BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 06 Oktober 2009 Hari Senin, 05 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik 2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat 4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III-IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.
B.
Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa No
Lokasi
1 Kota Padang
Korban Jiwa Hilang
4
2 Kota Pariaman 3 Kota Solok
Meninggal
Luka Berat
Luka Ringan
248
152
398
37
74
278
3
4 Kota Bukit Tinggi 5 Kab Padang Pariaman
2 4
237
6 Kab Pesisir Selatan
292
421
555
10
6
19
7 Kab. Pasaman 8 Kab. Agam
Mengungsi
23 54
9 Kab. Pasaman Barat
32
82
43
3
5
25
410
625
744
1.343
410
10 Kab. Tanah Datar Total
295
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 5 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB
1
2.
Kerusakan Rumah
No
Sekolah
Kesehatan
Kantor
Jalan
Jembatan
Irigasi
Ibadah
Pasar
Lokasi RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
31.656
27.185
31.212
561
377
351
8.619
1.633
2.073
41
20
15
65
63
128
4
7
18
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
11
7
40
Provinsi Sumatera Barat 1 Kota Padang 2 Kota Pariaman 3 Kab. Solok Kota Solok
3
4 Kota Padang Panjang
183
5 Kota Bukit Tinggi
180
6 Kab Padang Pariaman
44.808
7 Kab Pesisir Selatan
1347
8 Kab. Pasaman
192
9 Kab. Pasaman Barat
3021 24
10 Kab. Tanah Datar
617
10.924 2877 7
Total
3.230 3715
101.653
4
9
196
83
18
4
17
740
3
2976
2747
21
51
44
418
5
5
1 11558
3
10
2
8
2
30
9
9
4
3
28
6
3
86
32
9
1
3
8
1
1
1
2
1
1
1
1
9
1
2
2
1
130
105
101
47
20
21
4
7
9
5
7
9
418
140
13
1
4 2
1
50
11 Kab. Kep. Mentawai 12 Kab. Agam
2.142
2
9
2640 48.967
4 4
22
3 2571 49.026
43 887
1
11 575
14 457
1
1
1
13
23 38
4 17
6 12
6 153
2 1
1
1
1 -
1
14
1
1
6
17
14
2
25
2
11 1
2
6
28
49
54
52
11 2 60
4 59
15 27
1 2
2 4
2 4
1
1
28
19
21
659
364
245
11
8
-
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 5 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB.
3. Kerusakan terparah terlihat di Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman baik kerusakan bangunan maupun kerusakan geologi dan longsoran, yang diakibatkan oleh faktor kedekatan lokasi dengan episentrum, faktor geologi, dan faktor konstruksi bangunan. 4. Kerusakan di Kota Padang banyak terjadi di dataran rendah (kurang dari ± 25 m diatas permukaan laut) yang tersusun oleh endapan alluvial. Lokasi terparah adalah Pecinan. Kerusakan juga terjadi pada bangunan yang mengalami keretakan akibat gempa 2007.
2
C.
Upaya Penanganan
¾
Pemerintah Pusat Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu, 4 Oktober 2009 Pangdam bersama BNPB melakukan peninjauan dan pemantauan melalui udara, sebagi berikut : a. Kondisi Bandara Rokot Sipora di Pulau Sipora kab. Kep. Mentawai aman, tidak mengalami kerusakan. b. Pemantauan diatas Ibukota Kab. Kep. Mentawai (Tua Pejat) dan sebagian Pulau Siberut tidak terlihat adanya kerusakan. c. Dalam perjalanan dari Padang - Tabing - Painan terlihat beberapa kerusakan di Padang, namun selanjutnya tidak terlihat adanya kerusakan. d. Penerbangan rutin ke Mentawai tetap normal 3 kali dalam 1 minggu. Selain itu, Pangdam meninjau RS M. Zein dan memberikan bantuan di Painan berupa permakanan. 2. Telah ada 21 Tim SAR dari 19 negara (688 personil) yang mengkaji 31 titik reruntuhan bangunan dan menyatakan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Untuk itu Tim SAR dalam waktu dekat akan menarik diri dari aktifitas search and rescue dari Padang. Kegiatan rescue dialihkan ke sebelah timur, utara, selatan Kota Padang. Sedangkan tenaga medis masih akan melanjutkan kegiatan pelayanan kesehatan bagi korban bencana. 3. Upaya yang telah dilakukan Departemen/Lembaga antara lain : 1.
