Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2015
2015
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
DAFTAR ISI DAFTAR ISI …………………………………………………………………...… KATA PENGANTAR ……………………….....…………….………………...……. RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………….....….….....………………...…... BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................…...……….…….……………...…… B. Tugas dan Fungsi …....................…………...…...……..………… C. Struktur dan Organisasi …………………....................………..…... D. Aspek Strategis Organisasi …………………….........…….…..…... BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 …….................……….……. B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ...….......................…….………..... BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 …….............. B. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) .............................……… C. Analisa Pencapaian Sasaran ……...........……………..……………. 1. Analisa IKU 1 ……….................................….……………....…… 2. Analisa IKU 2 …………...................………….…………....…… D. Analisa Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang Mendukung Capaian Kinerja Kemlu ........................................................…….. E. Analisa Efisiensi Sumber Daya ……............................................... F. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015 ........................…...………… BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan ........................…………...…………………………….... B. Kendala Utama ….........................………………...……………….... C. Langkah Perbaikan ke Depan ….............................……………….. GAMBAR : 1.1 Struktur Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika ..........…..... 1.2 Struktur Direktorat Asia Tenggara .......................................... 2.1 Peta Strategi Ditjen Asia Pasifik dan Afrika .............................. TABEL : 2.1 Perjanjian Kinerja Ditjen Aspasaf Tahun 2015 ……….....………... 2.2 Perjanjian Kinerja Setditjen Aspasaf Tahun2015 ……......……..... 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 ……........................………….....….. 3.2 Capaian Kinerja menurut tujuan Direktorat Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015 ……..............................………....................... Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
i iii iv 1 1 2 3 6 8 10 11 14 16 20 22 29 29
31 31 32 3 5 6 9 9 12 13
i
2015
Laporan Kinerja
3.3 Capaian Kinerja Indikator IKU 1 Tahun 2015 …......................... 16 3.4 Perbandingan Capaian Kesepakatan Kerja Sama Periode 2010 - 2015 ………..…………..................................................... 16 3.5 Perhitungan Capaian IKU 2 Tahun 2015 …………..................... 2 0 3.6 Perbandingan Capaian Prakarsa/Rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum Kerja Sama Intrakawasan Periode 2010-2015 ...………................................................................... 20 3.7 Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang Mendukung Capaian Kinerja Kemlu ….......................................................................... 27 3.8 Pagu dan Realisasi DIPA Ditjen Aspasaf Tahun 2013-2015 ...… 29 3.9 Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama (IKU)............… 30 GRAFIK : 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja Periode 2013-2015 ..….............. 16 3.2 Realisasi Anggaran Ditjen Aspasaf pada periode 2013 -2015 ... 29 3.3 Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama (IKU) .............. 30 LAMPIRAN : I. Renstra Ditjen Aspasaf Tahun 2015-2019 II. Perjanjian Kinerja (PK) Eselon I Tahun 2015 III. Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)Tahun 2015 IV. Matriks Realisasi Renaksi Tahun 2015 V. Matriks Informasi Kinerja Ditjen Aspasaf Tahun 2015 VI. Matrik Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
ii
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
KATA PENGANTAR
P
uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dan pertanggungjawaban kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika merupakan salah satu perwujudan komitmen Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika terhadap pelaksanaan good governance di lingkungan Kementerian Luar Negeri RI. Selain itu, juga merupakan bentuk pertanggungjawaban organisasi kepada para stakeholders disamping sebagai media pertanggungjawaban kinerja juga dapat dijadikan sebagai tolokukur dalam meningkatkan kinerja Direktorat Asia Pasifik dan Afrika di tahun-tahun yang akan datang. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga, waktu dan pikirannya sehingga Laporan Kinerja ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.
Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Yuri O Thamrin
NIP. 19611031 198703 1 001
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
iii
2015
Laporan Kinerja
RINGKASAN EKSEKUTIF Sepanjang tahun 2015 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain partisipasi aktif pada berbagai forum kerja sama intrakawasan, pelaksanaan KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika (New Asian - African Strategic Parthership / NAASP), Keketuaan Indonesia pada Indian Ocean Rim Association (2015-2017), mendorong kerja sama dan diplomasi maritim, fasilitasi saling kunjung para Kepala Negara / Pemerintahan dan Pejabat Tinggi negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, partisipasi aktif pada penyelesaian konflik di beberapa wilayah, pelaksanaan berbagai kegiatan pertemuan bilateral baik dalam bentuk Sidang Komisi Bersama (SKB) dan Konsultasi Bilateral, serta fasilitas promosi perdagangan, pariwisata, investasi dan jasa (TTIS) Indonesia kesejumlah negara sahabat. Pelaksanaan berbagai upaya diplomasi tersebut mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015-2019 yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sesuai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan. Kerja Sama dan Hubungan Indonesia dengan negara-negara dan organisasi internasional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2015 telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Berbagai kesepakatan kerja sama baik bilateral maupun regional antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia dalam perkembangan kerjasama di kawasan, dan memberikan sumbangan yang penting bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Capaian sasaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 sebesar 139,18% yang diukur berdasarkan 2 (dua) Indikator sesuai Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.02/B/IV/2013/01 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Luar Negeri, yaitu (1) Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklajuti; (2) Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti. Sementara, serapan anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015 sebesar 88,03%. Secara umum, belum optimalnya serapan anggaran pada DIPA Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 disebabkan adanya efisiensi penggunaan anggaran Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika Tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika dan Peringatan ke-10 New Asian African Startegic Partnership. Dalam upaya mengatasi kendala tersebut, telah dilakukan langkah-langkah optimalisasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan skala prioritas serta melakukan penjadwalan ulang beberapa kegiatan secara lebih tertib waktu, fisik, dan administrasi. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dalam langkah ke depan akan lebih mempertajam perencanaan kegiatan dan meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar negeri.
iv
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
Capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 serta perbandingan kinerja dari tahun 2013-2015 secara singkat dapat digambarkan pada infografis berikut :
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
v
2015
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan KinerjaKinerja20152015 Laporan
I A.
Pendahuluan
Latar Belakang
P
ada tahun 2015 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kerja sama RI dengan negara-negara sahabat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika di bidang politik, keamanan, ekonomi, maritim, keuangan dan pembangunan, serta sosial budaya dengan mengacu kepada dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) 2015 ini merupakan amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, serta merupakan bagian dari upaya perbaikan yang berkesinambungan oleh setiap instansi pemerintah dalam meningkatkan kinerjanya. Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja organisasi dalam upaya mencapai targettarget kinerja yang telah disepakati atau diperjanjikan melalui penandatanganan PK 2015 pada awal Tahun Anggaran. Di samping itu laporan ini juga dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja, mensinergikan perencanaan program dan pelaksanaan kegiatan unit kerja, serta menjadi masukan dan umpan balik sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dapat berjalan secara akuntabel, efektif dan efisien serta sebagai media komunikasi antar seluruh unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.
B.
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 07 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mempunyai Tugas “Merumuskan serta Melaksanakan Kebijakan dan Standardisasi Teknis di Bidang Hubungan dan Politik Luar Negeri untuk Kawasan Asia Pasifik dan Afrika”.
DirektoratJenderal JenderalAsia Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Pasifik dan Afrika
1
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a.
Perumusan kebijakan di bidang politik dan hubungan luar negeri untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika; Pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan dan politik luar negeri untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika; Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hubungan dan politik luar negeri untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika; Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang hubungan dan politik luar negeri untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika; Perundingan dalam rangka hubungan bilateral RI dan kerja sama Intrakawasan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika; Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.
b. c. d. e. f.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menaungi 1 (satu) Sekretariat Direktorat Jenderal dan 5 (lima) Direktorat, yaitu Direktorat Asia Timur dan Pasifik, Direktorat Asia Selatan dan Tengah, Direktorat Afrika, Direktorat Timur Tengah dan Direktorat Kerja Sama Intra kawasan Asia Pasifik dan Afrika. C.
Struktur Organisasi
Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di bidang penyusunan rencana dan program kerja, penyusunan data dan kertas kerja, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, tata usaha, rumah tangga, dokumentasi dan data statistik Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menyelenggarakan fungsi: a. b.
Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja Direktorat Jenderal; Penyiapan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program kerja Direktorat Jenderal; Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, tata usaha, dan rumah tangga Direktorat Jenderal; dan Pelaksanaan dokumentasi dan data statistik hasil pelaksanaan rencana dan program kerja Direktorat Jenderal.
c. d.
Sementara itu seluruh Direktorat di bawah Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mempunyai tugas dan fungsi yang sama, yaitu melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di bidang politik, keamanan, ekonomi, keuangan, pembangunan, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan masing-masing yaitu Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Afrika Sub-Sahara, Timur Tengah, dan kerja sama Intrakawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, masingmasing Direktorat menyelenggarakan fungsi : a.
Penyiapan perumusan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang politik dan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara di kawasan/intrakawasan;
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja2015 2015
b. c. d. e. f.
Koordinasi oordinasi dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang politik dan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara negara di kawasan / intrakawasan intrakawasan; Perundingan erundingan dalam rangka hubungan bilateral RI dengan n negara negara-negara di kawasan/intrakawasan; enyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur osedur di bidang politik dan Penyusunan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara negara di kawasan / intrakawasan intrakawasan; Pemberian emberian bimbingan teknis, informasi, evaluasi, dan pelaporan di bidang politik dan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara negara di kawasan/intrakawasan /intrakawasan; dan Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Sekretariat Direktorat Jenderal
Direktorat Asia Timur dan Pasifik
D.
Direktorat Asia Selatan dan Tengah
Direktorat Timur Tengah
Direktorat Afrika
Direktorat KSI Aspasaf
Aspek Strategis Organisasi
Kawasan Asia Pasifik dan Afrika merupakan wilayah strategis di mana politik luar negeri RI diimplementasikan dan diupayakan memiliki pengaruh terhadap setiap perkembangan situasi di kawasan. Dalam pelaksanaan tugas merumuskan erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hubungan dan politik luar negeri untuk kawasan wasan Asia Pasifik dan Afrika, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika untuk Indonesia saat ini memiliki 8 (delapan) negara mitra strategis RI, yaitu Australia, RRT, Jepang, pang, Korea Selatan, India, Vietnam, Vietnam Papua New Guinea dan Afrika Selatan. Kawasan Asia Pasifik dan Afrika juga merupakan wilayah dengan dinamika politik, keamanan, ekonomi dan sosial budaya yang sangat kompleks. pleks. Di satu sisi, sejumlah negara memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, seperti erti RRT dan India. Namun di sisi lain, potensi konflik dan berbagai permasalahan bilateral masih terus berlangsung. Beberapa diantaranya yaitu sengketa territorial territ (Laut Tiongkok Selatan, Jammu-Kashmir); Kashmir); proliferasi nuklir (Semenanjung Korea, Iran, dan India-Pakistan); India Pakistan); instabilitas politik di Timur Tengah; konflik komunal, etnik, agama dan golongan (di Afrika ka serta Asia Selatan dan Tengah); maupun isu kejahatan lintas batas negara (illegal ( migrant; perdagangan obat-obat obat terlarang) dan terorisme, dan sebagainya. Untuk itulah politik luar negeri RI terhadap kawasan Asia Pasifik dan Afrika menjadi sangat strategis. Indonesia harus dapat mengimplementasikan kebijakan n luar negerinya secara tepat sehingga dapat meraih manfaat ekonomi dan politik itik sebesar mungkin bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat, sekaligus memanfaatkan prestasi dalam hal demokrati demokratisasi dan good governance untuk memperkuat pengaruh di kawasan. kawasan Dengan demikian maka Direktorat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
3
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menjalankan peran yang sangat strategis dalam mengemban misi politik luar negeri RI di kawasan dan menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijakan luar negeri RI di bidang politik dan keamanan, serta dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, sosial budaya, keuangan, lingkungan hidup, perdagangan, perindustrian, investasi. Hubungan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sepanjang tahun 2015 dapat digambarkan semakin kuat dan solid di segala bidang, dengan hasil-hasil kerja sama bilateral yang memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi kemajuan hubungan Indonesia dengan negara sahabat, akan tetapi juga bagi kemajuan kerja sama di tingkat regional dan internasional. Dalam bidang politik, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika memiliki misi meningkatkan peran Indonesia melalui serangkaian prakarsa dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan regional serta pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Indonesia telah dan terus memegang peranan penting dalam penyelesaian konflik antar negara di kawasan, seperti penyelesaian sengketa perbatasan, penyelesaian konflik di Filipina Selatan, manajemen konflik Laut Tiongkok Selatan, dukungan terhadap proses demokratisasi di Myanmar, Suriah dan Mesir, dukungan terhadap perdamaian di Palestina, serta pembangunan di Afghanistan. Ditjen Aspasaf juga turut mengambil prakarsa untuk terus mempromosikan identitas RI sebagai negara demokratis dan berpenduduk mayoritas Muslim moderat. Dalam kerja sama regional, Indonesia terus menunjukan peran kepemimpinan dan banyak raihan penting dalam berbagai forum regional dan internasional serta turut memastikan keberhasilan kepemimpinan RI dalam membawa manfaat bagi pemajuan kerja sama intrakawasan Aspasaf termasuk melalui forum kerja sama APEC, IORA, PIF, MSG, serta Konferensi Asia Afrika. Dalam kaitan visi diplomasi ekonomi, RI semakin meningkatkan fokus dan peran aktifnya guna memanfaatkan perkembangan di kawasan bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu, juga diarahkan untuk menyumbangkan gagasan, inisiatif dan langkah konkrit dalam membantu menciptakan stabilitas, perdamaian dan keamanan, yang juga turut menjaga pertumbuhan ekonomi di kawasan. Dalam upaya penguatan hubungan bilateral dengan negara-negara Aspasaf, Indonesia senantiasa mengedepankan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling percaya, saling menguntungkan, serta mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah dengan terus memaksimalkan eksplorasi untapped markets, mengoptimalkan kerja sama perdagangan bilateral, melindungi investasi di negara-negara sahabat, serta terus mendorong investasi asing pada sektor prioritas khususnya infrastruktur. Dalam kaitan ini, Ditjen Aspasaf juga senantiasa mendorong kemitraan erat dengan kalangan bisnis dan para pemangku kepentingan nasional lainnya dalam menajamkan pelaksanaan diplomasi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika secara intensif terus melakukan sosialisasi, bimbingan dan diseminasi informasi kepada pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi pasar non-tradisional di kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Afrika dan Timur Tengah. Di bidang investasi, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika juga melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait dalam menggalang calon investor asing untuk menanamkan modal di berbagai program pembangunan nasional. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
4
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja2015 2015 Laporan Kinerja
Dalam rangka mengantisipasi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan tugas masa mendatang,, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika secara berkesinambungan terus melakukan kajian mendalam untuk mengantisipasi perubahan-perubahan perubahan mendasar yang diproyeksikan bersifat strategis/jangka jangka panjang di dunia internasional. int Diantaranya adalah melalui pembenahan dan penataan kembali struktur ke kelembagaan lembagaan dan aparatur, termasuk kemungkinan pembentukan unit kerja baru yaitu Direktorat Direk Asia Tenggara untuk menunjang efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas tu dan fungsi yang diemban. Rencana p pembentukan Direktorat Asia Tenggara telah intensif dilakukan dilakukan sepanjang tahun 2015 d dengan usulan organisasi Direktorat Asia Tenggara sebagai berikut : 1. Subdit Asia Tenggara I yang menangani negara Singapura, Singapura, Filipina, Palau, dan Marsh Marshal Islands; 2. Subdit Asia Tenggara II yang menangani negara Malaysia Malaysia dan Brunei Darussalam; Darussalam 3. Subdit Asia Tenggara III yang menangani negara Thailand, Thailand, Laos, dan Timor Leste; 4. Subdit Asia Tenggara IV yang menangani negara Vietnam, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.
Direktorat Asia Tenggara
Diplomat Utama Polkam
Diplomat Utama Ekubang
Diplomat Utama Sosbud dan Isu Strategis
Subdit Asia Tenggara I (Singapura dan Filipina)
JFD Pertama, Muda, Madya
Subdit Asia Tenggara II (Malaysia dan Brunei)
JFD Pertama, Muda, Madya
Subbag TU
Subdit Asia Tenggara III (Thailand, Laos, dan Timor-Leste)
JFD Pertama, Muda, Madya
Subdit Asia Tenggara IV (Vietnam, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar)
JFD Pertama, Muda, Madya
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
5
2015
II A.
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Perencanaan Kinerja
Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019
P
erencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2015-2019 mencakup Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis yang telah diterjemahkan dengan grafik Balanced Scored Card sebagai berikut :
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
6
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
LaporanLaporan Kinerja Kinerja 20152015 Visi Kemlu Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai
Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat
Misi Kemlu 1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam kerja sama internasional untuk memajukan kepentingan nasional 2. Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan nasional 3. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang mumpuni
Visi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Terwujudnya Wibawa Diplomasi Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai negara maritim untuk Kepentingan Rakyat
Misi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika 1. 2. 3. 4.
Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama bilateral dan regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk memajukan kepentingan nasional Meningkatkan diplomasi ekonomi dan maritim di kawasan Asia Pasifik dan Afrika Mendorong tindak lanjut kerja sama Indonesia dengan negara-negara dan organisasi regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang didukung oleh seluruh pemangku kepentingan nasional Memperkuat organisasi, manajemen dan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika: Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat
1. 2.
Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika: Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti; Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
7
2015
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015
Program dan Kegiatan Program Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 adalah “Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika”, yang kemudian dijabarkan menjadi Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui kerja sama di berbagai bidang di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang dilakukan oleh 6 Eselon II, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah; Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik; Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah; Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika; Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015 Pagu DIPA tahun 2015 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika sebesar Rp.132.707.243.000,- (Seratus Tiga Puluh Dua Miliar Tujuh Ratus Tujuh Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah)
B.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika sebagai bentuk pernyataan kesiapan pimpinan satuan kerja kepada pimpinan Kementerian Luar Negeri untuk mencapai tingkat kinerja.
Penandatangan PK eselon I Kemenlu Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
8
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN 1.
Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat
2.
RENCANA CAPAIAN
Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti.
