.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 28 September 2009 Hari Minggu, 27 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 28 September 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Prov. Sumatera Utara A. Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian
4. Penyebab
: Banjir Bandang : 15 September 2009 pukul 06.30 WIB : Melanda 7 desa (Desa Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Ranto Panjang, Hutaim Baru, Sale Baru, Tagilang dan Mamuncang) di Kecamatan Muara Batang Gadis. : Hujan deras dengan durasi yang lama sejak 2 hari berturut-turut.
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa
2. Kerusakan a. Rumah
b. Sarana Umum
: 9 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Lubuk Kapundung I (Yapsah 42 tahun, Nurasni 48 tahun, Raya 26 tahun, Togap 1 tahun, Segar 8 tahun, Edi 6 tahun, Rusdi 4 tahun, bayi 4 bulan dan Dika 1 tahun) dan 1 orang hilang (Gumpok 9 tahun) dalam proses pencarian. Pengungsi : ± 2.783 jiwa. : - Desa Ranto Panjang : 6 unit hanyut, 200 unit tertimbun, 80 unit rusak berat dan 77 unit rusak ringan. - Desa Hutaim Baru : 25 unit hanyut, 307 unit tertimbun, 45 unit rusak berat dan 130 unit rusak ringan. - Desa Lubuk Kapundung I : 50 unit hanyut, 205 unit tertimbun dan 155 unit rusak berat. - Desa Lubuk Kapundung II : 3 unit hanyut, 156 unit tertimbun, 100 unit rusak berat dan 56 unit rusak ringan. - Desa Sale Baru : 5 unit hanyut dan 40 unit rusak berat. : - Desa Ranto Panjang : Sekolah 2 unit, tempat ibadah 7 unit, alat komunikasi 1 unit. - Desa Hutaim baru : tempat ibadah 3 unit dan alat komunikasi 1 unit. - Desa Lubuk Kapundung I : 1 unit puskesmas rusak berat, Sekolah 1 unit, tempat ibadah 2 unit rusak berat, pustu 1 unit, jembatan 2 unit dan alat komunikasi 1 unit. - Desa Lubuk Kapundung II : tempat ibadah 1 unit dan alat komunikasi 1 unit.
1
- Desa Sale Baru tempat ibadah 2 unit rusak ringan, bak air bersih ukuran 3x4 hancur, bendungan air 3x8 hancur. : - Desa Ranto Panjang : ternak 750 ekor dan sawah 200 ha. - Desa Hutaim baru : ternak 1.500 ekor dan sawah 300 ha. - Desa Lubuk Kapundung II : ternak 850 ekor dan sawah 250 ha. - Desa Lubuk Kapundung II : ternak 1.000 ekor dan sawah 300 ha.
c. Sawah & ternak
C. Upaya yang dilakukan : 1. Saat ini Pesawat Helikopter TNI sudah ditarik kembali ke Pangkalan Batalyon 123 Rajawali dan pendistribusian bantuan dilakukan melalui sungai dengan mencarter boat milik HTI selama 7 (tujuh) hari. 2. Bantuan beras 13 ton, gula dan mie instand dari Dinas Sosial Sumatera Utara yang berada di Padang Sidempuan sudah didistribusikan sejak hari Sabtu, 26 September 2009. 3. TNI bersama warga masyarakat sudah mulai membersihkan kotoran-kotoran sisa banjir dan memperbaiki rumah warga, sekolah dan sarana umum yang rusak. 4. Saat ini bantuan radio komunikasi dari BNPB telah terpasang di Posko Kesbang Linmas. 5. Hasil rapat evaluasi Hari, Kamis 24 September 2009 : a. Dinas PU melakukan akan verifikasi data kerusakan. b. Dinas Pendidikan menyiapkan tenda pleton untuk digunakan sebagai tempat belajar Sekolah Dasar sementara dan mendata dokumen-dokumen ijazah yang rusak. c. Penyusunan rencana kegiatan secara baik agar tidak terdapat duplikasi. 6. Mulai Hari, Kamis 24 September 2009, tim relawan Forum Peduli Bencana Medan (tim kedua) dengan personil yang terdiri dari 1 dokter, 3 perawat, 1 dokumenter, 3 tenaga logistik obat-obatan dengan kemampuan bidang SAR dan operasi minor telah bergabung di lokasi bencana melalui Singkuang. 7. Dibawah komando Dandim 0212, mulai Hari, Kamis 24 September 2009, akan melakukan pembersihan lingkungan sekaligus penilaian kerusakan untuk kegiatan perbaikan darurat dengan mengerahkan personil TNI, Polri, bersama masyarakat setempat. 8. Personil yang terlibat terdiri dari Makorem 023/ KS 23 Personil, Kodim 0212/ TS 60 Personil, Pemda Kab. Madina 70 Personil, Polres Madina 100 Personil, Yonif 123/ RW 100 Personil, Brimob 36 Personil, Rumkit TK IV PSP 8 Personil, Puskesmas Natal 8 Personil, Puskesmas Muara Batang Gadis 6 Personil, Kesehatan Polres Madina 2 Personil, Basarnas 11 Personil, Tagana Provinsi 15 Personil. D. Kendala dan permasalahan 1. Tempat lokasi bencana yang sulit dijangkau melalui darat, sungai dan laut. 2. Para korban mulai terserang penyakit Ispa dan Diare. 3. Jaringan komunikasi terbatas. E. Kebutuhan mendesak Bahan permakanan, minuman, air bersih, pakaian, alat komunikasi, tenaga medis, peralatan dapur, obat-obatan dan BBM. Sumber : Satlak PB Kab. Mandailing Natal & TRC BNPB
II. Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat A. Kejadian 1. Jenis Kejadian
: Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian
: Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55:00 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
4. Detail
: Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS – 107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami dinyatakan berakhir.
