LAPORAN HASIL PENELITIAN DIPA 2014
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN SERTA STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI
ERNA LUCIASARI SOFIATI , S P., MP, dkk
PUSAT TEKNOLOG I TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN JL. PERCETAKAN NEGARA NO 29 JAKARTA 10560, KOTAK POS 226TELP. +62-21-4244146 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. 2014
KATA PENGANTAR Pendidikan gizi dan kesehatan sudah dilakukan secara berkesinambungan dari mulai pendidikan formal usia dini , sekolah dasar, hingga sekolah menengah bagi yang masih bersekolah. Kemudian berlanjut pada ibu yang telah mempunyai balita melalui posyandu. Bagi yang sudah tidak bersekolah hingga saat ini belum ada penyuluhan atau pendidikan gizi dan kesehatan yang diberikan secara informal. Hal ini menyebabkan calon pengantin tidak mempunyai bekal untuk menjadi seorang ibu. Oleh karena itu tim peneliti membuat booklet dan leaflet yang dapat mengisi kekosongan tsb. Keduanya dipergunakan di KUA sebagai tambahan materi untuk pembinaan calon pengantin. Dalam laporan ini diungkapkan bagaimana proses dan pendapat petugas KUA dan calon pengantin terhadap ke dua media tersebut. Kami menyadari laporan ini belum sempurna. Semoga laporan ini bermanfaat.
Ketua Pelaksana,
Erna Luciasari Sofiati, SP, MP NIP 19610120 198403 2 001
i
SUSUNAN TIM PENELITI Ketua Pelaksana
: Erna Luciasari Sofiati, SP, MP
Anggota :
Dr. Abas Basuni Jahari Dr. Dewi Permaesih Dr. Fitrah Emawati Ir. Yuniar Rosmalina, MSc. Sri Mulyati, SKM, M.Kes Mutiara Prihartini,SGz, MSi. Yurista Permanasari, SKM,MSi. Amalia Safitri , Msi Dr. Tetra Fajarwati Yetty Yuniar Tri Rahayu Rosita Susi Sinarsih Eka Septya Krisnawati, Amd Wiwi Mulyawati Asiah Seti awali Eman Sulaeman Supardi Omay Komarudin
ii
LAPORAN HASIL PENELITIAN PERSETUJUAN ATASAN YANG BERWENANG Judul Penelitian :
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN SERTA STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI
Bogor, 27 Januari 2015
Ketua Pelaksana, Pembuatan Modul
Ema Luciasari Sofiati, SP., MP NIP. 19610120 198403 2 001
Mengetahui dan Menyetujui Kepala Pusat TeknologiTerapan Kesehatan
NIP. 19600527 198803 1 001
Ketua Pelaksana, Pemeriksaan Biokimia
Dr. Ir. Dewi Permaesih, Mkes NIP. 19570909 198010 2 004
Ketua PPI Pusat TeknologiTerapan Kesehatan Dan Epidemiologi Klinik
RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai pasangan yang akan membina keluarga baru diperlukan berbagai kesiapan secara fisik, mental dan pengetahuan. Kesiapan fisik yang diperlukan dengan mengetahui status gizi dan kesehatan sebelum mempunyai keturunan. Pengetahuan tidak hanya nasihat untuk bekal membina keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera, namun juga pengetahuan gizi dan kesehatan calon pengantin. Status gizi dan kesehatan, pendidikan calon pengantin berpengaruh terhadap status gizi ibu dan anak yang akan dilahirkan. Informasi tentang status gizi dan kesehatan dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan biokimia darah yang dilakukan awal sebelum menikah. Informasi status gizi yang tersedia saat ini terbatas hanya pada pemeriksaan kadar hemoglobin, sedangkan pemeriksaan yang berkaitan dengan kehamilan tidak banyak tersedia. Untuk pendidikan gizi yang baik diperlukan sarana antara lain modul yang efektif berbentuk buku atau leaflet. Modul yang efektif ini harus disiapkan dan dikaji. Penelitian ini melakukan pemahaman modul oleh calon pengantin didahului dengan pemeriksaan anamnese klinis dan biokimia. Modul disusun berdasarkan hasil pengukuran fisik dan biokimia, hasil Riskesdas 2013, penelusuran pustaka dan lokakarya dengan para pakar di bidang gizi dan kesehatan. Hasilnya booklet dan leaflet yang akan diuji coba pada petugas KUA dan calon pengantin kemudian dievaluasi sebagai media pendidikan gizi yang mudah difahami dan siap digunakan. Modul berbentuk booklet untuk petugas dan leaflet untuk calon pengantin (catin). Isi atau materi kedua modul ini sama. Tag line atau slogan yang dipergunakan adalah Hallo Catin , Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon penganTin. Booklet dibuat lebih terperinci penjelasannya sedangkan leaflet lebih sederhana. Materi dibagi dalam 5 sub bab yaitu 1) Masa Persiapan Perkawinan, 2) Masa Kehamilan,
3) Masa Saat
Melahirkan, 4) Masa Setelah Melahirkan dan 5) Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak. Booklet digunakan oleh petugas sebagai bahan untuk pembinaan (BP4) pada catin selain materi keagamaan sedangkan leaflet diberikan pada catin setelah selesai pembinaan dengan tujuan untuk dibaca dan dipelajari di rumah. Pendapat petugas mengenai booklet dinilai baik karena penampilan booklet menarik, mudah dipahami dan mudah untuk disampaikan. Disamping penilaian materi , dilakukan juga penilaian terhadap gambar yang menunjang penyampaian materi. Pendapar petugas mengenai gambar cukup membantu dan sesuai. Materi tentang gizi dan kesehatan diperlukan untuk bekal catin menghadapi masa berkeluarga U muk penggandaan modul, sebaiknya dari
iv
Kementenan Kesehatan karena Tidak ada alokasi dana untuk kegiaian di luar kegiatan Kementerian Agama. Pandapat catin mengenai leaflet Catin menarik, walaupun gambar kurang mendukung materi dan sesuai, demikian juga materi yang diberikan kurang difahami. Hampir sebagian besar materi kurang difahami. Hal ini terlihat dari hasil analisa ternyata Catin yang mengalami peningkatan pengetahuan tentang materi yang dibahas dalam modul masih kurang. Penerimaan catin tidak tergantung pada materi yang diberikan maupun tingkat pendidikan.
V
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi status gizi, status biokimia, asupan konsumsi makanan serta aktivitas fisik pada remaja putri usia menikah. Disain penelitian adalah cross-sectional pada populasi remaja berusia 14-25 tahun yang berada di kecamatan Ciomas, Dramaga dan Ciampea Kabupaten Bogor, Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2014 oleh tim peneliti yang terdiri dari dokter, phlebotomist, perawat dan litkayasa. Data yang dikumpulkan meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, kadar hemoglobin, zink, feritin, albumin, vitamin A dalam darah, wawancara asupan makanan dalam sehari serta aktivitas fisik. Data yang diperoleh disimpan dengan menggunakan program SPPS. Hasii pemeriksaan pada 545 responden dengan umur ratarata 18, 4 tahun. Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh menunjukkan sebanyak 19,7 persen berada pada katagori kurus dan berdasarkan pengukuran Lingkar lengan Atas menunjukkan sebanyak 44,2 persen menderita KEK. Hasil pemeriksaan biokimia darah menunjukkan sebanyak 22,6 persen anemia, 48,5 persen kadar feritin kurang dari normal, 77,2 persen kadar asam folat kurang dari normal, 6,8 persen menderita defisiensi vitamin A, 27,3 persen defisiensi zink dan hanya 3,4 persen defisiensi albumin. Modul dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia pada 545 responden remaja di kecamatan yang sama dengan KUA yang akan dijadikan uji coba modul, penelusuran pustaka dan masukan para pakar pada saat lokakarya. Penelusuran pustaka dilakukan oleh peneliti melalui media elektronik dan cetak. Para pakar terdiri dari bidang gizi, biokimia dan kebidanan. Modul dibuat dua bentuk yaitu booklet untuk petugas dan leaflet untuk calon pengantin. Materi dalam kedua modul sama, booklet lebih rinci penjelasannya dibanding leaflet. Tag-line atau Slogan yang dipergunakan adalah Hallo Catin, Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin. Materi dibagi dabagi dalam 5 bagian : 1) Masa Persiapan Perkawinan, 2) Masa Kehamilan, 3) Masa Saat Melahirkan , 4) Masa Setelah Melahirkan dan 5) Masa perawatan dan Pengasuhan Anak . Untuk uji coba modul dilakukan di tiga KUA yaitu Ciomas. Dramaga dan Ciampea. Sosialisasi diberikan kepada 10 orang petugas yang mewakili ketiga KUA. . Hasil penilaian 10 petugas KUA terhadap booklet menarik dan mudah difahami. Dari hasil analisa jawaban terhadap 188 orang catin ternyata peningkatan pengetahuan belum maksimal masih dibawah
VI
60% terutama pengetahuan tentang Masa Kehamilan. Masa Saat Melahirkan, Setelah Melahirkan dan saat Perawatan dan Pengasuhan Anak. Peningkatan pengetahuan catin tidak disebabkan oleh materi maupun tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk memberi pendidikan/pengetahuan gizi dalam persiapan menghadapi kehidupan berkeluarga terutama masa Kehamilan, Saat Melahirkan, Setelah Melahirkan serta Perawatan dan Pengasuhan anak untuk mendukung 1000 hari pertama kehidupan supaya didapat generasi yang sehat dan cerdas.
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... j SUSUNAN TIM PENELITI .............................................................................................ii PERSETUJUAN ATASAN.... ............................................... ........................... ............ iii RINGKASAN EKSEKUTIF ............. ............................................................................. iv ABSTRAK ...................................................................................................................... v DAFTAR ISI ................... ............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ................. .............................................................................. 1 1.1 Latai Belakang .................................................... ........................... .............. I 1.2 Perumusan Masalah Penelitian.. ........................................................................ 4 1.3 Pertanyaan Penelitian................................. ................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian ....... .... ............................................................... .......... 4 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. ........................... 5 BAB II METODE PENELITIAN ...................................................................................... 6 2.1 KerangkaKonsepPenelitian ................. .......................................................... 6 2.2 Definisi Operasional Variabel ...... ................................................. ............. 7 2.3 Desain Penelitian ....... ................. .................................................. .............. 9 2.4 Tempat dan Waktu Penelitian .............. .......................................................... 9 2.5 Populasi dan Sampel Penelitian......................................................................... 9 2.6 Estimasi Besar Sampel ........................ .......................................................... 9 2.6.1 Perhitungan Sampel Biokimia .............................................................. 9 2.6.2 Estimasi Besar Sampel .................................................................... 10 2.7 Cara Pengumpulan Data dan Penarikan Sampel ................................................ 11 2.7.1 Bahan dan Prosedur Kerja .............................. .......................... ..... 11 2.7.2 Pengolahan dan Analisis Data ........ ................................................. 14 2.7.3 Perhitungan Sampel Modul ................................................................ 15 2.8 Instrumen untuk Pembuatan Modul ................................................................. 16 2.9 Pembuatan Modul dan Prosedur Kerja... ....................................................... 16 2.9
1 Tahapan Pembuatan Booklet dan Leaflet ........................................... 16
2.9.2 Prosedur Kerja ................ ...... ........................................................ 18 vi
2.10 Alur Penelitian ............................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 2.11 Manajemen dan Analisis Data.......................................................................... 20 BAB 111 HASIL PENELITIAN....................................................................................... 21 3.1 Gambaran Responden ............................................................ ....................... 21 3.1.1 Gambaran Responden Remaja .................................... ...... ................ 21 3.1.2 Karakteristik Responden Remaja Wanita ............................................... 21 3.2 Status Gizi dan Kesehatan Remaja.................................................................... 22 3.2.1 Status Kesehatan Remaja Wanita .............. ........... ........................... 22 3.2.2 Status Gizi Berdasarkan Antropometri................................................... 22 3.2.3 Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas ........................................ 23 3.2.4 Statu Gizi Berdasarkan Biokimia .......................................................... 24 3.2.5 Asupan Gizi ............................................................... ....................... 29 3.2.6 Aktivitas Fisik .................................................................................... 30 3.3 Tingkat Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin.................................. 30 3.3.1 Gambaran Responden Catin ................................................................. 30 3.3.2 Daya Terima Petugas KUA terhadap Booklet dan Leaflet ......................... 35 3.3.3 Daya Terima Leaflet oleh Calon Pengantin............................................. 39 BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................... ....................... 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ ............................... 46 5.1 Kesimpulan ........................ .......................................... ............................... 46 5.2 Saran......................................................... ................... ............................... 46 UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................ 47 DAFTAR PUSTAKA...................................................................... ............................... 48
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.1 Kerangka Konsep Penelitian ...............................................
6
Gambar 2.6.2.1 Formulasi estimasi besar sampel berdasarkn Riskesdas 2013 ............ 10 Gambar 2.7.3.1 Formulasi estima besar sampel berdasarkan Riskesdas 2013 ............. 15 Gambar 2.10.1 Diagram alir penelitian ....................................................................... 19 Gambar 3.2.3.1 Hasil Pengukuran Lingkar Lengan Atas .............................................. 24
vi i i
DAFTAR TABEL Fabel 2.1.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... .................. 7
Tabel 3.1.2.1 Karakteristik Responden ............................................................................ 21 Tabel3.2.2.1StatusGiziRemajaPutrimenurutAntropometri ................ .......................... 22 Fabel 3.2.4.1 Rerata Hasil Pemeriksaan Biokimia Darah .......................................... 24 Tabel 3.2.4.2 Status Biokimia Darah ........................................................................... 25 Tabel 3.2.5.1 Rerata Asupan Zat Gizi menurut Kelompok Umur ....................................... 29 Tabel 3.2.6.1 Tingkat Aktivitas Fisik Remaja menurut Kelompok Umur............. ...... 30 Tabel 3.3.1.1 Perubahan Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Catin tentang Masa .......... Persiapan Perkawinan.............................................................................
32
Tabel 3.3.1.2 Perubahan Pengetahuan Catin terhadap Masa Kehamilan...............
32
Tabel 3.3.1.3 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Saat Melahirkan.........................
32
Tabel 3.3.1.4 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Setelah Melahirkan ...........
32
Fabel 3.3.1.5 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Perawatan dan .................. Pengasuhan Anak ................................................................................. 33 Tabel 3.3.1.6 Perubahan Tingkat Pengetahuan Catin tentang Masa Sebelum .............. Pernikahan menurut Tingkat Pendidikan ................................................. 33 Tabel 3.3.1.7 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Kehamilan ....................... menurut Pendidikan ................. .......... ........... ................................... 33 Tabel 3.3.1.8 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Saat Melahirkan ............... menurut Pendidikan.............................................................................. 34 Tabel 3.3.1.9 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Setelah ............................ Melahirkan menurut Pendidikan............................................................. 34 Tabel 3.3.1.10 Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Perawatan .......................... dan Pengasuhan Anak ........................................................................... 35 Tabel 3.3.2.1 Pendapat Petugas KUA terhadap Cover Booklet Catin.................................... 36 Tabel 3.3.2.2 Pendapat Petugas KUA terhadap Halaman Booklet Catin................................ 37 Tabel 3.3.3.1 Pendapat Catin terhadap Penampilan Cover Leaflet ..................................... ..40 Tabel 3.3.3.2 Pendapat Catin terhadap Slogam “Hallo Catin’’.......................................... ..41 Tabel 3.3.3.3 Pendapat Catin terhadap Materi Leaflet ............................. .................... .41 Tabel 3.3.3.4 Pendapat Catin terhadap Sub Bab yang Fidak Dapat Dipahami ....................... 42 Tabel 3.3.3.5 Pendapat Catin terhadap Penggunaan Gambar .............................................. 42 ix
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Sumem 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email;
[email protected]. id
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK NOMOR : HK.02.04/ III / 1197 / 2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANAAN PENELITIAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK TAHUN 2014 KEPALA PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
MENIMBANG
1.
Bahwa untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada Pusa! Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014 perlu ditunjuk Tim Pelaksanaan Penelitian pada Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
2.
MENGINGAT
1.
Bahwa pembentukan lim tersebut pada butir (1) perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014 DlPA Pusat P-Jsat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014 Nomor 024
2
11 2 416191/2014 tanggal 5 Desember 2013
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pusat Teknologi Terapan Kehatan dan Epidemiologi Klinik yang diterbitkan oleh Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
MEMUTUS KAN
MENETAPKAN Pertama
Membentuk Tim Pelaksana Penelitian untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
Kedua
Ketiga
Menunjuk petugas yang namanya tersebut dalam Daftar Lampiran Keputusan ini sebagai Tim Pelaksana Penelitian Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014 Tim Pelaksana Penelitian bertugas untuk melaksanakan penelitian seperti tersebut dalam Daftar Lampiran Keputusan ini sampai selesai, dengan menyerahkan Laporan Kemajuan Penelitian, Laporan Pelaksanaan Penelitian dan Laporan Akhir Penelitian kepada Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Sumeru 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email:
[email protected]. id
Keempat
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabil dikemudian han ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan mi
Ditetapkan di Pada tanggal
Bogor 18 Februan 2014
Kepala Pusat JLeknologi Terapan Kesehatan
Tembusan disampaikan kepatia Yth 1
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
2 3
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Kepala Badan Penelidan dan Pengembangan Kesehatan
4 5
Sekretaris Jenderai Kemenkes RI Inspektur Jenderal Kemenkes RI
6 7
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kepala Biro Keuangan Sekjen KemenKes RI
8
Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran. Badan Litbang Kesehatan
9 Bendaharawan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Bogor 10. Masing-masing yang bersangkutan untuk dilaksanakan 11 Arsip
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK JI. Dr. Sujneru 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email:
[email protected]
LAMP I RAN S URAT KEP UTUS AN KEP ALA P US AT TEKNOLOGI TERAP AN KES EHATAN DAN EP I DEMI OLOGI KLI NI K NOMOR : HK. 02. 04 1 I I I / 1197/ 2014 TENTANG P EMBENTUKAN TI M P ELAKS ANAAN P ENELI TI AN P US AT TEKNOLOGI TERAP AN KES EHATAN DAN EP I DEMI OLOGI KLI NI K TAHUN 2014 NA MA K E GIA TA N / P E NE LITIA N
“ Ti ngkat P e ngetahuan Gi z i da n Ke se hatan se rta S ta tus Gi z i Re maja S i ap Be reproduksi"
No
1
Nama
E rna Luc ias ari S ofiati, S P .
Uraian Tugas
K eduduk an Dalam t im K et ua P elak s ana
MP
Meranc ang dan bert anggung jawab t erhadap
Lama B ert ugas
10 bulan
s eluruh pelak s anaan penelitian
2
DR A bas B as um Jahan
P enelit i
3
DR Dewi P ermaes s h
P enelit i
Membant u membual propos al
10 bulan
B ert anggung jawab pada penelit ian s t atus giz i
10 bulan
dan k es ehat an 4
DR Fit rah E rnawat i
P enelit i
Dr Tet ra Fajarwat i
P enelit i
Membant u membual propos al dan bert anggung
10 bulan
jawab 5
B ert anggung jawab pada pemerik s aan awal
10 bulan
s ebelum pengambilan darah
6
Ir Y uniar Ros malina. M S c
P enelit i
Membant u membual propos al dan bert anggung
10 bulan
jawab at as k elanc aran penelit ian
7
p
Y us ris ta P ermanasari, S K M
enelit i
Membaniu membuat propos al dan bert anggung
10 bulan
jawab at as k elanc aran penelit ian
MS i
8
S ri Muly at i. M S i
P eneiii
9
A malia S afit n, S K M M. S i
P enelit i
B ert anggung jawab pers iapan dan uji c oba
10 bulan
modul
10
Mut iara P nhart ini. S Gz .
P enelit i
B ert anggung jawab pers iapan dan UJI c oba 10 bulan modul
B ert anggung jawab pers iapan dan uji c oba 10 bulan modul
MS i
11
Y et t y Y uniar
Lit k ay asa
Membant u dalam pengambilan darah dan
10 bulan
analis a
12
Tri Rahay u
Lit k ay asa
Membant u dalam pengambilan darah dan
10 bulan
analis a
13
Ros it a
Lit k ay asa
Membant u dalam penqambilan darah dan analis a
10 bulan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Sumeru 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email:
[email protected]. id
No
14
Nama
E k a S eply a K ris nawat i.
