Bagian ll AGENDA MEWUJUDKAN KOTA TIDORE KEPULAUAN
YANG BERIAAAN
Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama Wilayah Kota Tidore Kepulauan dapat disebut sebagai "Kota Seratus Mesjid", karena hampir di setiap desa dan kelurahan kita dapati masjid yang indah-indah, dibangun dengan pendekatan arsiteklur modern. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat di daerah ini adalah masyarakat muslim yang sadar akan modernitas tetapi tetap memegang teguh prinsip-prinsip ajaran agama. Penghayatan nilai-nilai keagamaan (Islam) yang dianut masyarakat daerah ini juga meningkat dengan banyaknya orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembagaJembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah dan pesantrenDi wilayah Kota Tidore Kepulauan, hal semacam ini terlihat jelas tatkala Islam menjadi gejala sekaligus panutan kehidupan sosial yang bersifat umum. Apalagi, antara ajaran agama dan nilai-nilai adat yang berlaku di daerah ini telah rnenyatu menjadi satu kesatuan tatanan nilai dalam kehidupan kemasyarakatan. Hanya saja" kita tidak dapat menutup mata bahwa saat ini nilai-nilai tersebut sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Pergeseran itu diakibatkan oleh pertahanan moral keagamaan yang tidak mampu bertahan atas desakan modemitas di satu sisi dan disisi lain tidak adanya tuntutan kehidupan alternatif yang lebih menarik dibanding twrtutan kehidupan pragmatis yang ada. Utamanya pergeseran itu terjadi pada generasi muda, dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang begitu cepat serta gaya hidup modern
yang turut e) telah menggirmpangkan persoalan Qr agmat i c-perm i s s iv *ere-dnksi nilai-nilai agurma yang telah berakar dalam masyarakat. Sejauhmana agama akan tetap hidup dan menjadi patokan utama (inferential guide) bagi kehidupan masyarakat di daerah ini, merupakan salah satu tantangan mendasar dalam agenda mewujudkan Kota Tidore Kepulauan sebagai Kota Yang Beriman.
Beragama adalah sesuatu yang subyektif, sehingga tingkat keimanan dan ketaqwaan setiap orang sangat sulit dlukur berdasarkan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh orang lain di luar diri penganut agamayang bersangkutan. Oleh sebab itu, pengukurannya hanya dapat dilihat dad realitas keberagamaan masyarakat saja. Antara lain, bagaimana
fenomena sosiologis masyarakat
dalam
sikap nilai-nilai pengaruh besarkah Seberapa keberagamaannya. agama dalam membentuk karakter seorang individu atau suatu tatanan sosial kemasyarakatan di suatu daerah. Secara kualitatif penurunan tingkat penghayatan terhadap nilai-nilai keagamaan sulit memperoleh gambaran yang jelas, namun harus diakui bahwa perbandingan penghayatan nilai-nilai keagamaan pada generasi tua berbeda dettgan pengahayatan nilai-nilai keagamaan generasi muda saat ini. Faktor evolusi kesadaran manusia tenfu merupakan faklor yang dominan, dimana semakin bertambah usia seorang
individu, semakin bertambah pula kesadaran
dan
Meskipun produk modemitas bermanfaat kemajuan masyarakat, namun ekses negatif perkembangan modern ini berdarnpak bes*,
bagi dari bagr
penghayatannya terhadap nilai-nilai keagamaan' Namun iealitas modern merupakan fenomena yang tak tertampikkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu besar pengaruhnya bagi perkembangan individu generasi muda saat ini.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 43
perkembangan mental generasi muda. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan sampai memasuki usia kematangan psikologis pun, seorang individu belum tentu mencapai titik evolusi kesadaran seperti yang dikemukakan di atas. Bisa saja jiwa seorang individu mencapai tingkat terbalik, _dimana ekstrem kerusakan moral pada saat usianya mencapai titik evolusi kesadarannya. Jadi tidak selamanya teori evolusi kesadaran itu mengarahkan manusia pada kebaikan-kebaikan, tergantung selauhmana pengaruh lingkungan sebelum ia mencapai taraf evolusi kesadaran keagamaannya. Hal ini perlu dtjaga pada kehidupan masyarakat di wilayah Kota Tidore Kepulauan dewasa ini, terutama generasi mudanya. pengaruh tayangan televisi, multimedia dan penggunaan bahan_bahan psikotropika, adalah sebagian kecil dari pengaruh negatif modenitas yang sangat berbahaya bagi kelangsungan triOup generasi muda akibatjauh dari sentuhan moralitas keagamaan, A. PERMASALAHAN
Dalam agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman, permasalahan utama dalam periode 20052010 mendatang adalah:
1. Beragamx Ilengan Mementingkan
Simbol Daripada
Sub'stansi
Jumlah penduduk Kota Tidore Kepulauan adatah 85.263 jiwa, dimana 88,5 % beragama Islam dan sisanya beragama Protestan dan Katolik. DaIa Kantor Departemen Agama Kab Hahahera Tengah tahun 2005 jumlah tempat rbadah mesjid 115 buah mushalla 113 buah dan Gereji 4 buah. Salah satu pertanyaan adalah apakah j"nttut penduduk agama yang dianut penduduk Kota Tidore Kepulauan ini benar-benar telah dijalankan sesuai dengan tuntunannya ataukah hanya sebatas simbol. Identitas pribadi, n.rma, tempat ibadah adalah simbolAgenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Berima n
- 44
simbol umat beragama, tetapi simbol saja tidak cukup untuk mengatakan sesorang telah beragama secara benar. Beragama secara benar adalah disamping menj alankan perintah-perintah agama seperti beribadah di masjid dan gereja, juga menerapkan apa yang menjadi nilai ibadah itu dalam kehidupan individu dan sosial kemasyarakatan.
Beragama dengan mementingkan simbol saja, dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah tetapi sepi dari jama'ahnya, atau banyaknya orang beribadah tapi kejahatan dan pelanggaran moral terus terjadi' Banyaknya orang tadarus kitab suci Al-Qur'an di bulan Ramadhan, sesudah itu tidak lagi' Tetapi sebaliknya beragama secara substantif akan terefleksi pada kehidupan keseharian, misalnya banyaknya tempat ibadah, banyaknya orang yang beribadah dan hilangnya pelanggaran moral dan tindak kejahatan, bark di lingkungan individu, masyarakat maupun pemerintahan.
Orang yang beragama secara substantif,
akan memberlakukan agama sebagai kominnen seutuhnya (comprehensive comitment), di dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Agama akan terus hadir dalam kesehariannya, baik di saat formal maupun informal. Di rumah, di tempat kerja, dalam kesendirian maupun di tengah keramaian.
2.
Pemahaman Keagamaan Masih Parsial
Setiap agama memiliki dimensi jasmam dan rohani, indivrdu dan sosial, material dan spiritual, dunia dan akhirat. Dimensi-dimensi agama ini menandakan
bahwa agama mengajarkan keseimbangan
dan
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 45
kesempurnaan hidup. Oleh karena itu, agama harus dipahami secara utuh (comprehensive) dan tidak sepenggal-sepenggal (partial) yang pada akhimya memunculkan fanatisme buta, mengklaim kebenaran
seolah-olah miliknya dan mengabaikan kebenararkebenaran lain di luar dirinya' Pemahaman semacam ml akanmembawaseorangindrvidupadaeksklusivisme beragama dan anti dengan orang lain yang berlainan keyakinan dengannYa. Agama t.lumu ini masih dipahami masyarakat secara umum hanya berkaitan dengan kelahiran, perkawinan dan kematian saja. Padahll agamamemiliki seperangkat nilai-nilai yang terkait dengan kt!1duna1 itriirria,, dan sosial. Orang yang memahami dimensi sosial agama, akan menjadikai agama sebagai patokan utama (lnferential guide) dalam interaksi sosialnya. Jika ia seorang pengambil keputusan, ia akan mengambil keputusan puutlt sesuai dengan dimensi-dimensi sosial ugu u, selanjutnya kebijakan publik yang diambilnya yang dipandangnya sebagai ibadah. Pemahaman agama utuh seperti iru yang harus menjadi perhatian s:tnua pihak Oatam menciptakanKota Tidore Kepulauan Y*9 beriman. Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman adalah
Kota Tidore Kepulauan yalg
masyarakatnya agama fanatisme dan secara benar dan bebas dari ekslusivisme agerna yang tanPa dasar'
memahami, menghayati dan mengamalkan
A. SASARAN PEMBAI\IGUNAII
2OO5
-
2O1O
Berdasarkan berbagai tantangan dan permasalahan atas, sasaran pembangunan keagamaan yang akan dicapai pada tahun 2005-2010 adalah :
di
1. Meningkatnya pemahaman terhadap nilai-nilai
2.
keagamaan secara-mendalam, utuh dan menjadikannya sebagai komitmen dalam kehidupan individu" kemasyarakatan dan pemerintahan; Meningkatnya kualitas pembinaan kehidupan beragama dengan p.rriuirru- yuog dilukukun secara terkoordinasi Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 46
berdasarkan kemampuan sumberdaya yang dikelola secara mandiri dan profesional. 3. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi paru petugas keagamaan, baik imam, badan syara' maupun pefugas keagamaan lainnya melalui pemberian insentif-bidang pembinaan kerohanian. 4. Menjadikan Kota Tidore Kepulauan sebagai wilayah yang agamis. B. ARAH KEBIJAKAII PEMBANGUNAN
2OO5
_ 2O1O
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, pembangunan keagamaan diarahkan melalui : 1. Peningkatkan penghayatan ajaran agama di lingkungan individu, keluarga dan masyarakat melalui p"oAiOi[* formal dan nonformal, pembinaan wawasan i<eagamaan yang utuh, komprehensif dan terbuka. 2. Penataan lembaga keagamaan, pembinaan kehidupan keberagamaan antar dan inter umat beragama.
,
C. PROGRAM PEMBANGUNAN
2OO5
-
2O1O
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut langkahJangkah yang akan ditemputr dijabarkan ke 9i?tur, progrum-progam d1lu. pembangunan dan kegiatan pokok sebagai berikut :
l.
2. 3.