a. BNPB memberikan bantuan berupa : 1. Mengirimkan TRC Interdep untuk melakukan penilaian cepat dan koordinasi dengan Pemerintah Prov. Sumatera Barat. 2. Melakukan pendampingan Posko Terpadu. 3. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan bantuan dari Pemerintah Pusat dan luar negeri. 4. `Memberikan bantuan logistic berupa 10 unit genset, 4.600 lembar selimut, 20 unit tenda pleton, 30 unit tenda keluarga, 1.000 unit tenda gulung, 100 paket family kit, 100 paket sandang, 100 paket kid ware, 100 paket alat dapur. b. Departemen Sosial mengirimkan bantuan berupa permakanan sebanyak 3 ton. 1. Mengerahkan Tagana350.orang, mendirikan dapur umum lapangan dan menambah stok permakanan, memberikan pakaian SD 2.000 stel, kaos krah dewasa 1.000 stel, daster 1.000 stel dan matras 30.000 set. 2. Bersama Tagana dari beberapa provinsi (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, NAD, dan lain-lain) yang berjumlah ± 628 orang dengan peralatan 5 mobil RTU, 3 truck, 2 tenda pleton, 2 unit alat komunikasi, 1 mobil dumlap, 1 mobil L300, 1 mobil UPSK, 2 tandu, obat-obatan ringan, 10 unit tenda regu, dan peralatan dapur umum, telah melakukan operasi khusu fase kritis di Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kab. Padang Pariaman.
c. Departemen Kesehatan telah mengirimkan bantuan berupa : 1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Barat. 2. Mengerahkan Tim Kesehatan : • Melakukan pelayanan kesehatan di pos kesehatan puskesmas dan mobil klinik. • Mendirikan Rumah Sakit Lapangan. • Menyalurkan bahan dan alat kesehatan untuk pelayanan medis yang terdiri dari 1.000 buah baju steril, 3 set orthopedic, 1 set bor orthopedic manual dan alat-alat medik lainnya. • Tim Kesehatan dari PPK Regional Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta telah bertugas di RS Djamil.
• Tim Kesehatan dari PPK Regional Sumatera Utara telah bertugas Kab. Padang Pariaman dan Kota pariaman. • Tim Kesehatan dari PPK Regional Sumatera Selatan telah bertugas di RST Rekso Diwiryo. • Tim Kesehatan dari PPK Regional DKI Jakarta II telah bertugas di ST Rahma Padang. • Melakukan survelance penyakain potesial wabah. • Melakukan penyenprotan dan desinfektan di Kota Padang. 3. Telah menyalurkan bantuan obat-obatan dan peralatan yang dibawa bersama Tim Kesehatan dari regional masing-masing.
d. Departemen PU telah mengirimkan bantuan : 1. Melakukan upaya pemulihan pelayanan air bersih di Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman berupa 5 truk tanki air, 6 IPA mobile, 30 unit hydrant umum, 600 jerigen, 5 pompa alkon, 124 toilet darurat, 200 tenda hunian darurat, 10 unit pompa tangan, 100 meter pipa spiral, 4 reservoir darurat. 2. Akan dikirimkan 3 toilet mobile, 40 hydrant umum, dan 3 genset. e. Dep. Dalam Negeri 1. Telah mengirimkan surat edaran kepada para Gubernur yang berisi tentang dukungan penanganan bencana gempa bumi untuk Sumatera Barat. 2. Daerah-daerah yang telah membantu diantaranya Riau, Bengkulu, DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. f. Dep. Luar Negeri 1. Telah mengirimkan tim untuk membantu ijin/clearance Bantuan internasional. 2. Keimigrasian, kepabeanan, dan karantina. 3. Bantuan keprotokolan. 4. Bantuan akreditasi media asing. 5. Penghubung/LO antara perwakilan asing dengan BNPB. g. Dep. Komunikasi dan Informasi Memfasilitasi Media Center Posko Terpadu penanganan gempa bumi Sumatera Barat untuk melayani masyarakat, wartawan dan relawan dengan fasilitas sebagai berikut : 1. Internet Wireless 2. Fixed Phone 3. Polycom Conference Phone 4. Fasilitas Hot Spot Internet di Pariaman h. Sektor ESDM a. Menurunkan Tim Emergency Response Group lengkap dengan dukungan dokter, paramedis dan rescuer, unit mobil rescue dan obat-obatan dibeberapa lokasi yaitu : 1. Hotel Ambacang: PTBA Ombilin, PTBA Tanjung Enim, PT. AIC, PT. KPC, PT. Newmont Nusa Tenggara, dan PT. Freeport. 2. 3. Koto Tengah: PT. Pertamina 4. Tandikat (longsor): PT. Berau Coal dan PT. Pama Persada. b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perbaikan utilitas-utilitas dengan segera dengan hasil sebagai berikut: a. Pemulihan kelistrikan di Kota Padang, trafo telah beroperasi sejumlah 257 unit dari 425 trafo yang ada (81%). b. Pemulihan kelistrikan di Pariaman, sebanyak 88 unit dari 261 unit trafo telah beroperasi (34%) dimana daerah yang telah pulih adalah Sunur dan Kota Pariaman. c. Mengupayakan konsinyasi suplai bahan bakar minyak dari daerah sekitar Sumatera Barat yaitu Sibolga, Dumai, dan Pekanbaru, sekitar ± 20 SPBU di Kota Padang dan ± 88 SPBU telah beroperasi diseluruh Sumatera Barat.