Uraian Tugas
K eduduk an Dalam t im Lit k ay asa
Lama B ert ugas
Membaniu dalam ent ry dala
10 bulan
Membant u dalam pelak s anaan t ugas di
10 bulan
A . md 15
S ulaeman
Lit k ay asa
lapangan 16
S upardi
Lit k ay asa
Membant u dalam pelak s anaan t ugas di
10 bulan
lapangan 17
Ornay K omarudin
Lit k ay asa
18
S ubak at
Lit k ay asa
Membaniu pengerjaan t ugas adminis t ras i Membant u dalam pelak s anaan t ugas di lapangan
P ada t anggal 18 Februan 2014
10 bulan 10 bulan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Surnem 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email:
[email protected]
S URAT P ERS ETUJUAN P ELAKS ANAAN P ENELI TI AN Nomor: HK . 02. 04/ 111 / UG3/ 2014 P ers et ujuan P elaksanaan P enelitian ini diberikan at as das ar k et entuan-ketentuan y ang diatur dalam pas al-pas al di bawah ini BAB I - I KHTI S AR 1
Judul P enelitian
: Tingk at P enget ahuan
Giz i
danK es ehat an
s ert a S t at us
Giz i Remaja S iap B ereproduk si 2
Mak s ud dan t ujuan Umum
Ident ifik as ist at us biok imia, st atusgiz i, k es ehat an dan ak t ivit as fis ik pada remaja wanit a s ert a meny us un modul eduk as i giz i y ang s ederhana, mudah dipahami dan efek t if bagi remaja pranik ah dalam upay a meningk at k an penget ahuan t ent ang giz i
K hus us
a
Unt uk
pemeriks aan
st at us gizi dan k es ehat an
-
Menguk ur berat badan dan t inggi remaja s iap
-
Menguk ur biok imia darah (hemoglobin,
nik ah hemat ok rit , albumin, ferrit in, CRP , k adar as am folat . k adar z inc remaja s iap nik ah) -
Mengident ifik as i ak t ifit as fis ik remaja s iap nik ah
-
Mengident ifik as i k ons ums i mak anan remaja s iap
-
Menilai dat a demografi dan s os ial ek onomi
nik ah remaja s iap nik ah b. Unt uk modul eduk as i giz i -
Mengident ifik as i penget ahuan giz i dan k es ehat an
-
Meny us un model eduk as i giz i (buk u at au leaflet )
-
Melak uk an uji c oba modul t ers ebut k e res ponden
-
Menent uk an modul eduk as i y ang s es uai unt uk
-
Menent uk an jenis modul y ang mudah dimengert i
reproduk s i remaja s iap nik ah
remaja s iap nik ah dan dilerirma oleh res ponden
K et ua P elak s ana
E rna Luc ias ari S ofiat i. S P , MP
W ak t u P elak s anaan
10 bulan
4 BAB I I - BI AYA B iay a y ang dis ediakan unt uk penelitian mi dibebank an pada DIP A P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K linik Nomor 024 11 2 416191/ 2014 t anggal 5 Des ember 2013
2
B iay a t ers ebut merupak an biaya mak simum y ang t idak boleh t erlampaui Dirinc i dalam pos pengeluaran s ebagai benk ut - B elanja Bahan
(521211)
Rp
38 733 000
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK JI. Dr Sumeru 63 Bogor 16125, Telp,: (0251) 8321763, Fax. : (0251) 8326348 Email:
[email protected]
- B elanja B arang Non Operas ional Lainny a
(521219)
- B elanja Jas a P rofes i
(522151)
Rp
37 000 000
(522191)
Rp Rp
13 000. 000
- B elanja Jas a Lainny a
220 000. 000
- B elanja P erjalanan B ias a
(524111)
Rp
202 470 000
- B elanja P erjalanan Dinas P ak el Meet ing
(524114)
Rp
193 450 000
Dalam K ot a - B elanja P erjalanan Dinas P ak et Meet ing
(524119)
Rp
38. 360. 000
: Rp
743. 013. 000
Luar K ot a Jumlah s eluruhny a
3 P eny ediaan biay a unt uk k eperluan penelit ian y ang dimak s ud ak an diberik an s ec ara bert ahap dan merupak an uang-uang y ang harus dipert anggungjawabk an oleh K et ua P elak s ana 4
Cara pert anggungjawaban harus s es uai dengan k et ent uan y ang berlak u dan unt uk
diberik an pet unjuk s eperluny a oleh K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K linik atau pejabat lain y ang dit unjuk olehny a BAB I I I - P ELAKS ANAAN 1
K et ua P elak s ana berk ewajiban mengajuk an nama-nama t im penelit i dan pet ugas lainny a
y ang ak an membant u pelak s anaan penelit ian, dis ert ai penjelas an t ugas -t ugas ny a dan lamany a penugas an unt uk dit et apk an dengan S urat K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K linik dan S urat P ers et ujuan P elak s anaan P enelit ian y ang t et ah dit andat angani berlak u s ebagai das ar pengeluaran biay a 2
K et ua P elak s ana wajib membuat dengan s egera P rot ok ol P enelit ian lengk ap y ang menjelas k an s eluruh as pek
penelit ian unt uk digunak an s ebagai pegangan dalam pelak s anaan penelit ian, dengan lampiran jadwal k egiat an penelit ian per bulan s ec ara rinc i, k ebut uhan biay a per bulan, t abel-t abel penelit ian y ang ak an munc ul dalam laporan penelit ian, k ues ioner penelit ian P rot ok ol dik irim k epada K epala B adan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an melalui K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K lmik 3
Mengenai pelak s anaan pembiay aan diat ur s ebagai berik ut
a K et ua P elak s ana mengajuk an S urat P ermint aan P embay aran k epada K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehatan dan E pidemiologi K lmik unt uk membiay ai k egiat an penelit ian s et iap bulan b K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K lmik memberik an pers et ujuan pembay aran setelah pers y arat an y ang dik ait k an dengan laporan k egiat an penelit ian dan peny eles aian pert anggungjawaban k euangan bulan y ang lalu s udah dipenuhi s ec ara lengk ap
BAB I V - P ENGAW AS AN
1
P embinaan t ek nis dan adminis t rat if s ert a pengawas an t erhadap pelak s anaan penelit ian ini dilakukan oleh Kepala
P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K lmik
2
P embinaan t ek nis dan adminis t rat if s ert a pengawas an dilak uk an s ec ara t erus menerus K et ua P elak s ana wajib
memberik an k es empat an s ert a memberik an k et erangan-k et erangan yang dimint a P embinaan t ers ebut dapat dilak uk an dalam bent uk P rogres s Report dan S upervis i k e lok as i penelit ian S upervis i dilak uk an oleh Tim P anit ia P embina Ilmiah (P P t ) dan pejabat s t ruk t ural
3
A pabila dipandang perlu K epala Badan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an dapat melak uk an at au
menunjuk pejabat lain unt uk melak uk an pengawas an
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Sumeru 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email:
[email protected]
BAB V - P ELAP ORAN
1
K et ua P elak s ana P enelit ian wajib meny eles aik an/ mempert anggungjawabk an k euangan unt uk s etiap bulan dan harus dit erima oleh K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi s elambat -lambat ny a t anggal 25, bulan berjalan P eny eles aian pert anggungjawaban k euangan menjadi s y arat unt uk pemberian biay a bulan berik ut ny a
2
K et ua P elak s ana P enelit ian wajib memberik an laporan k emajuan penelit ian s et iap t riwulan s es uai dengan ketentuan pelaporan dan s udah dit erima oleh K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi Klmik paling lambat t anggal 5 bulan berik ut ny a s et elah t riwulan bers angk ut an berak hir
3
K et ua P elak s ana P enelit ian wajib membuat dan meny ampaik an draft laporan ak hir has il penelitian sebanyak 10 copy unt uk dibahas oleh P anit ia P embina ilmiah (P P I) dan dis ampaik an dalam s em inar di lingk ungan P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K linik
4
K et ua P elak s ana P enelit ian wajib meny empurnak an laporan ak hir penelit ian s es uai dengan s aran dan petunjuk PP!. k emudian meny erahk an s ebany ak 5 c opy k epada K epala P us at Tek nologi Terapan K esehatan dan Epidemiologi Klmik
5
Laporan ak hir penelit ian y ang s udah dis empurnak an harus dis ert ai dengan nas k ah ilmiah dalam bent uk s iap untuk dipublik as i
6
K et ua P elak s ana P enelit ian pada ak hir penelit ian wajib meny erahk an barang- barang/ peralat an has il pengadaan penelit ianny a k epada K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K imik unt uk dis eraht erimakan bers ama-s ama dengan Laporan P enelit ian, menjadi barang milik Negara dengan B erit a A c ara S erah Terima
BAB V I - P ERS YARATAN LAI N
1.
S egala penemuan dan has il penelit ian int menjadi milik B adan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an
2
Has il P enelit ian mi harus dit erbit k an di dalam B ulet in P enelit ian K es ehat an at au Jurnal P enelitian Gizi dan Makanan. A pabila nas k ah ilmiah hendak diajuk an k e majalah lain, at au s uat u pert emuan ilmiah, s upay a t erlebih dahulu dimint ak an pers et ujuan dari K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K linik
BAB V I I - S ANKS I 1
A pabila prot ok ol penelit ian, laporan penggunaan uang, laporan k emajuan penelit ian t idak mas uk pada wak t uny a, mak a ak an diberik an t eguran t ert ulis melalui at as anny a dan pemberian uang muk a dit angguhk an
2
A pabila
K et ua
P elak s ana at au P enelit i y ang t erlibat dalam penelit ian belum meny eles aik an
nas k ah
ilmiah
dari has il penelit ian, mak a ak an diberi s ank s i s es uai dengan at uran y ang
K et ua
P elak s ana belum meny eles aik an laporan ak hir penelit ian mak a t a t idak ak an
berlak u 3
A pabila
dipert imbangk an menjadi K et ua P elak s ana at au P enelit i Ut ama unt uk penelit ian lain s ert a k egiat an ilmiah lain y ang dit ent uk an oleh K epala B adan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an 4
A pabila s eorang penelit i menerbit k an has il penelit ian milik B adan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an di luar B ulet in P enelit ian K es ehat an t anpa s eiz in K epala B adan litbang Kesehatan, maka y ang bers angk ut an
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl. Dr. Sumeru 63 Bogor 16125, Telp.: (0251) 8321763, Fax.: (0251) 8326348 Email :
[email protected]. id
a.
A k an diadak an t eguran lert ulis melalui at as anny a
b.
Ak andipert imbangk an k es alahan y ang diperbuat s ebelumny a, apabila ia mengajuk an us ulan penelit ian t ahun-t ahun berik ut ny a
5
A pabila s eorang penelit i membawak an has il penelit ian y ang belum dapat pers et ujuan Kepala Badan Litbang Kesehatan di dalam s uat u pert emuan y ang bers ifat umum, mak a k epada y ang bers angk ut an: a.
A k an diadak an t eguran t ert ulis melalui at as anny a
b. Ak andipert imbangk an k es alahan y ang diperbuat s ebelumny a, apabila ia mengajuk an us ulan penelit ian t ahun-t ahun berik ut ny a BAB V I I I - KETENTUAN P ENUTUP
A pabila peny eles aian penelit ian mi t idak dapat dilak s anak an pada wak t uny a k arena s es uatu yang berada di luar k ek uas aan K et ua P eiak s ana. mak a K epala P us at Tek nologi Terapan K es ehat an dan E pidemiologi K lt mk melapork an k epada K epala B adan P enelit ian dan P engembangan K es ehat an dan mengus ulk an unt uk mempert imbangk an k emungk inan perpanjanganny a
B ogor, 18 Februari 2014 Me nge tahui da n m e nyetujui Me ne rima da n m enyetujui. Ke tua P e l a ksa na
E rna Luc ias an S ofiat i. S P . MP NIP 19610120 198403 2 001
Ke pa l a P usa t Teknologi Te rapan Ke se hatan da n Epi de m iol ogi Kl i ni k
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
B
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon : (021) 4261088 Faksimile :(021)4243933
Surat Elektronik :
[email protected]. id Laman (Website): http://www.litbang.depkes.go.id
PERSETUJUAN ETIK ( E T H I C A L A P P R O V A L ) Nomor LB 02 0 1 / 5 . 2 / K e 2 5 6 / 2 0 1 4
Y ang bert anda t angan di bawah ini. K et ua K omis i E t ik P enelit ian K es ehat an B adan Lit bang K es ehat an, s et elah dilak s anak an pembahas an dan penilaian, dengan ini memut us k an prot ok ol penelit ian y ang berjudul
"Tingkat Pe nge tahuan Giz i dan Ke se hatan se rta Status Giz i Re maja Siap Be re produksi"
y ang mengik ut s ert ak an manus ia s ebagai s uby ek penelit ian, dengan K et ua P elak s ana / P enelit i Ut ama
Erna Luciasari Sofiati, SP., MP dapat dis et ujui pelak s anaanny a P ers et ujuan ini berlak u s ejak t anggal dit et apk an s ampai dengan bat as wak t u pelak s anaan penelit ian s epert i t ert era dalam prot ok ol dengan mas a berlak u mak s imum s elama
1 (s at u) t ahun
S elama penelit ian berlangs ung, laporan k emajuan (s et elah 50% penelit ian t erlaksana) harus diserahkan kepada KEPKB P P K P ada ak hir penelit ian, laporan pelak s anaan penelit ian harus dis erahk an kepada KEPK-BPPK Jika ada perubahan prot ok ol dan / at au perpanjangan penelit ian, harus mengajuk an k embali permohonan kajian etik penelitian (amandemen prot ok ol)
Jak art a, 12 Juni 2014
K et ua
P rof Dr M S udomo
PE M E RINT AH K AB UPAT E N B O G O R KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK JI.KSR. Dadl Kusmayadi Komplek Pemda Kel. Tengah Cibinong-Bogor 16914 Telp/Fax. (021) 8758836
Cibinong, 13 Juni 2014 Nomor L ampiran Perihal
070/ 603 -Kesbagpol. Yth.
: Rekomendasi P enelitian
1. 2.
Kepada Camai Ciampea Camat Ciomas
3. Camat Dramaga Kabupaten Bogor di-
1 2
Te mpa t
Das ar: Peraturan M enteri Dalam Neg eri R epublik I ndones ia Nomor 64 T ahun 201 1 T entang : Pedoman Penerbitan R ek omendas i Penelitan S urat dan Kep ala P us at T ekn olog i Ter ap an Kes ehatan d an Ep id emilog i Klin is
- Bad an P en elitian d an P en g embangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. tanggal : 10 Juni 2 0 1 4 nomor : LB 0 2 .0 1 /1 1 .2 /3 6 5 2 /2 0 1 4 , perihal I zin Daer ah P en elitian . A tas dasar tersebut di atas, dengan ini k ami memberikan R ekomendasi dilaksanakannya k eg iatan Penelitian yang dilakukan oleh
Ketua Pelaksana A lamat Penanggung jawab Jumlah Peserta Judul Penelitian
W ak tu T empat
Erna L ucias ari S offiati, S P. M P Jl Dr. S umeru 63 Bog or DR Fitra Ernawati, M .S c 20 (dua puluh) orang Gizi Remaja
Tingkat Pengetahuan dan Kesehatan Serta Status Siap Bereproduksi
Gizi
: Juni s .d. Des ember 2014 : Kecamatan Ciampea, Kecamatan Ciomas , Kecamatan Dramaga. Kabupaten Bogor
deng an k etentuan : 1. M entaati s eluruh k etentuan Peraturan Perundang -undang an / Peraturan Daerah yang berlaku di Kabupaten Bog or. 2. T idak diperk enank an melak s anak an k eg iatan di luar k etentuan yang ditetapk an di atas . 3. S etelah s eles ai melak s anak an k eg iatan, ag ar Peneliti yang bers angkutan melaporkan hasilnya k epada Bupati Bogor melalui Kepala Kantor Kes atuan Bang s a dan Politik Kabupaten Bog or.
Tembusan Kepada Y t h. 1. Bupat i Bogor ( sebagai l aporan ) 2. Kepal a PTTK&EK Bali tbangkes-Kementeri an Kesehat an RI
K EMEN T ER IA N A GA MA
K ANTOR K AB UPATEN B OGOR Komplek Pemda Jl. Bersih - Telp/Fax. (021) 87913669 Cibinong - Bogor 16914
Nomor Lampiran P erihal
: K d. 10. 01/ 1/ TL. 00/ 5697/ 2014 : : Ijin P enelit ian
Cibinong, 11 Juli 2014
Ke pa da Yth. Ke pa l a Ba gian Ta ta Usa ha P usa t Te knol ogi Te rapan Ke se hatan da n Epi dem iologi Kl i nik Ba da n Li tbang Ke se hatan Bogor
A s s alamu alaik um wr wb Menunjuk s urat s audara Nomor LB . 02. 01/ 111 1/ 4252/ 2014 t anggal 1 Juli 2014, perihal P ermohonan Ijin P enelit ian, berk ait an dengan penelit ian t ent ang Tingk at P enget ahuan dan K esehatan s ert a S t at us Giz i Remaja S iap B ereproduk s i, dengan ini memberik an ijin k epada S dr E ma Luc ias an S ofiat i, S P . . MP s ebagai k et ua pelak s ana penelit ian melak uk an penelit ian dimak s ud dengan lok as i penelit ian pada K UA K ec amat an Ciomas , K UA K ec amat an Ciampea, dan K UA K ec amat an Dramaga di K abupat en B ogor s epanjang memenuhi k et ent uan perat uran perundangan y ang berlak u.
Tembus an 1.
Y t h K epala K ant or W ilay ah K ement erian A gama P rov Jabar,
2.
Y t h K epala K UA K ec amat an Ciomas . Ciampea. dan Dramaga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Bel akang Angka prevalensi anak stunting di Indonesia menunjukan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu 36,8 persen pada tahun 2007, 35,6 persen pada tahun 2010 dan 37,2 persen pada tahun 2013 (Riskesdas 2013 ). Angka ini selama 6 tahun terakhir tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Oleh karena itu masalah stunting masih memerlukan perhatian (Sambutan Menteri Kesehatan, Hari Gizi 2013). Karena kasus stunting cukup tinggi, maka penanganan tidak hanya dilakukan di hilir (anak stunting), tetapi diperlukan penanganan dari hulu (sebelum konsepsi) yaitu masa remaja terutama menjelang perkawinan. Hasil penelitian Kadarzi pada tahun 2009 di 6 propinsi menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang manfaat makan makanan beraneka ragam masih rendah (12,3 persen) dan ibuibu yang mempunyai bayi yang mengerti tentang ASI Eksklusif hanya 11,5 persen ( Dep Kes, 2009). Sikap body image remaja yang menganggap badan kurus adalah yang baik, mengakibatkan pola makan yang salah pada remaja (Setyorini, 2010). Remaja wanita, calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus seharusnya siap secara fisik agar bayi yang dilahirkan berkualitas. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan angka kehamilan penduduk perempuan pada umur remaja ( 15-19 tahun) sebanyak 1,97 persen. Umur ibu waktu hamil dibawah 20 tahun merupakan faktor yang diduga berpangaruh pada kematian ibu sewaktu melahirkan dan berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Emawati, 2013). Selama kehamilan terdapat 12 persen ibu hamil yang tidak memeriksakan pemeriksaan kehamilan berikutnya (K 4) setelah pemeriksaan kehamilan pertama (Kl) (Riskesdas 2013). selain itu salah satu tujuan MDG’s adalah menurunkan kematian anak balita sebesar dua juta jiwadari tahun 1990 sampai dengan tahun2015 dengan target MDGs sebesar 17 kematian bayi per 1000 kelahiran ( PBB, 2008). Kunjungan neonatus lengkap selama 28 hari pertama kehidupan bayi masih rendah, hanya dilakukan oleh 39,3 persen bayi lahir menyebabkan kesehatan bayi baru lahir tidak terpantau oleh tenaga medis (Riskesdas, 2013). Seribu hari pertama kehidupan berperan pada tumbuh kembang seseorang. Kurang gizi yang terjadi pada saat remaja calon pengantin akan berpengaruh pada waktu kehamilan. Keadaan kurang gizi terjadi sebagai akibat dari asupan makanan yang kurang dari
1
kebutuhan.Status gizi dapat diketahui kecukupan proteinnya melalui pemeriksaan albumin (World Bank, 2001). Kalori dan protein merupakan zat gizi yang berperan dalam masa pertumbuhan maupun kehamilan. Kurang energi dan protein yang didasarkan pada pengukuran antropometri dengan mengukur Lingkar Lengan Atas dapat memberi gambaran apakah ;eseorang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) atau tidak. Ibu hamil dengan KEK berisiko untuk melahirkan bayi dengan BBLR.Beberapa penelitian menunjukkan Kurang Rnergi Protein berisiko untuk melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir rendah, demikian pula halnya dengan kurang zat besi yang menyebabkan anemia (Emawati, 2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa kecukupan zat gizi seperti asam folat mempunyai peran penting. Asam folat yang bersumber dari bahan makanan kacang-kacangan diperlukan dalam sintesis DNA, penting untuk pembentukan DNA. Defisiensi asam folat akan menyebabkan sel darah merah besar dan immature. Ibu hamil yang mengalami kekurangan asam folat umumnya juga mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat pucat dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko mengalami persalinan prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasentae) dan keguguran. Selain itu pemberian asam folat sebulan sebelum masa konsepsi dan dilanjutkan hingga trimester pertama sudah terbukti dalam penurunan risiko terjadinya “neural tube defect" pada bayi yang baru dilahirkan (Rolfes et al 2009). Zat gizi lain yang berperan untuk tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan adalah zink dan besi, yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel. Kekurangan zat gizi ini akan membawa akibat penurunan kualitas sumber daya manusia. Zink mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan imunitas. Zat besi berperan dalam kematangan sel dalam kandungan. Selain itu zat besi juga diperlukan dalam pertumbuhan janin. Ibu hamil dengan anemia berat berisiko melahirkan anak BBLR dan stunting, dan mengalami penurunan IQ 10-15 point pada saat dewasa yang pada akhirnya berisiko mengalami penyakit degeneratif. Salah satu pemeriksaan kadar zat besi adalah dengan pemeriksaan kadar feritin. Dampak anemia pada ibu hamil sendiri adalah kematian ibu. Angka kematian ibu masih tertinggi di Asia yaitu 307 per 100.000 kelahiran (Kementerian PP dan PA, 2009). Pertumbuhan dan perkembangan anak balita dimulai dari masa konsepsi, perawatan setelah lahir serta perawatan selama masa emas pertumbuhan. Untuk mendapatkan pertumbuhan bayi yang optimal selama konsepsi diperlukan tubuh ibu yang siap menerima dan membesarkan bayi yang dikandungnya. Menyiapkan calon ibu lebih awal akan lebih
2
baik. Informasi status gizi yang tersedia saat ini terbatas hanya pada pemeriksaan kadar hemoglobin, sedangkan pemeriksaan yang berkaitan dengan kehamilan seperti feritin, kadar asam folat, kadar zink, vitamin A, albumin dan CRP tidak banyak tersedia. Ketersediaan data status gizi pada remaja akan membantu dalam proses persiapan calon ibu ataupun calon pengantin. Dari data Riskesdas 2010 diketahui bahwa status gizi penduduk dewasa perempuan diatas umur 18 tahun sebesar 12,3 persen dalam kategori kurus (Riskesdas, 2010), sementara angka anemia gizi besi pada remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) masih cukup tinggi masing-masing 22,7 persen dan 37.1 persen (Riskesdas , 2013). Pengetahuan tentang kehamilan ibu masih rendah, hal ini dapat dilihat dari kesadaran para ibu yang memeriksakan kehamilannya, umumnya hanya pada awal kehamilan. Demikian juga Ibu yang memperoleh antenatal care lengkap 5 T hanya 19,9 persen (Riskesdas, 2010). Perawatan bayi pada awal kehidupannya ditunjukkan dengan kunjungan neonatus lengkap atau terhadap bayi sampai berumur 28 hari hanya 31,7 persen, imunisasi lengkap pada anak umur 12 -23 bulan hanya 53,8 persen dan semakin rendah keluarga yang memantau berat badan anak balita seiring dengan bertambahnya umur anak (Riskesdas, 2010). Untuk mempercepat pencapaian salah satu sasaran MDG’S yaitu mengurangi angka kematian bayi, salah satu strategi yang digunakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah (RPJPM) adalah menggerak an dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Oleh karena itu akan dibuat modul pendidikan gizi yang efektif dan dapat diterima oleh calon pengantin, sehingga calon pengantin dapat belajar mandiri. Hal ini penting untuk menyiapkan dan membekali calon pengantin dalam memenuhi gizi diri sendiri dan bayinya hingga diperoleh tunas bangsa yang berkualitas, Status gizi dan kesehatan calon pengantin sangat penting karena akan berdampak pada janin yang dilahirkan defisiensi lodium, defisiensi Vitamin A dan anemia pada ibu berisiko melahirkan (Emawati, 2012). Berdasarkan data Riskesdas 2013 anemia pada kelompok usia 14 -24 tahun sebanyak 18,4 nersen, namun data anemia pada kelompok usia 20 -25 belum tersedia. Oleh karena itu akan dilakukan pemeriksaan haemoglobin pada kelompok remaja di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor yang sangat berguna sebagai masukan untuk pembuatan modul. Hingga saat ini status gizi dan kesehatan serta media pendidikan gizi bagi calon pengantin belum ada.
