PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN IMPLEMENTASI PERATURAN PERMAINAN BOLA TANGAN INDOOR BAGI SISWA SMA/SMK TINGKAT KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016
Oleh: Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S/0008105906 I Putu Darmayasa, S.Pd.,M.For/0006026903 Gede Doddy Tisna, M.S.,S.Or.,M.Or/0021058402 Dibiyai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No. 120/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA TAHUN 2016
PENGESAHAN PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SWA SMA/SMK TINGKAT KABUPATE i
PELATIHAN IMPLEMENTASI PERATURAN PERMAINAN BOLA TANGAN INDOOR BAGI SISWA SMA/SMK TINGKAT KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016 Oleh : I Nyoman Kanca, I Putu Darmayasa dan Gede Doddy Tisna MS. ABSTRAK Permainan bola tangan merupakan cabang olahraga prestasi yang baru diterima oleh KONI sejak tahun 2013. Dengan diterimanya permainan bola tangan sebagai cabang olagraga prestasi maka hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi masyarakat khususnya para siswa yang ingin mengembangkan diri menjadi seorang atlet berprestasi dalam permainan bola tangan. Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang permainan bola tangan seseorang harus mengikuti program pelatihan dengan sungguh-sungguh. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah 1) memperkenalkan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016, 2) memberikan pelatihan implementasikan peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA/SMK dan guru pendamping tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016, 3) meningkatkan prestasi permainan bola tangan Indoor pada siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016. Manfaat dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah :1) siswa SMA/SMK Kabupaten Buleleng memiliki pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan teknik dasar permainan bola tangan indoor, 2) siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng memiliki pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan terkait peraturan permainan bola tangan indoor, 3) siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng dapat meningkatkan prestasinya melalui permainan bola tangan indoor. Metode yang digunakan dalam pengabdian pada masyarakat ini adalah metode ceramah, metode demontrasi, metode pelatihan, metode diskusi dan metode tanya jawab. Khalayak sasaran pengabdian pada masyarakat ini adalah siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng yang berjumlah 60 orang. Target luaran yang dihasilkan dalam pengabdian pada masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan teknik dasar serta peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng. Kata Kunci: Pelatihan, Implemetasi, Peraturan, Permainan Bola Tangan Indoor
ii
TRAINING FOR IMPLEMENTING THE INDOOR HANDBALL GAME RULE FOR SMA/ SMK ( SENIOR HIGH SCHOOLS/ SENIOR HIGH VOCATIONAL SCHOOLS ) AT THE REGENCY OF BULELENG LEVEL IN 2016 ABSTRACT Handball is one of the branches of achievement sports that has just been accepted by KONI ( The National Committee of Sports). With the acceptance of handball as an achievement sport, a great opportunity is open to the community, especially students who want to develop themselves to become successful athletes in handball. To improve the achievement in handball one has to take up a training program seriously. The objectives of this community service were 1) to introduce indoor handball to the SMA/SMK students at the regency of Buleleng level in 2016, 2) to provide a training in implementing the rule of indoor handball for SMA//SMK students and teachers at the regency of Buleleng level in 2016, 3) to improve achievements in indoor handball among SMA/SMK students at the regency of Buleleng level in 2016. The benefits of this community service activity are 1) the SMA/SMK students in the regency of Buleleng have understanding, knowledge and basic technical skill in indoor handball, 2) the SMA/SMK students at the regency of Buleleng level have understanding, knowledge, and skill concerning the rule for playing indoor handball game, 3) the SMA/SMK students at the regency of Buleleng level can improve their achievements through indoor handball. The methods used in this community service were lecturing, demonstration, training, discussion and question and answer. The targets of this community service were SMA/SMK students at the regency of Buleleng level with the total number of 60 students. The output target produced in this community service was the increase in understanding, knowledge and basic technical skill and tin the rule for playing indoor handball among the SMA/SMK students at the regency of Buleleng level. Keywords: Training, Implementation, Rule, Indoor Handball Game.
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan kegiatan P2M ini dengan baik dan lancar dalam bentuk “Pelatihan Implementasi Permainan Bola Tangan Indoor Bagi Siswa SMA/SMK Tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2016.” Pada kesempatan yang baik ini kami tak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. I Nyoman Jampel,M.Pd, sebagai Rektor Undiksha sekaligus sebagai pelindung terhadap seluruh kegiatan yang ada di Universitas Pendidikan Ganesha. 2. Bapak Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum, sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang sekaligus memberikan ijin sehingga kegiatan P2M ini dapat terlaksana. 3. Bapak I Ketut Budaya Astra,S.Pd., sebagai Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan. 4. Kepala Dinas Pendidikan Babupaten Buleleng atas ijin yang diberikan sehingga P2M ini dapat terselenggara dengan baik 5. Bapak Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or sebagai instruktur dalam P2M ini. 6. Seluruh guru-guru SMA dan SMK sebagai pendamping pelatihan yang telah mendampingi siswanya dalam P2M ini dari awal sampai akhir. 7. Seluruh siswa SMA dan SMK sebagai peserta pelatihan yang telah mengikuti pelatihan dengan tekun dan sungguh-sungguh P2M ini dari awal sampai akhir 8. Terima kasi juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan pelatihan ini sehingga P2M ini dapat terselenggara dengan baik. Sebagai akhir kata kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga P2M ini dapat terlaksana dengan sangat baik dan lancar.
