LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 27/UN48.15/PM/2016 Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. NIP. 198302172006041003 Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. NIP. 196208271989031001 Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. NIP. 196012311986011003
( Angota) (Anggota) (Anggota)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016 i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul Kegiatan 2. Ketua Tim Pengusul a. Nama Ketua b. NIP/NIDN c. Bidang Keahlian d. Jabatan/Pangkat/Gol. e. Jurusan/Fakultas f. Alamat Rumah/telp 3. Jumlah Anggota Tim a. Identitas Anggota 1 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Gol b. Identitas Anggota 2 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Gol 4. Lokasi Kegiatan . Jumlah Biaya yang diusulkan
:
Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu
: : : : : : :
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. 198302172006041003/0017028301 Matematika Lektor/Penata Tk I/IIId Pendidikan Matematika/MIPA Perum Kartika Kencana IV 15 Panji, Singaraja / 2 orang
: : :
Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. 196208271989031001 Guru Besar/ Pembina Tk I/Ivb
: :
Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. 196012311986011003/0016086004 Lektor Kepala / Pembina Utama Madya/Ivc Kecamatan Kubu Rp 12.500.000,(Dua belas juta lima ratus ribu rupiah)
: :
Singaraja, 9 Agustus 2016 Ketua Pelaksana,
Mengetahui Dekan Fakultas MIPA,
Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si NIP. 196507111990031003
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. NIP. 198302172006041003 Menyetujui Ketua LP2M Undiksha
Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. NIP. 195612311983031022
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada: 1) Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini. 2) Ketua UPTD Disdikpora Kecamatan Kubu, Ibu Ni Nengah Sari, S.Pd. M.Ag atas segala bantuan dan kerjasamanya. 3) Ketua Gugus II SD Kecamatan Kubu dan Kepala SD N 1 Sukadana yang telah memfasilitasi tempat dan akomodasi kegiatan. 4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD se-Kecamatan Kubu atas partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dengan baik. Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima kasih. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan, khususnya di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Singaraja, Nopember 2016 Tim Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
Halaman Muka
i
Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar isi
iv
Daftar Tabel
v
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Analisis Situasi
1
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah
3
1.3.Tujuan Kegiatan
3
1.4.Manfaat Kegiatan
3
BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1.Khalayak Sasaran
5
2.2.Kerangka Pemecahan Masalah
5
2.3.Keterkaitan
6
2.4.Metode Kegiatan
7
2.5.Rancangan Evaluasi
7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan
8
3.2.Pembahasan
13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1.Simpulan
14
4.2.Saran
14
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Absensi Peserta Kegiatan 2. Foto-Foto Kegiatan 3. Peta Lokasi 4. Produk P2M
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Susunan Acara Pelatihan
Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes
9 12
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
ANALISIS SITUASI Kecamatan Kubu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Karangasem yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Lokasinya sekitar 50 km dari Kota Amlapura dan 65 Km dari kota Singaraja. Terdapat 50 buah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di sembilan desa dalam wilayah kecamatan ini yang pada tahun pelajaran 2015/2016, total jumlah gurunya adalah sebanyak 596 orang dan siswanya sebanyak 7.617 orang. Sungguh potensi yang begitu besar yang perlu dikelola secara optimal. Kuantitas sumber daya yang sangat potensial perlu mendapat perhatian dan partisipasi
kita semua untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas
khususnya di Kecamatan Kubu. Prestasi siswa-siswi SD di Kecamatan Kubu dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Karangasem dalam ajang OSN bidang matematika di tingkat kabupatenpun belum begitu menggembirakan. Prestasi tertinggi yang diraih dalam 5 tahun terakhir hanya pernah sekali meraih 6 besar di tahun 2013. Oleh karenanya perlu upaya pengembangan potensi yang dimiliki siswa secara lebih intensif lagi. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Olahraga (UPTD)
Kecamatan Kubu, Ibu Ni
Nengah Sari, S.Pd. M.Ag., diperoleh beberapa informasi berkaitan dengan belum optimalnya prestasi siswa SD Kecamatan Kubu dalam olimpiade khususnya dalam bidang matematika, yaitu sebagai berikut. 1. Wakil sekolah umumnya ditunjuk langsung oleh sekolah, tanpa proses seleksi terlebih dulu. Siswa yang dipilih biasanya siswa yang memiliki nilai bagus di kelas. Pola seperti ini memiliki kelemahan karena tidak jarang siswa yang memiliki nilai matematika bagus untuk soal-soal rutin, tetapi begitu diminta untuk mengerjakan soal-soal non rutin mereka menjadi bingung dan tidak tahu apa
yang
harus
dikerjakan.