Meningkatan pengamalan ajaran agarna dalam
kehidupan individu, keluarga dan masyarakat; Mengembangkan wawasan keagamaan yang utuh, berorientasi peningkatan moral dan akhlak masy-arakat,' Meningkatkan pembinaan kehidupan keagamuun ,.r* merata di setiap Kecamatan dan meningkatkan kine{a pelayanan KUA Kecamatanl
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Berima _ n 47
4. 5. 6. 7.
Merungkatkan pengelolaan zakrt, infaq dan sodaqoh dibawah pengawasan langsung Walikota; Menyediakan sentra pelayanan keagamaan (dalam bentuk badan/sekretariat) di Kantor Departemen Agama Kota Tidore Kepulauan; Menerapkan nilai-nilai keagamaan di lingkungan kantor/instansi pemerintahan dan swasta di wilayah Kota Tidore Kepulauan; Menjejaki kerjasama dengan Pemda Provinsi dan pihak lain dalam rangka pembangunan pusat pendidikan dan da'wah Islam (Islamic Centre) di Sofifi.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 48
Peningkatan Pembinaan Lembaga Keagamaan Dan llubungan Sosial Antar Umat Beragama Salah satu segi pokok pembangunan di bidang keagamaan adalah pembinaan kelembagaan dan hubungan ro.iul antar umat beragama. Kelembagaan agafftu yang dimaksud disini adalah lembaga-lembaga keagamaan yang
melakukan pembinaan .keagamaan di lingkungan umatnya. Lembaga-lembaga ini perlu mendapat perhatian dan pembinaan pemerintah daerah karena secara konstitusi, tiap-tiap agaffra iiuf.oi keberadaan oleh Negara dan diberikan kebebasan untuk menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya' Pembinaan keagamaan yang dilahrkan pemerintah selama ini memiliki keterbatasan. Padahal salah satu tugas pemerintah adalah melakukan pembinaan kehidupan beragama agama di V*g tidak saja lewat pelaksanaan pendidikan setJtan-setolah, pesantren dan madrasah tetapi juga bersifat informal seperti di Taman Pengajian Al-Qur'an, Remaja Masjid dan iebagainya. Alasan keterbatasan sumberdaya dan sumterdana seolrh-olah menjadi alasan pembenar bagi tidak dilalrukannya pembinaan kelembagaan keagamaan tersebut, sehingga pembinaan agama di masyarakat dilakukan secara priba;i kondisional dan partikelir oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama dan kelompok-kelompok sosial keagamaan yang berkomitmen di bidang pembinaan keumatan tanpa aAanyapedoman dan regulasi yang jelas' Keberadaan lembagalembaga keagamaan berupa lembaga pendidikan, organisasi keagamaan dan tempat ibadah,
kurang mendapat perhatian pemerintah karena dianggap merupakan urusan internal agama bersangkutan. Disisi lain, keterbatasan sumberdaya dan sumberdana yang dimiliki oleh suatu lembaga keagamaan masih dipandang sebagai urusan internal lembaga bersangkutan tanpa harus adanya campur tangan pemerintah dari segi regulasi maupun pendanaan. Selanjutnya dalam rangka menciptakan harmonisasi dalam hubungan sosial antarumat beragama, maka jaminan konstitusi bahwa tiaptiap agama diberikan kebebasan menjalankan ibadah menurut keyakinan agamanya itu tidak berarti setiap umat beragama bersifat eksklusif (tertutup) hanya dengan kelompok agamanya saja dan mengharamkan berinteraksi dengan komunitas penganut agama yang lain. Hal ini tidak perlu terjadi, karena dimensi sosial setiap agama mengajarkan perlunya interaksi sosial antar sesama manusia. Dengan demikian, secara otomatis mengharuskan para umat beragama melakukan interaksi sosial dengan komunitas agama yang lain di luar agamanya. Tentu saja hubungan sosial yang dilakukan adalah atas dasar saling percaya dan saling mengayomi diantara sesama umat beragama, mengemukakan dialog dalam memecahkan masalah-masalah sosial lintas agama, saling memahami perbedaan keyakinan keagamaan dan idak apr iori memonopoli kebenaran.
A. PERMASALAHAN 1. Masih lemahnya pembinaan lembaga
2.
keagamaan
berupa lembaga pendidikan, tempat ibadah, organisasi keagamaan dan atau badan-badan keagamaan karena terdapat anggapan bahwa jatuh bangunnya lembagalembaga keagamaan tersebut merupakan tanggungj awab internal lembaga bersangkutan;
Secara umum, pembinaan lembaga keagamaan dilaksanakan secara partikelir tanpa adanya pembinaan dan regulasi yang jelas yang disertai dengan insentif Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 50
pendanaan bagr pengembangan kegiatan lembagalembaga keagamaan;
3. Masih lemahnya partisipasi
kalangan pemimpin dan
tokoh-tokoh agama dalam proses
4.
5.
pengambilan
keputusan pembangunan; Masih adanya anggapan bahwa pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh informai keagamaan adalah urusan ukhrawi semata sehingga tidak perlu mendapat insentif pemerintah; Masih terbatasnya interaksi antarumat beragama dalam rangka menciptakan harmonisasi dan hubungan kesejatian diantara sesama umat beragama, karena adanya trauma psikologis akibat konflik horizontal yang terjadi pada beberapa tahun lalu;
SASARAN PEMBAI\GUNAN 2OO5 - 2O1O Berdasarkan berbagai tantangan dan permasalahan diatas, sasaran pembangunan di sub bidang pembinaan lembaga keagamaan yang akan dicapai pada tahun 20052010 adalah:
a.
Semakin intensifirya komunikasi
dan
pembinaan
pemerintah daerah terhadap lembaga keagamaan;
b.
Meningkatnya keterlibatan tokoh-tokoh agama dalam proses pengambilan keputusan pembangunan;
c.
Meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap keagamaan; Semakin tingginya kesadaran terhadap pluralitas umat beragama melalui interaksi sosial yang harmonis dan munculnya kesadaran kolektif tentang betapa pentingnya hidup dalam kedamaian;
ke sej ahteraan petugas
d.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 51
C. ARAH KEBIJAKAI{ PEMBANGUNAN 2OO5 - 2O1O Dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas, pembangunan keagamaan sub bidang pembinaan lembaga keagamaan diarahkan melalui
:
a. Pembinaan lembaga kegamaan melalui
pembangunan sarana prasarana dan penataan manajemen lembaga
keagamaan;
b. Peningkatan partisipasi dan
c. d.
peran lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh-tokoh agama dalam prosesproses pembangunan; Peningkatan kesejahteraan ekonomi petugas keagamaan melalui subsidi khusus pembinaan keagamaan; Peningkatan pemahaman dan keiadaran temang pluralitas keagamaan, interaksi sosial antar umat yang dilandasi rasa saling percaya, saling membutuhkan dan saling menghormati antarumat beragama.
D. PROGRAM PEMBAI\IGUNAN
2OO5
-
2O1O
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut diatas, langkah-langkah yang akan ditempuh dijabarkan ke daram program-program pembangunan dan kegiatan_keglatan pokok sebagai berikut : Memberikan subsidi keagamaan bagr pengembangan lembaga-lembaga pendidikan keagamaag baik formal (madrasah dan pesantren) maupun nonformal (Taman Pengajian AI-Qur'an dan Remaja Masjid); 2. Meningkatkan kualitas pengelolaan lembaga_lembaga pendidikan keagamaan; 3. Memberikan bantuan stimulan bagi pembangunan masjid dan gereja, 4. Meningkatkan peran tokoh tokoh agama dalam proses pengambilan keputusan pembangunan;
L
Agenda MewuJudkan Kota Tidore Kepulauan yang Beriman _
S2
5.
Menyediakan insentif khusus pembinaan keagamaan kepada petugas keagamaan (imam dan petugas syara') pendeta maupun petugas keagamaan lainnya;
6.
Menggalakkan dan menata kembali pengelolaan Badan Sodaqoh (BAZIS) dibawah pemberian koordinasi Walikota dan santunan insentif
Amil, Zakat, Infaq dan
kepada para imam, badan syara'
dan
petugas
keagamaan lainnya;
Meningkatkan hubungan sosial antar umat beragama; Meningkatkan kesadaran pluralitas sosial melalui upaya-upaya sosialisasi dan pembinaan terhadap keragaman sub etnik dan agama yang ada di Tidore Kepulauan; 9. Mengembangkan nilai-nilai toleransi diantara sesama umat beragama melalui pertemuan berkala maupun ke giatan-kegiatan bersama; 10. Menyadarkan berbagai pihak bahwa wilayah Kota Tidore Kepulauan terbuka bagi semua golongan untuk melakukan aktifi tas pembangunan. 7.
8.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Beriman
- 53
Bagian lll
AGENDA MEWUJUDKAN KOTA TIDORE KEPULAUAN YANG AAAJU
Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan Yang Berkualitas Undang-Undang Dasar GruD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Lebih lanjut dalam Batang Tubuh UUD 1945 diamanatkan pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negara seperti yang tertuang dalam Pasal 28 B Ayat (1) yaitu bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya derni kesejahteraan umat manusi4 dan Pasal 31 Ayat (l) yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa serta memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Pendidikan akan menciptakan masyarakat terpelajar (educated people) yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang maju, madani, mandiri, demokratis, sejah,tera, serta bebas dari kemiskinan.