2
A. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa No
Korban Jiwa Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi
Lokasi
Provinsi Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi 4 Kab. Tasikmalaya 5 Kota Tasikmalaya 6 Kab. Bandung 7 Kab. Bandung Barat 8 Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 13 Kab. Subang Provinsi Jawa Tengah
28 8 2 5 5 23
21 190 14 109 22 771 16 17
2 8
10.047 2 nama krbn trtmbun dsbt 2kali 40.894 Lokasi pengungsi 14 titik 1.029 33.962 3.387 75.805 2.369 663 249 26.400 Lokasi pengungsi 11 titik
42
123 4
-
1 Kab. Cilacap
Lokasi pengungsi 1 titik dan 1.348 sebagian tinggal di rumah saudara
10
Total 2. Kerusakan
81
1.297
42
196.153
Sekolah
Rumah No
Keterangan
Masjid
Pontren
Kantor
Lokasi RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
5.317
6.245
7.103
183
99
147
260
166
248
57
20
22
2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi
13.139 669
7.037 5.334
25.699 19.057
243 11
429 77
196
339 13
252 165
462 611
86 4
39 16
73 59
4 Kab. Tasikmalaya
11.484
30.597
363
718
718
515
1.074
77
5 6 7 8
2.116 15.538 2.179 396 122 14.081 158
7.454 23.099 1.684 1.010 472 11.068 583 98 1.087 98 915
4 918 87
29 256
84 161 230
30 2
RB
RR
2
1
ProvProp. Jawa Barat 1 Kab. Cianjur
Kota Tasikmalaya Kab. Bandung Kab. Bandung Barat Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 14 Kab. Subang 15 Kota Sukabumi ProvProp. Jawa Tengah 15 Kab. Cilacap
Total
249 4 191
7.492 3.918 733 145 16.304 255 448 1 837
1.220 66.863
48.749
5 448
2
663 114
1
1
30
6 945
1
2
9 37 13 13 5
14
1
2.345
11
132.369
2.274
17 17 5
1.365
17 17 5 4
7
1.884
2.384
613
186 9
3 13
46
7 14
1 179 4
2
1 1
2 2
1
20
5
2.968
442
5 84
372
15
Sumber: Laporan Satkorlak Hari Rabu, 16 September 2009, Pukul: 06.00 WIB
3
56
B. Upaya Penanganan . −
Masih berlangsung proses tahap paska bencana, yaitu rehabilitasi dan rekonstrusi bangunan rumah dan fasilitas umum.
−
BNPB akan melaksanakan penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana (Damage and Losses Assessment/DaLA) sekaligus melakukan verifikasi data rumah penduduk yang rusak akibat bencana di daerah Kabupaten/Kota yang terkena bencana.
−
Tim DaLA/verifikasi yang terdiri dari unsur Pemerintah Pusat sektor terkait dan Daerah, Perguruan Tinggi dan unsur terkait lainnya akan melaksanakan tugasnya ke Kabupaten/Kota di Prov. Jawa Barat dan Jawa Tengah mulai tanggal 25 September s/d 10 Oktober 2009.