Singaraja, 24 Oktober 2016 Tim Pelaksana P2M.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA ............................................................................................ HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ABSTRAK .......................................................................................................... ABSTRACT ......................................................................................................... KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi............................................................................... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................. C. Tujuan Kegiatan ............................................................................. D. Manfaat Kegiatan ........................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Permainan Bola Tangan Indoor ..................................................... B. Sejarah Permaianan Bola Tangan di Dunia ................................... C. Sejarah Permainan Bola Tangan Indoor di Indonesia.................... D. Peraturan Permainan Bola Tangan................................................ E. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan .......................................... F. Pelatihan......................................................................................... BAB III METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah ...................................................... B. Khalayak Sasaran ........................................................................... C. Keterkaitan ..................................................................................... D. Metode Kegiatan ............................................................................ E. Rancangan Evaluasi ....................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelatihan ................................................................................ B. Pembahasan..................................................................................... BAB V PENUTUP A. Simpulan ......................................................................................... B. Saran ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... LAMPIRAN .........................................................................................................
v
i ii iii iv v vi vii 1 5 5 5 7 7 9 10 12 12 14 15 15 15 16 18 19 20 21 22 23
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
01 Lapangan Bola Tangan Indoor ........................................................................ 10 02 Gawang Permainan Bola Tangan Indoor ........................................................ 11 03 Bola dalam Permainan Bola Tangan Indoor ................................................... 11
vi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
A. Foto-foto Kegiatan .......................................................................................... 23 B. Peta Lokasi Kabupaten Buleleng .................................................................... 28 C. Daftar Hadir ..................................................................................................... 29
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di pulau Bali memiliki luas wilayah sekitar 1.366 km2. Secara geografis Kabupaten Buleleng terletak pada posisi 8º 03´40”- 8º 23´00” lintang selatan dan 114º 25´55”- 115º 27´28” bujur timur yang memanjang ke barat dan ke timur di belahan utara Pulau Bali. Kabupaten Buleleng terkenal memiliki banyak potensi yang dapat dikembangakan baik dari Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusianya (SDM). Ditinjau dari segi potensi sumber daya alamnya Kabupaten Buleleng memiliki potensi alam seperti pantai dan daerah terbuka yang sangat luas yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai kegiatankegiatan cabang olahraga (www.bulelengkab.go.id). Potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Kabupaten Buleleng sangat baik untuk pengembangan olahraga melalui sekolah-sekolah. Potensi SDM yang pertama yaitu Guru penjasorkes, Guru Penjasorkes merupakan pelopor pelaksanaan pengembangan olahraga di tingkat sekolah. Sebagai seorang guru dan praktisi olahraga maka penting untuk mengetahui pembaharuan dan mampu mengembangkan berbagai cabang
olahraga seperti atletik, bela diri, renang,
senam dan permaianan. Potensi SDM yang ke dua yaitu siswa, para siswa di Kabupaten Buleleng merupakan potensi yang sangat besar untuk pengembangan berbagai cabang olahraga mulai dari siswa SD, SMP sampai SMA dan SMK. Pemberian olahraga di sekolah merupakan sarana untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa, di samping itu pemberian olahraga di sekolah juga dapat dipakai sebagai ajang pencarian bibit-bibit atlet yang berprestasi di semua cabang olahraga. Salah satu cabang olahraga prestasi yang dapat dikembangngkan di sekolah adalah cabang permainan bola tangan. Sejarah perkembangan permainan Bola tangan di Indonesia menyebutkan bahwa permainan bola tangan di Indonesia telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda, tetapi sayangnya sampai sekarang permainan bola tangan ini tidak banyak digemari oleh masyarakat. Hal tersebut dapat kita lihat dari sekian
1
banyak olahraga yang dilakukan di masyarakat jarang sekali masyarakat melakukan permainan bola tangan dibandingkan dengan olahraga yang lain seperti : sepak bola, futsal, bulutangkis, basket, voli dan tennis. Padahal permainan bola tangan ini sebenarnya tidak kalah menariknya dibandingkan dengan permainan-permainan yang lain. Sesuai dengan perkembangannya permainan bola tangan dapat dilakukan oleh putra dan putri. Peraturan permainan bola tangan sangat mudah, apalagi sekarang permainan bola tangan dapat dilakukan di dalam ruangan atau di dalam gedung yang disebut dengan permainan bola tangan indoor, ini artinya bahwa permainan bola tangan tidak memerlukan lapangan yang luas dan jumlah pemainnya pun dapat berjumlah 7 orang dalam 1 tim. Pengembangan keolahragaan di Indonesia dikembangan ke dalam tiga ruang lingkup kegiatan olahraga, yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Dalam lingkup olahraga pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, permainan bola tangan dapat dijadikan sebagai salah satu alat/sarana pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat pembelajaran, melalui permainan bola tangan dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ideal di sekolah yaitu pengembangan aspek psikomotor, kognitif dan afektif. Permainan bola tangan ditinjau dari segi olahraga prestasi dapat disampaikan bahwa permainan bola tangan baru diterima oleh KONI sebagai cabang olahraga prestasi sejak tahun 2013. Dengan diterimanya permainan bola tangan sebagai cabang olagraga prestasi maka hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi masyarakat khususnya para siswa yang ingin mengembangkan diri menjadi seorang atlet berprestasi dalam permainan bola tangan. Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang permainan bola tangan seseorang harus mengikuti program pelatihan dengan sungguh-sungguh. Permainan bola tangan juga dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam olahraga rekreasi. Sebagai olahraga rekreasi permainan bola tangan sendiri merupakan perpaduan antara olahraga sepak bola (lapangan) dan bola basket (permainan dengan menggunakan tangan) sehingga membuat permainan ini menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Selain dilapangan terbuka permainan
2
bola tangan ini juga dapat dimainkan di dalam gedung (indoor) sehingga disebut dengan permainan bola tangan indoor. Permainan bola tangan indoor dapat juga menggunakan lapangan futsal sebagai tempat untuk bermain, sehingga permainan ini dapat dilakukan kapan saja saat waktu luang. Permainan bola tangan pernah dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) kedua yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951 yang diikuti oleh 4 daerah yaitu : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (www.abti.papanreklame.com). Namun, setelah itu tidak ada lagi upaya yang serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bisa dipertandingakan lagi di PON. Pada tahun 2008 Indonesia mulai mengembangkan cabang olahraga bola tangan. Indonesia yang terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan olahraga multi event yang diselenggarakan dipantai tingkat Asia (ABG-Asian Beach Games), dan bola tangan pantai menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan didalamnya. Sejak itu cabang olahraga bola tangan memiliki organisasi dengan nama Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI). Melalui organisasi ABTI ini diharapkan permainan bola tangan memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang dimasyarakat seperti cabang-cabang olahraga yang lain. Permainan bola tangan sebagai salah satu cabang olahraga yang belum terlalu dikenal sebetulnya memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan di masyarakat. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya event di tiap tahunnya baik itu event yang diadakan di dalam negeri ataupun di luar negeri dan pertandingan-pertandingan multi event di tingkat dunia seperti Olimpiade permainan bola tangan selalu ada dalam stiap event-event tersebut. Melihat betapa besarnya peluang yang ada untuk mengembangkan permainan bola tangan ini maka pada kesempatan yang baik ini kami dari tim P2M FOK memiliki kewajiban untuk ikut serta mengembangkan permainan bola tangan ini melalui program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk implementasi peraturan permainan bolatangan indoor bagi siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng sebagai tindak lanjut dari pelatihan permainan bola tangan yang telah kami berikan kepada guru-guru Penjasorkes SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2015 yang sekaligus kami mencoba untuk memenuhi permintaan dari seluruh peserta untuk diberikan pelatihan kepada para siswa.
3
Kegiatan ini sangat penting dilakukan karena melalui P2M ini dapat mengembangkan permainan bola tangan dimasyarakat dan dapat meningkatkan minat siswa SMA/SMK untuk melakukan permainan bola tangan, serta dapat menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi dalam permainan bolatangan. Melalui P2M ini juga penting dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru Penjasorkes SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng untuk menjadi pelatih dalam olahraga permainan bola tangan sehingga dapat menghasilkan pelatih-pelatih yang berkompeten serta dapat menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi dalam permainan bola tangan. Permainan bola tangan merupakan salah satu olahraga yang dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan untuk mencapai kebugaran jasmani siswasiswa di sekolah. Permainan bola tangan sendiri di Kabupaten Buleleng tidak terlalu banyak diketahui masyarakat. Kurangnya sosialisasi menjadi salah satu penyebab olahraga ini kurang dikenal bahkan belum di kenal dikalangan siswasiswi. Guru di sekolah kurang menggunakan permainan bola tangan sebagai materi pembelajaran penjasorkes di sekolah. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan guru terkait dengan permainan bola tangan dan terbatasnya sarana dan prasarana permainan bola tangan di sekolah, hal tersebut berdampak kepada permasalahan khalayak sasaran (Siswa SMA/SMK) dan guru pendamping (guru Penjasorkes) se-Kabupaten Buleleng masih awam tentang peraturan pertandingan bolatangan. Kondisi diatas perlu mendapat perhatian berbagai pihak terutama akademisi yang perduli terhadap perkembangan bola tangan di Kabupaten Buleleng. Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi khususnya dalam bidang olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Pendidikan Ganesha memiliki tugas yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu; 1) pendidikan dan pengajaran, 2) penelitian, dan 3) pengabdian pada masyarakat, memiliki kewajiban untuk membantu memecahkan beberapa permasalahan dimasyarakat melalui Tri Darma Perguruan Tinggi. Melalui program pengabdian pada masyarakat tahun 2016, telah kami selenggarakan “Pelatihan Implementasi Peraturan Permainan Bola Tangan Indoor Bagi Siswa SMA/SMK Tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2016”.
4
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan analisis diatas, permasalahan yang dihadapi mitra
yaitu
Guru-Guru Penjasorkes dan siswa SMA/SMK di Kabupaten Buleleng dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1.
Terbatasnya pemahaman, pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa terkait peraturan permaianan bola tangan indoor.
2.
Terbatasnya event-event yang diselenggarakan dikalangan siswa SMA/SMK pada permaianan bola tangan indoor. Oleh karena itu, permasalahan yang hendak di jawab melaui program
pengabdian pada masyarakat ini adalah : Bagaimanakah meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan siswa SMA/SMK dan guru pendamping (guru penjasorkes) tentang peraturan permainan bola tangan indoor tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016?
