LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN MEMBENTUK KARAKTER BINATANG PADA KOSTUM TARI KREASI ANAK BAGI GURU-GURU TK DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG Tim Pelaksana: Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A. I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd. Drs. I Gusti Nengah Sura Ardana, M.Sn
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK Nomor: 80/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan berkat dan karunianya, sehingga Laporan Kemajuan Program P2M Penerapan Iptek dengan judul “Pelatihan Membentuk Karakter Binatang pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-Guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng” dapat terselesaikan dengan lancar. Tentunya pelaksanaan Program P2M ini melibatkan banyak pihak yang telah membantu, sehingga pelatihan dapat terlaksana dengan lancar. Terimakasih kami ucapkan kepada 1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Undiksha yang telah memberi kemudahan sehingga program pengabdian Pada Masyarakat ini dapat didanai. 2. Unit Pendidikan Dasar Gugus VI Kecamatan Buleleng, yang telah bersedia menjadi mitra dalam program Pengabdian Pada Masyarakat ini. 3. Seluruh panitia dan Tim Pelaksana Program Pegabdian Pada Masyarakat ini, yang telah banyak membantu terlaksananya kegiatan, 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah banyak membantu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini, sehingga program dapat berjalan dengan lancar. Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan kemampuan kami ke depannya. Semoga laporan P2M ini dapat bermanfaat untuk pengembangan IPTEKS serta bagi semua pihak yang membutuhkannya
Singaraja, 31 Oktober 2016 Tim Pelaksana
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA…………………………………………………………………i PENGESAHAN……….…….………………………………………...……………..ii KATA PENGANTAR………………..………………………………………………iii DAFTAR ISI……………………………..………………………………………......iv DAFTRA GAMBAR………………………..…………………………….……….…v BAB I PENDAHULUAN…......…..……..…………………………………………..1 A. ANALISIS SITUASI………...…..………………………………………3 B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH………….…………6 C. TUJUAN KEGIATAN…………….…………………………………….7 D. MANFAAT ……………………………………………………………..7 BAB II METODE PELAKSANAAN………………………….………………...….9 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………….……………………..10 B IV PENUTUP…………………………..………………………………………...14 A. SIMPULAN………………………………………………………….…14 B. SARAN…………………………………………………………….…...14 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....15 LAMPIRAN……………………………………………………………………...…16 A. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN P2M DARI KETUA GUGUS VI KECAMATAN BULELENG…………………...16 B. ABSENSI PESERTA KEGIATAN………………………………….…17 C. FOTO-FOTO KEGIATAN………………………………………….….33 D. PETA LOKASI………………………………………………………....39
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Prototipe karakter binatang pada kostum tari kreasi anak TK………...33
Gambar 2
Presensi Peserta P2M “Pelatihan Membentuk Karakter Binatang pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng……………………………………………………………….33
Gambar 3
Pembukaan dan Pemahaman Wawasan tentang Estetika…………......34
Gambar 4
Tim Pelaksana menjelaskan proses membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng……………………………………………………………….34
Gambar 5
Peserta secara berkelompok Mengikat karet ban selebar pinggang anak TK pada manakine……………………………………………………………....35
Gambar 6
Peserta pelatihan meremas kain tile dan melipatnya menjadi sama panjang………………………………………………………………...35
Gambar 7
Peserta pelatihan mengikat kain tile pada tali yang dililit/diikat di Pinggang manakine…………………………………………………....36
Gambar 8
Peserta belajar menggunakan alat tembak lem dan berkreasi menghias bentuk rok dengan warna hitam dan putih sebagai gambaran binatang Panda………………………………………………………………….36
Gambar 9
Peserta berkreasi…………...........…………………………………….37
Gambar 10
Peserta menpelken potongan kain flannel warna hitam pada kain flannel warna orange untuk membentuk karakter ikan…………….…………37
Gambar 11
Anak TK memperagakan kostum tari kreasi bertema binatang ikan Nemo karya peserta Pelatihan…..……………………………………38
Gambar 12
Produk Pengabdian berupa kostum tari kreasi bertema binatang karya beberapa Guru-guru TK Gugus VI Kecamatan Buleleng diperagakan oleh anak TK Negeri Pembina Singaraja…………….....38