3
Penelitian ini selain akan melihat status biokimia gizi dan kesehatan remaja calon pengantin juga akan membuat sebuah modul yang berbentuk buku atau leaflet sebagai sarana pendidikan gizi bagi calon pengantin.
1.2 Perumusan Masal ah Penel i ti an Dalam rangka menurunkan stunting, perlu menyiapkan remaja putra putri agar siap dalam mental dan fisik untuk memasuki kehidupan berumah tangga . maka diperlukan pengetahuan yang dimiliki remaja khususnya di bidang gizi dan kesehatan yang berkait dengan proses reproduksi agar menghasilkan generasi yang cerdas.
1.3 Pertanyaan Penel i ti an Pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakah petugas KUA dapat menyampaikan pesan gizi dan kesehatan kepada calon pengantin melalui pembinaan yang dilakukan di KUA.
1.4 Tujuan Penel i ti an a.
Umum: Mengidentifikasi status biokimia, status gizi, kesehatan dan aktivitas fisik pada remaja wanita
serta menyusun modul edukasi gizi yang sederhana, mudah difahami dan efektif bagi remaja calon pengantin dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang gizi. b.
Khusus:
1)
Menilai status anemia gizi besi, Vitamin A, dan zink remaja putri/dewasa muda.
2)
Mendapatkan informasi asupan zat gizi pada remaja putri.
3)
Mengidentifikasi karakteristik remaja siap nikah (demografi dan sosial ekonomi).
4)
Menyusun buku dan leaflet edukasi gizi yang sesuai untuk remaja siap nikah.
4
1.5 Manfaat Penelitian a.
Untuk program: Informasi status gizi dan kesehatan yang terjadi pada remaja siap nikahdapat menjadi dasar untuk melakukan intervensi penanganan masalah gizi. Modul yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu alat penyuluhan bagi remaja siap nikah untuk menunjang program kesehatan khususnya dalam mencegah kematian ibu dan anak serta mencegah anak yang lahir stunting maupun BBLR sejak dini.
b.
Untuk masyarakat: 1)
Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi calon pengantin dalam mempersiapkan kesehatan ibu dan anak, mulai dari masa konsepsi hingga anak berusia balita
2)
Diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masyarakat.
5
BAB I METODE PENELITIAN
2.1 Kerangka Konsep Penelitian
G ambar 2.1.1. Kerangka Konsep Penelitian.
Hasil data RKD 20123 menunjukkan anemia pada remaja dan ibu hamil masih tinggi , untuk penelitian ini akan dilakukan verifikasi dengan mengukur status biokimia pada remaja Wilayah kabupaten Bogor untuk dijadikan dasar pembuatan modul tentang pengetahuan tentang gizi, perawatan ibu dan anak agar lebih cepat meningkatkan pengetahuan gizi dan cara perawatan ibu-anak pada remaja calon pengantin yang kelak akan melahirkan bayi bagi remaja yang akan menikah. Akan dibuat draf modul yang akan diuji coba kelayakan kepada sasaian penelitian yaitu remaja yang akan menikah dan staf KUA, untuk menilai tingkat pemahaman tentang modul yang akan dibuat. Setelah dilakukan revisi dan perbaikan diharapkan suatu modul yang efektif dan mudah difahami.
6
2.2 Definisi Operasional Variabel Tabel 2.2.1. Defi nisi Operasional Vari abel. Nama Variabel
Definisi
Remaja
Penduduk perempuan yang
Metode pengukuran
Skala ukur Rasio
berusia 15-18 tahun di 3 kecamatan di kabupaten Bogor Dewasa muda
Rasio
Penduduk perempuan yang berusia 18 -25 tahun di 3 kecamatan di kabupaten Bogor
Calon pengantin (Catin)
Rasio
Penduduk perempuan yang mendaftar di KUA akan menikah dan berumur 15 25 tahun di kecamatan di Kabupaten Bogor
Status Gizi
BB(kg) TB (m)2
Cenninan ukuran terpenuhinya kebutuhan
Ordinal
gizi dengan menggunakan indikator IMT
Underweight :< 18,5 Normal: 18,5-22,9 overweight: > 23,0 at risk: 23,0 - 24.9 Obes 1: 25 - 29.9 Obese 11 >30
Berat Badan
Berat badan saat
Ditimbang dalam
penelitian, ditimbang dengan pakaian seminimum mungkin dinyatakan dalam kilogram Tinggi Badan
Ukuran Tinggi Badan dalam sentimeter
Rasio
posisi pakaian seminimum mungkin dengan timbangan badan skala 0,1 kg
Diukur berdiri
dalam posisi tegak
Rasio
lurus
menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm
7
Status Anemia Gizi
Kandungan Hemoglobin
Besi Kadar albumin
dalam darah serum
Kadar Ferritin
Analisis kadar
Rasio
hemoglobin dalam darah dengan spectrophotometri
Kandungan albumin dalam darah
Analisis kadar albumin
Rasio
dalam darah dengan spectrophotometri
Kandungan ferritin dalam Analisis kadar dalam darah darah
feritin
Rasio
dengan
metode ELISA Mengukur adanya inflamasi Kadar asam folat
Kandungan asam folat dalam darah
Analisa CRP dengai
Rasio
metode ELISA Analisis kadar asan folat
Rasio
dalam darah dengan metode ELISA
Kadar Zinc
Kandungan seng dalam
Analisis kadar seng
darah
dalam darah dengar
Rasio
AAS Pengetahuan Gizi
Pengetahuan remaja tentang gizi dan perawatan anak dan ibu
Dilakukan dengan
Ordinal
mengisi kuesioner yang diberikan
selama kehamilan, dan setelah kelahiran Modul
Baik 60-100 Kurang <60
Buku atau leaflet yang berisi tentang bagaimana dan cara calon ibu atau ibu merawat anak secara mandiri sebelum, selama dan setelah kehamilan dari berbagai ilmu secara terintregrasi
Tingkat pendidikan
Pendidikan terakhir
SD. SMP SMA, PT
Ordinal
sampel SD, SMP dan SMA.
8
Umur sampel yang Umur
digunakan untuk uji
Rasio
coba buku adalah umur 15-25 tahun
2.3 Desai n Penel i ti an Merupakan penelitian lapangan dengan disain potong lintang untuk status gizi dan kesehatan.
2.4 Tempat dan Waktu Penel i ti an Tempat Penelitian : Kecamatan Ciampea, Ciomas dan Dramaga Kabupaten Bogor. Waktu Penelitian : 10 bulan (Februari - Desember 2014)
2.5 Popul asi dan Sampel Penel i ti an Sasaran penelitian adalah remaja dan dewasa muda calon pengantin yang akan menikah. Ketersediaan data status gizi dan biokimia pada remaja akan membantu proses persiapan calon pengantin dalam menghadapi tahap kehidupan selanjutnya sebagi calon ibu. 1)
Populasi adalah wanita umur 15 - 25 tahun
2)
Sampel: remaja umur 15-18 tahun dan wanita muda umur 18 — 20 tahun dan yang akan menikah.
2.6 Esti masi Besar Sampel Sampel diperlukan untuk dua kegiatan yaitu, 2.6.1 Perhitungan sampel biokimia Sampel untuk pemeriksaan biokimia diperlukan untuk mengetahui kadar asam folat, Zink. Vitamin A, albumin dan CRP pada remaja dan wanita muda yang belum tersedia. Data tersebut diperlukan untuk menjadi dasar pembuatan modul buku dan leaflet. Kriteria inklusi untuk pemeriksaan biokimia : - Bersedia untuk ikut pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan darah
-
Hasil pemeriksaan kesehatan baik, TIDAK menderita penyakit infeksi
Kriteria eksklusi untuk pemeriksaan biokimia : -
Darah yang diambil tidak mencukupi untuk dianalisa
2.6.2 Estimasi Besar Sampel
Cofidence interval = 1-a = 95% Prevalensi anemia pd remaja = P = 18,4% Relative presision = e = 20 % Sample size = n = 426 G ambar 2.6.2.1. Formul asi esti masi besar sampel berdasarkan Ri skesdas 2013. Besar sampel untuk pemeriksaaan biokimia dihitung dengan menggunakan estimasi proporsi untuk populasi dengan relative presisi 1-a = 95 persen dan proporsi anemia pada umur 15 -24 tahun berdasarkan Riskesdas 2013 adalah 18,4 persen serta presisi relatif 0,20 maka didapat sampel untuk penentuan anemia sebanyak 426 orang yang diperiksa kadar haemoglobin. Untuk pemeriksaan kadar Zink, feritin, vitamin A, asam folat dan CRP diambil secara sistematik sebanyak 30 persen dari seluruh responden. Dengan asumsi jumlah remaja yang dapat dan mau diperiksa dapat terpenuhi di satu kecamatan dilakukan sampling pada 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Hasil sampling mendapatkan Kecamatan Ciampea sebagai prioritas dan kecamatan Ciomas dan kecamatan Dramaga sebagai cadangan. Untuk kegiatan pemeriksaan status gizi dan kesehatan dikumpulkan data yang meliputi, 1. Data antropometri (Berat Badan dan Tinggi Badan) 2. Datakonsumsi makanan 3. Status biokimia : pemeriksaan CRP, kadar haemoglobin, ferritin, albumin, asam folat, kadar zink, dan vitamin A 4. Aktivitas fisik Instrumen dan peralatan terdiri dari: 1. Formulir pemeriksaan klinis 2. Kuesioner recall 24 jam
10
1. Kuesioner aktivitas fisik 2. Peralatan antropometri timbangan berat badan digital. 3. Peralatan pemeriksaan darah
2.7
Cara Pengumpul an Data, dan Penari kan Sampel Pengumpulan data dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter, ahli gizi, phlebotomi dan litkayasa
yang sudah terlatih untuk mengumpulkan data. Dokter akan melakukan anamnesa penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik. Ahli gizi akan melakukan wawancara konsumsi dan aktivitas fisik phlebotomi melakukan pemeriksaan darah dan litkayasa melakukan pemeriksaan antropometri. Sebelum melakukan wawancara, setiap responden diberikan penjelasan tentang bagaimana penelitian dan wawancara akan dilakukan. Apa saja pertanyaan yang akan disampaikan, berapa lama proses pengambilan data akan dilakukan dan kompensasi apa yang akan diterima sebagai pengganti terganggunya waktu responden karena harus diwawancarai, harus disampaikan dengan baik. Setelah itu apabila responden bersedia untuk diwawancarai, setiap responden diminta untuk menandatangani formulir persetujuan setelah penjelasan (informed consent). 2.7.1 Bahan dan Prosedur Kerja
Bahan untuk pengumpulan data selain dari formulir kuesioner juga perlengkapan untuk p vrumpulan darah dan reagen untuk melakukan analisis kimia darah. Prosedur kerja 1. Pelatihan petugas diberikan pada petugas yang akan melaksanakan pengumpulan data dilapangan. Materi pelatihan meliputi
cara pengukuran antropometri (pengukuran tinggi badan dan
penimbangan berat badan), wawancara konsumsi makanan dengan cara recall 24 jam, wawancara aktivitas fisik 2. Pelatihan penyegaran phlebotomy dilakukan dua tahap , tahap pertama berupa teori dan tahap kedua berupa praktek. Tahap pertama dilaksanakan pada hari yang sama dengan tehnik dan praktek wawancara konsumsi dan pelatihan antropometri. Tahap kedua yaitu praktek cara pengambilan darah dilakukan di Laboratorium Terpadu Pusat Teknologi Terapan dan Epidemiologi Klinik. Pelatihan pengukuran berat badan
11
dan tinggi badan diutamakan cara mengukur dan menimbang dengan baik dan benar sesuai dengan pedoman WHO 2000. 1
Uji coba kuesioner recall, aktifitas fisik dan klinis dilakukan oleh calon petugas pewawancara kepada sesama teman tim peneliti. Tidak diperlukan perubahan pertanyaan karena kuesioner ini sudah sering dipakai oleh berberapa penelitian.
1. Data karakteristik responden dikumpulkan dengan cara wawancara. 2. Data klinis dilakukan dengan cara pemeriksaan kesehatan oleh seorang dokter perempuan yang meliputi pemeriksaan fisik untuk klinis umum, anamnesa keluhan dan riwayat penyakit, disertai tekanan darah, denyut jantung 3. Data antropometri meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan atas (LLA). Sebelum pengukuran, responden diminta untuk menggunakan baju seminimal mungkin, melepas topi dikepala, tidak menggunakan aias kaki. Untuk penimbangan berat badan digunakan alat timbang SECA dengan ketelitian 0,1 kg dan alat ukur tinggi badan dengan microtoise yang mempunyai ketelitian 0,1 cm. Alat antropometri sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat. 4. Status gizi sampel disajikan berdasarkan Indikator Indeks Massa Tubuh (IMT) (Depkes 2005). Indeks Massa Tubuh dihitung dengan membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat, kemudian dikategorikan menjadi 3 katagori. Indeks massa tubuh (IMT) = BB (kg) TB (m)2 Klasifikasi IMT : Untuk orang Indonesia menggunakan standar Asia bukan internasional sebab untuk ukuran tubuh orang Indonesia memiliki perbedaan dengan orang Barat seperti pada tinggi badannya. Klasifikasi IMT untuk orang dewasa Asia menurut WHO (2000): - Underweight: <18,5 - Normal: 18,5-22,9 - Overweight: > 23,0 : - At risk : 23,0-24,9 - Obese 1: 25,0 -29,9 - Obese II : >30,0 5. Lingkar Lengan Atas (LILA) digunakan untuk mendiagnosa terjadinya kekurangan protein dan energi secara cepat dan mudah. Menurut Depkes (2008) indikator yang dapat digunakan untuk melihat Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur
12
(WUS) dengan resiko KEK yaitu Lingkar Lengan Atas (LILA). Digunakan Cut-off risiko KEK apabila LILA< 23,5 cm. Data asupan energi dikumpulkan dengan cara wawancara dengan menggunakan dengan metode ‘"recall 1 x 24 jam” dan data aktivitas fisik dikumpulkan dengan cara wawancara dengan menggunakan formulir aktivitas fisik 24 jam. Wawancara konsumsi makanan ditujukan untuk mendapatkan informasi makanan yang dikonsumsi oleh responden mengunakan metode Recall 1 x 24 jam. Wawancara dilakukan secara tatap muka ditempat pemeriksaan kesehatan yang telah disiapkan. Pewawancara melakukan penggalian informasi (probing) makanan dan minuman yang dikonsumsi dan rincian, untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap dengan cara membantu mengingat kembali makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari kemarin dengan tidak mengarahkan pertanyaan yang dapat menggiring responden ke suatu jawaban. Teknik wawancara recall 1 x 24 jam yang digunakan mengacu pada teknik 5 Step Multiple ~ Pass Method (NHANES 2012). Kelima tahapan dalam 5 Step- Multiple - Pass Method adalah : Tahap 1: quick list Tahap 2 : forgotten food Tahap 3 : time and occasion Tahap 4 : detail cycle Tahap 5 : final probe Pengambilan darah dilakukan oleh tenaga phlebotomis yang sudah terlatih. Akan ada rasa sakit yang timbul, namun berbeda untuk setiap orang.Darah diambil dari vena sesuai dengan keperluan. Untuk responden yang terpilih untuk pemeriksaan darah secara lengkap (meliputi hemoglobin, zink, asam folat, ferritin, CRP, vitamin A dan Ibumin) diperlukan darah sebanyak 5 ml atau setara setengah sendok makan, sedangkan yang tidak terpilih hanya akan dilakukan diambil darah untuk pemeriksaan darah untuk kadar hemoglobin dan pemeriksaan zinc diperlukan sekitar 1 ml, atau setengah sendok teh. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan mengunakan alat Hemoque. Sebanyak 0,2 ml darah dimasukan kedalam cuvet,
langsung dibaca dengan
menggunakan alat
hemoque.
Hasil
pemeriksaan dapat langsung diinformasikan kepada responden. Untuk darah yang akan dianalisa dilaboratorium, pada tube yang telah diberi label sesuai
13
dengan identitas responden disimpan dalam cool boks yang selanjutnya proses dilakukan di laboratorium Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Bogor. 12. Data Hemoglobin dianalisa dengan alat Hemoque dilapangan dengan metode Cyanmethemoglobin, kadar zink dianalisa dengan metode AAS, kadar vitamin A dianalisa dengan metode HPLC, Ferritin dengan metode Elisa. Pengambilan darah menggunakan jarum suntik steril disposable oleh tenaga yang terlatih. Proses penanganan specimen darah dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Sebelum dilakukan analisis sesuai dengan kebutuhan, serum yang sudah disimpan dalam vial- vial dibekukan dalam freezer.
Pengumpulan data dapat dilakukan secara serempak dimana setiap anggota tim melakukan pemeriksaan sesuai dengan tugasnya pada masing-masing responden yang hadir secara bersamaan atau dapat dilakukan satu demi satu. Mekanisme wawancara dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang paling sesuai ditempat pemeriksaan tersebut. Keseluruhan proses pengambilan data akan memerlukan waktu selama kurang lebih 60 menit/orang, sehingga hal ini cukup menyita waktu responden. Sebagai pengganti terganggunya waktu responden, maka akan diberikan kompensasi berupa uang sebesar Rp.50.000 untuk setiap responden. Partisipasi responden bersifat sukarela tanpa paksaan, dan bila tidak berkenan dapat menolak, dan sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Semua informasi wawancara dan pengukuran yang dilakukan akan dijaga kerahasiaannya. 2.7.2 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data untuk memberi gambaran hasil penelitian, menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian dilakukan secaara bertahap, mulai dari pembuatan formulir, pengumpulan data di lapangan hingga data siap dianalisis Pada data yang dikumpulkan dilapangan dilakukan pengeditan, pengkodean dan pemasukan data ke dalam komputer. Data yang sudah ada dalam komputer dilakukan pembersihan data dengan cara melihat kesesuaian dengan kondisi, distribusi frekuensi setiap peubah. Bila ditemukan adanya kejanggalan pada saat memasukkan data dilakukan pengecekan ulang pada kuesioner ataupun data hasil laboratorium.
14
Pengendalian kualitas data dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1). Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter ; 2) pengambilan darah dilakukan oleh phlebotomis yang terlatih; 3) pengambilan data antropometri dilakukan oleh petugas yang terlatih ; 4) alat ukur timbangan, tinggi badan dan alat yang digunakan untuk analisis sudah dikalibrasi; 5) setiap formulir yang telah diisi dilakukan pengecekan ulang untuk melihat kelengkapan jawaban pertanyaan dan relevansi dari setiap jawaban yang diberikan dengan pertanyaan yang diajukan. Untuk hasil antropometri dilihat apakah cara pengisian menggunakan angka dengan satuan yang benar; 6) Analisis serum dilakukan di laboratorium Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik dan laboratorium Prodia, Bogor; 7) Hasil analisis laboratorium di cek ulang oleh tenga ahli yang berpengalaman. Pengolahan dan analisis data. Data biokimia darah dianalisis secara deskriptif dan disajikan berupa nilai rata-rata, proporsi dan nilai rentang Analisis deskriptif ini ditampilkan dalam bentuk statistik lementer (rerata, simpangan baku dan frekuensi) 2.7.3 Perhitungan Sampel Modul
Cofidence interval = 1 -a = 95 % Banyaknya remaja yang menikah = P = 30 % Relative presision = e = 20 % Sample size = n= 225 G ambar 2.7.3.1. Formul asi esti masi besar sampel modul Jumlah sampel menurut perhitungan adalah 225 orang dibulatkan menjadi 250 calon pengantin. Untuk mendapatkan sampel 250 calon pengantin akan diambil dari KUA di Ciomas. Dramaga dan Ciampea. Cara pemilihan calon pengantin adalah secara purposiv (sengaja) berdasarkan umur, belum pernah menikah dan terdaftar akan menikah di KUA.
15
Kriteria inklusi sampel untuk modul: - calon pengantin bisa baca tulis - tinggal di Kabupaten Bogor - bersedia berpartisipasi dalam penelitian - akan menikah - sudah mendaftar di KUA. Kriteria eksklusi calon pengantin: - calon pengantin yang sedang sakit - tinggal di luar Kabupaten Bogor - tidak bersedia mengikuti pembinaan - remaja yang menyatakan tidak akan menikah segera. Untuk kegiatan modul pengetahuan gizi dan kesehatan akan dikumpulkan 1.
Terikat (dependent) -
2.
Pengetahuan gizi
Bebas (independent) -
Umur
-
Tingkat pendidikan
2.8 Instrumen untuk Pembuatan Modul 1.
Pembuatan Modul: merancang pembuatan modul berdasarkan data hasil pemeriksaan Biokimia, RKD mengenai Status gizi dan kesehatan.
2.
Pembuatan Kuesioner pemahaman modul.