Pemerintah
Kota Tidore Kepulauan
secara
berkesinambungan terus berupaya meningkatkan pembangunan seklor pendidikan melalui kebijakan dan program seperti penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas para tenaga pendidik melalui pendidikan
dan pelatihan. Peran kelembagaan swasta dalam pembangunan pendidikatt di Kota Tidore Kepulauan juga cukup besar. Sarana pendidikan di Kota Tidore Kepulauan relatif
memadai karena tersedia mulai jenjang SD sampai SLTA, termasuk ketersediaan tenaga pendrdrknya. Sampai dengan tahun 2004 jumlah SD, baik Negeri/Inpres maupun Swasta sebanyak 96 buah dengan jumlah guru 651 orang pada tahun 2004, sementara siswanya ll.80l orang. Dalam periode yang samaterdapat 17 buah SLTP Negeri dan Swasta dengan jumlah gwu 272 orang serta siswa sebanyak 3.671 orang- Untuk jenjang pendidikan SLTA masih dalam kurun waktu yang sama Jumlah SMU Negeri dan Swasta sebanyak 13 buah dengan jumlah gsru276 orang serta siswa 2'897 orang. Pelayanan pendidikan di Kota Tidore Kepulauan selama ini berjalan cukup efektif, hal mana dapat dilihat dari ukuran rasio siswa terhadap guru. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa semakin banyak peserta didik yang diajarkan oleh seorang guru akan berdampak pada rendahnya efektifitas proses belajar mengajar. Sampai dengan tahun 2004, di jenjang SO 6Negeri dan Swasta) rata-tata rasio siswa terhadap guru adalah i9 ,1, di jenjang SLTP (Negeri dan Swasta) rasio siswa terhadap guru adalah 13:l, di jenjang SLTA (Negeri dan Swasta) rasio siswa terhadap guru adalah 11 : l. Hal menarik yang dapat disimpulkan dari informasi tersebut bahwa kondisi penaiaifun di Kota Tidore Kepulauan secara umum cukup ideal karena seorang guru dapat mengajar hanya antara I I sampai 19 orang siswa. Selain itu, masih berdasarkan data rasio murid terhadap guru dimana perbandinganantara sekolah negeri maupun swasta untuk semua jenjang pendidikan menunjukkan bahwa sekolah swasta relatif masih kurang tenaga gurunya.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 55
Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan Yang Berkualitas Undang-Undang Dasar O[ID) 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahterzum hidupnya. Lebih
lanjut dalam Batang Tubuh IIUD 1945
diamanatkan pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negara seperti yang tertuang dalam Pasal 28 B Ayat (l) yaitu bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasamya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusi4 dan Pasal 31 Ayat (l) yung mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangrrnan bangsa serta memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan hansformasi sosial. Pendidikan akan menciptakan masyarakat terpelajar (educated people) yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang maju, madani, mandiri, demokratis, sejahtera, serta bebas dari kemiskinan. Pemerintah Kota Tidore Kepulauan secara berkesinambungan terus berupaya meningkatkan pembangunan sektor pendidikan melalui kebijakan dan program seperti penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas para tenaga pendidik melalui pendidikan
dan pelatihan. Peran kelembagaan swasta dalam pembangunan pendidikan di Kota Tidore Kepulauan juga cukup besar.
Sarana pendidikan di Kota Tidore Kepulauan relatif memadai karena tersedia mulai jenjang SD sampai SLTA, termasuk ketersediaan tenaga pendrdrknya. Sampai dengan tahun 2004 jumlah SD, baik Negeri./Inpres maupun Swasta sebanyak 96 buah dengan jumlah guru 651 orang pada tahun 2004, sementara siswanya 11.801 orang. Dalam periode yang jumlah sama terdapat 17 buah SLTP Negeri dan Swasta dengan gvru 272 orang serta siswa sebanyak 3'671 orang' Untuk jenjang pendidrkan SLTA masih dalam kurun waktu yang sirma jumlah SMU Negeri dan Swasta sebanyak 13 buah dengan jumlah gwu276 orang serta siswa 2.897 orang. Pelayanan pendidikan di Kota Tidore Kepulauan selama ini berjalan cukup efektil hal mana dapat dilihat dari ukuran rasio siswa terhadap guru. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa semakin banyak peserta didik yang diajarkan oleh seorang guru akan berdampak pada rendahnya efektifitas proses beiajar mengajar. Sampar dengan tahun 2004, di jenjang SO 6Negeri dan Swasta) ratatata rasio siswa terhadap guru adalah 19 :1, di jenjang SLTP (Negeri dan Swasta) rasio siswa terhadap guru adalah 13:1, di jenjang SLTA (Negeri dan Swasta) rasio siswa terhadap guru adalah 11 : 1. Hal menarik yang dapat disimpulkan dari informasi tersebut bahwa kondisi prnAiaifun di Kota Tidore Kepulauan secara umum cukup ideal karena seorang guru dapat mengajar hanya antara l1 sampai 19 orang siswa. Selain itu, masih berdasarkan data rasio murid terhadap guru dimana perbandingan antara sekolah negeri maupun swasta untuk semua jenjang pendidikan menunjukkan bahwa sekolah swasta relatif masih kurang tenaga gurunya.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang MaJu
- 55
A. PERMASALAHAN 1. Semakin Tinggi Jenjang Pendidikano
Semakin
Rendah Angka Partisipasinya Jumlah penduduk Kota Tidore Kepulauan sampai dengan tahun 2005 adalah 85.263 sedangkan jumlah penduduk usia sekolah di Kota Tidore Kepulauan pada tahun yang sama adalah 29.045. Pada kenyataawrya angka putus sekolah di semua jenjang pendidikan terus ditekan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Namun demikian, jika dilihat perbandingan jumlah siswa per jergang pendidikan mulai SD sampai SLTA di Kota Tidore Kepulauan dari tahun ke tahun menunjukkan gejala yang sama. Data terakhir tahun 2003 menunjukkan adanya penunrnan angka partisipasi pendidikan (APK). Pada tahun 2003 jumlah siswa SD sebanyak 11.801 siswa, sedangkan SLTP sebanyak 3.671siswa dan SLTA sebanyak 2.892 siswa. Selain itu, meningkatnya opportunity cost juga sangat berpengaruh pada rendahnya partisipasi pendidikan menengah. Lulusan SMPAvITs yang sebagian besar sudah berusia lebih dari 15 tahun ke atas
dan sudah dianggap berhak untuk bekerja guna membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehingga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggr belum menjadi pilihan utama di masyarakat.
2.
Rendahnya Kualitas, Kuantitas Sarana dan Prasarana Pendidikan Rendahnya kualitas pendidikan menyebabkan belum sepenuhnya mampu memberikan kompetensi sesuai dengan tahap pendidikan yang dijalani peserta didik. Hal tersebut terutama lebih disebabkan oleh : (1) ketersediaan pendidik yang belum memadai baik secara Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 56
kuantitas maupun kualitas; (2) kesejahteraan pendidik yang masih rendah; (3) fasilitas belajar belum tersedia secara mencukupi; (4) biaya operasional pendidikan belum disediakan secara memadai, (5) masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan seperti yang dipersyaratkan. Data yang diperoleh dari
Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan
dan
Departemen Agama memberi informasi bahwa secara kuantitatif fasilitas layanan pendidikan relatif terpenuhi. Jumlah gedung TK Negerilswasta 5, SD 96, SLTP 13 dan SLTA 9 unit. Rasio murid per ruang kelas untuk SD/lvII adalah 20:1, untuk SMP/]vITs adalah 25:l; dan untuk SMA/SMKA{A adalah 34. Walau demikian, kapasitas ruang kelas masih harus ditingkatkan pada jenjang SLTP dan SLTA. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kota Tidore Kepulauan pada sejak tahun 2003-2005 belum sepenuhnya dilakukan reahabilitasi dan renovasi pada bagian-bagran yang telah rusak. Hal ini sangat perlu dilalcukan karena berpengaruh pada kenyamanan belajar. Ketidaknyamanan proses belajar mengajar juga berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah tersebut, namun untuk menyekolahkan keluar wilayah tersebut juga terkendala oleh biaya (cost barier). Kondisi ini diperburuk oleh konflik sosial yang melanda wilayah Provinsi Maluku Utara yang telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah prasarana dan sarana pendidikan. Selain itu, masih banyak siswa yang tidak memil iki buku pelaj aran. Kecenderungan sekolah untuk mengganti buku setiap tahun ajaran baru, selain semakin memberatkan orang tua juga menyebabkan inefisiensi karena bukubuku yang dimiliki sekolah tidak dapat lagi Agenda MewuJudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 57
dimanfaatkan oleh siswa. Terbatasnya ketersediaan buku juga merupakan salah satu faliilor terpenting penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas. Namun demikian berbagai sumber data termasuk SUSENAS 2003 mengungkapkan bahwa tidak semua peserta didik dapat mengakses buku pelajaran baik dengan mernbeli sendiri maupun disediakan oleh sekolah. Keterbatasan buku tersebut secara langsung berdampak pada sulitnya anak menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajari. Pada saat yang sama sebagian besar sekolah belum memiliki prasarana penunjang mutu pendidikan seperti perpustakaan dan laboratorium.
Salah satu indikator rendahnya kualitas pendidikan adalah masih rendahnya kemampuan kewirausahaan lulusan. Lulusan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang cenderung berorientasi untuk bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dibanding menciptakan lapangan pekedaan secara mandiri. Bagi perguruan penciptaan kemampuan kewirausahaan itu sangat terganfung padatenaga dosen dan fasilitas yang tersedia, temyata masih jauh dari yang diharapkan. Pendidikan non formal pun masih belum tersedia secara memadai. Sampai dengan tahun 2004 pengelolaan pendidikan formal dan non formal masih terlihat begitu eksklusif dan belum saling mendukung. Format dan kualitas pendidikan non formal belum memungkinkan untuk digunakan sebagai pengganti pelajaran yang relevan di satuan pendidikan formal. Sementara itu fasilitas pelayanan pendidikan formal yang sudah lebih baik secara kuantitas maupun kualitas belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menyelenggarakan pendidikan non formal.
tinggr,
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- g$
di Kota Tidore Kepulauan telah diupayakan sejak satu dasawarsa terakhir hadirnya beberapa lembaga pendidikan tinggr di Kota Tidore Kepulauan. Upaya meningkatkan mutu pendidikan
Diantaranya, pendirian kelas jauh Universitas Terbuka, pendinan Universitas Nuku dan Pendidikan Setingkat Diploma, yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sejauh keberadaan lembaga-lembaga
ini pendidikan tinggt ini masih mengalami beberapa
kendala dari segi administratif dan pembiayaan. Dilakukan melalui otonomi perguruan tinggi (PT), yang memberi PT tanggrrng jawab lebih besar dengan tetap berdasar pab prinsip akuntabilias publik. Perguruan tinggi juga diberi kesempatan serta keleluasaan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki. Otonomi perguruan tinggi sangat penting untuk membangun iklim kebebasan akademik serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam kegiatankegiatan ilmiah.
