Taman Kota sebagai Tempat yang Menyenangkan Bagi Masyarakat Kota Karina Citra Ninta Bangun ; Rini Suryantini 1. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 16424, Depok 2. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 16424, Depok
[email protected]
Abstrak Masyarakat perkotaan memiliki lebih banyak aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, sehingga membuat mereka lebih cepat stres dan kelelahan. Oleh karena itu, kebutuhan akan sebuah tempat untuk mengurangi kadar stres dan menciptakan perasaan yang bahagia bagi masyarakat kota harus dipenuhi. Taman kota sebagai salah satu ruang kota yang sering digunakan oleh masyarakat kota untuk beraktivitas seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan sebagai tempat yang menyenangkan. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif melalui pengamatan langsung dan pengumpulan data dari textbook dan journal. Terdapat lima aspek yang menciptakan taman kota yang menyenangkan, yaitu (1)elemen pembentuk taman dan pendukung aktivitas; (2)kualitas positif lingkungan dan aturan pendukung; (3)kondisi sosial, kebudayaan dan sejarah sebuah kota; (4)peran pemerintah dan dinas pertamanan; serta (5)kegiatan rutin penunjang di taman kota. Untuk memahami seperti apa taman kota yang menyenangkan, akan dipahami melalui dua studi kasus yaitu Taman Medan Merdeka, Jakarta dan Central Park, New York. Kata kunci : perkotaan; ruang kota; taman kota; tempat yang menyenangkan
Abstract Citizen have more activities that tend to drain energy and thoughts, which can make them stressful and tired faster. Therefore, there needs for a place that can reduce stress level and create a happy feeling for the citizen. So far, metropolitan park as one of the place in the city which is often used by citizen could not fill the needs as a happy place. This research is written using a descriptive method through observation and data collection such as textbook and journal. There are five aspects of metropolitan park that contribute to the happiness of the citizen, namely (1)park elements and supporting facilities for the activities; (2)positive quality of the environment and supporting rules; (3)social condition, culture, and history of a city; (4)role of government and landscaping services; (5)as well as routine activity of the citizen in the metropolitan park. To better understand a good metropolitan park which gives happiness to the citizen, two parks in two metropolitans, Taman Medan Merdeka, Jakarta and Central Park, New York will be discussed. Keywords : urban; city space; metropolitan park; happy place
Latar Belakang Kebahagiaan ( happiness ) adalah salah satu hal yang ingin dicapai oleh manusia didalam hidup ini. Alasan setiap orang menjadi bahagia tentu berbeda-beda, hal ini dikarenakan kebahagiaan adalah sebuah hal yang subyektif. Kebahagiaan dapat tercipta ketika kebutuhan manusia terpenuhi. Kebutuhan untuk hidup, tinggal, bersosialisasi dan beraktualisasi.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Faktor emosional dan psikologis adalah pembentuk kebahagiaan seseorang. Kebahagiaan tersebut tidak tercipta dengan sendirinya didalam diri tiap orang, namun terdapat unsur luar seperti keberadaan orang disekitar, keberadaan bangunan dan lingkungan dan interaksi yang tercipta dari ketiga hal tersebut. Bagi masyarakat perkotaan, ruang kota menjadi tempat mereka hidup dan beraktivitas. Tingkat kepadatan aktivitas dan ruang terbuka yang semakin sedikit, membuat para pengguna ruang kota ini mudah merasa jenuh dan bosan. Oleh karena itu, masyarakat perkotaan membutuhkan sebuah ruang yang dapat membuat mereka lebih tenang dan senang. Selain itu, ruang kota tersebut dapat menjadi wadah interaksi sosial antar masyarakat perkotaan, sebuah ruang yang sehat dan ruang yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan perekonomian. Taman metropolitan1 merupakan salah satu ruang yang sering digunakan oleh penduduk kota untuk beraktivitas. Taman tersebut dapat memberikan sebuah ruang untuk interaksi sosial bagi masyarakat perkotaan. Unsur alam dan unsur penunjang lainnya membuat taman sebagai salah satu pilihan masyarakat kota untuk beraktivitas disana. Namun, taman kota tidak selalu memenuhi kebutuhan masyarakat kota, dikarenakan fasilitas yang kurang terawat dan unsurunsur pendukung perancangan taman lainnya kurang terpenuhi. Akibatnya adalah taman kota akan jarang digunakan oleh para penduduk sehingga taman tersebut akan menjadi tempat yang terabaikan. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana menciptakan taman kota yang menyenangkan bagi masyarakat kota? Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan skripsi ini, yaitu mengetahui tentang kebutuhan dan kebahagiaan masyarakat kota di ruang kota, mengetahui elemen-elemen pembentuk taman kota dan mengetahui taman seperti apa yang menjadi tempat yang menyenangkan bagi warga kota. Tinjauan Teoritis Berikut adalah alur pembahasan yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang menciptakan taman yang menyenangkan. Penulis membatasi taman yang akan 1
Taman Metropolitan lebih sering disebut dengan taman kota. Pada pembahasan skripsi ini, taman kota yang dimaksud adalah taman metropolitan
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
