FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN WISATA DI KOTA TIDORE KEPULAUAN FACTORS THAT INFLUENCING TOURISTS’ DECISIONS IN PERFORMING TOURISM VISITS IN CITY OF TIDORE ARCHIPELAGO
Husaen Hasan1, Muhammad Asdar2, Jusni3 1
Jurusan Manajemen Keuangan, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tidore Mandiri,2 Bagian Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, 3 Bagian Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar
Alamat Korespondensi : Husaen Hasan Jurusan Manajemen Keuangan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tidore Mandiri Tidore, 0921 HP. 081244846110 Email :
[email protected]
Abstrak Tingginya tingkat kunjungan wisatawan mampu memberikan manfaat bagi Negara dan daerah tujuan wisata. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore kepulauan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 2781 orang wisatawan selama tahun 2012, dan ukuran sampel sebanyak 100 responden. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda, dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0.05). Hasil analsis faktor ditemukan bahwa terdapat dua variabel pengamatan tidak memenuhi syarat untuk difaktorkan. Dua variabel tersebut adalah kelas sosial dan kepribadian. Untuk hasil penelitian menunjukan bahwa faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Dan faktor yang paling dominan berpengaruh adalah faktor psikologi. Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variabel independen yang diteliti mampu menjelaskan 54,70% terhadap variabel keputusan wisatawan sedangkan sisanya 45,30% dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor bauran pemasaran, sosialbudaya dan psikologi berpengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Kata kunci: Marketing Mix, Sosial Budaya, Psikologi, Keputusan Wisatawan
Abstract The high level of tourist arrivals is able to provide benefits to the State and tourist destinations. The objective of the research was to investigate the impact of the marketing mix, socio-cultural and psychological factors on the tourists’ in carrying out the tourism visits in the City of Tidore Archipelago. This was a quantitavie descriptive research. Population of the research was 2,781 tourists. Samples of the research data were colleted through an interview, questionnaire, a documentary study. The data were analysed using the factor and multiple linear regression analyses with the significance level of 95% (a=0,05). Results of factors analysis found that there are two factors of observation variables are not eligible to be factored. Two variables are social class and personality.The results indicates that the marketing mix, socio-cultural and psychological factors simultaneously and partially have the significant impact on the tourists decisions in performing the tourists visits in the City of Tidore Archipelago. The most dominantly influential factor is the psychological factor.The determination coefficient value (R2) indicates that the independent variables investigated can elaborate 54,70% of the tourists’ decision variable, whereas the remaining 45,30% is explained by the other independent variables which are not included in the research. It can be concluded that the marketing mix, sosialbudaya and psychological factors significantly impact on the tourists decisions in performing the tourists visits in the City of Tidore Archipelago Keywords: Marketing Mix, Sociocultural, Psychology, Tourists’ Decision
PENDAHULUAN Perkembangan industri pariwisata merupakan suatu fenomena yang menarik, meskipun pariwisata juga merupakan sektor yang sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah dan minat wisatawan untuk mengunjungi suatu negara, wilayah/provinsi maupun daerah. Industri tersebut secara langsung memberikan dampak terhadap ekonomi, sosial dan budaya, (Gegel , 2006). Industry pariwisata merupakan industry yang bergerak di sektor jasa. Pada awalnya jasa dikaitkan dengan penjualan produk berwujud, berperan sebagai penyempurnaan produk dan merupakan bagian dari pelayanan dalam pemasaran. Pandangan baru menyatakan bahwa jasa adalah setiap interaksi yang terjadi antara pengguna jasa dengan siapapun, termasuk personil intern lain dari dalam perusahaan atau organisasi, bukan hanya personil perusahaan yang terlibat langsung dengan fungsi pemasaran saja, (Zeithaml, dkk. 2006). Gronroos dalam (Lupiyoadi, dkk., 2009) menjelaskan jasa adalah “ A service is an activity or series of activities of more or less intangible nature that normally, but not necessarily, take place in interactions between the customer and service employees and/or physical resources or good and/or system of the service provider, which are provider as solutions to customer problems”. Dalam upaya pengembangan kepariwisataan, (Schmoll dalam Yoeti, 2006), mengatakan bahwa industri pariwisata sesungguhnya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan serangkaian perusahaan yang menghasilkan barang dan .jasa yang berbeda satu dengan lainnya. Di dalamnya terdapat berbagai faktor penentu, seperti produk wisata yang unik, adanya promosi (komunikasi pemasaran) yang lancar dan kontinyu kepada pasar sasaran, serta memahami motivasi perjalanan wisatawan dan sebagainya. Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum diketahui, menjelajahi wilayah baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapatkan perjalanan baru, Sedangkan wisatawan adalah orang-orang yang melakukan perjalanan, yang bersifat sementara dengan tujuan mendapatkan kesenangan, berlibur atau istirahat dan bukan untuk bekerja yang menghasilkan upah atau bayaran, (Pitana, dkk. 2005). (Berkowitz, 2004) menjelaskan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen, faktor tersebut adalah marketing mix, socialcultural, psikologi dan situasi. Didalam ke empat faktor tersebut terdapat komponen-komponen yang mempengaruhi keputusan konsumen, seperti faktor bauran pemasaran (Produk, Price, Place, Promotion,
Process, People, dan Physical Evidence), faktor sosial budaya ( kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, budaya, dan subbudaya), faktor psikologi (motivasi, kepribadian, persepsi, pembelajaran, sikap dan gaya hidup), dan faktor situasi (Purchase task, Social surroundings, Physical surroundings, Temporal effects and Antecedent states). (Uzama,2008) menjelaskan bahwa pengembangan industry pariwisata tidak terlepas dari strategi marketing mix. Di akui bahwa strategi marketing mix mampu meningkatkan tingkat kunjungan wisata apabila dijalankan dengan baik. (Nedelea, 2008) dalam penelitiannya tentang Marketing Strategies Of Tourism In
Romania. Dari hasil penelitiannya menemukan bahwa strategi bauran pemasaran bepengaruh signifikan terhadap pariwisata di Romania dan yang paling dominan adalah obyek dan produk wisata. (Ubjaan, 2008), dalam Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel.atraksi,. fasilitas, aksesibilitas, publisitas, pesiar, studi, dan kerabat berpengaruh.signifikan terhadap variabel keputusan wisatawan. Pembangunan kepariwisataan di Kota Tidore Kepulauan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembangkan, memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang terdiri dari kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna,.kemajemukan seni budaya, peninggalan sejarah dan purbakala. Oleh karena itu, industry pariwisata Kota Tidore Kepulauan harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan pengelolaan dengan tujuan mampu mempengaruhi wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata dan memberikan kontribusi bagi daerah, tertutama sebagai sumber pendapatan daerah dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Provinsi Maluku utara. Penelitian ini dibatasi pada tiga faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen yaitu faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi. Dengan demikian tujuannya adalah untuk mengetahui apakah strategi bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan
BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasi dan sampel Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara maupun mancanegara yang mengunjungi obyek wisata Kota Tidore Kepulauan selama tahun 2012 sebanyak 2781 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Metode Accidental Sampling yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) yang berbentuk angket pada setiap wisatawan yang secara kebetulan Mengunjungi obyek-obyek wisata di Kota Tidore Kepulauan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang dengan dasar yaitu menggunakan rumus slovin. Metode Pengumpulan Data Sumber data utama dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dan Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke Tidore, selanjutnya dilakuakn Observasi nonpartisipasi, Wawancara dan Kepustakaan. Analisis Data Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu melakukan uji validitas dengan data dan reliabelitas data dengan SPSS for windows17,00. (Sugiyono, 2006) berpendapat apabila validitas jawaban yang diperoleh ketika memberikan daftar pertanyaan lebih besar dari 0.30, maka butir pertanyaan dianggap sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency atau derajat ketepatan jawaban. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Nilai cronbach reliabilitas yang baik adalah nilai yang mendekati 1. Menurut sekaran bahwa reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 diterima dan reliabilitas dengan cronbach alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik. Analisis faktor yang digunakan adalah analisis faktor konfirmatori, dimana bahwa analisis faktor konfirmatori yaitu secara apriori yang berdasarkan teori dari konsep sudah dibuat beberapa faktor yang akan dibentuk, serta variabel laten yang termasuk dalam faktorfaktor tersebut , (Supranto, 2004). Ketepatan penggunaan analisis faktor dilihat pada nilai KMO dan Barlett's serta MSA (Measure of Sampling Adequacy) didapat nilainya > 0,5, (Malhotra, 2006). Selanjutnya Analisis
data dengan mengggunakan model analisis Regresi linear
berganda. Analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh bauran pemasaran, sosialbudaya dan psikologi terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan.