Seharusnya
sekolah
harus
mampu
1
mengidentifikasi siswa-siswa mana saja yang mempunyai potensi/bakat matematika maupun yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja dalam matematika. Untuk dapat mengidentifikasi potensi tersebut sangat diperlukan instrumen soal yang tepat. Dalam hal ini harus berupa soal non rutin yang sederhana. 2. Pembinaan di tingkat sekolah jarang dilakukan, dan kalaupun ada, materinya lebih ditekankan pada apa yang ada di kurikulum yang cenderung berupa soal-soal rutin yang ada di buku paket/buku siswa. Padahal
soal-soal
olimpiade dirancang agar menjadi atau terkategori sebagai ‘masalah’ bukan soal latihan (rutin). Soal olimpiade berorientasi pada pemecahan masalah yang dalam penyelesaiannya lebih memerlukan ide matematika yang kreatif daripada sekedar kemampuan mengingat rumus dan kecepatan berhitung. 3. Sekolah kesulitan dalam mencari guru yang bersedia untuk ditugaskan membina siswa-siswa yang dianggap berpotensi. Guru-guru beralasan tidak menguasai matematika dengan baik dan juga kesulitan mendapatkan dan mengembangkan materi untuk pembinaan olimpiade matematika. 4. Partisipasi SD-SD di Kecamatan Kubu dalam olimpiade matematika selain OSN, seperti Gema Lomba Matematika, LCC MIPA dan Lomba Lima Mata Pelajaran tingkat SD yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa di Universitas Pendidikan Ganesha, masih minim. Berdasarkan daftar peserta lomba Gema Lomba Matematika SD 3 tahun terakhir, tidak tercatat ada peserta dari SD-SD dari Kecamatan Kubu. Padahal akses transportasi dari Kubu ke Singaraja sangat mudah dengan jarak tempuh kurang lebih 60 – 80 menit. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa akar permasalahan
belum
optimalnya prestasi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam ajang olimpiade matematika adalah belum adanya sistem pembinaan yang matang di masingmasing sekolah dalam membina siswa-siswa yang berpotensi. Guru-guru SD yang nota bene adalah guru kelas merasa belum siap dan merasa kesulitan dalam melakukan pembinaan karena penguasaan materi olimpiade yang kurang dan merasa kurang mampu dalam mencari dan mengembangkan materi untuk pembinaan. Apabila kondisi ini dibiarkan, ajang OSN yang seharusnya menjadi
2
wahana untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang matematika, hanya akan menjadi kegiatan rutin yang bersifat formal belaka dan potensi besar yang dimiliki siswa tidak akan berkembang secara optimal. Oleh karenanya perlu upaya peningkatan kemampuan guru-guru SD dalam melakukan pembinaan olimpiade matematika.
1.2.
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Dari analisis situasi di atas jelas guru-guru SD di Kecamatan Kubu
mengalami kesulitan dalam melakukan pembinaan siswanya untuk persiapan dalam menghadapi olimpiade matematika. Guru-guru perlu diberikan wawasan tentang apa itu olimpiade matematika dan bagaimana melakukan pembinaan olimpiade matematika. Kegiatan pengayaan materi olimpiade tentang tife-tife soal olimpiade matematika dan strategi pemecahannya, perlu diberikan kepada guruguru sebagai bekal bagi mereka untuk melakukan pembinaan. Dari permasalahan yang teridentifikasi di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
“Kemampuan guru-guru SD di Kecamatan Kubu dalam penguasaan materi olimpiade matematika masih rendah”
1.3.