dibahas adalah taman-taman yang sesuai dengan kriteria taman kota yang akan dijelaskan pada bab landasan teori yaitu Taman Medan Merdeka, Jakarta dan Central Park, New York. Kebahagiaan
Aspek dari kualitas positif kehidupan kota
Subjek dan kebutuhannya
Taman kota sebagai tempat yang sering digunakan oleh masyarakat kota
Aspek-aspek yang menciptakan taman kota sebagai tempat yang menyenangkan
Gambar 1. Alur Pembahasan Sumber : Olahan Pribadi (2013)
v Kebahagiaan dan Kebutuhan Masyarakat Kota Kebahagiaan berkaitan dengan perasaan dan memori manusia akan sesuatu. Terkadang emosi tersebut sulit untuk didefinisikan, namun orang-orang dari berbagai kebudayaan pasti akan tahu akan emosi tersebut ketika mereka melihatnya (Nettle,2005). Walaupun orang lain tidak mengetahui alasan mengapa seseorang merasa bahagia, tetapi pancaran dari seseorang yang bahagia dapat terlihat dari tingkah lakunya. Tersenyum, tertawa, menangis bahkan terkadang melakukan hal-hal seperti menari, meloncat kegirangan. Kebahagiaan tidak hanya muncul dari dorongan dalam diri, namun juga memerlukan sebuah rangsangan dari luar. Kebahagiaan tidak hanya muncul berdasarkan dari memori seseorang, tetapi tentu saja ada hal lain yang mendorong memori itu untuk muncul seperti adanya faktor waktu, tempat dan kehadiran orang lain (Diamond & Henley, 2008). Ketika faktor-faktor tersebut muncul, maka memori seseorang akan suatu hal akan muncul. Proses terjadinya kebahagiaan tersebut tergambarkan pada Gambar 2 Waktu
Tempat
Memori positif
Kebahagiaan
Perasaan
Luapan berupa mimik muka dan tingkah laku
Kehadiran seseorang Input
Proses Gambar 2. Proses Terjadinya Kebahagiaan Sumber : Olahan pribadi (2013)
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Output
Kota sebagai salah satu ruang yang dihuni oleh manusia dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi penggunanya. Kota dapat menjadi sebuah ruang yang memberikan pengalaman menyenangkan karena memiliki kebudayaan dan fasilitas rekreasi, tetapi dapat juga menjadi sebuah ruang yang memberikan mimpi buruk bagi penggunanya karena menimbulkan kriminalitas, kebisingan dan ketidaknyamanan (Bell, Greene,Fisher & Baum, 2001). Sebagai penduduk kota yang hidup dan beraktivitas di kota, tentu saja kita membutuhkan sebuah ruang kota yang memberikan pengalaman yang menyenangkan ketika beraktivitas disana. Menurut Simonds (1994), kota muncul sebagai jawaban dari kebutuhan manusia. Secara umum, kebutuhan manusia terbagi menjadi delapan hal yaitu (1) perlindungan; (2) naungan; (3) makanan, udara dan air; (4) lingkungan yang sehat; (5) pekerjaan yang menguntungkan; (6) perdagangan; (7) hubungan sosial; serta (8) pemerintahan. Kebutuhan tersebut tentu saja harus dipenuhi melalui proses yang baik pula untuk menciptakan kehidupan perkotaan yang baik. Ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka respon positif dari masyarakat akan muncul. Richard Layard, Andrew Clark dan Claudia Senik (2012) membahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan seseorang bahagia ataupun sengsara. Terdapat faktor eksternal dan faktor kepribadian seseorang yang berasal dari lingkungan. Faktor-faktor tersebut tidak hanya mempengaruhi kebahagiaan, namun kebahagiaan tersebut juga mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Terdapat hubungan dua arah dari faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan dan kebahagiaan seseorang seperti yang terdapat pada gambar 3. Jika dilihat, faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kebutuhan manusia yang telah disebutkan diatas. Faktor Eksternal - Pendapatan - Pekerjaan - Komunitas dan pemerintahan - Nilai dan Agama Lingkungan dan Kepribadian
Kebahagiaan/ Kesengsaraan Faktor Personal - Kesehatan mental dan fisik - Keluarga dan anakanak - Pendidikan - Jenis kelamin dan umur Gambar 3. Faktor-Faktor Pencipta Kebahagiaan Sumber : World Happiness Report, diolah kembali (2012)
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Jika faktor-faktor tersebut mendukung aktivitas yang dijalani, maka akan menciptakan perasaan bahagia. Sebaliknya, ketika seseorang tidak mencapai maka yang akan didapat adalah kesedihan. Namun, dari ketidakpencapaian tersebut seseorang mampu mengevalusi hal-hal apa saja yang membuatnya gagal. Selain itu, dapat dilihat orang-orang yang bahagia adalah orang-orang yang juga mementingkan dan memperhatikan kehidupan orang-orang disekeliling mereka. v Aspek-Aspek Pencipta Kualitas Kota yang Membahagiakan Berdasarkan dua riset yang dilakukan Alessandro Balducci dan Daniele Checchi (2008) dan Yatsushi
Matsumoto
(2008)
mengenai
aspek-aspek
pencipta
kualitas
kota
yang
membahagiakan, penulis dapat menyimpulkan aspek-aspek pencipta kualitas kota yang membahagiakan. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Alessandro Balducci dan Daniele Checchi (2008), dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh untuk menciptakan kebahagiaan adalah kehidupan bermasyarakat, sedangkan untuk menciptakan kebanggaan adalah kebudayaan yang dimiliki suatu kota. Survey kedua yang dilakukan oleh Yatsushi Matsumoto (2008) di Tokyo, dapat diketahui bahwa variabel kualitas hidup yang paling berpengaruh adalah karakter penduduk kota, kesehatan penduduk kota dan kebanggan terhadap kotanya. Pada gambar dibawah, penulis menyimpulkan beberapa hal penting yang mempengaruhi kualitas positif kehidupan kota.
