ILMU SOSIAL
LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL DIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2010
Judul Ketua Anggota
: Strategi Adaptasi Petani dalam Menghadapi Krisis : Prof. Dr. ABDUL HAKIM, M.Si. : 1. Trisnawati, S.Sos., MAP. 2. Alfi Haris Wanto, SAP., MMG.
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Melalui DIPA Universitas Brawijaya berdasarkan No.0114/023-04.2/XV/2010, Tanggal 31 Desember 2009 dan Berdasarkan SK Rektor Nomor : 035A/SK/2010 Tanggal 12 Februari 2010
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
RINGKASAN Krisis sebagai suatu realitas sosial dalam konteks kehidupan petani di perdesaan merupakan salah satu bentuk tekanan yang harus dihadapi, jika mereka ingin tetap eksis sebagai bagian dari suatu sistem sosial. Untuk itu petani memerlukan suatu strategi adaptasi dalam menghadapi krisis. Pergulatan petani dalam menghadapi krisis inilah yang kemudian menciptakan dinamika sosial ekonomi dalam masyarakat petani. Dalam proses yang dinamik ini muncullah berbagai macam bentuk tindakan sebagai pilihan strategi agar petani dapat keluar dari krisis, atau paling tidak dapat mempertahankan kehidupannya dalam era krisis. Untuk melihat sejauh mana dinamika sosial ekonomi masyarakat desa selama masa krisis, dan perubahan sosial ekonomi apakah yang terjadi, peneliti menggunakan kajian etnografis. Kajian etnografis digunakan untuk mengetahui dan mendalami aspek kultural yang melatarbelakangi suatu sikap dan perilaku tertentu yang muncul dalam berbagai aktivitas sosial dan ekonomi akibat dari krisis. Analisis data dilakukan pada tingkat individu, antarpribadi, dan budaya, dengan mengunakan analisis data model interaktif dari Miles dan Huberman. Beberapa strategi yang menjadi pilihan petani, antara lain adalah berusaha memperluas lahan atau mempertahankan lahan yang dimiliki, mengusahakan secara maksimal pemenuhan kebutuhan pokok, menghindari kerugian dalam berusaha tani, memanfaatkan tenaga kerja dari kalangan keluarga, dan memaksimalkan penggunaan tenaga untuk bekerja apa saja. Pilihan petani terhadap suatu strategi tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor: (1) sumberdaya yang dimiliki dan kapasitas dirinya; (2) makna yang diberikan atas tindakan orang lain (umpan-balik tindakan); (3) nilai-nilai dalam masyarakat perdesaan; dan (4) hasil dari interaksi sosial (kerjasama, persaingan, konflik dan akibatnya). Terdapat perbedaan dalam pilihan strategi yang diterapkan di antara petani yang berbeda lapisan sosial. Perbedaan ini disebabkan antara lain oleh perbedaan kuasa atas tanah, perbedaan penguasaan atas sumberdaya dan tenaga kerja, perbedaan cara pandang terhadap akibat tindakan, dan perbedaan karakteristik individual (terutama usia, pengalaman, keberanian menanggung risiko, dan sifat motivasional). Untuk mengetahui secara lebih mendalam dinamika sosial ekonomi yang terjadi sebagai akibat penerapan strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani untuk mengatasi dampak krisis multidimensional, maka diperlukan penelitian lanjutan yang lebih akurat dan cermat, baik dengan pendekatan metodologi yang sama maupun berbeda dengan penelitian ini. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh suatu teori substantif yang lebih lengkap.
SUMMARY Crisis as a social reality in the context of peasant life in rural areas is one of challenges that must be faced if peasants want to keep their existence in a social system. Because of that, adapting strategies are needed to face the crisis. The peasant efforts to face the crisis, therefore, create a socio-economic dynamic in peasant community. This dynamic process raises various kinds of responds as peasant strategy choices in order that they can pass through the crisis or at least survive in the crisis era. To know what is the extent of the socio-economic dynamic of rural community in the crisis era and what socio-economic changes happened the researcher used ethnography studies. Ethnography study was conducted to know and deepen the cultural aspects underlying certain attitudes and behavior arising in various social and economic activities as a result of the crisis.Data analysis was carried out on individual, interpersonal, and cultural levels using interactive model of Miles and Huberman. Some strategies as peasant choices are efforts to extend their field or to keep the field they owned, maximizing efforts to meet their basic needs, efforts to avoid losses in farming, exploiting workers in the circle of family, and maximizing manpower available to do any kind of work. Peasant strategy choices are influenced by some factors such as: (1) resources possessed and self-capacity; (2) meaning given to the action of others (feedback of action); (3) values in the rural community; and (4) output obtained from social interaction (cooperation, competition, conflict, and consequences). There are differences of strategy choices applied among peasants with different social levels. The differences are caused by an authority difference on land, resources and workers, differences on point of views about action consequences, and on individual characteristics (especially age, experience, risk bearing courage, and motivation). To know deeply the socio-economic dynamics happened as a result of the application of adaption strategy performed by peasants in their efforts to overcome the impact of multidimensional crisis, more accurate and careful extended research in needed, using either the same methodological approach or different one. Hence, it is hoped a complete substantive theory could be obtained.
DAFTAR PUSTAKA Admihardja, Kusnaka, et al., 1999. Petani: Merajut Tradisi Era Globalisasi. Bandung: Humaniora Utama Press. Akatiga, 1999. Krisis dan Daya Tahan Masyarakat Miskin di Indonesia. Bandung: Akatiga Foundation. Barlett, Peggy F., (ed.), 1980. Agriculture Decision Making: Anthropological Contributions to Rural Development. New York: Academic Press. Bennett, John W., 1982. Of Time and the Enterprise: North American Family Farm Management in a Context of Resource Marginality. Minneapolis: University of Minnesota Press. Billah, M., 1984. “Segi Penguasaan Tanah dan Dinamika Sosial di Daerah Pedesaan Jawa (Tengah)”. Dalam Tjondronegoro dan Wiradi (eds), Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: PT.Granedia. Bogdan, Robert C., 1972. Participant Observation in Organizational Settings. Syracuse, N.Y.: Syracuse University Press. Breman, Jan, 1992. Kerja dan Hidup Sebagai Buruh Tanpa Lahan di Pesisir Jawa. Project Working Paper Series No.B-26. Bandung: Akatiga Foundation. Breman, Jan, dan Gunawan Wiradi, 2004. Masa Cerah dan Masa Suram di Pedesaan Jawa: Studi Kasus Dinamika Sosio-Ekonomi di Dua Desa Menjelang Akhir Abad Ke20. Jakarta: LP3ES. Chambers, Robert, 1996. Memahami Desa Secara Partisipatif. Diterjemahkan oleh Y. Sukoco. Jakarta: Penerbit Kanisius. Creswell, John W., 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks: SAGE Publications. Djajanegara, Siti Oemijati, dan Haswinar Arifin, 1997. “Program Intervensi di dalam Komuniti dan Keluarga Miskin”. Dalam Jurnal Sosiologi Indonesia, No.2, September 1997. Jakarta: Ikatan Sosiologi Indonesia. Evers, Hans-Dieter; Wolfgang Clauss; dan Diana Wong, 1988. “Reproduksi Subsistensi: Suatu Kerangka Analisis”. Dalam Teori Masyarakat: Proses Peradaban dalam Sistem Dunia Modern. Terjemahan Thomas Rieger, et al. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Geertz, Clifford, 1986. Mojokuto: Dinamika Sosial Sebuah Kota di Jawa. Diterjemahkan oleh Pustaka Grafitipers. Jakarta: Pustaka Grafitipers. --------------, 1981. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Diterjemahkan oleh Aswab Mahasin. Jakarta: Pustaka Jaya.
---------------, 1976. Involusi Pertanian. Diterjemahkan oleh S. Supomo. Jakarta: Bhratara K.A. Hagul, Peter (Ed.), 1992. Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Hayami dan Kikuchi, 1981. Asian Village Economy at the Crossroad. Baltimore: John Hopkins University Press. Horton, Paul B., dan Chester L.Hunt, 1991. Sosiologi, Jilid 1. Terjemahan Aminuddin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ismawan, Bambang, 1996. “Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Pembangunan Pertanian dan Pedesaan”. Dalam M.T. Felix Sitorus, et al. (Eds.), Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: Grasindo. Jackson, Karl D., 2002. “Akar dari Krisis”. Dalam Sofyan S. Harahap, (Ed.), Pelajaran dari Krisis Asia. Jakarta: Pustaka Quantum. Johnson, Doyle Paul, 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan oleh Robert M.Z. Lawang. Jilid 1. Jakarta: PT. Gramedia. ---------------, 1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Diterjemahkan oleh Robert M.Z. Lawang. Jilid 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kartasasmita, Ginandjar, 1996. Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: PT Pustaka Cidesindo. ---------------, t.t. Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pelaksanaan Inpres Desa Tertinggal. Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Unversitas Brawijaya. Kasiyanto, M.J., 1994. Masalah dan Strategi Pembangunan di Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Lincoln, Yvonna S., dan Egon G. Guba, 1985. Naturalistic Inquiry. USA: Sage Publications. Lipton, Michael, 1968. Why Poor Stay Poor. London: Temple Smith. ---------------, 1969. “The Theory of the Optimizing Peasant”. Dalam Journal of Development Studies 4, p.341. Lyon, Margo, 1984. “Dasar-dasar Konflik di Darah Pedesaan Jawa”. Dalam Tjondronegoro dan Wiradi, (Eds.), Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: PT.Gramedia. Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman, 1984. Qualitative Data Analysis: A Source Book of New Methods. Baverly Hills: Sage Publications Inc. Manning, C., 1988. “Rural Employment Creation in Java, Lessons from the Green Revolution and Oil Boom”. Dalam Population and Development Review, vol.14, Maret:47-80.
Migdal, Joel, 1974. Peasant, Politic, and Social Change in the Third World. Princeton: Princeton University Press. Marzali, Amri, 1993. “Beberapa Pendekatan dalam Kajian tentang Respon Petani Terhadap Tekanan Penduduk di Jawa”. Dalam Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (JIIS), No.4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J., 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remadja Karya. Mubyarto, 1987. Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan. ---------------, 1996. “Kondisi Kemiskinan Pedesaan di Indonesia Dewasa Ini”. Dalam M.T. Felix Sitorus, et al. (Eds.), Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: Grasindo. Nasikun, 1989. “Komersialisasi, Monetisasi, dan Diferensiasi Menuju Demokrasi di Pedesaan”. Makalah. Yogyakarta: PAU-UGM. Popkin, Samuel, 1979. The Rational Peasant: The Political Economy of Rural Society in Vietnam. Berkeley: University of California Press. Robinson, Richard, 1985. Indonesia: The Rise of Capital. North Seyney: Allen and Unwinn, Ltd. Salman, Darmawan, 1996. “Protes Petani dan Integrasi Pedesaan”. Dalam Prisma, No.7 Tahun XXV Juli 1996. Samandawai, Sofwan, 2001. “Review Kertas Kerja Studi Kemiskinan Agraria: Pengelolaan Sumberdaya Agraria Tak Berkeadilan”. Dalam Jurnal Analisis Sosial, vol. 6 No.2, Juli 2001. Bandung: Akatiga. Soetrisno, Loekman, 1992. “Problema Pertanian di Indonesia dan Sumbangan Organisasi Swasta untuk Memecahkannya”. Dalam Peter Hagul (Ed.), Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. ---------------, 1996. “Refleksi Pelaksanaan Pembangunan dan Kemiskinan di Indonesia: tentang Civil Society sebagai Indikator Keberhasilan Pembangunan”. Dalam M.T. Felix Sitorus, et al. (Eds.), Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: Grasindo. Soemardjan, Selo, 1997. “Kemiskinan: Suatu Pandangan Sosiologi”. Dalam Jurnal Sosiologi Indonesia, No.2, September 1997. Jakarta: Ikatan Sosiologi Indonesia. Soewardi, Herman, 1976. Respon Masyarakat Desa Terhadap Modernisasi Produksi Pertanian, Terutama Padi: Suatu Kasus yang Terjadi di Jawa Barat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soetomo, Greg., 1997. Kekalahan Manusia Petani: Dimensi Manusia dalam Pembangunan Pertanian. Jakarta: Penerbit Kanisius. Scott, James C., 1994. Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Diterjemahkan oleh Hasan Basari. Jakarta: LP3ES. _________, (Ed.), 1993. Perlawanan Kaum Tani. Dterjemahkan oleh Budi Kusworo, et al. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Shanin, Teodor, (Ed.), 1990. Tani dan Masyarakat Tani. Diterjemahkan oleh Abdullah Taib, et al. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Strauss, Anselm, dan Juliet Corbin, 1990. Basics of Qualitative Research: Grounded Theory, Procedures and Techniques. New Delhi: SAGE Publications. Subandoro, Ali Winoto, 1999. “Dari Krisis Nilai Tukar ke Krisis Ekonomi”. Dalam Selo Soemardjan (Ed.), Kisah Perjuangan Reformasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sudiono, dan Rudi Wibowo (Eds.), 2005. Agribisnis Tebu: Membuka Ruang Masa Depan Industri Berbasis Tebu Jawa Timur. Jakarta: Perhepi. Suharso, Pujo, 2002. Tanah, Petani, Politik Pedesaan. Solo: Pondok Edukasi. Sukartawi, 1991. “Reorientasi Pendekatan Pembangunan Pertanian”. Dalam Prisma, XX, No.11. Tjondronegero, Sediono, dan Gunawan Wiradi, 1989. “Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pedesaan”. Makalah. Yogyakarta: PAU Universitas Gadjah Mada. ---------------, (Eds.), 1984. Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: PT. Gramedia. White, Benjamin, 1996. “Optimisme Makro, Pesimisme Mikro: Penaksiran Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia 1967-1987”. Dalam M.T. Felix Sitorus, et al. (Eds.), Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: Grasindo. Wolf, Eric R., 1985. Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Diterjemahkan oleh Yayasan Ilmu-ilmu Sosial (YIIS). Jakarta: CV Rajawali.