.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 15 Oktober 2009
Hari Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 15 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian 1. 2. 3. 4.
Jenis Kejadian Waktu Kejadian Lokasi Kejadian Pusat Gempa
5. Gempa dirasakan
: : : :
:
Gempa Bumi Tektonik Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB Provinsi Sumatera Barat Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi IIIIV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19
LOKASI Kelompok I Kota Padang Kota Pariaman Kota Bukit Tinggi Kota Solok Kota Padang Panjang Kab. Padang Pariaman Kab. Agam Kab. Solok Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat Kab. Pesisir Selatan JUMLAH I Kelompok II Kota Payakumbuh Kota Sawah Lunto Kab. Tanah Datar Kab. Kepulauan Mentawai Kab. Lima Puluh Kota Kab. Darmasraya Kab. Sijunjung Kab. Solok Selatan JUMLAH II JUMLAH TOTAL
KORBAN JIWA Hilang Meninggal Luka Berat Luka Ringan Mengungsi 2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2
313 32 ‐ 3 ‐ 675 80 ‐ ‐ 5 9 1,117
431 148 ‐ ‐ 6 527 90 ‐ ‐ 5 7 1,214
771 278 ‐ ‐ 14 528 47 5 ‐ 25 20 1,688
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,117
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,214
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,688
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 14 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB
1
1. Kerusakan
KERUSAKAN LOKASI
SARANA PRASARANA Pendidikan
RUMAH
Kesehatan
Kantor
Jalan
Jembatan
Irigasi
Pasar
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
Kelompok I Kota Padang Kota Pariaman Kab. Padang Pariaman Kab. Agam
37,587 8,619 70,833 12,634
38,485 1,633 12,630 3,653
40,406 13,376 4,442 4,285
1,606 92 257 114
1,038 101 87 77
903 22 31 65
9 9 ‐ 12
10 12 ‐ 9
2 16 ‐ 8
59 45 104 16
19 9 32 5
14 9 9 5
8 ‐ 135 16
22 ‐ 33 1
‐ 19 23 ‐
8 1 ‐ 5
19 ‐ ‐ ‐
3 13 ‐ ‐
15 8 47 52
JUMLAH I
129,673 56,401 62,509 2,069 1,303 1,021 30 31 26 224 65 37 159 56 42 14 19 16 122 ‐
11 911 1,123 530 20 12 5
Kelompok II Kota Padang Panjang Kab. Solok Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat Kab. Pesisir Selatan
17 145 171 3,240 2,173
‐ 8 6 ‐ ‐
JUMLAH II Kelompok III Kota Bukit Tinggi Kota Solok Kab. Tanah Datar Kab. Kepulauan Mentawai
164 243 ‐ 3,046 5,410
413 357 920 2,862 11,388
23 3 1 27 29
41 36 ‐ 16 43
26 28 13 1 34
‐ ‐ ‐ 1 11
5 ‐ 1 6 7
1 5 2 4 14
1 7 ‐ 1 7
6 2 ‐ ‐ 10
6 24 1 1 33
‐ 7 ‐ ‐ 12
‐ 3 ‐ 2 2
‐ 1 5 ‐ 1
‐ 1 ‐ ‐ 6
‐ ‐ ‐ 9 2
‐ 1 ‐ ‐ ‐
‐ 1 ‐ ‐ 9
RS
Ibadah
‐ ‐ ‐ ‐
4 3 37 31 31
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
‐ ‐ 11 ‐
238 94 418 161
211 72 748 92
169 39 225 97
5 ‐ 15 ‐
10 1 ‐ 1
5 ‐ ‐ ‐
6 6 8 53 11
9 15 ‐ 2 50
9 8 22 38 36
‐ 1 ‐ ‐ 28
3 ‐ ‐ 1 ‐
4 ‐ ‐ ‐ 11
5,746 8,863 15,940 83 136 102 12 19 26 16 18 65 19 7 7 7 11 1 10 106 14 84 76 113 29 4 15 ‐ ‐ 29 ‐
‐ ‐ 116 ‐
50 ‐ 105 ‐
‐ 6 8 ‐ ‐ 3 2 4 ‐ 5 ‐ 4 4 ‐ 4 2 ‐ 1 ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ 1 13
‐ ‐ ‐ ‐
3 ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ 2 ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ 11
8 ‐ 18 ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ 8 ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ 6 ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐
JUMLAH III Kelompok IV Kota Payakumbuh Kota Sawah Lunto Kab. Lima Puluh Kota Kab. Darmasraya Kab. Sijunjung Kab. Solok Selatan
29 116 155 12 8 14 9 ‐
‐
14 ‐
3 ‐
‐
2 ‐
‐
‐
11 26 ‐
8 ‐
6 ‐
‐
‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ 4 ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
JUMLAH IV
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
4 12 2 ‐
‐
‐
‐
‐
‐
JUMLAH TOTAL
135,448 65,380 78,604 2,164 1,447 1,137 51 50 52 254 83 105 178 63 51 21 30 17 147 144 27 1,003 1,199 649 49 16 20
‐ ‐ 9 ‐ ‐ 3
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat per Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB, Ket : RB = Rusak Berat RS = Rusak Sedang RR = Rusak Ringan
2
3. Hingga Hari Selasa, 13 Oktober 2009, pemulihan kelistrikan di Kab. Agam mencapai 98%. Di Dusun Hulu Banda, sedang dilakukan pemasangan kabel untuk pemulihan jaringan listrik.. B.