Gambar.4 Aspek-aspek pencipta kualitas hidup kota Sumber : Olahan Pribadi (2013)
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
•
Interaksi Masyarakat Kota
Richard Layard (2008) mengemukakan, bahwa berkumpul adalah sebuah aktivitas yang menurut orang-orang dapat menyebabkan perubahan terbesar bagi kebahagiaan. Aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang, akan menimbulkan interaksi baik dalam kontak aktif, seperti bercerita, menyapa dan bermain, atau kontak pasif seperti saling melihat dan mendengar satu sama lain. Terdapat beberapa faktor yang diperlukan untuk meningkatkan interaksi antar masyarakat kota, yaitu : 1.
Dalam berinteraksi dibutuhkan sebuah ruang publik untuk memudahkan masyarakat bertemu dan berkumpul. (Whyte,1980).
2.
Mengurangi batasan untuk berinteraksi dan adanya kebebasan bagi seseorang untuk memilih kapan, dimana dan dengan siapa interaksi itu akan terjadi (Halpern, 2008).
3.
Ruang publik tersebut harus aman, nyaman dan menarik pengunjung (Slacivek,2009).
•
Kesehatan secara Fisik dan Mental
Definisi kesehatan menurut World Health Organization (1946) adalah suatu keadaan fisik yang sempurna, mental dan kehidupan sosial yang baik dan tidak merasa sakit terus-menerus. Dengan kata lain, kesehatan adalah keadaan pembaharuan, seimbang dan berkembang (Day, 2002). Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ini dipengaruhi juga oleh lingkungan dimana dia tinggal dan beraktivitas. Robert Frank menyatakan bahwa aturan dan kualitas dari sebuah lingkungan adalah sumber kebahagiaan yang sebenarnya (Nettle,2005). Kualitas dari sebuah lingkungan juga muncul ketika terdapat peraturan yang mengatur di lingkungan tersebut. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk mendukung dan menciptakan sebuah lingkungan yang sehat. Dalam artikel yang dituliskan oleh Richard Layard (2008), ia mendeskripsikan empat kunci kondisi lingkungan yang dapat memberikan perasaan bahagia yang terkait dengan kesehatan , yaitu : 1.
Aroma seringkali dikaitkan dengan kenangan seseorang, karena terdapat beberapa aroma yang dapat membangkitkan perasaan senang seseorang.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
2.
Tingkat kebisingan dapat mempengaruhi keadaan mental dan emosinal seseorang. Musik dapat digunakan juga sebagai media terapi seseorang.
3.
Pencahayaan membantu kita untuk berinteraksi dengan orang lain dan untuk merasakan lingkungan kita. Keberadaan cahaya, baik pencahayaan alami maupun buatan akan membantu seseorang untuk beraktivitas.
4.
Temperatur lingkungan ini berkaitan dengan kondisi fisik seseorang. Jika kondisi lingkungan nyaman, maka temperatur tubuh juga akan merasa baik.
Untuk menciptakan lingkungan yang memiliki kualitas baik, keempat unsur tersebut harus memiliki kondisi yang tepat, tidak berlebihan atau kurang. Kondisi tersebut tentu harus memperhatikan kebutuhan para pengguna tempat tersebut sehingga akan memberi pengaruh pada kesehatan penggunanya.
•
Kebanggaan atas Kota yang Dihuninya
Kebanggaan atas suatu kota dipengaruhi beberapa variabel : kebudayaan, kesejahteraan, kondisi kehidupan komunitas dan keamanan. Variabel utama dari kebanggaan terhadap suatu kota adalah kebudayaan. Kebudayaan ini berhubungan erat dengan kesempatan untuk menunjukkan budaya negaranya ke turis (Balducci&Checchi, 2008). Kemudahan dalam mengakses tempat wisata dan kebudayaan akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk datang mengunjungi tempat tersebut. Keberadaan pengunjung serta tempat wisata akan mempengaruhi pandangan wisatawan lokal dan mancanegara terhadap daerah tersebut. Banyaknya tempat yang dapat ditunjukkan dan dikunjungi oleh wisatawan, akan lebih meningkatkan kebanggaan seseorang akan kotanya. Ketiga faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kota diatas sangat terkait dengan keberadaan sebuah ruang publik di kota. Untuk berinteraksi, dibutuhkan sebuah ruang publik yang aman, nyaman dan menarik para pengunjung. Faktor kesehatan membutuhkan sebuah tempat yang memiliki kualitas lingkungan yang sehat serta aturan yang dapat mendukung dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Kebanggaan atas kota yang dihuni dapat tercipta ketika terdapat sebuah tempat yang mencerminkan kebudayaan dan sejarah dari kota tersebut. Jika ruang publik disebuah kota memiliki hal-hal tersebut, maka ruang publik tersebut dapat dikatakan berhasil mempengaruhi kualitas positif kehidupan dikota.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Taman2 adalah salah satu ruang publik yang memiliki daya tarik berbeda. Keberadaan taman dapat dikatakan memiliki ketiga faktor diatas. Taman merupakan ruang publik yang dapat memenuhi interaksi masyarakat, meningkatkan kesehatan penduduk dan dapat menjadi kebanggaan warga kota. v Taman Kota sebagai Tempat yang Menyenangkan bagi Masyarakat Perkotaan Taman menurut Ophius (2002) Taman adalah ruang publik yang memungkinkan adanya pertemuan orang-orang dengan kelas dan latar belakang yang berbeda
