PENGKAJIAN PEMIJPUKAI{ N-P-K TEREADAP EASIL PADI SEBAGAI DASAR PENGAMBII,AN Kf, BUAKAN PERTAI\'IAN DI KECAMATAN MI]NGKID KABIIPATI]N MAGELANG Asus SuDraDto Fakultas Perlanian Unire$itas Tfular Magelafig
ABSTRACT An experimedal rcsearch to study ofN-P-Kfetilizer dose on yield paddJ (OryzzA sativa L) at MungLid District, Magetang Regenct had been conducted since June until Septenber 2003. The expefinent was done in Ambaioeang
rittage, Disttict of Mungkid, Magelanq Regenct, Central Jna Pro\)ince. The soil type is Entisol teith pH of 6,5 md altitute is about 250 m. This research uses factotial erpefinent in randamized conpletely block design lt ith thrce repliates. The jitst factol ii N fertilizer dose : I I 5 kg N/ha, I 38 Ig N/ha and 160 kg N/ha. The second fuctot is P fettilizer dose : 7,2 kg P/ha and 21,6 ha The thtudfactat is KIe ilizerdose:60 Ls K/ha, a dt20ksK. This rcsult shown that the increase ofN fetilizet dose is able to increase yield pel netet squarc. Dase of P fertilizer 7,2 lq/ha shows rhe heniest yield per neter sq arc. Dose af K fetilizet 120 kg/ha shows the heayiest y ietd pet etet squarc. The inctease dose of N fertilizer at siven P fert izer, Nfe ilizer at
ks
givenKfe ilizet and P fettilizet and P fettilizer at giyen K fetilizer shows the dose of P fettilber and K fdtilizo shows the sa e rcsult at yield per detet
The best yield of paddy obtai ed at of N fettilizet dose t 38 ks/ha, P fe ilizet dose-7,2 kg/ha and K fettilizet dose 120 te/ha shows 1198,33 g per netet
Ke, woth : N, P and Kfettilizet ; yield, paddy
A. PEI\DAIIULUAN Padi merupakan tanaman penting
di
lndonesia karena sebagian besar
penduduk makanan utamanya berasal dari bems. Sgjalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk kebutuhan beras akan selalu befiambah, maka usala peningkatan Foduksi beras mutlak'harus selalu diusahakan untuk mewujudkan swasembada bems (Anonim, 1980). Usaha manusia alalam memenuhi
1t9
yol
25, No.
l,
t
5 Februati 2006 (Iahun ke 13) :
lrcbutuhalgapr akan pangan khususnya beras, dihadapkan pada
I
lg-j26
berbagai
kendala. Salah satu kendala usaha peningkatan produksi pertanian. terseiut adalah penggunaan macam pupuk dan dosisnya yang kuang tepat (Utomo dan Nazarudin, 1996). Kecamatan Mungkid terletak di sebelah utara kecamatan Borobudur dengan ketinggian tempat antara 223 - 392 n dpl, didominasi .jenis tanah entiiol. merupakan dataran yang landai dan sebagian berteras. Kandungan bahan organik bemgam dari 6,99 sampai 14,02 % dan KTK rendai antartg _ 36.94 me 9o {Tim Peneliti lanab.20t 2l. Produksi padi di desa Ambadawang mta-rala 4,5 ton / hektar. Tanaman padi membutuhlan curah hujan rata-rata 200 mm per bulan. Suhu yang baik untuk pertumbuhan adatah 23" C dan membutuhkan intensitas serta penyinaran cahaya matahari penuh (Anonim, 1992). fanaman padi memburuhkan banlak unsur hara- terurama nirrogen. fosfor dan kaliDm. Unsur-ursur tersebut dapat diperoleh dari pupuk anorganik, yaitu urea, SP-36 dan KCI(Lingga, 1986). Menurut Sri Setyati (1996), pengaruh unsur nitrogen dalam tanah dapat menjadikan tanah bersifat asam apabila terlalu banyak diberikan, sedangka,l penambahan unsur fosfor dalam tanah akan menjadikan p tersedia terdapat dalam jumlah yang memadai untuk dapat diserap tanarnn. Kelebihan unsur kalium tidak mempunyai efek negatif terhadap tanah maupun tanaman dan hanya terjadi pembo.osan penggunaan kalium. Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman seperti darm, batang dan akar (HardjorMigeno, 1 987). Dijelaskan lebih lanjut oleh Lingga (1986), bahwa firngsi unsur N untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukal protein, merangsa.ng pertunasan dan menambah tinggi tanarnan_ Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan akar terhambat. diun berubah kuning dan mudah rontok {Jumin. 1994J. Unsur P merupakan bagian dari nukleotikda dal fosfolipida penyusun membran (Sutejo dan Kirtasaputr4 1988). Dijelaskan prrla ol"i, t inggu _sel (1986) bahwa unsur fosfor dapat mempercepat pembuangaa. pemasakan biih dan biji. Kekurangan unsur fosfor dapar menghambat pinrrntut - t n".-, hal ini disebabkan karena unsur fosfor bersifat mobil sehingga unsur p pada jaringan tana.inan yang t€lah tua dipindalkan ke bagian tanairan yaag masih aktif. Perpindahan unsur P lers€but mempengaruhl proses fotosinte-sis dan melabolisme tanaman. yang mengakibatt an penumbuhan dan perkembangan htraman menjadi rerhambal. 120
Pengkajian Pemupukan N-P-K terhadap Hasil ........ (Ass Sllptopto)
Kalium dalam tanaman mempengaruhi sistem enzim yang menentukan fotosintesis, respirasi, metabolisme karbohidrat dan translokssi serta memperkuat vigor dan sistem perakaran tanaman. Gejala kekurangan uosur kalium antara lain warna dauo hijau tua, nekrosis dari ujung atau pinggir daun berlanjui ke arah pangkal daun atau tedadi bercak-bercak tidka teratur.pada keseluruhan daun dan yang paliag parah terjadi pada pangkal daun atau terjadi kombinasi kedua bentuk tersebut (Anonim, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dosis pupuk N, P dan K anorganik unruk meningkalkan hasilpsdj.
B. MATERI DAl\
METODE Penelitian dilakukan di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang dengan ketinggian tempat 250 m di atas permukaan lar4 jenis tanah Entisol dengan pH 6,5. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai September 2003.
Penelitian dilakukan di lapangan dengan menggunakan metoale fakorial yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap. Faktor pertama dosis
-
pupuk N (|Q terdiri dari 3 taraf(l.lr = 115 kg NAa, N, = 138 kg N,4ta dan N3 i 60 kg N/ha), fakor kedua dosis P yang terdiri 2 tl;raf = 7,2 kgPlha danPz = 21,6 kg P/ha dan faktor ketiga dosis pupuk K yang terdiri 2 taraf (Kr = 60 kg/ha dan K, = 120 kg K,&a). Bahan dan alat yang digunakan padi 64, ure4 ZA, SP-36, KCl, Delsen 80 \VP alat pengolah tanah, -Furadan 3-C, cangkul, sabit, meteran, timbangan, oven dan gelas ukur. Pengelolaan tanah sawah terdiri 3 tahapan, yaitu perendarnan lahan sampai tanah jenuh air, pembajakan dan penggaruan. Pembuatan petal dengan ukuran 315 cm x 405 cm. Selanjutnya pesemaian padi, penanaman bibit padi dan pemupukan pupuk anorganik diberikan tiga kali, yaitu umur 0, 30 dan 60 hari. Pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida disesuaikan dengan hama dan penyakit yang. menyerang t raman padi. Walang satgit, wereng, pengendaliannya dengan Diazinon 60 EC dengan dosis 0,30 g/p€tat. Konsentasi pembe an 2 cc/liter ah dan disemprotkan dengan hand sprayer. Panen dilakukan setelah gabah dan daun bendera mulai menguning (95 %), tangkai menunduk dan gabah jika ditekar terasa k€ras dan berisi, jika dikupas
(\
IR
:
tidak berwama kehijauan atau lefubek seperti kapur dan kandungan aimya sekit^t
2l -
26
o/o,
sudah berumur I
l0 hari. t2t
Sedangkan pengamatan dilakukan
yol.25, No.
l, ls Febnati
2006 (Tah
n ke 13) : 9-j26
pada tanaman sampel, yaitu lima tanaman sampel tiap petak yang diambil
seqra acak.
Parameter yang diamati adalah hasil per meter persegi. Data yarg diperoleh ___ dihitung seca.a statistik dengan aaalisis varial danjika te.dapat perb;daan yang _
nyata antar perlakuan s€laqiutnya diuji dengan uji Ortogonal.
C. IIASIL DAN PEMBAIIASAN Ilasil analisis varian pada pa'arneler hasil per meter disajikan pada Tabel
persegi tanaman padi
1.
Tabel 1. F hitutg semua parameter pengamatan F-hitung pengamalan Pengamatan
Hasil per meter
pbnegi Q)
Ketemngafi
**)
NxP
NxK
9,93** 4,74* 9,82** 12,76** 15,5** 14,63**
2!51**
:
Beda nyata sekali Beda nyata ns) Tidak beda nyata
*)
Hasil analisis
menuqiukkan bahwa perlakuan dosis pupuk N
memperlihatkan hasil per meter penegi sangat nyata. Sedangkan hasil uji ortlogonal polynomial menunjuktan bahwa peningkatan dosis pupuk hingga 139.86 kg N,4ra mampu meninglarkan hasil per meter persegi ."i"ri nuarutl sesuai persamaan Y - -l-60qX? - 449.o6X l76s5.ll. pemberian pup k pade dosis 139,86 kg N/ha merupakan dosis yang optimal untuk mempiroleh irasil per meter persegi yang tinggi. pemberia[ dosis yang melebihi dosis tersebut dapal menurubkan hasil per meter persegi. Hal ini dimungkinkan karena pemberian niftogen yang berbbihan akan menghambat pertumbuhan dan hasil
-
tanaman padi.
hasil analisis terhadap perlaluan dosis pupuk p memperlilat_kan p:rsegi yang berpengaruh nyata. UjiiSD % menmjukkan la:il bahwa dosis 7,2 kg P/ha memperlihatkan hasil per meter persegi yang tinggi,
_
__Sedangkan
pel
mjtlr
I
122
Penskajian Penryul,,t'n N-P-K terhadap Hasil ........ (Agu: Suyapto)
sedangkan dosis 21,6 kg Plha memperlihatkan hasil per meter persegi yang paling r€ndah (Tbael 2). Tabel
2.
Pengaruh dosis P terhadap hasil per meter persegi (g)
Dosis pupuk P
Rata-rata
,2 kglha (P1)
1118,31 a 1084,92 b
7
21.6
kstha(P2\
Ketemngan : Angka yang diikuti hurufyang sama tidak berbeda nyata pada uji LSD 1 %
:
31,8
Menurut Sutejo dan Kartasaputra (1988), unsur P berperan dalam proses pembentukan sel-sel baru dan meningkatkan sistem penkaran dan kualitas tanaman,
Lebih lanjut hasil analisis terhadap pemberian pupuk K memperlihatkan hasil per. meter pers€gi sangat nyata. Sedangkan hasil uji LSD 1 % menunjukkan bahwa dosis 120 kg K.iha memperlihatkan hasil per meter pe$egi yang paling tinggi dan pada dosis 60 kg K-/ha memperlihatkan hasil per meter persegi yaig lebih rendah (Tabel 3). Tabel
3
.
Pengaruh dosis K terhadap hasil per meter persegi (g)
Dosis pupuk
K
Rata-rata
60 kgAa (K1) 120 ks4ra (K2)
1077,58 b 1125,64 a
Keterairgan : Angka yang diikuti huruf yang sana tidak berbeda nyata pada uji LSD 1 % 43,30.
:
Pengamatan terhadap pemberian pupuk N dan pupuk P memperlihatkan hasil per meter persegi sangat beda nyata. I{asil uji orthogonal poly,nomia menunjukkan balwa peningkatan dosis pupuk hingga 138,36 kg N/ha pada dosis 7,2 kg P/ha mampu meningkatkan hasil per meter persegi secara kuadratik sesuai persamaim Y = -O,]:.5X2 + 37,42X 1424,59 (gafik l). Peningkatan dosis hingga 141,39 kg Nnu pada dosis 21,5 kg P/ha mampu 123
l
vol
25, No.
l,
15
Februui 2006 (Tahun ke 13) : 119-126
:
meningkatkan hasil pel meter pe$egi secara kuadmtik sesuai persamaan Y O,'33]t3 + 37,5'7X 1524,6 (gafik 1). Menurut Lingga (1986), penambahan pupuk N dan P yang tepat mampu meningkatkan pertumbuhan hasil.
-
I
rrr: I }.:c; !:
l
Gmfik 1. Dosis pupuk N pada dosis pupuk P terhadap hasil per meter pe$egi
N
dan pupuk K nemperlihatkan hasil p€. meter persegi sangat beda nyata. Hasil uji orthogonal polynomlal menunjukkan .bahwa peningkatan dosis pupuk hingga 141,07 kg N,4ra pada dosis 60 kg P/ha mampu meningkatkan hasil per meter persegi secara kuadratik sesuai persarnaan Y : -0,15* + 42,42X - 1862,26. Peningkatan dosis pupuk hingga 138,32 kg ]\L4Ia pada dosis 120 21,5 kg K/ha mampu meningkatkan hasil .per meter persegi secara kuadratik sesuai persema'o Y=-0,11X2+32,57X-.1086,93. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian pupuk P dan pupuk K memperlihatkan hasil per meter persegi sangan beda nyata. Sedangkan hasil uji LSD 5 % menunjukkan bahwa interaksi antara dosis pupuk 7,2 kg PAra dan dosis pupuk 120 kg K/ha sebesar 1198,33 g per meter persegi antara 11,9833
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian pupuk
ton/ha.
r24
Penglrajian Penupuksn N-P-K terhadap Hasil
........
(ACus
S prapto)
D. SIMPUI,AI\ Berdasarkan hasil analisis dat4 maka dapat diambil kesimpulm sebagai
berikut
l.
2. 3. 4.
:
Peningkatan dosis pupuk tanaman padi.
N mampu meningkatkan hasil p€l meter persegi
Dosis pupuk 7,2 kg Plha mgmpe.lihatkan hasil per meter persegi yang terberat.
Dosis pupuk 120 kg K-/ha memperlihatkan hasil per meter persegi yang tertinggi. Peningkatan dosis pupuk N pada pernberian pupuk p mampu meningkatkan hasil per meter persegi.'
5. 6.
Peningkatan dosis pupuk N pada pemberian pupuk K mampu meni4katkan hasil per meter persegi. Peningkatan dosis pupuk P pada p€mberian pupuk K mampu meningkatkan hasil per meter persegi.
7. 8.
Kombinasi perlakuan pupuk N, P dan K yang be$eda menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda pada hasil per meter persegi. Itusil tanamar padi terbaik diperoleh pada dosis 138 kg NAra, dosis pupuk 7,2 kg PIha dan dosis pupuk 120 kg K,4ra sebesar 1198,33 g per meter persegi setam 11,9833 ton/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. .1980. Belcocok Tanant Padi. GemaPeir]yoluhan pertanian. Direktorat Jendml Pertanian Tanaman
P argarr. 22h. 1992, Budidaya Tanaman Padi- Aksi Agraris Kanisius. Kanisius.
Yogyakarta. 172 h.
_.
a
Padi.Kanisius. yogyakara. 126 h. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmt Ton th. PT. Mediatama Sarana perkasa. Cetakan ke IIL Jakarta. H.233. Jumin, H.B. 1994. Dasar-dasar Agronomi. Raja, Grafindo persada. Jakarta. t40h LingC;a,P. 1986. Petmjuk Penggmaan Pupuk. penebar Swadaya. Jakarta. 63 h. 1999.
BercocokTa
125
I/o1.25, No. 1, 15 Februai 2006 (Tahun ke
tJ) : 119J26
Sri Setati, H. 1996. Pengantft Aglonomi. cramedia. Cetakan IV. 197 Jalaru. Sutejo, M,M dan
A.c.
Kartasaputra. 1988. Penga
t& Ihrlu
h.
TaMh, Bina,
A ksara. Jakarta. 152 h.
Tim Peneliti Tanah. 2002. Kegidan Pengkajian Kesub*an Tanah di
Kecamatan Secang, Tegsbejo, Knjoran,. Kali@tgfuik da Munghid Kabupaten Magelang Tahuh Anggffan 2002. Laporan Akhir Penelitian Kerjasama Dinds Pertani.tl Kabupaten l[agalang dengan Fakulms f erlanian UPN yeloan yogta*,Tla. Utomo dari Nazarudin. 1996. Eert.nam Padi Sawah ftinpa Olah Tanah. Penebar Swada,€. JaIarra. 52 h.
126