LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA
BAHASA INGGRIS SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM PEWAYANGAN: STUDI KASUS DALANG I MADE SIDIA DALAM FESTIVAL WAYANG INTERNASIONAL PADA PKB XXX
Oleh : Nyoman Lia Susanthi (Ketua) Ni Wy. Suratni (Anggota) I Dewa Ketut Wicaksana (Anggota) Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomer: 114/I.5.2/PG/2009, tanggal 13 November 2008
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR
Tahun 2009 i
HALAMAN PENGESAHAN Usul Penelitian Dosen Muda Dana DIPA Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2009 1. Judul Penelitian
:
Bahasa Inggris sebagai Media Komunikasi dalam Pewayangan: Studi Kasus Dalang I Made Sidia dalam Festival Wayang Internasional pada PKB XXX
2. Bidang Ilmu 3. Ketua Peneliti a. Nama lengkap dengan gelar b. Jenis Kelamin c. Pangkat /Golongan d. Jabatan Fungsional e. Fakultas f. Bidang Ilmu yang diteliti 4. Jumlah Tim Penelitian 5. Lokasi Penelitian 6. Kerjasama dengan instansi lain 7. Jangka Waktu Penelitian 8. Biaya Penelitian
:
Sastra dan Seni
: : : : : : : : : : :
Nyoman Lia Susanthi, SS. Perempuan Penata Muda TK I, III/a. Asisten Ahli Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Seni Pedalangan 2 orang Gianyar dan sekitarnya 10 Bulan Rp. 8.000.000,00 (Delapan Juta Rupiah) Denpasar, 6 Desember 2009
Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar
Ketua Peneliti,
I Ketut Garwa, SSn., M.Sn. NIP. 19681231 199603 1 007
Nyoman Lia Susanthi, SS. NIP. 19821024 200604 2 002
Mengetahui, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISI Denpasar
Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum. NIP. 19571231 198601 1 002
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, berkat asung wara nugrahaNya, penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Penelitian ini membahas tentang Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Di era global ini, bahasa, dalam hal ini bahasa Inggris, telah menjadi media yang sangat ampuh untuk penyebaran budaya ke seluruh dunia. Termasuk seni budaya pewayangan yang kini dikemas dengan beragam inovasi, termasuk menyelipkan bahasa Inggris dalam pementasannya. Hal ini tampak saat pelaksanaan Festival Wayang Internasional dalam PKB ke XXX. Selain untuk lebih menarik wisatawan berkunjung ke Bali, juga untuk dapat memberikan informasi dan berkomunikasi dengan wisatawan asing. Dengan demikian tampak sangat jelas bahwa bahasa Inggris sebagai media komunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk desiminasi budaya. Atas terlaksana dan selesainya penelitian ini, penulis aturkan terima kasih dan rasa hormat disampaikan kepada : 1. Bapak Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, atas kepercayaan dan bantuan dana; 2. Bapak Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) ISI Denpasar dan staffnya, atas informasi dan kelancaran administrasi; 3. Bapak Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, atas kepercayaan dan motivasinya; 4. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan Seni Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, atas kesempatan dan motivasinya; 5. Bapak I Made Sidia, SSP., atas ketulusan beliau dijadikan narasumber sekaligus obyek penelitian ini. Demikian juga para dalang, informan, senior dan sahabat di Jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar yang tak dapat disebutkan satupersatu, telah banyak membantu melancarkan penyelesaian penulisan ini; 6. Bapak I Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum., dan saudari Ni Wy. Suratni, SSn., sebagai anggota peneliti, keduanya tak terhingga jerih payahnya penelitian ini;
iii
merampungkan
7. Suami tercinta, Ketut Hery Budiyana, seluruh keluarga yang memberikan dorongan tak terhingga demi rampungnya penelitian ini. Disadari bahwa, penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan, tentu harapan penulis mudahmudahan tulisan ini bermanfaat. Semoga…
Denpasar, 6 Desember 2009 Penulis.
iv
Abstrak Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Di era global ini, bahasa, dalam hal ini bahasa Inggris, telah menjadi media yang sangat ampuh untuk penyebaran budaya ke seluruh dunia. Termasuk seni budaya pewayangan yang kini dikemas dengan beragam inovasi, termasuk menyelipkan bahasa Inggris dalam pementasannya. Hal ini tampak saat pelaksanaan Festival Wayang Internasional dalam PKB ke XXX. Selain untuk lebih menarik wisatawan berkunjung ke Bali, juga untuk dapat memberikan informasi dan berkomunikasi dengan wisatawan asing. Dengan demikian tampak sangat jelas bahwa bahasa Inggris sebagai media komunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk desiminasi budaya. Kata Kunci: bahasa Inggris, komunikasi, wayang, festival
Abstrac Language is a tool or culture realization that utilized by human for communication or associatetion mutually, through writing, speaking, or movement (body language), with aim is to convey heart meaning or willingness to sombody or others. At this global era, languange in this case English language, become media that really effective for spreading of culture to all around the world. Including shadow puppet culture is now to be packed by many innovations, including insert English language in its staging. It appears while International Shadow Puppet Festival in the 30th Bali Arts Festival. Besides for developing tourist to visit Bali, the event also to give information and communication with international tourist. Observable thus very clear that English language as communication media that has important character to spread the culture. Key word: English language, communication, wayang, festival
v
DAFTAR ISI JUDUL.................................................................................................................... KATA PENGANTAR............................................................................................ ABSTRAK.............................................................................................................. DAFTAR ISI...........................................................................................................
i ii iii iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian………………………………….................
1 1 3 4 6
BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENELITIAN................................ 2.1 Kajian Sumber……………………………………………….............. 2.1.1 Sumber Pustaka………………………………………………… 2.1.2 Sumber Discografi……………………………………………... 2.2 Metode Penelitian................................................................................. 2.2.1 Tahap Penentuan Subjek dan objek Penelitian………………… 2.2.2 Tahap Pengumpulan Data……………………………………… 2.2.2.1 Jenis Data untuk Pendekatan Kualitatif………............... 2.2.2.2 Alat Pengambilan Data atau Informasi ………............... 2.2.2.3 Metode Observasi……………………………………… 2.2.2.4 Metode Partisipasi........................................................... 2.2.2.5 Metode Wawancara/Interview......................................... 2.2.2.6 Kajian Dokumen.............................................................. 2.2.3 Tahap Analisis Data…………………......................................... 2.2.4 Penyajian Hasil Analisis Data..................................................... 2.3 Jadwal Pelaksanaan…………………………………………………... 2.4 Prakiraan Biaya………………………………………………............... 2.5 Personalia Peneliti……………………………………………...............
7 7 7 9 9 10 11 11 11 12 12 12 13 13 14 15 16 17
BAB III Profil Dalang I Made Sidia, SSP.............................................................. 3.1 Latar Belakang dalang I Made Sidia..................................................... 3.2 Riwayat Hidup...................................................................................... 3.2.1 Identitas........................................................................................ 3.2.2 Pengalaman Berkesenian............................................................. 3.2.3 Pengalaman Pementasan Internasional........................................ 3.2.4 Kolaborasi Internasional ............................................................. 3.3 Proses Menjadi Dalang Berbahasa Inggris ..........................................
19 19 24 24 26 26 28 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………… 4.1 Peran Bahasa Dalam Pewayangan ....................................................... 4.1.1 Peran Bahasa .............................................................................. 4.1.2 Seni Pewayangan ....................................................................... 4.2 Peran Bahasa Inggris Sebagai Media Komunikasi .............................. 4.2.1 Hubungan Kebudayaan dan Bahasa ........................................... 4.2.2 Hubungan Pariwisata dan Bahasa .............................................. 4.3 Peran Bahasa Inggris Sebagai Media Komunikasi dalam Festival
33 33 33 37 39 39 40 42
vi
Wayang Internasional Pada PKB XXX ............................................... 4.4 Analisa Bahasa Inggris Dalam Pertunjukan Wayang Inovasi ’Asta Brata’ Dalang I Made Sidia ................................................................. 4.4.1 Pilihan Kata ................................................................................. 4.4.2 Tata Bahasa (Grammar) ............................................................. 4.4.3 Pelafalan (Pronounciation) ......................................................... 4.5 Jenis Bahasa Inggris yang Digunakan ................................................. 4.6 Hambatan Menjadi Dalang Berbahasa Inggris ....................................
46 47 48 50 53 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 55 5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 55 5.2 Saran …....…………………………………………………………… 56 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. LAMPIRAN-LAMPIRAN.……………………………………………................ - Foto-foto.……………………………………………………….......................... - Transkrip Wayang Inovatif ’Asta Brata’ Pada PKB XXX ……………..............
vii
60 61 62 69
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Representasi budaya global dunia dewasa ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara peran bahasa-bahasa dunia dengan proses munculnya suatu budaya menjadi budaya global. Uraian-uraian yang disampaikan oleh Alaistar Pennycook dalam bukunya The Cultural Politics of English as an International Language mengindikasikan bahwa bahasa, dalam hal ini bahasa Inggris, telah menjadi alat yang sangat ampuh untuk menyebarkan budaya penutur bahasa tersebut ke seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional tidak tersaingi oleh bahasa-bahasa dunia lainnya dalam rentang waktu yang cukup lama. Sementara bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk komunikasi, kerjasama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Begitupula
seorang
dalang
saat
melakukan
pertunjukan
wayang
akan
menggunakan bahasa lisan. Sesuai dengan fungsinya, pertunjukan di Bali dapat dikatakan mempunyai fungsi ganda yaitu: sebagai pelengkap upacara dan berfungsi sebagai hiburan (Sumandi, 1990: 8). Dalam pertunjukan wayang 1
tradisional Bali, biasanya dipentaskan untuk pelengkap upacara, seorang dalang masih menggunakan bahasa lisan Kawi dan bahasa lisan Bali. Sementara saat seni pedalangan ditampilkan untuk tontonan, seorang dalang dapat pula menampilkan pertunjukan wayang dengan berbagai inovasi. Salah satunya menyelipkan bahasa Inggris dalam pertunjukan wayang. Hal itu penting mengingat Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia yang dikunjungi jutaan ribu wisatawan dari berbagai negara. Sementara pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas. Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan, Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan Negara (Yoeti, 1996: 151). Di Indonesia, khususnya Bali, komersialisasi budaya lokal dalam dunia pariwisata tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur dari budaya tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali. Guna mendukung program pemeintah ‘Visit Indonesia Year 2008’ maka perlu kiranya beberapa seni pertunjukan Bali sengaja dikemas untuk konsumsi pariwisata dengan memunculkan berbagai inovasi. Begitu halnya dengan pelaksanaan PKB ke XXX, banyak program acara yang dikemas berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana tahun 2008 ini, menampilkan ‘Asia Dance’ serta Festival Wayang Internasional.
2
Berbagai kegiatan tersebut agar bisa dinikmati sebagai daya tarik bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap. Artinya, agar orang lain memahami pementasan
tersebut
diperlukan
suatu
alat
pengungkap
yang
mampu
mendeskripsikan kebudayaan itu secara utuh. Alat pengungkap kebudayaan itu tiada lain bahasa, yang dalam hal ini adalah bahasa Inggris. Mengingat kebudayaan dalam arti luas sebagai hasil cipta karsa dan karya manusia tentu akan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia juga membawa implikasi terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia termasuk perkembangan bahasa Inggris sebagai sarana pengungkap kebudayaan. Berdasarkan uraian di atas, dalam tulisan ini mengkaji dan menganalisis bahasa Inggris sebagai media komunikasi dalam pewayangan Bali (Studi Kasus Dalang I Made Sidia Dalam Festival Wayang Internasional Pada PKB ke XXX).
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan seluruh uraian latar belakang di atas, permasalahan yang diajukan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apa yang melatarbelakangi Provinsi Bali lewat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyelenggarakan Festival Wayang Internasional di Bali? Bagaimana strategi Dalang I Made Sidia untuk menyampaikan pesan pertunjukan wayang kepada penonton, khususnya penonton asing dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX ?
3
2.
Apa jenis atau kategori bahasa Inggris yang digunakan seorang Dalang I Made Sidia dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX?
3.
Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pementasan wayang yang menyelipkan bahasa Inggris dalam beberapa adegan, khususnya pada pementasan wayang inovasi oleh Dalang I Made Sidia dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan dengan topik tersebut di atas secara garis besar adalah: pertama, ingin mengetahui latar belakang diselenggarakannya Festival Wayang Internasional di Bali dan strategi yang digunakan seorang Dalang I Made Sidia untuk menyampaikan pesan dalam pertunjukan wayang kepada penonton, khususnya penonton asing dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX. Kedua, ingin mengetahui jenis atau kategori bahasa Inggris yang digunakan oleh Dalang I Made Sidia dalam dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX. Ingin pula mengetahui kesulitan atau kendala yang dihadapi seorang dalang I Made Sidia yang bukan native speaker mendalang menggunakan bahasa Inggris. Dengan diketahuinya hal tersebut, kiranya dapat memberikan alternatif pemecahannya. Dan ketiga, ingin pula mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pementasan wayang yang menyelipkan bahasa Inggris dalam beberapa adegan, khususnya dalam pada pementasan wayang inovasi oleh Dalang I Made Sidia dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX. Mengutamakan sifat penelitian kritis ilmiah sebagai persoalan pokok dalam metodenya, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat sebagai pengetahuan maupun untuk suatu keperluan yang bersifat 4
praktis. Manfaat pertama, untuk menambah pengetahuan, artinya dengan kajian ini kita akan diperkenalkan pada salah satu bidang seni pedalangan digeluti oleh seorang dalang yang ingin terus menggali inovasi, salah satunya dalam penyampaian pertunjukan wayang menggunakan bahasa Inggris. Dengan kajian ini tersirat harapan agar semakin banyak minat terhadap pengkajian kebudayaan (khususnya dalang muda), sehingga akan memperkaya kepustakaan ilmu pengetahuan. Manfaat kedua, penulisan ini diharapkan pula dapat memberikan informasi bagi yang berkepentingan mengenai keberadaan dalang berbahasa Inggris. Tujuan pembangunan pariwisata nasional adalah mewujudkan pariwisata berkesinambungan. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata di Indonesia yang berlandaskan kebudayaan harus benar-benar dicermati. Sehingga ajang-ajang bergengsi seperti Festival Wayang Internasional dapat dilaksanakan kembali sebagai ajang tahunan dalam Pesta Kesenian Bali ataupun dalam kegiatan bergengsi lainnya. Mengingat dampak positif yang dirasakan apabila seorang dalang mampu menguasai bahasa Inggris, maka dalang di Bali selain mampu menguasai bahasa Kawi, Bali dan Indonesia juga diharapkan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sehingga seni pedalangan juga dapat dikonsumsi untuk sektor pariwisata. Apalagi nilai-nilai yang terkandung dalam wayang memiliki arti luhur, sehingga apabila penyampaiannya tidak hanya menggunakan bahasa aslinya, tapi juga menggunakan bahasa Inggris, maka desiminasi nilai-nilai luhur wayang akan menyebar ke seluruh dunia. Ini tentunya akan bermanfaat untuk kedamaian dunia.
5
1.4 Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini meliputi dalang yang tampil dalam Festival Wayang Internasional dalam PKB XXX, yang berlokasi di gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, khususnya penampilan Dalang I Made Sidia dengan wayang inovasi berjudul ‘Asta Brata’. Selain itu peneliti juga melakukan peninjauan ke rumah Dalang I Made Sidia yang berlokasi di desa Bona, kabupaten Gianyar. Subyek yang diamati Dalang I Made Sidia, sosok seniman Bali yang memiliki talenta berkesenian beragam (tari, karawitan dan pedalangan). Dari sejumlah seni yang digelutinya, peneliti hanya terfokus pada seni pedalangan/ pewayangan dengan menggunakan bahasa Inggris.
6
BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENELITIAN
2.1 Kajian Sumber Kajian sumber merupakan telaah akan acuan yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Beberapa acuan yang ditelaah diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menelusuri data yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil telaah dari sumber acuan dimaksudkan dapat membangun kerangka teori sebagai landasan pijak penulisan. Kajian sumber yang terkait dengan penelitian ini akan dibagi dua: pertama, kajian terhadap sumber pustaka, yaitu sumber tertulis yang ada relevansinya dengan penelitian yang dapat memberikan inspirasi dan petunjuk bagi permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Kedua, tinjauan discografi melalui hasil-hasil rekaman audio visual dalam bentuk VCD yang menampilkan hasil karya seni Dalang I Made Sidia dalam pementasan wayang inovasi ’Asta Brata’ saat penampilannya dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX.
2.1.1 Sumber Pustaka I Made Bandem dalam sebuah artikel yang berjudul Mengembangkan Lingkungan Sosial yang Mendukung Wayang menyebutkan bahwa, seni pewayangan yang sarat dengan makna filosofis, pendidikan dan nilai-nilai kemanusiaan, sangat potensial sebagai media informasi, edukasi, ritualisasi, hiburan serta pembinaan watak dan kepribadian bangsa. Potensi ini sangat relevan untuk masa kini dan masa depan, dalam rangka peningkatan pembangunan
7
nasional yang makin terfokus kepada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (Mudra, 1994: 47). Oka Yoeti dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pariwisata” mengungkapkan bahwa tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan, usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan ‘industri pariwisata’ dan merupakan
bagian
dari
usaha
pengembangan
dan
pembangunan
serta
kesejahteraan masyarakat dan negara’ (Yoeti, 1996: 151). Gorys Keraf yang menerbitkan buku “Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahrian Bahasa” tahun 1980 menyatakan bahwa fungsi bahasa yang lain adalah sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, serta sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. (Keraf, 1980: 3) Berdasarkan fungsi tersebut, disebutkan juga bahwa “Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbul bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia” (Keraf, 1980: 1). Pendapat senada juga dikemukakan oleh Sitindoan G. yang menyatakan bahwa bahasa adalah lambang yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, mempunyai sistem dan mengandung arti yang bersifat arbitrer; dipakai oleh manusia dalam kehidupannya sebagai alat komunikasi antar sesamanya untuk membentuk, mengungkapkan, dan menyampaikan pikiran dan perasaannya. Sifatnya sosial kultural. Dalam buku yang diterbitkan tahun 1984, berjudul “Pengantar Linguistik dan Tata Bahasa Bahasa Indonesia”, (Sitindoan, 1984: 17). 8
2.1.2 Sumber Discografi Sebagai sumber audio dalam penelitian ini akan diamati melalui hasil-hasil rekaman audio visual dalam bentuk VCD yang menampilkan hasil karya seni Dalang I Made Sidia dalam pementasan wayang inovasi ’Asta Brata’ saat penampilannya dalam Festival Wayang Internasional, PKB XXX. Dari sumber discografi tersebut di atas, memungkinkan penulis mengamati tingkat kemampuan bahasa Inggris seorang dalang I Made Sidia.