Manajemen Pendidikan Masih Belum Berjalan Secara Efektif dan Elisien Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi pendidikan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena belum mantapnya pembagian peran dan tanggungawab masing-masing tingkat pemerintahan termasuk kontribusinya dalam penyediaan anggaran pendidikan, belum terlaksananya standar pelayanan minimum yang masing-masing seharusnya ditetapkan kabupatenlkota serta kurang efektif dan belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk peran dan fungsi dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah. Seiring dengan itu, otonomi pendidrkan telah pula dilaksanakan melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
oleh
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- $$
(IvBS) dan otonomi perguruan tinggt yang memberikan wewenang yang lebih luas pada satuan pendidikan untuk mengelola sumberdaya yeng dimiliki termasuk mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan,
karakteristik serta potensi
lokal yang
akan
dikembangkan.
4.
Rendahnya Alokasi Belanja Daerah
di
Sektor
Pendidikan Dalam rangka melaksanakan amanat amandemen UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sejak tahun 2004 pembiayaan pendidikan terus diupayakan ditingkatkan secara signifikan untuk secara bertahap mencapai 20 persen dari APBN dan minimal 20 persen dari APBD. Namun demikian dengan beban anggaran yang sangat berat sampai dengan tahun 2005 anggaran tersebut baru mencapai angka ideal dari APBD yang dibelanjakan oleh pemerintah daerah.
B. SASARAN PEMBAI{GUNAN
2005-2010
Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, sasaran pembangunan pendidikan yang akan dicapai pada tahun 2005-2010 adalah: 1. Menurunnya ang$a buta huruf penduduk usia 15 tahun ke atas. 2, Meningkatnya secara nyata presentase penduduk yang menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, yangantara lain drukur dengan: (a; Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka pufus sekolah pada jenjang SDAvIVSD; O) Meningkatnya angka lulusan SDA{VSDLB yang melanj utkan ke j enj ang SLTPAvITs/SLTP ; Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 60
1cy
Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS)
penduduk usiaT-12 tahun dan penduduk usia 13-15 tahun tergambar dari angka partisipasi kasar (APK); (d) Menurunn ya rata'rata lama penyelesaian pendidikan pada semua jenjang dengan meilrrunkan angka mengulang kelas pada jenjang SD/IvII/SD;
Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini.
Meningkatnya proporsi penduduk yang mengrkuti jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, antaralain diukw dengan :
5.
6.
Meningkatnya angka melanjutkan
lulusan SLTP/IvfTs/SLTP ke j enj ang pendidikan menengah; (b) Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka mengulang kelas jenjang pendidikan menengah, (c) Meningkatnya APK jenjang pendidikan menengah, Meningkatnya proporsi pendidik formal dan non formal yang memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi yang sesuai jenjang kewenangan mengajar dengan jumlah peserta didik. Meningkatnya relevansi pendrdikan dengan kebutuhan pembangunan yang antaralain diukur dengan. 1ay Meningkatnya efeltivitas pendidikan kecakapan hidup pada semua jalur dan jenjang pendidikan;
(a)
p; Meningkatkan
sarana laboratorium batk secara kuantitas maupun kualitas sesuai kebutuhan jenis, jenjang, dan jalur pendidikan; 1c; Membangun jaringan kerjasama antara Dinas
Pendidikan dengan Perguruan Tinggi serta komunikasi akademik antara jenjang pendidikan
7.
tinggi dengan jenjang pendidikan di bawahnya; Meningkatnya efekhvitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan yangantaralain diukur dengan :
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang MaJu
- 61
(a)
Efektifuya pelaksanaan Manajemen
Berbasis
Sekolah;
(b) Meningkatnya anggaran pendidikan baik yang bersumber dari APBN maupun APBD sebagai pnoritas nasional yang tinggi serta didukung pula oleh terwujudnya sistem pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel; (c) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan; dan
(d) Meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan termasuk otonomi keilmuan.
C.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2005-2010
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut
di
atas,
pembangunan pendidikan dibedakan dalam dua kerangka arah kebijakan yaitu kerangka anggaran dan kerangka regulasi melalui : t. Peningkatan pemerataan dan keterjangkauan pendidikan melalui : (a; Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun bagr penduduk miskin yang didukung dengan upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan;
p; Peningkatan pemerataan dan keterjangkauan pendidikan menengah jalur baik melalui jalw formal maupun non formal, umum maupun kejuruan terutama di wilayah perdesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan relevansinya dengan kebutuhan dunia kerja; Peningkatan pemerataan dan keterjangkauan 1c1 pendidikan tinggi termasuk penyeimbangan dan Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Maju
- 62
penyerasian jumlah dan jenis program studi yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan guna menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja; dan 1dy
Penyelengguazn pendidikan altematif di wilayah rawan konflik dan bencana yang diikuti dengan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana yang rusak termasuk penyediaan tenaga pendidik, serta penyiapan peserta didik untuk dapat mengikuti
proses belaj ar mengajar; Peningkatan Kualitas Pendidikan yang ditandai dengan: (a) Tersedianya standar pelayanan minimum ditingkat kecamatan; 6; Tersedianya sistim rekrutrnen tenaga pendidik yang berbasis merit sYstem; 1cy
Meningkatnya proporsi pendidik pada jalur pendidikan formal maupun non formal yang memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar;
1a;
Peningkatan sarana laboratorium baik secara kuantitas maupul kualitas sesuai kebutuhan jenis, jenjang, dan jalur pendidikan dalam rangka
menunj ang kualitas Pendidikan; 1e; Peningkatan persentase siswa yang lulus ujian akhir pada setiap jenjang pendidikan; dan
Peningkatan minat baca masyarakat Kota Tidore Kepulauan. Penguatan manajemen pelayanan pendidikan melalui: yang 1a) Penyiapan sistem pembiayaan pendidikan berbasis siswa (student-based financing) atau berbasis formula (formula-based financing) yang didukung melalui upaya peningkatan komitmen pemerintah daerah dalam pembiayaan pendidikan. ;
(0 a
:).
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 63
1uy
Mendorong pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan it"tam menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, ffansparan, bertanggung jawab, akuntabel serta PartisiPattf;
1c; Meningkatkan peran serta masyarakat dafam pembangunan pendidikan termasuk dalam
pembiayaan pendidikan,
penyelenggaraan
pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan serta evaluasi prograrn pendidikan
D.
PROGRAM PEMBANGUNAN 2OO5 - 2OIO Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut diatas, langkahJangkah yang akan ditempuh dijabarkan dalam program-progrum pernbangunan dan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
ke 1.
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program ini bertujuan agar semua anak usia dini *.rnltiti kesempatan tumbuh dan berkembang optirnal sesuai dengan potensi yang dimiliki serta tahap-tahap perkembangan sesuai tingkat usialYa sebagai pirsiapan mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. Lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti' laman Kanak-Kanak (TK) dan bentuk lain yang sederajat, jalur pendidikan non-formal seperti Kelompok Bermain (play group), Taman Penitipan Anak ltfA;, dan pendidikan informal dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maiu
- 64
kesiapan untuk memasuki jergang pendidikan selanjutnya.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi p; Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk optimalisasi pemanfaatan fasilitas yang ada seperti ruang kelas SDA4I untuk menyelenggarakan PAUD yang disesuaikan dengan kondisi daerah/wilayah, dukungan penyelenggaraan pendidikan, dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau dukungan operasional/subsidiftribah dalam bentuk block grant atauimbal swadaya; (2) Upya pembudayaaq pemasyarakatar/sosialisasi dan advokasi mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah daerah, sebagai upaya membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan lebih lanjut; (:) Penyediaan data dan informasi yang memadai mengenai pendidikan anak usia drni yang memungkinkan ntuk menyelenggarakan atau memilih pendidikan sesuai kualitas yang diingrnkan; serta (4) Mengembangkan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan anak usia dini sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, yang melibatkan stakeholders terkait. :
masyarakat
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Maju
- 65
2. Program
rilajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Program ini berfujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui lalur formal maupun non-formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI, dan Paket A serta SMP, MTs, dan Paket B, sehingga seluruh anak usia 7-15 tahun baik laki-
laki
maupun perempuan dapat memperoleh pendidikan, setidak-tidaknya sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang dititikberatkan pada (1) perungkatan partisipasi anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan dasar terutama melalui penjaringan anak-anak yang belum pernah sekolah pada jenjang SD termasuk SDLB/IvIVPaket A serta peningkatan angka melanjutkan lulusan termasuk jenjang SDLBA4IlPaket A ke SMPAvITs/Paket B bentuk sederajat, (2) mempertahankan kinerja pendidikan yang telah dicapai terutama dengan menurunkan angka putus sekolah dan angka mengulang kelas, serta dengan meningkatkan kualitas pendidikan; dan (3)
SD
atau
lain yang
penyediaan tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi : 1t; Rehabilitasi dan penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang berkualitas, terutama untuk daerah perdesaan, wilayah terpencil, kepulauan dan terisolir, yang disertai dengan rehabilitasi dan revitalisasi prasarana dan sarana Agenda MewuJudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 66
yang rusak, serta penyediaan biaya operasional
pendidikan secara memadai
dan
atau
subsidi/hibah dalam bentuk block grant atav imbal swadaya bagi satuan pendidikan dasar
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
pendrdikan. Q)
Fenyediaan berbagai altematif
layanan kebutuhan, pendidikan dasar yang memenuhi kondisi, dan potensi anak melalui pendidikan formal dan non formal termasuk pemberian
perhatian bagr peserta didik yang memiliki kesulitan mengikuti proses pembelajaran dan yang memiliki potensi kecerdasan serta bakat
yang istimewa. i'eningkatan upaya penarikan kembali melalui beasiswa kepada siswa putus sekolah jenjang SDAvIVPaket A dan SMP/]vfTs/ Paket B dan lulusan SD/]vIVPaket A yang tidak melanjutkan sistem Pendidikan serta mengoptimalkan upaya menurunkan angka putus sekolah tanpa dislcriminasi. bahan ajat, dan 1+1 Pengembangan kurikulum, yang mengacu pada model-model pembelajaran standar nasional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, seni sesuai tuntutan masyarakat dan industri bagt peserta didik yang tidak akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. media 1s) Penyediaan maten pendidikan, termasuk pendidikan pengajaran dan teknologi peralatan Wraga pendidikan, buku pelajaran, buku bacaan dan buku ilmu pengetahuan dan teknologi serta materi pelajaran guna
13)
ke dalam
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang MaJu -
67
meningkatkan pemahaman peserta didik
'
