.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Sabtu, 22 Agustus 2009 Pada hari Jum’at, 21 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Sabtu, 22 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Jum’at, 21 Agustus 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/ hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalh data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Sumatera Utara
-
Hujan Ringan
Riau
3
Hujan Ringan
Jambi Sumatera Selatan.
3
Berawan
22
Hujan Ringan
23
Hujan Ringan
Daerah SUMATERA
KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan
1
Berawan
Kalimantan Tengah
30
Berawan
Kalimantan Timur
8
Berawan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Jum’at, 21 Agustus 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
SUMATERA Medan
8.000 m
3.000 m
7.000 m
6.000 m
Pekanbaru
7.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Jambi
1.200 m
1.200 m
15.000 m
16.000 m
.300 m
3.000 m
10.000 m
10.000 m
Palembang
1
KALIMANTAN Pontianak
7.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
200 m
9.000 m
10.000 m
10.000 m
Palangkaraya
4.000 m
8.000 m
10.000 m
Tad
Samarinda
9.000 m
10.000 m
8.000 m
10.000 m
Banjarmasin
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 20 - 22 Agustus 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Riau, Sumut, Jambi, Sumbar, Lampung, Babel, Bengkulu, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kaltim. b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di Sumbar, Riau, Sumut, Sumsel dan Lampung. Di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng. c. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 22 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumbar arahnya menuju Timur Laut sampai ke Riau, di wilayah Riau arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke wilayah Sumut, di wilayah Jambi arahnya menuju Utara sampai Timur Laut sampai Riau dan Sumut, di wilayah Sumsel arahnya menuju Jambi dan Riau, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke Laut Natuna, di wilayah Kalteng dan Kalsel arahnya menuju Barat – Barat laut sampai ke Kalteng dan Laut Natuna dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut.. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Hari Rabu, 19 Agustus 2009 pesawat Cassa 212 milik BPPT melakukan operasi penyemaian awan dari Bandara Cilik Riwut Palangkaraya sebanyak 2 sortie penerbangan dimulai pada pukul 12:00 dan 15:00 WITA, dengan membawa sekitar 600 kg NaCI untuk masing-masing sortie. 2. Hari Rabu, 19 Agustus 2009 juga masih dilakukan pemadaman api dari darat secara swakarsa oleh masyarakat yang didanai Bapedalda dan pamadaman oleh Tim Serbu Api Kelurahan (Tsaka) masih terus dilakukan bersama dengan Tim Manggala Agni Departemen Kehutanan. 3. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLH, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 4. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 5. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 6. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 7. Dinas Kehutanan Prov. Riau saat ini telah menurunkan 60 personil kuntuk melakukan pemadamkan api. 8. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.
2
9. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, telah menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat telah menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak telah menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ). Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar dan Meneg LH.
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Sejak hari Selasa, 9 Juni 2009 hingga hari Jum’at, 21 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Jum’at, 21 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 19 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Peningkatan Status Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatra Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 pukul 10:00 WIB hingga hari Jum’at, 21 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan Gunung Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. 2.
3. 4.
Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
3
III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Sabtu, 22 Agustus 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan Berawan dan hujan ringan
Berawan Berawan dan Hujan Ringan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
Berawan
Berawan
6
Jakarta Kep.Seribu
Berawan
Berawan
Berawan Berawan dan Hujan Ringan
7
Bogor
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan : - Hujan Ringan - Hujan Sedang - Hujan Lebat - Hujan Sangat Lebat
: : : :
1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam
5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari0 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
IV. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi tanggal 21 Agustus 2009, pukul 19.00 hingga tanggal 22 Agustus 2009, pukul 07.00 WIB sebagai berikut : -
2.0 – 3.0 m : Perairan Mentawai, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Barat hingga NTB, Perairan selatan Ambon, Laut Banda, Perairan Kep. Kai dan Aru, Perairan barat Kep. Tanimbar.
-
3.0 – 4.0 m : Perairan barat Bengkulu, Perairan Kep. Enggano, Perairan selatan Banten, Perairan timur Kep. Tanimbar, Laut Arafuru, Perairan Merauke.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V. Kejadian Lain – lain Telah terjadi beberapa kali gempa bumi tektonik pada hari Sabtu 22 Agustus 2009 dari pukul 00:00:00 s/d 08:00:00 WIB di wilayah Indonesia sebagai berikut : −
Pukul 00:06:51 WIB dengan kekuatan 5.0 SR kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 1.53 LS dan 99.81 BT (71 km Timur Laut Sipuramentawai – Sumbar) Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.
−
Pukul 00:52:45 WIB dengan kekuatan 5.1 SR pada kedalaman 182 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 7.54 LS dan 128.78 BT (286 km Barat Laut Saumlaki Maluku). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.
4
−
Pukul 01:48:50 WIB dengan kekuatan 5.1 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 1.53 LS dan 99.81 BT (77 km Timur Laut SIPURA MENTAWAI-SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Pengawas,
Jakarta, 22 Agustus 2009 Ketua Kelompok Piket,
Slamet Sugijono. SE
Ir. Ibnu Asur. MM
5