2.2 Metode Penelitian Pemahaman yang benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik penelitian merupakan hal yang penting untuk mencapai hasil yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Bentuk penelitian ini adalah sebuah proses seseorang menggeluti kesenian (khususnya dalang), namun menggunakan pendekatan secara ekletik yaitu menggunakan berbagai faktor secara komulatif. Penelitian ini lebih bersifat menerangkan, menguji hipotesis-hipotesis tentang adanya hubungan kausalitas berbagai variable yang diteliti. Hal ini disebabkan karena telah adanya beberapa teori tertentu dan juga sudah ada beberapa penelitian empiris yang menguji beberapa hipotesis tertentu sehingga terwujud generalisasi empiris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan teknik yang non-probabilitas, yaitu suatu teknik pengambilan sample yang tidak didasarkan atas rumusan statistik. Akan tetapi lebih pada pertimbangan subyektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan 9
kedalaman masalah yang diteliti, sehingga akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau secara lisan dari prilaku subyek yang diamati. Metode ini tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan atas suatu populasi melainkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti, baik itu pada orang perorang atau sekelompok orang. Konskuensi dari dasar pemikiran ini adalah pemilihan sample lebih ditekankan pada kualitas orang yang akan diteliti, dimana banyak sedikitnya orang yang akan digunakan untuk menjadi informan tergantung pada cakupan masalah penelitian yang dilakukan. Seperti pernyataan yang dikutip oleh Moleong dari Kirk dan Miller, mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial, yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya (J. Lexy Moleong, 2001: 3). 2.2.1 Tahap Penentuan Subjek dan objek Penelitian Pada tahap awal, peneliti memilih subyek penelitian seniman I Made Sidia, SSP., dari Banjar Bona Kelod, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Minimnya seniman dalang di Bali memakai bahasa Inggris dalam pertunjukannya dan adanya kegairahan Sidia menggeluti pewayangan, mendorong penulis
tertarik
untuk
melakukan
penelitian
terhadap
kesungguhannya
menyelipkan bahasa asing. Obyek penelitian adalah menyimak peranan new convergence (dinamika baru) dalam memahami teori dan sejarah wacana pedalangan untuk dikenal dunia dengan bahasa pengantar yakni bahasa Inggris.
10
2.2.2 Tahap Pengumpulan Data 2.2.2.1 Jenis Data untuk Pendekatan Kualitatif Bila dilihat dari jenisnya, maka data kualitatif dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data skunder yakni, 1) data primer, berupa teks hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara dengan informan yang dijadikan sample penelitian. Data tersebut bisa diperoleh dengan rekaman atau dilakukan pencatatan oleh peneliti; dan 2) data skunder, berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca buku-buku, dokumen, melihat atau mendengarkan baik dalam bentuk teks, foto, hasil rekaman kaset, atau kombinasi dari keseluruhan tersebut di atas. 2.2.2.2 Alat Pengambilan Data atau Informasi Pada umumnya penelitian dengan metode ini menggunakan metode wawancara guna mencari data, namun cara-cara lainnya bisa juga digunakan. Adapun tujuan utamanya adalah memperoleh informasi dimana penelitian ini memanfaatkan teknologi sebagai sarana pengambilan data, seperti tape recorder, computer, rekaman VCD, dan lainnya. Secara umum alat pengambilan data dibagi dua yaitu, 1) panduan wawancara, yang sudah disusun secara tertulis, sesuai masalah yang digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi, yang dapat dilakukan dengan wawancawra langsung atau secara diskusi; dan 2) peneliti sendiri, dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam riset partisipatori ataupun review dokumen, maka peneliti sendiri menjadi sarana atau alat untuk memperoleh informasi (Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007: 99).
11
2.2.2.3 Metode Observasi Merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematis. Pengamatan ini dilakukan secara langsung, yaitu pengamatan pada saat berlangsungnya peristiwa (on the spot) (I.B. Netra, 1974: 45). Pada tahap awal, observasi dilakukan secara umum dimana peneliti harus mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Selanjutnya adalah tahap observasi yang terfokus, mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus-menerus terjadi. Salah satu peran pokok dalam melakukan observasi adalah menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang sosial yang alami. 2.2.2.4 Metode Partisipasi Metode partisipasi, adalah suatu cara di mana dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung baik sebagai panitia/stage crew, maupun pementasan wayang. Peneliti berbaur dengan yang diteliti (immersion) sehingga dapat mendengar, melihat dan merasakan pengalaman-pengalaman yang dialami obyek yang sedang diteliti. Hal ini membutuhkan pengenalan secara mendalam, oleh karena itu dibutuhkan kurun waktu yang cukup lama untuk mendapatkan data atau informasi, karena semakin lama peneliti berbaur dengan obyek yang diteliti memudahkan untuk mempelajari pola yang dikembangkan oleh obyek itu sendiri. 2.2.2.5 Metode Wawancara/Interview Metode ini digunakan untuk mendapatkan data melalui wawancara/interview secara langsung, melalui keterangan-keterangan yang disampaikan. Dalam 12
menggunakan teknik wawancara ini, keberhasilan untuk mendapatkan data atau informasi atas obyek yang diteliti sangat tergantung pada kemampuan peneliti dalam melakukan wawancara. Adapun keunggulan utama wawancara adalah memungkinkan peneliti mendapatkan data dalam jumlah yang lebih banyak. Daftar pertanyaan harus dipersiapkan terlebih dahulu, dikemas dengan baik untuk memperoleh jawaban yang diinginkan sesuai dengan fokus penelitian. 2.2.2.6 Kajian Dokumen Kajian dokumen merupakan sarana yang membantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca dokumen-dokumen tertulis, seperti jurnal, literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian dan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian. Mempelajari dokumendokumen tersebut membantu peneliti lebih mengenal sifat-sifat serta nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti. Penggunaan dokumen semacam ini berkaitan erat dengan apa yang disebut analisis isi, dimana caranya adalah dengan memeriksa dokumen atas bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan obyektif. 2.2.3 Tahap Analisis Data Pada tahap ini dilakukan proses pengkajian terhadap data yang diperoleh, dengan mengolah dan menganalisis data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur, terstruktur dan memiliki makna. Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam lima langkah yaitu, 1) mengorganisasi data yang dilakukan dengan membaca berulang kali sehingga data yang sesuai digunakan dan membuang data yang tidak diperlukan; 2) membuat katagori, menentukan tema, dan pola yaitu 13
mengelompokkan data ke masing-masing katagori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data terlihat jelas; 3) melakukan pengujian data dengan pertanyaan penelitian dengan data yang tersedia; 4) memberikan keterangan yang masuk akal atas data yang tersedia; dan 5) membuat laporan dengan menuliskan kata, frasa, dan kalimat serta pengertian secara tepat sehingga dapat digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisisnya (Jonathan Sarwono dan Hary lubis, op. cit., :110). Dengan mengandalkan sumber-sumber di atas, kemudian dipadu-kan secara cermat dengan studi lapangan, hasil penelitian yang diharapkan dapat dapat menjawab permasalahan yang diajukan mendekati kebenaran. 2.2.4 Penyajian Hasil Analisis Data Pada awal penelitian sampai akhir, penulis mulai dengan membuat satuansatuan unit data untuk landasan kerangka pikir yang disusun data yang relevan diberi makna untuk membangun kesatuan konsep yang merupakan hasil belajar selama berada di lapangan, dan secara lebih intensif dilakukan lagi di laboratorium selama proses dialektis untuk memperoleh kesimpulan. Sekumpulan data relevan yang telah dianalisis disusun secara teratur dan diberikan eksplanasi guna mendapatkan hasil akhir dari penelitian. Hasil analisis data tersebut disajikan dengan menggabungkan analisis formal maupun informal. Analisis data secara formal disajikan dengan menggunakan bagan, gambar, table dan lainnya, sedangkan analisis informal disajikan dengan narasi kata-kata yang dirangkum sedemikian rupa dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Terakhir, pelaporan hasil penelitian ini disajikan dalam 6 bab, yakni:
14
Bab I Pendahuluan, berisi pembahasan mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta ruang lingkup penelitian;
BAB II Kajian Sumber dan Metode Penelitian, kajian sumber berisi telaah pustaka dan discografi yang ada relevansinya dengan perjalanan berkesenian I Made Sidia, SSP., sedangkan landasan teori, sebagai ’pisau bedah’ untuk menganalisis permasalahan yang diangkat; sedangkan metode penelitian, berisi penjelasan mengenai rancangan penelitian, penyajian hasil analisis data, dan sistematika penulisan;
BAB III Profile Dalang I Made Sidia, mendeskripsi tentang perjalanan hidupnya sebagai dalang, riwayat hidup meliputi, identitas, susunan keluarga, pengalaman berkesenian, pengalaman pementasan di luar negeri, pengalaman berkolaborasi dengan seniman asing, serta proses I Made Sidia menjadi dalang berbahasa Inggris;
BAB IV Analisis dan Pembahasan, menguraikan tentang Peran Bahasa dalam seni pewayangan, khususnya bahasa Inggris. Motivasi I Made Sidia menjadi dalang berbahasa Inggris, jenis bahasa Inggris yang digunakan dan hambatan yang dihadapi saat mendalang dengan menggunakan bahasa Inggris;
BAB VI Penutup, berisi uraian tentang kesimpulan dan saran.
2.3 Jadwal Pelaksanaan № Kegiatan
Bulan, 2009 Maret
April
Mei Juni Juli Agus Sept Okt. Nop Des.
1. Persiapan 15
2. 3. 4. 5.
Pelaksanaan Pengumpulan data Pengolahan data Penyusunan laporan 6. Seminar hasil Penelitian 7. Penggadaan, Penjilidan, pengiriman laporan
2.4 Perkiraan Biaya Penelitian URAIAN I. PERSIAPAN a. Rapat Tim Peneliti selama 3 hari b. Pertemuan menetapkan jadwal penelitian c. Penetapan desain penelitian d. Menetapkan Lokasi Penelitian e. Menyusun format alat pengumpulan data f. Memproses izin penelitian Jumlah: II. a.
III. a. b. c. d. IV a. b. c.
1. 2. 3. 4.
OPERASIONAL DI LAPANGAN Alat-alat : - Pengadaan alat pengumpulan data (pedoman wawancara) - Biaya Transportasi kelapangan 25 kali a` Rp. 150.000 - Biaya akomodasi 17 kali a` Rp. 40. 000 Jumlah: PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Menyusun konsep laporan Diskusi antar anggota Menyusun laporan akhir seminar Menyelenggarakan seminar Total PENGADAAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN Persiapan Cetak/Jilid Mengirim laporan Jumlah: RINCIAN BIAYA PERSIAPAN OPERASIONAL DI LAPANGAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN TOTAL:
Rupiah 150.000 50.000 200.000 200.000 200.000 200.000 1. 000.000
500.000 3.700.000 700.000 4.900.000 500.000 100.000 350.000 450.000 1.400.000 500.000 160.000 40.000 700.000 1.000.000 4.900.000 1.400.000 700.000 8.000.000 16
2.5 Personalia Peneliti 1.
2.
3.
Ketua Peneliti a. Nama lengkap
: Nyoman Lia Susanthi, SS.
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NIP.
: 19821024 200604 2 002
d. Disiplin Ilmu
: Sastra Inggris
e. Pangkat/Golongan
: Penata Muda Tk. I, III/a.
f. Jabatan Fungsional
: Dosen Jurusan Pedalangan
g. Fakultas/Jurusan
: Seni Pertunjukan/Pedalangan
h. Waktu Penelitian
: 15 jam per/minggu
Anggota Peneliti a. Nama lengkap
: Ni Wy. Suratni, SSn.
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NIP.
: 132318174
d. Disiplin Ilmu
: Seni Pedalangan
e. Pangkat/Golongan
: Penata Muda Tk. I, III/a.
f. Jabatan Fungsional
: Dosen Jurusan Pedalangan
g. Fakultas/ Jurusan
: Seni Pertunjukan/Pedalangan
h. Waktu Penelitian
: 12 jam per/minggu
Anggota Peneliti a. Nama lengkap
: I Dewa Ketut Wicaksana, S.SP., M.Hum. 17
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. NIP.
: 131878137
d. Disiplin Ilmu
: Seni Pedalangan
e. Pangkat/Golongan
: Pembina, IV/a
f. Jabatan Struktural
: Pembantu Dekan I FSP ISI Denpasar
g. Fakultas/ Jurusan
: Seni Pertunjukan/Pedalangan
h. Waktu Penelitian
: 12 jam per/minggu
18
BAB III PROFIL DALANG I MADE SIDIA
3.1 Latar Belakang Dalang I Made Sidia Salah seorang seniman ternama di Bali adalah I Made Sidia. Ia lahir dan besar di lingkungan seni, yaitu Desa Bona, Kabupaten Gianyar, Bali. Dia mulai mengenal kesenian terutama Bali diusia 10 tahun, dibawah asuhan ayahnya, I Made Sidja yang juga seniman dalang. Karir berkesenian diawali dengan memainkan Arja cilik, dengan karakter Wijil, yang ngayah di Pura Dalem Gede, Desa Bona- Gianyar. Setelah itu Sidia mulai serius belajar kesenian Bali, diantaranya belajar tari Baris, sebagai tari dasar Bali untuk laki-laki. Pada usia beranjak 12 tahun, Sidia belajar tari Topeng, saat itu selain dibawah bimbingan orang tuanya Ia juga dilatih guru tari yang bernama Tutur (alm). Ketertarikannya akan seni Bali pun semakin tidak terbendung. Selain belajar tari, dia pun belajar mengukir wayang, membuat tapel (topeng), membuat patung lembu untuk upacara ngaben hingga membuat jaja mesarad yang digemleng oleh sang ayah. Namun karena ketertarikannya lebih pada pementasan seni, Ia tidak maksimal lagi menekuni seni mengukir wayang, membuat tapel dan belajar kesenian lainnya. Duduk dibangku SMP bakat Sidia yang lain mulai muncul, yaitu sebagai dalang. Bahkan pada masa itu, disetiap waktu senggang ataupun pulang sekolah, Sidia secara bakat alam mendalang dikalangan teman sebayanya. Tahun 1978 Sidia mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakatnya lewat lomba dalang cilik se-Bali. Kesempatan itu diberikan Sidia untuk mengisi kekosongan duta Jembrana yang kala itu tidak ada yang mewakili. Ajang tersebut dijadikan Sidia 19
untuk terus berlatih mendalang, yang mengantarkannya meraih juara II (4 besar), Kompetisi Dalang Cilik Bali. Prestasi tersebut menjadikan Sidia dikirim ke Jakarta, guna mendampingi pementasan dalang cilik. Sidia mengaku, saat itu, Jakarta adalah daerah yang pertama kalinya dia kunjungi, dan untuk pertama kalinya ke luar daerah. Sidia sangat terkesan dengan pengalaman tersebut, dan hal yang tidah bisa dilupakan ketika Gubernur DKI Jakarta, saat itu Bapak Sukarmen, sangat bangga dengan Sidia karena dia satu-satunya dalang tercilik dengan bakat besar. Di tahun yang sama, Sidia untuk yang pertama kalinya berkesempatan pergi ke luar negeri untuk misi kesenian. Negara yang dijajah adalah Korea, tepatnya daerah Soul. Saat itu misi kesenian dimotori oleh Prof. Dr. Sal Murgianto yang mengajaknya untuk melakukan pementasan wayang dan tari Topeng. Bakat otodidak yang dimiliki Sidia pun terus bergulir. Kemudian untuk mendapatkan guru formal seni, maka dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) yang berlokasi di Batubulan, Gianyar. Di SMKI, Sidia memutuskan meneruskan pendidikannya di Jurusan Seni Tari, berkat petunjuk salah satu guru tari, Ibu Ni Ketut Arini Alit, SST. Ibu Arini menyarankan agar dia memiliki bakat lebih dan tidak membosankan, maka masuklah di Jurusan Seni Tari, karena ilmu pedalangan sudah dia dapatkan di rumah lewat bimbingan sang ayah. Hal tersebut ternyata membawa hikmah baginya, karena selain bakat mendalang, bakat menarinya pun semakin kuat. Dua keahlian yang berimbang ini menjadikan Sidia sering pula dilibatkan dalam ajang-ajang pementasan baik tari maupuan pedalangan. Lewat ilmu yang diperolehnya di SMKI, Sidia mulai memberanikan diri untuk 20
menghasilkan karya seni. Karya yang pertama sebagai koreografer adalah menciptakan tari rakyat dan juga tari Jaipongan dengan gaya Bali. Tari Jaipongan gaya Bali ini mendapat respon yang positif dari penonton, hingga karya yang menggambil musik dari Junggala Daun Pulus tersebut ditampilkan untuk hiburan di pura-pura. Dimasa tersebut peluang ke luar negeri kembali diberikan padanya, karena ayahnya didaulat sebagai duta lingkungan hidup, maka dia ikut dalam misi kesenian ke Jepang. Usai menyelesaikan pendidikan di SMKI (setingkat SMA), I Made Sidia memutuskan untuk kuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia, STSI Denpasar (sekarang ISI Denpasar). Di STSI Denpasar, Made Sidia mengambil Jurusan Seni Pedalangan berkat masukan dari para dosen Pedalangan ISI Denpasar yang juga merupakan anak didik ayahnya, diantaranya I Nyoman Sedana, I Dewa Ketut Wicaksana, I Ketut Kodi, dan yang lainnya. Sejak itu dia mulai fokus di dunia pedalangan, hingga dia mulai mempelajari alat musik yang mengiringi wayang tradisional Bali yaitu Gender. Beranjak di semester III, Sidia merasa bosan dengan perkuliahan, hingga pernah terbesit dalam pikirannya untuk berhenti kuliah. Banyak faktor yang membuat seniman ini bosan, diantaranya dia tidak memiliki wadah untuk berkreativitas. Hingga pada suatu saat, dia mendapat kesempatan mendukung salah satu peserta Ujian Sarjana Seni STSI Denpasar. Dengan diberikannya ruang untuk menyalurkan kreativitasnya, Sidia mulai termotivasi untuk meneruskan kuliahnya. Bakat tari, tabuh dan mendalang yang dimilikinya menjadikan Sidia mulai dilirik dan dikenal banyak orang, hingga dia pernah mendukung Ujian Sarjana sebanyak 10 kali selama satu periode. Perannya pun bermacam-macam, 21
mulai berperan menjadi raja, patih, prajurit, raksasa, Gatotkaca, Meganada atau peran-peran kuat lainnya. I Made Sidia selalu berusaha untuk membantu sebagai pendukung ujian selama jadwal yang diberikan masih bisa diatur. Berbagai peran yang diberikannya pun dilakoni dengan serius, sehingga tidak hanya terlibat dalam ujian sarjana, tapi juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan kampus. Catatannya sebagai seniman menghantarkannya menggarap sendratari pertama berjudul “Bima Swarga”, saat dia masih duduk di semester V Jurusan Seni Pedalangan STSI Denpasar. Sendratari tersebut melibatkan sekitar 60 penari dan 25 penabuh, yang dipentaskan di Pura Air Jeruk, Sukawati- Gianyar. Selain itu Sidia pernah menggarap berbagai sendratari, karya wayang wong, arja prembon, hingga membuat garapan lawak. Berbekal dari pengalaman tersebut menginspirasi Sidia untuk membuat garapan yang inovatif saat ujian sarjananya. Sidia membuat pagelaran wayang inovatif yang berjudul ‘Sumbah’. Dalam ujian Sidia membuat layar hingga memenuhi stage gedung Natya Mandala (tempat pementasan ujian), dengan ukuran 9 x 12 meter. Dalam karyanya selain menampilkan wayang kulit, Sidia juga menambahkan wayang wong, permainan layar, dan inovasi kayonan besar. ‘Sumbah’ mengisahkan tentang upaya Bimasena menolong arwah kedua orang tuanya (Prabu Pandu dan Dewi Madrim) yang disiksa di nerakaloka. Saat itu para penguji memberi nilai memuaskan atas hasil karya I Made Sidia. Ketenaran Dalang Sidia sebagai pemain wayang inovasi menjadikannya mulai dikenal, dia sering diundang untuk kolaborasi dalam wayang multimedia. Pada tahun 1992 Sidia pun langsung diangkat menjadi assisten pengajar di STSI Denpasar. Bersama pihak kampus, Sidia mulai dilibatkan dalam berbagai kegiatan 22
berskala nasional dan internasional, diantaranya berkolaborasi teater dan wayang di London, misi kesenian ke Swedia, Amerika dan India. Pengalaman itulah cikal bakal Sidia mampu berkolaborasi dengan seniman asing. Pada tahun 1993, I Made Sidia diangkat menjadi dosen tetap di Jurusan Seni Pedalangan, STSI Denpasar. I Made Sidia memang terbilang sangat dekat dengan keluarga, terutama sang ayah. Dia sering berkonsultasi dengan sang ayah, terkait berbagai cerita-cerita pewayangan yang mungkin bisa diambil untuk pertunjukan. Hampir setiap karya pementasannya diilhami oleh sang ayah. Ayahnya pun dengan sabar menuntun dan membimbing Sidia hingga dia mampu melahirkan karya-karya agung dengan ceritera menakjubkan. Sidia memang lahir dari keluarga seniman, dan dibesarkan dilingkungan seni. Tidak hanya sang ayah yang turut mendukung berbagai pementasannya, saudara laki-lakinya yang bernama I Wayan Sira pun sering membatu kakaknya baik secara teknis, yaitu mambantu membuat berbagai wayang inovasi, seperti wayang plastik, hingga menjadi penggerak wayang. I Wayan Sira, S.Sn yang juga alumni Jurusan Seni Pedalangan ISI Denpasar sangat setia mendampingi hampir disetiap pementasan Dalang Sidia. Kini Dalang I Made Sidia memberlakukan hal yang sama terhadap putra bungsunya. Sidia dengan sabar membimbing buah hatinya yang ternyata memiliki bakat yang sama dengannya. Dek Ugi nama panggilannya, selalu siap mengisi konten acara pementasan apabila ayahnya memerlukan peran dirinya, dari berperan menjadi kera, menari hingga memainkan musik. Tercatat Dek Ugi sudah empat kali pentas dalam dolanan anak-anak PKB, yang berlangsung setiap tahun di Taman Budaya (Art Centre) Denpasar. Pementasan regular (2 kali seminggu)
23
di Taman Safari, Jl. Raya Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, bagi Dek Ugi tidak pernah absen, dengan perannya menjadi kera. Saat ini nama dalang I Made Sidia sudah sangat terkenal dan berpengalaman dikancah seni lokal, nasional hingga internasional. Walaupun demikian, Sidia tidak terlena terus dengan segala iming-iming karya agung pementasan dalang. Baginya pengalaman adalah guru dan sangat penting, namun ada yang lebih penting yaitu `pengakuan`. Sehingga saat ini Made Sidia tengah melanjutkan pendidikan Program Magister (S2) bidang penciptaan di ISI Surakarta sejak tahun 2008. Banyak hikmah yang diperolehnya dibangku kuliah, kini Sidia mulai terpaju untuk menulis, mengkaji, dan membuat garapan yang berbeda dari sebelumnya.
