BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum’at, 03 April 2009
Pada hari Kamis, 02 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jum’at, 03 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten dan di Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. (Laporan Perkembangan) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian 4. Penyebab
: : : :
Banjir Bandang 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB Ciputat, Tangerang di Prov. Banten Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.
2
Posko Tambahan ( STIE Ahmad Dalan)
Posko Induk ( Univ. Muhamadiyah)
1
Tanggul Jebol ( Situ Gintung )
LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT
1
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban o Meninggal o Hilang o Sakit/Dalam perawatan
: : :
o
Pengungsi
:
o
Total korban menderita
:
100 orang 14 orang 62 orang (2 orang dirawat di RS Fatmawati, 24 orang rawat jalan di FKK UMJ dan 36 orang di Fakultas Hukum UMJ. 902 jiwa terdapat di 4 titik (Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, RW 08 dan RW 11 dan Balai Warga). 260 KK (116 KK di RT 04/08, 63 KK di RT 03/08, 67 KK di RT 01/08, 9 KK di RT 05/11 dan 5 KK di RT 04/11).
2. Kerusakan o Rumah - Roboh : 8 unit - Rusak Berat : 319 unit o Fasilitas Umum - Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 1 Mushola - Lain – lain : Pagar TPU jebol 3. Hari Kamis, 02 April 2009 pukul Tim gabungan dari TNI, Polri, SAR dan relawan kembali melakukan pencarian korban banjir bandang dengan menyisir sungai Pesanggrahan menggunakan perahu karet. 4. Proses pencarian korban dan validasi data masih terus berlangsung. Kemungkinan data masih dapat berubah. 5. Aktifitas masyarakat sudah kembali normal dan sebagian besar pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing. C. Upaya Penanganan 1. Pada hari Kamis, 02 April 2009 : • Sehubungan dengan akan dimulainya kembali aktifitas perkuliahan di Universitas Muhammadiyah, maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan Depsos telah mendata dan menyiapkan tempat yang baru bagi pengungsi korban Situ Gintung yaitu di Wisma Kerta Mukti Ciputat. • Selain penanganan pengungsi, Pemerintah Kota Tangerang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan akan membantu anak-anak korban untuk dapat melanjutkan kembali sekolahnya. • Sekitar dua SSK dari Kodim akan membantu kepindahan tersebut yang rencananya akan dilakukan pada hari Sabtu, 4 April 2009. • Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian/evakuasi korban dengan penyisiran di kali pesanggrahan sampai ke daerah Cipulir dengan menggunakan perahu karet. • Tim gabungan yang terdiri dari Dinas PU dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan pembersihan sampah dan lumpur di lokasi bencana. 2. Bantuan Wapres RI disampaikan melalui Gubernur Provinsi Banten sebesar Rp 1.023.000.000,- (Satu Milyar Dua Puluh Tiga Juta Rupiah) dan mobil amphibi 2 unit untuk pencarian korban yang hilang. 3. BNPB telah mengirim Tim Reaksi Cepat dan memberikan bantuan perahu karet 2 unit, tenda pleton 2 unit, nasi bungkus 350 bungkus dan air mineral 10 dus. 4. DPU Ditjen Sumber Daya Air telah menyiapkan bronjong 2.500 buah, karung pasir 18.000 buah untuk proteksi perkuatan tebing kiri dan kanan tanggul yang jebol. 5. DPU Ditjen Bina Marga telah mengerahkan Dumptruck 8 unit, Wheell loader 9 unit dan backhoe 1 unit. 6. DPU Ditjen Cipta Karya telah mengerahkan mobil tanki @ 4.000 liter 9 unit, Hydrant umum 6 unit, instalasi penjernih air 1 unit, mobil toilet 1 unit dan tenda peleton 4 unit. 7. BBWS Ciliwung- Cisadane telah mengerahkan 2 unit backhoe. 8. Dinsos Provinsi Banten telah menyalurkan bantuan berupa beras 1 ton, mie instan 50 dus, minyak goreng 30 dus, foodware 30 buah, tenda hunian sementara 5 buah dan tikar 300 lembar. 9. Dinsos Kota Depok telah menyiagakan dapur umum dengan menyalurkan 300 – 1.000 bungkus nasi/hari dan tenda regu 1 unit. 10. Dinsos Provinsi DKI Jakarta telah menyiagakan mobil dapur umum 2 unit dengan menyiapkan 2.000 nasi bungkus/hari, tenda pleton 3 unit, velbed 125 unit, perahu karet 2
2
11.
