.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 21 September 2009 Hari Minggu, 20 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 21 September 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Mandailing Natal ( Laporan Kejadian ) A.
Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian
4. Penyebab
: Banjir Bandang : 15 September 2009 pukul 06.30 WIB : Melanda 7 desa (Desa Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Rantau Panjang, Hutaim Baru, Sale Baru, Tabilang dan Mamuncung) di Kecamatan Muara Batang Gadis : Hujan deras dengan durasi yang lama sejak 2 hari berturut-turut.
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa
2. Pengungsi 3. Kerusakan a. Rumah
: 8 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Lubuk Kapundung satu (Yapsah 42 tahun, Nurasni 48 tahun, Raya 26 tahun, Togap 1 tahun, Segar 8 tahun, Edi 6 tahun, Rusdi 4 tahun dan bayi 4 bulan) dan 2 orang hilang (Dika 1 tahun, Gumpok 9 tahun) dalam proses pencarian. : 5.648 jiwa.
: - Desa Rantau Panjang : 243 unit rusak berat, 95 unit rusak ringan. - Desa Hutain Baru : 30 unit rusak berat, 25 unit rusak ringan - Desa Lubuk Kapundung Satu : 117 unit rusak berat, 55 unit rusak ringan - Desa Lubuk Kapundung Dua : 45 unit rusak berat, 70 unit rusak ringan
b. Sarana Umum : c. Hewan
Tempat ibadah 6 rusak Jembatan kayu 16 unit hanyut/rusak 21 km jalan Kabupaten rusak 10 km jalan lingkungan/drainase rusak Sarana air bersih rusak total sebanyak 8 desa 80 Ha sarana irigasi persawahan rusak
: - Desa Rantau Panjang : 510 mati
1
C. Upaya yang dilakukan : 1. Hari ini Sabtu tanggal 19 September 2009, Rumah Sakit Adam Malik telah mengirimkan sebanyak 17 orang Medis dan Paramedis untuk memberi layanan kesehatan kepada korban bencana Banjir Bandang. 2. Telah di drop bantuan berupa 2,5 ton Beras, Family Kid, serta bantuan makanan dan non permakanan lainnya dan diperkirakan cukup untuk 7 hari mendatang. 3. Empat desa yang terisolir yaitu Desa Kapundung I, Desa Kapundung II, Desa Hutaim Baru, Desa Rantau Panjang akan diusahakan dalam pengiriman bantuan logistik untuk korban bencana Banjir Bandang. 4. Selasa, 15 September 2009 Tim Reaksi Cepat interdep terdiri dari unsur BNPB, Depsos, Depkes, dan Dep. PU berangkat ke lokasi bencana dengan membawa bantuan uang sebesar Rp. 250.000.000,-. 5. Satlak PB Kab. Mandailing Natal telah mengirimkan bantuan logistik berupa : - Tahap pertama 4 ton beras, 500 dus mie instan, 100 kg gula pasir, 3 dus sambal botol, 5 pax teh, 1 kantong mayat, 1 paket obat-obatan, 75 dus mie instant, 500 lembar sarung, 500 lembar selimut, 500 Kg gula pasir, 5 ton beras, 3 tenda pleton, dan 3 tenda regu. 6. Satkorlak PB Prov. Sumut telah menyalurkan 700 lembar sarung, 700 potong kaos kerah, 600 potong daster, 250 set family kit, 300 set kidsware, 300 stel seragam SD laki-laki, 300 stel seragam SD perempuan, 5 unit tenda pleton, 300 dus mie instant, 300 paket MP ASI, 720 kaleng susu, 250 Kg gula pasir, 400 bungkus teh, 300 bungkus garam dapur, dan 180 kaleng biskuit. 7. Satlak PB Kab. Mandailing Natal mengirimkan bantuan pelayanan kesehatan sebanyak 2 tim dan satgas bencana sebanyak 2 tim. 8. Polda Sumut telah melakukan pemantauan dengan menggunakan Helicopter. 9. Telah dikerahkan 2 unit perahu karet dan akan disusulkan 2 unit lagi dari BASARDA, sementara masih dibutuhkan alat transportasi sungai tambahan. 10. Rapat pada malam ini dibatalkan karena tim pimpinan Dandim yang berangkat pagi belum kembali dan belum ada kontak. 11. TRC BNPB sudah berada di lokasi bencana terjadi. 12. Kantor SAR Medan mengerahkan 11 personil dan membawa kendaraan truk dan mobil rescue ke lokasi bencana. 13. Kantor SAR Sibolga mengerahkan 5 personil ke lokasi bencana.