3.2 Riwayat Hidup 3.2.1 Identitas 1. Nama
: I Made Sidia, S.SP
2. Alamat dan Tanggal : Banjar Bona Kelod, Belah Batuh Gianyar, Bali. Lahir
16 Maret 1967.
3. Riwayat Pendidikan : 1992, Sarjana Seni (SSP.), Jurusan Pedalangan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar Bali, Karya Penciptaan dan skipsi: Sumbah (diambil dari cerita Mahabharata) 4. Pekerjaan
: 1993, Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ Dosen Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar 2000, Ketua Sanggar Paripurna, Bona, Gianyar. 2002, Kepala Ajang Gelar, Jurusan Pedalangan ISI Denpasar. 24
5.Prestasi
: 1978, sebagai juara II (4 besar), Kompetisi Dalang Cilik Bali. 1998-2004 Juara I Lomba Dolanan Anak-Anak seBali, dalam PKB 2003, Sanggar Bona Gianyar menjadi Juara I, Lomba Gong Kebyar Anak-anak. 2003, Juara I Karya Pragmen Tari dalam Lomba Gong Kebyar Dewasa 2004, Juara I Karya Pragmen Tari: Purwaka Santi, seBali, di Banjar Tegal Indah. 2005, Juara I Drama Tari: Kama Salah dalam PKB bersama kelompok dari Kramas. 2005, Juara II Lomba Dolanan Anak-Anak se-Bali, dalam PKB 2006-2009, Juara I Juara I Lomba Dolanan AnakAnak se-Bali, dalam PKB 2005, Yudistira Madeg Nata. Untuk the Bi-annual National Arts
5. Alamat Rumah
: Desa Bona, Kecamatan Sukawati, Gianyar-Bali
6. Telepon
: (062-361)953146, HP. 08123957164
7. E-mail
:
[email protected]
Susunan Keluarga 1. Ayah
: I Made Sidja (Tahun 1933)
2. Ibu
: Ni Nyoman Saprug (Alm.)
3. Saudara
: 5 orang (dari 10 orang saudara): 1. Ir. I Nyoman Sanglah 2. Ni Ketut Sulandari 3. Ni Wayan Sasi 4. I Made Sidia, SSP. 5. Ni Nyoman Sari, SSn. 6. I Wayan Sira, SSn.
4. Istri 5. Anak
: Ni Wayan Suastini : 1. Putu Ari Sidiastini 2. Kadek Sugi 25
3.2.2
Pengalaman Berkesenian:
-
2007 Penata Artistik: Wayang Srikandi Sraya (Gugurnya Bisma)
-
2007 Penata Artistik: Produksi Fragmen judul Kangsa Lina
-
2007 Festival Tari di Pura Angkor Wat, Kamboja
-
2007 Penata Artistik: Produksi Fragmen Wayang judul Dasanama Kerta
-
2006 Koreografer, Drama Teatrikal: Olah Gita, Pemkab Gianyar
-
2006 Penata Artistik: Wayang Innovation “Natural Resources” untuk FKI Bandung
-
2006 Penata Artistik: Produksi Fragmen judul Purusada Santa
-
2005 Penata Artistik: Produksi Fragmen judul Kama Salah
-
2004 Penata Artistik: Produksi Fragmen judul Purwaka Santi
-
2004 Penata Artistik: Produksi Spektakuler "Moksa" ditampilkan untuk Ulang Tahun ke-10, Gunarsa Fine Arts
-
2003 Penata Artistik: Siwa Tatwa untuk the Biannual National Arts Festival di Surabaya
-
2002 Penata Artistik: Bisma Pralaya, produksi Spektakuler untuk the productions
-
2002 Penata Artistik: dalam Bi-annual National Arts Festival di Padang,
-
2002 Penata Artistik judul Sumatri Sukasrana
3.2.3 -
Pengalaman Pementasan Internasional
2005: Darwin Festival, Teater dan pementasan multimedia, 2005 berkolaborasi dengan seniman dari Australia, dengan disponsori oleh 26
Sandra Thibonax, Australia. -
Pementasan, 2005 berkolaborasi dengan art director dari Kamboja, disponsori oleh Kop and Delpin, Mankosal toperform
-
2004: Mengajar Kesenian Bali (Lecture) di VCA Collage of the Art, Melbourne.
-
2004: Los Angeles, kolaborasi dengan Gambelan Sekar Jaya.
-
2003: Los Angeles kolaborasi dengan para seniman dari Asean.
-
2002 Switzerland, Berlin, Denmark, Roterdam sebagai dalang untuk "The Theft of Sita", sponsor Art of Rice.
-
2001: Australia Opera House, New York USA, England Europe "The Theft of Sita"
-
2000: Melborne Festival "The Theft of Sita"
-
1999: Hannover Gemany "The Theft of Sita"
-
1998: Adelide Arts Festival
-
1997: Taiwan "Maoli International Mask Festival"
-
1997: Senday Japan sebagai penari
-
1996: India "India Mask Festival"
-
1995: New York, New Jersy, Washington DC, Boston(USA) dalam Festival Wayang
-
1994: Osaka Festival Japan
-
1994: Tokyo Japan untuk teater topeng Wayang Wong
-
1993: Swedia, Stockolm, Gutemburge untuk teater topeng Wayang Wong
-
1992: Tokyo Japan untuk tari Kecak 27
-
1991: Swedia dalam Festival Air untuk Anak-Anak di Seluruh Dunia
-
1990: USA untuk the Indonesian Cultural Exhibition
-
1989: Wells London, kolaborasi dalam teater Talliation
-
1988: Kumano Japan untuk drama tari Kecak dan Calonarang
-
1987: Stockolm, Swedia untuk World Tree Festival
-
1996: Taiwan International Puppet Festival
-
1995: Korea Mask Festival
3.2.4 -
Kolaborasi Internasional
1994 berkolaborasi dengan seniman dari Amerika, Kent Deveroux, Jarod Powel dalam pementasan multimedia untuk memproduksi Visible Religion, yang dipentaskan dalam Chicago, Minneapolis, Seattle.
-
2000 Nagel Jaminson and Peter Wolsen, dalam pementasan multimedia
-
2002 berkolaborasi dengan direktur seni asal Australia, disponsori oleh Performing Line toperform The Theft of Sita, yang dipentaskan di Adelide
-
2000 Hannover-Germany (Exspo).
-
2000 Melborne Festival.
-
2001 Sydney, New York, London
-
2001 Switzerland, Den Mark
-
2003 berkolaborasi dengan seniman Asian dan Amerika, dibawah organisasi Prof Judy Mitoma (Founder and Director of the UCLA Center for intercultural Performance) dalam pementasan teater dan multi-media, untuk menampilkan The Art of Rice (a traveling theatre) 28
yang ditampilkan di Bali, Hawaii, dan Los Angeles.
3.3 Proses Menjadi Dalang Berbahasa Inggris I Made Sidia mengawali diri menjadi dalang saat duduk dijenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sekitar tahun 1978. Saat itu Sidia mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakatnya lewat Lomba Dalang Cilik se-Bali. Kesempatan itu diberikan untuk Sidia, karena mengisi kekosongan duta Jembrana yang kala itu tidak ada yang mewakili. Ajang tersebut dijadikan Sidia untuk terus berlatih mendalang, yang mengantarkannya meraih juara II (4 besar), Kompetisi Dalang Cilik Bali. Tahun 1976, Dalang Sidia melanjutkan pendidikan di SMKI yang mengambil Jurusan Seni Tari. Walaupun demikian Sidia terus berlatih mendalang dibawah bimbingan ayahnya. Tahun 1992, Sidia mendapatkan gelar Sarjana Seni Pedalangan (SSP.), di Jurusan Seni Pedalangan, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar Bali, dengan karya penciptaan dan skrip berjudul Sumbah (cuplikan dari ceritera Bimaswarga). Dalang I Made Sidia awalnya sejak duduk di bangku SMP tidak menyukai bahasa Inggris. Menurutnya bahasa Inggris itu sulit untuk dipelajari, hingga nilai bahasa Inggrisnya sangat rendah. Namun Sidia tetap berusaha belajar bahasa Inggris dengan mengikuti kursus bahasa Inggris bertempat di Desa Sakah, Gianyar. Sayangnya kursus tersebut tidak diselesaikan dengan tuntas, karena kesibukannya. Hingga saat dia berusia 18 tahun, ayahnya kedatangan tamu asing yang berasal dari Swedia, yaitu Kaisa Dal Strom dan Samuel. Para tamu asing ini tinggal di rumah ayahnya selama 1 bulan, dan Sidia mendapat tugas untuk menemani para tamu tersebut. Sidia yang memiliki kemampuan bahasa Inggris 29
sangat lemah berusaha berkomunikasi dengan mengandalkan kamus bahasa Inggris yang selalu dia bawa kemana-mana. Dia pun belajar sedikit demi sedikit bahasa Inggris lewat mendengarkan dan meniru. Walaupun terkadang sering terjadi misskomunikasi, Sidia berusaha untuk menterjemahkan dengan body language. Sejak saat itu dia mulai paham betul pentingnya bahasa Inggris sebagai modal untuk bersaing di kancah dunia internasional. Dari mendengar kemudian meniru, keberaniannya Sidia untuk berbicara bahasa Inggris mulai muncul. Bermodal bakat besar yang dia miliki, dan bahasa Inggris yang cukup, Sidia mulai mendalang dengan menyelipkan bahasa Inggris, walaupun hanya beberapa kata, pementasan tersebut berlangsung di Chicago, Minneapolis, Seattle, tahun 1994. Saat itu Sidia berkolaborasi dengan seniman dari Amerika, Kent Deveroux dan Jarod Powel dalam pementasan multimedia untuk memproduksi Visible Religion: Bimaswarga. Mempermudah komunikasi saat pementasan berlangsung, diberi solusi untuk menambahkan sub-title dilayar guna menterjemahkan percakapan dalang. Menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, Sidia pernah mengajar seni di VCA Collage of the Art, Melbourne, Australia, tahun 2004. Menjajal pengalaman diluar negeri ini menjadikan Sidia mulai berani berbicara dengan bahasa Inggris. Tercatat hampir setiap pementasan yang berlangsung di luar negeri, Sidia selalu menyelipkan bahasa Inggris baik untuk pertunjukan tari maupun dalang. Pada tahun 2002 Sidia berkesempatan untuk berkolaborasi dengan direktur seni asal Australia, disponsori oleh Performing Line toperform The Theft of Sita, yang dipentaskan di Adelide. Saat itu Sidia mendalang dengan total menggunakan 30
bahasa Inggris. Sekitar empat bulan dia digembleng oleh salah seorang seniman Australia, Sidia yang menggrap ide ceriteranya, namun diterjemahkan oleh seniman Australia. Dia dilatih bagaimana pengucapan yang benar sehingga dapat dimengerti oleh penonton. Sidia belajar bahasa Inggris melalui proses mendengarkan, menghafalkan naskah, hingga proses pelafalan atau pengucapan yang tepat dalam bahasa Inggris. Sidia sangat menghargai proses pembelajaran dan pengalaman bekerjasa dengan orang asing. Dari kedekatannya Sidia mendapat dapat mengasah diri serta mencari ilmunya. Berbekal ilmu yang diperoleh selama di Australia serta hasil pementasan yang berlangsung sukses, menjadikan Sidia mulai berani tampil mendalang menggunakan bahasa Inggris. Namun tanpa harus mengabaikan bahasa ibu, dengan modal bakat, keberanian dan kemampuan berbahasa Inggris, menjadikan Dalang I Made Sidia sudah melakukan sebanyak lebih dari 25 kali pementasan yang bertaraf internasional. Selain itu tercatat sebanyak lebih dari 7 kali berkolaborasi dengan seniman asing. Pengalaman berharga tersebut menjadikan Made menguasai sedikit demi sedikit bahasa Inggris. Pengalaman tersebut dan ilmu mendalang yang dirangkaikan dengan berbagai inovasi, menjadikan Sidia lebih mendapat kesempatan untuk mendalang baik di dalam maupun di luar negeri. Peluang ini besar diberikan kepada Sidia, karena dia terkenal mahir dalam mencuri hati penonton dengan berbagai inovasi dan keunikan yang ditampilkan, diantaranya banyak menggunakan media (multimedia), menginovasi stage, permainan screen, serta ceritera-ceritera yang terkenal mengkritik dan memberi pesan serta kesan mendalam. Salah satu tujuan dia mendalang dengan berbagai inovasi dan menggunakan bahasa Inggris adalah ingin melestarikan budaya Bali. Mengingat seni pedalangan 31
saat itu mulai ditinggalkan penggemarnya. Dengan inovasi dan tanpa harus melepas budaya aslinya, Sidia mampu menarik hati penonton khususnya generasi muda untuk mencintai budaya Bali. Sementara penggunaan bahasa Inggris bertujuan agar nilai-nilai mulia yang terkandung dalam wayang dapat diterima para penonton khususnya orang asing. Selain itu Sidia mempunyai tujuan luhur yaitu ingin menyebarluaskan filosofi-filosofi yang terkandung dalam wayang. Sehingga perdamaian dunia dapat terwujud lewat seni pewayangan. Kemampuan dalang Sidia sebagai dalang dengan penuh inovasi kini sudah mulai diterima masyarakat Bali khususnya. Sidia pun sering tampil di Bali dengan wayang inovasinya. Sidia mulai diberi ruang dan wadah untuk menampilkan wayang inovasinya baik di Bali, nasional maupun internasional. Apabila eventnya internasional, Sidia pun selalu menyelipkan bahasa Inggris dalam setiap pementasan. Salah satu kegiatan yang bertaraf internasional berlangsung di Bali yaitu Festifal Wayang Internasional saat pelaksanaan Pesta Kesenian Bali PKB XXX tahun 2008.
32
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Peran Bahasa Dalam Seni Pewayangan Sebelum
membahas
pokok
permasalahan
yang
dituangkan
dalam
pendahuluan di atas, terlebih dahulu akan disajikan beberapa konsep terkait dengan judul di atas yang bertujuan untuk untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel judul di atas, sehingga pada akhirnya diketahui hubungan antara satu variabel dan variabel yang lainnya. Dengan demikiann nantinya akan ditemukan jawaban yang komprehensif untuk menjawab kajian tersebut di atas. 4.1.1
Peran Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, dapat dikatakan fungsi utama bahasa adalah sebagai alat 33
komuniasi. Hal ini tidak berarti bahwa bahasa hanya memiliki satu fungsi. Fungsi yang lain adalah sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, serta sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial (Keraf, 1980: 3) Berdasarkan fungsi tersebut, disebutkan juga bahwa “Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbul bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia” (Keraf, 1980: 1). Pendapat senada juga dikemukakan oleh Sitindoan (1984: 17) yang menyatakan “Bahasa adalah lambang yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, mempunyai sistem dan mengandung arti yang bersifat arbitrer; dipakai oleh manusia dalam kehidupannya sebagai alat komunikasi antar sesamanya untuk membentuk, mengungkapkan, dan menyampaikan pikiran dan perasaannya. Sifatnya sosial kultural”. Berdasarkan pengertian-pengertian yang dijelaskan di atas, jelaslah yang dimaksudkan bahasa dalam tulisan ini adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang mempunyai lambang, sistem, arti, serta bersifat arbitrer dan sosial kultural. Setiap bahasa mempunyai lambang. Dengan adanya lambang akan memudahkan terjadinya komunikasi, walaupun tidak langsung berhadapan dengan bendanya. Hal ini disebabkan setiap lambang sudah mengandung suatu konsep atau pengertian. Agar arti lambang-lambang tersebut dipahami, setiap pemakai bahasa harus mengerti dan menuruti sistem bahasa yang digunakan. Sistem bahasa mengandung kaidah atau aturan yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa itu. Apabila tidak dipatuhi, penyampaian informasi akan kacau atau mungkin komunikasi bisa tidak terlaksana.
