LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Ketitang Wetan 01 Pati
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
1. Kemampuan mendeskripsikan kejayaan masa lalu, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia B. Kompetensi Dasar 1.4 Siswa dapat menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. C. Indikator
Menyimak materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Menjawab pertanyaan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Mencari pertanyaan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Mencari pasangan materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Membuat kesimpulan materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
Secara individual, siswa menyimak materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Secara individual, siswa menjawab pertanyaan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Secara individual, siswa mencari pertanyaan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Setelah menemukan jawabannya, siswa mencari pasangan materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Secara berpasangan, siswa membuat kesimpulan materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
E. Materi Ajar
Keragaman suku bangsa di Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia (ragam bahasa daerah, ragam rumah adat, ragam pakaian adat, dan tarian adat).
F. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran make a match dengan metode pembelajaran ceramah, latihan dan diskusi G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal -
Apresepsi dengan menyanyi Satu Nusa Satu Bangsa
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti: -
Siswa menyimak materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia (Penilaian Menyimak)
-
Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu, ada yang kartu soal dan ada yang kartu jawaban (Penilaian Mendapat Kartu atau Tidak).
-
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan atau mencari soal dari kartunya
(Penilaian
Memikirkan
atau
Tidak)
(elaborasi) -
Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (Penilaian Mendapat Pasangan)
-
Kegiatan dilakukan secara berulang-ulang dengan cara siswa tidak boleh mendapatkan kartu yang sama setiap pengulangan kegiatan.
-
Kegiatan dilakukan berulang-ulang sampai sebagian besar siswa memahami materi.
-
Siswa berpasangan
-
Siswa membuat kesimpulan
-
Siswa dan guru melakukan konfirmasi
Kegiatan Penutup -
Siswa mengerjakan evaluasi tentang keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia (penilaian hasil) .
H. Sumber Belajar I.
Buku Pelajaran IPS untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Prosedur Penilaian
: Penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar
Teknik penilaian
: Teknik unjuk kerja dan teknik tes
Instrumen unjuk kerja
: Observasi berbentuk lembar pengamatan.
Instrumen tes
: butir-butir soal
Pati, 30 Oktober 2013
Materi : Keragaman suku dan budaya di Indonesia (ragam bahasa daerah, ragam rumah adat, ragam pakaian adat, dan tarian adat)
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa. Ada Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Badui, Suku Minangkabau, Suku Bugis serta masih banyak suku-suku lainnya. Terbentuknya suku-suku bangsa ini dipengaruhi oleh perbedaan kondisi lingkungan yang mereka tempati. Mereka tersebar di ribuan pulau dan terpisah oleh batas alam, seperti hutan, sungai, laut, dan lembah. Perbedaan tersebut memengaruhi keadaan sosial, adat istiadat, dan budaya penduduk setempat. Akhir-nya, terbentuklah kelompok penduduk yang memiliki adat istiadat dan budaya khas. Kelompok-kelompok tersebut dikenal sebagai suku bangsa. Termasuk suku bangsa manakah asalmu? Suku bangsa. Kamu akan belajar macam-macam suku bangsa yang ada ditanah air kita. Setelah itu, kamu akan belajar bagaimana harus bersikap dalam keragaman suku bangsa. A. Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Suku-suku bangsa di Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Persebaran ini dipengaruhi oleh faktor geografis. Misalnya perdagangan laut danperpindahan penduduk sejak zaman dahulu. Tiap suku bangsa bertempat tinggal di daerah tertentu di Indonesia. Menurut para ahli, jumlah suku bangsa di Indonesia terdapat lebih dari 300 suku bangsa. Dalam suatu provinsi ada yang dihuni beberapa suku bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit,
rambut, wa-jah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Lalu apa yang menyebabkan terjadinya keragaman suku bangsa di Indonesia? Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh: 1. perbedaan ras asal, 2. perbedaan lingkungan geografis, 3. perbedaan latar belakang sejarah, 4. perkembangan daerah, 5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan 6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri. Dari faktor-faktor di atas, faktor lingkungan geografis dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri sangat berpengaruh. Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut. 1. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda. 2. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain. Tahukah kamu suku bangsa apa saja yang berasal dari tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia itu? No
Nama Propinsi
Nama Suku
1
Nangroe Aceh Darussalam Aceh
Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Singkil
2
Sumatera Utara
Melayu, Batak, Nias, Maya
3
Sumatera Barat
Minangkabau, Melayu, Mentawai
4
Riau
Melayu, Akit, Talang Mamak
5
Bangka Belitung
Melayu
6
Jambi
Melayu, Kubu, Batin, Kerinci
7
Bengkulu
Melayu, Rejang, Pekal, Enggano
8
Sumatra Selatan
Melayu, Kikimkomering, Kubu
9
Lampung
Pubian, Sungkai, Sepucih
10
Banten
Sunda, Badui
11
DKI Jakarta
Betawi
12
Jawa Barat
Sunda
13
Jawa Tengah
Jawa, Samin, Karimun, Kangean
14
D.I. Yogyakarta
Jawa
15
Jawa Timur
Jawa, Tengger, Madura
16
Bali
Bali
17
Nusa Tenggara Barat
Sasak, Mbojo, Dompu, Tarlawi
18
Nusa Tenggara Timur
Sumba, Flores, Alor, Roti, Bima
19
Kalimantan Barat
Melayu, Dayak, Kayau, Skadau
20
Kalimantan Tengah
Melayu, Dayak, Kapuas, Ngaju
21
Kalimantan Timur
Melayu, Dayak, Ngaju, Punan
22
Kalimantan Selatan
Banjar, Dayak, Dusun, Laut
23
Sulawesi Utara
Minahasa, Sangir, Talaud
24
Gorontalo
Gorontalo
25
Sulawesi Tengah
