LAMPIRAN
Lampiran 1. Perkembangan Jumlah Penduduk dan Proyeksi Kenaikan Kebutuhan Beras Tahun 2005-2030 di Indonesia Jumlah Kenaikan Penduduk Penduduk (juta jiwa) (%) 2005 218,87 2006 222,19 1,3 2010 233,48 1,3 2015 245,57 1,18 2020 261,01 1,06 2025 273,22 0,92 2026 275,73 0,92 2027 278,27 0,92 2028 280,83 0,92 2029 283,83 0,92 2030 286,02 0,92 Sumber: Deptan (2007), Diolah Tahun
Kebutuhan Beras (juta ton) 30,46 30,92 32,49 34,45 36,32 38,02 38,37 38,72 39,06 39,44 39,80
Kenaikan Kebutuhan Beras (%) 1,51 5,08 6,03 5,43 4,68 0,92 0,91 0,93 0,92 0,91
Kebutuhan GKG (juta ton) 47,08 47,57 49,98 52,99 55,88 58,49 59,03 59,57 60,12 60,67 61,23
Kenaikan Kebutuhan GKG (%) 1,04 5,07 6,02 5,45 4,67 0,92 0,91 0,92 0,91 0,92
Lampiran 2. Varietas Padi Dominan di Jawa Barat Tahun 2007-2008 No
Varietas
1 2 3 4 5 6 7 8
Ciherang IR 64 Cigeulis Situ Bagendit Bondoyudo Mekongga Widas Midun
9
IR 42
10 11 12 13 14 15 16
Sarinah Sintanur Way Apo Buru Cilamaya Muncul Sagi Towuti Varietas Lain-lain Total
Sumber
Tahun 2007 Luas Persentase (ha) (%) 521.679 54.72 91.775 9.63 55.767 5.85 40.475 4.25 16.381 1.72 15.81 1.66 15.545 1.63 4.28 0.45
Tahun 2008 Luas Persentase (ha) (%) 1.176.088 64.59 180.953 9.94 205.055 11.26 83.764 4.60
Tahun 2009* Luas Persentase (ha) (%) 861.603 60.80 110.79 7.82 88.72 6.26 86.97 6.14
51.368 -
2.82 -
72.32 -
5.10 -
9.031
0.95
-
-
-
-
6.067 5.678 6.57 6.384 6.165 3.412 148.371 953.39
0.64 0.6 0.69 0.67 0.65 0.36 15.56 100.03
123.741 1.820.969
6.80 100
196.72 1.417.122
13.88 100
: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat (2009)
Keterangan : *Oktober 2008–Juni 2009
Lampiran 3. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian No
Nama Penulis
Tahun
Judul
Metode Analisis Analisis Produktivitas, Pendapatan Usahatani, Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis) Analisis Usahatani, R/C Rasio
1.
Dina Rohmani
2000
Analisis Sistem Usahatani Padi Organik (Suatu Studi Perbandingan, Kasus : Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah)
2.
Sarma Suryawaty Nainggolan
2001
3.
Saryani Jaya Kusumah
2004
4.
Riyanto
2005
5.
Irwan Herdiansyah
2005
Analisis Usahatani Padi Organik dan Padi Anorganik di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat) Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran antara Padi Organik dan Anorganik (Kasus Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan) Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Padi (Kasus: Tujuh desa, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes) Analisis Aspek Ekonomi dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Adopsi Sistem Usahatani Padi Organik (Studi Kasus di Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor)
R/C rasio, Uji-t, Marjin Tataniaga
R/C rasio, Marjin Tataniaga
Produktivitas, Pendapatan, R/C Rasio, Net B/C, Logisthic Regression Model
Lampiran 4. Luas Panen, Hasil Per-Hektar dan Produksi Padi Sawah di Kecamatan Cigombong Tahun 2008 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Desa Tugu Jaya Cigombong Wates Jaya Srogol Ciburuy Cisalada Pasir Jaya Ciburayut Ciadeg Jumlah
Luas Panen (Ha) 190 27 13 37 88 197 86 146 324 1,108
Hasil Per Hektar (ton/ha) 5,20 5,10 5,00 5,00 4,90 5,10 4,50 4,50 4,00 5,88
Sumber : BPS Kabupaten Bogor, Pertanian Kecamatan Cigombong
Produksi (ton) 1,244 183 92 247 555 1,256 468 798 1,667 6,510
Lampiran 5. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA PADI SEHAT
Tabel 1. SOP Pengolahan Lahan No
Uraian Kerja
1.
Mopok (Perbaikan Pematang)
2.
Ngongkolongan (mencangkul batas petakan yang berbatasan dengan petakan sebelah atas)
3.
Prosedur
Faktor Kunci
Keterangan
1. Pembongkaran pematang menggunakan cangkul sampai dasar 2. Ditimbun kembali dengan tanah yang sudah diolah sampai rapi Cangkul sisi lahan yang berbatasan dengan petakan diatasnya
Menutup lubang air/hama Mencegah Bocor
Dilakukan sebelum pembajakan
Membajak lebih mudah Memperlebar bagian olah lahan paling atas
Membajak
Pembajakan Pertama
4.
Nampingan
Merapikan pematang bagian dalam petakan
5.
Ngangler (Mengaru)
Menggaru untuk menghaluskan tanah olahan
6.