Taman adalah tempat yang memberikan ketenangan dan tidak lebih memberi tekanan dibandingkan kota
Taman adalah tempat untuk orang-orang yang ingin berinteraksi dengan lainnya atau bagi mereka yang menggunakan taman sebagai area untuk berbagai aktivitas, seperti relaksasi, bermain, hiburan, menyalurkan hobi dan area hiburan
Gambar 5. Definisi Taman Menurut Ophius (2002) Sumber: Ophius (2002)
Dari pembahasan diatas, taman adalah sebuah tempat yang memberikan ketenangan dan hiburan, dimana terdapat unsur alam dan area rekreasi untuk menunjang berbagai aktivitas pengunjung seperti berinteraksi, rekreasi dan menikmati kondisi alam. Keberadaan pengunjung, unsur alam dan area rekreasi menjadi salah satu aspek penunjang keberadaan taman. Playokc parks and recreation (2010) sebuah komunitas taman dan area rekreasi membagi taman menjadi beberapa tipe berdasarkan ukuran, lokasi dan akses menuju tempat tersebut serta fasilitas rekreasi yang ditawarkan. Tipe taman tersebut adalah (1) Mini parks; (2) Neighborhood park; (3) Community park; (4) District park; (5) Metropolitan park; dan (6) Special use park. Sebagai pembahasan utama dalam skripsi ini, taman kota yang akan dibahas pada skripsi ini sama dengan metropolitan park akan dijelaskan lebih mendalam. Taman metropolitan atau yang sering disebut taman kota adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat 2
Taman adalah 1 kebun yang ditanami dengan bunga bunga dsb (tempat bersenang-senang); 2 tempat (yg menyenangkan dsb); 3 tempat duduk pengantin perempuan (yg dihiasi dengan bunga-bunga dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
kota. Fungsi utama adalah untuk dikunjungi sesekali dan mingguan dengan mobil dan transportasi publik. Taman ini berukuran 60 ha dan berjarak 3.2 km dari rumah, tetapi jarak bisa lebih jauh jika ukuran taman juga lebih besar dari 60 ha. Karakteristiknya adalah taman yang ditumbuhi rerumputan dan pepohonan, yang menyediakan rekreasi aktif dan pasif. Memungkinkan terdapatnya lapangan bermain, yang menyediakan pada setidaknya 40 ha sisa lahan untuk fungsi lainnya (Susanti, 2010). Taman kota sebagai salah satu ruang publik di kota memiliki beberapa peranan. Taman kota menyediakan lapangan bermain, mengajarkan ekologi, memberikan jalur olahraga, mengurangi air yang menggenang, sebagai tempat pertunjukkan musik, menjaga kehidupan margasatwa, persediaan ruang untuk berkebun, menjadi tempat untuk beristirahat sejenak dari kesibukan dan banyak lagi (Harnik, 2003). Sebagai ruang terbuka hijau3 yang terdapat dikota, taman kota harus memenuhi kebutuhan warga kota atas ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau yang harus dipenuhi oleh sebuah kota berdasarkan luas wilayah di perkotaan adalah sebagai berikut: -
Ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH privat;
-
Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat;
-
Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersangkutan telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan yang berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya. (Permen PU No 05/PRT/M/2008)
Selain di Indonesia, setiap negara memiliki aturan yang mengatur ruang terbuka hijau di wilayahnya. Di Singapura ditangani oleh The Park and Recreation Department and The National Park Board ( N Park). Singapura menerapkan konsep kota taman (garden city). Konsep ini bertujuan menghadirkan suasana hijau di setiap sudut kota. ( Joga, 2011 ). v Aspek-Aspek yang Menciptakan Taman yang Menyenangkan Menurut Design Trust for Public Space and the City of New York (2010), aspek-aspek yang menciptakan taman yang menyenangkan berkaitan dengan elemen-elemen pembentuk lanskap 3 Berdasarkan Permen PU No 05/PRT/M/2008, Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
(unsur hijau dan unsur air) dan elemen pendukung aktivitas (area rekreasi aktif dan area rekreasi pasif).
Unsur hijau terdiri dari bunga-bungaan, tumbuhan, semak-semak dan pohon. Keberadaan unsur hijau pada lanskap adalah memberi karakter dan aura pada lanskap, merefleksikan perasaan dari warga kota
Unsur air pada taman dapat berupa air terjun, sungai, kolam renang dan air mancur. Keberadaan unsur air di taman akan memberi kesempatan pada pengunjung untuk merasakan pemandangan alam yang berbeda, bau dari air, suara dari gemercik air, mereka dapat menyeberangi air, memancing, mendayung atau meluncurkan kapal disana.
Area rekreasi aktif meliputi aktivitas bermain dan berolahraga. Pada rekreasi aktif ini biasanya terdapat fasilitas lapangan olahraga dan tempat bermain anak. Adanya rekreasi aktif akan menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk mengunjungi taman.
Area rekreasi pasif ini meliputi aktivitas relaksasi, seperti berjalan-jalan, duduk-duduk, merasakan keindahan alam dan bertemu teman. Area ini mengikuti bentukan alam yang sudah ada.