terhadap ilmu pengetahuan yang dipelaj ariny a. (o) Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik dengan memberi perhatian pada anak yang 'u':'. memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; (z; Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah yang memberi wewenang dan tanggungiawab pada satuan pendidikan untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki. (s) Penyediaan informasi pendidikan yang memadai yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pendidikan sesuai kualitas yang diinginkan; (l) Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam penyelenggaraan, pembiayaan, maupun dalam pengelolaan pembangunan pendidikan dasar; serta kebijakan, melakukan Pengembangan 1to; perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan dasar sejalan dengan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan demokatisasi pendidikan; (11) Pemberian perhatian dan bimbingan bagi siswa yang memiliki kesulitan mengikuti proses pembelajaran;
'
3. Program
Pengembangan Pendidikan Menengah
DanTinggi Program pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan te{angkau melalui jalur formal maupun non-formal, yang mencakup SMA, SMK, MA, dan Paket C. Progam pendidikan menengah didorong untuk Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 68
mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
.:cdangkan p.,rgram pendidikan tinggi bertujuan
untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas yang bermutu tinggi yang relevan terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan senr sehingga dapat berkontribusi secara opttmal pada peningkatan kesejahteraan masyarakai serta peningkatan daya saing daerah.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok ),ang
akan
dilaksanakan antara lain meliputr (r) Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan termasuk pernbangunan unit sekolah baru, ruang kelas baru, laboratorium, perpustakaan, buki pelalaran dan peralatan peraga pendrdikan yang , disertai dengan penyediaan pendidik dan tenagi kependidikan secara merata, bermutu, tepat Iokasi,. serta penvediaan biaya operasional pendidikan dan atau subsidi/hibah dalam benruk block grant atau imbal srvadaya bagi satuan pendidikan rnenengah untuk - meningkatkan mutu pelayanan pendidikan termasuk subsicli atau beasrsrva bagi peserta didik yang berasal dari kcluarga tidak ntampu dan peserta di<Jik vang berprestasi, (2'i Penataan bidang keahlian pada pendrdikan menengah kejuruan yang disesuajkan dengan kebutuhan lapangan kerja, yang didukring :
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Maju
- 69
dengan meningkatkan ke{asama dengan dunia usaha dan dunia industri. (l) Penyediaan layanan pendidikan baik umum maupun siswa SMA/MA/SMK/MAK sesuai dengan kebutuhan siswa untuk melarqutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau untuk beke4a melalui penyediaan tambahan fasilitas pada sekolah/madrasah yang ada dan/atau melalui kerjasama antarsatuan pendidikan baik formal maupun non-formal, dan mengembangkan sekolah/madrasah unggulan di setiap kabupatenlkota dengan standar nasional maupun internasional secara bertahap. (4) Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik dengan memberi perhatian kepada anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Penerapan manajemen berbasis sekolah dan
kejuruan bagr
masyarakat yang memberi wewenang dan tanggungawab pada satuan pendidikan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dalam mengembangkan institusinya. (6)
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan, dan pengelolaan pendidikan menengah, serta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan menengah bagi anak. (D Pengembangan kebijakan, melakukan perencaruurn, monitoring, evaluasi pelaksanaan pembangunan pendidikan menengah sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. 1s) Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan tinggi yang memadai sesuai dengan kebutuhan
dan
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 70
pembelajaran termasuk pendidik dan tenaga kependidikan dengan kualifikasi sesuai bidang yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dan lulusan
secara
berkelanjutan. (e) Pengembangan kurikulum bermuatan lokal yang mengacu pada standar kurikulum pendidikan nasional untuk mewujudkan tujuan pendidikan tinggr serta mengembangkan bahan ajar sesuai
dengan perkembangan
ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. 4.
Program Pengembangan Pendidikan
Non
Formal Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan baik untuk laki-laki maupun perempuan sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal meliputi pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan untuk penduduk dewasa, pendidikan keluarga, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara lebih luas dan bervariasi. Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu serta menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan non formal. Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 71
formal Penguatan satuan-satuan pendidikan non kelompok yan; metputi lembaga kursus, dan br.ir{1ur, pusat kegiatan belajar masyarakat' yang taHim serta satuan pendidikan
2) -/
majetis sejenis,
pembinaan pemuda dan olahraga melalui pengembangan potensi bakat' kepribadiandari kepemimpinan generasi muda' Peningkatan perlindungan kesejahteraan sosial
3) ' Peningkatan 4)
dan perlindungan anak.
Peningkatan kualitas kehidupan dan peran p...-jpuun di dalam pembangunan sosial' ekonomi, politik dan pemerintahan'
s) 6) '
Pengembangan kurikulum, bahan ajat dan mod'el-model pembelajaran pendidikan nonformal yurrg ..ngacu pada standar nasional
sesuai
-
perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya'
i'en!"Aauo'biuyu operasional pendidikan dan atai subsidiihibah dalam bentuk block grant
i)'
non atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan bagi formal termasuk subsidi atau beasiswa peserta didik yang kurang mampu, yatim dan atau Piatu.
8) pe-b"riatt kesempatan pelaksanaan pendidikan
dilakukan oleh keluarga dan non formal yang -dalam bentuk kegiatan belalar lingkungan secara mandiri dan kelomPok'
e) '
Penyediaan informasi pendidikan yang memadai sehingga memungkinkan masyarakat dapat memi]Itr pendidikan non formal sesuai dengan
minat, poiensi lokal, dan kebutuhan lokal'
ro; Penyediaan materi pendidikan, media ' pengajaran dan teknologi pendidikan termasuk Yang Maiu Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan
- 72
peralatan peraga pendidikan, buku pelajaran,
dan buku bacaan serta materi pelajaran
pendidikan non formal yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; serta
11)
Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pendidikan nonformal sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabi I i tas, dan parti sipasi.
5.
Program Peningkatan Mutu pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program ini bertujuan untuk l) meningkatkan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme pendidik pada satuan pendidikan formal dan non formal, negeri maupun swasta, untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pela-tihan, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan" dan 2) meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis unfuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi
akan
:
1) Peningkatan rasio pelayanan pendidik
dan
tenaga kependidikan melalui pengangkatan, penempatan, dan penyebaran pendidik dan Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Maju _
73
tenaga kependidikan secara adil didasarkan pada ketepatan kualifikasi, jumlah, kompetensi dan sasaran.
2)
Peningkatan kualitas layanan pendidik dengan
melakukan pendidikan dan latihan sehingga
pendidik memiliki
serendah-rendahnya
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, dan memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, Pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi profesi pendidik, serta penerapan standar profesionalisme dan sistem pemantauan kine{a pendidik dan tenaga kependidikan yang berbasis kinerja kelas,
3)
sekolah atau satuan pendidikan lainnya. Peningkatan kesejahteraan dan pemberian penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja bagi pendidik serta pengembangan sistem karir dan sistem pensiun pendidik dan tenaga kependidikan yang berbasis kine{a tenaga kependidikan terutama daerah perdesaan, terpencil dan terisolasi. Peningkatan jejaring kejasama dengan Lembaga
di
4)
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) setempat.
t 6)
Perekrutan tenaga guru lokal (telah bertahuntahun honor dan mengabdi di daerah terpencil) menjadi guru formal, serta Pengembangan kerjasama dengan organisasi non pemerintah untuk penanganan pendidikan di daerah terpencil.
5. Program Pendidikan Kedinasan
Program
ini
bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan, keterampilan dan profesionalisme Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 74
pegawai dan calon pegawai negeri' dinas, badan
lembaga pemerintah daerah dalam kedinasan Yang melaksanakan tugas
ut"u
melalui j alur pendidikan formal' Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Mengadakan evaluasi pelaksanaan pendidikan kedinasan terhadap kebutuhan tenaga ke4a kedinasan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelengglr^an pendidikan di sel enggarakan
kedinasan.
2) Peningkatan kualitas, kompetensi profesionalisme pendidik dan
3)
dan tenaga
kependidikan melalui pendidikan dan latihan baik gelar maupun non gelar. Pengembangankurikulum pendidikan kedinasan sesuai dengan tugas dan fungsi departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen (LPND) penyelenggara pendrdikan kedinasan yang bersangkutan; serta
4) Pengembangan kebijakan,
melakukan evaluasi perencaruutn" monitoring, pelaksanaan pembangunan pendidikan kedinasan sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabi I itas, dan parti sipatif
dan
7.
Program Manajemen Pelayanan Kependididkan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga di pusat dan daerah, mengembangkan tata pemerintahan yang balk (go od gov e:rnonce), meningkatkan koordinasi antartingkat pemerintahan, mengembangkan kebijakan, melakukan advokasi dan sosialisasi kebryakan pembangunan pendidikan, serta meningkatkan
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maiu
- 75
partisipasi masyarakat dalam
pembangunan
pendidikan.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang
akan dilaksanakan antara lain meliputi 1) Pengembangan manajemen pendidikan secara terpadu dan menyeluruh serta penerapan tatakelola satuan pendidikan yang baik tennasuk tatakelola pendidikan swasta yang mencakup sekolah umum dan sekolah keagamaan. 2) Peningkatan produktivitas dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya yang dialokasikan untuk pembangunan pendidikan tingkat kabupatenlkota serta tingkat satuan pendidikan. 3) Peningkatan efektivitas peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolahllr4adrasah. 4) Pengembangan ke{asama antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan maupun antarlembaga pendidikary serta 5) Pengembangan penerapan sistem pengawasan pembangunan pendidikan termasuk sistem tindaklanjut temuan hasil pengawasan terhadap setiap kegiatan pembangunan pendidikan. :
di
di
dan
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan yang Maju
- 76
Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah safu hak dasar manusia, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UndangUndang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPIO. Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan. Kemajuan pelayanan kesehatan ini dapat dilihat melalui angka kematian bayi yang terus menurun. Misalnya saja pada bulan Januari 2004 dan 38 bayi yang lahir, hanya satu yang mati. Kemudian pada bulan Februari 2003 dari 36 kelahiran yang mati nol. Sedangkan pada bulan Maret 39 kelahiran yang mati nol, bulan April 36 kelahirerr yang mati l. Sesudah itu mulai bulan Mei sampai Desember 2004 da''i angka kelahiran tertinggi 38 dan terendah 27 tidak ada yang mengalami
kematian. Sementara itu angka kematian ibu juga menurun' Prevalensi gizi kurang (underweight) pada anak balita pada tahun yang sama sebesar 29.6 persen. Faktor utama penyebab tinggrnya angka kematian bayi sebenarnya dapat dicegah dengan intcrvensi yang dapat terjangkau dan sederhana" oleh karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Namun demikian, dalam pembangunan kesehatan secara lebih berkualitas ini masih terdapat sejumlah tantangan dan masalah yang harus dipecatrkan sebagai akibat perubahan sosial ekonomi.