2015 2015
ANGGARAN (Rp)
70%
Rp. 18.725.854.000,-
80%
Rp. 85.365.745.000,-
Total Anggaran 2015:
Rp.104.091.599.000,-
Tabel 2.1 Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
RENCANA CAPAIAN 2015
ALOKASI ANGGARAN (RP)
Persentase realisasi anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
95 %
Rp. 20.193.049.000,-
Nilai evaluasi Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
68,01
Rp. 1.391.197.000,-
Persentase pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensinya
75 %
Rp. 564.583.000,-
4.
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
95 %
Rp. 3.721.003.000,-
5.
Persentase pemenuhan laporan dan penyediaan data
98 %
Rp. 233.4668.000,-
NO
SASARAN STRATEGIS
1.
2.
3.
Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Aspasaf
INDIKATOR SASARAN
Total Anggaran Setditjen 2015 :
Rp. 28.615.759.000,-
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
9
2015
III A.
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Akuntabilitas Kinerja
Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
D
irektorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka implementasi program peningkatan kerja sama RI dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sepanjang tahun 2015. Pelaksanaan kegiatan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.
Tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika atas sasaran strategis “Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat” pada tahun 2015 adalah sebesar 139,16%. Faktor pendorong pencapaian kinerja tersebut utamanya adalah dukungan koordinasi yang terjalin baik dengan berbagai pemangku kepentingan. Di sisi lain capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tersebut memberi indikasi makin meningkatnya peran Indonesia dalam memajukan kepentingan nasional melalui penyelenggaraan diplomasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2015. Selain capaian kinerja yang telah ditetapkan melalui Indikator Kinerja Utama, upaya diplomasi Indonesia juga difokuskan untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang merupakan pasar prospektif bagi Indonesia. Diplomasi ekonomi Indonesia ke kawasan Asia Pasifik dan Afrika selama tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya difokuskan pada upaya-upaya penetrasi pasar non tradisional termasuk ke kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika. Selain itu, diupayakan pula peningkatan kerjasama di bidang fasilitasi perdagangan dalam rangka mendorong kelancaran arus barang dan jasa mendorong peningkatan surplus perdagangan dengan negara-negara mitra, serta penjajakan potensi kawasan Asia Pasifik dan Afrika sebagai pendukung ketahanan energi dan ketahanan pangan Indonesia. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung diplomasi ekonomi difokuskan pada kerja sama dengan orientasi ekonomi dan hasil yang konkrit untuk mempertajam diplomasi ekonomi sebagaimana prioritas dan visi misi Presiden RI, dengan melibatkan sektor pemerintah dan swasta/pebisnis. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika terus mendorong pembentukan dan penuntasan dokumen perjanjian atau kesepakatan yang baru di berbagai bidang, baik G-to-G maupu B-to-B. Indonesia memiliki peran besar di lingkup kerja sama regional. Upaya Indonesia dalam meningkatkan kerja sama intra-kawasan Asia Pasifik dan Afrika pada tahun 2015, ditandai dengan beberapa capaian pada kerangka organisasi Peringatan 60 tahun KAA dan 10 tahun Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
10
10
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja2015 2015
New Asian African Strategic Partnerships (NAASP), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), Melanesian Sparehead Group (MSG), Pacific Islands Development Forum (PIDF), Asian Parliamentary Assembly (APA) BIMP-EAGA dan Indian Ocean Rim Association (IORA). Sepanjang tahun 2015, pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dapat berjalan lancar, namun demikian bukan berarti tidak mengalami hambatan dan kendala apapun dalam pelaksanaannya. Selain itu, kondisi politik dalam negeri, kondisi politik dan keamanan di kawasan juga turut mempengaruhi pencapaian kinerja. Secara umum, hubungan Indonesia dengan negara-negara dan organisasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika digambarkan semakin kuat dan solid di berbagai bidang, sehingga memberi kontribusi yang positif tidak hanya bagi kemajuan hubungan bilateral, akan tetapi juga bagi kemajuan kerja sama di tingkat regional dan internasional. Kedepan, Indonesia terus mengikuti dengan cermat konstelasi dan dinamika hubungan di kawasan serta terus aktif berperan untuk menjaga kestabilan di kawasan. Indonesia juga akan terus membangun tingkat saling percaya dan kerja sama yang saling menguntungkan utamanya melalui mekanisme kemitraan strategis dan pengembangan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Kawasan Asia Selatan dan Tengah memiliki India yang merupakan kekuatan pasar terbesar kedua di dunia setelah China dan salah satu dari negara BRICS serta memiliki negara-negara Asia Tengah yang relatif aman, kaya sumber daya alam dan sedang berkembang cepat perekonomiannya, bahkan dewasa ini menjadi kepentingan negara-negara industri maju terkait dengan cadangan sumber daya migasnya yang akan menjadi alternatif sumber ketahanan energi dunia.
B.
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sesuai RENSTRA Kementerian Luar Negeri periode 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Luar Negeri Tahun 2015 dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, pengukuran capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika didasarkan pada 2 (dua) IKU baru sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor: SK.02/B/KP/IV/2013/01 Tahun 2013 tanggal 3 April 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Luar Negeri, yaitu: 1. Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti; 2. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti. Secara detail capaian kinerja Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
11
11
12 IKU
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
80 %
70 %
TARGET
(104,34%)
24/23
116/112 (103,57%)
REALISASI
NILAI RATA-RATA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
[Jumlah realisasi prakarsa/rekomendasi Indonesia di Forum Kerja sama Intrakawasan yang ditindaklanjuti : Jumlah rencana prakarsa/rekomendasi Indonesia di Forum Kerja sama Intrakawasan yang ditindaklanjuti] x 100%
[Jumlah kesepakatan kerja sama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan : Jumlah rencana kesepakatan yang akan ditindaklanjuti/diimplementasikan] x 100%
INFORMASI KINERJA
2015
12
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015
IKU 2 : Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
Peran Indonesia di kawasan Asia IKU 1: Pasifik dan Afrika yang Persentase kesepakatan kerja meningkat sama bilateral yang ditindaklanjuti;
SASARAN
Laporan Kinerja
139,16%
130,37%
147,95 %
CAPAIAN (%)
Rekapitulasi dokumen dari tindak lanjut kesepakatan berdasarkan laporan pertemuan/kegiat an, brafaks perwakilan, surat dari/kepada K/L teknis Rekapitulasi prakarsa yang diterima dan ditindaklanjuti berdasarkan laporan pertemuan/kegiat an, brafaks perwakilan, surat dari/kepada K/L teknis
Data Dukung
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Informasi Kinerja
Jumlah Negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia minimal 15% dari tahun sebelumnya
Jumlah Negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia minimal 15%
Laporan Kinerja
Jumlah Negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia minimal 3% dari tahun sebelumnya
Jumlah Negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia minimal 3%
13
Sumber data : kemenpar.go.id 2015www. atau www.bps.go.id
Sumber data : www.bkpm.go.id
Sumber data : www.kemendag.go.id
Jumlah negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia minimal 5% dari tahun sebelumnya
Jumlah realiasi kerja sama yang disepakati negara mitra dibagi dengan target kerja sama yang disepakati Negara mitra dikali dengan 100%.
Jumlah realisasi prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang Polsosbud yang diterima dibagi dengan target prakarsa/rekomendasi yang diterima di bidang polsosbud pada forum intra kawasan dikali dengan 100%.
Jumlah negara akreditasi di wilayah Asia Pasifik dan Afrika dengan peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia minimal 5%
Persentase kerja sama yang disepakati negara mitra
Indikator Kinerja Utama Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum intra kawasan.
Tabel 3.2 Capaian Kinerja menurut tujuan Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui hubungan luar negeri
Peran Indonesia dalam kerja sama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang berpengaruh
Tujuan
Tujuan-tujuan tersebut di atas diukur melalui indikator sebagai berikut :
43
53
15
2
11
31 / 21 (147.62%) 90%
15
25/16 (156,25%)
Capaian
90%
Target 2015
Selain IKU di atas, berdasarkan peta strategi Kemlu yang diturunkan atau cascade down menjadi tujuan dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika adalah : 1. Peran Indonesia dalam kerja sama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang berpengaruh; 2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui hubungan luar negeri di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
13
2015 C.
Laporan Kinerja
2015
Laporan Kinerja
Analisa Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf
Rencana Strategis tahun 2015 – 2019 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menetapkan sasaran strategis yang hendak dicapai yaitu “Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat”. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor: SK.02/B/KP/IV/2013/01 Tahun 2013 tanggal 3 April 2013 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Luar Negeri. Pengukuran tingkat capaian sasaran menggunakan 2 (dua) indikator kinerja utama baru, yang berbeda dari tahun sebelumnya dan disesuaikan dengan Renstra Ditjen Aspasaf. Adapun IKU baru tersebut yaitu: 1. Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti; 2. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti. Secara keseluruhan, pengukuran capaian kinerja diplomasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 berdasarkan indikator di atas menunjukkan gambaran makin meningkatnya hubungan kerja sama RI dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Sepanjang tahun 2015 politik luar negeri Indonesia telah bekerja keras menciptakan suatu tatanan yang lebih seimbang di kawasan, baik dalam bentuk penguatan kapasitas kelembagaan maupun dalam penguatan norma-norma dan prinsip hubungan baik serta saling menghormati antar negara, yang kesemuanya ditujukan bagi pemeliharaan stabilitas perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dari berbagai ancaman, baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Tahun 2015, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia tertuju pada berbagai kegiatan besar yang puncaknya ditandai dengan penyelenggaraan Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika dan ke-10 New Asian African Strategic Partnership pada 18-24 April 2015. Dalam kesempatan tersebut telah dilakukan berbagai pertemuan bilateral tingkat Kepala Negara antara lain dengan Palestina, Raja Yordania dan Mesir. Selain itu, pertemuan pada level Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri dengan negara-negara Namibia, Zambia, Qatar, Irak, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Kuwait, Malaysia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, dan sebagainya, dimana telah dihasilkan kesepakatan bersama dalam bentuk agreement dan Memorándum of Understanding (MoU). Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika tahun 2015 telah menghasilkan tiga dokumen utama yaitu Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi Palestina. Pesan Bandung (Bandung Message) merupakan pesan visioner hasil rumusan negara-negara Asia Afrika yang mengedepankan kerja sama baru dan di dalamnya juga terdapat deklarasi tentang Bandung sebagai Kota Hak Asasi Manusia. Selain itu,juga revitalisasi penguatan kemitraanAsia Afrika dalam hal solidaritas politik, kerja sama ekonomi dan hubungan sosial budaya, sebagai tiga pilar utama. Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) berisi kerangka kerja implementasi dan tindak lanjut Pesan Bandung 2015. Sementara, Deklarasi Palestina berisi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
14
15
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015 2015
delapan poin yakni dukungan kepada Palestina untuk meraih kemerdekaan, rasa salut atas perjuangan dan ketabahan Palestina, mendorong solusi dua negara, mengutuk perlakuan Israel sebagai penjajah dan mengutuk serangan Israel. Deklarasi juga mendorong rekonstruksi Gaza dan realisasi aplikasi Palestina sebagai anggota PBB serta mendorong negara-negara Asia-Afrika untuk mengakui Palestina sebagai negara . Untuk kurun waktu 2015-2017 Indonesia telah ditunjuk sebagai Ketua organisasi Indian Ocean Rim Association (IORA). Tahun 2015, Indonesia telah menyelenggarakan pertemuan the 15th IORA Council of Ministers Meeting and Its Related Meeting pada 20-23 Oktober 2015 di kota Padang. Kegiatan saling kunjung Kepala Negara/Pemerintahan dan pejabat tinggi negara untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama memiliki peran strategis bagi penguatan kerja sama bilateral dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang akan membawa manfaat saling menguntungkan di berbagai bidang. Ke depannya kegiatan saling kunjung antar Kepala Negara/Pemerintahan dan pejabat tinggi perlu terus didorong dan ditingkatkan sebagai landasan bagi peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang.
Grafik 3.1: Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 - 2015
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013-2015 139,16% 110,62%
103,88%
2013
2014
2015
Dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sebagaimana diuraikan di atas, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada tahun anggaran 2015 secara umum telah memenuhi target kinerja dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan negara-negara dan organisasi regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Dengan penyempurnaan proses perencanaan kinerja dan pelaksanaan kegiatan yang terkoordinasi serta didukung oleh aktifitas monitoring dan evaluasi setiap triwulan untuk mencermati capaian kinerja dan potensi hambatan, maka tingkat capaian kinerja tahun 2015 telah mendekati 100%. Hal ini menjadi indikasi bahwa penerapan sistem akuntabilitas kinerja di Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah berjalan semakin baik dan terdapat keterkaitan yang jelas antara proses perencanaan kinerja, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan monitoring kegiatan, serta pelaporan kinerja. 16
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
15
2015 1.
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Analisa IKU 1 : Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti; Tabel 3.3: Capaian Indikator IKU 1 Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA
IKU 1: Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti
INFORMASI KINERJA
JUMLAH
Jumlah realisasi kesepakatan kerja sama yang ditindaklanjuti/diimplementasikan
116 x 100%
Jumlah rencana kesepakatan yang akan ditindaklanjuti/diimplementasikan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
70%
103,57%
147,95%
112
Mengingat IKU 1 merupakan IKU yang baru diterapkan tahun 2015, untuk itu perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan. Namun dalam hal perncapaian kesepakatan kerja sama di berbagai bidang, dapat dilihat matrik perbandingan sebagai berikut : Tabel.3.4 : Perbandingan Capaian Kesepakatan Kerjas Sama Periode 2010-2015 Tahun
Target
Realisasi
Capaian
2010
77
80
104%
2012
52
56
106,65%
70
112,70%
2011 2013 2014 2015
41
39
77
116
46
57
63
97%
150,65% 123.91%
Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika menetapkan target kesepakatan kerja sama yang ditindaklanjuti sebanyak 112 kegiatan. Dari target tersebut tercatat tingkat realisasi sebanyak 116 kegiatan/pertemuan, atau sebesar 147,95% dengan capaian tindaklanjut kesepakatan kerja sama antara lain :
1. Agreed Minutes “The Second Meeting of the Joint Commission for Bilateral Cooperation between the Republic of Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam” pada 25 Juni 2015, yang ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan Pertemuan Teknis ke-7 Penetapan Batas ZEE RI-Viet Nam, Desember 2015. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Sidang Komisi Bersama RI-Viet Nam pada Sidang ke-1 Komisi Bersama RI-Viet Nam, 25-26 Juli 2012.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
16
17
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Jepang. Hasil pertemuan adalah kesepakatan kerja sama kemaritiman RI-Jepang akan dibentuk pada 3 tingkatan: Menteri, Senior Official Meeting, dan Working Groups. Ruang lingkup kerja sama kemaritiman yang diusulkan: diplomasi maritim, infrastruktur Laporan Kinerja Laporan Kinerja 2015 kemaritiman/ connectivity, industri perikanan, sistem logistik maritim, pariwisata, dan 2015 capacity building.
2. Laporan kesepakatan/Kerja sama antara RI - Jepang yang akan dilaksanakan pada tingkat Menteri, Senior official dan working group ditandatangani di Jakarta, 28 Januari 2015 sebagai tindak lanjut dari Strategic Partnership antara Republik Indonesia dan Jepang. Hasil pertemuan adalah kesepakatan kerja sama kemaritiman RI-Jepang akan dibentuk pada 3 tingkatan: Menteri, Senior Official Meeting, dan Working Groups. Ruang lingkup kerja sama kemaritiman yang diusulkan: diplomasi maritim, infrastruktur kemaritiman/ connectivity, industri perikanan, sistem logistik maritim, pariwisata, dan capacity building.
Menlu RI, Retno L.P. Marsudi dan Menlu Jepang, Fumio Kishida di sela-sela Pertemuan Forum 2+2 antara Laporan Menteri Kinerja Luar Negeri2015 dan Menteri Pertahanan Indonesia – Jepang, Tokyo, 17 Desember 2015 Menlu RI, Retno L.P. Marsudi dan Menlu Jepang, Fumio Kishida di sela-sela Pertemuan Forum 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Indonesia – Jepang, Tokyo, 17 Desember 2015
3. Pertemuan The 14th Meeting of the Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) between Malaysia and The Republic of Indonesia tanggal 9-10 Oktober 2015 dengan hasil kedua pihak menyepakati peningkatan hubungan dan kerja sama di bidang perdagangan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari The 13th Meeting of the Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) between The Republic of Indonesia and Laporan Kinerja 2015 Malaysia Jakarta 2 Desember Menlu, RI, Retno L.P. Marsudi dan2013. Menlu Jepang, Fumio Kishida di sela-sela Pertemuan Forum 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Indonesia – Jepang, Tokyo, 17 Desember 2015 Menlu RI-Menlu Malaysia telah melakukan pertemuan bilateral dalamforJoint Commission for (JCBC) 3. Pertemuan The 14th Meeting of the Joint Commission Bilateral Cooperation (JCBC) between Malaysia and The Republic of IndonesiaBilateral tanggalCooperation 9-10 Oktober 2015 dengan ke-14 di Kuala Lumpur, Menlu RI-Menlu telah melakukan pertemuan bilateral dalam Joint for di bidang hasil kedua pihak Malaysia menyepakati peningkatan hubungan danCommission kerja sama di Jakarta, pada Oktober Bilateral Cooperation (JCBC) ke-14 di Kuala Lumpur, di Jakarta, pada 9-10 Oktober 2015. perdagangan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari The 13th 9-10 Meeting of the2015. Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) between The Republic of Indonesia and Malaysia, Jakarta 2 Desember 2013. Direktorat Menlu Jenderal Asiatelah Pasifik Afrika 18 RI-Menlu Malaysia melakukan dan pertemuan bilateral dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-14 di Kuala Lumpur, di Jakarta, pada 9-10 Oktober 2015.
4. Joint Statement on Strengthening Comprehensive Strategic Partnership between the People's Republic of China and The Republic of Indonesia sebagai tindak lanjut dari Joint Statement on Strategic Comprehensive Partnership between the People's People's Republic of China and The Republic of Indonesia sebagai tindak lanjut dari Joint Statement of on China Strategic and Comprehensive Partnership the People's Republic the Republic of between Indonesia , 26 Maret 2015.
4. Joint Statement on Strengthening Comprehensive Strategic Partnership between the
Republic of China and the Republic of Indonesia, 26 Maret 2015.
