261 •
Barang jadi (nama class diganti menjadi Produk) Produk dipilih sebagai class karena data barang jadi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Gudang setiap minggu.
•
MPS MPS
dipilih
sebagai
class
karena
MPS
merupakan
obyek
yang
diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. •
MRP MRP
dipilih
sebagai
class
karena
MRP
merupakan
obyek
yang
diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. •
Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan produksi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. Sedangkan event yang dipilih dari Event Candidate adalah sebagai berikut:
•
Dicatat
•
Dikonversi
•
Dibuat
•
Disimpan
•
Diplot
•
Dihapus
•
Didata
•
Dipilih
•
Digunakan
262 •
Dicek
•
Dihentikan produksinya
•
Berhenti digunakan
•
Disetujui
4.5.1.2 Event Table
Tabel 4.125 Event Table Class / Event
Bahan Baku
Produk
MPS
MRP
Peramalan
Penjualan
+
+
Dicatat
*
Dikonversi Dibuat
*
*
*
Disimpan
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
+
*
*
Diplot Dihapus Didata
+ *
+ *
*
Dipilih Digunakan
*
*
Dicek Dihentikan produksinya Berhenti digunakan
*
*
Disetujui
LPP
*
*
*
+ +
+ +
263 4.5.1.3 Class Diagram Class Diagram menunjukkan hubungan antar class yang dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 4.22 Class Diagram 4.5.1.4 Statechart Diagram
264 Statechart Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan daur
hidup dari suatu class dimulai dari kondisi awal munculnya class itu sampai kondisi akhir berakhirnya daur hidup class tersebut. Berikut ini adalah Statechart yang dimiliki tiap Class: •
Bahan Baku / dicek
/ didata
/ berhenti_digunakan Active
/ digunakan
Gambar 4.23 Statechart Diagram Bahan Baku •
Produk
Gambar 4.24 Statechart Diagram Produk •
Penjualan
Gambar 4.25 Statechart Diagram Penjualan •
Peramalan
265
Gambar 4.26 Statechart Diagram Peramalan •
MPS
Gambar 4.27 Statechart Diagram MPS
•
MRP
Gambar 4.28 Statechart Diagram MRP
•
LPP
266 / digunakan,dicek
/ dibuat
/ berhenti_digunakan
/ disetujui Active
Active
/ disimpan
Gambar 4.29 Statechart Diagram LPP 4.5.2 Application Domain 4.5.2.1 Use Case Diagram
Sebelum membuat Use case Diagram, dibuat Actor Table yang menggambarkan bagaimana hubungan antara Use case dengan actor yang menggunakannya. Tabel 4.126 Actor Table Use Case Memasukkan data penjualan bulanan Menghitung dan memilih peramalan Mendata produk yang tersisa Mendata bahan baku yang tersisa Membuat MPS Melakukan konversi peramalan mingguan Menghitung Safety Stock Produk Mengisi Detil MPS Membuat MRP Produk Menghitung MRP Produk Membuat MRP Bahan Baku Menghitung Safety Stock Bahan Baku Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Mendata produk yang akan diproduksi Mendata bahan baku yang dibutuhkan Membuat LPP Mengisi Detil LPP
Actors Bagian Marketing
Bagian Produksi
Bagian Gudang
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
267 Dari Actor Table kemudian disusun Use Case Diagram seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini:
Gambar 4.30 Use Case Diagram
268 Untuk setiap use case dijelaskan spesifikasinya secara lebih detil pada tabel berikut ini: Tabel 4.127 Use Case Specification Memasukkan Data Penjualan Bulanan Memasukkan Data Penjualan Historis Use Case: Use case ini dilakukan ketika telah ada data penjualan historis bulanan.Untuk mengakses Menu Penjualan ini maka Bagian Marketing harus membuka Menu Penjualan. Karena dalam penjualan ada lebih dari satu produk yang telah dijual, maka Bagian Marketing dapat mengklik Kode Produk untuk melihat detil penjualan tiap produk. Bagian Marketing dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Marketing kemudian akan memasukkan data penjualan tiap produk ke dalam form. Bagian Marketing dapat menekan tombol Tambah untuk menambah field baru, tombol Edit untuk mengubah file yang sudah dimasukkan sebelumnya, tombol Hapus untuk menghilangkan file yang sudah ada, dan tombol Simpan untuk menyimpan data yang dibuat. Setelah semua field diisi, maka Bagian Marketing akan menekan tombol Konversi untuk mengubah bentuk penjualan ke dalam bentuk penjualan make-to-order dan penjualan make-to-stock. Hasil konversi ini kemudian akan disimpan dengan menggunakan tombol Simpan. Bagian Marketing juga dapat memplot penjualan dengan memilih data penjualan yang diinginkan dan kemudian menekan tombol Plot. Bagian Marketing dapat keluar dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Marketing, UI Penjualan, Penjualan, Produk Function: membuka_UI_Penjualan(), mencari_produk(), memilih_produk(), membuka_field_penjualan(), mengisi_data_penjualan(), konversi(), plot_data_penjualan(), ubah_data_penjualan(), hapus_data_penjualan(), simpan_data_penjualan, exit()
269 Tabel 4.128 Use Case Specification Menghitung dan Memilih Peramalan Menghitung dan Memilih Peramalan Use Case: Peramalan dilakukan oleh Bagian Marketing dan dimulai ketika membuka menu Master Peramalan. Pada menu Master Peramalan Bagian Marketing akan memilih kode produk untuk menampilkan peramalan dari tiap-tiap produk. Bagian Marketing juga dapat mencari kode produk dan nama produk yang diinginkan dengan tombol Search. Kemudian Bagian Marketing akan menekan tombol Import dari Penjualan untuk memasukkan data penjualan historis yang telah dibuat pada menu Penjualan. Selain itu untuk membantu mempermudah analisa terhadap pola data, Bagian Marketing dapat memilih data peramalan yang ada dengan mendrag mouse dan kemudian menekan tombol Plot untuk menampilkan grafik pola datanya. Setelah data historis didapatkan maka Bagian Marketing akan memilih data penjualan yang hendak diramalkan dengan mendrag mouse pada data penjualan tersebut dan kemudian menekan tombol Detil Peramalan. Pada menu Detil Peramalan, Bagian Marketing dapat memilih metode peramalan yang diinginkan dengan menekan tombol Pilih. Kemudian sistem akan menampilkan tingkat error dari masing-masing metode peramalan, dan Bagian Marketing dapat mengklik tiaptiap metode peramalan untuk melihat hasil peramalan yang diinginkan. Setelah mengklik metode peramalan yang dipilih, Bagian Marketing dapat menekan tombol Simpan untuk menyimpan hasil peramalan tersebut ke sistem. Bagian Marketing dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Peramalan. Objects: Bagian Marketing, UI Master Peramalan, UI Detil Peramalan, Penjualan, Peramalan, Detil Peramalan, Produk Function: membuka_UI_Peramalan(), mencari_produk(), memilih_produk(), import_data_penjualan(), membuka_UI_Detil_Peramalan(), memilih_metode_peramalan(), memilih_tingkat_error_terkecil(), menyimpan_hasil_peramalan_yang_dipilih(), plot_hasil_peramalan_terhitung(), exit()
270 Tabel 4.129 Use Case Specification Mendata Produk yang Tersisa Mendata Produk yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata produk yang tersisa pada awal bulan.