D. Kendala - Medan yang sulit, cuaca buruk dan jalur komunikasi terhambat. - Transportasi ke lokasi bencana hanya dapat melalui jalur sungai dengan jarak tempuh ± 6 jam. - Sementara masih diupayakan untuk mendorong bantuan melalui jalur sungai namun menunggu kondisi cuaca. Apabila diperlukan, akan dikerahkan distribusi bantuan melalui jalur udara. Sources : Satlak PB Kab. Mandailing Natal & TRC BNPB
II. Bencana tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan ( Laporan Kejadian ) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor. 2. Waktu Kejadian : 14 September 2009 pukul 17.30 WIB. 3. Lokasi Kejadian : Kanagarian Lumpo Kampung Bukit Jaya, Kec. Empat Jurai 4. Penyebab : Hujan deras yang mengakibatkan longsor B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa : Tidak ada. 2. Kerusakan : 1 unit rumah dan badan jalan sepanjang ± 800 m tertimbun longsor C. Upaya yang dilakukan - Satlak PB Kabupaten Pesisir Selatan melakukan evakuasi warga yang rumahnya terancam longsor, ketempat yang lebih aman. - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan melalui Puskesmas sudah berada di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.
2
III. Bencana banjir di Kabupaten Pasaman Barat ( Laporan Kejadian ) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Banjir 2. Waktu Kejadian :12 September 2009 3. Lokasi Kejadian : Jorong Sitabu, Nagari Rabi Jongor, Kec. Gunung Tuleh 4. Penyebab : Hujan deras dengan intensitas tinggi B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa 2. Kerusakan
: 722 jiwa terisolir : 1 unit jembatan sepanjang 25 m hanyut dan irigasi sepanjang 300 m rusak.
C. Upaya yang dilakukan - Pada hari Selasa tanggal 15 September 2009, BNPB telah mengirim bantuan ke Satkorlak Provinsi Sumatera Barat berupa ; 1. Perahu karet kapasitas = 12 orang [ 1 unit ] 10 orang [ 1 unit ] 6 orang [ 1 unit ] 2. Mesin perahu karet = ukuran 40 PK [ 1 unit ] ukuran 25 PK [ 2 unit ] -
Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat segera mengirim logistik untuk jangka waktu 1 – 2 minggu dan persiapan membuat jembatan darurat.
-
Sampai hari Selasa, 15 September 2009 Satlak PB Kab. Pasaman Barat masih mengirimkan bantuan permakanan/sembako kepada warga yang terkena dampak bencana dan upaya pembuatan jembatan darurat masih terus dikerjakan oleh Satlak PB dibantu oleh warga masyarakat.
-
Saat ini, situasi dan kondisi di wilayah terkena bencana banjir sudah surut namun karena kondisi cuaca masih turun hujan, Satlak PB setempat menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir datang kembali.
Sumber :Satlak PB Pasaman Barat
IV.
Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat A. Kejadian 1. Jenis Kejadian
: Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian
: Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55:00 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
4. Detail
: Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS – 107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami dinyatakan berakhir.
5. Gempa dirasakan : Tasikmalaya VII MMI; Cianjur dan Sukabumi V-VI MMI Bandung, Bogor, Cibinong, Tangerang, Bekasi, Depok, Jakarta dan Cirebon III-IV MMI; Subang, Tegal, Pekalongan, Semarang, Klaten, Wonosari, Karangkates, Tretes dan Denpasar II-III MMI 6. Gempa Susulan di atas 5 SR • Pukul 15.15.50 WIB, kekuatan 5,1 SR, kedalaman 38 km, pada koordiinat 8,17 LS - 107,30 BT (138 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat). • Pukul 16.28.45 WIB, kekuatan 5,4 SR, kedalaman 15 km, pada koordinat 8,14 LS – 107,28 BT (137 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat).
3
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa No
Korban Jiwa Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi
Lokasi
Provinsi Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi 4 Kab. Tasikmalaya 5 Kota Tasikmalaya 6 Kab. Bandung 7 Kab. Bandung Barat 8 Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 13 Kab. Subang Provinsi Jawa Tengah
28 8 2 5 5 23
21 190 14 109 22 771 16 17
2 8
10.047 2 nama krbn trtmbun dsbt 2kali 40.894 Lokasi pengungsi 14 titik 1.029 33.962 3.387 75.805 2.369 663 249 26.400 Lokasi pengungsi 11 titik
42
123 4
-
1 Kab. Cilacap
Lokasi pengungsi 1 titik dan 1.348 sebagian tinggal di rumah saudara
10
Total 2. Kerusakan
81
1.297
42
196.153
Sekolah
Rumah No
Keterangan
Masjid
Pontren
Kantor
Lokasi RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
5.317
6.245
7.103
183
99
147
260
166
248
57
20
22
2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi
13.139 669
7.037 5.334
25.699 19.057
243 11
429 77
196
339 13
252 165
462 611
86 4
39 16
73 59
4 Kab. Tasikmalaya
11.484
30.597
363
718
718
515
1.074
77
5 6 7 8
2.116 15.538 2.179 396 122 14.081 158
7.454 23.099 1.684 1.010 472 11.068 583 98 1.087 98 915
4 918 87
29 256
84 161 230
30 2
RB
RR
2
1
ProvProp. Jawa Barat 1 Kab. Cianjur
Kota Tasikmalaya Kab. Bandung Kab. Bandung Barat Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 14 Kab. Subang 15 Kota Sukabumi ProvProp. Jawa Tengah 15 Kab. Cilacap
249 4 191 1.220
7.492 3.918 733 145 16.304 255 448 1 837
2.345
5 448
2
663 114
1
1
30
6 945
1
2
9 37 13 13 5
14
1 11
17 17 5
17 17 5 4
7
Total 66.863 48.749 132.369 2.274 1.365 1.884 Sumber: Laporan Satkorlak Hari Rabu, 16 September 2009, Pukul: 06.00 WIB
2.384
613
186 9
3 13
46
7 14
1 179 4
2
1 1
2 2
1
20
5
2.968
442
5 84
372
15
C. Upaya Penanganan 1. Posko tanggap darurat Gempa Bumi Jawa Barat yang difasilitasi BNPB memberangkatkan Tim Pengukuran Foto Udara menggunakan pesawat tanpa awak ke lokasi gempa di wilayah Pengalengan selama 3 (tiga) hari yang dipimpin oleh Dr. Bobby Dipokusuno, M.Sc dari LPPM-ITB. 2. Selasa 15 September 2009 Direktur Tanggap Darurat bersama dengan UN-OCHA mengadakan rapat koordinasi dengan LSM yang terlibat dalam penanganan bencana.
4
56
3. Hari Selasa 15 September 2009 Posko gempa Jawa Barat menerima kunjungan dari Tim BPK yang rencananya akan melakukan peninjauan ke lokasi bencana di Pengalengan dan Tasikmalaya. 4. Hari Senin, 14 September 2009 s/d Selasa, 15 September 2009, Posko bencana gempa bumi Jawa Barat menerima kiriman barang dari BNPB berupa selimut 14.280 lembar, kelambu 7.540 lembar dan tikar plastik 10.000 lembar. 5. Masing-masing BPBD/Satlak PB setempat masih tetap melakukan pendistribusian bantuan pangan kepada para korban bencana. 6. Kepala BNPB, pada tanggal 13 September 2009 melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tasikmalaya dan diterima oleh Wakil Bupati yang didampingi oleh Tim Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Kab. Tasikmalaya, dengan hasil pertemuan sebagai berikut : • Sudah tidak ada daerah yang tidak terjangkau • Distribusi logistik lancar • Persediaan beras masih mencukupi sedangkan untuk lauk pauk direncanakan akan diberikan jatah berupa uang senilai Rp. 30.000,-/orang/per hari. • Pendataan verifikasi rumah rusak agar segera diajukan ke Provinsi • Diperlukan 148 unit tenda pleton untuk kegiatan pendidikan. 7. Pada tanggal 13 September 2009 telah diadakan rapat koordinasi posko Diponegoro 20 dipimpin oleh Asisten Bidang Kesra, membahas tentang akurasi data di Kab. Garut untuk rehabilitasi dan rekontruksi rumah. 8. BNPB melakukan uji coba terhadap quisioner untuk verifikasi (titik koordinat dan kerusakan bangunan) pada lokasi bencana di Kecamatan Pengalengan bersama Tim dari Perguruan Tinggi di bawah koordinasi Pusat Kaji Bencana ITB. 9. Pada tanggal 14 September 2009, Provinsi Jawa Barat menerima bantuan dari • Pemda Provinsi Lampung berupa uang senilai Rp. 200.000.000,• Pemda DKI berupa bantuan logistik sebanyak 32 buah truk. Sumber : Satkorlak PB Jawa Barat , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya, BPBD Kab. Cilacap dan BMKG
V.
