n MTSN PEKAN HERAN BERKUALITAS DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN MAJALAH BULANAN
Edisi 130 Tahun XII Februari 2017
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n Kunker Panja Komisi VIII DPR RI
TUNTASKAN SERTIFIKASI & INPASSING
n 16.486 Belum Sertifikasi n 14.756 Belum Inpassing Tingkatkan Peran Perempuan di Masyarakat
Belajar dari Strategi Pendidikan Anak Ala Imam Ghozali
Scout Camp, Bentuk Karakter Anak Lebih Berkualitas dan Ideal
n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id
SALAM REDAKSI MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tim Penyusun Majalah Dinamis Tahun Anggaran 2016 Penanggung Jawab: H M Saman, S Sos, M.Si
n Rapat redaksi Tim Inmas Kanwil Kemenag Riau.
Kode Etik Jurnalistik Vs HOAX
A
cara puncak peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh pada tiap tanggal 09 Februari dilaksanakan di Ambon dan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan istri beserta rombongan Menteri Kabinet Kerja. Dunia pers yang menggeluti permainan kata demi kata sebagai upaya memberikan informasi kepada publik merupakan dunia yang penuh dengan dinamika tidap berharap untuk statis karena gaya hidup merubah pola pikir manusia dari masa ke masa. Tahun 2017 merupakan tahun pembahasan HOAX yang saat ini perkembangannya tidak mampu lagi dikendalikan oleh logika bahkan nafsu. Awal HOAX membooming sebenarnya dimulai dari kampanye hitam yang digunakan sebagai perebutan suara dengan cara kotor pada pemilu 2014 yang saat itu mampu memisahkan penduduk Indonesia berdasarkan pilihan suara. Perpecahan yang mampu diredam dalam sekam sebenarnya mulai menjadi riak ombakan yang hilir mudik mengganggu sebagian logika manusia. SARA merupakan isu hangat yang selalu dibombardir HOAX untuk menganggu perasaan dan logika masyarakat. HOAX plus bumbu kenikmatan dari media sosial mampu mempengaruhi para penikmat dunia maya yang menggunakan media sosial sebatas eksistensi diri biar dibilang uptodate. Tidak perlu lagi bersusah payah menarik massa untuk bereaksi akan suatu berita yang belum tentu kebenarannya dan akhirnya membuat hal sederhana menjadi luar biasa merubah paradigma berpikir. Kemudian bagaimana insan pers menghadapi HOAX? Terkadang HOAX itu bersumber dari media massa resmi yang sudah diakui oleh Negara hanya karena media massa tersebut sudah dikuasai oleh salah satu penguasa negeri yang menjadi aktor dibelakang layar negara ini berjalan. Apakah ini saat kita melambaikan tangan dengan menyadarkan bahwa Pers memiliki kode etik yang harus
02
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
dipatuhi sebagai filter terhadap apa yang akan dijadikan informasi untuk publik? Media sosial sudah mampu melebihi eksistensi media massa dalam memberikan dan menyalurkan aspirasi publik. Menurut penelitian pengguna media sosial terbanyak di permukaan bumi ini adalah Indonesia, maka dapat dipastikan hampir sebagian penduduk Indonesia dapat menulis, minimal menulis perasaan lebay yang tertuang pada kolom “Apa Yang Anda Pikirkan Sekarang?” atau hanya sebatas foto selfie yang diiringi oleh kata-kata bijak yang belum tentu diyakini penulisnya atau share berita yang belum pasti kebenarannya. Penggunaan media sosial mulai meng iritasi penggunanya yang belum menerima informasi secara bijak sehingga ditelan bulat-bulat tanpa gatekeeper yang jelas. Hal ini pun diperparah oleh media massa yang pemberitaannya timpang sebelah dan menyinggung SARA. Tidak berusaha untuk pesimis karena dengan keyakinan masih ada mereka yang berlogika dewasa dan bijak yang berusaha meluruskan setiap berita HOAX yang memedihkan mata dan memekakkan telinga. Itulah salah satu upaya Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, dalam tulisannya pada detik.com yang berjudul ”Melawan HOAX, Menjaga Hati”. Rasa optimis akan sebagian hati nurani masyarakat Indonesia yang masih menginginkan berita yang bersih untuk dinikmati dengan kesadaran berpikir dan hati yang terjaga. Pada akhirnya, HOAX seharusnya menjadi modal dasar bagi insan pers untuk interospeksi nurani dan logika dalam menyiarkan berita untuk publik jangan hanya mementingkan amplop penguasa. Mulailah untuk menegakkan kode etik jurnalistik yang para pendahulu sudah bersusah payah merumuskannya. Tegakkan kebenaran hakiki sebagai upaya mencerdaskan bangsa agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. n
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Redaktur: H Darwison MA Musdalifah, S. Sos Vethria Rahmi, S. Sos. I Joni Sudiana, S. Pd Ady Yuliandi ST Penyunting/ Editor: H Sobri, S Ag Afneti BA Novam Scorpiantrien S. Sos Belendina Sentiana, S.Th Azman Huri Desain Grafis dan Fotografer: H Anasri S Ag M Pd Ermiza Novwan SE Namira Hamdani Athie Fariza Sekretariat: H Syarianto S PdI Chairul Akmal Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Subbag Informasi dan Humas Jl. Jenderal Sudirman No. 235 Pekanbaru 28011 Telp/ Fax: (0761) 24224 Alamat Web/ Email: http://riau.kemenag.go.id/
[email protected]
Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke redaksi, menjadi hak penuh redaksi.
EDITORIAL
Sertifikasi Guru dan Inspassing jadi Angin Segar
S
aat ini, sertifikasi guru dan Inpassing adalah cerita paling menarik di lingkungan lembaga pendidikan. Sebegitu menariknya, para pendidik bahkan lebih antusias mendiskusikan pencairan tunjangan sertifikasi ketimbang problem pendidikan itu sendiri. Tak terkecuali di Kemenag, angin segar berhembus dikalangan guru yang berada dibawah payung Kemenag. Pasalnya DPR RI Komisi VIII mendatangi Kanwil Kemenag Riau baru-baru ini dengan agenda menuntaskan permasalahan yang sudah menjadi issu hanggat ditengah masyarakat tersebut.
H Darwison MA n Redaktur Majalah DINAMIS
Persoalan yang berkaitan dengan pendataan, perekrutan, maupun pembayaran guru baik itu PNS maupun Non PNS, terutama masalah yang terkait dengan tunjangan sertifikasi guru dan inpassing yang belum terbayarkan. Hal ini merupakan kabar baik dan menggembirakan bagi rekan-rekan guru kita terutama yang sudah mendapatkan SK Inpassing. Jerih payah yang mereka tunggu-tunggu selama ini akan segera ada obatnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Sertifikasi merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru di Indonesia. Hal ini sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Melalui program ini, diharapkan guru bisa meningkatkan pelayanan terhadap peserta didiknya. Mengapa demikian? Karena guru yang sudah mendapatkan sertifikat sebagai guru profesional, baik sebagai guru mata pelajaran maupun guru kelas, akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah berupa tunjangan profesi guru yang harus sesuai dengan kriteria dan ketentuan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku. Pemerintah melalui Kementerian Agama berkomitmen tunjangan profesi Guru tahun 2016 tersebut dibayarkan kepada guru Madrasah PNS sebanyak 1 kali gaji pokok/ bulan dan Non PNS yang sudah ber SK Inpassing sebanyak 1 kali gaji pokok/ bulan sesuai dengan golongan dan pangkat, yang telah memiliki sertifikat pendidik, sudah
memenuhi beban kerja, telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru sesuai dengan aturan yang berlaku, memenuhi syarat dan kriteria berdasarkan SK Dirjen Pendis Nomor 1952 Tahun 2016. Tugas berat ini akan terasa ringan manakala pemerintah dapat melakukan treatment kepada pengawas pendidikan dan pihak terkait lainnya dengan komitmen yang kuat. Iyya, Sudah seharusnya pemerintah kita memberikan kepedulian dan perhatian lebih terhadap guru-guru agama di sekolah umum maupun madrasah. Dengan gaji yang ala kadar dan tidak seberapa mereka harus menghidupi keluarganya. Komitmen dan kontribusi Komiisi VIII sangat berpengaruh dalam upaya memudahkan jalannya kesejahteraan guru-guru honorer dan guru-guru agama yang sudah diverifikasi kedepannya. Semoga dengan masukan dan harapan yang ditumpangkan oleh guru-guru melalui Kemenag dan lembaga legislatif tersebut akan menjawab persoalan klasik guru-guru kita di negeri ini. Pun dapat membawa perubahan yang siginifikan untuk kesejahteraan kepada guru-guru kita. Menyerahkan mutu pendidikan semata-mata kepada tenaga pendidik kita tentulah bukan jawaban yang tepat. Uluran dan tatapan peduli pemerintah, para pemangku kepentingan, para pejabat kab/kota perlu duduk dan bergerak bersama merumuskan segala hal yang berkaitan dengan mutu pendidikan itu sendiri. Tidak pernahkah kita bermimpi mutu pendidikan akan meningkat pada suatu hari nanti, sehingga membuat dunia pun akhirnya akan menoleh pada kepada negeri yang kaya raya ini?. Wallahu A’lamu Bishshawab....
DAFTAR ISI Tim Dinamis .....................................02 Salam Redaksi .................................02 Editorial ...........................................03 Resensi Buku ...................................04 Surat Pembaca.................................04 Seputar Kanwil ................................13 Sosok...............................................21 Galery Foto.......................................24 Perempuan........................................27 Pendidikan........................................28 Artikel..............................................31 Teknologi .........................................34 Kisah................................................35 Lintas Daerah...................................38 Potret...............................................48
Liputan Utama .................................05
“
Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau dalam rangka menyerap aspirasi terkait sertifikasi guru dan inpassing di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Kamis (9/2/2017).
Serba-serbi.......................................36 EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
03
B U K U R E S E N S I
SURAT PEMBACA
Bagaimana Cara Memilih Pemimpin yang Baik Assalamualaikum Wr. Wb Singkat saja pak/bu, bagaimana cara memilih pemimpin yang baik? Wassalam Fadli- Pekanbaru
Judul : Peningkatan Mutu Madrasah Melalui Program Diversifikasi Penulis : Drs H Ahmad Supardi MA Editorial : Ilyas, M. Ag Design : Musdalifah, S. Sos Tata Letak : Dewi Yuliana, SE ISBN : 978-602-60647-2-1 Penerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Cetakan : 2016 Tebal : 110 halaman
U
paya memberikan rasa keadilan atas keberagaman yang timbul dari setiap peserta didik dilakukan dengan program diversifikasi. Diharapkan program diversifikasi ini dapat melayani keragaman latar belakang, social, budaya, dan kemampuan peserta didik yang secara fitrah memang beragam. Diversifikasi dapat dilakukan untuk diversifikasi penyelenggaraan pendidikan, diversifikasi materi kurikulum, diversifikasi sarana dan prasarana dan diversifikasi penilaian. Hal ini karenakan kurikulum nasional memuat standarisasi tentang kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar. Domain kompetensi ini meliputi kemampuan akademik (academic competency) kemampuan kehidupan (life competency) dan karakter nasional (national character). Sesuai dengan PMA no 60 tahun 2015 tentang pengelolaan Madrasah mengalami Diversifikasi baik secara kurikulum maupun secara kelembagaan. Bahwasanya ada tiga jenis madrasah yang akan dikembangkan oleh Kemenag yaitu, Madrasah Akademik, Madrasah Program Keagamaan, dan Madrasah Keterampilan. Dalam program ini siswa diharapkan mampu mengasah keterampilan yang mereka miliki sesuai dengan kurikulum yang ada dan dengan ketiga program ini diharpakan Madrasah bisa lebih berkwalitas, dan menghasilkan lulusan-lulusan yang bisa berguna di tengah masyarakat. Buku Peningkatan Mutu Madrasah Melalui Program Diversifikasi mencoba membahas tentang upaya pemerintah khususnya Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu pendidikan Madrasah. n
04
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Jawab: Waalaikumssalam wr. wb Pemimpin adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara. Jika pemimpin negara itu sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara. Mungkin yang saudara maksudkan adalah memilih pemimpin melalui pemilihan lansung/pilkada, karena ada juga pemilihan pemimpin yang ditunjuk lansung oleh Negara. D a l a m memilih pemimpin, Islam dan sistem Demokrasi mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Islam memilih Imam (Pemimpin) lebih mengutamakan kemampuan daripada nafsu. Sementara sistem demokrasi lebih mengutamakan nafsu daripada kemampuan, sehingga dalam sistem demokrasi masih banyak terdapat pemimpin yang tidak mempunyai kriteria-kriteria dan kemampuan untuk memimpin. Rasulullah saw memerintahkan umatnya untuk ta’at sama
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
pemimpin. Namun beliu memilih orangorang yang pas untuk menjadi pemimpin dalam komunitas tertentu menjadi gubernur, panglima, utusan dan seterus nya, dengan arti kata lain Rasulullah saw tidak mengangkat orang yang meminta jabatan, orang-orang yang lemah atau tidak mampu mengemban amanah orang yang tidak peduli, orang yang memusuhi umat islam. Dalam memilih pemimpin, Islam dan sistem Demokrasi mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Islam memilih Imam (Pemimpin) lebih mengutamakan kemampuan daripada nafsu. Sementara sistem demokrasi lebih mengutamakan nafsu dan keinginan daripada kemampuan, sehingga dalam sistem demokrasi masih banyak terdapat pemimpin yang tidak mempunyai kriteria-kriteria dan kemampuan, tidak berprestasi serta sarat dengan masalah namun sangat antusias untuk jadi pemimpin. Wassalam Redaksi
LIPUTAN UTAMA
n KUNKER PANJA KOMISI VIII DPR RI
Desak Tuntaskan Sertifikasi dan Inpassing Guru di Riau n 16.485 GURU BELUM SERTIFIKASI n 14.756 GURU BELUM INPASSING Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau dalam rangka menyerap aspirasi terkait sertifikasi guru dan inpassing di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Kamis (9/2/2017). Dinamis-Kedatangan rombongan Kunjungan Kerja Panja Komisi VIII DPR RI disambut langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA bersama pejebat eselon III, Eselon IV, serta Karyawan dan Karyawati di Lingkungan Kemenag Riau. Hadir juga Plh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Kasiarudin, Kepala BKD Provinsi Riau Ikhwan Ridwan, Kepala
Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin, Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerjasama Setdaprov Riau Darusman. Dari Rombongan Komisi VIII DPR RI yang diketuai oleh Ali Taher hadir juga Wa kil Ketua Komisi Dr H Deding Ishak SH MM, Dr Ir H D Sodik Mudjahid Msc, H Iskan Qolba Lubis MA, dengan anggota H Agus Susanto, Itet Tridjajati Sumarijanto MBA, Dr Jalaluddin Rakhmat M
Sc, HM Syamsul Luthfi, Hj Desy Ratnasari MSi Psi, Drs H Bisri Romly MM, dan H Achmad Fauzan SH M Kom I disertai 2 orang sekretaris Komisi VIII DPR RI, 1 orang protokoler, 1 orang tenaga Ahli dan bagian media cetak dan medsos serta Pengurus Dharma Wanita dan civitas akademis di lingkungan Kanwil Kemenag Riau. Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr H M Ali Taher SH M Hum didampingi Wakil Ketua Komisi VIII Dr H Dedeng Ishak SH MM, dengan dipandu oleh Kakanwil Kemenag Riau dan didampingi oleh Plh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Kasiarudin, memaparkan bahwa komisi VIII telah membentuk panitia kerja (Panja) terkait sertifikasi guru dan inpassing yang bertugas menyerap informasi, usul, saran, rekomendasi serta kodisi aktual mengenai pelaksanaan dan permasalahan sertifikasi guru dan
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
05
LIPUTAN UTAMA
n Ali Taher
n Deding Ishak
n Sodik Mudjahid
n Iskan Qolba
n Agus Susanto
n Itet Tridjati
n Jalaludin Rakhmat n Syamsul Lutfi
inpassing, termasuk melalui program kunjungan kerja. “Panja Komisi VIII DPR dalam 2 tahun ini aktif melakukan pendataan dan penyerapan informasi untuk memperjuangkan hak- hak guru yang inpassing terutama guru yang non PNS, karena sampai sekarang masih ada yang belum dibayarkan dan juga sangat sulit, maka dengan ini kita berupaya permudah dan memotong jalur- jalur birokrasi yang dirasakan menghambat pencairan anggaran itu,” jelasnya. Butuh Rp.1,22 Triliun Untuk Sertifikasi dan Inpassing di Indonesia Menurutnya, pembahasan pada Kunker Panja Komisi VIII tidak lagi menyangkut kebijakan umum, tapi sudah mengarah pada permasalahan teknis, dalam rangka meng inventarisir berapa jumlah by name by address, siapa namanya, dimana mengajarnya, berapa jam mengajarnya, apa kopetensinya dan lain sebagainya. Dengan demikian pencairan sertifikasi dan inpassing guru secara keseluruhan dapat dicairkan pada tahun 2017, termasuk pencairan yang tertunda pada tahun 2016 lalu. “Data sudah pasti sebanyak 82.000 dan sudah bisa dibayarkan, yang masih tersisa sebanyak 39.000 yang memerlukan verifikasi ulang. Kenapa? karena 1 nama bisa muncul 2 sampai 3 kali dalam 1 daftar. Nah, percayalah bahwa ini sedang kami kerjakan termasuk aspek teknis anggaran. Dan ini perlu kita bicarakan per 1 Provinsi bahkan per Kabupaten berapa orang berapa jumlahnya
06
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
berapa bulan belum dibayar berapa rupiahnya secara nominal dan sebagainya, jadi saat ada kesulitan bisa dikaji ulang lagi,” jelasnya. Lebih lanjut Ali Taher mengungkapkan, dalam rangka percepatan pembayaran sertifikasi dan inpassing guru, Komisi VIII DPR RI telah mengundang Kementerian Agama, Dirjen, Irjen, sekaligus Kepala BPKP Republik Indonesia yang melakukan audit resmi terhadap angka. “Saat ini ada sekitar 39.000 guru bukan PNS di Indonesia yang belum Disertifikasi diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp1,86 Triliun. Sedangkan, pembayaran tunjangan guru bukan PNS
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
madrasah yang sudah inpassing totalnya mencapai 82.090 guru, kebutuhan anggaran untuk membayar hutang itu pun diperkirakan mencapai Rp1,22 triliun. Tahun ini harus selesai, terhitung 2015, 2016 dan 2017, karena ini merupakan hak mereka,” tekannya. Tingkatkan Kualitas Tenaga Pendidik Gubernur Riau yang diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Riau Kasiarudin mengucapkan apresiasi yang sangat tinggi atas kunjungan rombongan Komisi VIII DPR RI ke tanah Lancang Kuning dengan berharap pertemuan ini dapat mebawa perubahan yang signifikan untuk
n Desi Ratnasari n Bisri Romli
n Achmad Fauzan
lembaga pendidikan di masa datang. “Ini sangat penting, demi kesejahteraan dan peningkatan kualitas kinerja tenaga pendidik, dan Pemerintah Provinsi Riau siap membantu dan mendukung sepenuhnya terkait masalah sertifikasi guru dan Impassing tersebut,” ujarnya. Di Riau: 16.485 Belum Setifikasi dan 14.756 Belum Inpassing Sementara itu, dalam laporan kondisi guru di Riau yang disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, jumlah Guru di Lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Riau, baik guru Madrasah, PAIS, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha per Januari 2017 tercatat sebanyak 25.677 orang dengan rincian, Guru Madrasah 18.313 orang, Guru PAIS 6.521 orang, Guru Kristen 668 orang, Guru Katolik 55 orang, Guru Hindu 3 orang dan Guru Budha 117 orang. “Hingga Januari 2017, jumlah guru Madrasah dan PAIS yang telah disertifikasi adalah sebanyak 8.338 orang dengan rincian Guru Madrasah 4. 356 orang dan Guru PAIS 3.982 orang. Guru yang harus disertifikasi TMT < 2005 sebanyak 1.959 orang. Berdasarkan jumlah guru Madrasah dan PAIS yang ada, maka jumlah guru yang akan disertifikasi mencapai 16.485 orang dengan rincian Guru Madrasah 13.957 orang dan Guru PAIS 2.528 orang,” paparnya. Menurutnya, proses sertifikasi guru sejak tahun 2014 telah menggunakan basis on-line dalam verifikasi dan pe netapan calon peserta sertifikasi guru dengan alur sertifikasi dimulai dari
Persyaratan Sertifikasi Guru 1. Berstatus sebagai guru tetap; 2. Memiliki NUPTK; 3. Aktif mengajar minimal 6 JTM per pekan; 4. Berusia maksimal 58 tahun pada tahun pengusulan sertifikasi; 5. Memiliki Kualifikasi Pendidikan Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (D-IV) dari program studi yang memiliki izin penyelenggaraan; 6. Untuk guru NON S-1/D-IV dapat di-sertifikasi jika : • Harus telah berusia 50 tahun dan masa kerja 20 per 1 Januari 2013 dan masa kerja 20 tahun, atau; • Memiliki Golongan IV/a atau setara IV/a 7. Jika mengajar tidak sesuai dengan latar belakang keahlian yang dimiliki, harus mempunyai pengalaman 5 tahun mengajar mapel yang diampu; 8. Masa kerja : • Minimal 10 tahun per 31 Desember pada tahun pendaftaran sertifikasi pada satuan pendidikan formal secara akumulatif, atau • Sudah menjadi guru per 30 Desember 2005 terus menerus. Mekanisme Inpassing Guru • Proses Inpassing dimulai dari penyusunan dokumen oleh guru yang diteruskan kepada Kantor Kementerian Agama atau Dinas
Pendidikan Kab/Kota sesuai dengan persyaratan; • Dokumen diserahkan kepada Kanwil. Kementerian Agama Prov. Riau atau Dinas Pendidikan Kab./Kota yang harus membentuk tim penilai independent; • Hasil penilaian selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Agama RI atau Kemndiknas untuk dilakukan verifikasi kembali; • Bagi guru yang lulus selanjutnya akan memperoleh SK dari Kementerian Agama RI atau Kemendiknas; Persyaratan Umum Inpassing Guru n Guru tetap yang mengajar pada satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama yang telah memiliki izin operasional; n Kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV; n Masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut pada satminkal yang sama; n Usia setinggi-tingginya 59 tahun pada saat diusulkan; n Telah memiliki NUPTK yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional; n Memiliki beban kerja minimal 24 jam tatap muka per minggu dengan ketentuan: minimal 6 jam tatap muka pada satminkal.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
07
LIPUTAN UTAMA
pengambilan basis data dari PADAMUNEGERI/SIMPATIKA yang kemudian dilakukan verifikasi berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama RI oleh Kantor Kementerian Agama Kab/Kota dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau. Hasil verifikasi kemudian ditetapkan dalam bentuk Keputusan oleh Kementerian Agama RI sekaligus penetapan LPTK Penyelenggara bagi masing-masing guru. Dan Keputusan disampaikan kepada masing-masing guru melalui Kantor Kementerian Agama Kab/Kota untuk persiapan calon peserta, panggilan dan penjadwalan untuk mengikuti diklat dilakukan oleh LPTK Penyelenggara untuk selanjutnya diikuti oleh para guru sesuai dengan alokasi. Bagi guru yang lulus mengikuti diklat selanjutnya akan memperoleh Sertifikat Pendidik. Sementara itu data Guru yang sudah inpassing adalah 1.845 orang dengan rincian Guru Madrasah 1.820 orang dan Guru PAIS 25 orang. Setelah diverifikasi oleh Itjen Kemenag RI, maka guru madrasah yang berhak memperoleh inpassing menjadi 1.596 orang. Berkurangnya jumlah guru inpassing disebabkan karena berbagai hal seperti diangkat menjadi PNS, berhenti sebagai guru, meninggal dunia dan lain sebagainya. “Guru yang harus diinpassing TMT < 2005 sebanyak 1.737 orang. Berdasarkan jumlah guru yang ada, maka jumlah guru yang akan diinpassing adalah sebanyak 14.756,” ungkap Ahmad Supardi. Dihadapan anggota Komisi VIII DPR RI, Ahmad Supardi menyampaikan permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan sertifikasi dan Inpassing antara lain adalah terbatasnya quota, tidak adanya kewenangan Kemenag dalam menerbitkan NUPTK dan NRG. Kondisi ini ikut memperlambat sertifikasi guru serta masih ada guru yang sudah sertifikasi tetapi NRG
08
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
masih bermasalah, moratorium Inpassing (hanya dilaksanakan tahun 2011 saja), sebagian guru, terutama daerah terpencil masih banyak yang berpendidikan tidak S1/D4 (SMA/MAN/ PPS, D2, D3). Langkah penyelesaian persoalan pelaksanaan sertifikasi adalah dengan mengusulkan ke Kemenag Pusat untuk menambah Quota, mendata guru-guru yang bermasalah dalam sertifikasi untuk diteruskan ke Kemenag Pusat terkait dengan persoalan NRG atau NUPTK, dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi untuk peningkatan kualifikasi guru menjadi S1/ D4 (Kemenag Kabupaten Rokan Hilir). “Khusus untuk Inpassing, karena moratorium dari pusat, Kanwil hanya menunggu kebijakan selanjutnya. Saat ini hanya fokus untuk penyelesaian pembayaran guru yang dinyatakan valid oleh Itjen,” jelas Ahmad Supardi. Riau Kekurangan Rp.25,9 M Dana Sertifikasi dan Inpassing Lebih lanjut Ahmad Supardi menyampaikan, terkait mekanisme pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kab/Kota dan Madrasah Negeri yang memiliki pagu anggaran Tunjangan Profesi Guru.