Toraja, Tomini, Toli-Toli, Kulawi
26
Sulawesi Selatan
Makassar, Toraja, Bugis
27
Sulawesi Tenggara
Buton, Mekongga, Kabaina
28
Maluku
Tanimbar, Ambon, Seram, Saparua, Aru, Kisar, Ternate
29
Papua Barat
Salawati, Bintuni, Bacanca
30
Papua Tengah
Yapen, Biak, Mamika, Numfor
31
Papua Timur
Sentani, Asmat, Dani, Senggi
B. Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa Setiap suku bangsa pasti mencintai adat istiadatnya masing-masing. Adat istiadat tersebut akan tetap dijunjung di mana pun mereka berada. Termasuk mereka yang berada di perantauan. Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus saling menghargai perbedaan tersebut. Menghormati keragaman suku bangsa merupakan salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan. Menghormati keragaman suku bangsa harus diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Contohnya dengan mengembangkan sikap-sikap berikut. a. Menghargai adat istiadat dan budaya warga yang berbeda b. Menciptakan kerukunan dalam masyarakat yang majemuk seperti kerukunan dalam sebuah keluarga. c. Memupuk semangat tolong-menolong antarsesama warga. d. Membiasakan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. e. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan. 1. Bahasa Daerah di Indonesia Bahasa daerah apa yang kamu gunakan? Apakah teman atau tetanggamu mampu berbahasa daerah yang berbeda denganmu? Tahukah kamu, bahwa Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah. Dalam satu provinsi bahkan terdapat beberapa bahasa daerah. Inilah kekayaan bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestariannya, kamu perlu menguasai bahasa daerahmu. Bahasa daerah apa yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia? Bahasa daerah yang banyak digunakan adalah bahasa Jawa, sebab sebagian besar penduduk Indonesia adalah suku Jawa. Bahasa nasional negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa Melayu. Pada tanggal 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia sepakat menggunakan bahasa Melayu dijadikan sebagai
bahasa persatuan Indonesia. Apa alasannya? Sebab bahasa Melayu telah digunakan masyarakat di berbagai daerah untuk berkomunikasi. Selain itu bahasa Melayu juga sangat mudah dipelajari. Coba kamu perhatikan tabel di bawah ini. Bahasa-bahasa daerah di bawah ini merupakan contoh dari ratusan bahasa daerah di Indonesia. Tabel Bahasa Daerah di Berbagai Provinsi No
Nama Daerah
Nama Bahasa Daerah
1
Nanggroe Aceh Darussalam
Aceh
2
Sumatera Utara
Batak, Nias, Mandailing
3
Sumatera Barat
Minangkabau
4
Riau
Melayu
5
Jambi
Melayu
6
Bengkulu
Melayu
7
Sumatera Selatan
Komering, Pasemah
8
Lampung
Lampung
9
Bangka Belitung
Melayu
10
DKI Jakarta
Betawi
11
Banten
Sunda, Betawi
12
Jawa Barat
Sunda
13
Jawa Tengah
Jawa
14
Jawa Timur
Jawa
15
DI Yogyakarta
Jawa
16
Bali
Bali
17
NTB
Sasak , Sumbawa
18
NTT
Sasak , Sumbawa
19
Kalimantan
Bajau, Banjar, Bahau, Kayan, Melayu, Ot-Danum
20
Sulawesi
21
Maluku
Ambon
22
Papua
Biak, serui, merauke
2. Rumah Adat di Berbagai Daerah
Bugis, Pamona, Kaili, Gorontalo, Minahasa, Makasar, Buton
Apakah tempat tinggal kamu di desa atau di kota? Kalau kamu tinggal di desa, tentu akan menemukan bentuk rumah asli daerah. Tetapi kalau tinggal di kota, maka sulit untuk menemukan bentuk rumah asli daerah kita. Masyarakat Indonesia memiliki berbagai bentuk rumah adat dari berbagai daerah. Perbedaan bentuk rumah disebabkan oleh lingkungan alam dan masyarakat. Rumah gadang merupakan rumah adat dari Sumatera Barat. Sedangkan rumah joglo berasal dari Jawa Tengah. Mengapa rumah gadang menyerupai model panggung? Salah satu alasannya adalah kondisi alam di Sumatera. Di Sumatera terdapat banyak hutan yang lebat, sehingga banyak binatang buas. Dengan membuat rumah model panggung maka akan lebih aman. Rumah panggung juga cukup baik untuk perlindungan ketika air sungai meluap. Rumah model joglo dan limasan adalah rumah dengan ruangan yang luas. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi alam dan masyarakat di Jawa. Masyarakat di Jawa sebagian besar adalah petani, sehingga rumah yang besar dapat digunakan untuk menyimpan padi sebelum dimasukkan dalam lumbung. Selain itu, kebiasaan masyarakat Jawa melakukan upacara kenduri pada masa lalu, sehingga memerlukan ruangan yang luas untuk pertemuan. Perbedaan rumah adat dari berbagai daerah juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan seni di daerah tersebut. Perkembangan seni ukir di Jawa Tengah banyak mempengaruhi model-model hiasan rumah di Jawa. Berikut ini beberapa contoh rumah adat. No
Nama Daerah
Nama Rumah
1
Sumatera Utara
Rumah Bolon, Gorga (Batak)
2
Sumatera Barat
Rumah Gadang
3
Sumatera Selatan
Limas
4
Jawa Barat
Kasepuhan
5
Jawa Tengah
Rumah Joglo
6
Jawa Timur
Rumah Joglo
7
DI Yogyakarta
Rumah Joglo
8
Kalimantan Timur
Lamin (Dayak)
9
Kalimantan Tengah
Rumah Betang
10
Kalimantan Selatan
Anjungan, Panjang
11
Sulawesi Selatan
Rumah Tongkonan
12
Papua (suku Kariwari)
Honai
3.
Pakaian Adat Pakaian adat dipakai dalam upacara-upacara adat. Namun, ada juga pakaian adat
yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan pakaian masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia menyesuaikan dengan kondisi alam dan sosial masyarakat. Masyarakat yang tinggal di daerah dingin, pakaiannya cenderung tebal. Sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah panas, pakaiannya cenderung tipis dan menyerap keringat. Nama Daerah
Nama Pakaian Adat
Batak
Ulos
Sulawesi Selatan
Baju Bodo
Sunda
Kebaya
Aceh
Baju Inong
Jawa Tengah
Beskap dan Blangkon
NTB
Baju Poro
Minangkabau
Baju Kurung
Kalimantan Selatan
Baju Kayang
Sumatera Barat
Baju Teluk Belango dan Saluak
Jawa Timur
Baju Jas Tutup dan Blangkon
D.I. Yogyakarta
Baju Surjan dan Blangkon
Kalimantan Selatan
Baju Rompi dan Destar
4. Tarian Daerah Tarian daerah merupakan kebudayaan yang dapat kita nikmati di beberapa acara. Tarian biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu. Misalnya untuk menyambut tamu kehormatan, upacara penikahan, hari besar keagamaan, dan peringatan beberapa acara penting. Contoh tarian daerah adalah Saman, Seudati, dan Pukat (NAD); Manduda, Tortor, dan Serampang Dua Belas (Sumatra Utara); Ngremo dan Reog (Jawa Timur); serta Janger, Pendet, Kecak, dan Legong (Bali).