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Minggu, 20 September 2009 posko BNPB tidak menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalah data hotspot / titik panas pada tanggal 18 September 2009 dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan
2 2 7
Hujan Sedang Hujan Ringan Hujan Ringan
KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah
4 10
Hujan Ringan Cerah Berawan Berawan
-
Berawan
Daerah SUMATERA
Kalimantan Timur
Hujan Ringan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
5
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 20 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru Jambi Palembang
07:00
10:00
13:00
16.00
8.000 m 8.000 m
15.000 m 10.000 m 11.000 m 8.000 m
15.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m 11.000 m 10.000 m
Pontianak
7.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
4.000 m 500 m 8.000 m
10.000 m 3.000 m 8.000 m
10.000 m 5.000 m 8.000 m
10.000 m 2.200 m 8.000 m
KALIMANTAN
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 20 - 22 September 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Lampung, Babel, Sumsel, Bengkulu, Kalteng,Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Sumbar,Sumsel, Bengkulu, Babel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kaltim,Kalbar, Kalteng dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 22 September 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Jambi arahnya menuju Barat – Baratlaut sampai ke Riau, di wilayah Sumsel arahnya menuju Baratdaya – Utara sampai ke Jambi, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Singkep, Kep. Riau, Singapura dan Malaysia, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Serawak, selat Karimata, Kep. Natuna dan Laut Natuna serta di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut Laut sampai ke Kalbar dan Selat Karimata. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau telah menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. 6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).
6
-
-
-
Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ).
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, TRC BNPB dan Meneg LH.
VI.
Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 20 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Minggu, 20 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 20 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 20 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
7
VII. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Senin, 21 September 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
CUACA Siang (12.05 – 18.00) Berawan
1
Jakarta Pusat
Pagi (00.05 – 12.00) Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
Malam (18.05 – 24.00) Berawan Berawan Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
Berawan
5
Jakarta Barat Jakarta Kep.Seribu
Berawan Berawan dan Hujan Ringan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
6 7
Bogor
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan Sedang
Berawan dan hujan ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan : -
Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Lebat Hujan Sangat Lebat
Peringatan Dini
: : : :
1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam
5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari
: Waspada hujan dengan intensitas sedang kadang lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di daerah Bogor pada sore dan menjelang malam hari.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VIII. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi tanggal 19 September 2009 pukul 07.00 WIB hingga 20 September 2009 pukul 19.00 WIB, sebagai berikut : A. 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, Perairan Merauke. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
IX. Lain-lain. ¾
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Sabtu, 19 September 2009, pada pukul 06:06:56 WIB dengan kekuatan 6,4 SR kedalaman 36 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 9.67 LS – 115.49 BT ( 101 km Tenggara Nusadua – Bali, 111 km Tenggara Kuta – Bali, 114 km Tenggara Sanur – Bali, 116 km Tenggara Denpasar – Bali dan 126 km Tenggara Gianyar - Bali). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami, informasi dari Kodim 1611/Badung dan koramil 08/Nusadua gempa dirasakan cukup keras selama 3 – 5 detik. Adanya korban 8 orang luka ringan dan kerusakan terdiri dari 1 rumah rusak, 1 Gedung Kori Pura Candi Kuring roboh dan pecahnya beberapa kaca Hotel Aston Denpasar.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika& Pusdalops BPBD Bali
Pengawas,
Jakarta, 21 September 2009 Ketua Kelompok Piket,
Drs. R. Sugiharto
Drs. Hartje Robert Winerungan
8
9