12.
13. 14. 15.
16.
17. 18. 19.
unit, mobil rescue 3 unit, Tagana 80 personil, serta menyalurkan biscuit 100 dus, mie instans 50 dus, daster 200 lembar, kaos 200 lembar dan selimut 200 lembar. Dinkes Provinsi Banten telah menyiagakan mobil ambulance 11 unit lengkap dengan peralatan kesehatan, tenaga medis, obat-obatan, sepatu boot 100 buah, tandu dan kantong jenasah. Dinkes Kabupaten. Tangerang telah mengerahkan mobil ambulance 2 unit dan obatobatan. Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kota Tangerang Selatan telah mengerahkan mobil ambulance 10 unit dan tenaga medis. Pemda Kabupaten Tangerang telah memberikan bantuan dumtruck 1 unit, shoppel 1 unit, backhoe 1 unit dan mobil kebersihan 2 unit. Walikota Jakarta Selatan telah mengerahkan mobil pemadam kebakaran 3 unit untuk membersihkan lumpur. Rapat Koordinasi diadakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2009 Pukul 08.00 WIB yang dihadiri Dandim Kota Tangerang, Rektor UMJ, Ketua Bappeda Kota Tangerang Selatan, Dekan Fisip UMJ, BNPB serta satuan-satuan unit evakuasi dengan kesepakatan sebagai berikut : o Posko utama ditetapkan di Fakultas Hukum UMJ dengan penanggung jawab Walikota Tangerang Selatan. o Incident Commander adalah asisten 1 Kota Tangerang Selatan, Koordinator lapangan adalah Dandim dengan wakilnya adalah Kapolres (membawahi TNI, POLRI, SAR dan pemulihan darurat), Koordinasi Ruangan Posko adalah dekan Fisip UMJ/ketua LPPM UMJ (membawahi kegiatan logistik dan peralatan, medis, penampungan sementara dan Humas) o Setiap hari akan dilakukan rapat koordinasi guna evaluasi penanganan darurat dan rencana tindak lanjut berikutnya dan press release. o Masa Tanggap Darurat diperkirakan 1 s/d 2 minggu yang saat ini sedang disusun oleh Pemda Kota Tangerang Selatan. o Permasalahan tanggul Situ Gintung sedang dibahas oleh Dep. PU bersama tenaga ahli dari Jepang. Upaya penanganan kesehatan masih terus dilakukan oleh tenaga medis dari DEPKES dan dibantu 100 orang PMI, 160 orang tenaga medis, dan 25 orang Dokter UMJ, 7 orang Dokter dari Ikatan Dokter Indonesia 60 tenaga medis gabungan dari UMJ, Ikatan Dokter Indonesia dan Provinsi Banten. Briefing lapangan dilakukan setiap pagi hari. Rapat Koordinasi dilakukan setiap malam pkl 20.00 WIB. Pers Conference dilakukan 2 kali sehari pkl. 12.00 WIB dan pukul 21.00 WIB
Sumber :TRC BNPB, Depkes, Depsos, Satkorlak PB DKI Jakarta, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat dan elshinta online.com
II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah Lunto Prov. Sumatera Barat (Laporan Perkembangan) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian
4. Penyebab
: Tanah Longsor dan Banjir Bandang : 30 Maret 2009, pukul 06.15 WIB : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab), Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds. Silungkang Kec. Silungkang) : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas.