Gambar 10
Peta Lokasi…………………………………………………...……….39
iv
BAB I PENDAHULUAN
Pementasan tari merupakan kegiatan yang rutin dilakukan dalam acara tutup tahun atau kenaikan kelas bagi anak-anak TK. Demikian ini menjadikan tantangan tersendiri bagi guru-guru TK untuk mempersiapkan bentuk-bentuk tarian yang akan disajikan dalam setiap tahunnya. Tidak saja bentuk tarian, tetapi juga busana yang digunakan dalam acara tahunan seperti inipun juga harus dipersiapkan dengan sebaikbaiknya. Di pentas-pentas yang sering kali disajikan, banyak menampilkan bentukbentuk tari anak-anak, baik tari tradisional yang telah memiliki aturan-aturan baku, maupun tari kreasi yang membutuhkan kreatifitas bagi penata tarinya. Garapan tari terbentuk dari berbagai elemen-elemen estetis pembentuk seni. Elemen-elemen pembentuk seni di antaranya gerak, pola lantai, musik, tata rias dan busana, tata teknik pentas, dan lain sebagainya. Tari kreasi anak-anak, banyak menampilkan tema-tema tari tertentu yang menggambarkan pesan moral dan petuah-petuah bijak bagi anak sesuai dengan tingkatan pemahaman dan pengetahuannya. Tari-tari anak banyak menyajikan gerak dengan tema-tema sederhana tentang alam dan kehidupan di sekitar. Lingkungan yang ada di alam semesta, dan kehidupan yang ada di dalamnya, menjadi ide-ide atau gagasan dalam membuat konsep tarian anak-anak. Tidak ketinggalan, sesuatu peristiwa hangat dan menarik yang sedang berkembang pada masanya kini, sering menjadi sumber inspirasi dalam mencipta karya tari. Namun demikian bentuk karya tari dengan tema-tema tertentu, akan menjadi kemasan yang lebih sempurna jikalau didukung dengan elemen-elemen pembentuk tari lain, salah satu tata rias dan busana. Tema-tema tarian yang diangkat dalam kegiatan pentas seni, tidaklah jauh dari dunia anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari. Beberapa contoh tema tarian anak diantaranya seperti tema binatang, bunga-bungaan, buah, huruf, profesi, dan lain sebagainya. Di dalam tema-tema tersebut, terdapat sajian cerita atau gambaran yang mewakili pesan tema yang ingin disampaikan. Dalam pengamatan diperoleh temuan 1
bahwa dalam tema tari kreasi tertentu terdapat pementasan yang sajiannya tidak menggambarkan atau mencerminkan ide gagasan tari. Demikian ini, karena sajian tari tidak didukung oleh elemen-elemen pembentuk tari yang sesuai. Salah satunya adalah elemen pembentuk tari seperti tata rias dan busana yang tidak sesuai dengan gambaran tema cerita. Atau didapati bahwa busana yang dipergunakan hanya apa adanya, yang tidak sesuai dalam fungsinya sebagai busana panggung. Tata rias dan busana menjadi penting bagi anak-anak sebagai penonton dan penikmat seninya. Di samping secara audio visual berupa gerak dan iringannya yang dipertontonkan, hendaknya secara visual pula harus didukung dengan sajian estetis tata rias dan busana tari yang mewakili ide cerita. Adanya sajian gerak, iringan, serta kostum yang sesuai, anak-anak akan mudah menangkap dan memahami, bahkan akan selalu terekam dalam ingatannya pesan-pesan yang ingin di sampaikan dalam sajian tari tersebut. Keterpaduan elemen-elemen pembentuk seni khususnya tari kreasi dalam pelaksanaannya belum secara maksimal diterapkan oleh guru-guru TK sebagai penata seninya. Dalam 2 tahun terakhir, yaitu dalam acara kenaikan kelas dan pelepasan anak di TK Negeri Pembina Singaraja tahun 2014 dan 2015, menampilkan tari kreasi yang menceritakan kehidupan tentang binatang, atau cerita binatang dalam kehidupan anakanak belum tercermin dalam tampilan pentasnya. Busana panggung masih menggunakan busana yang biasa dipergunakan dalam keseharian. Tarian bertema kehidupan binatang, seperti tarian dengan judul “Kodok” ditampilkan pada tahun 2014, masih menggunakan busana harian, atau tidak menggunakan busana panggung. Gambaran karakter kodok, tidak tercermin dalam tata rias busana atau yang ditampilkan. Menurut penata tari, tarian Kodok masih dipentaskan menggunakan busana seadanya, yaitu menggunakan dress casual untuk penari putri, kemeja dan celana casual untuk penari putra. Pada tahun 2015, juga ditampilkan tari kreasi dengan judul “Malu Sama Kucing”, tarian ini dalam pementasannya juga hanya menggunakan busana yang masih sederhana, yaitu dress casual untuk penari putri, kemeja dan celana casual untuk penari putra. Gambaran tentang anak dan kucing tidak terwujud dalam tampilan busananya. Di TK lain, yaitu TK Athorik, juga pernah menampilkan tari
2
kreasi dengan tema binatang penguin. Dalam tampilannya, tarian ini belum menunjukkan karakter binatang yang ingin disampaikan. Busana hanya berupa, kaos, celana, dan jilbab warna hitam. Binatang pinguin hanya ditunjukkan dengan gambar penguin yang di tempelkan di dada masing-masing penari cilik. Dari beberapa data yang diperoleh di TK Negeri Pembina Singaraja, serta TK Athorik sebagai sampel dari 7 TK yang ada di gugus VI Kecamatan Buleleng. Perlu kiranya diadakan pelatihan bagi guru-guru TK yang ada di Gugus VI Kecamatan Buleleng tersebut, untuk meningkatkan kreativitas membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. Sehingga dalam kegiatan pementasan yang diselenggarakan di setiap tahunnya, guru-guru mampu meningkatkan ekspresi berkeseniannya. Tidak saja dalam bentuk musik dan tari saja, tetapi juga tampilan visual busana dan karakter yang ada dalam busana tersebut mampu ditingkatkan. Dengan ditunjang busana panggung yang sesuai dengan isi pesan tari, nilai-nilai moral yang ingin disampaikan dalam tari, dapat mudah dipahami oleh anak-anak sesuai dengan cara pandang dan tingkat pemahaman perkembangan anak. Membentuk karakter binatang atau tema binatang pada kostum tari kreasi anakanak, memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan dengan tema-tema lain. Di samping itu di wilayah Buleleng tidak banyak ditemui penyedia jasa sewa busana tari kreasi dengan tema-tema tertentu. Dengan demikian, untuk mengantisipasi ketidak tersediaan busana tari kreasi, perlu diadakan suatu tindakan memecahkan masalah tersebut melalui pengabdian pada masyarakat, berupa pelatihan membuat karakter binatang pada tata busana kostum tari kreasi anak TK bagi guru-guru TK di Gugus VI kecamatan Buleleng.
A. ANALISIS SITUASI Mengamati kemampuan membentuk karakter binatang pada tari kreasi anak TK oleh guru-guru TK sebagai pembina seni, dapat dilakukan dengan mengamati sajian pementasan tari yang pernah dilakukan oleh TK tersebut. Dari pengamatan terhadap pementasan tari yang pernah dilakukan yaitu di TK Negeri Pembina Singaraja sebagai sampel dari 7 TK yang ada di gugus VI 3
Kecamatan Buleleng, yang mewakili TK-TK yang lain seperti TK Aisiyah, TK Ceria Asih, TK Trisula, TK Darmasuda, TK Nurul Huda, dan TK Athorik.Di TK Negeri Pembina Singaraja sebagai sampel, diperolehdata yaitu dalam acara Kenaikan Kelas dan Pelepasan anak Kelompok B yang dikemas dalam panggung gembira, diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2015, terdapat bentukbentuk tari kreasi anak. Adatari kreasi yang bertemakan cerita binatang dalam kehidupan anak-anak, dengan judul “Malu Sama Kucing”. Namun dalam pengamatan yang telah dilakukan, dalam tampilan tarinya tidak didukung dengan busana yang sesuai dengan tema tari. Tampilan pementasan hanya menggunakan dress casual untuk penari putri, dan kemeja dan celana casual untuk penari laki-laki. Sajian tampilannya terkesan apa adanya, aspek-aspek seperti bentuk dan warna busana, karakter tokoh yang dibawakan tidak begitu diperhatikan. Dengan sajian yang apa adanya menjadikan gambaran tema yang ingin disampaikan menjadi kurang maksimal. Di luar pengamatan, juga dilakukan wawancara dengan pengajar tari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru TK di TK Negeri Pembina Singaraja, diperoleh data bahwa pada tahun 2014 juga ditampilkan tari kreasi anak dengan judul “Kodok”. Dalam pementasannya juga masih menggunakan busana tari yang masih apa adanya, yaitu dress casual untuk penari putri dan kemeja serta celana casual untuk penari putra. Warna, bentuk busana, dan karakter tokoh yang dibawakan dalam tarian tidak diperhatikan.Jikalau dalam tampilan tari didukung dengan busana yang lebih kreatif, menggambarkan karakter anak dan karakter kucing, seperti bentuk busana yang menarik dan warna yang cerah. Pastinya sajian tari itu menjadi lebih menarik untuk dilihat serta pesan yang ingin disampaikanpun menjadi lebih jelas dipahami oleh anak-anak. Dalam pementasan yang di selenggarakan di TK Negeri Pembina Buleleng, dalam tarian bertema kucing, ditarikan oleh 7 anak yaitu 2 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Anak perempuan mengenakan dress dengan sedikit polesan make up, dan anak laki-laki mengenakan kemeja dan cealana. Ketujuh penari anak tersebut menggunakan busana tari berbeda beda antara