34
Bahasa bersifat arbiter maksudnya tidak ada hubungan secara langsung antara lambang dengan yang dilambangkan. Munculnya pelambangan terhadap suatu benda hanyalah berdasarkan konvensi. Akan tetapi, walaupun demikian untuk dapat mengerti suatu bahasa haruslah dipelajari dan digunakan sebagai alat komunikasi. Paparan di atas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh penduduk Negara Republik Indonesia baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa resmi. Sebagai bahasa nasional maksudnya bahasa Indonesia diakui dan dipakai secara resmi oleh bangsa Indonesia dalam bidang administrasi, pendidikan, politik, dan bidang kebudayaan dalam arti luas; sebagai bahasa resmi maksudnya bahasa Indonesia dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi dalam situasi yang bersifat resmi: dalam pertemuan resmi, untuk keperluan administrasi negara, pendidikan dan pengajaran, serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. (Sitindoan, 1984: 19) Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya. Selain itu terdapat juga bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. 35
Dengan paparan fungsi tersebut, memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama, hanya dengan memiliki satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai. Begitu halnya dengan peran bahasa Inggris, yang telah dipoklamirkan sebagai bahasa internasional. Memiliki fungsi yang sangat penting untuk berkomunikasi antar negara yang masing-masing memiliki bahasa berbeda-beda. Dengan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional maka akan lebih memudahkan setiap insan untuk berkomunikasi. Salah satu akibat dari status bahasa Inggris sebagai bahasa internasional adalah perlunya usaha untuk saling memahami dan saling belajar baik secara linguistik ataupun budaya dari semua pengguna bahasa Inggris, baik yang menggunakannya sebagai bahasa pertama ataupun sebagai bahasa asing. Oleh karena itu, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dengan segala pengaruh yang dimilikinya, seharusnya dijadikan alat untuk mencapai kemajuan yang berbasiskan budaya lokal/nasional, dan bukan sebagai alat untuk semakin mengokohkan hegemoni budaya global.
36
4.1.2 Seni Pewayangan Seni, dalam hal ini seni pertunjukan selama perjalanan sejarah memperlihatkan keragaman fungsi yang disandangnya. Beragam fungsi ini dikelompokkan ke dalam tiga, yaitu 1) sebagai sarana ritual (wali), 2) sebagai pelengkap upacara (bebali), dan 3) sebagai hiburan (balih-balihan). Pemilahan ke dalam tiga wilayah ini berdasarkan kepentingan pengamat atau penontonnya. Perjalanan sejarah mencatat bahwa seni pertunjukan tidak diragukan memiliki arti penting bagi kehidupan bermasyarakat. Seni pertunjukan dengan aspek-aspek pembentuk sosoknya sesungguhnya telah berusaha menempatkan diri sebagai pilar-pilar yang dapat digunakan sebagai penyangga kehidupan berbangsa yang saat ini sedang dalam pembangunan. Diantara beberapa seni pertunjukan yang ada di Bali, wayang kulit merupakan pertunjukan yang paling kompleks. Hingga di dunia internasional, wayang telah tercatat sebagai karya seni budaya yang adiluhung. Lembaga internasional yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan adalah UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation). UNESCO adalah salah satu lembaga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang berkantor pusat di Paris, Perancis. Pada tanggal 7 November 2003 di Paris Perancis, UNESCO memproklamasikan bahwa Wayang Indonesia sebagai karya agung budaya dunia. Setelah segala persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan UNESCO dipenuhi dan disetujui, maka warisan budaya tidak benda itu diproklamasikan sebagai “Karya Agung Budaya Dunia”. Lima jenis wayag yang mewakili untuk diteliti yaitu:
Wayang kulit purwa Jawa dari Jawa Tengah;
Wayang parwa Bali dari Bali 37
Wayang golek Sunda dari Jawa Barat
Wayang Palembang dari Sumatera Selatan
Wayang Banjar dari Kalimantan Selatan Sungguh suatu prestasi budaya bangsa Indonesia yang sangat gemilang.
Penghargaan seluruhnya ada 30 negara yang karya budayanya dinyatakan sebagai karya agung dunia. Sementara itu dewasa ini pengaruh industri pariwisata telah melanda kehidupan masyarakat kita dalam segala bidang. Seni pertunjukan wayang yang awalnya masih mengutamakan nilai-nilai adiluhung, kini telah dikemas untuk konsumsi pariwisata. Pertunjukan wayang kini cenderung ‘melayani’ selera pasar sebagai sarana hiburan tanpa mengabaikan estetikanya. Teknologi modern dimanfaatkan untuk meningkatkan daya pesona pertunjukan wayang. Tata cahaya dan tata suara kini dikelola dengan canggih sehingga menghasilkan efek-efek yang mengesankan. Garapan ceritanya tidak terbatas pada pakem-pakem lama saja, tetapi digubah secara kontekstual dengan situasi dan suasana kehidupan masyarakat dewasa ini. Hingga penggunaan bahasa sebagai pengantar komunikasipun terkadang diterjemahkan dengan menggunakan bahasa Inggris. Pertunjukan tersebut memberikan terobosan baru bagi dunia perdalangan. Namun demikian bahasa Kawi dan bahasa Bali tetap digunakan saat melantunkan tembang pengantar setiap berganti adegan. Sedangkan, dialog antar tokoh wayang dilakukan dengan bahasa Inggris. Pertunjukan wayang berbahasa Inggris juga untuk
memperkenalkan
dan
mengembangkan budaya
Indonesia
kepada
wisatawan.
38
4.2
Peran Bahasa Inggris Sebagai Media Komunikasi Festival wayang sedunia ikut menyemarakkan Pesta Kesenian Bali (PKB)
ke-30 yang digelar selama sebulan penuh, 14 Juni-12 Juli 2008. Kegiatan bertaraf internasional itu diharapkan mampu meningkatkan citra Bali di mancanegara sekaligus menyukseskan tahun kunjungan wisata (Visite Indonesian Year) 2008. Disini terlihat jelas bagaimana hubungan antara bahasa dengan kebudayaan dan hubungan bahasa dengan pariwiata. Sehingga sebelum membahas pokok permasalahan yang dituangkan, terlebih dahulu disajikan beberapa konsep terkait dengan hubungan antara pariwisata, kebudayaan dengan bahasa. 4.2.1 Hubungan Kebudayaan dan Bahasa Kebudayaan dan bahasa mempunyai hubungan yang sangat erat. Kebudayaan dan bahasa dalam hal ini dibatasi pada kebudayaan nasional Indonesia dan bahasa Indonesia. Hubungan di antara keduanya tidak hanya sebatas bahasa Indonesia adalah bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, tetapi juga terlihat dari fungsi bahasa sebagai pengungkap, pelestari, dan pewaris budaya bangsa Indonesia. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah bagian dari sistem kebudayaan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, karena kebudayaan manusia tidak akan dapat terjadi tanpa adanya bahasa. Bahasa inilah memungkinkan terbentuknya suatu kebudayaan. Inilah salah satu hubungan antara kebudayaan dan bahasa. Hubungan kebudayaan dan bahasa yang lainnya adalah bahwa bahasa sebagai suatu sistem komunikasi, akan mempunyai makna hanya dalam kebudayaan yang menjadi wadahnya. Ini artinya untuk bisa mengerti suatu 39
bahasa, setidaknya juga harus paham dengan kebudayaannya. Demikian sebaliknya, untuk memahami kebudayaan suatu daerah atau suatu negara akan lebih sempurna apabila juga memahami bahasanya. Hubungan antara kebudayaan dan bahasa juga dapat dilihat pada sisi yang lain, yaitu bahasa merupakan kunci bagi pengertian yang mendalam atas suatu kebudayaan. Oleh karena itu, dalam mempelajari suatu kebudayaan diperlukan juga mempelajari bahasanya. Menurut Nababan (1984: 52) ada dua macam hubungan antara kebudayaan dan bahasa. Kedua hubungan itu adalah (1) bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan (2) bahwa seseorang belajar kebudayaan melalui bahasanya. Hubungan yang pertama disebut dengan hubungan filogenetik, sedangkan hubungan kedua disebut dengan hubungan ontogenetik. Dari uraian di atas bahasa secara umum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kebudayaan. Hal ini juga terjadi antara bahasa dan kebudayaan nasional. Artinya, untuk mengetahui kebudayaan dapat dipelajari dari bahasa yang berfungsi sebagai wahana pengungkapnya. Demikian juga sebaliknya mempelajari bahasa secara tidak langsung juga mengetahui kebudayaan sebagai wadahnya. 4.2.2 Hubungan Pariwisata dan Bahasa Bali sebagai salah satu objek wisata utama di Indonesia merupakan barometer perkembangan pariwisata nasional. Oleh karena itu, Bali memegang peranan yang penting dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Sebagai daerah tujuan utama bagi wisatawan, tentu Bali tidak terlepas dari dampak pengembangan pariwisata dari segala aspek kehidupan termasuk kebudayaan. Sehubungan dengan hal itu dalam kesempatan ini yang dibahas adalah hubungan pariwisata terhadap bahasa. Peran bahasa khususnya bahasa Inggris dalam 40
perkembangan pariwisata Bali artinya bahasa Inggris sebagai media komunikasi antar negara yang memudahkan terjalinnya interaksi yang baik antara Indonesia sebagai tuan rumah dan wisatawan asing. Sehingga dari data telah muncul katakata dan istilah yang berhubungan dengan kepariwisataan. Dari bahasa Inggris diserap
kedalam
bahasa
Indonesia
yang
dapat
memperkaya
khasanah
perbendaharaan kata dan istilah dalam bahasa Indonesia. Di samping perkembangan pariwisata terhadap bahasa Inggris juga ditemukan dalam buku tentang pariwisata yang disajikan dengan bahasa Inggris. Dengan demikian wisatawan yang berkunjung akan lebih mudah memahami pariwisata dan sekaligus membantu memasyarakatkan kepariwisataan di kalangan masyarakat. Di Indonesia, khususnya Bali, komersialisasi budaya lokal dalam dunia pariwisata tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur dari budaya tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali. Sehingga beberapa seni pertunjukan Bali sengaja dikemas untuk konsumsi pariwisata dengan memunculkan berbagai inovasi. Berbagai kegiatan tersebut agar bisa dinikmati sebagai daya tarik bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap. Alat pengungkap kebudayaan itu tiada lain bahasa, yang dalam hal ini adalah bahasa Inggris. Sehingga banyak seni pertunjukan, khususnya yang menggunakan bahasa lisan, seperti seni pedalangan, menyelipkan bahasa Inggris dalam setiap pertunjukannya. Inovasi tersebut dilakukan untuk menjalin komunikasi antara penyaji pertunjukan dengan wisatawan asing sebagai penonton. Berbagai inovasi tersebut tentu mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali.
41
4.3 Peran Bahasa Inggris Sebagai Media Komunikasi Dalam Festival Wayang Internasional Pada PKB XXX Festival Wayang Internasional pada PKB XXX, yang baru pertama kali digelar mendapat respon yang sangat positif dari seniman luar negeri. Sedikitnya empat negara telah ikut ambil bagian dalam festival wayang se-dunia yang memeriahkan aktifitas seni tahunan di pulau Dewata. Keempat negara tersebut meliputi Italia, New Zeland, Ceko, Venezuela dan tuan rumah Indonesia mewakilkan Ki Enthus dari Jateng dan Made Sadia dari Bali. Masing-masing grup kesenian wayang dari mancanegara yang pentas di arena PKB sedikitnya beranggotakan 50 orang. Termasuk tuan rumah Indonesia yang akan diwakili seniman wayang dari Jawa dan Bali. Keterlibatan seniman mancanegara dalam kegiatan seni budaya di Bali, memiliki makna yang sangat penting dalam mengembangkan dan memajukan seni budaya Indonesia, khususnya Bali. Masyarakat setempat dapat meningkatkan wawasan tentang kesenian wayang setelah menyaksikan pertunjukan wayang yang beragam dari mancanegara. Sementara di negara-negara maju seperti Italia, New Zeland, Ceko, dan Venezuela memiliki kesenian wayang yang tetap eksis. Pementasan wayang internasional pertama menampilkan kelompok yang dimotori Ewelina Pacyniak sebagai sutradara, Saby Medina penari, Evan Gilman pemusik, Kaya Slesinggrova penari, Ralf Schuster pemusik, Dyah Widiandini dan Jon Adams sebagai dalang ini, mengombinasikan seni wayang kulit Bali dengan teater, musik, dan tarian. Ewelina Pacyniak, wanita asal Polandia ini mengungkapkan, kolaborasi menjadi langkahnya guna mengembangkan budaya Bali. Mereka ingin generasi muda menyukai pertunjukan wayang. Jika 42
dikombinasikan dengan berbagai seni yang kini sedang digandrungi remaja seperti teater, tentunya wayang bisa memikat hati mereka. Pertunjukannya kali ini dikombinasikan dengan berbagai macam seni dengan tidak menanggalkan konsep dasar pewayangan. Ada sisi tradisional dan modern yang diperlihatkan dalam pagelaran wayang yang bertema ”cukup-cukup” ini. Dalam mengawali pertunjukan, di balik layar muncul secara bergantian dua kayonan yang menjadi ciri khas pertunjukan wayang. Kayonan pertama berkonsep ukir-ukiran Bali. Di situ juga tampak ukiran butakala. Kayonan kedua menggambarkan konsep kehidupan modern. Hal ini dibuktikan desain ukiran yang menggambarkan gedung bertingkat, kehidupan kota, dan beberapa wanita berpakaian bikini. Ewelina sengaja menggabungkan nilai tradisional dan sisi-sisi kehidupan modern. ”Dua kayonan itu menggambarkan kehidupan berbeda antara Bali dan negara tempat saya bertempat tinggal. Selain lebih menonjolkan gerak tubuh seperti dalam teater dan pantomim, bahasa yang digunakan pun beragam mulai dari bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris. Hal tersebut bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan dalang dapat diterima dengan baik oleh para penonton yang berasal dari berbagai latar belakang. Pertunjukan tersebut juga mengombinasikan antara gerak berteater dan gerak tarian Bali. Ide pagelaran wayang yang berlangsung 60 menit ini, menurut Ewelina, adalah mengacu pada budaya yang berkembang di masyarakat Bali. Senyum, alam, kesenian, spritual yang masih kental di Bali diwujudkan dalam bentuk satu pagelaran wayang. Pertunjukan tersebut mengisahkan perjalanan hidup Ewelina, sejak dia memutuskan untuk mempelajari budaya Bali dan meninggalkan negara asalnya, Polandia. Pengalamannya berada di Bali ia 43
gambarkan dengan gerak. Perpaduan iringan musik antara gitar dan gong makin menambah apik tampilan pagelarannya. Festival Wayang Internasional diakhiri dengan penampilan dalang asal Bali, I Made Sidia, yang tergabung dalam Sanggar Paripurna, Bona, Gianyar-Bali. Made Sidia menyuguhkan wayang inovasi berjudul Asta Brata. Asta Brata menceritakan tentang kisah Sri Rama yang dibuang ke hutan oleh ayahnya, lantaran beliau Sang Dasarata tunduk akan perintah istri keduanya yaitu Dewi Kekayi yang menganjurkan untuk mengangkat anaknya Bharata sebagai raja dan membuang Sri Rama ke hutan. Namun dengan santun Bharata menolak menjadi raja di Ayodya. Dia memutuskan pergi ke hutan untuk menemui kakaknya Sri Rama, dan tetap menjadikan Sri Rama sebagai raja dengan membawa trompah atau sandal emas sebagai mahkota kerajaan. Atas niat mulya adiknya Sri Rama memberi petuah kepada adiknya untuk menjalankan ‘Asta Brata’, yaitu delapan landasan berpijak yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin. Dalam kisah Asta Brata juga menampilkan perjalanan seorang tualen (punakawan) dan seorang anaknya. Tualen dan Mredah inilah yang lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, guna memberukan gambaran terhadap cerita yang ingin ditampilkan. Logat bahasa Inggris yang digunakan terkesan kaku, dengan dialek Bali. Hal tersebut sengaja dilakukan, untuk member hiburan kepada penonton yang berasal dari berbagai Negara, serta tidak melepaskan balutan budaya Bali yang dibawakan oleh Tualen dan Mredah. Pertunjukan wayang yang berdurasi sekitar satu jam pun, menurut penonton, khususnya penonton asing dinilai tidak membosankan. Ini dikarenakan dalang mampu menyelipkan bahasa
44
Inggris sebagai bahasa internasional yang membuat penonton asing lebih mengerti. Pertunjukan wayang listrik digarap dengan menggunakan tiga layar dalam ukuran berbeda. Dalam mendalang, Made juga dibantu empat dalang lainnya dalam
menggerakkan
berbagai
karakter
yang ditampilkan.
Made
juga
menggunakan proyektor untuk menampilkan rekaman video dan gambar-gambar digital sebagai latar belakang di hampir sebagian besar adegan dalam pementasannya. Tampilannya makin memikat karena ada permainan cahaya dan instrumen musik modern, seperti dram dan gitar. Dengan bantuan papan luncur (skateboard), setiap dalang dapat dengan mudah berganti-ganti posisi sesuai dengan peran yang tengah dimainkannya. Pemakaian papan luncur ini telah menjadikan mereka dijuluki Wayang Skateboard oleh komunitas asing di Bali. Made bukanlah nama baru dalam dunia pertunjukan wayang. Bahkan metodenya yang kontemporer telah membawa pertunjukan wayang di Bali memasuki era baru dan karyanya telah dipertunjukkan di berbagai pentas di dalam dan luar negeri. Jika pertunjukan wayang tradisi memakai blencong (lampu minyak) yang dinyalakan dengan minyak kelapa untuk memproyeksikan wayang ke layar, maka pada karya kontemporer ini yang digunakan adalah proyektor yang dioperasikan oleh komputer. Pemakaian komputer memberikan gambar dan visual effect yang lebih jelas sebagai latar dalam pertunjukan. Dan menampilkan gambar-gambar yang berbeda, dari hutan, gunung, candi, dan laut, baik berwarna maupun hitam putih. Cara ini membuat pertunjukan wayang kulit kontemporer lebih menyerupai pertunjukan film.
