LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURUGURU SD DI KECAMATAN KUBU
Oleh:
Dr. I Wayan Sadra, M.Ed (NIDN 0031125106) Prof. Drs. Sariyasa, M.Sc, Ph.D (NIDN 0015066401) Prof. Dr. Phil. I G P Sudiarta, M.Si (NIDN 0005126504) Ni Luh Made Manik Widiyani (NIM. 123011019)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 228/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015 i
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada: 1) Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini. 2) Ketua KKG Gugus III SD Kecamatan Kubu, Ibu Ibu Ida Ayu Putu Krisnawati, S.Pd, atas segala bantuan dan kerjasamanya. 3) Kepala SD di Gugus III Kecamatan Kubu atas kerjasamanya yang baik. 4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD di Gugus III
Kecamatan Kubu atas
partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dengan baik. Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima kasih. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan, khususnya di SD Gugus III Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Singaraja, Oktober 2015 Tim Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
Halaman Muka
I
Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar isi
iv
Daftar Tabel
V
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Analisis Situasi
1
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah
3
1.3.Tujuan Kegiatan
3
1.4.Manfaat Kegiatan
3
BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1.Khalayak Sasaran
5
2.2.Metode Kegiatan
5
2.3.Rancangan Evaluasi
6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan
7
3.2.Pembahasan
10
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1.Simpulan
12
4.2.Saran
12
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Absensi Peserta Kegiatan 2. Foto-Foto Kegiatan 3. Peta Lokasi 4. Materi Pelatihan
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Rancangan Evaluasi Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bagi Guru Sd Di Kecamatan Kubu
6
Tabel 2.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
7
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Kemajuan IPTEK yang mengalami kecepatan dan percepatan luar biasa, memberi tekanan pada perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya. Di bidang pendidikan, hal ini memunculkan kesadaran baru untuk merevitalisasi kinerja guru dalam rangka menyiapkan peserta didik dan generasi muda masa depan yang mampu merespon kemajuan IPTEK, serta kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Aneka perubahan era globalisasi,agaknya menjadi cirri khas yang berjalan paling konsisten. Manusia modern menantang, mencipta, sekaligus berpotensi diterpa oleh arus perubahan. Perubahan peradaban ini menuntut pertaruhan dan respon manusia yang kuat agar siap menghadapi tekanan internal dan eksternal,serta menunjukkan eksistensi diri dalam alur peradaban. Sehubungan dengan tekanan/tantangan internal dan ekternal tersebut, pemerintah mulai tahun 2013 melakukan perubahan kurikulum yakni dengan mengimplementasikan kurikulum 2013. Dengan diberlakukannya kurikulum tersebut diharapkan manusia Indonesia dapat mengatasi segala tantangan internal, maupun tantangan eksternal dan yang terpenting adalah adanya penyempurnaan pola pikir. Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran diantaranya dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, dari isolasi menuju lingkungan jejaring, dari abstrak menuju konteks dunia nyata, dari alat tunggal menuju alat multimedia, dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif dan dari pasif menuju aktif menyelidiki. Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan scientific (ilmiah) dalam pembelajaran. Pendekatan ilimiah diyakini sebagai titian emas
1
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning). Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru merupakan sumber daya manausia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan. Apapun yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak mungkin ada tanpa peningkatan kualitas performansi gurunya (Anom, 1998). Oleh karenanya dalam menjawab tantangan di zaman globalisasi, peningkatan kualitas performansi guru mutlak harus dilakukan secar terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru yang mampu mengelola proses belajar mengajar secara profesional di sekolah. Keberadaan guru di hadapan siswa atau ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan sebagai salah satu unsur yang tidak hanya dapat dijadikan teladan, tetapi juga dapat senantiasa mengikuti derap perkembangan zaman. Seorang guru dituntut senantiasa dapat memberi jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang diajukan siswanya dan memberikan jalan keluar. Oleh karena itu dituntut dapat menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi pada saat dan kurun waktu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pelaksanaan kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri
yang
dihadapi oleh kalangan guru di kecamatan Kubu khususnya dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Kurikulum tersebut menuntut sejumlah perubahan pola pikir khususnya guru pada jenjang SD. Di sisi lain, para guru nampaknya kurang dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Desa Tianyar merupakan salah satu dari Sembilan desa yang ada di kecamaatan Kubu kabupaten Karangasem. Ada sepuluh SD Negeri yang tersebar di desa Tianyar dan tujuh diantaranya tergabung dalam satu gugus yakni gugus III. Adapun SD yang tergabung dalam gugus III diantaranya SD 1 Tianyar, SD 2 Tianyar, SD 3 Tianyar, SD 4 Tianyar, SD 6 Tianyar, SD 9
2
Tianyar dan SD 10 Tianyar. Total guru yang ada di gugus III adalah sebanyak 113 orang. Guru-guru kelas di gugus III tergabung dalam KKG (kelompok kerja guru) gugus III kecamatan Kubu, dan kepala SD inti di gugus III yang secara otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua Gugus III saat ini adalah ibu Ida Ayu Putu Krisnawati Berdasarkan diskusi dan wawancara dengan beliau ditemukan beberapa hal sebagai berikut. a. Guru-guru masih banyak yang kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP dan alat evaluasi) yang mendukung implementasi kurikulum 2013 b. Alat peraga yang tersedia masih kurang dan guru juga mengalami kesulitan dalam penggunaan media/alat peraga yang mendukung pembelajaran sesuai amanat dengan kurikulum 2013.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan dalam dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah 1. Kemampuan guru SD masih kurang dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mendukung implementasi kurikulum 2013. 2. Media/alat peraga yang ada kurang mendukung implementasi kurikulum 2013 dan guru juga kesulitan dalam penggunaannya
1.3. Tujuan Kegiatan Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan guruguru SD di kecamatan Kubu dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mendukung implementasi kurikulum 2013.
1.4. Manfaat Kegiatan Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif
terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan. Secara
eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
3
1. Para guru SD peserta pelatihan mendapatkan wawasan baru terkait pengembangan perangkat pembelajaarn, diharapkan pula bahwa pengalaman itu dapat ditularkan kepada guru sejawat. 2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Karangasem bahwa program ini dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Karangasem, khususnya pada jenjang SD. 3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehinnga tenaga dan bergagai potenssi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.
4
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa muara dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD. Terkait dengan hal ini, khalayak sasaran yang strategis dan tepat untuk dilibatkan dalam kegiatan ini adalah guru-guru SD. Dalam kegiatan pengabdian periode ini sebagai khalayak sasaran ditetapkan guru – guru SD gugus III di kecamatan Kubu, yang masingmasing sekolah diwakili oleh 3 orang guru kelas 1-3 dengan didampingi oleh pengawas dan ketua wakil ketua gugus, sehingga total peserta adalah 25 orang. 2.2. Metode Kegiatan Metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Informasi, tanya jawab, dan diskusi Dalam pelatihan ini diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran yang mendukung kurikulkum 2013 yang dibutuhkan oleh guru-guru SD di kecamatan Tabanan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2. Latihan individu/kelompok Dalam
merealisasikan
pengembangan
perangkat
pembelajaran
yang
mendukung kurikulum 2013, para peserta diberikan tugas mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, media pembelajaran, dan asesmen). 4. Simulasi Setelah selesai mengembangkan perangkat selanjutnya salah satu guru ditugaskan untuk menyajikan di kelas dengan bimbingan instruktur.
5
2.3.RANCANGAN EVALUASI Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan, pada saat pelatihan, dan setelah pelatihan. Berikut diuraikan rancangan evaluasi pelatihan yang dilakukan. Tabel 01. Rancangan Evaluasi Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bagi Guru Sd Di Kecamatan Kubu NO 1
KRETERIA
INDIKATOR
Kesiapan materi pelatihan
TOLOK UKUR
Semua materi pelatihan 100% telah tersedia
2
Kemampuan mengembangkan
guru
dalam Sejumlah
peserta
perangkat mampu
85%
dalam
pembelajaran yang mendukung mengembangkan pelaksanaan kurikulum 2013
perangkat pembelajaarn
6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
kegiatan
Pengabdian
kepada
Masyarakat
“Pelatihan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” melibatkan masingmasing 3 orang guru kelas rendah (Kelas I,II dan III) dari 8 SD yang ada di Gugus III Kecamatan Kubu. Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut. a.
Penyusunan Materi Pelatihan Materi pelatihan meliputi pengembangan RPP dan pengembangan LKS.