Merupakan hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke RRT, 26-28 Maret 2015 dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti : • Kerja sama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung • Indonesia bergabung dalam AIIB • Kerja sama SAR antara dan Kementerian Perhubungan RRT Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan BASARNAS Afrika 18 • Penandatanganan MoU pendirian rumah budaya Indonesia di RRT dan sebaliknya Merupakan hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke RRT, 26-28 Maret 2015 dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti : • Kerja sama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung • Indonesia bergabung dalam AIIB • Kerja sama SAR antara BASARNAS dan Kementerian Perhubungan RRT • Penandatanganan MoU pendirian rumah budaya Indonesia di RRT dan sebaliknya
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
17
2015
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015
Presiden RI, YM.Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden RRT, YM.Xi Jinping saat Kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke RRT, 26 Maret 2015.
5. Pertemuan Bilateral Presiden RI dengan PM Palestina, 21 April 2015; Raja Yordania, 22 April 2015; PM Mesir, 23 April 2015, Indonesia senantiasa memberikan dukungan kemerdekaan Palestina, palestina menyadari arti penting Peringatan KAA-ke 50, termasuk bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Palestina mendukung akan dibukanya Konhor RI di Ramalah, kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama terutama di bidang pariwisata dan pendidikan. Kedua negara-negara sepakat meningkatkan hubungan perdagangan terutama ekspor impor dan investasi.Yordan mengakui kerukunan umat beragama di Indonesia melalui toleransi antar pemeluk agama.
6. Pertemuan Bilateral Wapres RI dengan Deputi PM Qatar, 22 April 2015; Ketua Majelis Nasional (Senat) Aljazair, 22 April 2015; Menlu Tunisia, 22 April 2015; Menlu Maroko dan Menlu Oman, 23 April 2015; Presiden Parlemen Libya 23 April 2015. Pada setiap pertemuan dengan Pejabat tinggi masing-masing Negara dimaksud kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan mengoptimalkan mekanisme bilateral yang telah ada. Langkah kedepan perlunya menindaklanjuti komitmen dimaksud dengan kesepakatan pelaksanaan mekanisme bilateral antara Pejabat Tinggi terkait.
7. Pertemuan Bilateral Menlu RI dengan Menlu Irak, 19 April 2015. Pada pertemuan bilateral dimaksud kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pemberantasan terorisme, finalisasi, perjanjian bebas visa, paspor diplomatik dan dinas, MoU Konsultasi Bilateral dan Pelatihan Diplomatik, Faktor penghambat komitmen kedua belah pihak untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan tindak lanjut finalisasi beberapa MoU yang saat ini masih pending. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
18
20
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015 2015
8. Kunjungan Kerja Menlu RI ke Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan PEA, 25 - 31 Mei 2015,
menjadi pendorong peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan masing-masing negara. Adapun hasil kunjungan kerja Menlu RI ke 3 negara antara lain: Penegasan komitmen kedua negara untuk menyelenggarakan Sidang Komisi Bersama (SKB) sebagai mekanisme bilateral; Penegasan komitmen kedua negara untuk peningkatan pertukaran kunjungan dan kerjasama perdagangan dan investasi serta komitmen masing-masing negara tujuan untuk memberikan bantuan terkait penanganan pengungsi Rohingnya.
Kunjungan Kerja Menlu RI ke Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan PEA berhasil memberikan push forward bagi peningkatan hubungan bilateral dengan masing-masing negara tujuan di berbagai bidang.
Salah satu keberhasilan Indonesia pada tahun 2015 adalah kunjungan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull ke Indonesia pada 12 November 2015, yang menandai normalisasi hubungan RIAustralia pasca pelaksanaan hukuman mati bagi 2 warga Australia Muran Syukumaran dan Andrew Chan terpidana mati kasus narkoba pada Februari 2015.
Pernyataan PM Malcolm Turnbull pada saat berkunjung ke Indonesia, 13 November 2015: "We are very close geographically and we now have real impetus in the relationship and we will build on that momentum for a stronger and stronger Indonesia-Australia friendship."-The Sydney Morning Herald, 13 November 2015
Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU 1 antara lain sulitnya untuk menetapkan waktu dan tempat pertemuan yang dapat diterima oleh kedua pihak, baik untuk tingkat Kepala Negara/Pemerintahan maupun tingkat Menteri dan pejabat tinggi sesuai jadwal yang ditetapkan dalam dokumen PK 2015. Guna mengatasi kendala yang dihadapi pada tahun 2015, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah melakukan langkah-langkah efisiensi komunikasi dengan negara mitra dan meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan nasional baik secara informal maupun melalui peningkatan efektifitas rapat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. Disamping itu, juga telah melakukan langkah-langkah optimalisasi pelaksanaan kegiatan ke depan berdasarkan prioritas dan melakukan penjadwalan ulang beberapa pertemuan terkait dan kunjungan yang tertunda. Sebagai langkah antisipasi untuk tahun mendatang, perencanaan kegiatan akan lebih dipertajam serta koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar negeri akan lebih ditingkatkan.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
21
19
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
2. Analisa IKU 2 : Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti. Pada tahun 2015, tercatat realisasi jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia di Forum Kerja sama Intrakawasan yang ditindaklanjuti sebanyak 24 atau sebesar 104,34% dari target sebanyak 23 yang ditetapkan. Dengan demikian, capaian IKU tersebut adalah sebesar 130,37% sebagai mana tabel di bawah ini: Tabel 3.5 Perhitungan Capaian IKU 2 INDIKATOR KINERJA UTAMA
IKU 2:
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti.
INFORMASI KINERJA Jumlah realisasi prakarsa/rekomendasi Indonesia di Forum Kerjasama Intrakawasan yang ditindaklanjuti
JUMLAH
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
80%
104,34%
130,37%
24 x 100%
Jumlah rencana prakarsa/rekomendasi Indonesia di Forum Kerjasama Intrakawasan yang ditindaklanjuti
23
Mengingat IKU 2 merupakan IKU yang baru diterapkan pada tahun 2015, untuk itu perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan. Namun dalam hal prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat pada matrik perbandingan selama beberapa tahun terakhir sebagai berikut : Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Prakarsa/Rekomendasi Indonesia yang diterima pada Forum Kerja Sama Intrakawasan Periode 2010 - 2015
Tahun
Target (%)
Realisasi (%)
Capaian
2010
70
85,56
122,23
2012
70
94,44
134,91
2011 2013 2014 2015
70 90 90 64
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
20
81,83 95,00 100 71
116,89 105,56 111,11 110,93
22
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2015 Laporan Kinerja Laporan Kinerja 2015 2015 Laporan Kinerja Laporan Kinerja 2015 Laporan Kinerja 2015 Laporan Kinerja 2015 Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015 2015
Dari 24 rekomendasi dan prakarsa yang ditindaklanjuti atas, Dari 24 rekomendasi dan prakarsa yang atas, beberapa kegiatan Dari 24 rekomendasi dan prakarsa yang ditindaklanjuti di beberapa kegiatan Dari rekomendasi dan prakarsa yangditindaklanjuti ditindaklanjutidi atas,beberapa beberapakegiatan kegiatan Dari 2424 rekomendasi dan prakarsa yang ditindaklanjuti di diatas, atas, beberapa kegiatan highlight Ditjen Aspasaf antara lain: highlight Ditjen Aspasaf antara lain: highlight Ditjen antara lain: highlight Ditjen antara lain:prakarsa yang ditindaklanjuti di atas, beberapa kegiatan Dari Aspasaf 24Aspasaf rekomendasi dan highlight Ditjen Aspasaf antara lain: Dari 24 rekomendasi dan prakarsa yang ditindaklanjuti di atas, beberapa kegiatan highlight Ditjen Aspasaf antara lain:
highlight Ditjen Aspasaf antara lain: KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan 1.1. Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Afrika dan Peringatan 1. KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan Asia Afrika dan Peringatan KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan 1.1. KTT KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika ((New New Asian-African Strategic Partnership/NAASP) . 1.ke-10 KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan Kemitraan Strategis Asia Afrika ( Asian-African Strategic Partnership/NAASP) ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika New Asian-African Strategic Partnership/NAASP) ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika ( New Asian-African Strategic Partnership/NAASP) ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika ( New Asian-African Strategic Partnership/NAASP) .. . . 1. Hasil KTT Asia Afrika tahun 2015 dalam rangka Peringatan ke-60 Asia Afrika dan Peringatan KTT KAA adalah Penguatan kerja sama kawasan Asia Afrika dalam kerangka ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika ( New Asian-African Strategic Partnership/NAASP) . Hasil KTT KAA adalah Penguatan kerja Afrika dalam kerangka Hasil KTT KAA adalah Penguatan kerja sama kawasan Asia dalam kerangka Hasil KTT KAA adalah Penguatan samakawasan kawasan AsiaAfrika Afrikadalam dalamkerangka kerangka ke-10 Kemitraan Strategis Asia Afrika (kerja Newsama Asian-African Strategic Partnership/NAASP) . Hasil KTT KAA adalah Penguatan kerja sama kawasan Asia Afrika NAASP, dalam isu-isu yang menjadi perhatian antara lain Hasil khususnya KTT KAA adalah Penguatan kerja sama kawasan Asiabersama, Afrika dalam kerangka NAASP, dalam isu-isu perhatian bersama, antara lain isu NAASP, khususnya dalam isu-isu yang menjadi antara lain isu NAASP, khususnya dalam isu-isuyang yangmenjadi menjadi perhatian bersama, antara lainisu isu Hasil khususnya KTT KAA adalah Penguatan kerja sama kawasan Asia bersama, Afrika dalam kerangka NAASP, khususnya dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama, antara lain isu NAASP, khususnya dalam isu-isu yang menjadi perhatianenergi, bersama, antara lain isudan perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan lingkungan hidup perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup dan perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup dan perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup dan NAASP, khususnya dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama, antara lain isu perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup dan perdagangan dan investasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup dan peningkatan people to people contact Berbagai komitmen kerja sama peningkatan people people contact .... pangan, Berbagai komitmen sama konkrit tertuang peningkatan people toto people contact Berbagai komitmen kerja sama konkrit tertuang perdagangan dan to investasi, ketahanan ketahanan energi, lingkungan hidup tertuang dan peningkatan people people contact . Berbagai komitmen kerja samakonkrit konkrit tertuang peningkatan people contact komitmen kerja sama konkrit tertuang peningkatan peopletotopeople people contact . Berbagai Berbagai komitmen kerja sama konkrit tertuang dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating peningkatan people to people contact . Berbagai komitmen kerja sama konkrit tertuang dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Message, Reinvigorating dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating dalam tiga kesepakatan hasil KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating the New Asian-African Strategic Partnership dan Declaration onon Palestine. dalam tiga kesepakatan hasil Partnership KTT Asia Afrika, yakni Bandung Message, Reinvigorating the New Asian-African Strategic dan Declaration Palestine. the New Asian-African Strategic dan Declaration Palestine. the New Asian-African Strategic Partnership dan Declaration Palestine. the New Asian-African Strategic Partnership dan Declaration onPalestine. Palestine. the New Asian-African StrategicPartnership Partnership dan Declaration onon the New Asian-African Strategic Partnership dan Declaration on Palestine.
Pidato Jokowi pada Peringatan Pidato Jokowi pada Peringatan Jokowi pada Peringatan Pidato Jokowi pada Peringatan Pidato Jokowi pada Peringatan Pidato Jokowi pada Peringatan Pidato Jokowi pada Peringatan 60 Tahun KAA,21 April 2015: 60 KAA,21 April 2015: 60 Tahun KAA,21 April 2015: Tahun KAA,21 April 2015: 60 Tahun KAA,21 April 2015: 60 Tahun KAA,21 April 2015: 60“I Tahun KAA,21 April 2015: want convey belief the “I“I want toto convey ourour belief thatthat the convey our belief that the want to convey our belief that the “I want to convey our belief that the “I want to convey our belief that the “Ifuture want toof convey our belief that the the world on the future of ofthe world lieslies on the future the world lies on the the world lies on the future of the world lies on the future of the world lies on the future ofour thefuture worldis lies on two the equator; on the equator; ourour future is on the two equator; future onontwo the two future isisis on the two equator; our future thetwo two equator; ourour future is on the equator; our future is on the continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and Africa”– The continents, Asia and2015 Africa”– The Jakarta Post, 22 April Jakarta Post, April Jakarta Post, 2222 April 2015 Post, 22 April 2015 Jakarta Post, 22 22 April 20152015 Jakarta Post, April 2015 Jakarta Post, 22 April 2015
Presiden RI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika Presiden RI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika Presiden pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika Presiden RIRI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) Presiden RI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika Presiden RI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika Presiden RI pada Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia-Afrika dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) di Jakarta, 22 – 24 April 2015 Partnership dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic (NAASP) dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) dan Peringatan ke-10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) di Jakarta, 22 – 24 April 2015 di Jakarta, 22 – 24 April 2015
didi Jakarta, 2222 2015 Jakarta, ––24 24 April 2015 di Jakarta, –April 24 April 2015 di Jakarta, 22–22 24 April 2015
2. Keketuaan Indonesia di Indian Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong 2. KeketuaanIndonesia Indonesia didi Indian Indian Ocean Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong Keketuaan Rim Association (2015-2017): mendorong penguatan kerja sama dan diplomasi maritim, dengan tema keketuaan "Strengthening 2.2. Indonesia didi Indian Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong 2. Keketuaan Indonesia Indian Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong Keketuaan Indonesia di Indian Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong 2.2.Keketuaan Keketuaan Indonesia didan Indian Ocean Rim Association (2015-2017): mendorong penguatan kerja sama diplomasi maritim, dengan tema keketuaan "Strengthening penguatan kerja sama dan diplomasi maritim, dengan tema keketuaan " Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable Indian Ocean". Misi utama keketuaan penguatan kerja sama dan diplomasi maritim, dengan tema keketuaan " Strengthening penguatan kerja sama dan diplomasi maritim, dengan keketuaan " Strengthening penguatan kerja sama dan diplomasi maritim, dengan tema keketuaan " Strengthening Maritime kerja Cooperation in a Peaceful and Stable dengan Indian Ocean". Misi utama "Strengthening keketuaan penguatan sama dan diplomasi maritim, tema keketuaan Maritime Cooperation and Stable Ocean". Misi utama Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme di kawasan melalui tercapainya IORA Maritime Cooperation inin aaaaPeaceful and Stable Indian Ocean". Misi utama keketuaan Maritime Cooperation in Peaceful and Stable Indian Misi utama keketuaan Maritime Cooperation aPeaceful Peaceful and StableIndian Ocean". Misi utamakeketuaan keketuaan Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme diIndian kawasan melalui tercapainya IORA Maritime Cooperation inin Peaceful and Stable Ocean". Misi utama keketuaan Concord , yang dapat disetujui pada saat KTT IORA Indian pada bulan Maret 2017.tercapainya Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme di kawasan melalui IORA Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme di kawasan melalui tercapainya IORA Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme melalui tercapainya IORA Concord , yang dapat disetujui pada saat KTT IORA pada bulan Maret 2017. Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme di kawasan melalui tercapainya IORA Indonesia untuk mendorong penguatan regionalisme di kawasan melalui tercapainya IORA
Concord dapat disetujui pada saat KTT IORA pada bulan Maret 2017. Concord , ,yang dapat disetujui pada saat KTT IORA pada bulan Maret 2017. Concord , yang yang dapat disetujui pada saat KTT IORA Maret 2017. Concord , yang dapat disetujui pada saat KTT IORA pada bulan Maret 2017. Concord yang dapat disetujui pada saat KTT IORA pada bulan Maret 2017. Pada ,Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada bulan Oktober 2015, Menteri Luar Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada bulan Oktober 2015, Menteri Luar Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada bulan Oktober 2015, Menteri Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalamLuar Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada Oktober 2015, Menteri Luar Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada Oktober 2015, Menteri Luar Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 padabulan bulan Oktober 2015, Menteri Luar Pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-15 pada bulan Oktober 2015, Menteri Luar Padang Communique, Declaration on the Establishment of an Ad Committee on the IORA Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Padang Communique, Declaration on the kesepakatan-kesepakatan Establishment of an Ad Committee on the IORA Negeri negara anggota IORA dihasilkan yang tertuang dalam Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Concord , dan IORA Maritime Cooperation Declaration . Negeri negara anggota IORA dihasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Concord , dan IORA Maritime Cooperation Declaration . Padang Communique, Declaration on the Establishment of an Ad Committee on the IORA Padang Communique, Declaration on the Establishment of Committee on the IORA Padang Communique, Declaration on the Establishment an Ad Committee on the IORA Padang Communique, Declaration the Establishment Committee on the IORA Padang Communique, Declaration onon the Establishment ofof anan AdAd Committee on the IORA Concord , dan IORA Maritime Cooperation Declaration . Concord , dan IORA Maritime Cooperation Declaration . Concord , dan IORA Maritime Cooperation Declaration Concord , danIORA IORAMaritime MaritimeCooperation CooperationDeclaration Declaration Concord , dan . . Pernyataan Menlu Julie Bishop pada Pernyataan Menlu Julie Bishop pada pertemuan dengan Menlu RI di sela KTM pertemuan dengan Menlu RI diMenlu sela KTMJulie Pernyataan IORA, 23 Oktober 2015: Julie Pernyataan Menlu Pernyataan Julie Bishop pada Pernyataan Menlu Julie Bishop pada Pernyataan Menlu Julie Bishop Bishop pada pada IORA, 23 Oktober 2015: Pernyataan Menlu Julie Bishop pada "Most recentlydengan I Bishop met with Marsudi in New York pertemuan Menlu RI di KTM pada pertemuan pertemuan dengan Menlu RI di sela KTM pertemuan Menlu RI di sela KTM "Most recently I met with Marsudi in New York pertemuan dengan Menlu RI disela selain KTM pertemuan dengan Menlu RI di sela KTM and we discussed the role Indonesia could play IORA, 23 Oktober 2015: and we discussed the role Indonesia could play IORA, 23 Oktober 2015: IORA, Oktober 2015: dengan Menlu diinaYork sela IORA, 23 Oktober 2015: aIORA, bridge in23 being a 2015: moderate Islamic RI nation, "Most recently with Marsudi in New a"Most bridge inrecently beingII amet moderate Islamic nation, a York recently with Marsudi in New York "Most met with Marsudi in New "Most I met with Marsudi in New York "Most recently I met with Marsudi in New York bridge todiscussed other Islamic nations, and 23 I'll explore KTM IORA, Oktober and we the role Indonesia could play in bridge todiscussed other Islamic nations, and I'llcould explore and we role Indonesia could play and we the role Indonesia play ininin and discussed the role Indonesia could play some of we those ideas that she raised at thatcould time." and we discussed the role Indonesia play in bridge in being a moderate Islamic nation, aaa a some of those ideas that she raised at that time." 2015: aaa bridge in being moderate Islamic nation, bridge a moderate Islamic nation, a bridge in being a moderate Islamic nation,
a bridge in being a moderate Islamic nation, a bridge to other Islamic nations, and explore bridge to other Islamic nations, and I'llI'll explore bridge Islamic nations, and I'll explore “Most recently IandI'll met with bridge to other Islamic nations, explore bridge to other Islamic nations, and I'll explore some of those ideas that she raised at that time." some of those ideas that she raised at that time." some of that she raised at that time." some those ideas that she raised at that time." some of of those ideas that she raised at that time." Marsudi in New York and we
The 15th IORA Council of Ministers and Its Related Meetings The 15th IORA Council of Ministers and Its Related Meetings
th The 15 Council of Ministers and Its Related Meetings th th IORA th Council The 1515 IORA ofofMinisters and Meetings The IORA Council Ministers andIts ItsRelated Related Meetings IORA Council of Ministers Its Related Meetings TheThe 15th15IORA Council of Ministers andand Its Related Meetings
th Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika The 15Jenderal IORA Asia Council of Ministers and Its Related Meetings, Direktorat Pasifik dan Afrika 20 – 23 Oktober 2015 di Padang, Indonesia
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
discussed the role Indonesia could play in a bridge in being a moderate Islamic nation, a bridge to other Islam23 23 ic nations, and I’ll explore some of those ideas that she 23 23 23 23 raised at that time.” 23
21
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
3. Sosialisasi Hasil KTT MSG ke-20 (Manokwari), 16 - 18 September 2015, Pemerintah Provinsi dan sejumlah Kepala Dinas setempat telah hadir dalam pertemuan terbatas tersebut. Disperindag Papua Barat juga telah berkomitmen untuk turut serta dalam kegiatan MSG Investment Roadshow and Trade Fair di Noumea pada November nanti. Selain itu, sosialisasi juga telah disampaikan kepada sejumlah akademisi dan mahasiswa dari sekitar lima universitas di Manokwari. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut Joint Communique 20th MSG Leaders Summit. 4. Seminar Nasional IMT-GT dengan tema: "Peningkatan Partisipasi Aktif Pemerintah Daerah dalam Memanfaatkan Kerjasama Ekonomi Sub Regional (KESR) IMT-GT", Batam, Kep. Riau, 30 September 2015. Delegasi RI telah berhasil melakukan (1) Upaya sosialisasi kerja sama IMT-GT kepada pemangku kepentingan di daerah yang menjadi cakupan kerja sama IMT-GT, (2) Penyusunan Sekretariat Daerah IMT-GT dan Sosialisasi Penyelenggaraan 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016 dan (3) Terselenggaranya persiapan penyusunan agenda pasca 2016 sebagai tindak lanjut dari Joint Media Statement IMT-GT. Meskipun capaian kinerja IKU 2 tentang Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dan ditindaklanjuti pada forum kerja sama intrakawasan dapat tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih menghadapi beberapa kendala utama, yaitu penyampaian bahan-bahan masukan bagi dokumen kesepakatan bilateral tidak tepat waktu baik dari pihak Indonesia dalam hal ini K/L terkait maupun dari negara mitra. Untuk mengatasi kendala tersebut Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika telah melakukan langkahlangkah antara lain memperkuat koordinasi antar K/L terkait untuk menyampaikan posisi strategis Pemerintah RI dalam perundingan bilateral maupun regional.
