian
2. Internal System Evaluation
Satuan Pengawasan Internal (SPI) Pertamina Retail
Pertamina Retail’s Internal Audit, as a unit performing
internal dan sebagai salah satu pilar terwujudnya tata
good corporate governance, has duties to assess and
sebagai unit yang melaksanakan fungsi pengawasan
kelola perusahaan (GCG) yang baik, dalam Piagam SPI
(Internal Audit Charter) Pertamina Retail mencantumkan ruang lingkup pekerjaan SPI antara lain melakukan
pengujian dan evaluasi ketepatan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
internal supervisory function and an organ to establish evaluate the effectiveness of the Company’s internal
control system, as demonstrated in Internal Audit Charter of Pertamina Retail.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
pencatatannya
121
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selain itu SPI dalam melaksanakan auditnya senantiasa berpedoman
pada
Sistem
Pengendalian
Internal
sehingga rekomendasi yang disampaikan kepada auditee atau unit terkait lainnya selaras dan menjadi pendorong pencapaian tujuan unit dan tujuan perusahaan.
In addition, internal audit always render the Internal Control System as its guidelines in conducting its duties
so that recommendation directed to the auditee or unit
concerned is in line with both the objective of the Company and the units.
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Risk Management System
1. GAMBARAN UMUM SISTEM MANAJEMEN RISIKO
1. General Account of Pertamina Retail Risk
PERTAMINA RETAIL
Management
Pada tahun 2012, Pertamina Retail memasuki babak baru dalam upaya mengembangkan manajemen risiko. Seluruh pendekatan organisasi dalam penerapan manajemen
risiko Pertamina Retail berfungsi untuk memastikan bahwa peran para pekerja dapat dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Pertamina Retail juga sedang
mempersiapkan
sistem
manajemen
risiko
perusahaan dengan pendekatan terpadu berdasarkan kriteria umum yang mencerminkan nilai-nilai perusahaan
menuju pengendalian manajemen risiko yang lebih baik
In 2012, Pertamina Retail entered a new chapter on its efforts in developing risk management. All efforts of
organization in Pertamina Retail’s risk management application are intended to insure the role of employees
to be beneficial in achieving the company’s purpose.
Pertamina Retail is also in a process of preparing the Company’s risk management system by integrated
approach based on general criterion of the company’s value, which will hopefully be achieved in 2013.
dan handal di tahun 2013. Pada
tahun
2012,
Pertamina
Retail
menerapkan
manajemen risiko dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Memberikan nilai tambah
b. Bagian dari proses Perusahaan
c. Bagian dari pengambilan keputusan d. Khusus menangani ketidakpastian
e. Bersifat sistematik, terstruktur dan tepat waktu f. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
g. Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya h. Transparan dan inklusif
i. Bersifat dinamis, berulang dan tanggap terhadap
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
perubahan
122
In 2012, Pertamina Retail applied its risk managements by these principles:
a. Giving added values
b. A part of the company’s process c. A part of decision taking
d. Particularly handling uncertainties
e. Systematic, structured and on time
f. Based on the best available information
g. Considering the human factors and culture h. Transparent and inclusive
i. Dynamic, iterative, changes-responsive
2. PENGELOLAAN RISIKO
2. RISK MANAGEMENT
Proses manajemen risiko Pertamina Retail meliputi tujuh
The process of Pertamina Retail’s risk management
tahap kegiatan yaitu:
1. Komunikasi dan konsultasi 2. Menentukan konteks 3. Identifikasi risiko
encompasses seven steps of activities: 1. Communication and consultation 2. Establishing the contexts 3. Identifying the risks
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Analisa risiko
4. Analyzing the risks
6. Tindak lindung risiko
6. Risk protective measures
5. Evaluasi risiko
5. Evaluating the risks
7. Monitoring/review
7. Monitoring/review
Upaya-upaya yang dilakukan Pertamina Retail dalam mengelola risiko yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk:
• Mengevaluasi pertanggungjawaban dan memberikan saran perbaikan kepada Direksi atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko
• Melakukan
kegiatan
pengawasan
terhadap
penerapan kebijakan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi oleh SPI
The efforts taken by Pertamina Retail in managing the company’s risks are listed below:
The Board of Commissioners is responsible for:
• Evaluating the responsibilities and giving improvement
advices to the Board regarding the Risk Management Policy execution.
• Conducting the supervision process against the risk management policy execution based on the evaluation result conducted by SPI.
• Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi
• Evaluating and deciding the Directors’ demand
persetujuan Dewan Komisaris setelah melalui kajian
Commissioner’s agreement after going through the
yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan analisa risiko
Direksi bertanggungjawab untuk:
• Memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko di fungsi-fungsi terkait (risk owners) sesuai level risikonya,
mengimplementasikan
pengendalian risiko secara sistematis
strategi
dan
regarding the transaction requiring the Board of risk analysis study.
The Directors are responsible for:
• Ensuring the risk management policy in related
functions (risk owners) is in accordance to the risk levels, implementing strategies and risk controls systematically.
• Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang risiko-
• Reporting to the Board of Commissioners concerning
• Menyempurnakan sistem manajemen risiko dan
• Refining the risk management system and disclosing
risiko yang dihadapi dan yang telah ditangani
mengungkapkan dalam Laporan Tahunan penilaian manajemen
tentang
risiko
bisnis
yang
dapat
diantisipasi, untuk menjadi informasi penting bagi
the encountered and addressed risks.
the anticipated business risks in Annual Report, to be the important information for all the stakeholders.
para pemangku kepentingan (stakeholders)
• Memastikan bahwa kebijakan dan sistem manajemen risiko telah diterapkan dan dievaluasi secara berkala
• Mengevaluasi
dan
memberikan
masukan
atas
kecukupan dan efektivitas pengendalian internal dalam rangka meminimalisasi risiko yang terjadi
• Mengevaluasi dan memberi masukan mengenai kesesuaian strategi dengan manajemen risiko
SPI is responsible for:
• Ensuring the policies and the risk management system to be conducted and evaluated periodically.
• Evaluating and giving advice for the adequacy and
effectiveness of internal controls in minimizing the risks.
• Evaluating and giving advices
concerning
suitability of strategy and risk management.
the
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
SPI bertanggungjawab untuk:
123
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. REVIEW ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN
3. REVIEW OF PERTAMINA RETAIL RISK
Review atas pelaksanaan manajeman risiko Pertamina
The review of Pertamina Retail risk management
a. Melakukan monitor terhadap pertanggungjawaban
a. Monitoring the responsibilities as per branch office/
b. Memastikan bahwa proses bisnis yang berjalan telah
b. Ensuring the business process to be conducted
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERTAMINA
VITAL LITIGATIONS ENCOUNTERED BY PERTAMINA
RETAIL
RETAIL
Sepanjang tahun 2012 tidak ditemukan perkara penting
Along 2012, there had not been any vital litigation
berpengaruh terhadap kinerja Pertamina Retail, sehingga
performance of Pertamina Retail. Thereby, there will be
RISIKO PERTAMINA RETAIL
Retail dilakukan dengan:
per unit usaha/unit bisnis
sesuai dengan ketentuan/prosedur yang berlaku
MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS
implementation is conducted through: Marketing
through the valid procedures.
yang berkaitan dengan gugatan maupun perkara lain yang
related to lawsuit or other litigations which affected the
dalam Laporan Tahunan ini tidak ada pembahasan
no assessment of “Vital Litigations encountered by the
tentang “Perkara Penting Yang Dihadapi Perusahaan”
company”
INFORMASI TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE PENALTIES INFORMATION
Sepanjang tahun 2012 tidak ditemukan kasus yang
Along 2012, there had not been any penalties-ridden case
Dewan Komisaris maupun Direksi, sehingga pada
Thereby, there will be no assessment of “Administrative
menimbulkan sanksi yang dikenakan kepada anggota
imposed to the Board of Commissioner nor the Directors.
Laporan Tahunan ini tidak ada pembahasan tentang
Penalties”.
AKSES INFORMASI
INFORMATION ACCESS
“Sanksi Administratif”.
senantiasa mengimplementasikan
Pertamina Retail consistently implements transparency
kepentingan dan masyarakat luas dalam bentuk akses
of information access through numerous national media
pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan
authority. This is a part of the corporation policy to enforce
Pertamina Retail
pemangku
concept to all the stakeholders and community in a form
informasi melalui berbagai media nasional dan kegiatan
and disclosure activities in accordance to capital markets’
otoritas Pasar Modal. Hal ini merupakan bagian dari
and encourage transparency.
konsep
keterbukaan
kepada
seluruh
kebijakan perseroan untuk menegakkan dan mendorong PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
keterbukaan (transparency).
124
Selama 2012, Pertamina Retail telah mempublikasikan
Along 2012, Pertamina Retail had publicly published
kinerja perusahaan seperti perkembangan terbaru bidang
the company such as the newest development of the
perusahaan hingga Laporan Tahunan dan Laporan
regarding the company’s development up to Annual
kepada publik terkait siaran pers yang berisi berbagai
a press release contained multiple performances of
usaha perusahaan, informasi terkini tentang kemajuan
company’s business field, the newest information
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Keuangan. Seluruh publikasi kegiatan perusahaan
Report and Monetary Report. Every activity of the
Pertamina Retail yaitu www.pertaminaretail.com.
through the Pertamina Retail website, which is www.
juga dapat diakses masyarakat luas melalui website
company can also be accessed by general community pertaminaretail.com
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PEKERJA
EMPLOYEES STOCK OWNERSHIP PROGRAM
Saham Pertamina Retail 99,98% dimiliki oleh PT
99,98% stock of Pertamina Retail belongs to PT
Trans Kontinental, sehingga pada Laporan Tahunan ini
Trans Kontinental. Thereby, there will be no assessment
tidak ada pembahasan tentang “Program Kepemilikan Saham Oleh Pekerja”
Pertamina (Corp) and 0,02 % belongs to PT Pertamina
regarding “Employees Stock Ownership Program” in this Annual Report.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Penerapan whistleblowing system akan dikembangkan
The implementation of whistleblowing system will
whistleblowing system masih dalam proses pematangan
the whistleblowing system was still in a maturation
Pertamina Retail pada tahun 2013. Pada tahun 2012 sehingga
pada
Laporan
Tahunan
ini
tidak
pembahasan tentang “Whistleblowing System”
ada
be developed by Pertamina Retail in 2013. In 2012,
process. Thereby, there will be no assessment regarding “Whistleblowing System” in this Annual Report.
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL CASE
Selama tahun 2012 tidak ada kasus hukum yang
In 2012, there had been no legal case against the
kriminal, sipil, komersial, administrasi, hubungan industri,
from criminal, civil, commercial, administration, industrial
dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi baik perpajakan, maupun arbitrase.
company, the Board of Commissioners and Directors connections, taxes, and arbitration.
Prosedur dan Tata Cara Pengadaan barang
PROCEDURES OF PROCUREMENT OF GOODS/
Pertamina Retail melakukan Pengadaan Barang/Jasa
Pertamina
kompetitif, transparan, adil dan wajar, serta akuntabilitas
effectiveness, competitiveness, transparency, fairness,
momentum bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.
procedure to mitigate potential risk that can lead to loss.
secara prinsip-prinsip cepat, fleksibel, efisien, efektif,
yang dapat dipertanggungjawabkan agar tidak kehilangan
SERVICES
Retail’s
procedure
of
procurement
is
performed by principles of quickness, flexibility, efficiency,
and accountability. We are committed to implement this
Prinsip dasar Pengadaan Barang
Basic Principles of Procurement
Pengadaan Barang/Jasa harus mendapatkan hasil yang
The procurement of goods/services shall be performed
Efisien
optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan
menggunakan dana, daya, fasilitas, seminimal mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah serta dapat dipertanggungjawabkan.
Efficiency
with efficiency, leveraging reasonable fund and facilities to produce optimum outcome with full integrity.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Pertamina (Persero) dan 0,02% dimiliki oleh PT Pertamina
125
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Efektif
Effectiveness
yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat yang
the Company’s needs to give maximum contribution to
Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang telah direncanakan.
Competitiveness
Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/
meet the applicable requirements based on clear and
kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan. Transparan
Semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa,
termasuk
syarat
teknis
administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan
calon Penyedia Barang dan Jasa, sifatnya terbuka bagi Penyedia Barang/Jasa.
Competitively compete and select other procurers that transparent applicable procedures.
Transparency
All information concerning procedure of procurements, including its technical administration, evaluation and
its result, the appointment of procurers, is open for the candidates.
Adil
Fairness
Penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi syarat
requirements of taking part in the Pertamina Retail’s
Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon untuk mengikuti evaluasi pengadaan barang dan jasa di Pertamina Retail.
Treating all procurers with fairness; those who meet the evaluation process of goods and services procurement.
Akuntabilitas
Accountability
sehingga menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan
to prevent misuse and abuse of power in performing the
Mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan
penyimpangan wewenang dalam prosedur pengadaan barang dan jasa.
Acting with integrity and meeting the target. This is aimed procurement process.
Kehati-hatian
Transparency
informasi atau tindakan atau bentuk apapun sebagai
information or action to prevent any action that can lead to
Senantiasa memperhatikan atau patut menduga terhadap langkah antisipasi untuk menghindari kerugian material
dan immaterial terhadap perusahaan selama proses pengadaan, proses pelaksanaan/pekerjaan, dan paska PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
the target set.
Kompetitif
Melakukan seleksi dan persaingan yang sehat di antara
126
The procurement of goods/services shall be adjusted with
Discharging duty with prudence and considering all material or non-material loss for the Company during the process of procurement, its execution, and post-project.
pelaksanaan pekerjaan Kemandirian
Independence
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
any conflict of interest or pressures from other parties.
Suatu keadaan dimana Pengadaan Barang/Jasa dikelola pengaruh/tekanan dari pihak manapun
Professionalism in managing the procurements without
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Integritas
Integrity
penuh untuk memenuhi etika pengadaan
ethics of procurement.
Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa harus berkomitmen
The procurer shall be fully committed to comply with
Berwawasan HSE
HSE-oriented
dan keselamatan kerja serta perlindungan terhadap
aspect and environment by rendering Contractor Safety
Memenuhi dan memerhatikan aspek-aspek kesehatan lingkungan yang mengacu pada Contractor Safety Management System (CSMS)
Sistem Pengadaan Barang/Jasa
dilakukan
dalam
pengadaan Barang/Jasa adalah sebagai berikut:
proses
1. Tahapan Perencanaan
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
• Kontrak-kontrak berlakunya
akan
Barang/Jasa segera
yang
berakhir,
A. Stages of Procurement Process
The stages in the procurement procedures are: 1. Planning Stage
• Corporate Budget and Work Plan
masa
• Contracts of Goods/Services which will be
sehingga
overdue. This is aimed to anticipate changes in
dapat mengantisipasi bila ada perubahan lingkup
scope of works that need changes in contracts.
pekerjaan dan memerlukan perubahan kontrak
• Rencana
pembangunan
proyek-proyek
baru/
• Project/procurement plan, especially the complex
semua
• Routinely monitor the procurement’s support
operasional di tahun yang akan datang, meliputi
covering asset protection, rent and service,
pengadaan yang bersifat kompleks
• Mengidentifikasikan
secara
rutin
one.
kebutuhan pengadaan untuk menunjang jalannya
to endorse the operation in the years to come,
perawatan aset, sewa jasa, jasa konsultan,
consultancy, purchasing of office support, others.
pembelian barang perkantoran, dan lain-lain.
• Mengidentifikasi kategori risiko HSSE terhadap
• Identifying risk of HSSE posed to procurement of
• Mengidentifikasi risiko pelaksanaan Pengadaan
• Identifying
setiap Pengadaan Barang/Jasa
goods/services.
Barang/Jasa yang digunakan untuk menetapkan atau tidaknya jaminan pelaksanaan berdasarkan
bersamaan dengan periode usulan anggaran untuk diserahkan ke Fungsi Pengadaan dan dapat direvisi
secara periodik. Selanjutnya Fungsi Pengadaan melakukan kompilasi data perencanaan pengadaan
dan melakukan analisa kebutuhan, analisa pasar, membuat strategi pengadaan dan seleksi Penyedia Barang/Jasa serta menentukan jenis kontrak
the
implementation
of
be given based on recommendation from Risk
diperlukan)
Rencana tahunan pengadaan Barang/Jasa dibuat
in
guarantee for the execution. The guarantee will
masukan dari Fungsi Manajemen Risiko (bila
risk
procurement of goods/services prior to making
Management Function (if necessary)
Annual Procurement of Goods/Services and Budget
Plan is created concurrently to be submitted to Procurement Function, of which plan is subject to revision at any periodical time. The Procurement
Function will gather the procurement planning data to analyze the needs, market, prepare procurement
of strategy, and select the procurers, as well as determine the contract type.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
yang
Management System (CSMS) as its guidelines.
Procurement System
A. Tahapan Proses Pengadaan Tahapan-tahapan
Complying and upholding occupational safety and health
127
2. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahapan yang paling
berisiko dan perlu memperhatikan tata kelola waktu.
2. Preparation Stage
Pada tahapan ini, Fungsi Pengguna (user) membuat kriteria
evaluasi
seleksi,
value, determine criteria for selection’s evaluation,
penentuan
prepare strategies of procurement and efficient and
strategi pengadaan dan jadwal pelaksanaan yang
effective time table of execution for the Company.
paling efisien dan efektif bagi perusahaan. Pada
In this stage, good cooperation with various cross
tahapan ini, sangat dibutuhkan kerjasama dari
functional team is essential to prepare the procurement
berbagai fungsi terkait (Cross Functional Team), untuk
menyusun
Barang/Jasa.
kajian
Strategi
persiapan
Pengadaan
of goods/services. Strategy of procurement of goods/
Pengadaan
services is necessary to make for the improvement
Barang/Jasa
of the company’s negotiation, the effectiveness of
sedapat mungkin dibuat untuk meningkatkan daya tawar
perusahaan,
pengadaan
dan
menyederhanakan
penggunaan
kontrak
good time management. In this stage, the user will create a scope of work and estimation of procurement
ruang lingkup pekerjaan dan estimasi nilai pengadaan, penentuan
Preparation stage poses a high risk and is linked to
procurement process and its long term contract, and
proses
the increase of the Company’s opportunity for gaining
jangka
profit.
panjang, memanfaatkan momentum bisnis sehingga PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
meningkatkan keuntungan perusahaan.
128
3. Tahapan Seleksi/Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Perlu kehati-hatian dalam melaksanakan proses evaluasi prakualifikasi, administrasi, teknis, HSSE
dan komersial, sehingga pada akhirnya perusahaan dapat memberikan kontrak kepada Penyedia Barang/
3. Stage of Selection of Procurer
The implementation of process of pra-qualification
evaluation, technical administration, as well as HSSE and commercial is essential to perform with prudence.
This is to deliver contract to Procurer of Goods/
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Jasa yang mempunyai komitmen tinggi dalam
Services who perform duties with fully commitment
diinginkan, jadwal kebutuhan yang direncanakan,
required, and fund allocated.
melaksanakan
pekerjaan
sesuai
kualitas
yang
to meet the targeted quality, schedule, HSSE aspects
aspek HSSE yang disyaratkan dan biaya yang terbaik bagi perusahaan.
Tahapan tersebut di atas harus dilanjutkan dengan pengawasan terhadap
administrasi
pelaksanaan
kontrak,
kontrak,
pengawasan
realisasi
biaya
kontrak dan kinerja Penyedia Barang/Jasa (termasuk
implementasai CSMS), serta pembinaan terhadap Penyedia
Barang/Jasa
Management)
untuk
(Supplier
penambahan lingkup kerja.
menghindari
Relationship terjadinya
The stages mentioned are essential to be followedup by monitoring of contract administration, the execution of contract, realization of contract cost and performance of Procurer of Goods/Services (including
the implementation of CSMS), and relationship
maintenance to Supplier Relationship Management to avoid extra scope of works.
B. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
B. Procurement Procedure
Pengadaan Barang/Jasa pada dasarnya dilaksanakan
Fundamentally, procurement is conducted competitively
calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat
The candidates engaged in the procedure have met the
secara kompetitif dan terbuka dengan mengikutsertakan berdasarkan kemampuan dan kinerja yang sesuai dengan yang diharapkan.
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan metode sebagai berikut: Metode Pelelangan
Batasan Nilai Limit Value
Tidak ada batasan nilai
No limit value
and transparently by engaging the suppliers’ candidates. expected performance and proficiency.
The selection method of the Suppliers are listed below:
Pelaksana
Implementer Fungsi pengadaan*
Procurement function*
Pemilihan Langsung
(Cash & Carry) /
Auction Direct elections
Penunjukan Langsung Pembelian Langsung
Method
Direct Appointment s/d 15 juta
Direct Purchase
Up to 15 million
(Cash & Carry)
*) Apabila diperlukan, dibentuk Panitia Pengadaan (khusus
*) If necessary, Procurement Function is established
C. Swakelola
C. Self Management
Swakelola adalah pelaksanaan pengadaan Barang/
Self-Management is an implementation of procurement
dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau
and self-supervised by using self-energy, self-tools, or
untuk metode Pelelangan dan Pemilihan Langsung)
(exclusively for Auction and Direct Elections method)
Jasa yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri
of goods and services which is self-planned, self-worked,
upah borongan tenaga. Swakelola tidak melibatkan
wholesale wage labor. Self-management does not involve
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
129
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penyedia Barang/Jasa secara langsung. Swakelola
the suppliers directly. Self-management is conducted to
memungkinkan atau dipandang lebih efisien dibandingkan
as more efficient than through the Procurement Function.
dilakukan untuk memperlancar operasional karena tidak melalui Fungsi Pengadaan. Pekerjaan yang dilaksanakan
secara swakelola harus tetap memperhatikan aspek HSSE selama pelaksanaan pekerjaannya.
along the tasks’ implementation.
Self-Management is employed by:
2. Instansi pemerintah lain
2. Other governmental institutions
1. Service and goods users
3. Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat
3. Community groups/non-governmental organizations
D. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran
D. Bidding Documents Submission Methods
Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan
The bidding documents submission can be submitted
1. Metode Satu Sampul
1. One Package Method
secara langsung, melalui pos/kurir.
• Keseluruhan dokumen penawaran dimasukkan ke dalam satu sampul, yang mencakup surat
penawaran yang dilengkapi dengan persyaratan administrasi, teknis, HSSE Plan dan perhitungan harga serta dokumen lainnya yang diperlukan.
directly through post/courier.
• The whole bidding documents are enclosed in
one package, comprised of the bidding letter complemented with administrative and technical
requirements, HSSE Plan, and price calculation, also other essential documents.
• Metode ini biasanya dilakukan untuk Pengadaan
• This method is commonly conducted to Suppliers
yang diundang untuk memasukkan penawaran
invited to submit their biddings, will be able to
Barang/Jasa dengan spesifikasi teknis pekerjaan akan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dilihat dari segi teknis.
• Dalam metode persaingan terutama terletak pada segi harga penawaran.
2. Metode Dua Sampul
• Sampul pertama hanya berisi kelengkapan Data Administrasi dan Teknis serta HSSE plan yang disyaratkan, sampul kedua berisi data perhitungan
harga penawaran. Sampul 1 dan 2 dimasukkan ke dalam satu sampul (disebut sampul penutup). PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
The self-managed tasks should heed HSE’s aspects
Swakelola dilaksanakan oleh: 1. Pengguna Barang/Jasa
130
expedite the operational since it is improbable or seen
• Metode
ini
dilakukan
untuk
with service technical specifications who are
conduct the tasks viewed from the technical sides.
• In competition method, it is especially located in the offering price.
2. Two Packages Method • The
first
package
contains
the
complete
Administrative and Technical Data and the required
HSE plan, while the second package contains the bidding price calculation data. The first and the second packages are enrolled together in another package (termed cover package)
pekerjaan
• This method is conducted for wholesale works
yang meskipun Term of Reference (TOR) dan
assimilable Term of Reference and technical
pemborongan (jasa konsultansi dan konstruksi) spesifikasi teknisnya sudah jelas namun karena
sifat-sifat pekerjaannya memerlukan evaluasi teknis
yang
evaluasi harga.
mendalam
sebelum
dilakukan
(consultant and construction service), albeit the specification, require in-depth technical evaluation
on the works’ characteristics before the price evaluation is conducted.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Metode Dua Tahap
Metode ini diterapkan di seluruh tipe pekerjaan. Pemasukan dokumen penawaran pada metode ini dilakukan dalam dua tahap dengan dua sampul.
• Pada tahap 1, persyaratan administrasi dan teknis serta HSSE Plan dimasukkan ke dalam sampul
tertutup 1, sedangkan pada tahap II, harga
penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup 2. Penyampaiannya dilakukan dalam waktu yang berbeda.
• Metode ini dilakukan dalam Pengadaan Barang/ Jasa yang sifat pekerjaannya berkaitan dengan penggunaan teknologi canggih dan kompleks. ini
mengutamakan
tercapainya
pemenuhan criteria output performance.
This method is conducted on all types of work. The bidding documents entry in this method is conducted in two phases through two packages.
• On the first phase, the administrative and technical
requirements, also the HSSE Plan are enclosed in
package number 1. While on the second phase, the bidding price are enclosed in package number 2. The submission is conducted in different times.
• This method is conducted in Procurement of
goods and services which works’ characteristics related to sophisticated and complex technology
• This method prioritizes the fulfillment of criteria output performance.
E. Bidding Evaluation Method
E. Metode Evaluasi Penawaran untuk
1. The bidding evaluation is intended to obtain a
segala persyaratan yang ditetapkan dalam Kerangka
requirements stipulated by Employment Reference
1. Tujuan
evaluasi
penawaran
adalah
mendapatkan penawaran yang sah dan memenuhi Acuan Kerja (KAK) penjelasan umum.
bidding which is legal and in accordance to all the Frame (KAK) customary exposition
2. Evaluasi dilakukan terhadap unsur administrasi, unsur
2. Evaluation is conducted against the administrative
berpedoman pada kriteria dan tata cara evaluasi yang
and price elements, based on the criteria and
teknis, unsur HSSE Plan dan unsur harga, dengan telah ditetapkan di dalam dokumen pengadaan.
3. Dalam
hal-hal
yang
bersifat
khusus,
Panitia
Pengadaan atau Fungsi Pengadaan menyertakan fungsi terkait sebagai anggota dalam melaksanakan proses evaluasi.
elements, technical elements, HSSE Plan elements, evaluation procedures stipulated in the procurement document.
3. In distinctive elements, Procurement committee or Procurement Function assigned the related function as a member in conducting the evaluation process.
F. Penetapan Pemenang
F. Winner Appointment
Penetapan calon pemenang Penyedia Barang/Jasa,
The appointment of Suppliers’ winner candidates, the
negosiasi:
as the result negotiation:
Fungsi Pengadaan mengusulkan calon pemenang hasil 1. Single Winner dilakukan apabila satu pemenang sudah cukup memenuhi kebutuhan
Procurement Function proposes the winner candidates 1. Single Winner is conducted if a sole winner is adequate in meeting the demand.
2. Multi Winner dilakukan apabila terdapat lebih dari satu
2. Multi Winner is conducted if there are more than
(security of supply) atau keterbatasan kapasitas
supply or the production/service capacity limitation of
pemenang berdasarkan pertimbangan jaminan suplai produksi/layanan Jasa Penyedia Barang/Jasa
one winner according to consideration of security of the Suppliers.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
• Metode
3. Two Phases Method
131
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
G. Owner’s Estimate (OE)/ Harga Perkiraan Sendiri
G. Owner’s Estimate (OE)
OE/HPS dikalkulasikan berdasarkan keahlian, yang
OE is calculated according to the utilized expertise as a
(HPS)
digunakan sebagai acuan dalam menilai kewajaran harga.
H. Negosiasi
H. Negotiation
1. Mencantumkan tata cara negosiasi dalam dokumen
1. Listing the negotiation procedures in the procurement
pengadaan
2. Menyesuaikan tata cara negosiasi dengan metode pengadaan dan tata cara evaluasi
3. Negosiasi dengan tata cara Pelelangan dan Pemilihan Langsung
1. Untuk
menjamin
2. Conforming
the
negotiation
procedures
procurement method and evaluation procedures
with
3. Negotiating with Auction procedures and Direct
I. Rebuttal adanya
transparansi
dan
perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
Metode Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa, saat
pengumuman pemenang, peserta yang kalah berhak
mengajukan sanggahan dengan batasan hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Kesesuaian pelaksanaan Pelelangan dengan prosedur atau tata cara Pelelangan, termasuk yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan
b. Adanya praktek atau unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di antara peserta atau dengan anggota Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan dan/atau dengan pejabat yang lain.
2. Keputusan atas sanggahan disampaikan oleh Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan selambat-lambatnya
lima hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan
sanggahan dan keputusan tersebut bersifat final serta proses pengadaan dapat dilanjutkan. Apabila
sanggahan benar, maka keputusan yang ada akan dilakukan anulir.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
document.
Election
I. Sanggahan
132
reference in appraising the price equity.
3. Penanganan dan pemeriksaan sanggahan melibatkan
pihak yang tidak terkait langsung dengan proses Pengadaan Barang/Jasa yang bersangkutan.
4. Surat jaminan sanggahan dikembalikan kepada penyanggah apabila sanggahannya benar secara hukum atau dikembalikan oleh perusahaan apabila sanggahan terbukti tidak benar secara hukum.
1. To ensure the transparency and equal treatment in Procurement of Goods and Services Auction Method,
at the time of the winner announcement, the unelected candidates may propose rebuttals with the limitation of these related circumstances:
a. Conformity of the Auction implementation with the Auction procedures, including the procedures stipulated in procurement document
b. The existence of corruption, collusion, and nepotism (KKN) amidst the participants or with the members of
Procurement Committee/Procurement Function and/ or with other officials.
2. The
decision
of
rebuttal
is
administered
by
Procurement Committee/Procurement Function five days after the rebuttal submission at the latest and the
decision is final, also the procurement process can be
resumed. If the rebuttal is deemed correct, hence the existing decision will be annulled.
3. The handling and investigation of the rebuttal
involve the indirectly related parties with the relevant Procurement of Goods and Services process.
4. The letter of guarantee of the rebuttal is returned to the complainant if the rebuttal is correct by law or disbursed by the company if the rebuttal is proved incorrect by law.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pelaksanaan program CSR bertujuan untuk menjalin hubungan harmonis dengan lingkungan, nilai, budaya serta norma masyarakat di lingkungan perusahaan. This program is conducted to establish a harmonious cooperation between the corporate and the environment, values, culture, and community norms around the corporate.
T
program-program berkesinambungan berbasis kebutuhan
C
ini bertujuan untuk menjalin hubungan harmonis dengan
a harmonious cooperation between the corporate and
anggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi upaya untuk
menyelaraskan strategi bisnis perusahaan dengan
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
masyarakat di sekitar perusahaan. Pelaksanaan program
134
orporate social responsibility has become the company’s endeavor to align the corporate business
strategy
with
community-based
sustainable programs conducted to the community around
the corporate. This program is conducted to establish
lingkungan, nilai, budaya serta norma masyarakat di
the environment, values, culture, and community norms
lingkungan kerja perusahaan dan unit usaha/unit bisnis.
around the corporate.
Pertamina Retail memandang bahwa implementasi
Pertamina Retail visualizes the implementation of CSR
keuntungan finansial. Oleh karena itu, Pertamina Retail
Thereby, Pertamina Retail remains committed to conduct
yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang yang
which are beneficial to all stakeholders and general
masyarakat luas, serta terus-menerus meningkatkan nilai
as the major purpose of all Pertamina Retail’s business
program CSR merupakan hal penting disamping mengejar
program as a vital thing besides pursuing financial profit.
senantiasa berkomitmen menjalankan kegiatan CSR
all CSR activities, both long-term and short-term period,
bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dan
community, and consistently increasing the social values
sosialnya sebagai tujuan utama dari seluruh aspek usaha
aspects.
Pertamina Retail.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertamina Retail berpandangan bahwa kesinambungan
usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial
Pertamina Retail held views that business sustainability and improvement of the company’s value are majorly supported by non-financial business which included the
yang termasuk di dalamnya kontribusi perusahaan
company’s contribution in the development of community’s
lingkungan, dan pendidikan. Dengan program CSR,
CSR program, the company expects constructive and
pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang konstruktif dan responsif antara para stakeholders
(pemangku kepentingan) dengan perusahaan yang
menghasilkan peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku kepentingan serta terwujudnya kontribusi
health, environment, and education. By conducting this responsive relation with stakeholder, which will resulted
in the increasing value of the stakeholder’s satisfaction and the embodiment of company’s contribution to general community.
perusahaan bagi masyarakat luas.
KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
THE CORPORATE SOCIAL ACTIVITIES’ REGULAR
Pertamina Retail telah melaksanakan tanggung jawab
Pertamina Retail has conducted the social responsibility
• Memastikan grading Pasti Pas selalu tercapai dalam
• Ensuring the “Pasti Pas” grading is consistently
sosial secara teregulasi melalui hal-hal sebagai berikut:
penilaian yang dilakukan auditor independen secara periodik.
RESPONSIBILITY OF PT PERTAMINA RETAIL
periodically through the efforts listed below:
achieved in the assessment conducted by independent auditors periodically.
• Menjaga dan memelihara perlengkapan sarana
• Maintaining and preserving the infrastructure and
dan kuantitas BBM tetap terjamin sampai ke tangan
ensure the quality and quantity of petroleum to the
dan fasilitas serta sistem penunjang agar kualitas masyarakat.
• Melakukan pemberian insentif kepada keluarga para pengemudi Truk Tangki, yang memberikan pelayanan
terbaik kepada organisasi, dengan skema yang telah disepakati bersama.
• Mengadakan Khitanan Massal secara berkala bagi keluarga yang kurang mampu di sekitar komunitas utama.
• Mengadakan
donor
darah,
program
facilities paraphernalia and supporting system to community.
• Providing incentive for the families of tank-truck drivers who provide the best service to the organization in accordance with the agreed scheme.
• Conducting periodic Mass Circumcising to the impoverished families around the main community.
kerjasama
• Conducting blood donor program with Indonesian
• Rekrutmen tenaga lokal untuk pekerja di sekitar SPBU,
• Recruiting local people around the gas station
dengan PMI sebagai bentuk kepedulian sosial kemasyarakatan secara berkala.
sehingga
membantu
sekitar SPBU.
pemberdayaan
masyarakat
Red Cross (PMI) once per three month as a form of community care.
as its workers, contributing to the community’s empowerment around the gas stations
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
REGULAR PT PERTAMINA RETAIL
135
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE PROGRAM’S SOCIAL RESPONSIBILITY
Pada tahun 2012, Pertamina Retail telah melaksanakan
In 2012, Pertamina Retail had conducted multiple CSR
kesehatan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan
environment, education, and sociality aspects as listed
TAHUN 2012
berbagai program CSR yang meliputi bidang sosial, diantaranya sebagai berikut:
below:
SOCIAL ASPECTS
Pertamina Days
Pertamina Days
PT Pertamina (Persero) mengadakan acara Pertamina
PT Pertamina (Corporation) conducted Pertamina Days
Days pada tanggal 7-9 Desember 2012 yang bertempat di Parkir Timur Senayan, Jakarta dengan tema “Sobat Bumi”. Acara
ini
engagement
bertujuan para
untuk
pekerja
meningkatkan melalui
aksi
internal sosial,
memberikan manfaat lebih kepada masyarakat sekitar, menyerasikan
program-program kegiatan Pertamina
dengan masyarakat dengan mengusung satu tema yang sama. Pada acara ini, diberikan berbagai bantuan, doorprize, dan hiburan musik dan kesenian.
In celebrating the 55th anniversary of Pertamina, event from seventh to ninth of December 2012 which took place on Senayan East Parking, Jakarta with “Sobat Bumi” (Friend of the Earth) as the theme.
This event is conducted in purpose of improving the
internal management of the employees through social activities,
profiting
harmonizing
the
Pertamina’s
surrounding activity’s
communities,
programs
with
community by conveying the same theme. In this event, multiple forms of assistance were provided to community.
BIDANG KESEHATAN
HEALTH ASPECTS
Program Donor Darah Rutin Pertamina Retail
Pertamina Retail’s Regular Blood Donor Programs
bekerjasama dengan PMI melakukan Acara Donor Darah
a Blood Donor Program with Indonesian Red Cross
Pada Tanggal 15 Oktober 2012, PT. Pertamina Retail yang dilaksanakan di Kantor Pusat PT. Pertamina Retail. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali dan
melibatkan banyak pekerja Kantor Pusat dan unit bisnis
SPBU COCO wilayah Region III (Jatabek) yang menjadi peserta donor darah.
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
programs which cover the aspects of social, health,
BIDANG SOSIAL
Dalam rangka menyambut HUT Pertamina ke-55,
136
2012
In 15th of October 2012, PT Pertamina Retail conducted (PMI) which was held at PT Pertamina Retail’s head
office. This regular program is conducted once in three
months and involving the majority of the head-office’s and COCO gas-station’s employees in third region area,
Jakarta-Tangerang-Bekasi (Jatabek), as the blood donor participants.
BIDANG PENDIDIKAN
EDUCATION ASPECT
• Program Beasiswa bagi anak Sopir Truk Tangki
• Scholarship Program for the Children of Tank-Truck
Program beasiswa diberikan kepada anak-anak sopir
Truk Tangki BBM yang mengemudikan truk dengan
hati-hati tanpa terjadi kecelakaan. Program ini telah
dimulai sejak tahun 2011 dan berlanjut di tahun 2012. Melalui program pemberian beasiswa ini, tingkat
susut (losses) BBM PT Pertamina Retail menurun di tahun 2012.
Drivers
The scholarship program is granted to the children of Tank-Truck Drivers who drive the truck scrupulously
without any accident. This program has been
conducted since 2011 and progressed through 2012. By providing this scholarship program, PT Pertamina Retail’s losses have decreased effectively in 2012.
• Program kunjungan KIDZANIA di SPBU COCO
• KIDZANIA visit in MT. Haryono COCO gas station,
Pertamina Retail melakukan kerjasama dengan
Pertamina
MT. Haryono, Jakarta KIDZANIA
sebagai
wujud
dalam
memberikan
kesempatan kepada teman-teman kecil KIDZANIA yang kelak akan menjadi stakeholder Pertamina
di masa datang. Kerjasama ini diwujudkan dalam kegiatan kunjungan ke SPBU COCO MT. Haryono, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan memberikan visualisasi
kegiatan yang berlangsung di unit bisnis SPBU, sehingga mereka memahami proses pelayanan BBM/
BBK kepada konsumen. Kesempatan untuk melihat
aktivitas di SPBU ini, juga memberikan wawasan lain kepada teman teman KIDZANIA untuk melihat aktivitas bisnis Bright Convenience Store, sebagai unit bisnis Pertamina Retail dalam bidang Non Fuel Retail (Non BBM).
Jakarta
Retail
establishes
partnership
with
KIDZANIA as a means of providing a chance for KIDZANIA’s kids who are projected to become
Pertamina’s stakeholders in the future. The program is undertaken by offering a visit to the Company’s
gas station of COCO MT Haryono, Jakarta. The
program is aimed to give overview of activities in the gas station so that they can comprehend Pertamina’s way of service to the customers. This opportunity will
also enrich knowledge of KIDZANIA’s kids regarding business activitiy in Bright Convenience Store, Pertamina’s non-fuel Retail business.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
137
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program
kerjasama
menumbuhkan
dengan
antusiasme
KIDZANIA
teman-teman
telah
kecil
yang hadir dalam acara tersebut. Hal ini terlihat dari
partisipasai
aktif
mereka
dalam
bertanya
seputar kegiatan di unit SPBU COCO, kegiatan pelayanan terhadap konsumen Bright. Sebagai
wujud keingintahuan mereka, beberapa teman kecil KIDZANIA diberi kesempatan berperan sebagai
operator SPBU untuk melayani konsumen yang datang mengisi BBM/BBK dengan dibantu oleh
KIDZANIA’s activity has awoken the enthusiasm of the children in the event. It is proved by their abundance of
questions asked regarding gas stations, services to the
customers, and Bright. In this event, some of the children were also granted an opportunity to act as the gas
station’s operator to serve the customers who came to purchase Pertamax to refuel their vehicles. The children were assisted by the operators in MT. Haryono COCO gas station.
operator di SPBU COCO MT. Haryono.
BIDANG sosial kemaSyarakatan
Sociality ASPECT
• Kegiatan Ramadhan PT Pertamina Retail
• PT Pertamina Retail’s Ramadhan activity
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1433
H, pada tanggal 3 Agustus 2012, Pertamina Retail ikut serta dalam serangkaian kegiatan Ramadhan di 2012,
dengan melangsungkan kegiatan Bakti Sosial yang
berlokasi di Kelurahan Kebon Sirih RW. 03, Jakarta Pusat pada tanggal 3 Agustus 2012. Dalam kegiatan bakti sosial ini, manajemen dan pekerja Pertamina Retail sangat antusias untuk ikut berbagi dengan
membagikan 300 bingkisan paket sembako dan acara buka puasa bersama serta pemberian santunan
kepada 50 anak yatim piatu yang dilaksanakan di
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Kantor Pusat Pertamina Retail.
138
In order to celebrate the Ramadhan’s holy month 1433
H, in 3rd of August 2012, Pertamina Retail also took part in such activities by holding community work in
Kebon Sirih Village RW. 03, Central Jakarta on August
3, 2012. Pertamina’s management and workers gladly participated in the event, handing out 300 packages
of daily needs in the break-fasting event and soliciting
donation to 50 orphans, of which event was conducted in Pertamina Retail’s head-office.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Safari Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran
Kegiatan CSR Pertamina Retail, banyak memberikan motivasi bagi seluruh jajaran pekerja Pertamina Retail, bersama dengan Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Pertamina Retail, kegiatan CSR ini diarahkan
kepada kunjungan SAFARI ke Pondok Pesantren
Tahfidz Daarul Quran. Pada Hari Sabtu, 22 September 2012, manajemen didampingi pekerja Pertamina
Retail melakukan kunjungan ke Kampung Qur’an Ketapang, Cipondoh, Tangerang, dalam kegiatan ini
perusahaan memberikan santunan dan bingkisan
kepada 200 santri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul
• Safari in Tahfidz Daarul Quran Boarding House
CSR’s program of Pertamina Retail has inspired many workers. In cooperation with Badan Dakwah Islamiyah
(BDI) of Pertamina Retail, the Company held a SAFARI visit to Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran. On
Saturday, 22nd of December 2012, Pertamina Retail’s management and workers also visited Kampung Qur’an, Ketapang, Cipondoh, Tangerang. In this event, the Company solicited donation and charity to 200 students of Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an.
Qur’an.
dengan yayasan Daarul Quran ini sebagai program CSR bersifat rutin untuk dilakukan di tahun-tahun
mendatang. Kerjasama ini meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Daarul Qur’an seperti
Mobile Qur’an, Pembangunan Masjid Daarul Qur’an, dan program Rumah Qur’an yang akan dilaksanakan baik di Kampung Qur’an maupun di Pertamina Retail.
Pertamina Retail turns the cooperation program with Daarul Quran foundation to a regular CSR program in
upcoming years. This cooperation covers the BBM and
non-BBM business activities, along with other activities conducted by Daarul Quran Foundation namely Mobile Qur’an, Daarul Qur’an Mosque establishment, and Qur’an
House Program which will be conducted in both Qur’an Village and Pertamina Retail.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Pertamina Retail menjadikan program kerjasama
139
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program CSR untuk Kru Mobil Tanki Program Corporate Social Responsibility untuk kru mobil
tanki merupakan pemberian tips kepada kru mobil tanki
yang mengirim BBM/BBK ke SPBU COCO. Program CSR untuk kru mobil tanki telah berjalan sejak tahun
2010, berlanjut di tahun 2011 dan tahun 2012. Total tips yang diberikan kepada kru mobil tanki pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 1.389.798.364. Program CSR untuk kru mobil tanki berfungsi untuk memberikan apresiasi
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR TANKCAR CREW
The social corporate responsibility program for the tankcar crew is in a form of handing out gratuity to the crews
who delivers fuel or non-subsidized fuel (BBK) to COCO
gas stations. This program was commenced since 2011. The total of gratuity provided to the tank-car crew in 2012
is Rp 1.389.798.364. This program is to appreciate the crews and create efficiency at 77% for the Company.
kepada kru mobil tanki dan melakukan efisiensi atas biaya tips kru mobil tanki sebesar 77%.
Data Program CSR Untuk Kru Mobil Tanki Jumlah ( Rp.)
Region
Amount (Rp.)
Data of CSR Program for Tank-Car Crews Persentase
Percentage
Total of Gas Stations
Average fund per gas station per region
81.034.980
5.83%
7
11.576.426
Region II
82.452.270
5.93%
4
20.613.068
Region III
684.891.004
49.28%
26
26.341.962
Region IV
114.029.200
8.20%
9
12.669.911
Region V
29.056.310
2.09%
2
14.528.155
Region VI
369.149.600
26.56%
8
46.143.700
Region VII
29.185.000
2.10%
2
14.592.500
100.00%
58
23.962.041
1.389.798.364
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
OTHER
Selain
regular yang dilaksanakan secara
In addition to the regular programs conducted periodically,
program Corporate Social Responsibility secara insidentil
Social Responsibility programs incidentally to improve
LAIN
program
periodik, Pertamina Retail juga melaksanakan berbagai
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Rata-rata per SPBU per Region
Region I
TOTAL
140
Jumlah SPBU
yang bertujuan membantu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan sosial di masyarakat. Sepanjang tahun
2012, Pertamina Retail telah melakukan program CSR insidentil dengan jumlah dana sebesar Rp 111.259.000,dengan rincian sebagai berikut:
CORPORATE
PROGRAMS
SOCIAL
RESPONSIBILITY
Pertamina Retail also conducted multiple Corporate the life expectancy and social welfare of the community.
Throughout 2012, Pertamina Retail had conducted the
CSR programs incidentally with the fund amounted to Rp111.259.000,- with the details listed below:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
NO.
Tanggal / Dates
1
07.02.2012
Biaya partisipasi Taman Pendidikan Al-Quran Al-Insyirah Donation for Al-Insyirah Koran Education School
1,000,000
2
17.02.2012
Biaya partisipasi bakti sosial BMPJ Kec. Menteng The charity fund of BMPJ Menteng District
1,000,000
3
19.03.2012
Partisipasi bantuan dana pembangunan/renovasi masjid Jami Al - Muhajirin Donation for Jami al-muhajirin mosque establishment/renovation
1,000,000
4
11.06.2012
Sponsorship Touring Baksos Blue Sky with Pertamax “PMC” “Blue Sky with Pertamax” Charity Touring Sponsorship
1,000,000
5
03.07.2012
Pembayaran sponsorship “Charity Golf Turnament” PMI PMI “Charity Golf Tournament “ Sponsorship payment
6
05.07.2012
Santunan dan Paket Ramadhan untuk Kaum Dhuafa (CSR) Donation and Ramadhan Packages for the Unfortunate (CSR)
2,500,000
7
06.07.2012
Partisipasi bantuan perawatan Masjid Baiturrahim Donation for Baiturrahim Mosque maintenance
1,000,000
8
06.07.2012
Partisipasi Charity Golf Turnament 2012 IKAL KRA XXXVIII IKAL KRA XXXVIII Charity Golf Tournament 2012 participation
5,000,000
13.07.2012
Partisipasi Bhakti sosial Peduli Kasih Anak Indonesia di bulan Ramadhan Donation for “Peduli Kasih Anak Indonesia” charity in Ramadhan month
1,000,000
10
27.07.2012
Partisipasi Santunan Rukun Warga Rw. 09 Kel. Kebun Sirih Kec. Menteng Donation for the community in RW 09 Kebun Sirih village, Menteng sub-district
1,000,000
11
31.07.2012
Bakti Sosial PT. Pertamina Retail PT Pertamina Retail’s charity
01.08.2012
Pemberian partisipasi menjelang Hari Raya Idul Fitri kepada Polsubsektor Sabang The fund allocated on the eve of Eid Mubarak to Sabang Sub-sector Police Department
700,000
07.08.2012
Partisipasi Hari Raya Idul Fitri 1433 H/2012 M untuk Kec. Menteng Kel. Kebon Sirih The Eid Mubarak 1433 H/2012 M donation for Menteng sub-district, Kebon Sirih village
500,000
15.08.2012
Partisipasi bantuan dalam rangka Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri kepada Ka. Satgas Pol PP Kecamatan Menteng Ramadhan month and Eid Mubarak donation to Menteng subdistrict’s Civil Service Police Task Force (Satgas Pol PP) Chief
500,000
15.08.2012
Partisipasi bantuan dalam rangka Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri kepada Binmas Kel. Kebon Sirih The Ramadhan month and Eid Mubarak donation to Kebon Sirih village’s Police Community’s Development section (Binmas)
500,000
12
13
14
15
Jumlah / Total
10,000,000
22,759,000
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
9
Jenis Kegiatan / Activities’ Detail
141
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
NO.
16
17
18
19
20
21
22
23
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
24
142
25
26
Tanggal / Dates
Jenis Kegiatan / Activities’ Detail
15.08.2012
Partisipasi menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H kepada Reskrim Polsek Menteng Jakpus Eid Mubarak 1433 H donation to Menteng sector Crime Resort Police, Central Jakarta
500,000
16.08.2012
Partisipasi Hari Raya Idul Fitri untuk Security dan Pengelola Gedung PT. PMS-Wisma Tugu (Security 7 orang, Pengelola Gedung 3 orang) Eid Mubarak Donation for the security section and building managers of PT PMS-Wisma Tugu (7 people in Security section and 3 people as the Building Managers)
1,300,000
29.08.2012
Partisipasi program Charity Prasetiya Mulya Golf Open Tournament 2012 (4 undangan @ Rp. 2.000.000) Prasetya Mulya Golf Open Tournament 2012 program’s charity donation (4 invitation @ Rp.2.000.000,-)
8,000,000
10.09.2012
Bantuan Dana Untuk Pembangunan Masjid PT. Pertamina Trans Kontinental 3 Agustus 2012 79/PPM-PTK/VIII/2012 PT. Pertamina Trans Kontinental Mosque Establishment’s donation on the 3rd of August 2012 79/PPM-PTK/VIII/2012
25,000,000
22.09.2012
Pemberian santunan kepada anak yatim di Pesantren Daarul Quran Ustd. Yusuf Mansyur Donation for Orphan students in Ustd. Yusuf Mansyur’s Daarul Quran Boarding House
10,000,000
10.10.2012
Representative Direksi untuk Kegiatan CSR Qurban SPBU COCO Pontianak Directors’ Representative for CSR Activity, Qurban, in Pontianak COCO Gas Station
9,000,000
18.10.2012
Tambahan Representative Direksi untuk kegiatan CSR Qurban SPBU COCO Pontianak Additional Directors’ Representative for CSR Activity, Qurban, in Pontianak’s COCO Gas Station
3,000,000
24.10.2012
Pembelian hewan qurban 1 ekor kambing untuk SPBU COCO Solo Baru The purchase of one goat as a qurban animal for Solo Baru’s COCO gas station
1,500,000
24.10.2012
Pembelian hewan qurban 1 ekor kambing untuk SPBU COCO MT. Haryono Balikpapan The purchase of one goat as a qurban animal for MT. Haryono Balikpapan’s COCO gas station
1,500,000
24.10.2012
Pembelian hewan qurban untuk Masjid Jami Tarihuniyyah Kebon Sirih The purchase of qurban animals for Jami Tarihunniyyah Mosque in Kebon Sirih
2,000,000
Per dua bulan (6 kali) Once in 2 months
Program beasiswa bagi anak keluarga Crew/Supir Mobil Tanki Scholarship Program for the Children of Tank-Truck Drivers
Total Dana CSR Tahun 2012 / 2012’s CSR total fund
Jumlah / Total
150.200.000 262.459.000
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT
Pertamina Retail telah berkomitmen menjadi perusahaan
Pertamina Retail has committed to be a professional,
unggul, dan mandiri sebagaimana tercermin dalam visi
its intended visions. Pertamina Retail realized that
(HSSE)
ritel yang menjalankan kegiatan secara profesional,
yang ingin diraih. Pertamina Retail menyadari bahwa
bisnis yang dikelola memiliki risiko tinggi baik terhadap pekerja,
konsumen,
fasilitas,
lingkungan,
maupun
masyarakat luas. Hal ini terlihat dalam proses pengelolaan
dan pemasaran produk minyak dan turunannya yang apabila tidak dikelola dengan hati-hati bisa berdampak besar bagi kelangsungan bisnis perusahaan maupun
(HSSE)
leading, and independent company in accordance to the handled business possess a high risk to all of its employees, consumers, facilities, environment, and
general community. It is visible in the management and marketing process of the oil products and its sub-products
which will cause a huge impact to both company’s business expectancy and the employees’ future expectancy.
kelangsungan masa depan pekerja.
Oleh karena itu, Pertamina Retail dalam aktivitas usaha,
Therefore, Pertamina Retail continues to uphold health,
lingkungan dengan cara menerapkan Sistem Manajemen
by
sangat memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau
Sistem Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan
Lingkungan (K3LL) dan kegiatan manajemen mutu sebagai prioritas dalam kegiatan bisnis utama pengelolaan
SPBU COCO. Penerapan sistem ini dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kecelakaan serta pencemaran lingkungan sehingga tercipta rasa nyaman baik bagi pekerja, pelanggan, mitra
safety, and environment aspect in its business activities implementing
Management
System
of
Health,
Safety, Security, and Environment (HSSE) with its
quality management, particularly in its primary business namely the management of COCO gas station. The
implementation of this system is aimed to create a safe workplace that can prevent accident and pollution for the convenience of workers, customers, business partners, and public.
kerja, maupun masyarakat luas.
Upaya-upaya yang dilakukan Pertamina Retail untuk
The efforts conducted by Pertamina Retail to achieve
dengan sistem HSSE/K3LL adalah dengan melakukan:
accordance to HSSE system are as listed below:
1. Mematuhi peraturan sesuai dengan buku panduan
HSSE/K3LL Pertamina Direktorat Pemasaran dan Niaga, Oktober 2008.
the world-class-quality service standard which is in
1. Abiding the rules in accordance with HSSE/K3LL’s guidebook from PT Pertamina’s Marketing and Commerce Directorate, October 2008.
dengan
2. Ensuring the customers’ satisfaction as its leading
ramah lingkungan serta menjadikannya sebagai daya
safe, and environment-friendly, turning it into the
2. Mengutamakan
kepuasan
pelanggan
memasarkan produk yang berkualitas, aman dan saing perusahaan.
priorities by marketing products with good quality, company’s selling point.
3. Mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan,
3. Preventing and alleviating the occurrence of accidents,
kerja dan pencemaran lingkungan, melalui upaya
including contamination diseases, through nurturing
bahaya kebakaran dan ledakan, penyakit akibat pembinaan serta melakukan integrasi aspek HSSE/ K3LL.
explosion-fire
dangers,
work-related
diseases
efforts and HSSE/K3LL aspects integrations.
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
mencapai standar pelayanan kelas dunia yang sesuai
143
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang berkaitan dengan HSSE/K3LL serta di implementasikan ke dalam semua aspek kegiatan operasional.
5. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran
work’s aspects.
5. Communicating and enforcing the HSSE/K3LL’s
policies cognition to every employee in Pertamina
6. Selalu konsisten dalam upaya peningkatan perbaikan
6. Consistently increasing the effort in sustainable
STANDARD PENERAPAN HSSE/K3LL
THE IMPLEMENTATION OF HSSE/K3LL STANDARD
Pembangunan budaya HSSE di Kantor Pusat Pertamina
The establishment of HSSE’s culture in Pertamina Retail’s
fungsi yang dilakukan secara berkala. Kebijakan HSSE
function meeting periodically. The HSSE or K3LL’s
Retail yang berisi komitmen penerapan Keselamatan,
section containing Occupational Health and Safety
Dalam aktifitas kegiatan HSSE, standard yang diterapkan
implementation commitment. In HSSE’s activities, the
1. ISO 14001 untuk Environment Management System.
1. ISO 14001 for Environment Management System.
yang berkelanjutan.
Retail’s working environment. improvements’ efforts.
Retail dilakukan dengan melakukan pertemuan internal
head-office is implemented by conducting an internal
atau K3LL dikeluarkan oleh manajemen Pertamina
policies are issued by Pertamina Retail’s management
Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL).
and Environment Protection’s (Lindungan Lingkungan)
adalah:
conducted standards are as listed below:
2. OHSAS 180001 Occupational Health and Safety
2. OHSAS 180001 Occupational Health and Safety
Zone adalah untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
3. OSHA untuk
Administration.
Occupational
Safety
and
Health
Zone is for managing the Occupational Health and Safety aspects (K3).
3. OSHA untuk
Administration.
Occupational
Safety
4. K3 Occupational Health and Safety.
4. K3 Occupational Health and Safety.
5. ISM Occupational Health and Safety.
5. ISM Occupational Health and Safety.
IMPLEMENTASI HSSE/K3LL
HSSE IMPLEMENTATION
and
Health
kinerja
Pertamina Retail has committed to increase the company’s
bidang usaha retail dengan mengedepankan kualitas
field by prioritizing the whole business aspect including
HSSE/K3LL diterapkan di seluruh kegiatan perusahaan
of the company to ensure the company’s service to
Pertamina
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
HSSE/K3LL and implementing it to all the operational
kebijakan HSSE/K3LL kepada semua personil di lingkungan kerja Pertamina Retail.
144
4. Abiding the law and other requirements related to
Retail
senantiasa
meningkatkan
perusahaan sebagai langkah pengembangan bisnis di
performance as a business development’s step in retail’s
seluruh aspek bisnis termasuk HSSE/K3LL. Sistem
HSSE. The HSSE’s system is conducted in every activity
untuk memastikan pelayanan yang diberikan oleh
prioritize customers’ and environment’s aspects.
perusahaan selalu berorientasi kepada aspek pelanggan dan lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Adapun program pelaksanaan HSSE yang telah dilakukan
The HSSE programs conducted in 2012 are as listed
1. Audit K3LL yang dilakukan di tiap unit SPBU yang
1. HSSE audit conducted in every administered gas
pada tahun 2012 adalah: dikelola.
below:
station.
2. Kebijakan anggaran dan pembentukan organisasi
2. Articles’ policy and HSE organization’s establishment.
3. Pembentukan Struktur Organisasi Keadaan Darurat
3. The
4. Penerapan CSMS (Contractor Safety Management
4. The implementation of CSMS (Contractor Safety
pekerjaan untuk patuh dalam melaksanakan kaidah
executor to subserviently conducting HSE’s principles
HSSE.
(OKD) baik di unit bisnis maupun di Kantor Pusat.
yang
mewajibkan
semua
pelaksana
dan program HSSE.
5. Seluruh Kepala SPBU COCO melaksanakan HSE Briefing atau sosialisasi yang mengingatkan akan keselamatan maupun kesehatan kerja kepada pekerja di SPBU COCO.
6. Melakukan Preventive Maintenance maupun inspeksi
yang dilakukan oleh masing-masing fungsi terkait untuk mengurangi resiko kerusakan serta kerugian yang lebih besar.
of
Emergency
Situation
and the head-office.
Management System) which obliged every task’s and programs.
5. Every COCO gas station’s manager conducted HSE
Briefing or promoted an assertion of the safety and the health of employees in COCO gas station.
6. Conducting Preventive Maintenance and inspection
for each related function to reduce the damage risks and heavier losses.
TRAINING HSSE
HSSE Training
Kualitas sumber daya manusia dan kompetensi pekerja
The quality of human resources and employees’
sekaligus merupakan katalisator untuk meningkatkan
and catalysts to the development of the company. Human
merupakan aspek penting untuk perusahaan yang jaminan K3LL di lingkungan perusahaan. Dalam rangka
meningkatkan kompetensi SDM terutama terkait dengan pemahaman HSSE, Pertamina Retail telah mengadakan beberapa pelatihan sebagai berikut:
Resources is notably related to HSSE’s comprehension,
Pertamina Retail had conducted a number of trainings as listed below:
Table of HSSE Training
Tabel Training HSE No
competency are the valuable aspects of the company
Bulan
Nama Training
Month
Training
Jenis Type
Divisi
Division
Keterangan Description
1
Januari
HSSE
Internal
SDM
HO
2
Januari
HSSE
Internal
SPI
HO
3
Maret
Sosialisasi SOP Keuangan
Inhouse
Keuangan
January January January
HSSE HSSE Finance SOP dissemination
HR
Finance
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
System)
establishment
Organization Structure (OKD) in both business units
145
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bulan
No
Nama Training
Month
Division
Keterangan Description
Maret
SOP Keuangan
Inhouse
Keuangan
5
April
ABC Keselamatan Kerja : HSSE
Internal
SDM
HO
6
Mei
HSSE
Internal
SPI
HO
7
Juni
Konsiyering PQA
Internal
All
HO
8
Juni
SOP Pengadaan
Internal
All
HO
9
Juni
HSSE
Internal
SPI
HO
March April May June June June
Finance SOP
ABC’s Occupational Safety : HSSE HSSE PQA’s consinering Procurement SOP HSSE
Finance HR
HSSE PERFORMANCE
HSSE PERFORMANCE
• Sepanjang tahun 2012 terjadi Lost Time Incident (LTI)
• Along 2012, Lost Time Incident (LTI) occurred once in
COCO Pasar Turi, Semarang tertabrak truk yang mundur saat diparkir.
• Property Damage terjadi dua kali di tahun 2012 yang diakibatkan oleh:
1. Dispenser terbakar dan roboh di SPBU COCO
Makasar yang disebabkan oleh percikan api dari nozzle mobil yang menyala saat mengisi BBM pada tanggal 01 Maret 2012
2. Pohon tumbang di SPBU COCO Yos Sudarso, Medan yang diakibatkan oleh hujan dan angin
kencang yang melanda kota Medan pada tanggal 13 November 2012.
Tabel HSSE Performance Pertamina Retail URAIAN / DESCRIPTION PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
Divisi
Type
4
sebanyak satu kali akibat kecelakaan satpam SPBU
146
Jenis
Training
Jumlah Pekerja / The Number of Employees
which a security staff in Turi Market-Semarang COCO gas station was hit by a reversing truck while it was parked.
• Property Damage had occurred two times in 2012 which were caused by:
1. A burnt-then-broke-down Dispenser in Makasar
COCO gas station which was caused by fire from an ignited car’s nozzle when it was refueling its petroleum in the 1st of March, 2012.
2. A fallen tree in Yos Sudarso COCO gas station which was caused by torrential storm in Medan in the 13th of November, 2012.
Table of Pertamina Retail’s HSSE Performance TAHUN / YEAR 2011
2012
29300
34616
4,826,000
6,013,970
Fatality / Fatality
1
0
Property Damage / Property Damage
2
2
Nearmiss / Nearmiss
0
0
LTI / LTI
1
1
Jumlah Jam Kerja / The amount of Working Hour
Piramida Performa HSSE Pertamina Retail 2011
2012
1
Fatalities
0
1
Days away from work
1
0
Restricted work days cases
0
0
Medical treatment cases
0
0
Environmental damage
0
0
First aid cases
0
2
Property damage
2
0
Near misses
0
4.846.000
Man hours
6.013.970
TRIR
FAR
0.50
0.50
0.40
0.40
0.20
0.20
0.10
0.10
0
0.30 2011
2011
2012
0
2011
2012
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
0.30 2011
147
Glosarium BBM
: Bahan Bakar Minyak
BPM
: Bimbingan Pelatihan Manajemen
BPP
: Bright Payment Point (Sistem layanan pembayaran Bright Pertamina Retail)
COCO : Company Owned Company Operated (Dimiliki oleh
perusahaan, dan dikelola oleh perusahaan itu sendiri)
CSMS : Contractor Safety Management System (Sistem manajemen keselamatan kontraktor)
CSR : Corporate Social Responsibility (Tanggung jawab sosial
ISO : International Organization
Standardization (Organisasi
internasional untuk standardisasi) JHT
: Jaminan Hari Tua
JKK
: Jaminan Kecelakaan Kerja
KAI
: Kereta Api Indonesia
KAK
: Kerangka Acuan Kerja
KAP
: Kantor Akuntan Publik
KL
: Kilo Liter (1 KL = 1.000 liter)
KPI
: Key Performance Indicator
LTI
: Lost Time Injury (Kecelakaan kerja
perusahaan) Dit
: Direktorat
FAR
: Fatality Accident Rate (Jumlah
First aid
MT
GCG : Good Corporate Governance (Tata kelola perusahaan yang baik)
GDP : Gross Domestic Product (Produk
mtm
: Kejadian nyaris atau hampir
OHSAS
: Occupational Health and Safety
PT PERTAMINA RETAIL Laporan Tahunan 2012
148
lindungan lingkungan) INFOKOM
: Informasi dan Komunikasi
celaka
Assesment Series (Standar internasional untuk sistem
manajemen keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja di
(Rapat Umum Pemegang Saham)
kesehatan kerja, keamanan, dan
dari bulan ini dengan bulan
Near Miss
GMS : General Meeting Stakeholders
Environment (Sistem keselamatan,
: month to month (Perbandingan sebelumnya)
domestik bruto)
HSSE : Health, Safety, Security, and
rekrutmen dan pencarian sumber tertentu
dapat diselesaikan di lingkungan perusahaan
: Management Trainee (Proses
daya manusia dengan kualitas
: Kecelakaan yang tidak
kerja dan penanganan kasusnya
yang menyebabkan hilangnya hari kerja)
kecelakaan fatal)
menyebabkan hilangnya hari
(Indikator kinerja utama)
perusahaan) PDB
: Produk Domestik Bruto
PKWT
: Pekerja Kontrak Waktu Tertentu
PLN
: Perusahaan Listrik Negara
: Palang Merah Indonesia
SPBG
: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas
Property damage : Kejadian/peristiwa yang
SPBU
: Stasiun Pengisian Bahan Bakar
SPBU-T
: Stasiun Pengisian Bahan Bakar
SPI
: Satuan Pengawasan Intern
mengakibatkan rusaknya
bangunan, gedung, material dan atau segala perlengakapan/alat
kerja dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan
Umum
Umum- Transportable
Pws
: Pengawas
TI
: Teknologi Informatika
RJPP
: Rencana Jangka Panjang
TPI
: Tim Pengendalian Inflasi
RKAP
: Rencana Kerja dan Anggaran
TPID
: Tim Pengendalian Inflasi Daerah
TRIR
: Total Recordable Incident Rate
RUPS
: Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS T
: Rapat Umum Pemegang Saham
UPMS
: Unit Pemasaran
UPPDN
: Unit Pengolahan dan Pemasaran
SDM
: Sumber Daya Manusia
SOP
: Standard Operation Procedure
yoy
: year on year (Perbandingan
Perusahaan Perusahaan
Tahunan
(Standar prosedur operasional)
(Jumlah keseluruhan kecelakaan)
Dalam Negeri
tahun sekarang dengan tahun sebelumnya)
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
PMI
149
Laporan Keuangan Financial Report
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES AS OF DECEMBER 31, 2011 AND FOR THE YEAR ENDED AND AS OF JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010) (MATA UANG RUPIAH/INDONESIAN CURRENCY)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/ December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Pages
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan
1-2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statement of Comprehensive Income
Laporan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6 - 54
Notes to the Financial Statements
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. KNT&R-0009/13
Report No. KNT&R-0009/13
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT PERTAMINA RETAIL
The Stockholders, the Boards of Commissioners and Directors PT PERTAMINA RETAIL
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Pertamina Retail (“Perseroan”) tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan PT Pertamina Retail untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya tertanggal 13 Pebruari 2012 dan 7 Maret 2011, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut, sebelum disajikan kembali seperti yang dijelaskan pada Catatan 27 atas laporan keuangan.