Bentuk dari persamaan Regresi linear berganda tersebut adalah : Y = β 0 + β1X1 + β 2X2 + β3 X3+ Dimana: Y
= Keputusan Wisatawan
X1
= Bauran Pemasaran
X2
= Sosial Budaya
X3
= Psikologi
1-3 = Koefisien Regresi (Parameter) 0
= Konstanta (Intercept)
= Faktor Kesalahan
Selanjutnya menghitung Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. akan tetapi sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu tentukan berapa koefisien korelasinya (r). Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut (Sugiyono, 2006) :
=
(1 −
/ )−( −
− 1)
Dimana : F
= Diperoleh dari tabel distribusi
k = Jumlah variabel independen
R2
= Koefisien determinasi ganda
n = Jumlah sampel
Dengan kaidah pengambilan keputusan Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka hipotesis diterima dan Jika Fhitung < Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka hipotesis ditolak. Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi dari Sugiyono (2006) sebagai berikut :
=
.√
Dimana : t = observasi
n = banyaknya observasi
r = koefisien korelasi
Dengan kaidah pengambilan keputusan Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variable faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologis secara parsial mempengaruhi keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan dan Jika thitung < ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variable faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologis secara parsial tidak mempengaruhi keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Untuk menentukan faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan wisatawan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien beta. Nilai beta yang terbesar berarti memiliki pengaruh yang paling dominan. HASIL PENELITIAN Karakteristik Sampel Hasil pengisian kuesioner terdapat beberapa karakteristik responden antara lain berdasarkan pada kelompok jenis kelamin,umur, pekerjaan, tujuan berkunjung, jumlah kunjungan, asal Negara/daerah, status perkawinan dan pendidikan terakhir. Uraian tentang karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan jenis kelamin, dari 100 orang responden,bteridentifikasi bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 63% (63 orang) dan sisanya adalah perempuan sebanyak 37% (37 orang). Berdasarkan kelompok umur, lebih banyak responden dari kelompok umur 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 36% (36 orang), disusul umur 31 sampai 40 tahun sebanyak 27% (27 orang), kelompok umur di atas 50 tahun sejumlah 9% (9 orang), kemudian kelompok umur 21 sampai 30 tahun sejumlah 19% (19 orang) dan kelompok umur dibawah 20 tahun sejumlah 9% (7 orang). Untuk jenis wisatawan atau berdasarkan daerah atau Negara yang dikategorikan wisatawan nusantara dan wisatawan manca Negara. Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung selama periode penelitian sebanyak 76% (76 orang) dan wisatawan manca Negara sebanyak 24% (24 orang). Menurut jenis pekerjaan, diketahui bahwa jenis pekerjaan responden terbanyak adalah PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 54% (54 orang), disusul dengan pegawai swasta sebanyak 19% (19 orang), kemudian wiraswasta sebanyak 13% (13 orang), dan pelajar sebanyak 10% (10 orang), serta yang paling sedikit adalah petani yaitu 4% (4 orang). Berdasarkan tujuan berkunjung, didominasi oleh tujuan berlibur sebanyak 34% (34 orang), kemudian disusul oleh tujuan Perjalanan dinas sejumlah 9% (29 orang), selanjutnya tujuan mengunjungi keluarga 6% (6 Orang), tujuan mengunjungi kerabat 9% (9 Orang), untuk tujuan studi sebanyak 17% (17 Orang) dan yang terakhir untuk lain-lain sejumlah 5% (5 orang).
