LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN
Oleh: Ayu Wahyuni, S.Farm 063202095
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN
Disusun Oleh: Ayu Wahyuni, S.Farm 063202095
Disetujui Oleh: Pembimbing,
Hendra Farma Johar, M.Si., Apt Manajer Apotek Pelayanan Kimia Farma No. 255
Disahkan Oleh: Dekan Fakultas Farmasi,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 131 283 716 ii Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 255 Simpang Limun di Medan. Praktik Kerja Profesi ini merupakan salah satu program pendidikan di tingkat Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi. Terlaksananya Praktik Kerja Profesi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Hendra Farma Johar, M.Si., Apt., sebagai Manajer Bisnis P.T. Kimia Farma Apotek Medan, dan selaku Apoteker Pengelola Apotek Kimia Farma 255 Simpang Limun Medan serta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 255 Simpang Limun di Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan, dan Bapak Drs. Wiryanto, MSi., Apt., selaku koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan dan seluruh civitas akademis Fakultas Farmasi USU Medan. Semoga Allah AWT membalas budi baik Bapak/Ibu serta harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Medan, 24 Januari 2008
Penulis
iii Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi BAB I
KIMIA FARMA 1.1 Sejarah Kimia Farma ..................................................................... 1 1.2 Bisnis Kimia Farma ...................................................................... 1 1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan ........................ 5
II
STUDI KELAYAKAN BISNIS.................................................. ... 10 2.1. Aspek Pasar ................................................................................ 10 2.4.1. Pengertian Pasar....................................................................... 10 2.4.2. Macam-macam Pasar...................... ......................................... 10 2.4.3. Menentukan pasar sasaran........... ............................................ 11 2.4.4. Strategi Pasar sasaran............................................................... 14 2.4.5. Menganalisis pasar sasaran potensi.......................................... 14 2.4.6. Meramalkan Pasar.................................................................... 16
III
KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI ...................................... 17 3.1 Kasus Resep ............................................................................... 17 3.2 Kasus Swamedikasi .................................................................... 31
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 38 4.1 Hasil ........................................................................................... 38 4.2 Pembahasan ................................................................................ 39 iv
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 41 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 41 5.2 Saran ............................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 42
v Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1. Spesialite Obat yang diberikan pada pasien Shintia dari dr. Edi Priana. S ......................................................................... 23 3.2. Spesialite Obat yang diberikan pada pasien Siti Sianipar dari dr. Hulman Sitompul, Sp.OG....................................... ................................. 27 3.3. Spesialite Obat yang diberikan pada pasien Siti Hamidah dari Dr. Datten Bangun. M.Sc.Sp.FK ........................................................................... 30 3.4. Spesialite Obat yang diberikan pada pasien Adariyah dari Drg. D. Etylamurti. M............................................................................................ 33 3.5. Spesialite Obat yang diberikan pada pasien Hasmah dari Dr. Abdul Muluk................. ............................................................................... 36 6. Spesialite Obat Dari Kasus Kutu Air ............................................................ 37 7. Spesialite Obat Dari Kasus Sariawan............................................................ 38 8. Spesialite Obat Dari Kasus Demam.............................................................. 38 9. Spesialite Obat Untuk Kasus Luka Bakar..................................................... 39 10. Spesialite Obat dari kasus batuk dan flu ....................................................... 40 11. Spesialite Obat Kasus Biang Keringat ........................................................... 40 12. Spesialite obat dari kasus Batuk dan Flu ....................................................... 41 13. Spesialite obat dari kasus anak susah makan ................................................. 41 14. Spesialite obat dari kasus kulit gatal dan panu............................................... 42 15. Spesialite obat dari kasus sakit gigi. ............................................................. 43
vi
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB I KIMIA FARMA
1.1 Sejarah Kimia Farma Kimia Farma merupakan industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. Tanggal 4 Januari 2003 dibentuk 2 anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution. 1.2 Bisnis Kimia Farma Kimia Farma adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai perusahaan perseroan, pada tanggal 16 Agustus 1971, bersamaan dengan masuknya modal asing (luar negeri) ke dalam perekonomian Indonesia, termasuk bisnis bidang farmasi, sejak saat itu PT. Kimia Farma menyadari dimensi ekonomi Indonesia mulai bergerak menuju sistem ekonomi pasar. Terwujudnya PT. Kimia Farma sebagai salah satu pimpinan pasar (market leader) di bidang farmasi yang menghasilkan produk-produk yang berupa sediaan farmasi, alat-alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang memiliki keunggulan komparatif yang dapat memuaskan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) masyarakat pengguna dalam arti yang luas melalui proses pertukaran, serta sebagai perusahaan yang tangguh dan mandiri dalam rangka memberikan
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
sumbangan bagi pembangunan kesehatan, pembangunan nasional dan penerimaan negara. Tujuan dan misi Kimia Farma ditetapkan sesuai dengan arahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai berikut: A. Tujuan Perusahaan Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN. PT. Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. B. Visi dan Misi Perusahaan Divisi / SBU PBF ini terfokus lebih banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan produkproduk prinsipal lain. Oleh karena nya perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahan Distributor Pilihan Utama Prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi / tender dan menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan. Misi tersebut dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut: a)
Menjamin tersedianya obat dari jenis dan jumlah yang cukup, sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat.
b)
Meningkatkan penyebaran obat secara merata dan teratur sehingga mudah diperoleh masyarakat pada saat yang tepat dengan harga yang terjangkau.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
c)
Menjamin kebenaran khasiat, keamanan, mutu dan keabsahan obat yang beredar, serta meningkatkan kerasionalan dan efisiensi penggunaan obat.
d)
Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang berkaitan dengan farmasi (obat, alat/bahan medis habis pakai) kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan farmasi maupun tenaga medis lainnya.
C. Arah Pengusahaan Arah pengusahaan yang akan dituju adalah terwujudnya: “Perusahaan Farmasi yang terkemuka di Indonesia (market leader) dan mempunyai peranan besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas”. Dalam menentukan arah pengusahaan juga diperhatikan kebijksanaan umum jangka panjang perusahaan yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam melaksanakan usaha, yaitu: a. Mengutamakan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diminati masyarakat luas. b. Mempertimbangkan asas pemerataan dan keterjangkauan. c. Memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi D. Bidang Industri PT. Kimia Farma sampai saat ini didukung oleh 6 unit pabrik farmasi yang tersebar di kota-kota : Jakarta, Bandung, Semarang, Mojokerto dan Medan. Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan E. Bidang Usaha Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Kimia Farma memiliki unitunit usaha di bidang produksi bahan baku (Manufaktur) maupun obat jadi (Formulasi) dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Perdagangan Besar Farmasi maupun Perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha produksi terdiri dari: Unit Produksi Formulasi (UPF) yang meliputi UPF Jakarta,
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
UPF Bandung, dan Sub Unit Produksi Formulasi Medan, serta Unit Produksi Manufaktur (UPM) yang meliputi UPM Bandung, UPM Iodium dan Aether Watudakon Mojokerto dan Pabrik Minyak Lemak Semarang. F. Bidang Pemasaran Dalam upaya penyebaran, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan sebagai penjabaran dan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), PT. Kimia Farma sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat-obatan baik untuk sektor swasta maupun sektor Pemerintah, sesuai dengan Trilogi Pembangunan. Perkembangan perusahaan yang didukung oleh pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Perusahaan lainnya, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan performansi perusahaan dari tahun ke tahun. G. Sumber Daya Manusia Dalam mempertahankan integritas perusahaan dengan masyarakat, PT. Kimia Farma dituntut menumbuhkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan masyarakat akan perbekalan farmasi dan jasa pelayanan kefarmasian. Dalam hubungan ini, pola pikir sumber daya manusia perusahaan yang dilandasi tata nilai dan norma-norma budaya perusahaan senantiasa berorientasi pada filsafah bisnis dan sosial. Untuk itu Sumber Daya Manusia Perusahaan PT. Kimia Farma dituntut kemampuannya untuk meningkatkan nilai tambah dan atau manfaat bagi masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan. H. Performansi Perusahaan Ditinjau dari posisi PT. Kimia Farma sejak berdirinya sebagai Perseroan tahun 1971 tidak pernah mengalami kerugian. Sejak tahun 1987 peringkat performansi PT. Kimia Farma tumbuh membaik secara bermakna, bahkan sejak tahun 1989 mampu mempertahankan peringkat performansi sebagai “Sehat Sekali” selama 7 tahun berturut-turut, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI dan Pendapat Akuntan (BPKP) Wajar tanpa Syarat. Posisi finansial yang terus membaik ini mendukung PT. Kimia Farma melaksanakan kewajibannya secara teratur dan tepat waktu dalam pembayaran
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
pajak kepada pemerintah, sehingga sejak tahun 1988 PT. Kimia Farma merupakan salah satu di antara 200 perusahaan pembayar pajak terbesar di Indonesia, dengan predikat “wajib pajak patriot bangsa”. Kepedulian terhadap lingkungan secara kreatif, inovatif dan konsisten telah menghantarkan PT. Kimia Farma sebagai penerima penghargaan Sahwali tahun 1991 dan 1992 dari pemerintah Indonesia di antara sejumlah kecil perusahaan industri yang berwawasan lingkungan. PT. Kimia Farma sebagai BUMN yang memiliki filosofi tumbuh dan berkembang bersama kesejahteraan masyarakat, mengemban tanggung jawab pembinaan terhadap koperasi dan pengusahaan ekonomi lemah dengan menyisihkan sebagian dana binaan koperasi dan perusahaan ekonomi lemah. Sampai akhir 1995 PT. Kimia Farma telah menyalurkan dana binaannya sebesar lebih dari 4 milyar rupiah kepada 512 mitra binaan yang terdiri dari 204 Unit Usaha Ekonomi Lemah, 80 Unit Koperasi dan 228 keluarga berencana yang tersebar di seluruh Indonesia. Dana yang disalurkan ini diharapkan akan memberikan bobot kepada motto: “Tumbuh dan berkembang bersama kesejahteraan masyarakat”. 1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memiliki beberapa bidang kegiatan, yaitu: bidang industri dan bidang pemasaran. Bidang industri dilakukan oleh PT. Kimia Farma Holding, sedangkan bidang pemasaran dilakukan oleh 2 anak perusahaan yaitu PT. Kima Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution (PT. Kimia Farma PBF). 1.
Bidang Industri
a.
Riset dan Teknologi Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dan penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), PT. Kimia Farma (Persero) Tbk membangun fasilitas Riset dan Teknologi (RISTEK) yang telah diresmikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI pada tanggal 19 Juli 1991 di Bandung. Kegiatan RISTEK berfungsi untuk mengembangkan produk-produk baru dan melaksanakan kegiatan penelitian serta pembudidayaan tanaman obat sesuai dengan amanat GBHN. Dalam melakukan inovasinya, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk menggunakan teknologi tepat guna dan bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi baik dari dalam dan luar negeri.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
b.
Produksi Dalam melaksanakan kegiatan, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk didukung
oleh unit-unit usaha di bidang bahan baku (manufaktur), unit produksi obat jadi (formulasi) dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi (baik berupa Pedagang Besar farmasi maupun Apotek-apotek) di seluruh Indonesia. Sampai saat ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memiliki 4 unit pabrik farmasi yang terdiri dari Unit Produksi Manufaktur (UPM) dan Unit Produksi Formulasi (UPF). UPM yang dimiliki PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah UPM Bangunan, UPM Iodium dan Aether Watukadon (Jombang) dan Pabrik Minyak Lemak (Semarang). Sedangkan UPF yang dimiliki PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah UPF Jakarta, UPF Bandung dan sub UPF Tanjung Morawa (Medan). Berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah: 1. Produk Ethical yang penjualannya melalui Apotek dan Rumah Sakit. 2. Produk OTC (Over The Counter). 3. Produk Generik Berlogo yang penjualannya saat ini sedang digalakkan Pemerintah. 4. Produk Lisensi yang merupakan produk hasil kerjasama dengan beberapa pabrik farmasi terkemuka di luar negeri. 5. Produk Bahan Baku, antara lain adalah Kalium Iodat (yang merupakan produk unggulan untuk menanggulangi kekurangan Iodium) dan garam-garam kimia (merupakan produk strategis untuk komoditi ekspor). 6. Produk Kontrasepsi Keluarga Berencana, seperti Alat Produk Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan Copper T* 7. Produk-produk yang merupakan penugasan dari Pemerintah seperti Narkotik dan obat-obat INPRES. 2.
Bidang Pemasaran Dalam upaya perluasan, penyebaran, pemerataan dalam pendekatan
pelayanan kefarmasian dalam masyarakat sebagai penjabaran dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN), PT. Kimia Farma telah membentuk jaringan distribusi yang terorganisir dan telah memiliki PBF serta apotek-apotek yang tersebar di seluruh propinsi yang terkoordinasi dalam unit-unit pemasaran daerah, sehingga
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
memungkinkan terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat. Pada tanggal 4 Januari 2003 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk membentuk 2 anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution (PT. Kimia Farma PBF) yang berada di bawah PT. Kimia Farma Holding. a.
PT. Kimia Farma Apotek Apotek merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat, olah
karena itu PT. Kimia Farma Apotek mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi PT. Kimia Farma Apotek adalah menjadi apotek pilihan utama masyarakat (Top of Mind) di Indonesia. 2. Misi PT. Kimia Farma Apotek: a
Memberikan jasa pelayanan ritel farmasi dan jasa pelayanan kesehatan yang terkait, yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam harapan dinamis.
b
Melakukan
pengembangan
usaha
dalam
rangka
mengembangkan nilai perusahaan untuk pemegangan saham dan pihak-pihak yang berkepentingan. c
Mengembangkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Sebagai usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat, PT. Kimia Farma Apotek terus berusaha menambah jumlah apotek dan daerah penyebarannya di seluruh Indonesia dengan membuka outlet-outlet baru. Tetapi bukan hanya jumlah apotek yang ditingkatkan melainkan juga kualitas pelayanan, yang dilakukan dengan cara antara lain: ـPenyediaan berbagai sarana untuk menciptakan suasana aman dan nyaman. ـPenempatan personalia yang terampil dan ramah. ـPenempatan harga yang bersaing. ـKecepatan pelayanan dan kelengkapan obat. 3.
Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek Sistem manajemen PT. Kimia Farma Apotek terdiri dari Direktur Utama
dan Direktur Operasional. Direktur Utama bersama dengan Direktur Operasional sebagai Dewan Direksi membawahi staf direktur apotek yang terdiri dari Manager Senior:
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Pengembangan Apotek 2. Pelayanan dan Pengendalian Mutu (PPM) 3. Pengadaan dan Sistem Informasi Apotek 4. Akuntansi dan Keuangan 5. Umum dan Sumber Daya Manusia 6. Operasional Apotek/Unit Apotek Daerah (UAD) (Struktural) Hingga saat ini Operasional Apotek/Unit Apotek Daerah (UAD) PT. Kimia Farma Apotek ada 9 Unit Apotek Daerah (UAD) yang tersebar di Indonesia yaitu UAD: Sumatera bagian Selatan, Sumatera bagian Utara, DKI Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Indonesia Timur, Bali dan Nusa Tenggara.UAD Jaya ada 7 Apotek Administrator yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Pontianak, Bogor dan RSCM. PT. Kimia Farma Apotek menggunakan sistem grouping. Dimana dengan sistem grouping ini Apotek Kimia Farma ada yang berfungsi sebagai Apotek Administrator, ada yang berfungsi sebagai Apotek Pelayanan (APP) dan juga ada yang hanya berfungsi sebagai Apotek berdiri sendiri. Meskipun demikian posisi Apotek Administrator dan APP hanya fungsinya saja, Apotek Administrator selain
berfungsi
sebagai
pelayanan/penjualan, juga melakukan kegiatan
pembelian/ pengadaan barang, penyimpanan dan pengeluaran fisik barang (gudang), pencatatan administrasi dan keuangan. Sedangkan di APP hanya murni melakukan kegiatan pelayanan saja. Kegiatan seperti pengadaan barang, penyimpanan barang, pencatatan administrasi dan keuangan dilakukan di apotek administrasi masing-masing. Store Manager Apotek Kimia Farma Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh sumatera yaitu : Kimia farma Pel Inalum, kimia farma Pel Pirngadi, kimia farma 27 Medan, kimia farma 28 Belawan, kimia farma 29 P. Siantar, kimia farma 30 Tebing Tinggi, kimia farma Pel Tebing Tinggi, kimia farma 39 Medan, kimia farma 41 Kabanjahe, kimia farma 54 Pel Rantau Prapat, kimia farma 84 Tanjung Balai, kimia farma 85 P. Siantar, kimia farma 90 Kisaran, kimia farma 106 Medan, kimia farma 107 Medan, kimia farma 160 Medan, kimia farma 162 Pematang Siantar, kimia farma 255 Medan, kimia farma Basri Medan, kimia
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
farma Namso P. Siantar, kimia farma 09 Padang Sidimpuan, kimia farma 98 Rantau Prapat, kimia farma 256 Binjai. Kimia Farma 255 Medan Letak Apotek Kimia farma 255 berada didaerah strategis, karena terletak di daerah arus lalu lintas dua arah, mudah dijangkau kenderaan, terletak dekat pusat perbelanjaan, rumah penduduk, rumah sakit serta praktek dokter. Apotek Kimia Farma 255 juga didukung dengan praktek dokter in house seperti praktek dokter umum dan ASKES. Apotek Kimia Farma 255 merupakan apotek pelayanan yang dalam pengolahannya dipimpin seorang apoteker dan 4 orang karyawan yang terdiri dari 2 orang asisten apoteker dan 2 orang petugas penjualan bebas dan sekaligus kasir. Apotek Kimia Farma 255 merupakan apotek tipe M3 (Medical Mini Market) yang melayani penjualan obat-obat bebas, kosmetik, obat tradisional, susu, dan alat kesehatan. Apotek Kimia Farma 255 juga menyediakan pelayanan resep tunai dan resep kredit seperti resep kredit dari PLN.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II STUDI KELAYAKAN BISNIS
2.1. Merencanakan Bisnis 2.1.1. Membangun Mindset Bisnis Dalam menyusun studi kelayakan bisnis ada yang harus diperhatikan yakni apakah bisnis yang disusun sudah ada sebelumnya atau belum sama sekali. Jika belum ada dan baru akan disusun maka hal yang paling penting dilakukan adalah membuka mindset bisnis dan mencari peluang bisnis. Dengan munculnya jiwa wirausaha diharapkan akan terbentuk sebuah mindset (pola piker) menjadi seorang pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja, selain itu diharapkan seseorang akan lebih memahami potensi dirinya sehingga akan memiliki visi dan masa depan yang lebih baik, lebih cerah, dan lebih menyenangkan. Dengan memahami potensinya maka akan terbentuk sikap-sikap : digerakkan ole hide dan mimpi, lebih mengandalkan kreativitas, menunjukkan keberanian, percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata, melihat masalah sebagai peluang, mulai dengan modal seadanya, senang mencoba hal baru, dan selalu bangkit dari kegagalan. 2.1.2. Ide Bisnis Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba-tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan statu barang dan jasa baru. Sumber peluang potensial bisnis dapat digali dengan cara : 1. Menciptakan Produk Baru yang Berbeda Tahapan-tahapan penting dalam pengembangan produk baru yaitu : pemunculan ide, pengembangan konsep, dan pengujian, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, komersialisasi. 2. Mengamati Pintu Peluang Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu : Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat, kerugian teknis harus rendah, bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya, pesaing tidak memiliki teknologi canggih, pesaing sejak awal tidak
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya, dan perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya. 3. Menganalisis Produk dan Proses secara Mendalam Analisis penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam menjalankan usahanya secara efektif dan efisien antara lain : menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada, menganalisa daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan, mengakses kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam berbagai daerah pasar untuk dilayani, menganalisa kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada basis setelah penjualan, menggerakkan sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan menganalisis struktur harga yang sesuai dengan penerimaan consumen dan juga menyediakan pengoperasian bisnis yang aktif dalam hal keuntungan dan penghargaan pada pemilik. 4. Memperhitungkan Risiko Dalam memperhitungkan risiko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : menciptakan untuk pelanggan, Pili pasar dimana anda dapat melampauin yang lain, hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus meningkatkan posisi, dan mendayagunakan innováis, kualitas dan pengurangan biaya. 2.1.3. Merencanakan Bisnis Ada beberapa factor yang perla dipertimbangkan dalam menyusun rencana bisnis agar bisnis yang dijalankan akan lebih berhasil. 1. Stakeholders Bisnis Stakeholders hádala orang-orang yang memiliki kepentingan utama dalam bisnis yang meliputi pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan pelanggan. 2. Lingkungan Bisnis a. Lingkungan Ekonomi : Kondisi ekonomi suatu negara akan sangat mempengaruhi kinerja bisnis dalam suatu negara. Dalam lingkungan ekonomi beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bungan, dan inflasi. b. Lingkungan Industri : Selain dipengaruhi oleh kondisi makro bisnis juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi mikro yang berkaitan dengan kondisi mikro.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Dalam lingkungan industri beberapa faktor yang dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah permintaan industri, tingkat persaingan industri, dan peraturan industri. c. Lingkungan Global. Lingkungan global sangat mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Berbagai hal yang mendorong perusahaan untuk berinvestasi di luar negeri adalah : menarik permintaan asing, kapitalisasi teknologi, penggunaan sumber-sumber murah, dan diverfikasi internasional. 3. Rencana Manajemen Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan manajemen adalah : a. Struktur Organisasi. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang diperkerjakan oleh setiap perusahaan. b. Aspek Marketing. Pada aspek ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah : analisa pasar yang meliputi : target pasar, kondisi persaingan, analisis mengenai produk atau jasa: jenis dan keunggulan produk, strategi pemasaran yang dilakukan yang meliputi pricing strategy, distribution strategy, branding/promotion strategy dll. c. Aspek Produksi. Berbagai macam keputusan harus dibuat mengenai proses produksi, misalnya lokasi dari fasilitas produksi, tata letak mesin, dan keputusan lokasi bisnis. Dalam memilih lokasi bisnis yang paling utama adalah alasan apa yang menyebabkan kita harus memilih lokasi tersebut. Ada banyak alasan, seperti menemukan pasar baru atau memperluas pasar, meng-up grade fasilitas atau peralatan produksi, atau karena pertimbangan biaya dan cash flow bisnis. d. Aspek SDM. Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu perusahaan. e. Aspek Keuangan. Aspek keungan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan harus juga menunjukkan bagai mana bisnis ini harus didanai (berapa dana pemilik dan berapa dana dari kreditor). f. Aspek Teknologi Informasi. Tidak ada yang dapat memungkinkan bahwa kehidupan saat ini tidak bisa lepas dari apa yang disebut teknologi.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