Gambar 6. Elemen Pembentuk Lanskap dan Elemen Pendukung Aktivitas Sumber : Design Trust for Public Space and the City of New York (2010)
Keberadaan unsur-unsur pembentuk taman dan pendukung aktivitas, akan mendukung aktivitas dan interaksi penduduk kota di taman. Area rekreasi akan menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung untuk pergi ke taman. Unsur hijau dan air akan menjadi pemandangan yang berbeda bagi warga kota, yang mampu memberikan perasaan lebih tenang ketika berada disana. Keberadaan para pengunjung akan menunjang unsur-unsur tersebut lebih hidup, karena sebuah tempat yang terdapat cukup banyak orang akan memberikan rasa tenang, aman dan nyaman. Waktu berkunjung juga akan mendukung jumlah pengunjung dan kenyamanan mereka saat berada di taman kota Selain unsur-unsur fisik yang telah disebutkan diatas, pengalaman estetis dari pengguna taman dapat menjadi hal yang mendukung keberhasilan suatu taman. Pengalaman estetis mempengaruhi persepsi orang terhadap tempat tersebut. Oleh karena itu, sebuah taman harus dirancang sedemikian rupa agar pengunjung tidak merasa jenuh ketika disana, sebab fungsi taman adalah sebagai tempat untuk menyegarkan pikiran pengunjungnya. Tingkat kebisingan dan aroma termasuk dalam faktor yang mempengaruhi manusia. Keberadaan taman kota yang berada ditengah-tengah kota, tentu saja tidak lepas dari lingkungan sekelilingnya. Lalu lintas di kota besar tentu menimbulkan tingkat kebisingan yang tinggi, karena tingkat penggunaan jalan yang cukup besar. Taman sebaiknya diatur agar tidak terlalu bising dengan cara mengatur elemen-elemen taman.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Aroma yang muncul ditengah-tengah kota akan mempengaruhi manusia. Aroma yang wangi akan membuat manusia merasa senang berada disana. Namun, jika yang tercium adalah bau yang tidak menyenangkan yang biasanya berasal dari area makan atau pembuangan sampah, tentu saja akan sangat mengganggu pengunjung. Oleh karena itu, perlu diatur mengenai peletakan area tempat makan dan pembuangan sampah. Aspek selanjutnya yang berkaitan dengan tempat adalah penggunaan taman serta sejarah dari tempat tersebut. Taman memiliki keterkaitan dengan tapaknya, yaitu sejarah dan masa lalu dari penduduk asli disana (Poblotzki, 2008). Adanya sejarah dan keterkaitan dengan masa lalu penduduk lokal disana akan memberi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Adanya sejarah khusus akan meningkatkan nilai taman tersebut juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. Dari pembahasan diatas, penulis menyimpulkan terdapat tiga aspek yang dapat menciptakan taman yang menyenangkan bagi masyarakat kota seperti yang digambarkan pada Gambar 8 dibawah. Pengalaman estetis dan kualitas lingkungan yang positif Unsur pembentuk lanskap dan pendukung aktivitas
Kebudayaan dan kondisi sosial tempat tersebut Taman kota yang menyenangkan bagi warga kota
Gambar 7. Aspek Pencipta Taman Kota yang Menyenangkan Sumber : Olahan pribadi (2013)
Aspek-aspek diatas yang kemudian akan menentukan apakah taman-taman kota sudah menjadi taman yang menyenangkan bagi warga kota. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui pengumpulan data dan pengamatan untuk menjawab
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
permasalahan dan pencapaian tujuan penulisan. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan dua cara, yaitu : 1. Studi literatur untuk mendapatkan teori-teori yang mendukung topik skripsi serta datadata yang bersifat kualitatif dan kuantitatif melalui referensi bacaan, video maupun media elektronik. 2. Studi kasus untuk mendapatkan data-data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif secara pengamatan langsung terhadap contoh-contoh kasus yang terkait dilapangan. Hasil Penelitian Berdasarkan pembahasan dan analisis dari setiap studi kasus, penulis kemudian membandingkan dan menyimpulkan hasil analisis tersebut. Kedua taman ini memiliki kualitas yang baik sebagai sebuah taman kota. Tabel 1. Perbandingan Aspek-aspek Taman yang Menyenangkan bagi Msyarakat Kota pada Taman Medan Merdeka dan Central Park Sumber : Olahan Pribadi (2013)
Perilaku Warga Kota Lembaga Konservasi
Citra Kota
Kebanggaan Kota atas Taman yang dimilikinya
Monumen
Toilet Papan Peraturan
Penerangan
Kualitas Lingkungan
Aktivitas dan interaksi Kegiatan Rutin Temperatur
Rekreasi Pasif Bentang Alam
Rekreasi Aktif
Unsur Air Kolam
Sungai Lapangan Olahraga
Unsur Hijau Lokasi Unsur Pepohonan Danau
Unsur Pembentuk Taman dan Pendukung Aktivitas
Taman Medan Merdeka Central Park
Sudah ada dan cukup baik Sudah ada, namun belum cukup baik Belum ada
Dari kedua studi kasus tersebut, dapat dilihat bahwa baik Taman Medan Merdeka dan Central Park memiliki aspek taman yang menyenangkan dengan tingkat pemenuhan aspek yang berbeda. Namun, terdapat aspek yang perlu ditambahkan yaitu perlu adanya peran dari
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
pemerintah dan suku dinas pertamanan untuk lebih menjaga dan merawat taman serta adanya kegiatan rutin yang berlangsung di taman. Pada Central Park hal tersebut sudah cukup baik dilakukan. Keberadaan petugas dan sukarelawan memberi kesempatan untuk turut langsung menjaga dan merawat taman.Selain itu, kegiatan-kegiatan dan program yang dilakukan sangat mendukung terjadinya interaksi yang lebih besar lagi. Namun, tidak semua unsur yang terdapat di Central Park dapat diterapkan di Taman Medan Merdeka atau pun taman kota di Indonesia. Sebagai contoh adalah jumlah lapangan yang terdapat di Taman Medan Merdeka tidak sebanyak yang terdapat di Central Park. Taman Medan Merdeka memiliki tugu Monas yang memberikan kesan yang lebih formal dibandingkan Central Park. Penerapan unsur-unsur taman pada Central Park harus diperhatikan disesuaikan lagi konteksnya dengan Taman Medan Merdeka Jakarta. Hal ini dikembalikan lagi kepada kebudayaan dan ciri khas dari kota Jakarta.