D. Analisa Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang Mendukung Capaian Kinerja Kemlu
1.
Capaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang mendukung SS.3. Diplomasi Ekonomi yang kuat, Kesepakatan kerjasama capaian 22 dari 48 target yang ditetapkan atau sekitar 45,83% dari realisasi Kemlu. Kesepakatan ekonomi antara lain: -
Nota Kesepahaman Antara Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dalam Rangka Kerja Sama Dalam Proyek Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jakarta-Bandung, 26 Maret 2015.
-
Nota Kesepahaman Antara Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dan Japan External Trade Organization (JETRO) tentang Kerja Sama Promosi Penanaman Modal.
-
Declaration of Intent between the Government of the Republic of Indonesia and the Secretariat of the Cooperation Council for the Arab States of the Gulf, Jeddah, 12 September 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
22
24
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
2015
-
Addendum to the Memorandum of Understansing between the Government of the Republic of Indonesia and Qatar Investment Authority concerning the Establishment of Joint Investment Company, Doha, 14 September 2015
-
Agreed Minutes of the 11th Session of the Joint Commission on Economic and Trade Cooperation between the Republic of Indonesia and the Islamic Republic of Iran, 23-24 May 2015, Tehran)
-
Joint Statement on the visit of H.E. Mr. Sudirman Said, Minister of Energy and Mineral Resources of Indonesia, 5 June 2015, Baku, Azerbaijan
Realisasi prakarsa/rekomendasi 31 dari 32 target yang ditetapkan, atau sekita 96,87% dari reliasasi Kemlu, prakarsa/rekomendasi yang diterima bidang ekonomi antara lain : -
Dalam APEC Finance Ministerial Meeting, Filipina, 10 - 12 September 2015, Indonesia telah berhasil mendorong dibentuknya regulasi terhadap kemudahan akses dana bagi UKM serta fasilitasi jaminan/asuransi bisnis UMKM (dokumen Cebu Action Plan)
-
Pada rangkaian KTT IMT-GT di Kuala Lumpur dan Langkawi, Malaysia, 26-28 April 2015, Indonesia mengusulkan untuk mengikutsertakan kota Medan dan Batam dalam program Green Cities Initiative dan mendapat tanggapan positif dari negara anggota IMT-GT. Disepakatinya usulan Indonesia tersebut termuat dalam Joint Statement KTT IMT-GT ke-9.
-
Dalam Asia Cooperation Dialogue (ACD) Forum on One Belt and One Road, tanggal 17-19 Mei 2015 di Fuzhou (RRT) Indonesia selaku co-prime movers sektor energy berhasil memasukkan Workshop on Best Practices of Micro-hydro Power Plant for Rural Electrification yang akan diselenggarakan pada tahun 2016 dalam program kegiatan implementasi Energy Plan of Action dalam Chairs Note
-
Dalam APA Standing Committee on Economic and Sustainable Development Affairs, 19 - 20 Agustus 2015, dari 5 resolusi yang dibahas dalam forum, Delegasi Indonesia berhasil mengusulkan/memprakarsai 2 resolusi mengenai Financial Architecture dan Sustainable Development Goals.
-
Dalam APEC Structural Reform Ministerial Meeting , Filipina, 7 - 8 September 2015, Usulan Indonesia terkait reformasi regulasi sektor jasa diterima oleh Ekonomi anggota APEC lainnya
-
Dalam 3rd BIMP-EAGA Transport Cluster Meeting, Puerto Princesa, Filipina, 9 - 11 September 2015, Delri berhasil memprakarsai hal-hal sebagai berikut: 1. Pengembangan Bandara dan Infrastruktur Transportasi Udara: Bandara Juwata di Tarakan dan Bandara Supadio di Pontianak sebagai deliverables pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Perhubungan BIMP-EAGA ke-10 2. proyek Tahuna (Indonesia) - Glan (Filipina) masuk dalam salah satu proyek Sea Linkages Working Group (SLWG) BIMP-EAGA
-
Dalam APEC Finance Ministerial Meeting, Filipina, 10 - 12 September 2015, Indonesia telah berhasil mendorong dibentuknya regulasi terhadap kemudahan akses dana bagi UKM serta fasilitasi jaminan/asuransi bisnis UMKM (dokumen Cebu Action Plan)
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
25
23
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
2. Capaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang mendukung SS.1. Diplomasi Maritim dan Perbatasan yang Kuat : Capaian Ditjen Aspasaf dalam kerjasama bidang maritime terealisasi 3 dari 10 yang ditargetkan atau sebesar 30% dari realisasi Kemlu, kesepakatan bidang maritim adalah: -
Memorandum antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Jepang tentang Kerja Sama dan Pertukaran di bidang pertahanan. Records of Discussion The 7th SOM on the implementation of the recommendation of the commission of truth and frendship between the republic of Indonesia and the democratic republic of Timor - Leste, 3 - 5 Agustus 2015 Komunike bersama mengenai kerja sama untuk memerangi illegal, unregulated dan unreported (IUU) Fishing dan untuk memajukan tata kelola perikanan berkelanjutan,RI-Australia, 7 Oktober 2015
Capaian Ditjen Aspasaf dalam prakarsa/rekomendasi yang diterima terealisasi 15 dari.target yang ditetapkan. Prakarsa/rekomendasi yang diterima bidang maritime antara lain -
-
Dalam pertemuan Ministers Related to Trade (APEC), di Boracay Island, Filipina, 21-22 Mei 2015, Delegasi RI telah berhasil memasukan concept note usulan Indonesia yaitu mengenai "Promoting Small Scale Fishers and Fisheries Industries to the Global Value Chain" Dalam PTM ke-19 BIMP-EAGA, Kota Kinabalu, 7 - 11 Desember 2015, Delri telah berhasil dengan diterimanya masukan Indonesia pada Joint Statement PTM BIMPEAGA ke-19 mengenai proyek sea linkages Bitung - General Santos/Davao Shipping Service. Proyek tersebut merupakan salah satu proyek prioritas Indonesia
Dalam pembentukan forum kemaritiman tahun 2015 terelisasi 2 dari 3 yang ditargetkan atau sekitar 66,67% dari target Kemlu. Forum Kemaritiman tersebut adalah : -
Pertemuan RI - Malaysia "Technical Meeting on Maritime Delimitation Disepakati special envoy kedua negara untuk peningkatan kerjasama kemaritiman Tanggal 9-10 Oktober 2015, Menlu RI-Menlu Malaysia telah melakukan pertemuan bilateral dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-14 di Kuala Lumpur. Pada tanggal 27-28 Februari 2015 di Jakarta, telah dilaksanakan Pertemuan Teknis ke-27 Penetapan Batas Maritim RI-Malaysia dimana disepakati untuk dapat menyelesaikan draft Term of Reference (TOR) pembentukan mekanisme baru penunjukan Special Envoys. Pertemuan Teknis ke-28 Penetapan Batas Maritim RI-Malaysia pada tanggal 15 – 16 Juni 2015 di Kuching, Malaysia yang membahas diskusi teknis penetapan batas Landas Kontinen di segmen Laut Sulawesi dengan menyampaikan usulan garis batas Landas Kontinen masing-masing; dan urutan pembahasan penetapan batas maritim di Laut Sulawesi.
-
Pertemuan Teknis Penetapan Batas ZEE Indonesia – Vietnam, merupakan pertemuan ke-7 yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015. Hasil Pertemuan adalah Indikasi perubahan sikap pihak Vietnam yang kian menjadikan penyelesaian penetapan batas ZEE kedua negara sebagai salah satu prioritas hubungan dalam
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
24
26
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Kesepakatan Kerja sama capaian 31 dari 85 target yang telah ditetapkan kemlu, atau sekitar 36,47% dari realisasi Kemlu. Kesepakatan bidang Polsosbud tersebut antara LaporanKinerja Kinerja 2015 2015 Laporan lain : - kerangka Memorandum Kerja strategis Sama antara Badan kembali Nasionalmenegaskan Penanggulangan Bencana kemitraan dan Vietnam persetujuannya Laporan Kinerja 2015 untuk menjadikan UNCLOS 1982 sebagai dasar hukum penarikan garis batas ZEE Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru kedua negara. dalam Kerjasama di Bidang Penanggulangan Bencana, April 2015. kerangka kemitraan strategis dan Vietnam kembali menegaskan persetujuannya 3. Capaian Aspasaf dalam 1982 mendukung SS.3. penarikan Peran Indonesia di dunia untuk Ditjen menjadikan UNCLOS sebagaiCapaian hukum batas ZEE -Intenasional Memorandum saling pengertian antara dasar Pemerintah Republik garis Indonesia dan yang meningkat : kedua negara.
Pemerintah Republik Singapura dalam rangka kerjasama pemuda dan olahraga, 28
Kesepakatan Juli 2015 Kerja sama capaian 31 dari 85 target yang telah ditetapkan kemlu, atau 3. sekitar Capaian36,47% Ditjen Aspasaf dalam mendukung Capaianbidang SS.3. Polsosbud Peran Indonesia dunia dari realisasi Kemlu. Kesepakatan tersebutdi antara Intenasional yang meningkat : lain :
- MoU between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Kesepakatan KerjaKerja sama Sama capaianantara 31 dariBadan 85 target yang telah ditetapkan kemlu, atau - Memorandum Nasional Penanggulangan Bencana United Arab Emirates on Kemlu. Cooperation in Combating Trafficking Persons and sekitar 36,47% dari realisasi Kesepakatan bidang Polsosbud intersebut Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandiaantara Baru of Victims of Trafficking , Abu Dhabi,Bencana, 13 September 2015 lain Protection : dalam Kerjasama di Bidang Penanggulangan April 2015.
-
Memorandum Kerja antaraantara BadanPemerintah Nasional Penanggulangan Bencana saling Sama pengertian Republik Indonesia dan
-
Pemerintah dalam rangka kerjasama pemuda dan olahraga,and 28 United ArabRepublik EmiratesSingapura on Cooperation in Combating Trafficking in Persons Juli 2015 of Victims of Trafficking, Abu Dhabi, 13 September 2015 Protection Memorandum of Understanding between the Government Of the Republic Of
- MoU between the Ministry of Foreign Affairs ofkerjasama thedan Republic of Indonesia andBaru the Republik Indonesia dan Kementerian Negeri Perdagangan Pemerintah Republik Singapura dalamLuar rangka pemuda danSelandia olahraga, 28 dalam Kerjasama di Bidang Penanggulangan Bencana, April 2015. Juli 2015 Ministry of Foreign Affairs of the Arab Republic of Egypt on Diplomatic Education Training , Jakarta, 4pengertian September 2015 - and Memorandum saling antara Pemerintah Republik dan MoU between the Government of the Republic of Indonesia and the Indonesia Government of -
Indonesia andthe The government OfRepublic The Republic Of south Africa On MoU between Government of the Indonesia and Government of the Ministry of Foreign Affairs ofofthe Republic of the Indonesia and The the United Arab Emirates on Cooperation in Combating Trafficking in Persons and Ministry of Foreign Affairs of the Arab Republic of Egypt on Diplomatic Education Establishmeent Of A Joint Commision For Bilateral Cooperation. Protection of, Victims , Abu and Training Jakarta,of4Trafficking September 2015Dhabi, 13 September 2015
--
MoU between the Ministry of Foreign Affairsthe of the Republic of and the Understanding between Of the Of Memorandum ofof Understanding between Government ofIndonesia the Republic Republic of Ministry Foreign of the Arab of Egypt Diplomatic Indonesiaof and TheAffairs government Of Republic The Republic Of onsouth Africa Education On The Indonesia and the Government of the Federal Democratic Republic of Ethiopia on and Training, Jakarta, 4 September 2015 Establishmeent Of A Joint Commision For Bilateral Cooperation.
-
-
the Establishment of a Bilateral Consultative Forum (SKB RI-Ethiopia), 29 Januari Memorandum Understanding between between the the Government Of ofof Understanding of the Republic Republic Of of 2015 Indonesia and The government Of The Republic Of south Africa On The Indonesia and the Government of the Federal Democratic Republic of Ethiopia on Establishmeent Of A Commision For Bilateral Cooperation. the Establishment of Joint a Bilateral Consultative Forum (SKB RI-Ethiopia), 29 Januari 2015 Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Democratic Republic of Ethiopia on the Establishment of a Bilateral Consultative Forum (SKB RI-Ethiopia), 29 Januari 2015
Menlu RI bertemu dengan Presiden Ethiopia H.E. Mulatu Teshome, Addis Ababa, 29 Januari 2015.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Menlu RI MenluAfrika RI bertemu bertemu dengan dengan Presiden Presiden Ethiopia Ethiopia
27
H.E. Mulatu Teshome, Addis Ababa, 29 Januari 2015.
H.E. Mulatu Teshome, Addis Ababa, 29 Januari 2015. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
25
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
27
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
27
2015 -
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Exchange of Letters Pembukaan Kedutaan Besar Ethiopia di Jakarta Joint Statement on the Meeting between H.E. Mr. Joko Widodo, President of the Republic of Indonesia, and H.E. Sheikh Hasina, Prime Minister of the People's Republic of Bangladesh, on 23 April 2015 at Jakarta, Indonesia Memorandum of Understanding between the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Ministry of Foreign Affairs of the Islamic Republic of Iran on Mutual Cooperation on Policy Research and Development, 14 October 2015, Tehran
Prakarsa/Rekomendasi yang diterima bidang Polsosbud sebesar 25 dari 64 target Kemlu Prakarsa/rekomendasi yang diterima bidang Polsosbud antara lain : -
-
-
Diadopsinya rancangan resolusi dalam Pertemuan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-23 ,11-14 Januari 2015, Jakarta yaitu Resolution on Cyber Security and Right on Privacy . Diadopsinya rancangan resolusi dalam Pertemuan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-23 ,11-14 Januari 2015, Jakarta yaitu Resolution on Education, Science, Culture and Technology Pada pertemuan APEC 41st Transportation Working Group (TPTWG), di Jeju Island, Korsel, pada 26-29 Mei 2015, Delegasi RI berhasil mendapatkan persetujuan / endorsement terhadap concept note usulan Indonesia mengenai "Improving Connectivity to and from Remote Areas" dari TPTWG serta dukungan co-sponsor tambahan dari Amerika Serikat dan PNG. Dalam BIMP-EAGA Post Summit Senior Officials and Cluster Heads Meeting, tanggal 25-26 Mei 2015 di Puerto Princesa, Filipina Indonesia turut mengusulkan/memprakarsai usulan penyelenggaraan KTT BIMP-EAGA untuk dilakukan selama dua tahun sekali. Usulan tersebut disepakati oleh SOM untuk dibahas pada PTM berikutnya. Dalam 8th APA Plenary Session, Kamboja, 7 - 12 Desember 2015, Kemlu berhasil mendorong Indonesia c.q. DPR RI untuk mendorong resolusi woman parliamentarian, demokrasi, pelaksanaan SDG dan aristektur keuangan dunia sehingga usulan dapat diterima pada pertemuan tersebut
Kendala yang dihadapi antara lain adanya benturan jadwal antara Indonesia dan negaranegara lain sehingga jadwal pertemuan harus diundur atau dijadwal ulang. Faktor tersebut antara lain menyebabkan batalnya pelaksanaan kegiatan misalnya Joint Trade and Investment Committee Tingkat Menteri Perdagangan RI-Malaysia di Bali dan Kunjungan Presiden RI ke Korea Selatan serta menghadapi beberapa kendala utama, yaitu penyampaian bahan-bahan masukan tidak tepat waktu dan penundaan penandatanganan dari pejabat tinggi (penandatangan) baik di Indonesia dan negara mitra. Langkah ke depan memperkuat koordinasi dengan perwakilan RI di luar negeri, Kedubes Negara mitra di Jakarta maupun Kementerian/Instansi teknis terkait untuk menyampaikan posisi strategis Pemri dalam perundingan bilateral maupun regional dengan negara mitra, berupaya untuk terus berkoordinasi dan mengawal berbagai peluang kerja sama sehingga mekanisme penyusunan konsep kerja sama atau perjanjian internasional dapat mendapat masukan dan pertimbangan yuridis dari Kemlu cq. Dit.Perjanjian Internasional serta akan meningkatkan upaya diplomasi ekonomi khususnya proyeksi pasar non-tradisional di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, sehingga negara-negara tersebut tidak jauh tertinggal dengan negara-negara lain di kawasan.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
26
28
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
27
Jumlah Perwakilan RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang memiliki data economic intelligence negara/wilayah akreditasi. (Sub IKU2)
60
48
Jumlah naskah kesepakatan di bidang ekonomi, keuangan, pembangunan. (Sub IKU-1)
85
Persentase kerja sama bilateral yang disepakati (Sub IKU-1)
91
3
Jumlah forum kerja sama kemaritiman dengan negara lain yang dibentuk (Sub IKU-4)
Presentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima pada forum intra dan antar kawasan (Sub IKU-3)
80%
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan pengelolaan perbatasan (Sub IKU 3)
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Sasaran 4 “Diplomasi Ekonomi yang Kuat”
Sasaran 3 “Peran Indonesia di Dunia Internasional yang Meningkat”
Sasaran 1 “Diplomasi Maritim dan Perbatasan yang Kuat”
10
Jumlah naskah kesepakatan hasil perundingan di bidang diplomasi maritim dan perbatasan (Sub IKU 1)
30
51
22
25 dari 64
31 dari 21
2
15 dari 16
3
Capaian Aspasaf
2015
Tabel 3.7Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang Mendukung Capaian Kinerja Kemlu Target Deskripsi Sub IKU Kemlu
Laporan Kinerja
Data dari BPO dan Brafaks dari Perwakins
All Regionals (Ekonomi)
KSI Aspasaf (Kinerja Lainnya)
All Regionals (Polsosbud)
Astimpas
KSI Aspasaf (Maritim)
Astimpas
Satker yang bertanggungjawab
Laporan Kinerja
2015
2015
Laporan Kinerja
28
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
43
22 11
51 2
78
48 25
60 23
30 31
25 dari 64
91
31 dari 21 24/23
85
Persentase kerja sama bilateral yang disepakati (Sub IKU-1)
2 116/112
22 15 dari dari 22 16
33 3
60%
3 70%
Jumlah forum kerja sama kemaritiman dengan Persentase kesepakatan kerja sama bilateral negara lain yang dibentuk (Sub IKU-4) yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri (Sub IKU-1)
Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intra kawasan yang ditindaklanjuti oleh Presentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang stakeholders dalam negeri. (Sub IKU-2) diterima pada forum intra dan antar kawasan (Sub IKU-3) Jumlah negara akreditasi yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia. Jumlah naskah kesepakatan di bidang ekonomi, keuangan, pembangunan. (Sub IKU-1) Jumlah negara akreditasi yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing dengan Jumlah Perwakilan Indonesia. (IKU-2) RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang memiliki data economic intelligence negara/wilayah akreditasi. (Sub IKUJumlah negara akreditasi yang mencapai target 2) peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dengan Indonesia. (IKU-3)
65 80%
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia yang Jumlah promosi Trade Tourism Investment and diterima di bidang kemaritiman dan pengelolaan Services (TTIS). (Sub IKU-6) perbatasan (Sub IKU 3)
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Tujuan 2 “Nilai Manfaat Ekonomi, Sasaran 4Keuangan, “Diplomasidan Ekonomi Pembangunan yang Optimal yang Kuat” melalui Hubungan Luar Negeri”
Dunia Internasional yang Meningkat”
Sasaran 7 “Dukungan dan Komitmen Nasional yang Tinggi atas Kebijakan Luar Negeri dan Kesepakatan Internasional” Sasaran 3 “Peran Indonesia di
Sasaran 1 “Diplomasi Maritim dan Perbatasan yang Kuat”
32 10
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di Jumlah ekonomi naskah kesepakatan hasil perundingan di bidang dan pembangunan yang diterima bidang diplomasi maritim dan perbatasan (Sub di forum-forum di tingkat intra dan antar kawasan IKU multilateral. 1) dan (Sub IKU-5)
Tabel 3.7Pencapaian Sasaran Ditjen Aspasaf yang Mendukung Capaian Kinerja Kemlu Target Capaian Deskripsi Sub IKU Kemlu Aspasaf
2015
Laporan Kinerja
Data dari BKPM Data dari BPO dan Brafaks dari Perwakins Data dari BPS (belum lengkap)
Data dari Kemendag All Regionals (Ekonomi)
KSI Aspasaf (IKU 2) KSI Aspasaf (Kinerja Lainnya)
All Regionals (IKU 2) Astimpas Astimpas 25, Asselteng 29, Afrika 36, Timteng 26 All Regionals (Polsosbud)
KSIRegionals Aspasaf All (Maritim)
KSI Aspasaf Astimpas (Ekonomi)
Satker yang bertanggungjawab
2015 Laporan Kinerja
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015 2015
E. Analisa Efisiensi Sumber Daya Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mencatat bahwa dari 122 jumlah pos struktural yang tersedia, sebanyak 78 pos struktural yang terisi (atau sebesar 63,93.%) pada triwulan IV 2015. Dengan banyaknya prioritas program kerja Ditjen Aspasaf untuk peningkatan hubungan dengan negara dan organisasi kawasan Asia Pasifik dan Afrika, khususnya diplomasi maritim dan diplomasi ekonomi, Ditjen Aspasaf tetap berupaya semaksimal mungkin untuk peningkatan capaian kinerja meskipun dengan jumlah SDM yang kurang memadai. F. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015 Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada awal tahun anggaran 2014 memperoleh pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp.132.707.243.000,(Seratus Tiga Puluh Dua Miliar Tujuh Ratus Tujuh Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah). Dari jumlah DIPA tahun 2015 tersebut, anggaran yang berhasil direalisasikan untuk membiayai program dan kegiatan sepanjang tahun 2015 adalah sebesar Rp.116.818.544.164 (Seratus Enam Belas Miliar Delapan Ratus Delapan Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Empar Ribu Seratus Enam Puluh Emat Rupiah). atau 88,03%.Tingkat realisasi anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika periode tahun 2013 -2015 dapat digambarkan pada tabel berikut: Tabel 3.8 Pagu dan Realisasi DIPA Ditjen Aspasaf Tahun 2013-2015 Tahun
Pagu
Realisasi
Realisasi Kinerja
2013
191.984.452.000
180.593.689.794
94,07%
2015
132.707.243.000
116.818.544.164
88,03%
2014
54.227.445.000
53.260.005.930
98,22%
Grafik 3.2 : Realisasi Anggaran Ditjen Aspasaf pada periode 2013-2015
250 200 150
191,984 180,593
132,707 Anggaran
100 54,227 50
116,818
Realisasi
53,26
0 2013
2014
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2015
32
29
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
Anggaran serta realisasi anggaran per Indikator Kinerja Utama secara detail dapat kami gambarkan melalui tabel dan grafik sebagai berikut: : Tabel 3.9 Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama (IKU) INDIKATOR SASARAN
Anggaran Per IKU
Realisasi Per IKU
Persentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti
Rp. 18.725.854.000,-
Rp. 17.717.876.523,-
Rp. 85.365.745.000,-
Rp. 68.548.744.964,-
Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Aspasaf
Rp. 28.615.759.000,-
Rp 30.551.922.677,-
Rp. 132.707.243.000,-
Rp 116.818.544.164,-
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
TOTAL
Grafik 3.3:Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama (IKU)
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
85,365
68,548 28,615 18,725
30,551
Realisasi
17,717 IKU I
IKU II
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
30
Anggaran
IKU III
33
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
IV A.
2015 2015
Penutup
Kesimpulan
S
ebagaimana diuraikan pada bab-bab sebelumnya, Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015 ini memuat tingkat capaian kinerja yang telah dicapai dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) tahun 2015 yang secara umum telah mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2015, capaian kinerja mencapai 139,16% dengan realisasi anggaran sebesar 88,03%. Sesuai dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang menekankan pentingnya keterkaitan antara proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan, maka capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi 33,96% dibandingkan dengan capain kinerja tahun 2014 mencapai 103,88%. Pengakuan akan peran Indonesia yang signifikan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika telah banyak disampaikan oleh berbagai pengamat politik di dalam maupun di luar negeri, bahkan oleh para Kepala Negara/Pemerintah asing. Peran Indonesia selalu digarisbawahi sebagai penentu stabilitas di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. B.
Kendala Utama
Sebagaimana diuraikan di atas, maka kendala utama pencapaian kinerja tahun 2015 antara lain adalah: 1.
Penundaan dan pembatalan beberapa kegiatan yang telah terjadwal tahun 2015 telah terjadi baik akibat kendala dalam negeri maupun atas permintaan negara mitra. Situasi konflik dan berbagai permasalahan bilateral yang masih terus terjadi di beberapa negara Timur Tengah, seperti pergolakan politik di Mesir, konfik internal di Yaman dan Libya, serta isu Islamic State of Iraq and Shams (ISIS) secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan pertemuan bilateral dan SKB yang dijadwalkan dengan beberapa negara Timur Tengah, seperti Maroko, PEA, dan Tunisia tidak dapat terlaksana dan perlu dijadwalkan ulang hingga tahun berikutnya.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
34
31
2015
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja
2015
2.
Masih adanya hambatan koordinasi antar Kementerian/Lembaga dalam pengembangan kerja sama bilateral dan regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika menimbulkan sejumlah kendala dalam pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika. Dalam hal diplomasi ekonomi, posisi Kementerian Luar Negeri yang tidak berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian menyebabkan seringkali Kemlu tidak memegang peran dan posisi yang menentukan dalam perencanaan strategis nasional di bidang diplomasi ekonomi. Demikian pula dalam proses perencanaan program dan kegiatan hubungan ekonomi luar negeri, masih banyak K/L yang tidak melakukan konsultasi kepada Kemlu dalam penyusunannya.
3.
Selain itu, faktor internal yang dapat diidentifikasi sebagai kendala adalah penanganan isu-isu kerja sama ekonomi yang ditangani oleh pejabat pada level eselon yang relatif rendah sehingga tidak dapat mengambil keputusan pada kebijakan yang bersifat strategis pada pertemuan lintas K/L.
4.
Upaya perluasan pasar non-tradisional juga masih terkendala akibat kurangnya antusiasme pelaku usaha dalam melakukan kerja sama perdagangan karena menganggap kawasan tersebut tidak memiliki potensi perdagangan yang cukup.
5.
Faktor ketersediaan anggaran seringkali menimbulkan kendala dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang direncanakan. Realisasi pencairan anggaran pada tahun anggaran yang sedang berjalan paling cepat dapat terealisasikan pada bulan Februari sehingga mempengaruhi kegiatan yang dijadwalkan bulan Januari. Demikian pula halnya pada akhir tahun anggaran, seringkali anggaran yang tersedia telah terserap maksimal pada triwulan ketiga, sehingga kegiatan yang direncanakan pada bulan Oktober - Desember tidak dapat dilaksanakan.
C.
Langkah Perbaikan ke Depan
Dalam rangka mengatasi kendala-kendala yang dihadapi tersebut di atas, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika melakukan beberapa hal antara lain: 1. Meningkatkan upaya perbaikan dan penyempurnaan pola penetapan target kinerja dan dokumen perencanaan lainnya dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) di tahun-tahun mendatang, termasuk meningkatkan akuntabilitas, manajemen kinerja dan kapasitas sumber daya manusia di seluruh jajaran melalui serangkaian kegiatan sistematis untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel. 2. Melakukan restrukturisasi kelembagaan yang mampu mengakomodasi aspirasi stakeholders untuk memaksimalkan diplomasi untuk rakyat serta memperhatikan dinamika di kawasan. Dalam upaya mengantisipasi perkembangan kepentingan strategis Indonesia di kawasan serta optimalisasi sumber daya melalui pemerataan beban kerja, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mengusulkan pembentukan Direktorat Asia Tenggara khusus untuk menangani kerja sama bilateral RI dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang selama ini ditangani oleh Direktorat Asia Timur dan Pasifik. Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
32
35
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja Laporan Kinerja
2015 2015
3. Mengusulkan Perubahan manajemen kerja di semua Direktorat yang menangani hubungan bilateral dari function based menjadi country based. Pengaturan ini dirasakan lebih efektif dan bersifat fokus dalam menangani dan mendalami semua aspek (komprehensif) dalam suatu negara dan staf lebih memiliki ownership terhadap isu yang ditangani serta memudahkan koordinasi dengan K/L terkait,Perwakilan RI di luar negeri, serta Perwakilan Negara sahabat di Indonesia. 4. Meningkatkan koordinasi antar unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dan satuan kerja Eselon I lainnya di lingkungan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI maupun Kementerian/Lembaga terkait lainnya terutama dalam hal perencanaan kinerja untuk tahun-tahun mendatang. 5. Meningkatkan sosialisasi dan diseminasi informasi menyangkut kebijakan RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, utamanya untuk mendukung upaya diplomasi ekonomi melalui peningkatan pemahaman stakeholders tentang potensi, peluang dan tantangan yang dihadapi dalam kerja sama bilateral. Hal ini diharapkan dapat mendorong antusiasme pelaku usaha untuk melakukan kerja sama perdagangan dan investasi, termasuk kerja sama di sektor maritim yang menjadi prioritas Pemerintah dalam lima tahun ke depan. 6. Mengupayakan terobosan-terobosan baru dan mencari solusi atas kendala dihadapi dalam kerja sama bilateral, memanfaatkan tantangan sebagai peluang. mendorong keterlibatan antar stakeholders dalam implementasi perjanjian kesepakatan bilateral, termasuk untuk fasilitasi perdagangan dan promosi penyusunan proposal kerja sama konkrit di berbagai bidang.
yang serta dan serta
7. Mempertajam perencanaan kegiatan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar negeri, melakukan optimalisasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan prioritas dan urgensinya. ********
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
36
33
2015
34
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN I RENSTRA DITJEN ASPASAF TAHUN 2015-2019
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
35
2015
36
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
No
1.
Penguatan Diplomasi Maritim dalam rangka menjaga kedaulatan Indonesia
Arah Kebijakan Kemenlu
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika 7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
No Mempertahankan integritas wilayah NKRI. Memperkuat kerja sama subkawasan (BIMP-EAGA, IMT-GT, dsb) untuk meningkatkankonektivitas Indonesia. Mendorong kerja sama pengamanan, pengelolaan, dan perlindungan sumber daya alamhayati non hayati laut. Mendorong peningkatan kerja sama dalam bidang keamanan dan keselamatan laut,serta search and rescue, penanganan bencana di laut, serta perlindungan lingkunganlaut. Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritimyang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diriIndonesia sebagai negara maritim. Memperjuangkan kepentingan Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam forumforuminternasional, termasuk masa keketuaan Indonesia di IORA. Mempercepat penyelesaian permasalahan perbatasan Indonesia, termasuk perbatasandarat dengan 3 negara dan perbatasan laut dengan 10 negara tetangga danpemberlakuan serta pendaftarannya ke PBB.
Strategi Kemenlu
No
7. Mendukung upaya-upaya diplomasi dalam perundingan dan penyelesaian permasalahan perbatasan Indonesia dengan negara-negara di kawasan.
6. Mengoperasionalisasikan gagasan Indonesia tentang poros maritim dunia melalui forum kerja sama APEC dan IORA.
5. Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim terhadap kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
4. Mendorong peningkatan kerja sama dengan negara-negara dan organisasi regional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dalam bidang keamanan dan keselamatan laut, search and rescue, penanganan bencana di laut, serta perlindungan lingkungan laut
3. Mendorong kerja sama pengamanan, pengelolaan, dan perlindungan sumber daya alam hayati non hayati laut dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
1. Mempertahankan dukungan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika terhadap integritas wilayah NKRI. 2. Mendorong prakarsa dan inisiatif Indonesia di bidang konektivitas dapat diterima di forum kerjasama sub-kawasan dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan.
Strategi Unit Organisasi Eselon I
LAMPIRAN I RENSTRA DITJEN ASPASAF TAHUN 2015-2019 Matriks Arah Kebijakan dan StrategiDitjen Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
37
2.
Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia sebagai negara middle power di dunia internasional
38 6.
5.
4.
3.
2.
1.
8.
Membantu pembangunan kekuatan pertahanan maritim melalui diplomasi pertahanandengan berbagai negara sahabat. Memperkuat postur diplomasi sehingga mampu meredam ancaman disintegrasi bangsadi berbagai forum internasional yang relevan. Memperkuat diplomasi dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnyapenyelesaian konflik Palestina-Israel. Mengintensifkan kerja sama bilateral, regional dan internasional dalam menanggulangikejahatan transnasional, seperti: korupsi, terorisme, penyelundupan manusia,perdagangan orang, perdagangan gelap narkoba, perompakan perdagangan senjata ilegal, illegal fishing. Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif di bidang pemajuan demokrasi,pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional. Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global dan internasional melalui penguatankerja sama bilateral, khususnya dengan negara mitra strategis dan organisasi intra dan antar kawasan. Memanfaatkan keanggotaan Indonesia pada forum internasional untuk menyuarakandan mendorong inisiatif-inisiatif baru yang mengakomodasi kepentingan nasional dan 6.