g. Rencana Bisnis. Setiap usaha ataupun organisasi memerlukan pengelolaan yang baik demi tercapainya tujuan usaha. Seluruh aspek-aspek yang ada dilakukan penggabungan yang disebut rencana bisnis. 2.2. Menjalankan Bisnis 2.2.1. Memulai Bisnis Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal kecil pun sebuah usaha bisa tumbuh mejadi besar. Pengembangan menguntungkan
usaha
lewat
dibandingkan
metode
bottom-up
pendekatan
marketing
top-down,
yang
jauh
lebih
selama
ini
dipraktikkan. Pengusaha mesti punya taktik, dalam artian pengusaha mesti punya ide untuk dijadikan pegangan dalam membuka usahanya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu : 1.Merintis Usaha Baru (Starting). Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. 2.Membeli Perusahaan Orang Lain (Buying). Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang alin dengan nama (good will) dan organisasi usaha yang sudah ada. 3. Kerjasama Manajemen (Franchising). Yaitu sebuah peluang bisnis yang ditawarkan
oleh pemilik, produsen atau distributor (franchisor) untuk
memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisor akan menerima pembayaran royalti dan memberikan jaminanstandar kualitas. 2.2.2. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis Bentuk usaha (perseorangan, partnership, korporasi)merupakan bagian dasar yang penting dalam setiap memulai bisnis. Setelah bentuk usaha dibentuk, ada beberapa kelengkapan administrasi lainnya yang harus dimiliki oleh pelaku usaha. Kelengkapan yang paling dasar adalah : Surat Kelengkapan Domisili Perusahaan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
2.2.3.Membangun Image Bisnis Membangun bisnis merupakan langkah penting yang harus dilakukan agar bisnis kita dikenal dan diingat orang. Boleh jadi image ini menjadi aset yang sangat bernilai bagi perusahaan atau bisnis kita. 2.3. Aspek Manajemen 2.3.1.Pengelolaan Manajemen Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para pebisnis yakni : kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi, produksi/operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar, kemauan untuk berubah, retrukturisasi serta sistem kompensasi. 2.3.2. Fungsi Manajemen Manajemen merupakan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu proses manajemen yang meliputi 4 fungsi manajemen, yaitu : 1. Planning (Perencanaan Usaha). Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan / jasa yang diinginkan. 2. Organizing (Pengorganisasian). Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). 3. Actuating. Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan orang lain. 4. Controlling (Pengendalian). Pengendalian sangat penting agar kita dapat mengetahui cara menghendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan bisnis kita tetap bertahan di dalam persaingan. 2.4. Aspek Pasar Tantangan utama perusahaan-perusahaan adalah bagaimana membangun dan mempertahankan bisnis yang sehat dalam pasar dan lingkungan yang terus
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
berubah, Agar perusahaan tetap dapat survive perusahaan harus mampu mengenali pelanggannya. Dengan kata lain pasar sasaran yang dituju dengan tepat akan memudahkan perusahaan dalam melakukan executing strategy. 2.4.1.Pengertian Pasar Seorang yang membeli suatu barang atau jasa akan terlibat dalam suatu transaksi pembelian. Transaksi jual beli yang terjadi dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu di tempat tertentu. Sehingga pasar dapat dianggap sebagai suatu tempat. Pengertian pasar sebagai tempat ini sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel. Oleh karena itu definisi pasar yang lebih luas adalah : Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu : orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya. 2.4.2.Macam-Macam Pasar Pasar dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan, yaitu : 1. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual dan atau pembeli rumah tangga (non-bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi. 2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri. 3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba. 4. Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
2.4.3.Menentukan Pasar Sasaran Bila kita memikirkan pasar bagi mobil, umpamanya kita memikirkan sekelompok pembeli yang amat heterogen, yaitu pembeli-pembeli yang mewakili setiap kelompok penghasilan setiap kelompok usia, setiap bagian dari negara, kedua jenis kelamin, orang-orang yang sudah berumah tangga dan yang masih lajang, dan sebagainya. Dan sudah barang tentu pembeli industri, seperti perusahaan dagang yang membeli searmada mobil untuk wiraniaganya, jika menambah keheterogenan. Jika kita menentukan pasar mobil berdasarkan kelompok penghasilan misalnya dalam kelompok penghasilan rendah, menengah dan tinggi, kita mencapai semacam kehomogenan. Bila kemudian dari itu kita menentukan pasar dari masing-masing kelompok penghasilan ini ke dalam subpangsa-subpangsa lebih lanjut, misalnya ke dalam subpangsa-subpangsa seperti bagian timur kota, usia 30-39, dan kelompok penghasilan sedang kita memperoleh lebih banyak kehomogenan di antara para pembeli di dalam masingmasing subpangsa. Oleh karena itu, pengenalan pasar adalah penting bagi pemasar. Tetapi mengenal pasar berarti mengenal berbagai pasar sasaran yang membentuk keseluruhan pasar. Dengan kata lain adalah sangat penting bagi pemasar bukan saja mengenal siapa yang membeli dengan alasan-alasan yang sama. Hanya jika mereka memiliki pengtahuan ini, para pemasar mampu merancang strategistrategi pemasaran yang optimal. Pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran. Sebagai contoh, selama para remaja selaku pembeli atau konsumen bertingkah laku yang berkelainan dengan kerlompok usia lain, muncullah suatu pasar sasaran yang sedemikian itu membantu pemasar menyesuaikan produk serta produk pemasarannya guna memenuhi kebutuhan serta keinginan setiap sasara. Oleh karena itu, pemasar modern mencurahkan banyak perhatian terhadap pengenalan dan telaah berbagai pasar sasaran bagi produk mereka.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-oarang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespons tawaran produk atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama. 1.Identifikasi Segmen Pasar Para pemasar membagi deskriptor segmentasi menjadi empat kategori untuk pasar konsumen dan industrial yang berkaitan dengan orang atau perusahan. Deskriptor-deskriptor tersebut adalah sebagai berikut : a. Deskriptor Fisik. Deskriptor ini terutama digunakan untuk menggambarkan konsumen berdasarkan faktor-faktor demografi. Dan pembagian-pembagian tersebut didasarkan pada usia, jenis kelamin, penghasilan, daur hidup keluarga, pekerjaan, pendidikan. Deskriptor fisik juga penting dalam segmentasi pasar industrial, yang disegmen dalam dua tahap. Pertama segmen makro, membagi pasar berdasarkan karakteristik organisasi-organisasi yang membeli dengan menggunakan deskriptor seperti geografi, lokasi, ukuran perusahaan, dana afiliasi industri. b. Deskriptor Perilaku Umum. Deskriptor mencoba menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai mengapa dan bagaiman konsumen berperilaku di pasar. Deskriptor yang berlaku paling umum adalah gaya hidup dan kelas sosial. Segmentasi berdasarkan gaya hidup, atau psikografis mengelompokkan konsumen atas dasar kegiatan, minat, dan opini mereka. Dari informasi ini, adalah mungkin untuk mengetahui jenis produk atau jasa yang mampu menarik minat kelompok tertentu, sekaligus bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan orangorang dalam kelompok ini. c. Kelas Sosial. Setiap masyarakat memiliki pengelompokan statusnya terutama berdasarkan kesamaan penghasilan, pendidikan, pekerjaan. Karena para peneliti telah mendokumentasikan nilai-nilai dari berbagai kelas, adalah mungkin untuk mengetahui perilaku tertentu yang berkaitan dengan produk tertentu. Pasar pada dasarnya tidak bisa dipilah mengikuti standar tertentu, misalnya apakah orang yang meokok Marlboro harus berasal dari kalangan atas, atau memakai produk yang ”Branded” berasal dari kalngan ”have” (orang
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
berduit)? Belum tentu. Karena ada pasar bagi produk premium di segmen atas menengah atau bawah. Seorang pebinis harus mampu menggabungkan segmentasi pasar berdasarkan berbagai metode (demografik, psikografik atau geografi). Tidak boleh bergantung pada satu metode saja. Misalnya kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat berada dalam satu geografi (wilayah) sumatera Utara. Akan tetapi jika pebisnis membidik pasar mereka berdasarkan geografi maka akan mengalami kerugian. Mengapa? Karena konsumen di Medan, Deli Serdang, Binjai,dan Langkat berbeda perilaku konsumennya. Atau jika pebisnis membagi wilayah berdasarkan kelas misanya Jakarta (A), Medan (B) dan Padang sidempuan (C) ini juga akan mengalami kerugian? Mengapa? Karena tidak semua penduduk Jakarta punya pendapatan di kelas A dan tidak semua penduduk Medan pendapat kelas B atau penduduk Padang sidempuan kelas C. Ada 3 metode dalam mensegmentasi pasar yakni kualitas (quality), harga (price), dan nilai (value). Konsumen yang melihat kualitas pasti berangkatnya selalu berdasarkan emosional dan termasuk pelanggan fanatik terhadap merek tertentu. Konsumen yang melihat harga adalah konsumen yang price sensitif biasanya berasal dari segmen bawah. Sedangakan konsumen yang melihat value termasuk dalam kategori smart konsumen yaitu konsumen yang membandingkan manfaat yang didapatkan (total get) terhadap harga yang dibayarkan (total give). 2. Manfaat Segmentasi Pasar a. Mengidentifikasi Pengembangan Produk Baru. Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minat spesifik tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran-tawaran pesaing. b. Membantu dalam Mendesain Program-Program Pemasaran yang paling Efektif. Untuk mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogen dengan memusatkan perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan mempermudah dalam menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi mereka. c. Memperbaiki Alokasi Strategi Sumber Daya Pemasaran. Segmentasisegmentasi yang didefenisikan dengan baik, ketika berpadu dengan produkproduk spesifik bertindak sebagai pusat investasi potensial untuk bisnis.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
2.4.4. Strategi pasar Sasaran Sejumlah strategi dapat membantu memadu pilihan pasar sasaran manajer. Tiga strategi yang paling sering digunakan adalah : 1. Strategi Pasar Masal. Stategi ini dijalankan melalui dua tahap. Pertama, mengabaikan semua perbedaan segmen dan mendesain program pemasaran dan produk tunggal yang akan menarik sejumlah besar konsumen. Kedua, adalah merancang produk dan program pemasaran terpisah untuk segmen-segmen yang berbeda. Ini sering disebut pemasaran serba aneka. 2. Strategi Ceruk Pasar. Strategi ini melayani satu atau lebih segmen yang terdiri atas sejumlah pelanggan yang mencari manfaat yang sangat khusus dari produk dan jasa. Strategi ini dirancang untuk mencegah persaingan langsung dengan perusahaan-perusahaan besar yang sedang memburu segmen yang lebih besar. 3. Strategi Pasar Pertumbuhan. Strategi ini disukai para pesaing yang lebih kecil untuk mencegah konfrontasi langsung dengan perusahaan-perusahaan besar sambil membangun jumlah penjualan dan pangsa untuk masa depan. 2.4.5. Menganalisis Pasar Sasaran Potensial Satu kerangka analitis yang dapat dimanfaatkan manajer untuk tujuan perbandingan potensi pasar sasaran di masa depan adalah matriks daya tarik pasar/posisi bisnis (market attractiveness/bussiness). Pada tingkat korporasi, para manajer menggunakan model-model untuk mengalokasikan sumber daya antarbisnis, atau pada tingkat unit bisnis menentukan sumberdaya di antara produk pasar. Tahap-tahap dalam menembangkan matriks daya tarik pasar/posisi bisnis untuk menganalisis pasar sasaran adalah sebagai berikut : Tahap 1 : Pemilihan daya tarik pasar dan faktor-faktor kekuatan bisnis. Evaluasi daya tarik pasar tertentu dan evaluasi posisi kompetitif sekarang atau posisi kompetitif potensial perusahaan di dalamnya secara alami membangun analisis peluang. Para manajer dapat menilai kedua dimensi berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan, segmen konsumen, situasi pesaing, dan estimasi potensi pasar.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Tahap 2 : Memberi bobot setiap daya tarik dan faktor kekuatan bisnis. Bobot angka dicantumkan ke setiap faktor untuk mengindikasi tingkat kepentingan relatifnya. Sebagai contoh, manajer-manajer perusahaan makanan raksas memberikan bobot yang cukup potensial. Tahap 3-4 : Memeringkat setiap segmen berdasarkan daya tarik pasar dan kekuatan perusahaan. Tahap ini mensyaratkan bahwa setiap segmen pasar dinilai berdasarkan daya tariknya dan kekuatan perusahaan. Dalam kasus perusahaan yang memproduksi makanan kemasan, pasarnya memiliki nilai daya tarik dan nilai kekuatan bisnis. Atas dasar yang kuat ini, manajemen menganggap posisi kompotitifnya sangat kuat, untuk itu manajemen seharusnya mempertimbangkan untuk melakukan investasi demi meraih atau mempertahankan posisi yang kuat atau pasar sasaran yang tinggi. Tahap 5 : Memproyeksikan posisi masa depan pasar. Meramalkan masa depan pasar jauh lebioh sulit dibanding menilai kondisi sekarang. Para manajer seharusnya menentukan terlebih dahulu bagaimana daya tarik pasar biasanya berubah selama 3 atau 5 tahun mendatang. Titik awal untuk menilai ini adalah analisis produk pasar, termasuk pertimbangan atas pergeseran dalam kebutuhan dan perilaku pelanggan, masuk atau keluarnya pesaing, dan perubahan-perubahan dalam strategi mereka. Para manajer juga harus mengarahkan beberapa isu yang lebih luas, seperti perubahan-perubahan dalam produk atau teknologi proses, pergeseran dalam iklim ekonomi, dampak trend sosial atau politik, dan pergeseran dalam kekuatan tawar menawar atau integrasi vertikal pelanggan. Tahap 6 : Mengevaluasi implikasi untuk memilih pasar sasaran dan mengalokasikan
sumber
daya.
Para
manajer
seharusnya
hanya
mempertimbangkan sebuah pasar untuk menjadi sasaran yang diinginkan jika sangat positif pada paling tidak satu atau lebih dimensi daya tarik pasar dan posisi kompetitif potensial dan setidaknya cukup positif pada dimensi yang lain. Matriks daya tarik pasar/ posisi bisnis menawarkan panduan umum bagi tujuan strategi dan pengalokasian sumber daya untuk segmen-segmen yang saat ini ditargetkan dan menyarankan segmen-segmen baru mana yang perlu dimasuki. Keyakinan
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
umum dari matriks uini adalah bahwa para manajer seharusnya memusatkan sumber daya pada pasar–pasar yang menarik dimana bisnis dengan aman diposisikan, menggunakannya untuk meningkatkan posisi kompotitif yang lemah dalam pasar yang menarik dan keluar dari pasar yang tidak menarik dimana perusahaan tidak menikmati keunggulan kompotitif. 2.4.6. Meramalkan Pasar Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan kecenderungan dan pola sistematis. Misalnya untuk sampai kepada keputusan membangun pabrik baru, dibutuhkan peramalan berupa perminyaan produk di masa yang akan datang, inovasi teknologi, biaya, harga, kondisi persaingan, tenaga kerja, dsb. Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis maupun pola investasi mereka. Tiga sumber utama ketidakakuratan peramalan dunia bisnis yakni : 1. Kesalahan dalam identifikasi pola dan hibungan 2. Pola yang tidak tepat dan hubungan yang tidak pasti 3. Perubahan pola atau hubungan Salah satu aspek yang paling sering disalahpahami dalam peramalan adalah ketidakpastian, karena dalam praktiknya hasil peramalan tidak pernah secara mutlak tepat kecuali kebetulan. Karena akurasi hasil akan sangat bergantung pada metode/teknikperamalan yang dipakai.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1. Kasus Resep Resep I
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep I Dr. Edi Priana. S R/ Vometa susp fls No. I S 3 dd cth II (1/2 hac) Pro: Shintia (9 tahun) a. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung Vometa® susp., maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami mual dan muntah b. Spesialite Obat pada Resep Tabel 3.1. Spesialite Obat untuk Pasien Shintia dari dr. Edi Priana. S No 1.