Kuesioner yang dikembangkan adalah untuk menilai sikap seseorang terhadap buku atau leaflet yang diberikan. Kuseioner untuk tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan pada calon pengantin telah diuji pada 52 responden remaja yang menjadi responden biokimia. Dari hasil uji coba kuesioner tsb diambil pertanyaan realiabel yaitu yang mempunyai nilai lebih kecil dari standar alpha. 2.9 Pembuatan Modul dan Prosedur Kerja 2.9.1
Tahapan Pembuatan Booklet dan Leaflet Materi booklet sama dengan materi yang tertera di leaflet . Booklet diberikan kepada petugas
KUA dan leaflet diberikan kepada catin pada saat pembinaan yang dilakukan oleh
16
petugas KUA. Booklet merupakan materi yang tehih rinci sehingga diharapkan sebagai pedoman saat menerangkan leaflet pada catin. Pembuatan booklet dimulai dengan penelusuran pustaka baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy yang dilakukan oleh tim peneliti selama dua bulan dan dilakukan setelah izin dari Komisi Etik diterima tim peneliti. Selain itu data hasil analisa darah seperti Kadar Hb, IMT, Folat yang dilakukan di 3 kecamatan yang sama dengan KUA juga dijadikan dasar intuk membuat draft booklet. Istilah dan kalimat yang digunakan sesederhana mungkin supaya dapat diterima secara umum. Kadar Hb yang rendah atau anemia diteijemahkan menjadi kurang darah, IMT dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan Kemudian tim mendiskusikan draft tsb dengan para pakar (dokter, Biokimia, bidan dan ahli gizi ) melalui acara workshop. Masukan para pakar dalam pertemuan tsb dipergunakan untuk menyempurnakan materi booklet. Setelah materi dan narasi booklet diperbaiki, tim membuat rancangan narasi leaflet berdasarkan isi booklet. Tahap berikutnya adalah membuat tampilan dan narasi booklet dan leaflet yang menarik. Tim mengundang disain grafis untuk membuat komposisi dan tampilan dari booklet dan leaflet supaya menarik dan dapat diterima oleh pengguna yaitu catin yang berusia relatif muda. Rancangan layout booklet dan leaflet dibuat oleh design grafis yang berpengalaman membuat iklan swasta maupun pemerintah dengan materi yang telah dibuat oleh tim peneliti dengan penambahan gambar. Rancangan ini diselesaikan oleh disain grafis dalam waktu 2 minggu dan ditampilkan pada tim untuk meminta pertimbangan apakah gambar ataupun komposisi yang dibuat sudah dapat diterima tim peneliti. Rancangan booklet dan leaflet yang dibuat oleh desain grafis, didiskusikan dengan tim sebanyak 3 kali, bukan soal substansi tetapi pada tata letak yang disajikan dan warna. Pada saat pertama kali ditunjukkan kepada tim peneliti, tim kreatif merubah tata letak pada cover terutama penempatan nama dan alamat kantor. Pada pertemuan kedua, tim peneliti mengusulkan untuk merubah gambar catin di cover dan ibu hamil supaya tidak terlalu kurus di bagian isi. Pada pertemuan ketiga, tim setuju dengan rancangan booklet dan leaflet yang dibuat poleh tim kreatif. Judul booklet dan leaflet adalah HALLO CATIN ( Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin), merupakan slogan untuk calon pengantin putri. Buku dan leaflet Hallo Catin memberikan informasi ringkas bagi catin untuk memahami
17
pent ingny a
gizi dan kesehatan, terdiri dari 5 bagian untuk menunjang program 1000 hari pertama kehidupan
yaitu: 1. Masa Persiapan Perkawinan Berkaitan dengan keadaan anemi, IMT, Pendek dan menikah muda 2. Masa Kehamilan Berisi tanda-tanda kehamilan, Jenis tes kehamilan, pesan dan apa yang harus dilakukan selama kehamilan. 3. Saat Melahirkan Adanya 1MD (Inisiasi Menyusu Dini), penimbangan berat badan bayi dan panjang badan bayi. 4. Sesudah melahirkan Berisi keterangan tentang pemberian kolostrum, masa nifas ibu dan menjaga jarak kelahiran. 5. Perawatan dan Pengasuhan Anak. Bagian ini terbagi dalam 3 bagian yaitu: a.
Masa bayi umur 0-6 bulan: ASI eksklusif, Kunjungan Neonatus, Perawatan Tali Pusar dan imunisasi, pemantauan pertumbuhan.
b.
Masa Bayi umur 7 - 1 2 bulan : Imunisasi, pemberian kapsul vit A, Pemantuan pertumbuhan dan perkembangan serta pemberiam makanan yang sesuai umur.
c. Masa Balita umur 1 3 - 2 4 bulan: pemantauan pertumbuhan dan pemberian makanan yang beragam.
Prosedur Kerja 1) Langkah-langkah Pembuatan Modul : a.
Hasil analisa biokimia Fe, IMT
b.
Penelusuran pustaka
c.
Seminar dengan nara sumber Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis obsterik genekolog, Bidan, Gizi. Laboran dan Kesehatan Lingkungan.
18
2)
Pembuatan 2 modul yaitu berbentuk booklet dan leaflet, berdasarkan penelusuran pustaka
dan masukan para pakar. Materi kedua jenis modul tersebut sama. 3)
Uji coba modul:
a.
Modul diberikan kepada staf KUA dan remaja calon pengantin Petugas KUA yang diberikan Booklet Hallo CATIN berjumlah sepuluh orang yang
berasal dari tiga kecamatan yaitu Ciomas, Dramaga dan Ciampea. Masing-masing kecamatan diwakili oleh petugas KUA sebanyak tiga orang, kecuali Kecamatan Dramaga diwakili oleh empat orang petugas KUA. Pemilihan petugas diserahkan kepada masing-masing KUA. Dari sepuluh orang petugas KUA, enam orang diantaranya adalah perempuan dan empat orang lainnya adalah laki-laki. Seluruh petugas KUA yang menjadi responden dalam penelitian ini, memiliki latar belakang pendidikan Saijana (SI), dengan kisaran umur antara 29 tahun sampai 56 tahun. b.
Kemudian dilakukan test untuk mengetahui tingkat pemahaman penerimaan pesan yang
dimaksud dalam leaflet atau booklet c. Dari hasil tsb, dilakukan perbaikan modul. 2.10 Al ur Penel i ti an
G ambar 2.10.1. Di agram al ur penelitian. 19
Dari hasil analisa biokimia dan antropometri para remaja wanita di tiga kecamatan yang menjadi wilayah penelitian maka data Haemoglobin, CRF dan Ferritin dipergunakan untuk dasar materi pembuatan modul. Bentuk modul yang dibuat adalah booklet dan leaflet dengan materi yang sama. Data antropometri meliputi berat badan > tinggi badan dan LLA dipakai untuk melihat proporsi masalah remaja di wilayah penelitian. Sementara dari hasil Riskesdas 2013 juga dipergunakan untuk melengkapi data prevalensi masalah kesehatan pada remaja putri. Hasil gabungan data tersebut kemudian dibuat draft modul melalui penelusuran pustaka. Draft didiskusikan dengan para pakar di bidang gizi dan kesehatan. Hasilnya menjadi master pencetakan booklet dan leaflet. Jika hasil pemahaman ternyata ada materi yang sukar dicerna oleh petugas atau calon pengantin maka dibuat revisi. Dengan demikian booklet dan leaflet dapat menjadi modul yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dan gizi calon pengantin. Pertimbangan ijin penelitian, 1. Penelitian ini telah mendapat ijin dari Komisi Etik 2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupeten Bogor 3. Kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor 4. Kantor Kecamatan Cimas 5. Kantor Kecamatan Dramaga 6. Kantor Kecamatan Ciampea 2.11 Manajemen dan Anal i si s Data Data biokimia darah akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan berupa nilai rata- rata, proporsi dan nilai rentang. Sedangkan data kelayakan dari leaflet akan dianalisis menurut tingkat pendidikan calon pengantin, sementara untuk booklet diminta pendapat dari petugas KUA.
20
BAB III HASIL PENELITIAN
3.1 GAMBARAN RESPONDEN 3.1.1 Gambaran Responden Remaja Bulan Agustus hingga September 2014 telah dilakukan pengumpulan data klinis, pengukuran antropometri, pemeriksaan darah, wawancara konsumsi makanan dan aktivitas fisik. Secara keseluruhan lebih 650 remaja di tiga kecamatan (Ciomas, Dramaga dan Ciampea) terdaftar untuk mengikuti pemeriksaan, namun hingga akhir penelitian jumlah sampel terpilih 544 remaja berumur rata-rata 18,4 tahun dengan kisaran umur 16- 25 tahun sesuai dengan kriteria inklusi. Dari sebanyak 544 remaja, ditentukan secara acak teratur sebanyak 204 sampel yang diperiksa darah secara lengkap, diwawancara konsumsi makanannya dan aktifi tas fisiknya. 3.1.2 Karakteristik Responden Remaja Wanita Responden penelitian adalah semua remaja putri pada umur kisaran 15-25 tahun yang tinggal di wilayah kecamatan Ciomas, Dramaga, Ciampea Kabupaten Bogor. Tabel 1 memperlihatkan sebaran respoden menurut karakteristiknya
Tabel 3.1.2.1. Karakteristik Responden. Karakteristik n
%
Umur responden 15-18 tahun
300
55
18- 25 tahun
255
45
Tidak sekolah
1
0.2
Tidak tamat SD
12
2.2
T amat SD
88
16.1
Tamat SMP
216
39.6
Tamat SMA
223
40.9
Ti ngkat pendi dikan
21
Perguruan Tinggi
5
0.9
Tidak kerja
34
6.2
PNS
24
4.4
Karyawan
34
6.2
Tani/buruh
210
38.2
Sopir/Ojek
51
9.3
Pedagang
133
24.2
Lainnya
59
10.7
Pekerjaan orangtua
3.2 STATUS GIZI DAN KESEHATAN REMAJA 3.2.1 Status Kesehatan Remaja Wanita Pemeriksaan kondisi kesehatan dan penyakit dilakukan oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit dan kondisi kesehatan yang diperkirakan akan mempengaruhi status anemia. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pengukuran suhu tubuh, pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan fisik lainnya. Hasil pengukuran suhu tubuh menunjukkan nilai rata- rata sebesar 36,7° tidak ditemukan sampel yang sedang menderita demam. Untuk pengukuran tekanan darah menunjukkan nilai rata-rata diastol sebesar 56 mmHg dan rentang nilai antara 50-106 mmHg dan tekanan darah sistol sebesar 69 mm Hg dengan rentang nilai sebesar 81150 mm Hg. 3.2.2 Status Gizi Berdasarkan Antropometri Status gizi berdasarkan antropometri didasarkan pada pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pengukuran lingkar lengan atas. Hasil pengukuran antropometri dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 3.2.2.1. Status G izi Remaja Putri menurut Antropometri. Antropometri N Min Maks Rerata
SD
Berat Badan (kg)
545
32.1
98.2
47.9
8.6
Tinggi Badan (cm)
545
133.2
170.4
150.9
5.1 22
Tinggi Badan (cm)
545
133.2
170.4
150.9
Lingkar lengan atas (cm)
545
11,4
38.0
24.3
IMT
545
14,78
43.1
21.0
5.1 3,1 3,4
Tabel di atas menunjukkan rerata berat badan sebesar 47.9kg dengan rentang nilai 32,1 Kg - 98,2kg, sedangkan rerata tinggi badan 159,1 cm dengan rentang nilai 133,2 - 170,0 cm. Hasil pengukuran LLA reratanya adalah 24,3 cm dengan kisaran nilai 11,4- 38,0 cm. Hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh menunjukkan nilai rerata sebesar 21 kg/m2 dengan rentang nilai 14,78-43,1 kg/m2. Status gizi remaja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kesiapan kehamilan. Penilaianstatus gizi pada remaja menggunakan ukuran tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh. Dilakukan penimbangan berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan digital dan pengukuran tinggi badan microtoise. Hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh menunjukkan nilai rata-rata 21.0 dengan rentang nilai antara 14.8 43.1 . Hasil analisis status gizi berdasarkan IMT menurut Dep.Kes (2005) dibagi menjadi 5 katagore yaitu, 17 kg/m2 (kurus dengan risiko KEK berat), 18,5 kg/m2 (kurus dengan risiko KEK ringan)m 18-24,9 kg/m2 (normal), 25-27,0 kg/m2 (kelebihan Serat badan tingkat ringan, dan >_ 27 kg/m2 (kelebihan berat badan tingkat berat). Menurut kategori tersebut responden pada penelitian ini umumnya berada pada kriteria normal (67%), biasanya masuk pada criteria kurus sekali 5,9 persen, kurus 13,8 persen, berat badan lebih 4,8 persen dan gemuk 5,9 persen. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 22,4 persen berada dibawah normal dan sebanyak 10,7 persen berada diatas normal. 3.2.3 Status Gizi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas Pengukuran Lingkar lengan atas memberi informasi kekurangan energi dalam jangka lama. Batasan yang digunakan adalah dinyatakan Kurang Energi Kronik bila hasil pengukuran lingkar lengan atas berada dibawah angka 23,5 cm. Hasil analisis menunjukkan hampir separuh (44,2%) mengalami risiko Kurang Energi Protein.
23
G ambar 3.23.1. Hasi l Pengukuran Li ngkar Lengan Atas.
3.2.4 Status Gizi Berdasarkan Biokimia Pemeriksaan biokimia terutama dilakukan pada parameter yang terkait dengan kejadian anemia. Pemeriksaan biokimia yang dilakukan antara lain hemoglobin, hematokrit, C-RP ferritin, vitamin A, albumin , zink, asam folat. Pemeriksaan C-RP digunakan sebagai penapisan awal untuk mengetahui ada tidaknya infeksi. Bila ternyata nilai C-RP melebihi nilai normal perlu diperhatikan terutama untuk nilai hasil pemeriksaan feritin. Nilai feritin pada saat terjadi infeksi mengalami kenaikan.
Tabel 3.2.4.1. Rerata Hasil Pemeriksaan Biokimia Darah. Pemeriksaan N Rerata SD Hemoglobin (g/dl)
545
12,7
1,3
Vitamin A (ug/dl)
206
30,6
7,4
Zinc (ug/L)
545
0,85
0,21
Albumin (g/dl)
206
3,95
0,29
Asam folat (ng/
204
17,6
4,8
Ferritin (ug/ml)
206
23,8
21,7
C-RP
199
3,4
10,40
24
T abel 3.2.4.2. Status biokimia darah. N
%
1. Anemia
123
22,6
2. Tidak anemia
421
77,4
1 . < 20 ug/dl
14
6,8
2. > 20 ug/dl
383
93,2
1 . <0,7ug
150
27,3
2. > 0,7 ug
383
69,6
1. <3,5
7
3,4
2. >3,5
199
96,6
1.
157
77
2.
47
23
1 . < 15 ug
100
48,5
2 . > 15 ug
106
51,5
2
1
197
99
Hemoglobin (g/dl)
Vitamin A (ug/dl)
Zinc (ug/L)
Albumin (g/dl)
Asam folat (ng/
Ferritin (ug/ml)
C-RP
25
Hasi1 pemeriksaan C-RP. a.
Hasil pemeriksaan C-Reactive Protein. C-RP dianalisis dengan menggunakan metode ELISA, penentuan secara kuantitatif pada serum manusia. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi atau mengevaluasi terjadinya infeksim jaringan yang rusak dan yang berhubungan dengan penyakit. Bila kadar C-RP lebih tinggi dari normal perlu dicurigai adanya infeksi. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 12 repsonden (11%) mempunyai nilai C-RP lebih tinggi dari normal. Karena itu perlu diperhatikan kadar feritin pada responden bersangkutan.
b.
Feritin Pemeriksaan feritin berguna untuk membantu menegakkan diagnosa anemia. Kelemahan dari pemeriksaan feritin adalah akan terjadi kenaikan atau mendekati normal bila sedang terjadi infeksi karena itu harus berhati-hati dalam pemeriksaan feritin. Hasil analisis kadar feritin menunjukkan nilai tabel disajikan berikut ini. rata-rata sebesar 23,8 ug/ml dengan rentang nilai 0,9- 137 ug/ml. dengan menggunakan batas nilai normal 15 menurut maka ditemukan sebanyak 48,5 persen berada dibawah nilai normal.
c.
Hemoglobin dan hematokrit. Secara umum penyebab anemia defisiensi besi kehilangan darah secara kronis akibat perdarahan seperti
penyakit
ulkus peptikum, hemoroid, investasi
parasit
dankeganasan; ketidakcukupan asupan zat besi dan penyerapan zat besi tidak adekuat; sertapeningkatan kebutuhan zat besi untuk pembentukan sel darah merah pada masa pertumbuhanbayi, pubertas, kehamilan dan menyusu. Pemeriksaaan kadar hemoglobin darah menggunakan hemoque. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mengetahui anemia tidaknya seseorang. Batasan anemia berdasarkan WHO ada 12 mg/dL. Bila kadar hemoglobin berada dibawah nilai tersebut dianggap menderita anemia. Penderita anemia pada remaja bila tidak segera diobati dan kemudian remaja tersbut menikah dan hamil berisiko untuk melahirkan bayi BBLR dan juga
26
premature. Risiko lainnya, pada remaja yang menderita anemia biasanya mudah lelah, lesu tidak bergairah untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Selain pemeriksaan
hemoglobin, untuk penunjang, dilakukan juga pemeriksaan hematokrit. Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin menunjukkan hasil rata-rata sebesar 12,7 dengan kisaran nilai 6,4- 15,5 mg/dL sedangkan hasil pemeriksaan hematokrit menunjukkan nilai rata-rata sebesar 39,9 persen dengan rentang nilai antara 10 - 48 persen. Anemia dapat dicegah antara lain dengan mengkonsumsi pil yang mengandung zat besi, baik yang berasal dari program pemerintah maupun dibeli di apotik. Dari sebanyak 545 remaja yang ditanya sebanyak 52 orang (9,6%) sudah biasa mengkonsumi tablet tambah darah yaitu Sangobion, Sakatonik, Tonikum. Salah satu yang dapat menyebabkan anemia adalah pendarahan yang berlebihan. Pada remaja,pendarahan terjadi pada saat menstruasi. Dari hasil wawancara ratarata lama mensturasi adalah selama 6 hari. d.
Albumin Albumin adalah prorein yang berperan sebagai zat pembangun bersama- sama dengan zink. Kekurangan albumin pada remaja berisiko menimbulkan terhambatnya pertumbuhan. Batas nilai normal albumin adalah sebesar 3,5-5,5 g/dL Hasil analisis kadar albumin dalam darah menunjukkan 3,9 dengan rentang nilai 3,4 - 4,9.
e.
Vitamin A Vitamin A mempunyai peranan penting dalam kesehatan. Selain bermanfaat untuk kesehatan, vitamin A juga turut berpengaruh terhadap kejadian anemia. Hasil anaJisis vitamin A menunjukkan nilai rata-rata sebesar 30,6 + 7,4 ug/dL dengan rentang nilai sebesar 13,96 - 50,69 ug/dL dengan menggunakan nilai batas nilai normal WHO 20 ug/dL ditemukan sebanyak 0,7 persen menderita kurang vitamin A.
27
f.
Asam folat Zat gizimikro yang mungkin berinteraksi dengan besi dalam fungsinya pada sintesis hemoglobin cukup banyak dua diantaranya adalah asam folat dan seng (Ronnenberg, 2000).Interaksi besi dan folat adalah peranan folat pada metabolisme asam nukleat. Pada defisiensi folat akan menyebabkan gangguan pematangan inti eritrosit yang pada giliranya akan menyebabkan gangguan dalam replikasi DNA dan proses pembelahan sel. Keadaan ini akan mempengaruhi kineija sel tubuh termasuk sel yang berperan dalam sintesis hemoglobin (Me Laren, 2002). Biasanya defisiensi folat seiring dengan defisiensi besi.Pada populasi defisiensi besi rendah maka prevalensi defisiensi folat juga rendah (Monge, 2001). Sebagian besar anemia disebabkan karena kekurangan besi. Akan tetapi secara teori salah satu zat gizimikro saling berinteraksi dengan zat gizimikro yang lain. Dalam interaksi antar zat gizimikro ini, ada dua jenis yang mungkin terjadi, yaitu saling bersaing saat diabsorpsi atau jika defisiensi pada salah satu zat gizimikro akan mempengauhi metabolism zat gizimikro yang lain. Oleh karena itu anemia karena kekurangan besi dapat terjadi oleh interaksi antar zat gizimikro lainnya (Watts, 1997). Asam folat mempunyai peran penting dalam perkembangan janin. Risiko yang timbul bila saat kehamilan ibu menderita defisiensi asam folat antara lain”neural tube defect” yaitu kondisi dimana janin tidak berkembang secara sempurna. Biasanya defisiensi asam folat seiiring dengan defis Analisis asam folat dilakukan di laboratorium Prodia Bogor. Hasil analisis menunjukkan nilai rerata sebesar 17,6 ng/m/dengan rentang nilai 8,30- 32,98 ng/mL. Batas nilai normal kadar asam folat dalam tubuh berkisar antara 7,2 -19,4 ug/mL.
a. Zinc Zinc berperan penting pada proses pertumbuhan. Kekurangan zinc pada remaja berakibat terhambatnya pertumbuhan serta risiko terjadinya anemia defisiensi zat besi lebih tinggi. Pemeriksaan zinc dilakukan pada seluruh sampel. Hasil pemeriksaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,85 dengan rentang nilai sebesar 0.45- 1,45.
28
3.2.5 Asupan Gizi Wawancara konsumsi makanan dilakukan untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi oleh sampel. Wawancara konsumsi dilakukan dengan menggunakan metode reccal 24 jam, yaitu menanyakan apa yang dikonsumsi 24 jam lalu. Metode ini mempunyai kelemahan antara lain, sampel lupa apa yang dimakan termasuk jumlah dan jenisnya. Dari hasil wawancara konsumsi makanan, dihitung jumlah zat gizi yang dikonsumsi oleh masing- masing.
Tabel 3.2.5.I. Rerata Asupan Zat G i zi menurut Kel ompok Umur. Zat Gizi < 18 tahun > 18 tahun Total Rerata
SD
Rerata
SD
Rerata
SD
Energi (Kkal)
1254
544
1300
644
1274
588
Protein (g)
36,8
20,4
37,8
21,8
37,2
20,9
Lemak (g)
36,8
26,6
36,3
28,7
36,6
27,5
Karbohidrat (g)
138,8
62,5
149,1
77,3
143,2
69,3
Vitamin A (RE)
333,4
658,4
349,0
672,2
340,2
662,8
Zat Besi (mg)
4,5
3,7
6,5
12,6
5,3
8,8
Zinc (ug)
4,4
2,8
4,5
2,7
4,4
2,8
Hasil analisis menunjukkan rata -rata energi yang dikonsumsi remaja ini sebesar 1274 Kkal per hari dan konsumsinya sedikit lebih tinggi pada kelompok umur > 18 tahun. Asupan protein, karbohidrat, vitamin A , zat besi dan zinc terlihat asupannya lebih tinggi nada kelopok umur diatas 18 tahun. Asupan protein berasal dari dua sumber yaitu sumber protein hewani dan sumber protein nabati.