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
“Nominal TPG sebesar gaji pokok bagi Guru PNS dan Guru Non PNS Inpassing, yaitu Rp.1,5 juta bagi guru Non PNS belum Inpassing. Sedangkan pagu anggaran TPG Madrasah dan PAIS Tahun 2017, TPG Madrasah Rp.134.698.448.000 dan TPG PAIS Rp.133.477.004.000. Perkiraan kekurangan anggaran TPG Madrasah dan PAIS Tahun 2017 adalah TPG Madrasah Rp.15.571.485.700 dan TPG PAIS Rp. 10.343.421.000,” jelasnya. Untuk koordinasi yang dilakukan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau dengan Kementerian Agama RI untuk memenuhi kekurangan anggaran TPG adalah dengan mengirimkan laporan rutin per-triwulan terkait serapan dan kekurangan TPG. Sedangkan permasalahan keterlambatan pembayaran TPG lazimnya disebakan oleh anggaran yang tersedia dalam DIPA tidak cukup, kasus Tahun 2016, revisi tambahan anggaran dari pusat sebesar Rp.40 M masuk di akhir tahun yang tidak memungkinkan pencairan. Selain itu, dana tersebut tidak dapat digunakan karena diberi tanda blokir. Aturan pembayaran terutama Juknis pembayaran TPG yang agak terlambat dikeluarkan juga menjadi tertundanya pembayaran TPG.
n mus/vera/ady/jon
Kakanwil Apresiasi Kedatangan Komisi VIII DPR RI
Dinamis- Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau menerima Kunjungan Kerja Panja Komisi VIII DPR RI mengenai Impassing dan sertifikasi guru di Aula Lantai II Kanwil Kementerian Agama, Kamis (09/02) pagi. Kehadiran Dewan Perwakilan Rakyat di Provinsi Riau ini adalah momen yang ditunggu-tunggu dan diharapkan dalam menjemput aspirasi masyarakat. Tak terkecuali lembaga pendidikan beserta praktisi akademis khususnya. Dalam kesempatan tersebut Drs H Ahmad Supardi MA selaku Kakanwil Kemenag Riau mengaku sangat bangga dengan kedatangan Komisi VIII di Riau ini. Apalagi Komisi VIII adalah wadah tempat Kemenag menyampaikan aspirasi dan ide yang terkait dengan semua tusi Kemenag di tengah masya rakat. Pada kesempatan itu juga H Ahmad memperkenalkan masing masing pejabat di struktur Kemenag Riau kepada Komisi VIII. Lanjut Ahmad Supardi melaporkan bahwa terkait persoalan agama dan keagamaan di Provinsi Riau selama ini berjalan sangat baik. Dikatakannya hampir tidak pernah mendengar dan menemukan riak-riak yang menimbulkan konflik ditengah umat beragama. Pada kesempatan emas tersebut Kakanwil mengekspos sekaligus me laporkan jumlah guru madrasah di Riau tercatat berkisar 18.530 orang, guru kristen 668 orang, katolik 55 orang, hindu 3 orang, dan Budha sebanyak 117 orang. Lebih lanjut, untuk guru yang sudah sertifikasi sebanyak 8.330 orang, dengan rincian untuk madrasah 4630 orang dan guru PAIS sebanyak 3.700 orang. Kemudian jumlah guru madrasah dan PAIS yang sudah inpassing adalah sebanyak 1.845 orang,
dimana guru madrasah sebanyak 1.820 orang dan guru PAIS 25 orang, jelasnya. Sebagai langkah awal untuk saat ini kami akan fokus terhadap guru yang belum disertifikasi pada Tahun 2005 kebawah, mengingat masih banyak sekali yang belum mendapat sertifikasi, ucapnya. Sampai saat ini diakuinya, keterlambatan pembayaran tunjangan profesi guru tersebut terkendala oleh anggaran yang tidak cukup, insyaallah yang kurang ditahun lalu akan kita bayarkan tahun ini, tegasnya. Diharapkan kedepan pihaknya bersama-sama dengan pihak terkait lainnya, dapat mempercepat proses penyelesaian pembayaran program sertifikasi guru dan program inpassing madrasah yang masih terhutang. Sebelumnya,
Gubernur Provinsi Riau yang diwakili oleh H Kasiaruddin Asisten III yang juga menjabat sebagai Ketua Korpri Provinsi Riau mengucapkan apresiasi yang sangat tinggi atas kunjungan rombongan Komisi VIII DPR RI ke tanah Lancang Kuning sembari membacakan pantun melayu. Diharapkan kehadiran wakil rakyat kita ini dapat mebawa perubahan yang signifikan untuk lembaga pendidikan kita di masa datang, ucapnya. Menurut Kasiaruddin hal ini sangat penting demi kesejahteraan dan peningkatan kualitas kinerja tenaga pendidik kita. Pihaknya siap membantu dan mendukung sepenuhnya program yang ada di Kemenag terkait masalah sertifikasi guru dan Impassing tersebut, tutupnya. Pada pertemuan itu juga dilakukan diskusi dan tanya jawab antara anggota komisi VIII dan ASN Kemenag Riau. Yang diakhiri dengan penyerahan Plakat dari Kanwil kepada Ketua Komisi VIII DPR RI HM Ali Taher SH M Hum dan anggotanya DR Hj Desi Ratnasari Msi, PSi yang sekaligus berprofesi sebagai aktris papan atas Indonesia ini.
n vera/ipad
n Drs H Ahmad Supardi MA
Kakankemenag Hadiri Pertemuan dengan Komisi VIII DPR RI
Dinamis- Bertempat di aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Riau dilaksanakan pertemuan antara Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah Propinsi Riau. Kamis (09/02). Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Riau yang diwakili oleh Plh Sekretaris Daerah , H. Kasiaruddin, SH, Ka.kanwil Kemenag Propinsi Riau, Drs. H. Ahmad Supardi, MA. Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. Mahyudin, MA, Kepala Bidang, Ka. Kankemenag Kabupaten/Kota se-Propinsi Riau.
Ketua Komisi VIII DPR RI, DR. H. M. Ali Taher, SH, M.Hum beserta rombongan datang ke Propinsi Riau dalam rangka Kunjungan Kerja terkait Sertifikasi dan Inpassing Guru di Riau serta masalah kehidupan sosial masyarakat Riau. Sementara itu Ka.Kanwil Kemenag Propinsi Riau menjelaskan Pembinaan keagamaan di Propinsi Riau cukup bagus. Terkait tentang guru berdasarkan data, Jumlah guru pada Madrasah, PAIS, Kristen, Hindu dan Budha se-Provinsi Riau yaitu 25.677 orang. Sebanyak 8.338 orang guru
sudah Sertifikasi. Sebanyak 1.845 orang guru sudah di inpassing, namun berdasarkan hasil dari BPKP yang sudah di inpassing hanya 1.596 orang.. Kepala Kantor kementerian Agama Kota Pekanbaru, Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag dan Kepala. Sub. Bagian Tata Usaha, Drs. H. Dahlan, MA, ikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir. “Mudah-mudahan saja kedatangan Komisi VIII DPR RI dapat membawa kesejahteraan masyarakat Riau terutama para guru,” harapnya.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n idris
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
09
LIPUTAN UTAMA
n SOAL TUNJANGAN SERTIFIKASI
Kemenag Revisi Anggaran dan Matangkan Perencanaan Dinamis-Kementerian Agama masih mengalami kekura ngan anggaran untuk membayar tunjangan profesi serta inpassing guru madrasah dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sudah memberikan arahan kepada jajarannya untuk melakukan revisi anggaran. “Saya sudah minta untuk menelaah kembali, atau melakukan penyisiran anggaran 2017,” terang Menag saat Raker dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa (17/01). “Di Pendis (Ditjen Pendidikan Islam) misalnya, biaya perjalanan dan lainnya yang tidak perlu kita sisihkan, berapapun dapatnya nanti kita akan berikan untuk menutup kekurangan. Setelah itu, kita akan lihat anggaran di luar Pendis,” tambahnya. Kemenag juga akan menajamkan ulang perencanaan program 2017. Penajaman ini berbasis
pada program dan anggaran tahun 2016 yang tidak terserap yang mencapai Rp3 triliun. Dari situ diharapkan program 2017 lebih efektif, utamanya dalam ikut menyelesaikan masalah kekurangan anggaran pembayaran tunjangan profesi dan inpassing guru. Tahun 2017, Kemenag sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp14.8 triliun untuk pembayaran tunjangan profesi dan inpassing guru, PNS maupun bukan PNS. Anggaran ini lebih besar dibanding 2016 yang hanya Rp13.7 triliun. “Meski demikian, tetap masih kurang sekitar Rp5 triliun, karena besarnya kebutuhan,” ujar Menag. Wakil Ketua Komisi VIII A Malik Haramain menyatakan bisa memahami keruwetan pengurusan inpassing dan tunjangan profesi guru, terutama soal kekurangan anggaran. Dia mengakui bahwa jumlah guru yang harus memperoleh tunjangan profesi dan inpassing memang cukup besar. Malik menengarai, masalah ini bukan hanya soal anggaran, tapi juga mekanisme, pencatatan, data yang tidak valid, atau kordinasi antar Kementerian/Lembaga yang belum optimal. “Komisi VIII telah membentuk Panja Sertifikasi dan Inpassing untuk membantu dan mencari solusi penyelesaian sergur dan inpassing yang hingga kini kerap dilaporkan masyarakat ke kami,” jelas Malik. Menag Lukman setuju dengan rencana pembentukan Panja tersebut. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah ini memang perlu berbicara dengan banyak pihak. “Saya setuju dengan Malik Haramain jika dibentuk Panja untuk mengakselerasi penyelesaian ini sehingga mudah-mudahan Kemenkeu, Ditjen Anggaran, dan
n Kamaruddin Amin
10
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Bappenas bisa duduk bersama,” katanya. “Kalau tidak tahun ini, setidaknya tahun depan masalah ini bisa diselesaikan,” ujarnya lagi. Ikut mendampingi Menag dalam Raker ini, Sekjen Nur Syam, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, serta sejumlah pejabat Eselon II Kemenag. Sudah Diverifikasi BPKP Sebanyak 82.090 guru madrasah dan pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah belum dibayarkan (terhutang) tunjangan profesinya pada tahun 2014 dan 2015. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembayaran TPG terhutang ini lumayan besar, Rp1.4T. Sampai saat ini, anggaran TPG terhutang ini belum dialokasikan oleh Kementerian Keuangan. Saat itu, Kemenkeu menunggu hasil verifikasi audit sensus Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin berharap, Kementerian Keuangan bisa segera mengalokasikan anggaran TPG terhutang. Pasalnya, verifikasi audit sensus yang dilakukan oleh BPKP sudah selesai. “Kebutuhan anggaran yang Rp1,4 ini sudah clear. Artinya tidak ada lagi alasan bagi negara untuk tidak membayar.
n Nur syam
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Sebab mereka sudah clear, sudah diverifikasi dan verifikasinya itu sensus, satu persatu dipastikan oleh BPKP. Tinggal uangnya saja yang belum diberikan,” demikian penjelasan Kamaruddin Amin dalam kesempatan rapat Panitia Kerja (Panja) tentang Sertifikasi Guru dan Inpassing di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Selasa (07/02). Rapat Panja ini mengagendakan pembahasan mengenai Penyelesaian Program Sertifikasi Guru dan Program Inpassing Guru bukan PNS. Ikut mendampingi Kamaruddin, Sesditjen Pendis Isom Yusqi, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, dan Direktur PAI Imam Safei. Menurut Kamaruddin, BPKP baru menyelesaikan proses audit sensusnya tahun lalu karena jumlahnya massif sehingga membutuhkan waktu, energi, resources, dan tentu anggaran. Sementara Kementerian Keuangan juga tidak mungkin memgalokasikan anggaraan yang terhutang jika belum diverifikasi oleh BPKP. “Sekarang sudah selesai, jadi tidak ada lagi alasan bagi Kemenkeu untuk tidak bayar,” katanya. Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini mengaku optimis anggaran tersebut akan segera dialokasikan oleh Kementerian Keuangan. Pasalnya, Kementerian Agama mempunyai pengalaman yang sama pada tahun 2013 lalu. Saat itu, tunjangan profesi guru madrasah dan PAI terhutang dari tahun 2008 2013. Setelah data kebutuhan anggarannya diverifikasi oleh BPKP, didapati kebutuhan sebesar Rp1,3T. “Begitu ada backup data dari BPKP, Kemenkeu langsung membayar,” ujarnya. “Kita optimis atas dasar pengalaman ini karena data kita saat ini sudah dibackup dengan hasil verifikasi BPKP,” tandasnya. Kemenag Alokasikan Rp.14 Triliun untuk TPG Lebih dari 440ribu guru madrasah dan pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah yang sudah mengikuti program sertifikasi dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan bahwa Kementerian Agama pada tahun 2017 ini telah mengalokasikan lebih dari Rp14 Triliun untuk membayar tunjangan profesi guru. “Lebih dari Rp9,6 triliun kita alokasikan untuk membayar tunjangan profesi guru madarasah, baik PNS maupun bukan PNS. Adapun untuk guru PAI PNS dan bukan PNS, sudah dialokasikan tidak kurang dari Rp5,2 triliun,” kata Kamaruddin Amin dalam kesempatan rapat Panitia Kerja (Panja) tentang Sertifikasi Guru dan Inpassing di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Jakarta, Selasa (07/02). Rapat Panja ini mengagendakan pembahasan mengenai Penyelesaian Program Sertifikasi Guru
dan Program Inpassing Guru bukan PNS. Ikut mendampingi Kamaruddin, Sesditjen Pendis Isom Yusqi, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, dan Direktur PAI Imam Safei. Meski demikian, doktor lulusan Jerman ini mengaku bahwa alokasi anggaran yang tersedia belum sepenuhnya mencover kebutuhan anggaran pembayaran tunjangan profesi guru. Menurutnya, Kemenag masih membutuhkan anggaran tidak kurang dari Rp5,4 triliun untuk lima pos pembayaran. Pertama, pembayaran tunjangan guru bukan PNS madrasah yang sudah inpassing terhutang sejak tahun 2016. Kebutuhan anggaran untuk pos ini, menurut Kamaruddin Amin sudah disampaikan ke Kementerian Keuangan berikut dengan hasil review yang dilakukan Itjen Kemenag. “Kementerian keuangan belum memberikan anggaran. Informasinya, Kemenkeu akan minta back up verifikasi dari BPKP terlebih dahulu, meski tidak harus dilakukan audit sensus seperti yang sudah dilakukan Itjen,” terangnya. “Kebutuhan anggarannya sekitar Rp1,22 triliun untuk 82.090 guru,” tambahnya. Kedua, pembayaran tunjangan profesi guru madrasah dan PAI terhutang tahun 2014 dan 2015. Kebutuhan anggarannya lebih dari Rp1,48 triliuan. Kamaruddin optimis anggaran ini akan dialokasikan Kemenkeu karena datanya sudah diverifikasi melaluai audit sensus oleh BPKP. Ketiga, pembayaran tunjangan guru bukan pns belum diverifikasi Itjen. Jumlahnya mencapi 39.000. dengan total perkiraan kebutuhan anggaran Rp1,86 triliun. “Kami targetkan tahun ini selesai diverifikasi oleh Itjen. Kalau sudah diverifikasi maka harus dibayarkan 3 tahun, 2015, 2016, dan 2017. Kita belum memintakan anggaran karena belum diverifikasi,” ucapnya. Keempat, Guru PAI Bukan PNS Inpasssing yang sudah diverifikasi oleh Itjen. Jumlah gurunya sekitar 1.500 dengan kebutuhan anggaran lebih dari Rp50,16 miliar. Kelima, usulan tambahan pembayaran TPG madrasah dan PAI dari daerah untuk tahun anggaran 2017. Perkiraan kebutuhan anggarannya mencapai Rp863,91 miliar. “Dari kelima item, yang memungkinkan untuk diupakan agar bisa diberikan
pada tahun ini adalah item pertama, kedua, keempat, dan kelima. Untuk item ketiga masih diverifikasi,” tutupnya. Review Data 39 Ribu Guru Inpassing Tuntas Juni 2017 Inspektorat Jenderal telah menyelesaikan proses review terhadap sejumlah Guru Bukan PNS Madrasah yang sudah Inpassing dan tunjangannya terhutang pada tahun 2016. Namun demikian, masih ada 39ribu lebih guru lagi yang datanya belum diverifikasi dan tunjangannya terhutang sejak tahun 2015. Plt Irjen Kemenag Nur Syam berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dengan Ditjen Pendidikan Islam agar dapat segera menyelesaikan proses review data tersebut. Nur Syam memperkirakan, proses itu paling lambat akan selesai pada bulan Juni 2017. “(sebagai langkah awal) Kami akan menyingkronkan data hasil hasil verifikasi dan validasi Tunjangan Profesi Guru (TPG) terhutang dengan data Ditjen Pendis,” kata Nur Syam pada Rapat Dengan Pendapat (RDP) Itjen Kemenag dan BPKP dengan Panja Komisi VIII DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (08/02). Menurut Nur Syam, untuk memverifikasi dan validasi data guru inpassing tersebut, Itjen Kemenag telah menyiapkan 300 personil yang dibagi dalam 60 tim. Nur Syam juga mengajak anggota Panja Komisi VIII DPR RI dan BPKP untuk ikut mengawal dan mengoptimalkan penyelesaian permasalahan inpassing guru non PNS di lingkungan Kementerian Agama ini. Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin menjelaskan bahwa ada sekitar 39ribu guru bukan PNS yang sudah inpassing namun datanya belum diverifikasi oleh Itjen Kemenag. Akibatnya, tunjangan profesi mereka belum bisa dibayarkan alias masih terhutang. Menurut Kamaruddin, total anggaran yang dibutuhkan untuk membayar tunjangan mereka yang terhutang itu diperkirakan mencapai Rp1,86 triliun. “Kami targetkan tahun ini selesai diverifikasi oleh Itjen. Kalau sudah diverifikasi maka harus dibayarkan 3 tahun, 2015, 2016, dan 2017. Kita belum memintakan anggaran karena belum diverifikasi,” ucapnya.
n kemenag. go.id
n Lukman Hakim Saifudin
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
11
LIPUTAN UTAMA
Gali Masukan Tentang Inpassing dan Sertifikasi Guru
Dinamis- Kamis (09/02) pagi di Aula lantai II Kanwil Kemenag Provinsi Riau berlangsung pertemuan antara Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama dan Praktisi Akademis. Kunker Panja tersebut berlangsung hingga esok hari dari 09 s.d 11 Februari 2017. Kegiatan Komisi VIII yang beragendakan kunjungan ke Kanwil dalam rangka menggali informasi dan masukan terkait masalah inpassing dan sertifikasi guru, dan kunjungan ke Mapolresta dan Panti asuhan Tunas Bangsa ini membawa rombongan sebanyak 14 orang. Menurut Ketua Tim yang berasal dari Fraksi PAN tersebut, pertemuan ini sangat penting dikarenakan dapat meningkatkan tali silaturrahim dan komunikasi dengan tim Komisi VIII mengenai sertifikasi guru dan inpassing. Kami menumpangkan harapan agar kita semua dapat memberikan kontribusi yang optimal sehubungan dengan inpassing dan sertiifikasi guru tersebut, khsususnya Provinsi Riau, ujarnya mengawali arahan. Mengingat Kemenag adalah salah satu mitranya Komisi dalam menjalankan tugas pembangunan bangsa dan agama. Dikatakannya salah satu tugas yang harus dilaksanakan tim Komisi VIII adalah kunker yang terkait anggaran yang berkenaan dengan inpassing dan sertifikasi guru. Mengingat masih banyak guru guru yang belum menerima tunjangan profesinya yang sudah merupakan haknya itu, tegas Ali Taher. Seperti yang sudah tertuang dalam hadis Nabi Bayarlah upah sebelum keringatnya kering, pesannya mengingatkan. Untuk itu Tahun 2017 ini hak para guru yang belum menerima tunjangan tersebut harus dibayarkan, tegasnya optimis diiringi tepukan riuh seluruh ASN yang hadir. Jika pengelolaan fokus dan serius maka tidak akan ditemukan sisa anggaran Kemenag sebanyak lebih kurang tiga trilliun, ucapnya. Dan pembayaran tunjangan guru yang masih terhutang pun pasti terlaksana segera, ucapnya lagi menutup sambutan.
Sementara itu hal senada diungkapkan H Dedeng Ishak selaku Wakil Ketua Tim Komisi VIII, Panja Komisi VIII mendesak agar menuntaskan pembayaran inpassing pada Tahun 2017 ini kepada seluruh guru yang berkisar lebih kurang 82 ribu orang. Menurut Dedeng Ishak, desakan Komisi VIII terhadap Direktorat Jenderal pendidikan Islam kemenag RI untuk mempercepat proses penyelesaian pembayaran TPG terhutang guru inpassing Tahun 2015, 2016 dan 2017 yang akan dibayarkan TA 2017, bisa dilakukan setelah dirampungkannya verifikasi Irjen Kemenag dan BPKP (Badan Pemeriksa keuangan Pembangunan). Politisi Partai gerindra ini meminta Dirjen Kemenag untuk segera menuntaskan pembayaran inpassing guru sejumlah 82.090 orang di Tahun 2017, serta melakukan koordinasi dengan Irjen dan BPKP untuk segera menverifikasi 39.386 guru pada Tahun 2017 ini. Selain itu Dedeng Ishak juga menyinggung masalah yang terkait dengan penegerian sekolah yang masih berstatus swasta, insyaAllah akan segera diselesaikan, terangnya. Target dan komitmen kami juga harus didukung oleh kontribusi Kemenag dalam bekerja lebih
ekstra kedepan dengan data yang valid dan update, harapnya menutup orasi. Dalam pertemuan itu juga dilakukan diskusi dan dialog antara ASN Kemenag Riau dan Komisi VIII. Dari diskusi yang berlangsung muncul beberapa aspirasi dan masukan yang disampaikan kepada Komisi VIII. Diantaranya hal yang terkait usulan tentang tentang wacana penghapusan satker MIN dengan alasan perampingan tersebut agar bisa dievaluasi kembali mengingat madrasah khususnya MIN saat ini telah banyak mengukir prestasi dalam skala nasional, mempertanyakan prosedur dan mekanisme pembayaran selisih antara guru yang telah mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG) dengan tukin yang diungkapkan oleh Kabid Pakis Drs H fairus. Selain itu diskusi terasa makin hangat dilanjut dengan usulan mengenai Inpassing guru PAI yang berada di sekolah umum untuk segera diangkat dan dihandle oleh Kemenag bukan Diknas, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dan mengurangi kebingungan guru guru PAI kita yang terkesan dioper oper selama ini pada saat akan melakukan proses inpassing, ucap salah satu Kasi dari Rohul menyampaikan masukannya. Menyambut baik berbagai usulan dan masukan tersebut, anggota legislatif menjanjikan akan membahas secara serius dalam rapat anggaran selanjutnya dengan syarat adanya kerjasama dan koordinasi dari Kemenag dengan Komisi VIII.
n vera/faj
n Ali Taher 12
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
SEPUTAR KANWIL
Hidupkan Seni Islam Melalui Pentas Seni
Dinamis-MAN 1 Pekanbaru kembali menggelar suatu ajang seni Islami yaitu Pentas Sholawat Nabi (Pesona-red) tahun ke-3 hasil karya siswa dalam rangka menjaring bakat dan minat siswa/i MTs/SMP sebagai peserta yang boleh ikut perlombaan tersebut. Pesona ke-3 yang diadakan pada Sabtu (14/01) bertempat di Kampus MAN 1 Pekanbaru dibuka langsung oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Riau H. Mahyudin yang baru saja dilantik 1 hari sebelumnya yang mewakili Ka.Kanwil didampingi oleh Kabid Penmad H. Asmuni yang juga baru dilantik bersamaan dengan Kabag TU yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Urais Binsyar Kanwil Kemenag Riau. Dalam sambutannya, Kabag TU menyampaikan apresiasi atas ajang yang dilaksanakan oleh Siswa/i MAN 1 Pekanbaru dibawah bimbingan Waka Bidang Keagamaan, kreatifitas siswa sperti ini harus semakin ditingkatkan agar gairah kecintaan kepada Rasulullah SAW bagi peserta didik mulai dari tingkat bawah harus senantiasa di tumbuhkan agar mereka kenal dan dekat dengan Rasulullah, semoga acara seperti ini lebih di tingkatkan dan didukung secara bersama, papar Mahyudin. Menanggapi hal tersebut, Kabid Penmad H. Asmuni kepada Inmas menyampaikan bahwa kreatifitas siswa/i MAN 1 Pekanbaru ini merupakan nilai tambah tersendiri yang menimbulkan kesan tersendiri bagi panitia dan peserta, apalagi berdasarkan laporan Kepala MAN 1 bahwa peserta merupakan siswa MTs/SMP se-Prov.Riau, hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi MTs/SMP peserta
terhadap wajah MAN 1 Pekanbaru, disamping menjaring dan mengasah bakat dan minat siswa MTs/SMP mereka akan terkesan dengan kondisi MAN 1 sehingga menjadikan MAN 1 sebagai pilihan melanjutkan pendidikan yang berkualitas, kami melihat ini juga merupakan kreativitas guru pengasuh yang telah mendidik siswa untuk berkreatifitas lebih bermanfaat, tambah Asmuni. Menjawab hal tersebut, Kepala MAN 1 Pekanbaru H. Muliardi melalui Waka Bidang Humas Gafardi kepada Inmas memaparkan bahwa latar belakang Pesona ini pada awalnya 3 tahun yang lalu menjawab kepedulian terhadap seni Islam melalui Sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW, hal ini dilakukan untuk membatasi pengidolaan peserta didik kepada tokoh non muslim melalui seni/musik yang marak dipublikasikan di Media seperti grup band dan grup musik yang bisa merusak karakter generasi Islam, selanjutnya tujuan PESONA ini juga untuk menghadirkan daya tarik peserta (MTs/SMP-red) terhadap MAN 1 Pekanbaru, makanya peserta kita ambil dari jenjang SMP/MTs, untuk tahun ini peserta terdiri dari 15 tim yang berasal dari Kota Pekanbaru, Kab.Rokan Hulu, Kab. Kampar dan Kab.Indragiri Hulu, semoga kegiatan ini akan bisa kita tingkatkan, pungkas Gapardi.