Untuk mendata produk maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Produk. Bagian Gudang dapat menambah produk baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data produk yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data produk yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik produk yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Produk untuk menampilkan menu Detil Produk. Pada detil Produk, Bagian Gudang dapat menambah field detil produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus data detil produk dengan menekan tombol Hapus, mengisi atau mengubah data produk yang tersedia dengan menekan tombol Edit, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan.. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Produk. Objects: Bagian Gudang, UI Produk, UI Detil Produk, Produk, Detil Produk Function: membuka_UI_Produk(), mencari_produk(), membuka_field_data_produk(),
mengisi_data_produk(), mengubah_data_produk(), menghapus_data_produk(), menyimpan_data_produk(), membuka_UI_Detil_Produk(), membuka_field_detil_produk(), mengubah_detil_produk(), menghapus_detil_produk(), menyimpan_detil_produk(), exit()
271 Tabel 4.130 Use Case Specification Mendata Bahan Baku yang Tersisa Mendata Bahan Baku yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata bahan baku yang tersisa pada awal bulan. Untuk mendata bahan baku maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Bahan Baku. Bagian Gudang dapat menambah bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data bahan baku yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data bahan baku yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik bahan baku yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Bahan Baku untuk menampilkan menu Detil Bahan Baku. Pada Detil Bahan Baku, Bagian Gudang dapat field detil bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus detil bahan baku dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Gudang juga dapat menekan tombol Edit untuk mengubah detil bahan baku dan memasukkan stok tersisa dari bahan baku. Bagian Gudang juga dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Bahan Baku. Objects: Bagian Gudang, UI Bahan Baku, UI Detil Bahan Baku, Bahan Baku, Detil Bahan Baku Function: membuka_UI_Bahan_Baku(), mencari_bahan_baku(), membuka_field_data_bahan_baku(), mengisi_data_bahan_baku(), mengubah_data_bahan_baku(), menghapus_data_bahan_baku(), menyimpan_data_bahan_baku(), membuka_UI_Detil_Bahan_Baku(), membuka_field_detil_bahan_baku(), mengubah_detil_bahan_baku(), menghapus_detil_bahan_baku, menyimpan_detil_bahan_baku(), exit()
272 Tabel 4.131 Use Case Specification Membuat MPS Membuat MPS Use Case: Use case ini dilakukan untuk membuat MPS baru setiap awal bulan. Untuk
membuat MPS baru maka Bagian Produksi akan membuka menu MPS. Bagian Produksi akan mengklik produk yang diinginkan, dan kemudian melihat field MPS yang ada. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MPS baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MPS yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MPS yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, Produk, MPS Function: membuka_UI_MPS(), mencari_produk(), memilih_produk(),
menambah_MPS(), mengubah_status_MPS(), menghapus_MPS(), menyimpan_MPS(), exit()
273 Tabel 4.132 Use Case Specification Menghitung Safety Stock Produk Menghitung Safety Stock Produk Use Case: Use case ini dilakukan untuk menghitung safety stock yang dibutuhkan untuk
tiap-tiap produk. Bagian Produksi akan membuka menu MPS, mencari produk yang diinginkan, memilih produk yang diinginkan, dan menekan tombol Safety Stock untuk membuka menu Safety Stock. Bagian Produksi dapat memasukkan data penjualan dengan menekan tombol Import dari Penjualan, dan menghapus data penjualan yang telah dimasukkan dengan menekan tombol Hapus. Kemudian Bagian Produksi akan memasukkan nilai percent of service dan percent of stockout pada textbox yang tersedia, kemudian menekan tombol Hitung untuk untuk menghitung nilai safety stock produk. Bagian Produksi dapat menyimpan nilai safety stock yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MPS. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Safety Stock, Produk, Penjualan Function: membuka_UI_MPS(), mencari_produk(), memilih_produk(),
membuka_UI_Safety_Stock_Produk(), mengimport_data_penjualan(), menghapus_data_penjualan(), memasukkan_percent_of_service(), memasukkan_percent_of_stock_out(), menghitung_safety_stock_produk(), exit()
274 Tabel 4.133 Use Case Specification Melakukan Konversi Peramalan Mingguan Melakukan Konversi Peramalan Mingguan Use Case: Use case ini dilakukan untuk mengkonversi nilai peramalan bulanan yang
telah dihitung sebelumnya menjadi nilai peramalan mingguan. Bagian Produksi akan membuka menu MPS, memilih produk yang diinginkan, dan kemudian menekan tombol Detil MPS. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Pada menu Detil MPS Bagian Produksi akan memasukkan nilai peramalan yang telah dibuat sebelumnya dengan menekan tombol Import dari Peramalan. Bagian Produksi dapat memasukkan nilai MS dan KPT pada field yang tersedia dengan menekan tombol Tambah, menghapus field yang sudah diinput dengan menekan tombol Hapus, dan melakukan konversi peramalan, MS, dan KPT per bulan menjadi per minggu dengan menekan tombol Konversi. Nilai yang telah dikonversi tersebut kemudian dapat disimpan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Detil MPS, MPS, Detil MPS, Master Peramalan Function: membuka_UI_MPS(), mencari_produk(), memilih_produk(),
memilih_MPS(), membuka_UI_Detil_MPS(), mengimport_data_peramalan(), membuka_field_detil_konversi(), mengisi_detil_konversi(), menghitung_detil_konversi(), menghapus_detil_konversi(), menyimpan_detil_konversi(), exit()
275 Tabel 4.134 Tabel Use Case Specification Mengisi Detil MPS Mengisi Detil MPS Use Case: Mengisi Detil MPS dilakukan oleh Bagian Produksi ketika memilih menu
MPS, memilih produk yang diinginkan, dan memilih MPS yang diinginkan dari produk yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah memilih produk yang diinginkan dan MPS yang diinginkan, Bagian Produksi kemudian akan menekan tombol Detil MPS. Pada menu Detil MPS, Bagian Produksi dapat mengisi field yang tersedia pada tabel MPS, menambah periode MPS dengan menekan tombol Tambah Periode, menghapus periode MPS dengan menekan tombol Hapus Periode. Kemudian Bagian Produksi akan mengisi field-field detil MPS yang tersedia dan menekan tombol Hitung. Sistem akan melakukan
perhitungan MPS dari field-field yang telah diisi oleh Bagian Produksi, dan Bagian Produksi dapat menyimpan MPS yang telah selesai diisi dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Detil MPS, MPS, Detil MPS, Produk Function: membuka_UI_MPS(), mencari_produk(), memilih_produk(),
memilih_MPS(), membuka_UI_Detil_MPS(), menambah_periode(), menghapus_periode(), mengisi_detil_MPS(), menyimpan_detil_MPS(), exit()
276 Tabel 4.135 Tabel Use Case Specification Membuat MRP Produk Membuat MRP Produk Use Case: Membuat MRP Produk dilakukan oleh Bagian Produksi dengan memilih
menu Master MRP Produk. Bagian Produksi akan mengklik produk yang diinginkan, dan kemudian melihat list MRP yang ada dari tiap produk yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MRP Produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MRP Produk yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP Produk yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MRP Produk, MRP Produk, Produk Function: membuka_UI_MRP_Produk(), mencari_produk(), memilih_produk(),
menambah_data_MPS(), mengubah_data_MPS(), menghapus_data_MPS(), menyimpan_data_MPS(), exit()
277 Tabel 4.136 Tabel Use Case Specification Menghitung MRP Produk Menghitung MRP Produk Use Case: Untuk menghitung MRP yang diinginkan, maka Bagian Produksi harus
membuka menu Master MRP Produk. Bagian Produksi kemudian memilih produk yang diinginkan, kemudian memilih MRP yang diinginkan, dan menekan tombol Detil MRP Produk. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search.Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai gross requirement untuk MRP dengan menekan tombol Import dari MPS. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Hitung untuk melakukan perhitungan netting guna menentukan net requirement dari bahan baku . Sistem akan menampilkan perhitungan dari MRP Produk.