5.
4.
3.
2.
1.
Menindaklanjuti hasil-hasil peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika di Jakarta antara lain pembentukan Asian African Center, Asian African 10 Kilometer Run 2016, Asian African Institutional Mechanism, dan Asian African Business Council.
Mempererat kerja sama intrakawasan melalui pembentukan IORA Concord.
MeningkatkanperanIndonesiaditingkatglobaldaninternasionalmelaluipenguatan kerjasamabilateral,khususnyadengannegaramitrastrategisdanorganisasiintradan antar kawasan di k a wa sa n Asia Pa sifik da n Afrik a .
Memperkuatdialogdankerjasamakonstruktifdibidangpemajuandemokrasi, pemajuan danperlindunganHAM, toleransiagama de ng a n nega ra - n ega ra da n orga nisa si regio na l di k a wa sa n Asia Pa sifik dan Afr ik a .
Mengintensifkankerjasama denga n n ega ra - neg a ra da n o rga nisa si regio na l di k a wa sa n Asia Pa sifik da n Afrik a dalammenanggulangi kejahatan transnasional, seperti: korupsi, terorisme, penyelundupan manusia, perdaganganorang,perdagangangelapnarkoba,perompakanperdagangansenjata ilegal, illegalfishing.
Mengupayakan penyelesaian konflik Timur Tengah khususnya konflik PalestinaIsrael melalui penggalangan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Memperkuatposturdiplomasisehinggamampumeredamancamandisintegrasibangsa di berbagaiforum internasional yangrelevan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
8. Membantu pembangunan kekuatan pertahanan maritim melalui diplomasi pertahanan dengan berbagai negara sahabat di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
3.
Penguatan diplomasi ekonomi
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
6.
5.
4.
3.
2.
1.
7.
Mendorong masuknya investasi asing pada sektor-sektor prioritas bagi Indonesia, sertamemfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di luar negeri. Perhatian khusus diberikan pada Perjanjian Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundingan perjanjian investasi. Merumuskan saran kebijakan terkait pengelolaan perundingan berbagai
kepentingan negara berkembang. Meningkatkan kerja sama konektivitas kawasan melalui IORA, APEC, ASEAN, ASEM,FEALAC. Memperkuat diplomasi ekonomi pada forum bilateral, regional, dan global untukmenopang kemandirian ekonomi nasional. Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia,serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dari praktek perdagangan yang tidak adil. Memanfaatkan forum regional dan internasional untuk membentuk norma danarsitektur keuangan, investasi, dan perdagangan internasional yang memberikanmanfaat bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
7.
Merumuskansarankebijakanterkaitpengelolaanperundinganberbagaikerjasama ekonomisepertiPreferentialTariffAgreement(PTA),FreeTradeAgreement(FTA), dan
Memperkuat diplomasiIndonesia pada pasarprospektif di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dengan memanfaatkan komitmen pimpinan, peran Perwakilan RI dan berbagai mekanisme kerjasama bilateral dan regional, seperti forum regional Gulf Cooperation Council (GCC) . Mendorongmasuknyainvestasiasingpadasektor-sektorprioritasbagiIndonesia,serta memfasilitasidanmendorongsertamelindungiinvestasiIndonesiadikawasan Asia Pasifik dan Afrika. PerhatiankhususdiberikanpadaPerjanjianPromosidanPerlindunganPenanaman Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundinganperjanjian investasi.
Memanfaatkanforumregionaldaninternasionaldi kawasan Asia Pasifik dan Afrika untukmembentuknormadan arsitekturkeuangan,investasi,danperdaganganinternasionalyangmemberikan manfaat bagi pembangunanekonomi Indonesia.
Menyusun pedoman pelaksanaan kebijakan luar negeri di kawasan Asia Pasifik dan Afrika agar para pemangku kepentingan dapat mendukung upaya koordinasi diplomasi ekonomi padaforumbilateral, regionaluntuk menopang kemandirian ekonomi nasional. MemperluasdanmeningkatkanaksespasarbagiprodukbarangdanjasaIndonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, meningkatkanarusinvestasi,danpariwisatakeIndonesia,sertamendorong perlindunganpasar domestik dari praktekperdagangan yang tidak adil.
Meningkatkankerjasamakonektivitaskawasanmelalui antara lainIORA dan APEC termasuk kerja sama dengan forum intrakawasan lainnya.
Laporan Kinerja
2015
39
40
4.
Peningkatan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan
3.
2.
1.
9.
8.
7.
kerja samaekonomi seperti Preferential Tariff Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA),Comprehensive Economic Partnership (CEPA) termasuk Regional ComprehensiveEconomic Partnership (RCEP) sesuai dengan kepentingan nasional. Mendorong implementasi kerja sama perdagangan dan investasi yang berimbang danberkelanjutan. Memanfaatkan forum kerja sama global dan APEC untuk mendorong perlindungan danpemanfaatan kekayaan laut melalui pembahasan isu blue economy serta mendorongimplementasi prakarsa Indonesia di bawah forum kerja sama global dan APEC Initativeon Mainstreaming Ocean-related Issues (MOI). Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembanganinfrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim. Mendorong implementasi komitmen nasional atas kesepakatan bilateral, regional,interregional, multilateral, dan global. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut/ implementasi olehpemangku kepentingan atas hasil diplomasi atau kesepakatan internasional. Mewujudkan Kerangka Kelembagaan dan Regulasi yang melibatkan pemangkukepentingan serta harmonisasi kebijakan antar 3.
2.
1.
9.
8.
7.
Menyiapkan mekanisme untuk harmonisasi kebijakan antar K/Ldan meningkatkan pelibatan peran, aspirasi, dan kepentingan masyarakat dalam perumusan dan pelaksanaan politik luar negeri RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut/ implementasi oleh pemangku kepentingan atas hasil diplomasi atau kesepakatan internasional.
Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembanganinfrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim melalui kerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, antara lain pemberdayaan potensi ekonomi dan pasar antar negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Mendorong implementasi komitmen nasional atas kesepakatan bilateral, regional, interregional di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Mendorong kemajuan isu blue economy dalam kerjasama IORA dan APEC.
Memanfaatkan forum kerja sama APEC untuk mendorong perlindungan dan pemanfaatan sumber kekayaan laut melalui kerja sama intrakawasan global dan APEC Initative on Mainstreaming Ocean-related Issues (MOI), khususnya terkait konektivitas dan pemberdayaan nelayan kecil.
Melakukan review terhadap kerjasama perdagangan dan investasi yang ada (misal review IJEPA dll).
ComprehensiveEconomicPartnership(CEPA)di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sesuai dengankepentingan nasional.
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
5.
Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis teknologi informasi
4.
3.
2.
1.
K/L. Melakukan penataan organisasi yang adaptif, peningkatan evaluasi kinerja, dan tatakelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI. Memperkuat sistem manajemen kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RIdengan dukungan IT. Mewujudkan manajemen SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis kompetensi dankinerja yang transparan dan akuntabel. Meningkatkan kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri melalui pengembangankeahlian khusus yang mendukung penyelenggaraan hubungan luar negeri, denganprioritas pada keahlian seperti asset recovery, hukum laut internasional, dan riset strategis. 4.
3.
2.
1.
Meningkatkan kompetensiSDM Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dan mengusulkan pegawai untuk mengikuti pelatihan/training melaluipengembangan keahliankhususyangmendukungpenyelenggaraanhubunganluarnegeri.
Mewujudkan manajemen SDM Ditjen Asia Pasifik dan Arfika yang berbasis kompetensi dankinerja yang transparan dan akuntabel.
MemperkuatsistemmanajemenkinerjaDitjen Asia Pasifik dan Afrika.
Melakukanpenataanorganisasiyangadaptif,peningkatanevaluasikinerja,dantata kelola Ditjen Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2015
41
42
Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Serta Optimalisasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Program
Peran Indonesia di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat
Sasaran Strategis Program
Presentase prakarsa/rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
Presentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti
Indikator
80%
80%
72%
2016
2015
70%
Matriks Target Kinerja Direktorat Jendeal Asia Pasifik dan Afrika
80%
74%
2017
Target
80%
76%
2018
80%
78%
2018
85.365
47.342
2015
9.447
49.826
2016
42.500
58.100
2017
Target
14.200
60.100
2018
16.600
62.100
2019
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN II Perjanjian Kinerja (PK) Eselon I Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
43
2015
44
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN ii
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
45
2015
46
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN III Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
47
2015
48
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat
SASARAN STRATEGIS
Unit Organisasi Eselon I Tahun Anggaran
Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Aspasaf
LAMPIRAN III
TOTAL PPS
Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti
Formulasi Pengukuran : (Realisasi/pagu DIPA)*100%
Pagu Anggaran Rp.132.707.243.000,Realisasi 2015 Rp.116.818.544.164,-
Persentase realisasi anggaran Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2.
1.
INDIKATOR KINERJA
95%
80%
70%
TARGET
: DirektoratJ enderal Asia Pasifik dan Afrika : 2015
88,03%
104,34%
103,57%
REALISASI
92,66%
139,16%
130,37%
147,95
CAPAIAN
MATRIK PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS) TAHUN 2015
Laporan Kinerja
2015
49
2015
50
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN IV MATRIKS REALISASI RENCANA AKSI DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA TAHUN 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
51
2015
52
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
2
Meningkatnya Peran Indonesia di Kawasan Amerika dan Eropa
NO
1
1.
2.
SASARAN STRATEGIS
Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
Persentase kesepakatan kerjasama bilateral yang ditindaklanjuti
3
INDIKATOR KINERJA UTAMA
80%
70%
4
TARGET TAHUN 2015
20%
15%
5
s.d TW I
50%
40%
6
s.d TW II
65%
60%
7
s.d TW III
TARGET
80%
70%
8
s.d TW IV
40%
17.86%
9
s.d TW I
MATRIKS REALISASI RENCANA AKSI DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA TAHUN 2015
LAMPIRAN iv
60.86%
62.5%
10
s.d TW II
103.57%
104.35%
104.35%
12
s.d TW IV
74.11%
11
s.d TW III
REALISASI
Laporan Kinerja
2015
53
2015
54
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN V Matriks Informasi Kinerja Ditjen Aspasaf Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
55
2015
56
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Triwulan
URAIAN KEGIATAN
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
I
I
2
3
I
I
4
5
I
I
1
1st Protocol of Joint Commission on Economic Cooperation RI-Kazakhstan (2013) Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Azerbaijan (2008)
Agreed Minutes 1st Joint Commission on Bilateral Cooperation RI-Pakistan (2008)
Rapat Interkem Partisipasi Indonesia dalam Expo Kazakhstan 2017, 6 Februari 2015
Penjajakan Potensi dan Peluang Bisnis di Bidang Furnitur untuk Pasar Azerbaijan, di Jepara, 8-10 Februari 2015
Kunjungan Wamenlu RI ke Pakistan, 9-10 Maret 2015
Summary Records of 2 Foreign Office Consultation RI-India (2014)
nd
Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Azerbaijan (2008)
Rapat Interkem Kerja Sama Ekonomi RI-Azerbaijan, 6 Februari 2015
Kunjungan Wamenlu RI ke India, 11-13 Maret 2015
MoU on Bilateral Consultation RI-Afghanistan (2012)
KESEPAKATAN YANG DITINDAKLANJUTI
Rapat Interkem Hubungan Bilateral RI-Afghanistan, 29 Januari 2015
KAWASAN ASIA SELATAN DAN TENGAH
NO.
Politik
Politik
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Politik
BIDANG KERJA SAMA
IKU 1: Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti
MATRIKS INFORMASI KINERJA DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA TAHUN 2015
LAMPIRAN v
AST2-06
AST2-05
AST2-04
AST2-03
AST2-02
AST2-01
KODEFIKASI DATA DUKUNG
Laporan Kinerja
2015
57
58
I
I
8
9
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013) Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
Pertemuan Menlu RI-Menneg Urusan Luar Negeri India, Jakarta, 20 April 2015
Pertemuan Wakil Presiden RI-Menteri Luar Negeri India, Jakarta, 22 April 2015
II
13
Trade Agreement RI-Uzbekistan (2008)
Technical Expert Meeting Implementasi Perjanjian Perdagangan RI-Uzbekistan, Tashkent, 10-11 April 2015
II
II
12
MoU on Bilateral Consultation RI-Afghanistan (2012)
Rapat Interkem Pelaksanaan Bantuan Dana Hibah untuk Pembangunan Masjid di Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul, 9 April 2015
Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Nepal (25 Desember 1960)
Agreed Minutes of 6th Committee on Bilateral Cooperation RI-Uzbekistan (2014)
Kunjungan Muhibah Delegasi DPR RI ke Uzbekistan, 28-31 Maret 2015
Pertemuan Menlu RI-Menlu Nepal, Jakarta, 19 April 2015
Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Kazakhstan (1995)
Kunjungan Muhibah Delegasi DPR RI ke Kazakhstan, 26-28 Maret 2015
MoU on Bilateral Consultation RI-Kyrgyzstan (2011)
II
11
Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Maladewa (2 September 1974)
Kunjungan Direktur Asselteng ke Maladewa, 17-18 Maret 2015
nd
Agreed Minutes of 2 Joint Commission on Bilateral Cooperation RI-Sri Lanka (2014)
Kunjungan Wamenlu RI ke Sri Lanka, 16 Maret 2015
Pertemuan Wamenlu RI-Wamenlu Kyrgyzstan, Jakarta, 19 April 2015
II
10
II
I
7
6
I
Politik
Politik
Politik
Politik
Ekonomi
Politik
Politik
Politik
Politik
Politik
AST2-16
AST2-15
AST2-14
AST2-13
AST2-12
AST2-11
AST2-10
AST2-09
AST2-08
AST2-07
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
18
17
16
Ekonomi
Ekonomi
Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Nepal (25 Desember 1960) Komitmen Pemerintah RI kepada Pemerintah Nepal untuk Bantuan Bencana Gempa Bumi di Nepal (2015) Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013) Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013) MoU on Bilateral Consultation RI-Kazakhstan (2014) Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013) Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Azerbaijan (2008) MoU on Consultation and Cooperation RIAzerbaijan (2004)
Pertemuan Presiden RI-PM Nepal, Jakarta, 23 April 2015
Pengiriman Bantuan dan Tim Kemanusiaan untuk Bencana Gempa Bumi di Nepal, 29 April 2015
Kunjungan Kerja Menko Perekonomian ke Iran, 21-24 Mei 2015
Sidang Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan RI-Iran, Tehran, 23-24 Mei 2015
Kunjungan Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI di Astana, Kazakhstan, 24-27 Mei 2015
Dialog HAM RI-Iran, Jakarta, 3-4 Juni 2015
Kunjungan Menteri ESDM RI ke Azerbaijan, 5 Juni 2015
Kunjungan Direktur Asselteng ke Azerbaijan, 4-8 Juni 2015
II
II
II
II
II
II
II
II
Politik
Ekonomi
Politik
Politik
Politik
Politik
Politik
Agreed Minutes of 2nd Joint Commission on Bilateral Cooperation RI-Bangladesh (2010)
Pertemuan Presiden RI-PM Bangladesh, Jakarta, 23 April 2015
II
15
Politik
th
Agreed Minutes of 5 Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013)
Pertemuan Presiden RI-Presiden Iran, Jakarta, 23 April 2015
II
14
AST2-26
AST2-25
AST2-24
AST2-23
AST2-22
AST2-21
AST2-20
AST2-19
AST2-18
AST2-17
Laporan Kinerja
2015
59
60
20
19
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013) 1st Protocol of Joint Commission on Economic Cooperation RI-Kazakhstan (2013) Komitmen Pemerintah RI kepada Pemerintah Nepal untuk Bantuan Bencana Gempa Bumi di Nepal (2015) Joint Statement on the Meeting between President of the Republic of Indonesia, and Prime Minister of the People's Republic of Bangladesh (2015) Mou on Health Cooperation RI-India (2013)
Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013) 1st Protocol of Joint Commission on Economic Cooperation RI-Kazakhstan (2013)
Kunjungan Muhibah Wakil Ketua DPR RI ke India, 9-13 Juni 2015
Rapat Koordinasi Lanjutan Persiapan Partisipasi Indonesia dalam Expo Kazakhstan 2017, 16 Juni 2015
Partisipasi pada International Conference on Nepal's Reconstruction, Kathmandu, 24-27 Juni 2015
Rapat Interkem Hubungan Bilateral RI-Bangladesh, 25 Juni 2015
Pertemuan Pertama Joint Working Group on Health RI-India, New Delhi, 12-14 Agustus 2015
Round Table Discussion dan Peluang Bisnia bagi Furniture dan Kayu Indonesia di Kawasan Asia Tengah, di Cirebon, 23-25 Agustus 2015
Pertemuan ke-4 Policy Planning Dialogue RI-Iran, Tehran, 24-26 Agustus 2015
Perundingan Putaran Ketiga P3B RI-Kazakhstan, di Astana, 8-10 September 2015
II
II
II
II
III
III
III
II
Ekonomi
Politik
Ekonomi
Politik
Politik
Politik
Ekonomi
Politik
AST2-34
AST2-33
AST2-32
AST2-31
AST2-30
AST2-29
AST2-28
AST2-27
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
22
21
Politik
Agreed Minutes of 6th Committee on Bilateral Cooperation RI-Uzbekistan (2014)
Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Uzbekistan, 1517 September 2015
Sosialisasi Polugri di Kawasan Asia Selatan, di Denpasar, 14-16 September 2015
IIII
III
Summary Records of 2nd Foreign Office Consultation RI-India (2014)
Kunjungan Delegasi LAPAN ke India, di Chennai, 26-30 September 2015
Sosialisasi Indonesian Sustainable Palm Oil di Mumbai, India, 28 September-2 Oktober 2015
III
IV
Summary Records of 2 Foreign Office Consultation RI-India (2014)
nd
MoU on Cooperation in the Field of Tourism RIIndia (2000)
Round Table Discussion Kerja Sama Promosi Pariwisata RI-India, di Denpasar, 17-20 September 2015
III
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
Politik
Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Kazakhstan (1995)
Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Kazakhstan, 1215 September 2015
III
Ekonomi
Politik
Ekonomi
Politik
Politik
Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Turkmenistan (1994)
Kunjungan Kerja Menpora RI ke Turkmenistan, 14-16 September 2015
Politik
III
th
Agreed Minutes of 5 Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013)
Kunjungan Kerja Menpora ke Iran, 11-13 September 2015
III
AST2-42
AST2-41
AST2-40
AST2-39
AST2-38
AST2-37
AST2-36
AST2-35
Laporan Kinerja
2015
61
62
24
23
Politik Politik
MoU on Bilateral Consultation RI-Kyrgyzstan (2011) Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013) Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013) Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
1st Protocol of Joint Commission on Economic Cooperation RI-Kazakhstan (2013) Agreement on Economic and Technical Cooperation RI-Azerbaijan (2008) Agreed Minutes of 6th Committee on Bilateral Cooperation RI-Uzbekistan (2014) MoU on Combating International Terrorism RIIndia (2004)
Pertemuan Menlu RI-Menlu Kyrgyzstan, New York, 1 Oktober 2015
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Iran, 14-15 Oktober 2015
Round Table Discussion Grand Strategy Hubungan Bilateral RI-India, Jakarta, 19-20 Oktober 2015
Pertemuan Menlu RI-Menneg Urusan Luar Negeri India, Padang, 23 Oktober 2015
Kunjungan Delegasi Bisnis Asia Tengah ke Cirebon, 22 & 24 Oktober 2015
Sosialisasi Polugri di Kawasan Asia Tengah, di Depok, 26 Oktober 2015
Pertemuan ke-4 JWG on Counter Terrorism RI-India, Jakarta, 27 Oktober 2015
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
Politik
Agreed Minutes of 5th Committee on Bilateral Consultation RI-Iran (2013)
Konsinyering dan Pertemuan Scorecard Hubungan Bilateral RI-Iran
Iv
Politik
Politik
Ekonomi
Politik
Politik
Politik
MoU on Combating International Terrorism RIPakistan (2003)
Kunjungan Delegasi BNPT ke Pakistan, 28 September3 Oktober 2015
IV
AST2-51
AST2-50
AST2-49
AST2-48
AST2-47
AST2-46
AST2-45
AST2-44
AST2-43
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
29
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013) Summary Records of 1st Committee of Bilateral Consultation RI-Kyrgyzstan (2015)
Round Table Discussion Konsultasi II-EPG RI-India dengan Stakeholder Bidang Sosial Budaya Jakarta, 14 Desember 2015
Temu Usaha dalam rangka Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI-Kyrgyzstan, di Jakarta, 9-10 Desember 2015
IV
IV
MoU on the Establishment of the Working Group on Coal RI-India (2010)
Pertemuan ke-3 JWG on Coal RI-India, New Delhi, 2324 November 2015
28
IV
IV
27
Ekonomi
Politik
Ekonomi
Ekonomi
Politik
Agreed Minutes of 1st Bilateral Consular Consultation RI-Iran (2014)
Konsultasi Kekonsuleran Bilateral ke-2 RI-Iran, Tehran, 11-12 November 2015 MoU on Cooperation in the Field of Agriculture and Allied Sector RI-India (2008)
IV
26
Politik
MoU on Bilateral Consultation RI-Kyrgyzstan (2011)
KKB Pertama RI-Kyrgyzstan, Bishkek, 5-6 November 2015
Pertemuan ke-3 JWG on Agriculture RI-India, New Delhi, 18-20 November 2015
IV
Ekonomi
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
Indonesia-India Business Forum, 3 November 2015
IV
25
Politik
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
Kunjungan Wapres India ke Indonesia, 1-4 November 2015
IV
Ekonomi
Joint Statement on Five Initiatives for Strengthening Strategic Partnership RI-India (2013)
Round Table Discussion Konsultasi II-EPG RI-India dengan Stakeholder Bidang Perekonomian, Jakarta, 29-30 Oktober 2015
AST2-60
AST2-59
AST2-58
AST2-57
AST2-56
AST2-55
AST2-54
AST2-53
AST2-52
Laporan Kinerja
2015
63
64
I
I
I
I
I
I
II
30
31
32
33
34
35
36
Sidang Ke-2 Komisi Bersama Tingkat Menlu RIViet Nam pada tanggal 25 Juni 2015
Penyampaian Pesan Tertulis Presiden RI dan Artikel Menlu RI untuk dimuat dalam Buku Edisi Peringatan 60 Tahun RI-Viet Nam, 2015
Future Direction of Indonesia-China Comprehensive Strategic Partnership, 2 October 2013
The First High Level Meeting RI-RRT mengenai People to People Exchange Mechanism
Record of Discussion of the 13th Meeting of the Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCB) between the Republic of IndonesiaMalaysia, Jakarta, 3 Desember 2013.
