LAMPIRAN – LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
PLANNING OF ACTION (POA) PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN KOMPREHENSIF (PBLK) PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN USU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DUSUN VIII DESA MARINDAL I KEC. PATUMBAK KAB. DELI SERDANG SUMUT TANGGAL 28 MEI – 09 JUNI 2012 N
KEGIATAN
MINGGU I
MINGGU II
MINGGU III
MINGGU IV
28 Mei– 02 Juni
04 Juni – 09 Juni
11 Juni – 16Juni
18 Juni – 23 Juni
2012
2012
2012
2012
O
Sn Sl
Rb Km Jm Sb Sn Sl Rb Km Jm Sb Sn Sl Rb K Jm Sb Sn Sl Rb Km Jm Sb m S I
S N
Universitas Sumatera Utara
1
Orientasi lahan praktek
. 2
Konsul
pembimbing
judul
.
pembimbing
3
Pengkajian dan Pengumpulan data
dengan
dosen
. 4
Konsul dengan dosen pembimbing
. 5
Analisa situasi dan menentukan prioritas masalah
. 6
Konsul POA dengan dosen Pembimbing
. 7
Pengelolaan kasus (Pengkajian,perumusan masalah,
.
intervensi,implementasi, evaluasi)
Universitas Sumatera Utara
8
Konsul Pasien Kelolaan dengan dosen Pembimbing
. 9
Penyusunan Laporan Akhir
. 1
Konsul Laporan Akhir dengan dosen Pembimbing
0 . 1
Perbaikan Laporan Akhir
1 . 1
Penyerahan Laporan Akhir Ke dosen Pembimbing
2 1
Penyerahan Laporan Akhir ke Bagian Profesi
3
Universitas Sumatera Utara
Penjilidan Laporan
(Lufthiani, S.Kep, NS, S.Kep)
Universitas Sumatera Utara
lampiran 2 KONTRAK BELAJAR PBLK DI DUSUN VIII DESA MARINDAL I KEC. PATUMBAK KAB. DELI SERDANG SUMUT Nama Mahasiswa : Indah Septiani Pasaribu
No
Nim
: 091121064
Tanggal
: 28 Oktober-23 Juni 2012
Tujuan
Aktivitas/Ke
Metode
giatan
Pelaksanaan
Perencanaan Kegiatan
Minggu I
Minggu II
2
2
3
1
8
9
0
1
2
3
5
6
Minggu III
7
8
9
Metode Evaluasi
Minggu IV
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
0
2
3
4
5
6
7
9
0
1
2
3
4
Pengelolaa 1 n Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
a. Pengkaji Observasi
Observasi
an
Lingkungan
Wawancara
Pelayanan
XIII
Keperawat Wawancara an
dengan masyarakat yang berada di lingkungan XIII
Universitas Sumatera Utara
b. Mengan alisa
Tabulasi data yang
Masalah
diperoleh dari observasi
Merumuskan Masalah sesuai dengan data yang diperoleh
ruangan, wawancara dengan masyarakat
Analisa data yang diperoleh dari pengkajian
Menetapkan prioritas masalah sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
hasil pengkajian yang dilakukan di lingkungan XIII c. Merenca
Menetapkan
nakan
langkah-
Tindakan
langkah
Diskusi
penyelesaian masalah
Menetapkan waktu penyelesaian masalah
d. Impleme ntasi Memberikan Penyuluhan dan pendidikan
pemberian leaflet
kepada pasien
pada pasien dan
dan keluarga
keluarga
pasien di
Memberikan leaflet
Universitas Sumatera Utara
rumah
pada pasien dan keluarga
Mengajarkan pasien senam diabetik Pertemuan dengan klien-klien dibetes melitus di ruangan lingkungan XIII e. evaluasi
Melakukan
Observasi
Evaluasi
Wawancara
setiap kegiatan yang dilaksanakan di Lingkungan XIII
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN SENAM KAKI DIABETES MELLITUS
A. LATAR BELAKANG
Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat pada saat Praktek Belajar Lapangan di Dusun VIII Desa Marindal I Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang, diantaranya Ny.N (58 tahun), Tn.B (62 tahun) dengan hasil KGD terkahir Ny.N sebanyak 230 mg/dl sedangkan Tn.B adalah 226 mg/dl, sedangkan Ny.S sebanyak 230 mg/dl, Ny.F sebanyak 265 mg/dl, dan Tn.N sebanyak 210 mg/dl. Selain itu, 70% dari keseluruhan total lansia di Dusun VIII Desa Marindal I mengalami nyeri pada kaki, senam kaki ini juga dapat di latih pada lansia untuk melancarkan sirkulasi kedaerah kaki dan menguatkan otot-otot kaki. Data diatas dapat disimpulkan bahwa Latihan Senam Kaki Diabetes ini sangat penting dilakukan untuk lebih mengoptimalkan kekuatan otot kaki. Sehingga, diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Oleh karena itulah perawat ingin memberikan penyuluhan dan latihan tentang senam kaki Diabetes mellitus agar para penderita diabetes dari ke empat wisma binaan mahasiswa kelompok 2 (dua) memahami dan mengerti tentang pencegahan terjadinya kelainan pada kaki penderita diabetes.
Universitas Sumatera Utara
B. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia, diharapkan dapat mengerti dan memahami serta mampu melakukan secara mandiri senam kaki Diabetes Mellitus. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan lansia binaan mampu melakukan senam kaki Diabetes mellitus.
C. MANFAAT Penyuluhan dan latihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan lansia dan keluarga lansia tentang senam kaki Diabetes Mellitus. Sehingga kaki terawat dan dapat mencegah terjadinya luka/ gangren pada kaki.
D. POKOK BAHASAN SENAM KAKI DIABETES MELLITUS
E. SUB POKOK BAHASAN 1. Defenisi Senam kaki Diabetes mellitus 2. Tujuan Senam kaki Diabetes Mellitus 3. Prosedur latihan senam kaki Diabetes Mellitus
F. SASARAN Adapun sasaran kegiatan adalah lansia yang mengalami diabetes mellitus dan rematik yang tinggal di wisma Mawar, Dahlia, Matahari dan Angelir panti werda Binjai.
Universitas Sumatera Utara
G. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Latihan senam
H. MEDIA POSTER I. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN Hari/ Tanggal : Sabtu , 02 Juli 2012 Waktu
: 10.00 Wib-Selesai
Tempat
: Dirumah masing-masing pasien kelolaan.
J. PELAKSANAAN PENYULUHAN N
KE
PESERTA
ME
WA
DIA
KTU
PENYULUHAN O
GI
.
AT AN
1
2
Pe
1. Memberi salam
mb
2. Menjelaskan tujuan, 2. Mendengarkan dan
uka
manfaat dan cakupan
an
materi
Ke
1. Menjelaskan
giat
Defenisi Senam kaki
an
DM
1. Menjawab salam
5 Meni
memperhatikan
t
1. Mendengarkan dan
Poste
Memperhatikan
r
2. Mendengarkan
25 meni t
Universitas Sumatera Utara
inti 2. Menjelaskan
tujuan
senam kaki DM
dan memperhatikan 3. Mengikuti gerakan
3. Mempraktikkan senam
kaki
senam kaki DM DM
sesuai prosedur 3
Pen Melakukan tanya jawab utu Menyimpulkan p
materi
penyuluhan Meminta
klien
1. Bertanya
dan
menjawab
Leafl
15
et
Meni
2. Mendengarkan untuk
mengulang gerakangerakan senam kaki
dan memperhatikan 3. Mengulangi gerakan
Memberi salam
t
sesuai
kemampuan klien 4. Menjawab salam
K. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur -
Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
-
Media dan alat memadai
-
Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses -
Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan alokasi waktu
-
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
-
Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluasi Hasil:
Peserta mampu melakukan kembali latihan senam kaki diabetes.
Universitas Sumatera Utara
MATERI PENYULUHAN DAN LATIHAN SENAM KAKI DIABETES MELLITUS
Senam Kaki.
