.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 10 September 2009 Hari Rabu, 09 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 10 September 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Gempa bumi tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat A. Kejadian 1. Jenis 2. Waktu 3. Lokasi 4. Detail
: : : :
Gempa Bumi Tektonik Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55:00 WIB Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS – 107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami dinyatakan berakhir.
5. Gempa dirasakan : - Tasikmalaya VII MMI; Cianjur dan Sukabumi V-VI MMI Bandung, Bogor, Cibinong, Tangerang, Bekasi, Depok, Jakarta dan Cirebon III-IV MMI; Subang, Tegal, Pekalongan, Semarang, Klaten, Wonosari, Karangkates, Tretes dan Denpasar II-III MMI
1
6. Gempa Susulan diatas 5 SR ¾ Pukul 15.15.50 WIB, kekuatan 5,1 SR, kedalaman 38 km, pada koordiinat 8,17 LS 107,30 BT (138 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat). ¾ Pukul 16.28.45 WIB, kekuatan 5,4 SR, kedalaman 15 km, pada koordinat 8,14 LS – 107,28 BT (137 km barat daya Tasikmalaya – Jawa Barat). B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa No
Korban Jiwa Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi
Lokasi
Provinsi Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi 4 Kab. Tasikmalaya 5 Kota Tasikmalaya 6 Kab. Bandung 7 Kab. Bandung Barat 8 Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka Provinsi Jawa Tengah 14 Kab. Cilacap Total
28 8 2 5 5 22 2
22 155 20 108 21 681 18 9
8
123
47
1.158
17.555 18.440 41.724 3.387 76.665 utk korban luka berat & 663 luka ringan 1.937 Masih dlm proses pen 26.266 dataan.
1 80
Keterangan
6.043 47
192.680
2. Kerusakan No
Lokasi
Provinsi Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi
Roboh/Rusak Berat 4.990 11.849 5.189
Rumah Rusak Sedang 15
Rusak Ringan
Sekolah
Tempat Kantor Ibadah
10.704 25.288 14.282
429 746 88
673 746 263
22
80 Pontren 3 RB
4 Kab. Tasikmalaya
11.932
30.967
1.010
1.647
261
5 Kota Tasikmalaya 6 Kab. Bandung 7 Kab. Bandung Barat 8 Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 14 Kab. Subang Provinsi Jawa Tengah 15 Kab. Cilacap
1.070 15.538 2.426 156 166 13.678 90 15 157 32
4.224 30.591 6.148 551 326 25.476 275
3 535 14
100 281 52
48 6
6 238
5 925
3 174
945 61
15 6
51 13 5
1 1
1.246
1.446
15
8
4
Total
68.534
151.284
3.105
4.769
600
15
Keterangan
Pontren 16 RB dan 36 RR
Pontren 2 RR
4 buah pasar, 4 unit fasilitas umum
2
C. Upaya Penanganan 1. Hari Rabu, 09 September 2009 BNPB mengirim bantuan berupa tenda gulung sebanyak 800 lembar 2. Sampai hari Rabu, 09 September 2009 Satkorlak PB Prov Jabar, TNI, POLRI di bantu dengan masyarakat masih melakukan evakuasi pencarian korban yang tertimbun longsoran. 3. Relawan dari berbagai organisasi kepemudaan memberikan bantuan tenaga medis serta memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak yang mulai terjangkit penyakit. 4. Bantuan permakanan/sembako dari berbagai perusahaan diserahkan ke BPBD Jawa Barat. 5. Pada Hari Sabtu, 05 September 2009, Satkorlak PB Prov. Jawa Barat mengadakan rapat koordinasi guna mendistribusikan bantuan Presiden sejumlah 5 Milyard dan bantuan sebesar Rp. 100.000.000,- dari Wakil Gubernur Jawa Barat ke wilayah-wilayah terkena dampak gempa. 6. Pada Hari Sabtu, 05 September 2009 Gubernur Aceh mengunjungi lokasi kejadian sekaligus memberikan bantuan berupa materi/uang. 7. Pada Hari Kamis Tanggal 03 September 2009, Presiden RI didampingi oleh Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Kepala Badan BNPB meninjau lokasi bencana longsor akibat gempa di Desa Cingkareng, Kec Cibinong, Kabupaten Cianjur. 8. BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (6 orang) bersama Depsos dan Depkes ke lokasi kejadian dengan membawa bantuan berupa: tenda pleton 40 unit, tenda regu 80 unit, tenda keluarga 100 unit, tenda gulung 1000 unit, alat dapur 400 set, sandang 400 unit, kidware 400 unit, family kid 400 unit, selimut 1000 buah dan tikar 1000 lembar. 9. Departeman Kesehatan telah mengirimkan bantuan sebagai berikut : a. Dinas Kesehatan Kab. Cianjur berupa kantong mayat 25 buah, genset, poetable dan MP-ASI 1 ton. b. Ke Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya berupa veltbed 20 buah dan MP-ASI 1 ton. c. Ke Dinas Kesehatan Kab. Garut berupa MP-ASI 1 ton, 3 paket obat-obatan, 500 PAC, 500 polybag, 10 dus air rahmat dan 2 dus lem lalat. d. Ke Dinas Kesehatan Kab. Ciamis berupa MP-ASI 1 ton. e. Ke Dinas Kesehatan Kab. Cilacap berupa MP-ASI 1 ton. 10. Departemen Sosial segera mendistribusikan ; a. Kebutuhan dasar (beras dan lauk pauk) b. Kebutuhan keluarga (sandang, alat tidur, perlengkapan dapur keluarga, family kit, kids ware dan food ware). c. Kebutuhan sarana air bersih (mobil tangki air dan water treatment) d. Santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal sebesar Rp. 2.000.000 per jiwa 11. Departemen pekerjaan umum telah melakukan : a. Pemberian bantuan ke 5 kabupaten (kab. Tasikmalaya, Bandung, Garut, Cianjur dan Ciamis) berupa tenda 200 unit, mobil tangki air 15 unit, hidran 120 unit, sanitasi 100 unit, IPA mibil 5 unit dan reservoir 5 unit). b. Penelitian jalan oleh Bina Marga, hasil penelitian sementara belum ditemuka jalan yang mengganggu transportasi. c. Penelitian pengairan (saluran PAM dan irigasi) oleh Dinas Pengairan, hasil penelitian sementara belun ditemukan adanya kerusakan pada saluran air. d. Pendeteksian kelayakan bangunan terutama bangunan publik, gedung dan perkantoran oleh Balitbang PU. 12. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral telah menugaskan Tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bancana Geologi, Badan Geologi kelapangan diantaranya Garut, Sukabumi, Tasikmalaya dan Cianjur untuk melakukan pemeriksaan dampak gempa bumi, sosialisasi dan memeberikan rekomendasi teknis pasca gempa.
3
13. BASARNAS, TNI, POLRI, Tagana di bantu dengan masyarakat melakukan evakuasi dengan menurunkan personil di 3 wilayah (Cianjur 143 personil, Garut 35 personil dan Tasikmalaya 147 personil. 14. Satkorlak PB Prov. Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa uang 100 juta, beras 22,5 ton, selimut 1.650 pcs, sardines 216.000, kecap 4.3000 btl, sambal 4.5000 btl, minyak goreng 900 ltr, tikar 1.060 buah, tenda pleton 32 unit, tenda regu 400 unit, tenda keluarga 500 unit, tenda biru 660 buah dan mie instan 32.000 bks. 15. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat sudah berkoordinasi ke seluruh wilayah yang terkena bencana untuk melakukan penanganan bencana dan mengerahkan dokter-dokter. 16. BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan a. Membuka posko penanggulangan bencana, mendirikan dapur umum sebanyak 5 unit dan memberikan pelayanan kesehatan. b. Mobilisasi tim dari Batalion 405, Polri, SARDA, TAGANA, PMI dan unsur-unsur relawan masayarakat sebanyak 50 orang. c. Mendistribusikan bantuan logistik berupa 54 unit tenda pleton, 150 buah tikar, 200 dus mie instan, 150 dus sambal botolan, 50 dus kecap, 100 dus ikan kalengan, 50 dus minyak goreng, 100 set family kid, 100 set food ware. d. Melakukan identifikasi kerusakan akibat gempa 17. BPBD Kabupaten Cianjur telah mendistribusikan bantuan berupa : tenda regu, selimut anak dan dewasa, sandang dan pangan, makanan siap saji/instan, obat-obatan, makanan dan sus balita, alat mandi, alat rumah tangga, alat sekolah, pakaian anak dan dewasa. D. Kebutuhan mendesak
-
Tenda pleton, velbed, kantong mayat, selimut, MP-ASI, Pakaian dalam wanita, kantong sampah, paket higienis sanitasi dan ampul ATS.