Pembahasan Taman kota yang akan dijadikan studi kasus adalah Taman Medan Merdeka yang terletak di Jakarta dan Central Park yang terletak di New York. Taman Medan Merdeka dan Central Park dipilih berdasarkan pada karakteristik taman kota, yaitu luas, kapasitas pengunjung, fasilitas yang tersedia serta kegiatan yang terjadi disana. Kedua taman kota ini terletak dipusat kota metropolitan yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi. Kedua studi kasus ini akan dianalisis berdasarkan pada aspek-aspek pencipta taman yang menyenangkan yang telah berada pada kajian teori, yang kemudian akan disimpulkan apakah kedua taman kota tersebut memberikan persepsi bahagia serta mampu menciptakan kualitas hidup kota yang baik. v Taman Medan Merdeka, Jakarta Taman Medan Merdeka dan Monumen Nasional berada dipusat kota Jakarta. Lokasinya dikelilingi oleh keempat Jalan Medan Merdeka dan berbagai kantor dan bangunan penting seperti Istana Merdeka, Mahkamah Agung serta berbagai kantor kementrian negara. Taman ini memiliki luas 78,5 hektar. Taman Medan Merdeka cukup memenuhi aspek-aspek pencipta tempat yang menyenangkan yang dapat memberi kualitas positif bagi kota, seperti yang digambarkan dalam diagram dibawah ini.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Gambar 8. Aspek-aspek pencipta Taman Medan Merdeka sebagai tempat yang menyenangkan Sumber : Olahan pribadi (2013)
-
Keberadaan pepohonan, kolam, bentang alam dan area rekreasi aktif membuat kawasan Taman Medan Merdeka tidak pernah sepi dari pengunjung. Pengalaman ruang yang dirasakan sangat berbeda dengan apa yang selama ini selalu dirasakan saat beraktivitas di kota, yang akan memberikan persepsi positif.
-
Keberadaan pepohonan, fasilitas kenyaman yang berkaitan dengan kesehatan, penerangan memberi pengaruh penting dalam menciptakan kualitas positif tersebut. Namun, tingkat kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan menjadi kendala dalam memberi kualitas lingkungan pada taman ini. Perlu adanya tindak lanjut dan pengawasan terhadap lingkungan Taman Medan Merdeka untuk meminimalisir tumpukan sampah yang ada. Penerangan pada taman perlu ditingkatkan untuk mengurangi tingkat kriminalitas.
-
Sebagai salah satu tempat penting bagi rakyat Indonesia khususnya simbol bagi kota Jakarta, kawasan Taman Medan Merdeka ini meningkatkan citra kota Jakarta. Selain itu, sikap ramah dan selalu menjaga lingkungan menjadi perilaku penting untuk memberikan kesan positif kepada para wisatawan lain. Kesadaran akan hal tersebut harus ditingkatkan lagi oleh warga Jakarta pada khususnya.
Dari kesimpulan diatas, ternyata selain tiga aspek utama yaitu unsur pembentuk lanskap dan pendukung aktivitas; pengalaman estetis dan kualitas lingkungan yang positif;serta kebudayaan dan kondisi sosial tempat tersebut ,terdapat beberapa aspek pendukung yang
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
menjadikan taman Medan Merdeka sebagai tempat yang menyenangkan. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam segi perawatan dan peningkatan fasilitas seperti penerangan dan tempat sampah Taman Medan Merdeka dan dukungan dari para penduduk warga Jakarta dan pengunjung untuk menjaga lingkungan Taman Medan Merdeka agar tetap menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi para pengunjung. Taman Medan Merdeka sebagai taman kota yang terdapat di Jakarta sudah cukup memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau untuk wilayah sekitarnya. Taman Medan Merdeka sesuai dengan peruntukkannya di wilayah kota metropolitan dan memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau di lingkungannya. Namun, untuk memenuhi kebutuhan RTH sebesar 30% tentu saja dibutuhkan taman-taman lainnya yang berada dilingkungan yang sesuai dengan peruntukkannya. Jumlah taman-taman yang lebih kecil dari taman kota dapat diperbanyak, seperti taman dilingkungan perumahan. v Central Park, New York Central Park terletak ditengah pulau Manhattan, New York. Taman ini memiliki luas 843 hektar. Taman ini dirancang oleh Frederick Law Olmsted dan Calvert Vaux pada tahun 1857. Berdasarkan buku Building America Then and Now New York’s City Central Park, pembangunan Central Park ini berkaitan dengan pertumbuhan penduduk yang ada di Manhattan tidak sebanding dengan jumlah lahan hijau yang terdapat disana. Penduduk Manhattan membutuhkan sebuah tempat untuk berjalan-jalan, berkendara, lapangan untuk bermain baseball atau kriket, sebuah lahan hijau untuk duduk-duduk dan berbincang dengan teman-teman atau sebuah tempat untuk mendengarkan pertunjukan musik. Central Park dapat dikatakan adalah tempat yang menyenangkan bagi warga kota New York pada khususnya, seperti yang digambarkan dalam diagram dibawah.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Gambar 9. Aspek-aspek yang pencipta Central Park sebagai tempat yang menyenangkan Sumber : Olahan pribadi (2013)
-
Keberadaan unsur-unsur alam dan fasilitas lainnya sangat membantu dalam proses berinteraksi bagi pengunjung. Adanya kegiatan dan program rutin juga sangat membantu meningkatkan tahapan interaksi yang terjadi di Central Park.