4
penari satu dengan penari yang lain. Dari tampilan busana tanpa ada upaya mengkreasi dari pihak guru, dan hanya menggunakan busana seadanya yang dimiliki oleh masing-masing anak. Dalam acara panggung gembira di TK lain, yaitu TK Athorik yang masih dalam lingkup gugus VI, juga diperoleh informasi bahwa dalam pementasan tari bertema binatang juga belum menggunakan kostum yang menggambarkan tema tari atau karakter binatang. Tata busana yang dipergunakan hanya menggunakan kaos hitam, celana traning hitam, dan jilbab hitam. Tema binatang hanya ditunjukkan pada gambar pada kaos yang ada di dada, berupa gambar binatang pinguin. Berdasarkan pengamatan dan data-data yang pengusul paparkan, tampaknya guru-guru TK masih mengandalkan busana yang sudah ada, tanpa berusaha membuat tampilan lebih indah dan kreatif. Sehinga perlu adanya suatu tindakan pelatihan untuk membangun menggugah kembali semangat berkreasi guru-guru pengajar TK melalui kegiatan P2M. Konsentrasi kegiatan pelatihan yang ditujukan pada guru-guru TK di gugus VI, kiranya cukup untuk dapat memfokuskan dalam peningkatan kreatifitasnya. Guru TK di gugus VI yang terdiri dari ± 60 guru, serta bidang seni yang memiliki karakteristik ilmu khusus, sangat memungkinkan dan sesuai untuk diselenggarakan pelatihan. Apalagi guru-guru TK yang secara umum berpendidikan PGTK atau PGPAUD atau sederajat, tidak begitu banyak mendapatkan pengetahuan tentang seni, padahal dalam penerapannya tugas-tugasnya, banyak sekali kegiatan yang bersentuhan dengan bidang seni. Wilayah gugus VI Kecamatan Buleleng, terdiri dari 7 TK, yaitu TK Negeri Pembina Singaraja, TK Aisiyah, TK Ceria Asih, TK Trisula, TK Darmasuda, TK Athorik, dan TK Nurul Huda. Guru-guru yang bertugas di wilayah tersebut, memiliki kemampuan untuk meningkatkan kreativitas berkeseniannya. Apalagi wilayah yang berada di kota, atau dekat dengan pusatpusat pertokoan dan pasar, sehingga akan sangat mudah mendapatkan bahanbahan untuk membuat kostum yang diinginkan. Kegiatan pentas seni adalah kegiatan tahunan, TK yang ada di gugus VI merupakan TK yang dirasa mampu
5
dalam pengadaan dan melakukan peningkatan kreativitas untuk keperluan pentas.
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Dari pengamatan dan data-data yang pengusul kumpulkan, terdapat hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan di dalam kegiatan berkesenian oleh para guru TK. Hal yang sangat spesifik yaitu pada membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak bagi guru-guru TK di gugus VI Kecamatan Buleleng. Membentuk karakter binatang memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibanding dengan membentuk kostum dengan tema-tema lain. Hal demikian itulah tampaknya yang menyebabkan guru-guru pembina seni menjadi tidak ingin repot atau bersusah-susah. Sementara sebenarnya secara ekonomi dan secara potensial mampu dilakukan baik sekolah maupun dari guru-gurunya. Wilayah yang berada dekat dengan kota Singaraja, sebenarnya memudahkan mereka lebih menjangkau bahan-bahan untuk membuat kostum. Untuk menggali dan menggugah semangat para guru TK pendamping seni, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini perlu kiranya dilakukan. Tindakan pengabdian pada masyarakat perlu dilakukan untuk meningkatkan kembali gairah atau penyegaran kembali ide-ide kreativitas berkesenian para guru TK. Di samping itu juga untuk memberikan semangat berkreativitas bagi guru-guru TK yang memiliki perhatian dan minat terhadap kegiatan berkesenian. Dengan diselenggarakannya pelatihan membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak di gugus VI Kecamatan Buleleng, para guru diharapkan menjadi lebih kreatif. Harapannya bentukbentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak sebagai seni pertunjukan di lingkungan anak-anak dan orang dewasa, lebih menarik baik segi bentuk, warna, maupun kesesuaian kostum bagi pengguna dan penikmatnya. Kesesuaian tersebut harus mempertimbangkan psikologi perkembangan anak, sehingga nilai-nilai moral dan pesan yang ingin disampaikan dalam tari dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak.