45
4.4 Analisa Bahasa Inggris dalam Pertunjukan Wayang Inovasi ‘Asta Brata’, Dalang I Made Sidia Pariwisata budaya yang diusung Bali pun menguatkan tekad I Made Sidia untuk melahirkan inovasi pedalangan dengan menyelipkan bahasa Inggris dalam setiap pementasan yang bertaraf internasional. Salah satu ajang tersebut adalah Festival Wayang Internasional dalam Pesta Kesenian Bali XXX, yang bertempat di gedung Kesirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Hal ini dilakukan untuk mendukung sector pariwisata yang menjadi tulang punggung Bali. Karena dengan menyisipkan bahasa Inggris, maka pesan seorang dalang akan dapat diterima oleh penonton asing. Dalang I Made Sidia dalam penyampaian bahasa Inggris menggunakan aksen Bali. Menurutnya hal tersebut sengaja dilakukan untuk tidak meninggalkan kesan Bali yang dimiliki serta menjadikan ciri khas wayangnya. Peran Twalen - Mredah dan Sangut – Delem dinilai tepat untuk penyelipan bahasa Inggris dalam setiap pementasan. Dalam kisah Asta Brata terdapat adegan ketika Twalen dan Mredah berada di hutan. Di tengah perjalanan tanpa sengaja mereka bertemu dengan seekor macan. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengusir macan agar tidak memangsa mereka. Dari mulai membujuk hingga merayunya, tapi sang macan tetap ganas dan berusaha menerkam mereka. Tualen pun tak hilang akal, dia berusaha menghibur macan dengan menyanyikan sebait syair lagu dalam bahasa Bali, tapi ternyata lagu itu tidak mampu menjinakkan macan. Kemudian potongan syair lagu Indonesia Raya pun didendangkannya, namun tetap saja lagu kebangsaan negara Indonesia itu tidak mampu meredam nafsu macan untuk memangsa mereka. "Oh, he doesn't like Indonesian song, maybe he is a western tiger!," seru Tualen dalam logat bahasa Inggris yang kaku. 46
Dialog antara Tualen dan anaknya yang diucapkan dalam bahasa Inggris kerap memberi hiburan tersendiri bagi para penonton yang berasal dari negara-negara luar Indonesia. Pertunjukan wayang yang berdurasi sekitar satu jam pun, menurut penonton, khususnya penonton asing dinilai tidak membosankan. Ini dikarenakan dalang mampu menyelipkan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang membuat penonton asing lebih mengerti. Berdasarkan penggunaan bahasa Inggris dalam pertunjukan wayang inovasi ‘Asta Brata’ bersama Dalang I Made Sidia, peneliti menganalisis tiga point yang diamati yaitu (1) Pilihan Kata, (2) Tata Bahasa (Grammar), dan (3) Pelafalan (Pronunciation). 4.4.1 Pilihan Kata Pemilihan kata yang digunakan Dalang I Made Sidia hampir sepenuhnya tepat. Dari analisis peneliti berikut analisa rincian beberapa pilihan kata dari pertunjukan wayang inovasi ‘Asta Brata’. NO
1
MAKSUD YANG INGIN DISAMPAIKAN (Bhs. Indonesia) Ayah/ Bapak
PILIHAN KATA KATA YANG (Bhs. DIPILIH Inggris) Father, Dad Daddy, Dad.
2
Anak
Child, son
3
Raja/ Penguasa/ Tuan/ King, Lord Tuhan
kid, Son
Lord Exapmple: Lord Rama
ANALISIS
TEPAT (Dad tepat digunakan untuk menyampaikan singkatan dari ‘Bapak’ yaitu ‘Pak’) TEPAT (Son tepat digunakan untuk menyampaikan kata anak laki-laki yaitu ‘Nak’) TEPAT (Lord tepat digunakan untuk menyebut tokoh-tokoh pewayangan yang memiliki sifat 47
Ketuhanan) KURANG TEPAT (Karena Rahwana tidak memiliki sifat Ketuhanan, sehingga lebih tepat menggunakan King Rahwana) Come on Como on TEPAT (Namun vocabulary atau perbendaharaan untuk kata tersebut terlalu banyak digunakan. Dalang bisa menggunakan phrase ‘Let us go’) Right, Right TEPAT Correct, Example: (Namun vocabulary True, Exact, That’s right atau perbendaharaan Very, untuk kata tersebut Really terlalu banyak digunakan. Dalang bisa menggunakan phrase ‘That’s true, Exactly, absolutely’) Lord Rahwana
4
Muncul, Menyala, Maju, Mulai hidup, Datang, Naik, Timbul, Diadakan, Memancar, Ayo
5
Betul
4.4.2 Tata Bahasa (Grammar) Walaupun Dalang I Made Sidia menggunakan bahasa tutur dalam setiap pementasan berbahasa Inggris, namun struktur grammar juga tidak dapat diabaikan. Menurut Dalang Sidia, dia mempelajari grammar dan struktur dalam bahasa Inggris sejak dia duduk di bangku SMP, yang dilanjutkan mengikuti kursus bahasa Inggris saat masih duduk SMKI. Dijenjang kuliah pun Sidia mendapatkan mata kuliah bahasa Inggris, namun karena tidak intensif, maka materi pelajaran bahasa Inggris tersebut terlupakan. Sidia mempelajari bahasa Inggris termasuk grammarnya dari metode audio-lingualisme. Metode ini sangat efektif untuk pembelajaran bahasa Inggris. Audio lingual method merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip 48
linguistik structural, analisis konstratif, pendekatan aural-oral dan behavioristik. Dengan proses mendengar, meniru, pengulangan (pelafalan), mengingat hingga mempraktekkan. Tata bahasa yang digunakan Sidia hampir sepenuhnya benar, karena Dalang Sidia mengadopsi dari naskah ketika dia mendalang di Australia. Sehingga naskah yang diterjemahkan oleh native speaker tersebut sempurna, namun dalam pementasan Wayang Inovasi ‘Asta Brasta’ ada beberapa kekeliruan tata bahasanya: NO
1.
2.
BAHASA TERJEMAHAN ANALISIS INGGRIS ASLI Shita calling Shita memanggil Dalam Present Continuous Tense animal. binatang. memiliki grammar sbb.: S + To be (is, am, are) + V I + ing + O + ADV Dalam kalimat tersebut menghilangkan (to be), karena Shita termasuk orang ketiga tunggal, maka to be yang tepat adalah is. Sebaiknya: Shita is calling animal Artinya: Shita sedang memanggil binatang Shita, you so Shita, kamu Ababila dalam kalimat berbahasa beautiful, sangat cantik. Inggris, tidak terdapat kata berja, maka honey… diperlukan to be (kata kerja bantu) Untuk pola present berikut penggunaan to be yang tergantung dari subjek kalimatnya: Orang Tunggal To Jamak To be be Pertama I am We are Kedua You are You Are Katiga She/ is They are He/ It Sesuai dengan penjabaran di atas maka dalam kalimat Shita, you so beautiful, honey… tidak terdapat kata kerja, maka diperlukan to be: are karena you merupakan orang kedua tunggal. Sebaiknya: 49
3.
4.4.3
Yes. What.. what problem with Rahwana?
Ya. Apa.. apa permasalahan dengan Rahwana?
Shita, you are so beautiful honey…… Walaupun tidak mengurangi makna. Penjelasan kalimat tersebut sama dengan penjelasan pada no. 2. Yang berbeda adalah kalimat tersebut adalah kalimat Tanya, sehingga penempatan to be adalah setelah kata Tanya (what), yang to be nya juga merujuk dari subjeknya. Sebaiknya: Yes. What.. what is problem with Rahwana?
Pelafalan (Pronounciation) Belajar bahasa Inggris salah satunya adalah belajar pengucapan
(pronounciation). Bisa berbicara dalam bahasa Inggris tentunya harus bisa berbicara dalam lafal yang tepat. Kesalahan dalam pelafalan dalam bahasa Inggris akan berakibat fatal, yaitu mengubah makna yang dimaksud. Sehingga hal ini sangat penting untuk dipelajari. Dalam Wayang Inovasi ‘Asta Brata’ Dalang I Made Sidia dalam penyampaian bahasa Inggris menggunakan aksen Bali. Menurutnya hal tersebut sengaja dilakukan untuk tidak meninggalkan kesan Bali yang dimiliki serta menjadikan ciri khas wayangnya.Dalang Sidia belajar banyak pelafalan dari pengalaman menjadi dalang bahasa Inggris ketika mendalang bahasa Inggris di Australia. Disana dia dilatih bagaimana cara pengucapan kata yang tepat, sehingga tidak mengubah makna. Namun karena Dalang I Made Sidia bukanlah native speaker, maka ada beberapa pelafalan yang kurang tepat disampaikan. Dianalisis dari pertunjukan wayang inovasi dengan judul Asta Brasta, berikut pelafalan yang perlu disempurnakan:
50
№
Pelafalan Transkrip Asli
Terjemahan
1.
but I put it the forest noble tringkwility.
Tapi saya meletakkan itu di hutan orang bangsawan yang tiada artinya.
2.
3.
Em… I have done my best son, but what I need. It’s a hot bath, long full beer. I put my pit up on the news paper and what an Indonesian sop opra on the tv.
they’s nice big pussy cat. You look like ‘kucing garong’.
Saya telah melakukan tugas terbaik saya nak, tapi apa yang saya perlukan. Sebuh permandian air panas, bir penuh dan lama. Saya meletakkan lubang diatas Koran dan apa sebuah sinetron Indonesia di tv. Mereka adalah kucing besar yang baik. Kamu seperti ‘kucing garong’.
Maksud Dalang (Bhs. Indonesia) Apa yang saya lakukan di hutan, rumah para bangsawan yang tidak ada artinya
Saya telah melakukan tugas terbaik saya nak, tapi apa yang saya perlukan. Sebuah permandian panas, bir dingin untuk meletakkan kaki saya diatas dan membaca koran serta menonton sinetron di tv.
Ada, dia adalah seekor kucing besar yang baik. Kamu seperti ‘kucing garong’.
Analisa
Dalang ingin menyampaikan kata tanya what, pelafalan seharusnya [hwat], namun dalang melafalkan [bt] = but yang artinya tetapi. Bahasa yang digunakan ini adalah bahasa puisi Sebaiknya: What am I to do in the foreast, home to those of noble’s tringkwility? Dari kata yang digarisbawahi dalang ingin menyampikan kata kaki = feet [fIt], namun dalang melafalkannya dengan [pIt] yang berarti lubang. Sebaiknya: Em... I have done my best son, but what I need. It’s a hot bath, a long cold beer to put my feet [fIt] up and read a news paper and wacth an indonesian soup opra on the tv
There dilafalkan [r]. Sementara dalang melafalkannya dengan [e] [Iz] yang mermakna they’s = mereka adalah Sebaiknya: There [r], he is a nice 51
4.
5.
6.
rock and rule. Yes.. one two tree po..
Rock and rule.
Good idea.. good idea. Came on..came on. Okay.... okay... I will cing.. I will ching
‘rock and peraturan’. Iya.. satu dua pohon po..
Rock dan peraturan.
Ide bagus.. ide bagus. Ayo.. ayo. Oke… oke… saya akan cing.. saya akan cing.
‘rock and roll’. Iya.. satu dua tiga empat..
Rock and roll.
Ide bagus.. ide bagus. Ayo.. ayo. Oke… oke… saya akan berubah.. saya akan berubah.
big pussy cat. You look like ‘kucing garong’. Pengucapan tiga dalam bahasa Inggris adalah [ri]. Th tersebut diucapkan (). Sementara dalang mengucapkannya [tri[ yang berarti pohon. Sementara pelafalan empat dalam bahasa Inggris adalah [for]. Dalang melafalkan [po] yang tidak bermakna. Sebaiknya: rock and roll. Yes.. one two three [ri] four..[for] Dalam pelafalan roll diucapkan [rul] = rule, sehingga berarti peraturan. Roll dilafalka [rol] Sebaiknya: Rock and roll [rol] Sesuai dengan yang digaris bawahi, dalam pengucapannya dalang menyampaikan cing yang dalam bahasa Inggris kata tersebut tidak bermakna. Sementara maksud dalang adalah berubah, maka sebaiknya pengucapannya adalah [tend3] Sebaiknya: Good idea.. good idea. Came on..came on. Okay.... okay... I will change.. [tend3] I will change[tend3]
52
4.5 Jenis Bahasa Inggris yang Digunakan Kita mengenal dua jenis bahasa, yaitu bahasa akademik dan bahasa non akademik. Bahasa akademik adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Biasanya bahasa akademik juga dikenal dengan bahasa ilmiah, karena dalam penggunaannya untuk menulis ilmiah. Karangan ilmiah itu harus memenuhi kreteria logis, sistematis dan lugas. Karangan ilmiah disebut logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal. Karangan ilmiah disebut sistematis jika keterangan yang ditulisnya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan. Karangan ilmiah disebut lugas jika keterangan yang diuraikannya disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukkan persoalan dan tidak berbunga-bunga (Arifin, E. Zaenal, 1987: 65). Sementara bahasa non akademik yang biasa dikenal dengan bahasa tutur adalah bahasa yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan lawan bicara. Wujud bahasa yang sesungguhnya adalah bunyi. Dengan kata lain, bahasa primer adalah bahasa tutur atau bahasa lisan (Simpen, I Wayan, 2008: 4). Dalam bahasa tutur ini biasanya mengabaikan kaidah-kaidah EYD, namun tidak harus mengurangi makna. Begitupula dalam penggunaan bahasa Inggris, untuk academic writing kita wajib mengacu pada kaidah-kaidah struktur penulisan yaitu Grammar. Mengingat dalam bahasa Inggris memiliki aturan grammar yang paten, dalam bahasa tuturnya, kita tidak boleh terlalu mengabaikan kaidah-kaidah bahasa Inggris yang benar, karena hal tersebut bisa berakibat fatal, yaitu terjadinya miss communication. Jika ini terjadi dapat berakibat terjadinya salah paham yang berdampak buruk. 53
Sementara dalam pementasan wayang inovasi ‘Asta Brata’, Dalang I Made Sidia menggunakan bahasa Inggris tutur, yang ringan dan mudah dimengerti. Namun karena I Made Sidia, SSP., bukanlah native speaker, terkadang ada beberapa pelafalan kurang tepat, yang berakibat terjadinya miskomunikasi. Sehingga Sidia mencari jalan tengah agar pementasan wayang berbahasa Inggris dimengerti oleh penonton asing, maka Sidia menyampaikan dialognya dengan penekanan yang jelas dan lebih diperlambat.
4.5 Hambatan Menjadi Dalang Berbahasa Inggris Berbagai hambatan ditemui ketika Sidia mendalang menggunakan bahasa Inggris, diantaranya Dalang Sidia masih ragu-ragu untuk mendalang menggunakan bahasa Inggris, karena takut berbuat kesalahan baik pelafalannya maupun tata bahasanya. Walaupun Sidia pernah belajar grammar bahasa Inggris di jenjang SMP, namun dia masih ragu akan bahasa Inggris yang digunaknnya, apalagi dalam even-even besar. Sidia merasa lemah di grammar sehingga Sidia masih sulit untuk membedakan penggunaan jamak dan singular dalam bahasa Inggris. Hambatan lainnya yaitu Dalang Sidia belum bisa menterjemahkan dialog dari bahasa asli ke bahasa Inggris, sehingga dia harus meminta orang lain (khusunya asing) untuk menterjemahkan. Terkadang hasil terjemahan orang lain tidak sesuai dengan apa yang Sidia maksud.
54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) Festival Wayang Internasional yang digelar pada PKB XXX telah mampu membangkitkan geliat Pariwisata Bali serta turut mendukung program Visit Indonesian Year 2008. Ini disebabkan pada setiap pementasan wayang internasional, selalu menyelipkan bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional sebagai bahasa pengantarnya. Dengan demikian bahasa Inggris merupakan sarana pengungkap kebudayaan yang digunakan sebagai dasar pengembangan pariwisata khususnya di Indonesia.(2) Pementasan pertama yang ditampilkan oleh Ewelina Pacyniak sebagai sutradara dalam Festival Wayang Internasional menggunakan bahasa lisan yang beragam mulai dari bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris. Sementara pementasan terakhir dalam Festival Wayang Internasional menampilkan dalang I Made Sidia. Dalam pentas wayang inovasinya, Made menggunakan Bahasa Kawi, Bali, Indonesia hingga bahasa Inggris. Dari kedua penampilan dalang tersebut, sangatlah jelas bahwa peran bahasa dalam hal ini bahasa Inggris telah mampu dan sukses menarik wisatawan asing untuk menyaksikan pertunjukan. Peran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi media komunikasi, dan alat yang sangat ampuh untuk menyebarkan budaya ke seluruh dunia. (3) Dalam Pementasan Wayang Inovatif ‘Asta Brata’, Sidia menggunakan bahasa tutur yang ringan dan mudah dimengerti. (4) Eksistensi dalang berbahasa Inggris di Bali terbilang langka, I Made Sidia adalah 55
salah seorang dalang Bali yang mencoba menekuni dalang berbahasa Inggris yang sangat rumit dan kompleks. Dalam pementasannya Dalang Sidia menemukan beberapa hambatan Dalang Sidia masih ragu-ragu untuk mendalang menggunakan bahasa Inggris, karena takut berbuat kesalahan baik pelafalannya maupun tata bahasanya, apalagi dalam even-even besar. Sidia merasa lemah di grammar sehingga Sidia masih sulit untuk membedakan penggunaan jamak dan singular dalam bahasa Inggris. Hambatan lainnya yaitu Dalang Sidia belum bisa menterjemahkan dialog dari bahasa asli ke bahasa Inggris, sehingga dia harus meminta orang lain (khusunya asing) untuk menterjemahkan. Terkadang hasil terjemahan orang lain tidak sesuai dengan apa yang Sidia maksud.
5.2 Saran Tujuan pembangunan pariwisata nasional adalah mewujudkan pariwisata berkesinambungan. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata di Indonesia yang berlandaskan kebudayaan harus benar-benar dicermati. Sehingga ajang-ajang bergengsi seperti Festival Wayang Internasional dapat dilaksanakan kembali sebagai ajang tahunan dalam Pesta Kesenian Bali ataupun dalam kegiatan bergengsi lainnya. Mengingat dampak positif yang dirasakan apabila seorang dalang mampu menguasai bahasa Inggris, maka dalang di Bali selain mampu menguasai bahasa Kawi, Bali dan Indonesia juga diharapkan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sehingga seni pedalangan juga dapat dikonsumsi untuk sektor pariwisata. Selain itu nilai-nilai luhur dan filosofi yang terkandung
56
dalam wayang dapat disebarluaskan lewat pementasan wayang berbahasa Inggris. Sehingga perdamaian dunia dapat terwujud lewat seni pedalangan. Diperlukan wadah khusus atau lembaga yang dapat membantu seorang dalang untuk menguasai bahasa Inggris serta bahasa asing lainnya. Berdasarkan hambatan tersebut di atas, maka ada saran atau tips yang bisa diterapkan oleh Dalang I Made Sidia diantaranya: 1. Jangan terlalu Fokus pada Grammar Karena bahasa dalam mendalang bahasa Inggris menggunakan bahasa tutur, maka jangan terlalu fokus pada grammar saat pementasan. Karena bahasa yang baik dan benar adalah, benar yaitu sesuai dengan aturan atau kaidah-kaidah yang berlaku, baik adalah sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain itu grammar bahasa Inggris terlalu kompleks untuk diingat dan digunakan secara logis. Sehingga dalang tidak akan punya cukup waktu untuk berpikir, mengingat ratusan atau ribuan aturan grammar, memilih yang benar, dan menggunakannya. Solusinya adalah dalang dapat belajar bahasa Inggris dengan banyak mendengarkan percakapan bahasa Inggris dengan menggunakan grammar yang benar, sehingga lama-kelamaan akan secara otomatis belajar menggunakan grammar bahasa Inggris secara benar. 2. Memaksakan Diri Berbicara Berani berkomunikasi dengan orang asing, akan mampu mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Belajar dari mendengarkan apa yang disampaikan oleh lawan bicara, kemudia meniru, mencari maknanya dan dihafalkan.