Bagian Produksi dapat menghapus MRP yang telah dihitung dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama atau menekan tombol Kembali ke MPS. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Produk, UI Detil MRP Produk, MRP
Produk, Detil MRP Produk, Produk, MPS Function: membuka_UI_MRP_Produk(), mencari_produk(), memilih_produk(),
memilih_MRP(), membuka_UI_Detil_MRP_Produk(), mengisi_detil_MRP(), mengimport_MPS(), menghitung_netting(), menghapus_detil_MPR(), menyimpan_detil_MRP(), exit()
278 Tabel 4.137 Tabel Use Case Specification Membuat MRP Bahan Baku Membuat MRP Bahan Baku Use Case: Membuat MRP Bahan Baku dilakukan oleh Bagian Produksi dengan memilih
menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi akan mengklik bahan baku yang diinginkan, dan kemudian melihat field MRP yang ada dari tiap bahan baku yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MRP Bahan Baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MRP Bahan Baku yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP Bahan Baku yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MPS atau menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Bahan
Baku Function: membuka_UI_MRP_Bahan_Baku(), mencari_bahan_baku(),
memilih_bahan_baku(), menambah_data_MRP(), mengubah_data_MRP(), menghapus_data_MRP(), menyimpan_data_MRP(), exit()
279 Tabel 4.138 Tabel Use Case Specification Menghitung Safety Stock Bahan Baku Menghitung Safety Stock Bahan Baku Use Case: Untuk menghitung safety stock yang dibutuhkan untuk bahan baku maka Bagian Produksi harus membuka menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi kemudian memilih bahan baku yang diinginkan dari daftar bahan baku yang tersedia, kemudian sistem akan menampilkan daftar MRP dari tiap-tiap bahan baku yang dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Kemudian Bagian Produksi memilih MRP dari daftar MRP, dan menekan tombol Detil MRP Bahan Baku. Sistem akan membuka menu Detil MRP Bahan Baku, dan Bagian Produksi dapat memasukkan produk yang diinginkan dengan menekan tombol Import Produk. Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai persentase safety stock bahan baku dengan menekan tombol Edit, menghapus nilai persentase dengan menekan tombol Hapus, dan menghitung safety stock bahan baku dengan menekan tombol Hitung Safety Stock Bahan Baku.. Kemudian Bagian Produksi akan menyimpan nilai safety stock yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MRP Bahan Baku. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, UI Detil MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Detil MRP Bahan Baku, Produk, Bahan Baku Function: membuka_UI_MRP_Bahan_Baku(), mencari_bahan_baku(), memilih_bahan_baku(), memilih_MRP(), membuka_UI_Detil_MRP_Bahan_Baku(), mengimport_produk(), menghapus_produk(), mengisi_persentase_safety_stock_bahan_baku(), mengubah_persentase_safety_stock_bahan_baku(), menghitung_safety_stock_bahan_baku(), menyimpan_data_safety_stock_bahan_baku(), menyimpan(), exit()
280 Tabel 4.139 Tabel Use Case Specification Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Use Case: Untuk menghitung dan memilih MRP yang diinginkan, maka Bagian Produksi harus membuka menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi kemudian memilih bahan yang diinginkan, kemudian memilih MRP yang diinginkan, dan menekan tombol Detil MRP. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi dapat memasukkan perbandingan antara bahan baku dengan produk dengan memasukkan nilai pada textbox yang tersedia dan kemudian menekan tombol Ubah. Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai gross requirement untuk MRP Bahan Baku dengan menekan tombol Import dari MRP Produk. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Netting untuk melakukan perhitungan netting guna menentukan net requirement dari bahan baku. Setelah memperoleh nilai netting tersebut sistem akan melakukan perhitungan Peterson Silver untuk menentukan apakah Bagian Produksi dapat menggunakan metode MRP Statik ataupun Dinamik. Bagian Produksi kemudian memilih metode-metode MRP yang diinginkan, dan kemudian menekan tombol Hitung. Sistem akan menampilkan perhitungan dari metode-metode MRP yang telah dipilih oleh Bagian Produksi sebelumnya, berikut biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing MRP, dan Bagian Produksi dapat memilih metode yang diinginkan dengan mengklik checkbox yang tersedia pada tiap metode dan kemudian menekan tombol Pilih. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke MRP Bahan Baku. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, UI Detil MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Detil MRP Bahan Baku, Bahan Baku, Produk, MRP Produk Function: membuka_UI_MRP_Bahan_Baku(), mencari_bahan_baku(), memilih_bahan_baku(), memilih_MRP_bahan_baku(), membuka_UI_Detil_MRP_Bahan_Baku(), mengisi_perbandingan(), mengimport_data_MRP_Produk(), mengisi_detil_MRP(), menghitung_netting(), memilih_dan_menghitung_metode_MRP(), memilih_detil_MRP_dengan_metode(), exit()
281 Tabel 4.140 Use Case Specification Mendata Produk yang Akan Diproduksi Mendata Produk yang Akan Diproduksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata produk yang akan diproduksi pada
awal bulan. Untuk mendata produk maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Produk. Bagian Gudang dapat menambah produk baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data produk yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data produk yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik produk yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Produk untuk menampilkan menu Detil Produk. Pada detil Produk, Bagian Gudang dapat menambah field detil produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus data detil produk dengan menekan tombol Hapus, mengisi atau mengubah data produk yang dibutuhkan dengan menekan tombol Edit, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Produk. Objects: Bagian Gudang, UI Produk, UI Detil Produk, Produk, Detil Produk Function: membuka_UI_Produk(), mencari_produk(), membuka_field_data_produk(),
mengisi_data_produk(), mengubah_data_produk(), menghapus_data_produk(), menyimpan_data_produk(), membuka_UI_Detil_Produk(), membuka_field_detil_produk(), mengubah_detil_produk(), menghapus_detil_produk(), menyimpan_detil_produk(), exit()
282 Tabel 4.141 Use Case Specification Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan Mendata Bahan Baku yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata bahan baku yang dibutuhkan pada awal bulan. Untuk mendata bahan baku maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Bahan Baku. Bagian Gudang dapat menambah bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data bahan baku yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data bahan baku yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik bahan baku yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Bahan Baku untuk menampilkan menu Detil Bahan Baku. Pada Detil Bahan Baku, Bagian Gudang dapat menambah field detil bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus detil bahan baku dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Gudang juga dapat menekan tombol Edit untuk mengubah detil bahan baku dan memasukkan stok yang tersedia dari bahan baku. Bagian Gudang juga dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Bahan Baku. Objects: Bagian Gudang, UI Bahan Baku, UI Detil Bahan Baku, Bahan Baku, Detil Bahan Baku Function: membuka_UI_Bahan_Baku(), mencari_bahan_baku(), membuka_field_data_bahan_baku(), mengisi_data_bahan_baku(), mengubah_data_bahan_baku(), menghapus_data_bahan_baku(), menyimpan_data_bahan_baku(), membuka_UI_Detil_Bahan_Baku(), membuka_field_detil_bahan_baku(), mengubah_detil_bahan_baku(), menghapus_detil_bahan_baku, menyimpan_detil_bahan_baku(), exit()
283 Tabel 4.142 Use Case Specification Membuat Laporan Perencanaan Produksi Membuat Laporan Perencanaan Produksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk membuat Laporan Perencanaan Produksi.
Bagian Produksi harus membuka menu LPP terlebih dahulu. Bagian Produksi kemudian memilih produk yang diinginkan untuk dibuatkan laporan perencanaan produksinya dengan memilih produk yang diinginkan pada field yang tersedia. Sistem kemudian akan menampilkan laporan perencanaan produksi dari produk yang dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi lalu menekan tombol Tambah untuk membuat laporan baru. Bagian Produksi dapat menekan tombol Edit untuk mengubah laporan yang telah dibuat sebelumnya, dan menekan tombol Hapus untuk menghapus laporan yang telah dibuat. Bagian Produksi dapat menyimpan laporan perencanaan produksi yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI LPP, LPP, Produk Function: membuka_UI_LPP(), mencari_produk(), memilih_produk(),
menambah_data_LPP(), mengubah_status_LPP(), menghapus_data_LPP(), menyimpan_data_LPP, exit()
284 Tabel 4.143 Use Case Specification Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk mengisi detil laporan perencanaan produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bagian Produksi harus membuka menu LPP terlebih dahulu dan memilih produk yang diinginkan pada field yang tersedia. Sistem kemudian akan menampilkan laporan perencanaan produksi dari produk yang telah dipilih. Bagian Produksi kemudian memilih laporan yang diinginkan, dan menekan tombol Detil Laporan untuk melihat laporan dalam bentuk yang lebih detil. Bagian Produksi dapat menekan tombol Import Peramalan untuk memasukkan data peramalan, Hapus Peramalan untuk menghapus data peramalan, dan Simpan Peramalan untuk menyimpan data peramalan. Bagian Produksi juga dapat memilih data peramalan dengan mendrag mouse pada field-field peramalan dan kemudian menekan tombol Plot untuk membuat grafik peramalan. Kemudian Bagian Produksi akan menekan tombol Import MPS untuk memasukkan data MPS, Hapusuntuk menghapus MPS yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MPS ke dalam Laporan. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Import MRP Produk untuk memasukkan data MRP Produk, Hapus untuk menghapus MRP yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MRP ke dalam laporan. Untuk menambah tabel MRP Bahan Baku yang dibutuhkan, Bagian Produksi dapat menekan tombol Tambah Tabel MRP, dan untuk menghapus tabel MRP Bahan Baku yang tidak dibutuhkan maka Bagian Produksi akan menekan tombol Hapus Tabel MRP. Bagian Produksi juga dapat menekan tombol Import MRP Bahan Baku untuk memasukkan data MRP Bahan Baku, Hapus untuk menghapus MRP yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MRP ke dalam laporan. Setelah semua data yang dibutuhkan telah dimasukkan ke dalam laporan, Bagian Produksi dapat menekan tombol Cetak untuk mencetak laporan, dan menekan tombol Simpan untuk menyimpan laporan yang telah disusun.
Objects: Bagian Produksi, UI LPP, UI Detil LPP, Peramalan, MPS, MRP Produk, MRP Bahan Baku, LPP, Detil LPP, Produk Function: membuka_UI_MPS(), mencari_produk(), memilih_produk(), memilih_LPP(), membuka_UI_Detil_LPP(), mengimport_data_peramalan(), menghapus_data_peramalan(), menyimpan_data_peramalan(), memplot_data_peramalan(), mengimport_data_MPS(), menghapus_data_MPS(), menyimpan_data_MPS(), mengimport_data_MRP_produk(), menghapus_data_MRP_produk(), menyimpan_data_MRP_produk(), menambah_tabel_MRP(), menghapus_tabel_MRP(), mengimport_data_MRP_bahan_baku(), menghapus_data_MRP_bahan_baku(), menyimpan_data_MRP_bahan_baku(), menyimpan_detil_LPP(), mencetak_detil_LPP(), exit()
285 4.5.2.2 Function List Function List digunakan untuk mendaftarkan semua fungsi yang dapat dijalankan
oleh sistem informasi ini yang menjadikan sebuah model sistem berguna bagi actor. Dalam sistem ini akan diberikan beberapa fungsi yang penting, diantaranya : Tabel 4.144 Function List No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 33. 34. 35. 36.
Function Membuka_UI_Penjualan() Mencari_produk() Memilih_produk() Konversi() Plot_data_penjualan() Simpan_data_penjualan() Membuka_UI_Peramalan() Mengimport_data_penjualan() Membuka_UI_Detil_Peramalan() Memilih_metode_peramalan() Memilih_tingkat_error() Menyimpan_hasil_peramalan_yang_dipilih() Plot_hasil_peramalan_terhitung(0 Membuka_UI_Produk() Menyimpan_data_produk() Membuka_UI_Detil_Produk() Menyimpan_detil_produk() Membuka_UI_Bahan_Baku() Mencari_data_bahan_baku() Menyimpan_data_bahan_baku() Membuka_UI_Detil_Bahan_Baku() Menyimpan_detil_bahan_baku() Membuka_UI_MPS() Memilih_MPS() Membuka_UI_Detil_MPS() Mengimport_data_peramalan(0 Menghitung_detil_konversi(0 Menambah_periode() Menghapus_periode() Menghitung_detil_MPS() Menyimpan_detil_MPS() Membuka_UI_MRP_Produk() Menyimpan_data_MRP_Produk() Memilih_MRP_Produk() Membuka_UI_Detil_MRP_Produk() Mengimport_MPS() Menghitung_netting()
Complexity Simple Simple Simple Medium Medium Simple Simple Simple Simple Medium Simple Medium Medium Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Medium Medium Medium Medium Medium Simple Simple Simple Simple Simple Medium
Type Read Read Read Compute Compute Update Read Read Read Read, Compute Read Read, Update Compute Read Update Read Update Read Read Update Read Update Read Read Read Read Update Update Update Compute Update Read Update Read Read Read Compute
286 No 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.
Function Menyimpan_detil_MRP() Membuka_UI_MRP_Bahan_Baku() Membuka_UI_Detil_MRP_Bahan_Baku() Menyimpan_data_MRP_bahan_baku() Mengimport_produk() Menghitung_safety_stock_bahan_baku() Menyimpan_data_safety_stock_bahan_baku() Menyimpan() Memilih_MRP_Bahan_Baku() Mengimport_data_MRP_Produk() Menghitung_Netting() Memilih_dan_menghitung_metode_MRP() Memilih_detil_MRP_dengan_metode() Membuka_UI_LPP() Menyimpan_data_LPP() Mengimport_data_MRP_Bahan_Baku() Menyimpan_data_LPP() Mencetak_detil_LPP()
Complexity Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Medium Simple Simple Medium Medium Medium Simple Simple Simple Simple Simple
Type Update Read Read Update Read Compute Update Update Read Read Compute Read, Compute Read,Update Read Update Read Update Read
4.5.2.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram ini akan menjelaskan apa yang dilakukan pengguna secara detail saat berinteraksi dengan sistem pada setiap use case yang ada. Berikut adalah Sequence Diagram yang ada dalam sistem ini:
287 •
Sequence Memasukkan Data Penjualan Bulanan
Gambar 4.31 Sequence Memasukkan Data Penjualan Bulanan
•
Sequence Menghitung dan Memilih Peramalan
288
Gambar 4.32 Sequence Menghitung dan Memilih Peramalan
•
Sequence Mendata Produk yang Tersisa
289
Gambar 4.33 Sequence Mendata Produk yang Tersisa
•
Sequence Mendata Bahan Baku yang Tersisa
290
Gambar 4.34 Sequence Mendata Bahan Baku yang Tersisa
291 •
Sequence Membuat MPS
Gambar 4.35 Sequence Membuat MPS
•
Sequence Menghitung Safety Stock Produk
292
Gambar 4.36 Sequence Menghitung Safety Stock Produk
•
Sequence Melakukan Konversi Peramalan Mingguan
293
Gambar 4.37 Sequence Melakukan Konversi Peramalan Mingguan
•
Sequence Mengisi Detil MPS
294
Gambar 4.38 Sequence Mengisi Detil MPS •
Sequence Membuat MRP Produk
295
Gambar 4.39 Sequence Membuat MRP Produk
•
Sequence Menghitung MRP Produk
296
Gambar 4.40 Sequence Menghitung MRP Produk
•
Sequence Membuat MRP Bahan Baku
297
Gambar 4.41 Sequence Membuat MRP Bahan Baku
•
Sequence Menghitung Safety Stock Bahan Baku
298
Gambar 4.42 Sequence Menghitung Safety Stock Bahan Baku •
Sequence Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku
299
Gambar 4.43 Sequence Menghitung dan Memilih MRP •
Sequence Mendata Produk yang Akan Diproduksi
300
Gambar 4.44 Sequence Mendata Produk yang Akan Diproduksi
•
Sequence Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan
301
Gambar 4.45 Sequence Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan
•
Sequence Membuat Laporan Perencanaan Produksi
302
Gambar 4.46 Sequence Membuat Laporan Perencanaan Produksi
•
Sequence Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi
303
Gambar 4.47 Sequence Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi 4.5.2.4 Navigation Diagram
304
Gambar 4.48 Navigation Diagram 4.5.3 Architecture Design 4.5.3.1 Criteria
305 Berikut ini adalah prioritas-prioritas dari criteria yang diinginkan dari arsitektur sistem informasi yang dikembangkan: Tabel 4.145 Criteria Sistem Criteria Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Flexible Testable Comprehensible Reusable Portable Interoperable
Very Important √
Important
Less Irrelevant Important
Easily fulfilled
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Alasan penilaian terhadap criteria tersebut dijelaskan di bawah ini: 1. Usable
Adalah kemampuan sistem untuk beradapatasi dengan situasi organisasi, tugas dan hal–hal teknis. Dalam hal ini, sistem harus dirancang agar sesuai dengan proses perencanaan produksi perusahaan secara teknis. Mengingat kesesuaian antara sistem berikut kemudahan penggunaannya dalam perencanaan produksi perusahaan, maka penilaian untuk criteria ini adalah very important.
2. Secure
306 Adalah kemampuan untuk melakukan pencegahan terhadap akses yang tidak berwenang. Karena perencanaan produksi berikut produk dan bahan baku yang terkait di dalamnya merupakan rahasia perusahaan, maka faktor keamanan dalam bentuk pencegahan akses tersebut diberikan penilaian important. Alasan mengapa tidak diberikan nilai very important adalah bahwa sistem ini akan diakses menggunakan WAN (Wide Area Network), sehingga secara jaringan pun sudah cukup aman. 3. Efficient
Adalah penggunaan secara ekonomis terhadap fasilitas technical platform. Hal ini terkait dengan software dan hardware yang dibutuhkan
oleh sistem agar dapat berjalan. Mengingat bahwa sistem ini dikembangkan dalam platform desktop application, seharusnya tidak membutuhkan technical platform yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, penilaian untuk
kriteria ini adalah important, bukan very important, mengingat bahwa efisiensi memang penting, tetapi bukan merupakan kunci utama dari sistem tersebut. 4. Correct
Adalah sesuai dengan kebutuhan, yaitu apakah sistem tepat guna dalam
memecahkan
permasalahan
perencanaan
produksi.
Karena
perencanaan produksi sangat terkait dengan perhitungan yang spesifik dan kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat pada kesalahan perencanaan produksi secara keseluruhan, maka untuk criteria ini diberikan penilaian very important. 5. Reliable
307 Adalah ketepatan dalam melakukan suatu fungsi. Karena sistem ini akan menggantikan perencanaan produksi yang sebelumnya bersifat manual menggunakan kertas, maka ketepatan dalam melakukan fungsi perencanaan tersebut dinilai sangat penting. Sehingga penilaian untuk criteria ini adalah very important. 6. Maintainable
Adalah kemampuan untuk perbaikan sistem yang rusak. Karena perawatan terhadap sistem harus selalu dilakukan, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah bahwa perbaikan sistem yang skalanya cukup besar akan
dilakukan oleh bagian pengembangan sistem, bukan oleh bagian IT perusahaan, sehingga untuk criteria ini diberikan penilaian important. 7. Testable
Adalah penempatan biaya untuk memastikan sistem bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Sistem harus dapat diuji coba pada lingkungan perusahaan beserta hardware serta software yang terkait. Karena sistem menggunakan PC perusahaan yang relatif mirip dengan kondisi uji coba, maka biaya yang dikeluarkan dalam pengetesan sistem tidak boleh terlalu besar. Oleh karena itu, penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah bahwa proses bisnis yang terkait dalam sistem ini hanyalah sebagian kecil, yaitu perencanaan produksi. Oleh karena itu perusahaan tidak mempermasalahkan berapa biaya yang akan ditimbulkan oleh pengetesan
308 sistem tersebut. Namun mengingat biaya yang dibutuhkan tidak boleh terlalu besar, maka penilaiannya adalah important. 8. Flexible
Adalah kemampuan untuk modifikasi sistem yang berjalan. Karena perencanaan produksi sifatnya selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi yang dilakukan oleh perusahaan, maka sistem harus dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Oleh karena itu, penilaian untuk criteria tersebut adalah very important. 9. Comprehensible
Adalah usaha yang diperlukan untuk memperoleh pengertian akan suatu sistem. Karena sistem ini harus mudah dimengerti oleh pengguna sehingga seluruh bagian perusahaan yang terkait di dalam sistem tidak perlu belajar terlalu lama untuk memahami dan menggunakan sistem, maka penilaian untuk criteria ini adalah very important. 10. Reusable
Adalah potensi untuk menggunakan sistem pada bagian sistem lain yang saling berhubungan. Karena pada saat ini permasalahan perusahaan sebagian besar adalah pada perencanaan produksi, dan belum ada indikasi dari pihak manajemen untuk menghubungkan sistem ini dengan sistem lainnya, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah karena saat dikembangkan tidak ada indikasi dari pihak manajemen bahwa sistem tersebut akan dihubungkan dengan sistem lainnya. Namun karena di masa
309 mendatang kemungkinan tersebut selalu ada, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. 11. Portable
Adalah kemampuan sistem untuk dapat dipindahkan ke technical platform yang lain. Karena sifat perpindahan sistem di perusahaan tersebut
jarang terjadi, namun di masa mendatang kemungkinan perubahan technical platform tersebut selalu ada, maka untuk criteria ini diberikan
penilaian important. Alasan mengapa tidak diberikan penilaian very important karena kemungkinan perpindahan technical platform tersebut
cukup kecil. Perusahaan akan membuat ERP (Enterprise Resource Planning) dibanding melakukan perpindahan technical platform, namun
kemungkinan pun selalu ada, sehingga diberikan nilai important. 12. Interoperable
Adalah kemampuan untuk merangkai sistem ke dalam sistem yang lain. Penilaian untuk kriteria ini adalah important, mengingat adanya peluang untuk mengembangkan sistem lainnya yang dihubungkan dengan sistem yang telah dirancang saat ini. Tetapi karena sifatnya masih sebatas cita-cita, maka penilaiannya adalah important, bukan very important.
310 4.5.3.2 Component Diagram Component Diagram menggambarkan bagaimana hubungan antara komponen-
komponen program. Pola arsitektur yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi ini menggunakan pola Client-Server. Client ini berupa komputer PC, dimana seluruh data ditempatkan pada server. Model arsitektur Client-Server yang digunakan adalah Centralized Data.
Client Bagian Marketing
Client Bagian Produksi
UI_marketing
UI_produksi
F_marketing
F_produksi
Client Bagian Gudang
Server
UI_gudang Model
F_gudang
Gambar 4.49 Component Diagram
311 Alasan mengapa dipilih pola arsitektur tersebut dibandingkan dengan pola arsitektur lainnya adalah sebagai berikut: •
Karena server (database) yang digunakan hanya satu untuk dipakai keseluruhan client. Hal tersebut akan menghemat biaya, sekaligus mempermudah dalam database management system. Mungkin diperlukan server cadangan sebagai
cadangan apabila server utama down, namun secara prinsip server yang digunakan cukup satu, mengingat sistem ini tidak terlalu luas cakupannya. •
Function yang diletakkan di client akan membantu pemrosesan data, mengingat
sistem informasi yang dirancang adalah menggunakan desktop application dan dihubungkan dengan WAN (Wide Area Network). Maka, traffic yang terjadi adalah sedang, mengingat apabila function diletakkan di server maka akan memperberat kerja sistem informasi, terutama pada jam-jam sibuk. •
Server hanya terdiri dari database tanpa adanya functions, kecuali functions yang
dibutuhkan untuk Database Management System. Dengan meletakkan model hanya pada server, maka kemungkinan terjadinya duplikasi data cukup kecil. Bandingkan dengan pola arsitektur lainnya yang meletakkan model pada client (atau yang disebut dengan local model) dan pada server (atau yang disebut dengan common model). Kemungkinan terjadinya duplikasi data pada local model dan common model cukup besar. Oleh karena itu, model hanya akan
diletakkan di server yang akan dipanggil oleh client setiap dibutuhkan.
312 4.5.3.3 Deployment Diagram :Client Bagian Marketing
:Client Bagian Produksi UI_Produksi
UI_Marketing
F_Marketing
F_Produksi
SI_Marketing
SI_Produksi
Printer
:Client Bagian Gudang
UI_Gudang :Server
SI_Server
UI_Server
F_Gudang
SI_Gudang Model : Microsoft Access 2003
Gambar 4.50 Deployment Diagram
313 4.5.4
Component Design
4.5.4.1 Model Component
Hasil dari aktivitas model component adalah revised class Diagram. Revisi terdiri dari penambahan attribut dan class baru yang dibutuhkan.
Gambar 4.51 Revised Class Diagram 4.5.4.2 Function Component
314 Pada tahap ini, event-event yang dapat dipisahkan dari class akan direvisi dan dikeluarkan dalam class menjadi function component.
Gambar 4.52 Function Component 4.6 Perancangan Database
Perancangan database yang akan digunakan di dalam sistem didasarkan pada revised class diagram yang ada. Sehingga setiap class yang ada dapat diwakilkan oleh
315 4.6 Perancangan Database
Perancangan database yang akan digunakan di dalam sistem didasarkan pada revised class diagram yang ada. Sehingga setiap class yang ada dapat diwakilkan oleh
sebuah tabel yang akan menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan class tersebut. Berikut adalah tabel-tabel yang ada di dalam database:
Tabel 4.146 Database Penjualan Field
Tipe Data
Panjang
No_Penjualan
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Diedit Tahun Bulan Penjualan_Total Persen_MtS Persen_MtO Penjualan_MtS Penjualan_MtO
String String Date Date Date Integer Integer Integer Integer Integer
5 15 8 4 2 7 3 3 7 7
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
Tabel 4.147 Database Peramalan Field
Tipe Data
Panjang
No_Peramalan1
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Diedit Tahun Bulan Penjulan_MtS Peramalan
String String Date Date Date Integer Integer
5 15 8 4 2 7 7
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
316 Tabel 4.148 Database Detil Peramalan Field
Tipe Data
Panjang
No_Peramalan2
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Diedit MAE MAPE MSE Kriteria Tahun Bulan
String String Date Integer Integer Integer String Date Date
5 15 8 7 7 7 8 4 2
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
Tabel 4.149 Database Produk Field Kode_Produk Nama_Produk Safety_Stock Tgl_Diedit
Tipe Data String String Integer Date
Panjang 5 15 7 8
Keterangan Primary Key
Tabel 4.150 Database Detil Produk Field No_Produk
Kode_Produk Nama_Produk Tahun Bulan Minggu Stock_Tersisa Stock_Dibutuhkan
Tipe Data
Panjang
Integer
5
String String Date Date Date Integer Integer
5 15 4 2 2 7 7
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
317 Tabel 4.151 Database LPP Field
Tipe Data
Panjang
No_LPP
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk Tanggal_Produk_Diedit No_Laporan Tgl_Dicek Pembuat Persetujuan Status
String String Date String Date String String Status
5 15 8 5 8 15 10 15
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
Foreign Key
Tabel 4.152 Database Detil LPP Field No_Laporan Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Diedit Pembuat Tahun Bulan Peramalan No_MRP Periode1 No_MPS Periode2
Tipe Data String String String Date String Date Date Integer String String String String
Panjang 5 5 15 8 15 4 2 7 5 10 5 10
Keterangan Primary Key Foreign Key
Foreign Key Foreign Key
Tabel 4.153 Database MPS Field
Tipe Data
Panjang
Kode_MPS
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk On_Hand Safety_Stock Tgl_Produk_Diedit Tgl_MPS_Diedit No_MPS Pembuat Status
String String Integer Integer Date Date String String String
5 15 7 7 4 4 5 15 15
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
318 Tabel 4.154 Database Detil MPS Field No_MPS Kode_Produk Nama_Produk Tgl_MPS_diedit Tahun Bulan Peramalan DTF PTF Safety_Stock Deskripsi Periode_Perencanaan BoM_UoM
Tipe Data Integer String String Date Date Date Integer Integer Integer Integer String Integer String
Panjang 5 5 15 8 4 2 7 7 7 7 15 7 15
Keterangan Primary Key Foreign Key
Tabel 4.155 Database MRP Produk Field
Tipe Data
Panjang
Kode_MRP
Integer
5
Kode_Produk Nama_Produk Safety_Stock On_Hand Tgl_Produk_Diedit Tgl_MRP_Dibuat No_MRP Pembuat Status
String String Integer Integer Date Date String String String
5 15 7 7 8 8 5 15 15
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
319 Tabel 4.156 Database Detil MRP Produk Field No_MRP Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Dibuat Part_No BoM_UoM Lead_Time Safety_Stock_Produk Deskripsi On_Hand Order_Policy Periode Gross_Requirement
Tipe Data String String String Date Integer String Integer Integer String Integer String Integer Integer
Panjang 5 5 15 8 7 15 7 7 15 7 15 7 7
Keterangan Primary Key Foreign Key
Tabel 4.157 Database MRP Bahan Baku Field
Tipe Data
Panjang
Kode_MRP
Integer
5
Kode_Bahan_Baku Nama_Bahan_Baku Lot_Size Lead_Time Safety_Stock On_Hand Tgl_Bahan_Baku_Diedit Tgl_MRP_Dibuat No_MRP Pembuat Metode Status
String String Integer Integer Integer Integer Date Date String String String String
5 15 7 7 7 7 8 8 5 15 15 15
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
Foreign Key
320 Tabel 4.158 Database Detil MRP Bahan Baku Field
No_MRP Kode_Produk Nama_Produk Tgl_Dibuat Safety_Stock Part_No BoM_UoM Lead_Time Safety_Stock_Bahan_Baku Deskripsi On_Hand Order_Policy Periode Gross_Requirement
Tipe Data String String String Date Integer Integer String Integer Integer String Integer String Integer Integer
Panjang 5 5 15 8 7 7 15 7 7 15 7 15 7 7
Keterangan Primary Key Foreign Key
Tabel 4.159 Database Bahan Baku Field Kode_Bahan Nama_Bahan Biaya_Pesan Biaya_Simpan Tgl_Diedit Lead_Time Safety_Stock Supplier
Tipe Data String String Long Long Date Integer Integer String
Panjang 5 15 12 12 8 7 7 15
Keterangan Primary Key
Tabel 4.160 Database Detil Bahan Baku Field
Tipe Data
Panjang
No_Bahan
Integer
5
Kode_Bahan Nama_Bahan Tgl_Diedit Tahun Bulan Minggu Stock_Tersedia Stock_Dibutuhkan
String String Date Date Date Date Integer Integer
5 12 8 2 2 2 7 7
Keterangan Primary Key, berupa autonumber Foreign Key
321 4.7 Perancangan Program
Desain menu yang digunakan adalah menggunakan tipe pull down menu. Menu ini belum aktif bila pengguna belum berhasil login ke dalam sistem. 1. Menu Login
Gambar 4.53 Menu Login Untuk masuk ke dalam sistem, pertama kali pengguna harus login terlebih dahulu. Pengguna harus memasukkan NIP dan Password. Apabila Pengguna memasukkan NIP dan Password yang benar, maka pengguna akan masuk ke dalam menu utama sistem. Apabila pengguna salah memasukkan NIP dan Password, maka akan muncul pesan kesalahan. Pengguna juga dapat melihat keterangan tentang sistem dengan menekan tombol About.
322 2. Menu Utama
Gambar 4.54 Menu Utama Menu utama menampilkan menu-menu yang bisa diakses oleh pengguna. Menu Penjualan dan Master Peramalan dapat diakses oleh Bagian Marketing. Menu MPS, MRP Produk, MRP Bahan Baku, dan menu LPP dapat diakses oleh Bagian Produksi. Sedangkan Bagian Gudang hanya dapat mengakses menu Produk dan Bahan Baku. Pengguna juga dapat keluar dari sistem dengan menggunakan tombol Logout. Pada menu utama juga ditampilkan Status yang berisi informasi-informasi yang berguna bagi pengguna, misalnya pada bulan berjalan belum dimasukkan data penjualan, atau ada data penjualan baru sehingga peramalan dapat dilakukan.
323 3. Menu Penjualan
Gambar 4.55 Menu Penjualan Menu Penjualan digunakan oleh Bagian Marketing untuk memasukkan data penjualan terbaru. Pada menu ini, Bagian Marketing akan memasukkan data penjualan untuk setiap produk yang ada. Menu ini juga memiliki fitur untuk melakukan pencarian produk yang diinginkan untuk memudahkan pengguna. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah melakukan konversi penjualan make-to-stock dan make-to-order, serta menampilkan grafik penjualan dari data penjualan yang diinginkan. Menu ini juga memiliki Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Marketing, misalnya tanggal berjalan telah mendekati akhir bulan, sementara belum ada
data penjualan apapun yang dimasukkan oleh Bagian Marketing.
324 4. Menu Master Peramalan
Gambar 4.56 Menu Master Peramalan Menu Master Peramalan akan digunakan oleh Bagian Marketing untuk membuat peramalan terhadap data penjualan. Menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian terhadap produk yang diinginkan. Apabila Bagian Marketing memilih produk yang diinginkan, maka menu ini akan menampilkan peramalan dari produk yang dipilih. Menu ini juga memiliki Status yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, misalnya ada data penjualan baru yang telah dimasukkan, sehingga Bagian Marketing harus membuat peramalan terhadap data penjualan tersebut.
325 5. Menu Detil Peramalan
Gambar 4.57 Menu Detil Peramalan
Menu Detil Peramalan digunakan oleh Bagian Marketing untuk melakukan perhitungan peramalan dari data penjualan yang telah dimasukkan dari menu Peramalan. Menu ini memiliki fitur untuk memilih metode peramalan yang diinginkan. Menu ini juga digunakan untuk melakukan perhitungan peramalan dari setiap metode yang dipilih, serta menghitung tingkat error dari masing-masing peramalan.
326 6. Menu MPS
Gambar 4.58 Menu MPS
Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat jadwal produksi (Master Production Schedule) baru. Menu ini memiliki fitur pencarian yang dapat membantu pengguna untuk mencari produk yang diinginkan. Pada menu ini juga terdapat Status yang menampilkan informasi kepada pengguna, misalnya bulan berjalan akan berakhir, sehingga pengguna harus membuat suatu MPS baru.
327 7. Menu Hitung Safety Stock
Gambar 4.59 Menu Hitung Safety Stock
Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menghitung nilai safety stock produk yang dibutuhkan untuk perencanaan produksi. Bagian Produksi dapat mengimport data penjualan dari database Penjualan untuk melakukan perhitungan nilai safety stock produk tersebut. Setelah data safety stock produk dihitung, maka akan
disimpan ke database Produk.
328 8. Menu Detil MPS
Gambar 4.60 Menu Detil MPS
Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi dan menghitung detil MPS yang telah dibuat pada menu MPS. Sebelum mengisi dan menghitung detil MPS, maka Bagian Produksi akan menggunakan menu ini untuk melakukan konversi peramalan, MS, dan KPT per bulan terlebih dahulu menjadi peramalan, MS, dan KPT per minggu. Setelah melakukan konversi maka Bagian Produksi akan menggunakan mengisi dan menghitung detil MPS yang digunakan. Data tersebut kemudian akan disimpan ke database Detil MPS.
329 9. Menu Master MRP Produk
Gambar 4.61 Menu Master MRP Produk
Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat MRP Produk baru. Menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian terhadap produk yang diinginkan. Setelah Bagian Produksi memilih produk, maka menu akan menampilkan daftar MPS yang sudah ada. Bagian Produksi dapat menambahkan MRP baru. Menu ini juga memiliki Status untuk memberikan informasi kepada pengguna, misalnya ada MPS baru yang telah dibuat, sehingga Bagian Produksi harus membuat MRP Produk.
330 10. Menu Detil MRP Produk
Gambar 4.62 Menu Detil MRP Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi detil MRP Produk yang telah dibuat sebelumnya di Menu MRP Produk. Bagian Produksi akan mengisi data-data detil MRP Produk, dan menu ini memiliki fitur untuk mengimport data-data yang dibutuhkan untuk menyusun MRP Produk dari database MPS. Kemudian menu ini akan menghitung detil MRP yang telah diisi, dan data mengenai detil MRP Produk akan disimpan ke database Detil MRP Produk.
331 11. Menu Master MRP Bahan Baku
Gambar 4.63 Menu Master MRP Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat MRP Bahan Baku Baru. Menu ini juga dilengkapi fitur untuk melakukan pencarian bahan baku yang diinginkan. Setelah bahan baku dicari dan dipilih, maka menu ini akan menampilkan MRP Bahan Baku dari bahan baku yang telah dipilih sebelumnya. Bagian Produksi dapat menambah MRP baru pada menu ini. Menu ini juga memiliki fitur Status yang akan memberikan informasi kepada Bagian Produksi, misalnya ada MRP Produk baru yang telah dibuat, sehingga Bagian Produksi harus membuat MRP Bahan Baku.
332 12. Menu Detil MRP Bahan Baku
Gambar 4.64 Menu Detil MRP Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menghitung nilai safety stock bahan baku maupun untuk mengisi dan menghitung detil MRP Bahan Baku. Menu ini memiliki fitur untuk mengimport produk dari database Produk, juga untuk mengimport data MRP Produk dari database MRP Produk. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah metode MRP yang dapat dipilih oleh Bagian Produksi untuk memilih metode perhitungan MRP yang diinginkan. Kemudian menu ini dapat menghitung metode MRP yang diinginkan yang telah dipilih oleh Bagian Produksi.