6
Dengan demikian masalah yang mendasar dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah 1.
Pengetahuan guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng tentangcara membentuk karakter binatang pada busana tari kreasi anak masih terbatas.
2.
Perlu adanya peningkatan kreativitas bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng tentang membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak.
C. TUJUAN KEGIATAN Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka program pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan: (1) Meningkatkan kemampuan guru-guru TK di gugus VI Kecamatan Buleleng dalam membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. (2) Meningkatkan kreativitas guru-guru TK di gugus VI Kecamatan Buleleng dalam membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak.
D. MANFAAT (1) Bagi guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng, kegiatan pengabdian pada
masyarakat
dapat
menambah
wawasan,
pengetahuan,
serta
meningkatkan keterampilan dan kreativitas berkesenian yaitu dalam hal membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. (2) Untuk instansi pendidikan dasar khususnya pendidikan Taman Kanakkanak di wilayah Gugus VI kecamatan Buleleng, hasil program pengabdian pada masyarakat dapat dijadikan sebagai gambaran dan pengalaman berekspresi seni sekaligus evaluasi terhadap peningkatan kemampuan berkesenian. (3) Bagi Tim pelaksana program pengabdian pada masyarakat, pelaksanaan kegiatan dapat menambah pengalaman, wawasan, dan praktik-praktik penerapan ilmu di lapangan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pijakan dan referensi program pengabdian pada masyarakat berikutnya. 7
(4) Dengan
dipahaminya
cara
membentuk
kostum
dan
peningkatan
kemampuan kreativitas berkesenian oleh Guru-guru TK atau pembina seni, maka dari sisi ekonomi, anggaran biaya sewa kostum busana tari kreasi bertema dapat ditekan.
8
BAB III METODE PELAKSANAAN
Metote kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul Pelatihan Membentuk Karakter Binatang Pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI kecamatan Buleleng, menggunakan dua metode. Pertama menggunakan metode ceramah khususnya dalam pemberian materi informasi berkait dengan bentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi. Kedua, menggunakan metode pelatihan khususnya pada bagian cara membentuk karakter binatang, yaitu dengan dibentuk tim kerja kelompok bagi para peserta-pesertanya. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dikemas dalam bentuk workhop. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berhubungan dengan kegiatan proses berkreasi dalam bidang seni, maka pelaksanaannya menggunakan metode ceramah dan pelatihan. Kedua metode dilakukan dengan menerapkan konsep proses kreasi menurut John Livingston Lowes. Konsep yang di dalamnya terdapat tiga sub unsur dalam penerapannya. Pertama, proses mengisi sumur, atau mengisi pikiran dengan material dan pengalaman. Di dalamnya diberikan wawasan materi berkait dengan estetika dan gaya. Pada konsep pertama inilah diterapkannya metode ceramah. Pada konsep kedua dan ketiga inilah dipecahkan menggunakan metode pelatihan. Konsep Lower kedua yaitu visi mendadak mendahului sugesti. Dalam kegiatan pelatihan, panitia pelaksana program pelatihan telah mempersiapkan bahan-bahan penunjang untuk membentuk karakter binatang yang peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Dengan dihadapkan pada bahan-bahan atau kerangka dasar yang telah disediakan tersebut, tentu masing-masing kelompok akan memiliki daya imajinasi untuk menyusun menjadi kreasi seni. Konsep Lower ketiga, penyelesaian karya: menerjemahkan visi menjadi bentuk nyata. Peserta sesuai dengan daya imajinya akan mewujudkan karya atau kreasi seni menjadi wujud nyata.
