Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
Perlunya mengelola permintaan
Permintaan thdp barang atau jasa adalah awal dari semua kegiatan SC Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan thdp barang/jasa tidak mudah diketahui sebelum terjadi Di sisi lain, banyak aktivitas yang sudah haru dikerjakan sebelum permintaan teridentifikasi Shg tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari kegiatan peramalan Pada banyak kasus, pola permintaan sulit dipenuhi secara efektif oleh SC proaktif mengelola permintaan
Peramalan Vs Pengelolaan permintaan Peramalan permintaan : mengestimasi besarnya permintaan thdp barang/jasa pada suatu periode dan wilayah pemasaran tertentu Pengelolaan permintaan (demand management) : secara aktif meyakinkan bahwa profil permintaan pelanggan memiliki pola yang halus shg mudah dan efisien untuk dipenuhi Peramalan permintaan reaktif Pengelolaan permintaan proaktif
Peramalan Vs Pengelolaan permintaan Peramalan permintaan : melihat permintaan sebagi input yang sudah “given” Pengelolaan permintaan : melihat bahwa input tersebut harus diubah polanya terlebih dahulu sebelum masuk ke peramalan, perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, produksi, dan pengiriman ke pelanggan
Demand management
Demand forecasting
Production planning
Production
Pemenuhan pesanan
Delivery
Instrumen untuk mengelola permintaan Mengelola
permintaan berarti mengubah pola permintaan shg memiliki pola yang lebih menguntungkan bagi supply chain Beberapa cara yang bisa digunakan oleh supply chain untuk mempengaruhi pola permintaan 1. 2. 3. 4.
Promosi Pricing Shelf management Deal structure
Promosi Misal : iklan di media cetak atau elektronik Sudah teruji efektivitasnya untuk meningkatkan volume penjualan selama periode tertentu Bagi SC, promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih sulit dipenuhi
Promosi dilakukan pada saat permintaan lesu dan efek promosi relatif cepat terhadap reaksi pasar SC mendapat pola permintaan yang lebih rata Promosi dilakukan pada saat permintaan tinggi SC akan menghadapi permintaan yang lebih fluktuatif
Pricing Memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar promosi Misal : - tarif telepon lebih mahal di siang hari - potongan harga produk yang tidak laku di akhir musim jual - potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran
Shelf manag. & Deal structure Shelf management : posisi dan penempatan barang di supermarket - berpengaruh terhadap penjualan barang tersebut Deal structure : persetujuan jual beli - boleh tidaknya produk dikembalikan - term pembayaran - perlindungan harga, garansi, dll
Demand manag. & ongkos2 SC
Dalam memenuhi permintaan yang fluktuatif, perusahaan menggunakan strategi yang diputuskan pada tingkat perencanaan jangka menengah - Aggregat planning : perencanaan pada tingkat agak kasar (waktu maupun satuan produk) - Sales and operations planning (SOP) : antara pihak produksi dan penjualan
Keputusan pada tingkatan agregat atau SOP - Apa yang diproduksi, berapa, dan kapan (satuan aggregat) - Jumlah pekerja perlu ditambahi atau dikurangi - Banyaknya jam lembur yang akan digunakan - Banyaknya produk yang diperoleh dari subkontrak
Menangani permintaan yang fluktuatif 1. Strategi kapasitas / strategi chase - Penambahan/pengurangan jumlah operator/pegawai - Penggunaan jam lembur - Mensubkontrakkan sebagian produksi ke pihak lain 2. Strategi inventori / strategi level - Beroperasi pada kapasitas tetap - Menimbun persediaan pada saat permintaan rendah, dan menggunakannya pada saat permintaan tinggi 3. Strategi backlog/lost sales memenuhi sebagian 4. Strategi Hybrid kombinasi beberapa strategi
Model rencana aggregat
Parameter mencakup : harga jual produk, biaya-biaya satuan, nilai parameter awal (tenaga kerja dan inventori awal), kecepatan produksi, dan jumlah hari kerja dalam satu periode
Variabel (tiap periode) jumlah tenaga kerja yang direkrut/dilepaskan, jumlah produksi, jam lembur, produk yang disubkotrakkan, persediaan, dan jumlah backlog
Fungsi tujuan : memaksimumkan profit atau meminimumkan biaya Kendala Terkait dengan kapasitas produksi, permintaan, keseimbangan jumlah tenaga kerja, dan kendala lain yang relevan