A. PERMASALAIIAN
l.
Minimnya Sarana dan Prasarana Kesehatan Secara urnuln, pelayanan kesehatan di Kota Tidore Kepulauan berjalan baik namun belum optimal. Meskipun hampir semu daerah Kecamatan terdapat Puskesmas, namun keterbatasan fasilitas medis dan tenaga medis menjadi kendala utama pelayanan medis secara merata kePada masYarakatFasilitas umrrn kesehatan di Kota Tidore Kepulauan sampai saat ini terdiri dari 1 (satu) buah Rumah Sakit Umum Daerah (RS[ID) yang berada di Soasio, (1) satu buah Puskesmas Perawatan dan 4 (empat) buah Puskesm:ls non perawatan, 28 Puskesmas pembantu, Polindes non pefinanen 17 buah, Polindes perrnanen 4 buah, Posyandu balita ll2 buah dan Posyandu Usila 19 buah. Jumlah sarana dan prasarana serta kelersediaan tenaga medis tersebut, belum diimbangi dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan ketersediann obat-obatan murah yang dapat dijangkau masYarakat.
Agenda Mewujudkan .Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 78
B.
2.
Terbatasnya Tenaga Medis dan Paramedis Dalam hal tenaga medis, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan secara keseluruhan pada tahun 2AA4 jumlah tenaga medis dengan spesialisasi dan klasifikasinya adalah terdiri dari 5 orang dokter spesialis, dokter umum PNS sebanyak 11 orang, dokter umum PTT sebanyak 3 orang, dokter gigi sebanyak 3 orang. Sarjana Farmasi/Apoteker 5 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat 10 orang. Perawat 104 orang, bidan PNS 46 orang, bidan PTT 1 orang dan kesehatan lingkungan sebanyak 11 orang. Grzi 14 orang, Asisten Apoteker 2 orartg, Perawat PTT 2 orzulg, Anastesi 1 orang dan Perawat Gigi 3 orang. Hal ini dari segi rasio jumlah penduduk sangat jauh dari harapan tercapainya pelayanan kesehatan berkualitas rasio jurnlah penduduk.
3.
Belum Meratanya Jangkauan Pelayanan kesehatan Rendahnya pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi BCG 2.270, DPT I2.312,Polio m 2-247 dan campak sebanyak 2.239- Rendahnya pelayanan kesehatan ini berpengaruh terhadap upaya peningkatan status kesehatan penduduk- Disamping pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan satu hal yang sangat penting adalah rendahnya kondisi kesehatan lingkungan masyarakat maupun kesadaran berperilaku bersih dan sehat.
SASARAN PEMBANGUNAN 2OO5 - 2O1O Sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 20lA di Kota Tidore Kepulauan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 79
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain tercermin dari indikator dampak (impact) yaitu: menunrnnya angka kematian bayi, menurunnya angka
kematian ibu melahirkan, menurunnya prevalensi gizi' kurang pada anak balita dan meningkatrya umur harapan hidup.
c. ARAH KEBIJAKAI\ P,EMBAIIGT]NAI\ 2OO5 . 2O1O Unhrk mencapai sasaran tersebu! kebijakan
pembangunan kesehatan terutama diarahkan pada : (1) Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar; (2) Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas Puskesmas; (3) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; (4) Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini (5) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin; dan (6) Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat.
D. PROGRAM PEMBAI\GUNAI\I 2OO5 .
2O1O
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Tidore Kepulauan tersebut dijabarkan dalarn program-prograln pembangunan sebagai
berikut:
l.
Program Penlrrluhan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini ditujukan membangun jalinrur kemitraan dan peran serta keluarg4 dan masyarakat agar mirmpu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan kesehatan bersumber mengembangkan upaya masyarakat.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi
akan
:
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 80
1)
2)
Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos Pelayanan terpadu, pondok
bersalin desa, usaha kesehatan sekolah)
dan
generasi mud4 serta
3) Peningkatan pendidikan kesehatan kepaCt masyarakat.
Program Penyehatan Lingkungan Dan Kesehata Masyarakat Program ini ditujukan untuk (1) meningkatkn jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatn melalui Puskesrras dan jaringannya melipti Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling dan bidn desa; (2) meningkatnya akses masyarakat terhadap ir bersih; (3) Menurunnya faktor resiko lingkungar penyebab penyakit dan gangguan kesehatan; (q Meningkatkan cakupan wilayah sehat; serta (:t mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat. Adapun kegiatan-kegatan pokok yang akal dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Penyediaan sarana dan prasarana atr bersih dar sanitasi dasar.
2) Pemeliharaan /pengawasan kualitas lingkungan; 3) Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan. a1 Pelayanan kesehatan penduduk miskin
di
pusat-
pusat pelayanan kesehatan dan jaringan di
5) 6)
lawahnya. hngadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan pr&arana Puskesmas dan jaringan di bawahnya Pengaorsn peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial.
Agenda t4ewujudkarqota Tidore Kepulauan yang Maju
- g1
7)
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gid, 8) 3.
kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; serta Peningkatan biaya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.
Program Peningkatan Pelayanan dan Aksesibilitas Fasilitas Kesehatan Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Adapun kegiatan-kegatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan. 2)' Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit maupun Puskesmas di daerah terpencil. 3) Perbaikan saftma dan prasarana Puskesmas dan jaringannya. 4) Pengadaan peralatan dan perbekalan rumah sakit maupun Puskesmas. s) Peningkatan biaya pemeliharaan dan operasional fasilitas kesehatan; serta 6) Peningkatan peran serta swasta dan masyarakat dalam penyediaan dan pengembangan fasilitas kesehatan. 4.
Program Pengembangan Sumberdaya Kesehatan Program ini ditujukan pada peningkatan jumlah, mufu dan penyebaran tenaga kesehatan, meningkatkan standar profesi tenaga kesehatan serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan biaya kesehatan.
Agenda Mewujudkan Kota Tidore feprtarun Yang Maju
- 82
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang
akan
dilaksanakan antara lain meliputi : 1. Perencanaan kebutuhan tenaga medis. 2. Peningkatan ketrampilan dan profesionalisme tenaga medis. 3. Pemenuhan kebutuhan tenaga medis, terutama pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringan di bawahny4 serta rumah sakit. 4. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; serta 5. Tersusunnya standar kompetensi dan regulasi profesi tenaga kesehatan di daerah. f,. Program Peningkatan Status Gizi
Masyarakat
Program ini ditujukan untuk menurunkan angka prevalensi kurang gizi dan meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gtzi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Peningkatan pendidikan gizi masyarakat. 2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; serta 3) Pemberdayaan masyarakat unfuk pencapaian keluarga sadar gizi. 6. Program Pencegahan Dan Pembemntasan Penyakit
Program ini beAujuan untuk memrrunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular serta meningkatkan cakupan imunisasi. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malari4 demam berdarah Ag€nda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- g3
dengue, diare, polio, frlari4 kusta' TBC paru, HIV/AIDS, pneumonia, serta penyakit-penyakit lain yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Adapun kegiatan-kegratan pokok yang
akan
dilaksanakan antara lain meliputi : 1) Pencegahan dan Penanggulangan faktor resiko penyakit menular. z) Peningkatan cakuPan imunisasi dalam rangka pencegahan.
3) Menemukenali
Penderita guna
penanggulangan
wabah: serta
4)
Peningkatan media komtrnikasi, informasi dan edukasi (KIE) dalam rangka pencegahan dan pemberantasan PenYakit.
7.
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program ini ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraen sistem kesehatan nasional.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok yang akan
dilaksanakan antara lain : 1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan daerah di bidang kesehatan. 2) Pengembangan sistem perencaruuln dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempumaan administrasi keuangan, serta hukum di bidang kesehatan. 3) Pengembangan sistem informasi kesehatan; serta 4) Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat terutama bagi penduduk miskin secara berkelanjutan
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Yang Maju
- 84
Peningkatan Daya Saing Dan Potensi Unggulan Daerah Mewujudkan daya saing lokal bertujuan untuk memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan kompetitif dan komparatif masing-masing wilayah dengan membangun keterkaitan sistem prcduksi, distribusi dan pelayanan di daerah, mengedepankan pembangunan SDM berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan penguasaan, pemanfaatan dan penciptaal iptelq pembangUnan infrastruktur yang maju, serta reformasi di bidang hukum dan aparatur daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baih bersih, berwibawa" dan bertanggung jawab serta profesional yang mampu mendukung pembangunan daerah.
Sektor pertanian dalam arti luas menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien dan menghasilkan komoditi yang berkualitas, industri manufaktur yang berdaya saing global 111enladi motor penggerak perekonomian, serta jasa-jasa pelayanan yang efektil yang menerapkan ketatakelolaan yang bai( agar terwujud ketahanan ekonomi tokal yang tangguh. Hal ini tentunya hanrs disesuaikan dengan keafifan dan karakteristik potensi
unggulan lokal, sehingga diharapkan akan menggerakkan p"rtr.buhan sektor lainnya seperti industri pengolahan dan jasa di
Kota Tidore Kepulauan.