C. TUJUAN KEGIATAN Tujuan kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah : 1.
Memperkenalkan permainan bola tangan indoor pada siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016.
2.
Memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan siswa SMA/SMK dan guru pendamping tentang peraturan permainan bola tangan indoor tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2016.
3.
Memberikan pelatihan tenik dasar dan
peraturan permainan bola tangan
indoor pada siswa SMA/SMK dan guru pendamping Se-Kabupaten Buleleng tahun 2016.
D. MANFAAT KEGIATAN Manfaat yang didapatkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan implementasi peraturan permainan bolatangan indoor ini adalah :
5
1.
Melalui pelatihan implementasi peraturan permainan bolatangan indoor ini diharapkan siswa SMA/SMK dapat mengenal teknik dasar dan peraturan permainan bola tangan indoor.
2.
Dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan teknik dasar dan peraturan permainan bola tangan indoor para siswa SMA/SMK seKabupaten Buleleng.
3.
Dapat mempraktekan dengan baik teknik dasar dan peraturan permainan bola tangan indoor.
4.
Dapat meningkatkan prestasi siswa SMA/SMK dalam bidang permainan bola tangan indoor.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Permaianan Bola Tangan Indoor Bola Tangan adalah salah satu jenis olahraga beregu yang tertua. Menurut beberapa literature, olahraga ini telah dimainkan sejak Zaman Yunani Kuno. Banyak orang menilai bahwa permainan ini adalah hasil dari penggabungan dua jenis olahraga beregu, yakni basket dan sepakbola. Yang menjadi penentu dari olahraga permainan ini adalah berapa banyak sebuah tim mampu memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Layaknya olahraga permainan lain, untuk permainan bola tangan indoor mempertemukan dua tim yang yang setiap starter timnya berisikan 7 orang pemain yaitu 1 orang pemain sebagai keeper dan 6 orang lainnya sebagai pemain bertahan sekaligus pemain menyerang. Cara untuk memasukkan bola ke gawang lawan atau mencetak gol adalah dengan melemparkan bola ke arah gawang yang di jaga oleh salah seorang pemain lawan (keeper). Seluruh anggota badan dapat ikut bermain atau menyentuh bola, kecuali kaki (terkecuali keeper).
B. Sejarah Permainan Bola Tangan di Dunia Beberapa literatur kuno yang berasal dari zaman Yunani kuno menyebutkan adanya sebuah olahraga permainan yang menggunakan bola dan dimainkan dengan tangan. Literatur tersebut digunakan sebagai acuan mengenai cikal bakal olahraga permainan bola tangan. Pada zaman itu, permainan ini disebut dengan istilah “urania” dengan menggunakan peraturan yang juga masih kuno. Sebuah lagu yang ditulis oleh seorang penulis berkebangsaan Jerman bernama Walther Von der Vogewiede menggambarkan adanya sebuah permainan lempar tangkap bola yang disebut sebagai Fangballspiel. Di Perancis, seseorang bernama Rabelais menggambarkan permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan dengan telapak tangan mereka”. dalam kelanjutannya, pada tahun 1793 orang-orang Inuit yang tinggal di dataran hijau membuat dan memberikan ilustrasi tentang sebuah permainan bola yang menggunakan tangan. Pada tahun 1848, seorang administrator olahraga
7
berkebangsaan Denmark memberi lisensi untuk permainan bola tangan agar dapat dimainkan di sekolah-sekolah lanjutan di Kota dan agar segera memperbaharui aturan untuk permainan tersebut. Permainan bola tangan modern mulai dimainkan pada sekitar abad ke-19 atau tepatnya tahun 1897 di Kota Danish, Denmark. Di dunia, ada tiga Negara yang disebut sebagai pelopor olahraga permainan ini, yakni Denmark, Jerman dan Swedia. Namun, yang disebut sebagai “bapak penemu” bola tangan adalah seorang pakar pendidikan olahraga yang memindahkannya menjadi olahraga lapangan. Di Swedia, seseorang bernama Wallstrom menjadi inspirator olahraga ini. Hirschmann, seorang berkebangsaan Jerman, pada tahun 1912 mencoba untuk mempopulerkan olahraga bola tangan kepada masyarakat. Pada tahun 1919, Karl Scelenz, seorang guru olahraga di Berlin memperkenalkan sebuah bentuk permainan bola dengan menggunakan tangan di lapangan yang lebih besar. Kemudian,
dia
membuat
dan
mengembangkan
aturan-aturan
untuk
memainkan permainan tersebut. Oleh karena itu, hingga saat ini dirinya disebut sebagai salah satu pendiri olahraga raga bola tangan modern. Dalam sebuah pertemuan di Kota Hague, tahun 1926, kongres Federasi Atletik Amatir Interntional memberikan usulan kepada peserta agar
menyusun peraturan
internasional untuk olahraga bola tangan. Pada tahun 1928, bertepatan dengan penyelenggaraan olimpiade Amsterdam, IAHF atau International Aamateur Handball Federation resmi terbentuk dengan Avery Brundage sebagai ketua, namun baru setelah tahun 1938, kejuaraan dunia bola tangan diselenggarakan. Negara pertama yang menjadi tuan rumah adalah Jerman. Pada tahun 1964, atas usulan dan undangan Denmark, International Handball Federation (IHF) atau Federasi Bola tangan Internasional resmi dideklarasikan oleh delapan Negara yakni Denmark, Prancis, Finlandia, Norwegia, Belanda, Swedia, Swiss dan Polandia. Terhitung sampai tahun 2003, IHF beranggotakan 150 negara dengan lebih dari 80.000 klub dan 19 juta atlet baik putra maupun putri. Olahraga bola tangan untuk pertama kalinya dipertandingkan sebagai salah satu cabang di olimpiade adalah tahun 1938 saat Berlin menjadi tuan rumah.
