LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI MASYARAKAT
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH PADA SISWA DAN SISWI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG TAHUN 2013
OLEH JUNIOS, S.Si, M.Si YUHENDRI PUTRA, S.Si, M.BIOMED FAUZI ASHRA, NERS, M.KEP HJ. RINAWATI KASRIN, NERS, M.KEP BETTY NERS, M.KEP REVO SETYO RAHADI
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI 2013
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi .................................................................
1
B. Perumusan Masalah .........................................................
2 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah ................................................................................
3
B. Golongan Darah ...............................................................
4
BABIII TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
6
A. Tujuan Kegiatan ..............................................................
6
B. Manfaat Kegiatan ............................................................
6 7
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN A. Realisasi Pemecahan Masalah ........................................
7
B. Khalayak Sasaran ..............................................................
7
C. Metode yang Diterapkan ..................................................
7
D. Keterkaitan......................................................................
8 9
BAB V HASIL KEGIATAN ..............................
10
..........................................................
10
C. Faktor Penghambat .........................................................
10
A. Hasil Pengabdian pada Masyarakat B. Faktor Penunjang
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
10
.............................................................................
10
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN ......................................................................................
12
ii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi Mengetahui golongan darah adalah bagian penting bagi setiap manusia. Banyak diantara kita belum mengetahui jenis golongan darah yang kita miliki. Kasus ini menjadi sangat krusial ketika individu tersebut mengalami musibah, seperti kecelakaan yang mengakibatkan darah banyak keluar. Tindakan penanganan pasien menjadi terlambat, karena individu ini belum mengetahui jenis golongan darah yang ia miliki. Berdasarkan hasil observasi dengan siswa, Kepala Sekolah dan guru-guru SMA Negeri 2 Sijunjung, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa/i di sekolah ini belum mengetahui golongan darah yang ia miliki. Kejadian ini menjadi dasar kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakaat dalam hal ini siswa/i untuk mencek golongan darah yang ia miliki. Pemberian penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan golongan darah beserta manfaatnya juga kami saampaikan kepada siswa sebelum dilakukan pencekan golongan darahnya. Kemungkinan-kemungkinan yang akan berlangsung bersamaan dengan golongan darah yang mereka miliki juga disampaikan kepada mereka. Dari uraian terlihat bahwa mayoritas siswa/i belum mengetahui golongan darah mereka masing-masing. Dismping itu mereka juga belum menyadari akan pentingnya pemeriksaan golongan darah tersebut. Ilmu tentang golongan darahpun masih belum terserap oleh siswa/i secara utuh. Bertitik tolak dari hal di atas, dosen STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, khususnya S-1 Keperawatan merasa bertanggungjawab dan terpanggil untuk mengatasi dan memahami perbaikan keadaan tersebut, khususnya dalam pemeriksaan golongan darah siswa/i, dan memberikan informasi yang utuh akan pentingnya pemeriksaan golongan darah dan manfaat-manfaat lainnya.
2
B. Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi, dan keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka dalam kegiatan ini, dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut : a. Dominan siswa/i belum mengetahui golongan darah mereka masing-masing. b. Masih kurangnya pengetahuan siswa/i pentingnya pemeriksaan golongan darah dan manfat-manfaat yang ditimbulkannya.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah Untuk menentukan tipe dan karakterisasi darah, tes darah, uji pewarnaan darah dan penyiapan tanda bukti adalah merupakan hal yang penting dalam serologi forensic. Hal terebut juga perlu dilakukan untuk menganalisis semen, saliva atau cairan tubuh lainnya baik yang melibatkan tipe DNA maupun tidak. Darah adalah bahan yang paling penting untuk bukti pada peristiwa kriminal dewasa ini. Darah sangat penting untuk tersangka maupun korban dari suatu kejahatan. Pewarnaan drah akan dapat menceritakan mengenai posisi dan tindak suatu peristiwa kejahatan/pembunuhan. Siapa yang membunuh dan siapa yang memulai. Selama beberapa tahun, pelku tindak kriminal berusaha menutupi dengan jalan menghilangkan tanda bukti yaitu dengan membersihkan darah dan menghilangkan jejak, tetapi teknologi penegakan hokum selalu lebih maju kedepan. Darah sedikit bersifat (alkali) terdiri dari 55% cairan (plasma, serum) dan 45% padatan (sel, fibrin). Darah mengandung air, sel, enzim protein dan substansi organic yang bersirkulasi keseluruh system vaskuler (pembuluh drah), membawa bahan mutrisi dan menyalurkan oksigen serta bahan sisa untuk dibuang. Cairan darah terdiri dari plasma yang sebagian besar adalah air dan serum yang berwarna kekuningan yang merupakan cairan mengandung zat beku darah. Bahan padatan terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. Dimana seorang ilmuwan (imunolog) tertarik untuk mempelajari sel darah putih, sedangkan seorang ahli forensic tertarik pada sel darah merah. Pada serum, seorang analisis dapat membedakan antara darah yang segar dan darah yang sudah beberapa menit kontak dengan udara luar. Dalam serum juga ditemukan antibody, yang penting untuk pemeriksan forensic. Pada sel darah merah, analis dapat memeriksa suatu substansi yang terdapat pada permukaan sel yaitu antigen yang sangat penting untuk pemeriksaan forensic. Pada hukum forensic, darah selalu dijadikan sebagai barang bukti, tetapi kekuatan barang bukti adalah tipe golongan darah individu. Sampai sekarang
4
serologic forensic dapat dijadikan barang bukti yang kuat untuk memperkirakan hubungan antara orang tertentu dengan orang lain. Bahkan pada kembar identik mungkin mempunyai DNA profil yang sama, tetapi profil antibodinya berbeda.