We have audited the statement of financial position of PT Pertamina Retail (the “Company”) as of December 31, 2012, and the related statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year then ended. We also have audited the Company’s compliance with regulations and internal control system. These financial statements, compliance with regulations and internal control system are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. The financial statements of PT Pertamina Retail for the years ended December 31, 2011 and 2010 were audited by other independent auditors whose reports dated February 13, 2012 and March 7, 2011, respectively, expressed an unqualified opinion on those financial statements, before restatement as described in Note 27 to the financial statements.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and State Finance Audit Standards established by Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tahun 2012 yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Pertamina Retail tanggal 31 Desember 2012, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the 2012 financial statements referred to above present fairly, in all material respect, the financial position of PT Pertamina Retail as of December 31, 2012, and the results of its operations and its cash flows for the year then ended in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
Efektif 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan revisi pernyataan - pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang diterapkan baik secara prospektif ataupun retrospektif sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan. Oleh karena itu laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sehubungan dengan penyesuaian akun-akun tertentu. Laporan posisi keuangan yang telah disajikan kembali tersebut telah kami audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia, dan kami menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan posisi keuangan tersebut
Effective January 1, 2012, the Company adopted certain revised Statements of Financial Accounting Standards which were applied on a prospective or retrospective basis as disclosed in Note 2 to the financial statements. Therefore the statements of financial positions as of December 31, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 have been restated due to adjusment of certain accounts. The restated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 were audited by us in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, and we expressed an unqualified opinion on those statements.
Seperti diungkapkan pada Catatan 27 atas laporan keuangan, Perseroan telah melakukan penyesuaian untuk menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” dan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
As disclosed in Note 27 to the financial statements, the Company has made adjustments to restate the financial statements as of December 31, 2011 and 2010 and for the years then ended, which respect to the application of Statement of Financial Accounting Standards No. 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Venture” and Statement of Financial Accounting Standards No. 24 (Revised 2010) “Employees Benefits”.
Laporan kami atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern, kami sampaikan secara terpisah kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
Our reports on the Company’s compliance with the regulations and internal control are submitted separately to the Stockholders, Boards of Commissioners and Directors.
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN
Drs. Ruchjat Kosasih. CPA. Izin Akuntan Publik No./ Public Accountant License No. AP.0271 21 Januari 2013/ January 21, 2013 The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 December 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Des 12/ Dec 31, 2012
PT PERTAMINA RETAIL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and as of January 1, 2011 / December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 (Disajikan kembali, Catatan 27/ Restated Note 27)
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 (Disajikan kembali, Catatan 27/ Restated Note 27)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2b,2c,2p,4,24 Piutang usaha Pihak ketiga 2c,2k,5 Berelasi dengan 2c,2k,2r pemerintah 5,23,26 Pihak - pihak 2c,2k,2r berelasi 5,23,26 Piutang lain - lain 2c,6 Persediaan 2d,7 Uang muka dan biaya dibayar di muka 2e,8 Pajak dibayar di muka 2q,17 JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak penghasilan 2q,17 Penyertaan saham 2i, 9 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.674.279.616 pada 31 Desember 2012 (Rp 13.555.926.116 pada 2011 dan Rp 8.778.250.646 pada 2010) 2f,10 Properti investasi 2g,12 Aset pajak tangguhan 2q,17 Aset program manfaat pasti 2m,18,27 Aset tidak berwujud 2h,11
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables Third parties
110.172.631.706
47.206.305.654
66.522.546.812
35.905.788.877
28.457.030.872
19.671.845.656
3.712.056.499
1.936.260.638
732.505.543
37.154.051.858 7.768.669.853 55.235.420.914
4.472.538.121 6.702.419.456 42.555.100.014
5.801.235.225 4.589.029.558 28.356.037.481
7.153.316.699 748.953.176
1.229.888.311 1.382.109.589
3.323.930.787 151.256.575
Related parties Other receivables Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
257.850.889.582
133.941.652.655
129.148.387.637
TOTAL CURRENT ASSETS
Government related parties
NON - CURRENT ASSETS 470.862.766 500.000.000
470.862.766 500.000.000
227.281.848 500.000.000
Estimated claims for tax refund Investment in stock Fixed assets - net of accumulated depreciation
88.736.518.231 22.205.794.000 1.164.745.537
50.635.461.838 22.205.794.000 656.040.103
49.055.727.167 22.205.794.000 -
of Rp 22,674,279,616 at December 31, 2012 (Rp 13,555,926,116 in 2011 and Rp 8,778,250,646 in 2010) Investment property Deferred tax assets
2.768.046.421 823.848.770
1.821.003.173 191.267.780
229.957.025 -
Defined benefits plan assets Intangible asset
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
116.669.815.725
76.480.429.660
72.218.760.040
TOTAL NONCURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
374.520.705.307
210.422.082.315
201.367.147.677
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN POSISI KEUANGAN (LANJUTAN) 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 ) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERTAMINA RETAIL STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (CONTINUED) December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and as of January 1, 2011 / December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 (Disajikan kembali, Catatan 27/ Restated Note 27)
31 Des 12/ Dec 31, 2012
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 (Disajikan kembali, Catatan 27/ Restated Note 27)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga 2c,2k,13 Pihak berelasi 2c,2r,2k,13 Utang pajak 2q,17 Utang lain-lain 2c,14 Biaya masih harus dibayar 2o,15 Pendapatan diterima dimuka 2o,16 Liabilitas untuk penggunaan asset 29 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja
2m,18
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 2.334.000 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 9.443 saham 19 Saldo laba
8.707.551.159 223.133.896.173 1.974.008.742 4.184.740.958
3.670.958.589 77.811.364.149 794.111.395 4.095.830.639
3.303.200.873 117.332.642.230 692.379.232 4.347.003.948
CURRENT LIABILITIES Accounts payable Third parties Related parties Taxes payable Other payables
7.693.333.596
2.375.162.481
3.855.926.427
Accrued expenses
10.702.604.099
9.778.019.640
1.266.378.741
Unearned income
-
28.104.049.898
5.774.698.944
Liability for assets usage
256.396.134.727
126.629.496.791
136.572.230.395
TOTAL CURRENT LIABILITIES
1.787.648.033
988.263.314
386.459.260
NON - CURRENT LIABILITY Employee benefits liability
258.183.782.760
127.617.760.105
136.958.689.655
TOTAL LIABILITIES EQUITY
22.039.962.000 94.296.960.547
22.039.962.000 60.764.360.210
22.039.962.000 42.368.496.022
JUMLAH EKUITAS
116.336.922.547
82.804.322.210
64.408.458.022
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
374.520.705.307
210.422.082.315
201.367.147.677
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Capital Stock - par value Rp 2,334,000 per share Authorized, issued and fully paid - 9,443 shares Retained earnings TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Untuk2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN
PT PERTAMINA RETAIL STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures for 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 (Disajikan Kembali, Catatan 27/ Restated Note 27)
Catatan / Notes
2012
2o,20
4.875.453.923.998
4.069.263.191.074
REVENUES
4.782.214.521.668
3.995.231.318.084
COST OF REVENUES
93.239.402.330
74.031.872.990
GROSS PROFIT
49.774.608.631
46.345.342.346
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
43.464.793.699
27.686.530.644
INCOME FROM OPERATIONS
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2o,21
LABA BRUTO BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2o,22
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Dividen Pendapatan EDC
2o
Bunga jasa giro dan deposito - bersih Jasa manajemen Cadangan penurunan nilai piutang Beban lain - lain PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Final Kini Tangguhan
13.781.407 766.253.009
489.928.103 477.350.034 (335.990.037) (224.588.484)
725.666.320 1.038.228.338 (464.094.486) (432.655.753)
1.774.182.175
1.647.178.835
OTHER INCOME - NET
45.238.975.874
29.333.709.479
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(11.245.474.787) (969.175.807) 508.705.434
(9.442.001.867) 656.040.103
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Final Current Deferred
(11.705.945.160)
(8.785.961.764)
INCOME TAX EXPENSE - NET
33.533.030.714
20.547.747.715
NET INCOME
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
33.533.030.714
20.547.747.715
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
2q,17
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA BERSIH
824.466.000 543.016.559
LABA KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
OTHER INCOME (EXPENSES) Dividends EDC income Current account interest income - net Management fee Allowance for doubtful accounts Others
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2011 dan 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Note Saldo per 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 sebelum penyajian kembali
PT PERTAMINA RETAIL STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures for 2011 and 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital stock Issued and Fully Paid
Saldo Laba/ Retained Earnings
22.039.962.000
43.113.887.492
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
65.153.849.492
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010, before restatement
Penyesuaian terkait penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)12 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010)
-
Saldo 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 setelah penyajian kembali
22.039.962.000
42.368.496.022
64.408.458.022
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010 after restatement
-
20.547.747.715
20.547.747.715
Total comprehensive income, as restated
-
(2.151.883.527)
(2.151.883.527)
22.039.962.000
60.764.360.210
82.804.322.210
Balance December 31, 2011 after restatement
-
33.533.030.714
33.533.030.714
Total comprehensive income
Jumlah laba komprehensif setelah penyajian kembali Dividen
19
Saldo 31 Desember 2011 setelah penyajian kembali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Dividen
19
Saldo per 31 Desember 2012
22.039.962.000
(745.391.470)
(430.377) 94.296.960.547
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(745.391.470)
Effect of implementation of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 12 and PSAK No. 24 (Revised 2010)
Dividends
(430.377) 116.336.922.547
Dividends Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
PT PERTAMINA RETAIL LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok untuk beban operasi Pembayaran atas beban pajak penghasilan Penerimaan asuransi Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
PT PERTAMINA RETAIL STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures for 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
4.877.234.891.130
4.111.457.954.542
(4.764.578.765.535)
(4.116.833.181.369)
(9.007.726.800) -
(9.392.434.850) 680.186.870
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers for operating expenses Payment for income tax expense Insurance receipts
(14.087.474.807)
Net Cash Provide by (Used in) Operating Activities
1.025.571.059 (4.589.008.260)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest Received Acquisition of fixed assets
103.648.398.795
10
584.112.532 (41.265.754.899) (40.681.642.367)
(3.563.437.201)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan saham Pembayaran dividen
(430.377)
486.124.000 (2.151.453.150)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issued of share equity Payment of dividends
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(430.377)
(1.665.329.150)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
62.966.326.051
(19.316.241.158)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
47.206.305.655
66.522.546.812
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
110.172.631.706
47.206.305.654
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Pertamina Retail selanjutnya disebut “Perusahaan” merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang usaha retail Pertamina, yang dibentuk untuk menghadapi perubahan pasar retail khususnya SPBU di tanah air menuju pasar bebas.
PT Pertamina Retail hereinafter referred to as “the Company”, is a subsidiary of PT Pertamina (Persero) which engaged in the retail business of PT Pertamina (Persero), and established to face the shifting of retail market especially on SPBU located nationally towards free market.
PT Pertamina Retail didirikan berdasarkan Akta No. 88 tanggal 17 Juni 1997, dibuat dihadapan Notaris Azhar Alia, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam keputusan No.C2-5342.HT.01.01 tanggal 28 Maret 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara R.I. No.6, tambahan No. 4571, tanggal 7 Agustus 1998. Anggaran dasar Perusahaan sudah beberapa kali mengalami perubahaan dan perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 16, tanggal 26 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Andy A. Agus S.H., Notaris di Jakarta tentang perubahan Anggaran Dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam keputusan No.AHU-51814.01.02. Tahun 2008.
PT Pertamina was established based on Notarial Deed No. 88 dated June 17, 1997 by Azhar Alia SH, Notary in Jakarta, and its Article of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia through its Decree No.C2-5342.HT.01.01 dated March 28, 1998 and announced in State Gazette R.I, No.6, Addition No. 4571 dated August 7, 1998. The Articles of Association has been amended several times and the latest amendement of which is based on Notarial Deed No.16 dated June 26, 2008 by Andhy H.Agus S.H., Notary in Jakarta, regarding the amendment of article of association which is ratified Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia with the Decree No.AHU-51814.01.02 Year 2008.
PT Pertamina Retail mulai beroperasi bulan Maret 2006 sebagaimana tercantum dalam lampiran Akta No. 75. tanggal 24 Mei 2002 Notaris H.M Afdal Gazali, SH Notaris di Jakarta.
PT Pertamina Retail started its operation in March 2006 as stated on its Articles of Association based on Notarial Deed No. 75 by H.M. Afdal Gazali S.H., Notary in Jakarta dated May 24, 2002.
b. Maksud dan Tujuan
b. Purposes and Objectives According to Article 3 of the Company’s Article of Association, its purpose and objective are to conduct business in marketing and commerce field. To achieve the objective as stated above, the Company will conduct the following business activities:
Sesuai pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang pemasaran dan niaga untuk mencapai maksud di atas Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: -
-
Bergerak dalam bidang penyaluran bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Umum (SPBU). Bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengembangan retail SPBU dan bisnis yang terkait di dalamnya.
-
Engage in the fuel distribution field in Public Gas Stations (called SPBU).
-
Engage in the management and SPBU retail development and its related business.
Adapun usaha yang dijalankan PT Pertamina Retail adalah usaha fuel retail, yaitu pengelolaan SPBU COCO (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (Company Own Company Operated) milik PT Pertamina (Persero) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta usaha non fuel retail. seperti convenience store, cafe, space rental, space iklan, dan keagenan produk-produk Pertamina.
The business conducted by the Company is fuel retail business which is to manage SPBU COCO (Public Gas Stations Company Own Company Operated) owned by PT Pertamina (Persero) spread all over Indonesia, as well as non-fuel retail business such as convenience store, café, space rentals, advertising space, and agency products of Pertamina.
Berdasarkan Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan SPBU beserta Fasilitas dan Sarana Pendukung SPBU antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Pertamina Retail Nomor 046/F30200/2011 – S0 112/DIR – PR/XII/2011 tanggal 31 Desember 2011. PT Pertamina Retail berkewajiban membayar PBB atas tanah dan bangunan SPBU Pertamina yang diserahkelolakan dan menanggung kompensasi atas aset di SPBU Pertamina yang diserahkelolakan.
Based on the Change and Restatement Management of SPBU with its Supporting Facilities Agreement between PT Pertamina (Persero) and PT Pertamina Retail with No. 046/F30200/2011 – S0 112/DIR – PR/XII/2011 dated December 31, 2011, PT Pertamina Retail is obliged to pay Property Tax (called PBB) on land and building of SPBU Pertamina which had been handed over and will bear its compensation on assets in those related SPBU Pertamina.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Tempat dan Kedudukan Perseroan
GENERAL (continued) c. The Company's Domicile
PT Pertamina Retail berkedudukan di Jakarta yang berkantor pusat di Gedung Wisma Tugu Wahid Hasyim Jl. Wahid Hasyim Kav 100-102, Jakarta. Pada tahun 2012, Perusahaan mengelola 75 SPBU COCO PT Pertamina (Persero), 3 (tiga) SPBU PT Pertamina Retail dan 2 (dua) SPBU milik swasta serta 11 (sebelas) SPBU Transportir serta 111 outlet bright. SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
PT Pertamina Retail is domiciled in Jakarta having its head office in Gedung Wisma Tugu Wahid Hasyim at Wahid Hasyim street, Kav 100-102, Jakarta. In 2012, the Company manages 75 SPBU COCO of PT Pertamina (Persero), 3 (three) SPBU of PT Pertamina Retail and 2 (two) privateowned and 11 (eleven) SPBU Transporter. SPBU spread all over Indonesia with details as follows:
Region I 1. SPBU Yos Sudarso Medan 2. SPBU Merak Jingga Medan 3. SPBU Gatot Subroto Medan 4. SPBU Katamso Medan 5. SPBU Sei Ladi Batam 6. SPBU Mata Air Padang 7. SPBU Putri Tujuh Dumai 8. SPBU Ulak Karang Padang 9. SPBU Bagan Besar. Dumai
Region III 46. SPBU Fatmawati Jakarta 47. SPBU Samanhudi Jakarta 48. SPBU Darsono Cirebon 49. SPBU Mangga Besar Jakarta 50. SPBU Pondok Indah 51. SPBU Telaga Kahuripan 52. SPBU Margonda 53. SPBUT Cikampek 54. SPBUT Tanjung Gerem 55. SPBUT Tasikmalaya 56. SPBU Tendean 57. SPBUT Depot Padalarang 58. SPBUT Depot Kertapati 59. SPBUT Depot Panjang Lampung 60. SPBUT Depot Kasang Jambi 61. SPBUT Depot Ujung Berung 62. SPBUT Depot Pengapon 63. SPBUT Depot Tuban 64. SPBUT Depot Balongan
Region II 10. SPBU Kenten Palembang 11. SPBU Plaju Palembang 12. SPBU Bengkulu 13. SPBU Kalianda Lampung 14. SPBU Soekarno Hatta Lampung 15. SPBU Kangkung Lampung Region III 16. SPBU Abdul Muis Jakarta 17. SPBU Industri Jakarta 18. SPBU Kuningan Jakarta 19. SPBU Pramuka Jakarta 20. SPBU Cikini Jakarta 21. SPBU BSD Tanggerang 22. SPBU Ujung Berung Bandung 23. SPBU Cipularang A 24. SPBU Cipularang B 25. SPBU A. Yani Bekasi 26. SPBU Kiara Condong Bandung 27. SPBU Cililitan Jakarta 28. SPBU MT. Haryono Jakarta 29. SPBU Citra Raya Cikupa 30. SPBU Lippo Cikarang Azalea 31. SPBU Lippo Cikarang Majapahit 32. SPBU Kotabaru Padalarang 33. SPBU Modernland Tanggerang 34. SPBU Otista Jakarta 35. SPBU Permata Hijau Jakarta 36. SPBU Daan Mogot Jakarta 37. SPBU Citra Indah Jonggol 38. SPBU Klender Jakarta 39. SPBU Jababeka II Cikarang 40. SPBU Taman Royal Jakarta 41. SPBU Hyundai Cikarang 42. SPBU Kemang Jakarta 43. SPBU Ahmad Yani Serang 44. SPBU Gandaria Jakarta 45. SPBU Tomang Raya Jakart
Region IV 66. SPBU A. Yani Semarang 67. SPBU Batang Jrakah Semarang 68. SPBU Teras Boyolali 69. SPBU Sultan Agung Semarang 70. SPBU Lempuyangan Yogyakarta 71. SPBU Menowo Magelang 72. SPBU Penggaron Semarang 73. SPBU Solo Baru 74. SPBU Kaligarang Semarang 75. SPBU Adisucipto Yogyakarta Region VI 76. SPBU Jemursari Surabaya 77. SPBU Pasar Turi Surabaya 78. SPBU Soetomo Surabaya 79. SPBU Denpasar Bali 80. SPBU Kenanga Jember 81. SPBU Pakuwon City Surabaya 82. SPBU Karang Anyar Balikpapan 83. SPBU MT Haryono Balikpapan 84. SPBU Sepinggan Balikpapan 85. SPBU Kusuma Bangsa Samarinda 86. SPBU Slamet Riyadi Samarinda 87. SPBU Banjar Baru Banjarmasin 88. SPBU Banjar Kertak Hanyar 89. SPBU A. Yani Pontianak Region VII 90. SPBU Perintis Kemerdekaan Makassar Region VIII 91. SPBU Sorong Jayapura
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Tempat dan Kedudukan Perseroan (lanjutan)
GENERAL (continued) c. The Company's Domicile (continued)
PT Pertamina Retail memiliki 3 (tiga) SPBU yaitu SPBU Purbaleunyi A nomor 31.411.01 dan SPBU Purbaleunyi B nomor 31.411.02 yang berada di Tol Purbaleunyi Bandung serta SPBU Bekasi Nomor 31.171.01 yang berada di Jalan A Yani - Bekasi Dan 1 (satu) SPBU DODO yaitu SPBU KSO Bagan Besar, Dumai.
PT Pertamina Retail owned 3 (three) SPBU which are SPBU Purbaleunyi A number 31.411.01 and SPBU Purbaleunyi B number 31.411.02 located at Tol Purbaleunyi Bandung and also SPBU Bekasi number 31.171.01 located at Ahmad Yani Street in Bekasi and 2 (two) SPBU KSO which are SPBU DODO Bagan Besar, Dumai.
d. Dewan Komisaris dan Direksi
d. The Company's Board of Commissioners and Directors
Susunan anggota dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010) sebagai berikut: 2012
2.
Boards of Commissioners and Directors at December 31, 2012 (2011 and 2010), consist of the following:
2011
2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Suhartoko Mariatul Aini Nursatyo Argo
Djoko Prasetyo Mariatul Aini Nursatyo Argo
Hariyoto Saleh Mariatul Aini -
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner
Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan
Giri Santoso Romulo Hutapea Tenny R.A. Rusdy
Giri Santoso Romulo Hutapea Tenny R.A. Rusdy
Giri Santoso Tenny R.A. Rusdy
Board of Director President Director Operation Director Finance Director
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Bapepam-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012, prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
PSAK No 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, presentasi adil, materialitas dan agregat, offsetting, perbedaan antara aktiva lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru seperti, antara lain, estimasi kunci dan penilaian, manajemen modal, pendapatan komprehensif lainnya, perubahaan dari standar akuntansi dan pernyataan kesesuaian.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and longterm liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan yang dibuat dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, kecuali untuk adopsi dari beberapa SAK efektif diubah 1 Januari 2011, sebagaimana diungkapkan dalam catatan ini.