8
C. Sejarah Permainan Bola Tangan Indoor di Indonesia Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini ternyata dengan tidak adanya organisasi bola tangan, perkumpulan bola tangan begitu pula pertandingannya. Tetapi permulaan bolatangan telah dimasukkan dalam acara pertandingan PON ke-II Jakarta tahun 1951 yang diikuti teman–teman dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur saja. Jadi permainan bola tangan di Indonesia banyak dikenal oleh pelajar–pelajar sekolah lanjutan sebagai salah satu pelajaran olahraga serta di kalangan angkatan bersenjata. Permainan bola tangan Indoor (dengan 7 pemain) berkembang pesat dan bertambah populer, karena pola permainannya sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang cepat, dinamis disertai taktik dan teknik yang spektakuler dari para pemain dan juga bolanya diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan cepat, keras dan tepat. Bolatangan memperlihatkan keterampilan gerak yang tinggi gabungan dari lari, lompat dan melempar bola. Seorang pemain bola tangan harus memiliki kemampuan tinggi dalam koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan. Pada tahun 2008 Indonesia mulai mengembangkan cabang bola tangan. Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah Kejuaraan Olahraga Pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games), karena yang dipertandingkan semua olahraga pantai maka saat itu Indonesia memiliki pemain berawal dari bola tangan pantai. Bola tangan memulai latihan pertama kali di FIK-UNJ (Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Jakarta) dengan materi pemain masih dalam wilayah Jakarta. Seiring waktu, pelatih yang ditunjuk untuk menangani timnas bola tangan Indonesia mengadakan seleksi pemain ke daerah seluruh Indonesia untuk menjadi bagian tim Indonesia dalam rangka kagiatan kejuaraan pantai se-Asia itu. Berakhirnya Asian Beach Games2008, atlet yang mengikuti ABG mulai mengembangkan bola tangan, baik yang pantai maupun yang indoor. Dengan mengadakan perkenalan ke sekolah-sekolah karena bola tangan ada dalam kurikulum pendidikan. Selain itu juga bola tangan mulai dipertandingkan antar sekolah dan universitas, tetapi dengan peserta yang belum banyak, masih dalam
9
kawasan pulau jawa. Kemudian berkembang dengan adanya Kejuaraan Mahasiswa Bola Tangan Indoor yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009. Pada tahun 2010 kembali Indonesia mengikuti kejuaraan Olahraga pantai seAsia (ABG- Asian Beach Games) yang ke-2, kejuaraan Olahraga pantai se-Asia ini diselenggarakan di MUSCAT-OMAN. Berakhirnya ABG ke-2 ini membuat bola tangan semakin dikenal oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, apa lagi dengan diadakannya kejuaraan Nasional Bola tangan indoor tingkat pelajar dan mahasiswa ke-3 yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan pada bulan Juli 2011. Dengan adanya kejuaraan-kejuaraan Nasional ini diharapkan mampu menyaingi cabang olahraga yang populer lainnya seperti futsal, basket, voli dan kedepannya tim bola tangan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, tidak hanya di ASEAN tapi juga belahan dunia lainnya. D. Peraturan Permainan Bola Tangan Indoor 1) Lapangan Permainan Lapangan yang digunakan untuk pertandingan bola tangan berbentuk persegi panjang 40 meter dan lebar 20 meter dan garis pembatas 5 meter. Daerah di sekitar gawang dibuat garis sepanjang 3 meter, pada jarak 6 meter. Ujung garis dihubungkan dengan garis gawang dengan membentuk ¼ lingkaran dengan jarijari 6 meter yang diukur dari garis gawang.Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter pada jarak 9 meter dari garis gawang. Ujung dari garis dihubungkan dengan garis gawang membentuk ¼ lingkaran dengan jari – jari 9 meter yang diukur dari tiang gawang.Garis penalty dibuat sejauh 7 meter dari garis gawang dengan panjang 1 meter sejajar dengan garis gawang.
Gambar 01. Lapangan Bola Tangan Indoor
10
2) Gawang Gawang adalah tempat yang berada ditengah masing-masing dari luar garis gawang. Garis gawang harus benar-benar berhimpitan dengan lantai ke dinding di belakang gawang. Ukuran gawang memiliki tinggi 2 meter dan lebar 3 meter. Tiang gawang terhubung dengan sebuah tiang mendatar. Tiang gawang harus sejajar dengan garis gawang. Gawang harus mempunyai jaring sehingga bola yang masuk ke gawang akan berada tepat di gawang.