333 13. Menu Produk
Gambar 4.65 Menu Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mendata produk yang dimiliki oleh perusahaan. Menu ini memiliki fitur untuk mencari produk yang diinginkan. Bagian Gudang dapat menambahkan data produk baru dengan menggunakan menu ini. Pada menu ini juga terdapat fitur Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Gudang, misalnya informasi telah dibuat MRP Produk baru sehingga Bagian Gudang harus mendata produk secara periodik.
334 14. Menu Detil Produk
Gambar 4.66 Menu Detil Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mengisi detil produk yang dimiliki oleh perusahaan. Bagian Gudang dapat mengisi stok yang tersedia, yang merupakan stok tersisa dari produksi pada periode sebelumnya. Bagian Gudang juga dapat mengisi stok yang akan diproduksi, yang diperoleh dari MRP Produk yang telah disusun. Menu ini juga memiliki fitur Status yang memberikan informasi kepada Gudang, misalnya ada data produksi yang telah direncanakan melalui MRP Produk sehingga Bagian Gudang harus mendata produk secara periodik.
335 15. Menu Bahan Baku
Gambar 4.67 Menu Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mendata bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Menu ini memiliki fitur untuk mencari bahan baku yang diinginkan. Bagian Gudang dapat menambahkan data bahan baku baru dengan menggunakan menu ini. Pada menu ini juga terdapat fitur Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Gudang, misalnya informasi telah dibuat MRP Bahan Baku baru sehingga Bagian Gudang harus mendata bahan baku secara periodik.
336 16. Menu Detil Bahan Baku
Gambar 4.68 Menu Detil Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mengisi detil bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Bagian Gudang dapat mengisi stok yang tersedia, yang merupakan stok tersisa dari produksi pada periode sebelumnya. Bagian Gudang juga dapat mengisi stok yang dibutuhkan untuk periode mendatang, yang diperoleh dari MRP Bahan Baku yang telah disusun. Menu ini juga memiliki fitur Status yang memberikan informasi kepada Gudang, misalnya ada data kebutuhan bahan baku yang telah direncanakan melalui MRP Bahan Baku sehingga Bagian Gudang harus melakukan pemesanan.
337 17. Menu LPP
Gambar 4.69 Menu LPP Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menyusun laporan perencanaan produksi. Laporan perencanaan produksi ini disusun per produk, dan menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian produk yang diinginkan. Setelah produk yang diinginkan telah dipilih oleh Bagian Produksi, maka menu ini akan menampilkan laporan-laporan yang telah disusun sebelumnya. Bagian Produksi juga dapat menambahkan laporan baru. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah Status, yang memberikan informasi kepada Bagian Produksi, misalnya telah disusun peramalan baru, MRP produk baru, dan MRP bahan baku baru, sehingga laporan harus dibuat.
338 18. Menu Detil LPP 1
Gambar 4.70 Menu Detil LPP 1
Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi detil LPP dari laporan yang telah dibuat sebelumnya pada menu LPP. Menu ini memiliki fitur import untuk memasukkan data yang akan ditampilkan pada laporan perencanaan produksi.
339 18. Menu Detil LPP 2
Gambar 4.71 Menu Detil LPP 2
Merupakan sambungan dari Menu Detil LPP 1 yang dipisah karena keterbatasan halaman, terutama apabila data MRP Bahan Baku yang hendak dimasukkan ke dalam laporan cukup banyak. Memiliki fungsi yang sama dengan menu Detil LPP 1, dan memiliki fitur cetak untuk melakukan pencetakan Laporan Perencanaan Produksi yang dibutuhkan bagi pihak manajemen.
340 4.8 Usulan Penerapan
Berikut akan dibahas mengenai kebutuhan, syarat dan kondisi agar sistem informasi dapat digunakan di perusahaan. Mulai dari kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak dan penjelasannya. 4.8.1 Perangkat keras
Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.161 Spesifikasi Minimum Perangkat Keras Perangkat Keras
Server
Client
Switch Printer
Penjelasan
Spesifikasi Minimum
Server digunakan untuk menyimpan - Processor Intel Pentium IV : 1.5 Ghz database. Semua proses pengolahan Memory DDR 256 MB data dilakukan di server dan server akan menangani beberapa client - Harddisk 7.200 RPM 40 GB - 10/100 MBPS LAN secara sekaligus. - Router - Processor Intel Pentium IV : 1.5 Ghz - Memory SDRAM 512 MB - Harddisk 20 GB Client cukup menggunakan desktop - 10/100 MBPS LAN (untuk PC untuk menjalankan aplikasi koneksi ke jaringan) - LAN Card / USB Port - Modem (optional) - Kabel LAN Berfungsi untuk menghubungkan - Minimum 12 port seluruh jaringan yang ada. Digunakan untuk memprint laporan. - 10 PPS (Page per second)
Yang perlu diperhatikan adalah Switch dapat digunakan untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN menggunakan provider khusus. Untuk menentukan jalur koneksi antar cabang (misalnya kantor pusat dengan pabrik), perusahaan harus menggunakan provider, misalnya menggunakan Lintas Arta ataupun Biznet.
341 Alasan mengapa dalam sistem informasi ini digunakan WAN (Wide Area Network) dan tidak menggunakan internet secara tidak langsung membandingkan
keunggulan WAN dibandingkan internet, yang antara lain adalah sebagai berikut: •
Transfer ataupun akses data lebih cepat, karena jalur WAN tersedia khusus untuk perusahaan, sementara internet terkoneksi ke seluruh dunia.
•
Pada jam-jam sibuk, penggunaan internet akan cukup sulit karena bandwith yang tersedia hampir penuh. Padahal perusahaan membutuhkan suatu transmisi data yang cepat.
•
Keamanan lebih terjamin, karena WAN tersebut khusus dibuat untuk internal perusahaan, sehingga orang luar yang tidak memiliki otorisasi tidak dapat masuk ke dalam WAN tersebut.
4.8.2 Perangkat lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan di tiap komputer agar sistem ini dapat berjalan ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Tabel 4.162 Spesifikasi Perangkat Lunak Sistem
Spesifikasi Minimum
Server
- Windows XP Professional SP 2 - .Net Framework - Microsoft Access 2003
Client
-
Windows XP Professional / Home Edition SP 2 .Net Framework Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Access 2003
342 4.8.3 Pengguna
Pengguna sistem informasi pemesanan bahan baku ini adalah Bagian Produksi, Bagian Gudang dan Bagian Marketing. Diharapkan para pengguna dapat menggunakan sistem informasi ini setelah mendapatkan training-training yang dibutuhkan. Untuk maintenance program ini dapat diserahkan ke staff IT yang terdapat di perusahaan
apabila perbaikannya tidak terlalu besar. Apabila terjadi perbaikan yang besar, maka tim proyek akan melakukan maintanance sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan. Pada sistem ini, setiap bagian perusahaan yang dilibatkan dalam sistem ini dapat menunjuk satu atau dua orang yang berperan sebagai penginput data. Misalnya dari Bagian Marketing ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, untuk Bagian Gudang ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, dan Bagian Produksi ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, sementara karyawan lainnya dapat melakukan aktivitas bisnis perusahaan secara fisik.
4.9 Rencana Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall
Rencana pengembangan sistem yang dibuat adalah dengan mengikuti model Waterfall. Pada rencana pengembangan sistem yang disusun dalam penulisan ini, model
pengembangan sistem tidak dapat mengikuti model pengembangan sistem beriorientasi obyek, karena pada model pengembangan berorientasi obyek dilakukan penggunaan kembali dari modul-modul sistem yang sudah ada dan disimpan ke dalam database pihak pengembang. Karena pada pengembangan sistem yang dilakukan penulis tidak ada modul-modul yang digunakan ulang dari yang telah dibuat sebelumnya, maka model pengembangan sistem yang dilakukan mengikuti model Waterfall.
343 Pada
model
pengembangan
ini,
dilakukan
penyesuaian
dalam
tahap
pengembangan, khususnya dalam tahap Design dan Development. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tahap Analysis, Design (perancangan) dan Development (pengembangan) yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD), sementara tahap lainnya tetap mengikuti panduan model Waterfall. Tahapan dari model Waterfall ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
Gambar 4.72 Tahapan Metode Waterfall
Sedangkan perencanaan proyek untuk pengembangan sistem informasi ditunjukkan oleh Gantt Chart di bawah ini:
Gambar 4.73 Gantt Chart untuk Rencana Pengembangan Sistem
344 Dari rencana pengembangan sistem yang digambarkan dengan Gantt Chart, dilihat bahwa pada saat penulisan skripsi ini, tahap Requirement Definition, Analysis, Design, dan Coding telah selesai dilakukan, dan tahap System Testing sedang dilakukan.