Upaya Penanganan 1. Under Secretary UN mengunjungi Sumatera Barat disambut oleh Gubernur Sumatera Barat kemudian melanjutkan peninjauan dengan Helikopter ke Pariaman Cumanak dan V Koto Timur Kab. Pd. Pariaman dan Kota Padang. Kunjungan lainnya yaitu dari Kedutaan Besar Jerman dan Jepang untuk Indonesia. 2. Distribusi bantuan yang datang sebanyak total 7 sortie (5 sortie Hercules dan 2 sortie pesawat Malaysia) membawa bantuan berupa permakanan, air mineral, selimut, alat kesehatan, tenda dan terpal dengan total berat 172,556 ton. 3. Polri mendistribusikan bantuan menggunakan Heli Bell 412 Polri sebanyak 3 sortie ke Desa Asam Pulo, Lubuk Alung (30 dus mie instant, 5 dus biskuit, 5 dus air mineral, 3 dus selimut), Padang Galapuang, Pasir Laweh, Lubuk Alung (50 dus mie instant, 10 dus biskuit, 4 karung beras, 1 dus sarung), dan ke Kayu Tanam (50 dus mie instant, 10 dus biskuit, 4 karung beras, 1 dus sarung). 4. Sektor ESDM a) Terus memantau aktivitas gunung api disekitar Sumatera Barat (G. Talang, G. Tandikat, G. Marapi) dan dilaporkan tidak ada peningkatan aktivitas. b) Melakukan survey tempat relokasi di Kanagarian Tanjung Sani Kec. Tanjung Raya Kab. Agam, dan di Kec. VII Koto Patamuan Kab. Pd. Pariaman. c) Mendistribusikan 12 tenda di sekolah dasar Kec. IV Koto Timur, 10 terpal di sekolah dasar Desa Kampung Sagid, kec. V Koto, 1 tenda pleton di SDN 91 Kec. IV Koto Timur Desa Kampung Tengah Limo Purud. d) Distribusi bantuan di :
5.
6.
• Desa Inkok berupa 20 tenda, 40 karung beras, 50 dus mie instant, 343 dus bubur bayi, dan 122 dus bubur instant. • Sintuk, Pauh Kambar, Kab. Pd. Pariaman berupa 40 tenda, 50 dus mie instant, 343 box bubur bayi, dan 122 sachet bubur instant. • Simpang Asam Koto Bangko, Desa Koto Bangko, Kec. S. Geringging, Kab. Pd. Pariaman berupa 10 karung beras, 80 dus mie instant, 84 lembar terpal, 156 buah lentera, dan 18 pembalut wanita. • Puskesmas pembantu Lareh Nan Panjang, Kec. Patamuan, Kab. Pd. Pariaman. Dep. Luar Negeri masih menyiagakan Tim untuk membantu ijin/clearance bantuan internasional, keimigrasian, kepabeanan, karantina, bantuan keprotokolan, bantuan akreditasi media asing, dan penghubung/LO antara perwakilan asing dengan BNPB. Tim Medis US Navy yang tergabung dalam Humanitarian Assistance Rapid Response Team (HARRT) mengakhiri operasinya dan telah melayani lebih dari 1.700 pasien.
C. Tantangan 1. Proses tanggap darurat harus melihat kriteria yang dapat diukur untuk dapat beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 2. Perlu pembelajaran kepada masyarakat dengan pelatihan pertukangan dan pendampingan agar mau membangun rumahnya kembali atau membuat shelter sementara dengan material setempat, untuk mempercepat pemulihan darurat. 3. Validasi data kerusakan sebagai dasar verifikasi untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 4. Pembersihan puing dan perbaikan darurat. 5. Kerusakan kantor-kantor pemerintah dan fasilitas umum lainnya. D.
Kebutuhan 1. Selimut dan sarung 2. Peralatan pertukangan dan paku untuk pembuatan temporary shelter untuk pemberdayaan masyarakat yang akan dibantu oleh TNI dan Tagana.
E.