Efek promosi pada rencana aggregat Contoh : diketahui data sebuah perusahaan Data-data harga dan kapasitas sumberdaya
- harga jual $ 40/unit
- inventory awal 1000 unit
- tenaga kerja awal 80 pekerja - jam lembur maksimum 10 jam/bulan -Jumlah hari kerja 20 hari/ bulan
- jam kerja reguler 8 jam/hari
Data-data biaya -b. material $10/unit - b. penyimpanan $2/unit/bulan - b. kekurangan $5/unit/bulan - b. Rekrut baru $300/pekerja - b. Pengurangan $500/pekerja
- jam kerja 4jam/unit - biaya jam reguler $4/jam - biaya lembur $6/jam - biaya subkontrak $30/unit
Rencana skenario
A = rencana produksi berdasar permintaan tahun lalu B = rencana produksi dengan skenario promosi pada bulan januari
- menurunkan harga jual menjadi $39/unit - perusahaan mengantisipasi peningkatan permintaan 10% pada bulan januari dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bln berikutnya
C = rencana produksi dengan skenario promosi pada bulan april - menurunkan harga jual menjadi $39/unit - perusahaan mengantisipasi peningkatan permintaan 10% pada bulan april dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bln berikutnya
Demand management dan biaya Supply chain Contoh Permintaan Januari 1600 Pebruari 3000 Maret 3200 April 3800 Mei 2200 Juni 2200
Rencana produksi agregat awal Keterangan t bulan H jumlah tenaga kerja yang direkrut L jumlah tenaga kerja yang dilepas W jumlah tenaga kerja yang bekerja O jumlah jam lembur I jumlah persediaan sisa S jumlah permintaan yang tidak terpenuhi C jumlah produk yang disubkontrakkan P jumlah unit yang diproduksi
Rencana produksi agregat awal t 0 1 2 3 4 5 6
H 0 0 0 0 0 0 0
L 0 15 0 0 0 0 0
W 80 65 65 65 65 65 65
O 0 0 0 0 0 0 0
Cost $422.275 Profit $217.725
I S 1000 0 1983 0 1567 0 950 0 0 267 117 0 500 0
C 0 0 0 0 0 0 0
P 0 2583 2583 2583 2583 2583 2583
Efek promosi pada agregat Misalnya promosi pada bulan Januari dengan menurunkan harga jual menjadi $39, mengakibatkan peningkatan penjualan 10% pada bulan Januari, dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bulan berikutnya. Permintaan Januari 3000 Pebruari 2400 Maret 2560 April 3800 Mei 2200 Juni 2200
Rencana produksi agregat promosi bulan Januari t 0 1 2 3 4 5 6
H 0 0 0 0 0 0 0
L 0 15 0 0 0 0 0
W 80 65 65 65 65 65 65
O 0 0 0 0 0 0 0
Cost $421.915 Profit $221.485
I S 1000 0 610 0 820 0 870 0 0 320 90 0 500 0
C 0 0 0 0 0 0 0
P 0 2610 2610 2610 2610 2610 2610
Efek promosi pada agregat Misalnya promosi pada bulan April dengan menurunkan harga jual menjadi $39, mengakibatkan peningkatan penjualan 10% pada bulan April, dan forward buying sebesar 20% dari permintaan 2 bulan berikutnya. Permintaan Januari 1600 Pebruari 3000 Maret 3200 April 5060 Mei 1760 Juni 1760
Rencana produksi agregat awal t 0 1 2 3 4 5 6
H 0 0 0 0 0 0 0
L 0 14 0 0 0 0 0
W 80 66 66 66 66 66 66
O 0 0 0 0 0 0 0
I S 1000 0 2047 0 1693 0 1140 0 0 1273 0 387 500 0
Cost $438.857 Profit $211.283
C 0 0 0 0 0 0 0
P 0 2647 2647 2647 2647 2647 2647
Perbandingan Keuntungan, Tingkat Persediaan, dan kekurangan Skenario
Inventory
Shortage
Keuntungan
Tanpa Promosi Promosi Januari Promosi April
6117
267
217.725
3890
320
221.485
6380
1660
211.283
Kesimpulan Perusahaan seharusnya proaktif mengelola permintaan supaya permintaan lebih mudah dipenuhi dan biaya menjadi lebih rendah Pengelolaan bisa membuat permintaan lebih stabil, atau sebaliknya Fluktuasi permintaan yang tinggi mengakibatkan biaya-biaya menjadi tinggi
Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment (CPFR) Untuk mengurangi perbedaan antara ramalan yang dibuat oleh dua atau lebih pelaku pada supply chain Kemudian secara bersama-sama menentukan kebijakan replenishment
CPFR pada industri ritel
Strategy & Planning menentukana product mix and placement, membuat rencana event
Demand & Supply Management membuat proyeksi permintaan pelanggan, order, dan kebutuhan pengiriman selama horizon perencanaan
Execution melakukan pemesanan, pengiriman, penyimpanan produk di rak ritel, transaksi, serta pembayaran
Analysis memonitor perencanaan dan eksekusi. Sebagai dasar melakukan perbaikan berkelanjutan