29
3.2.6 Aktivitas Fisik Wawancara aktivitas fisik dilakukan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik yang biasa dilakukan para remaja Tabel 3.2.6.I. Ti ngkat Akti fi tas Fi si k Remaja Kelompok Umur
menurut Kel ompok Umur. Aktifitas Berat Aktifitas Sedang n
%
N
%
< 18 tahun
5
4,3
101
87,8
> 18 tahun
7
7,9
74
83,1
12
5,9
175
85,8
Tabel diatas menunjukkan dari 204 remaja yang diwawancara terdapat 5,9 persen remaja yang biasa melakukan aktifitas berat (olahraga lari) dan persentasenya lebih tinggi pada kelompok umur diatas 18 tahun, sedangkan remaja yang melakukan aktifitas sedang (mencuci baju, mengepel lantai) sebanyak 85,8 persen dan persentasenya lebih tinggi pada kelompok remaja umur < 18 tahun (87,8 %). 3.3 Tingkat Pengentahuan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin 3.3.1 Gambaran Responden Catin Responden calon pengantin (catin) didapat dari calon pengantin putri yang mendaftar di tiga KUA terpilih. Dalam definisi operasional (DO) Kantor Urusan Agama (KUA), Catin adalah calon pengantin putri yang akan menikah pertama kali. Sesuai dengan DO catin dalam penelitian ini, responden untuk leaflet adalah catin. Jumlah responden catin adalah orang, yang terdiri dari orang dari KUA Ciomas, orang dari KUA Dramaga dan orang dari KUA Ciampea. Prosedur yang terdapat di KUA untuk perkawinan adalah calon pengantin putra dan putri mendaftar sendiri ke KUA sesuai dengan domisili calon pengantin putri sebulan sebelum pernikahan. Setelah mendaftar, petugas KUA akan mengundang pasangan calon pengantin untuk mendapat pembekalan di KUA setempat pada hari yang telah disepakati antar petugas dan calon pengantin. Biasanya seminggu sebelum perkawinan.
30
Pada praktekn\a banyak pasangan mendaftarkan pernikahan melalui amil atau Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N). P3N ini adalah orang yang ditunjuk oleh kepala desa untuk membantu masalah pernikahan, banyaknya amil tergantung kebijaksanaan kepala desa dan P3N ini tidak mendapat gaji dari kementerian agama. Waktu pendaftaranpun tidak selalu seperti yang ditetapkan oleh KUA. Acara pernikahan dapat dilangsungkan di rumah atau di KUA setempat. Bila acara pernikahan dilangsungkan di luar KUA maka dikenakan biaya sebesar Rp 600.000.- yg dibayarkan melalui Bank. Apabila dilakukan di kantor KUA pada jam kantor maka tidak dikenakan biaya (gratis). Telah dilakukan pengukuran tentang pengetahuan gizi dari calon pengantin yang mendaftar ke KUA. Pengukuran awal dilakukan pada saat pendaftaran. Apabila Catin mendaftar lewat amil maka pengukuran awal pada saat pembinaan. Sebelum pembinaan catin mengisi kuesioner tentang pengetahuan gizi dan kesehatan kemudian diberikan pembinaan bersama sama dengan catin lainnya dan mendapat leaflet untuk dipelajari di rumah. Untuk pengukuran selanjutnya dipersilahkan datang beberapa hari kemudian. Sebagian besar datang pada hari ke tiga setelah pembinaan karena sudah mendekati hari pernikahan. Jika datang setelah menikah meraka mengaku tidak bisa karena dibawa suami pindah atau sudah masuk kerja kembali. Jumlah catin pada saat pendaftaran 242 orang, kemudian yang datang untuk mengisi kuesioner setelah pembinaan hanya 188 orang. Sehingga yang dapat dipasangkan sebelum dan sesudah pembinaan sebanyak 188 orang. Hasil dari pembinaan petugas KUA tentang gizi dan kesehatan terhadap catin dapat dilihat pada tabel -tabel di bawah ini. Tabel 7. menjukkan bahwa pemberian materi mengenai masa persiapan perkawinan bagi seorang cutin lebih dari separuh , menurun pengetahuannya setelah diberi pembinaan dan diberi leaflet untuk dipelajari di rumah. Hanya satu orang catin yang naik pengetahuannya mengenai masa persiapan Perkawinan.
31
Tabel 3.3.1.1. Perubahan Pengetahuan G i zi dan Kesehatan Cati n tentang Masa Persi apan Perkaw i nan. Perubahan n
%
Tetap
85
45.2
Naik
1
0.5
Turun
102
54,3
Total
188
100
Catin yang naik pengetahuannya tentang Masa Kehamilan setelah diberi pembinaan oleh petugas KUA dan diberi leaflet untuk dibaca di rumah , 17,6%. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3.1.2. Perubahan Pengetahuan Cati n terhadap Masa Kehami l an. Perubahan
n
%
Tetap
77
41,0
Naik
33
17,6
Turun
78
41.4
Total
188
100
Catin yang naik pengetahuannya tentang Masa Saat Melahirkan setelah diberi pembinaan dan diberi leaflet untuk dibaca di rumah, 22,9% dari pengetahuan semula.Tabel 33.3.1.3. Tabel 3.3.13. Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Saat mel ahi rkan. Perubahan
n
%
Tetap
84
44.7
Naik
43
22.9
Turun
61
37.4
Total
188
100
32
Catin yang naik pengetahuannya tentang Masa Setelah Melahirkan setelah diberi pembinaan dan diberi leaflet untuk dibaca di rumah, 21,3% dari pengetahuan semula. Perubahan pengetahuan dapat dilihat pada tabel Tabel 3.3.1.4 . Tabel 3.3.1.4. Perubahan Pengetahuan Catin tentang Masa Setelah Melahirkan. Perubahan
n
%
Tetap
91
48,4
Naik
40
21,3
Turun
57
30.3
Total
188
100
Catin yang naik pengetahuannya tentang Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak setelah diberi pembinaan oleh petugas KUA dan diberi leaflet untuk dibaca di rumah , 24.5% . Tabel 3.3.I.5. Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Masa Peraw atan dan Pengasuhan Anak. Pembahan n % Tetap
73
38,8
Naik
46
24.5
Turun
69
36.7
Total
188
100
33
Jika dilihat dari tingkat pendidikan ternyata yang naik pengetahuan tentang Masa Sebelum Pernikahan ada pada kelompok tingkat pendidikan PT, walaupun hanya satu orang (0.5%). Responden dengan tingkat pendidikan lainnya tidak ada yang naik pengetahuannya. Tabel 3.3.1.6. Perubahan Ti ngkat Pengetahuan Cati n tentang Masa Sebel um Pernikahan menurut Ti ngkat Pendidikan. Pendidikan Perubahan pengetahuan tetap
naik
turun
n
%
n
%
N
%
SD
31
16,5
0
0
34
18.2
SMP
25
133
0
0
26
13.8
SMA
27
14.2
0
0
34
18.0
PT
2
1.0
1
0.5
7
3.7
Total
85
45
1
0.5
101
54
Dari seluruh catin pada penelitian ini,7.5% catin dengan tingkat pendidikan SMA naik pengetahuan tentang Masa Kehamilan sedangkan yang berpendidikan PT 5.3%. Tabel 33.1.7 Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Masa Kehami l an menurut Pendi di kan. Pendidikan Perubahan pengetahuan tetap
naik
Turun
n
%
n
%
n
%
SD
32
17.2
9
4.8
24
12.8
SMP
18
9.8
0
0
22
11.8
SMA
23
12.0
15
7.5
28
14.9
PT
3
1.6
10
5.3
4
2.2
Total
76
40.6
33
17.6
78
41.7
34
Catin yang naik pengetahuannya tentang Masa Saat Setelah Melahirkan pada kelompok catin dengan tingkat pendidikan SD 10.2%, SMP 6.4%, SMA 5.3% dan PT 1,1%. Pada saat melahirkan dianjurkan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini dan menimbang serta mengukur panjang badan bayi setelah dibersihkan.
Tabel 33.1.8. Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Masa Saat Mel ahi rkan menurut Pendi di kan. Perubahan pengetahuan
Pendidikan
tetap
naik
n
%
SD
32
17.0
SMP
15
SMA
n
Turun %
n
%
19
10.2
14
7.5
8.0
12
6.4
24
12.9
32
17.2
10
5.3
19
10.1
PT
5
2.7
2
1.1
3
1.6
Total
84
44.9
43
23.0
80
32.1
Perubahan pengetahuan catin tentang Masa Setelah melahirkan pada setiap tingkat pendidikan tidak ada yang lebih dari 10%. Dalam bagian materi ini diterangkan mengenai masa nifas dan pengaturan jarak kehamilan.. Tabel 3.3.1.9. Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Masa Setel ah Mel ahi rkan menurut Pendidikan. Perubahan pengetahuan
Pendidikan tetap
naik
Turun
n
%
n
%
n
%
SD
36
19.2
15
8.0
14
7.5
SMP
24
12.9
12
6.4
16
8.5
SMA
26
13.9
11
6.0
23
12.3
PT
5
2.7
1
0.5
4
2.2
Total
91
48.7
39
20.9
57
30.5 35
Perubahan pengetahuan Catin tentang Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak yang terdapat dalam leaflet, yang mengalami kenaikan paling banyak adalah catin dengan pendidikan SMP yaitu 10.2%.
Tabel 3.3.1.10. Perubahan Pengetahuan Cati n tentang Masa Peraw atan dan Pengasuhan Anak. Pendidikan
Perubahan pengetahuan tetap
naik
Turun
n
%
n
%
n
%
SD
31
16,6
n
5.9
23
12.3
SMP
15
8.0
19
10.2
17
9.1
SMA
23
12.3
15
8.0
23
12.3
PT
3
1.6
1
0.5
6
3.2
Total
72
38.5
46
24.6
69
36.9
3.3.2 Daya Terima Petugas KUA terhadap Booklet dan Leaflet Tujuan dari pembuatan booklet ini adalah menyiapkan materi untuk bahan pembinaan yang dilakukan oleh petugas KUA kepada catin yang akan menikah . Agar materi booklet dapat disampaikan oleh petugas KUA kepada catin maka dilakukan sosialisasi. Proses sosialisasi diberikan oleh tim peneliti kepada para petugas yang mewakili masing-masing KUA yang terpilih menjadi tempat penelitian. Untuk mengetahui bagaimana pendapat petugas mengenai booklet ini , diberikan kuesioner yang harus diisi oleh masing-masing wakil dari KUA. Penilaian criteria ditujukan pada beberapa bagian dari Booklet Hallo CATIN meliputi cover, halaman, materi dan kesimpulan. Petugas KUA yang diberikan Booklet Hallo CATIN beijumiah sepuluh orang yang berasal dari tiga kecamatan yaitu Ciomas, Dramaga dan Ciampea. Masing-masing kecamatan diwakili oleh petugas KUA sebanyak tiga orang, kecuali Kecamatan Dramaga
36
diwakili oleh empat orang petugas KUA. Dari sepuluh orang petugas KUA, enam orang diantaranya adalah perempuan dan empat orang lainnya adalah laki-laki. Semua petugas KUA memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (SI), dengan kisaran umur antara 29 tahun sampai 56 tahun. Proses sosialisasi diberikan oleh tim peneliti kepada para wakil dari KUA, dan kemudian diberikan kuesioner yang hams diisi oleh masing-masing wakil dari KUA, ada beberapa bagian dari Booklet Hallo CATIN meliputi cover, halaman, materi dan kesimpulan. 1.
Cover Booklet Tabel 3.3.2.1. Pendapat Petugas KUA terhadap Cover Booklet Cati n.
Jenis Variabel
Responden
Tampilan Booklet'. Keren
4
7
Cukup keren
3
3
Sangat keren
3
Tata Letak keseluruhan: Bagus
7
Sangat bagus
3
10 -
Penggunaan Warna: Kusam
1
Cerah
9
9 I
Gambar Cover: Menarik
5
Sangat menarik
5
10 -
Judul: Menarik untuk dilihat Sangat menarik untuk
10
7 3
-
dilihat Slogan Hallo CATIN: Mudah diingat mudah dimengerti
10
10 -
Huruf:
37
10
Jelas
10
Jenis Huruf: Kurang Jelas
1
Jelas
6
9
Sangat Jelas
3
1
Secara keseluruhan persepsi petugas KUA mengenai tampilan cover Booklet Hallo CATIN menyatakan bahwa cover booklet Hallo CATIN memiliki tata letak yang bagus, warna yang cerah, tampilan gambar menarik, judul yang menarik dan huruf yang jelas. Jika dilihat dari tampilan cover booklet Hallo CATIN 7 orang menyatakan keren, hanya 3 orang menyatakan cukup keren. Mengenai tata letak {lay out) cover booklet Semua petugas KUA menyatkan bagus. 9 orang dari petugas KUA menyatakan bahwa warna cover cerah dan ada 1 orang yang menyatkan bahwa cover booklet kusam. Tidak ada petugas KUA yang menyatakan gambar cover dan judul booklet tidak menarik. Seluruh responden menyatakan bahwa slogan Hallo CATIN mudah diingat dan mudah dimengerti dengan huruf yang jelas. Hanya ada 1 orang responden menyatakan bahwa jenis huruf yang digunakan kurang jelas.
2.
Hal aman Booklet
Tabel 33.2.2. Pendapat Petugas KUA terhadap Hal aman Booklet Cati n. Jenis Variabel
Responden
Tampilan halaman: Cukup Keren
6
10
Sangat Keren
4
-
Tata Letak: Kurang bagus
1
Bagus
4
9
Sangat Bagus
5
1
Menarik
6
10
Sangat Menarik
4
-
Warna:
38
Kesesuaian Gambar Sesuai
6
10
4 Sangat Sesuai
Sub. Judul: Dimengerti
9
10
Sangat dimengerti
1
-
10
10
Jelas
5
9
Sangat jelas
4
-
Ukuran Huruf: Cukup
Jenis Huruf:
Tampilan halaman booklet Hallo CATIN dinyatakan keren oleh semua responden. Tata letak lahaman booklet Hallo CATIN dinyatakan bagus oleh 9 orang responden. Semua responden menyatakan bahwa wama yang digunakan pada halaman booklet Hallo CATIN menarik dengan gambar yang sesuai dan sub judul yang mudah dimengerti dengan kesesuaian huruf yang serasi. Jenis huruf yang digunakan pada halaman Booklet Hallo CATIN dinyatakan jelas oleh 90% (9 orang) responden. Pendapat Petugas KUA terhadap Materi Booklet. Menurut pendapat petugas tentang materi dalam booklet dianggap penting untuk remaja putri terutama catin, hal ini terungkap dari jawaban yang diberikan. Hampir seluruh petugas KUA menyatakan bahwa materi pada Booklet Hallo Catin penting untung bekal pengetahuan ,menambah wawasan mengenai kesehatan terutama untuk catin perempuan. Sebanyak 90% petugas menyatakan penting dan hanya satu orang yang memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Petugas berpendapat bahwa materi pada setiap sub bab di booklet dapat dimengerti. Sebanyak 90% petugas menyatakan bahwa materi pada setiap sub bab pada booklet Hallo CATIN dapat dimengerti , hanya 1 orang menyatakan bahwa materinya kurang bisa dimengerti.
39
Mengenai gambar pada booklet Hallo CATIN, 80% petugas menyatakan menarik, membantu visualisasi materi dan membantu pemahaman materi. Terdapat satu 1 % rpetugas yang menyatakan bahwa gambar kurang banyak. Sisanya tidak menjawab. Gambar yang terdapat dalam booklet diperlukan oleh 90% petugas. Tetapi menurut satu orang petugas sebaiknya gambar adalah foto bukan animasi. Pendapat Petugas terhadap Di stribusi Booklet Cati n Ketika petugas diminta memilih apakah booklet atau leflet yang sebaiknya diberikan kepada catin maka pendapat petugas menyatakan bahwa media yang lebih mudah diberikan kepada catin adalah leaflet. Waktu yang paling tepat untuk memberikannya adalah pada saat pada saat pendaftaran dan penataran atau biasa yang disebut Pembinaan BP4 di setiap KUA. Menurut 80% petugas menyatakan bahwa untuk menyampaikan pesan atau materi yang ada dalam booklet maka sebaiknya ditunjuk personil tertentu di lingkungan KUA. Menurut petugas KUA sebaiknya materi diberikan langsung oleh petugas kesehatan. Untuk pengadaan booklet maupun leaflet sebaiknya dibicarakan lebih lanjut untuk pembahasan MOU tingkat yang lebih tinggi, karena pada dasarnya pada setiap KUA hanya sebagai pelaksana. Secara keseluruhan penilaian petugas terhadap booklet bagus. Ukuran booklet Hallo CATIN sudah cukup, dinyatakan oleh 90% responden, 10% atau satu orang responden tidak menjawab. Tata letak dan komposisi gambar dan tulisan pada booklet Hallo CATIN dinilai baik oleh 50% petugas, 20% persen menyatakan kurang baik, dan sisanya tidak menjawab. Penggunaan huruf baik dan mudah terbaca dinyatakan oleh 70% petugas. Demikian juga dengan pemilihan wama sudah menarik, sesuai dan cerah. Gambar-gambar yang digunakan sudah sesuai dan baik. Untuk slogan Hallo Catin dinyatakan bagus dan mudah dimengerti oleh 70% petugas, sisanya tidak menjawab. 3.3.3 Daya Terima Leaflet oleh Calon Pengantin Dalam pembentukan leaflet sebagai media edukasi gizi dan kesehatan menurut pendapat calon pengantin menganai tampilan leaflet.
40
Tabel 3.33.4. Pendapat Cati n terhadap Sub bab yang ti dak dapat pahami . Persiapan
Masa kehamilan
perkawinan
n
%
41
7,6
n
6
Saat
Setelah
Perawatan dan
melahirkan
melahirkan
pengasuhan anak
%
n
%
n
%
N
%
3,9
8
6,5
9
3
5
3,8
Tabel 3.33.5. Pendapat Catin terhadap Penggunaan gambar. Tidak membantu
Membantu
Sangat membantu
n
n
%
n
%
3,3
1
7
3
%
6
7
Dalam upaya agar pesan gizi dan kesehatan dalam leaflet lebih mudah dipahami oleh berbagai tingkatan umur dan strata pendidikan, maka digunakan gambar sebagai ilustrasi dalam menyampaikan pesan tersebut. Lebih dari separuh responden berpendapat bahwa penggunaan gambar leaflet tidak terlalu membantu dalam memahami materi.
43
T abel 3.3.3.1. Pendapat Catin terhadap P enampilan Cover Leaflet. Penampilan leaflet
Komposisi leaflet keseluruhan Wama cover laflet
Ukuran leaflet
Gambar cover
Judul cover
Ukuran Huruf
Kurang menarik
Cukup menarik
Sangat menarik
n
%
n
%
n
%
10
5,1
149
75,3
39
19,7
Kurang bagus
Bagus
Sangat bagus
n
%
n
%
n
%
8
4
153
76,9
38
19,1
Kurang menarik
Cukup menarik
n
%
n
8
4,1
177
Ter
alu kecil
%
n
%
90,3
11
5,6
Cukup
n
%
n
6
4,4
125
Tida
Sangat menarik
< menarik
Terlalu besar
%
n
%
92,6
4
3
Menarik
Sangat menarik
n
%
n
%
n
%
9
4,6
146
74,1
42
21,3
Tida
c menarik
Menarik
Sangat menarik
n
%
n
%
n
%
4
2
136
69
57
28,9
Terlalu kecil
Cukup
Terlalu besar
n
%
n
%
n
%
1
0,5
193
97
5
2,5
Jenis huruf
Kurang jelas
Jelas
Sangat jelas
n
%
n
%
n
%
8
4
151
76,3
39
19,7
Penampilan cover leaflet secara keseluruhan menurut sebagian besar catin berpendapat cukup menarik. Begitu juga bila dilihat dari komposisi atau tata letak leaflet, mereka berpendapat bagus (77%). Untuk wama, gambar, dan judul cover mereka berpendapat cukup menarik untuk dilihat. Sedangkan untuk ukuran leaflet hampir semua berpendapat sudah cukup dengan ukuran leaflet Hallo Catin tersebut. Penggunaan huruf pada cover, baik untuk ukuran maupun jenis huruf sudah cukup dan jelas untuk dibaca dengan mudah.
41
Tabel 333.2. Pendapat Cati n terhadap Sl ogan “Hal lo Catin”. Susah diingat, susah Susah diingat, mudah dimengerti
dimengerti
Mudah diingat,
Mudah diingat, mudah
susah dimengerti dimengerti
n
%
n
%
n
%
6
3
18
9,1
50
253
n
%
124
62,6
Dalam leaflet ini digunakan tag line atau slogan “Hallo Catin” dengan maksud untuk mempermudah pembaca leaflet dalam mengingat pesan-pesan yang ada dalam leaflet. Hallo Catin adalah singkatan dari Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin. Lebih dari separuh catin berpendapat bahwa slogan ’‘Hallo Catin” mudah diingat dan mudah dimengerti. Seperempat catin berpendapat bahwa slogan tersebut mudah diingat tapi susah dimengerti.
Tabel 3.33.3. Pendapat Catin terhadap Materi Leaflet. Manfaat materi leaflet
Pemahaman setiap sub bab
Tidak berguna
Berguna
Sangat berguna
n
%
n
%
n
%
1
0,7
77
52
70
47,3
Tida c dapat dipt ihami
Dipahami
n
%
n
5
3,4
111
Sangat dipahami
%
n
%
75,5
31
21,1
Materi yang ada dalam leaflet dirasakan berguna dan sangat berguna oleh hampir seluruh responden catin. Dan hampir semuanya dapat memahami setiap sub bab materi yang dituangkan dalam leaflet tersebut. Akan tetapi bila dirinci kembali kemampuan responden dalam memahami setiap sub bab tersebut, memperlihatkan bahwa terdapat beberapa responden yang belum memahami sepenuhnya setiap sub bab, seperti pada tabel dibawah ini.
42
Tabel 333.4. Pendapat Cati n terhadap Sub bab yang ti dak dapat pahami . Persiapan
Masa kehamilan
perkawinan
N
%
41
7,6
n
6
Saat
Setelah
Perawatan dan
melahirkan
melahirkan
pengasuhan anak
%
n
%
n
%
N
%
3,9
8
6,5
9
3
5
3.8
Tabel 3.33.5. Pendapat Catin terhadap Penggunaan gambar. Tidak membantu
Membantu
Sangat membantu
n
%
n
%
n
%
3
6
7
33
1
7
Dalam upaya agar pesan gizi dan kesehatan dalam leaflet lebih mudah dipahami oleh berbagai tingkatan umur dan strata pendidikan, maka digunakan gambar sebagai ilustrasi dalam menyampaikan pesan tersebut. Lebih dari separuh responden berpendapat bahwa penggunaan gambar leaflet tidak terlalu membantu dalam memahami materi.