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki Peredaran darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
Dengan teratur melakukan gerakan senam kaki diabetes diharapkan komplikasi yang sering terjadi pada kaki-kaki pasien DM seperti luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar luas akan dapat tidak terjadi. Minimal gerakan senam kaki diabetes ini dilakukan 3 kali seminggu, namun alangkah baiknya dapat dilakukan setiap hari.
Latihan Senam Kaki Prosedur Pelaksanaan : 1) Perawat cuci tangan 2) Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai 3) Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
Universitas Sumatera Utara
4)Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali. 5) Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali 6) Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar deng an pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 7) Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali. 8) Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai. 9) Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali. 10) Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang. 11) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. 12) Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
Universitas Sumatera Utara
Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DI 1INGKUNGAN XIII KELURAHAN TITI KUNING MEDAN JOHOR
A. Latar Belakang Sejak 50-60 tahun yang lalu telah dikenal tiga cara utama penatalaksaaan penyakit Diabetes mellitus, yaitu: Diet, Obat-obatan dan olah raga. Keseimbbangan tiga cara utama ini penting agar penanganan penyakit Diabetes mellitus berhasil. Selain itu tak kalah pentingnya adalah penyuluhan agar rencana penatalaksanaan tercapai. Sasaran utama penyuluhan adalah penderita Diabetes dan keluarga Diabetes. Penyuluhan bertujuan untuk menyampaikan maksud dan manfaat dari tiga cara utama penatalaksanaan agar penderita Diabetes dan keluarganya memahami dan ikut membantu penatalaksanaannya (I.Ermita, Illyas, 2007). Selama menjalani praktik belajar lapangan komprehensif di Dusun VIII Desa Marindal I dan berdasarkan analisa situasi terhadap 5 orang klien lansia yang mengalami penyakit diabetes mellitus, penulis menjadikan lima klien lansia sebagai responden dalam pengkajian dan pemberian asuhan keperawatannya yang salah satunya yakni pemberian pendidikan pencegahan terhadap kaki Diabetik yang biasa terjadi pada klien dengan penyakit Diabetes Mellitus, Oleh karena itu perlu pemberian materi pendidikan kesehatan tentang senam kaki Diabetik.
Universitas Sumatera Utara
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS
A. Topik B. Waktu Pertemuan
: Sekilas tentang DM, serta Gizi bagi Pasien DM : 1 X 20 menit
C. Tujuan Instruksional 1. Umum
:
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, klien/keluarga akan dapat melakukan perawatan pada pasien diabetes mellitus di rumah.
2. Khusus
:
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, klien/keluarga akan dapat menjelaskan :
D. Pokok Bahasan
Pengertian DM
Etiologi DM
Klasifikasi DM
Kompilkasi DM
Penatalaksanaan dan Gizi untuk penderita DM
: Sekilas tentang pengertian diabetes mellitas serta nutrisi bagi pasien dengan DM
E. Sub Pokok Bahasan
:
Pengertian DM
Etiologi DM
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi DM
Kompilkasi DM
Penatalaksanaan dan Gizi untuk penderita DM
F. Pengorganisasian Penyaji
: Indah Septiani S.Kep
Fasilitator
: Indah Septiani S.Kep
G. Sasaran Klien yang menjadi responden dan keluarga.
H. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya-jawab
I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/tanggal
: Senin / 04 Juli 2012
Waktu
: Pukul 11.00-11.20 WIB
Tempat : Lingk XII, Kelurahan Titi Kuning
J. Media Flipchart dan Leaflet
Universitas Sumatera Utara
K. Kegiatan Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Pengajar
Klien dan
Media
Waktu
Keluarga Pendahuluan a. Mengucapkan salam pembuka
Menjawab
-
3’
Flipchart
15’
salam
b. Menyampaikan topik c. Menyampaikan tujuan d. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
Penyajian
a. Menjelaskan
Memperhatikan
pengertian DM b. Menjelaskan Etiologi/Penyebab
Memperhatikan
terjadinya DM c. Menjelaskan Memperhatikan Klasifikasi DM d. Menjelaskan komplikasi DM
Memperhatikan
e. Menjelaskan gizi untuk pasien DM f. Memberikan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan kepada
Memperhatikan
klien dan keluarga untuk bertanya g. Menjawab pertanyaan klien/keluarga.
