P
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 19 Mei 2009 Pada hari Senin, 18 Mei 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 19 Mei 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana Banjir bandang di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung A. Kejadian Telah terjadi bencana banjir bandang yang disertai lumpur di 3 desa (Desa Luguh, Toto Harjo dan Desa Bakauaheni) Kec. Bakauheni, pada hari Sabtu, 16 Mei 2009, banjir tersebut disebabkan akibat hujan deras selama dua jam yang mengakibatkan tanggul dan saluran air di atas bukit dekat permukiman warga jebol. B. Kondisi Mutakhir Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun ratusan rumah rusak, satu di antaranya rata dengan tanah. Kerusakan masih dalam pendataan.sampai hari ini tanggal 18 Mai 2009 belum ada data yang lengkap dari BPBD setempat. C. Upaya yang dilakukan -
Pemerintah Kab. Lampung Selatan, Palang merah, anggota TNI dan warga berupaya memperbaiki tanggul dan membersihkan lumpur yang menggenang rumah serta jalan. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan anggota TNI telah mendirikan dapur umum, posko kesehatan tenda darurat di lokasi bencana serta menyediakan makanan bagi korban di tiga desa Kecamatan Bakauheni.
Sumber : BPBD Prov. Lampung.
II. Bencana Banjir di Kab. Gorontalo, Prov. Gorontalo A. Kejadian Telah terjadi banjir di Kec. Bongomeme (Ds. Dungliyo, Pilolalenga, Upumela, Duanga, Pangada, Bongomeme, Dulamayo, Huntulohukawa dan Ds. Kaliyoso), Kec. Batuda (Ds. Barakati) dan Kec. Tobongo (Ds. Tobago) pada hari Minggu, 17 Mei 2009, banjir tersebut disebabkan akibat hujan deras dan meluapnya sungai alopahu yang mengakibatkan jebolnya sebuah tanggul sepanjang 15 meter. B. Kondisi Mutakhir Tidak ada korban jiwa, namun Banjir tersebut mengakibatkan 2 unit rumah rusak berat, 1.554 unit rumah terendam, 1 unit mesjid terendam dan sebagian jalan rusak.
1
C. Upaya yang dilakukan -
Pemda Kab. Gorontalo dan Dinas Sosial telah memberikan bantuan darurat, mendirikan posko, dapur umum dan tenda pengungsi di 3 (tiga) titik.
Sumber : Satkorlak PB Pro. Gorontalo.
III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Senin, 18 Mei 2009, tidak terpantau adanya titik panas, data tanggal 16 Mei 2009 di wilayah Sumatera dan wilayah Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Daerah SUMATERA
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Sumatera Utara
1
Hujan Ringan
Riau
48
Hujan Ringan
Jambi
8
Berawan
Sumatera Selatan
8
Hujan Ringan
Kalimantan Barat
1
Berawan
Kalimantan Selatan
-
Hujan Ringan
Kalimantan Tengah
-
Hujan Ringan
Kalimantan Timur
-
Hujan Ringan
KALIMANTAN
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 18 Mei 2009 laporan, di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota SUMATERA Medan
07:00
10:00
13:00
16.00
10.000 m
15.000 m
15.000 m
15.000 m
5.000 m
6.000 m
0
0
7.000 m 12.000 m
7.000 m 12.000 m
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Pontianak
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Palangkaraya
7.000 m
9.000 m
6.000 m
8.000 m
Samarinda
8.000 m
10.000 m
10.000 m
8.000 m
Banjarmasin
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Pekanbaru Jambi Palembang KALIMANTAN
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 18 – 20 Mei 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu, Babel, Kep. Riau, Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel,Jambi,Kep.Riau dan Babel. Sedangkan di kalimantan terdapat di Kalteng, Kalbar, Kalsel.