The Theaccounting adoption policies of PSAK adopted No. in1 the (Revised preparation 2009) of the has financial significant statements impact are on consistent the related withpresentation those made and in the disclosures preparation in the of the financial Perseroan’s statements. financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2012, as disclosed in this Note.
Laporan keuangan telah disusun atas dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur pada diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait setiap akun.
The financial statements have been prepared on the accrual The adoption basis using of PSAK the No. historical 1 (Revised cost 2009) basis has of accounting, significant except impact for on certain the related accounts presentation which are and measured disclosuresonin the the financial bases statements. described in the related accounting policies of each account. The statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company’s is functional currency
b. Kas dan setara kas
b. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all investments with maturities of three months or less from the date of purchase and are not used as collateral and are not restricted.
c. Instrumen Keuangan
c. Financial Instruments
Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
The Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures”. These revised PSAKs have been applied prospectively.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus asset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan.
PSAK No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risikorisiko tersebut.
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) c. Financial Instruments (continued)
Penerapan PSAK tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan .
The adoption of these revised PSAKs have no significant impact on the financial statements.
(i) Klasifikasi
(i) Classification
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, available for sale and financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, pinjaman karyawan dan aset lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, accounts receivable and other recevable classified as financial assets.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang jangka panjang dan utang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
The Company’s financial liabilities consist of accounts payable, accrued expenses and other payables classified as financial liabilities measured at amortized cost.
(ii) Pengakuan dan pengukuran
(ii) Recognition and Measurement
Aset keuangan
Financial Assets
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perseroan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued)
(ii) Pengakuan dan pengukuran
(ii) Recognition and Measurement
Pinjaman dan piutang
Loan and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensive ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the profit or loss income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available for sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Available for sale financial assets include equity and debt securities. arenon-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the three preceding categories
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.
After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measuredat fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve.
Perseroan mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perseroan tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perseroan dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perseroan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa
The Company evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Company is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Company may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued)
(ii) Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
(ii) Recognition and Measurement (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available for sale financial assets (continued)
Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari asset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.
For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognized in equity is amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to profit or loss.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Interest Expense” in the statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(iii) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
(iii) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(iv) Nilai Wajar Dari Instrumen Keuangan
(iv) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued)
(v) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
(v) Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
(vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(vi) Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or in a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perseroan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
(vii) Penghentian Pengakuan
(vii) Derecognition
Aset Keuangan
Financial Asset
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perseroan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perseroan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perseroan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
Financial Liability
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of income.
d. Persediaan
d. Inventories
Persediaan material BBM/BBK dicatat berdasarkan metode First in First Out (FIFO). Penyisihan penurunan nilai persediaan usang, tidak terpakai. dan lambat pergerakannya dilakukan berdasarkan analisa manajemen terhadap kondisi material tersebut pada akhir periode. Untuk persediaan Bright menggunakan metode Average.
Inventories such as fuel (BBM/BBK) are stated at First In First Out (FIFO) method. An allowance for obsolete, unuseable and slow-moving inventories is provided based on management’s analysis of the condition of such materials at the end of the period. Inventories in Bright outlets are stated using average method.
e. Biaya dibayar di muka
e. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
Aset Tetap
f.
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No.16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia berserta biaya terkait.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No.16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised PSAK No. 16 also prescribes accounting for land and therefore, it also revoked PSAK No. 47, “Accounting the Land “. ISAK No. 25 “Land Rights” which was effective on the same date, provides further guidances related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows :
Tahun/ Years Bangunan/ Buildings Perabotan dan perlengkapan kantor / Furniture and office equipment Kendaraan / Vehicles
20 8 8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at the end of each reporting period, with the effect of any changes in estimates accounted for on a prospective basis.
Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya - biaya yang terjadi sehubunga dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
In accordance with ISAK No. 25, landrights including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are capitalized as past of the cost of the land and not amortized. Specific costs associated with the renewel or extension of land titles are deffered and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate of fixed asset account when the construction is substantially completed and the asset constructed is ready for its intended use.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; significant cost of replacing part of assets and major inspection cost are recognized in the carrying amount of the assets if the recognition criteria are met. When assets are retired or otherwise disposed of, their cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current years operations.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
g. Properti Investasi
g. Investment Property
Efektif 1 January 2012, Perseroan menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”. PSAK revisi ini mengatur pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi yang meliputi pengukuran properti investasi yang diakui dalam akun sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan dan pengukuran dalam laporan keuangan lessor atas properti investasi yang disediakan kepada lessee sebagai sewa operasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment Property”. The revised PSAK prescribes the recognition, measurement and disclosure of investment property which includes the measurement in a lessee's financial statements of investment property interests held under a lease accounted for as a finance lease and to the measurement in a lessor's financial statements of investment property provided to a lessee under an operating lease. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Properti investasi merupakan properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduaduanya) yang dikuasai oleh (pemilik atau Lessee/Penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan pendapatan sewa untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan seharihari.
Investment property is a property (land or buildings or parts of a building or both) controlled by (owner or lessee / tenant through a finance lease) to generate rental income to capital appreciation or both, and not to be used in the production or provision of goods or services or for administrative purposes, or sold in of daily activities.
h. Aset Tidak Berwujud
h. Intangible assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No.19 (Revisi 2010), "Aset Tidak Berwujud". PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kreteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat berwujud aset dan pengungkapan terkait. Penerapan PSAK revisi mengatakan tidak berdampak signifikan terhadap satatements keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No.19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for intangible assets are not dealt with specifically in other PSAK, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified creteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial satatements.
Aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada pengakuan awal pada biaya. Biaya aset tidak berwujud yang diperoleh dalam penggabungan usaha adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi akumulasi amortisasi dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Internallu dihasilkan aset ingtangible, termasuk biaya pengembangan dikapitalisasi, tidak dikapitalisasi dan pengeluaran tercermin dalam laporan laba rugi pada tahun di mana pengeluaran tersebut terjadi.
Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. The cost of intangible assets acquired in a business combination is its fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and accumulated impairment losses, if any. Internally generated ingtangible assets, excluding capitalized development cost, are not capitalized and expenditure is reflected in profit or loss in the year in which the expenditure is incurred.
Masa manfaat dari aktiva tidak berwujud dinilai sebagai baik terbatas atau terbatas. Aset tidak berwujud dengan kehidupan terbatas diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dan dinilai untuk penurunan nilai apabila terdapat indikasi bahwa aset tidak berwujud mungkin terganggu. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat yang terbatas ditinjau setidaknya pada setiap akhir periode pelaporan. Perubahan masa manfaat yang diharapkan atau pola yang diharapkan dari konsumsi manfaat ekonomi masa depan yang aset tersebut dicatat dengan mengubah periode amotization atau metode, yang sesuai, dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset tidak berwujud amortisasi kategori
The useful lives of intangible assets are assessed as either finite or indefinite. Intangible assets with finite lives are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life is reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful life or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset is accounted for by changing the amotization period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortization expense category consistent with the function of the intangible assets.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
h. Aset Tidak Berwujud (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) h. Intangible assets (continued)
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya, baik secara individual maupun pada tingkat unit penghasil kas. Penilaian kehidupan terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah kehidupan terbatas terus menjadi supportable. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tak terbatas untuk terbatas dibuat secara prospektif.
Intangible assets with indefinite useful lives are not amortized, but are tested for impairment annually, either individually or at the cash-generating unit level. The assessment of indefinite life is reviewed annually to determine whether the indefinite life continues to be supportable. If not, the change in useful life from indefinite to finite is made on a prospective basis.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tidak berwujud diukur sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dan diakui dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya
Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are measured as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognized in profit or loss when the asset is derecognized.
Penyertaan Saham
i.
Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiaanya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. j.
Investment in Stock Investment in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readliy determinable fair values and is intended for long term investment is stated at cost. The carrying amount of the investment is written down to recognize a permanent decline in value of investment which is charged directly to profit or loss.
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
j.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No 15 (Revisi 2009), "Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama". PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi bagian partisipasi dalam usaha joint venture dan pelaporan aset perusahaan , kewajiban, pendapatan dan beban dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas perusahaan patungan berlangsung.
Interest in Joint Venture Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
k. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan
k. Impairment of Non-Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No.48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan Perseroan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by the Company to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset.
Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perseroan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan Perseroan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the Company to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an Company should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
k. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan (lanjutan)
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) k. Impairment of Non - Financial Assets (continued)
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset ( yaitu aset tidakk berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwil yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perseroan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impairmed. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverables amount.
Kerugaian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya, Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumption used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior yeard. Reversal of an impairment loss is recognized in the profit or loss.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai mengalami penurunan nilai. Rugi penurunan goodwil tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annualy and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods
tahun dan tercatatnya nilai terkait - periode
Provisi
l
Provision
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi". PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan bahwa pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi, serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah terkait dengan informasi tersebut.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Perseroan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jika Perseroan mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Where the Company expects some or all of a provision to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or loss net of any reimbursement.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
2.
Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) l
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provision (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
m. Imbalan Kerja
m. Employee Benefit
Efektif 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja". PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan pedoman untuk perhitungan dan tambahan pengungkapan atas imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Ini memberikan pilihan bagi pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria selain menggunakan pendekatan koridor, yaitu, pengakuan langsung dari keuntungan atau kerugian aktuaria pada periode dimana keuntungan atau kerugian terjadi sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for the calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is, the immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which such gains or losses occur as part of other comprehensive income.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan, kecuali untuk pengungkapan yang diperlukan. Perseroan memilih untuk mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengenali keuntungan atau kerugian aktuaria, yang menggunakan pendekatan koridor.
The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the financial statements, except for the required disclosures. The Company chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using the corridor approach.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuaria. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuaria ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada penghasilan atau beban selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gain and loss arising from adjustments made based on experience and changes in actuarial assumptions. If the amount of actuarial gain or loss exceed 10% of present value of defined benefit liability or 10% of fair value of plan assets, the excess is charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
n. Sewa
n. Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), "Sewa". PSAK revisi ini mengatur, baik bagi lessee maupun lessor, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun layanan substansial oleh lessor dapat disebut dalam kaitannya dengan operasi atau pemeliharaan aset tersebut. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”. The revised PSAK prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets. The adoption of this revised PSAK has no significan impact on the financial statements.
Perseroan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
The Company applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”. The classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
n. Sewa (lanjutan)
n. Leases (continued)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Lease payment under an operating lease is recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued)
o. Revenue and Expense Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan .
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial statements
Pendapatan penjualan fuel retail dan non fuel retail yang dihasilkan dari operasi sendiri maupun Kerjasama Operasi (KSO) diakui berdasarkan pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan. Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadi berdasarkan konsep akrual.
Revenues of fuel retail and non fuel retail from selfoperation and Joint Operation Agreement (KSO) are recognized when the goods and services are rendered. Other revenues and expenses are recognized when incurred on an accrual basis.
Transaksi dalam Mata Uang Asing
p. Foreign Currency Transactions and Balances
Efektif 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan PSAK No 10 (Revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. PSAK revisi ini telah diterapkan secara retrospektif dan penerapan yang memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 10 (Revised 2011), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. This revised PSAK has been applied retrospectively and the adoption of which has no significant impact on the financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode palaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in to Rupiah at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the exchange rates last quoted by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current years operations.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
2.
Transaksi dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) p. Foreign Currency Transactions and Balances (continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode palaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in to Rupiah at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the exchange rates last quoted by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2012 (2011), kurs yang digunakan adalah masing-masing Rp 9.670 dan Rp 9.068 untuk AS$ 1.
As of December 31, 2012 (2011), the exchange rates used is Rp 9,670 (9,068) to US$ 1.
Pajak Penghasilan
q. Income Tax
Efektif 1 January 2012, Perseroan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2011), "Akuntansi Pajak Penghasilan". PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa depan pemulihan di masa depan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (kewajiban) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi dan peristiwa lainnya periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK revisi mengatakan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 46 (Revised 2011), “Accounting for Income Taxes”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Beban pajak tahun berjalan dicadangkan berdasarkan pada estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Current income tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each end of reporting period. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah diberlakukan atau yang secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahaan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahaan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Nilai tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Perseroan dan entitas anak harus menurunkan nilai tercatat apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted at the end of the reporting period. The change of the carrying value of deferred tax assets and liabilities caused by the change of tax rates is charged to the current year, except for transactions that previously had been charged or credited directly to equity. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period. The Company shall reduce the carrying value if there will be no sufficient taxable income against all or part of deferred tax assets can be utilized.
Penyesuaian terhadap liabilitas pajak dicatat pada saat menerima surat ketetapan pajak atau, jika dilakukan naik banding, pada saat hasil banding diputuskan.
Adjustments to tax liabilities are recorded at the time of receiving tax assessment or, if appeal, when the appeal was decided.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r.
2.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
r.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES (continued) Transactions with Related Parties Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances. The adoption of the said revised PSAK has no impact on the related disclosures in the financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika:
A party is considered to be related to the Company if:
a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perseroan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perseroan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perseroan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perseroan; b. suatu pihak yang berelasi dengan Perseroan; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perseroan sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perseroan atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perseroan atau entitas yang terkait dengan Perseroan.
a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company; b. the party is an associate of the Company; c. the party is a joint venture in which the Company is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Company or its parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Penyusunan laporan keuangan mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan
Judgment
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan, manajemen membentuk beberapa pertimbangan dibawah ini, yang memiliki pengaruh yang signifikan pada jumlah-jumlah yang diakui pada laporan keuangan:
In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the d financial statements:
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instruments
Perseroan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Perseroan’s accounting policies disclosed in Note 2.
Penyisihan Penurunan Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Accounts Receivable
Perseroan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perseroan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan berdasarkan catatan keredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut dicermiknan dalam asumsi terkait pada terjadinya.
The key assumptions concering the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as the occur.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat masa ekonomisnya.
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 25 tahun. Masa manfaat ekonomis tersebut merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industry di mana Perseroan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 88.736.518.231 (Rp 50.635.461.838 pada tahun 2011 dan Rp 49.055.727.167 pada tahun 2010) (Catatan 10).
Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 8 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Company’s fixed assets as of December 31, 2012 (2011 and 2010) amounted to Rp 88.736.518.231 (Rp 50,635,461,838 and Rp 49,055,727,167) (Note 10).
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and employee benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perseroan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perseroan pada 2012 sebesar Rp 1.787.648.033 (Rp 988.263.314 pada 2011 dan Rp 386.459.260 pada tahun 2010).
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amounts of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2012 (2011 and 2010) amounted to Rp 1,787,648,033 (Rp 988,263,314 and Rp 386,459,260).
Pajak Penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Akun ini terdiri dari:
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Kas Rupiah Kas kecil Kas dari penjualan Sub jumlah kas
674.774.973 40.446.230.090
475.329.411 22.337.348.725
406.422.542 15.418.545.582
Cash on hand Rupiah Petty cash Cash from sales
41.121.005.063
22.812.678.136
15.824.968.124
Sub total cash on hand
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 23) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dollar Amerika PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub jumlah bank
Cash in banks
37.814.843.098
12.016.985.013
9.834.183.162
384.834.811
332.158.530
1.185.690.870
38.199.677.909
12.349.143.543
11.019.874.032
21.467.302.769
10.456.141.621
1.621.584.686
2.293.216.290
221.013.158
1.700.000
1.059.639.786
967.507.814
80.934.848
1.003.752.207
399.821.382
17.922.776
25.823.911.052
12.044.483.975
1.722.142.310
28.037.682
-
-
64.051.626.643
24.393.627.518
12.742.016.342
Deposito berjangka Kurang dari 3 bulan Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Goverment related parties (Note 23) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub total cash in banks
Time Deposit less then 3 months
-
-
-
-
10.111.314.394 7.900.000.000 18.011.314.394
25
Third parties PT Bank Central AsiaTbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
4.
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Pihak berelasi dengan Pemerintah (lanjutan) (catatan 23) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Deposito Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Goverment related parties (continued) (note 23) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk
5.000.000.000
-
14.300.000.000
-
-
5.094.247.952
-
-
550.000.000
5.000.000.000
-
19.944.247.952
Sub Total Deposit
110.172.631.706
47.206.305.654
66.522.546.812
Total
Kas telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 200.000.000 dan manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
The Company’s cash on hand are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 200,000,000 and in management’s opinion, is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka pada tahun 2012 (2011 dan 2010) adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of time deposits (2011and 2010) are as follows:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Rekening Rupiah
5.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
PIUTANG USAHA
2 % - 4.75 %
Rupiah account
5. ACCOUNTS RECEIVABLES
Semua piutang usaha dalam mata uang rupiah dengan detail sebagai berikut :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Pihak ketiga PT Elnusa Petrofin PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Blue Bird BUT Total E & P Indonesia PT Hanjaya Mandala PT Sampoerna Tbk PT Bank UOB Buana Tbk
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
4%-6%
in 2012
All balances of accounts recevable are in Indonesian Rupiah with details as follows :
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
4.421.771.704 2.896.228.970 544.388.993 465.738.210 320.760.714
1.995.072.950 2.086.456.002 1.570.686.361 8.975.658 699.686.881
2.968.908.650 262.247.615 -
275.916.666 255.081.923
468.277.030 480.109.855
463.629.893
26
Third parties PT Elnusa Petrofin PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Blue Bird BUT Total E & P Indonesia PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Bank UOB Buana Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. ACCOUNTS RECEIVABLES (continued)
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Pihak ketiga (lanjutan) Koperasi Karyawan Angkasa Pura PT Sumber Alfaria Trijaya PT Global TV Ariobimo Lain - lain (saldo dibawah Rp 100 juta)
Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 23) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Pemerintah Kota Balikpapan PT Bank Indonesia PT Bank BPD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain - lain (saldo dibawah Rp 100 juta) Pihak - pihak berelasi (Catatan 23) PT Patra Niaga PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Jasa PT Madura Offshore Piutang yang belum difakturkan
Jumlah
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
154.800.000 152.851.680 137.608.226
176.231.250 146.848.900 216.709.046
-
26.280.641.791
20.607.976.939
15.977.059.498
35.905.788.877
28.457.030.872
19.671.845.656
334.143.929 314.892.000 113.086.750 37.620.754
125.465.758 118.565.000 243.249.789 -
100.551.900 346.746.500 285.207.143 -
10.623.775
118.800.000
-
1.256.231
292.600.000 924.000.000
-
2.900.433.060
113.580.091
-
3.712.056.499
1.936.260.638
732.505.543
22.357.582.695 14.263.888.978 196.050.000 150.065.277 144.025.812 20.500.000
698.260.185 3.720.011.070 14.658.000
670.122.450 3.867.383.198 -
17.077.691 4.861.405 -
37.224.866 2.384.000 -
14.705.720 1.249.023.857
37.154.051.858
4.472.538.121
5.801.235.225
76.771.897.234
34.865.829.631
26.205.586.424
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
Pihak berelasi dengan Pemerintah 0 - 6 bulan
Third parties (continued) Koperasi Karyawan Angkasa Pura PT Sumber Alfaria Trijaya PT Global Tv Ariobimo Other (balance less than Rp 100 Million)
Government related parties (Note 23) PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Pemerintah Kota Balikpapan PT Bank Indonesia PT Bank BPD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Other (balance less than Rp 100 Million) Related parties (Note 23)
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010) adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga 0 - 6 bulan
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
PT Patra Niaga PT Pertamina (Persero) Pertamina EP PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Jasa Madura Offshore Unbilled receivables
Total
The aging analysis of accounts receivables December 31, 2012 (2011 and 2010) is follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
as
of
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
35.905.788.877
28.457.030.872
19.671.845.656
Third parties 0 - 6 months
3.712.056.499
1.936.260.638
732.505.543
Government related parties 0 - 6 months
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. ACCOUNTS RECEIVABLES (continued) 1 Jan 2011/ 31 Des 2012/ Dec 31, 2012
Pihak - pihak berelasi 0 - 6 bulan Jumlah
6.
Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
37.154.051.858
4.472.538.121
5.801.235.225
Related parties 0 - 6 months
76.771.897.234
34.865.829.631
26.205.586.424
Total
Semua saldo piutang usaha tidak ada yang dijaminkan.
All balances of the accounts receivable are not pledge as collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010), manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penyisihan penurunan nilai pada tanggal tersebut.
As of December 31, 2012 (2011 and 2010), management believes that all accounts receivable are collectible thus no allowance for impairment has been provided.
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 23) PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) Piutang lain Pegawai Jaminan bank Sewa Lain - lain
Cadangan penurunan nilai Jumlah
OTHER RECEIVABLES
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
4.942.560.642
716.193.344
369.086.026
Third parties
824.466.000 -
333.978.191
1.502.965.663
Related parties (Notes 23) PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero)
824.466.000
333.978.191
1.502.965.663
1.912.655.278 1.577.535.483 21.538.055
1.919.782.287 1.040.899.952 3.865.661.250 -
1.557.463.895 806.592.952 433.629.457 629.292.647
3.511.728.816
6.826.343.489
3.426.978.951
(1.510.085.605 )
(1.174.095.568)
7.768.669.853
6.702.419.456
(710.001.082) 4.589.029.558
Other receivables Employee Bank Guarantee Rent Other
Allowance for doubtful accounts Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010), piutang kepada pihak ketiga merupakan piutang lain Bright yang bermasalah, selisih harga SPBU Tendean, pembukaan jalur pertamax recing SPBU Kuningan dan kelebihan atas pembayaran.
As of Decemer 31, 2012 (2011 and 2010) other receivables from third parties represent receivable of Bright, SPBU Tendean price difference billable costs incurred for Grand Opening Pertamax Racing line at SPBU Kuningan and various overpayments.