Gambar 02. Gawang Permainan Bola Tangan Indoor 3) Bola Bentuk bola yang digunakan dalam permainan bola tangan adalah bulat dengan hanya satu warna. Bagian luar bola terbuat dari kulit, karet atau bahan lain yang sesuai.Untuk putra: diameter bola adalah 58 – 60 cm dengan berat 425 – 475 gram Untuk putri: diameter bola adalah 54 – 56 cm dengan berat 325 – 400 gram.
Gambar 03. Bola dalam Permainan Bola Tangan Indoor
11
E. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan terdiri dari menggiring bola (dribbling), mengoper bola (passing), menangkap bola (catching) dan menembak bola (shooting) 1) Menggiring Bola (Dribbling) Menggiring bola adalah upaya membawa bola dengan cara memantulmantulkan bola ke lantai. Kegunaan dari teknik dasar menggiring adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Menggiring dapat dilakukan dengan sikap berhenti ataupun jalan. Adapun pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tangan kanan atau tangan kiri. Dalam permainan bola tangan ada peraturan, bahwa membawa bola atau menguasai bola dalam keadaan diam di tempat tidak boleh lebih dari tiga detik atau dalam keadaan berjalan atau lari paling banyak hanya tiga langkah. 2) Mengoper Bola (Passing) Cara mengoper bola merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam permainan bola tangan. Secara umum passing dalam permainan bola tangan ada dua, yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.Macammacam passing dua tangan yaitu: (1) operan dari atas kelapa/over head pass, (2) operan dada/chest pass, dan (3) operan bawah/underhand pass. Sedangkan, lemparan satu tangan terdiri dari (1) operan dari atas bahu/javelin pass, (2) operan dari samping badan/side pass, dan (3) operan dari belakang badan/reserve pass. 3) Menangkap Bola (Catching) Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh tertentu yang memungkinkan agar bola datang langsung ke arah penangkap. Beberapa teknik menangkap, yaitu (1) menangkap bola setinggi dada, (2) menangkap bola tinggi, (3) menangkap bola di kanan/kiri badan, (4) menangkap bola rendah setinggi lutut, dan (5) menangkap bola menggelinding. 4) Menembak Bola (Shooting) Menembak adalah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang. Ada beberapa teknik menambak bola dalam permainan bola tangan 1) The Standing Throw Shot (Tembakan Berdiri)
12
2) The Jump Shot (Tembakan Melompat) 3) The Dive Shot (Tembakan dengan Meloncat ke Depan) 4) The Fall Shot (Tembakan Terjatuh) 5) The Side Shot (Tembakan Menyamping) 6) The Flying Shot (Tembakan Melayang) 7) The Reserve Shot (Tembakan Membalik) F. Pelatihan Dalam proses membantu siswa SMA/SMK untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam bidang permainan bola tangan indoor, maka proses pelatihan harus dilakukan secara sistematis dan terencana dengan baik. Ilmu pelatihan adalah ilmu terapan yang mempelajari masalahmasalah yang terkait dengan proses pelatihan yang bertujuan untuk mencapai peningkatan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan keterampilan secara maksimal (Pekik, 2002). Jadi pelatihan yang dimaksud dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalam proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang diberikan kepada siswa SMA/SMK untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam bidang permainan bola tangan indoor.
13
BAB III METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemecahan masalah pada pengabdian pada masyarakat adalah : Pelatihan peraturan permainan bola tangan indoor
Peraturan permainan bolatangan belum dipahami oleh siswa SMA /SMK dan guru pendamping
Pemahaman siswa SMA/SMK tentang peraturan permainan bola tangan indoor
Pelatihan implementasi peraturan permainan bola tangan indoor
Prestasi permainan bola tangan indoor siswa SMA/SMK meningkat
Berdasarkan bagan kerangka pemecahan masalah tersebut diatas maka dapat disampaikan bahwa pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan siswa SMA/SMK dan guru pendamping tingkat Kabupaten Buleleng tentang peraturan permainan bola tangan indoor, sehingga dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dapat dijadikan sebagai salah satu alat/sarana untuk meningkatkan prestasi siswa SMA/SMK melalui permainan bola tangan indoor.
14
B. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran strategis yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah siswa putra SMA/SMK dan guru pendamping tingkat Kabupaten Buleleng yang berjumlah 60 orang. C. Keterkaitan Penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk implementasi peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA/SMK tingkat
Kabupaten
Buleleng
Tahun
2016
memiliki
keterkaitan
untuk
mensosialisasikan dan mengenalkan permainan bola tangan indoor sedini mungkin pada generasi muda di Kabupaten Buleleng khususnya siswa SMA/SMK. Kegiatan P2M ini terkait dengan upaya FOK Undiksha untuk pemasalan dan pembibitan atlet permainan bola tangan indoor dikalangan siswa SMA/SMK tingkat Kabupaten Buleleng. Selain itu keterkaitan lain adalah kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan permainan bola tangan bagi guru-guru Penjasorkes SMA/SMK tingkat kabupaten Buleleng. Sebagai sorang dosen olahraga di Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha hendaknya memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan informasi terkait dengan pengembangan olahraga baru khususnya permainan bola tangan indoor. Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Ka. UPP Kec. se-Kabupaten Buleleng, Kepala SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng, guru-guru Penjasorkes SMA/SMK se-Kab. Buleleng dan tim bola tangan siswa SMA/SMK se-Kab. Buleleng.