Sumber : Satkorlak PB Jawa Barat , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya, BPBD Kab. Cilacap dan BMKG
III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Minggu, 27 September 2009 posko BNPB tidak menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas hari Kamis, 24 September 2009. Jumlah Hotspot/titik panas dan kondisi cuaca secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
-
Berawan
3 5 12
Hujan Ringan Hujan Ringan
Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah
1 15 20
Berawan Cerah berawan
Kalimantan Timur
27
Hujan Ringan
Daerah SUMATERA Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan
Berawan
KALIMANTAN
Berawan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 27 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru Jambi Palembang
07:00
10:00
13:00
16.00
tad 6.000 m 800 m 400 m
12.000 m 8.000 m 250 m 1.300 m
14.000 m 10.000 m 1.800 m 3.000 m
10.000 m 10.000 m 4.000 m 8.000 m
Pontianak
3.000 m
8.000 m
10.000 m
8.000 m
Banjarmasin Palangkaraya Samarinda
5.000 m 1.000 m 6.000 m
9.000 m 1.000 m 8.000 m
10.000 m 1.700 m 8.000 m
10.000 m 1.600 m 8.000 m
KALIMANTAN
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
4
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 27 - 29 September 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Bengkulu, Babel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kaltim,Kalbar, Kalteng dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 29 September 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Riau arahnya menuju Timur Laut sampai ke Riau, di wilayah Jambi arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke Jambi, di wilayah Sumsel arahnya menuju utara – Timur Laut sampai ke Sumsel dan Pantai Timur Sumsel, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan, di wilayah Kateng arahnya menuju Barat Laut sampai Kalbar bagian Barat dan Utara serta Malaysia. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. 6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan saat ini dalam proses perbaikan di Bandara Cilik Riwut. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif
5
631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.
IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 27 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Minggu, 27 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 27 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 27 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Senin, 28 September 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
Berawan
Berawan
6
Kep. Seribu
Berawan
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan
Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
6
Keterangan : -
Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Lebat Hujan Sangat Lebat
: : : :
1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam
5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VI. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Minggu, 27 September 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Senin, 28 September 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut : 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Laut Natuna, Laut Arafuru 3.0 – 4.0 m : Perairan utara Aceh 4.0 – 5.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
VII. Lain-lain −
Hari Minggu, 27 September 2009 pukul 11.45 WIB telah terjadi kebakaran pemukiman penduduk yang melanda RW 011 (RT 011, 018, 120 dan 021) dan RW 012 (RT 01, 03, 04, 05, 06 dan 07) yang berlokasi di Jl. Tanjung Wangi II Gedong Panjang Kampung Rawa Bebek, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Akibat kebakaran tersebut sekitar 1158 bangunan rumah terbakar di RW 011 dan RW 012 dengan jumlah korban menderita sebanyak 1446 KK (5761 Jiwa) dan 8 orang luka ringan. Dinas Pemadam Kebakaran telah mengerahkan 35 unit mobil untuk melakukan pemadaman api, Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia Jakarta Utara telah mendirikan dua unit tenda di sekitar lokasi kejadian dan menyiagakan satu unit mobil dapur umum. Sampai pukul 15.00 WIB, api sudah mulai padam dan korban luka-luka sudah dirujuk ke Rumah Sakit AtmaJaya. Saat ini, warga yang rumahnya terbakar di tampung di tenda-tenda pengungsian yang didirikan antara lain 2 unit tenda di RW 06, 5 unit tenda di RW 012 dan 2 unit tenda di kantor Kelurahan. Sampai saat ini akibat kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara. Sumber : Satlak PB Jakarta Utara dan okezone.com
−
Hari Minggu, 27 September 2009 pukul 22:16:51 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.6 SR pada kedalaman 30 km. Pusat gempa berada garis koordinat 2.67 LU dan 125.96 BT (116 km Tenggara TAHUNA-SULUT , 160 km Timur Laut BITUNG-SULUT , 167 km Barat Daya MELONGUANE-SULUT , 181 km Timur Laut MANADO-SULUT , 262 km Barat Laut TERNATE-MALUKU UTARA). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
−
Hari Jum’at, 25 September 2009 pukul 16:06:14 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.9 SR pada kedalaman 90 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.4 LS dan 130.40 BT (202 km Barat Laut Saumlaki-Maluku, 273 km Barat Daya Tual-Maluku, 395 km Tenggara Ambon-Maluku, 440 km Barat Daya Fakfak-Paua Barat dan 481 km Barat Daya Kaimana-Papua Barat). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan dan korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jakarta, 28 September 2009 Ketua Kelompok Piket,
Husni Rizal Rambe, S.T
7