d. Memantau perkembangan gempa bumi susulan dan dampak yang ditimbulkan. e. Menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, ambulance dan obatobatan, alat berat, tenda, genset, trafo, jaringan, tower, GI, dan rescue car.
i. TNI memberikan bantuan berupa : 1. Mengerahkan personil sebanyak 1.200 personil TNI AD, 300 personil TNI AL, dan 100 personil TNI AU. 2. Membantu distribusi bantuan dengan mengerahkan Pesawat Hercules, KRI Teluk Cirebon, dan KRI Gilimanuk 531. 3. Bantuan RS Terapung KRI Dr. Suharso. 4. Bantuan yang telah disalurkan berupa 4 koli tenda serba guna, 6 buah tenda VIP, 40 unit tenda pleton, 25 buah velbed, 40 pak kompor lapangan, dan 40 pak paravin. j. POLRI memberikan bantuan berupa : 1. Mengerahkan personil sebanyak 1.200 personil untuk membantu pengamanan, SAR, distribusi bantuan, pelayanan kesehatan, dan penanganan darurat lainnya. 2. Membantu distribusi bantuan dengan mengerahkan 3 Pesawat Foker F50 dan 5 Helicopter. 3. Membantu komunikasi dengan mengaktifkan peralatan Tele Conference yang menghubungkan antara BNPB, Mabes Polri, Posko Terpadu Rumah Dinas Gubernur, dan Polda Sumatera Barat. k.
BASARNAS Medan telah mengirimkan : Pengerahan personil dan 2 buah helicopter untuk Kabupaten Pariaman serta evakuasi.
l.
PMI telah nenberikan bantuan berupa : 1. 2. 3.
m.
bantuan logistik di
Mendirirkan posko di Pariaman Selatan, Padang Padang Panjang dan Padang Pariaman Menyediakan mobil klinik di 21 desa Pariama Selatan. Pengobatan dan pelayanan primary kepada 600 pasen di Pariaman Selatan.
Tambahan bantuan lainnya : 1. Bantuan melalui Kolin Lamil Tanjung Priuk sebanyak 3 kapal : − KRI Teluk Cirebon : a. Hari ini, Minggu, 04 Oktober 2009 pukul 12.30 WIB, kapal teluk Cirebon tcn 543 yang membawa bantuan bencana alam sudah sampai di Padang. b. 10 tenda serba guna, 5 tenda kesehatan, 7 tenda pleton, 3 tenda dapur, 10 tenda darurat, 300 selimut, 50 kaleng roti kabin, 20 karton susu, 3 genset, 2 motor temple 4 PK, 5 mobil tanki air, 4 IPA, 500 jerigen air, 100 WC darurat, 200 HU, 300 dus korma mesir. − KRI Gilimanuk 531 : Berangkat pukul 10.45 02 Oktober 2009 dengan membawa bantuan 2 buldozer, 1 excavator, 4 dumtruck, 1 truck minyak, 13 toolkit tukang kayu, 1 set toolkit tukang listrik, 14 toolkit tuksng batu, 1truk ¼ ton, 3 truck 2/4 ton, 4 HT, 5 teda regu, 10 tenda pleton, 200 velbed, 2 genset 30 KVa, 1 genset 3 KVa, 1 toolkit tukang besi, 2 crane 20 ton, 2 sling, 2 lampu sorot, 6 sling sambungan, 6 klem sling, 1 las potong, 20 pasang sarung tangan, 1 set tacle, 1 traktor, 1 set alat dapur. − Rencana pemberangkatan KRI Makasar 590 dengan membawa bantuan alat berat, mobil ambulan, obat-obatan dan permakanan.