TUJUAN KEGIATAN Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah
sebagai berikut. “Meningkatkan kemampuan penguasaan materi olimpiade matematika guru-guru SD di Kecamatan Kubu”
1.4.
MANFAAT KEGIATAN Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan
kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan matematika di jenjang SD. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Para guru pembina Olimpiade Matematika memperoleh pendalaman materimateri matematika dalam tataran olimpiade sehingga dapat meningkatkan
3
kemampuan akademiknya dalam membina siswanya dalam persiapan menghadapi Olimpiade khususnya OSN matematika. 2. Tersedianya materi pembinaan olimpiade yang dilengkapi soal-soal dan pemecahannya yang akan dapat digunakan oleh para guru pembina melatih siswanya dalam persiapan menghadapi OSN matematika.
4
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1.
Khalayak Sasaran Muara dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi
pembinaan olimpiade matematika SD. Terkait dengan hal ini, khalayak sasaran yang strategis dan tepat untuk dilibatkan dalam kegiatan ini adalah masing-masing satu orang guru pembina OSN Matematika dari semua SD yang ada di Kecamatan Kubu yaitu sebanyak 50 orang guru.
2.2.
Kerangka Pemecahan Masalah Menindaklanjuti keterbatasan dan kesulitan yang dialami guru-guru SD di
Kecamatan Kubu dalam melakukan pembinaan olimpiade matematika terhadap siswa-siswi berbakat matematika maka disusunlah kerangka pemecahan masalah sebagai berikut.
5
2.3.
Keterkaitan
Instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Unit Pelaksana Teknis Disdikpora (UPTD) Kecamatan Kubu yang bertanggung jawab langsung terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh SD-SD di Kecamatan Kubu. Kepala UPTD telah menyatakan kesediaannya dalam penugasan guru peserta serta untuk menyediakan tempat dan fasilitas demi berlangsungnya kegiatan. 2. SD-SD di Kecamatan Kubu, dimana para gurunya mendapat pelatihan langsung dalam kegiatan P2M ini. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam kaitannya dengan pembinaan olimpiade matematika akan meningkat dan harapannya dapat melakukan pembinaan yang intensif kepada siswa dan akhirnya mampu memperbaiki prestasi siswa-siswi Kubu dalam ajang olimpiade matematika. 3. Universitas Pendidikan Ganesha yang merupakan instansi dari tim pengabdian yang menyediakan sumber dana untuk berlangsungnya kegiatan.
6
2.4.
Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan dengan tahapan sebagai berikut. a.
Informasi, tanya jawab, dan diskusi Metode ini dimaksudkan untuk memperdalaman dan pemahaman wawasan guru pembina tentang silabus dan lingkup materi olimpiade, pola seleksi, tipe-tipe soal-soal dan cara strategi pemecahan masalah. Pemberian informasi melalui diberikan oleh nara sumber dari tim pembina olimpiade matematika provinsi Bali dan juga melibatkan dosen tim pengabdian yang juga membidangi tentang olimpiade matematika SD.
b. Latihan dan Praktek Metode ini dimaksudkan untuk merealisasikan teori yang diperoleh melalui infomasi, tanya jawab dan diskusi, sehingga keterampilan guru pembina dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, peserta secara bersama-sama dalam bentuk kerja kelompok mencoba menyelesaiakan beberapa soal-soal olimpiade matematika SD yang telah dirumuskan tim pengabdian. Peserta juga dilatih untuk mengembangkan sendiri materi pembinaan berupa penyusunan soal-soal olimpiade SD dengan tingkat kesulitan yang berjenjang.
2.5.
Rancangan Evaluasi Ada 2 aspek yang dievaluasi pada kegiatan ini.
a) Aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung. Keberhasilan dapat dilihat dari kehadiran dan aktivitas peserta selama kegiatan baik bertanya, menjawab pertanyaan dan berdiskusi. Kegiatan dikatakan berhasil jika minimal 85% sasaran hadir, dan minimal 85% peserta yang hadir mengikuti kegiatan secara penuh. b) Tingkat penguasaan materi. Keberhasilannya dilihat dari skor perolehan pada Post Tes, yaitu berhasil jika tergolong tuntas yaitu rata-rata skor post tes minimal 70 dengan minimal 85% peserta skornya lebih dari 70.