43
BAB IV PEMBAHASAN
Pendidikan gizi dan kesehatan di Indonesia telah dilakukan dalam berbagai tingkat pendidikan formal mulai dari pendidikan usia dini, sekolah dasar hingga sekolah menengah. Kemudian berlanjut di tingkat masyarakat melalui posyandu anak balita pada ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Untuk remaja yang sudah tidak bersekolah, tidak tersentuh oleh penyuluhan langsung. Bagi mereka yang melek internet, dapat mengakses informasi kesehatan dari internet tapi bagi yang tidak melek internet akan ketinggalan informasi kesehatan dan gizi karena belum ada program penyuluhan gizi dan kesehatan langsung bagi remaja yang sudah tidak bersekolah. Catin yang akan menikah dan mendaftar di KUA tempat penelitian seluruhnya sudah tidak bersekolah dengan jenjang pendidikan yang bervariasi dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan adanya catin yang masih berusia 15 tahun. Padahal menurut Undangundang Perkawinan Indonesia tahun 1974 menyatakan bahwa batasan umur untuk menikah adalah 18 tahun. Menurut informasi dari Kepala KUA Ciampea, dikemukakan bahwa walaupun batasan umur menikah ditentukan 18 tahun tetapi masih banyak orangtua yang menikahkan anaknya yang masih berusia dibawah umur tersebut dengan alasan umur sudah mencukupi dan sudah tidak bersekolah. Pernikahan bagi seorang perempuan tidak hanya menyiapkan persiapan acara saja tetapi juga mempersiapkan tubuh untuk siap bereproduksi. Umur yang masih dibawah 18 tahun belum siap secara fisik untuk menjadi seorang ibu. Ketidaksiapan fisik ini dapat memberikan kontribusi terhadap angka kematian anak dan ibu yang tinggi. Kesiapan fisik dapat dilihat dari pemeriksaan biokimia dan antropometri. Masih terdapat remaja yang masih anemia, apabila hal ini berlanjut pada masa kehamilan maka akan berdampak negative. Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian matcmal, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab utama kematian maternal, antara lain pendarahan pascapartum (di samping eklamsia dan penyakit infeksi) dan plasenta previa yang semuanya bersumber pada anemia defisiensi (Arisman, 2010). Anemia juga berpengaruh terhadap persalinan dan nifas yaitu ; abortus, partus prematurus, inersia uteri dan partus lama, atonia uteri, perdarahan, syok, infeksi intrapartum dan puerpurium (Beaton, 2000).
Selama ini sangat dianjurkan pemberian besi dan folat pada ibu hamil yang anemia. Beberapa rekomendasi saat ini untuk wanita hamil yaitu penyediaan dosis harian standardari 60 mg zat besi dan 400 ug asamfolat selama enam bulan atau, jika enam bulan pengobatan tidak dapat dicapai selama kehamilan, sebaiknya dilanjutkan suplementasi selama periode postpartum ataupeningkatan dosis sampai 120 mg besi setiap hari selama kehamilan (WHO, 2008). Defisiensi besi pada anemia ditandai dengan saturasi transferin menurun, dan kadar feritin atau hemosiderin sumsum tulang berkurang. Peranan asam folat dalam proses sintesis nukleo protein merupakan kunci pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam susunan tulang. Selain itu, Zn merupakan co-factor&an enzim asam amino levulinic dehidratase untuk sintesis transferin.Interaksi antara besi dan seng berlangsung secara tidak langsung, peran seng dalam sintesi protein transferin yaitu protein pengangkut besi, serta karena defisiensi Zn juga menurunkan sistem kekebalan dan dapat mengganggu metabolism besi (Nixon, 2000). Disamping itu Zn berkompetisi dengan besi untuk dapat diserap di usus. Bila Zn lebih banyak jumlahnya maka Zn akan diserap lebih banyak dibanding Fe (Watts, 1997). Namun penelitian lain mengatakan adanya ligan dalam makanan penyerapan Zn tidak dipengaruhi oleh konsentrasi besi. Besi dan Zn tidak berkompetisi untuk mendapatkan tempat ikatan transferin pada permukaan usus, karena Zn diserap kemudian diikat oleh albumin (Lonnerdal, 1998). Selama ini diketahui bahwa defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia namun bila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi dianggap sebagai penyebab utama. Buku pedoman yang berupa booklet dibuat diantaranya berdasarkan hasil analisa biokimia darah anak remaja di wilayah penelititian. Walaupun materi booklet tsb menurut petugas mudah difahami dan mudah untuk disampaikan kepada catin, ternyata peningkatan pengetahuan calon pengantin tidak bermakna. Hal ini disebabkan karena : -
Pettigas tidak secara tuntas menerangkan materi kepada catin. Permberian materi pada saat pembinaan, menambah waktu yang diperlukan sehingga petugas kekurangan waktu untuk menjelaskan materi booklet.
-
Petugas kekurangan waktu untuk menerangkan materi pada saat pendaftaran perorangan apalagi yang mendaftar pada hari tsb banyak yang mendaftarkan perkawinannya.
45
-
Masih terdapat istilah maupun bahasa kurang sederhana, sehingga menjadi kendala bagi petugas
-
Merupakan uji pertama dari booklet maka perlu ditinjau kembali materi dan metode penyampaian. Hasil pemahaman catin terhadap leaflet yang diberikan menunjukkan pertambahan pengetahuan masih rendah. Beberapa kemungkinan yang menjadi kendala dari catin adalah o
Tidak focus pada membaca leaflet yang diberikan. Lebih mengutamakan persiapan acara pernikahan dibanding membaca leaflet yang diberikan,
o
Tenggat waktu pengisian kuesioner pertama sebelum pembinaan BP4 dengan pengisian kuesioner berikutnya cukup singkat yaitu hanya dalam 3-6 hari.
o
Masih terdapat istilah atau kosa kata yang tidak familiar .
o
Pesan yang diberikan terlalu banyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi dan kesehatan catin masih sangat rendah terutama mengenai masa kehamilan, melahirkan dan pengasuhan anak hingga anak umur 2 tahun. Perubahan pengetahuan catin setelah menerima pembekalan juga masih rendah hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan pada catin melalui petugas KUA kurang efektif pada saat pendaftaran.
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesi mpulan Hasil analisa biokimia darah remaja di wilayah penelitian, menunjukkan 11% remaja C- Reactive Protein lebih tinggi dari normal, 48,5% remaja memiliki nilai ferritin di bawah normal dan 12,7% memiliki rentang kadar haemoglobin antara 6,4 - I5,5mg/dl. Bila dilihat dari analisa konsumsi makanan maka asupan energi remaja 1274 kkal, protein 37.2 g, lemak 36.6 g dan karbohidrat 143,2 g. IMT remaja sebagian besar (67%) masuk dalam kategori normal tetapi 44.2% mengalami risiko Kurang Energi Protein. Sementara aktifitas remaja tidak ada yang melakukan aktifitas berat. Hasil analisa biokimia diterjemahkan ke dalam materi booklet dan leaflet dalam bentuk materi Makanan yang beraneka ragam, pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) dalam bentuk pengukuran berat badan dan tinggi badan . Selain itu juga dianjurkan untuk selalu memeriksakan kesehatan di tempat pelayanan kesehatan selama kehamilan. Pendapat petugas terhadap cover booklet meliputi tampilan, tata letak keseluruhan, penggunaan wama, gambar, judul, jenis dan besar huruf serta slogan dapat diterima dan materi dapat dimengerti oleh petugas KUA. Demikian juga pada penampilan leaflet meliputi tata letak(komposisi), penggunaan wama, gambar dan judul pada cover dapat diterima oleh Catin. Slogan Hallo Catin mudah diingat dan mudah dimengerti oleh catin. Masih terdapat beberapa materi leaflet yang masih belum dimengerti oleh catin adalah tentang Masa Kehamilan, Masa Saat Melahirkan, Masa Setelah Melahirkan dan Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak.
5.1 Saran Masih diperlukan cara yang tepat untuk memberikan pembekalan materi tentang gizi dan kesehatan kepada calon pengantin melalui KUA. Perlu disempurnakan cara penyampaian materi booklet oleh petugas KUA pada catin Pendidikan gizi dan kesehatan di luar sekolah terutama untuk remaja yang telah lepas dari sekolah formal masih perlu diupayakan untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan kesehatan.
UCAPAN TERIMA KASIH Tim menghaturkan terima kasih kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI dan Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik yangb telah memberikan kesempatan dan dana untuk penelitian ini. Kami juga menghaturkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kecamatan dan Kepala Kantor Urusan Agama Ciomas, Dramaga dan Ciampea atas izin yang telah diberikan sehingga dapat melakukan kegiatan penelitian di daerah tersebut serta kerjasama dan bantuan yang telah diberikan selama penelitian. Terima kasih juga kami sampaikan kepada petugas Kantor Urusan Agama yang telah membantu secara langsung pemberian materi kepada catin dan kepada kader yang telah membantu listing remaja.
48
DAFTAR PUSTAKA 1. Anuurad E, Shiwaku K, Nogi A, Kitajima K, Enkhmaa B, Shimono K, Y am an c Y. 2003. The new BMI criteria for asians by the regional office for the western pacific region of WHO are suitable for screening of overweight to prevent metabolic syndrome in elder Japanese workers. J Occup Health 45(6):335-4, 2. Briawan. D. 2008. Efikasi suplementasi besi-multivitamin terhadap perbaikan status besi remaja. Disertasi Sekolah Pasca Sajjana- Institut Pertanian. Bogor. 3. Departemen Kesehatan R.I, 2007 . Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. 4. Departemen Kesehatan R.I., 2009. Laporan Akhir Penelitian: Studi Pengembangan Strategi untuk keberhasilan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Jakarta. 5. Departemen Kesehatan R.I., 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. 6. Dijkhuizen M.A, Frank T Wieringa, Clive E West, and Muhilal. 2004. Zinc plus carotene supplementation of pregnant women issuperior to carotene supplementation alone in improving vitamin Astatus in both mothers and infants. Am J Clin Nutr; 80(5): 1299-307. 7. Kementerian Kesehatan R.I., 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. 8. Kementerian Kesehatan RJ. Direktorat Anak, 2012. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia. Jakarta. 9. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak R.I., 2009. Angka Kematian Ibu di Indonesia tertinggi di Asia. Jakarta. 10. Lemeshow. S. et.al. 1990. Adequacy of sample size in health studies. John Wiley & Sons. England. 11. Notoatmojo, S. Hadi Pratomo, Sudarti K, dkk., 2001. Pendidikan-Promosi-Perilaku Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Jakarta. 12. Republik Indonesia. Undang-undang Perkawinan tahun 1974.
49
13. Randy LaComb, 2012. Data Preparation Steps for Dietary Analysis. What we eat in America, NHANES Dietary Data: What to Know and How to Use it. Workshop for National Conference on Health Statistic. August 6,2012: 13-21. Washington DC. 14. Rolfes SR, Kathryn Pinna and Ellie Whitney. 2009. Understanding Normal and Clinical Nutrition. Wadsworth Cengage Learning. Canada. 15. S. K. Lwanga and S. Lemeshow. 1998. Sample size determination in health studies. WHO Collaboration on Centre lnformatic. Geneva. 16. Setyorini K. dan Y. Widodo. 2010. Hubungan Body Image dan Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Makan Remaja Putri (Studi Kasus di Kelas X dan XI SMAN 4 Semarang). Tesis, Program Studi Ilmu Gizi. Universitas Diponegoro. Semarang. 17. WHO. 1990. Millenium Development Goals, http://www.un.org/millenniumgoals/. 09 Juni 2014(11.40). 18. WHO. 2000. The Asia Pacific Persfective. Redefining Obesity and Its Treatment. IASO International Association for the Study of Obesity. International Obesity Taskforce. Geneva.
50
PENYUSUN Erna Luciasari Sofiati Yuniar Rosmalina Sri Muljati Dewi Permaesih Yurista Permanasari Amalia Safitri Mutiara Prihatini
KONSULTAN : Abas Basuni Jahari Fitrah Ernawati
Diterbitkan oleh: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2014
Daftar Isi
I. Masa Persiapan Perkawinan (Remaja Putri) ...................... 1 II. Masa Kehamilan ........ .............................................
4
III. Saat Melahirkan ....................... ................................... 7 IV. Masa Setelah Melahirkan ......... ................................... 8 V. Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak ....................... 8
KESEHATAN CALON PENGANTIN PUTRI DAN 1000 HARI PERTAMA YANG MENENTUKAN
Hallo CATIN.. Persiapan perkawinan bagi Calon Pengantin (CATIN) adalah salah satu masa penting dalam kehidupan manusia, karena akan memasuki kehidupan berkeluarga yang akan hidup mandiri dan memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan generasi yang sehat, cerdas dan berkwalitas. Sesuai dengan slogan kami Hallo CATIN (Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin) yang harus dipahami oleh CATIN adalah bagaimana untuk menjaga gizi dan kesehatan pada saat: 1, Persiapan perkawinan (Remaja Putri) 2, Masa Kehamilari 3, Saat Melahirkan 4. Sesudah Melahirkan S. Perawatan dan Pengasuhan Anak Booklet ini memberikan informasi ringkas bagi CATIN untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan pada masa-masa tersebut. I. Masa Persiapan Perkawinan (Remaja Putri) Risiko yang dihadapi oleh remaja putri: 1. Anemia adalah keadaan seseorang yang memiliki kadar hemoglobin dibawah normal (Hb kurang dari 12g/dl)
1.
Tanda landa anemia (5L): Lelah, Letih, Lesu, Lemah, Lunglai Resiko: a. Penurunan konsentrasi belajar b. Sering sakit kepala c. Mudah lelah d. Produktivitas menurun e. Jika mengalami anemia pada masa pra-kehamilan, akan berisiko pada kematian ibu karena pendarahan, kematian bayi, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan panjang badan lahir pendek. Upaya Pencegahan : - Makanlah sesuai gizi seimbang yaitu: makanan dengan jumlah yang cukup dan beragam - Meningkatkan asupan sumber zat besi dari makanan - Minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara teratur 2. Indeks Massa Tubuh (IMT) Untuk mengetahui apakah seseorang Normal, Kurus atau Gemuk digunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang dihitung bedasarkan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) orang tersebut. IMT dihitung berdasarkan rumus:
IMT =
BB x 10.000 -------------TB x TB
a. Gemuk Gemuk adalah: Kondisi dimana kelebihan berat badan yang tidak proporsional terhadap tinggi badannya. Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk orang yang gemuk
2.
adalah lebih dari 25. Risiko: Jika mengalami obesitas (kegemukan) pra-kehamilan maka akan lebih berisiko melahirkan bayi prematur. Pencegahan:
1. Timbang BB anda secara rutin 2. Konsultasikan diet (penurunan BB) yang baik pada tenaga kesehatan, agar mencapai berat badan ideal yaitu yang proporsional terhadap tinggi badannya. b. Kurus Kurus adalah: Kondisi dimana kekurangan berat badan yang tidak proporsional terhadap tinggi badan. Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk orang yang kurus adalah kurang dari 18,5. Risiko : Jika termasuk dalam kategori kurus pada masa prakehamilan, akan lebih berisiko melahirkan bayi prematur atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Pencegahan: 1. Timbang berat badan (BB) anda secara rutin 2. Konsultasikan diet (kenaikan BB) yang baik pada petugas kesehatan agar mencapai IMT normal sebelum memasuki masa kehamilan. 3. Jika anda menjadi kurus atau menjadi gemuk, konsultasikan dengan petugas kesehatan.
3.
3. Pendek
Kategori pendek menurut Organisasi Kesehatan Dunia adalah tinggi badan kurang dari 145 cm. Risiko: Jika termasuk dalam kategori pendek, berisiko akan mengalami kesulitan dalam proses melahirkan. Pencegahan: Konsultasikan kepada tenaga kesehatan tentang cara mengurangi resiko melahirkan. 4. Menikah muda Menikah muda ialah pernikahan yang dilakukan remaja sebelum usia yang diatur dalam undang-undang. Risiko menikah muda: a. Belum matang secara fisik dan mental b. Mengakibatkan banyak masalah dalam kehidupan rumah tangga c. Kesulitan dalam menghadapi kehamilan dan melahirkan d. Berisiko kematian ibu dan bayi e. Berisiko melahirkan bayi BBLR II. Masa Kehamilan 1. Bagaimana mengetahui tanda tanda kehamilan ? a. Tidak mendapat haid pada waktunya b Terjadi perubahan pada payudara yaitu lebih sensitif 4.
c. Muai dan muntah pagi hari mor/wii; sickness d. Puding dan sakit kepala e. Rasa lelah yang berlebih f. Naiknya suhu tubuh 2. Jenis tes kehamilan: a. Test kehamilan yang dapat dilakukan sendiri dirumah menggunakan alat tes yang disebut Test Pack (baca: tes pek). Test Pack dapat dibeli di Apotek atau toko obat. b. Test kehamilan dapat pula dilakukan di laboratorium kesehatan atau pemeriksaan USG oleh dokter ahli kandungan.
3. Apa yang harus dilakukan selama kehamilan? a. Periksakan kehamilan secara teratur ke bidan
atau
dokter
kandungan,
untuk
mendeteksi dan mengatasi komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul seperti hipertensi, kencing manis, anemia, dll.
5.
b. Timbanglah berat badan ibu M-( ,IM mim selama kehamilan untuk mengetahui kenaikan berat
badan ibu selama kehamilan.
Kurus
<18,5 18,5 - 24.9 25 1 3 kg - 1 8 kg 11,5 kg - 16 kg
Normal
- 29,9 >30
7 kg-11,5 kg 5 kg - 9 kg
Gemuk Sangat Gemuk
c. Untuk kehamilan normal, minimal pemeriksaan kehamilan adalah 4 kali, yaitu pada trimester pertama, trimester kedua, dan 2 kali pada trimester 3. d. Bila kehamilan dinyatakan tidak normal oleh petugas kesehatan maka pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, 2 kali sebulan pada usia 7-8 bulan, dan seminggu sekali ketika usia 9 bulan. e. Makan lebih banyak dari biasanya. Makanan yang baik untuk ibu selama kehamilan ialah makanan yang beraneka ragam yang berasal dari makanan pokok (nasi, roti, jagung, sagu dll), sayur dan buah-buahan, serta sumber protein: ikan, daging, telur, susu dan berbagai jenis kacang. f. Minumlah tablet tambah darah secara teratur untuk mencegah anemia.
6.
g. Tetap melakukan aktivitas ringan seperti biasa misal: senam ibu hamil, berjalan kaki selama 30 menit perhari. Hindari melakukan aktivitas berat. Keuntungan melakukan aktivitas secara rutin selama kehamilan adalah: - Mengurangi perasaan stres dalam menjalani kehamilan dan kelahiran - Memelihara kesehatan dalam menghadapi kelahiran - Mencegah konstipasi/sembelit - Membantu mengurangi kesulitan tidur h.
Melakukan pijat payudara untuk memperlancar keluarnya ASL
i. Minumlah air yang sudah dimasak dengan jumlah yang cukup, minimal 8 gelas atau 2 liter perhari.
1. Mintalah kepada bidan atau dokter kandungan agar dapat melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). IMD bisa mencegah pendarahan dan merangsang keluarnya ASI. Kolostrum ialah ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan mengandung zat yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi. 7.
2. Mintalah bayi anda untuk ditimbang BB dan diukur panjang badan PB kepada bidan atau dokter kandungan segera setelah bayi dibersihkan. 3. Berikan kolostrum {air susu ibu yang pertama kali keluar) pada bayi.
IV. Masa Setelah Melahirkan 1. Masa n i tas - Harus minum kapsul vitamin A dosis tinggi - Makan makanan yang beragam dan bergizi - Selama masa menyusui bayi, ibu makan dengan porsi lebih banyak - Periksakan kesehatan anda kepada petugas atau pelayanan kesehatan dalam waktu 6 jam, 7 hari, dan 24 hari 2. jaga jarak kehamilan anda dengan mengikuti program Keluarga Berencana.
V. Masa Perawatan dan Pengasuhan anak Perhatikan 2 tahun pertama tumbuh kembang balita, karena masa tersebut merupakan masa kritis tumbuh kembang balita. Bila masa ini tidak dimanfaatkan, maka balita akan mengalami gangguan tumbuh kembang yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan di usia-usia selanjutnya. i&
1. Masa bayi umur 0-6 bulan a. Lakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan pada bayi baru lahir untuk mengetahui status bayi itu apakah normal atau berisiko. b. Perawatan tali pusat b. 1. Merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap
B.
kering. Tali pusat bayi lepas antara 5-21 hari. b.2. Tujuan : Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi akibat infeksi pada tali pusat bayi, yang dapat mengakibatkan kematian. b.3. Tips : - Jaga tali pusat selalu bersih dan kering - jangan diberi ramuan apapun - Jika kotor, bersihkan dengan kain bersih dan air matang - Konsultasikan dengan bidan atau dokter bila ada masalah dengan tali pusat bayi c. Berikan ASI eksklusif dan konsultasikan masalah-masalah menyusui kepada konselor ASI. Konselor ASI dapat dijumpai di puskesmas dan pelayanan kesehatan setempat. ASI eksklusif ialah bayi umur 0-6 bulan hanya memberikan ASI saja dan tidak memberikan makanan/ minuman selain ASI. Tujuan: Bayi mendapat makanan berkualitas/ bergizi tinggi dan tidak dapat digantikan oleh makanan lain. Cara menyusui yang benar: - Susui sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari - Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui - Menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian
9.
Biasakan cuci tangan dengan sabun waktu: . Akan memegang bayi . Sesudah buang air besar atau kecil . Sesudah menceboki anak d. Kunjungan Neonatus (KN) Kunjungan neonatus atau bayi baru lahir adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada bayi baru lahir sedikitnya 3 kali, yaitu: hari pertama, hari ketiga, minggu kedua. Tujuan : Mengetahui sedini mungkin biia terdapat kelainan atau masalah kesehatan pada neonatus. Jenis pelayanan: - Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan inteksi bakteri, ikterus, diare dan berat badan rendah - Perawatan tali pusat - Pemberian vitamin K1 bila belum diberikan pada hari lahir - Imunisasi Hepatitis BO bila belum diberikan pada saat lahir e. Jenis imunisasi dasar: 1. HBO 2. BCG, polio
10 .
: umur 0-7 hari 1
: 1 bulan
3. DPT/HB 1, polio 2
: umur 2 bulan
4. DPT/HB 2, polio 3
: umur 3 bulan
5. DPT/HB 3, polio 4
: umur 4 bulan
6. Campak
: umur 9 bulan
t. Amati pertumbuhan bau dengan melakukan penimbangan secara rutin tiap bulan dan mengamati perkembangannya melalui Kartu Menuju Sehat (KMS)
Perhatikan Pada KMS: Anak yang Sehat, bertambah umur, bertambah berat badan dan bertambah cerdas.
2. Masa bayi umur 7-12 bulan a. Sudah diberi vitamin A warna biru b. Tetap berikan ASI sampai anak usia 2 tahun c. Mulai perkenalkan makanan lunak secara bertahap sesuai umur sebagai berikut : - 7-8 bulan : sudah mulai diperkenalkan dengan makanan saring dengan tekstur yang lebih kasar, sejak saat ini perkenalkan sayuran dan buah
11.