Bertanya
Memperhatikan
Penutup
a. Menanyakan kembali
Menjawab
tentang topik yang
pertanyaan
Leaflet
2’
telah dijelaskan b. Membagikan leaflet kepada klien/keluarga
Menerima
klien
leaflet
c. Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
Universitas Sumatera Utara
L. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Kesiapan klien dan keluarga klien dalam kegiatan Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan Waktu sesuai dengan bed site teaching 2. Evaluasi Proses 1) Kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan 2) Klien dan keluarga klien aktif berpartisipasi selama proses kegiatan 3) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif 4) Klien dan keluarga klien menjawab pertanyaan yang diberikan 3. Evaluasi hasil 1)
Klien dan keluarga klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
2)
Klien dan keluarga mampu mengaplikasikan yang telah dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Pengertian Diabetes Mellitus Menurut American Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Menurut Brunner & Suddarth (2002), diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Menurut Reeves, dkk (1999), diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik ditandai dengan hiperglikemia yang terjadi karena penurunan dalam kemampuan untuk berespon terhadap insulin atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Menurut Arjatmo (2002), diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Hiperglikemia dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar NonKetotik (HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskular yang kronik (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada saraf). Diabetes juga disertai dengan peningkatan insiden penyakit makrovaskular yang mencakup infark miokard, stroke, dan penyakit vascular perifer. (Brunner & Suddarth, 2001). 2.
Etiologi Diabetes melitus disebabkan oleh penurunan produksi insulin oleh sel-sel beta pulau
Langerhans. Jenis diabetes tipe I disebabkan oleh predisposisi herediter terhadap perkembangan antibodi yang merusak sel-sel beta atau degenerasi sel-sel beta. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh degenerasi sel-sel beta akibat penuaan dan akibat kegemukan atau obesitas. Tipe ini jelas
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh degenerasi sel-sel beta akibat penuaan yang cepat pada orang yang rentan dan obesitas mempredisposisi terhadap jenis obesitas ini karena diperlukan insulin dalam jumlah besar untuk pengolahan metabolisme pada orang kegemukan dibandingkan orang normal. Menurut Sujono Riyadi&Sukarmin ( 2008 ) penyebab resistensi insulin pada diabetes sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan antara lain : a. Kelainan genetik
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes. Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes melitus akan ikut diinformasikan pada gen berikutnya terkait dengan penurunan produksi insulin. b. Usia Umumnya manusia mengalami fisiologis yang secara dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini yang akan beresiko pada penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin,
c. Gaya Hidup Stress Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan cepat saji yang kaya pengawet, lemak, dan gula. Makanan ini berpengaruh besar terhadap kerja pankreas. Stres juga akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi yang berakibatkan pada kenaikan kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga berdampak pada penurunan insulin. d. Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko terkena diabetes. Malnutrisi dapat merusak
pankreas, sedangkan obesitas
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan gangguan kerja dan resistensi insulin. Pola makan yang tidak teratur dan cenderung terlambat juga akan berperan dalam ketidakstabilan kerja pankreas.
e. Obesitas
Obesitas mengakibatkan sel-sel beta pankreas mengalami hipertropi yang akan berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin. Hipertropi pankreas disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa pada penderita obesitas untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak.
f. Infeksi
Masuknya bakteri atau virus ke dalam pancreas akan berakibat rusaknya selsel pankreas. Kerusakan ini berakibat pada penurunan fungsi pankreas.
3. Klasifikasi diabetes melitus Menurut Brunner&Suddarth (2001) ada 4 klasifikasi diabetes melitus, yaitu : 1. DM Tipe I Diabetes mellitus tergantung insulin (insulin-dependent diabetes mellitus [ IDDM]) atau diabetes juvenilis (juvenile-onset diabetes) atau diabetes cenderung ketosis atau brittle diabetes. Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta Langerhans. Adanya kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan turut menimbulkan kerusakan sel beta. 2. DM Tipe II
Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent diabetes mellitus
[ NIDDM]) atau diabetes awitan dewasa (maturity-onset diabetes) atau
diabetes resisten ketosis atau diabetes stabil (stable diabetes). Mekanisme yang tepat
Universitas Sumatera Utara
yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
3. DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
Tipe diabetes yang berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya; penyakit pankreas (pankreatitis), penyakit hormonal (kelebihan hormon glukokortikoid akan berdampak pada peningkatan glukosa dalam darah), pemberian zat kimia/obat-obatan, endokrinopati (kematian produksi hormon).
4. DM Gestasional
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi janin serta persiapan menyusui. Menjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat 3 kali lipat dari keadaan normal.
4. Manifestasi klinis Manifestasi klinis yang sering ditemukan pada pasien diabetes melitus berupa keluhan khas dan keluhan tidak khas. 1. Keluhan khas Keluhan khas/ klasik yang dialami oleh penderita diabetes melitus adalah : poliuria, polifagia,polidipsia,lemah,penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya 2. Keluhan tidak khas Keluhan tidak khas penderita diabetes yaitu : kesemutan, penglihatan kabur,luka atau infeksi yang sulit sembuh, kelelahan, mudah mengantuk, impotensi keputihan.
Universitas Sumatera Utara
5. Komplikasi Komplikasi Diabetes Melitus Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf). Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata). Penglihatan kabur atau buta. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal). Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas Kelainan Mikrovaskular Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll. 6. Penatalaksaan Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhan/gejala DM, sedangkan tujuan janka panjang ádalah untuk mencegah komlpikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengn cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin. Tujuan utama penatalaksanaan DM, yaitu: 1.
perencanaan makan (diet) Standar yang dianjurkan adalah makanan denga komposisi karbihidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%. Ada beberapa cara untuk menentukan kalori yang dibutuhkan penderita diabetes mellitus, diantaranya adalah dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal, ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaiti jenis kelamin, usia, aktivitas, adanya komplikasi dan berat badan. Cara yang mudah lagi yaitu dengan perhitungan
Universitas Sumatera Utara
kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300-2500 kalori, normal 1700-2100, dan gemuk 13001500 kalori. Perhitungan berat badan ideal denga rumus standar Brocca sebagai berikut: BBI = (TB dalam cm – 100) – 10% Terapi diet yang diberikan kepada penderita diabetes mellitus terbagi dalam tiga macam, yaitu: a). Diet rendah kalori Kategori diet untuk penderita diabetes mellitus Kategori
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
1.
1100
50
30
160
2.
1300
55
35
195
3.
1500
60
40
225
4.
1700
65
45
260
5.
1900
70
50
300
6.
2100
80
55
325
7.
2300
85
65
350
8.
2500
90
65
390
Keterangan : -
Diet 1-3 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus yang sangat gemuk atau obesitas
-
Diet 4-6 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus dengan berat badan normal
-
Diet 7-8 : diberikan kepada penderita diabetes mellitus dengan berat badan kurus (kurang dari berat badan normal) dan diabetes mellitus dengan komplikasi
Universitas Sumatera Utara
b). Diet bebas gula Tipe ini digunakan untuk penderita yang lanjut usia dan tidak tergantung pada insulin. Tidak memakan gula dan makan mengandung gula. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat sebagai bagian dari keseluruhan hidangan secara teratur. c). System penukar System penukar memungkinkan terjadinya variasi makanan sehingga penderita tidak merasa bosan, tetapi tetap dalam jumlah kalori yang ditentukan. Misalnya: nasi ditukar dengan roti atau lainnya yaitu fleksibel dan bervariasi daripada tipe bebas gula. Untuk melaksanakan diet tipe ini diperlukan sebuah daftar stabdar yang berisikan berbagai jenis makanan penukar dengan kandungan kalorinya. Untuk menentukan perhintungan jumlah kalori dan garam, makanan dalam tujuh golongan, bahan makanan dalam tiap golongan mempunyai nilai gizi sama. Jumlah tiap makanan itu dinamakan satuan penukar. Tabel : Golongan Bahan Penukar N
Golongan bahan penukar
o
Kal
Pro
L
Karbohi
ori
tei
e
drat
n
m a k
1
Nasi atau penukar
17
4
-
40
.
