BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 15 April 2009 Pada hari Selasa, 14 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 15 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten (Laporan Perkembangan) A. Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian 4. Penyebab
: : : :
Banjir Bandang 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB Ciputat, Tangerang di Prov. Banten Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.
Tanggul Jebol ( Situ Gintung )
LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT
1
B. Kondisi Mutakhir 1. Korban o Meninggal
o o o
Luka-luka Hilang Pengungsi
: 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang. : 76 orang rawat jalan dan 37 orang rawat inap di RS Fatmawati. : 4 orang : 295 KK (Wisma Kerta Mukiti I, Kerta Mukti II dan di RW 008).
2. Kerusakan o Rumah - Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum - Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 4 Mushola - Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol o Saat ini kampus UMJ sudah memulai kembali aktifias belajarnya berhubung pengungsi sudah dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti. o Konferensi pers akan dilakukan satu hari sekali dari yang semula 2 (dua) hari sekali. C. Upaya Penanganan Selasa, 13 April 2009 pukul 08.00 WIB, telah diadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Dandim Kota Tangerang, Wakil dari UMJ, Asisten Tata Praja, BNPB, ASDA 1, Polsek Ciputat, Perumnas, serta satuan-satuan unit evakuasi dengan kesepakatan sebagai berikut - Untuk keperluan komunikasi dan koordinasi maka harus didirikan tenda besar menggantikan tenda sebelumnya yang didirikan oleh PMI berhubung kapasitas yang sedikit dan saat ini sudah tidak dihuni lagi oleh pengungsi. - Pemda segera mengupayakan agar pengungsi di Wisma Kertamukti dapat segera menempati barak pengungsi di Kertamukti II berhubung sudah siap huni. - Untuk sementara sumbangan dari luar agar ditahan dahulu sampai proses pemindahan selesai. - Untuk keakuratan data korban, Polsek menghimbau kepada pemerintah setempat untuk kembali mendata ulang pengungsi yang menempati rumah-rumah penduduk/mengontrak. - Untuk validasi data dan pengaturan pengungsi agar segera dilakukan pemberian kartu pengungsi yang salah satu fungsi kartu tersebut adalah untuk mengambil logistik manakala relawan telah banyak menarik diri. - Data dari hasil investigasi segera dilaporkan kepada Walikota dan dijadikan data kongkrit yang harus dipedomi oleh semua pihak. - Untuk dapur umum yang sementara ini ditangani oleh PMI agar dicek setiap bahan makanan yang akan dimasak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. - Bantuan ada yang berbentuk bahan bangunan, dimohon petugas dilokasi kertamukti 2 untuk mencatat masuk dan keluar barang tersebut. Sumber :TRC BNPB, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Selasa, 14 April 2009, posko tidak menerima rekap informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) SUMATERA Hujan Ringan Sumatera Utara Berawan Riau Jambi
-
Sumatera Selatan
-
Berawan Hujan Ringan
2
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Kalimantan Barat
-
Hujan Ringan
Kalimantan Selatan
-
Hujan Ringan
Kalimantan Tengah
-
Hujan Ringan
Kalimantan Timur
-
Hujan Ringan
Daerah KALIMANTAN
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) infor **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara ummasium)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 14 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Medan
6.000 m
8.000 m
8.000 m
5.000 m
Pekanbaru
8.000 m
9.000 m
10.000 m
10.000 m
Jambi
5.000 m
10.000 m
14.000 m
12.000 m
Palembang
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
3. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 14 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
Pontianak Palangkaraya
8.000 m 8.000 m
10.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
Samarinda Banjarmasin
5.000 m 10.000 m
10.000 m 10.000 m
10.000 m 5.000 m
6.000 m 7.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter
4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 14 – 16 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di sebagian NAD, Sumut, Riau, Babel, Sumbar, Kep. Mentawai dan Nias, Sumsel, Bangka Belitung dan Lampung. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalsel, Kalbar dan Kaltim. b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Lampung, Kep. Mentawai dan Babel. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kaltim dan Kalsel. 5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 16 April 2009 pukul 07.00 WIB, dengan asumsi sumber titik api masih ada di wilayah Riau arahnya menuju Barat Laut, di wilayah Kalimantan Utara arahnya menuju Selatan – Barat Daya. Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH
3