57
3. Belajar Jangan hanya dari Teks Book Bahasa Inggris Formal Kebanyakan orang yang belajar bahasa Inggris hanya mempelajari bahasa Inggris formal yang ada di buku-buku dan di sekolah. Masalahnya adalah Native speaker tidak menggunakan bahasa Inggris seperti itu dalam kebanyakan situasi. Ketika
berbicara
dengan
teman,
keluarga
atau
teman
kerja, native
speaker menggunakan bahasa Inggris kasual yang penuh dengan idiom, kata majemuk dan slang. Untuk berkomunikasi dengan native speaker, tidak bisa bergantung hanya pada teks book, namun harus belajar bahasa Inggris kasual. 4. Jangan Berusaha menjadi Sempurna I Made Sidia sering memfokuskan diri pada kesalahan. Dia khawatir terhadap kesalahan-kesalahan. Dia mencoba berbicara dengan sempurna. Padahal, tak satu orangpun sempurna. Native speaker juga sering membuat kesalahan. Daripada memfokuskan diri pada hal negatif, fokuskanlah pada komunikasi. Tujuannya
bukanlah
berbicara
dengan
"sempurna",
tujuannya
adalah
mengomunikasikan ide-ide, informasi dan perasaan dengan jelas dan mudah dimengerti. Fokuskan pada komuikasi, fokuskan pada hal positif. Secara berkala kesalahan tersebut akan berkurang secara otomatis. 5. Jangan Menggantungkan Diri Pada Sekolah/ Pelajaran Bahasa Inggris. Kebanyakan orang yang belajar bahasa Inggris bergantung secara total pada sekolah. Mereka berpikir bahwa guru dan sekolah bertanggung jawab atas keberhasilan mereka. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Dia yang belajar bahasa Inggrislah yang mempunyai tanggung jawab itu. Guru yang baik dapat membantu, tetapi Andalah yang benar-benar bertanggung jawab terhadap proses belajar.
58
Dalang
harus
mencari
pelajaran
dan
material
(metode)
yang
efektif. Dalang harus mendengarkan dan membaca setiap hari. Dia harus dapat mengatur emosi agar tetap termotivasi serta harus berpikir positif dan optimis. Meskipun kesalahan-kesalahan ini sangat sering terjadi, berita baiknya adalah anda dapat memperbaikinya. Saat anda berhenti dari kesalahan ini, anda telah mengubah cara anda belajar bahasa Inggris. Anda dapat belajar lebih cepat, sehingga kemampuan speaking akan meningkat.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal. 1987. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahrian Bahasa. Ende: Nusa Indah. Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia. Simpen, I Wayan. 2008. Pelangi Bahasa Indonesia. Denpasar: Pustaka Larasan Sitindoan, G. 1984. Pengantar Linguistik dan Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. Sumandi. 1990. Perkembangan Wayang Kulit Bali, LISTIBIYA Propinsi Daerah tingkat I Bali Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. Moleong, J. Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Penerbit Rosdakarya, Bandung, Sarwono, Jonathan dan Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual, Penerbit ANDI, Yogyakarta. I.B. Netra, Metodelogi Penelitian. 1974. Penerbit Biro Penelitian dan Penerbitan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Udayana, Singaraja.
60
LAMPIRAN
61
FOTO-FOTO
Foto 1. Dalang Sidia bersama timnya tengah berlatih menggerakkan wayang
Foto 2. Dalang Sidia menggunakan kostum untuk pemantasan Wayang Inovatif ‘Asta Brasta’ PKB XXX tahun 2008 62
Foto 3. Sebelum pentas, Kasubdis Kesenian Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, I Made Santha memberi pengarahan kepada Dalang Sidia
Foto 3. Barisan anak-anak wanita keluar dari penonton sebagai pertanda dimulainya perjunjukan Wayang Inovasi ‘Asta Brata’ saat PKB XXX tahun 2008
63
Foto 4. Adegan Tualen dan Mredah yang merayu macan agar tidak menggigitnya. Ini adalah salah satu adegan yang dialognya menyelipkan Bahasa Inggris.
Foto 5. Wayang wong sesekali tampil di depan guna memberi warna berbeda dalam Wayang Inovetif, Dalang Sidia
64
Foto 6. Dalang Sidia tetap mempertahankan ciri khas wayang Bali dalam setiap pementasannya.
Foto 7. Sidia berkesempatan berfoto bersama Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. (baju putih)
65
Foto 8. Foto bersama pada akhir pementasan Wayang Inovatif ‘Asta Brata’ pada PKB XXX tahun 2008
Foto 9. Penampilan wayang kontemporer bersama Dalang Sidia saat diundang ke Jakarta tahun 2008
66
Foto 10. Dalang Sidia berkesempatan berdialog dan foto bersama Menbudpar, Jro Wacik, saat wayang kontemporer Dalang Sidia tampil dalam Sanur Festival 2008
Foto 11. Salah satu peneliti (Ni Wy. Suratni) saat melakukan research ke rumah Dalang Sidia di Bona Gianyar
67
Foto 12. Ketua Peneliti (Nyoman Lia Susanthi) dan Anggota Peneliti (Ni Wy Suratni) tengah mewawancarai Dalang Sidia
Foto 13. Dalang Sidia tengah bercengkrama dengan anak didiknya di Sanggar Paripurna Bona Gianyar miliknya
68
Transkrip Wayang Inovatif ‘Asta Brata’ PKB XXX Dalang I Made Sidia TOKOH
MC
TRASKRIP
BHS. INGGRIS ASLI
TERJEMAHAN ASLI
MAKSUD DALANG
TERJEMAHAN
Bapak/ Ibu hadirin, para penonton serta undangan yang berbahagia, kami ingin mengucapkan selamat malam dan selamat datang di Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali yang malam ini menampilkan rangkaian Festival Wayang Internasional, dengan perkumpulan dalang se-Bali, bersama dalang I Made Sidia. Ladies and gentlemen, welcome to our spectacular performance for this evening that will present International Wayang Festival, presented by Dalang I Made Sidia. Hadirin Dalang I Made Sidia sudah tidak asing lagi dalam dunia pewayangan baik di Bali hingga internasional. Berbagai prestasi pernah diraih oleh Dalang I Made Sidia, diantaranya pernah mengarungi dunia dalam 69
berbagai pentas kolaborasi, seperti dalam Darwin Festival, berkolaborasi dengan seniman Asia dan Amerika serta masih banyak lagi berkolaborasi dengan senimanseniman asing. Dan pada kesempatan malam hari ini kita dapat menyaksikan salah satu karya I Made Sidia, berjudul “Asta Brata” bersama perkumpulan dalang se-Bali. Dengan peñata dalang I Made Sidia, pemain dalang I Made Sidia, S.SP., I Wayan Sira, S.Sn., Narasi oleh I Dewa Ketut Wicaksana, S,SP., M.Hum., pemain wayang oleh Ida Bagus Dharma Wibawa, S.Sn., dan seluruh pendukung wayang adalah alumnus Jurusan Pedalangan ISI Denpasar, penari didukung oleh alumnus Jurusan Tari ISI Denpasar, peñata karawitan oleh I Made Subandi, S.Sn., dengan pendukung karawitan adalah Sanggar Paripurna Bona Gianyar Bali. Didukung pula design computer 70
oleh Ida Bagus Surya Merdika Manuaba, S.Sn. Hadirin pada kesempatan malam yang berbahagia ini, Sanggar Paripurna Bona Gianyar-Bali pimpinan I Made Sidia, S.SP., akan menampilkan kisah wayang inovasi “Asta Brata”, dengan cerita: Dimana Sri Rama dibuang ke dalam hutan lantaran ayahnya Raja Dasarata tunduk dengan janji istri keduanya Dewi Kekayi. Dan kemudian menobatkan anaknya Sang Barata menjadi Raja di Ayodya. Dengan santun Barata menolak menjadi raja. Selanjutnya Ia memutuskan pergi ke hutan menemui kakaknya Sri Rama dan memebawanya kembali memegang tahta di Ayodya. Sekalipun menolak kembali ke Ayodya, Barata tetap menjadikan Sri Rama sebagai raja, dengan membawa trompah atau sandal Sri Rama sebagai mahkota kerajaan Ayodya. Atas niat mulya adiknya maka Sri Rama 71
memberikan wejangan dan petuah agar Barata menjalankan “Asta Brata” yakni delapan landasan berpijak yang harus dilakukan seorang pemimpin bangsa dan negara. Hadirin bagaimana isi kandungan ajaran “Asta Brata” dari Sri Rama kepada adiknya Sang Barata? Mari kita saksikan bersama dalam pertunjukan wayang inovasi bertajuk “Asta Brata”. Tembang… Dalang A.. tangi Sanghyang tampil di Samerana, Aringgit panggung amolahcara.. Narator
Dalang memainkan kayonan
Bhagawad Walmiki seorang adikawia melantunkan seloka tentang kisah perjalanan Rama. Sri Rama, Seorang putra Raja Dasarata yang kelak memerintah kerajaan Ayodya yang penuh kejujuran, berani, sopan-santun, teguh dengan sifat kepahlawanan dan kepemimpinan. Dadia…..ah..yate mangke warnanan caritanan sira Sang Rama Dewa lawan setrin nira sira Diah Sita, tan tumute sira mulata 72
Narator
Dalang Rama
Bharata
Rama
wana, hana marewentenin Tandaka wana, mangke….. sigra…… Selagi langit berdetag, bintangbintang mengelilingi malam, angin menarik bulan dari kegelapan, sekelompok binatang lontai disisi pohon yang rindang dengan sayu. Tatkala jejak langkah Sri Rama, Dewi Sitha dan Laksmana terhenti oleh kedatangan Sang Bharata, di hutan Nandaka, merebaklah pucukpucuk harapan dan keyakinannya tentang hari depan. Irika Sri Rama mujar…. Uduh…yayi Bharata rengen akena wejar kakanta…! Singgih….enak yayateki bharata…. sampun syaga arengen sojar sira kaka… Yayi mas mangke enak tutwuri lampah sira kaka..! Bipraya jumujug marikanang wana cala..sigra….
73
Narator
Tembang Narator
Twalen
Di sungai bening air berderai menerpa akar, gemercik memeluk cercik burung yang menebar kehangatan. Padanya geliat mereka, kehidupan berjalan hanya untuk kehidupan itu sendiri. Hewanhewan besar hanya untuk melunaskan lapar bukan untuk keserakahan… bukan untuk keserakahan. Sekelompok binatang menikmati keindahan alam, karena alam memberikan perlindungan kepadanya. Sa…twane….ma….munyi…. Tualen dan Mredah, dua abdi Sri Rama yang setia, mereka bagaikan bayangan yang tak bisa pisah dari tuannya. is Ah.. hwat is dis Ah..What ‘bjiuti? So den ai this beauty? So kud not si hwer mae then I could fit rest. Ai e’fred not see where stepping on snek, my feet rest. I afraid trit to ‘stambl on ber am on of ‘kanferens de stepping snake, treated ‘trebl ‘taiger. to stumble on bear of conference the trouble tiger.
Ah.. Apakah ini indah? Lalu saya tidak dapat melihat dimana kaki saya terhenti. Saya takut menginjak ular, bertemu, tersandung pada beruang, mendapat masalah dengan macan gila.
Ah..What is this beauty? So then I could not see where my feet rest. I am afraid stepping on snake, treated to stumble on bear of conference the trouble tiger.
Ah.. Apakah ini indah? Lalu saya tidak dapat melihat dimana kaki saya terhenti. Saya takut menginjak ular, bertemu, tersandung pada beruang, mendapat masalah dengan macan gila. 74
Mredah
Twalen Mredah Twalen
Mredah
Twalen
Nanag… nanang… nanang bicara apa itu? Itu bahasa linggis nak. Bahasa linggih.. bahasa Inggris keto. Karena ini eventnya internasional, nanang berusaha ngasi bahasa linggis dikit-dikit nak, agar temen-temen yang dari luar bisa juga mengerti walaupun bahasa linggis nanang masih kejokang.. okay ‘O’ke..’o’ke ded ... Okay.. ‘o’ke ded...’o’ke dad … okay dad… okay ded. dad. Bat ei puty de ‘forist but I put it the hom to dos of nebel forest, home to those of tikuliti. noble’s tringkwility
Baik.. baik yah (ayah) baik yah… baik yah. Tapi saya meletakkan itu di hutan orang bangsawan yang tidak ada artinya
Okay.. okay dad … okay dad… okay dad. What am I to do in the foreast, home to those of noble’s tringkwility?
Baik.. baik yah (ayah) baik yah… baik yah. Apa yang saya lakukan di hutan, rumah para bangsawan yang tidak ada artinya
Apa yang harus nanang cari disini? Begini hutan lebat dah….
Mredah
tidak. I am not. Saya tidak. Ayem not. ‘Sori san. I am not. Sorry Saya son. Iam going Maaf nak. Sorry son. Maaf nak. Aim going hom. home Saya mau Iam going Saya mau pulang. home pulang. Nanang mau pulang Eh...eh..eh... Nanang tidak boleh pulang nang. Yu kent go hom ded. It is aur duti tu sev aur lord Rama, ‘ipen hiyer Balis in de poris…
You can’t go home dad. It is our duty to serve our lord Rama, even
Kamu tidak boleh pulang Pak. Ini adalah tugas kita untuk
You can’t go home dad. It is our duty to serve our lord Rama,
Kamu tidak boleh pulang Pak. Ini adalah tugas kita untuk melayani 75
Tualen
Em... Ai hev dan mai bes san, bat hwat ai nid. It’s e hot bat, long ful bir. Ai put mai pit up on de nus peper and wat an Indonesian sop opera on de tipi.
Mredah
Gi..gimana maksud nanang itu? Kalau nanag disini terus di hutan Dah. Apalagi binatang buas banyak, harimau, gajah, badak, srigala, lamakelamaan bisa nanang dan nani bisa disantap oleh srigala Dah. Apa gunanya kita disini, lebih baik kita pulang saja. Aduh nanang, kenapa nanang betul-betul berubah total nang? Dah jangan bilang begitu... pokoknya nanang mau pulang. Jangan..jangan.... Oooo..ah....
Tualen
Mredah
Tualen
Mredah Mredah dan Tualen
here Bali’s in melayani the forest .... kepada tuan Rama, walaupun Bali ditengah hutan. Em… I have Saya telah done my best melakukan son, but what I tugas terbaik need. It’s a hot saya nak, tapi bath, long full apa yang saya beer. I put my perlukan. pit up on the Sebuh news paper permandian and what an air panas, bir Indonesian sop penuh dan opra on the tv. lama. Saya meletakkan lubang diatas Koran dan apa sebuah sinetron Indonesia di tv.
even here Tuan Rama Bali’s in the kita, walaupun forest .... Bali di tengah hutan.
Em... I have done my best son, but what I need. It’s a hot bath, a long cold beer to put my feet up and read a news paper and wacth an indonesian soup opra on the tv
Saya telah melakukan tugas terbaik saya nak, tapi apa yang saya perlukan. Sebuah permandian panas, bir dingin untuk meletakkan kaki saya diatas dan membaca koran serta menonton sinetron di tv.
76
dikejar harimau Tualen
Mredah Tualen Mredah (menyanyi gending bali) Tualen
Du samting Dah.. Do something Dah… Samting eniting. something any thing. ini ayo cepat, biar...biar... tidak dimangsa oleh harimau Okay.. okay ‘O’ke.. ‘o’ke Ya..ya...ya Yak..yak....yah... Gending Mredah….??
Lakukan Do sesuatu something Dah… Dah… sesuatu apa something saja. any thing.
Lakukan sesuatu Dah… sesuatu apa saja.
Baik.. baik
Baik.. baik
Okay.. okay
doesn’t Dia tidak He doesn’t Dia tidak Hi dasen andesten He understand mengerti understand mengerti Balinis. Balinese. bahasa Bali. Balinese. bahasa Bali. Bah ye sing ngerti Basa Bali. Tidak senang dengan lagu Bali. Oke…. hwat abot Okay... what Indonesian song, about Indonesian oke? song, okay?
Baiklah… Bagaimana dengan lagu Indonesia, oke?
Okay... what about Indonesian song, okay?
Baiklah… Bagaimana dengan lagu Indonesia, oke?
Harimau Tualen
Auuu.... Ohhh.. ngerti dia. ‘O’ke? Auuuu.... Ahh.. ya..ya..ya..
Okay?
Oke?
Okay?
Oke?
Harimau Tualen
Indonesian song.
Indonesian song
Lagu Indonesia
Indonesian song
Lagu Indonesia
Satu, dua, tiga, empat. Do..Ehm.. stem suara. Do re mi fa sol la si do.... E...Indonesia tanah airku, tanah.. 77
wahhh... (Tualen lari dikejar harimau) he Oh… dia Oh... he Oh… dia tidak Oh… hi dasen laik Oh... doesn’t like tidak doesn’t like menyukai lagu Indonesian song. Indonesian menyukai Indonesian Indonesia. Dia tidak senang song. lagu song. lagu Indonesia raya. Indonesia.
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mai hi is biyis Maybe he is Mungkin dia Maybe he is Mungkin dia western tiger. adalah macan western adalah macan westen taiger. dari luar. tiger. dari luar. Apa itu nanang. Mungkin ini macan dari luar. Dia ndak ngerti lagu Indonesia.Oke.. kal rayu nanang. Rayu? Rayu. here.. Stey hiyer … oke Stay okay… stay stey hiyer… here.. ‘O’ke..’o’ke...’o’ke.. Okay..okay... okay.. Ehm...yah.. waaah
Diam disini.. oke… diam disini… Baik.. baik… baik…
Stay here.. okay… stay here.. Okay..okay... okay..
Diam disini.. ake… diam disini… Baik.. baik… baik…
deis nais big pusi they’s nice big ket. yu luk laik pussy cat. You look like kucing garong. ‘kucing garong’.
Mereka adalah kucing besar yang baik. Kamu seperti ‘kucing garong’.
there he is a nice big pussy cat. You look like ‘kucing garong’.
Ada, dia adalah seekor kucing besar yang baik. Kamu seperti ‘kucing garong’.
‘Kucing garong’ kumis indah apa… yang kamu miliki? Mata indah, gigi
Kucing garong what a nice mustache you have? a nice, eyes,
‘Kucing garong’ kumis indah apa yang yang kamu miliki? Mata indah, gigi
Diem dia son. Pasti dia senang Dia senang. Dia senang. Kucing garong wat nais moustas yu hep? Nais ayers, carming tit,
‘Kucing garong’ what nice mustache you have? Nice eyes, charming teeth.
78
bagus.
charming teeth.
bagus.
giginya bagus. (Kembali tualen dikejar harimau) Okay Mredah Tualen
Harimau Tualen
harimau Tualen
‘o’ke Nanag.. nanag.. ‘O’ke..’o’ke yes..yes..yes...yes, hwat abot rok en rol song, ‘o’ke?
Baik
Baik Okay
Okay..okay yes..yes..yes...y es, what about rock and roll song, okay?
Baik.. baik ya.. ya..ya..ya..ya, bagaimana dengan lagu ‘rock and roll, oke?
Auuu.. Wah.. rok en rol Wah.. rock and Wah.. roll song? ‘rock song? roll? Auuu.. Adah, pasti dia senang dengan lagu
Okay..okay yes..yes..yes.. .yes, what about rock and roll song, okay?
lagu Wah.. and and song?
Baik.. baik ya.. ya..ya..ya..ya, bagaimana dengan lagu ‘rock and roll, oke?
rock Wah.. lagu roll ‘rock and roll?
and rock and roll. ‘rock and roll’. rok en rul. Yes.. rock and rule. ‘rock Yes.. one two Iya.. satu dua wan tu tri po.. ye.... Yes.. one two peraturan’. tree po.. Iya.. satu dua three four.. tiga empat.. pohon po.. (Tualen nyenyi lagu rock and roll sambil joged) (Tualen nyenyi lagu rock and roll sambil joged) don tabia don kalundung kumalinjang– kumalijung dong plilitan blulangan sampi lengkanglengking sin pangkunge jangkrik jajang jangkrik jijing padi sempol pedadang-pediding kumalinjing kelod kawuh batan tegal linggah kaje bukit kayu mesong nyelolong buka 79
Mredah Tualen
kengken jaran gembrong ngurag arig lungkakitit tulangadengkul tututin bone jambul walang sangit ngatak rejang. Lagu apa itu nang? Biar energik. Rok and rul.
Mredah Tualen
Mredah
Tualen
Mredah
Tualen
Rock and rule.
Rock dan Rock peraturan. roll.
and Rock and roll.
Suara apa itu nang? Aduh.. a... adalah det is Shita’s koling that is Shita’s Itu calling the panggilan di enimel. animal. dari Shita kepada binatang. Dewi Shita memanggil semua binatang? Betul Dah.
that Shita’s calling animal.
Shita koling enimel. Shita calling animal. Come Kemon… on..come on.. kemon…kemon…, come on,
Shita’s Shinta sedang calling memanggil animal. binatang. Ayo Come kesini…kesini on..come on.. … come on Kesini,
Shinta memanggil binatang. Ayo kesini…kesini … Kesini,
is Itu adalah panggilan dari the Shita kepada binatang.
sini dah..sini dah... sini dah. ‘O’ke ded...’o’ke Okay dad...okay dad ded Kemon, sloli..
Come slowly..
Baik yah.. Okay Baik yah.. baik baik yah dad...okay yah dad on, Ayo, hati- Come on, Ayo, hati-hati.. hati.. slowly..
Dewi Shita sedang bernyanyi untuk semua binatang. Dewi Shita Narator
Tembang… Dewi Shita menatap alam dengan kelembutan hatinya. 80
Rama Dewi Shita
Narator Dalang Rama
Laksamana
Tualen Mredah Tualen
Mredah Tualen
Menyapa rimba raya dengan kebeningan cintanya. Belantara pun menghirupkan keagungan sang putri, dan menebar kesemesta alam. Segala derita dan keluh kesah terbungkus. Yayi mas.... tolihta sira kaka yayi..... Singgih....rikapan wihang yayateki ...mangke enak prasama ingkene marikanang wana cala. Dewi Shita adalah tipe wanita sejati Sigra…… Yayi Teruna Laksemana ayua ngedoh lawan sira kaka… Singgih rikapan wihang yayateki sira teruna Laksemana… Dah.. Ya nanang. Tiada lain, Laksmana, Laksmana, Lod Laksmana, Lord Laksmana, Rama’s brother. saudara laki- Lord Rama’s Rama’s brader. laki Tuan brother. Rama. Oh, ini adalah adik Sri Rama. Betul Dah. Mari kita sama-sama disini di Nandaka Wana Dah. Menjaga kelestarian hutan, agar tidak dirusak oleh orangorang yang tidak bertanggung jawab.
Laksmana, saudara lakilaki Tuan Rama.
81
Mredah
Rama
Laksemana &Dewi Shita Dalang Narator
Rama Tualen Mredah Bharata
Tualen
Mredah
Narator
Dengan para raksasa, bhuta kala yang ada di sini. Apalagi para bhuta kala selalu mengganggu para petapa yang ada di Nandaka Wana. Betul..betul sekali dah. Dets rait ded, dets That’s dad, rait. right. Sigra...yayi...enak mangke lah pada lumarisa ingkene aneng wana cala. Singgih ...anede ngiring ranten inganika. Sigra…… Ketika Bharata akan dinobatkan sebagai raja di Ayodya Yee……durasat ne sang apa prapta..? Siapa yang datang ini Dah? Aduh nanang.... Yee…..singgih…inga nika kaka …yayateki ranten inganika prapta dateng ingkene…parek lawan inganka. Dah, ini adalah Bharata adik Sri Rama. Aduh nanang…nanang..su gra.. sugra tityang aratu… Ketika Bharata akan dinobatkan sebagai raja di Ayodya. Ia menolak, sebaliknya
right Betul that’s betul.
yah, That’s dad, right.
right Betul that’s betul.
82
yah,
Tualen
Mredah Sri Rama
Tualen
Mredah Tualen
ia memutuskan pergi ke hutan, menemui kakaknya Rama. Dan membawanya kembali ke Ayodya memegang tahta. Sri Rama: Oh adikku Bharata, sebelum kau tinggalkan hutan Nandaka ini, dengarkanlah sabdaku, jalankan roda pemerintahan di kerejaan Ayodya dengan tetap memegang teguh darma seorang pemimpin, yang bernama Asta Brata. Dah, Sri Rama memberitahu kepada Bharata untuk menjalankan pemerintahan dengan menjalankan Asta Brata..Dah… Apa itu nanang Asta Brata? Yayi mas….merangke pwa ye kita ..ayuwa ngedoh lawan sira kaka..Sigra….meran gke…merangke yayi…. Sri Rama memberikan kepada Bharata, yang disebut dengan Asta Brata. Asta Brata? Asta Brata. Satu adalah Indra Brata. Seorang pemimpin rakyat bagaikan Dewa Indra. Ia itu bagaikan hujan yang turun di bumi dah, 83
Mredah Tualen
Mredah Tualen
memberikan kenyamanan, kesejukan kepada rakyat, bukan sebaliknya, memimpin memanas-manasi rakyat, membuat rakyat menderita. Itu Indra Brata. Yama Brata dah. Seorang pemimpin hendaknya bisa menegakkan hukum, bahkan bisa menindak siapa pun yang berbuat kesalahan, walaupun dia pejabat tinggi sekalipun, anggota dewan, kalau memang bersalah harus ditindak sesuai dengan kesalahannya Dah. Jangan sampai baru rakyat kecil berbuat kesalahan, ditindak dihukum seberatberatnya, tapi pejabat tinggi, berbuat kesalahan bebas dari hukum. Jangan begitu Dah. Itu yang disebut Yama Brata. Yama Brata. Kemudian Surya Brata. Seorang pemimpin hendaknya bagaikan Dewa Surya, bagaikan matahari. Pernahkan kamu melihat matahari, tidak pernah pilih kasih memberikan penerangan. Orang 84
Mredah Tualen
Mredah Tualen
miskin orang kaya, orang cacat, tempat yang sangat strategis, tempat yang sangat kumuh, tetap diberikan sinar oleh matahari Dah, tanpa pilih kasih. Seharusnya seorang pemimpin harus bisa, meniru Dewa Surya Dah, Surya Brata. Itu Surya Brata. Kalau Candra Brata? Candra Brata. Seorang pemimpin hendaknya bisa memberikan penerangan, bagaikan terang bulan di malam hari, melenyapkan gelap. Apabila rakyat mengalami kegelapan. Terlebih sekarang BBM naik, harus pemimpin itu bisa memberikan penjelasan kepada rakyat, biar tidak rakyatnya itu terombang-ambing Dah. Disana-sini mereka bikin kerusuhan, berdemo, tapi ujung-ujungnya, rakyat kecil yang menderita. Ada yang sampai tertembak mati. Apakah itu pemimpin yang baik Dah? Nanang, itu Candra Brata. Kemudian ada yang disebut A Geni Brata. 85
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mredah Tualen
Mredah
Geni Brata itu? Seorang pemimpin hendaknya bagaikan api yang bisa membakar siapapun yang bikin kerusuhan, yang mengganggu ketentraman negara, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Bahkan pemimpin yang paling penting bisa membakar semangat rakyat untuk meningkatkan pendidikan, ekonomi agar rakyat negara ini bisa makmur. Itu Geni Brata. Geni Brata. Kemudian Bayu Brata. Bayu Brata. Seorang pemimpin hendaknya punya kekuatan, punya power. Tidak boleh pemimpin itu loyo, harus semangat tinggi. Bahkan Dewa Bayu bagaikan angin, dimanapun tempat yang kosong, angin selalu bertiup memberikan keseimbangan pada alam ini Dah. Itu Bayu Brata Bayu Brata. Kemudian ada yang disebut dengan Warna Brata. Warna Brata. Warna Brata itu bagaimana nanang? 86
Tualen
Mredah
Tualen Mredah Tualen
Seorang pemimpin hendaknya bagaikan samudra Dah. Samudra itu adalah sangat luas. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai wawasan yang sangat luas. Punya ilmu yang cukup, kemudian bisa menampung segala masukan, baik yang datang dari e... luar maupun yang datang dari dalam dan berbagai pemasukan, bagaikan air samudra yang bisa menerima berbagai macam sungai yang mengalir. Ada air yang jernih, ada air yang keruh. Samudra itu bisa memproses, agar air itu tetap bisa jernih dan bisa membuat rakyat itu sejahtera Dah. Aduh.. aduh..aduh...nanang, petuah yang sangat penting bagi Barata. Yang terakhir nanang? Yang terakhir adalah Kwera Brata. Kwera Brata itu? Seorang pemimpin hendaknya bisa menggunakan dana pemerintah sehemat mungkin, jangan menghamburhamburkan dana pemerintah. Apalagi 87
Mredah
Tualen
Mredah
Tualen
dipake untuk berkunjung yang tidak penting. Pergi kemana-mana menghamburhamburkan uang negara, itu sebenarnya tidak efektif Dah. Gunakanlah dana rakyat sehemat mungkin, kalau bisa untuk kesejahteraan rakyat Dah. Oh betul nanang, terlebih lagi jangan sekali dana itu dipakai untuk KKN – Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Mredah, mari....mari kita ikuti Sri Rama, beliau sekarang akan memberikan terompah, memberikan sandal kepada Bharata sebagai pijakan untuk memimpin negeri Ayodya Dah. Baik...baik... nanang. Ayo nanang. Mari... mari... Dah, kemon.. Dah.
Narator
kemon come on...come Ayo… on...came on ayo…ayo Dah. Dah.
come Ayo… on...come ayo…ayo on...came on Dah. Dah.
Sekalipun menolak kembali ke Ayodya, Bharata tetap menjadikan Rama sebagai raja dengan menempatkan terompah Rama sebagai mahkota Ayodya. 88
Rama
Tualen
Mredah
Twalen Rama Bharata
Tualen Bharata
Tualen
Sri Rama
Tualen
Dalang Mredah Tualen
Yayi Bharata enak amet yayateki teropah sira kaka… Bharata ambilan terompah ini, dan bawa ke Ayodya. Aduh nanang selagi dibawa teropahnya nanang… ini simbul nanang. Sri Rama sudah pergi sebagai pemimpin disana di Ayodya. Betul dah.. Yayi.....enak lah lumarise pwa kita..! Singgih….yantoning mangkana anede ngiring…. Dah sini Dah... Singgih ….inganika kaka, mamuit ..mamuit Bharata.. Kanda hamba sekarang akan pergi ke Ayodya. Uduh yayi Bharata….mogamoga labda karya kita..matemahang dateng marikanang Ayodya. Adikku Bharata, jadilah seorang pemimpin yang berguna bagi rakyat dan bangsa, Bharata. Saksana….. Nanang... nanang.... Nanang sedih melihat Bharata, begitulah watak dari Bharata, adik Sri Rama. Beliau tidak ego dah. Siapapun menjadi pemimpin bagi beliau tidak 89
Mredah
Tualen
Mredah Sri Rama
Tualen
Mredah
bermasalah. Tidak seperti sekarang berebutan menjadi pemimpin. Saya yang terbaik, saya yang terbaik. Betul nanang. Baiknya pemimpin yang baik itu biar betul-betul pemimpin dipilih oleh rakyat, dengan hati yang berani. Jangan sampai, saya yang terbaik, itu yang jelek. Iya dah. Apalagi sekarang sedang pilkada. Jangan dilanjutkan... jangan…jangan….. Caraka twalen….ayuwa ucapakena… Len jangan kamu begitu, bicara macam-macam Len... apalagi sekarang pemilu sudah dekat. ‘O’ke my Lod, don Okay my Lord, Baik tuanku, don’t worry.. jangan wori.. don wori. don’t worry. kawatir.. jangan kawatir. Agem nanang, don don’t worry... jangan don’t worry. kawatir.. jangan kawatir. mangke lampah
don wori... wori.
Sri Rama
Tualen
Okay my Baik tuanku, Lord, don’t jangan worry.. don’t kawatir.. worry. jangan kawatir. don’t worry... jangan don’t worry. kawatir.. jangan kawatir.
Enak tutwuri Ingulun…. my Baik tuanku, Oke my Lod, I will Okay my Lord, I Baik tuanku, Okay akan Lord, I will saya akan folow yu hiyer in de will follow you saya you mengikuti mu Nandaka Wana. I here in the mengikuti mu follow 90
wil... I wil do mae Nandaka Wana. I will... I will do bes to yu mae lod. my best to you my lord.
Sri Rama Rahwana
Narator
Rahwana
disini di Nandaka Wana. Saya akan… saya akan melakukan yang terbaik untuk mu tuanku.
here in the Nandaka Wana. I will... I will do my best to you my lord.
disini di Nandaka Wana. Saya akan… saya akan melakukan yang terbaik untuk mu tuanku.
Iya tuanku.. ya tuanku. Apa yang dapat saya lakukan untuk mu?
yes my lord...yes my lord. What can I do for you?
Iya tuanku.. ya tuanku. Apa yang dapat saya lakukan untuk mu?
Saksana…. Oeh...he..he...he...he. ...Aduh….marica…. he…he...he…he.. Raja Alengka Sri Rama dan Dewi Shita He...he..he...he...he …aduh…Marica patih sayang pwa kita ….merangke…mera ngke…..merene…m erene….he…he…
Marica Yeee…We..we...we. .we...we.... my yes my lod...yes my yes my lod. Wat ken ae do lord...yes lord. What can I po yu? do for you?
Rahwana
Marica Rahwana Marica
Hi…hi….hi… mapan gong dot alati rabi ngajak Shita..alih Shita ngong sube sing tahan..ngong nepukin bangkiang shitane acekel gondo layu…waih… Mangkana.. Yogya.. Don’t worry Jangan Don wori mae lod. Don’t worry my Jangan my lord. I will kawatir Ae wil stil Shita. I lord. I will steal kawatir wil ceng mae selp Shita. I will tuanku. Saya steal Shita. I tuanku. Saya 91
into de dir mae lod. change my self into the deer my Stil Shita hat. lord. Steal Shita heart.
Rahwana
Rama Shita Sri Rama Dalang Tualen Mredah
Tualen
Sri Rama
akan mencuri Shita. Saya akan mengubah diri saya kedalam bentuk kijang emas tuanku. Untuk mencuri hati Shita.
will change my self into the deer my lord. Steal Shita heart.
akan mencuri Shita. Saya akan mengubah diri saya kedalam bentuk kijang emas tuanku. Untuk mencuri hati Shita.
idea.. Ide bagus.. Gud aedie.. gud Good good idea. ide bagus. aedie. Came on..came Ayo.. ayo. kemon..kemon. Okay.... Oke… oke… Okay.... okay... Ae on. akan wil cing.. Ae wil okay... I will saya cing.. I will cing.. saya ching ching akan cing.
Good idea.. good idea. Came on..came on. Okay.... okay... I will change.. I will change
Ide bagus.. ide bagus. Ayo.. ayo. Oke… oke… saya akan berubah.. saya akan berubah.
Hamba akan berubah wujud menjadi seekor kijang mas, untuk memancing perhatian Shita terhadap Sri Rama. Weee.... enak ….enak…
Yayi Shita ayuwa ngedoh kita yayi…. Singgih….. Dinda, jangan jauhjauh dinda. Irika…. Ya Dah... apa itu Dah? Nanang... nanang, ada kijang mas nanang. Dewi Shita menginginkan kijang mas Dah. Uduh…..yayi Shita 92
Tualen
Shita
Rama Tualen
Mredah
Tualen
Sri Rama
Tualen
Sri Rama
Marica
ayuwa yayi…enak meneng ingkene ..mangke sira kaka angamet… Dinda Shita jangan lagi dinda pergi sendirian mencari kijang mas. Biarkan kakanda akan menangkap kijang mas itu. Singgih yantoning mangkana ,sigra…. sigra…. kaka… marikanang wana. Saksana…. Dah kamu disini dengan Laksmana. Bapak akan kesana mengikuti Sri Rama mencari kijang Dah. Oke ded...oke ded. Yu ken go.. yu ken go. Plis go hed go hed.
Baik yah… baik yah. Kamu bisa pergi.. kamu bisa pergi. Silahkan lanjutkan, lanjutkan. Oke. Bae..bae san. Okay. Bye..bye Baik. Selamat son. Bye..bye tinggal nak… Bae..bae san. son. selamat tinggal nak. Okay dad... okay dad. You can go.. you can go. Please go ahead, go ahead.
Baik yah… baik yah. Kamu bisa pergi.. kamu bisa pergi. Silahkan lanjutkan, lanjutkan. Okay. Baik. Bye..bye son. Selamat Bye..bye son. tinggal nak… selamat tinggal nak. Okay dad... okay dad. You can go.. you can go. Please go ahead, go ahead.