Sedangkan piutang lainnya yang diklasifikasikan dalam akun 'pegawai' merupakan piutang atas karyawan di SPBU yang bermasalah dan piutang berjalan. Manajemen berpendapat bahwa sebagian piutang ini tidak dapat ditagih, maka dibuat penyisihan piutang tak tertagih untuk piutang pihak ketiga dan piutang karyawan sebesar Rp 1.510.085.605 pada 31 Desember 2012 (Rp 1.174.045.568 pada 2011 dan Rp 710.001.082 pada 2010).
Other receivables due from employees are receivables from SPBU employees which are difficult to collect. Management believes that receivables from third parties and employees are not collectible, hence allowance for doubtful accounts were provided, amounting to Rp1,510,085,605 (Rp1,174,045,568 in 2011 and Rp 710,001,082 in 2010).
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
6.
Analisa mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
7.
Saldo awal tahun Penambahan cadangan selama tahun berjalan
1.174.095.568 335.990.037
Saldo akhir
1.510.085.605
Analysis of allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 710.001.082
Beginning balance
464.094.486
78.410.226
Provision during the year
1.174.095.568
710.001.082
Ending balance
7.
Akun ini terdiri dari:
Jumlah
INVENTORIES This account consists of:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
Bukan bahan bakar minyak Produk keagenan Pertamina Bright
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 631.590.856
PERSEDIAAN
Bahan bakar minyak Premium Pertamax Pertamax Plus Bio Solar Pertamina Dex Solar Non PSO Solar Pertamax Racing Bio Pertamax V-Gas
OTHER RECEIVABLES (continued)
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
10.813.415.090 10.278.924.938 7.317.931.296 4.450.806.727 4.200.811.520 2.215.494.710 1.800.640.711 581.685.975 456.261.441 444.324.673
9.997.327.917 7.569.261.534 5.816.988.464 5.389.341.900 2.899.342.510 2.021.566.565 248.304.408 326.182.303
7.260.599.400 3.783.559.908 2.979.962.373 716.761.505 1.621.528.736 5.162.995.566 265.414.162
42.560.297.081
34.268.315.601
21.790.821.650
1.679.231.762 10.995.892.071
1.703.585.568 6.583.198.845
939.135.045 5.626.080.786
12.675.123.833
8.286.784.413
6.565.215.831
55.235.420.914
42.555.100.014
28.356.037.481
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 54.087.427.686 pada 31 Desember 2012, dan manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
Fuel Premium Pertamax Pertamax Plus Bio Solar Pertamina Dex Solar Non PSO Solar Pertamina Racing Bio Pertamax V-Gas
Non - Fuel Products Agency of Pertamina Bright
Total
The inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 54,087,427,686 as of December 31, 2012 which, in managements opinion, is adequate to cover possible losses arising from such risks.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Uang muka supplier
2.985.159.873
-
622.936.522
Sewa kantor dan toko Uang muka operasional Asuransi Perijinan Lain-lain
1.719.430.659 1.188.006.558 917.151.449 339.977.327 3.590.833
108.411.320 374.032.682 339.454.309 407.990.000 -
457.323.031 288.576.541 1.955.094.693 -
Supplier advances Prepaid rent in relation with office and bright store outlets Operational advances Prepaid insurance License Others
7.153.316.699
1.229.888.311
3.323.930.787
Total
Jumlah
9.
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
PENYERTAAN SAHAM
9.
INVESTMENT IN STOCK
Proporsi kepemilikan dan hak suara oleh Perseroan / Proportion of ownership interest and voting power held by the Company
Nama Asosiasi/ Name of associate
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
PT Pertamina Gas
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
0,01%
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
0,01%
1%
PT Pertamina Gas
Berdasarkan Akta No.12, Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 23 Pebruari 2007, bahwa Perseroan memiliki penyertaan di PT Pertamina Gas sebesar Rp 500.000.000 (500 lembar saham) dengan nilai Rp 1.000.000 per saham. Penyertaan tersebut setara dengan 1% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh PT Pertamina Gas.
Based on Notarial Deed No.12 of Notary Marianne Vincentia Hamdani, SH, notary in Jakarta, dated February 23, 2007, the Company has ownership in PT Pertamina Gas amounting to Rp 500,000,000 (500 shares) with par value of Rp 1,000,000 per share. The ownership is equivalent to 1% of the total shares issued by PT Pertamina Gas.
Pada tahun 2011, terjadi penurunan kepemilikan saham atas PT Pertamina Gas dari 1% menjadi 0,01%. Hal ini disebabkan karena adanya dilusian saham.
In 2011, there is a decline in ownership share of the Company in PT Pertamina Gas from 1% to 0.01%. This is due to share dilution.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember 2012/ December 31, 2012 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya Perolehan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Aset dalam penyelesaian Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
38.555.721.225 25.352.244.229 283.422.500
6.125.174.930 29.462.255.394 163.960.001
-
-
44.680.896.155 54.814.499.623 447.382.501
64.191.387.954
35.751.390.325
-
-
99.942.778.279
-
11.468.019.568
-
-
11.468.019.568
64.191.387.954
47.219.409.893
-
-
111.410.797.847
30
Cost Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Construction in progress Total Cost
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2012/ December 31, 2012
Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi Depresiasi Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
5.896.666.295 7.593.135.455 66.124.366
2.057.884.572 7.016.360.183 44.108.745
-
-
7.954.550.867 14.609.495.638 110.233.111
13.555.926.116
9.118.353.500
-
-
22.674.279.616
50.635.461.838
88.736.518.231
Accumulated Depreciation Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Net book value
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Saldo awal/ Beginning balance Biaya Perolehan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Akumulasi Depresiasi Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
36.451.109.655 21.169.425.658 213.442.500
2.147.963.670 4.182.818.571 69.980.000
43.352.100 -
-
38.555.721.225 25.352.244.229 283.422.500
57.833.977.813
6.400.762.241
43.352.100
-
64.191.387.954
3.998.301.249 4.744.545.763 35.403.634
1.941.978.104 2.848.589.692 30.720.732
43.613.058 -
-
5.896.666.295 7.593.135.455 66.124.366
8.778.250.646
4.821.288.528
43.613.058
-
13.555.926.116
49.055.727.167
50.635.461.838
Cost Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Accumulated Depreciation Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Net book value
1 Januari 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Saldo awal/ Beginning balance Biaya Perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Akumulasi Depresiasi Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan
Nilai buku
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
22.205.794.000 31.598.591.804 12.126.596.424 112.566.500
5.832.719.593 4.507.829.162 100.876.000
980.201.742 -
(22.205.794.000) 4.535.000.072 -
36.451.109.655 21.169.425.658 213.442.500
66.043.548.728
10.441.424.755
980.201.742
(17.670.793.928)
57.833.977.813
2.394.363.199 1.980.471.474 15.831.026
1.655.668.557 1.576.328.516 19.572.608
51.730.507 -
1.187.745.773 -
3.998.301.249 4.744.545.763 35.403.634
4.390.665.699
3.251.569.681
51.730.507
1.187.745.773
8.778.250.646
61.652.883.029
49.055.727.167
Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Beban pokok pendapatan (Catatan 21)
9.118.353.500
Cost Land Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Accumulated Depreciation Buildings Furniture and office equipment Vehicles
Net book value
Depreciation charged to operations are as follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 4.821.288.528
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 3.251.569.681
Cost of revenues (Note 21)
Based on their evaluation, the Company’s management has the opinion that there were no events or changes in circumstances which might indicate an impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2012 (2011 and 2010).
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen Perseroan berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010).
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 302.532.784.580 pada 31 Desember 2012 (Rp 385.165.626.014 pada 2011), dan manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 302,532,784,580 (Rp 385,165,626,014) in December 31, 2012 (2011) which, in management’s opinion, is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan SPBU yang sampai dengan tanggal pelaporan masih dalam proses pembangunan. Persentase penyelasaian asset dalam penyelesaian adalah berkisar antara 48,82% - 100% pada tanggal 31 Desember 2012.
Construction in progress represents SPBU building that has not been completed as of the end of the reporting period. The percentages of completion of the constructions in progress range from 4.82% to 100% as of December 31, 2012.
11. ASET TIDAK BERWUJUD
11. INTANGIBLE ASSET
Pada tahun 2012 (2011), akun ini merupakan aset tidak berwujud berupa sistem teknologi informasi dengan nilai bersih sebesar Rp 823.848.770 pada tanggal 31 Desember 2012 (Rp 191.267.780 pada 2011)
In 2012 (2011), intangible asset represents of information system which amounted Rp 823,848,770 (Rp 191,267,780) as of December 31, 2012 (2011).
12. PROPERTI INVESTASI
12. INVESTMENT PROPERTY
Akun ini terdiri dari :
This account consists of :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Tanah
22.205.794.000
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 22.205.794.000
Properti investasi merupakan penyertaan modal PT Pertamina (Persero) ke PT Pertamina Retail dalam bentuk tanah Marunda seluas 10 Ha terdiri dari Sertifikat HGB No. 78 dan 394, berada di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda yang masa berlaku HGB sampai dengan tanggal 17 Mei 2014.
22.205.794.000
Land
Investment property is a capital investment of PT Pertamina (Persero) to PT Pertamina Retail in the form of land in Marunda for 10 Hectares with HGB Certificate No. 78 and No. 394, located in Indonesia bonded area (KBN) in Marunda with validity period until May 17, 2014.
13. UTANG USAHA
13. ACCOUNTS PAYABLE
Akun ini terdiri dari :
This account consists of :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Pihak ketiga PT Hanindo Citra PT Wira Matra Guna CV Diva Sukses Gemilang
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
2.834.231.500 821.287.500 196.350.000
-
-
PT Star System International PT Hanindo Citra PT Perwira Sarana Mandiri
189.199.965 170.048.000 141.900.000
-
-
PT Usaha Engineering Service PT Swarna Dwipa Sejahtera
127.038.800 126.830.000
-
-
PT Sanden Intercool Indonesia
124.410.000
-
-
32
Third parties PT. Hanino Citra PT Wira Matra Guna CV Diva Sukses Gemilang PT Star System International PT Hanindo Citra PT Perwira Sarana Mandiri PT Usaha Engineering Service PT Swarna Dwipa Sejahtera PT Sanden Intercool Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG USAHA (lanjutan)
13. ACCOUNTS PAYABLE (continued)
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Pihak ketiga (lanjutan) CV Fajar Mulia PT Saran Marga Utama
124.008.500 116.620.000
-
-
PT Coca Cola Distribution Indonesia CV Sinar Mulia
111.284.378 102.960.000
229.479.055 -
-
3.521.382.516
3.441.479.534
3.303.200.873
8.707.551.159
3.670.958.589
3.303.200.873
222.075.463.000 809.064.908 200.000.000 49.368.265 -
77.579.278.782 200.000.000 25.094.271 6.991.096 -
116.805.652.153 495.050.000 3.455.065 535.000 25.156.978 2.793.034
223.133.896.173
77.811.364.149
117.332.642.230
231.841.447.332
81.482.322.738
120.635.843.103
Lain - lain (dibawah Rp 100 juta)
Pihak berelasi (Catatan 23) PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina EP Pertamedica Medical Center RS Pertamina Jaya PT Patra Jasa RS Pusat Pertamina PT Patra Niaga
Jumlah
Third parties (continued) CV Fajar Mulia PT Saran Marga Utama PT Coca Cola Distribution Indonesia CV Sinar Mulia Other (less than Rp 100 Million)
Related parties (Note 23) PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina EP Pertamedica Medical Center RS Pertamina Jaya PT Patra Jasa RS Pusat Pertamina PT Patra Niaga
Total
Umur semua utang usaha Perseroan kurang dari 1 tahun
Accounts payable are currently due.
Utang kepada PT Pertamina (Persero) yang berasal dari transaksi pembelian bahan bakar minyak untuk kegiatan usaha Perseroan.
Payables to PT Pertamina (Persero) arised from fuel purchase transactions related with the Company’s business activities.
Berdasarkan Kredit Approval tanpa jaminan No. 026/H00000/2012-S4 Tanggal 29 Mei 2012, PT Pertamina (Persero) memberikan fasilitas Kredit Tanpa Jaminan atas pembelian produk BBM dan BBK dengan termin pembayaran 7 hari setelah tanggal penyerahan, dengan periode invoicing harian.
Based on an unsecured Credit Approval No. 026/H00000/2012-S4 dated May 29, 2012, PT Pertamina (Persero) will provide facilities and supply petroleum products and BBK to the Company with payment term of 7 days after the date of delivery and to be invoiced daily.
14. UTANG LAIN LAIN
14. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari :
This acount consists of :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Deposit dan voucher Operasi Bersama Jaminan Deposit Jaminan Sorong Pegawai
2.710.611.862 923.185.681 370.986.922 177.057.553 2.898.940
4.079.200.325 16.630.314
4.290.979.938 56.024.010
Deposits and vouchers Joint operation Deposit Warranty Sorong Warranty Employee
Jumlah
4.184.740.958
4.095.830.639
4.347.003.948
Total
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari :
This account consists of :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
1 Jan 2011/ Jan 1, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Pihak ketiga Bonus Gaji - Outsourcing Peralatan Sewa tanah SPBU Lain-lain dibawah Rp 100 juta)
5.293.090.108 1.811.000.000 211.764.798 143.397.598 40.080.700
1.200.000.000 350.125.703 33.000.000 277.653.000
778.957.291 1.075.941.763 1.348.431.415 18.336.004
194.000.392
514.383.778
634.259.954
Third parties Bonuses Salaries - Outsourcing Utilities SPBU Land Lease Others (less than Rp 100 Million)
Jumlah
7.693.333.596
2.375.162.481
3.855.926.427
Total
Biaya yang masih harus dibayar yang diklasifikasikan dalam akun "lain-lain" merupakan biaya sewa ruangan, tunjangan hari raya, biaya sewa mobil, Pajak Bumi dan Bangunan, retensi 5% atas pekerjaan aset dan transport.
Accrued expenses categorized as "others" are accruals for space rentals, 13th month pay, car rental, land and property taxes and 5% retention payable for the construction in progress and bank deposit pick-up service.
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
16. UNEARNED INCOME
Akun ini terdiri dari :
Sewa diterima di muka
This account consists of :
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
10.702.604.099
9.778.019.640
1.266.378.741
Pendapatan diterima dimuka merupakan pembayaran sewa yang diterima oleh Perseroan yang disewakan kepada pihak ketiga pada berbagai SPBU COCO.
Unearned rent income
Unearned income pertains to rental payments received by the Company in advance for various spaces being rented out to thirds parties on various SPBU COCO.
17. PERPAJAKAN
17. TAXATION
Akun ini terdiri dari :
This accounts consists of:
a. Pajak dibayar dimuka:
a. Prepaid taxes
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
PPN Masukan PPh pasal 4 (2) Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
748.953.176 -
570.206.587 811.903.002
151.256.575 -
Value Added Tax - input Article 4(2) Property tax
Jumlah
748.953.176
1.382.109.589
151.256.575
Total
Pada tahun 2011, PBB merupakan uang muka atas pajak tanah Marunda yang di usulkan keberatan ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Koja dengan No: 011/LO-DIII/I/2012 tanggal 12 Januari 2012 namun ditolak sesuai dengan surat No. S12/WPJ.21/KP.0409/2012 saat ini sudah dibiayakan di tahun 2012.
In 2011, prepaid tax for property tax (PBB) is for the Marunda land which was proposed by the Company to the Head of Tax Office with Letter No.011/LO-DIII/I/2012 dated January 2012 but was rejected through Letter No.S12/WPJ.21/KP.0409/2012 and was already recorded as expense in 2012.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
b. Utang pajak
b. Taxes payable
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 PPh Pasal 4(2) PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 PPh Pasal 29 PPN Keluaran Pajak Daerah PBB Jumlah
c.
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
86.591.448 128.124.553 37.093.989 19.594.686 689.608.349 911.150.242 101.845.475 -
44.051.781 30.532.791 20.191.250 590.010.070 105.709.183 3.616.320
5.083.319 106.114.947 33.686.516 12.863.604 416.169.670 118.461.176 -
Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 VAT Out Regional Tax Property Tax
1.974.008.742
794.111.395
692.379.232
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010) adalah sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Beda waktu Penyusutan aset tetap Penyisihan piutang tak tertagih Imbalan kerja karyawan
Beda Tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan kena pajak final dikenakan pajak final Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final
Rugi fiskal tahun lalu yang dapat dikompensasi Taksiran Laba (rugi) fiskal
c.
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Reconciliation between income before income tax benefit (expenses) as shown in the statement of comprehensive income and estimated fiscal income (loss) for the year ended December 31, 2012 (2011 and 2010) are as follows: 1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
45.238.975.874
29.333.709.479
29.379.207.849
Income before income tax
390.741.547 335.990.037 799.834.719
474.960.987 464.094.486 601.804.054
78.410.226 -
Timing differences Fixed assets depreciation Allowance for doubtful accounts Employee benefits
1.526.566.303
1.540.859.527
78.410.226 Permanent Differences
4.754.343.480.977
3.995.375.280.096
(4.795.405.849.140 )
(4.026.529.080.726)
(736.419.646 ) (41.798.787.809 )
Taksiran penghasilan kena pajak
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
4.966.754.368 (1.090.051.137 ) 3.876.703.231
-
3.046.165.298.616
(3.076.433.736.204)
-
(31.153.800.630)
(30.268.437.588 )
(279.231.624)
(810.819.513)
(810.819.513) (1.090.051.137)
35
(810.819.513 )
Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest income already subject to final income tax
Estimated fiscal income Prior years’ fiscal loss to be compensated Estimated fiscal income (loss)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
d. Beban pajak
d.
Current income tax
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Pajak final Tahun berjalan
11.245.474.787 969.175.807
9.442.001.867 -
9.632.303.688 -
Final income tax Current income tax
Jumlah
12.214.650.594
9.442.001.867
9.632.303.688
Total
Kredit Pajak Pajak final PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
(11.245.474.787) (42.044.970) (237.522.488)
(9.442.001.867) (74.204.518) (396.658.248)
(9.632.303.688) (72.918.600) (154.363.248)
Prepaid income tax Final income tax Article 23 Article 25
Jumlah
(11.525.042.245)
(9.912.864.633)
(9.859.585.536)
Total
Taksiran Pajak Terutang (Tagihan pajak penghasilan)
Estimated Tax payable - (Claim for tax refund) 689.608.349
(470.862.766)
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 599/KMK.04/1994 tanggal 21 Desember 1994 yang telah dirubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 147/KMK.04/1995 tanggal 3 April 1995 tentang penunjukan pemungut pajak penghasilan pasal 22, sifat dan besarnya pungutan serta tata cara penyetoran dan pelaporannya dan dipertegas dengan surat edaran Dirjen Pajak No. SE-02/PJ.41/1995, dinyatakan bahwa pajak atas penjualan bahan bakar adalah final, dengan demikian, pajak Perseroan sehubungan dengan penjualan bahan bakar adalah pajak final.
e.
(227.281.848) Pursuant to Decree No. 599/KMK.04/1994 of the Minister of Finance dated December 21, 1994 as already amended through Decree No. 147/KMK.04/1995 dated April 3, 1995 concerning the appointment of collectors of income tax under article 22, the characteristics and the amount of tax collected as well as the procedure of remitting and reporting tax collected and was also confirmed by Circular Letter No. SE-02/PJ.41/1995 of Directorate General of Tax which states that income tax related to sales of fuel is final tax, accordingly, the Company’s income tax related to sales of fuel is subject to final tax.
Taksiran tagihan pajak penghasilan
e. Estimated claims for tax refund
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
Tahun pajak 2010 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
-
-
72.918.600 154.363.248
Fiscal years 2010 Art 23 Art 25
Tahun pajak 2011 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
74.204.518 396.658.248
74.204.518 396.658.248
-
Fiscal years 2011 Art 23 Art 25
Jumlah
470.862.766
470.862.766
227.281.848
Total
Pada tanggal laporan keuangan, perusahaan sedang diaudit oleh kantor pajak atas berbagai jenis pajak untuk tahun fiskal 2011.
As at the date of the financial statement, the company is being audited by the tax office for various taxes for the 2011 fiscal year.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
17. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
e.
Deferred tax assets
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
Saldo awal/ Beginning balance
Dibebankan/ dikreditkan pada laba rugi komprehensif/ Charged/ credited to statements of comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance
Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Imbalan kerja
293.523.892 115.450.382 247.065.829
83.997.509 224.861.745 199.846.180
377.521.401 340.312.127 446.912.009
Allowance for doubtful accounts Depreciation of fixed assets Employee benefits
Jumlah aset pajak tangguhan
656.040.103
508.705.434
1.164.745.537
Total deferred tax assets
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Saldo awal/ Beginning balance
Dibebankan/ dikreditkan pada laba rugi komprehensif/ Charged/ credited to statements of comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance
Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Imbalan kerja
-
293.523.892 115.450.382 247.065.829
293.523.892 115.450.382 247.065.829
Allowance for doubtful accounts Depreciation of fixed assets Employee benefits
Jumlah aset pajak tangguhan
-
656.040.103
656.040.103
Total deferred tax assets
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perseroan memberikan imbalan purnakarya kepada semua karyawan tetapnya. Liabilitas imbalan purnakarya dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode “Projected unit credit” yang dilakukan oleh aktuaris independen. Imbalan yang diberikan adalah imbalan pasti yang berkaitan dengan penghargaan masa kerja yang tergantung pada lamanya masa kerja. Perseroan mengakui timbulnya biaya pada saat Perseroan menerima manfaat ekonomis dari jasa yang diberikan karyawan.
The Company provides post employment benefits to all permanent employees. Post employment benefits is recorded based on actuarial calculation by using “Projected Unit Credit” method conducted by independent actuary. Benefits provided are defined benefits related with long service appreciation. The Company recognizes expenses when had been received the economic benefits of services provided by employees.
Penilaian aktuarial atas imbalan purnakarya pada 2012 (2011 dan 2010), dilakukan oleh konsultan aktuaria terdaftar, PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, sebagaimana yang tercantum dalam laporan pada tanggal 18 Januari 2013 untuk tahun 2012 (10 Oktober untuk tahun 2011).
Actuarial valuations on other long-term rewards program in 2012 (2011 and 2010) are conducted by a registered actuarial consultant, PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method, as stated in its report on January 18, 2013 for 2012 (October 10, 2012 for 2011).