-9 bulan : diberikan makanan saring yang lebih kasar dari sebelumnya (campuran tim saring dengan tim biasa -12 bulan : sudah diberikan makanan keluarga d. Perkenalkan makanan yang beragam e. Konsultasi dengan petugas kesehatan tentang pemberian imunisasi f. Pantau BB anak melalui KMS, serta ukur PB anak secara teratur setiap bulan g. Bila memungkinkan konsultasikan perkembangan anak pada psikolog h. Mulai memperkenalkan anak dengan lingkungan sekitar, seperti binatang, benda-benda dalam rumah, alat transportasi dan tanaman i.
Memperhatikan kebersihan alat yang dipergunakan untuk makan dan minum anak
j. Alat makan dan minum yang digunakan harus bersih
3. Masa balita umur 1 3 - 2 4 bulan a. Teruskan memantau pertumbuhan anak secara teratur dengan menggunakan gratik pertumbuhan (KMS) b. Berikan makanan yang lebih beragam c. Konsultasikan tentang perkembangan, mental maupun motorik anak dengan psikolog Nah CATIN.. Semoga himbauan ini berguna dan menjadi pedoman bagi anda untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi proses kehamilan, melahirkan, hingga perawatan dan pengasuhan anak.
12.
KfSEHATAN CALON PENGANTIN PUTRI DAN 1000 HARI PERTAMA YANG MENENTUKAN
Hallo CATIN.. Persiapan perkawinan bagi Calon Pengantin (CATIN) adalah salah sAtu masa penting
dalam kehidupan manusia, karena akan memasuki
kehidupan berkeluarga yang akan hidup mandiri
dan memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan
generasi yang sehat, cerdas dan berkwalitas.
Sesuai dengan slogan kami Hallo CATIN (Himbuan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon pengantin yang harus dipahami oleh CATIN adalah bagaimana untuk menjaga gizi dan kesehatan pada saat : 1. Persiapan Perkawinan, 2. Masa Kehamilan, 3. Saat Melahirkan, 4. Masa Setelah Melahirkan, dan 5. Perawatan dan Pengasuh Anak.
pra-kehamilan maka akan lebih berisiko melahirkan bayi prematur. Pencegahan : - Timbang berai badan (BB) secara rutin • Konsultasikan dengan ahli diet atau petugas gizi terdekat
3. Kurus (kekurangan berat badan) Risiko: Bayi lahir kurang bulan (prematur) atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Pencegahan: Timbang berat badan secara rutin
Leaflet ini memberikan informasi ringkas bagi CATIN untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan pada masa-masa tersebut,
4. Pendek (tinggi badan kurang dari 145 cml Risiko: Jika termasuk dalam kategori pendek, berisiko akan mengalami kesulitan dalam proses melahirkan. Pencegahan: Konsultasikan kepada tenaga kesehatan tentang cara mengurangi resiko melahirkan.
I. Masa Persiapan Perkawinan (Remaja Putri)
5. Menikah muda
1, Anemia adalah keadaan seseorang yang memiliki kadar hemoglobin dihawah normal (Hb kurang dari 12g/dl) Tanda-tanda anemia yaitu 5L : Lelah, Letih, Lesu, Lemah, Lunglai Upaya Pencegahan: - Makanlah sesuai gizi seimbang yaitu: makanan dengan jumlah yang cukup dan beragam - Meningkatkan asupan sumber zat besi dari makanan -Minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara teratur
Risiko menikah muda: a. Belum matang secara fisik dan mental b. Mengakibatkan banyak masalah dalam kehidupan rumah tangga c. Kesulitan dalam menghadapi kehamilan dan melahirkan d. Berisiko kematian ibu dan bayi e. Berisiko melahirkan bayi BBLR
2. Gemuk (kelebihan berat badan) Risiko; Jika mengalami obesitas (kegemukan)
g. Masa Kehamilan 1. Tanda tanda kehamilan: - Tidak mendapat haid pada waktunya
Menikah muda ialah pernikahan yang dilakukan remaja sebelum usia yang diatur dalam
-Terjadi perubahan pada- payudara, lebih sensitif
- Mual dan muntah/ morning sickness
- Pusing dan sakit kepala
- Rasa lelah yang berlebih
- Naiknya suhu tubuh
2.Jenis tes kehamilan: - Test kehamilan yang dapat dilakukan sendiri dirumah menggunakan alat tes yang disebut Test Pack (baca : tes pek). Test Pack dapat dibeli di Apotek atau toko obat. -Test kehamilan dapat pula dilakukan di laboratorium kesehatan atau pemeriksa.» USG oleh dokter ahli kandungan
Pesan :
7. Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat 2. laga kesehatan dan makanan ibu dan janin selama kehamilan 3. Makanan harus ditambah untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin . 4. Periksa kehamilan secara teratur dan rutin
3. Apa yangharus dilakukan selama kehamilan? - Periksakan kehamilan secara teratur pada petugas kesehatan (bidan atau doktor kandungan) minimal 4x selama kehamilan - Melakukan penimbangan berat badan ibu - Makan lebih banyak dari biasanya. - Minumlah tablet tambah darah sesuai petunjuk petugas kesehatan - Tetap melakukan aktivitas ringan seperti biasa. Hindari melakukan aktivitas berat -Melakukan pijat payudara untuk memperlancar keluarnya ASI - Minumlah air yang sudah dimasak dengan jumlah yang cukup, minimal 8 gelas atau 2 liter perhari
III.
penimbangan
Saat Melahirkan
mengamati
1.Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
secara
rutin
tiap
perkembangannya
bulan
dan
melalui
Kartu
Menuju Sehal (KMS)
berikan kolostrum (air susu ibu yang pertama kali keluar) pada bayi. 2.Timbang BB bayi dan ukur panjang badan (PB) bayi segera setelah bayi dibersihkan. IV.
Masa setelah melahirkan 1. Masa nifas l ’c ih jlih .in l ’.nl.i KAI.S An.ik v.i/>£ V / u f . b fit.im lijh umur hrrl.im l>.ih I k v . i I thict.in lH‘fl.nnb.ih re rd .iv
- Harus minum kapsul vitamin A dosis tinggi - Makan makanan yang beragam dan bergizi - Selama masa menyusui bayi, ibu makan dengan porsi lebih banyak
2. Masa bayi umur 7 - 1 2 bulan
- Periksakan kesehatan anda kepada petugas atau
- Sudah diberi vitamin A warna biru
pelayanan kesehatan dalam waktu 6 jam, 7 hari,
-Tetap berikan ASI
dan 24 hari
-Mulai
perkenalkan
bertahap 2.Jaga jarak kehamilan, konsultasikan dengan petugas kesehatan
penimbangan
berat
badan
dan
b. Bi"'i ikan ASI eksklusif pada bayi yaitu umur 0-6 memberikan ASI
saja dan
lidak
memberikan makanan/ minuman selain ASI d. Pelayanan kesehatan neonatus (bayi baru lahir) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh kesehatan
petugas gizi terdekat
kepada
bayi
baru
- Pantau BB anak secara teratur setiap bulan -Bila
memungkinkan
lahir
sedikitnya 3 kali, yaitu hari pertama, hari ketiga, dan minggu ke- 2 setelah lahir. e. Amati pertumbuhan bayi dengan melakukan
konsultasikan
perkem
bangan anak pada psikolog - Mulai memperkenalkan anak dengan lingkungan sekitar -Memperhatikan
c. Kunjungan Neonatus (KN)
tenaga
secara dengan
pemberian imunisasi
pengukuran panjang badan pada bayi baru lahir hanya
lunak
Konsultasikan
-Konsultasi dengan petugas kesehatan tentang
1. Masa bayi umur 0 - 6 bulan
bulan
makanan
umur.
-Perkenalkan makanan yang beragam
V. Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak a. Lakukan
sesuai
keben.ihan
alat yang
dipet-
gunakan untuk makan dan minum anak. 3. Masa balita umur 1 3-24 bulan -Teruskan memantau pertumbuhan anak secara teratur dengan menggunakan grafik pertumbuhan melalui KMS - Berikan makanan yang lebih beragam -Konsultasikan tentang perkembangan, mental maupun motorik anak dengan psikolog.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK Jl.Dr. Sumeru no 63 Bogor 18112. Telp: (0251)8321763, Fax:(0251)8326348
DAYA TERIMA LEAFLET TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN serta STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI
Responden: Calon Pengantin Putri IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3. 4. 5.
Nama responden Temps'», tangga! lahir Umur Pendidikan terakhir Alamat
6.
Nomor Telepon/HP
: thn : : :
Tanggal pengisian kuesioner;........................................................... .......................... A. Penampilan cover leaflet : 1. Menurut (nama), bagaimana tampian leaflet ini ?.
a. Kurang keren b. Cukup keren c. Sangat keren 2. Menurut (nama), bagaimana tata Selak /komposisi secara ReseSuruhan pada leaflet ini ?
a. kurang bagus b. bagus c. sangat bagus
3. Menurut (nama),bagaimana penggunaan wama secara keseluruhan pada cover leafet Ini?
a. Kusam b. Cerah c. Mencolok
4. Menurut (nama), bagaimana gambar secara keseluruhan pada cover leafet ini ?
a. tidak menarik b. menarik c. sangat menarik
5. Menurut (nama), bagaimana judul secara keseluruhan pada cover leafet ini ?
a. tidak menarik untuk dSihat b. menarik untuk dilihai c. sangat menarik dilihat
6. Hallo CATIN adalah singkatan dari Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin. Bagaimana menurut (nama) jika Hallo CATIN ini dijadikan slogan? a. Susah diingat susah dimengerti b. Susah diingat mudah dimengerti c. Mudah diingat susah dimengerti d. Mudah diingat mudah dimengerti 7. Menurut (nama), bagaimana ukuran huruf secara keseluruhan pada cover leafet ini ? a. Terlalu kecii b. Cukup c. Terlalu besar 8. Menurut (nama), bagaimana jenis huruf secara keseluruhan pada cover leafet ini ? a. Kurang jelas b. Jelas c. Sangat jelas
B. Tampilan halaman leaflet: 9. Menurut (nama), bagaimana tampilan halaman secara keseluruhan booklet? . a. kurang keren b. cukup keren c. sangat keren 10. Menurut (nama), bagaimana tata letak (komposisi) tulisan dan gambar pada keseluruhan halaman bookiei? a. Kurang Bagus b. Bagus c. Sangat Bagus 11.
Menurut (nama), bagaimana wama secara keseluruhan pada halaman booklet? a. kurang menarik b. menarik c. sangat menarik
12.
Menurut (nama), bagaimana kesesuaian gambar secara keseluruhan dalam booklet? a. tidak sesuai b. sesuai c. sangat sesuai
13.
Menurut (nama), bagaimana sub judul secara keseluruhan pada halaman booklet? a. tidak dapat dimengerti b. dimengerti c. sangat dimengerti
14. Menurut (nama), bagaimana ukuran huruf secara keseluruhan pada halaman booklet? a. Terlalu kecil b. Cukup c. Teriaiu besar
15,
Menurut (nama), bagaimana jenis huruf secara keseluruhan pada halaman booklet ? a. Tidak jelas b. Jelas c. Sangat jelas
C. Materi 16. Menurut (nama) apakah materi dalam leaflet ini berguna untuk diketahui oleh calon pengantin ? a. Tidak berguna b. Berguna c. Sangat berguna 17.
Menurut (nama) apakah setiap sub bab pada materi leaflet ini dapat dimengerti ? a. tidak dapat dimengerti b. dimengerti c. sangat dimengerti
18.
Bila jawaban No. 16 adalah a, maka Sub bab manakah yang tidak dimengerti ? (boleh dijawab lebih dari satu) a. Sub bab I Masa Persiapan Perkawinan (Remaja Putri) b. Sub bab II Masa Kehamilan c. Sub bab III Saat Melahirkan d. Sub bab IV Masa Setelah Melahirkan e. Sub bab V Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak
19. Menurut (nama) apakah gambar yang terdapat pada isi leaflet dapat membantu pemahaman materi? a. Tidak membantu pemahaman b. Membantu pemahaman c. Sangat membantu pemahaman 20.
Berikan masukan dan saran untuk perbaikan leaflet ini ?
D. Distribusi: 21. Jika (nama) diminta untuk memilih antara booklet dan leaflet, mana yang akan dipilih ? a. Booklet b. Leaflet 22. Menurut (nama), bagaimana cara yang paling efektif untuk mendistribusikan leaflet atau booklet ini agar tepat sasaran ? Jelaskan?
f. Kesimpulan leafleat
23. Menurut (nama), bagaimana ukuran leaflet ini ? a. terlalu kecil b. cukup c. terlalu besar 24. Berikan saran (nama) secara keseluruhan tentang leaflet ini meliputi: a. Ukuran leaflet:................................................. ........................................... b. Tata letak/komposisi gambar dan tulisan.......................................... ............ c. Penggunaan hurnf: .............................................................. ........................ d. Judul /Slogan : .............. ..................................................... ........... ............ , e. Wama: ............ ..................................... .................................... ................. f. Kesesuain gambar: ........ ......... ....................... ............................................
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN SERTA STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI 2014 A. IDENTITAS RESPONDEN CATIN Nama Responden Tanggal lahir/umur Pendidikan terakhir Alamat No telp Tanggal
/ th
Petunjuk cara menjawab : Setiap pertanyaan boleh berisi lebih dari saru jawaban B'. Pengetahuan B.l . Masa Persi apan Perkaw i nan 1. Kapan [ nama] merencanakan punya anak setelah merukah a. segera setelah menikah (< 6 bulan), alasan: ................. ........... ......................... ......................................... b. setahun setelah menikah, alasan: ................................................................................................. c. belum direncanakan, alasan ............................................ ..................................................... d. tidak merencanakan, alasan .................................................................................................. 2. Tahukah [nama] tentang anemia ? a. Ya b. Tidak 3. Bila a. b. c.
Ya, apakah yang disebut anemia ? Tekanan darah rendah Kurang darah Kadar Haemoglobin darah di bawah nilai normal (Hb < 12 g/dl)
4. Bila seseorang ingin mengetahui sedang menderita anemia ke mana sebaiknya mencari informasi? a. Petugas kesehatan b. Koran, Radio, TV dll c. Orang tua, teman, dll d. Laboratorium pemeriksaan darah 5. Menurut [nama] apa tanda-tanda anemia ? a. Tidak bertenaga (Lemah) b. Lelah terus menerus (Letih)
c Tidak bersemangat (Lesu) d Lekas capai (Lelah) e Tidak bersemangat dan tidal: bertenaga (Lunglas)
6 Akibat jika terkena Anemia pada masa remaja a. Nilai prestasi belajar rendah b.Tidak semangat bekerja c. Malas beraktivitas/bergerak d. Sering sakit kepala
7 Jika seorang mengalami anemia, bagaimana cara mengobatinya ? a.
Beli tablet tambah darah
b. Bertanya pada petugas kesehatan c.
Makanan makanan sehat dan bergizi
d. Tidak tahu
8 Menurut [Nama] bagaimana keadaan anda sekarang ? a. Kurus c. Gemuk d. Normal 9. Bagaimana [Nama] mengetahui keadaan tersebut ? a. Perasaan b. Baju kesempitan c. Baju longgar d. Menimbang BB 10. Apa yang [Nama) lakukan sebari-hari bila anda gemuk? a. Olah Raga b. Minum Pil Kurus c. Makanan dikurangi d. Konsultasi ke dokter/petugas kesehatan e. Menimbang BB secara rutin 11 Apa yang [Nama] lakukan sehari-hari bila anda kurus? a. Porsi makan ditambah b. Minum obat c. Memeriksakan ke dokter/petugas kesehatan d. Menimbang BB secara rutin e. Olah raga
12. Apakah [Nama] tahu akibat dan kegemukan? a sering sesak nafas b Susah bergerak/lamban
2
c
Mudah sakit
d
Susah mencari ukuran baju
e
Tidak percaya diri
13 Apakah [Nama] tahu akibat dari kurus? a Sakit-sakitan b
Cepat lelah
c
Kurang gizi
d
Kerempeng
14 Apakah yang [nama] ketahui tentang KB ? a. Keluarga Berencana b. Dua anak cukup c. Keluarga kecil d. Perencanaan mempunyai anak e. Tidak
B.2. Masa Kehamilan 15 Menurut [nama] apa manfaat mengonsumsi sayuran ? a. Menambah nafsu makan b. Menambah vitamin dan mineral c. Melancarkan Buang Air Besar (BAB) d Menurunkan BB 16. Berapa kali sebaiknya makan sayur dalam seminggu? a. 1-2 hari dalam seminggu b. c.
3-4 hari dalam seminggu >= 5 hari dalam seminggu
17. a. b. c. d.
Menurut [Nama] sayuran apa yang sebaiknya dikonsumsi? Sayuran daun Sayuran berwarna Sayuran buah Semua sayuran
18. a. b. c. d. e. f.
Jenis buah apa yang sebaiknya dikonsumsi? Pisang Semangka, melon Mangga Nenas Pepaya Lainnya, sebutkan............. .................
3
19.
Berapa hari dalam seminggu sebaiknya mengonsumsi buah? a. Setiap hari b. Minimal 3 kali seminggu c. Semampunya beli
20. a. b. c. d. e.
Berapa banyak sebaiknya minum setiap hari ? 2-3 gelas setiap hari 4-6 gelas setiap hari 6- 8 gelas setiap hari Lebih dari 8 gelas setiap hari Tidak tahu
a. b. c. d.
Apa yang harus dilakukan seorang ibu untuk melahirkan bayi yang sehat? Menjaga Kesehatan Makan makanan yang bergizi Memeriksakan kehamilan pada petugas kesehatan Tidak makana makanan yang dipantang
21.
22. Menurut [nama] apakah akibat kegemukan pada ibu hami!: a. Susah melahirkan b. Melahirkan tidak cukup bulan (prematur) c. Keracunan kehamilan (kaki bengkak dengan tensi tinggi) d. Melahirkan bayi kecil e. Melahirkan bayi cacat 23. a. b. c. d. e.
Menurut [nama] apakah akibat kurus pada ibu hamil: Susah melahirkan Melahirkan tidak cukup bulan (prematur) Keracunan kehamilan (kaki bengkak dengan tensi tinggi) Melahirkan bayi kecil Melahirkan bayi cacat
24.
Menurut [nama] bagaimana cara memastikan seseorang hamil: a. Periksa ke dukun/paraj i b. Periksa ke tenaga kesehatan (bidan, dokter kandungan) c. Periksa laboratotium d. Test kehamilan Test Pack (Baca tes pek) e. Tidak Tahu
25.
Sebaiknya kapan ibu hamil memeriksakan kehamilan selama hamil? a. Setiap bulan
b. c. d. e.
3 bulan sekali Saat akan melahirkan saja
Tergantung nasihata petugas kesehatan Tidak tahu
4
26 Jika [nama] mengalami sakit pada masa kehamilan, apa yang akan dilakukan? a Mengobati din sendiri b Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan c. Memeriksakan diri ke paraji/dukun beranak d Banyak istirahat
27. a. b. c. d. e. f.
Menurut [nama], makanan apa yang baik dikonsumsi selama kehamilan? Banyak makan lauk pauk Banyak makan sayuran dan buah-buahan Banyak makan nasi Banyak minum minuman manis Banyak makan makanan asin Minum susu
g Minum vitamin B.3. Saat Melahirkan
28.
Menurut [nama], dimana sebaiknya melahirkan? a. Pelayanan kesehatan b. Paraji/dukun beranak c. Lain-lain ...........
29. a. b. c. d. e.
Menurut [nama] mengapa pengasuhan anak sebaiknya dilakukan oleh ibu kandung? Ada keterikatan batin antara ibu dan anak Pemberian makanan teijamin Anak merasa aman Bisa memantau perkembangan dan pertumbuhan anak Anak sangat tergantung pada ibu
30. Proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri disebut: a. ASI eksklusif b. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) c. Berat badan lahir rendah (BBLR) d. Kesehatan bayi barau lahir
31.
Apakah [nama] tahu istilah ASI eksklusif? a. Ya, sebutkan......................................................................................... b. Tidak
32.
Jika ya, apakah pengertian dari ASI ekslusif ? a. Hanya dikasih ASI saja b. Dikasih ASI dan buah c. Dikasih ASI dan Susu pabrikan
33.
Apakah [nama] bila mempunyai anak akan memberikan ASI ekskusif ? a. Ya b. Tidak
5
B.4. Masa Setelah Melahirkan 34. a. b. c. d. e. f. g. h. i. 35.
Jika ya, mengapa ibu ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi ibu? Supaya anak cerdas Supaya anak jarang sakit Supaya anak cepat besar Hemat karena tidak perlu membeli susu formula ASI lebih cocok untuk anak Praktis Menjarangkan kehamilan Supaya ibu jarang sakit Supaya anak cepat tumbuh gigi
Menurut [nama] berapa lama ASI eksklusif sebaiknya diberikan pada bayi ? a. 6 bulan b. 4 bulan c. Selama bayi suka
36. Pada usia bayi 6 bulan sudah harus diperkenalkan MPASI, apakah yang dimaksud dengan MPASI (makanan pendamping ASI) tersebut: a. Susu pabrikan yang diberikan selain ASI b. Makanan tambahan selain ASI yang diberikan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya c. Makanan yang diberikan untuk mengganti ASI 37. a. b. c. d.
Sampai usia berapa anak sudah mendapat imunisasi lengkap? 6 bulan 8 bulan 9 bulan 12 bulan
a. b. c. d.
Imunisasi yang pertama diberikan pada bayi usia; 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan
38.
39. Apabila terjadi gangguan pertumbuhan pada bayi, sebaiknya [nama] berkonsultasi kepada: a. Dukun b. Orang tua c. Kader d. Petugas kesehatan
6
B.5. Masa Perawatan dan Pengasuhan Anak 40. Cara/upaya apakah yang perlu dilakukan unitik menjaga kebersihan alat makan dan minum bayi? a. Cuci bersih b. Cuci bersih pakai sabun c . Jemur sinar matahari d. Merebus dengan air mendidih
41. Sakit apa yang sering terjadi apabila ibu tidak menjaga kebersihan alat makan dan minum bayi: a. Batuk b. Diare c. Pilek 42 Apabila terjadi bayi susah makan, bagaimana sebaiknya ibu memberikan makanan? a. Diberi makanan janahan b. Sedikit-sedikit tapi sering c. Porsi banyak d. Diamkan saja
43. Apakah [nama] tahu tentang perawatan tali pusar ? a. Ya b. Tidak 43. a. b. c.
Bila Ya, bagaimana cara perawatan tali pusar adalah: Membubuhi ramuan tertentu Menggunakan alkohol dan tertutup Menggunakan air matang dan dibiarkan terbuka
45. Makanan tambahan/MP ASI apa yang sebaiknya diberikan pertama kali pada bayi ? a. Bubur susu b. Buah c. Nasi d. Susu formula 46. Menurut [nama] hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar menjadi anak yang cerdas dan sehat a. Tumbuh kembang anak b. Asupan gizi c. Pengasuhan d. Rekreasi
7
47.