Kepariwisataan dikembangkan agar mnmpu mendorong kegiatan ekonomi lokal dan meningkatkan citra Kota Tidore Kepulauan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta perluasan kesempatan kerja. Pengembangan kepariwisataan memanfaatkan secara arif dan berkelanjutan keragaman pesona keindahan alam dan potensi lokal sebagai wilayah bahari dapat mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengari pengembangan budaya daerah. Untuk itu, kawasan pariwisata Rum di pulau Tidore
Rum di
kawasan p*Y-*o daerah' ury$ budaya pengembangan -1tu' sebagai pusat promosr dandit"*Uungkun dibu"gun nuro* nrrlnn Tidore Kota ridore KePulauan' sistem dlarahkan f"Tk *"1ry*:koh Perdagangan domestik
il;il;;"* distribusi
rour yJnl"'r'ii'i.i
k*#'ru"T:H"" persaingan,^lt1L'o6nri
i"" -'r**'r a*"ffif;*[t*i1}lil;
s:T'
ru1il:tE.l+lqm penggunaall
dan terbangunnya
kesadara_n
oerekonomran Pr' ptiAugungun antar lokal, (ci meningkatnya produksi 'wilayah/daerah -dan irarran pokok dan barang strate$s
t"au,ni*f;ffi;ili;; nilT rainnva sumbangan sekror flf.[l T,rT"i*ruvut' makat1T111 . $ffi pembentukan d11r **":':". (d)
oertanian -pone ,ub daerah
*'t'to'
;il;F;
tcriihat me1d1$nasi' karena Kota ridoie'Kepulauun ,nurih potensi terkan'Currg
dalamnya v*g u-han seFcr ekonomi lainnya ?ertum belum terlihat depan' sektor scictor jasa' sehinggu perrlagangan.dar se}tor seperti lebih *tt'aupui qJ*gtt* Serius untuk bagi perdagangan kontribusi yang lebih besar dikembangkan sehingga T91tlt$. PDRB Kota ridore KePulauan' baik pusat Taupy daeratr sebagai Keber-nitrakan nemelingh **1f te*trf kurang dalam akseleraior, regulator dan fasilitatotl"fn usahl t""Jv"tut"t'krr'ususnla dunra memberikan dalampeningkatanMyasaingd,'melakukanpromosipotenst p""tp'i dun langkah para pelaku penyedia unggulan tokal, *nyutokun mempercepat dar jasa transpo*'i-Jd"- konteks global '"hi""';penumpang melalu dan memperlancar pergerakan. T:ulutt io*u, membangun fasilita larrt pembangunan ftr":u"t,"" baik serti perlotaa1 da1 -gerdesaan' angkutan wilayal lokal dan sistem transportrasi menciptakan ,i;t ' yang juga masih termas'l aeurbisnis dan agromrdustri, pengembangan netdahoya
*;;;r"*ang ;T;;'tu
\t
;;;;;-*i"t
pd;;;i;tp"d"
;"*h -*t'-iiti[ * ;;port*i rendah'
b;*g G
{reT:11":l#'ffi1*ri*:ru"ffi#'1ffi daya sarng rn
Tidore Kepulauan Agenda Mewujudkan Kota
* g(
percepatan alih teknologr.dan peningka.,an kualitas SDM di berbagai sektor r1=-rmas* juga masih tertihat .. memprihatinkan di Kota Tirlori frpuiuu*.
p#*Ltu
Sejak terjadinya krisis ekonomi be"uerapa waktu lalu terangkat kelemahan mendasar Lrah.r;a kemajuan ekonorni yang sel1m3 in:
t"i"-u"gli u[- -.iii
produk, pemasaran hasil_hasil piociuksi
il;p*' pada peningkatan investasi. &l,atrn era perekonomian juni" V*g
semakin terbuka.
Rendahnya kinerja investasi di Kota Tidore Kepulauan juga disebabkan oreh kiterbatasan SDM lokal dan a"fi ,"ing produksi (supplv slde) serta kapasitas oari sistem Ln
ilngun infrastrukrur daerah yang kurang memadai dan ,.uugrii u.ru, rusak akibat konflik *ur.tu yang lalu serta termakan -beberapa usia. selain itu" keterbatasan kapasitas ionirt ott pada tingginya biaya distribusi yang "-urrp"ngu*r, T:mperburuk daya saing produk-produk lokal, terurama -'''u*rur, darat. {an la't yang mengakibatkan **rulnyu"uiayaetinomi tinggi di wilayah ini.
j;d; ,*iJ**rt
Di bldang pariwisata, ditemukan sejumlah hal yang menjadi kendala dalam pengembangan pariwirata, ,eperti: (l) minimnya pembangunan -kepariilsataan; (2) kurangnya kemampuan dalam mengelola iumber_sumber wisata; dan (3) lemahnya sumberdaya manusia daram pengerolaan t"Luauy*
dan pariwisata.
A. PERMASALAHAN
l.
Terbatasnya Lapangan Kerja Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan
_
g7
Keterbatasan lapangan kerja merupakan salah satu masalah pokok pembangunan daerah Kota Tidore Kepulauan. Sgktor yang Lisa diandalkan mampu menyerap tenaga kerja adalah seltor industri kecil. Di Kota Tidore Kepulauan terdapat 83 industri kecil, masing-masing industri pangan 9 buah, industri pengolahan tembakau 1 buah, industri kayu, bambu dan rotan sebanyak 6 buah, industri perabotan dan perlengakapan rumah tangga dari bahan baku kayu dan rotan sebanyak 53 buah dan industri percetakan dan penerbitan sebanyak 14 buah dengan tingkat p€nyerapan tenaga kerja sekitar 470 otang. Hal ini tentu masih juott O.ogan seklor-sektor lain dalam menyerap tenaga kerja' H*yu saja sektor-sektor lain seperti perdagangan, pertanian dan industri besar belum mampu menarik minat pihak pemegang modal berinvestasi di Kota Tidore Kepulauan. Dengan demikian, potensi sumberdaya manusia yang dapat diserap sebagai tenaga kerja pada sektor-sektor tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Tenaga kerja nonproduktif ini masih tersebar pada siktor-sektor informal dan menjadi pekerja serabutan dengan tingkat kuantitas maupun kualitas yang belum terukur.
Masalah lain dari asp€k ketenagakerjaan ini juga adalah menyangkut minat masyarakat dalam membuka lapangan kerja baru Kondisi sosiologis masyarakat di Kota Tidore Kepulauan menunjukkan bahwa animo masyarakat di daerah ini sangat rendah di bidang kewirausahaan (entrepreneurship), dan lebih cenderung menjadi pu-ong (PNS) di bidang pemerintahan. Disamping faktor minat tersebut, hal lain adalah faktor kompetensi sumberdaya manusia yang tersedia kurang dapat diandalkan dalam membuka lapangan kerja baru. Data Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka ranun 2003 menunjukkan bahwa mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Tidore Kepulauan" khususnya di Universitas Terbuka Soasio pada tahun 20b3 dengan kompetensi ilmu sosial dan politik Lerjumlah 1.613 orang, ilmu ekonomi 639 orang, keguruan dan ilmu pendidikan 4ll orang dan MIPA 64 orang' Hal ini *"o*Jokkan bahwa ilmu-ilmu sosial lebih memiliki daya tarik uag titrioupan masyarakat agraris dibanding ilmu-ilmu kealaman yang lebih banyak digeluti oleh masyarakat industri di perkotaan. Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan -
88
2. Minimnya Tenaga Kerja (Terlatih) Kota Tidore Kepulauan masih dihadapkan dengan terbatasnya jumlah tenaga keqa yang terserap untuk berbagai se}:tor pembangunan di luar sektor pernerintahan Kecenderungan yang terjadi di Kota Tidore Kepulauan adalah adanya kebanggaan setiap keluarga apabila ada di antara anggota keluarga inti yang menjadi pegawai pemerintah. Sernentara bila pekerjaannya bukan di bidang pemerintahan, hal tersebut dianggap biasa-biasa saja, apakah menjadi sopir angkutan umum, driver angkutan laut, nelayan atau pedagang. Selain kecenderungan diatas, etos kerja masyarakat masih bersifat subsisten dengan tingkat penghasilan yang dengan kecenderungan berbeda-beda. Begitu
pun
masyarakat yang lebih memilih disiplin ilmu-ilmu humaniora dibanding ilmu-ilmu eksakta. Sementara lembaga-lembaga pengembangan ketrampilan (still) yang merupakan cara praktis untuk memperoleh lapangan pekerjaan belum banyak terdapat di daerah Kota Tidore Kepulauan.
3. Rendahnya Investasi. Kekayaan sumberdaya alam daerah Kota Tidore Kepulauan berupa potensi laut, potensi hutarL dan potensi pariwisata yang bernilai ekonomi tinggr belum terkelola secara optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal dan internal antara lain : 1) Iklim investasi yang tidak kondusif, misalnya menyangkut kebijakan moneter atau kondisi masyarakat yang belum siap menerima kehadiran investor yang berinvestasi di sektor tertentu; 2) Kebijakan pernerintah daerah yang memberatkan dunia usaha seperti tingginya retribusi, pajak daerah dan lain-lain; 3) Rendahnya kepercayaan investor terhadap jaminan kearnanan berinvestasi; 5) Konflik penguasaan hak ulayat Agenda MewuJudkan Kota Tidore Kepulauan -
89
atas suatu wilayah atau kawasan usaha; dan
6)
Kurangnya
informasi Peluang investasi' RendahnYa Pertumbuhan Ekonomi hingga kini belum Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan menunjukkan tanda-iania fcepufitrannYa .san9at, ekonomj da.e3h Kota terhadap tingkat produkrivitat dun kinerja kalangan iiAort k.putu*n. Kondisi paling parah yang dialaml h1gu bahan bakar dunia usatra kecil adalah semakin tingginya bahan minyak, sehingga memicu kenaikarr harga kebutuhan sosial fufur'iiut ut semakin sulit melalc*kan aktivitas yang ditandai oleh ekonominya di tengah terpaan krisis ekonomi
*T,"td
;k;k.-
Dalart **ingtui"vu rtar"#rtatia aebutuhan bahan pokok' Tidore Kota t"u"rg* ini, perttfiiouhin ekonomi makro regional melalui sub sektor
masih didominasi sekor pertanian kontribusi positif pertanian tanaman pangal yun-g ttSberikan pertumbuhan il.g, p.rUentukan-p''nn' tai'un 2003. Posisi per tahun yang ekinomi Kota Tidore Kepulauan rata-rata mas$ jauh dari mencapai Z,Sy" ttf."u*Va cukup baik tetapi jika dibandingkan ekonomi yang m:lggembirakan' 'd;;;" pertumbuhan ekonomi Kota Ternate, daerah tetangganya, yun!.*apu 5,79 VnWr tahun pada tahun yang sama'
r"p"r""*
;;J"ht;
sellor Dilihat dari kondisi fisik wilayah, maka sumtangan pertaniandengansuu'.tto'perkebunandanperikananterhadap merupakan hal yang i".Urrt"f.*iOne Ko,u Tidore Kepulauan ;;j;, karena Oaeratr ini memiliki ltus laut dan daratan dengan
Namun sektorpoirnri yang terka;Jung di dalamnya sangat bgsar' suatu ekonomi pertumbuhan ;;k;; y*i uiut*ya menun1ang perdagangan dan sektor jasa pemerintahan Kota'seperti seltor tidak banyak *rrnU.titun kontribusi positif laer pembentukan sektor PDRB Kota Tidore Kepulauan' sehingga ke depy untuk mendapat perhatian serius * perdagangan dikembangkan.
l;"-[rru
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan
9O
B. SASARAN PEMBANGUNAI\I
2005 - 2010
Sasaran dari peningkatan daya saing dan potensi unggulan daerah di Kota Tidore Kepulauan tahun 2005-2010 adalah:
l.