D. Metode Kegiatan Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah metode ceramah, metode demontrasi, metode pelatihan, metode diskusi dan metode tanya jawab: 1.
Metode ceramah digunakan dalam menyampaikan materi permainan bola tangan indoor yang mencangkup sejarah, sarana prasarana permainan bola tangan indoor, teknik dasar permainan bola tangan indoor dan peraturan permainan bola tangan indoor.
15
2.
Metode demontrasi digunakan pada saat menyampaikan materi tentang teknik dasar permainan bola tangan indoor dan peraturan permainan bola tangan indoor, demontrasi dilakukan baik melalui video maupun demontrasi yang dilakukan secara langsung oleh instruktur.
3.
Metode pelatihan digunakan pada saat melakukan pratek lapangan mengenai materi teknik dasar permainan bola tangan indoor dan praktek peraturan permainan bola tangan indoor.
4.
Metode diskusi digunakan pada saat mendiskusikan materi teori dan praktek permainan bola tangan indoor agar para peserta lebih memahami materi yang telah diberikan oleh instruktur.
5.
Metode tanya jawab digunakan pada saat para peserta menemui permasalahan-permasalahan tentang materi yang telah diberikan oleh instruktur, sehingga melalui tanya jawab peserta dapat memnyampaikan permasalahan-permasalahan yang dialami dan instruktur dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan tersebut.
E. Rancangan Evaluasi Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung yaitu : 1.
Ketekunan dan keterlibatan para peserta pelatihan dalam mengikuti setiap materi baik itu teori dan praktek yang diberikan. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui ketekunan dan keterlibatan peserta adalah lembar observasi kegiatan pelatihan. Model Instrumen Evaluasi Nama
:
Instansi
: Penilaian
No 1 2 3
Indikator
Sangat Baik
Perhatian peserta dalam mengikuti kegiatan Keseriusan peserta dalam mengerjakan tugas Hasil diskusi
16
Baik
Cukup Kurang
2.
Terjadi peningkatan pemahaman, pengetahuan
dan keterampilan peserta
tentang permainan bola tangan indoor. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan berupa tes berbentuk pilihan ganda dan uraian yang dilakukan sesudah dan sebelum pelatihan dimulai. Sedangkan peningkatan keterampilan peserta dapat diamati melalui lembar pengamatan keterampilan permainan bola tangan indoor. 3.
Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah siswa SMA dan SMK Kabupaten Buleleng bisa bermain bola tangan indoor, sehingga harapan ke depan permainan bola tangan indoor dapat dijadikan sebagai salah satu materi dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa-siswi SMA dan SMK.
4.
Secara proses dilakukan tes awal (pree test) dan tes akhir (post test) tentang peraturan permainan bola tangan indoor.
5.
Produk berupa tes kemampuan untuk mengimplementasikan peraturan permainan bola tangan indoor/ tes unjuk kerja yaitu : Tabel 01 Kategori Tes Keterampialan Bermain Bola Tangan Indoor SKOR
KATEGORI
85-100
Sangat Baik
70-84
Baik
55-69
Cukup
45-54
Kurang
0-44
Sangat Kurang
17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelatihan Adapun hasil yang diperoleh dari pelaksanaan P2M yang dilaksanakan oleh Tim P2M Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha Singaraja dalam bentuk
“Pelatihan
Implementasi Permainan Bola Tangan Indoor Bagi Siswa SMA/SMK Tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2016.” adalah : 1. Pelaksanaan kagiatan pelatihan permainan bola tangan indoor di buka oleh Bapak Ketua LP2M bapak Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum. Pelatihan diikuti oleh siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan selama 3 hari yaitu pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu 3, 4 dan 5-Juni 2016 bertempat di Gedung Olahraga FOK Undiksha, Jinengdalem, Singaraja dari pukul 07.30-17.00 wita. 2. Peserta yang hadir dalam mengikuti pelatihan implementasi peraturan permainan bola tangan indoor adalah siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng yang berjumlah 60 orang. 3. Materi yang diberikan adalah materi tentang peraturan permainan bola tangan indoor dengan nara sumber Bapak Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or. 4. Hasil yang diperoleh dari pelatihan implementasi peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng melalui observasi selama proses pelatihan berlangsung yang dilakukan terhadap semua peserta adalah 1) terjadi peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dalam bidang peraturan permainan bola tangan, 2) perhatian peserta dalam mengikuti kegiatan sangat baik, Keseriusan peserta dalam mengerjakan tugas sangat baik, dan hasil diskusi sangat baik hal ini dapat terlihat pada setiap sesion para peserta secara aktif bertanya sesuai dengan materi yang diberikan oleh narasumber bila mana ada permasalahan yang tidak diketahui oleh para peserta.
18
B. Pembahasan Berdasarkan hasil-hasil pelatihan dan uraian tersebut di atas maka dapat disampaikan bahwa pelaksanaan kagiatan pelatihan implementasi peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dapat terlaksana dengan sangat baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, 3, 4 dan 5 Juni 2016 dari pukul 07.30-17.00 wita, bertempat di Gedung Olahraga FOK Undiksha, Jinengdalem, Singaraja. Berdasarkan hasil pelatihan menunjukkan bahwa semua peserta mengalami peningkatan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan keterampilan siswas SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dalam bidang peraturan permainan bola tangan indoor, 2) perhatian peserta dalam mengikuti kegiatan sangat baik, keseriusan peserta dalam mengerjakan tugas sangat baik, dan hasil diskusi sangat baik hal ini dapat terlihat pada setiap sesion para peserta secara aktif bertanya sesuai dengan materi yang diberikan oleh narasumber bila mana ada permasalahan yang tidak diketahui oleh para peserta.