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
a. Jumlah manfaat karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Nilai kini liabilitas Keuntungan aktuarial yang belum diakui Liabilitas yang diakui oleh Perseroan
a. The amounts of employee benefits recognized in the statement of financial position as detetermined, are as follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
988.263.314
386.459.260
-
Present value of obligation
799.384.719
601.804.054
386.459.260
Unrecognized actuarial gains
1.787.648.033
988.263.314
386.459.260
Liability recognized by the Company
b. Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Nilai kini liabilitas Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugiaan aktuarial yang belum diakui Jumlah
c.
b. The movement of present value of obligation is as follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
988.263.314 596.589.209 64.278.739
386.459.260 286.598.831 27.685.454
138.516.771 1.787.648.033
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 386.459.260 -
Present value of obligation Current service cost Interest cost
287.519.769
-
Unrecognized actuarial gains
988.263.314
386.459.260
Total
c. Beban manfaat karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
d.
c. Employee benefits expense recognized in the profit or loss are as follows:
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugiaan aktuarial yang belum diakui
596.589.209 64.278.739
286.598.831 27.685.454
138.516.771
Imbalan kerja
799.384.719
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010 386.459.260 -
Current service cost Interest cost
287.519.769
-
Unrecognized actuarial gains
601.804.054
386.459.260
Employee benefits
d. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris tahun 2012 (2011) adalah sebagai berikut :
e.
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalita Usia pensiun normal
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
d. The key assumptions used by the actuary in 2012 (2011) are as follows: 31 Des 2011/ Dec 31, 2011
5,75% 7% 100%TMI2 56
6,50% 7% 100%TMI2 56
38
Discount rate Annual salary increase Mortality rate Unrecognized actuarial gains
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Di dalam melakukan pembayaran manfaat UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, Perseroan memperhitungkan manfaat pensiun (hak karyawan) melalui Program Asuransi dari PT BNI Life Insurance, berdasarkan Perjanjian Kerjasama tentang Pengelolaan Program Asuransi Saving Plan Nomor 021/DI-PR/VI/2009. Nilai Asset Program di tahun 2012 sebesar Rp. 2.768.046.421 sedangkan nilai liabilitas imbalan paska kerja di tahun 2012 Rp. 1.787.648.033 sesuai dengan nilai Aktuaria.
In accordance with Labor Law No. 13 Year 2003, the Company calculates its pension benefits, through insurance program with PT BNI Life Insurance, which is based on insurance savings plan management No. 021/DI-PR/VI/2009. Asset Value Program in 2012 amounted to Rp 2,768,046,421 while Post-Employment Benefits Liability Value in 2012 amounted to Rp 1,787,648,033 as computed by the Actuary.
Perseroan memberikan kontribusi program asuransi saving plan yang dikelola oleh PT BNI Life Insurance. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), program tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai aset program mengingat dana dapat dikembalikan oleh PT BNI Life Insurance yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan pasti.
The Company contributes to an insurance policy with PT BNI Life Insurance. In accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), this does not qualify as plan asset since it is virtually certain that the PT BNI Life Insurance will reimburse the expenditure required to settle the defined benefit obligation.
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK
Pertanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010) kepemilikan saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor sebagai berikut: Jumlah Saham/ Number of Share
As of December 31, 2012 (2011 and 2010), ownership of the Company’s issued and paid-up capital is as follows: %
Jumlah Modal Disetor/ Paid-up Capital Stock
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental
9.441 2
99,98% 0,02%
22.035.294.000 4.668.000
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental
Jumlah
9.443
100%
22.039.962.000
Total
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah dicatatkan oleh Notaris Drs. Andy A. Agus, S.H., No. 4 tanggal 6 Mei 2011 tentang persetujuan pembagian dividen:
Keterangan/Description
Based on Notarial Deed No. 4 of Notary Andy A. Agus, S.H., dated May 4, 2011, there has been a General Meeting of Shareholders (RUPS) and the related minutes of the annual General Meeting of Shareholders states the approval of dividends declaration. (%)
Jumlah/Amount (Rp)
a. Dividen/Dividend b. Cadangan/Reserves
20% 80%
2.151.883.527 8.607.534.106
Jumlah/Total
100%
10.759.417.633
Dividen tahun 2010 telah dibayarkan Perseroan kepada PT Pertamina sebagai pemegang saham mayoritas pada tahun 2011 sebesar Rp 2.151.453.150 dan PT Pertamina Trans Kontinental sebagai pemegang saham minoritas sebesar Rp 430.377 pada tahun 2012 .
Dividends for 2010 has been paid by the Company to PT Pertamina, a major shareholder, in 2012 which amounted to Rp 215,453,150 and to PT Pertamina Trans Kontinental, a minorty shareholder, in 2012 which amounted to Rp 430,477.
20. PENDAPATAN
20.
Rincian dari pendapatan adalah sebagai berikut :
Bahan bakar Premium Biosolar Pertamax Solar
REVENUES The details of revenue are as follows:
2012
2011
3.175.325.711.915 724.377.986.732 378.971.376.178 261.989.457.989
2.690.552.065.935 534.299.227.077 331.171.240.799 306.014.031.559
39
Fuel Premium Biosolar Pertamax Solar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN (lanjutan)
Pertamax Plus Solar Non PSO Bio Pertamax Pertamina Dex V-Gas Pertamax Racing Margin BBG
Bukan bahan bakar Bright Pendapatan sewa POS Sistem Produk keagenan Pertamina Periklanan Margin penjualan konsinyasi Cuci mobil
Jumlah
20.
REVENUES (continued)
2012
2011
130.663.357.204 40.246.592.788 37.130.569.445 23.385.969.480 3.135.992.411 740.821.565 86.035.344
105.583.344.503 35.066.451.090 10.805.288.062 1.898.475.939 -
4.776.053.871.051
4.015.390.124.964
81.015.133.950 9.694.302.137 3.851.745.059 2.700.303.604 1.908.489.580 122.511.484 107.567.133
42.769.095.715 3.814.609.810 5.756.953.247 1.532.407.338 -
99.400.052.947
53.873.066.110
4.875.453.923.998
4.069.263.191.074
21. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Pertamax Plus Solar Non PSO Bio Pertamax Pertamina Dex V-Gas Pertamax Racing Margin BBG
Non fuel Bright Rental income POS System Product agency of Pertamina Advertising Margin consigment sales Car wash
Total
21. COST OF REVENUES
Rincian harga pokok penjualan adalah sebagai berikut :
Details of cost of sales are as follows:
2012
2011
Pembelian bahan bakar Premium Biosolar Pertamax Solar Pertamax Plus Solar Non PSO Bio Pertamax Pertamina Dex V-Gas Pertamax Racing Biaya angkut
3.062.926.764.539 696.732.810.790 368.179.163.941 253.792.834.289 126.693.334.413 39.413.451.408 36.221.386.967 22.297.359.195 2.846.364.980 322.412.607 739.171.613
2.597.244.592.533 513.372.007.686 321.727.960.358 295.932.989.297 102.033.773.595 34.049.982.083 10.435.422.767 1.670.683.206 -
Purchase of fuel Premium Biosolar Pertamax Solar Pertamax Plus Solar Non PSO Bio Pertamax Pertamina Dex V-Gas Pertamax Racing Transportation
Sub jumlah pembelian bahan bakar
4.610.165.054.742
3.876.467.411.525
Sub total of purchase fuel
100.072.911.792 60.259.120.453
75.570.153.528 32.751.910.750
9.592.205.162 2.125.229.519 -
4.821.288.528 5.215.000.695 405.553.058
Unit operation expense Bright Depreciation and amortization (Notes 10 and 11) Product Agency of Pertamina Compensation - Assets of SPB COCO
172.049.466.926
118.763.906.559
4.782.214.521.668
3.995.231.318.084
Operasi unit Bright Depresiasi dan amortisasi (Catatan 10 dan 11) Produk keagenan Pertamina Kompensasi SPBU COCO
Jumlah
40
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL AND ADMINSITRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari :
This account consists of: 2012
Beban umum Promosi Iklan Represetasi
Beban administrasi Gaji Biaya kantor Sewa Air, listrik, gas dan bahan bakar Perjalanan dinas Properti Pelatihan, seminar dan rekrutmen Perlengkapan kantor Jasa profesional Entertaimen, donasi, dan representasi Pemeliharaan dan perbaikan Keselamatan, kesehatan, dan lingkungan Pajak dan perijinan
Jumlah
2011
1.280.702.841 56.329.800 52.598.659
422.516.147 98.365.367 11.816.829
1.389.631.300
532.698.343
26.602.241.232 5.985.310.144 4.344.990.629 2.688.689.355 2.196.002.114 1.332.466.927
20.016.677.267 12.035.947.005 3.288.724.083 1.189.944.006 2.133.621.475 1.374.761.130
1.536.531.751 1.041.360.618 1.036.022.859
1.551.682.544 650.920.035 1.354.068.167
704.040.628 482.522.707
838.256.745 987.439.087
320.870.000 113.928.367
50.951.662 339.650.797
48.384.977.331
45.812.644.003
49.774.608.631
46.345.342.346
23. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Training, seminar, and recruitment Office supplies Professional fees Entertaiment, donation and representation Repairs and maintenance expense Health, safely and environment charges Taxes and licenses
Total
The details of transactions with related parties are as follows: Persentase terhadap jumlah Aset /Liabilitas yang bersangkutan Percentage to related total assets/liabilities
Jumlah/Amounts
Kas dan Setara Kas (Catatan 4) Bank Pihak berelasi dengan Pemerintah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dollar Amerika PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Administrative expenses Salaries Office expense Rent expense Water, electricy, gas and fuel Business trips Property expense
23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012/ December 31, 2012
General expenses Promotion Advertising Representative
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Cash and cash equivalents (Note 4) Banks
21.467.302.769
10.456.141.621
5,73%
4,97%
2.293.216.290
221.013.158
0,61%
0,11%
1.059.639.786
967.507.814
0,28%
0,46%
1.003.752.207
399.821.382
0,27%
0,19%
28.037.682
-
0,01%
-
25.851.948.734
12.044.483.975
6,90%
5,72%
41
Goverment related parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Persentase terhadap jumlah Aset /Liabilitas yang bersangkutan Percentage to related total assets/liabilities
Jumlah/Amounts 31 Desember 2012/ December 31, 2012
Deposito berjangka - kurang dari 3 bulan (Catatan 4) Pihak berelasi dengan Pemerintah Rupiah PT Bank Bukopin Utama Tbk Piutang usaha (Catatan 5) Pihak berelasi dengan Pemerintah PT Bank Tabungan Negara (Perseo) Pemerintah Kota Balikpapan PT Mandiri Sejati PT Bank Indonesia PT Bank BPD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas yang berelasi dengan Pemerintah
Pihak - pihak berelasi PT Patra Niaga PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Jasa PT Madura Offshore
Utang usaha (Catatan 13) Pihak - pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina EP Pertamedica Medical Center PT Patra Jasa
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Time deposits - less then 3 months (Notes 4)
5.000.000.000
-
1,34%
-
Goverment related parties Rupiah PT Bank Bukopin Utama Tbk Accounts receivable (Note 5)
334.143.929
125.465.758
0,09%
0,06%
314.892.000 148.345.796 113.086.750 37.620.754
118.565.000 243.249.789 -
0,08% 0,04% 0,03% 0,01%
0,06% 0,12% -
10.623.775
118.800.000
0,00%
0,06%
1.256.231
292.600.000
0,00%
0,14%
-
924.000.000
-
0,44%
2.752.087.264
113.580.091
0,73%
0,05%
3.712.056.499
1.936.260.638
0,99%
0,92%
22.357.582.695 14.263.888.978 196.050.000 150.065.277 144.025.812 20.500.000
698.260.185 3.720.011.070 14.658.000
5,97% 3,81% 0,05% 0,04% 0,04% 0,01%
0,33% 1,77% 0% 0% 0% 0,07%
17.077.691 4.861.405 -
37.224.866 2.384.000
0,01% 0,00% -
0,02% 0,00%
37.154.051.858
4.472.538.121
9,92%
2,19%
222.075.463.000 809.064.908 200.000.000 49.368.265 -
77.579.278.782 200.000.000 25.094.271 6.991.096
86,01% 0,31% 0,08% 0,02% -
60,79% 0,16% 0,02% 0,01%
223.133.896.173
77.811.364.149
86,42%
60,97%
42
Goverment related parties PT Bank Tabungan Negara (Persero) Pemerintah Kota Balikpapan PT Mandiri Sejati PT Bank Indonesia PT Bank BPD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Other related with Government
Related parties PT Patra Niaga PT Pertamina (Persero) PT Pertamina EP PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Gas PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Trans Kontinental PT Patra Jasa PT Madura Offshore
Accounts payable (Note 13) Related parties PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina EP Pertamedica Medical Centre PT Patra Jasa
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Jumlah/ Amount 1 Januari 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Kas dan setara kas (Catatan 4) Bank Pihak berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Deposito berjangka kurang dari 3 bulan Pihak berelasi dengan Pemerintah PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Piutang usaha (Catatan 5) Pihak berelasi dengan Pemerintah Pemerintah Kota Balikpapan PT Bank Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Pihak - pihak berelasi PT Pertamina (Persero) Piutang yang belum difakturkan PT Patra Niaga PT Pertamina Trans Kontinental
Utang usaha (Catatan 13) Pihak - pihak berelasi PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia RS Pusat Pertamina Pertamedica Medical Centre PT Patra Niaga RS Pertamina Jaya
Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas yang bersangkutan/ Percentage to related total assets/ liabilities
1.621.584.686 80.934.848
0,80% 0,04%
17.922.776
0,01%
1.700.000
0,00%
1.722.142.310
0,86%
14.300.000.000 5.094.247.952
7,10% 2,53%
550.000.000
0,27%
19.944.247.952
9,90%
346.746.500 285.207.143
0,17% 0,14%
100.551.900
0,05%
732.505.543
0,36%
3.867.383.198 1.249.023.857 670.122.450 14.705.720
1,92% 0,62% 0,33% 0,01%
5.801.235.225
2,88%
116.805.652.153 495.050.000 25.156.978 3.455.065 2.793.034 535.000
85,29% 0,36% 0,02% 0,00% 0,00% 0,00%
117.332.642.230
85,67%
43
Cash and cash equivalents (Note 4) Banks Government related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Time deposit - less then 3 months Government related parties PT Bank Bukopin Utama Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Accounts receivable (Note 5) Government related parties Pemerintah Kota Balikpapan PT Bank Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Related parties PT Pertamina (Persero) Unbilled receivables PT Patra Niaga PT Pertamina Trans Kontinental
Accounts payable (Note 13) Related parties PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia RS Pusat Pertamina Pertamedica Medical Centre PT Patra Niaga RS Pertamina Jaya
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of transactions and relationships with related parties is as follows:
Pihak yang berelasi/ Related parties PT Pertamina (Persero) PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Hulu Energi PT Patra Niaga PT Pertamina EP PT Pertamina Gas PT Pertamina Trans Kontinental PT Pertamina Training & Consulting PT Madura Offshore Pertamedical Medical Center PT Patra Jasa
Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi/ Relationship with the related parties
Transaksi/ Transaction
Pemegang saham/shareholders Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Pemegang saham/shareholder Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate Afiliasi/Affilate
Trading Trading Trading Trading Trading Trading Trading Trading Trading Trading Trading
Kompensasi anggota manajemen kunci
Compensation of key management personnel
Perusahaan mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total untuk masing-masing kategori sebagai berikut:
The Company has disclosed key management personnel compensation in total for each categories which comprised of :
2012
2011
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja
4.417.049.151 840.457.655
4.535.861.910 324.600.000
Short-term employee benefits Post-employment benefits
Jumlah
5.257.506.806
4.860.461.910
Total
Remunerasi komisaris, direksi dan anggota kunci ditentukan oleh komite remunerasi dengan mempertimbangkan kinerja individu dan kecenderungan pasar.
The remuneration of commisioners, directors and key executives is determined by the remuneration committee having regard to the performance of individuals and market trends.
24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Perseroan yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing), dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko perseroan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risikorisiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tatacara Perseroan. Perseroan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
In its daily business activities, the Company is exposed to risks. The main risks facing by the Company arising from its financial instruments are credit risk, market risk (foreign exchange rate risk) and liquidity risk. The core function of the Company risk management is to identify all key risks for the Company, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies and Company risk appetite. The Company regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan perseroan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada perseroan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, should any of the Company customers fail to fulfill their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from accounts receivable from customers.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Seperti tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010) eksposur Perseroan maksimum terhadap risiko kredit mendekati nilai tercatat bersih dari kas yang beredar di bank dan piutang usaha dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012
As of December 31, 2012 (2011 and 2010) the maximum Company’s exposure of the credit risk approximates the net carrying amounts of the outstanding cash in bank and account receivable with details as follows : 1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
Kas dan setara kas Piutang Pihak ketiga Pihak berhubungan dengan Pemerintah Pihak berelasi
110.172.631.706
47.206.305.654
66.522.546.812
35.905.788.877
28.457.030.872
19.671.845.656
Cash and cash equivalents Accounts receivable Third parties
3.712.056.499 37.154.051.858
1.936.260.638 4.472.538.121
732.505.543 5.801.235.225
Goverment related parties Related parties
Jumlah
186.944.528.940
82.072.135.285
92.728.133.236
Total
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Grup sesuai dengan peringkat kredit Group debitur yang pada tanggal 31 Desember 2012: Jatuh tempo tetapi tidak ada penurunan/ Past due but not impaired < 1 tahun/ 1 year
Belum jatuh tempo dan tidak ada penurunan/ Neither past Due nor impaired
Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berhubungan dengan Pemerintah Pihak berelasi Piutang lain – lain
The following table provides the credit quality and age analysis of the Group’s financial assets according to the Group’s credit ratings of debtors as of December 31, 2012:
Telah jatuh tempo dan ada penurunan/ Past due and impaired
Jumlah/ Total
110.172.631.706
-
-
110.172.631.706
-
35.905.788.877
-
35.905.788.877
Cash and cash equivalents Account receivable Third parties
-
3.712.056.499 37.154.051.858 -
7.768.669.853
3.712.056.499 37.154.051.858 7.768.669.853
Government related parties Related parties Other receivables
110.172.631.706
76.771.897.234
7.768.669.853
194.713.198.793
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perseroan menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "masa lalu karena tidak juga terganggu" meliputi instrumen kualitas kredit kelas tinggi karena ada sedikit atau tidak ada sejarah dari default pada kesepakatan berdasarkan surat kuasa, surat jaminan atau promissory note. "Masa lalu jatuh tempo tetapi tidak terganggu" adalah barangbarang dengan sejarah default sering namun jumlahnya karena masih tertagih. Terakhir, "melewati jatuh tempo dan gangguan" adalah mereka yang lama beredar dan telah dilengkapi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang.
The credit quality of financial instruments is managed by the Company using internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired” includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default on the agreed terms based on the letter of authorization, letter of guarantee or promissory note. “past due but not impaired” are items with history of frequent default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on receivables.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko kredit (lanjutan)
a. Credit risk (continued)
Manajemen yakin akan kemampuan perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum dengan membentuk penyisihan penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang berdasarkan data historis kerugian yang ada.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company with set sufficient allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on historical loss.
b. Risiko pasar
b. Market risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company is exposed to market risks, in particular, interest rate risk and foreign currency exchange risk.
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Perusahaan menghadapi risiko pasar, risiko pertukaran mata uang asing tertentu.
The Company is exposed to market risks, in particular foreign currency exchange risk.
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, terutama Dollar USD.
Foreign currency exchange risk is the risk that arises from the changes of exchange rate of Rupiah as the reporting currency against foreign currency, especially US Dollar.
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perseroan terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari selisih nilai tukar antara Rupiah dan US Dollar. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing merupakan kontribusi secara tunai dalam mata uang US Dollar pada kas di bank.
Foreign currency exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations comes from the exchange rate difference between Rupiah and US Dollar. The significant portion of the foreign currency exchange risk is contributed by US Dollar denominated cash in bank.
Perseroan memantau fluktuasi nilai tukar asing dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan paling diuntungkan kepada Perseroan pada waktunya. Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan kebutuhan untuk masuk ke dalam setiap mata uang forward / swap
The Company closely monitors the foreign exchange rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions benefited most to the Company in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any currency forward/swaps.
c. Risiko likuiditas
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and long-term liabilities is obtained from sales activities to customers.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan)
c.
Semua liabilitas keuangan Perseroan berumur dibawah satu tahun sejak tanggal pelaporan dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Jumlah
Liquidity risk (continued) All of the financial liabilities of the Company are due within one year from the end of the reporting period with details as follows: 1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
8.707.551.159 223.133.896.173 4.184.740.958
3.670.958.589 77.811.364.149 4.095.830.639
3.303.200.873 117.332.642.230 4.347.003.948
Accounts payable Third parties Related parties Others payables
7.693.333.596
2.375.162.481
3.855.926.427
Accrued expenses
243.719.521.886
87.953.315.858
128.838.773.478
Total
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximise shareholder value.
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares
Kebijakan Perseroan adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat dalam rangka untuk mengamankan akses untuk membiayai dengan biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Tabel dibawah merupakan ringkasan jumlah modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 (2011 dan 2010):
The table below summarizes the total capital considered by the Company as of December 31, 2012 (2011 and 2010):
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Modal Saldo laba ditahan
31 Des 2011/ Dec 31, 2011
1 Jan 2011/ Jan 01, 2011 31 Des 2010/ Dec 31, 2010
22.039.962.000 94.296.960.547
22.039.962.000 60.764.360.210
22.039.962.000 42.368.496.022
116.336.922.547
82.804.322.210
64.408.458.022
47
Capital Stock Retained Earnings
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
25. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang ditetapkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut:
Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies and their rupiah equivalents using the exchange rate set by Bank Indonesia at each end of the reporting period are as follows:
2012 Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
Aset/ Assets Bank/ Cash in bank
AS$/ US$
26. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
2.899,45
28.037.682
26. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar dari kas dan setara kas, piutang usaha utang usaha, utang lain - lain dan biaya yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable, accounts payable, other payables and accrued expenses approximate thier carrying amounts largely due to short-term maturities of these financial instruments.
Nilai wajar investasi dalam saham dicatat sebesar biaya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur andal.