B. Kondisi Mutakhir 1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor ) a. Korban jiwa o Meninggal : 1 orang o Luka : 3 orang o Mengungsi : 981 jiwa terdapat di 4 titik ( Nagari Pasir Laweh 751 jiwa, Sei Tarab 167 jiwa, Tanjuang 28 jiwa, dan Sei Patai 35 jiwa) b. Kerusakan o Rumah o Rusak Berat : 35 unit o Rusak ringan : 34 unit - Hanyut : 22 unit o Fasilitas Umum
3
C.
o Sekolah : 2 unit rusak berat - Tempat ibadah : 5 unit rusak berat - Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat - Pasar : 1 unit rusak berat - Sawah : 270,5 hektar rusak berat - Irigasi : 165 unit rusak berat - Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat - Jalan : 5.000 m rusak berat - Huler : 1 unit rusak berat - Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat 2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor ) a. Korban jiwa : tidak ada b. Kerusakan fasilitas umum - Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan - Jembatan : 3 unit rusak berat/putus - Sawah : 11 hektar rusak berat 3. Kota Sawah Lunto ( Tanah Longsor ) a. Korban jiwa : Tidak ada b. Kerusakan - Rumah : 4 unit rusak berat - Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan - Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap hingga merusak ladang/persawahan penduduk. Upaya penanganan 1. Bupati Tanah Datar selaku ketua Satlak PB dibantu TNI telah mendirikan posko utama bertempat di Kecamatan Sungai Tarab, sebagai tempat konsolidasi penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kab. Tanah Datar. 2. Bupati/Ketua Satlak PB telah mengupayakan pendataan secara akurat melalui pendekatan nama dan photo rumah/bangunan/lahan yang rusak/hancur akibat bencana untuk menghindari salah catat dan salah sasaran bantuan. 3. Dinas PU Kab. Tanah Datar telah mengerahkan 2 unit alat berat escavator untuk membersihkan puing-puing dan batuan, bersama dengan Zipur TNI membangun 1 unit jembatan vital yang akan siap dan dapat dimanfaatkan dalam 2-3 hari kedepan, perbaikan irigasi saluran primer (termasuk bendung-bendung) dan irigasi sekunder, perbaikan/normalisasi aliran sungai yang porakporanda akibat terbawanya batu-batuan besar dari G. Merapi, pembenahan bangunan pemukiman yang tertimbun batuan, perbaikan pasar, saluran air bersih dan fasilitas umum yang rusak lainnya. 4. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar mengadakan penyuluhan penggunaan air bersih, melakukan pendataan bagi para pengungsi, mengerahkan tim kesehatan dan puskesmas di lokasi dilokasi bencana. 5. SAR Provinsi dan TAGANA telah dikerahkan untuk operasi pencarian dan evakuasi korban bencana. 6. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang telah mengerahkan 1 unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lingkungan akibat timbunan lumpur. 7. TNI telah mengerahkan anggotanya sebanyak 50 personil untuk membantu pembersihan di sungai Tarab dan 70 personil untuk pembuatan jembatan darurat. 8. Polres setempat telah mengerahkan personilnya untuk pengamanan lingkungan, posko, dan pengendalian arus lalu lintas bersama LLAJR. 9. Gubernur/Ketua Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar dan instansi terkait telah meninjau lokasi dengan membawa peralatan dan logistik berupa, minyak goreng 10 dus, sarden 50 dus, kecap 10 dus, supermie 40 dus, biskuit 50 dus dan gula pasir 1 karung. 10. Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat menyerahkan bantuan sandang dan bantuan obatobatan. 11. Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat telah menyerahkan bantuan sandang dan bantuan obat-obatan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk upaya penanganan bencana.
4
12. Satlak PB Kab. Tanah Datar, TNI dibantu dengan masyarakat telah melakukan evakuasi korban dan mendirikan posko di Pasir Laweh. 13. Satlak PB dan Dinas Sosial Kab. Tanah Datar dan TNI telah memberikan bantuan logistik, mendirikan dapur umum, posko induk dan posko pembantu di 7 titik. Sumber :TRC BNPB, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar.