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dalam kegiatan P2M Pelatihan membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng, bahwa guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng mampu membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. Bagian-bagian utama dalam kostum yang menunjukkan ciri karakteristik binatang adalah karakter binatang pada bagian hiasan kepala, hiasan dada, dan rok. Target sasaran Guru-guru TK di Gugus VI dengan prosentase 32,5% atau 21 orang peserta telah mampu membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. Bagian-bagian yang mewakili ciri khas binatang adalah hiasan kepala, hiasan dada, dan rok. Peserta pelatihan juga mampu menentukan warna atau bentuk-bentuk khusus yang menunjukkan kharakteristik binatang tertentu. Peserta dalam kegiatan pelatihan menentukan bentuk khas binatang dengan sentuhan selera dan rasa estetis yang mereka miliki. Dalam kegiatan pelatihan peserta pelatihan tidak saja antusias dalam berkarya, tetapi juga mengeluarkan potensi dan ekspresi seni yang dimiliki. Karya utama dalam kegiatan Pelatihan Membentuk Karakter Binatang pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-Guru TK Di Gugus VI Kecamatan Buleleng menawarkan jasa dan keterampilan baru. Demikian ini merupakan bentuk solusi penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi Guru-guru TK di Gugus VI dan merupakan upaya menjawab tantangan terhadap persoalan yang terjadi. Bentuk jasa dengan memberikan bekal pengetahuan tentang seni dan keterampilan baru dengan menawarkan teknik baru yang lebih sederhana, unik, dan menarik. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mengenai membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak, dapat dikembangkan oleh pihak target yaitu Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng diaplikasikan dalam praktik berkreasi sehingga mampu manyajikan pertunjukan tari kreasi anak yang menarik dengan didukung busana yang menarik dan sesuai dengan karakter tari yang dibawakan. 10
Adapun jasa yang diberikan berupa pemahaman tentang cara wawasan tentang estetika tari, bahwa tari tidak dapat berdiri sendiri. Tari didukung oleh aspek-aspek pembentuk seni salah satunya adalah busana tari dan karakter yang sesuai. Untuk itu pengetahuan tentang estetika seni rupa juga disajikan disini yaitu di antaranya untuk dapat memahami bentuk seni (busana) dan pemahaman tentang warna. Karya utama yang menjadi bentuk nyata adalah praktik atau mengkreasi atau membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak. Keunggulan Karya dalam kegiatan membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi tari anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng lebih pada merupakan bentuk keterampilan baru. Cara yang ditawarkan lebih sederhana dengan mengikat dan menempel dengan lem, tanpa harus menjahit kostum.Kelemahan di antaranya model kostum tari dengan bahan yang telah diterapkan dalam pelatihan, yaitu bahan dengan tekstur halus atau lembut cenderung lebih mahal biayanya. Kesulitan Pelaksanaan atau Pembuatannya bahwa pembuatan atan bentuk karakter binatang harus memiliki ide atau keterampilan khusus. Atau bagi yang tidak menguasai bidang seni menghias peran (membentuk karakter) harus berusaha rajin atau pandai-pandai mencari referensi dan berusaha bereksplorasi bentuk supaya karakter yang diharapkan tetap seperti karakter yang diharapkan atau tidak menjadi menimbulkan karakter lain. Sedangkan peluang untuk permasalahannya keterbatasan kemampuan berekspresi seni, dapat memunculkan karakter bentuk (karakter binatang) lain atau tidak sesuai keinginan. Tim Pelaksana P2M mempersiapkan dan menyediakan prototype sebagai media untuk melengkapi bahan ajar atau materi