Nguyab (membuang sampah tunggul jerami, rumput dan dibenamkan) Nyorongan
Bersihkan pematang dan sisa tanaman lalu benamkan
Menggemburkan tanah Aerasi Proses pembusukan sisa tanaman lebih cepat Memperluas areal tanam Rapi Kedap air Sistem perakaran sempurna Permukaan tanah rata Bersih
Posisi mencangkul membujur dengan petakan tanah dicangkul dilempar ke bagian tengah petakan Yang dicangkul 160 cm lajur petakan Menggunakan alat olah (traktor/ternak) Sisa-sisa tanaman terpotong-potong
7.
Perataan permukaan petakan sawah
Sistem pengairan di usahatani merata
Lebar pematang relatif sama dan tampak rapi Menggunakan alat olah (traktor/ternak) Sisa-sisa tanaman terpotong-potong Sampah atau rumput diangkat lalu dibenamkan
Menggunakan alat (sosorong)
8.
Pembuatan Drainase
Pembuatan parit Memudahkan pengaturan air dalam pengaturan air petakan Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009)
Banyaknya parit tergantung besar kecilnya petakan
Tabel 2. SOP Cara Tanam Sistem Legowo 2 : 1 No
Uraian Kerja
Faktor Kunci
Keterangan
1.
Persiapan Alat Tarikan (Caplak)
1. Siapkan caplak dengan jarak mata caplak 25, 50, 25, 50, 25, 50, 25 cm (I) 2. Caplak dengan jarak 12,5 cm (II)
Prosedur
Jarak larikan lelas membentuk legowo 2:1 Mempermudah dalam pindah tanam
2.
Membuat Larikan
Larikan lurus dan jelas Penyinaran optimal
3.
Tanam
1. Petakan keringkan/macakmacak 2. Larikan pertama dibuat ditengah petakan mengarah kepinggir, membujur sinar matahari padi dengan menggunakan caplak I 3. Buat larikan memotong dengan caplak II dibuat ditengah petakan 1. Siapkan bibit padi untuk di pindah tanamkan dengan cara tidak dilempar 2. Tanamkan bibit padi dengan cara tanam dangkal dan tunggal. Pada setiap titik temu garis caplak
Jumlah mata caplak 8 buah untuk 4 kelompok tanam Perkelompok tanam terdiri 2 baris tanaman Air tergenang di saluran tengah dan pinggir petakan Mempermudah tanam
Bibit sehat dan tidak rusak Cepat tumbuh dan beranak Populasi tanaman lebih banyak (4/3 x Populasi tanam 25 x 25 cm/tanpa legowo) Efek tanam pinggir
Jarak tanam perkelompok tanaman 12,5 cm dalam barisan dan 25 cm antar barisan Jarak perkelompok tanam 50 cm Populasi ± 21120 rumpun/1000 M2
Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009) Tabel 3. SOP Pemeliharaan No
Uraian Kerja
1.
Sanitasi Lingkungan (Penyiangan)
Prosedur 1. Keringkan air/keadaan air macak-macak/ada disaluran air 2. Tutup saluran air masuk/keluar
Faktor Kunci Menekan pertumbuhan gulma Menekan laju kompetisi dalam pemanfaatan
Keterangan Penyiangan pertama umur 20-25 HST Penyiangan kedua umur 35-40 HST Menggunakan tenaga manusia
2.
Babad Pematang
3. Siangi rumput pengganggu disekitar tanaman dan rumput hasil penyiangan dibenamkan kedalam tanah diantara barisan tanaman Bersihkan/babad rumput yang ada dipinggir petakan sawah Tanami kembali rumpun dalam barisan tanaman yang hilang
unsure hara tanaman Penyinaran matahari lebih merata pada seluruh bagian tanaman Lingkungan terbebas dari serangan OPT
Populasi tanaman tetap optimal Keseragaman tanaman tetap terjaga 4. Pengaturan Air 1. Buka saluran air Habitat masuk, genangi ideal/kapasitas air petakan sawah sesuai lapang/tidak akan kebutuhan terjadi 2. Tutup saluran air Merangsang masuk, keringkan pertumbuhan petakan sawah sesuai anakan dan kebutuhan/keinginan anakan produktif 3. Kontrol dan Efektivitas kerja, kendalikan air pematangan khusus pada saat merata, panen terjadi hujan serentak dan kualitas air baik Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009) 3.
Penyulaman
(wanita) Menggunakan alat khusus (lalandak)
Dilakukan bersama pada setiap penyiangan (1 musim tanam 2x) Gunakan bibit dederan yang sejenis, umur sama, 3-4 batang/rumpun Keadaan air macakmacak ketika melakukan penyiangan/pemupu kan dan atau tanaman pada masa vegetatif Keadaan sebanyakbanyaknya ketika padi masa bunting Keadaan kering total 20 hari sebelum panen
Tabel 4. SOP Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman I No
Uraian Kerja
1.
Identifikasi Hama/Penyakit dominan
2.