III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Kamis, 02 April 2009 terpantau adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Jumlah Hot Spot*)
Daerah SUMATERA Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan
Kondisi Cuaca**) -
Hujan Ringan Berawan Berawan Hujan Ringan
Kalimantan Barat
-
Hujan Sedang
Kalimantan Selatan
-
Berawan
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
1 1
Berawan
KALIMANTAN
Berawan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 02 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Medan
8.000 m
8.000 m
6.000 m
6.000 m
Pekanbaru
6.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Jambi
6.000 m
11.000 m
13.000 m
12.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Palembang
3. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 02 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Pontianak Palangkaraya
6.000 m 8.000 m
10.000 m 9.000 m
10.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
Samarinda Banjarmasin
7.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
12.000 m 10.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter
4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 02 - 04 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di Riau, Jambi, Sumsel, Sumut, Babel dan Lampung. Sedangkan di Kalimantan terdapat di sebagian Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di NAD, Riau, sebagian Sumsel, Sumut, Babel. Sedangkan di Kalimantan terdapat di sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. 5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 04 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumut arahnya menuju Barat, di wilayah Jambi arahnya menuju Barat, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Daya, di wilayah Sulsel arahnya menuju Barat Laut, di wilayah Sultra arahnya menuju Barat Laut, di wilayah NTB arahnya menuju Barat, di
5
wilayah NTT arahnya menuju Barat Laut dan di wilayah Maluku Utara arahnya menuju Barat Laut. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH
IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya : 1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan) Hingga hari Kamis, 02 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Kamis, 02 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 3 kali gempa letusan, 3 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 kali gempa vulkanik dangkal (VB). Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24° C. Awan panas dan asap kawah tidak teramati, letusan abu dan sinar api tidak teramati, hujan 2 kali kejadian dengan intensitas gerimis dan gunung tampak jelas. 2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Kamis, 02 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Kamis, 02 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 1 kali gempa vulkanik dangkal (VB) dengan amplitudo maksimum 3 mm dan lama gempa 2.5 detik dan gempa tremor pada pukul 01.00 – 05.15 WIB dengan amplitudo maksimum 0.5 – 1 mm. Secara visual pada pukul 00.00 -06.00 WITA, cuaca cerah, angin tenang, asap kawah utama putih tipis dengan tinggi 100 meter, sinar api tampak samarsamar tinggi 10 meter, asap kawah II putih tipis tinggi 50 meter. 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Kamis, 02 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Kamis, 02 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 38 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan lama gempa 25 – 75 detik, 15 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama gempa 15 – 45 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplituda maksimum 46 mm, SP 20 detik, dan lama gempa 150 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca terang, gunung tampak jelas. Rekomendasi : 1. Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 2. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti. 3. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan. 4. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 5. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m
6
dari permukaan laut. 6. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 7. Belum dipandang perlu adanya pengungsian. 8. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, 03 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Pagi (00.05 – 12.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
JAKARTA PUSAT
Berawan
Berawan
Berawan
2
JAKARTA UTARA
Berawan
Berawan
Berawan
3
JAKARTA SELATAN
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
4
JAKARTA TIMUR
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
5
JAKARTA BARAT
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
6
KEP. SERIBU
Berawan
Berawan
Berawan
7
BOGOR
Berawan
Berawan dan hujan ringansedang
Berawan dan hujan ringan
8
TANGERANG
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
9
DEPOK
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan
10
BEKASI
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan : -
Hujan ringan Hujan sedang Hujan lebat Hujan sangat lebat
: 1.0 – 5.0 mm/jam : 5.0 – 10 mm/jam : 10 – 20 mm/jam : > 20 mm/jam
5 – 20 20 – 50 50 – 100 > 100
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
Peringatan dini : Hati-hati/waspada potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang disertai kilat/petir serta angin kencang terutama pada sore hingga menjelang malam hari. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VI. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 03 April 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 04 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut : • 2.0 - 3.0 m : Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa, Laut Natuna, Laut Sulawesi bagian utara, Perairan Sangihe Talaud yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
7
VII. Lain - lain Kamis, 02 April 2009 pukul 12.30 WIB, telah terjadi angin puting beliung di desa Tumiyang, Glempang, Pasiraman dan Pekuncen Kec. Pekuncen Kab. Banyumas Prov. Jawa Tengah. Peristiwa ini mengakibatkan 4 unit rumah rusak berat, 22 unit rumah rusak ringan dan 1 unit kandang ayam rusak berat. Peristiwa ini telah diketahui oleh unsur Muspika (Camat, Danramil dan Kapolsek) dan ditindaklanjuti dengan dengan melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan dalam musibah tersebut. Sumber : Koramil 15/Pekuncen
Pengawas,
Jakarta, 03 April 2009 Ketua Kelompok Piket,
Ir. Bambang Sulistyanto, MM
Ir.Sri Widayani, MM
8