7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pelatihan Guru-Guru
Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu” melibatkan masing-masing 1 orang guru dari 51 SD yang ada di wilayah Kecamatan Kubu.
Seluruh sub kegiatan sudah terlaksana dengan baik di
antaranya adalah 1) pnyusunan materi pelatihan dan 2) pelatihan berupa pemantapan materi ajar olimpiade untuk tingkat SD Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut. a.
Penyusunan Materi Pelatihan Tim pengabdian menyusun analisis kebutuhan terhadap materi pelatihan
yang akan diberikan kepada peserta. Analisis kebutuhan ini selanjutnya dikoordinasikan dengan narasumber pelatihan, Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd. M.Stat. Sci untuk selanjutnya dikembangkan menjadi materi pelatihan. Materi pelatihan yang disusun berjudul “Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika Sekolah Dasar”. Materi yang dikembangkan terdiri dari 17 halaman yang memuat 1) pengantar, 2) materi matematika dalam OSN dan 3) strategistrategi pemecahan masalah. Beberapa strategi pemecahan masalah yang dibahas diantaranya 1) mencari pola, 2) membuat gambar, 3) teknisi dan periksa, 4) membuat daftar semua kemungkinan, 5) membuat daftar, 6) bekerja mundur, dan 7) sederhanakan permasalahan. Secara lengkap materi pelatihan dapat dibaca pada lampiran. b.
Pelatihan Pembinaan Olimpiade Matematika Tingkat SD Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan mengundang
masing-masing 1 orang guru dari 50 SD di wilayah Kecamatan Kubu. Dengan demikian ada sejumlah 50 orang yang diharapkan hadir sebagai peserta. Kegiatan hanya dihadiri oleh 28 orang peserta dikarenakan pada saat bersamaan beberapa sekolah sedang menerima tim asesor dalam rangka visitasi akreditasi sekolah. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukadana. Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai berikut.
8
Tabel 1. Susunan Acara Pelatihan Waktu 08.00 -08.30 08.30 – 10.30
10.30-11.45 11.45-12.45 12.45 – 13.00
Kegiatan Pembukaan Pemaparan Materi ” Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika Sekolah Dasar” Diskusi dan Latihan Post tes Penutup
Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut untuk tahun-tahun yang akan datang.
9
Acara berikutnya adalah pemaparan materi oleh narasumber dengan didampingi oleh tim pengabdian. Narasumber menyampaikan materi secara lugas dan terstruktur sehingga peserta dapat mengikuti apa yang disajikan dengan baik. Narasumber juga menampilkan beberapa contoh soal dan permasalahan dalam olimpiade matematika SD.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dan latihan soal-soal. Diskusi mengarah kepada metode pembinaan dan tife-tife soal dalam olimpiade. Selanjutnya dilakukan latihan soal-soal untuk memantapkan penguasaan materi pelatihan.
10
Pada akhir kegiatan dilakukan post tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelatihan berupa tes essay sejumlah 4 item soal dan juga dihimpun tanggapan peserta terhadap pelaksanaan kegiatan.
11
Acara pelatihan ditutup oleh ketua gugus II selaku tuan rumah kegiatan. Dalam sambutannnya
beliau
menyatakan
harapan
kepada
guru-guru
untuk
menindaklanjuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan terus berlatih dan meningkatkan kompetensinya sebagai pembina olimpiade dan juga diharapkan nantinya siap bila ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN Guru. c.
Tingkat Penguasaan Materi Pelatihan
Post tes berupa soal essai yang dengan tife soal pemecahan masalah. Jawaban peserta selanjutnya diberikan skor dengan menggunakan rubrik holistik berikut. Skor 4 3 2 1
Uraian Jawaban benar dan lengkap Jawaban benar namun masih ditemukan beberapa kesalahan kecil Hanya sebagian jawaban yang benar. Hanya sebagian kecil jawaban yang benar, banyak syarat/kondisi belum dipergunakan. 0 Berusaha menjawab namun sama sekali tidak benar / tidak ada jawaban Sebaran nilai 28 peserta dari soal nomor 1 sampai nomor 4 adalah sebagai berikut. Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes No soal 1. 2. 3. 4.