Untuk materi pengembangan RPP lebih banyak mengadopsi materi diklat kurikulum 2013 yang diedarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Materi lengkap terlampir. Lampiran 04.
b. Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kegiatan “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015 di SD N 3 Ban. Dari 24 orang guru yang diundang hanya 18 orang yang bisa hadir mengingat pada saat bersamaan beberapa guru sedang menjadi panitia orientasi siswa baru. Adapun susunan acara pelaksanaan pendalaman bidang studi adalah sebagai berikut. Tabel 02. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Waktu 08.00 -08.30 08.30 – 10.30
10.30-11.30 11.30-12.45
Kegiatan Pembukaan Pemaparan Materi ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi GuruGuru SD” Diskusi Workshop ” Pengembangan Perangkat Pembelajaran”
7
12.45 – 13.00 Penutup Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut dan juga diperluas untuk gugus / sekolah yang lain di Kubu.
Acara berikutnya adalah pemaparan materi “Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD” dengan narasumber adalah Bapak Dr. I Wayan Sadra, M.Ed.
Beliau
menyampaikan materi bukan hanya dengan ceramah namun guru-guru diajak berdiskusi terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran K-13. Diskusi berjalan alot mengingat beberapa di antara guru-guru telah memperoleh pelatihan serupa. Dengan demikian sesi pertama ini lebih banyak diisi dengan penyamaan persepsi tentang bagaimana mengembangkan perangkat seauai harapan K13. Dengan dipandu oleh narasumber semuanya menjadi gamblang dan jelas bagi peserta. Mereka telah memiliki gambaran seperti apa dan bagaimana perangkat itu harus disusun.
Setelah pemaparan materi diselingi dengan istirahat dan dilanjutkan dengan workshop “pengembangan perangkat pembelajaran”. Guru secara berkelompok ditugaskan untuk membuat RPP beserta bahan ajar pendukung berupa LKS.
8
Peserta dikelompokkan menjadi tiga, dengan masing-masing peserta 6 orang. Narasumber dan tim pengabdian mendampingi masing-masing kelompok dalam menyusun RPP dan LKS. Dari pendampingan ini terungkap beberapa permasalahan utama yang dihadapi guru-guru dalam mengembangkan perangkat K-13 diantaranya i) banyak istilah baru pada k-13 yang berbeda dengan kurikulum lama, guru-guru masih bingung membedakan, ii) Dalam merumuskan indikator kata kerja yang digunakan belum opersional, iii) guru masih bingung dalam merancang kegitan pembelajaran dengan pendekatan 5M (Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan). Dalam KTSP mereka biasa merancang pembelajaran dengan kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dan iv) pada aspek penilaian, guru kesulitan dalam membuat instrumen penilaian sikap dan ketrampilan, sedangkan untuk penilaian kognitifnya guru telah mampu menyusunnya namun mereka masih bingung dalam menyusun rubrik dan pengolahan skor. Ketiga
kelompok
diberikan
kesempatan
untuk
mempresentasikan
perangkat pembelajaran yang disusunnya dan kelompok lain diaharapkan memberi masukan dan tanggapan. Presentasi diskusi berlangsung a lot terutama terkait 4 permasalahan yang dikemukakan di atas. Selanjutnya narasumber mengetengahi dan memberikan penegasan terhadap kebingungan yang dihadapi guru-guru sehingga guru-guru memiliki persepsi yang sama terhadap amanat perubahan yang diemban oleh K-13. Pada akhir sesi diskusi, kepada para peserta diminta memberikan kesan, pesan, masukan dan saran perbaikan untuk kegiatan yng telah dilaksanakan secara tertulis. Mereka menyambut baik kegiatan semacam ini karena materi terkait K-13 sangat menarik dan sangat mereka butuhkan sebab belum semua guru-guru di Kubu mendapat kesempatan untuk pelatihan K-13 yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan. Selain itu persepsi di antara guru masih sangat bervariasi terutama terkait penyusunan RPP. Harapan mereka mereka secara rutin dilibatkan 9
kegiatan semacam ini terutama terkait isu-isu pendidikan terkini atau pengkajian permasalahan yang sering mereka hadapi di kelas.
3.2.
