.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 31 Agustus 2009 Hari Minggu, 30 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 31 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Minggu, 30 Agustus 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/ hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Sumatera Utara
-
Hujan ringan
Riau
-
Hujan ringan
Jambi Sumatera Selatan.
1
Berawan
55
Berawan
188
Hujan Ringan
Kalimantan Selatan
8
Berawan
Kalimantan Tengah
62
Cerah Berawan
Kalimantan Timur
3
Hujan ringan
Daerah SUMATERA
KALIMANTAN Kalimantan Barat
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 30 Agustus 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
SUMATERA Medan
12.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Pekanbaru
7.000 m
8.000 m
10.000 m
9.000 m
Jambi
1.000 m
2.500 m
6.000 m
6.000 m
Palembang
4.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
KALIMANTAN
1
Pontianak Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
1.300 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
500 m
4.000 m
4.000 m
4.000 m
6.000 m
8.000 m
8.000 m
8.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 30- 01 September 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah Riau, Jambi, Sumsel, NAD, Babel, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung, wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di Lampung, Sumsel, NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu dan Babel, wilayah Kalimantan terdapat di Kaltim, Kalbar, Kalsel dan Kalteng. c. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 01 September 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut-Utara sampai ke Riau, Jambi, Bengkulu, dan Kep Mentawai di wilayah Jambi arahnya menuju Barat – Utara sampai Riau, diwilayah Kalteng arahnya menuju Barat – Timur Laut sampai ke Kalbar, Selat Karimata Serawak, Laut Natuna, dan Laut Cina Selatan, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat – Utara sampai ke Serawak, Selat Karimata Laut Natuna, dan laut cina Selatan di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut – Timur sampai ke Kaltim bagian Utara. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Hingga Selasa, 25 Agustus 2009, Tim Modifikasi Hujan Buatan dari BPPT yang melakukan operasi selama 13 hari telah berhasil menurunkan jumlah titik panas di Kalimantan Tengah. Meskipun demikian kabut asap masih menyelimuti kota Palangkaraya karena meskipun jumlah titik panas berkurang namun sisa-sisa kebakaran lahan gambut masih terjadi di beberapa titik sehingga masih menimbulkan kabut asap 2. Sampai saat ini Tim BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 3. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 5. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 6. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. 7. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).
2
-
-
-
Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ).
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, TRC BNPB dan Meneg LH.
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 30 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Minggu, 30 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 30 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Peningkatan Status Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatra Barat Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 30 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. 2.
3. 4.
Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
3
III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Sabtu, 29 Agustus 2009 dilaporkan sebagai berikut : CUACA NO L0KASI Pagi Siang Malam (00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan 2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat Jakarta Kep.Seribu
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
Berawan dan Hujan Ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
6
Keterangan : -
Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Lebat Hujan Sangat Lebat :
: 1.0 – 5.0 mm/jam 5– : 5.0 – 10 mm/jam 20 – : 10 – 20 mm/jam 50 – > 20 mm/jam > 100
20 mm/hari 50 mm/hari0 100 mm/hari mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
IV. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi tanggal 30 Agustus 2009, pukul 19.00 hingga tanggal 31 Agustus 2009, pukul 07.00 WIB sebagai berikut : - 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Aceh, Perairan barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Tengah hingga Bali. 3.0 - 4.0 m : Perairan utara Aceh, Samudera Hindia barat Lampung, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Laut Andaman - 4.0 - 5.0 m : Samudera Hindia selatan Lampung. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V. Lain-lain. ¾ Telah terjadi beberapa kali gempa bumi tektonik pada hari Minggu, 30 Agustus 2009 di antaranya: − Pada pukul 18:24:08 WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 108 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 7.65 LS - 129.86 BT ( 166 km Barat laut Saumlaki - MALUKU). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Pengawas,
Jakarta, 31 Agustus 2009 Ketua Kelompok Piket,
Ir. Untung Sarosa, MM Ir. Dwi Puryanto, Diple, HE
4
5