Analisis faktor Hasil analisis faktor terhadap variabel pengamatan yang membentuk faktor Bauran Pemasaran. Sosialbudaya dan Psikologi didapat nilai KMO dan Barlett's serta loding faktor dari variabel pengamatan lebih besar > 0,5 dengan nilai signifikan < 0,05 yang berarti bahwa dari variabel pengamatan layak untuk membentuk masing-masing faktor. Selanjutnya hasil uji MSA (Measure of Sampling Adequacy) didapat nilainya > 0,5 yaitu rata-rata diatas 0,60, sehingga semua variabel layak untuk pengujian selanjut, terkecuali dua variabel yang tidak memenuhi syarat atau nilai < 0,5 yaitu variabel kelas sosial dan variabel kepribadian. Logikanya jika indikator-indikator tersebut valid, maka hanya akan membentuk satu faktor yaitu faktor bauran pemasaran, faktor sosialbudaya, dan faktor psikolog. oleh karena itu, hanya tersisa 17 dari 19 variabel pengamatan atau item yang bisa membentuk ketiga faktor tersebut yang dianggap mempengaruhi keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepuluan Analisis Regresi Hasil analisis data untuk untuk pengujian hipotesis pengaruh faktor Bauran pemasaran, Sosialbudaya dan Psikologi secara serempak terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan, digunakan uji Statistik F (uji F). Hasil uji secara serempak dapat dilihat pada lampiran Tabel 2. Dari Tabel 2 diperoleh nilai F h i t u n g sebesar 38,681, dengan signifikasi 0,000, sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau a = 0,05 adalah 2,70. Dengan membandingkan nilai F h i t u n g dengan Ftabel, maka Fhitung (38,681) lebih besar dari Ftabel (2,70). Dengan demikian hipotesis pertama diterima, dengan kata lain Menerima hipotesis (H a ), dan Menolak Hipotesis (H 0 ). Untuk menguji pengaruh faktor marketing mix, faktor sosial budaya dan faktor psikologi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan, digunakan uji t. Asumsinya bahwa Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila nilai thitung < nilai ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada lampiran Tabel 3. Dilihat dari Tabel 3 diperoleh nilai t hitung dari setiap variabel independen dan. Nilai thitung dari setiap variabel independen akan dibandingkan dengan nilai t ta b el dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau a = 0,05 maka diperoleh nilai t -tabel 1,660. Dengan demikian hasil uji t menjelaskan bahwa masing-masing faktor bauran pemasaran,
sosial budaya dan psikologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Pada lampiran tabel 4, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) = 0,547. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 54,70% keputusan wisatawan dapat dijelaskan oleh variabel (bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologis), sedangkan sisanya (100% - 54,70% = 45,30%) dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti. PEMBAHASAN Penelitian ini menemukan bahwa faktor bauran pemasaran, sosialbudaya dan psikologi secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. (Berkowitz, 2004) menjelaskan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen, faktor tersebut adalah marketing mix, socialcultural, psikologi dan situasi. Didalam ke empat faktor tersebut terdapat komponen-komponen yang mempengaruhi keputusan konsumen, seperti faktor bauran pemasaran (Produk, Price, Place, Promotion, Proses, People, dan Physical Evidence), faktor sosial budaya
(kelas sosial, kelompok
referensi, keluarga, budaya, dan subbudaya), faktor psikologi (motivasi, kepribadian, persepsi, pembelajaran, sikap dan gaya hidup), dan faktor situasi (Purchase task, Social surroundings, Physical surroundings, Temporal effects and Antecedent states). Terkait dengan teori diatas, (Nedelea, 2008) dalam penelitiannya tentang Marketing Strategies Of Tourism In Romania. Dari hasil penelitiannya menemukan bahwa strategi bauran pemasaran bepengaruh signifikan terhadap pariwisata di Romania dan yang paling dominan adalah obyek dan produk wisata. Strategi bauran pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, karena bauran pemasaran merupakan faktor kunci dalam memasarkan produk. (Kotler dalam Kompulla, 2007) memberikan batasan bahwa Marketing Mix adalah serangkaian
variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk
mengahasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. Jadi bauran pemasaran atau Marketing Mix dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari empat variabel yaitu, produk, harga, distribusi dan promosi dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar sasarannya. Dari teori dan penelitian terdahulu diatas, menguatkan hasil dari penelitian ini yang menjelaskan bawah secara parsial bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore
Kepulauan, dimana nilai thitung (3,868) lebih besar dari nilai ttabel (1,66). Artinya bahwa variabel-variabel yang terdapat dalam bauran pemasaran mampu mempengaruhi secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Walaupun demikian, hasil dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor bauran pemasaran merupakan faktor yang nilainya sangat rendah berpengaruh terhadap keputusan wisatawan, jika dibandingkan dengan faktor sosial budaya dan faktor psikologi. Hal yang serupa juga diteliti oleh (Syahadat, 2011), hasilnya menunjukan bahwa faktor pelayanan, faktor sarana prasarana, faktor obyek dan daya tarik wisata alam, dan faktor keamanan mempunyai pengaruh terhadap jumlah pengunjung, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan. Oleh karena itu, persoalan lain yang perlu diperhatikan adalah kepuasan wisatawan. Kepuasan wisatawan adalah persepsi yang dirasakan wisatawan dalam melaksanakan wisatanya dan setelah melakukan wisatanya. Kepuasan mengandung persepsi umum yang berkembang pada seorang wisatawan tentang sebuah produk wisata yang dibeli atau jasa wisata setelah pembeliannya, (Ginting dalam Purnomo , 2011). Dengan demikian, faktor bauran pemasaran harus menjadi fokus perhatian bagi pengelola obyek-obyek wisata di Kota Tidore Kepulaun, yaitu membenahi persoalanpersoalan yang terkait dengan kekurangan, seperti temuan dari hasil penelitian ini. Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, memang masih minimnya sarana prasarana sebagai failitas penunjang kegiatan berwisata, seperti hotel, penginapan, travel dan lain-lain. Kemudian sumber daya manusia yang dimiliki yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata masih rendah. Selain faktor bauran pemasaran, faktor sosialbudaya secara nyata mempengaruhi keputusan wisatawan. Dimana Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor sosialbudaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan, dimana nilai thitung (4,843) lebih besar dari nilai ttabel (1,66). Artinya bahwa variabel-variabel yang terdapat dalam sosialbudaya mampu mempengaruhi secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. (Kotler, 2012) menjelaskan bahwa faktor sosialbudaya seperti
pribadi/personal,
Kelompok referensi, Keluarga, Kelas social, Budaya, subbudaya sangat mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Selanjutnya Menurut (Berkowitz, 2004), Faktor sosialbudaya yang terdiri dari pribadi/personal, Kelompok referensi, Keluarga, Kelas sosial, Budaya, dan subbudaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.