Penetapan varietas padi yang akan di tanam
Pengendalian Pra Tanam Prosedur Faktor Kunci
1. Identifikasi hama/penyakit dominan 2. Siapkan benih padi varietas yang tahan terhadap OPT Dominan 3. Pelembagan benih padi dengan menggunakan bahan desinfektan (larutan garam/abu dapur) 4. Pemeraman benih padi
Terhindar dari kerugian akibat menggunakan varietas yang rentan Benih bebas hama/penyakit Benih bernas Pengecambahan benih merata Benih sehat tidak terkontaminasi hama/penyakit dominan 100% memenuhi tingkat kecukupan
Keterangan Populasi dan intensitas hama/ penyakit diatas ambang ekonomis Benih label biru tahan tungro : Bondoyudo, Kalimas, Membramo, Tukak Tunda 1-2 kg garam/25 liter air sampai dengan telur ayam mengapung 25% bernas
3.
II No
Penempatan Lokasi Persemaian
Uraian Kerja
Siapkan dan tempatkan persemaian pada lahan yang aman dan mudah pemeliharaanya
Pengendalian Pasca Tanam Prosedur Faktor Kunci
1.
Cara bercocok tanam legowo
Pindah tanamkan bibit padi, dengan cara bercocok tanam legowo
2.
Pengamatan
Identifikasi jenis serangga OPT dan predator
3.
Pengendalian/ Penanggulangan
1. Kalkulasi populasi intensitas OPT dengan batas ambang ekonomi 2. Siapkan alat dan bahan untuk penanggulangan OPT 3. Lakukan penyemprotan dan atau penangkapan langsung 4. Lakukan pergiliran varietas (jangka panjang musiman)
Lingkungan tanaman tidak cocok untuk berkembangbiakn ya OPT Intensitas dan populasi OPT dan Predator pada strata teratas ambang ekonomi
Efisiensi usaha Kemudahan dan efektivitas kerja Menekan populasi sampai dengan dibawah batas ambang ekonomi
Keterangan Legowo 2:1, 3:1
Penggerek batang 10% anakan/rumpun terserang 4 kelompok telur/rumpun Wereng Coklat : 15 ekor/rumpun Wereng Hijau : 5 ekor/rumpun Tungro : 2 tanaman bergejala/1000 rumpun Standar batas ambang ekonomi per OPT Pestisida nabati 3-5 cc/lt air. 1 tangki 14 liter air, jangka waktu penyemprotan : 14 HST : 100 Lt larutan 28 HST : 300 Lt larutan 45 HST : 500 Lt larutan Bahan lain yang berfungsi sebagai umpan (belahan batang papaya untuk keong emas) 1-2 musim tanaman Mencegah imunitas dan outbreak hama/penyakit
Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009)
Tabel 5. SOP Pembuatan Pupuk Organik (OFER) No
Uraian Kerja
1.
Penyiapan Alat (selain
Prosedur Siapkan alat yang layak pakai
Faktor Kunci Memudahkan pekerjaan
Keterangan Takaran per petak : Pukan 30 karung
bangunan) : Cangkul, Gacok, Gembor, Ember, Termometer, Sekop, Drum, Karung Goni, Ayakan (0.5 cm), Pelupuh Bambu, Sekam. Bahan : Air, Pukan (kotoran sapi), Dedak halus, Arang Sekam, Molase/Gula, Bio Aktivator, Jerami halus dan CaCo3 Bangunan : 3 petak @ 4 x 2,5 m 2.
Proses Pembuatan
Siapkan bahan sesuai takaran 1. Pukan : Kaya N,P,K 2. Dedak halus : kaya karbohidrat dan protein bagi mikroba fermentator 3. Arang sekam : kaya unsur K yang berguna pada proses pembungaan tanaman dan menggemburkan tanah 4. CaCo3 : Stabilitas PH dalam proses fermentasi bahanbahan kaya N,P,K 5. Molase : Kebutuhan energy untuk fermentator 6. Bio Aktivator : fermentator 7. Air : Suhu dan Kelembaban 1. Siapkan alas untuk tempat adonan 2. Campurkan seluruh bahan sampai dengan merata 3. Buat larutan molase dan Bio aktivator (EM4) 4. Siramkan larutan kedalam adonan bahan 5. Tebarkan merata adonan diatas pelupuh 6. Tutup dengan karung goni 7. Pengontrolan suhu
Setiap bahan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing sesuai hara yang dikandungnya
Dedak halus 1 ember sedang Arang sekam 5 karung Jerami chofer 5 karung CaCo3 1 ember kecil Molase 2-5 cc/liter air Air secukupnya digunakan untuk mencapai tingkat kebasahan 40%
Stabilitas suhu yang dibutuhkan dalam proses fermentasi Proses fermentasi sempurna
Alas terdiri dari : Tebar sekam setebal 10 cm Alasi dengan pelupuh Campurkan semua bahan CaCo3, dedak halus dan arang sekam sampai dengan homogen Campurkan pukan dan jerami chofer sampai homogeny Campurkan keseluruh bahan sampai dengan homogeny Buat larutan molase dan Bio Aktivator (EM4) masingmasing 2-5 cc/liter air Tingkat kebasahan adonan 40%. Dengan cirri apabila adonan dikepal basah tapi tidak meneteskan air Ketebalan adonan 2530 cm Pengecekan suhu Satu hari kemudian
3.
Pengayakan
4.
Paking
Pengayakan adonan sampai dengan menjadi bahan/pupuk yang lembut 1. Penimbangan pupuk dan pengemasan
dikontrol, bila suhu lebih dari 50˚C kompos dibalik dan ditutup lagi dengan karung goni 3 hari kemudian cek kembali, bila keadaan suhu 4045˚C kompos siap dipakai Ayakan dengan Mes 0.5 cm
Penampilan bentuk pupuk sesuai standar Aplikasi pupuk lebih mudah Memudahkan distribusi
Berat setiap karung ± 30 kg
Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009)
Tabel 6. SOP Pembuatan LOF (Liquid Organic Fertillizer) No 1.
2.
3.
Uraian Kerja Penyediaan Alat: Drum, tutup drum (karung plastik) ALU, ember, pengaduk dari bambu dan lumping batu Penyediaan Bahan : 1. Keong mas 1 ember 2. Pukan 10 kg 3. Urine kelinci 1 liter 4. Ikan asin BS 5 kg 5. Gula putih/tetes tebu/gula merah 0,5 kg 6. Air 100 liter 7. Bio Aktivator Proses pembuatan 1. Siapkan seluruh alat dan bahan
Prosedur Kemudahan kerja
1. Ketersediaan unsur hara makro dan mikro 2. Keseimbangan mikroba menggunakan caplak I
Bahan murah dan mudah didapat Cara pembuatan tidak memerlukan teknologi yang rumit Mudah diaplikasikan
Tata laksana/tahapan kerja lebih mudah
2. Tumbuk keong mas, bertahap (1/4 bagian) campurkan dengan ikan asin sedikit demi sedikit (1/4 bagian)
Hasil tumbukan menjadi halus Mempercepat proses fermentasi
3. Campurkan pupuk kandang ¼ bagian, tumbuk kembali dan hasil tumbukan simpan dalam ember yang telah disediakan
Pengayaan nutrisi untuk mempercepat proses fermentasi
4. Lakukan proses penumbukkan demikian s/d
Keterangan Hasil / bahan cepat difermentasi
kin halus tumbukan semakin baik asin diberikan sedikit demi sedikit s/d ¼ bagian pada setiap tahap penumbukan/penghalusan an merata
4 kali/bahan tersedia habis ditumbuk 5. Seluruh hasil tumbukan masukan ke dalam drum dan berikan air sebanyak 100 liter, aduk merata dan bubuhkan urine kelinci 1 liter ditambah bio activator
Proses fermentasi cepat dan sempurna Keseimbangan mikroba yang berguna
6. Tutup drum dengan penutup yang kedap udara
Proses fermentasik sempurna Stabilitas suhu Fermentasi sempurna Tingkatkan nutrisi yang dibutuhkan meningkat
at tidak kalah dengan pupuk cair pabrikan tarian lingkungan terjaga
atkan di tempat yang aman
4.
5.
Proses pemeliharaan selama fermentasi 1. Aduk setiap hari s/d hari ke5, setelah pengadukan, ditutup kembali 2. Biarkan larutan LOF s/d siap digunakan Penggunaan : 1. Siapkan saringan untuk menyaring larutan (LOF) sebelum diaplikasikan 2. Takaran dan cara penggunaan LOF 3. Waktu penggunaan
an selama 10 hari dari 5 hari pengadukan ari siap digunakan)
Larutan yang disemprotkan udahkan dalam penyemprotan (tidak terjadi kemacetan) mengabut sempurna Takaran/volume larutan sesuai dengan umur tanaman Pertumbuhan anakan optimal Pembuangan sempurna
r LOF / 1 tangki Handsprayer (13-15 liter air) 14 HST 100 larutan 28 HST 300 larutan 45 HST 500 larutan
Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009) Tabel 7. SOP Pembuatan Pestisida Nabati No
Uraian Kerja
1.
Alat dan Bahan
2.
Proses pembuatan
Prosedur
Faktor Kunci
1. Penyediaan Alat : Golok, Alu, Jubleng, Sekop 2. Penyediaan bahan : a. Daun Picung b. Daun Mimba c. Kacang Babi d. Daun Tuba e. Air f. Sabun Colek
Kemudahan untuk kerja
1. Siapkan seluruh alat dan bahan 2. Rajang (potong kecil-kecil) seluruh bahan/daun 3. Tumbuk daun hasil rajangan secara
Tata laksana/tahapan kerja lebih mudah Hasil tumbukan semakin halus semakin baik Ekstrak berdaya
Keterangan
Setiap jenis daun/ bahan yang diperlukan untuk 1 kali proses pembuatan masingmasing 1 genggam Daun hasil rajangan dicampur dan ditumbuk secara bertahap Ember berisi air sebanyak ± 5 liter air untuk hasil
3.
Cara penggunaan
4.
Waktu penggunaan
bertahap 4. Simpan bahan hasil tumbukan kedalam ember (yang telah diisi air 5 liter) 5. Lakukan sampai dengan hasil tumbukan habis 6. Simpan hasil tumbuk ditempat aman (selama ± 24 jam) 1. Siapkan alat saringan 2. Bubuhkan kedalam larutan sabun colek (sebanyak 1 colek) 3. Aduk larutan sampai merata 4. Saring larutan dengan menggunakan kain penyaring 1. Dosis larutan 2. Waktu penyemprotan
racun terlarut dan bercampur secara terpadu
tumbukan untuk seluruh bahan Penyimpanan selama 24 jam sebelum digunakan
Larutan melekat pada daun tanaman Penyemprotan mengabut sempurna
Sabun colek dalam jumlah secukupnya (cukup 1 colek) Penyemprotan tidak terganggu (nozel macet) akibat sisa daun tidak tertumbuk halus
Hasil penyemprotan efektif dan berdaya guna
Volume larutan : 1 liter untuk 13-15 liter air (1 tangki hand sprayer) Umur : 15 hari = 100 liter 30 hari = 300 liter 45 hari = 500 liter
Sumber : Ketua Gapoktan Silih Asih, PPL/THL Ciburuy (April 2009)
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data Penelitian
Tabel 1. Pemakaian Tenaga Kerja (HOK) dan Besarnya Upah (Rp) pada Usahatani Padi Sehat TKDK
TKLK
Total
No
Jenis Kegiatan
1
Pengolahan Tanah
1.78
246.708,10
8.56
1.772.421,00
10.34
2.019.129,10
2
Persiapan Benih
1.93
53.048,89
1.47
40.533,33
3.4
93.582,20
3
Penyemaian Benih
3.77
120.841,50
4.44
238.696,30
8.21
359.537,80
4 5
Penanaman
0.29
14.696,30
17.79
1.188.255,00
18.08
1.202.951,30
Pengaturan Air
2.27
63.715,56
1.2
31.573,33
3.47
95.288,89
6
Penyiangan
0.32
23.514,07
9.55
590.696,30
9.87
614.210,37
7
Penyulaman
0.52
14.980,74
3.37
94.909,63
3.89
109.890,37
8
4.91
146.963,00
9.6
293.878,60
Kerja (HOK)
Kerja (HOK)
Upah (Rp)
Upah (Rp)
Kerja (HOK)
Upah (Rp)
Pemupukan
4.69
146.915,60
9
Penyemprotan
2.73
74240,00
3.13
89.600,00
5.86
163.840,00
10
Panen
0
0
11.5
453.072,6
11.5
453.072,60
18.3
758.660,76
65.92
4.646.720,49
84.22
5.295.490,86
Jumlah Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 2. Pemakaian Tenaga Kerja (HOK) dan Besarnya Upah (Rp) pada Usahatani Padi Konvensional TKDK
TKLK
Total
No
Jenis Kegiatan
1
Pengolahan Tanah
2.67
1.253.452,00
3.46
618.761,50
6.13
1.872.213,50
2
Penyemaian Benih
6.05
312.225,20
0.68
24.651,85
6.73
336.877,05
3 4
Penanaman
0
0
12.03
744.865,20
12.03
744.865,20
Pengaturan Air
2.05
54.565,93
1.24
31.857,78
3.29
86.423,71
5
Penyiangan
0.07
3.792,59
11.99
446.008,90
12.06
449.801,49
6
Penyulaman
0.07
3.792,59
5.48
201.386,70
5.55
205.179,29
7
Pemupukan
6.33
191.525,90
1.42
47.217,78
7.75
238.743,68
8
Penyemprotan
1.97
60.681,48
0.41
17.256,30
2.38
77.937,78
9
Panen
0.59
16.782,22
8.63
248.035,60
9.22
264.817,82
Jumlah
19.8
1.896.817,91
45.34
2.332.823,83
65.14
4.276.859,52
Kerja (HOK)
Sumber : Data Primer (diolah)
Upah (Rp)
Kerja (HOK)
Upah (Rp)
Kerja (HOK)
Upah (Rp)
Tabel 3. Input Usahatani Padi Sehat pada Musim Tanam I Tahun 2009 Benih Nama H. A. Zakaria
Luas Lahan (ha)
Benih (kg)
Benih/ha
Harga benih/kg
Harga benih/ha
1
25
25
6000
150000
Edi Darma
0.1
2
20
5500
110000
Juandi
0.5
15
30
5500
165000
Hari Koeswara
1
30
30
6000
180000
Mulyadi
1
25
25
6000
150000
Acep
0.2
4
20
5500
110000
Muhamad
0.2
5
25
5500
137500
Iwan
0.2
5
25
5500
137500
Mudzakir
0.25
7
28
6000
168000
Ancang
0.25
10
40
5000
200000
Sukma Wijaya
0.25
8
32
7000
224000
Jujum
0.36
7
19.44444
6000
116666.6667
Upay
1
10
10
6000
60000
Kosasih
0.48
25
52.08333
6000
312500
Erik
0.45
10
22.22222
6000
133333.3333
Total 0.482666667 Sumber : Data Primer (Diolah)
12.533333
26.91667
5833.333333
156966.6667
Kompos Nama H. A. Zakaria
Luas Lahan (ha)
Kebuth Kompos (kg)
Keb Kom/ha
Harga Kompos/kg
Total Biaya Kompos
1
300
300
300
90000
Edi Darma
0.1
150
1500
300
450000
Juandi
0.5
500
1000
300
300000
Hari Koeswara
1
2000
2000
300
600000
Mulyadi
1
5000
5000
300
1500000
Acep
0.2
200
1000
300
300000
Muhamad
0.2
500
2500
300
750000
Iwan
0.2
250
1250
300
375000
Mudzakir
0.25
250
1000
300
300000
Ancang
0.25
250
1000
300
300000
Sukma Wijaya
0.25
1000
4000
300
1200000
Jujum
0.36
1500
4166.667
300
1250000
Upay
1
5000
5000
300
1500000
Kosasih
0.48
1800
3750
300
1125000
Erik
0.45
1800
4000
300
1200000
0.482666667 Sumber : Data Primer (Diolah)
1366.6667
2497.778
300
749333.3333
Pupuk Kimia No
Nama
1
H. A. Zakaria
2
Luas Lahan (ha)
Keb. urea (kg)
urea/ha
Hrg urea/kg
Total Biaya urea/ha (kg)
1
100
100
1300
130000
Edi Darma
0.1
10
100
1300
130000
3
Juandi
0.5
80
160
1300
208000
4
Hari Koeswara
1
100
100
1300
130000
5
Mulyadi
1
150
150
1300
195000
6
Acep
0.2
10
50
1300
65000
7
Muhamad
0.2
5
25
1300
32500
8
Iwan
0.2
10
50
1300
65000
9
Mudzakir
0.25
10
40
1300
52000
Ancang
0.25
50
200
1300
260000
10 11
Sukma Wijaya
0.25
35
140
1300
182000
12
Jujum
0.36
20
55.55556
1300
72222.22222
13
Upay
1
150
150
1300
195000
14
Kosasih
0.48
40
83.33333
1300
108333.3333
15
Erik
0.45
40
88.88889
1300
115555.5556
Rata-rata 0.482666667 Sumber : Data Primer (Diolah)
54
99.51852
1300
129374.0741
Pupuk Kimia No
Nama
Keb. NPK (kg)
NPK/ha
Tot. Biaya NPK/ha (kg)
Keb. TSP (kg)
TSP/ha
Tot. Biaya TSP/ha (kg)
1
H. A. Zakaria
0
0
0
0
2
Edi Darma
0
0
0
0
3
Juandi
0
0
100
200000
4
Hari Koeswara
300
300
540000
0
0
5
Mulyadi
100
100
180000
50
100000
6
Acep
60
108000
0
0
7
Muhamad
0
0
0
0
8
Iwan
0
0
0
0
9
Mudzakir
15
60
108000
0
0
10
Ancang
25
100
180000
0
0
11
Sukma Wijaya
15
60
108000
0
0
12
Jujum
10
27.778
50000
10
27.778
55555.556
13
Upay
100
100
180000
50
50
100000
50 50
14
Kosasih
30
62.5
15
Erik
30
66.667
Rata-rata 69.44 Sumber : Data Primer (Diolah)
62.463
112500
30
62.5
125000
120000
30
66.667
133333.33
112433.333
36.667
23.796
47592.593
Pestisida Nabati No
Nama
Lua Lahan (ha)
Kebuth Pestisida Nabati (liter)
Keb Pest Nabati/ha
Harga Pestisida Nabati/liter
Total Biaya Pestisida Nabati
1
H. A. Zakaria
1
50
50
1500
75000
2
Edi Darma
0.1
2
20
1500
30000
3
Juandi
0.5
15
30
1500
45000
4
Hari Koeswara
1
200
200
1500
300000
5
Mulyadi
1
100
100
1500
150000
6
Acep
0.2
5
25
1500
37500
7
Muhamad
0.2
6
30
1500
45000
8
Iwan
0.2
6
30
1500
45000
9
Mudzakir
0.25
6
24
1500
36000
10
Ancang
0.25
5
20
1500
30000
11
Sukma Wijaya
0.25
6
24
1500
36000
12
Jujum
0.36
6
16.66667
1500
25000
13
Upay
1
150
150
1500
225000
14
Kosasih
0.48
10
20.83333
1500
31250
15
Erik
0.45
10
22.22222
1500
33333.33333
Rata-rata 0.48 Sumber : Data Primer (Diolah)
38.47
50.85
1500
76272.22
Tabel 4. Input Usahatani Padi Konvensional pada Musim Tanam I Tahun 2009 Benih No
Nama
Luas Lahan (ha)
Benih (kg)
Benih/ha
Harga benih/kg
1
25
25
5000
Harga benih/ha
1
Oyan
125000
2
Hadi
0.2
7
35
5000
175000
3
Jumadi
0.15
4
26.667
5000
133333.3
4
Hamri
0.2
10
50
5000
250000
5
Makmur
0.3
12
40
5000
200000
6
Amun
0.2
5
25
5000
125000
7
Misbah
1
25
25
5000
125000
8
Marzuki
0.1
3
30
5000
150000
9
Maman
0.3
10
33.333
5000
166666.7
10
Rahmat
0.2
5
25
5000
125000
11
H. Muhidin
0.5
15
30
5000
150000
12
H. Korni
0.9
25
27.778
5000
138888.9
13
Emad
14
Handi Zulkarnaen
15
Mahad
0.5
15
30
5000
150000
1
25
25
5000
125000
0.4
10
25
5000
125000
Rata-rata 0.4633333 Sumber : Data Primer (Diolah)
13.0667
30.185
5000
150925.9
Harga urea/kg
Total keb. urea/ha
Pupuk Kimia No 1
Nama
Luas Lahan (ha)
Keb. urea (kg)
Keb. urea/ha (kg)
1
250
250
1300
325000
Oyan
2
Hadi
0.2
50
250
1300
325000
3
Jumadi
0.15
45
300
1300
390000
4
Hamri
0.2
40
200
1300
260000
5
Makmur
0.3
100
333.33
1300
433333.3
6
Amun
0.2
45
225
1300
292500
7
Misbah
1
200
200
1300
260000
8
Marzuki
0.1
30
300
1300
390000
9
Maman
0.3
70
233.33
1300
303333.3
10
Rahmat
0.2
16
80
1300
104000
11
H. Muhidin
0.5
170
340
1300
442000
12
H. Korni
0.9
250
277.78
1300
361111.1
13
Emad
0.5
130
260
1300
338000
14
Handi Z
1
250
250
1300
325000
15
Mahad
0.4
100
250
1300
325000
Rata-rata 0.4633333 Sumber : Data Primer (Diolah)
116.4
249.96
1300
324951.9
Harga pupuk /kg
Total Keb. Pupuk / ha (kg)
Pupuk NPK dan SP 36 No
Nama
Luas Lahan (ha)
Kebutuhan (kg)
1
Oyan
1
0
1800
0
2
Hadi
0.2
0
1800
0
3
Jumadi
1800
540000
Pupuk/ha
0.15
45
300
50
4
Hamri
0.2
250
1800
450000
5
Makmur
0.3
0
1800
0
6
Amun
0.2
0
1800
0
7
Misbah
1
0
1800
0
8
Marzuki
0.1
0
1800
0
9
Maman
0.3
0
1800
0
10
Rahmat
0.2
30
150
1800
270000
11
H. Muhidin
0.5
50
100
1800
180000
12
H. Korni
0.9
0
1800
0
13
Emad
0.5
0
1800
0
14
Handi Z.
15
Mahad
1
0
1800
0
1800
0
53.333
1800
96000
0.4
Rata-rata 0.4633333 Sumber : Data Primer (Diolah)
43.75
0
Pupuk TSP No
Nama
Luas Lahan (ha)
Keb TSP (kg)
TSP/ha
harga TSP/kg
Total Keb TSP/ha (kg)
1
Oyan
1
120
120
2000
240000
2
Hadi
0.2
40
200
2000
400000
3
Jumadi
0.15
0
2000
0
4
Hamri
0.2
0
2000
0
5
Makmur
0.3
40
133.33
2000
266666.7
6
Amun
0.2
15
75
2000
150000
7
Misbah
1
50
50
2000
100000
8
Marzuki
0.1
15
150
2000
300000
9
Maman
0.3
50
166.67
2000
333333.3
10
Rahmat
0.2
0
2000
0
11
H. Muhidin
0.5
0
2000
0
12
H. Korni
0.9
160
177.78
2000
355555.6
13
Emad
0.5
90
180
2000
360000
14
Handi Z
1
100
100
2000
200000
15
Mahad
0.4
50
125
2000
250000
Rata-rata 0.4633333 Sumber : Data Primer (Diolah)
66.3636
98.519
2000
197037
Pestisida Kimia Luas Lahan (ha)
Keb Curacron (liter)
Curacron / ha
Total Keb Curacron/ha (liter
Keb Decis (liter)
Total Keb. Decis/ha (liter
Decis/ha
1
1
21500
1
1
21500
0
0
0
0
1.6667
35833.33
0
0
No
Nama
1
Oyan
1
2
Hadi
0.2
3
Jumadi
0.15
4
Hamri
0.2
0
0
0
0
5
Makmur
0.3
0
0
0
0
6
Amun
0.2
0
0
0
0
7
Misbah
1
0
0
0
0
8
Marzuki
0.1
0
0
0
0
9
Maman
0.3
0
0
0
0
10
Rahmat
0.2
0
0
0
0
11
H. Muhidin
0.5
0
0
0
0
12
H. Korni
0.9
0
0
0
0
0.25
13
Emad
14
Handi Z
15
Mahad
0.5
0.5
1
5 1.6875
21500
0
5
107500
0
0
0
0
0
0.5778
12422.22
0.0667
1433
1
Lampiran 7 : Kuisioner Penelitian ANALISIS SISTEM USAHATANI PADI SEHAT (Suatu Perbandingan, Kasus : Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Kuisioner ini Digunakan Sebagai Bahan Penyusun Skripsi Achmad Fatullah [H34076003] Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Kuisioner Petani Padi Tanggal
: …………………………….. 2010
No.Kuisioner
: …………….
A. Identitas dan Karakteristik Petani 1. Nama
: .................................................................................
2. Pekerjaan Utama
: .................................................................................
3. Pekerjaan Sampingan
: .................................................................................
4. Umur
: ............ Tahun
5. Alamat
: ......................................................Rt........Rw.......... Desa Ciburuy, Kec. Cigombong, Kab. Bogor
7. Sistem Usahatani
0
0
0.4
Rata-rata 0.463333 Sumber : Data Primer (Diolah)
1
: Padi Sehat / Padi Konvensional (Anorganik)
6. Pengalaman mengikuti kursus, latihan kerja, penyuluhan kelompok yang diberikan oleh Dinas Pertanian, Penyuluh Lapangan, KUD atau Instansi lain, jumlah :........... a. .................................................................tahun............................................. b. .................................................................tahun............................................. c. .................................................................tahun............................................. 7. Keluarga (Mereka yang hidup serumah / menjadi tanggungan petani atau yang ikut mencari nafkah) Jumlah : (.........)............................. orang 8. Pengalaman bertani padi : ................. Tahun. 9. Pola bercocok tanam padi : a. Monokultur b. Minapadi dengan ............................................ c. Tumpangsari dengan....................................... d. Lainnya........................................................... 10. Hasil panen selanjutnya (dijual langsung ditempat/disimpan) 11. Varietas padi apa yang saudara usahakan ? Situbagendit / Bondoyudo / Ciherang / ……………… 12. Apa alasan saudara memilih varietas tersebut
a. Harga komoditi tinggi b. Memenuhi kebutuhan keluarga c. Ikut dengan petani lain mengikuti program pemerintah d. Lainnya, sebutkan …………………………………………………………… 13. Pendapatan rata-rata diluar usahatani : Rp …………………………… 14. Pengeluaran rata-rata diluar usahatani : Rp …………………………… 15. Pendidikan ………………………………. B. Lahan Usahatani 1. Luas Lahan yang dimiliki (dikuasai) / dikerjakan : No
Jenis Lahan
Digarap sendiri/ Orang lain
Status Lahan *
Luas (ha)
Perbandingan bagi hasil
1
Sawah
(……%……%)
2
Tegalan
(……%……%)
3
Kolam
(……%……%)
Taksiran Nilai (Rp)
Biaya Sewa Lahan (Rp)
4 Jumlah
* Ket : Pemilik Penggarap, Penyakap (Bagi Hasil), Penyewa 2. Penggunaan Tenaga Kerja No
Kegiatan
1.
Persiapan Lahan 1. Pembersihan Lahan 2. Pengolahan Lahan Persemaian 1. Pembuatan bedengan 2. Pemupukan 3. Penyemprotan Penanaman Pemeliharaan 1. Penyiapan 2. Pemupukan 1 3. Pemupukan 2 4. Pemupukan 3 5. Penyemprotan 1 6. Penyemprotan 2 7. Penyemprotan 3 Pemanenan 1. Panen 2. Pengangkutan Total
2.
3. 4.
5.
Lama Waktu
Jumlah Tenaga Kerja Total
TKDK
TKLK
L
L
P
P
UPAH L
BIAYA SEWA P
Traktor
Ternak
C. Biaya Inventarisasi dan Aset yang Digunakan Dalam Usahatani Padi 1. Sarana produksi pertanian : Jenis Aset dan Investasi
Jumlah yang dimiliki
Jumlah yang disewakan
Harga Beli (Rp/buah)
Harga Sewa (Rp/buah/musim)
Umur teknis (Tahun)
Nilai Sekarang (Rp)
Alat-alat 1. Cangkul 2. Kored 3. Sabit/Arit 4. Golok 5. Linggis 6. Sprayer 7. Traktor 8. Caplakan 9. Sorongan 10. Ember
D. Pengeluaran Usahatani Padi 1. Penggunaan Sarana Produksi (satu musim / masa tanam................) Jenis Sarana Produksi 1. Benih/Bibit Padi a. Membeli b. Produksi sendiri 2. Pupuk Buatan a. Pupuk Kandang b. Pupuk Kompos c. Pupuk Jerami d. Bokashi e. f. g. 3. Pupuk Kimia a. Urea b. NPK c. TSP d. KCL e. f. 4. Obat-obatan a. Padat 1. 2.
Harga (Rp/satuan)
Jumlah (Satuan)
Jumlah Nilai (Rp)
Asal Pembelian *
Sistem Pembayaran **
3. b. Cair 1. 2. 3. Jumlah Cat : Penggunaan sarana produksi ini hanya yang dibeli, harga satuan sarana produksi diperhitungkan pada tingkat usahatani / petani. Ket : * Asal pembelian : Kios saprotan desa, Kios saprotan kecamatan, Pabrik saprotan,KUD/Koperasi, dll ** Sistem pembayaran : Tunai, Kredit, dll
2. Pengeluaran Umum Usahatani (masa tanam.....................................) No
Jenis
Jumlah Nilai (Rp)
Keterangan Satuan
1 Ipeda Lahan (PBB) 2 Iuran Pengairan 3 Iuran wajib lainnya (Listrik) 4 Zakat Produksi 5 Perbaikan Lahan 6 Upah buruh umum 7 Pembayaran bunga pinjaman 8 Sewa traktor 9 Sewa ternak 10 11 12 13 TOTAL E. PENDAPATAN USAHATANI PADI 1. Produksi dan Penggunaannya ( Masa Tanam .............................)
Jenis Produk
Jumlah (Satuan)
Dikonsumsi
Dipakai dalam
Keluarga
Usahatani
Jumlah
Jumlah Nilai (Rp)
1. Padi 2. Tanaman Lain a. b. c. 3. Hewan Ternak a.
Jumlah
Jumlah Nilai (Rp)
Dijual Jumlah
Jumlah Nilai (Rp)
Yang Dibayarkan Jumlah
Jumlah Nilai (Rp)
b. c. Total
Cat : Produk adalah yang dihasilkan oleh petani, /hitungan nilai produk didasarkan pada harga-harga yang berlaku di tingkat petani.