No 1
Nama Propinsi Nangroe Aceh Darussalam
Nama Tarian Seudati, Saman Meuseukat, Tari Pukat
Aceh
2
Sumatera Utara
Serampang dua belas, Baluse, Manduda
3
Sumatera Barat
Tari Piring, Payung, Tabuik
4
Riau
Tari Joget Lambak, Tandak
5
Jambi
Tari Rangkung, Sekapur sirih
6
Bengkulu
Tari Adum, Bidadari
7
Sumatra Selatan
Tari Kipas, Tanggai, Tajak
8
Lampung
Tari Melinting, Bedana
9
DKI Jakarta
Tari Yapong, Serondeng, Topeng, Cokek
10
Jawa Barat
Tari Jaipong, Merak, Patilaras
11
Jawa Tengah
Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot, Bedaya, Beksan
12
D.I. Yogyakarta
Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot, Bedaya, Beksan
13
Jawa Timur
Tari Reog Ponorogo, Remong
14
Bali
Tari Legong, Arje, Kecak
15
Nusa Tenggara Barat
Tari Batunganga, Sampari
16
Nusa Tenggara Timur
Tari Meminang, Perang
17
Kalimantan Barat
Tari Tandak Sambas, Zapin Tembung
18
Kalimantan Tengah
Tari Balean Dadas, Tambun
19
Kalimantan Timur
Tari Hudog, Belian
20
Kalimantan Selatan
Tari Baksa Kembang
21
Sulawesi Utara
Tari Maengket
22
Gorontalo
Tari Maengket
23
Sulawesi Tengah
Tari Lumense, Parmote
24
Sulawesi Selatan
Tari Kipa, Gaurambuloh
25
Sulawesi Tenggara
Tari Balumba, Malulo
26
Maluku
Tari Nabar Ilaa, Perang
27
Papua
Tari Perang, Sanggi
Kisi Kisi Evaluasi Siklus 1 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.1 Kemampuan
1.4 Siswa
mendeskripsikan
dapat
kejayaan masa lalu,
menghargai
keragaman
keragaman
kenampakan alam
suku bangsa
dan suku bangsa,
dan budaya di
serta kegiatan
Indonesia
ekonomi di Indonesia
Indikator
Bentuk
Nomor
Instrumen
Soal
Siswa dapat mememahami keragaman suku dan budaya daerah di Indonesia
Pilihan Ganda
11, 18, 19, 20
Siswa dapat mememahami keragaman suku bangsa di Indonesia
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4
Siswa dapat mememahami keragaman bahasa daerah di Indonesia
Pilihan Ganda
5, 6, 7
Siswa dapat mememahami keragaman rumah adat di Indonesia
Pilihan Ganda
8, 9, 10
Siswa dapat mememahami keragaman tarian adat di Indonesia
Pilihan Ganda
12, 13, 14
Siswa dapat mememahami keragaman pakaian adat di Indonesia
Pilihan Ganda
15, 16, 17
SD Negeri Ketitang Wetan 01 Pati Tes IPS Kelas
:V
Hari/tanggal : ................ Waktu
: ................... Lembar Soal
A. Petunjuk mengerjakan tes. 1. Bacalah petunjuk mengerjakan soal dengan seksama 2. Tulislah nama, nomor absen dan kelasmu di lembar jawab yang tersedia 3. Kerjakan soal di lembar jawab tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar!
B. Soal 1. Suku yang berdiam di kaki Gunung Bromo, Jawa Timur adalah orang-orang suku yang dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama suku tersebut adalah suku .…. a. Dani
c. Sasak
b. Madura
d. Tengger
2. Suku bangsa Badui merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Badui dalam. Suku Badui merupakan suku bangsa asli yang terdapat di daerah ….. a. Jawa Barat c. Lampung b. Bali
d. Sulawesi Tenggara
3. Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, suku Alas, suku Gayo, dan suku Tamiang juga terkena dampak gempa ini. Suku Alas, suku Gayo, dan suku Tamiang merupakan suku bangsa asli yang terdapat di daerah . ......
a. Bengkulu
c. Nanggroe Aceh Darussalam
b. Kalimantan Tengah
d. Nusa Tenggara Timur
4. Kepiawaian suku ini dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga ke luar negeri. Suku bangsa yang terkenal sebagai pelaut yang pemberani adalah a. Bali
c.bJawa
b. Bugis
d. Nias
5. Jawa Timur memiliki bahasa daerah yang beragam. Salah satu bahasa daerah propinsi Jawa Timur yaitu ….. a. Madura c. Betawi b. Sunda
d. Asmat
6. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 38 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa daerah ini dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat dan Banten. Bahasa daerah propinsi Banten adalah ….. a. Melayu c. Sasak b. Sunda
d. Asmat
7. Pulau besar berikut bertetangga dengan Malaysia yang terdiri dari Sabah dan Sarawak. Pulau ini mempunyai ragam bahasa daerah yang banyak, diantaranya Bajau, Banjar, dan Bahau. Bahasa daerah Bajau, Banjar, dan Bahau adalah bahasa daerah dari ….. a. Sulawesi c. Kalimantan b. Maluku
d. Bali
8. Sebutkan salah satu alasan, mengapa rumah gadang menyerupai model panggung? a. Sumatera terdapat banyak hutan yang lebat, sehingga banyak binatang buas. b. Penduduknya padat sekali. c. Untuk menghindari kebakaran hutan. d. Untuk menghindari longsor.
9.