(Ubjaan, 2008), dalam Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel.atraksi,. fasilitas, aksesibilitas, publisitas, pesiar, studi, dan kerabat berpengaruh.signifikan terhadap variabel keputusan wisatawan. Secara teori memang dijelaskan bahwa faktor bauran pemasaran, sosialbudaya dan psikologi mempengaruhi keputusan konsumen, akan tetapi tidak semua mempengaruhi, tergantung pada persoalan apa yang diteliti. Sama hal dengan hasil penelitian ini. Di dalam komponen faktor sosialbudaya, ada satu faktor yang tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan wisatawan yaitu kelas sosial. Kelas sosial dianggap tidak terlalu berpengaruh dalam kasus ini, karena rata-rata wisatawan yang melakukan kunjungan wisata, terutama di Kota Tidore Kepulauan tidak pernah melihat strata kelas sosial yang ada didalam masyarakat. Hal yang berbeda juga dijelaskan oleh (J.Doy, 2009) dalam penelitiannya. Berdasarkan hasil analisis didapat hasil bahwa faktor kelompok acuan dihilangkan dalam penelitiannya karena berdasarkan uji validitas faktor kelompok acuan tidak dapat dijadikan instrumen dalam penelitian, sedangkan faktor pribadi merupakan faktor yang memberikan pengaruh terbesar terhadap pengambilan keputusan pembelian, sedangkan faktor-faktor lain seperti faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi dan faktor kondisi fisik merupakan faktor yang kurang dominan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Selain faktor bauran pemasaran dan sosialbudaya. Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi keputusan wisatawan. Dari hasil menunjukan bahwa faktor psikologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan, dimana nilai thitung (5,397) lebih besar dari nilai ttabel (1,66). Artinya bahwa variabel-variabel yang terdapat dalam psikologi mampu mempengaruhi secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Didalam faktor psikologi menurut ( Berkowitz, 2004) ada enam faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen, diantaranya adalah motivasi, kepribadian, persepsi, pembelajaran, nilai dan sikap, serta gaya hidup. (Shapley dalam Pitana, dkk, 2005) menyebutkan bahwa motivasi merupakan hal yang sangat mendasar, karena motivasi merupakan pemicu dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor psikologi adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan wisatawan, jika dibandingkan dengan bauran pemasaran dan sosialbudaya. Artinya bahwa keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan, tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor bauran pemasaran, seperti produk yang ditawarkan, biaya akomodasi, pelayanan, promosi dan lainlain, begitu juga dengan faktor sosial budaya. Akan tetapi keputusan wisatawan lebih besar dipengaruhi oleh faktor psikologi yaitu motivasi dari diri sendiri, persepsi, pembelajaran, sikap dan gaya hidup.