pelatihan. Prototipe yang dibuat antara lain kostum dengan karakter binatang ikan dan Panda. Karakter binatang ditunjukkan dengan penggunaan warna dan hiasan atau properti. Prototipe mengambil sampel binatang ikan dan panda. Ikan dengan penggunaan warna kuning dan orange, sedang panda dengan pengguanaan warna putih dan hitam. Karakter binatang ditunjukkan dengan bentuk property kepala yang menyerupai binatang ikan, serta bentuk property kepala pada property kepala yang menyerupai binatang ikan. Karakter binatang ditunjukkan juga pada hiasan kalung penutup dada, dengan tempelan potongan-
11
potongan kain flannel warna putih dan hitam ditempel pada hiasan kain flannel warna orange untuk karakter ikan. Sedang karakter panda ditunjukkan dengan penggunaan hiasan kalung penutup dada, dengan menempelkan potongan kain flannel warna putih pada kain flannel warna hitam. Prototipe karakter binatang ikan dan panda ini dibuat oleh pelaksana P2M sebelum kegiatan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan. Kegiatan pelatihan diawali dengan memberi pengetahuan tentang estetika tari. Bahwa tari tidak bisa berdiri sendiri, tetapi tari juga didukung oleh elemen-elemen pembentuk seni, yaitu pola lantai, pemeranan/karakterisasi, iringan, tata rias dan busana, tata teknik pentas, dan arena. Apalagi tari kreasi untuk anak TK tidak saja menarik geraknya, tetapi juga kemenarikan didukung oleh elemen pendukung lain salah satunya tata busana. Bentuk busana tari, property, dan karakterisasi busana tidak saja selesai menjadi barang jadi saja, akan tetapi hal tersebut haruslah mendukung tari dalam panggung pentas, baik geraknya, karakterisasinya, atau bahkan property, yang semuanya dapat mendukung dan memperindah sajian tari. Demikian ini harus memerlukan keterampilan khusus dan rasa estetika oleh para pembuat karya. Dunia anak-anak yang dekat sekali dengan kegiatan pementasan tari, perlu kiranya ada usaha meningkatkan keterampilan dalam mempersiapkan sajian tata busana tari. Pengetahuan tari, pengetahuan karakterisasi, dan estetika busana, sangat menarik untuk dikembangkan. Tari anak-anak dekat dengan tema-tema binatang. Banyak tari dengan tema binatang baik yang dekat dengan tradisi maupun jauh dari tradisi, sering kali dekembangkan. Sajian tari dengan tema-tema binatang perlu penguasaan gambaran binatang yang tercermin dalam tampilannya. Tema-tema biantang kupu-kupu misalnya, perhatian yang utama adalah bahwa busana tari tersebut identik dengan uusur seperti sayap atau bentuk kepala yang menyerupai kupu-kupu. Binatang kodok misalnya, busana tari ini identik dengan busana warna hijau atau sedikit bentuk badan bulat. Binatang lain seperti panda, tata busana tari ini identik dengan warna hitam putih.
12
Tata busana tari untuk anak-anak haruslah menarik dengan warna-warna yang sesuai. Bentuk dapat diperkuat pada bagian-bagian seperti hiasan kepala, hiasan dada sejenis kalung, dan rok atau celana. Tiga bagian ini sudah mewakili bagian yang dapat diperkuat penekanannya dalam membuat karakterisasi biantang. Bagian kepala misalnya dibuat dengan pemberian mata atau bola-bola mata. Bagian dada diperkuat dengan pemberian gambar bentuk khas dari kulit binatang, dan rok atau celana dengan pengambilan warna yang identic dengan binatang yang diharapkan. Tata busana tari untuk anak-anak haruslah sederhana, menarik, unik cerah, serta mudah dikenakan untuk anak-anak. Tata busana yang rumit susah dikenakan dalam penggunaan membuat gerak anak dalam menari tidak leluasa, repot penggunaannya, atau bahkan menjadi anak kurang percaya diri dalam menari. Hal yang diperhatikan adalah kenyaman bagi anak-anak, membuat anak ekspresif dan riang dalam menari, tetap menjaga psikologi perkembangan anak.