-
Kualitas lingkungan pada Central Park cukup baik jika dilihat berdasarkan pembahasan diatas. Keberadaan pepohonan menciptakan kualitas positif tersebut. Unsur hijau menjadi unsur penting dan menjadi daya tarik dari Central Park. Ketika berkunjung ke Central Park, pengunjung tidak hanya akan merasa sehat secara fisik namun juga pikiran mereka merasa lebih tenang.
-
Central Park termasuk taman kota yang cukup sukses membuat pengunjung memiliki persepsi yang positif terhadap taman ini. Taman ini memiliki aksesibitilitas yang baik, dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dan memiliki beragam aktivitas yang dapat dilakukan. Aksesibilitas ini membantu perkembangan keadilan kehidupan sosial karena hal tersebut memperbolehkan semua orang mendapatkan kebahagiaan dengan batasan-batasan tersebut.
-
Keberadaan petugas dan sukarelawan yang menjaga dan merawat Central Park menjadi poin penting disini. Dalam proses penggunaan Central Park, proses penjagaan dan perawatan adalah proses tersulit. Namun para petugas mampu untuk terus menjaga dan merawat Central Park dengan baik. Hal ini tentu berkaitan dengan dukungan dari pemerintah dan warga kota New York untuk bersama-sama menjaga taman ini.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Kesimpulan Sebagai penduduk di kota besar yang memiliki tingkat kepadatan dan aktivitas yang cukup tinggi, pemenuhan kebutuhan sebagai warga kota seringkali terlupakan. Kebutuhan yang beragam mulai dari kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan sebagai seorang warga kota, membuat kota menjadi sebuah tempat yang harus dapat memenuhi kebutuhan warganya. Ketika kebutuhan tersebut dapat tercukupi, maka akan memberikan perasaan bahagia bagi para penduduk dan akan membuat mereka merasa nyaman tinggal di kota tersebut. Dalam meningkatkan kualitas positif kehidupan kota, terdapat beberapa hal penting yang mempengaruhi, yaitu interaksi masyarakat kota, kesehatan fisik dan mental, serta kebanggaan terhadap kota. Kualitas positif kehidupan kota dapat mempengaruhi persepsi positif masyarakat terhadap kota tersebut. Namun, warga kota membutuhkan sebuah ruang publik yang dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas kehidupan kota tersebut. Keberadaan taman kota di sebuah kota dapat menjadi daya tarik yang berbeda dari ruang publik lainnya. Selain sebagai sarana interaksi dan paru-paru kota, taman kota dapat menjadi salah satu tempat yang menjadi kebanggaan warga kota. Berdasarkan pada kesimpulan kajian teori dan studi kasus, terdapat tiga aspek yang dapat menciptakan taman kota yang menyenangkan dan berkontribusi terhadap kebahagiaan warga kota, yaitu: -
Elemen pembentuk taman dan elemen pendukung aktivitas Keberadaan pepohonan yang banyak dan rindang di area taman, menjadi elemen utama yang menjadikan taman kota sebagai tempat yang menyenangkan. Area bermain dan lapangan olahraga juga dapat mendukung persepsi menyenangkan terhadap taman.
-
Kualitas positif lingkungan dan aturan-aturan pendukung Keberadaan unsur alam dan fasilitas penunjang kesehatan seperti pepohonan, kolam, toilet dan tempat sampah membantu dalam menciptakan kualitas positif lingkungan. Selain itu, aturan-aturan yang dimiliki taman dapat mendukung menciptakan kualitas lingkungan yang baik.
-
Kondisi sosial, kebudayaan dan sejarah sebuah kota Keberadaan monumen dan museum pada taman kota, membantu dalam menampilkan kebudayaan sebuah kota. Selain itu, kondisi sosial dan perilaku dari warga kota dapat mempengaruhi kesan yang ditimbulkan terhadap wisatawan lokal dan mancanegara.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Sikap ramah tamah terhadap pengunjung lainnya, dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman dan citra dari warga kota akan mendapat citra positif. Selain aspek-aspek tersebut, penulis menemukan dua aspek berdasarkan pada studi kasus yang telah dilakukan, yaitu -
Peran pemerintah dan dinas pertamanan Dalam proses penjagaan dan perawatan seluruh elemen tersebut, dibutuhkan peran pemerintah dan dinas pertamanan untuk merawat dan meningkatan fasilitas dan elemenelemen lain agar taman kota tersebut memiliki persepsi yang menyenangkan di mata para pengunjung.