2. Bantuan melalui bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal, 4 Oktober 2009 menggunakan Pasawat Hercules 4 sorti berupa tenda pleton 10 unit, tenda regu 71 unit, tenda keluarga 178 unit, tenda gulung 1100 unit, handuk 400 lembar, termos 200 unit, kain kafan 1 bal, selimut 200 lembar, , beras 1,7 ton, aqua 200 dus, mie 1200 bungkus, pempres 120, sarden 310 dus, susu sgm 10 dus, bubur bayi 5 dus, alat komunikasi 25 unit, genset 10 unit, kelambu 3760 lembar, tikar 1125 lembar, sambal 26 dus , sarung 1000 lembar, kidwre 38 paket, kecap 35 dus, minyak goreng 754 kg, obat-obatan 812 kg dan peralatan medical jepang 2.680. ¾
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat a. BPBD Prov. Sumatera Barat a. Menyampaikan arahan secara berkesinambungan melalui RRI b. Melakukan evakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan c. Mengerahkan Pemadam Kebakaran dan alat berat baik untuk evakuasi korban maupun membuka jalur transportasi yang tertutup d. Menyiapkan areal pengungsian e. Membuka Posko Terpadu f. Mendistribusikan bantuan
¾
Bantuan 1. Dana a. Tersedia Dana Siap Pakai sebesar Rp. 100 Milyar, telah digunakan untuk operasional awal penanganan darurat di daerah sebesar Rp. 5 Milyar, dan segera dicairkan kembali sebesar Rp. 20 Milyar. b. Total bantuan berbentuk dana yang terkumpul sebesar Rp. 13.600.000.000,(Tiga Belas Milyar Enam Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari : - Satkorlak PB Sumbar : Rp. 400.000.000,- Gubernur Sumbar : Rp. 400.000.000,- Gubernur Riau : Rp. 500.000.000,- Pemerintah Pusat : Rp. 5.000.000.000,- Sektor ESDM : Rp. 7.300.000.000,- TOTAL : Rp. 13.600.000.000,2. Permakanan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Total bantuan permakanan dan logistik yang telah diterima Satkorlak PB Sumatera Barat hingga Hari Minggu, 04 Oktober 2009 pukul 22.00 WIB sebagai berikut : 10.831 dus mie instant, 1.699 dus air mineral, 40.070 Kg beras, 87 unit tenda, 292 dus ikan kaleng, 130 dus minyak goreng, 1.002 kaleng biskuit, 521 lembar sarung, 1.450 lembar selimut, 101 dus kecap, 97 dus sambal, 106 dus susu kental, 23 unit genset, 53 dus roti kering, 49 kaleng roti kaleng, 350 Kg gula, 10 pak teh, 112 lembar tikar vynil, 55 paket makanan lainnya, 1.230 stel seragam sekolah SD, 170 buah kuali, 4 buah tempat nasi, 117 lembar terpal, 2 buah teko, 200 buah cangkir, 4 buah panci, 25 set kidwear, 25 set foodwear, 115 buah piring, 354 lembar pakaian dewasa, 13 MP ASI, 4 kg garam, 100 dus minuman ringan, 2 dus sabun mandi, 25 bungkus pembalut wanita, dan 2.450 susu bayi.
3. Permakanan dan Logistik BPBD Sumatera Barat •
Pengerahan Logistik dan Personil Dalam Negeri (log dlm Kg) Orang
Sortie
Ket.
1- 10 - 2009 2- 10- 2009 3 -10-2009
Logistik (Kg) 35.940 44.954 51.776
254 566 321
5 6 7
-
Jumlah
132.640
1.181
18
-
No.
Tanggal
1. 2. 3.
Keterangan: a. Barang terdiri dari permakanan, obat-obatan, tenda, genset, sandang, peralatan dapur, kits wear, family kit, tikar, peralatan dapur, selimut, dan kelambu b. Personil terdiri dari petugas pusat, sukarelawan/LSM, dokter dan paramedis ¾
Tantangan 1. 2. 3. 4.