Fair value of investment in stock is carried at costs because its fair value cannot be measure reliably.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan perseroan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
31 Des 2012/ Dec 31, 2012 Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying value
Fair value
Aset keuangan
Financial assets
Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi dengan Pemerintah Pihak-pihak berelasi Piutang lain - lain
Loans and receivables 110.172.631.706
110.172.631.706
35.905.788.877 3.712.056.499 37.154.051.858 7.768.669.853
35.905.788.877 3.712.056.499 37.154.051.858 7.768.669.853
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain – lain Biaya masih harus di bayar
Cash and cash equivalents Accounts receiveable Third parties Government related parties Related parties Other receivables
Financial liabilities measured at amortized cost 8.707.551.159 223.133.896.173
8.707.551.159 223.133.896.173
4.184.740.958 7.693.333.596
4.184.740.958 7.693.333.596
48
Accounts payable Third parties Related parties Other payables Accrued expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY (continued)
31 Des 2011/ Dec 31, 2011 Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying value
Fair value
Aset keuangan
Financial assets
Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi dengan Pemerintah Pihak-pihak berelasi Piutang lain - lain
Loans and receivables 47.206.305.654
47.206.305.654
28.457.030.872 1.936.260.638 4.472.538.121 6.702.419.456
28.457.030.872 1.936.260.638 4.472.538.121 6.702.419.456
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain – lain Biaya masih harus di bayar
Cash and cash equivalents Accounts receiveable Third parties Government related parties Related parties Other receivables
Financial liabilities measured at amortized cost 3.670.958.589 77.811.364.149
3.670.958.589 77.811.364.149
4.095.830.639 2.375.162.481
4.095.830.639 2.375.162.481
Accounts payable Third parties Related parties Other payables Accrued expenses
1 Jan 2011/Jan 01, 2011 31 Des 2010/Dec 31, 2010 Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying value
Fair value
Aset keuangan
Financial assets
Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi dengan Pemerintah Pihak-pihak berelasi Piutang lain - lain
Loans and receivables 66.522.546.812
66.522.546.812
19.671.845.656 732.505.543 5.801.235.225 4.589.029.558
19.671.845.656 732.505.543 5.801.235.225 4.589.029.558
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain – lain Biaya masih harus di bayar
Cash and cash equivalents Accounts receiveable Third parties Government related parties Related parties Other receivables
Financial liabilities measured at amortized cost 3.303.200.873 117.332.642.230
3.303.200.873 117.332.642.230
4.347.003.948 3.855.926.427
4.347.003.948 3.855.926.427
27. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2011 dan 2010
Accounts payable Third parties Related parties Other payables Accrued expenses
27. RESTATEMENT OF THE 2011 and 2010 FINANCIAL STATEMENTS
Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut untuk mencerminkan perubahanperubahan sebagai berikut:
The Company restated its financial statements dated December 31, 2011 and 2010 and for the years then ended on to reflect the following changes:
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2011 dan 2010 (lanjutan)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RESTATEMENT OF THE 2011 and 2010 FINANCIAL STATEMENTS (continued)
a. Perubahan perlakuan akuntansi untuk proyek kerjasama SPBU Cipularang A dan B dari sewa menjadi bagian partisipasi dalam ventura bersama berdasakan PSAK 12 (Revisi 2009). Sebagai akibat dari penerapan PSAK ini, Perseroan mencatat asset sebesar bagian partisipasinya. b. Penerapan Standard Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2010) “ Imbalan Kerja Karyawan” c. Penerapan Standard Akuntansi Keuangan No. 13 (Revisi 2010) “ Property Investasi” d. Penerapan Standard Akuntansi Keuangan No. 16 (Revised 2010) “ Aset tetap”
a. The changes in the treatment of joint operation of SPBU Cipularang A and B from lease to Joint Controlled Operation based on PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Venture”. As a result of the implementation of this PSAK, the Company recorded its assets in accordance with its percentage of interest. b. Implementation of PSAK No. 24 (Revised 2010)” Employee Benfits” c. Implementation of PSAK N0. 13 (Revised 2010) “Investment Property” d. Implemetation of PSAK No. 16 (Revised 2010) “ Fixed Assets”
Ringkasan akun-akun yang terpengaruh akibat dari penyajian laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut:
The summary of accounts in the financial statements affected by the restatements is as follows:
2011 Seperti Dilaporkan Sebelumnya / As Previously Reported Uang muka dan biaya dibayar di muka Aset tetap Aset pajak tangguhan Beban tangguhan Aset program manfaat pasti Aset tidak berwujud Utang lain - lain Liabilitas imbalan kerja Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan Beban pokok penjualan Beban umum dan adminsitrasi Pendapatan lain - lain Manfaat pajak tangguhan
Penyajian Kembali /Restatements
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated
1.780.856.510 46.701.500.935 96.601.635 4.713.856.962
(550.968.199) 3.933.960.903 559.438.467 (4.713.856.962)
1.229.888.311 50.635.461.838 656.040.103 -
Advances and prepaid expenses Fixed assets Deferred tax assets Deferred charges
16.630.314 13.857.219.965
1.821.003.173 191.267.781 4.079.200.325 988.263.314 (4.079.200.325)
1.821.003.173 191.267.780 4.095.830.639 988.263.314 9.778.019.640
Defined benefits plans assets Intangible asset Other payables Employee benefits Unearned income
4.116.002.086.150 4.041.965.875.468
(46.738.895.076) (46.734.557.384)
4.069.263.191.074 3.995.231.318.084
Revenues Cost of revenues General and administrative expenses Other income Deferred tax benefits
47.081.410.268 1.642.580.184 96.601.635
2.693.198.363 4.598.652 559.438.468
49.774.608.631 1.647.178.835 656.040.103
2010 Seperti Dilaporkan Sebelumnya / As Previously Reported Aset tetap Aset program manfaat pasti Beban tangguhan Utang lain - lain Liabilitas imbalan kerja Pendapatan diterima dimuka
Penyajian Kembali /Restatements
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated
46.297.362.103
2.758.365.064
49.055.727.167
Fixed Assets
3.347.254.299 56.024.010 5.557.358.679
229.957.025 (3.347.254.299) 4.290.979.938 386.459.260 (4.290.979.938)
229.957.025 4.347.003.948 386.459.260 1.266.378.741
Defined benefits plans assets Deferred charges Other payables Employee benefit Unearned income
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERIKATAN PENTING DAN KONTINJENSI
28. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. Pengendalian Operasi Bersama dengan PT Jasa Marga
a. Joint Operation Agreement with PT Jasa Marga
Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Operasi, Perseroan akan membayar kepada PT Jasa Marga persentase dari jumlah pendapatan operasi proyek dikurang biaya operasi dan pemeliharaan. Pembagian laba adalah 45,3% untuk PT Jasa Marga dan 54,7% untuk Perseroan.
In accordance with the Joint Operation Agreement, the Company will pay PT Jasa Marga a percentage of the amount of project income less operating and maintenance costs. The profit sharing is 45.3% for of PT Jasa Marga and 54.7% for the Company.
Sesuai pasal 9 ayat 3 dari perjanjian, rumus yang akan digunakan dalam perhitungan keuntungan dari PT Jasa Marga adalah pendapatan operasi (Biaya Operasi +Biaya Pemeliharaan) x 45,3%.
In accordance with Article 9 paragraph 3 of the agreement, the formula to be used in calculating the profit share of PT Jasa Marga is operating income (operating cost plus maintenance cost) x 45.3%.
Pembagian keuntungan akan dilakukan setiap triwulan dengan ketentuan bahwa hasil dari operasi gabungan adalah pendapatan, jika tidak, maka akan dilakukan pada kuartal berikutnya.
Profit sharing will be done quarterly provided that the result of the joint operation is income, otherwise, it will be done on the next quarter.
Sesuai dengan Perjanjian antara Perseroan dengan pihak PT Jasa Marga atas penyelenggaraan SPBU di km 88+500 Jalur A dan B pada Jalan Tol Cipularang (dengan No. Kontrak: 04/SPK/DIR/2006), merupakan transaksi Pengendalian Bersama Operasi mengacu pada PSAK 12 (revisi 2009). dimana Perseroan mengakui dalam laporan laba rugi pada periode di mana porsi keuntungan atau kerugian dapat distribusikan sesuai bagian partisipasinya .
In accordance with the agreement between the Company and PT Jasa Marga for delivering gas station at km 88 +500 Lines A and B on the Toll Road Cipularang (with No. Contracts: 04/SPK/DIR/2006), the transaction is joint control operation and to be accousted based on PSAK No. 12 (Revision 2009), whereby the Company will recognize income in the period in which the portion of gains or loss can be distributed in accordance with the profit sharing.
b. Perjanjian dengan CV Terbit Fajar Utama
b. Agreement with CV Terbit Fajar Utama
Sesuai dengan perjanjian Perseroan dan CV Terbit Fajar Utama, Perseroan memiliki kewajiban untuk membayar CV Terbit Fajar Utama kompensasi sebesar Rp 3.000.000.000 yang merupakan bagian dalam keuntungan yang akan diterima di muka.
In accordance with the agreement the Company and CV Terbit Fajar Utama, the Company has the obligation to pay CV Terbit Fajar Utama a compensation amounting to Rp 3,000,000,000 which represents its share in the profit to be received in advance.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka Perjanjian Kerjasama antara Perseroan dengan Pihak CV Terbit Fajar Utama ialah murni Perjanjian atas Sewa Operasi, sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebagai sewa dibayar dimuka dan beban sewa.
The Agreement between the Company and CV Terbit Fajar Utama is purely an Operating Lease Agreement. Therefore, the Company recorded the transaction as prepaid rent and rent expense.
Perseroan akan membayar kepada CV Terbit Fajar Utama suatu jumlah persentase dari penghasilan SPBU yang merupakan hasil keuntungan bersih yang diperoleh dari kegiatan pengoperasian SPBU setelah dikurangi dengan biaya SPBU serta pengeluaran-pengeluaran lainnya termasuk PBB.
The Company pays the CV Terbit Fajar Utama a percentage of amount from the SPBU income, which is net income from SPBU operational activities after deducting the SPBU expenses and other expenses including property tax.
Apabila jumlah omzet mencapai 42 Kiloliter/ hari, persentasenya adalah sebagai berikut:
If the turnover reached 42 kiloliters/ day, the percentage will be as follows:
- Tahun 1 hingga 3: 90% kepada Perusahaan dan 10%kepada CV Terbit Fajar Utama - Tahun 4 hingga 6: 80% kepada Perusahaan dan 20% kepada CV Terbit Fajar Utama - Tahun 7 hingga 20: 50% kepada Perusahaan dan 50% kepada CV Terbit Fajar Utama
- Year 1 to 3: 90% to the Company and 10% to CV Terbit Fajar Utama - Year 4 to 6: 80% to the Company and 20% to CV Terbit Fajar Utama - Year 7 to 20: 50% to the Company and 50% to CV Terbit Fajar Utama
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERIKATAN PENTING DAN KONTINJENSI (lanjutan)
28. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
b. Perjanjian dengan CV Terbit Fajar Utama (lanjutan)
b. Agreement with CV Terbit Fajar Utama (continued)
Besarnya persentase yang menjadi hak CV Terbit Fajar Utama merupakan % untuk formula perhitungan pembiayaan atas sewa dibayar di muka di atas bila omzet mencapai 42 kiloliter/hari.
Percentage of the amount belongs to CV Terbit Fajar Utama is % to be used for the calculation of rent to be paid in advance on when the turnover reaches 42 kiloliters/ day.
CV Terbit Fajar Utama tidak bertanggung jawab jika hasil usaha mengalami kerugian. Selain itu, CV Terbit Fajar Utama tidak mengalihkan kepemilikan aset kepada Perusahaan pada akhir masa sewa dan tidak menawarkan opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan dengan nilai wajar.
CV Terbit Fajar Utama does not take responsibility if the results of operations suffered losses. In addition, CV Terbit Fajar Utama does not transfer ownership of assets to the Company at the end of the lease term and does not offer the option to purchase the asset at a price which is quite low compared to the fair value.
Tidak ada pengoperan Hak kepemilikan ataupun opsi membeli di akhir periode. Oleh sebab itu, berdasarkan pertimbangan dan analisa tersebut pihak manajemen menyatakan bahwa Kontrak tersebut dicatat sebagai sewa operasi.
There are no transfer of ownership rights or option to buy at the end of the period. As such, based on consideration and analysis, Management believes that the contract is an operating lease contract.
c. Kerjasama Pengelolaan SPBU COCO PT Pertamina (Persero)
c. Joint Operating Agreement of SPBU COCO with PT Pertamina (Persero)
Berdasarkan pada Perjanjian Pengelolaan SPBU No 176/F10100/2009 – S3034/DIR–PR/VIII/2009 tanggal 19 Agustus 2009. Perusahaan mempunyai transaksi pengelolaan SPBU beserta fasilitas dan sarana pendukung SPBU dengan PT Pertamina (Persero). Perusahaan mengelola 70 unit SPBU COCO (Company Own Company Operated) milik PT Pertamina (Persero) dengan memberikan biaya kompensasi (nilai pokok ditambah dengan bunga 7.25% p.a.)
According to Article 5 of the Management of SPBU Agreement No 176/F10100/2009 – S3034/DIRPR/VIII/2009 dated August 19th, 2009, the Company will manage SPBU and its supporting facilities with PT Pertamina (Persero). The Company manages 70 units of SPBU COCO (Company Own Company Operated) owned by PT Pertamina (Persero) by paying compensation expense (principal amount plus 7.25% interest p.a.)
Berdasarkan Surat Keputusan No. kpts-104/F00000/2011-SO tentang Penunjukan PT Pertamina Retail untuk mengelola SPBU PT Pertamina (Persero), bahwa PT Pertamina Retail cukup membayarkan 18% dari gross margin per liter fuel yang dipotong pada saat penebusan.
According to Decree No. kpts-104/F00000/2011-SO, PT Pertamina Retail was appointed to manage SPBU of PT Pertamina (Persero) and the Company will only pay 18% of the gross margin per litre of fuel which deducted at the time of redemption.
Tidak ada pengoperan hak kepemilikan ataupun opsi membeli di akhir periode. Oleh sebab itu, berdasarkan pertimbangan dan analisa tersebut pihak manajemen menyatakan bahwa Kontrak tersebut dicatat sebagai sewa operasi.
There are no transfer of ownership rights or option to buy at the end of the period. As such, based on consideration and analysis, management believes that the contract is an operating lease contract.
d. Perjanjian Pengelolaan dengan H.Muhammad Amin SP (SPBU DODO Kebun Sayur)
d. Joint Operating Agreement with H.Muhammad Amin SP (SPBU Kebun Sayur)
Berdasarkan pada Perjanjian Pengelolaan SPBU No 017B/DIR-PR/II/2012 09 Februari 2012, Perusahaan mempunyai transaksi pengelolaan SPBU No 64.761.05 Kebun Sayur – Balikpapan, dengan jangka waktu 6 bulan terhitung sejak tanggal 09 Februari 2012 dan telah berakhir pada tanggal 08 Agustus 2012
Based on Management Agreement No. 017B/DIRPR/II/2012 dated February 9, 2012, the Company will manage SPBU 64.761.05 Kebun Sayur- Balikpapan, for a period of six months starting February 9, 2012 until August 8, 2012
Dalam rangka pengelolaan SPBU disepakati komposisi hasil operasi dengan perincian PT Pertamina Retail sebesar 60 % dan Pihak H. Muhammad Amin SP sebesar 40 %
In the management the composition of SPBU agreed with the details of the operating results of PT Pertamina Retail by 60% and Parties H. Muhammad Amin SP by 40%
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERIKATAN PENTING DAN KONTINJENSI (lanjutan)
28. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
d. Perjanjian Pengelolaan dengan H.Muhammad Amin SP (SPBU DODO Kebun Sayur) (lanjutan)
d. Joint Operating Agreement with H.Muhammad Amin SP (SPBU Kebun Sayur) (continued)
Perusahaan akan membayar ke H. Muhammad Amin SP suatu jumlah prosentase diatas dari penghasilan SPBU yang merupakan hasil keuntungan bersih yang diperoleh dari kegiatan pengoperasian SPBU setelah dikurangi dengan biaya SPBU serta pengluaran lainya termasuk PBB
The Company will pay H. Muhammad Amin SP a percentage of amount from SPBU income, which is the net income from SPBU’s operational activities after deducting the SPBU’s expenses and other expenses including property tax.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pihak H. Muhammad Amin SP ialah murni Perjanjian atas Sewa Operasi, sehingga Perusahaan membukukan transaksi tersebut sebagai sewa dibayar dimuka dan beban sewa.
The agreement between the Company and H. Muhammad Amin SP is purely an operating lease agreement. Therefore, the Company recorded the transaction as prepaid rent and rent expense.
Tidak ada pengoperan Hak kepemilikan ataupun opsi membeli di akhir periode. Oleh sebab itu, berdasarkan pertimbangan dan analisa tersebut pihak manajemen menyatakan bahwa Kontrak tersebut dicatat sebagai sewa operasi.
There are no transfer of ownership rights or option to buy at the end of the period. As such, based on consideration and analysis, Management believes that the contract is an operating lease contract.
e. Perjanjian penting
e. Important Agreements As of December 31, 2012, the Company’s partnership arrangements are as follows:
Berikut adalah kesepakatan kemitraan Perusahaan sampai dengan tanggal 31 DesemberI 2012: Para Pihak/ Parties
Tanggal Kontrak/ Contract Date
Berakhirnya Kontrak/ End of Contract
Jenis Kontrak/ Type of Contract
PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Retail
1 Desember 2012/ December 01, 2012
30 November 2013/ November 30, 2013
PT Sekawan Kontrindo PT Pertamina Retail
18 Desember 2011/ December 18, 2011
17 Desember 2012/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar December 17, 2012 / Fuel supply agreement
PT Delta Internusa PT Pertamina Retail
24 Desember 2011/ December 24, 2011
24 Desember 2012/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar December 24, 2012 / Fuel supply agreement
Islamic Relief Worldwide PT Pertamina Retail
29 Desember 2011/ December 29, 2011
28 Desember 2012/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar December 28, 2012 / Fuel supply agreement
PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Retail
01 September 2012/ September 01, 2012
31 Agustus 2015/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar August 31, 2015 / Fuel supply agreement
PT Patra Niaga
01 September 2012/
31 Agustus 2015/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar
PT Patra Niaga PT Pertamina Retail
1 September 2012 September 01, 2012
31 Agustus 2015 August 31, 2015
Perjanjian penyediaan bahan bakar / Fuel supply agreement
PT Dinuo Indonesia PT Pertamina Retail
30 Desember 2011/ December 30, 2011
29 Desember 2031/ December 29, 2031
Perjanjian sewa menyewa tanah Marunda/ Marunda land lease agreement
CV Terbit Fajar Utama PT Pertamina Retail
Asuransi properti / Property insurance package
20 Juli 2007/ July 20, 2007
19 Juli 2027/ Perjanjian sewa menyewa untuk pemanfaatan July 19, 2027 dan pengelolaan lahan/ Lease agreement For land utilization and management
PT Ababtaint LEBLANC PT Pertamina Retail
22 Desember 2011/ December 22, 2011
21 Desember 2012/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar December 21, 2012 / Fuel supply agreement
PT Sungai Budi PT Pertamina Retail
19 September 2011/ September 19, 2011
18 September 2013/ Perjanjian kerjasama penyediaan bahan bakar September 18, 2013 / Fuel supply agreement
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERTAMINA RETAIL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2011 Serta Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA RETAIL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 (With Comparative Figures as of December 31, 2011 and for the Year Ended and as of January 1, 2011/December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS UNTUK PENGGUNAAN ASET
29. LIABILITY FOR ASSETS USAGE
Menurut Pasal 5 dari Manajemen No. 176/F10100/2009 - S3 034/DIR-PR/VIII/2009 tertanggal 19 Agustus 2009, dengan hal pengelolaan SPBU dan fasilitas pendukungnya, Perseroan akan mengelola Pertamina SPBU dan Bahan Bakar Non Ritel (NFR) usaha yang dimiliki oleh PT Pertamina. Perseroan bertanggung jawab untuk membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) dari SPBU Pertamina dan akan menanggung kompensasi atas aset di SPBU Pertamina yang diserahkelolakan.
According to Article 5 of Agreement No. 176/F10100/2009 – S3 034/DIR–PR/VIII/2009 dated August 19, 2009 with regards to management of SPBU and its supporting facilities, the Company will manage SPBU Pertamina and Non Fuel Retail (NFR) business owned by PT Pertamina. The Company is responsible for paying the property taxes (PBB) of SPBU Pertamina and will pay for the usage of the related assets.
Sejak tanggal 1 Januari 2011 sesuai Surat Keputusan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) No. kpts-104/F00000/2011-SO tentang Penunjukan PT Pertamina Retail untuk mengelola SPBU PT Pertamina (Persero), bahwa pembayaran kompensasi dirubah menjadi potong Margin dengan tarif 18% pada saat penebusan.
According to Decree No. Kpts-104/F00000/2011-SO of the Marketing and Commerce Director of PT Pertamina (Persero), starting January 1, 2011, the Company is appointed to manage the SPBU’s owned by PT Pertamina (Persero), where in the payment of compensation is converted into margin cut of 18% at the time of redemption.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perseroan telah mengakui kewajiban kompensasi aset PT Pertamina (Persero) sebesar Rp 28.104.049.898 dan Rp 5.774.698.944.
As of December 31, 2012 (2011), the Company recognize liability for assets usage amounting to Rp 28,104,049,898 (Rp 5,774,698,944).
54
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Pertamina Retail Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Pertamina Retail Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Pertamina Retail tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Pertamina Retail for 2012 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Suhartoko Komisaris Utama President Commissioner
Nursatyo Argo
Mariatul Aini
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Giri Santoso
Romulo Hutapea Direktur Operasi Operation Director
Tenny RA. Rusdy Direktur Keuangan Finance Director
PT PERTAMINA RETAIL Annual Report 2012
Direktur Utama President Director
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
laporan tahunan 2012 annual report
Leaping Through Boundaries
Wisma Tugu Wahid Hasyim Jl.Wahid Hasyim No. 100–102 Jakarta 10340, Indonesia Telp: (+6221) 3926772 - 3926775 Fax: (+6221) 3926653 - 3926764 www.pertaminaretail.com
Laporan tahunan 2012 annual report
PT PERTAMINA RETAIL