Lembaga ataupun dinas pertamanan tidak hanya akan bekerja sendiri,
karena mereka dapat meminta bantuan dari warga kota untuk bersama-sama menjaga taman yang mereka miliki. -
Kegiatan rutin yang terdapat di taman kota Adanya kegiatan rutin di taman kota akan membantu proses interaksi yang terjadi di taman. Kegiatan rutin akan meningkatkan jumlah pengunjung tetap yang datang ke taman dan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kegiatan rutin tidak harus dalam bentuk kegiatan olahraga namun dapat berbentuk konser musik atau menonton bersama-sama.
Aspek-aspek yang dapat menciptakan taman kota sebagai tempat yang menyenangkan berkaitan dengan aspek yang meningkatkan kualitas positif kehidupan kota yang bersumber dari kebutuhan warga kotanya. Ketika kebutuhan warga kota dapat terpenuhi, maka persepsi positif akan ditimbulkan dari warga kota. Saran -
Dalam
proses
perancangan
taman
kota,
faktor
kebutuhan
masyarakat
perlu
diperhitungkan karena yang akan menggunakan taman tersebut adalah warga kota. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan menjadi salah satu variabel untuk memenuhi kualitas positif suatu kota. Seluruh lapisan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perancangan taman kota yang memberi persepsi menyenangkan bagi warga kota. -
Peran pemerintah dan dinas pertamanan sangat penting dalam proses perancangan sebuah taman kota. Pemenuhan target RTH harus secara bertahap dipenuhi, untuk memenuhi kebutuhan warga kota akan lingkungan dan udara yang sehat. Selain itu, diperlukan
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
peningkatan kualitas dan fasilitas dari taman kota agar taman tersebut semakin ramai dikunjungi oleh warga kota pada khususnya dan taman tersebut menjadi tempat yang menyenangkan bagi warga kota untuk beraktivitas dan berinteraksi. -
Keberhasilan dari sebuah taman kota tentu tidak lepas dari partisipasi warga kotanya. Perlu adanya kesadaran bagi warga kota untuk meningkatkan intensitasnya mengunjungi taman kota dan taman-taman lain sebagai salah satu ruang publik untuk beraktivitas dan berinteraksi.
Ketika seluruh lapisan masyarakat menyadari dan menjalani peran yang dimilikinya dengan baik, maka taman kota yang terdapat di kotanya akan menjadi tempat yang lebih baik dan lebih menarik bagi para pengunjung. Ketika sebuah ruang publik dapat menjadi sebuah tempat yang menyenangkan untuk beraktivitas dan berinteraksi, warga kota akan merasa lebih nyaman untuk beraktivitas di kota dan tentu akan merasa bangga terhadap kotanya. Kepustakaan Balducci, A., & Checchi, D. (2008). Happiness And Quality Of City Life. Milan: State University of Milan. Bell, P. A., Greene, T. C., Fisher, J. D., & Baum, A. (2001). Environmental Psychology. United States of America: Thomson Wadsworth. Concervacy, C. P. (n.d.). Official Website of New York's City Central Park. Retrieved Mei 27, 2013, from http://www.centralparknyc.org/about/ Day, C. (2002). Spirit and Place. UK: Archiectural Press. Goldsmith, M. (2007). Central Park Confidential. National Graphic Traveler , 66. Harnik, P. (2003). The Excellent City Park System What Makes It Great. San Fransisco: The Trust for Public Land. Helliwell, J., Layard, R., & Sachs, J. (2012). World Happiness Report. Commissioned for the United Nations Conference on Happiness. New York: New York: The Earth Institute, Columbia University. Matsumoto, Y. (2008). Conditions Of Happiness In Tokyo:Effects Of Urban Economy And Culture. Tokyo: Rikyyo University. Nettle, D. (2005). Happiness, The Science Behind Your Smile. New York: Oxford University Press Inc. Ophius, H. (2010). Do We Still Need Parks? In C. Verlag, Parks (p. 74). Berlin.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013
Play OKC parks and recreation. (n.d.). Retrieved April 16, 2013, from http://www.okc.gov/parks/ Poblotzki, U. (2010). Greenery and Games; The Volkspark of the Future. In C. Verlag, Parks (p. 17). Berlin. Prasida, Nyoman Teguh. (n.d). Arsitektur dan Rancang Kota Kawasan Silang Monas Jakarta. Universitas Pancasila: Jakarta. Ridwan, Fauzi.M. (2013). Jurnas.com. Retrieved Juni 27,2013, from http://www.jurnas.com/news/81997/Ruang_terbuka_Hijau_Jakarta_Kritis/1/Nasional/Ibu _Kota Rodriguez, S. (n.d.). Is Central Park Successful. Retrieved Mei 27, 2013, from Central Park by Cool People: http://macaulay.cuny.edu/eportfolios/groupd/is-central-park-successful/ Slavicek, L. C. (2009). Building Amerika Then And Now New York’s City Central Park. New York: Chelsea House Publisher. Susanti, D. (2010). Kajian Rancangan Taman-Taman Lingkungan Di Jakarta. Depok: Universitas Indonesia. Taman
Medan
Merdeka.
(n.d.).
Retrieved
Mei
27,
2013,
from
Jalan2.com:
http://jalan2.com/city/jakarta/taman-medan-merdeka/ Taman Medan Merdeka. (2009, Juli 21). Retrieved Mei 27, 2013, from jakarta.go.id: http://www.jakarta.go.id/web/news/1990/01/taman-medan-merdeka Wernick, J. (2008). Building Happiness, Architecture To Make You Smile. London: Black Dog Publishing. Whyte, W. H. (1980). The Social Life Of Small Urban Space. New York: Project for Public Spaces.
Taman kota …, Karina Citra Ninta Bangun, FT UI, 2013