Nama Obat Produk Lain Vometa ® - - Vesperum® (Dexa (Ifars) Medica) - - Tilidon® (Interbat) - Vomitas® (Kalbe Farma)
Komposisi Gol Domperidon G
Khasiat Mengobati mual dan muntah
c. Rasionalitas Komposisi Resep Resep rasional karena semua obat ditujukan untuk penyembuhan mual dan muntah. d. Pelayanan Informasi - Vometa® Komposisi: Domperidone. Kegunaan: berkhasiat untuk mual dan muntah akut. Bentuk sediaan: suspensi. Cara pemakaian: 3 kali sehari 2 sendok teh ½ jam sebelum makan.. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Obat harus dimakan secara teratur sampai habis walaupun sudah merasa
sembuh, Obat diminum ½
jam sebelum makan, Kadang-kadang obat ini akan menyebabkan diare dan bila diarenya
berkepanjangan segeralah ke dokter, Bila sehabis minum obat ini
timbul rasa gatal-gatal segeralah
konsultasi ke dokter, hati-hati penggunaan
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
pada wanita hamil dan menyusui, Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang. Domperidon merupakan antagonis dopamin yang mempunyai verja antiemetik. Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek perifer (gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep II
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep II dr. Hulman Sitompul, Sp.OG R/ Lagesil syrup No.I S 3 dd C I R/ Narfoz tab No. XX S 3 dd tab I R/ Emibion tab No. X S 1 dd tab 1 Pro
: Siti Sianipar
Umur : dewasa a. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung sirup Lagesil®, tablet Narfoz®, dan Emibion®, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami mual-muntah dan perut kembung waktu hamil.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Spesialite Obat pada Resep Tabel 3.2. Spesialite Obat untuk Pasien Siti Sianipar dari dr. Hulman Sitompul, Sp.OG. No 1.
Nama Obat Lagesil® (Lapi)
Produk Lain - Lumbucid® (Hexpharm)
2.
Narfoz® (Pharos)
- Frazon® (Ferron)
3.
Emibion® - Diabion® (Guardian (Metiska Pharmatama) Farma) - Adfer® (Fahrenheit)
Komposisi Gol Simethicone W 50 mg, Mg(OH)2 250 mg, Al(OH)3 250 mg Ondansetron G Fe gluconate B 250 mg, folic acid 400mcg, manganese sulfate 200 mcg, copper sulfate 200 mcg, vit. B12 7,5 mcg, vit. C 50 mg, sorbitol 25 mg.
Khasiat Mengobati perut kembung.
Mengobati mual-muntah Vitamin hamil
masa
c. Rasionalitas Komposisi Resep Resep rasional karena semua obat ditujukan untuk pengobatan mualmuntah dan perut kembung waktu hamil. d. Pelayanan Informasi - Lasegil® Komposisi: tiap 5 ml susp mengandung Simethicone 50 mg, Mg(OH)2 250 mg, Al(OH)3 250 mg . Kegunaan: untuk perut kembung. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan: simpan obat pada suhu di bawah 25oC, hindarkan dari cahaya dan kelembaban dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. - Narfoz® Komposisi: tiap tablet mengandung Ondansetron . Kegunaan: Mengobati mual-muntah . Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya dan kelembaban. - Emibion® Komposisi: tiap kapsul mengandung Fe gluconate 250 mg, folic acid 400mcg, manganese sulfate 200 mcg, copper sulfate 200 mcg, vit. B12 7,5 mcg, vit. C 50 mg, sorbitol 25 mg. Kegunaan
:
vitamin
masa
hamil. Bentuk
sediaan: kapsul. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 kapsul. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus dimakan sesuai dengan petunjuk dokter, jangan dikurangi atau ditambah, simpan obat dalam wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya langsung, hubungi dokter bila ada kesulitan membaca dan perubahan pada penglihatan selama atau sesudah pengobatan.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep III
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep III dr. Datten Bangun. M.Sc.Sp.FK R/ Decolsin No. X S 3 dd tab I R/ Maxivit No. X S 1 dd tab I Pro: Siti Hamida (dewasa) a. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung Decolsin® dan Maxivit
®
maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien
mengalami batuk dan pilek. b. Spesialite Obat pada Resep Tabel 3.3. Spesialite Obat untuk Pasien Siti Hamidah dari dr. Datten Bangun. M.Sc.Sp.FK No 1.
2.
Nama Obat Decolsin® (Probus)
Produk Lain
Maxivit ® (Teguhsindo Lestaritama)
-
-
Komposisi Gol Parasetamol 325 B mg, phenylpropanola mine HCl 12,5 mg, ethylephedrine HCl 12,5 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, dextromethropha n HBr 10 mg, guaifenesin 50 mg Β carotene 5,000 B iu, brewer’s yeast 100 mg, lecithin 150 mg, selenium 10 mcg, vit. C 250 mg, vit. E 50iu, Zn 20 mg.
Khasiat Batuk, pilek
Suplemen vit. Dan mineral, antioksidan
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
c. Rasionalitas Komposisi Resep Resep rasional karena obat ditujukan untuk pengobatan batuk dan pilek. d. Pelayanan Informasi - Decolsin® Komposisi:
tiap
phenylpropanolamine
HCl
tablet 12,5
mengandung mg,
Parasetamol
ethylephedrine
HCl
325
mg,
12,5
mg,
chlorpheniramine maleate 1 mg, dextromethrophan HBr 10 mg, guaifenesin 50 mg . Kegunaan: mengobati batuk dan pilek. Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: selama menggunakan obat ini dilarang minum yang mengandung alkohol, minumlah banyak air karena dapat menyebabkan mulut kering, akan timbul rasa kantuk dan pusing, jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin, simpan di tempat sejuk dan kering. -
Maxivit ® Komposisi: tiap tablet mengandung Β carotene 5,000 iu, brewer’s yeast
100 mg, lecithin 150 mg, selenium 10 mcg, vit. C 250 mg, vit. E 50iu, Zn 20 mg. Kegunaan: Suplemen vit. dan mineral, antioksidan . Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: simpan obat pada suhu kamar (di bawah 30oC) dan terlindung dari cahaya.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep IV
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep IV Drg. D. Etylamurti. M R/ Cataflam tab 50 mg No. IV S 2 dd Tab. I R/ Becom-C Caps. No. IV S 1 dd Caps. 1 Pro: Adariyah (72 tahun) a. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung Cataflam® dan Becom-C®, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami sakit gigi. b. Spesialite Obat pada Resep Tabel 3.4. Spesialite Obat untuk Pasien Adariyah dari Drg. D. Etylamurti. M No. Nama Obat 1. Cataflam® (Novartis)
2.
Becom-C® (Sanbe Farma)
Produk Lain - Catanac® (Ethica) - Exaflam® (Guardian) - Aclofin® (IPI) - Benovit-C® (Bernofarm)
Komposisi Kalium diklofenak 25mg/ tablet
Gol Khasiat K Pengobatan jangka pendek untuk nyeri dan inflamasi
Vit. B1, B6, B dan B12 Nikotinamida Capantotenan Vit. C
Mencegah/penye mbuhan kekurangan vitamin B kompleks dan vitamin C.
c. Rasionalitas Komposisi Resep Resep rasional karena obat ditujukan untuk pengobatan sakit gigi. d. Pelayanan Informasi - Cataflam® Komposisi: tiap tablet mengandung Kalium diklofenak 50 mg. Kegunaan: pengobatan jangka pendek untuk nyeri dan inflamasi. Bentuk
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
sediaan: tablet. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat sebaiknya diminum sebelum makan, apabila timbul pendarahan pada lambung, maka segera hentikan pemakaian obat, bila sakit telah sembuh segera hentikan pemakaian obat ini, simpan obat pada suhu kamar (tidak lebih dari 30oC), terlindung dari cahaya dan kelembaban serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. Diklofenak adalah suatu zat non-steroid yang mempunyai efek analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik yang bekerja dengan cara menghambat biosintesa prostaglandin. - Becom-C® Komposisi: Vit. B1, B6, dan B12, Nikotinamida, Ca-pantotenan, Vit. C . Kegunaan: Mencegah/penyembuhan kekurangan vitamin B kompleks dan vitamin C. . Bentuk sediaan: Kapsul. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 kapsul. Hal-hal yang perlu diinformasikan: simpan pada temperatur kamar, terlindung dari panas dan cahaya.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep V
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Resep V dr. Abdul Muluk R/ Neurodex No. X S 2 dd I R/ Moxam No. VI S 1 dd I Pro
: Hasmah
Umur : dewasa a. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung neurodex® dan Moxam® maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami sakit rematik. b. Spesialite Obat pada Resep Tabel 3.5 Spesialite Obat untuk Pasien Hasmah dari dr. Abdul Muluk No 1.