Banyak Peserta yang Memperoleh Skor 0 1 2 3 4 0 3 9 0 16 0 5 21 2 0 11 0 8 9 0 12 11 1 0 0
Skor Total 85 53 43 13 194
Rata-rata 3.0 1.9 1.5 0.5 6.9 12
Rata-rata skor peserta secara keseluruhan adalah 6,9 dari skor maksimum 16. Dengan demikian persentase penguasaan materinya adalah 44%.
3.2.
PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat“Pelatihan Guru-Guru
Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu” telah berjalan dengan baik dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan pembinaan olimpiade matematika tingkat SD. Materi pelatihan “Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika Sekolah Dasar” dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan olimpiade matematika di sekolahnya masing-masing. Pada sesi pelatihan dari ke 28 peserta yang hadir seluruhnya mengikuti kegiatan secara penuh. Selama kegiatan pelatihan, mereka juga sangat antusias menyimak penjelasan narasumber dan aktif dalam menyelesaikan/menanggapi permasalahan-permasalahan yang dilontarkan narasumber. Peserta juga aktif bertanya atau menyampaikan masalah terkait soal-soal olimpiade matematika. Secara keseluruhan pelatihan telah berlangsung dengan baik. Peserta merespon positif terhadap kegiatan ini dan pada akhir kegiatan secara lisan mereka menyampaikan harapan agar dilibatkan dalam kegiatan yang sejenis dan dalam waktu yang lebih lama. Pengukuran penguasaan materi pelatihan dilakukan dengan pemberian post tes berbentuk essay dengan tife soal pemecahan masalah. Ada empat strategi pemecahan masalah yang harusnya peserta bisa kenali untuk dapat menjawab permasalahan dengan benar yaitu 1)memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, 2) tebak dan periksa, 3) menyederhanakan masalah dan 4) membuat gambar. Persentase penguasaan materi hanya mencapai 44%, masih di bawah indicator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan kemampuan pemecahan masalah guru-guru masih perlu ditingkatkan lagi. Bila diperhatikan skor pada masing-masing item soalnya terlihat bahwa sebagian besar guru telah mampu memecahkan masalah nomor 1 yaitu terkait strategi “memperhatikan semua kemungkinan”.
13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut. i. Telah dihasilkan materi pembinaan olimpiade matematika tingkat SD yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melakukan pembinaan di sekolahnya masing-masing. ii. Telah terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang pembinaan olimpiade matematika SD namun kemampuan pemecahan masalah guru masih perlu ditingkatkan lagi.
4.2.Saran Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut. i. Guru-guru
Pembina
olimpiade
matematika
SD
hendaknya
lebih
memantapkan pemahamannya terhadap materi matematika berorientasi olimpiade (tife pemecahan masalah). ii. Melihat antusias keikutsertaan para peserta perlu diupayakan langkah yang lebih konkrit terutama oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karangasem dengan bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Matematika untuk melakukan kegiatan pelatihan model ini secara terprogram dalam upaya meningkatkan daya kompetisi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam ajang olimpiade matematika.
14
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I W P. 2007. Model Pembinaan Olimpiade Matematika Sekolah Dasar Di Propinsi Bali . Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha No 2. Hal 270 – 285 Direktorat Pembinaan SD. 2015. Panduan Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Tingkat Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kemendikbud Lidinillah, D.A.M. 2008. Strategi Pembelajaran pemecahan masalah di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nomor 10. Hal – Sanjaya, D dan Surya W. 2007. Strategi Penyelesaian Soal-soal Matematika yang Mengasyikkan. Karawaci: Kandel Shadiq, F. 2010. Olimpiade Matematika,
OSN
dan
OSTN.
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo.
-.
Olimpiade
Dasar/Madrasah
Sains
Nasional
Bidang
Ibtidaiyah.
Matematika
Sekolah
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo. 2007 . Sistem Pembinaan siswa Berbakat Matematika. Diakses pada http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
Wiworo.
-
.
Apakah
Olimpiade
Matematika
Itu?
Diakses
pada
http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015
15