Kesepakatan antara RI - Laos, Fiji, Papua Nugini, KSBC,JICA di bidang ekonomi, capacity building dan sosial budaya
Business Forum on SMEs dan Familiarization Trip for East Asia and Pacific Countries
The 27th Technical Meeting on Maritime Boundaries Delimitation Between the Republic of Indonesia and Malaysia
Strategic Partnership antara Republik Indonesia dan Jepang
Joint Statement on Strategic Comprehensive Partnership between the People's Republic of China and the Republic of Indonesia, 26 March 2015
The 1st High Level Economic Dialogue IndonesiaChina", Beijing 26-27 Januari 2015
Roundtable Discussion Kerja Sama Kemaritiman Indonesia-Jepang
Komitmen Menteri Luar Negeri kedua negara untuk melaksanakan dialog berkala.
nd
Summary Records of 2 Foreign Office Consultation RI-India (2014)
The 7th Joint Ministerial Commission (JMC) RISelandia Baru di Auckland, 2-3 Maret 2015
KAWASAN ASIA TIMUR DAN PASIFIK
Pertemuan ke-3 Foreign Office Consultation RI-India, 16-17 Desember 2015
Polsosbud
Maritim
Polsosbud
Ekonomi
Maritim
Ekonomi
Ekonomi
Politik
ATP2-07
ATP2-06
ATP2-05
ATP2-04
ATP2-03
ATP2-02
ATP2-01
AST2-61
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
II
II
II
II
II
II
II
37
38
39
40
41
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
42
43
Sidang Komisi Bersama RI-Viet Nam pada Sidang ke-1 Komisi Bersama RI-Viet Nam, 25-26 Juli 2012 Memorandum of understanding between the Ministry of agriculturare of the Republic of Indonesia and the Ministry of Agriculture and fisheries of the democratic republic of Timor Leste on Agricultural cooperation, 29 October 2008
Sidang Komisi Bersama Tingkat Menlu RI dan Menlu Viet Nam dalam rangka peningkatan kerja sama bilateral di berbagai bidang
Kunjungan Resmi Perdana Menteri Timor - Leste ke Indonesia, 25 - 27 Agustus 2016
Ekonomi
Maritim
Polsosbud
Nota diplomatik pertemuan Menteri Luar Negeri RI-PNG di Port Moresby, 27 Februari 2015
Scoping Mission Indonesia ke PNG
Polsosbud
Mandat MoU RI-Fiji yang ditandatangani di Jakarta, 18 Desember 2013
Joint Technical Working Group RI - Fiji dengan Kementerian Perempuan, Anak dan Pengentasan Kemiskinan Fiji
Polsosbud
Polsosbud
Sidang Komisi Bersama RI-Viet Nam pada Sidang ke-1 Komisi Bersama RI-Viet Nam, 25-26 Juli 2012
Penandatanganan Term of Reference MOG oleh RI pada tanggal 12 Agustus 2014.
"Final Report of the Multinasional Observer Group (MOG)"
Maritim
Konsultasi mengenai Pengembangan Museum Manusia Perahu Viet Nam di Pulau Galang di Batam, Riau, 23-25 Februari 2015
Joint Statement of the 19th Annual Consultation between President Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono and Prime Minister Dato' Sri Mohd. Najib Tun Abdul Razak, Jakarta, 18 Desember 2013.
The 28th Technical Meeting mengenai Penetapan Batas Maritim RI-Malaysia, Kucing, Malaysia
ATP2-14
ATP2-13
ATP2-12
ATP2-11
ATP2-10
ATP2-09
ATP2-08
Laporan Kinerja
2015
65
66
III
III
III
III
III
44
45
46
47
48
The 7th Joint Ministerial Commission (JMC) RISelandia Baru di Auckland, 2-3 Maret 2015
Strategic Partnership antara Republik Indonesia dan Jepang
Pernyataan bersama antara Presiden RI Presiden Republic of Korea di Busan tanggal 15 Desember 2014
Pertemuan pertama komita kerja sama ekonomi dan industri Indonesia - Jepang, 28 Agustus 2015
Bilateral Technical Meeting, Penguatan Diplomasi Ekonomi RI - ROK, 10-11 September 2015
Memorandum of understanding between the Government of the Republic of Indonesia and government of the democratic republic of Timor Leste on technical establishment of a joint commission for bilateral cooperation, 2nd July 2002, amended in 2010
Roundtable Discussion Kerja Sama Maritim, Perdagangan dan Investasi Indonesia-Selandia Baru
Bilateral Technical Meeting, Penguatan Diplomasi Ekonomi RI - Jepang, 2-3 Juli 2015
Memorandum of understanding between the Government of the Republic of Indonesia and government of the democratic republic of Timor Leste on technical establishment of a joint commission for bilateral cooperation, 2nd July 2002, amended in 2010
Kunjungan Resmi Perdana Menteri Timor - Leste ke Indonesia, 25 - 27 Agustus 2016
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Maritim
Maritim
ATP2-19
ATP2-18
ATP2-17
ATP2-16
ATP2-15
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
III
III
IV
IV
IV
IV
49
50
51
52
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
53
54
Pertemuan Kementerian Luar Negeri mewakili Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang dalam rangka penanda tanganan Pinjaman lunak dari Pemerintah Jepang yang terdiri dari Java-Sumatra Interconnection transmission line project (fase II), Pembangunan Jakarta Mass Rapid Transit Project,
Pertemuan Joint Border Committee (JBC) RI - PNG ke 32, Bandung, 10 20 November 2015
Ratification of the basic agreement 2013 on border arrangements between Indonesia and PNG
Kunjungan Presiden RI ke PNG pada 11-12 Mei 2015
ekonomi
Polsosbud
Ekonomi
Polsosbud
The 11th Border Liaison Meeting between the Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Guinea, November 2014
Pertemuan The 12th Border Liaison Meeting between the Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Guinea, 15-16 Oktober 2015
Pertemuan Bilateral Meeting on Oil and Gas Cooperation RI-PNG di Denpasar, 19 - 21 Oktober 2015
Ekonomi
Ekonomi
The 13th Meeting of the joint commission for bilateral cooperation (JCBC) between The Republik of Indonesia and Malaysia, Jakarta 2 Desember 2013
Pertemuan Menteri Luar Negeri ketiga negara di New York pada bulan September 2013
The 14th Meeting of the joint commission for bilateral cooperation (JCBC) between Malaysia and The Republik of Indonesia
Kerjasama Trilateral Indonesia, Australia, Timor Leste: Peluang dan Manfaat bagi Pembagunan Kawasan Timur Indonesia (KTI)
ATP2-25
ATP2-24
ATP2-23
ATP2-22
ATP2-21
ATP2-20
Laporan Kinerja
2015
67
68
I
IV
57
58
60
II
I
56
59
I
55
MoU RI-Madagaskar mengenai Pembentukan Komisi Bersama bagi Kerja Sama Bilateral
MOU Pembukaan Diplomatik RI – Madagaskar
MoU Pemerintah RI-Ethiopia tentang Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral
Pertemuan Menlu RI dengan Menlu Ethiopia, Januari 2015
MoU Pembukaaan Hubungan Diplomatik RI – Ethiopia
MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Angola
Pertemuan Wapres RI dan Wapres Angola di Jakarta bulan Oktober 2014
KAWASAN AFRIKA
Engineering Service for Jakarta Mass Rapid Transit East-West Line Project (fase I)
politik
- Kunjungan Delegasi Parlemen Madagaskar ke Indonesia, 7-14 Februari 2015 - Pertemuan Bilateral Presiden RI -Madagaskar di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015 - Review meeting RI-Madagaskar, 8-15 Mei 2015
semua bidang
politik
politik
semua bidang
ekubang
- Pertemuan Koordinasi Interkem dalam rangka antisipasi penyelenggaraan SKB/FKB RI dan negara-negara Afrika di Bogor, Desember 2015
- Exchange of Letters Pembukaan Kedubes Ethiopia di Jakarta
- Kunjungan Menlu RI ke KTT Uni Afrika di Ethiopia, Januari 2015
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Angola di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
- Business Rountable "Optimalisasi pemanfaatan Potensi Hubungan ekonomi Indonesia dan Angola", di Jakarta, 21 Januari 2015
AFR2-07
AFR2-06
AFR2-05
AFR2-04
AFR2-03
AFR2-02
AFR2-01
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
II
III
II
III
II
62
63
64
65
66
67
I
61
Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Swaziland mengenai Pembentukan Komisi Bersama
- Review Meeting RI-Swaziland, 22-28 Juni 2015
semua bidang
- Pertemuan Bilateral Presiden RI - Raja Swaziland di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Swaziland
ekubang
- Partisipasi dalam Pameran The Gateway Show di dan Sales Mission di Afrika Selatan tgl 28 Agustus - 3 september 2015
Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kerja Sama Kebudayaan
ekubang
semua bidang
- Partisipasi RI pada promosi perdagangan internasional “Africa Big Seven 2015,” Johannesburg, 20-24 Juni 2015
Pernyataan Bersama pada waktu Kunjungan Kenegaraan Yang Mulia Ms. Maite NkoanaMashabane, Menteri Kerjasama dan Hubungan Internasional Republik Afrika Selatan ke Indonesia
semua bidang
semua bidang
Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Strategis untuk Masa Depan Damai dan Sejahtera antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan
- Kunjungan Kerja Dirjen Aspasaf ke Afsel , tanggal 28-30 8September 2015
MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Afrika Selatan
- Konsinyering Persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Afrika Selatan di Jakarta, tgl 11 Maret 2015 - Pertemuan Bilateral Wakil Presiden RI- Afrika Selatan di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015 - Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Afrika Selatan di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015 - Pertemuan Bilateral RI-Afsel disela-sela KTT Uni Afrika ke 25, Johannesburg-Afsel, 14- 15 Juni 2015
MOU Kemitraan Strategis RI- Afsel
AFR2-15
AFR2-14
AFR2-13
AFR2-12
AFR2-11
AFR2-09
AFR2-08
Laporan Kinerja
2015
69
70
II
II
74
II
71
73
II
70
III
II
69
72
II
68
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Seychelles
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Namibia
Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Zambia mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Zambia
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Liberia
Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Zimbabwe tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Zimbabwe
Tingkat Menteri untuk Kerjasama Bilateral
Pertemuan Bilateral Wakil Presiden RISeychelles di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
Pertemuan Bilateral Wakil Presiden RI- Deputi PM Namibia di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 1821 April 2015 sebagai tindak lanjut MoU pembukaan hubungan diplomatik RI-Namibia
- Kunjungan Kerja ke Zambia 20-21 September 2015
- Pertemuan Bilateral Wakil Presiden RI- Zambia di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
Pertemuan Bilateral Wakil Presiden RI- Liberia di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
- Pertemuan Koordinasi dalam rangka antisipasi penyelenggaraan Sidang Komisi Bersama/Forum Konsultasi Bersama RI Zimbabwe
- Pertemuan Bilateral Presiden RI-Zimbabwe di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015 - Pertemuan bilateral Wamenlu RI-Wamenlu Zimbabwe di sela-sela BDF VII 2015 sebagai tindak lanjut pelaksanaan MoU pembukaan hubungan diplomatik RI-Zimbabwe
Semua
Semua bidang
semua bidang
semua bidang
semua bidang
semua bidang
semua bidang
AFR2-22
AFR2-21
AFR2-20
AFR2-19
AFR2-18
AFR2-17
AFR2-16
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
IV
II
II
II
77
78
79
80
82
III
IV
76
81
II
75
Visi dan Misi Direktorat Afrika
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Mauritius
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Somalia
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Burkina Faso
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Guinea
- Video Conference Penguatan Penetrasi Industri Strategis Indonesia ke Afrika Sub Sahara, Jakarta, 9 April 2015 - Roundtable Discussion Optimalisasi Peluang
Ekubang
Semua
Semua
Pertemuan Bilateral Wakil Menteri Luar Negeri RI – Somalia di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 1821 April 2015 Review meeting RI-Mauritius, 8-15 Mei 2015
Semua
Semua
Semua
Ekubang
Semua
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Burkina Faso di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 1821 April 2015
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Guinea di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Gambia di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
- Penugasan wakil Kemlu sebagai delegasi pada Pameran Lagos International Trade Fair, November 2015
Memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, Republik Indonesia dan Badan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, Republik Federal Nigeria mengenai Kerja Sama dalam rangka Peningkatan Kapasitas Ekonomi Usaha Kecil dan Menegah di Sektor Industri
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI- Gambia
- Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri RI – Nigeria di sela-sela KAA ke-60, Jakarta, 18-21 April 2015
SKB ke-1 RI-Nigeria tahun 2012
AFR2-29
AFR2-29
AFR2-28
AFR2-27
AFR2-26
AFR2-25
AFR2-24
AFR2-23
Laporan Kinerja
2015
71
72
III
III
IV
85
86
87
89
IV
III
84
88
IV
83
MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Pantai Gading
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Ghana
MOU Pembukaaan Hubungan Diplomatik RI-Senegal
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Kenya
SKB ke-1 RI-Mozambik
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Kamerun
Dokumen Reinvirogerating the New Aisian-African Strategic Partnership (NAASP)
Review Meeting RI-Pantai Gading, 12-18 Desember 2015
MOU Pembukaan Hubungan Diplomatik RIGhana
Review Meeting RI-Senegal, 12-18 Desember 2015
Kunjungan Kerja Dirjen Aspasaf ke Kenya 2830 September 2015
Kunjungan kerja ke Mozambik dalam rangka penguatan kerja sama bilateral dan review meeting September 2015
Penugasan wakil Kemlu sebagai delegasi ke Kamerun, 10 sd 15 Agustus 2015
- Loka Karya Peningkatan Kerja Sama Pendidikan Tinggi RI-Afrika, 11-13 Oktober 2015 - Roundtable Discussion Direktorat Afrika dengan Konsul Kehormatan negara-negara Afrika Sub Sahara untuk Indonesia, di Bogor, 29 Oktober 2015
Pasar Furnitur di kawasan Afrika Sub-Sahara, 2 September 2015 - Pertemuan koordinasi dengan Pertamina dalam rangka ekspansi usaha Pertamina ke Afrika Sub-Sahara, 12 agustus 2015
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Sosbud dan ekubang
AFR2-36
AFR2-35
AFR2-34
AFR2-33
AFR2-32
AFR2-31
AFR2-30
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
I
II
II
92
93
94
96
II
I
91
95
I
90
berbagai kesepakatan mengenai Konsultasi Bilateral/Komisi Bersama antara RI dengan Palestina, Yordania, dan Mesir
Pertemuan Bilateral di sela-sela KAA 2015 antara Presiden RI dengan PM Palestina (21 April 2015), Raja Yordania (22 April 2015), dan PM Mesir (23 April 2015)
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Arab Saudi, 26 Mei 2015
Pertemuan Bilateral di sela-sela KAA 2015 antara Menlu RI dengan Menlu Irak, 19 April 2015
TT2-07
politik
Persetujuan Persahabatan antara RI-Kerajaan Arab Saudi Tahun 1970.