2.
Nama Obat Produk Lain Neurodex Neurobion® ® (Merck) (Dexa Neurobat® (Interbat) Medica) Neurohax® (Guardian Pharmatama) ® Moxam - Moxic® (Pharos) (Otto) - Movix® (Lapi) -Movi-Cox® (Boehringer Ingelheim)
Komposisi Gol Vit. B1 100 mg, vit. B B6 200 mg, vit. B12 250 mcg.
Khasiat Vitamin
Meloxicam
Mengobati rematik
G
c. Rasionalitas Komposisi Resep Resep rasional karena obat ditujukan untuk penyembuhan rematik.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
d. Pelayanan Informasi - Neurodex ® Komposisi: tiap tablet mengandung Vit. B1 100 mg, vit. B6 200 mg, vit. B12 250 mcg. Kegunaan: vitamin. Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang harus diinformasikan: obat diminum setelah makan, selama menggunakan obat ini dilarang minum yang mengandung alkohol, simpan di tempat sejuk dan kering. - Moxam® Komposisi: tiap tablet mengandung Meloxicam. Kegunaan: mengobati rematik. Bentuk sediaan: tablet. Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang harus diinformasikan: obat diminum setelah makan, bila timbul reaksi alergi segera hubungi dokter, simpan obat di tempat sejuk dan kering serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. 3.2 Kasus Swamedikasi KASUS I A. Keluhan Seorang pria dewasa mengalami keluhan gatal-gatal di sela-sela jari kaki akibat kutu air. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Fungiderm. B. Spesialite Obat Tabel 6. Spesialite Obat Dari Kasus Kutu Air Nama Obat Komposisi Produk Lain Fungiderm (Konimex)
Clotrimazole
Canesten (Bayer) Bernesten (Berlicomulia farma)
Gol B
Khasiat Anti Fungi
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: Mengatasi dermatomikosis kulit karena dermatofilia, ragi kapang dan penyakit kulit karena infeksi sekunder oleh jamur. Bentuk sediaan: krim. Cara pakai: dioleskan 2-3 kali sehari pada daerah yang terinfeksi jamur. Halhal yang perlu diinformasikan: hanya untuk obat luar, Sebelum dioleskan sebaiknya bagian yang hendak dioleskan dibersihkan terlebih dahulu, hindari kontak dengan mata.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
KASUS II A. Keluhan Seorang wanita dewasa datang dengan keluhan bibir pecah-pecah dan rasa nyeri di bagian mulut. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Enkasari. B. Spesialite obat Tabel 7. Spesialite Obat Dari Kasus Sariawan Nama Obat Komposisi Produk Lain Enka Sari (Kimia Farma)
Sari daun saga, sari daun sirih, sari akar kayu manis, mentol
-
Gol
Khasiat
B
Obat sariawan
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: mencegah dan mengobati sariawan. Bentuk sediaan: eliksir. Cara pakai: 3–4 kali sehari 3 sendok makan, dikumur dan diminum. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Obat dikumur selama 20–30 detik, kemudian boleh ditelan (diminum), Selama sariawan sebaiknya jangan makan yang pedas atau terlalu panas, Banyak konsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin C atau suplemen vitamin C. KASUS III A. Keluhan Seorang anak berusia 5 tahun mengalami demam, anak menjadi rewel dan tidak dapat tidur. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Sanmol sirup. B. Spesialite obat Tabel 8. Spesialite Obat Dari Kasus Demam Nama Obat
Komposisi
Sanmol sirup (Sanbe Farma)
Parasetamol 120 mg/5 ml sirup
Produk Lain
Gol
Khasiat
Pamol (Interbat) Panadol (Sterling) Ottopan (Otto)
B
Analgetik dan antipiretik
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: meringankan rasa sakit termasuk sakit kepala, gigi, demam, disertai influenza dan demam setelah imunisasi. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 3 kali sehari 2 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: kocok dahulu sebelum diminum, jangan menggunakan obat ini lebih dari 5 kali sehari selama lebih dari 5 hari, bila demam telah hilang hentikan pemakaian, simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. KASUS IV A. Keluhan Seorang gadis remaja datang ke Apotik dengan keluhan lukan bakar pada tangannya disebabkan minyak goreng panas. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Bioplacenton. B. Spesialite obat Tabel 9. Spesialite Obat Untuk Kasus Luka Bakar Nama Obat Bioplacenton (Kalbe Farma)
Komposisi
Produk Lain
Neomisin sulfat, Bismecon ekstrak plasenta. (Mecosin) Centabio (Sanbe Farma)
Gol
Khasiat
G
Pengobatan luka bakar, luka yang lama sembuh dan infeksi kulit lainnya.
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: pengobatan luka bakar, luka yang lama sembuh dan infeksi kulit lainnya. Bentuk sediaan: jell. Cara pemakaian: 4-6 kali sehari dioleskan merata dan tipis pada kulit yang sakit. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Kulit yang melepuh jangan dipecahkan atau bila pecah sendiri, kulit jangan diangkat supaya tidak terjadi infeksi, hindari kontak dengan mata, simpan obat di tempat kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. KASUS V A. Keluhan Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan susah buang air besar dan pada ujung anusnya terasa perih. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Ambeven .
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
B. Spesialite obat Tabel 10. Spesialite Obat Dari Kasus Ambeyen Nama Obat Komposisi Produk Lain Ambeven (Medikom)
Graptophyllum, Sapohra japonica, Rubia cardiofolia Coleus atropurpureus, Sangui sorba officinalis, Kaemferiae angustifolia, Curcuma heyneanae.
-
Gol
Khasiat
B
Untuk mengatasi wasir, membantu nyeri dan pendarahan pada wasir serta mengurangi pembengkakan sekitar dubur.
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: mengatasi wasir, membantu nyeri dan pendarahan pada wasir serta mengurangi pembengkakan sekitar dubur. Bentuk sediaan: kapsul. Cara pemakaian: 3 kali sehari, 2 kapsul. Hal-hal yang perlu diinformasikan: banyak mengkomsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, hindari makan-makanan yang pedas, simpan obat di tempat kering dan sejuk. KASUS VI A. Keluhan Seorang wanita dan anaknya datang ke apotik dengan keluhan bahwa anaknya gatal-gatal karena biang keringat. Berdasarkan keluhan pasien, maka diberikan Caladine powder. B. Spesialite obat Tabel 11. Spesialite Obat Kasus Biang Keringat Nama Obat
Komposisi
Calamine, Zinc Caladine powder oxid, Camphora, (Yupharin) Menthol, Perfume qs
Produk Lain Gol -
B
Khasiat Bedak tabur untuk gatal-gatal karena biang keringat dan gigitan serangga.
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: bedak tabur untuk gatal-gatal karena biang keringat dan gigitan serangga. Bentuk sediaan: powder. Cara pemakaian: taburkan setelah habis
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
mandi atau bila berkeringat. Hal-hal yang perlu diinformasikan: hanya untuk obat luar. KASUS VII A. Keluhan Seorang bapak datang keapotek dengan keluhan batuk dan flu, maka obat yang diberikan OBH Combi Batuk Flu . B. Spesialite obat Tabel 12. Spesialite obat dari kasus Batuk dan Flu Nama Obat
Komposisi
Produk Lain
Gol
Khasiat
OBH Combi (Combiphar)
Succus Liquiritiae 167 mg, Parasetamol 150 mg, Ammonium Chloride 50 mg, Ephedrin HCl 2,5 mg, CTM 1 mg, Alkohol 2 %
-
W
Batuk dan Flu
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: Batuk dan Flu. Bentuk sediaan: Sirup. Cara pemakaian: 3 kali sehari 3 cth. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Simpanlah obat di tempat yang sejuk dan kering, obat diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan, bila dalam tiga hari batuk tidak berkurang, segera hubungi dokter, banyak minum air putih dan simpan pada tempat yang kering. KASUS VIII A. Keluhan Seorang Bapak datang ke apotek dengan keluhan anaknya susah makan, maka obat yang dianjurkan adalah Curcuma plus DHA®. B. Spesialite obat Tabel 13. Spesialite obat dari kasus anak susah makan Nama Obat
Komposisi
Curcuma plus Temulawak 2 mg, Vit DHA (Soho) B1 3 mg, Vit B2 2 mg, Vit B6 5 mg, Vit B12 5 mg, Beta karoten 10 % 4 mg, Dekspantenol 3 mg, Lysine HCl 200 mg
Produk Lain
Gol
Khasiat
-
B
Menambah nafsu makan
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: Menambah nafsu makan. Bentuk sediaan: Syrup, Cara pemakaian: 1 kali sehari 1 cth. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Kocok dahulu sebelum pakai, simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahar, jangan melebihi dosis yang dianjurkan. KASUS IX A. Keluhan Seorang wanita dewasa datang dengan keluhan kulit gatal dan panu, maka obat yang diberikan adalah Kalpanax. B. Spesialite obat Tabel 14. Spesialite obat dari kasus kulit gatal dan panu Nama Obat Komposisi Produk Lain Kalpanax (Kalbe Farma)
Salicylic acid 4 %, Benzoic acid 4 %, Povidon iodine 5 %,
-
Gol B
Khasiat Kulit gatal dan panu
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: Kulit gatal dan panu. Bentuk sediaan: Larutan. Cara pemakaian: Basahkan kapas dengan kalpanax lalu oleskan 2 - 3 kali sehari. Hal-hal yang perlu diinformasikan: Gunakan tipis
dan jangan digosok
untuk menghindari iritasi kulit, jauhkan dari jangkauan anak - anak , tutup rapat dan hindari pencemaran, hanya untuk pemakaian luar, jika gatal dan panu tidak berkurang segera hubungi dokter. KASUS X A. Keluhan Seorang pria dewasa datang dengan keluhan sakit gigi, maka obat yang diberikan adalah Ponstan.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
B. Spesialite obat Tabel 15. Spesialite obat dari kasus sakit gigi. Nama obat Komposisi Produk lain Ponstan (Pfizer)
Asam mefenamat Pondex 500 mg (Dexa medica) Omestan (Mutifa) Opistan (Otto)
Gol
Khasiat
K
Analgetik
C. Pelayanan Informasi Obat Kegunaan: meredakan nyeri diakibatkan sakit kepala, sakit gigi, dismenore, nyeri otot, dan nyeri sesudah operasi, Bentuk sediaan: Tablet, Cara pemakaian: awal pemakaian 1 tablet, kemudian ½ tablet setiap 6 jam., Halhal yang perlu diinformasikan: Obat diminum sesudah makan untuk mencegah iritasi lambung, Jangan melebihi dosis yang dianjurkan, jangan menggunakan obat lebih dari 7 hari, pengobatan dapat dihentikan bila sakit sudah hilang, segera hubungi dokter bila keadaan tidak membaik.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV PEMBAHASAN Apotek Kimia Farma no. 255 merupakan salah satu dari sekian banyak apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang berada di Sisingamangaraja No. 374 A-B Medan ini berada di daerah yang strategis karena terletak di daerah arus lalu lintas, mudah dijangkau kenderaan, terletak dipinggir jalan, dekat dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit serta praktek dokter. Apotek Kimia Farma No. 255 juga bekerja sama dengan dokter untuk praktek di ruangan-ruangan tersendiri di bangunan apotek. Jumlah Rumah Sakit yang terletak disekitar apotek dalam radius 2 Km sebanyak 8 Rumah Sakit, jumlah praktek dokter sebanyak 25 dan jumlah apotek swasta sebanyak 13. Secara umum pelanggan apotek Kimia Farma No. 255 ini hádala masyarakat kawasan tersebut, juga pelanggan yang berasal dari instansi yang memiliki ikatan verja sama dengan Kimia Farma. Disekitar kawasan apotek Kimia Farma No. 255 ini banyak terdapat apotek pesaing lainnya, sehingga banyak terjadi pesaing dalam merebut pelanggan. Survei yang dilakukan terhadap 25 praktek dokter yang berada di sekitar apotek hanya 10 dokter yang resepnya masuk ke apotek Kimia Farma No. 255. Dari masing-masing dokter tersebut, resep yang masuk ke apotek Kimia Farma No. 255 persentasenya cukup kecil yang resepnya masuk ke apotek. Sedikitnya jumlah resep yang masuk ke apotek Kimia Farma disebabkan antara lain karena ketidak lengkapan atau tidak tersedianya obat yang ditulis oleh dokter dalam resep, dan juga karena banyaknya apotek pesaing yang berada di sekitar apotek Kimia Farma. Melalui pengamatan diperoleh hasil bahwa dari 100% resep yang dihasilkan oleh praktek dokter, hanya 7% yang masuk keapotek Kimia Farma No. 255, selebihnya dikuasai oleh apotek pesaing yang berada di sekitar apotek Kimia Farma No. 255. dari fakta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa apotek Kimia Farma No. 255 mempunyai serapan pasar yang kecil. Perlu dilakukan perbaikanperbaikan manajemen dari apotek seperti mengidentifikasi kebutuhan pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen saat ini, meningkatkan mutu pelayanan apotek, meningkatkan kerja sama dengan dokter serta instansi-
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
instansi atau perusahaan. Sehingga diharapkan apotek Kimia Farma dapat meningkatkan potensi pasarnya menjadi lebih besar bahkan diharapkan dapat menguasai pasar.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 1. Lokasi Apotek Kimia Farma No.255 terletak cukup strategis, karena letaknya yang mudah dijangkau, terletak di pinggir jalan utama, dekat dengan rumah penduduk, pusat perbelanjaan dan praktek dokter. 2. Pelayanan Apotek Kimia Farma No.255 sudah baik tapi masih kurang maksimal, karena kelengkapan perbekalan farmasinya kurang dapat dipenuhi yang disebabkan terlalu banyaknya item obat yang ada. 3. Dari survey yang dilakukan, apotek Kimia Farma No. 255 Medan untuk saat ini mempunyai serapan pasar yang kecil. 4. Apotek
Kimia
Farma
No.
255
belum
sepenuhnya
melakukan
pengidentifikasian terhadap kebutuhan pasar atau konsumen sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen.
5.2. Saran 1. Agar pelanggan tidak merasa kecewa terhadap kekosongan barang/obat sebaiknya Apotek Kimia Farma No.255 lebih memperhatikan lagi dalam hal menentukan jenis barang atau kategori apa yang sering dibutuhkan masyarakat. 2. Apotek Kimia Farma No. 255 sebaiknya mengidentifikasi kebutuhan pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen saat ini, meningkatkan pelayanan kepada konsumen serta lebih meningkatkan kerjasama dengan dokter dan perusahaan sehingga dapat meningkatkan potensi pasar dari apotek Kimia Farma.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Http://www. Kimia Farma.co.id., Diakses tanggal 15 Januari 2008. ISFI. (2004). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 6. 2006/2007. Jakarta: PT. InfoMaster. PT. Kimia Farma. (1990). Panduan Pelayanan Informasi Obat. Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi, (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan 1. Medan : USU Press. Tjay, T.H., Drs. & Rahardja, K., Drs. (2002). Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta : Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Umar, M., Drs, Apt. (2005). Manajemen Apotek Praktis. Jakarta: CV. ArRahman.
Ayu Wahyuni : Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma No. 255 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008