.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 01 Oktober 2009 Hari Rabu, 30 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 01 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : A. Kejadian 1. Jenis Kejadian
: Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian
: Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat
4. Detail
: Gempa berkekuatan 7,6 SR kedalaman 71 Km, di koordinat 0,84 LS – 99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami
5. Gempa Susulan Pukul 17.38.52 WIB, kekuatan 6,2 SR, kedalaman 110 km, pada koordiinat 0.72 LS - 99,94 BT (22 km barat daya Pariaman – SUMBAR). 6. Diperkirakan masih ada daerah yang belum terpantau di sekitar lokasi yang terdekat dengan pusat gempa di sepanjang wilayah pesisir pantai Provinsi Sumatera Barat
1
B. Dampak Bencana 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kerusakan bangunan, beberapa hotel runtuh, terjadi beberapa titik kebakaran, banyak korban terjebak di reruntuhan. Perumahan banyak yang runtuh, masyarakat sudah kembali dari evakuasi Korban meninggal > 75 org. Ada rumah sakit runtuh. Keretakan Bandara (media) Komunikasi dan listrik terputus Perkiraan Pengungsi ± 50.000 orang. Penduduk yang terancam : ¾ Padang : 777.893 ¾ Padang Pariaman : 338.098 ¾ Kota Pariaman : 78.920
9. Jalan Padang bukit tinggi tertutup longsor di 3 titik di daerah Singgalang Kariang. 10. Kabupaten Solok ada beberapa ruas jalan rusak. 11. Kabupaten Pesisir Selatan masyarakat panik dan di evakuasi keperbukitan / daerah yang lebih tinggi 12. Korban jiwa dan kerusakan masih dalam pendataan.
C. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa No
Lokasi
Provinsi Sumatera Barat 1 Kab. Kep. Mentawai 2 Kab. Pesisir Selatan 3 Kab. Solok 4 Kab. Sawah Lunto 5 Kab. Tanah Datar 6 Kab. Padang Pariaman 7 Kab. Agam 8 Kab. Lima Puluh Kota 9 Kab. Pasaman 10 Kab. Solok Selatan 11 Kab. Dharmasraya 12 Kab. Pasaman Barat 13 Kota Padang 14 Kota Solok 15 Kota Sawah Luntuo 16 Kota Padang Panjang 17 Kota Bukit Tinggi 18 Kota Payakumbuh 19 Kota Pariaman Total
Korban Jiwa Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi
Keterangan
7 hotel rusak berat 2
2
-
-
-
2
2. Kerugian Sekolah
Rumah No
tempat ibadah
Kantor
Lokasi RB
Provinsi Sumatera Barat 1 Kab. Kep. Mentawai 2 Kab. Pesisir Selatan 3 Kab. Solok 4 Kab. Sawah Lunto 5 Kab. Tanah Datar 6 Kab. Padang Pariaman 7 Kab. Agam 8 Kab. Lima Puluh Kota 9 Kab. Pasaman 10 Kab. Solok Selatan 11 Kab. Dharmasraya 12 Kab. Pasaman Barat 13 Kota Padang 14 Kota Solok 15 Kota Sawah Luntuo 16 Kota Padang Panjang 17 Kota Bukit Tinggi 18 Kota Payakumbuh 19 Kota Pariaman Total
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
10
D. Upaya Penanganan 1.
Diadakan rapat koordinasi di kediaman Wakil Presiden RI dengan instansi terkait dengan hasil menunjuk 6 menteri dikomandoi oleh Kepala BNPB untuk penanganan bencana gempa di Prov. Sumatera Barat.
2.
BNPB mengadakan rapat dari Pukul 09.00 s/d 24.00 WIB untuk penanganan bencana di Prov. Sumatera Barat dangan instansi terkait. Rencana Tanggap Darurat di Prov. Sumatera Barat jangka waktu 2 bulan. BNPB akan menyiapkan dana 5 milyar cash ditambah 100 milyar dana on call untuk penanganan gempa bumi di Sumatera Barat BNPB mengirim TRC dan bantuan dengan Hercules 2 buah berupa : ¾ Tenda 20.000 buah. ¾ Selimut 10.000 buah. ¾ Obat-obatan dan tenaga medis (Depkes, Mer-C Corps) ¾ Permakanan, Depsos. BNPB berkoordinasi dengan TNI, POLRI, PMI, relawan (global rescue, RR) dan lain-lain. Akan dikerahkan seluruh sumberdaya, permakanan agar segera didistribusikan ke korban bencana.
3. 4. 5.
6. 7.
E. Kebutuhan Mendesak 1. 2. 3. 4. 5.
Tim Personil untuk evakuasi korban Tim medis sangat diperlukan Pemda kesulitan mengendalikan situasi Tenda Makanan cepat saji Sumber : Rapat BNPB, kodim Solok dan radio telekomunikasi
3
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Rabu, 30 September 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan sebagaimana tercatat dalam tabel. Berikut adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
-
Berawan
Riau Jambi Sumatera Selatan
11
Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Ringan
KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah
143 8 88
Berawan Cerah berawan Cerah Berawan
4
Hujan Ringan
Daerah SUMATERA Sumatera Utara
Kalimantan Timur *) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 29 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru Jambi Palembang
07:00
10:00
10.000 m 7.000 m 2.500 m 2.000 m
8.000 m 10.000 m 8.000 m 8.000 m
Pontianak
1.000 m
Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
5.000 m 300 m 6.000 m
13:00
16.00
10.000 m 10.000 m 8.000 m 8.000 m
10.000 m 10.000 m 2.500 m 6.000 m
2.000 m
2.000 m
5.000 m
5.000 m 500 m 4.000 m
3.000 m 800 m 2.000 m
8.000 m 1.000 m 4.000 m
KALIMANTAN
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 30 September – 02 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Riau, Sumsel, Babel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 01 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Riau bagian Utara, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat - Utara sampai ke Jambi dan Bengkulu, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut sampai ke Jambi dan Riau, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Serawak, Kep. Natuna, Laut Natuna Selat Kalimata dan Laut Cina Selatan, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat – Timur Laut sampai ke Kalbar, Serawak, Kep. Natuna, Laut Natuna Selat Kalimata dan Laut Cina Selatan. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
4
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. 6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan saat ini dalam proses perbaikan di Bandara Cilik Riwut. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 30 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih
5
dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Rabu, 30 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 29 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 30 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, 01 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut : CUACA NO L0KASI Pagi Siang Malam (00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
2 3
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
Berawan
Berawan
6
Kep. Seribu
Berawan
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan : - Hujan Ringan - Hujan Sedang - Hujan Lebat - Hujan Sangat Lebat
: : : :
1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam
Berawan
5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Rabu, 30 September 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Rabu, 30 September 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut : • •
2.0 – 3.0 m : Selat Malaka, Perairan barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Perairan Kep. Natuna, Perairan Merauke. 3.0 – 4.0 m : Perairan utara Aceh, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Banten
6
•
4.0 – 5.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik utara Papua
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VI. Lain-lain -
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Rabu 30 September 2009 pukul 12:08:40 WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 20 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 4.35 LU 126.54 BT (41 km BaratLaut MELONGUANE-SULUT ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pengawas,
Jakarta, 01 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,
Drs. Mulatno. M. Si
Dra. Prasinta Dewi, MAP
7