Pembahasan Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Pelatihan Pengembangan
Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” telah berjalan dengan baik. Berdasarkan registrasi peserta diperoleh diperoleh bahwa sebanyak 18 orang guru perwakilan dari masing-masing sekolah telah hadir memenuhi undangan tim pengabdian. Hal ini menunjukkan ketertarikan guru-guru di Gugus III Kecamatan Kubu terhadap materi pelatihan. Peserta yang hadir juga mengikuti diklat secara penuh dan antusias. Hal ini nampak dari perhatian mereka yang terfokus pada narasumber ketika diberikan sesi pemaparan kurikulum 2013 terutama terkait penyusunan perangkat pembelajaran. Begitu pula ketika sesi workshop penyusunan perangkat pembelajaran, peserta aktif bertanya, mengungkap permasalahan yang dihadapi ketika nanti akan mengimplementasikan kurikum 2013 utamanya dalam melaksanakan pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan scientific. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa “proses” pelaksanaan pelatihan telah berjalan dengan baik. Hasil pengamatan kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa guru telah mampu merancang dan membuat perangkat pembelajaran K-13. Pendampingan dalam penyusunan, dan kegiatan presentasi dan diskusi telah membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan perangkat pembelajaran K-13. Guru sudah bisa menyusun indikator dengan menggunakan kata kerja operasional, guru telah memahami kegiatan-kegiatan dengan pendekatan saintifik yang mesti dirancang serta mereka juga telah mampu menyusun intrumen penilaian autentik dan cara menggunakan dan mengolah skornya. Dengan demikian kegiatan pelatihan telah berhasil meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru dalam menyusun perangkat pembelajaran K-13. Pada akhir kegiatan, peserta juga dimintai tanggapan terhadap pelaksanaan diklat secara lisan dan mereka merespons positif terhadap pelaksanaan pelatihan.
10
Guru merasakan senang karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di kelas dan mereka berharap kembali dilibatkan dalam kegiatan yang sejenis di waktu yang akan datang. Secara umum program pengabdian pada masyarakat bertemakan” Pelatihan
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
untuk
Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” telah mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru-guru SD di Gugus III Kecamatan
Kubu
berkaitan
dengan
kekurangsiapan
guru
dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 karena belum memadainya kemampuan perangkat pembelajaran K-13.
11
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Simpulan Simpulan yang diperoleh melalui kegiatan pengabdian ini adalah “
Pemahaman dan kemampuan guru-guru SD dalam menyusun perangkat pembelajaran yang mendukung implementasi Kurikulum 2013 telah meningkat”
4.2.
Saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut.
i. Banyak hal yang mesti dipersiapkan secara matang terlebih dahulu terkait rencana implementasi kurikulum 2013 baik itu guru, sarana prasarana dan juga buku dan kelengkapan lainnya sehingga tidak muncul kesan “tergesagesa” dan “dipaksakan” terkait implementasi kurikulum ini yang nota bene memiliki ide perubahan yang sangat stategis. ii. KKG Gugus III Kecamatan Kubu yang selama telah menjadi ajang pertemuan rutin para guru untuk membahas segala permasalahan di sekolah agar makin diberdayakan lagi untuk mengungkap permasalahanpermasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran dan bersama-sama mengupayakan solusi terbaik.
12
DAFTAR PUSTAKA Anom, Ida Bagus, 1998. Upaya pengikatan Profesionalisme Guru IPA pada Era Globalisasi Suatu Tantangan Perubahan. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Profil Guru MIPA dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa di MIPA STKIP Singaraja tanggal 19 Januari 1998. Bali: Depdikbud. Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Pemula Sekolah Lanjutan Pertama/Sekolah Mengengah Atas. .................
2005.
Pengembanagn Sistem Assesmen Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Dikti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Diklat Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP. Sumarna Surapranata. 2006. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Pendidik. Makalh. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan di IKIP Negeri Singaraja tanggal 1 Februari 2006. Jakarta: Dikti Depdiknas. Subagia, I Wayan. 2006. Pengembangan Kompetensi Pedagogik dalam Kurikulum Pendidikan Guru Pemula. Makalah. Disampaikan pada Seminar Pengembanangan Kurikulum Pendidikan MIPA Menyongsong Sertifikasi Guru di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, 22 April 2006. Singaraja: FPMIPA IKIP Negeri Singaraja
13