2. 3.
Meningkatnya penerapan standarisasi industri produkproduk pertaniaa jasa, pariwisata dan potensi unggulan lainnya sebagai faktor penguat daya saing produk daerah; Meningkatnya investasi secara bertahap sehingga mirmpu meningkatkan pemnannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 2010; Terwujudnya iklim investasi yang sebat melalui penciptaan kineda kelembagaan ekonomi di berbagai tingkatan pemerintahan yang mampu mengurangi praktik
biaya ekonomi tingg (high cost economic) dan
4. 5.
pemberian kepastian hukum untuk menjamin keamanan dan ketertiban berusaha; Meningkatnya peran pemerintah sebagai regulator, akselerator dan fasilitator dalam meningkatkan investasi dan optimalisasi potensi unggulan daerah; Meningkatnya peran serta mesyarakat khususnya dunia usaha dalam peningkatan daya saing dan optimalisasi potensi unggulan daerah guna meningkatkan ke sej
6.
ahteraan masyarakat;
Meningkatnya efisiensi pelayanan
ekspor
impor
kepelabuhanan; serta daya saing daerah serta menjunjtrng tinggi
7. Meningkatnya
kerifan lokal dan potensi unggulan daerah yang belum terkelola s@ara oPtimal.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBAIIGUNAN 2OO5.2O1O
Untuk mencapai sasanrn tersebut, kebijakan yang perlu ditempuh dalam rangka meningkatkan daya saing dan potensi unggulan daerah yang utama diarahkan pada
Agenda Mewuiudkan Kota Tidore Kepulauan -
91
l.Pengembanganindustripengolahanhasil-hasilpertaniandi p";f;t * i"[ufigu, revitatiiasi pertanian dan intensifikasi
Z.
industri pengolahan di perdesaan'Irf.ng.Olpu*.n pembangunan SDM berkualitas dan berdayar saing.
3. leni-ngkatan penguasaan,
pemanfaatan
dan
penciptaan
pengetahuan.
bptlmafisasi potensi unggulan lokal dan memanfaatkan peluang yang ada guna meningkatkan daya saing menghadapi tantangan globalisasi' 5. F"oguutun ekonomi lokal berbasis keunggulan masing-masing wilayah menuju keunggulan kompetitif dan kornparatif' 6. penciptaan iklim usaha yang korrdusif dan persaingan yang sehat melalui pemberian insentif investasi yang lebih menarik baik fiskal maupun non fiskal dibandingkan daerah lain di Provinsi Maluku Utara. 7. Peningkatan peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator, akselerator dan fasilitator dalam meningkatkan investasi dan optimalisasi potensi unggulan daerah; serta g. pbrcepatan pembangunan infrastruktw guna mendukung mobilitas manusia dan barang dari dan menuju Kota Tidore
4.
Kepulauan.
D. PROGRAM PEMBAI{GUNAN
2OO5.2OIO
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan daya saing dan optimalisasi potensi unggulan daerah di Kota Tidore Kepulauan tersebut kemudian ddabarkan dalam program-program pembangunan sebagai
berihrt
:
1. Program Peningkatan Daya
Saing Daerah
Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan daya saing tokat bait< di tingkat regional, nasional maupun internasional menghadapi era globalisasi. Adapun kegiatan-kegtatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain rneliputi: Ferluasan penerapan standar industri produk-produk pertanian, jasa, pariwisata dan potensi unggulan lainnya
0
Agenda Mewujudkan Kota Tidore Kepulauan -
92
melalui penguatan kelembagaan standarisasi intensif, sosialisasi Yang"kapasitas
z) peng;:arm
dan
kelembagaan- J.*19un standarisasi' pengujian' aa1 h;aiitas
.
pengukuran, prasa'ana ekonomi; melalui modernisasi sararta dan yang 3) Penyedia-an tenaga kerja industliai terampil dan produktivitas diara-hkan **t rtningka"an mtrtu melalui pengadaan sumber Oayu manosia inaustrial serta
,*onu, pelatihan teknis dan fungsional' rnanajemen us;aha; serta
-'kt*"r
industri produk-produk 41 p*girnU*gon potlnsi unggulan pertainan, lutu, pariwsata. Oa.n metalui penyusunan lainnya yang berbasis teknologi potensi unggulan daerah; fencana aksi dan pemetaan
2.
Program Peningkatan Investasi' lebih meningkatkan Program ini dimaksudkan untuk akhirnya akan aliran investasi masuk yang -padadan kesejahteraan keria meningkatkan p.nytop"1 tlnu.gu pokok vang akan masyarakat d;i;- n*aq'n-$statin : j -^+ar ' dilaksanakan antara lain meliputt mengenai potenst informasi sistim 1) Pengembangan
ilgril"
ai.tutt v*g-dijadikan acwur
bg^ltf*
aliran investasi masuk dalam oogf"-rnJnidk"tk"" base komoditas yang melalui p""vut*"" irofil data
2)
Tidore Kepulauan; 'berorientasi et<spor Oi fota ' yang lebih menarik baik Pemberian insentif investasi kemudahan dan penvg*+3"3" melalui harmonisasi kebijakan prosedur perizinan investasi' daerah) yane dirasa memberatkan (pajak Ouo jutinun-o- t<epastrP hufum '"ttitosi ;ttb"tiun dunia
p;;;;;"
"tth;, berinvestasisertapenyediaaninfrastruktur
3)
serta
trarlsportasi dan sosial ekonomi; i di neluang investasi *G.*i, Promosi tingkat lokal' nasional Kota TidorJ'il0t""* baik di maupun internasional'
;d;;i
df
Tidore Kepulauan Agenda Mewujudkan Kota
93
3.
Daerah' Program Optimalisasi Potensi Unggulan meningkatkan Progam ini .dimaksudkan untuk lebih tereksploitasi banyak p"iJ.;l.i"t"iJuot belum
pengelolaan di berbagai guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat t*iuf dan budaya' elionomi industri' bidang, Uait Oi ilidang "hidttp' maupun hukum dan aparatur hngkungan
;i;fiL
pemerintah.
yang akan dilaksanakan Adapun kegiatan-kegratan pokok antara lain meliPuti : 'pengolahan SDA yang bernilai industri 1r1 Pengembuogu" tetap bijaksand'' berkelanjutan dengan tambah serta kelestarian memperhatilan A"V" a"t*g lingkurlgan tiiak mengalami krisis SDA' lingkunganserta khususnya krisis ui', kitit pangan'.qm,tris! lergt; revitalisasi lokal seperti 1zy optimari*i'pt[*ipertanian' produk-produk pertanian, lttJ"tinmsi iidustri jasa. pengangkutan' ry:^g:tbangan p.ng.*Uuogrn -dan potensi u"gdlun lainnya sebagai modal pariwisata
,.2'u hil; "g* ;t-*lin
dasar Pembangunan daerah'
4. Program Pembangunan
Kepariwisataan'
4.1.1. Peningketan Kepariwisatsan Prosram ^;f.[|
ini
bertuluan meningkatkan daya tarik
t*"iiuitas berkesenian masyarakatyang akan Adapun*-'ttgtut"n*"giatan pokok
wisata
aun
: dilaksanakan antarulain meliPuti al?m' budaya" dan (1) Pengembangan potensi pariwiTta.
'":u?J.'.uigai^produkpariwisatakompetitifyang dt;rfu;otJtrsumterdayamanusia'teknologr'dan
sistem informasi Yang handal; dan dan perkuatan jaringan database 1z; Pembangunan daerah' termasuk
-
#;;;i
(l)
kepariwisaaan SDM.* nYa' Pengembangan wislta potensial Peningkatan aksesibilitas ke tujuan tJ;tt6;;eningkatkan mutu dan profesionalisme jasa PelaYanan' Kepulauan Agenda MewuJudkan Kota Tidore
94
Pariwisata 4.1.2. Prqram Pemasaran dan Prof,osi ptogt* p"-asaran dar promosi pariwisata ditrjukan untui menciptalan pengenala1 "H"I prograq i"i wbata secara efektif' Sasuan "dtl+ Kepulatran salah npningXatnya tittu fott Tidore yang aman dan ,itu rJu"gui Gtart tujaan **F
kunjungan nenarik" serta semakin meningkatnya *iotu*un baik wisrtawan mancanegara maupun wisatawan nusantanr'
yang akan Adapun kegiatan-keglatan pokok : dilaksanakan antatia lain meliputi qp,it".ri*.i iegiatan pameran baik vang baik di bertaraf nasionrliraupun internasional dalam maupun ili luar negen; paket-paket rvisata 121 Fasilitasi iengcmpangan. d-lutingan anarjenis paket wisata ptn"ipt-tt. paket-paket wisata
iii ''
p; fercepatir
O
swasta yang murdr mclalui kerjasama dengan dan masYaakat; penee;6rngan- kepasa1a antardaerah dan bentuk unotp"ft*"ina*tti pariyrsata dalam antaragen alianii srategis' seperti kerjasama
perjalann
*'tou d"" antat'tou/ operator' perusahaan
pelaku panwisaP .dengan dan darat; transPcrtasi udarq laut
jaringan
punbentukan \"tl'*T' 11 fasitiasidaerahpemerintah antara promost pariwrlata swasta-nasyarakat; 1e;
eemueriii-'- p"tttutiun khusus
P"og';;;g*
wisata
kepada
bahari'
sangat "*"-Ji"kawasan.kawasanyangmemiliki pottntiiUjtk wisata alam batrari yang
besar, sefia
informui yang efisien 6a eengemilngan sistem dan efelilit' Kota Tldorc Kepulauan Agenda Mewujudkan
95