Putusnya komunikasi, terganggunya utilitas, air bersih dan listrik Kerusakan kantor-kantor pemerintah Rush pembelian bahan bakar Pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi masih rendah, mudah terpengaruh isu 5. Belum ada lembaga penanggulangan bencana di daerah seperti yang diamanatkan UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
¾
Kebutuhan 1. Pompa air dan lampu spot/sorot untuk pencarian/Evakuasi korban tanah longsor di Kabupaten Pariaman 2. Tenda keluarga dan tenda gulung 3. Generator set 2. Selimut 4. Instalasi penjernih air
¾
Rencana Ke Depan 1. BNPB akan mengirimkan bantuan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pemerintah daerah. 2. Melanjutkan upaya Tanggap Darurat 3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan infrastruktur yang rusak 4. Segera dilakukan pembersihan puing 5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 6. Pendataan dan verifikasi 7. Pembentukan Kelompok Masyarakat 8. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping 9. Penyiapan Pendanaan 10. Pelaksanaan Perbaikan Rumah
¾
Kebijakan a. Karena tidak ada konsentrasi pengungsian dan untuk mempercepat roda b. perekonomian maka korban bencana akan diberikan Uang Lauk pauk sebesar Rp 5.000/Jiwa/hari selama masa tanggap darurat c. Untuk menghilangan trauma sebagai dampak bencana, Pembersihan puing segera dilakukan d. Rehabilitasi rumah penduduk diberikan waktu paling lambat 6 bulan sedangkan untuk bangunan kantor dan komersial lainnya ditargetkan selama 1 tahun e. Untuk mempercepat jalannya proses belajar/mengajar maka didirikan sekolah darurat f. Sementara masyarakat membangun rumah akan menggunakan fasilitas umum yg berada disekitar permukiman
II. PROVINSI JAMBI A.
Kejadian 1.
B.
Jenis Kejadian
: Gempa Bumi
2. Waktu Kejadian
: Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08:52:29 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
4. Pusat Gempa
: Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kondisi Mutakhir Dampak Bencana Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci. Kab. Kerinci 1.
Korban jiwa - Meninggal
:
3 orang
- Luka berat
: 12 orang
- Luka ringan
: 14 orang
- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak.
2. Kerusakan - Rumah
: 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849 unit rusak ringan) - Tempat Ibadah : 20 unit - Sarana kesehatan : 2 unit - Sarana pendidikan : 11 unit
Kab. Merangin Korban jiwa - Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak 2. Kerusakan - Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak ringan) - Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit - Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus.
1.
Upaya Penanganan
C.
¾ ¾
¾
¾ ¾
Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ). Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana.
Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1.
Hari Minggu, 05 Oktober 2009 posko BNPB tidak menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum : Daerah
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
-
Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Sedang Hujan Sedang
-
Hujan Sedang Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Ringan
SUMATERA Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur *) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 05 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru Jambi Palembang KALIMANTAN Pontianak Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
07:00
10:00
13:00
16.00
7.000 m 5.000 m 1.700 m 5.000 m
10.000 m 7.000 m 4.500 m 8.000 m
10.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m
8.000 m 10.000 m 10.000 m 5.000 m
7.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m 5..000 m 6.000 m
10.000 m 7.000 m 7.000 m
9.00 m 8.000 m 5.000 m
8.000 m 8.000 m 6.000 m
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 05 – 06 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Lampung, Babel Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 06 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut sampai ke Kaltim bagian Utara. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1.
2.
3. 4. 5.
6.
Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.
Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan saat ini dalam proses perbaikan di Bandara Cilik Riwut. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masingmasing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). -
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A.
Status Gunung Berapi 1.
Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Senin, 05 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
2.
Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Senin, 05 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Senin, 05 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Senin, 05 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B.
Rekomendasi 1.
Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 06 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut : CUACA Pagi NO L0KASI Siang Malam (00.05 – (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 12.00) 1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
5 6
Jakarta Barat Kep. Seribu
Berawan Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan
7
Bogor
Berawan
8 9 10
Tangerang Depok Bekasi
Berawan Berawan Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan
Keterangan : - Hujan Ringan
: 1.0 – 5.0 mm/jam
- Hujan Sedang
:
- Hujan Lebat
: 10 – 20 mm/jam
- Hujan Sangat Lebat
5 – 20 mm/hari
5.0 – 10 mm/jam
20 – 50 mm/hari
50 – 100 mm/hari
: > 20 mm/jam
> 100 mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika V.
Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Minggu, 05 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB hingga Hari Senin, 06 Oktober 2009 pukul 01.00 WIB, sebagai berikut : •
2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Sumatera Barat hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Perairan Kep. Natuna, Laut Arafuru
•
3.0 – 4.0 m : Laut Andaman
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VI. Lain – lain - Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 05 Oktober 2009 pukul 19:51:02 WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 58 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.9 LS 99.63 BT ( 62 km Barat Barat Daya Pariaman - Sumbar ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pengawas,
Jakarta, 06 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,
Dewina Nasution, SH. M. Si
Ir.Dwi Puryanto, Dipl. HE