2
4. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 20 Mei 2009 pukul 07.00 WIB, dii wilayah Sumut arahnya menuju Barat laut sampai ke wilayah Riau,dari Riau menujuTenggara,di wilayah Jambi arahnya menuju Barat - Utara. di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Utara, di wilayah Lampung arahnya menuju Barat laut sampai ke arah sumsel,di wilayah kalbal arahnya menuju Tenggara - Selatan sampai ke Wilayah Kalbar. Sumber : Badan Meteorologí, Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH
IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 5 (lima) gunung api yang dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung (Laporan perkembangan). Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Senin, 18 Mei 2009, status kegiatan G. Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan perkembangan). Sejak tanggal 6 Maret 2009 hingga hari Senin, 18 Mei 2009, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan perkembangan). Sejak tanggal 02 Desember 2008 hingga hari Senin, 18 Mei 2009, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). 4. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan perkembangan). Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Senin, 19 Mei 2009, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). 5. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah (Laporan perkembangan). Sejak tanggal 23 April 2009 hingga hari Senin, 18 Mei 2009, status kegiatan G. Slamet masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 2. Masyarakat diharapkan tidak mendekati pulau gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km dari kawah G. Anak Krakatau.
3
3.
Masyarakat di sekitar G. Anak Krakatau, G. Semeru, G. Api Karangetang, G. Api Ibu dan G. Slamet dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.
4.
Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan. Masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah G. Semeru maka dimusim penghujan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di dalam sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang diharapkan berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas. Belum dipandang perlu adanya pengungsian di semua gunung yang dinyatakan dalam status siaga. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan mendaki lebih dari 500 m dpal. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G. Slamet. Penduduk di sekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan Tatahandeng agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Batu Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.
5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
12.
13.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Senin, 18 Mei 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
6
Jakarta Kep.Seribu
Berawan
7
Bogor
Berawan
8
Tangerang
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan Berawan Berawan Berawan
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan
4
NO
L0KASI
10
Bekasi
Pagi (00.05 – 12.00) Berawan
CUACA Siang (12.05 – 18.00) Berawan dan hujan
Malam (18.05 – 24.00) Berawan
Keterangan : -
Hujan ringan
: 1.0 – 5.0 mm/jam
-
Hujan sedang
: 5.0 – 10 mm/jam
20 – 50 mm/hari
-
Hujan lebat
: 10 – 20 mm/jam
50 – 100 mm/hari
-
Hujan sangat lebat
:
> 20 mm/jam
5 – 20 mm/hari
> 100 mm/hari
VI. Prakiraan Gelombang Tinggi : Prakiraan gelombang tinggi untuk tanggal 19 - 20 Mei 2009 pukul 07:00 WIB sebagai berikut : -
2.0 - 3.0 m :
Perairan barat laut Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa, Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.
-
3.0 - 4.0 m :
Samudera Hindia selatan Jawa yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VII. Lain-lain : Gempa Bumi Tektonik -
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 18 Mei 2009 pukul 17:09:45 WIB dengan kekuatan 5.2 SR pada kedalaman 17 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 4.4 LS 101.12 BT (141 km BaratDaya Lais – Bengkulu). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.
-
Telah terjadi bencana banjir pada hari senin, tanggal 18 Mei 2009 di 5 desa sampang jawa timur, yaitu desa (pasean, gunung madah, dal penang, panggung dan ambuten), berdampak 35 unit rumah terendam,7 ha lahan pertanian dan jalan raya Ambuten sepanjang 75 m tergenang 30 cm, jalan raya suhadak sepanjang 25 m tergenang setinggi 10 cm.banjir di sebabkan akibat curah hujan merata di kabupaten sampang ketinggian air di pemukiman 10 15 cm sedangkan di persawahan 10 cm.satlak setempat sudah berkoordinasi dan memantau kondisi di lapangan.
Pengawas,
Jakarta, 19 Mei 2009 a.n. Ketua Kelompok Piket,
Yolak Dalimunthe,SE.M.M
Husni Rizal Rambe,S.T
5