B. Golongandarah Tipe golongan darah yang disebut system A-B-O, telah ditemukan pada tahun 1901.Beberapa tahun kemudian dimulai pada tahun 1937, reaksi antigenantibodi dalam darah ditemukan, dimana yang sering ditemukan adalah factor ABH, Mn, Rh danGm (diantaralebihdari 100 antigen yang ada).Kebanyakan orang hanya mengenal factor Rh (Rhesus factor), yang secara teknis disebut Dantigen. Ada lebihdari 256 antigen dan 23 sistem penggolongan darah yang didasarkan pada antigen tersebut. Antigen adalah struktur kimia yang melekat pada permukaan sel darah merah. Sedangkan antibodi adalah protein yang mengambang pada cairan darah (terutama serum yang berhubungan dengan factor kloting/pembeku darah). Karena suatu individu kadang mengalami alergi atau infeksi oleh agen penyakit (TB, smallpox dan hepatitis), sehingga substansi tersebut aktif melawannya. Prinsip dasar dari serologi adalah setiap ada antigen akan terbentuk antibody yang spesifik. Sehingga dengan demikian “semua golongan darah didefinisikan sebagai antigen pada sel darah merahnya dan ada antibodi terhadap antigen tersebut didalam serumnya”. Tabel 1.Golongandarah, antigen dan antibodinya Golongandarah
Antigen pada sel darah merah
Antibody dalam serum
A
A
Anti-B
B
B
Anti-A
AB
AB
Bukan anti-A/anti-B
O
O
Anti-A/anti-B
Pada tabel diatas terlihat bahwa darah golongan A akan teraglutinasi oleh serum anti A, golongan B teraglutinasi serum anti B, golongan AB oleh antiA/anti-B. Persentase jumlah populasi penduduk dunia sangat berpengaruh
5
terhadap ras dan variasi geographis. Secara normal jumlah persentase tersebut sebagai berikut (Tabel2):
Tabel 2.Persentase jumlah penduduk yang mempunyai golongan darah A, B, AB dan O.
O
A
B
AB
43-45%
40-42%
10-12%
3-5%
O+ 39%
A+ 35%
B+ 8%
AB+ 4%
O- 6%
A- 5%
B- 2%
AB- 1%
Diantara ras/suku bangsa golonganA adalah paling banyak ditemukan pada ras kaukasia, golongan B paling banyak pada ras Asia dan Afrika. Tetapi yang paling sering dijadikan pegangan adalah distribusi dari komponen Rhesus (Rh), yang diekspresikan dalam bentuk (+) dan (-) yang ada pada setiap golongan darah dalam bentuk angka.
Tabel 3.Jumlah komponen Rh dalam setiap golongan darah Golongan
Jumlah
O+
1 diantara 3 orang
O-
1 diantar 15 orang
A+
1 diantara 3 orang
A-
1 diantara 16 orang
B+
1 diantara 12 orang
B-
1 diantara 67 orang
AB+
1 diantara 29 orang
AB-
1 diantara 167 orang
Sub kelompok juga terjadi diantara sistem ABO, Bebeberapa ekstrak dapat disintesis dari tanaman atau biji-bijian untuk mendapatkan antiserum yang dapat mengkoagulasi golongan darah O dan seterusnya. Hampir kebanyakan golongan darah paling tidak mempunyai dua sub kelompok, misalnya O1, O2; A1, A2 dan sebagainya. Antigen yang paling banyak digunakan untuk penggolongan ini adalah “lectins”
6
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
A. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat digolongkan kepada dua, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. 1. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek yang diharapkan dari program ini adalah untuk: a. meningkatkan kesadaran siswa/i untuk mengetahui golongan darah masing-masing. b. meningkatkan pengetahuan siswa/i pentingnya pemeriksaan golongan darah. 2. Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Panjang yang diharapkan dari program ini adalah : a. Agar sekolah memberikan pencerahan kepada siswa/i pentingnya pemeriksaan golongan darah pada setiap anak didik. b. Bagi dosenSTIKes Prima Nusantara Bukittinggi, program ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam memberikan bentuk pengabdian.