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Faktor marketing mix, sosial budaya, dan psikologis secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulaun. Untuk pemerintah daerah, terutama Dinas pariwisata sebagai pengelola obyek wisata Kota Tidore Kepulauan perlu memperhatikan faktor bauran pemasaran karena hasil penelitian ditemukan bahwa faktor bauran pemasaran adalah faktor yang paling rendah nilainya berpengaruh terhadap keputusan wisatawan. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih memfokuskan perhatian dalam perbaikan infrastruktur, sarana prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan, lebih meningkatkan strategi promosi, perbaikan sumber daya manusia, dan mampu memodifikasi produk-produk wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Sehingga mampu menarik wisatawan dalam jumlah yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA Berkowitz,Eric N. dkk. (2004). Marketing, 6th ed. Mc Graw Hill Companies, Nort America. Gegel, I Putu. (2006). Industry Pariwisata Indonesia : Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa GATS WTO, Rafika Aditama, Bandung Juli Doy, Steven (2009), Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi PerilakuWisatawan Mancanegara dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Kerajinan KulitMotifWayang (Tatah Sungging), Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Komppula, Raija (2001) New-product development in tourism Companies - Case studies on nature-based activity Operators. 10th Nordic Tourism Research Symposium, October 18-20 2001, Vasa, Finland Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, (2012). Marketing management, 14th Global Edition, Pearson, England Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2009). Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Malhotra, Naresh K. (2006). Riset Pemasaran Edisi Empat, Jilid 2. Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Nedelea, Alexandru, (2008), Marketing Strategies Of Tourism In Romania, Stefan cel Mare University Suceava Romania : Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1269369 Purnomo, Henry (2011), Pengaruh Faktor Individual Wisatawan dan Kinerja Bauran Pemasaran terhadap Nilai Jasa Pariwisata Alam, JMHT Vol. XVII, (1): 10–16, April 2011 Pitana, I Gede dan Putuh, Gayatri (2005), Sosiologi Pariwisata, Andi, Jogjakarta Sugiyono. (2006), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke sembilan, Al Fabeta, Bandung Supranto,J. (2004). Metode Riset : Aplikasinya dalam pemasaran, Edisi ketujuh, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Syahadat, Epi (2011). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Taman Nasional Gede Pangrango, Jurnal Pariwisata Indonesia, Vol. 3 No.1 : 13-34, Maret 2008 Ubjan, Jusak, (2008). Pengaruh produk wisata, bauran promosi dan motivasi perjalanan wisata terhadap kunjungan wisata di Kota Ambon, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, volume 6 no 2, 94-107 Uzama, Austin, (2009). Research In Brief : Marketing Japan’s travel and tourism industry to international tourists, International Journal of Contemporary Hospitality Management Vol. 21 No. 3, 2009 pp. 356-365 q Emerald Group Publishing Limited Yoeti Oka, A, (2006). Tours and Travel Marketing. Cetakan Kedua.: PT Pradnya Paramita, Jakarta Zethaml, A. Valerie, Marry Jo Bitner, Gremler, Dwayne D. (2006). Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm, 6th edition, New York: Irwin McGrawHill.
Lampiran Tabel
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Identitas Diri
Distribusi Responden
Jenis kelamin
Kelompok umur (tahun)
Asal daerah (Wisnus)/ Negara (Wisman) Pekerjaan
Tujuan berkunjung
Orang 63 37 100 9 19 27 36 9 100 76 24 100 54 13 19 4 10 100 34 29 6 9 17 5 100
Laki-laki Perempuan Jumlah -20 21-30 31-40 41-50 50+ Jumlah Domestik Manca Negara Jumlah PNS/TNI/POLRI Wiraswasta Pegawai Swasta Petani Pelajar Jumlah Rekreasi/berlibur Perjalanan Dinas Mengunjungi Keluarga Mengunjungi Kerabat Studi Dan lain-lain Jumlah
Jumlah Presentase 63 37 100 9 19 27 36 9 100 76 24 100 54 13 19 4 10 100 34 29 6 9 17 5 100
Sumber : Hasil Penlitian , 2013
Tabel 2. Hasil Uji F/Uji Serempak ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
833.430
3
277.810
Residual
689.480
96
7.182
Total
1522.910
99
F 38.681
a. Dependent Variable: Keputusan Wisatawan b. Predictors: (Constant), Pshycologi, Sociocultural, Marketing Mix
Sig. .000
Tabel 3. Hasil Regresi Faktor Marketing Mix, Sosial Budaya Dan Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
1
a.
Std. Error
Beta
(Constant)
20.530
.268
76.606
.000
Marketing Mix
1.156
.299
.295
3.868
.000
Sociocultural
1.418
.293
.362
4.843
.000
Pshycologi
1.501
.279
.383
5.379
.000
Dependent Variable: Keputusan Wisatawan
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
Change Statistics R Square
F Change
df1
df2
Change 1
.740
a
.547
.533
2.680
Predictors: (Constant), Pshycologi, Sociocultural, Marketing Mix
.547
Sig. F Change
38.681
3
96
.000