BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 27 April 2009 Pada hari Minggu, 26 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 27 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : 1.
Bencana Banjir di Kota Samarinda Prov. Kalimantan Timur (Lap. Perkembangan) A. Kejadian dan kondisi Mutakhir Telah terjadi bencana banjir pada hari Minggu, 19 April 2009 pukul 18.30 WIB di 5 Kecamatan (Kec. Samarinda Utara, Samarinda Hulu, Samarinda Hilir, Samarinda Seberang, dan Sungai kunjang), Kota Samarinda, Prov Kalimantan Timur. Banjir terjadi karena hujan deras dan meluapnya sungai Karang Mumus. Akibat banjir tersebut 10.478 KK menderita, kondisi ketinggian air yang semula mencapai ± 30-100 cm pada hari Senen 27 April 2009 air mulai surut dengan ketinggian air ±10-20 cm terdapat di beberapa ruas jalan. Hari ini Senen, 27 April 2009 di pemukiman warga sudah tidak terdapat genangan air dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan sampah dan kotoran akibat banjir. B. Upaya penanganan -
Banjir mengakibatkan sumur-sumur warga dan aliran PAM PDAM macet sehingga pemerintah mendistribusikan air bersih kepada warga terkena banjir. Beberapa ruas jalan masih tergenang antara 10-20 cm namun warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Saat ini dapur umum yang semula didirikan sudah di bongkar, namun pemerintah setempat masih memberikan bantuan Natura kepada warga masyarakat.
Sumber: Sekretaris BPBD KALTIM (Via Telp) .
I.
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Senen, 27 April 2009, tidak terpantau adanya titik panas di wilayah Kalimantan dan wilayah Sumatera. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) SUMATERA Berawan Sumatera Utara Berawan Riau Hujan Ringan Jambi Hujan Ringan Sumatera Selatan KALIMANTAN Kalimantan Barat
-
Berawan
Kalimantan Selatan
-
Hujan Ringan
1
Daerah Kalimantan Tengah
Jumlah Hot Spot*) -
Kondisi Cuaca**) Hujan Ringan
-
Berawan
Kalimantan Timur *) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senen, 28 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota Medan
07:00
10:00
13:00
19.00
10.000 m
8.000 m
8.000 m
5.000 m
tad
10.000 m
10.000 m
8.000 m
Jambi
6.000 m
11.000 m
tad
7.000 m
Palembang
6.000 m
10.000 m
tad
10.000 m
Pekanbaru
3. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 26 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
19.00
Pontianak
5.000 m
tad
10.000 m
7.000 m
Palangkaraya
9.000 m
10.000 m
10.000 m
8.000 m
Samarinda
10.000 m
10.000 m
tad
8.000 m
Banjarmasin
10.000 m
10.000 m
10.000 m
9.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter
4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 27 – 29 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Lampung, Babel, Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di Sumut, Riau, Nias dan Sumbar. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalsel dan Kalteng. 5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 28 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah NAD arahnya menuju Timur Laut-Timur, di wilayah Jambi arahnya menuju Barat Laut-Utara, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Daya-Barat, di wilayah Babel arahnya menuju Utara-Timur Laut, di wilayah Jabar arahnya menuju Barat Laut-Utara, di wilayah Jatim arahnya menuju Barat Daya-Barat, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat LautTimur Laut, di wilayah Kaltim arahnya menuju Utara-Timur Laut dan di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat-Barat Laut. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi / sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH
2
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya : 1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan) Hingga hari Minggu, 26 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Minggu, 26 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Minggu, 26 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). 4. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah (Laporan Perkembangan). Hingga hari Minggu, 26 April 2009 pukul 18.00 WIB, status G. Slamet masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). III. Rekomendasi 1. Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang, G. Api Ibu dan G. Slamet dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 2. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti. 3. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan. 4. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 5. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut. 6. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G. Slamet. 7. Penduduk disekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan Tatahandeng agar lebih waspada terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Kali Batu Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya aliran lahar. 8. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 9. Belum dipandang perlu adanya pengungsian. 10. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
IV. Upaya Penanganan − Sehubungan dengan peningkatan status peningkatan status kegiatan G. Slamet dari waspada menjadi siaga (level III) terhitung sejak tanggal 23 April 2009 pukul 08.00 WIB yang meliputi 5 Kabupaten yaitu Kab. Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga Prov. Jawa Tengah maka BNPB telah mengirimkan Tim TRC untuk melakukan pendampingan posko siaga darurat di Kab. Malang Prov. Jawa Tengah. − BNPB telah melakukan koordinasi dengan BPBD Prov. Jawa Tengah dan hari ini Minggu, 26 April 2009 Tim BPBD Jawa Tengah telah menuju lokasi dan direncanakan akan bergabung dengan TRC BNPB sekaligus berkoordinasi dengan BAKORWIL untuk melakukan pendirian posko bersama. Sumber : BNPB dan Posko BPBD
3
V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 28 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
6
Jakarta Kep.Seribu
Berawan
7
Bogor
Berawan
8
Tangerang
Berawan
9
Bekasi
Berawan
10
Depok
Berawan
Keterangan : - Hujan ringan - Hujan sedang - Hujan lebat - Hujan sangat lebat
: 1.0 – 5.0 mm/jam : 5.0 – 10 mm/jam : 10 – 20 mm/jam : > 20 mm/jam
CUACA Siang (12.05 – 18.00) Berawan
Malam (18.05 – 24.00)
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan
5 – 20 20 – 50 50 – 100 > 100
Berawan
Berawan Berawan Berawan Berawan Berawan Berawan Berawan Berawan
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
VI. Prakiraan Gelombang Tinggi : Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 28 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 28 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut : -
2.0 - 3.0 m : Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VII. Lain-lain Selasa, 28 April 2009 pukul 01:14:24 WIB telah gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.3 SR pada kedalaman 34 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.87 LU dan 126.89 BT (28 km Tenggara Melonguane-Sulut, 160 km Timur Laut Tahuna-Sulut, 328 km Timur Laut Bitung-Sulut, 347 km Barat Laut Ternate, Maluku Utara dan 349 km Timur Laut Manado-Sulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : BMKG
Pengawas,
Jakarta, 27 April 2009 Ketua Kelompok Piket,
Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc
Burhanudin, SE, MMA
4
5