.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email :
[email protected] Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 14 Juni 2009 Pada hari Sabtu, 13 Juni 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu, 14 Juni 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I.
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Sabtu, 13 Juni 2009, posko BNPB tidak menerima informasi adanya titik panas/hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Informasi hotspot dalam tabel berikut adalah data hotspot Jum’at, 12 Juni 2009. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut : Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
Sumatera Utara
2
Berawan
Riau
10
Berawan
Jambi
14
Berawan
Sumatera Selatan
1
Hujan Ringan
NAD
10
Berawan
Kalimantan Barat
-
Hujan Ringan
Kalimantan Selatan
-
Hujan Ringan
Kalimantan Tengah
-
Berawan
Kalimantan Timur
1
Hujan Ringan
Daerah SUMATERA
KALIMANTAN
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)
1
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Sabtu, 13 Juni 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota
07:00
10:00
13:00
16.00
SUMATERA Medan
5.000 m
3.000 m
4.000 m
5.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Pekanbaru
6.000 m
5.000 m
8.000 m
10.000 m
Jambi
3.000 m
13.000 m
13.000 m
13.000 m
Palembang
6.000 m
8.000 m
10.000 m
10.000 m
Pontianak
8.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Palangkaraya
7.000 m
11.000 m
11.000 m
10.000 m
Samarinda
7.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Banjarmasin
9.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
NAD
KALIMANTAN
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 13 Juni – 15 Juni 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, Babel. Sedangkan di Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi terdapat di NAD, Sumut, Riau, Jambi, Kep. Riau dan Lampung. Sedangkan di Kalimantan terdapat di Kalteng, Kaltim dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 15 Juni 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumut arahnya menuju ke Tenggara, di wilayah Riau arahnya menuju Utara – Timur, di wilayah Jambi arahnya menuju Utara, di wilayah Sumsel arahnya menuju ke Barat Laut – Utara. Di wilayah Kalsel dan Kaltim arahnya menuju Utara – Timur Laut. Sumber : Badan Meteorologí, Klimatologi dan Geofísika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH
2
II.
Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini 5 (Lima) gunung api dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Sejak hari Selasa, 9 Juni 2009 hingga hari Sabtu, 13 Juni 2009, pukul 15.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang diturunkan dari ”Awas” (Level IV) menjadi ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Sabtu, 13 Juni 2009, status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur Sejak tanggal 6 Maret 2009 hingga hari Sabtu, 13 Juni 2009, status kegiatan G. Api Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Sabtu, 13 Juni 2009, status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). 5. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah Sejak tanggal 23 April 2009 hingga hari Sabtu, 13 Juni 2009, status kegiatan G. Api Slamet masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1.
Sehubungan dengan turunnya status Gunung Karangetang dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (level III) penduduk yang saat ini masih berada di tempat pengungsian dapat kembali kerumah masing masing,. 2. Penduduk disekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan Tatahandeng agar lebih waspada terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Kali Batu Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya aliran lahar. 3. Masyarakat serta pengunjung/wisatawan di sekitar G. Api Ibu tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km, dan tidak diperbolehkan mendaki lebih dari 500 m dpal . 4. Masyarakat diharapkan tidak mendekati pulau gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km dari kawah G. Anak Krakatau. 5. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan tidak melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimati. 6. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan. 7. Masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah G. Semeru, maka dimusim penghujan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di dalam sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang diharapkan berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas. 8. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G. Slamet. 9. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G. Semeru, G. Api Ibu dan G. Slamet dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 10. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 11. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : PVMBG
3
III.
Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 14 Juni 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO
L0KASI
Pagi (00.05 – 12.00)
CUACA Siang (12.05 – 18.00)
Malam (18.05 – 24.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
Berawan dan hujan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
6
Jakarta Kep.Seribu
Berawan
Berawan
7
Bogor
Berawan
Berawan
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan
Keterangan : -
IV.
Hujan ringan Hujan sedang Hujan lebat Hujan sangat lebat
: : : :
1.0 – 5.0 5.0 – 10 10 – 20 > 20
mm/jam mm/jam mm/jam mm/jam
5 – 20 20 – 50 50 – 100 > 100
mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
Prakiraan Gelombang Tinggi dan Potensi Hujan Lebat Prakiraan gelombang tinggi berlaku mulai tanggal 13 Juni 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 14 Juni 2009 pukul 19:00 WIB sebagai berikut : -
2.0 – 3.0 m :
Perairan utara Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Perairan Kep. Masalembo, Selat Makassar bagian selatan, Perairan selatan Kep. Aru, Perairan Merauke, Laut Arafuru, Perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik Barat utara Papua
-
3.0 – 4.0 m :
Laut Andaman, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika
V.
Lain – lain − Telah terjadi bencana jatuhnya helikopter jenis Puma milik TNI Angkatan Udara yang jatuh di Pangkalan Udara Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/6) siang. Pesawat tersebut tengah melakukan tes terbang (test flight) setelah melakukan perawatan. Helikopter dengan nomor register H-3306 itu jatuh sekitar 14.10 WIB, tim Search and Rescue (SAR) Pangkalan Udara Atang Sanjaya sudah berada di lokasi kejadian. Tim SAR inilah yang melakukan evakuasi korban, termasuk helikopter, insiden ini menelan 7 korban jiwa, 4 orang diantaranya meninggal dunia dan 3 orang luka- luka. Sumber : Metro tv, Kodim 0621/ Kab. Bogor
Pengawas,
Jakarta, 14 Juni 2009 Ketua Kelompok Piket,
Dewina Nasution, SH. MSi
Drs. Hartje Robert Winerungan
4
5