KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN
1
Efnida1, Ninit Alfianika2, Sri Mulyani Rusli2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT The background of this research is the problems faced by class X students of SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan that students lack of vocabulary when writing so they difficult to convey the idea into writing. This research aims to describe the contribution of vocabulary mastery to able writing short stories of students class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. This type of research is quantitative research by using correlational method. The population in this study class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten pesisir Selatan. Totaled 103 students spread of four class. Sampling techniques used sample random sampling. The sample is 23 students. Based on the result of data analysis and discussion we can concluded the following. First, the vocabulary mastery of students class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten pesisir Selatan is good qualification with a value 82,3 and the range of value is 76-85%. Second, the ability to write short stories of students class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten pesisir Selatan quite more than enough with a value 72,9 and the range of value is 66-75%. Third, based on T test it can concluded that there is contribution of vocabulary mastery to ability writing short stories of students class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten pesisir Selatan at 95% significance with n-2 degress of freedom (23-2=21) because ๐ก๐๐๐ข๐๐ก > ๐ก๐ก๐๐๐๐ (4,065 > 1,71). Therefore, in this research ๐ป0 is rejected and ๐ป1 is accepted. It means that there is a contribution of vocabulary mastery to able writing short stories of students class X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan only 44%. While the other rest is influenced by other factor that not investigated in this research. Keywords: Contribution, Vocabulary, Ability to Writing Short Stories.
berbagai unsur, baik unsur isi maupun
PENDAHULUAN Pembelajaran memiliki
empat
bahasa aspek
Indonesia
keterampilan
berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan keterampilan menulis
menghendaki
penguasaan
unsur kebahasaan seperti kosakata. Kosakata perbendaharaan
merupakan kata
seseorang
atau
sekelompok orang. Apabila didengar atau dibaca menimbulkan reaksi tertentu bagi pendengar dan pembacanya. Disamping itu, Chaer (2007:7) mengemukakan bahwa kosakata adalah kata-kata yang dikuasai
oleh seseorang atau sekelompok orang dari
digunakan ketika siswa berbicara serta
lingkungan yang sama.
menulis.
Dalam pengajaran kosakata ada
Menulis
merupakan
kegiatan
empat indikator yang akan digunakan
menuangkan ide dan gagasan dalam
untuk menilai penguasaan kosakata siswa
bentuk tulisan, serta bentuk komunikasi
berdasarkan
tidak langsung. Menurut Dalman (2014:3),
teori
Djiwandono
yang
dikemukakan
(2011:
126-128),
menulis
merupakan
suatu
kegiatan
mengelompokkan kosakata menjadi dua
komunikasi berupa penyampaian pesan
jenis yaitu penguasaan pasif-reseptif dan
(informasi) secara tertulis kepada pihak
penguasaan
lain dengan menggunakan bahasa tulis
aktif-produktif.
Diantara
kedua jenis tersebut yang cocok untuk
sebagai alat atau medianya.
indikator tes penguasaan kosakata adalah
Keterampilan
pasif-reseptif.
menulis
yang
Indikator
adanya
diajarkan di sekolah yaitu menulis berita,
pasif-reseptif
terhadap
paragraf, naskah drama, teks pidato,
bentuk
cerpen dan lain-lain. Dalam beberapa
kemampuan untuk. Pertama, menunjukkan
keterampilan menulis tersebut, penulis
benda atau memperagakan sikap, tingkah
memfokuskan pada keterampilan menulis
laku dan lain-lain yang dimaksud oleh kata
cerpen.
penguasaan kosakata
ditunjukkan
dalam
tertentu. Kedua, memilih kata sesuai dengan
makna
yang
dari
berbentuk prosa yang tergolong pendek
sejumlah kata yang disediakan. Ketiga,
memuat satu permasalahan yang dialami
memilih kata yang memiliki arti yang
oleh tokoh. Menurut Aminudin (2009:11),
sama atau mirip dengan suatu kata
cerpen adalah cerita atau narasi (bukan
(sinonim). Keempat, memilih kata yang
analisis argumentatif) yang fiktif (tidak
memiliki arti yang berlawanan dengan
benar-benar telah telah terjadi, tetapi dapat
suatu kata (antonim).
terjadi dimana dan kapan saja), serta relatif
Penguasaan
diberikan
Cerpen adalah sebuah karya sastra
kosakata
sangat
pendek. Penceritaan atau narasi tersebut
penting dalam mengemukakan gagasan,
harus
baik secara lisan maupun secara tulisan,
ekonomis.
siswa tidak mampu menggunakan kata-
dalam sebuah cerpen biasanya ada dua
kata yang tepat, maka akan terjadi
atau tiga tokoh saja, hanya ada satu
kekeliruan
peristiwa, dan hanya ada satu efek saja
atau
kesalahpahaman.