-
BPBD Cianjur masih memerlukan kendaraan operasional guna mendistribusikan barang bantuan ke pengungsian, tenda keluarga 1.500 unit, alat-alat rumah tangga 3.000 paket, pakaian dalam dan pembalut wanita, selimut bayi, selimut dewasa dan sarung. Sumber : Satkorlak PB , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya dan BMKG
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
A. Kondisi Terkini 1. Hari Rabu, 09 September 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot masih pada hari minggu,06 September 2009 di karenakan data belum bisa Dibuka. Yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jumlah H t
Kondisi **) C
Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan
1 9 11 85
Hujan Ringan Hujan Berawan Berawan
KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
76 50 9 15
Berawan Berawan Berawan Berawan
Daerah SUMATERA
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
4
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 09 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
SUMATERA Medan
5.000 m
5.000 m
8.000 m
7.000 m
Pekanbaru
4.000 m
9.000 m
10.000 m
10.000 m
Jambi
1.800 m
2.000 m
3.000 m
5.000 m
Palembang
1.500 m
8.000 m
8.000 m
8.000 m
800 m
4.000 m
5.000 m
5.000 m
4.000 m
1.100 m
100 m
1.200 m
1.200 m
1.400 m
5.000 m
10.000 m
10.000 m
5.000 m
KALIMANTAN Pontianak Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
tad
3.000 m
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 09 - 11 September 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a. Potensi kebakaran Sangat Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu dan Lampung, Kalbar, Kalteng Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng, Kaltim, Kalsel dan Kalbar. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 11 September 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumsel arahnya menuju barat – utara sampai ke Jambi, diwilayah jambi arahnya menuju barat – utara sampai Riau, di wilayah Babel arahnya menuju Barat – Utara sampai ke Riau, Kep. Riau, Jambi, Selat Malaka dan Semenanjung Malaysia, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut-Utara sampai ke Serawak, Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan, serta di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Laut - Utara sampai ke Kalbar, Serawak dan Laut Cina selatan. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.
5
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : -
-
-
-
Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ).
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, TRC BNPB dan Meneg LH.
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia
Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 09 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung
Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Rabu, 09 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara
Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 09 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Peningkatan Status Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatra Barat
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Rabu, 09 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. 2.
3. 4.
Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
6
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 09 September 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
CUACA Siang (12.05 – 18.00) Berawan
Malam (18.05 – 24.00) Berawan
1
Jakarta Pusat
Pagi (00.05 – 12.00) Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat Jakarta Kep.Seribu
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan
Berawan dan Hujan Ringan
Berawan dan Hujan Ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
6
Keterangan : - Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5– - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
20 mm/hari 50 mm/hari 100 mm/hari mm/hari
V. Prakiraan Gelombang Tinggi
Prakiraan gelombang tinggi tanggal 09 September 2009 hingga 10 September 2009 pukul 19.00 – 07.00 WIB, sebagai berikut : -
2.0 – 3.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan barat Aceh hingga Sumatera Barat, Perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur.
-
3.0 - 4.0 m : Laut Andaman, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan Perairan selatan Banten
-
4.0 - 5.0 m : Laut Cina Selatan
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VI. Lain – lain ¾
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Rabu, 09 September 2009, Pada pukul 11:02:13 WIB dengan kekuatan 5,2 SR kedalaman 24 km, pusat gempa berada pada garis koordinat 5.55 LS 103.48 BT ( 64 km Barat Daya KRUI – LAMPUNG ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pengawas,
Jakarta, 10 September 2009 Ketua Kelompok Piket,
Drs. Mulatmo, MSi
Sunardi, MSc
7
8