n az
Instruksikan Seluruh Kepala MAN Serahkan Profil Madrasah Dinamis-Kabid Penmad Kanwil Kemenag Riau Drs. H. Asmuni, MA meminta kepada seluruh Kepala MA Negeri se-Provinsi Riau segera kirimkan Profil Madrasah terbaru secepatnya ke Bidang Penmad Kanwil Kemenag Riau, hal ini berkenaan dengan rencana Kabid Penmad Memformat dan merencanakan kemana arah tujuan madrasah sesuai dengan Profil dan demografi dimana Madrasah itu berada, hal ini disampaikan Kabid Penmad Kepada Inmas pada hari Kamis (16/02) di ruang Bidang Penmad Kanwil Kemenag Riau. Profil Madrasah Aliyah Negeri yang kita minta sangat erat kaitannya dengan menentukan arah tujuan dan sistem pembelajaran yang akan diterapkan
sehingga madrasah itu tepat arah dalam melakukan pembelajaran, disamping itu kita betul-betul ingin mewujudkan madrasah yang berkualitas dan profesional, kita sadari bahwa persaingan kehidupan yang sangat kompleks saat
ini siswa madrasah atau lulusan madrasah bisa ikut serta mewarnainya secara kompetitif, urai Kabid. Saat ini prestasi madrasah sudah menggeliat baik di tingkat provinsi Riau maupun ditingkat
nasional, baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik, namun itu baru diraih oleh Madrasah Negeri yang ada di Ibu Kota Provinsi seperti MAN 1 Pekanbaru dan MAN 2 Pekanbaru dan beberapa Madrasah Negeri di daerah, kita ingin setiap MAN yang ada di Provinsi Riau sebanyak 19 MAN mempunyai ciri khas kekhasan masing-masing yang menjadi unggulan, oleh sebab itu langkah awal yang kita lakukan di Bidang Penmad adalah meminta Profil seluruh MAN setiap Kab/Kota se-Prov. Riau dan dari sanalah awal kita mempeta potensi yang dimiliki oleh setiap MAN sehingga melahirkan lulusan yang mumpuni sesuai jurusan atau pilihannya, tambah Kabid.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n az
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
13
SEPUTAR KANWIL
Sebagai Eksekutor, Peran Baznas Sangat di Tantang
Dinamis- Zakat baru bisa dikembangkan dan dioptimalisasikan jika sudah ada regulasi yang mengatur. Jika dilihat dari segi regulasi, aturan aturan maupun kebijakan tentang zakat yang ada sekarang sudah kuat. Ada aturan agama dan undang-undang negara. Bahkan lembaga profesional Baznas itu sendiri juga membuat aturan dan kebijakan sendiri tentang pengelolaan zakat ini. Demikian disampaikan Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama RI DR H Tarmizi Tohor MA menjadi salah satu narasumber pada saat kegiatan Rakorda Baznas Provinsi Riau, di Hotel Mutiara Merdeka, Kamis malam (18/01) Namun demikian menurutnya, meskipun sudah jelas perintah zakat yang diatur dalam syariat agama, dalam undang-undang zakat juga perlu dijelaskan secara eksplisit tentang aturan zakat tersebut. Menurutnya aturan yang ada sekarang masih ditemukan kelemahan kelemahan. Dalam Undang-undang yang mengatur dana
zakat tidak dicantumkan, kewajiban seperti yang tertuang dalam undang-undang pajak di Indonesia. Jika saja dana zakat dibuat kebijakan dan aturan seperti yang dilakukan dirjen pajak, bahwa setiap warga negara Indonesia yang berpenghasilan wajib membayar pajak atas penghasilan bruto yang diperolehnya. Tentu cita-cita yang kita inginkan bisa terwujud dengan mudah. Namun tentulah tak sesederhana itu membuat sebuah aturan. Yang pasti saat ini kita selaku lembaga yang mendapat tugas dan amanat dari pemerintah, lakukan saja tugas dan fungsi kita
n DR H Tarmizi Tohor MA
masing masing sesuai dengan peraturan zakat yang ada sekarang, sembari terus berbenah ke arah yang lebih baik, imbuhnya menjelaskan. Saat ini kita telah punya dua lembaga dalam mengelola maupun mengatasi permasalahan zakat ini. Lembaga pemerintah dan non pemerintah yang ada bisa kita berdayakan secara optimal, dimana lembaga pemerintah bertugas dalam melakukan pembinaan, membuat aturan, menyiapkan anggaran sekaligus mengawasi, jelasnya menegaskan. Kementerian Agama selaku instansi Pemerintah hanya menjadi pembina teknis dalam pengelolaan zakat oleh lembaga profesional BAZNAS. Tidak berwenang untuk mengeksekusi tuturnya. Dalam perjalanannya Baznas sebagai lembaga non pemerintah akan berkoordinasi dengan Kemenag dalam menerapkan Undang-Undang serta kajian secara syariatnya. Yang sudah jelas dalam aturan yang ada berfungsi sebagai pembina sekaligus juga sebagai eksekutor dilapangan. “Badan Zakat nasional diharapkan dapat mengimplemetasikan kebijakan zakat ini secara totalitas, karena SDM Baznas juga diberikan tunjangan kesejahteraan,” ucap Tarmizi dalam rapat.
n vera/ipad
Motivasi ASN Sukseskan Program Kemenag
Dinamis-Kanwil Kemenag Riau diikuti oleh para pejabat dan staf instansi vertikal setempat, Jumat (10/02) melaksanakan tausiyah di penghujung hari yang penuh berkah. Acara tersebut diawali pembacaan yasin bersama seluruh jamaah yang hadir, dipandu langsung oleh Ustadz Jhon Effendi Lc,MA. Dilanjutkan dengan Tausiyah yang disampaikan oleh ustadz DR M Fahri MA. Pada kesempatan tersebut Kabid Penaiszawa HM Saman S Sos Msi memberikan arahan dan nasehatnya mengenai teknis dan program yang akan dilaksanakan oleh Kemenag kedepan. Berangkat dari hasil rapat pengurus Mushallah Amal Ikhlas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Kabid Penaiszawa Drs HM Saman menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan
14
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
rutinitas yang akan dilaksanakan di Mushalla kantor Kemenag Riau. Ada beberapa hal yang akan segera dilaksanakan, tuturnya dihadapan seluruh ASN yang mengikuti tausiyyah yang akan rutin digelar setiap Jumat tersebut. Pertama, melengkapi sarana dan prasarana mushalla yang akan menunjang kenyaman dalam beribadah, terutama sound sistem
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
dan microfon yang masih belum memadai selama ini, akan ditambah untuk bagian dalam mushalla, kemudian juga perangkat atau rak almari tempat sendal agar terlihat lebih rapi, dan tikar tempat sholat yang wajib dibersihkan setiap harinya, penertiban seperti ini menurutnya perlu agar jamaah merasa nyaman dan bersemangat dalam beribadah dan sholat jama’ah, jelas
Saman. Sementara untuk program jangka panjang kedepan, sekiranya mushalla yang kita gunakan saat ini terlalu kecil dan belum mampu menampung jamaah yang semakin banyak. Maka kita akan membuat target dan planing untuk memperbesar mushalla ini, ucapnya. Dan insyaAllah jika hal itu terlaksana, bukan tak mungkin mushalla ini akan kita tingkatkan menjadi sebuah Masjid, harapnya. Dan jika sudah menjadi sebuah Masjid sebutnya, maka operasional nya untuk sholat lima waktu wajib dilaksanakan di Masjid tersebut dilengkapi dengan fasiltas yang memadai untuk ukuran dan standart sebuah masjid. Bahkan kita harus menunjuk satu orang profesional yang mau tinggal di Masjid dan sekaligus mengurus Masjid ini, terangnya lagi.
n vera/ipad
PP Darussalam Saran Kabun Silaturrahim ke Kanwil Kemenag Riau
Dinamis-Selasa, (24/01) sekitar pukul 09.30 WIB pagi Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi kedatangan tamu dari Pondok Pesantren Darussalam Saran Kabun Rohul. Rombongan yang berjumlah 11 orang ini dipimpin langsung oleh H Alaidin selaku pimpinan Pondok Pesantren. Pada kesempatan tersebut H Alaidin menyampaikan ucapan selamat dan rasa syukur atas terpilihnya H Ahmad Supardi MA sebagai Kakanwil Kemenag Riau, yang sebelumnya merupakan Kepala Kantor Kemenag di Rohul. Lanjut ia mengulas tentang perjuangan beliau melalui amanat pejuang pendidikan di PP Darussalam terdadulunya. Amanah tersebut agar terus menggiatkan anak didik dalam membaca kitab kuning. Melalui pendidikan diniyah formal tersebut diharapkannya kitab kuning dapat diangkat dan diakui statusnya. Sementara dikatakannya kesulitan yang dihadapi selama ini berkaitan SDM dan kompetensi guru yang mengajarkan kitab kuning, ucapnya. Dan solusi dari hal tersebut diantaranya bisa mengikuti pendidikan mahat Ali seperti yang ada di Jabar, begitu juga dengan membentuk kerjasama dengan kampus Al Azhar Mesir, dan saat ini pihaknya tengah berupaya mengajukan permohonan untuk mendapatkan SDM tenaga pendidik dari Mesir. Selain itu sambungnya saat ini Pondok Pesantren Darussalam terus berbenah baik itu dari segi infra struktur maupun akademisi dengan berbagai bantuan dari beberapa donatur seperti pembangunan asrama dan lainnya. Pun bantuan dana pembangunan RKB (Ruang Kelas Belajar) yang telah diberikan oleh Kemenag Pusat dan Kanwil Kemenag Riau sebanyak 200 juta pada tahun yang lalu merupakan apresiasi tersendiri bagi kami, ujarnya. Insyaallah kedepan kita akan terus mendukung sepenuhnya segala bentuk program pemerintah dalam pembangunan agama yang dilakukan oleh Kemenag sebagai corong keagamaan di negeri ini, tuturnya. H Alaidin juga menuturkan semoga program yang dilaksanakan di Pondoknya bisa sejalan dan bersinergi dengan program Kemenag. Menyambut hangat yang telah diungkapkan oleh Pimpinan pondok pesantren H Alaidin, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA dalam arahannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan silaturrahmi tersebut. Kakanwil Kemenag mengaku merasa senang dan gembira dengan
program yang telah dijalankan dan dikembangkan oleh PP Darussalam. Mengingat Pondok Pesantren merupakan cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang cintai ini, sebutnya. Saat memberikan arahannya Kakanwil Kemenag Riau memberikan beberapa motivasi terkait dengan Pondok Pesantren kepada beberapa Asatidz dipondok tersebut seperti bagaimana mencetak generasi muda yang berkualitas di bidang ilmu agama dan memberikan kesempatan pendidikan tanpa memandang status sosial dan manajemen Pondok Pesantren. Menurutnya pesantren adalah benteng dalam melindungi generasi muda dari pengaruh negatif yang menjalar saat ini. Pada kesempatan yang sama beliau menyinggung masalah bantuan, dikatakan Ahmad bahwa anggaran Kemenag yang digelontorkan pemerintah melalui Kemenag tahun ini berkisar 900 milliard. Kemudian 800 milliar dialokasikan untuk dana pendidikan, termasuk didalamnya tunjangan gaji ASN dan sebagainya. Anggaran yang telah dialokasikan pemerintah pusat ini
diharapkan bisa bermanfaat guna secara maksimal dan tepat sasaran kedepan, ungkapnya. Untuk darussalam, secara khusus beliau berpesan agar proses belajar mengajar maupun dalam hal operasional dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai keluar dari koridor dan aturan yang ada, ucapnya. Pondok Pesantren akan dilirik masyarakat jika memiliki ciri khas sendiri dibanding yang lain, maka mari terus berbenah dengan kekhasan masing-masing, karena masing masing pondok tidak akan sama sistem dan manajemen pendidikannya, pesannya lagi. Tugas kita sekarang adalah bagaimana menghidupkan kembali pondok pesantren sebagai sekolah agama yang betulbetul berbasis agama. Semoga dengan terlaksananya program keagamaan dan syiar agama yang kita lakukan di pondok pesantren akan lahir para kiyai dan ahli agama yang kompeten dan berkualitas kedepannya. Bahkan bila perlu kedepan Riau bisa memiliki perguruan tinggi sendiri yang lahir dari pondok pesantren yang mapan secara kwantiti dan kredibel secara kwalitas, imbuhnya. Begitu pula madrasah kita di Riau yang selama ini masih awam dengan pengetahuan agama dan mengerti bahasa arab kedepan juga bisa memiliki lokal khusus jurusan agama seperti MAPK yang ada di Madarasah MAPK Sumbar, sehingga generasi yang berasal dari madrasah mafhum dan mengerti khususnya mempelajari hadis dan kitab kuning layaknya siswa pondok, harap H Ahmad Supardi.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n vera/nvm
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
15
SEPUTAR KANWIL
Kembali Normal, 5.010 CJH Riau Akan Diberangkatkan Tahun 2017
Dinamis-Sejak 2013, Pemerintah Arab Saudi hanya memberikan kuota sebanyak 168.800 Calon Jamaah Haji (CJH) dari Indonesia dengan rincian 155.200 jamaah reguler dan 13.600 jamaah haji khusus. Jatah normal kuota haji sebanyak 211.000 orang sesuai kesepakatan OKI dipangkas 20 % lantaran adanya renovasi Masjidil Haram. Termasuk Provinsi Riau yang semula 5.010 orang pertahun, menjadi 4.008 orang. Namun, kata Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Selasa (17/1/2017) kepada wartawan di Riau
mengungkapkan, kondisi tersebut sudah kembali normal, seperti yang disampaian Presiden dan Menteri Agama RI 11 Januari 2017 lalu, bahwa Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia. Menurutnya, penambahan kuota dengan kembali ke kuota normal tersebut, akan ditentukan berdasarkan porsi berikutnya berdasarkan nomor urut kacang (mengacu pada daftar waitinglist/ daftar tunggu). Penetapan nomor berdasarkan porsi
nomor urut kacang ini, telah teraplikasi secara sistemik pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama RI, yang link dengan Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kab kota serta Bank Penerima setoran haji seluruh Indonesia. Jadi taka da istilah bisa dipercepat atau nomor porsi melompat lompat, sebab akan menimbulkan kekacauan, apalagi semua orang berkeinginan untuk cepat berangkat, jelasnya. Saya bisa pastikan bahwa tidak ada pegawai Kemenag yang bisa mempermainkannya, karna telah diatur secara sistemik pada Siskohat tadi itu. Dan kalau ada yang mencoba mempermainkannya, maka akan diberikan sanksi yang tegas, tambahnya. Terkait soal pembagian untuk kab kota se Riau, Ahmad Supardi menjelaskan, akan dibagi berdasarkan porsi masuk para jamaah calon haji (JCH) dari kab kota yang bersangkutan. Sangat tergantung pada nomor porsinya. Terkait dengan penambahan 10 000 orang dari Pemerintah Arab Saudi, kami masih menunggu kebijskan lebih lanjut dari Menteri Agama RI, sebab Menteri Agama yang punya kewenangan untuk itu, pungkasnya.
n ash/mus
Penetapan BPIH Sepenuhnya Kewenangan Pusat
Dinamis-Penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) setiap tahun disahkan oleh Presiden berdasarkan usulan Kementerian Agama dan setelah melalui pembahasan di DPR RI. Begitu juga penetapan BPIH Tahun 2017. “Soal adanya usulan kenaikan BPIH sebesar 3,1 persen, sehingga menjadi Rp 35,7 juta, sepenuhnya menjadi wewenang Kemenag RI dalam hal ini Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umraah bersama DPR RI. Hal ini tentunya sudah mempertimbangkan kenaikan harga dan penyesuaian harga dari tahun lalu, serta inflasi yang terjadi setiap tahun. Saya sebetulnya berharap tidak naik, kalau turun tentunya tidak mungkin,” ungkap Kakanwil Kemenang Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Rabu (15/2/2017) menanggapi pertanyaan wartawan di Riau. Walau Ahmad Supardi
16
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
berharap tidak ada kenaikan, tapi sepenuhnya ia serahkan kepada Kemenag RI dan DPR RI, sebab hal tersebut kewenangan mereka dan mereka yang berwenang dan berkompeten menetapkannya. “Saya yakin dan percaya, apapun kesepakatan kedua lembaga ini, pastilah yang terbaik untuk kita, sebab keduanya telah mewakili pemerintah dan rakyat,” ujarnya. Sementara itu terkait
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
masih adanya travel haji dan umrah ilegal, Kakanwil menegaskan bahwa saat ini di Riau terdapat 10 Travel Haji dan Umroh dan 22 Travel Umroh. Jadi ada 32 travel di Riau yang berhak melaksanakan ibadah umroh. Ia berharap agar umat Islam yang akan melaksanakan umroh untuk mendaftar umroh melalui travel resmi yang telah mendapat izin operasional dari Kementerian Agama, sebab jika tidak, maka akan menyulitkan jamaah
nantinya. “Untuk itu kepada calon jamaah supaya memperhatikan 5 pasti, yakni pasti legalitas travelnya, pasti jadwalnya, pasti penerbangannya, pasti hotelnya, dan pasti visanya. Saya juga berharap agar jangan mau diiming imingi dengan harga yang terlalu murah, sebab jika terlalu murah maka perlu dicurigai. Untuk itu, maka harga juga supaya dibandingkan dengan travel lain. Terkait dengan Pentha Travel di Jalan Panda, adalah sudah mendapatkan ijin resmi dari Kemenag. Jika ada travel yang bermasalah, saya harapkan untuk melapor secara resmi kepada Kanwil Kemenag Riau, sehingga kami bisa memberikan peringatan dan pembinaan. Jika tidak maka bisa kami bekukan sementara. Dan jika tidak juga, maka bisa kami cabut ijinnya,” tegasnya.
n ash/sobri/mus
Tahun 2017, Target 25 UKM Bersertifikat Halal
Dinamis- Ramai produk makanan dan minuman ternyata tidak sejalan dengan kualitas produk yang memiliki sertifikat halal dan izin dinkes sebagai keabsahan makanan dan minuman tersebut layak untuk dikonsumsi. Hal inilah yang membuat Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Riau pada tahun 2017 ini menggagas kegiatan baru yaitu Bantuan Sertifikasi Produk Halal bagi UMKM yang bervolume 1 paket. “Salah satu kegiatan yang baru saja digagas untuk tahun 2017 ini yaitu Bantuan sertifikasi produk halal bagi UMKM sebesar 50 juta dalam 1 paket. Hal ini bertujuan agar produk makanan dan minuman yang diproduksi oleh UKM dapat memiliki sertifikat halal sehingga masyarakat dapat lebih percaya mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut bahkan tidak hanya itu saja, sertifikat halal ini juga dapat menambah income bagi UKM tersebut karena minat konsumen tersebut,” jelas Drs. H. Irhas, Kabid. Urais dan Binsyar. Hal senada juga dijelaskan oleh Kasi Produk Halal, Dra. Hj. Nurmala yang menjelaskan mengenai kegiatan ini dengan rinci bahwa awal program kegiatan ini dibentuk karena merasa prihatin masih banyak UKM produk makanan dan minuman yang sudah laris manis tetapi ternyata belum memiliki sertifikat halal. “Serifikat Halal pada suatu produk terutama makanan dan minuman tentunya memberikan kenyaman kepada konsumen. Tentunya proses sertifikat halal ini tidak akan mudah begitu saja didapatkan harus melewati serangkaian tes dan uji coba dari para ahli terpercaya karena selain MUI, kita juga melibatkan BPPOM sebagai pengujian kesehatan dari makanan dan minuman
tersebut,” ujar Bu Mala biasa disapa. Ibu yang dengan lembut ini juga menjelaskan bahwa UMKM yang akan diberikan bantuan adalah UMKM yang terdapat di Provinsi Riau dan sudah menyerahkan proposal kepada Kankemenag Kab/kota yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh Kanwil Kemenag Riau yaitu Bidang Urais dan Binsyar sebagai tahap penyeleksian proposal yang sudah memenuhi syarat pemberian bantuan. “Adapun bantuan ini tidak hanya pada pengurusan sertifikat tetapi bantuan ini juga diperhitungkan biaya akomodasi saat pengurusan sertifikat halal ini terutama bagi UKM yang berasal dari Kab/kota. Pada umumnya kendala pengurusan sertifikat halal ini adalah dari segi biaya terutama bagi UKM yang berasal dari kab/ kota karena mereka harus mengurus sertifikat
halal ini ke Pekanbaru. Maka dari itu, dengan bantuan ini diharapkan UKM termotivasi untuk memproses sertifikat Halal sehingga makanan dan minuman atau produk lainnya lebih diterima oleh masyarakat,” jelas Nurmala. Sebagai penutup Beliau menargetkan bahwa untuk tahun 2017 minimal sudah 25 UKM memiliki sertifikat halal dan diharapkan pada tahun berikutnya jumlah ini terus akan bertambah. “Semoga Bantuan Sertifikat Produk Halal bagi UMKM akan berlanjut pada tahun yang akan datang, sehingga UKM lainnya mendapatkan kesempatan untuk memiliki sertifikat halal. Sehingga masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi produk local dan UKM pun semakin bersemangat untuk berkreasi mengembangkan produknya,” tutup Bu Mala.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n nvm
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
17
SEPUTAR KANWIL
Kemenag Riau Lelang 5 Jabatan untuk Kakankemenag Kabupaten dan Kota
Dinamis- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, tengah melakukan lelang untuk 5 jabatan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten yang ada di Provinsi Riau yang saat ini kosong, yaitu Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kota Dumai. Hal tersebut, seperti yang disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA, pada upacara mingguan Kanwil Kemenag Riau, Senin (6/2/2017) di Halaman Kanwil Kemenag Riau. Pelaksanaan lelang terbuka untuk mengisi jabatan yang kosong di lingkungan Kemenag Riau berdasarkan amanat Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Negeri Sipil (ASN) bahwa pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menduduki suatu jabatan dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip profesionalisme, kompetensi, prestasi, dan jenjang kepangkatan yang ditetapkan.
“Untuk menjamin objektivitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan promosi dan mutasi pegawai maka perlu dilakukan asesmen kompetensi pejabat. Termasuk para calon pejabat Kemenag Kabupaten/ Kota perlu mengukuti kegiatan asesmen kompetensi untuk mewujudkan ASN Kemenag yang memiliki profil kompetensi sesuai dengan standar kompetensi jabatan,” ungkapnya. Lebih lanjut Ahmad mengatakan, pengisian jabatan kosong Kakan Kemenag Kabupaten/ Kota perlu dilaksanakan segera agar organisasi bisa berjalan maksimal. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan menghambat program kerja Kemenag. “Beberapa Kemenag telah memasuki dan akan memasuki masa pensiun, seperti Kakan Kemenag Pelalawan H Zulkifli telah pensiun akhir tahun 2016, dan Kemenag Kakan Kemenag Dumai H Darawi akan memasuki masa pensiun akhir Februari 2017. Sedangkan Kakan Kemenag Rohul, Kuansing dan Kampar, di mutasi ke jabatan lain di Kanwil Kemenag Riau,” jelasnya. Untuk pelaksa-
n Drs H Ahmad Supardi MA
naan asesmen lelang jabatan Kakan Kemenag 5 Kabupaten/ kota tersebut, kata Ahmad Supardi, saat ini Pantia Seleksi (Pansel) yaitu Kabat TU Kanwil Kemenag Riau Drs H Mahyudin MA tengah mempersiapkan segela sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan asesmen. Dimana, lelang jabatan tersebut terbuka secara umum, dan berlaku lintas daerah bagi pegawai Kemenag yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah. “Kemungkinan hari ini Senin 6 Februari 2017 akan mulai diumumkan jadwal dan ketentuan pelaksanaan assessment, dan ini terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat, diantaranya minimal sudah III/d. Dan saya berharap, paling lambat Maret 2017 hasil assessment sudah ada dan jabatan kosong tersebut sudah terisi, sehingga pelaksanaan kerja di Kemenag tidak terkendala,” harapnya.
n mus
n Drs H Mahyudin MA
Pansel Tetapkan Jadwal dan Prosedur Lelang Jabatan Dinamis- Kepala Bagian Tata Usaha sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Pengisian Jabatan Adminitrator di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Mahyudin MA, mengumumkan secara resmi ketentuan umum pengisian 5 jabatan administrator melalui surat pengumuman Nomor:B-1001/ Kw.04.1/2/Kp.02.3/2/2017 tentang Seleksi Pengisian Jabatan Administrator tanggal 3 Februari 2017. “Dalam rangka pengisian jabatan administrator yang kosong dan sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Negeri Sipil, dengan ini kami memberikan kesempatan kepadan PNS di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi terbuka dengan ketentuan yang sudah disampaikan dalam pengumuman yang bisa
18
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
TAHAP SELEKSI Pengumuman : 06 s.d 10 Februari 2017 Pendaftaran dan Penyampaian Berkas Persyaratan Administrasi : 13 s.d 17 Februari 2017 Seleksi Administrasi : 20 s.d 24 Februari 2017 Seleksi Kompetensi, Kinerja dan Rekam Jejak : 27 Feb s.d 06 Maret 2017 Penyampaian Hasil Seleksi Pansel Kepada Kakanwil Kemenag Riau : 8 Maret 2017 dilihat di Kankemenag Kabupaten/ Kota maupun di situs resmi riau.kemenag.go.id,” jelas Mahyudin kepada Inmas, Senin (6/2/2017) di ruang kerjanya. Menurutnya, berdasarkan pengumuman yang sudah diedarkan, ada 5 jabatan administrator yang akan diisi melalui seleksi tersebut, yaitu Kakan Kemenag Kabupaten Kampar,
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kota Dumai. “Untuk persyaratan pelamar, tata cara pendaftaran, tahapan dan waktu seleksi, dokumen pendukung, serta ketentuan lainnya silahkan lihat lansung ke Kanwil, Kemenag Kabupa ten/ Kota maupun disitus Kanwil Kemenag Riau,” ujarnya.
n mus/azman
Pagu Minus Kemenag RI Capai Rp.1,4 T, Kemenag Riau Bebas dan Tuntas Dinamis- Sekjen Kementerian anggaran dari sisa anggaran pada Agama RI Nur Syam menyampaisatker yang bersangkutan dalam kan bahwa pagu minus anggaran satu program, selisih minus dipenuhi Kementerian Agama RI Tahun 2016 melalui pergeseran anggaran antara mencapai Rp.1,4 T dengan jumlah satker dalam satu program dalam satuan kerja sebanyak 3.037 unit. satu wilayah BDJB. Selisih minus Hal tersebut disampaikannya dipenuhi melaluiu pergeseran anggapada kegiatan expose di ruang perran antar satker dalam satu program temuan lantai 2 Kemenag RI Jalan tidak dalam satu wilayah Kanwil Lapangan Banteng Jakarta, Senin DJPB. Selisih minus dipenuhi melalui (13/2/2017). Dihadapan para Kanwil n H. Anasri S Ag, M Pd pergeseran anggaran antar program dan Direktur yang hadir, Nur Syam menyam- dalam satu bagian anggaran, dan selisih minus paikan ke khawatiran besarnya angka pagu dipenuhi melalui bagian anggaran 999.08 (BA minus tersebut. Bukan tidak mungkin apabila BUN Pengelolaan Belanja Lainnya). tidak diselesaikan akan menyebabkan oponi LK Sesuai surat Direktur Jenderal Perbenkementerian Agama turun tingkat ke Disclaimer. daharaan Nomor: S-1546/PB/2017 tanggal 6 Pagu minus secara nasional terjadi pada Februari 2017 tentang Perpanjangan Batas semua program, khususnya terjadi pada 2 jenis Waktu Pengajuan Penyelesaian Pagu Minus, belanja, belanja pegawai dan belanja barang. SPM-PTUP, SPM GUP-Nihil, SP3B BLU, SP2HL/ Data yang diungkapkan sebagaimana tabel SPAHL, MPHL-BJS dan Koreksi Data Transaksi yang dipaparkan. Keuangan, Penerbitan SP2D PTUP/GUP Nihil, Penyelesaian pagu minus berdasarkan PMKSP2B BLU, SPHL/SP3HL, dan Persetujuan 15/PMK.02/2016stdt PMK-62/PMK.02/2016 yai- MPHL-BJS TA 2016, batas akhir penyampaian tu silisih pagu minus dipenuhi melalui pergeseran revisi DIPA untuk penyelesaian pagu minus
tanggal 20 Februari 2017. “Tidak ada upaya lain selain menyelesaikan pagu minus ini secara berjenjang, Kakanwil memerintahkan Kabag TU setrusnya ke Kasubbag Perencanaan dan Keuangan untuk melakukan pendataan yang cermat. Waktu untuk penyelesaian pagu minus ini diberi waktu sampai minggu ketiga Februari 2017,” ujarnya. Menyikapi hal tersebut, Kanwil Kemenag Riau yang diwakili Kasubbag Perencanaan dan Keuangan H. Anasri S Ag, M Pd menegaskan bahwa untuk Kemenag Provinsi Riau dipastikan pagu minus tidak ada. Hanya masih ada program yang dalam proses penyelesain pada program Bimas Kristen dan Bimas Islam. “Pada program selain 2 program tersebut sudah dapat diselesaikan,” tegasnya pasti. Meski demikian, kata Anasri, Kemenag Riau tetap akan melakukan penelaahan yg optimal disetiap program untuk memastikan kembali data pagu minus. “Mudah-mudahan Kemenag Riau tidak menjadi penyumbang angka pagu Minus ini,” harapnya.
n mus/ansr
SiRUP Wujud Improvisasi Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat
Dinamis- Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI taja Pelatihan Aplikasi SiRUP V 2.0 dan SPSE V. 4.2 yang dilaksanakan dimulai dari tanggal 07 s/d 10 februari 2017 yang dibagi dalam 3 termin pertemuan. Awal pertemuan ini, Selasa (07/02), merupakan kegiatan pelatihan SiRUP V. 2.0 yang diikuti oleh 50 peserta yang merupakan admin user id KPA dari eselon 1 dan eselon 2 Kementerian Agama se-Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang Setjen Kemenag RI, Jl Lapangan Banteng, Jakarta. Irfan Sembiring, Kasubdit Pengembangan TIK pada laporan panitianya mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih banyak pic bahkan pejabat yang beranggapan SiRUP hanya untuk proses lelang. “Penafsiran yang salah terhadap input RUP ini merupakan kendala yang masih ditemui sampai saat ini. SiRUP merupakan aplikasi yang memberikan kemudahan bagi instansi pemerintah untuk menginput RUP secara online dan bukan hanya kegiatan lelang saja, tetapi seluruh kegiatan yang berupa swakelola juga harus diinput di SiRUP. Hal ini sesuai dengan PP no. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa,” jelas Irfan dengan tegas. Beliau juga berharap dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan konsentrasi penuh hingga selesai karena kegiatan ini bertujuan untuk menguran-
gi bahkan menyelesaikan kendala yang ada sampai saat ini. Pada sambutannya, Kapinmas Kemenag RI, Mastuki, juga mengungkapkan hal senada bahwa SiRUP ini bukan sembarang sirup karena aplikasi ini merupakan aplikasi penting yang bertujuan sebagai pengawasan anggaran yang digunakan pada tiap tahunnya. “Masyarakat saat ini sangat jeli terhadap penggunaan anggaran oleh pemerintah, sehingga kita sebagai salah satu instansi pemerintah yang menjadi sorotan masyarakat perlu menggunakan aplikasi ini sebagai salah satu penilaian kredibilitas dari masyarakat,” papar Mastuki.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, lanjut Beliau, merupakan tuntutan masyarakat yang berubah secara dinamis sehingga SiRUP merupakan bentuk improvisasi dari kebutuhan masyarakat mengenai kegiatan pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintah. “SiRUP sudah memenuhi model pelayanan publik yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat, terbuka dan transparan, akuntabilitas, ketepatan waktu, dan efektif dan efisien. Sehingga motto Kementerian Agama saat ini Lebih Dekat Melayani Umat dapat terwujud dengan baik dan terpercaya,” jelas Mastuki. Pria humoris ini pun menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sangat fokus terhadap pada setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa sebagai bentuk kepedulian terhadap aksi anti korupsi sehingga pemerintah banyak membuat regulasi dan aturan terhadap kegiatan ini. “SiRUP juga merupakan wujud ketaatan terhadap regulasi yang menjadi lebih mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan program kegiatan yang terencana pun dapat terlaksana dengan baik,” ujar Beliau. Harapan Beliau semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan penambahan ilmu serta wawasan sehingga materi dan pelatihan ini dapat diaplikasikan dengan baik dan berhasil pada tiap satuan kerja masing-masing peserta.
n nvm
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
19
SEPUTAR KANWIL
Bazar Warnai Perayaan Tahun Imlek 2568
Dinamis- Sudah menjadi komitmen bersama bahwa perayaan Imlek Bersama di Pekanbaru di selenggarakan oleh seluruh organisasi tionghoa dan lembaga keagamaan serta yayasan pendidikan yang ada di pekanbaru, kepanitia nya setiap tahun diselenggarakan secara bergilir dari semua organisasi yang ada. Malam perayaan Cap Go Meh 2568 pd Sabtu (11/2/2017) yg dihadiri Gubri, Foekopimda Pekanbaru, perwakilan FKUB Pekanbaru dan para tokoh multi etnis. Panitia Imlek Bersama Tionghoa Pekan baru yang terdiri dari berbagai ormas dan lembaga keagamaan menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka hari raya Imlek 2558, yang merupakan tahun ayam unsur api dimulai pada 28 Januari 2017. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi Bazar Imlek yang digelar pada tanggal 19-22/1 malam. Dalam event yg dihadiri ribuan warga dengan antusias itu, Panitia melibatkan UKM dan para pedagang asongan tanpa dipungut biasa. Di sela-sela bazar, ditampilkan ber bagai seni budaya Nusantara, seperti tarian Melayu, parade pakaian suku-suku, tarian Tor Tor dari suku Batak, seni budaya oleh Mitra Sunda Riau (Misuri), nyanyian dan tarian oriental, termasuk atraksi barongsai. Semua itu berdasarkan tema yang ditetapkan oleh Panitia yaitu, dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kita ba ngun NKRI yang sejahtera dan harmonis. Pada Senin ( 30/1 ) digelar peraya an Tahun Baru Imlek yang dihadiri Forkopimda Riau, para tokoh multi etnis dan ribuan warga Pekanbaru dari berbagai latar belakang di Hotel Furaya. Semua hadirin dapat saling mengucapkan selamat, menjalin dan meningkatkan silaturahmi sebagai sesama anak bangsa. Forkopimda bersama para tokoh multi etnis tampil bersama hadirin menyanyikan lagu tahun baru imlek dan
lagu Rayuan Pulau Kelapa. Penampilan para pewushu Nasional, permainan angklung, tarian Bhinneka Tunggal Ika dan sumbangan suara dari Micky AFI ikut memeriahkan acara tersebut. Pada Minggu, 5/2 Panitia Imlek bekerjasama dgn PSMTI dan Harian Metro Riau, meggelar lomba mengarang dan seni kaligrafi mandarin di mal SKA Pekanbaru yang diikuti hampir 200 orang peserta terutama dari bebe rapa sekolah. Rangkaian kegiatan Imlek Bersama ditutup dengan malam Cap Go Meh di
jl. Karet~Kampung Tionghoa Melayu Pekanbaru, yang turut dihadiri Gubernur Riau, Forkopimda Pekanbaru, peteakilan FKUB Pekanbaru dan para tokoh multi etnis pada Sabtu (11/2 ) yang baru lalu. Ribuan masyarakat berbaur tumpah ruah memenuhi acara Cap Go Meh tersebut. Sebagian warga tampak antusias berfoto bersama pameran Dewa Rezeki ( Chai Shen ), barongsai, naga, foto booth atau sekedar selfie.
n anto/belen
KELUARGA BESAR
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Turut Berduka Cita atas Wafatnya
H. Hasbi Abduh, MA Ketua MUI Rokan Hulu Wafat: Sabtu, 21 Januari 2017, di Rokan Hulu
UlfaTURusda, S. Sos MIN 1 Pekanbaru Wafat: Senin, 23 Januari 2017 di Pekanbaru
Rohani
Ibunda dari Afneti (Staf Subbag Inmas Kanwil Kemenag Riau) Wafat: Jumat, 3 Februari 2017 di Bukit Tinggi
Suryan Mudhaffar
Putra HM Syukur S HI (Mantan Kakan Kemenag Siak) Wafat: Ahad, 12 Februari 2017 di Siak
20
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
SOSOK
n Drs. H. FAIRUS, MA
Bekerja dengan Hati “Bekerjalah dengan hati dengan selalu menanamkan rasa ikhlas dan niat lurus sesuai peran dan tanggung jawab. Dengan demikian hasilnya akan selalu baik dan me ngantarkan pada kesuksesan yang sesungguhnya”. Dinamis-Hal tersebutlah yang kerap diucapkan pria yang berperawakan sedang dan juga memiliki senyum yang khas ini, lahir di Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Tanggal 17 Februari 1964. Sosok dengan pembawaan sangat kalem ini sebelum menjabat sebagai Kabid Pakis Kanwil Kemenag Riau, pernah menjadi guru hingga menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama di kampung sendiri tepatnya di Kampar selama lebih kurang sembilan tahun, waktu yang cukup panjang untuk ukuran menjabat pada sebuah lembaga. Masa Kecil dan Remaja Fairus yang pernah mengenyam pendidikan disekolah umum ini merupakan anak pertama dari sebelas bersaudara, buah hati pasangan Muhammad Thaher dan Syanisyiah. Fairus menghabiskan masa kecil hingga remaja di kampung asalnya di Bangkinang Kampar. Sejak remaja Fairus telah akrab dengan dunia organisasi dan kepemimpinan, ketika masih duduk dibangku SLTA, beliau telah aktif di bagian seksi pemuda dalam organisasi siswa (OSIS) disekolahnya. Begitu juga pada saat menjalani studi sebagai mahasiswa bapak empat orang ini juga aktif menggeluti dunia di organisasi HMI.
n Kepala Kanwil Kemenang Riau Drs. H. Ahmad Supardi, MA memberikan selamat kepada H Fairus. Cita-cita Menjadi Guru Sosok pria yang tak begitu tertarik dengan politik ini ketika ditanya tentang cita-cita, terlontar jawaban spontan darinya. Sejak menyelesaikan studi sebagai mahasiswa saya telah bercita-cita menjadi seorang guru, ujarnya sembari tersenyum tipis. Bahkan beliau sempat berkisah pada Tahun 1992 pernah mendapatkan peluang dan lulus menjadi guru di Brunei, namun karena pihak orangtua yang tak mengizinkan, cita-cita mulia tersebut pun diurungkannya. Berbekal cita-cita murni dan kesadaran dari diri sendiri Fairuz mencoba peruntungan untuk mengikuti test PNS pada Tahun 1992. Atas integritas
n Drs. H. Fairus, MA
dan daya juang yang dimilikinya, Fairus lulus test PNS di bawah instansi Kemenag yaitu sebagai guru dan ditempatkan di Gunung Toar Inhu. Padahal sebelumnya pada waktu yang bersamaan beliau juga lulus sebagai PNS di BKKBN, namun hati nuraninya lebih kuat dan yakin memilih untuk menjadi seorang guru saja. Selama menjadi guru, beliau tidak banyak mengajar tentang agama namun pada mata pelajaran umum yaitu matematika dan fisika. Beliau dikenal sosok yang dekat dengan siswa bahkan sanggup menghabiskan banyak waktu berbagi ilmu dengan para siswanya. Karirnya didunia pendidikan yang begitu mulus tak lantas membuatnya menjadi puas. Tekadnya untuk memberikan yang terbaik kepada keluarga besar dan ibu pertiwi membawanya terjun ke dunia yang berbeda. Ditengah perjalanan karir yang pernah ia lakoni sebagai guru dan Kepala Sekolah, pada Tahun 2002 ia mendapat tawaran Kakanwil Kemenag Riau untuk membantu persoalan umat di Kanwil Kemenag Riau. Itu artinya harus menyebrang dari dunia fungsional ke ranah struktural diatas perasaan yang cukup dilematis, pada awalnya Fairus sempat berpikir tidak ingin pindah menjadi pegawai struktural karena merasa sudah sangat nyaman menjalani kiprahnya sebagai tenaga pendidik saja. Tak cukup sampai disitu saja, setelah menyetujui pinangan Kakanwil sebagai staf Binjara pada Pendais Kanwil Kemenag Riau. Tak berselang lama pada tahun 2003 beliau langsung dipercaya sebagai Kasi ketenagaan dan Kesiswaan pada Bidang mapenda Kanwil Depag Riau. Dilanjutkan sebagai Kasi
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
21
SOSOK Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah pada Tahun 2005. Selain itu pada tahun 2006 kiprah beliau ditantang untuk menyelesaikan pemberkasan seluruh tenaga honorer K1 Kemenag. Dan pada saat itu juga para honorer yang dibantu olehnya jebol menjadi PNS, semasa beliau menjabat sebagai Kasubbag Ortala Kepegawaian Kanwil Kemenag Riau. Hingga saat ini, fairus tidak pernah terpikir untuk menjadi pejabat seperti yang telah dijalankannya selama ini. Meskipun tak pernah merencanakan menjadi seorang pejabat, saat ini peran dan kiprahnya sungguh ditantang dengan jabatan yang baru digeluti saat ini. Hobi Berkebun Pria yang sangat mencintai alam ini memiliki hobi berkebun sawit dan berkebun coklat, setiap sabtu minggu baju dinas beliau pun disulap menjadi seragam lengkap dengan sepatu bot dan pacul. “Jika weekend yang sudah lazim digunakan sebagai hari keluarga masih kita habiskan untuk bekerja dikantor, berarti kita sudah termasuk orang yang dzolim kepada keluarga dan rekan rekan kerja”, ujarnya kepada Dinamis. Keluarga buat beliau segalanya, baginya keluarga merupakan sumber energi positif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Tanpa dan dukungan mereka ia takkan pernah berada pada posisi saat ini. Menghabiskan waktu dengan istri dan anak menurutnya hal yang sangat berharga dan perlu dijaga setiap waktu. Maka jika ada kegiatan kantor yang bertepatan dengan hari libur weekend, sudah pasti saya akan jarang menghadirinya, ucap pria kalem ini. Kalau tidak menghabiskan waktu dengan keluarga pasti akan menemukan saya di kebun, lagi - lagi sambil menyunggingkan senyum.
Pendidikan agama dan keagamaan Islam merupakan suatu rangkaian proses pembelajaran yang bercirikan Islam, dimana didalamnya terdapat keterkaitan antara kelembagaan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik beserta unsur terkait lainnya. Oleh karena itu pendidikan agama dan
Perjalanan Karier Karir Fairus semakin menanjak pada saat diberi kepercayaan menjadi Kepala Kankemenag di kampung asalnya sendiri di Kampar. Dibuktikan dengan berbagai prestasi yang pernah diraih. Ditandai dengan terpilihnya Kampar sebagai Zone Intergritas dan penghargaan adiwiyata Nasional yang sempat diraih berkali- kali mebuat sosok bapak empat putera ini semakin dikenal ditengah masyarakat. Pasca dipercaya menjadi Kabid Pakis dilingkungan Kanwil Kemenag Riau awal Tahun 2017, banyak impian dan target yang bergelayut dalam pikirannya. Langkah berani harus kita lakukan jika ingin ada perubahan dalam berkarya untuk ummat, Keberanian diidentikkan dengan mampu membuat ide dan gebrakan nyata, tidak hanya teori diatas kertas, begitulah motto hidupnya.
22
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
keagamaan sudah sewajarnya mendapatkan perhatian yang seimbang dengan pendidikan pada sekolah umum, sebut beliau saat ditanya tentang program PAKIS bidang yang digelutinya saat ini. Pria yang mengidolakan BJ Habibie ini menuturkan bahwa dalam upaya menunjang pendidikan agama Islam saat ini adalah diperlukan wadah maupun sarana prasarana seperti menciptakan organisasi rohis di sekolah umum, bila perlu dilengkapi dengan labor ibadah, harapnya. Hal itu akan bisa berjalan jika program ini didukung dan pihak terkait lainnya dapat bergerak bersama dalam mewujudkannya. Rohis harus ditingkatkan secara aktif dan dinamis hingga tujuan kita dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa secara intelektual dan spritual akan terwujud. Begitu pula dalam dunia pendidikan itu sendiri jangan dipahami secara tradisional saja. “Jika pendidikan diartikan sebatas pengajaran dan transfer ilmu saja, maka sah dikatakan bahwa pendidikan itu belum berjalan. Selain itu, problema pendidikan yang terjadi di negeri kita saat ini menurutnya dikarenakan kurikulum di Indonesia yang sering gonta ganti tanpa memikirkan dengan serius apakah dampak dari adaptasi dengan sistem atau kurikulum yang baru tersebut. Menurutnya kurikulum K13 sudah bagus diterapkan. Namun dengan bergantinya menteri pendidikan kita, kurikulum yang baru seumur jagung tersebut pun diganti lagi dengan kurikulum 2006 dengan dalih konsep K 13 yang mengedepankan pendidikan karakter, telah diakomodasi dalam kurikulum 2006.
n Drs. H. Fairus, MA bersama isteri
kelemahan dan tantangan dimasa datang.
“Hari ini tak sedikit kita temui anak didik yang sudah menyelesaikan studinya diwarnai dengan euforia corat-coret pakaian sekolah, sementara hal itu jelas bertolak belakang de ngan nilai-nilai ditengah masyarakat kita”. Hal inilah yang menjadi salah satu keinginannya untuk menciptakan dan sekaligus membuda yakan rohis disekolah. Penguatan bidang PAIS ini harus fokus pada bidang rohani Islam dan labor ibadah. “Jika hal ini berjalan insyaallah akan lahir generasi-generasi yang tidak hanya berwawasan cerdas secara ilmu pengetahuan umum namun lebih dari itu, sehat secara mental dan spritual. Begitu pula untuk Ponpes yang merupakan bagian dari pejuang dalam meraih kemerdekaan di NKRI ini, menurutnya secara mutu kedepan harus ditingkatkan. Baik itu dari segi performance maupun isi dalamnya. “Harus indah, rindang, bagus dipandang mata” disitulah kuncinya animo maysrakat akan bangkit. Untuk itu perhatian pemerintah terhadap ponpes kita harus lebih ekstra lagi kedepan, jangan ada lagi dikotomi sistem pendidikan antara umum dan agama seperti yang selama ini terjadi di negeri kita. Sehingga tanpa disadari, diakui atau tidak ponpes kita yang ada tersebut bergerak sangat lambat bila dibanding dengan sekolah umum lainnya. Sementara baginya, amanat UU no 20 Tahun 2003 tentang pendidikan isi dan tujuannya sama, bahwa penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip, yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskrimintaif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. “semoga kedepan akan terjalin sinergitas yang lebih baik antara Kemenag dan pemprov setempat dalam upaya membangun generasi yang cerdas dan Islami”, ujarnya. Begitu pula dengan PDTA saat ini, baginya sistem pendidikan fullday school dari pemerintah melalui menteri pendidikan akan berimbas kepada nasib satker kita yang sangat banyak tersebut. Dengan adanya renacana perampingan Satker di Kemenag baru-baru ini , satker yang sudah ada otomatis akan terpinggirkan bahkan bisa mati. Padahal itu adalah pendidikan asal kita, sebutnya. Bahkan aset-aset negara dan guru-guru kita juga akan terbengkal-
ai nasibnya. Jika kita tidak menangani dengan serius PDTA ini lambat laun akan mati, sesuai dengan amanat PP nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan, bahwa kekurangan pelajaran agama khusus nya Islam pada sekolah dasar umum anak didik diwajibkan untuk masuk ke MDA/PDTA. Baginya, hal ini harus menjadi perhatian khusus sekaligus PR besar Kemenag kedepan, mengingat kelemahan-kelemahan disana sini yang kita ciptakan sendiri, baik itu dari segi kurangnya sistem pengawasan maupun masih kurangnya kwalitas SDM bahkan satker yang sangat banyak di institusi kita ini, antara kwantitas dan kwalitas harus berbanding lurus, imbuhnya. Sampai saat ini validasi PDTA yang tersebar di provinsi riau khususnya belum akurat dan valid, dikarenakan kurangnya koordinasi antara lembaga Kemenag kita dengan lembaga PDTA yang jelas jelas lahir dari masyarakat, tandasnya. Diharapkan pemerintah dan masyarakat akan lebih serius dalam menjawab
Kesuksesan Adalah Kepuasan dalam Bekerja Salah satu sifat unik yang dimiliki beliau ialah tak pernah gengsi dalam melakukan pekerjaan apapun. Selama itu baik dan bermanfaat kerjakan saja dengan sepenuh hati. Baginya, menerapkan manajemen diri dan hal-hal lainnya hingga kita bisa menapaki tangga kesuksesan itu sangat penting. Bagi fairus, apabila dalam bekerja kita selalu menanamkan rasa ikhlas dan niat lurus dalam menjalani peran dan tanggung jawab kita sesuai porsi yang diberikan, maka hasilnya akan selalu baik dan mengantarkan kita pada kesuksesan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan, menurutnya barometer kesuksesan adalah kepuasan dalam bekerja, bukan hanya semata hasil kerja. Nilai yang paling tinggi baginya adalah kepuasan kerja meskipun tidak akan mendapatkan reward ataupun nilai financial. Suami dari Dra Nurias ini dalam berbagai kesempatan, selalu mengatakan “Dimana pun kita bekerja, bekerjalah dengan hati dan jangan pikirkan apa kata orang lain, selagi yang kita jalani lurus lurus saja”, dan yang paling penting untuk kita ingat adalah hukum kausalitas itu sudah Allah pastikan. Apapun yang kita tanam pasti itu yang akan dituai. Apabila kita menanam kebajikan pasti hasilnya kebaikan. Begitu juga sebaliknya jika kita menanam keburukan pasti kita akan menuai yang buruk”, pesannya menutup perbincangan.
n vera
BIODATA Nama : Drs H fairus MA TTL : Kampar, 17 Februari 1964 NIP : 196402171992031002 Alamat : Jl.Sekolah No 132 Desa Kubang Jaya Siak Hulu, Kampar Istri : Dra Nurias Anak-anak : Fajar Islamuddin Fadhilatun Nisa’ Fahmi Ilmi Farras putri Nurifa PENDIDIKAN • Tahun 1977 SDN Bangkinang • Tahun 1981 SMPN Bangkinang • Tahun 1984 SMAN Bangkinang • Tahun 1991 S1 pada IAIN Susqa • Tahun 2006 S2 pada IAIN Susqa RIWAYAT PEKERJAAN • Tahun 1992 Guru MAS Nurul Islam Toar Kantor Departemen Agama Kab Inhu • Tahun 1993 Guru Madya MAS Nurul Islam Toar Departemen Agama Kab Inhu • Tahun 1997 Guru Madya/Kepala MAS Nurul Islam Toar Departemen Agama Kab Inhu • Tahun 2002 Guru Pembina/ Kepala MAS Nurul Islam Toar Departemen Agama Kab Inhu
• Tahun 2002 Kepala seksi Kurikulum Bidang Madrasah dan Penda Islam pada sekolah umum Kanwil kemenag Riau • Tahun 2002 Kepala Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau • Tahun 2005 Kepala Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau • Tahun 2008 kepala Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau • Tahun 2009 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar • Tahun 2017 Kepala Bidang pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Riau PENDIDIKAN DAN PELATIHAN • Tahun 1994 Pen P4 Pola Calon Penatar Tk nasional • Tahun 1994 Latihan Prajabatan Balai Diklat Padang • Tahun 1998 Guru Bidang Studi IPA MA • Tahun 2002 Diklat Calon Pengawas • Tahun 2002 Diklat tenaga Perencana • Tahun 2004 Diklat PIM TK IV • Tahun 2007 Diklat Pengadaan barang jasa • Tahun 2009 Diklat PIM Tk III.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
23
GALERY FOTO
n Rapat Koordinasi dengan Kasi Penmad, Pendis dan Kepala Madrasah Negeri Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau, Jumat 25 Januari 2017. (ft.nvm).
n Kakanwil Kemenag Riau dan Kepala MAN 2 Pekanbaru pada acara Perkemahan Penegak MAN 2 Model Scout Camp. (ft.nvm/ipad)
Membangun Sektor Pendidikan
n Penyematan tanda peserta Perkemahan Penegak MAN 2 Model Scout Camp. (ft.nvm/ipad).
n Kakanwil Kemenag Riau menyalami peserta Perkemahan Penegak MAN 2 Model Scout Camp. (ft.nvm/ipad)
n Perkemahan Akbar Penggalang Se Provinsi Riau di Pondok Pesantren Teknologi Riau (PTR), Jumat 27 Januari 2017. (ft.nvm/ipad)
n Perkemahan Akbar Penggalang Se Provinsi Riau dilaksanakan di PTR, Jumat 27 Januari 2017. (ft.nvm/ipad)
n Workshop Kurikulum 2013 (K13) Bagi Guru MAN 1 Pekanbaru di Aula MAN 1 Pekanbaru. (ft.nvm)
n Rapat Koordinasi Bidang Penmad dengan Kasi Penmad, Pendis dan Kepala Madrasah Negeri Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau, Jumat 25 Januari 2017. (ft.nvm)
n Komisi C DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti melakukan kunjungan kerja dan sharing informasi ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis 09 Februari 2017. (ft.ipad) n Peserta Rapat Koordinasi Pendis dan Kepala Madrasah Negeri Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau, Jumat 25 Januari 2017. (ft.nvm)
n Perkemahan Akbar Penggalang Se Provinsi Riau dilaksanakan di Pondok Pesantren Teknologi Riau (PTR), Jumat 27 Januari 2017. (ft.nvm/ipad) 24
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kabid Penaiszawa melakukan n Kakanwil Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kabag TU Kanwil n Pembinaan kerukunan umat beragama di Pembinaan Penyuluh Agama Non PNS di KabuKemenag Riau Drs H Mahyudin MA membuka kegiatan kerukunan Linkungan Kanwil Kemenag Riau. (jon/ipad) paten Meranti, 31 Januari 2017. (ft.mus). di Kanwil Kemenag Riau. (jon/ipad)
Membangun Sektor Keagamaan
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kabid Penaiszawa menyerahkan SK KUA baru ke Kankemenag Meranti, 31 Januari 2017. (ft.mus).
n Foto Bersama Ka. Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. Ahmad Supardi, MA dengan Pimpinan Ponpes Darussalam, H. Alaiddin beserta para pengurus, Selasa 24 Januari 2017. (ft.nvm).
n Peserta Pembinaan kerukunan umat beragama di Linkungan Kanwil Kemenag Riau.
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kabid Penaiszawa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Meranti, 31 Januari 2017. (ft.mus).
n PT. Pandi Kencana Murni Tours dan Trvael Umroh dan Haji Plus Cabang Pekanbaru mengadakan Silaturahmi dan Ramah Tamah dengan Ka.Kanwil Kemenag Riau. (ft.nvm/ipad).
n Kunjungan pondok pesantren. (ft.ipad)
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
25
PEREMPUAN
Tingkatkan Peran Perempuan di Masyarakat n DWP Kemenag Riau Programkan Pembinaan Komunikasi yang Baik Komunikasi merujuk pada bagaimana orang saling ber bagi pandangan dan pikiran dengan orang lain, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat pada umumnya. Cara efektif berkomunikasi, bisa melalui membaca, menulis, berbicara, dan lain sebagainya. Komunikasi memiliki manfaat dalam segala bidang, kemampuan berkomunikasi yang baik dapat mengubah hidup seseorang. Dinamis- Dengan alasan tersebutlah Dharma Wanita Perasatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau yang diketuai oleh Drs Hj Mariam Ahmad Supardi M Pd bersama pengurus lainnya menjadikan Pembinaan Komunikasi yang Baik bagi Pengurus dan Anggota sebagai program utama pada tahun 2017. “Keberadaan komunikasi didalam kehidupan ini sangatlah penting, karena dengan komunikasi bisa membentuk pandangan dan pikirin terhadap sesuatu. Rencananya kegiatan ini akan kita berikan pada semua pengurus dan anggota DWP Kanwil Kemenag Riau dan Kabupaten/ Kota se Riau,” ungkap Ketua DWP Kanwil Kemenag Riau Drs Hj Mariam Ahmad Supardi M Pd didampingi Wakil Ketua I Rosnimar Mahyudin MA kepada Inmas. Menurutnya, komunikasi yang baik bagi kaum perempuan khususnya pengurus dan anggota DWP Kemenag se Riau sangat penting, bukan hanya komunikasi dengan keluarga tetapi juga
dengan lingkungan tempat suami bekerja. Apalagi, DWP saat ini tengah berupaya menyebarkan nilai- nilai anti korupsi melalui Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). “Pada pelatihan ini kita akan mendatangkan pembicara yang memenag sudah ahli dalam bidang ini, diantaranya Indrawati Razak yang akan menyampaikan materi Publik Speeking dengan harapan perempuan Kementerian Agama semuanya mampu berbicara didepan umum dan mampu membangun komunikasi dengan siapapun sehingga setiap ide yang ada dalam dirinya dapat tersampaikan dengan baik,” harapnya. Menurutnya, salah satu kendala yang paling mendasar pada diri perempuan saat ini karena masih kurang mampu menyampaikan pendapat atau berkomunikasi dengan baik, sehingga, kondisi ini sangat berpengaruh pada peningkatan dan pengembangan dirinya. Padahal seseorang atau siapapun akan dapat dilihat kemampuan dan kualitas
n Ny.Dra.Hj.Mariam Ahmad Supardi, M.Pd 26
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
dirinya dari cara berkomunikasi dengan orang lain serta mampu menyampaikan ide atau buah pikirannya kepada orang lain. Selain itu, masih banyak perempuan yang pasif, hanya menghabisnkan waktu di keluarga tanpa upaya berorganisasi minimal di lingkungan masyarakat tempat tinggal, tidak pernah mengikuti pelatihan ataupun kegiatan-kegiatan yang sifatnya mampu meningkatkan kapasitas
Komunikasi yang Baik
Pesan Sampai dengan Tepat Komunikasi yang baik menjamin adanya pertukaran pikiran dan pandangan yang benar sehingga tidak terjadi kebingungan. Jika sebuah hal tidak dikomunikasikan dengan baik, maka orang akan sulit mengerti. Jika dibiarkan, masalah pun akan timbul sebagai dampaknya. Pada tahap awal kehidupan, seorang anak akan diajarkan dan belajar banyak hal dari orang lain. Berkomunikasi dengan mereka lewat perkataan dan tindakan yang baik, dapat memberikan kesan yang dalam pada mereka. Selain itu, mereka juga dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
dan kualitas kemampuan dirinya. “Saya menghimbau perempuan khususnya di Lingkungan Kemenag Riau hendaknya, memperbanyak ikuti kegiatan, pelatihan, bersosial, pengajian dan sebagainya untuk meningkatkan kapasitas dirinya. Sehingga dapat menunjang kinerja suami, minimal dalam lingkungan sendiri,” himbau perempuan yang sehari- hari nya bekerja sebagai guru ini. Ia mengakui, sebelumnya ia juga pernah terhambat dalam komunikasi dengan merasa grogi atau tidak percaya diri, tapi ia terus belajar dan berupaya mengembangkan diri baik melalui kegiatan di masyarakat ataupun membaca. “Dengan pembicara yang akan kita hadirkan nanti ada beberapa tips yang akan kita dapatkan, dan saya berharap ini bisa membantu kita khususnya pengurus dan anggota DWP Kemenag se Riau dapat meningkatkan komunikasi yang baik, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di tempat suami bekerja,” pungkasnya.
n mus/ady/afnety
Komunikasi Dibutuhkan dalam Berbagai Hal Setiap pekerjaan membutuhkan komunikasi. Bukan hanya berfungsi menjalin dan menghubungkan satu orang dengan yang lainnya, komunikasi juga berperan penting dalam sebuah perencanaan, koordinasi,
dan informasi. Komunikasi yang efektif juga dapat menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan sesuatu. Karenanya, komunikasi adalah sesuatu yang bertanggung jawab untuk mengubah hidup banyak orang, dengan catatan: harus dilakukan secara efektif. Memperkuat Hubungan Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting untuk menjalin dan memperkuat hubungan. Tanpa komunikasi dan interaksi, segala hubungan manusia menjadi tidak bermakna. Bahkan dalam dunia pekerjaan, ketiadaan kemampuan komunikasi yang baik dengan teman ataupun atasan juga dapat menghambat kesuksesan seseorang. Sekalipun, orang tersebut sangat baik dalam bekerja. Selain itu, komunikasi dan interaksi yang baik juga dapat menjadikan seseorang lebih unggul daripada orang lain saat wawancara kerja. n
Struktur Pengurus DWP Kanwil Kemenag Riau Priode 2017- 2018 Ketua : Ny.Dra.Hj.Mariam Ahmad Supardi, M.Pd Wakil Ketua I : Ny.Rosnimar Mahyudin, MA Wakil Ketua II : Ny.Nuratul Aini Saman Wakil Ketua III : Ny.Nuriyas Fairus Sekretaris : Ny.Asro Yanti Kamaruddin Sekretaris I : Aryati, S.Pd.I Bendahara : Ny.Delfialis Darwison Wkl Bendahara : Nurainun, SH Bidang Pendidikan Ketua : Ny.Rosnimar Asmuni Wakil Ketua : Hj. Musalmah, MA Sekretaris : Ny. Aslamiyah Elwizar Anggota : Ny.Setrianita Oktenvianus Hj. Musdalifah Ny.Israwati Syamsudin
Bidang Ekonomi Ketua : Ny.Siti Khadijah Irhas Wakil Ketua : Ny.Asnita Efrion Sekretaris : Ny.Linda Wati Mas Jeki Anggota : Ny.Gusniwati Suhardi, MA Ny.Ramzana Nasrizan Ny.Eka Sulastri Hamdani Hj. Nurmala Bidang Sosial Budaya Ketua : Ny.Siti Khairiyah Erizon Wakil Ketua : Ny.Nur Aliyah Asril Sekretaris : Ruzaima Auda Anggota : Ny.Nurjulaini Amattaridi Ny.Miwartini Ny.Reny Santoso Ny.Robiah Yusri
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
27
PENDIDIKAN
n MTSN PEKAN HERAN
Berkualitas dan Berbudaya Lingkungan “Terwujudnya Madrasah yang Berkualitas Dibidang Ilmu Pengetahuan Agama, Ilmu Pengetahuan Umum, dan Berbudaya Lingkungan”.
Dinamis-Dengan visi tersebut Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pekan Heran tersebut, berupaya melahirkan siswa yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan, mempunyai keterampilan, mempunyai sikap disiplin terhadap dirinya dan lingkungan yang diwujudkan dalam tingkah laku dan kehidupan sehari- hari masa sekarang dan masa mendatang. Visi tersebut, ungkap Kepala MTsN Pekan Heran, Suparman S Ag, ditopang dengan Misi Meningkatkan SDM Pendidik dan Tenaga Administrasi, Meningkatkan Sarana dan Prasarana Madrasah, Melahirkan siswa yang beriman dan budi pekerti yang luhur dan mempunyai disiplin yang tinggi, Siswa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang terampil, kreatif, mandiri, dan inovatif serta Pelaksanaan wawasan wiyatamandala dan Adiwiyata.
28
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
“Sasaran yang ingin kita capai yaitu anak didik yang dapat melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi dengan angka kelulusan rata – rata 7, 00 untuk UN dan 8,00 untuk US. Tercapainya persentase kelulusan untuk tahun yang akan datang 100 %, dimana pada tahun 2013 / 2014 porsentase kelulusan adalah 100 %. Dan pemantapan Imtaq dan penerapan disiplin untuk siswa hingga mampu mengurangi kasus pelanggaran tata tertib siswa setiap semester 95%,” jelasnya. Strategi dan Pengelolaan Madrasah MTs Negeri Pekan Heran merupakan lembaga pendidikan dasar 9 tahun yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, memiliki keunggulan dibidang
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
pemahaman Islam. Secara fisik yang ditampilkan adalah citra yang bernafaskan islam, sejuk, rapi, dan berwibawa. Cerminan poko yang dicerminkan MTs Negeri Pekan Heran adalah suasana islamis, kondusif, ramah terhadap sesama, santun, selalu tersenyum, dan peduli terhadap lingkungan. Secara kelembagaan MTs Negeri Pekan Heran memiliki tenaga akademik yang handal dan profesional dalam berfikir, dan memiliki manajemen yang kokoh dan mempu bekerja sama serta dapat menggerakkan seluruh potensi untuk mengembangkan kualitas MTs Negeri Pekan Heran, proaktif dan antisipatif terhadap masa depan, mampu mengakomodir seluruh potensi yang menjadi motor Madrasah secara menyeluruh. MTs Negeri Pekan Heran sebagai lembaga pendidikan memiliki sistem penjenjangan dan sistem mekanisme kerja yang sejalan dengan keseluruhan program pendidikan nasional. Oleh karena itulah dalam seluruh kegiatannya MTs Negeri Pekan Heran selalu berusaha melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik dalam program maupun dalam pelaksanaan. Upaya tersebut dimaksudkan agar visi dan misi tercapai
dan sasaran yang ingin dicapai terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka MTs Negeri Pekan Heran mempunyai strategi menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan ikhlas beramal, menjaring calon siswa melalui test bidang studi (Agama, Umum, MTK ), menyediakan sarana dan prasarana yang representatif, menciptakan
A
suasana yang kondusif, kehidupan yang relegius,, kreatif, inovatif, apresiatif, sehat, dan gembira, mengembangkan dan memantapkan proses pembelajaran, melakukan kerja sama pendidikan dengan berbagai kalangan pendidikan dan mengadakan pelatihan secara berkala guru dan karyawan. “Ada beberapa program andalan MTsN Pekan Heran, yaitu In House
Training, Peningkatan Profesionalisme Guru, Kurikulum, Pembinaan Siswa, Peningkatan Sarana Dan Prasarana, Suasana Madrasah yang Kondusif, Peningkatan Sumber Pembiayaan Madrasah, Penjaringan Input yang Berkualitas, Siswa Unggul dan Prestasi, dan Peningkatan Popularitas Madrasah,” paparnya.
n rio/mus
MTsN Pekan Heran Sejak Tahun 1987
gama islam adalah agama yang diturunkan terakhir oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, mulai saat itu ajaran islam pun di kenalkan di dalam masyarakat, selain itu Madrasah adalah salah satu jenis tempat pendidikan yang ada di Indonesia, adapun sistem pendidikan dalam madrasah adalah mengombinasikan antara pendidikan agama dan pendidikan non agama. Madrasah muncul pada pertengahan abad ke 20 yang tujuan utamanya ingin mengembangkan pendidikan islam, dan menyebar luaskan ajaran-ajaran islam. Pendidikan madrasah untuk saat ini sudah banyak mengalami kemajuan, sehingga terbentuk seperti sekolah-sekolah modern adapun bentuk-bentuk atau tingkatan-tigkatanya adalah madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan Aliyah, dan dengan penbagian-pembagian tingkatan tersebut di yakini mampu mempermudah santri atau pelajar-pelajar yang belajar dimadrasah. Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indikator penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya umat Islam, mengingat realitas pendidikan, sebagaimana terlihat pada fenomena madrasah yang sedemikian maju saat itu, adalah cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan kultural yang mampu mengendalikan tingkah laku manusia, sehingga manusia berbuat sebagaimana fitrahnya. Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekan Heran terletak di desa Pekan Heran berbatasan dengan kelurahan Pematang Reba yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu sekaligus ibukota Kecamatan
Rengat Barat, jarak antara sekolah dengan pusat kegiatan pemerintahan baik kecamatan maupun kabupaten hanya sekitar 3 Kilometer, Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekan Heran beralamatkan : Jl. Raya Km. 2 Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau. Secara geografi Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekan Heran sangat strategis berada di pusat pemerintahan baik kecamatan maupaun kabupaten, dekat dengan jalur lintas timur dan jalan lintas INHU – INHIL. Berdasarkan geografis tersebut maka Kepala Kantor Kementerian Agama pada masa itu Drs. H. Syamsul bersama – sama dengan tokoh – tokoh masyarakat desa Pekan Heran bergerak ingin mendirikan Madrasah sebagai cikal bakal Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekan Heran, seiring dibukanya wilayah Pematang Reba sebagai pusat pemerintah daerah kabupaten Indragiri Hulu. MTs Negeri Pekan Heran mulai berdiri dengan nama MTs Negeri Tembilahan Filial
Pekan Heran, pada tahun 1987. MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran melaksanakan kegiatan pendidikan mulai dari tahun pelajaran 1987 / 1988 sampai dengan tahun pelajaran 1993 / 1994. Keberadaan MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat Pekan Heran dan didukung sepenuhnya oleh pihak Kantor Kementerian Agama Kab. Indragiri Hulu pada saat itu di Kepalai oleh Drs. H. Syamsul. Tokoh – tokoh pendiri MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran diantaranya, Ibrahim Sahar, Abu Hasan, Sanusi Tahar, Ahmad Karim, Abdul Gafar, Aminuddin dan Zulkifli Ghani. Kepala Sekolah MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran dipercayakan pertama kali kepada Drs. Chalig Abdullah. Seiring dengan perkembangan MTs Negeri Pekan Heran menuju sekolah yang mandiri menuju untuk diusulkan menjadi Negeri, selama itu pula beberapa pergantian kepala sekolah. Antara lain yang pernah menjadi kepala MTs Negeri Pekan Heran adalah Abu Hasan, Zainal Abidin. BA, Rusdi Ismail dan Dra. Hasanah dipercayakan menjabat Kepala Sekolah setelah di Negerikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor : Wd/1-b/ Kp.07.6/366/SK/1993. Pada tanggal 21 Desember 1993. Selanjutnya MTs Negeri Pekan Heran dipimpin oleh Maryati, S.Pd.I dari tahun 2005 sampai dengan 30 Juni 2012. Kemudian dipimpin oleh Suparman, S.Ag dari 1 Juli 2012 sampai dengan sekarang.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n rio
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
29
PENDIDIKAN
Alasan yang menguatkan MTs Pekan Heran menjadi MTs Negeri Pekan Heran antara lain: Pada waktu itu belum ada Madrasah Negeri di Kabupaten Indragiri Hulu . Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu wadah resmi untuk mewujudkan generasi mendatang sebagai insan yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu dan berwawasan, punya keterampilan, mampu berprestasi untuk menghantarkan siswa / anak didik kejenjang yang lebih tinggi. Dengan adanya Madrasah Tsanawiyah di daerah ini dapat dijadikan sebagai dasar pendukung yang selanjutnya untuk mendirikan Madrasah Aliyah Negeri. Daftar Nama Kepala MTs Negeri Pekan Heran yang pernah menjabat pada MTs Negeri Pekan Heran. Drs. Chalig Abdullah, Abu Hasan, Zainil Abidin, BA, Rusdi Ismail A.Md, Dra. Hasanah (1993-2006), Maryati S.Pd.I (2006-2012), Suparman, S Ag (2012- sekarang). Kegiatan Intra OSIS, Koperasi Sekolah, UKS, Pembinaan Ilmu Komputer dan Internet, Pembinaan Seni Keterampilan, Pembinaan Olimpiade Sains dan Matematika. Ekstrakurikuler Pramuka, PMR, Bola Kaki dan Futsal, Badminton, Volley Ball, Sepak Takraw, Seni Baca Al – Quran, Pemantapan Ilmu Tajwid, Hifzil
30
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Juara I • Laporan Keuangan Tepat Waktu Juara I • Rekon Keuangan Satker Terbaik/ Teladan • Expo Madrasah Tk. MTs Juara I • Seleksi Pra Olimpiade Sains Bidang Astronomi • Kompetisi Sains Madrasah • Lomba Lari 10 Km • Lomba Baca Puisi • Lomba Sholawat Bedug • Lomba Kaligrafi
Qur’an, Seni Tari, Seni Pembacaan Surat Kapal, Drama dan Theater, Rebbana, Kaligrafi, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Inggris, Pembina Bahasa Arab. Prestasi • Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMP Juara III • Kepala Madrasah Berprestasi Jenjang MTs Juara III • Cerita Daerah/ Utusan Guru Juara I • Laporan Keuangan Tepat Waktu
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Profil MTsN Nama : MTsN Pekan Heran Alamat : Jl. Raya KM 2 Pekan Heran, Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau Akreditasi : A Jumlah Siswa : 512 orang Jumlah Guru/ Karyawan : 40 orang Profil Kepala MTsN Nama : Suparman, S.Ag TTL : Danau Baru 25 Maret 1970 Pendidikan : S1 UIN Suska Riau Alamat : Danau Baru Kec. Rengat Barat Kab. Indragiri Hulu Riau
ARTIKEL
Urgensi Pengelolaan Zakat Solusi Pengentasan Kemiskinan BAGIAN II Eksistensi Pemerintah dalam Pengelolaan Zakat Menurut Ahmad M. Saefuddin, dalam sisitem ekonomi Islam terdapat lima nilai instrumental yang strategis dan mempengaruhi tingkah laku ekonomi seorang muslim, masyarakat dan pembangunan ekonomi pada umumnya. Lima nilai instrumental tersebut adalah zakat, pelarangan riba, kerjasama ekonomi, jaminan sosial dan peranan negara. Peranan negara sangat menentukan dalam pelaksanaan nilai-nilai Sistem Ekonomi Islam. Peranan tersebut dibun Oleh: tuhkan dalam aspek huDrs. H. Ahmad kum, perencanaan dan Supardi, MA pengawasan alokasi atau distribusi sumberdaya dan dana, pemerataan pendapatan dan kekayaan serta pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Mushthafa Ahmad al-Zarqâ’ mengemukakan teori tentang hukum Islam, dengan mengatakan bahwa sebagian hukum Islam ada yang bersifat diyânî, sebagian ada pula yang bersifat qadhâ’i, dan sebagian lagi ada yang bersifat diyânî dan qadhâ’i sekaligus. Hukum Islam yang bersifat diyânî akan dapat berjalan tanpa keterlibatan langsung negara dalam pengaturannya. Adapun hukum Islam yang bersifat qadhâ’i adalah hukum Islam yang baru dapat berjalan dengan baik manakala pemerintah terlibat langsung dalam pelaksanaannya. Sedangkan hukum Islam yang bersifat diyânî dan qadhâ’i adalah hukum Islam yang baru dapat berjalan dengan kesadaran umat Islam dan keterlibatan langsung pemerintah dalam pelaksanaannya. Pada mulanya zakat dipandang sebagai hukum yang bersifat diyânî, yang tidak membutuhkan kekuasaan untuk menerapkannya. Ibadah ini berjalan dengan kesadaran dan kerelaan dari umat Islam. Tetapi setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah, Allah mengatur secara detail tentang ibadah zakat, yang dalam tataran pelaksanaannya Nabi pun menunjuk beberapa petugas pengumpul zakat. Hal ini mengindikasikan bahwa setelah hijrah, ibadah zakat tidak lagi bersifat kesadaran semata, tetapi juga telah
melibatkan pemerintah yang dipimpin oleh Nabi SAW untuk mengaturnya. Dengan demikian, zakat pada masa ini telah bersifat diyânî sekaligus qadhâ’i. Artinya, ibadah zakat dapat berjalan dengan baik pada masa Nabi SAW melalui kesadaran umat Islam dan keseriusan Nabi SAW selaku penguasa dalam mengawal pelaksanaan ibadah zakat tersebut. Perlunya kesadaran di sini, karena orang lain hanya mengetahui harta zhahiriyyah (seperti gaji dan perkebunan atau pertanian) saja, sedangkan harta bathiniyyah (seperti simpanan emas dan tabungan) tidak diketahui oleh orang lain kecuali pemiliknya. Oleh sebab itu, zakat membutuhkan kesadaran umat Islam untuk jujur dalam mengeluarkan harta zakat. Selain kesadaran, zakat akan dapat berjalan dengan sedikit paksaan melalui pemerintah dengan kebijakan-kebijakan yang diambilnya. Inilah bagian dari makna zakat sebagai hukum yang bersifat qadhâ’i. Kerterlibatan pemerintah dalam mengurus pengelolaan zakat, secara tersirat sebetulnya telah tertuang dalam pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Menurut Hazairin, pasal ini mengandung pengertian bahwa Negara RI wajib menjalankan syari’at Islam bagi orang Islam. Ungkapan ini mengandung pengertian bahwa terhadap syari’at Islam yang membutuhkan keterlibatan negara dalam pelaksanaannya, maka negara wajib mengaturnya sedemikian rupa melalui sejumlah peraturan yang jelas dan tegas. Dengan demikian, karena zakat adalah syari’at yang tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa keterlibatan negara, maka keberadaan perundang-undangan zakat merupakan suatu kemestian dan tidak bisa ditawar lagi. Keterlibatan negara dalam mengatur tentang pengelolaan zakat merupakan usaha pemerintah agar umat Islam dapat beribadah sesuai dengan syari’at Islam. Dengan demikian, pemerintah telah berupaya agar pasal 29 ayat (2) dapat dijalankan oleh umat Islam dengan baik. Adapun bunyi pasal tersebut adalah: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu”. Keberadaan perundang-undangan zakat di Indonesia, merupakan wujud dari penerapan teori Mushthafa Ahmad al-Zarqâ’ di atas. Artinya, ibadah zakat tidak dapat dibiarkan atas asas kesadaran dan kerelaan semata. Ibadah ini
harus diatur oleh negara melalui produk hukum yang jelas. Dengan keterlibatan negara dalam mengatur ibadah zakat, diharapkan terjadi optimalisasi pelaksanaan ibadah zakat. Sebagai realisasi keterlbatan negara dalam pengelolaan zakat, maka sejumlah perundang-undangan pendukung pelaksanaan perzakatan di Indonesia yang telah diterbitkan, seperti Undang-undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, PP Nomor 14 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretarian Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 52 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif, Keputusan Menteria Agama RI Nomor 118 tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/568 tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota se-Indonesia, Peraturan BAZNAS Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pengajuan Pertimbangan Pengangkatan/ Pemberhentian Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota dan beberapa peraturan lainnya. Melalui payung hukum di atas diharapkan negara atau pemerintah dapat berperan aktif dalam pengelolaan zakat di Indonesia, khususnya provinsi Riau dapat berjalan secara optimal. Jika peran pemerintah ini ditopang oleh tingginya tingkat kesadaran berzakat umat Islam di Indonesia dan lembaga pengelola zakat (BAZNAS dan LAZ) melakukan pengelolaan secara profesional, maka akan memberikan pengaruh signifikan bagi peningkatan kualitas kehidupan mustahiq. (bersambung…)
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
31
ARTIKEL
Belajar dari Strategi Pendidikan Anak Ala Imam Ghozali M
(Aktualisasi Nilai-Nilai Berbasis Karakter)
engapa Imam Ghozali?, mungkin begitulah fikiran yang muncul dibenak kita tatkala melihat judulnya. Ada banyak alasan yang bisa dikemukakan, tetapi yang paling relevan adalah, suasana dan zaman kita berada di dalamnya saat ini hampir serupa dengan zaman Imam Ghozali hidup, degradasi moral melemahkan kaum muslimin dalam segala kondisi, terutama yang paling ekstrim adalah bencana krisis akhlak, ilmu dan keteladanan, dan ternyata resep Imam al-Ghozali mampu membangkitkan kembali semangat kaum muslimin. Anak merupakan amanah Allah yang dititipkan kepada orangtuanya. Dan setiap amanah akan dituntut pertanggungjawabannya. Anak terlahir dalam keadaan fitrah, tapi fitrah itu bisa rusak jika orangtua tidak memainkan perannya dengan baik sebagai pendidik utama. Hal itu telah diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya “setiap anak n Oleh: terlahir dalam keadaan Drs. H. Muharom fitrah, lalu orangtuanya yang menjadikan mereka bisa seperti Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR alBukhari-Muslim). Keluar dari fitrah akan menyeret mereka ke dalam neraka. Oleh karena itu Allah mengingatkan yang artinya, “hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS al-Tahrim:6). Ulama dari kalangan sahabat seperti Ali Ibn Abi Thalib dan Ibn Abbas menafsirkan ayat ini sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya Imam Ibnu Katsir, “didiklah mereka dengan adab dan ajarkanlah mereka ilmu”. Ulama Shufi termashur, Imam ‘Abdul Qodir al-Jailani dalam kitabnya, “al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq”, menguatkan pernyataan di atas dengan mengutip perkataan Umar ibn al-Khattab yang mengatakan, “pelajarilah adab kemudian pelajarilah ilmu”. Masalah penanaman adab dan ilmu pada anak telah menjadi perhatian para ulama. Salah satu yang membahas dengan sangat baik adalah Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Di dalam magnum opusnya, Ihya’ Ulumiddin, Imam al-Ghazali menulis satu bab khusus tentang pendidikan anak yang diberi judul Bayânu Thariq fi Riyadhat al-Shibyan fî Awwali Nasy’ihim wa Ta’dibihim wa Tahsini Akhlakihim (Penjelasan metode melatih anak pada masa pertumbuhan, mendidik dan memperbaiki akhlak mereka). Mengawali penjelasan ini Imam al-Ghazali mengingatkan pentingnya
32
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
pendidikan anak. Warning Imam al-Ghazali ini penting dipahami oleh setiap orangtua. Mendidik anak-anak mereka berarti menghantarkan mereka menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, mengabaikan pendidikan anak adalah menghinakan, tidak memanusiakan mereka dan menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan. Dan orangtua akan menerima balasannya di akhirat kelak. Dalam masalah pendidikan anak, Imam al-Ghazali tidak hanya memberi peringatan. Ia juga memberikan metode pendidikan anak. Berikut ini rangkuman metode pendidikan anak menurut Imam al-Ghazali yang dikutip dari bagian kitab itu.
Aspek Adab Menurut Imam al-Ghazali, orangtua wajib mendidik anak-anaknya dengan adab dan mengajarkan akhlak yang terpuji (Ihya’ Ulumiddin, Juz II, hlm. 89). Jika orangtua menanamkan adab yang baik berarti dia telah memberikan sesuatu yang sangat bernilai dan kelak mereka akan memetik hasilnya. Rasulullah SAW bersabda, “tidak ada pemberian orangtua kepada anaknya yang lebih utama dibandingkan pendidikan (adab) yang baik”. (HR Ahmad). Aspek Ilmu Dalam aspek ilmu, Imam al-Ghazali menyarankan agar sejak kecil anak-anak diajarkan al-Qur’an, Hadits, dan cerita-cerita orang saleh. Hal ini menurutnya akan menumbuhkan kecintaan kepada al-Qur’an, Hadits dan juga kepada orangorang saleh. Selain itu, ilmu yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak sejak keci adalah ilmu syair-syair yang Islami. Hal ini untuk menanamkan cinta keindahan kepada mereka sejak dini, karena sifat manusia itu suka dengan seni. Aspek Kedisiplinan Disiplin terkadang menjadi seram kedengarannya jika kita tidak pandai mengemasnya menjadi menarik. Di dalam mendidik anak Imam al-Ghazali mengingatkan pentingnya kedisiplinan. Dan dalam prakteknya harus disertai keadilan. Jika anak melakukan suatu kebaikan, hendaknya orangtua menghargainya, memujinya bahkan jika perlu memberinya hadiah yang menggembirakan hatinya. Dalam melaksanakan disiplin, orangtua harus berwibawa di hadapan anaknya. Ayah maupun ibunya hendaknya selalu menjaga ucapan maupun sikapnya di hadapan anaknya. Dengan demikian orangtua bukan sekedar memberi contoh yang baik, tapi juga menjadi contoh yang baik. Selain itu orangtua harus menanamkan sifat berani kepada anak-anaknya. Sehingga jika suatu hari dia mendapat teguran, bahkan hukuman fisik yang proporsional dari
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
gurunya di sekolah dia akan sabar menjalani hukuman itu, tidak cengeng lalu mengadukan masalahnya itu kepada orangtua. Aspek kesehatan fisik Aspek penting lainnya, menurut Imam al-Ghazali anak harus dibiasakan banyak bergerak di siang hari. Jangan banyak tidur di siang hari. Anak harus dibiasakan untuk berjalan, berlari, bergerak dan berolahraga agar tidak muncul rasa malas dalam dirinya. Dalam masalah ini orangtua bahkan perlu memberikan izin kepada anaknya untuk bermain setelah mereka belajar. Sebab menurutnya, melarang anak bermain akan membuat hati anak menjadi keras dan menurunkan semangat belajarnya. Bahkan itu membuka pintu untuk si anak mencari jalan untuk bermain secara sembunyi-sembunyi. Aspek sosial Hal penting lainnya adalah soal kemasyarakatan. Dalam pergaulannya anak-anak harus dididik berbahasa yang santun, bersikap rendah hati (tawadhu’), menghormati orang yang lebih tua, mencegah dari mengambil hak orang lain, dan menanamkan dalam diri mereka bahwa kemuliaan seseorang itu ada di dalam sikap memberi kepada orang lain. Anak juga harus dididik agar tidak terlalu banyak bicara, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dan tidak mudah bersumpah meskipun dia benar. Adab-adab ini penting untuk diamalkan khususnya ketika mereka berhadapan dengan orangtua, guru ataupun orang lain yang lebih tua. Aspek ibadah Dalam masalah ibadah orangtua hendaknya memperhatikan ibadah anak-anaknya. Imam Al-Ghazali mengingatkan agar orangtua membiasakan anaknya dalam keadaan bersuci (dawam al-thaharah), mendirikan shalat, berpuasa Ramadhan sesuai kemampuan. Pembiasaan ibadah sejak kecil ini penting untuk dilakukan agar ketika si anak dewasa dia sudah terbiasa melaksanakan perintah Allah dengan senang hati. Meski ditulis puluhan abad yang lalu rumusan pendidikan anak menurut Imam al-Ghazali ini masih sangat relevan untuk saat ini. Pendidikan anak yang menyatukan aspek adab, ilmu, kedisiplinan, kesehatan, sosial dan spiritual. Setiap orangtua harus memperhatikan masalah pendidikan anak jika ingin melihat anaknya menjadi pelipur lara (qurrata a’yun) yang dibanggakan. Seperti kata Raja Ali Haji dalam Gurindam 12 “Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh naik ke tengah balai”. Wallâhu a’lam bis shawâb. n Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak
Kampung Akhlaq, Upaya Menghambat Degradasi Moral
K
ampung Akhlaq merupakan tatanan Masyarakat yang menampilkan dan menerapkan prinsip-prinsip Akhlaq dalam setiap sisi kehidupan mereka. Komunitas perkampungan Akhlaq bukan saja hanya terlihat dari bagaimana kehidupan masyarakatnya dalam bergaul dan berkehidupan sehari-hari, tetapi, juga terlihat bagaimana Masyarakat tersebut mampu bertahan ketika secara langsung berbenturan dengan arus globalisasi yang cenderung jauh dari nilainilai Akhlaq dengan upaya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari kehidupan berbasis Akhlaq. Arus globalisasi yang melanda hampir semua lini dan lapisan Masyarakat saat ini telah memberikan dampak yang sangat mudah dirasakan dan dikenali akibat tidak siapnya dan minimnya informasi akan bahayanya arus globalisasi yang datang bak virus yang terus menggerogoti sendi-sendi kehidupan n Oleh: sehingga fakta dilapangan Ihsanul Hadi kita jumpai ada anak yang Al-Harzi melawan bahkan membunuh orang tuanya, narkoba, judi dan lainnya. Pergaulan remaja yang kian hari semakin bebas yang tidak mengindahkan aturan Agama, adat disertai dengan hilangnya budaya malu pada diri mereka ini semua tidak lepas dari akibat tidak siapnya berbenturan langsung dengan arus globalisasi sehingga terjadinya degradasi moral yang cukup tinggi hampir di semua lini, dalam hal ini patut direnungkan akan faktanya pesan Nabi SAW kepada Abu Sa’id radliallahu ‘anhu : “Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang biawak kalian pasti akan mengikutinya”. Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi dan Nashrani?”. Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka) “. (HR. Bukhori. No. 3197) Dari gambaran diatas dan dari interaksi kita dengan suasana Masyarakat sekitar kita tentu hal yang demikian sudah tidak mungkin kita pungkiri lagi kebenarannya, hanya tinggal kita mengakui secara jujur atau sibuk mencari alasan sebagai upaya pelepasan tanggung jawab dan rasa tidak ingin disalahkan. Oleh karena itu solusi yang dapat menghambat arus degradasi moral sebagai akibat dari globalisasi yang tidak sehat ini adalah mengembalikan semua lini kehidupan kepada hal-hal yang bersifat konstruktif, kreatif, dan inovatif sesuai dengan tatanan Agama dengan langkah awalnya adalah pembentukan peribadi-pribadi yang ber-Akhlaq.
Pemberdayaan Kampung Akhlaq merupakan sebuah kerja besar, dalam dimensi sektoral hal ini bisa dilakukan oleh mereka pemimpin Kabupaten dalam hal ini Allah telah menjadikan mereka untuk selalu berbuat baik. Langkah awal adalah dengan menunjuk salah satu perkampungan yang ditargetkan menjadi Kampung percontohan yakni Kampung Akhlaq. Kecamatan yang menaungi desa yang tunjuk oleh kabupaten harus mendukung program tersebut dengan bersedianya pula Kampung tersebut untuk dijadikan sebagai Kampung Akhlaq yang kemudian desa sebagai basis percontohan langsung melibatkan seluruh masyarakat desa yakni dengan memberikan program-program yang harus dilaksanakan untuk tiap-tiap keluarga dengan terlebih dahulu menjelaskan program tersebut kepada RT,RW dll dan ini semua dipantau oleh desa, desa dipantau oleh Kecamatan, dan kecamatan dipantau oleh Kabupaten. Remaja sebagai generasi penerus dan tonggak masa depan harus menjadi perhatian serius dalam upaya menanggulangi degradasi moral yang semakin hari semakin mengkhawatirkan seperti banyaknya dari mereka yang terlibat Narkoba, zina, minuman keras,tawuran,mode pakaian yang tidak Islami yang saat ini luar biasa dapat dengan mudah dilihat dll sebab-sebab seperti inilah yang membuat generasi menjadi lemah. Untuk hal yang seperti ini penyusun program dalam hal ini desa dapat bekerjasama dengan BNK (Badan Narkotika Kabupaten), Ulama’ dalam hal ini seperti bekerjasama dengan MUI,Lembaga Ormas Islam,dll. Kemudian dalam penyelesaian konflik dalam keluarga pemdes dapat bekerjasama dengan KUA (Kantor Urusan Agama), MUI tingkat Kecamatan juga bisa dilibatkan dalam mewujudkan target-target yang akan dicapai yakni dengan menjadikan kampung tersebut menjadi Kampung Akhlaq. Ada banyak kegiatan dan hal-hal yang sepertinya remeh temeh tapi sangat luar biasa yang bisa dilakukan demi terciptanya Kampung Akhlaq yang kesemuanya tentu tidak bisa dilaksanakan jika tidak dilandasi rasa keinginan bersama. Contoh Yang paling mudah kita mulai yang sifatnya antar Individu seperti: Mengucapkan Salam sesama Muslim disertai berjabat tangan karena melakukan ini dapat mengikis segala sifat dengki dan dendam dan menumbuhkan rasa sayang antar Muslim (HR.Bukhori No. 989 dalam Adab Al-Mufrod), menebarkan senyum untuk lebih meramahkan
diri juga untuk menjaga agar manjauhkan sikap yang acuh tak acuh antar sesama karena senyum lambang kerendahan hati. (QS. Asy-Syu’araa: 215), saling berkunjung (Silaturrahmi) karena bagi yang memutuskan silaturrahmi Allah segerakan datang azab atas dirinya sebagian didunia dan sebagian di Akhirat. (HR. Ibnu Majah), menjaga kebersihan secara bersama untuk meningkatkan kenyamanan langkah awal yang mudah dimulai dari lingkungan rumah sendiri sebab lingkungan itu sangat berpengaruh bagi perkembangan sifat seseorang sebagaimana dikemukakan oleh Ibn Kholdun dan beberapa sikap lainnya. Adapun kegiatan Kampung Akhlaq yang dilakukan oleh pemerintahan desa sebagai langkah awal yang mudah seperti : Memajang simbol-simbol Akhlak di setiap tempat-tempat strategis, dengan memajang kalimat-Kalimat Thoyyibah seperti di simpang perkampungan terdapat baleho “ Selamat datang diperkampungan Akhlaq” beberapa meter dari itu terlihat tulisan “ Mengucapkan salam itu Indah”, “senyum itu indah”, “yang tua menghargai yang muda, yang muda menghormati yang tua”, “hidup sehat itu harus harus bersih”, “Ingin panjang umur dan murah rezeqi ayo silaturrahmi”, “Berpakaian Islami itu mencegah anda dari bentuk pelecehan”, do’a-do’a kesematan dll kesemuanya merupakan bagian dari Syi’ar-syi’ar Agama Allah. (QS. Al Hajj:32) Dan yang paling urgen adalah ikut dan menjadi terdepan dalam memakmurkan mesjid karena itulah yang dilakukan Nabi ketika ingin menciptakan Masyarakat yang madani dan Allah menyebutkan tiada yang lain bahwa siapa yang memakmurkan mesjid merupakan ciri-ciri orang beriman. (QS. At-Taubah: 18) Lebih dari itu juga harus memfokuskan mesjid dalam segala kegiatan yang sifatnya kemaslahatan Ummat. Masih sangat banyak kegiatan-kegiatan yang sifatnya mudah dilakukan tetapi manfaatnya luar biasa tergantung dari niat dan keinginan masing-masing serta tidak memberatkan karena dilakukan secara bersama-sama, dalam artian pemerintahan mampu menjadi teladan pertama dalam setiap kegiatan yang bersifat ke-maslahatan bersama, disamping itu tentu pengetahuan akan Agama, pengokohan ‘Aqidah, Syari’at juga terus digalakkan oleh para ‘Ulama’ yang menjadi pondasi suatu perkampungan. n Staf Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
33
TEKNOLOGI keluarga Unix. Hal yang menarik dari OS ini adalah keindahan tampilannya sehingga menjadikannya panutan bagi pengembang desktop lain.
MAC OS, Kelebihan dan Kekurangan Dinamis-Mac OS adalah singkatan dari kata Macintosh Operating System. Mac OS diciptakan oleh perusahaan Apple Inc. dengan desain yang elegan tapi mudah digunakan oleh sang pengguna. Mac OS merupakan sistem operasi pertama yang menggunakan Graphical User Interface – GUI. Orang-orang penting pada Macintosh yaitu Bill Atkinson, Jef Raskin dan Andy Hertzfeld. Kata Macintosh diambil dari nama apel kesukaan Jef raskin ,McIntosh. Diperkenalkan pada tahun 1984, dan menjadi salah satu raksasa penguasa Operating System sekarang. Sejak tahun 2006, MAC OS telah memiliki kompatibilitas dengan arsitektur PowerPC maupun x86. Mac OS X adalah versi terbaru dari sistem operasi Mac OS untuk komputer Macintosh. Sistem operasi ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 2001. Karakter “X” adalah nomor Romawi yang berarti sepuluh, di mana versi ini adalah penerus dari sistem operasi yang digunakan sebelumnya seperti Mac OS 8Mac OS 9. Beberapa orang membacanya sebagai huruf “X” yang terdengar seperti “eks”. Salah satu alasan mengapa mereka menafsir sedemikian karena tradisi
34
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
untuk memberikan nama sistem operasi yang berbasis Unix dengan akhiran “x” (misalnya AIX, IRIX, Linux, Minix, Ultrix, Xenix). dan Mac OS X Server juga dirilis pada tahun 2001. Pada dasarnya versi Server ini mirip dengan versi standardnya, dengan perbedaan bahwa versi Serverworkgroup dalam komputer berskala besar. Contoh fitur tambahan yang tersedia untuk versi ini adalah piranti lunak untuk
menjalankan fungsi-fungsi seperti SMTP, SMB, LDAP dan DNS. Selain itu cara melisensinya juga berbeda. mencakup piranti lunak untuk keperluan manajemen dan administrasi Mac OS X adalah sistem operasi yang menggunakan kernel BSD sehingga beberapa kalangan mengatakan bahwa Mac OS X termasuk dalam
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari Mac OS: Kelebihan Mac OS 1. Lebih stabil karena menggunakan UNIX 2. Multitasking 3. Bisa mengenal file format windows 4. Tampilan yang lebih glossy sehingga bagus untuk graphic design/multimedia 5. Dokumen-dokumen yang dibuat di Mac bisa dibaca di OS yang lain, dan sebaliknya 6. Open source code sehingga Mac OS sulit dibajak 7. Ada ‘Time Machine’ yang akan bekerja secara otomatis pada background tanpa mengganggu aplikasi yang dijalankan untuk mem-backup system yang sedang berjalan dan perubahan-perubahan pada data 8. Ada program “sherlock“ yang tidak hanya mencari file pada harddisk dan dalam jaringan lokal, tapi juga dapat beraksi di Internet dan mencari berdasarkan keyword 9. Macintosh memiliki keamanan terhadap virus, spyware, dan sebagainya. Hal ini menjadi alasan terbesar mengapa banyak orang memilih Mac karena untuk menghindari virus 10. Operating System Mac ini mudah digunakan dan mudah dipelajari. Karena sumbernya jelas, training centre-nya ada, dan secara umum ketika orang dihadapkan pada Mac OS mudah belajarnya 11. Mac memiliki jaminan kepastian dan support hardware yang jelas Kekurangan Mac OS 1. Mahal 2. Hanya cocok untuk graphic designer 3. Mac OS tidak dapat digunakan bersama-sama sistem-sistem pengoperasian lain yang tidak menggunakan sistem Mac OS 4. Mac tidak bisa dirakit sendiri karena Apple sudah tidak memberi license buat perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS 5. Software di Mac OS tidak begitu lengkap 6. Kurang cocok untuk aplikasi server dan game.
n rid/ady
KISAH
Belajar dari Fitrah Bayi Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya susah bangun subuh. Padahal secara fitrah, setiap anak sejak bayi itu suka bangun dini hari sebelum subuh, orang tuanyalah dulu yang menyuruhnya tidur kembali karena masih gelap.
O
rangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya mudah sakit dan obesitas karena buruknya pola makan. Padahal secara fitrah, setiap anak sejak bayi suka makanan alami (natural) tanpa pemanis dan sebagainya orang tuanyalah dulu yang malas memasak sehat dan mengenalkannya Junk Foood, menjejalkan makanan kemasan karena pola makan orang dewasa yang buruk. Orang tua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya lumayan jorok atau tidak berhati hati pada najis. Padahal secara fitrah, setiap anak
sejak bayi suka kebersihan, mereka menangis jika bajunya basah terkena BAB atau BAK. Orang tuanyalah dulu yang mengenalkannya pampers dan membiarkannya karena malas menggantinya. Orang tua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya malas gerak atau kecanduan game. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi sangat suka bergerak dengan antusias dengan tubuh yang luwes. Orang tuanyalah dulu yang menyuruhnya banyak diam agar segera berstatus “shaleh” dan memberinya gadget agar diam. Orang tua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya peragu, lambat mengambil keputusan, mudah dibully. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi sangat ego sentris dan percaya diri, orang tuanyalah dulu yang banyak melarangnya memilih sendiri bajunya, tidak memberinya kepercayaan untuk mencoba walau salah. Orang tua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya malas sholat, harus disuruh suruh, padahal secara
fitrah tiap anak sejak bayi sudah mengenal Robbnya dan menyukai kebaikan, orang tuanyalah dulu yang memaksanya untuk segera sholat dengan tertib sebelum usia 7 tahun sehingga anak membenci kebaikan sepanjang hidupnya. Padahal Allah sendiri memerintahkan orang tua untuk menyuruh anaknya sholat sejak usia 7 tahun. Orang tua mengeluh anak gadis atau perjakanya malas belajar, padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi adalah pembelajar yang tangguh, mereka terus belajar berjalan hingga berlari walau berkali kali terjatuh dan tidak pernah memutuskan untuk merangkak seumur hidup, orang tuanyalah dulu yang menggegasnya menguasai banyak hal, menjadikan belajar sesuatu yang menyebalkan dan liburan adalah hari terindah Orang tua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya bingung bakatnya, tak punya gairah pada aktifitas produktif. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi punya sifat unik yang khas yang kelak akan menjadi peran peradaban terbaiknya yang unik. Orang tuanyalah dulu yang mencubit anak cerewet (orator ulung), menghukum anak keras kepala( pemimpin masa depan), memaksa bicara anak pendiam (pemikir dan peneliti), menyuruh diam anak kepo (visioner), memaki anak yang sensitif dan cengeng (sastrawan), menyetop anak yang banyak akal (innovator) dan seterusnya. Ternyata begitu banyak keluhan ketika ananda menjelang Aqil Baligh bahkan sesudahnya, karena kita seringkali merasa lebih hebat dari Tuhan, merasa fitrah yang Allah instal itu kurang sehingga dilebaykan atau dilalaikan dan diabaikan atau diintervensi hingga cidera. Jika sudah terlanjur maka bertaubatlah, banyak berdoalah agar Allah mengembalikan fitrah anak anak kita, mohonkanlah maaf pada ananda, dekaplah sebelum terlambat, ulangi prosesnya sebagaimana dahulu ananda masih kecil, gairahkan kembali cintanya pada Ilahi dan seterusnya. Kemudian rileks dan optimislah dalam merawat dan menumbuhkan fitrah ananda.
n jamilazzaini.com
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
35
SERBA-SERBI
n SCOUT CAMP
Bentuk Karakter Anak Lebih Berkualitas dan Ideal Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi kebijakan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Scout Camp (model perkemahan) merupakan salah satu upaya pengembangan pendidikan karakter yang diyakini dapat membentuk mental dan kedisiplinan anak sejak usia sekolah. Dinamis-Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA kepada inmas menyebutkan, pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan teknik- teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan, pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu
36
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
membiarkan lingkungan kotor dan sebagainya. “Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan proposional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal,” ungkap Kakanwil.
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Menurutnya, pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena menentukan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, beberapa lembaga pendidikan khususnya madrasah di Riau melaksanakan kegiatan pembinaan mental dan pembinaan perilaku siswa untuk mencapai target lulusan yang dapat diterima di masyarakat dan dunia kerja. “Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan scout camp atau perkemahan pramuka ini, seperti menciptakan sosok mandiri, melatih mental dalam menghadapi berbagai konflik, meningkatkan kedisiplinan, mengembangkan jiwa kepemimpina, dan melatih kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, dan sebagainya,” jelasnya. Perkemahan Penegak MAN 2 Model Ahmad Supardi didampingi Kepala Bidang Penmad, Drs H Asmuni MA dan Kepala MAN 2 Model, dan Kepala MAN 2 Model Norerlinda, M.Pd saat menjadi pembina upacara sekaligus membuka kegiatan Perekemahan Penegak MAN 2 Model Pekanbaru yang diikuti 340 siswa dan siswi madrasah, menegaskan, sikap dan moral merupakan aspek yang paling penting pada penilai Kurikulum 2013. MAN 2 Model Pekanbaru mewujudkan hal tersebut dengan mengadakan Perkemahan Penegak MAN 2 Model Scout Camp yang diperuntukkan bagi siswa/siswi kelas X dengan bimbingan kakak kelas XI dan pengawasan langsung dari guru-guru MAN 2 Model Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 25 s/d 27 Januari 2017 di Kampus MAN 2 Model Panam. Ka.Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Ahmad Supardi, MA langsung menjadi pembina upacara sekaligus membuka kegiatan ini yang
langsung dihadiri oleh 340 siswa/i didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Drs. H. Asmuni, MA dan Kepala MAN 2 Model, Norerlinda, M.Pd. Pada sambutannya, Ahmad Supardi, sangat senang dan mengapresiasi kegiatan yang sangat positif dan menunjang kelancaran proses belajar dari kurikulum 2013. Selain itu, Ahmad Supardi juga memberikan motivasi dan semangat kepada siswa/siswi mengenai betapa pentingnya kegiatan ini diikuti sebagi bekal masa depan. “Ada beberapa pesan yang akan saya sampaikan kepada anak-anak yang saya sayangi mengenai kegiatan pramuka ini. Hal pertama yaitu pada setiap kegiatan pramuka mendidik dan mengajarkan kita untuk membiasakan diri mandiri dengan pekerjaan rumah seperti memasak, membersihkan rumah, menyuci baju, dan menyetrika. Keterampilan dasar ini merupakan modal dasar kita menghadapi kehidupan karena belum tentu kedepannya kita bisa hidup enak, jadi jangan dianggap enteng,” tegas Supardi biasa dipanggil. Selanjutnya, ia memaparkan bahwa dengan kegiatan kemping ini membiasakan kita hidup dengan kebersamaan dan berbagi, sehingga menimbulkan sikap toleransi, tenggang rasa, dan saling menghormati satu sama lain serta menjaga tali silaturahmi. “Poin yang ketiga yaitu pendidikan karakter kepemimpinan yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak sekalian dimasa yang akan datang. Pembentukan kepemimpinan ini merupakan cikal bakal anak-anak madrasah menjadi pemimpin yang agamis dan moralis,” tutur Bapak 3 orang ini. Ia pun berharap kepada siswa/siswi peserta Scout Camp bahwa dengan kegiatan ini dapat membentuk karakter anak-anak madrasah yang mandiri supaya bisa mengelola bangsa ini kedepan. Manfaatkan waktu 3 hari ini sebaik-baiknya dengan memahami dan memaknai setiap kegiatan yang sudah dirancang agar kegiatan ini dapat dijadikan bekal pembentukan karakter dari sedini mungkin.
n Drs. H. Ahmad Supardi, MA Pada wawancara akhir upacara, Norerlinda, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya diadakan sebagai wujud pelaksanaan dan dukungan akan penerapan kurikulum 2013 yaitu pembentukan sikap dan moral siswa/siswi. “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pengukuhan calon penegak menjadi penegak untuk siswa/siswi kelas X. Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan siswa/siswi pun merasa betah selama mengikuti kegiatan ini,” tutup ibu Nor. Perkemahan Akbar Penggalang se Riau Sementara itu, Perkemahan Akbar Penggalang se Provinsi Riau dilaksanakan di Pondok Pesantren Teknologi Riau (PTR), Jumat (27/1), dihadiri oleh Ketua Kwarda 04 gerakan Pramuka Riau, H. Azali Johan, Ka. Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Ahmad Supardi, MA, serta pengurus Kwarda 04 Riau dan Pejabat Kanwil Kemenag Riau. Perkemahan Akbar ini diikuti oleh 1002 orang yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA serta 90 orang pembina pendamping. “Tujuan diadakannya Perkemahan Akbar ini adalah untuk mengembangkan keterampilan
yang dimiliki, mengembangkan rasa kebersamaan diantara sesama anggota pramuka serta meningkatkan solidaritas yang tinggi,” Ketua panitia melaporkan. Pada kesempatan yang sama, Azali Johan, selaku pembina upacara sekaligus membuka kegiatan ini mengungkapkan bahwa perkemahan ini sangat berguna dalam membangun dan membentuk mental generasi bangsa yang kokoh serta membiasakan kemandirian. “Perkemahan akbar ini tidak hanya sekedar bagian dari program pendidikan tetapi dengan adanya perkemahan akbar ini diharapkan dapat melatih fisik, intelektual, emosional, dan spiritual yang dapat menjadi bekal peserta perkemahan ini pada masa yang akan datang,” papar Azali Johan. Beliau pun melanjutkan sambutannya ditengah guyuran hujan dengan memberikan semangat kepada siswa/i untuk tetap fokus dan santai dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang padat dan sarat akan makna ini. Pada akhir sambutan Beliau berharap kegiatan ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya karena kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat banyak yaitu melatih generasi bangsa menjadi generasi yang siap mental untuk menghadapi perkembangan dunia dan menjadi pemimpin yang dapat membangun negeri ini menjadi lebih baik. Pada akhir acara pembukaan ini, Ahmad Supardi, Ka. Kanwil Kemenag Prov. Riau pada wawancaranya memberikan tanggapan bahwa kegiatan ini sangat banyak memberikan manfaat baik itu untuk individu ataupun kehidupan sosial bahkan pengalaman spiritual pun dapat dirasakan. “Maka dari itu saya berharap walaupun dengan cuaca yang tidak bersahabat ini siswa/i masih diberikan kesehatan untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Suatu hari nanti mereka akan merasakan manfaat positif dari kegiatan ini untuk kehidupan anak-anak ini kedepannya terlebih mereka inilah yang akan jadi pemimpin bangsa masa depan,” tutup Ahmad Supardi.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n nvm/ipad/mus
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
37
LINTAS DAERAH n ROKAN HILIR
JCH Rokan Hilir Gelar Bimbingan Pramanasik Mandiri
Dinamis- Jamaah Calon Haji Kecamatan Bagansinembah, Simpang Kanan, Tanah Putih, Bangko Pusako, Tanah Putih Tanjung Melawan dan Rimba Melintang secara mandiri dan dengan biaya sendiri melaksanakan kegiatan pramanasik haji pada musim haji tahun 2017 yang dilaksanakan di gedung serba guna Kecamatan Bangko Pusako, Rabu (25/1). Hadir dalam acara tersebut Kepala Kankemenag Rokan Hilir H. Agustiar, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) H. Hasbullah, Plt. Kepala KUA Kec. Bangko Pusako H. Ahmad Asyura dan Kepala KUA Kec. Rimba Melintang, H. Ucok Indra. Dalam sambutannya H. Agustiar menjelaskan bahwa Ibadah Haji merupakan Rukun Islam yang kelima yang menjadi dambaan setiap muslim untuk melaksanakan kewajibannya. Bagi yang memenuhi persyaratan mampu atau istithoah, baik secara fisik, hati, rasa, disiplin kemandirian, serta materi terlebih lagi mampu melaksanakan manasik haji. “Bagi JCH Kabupaten Rokan Hilir yang ingin melaksanakan bimbingan pramanasik haji, dipersilakan. Tapi dengan biaya sendiri. Mengapa demikian? Karena pramanasik yang diadakan Kemenag belum jelas anggarannya dan kapan waktunya. Dan itupun hanya dilaksanakan 1 kali.” pungkas H. Agus. Tujuan penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana tertuang dalam UU No.13 Tahun 2008 menyatakan bahwa : Penyelenggara Haji
bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik baiknya melalui sistem dan managemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan Ibadah Haji dapat berjalan dengan aman,tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta Jemaah Haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji yang mabrur. Berkenan dengan maksud di atas, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Rokan Hilir H. Hasbullah dalam arahannya menjelaskan tentang kewajiban-kewajiban syar`i dan administrasi yang harus dipenuhi para JCH, dari syarat haji, wajib haji, rukun haji, pendantaran haji, pembuatan paspor, pelunasan biaya haji, dll Kegiatan Bimbingan Pra Manasik Haji man-
diri telah dilaksanakan oleh JCH 8 Kecamatan. Pramanasik mandiri Kec. Bagansinembah sejumlah 94 JCH dipusatkan di aula Kantor Camat Bagansinembeah pada hari Rabu (12/1/2016), Kec. Simpang Kanan sejumlah 30 JCH dipusatkan di aula Kantor Camat Simpang Kanan pada hari Kamis (13/1/2016), Kec. Tanah Putih sejumlah 68 JCH dipusatkan di Masjid Darul Hidayah pada hari Selasa, (17/1/2016) dan Kec. Bangko Pusako 35 JCH, Tanah Putih Tanjung Melawan 3 JCH, dan Rimba Melintang 7 JCH dipusatkan di gedung serba guna Kec. Bangko Pusako pada hari Rabu (25/1/2016). Hadir dalam setiap kegiatan bimbingan pramanasik haji Kepala KUA, Camat, anggota DPRD, pihak kepolisian, para tokoh masyarakat, para tokoh agama dan lain- lain.
n nsh
Kakan Kemenag Hadiri Peresmian Masjid Raya An-Nur Sinaboi
Dinamis- Bupati Rohil H. Suyatno didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Rokan Hilir H. Agustiar meresmikan Masjid yang berada di Jl. Lintas Sinaboi-Bagansiapiapi Kepenghuluan Sungai Bakau Kecamatan Sinaboi. Peresmian dilakukan pada Selasa (31/01/2017), ditandai dengan pembukaan tabir penutup papan nama masjid Raya An-Nur. Hadir dalam peresmian tersebut, Asisten III, anggota DPRD Rohil Tatang Hartono, Dandim 0321, Kapolsek Sinaboi, beberapa Kepala Dinas, Badan, Kantor, seluruh Forkopimda, Camat Sinaboi, Kepala KUA Kec. Sinaboi Nurdin, S.Ag, Danposal Kec. Sinaboi, Para Datuk Penghulu, seluruh tokoh agama dan masyarakat. Kurang lebih 600 orang hadir dalam acara peresmian tersebut. Dalam sambutannya Bupati Suyatno mengatakan, beberapa bulan yang lalu ia pernah lewat dan
38
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
singgah untuk melihat pembangunan masjid tersebut.dan sempat bertanya kepada para pekerja kapan pembangunan masjid tersebut akan selesai. “Beberapa bulan yang lalu saya pernah lewat dan singgah untuk melihat pengerjaan masjid ini, dan alhamdulillah pengerjaan-
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
nya selesai tepat pada waktunya,” papar Bupati. Bupati Suyatno juga berharap dengan di resmikannya Masjid AnNur tersebut dapat menjawab pertanyaan dan keinginan masyarakat yang selama ini memandang serta telah lama menunggu untuk penyelesaian pembangunan masjid tersebut.
“Dengan diresmikannya masjid ini dapat menjawab harapan masyarakat yang telah di tunggu-tunggu selama ini, karena masjid ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sinaboi,” sebutnya. Dalam kesempatan yan sama Kepala Kankemena Rokan Hilir H. Agustiar saat wawancara, berpesan agar Masjid An-nur dimakmurkan oleh masyarakat dengan meramaikan shalat berjamaah setiap waktu serta mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif. “Saya berharap masjid ini digunakan sebaik-baiknya untuk tempat kita beramal,serta mengisi masjid ini disetiap waktu shalat.” harapnya. Namun walau telah di resmikan lanjut H. Agus, masih banyak yang harus di perbaiki, seperti penulisan Kaligrafi di dalam mesjid untuk menambah keindahan, perbaikan jembatan masuk yang sudah mulai rusak serta rumah jaga.
n nsh
n ROKAN HILU
LCKH Pegawai Harus Selesai Setiap Awal Bulan
Dinamis- Laporan Catatan Kerja Harian (LCKH) diharapkan selesai tanggal 5 diawal bulan. Demikian disampaikan H. Zulkifli, S. Ag. M. Pd. I Plt. Kemenag Rohul, Selasa, 17/01 di Aula Kemenag Rohul. Selanjutnya Plt. Kemenag Rohul juga menjelaskan bahwa pada dasarnya pekarjaan Pegawai dimulai dari Apel Pagi dan diakhiri dengan Apel Sore, hal ini sengaja dilaksananakan salah satu fungsinya untuk melihat kesiapan Pegawai kita (baca Kemenag Rohul) dalam melaksanakan tugas, memberi pelayanan baik pada Pegawai terlebih pada Masyarakat. selain itu Plt, Kemenag Rohul juga menyampaikan Pegawai honor Kemenag harus bekerja, dan menyampaikan pekerjaan dalam
n H. Zulkifli, S. Ag. M. Pd bentuk tulisan, karnanya penjelasan Plt. Kemenag Rohul daftar
Uraian tugas Pengawai pramubakti Kemenag Rohul harus ada, Baik
pada Tata Usaha, Bimas Islam, Haji dan Pendis, tidak terkecuali Pegawai Kebersihan, Satpam dan pengemudi. Selanjutnya Yuhendra, SE Urusan Pegawai (UP) diperintahkan untuk menyelesaikan SK Pegawai Honorer di tahun 2017, semaksimal mungkin karna hal ini berkaitan dengan DIPA Kemenag Rohul. Sebagai penutup H. Zulkifli Kemenag Rohul juga menjelaskan, setiap kita memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting didalam melaksanakan tugas, karnanya sebagai Pegawai Kemenag Rohul diminta memberi pelayanan semaksimal mungkin, sehingga Zona Integritas Kemenag Rohul tidak ternoda, pungkasnya.
n rt
Festival Rabbani Tingkatkan Kualitas Generasi Pemuda
Dinamis- Festival Rabbani Pondok Pesanteren Khalid Bin Walid dengan tema” Meningkatkan kualitas generasi muda menuju kebangkitan umat, Jumat Pasir Pengaraian 27/01 di halaman Pondok Pesanteren Khalid Bin Walid yang dihadiri lebih dari 300 orang yang terdiri dari MI, MTS dan Pondok Pesanteren se Rohul. Ketua Panitia Sakinul Muttaqin, Lc menerangkan Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran bagi santri yang salah satu tujuannya menumbuhkan sikap silaturrahim dan kekompakan, selain itu juga menjelaskan Rokan Hulu memiliki potensi besar karna peserta yang mengikuti Tahfizul Qur’an berjumlah 40 orang, diharapkan dapat menambah rasa cinta (baca pemuda dan pelajar) pada Al-Qur’an. Ketua Yayasan Baihaqi Adhuha, Lc juga menyampaikan “ Negara ini, bangsa ini akan jadi baik jika pemuda dan pemudi kita kuat. Soekarna Mengatakan (penjelasan Baihaqi) berikan saya 10 orang pemuda akan kita kita goyang Indonesia ini, karnanya pesan saya (Ketua Yayasan) kami titipkan Rokan Hulu pada generasi muda untuk yang lebih baik kedepan. Plt. Kakankemenag Rohul H. Zulkifli, S. Ag. M. Pd. I dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi yang baik dan terimakasih telah terlaksananya Kegiatan Festival Rabbani. Selain itu Plt. Kemenag Rohul juga menjelaskan even ini juga mengenalkan Pondok Pesanteren pada masyarakat sehingga imek yang menyatakan bahwa lulusan Pesanteren hanya bisa berdo’a dapat hilang. Pesanteren selain dibekali ilmu Agama juga memiliki keahlian dibidang oleh raga dan bela diri. Festival Rabbani juga menjadi promosi men-
genalkan pada masyarakat bahwa dipesanteren juga belajar ilmu sains dan ilmu tarapan jelasnya Plt. KakanKemenag Rohul. Festival Rabbani selain ajang mencari bakat juga diupayakan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga pemuda dan pelajar dapat mencari generasi yang lebih baik kedepan.
Satu hal yang menjadi perinsif Ungkap Plt. Kemenag Rohul junjung tinggi nilai-nilai yang baik, bertanding dengan penuh keiklasan, jujur dan seportifitas sehingga Festival Rabbani dapat terlaksana dengan baik secara Contineu pungkasnya.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n rt
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
39
LINTAS DAERAH n PELALAWAN
Kemenag Pelalawan Terbaik ke III Pengelolaan BMN
Dinamis- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan menerima predikat terbaik ke III dalam pengelolaan BMN (Barang Milik Negara) tahun 2016 dalam lingkup KPKNL Pekanbaru. kriteria penilaian berdasarkan kepatuhan dalam laporan,ketepatan pelaporan dan kesesuaian hasil laporan. Piagam penghargaan diberikan oleh Kepala KPKNL Pekanbaru, Wahyu Purnomo, dan langsung diterima oleh PLH Ka.Kankemenag Kab. Pelalawan, Drs. H. Syahrul Mauludi, MA, di ruang kerja Kepala KPKNL Pekanbaru awal Bulan Januari 2017. Pemberian piagam penghargaan diberikan pada akhir desember 2016 bersama 5 satker penerima penghargaan lainnya. Pada sambutannya Wahyu Purnomo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas peran serta aktif Kankemenag Kab. Pelalawan dalam penyampaian laporan BMN dan masih pada kesempatan yang sama Beliau juga mengucapkan selamat atas raihan predikat ke III terbaik dalam pengelolaan BMN dalam lingkup KPKNL Pekanbaru
Wahyu Purnomo mengharapkan, “Semoga prestasi yang gemilang ini dapat meningkatkan kinerja dan penyemangat dalam hal pengelolaan BMN. Pada tahun yang akan datangpun prestasi
dapat ditingkatkan, minimal bertahan.” Pada tahun yang akan datang, paradigma Pengelolaan BMN harus dirubah, karena pada saat ini pengadaan barang harus mengikuti kebutuhan realitas. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan inventarisasi barang menjadi tidak teratur pada satker tersebut. Sementara itu PLH Ka.Kankemenag kabupaten Pelalawan menyampaikan terima kasih atas perhatian KPKNL Pekanbaru dalam membimbing operator BMN Kankemenag Pelalawan sehingga berhasil menata kelola BMN dengan cepat, tepat dan akurat sehingga berhasil meraih predikat terbaik ke III Tata Kelola BMN di lingkup KPKNL Pekanbaru. “Perolehan predikat ini dipersembahkan kepada kantor dan operator BMN kemenag pelalawan. Semoga ini akan menjadi motivasi kami kedepan harus lebih baik lagi,” Ujar Syahrul Mauludi dengan semangat.
n andi/nvm
n KOTA PEKANBARU
Kemenag Pekanbaru Sukses Raker Pertama se-Propinsi Riau 2017
Tim SKP Kemenag Kota Pekanbaru Taja Penilaian Pegawai
Dinamis- Tim SKP Kemenag Kota Pekanbaru kembali gelar rapat untuk memberikan penilaian terhadap kinerja Pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Kegiatan ini dilkaksanakan di aula Kantor Kemenetreian Agama Kota Pekanbaru dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemeneterian Agama Kota Pekanbaru, Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag. Selasa (17/01). Adapun unsur yang dinilai oleh Tim SKP Kemenag Kota Pekanbaru yaitu Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai tahun 2016. Untuk itu dalam arahannya Kepala Kantor kementerian Agama Kota Pekanbaru menyampaikan kepada Tim agar memberikan penilaian secara objektif dengan kriteria orientasi, integritas, komitmen, displin, kerjasama dan kepemimpinan. Untuk penilaian SKP 2016 agar merujuk
40
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
kepada SKP tahun sebelumnya sebagai bahan pertimbangan, dan bagi pegawai yang bermasalah, agar dibuatkan rekomendasi dan berita acaranya oleh tim. Kepada PNS yang bermasalah agar diberikan teguran dan pembinaan suratnya tembuskan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Riau. Khusus untuk guru PNS yang mengajar di Madrasah Negeri/swasta batas akhir penilaian SKP tanggal 27 Januari 2017, jika tidak selesai tunjangan profesi/tukin pembayarannya di tunda. Kepada bagian keuangan Tunjangan kinerja jangan dibayarkan jika tidak ada laporan. Sampai pegawai tersebut membuat laporan kinerjanhya. Ungkap Edwar. Mudah-mudahan dengan adanya penilaian, kualitas pegawai kemenag dapat terukur dengan baik.
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
n idris
Dinmais- Kementerian Agama Kota Pekanbaru laksanakan Rapat Kerja (raker) tahun 2017 di aula Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Kegiatan ini di buka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Riau. Sabtu (21/01) Menurut Ka. Kanwil Kemenag Propinsi Riau yang di wakili oleh Kabag TU, Drs. H. Mahyuddin, MA. Rapat Kerja yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru merupakan yang pertama di Propinsi Riau. Tema yang diusung pada rapat kerja 2017 yaitu Melalui Raker Kita Wujudkan Program Kerja Dan Anggaran Yang Tepat Sasaran. Peserta raker berjumlah 40 orang yang terdiri dari Seksi/Penyelenggara Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Ka.KUA se-Kota Pekanbaru, Kepala Madrasah Negeri se-Kota Pekanbaru serta Staf pada masing-masing Seksi dan Madrasah. Rapat Kerja ini dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2016 serta merumuskan strategi rencana pelaksanaan kegiatan/program kerja (DIPA) tahun 2017 sebagai acuan bagi Pimpinan Satuan Kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru sekaligus merumuskan program prioritas tahun 2018. Kehadiran Ka. Kankemenag Kota Pekanbaru, Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag di tengah-tengah peserta dan sering bertanya terhadap materi yang disajikan oleh narasumber membuat suasana raker menjadi seru dan hidup. Alhamdulillah raker yang di laksanakan pukul 7.00 s/d 21.00 Wib berjalan sukses, sesuai dengan jadwal.
n idris
n INDRAGIRI HILIR
KUA Termegah dan Manasik Haji Diresmikan
Dinamis-Bangunan megah yang menjadi Balai Nikah dan Manasik Haji Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir ini merupakan hasil kerjasama dari berbagai pihak terutama kepercayaan Ditjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. M. Yamin, yang memberikan dana ini untuk Kab. Indragiri Hilir dan sebagai pemberitahuan gedung megah ini didirikan dengan dana sebesar 1,6 milyar yang sepenuhnya ada di dalam DIPA Kemenag RI tahun 2016,” jelas Drs. H. Azhari, MA, Kepala Kankemenag Kab. Inhil, pada saat acara Peresmian Balai Nikah dan Manasik Haji Kec. Tembilahan Kab. Indragiri Hilir, Selasa (18/1), di Halaman Parkir KUA. Kec. Tembilahan. Selain itu, Beliau juga menjelaskan bahwa gedung KUA Kec. Tembilahan yang lama dialihfungsikan menjadi Sekretariat Dharma Wanita Kankemenag Kab. Inhil, Sekretariat POKJA Pengawas Madrasah Kab. Inhil, Ruang Arsip kelengkapan administrasi Kankemenag Kab. Inhil dan yang paling penting arsip keuangan, sedangkan untuk ruangan aula digunakan oleh para pensiunan untuk mengadakan yasinan setiap minggunya. Pada kesempatan yang sama, Ka. Kanwil
Kemenag riau, Drs. H. Ahmad Supardi, MA, dalam sambutannya menekankan betapa pentingnya keberadaan KUA di tengah-tengah masyarakat. “Pada dasarnya KUA itu bukan hanya untuk masalah pernikahan tetapi pelayanan KUA merupakan bentuk nyata dari moto kita saat ini yaitu Lebih Dekat Melayani Umat, karena KUA merupakan struktur organisasi dari Kementerian Agama yang sangat dekat dengan masyarakat. Tentunya dalam memberikan pelayanan informasi dibutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Mudah-mudahan dengan gedung baru yang megah dan tidak kalah dengan gedung perkantoran lainnya dapat memberikan pelayanan informasi yang lebih diminati oleh masyarakat,” ujar Ahmad Supardi dengan logat batak khasnya. Hal yang sama juga diutarakan oleh Bupati Indragiri Hilir, Drs. HM. Wardan, MP, “Saya sangat berterimakasih kepada Kementerian Agama atas pendirian KUA yang sangat megah ini. Memang tidak dapat dipungkiri lagi pembangunan agama dan keagamaan juga harus
dilengkapi dengan saranan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat merasakan kenyamanan dalam memperoleh informasi. Terutama masalah pernikahan yang merupakan kebutuhan paling penting bahkan tidak hanya prosesi pernikahannya saja tetapi kehidupan pernikahan juga harus bisa terlayani oleh KUA.” “Saya berharap pendirian KUA megah ini tidak hanya pada satu kecamatan ini saja tetapi bisa ditularkan pada KUA kecamatan lainnya tentunya dengan persyaratan yang sudah terpenuhi. Mudah-mudahan dengan adanya KUA yang istimewa ini, pelayanan kepada umat menjadi maksimal tidak hanya masalah pernikahan tetapi mengenai informasi ibadah haji dan informasi lainnya,” Harap Wardan sebagai penutup. Hadir pada acara peresmian ini seluruh perangkat FORKOMPINDA, pejabat dan pegawai Kankemenag Kab. Inhil, Ka. KUA se Kab. Indragiri Hilir, Kepala madrasah dan guru-guru se-Kab. Indragiri Hilir, serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan langsung peresmian KUA megah ini.
n nvm
Kisah Negeri Saba’ Yang Makmur
Dinamis-Jum’at pagi merupakan acara rutin Majelis Ilmu yang dilaksanakan seluruh Pegawai Kantor Kemenag Kab. Inhil di Musholla Al- Aziz Jl. Keritang No 12 Tembilahan. kegiatan ini di awali dengan membaca surah Yasin dilanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna, Sholawat dan Do’a serta Tausiyah Agama disampaikan oleh H. Guspiandi, S.Ag yang juga menjabat Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir. Kegiatan ini dihadiri KaKanKemenag Kab.
Inhil Drs. H. Azhari, MA beserta Ibu Hj. Amnah Azhari, Kasubbag Tata Usaha KanKemenag Inhil H. Guspiandi, S.Ag beserta ibu Gusti Kasma Guspiandi, Kasi Madrasah Drs. H. Abd. Muis, M.PdI, Kasi Pontren Zainal Abidin, S.Ag beserta ibu, Kasi Haji dan Umrah Drs. H. Idrus, M.PdI, Ka. KUA Tembilahan, Penyuluh Agama Kantor Kemenag Inhil dan Penyuluh Agama KUA Tembilahan serta seluruh Karyawan/i Kantor Kemenag Kab.Inhil. “Marilah kita sama-sama bersyukur atas
nikmat yang diberikan Allah SWT di dalam kehidupan ini baik itu dengan pekerjaan yang di amanahkan kepada kita. dengan demikian marilah kita bekerja dengan baik dan semangat yang tinggi. disamping itu kita juga bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini disamping kita mendapat ilmu juga dapat meningkatkan hubungan silaturrahim diantara kita”,demikain disampaikan Kakan Kemenag Inhil Drs. H. Azhari, MA dalam arahannya. H. Guspiandi, S.Ag dalam Tausiyahnya menyampaikan bahwa “sesungguhnya kita berkumpul didalam sebuah Majelis apalagi dibacakan Ayat-ayat Allah maka Allah menurunkan Rahmat Nya dan para Malaikat-malaikat Nya. lanjutnya beliau mengisahkan tentang Negeri Saba’ yang makmur,aman dan tenteram. harum bersih dan indah sampai-sampai lalatpun tidak ada dinegeri itu. apabila masyarakatnya ingin membawa keranjang buah yang dijulang di atas kepala dan melintasi kebun-kebun buah-buahan maka berjatuhanlah dengan sendirinya buahan-buahan itu. demikianlah kisah yang diabadikan Allah didalam Al-Qur’an pada Surah Saba’ Ayat 15.pertanyaannya apa yang Allah kehendaki pada Negeri saba’ tersebut? jawabannya adalah Bersyukur kepada Nya karena Syukur yang mengikat semua Nikmat yang Allah berikan sebaliknya apabila Kufur Nikmat itu akan berubah menjadi musibah”. ungukapnya.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n utar
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
41
LINTAS DAERAH n KEPULAUAN MERANTI
Penyerahan SK Pembentukan 4 KUA Baru di Meranti
Dinamis- Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, didampingi Kabid Penaiszawa HM Saman S Sos M SI, Rabu (31/1/2017) pada acara Raker Kemenag Meranti Tahun 2017 di Ball Room Afifa Lantai 2 Jalan Banglas Selatpanjang menyerahkan Surat Keputusan (SK) pembentukan 4 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti. SK dengan nomor 727 Tentang Pembentukan Kantor Urusan Agama Kecamatan Tahun 2016 menetapkan Kecamatan Rangsang Pesisir, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kecamatan Tebing Tinggi Timur dan Kecamatan Pulau Merbau sebagai KUA baru yang akan segera dioperasionalkan. “Dengan adanya pemekaran wilayah kecamatan dan untuk meningkatkan pelayanan dibidang perkawinan dan bimbingan masyarakat Islam perlu dibentuk Kantor Urusan Agama, dan Kabupaten Meranti dibentuk 4 KUA Kecamatan baru. Untuk itu, Kakan Kemenag Meranti hendaknya segera menujuk kepala sementara agar KUA tersebut bisa segera berorasi, karena untuk Kepala KUA Defenitif tentu akan melewati ketentuan, yaitu assessment,” himbau Kakanwil. Sementara itu Kakan Kemenag Meranti, H Miskam MA melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Sulman, terkait dengan hal tersebut mengungkapkan, 4 (empat) Kantor Urusan Agama (KUA) baru di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti direncanakan segera diresmikan.
Seperti di ketahui, beberapa Kecamatan hasil pemekaran memang belum mempunyai Kantor Urusan Agama (KUA) sendiri dan masih bergabung di Kecamatan induk. “Saat ini kita tengah mempersiapkan segala sesuatunya, orangnya sudah ada, tinggal penempatan di masing-masing KUA yang sedang dirumuskan,” ujar Sulman menjawab kebenaran penunjukan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) yang masih kosong. Menurut Sulman, ada beberapa Kecamatan yang belum memiliki Kantor Urusan Agama Islam (KUA) dan bergabung dengan Kecamatan
Induk. “Sudah lama kita usulkan, insyaallah akan segera terealisasi”. Tambah Sulman. Seperti diketahui, Kecamatan yang belum memiliki Kantor Urusan Agama (KUA) yaitu Kecamatan Rangsang Pesisir, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kecamatan Tebing Tinggi Timur dan Kecamatan Pulau Merbau. Dengan adanya Kantor Urusan Agama (KUA) tersebut diharapkan dapat menjadi penyambung informasi bagi Kementerian Agama sekaligus melakukan pembinaan Keagamaan di wilayah Kecamatan tersebut.
n zieah/mus
Wakil Bupati Meranti buka Manasik Haji Mandiri CJH
Dinamis- Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Said Hasyim membuka secara resmi kegiatan Manasik Haji Mandiri bagi Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 pada Sabtu (11/02/2017) di Masjid Agung Darul Ulum Selatpanjang. Kegiatan Manasik Haji yang diikuti oleh 50 orang Calon Jemaah Haji tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Kepulauan Meranti bekerjasama dengan Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti. Hadir dalam kegiatan pembukaan Manasik Haji Mandiri tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Miskam, MA, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh H. Hasbulah, Camat Tebing Tinggi
42
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Rizky Hidayat, M.Si, Ketua dan Pengurus IPHI Kabupaten Kepulauan Meranti, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tebing Tinggi dan beberapa tamu undangan. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Meranti Drs. H. Said Hasyim manyampaikan bahwa calon Jama’ah Haji harus memperbanyak sabar, ikhlas dan mempunyai niat yang satu yaitu untuk beribadah. Menurut Said Hasyim, manasik yang dilakukan ini adalah dalam rangka memperdalam ilmu ten-
tang haji dan menumbuhkan sifat kerjasama, bahu membahu dan bantu membantu sesama kawan. Dalam pelaksanaannya nanti tambah Said Hasyim, kita akan bergaul dan bergabung dengan ribuan bahkan jutaan manusia dari seluruh dunia. Dari sini lah kita dilatih untuk bekerjasama dan saling membantu. “Jangan sombong dan jangan takabur”. Tambah Said Hasyim. Kegiatan Manasik Haji Mandiri Calon Jemaah Haji tersebut rencananya akan digelar setiap hari Sabtu dan Minggu selama lebih dari 10 Minggu kedepan. Dengan adanya kegiatan Manasik Haji tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang tata cara pelaksanaan ibadah Haji yang benar kepada Calon Jemaah Haji Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017.
n zieah
n SIAK
ASN Kemenag Siak Tanda Tangan Pakta Integritas
Dinamis- Disaat diperlukannya sebuah komitmen bersama dengan menunjukan itikad baik untuk bertanggungjawab dan menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka perlu kiranya kita melaksanakan penandatangan pakta integritas. Mengingat pentingnya komitmen untuk menjaga integritas sebagai Aparatur Sipil Negara, maka Kementerian Agama Kabupaten Siak menggelar penandatanganan pakta integritas bersama seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Siak. Penandatanganan pakta integritas tersebut dilaksanakan di Aula Kementerian Agama Kabupaten Siak, Selasa, (07/02/17). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak Drs. H. Muharom menyatakan bahwa penerapan penandatanganan perjanjian ini dalam penyelenggaraan pemerintah merupakan langkah untuk memastikan bahwa aparatur sanggup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta peran dan wewenangnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Integritas merupakan mutu, sifat atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan atau kejujuran. Sedangkan pakta merupakan bentuk perjanjian. Sehingga dapat kita sebut bahwa pakta integritas merupakan pernyataan janji bersama atau komitmen sebagai bentuk kesanggupan untuk patuh terhadap ketentuan yang berlaku. Penandatanganan pakta Integritas dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Siak dilakukan untuk memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi; menumbuhkan keterbukaan dan kejujuran serta mempelancar tugas yang
berkualitas, efektif dan akuntabel dan termasuk untuk mewujudkan pribadi yang bertanggung jawab dan bermartabat. Adapun dasar penan-
datangan pakta integritas ini adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 499 Tahun 2011 tentang Pedoman umum Pakta Integritas di Lingkungan Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah. Secara umum, isi perjanjian pada dokumen penandatanganan pakta integritas adalah: 1. Bernjanji untuk berperan aktif dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi; 2. Melaksanakn tugas dengan batasan-batasan kewenangannya; 3. Bersikap jujur, transparan dan obyektif; dan 4. Memberikan contoh yang baik kepada sesama pekerja. Tentunya penandatangan sebuah dokumen ini tidak dapat merubah sebuah institusi menjadi lebih bersih dan berwibawa jika tidak disertai dengan integritas itu sendiri.
n hadi
Pegawai Honorer KUA Terima SK
Dinamis- Sebanyak 14 Orang Pegawai Honorer yang ditempatkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan se-Kabupaten Siak menerima SK untuk Tahun 2017. Penyerahan SK tersebut disertai dengan pembacaan dan penandatanganan Pakta Integritas di hadapan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak, Kamis (19/01/17) di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak. SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak Drs. H. Muharom didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs. H. Nursya. Usai menyerahkan SK, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak Drs. H. Muharom mengingatkan kepada Seluruh Pegawai
Honorer yang baru saja menerima SK tersebut agar bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Artinya apa yang kita lakukan harus merujuk pada juknis dan juklak serta selalu konsultasi dengan atasan. H. Muharom menambahkan bahwa sebagai ASN sikap dan perilaku Kita harus dijaga. Jangan sampai mencemar dan mempermalukan lembaga Kita sendiri. Saat ini Kementerian Agama Kabupaten Siak telah ditunjuk sebagai Zona Integritas (Wilayah Bebas korupsi), untuk itu bekerjalah dengan totalitas dengan penuh tanggung jawab. Karena maju mundurnya Kementerian Agama untuk masa yang akan datang tentu terletak di tangan Kita hari ini. Ungkap H. Muharom.
n awl
n KUANTAN SINGINGI
Kemenag Kuansing Gelar Acara Perpisahan
Dinamis-Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi, dilaksanakan kegiatan perpisahan dengan 3 orang mantan pejabat di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi, Senin (23/1). Ketiga pejabat tersebut adalah Kepala Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi H. Erizon Efendi, S.Ag yang mutasi menjadi Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prop. Riau, Kasi Pakis H. Masrul Hakim, S.Ag yang pindah tugas ke Pemerintah Kab. Kuantan Singingi dan Kepala KUA Kec. Pangean H. Ramli M, S.Pd.I yang memasuki usia pensiun. Hadir pada kesempatan itu
Plh Kepala Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi H. Armadis, S.Ag, Kepala Seksi, Pengawas Madrasah/ PAI, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah, Penghulu dan Penyuluh di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi.
Plh Kepala Kantor Kemenag Kuantan Singingi menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ketiga pejabat tersebut, terutama kepada mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi H. Erizon Efendi, S.Ag
yang telah mendedikasikan pengabdiannya untuk kemajuan Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi. “Telah banyak kemajuan yang telah dicapai selama kepemimpinan beliau, untuk itu kita sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya,” kata H. Armadis. Pada bagian lain, H. Erizon Efendi mengatakan bahwa di awal jabatannya beliau sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua jajaran Kantor Kementerian Agama, karena itulah beliau merasakan hal tersebut sebagai faktor terpenting dalam penunjang pelaksanaan tugasnya.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n rf
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
43
LINTAS DAERAH n BENGKALIS
Kakanwil Buka Raker Kemenag Bengkalis
Dinamis-Jumat 10 februari 2017 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau membuka secara resmi Rapat Kerja Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahun 2018 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis. Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Kasubbag Inmas Kanwil Kemeng Riau, Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi dan Penyelenggara, pegawai dan Kepala Madrasah Negeri dan Swasta di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis. Rapat Kerja Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahun Anggaran 2018 di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis ini di laksanakan selama 1 hari tanggal 10 Februari 2017 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis. Acara ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari Kepala Seksi dan Penyelenggara, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri, pengawas dan pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis. Kasubbag Tata Usaha Kemeng Bengkalis H. Nasrun Harahap dalam laporannya menyampaikan bahwa narasumber pada Rapat kerja kali ini berasal dari kemenag Bengkalis dan Kanwil Kemenag Bengkalis. Adapun materi yang disampaikan kali ini adalah Budaya kerja Kementerian Agama dan Kebijakan Kementerian Agama Provinsi Riau dalam pelaksanaan Kinerja ASN yang akan disampaikan oleh Ka.Kanwil Kemenag Riau, Evaluasi Kinerja Tahun 2016 dan mekanisme pelaksanaan DIPA di Lingkungan Kanwil kemenag Riau yang akan disampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau, Rencana Kerja Tahun 2017 dan Penyusunan Pagu Indikatif Tahun 2018 yang akan disampaikan oleh Kepala Subbag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Riau, Isu-isu strategis Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis dan Kebijakan Penggunaan Anggaran di Kemenag Bengkalis yang akan disampaikan oleh
Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Bengkalis. Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dalam sambutannya menyampaikan bahwa di dalam Al Quran telah dijalaskan tentang bagaimana memikirkan hari esok apa yang akan dikerjakan, itulah yang dinamakan rapat kerja, memikirkan, merumuskan apa-apa yang akan dikerjakan pada tahun berikutnya. Persoalan ril, sisi SDM, Sarana prasarananya, ketersedian anggaran nya seperti apa, itulah yang menjadi dasar untuk melakukan kegiatan rapat kerja. Rapat kerja merupakan implementasi dari firman Allah yakni menyusun kepentingan esok, dan juga merupakan implementasi dari hadis nabi untuk
melaksanakan evaluasi terhadap kinerja tahun ini untuk rumuskan pada tahun esok. Secara prinsip apa yang dibuat tahun depan merupakan pelaksanaan ajaran agama, maka harus dilaksanakan dan dirumuskan dengan seksama dan serius. Berbicara tentang ilmu manajemen dan modern dirumuskan dalam bentuk POAC. Yakni pertama Planning atau perencanaan (Perencanaan ke depan). Perencanaan itu tidak hanya dilakukan untuk satu Tahun ke depan tetapi perencanaan setiap harinya. Kedua Organaizing (organisasi). Organisasi yang baik tidak ada kekosongan. Ketiga Actuatik (pelaksanaannya). Keempat Controling (Kontrol) atau pengawasan. 4 fungsi perencanaan itu harus ada pada kita dan harus sinergi.
n ana
Pelayanan Haji Harus Lebih Baik
Dinamis-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melakukan peninjauan terhadap SISKOHAT dan Pelayanan Haji pada Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah. Dalam peninjauan tersebut Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau mengecek fungsi SISKOHAT. Beliau juga mengecek tata cara pelayanan terhadap pendaftaran Jamaah calon Haji di Kabupaten Bengkalis. Drs. H. Ahmad Supardi, MA mengatakan pe-
layanan haji Bengkalis sudah cukup bagus, untuk mengecek porsi keberangkatan haji dapat di akses kurang lebih 3 menit. Pelayanan ini harus lebih baik, jangan sampai masyarakat merasa tidak terlayani. Peninjauan terhadap SISKOHAT langsung didampingi oleh Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh dan Kepala Subbag Inmas Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Riau serta Pegawai di Lingkungan Seksi Haji dan Umroh.
n ana
n KOTA DUMAI
Kakankemenag Hadiri Pelantikan Sekda Kota Dumai Dinamis-Walikota Dumai Drs.H.Zulkifli AS,M.Si melantik dan mengambil sumpah Ir.H.Muhammad Nasir,MP sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai Defenitif. Pengambilan sumpah dan pelantikan Sekda Kota Dumai berlangsung di Gedung Sri Bunga Tanjung (Pendopo) Kota Dumai, pada hari Jumat (10/02). Dalam kesempatan itu, turut hadir Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis, Wakil Ketua DPRD Provinsi
44
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Riau dr.Sunaryo, Ketua DPRD Kota Dumai Gusri Efendi, Anggota DPRD Kota Dumai, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Drs H Darawi,MA, Penyelenggara Syariah Kemenag Kota Dumai Drs.H.Zulkifli Hasibuan, Kapolres Dumai, Kejari Kota Dumai, Danlanal, Dandim, Para Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kota Dumai, Para Pejabat Instansi Vertikal Kota Dumai, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kabag, Camat se-Kota Dumai, Lurah se-Kota Dumai.
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
Dalam sambutannya Wako menyampaikan, Melalui Surat Keputusan Walikota Dumai Nomor 66/ BKPP/2017 tentang Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kota Dumai, sebelumnya telah melalui beberapa tahapan fit and proper test berupa Penilaian Kompetensi Manajerial, leaderless Group Discussion (LGD) serta sesi Wawancara, Alhamdulillah akhirnya ditetapkan saudara Ir.H.Muhammad Nasir,MP sebagai Sekretaris Daerah
Kota Dumai Defenitif. Ir.H.Muhammad Nasir,MP menggantikan Penjabat Sekda Kota Dumai DR.H.Said Mustafa,M. Si. Sebelumnya, Ir.H.Muhammad Nasir,MP menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Dumai. Saya berharap amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Negara benar-benar dijalankan dengan penuh perhatian, komitmen dan rasa tanggungjawab yang
n INDRAGIRI HULU
Insentif Guru MDA Tetap Dianggarkan dalam APBD Inhu
Dinamis-Pemerintah Daerah Kab. Indragiri Hulu yang selama ini sudah sangat kooperatif bahkan mendukung penuh setiap kegiatan program agama dan keagamaan merupakan wujud dari kerjasama dan hubungan erat antara Kankemenag Kab. Inhu dan Pemkab Inhu. Hal ini dituturkan oleh Bupati Inhu, Yopi Arianto, pada Acara Tabligh Akbar n Yopi Arianto beberapa waktu yang lalu, Senin (16/1), di Halaman Kantor Kemenag Kab. Inhu. “Saya selalu mendukung setiap kegiatan agama dan keagamaan yang diprogramkan oleh Kementerian Agama. Saya juga melihat Ka.Kankemenag Kab. Inhu, Pak Abdul Khadir merupakan orang yang sangat inovatif dan fokus pada kehidupan beragama di Inhu ini sehingga saya melihat kesungguhan ini membuat saya termotivasi untuk memberikan dukungan. Saya juga menyadari bahwa agama merupakan kebutuhan SDM yang paling dasar dan sangat penting. Generasi bangsa yang dibangun dengan pengayaan agama dapat dipastikan menjadi generasi yang kokoh,” tegas dan lugas khas Yopi Arianto. Lebih lanjut Beliau juga menjawab keinginan Ka.Kanwil Kemenag Prov. Riau mengenai insentif guru MDA yang setiap tahunnya dianggarkan oleh Pemkab. Inhu. “Tahun 2017 merupakan tahun pemotongan anggaran yang tidak terkendali, sehingga membuat saya harus mencermati masalah anggaran ini agar sesuai dengan program prioritas pembangunan terutama bidang agama dan keagamaan. Terutama anggaran insentif guru MDA ini tetap saya pertahankan, walaupun tidak bisa dinaikan tapi yang penting bisa saya pertahankan. Kesejahteraan guru MDA sangat penting untuk diperjuangkan agar guru-guru tersebut terus termotivasi untuk memberikan pengajaran agama yang baik dan maksimal bagi anak muridnya,” jelas Yopi Ariyanto. Beliau pun berharap bahwa kerjasama yang sudah terjalin baik ini akan berlanjut bahkan meningkat, bersama-sama bekerja sama dan saling mendukung dalam meningkatkan dan menjaga moralitas bangsa sehingga bangsa ini terutama masyarakat Inhu menjadi masyarakat yang agamis.
n nvm/adi
tinggi. Sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat, ungkap Wako. Dalam bekerja menjalankan roda pemerintahan untuk menuju Kota Dumai yang lebih baik, kita tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah dalam menjalin hubungan yang strategis, sinergis, dan kondusif dengan berbagai pihak. Oleh karenanya, jabatan Sekretaris Daerah merupakan jabatan strategis, dimana tidak hanya mewujudkan visi misi pemerintahan saja, melainkan juga dalam konteks yang lebih luas untuk mewujudkan
KBIH Ar Raudhoh Indragiri Gelar Manasik Haji
Dinamis-untuk mematangkan Ilmu Pengetahuan tentang Ibadah Haji bagi Jemaah Calon Haji asal Kabupaten Indragiri Hulu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ar Raoudhoh Indragiri mulai menggelar kegiatan Manasik Haji pertama untuk keberangkatan Tahun 2017. Satu-satunya KBIH yang ada di Indragiri Hulu ini akan melaksanakan Kegiatan Manasik Haji Mandiri dimulai pada hari Sabtu tanggal (11/2). Hadir pada acara tersebut Kasi Bimbingan Haji dan Umroh Drs. H. Asril dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh H. Hasyim, S.Ag, Ketua KBIH Ar Raodhoh Indragiri H. Tgk Wahab, S.Pd.I.,MH dan Sekretaris KBIH Ar Raudhoh Indragiri H. Sawaludin, S.Pd serta Para Calon Jemaah Haji, kegiatan yang dilaksanakan di masjid Raya Al Mujahidin Air Molek terbilang sukses.
tata kelola pemerintahan yang baik. Sedangkan didalam organisasi memiliki tugas dan tanggungjawab yang semakin besar, maka diharapkan harus dapat bekerja keras, cerdas, ikhlas dan
KBIH Ar Raudhoh Indragiri ini merupakan salah satu KBIH yang ada di Provinsi Riau yang sudah mendapat izin dar Kanwil kemenag Provinsi Riau dengan Nomor 576 tahun 2016 tertanggal 8/9/2016 ujar Drs.H. Asril dalam pemaparannya. Agar para calon jemaah haji asal kabupaten Indragiri Hulu lebih matang dalam memperoleh ilmu dan pengetahuannya KBIH Ar Raudhoh Indragiri melaksanakan manasik haji Mandiri sebanyak 16 kali pertemuan yang di ikuti sekitar 200 Jemaah terbagi dalam tiga rayon. Rayon Pertama Rengat, Kuala Cenaku dan Rengat Barat, Rayon Kedua Seberida, Batang Cenaku dan Batang Gansal, sedangkan Rayon Ketiga, Pasir Penyu, Lirik Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya, Kelayang, Rakit Kulim, Peranap dan Batang Peranap Ujar Ketua KBIH Ar Raoudhoh IndragiriMelalui Sekretaris H. Sawaludin, S.Pd.
tuntas serta menjadi titik simpul koordinasi yang baik antar seluruh OPD agar seluruh program dalam mewujudkan Dumai Makmur dan Madani dapat berjalan sebagaimana diharapkan.
n rio
Diakhir sambutannya, Wako mengucapkan selamat bekerja kepada saudara Ir.H.Muhammad Nasir,MP. Dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT, Insya Allah semua pekerjaan dapat tuntaskan. Kemudian, pada kesempatan yang baik ini, saya atas nama Keluarga dan Pemerintah, Rekan-rekan Forkopimda dan Instansi Vertikal serta masyarakat Kota Dumai mengucapkan terima kasih kepada DR.H.Said Mustafa,M.Si atas pengabdian selama menjalankan tugas-tugas kepemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Kota Dumai.
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
n jaka
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
45
LINTAS DAERAH n KAMPAR
Plh Kakan Kemenag Hadiri Rangkaian Acara HUT Kampar
Dinamis- Plh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Drs H Mahyudin MA, yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag T.U) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, didampingi Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, menghadiri selurug rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kampar ke 57 tahun 2017, hari senin (06/02), di komplek Kantor Bupati Kampar. Rangkaian acara hari jadi Kab. Kampar yang di hadiri Plh Kakan Kemenag Kampar tersebut adalah, Upacara Hari jadi Kab. Kampar, di halaman Kantor Bupati Kampar, Sidang Paripurna Istimewa Hari jadi Kab. Kampar,di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Kampar dan makan bajambau di Balai Adat Kab. Kampar. Mahyudin dalam acara tersebut berkesempatan dalam memandu atau membaca doa dalam Sidang Paripurna Istimewa Hari jadi Kab. Kampar di DPRD Kab. Kampar. Dalam doanya Mahyudin berharap agar Kab. Kampar menjadi Negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yakni Negeri yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, Negeri yang penduduknya subur dan makmur, namun tidak lupa untuk bersyukur. Kemudian Negeri yang seimbang antara kebaikan jasmani dan rohani penduduknya, Negeri
yang aman dari musuh, baik dari dalam maupun dari luar, Negeri yang maju, baik dalam hal ilmu agama maupun ilmu dunianya,Negeri dengan penguasa yang adil dan shalih, dan penduduk yang hormat dan patuh dan Negeri yang di da-
lamnya terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakatnya, yaitu dengan terwujudnya saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, harap Mahyudin.
n ags/usm
Dukung Program Jaksa Masuk Sekolah Dinamis- Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar H Muhammad Hakam MAg, menyambut baik program Jaksa masuk sekolah. Hal ini diungkapkannya saat memberikan kata sambutan pada acara Jaksa masuk sekolah, hari rabu (08/02) di Madrsah Aliyah Negeri (MAN) Kampar. Hakam mengatakan, program jaksa masuk sekolah ini merupakan program yang baik dan patut diacungi jempol, sebab dengan masuknya Jaksa ke Madrasah/ sekolah, tentunya memberikan warna baru kepada murid/siswa Madrasah. Yang mana siswa tau apa saja peran Jaksa, tentang penanganan bahaya Narkoba dan aturan-aturan hukum yang mengaturnya. Oleh karena itu, dengan diadakannya Penyuluhan Hukum/ penerangan Hukum Jaksa masuk sekolah ini, hendaknya dapat memberikan pencerahan yang baik bagi siswsa-siswa atau murid-murid di sekolah atau madrasah, sehingga nantinya bisa menjauhkan diri dari Narkoba, ungkap Hakam. Sementara itu, Sunardi SH dalam penjelasaannya mengatakan, program Jaksa Masuk Sekolah adalah dalam rangka untuk mensukseskan program Kejaksaan Agung RI.Kejaksaan Negeri Bangkinang telah menetapkan beberapa sekolah di Kampar yang akan dikunjungi, termasuk MAN Kampar ini. Tujuan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini
46
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
adalah memberikan penyuluhanhukum kepada para siswa dan materi tentang bahaya penyalagunaannarkoba dan acaman hukuman yang diatur dalam undang-undang narkotika. “Kita ingin pelajar menyadari betul bahaya penyalahgunaan narkoba darisisi dampak yang ditimbulkan serta ancaman hukumannya, pelajar adalahgenerasi muda untuk penerus bangsa, jangan sampai terjerumus danmencoba untuk mengenal semua
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
jenis narkoba, ungkap Sunardi. Hadir dalam acara tersebut Kasi Intel Kejari Bangkinang, Lasargi Marel, SH,MH, Jaksa fungsional bidang intelijen Sunardi Efendi,SH, Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Drs Muhammad Yamin, Kepala MAN Kampar H Faizi MPd, dan seratusan murid MAN Kampar.
n ags/usm
Alamat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Kakanwil : Drs. H. Ahmad Supardi, MA Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru Telepon. O761-21360-38017 Fax. 0761-26979
KEMENAG KOTA PEKANBARU
Kakankemenag: Drs. Edwar S Umar, M.Ag Jl. Arifin Achmad Simp. Rambutan Pekanbaru Telp. (0761) 61802-66504 Fax. -
KEMENAG KABUPATEN KAMPAR Plh. Kakankemenag: Drs. H. Mahyuddin, MA Jl. D.I Panjaitan Bangkinang Telp. (0762) 20228 Fax. (0762) 20228
KEMENAG KABUPATEN INDRAGIRI HULU
KEMENAG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Kakankemenag: Drs. H. Abd. Kadir Jl. Lintas Timur-Pematang Reba Rengat Telp. (0769) 7000252 Fax. (0769) 7000253
Kakankemenag: Drs. H. Azhari, MA Jl. Keritang No. 12 Tembilahan Telp. (0768) 21176 Fax. (0768) 21176
KEMENAG KABUPATEN BENGKALIS
KEMENAG KABUPATEN SIAK
Kakankemenag: Drs. H. Jumari Jl. Kelapapati Bengkalis Telp. (0766) 21051 Fax. (0766) 22227
Kakankemenag: Drs. H. Muharam Jl. Sultan Syarif Kasim Siak Sri Indrapura Telp. (0764) 20350 Fax. (0764) 20350
KEMENAG KABUPATEN PELALAWAN
KEMENAG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Plt. Kakankemenag: Drs. H. Syahrul Mauludi MA Komplek Bakti Praja Km. 5 Pangkalan Kerinci Telp. (0761) 493376 Fax. (0761) 493376
Plh. Kakankemenag: H. Armadis S. Ag Jl. Simpang Barangan Kuantan Singingi Telp. (0760) 20723 Fax. (0760) 20023
KEMENAG KABUPATEN ROKAN HILIR
KEMENAG KABUPATEN ROKAN HULU
Kakankemenag: H. Agustiar, S.Ag Jl. Pelabuhan Baru No. 11 Bagan Siapi-Api Telp. (0767) 24841 Fax. (0767) 23177
Plt. Kakankemenag: H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I Jl. Diponegoro Pasir Pengarayan Telp. (0762) 91663 Fax. (0762) 91663
KEMENAG KOTA DUMAI
KEMENAG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Kakankemenag: Drs. H. Darawi, MA Jl. Perwira Kota Dumai Telp. (0765) 34900 Fax. (0765) 34900
Kakankemenag: Drs. H. Miskam, MA Jl. Dorak Selat Panjang Telp. (0763) 31047 Fax. -
EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
47
POTRET
n Kakanwil Kemenag Riau Drs Ahmad Supardi MA menyambut kedatangan Panja Komisi VIII DPR RI ke Kanwil Kemenag Riau, Kamis 09 Februari 2017. (jon/ipad)
n Pertemuan dengan Komisi VIII DPR RI dalam rankga mencari masukan tentang sertifikasi dan inpassing guru. (jon/ipad)
Kunker Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI UNTUK MENUNTASKAN PERMASALAHAN SERTIFIKASI DAN INPASSING GURU
n DWP Kanwil Kemeng Riau foto bersama dengan Anggota Komisi VIII DPR RI. (jon/ipad)
n Menunggu kedatangan Komisi VIII DPR RI. (jon/ipad)
n Penyerahan cenderamata dari Kakanwil Kemenag Riau kepada Ketua Komisi VIII DPR RI. (jon/ipad)
n Pengawas dan guru-guru yang hadir. (jon/ipad)
48
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 130 n TAHUN XII n FEBRUARI 2017
n Pertemuan dengan Komisi VIII DPR RI dalam rankga mencari masukan tentang sertifikasi dan inpassing guru. (jon/ipad)
n Foto bersama dengan Komisi VIII DPR RI usai acara pertemuan. (jon/ipad)