Propinsi berikut pernah mengalami gempa bumi, gempa terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gambar rumah daerah di atas berasal dari propinsi …. a. Sulawesi Barat
c. Sumatera Barat
b. Kalimantan Barat
d. Irian Barat
10. Rumah adat dibangun sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut. Perbedaan bentuk rumah disebabkan oleh faktor . . . . . a. lingkungan alam dan masyarakat b. jumlah pulau c. jumlah kecamatan dan desa d. jumlah sungai 11. Untuk menikmati kebudayaan seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke, kita bisa menyaksikannya hanya di satu tempat saja yaitu .…. b. Taman Impian Jaya Ancol
c. Monumen Nasional
c. TMII d. Museum Gajah 12. Tari Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Tari Legong berasal dari Provinsi…. a. Aceh
c.bSumatrabBarat
b. Bali
d. Jawa Timur
13. Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu. Tari Andun adalah tari dipersembahkan untuk …
a. Upacara Keagamaan
c. Mengenang Perjuangan
b. Menyambut Tamu
d. Menghormati leluhur
14. Tarian dari Bali ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan. Tarian yang dimaksud tersebut adalah ….. a. tari remo
c. tari kecak
b. tari piring
d. tari maengket
15. Baju Beskap berbentuk kemeja tebal, tidak berkerah lipat, biasanya berwarna gelap, dan Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita. Baju Beskap dan Kebaya adalah pakaian adat dari daerah . . . . a. Jawa Timur
c. Aceh
b. Jawa Tengah
d. Jawa Barat
16.
Pakaian adat di samping berasal dari Provinsi … a. Jawa Timur b. Kalimantan Barat c. Jawa Tengah d. Kalimantan Timur 17. Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Ulos adalah baju adat dari suku bangsa …. a. Batak
c. Mentawai
b. Melayu
d. Tamiang
18. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk karena …. a. terdiri atas beraneka ragam suku bangsa
b. mempunyai sumber daya alam yang melimpah c. memiliki beragam kenampakan alam d. hutan tropisnya sangat luas 19. Budaya adalah hasil karya dari manusia. Di bawah ini yang tidak termasuk budaya adalah . . . . a. tarian, wayang, ketoprak b. suku bangsa, warna kulit c. upacara adat, lagu, kesenian d. candi, bentuk rumah, pakaian 20. Beragam suku dan adat istiadat yang ada di Indonesia tidak bisa dijadikan alas an Indonesia terpecah belah. Berikut ini merupakan cara mengelola perbedaan yang ada di Indonesia supaya bersatu kecuali . . . . a. membantu masyarakat daerah lain dalam melestarikan rumah adat b. berbicara dengan bahasa daerah ketika mengikuti acara kenegaraan c. mempelajari tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia d. tetap melindungi kebudayaan masyarakat yang jumlahnya sedikit
LEMBAR JAWAB
1.
A
B
C
D
2.
A
B
C
D
3.
A
B
C
D
4.
A
B
C
D
5.
A
B
C
D
6.
A
B
C
D
7.
A
B
C
D
8.
A
B
C
D
9.
A
B
C
D
10.
A
B
C
D
11.
A
B
C
D
12.
A
B
C
D
13.
A
B
C
D
14.
A
B
C
D
15.
A
B
C
D
16.
A
B
C
D
17.
A
B
C
D
18.
A
B
C
D
19.
A
B
C
D
20.
A
B
C
D
Nama
: ....................................
No. Absen
: ...................................
Kelas
: ...................................
Jumlah betul : ............ Skor
: ............
Kunci Jawaban 1. d
4. b
7. c
10. a
13. b
16. a
19. b
2. a
5. a
8. a
11. b
14. c
17. a
20. b
3. c
6. b
9. c
12. b
15. b
18. a
Soal nomor 1-20, masing-masing soal skornya 5 Total skor maksimal 100
LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Ketitang Wetan 01 Pati
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
1. Kemampuan mendeskripsikan kejayaan masa lalu, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia B. Kompetensi Dasar 1.4 Siswa dapat menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. C. Indikator
Menyimak materi keragaman budaya di Indonesia
Menjawab pertanyaan keragaman budaya di Indonesia
Mencari pertanyaan keragaman dan budaya di Indonesia
Mencari pasangan materi keragaman budaya di Indonesia
Membuat kesimpulan materi keragaman budaya di Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
Secara individual, siswa menyimak materi keragaman budaya di Indonesia
Secara individual, siswa menjawab pertanyaan keragaman budaya di Indonesia
Secara individual, siswa mencari pertanyaan keragaman budaya di Indonesia
Setelah menemukan jawabannya, siswa mencari pasangan materi keragaman budaya di Indonesia
Secara berpasangan, siswa membuat kesimpulan materi keragaman budaya di Indonesia.
E. Materi Ajar
Keragaman budaya di Indonesia (ragam lagu daerah, ragam seni pertunjukan daerah, ragam alat music daerah, dan ragam upacara adat).
Penjelasan Bhineka Tunggal Ika
F. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Make a Match dengan metode pembelajaran ceramah, latihan dan diskusi G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal -
Apresepsi dengan menyanyi Satu Nusa Satu Bangsa
-
Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti: -
Siswa menyimak materi keragaman budaya di Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika (Penilaian Menyimak)
-
Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu, ada yang kartu soal dan ada yang kartu jawaban (Penilaian Mendapat Kartu atau Tidak).
-
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan atau mencari soal dari kartunya (Penilaian Memikirkan atau Tidak) (elaborasi)
-
Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (Penilaian Mendapat Pasangan)
-
Kegiatan dilakukan secara berulang-ulang dengan cara siswa tidak boleh mendapatkan kartu yang sama setiap pengulangan kegiatan.
-
Kegiatan dilakukan berulang-ulang sampai sebagian besar siswa memahami materi.
-
Siswa berpasangan
-
Siswa membuat kesimpulan
-
Siswa dan guru melakukan konfirmasi
Kegiatan Penutup -
Siswa mengerjakan evaluasi tentang keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia (penilaian hasil)
H. Sumber Belajar
Buku Pelajaran IPS untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
I.
Prosedur Penilaian
: Penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar
Teknik penilaian
: Teknik unjuk kerja dan teknik tes
Instrumen unjuk kerja
: Observasi berbentuk lembar pengamatan.
Instrumen tes
: butir-butir soal
Pati, 30 Oktober 2013
Materi
: Keragaman budaya di Indonesia (ragam lagu daerah, ragam seni pertunjukan, ragam alat musik, dan upacara adat) dan Bhineka Tunggal Ika
5. Lagu Daerah Seperti halnya tarian, lagu juga dimaksudkan untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Lagu-lagu daerah banyak pula yang menjadi pengiring seni tari. Coba kamu perhatikan beberapa contoh nama lagu daerah yang terdapat di Indonesia berikut ini! No 1
Nama Daerah Nangroe Aceh Darussalam
Nama Lagu Daerah Bungong Jeumpa, Piso Surit
Aceh
2
Sumatera Utara
Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet
3
Sumatera Barat
4
Riau
Soleram
5
Jambi
Injit-injit semut
6
Sumatra Selatan
Dek Sangke, Tanggai, Gendis Sriwijaya
7
DKI Jakarta
Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang
8
Jawa Barat
9
Jawa Tengah
10
D.I. Yogyakarta
Pitik Tukung
11
Jawa Timur
Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih
12
Bali
13
Nusa Tenggara Barat
14
Nusa Tenggara Timur
Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato
Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Pitik Tukong, Ilir-ilir
Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepet-cepetan, Janger, Cening Putri Ayu Bolelebo Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Heleleu Ala De Teang
15
Kalimantan Barat
Cik Cik Periok
16
Kalimantan Tengah
Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu
17
Kalimantan Selatan
Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai
18
Sulawesi Utara
Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan
19
Sulawesi Tengah
Tondok Kadadingku
20
Sulawesi Selatan
Anging Mamiri, Ma Rencong, Pakarena
21
Maluku
22
Papua
Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore, Ayo Mama, Huhatee Apuse, Yamko Rambe Yamko
6. Seni Pertunjukan Pertunjukan rakyat merupakan salah satu jenis kesenian daerah. Pertunjukan rakyat dapat diperkenalkan sebagai daya tarik wisata. Contohnya ketangkasan ”Ujungan” dari Ujung Berung, Jawa Barat. Pada ketangkasan ini peserta saling memukul dengan rotan. Beberapa pertunjukan rakyat di Indonesia disajikan pada tabel berikut No
Nama Propinsi
Nama Pertunjukan
1
Sumatera Utara
Loncat batu
2
Sumatera Barat
Randai
3
Riau
Makyong
4
Banten
Debus
5
DKI Jakarta
Lenong, ondel-ondel
6
Jawa Barat
Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
7
Jawa Tengah
8
D.I. Yogyakarta
Wayang Kulit, Wayang Orang
9
Jawa Timur
Ludruk, Reog, Wayang Kulit, Karapan Sapi
10
Bali
Barong, Wayang Kulit, Janger
11
Kalimantan Selatan
Wayang Wong dari Banjar, Mamanda
7. Alat Musik
Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul, Opak Alang, Sintren
Alat musik biasanya digunakan untuk mengiringi lagu atau seni pertunjukan. Alat musik apa saja yang kamu ketahui? Coba kamu perhatikan beberapa alat musik di berbagai daerah berikut ini!
No
Nama Daerah
Nama Alat Musik
1
Nias
Aramba
2
Tapanuli
Hapetan
3
Sumatera Barat
Talempong
4
Jawa Barat
Angklung, Kecapi
5
Jawa Tengah
Gamelan
6
D.I. Yogyakarta
Gamelan
7
Jawa Timur
Gamelan
8
Bali
9
Nusa Tenggara Barat
Gamelan Sasando
10
Nusa Tenggara Timur
Keloko
11
Kalimantan
Klendi, Babun, Gerdek
12
Sulawesi Utara
Kulintang
13
Sulawesi Selatan
Alosu, Anak Bencing, Lembang
14
Sulawesi Tenggara
Tari Balumba, Malulo
15
Maluku
Tifa, Floit
16
Papua
Tifa, Atowa
8. Upacara Adat Upacara adat apa saja yang terdapat di Indonesia? Upacara pernikahan, peringatan kematian, syukuran, tolak bala (menolak bencana) merupakan contoh upacara adat yang ada di berbagai daerah. Perkembangan upacara adat sangat erat dengan perkembangan kepercayaan dan agama di masyarakat Indonesia.Coba kamu perhatikan contoh upacara adat di berbagai daerah berikut ini! a. Upacara Wiwit untuk Panen Padi Masyarakat Jawa pada masa lalu mempercayai adanya Dewi Sri sebagai Dewi Padi. Dewi inilah yang menjaga dan memberikan kesuburan kepada sawah milik petani.
Wiwit dalam bahasa Indonesia artinya memulai. Para petani memberikan sedekah untuk mewujudkan rasa syukur berupa makanan yang ditaruh di sawah. b. Upacara Ngaben di Bali Upacara ini sebenarnya merupakan pengaruh dari agama Hindu. Sebagian besar masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa tubuh manusia yang telah meninggal akan kembali lagi ke dunia yang disebut reinkarnasi. Agar perjalanan reinkarnasi lebih cepat, maka jenazah manusia yang telah meninggal dunia harus dibakar. Abu pembakaran kemudian dilarung atau dihanyutkan ke sungai atau ke laut. Abu tersebut akan segera terangkat naik bersamaan penguapan air. Selanjutnya akan turun lagi ke bumi bersamaan dengan air hujan. c. Upacara Kasodo di Jawa Timur Upacara Kasodo merupakan suatu upacara keagamaan yang diselenggarakan masyarakat Tengger, Jawa Timur. Masyarakat Tengger mengirim kurban kepada leluhur mereka yang ada di kawah Gunung Bromo. d. Ngutang Mayit di Bali Masyarakat Bali ada yang tidak mengubur jenazah orang yang telah meninggal. Di desa Trunyan, manusia yang telah meninggal ditaruh di bawah pohon dan tidak dikubur atau dibakar. Upacara penyemayaman mayat di bawah pohon ini disebut Ngutang Mayit. e. Tindik Telinga di Kalimantan Timur Pada masyarakat Suku Dayak, menindik (melubangi) telinga merupakan satu kebanggaan tersendiri. Mereka ada yang memasang anting lebih dari lima buah. f.
Larung Sesaji di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagian masyarakat DI Yogyakarta percaya bahwa di Laut Selatan (Samudera Indonesia) terdapat penguasa makhluk halus yaitu Nyai Roro Kidul. Untuk mendapatkan perlindungan dan menghindari kemarahan Ratu Selatan, sebagian penduduk melakukan upacara Larung Sesaji. Mereka memberikan sesaji dengan cara dilarung (dihanyutkan) di pantai selatan.
g. Upacara Ngalokat Cai (Jawa Barat)
Kata ”ngalokat” dapat diartikan sebagai ngaruat atau membersihkan. Jadi, upacara ngalokat adalah upacara membersihkan sesuatu yang sudah kotor. h. Upacara Seren Taun (Jawa Barat) Upacara ini merupakan ung-kapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah. Upacara ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan di beberapa daerah. Misalnya di Kuningan dan Bogor. i.
Upacara Tutug Galur Upacara ini dilaksanakan di daerah Sukabumi setiap 8 tahun sekali. Upacara ini juga merupakan ungkapan rasa syukur. Konon di daerah ini setiap 8 tahun sekali selalu dilanda banjir. Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Cimadiri dan Cidadap. Dengan upacara ini diharapkan banjir tidak terjadi. Pada upacara ini warga membawa jempana besar berbentuk perahu. Di dalamnya berisi umbi-umbian, serta makanan khas. Makanan tersebut kemudian diarak keliling jalan sepanjang lima kilometer. Iringiringan ini selalu dimeriahkan dengan berbagai kesenian daerah. Misalnya kendang pencak, dogdog lojor, calung, dan kohkol keprak. j.
Upacara Hajat Laut (Jawa Barat) Upacara ini dilaksanakan di daerah pesisir (pantai). Misalnya di daerah Pangandaran, Anyer, dan Indramayu. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil laut.
C. Bhinnek a Tunggal Ika Pernahkah kamu mengamati lambang negara Indonesia, Burung Garuda Pancasila, secara seksama? Pada kaki Burung Garuda terdapat pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika mempunyai makna walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Makna tersebut harus kita terapkan dalam menyikapi perbedaan suku bangsa dan budaya di Indonesia. Masyarakat dari Sabang sampai Merauke telah diikat dalam satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Di Negara Indonesia ini terdapat perbedaan suku bangsa dan adatistiadat. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat berusaha selalu bersikap adil dan saling menghormati. Keberadaan suku bangsa di Indonesia kodratnya adalah beda. Tidak ada manusia yang minta dilahirkan menjadi suku Jawa, Bugis, Sunda, atau Dhani. Suku bangsa adalah
hak asasi manusia, yang kedudukannya sama. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Oleh karena itu, kita harus mampu menempatkan mana yang dibiarkan berbeda, dan mana yang perlu disamakan. Suku bangsa, bahasa, agama, adat-istiadat, tradisi, adalah sesuatu yang perlu dibiarkan berbeda. Manusia tidak berhak memaksa manusia lain untuk beragama, menggunakan adat istiadat, dan bahasa. Seluruh masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dalam berbangsa dan bernegara. Dengan mengembangkan sikap-sikap di atas, setiap kelompok masyarakat akan merasa diperlakukan sama. Seluruh masyarakat Indonesia akan menjunjung tinggi usaha bersama melaksanakan pembangunan. Usaha membangun bangsa dan negara menjadi adil dan makmur, merupakan contoh sikap kebersamaan yang harus kita junjung.
Kisi Kisi Evaluasi Siklus 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.1 Kemampuan
1.4 Siswa
mendeskripsikan
dapat
kejayaan masa lalu,
menghargai
keragaman
keragaman
kenampakan alam
budaya di
dan suku bangsa,
Indonesia dan
serta kegiatan
memahami
ekonomi di Indonesia
tentang Bhineka Tunggal Ika
Indikator
Bentuk
Nomor
Instrumen
Soal
Siswa dapat mememahami keragaman seni pertunjukan daerah di Indonesia
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4, 5
Siswa dapat mememahami keragaman lagu daerah di Indonesia
Pilihan Ganda
6, 7, 8, 9, 10
Siswa dapat mememahami keragaman alat musik daerah di Indonesia
Pilihan Ganda
11, 12, 13
Siswa dapat mememahami keragaman upacara adat di Indonesia
Pilihan Ganda
14, 15, 16, 17
Siswa dapat mememahami tentang Bhineka Tunggal Ika
Pilihan Ganda
18, 19, 20
SD Negeri Ketitang Wetan 01 Pati Tes IPS Kelas
:V
Hari/tanggal : ................ Waktu
: ................... Lembar Soal
A. Petunjuk mengerjakan tes. 1. Bacalah petunjuk mengerjakan soal dengan seksama 2. Tulislah nama, nomor absen dan kelasmu di lembar jawab yang tersedia 3. Kerjakan soal di lembar jawab tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar! B.
Soal
1. Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi . Karapan sapi yang dipentaskan pada bulan September-Oktober adalah seni pertunjukan budaya dari suku …… a. Jawa
c. Osing
b. Madura
d. Tengger
2. Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Kesenian pertunjukan tradisional wayang golek berasal dari . . . a. Jawa Barat
c. Sumatera Barat
b. Kalimantan Barat
d. Sulawesi Barat
3. Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa. Reog adalah kesenian pertujukan yang berasal dari ..... a. Jatirogo
c. Kulon Progo
b. Bojonegoro
d. Ponorogo
4. Seni pementasan Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Seni pertunjukkan Mamanda berasal dari provinsi . . . . a. Jawa Barat
c. Jakarta
b. Sumatera Selatan
d. Kalimantan Selatan
5. Banten memiliki seni pertunjukan yang berbau mistis yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Kesenian tersebut disebut . . . . . d. Gebus
c. Debus
e. Rebus
d. Gabus
6. Lagu daerah Injit-Injit Semut berasal dari daerah yang mana ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, yaitu dari daerah . . . . . c. Jambi
c. Aceh
d. Riau
d. Bengkulu
1. Salah satu lagu daerah Kalimantan Selatan yaitu ciptaan Thamrin, tapi dirilis oleh Hamiedan AC. Judul lagu tersebut yaitu . . . . . b. Apuse
c. Soleram
c. Injit-Injit Semut
d. Ampar-Ampar Pisang
2. Lagu Suwe Ora Jamu termasuk lagu daerah dari daerah yang beribukota bernama Semarang yaitu propinsi . . . . . a. Sulawesi Tengah
c. Kalimantan Tengah
b. Jawa Tengah
d. Jawa Barat
3. Lagu Lir-ilir adalah lagu daerah dari yang juga memiliki lagu daerah yang berjudul Gundul-gundul pacul, yaitu propinsi . . . . . a. Sulawesi Tengah
c. Jawa Tengah
b. Jawa Barat
d. Kalimantan Tengah
4. Jali-jali merupakan lagu daerah dari propinsi yang mana propinsi tersebut juga menjadi ibukota negara kita, yaitu propinsi. . . . . a. DKI Jakarta
c. Banten
b. Jawa Barat
d. Jawa Timur
5. Alat musik kulintang berasal dari . . . . . a. Sunda
c. Minahasa
b. Maluku
d. Minangkabau
6. Angklung adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Angklung merupakan alat musik dari daerah . . . . . a. Sulawesi
c. Kalimantan Barat
b. Jawa Barat
d. Irian Barat
7. Alat musik yang berasal dari Jawa Tengah yang biasa untuk mengiringi pertunjukan wayang yang mana alat-alatnya merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama yaitu ….. a. Angklung
c. Anak Bencing
b. Kulintang
d. Gamelan
8. Upacara adat sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang biasa dilakukan di Pegunungan Bromo yaitu . . . . . a. kasada
c. tedak siten
b. ngaben
d. bekal kubur
15. Upacara Ruwatan adalah ritual khusus dan bertujuan untuk membersihkan diri. Upacara tradisional ini sampai sekarang masih terlestarikan. Terlestarikannya upacara ini oleh karena keberadaaannya memang dianggap masih bermanfaat bagi pelestarinya. Upacara ini merupakan upacara adat Suku.... . a. Asmat
c. Jawa
b. Bali
d. Batak
16. Ngaben adalah merupakan suatu ritual yang dilaksanakan guna mengirim jenasah kepada kehidupan mendatang. Ngaben adalah upacara adat Bali untuk . . . .
a. menghormati nenek moyang yang telah meninggal dunia b. peletakan sesaji di puncak gunung Agung c. persembahan untuk makhluk halus penguasa laut selatan d. pembakaran jenazah orang meninggal
17. Upacara Ngutang Mayit, yaitu upacara kematian. Dalam upacara ini jenazah dibiarkan di ruang terbuka dengan terlebih dahulu diberi ramuan tertentu
agar tidak
menimbulkan bau busuk. Upacara ngutang mayit yaitu upacara kematian yang dilakukan oleh masyarakat Trunyan di daerah ..… a. Toraja
c. Papua
b. Bali
d. Maluku
18. Kata “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari kutipan kakawin yang berasal dari pupuh 139, bait 5. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umatHinduSiwa dengan umat Buddha. Nama kitab tersebut yaitu ….. a. Bharatayuda
c. Ramayana
b. Arjuna Wiwaha
d. Sutasoma
19. Empu Prapanca merupakan pengarang kitab . . . . a. Sutasoma
c. Arjuna Wiwaha
b. Bharatayuda
d. Ramayana
20. Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun bereda-beda namun tetap satu. Semboyan tersebut digunakan untuk menggambarkan a. Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. b. Bersikap baik terhadap budaya daerah lain c. Mau mempelajari budaya daerah lain. d. Memperkaya kebudayaan nasional
LEMBAR JAWAB
1.
A
B
C
D
2.
A
B
C
D
3.
A
B
C
D
4.
A
B
C
D
5.
A
B
C
D
6.
A
B
C
D
7.
A
B
C
D
8.
A
B
C
D
9.
A
B
C
D
10.
A
B
C
D
11.
A
B
C
D
12.
A
B
C
D
13.
A
B
C
D
14.
A
B
C
D
15.
A
B
C
D
16.
A
B
C
D
17.
A
B
C
D
18.
A
B
C
D
19.
A
B
C
D
20.
A
B
C
D
Nama
: ....................................
No. Absen
: ...................................
Kelas
: ...................................
Jumlah betul : ............ Skor
: ............
Kunci Jawaban
1. b
4. d
7. d
10. a
13. d
16. d
19. a
2. a
5. c
8. b
11. c
14. a
17. b
20. a
3. d
6. a
9. c
12. b
15. c
18. d
Soal nomor 1-20, masing-masing soal skornya 5 Total skor maksimal 100
LAMPIRAN 3 Surat Keterangan
LAMPIRAN 4 Daftar Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Skor Ulangan Haraian Pra Siklus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Andre Susilo Thoriq Ahmad Hidayat Selamet Kiswanto Angelika Widyasari Afid Diyah Puteri Diah Ayu Yuliani Devi Rahma Prinantika Dila FArdatun Ni’mah Dwi Puji Lestari Kurnia Rafif Shanika Muhammad Ali Mas’udi Muhammad Arifin Muhammad Yuwanda Muhammad Syaichur R. Muhammad Afif Zulabib Rini Kumairoh Sofiana Tiosi Septiannisa N. A. D. Rata-rata
Skor 40 65 68 93 80 65 70 66 71 73 80 95 95 86 85 67 70 66 74,166
Daftar Nilai Siklus 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Andre Susilo Thoriq Ahmad Hidayat Selamet Kiswanto Angelika Widyasari Afid Diyah Puteri Diah Ayu Yuliani Devi Rahma Prinantika Dila Fardatun Ni’mah Dwi Puji Lestari Kurnia Rafif Shanika Muhammad Ali Mas’udi Muhammad Arifin Muhammad Yuwanda Muhammad Syaichur R. Muhammad Afif Zulabib Rini Kumairoh Sofiana Tiosi Septiannisa Nur A. D. Total Rata-rata
Skor Pengamatan Aktivitas Siswa 50 65 65 80 75 70 75 70 75 80 75 80 80 80 80 70 75 75 1320 73.33
Tes 50 70 75 85 80 70 80 75 80 85 80 85 85 80 80 70 80 80 1390 77.22
Jumlah Skor
Nilai
100 135 140 165 155 140 155 145 155 165 155 165 165 160 160 140 155 155 2710 150,55
50 67.5 70 82.5 77.5 70 77.5 72.5 77.5 82.5 77.5 82.5 82.5 80 80 70 77.5 77.5 1355 75,28
Daftar Nilai Siklus 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Andre Susilo Thoriq Ahmad Hidayat Selamet Kiswanto Angelika Widyasari Afid Diyah Puteri Diah Ayu Yuliani Devi Rahma Prinantika Dila Fardatun Ni’mah Dwi Puji Lestari Kurnia Rafif Shanika Muhammad Ali Mas’udi Muhammad Arifin Muhammad Yuwanda Muhammad Syaichur R. Muhammad Afif Zulabib Rini Kumairoh Sofiana Tiosi Septiannisa Nur A. D. Total Rata-rata
Skor Pengamatan Aktivitas Siswa 50 70 75 90 80 80 80 85 80 85 85 90 90 90 90 80 80 85 1470 81,666
Tes 60 70 85 95 85 80 80 80 80 80 80 90 90 90 80 80 85 80 1470 81,667
Jumlah Skor
Nilai
110 140 160 185 165 160 160 165 160 165 165 180 180 180 170 160 165 165 2935 163,055
55 70 80 92.5 82.5 80 80 82.5 80 82.5 82.5 90 90 90 85 80 82.5 82.5 1467,5 81,527
LAMPIRAN 5 Lembar Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II
Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No.
Terlihat* (√)
Kriteria
Tidak terlihat* (√)
1 2 3
Mendapat Kartu 18 Memikirkan pasangan kartu yang diterima 18 Mendapat pasangan 18 Catatan: guru memberikan tanda (√ ) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Mendapat Kartu Terlihat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Andre Susilo Thoriq Ahmad Hidayat Selamet Kiswanto Angelika Widyasari Afid Diyah Puteri Diah Ayu Yuliani Devi Rahma Prinantika Dila FArdatun Ni’mah Dwi Puji Lestari Kurnia Rafif Shanika Muhammad Ali Mas’udi Muhammad Arifin Muhammad Yuwanda Muhammad Syaichur R. Muhammad Afif Zulabib Rini Kumairoh Sofiana Tiosi Septiannisa N. A. D.
Tidak Terlihat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Total Rata-rata
Kriteria penilaian: 80 – 100
= Amat baik (A)
70 – 79
= Baik (B)
60 – 69
= Cukup (C)
50 – 59
= Kurang (K)
Kriteria Pengamatan Memikirkan Mendapat pasangan kartunya pasangan Tidak Tidak Terlihat Terlihat Terlihat Terlihat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nilai
50 65 65 75 70 70 75 70 70 75 75 80 80 80 80 70 70 75 1330 73,88
Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No.
Terlihat* (√)
Kriteria
Tidak terlihat* (√)
1 2 3
Mendapat Kartu 18 Memikirkan pasangan kartu yang diterima 18 Mendapat pasangan 18 Catatan: guru memberikan tanda (√ ) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
Mendapat Kartu Terlihat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Andre Susilo Thoriq Ahmad Hidayat Selamet Kiswanto Angelika Widyasari Afid Diyah Puteri Diah Ayu Yuliani Devi Rahma Prinantika Dila FArdatun Ni’mah Dwi Puji Lestari Kurnia Rafif Shanika Muhammad Ali Mas’udi Muhammad Arifin Muhammad Yuwanda Muhammad Syaichur R. Muhammad Afif Zulabib Rini Kumairoh Sofiana Tiosi Septiannisa N. A. D.
Tidak Terlihat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Total Rata-rata
Kriteria penilaian: 80 – 100
= Amat baik (A)
70 – 79
= Baik (B)
60 – 69
= Cukup (C)
50 – 59
= Kurang (K)
Kriteria Pengamatan Memikirkan Mendapat pasangan kartunya pasangan Tidak Tidak Terlihat Terlihat Terlihat Terlihat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nilai
50 75 75 90 80 80 80 85 80 85 85 90 90 90 90 80 80 85 1470 81,666
LAMPIRAN 6 Lembar Observasi Guru Siklus I dan Siklus II
Lembar Observasi Penggunaan Model Pembelajaran tipe MM oleh Guru pada Siklus 1 No.
Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
Menyiapkan ruang kelas dan kartu Membuka kelas dengan salam dan berdoa Melakukan absensi Apersepsi dengan menyanyi satu nusa satu bangsa Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan model pembelajaran Menyampaikan materi Membagi kartu kepada siswa menjadi 2 yaitu separuh mendapat kartu soal dan separuh lainnya mendapat kartu jawaban Menjelaskan peraturan kegiatan pencocokan kartu soal dan jawaban Memantau keaktifan siswa dalam pencocokan kartu Membantu siswa yang kesulitan dalam melakukan pencocokan kartunya Memberikan evaluasi kepada siswa Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa
9 10 11 12 13 14
Total Rata-rata
Keterangan Skor : 4 = Amat baik (A) 3 = Baik (B) 2 = Cukup (C) 1 = Kurang (K)
Skor 1
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 43 (43/52)x100 = 82,692
Lembar Observasi Penggunaan Model Pembelajaran tipe MM oleh Guru pada Siklus 2 No.
Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
Menyiapkan ruang kelas dan kartu Membuka kelas dengan salam dan berdoa Melakukan absensi Apersepsi dengan menyanyi satu nusa satu bangsa Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan model pembelajaran Menyampaikan materi Membagi kartu kepada siswa menjadi 2 yaitu separuh mendapat kartu soal dan separuh lainnya mendapat kartu jawaban Menjelaskan peraturan kegiatan pencocokan kartu soal dan jawaban Memantau keaktifan siswa dalam pencocokan kartu Membantu siswa yang kesulitan dalam melakukan pencocokan kartunya Memberikan evaluasi kepada siswa Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa
9 10 11 12 13 14
Total Rata-rata
Keterangan Skor : 4 = Amat baik (A) 3 = Baik (B) 2 = Cukup (C) 1 = Kurang (K)
Skor 1
2
3
4 √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 94,23
LAMPIRAN 7 Dokumentasi Siklus I dan Siklus II
Foto Siklus I
Kegiatan awal
Penjelasan singkat
Siswa memperhatikan keteragan guru
Guru membagi kartu soal dan kartu jawaban
Siswa yang memegang kartu soal berdiri disamping siswa yang memegang kartu jawaban
Siswa berusaha mencari pasangan kartunya
Foto Siklus II
Kegiatan awal
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Guru akan membagi kartu soal dan kartu jawaban
Siswa mencari kartunya
Siswa yang akan mendapat pasangan jawaban berdiri disampingnya
Siswa mengerjakan tes
pasangan