Iyah..Hei……kita ina ayuwa kita mangedoh.. Hei kamu kidang. Sebaiknya jangan kamu lari. Sekaranglah saatnya aku akan menangkap dirimu. Sigra…..aihh…iah… ..saksana…….hei….. iyah… Iyah…..heee…..heee 93
Laksemana Shita
Mredah
Shita Laksma-na
Mredah
….tulung…..tulung …..yayi Shita tulung sira kakante yayi….. Aduh..kaka…yate katatuan sira Rama aminta tulung... Yah..yayi teruna laksemana prih sira kaka ...aminta tulung.. Tuanku.. sebenarnya itu bukan suara Sri Rama. Itu adalah suara tipuan Tuanku. Yayi prih sira kaka... Yah...kaka...yantonin g mangkana meneng inganika ingkene...anging yate Teruna laksemana aniwakaken ikanang asta geni.. Baiklah kanda, kalau memang begitu keinginan kanda, hamba akan pergi, tapi janganlah pergi. Hamba akan mengurung kanda disini. Yu, penegil mae hart ae stil liv yu, bat do not step out said from dis mejikal sirkel, Ai wil luk aron yu Shita.
Laksma-na
You, even again my heart I’ll leave you, but do not step out side from this magical circle, I will look around you Shita.
Kamu, bagaimanapu n hati saya, saya akan meninggalkan mu, tapi jangan melangkah keluar dari lingkaran sakti, saya akan melindungimu Shita.
You, even again my heart I’ll leave you, but do not step out side from this magical circle, I will drow around you Shita.
Kamu bagaimanap un hati saya, saya akan meninggalka nmu, tapi jangan melangkah keluar dari lingkaran sakti, saya akan melindungim u Shita.
Saksana……kaka laksemana mamuit 94
Shita
Mredah Shita Rahwana
Rahwana berubah menjadi seorang perttapa yang memerluka n bantuan
… Enak sigra….sigra…..tulu ngaken sira kaka Rama. Hamba juga akan mohon diri…. Enak….lumaris. We..he..he..he… Shita, yu so biutiful Shita, you so Shita, kamu Shita, you so Shita, kamu beautiful, sangat cantik, beautiful, sangat hani… honey… sayang… honey… cantik, wai…wai….pangkah sayang… cumangkah ..paradakene ikanang asta geni.. Shita… shita… ehek..ehek… yu ar ledi..ledi…
Kamu adalah Dear gadis..gadis… lady..lady…
gadisku..gadi sku sayang…
dear lady, this old body is thirst I few time with me, can you give refreshment, please accept.
Gadis sayang, tubuh tua renta ini kehausan dan lapar, dapatkah kamu memberikan saya penyegaran, tolong.
Gadis sayang, tubuh tua renta ini kehausan dan lapar, dapatkah kamu memberikan saya penyegaran, tolong.
ehek..ehek..ehek…S hita tolong hamba Shita, seorang bapangka.. dir lady dis old body is tout I few time with me, can you give refreshment, please accept.
Shita hamba lapar, sudikah kamu memberikan capcay..capcay… tolong.. nasi goreng aduh…
Shita
You’re lady..lady…
dear lady, this old body is thirst I few time with me, can you give refreshment, please accept.
Shita tolong.. Shita plis.. plis..plis Shita please.. Shita tolong.. please..please tolong.. Shite please.. tolong.. Shita. tolong please..please tolong Singgih…kewala antekakena…. 95
Kakek
Iya he..he..he…
Shita..
kamon..kamon
came on..came Ayo…ayo on Ayo…ayo
came on..came on
Ayo…ayo Ayo…ayo
lagi sedikit.. came on..came Ayo…ayo kamon..kamon.. Ayo…ayo litel bit mor.. litel bit on.. mor… litel bit mor
Shita Rahwana
Rama Laksamana Jatayu
(Setelah Shita mendekat, kakek berubah menjadi Rahwana, dan menangkap Shita) Yaa….iyaa.. Tulung……Tulung ….. Yee……hee…he…we ii…h..enak…enak…. . (Datanglah burung Jatayu yang ingin menolong Shita, namun dalam pertempuran melawan Rahwana, Jatayu kalah kemudian ditemukanlah oleh Rama dan Laksamana) Yah..yee..sang apa kita…? Yah.. kake yateki Jatayu Paduka Sri Rama, hamba Jatayu, hamba menolong Shita, Rahwana.. Rahwana yang melarikan Shita.
came Ayo…ayo on..came Ayo…ayo on..litle bit more…little bit more..litle bit more…
Dear lady this Gadisku Dir ledi dis old bodi Dear lady this Gadisku is rik with dis. Ayem old body is reak sayang, tubuh old body is sayang, hancur reak with tubuh efaid steping on dir with these. I am ini 96
ini
ledi.. lord lord Rama. Shita is teken from de hard with lord her, stolen bae Rahwana hwo hard hended bae pawer wil never tach de sopnes it sik not iven dis wing old bat fojeneth with si nius of tosan plight yu wil fain her folowthe scokjedeh part of Rahwana flig de task is yors Rama
Narator
afraid stepping on dear lady.. Lord.. Lord Rama. I super fuse Lord Rama. Sitha is taken from the hard with lord her, stolen by Rahwana who’s hard handed by power will never touch the soupnees it sick not event this wing old but fojeneth with she news of thousand flight you will find her follow the scokjedeh part of Rahwana flight the task is yours Rama .
olehnya. Saya takut melangkahi gadisku…Tua n.. Tuanku Rama. Saya sangat hancur Tuanku Rama. Shita diambil dengan kuat olehnya, dicuri oleh Rahwana yang sangat erat memegangnya dengan kekuatan yang tak terkalahkan, itu menyakitkan apalagi sayap ini lemah dengan ribuan perlawanan, kamu akan menemukannya ikuti ini, bagian dari perlawanan Rahwana, ini adalah tugas mu Rama.
these. I am afraid stepping on dear lady.. Lord.. Lord Rama. I super fuse Lord Rama. Sitha is taken from the hard with lord her, stolen by Rahwana who’s hard handed by power will never touch the soupnees it sick not event this wing old but fojeneth with she news of thousand flight you will find her follow the scokjedeh part of Rahwana flight the task is yours Rama .
hancur olehnya. Saya takut melangkahi gadisku…Tu an.. Tuanku Rama. Saya sangat hancur Tuanku Rama. Shita diambil dengan kuat olehnya, dicuri oleh Rahwana yang sangat erat memegangnya dengan kekuatan yang tak terkalahkan, itu menyakitkan apalagi sayap ini lemah dengan ribuan perlawanan, kamu akan menemukannya ikuti ini, bagian dari perlawanan Rahwana, ini adalah tugas mu Rama.
Seekor burung Garuda, mengorbankan jiwanya untuk Sri Rama, putra sahabatnya Dasa Rata. Kelak jasamu akan dikenang dan dihormati sebagai lambang negara. 97
Tualen
Jatayu
Twalen
Rama
Laksemana
Tualen
Semoga rohnya mendapat tempat yang baik Dah. Tolong….tolong….. ah….. (jatayu merintih kesakitan) Dah…coba lihat Dah…(Roh jatayu terbang meninggalkan jasadnya) Yayi mas….tulungakene sira kaka …rng ndi pwa sira yayi Shita …? Singgih.. rikapan wihang yateki teruna laksemana..enek lumaris….kaka.. Oke kanda, hamba akan selalu mengikuti kanda kemanapun untuk mencari kaka Shita, Dah. kemon san, hi mas folow awer Lod Rama til di en of de word Dah.
Mredah
Oke ded, oke ded.
Hanoman
Hanoman menari….kruekkk… .kruwek…wek…we k….. Hanoman, putra Dewa Bayu dengan Dewi Anjani, tatkala tugas Sri Rama yang mampu menyebrangi samudra dalam, untuk mengetahui keberadaan Dewi
Narator
Came on son, he must follow our Lord Rama till the end of the world Dah.
Ayo nak. Dia harus mengikuti tuanku Rama hingga akhir dunia Dah. Okay dad, okay Baiklah yah, dad. baiklah yah.
Came on son, he must follow our Lord Rama till the end of the world Dah. Okay dad, okay dad.
Ayo nak. Dia harus mengikuti tuanku Rama hingga akhir dunia Dah. Baiklah yah, baiklah yah.
98
`Hanoma
Rama
Hanoman
Rahwana Shita
Shita. Hanoman seekor kera dengan intervensi tinggi mendampingi kepada seorang yang bijaksana, setia membantu tanpa pamrih, seperti bulubulunya yang putih yang menyelimuti tubuhnya.. Singgih…..Sri Rama.. pasang tabe yateki sang Marutsuta..enak tulungaken yateki Marut Suta. apa Marutsuta.. amerihaken bapa sawetaning mangke urung sida kapangguha.. Yaah…uduh….Dewa .. dewa Sang Anoman Sang Marut Suta ayua Dewa sumanang saya..Dewa…kwala Dewa nyideyang nulungin anake buka gelah,di subane Dewa nyideyang nulungin anake buke gelah,ritatkala ditu gelah lakar nulungin idewa…nulungin bapan idewane sane arebat atukar. Ha…ha…ha..yanton ing mangkana yateki marutsuta iniring lampah inganika….kruwekkk …… Heehhrrrr…..heehhr rrrr… Tulung….tulung…. 99
Rahwana
Delem
Heehh….We….Shit a suba masepel we… yateki Dasa Muka .. Lamakana tan sida Rama dateng ingkene. Pang sing Rama ngidang mai..ne jani kal pesuang mekejang bhuta kala,pisaca,kala dengen hei….kita bhuta kala dengen modern mijil…kita….heeihh ..puih..puih..wei..mij il..mijil…kita…(par a bhuta kala bermunculan merusak lingkungan dan pohon-pohon besar) Adah..Ngut..ngut..ng ut..ngut.. sangut….sangut…. sangut…sangut. Luket mi Ngut… Look at me luket me Ngut …. Ngut… look at me Ngut …. Luket mi. Look at me.
Sangut
Look at me Ngut… look at me Ngut …. Look at me.
Perhatikan saya Ngut… perhatikan saya Ngut…. Lihat saya.
Gaya sekali Delem, luket mi, luket mi.
Delem
Perhatikan saya Ngut… perhatikan saya Ngut…. Lihat saya.
look at me, look perhatikan at me. saya, perhatikan saya.
look at me, perhatikan look at me. saya, perhatikan saya.
You don’t understand, we must speak English, speak
You don’t understand, we must speak English, speak
Ngut iwasin Iwasin keto je abete Lem, sombong sekali dikau. He…he…he… Yu dont andesten, wi mus spik inglish, spik inglish, spik inglish. Spik linggis,
Kamu tidak mengerti, kita harus bicara Bahasa
Kamu tidak mengerti, kita harus bicara 100
spik linggis.
Sangut
Delem
Sangut
Men basa Inggris, Basa Bali sing kene baan lud. Eh… dont sey det Ngut, wi mus naw spik in inglish bikaus dis is di internasional epen, internasional epen.
English, speak Inggris, English. Speak bicara linggis, speak Bahasa linggis. Inggris, bicara Bahasa ‘linggis’, bicara Bahasa ‘linggis’.
English, speak English. Speak linggis, speak linggis
Bahasa Inggris, bicara Bahasa Inggris, bicara Bahasa ‘linggis’, bicara Bahasa ‘linggis’.
Eh… don’t say that Ngut, we must now speak in English because this is the international epent, internasional epent.
Eh… don’t say that Ngut, we must now speak in English because this is the international event, internasional event.
Eh… jangan katakana itu Ngut, kita sekarang harus bicara dalam Bahasa Inggris karena ini adalah momen internasional .
Eh… jangan katakana itu Ngut, kita sekarang harus bicara dalam Bahasa Inggris karena ini adalah epent internasional.
Iya.. ya.. saya mengerti Lem, saya mengerti Delem boleh berbahasa Inggris dengan sebanyakbanyaknya, tapi jangan lupa dengan bahasa daerah. Inget jangan sembarangan berbahasa di jalanjalan. Orang petani Delem ajak berbahasa Inggris, yang tidak tahu bahasa inggris. Itu namanya sombong Lem. Gunakanlah bahasa Inggris dimana tempat sesuai dengan situasi 101
Delem Sangut Delem
Sangut
Delem
Sangut
Delem
Sangut
Delem
and kondisi. Bih, sesuai dengan situasi dan kondisi? Yes, det’s raig Lem. Yes, that’s right Iya, Lem. Lem. Weh ngut, kake sangat bahagia Ngut, kake sangat bahagia. Dimanapun kake mencari duka, tidak ada duka. Selalu suka, bahagia,
betul Yes, that’s Iya, right Lem. Lem.
betul
hepi. I’m so hepi. happy. I’m so Bahagia. Saya happy. I’m so sangat I’m so hepi. happy. bahagia. Saya sangat bahagia. Yes..yes… I’m Yes..yes… I’m Ya..ya… saya understand mengerti Lem. andesten Lem. Lem. Apa yang menyebabkan Delem happy? Apa yang menyebabkan delem bahagia? Ngut awer Lod Ngut our Lord Ngut tuan kita Rahwana…. Rahwana… Rahwana….
happy. I’m so Bahagia. happy. I’m so Saya sangat happy. bahagia. Saya sangat bahagia. Yes..yes… I’m Ya..ya… saya understand mengerti Lem. Lem.
Lord Tuanku Awer Lod Rahwana Our Rahwana is Rahwana is olredi stil Shita. already steal telah mencuri Shita. Shita.
Our Lord Rahwana is already steal Shita.
Tuanku Rahwana telah mencuri Shita.
Oh… Rahwana sudah membawa mencuri Shinta. That allright. Det raigt.
That allright.
Iya benar.
Ngut our Lord Ngut tuan Rahwana…. kita Rahwana… Yes. What.. Ya. Apa.. apa Yes. What.. Ya. Apa.. apa Yes. Wat.. wat permasalaha prablem wit what problem permasalahan what’s with Rahwana? dengan problem with n dengan Rahwana? Rahwana? Rahwana? Rahwana? Ah.. kamu tidak… hi..hi..hi.. kamu tidak tahu.
Iya benar.
102
Sangut Delem
Sangut
Delem
Beliau sudah mencuri Shinta. Sekarang shinta sudah berada di Alengka. Sudah milik Rahwana. Shinta katanya? Shinta mempunyai banyak juga gadisgadis cantik. Itu adalah giliran Delem, hi..hi..hi.. kake lakar me.. apa namanya, kawin dengan anak buahnya Shita, itu para dayang-dayang, ya Ngut. Hi..hi..hi..hi… Aduh Lem… seperti orang gila kamu Lem. Belem.. kalau bisa saya nasehati Lem, janganlah bahagia dulu Lem. Tidaklah ini keliru Lem. Bih. min What you mean Apa ‘keliru’? maksudmu ‘keliru’? Sebab Raja Rahwana mencuri Shita, siapa itu Shita? Hwat yu ‘keliru’?
Sangut
hwo is det Shita. Delem
Delem
Who is Shita.
that Siapa Shita?
itu Who is that Siapa Shita. Shita?
itu
Who is Shita?
that Siapa Shita?
itu Who is that Siapa Shita? Shita?
itu
Weh.. hwo is det Shita?
Sangut
What you Apa mean maksudmu ‘keliru’? ‘keliru’?
Shita, itu adalah bagaikan Sang Hayang Kala Merkiu. Wih… Sang Hayang 103
Kala Merkiu.
Sangut
Delem Sangut
hwai yu dont.. wai Why you don’t.. Mengapa why you say kamu tidak.. yu sey det, Ngut? that, Ngut? mengapa kamu mengatakan Kenapa kamu bilang itu, Ngut? begitu? Karena Shita, siapa yang tidak tahu Shita Lem? Shita adalah gadis cantik, Shita adalah siti, siti adalah tanah. Barang siapa yang memperebutkan tanah, yang mempersoalkan tanah, yang membuat tanah itu menjadi sengketa, pasti akan tidak mencapai kebahagiaan Lem. Itu akan berkepanjangan, bahkan akan mendapatkan masalah besar Lem. Untuk itu kenapa kita lem, harus mencuri Shita? Tidakkan cara lama bawa Shita suaminya Sang Rama. Rama yang punya konsep Asta Brata. Apa itu asta Brata? Asta Brata, itu yang dikasi adiknya Brata untuk memimpin Ayodya, disamping itu lem, Rama juga punya konsep, Panca Stiti Dharmeng Prabu.
Why you Mengapa don’t.. why kamu tidak.. you say that, mengapa Ngut? kamu mengatakan itu, Ngut?
104
Delem Sangut
Delem
Sangut
Delem
Sangut
Delem
Bih… Panca Stiti Dharmeng Prabu. Betul Lem. Satu adalah maju tanpa bala. Sakti tan nangin aji, tut wuru handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa song tulade. Seharusnya pemimpin begitu, tidak seperti raja Rahwana. Bih.. kamu keliru Ngut. Kamu keliru. Kenapa kamu bilang, beliau sang rahwana begitu. Lem terus terang aja, jujur aja Lem. Saya sudah bosan disini menjadi abdi. Eihh… don tok det! Plis don sey det, kemon..kemon. Nao wi weit samting gud. Wi mek hepi..hepi..hapi.. hapi…
Eihh… don’t talk that! Please don’t say that, came on..came on. Now we wait something good. We make happy..happy..h appy.. happy…
Eihh… jangan bicarakan itu! Tolong jangan katakana itu, ayo.. ayo. Sekarang kita menunggu sesuatu yang baik. Kita buat bahagia.. bahagia.. bahagia.. bahagia…
Eihh… don’t talk that! Please don’t say that, came on..came on. Now we wait something good. We make happy..happy. .happy.. happy…
Eihh… jangan bicarakan itu! Tolong jangan katakana itu, ayo.. ayo. Sekarang kita menunggu sesuatu yang baik. Kita buat bahagia.. bahagia.. bahagia.. Oke Lem..oke Lem Oke Lem..oke Baiklah Lem.. Oke Lem..oke Baiklah just do Lem just do baiklah Lem Lem just do Lem.. baiklah something..do hanya something..do Lem hanya something..do something. melakukan something. melakukan something. sesuatu.. sesuatu.. lakukan lakukan sesuatu. sesuatu. Mari Ngut, kita kecak-kecak 105
Sangut Delem Sangut
Apa itu Lem? Kecap? Bukan Kecak! Oke..oke..oke ya..ya Oke..oke..oke
Baik..baik..bai k Delem Ngut.. Siap Ngut.. Ready Ngut.. ready Ready Ngut.. siap Ngut.. Ngut.. one two three ready one two three satu dua tiga four.. cak… four.. cak… empat.. cak Sangut dan Cak.. Delem cak..cak..cak..cak bermain ci… kecak cuk..cuk..cuk
Oke..oke..oke
Baik..baik..b aik Ready Ngut.. Siap Ngut.. ready Ngut.. siap Ngut.. one two three satu dua tiga four.. cak… empat.. cak
106