Agar anak usia 1 2 tahun memiliki status gizi baik maka makanan yang diberikan perlu mengandung zat gizi sbb a Makanan lengkap b. Lauk pauk Beraneka ragam makanan Sayur c dan buah d Lauk pauk, sayur, buah e 48. a b. c.
d. e. f.
49. a
b. c.
Tanda-tanda anak yang memiliki perkembangan mental yang baik : Seorang anak belum memiliki rasa takut pada siapapun. Menggantungkan segalanya kepada orang lain. Cengeng merespon ketika diajak bermain. Tambah cerdas Mudah mengenali tanda
Bagaimana tanda anak sehat? Tambah umur tambah BB Cerdas dan sehat Tambah pintar
8
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK JL Dr. Sumeru no 63 Bogor 16112 . Telp: (0251) 8321763. Fax: (0251) 8326348
DAYA TERIMA BOOKLET TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN serta STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI Responden : Petugas KUA IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Nama responden Tempat Tanggal lahir Umur Pendidikan terakhir Alamat KUA Nomor Telepon / HP
thn
Penampilan Booklet: a. Cover 1. Menurut (nama), bagaimana tampilan booklet ini ? . a. keren b. cukup keren c. sangat keren 2.
Menurut (nama), bagaimana tata letak /komposisi secara keseluruhan pada cover booklet ini ? a. kurang bagus b. bagus c. sangat bagus
3.
Menurut (nama), bagaimana penggunaan warna secara keseluruhanpada cover booklet ini ? a. kusam b. cerah c. mencolok
4.
Menurut (nama), bagaimana gambar secara keseluruhan pada coverbooklet ini ? a. tidak menarik b. menarik c. sangat menarik
5.
Menurut (nama), bagaimana judul (Hallo CATIN) secara keseluruhanpada cover booklet ini ? a. tidak menarik untuk dilihat b. menarik untuk dilihat c. sangat menarik dilihat
6.
Hallo CATIN adalah singkatan dari Himbauan Aman Lima Langkah yang harus dilakukan Oleh Calon Pengantin Bagaimana menurut (nama) jika Hallo CATIN ini dijadikan slogan? a. Susah diingat susah dimengerti b. Susah diingat mudah dimengerti c. Mudah diingat susah dimengerti d. Mudah diingat mudah dimengerti
7.
Menurut (nama), bagaimana ukuran huruf secara keseluruhan pada cover booklet ini ? a. Terlalu kecil b. Cukup c. Terlalu besar
8.
Menurut (nama), bagaimana jenis huruf secara keseluruhan pada cover booklet ini ? a. Kurang jelas b. Jelas c. Sangat jelas
b. Halaman booklet 9.
Menurut (nama), bagaimana tampilan halaman secara keseluruhan booklet? . a. Kurang keren b. Cukup keren c. Sangat keren
10. Menurut (nama), bagaimana tata letak (komposisi) tulisan dan gambar pada keseluruhan halaman booklet? a. Kurang bagus b. Bagus c. Sangat bagus 11. Menurut (nama), bagaimana warna secara keseluruhan pada halaman booklet? a. k urang menarik b. menarik c. sangat menarik 12. Menurut (nama), bagaimana kesesuaian gambar secara keseluruhan dalam booklet? a. tidak sesuai b. sesuai c. sangat sesuai 13. Menurut (nama), bagaimana subjudul secara keseluruhan pada halaman booklet? a. tidak dapat dimengerti b. dimengerti c. sangat dimengerti 14. Menurut (nama), bagaimana ukuran huruf secara keseluruhan pada halaman booklet? a. Terlalu kecil b. Cukup c. Terlalu besar
15.
Menurut (nama), bagaimana jenis huruf secara keseluruhan pada halaman booklet ? a. Tidak jelas b. c.
Jelas Sangat jelas
c. Materi Isi jawaban pada titik-titik di bawah ini. 16.
Menurut (nama) apakah materi ini penting untuk diketahui oleh remaja putri terutama calon pengantin ?
17.
Menurut (nama) apakah materi pada setiap sub bab di booklet dapat dimengerti ? Jelaskan ...................... .............. ........................ ................................................................................
18.
Menurut (nama) apakah gambar yang terdapat dalam booklet cukup membantu ? Jelaskan .....................................................................................
19.
Menurut (nama) apakah gambar tersebut diperlukan ? jelaskan
20.
Berikan masukan dan saran untuk perbaikan booklet
ini ..............,......... ...............................................................................................................................
d. Distribusi
21
Menurut (nama) diantara dua media (booklet dan leaflet) ini, mana yang lebih mudah untuk diberikan calon pengantin? jelaskan ......................................... ............................................... ................. ...................................
22
Menurut (nama) kapan waktu yang paling tepat untuk memberikan booklet ini pada CATIN? jelaskan ............................................................................................... ....................................... .......
23.
Menurut (nama) siapa petugas yang paling tepat untuk memberikan booklet ini pada CATIN? jelaskan ...............................................................................................................................................
24.
Menurut (nama) bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan pesan yang ada pada booklet? Jelaskan ...................... .......................................................................................................................
25.
Bagaimana kemungkinkan booklet atau leaflet ini untuk diperbanyak oleh Kementerian Agama? .................
e. Kesimpulan booklet 26. Menurut (nama), bagaimana ukuran booklet ini ? a. terlalu kecil b. cukup c. terlalu besar
27.
Berikan saran (nama) secara keseluruhan tentang booklet ini meliputi: a. Ukuran booklet:..................... . ..................... ..................................................... b. Tata letak/komposisi gambar dan tulisan ............................... ....................... c. Penggunaan huruf: ......................................................... ....................... ........... d. Judul / Slogan : ................................................................................................... e. Warna: ....................... .......................................................................................... f. Kesesuain gambar: ........................................................ ...................................
Petunjuk bagi Petugas KUA tentang Penggunaan Booklet HALLO Catin 1. Berikan 2. 3.
4. 5.
6.
7.
8.
booklet ini kepada calon pengantin (catin) putri pada saat mendapat pembekalan pra-nikah di KUA Booklet ini berisi bagaimana merawat diri catin putri selama persiapan kehamilan dan selama kehamilan, serta cara merawat anak sesudah dilahirkan Jelaskan yang dimaksud Lima Langkah dalam HALLO catin, yaitu: 1) Masa sebelum pernikahan sampai mempersiapkan kehamilan 2) Masa kehamilan 3) Saat melahirkan 4) Masa setelah melahirkan 5) Masa perawatan dan Pengasuhan anak Jelaskan kepada catin bahwa booklet ini berisi saat-saat yang menentukan bagi catin putri dalam menghadapi 1 000 hari pertama kehidupan anak Jelaskan kepada catin periode-periode yang termasuk ke dalam 1.000 hari pertama anak, yaitu: kehidupan janin dalam kandungan ibu selama kehamilan yaitu selama 9 bulan 10 hari (270 hari) dan 2 tahun pertama setelah anak dilahirkan (730 hari) Dalam 1.000 hari pertama kehidupan ini, memiliki periode-periode yang harus diperhatikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu: a. Selama dalam kandungan ibu b. 6 bulan setelah dilahirkan c. 6 bulan sampai 2 tahun Jelaskan apa yang harus dilakukan saat sebelum pernikahan dan sebelum kehamilan (lihat halaman 1- 4). • Berikan penjelasan mengenai bahaya menikah muda {lihat halaman 4) • Berikan penjelasan mengenai penyakit remaja yang umum yaitu anemia, gemuk, atau kurus (lihat halaman 1 - 4). Jangan sampai catin putri menderita penyakit tersebut. • Jelaskan tanda-tanda anemia (lihat halaman 1- 2). • Jelaskan arti kurus dan gemuk serta bagaimana mengetahui catin putri tersebut kurus atau gemuk (lihat halaman 2 - 4 ) Jelaskan kepada catin apa yang harus dilakukan selama kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin serta menjamin keselamatan ibu dan anak saat melahirkan (lihat halaman 4 - 7 )
9. Jelaskan apa yang harus dilakukan sesaat setelah melahirkan (lihat halaman 7) 10. Jelaskan kepada catin tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai
usia 6 bulan dan bagaimana mengontrol pertumbuhan dan pekembangan anaknya (lihat halaman 9)
11. Berikan penjelasan tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selain ASI sesudah
anak usia 6 bulan dari mulai makanan cair, kemudian makanan lembek, lalu makanan lunak, sampai makanan keluarga, sesuai perkembangan umur anak dalam jumlah dan mutu makanan yang baik untuk menjaga kesehatan dan gizi anak 12. Jelaskan kepada catin tentang pentingnya imunisasi untuk anak dari lahir sampai dengan anak usia 12 bulan 13. Jelaskan kepada catin tentang pentingnya mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anak terutama pada usia 2 tahun pertama yang dilanjutkan sampai usia 5 tahun
Badan Pe ne litian dan Pe ngembangan Ke sehatan Pusat Te knologi Te rapan Ke se hatan dan Epide m iologi Klinik Jalan dr Sum e ru 63 Bogor 16125
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN SERTA STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI
NASKAH PENJELASAN
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Ktinik mulai Februari 2014 s/d Desember 2014 akan melakukan penelitian Tingkat Pengetahuan Gizi dan Kesehatan serta Status Gizi Remaja Siap Bereproduksi di 3 (tiga )lokasi KUA mencakup 250 remaja calon pengantin (catin) putri di Kabupaten Bogor. Lokasi yang dipilih adalah KUA Ciomas, Ciampea dan Dramaga. Penelitian ini bertujuan menghasilkan modul edukasi gizi dan kesehatan yang sederhana, mudah difahami dan efektif bagi catin putri dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan. Bentuk modul adalah booklet dan leaflet yang akan diujicobakan di tiga KUA tsb diatas. Sasaran penelitian ini terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah remaja di wilayah kabupaten Bogor yang akan diperiksa pemeriksaan darah dan yang kedua adalah remaja wanita yang akan segera menikah. Kelompok sampel pertama telah dilakukan pada awal penelitian sedangkan kelompok kedua dilakukan setelah kelompok pertama selesai. Kelompok kedua diminta untuk menilai penampilan leaflet yang diberikan pada saat setelah mendaftarkan pernikahan. Saudari kami pilih untuk menjadi responden pada kelompok kedua dan dilaksanakan sebanyak dua kali mengisi kuesioner. Pertama pada saat pendaftaran dan kedua pada saat pembekalan di KUA. Pertanyaan meliputi tentang keterangan diri, pengetahuan gizi
Waktu yang tersita untuk pembekalan dan isi buklet dan leaflet diperkirakan sekitar 2 jam. Partisipasi saudari bersifat sukarela tanpa paksaan dan bila tidak berkenan dapat menolak atau sewaktu waktu mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Sebagai tanda terima kasih akan diberikan biaya pengganti waktu yang tersita Rp 50.000.Semua informasi dan hasil yang berkaitan dengan kesehatan saudari akan dijaga kerahasiaannya dan akan disimpan di Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Bogor. Informasi tsb hanya digunakan untuk pengembangan kebijakan program kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Semua data tidak akan dihubungkan dengan identitas saudari. Apabila saudari memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat menghubungi :
Erna Luciasari S, SP,MKP Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Jin Dr Sumeru 63 Bogor 16125 Telp. (0251) 8321763.
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
Saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan jelas serta mengerti mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian Tingkat Pengetahuan Gizi dan Kesehatan serta Status Gizi Remaja Siap Bereproduksi yang akan dilaksanaan oleh Pusat Teknologi Terapan Ksehatan dan Epidemiologi Klinik. Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela dan tanpa paksaan. 8i!a saya inginkan, maka saya dapat
Bogor,
2014 Saksi,
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DAN KESEHATAN SERTA STATUS GIZI REMAJA SIAP BEREPRODUKSI
2014 A. IDENTITAS RESPONDEN CATIN Nama Responden Tanggal lahir/umur Pendidikan terakhir Alamat No telp Tanggal
/ th
Petunjuk cara menjawab : Setiap pertanyaan boleh berisi lebih dari satu jawaban B. Pengetahuan B.l . Masa Persi apan Perkaw i nan 1. Kapan [ nama] merencanakan punya anak setelah menikah a. segera setelah menikah (< 6 bulan), alasan:..,.. ...................... ....................... ........ ..... ............................. b. setahun setelah menikah, alasan: ................................................................................................. c. belum direncanakan, alasan, ............................................................ .................................... d. tidak merencanakan, alasan .................................................................................................. 2. Tahukah [nama] tentang anemia ? a. Ya b. Tidak 3 Bila Ya, apakah yang disebut anemia ? a. Tekanan darah rendah b. Kurang darah c. Kadar Haemoglobin darah di bawah nilai normal (Hb < 12 g/dl) 4. Bila seseorang ingin mengetahui sedang menderita anemia ke mana sebaiknya mencari informasi? a. Petugas kesehatan b. Koran, Radio, TV dll c. Orang tua, teman, dll d. Laboratorium pemeriksaan darah
3. Menurut [nama] apa tanda-tanda anemia ? a. b.
Tidak bertenaga (Lemah) Lelah terus menerus (Letih)
i
a. Tidak bersemangat (Lesu) d Lekas capai (Lelah) e Tidak bersemangat dan tidak bertenaga (Lunglai)
4. Akibat jika terkena Anemia pada masa remaja: a. Nilai prestasi belajar rendah b. Tidak semangat bekerja c. Malas beraktivitas/bergerak d. Sering sakit kepala
5. Jika seorang mengalami anemia, bagaimana cara mengobatinya a. Beli tablet tambah darah b. Bertanya pada petugas kesehatan c. Makanan makanan sehat dan bergizi d. Tidak tahu
6. Menurut [Nama] bagaimana keadaan anda sekarang
7
a. Kurus b. Gemuk c. Normal
7. Bagaimana [Nama] mengetahui keadaan tersebut ? a. Perasaan b. Baju kesempitan c. Baju longgar d. Menimbang BB
8.
Apa yang [Nama] lakukan sehan-han bila anda gemuk? a. Oleh Raga b. Minum Pil Kurus a. Makanan dikurangi b. Konsultasi ke dokter/petugas kesehatan c. Menimbang BB secara rutin
9. Apa yang [Nama] lakukan sehari-hari bila anda kurus? a Porsi makan ditambah c. Minum obat d. Memeriksakan ke dokter/petugas kesehatan e. Menimbang BB secara rutin f. Olah raga
10.
Apakah [Nama] tahu akibat dan kegemukan? a. sering sesak nafas b. Susah bergerak/lamban
c
Mudah sakit
d
Susah mencari ukuran baju
e
Tidak percaya din
13 Apakah [Nama] tahu akibat dan kurus? a.
Sakit-sakitan
b
Cepat lelah
c.
Kurang gizi
d
Kerempeng
14. a. b. c. d. e.
Apakah yang [nama] ketahui tentang KB ? Keluarga Berencana Dua‘anak cukup Keluarga kecil Perencanaan mempunyai anak Tidak
B.
2. Masa Kehami l an
13 Menurut [nama] apa manfaat mengonsumsi sayuran ? a. Menambah nafsu makan b. Menambah vitamin dan mineral c. d.
Melancarkan Buang Air Besar (BAB) Menurunkan BB
16. Berapa kali sebaiknya makan sayur dalam seminggu"? a. 1 -2 hari dalam seminggu b. c.
3-4 hari dalam seminggu >=5 hari dalam seminggu
17. a. b. c. d.
Menurut [Nama] sayuran apa yang sebaiknya dikonsumsi? Sayuran daun Sayuran berwarna Sayuran buah Semua sayuran
18. a. c. d. e. f. g.
Jenis buah apa yang sebaiknya dikonsumsi? Pisang Semangka, Melon Mangga Nenas Pepaya Lainnya, sebutkan ....................
19. Berapa hari dalam seminggu sebaiknya mengonsumsi buah? a. Setiap hari b. Minimal 3 kali seminggu c. Semampunya beli
20. Berapa banyak sebaiknya minum setiap hari ? a. 2-3 gelas setiap hari b. 4-6 gelas setiap hari c. 6- 8 gelas setiap hari d. Lebih dari 8 gelas setiap hari e. Tidak tahu 21. Apa yang harus dilakukan seorang ibu untuk melahirkan bayi yang sehat? a. Menjaga Kesehatan b. Makan makanan yang bergizi e. Memeriksakan kehamilan pada petugas kesehatan d. Tidak makana makanan yang dipantang 22. Menurut [nama] apakah akibat kegemukan pada ibu hamil : a. Susah melahirkan b. Melahirkan tidak cukup bulan (prematur) c. Keracunan kehamilan (kaki bengkak dengan tensi tinggi) d. Melahirkan bayi kecil e. Melahirkan bayi cacat 23. a. b c. d. e
Menurut [nama] apakah akibat kurus pada ibu hamil Susah melahirkan Melahirkan tidak cukup bulan (prematur) Keracunan kehamilan (kaki bengkak dengan tensi tinggi) Melahirkan bayi kecil Melahirkan bayi cacat
a. b. c. d. e.
Menurut [nama] bagaimana cara memastikan seseorang hamil: Periksa ke dukun/paraji Periksa ke tenaga kesehatan (bidan, dokter kandungan) Periksa laboratotium Test kehamilan Test Pack (Baca tes pek) Tidak Tahu
a. b. c. d. e.
Sebaiknya kapan ibu hamil memeriksakan kehamilan selama hamil? Setiap bulan 3 bulan sekali Saat akan melahirkan saja Tergantung nasihata petugas kesehatan Tidak tahu
24.
25.
4
19. a. b. c. d.
Jika [nama] mengalami sakit pada masa kehamilan, apa yang akan dilakukan? Mengobati diri sendiri Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan Memeriksakan diri ke paraji/dukun beranak Banyak istirahat .
a. b. c. d. e. f. g.
Menurut [nama], makanan apa yang baik dikonsumsi selama kehamilan? Banyak makan lauk pauk Banyak makan sayuran dan buah-buahan Banyak makan nasi Banyak minum minuman manis Banyak makan makanan asin Minum susu Minum vitamin
20.
B.3. Saat Mel ahi rkan 21.
Menurut [nama], dimana sebaiknya melahirkan? a. Pelayanan kesehatan b. Paraji/dukun beranak c. Lain-lain .......
22. a. b. c. d. e.
Menurut [nama] mengapa pengasuhan anak sebaiknya dilakukan oleh ibu kandung? Ada keterikatan batin antara ibu dan anak Pemberian makanan teijamin Anak merasa aman Bisa memantau perkembangan dan pertumbuhan anak Anak sangat tergantung pada ibu
23. Proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendin disebut: a. ASI eksklusif a. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) b. Berat badan lahir rendah (BBLR) c. Kesehatan bayi barau lahir 24.
Apakah [nama] tahu istilah ASI eksklusif? a. Ya, sebutkan. .................................................................... b. Ti dak
25.
Jika ya, apakah pengertian dan ASI ekslusif ? a. Hanya dikasih ASI saja b. Dikasih ASI dan buah c. Dikasih ASI dan Susu pabrikan
26.
Apakah [nama] bila mempunyai anak akan membenkan ASI ekskusif ? a. Ya b. Tidak
5
B.4. Masa Setelah Melahirkan 34
Jika ya, mengapa ibu ingin memberikan ASI eksklusif pada bayi ibu? a. Supaya anak cerdas b. Supaya anak jarang sakit c. Supaya anak cepat besar d. Hemat karena tidak perlu membeli susu formula e. ASI lebih cocok untuk anak f. Praktis g. Menjarangkan kehamilan h. Supaya ibu jarang sakit i Supaya anak cepat tumbuh gigi
35
Menurut [nama] berapa lama ASI eksklusif sebaiknya diberikan pada bayi ? a. 6 bulan b. 4 bulan c. Selama bayi suka
36. Pada usia bayi 6 bulan sudah harus diperkenalkan MP ASL apakah yang dimaksud dengan MP ASI (makanan pendamping ASI) tersebut: a. Susu pabrikan yang diberikan selain ASI b. Makanan tambahan selain ASI yang diberikan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya c. Makanan yang diberikan untuk mengganti ASI 37.
Sampai usia berapa anak sudah mendapat imunisasi lengkap? a. 6 bulan b. 8 bulan c. 9 bulan d 12 bulan
38 a b. c. d.
Imunisasi yang pertama diberikan pada bayi usia 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan
a. b. c. d.
Apabila terjadi gangguan pertumbuhan pada bayi, sebaiknya [nama] berkonsultasi kepada: Dukun Orang tua Kader Petugas kesehatan
6
B.5. Masa Perawatan dan Peagasuhan Anak 40 Cara/upaya apakah yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan alat makan dan minum bayi? a. Cuci bersih b. Cuci bersih pakai sabun c. Jemur sinar matahari d. Merebus dengan air mendidih
41. Sakit apa yang sering terjadi apabila ibu tidak menjaga kebersihan alat makan dan minum bayi: a. Batuk b. Diare c. Pilek 42 a. b. c. d.
Apabila tegadi bayi susah makan, bagaimana sebaiknya ibu membenkan makanan? Diberi makanan jananan Sedikit-sedikit tapi sering Porsi banyak Diamkansaja
43. Apakah [nama] tahu tentang perawatan tali pusar ? a. Ya b. Tidak 44. Bila Ya, bagaimana cara perawatan tali pusar adalah : a. Membubuhi ramuan tertentu b. Menggunakan alkohol dan tertutup c.
Menggunakan air matang dan dibiarkan terbuka
45 Makanan tambahan/MPASI apa yang sebaiknya dibenkan pertama kali pada bayi ? a. Bubur susu b. Buah c. Nasi d. Susu formula 46. Menurut [nama] hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar menjadi anak yang cerdas dan sehat a. Tumbuh kembang anak b. Asupan gizi c. Pengasuhan d. Rekreasi
7
47. Agar anak usia 1 -2 lahun memiliki status gizi baik maka makanan yang diberikan perlu mengandung zat gtzi sbb a. Makanan lengkap b. Lauk pauk c. Beraneka ragam makanan d. Sayur dan buah e. Lauk pauk, savur, buah 48. a. b. c. d. e. f.
Tanda-tanda anak yang memiliki perkembangan mental yang baik : Seorang anak belum memiliki rasa takut pada siapapun. Menggantungkan segalanya kepada orang lain. Cengeng merespon ketika diajak bermain. Tambah cerdas Mudah mengenali tanda
a. b. c.
Bagaimana tanda anak sehat? Tambah umur tambah BB Cerdas dan sehat Tambah pintar
49.
8