19
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan pelatihan implemetasi peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dan pembahasan hasil pelatihan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kagiatan pelatihan implementasi peraturan permainan bola tangan indoor bagi siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, 3, 4 dan 5 Juni 2016 dari pukul 07.30-17.00 wita, bertempat di Gedung Olahraga FOK Undiksha, Jinengdalem, Singaraja. 2. Peserta yang hadir dalam mengikuti pelatihan implemetasi peraturan permainan bola tangan indoor adalah siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng yang berjumlah 60 orang. 3. Materi yang diberikan adalah materi tentang peraturan permainan bola tangan indoor dengan nara sumber Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or. 4. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa :1) semua peserta mengalami peningkatan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan keterampilan siswa SMA dan SMK tingkat Kabupaten Buleleng dalam bidang peraturan permainan bola tangan indoor, 2) perhatian peserta dalam mengikuti kegiatan sangat baik, keseriusan peserta dalam mengerjakan tugas sangat baik, dan hasil diskusi sangat baik hal ini dapat terlihat pada setiap sesion para peserta secara aktif bertanya sesuai dengan materi yang diberikan oleh narasumber bila mana ada permasalahan yang tidak diketahui oleh para peserta, 3) Pada saat bermain sebagai pelatihan implemetasi peraturan permainan bola tangan indoor peserta pelatihan dibagi dalam beberapa tim, masing-masing tim terdiri dari 7 orang yang bertanding dengan menggunakan sistem gugur.
20
B. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan kepada para pserta sebagai berikut : 1. Kepada siswa SMA dan SMK disarankan untuk selalu berlatih untuk meningkatkan penguasaan sejarah, teknik dasar dan peraturan permainan bola tangan indoor dengan baik. 2. Kepada
guru-guru
pendamping
disarankan
untuk
dapat
mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya yang dimiliki kepada
para
siswa
di
sekolah
masing-masing,
sehingga
dapat
meningkatkan keterampilan para siswa dalam bidang permainan bola tangan indoor, serta terbentuk tim bola tangan indoor yang handal di sekolah masing-masing.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Sejarah Bola Tangan. http://abti.papanreklame.com/index.php? option=com_content&view=article&id=71&Itemid=92 diakses pada tanggal 15 Maret 2014. Ateng, Abdulkadir. 1992.Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. BPS
Kabupaten Buleleng. 2015. Geografi dan Iklim. Tersedia pada http://bulelengkab.bps.go.id/ home/gni. (diakses pada tanggal 11 Mei 2015).
International Handball Federation. 2007. Peraturan Permainan. Jakarta : Asosiasi Bola Tangan Indonesia. Samsudin. 2008.Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs. Jakarta: Prenada Media Group. Susanto, Ermawan. 2005. Diktat Pembelajaran Metodik Bola Tangan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
22
Lampiran A. Foto-Foto Kegiatan
Gambar 4. Sepanduk Kegiatan P2M
Gambar 5. Regestrasi Kegiatan P2M
Ganbar 6. Acara Pembukaan P2M oleh Pembawa acara I Putu Darmayasa
23
Gambar 7. Laporan Ketua Panitia P2M Bapak Prof. Dr. I Nyoman Kanca,M.S.
Gambar 8. Sambutan Ketua KONI Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Bapak Dr. I Gusti Lanang Agung Parwata, S.Pd.,M.Kes, sekaligus sebagai Ketua Umum Asosiasi BolaTangan Indonesia (ABTI) Kab. Buleleng.
Gambar 9. Sambutan Bapak Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum Ketua LPPM Undiksha sekaligus membuka acara P2M secara resmi.
24
Gambar 10. Peserta Pelatihan pada saat mengikuti pembukaan P2M
Gambar 11. Pemberian Materi Teknik Dasar Permainan Bola Tangan Indoor oleh Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or
Gambar 12. Pelatihan Teknik Dasar Lempar Tangkap Permainan Bola Tangan Indoor
25
Gambar 13. Penjelasan Peraturan Permainan Bola Tangan Indoor oleh Instruktur Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or
Gambar 14. Pelatihan Implementasi Peraturan Permainan Bola Tangan Indoor
Gambar 15. Evaluasi pelaksanaan peraturan permainan bola tangan indoor oleh Instruktur Kadek Ary Wibawa, S.Pd.,M.Or 26
Gambar 16. Acara penutupan P2M oleh Bapak I Putut Darmayasa mewakili Bapak Ketua LPPM Undiksha serta pemberian ucapan terima kasih kepada instruktur, peserta dan panitia
Gambar 17. Pemberian Piagam oleh sekretaris panitia kepada Instruktur
Gambar 18. Pemberian Sertifikat oleh sekretaris panitia kepada peserta
27
Lampiran B. Peta Lokasi Kabupaten Buleleng
PETA LOKASI KABUPATEN BULELENG
28
Lampiran C. Daftar Hadir
29
30
31