B. Manfaat Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa/i, SMA N 2 Sijunjung dan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi. Manfaat tersebut antara lain : 1. Menggugah siswa/i SMA N 2 Sijunjung dalam kepedulian pemeriksaan golongandarah. 2. Menambah wawasan guru-guru dalam pengetahuan pentingnya pemeriksaan golongan darah 3. Membantu sekolah dalam mendata siswa/i terutama dalam golongan darah. 4. Bagi dosenSTIKes Prima Nusantara Bukittinggidapat lebih mengenal kondisi sekolah SMA N 2 Sijunjung sehingga dapat menjalin kerjasama.
7
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Realisasi Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah, maka dilakukan hal-hal berikut ini: 1. Memberikan informasi tentang a) Tujuan dan manfaat dari program ini b) Pentingnya pemeriksaan golongan darah siswa/i c) Dampak yang terjadi jika tidak melakukan pemeriksaan golongan darah 2. Memberikan penyuluhan tentang : a)
Darah
b) GolonganDarah 3. Pemeriksaan Golongan Darah a)
Pemeriksaan Golongan darah siswa/i
b) Pemeriksaan Golongan darah guru
B. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran dari program kegiatan ini terutama ditujukan kepada siswa/i danguru-guru di SMA N 2 Sijinjung. Adapun peserta dari program ini, lebih lengkap dapat dilihat pada tabel terlampir pada lampiran 1.
C. Metode yang Diterapkan Metoda yang digunakan dalam melaksanakan program ini adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan pemeriksaangolongandarah.
Program ini
dilaksanakan tanggal 2 Pebruari 2015. Tempat pelaksanaan adalah SMA Negeri 2 Sijunjung. Materi kegiatan yang diberikan dapat dilihat pada tabel berikut : No.
Materi Kegiatan
Penyaji
Lama
1
Darah
Junios, M.Si
1 Jam
2
Golongan Darah
Junios, M.Si
1 Jam
3
Pemeriksaan Golongan Darah I
FauziAshra, Ners, M. Kep
2 Jam
8
4
5
6
7
Pemeriksaan Golongan Darah II Yuhendri Putra, M.Biomed Pemeriksaan Golongan Darah III
2 Jam
Hj. RinawatiKasrin,
2 Jam
Ners, M.Kep
Pemeriksaan Golongan Darah
Betty, Ners, MPH
III Asisten Pemeriksa Golongan Darah Total Jam
Revo Setyo Rahadi
2 Jam
2 Jam 8 Jam
D. Relevansi bagi Siswa dan Sekolah Kegiatan pengabdian ini memiliki relevansi dengan kebutuhan siawa dan guru di lapangan. Berdasarakan hasil survey sebelum pelaksanaan, siswa dan guru-guru SMA N 2 Sijunjung masih belum mengetahui golongan darah masing-masing. Dengan adanya penyuluhan dan pemeriksaan golongan darah ini diharapkan siswa dan guru mengetahui golongan darah masing-masing.
9
BAB V HASIL KEGIATAN
E. Hasil Pelatihan Banyak hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, baik bagi peserta maupun bagi pelaksana. Diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Siswa/i menyatakan bahwa sangat banyak sekali manfaat yang diperolehnya, terutama dapat mengetahui golongan darah masing-masing. 2. Sebagian besar guru-guru tersebut mengatakan bahwa perlu kegiatan ini berlanjut setiap tahun
F. Faktor Penunjang Secara umum faktor penunjang yang ditemukan dalam pelaksanaan ini adalah : 1. Keinginan dari staf dosen menyebarkan ilmunya dalam rangka kegiatan pengabdian ini. 2. Minat dan antusiasme peserta sangat tinggi selama kegiatan sehingga kegiatan berjalan dengan lancar dan efektif.
G. Faktor Penghambat Secara umum faktor penghambat dalam pelaksanaan pengabdian ini tidak begitu berarti. Namun demikian ada beberapa faktor penghambat atau kendala yang ditemukan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan waktu dan fasilitas 2. Pengalaman sekolah dalam pemeriksaan golongan darah terbatas, sehingga sulit bagi guru melaksanakan disekolah.
10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Kesimpulan
yang
diperoleh
dalam
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat ini adalah: 1. Materi yang diberikan kepada siswa sangat relevan bagi siswa. 2. Guru SMA N 2 Sijunjung cukup senang terhadap materi yang diberikan, sehingga dapat mengatasi sebagian besar masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pengetahuan tentang golongandarah. 3. Pedoman bagi pelaksana untuk program lebih lanjut.
B.
Saran Saran yang dapat diajukan adalah:
1. Adanya kesinambungan dan monitoring program pasca kegiatan pengabdian ini sehingga sekolah benar-benar mendapatkan data golongan darah siswa. 2. Kepada pihak terkait disarankan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga permasalahan-permasalahan yang dikaji guru dapat terlaksana dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Junios. 2007. Bahan Ajar Darah. Tidak dipublikasikan Yuhendri Putra. 2008. Bahan ajar Sistem Kardiovaskuler. Tidakdipublikasikan
12
13