Daging atau penukar
5
7
5
-
Tempe atau penukar
75
5
3
7
2
Sayuran atau penukar A
75
1
-
5
.
Sayuran atau penukar B
25
3
-
10
3
Susu atau penukar
50
7
6
10
Universitas Sumatera Utara
.
Minyak atau penukar
12
-
5
-
4
Buah atau penukar
50
-
-
20
.
50
5 . 6 . 7 .
Sumber : Penuntun Diet Bagian Gizi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia d). Berikut ini makanan yang perlu dihindari oleh penderita diabetes mellitus adalah gula murni, gula jawa, syrup,selai, manisan, jeli, permen, cokelat, susu kental manis minum botol ringan, es krim, biskuit, kue-kue, roti manis, dodol, makanan yang digoreng, susu fullcream yang dikonsumsi secara berlebihan, snack yang mengandung gula, pemanis buatan yang, tinggi kalori, pudding, sari buah-buahan, buahan yang dikalengkan dalam larutan syrup, abon, dendeng, sarden, mentega dari lemak hewan dan minyak jenuh. Diet diabetes mellitus yang dianjurkan adlah makanan yang mengandung karbohidrat, rendah lemak, dan susu nonfat seperti susu kedelai dan susu diabetasol (khusus untuk penderita diabetes mellitus). 2.
Latihan jasmani Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminngu) selama ± 30 menit, sebagai contoh olahraga ringan adalah berjalan kaki biaa selama 30 menit, olahraga sedang adalah berjalan cepat selama 20 menit, dan olahraga berat misalnya jogging/lari.
Universitas Sumatera Utara
3.
obat-obatan penurun gula darah dan insulin -
Obat-obatan golongan sulfonylurea (glibenklamid) bekerja dengan menstimulasi sel beta pancreas untuk melepaskan insulin yang tersimpan.
-
Obat – obatan golongan biguanid (metformin) bekerja dengan menurunkan glukosa darah tetapi menyebabkan penurunan sampai dibawah normal.
-
Insulin : untuk pasien yang sudah tidak dapat kadar glukosa darahnya dengan kombinasi sulfonylurea dan metformin, langkah berikut yang mungkin diberikan adalah insulin. Semua orang dengan diabetes tipe I memerlukan insulin eksogen karena insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.. orang dengan diabetes mellitus tipe II tentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila stress fisiologis seperti pada tingkat pembedahan, orang denga diabete mellitus kehamilan bila diet saja tidak dapat umengendalikan kadar glukosa darah, diabes mellitus yang mendapatkan nutrisi parental atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. Dkk. (2005). Panduan Pelayanan Medik: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: PB PAPDI. Carpenito, Lynda Juall. (1995). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC. Djojosoebagio, Soewondo. (1995). Fisiologi Kelenjar Endokrin. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Ganiswara, Sulistia G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: UI Press. Ganong, William F. (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 20. Jakarta: EGC. Guntur, A. H. (2006). Bed Side Teaching: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi I. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Manjoer A, dkk,1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3, Jakarta: Media
Aesculapius
FK UI Sibuea, Herdi Et al. (1992). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Rumah Sakit PGI Tjikini.FKUI Smeltzer C. S. & Bare B.G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8, volume 2. Jakarta: EGC.
Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
Lembar Kuesioner Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang tersedia Jawaban No
Pertanyaan Ya Saya
Tidak
mengetahui bahwa saya
1 menderita Diabetes Millitus Dalam keluarga saya, ada yang 2 menderita Diabetes Millitus Saya sudah pernah mendapat 3
penyuluhan tentang Diabetes Millitus Saya
4
mengetahui
Diabetes,
tentang
penyebab,
tanda,
gejala dan komplikasinya Saya membatasi makanan yang 5
mengandung
lemak
seperti
santan, keju atau minyak kelapa Saya membatasi makanan yang banyak mengandung kolesterol 6 tinggi seperti daging, hati, otak, atau kuning telur Saya
membatasi
makan
7 makanan yang manis-manis
Universitas Sumatera Utara
Saya membatasi makan buah yang
manis-manis
seperti
8 pisang,rambutan, kelengkeng,sawo dan durian. Saya melakukan senam khusus 9
seperti senam kaki diabetik secara teratur Saya melakukan senam kaki
10 secara teratur Saya merasakan manfaat dari 11 senam kaki Saya 12
sedang
menjalani
pengobatan
dari
dokter/puskesmas Saya meminum obat sesuai 13 anjuran tenaga kesehatan Obat 14
DM
diberikan
untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Terdapat luka pada daerah kaki
15 saya.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Lembar Kuesioner Berilah tanda checklist (v) pada jawaban yang tersedia Jawaban No
Pertanyaan Ya
1
2
3
Saya mengetahui bahwa saya menderita Diabetes Millitus Dalam keluarga saya, ada yang menderita Diabetes Millitus Saya sudah pernah mendapat penyuluhan tentang Diabetes Millitus Saya
4
Tidak
mengetahui
penyebab,
tentang
tanda,
Diabetes,
gejala
dan
makanan
yang
komplikasinya Saya 5
membatasi
mengandung lemak seperti santan, keju atau minyak kelapa Saya membatasi makanan yang banyak
6
mengandung
kolesterol
tinggi
seperti
daging, hati, otak, atau kuning telur
7
8
Saya membatasi makan makanan yang manis-manis Saya membatasi makan buah yang manis-
Universitas Sumatera Utara
manis
seperti
pisang,rambutan,
kelengkeng,sawo dan durian.
9
Saya melakukan senam khusus seperti senam kaki diabetik secara teratur
10
Saya melakukan senam kaki secara teratur
11
Saya merasakan manfaat dari senam kaki
12
13
14
15
Saya sedang menjalani pengobatan dari dokter/puskesmas Saya meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan Obat DM diberikan untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Terdapat luka pada daerah kaki saya.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6 LEMBAR PEMANTAUAN Klien 1: Ny.N Hari/ N
Tanggal
o
1
TD
Senin,
120/70
28/5/2012
mmHg
Nadi
RR
Suhu
76 x/i
22 x/i
36,7 oc
KGD
Berat-
Ketera-
Badan
ngan
57 Kg
230 mg/dl
Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum
2
Selaasa,
120/80
76 x/ i
120/80
78 x/i
22 x/i
37 oc
29/5/2012
3
Rabu,
20x/i
37 oc
30/5/2012
190
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
4
Kamis,
110/70
82 x/i
20x/i
37 oc
120/90
82 x/i
22 x/i
37 oc
120/70
80 x/i
22 x/i
36,8 oc
31/05/2012
5
Jum’at, 01/5/2011
6
Sabtu, 02/5/2012
180
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
Universitas Sumatera Utara
Catatan: - Ny.N melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PEMANTAUAN Klien 2: Tn.B Hari/ N
Tanggal
o
1
TD
Senin,
150/90
28/5/2012
mmHg
Nadi
RR
Suhu
80 x/i
22 x/i
36,7 oc
KGD
Berat-
Ketera-
Badan
ngan
57 Kg
226 mg/dl
Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum
2
Selasa,
150/90
78 x/ i
140/90
78 x/i
22 x/i
36,6 oc
29/5/2012
3
Rabu,
20x/i
36,8 oc
30/5/2012
200
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
4
Kamis,
150/80
80 x/i
20x/i
37 oc
150/90
80 x/i
22 x/i
36,7 oc
150/80
78 x/i
20 x/i
36,5 oc
31/05/2012
5
Jum’at, 01/5/2011
6
Sabtu, 02/5/2012
190
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
Universitas Sumatera Utara
Catatan: - Tn.B melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PEMANTAUAN Klien 3: Ny.S Hari/ N
Tanggal
o
1
TD
Rabu,
140/90
30/5/2012
mmHg
Nadi
RR
Suhu
82 x/i
20 x/i
36,7 oc
KGD
Berat-
Ketera-
Badan
ngan
65 Kg
230 mg/dl
Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum
2
Kamis,
130/100
80 x/ i
22 x/i
36,8 oc
140/90
86 x/i
22x/i
36,7 oc
31/5/2012
3
Jum’at, 01/5/2012
212
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
4
Sabtu,
130/90
80 x/i
22x/i
37 oc
140/90
84 x/i
20 x/i
36,7 oc
130/100
80 x/i
20 x/i
36,5 oc
02/05/2012
5
Senin, 04/5/2011
6
Selasa, 05/5/2012
164
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
Universitas Sumatera Utara
Catatan: - Ny.S melakukan senam secara rutin dan kadang lebih dari satu kali setiap hari selama seminggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PEMANTAUAN Klien 4: Ny.F Hari/ N
Tanggal
o
1
TD
Rabu,
170/90
30/5/2012
mmHg
Nadi
RR
Suhu
76 x/i
20 x/i
36,7 oc
KGD
Berat-
Ketera-
Badan
ngan
62 Kg
265 mg/dl
Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum
2
Kamis,
170/100
83 x/ i
22 x/i
36,7 oc
150/90
80 x/i
22x/i
36,8 oc
31/5/2012
3
Jum’at, 01/5/2012
230
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
4
Sabtu,
170/90
80 x/i
22x/i
37 oc
160/90
84 x/i
22 x/i
36,7 oc
170/100
80 x/i
24 x/i
36,5 oc
02/05/2012
5
Senin, 04/5/2011
6
Selasa, 05/5/2012
182
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
Universitas Sumatera Utara
Catatan: - Ny.F melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah dan antihypertensi secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PEMANTAUAN Klien 5: Tn.N Hari/ N
Tanggal
o
1
TD
Sabtu,
150/100
02/6/2012
mmHg
Nadi
RR
Suhu
90 x/i
24 x/i
36,7 oc
KGD
Berat-
Ketera-
Badan
ngan
65 Kg
210 mg/dl
Sebelum dilakukan senam kaki diabetikum
2
Senin,
160/100
83 x/ i
22 x/i
36,7 oc
140/90
82 x/i
20x/i
36,8 oc
04/6/2012
3
Selasa, 05/6/2012
200
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
4
Rabu,
140/90
80 x/i
22x/i
36,8 oc
150/90
84 x/i
22 x/i
36,7 oc
150/100
80 x/i
24 x/i
36,8 oc
06/6/2012
5
Kamis, 07/6/2012
6
Jum’at, 08/6/2012
250
Setelah
mg/dl
dilakukan senam kaki diabetikum
Universitas Sumatera Utara
Catatan: - Tn.N melakukan senam secara rutin setiap hari selama 1 minggu - Mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah dan antihypertensi secara rutin - Keluhan kebas terasa berkurang selama 1 minggu
Universitas Sumatera Utara
CURRICULUM VITAE
Nama
:
Indah Septiani Pasaribu
Tempat tanggal lahir :
Padang, 05 September 1988
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Alamat
:
Jl. Rawa Gg.Serikandi No.13 Medan Denai
Pendidikan
:
1. SD Negeri inpres 106815 Tahun 1994 - 2000 2. SMP Swasta ERIA Tahun 2000 - 2003 3. SMA Negeri 1 MATAULI Pandan Tahun 2003 - 2006 4. D III keperawatan USU Tahun 2006 - 2009 5. S1 Fakultas Keperawatan USU Tahun 2009-2011 6. Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan USU Tahun 2011-2012
Universitas Sumatera Utara