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya : 1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan) Hingga hari Selasa, 14 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Salasa, 14 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 14 kali gempa letusan degan amplitudo maksimum 2 - 29 mm. 1 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 8 mm, S-P 29 detik dan lama gempa 85 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24o C, awan panas tidak terjadi, letusan abu tidak teramati, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tampak jelas, dan tidak terjadi hujan. 2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Selasa, 14 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Selasa, 14 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA, 3 kali gempa tektonik jauh (TJ) dengan amplitudo 3 – 20 mm, S-P 31 detik dan lama gempa 90 detik dan 1 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplituda maksimum 20 mm dan SP 0,5 detik dan lama gempa 35 – 165 detik, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum 5 mm dan lama gempa 3 – 5 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca berawan - mendung, angin tenang, hujan gerimis – deras. Gunung tertutup kabut. 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Selasa, 14 April 2009 posko Pusat Vulkanologi belum menerima informasi perkembangan Gunung Ibu, hal ini disebabkan adanya kerusakan teknis pada alat pemantau aktifitas gunung yang masih dalam pengecekan dan perbaikan. Namun demikian komunikasi antar posko BNPB dan posko PVMBG masih tetap dilakukan. Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 36 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan lama gempa 26 – 65 detik, 21 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama gempa 14 – 55 detik, 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 20 – 45 mm, S-P 21 – 30 detik dan lama gempa 120 – 160 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah, angin tenang, gunung tertutup kabut. Rekomendasi : 1. Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 2. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti. 3. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan. 4. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km. 5. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut. 6. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 7. Belum dipandang perlu adanya pengungsian. 8. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
4
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 15 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00) Berawan
1
JAKARTA PUSAT
Berawan
Berawan
2
JAKARTA UTARA
Berawan
Berawan
3
JAKARTA SELATAN
Berawan
4
JAKARTA TIMUR
Berawan
5
JAKARTA BARAT
Berawan
6
KEP. SERIBU
Berawan
7
BOGOR
Berawan
8
TANGERANG
Berawan
9
DEPOK
Berawan
10
BEKASI
Berawan
Keterangan : - Hujan ringan - Hujan sedang - Hujan lebat - Hujan sangat lebat
: 1.0 – 5.0 mm/jam : 5.0 – 10 mm/jam : 10 – 20 mm/jam : > 20 mm/jam
Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Berawan dan hujan ringan
5 – 20 20 – 50 50 – 100 > 100
Berawan
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
Peringatan Dini :
Hati-hati potensi hujan dengan intensitas ringan – sedang yang disertai kilat/ petir antara siang hingga menjelang malam hari. V. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 15 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 16 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut : • 2.0 - 3.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan barat Aceh hingga Sumatera Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
VI. Lain-lain − Minggu, 12 April 2009 telah terjadi banjir di Kec. Koto Besar dan Pulau Punjung akibat hujan deras dan meluapnya sungai di wilayah Kec Kota Besar dan Pulau Punjung. Banjir mengakibatkan 1.500 jiwa mengungsi, 260 unit rumah terendam, 29.25 ha sawah dan 25.5 ha ladang rusak berat di Kec. Kota Besar, 250 jiwa mengungsi, 150 unit rumah terendam, dan 290 ha sawah rusak berat di Kec. Pulau Punjung dan 900 jiwa mengungsi, 6.5 ha sawah dan 17 ha ladang rusak berat di Kec Sitiung. Satkorlak PB Prov. Sumbar Dan Pemkab Dharmasraya telah meninjau lokasi kejadian sekaligus memberikan bantuan berupa 40 lembar tikar, 20 unit tenda terpal gulung, 219 dus MPAsi dan 117 dus biskuit. Selain pemberian bantuan Satkorlak PB juga telah melakukan evakuasi korban yang terjebak banjir, inventarisasi kerugian, mengirimkan Tim gabungan yang berjumlah 4 (empat) personil Kesbangpol Linmas, 4 orang Dinkes Prov, 11 Dinsos Prov dan Tagana, 7 orang Timsar Padang, 4 orang personil orari dan 5 orang Tagana Dinsos Padang Panjang, Satkorlak PB telah mendirikan posko pengungsian di 5 (lima) titik yaitu Abai Siat, Bonjol, Ranah Baru, Bukit Mendawa dan Padang Laweh. Saat ini Dinas PSDA sedang melakukan penelitian bendungan Siat untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat disekitar bendungan terhadap jebolnya tanggul. Sumber : Satkorlak PB Sumbar
5
−
Senin, 13 April 2009 telah terjadi bencana banjir di Kec. Batang Peranap, Peranap, Kelayang, Siberida, Batang Cenaku dan Batang Gansal. Kejadian tersebut mengakibatkan 590 unit rumah yang dihuni oleh 547 kk/3.840 jiwa menderita, 339 ha lahan pertanian dan perkebunan serta 20 petak kolam ikan terendam. Ketinggian air sekitar lokasi kejadian sekitar 75 cm dan saat ini Dinsos Indragiri Hulu telah menyiagakan posko banjir Sumber : Kompas.com
−
Senin, 13 April 2009 telah terjadi angin puting beliung di Desa Ngorogunung Kec. Bubulan Kab. Bojonegoro Prov. Jawa Timur. Akibat peristiwa tersebut terdapat 2 unit rumah roboh, 1 unit rusak ringan dan 1 orang luka ringan. Sumber : Koramil 0813/19 Bubulan
−
Rabu, 15 April 2009 pukul 03:11:23 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.3 SR pada kedalaman 347 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.39 LS dan 128.33 BT (307 km Tenggara Ambon-Maluku, 375 km Barat Laut Saumlaki-Maluku, 389 km Timur Laut Dili-TimorLeste, 497 km Barat Daya Tual-Maluku dan 547 km Tenggara SananaMaluku). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber :BMKG
Pengawas,
Jakarta, 15 April 2009 Ketua Kelompok Piket,
Dewina Nasution, S.H, MSi
Drs. Hermana
6