Untuk melakukan pengembangan sistem tersebut, sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: •
Manajer Proyek: Bapak Jati Munandar (Manajer IT Perusahaan)
•
System Analyst merangkap Software Quality Assurance: Nicholas (selaku
penulis) •
Programmer: Nicholas dan Seraphine
•
Database Administrator: Bapak Hendra (karyawan Bagian IT Perusahaan)
•
Lead user yang dilibatkan dalam proyek: o Bapak Tedy Harsono (wakil dari Bagian Marketing) o Bapak Dwi (wakil dari Bagian Produksi) o Bapak Handoko (wakil dari Bagian Gudang)
Dengan total sumber daya manusia yang dilibatkan adalah 7 orang, dimana 2 orang berasal dari luar perusahaan, dan 5 orang berasal dari dalam perusahaan. 4.9.1 Requirement Definition
Pada tahap ini tim pengembang akan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dari pengguna. Detil mengenai definisi kebutuhan-kebutuhan tersebut telah dijelaskan pada sub bab 4.4.1 (Analisis Sistem Berjalan) dari penulisan skripsi ini. Yang perlu diperhatikan adalah kompleksitas sistem ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan yang telah dicatat dan didefinisikan, dan menentukan berapa alokasi sumber daya manusia berikut waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem tersebut. Karena sistem
345 tersebut sifatnya tidak kompleks, maka jumlah tim proyek sebanyak 7 orang dirasa cukup untuk mengembangkan sistem tersebut. Total waktu yang dibutuhkan adalah 14 hari (dua minggu), sesuai dengan apa yang telah terjadi di lapangan. Waktu dua minggu merupakan waktu yang dilakukan untuk pengamatan proses bisnis yang sifatnya masih manual. Pada tahap ini, tim proyek mengamati aktivitas-aktivitas fisik yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Kendala yang diperoleh adalah lokasi kantor dan pabrik yang terpisah cukup jauh, yang mana lokasi kantor adalah di Jakarta, sementara lokasi pabrik adalah di Pingit, Ambarawa, Jawa Tengah. Karena lokasi yang terpisah inilah ditambah dengan harus dibuat janji terlebih dahulu dengan karyawan yang hendak diamati proses bisnisnya agar tidak mengganggu aktivitas perusahaan, maka waktu yang dibutuhkan menjadi 14 minggu. Pada tahap ini sumber daya manusia yang dilibatkan adalah Manajer Proyek, System Analyst, dan Lead User. 4.9.2 Analysis
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan yang telah dicatat dan didefinisikan sebelumnya. Analisis yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang akan dipenuhi oleh sistem, dan bagaimana implikasi kebutuhan-kebutuhan tersebut terhadap model awal software yang akan dibuat. Analisis mengenai kebutuhan-kebutuhan tersebut telah dijelaskan secara detil pada sub bab 4.4.2 (Analisis Sistem Usulan) dari penulisan skripsi ini. Jumlah sumber daya yang dibutuhkan adalah satu orang, yaitu penulis sebagai System Analyst, dengan rekomendasi dan usulan-usulan yang diberikan oleh Programmer, Manajer Proyek, dan Lead User.
346 Tahap ini memakan waktu 6 hari kerja (satu minggu), mengingat harus ada trade off dengan pengguna sistem mengenai kebutuhan-kebutuhan apa saja yang akan
dipenuhi oleh sistem. Tujuannya agar walaupun sistem tidak terlalu kompleks (dan akan menyulitkan penulis dalam menyusun skripsi), namun sistem harus memiliki fungsionalitas yang cukup baik. Tahap ini telah selesai dilakukan ketika skripsi ini ditulis. 4.9.3 Design
Tahap ini melibatkan definisi secara detil mengenai input, output, dan prosedur pemrosesan, termasuk di dalamnya struktur dan database, struktur software, dan lain sebagainya. Untuk detil perancangan telah dijelaskan pada sub bab 4.5 (Perancangan Sistem Informasi Berdasarkan Metode Object-Oriented dengan Model UML). Tahap ini memakan waktu 9 hari, dengan catatan perancangan dilakukan secara profesional tanpa adanya kesalahan dari sisi konsep. Sumber daya yang dilibatkan dalam tahap ini adalah System Analyst (penulis) dengan masukan dan usulan yang diberikan oleh Programmer. Pada penerapannya, tahap ini mundur menjadi 14 hari, mengingat ada konsep yang harus diperbaiki dari sistem. Namun waktu yang digunakan untuk perbaikan ini bersamaan waktunya dengan Coding, sehingga tidak ditulis secara detil pada rencana pengembangan. 4.9.4 Coding
Pada tahap ini, rancangan yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Yang termasuk di dalam tahap ini adalah inspeksi yang dilakukan oleh Manajer Proyek, pengetesan unit yang dilakukan dalam tiap function yang disusun pada bahasa
347 pemrograman, dan pengetesan integrasi dari satu modul ke modul lainnya. Pada tahap ini, coding yang dilakukan adalah pembuatan database dan pembuatan software. Sumber daya yang dilibatkan adalah penulis dengan dibantu oleh programmer profesional (Seraphine). Waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah 14 hari, mengingat ada pergantian bahasa pemrograman dari ASP menjadi VB karena kekurangan dukungan pemrograman web-based terhadap sistem yang dibuat, ditambah pengetesan yang dilakukan dari tiap-tiap fungsi selama coding dilakukan. 4.9.5 System Testing
Tahap ini dilakukan setelah tahap Coding selesai, dengan tujuan untuk menemukan error dan bug yang terdapat di sistem. Pengujian yang dilakukan adalah dengan black box testing, yaitu pengujian input dan output dengan beberapa pengujian white box testing untuk fungsi-fungsi yang sifatnya perhitungan dan sensitif (seperti
perhitungan MRP Produk dan Bahan Baku). Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengujian adalah 6 hari, dan dalam penulisan skripsi ini, tahap System Testing telah dipenuhi sebesar 10%. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam System Testing adalah penulis selaku Programmer dan System Analyst, serta Seraphine selaku Programmer profesional. Pengujian dilakukan baik terhadap coding untuk setiap modul, user interface, maupun integrasi database.
Setelah System Testing selesai dilakukan, sistem harus disetujui oleh Manajer Proyek terlebih dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
348 4.9.6 Installation and Conversion
Setelah tahap pengujian selesai dilakukan dan disetujui oleh Manajer Proyek, maka tahap selanjutnya adalah melakukan instalasi program aplikasi yang telah disusun. Karena sebelumnya tidak ada sistem informasi yang akan digantikan oleh sistem informasi yang dibuat mengingat bahwa proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan masih manual, maka tidak perlu dilakukan konversi sistem. Yang perlu dilakukan adalah konversi data, yaitu memasukkan data-data manual yang dibutuhkan ke dalam sistem. Waktu yang dibutuhkan untuk tahap ini adalah 7 hari, mengingat bahwa ada lokasi kantor dan pabrik yang berbeda. Setelah instalasi dan konversi selesai dilakukan pun harus dilakukan pengujian tambahan untuk melihat apakah sistem mengalami masalah saat dijalankan di lingkungan perusahaan. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah Manajer Proyek, System Analyst, Programmer, dan Database Administrator. 4.9.7 Operation and Maintenance
Setelah tahap instalasi dan konversi selesai dilakukan, dilakukan tahap operasi dan perawatan sistem. Walaupun sebenarnya tahap ini dilakukan selama beberapa tahun atau sampai generasi baru dari sistem informasi akan diterapkan (misalnya penambahan fitur ataupun perluasan cakupan dari sistem), namun yang dimasukkan dalam rencana adalah tahap operation dan maintenance yang perlu diamati oleh orang-orang di luar perusahaan, khususnya System Analyst dan Programmer. Pada tahap ini, operasi dan perawatan yang diamati adalah sebesar 7 hari atau satu minggu. Pada 7 hari tersebut penulis dan Programmer profesional akan mengamati aktivitas bisnis perusahaan yang dijalankan dengan sistem. Apabila terjadi kesalahan, maka akan dilakukan perbaikan yang sifatnya corrective.
349 Setelah 7 hari, System Analyst dan Programmer profesional akan meninggalkan perusahaan. Namun apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki oleh bagian perusahaan, System Analyst dan Programmer dapat dipanggil untuk melakukan perbaikan. Pada tahap ini juga dilakukan pelatihan bagi pengguna sistem. Pelatihan tersebut ditujukan untuk mengajarkan fitur-fitur sistem kepada pengguna, dan lebih lanjut untuk membiasakan pengguna dalam melakukan sistem. Mengingat bahwa jumlah pengguna yang akan mengakses sistem ini jumlahnya cukup sedikit, yaitu sekitar 3-6 orang, dimana satu bagian perusahaan yang terkait dalam sistem (Marketing, Produksi, dan Gudang) memiliki satu hingga dua orang perwakilan yang akan menggunakan sistem, maka waktu pelatihan dapat dilakukan sejalan dengan tahap Operation and Maintenance.