Rencana Ke Depan
1. Validasi data yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dibantu oleh 4 (empat) universitas yaitu Univ. Negeri Padang, Univ. Andalas, Univ. Bung Hatta, dan Institut Agama Islam Negeri. 2. Percepatan masa tanggap darurat harus dengan indikator capaian yang jelas sesuai UU
1
24/2007. Kegiatan tanggap darurat saat ini difokuskan untuk mencapai indikator tersebut. 3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan infrastruktur yang rusak 4. Meneruskan pembersihan puing. 5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 6. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping 7. Penyiapan Pendanaan 4. PROVINSI JAMBI A.
Kejadian 1.
B.
Jenis Kejadian
: Gempa Bumi
2. Waktu Kejadian
: Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08:52:29 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
4. Pusat Gempa
: Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kondisi Mutakhir Dampak Bencana Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci.
1.
Kab. Kerinci
a. Korban jiwa - Meninggal
:
3 orang
- Luka berat
: 12 orang
- Luka ringan
: 14 orang
- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak.
b. Kerusakan - Rumah - Tempat Ibadah
: 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849 unit rusak ringan) : 20 unit
2
- Sarana kesehatan - Sarana pendidikan
: 2 unit : 11 unit
2. Kab. Merangin
a. Korban jiwa - Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak b. Kerusakan - Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak ringan) - Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit - Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus.
C.
Upaya Penanganan
1. 2. 3. 4. 5.
Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ). Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana.
Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci
5. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1.
Hari Rabu, 14 Oktober 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas pada tanggal 14 Oktober 2009 dan kondisi cuaca secara umum : Daerah
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
2 13 4
SUMATERA Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan
7
Hujan Ringan Berawan Hujan Sedang Hujan Sedang
KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah
2
Hujan Sedang Hujan Ringan Hujan Ringan
Kalimantan Timur
2
Hujan Ringan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 14 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru
07:00 8.000 m 8.000 m
10:00 8.000 m 9.000 m
13:00 8.000 m 10.000 m
16.00 5.000 m 10.000 m
3
Jambi
5.000 m
11.000 m
11.000 m
13.000 m
Palembang KALIMANTAN
8.000 m
tad
10.000 m
10.000 m
Pontianak
8.000 m
10.000 m
10.000 m
8.000 m
8.000 m 6.000 m 10.000 m
9.000 m 6.000 m 10.000 m
5.000 m 8.000 m 10.000 m
10.000 m 8.000 m 10.000 m
Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Lampung, Babel, Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kaltim. 4. Tanda panah menunjukkan arah penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 15 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, diwilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Selat Malaka, di wilayah Jambi arahnya menuju Utara sampai ke Riau, Kalbar arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Selat Karimata, di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Kalteng bagian Timur, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Laut - Utara sampai ke Kalteng bagian Tengah dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke Kaltim bagian Timur. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1.
2.
3. 4. 5.
6.
Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.
4
Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 TLE untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan 1 unit pesawat Kamov yang digunakan untuk melakukan pengeboman api dengan menggunakan air di titik-titik sasaran operasi water bombing. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). -
Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.
6. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi
B.
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 9 juni 2009 hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009, pukul 06.00 WIT status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 14 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
7. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, 15 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut : CUACA NO L0KASI Pagi Siang Malam (00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan Berawan dan hujan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan ringan Berawan dan hujan Berawan dan hujan 3 Jakarta Selatan Berawan ringan kadang sedang ringan
5
NO
L0KASI
CUACA Siang (12.05 – 18.00) Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Pagi (00.05 – 12.00)
4
Jakarta Timur
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
6
Kep. Seribu
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan dan hujan ringan
8
Tangerang
Berawan
9
Depok
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan dan hujan ringan - sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan - sedang Berawan
Malam (18.05 – 24.00) Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan kadanf sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan
Keterangan : - Hujan Ringan
: 1.0 – 5.0 mm/jam
5 – 20 mm/hari
- Hujan Sedang
: 5.0 – 10 mm/jam
20 – 50 mm/hari
- Hujan Lebat
: 10 – 20 mm/jam
50 – 100 mm/hari
- Hujan Sangat Lebat
: > 20 mm/jam
> 100 mm/hari
Peringatan Dini : Waspada terhadap potensi hujan ringan - sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama di wilayah Jakarta Selatan, Depok dan Bogor. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
8. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Rabu, 14 Oktober 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Kamis, 15 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut : •
2.0 – 3.0 m
: Perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selat sunda bagian Selatan. Perairan selatan Jawa.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VII. Lain-lain • Telah terjadi gempa Tektonik Pada hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 18:38:07 WIB dengan kekuatan 6.2 SR pada kedalaman 18 Km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 2.94 LU dan 128.08 BT (195 km Tenggara Melonguane– Sulut). Gempa dirasakan lemah dengan intensitas singkat di wilayah Kabaruan. Gempa tersebut tidak berpotensi TSUNAMI dan sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa, kondisi masyarakat masih aman. Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Pengawas,
Jakarta, 15 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,
Drs. Eko Budiman, MM
Drs. Ely Siyono, MM. M.Si
6