13
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan Pelaksanaan P2M berupa Pelatihan Membentuk Karakter Binatang pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng, memiliki manfaat yang besar bagi Guru-guru TK, serta kegian ini telah tepat sasaran yaitu mampu tersampaikan bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng. Bentuk kegiatan pelatihan yang memiliki kekhasan tersendiri dalam bentuk sajian dan materinya, dapat diterima dengan sangat terbuka oleh Guru-guru TK di Gugus VI. Khsusnya teknik-teknik dalam membuat kostum tari kreasi tari yang diluar perkiraan Guru-guru TK sebelumnya, bahwa pelatihan ini sederhana, simple, unik, dan menyenangkan. Bentuk-bentuk karya kreasi yang dihasilkan antara lain bagian hiasan kepala, hiasan dada, dan rok yang menggambarkan karakter binatang. Karakter binatang pada kostum tari anak diamati dari bentuk hiasan kepala yang menyerupai binatang dan warna bahan yang dipergunakan. 2. Saran Setelah belajar mempraktikkan membuat tata busana tari kreasi dengan memfokuskan pada tema-tema binatang, diharapkan para pesertanya dapat menerapkannya dalam praktik di lapangan langsung. Sehingga dalam tampilan pentas tari kreasi anak-anak, tidak hanya anak-anak saja yang berekspresi seni, tetapi Guru-guru pendamping diharapkan juga mempu berekspresi seni dalam mempersiapkan anak-anak menari di atas panggung pentas, salah satunya dengan berekspresi dalam menyajikan tata busananya. Teknik-teknik yang khas yang telah diberikan dari pihak penyelenggara P2M diharapkan dipraktikkan di lapangan, sehingga menjadi bentuk ilmu pengetahuan yang baru yang dapat dikembangkan secara meluas di masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sachari, Agus. 2002. Estetika Makna, Simbol dan Daya, Bandung: ITB. Damajanti, Irma, 2013. Psikologi Seni. Bandung: Kiblat Djelantik, A.A.M. 2001. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia) bersama dengan kuBuku. Kartika, Dharsono Sony dan Perwira, Nanang Ganda. 2004. Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains. Gi, Alfath. 2009. Seni Lukis Modern Indonesia. Cirebon: Gunung Djati. Lommelaars,H.CA. 1968. Pengantar Ilmu Warna.Yogyakarya: Akademi Seni Rupa Indonesia. Rolina, Nelva, Tanpa Tahun, Artikel Memahami Psikologi Perkembangan Anak Bagi Pengembangan Aspek Seni Anak Usia Dini. https://www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/artikel-unk-p4tksb.pdf Yuliman,Sanento.1976. Seni Lukis Indonesia Baru Sebuah Pengantar. Jakarta: SN. Djelantik, A.A.M. 1990 Pengantar Ilmu Estetika Jilid I Estetika Instrumental. Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Djelantik, A.A.M. 1992. Pengantar Dasar Ilmu Estetika Jilid II Falsafah Keindahan dan Kesenian. Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI).
15
LAMPIRAN
A. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN P2M DARI KETUA GUGUS VI KECAMATAN BULE
16
B.ABSENSI PESERTA DAN PANITIA KEGIATAN
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
C. FOTO-FOTO KEGIATAN
Gambar 1 Prototipe karakter binatang pada kostum tari kreasi anak TK Kostum: Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A. Foto: Fitri Yanti
Gambar 2 Presensi Peserta P2M “Pelatihan Membentuk Karakter Binatang pada Kostum Tari Kreasi Anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng Foto: Fitri Yanti
33
Foto 3 Pembukaan dan Pemahaman Wawasan tentang Estetika Foto: Fitri Yanti
Gambar 4 Tim Pelaksana menjelaskan proses membentuk karakter binatang pada kostum tari kreasi anak bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng Foto: Fitri Yanti
34
Gambar 5 Peserta secara berkelompok Mengikat karet ban selebar pinggang anak TK pada manakine Foto: Fitri Yanti
Gambar 6 Peserta pelatihan meremas kain tile dan melipatnya menjadi sama panjang Foto: Fitri Yanti
35
Gambar 7 Peserta pelatihan mengikat kain tile pada tali yang dililit/diikat di pinggang manakine Foto: Fitri Yanti
Gambar 8 Peserta belajar menggunakan alat tembak lem dan berkreasi menghias bentuk rok dengan warna hitam dan putih sebagai gambaran binatang Panda Foto: Fitri Yanti
36
Gambar 9 Peserta berkreasi Foto: Fitri Yanti
Gambar 10 Peserta menpelken potongan kain flannel warna hitam pada kain flannel warna orange untuk membentuk karakter ikan Foto: Fitri Yanti
37
Gambar 11 Anak TK memperagakan kostum tari kreasi bertema binatang ikan Nemo karya peserta Pelatihan Foto: Fitri Yanti
Gambar 12 Produk Pengabdian berupa kostum tari kreasi bertema binatang karya beberapa Guru-guru TK Gugus VI Kecamatan Buleleng diperagakan oleh anak TK Negeri Pembina Singaraja Foto Fitri Yanti
38
D. PETA LOKASI
Gambar 10 Peta Lokasi Sumber :https://www.google.com/maps/@-8.1106644,115.0887291,948m/data=!3m1!1e3.
= Lokasi Pelatihan Membentuk Karakter Binatang Pada Kostum Tari Kreasi Anak Bagi Guru-guru TK di Gugus VI Kecamatan Buleleng.
39