TT2-05
TT2-04
TT2-03
TT2-02
TT2-01
TT2-06
politik
poliitk
politik
pososbud
semua bidang
Pertukaran Nota antara RI-Irak mengenai Pembentukan Komisi Bersama Tingkat Menteri Tahun 1996.
kesepakatan mengenai Konsultasi Bilateral/Komisi Bersama antara RI dengan Qatar, Aljazair, Tunisia, Maroko, Oman, dan Libya.
MoU Kerja Sama Teknik untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia RI-Palestina Tahun 2007
Pertemuan Delegasi Central Elections Commission Palestina dengan IPD (Institute for Peace and Democracy) dalam rangka sharing experience di bidang demokrasi, Bali, 24-27 Maret 2015
Pertemuan Bilateral di sela-sela KAA 2015 antara Wakil Presiden RI dengan Deputi PM Qatar (22 April 2015), Ketua Majelis Nasional/Senat Aljazair (22 April 2015), Menlu Tunisia (22 April 2015), Menlu Maroko dan Oman (23 April 2015), dan Presiden Parlemen Libya (23 April 2015)
kesamaan pandangan kedua negara mengenai perlunya kerja sama di bidang Human Trafficking
MoU RI-Sudan mengenai Pembentukan Komisi Bersama Tingkat Menteri Tahun 2001
Roundtable Discussion dalam rangka pembahasan draft MoU on Combating Human Trafficking RI-PEA, Bogor, 6-8 Maret 2015
Pelaksanaan Konsultasi Bilateral RI-Sudan di Jakarta, 16 Februari 2015 sebagai tindak lanjut dari MoU RISudan mengenai Pembentukan Komisi Bersama Tingkat Menteri Tahun 2001
KAWASAN TIMUR TENGAH
Laporan Kinerja
2015
73
74
III
III
102
105
III
101
III
III
100
104
II
99
III
II
98
103
II
97
Kunjungan Presiden RI ke Qatar, 14-15 September 2015
Kunjungan Presiden RI ke PEA, 13-14 September 2015
Kunjungan Presiden RI ke Arab Saudi, 11-13 September 2015
Kunjungan Presiden Mesir, Y.M. Abdel Fattah Al Sisi ke Indonesia, 4-5 September 2015
Pertemuan Bilateral Ketua Mahkamah Konstitusi dengan Presiden Dewan Konstitusi Aljazair, 16 Agustus 2015
Pertemuan pembahasan draft MoU Cooperation in Combating Human Trafficking and Protection of Victims of Trafficking RI-PEA, Abu Dhabi, 14-18 Juni 2015
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke PEA, 29 Mei 2015
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Qatar, 28 Mei 2015
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke Kuwait, 27 Mei 2015
Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral Tahun 2010 Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tahun 2009
ekonomi
Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Arab Mesir mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik Tahun 2007 Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Tahun 1981
ekonomi
ekonomi
ekonomi
sosbud
Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Rakyat Aljazair mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik Tahun 1995
Kesepakatan RI dan PEA mengenai perlunya kerja sama di bidang Human Trafficking.
politik
ekonomi
MoU RI-Qatar mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tahun 2009. MoU RI-PEA mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral Tahun 2010.
politik
MoU mengenai Pembentukan Komite Bersama RI-Kuwait Tahun 2007
TT2-16
TT2-15
TT2-14
TT2-13
TT2-12
TT2-11
TT2-10
TT2-09
TT2-08
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
III
IV
IV
IV
IV
IV
II
I
III
106
107
108
109
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
110
111
112
113
114
Kunjungan Wali Daerah (Gubernur) dan Kadinda Provinsi Batna, Aljazair ke Provinsi DIY, 16-20 April
"Indonesia-Dubai Economic Business Meeting", Jakarta, 2-4 Februari 2015 sebagai tindak lanjut dari
Partisipasi pada International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestinian, Bandung, 511 April 2015
Roundtable Discussion dalam rangka Persiapan Senior Official Meeting (SOM) dan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-1 RI-Kuwait, 18-20 Desember 2015
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri Palestina dengan Menteri Luar Negeri RI, 14 Desember 2015
Kunjungan Wamenlu Qatar, Y.M. Mohammed bin Abdullah Bin Mutib Al Rumaihi ke Indonesia, 3-5 Desember 2015
Kunjungan Wamenlu Tunisia, Y.M. M'hammed Ezzine Chelaifa ke Indonesia, 26-28 November 2015
Kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Y.M. Adel Al Jubeir ke Indonesia, 20 Oktober 2015 s
Roundtable Discussion dalam rangka Persiapan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-2 RI-Maroko , Bogor, 27-29 September 2015
ekonomi
ekonomi
Persetujuan antara Pemerintah RI dan Aljazair mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tahun 1995
politik
politik
politik
politik
politik
politik
MoU mengenai Pembentukan Komisi Bersama RI-PEA untuk Kerjasama Bilateral Tahun 2010
Memorandum Saling Pengertian mengenai Pembentukan Komite Bersama untuk Kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Kuwait Tahun 2007 MoU Bidang Pariwisata RI-Palestina Tahun 2014
Memorandum Saling Pengertian mengenai Konsultasi antara Pemerintah Republik Indonesia dan Negara Palestina Tahun 2007
Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Maroko tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral Tahun 2008 Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Tahun 1981 dan Tindak Lanjut Kunjungan Presiden RI ke Arab Saudi pada 11-13 September 2015 Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Tunisia tentang Pembentukan Konsultasi Bilateral Tahun 2003 Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tahun 2009
TT2-23
TT2-22
TT2-22
TT2-21
TT2-21
TT2-20
TT2-19
TT2-18
TT2-17
Laporan Kinerja
2015
75
76
IV
Roundtable Discussion dalam rangka Membahas Counter-Draft Plan of Action 2016-2020 Strategic Dialogue RI-GCC, 11-13 November 2015
Declaration of Intent between the Government of the Republic of Indonesia and the Secretariat of the Cooperation Council for the Arab States of the Gulf
politik
116 kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti dari target 112 kesepakatan yang akan ditindaklanjuti.
Realisasi Kinerja IKU-1 Ditjen Aspasaf:
115
2015
TT2-024
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Triwulan
II
II
NO .
1
9
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Dalam Lokakarya Nasional Persiapan Keketuaan Indonesia di IORA periode 2015-2017 diperoleh berbagai masukan dari kementerian/lembaga baik dari tataran konsep hingga konkrit dan daftar rekomendasi sebagai bahan penentuan tema dan usulan prioritas Indonesia selaku Ketua IORA.
Pengiriman Utusan Khusus Presiden RI (Special Envoy) dalam Rencana Penyelenggaraan Rangkaian Pertemuan Peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika dan Peringatan ke-10 New Asia Africa Strategic Partnership. Dari hasil kunjungan tersebut telah diperoleh konfirmasi kehadiran pada peringatan ke-60 tahun KAA dengan kehadiran di tingkat Kepala Negara/Pemerintahan dari 5 (lima) negara, yaitu: Pakistan, Myanmar, Iran, Yordania, dan Mesir. Sementara itu, 2 (dua) negara lainnya, yaitu: Sri Lanka dan India mengirimkan pejabat setingkat menteri pada level tertingginya.
URAIAN KEGIATAN TINDAK LANJUT
termasuk Arahan Dirjen atas Penunjukan Indonesia sebagai Ketua IORA 2015 - 2017 (Laporan)
9. Penunjukan Indonesia sebagai Ketua IORA 2015 - 2017
8. Surat Prakarsa Penyelenggaraan AABS
7. Surat Prakarsa Penyelenggaraan NAASP
1-6) Surat Asli Presiden RI kepada Kepala Negara/Pemerintahan Pakistan, Myanmar, Iran, Yordania, Mesir, Sri Lanka dan India (7)
PRAKARSA/REKOMENDASI YANG DITINDAKLANJUTI
IKU2-06
34-02-02 34-02-03 34-02-04 34-02-05 34-02-06 34-02-07 34-02-08 34-02-09 34-02-10 34-02-11 IKU2-01
KODIFIKASI
maritim
politik
BIDANG
IKU-2: Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intra kawasan yang ditindaklanjuti
MATRIKS INFORMASI KINERJA DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA TAHUN 2015
Laporan Kinerja
2015
77
78
IIII
13
II
11 1
III
II
11
12
II
10
12. AU Invitation sebagai Observer
13. Joint Communique 20th MSG Leaders Summit
Menghadiri Pertemuan the 25th Ordinary Session of the African Union Assembly (KTT Uni Afrika), tanggal 14 – 15 Juni 2014, di Johannesburg, Afrika Selatan sebagai tindak lanjut atas status Indonesia sebagai observer dalam Uni Afrika
Dalam Sosialisasi Hasil KTT MSG ke-20 (Manokwari), 16 - 18 September 2015, Pemerintah Provinsi dan sejumlah Kepala Dinas setempat telah hadir dalam pertemuan terbatas tersebut. Disperindag Papua Barat
11. Transkrip Menlu RI sebagai prakarsa penyelenggaraan IORA Outreach Program
Surat Prakarsa Penyelenggaraan NAASP Surat Prakarsa Penyelenggaraan AABS
Penyelenggaraa Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika dan Peringatan ke-10 Konferensi Asia Afrika dan New Asian-African Strategic Partnerships (NAASP) sebagai tindak lanjut KAA 1955 dan NAASP 2005
Penyelenggaraan IORA Outreach Program, Padang, 4-5 Juni 2015 sebagai tindak lanjut Persiapan Penyelenggaraan Sidang dalam rangka Keketuaan Indonesia dalam IORA 2015-2017
10. NAASP Bandung Declaration
Penyelenggaraan Kegiatan Bandung Spirit Program (BSP) with Pacific Countries ke-5 pada 9 – 15 Juni 2015 telah terlaksana sebagai tindak lanjut dari Bandung Message 1955. BSP 2015 bertemakan “Enhancing the Competitiveness of Small and Medium Enterprises”. BSP diikuti oleh sembilan pejabat setingkat Eselon II dari 6 negara dan 2 organisasi internasional di kawasan Pasifik Selatan yaitu: Cook Islands, Fiji, Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Vanuatu, Sekretariat Pacific Islands Development Forum (PIDF) dan Sekretariat Melanesian Spearhead Group (MSG). BSP 2015 juga dihadiri oleh peserta Australia sebagai invited guest
IKU2-07
IKU2-12
IKU2-05
IKU2-01
IKU2-08
politik
politik
maritim
politik
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
IIII
III
14
1517
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika 15. Bengaluru Comminuque 2011 16. Gurgaon Communique 2012 on Academic and S&T Coop 17. COM Report Gurgaon 2012
Dalam FGD IORA Kerjasama Akademik dan IPTEK, 10 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang Kerjasama Akademik dan IPTEK untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : Program kegiatan bidang kerja sama Akademik dan IPTEK terdiri dari: - Program International Symposium “IORA 20TH Anniversary: Learning from Past and Charting the Future” - Science Expo - The 4th Meeting of Medicinal Plants Focal Points of IORA-RCSTT - Business Innovation Center
Rapat telah menghasilkan draft concept paper “International Symposium - IORA 20th Anniversary: Learning from Past and Charting the Future” dan Business Innovation Center.
14. Joint Communique 20th MSG Leaders Summit
Dalam Sosialisasi Hasil KTT MSG ke-20 (Ternate), 27 29 September 2015, Pejabat teras Provinsi Maluku Utara (Sekretaris Daerah dan sejumlah Kepala SKPD telah hadir dalam pertemuan terbatas tersebut. Sosialisasi juga telah disampaikan kepada para akademisi dan mahasiswa dari Universitas Khairun ternate
juga telah berkomitmen untuk turut serta dalam kegiatan MSG Investment Roadshow and Trade Fair di Noumea pada November nanti. Selain itu, sosialisasi juga telah disampaikan kepada sejumlah akademisi dan mahasiswa dari sekitar lima universitas di Manokwari.
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
IKU2-07
politik
Laporan Kinerja
2015
79
80
III
20
III
III
19
21
III
18
Dalam FGD IORA Kerjasama Keamanan dan Keselamatan Maritim, 14 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang Kerjasama keamanan dan keselamatan maritim untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : - Rencana penyelenggaraan Indian Ocean Dialogue III
Bengaluru Comminuque 2011 21. Gurgaon Communique 2012 on Maritime Security and Piracy COM Report Gurgaon 2012
Bengaluru Comminuque 2011 20. Gurgaon Communique 2012 on Trade and Investment Facilitation COM Report Gurgaon 2012
Bengaluru Comminuque 2011 19. Gurgaon Communique 2012 on Fisheries Management COM Report Gurgaon 2012
Dalam FGD IORA Kerjasama Manajemen Perikanan, 12 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang Kerjasama Manajemen Perikanan untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : Rencana pembentukan IORA Marine and Fisheries Capacity Building and Partnership Centre (dengan KKP)
Dalam FGD IORA Kerjasama Fasilitasi Perdagangan dan Investasi, 13 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang Kerjasama Fasilitasi Perdagangan dan Investasi untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : - IORA Guide for Investment (BKPM) - Persiapan IORA Working Group on Investment (WGTI) (dengan Kemendag)
Bengaluru Comminuque 2011 18. Gurgaon Communique 2012 on Tourism and Cultural Exchanges COM Report Gurgaon 2012
Dalam FGD IORA Kerjasama Pariwisata dan Pertukaran Budaya, 11 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang Kerjasama Pariwisata dan Pertukaran Budaya untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : Penyelenggaraan "Workshop on Cultural Heritage" (dengan Kemenpar)
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
maritim
maritim
maritim
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
III
III
III
22
23
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
24
23. Surat Undangan CICA kepada Pemri (untuk hadir sebagai Observer)
24. Joint Media Statement IMT-GT
Dalam Seminar Nasional IMT-GT dengan tema: "Peningkatan Partisipasi Aktif Pemerintah Daerah dalam Memanfaatkan Kerjasama Ekonomi Sub Regional (KESR) IMT-GT", Batam, Kep. Riau, 30
Bengaluru Comminuque 2011 22. Gurgaon Communique 2012 on Disaster Risk Reduction COM Report Gurgaon 2012
Dalam Special Working Group Dan Senior Officials Committee Pada Conference On Interaction And Confidence Building Measures In Asia, 25-26 Agustus 2015, Beijing, Pemutakhiran tiga draft Action Plan yaitu Implementation of CBMs dimensi politik-militer periode 2015-2016, draft Action Plan for Cooperation in Combating Drugs periode 2015-2016 dan draft Action Plan for Implementation of CBMs in the Area of Development of Small and Enterprises periode 20152016
Dalam FGD IORA Manajemen Resiko Bencana, 18 Agustus 2015, FGD mengundang K/L yang terkait dengan bidang manajemen risiko bencana untuk membahas perkembangan program kegiatan yang telah/akan diusulkan oleh Indonesia antara lain : - Creating awareness campaign on disaster (BNPB) - Penyelenggaraan kegiatan dengan memanfaatkan World Class Training Center Indonesia Disaster Relief Training Center di Sentul dan bekerja sama dengan Pusdiklat BNPB seperti early warning system, asset recovery after disaster/tsunami, dsb. (BNPB)
sebagai bagian dari rangkaian 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 (2nd MNEK); International Fleet Review 2016 (IFR 2016) dan 15th Western Pacific Naval Symposium (15th WPNS) yang akan diselenggarakan oleh TNI-AL pada April 2016
IKU2-03
IKU2-02
IKU2-09 IKU2-10 IKU2-11
ekonomi
polsosbud
maritim
Laporan Kinerja
2015
81
82
24 prakarsa/rekomendasi yang ditindaklanjuti dari target 23 prakarsa/rekomendasi yang direncanakan
Realisasi Kinerja IKU-2 Ditjen Aspasaf:
September 2015, Delegasi RI telah berhasil melakukan (1) Upaya sosialisasi kerja sama IMT-GT kepada pemangku kepentingan di daerah yang menjadi cakupan kerja sama IMT-GT, (2) Penyusunan Sekretariat Daerah IMT-GT dan Sosialisasi Penyelenggaraan 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016 dan (3) Terselenggaranya persiapan penyusunan agenda pasca 2016
2015 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN vI Matrik Realisasi Anggaran per Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
83
2015
84
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang meningkat
SASARAN STRATEGIS
Persentase kesepakatan kerja sama bilateral yang ditindaklanjuti
Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan yang ditindaklanjuti
1.
2.
INDIKATOR SASARAN
80%
70%
RENCANA CAPAIAN
Rp. 85.365.745.000,-
Rp. 18.725.854.000,-
ANGGARAN
Rp.68.548.744.964,-
Rp.17..717.876.523,-
REALIASI ANGGARAN
MATRIK REALISASI ANGGARAN PER INDIKATOR KINERA UTAMA TAHUN 2015
LAMPIRAN VI
Laporan Kinerja
2015
85
2015
86
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika