IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan
Kabupaten Way Kanan adalah salah satu daerah dari 14 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Lampung Secara geografis, Kabupaten Way Kanan terletak pada posisi: Timur - Barat, berada antara : 104,170 - 105,040 Bujur Timur Utara - Selatan, berada antara : 4,120- 4,580 Lintang Selatan. Dengan memiliki wilayah seluas 3.921,63 km2 atau sebesar 11,11
persen dari luas
Provinsi Lampung, Kabupaten Way Kanan dibatasi oleh (a) Sebelah Utara berbatasan dengan Sumatera Selatan; (b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara; (c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan (d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.
Saat ini Bupati Kabupaten Way Kanan dipimpin oleh Bupati Bustami Zainudin, S.Pd dengan Wakil Bupati adalah Raden Nasution, SE, MM. Kedua tokoh tersebut mengusung Visi Kabupaten Way Kanan berupa "Terwujudnya Masyarakat Way Kanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya dan Religius". Visi tersebut diharapkan tercapai melalui pelaksanaan misi Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut: (a) Mewujudkan Pengentasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat dengan Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Peningkatan Kesejahteraan dan Infrastruktur Daerah Guna Mendukung Secara Optimal Pembangunan Daerah; (b) Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan
38
yang Baik dan Bertanggung Jawab bagi Percepatan Pembangunan Daerah; (c) Mewujudkan Demokrasi dalam segala Aspek Kehidupan, Menghormati HAM dan Menjamin Tegaknya Supremasi Hukum; (d) Pemanfaatan Potensi Daerah dan Lingkungan Hidup Secara Bijaksana guna Menuju Pemberdayaan Masyarakat; (e) Membentuk Moralitas, SDM dan Sumber Daya Pembangunan yang Profesional, Unggul dan Berdaya Saing Melalui Penguasaan Teknologi
dan
Kewirausahaan dan (f) Meningkatnya Budaya daerah dan Masyarakat yang Berkarakter Positif dan Religius
Kabupaten Way Kanan dengan ibukotanya di Kecamatan Blambangan Umpu dibentuk secara resmi pada tanggal 20 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II
Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kota Madya Daerah Tingkat II Metro. Secara administratif, Kabupaten Way Kanan pada awal terbentuknya di tahun 1999 terbagi atas 6 (enam) wilayah kecamatan dan 192 desa atau kampung. Pada tahun 2003, jumlah wilayah kecamatan berubah menjadi 12 Kecamatan dengan jumlah desa atau kampung sebanyak 198 kampung.
Pada tahun 2005 kembali terjadi pemekaran wilayah berdasarkan
Keputusan Bupati Way Kanan Nomor 2 Tahun 2003 dan
Peraturan Daerah
nomor 2 tahun 2005, sehingga jumlah kecamatan berubah menjadi 14 (empat belas) kecamatan dengan jumlah desa atau kampung sebanyak 210 kampung.
Sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Way Kanan
39
telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 25 tahun 2000 yang kemudian diubah dengan Perda nomor 1 tahun 2003 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan nomor 25 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Sekretariat DPRD Kabupaten Way Kanan.
Dari sisi kependudukan, jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000 berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 adalah sebanyak 349,8 ribu jiwa. Jika dibandingkan
dengan keadaan tahun 1990, pada Kabupaten Way
Kanan masih merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara, pertumbuhan penduduknya relatif rendah yaitu sebesar 0,15 persen per tahun pada periode tahun 1990-2000. Penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2009 berdasarkan proyeksi hasil survey penduduk antar sensus (supas) 2005 tercatat sebanyak 366.707 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1929 jiwa atau dengan pertumbuhan sebesar 0,28 persen. Kepadatan penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2009 adalah sebesar 93 jiwa per km2. Berdasarkan data kependudukan per kecamatan di Kabupaten Way Kanan, maka Kecamatan Baradatu memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 247 jiwa per km2. Sedangkan Kecamatan Negeri Agung tercatat sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah, yaitu sebesar 35 jiwa per km2.
Dari sisi ekonomi, perkembangan perekonomian daerah sejak berdirinya Kabupaten Way Kanan bertumpu pada kegiatan selain pertanian sebagai sektor basis yang berperan sebagai andalan sesuai dengan dukungan kondisi lahan dan
40
budaya masyarakatnya. Dalam jangka panjang, keterbatasan lahan sumber daya manusia, sumber daya finansial dan banyaknya lahan pertanian yang masuk sebagai daerah marginal, oleh karena itu pengembangannya diarahkan pada jenis usaha pertanian yang bersifat internsifikasi, terutama pertanian tanaman perkebunan dan pertanian lahan basah (irigasi). Laju pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan mencapai 4 % per tahun.
Sementara itu pada sektor pertambangan, Kabupaten Way Kanan memiliki potensi yang cukup baik seperti tambang emas, tambang batu bara, tambang minyak yang merupakan segmen potensial dari Sumatera Selatan. Selain itu, terdapat komoditas tambang golongan C. Potensi tambang golongan C yang telah dikembangkan adalah seluas 104.073 ha dengan jumlah cadangan sebesar 106.680.000 m3 untuk pasir kuarsa, 98.766.000 m3 untuk basal, 297.309.000 m3 untuk pasir 10.636.000 m3, dan 6.393.000 m3 untuk tanah liat. Potensi pertambangan di Kabupaten Way Kanan dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Potensi Pertambangan Kabupaten Way Kanan No 1
2
Jenis bahan galian Minyak dan Batubara
Mineral dan Logam
Bahan galian Minyak bumi
Kandungan 2.500 - 2.800 feet
Batubara
Cadangan Hipotetik 131.250.000 ton
Emas
Luas ± 6.250.000 m2 dan tebal 1,5 m Cadangan Primer = 612.000 ton Cadangan Sekunder = 258.309 ton
Lokasi Formasi Baturaja dan Talang Akar Kampung Bukit Gemuruh Kec.Way Tuba Pakuan Ratu Formasi Muara Enim Dusun Ojolali Kampung Gistang Kecamatan Blambangan Umpu
41
3
Bahan Galian Industri
Zeloit
± 17.000.000 m3
Kampung Bukit Harapan Kecamatan Way Tuba
Kaolin
± 7.500.000 m3 atau 10.000 ton, Tebal 2 m, Luas 500 Ha
Kampung Tanjung Raja Giham Kecamatan Blambangan Umpu
Bentonit
± 60.000.000 m3 ± 3.500 m3 ± 3.500 m3
Kampung Beringin Jaya Kecamatan Way Tuba Kp. Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kp. Negeri Batin Kecamatan Blambangan Umpu
Andesit
± 47.000.0003 m3 ± 500.000 m ± 56.000.000 m3 ± 70.000.000 m3
Ridosit
± 4.000.000 m3
Marmer
± 350.000.000 M3
Tufa
± 94.000.000 M3 ± 30.500.000 m3
Kp. Gunung Sangkaran (Talang Plastik) Kecamatan Blambangan Umpu Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba Kampung Jukuh Kecamatan Way Tuba Kampung Campur Sari Kecamatan Baradatu Kampung Bukit Harapan Kecamatan Way Tuba Kampung Bukit Harapan Kecamatan Way Tuba Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu
Kampung Campur Sari Kecamatan Baradatu Sumber: Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2011-2031
B. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu
Kecamatan Blambangan Umpu yang merupakan salah satu Kecamatan didalam wilayah administratif Kabupaten Way kanan Provinsi Lampung. Kecamatan Blambangan Umpu terdiri dari 24 Desa memiliki luas wilayah 69,343 km 2. Secara administratif wilayah Kecamatan Blambangan Umpu berbatasan dengan:
42
(a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Way Tuba; (b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baradatu; (c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Negeri Agung dan (d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kasui. Sebagai rincian dari luas wilayah Kecamatan Blambangan Umpu terbagi sebagai berikut : Tabel 4.2 Luas wilayah Kecamatan Blambangan Umpu KELURAHAN/KAMPUNG RAMBANG JAYA GISTANG SIDOARJO BUMI RATU BLAMBANGAN UMPU LEMBASUNG NEGERI BARU NEGERI BATIN GUNUNG SANGKARAN TANJUNG RAJA GIHAM SEGARA MIDAR UMPU BHAKTI SANGKARAN BHAKTI BUMI BARU TANJUNG SARI SRI REJEKI KARANG UMPU UMPU KENCANA SRI WIJAYA BRATA YUDHA GEDUNG BATIN TANJUNG RAJA SAKTI NEGERI BUMI PUTERA PANCA NEGERI GEDUNG RIANG OJOLALI JUMLAH
LUAS WLYH (Ha) 1.200 7.190 575 825 6.000 1.600 8.000 4.000 6.361 4.400 6.000 1.002 1.442 1.003 1.038 1.067 2.500 1.050 668 786 6.095 2.300 1.048 2.121 650 500
RTM
KK
JIWA
96 357 202 103 33 200 257 254 232 221 76 223 248 175 200 177 126 225 143 194 176 348 356 368
147 1.274 679 561 1.549 771 1.260 1.456 1.262 583 223 653 563 1.049 530 510 765 568 481 530 681 740 457 569 255 270 4.996
549 3.998 2.456 2.130 6.183 2.856 6.500 5.412 4.784 2.413 848 2.469 2.180 3.690 1.218 1.956 2.819 2.260 1.668 1.869 2.795 2.736 1.812 2.390 1.240 1300 69.231
123 4.990
DSN/ LK 2 11 4 85 9 3 15 15 6 6 4 4 5 6 5 5 7 6 3 5 9 7 7 8 5 3 242
Sumber: Profil Kecamatan Blambangan Umpu (2015)
Lokasi daerah ini berada pada posisi 15M dari permukaan air laut, sedangkan jarak Kecamatan Blambangan Umpu ke Ibukota Provinsi Lampung yaitu 254 Km dengan waktu tempuh lebih kurang 5 jam. Komposisi penduduk Kecamatan Blambangan Umpu terdiri dari berbagai kelompok suku dari seluruh Indonesia,
43
seperti dari Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Dari semua suku tersebut masyarakat dengan mayoritas suku Lampung. Kehidupan sehari-hari mereka masih memegang adat istiadat Lampung dengan menggunakan bahasa Lampung.
Berdasarkan data kependudukan tahun Kecamatan Blambangan Umpu memiliki luas wilayah seluas 66.620 Ha dengan jumlah penduduk 69,231 jiwa ( Mei 2014) , Kecamatan Blambangan Umpu mempunyai penduduk mencapai 69,231 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 34.606 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 34,614 jiwa dengan kepadatan penduduk 20 jiwa/km². Jumlah penduduk laki-laki (49,81%) lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan penduduk perempuan yang berjumlah (50,19%). Kecamatan Blambangan umpu merupakan kecamatan yang dilalui oleh jalan lintas Sumatra dan merupakan salah satu pendukung bagi Kabupaten Way Kanan karna terletak di ibu kota Kabupaten Way Kanan. Di samping keberhasilan Kecamatan Blambangan Umpu terdapat kekurangan karna keterbatasan lapangan kerja. Sejak Kecamatan Blambangan Umpu terbentuk, hingga saat ini telah ada sejumlah 31 Camat yang pernah bertugas di Kecamatan Blambangan Umpu, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.3 Camat yang pernah bertugas di Kecamatan Blambangan Umpu No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama-nama Camat Hasiem Asmaran Taka Ahmad Raja Mangku Marga Sarbini M. Syafei AR. Darmawijaya Mas Enggung Krukaspari Haidar Burhanudin
Periode 1946-1950 1950-1953 1953-1955 1955-1956 1956-1958 1958-1964 1964-1968 1968-1970
44
No Nama-nama Camat Periode 9. Ramzi Rahman, SH 1970-1975 10 Aliudin Basir 1975-1978 11. Krukaspari 1978-1982 12. Sopyan Rolib 1982-1983 13. Drs. Tamanuri 1983-1988 14. Iskandar Mirza, SH 1988-1993 15. Drs. Ramudin MK 1993 16. Drs. Bustami Effendi 1993-1996 17. Drs. Agus Salim 1996-1999 18. Drs. Tauhidi 1999-2000 19. Marzuki BA 2000-2002 20. Drs. Abu Kori 2002-2003 21. Gani Masnif, S.Sos 2003 22. Drs. Syehrun Yusuf 2003-2005 23. Drs. Alamsyah Ibrahim 2005-2008 24. A. Benny Oemasin, SH 2008-2009 25. Erlan, S.Sos 2009-2010 26. Yuke, S.Sos 2010-2011 27. Gani Masnif, S.Sos 2011-2012 28. Hamdani M. Zen, SH 2012-2013 29. Muhammad Darwis, SSTP 2013-2014 30. A. Gunawan, SE 2014 (Januari-Juni) 31. Drs. Yusdinal, SH., MH. 2014 (Juni-September) Sumber : Kecamatan Blambangan Umpu dalam angka (2014). Dilihat dari segi sosial Kecamatan Blambangn Umpu adalah masyarakat agraris serta memiliki beranekaragam budaya dan perlu dilakukan pembinaan untuk mendukung keberhasilan kegiatan pemerintah dan pembangunan. Dalam upaya memenuhi
kebutuhan
hidup,
penduduk
Kecamatan
Blambangan
Umpu
melaksanakan aktivitas pekerjaan yang berbeda satu sama lain untuk mendapatkan pendapatan. Pekerjaan yang ditekuni tersebut merupakan profesi dalam kesehariannya. Dari berbagai jenis pekerjaan yang ada di Kecamatan Blambangan Umpu ini, diantara penduduknya bekerja sebagai petani, penambang, buruh harian, pegawai negri sipil (PNS), karyawan dan wiraswasta Penduduk di Kecamatan Blambangan Umpu banyak yang belum bekerja dan berprofesi sebagai
45
wiraswasta dan buruh, disamping itu, cukup banyak penduduk sebagai petani dan mahasiswa atau pelajar. Potensi tambang emas di Kecamatan Blambangan Umpu adalah cadangan primer = 612.000 ton dan cadangan sekunder = 258.309 ton yang terletak di Dusun Ojolali Kampung Gistang Kecamatan Blambangan Umpu. Secara administratif wilayah Kampung Gistang berbatasan dengan: (a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Rambang Jaya ; (b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Ojolali; (c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Negri Batin dan (d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kasui.
Berdasarkan data kependudukan tahun 2014 Kampung Gistang memiliki luas wilayah seluas 7.190 Ha dengan jumlah penduduk 3.998 jiwa dan memiliki 11 dusun (Mei 2014). Kampung Gistang mempunyai penduduk yang mencapai 3.998 dengan jumlah penduduk laki-laki 1,455 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 2,543 jiwa dengan kepadatan penduduk, terdapat 1.274 Jumlah kartu keluarga.
Kampung Gistang merupakan kampung yang dilalui oleh jalan lintas Simpang empat Kasui. Selain itu letak Kampung Gistang adalah jalan penghubung antara Kecamatan Blambangan Umpu dengan Kecamatan Kasui dan merupakan salah satu pendukung bagi Kecamatan Blambangan Umpu. Sebagian besar penduduk Kampung Gistang memiliki mata pencaharian pokok bertani, baik sebagai pemilik lahan maupun sebagai penggarap, yang berusaha di sub sektor pertanian tanaman pangan maupun tanaman perkebunan. Mata pencaharian lainnya adalah dagang, tambang, buruh/jasa, pegawai negeri/karyawan dan uasaha lainnya yang bersifat sampingan.