Analisis Proyeksi Penduduk Jambi 2010-2035 Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi ‘2015
Analisis Proyeksi Penduduk Jambi 2010-2035 (Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035)
Latar Belakang Semua
rencana
pembangunan
perlu
ditunjang
dengan
data
jumlah
penduduk,
persebaran dan susunannya menurut kelompok umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih penting adalah informasi perkiraan pada waktu yang akan datang. Data Penduduk pada waktu lalu dapat diperoleh dari hasil survei dan sensus, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada saat ini dan masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk, yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa
mendatang.
Proyeksi
Penduduk
adalah
suatu
perhitungan
ilmiah
yang
didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang (Bappenas, BPS dan UNFPA, 2013).
Proyeksi penduduk Jambi meliputi kelahiran, kematian dan perpindahan mencakup kurun waktu dua puluh lima tahun, mulai tahun 2010 sampai dengan 2035.Angka Kelahiran Kasar (CBR) telah menurun dari sekitar 22,1 kelahiran per 1.000 penduduk pada tahun awal proyeksi menjadi 13,6 kelahiran per 1.000 penduduk pada akhir tahun proyeksi. Program KB yang dilaksanakan pemerintah tidak saja mengajak Pasangan Suami Instri untuk mengatur jumlah keluarga mereka dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi modern,
tetapi juga memperkenalkan nilai-
nilai baru tentang keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program KB di Indonesia turut berkontribusi menurunkan angka fertilitas dari 2,48 anak per wanita menjadi 1,83 selama kurun waktu yang sama (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013.
Angka kematian kasar (CDR) adalah jumlah kematian per 1.000 penduduk pada tahun tertentu. Asumsi tingkat mortalitas dibuat berdasarkan tren tingkat mortalaitas di masa lalu dan kebijakan pemerintah terkait dengan tingkat kematian bayi (Infant
Mortality
Rate/IMR).
Estimasi
mortalitas
menggunakan
data
SDKI,
sedangkan pola penurunan dari SP dan SUPAS juga digunakan untuk memperkuat argumentasi tren tersebut. Tren angka kematian kasar (CDR) naik dari 5,1 kematian per 1.000 penduduk awal tahun proyeksi menjadi 8,2 kematian per 1.000 penduduk akhir tahun proyeksi. Asumsi ini diperkuat dengan peningkatan usia harapan hidup (laki-laki dan perempuan) dari 69,9 tahun menjadi 71,8 tahun selama kurun 2010-2035 dan perubahan susunan struktur penduduk berusia lanjut yang meningkat. Artinya proporsi penduduk yang berusia lanjut (65 tahun ke atas) nsik dari 3,5 persen menjadi 9,1 persen.
Tabel 1. Parameter Hasil Proyeksi Penduduk Jambi 2010-2035
Parameter Penduduk Komposisi Umur 0-14 15-64 65+ Dependency Ratio TFR CBR e0 IMR CDR
2010
2015
30,2 66,3 3,5 50,8 2,48 22,1 69,9 26,6 5,1
Sumber : Bapppenas, BPS dan UNFPA, 2013
2020
28,2 67,9 3,9 47,3 2,31 19,7 70,7 24,1 5,3
2025
26,1 69,2 4,7 44,5 2,18 17,8 71,2 22,6 5,7
2030
24,2 69,8 6,0 43,3 2,04 16,1 71,5 21,7 6,3
2035
22,4 70,1 7,5 42,7 1,92 14,7 71,7 21,3 7,2
20,8 70,1 9,1 42,7 1,83 13,6 71,8 21,0 8,2
1. Jumlah Penduduk Hasil Proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Jambi selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 3,1 juta pada tahun 2010 menjadi 4,3 juta pada tahun 2035 (Gambar 1).
Gambar 1. Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2010-2035 (Ribuan)
2035
Tahun
2030 2025 2020 2015 2010 0
1000
2000
3000
4000
5000
Jumlah
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Jambi selama periode 2010-2035 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam periode 2010-2015 dan 2030-2035 laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,83 persen menjadi 0,86 persen per tahun.
2. Penduduk Menurut Komposisi Umur dan Jenis Kelamin
Susunan umur penduduk hasil proyeksi yang disajikan pada Gambar 2 menunjukkan kelahiran
pola dan
yang
sama.
Asumsi
tentang
penurunan
kematian
Jambi
seperti diuraikan
di
tingkat
atas
sangat
mempengaruhi susunan umur penduduk. Proporsi anak berumur 0-14 tahun menurun perlahan dari 30,2 persen pada tahun 2010 menjadi 20,8 persen pada
tahun
2035.Sebaliknya
persentase penduduk
usia
kerja
yang
berumur 15-64 tahun terus meningkat, dari 66,3 persen menjadi 70,1 persen. Dalam kurun waktu yang sama, penduduk lansia (65+) naik dari sekitar 3,5 persen menjadi 9,1 persen selama rentang dua puluh lima tahun. Gambar 2. Proyeksi Presentase Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Provinsi JambiTahun 2010-2035
80 70
66,3
67,9
70,1
69,8
69,2
70,1
60 50
%
40
30,2
28,2
26,1
30
24,2
20 10
3,5
6
4,7
3,9
22,4
20,8
7,5
9,1
0 2010
2015
2020
2025
2030
tahun 0-14 Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
15-64
65+
2035
Dalam
periode
2010-2035
komposisi
penduduk
menurut
jenis
kelamin
menunjukkan kecenderungan stagnan. Persentase penduduk laki-laki sekitar 51 persen, sedangkan
persentase penduduk yang berjenis kelamin perempuan
sekitar 49 persen. Gambar 3.Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi JambiTahun 2010-2035 Laki-Laki
Perempuan
2.500,0
2000,7
1875,8
2.000,0
1736,1 1.586,1
Jumlah
1.500,0
2107,7
1.521,5
1925,9
2034,6
2196,0
2126,9
1802,1 1666,0
1.000,0
500,0
-
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Tahun
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
3. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tapi disisi lain akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua kelompok umur. Sementara itu, migrasi juga berperan dalam mempengaruhi jumlah penduduk. Imigran (pendatang) akan menambah dan emigran (penduduk yang keluar) akan mengurangi jumlah penduduk.
Hasil proyeksi menunjukkan laju pertumbuhan penduduk Jambi selama dua puluh lima tahun mendatang terus mengalami penurunan. Dalam periode 2010-2035 laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,83 persen menjadi 0,86 persen pertahun (Gambar 4). Gambar 4. Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2010-2035
2 1,8
Persentase
1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
1,83 1,57 1,32 1,08 0,86 2010-2015
2015-2020
2020-2025
2025-2030
2030-2035
Tahun
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian. Tingkat penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada tingkat penurunan karena kematian. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) turun dari sekitar 22,1 per 1.000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 13,6 per 1.000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Angka Kematian Kasar (Crude Dead Rate/CDR) naik dari 5,1 per 1.000 penduduk menjadi 8,2 per 1.000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.
4.Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Rasio
ketergantungan
(dependency
ratio)
adalah
angka
yang
menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk usia nonproduktif (penduduk usia di bawah 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun atau lebih) dengan banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15-64 tahun).
Dalam kurun waktu 2010-2035, mereka yang dalam usia kerja, 15-64 tahun meningkat dari 66,3 persen menjadi 70,1 persen dan mereka yang berusia 65 tahun ke atas naik dari 3,5 persen menjadi 9,1 persen.Perubahan susunan ini mengakibatkan beban ketergantungan (dependency ratio) turun dari 50,8 persen pada tahun 2010 menjadi 42,7 persen pada tahun 2035. Menurunnya rasio beban ketergantungan menunjukkan berkurangnya beban ekonomi bagi penduduk umur produktif (usia kerja) yang menanggung penduduk umur tidak produktif. Gambar 5.
Dependency Ratio Provinsi Jambi Tahun 2010-2035
Jumlah
55 50 45
50,8 47,3
40
44,5
43,3
35
2010
2015
2020
2025 Tahun
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
42,7
2030
42,7
2035
5. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR)
Total
Fertility
Rate
(TFR)
adalah
jumlah
anak
Rata-rata
yang
akan
dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilasi pada saat TFR dihitung. TFR merupakan pengukuran sintetis yang menyatakan fertilitas pada akhir masa reproduksi (completed fertility) dari suatu kohor hipotesis perempuan. TFR dihitung dengan cara menjumlahkan angka kelahiran menurut umur (ASFR) kemudian dikalikan dengan interval kelompok umur (biasanya lima tahun) (Lembaga Demografi-UI, 2010). Dengan asumsi penurunan fertilitas dan mortalitas serta perolehan susunan umur seperti telah diuraikan di atas, maka TFR Jambi turun dari 2,48 pada awal tahun proyeksi menjadi 1,83 pada akhir tahun proyeksi(Gambar 6). Gambar 6. Proyeksi Angka Kelahiran Total TFR (Total Fertility Rate) Provinsi Jambi Tahun 2010-2035
2,48
2,31
2,5
2,18
2,04
2
TFR
1,92
1,83
1,5 1 0,5 0 2010
2015
2020
2025 Tahun
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
2030
2035
6. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)
Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi usia di bawah 1 tahun (0-11) bulan per 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat.Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat
kesehatan
dan
kesejahteraan
masyarakat
(Lembaga
Demografi-FE,
2010). Dengan asumsi perubahan susunan umur penduduk di atas, maka IMR Jambi menurun
dari 26,6 pada tahun 2010 menjadi 21,0 pada tahun 2035 (Gambar 7).
Gambar 7. Proyeksi Angka Kematian Bayi IMR (Infant Mortality Rate) Provinsi Jambi Tahun 2010-2035
30
26,6 24,1
25
22,6
21,7
21,3
21
20 15 10 5 0
2010
2015
2020
2025 IMR L+P
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
2030
2035
7. Angka Harapan Hidup
Rata-rata angka harapan hidup pada saat lahir (e0) adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Dengan asumsi kecenderungan IMR menurun serta perubahan susunan umur penduduk seperti telah diuraikan di atas, maka harapan hidup penduduk Jambi (laki-laki dan perempuan) naik dari 69,9 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,8 tahun pada 2035 (Gambar 8). Gambar 8. Proyeksi Angka Harapan Hidup Provinsi Jambi Tahun 2010-2035
72
71,7
71,8
71,5 71,5
71,2
71
70,7
70,5 69,9 70
69,5 69
68,5 2010
2015
2020
Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA, 2013
2025
2030
2035
Daftar Pustaka
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(BAPPENAS), Badan Pusat Statistik (BPS)dan United Nations Population Fund (UNFPA); 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 20102035. Jakarta. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Macro International; 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta Badan Pusat Statistik. 2011. Sensus Penduduk 2010. Jakarta Adioetomo, Sri Moertiningsih dan Samosir Omas Bulan; 2010. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta