LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009
PELATIHAN TEKNIK KULTUR JARINGAN UNTUK MENUNJANG USAHA PEMBIBITAN TANAMAN HIAS PADA PETANI BUNGA DI KOTA BATU DAN MALANG
Ketua
: Dr. Wahyu Widoretno, M.Si.
Anggota
: 1. Ir. Retno Mastuti, MAgrSc, DAgrSc. 2. Dian Siswanto, S.Si.
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Sesuai Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat, Nomor : 026/SP2H/PPM/DP2M/IV/2009 Tanggal 01 April 2009
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Universitas Brawijaya Malang 2009
RINGKASAN
Teknologi kultur jaringan merupakan salah satu alternatif untuk perbanyakan tanaman bunga potong yang dilakukan petani selama ini. Manfaat teknologi kultur jaringan antara lain dapat menghasilkan bibit bermutu, seragam dalam jumlah banyak dan waktu relatif lebih cepat. Petani bunga sebagian telah memanfaatkan teknik kultur jaringan untuk memperbanyak bibit tanaman, namun sebagian besar belum mempunyai dasar ketrampilan yang memadai sehingga teknik kultur jaringan dianggap menyulitkan. Oleh karena itu untuk kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan teknik kultur jaringan bagi pengembangan bibit anggrek dan tanaman hias di kalangan petani bunga kota Batu dan Malang serta memberikan pemahaman dan ketrampilan pada petani bunga sehingga kendala teknis teknik kultur jaringan tidak terjadi. Kegiatan pelatihan dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat ini diikuti oleh petani bunga, penganggrek/pembotol anggota Persatuan Anggrek Indonesia (PAI), Dinas Pertanian, PPL, petani sayur organik serta pengusaha di kota Batu dan Malang sebanyak 45 orang. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan di Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Brawijaya pada tanggal 10 Oktober 2009. Pelatihan meliputi teori-teori dasar sampai praktek. Peserta dibekali modul berupa materi ceramah dan petunjuk praktikum. Materi ceramah yang diberikan adalah “Aplikasi Teknik Kultur Jaringan dalam Perbanyakan Tanaman dan Pembuatan Biji Sintetik”. Praktikum dilakukan oleh peserta. Setiap peserta melakukan sendiri teknik kultur jaringan meliputi pembuatan media, sterilisasi media, perkecambahan biji anggrek dan perbanyakan vegetatif tanaman hias krisan dan mawar melalui teknik kultur jaringan serta pembuatan biji sintetik. Setiap peserta dibimbing oleh asisten sampai dapat melakukan sendiri aplikasi kultur jaringan. Dalam pelatihan ini bagi peserta yang baru dapat mengetahui dan mempraktekkan teknik kultur jaringan untuk tanaman hias dan anggrek, dengan menggunakan peralatan laboratorium yang paling minimal. Sedangkan bagi yang telah berpengalaman menerapkan teknik ini dapat memperoleh pengetahuan tentang beberapa teknik kultur jaringan yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha atau untuk memecahkan beberapa persoalan yang tidak dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan dari biji anggrek yang selama ini mereka jalankan. Hal ini bagi dinas pertanian dapat menjadi landasan untuk mengembangkan program yang menyentuh kepada kebutuhan
masyarakat secara langsung dan bagi pengusaha dapat mengembangan jalinan komunikasi yang mengarah kepada kerjasama yang sehat untuk peningkatan usaha dan ekonomi. Kegiatan ini juga telah menjadi sarana untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Peserta dapat mengetahui bahwa banyak pengetahuan, hasil penelitian dosen yang dapat diaplikasikan untuk menunjang usaha mereka. Disamping itu juga untuk dapat menunjukkan itikad baik institusi ini untuk saling memahami, saling percaya untuk suatu kolaborasi yang lebih baik dalam membangun usaha pertanian khususnya usaha tanaman hias di kota Malang dan Batu. Pelatihan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dengan topik “Pelatihan Teknik Kultur Jaringan untuk Menunjang Usaha Pembibitan Tanaman Hias pada Petani Bunga di Kota Batu dan Malang” dinilai peserta telah dapat memberikan pengetahuan dan praktek teknik kultur jaringan yang dapat menginspirasi membuka alternatif usaha pembibitan tanaman hias. Bagi yang telah menggunakan teknik kultur jaringan, pelatihan ini memberikan alternatif untuk mengembangkan teknik kultur mereka. Peserta menghendaki ada tindak lanjut dari pelatihan ini yang berupa komunikasi dan kerja sama dengan Jurusan Biologi serta dukungan dari dinas pertanian untuk mengusahakan penerapan teknik ini. Untuk itu setelah pelaksanan kegiatan ini dibuka konsultasi dengan tim pelaksana bagi petani tanaman hias yang memerlukannya. Dengan demikian peran sosial Jurusan Biologi dari waktu ke waktu semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Murashige T, Skoog F. 1962. A revised medium for medium rapid growth and bioassays with tobacco tissue culturez. Physiol Plant 15:473-497. Prahardini, P.E.R. 2007. Aplikasi Kultur Jaringan Pada Perbanyakan Bunga Potong. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Razdan, M.K. 2003. Introduction to Plant Tissue Culture. Science Publishers, Inc. USA Smith R.H. 2000. Plant Tissue Culture. Techniques and Experiments. Academic Press. New York. Trigiano R.N. & Gray D.J. 2000. Plant Tissue Culture Concepts and Laboratory Exercises. CRC Press. New York.