Mengakibatkan siswa sulit memahami apa yang dibacanya, atau apa yang akan
dilakukan Itulah
bagi pembacanya.
secara yang
hemat
dan
menyebabkan
Berdasarkan
telah
siswa, maupun faktor eksternal, yaitu
diungkapkan sebelumnya, maka menilai
faktor yang berasal dari luar diri siswa.
sebuah cerpen dapat dilihat dari unsur
Faktor internal antara lain ialah minat
instrinsik
Menurut
baca, penguasaan kosakata, bakat, prestasi
Aminudin (2009: 11-41) unsur intrinsik
belajar bahasa Indonesia, mental, motivasi,
cerpen terdiri dari tema, jalan cerita (plot),
dan sebagainya. Faktor eksternal misalnya
tokoh dan perwatakan, latar (setting),
metode pembelajaran, guru, kelengkapan
sudut
amanat.
buku yang ada di sekolah, lingkungan, dan
yang
kurikulum. Faktor sosial budaya serta
sebuah
pandang,
Berdasarkan dipelajari
teori
cerpen.
gaya
kompetensi yaitu
yang
dan dasar
menulis
karangan
berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam
ekonomi
keluarga
juga
berpengaruh
terhadap kegiatan menulis siswa.
cerpen (pelaku, peristiwa, latar). Maka
Salah satu faktor yang diduga
indikator penilaian kemampuan menulis
sebagai penyebab rendahnya kemampuan
cerpen dilihat dari segi unsur instrinsik
menulis cerpen siswa adalah minimnya
yaitu pelaku (tokoh), peristiwa (alur), dan
penguasaan
latar (waktu, tempat dan sosial). Ketiga
dengan
unsur
keterampilan berbahasa seseorang jelas
instrinsik
tersebut
dijadikan
indikator dalam menulis cerpen. Dalam
pembelajaran
kosakata
Tarigan
siswa.
(2011:2),
Sejalan kualitas
bergantung kepada kuantitas dan kualitas bahasa
kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya
Indonesia di Sekolah Menengah Atas,
kosakata yang kita miliki, maka semakin
siswa dituntut untuk terampil menulis
besar pula kemungkinan kita terampil
cerpen. Hal ini tercantum di Kurikulum
berbahasa.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas
Peneliti ini dibatasi pada kontribusi
X semester 2 dengan Standar Kompetensi
penguasaan kosakata terhadap kemampuan
(SK) Menulis ke-16 yaitu mengungkapkan
menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri
pengalaman diri sendiri dan orang lain ke
1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten
dalam cerpen, Kompetensi Dasar (KD)
Pesisir Selatan.
16.1, yaitu menulis karangan berdasarkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kehidupan diri sendiri dalam cerpen
mendeskripsikan kontribusi penguasaan
(pelaku, peristiwa, latar).
kosakata terhadap kemampuan menulis
Banyak faktor yang mempengaruhi
cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 IV
kemampuan siswa dalam menulis cerpen.
Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir
Faktor tersebut terdiri atas faktor internal,
Selatan.
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
jawaban siswa diperiksa dengan kunci
METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
adalah
jawaban yang sudah disediakan kemudian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak
dicatat skor mentah. Kedua, membaca teks
dituntut menggunakan angka, mulai dari
cerpen yang telah ditulis oleh siswa dan
penjumlahan data, penafsiran terhadap
memberi
data
dan
indikator yang dinilai. Ketiga, mengubah
hasilnya (Arikunto, 2010:27). Metode
skor mentah menjadi nilai. Keempat,
yang digunakan dalam penelitian ini
menafsirkan kemampuan menulis teks
adalah
Populasi
cerpen dengan menentukan nilai rata-rata
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
hitung. Kelima, mengkonversi rata-rata
Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara yang
yang diperoleh pada tahap keempat ke
terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017,
dalam tabel konversi skala 10. Keenam,
berjumlah 103 siswa yang tersebar di
mengklasifikasikan
empat kelas karena jumlah populasi lebih
perindikator. Ketujuh, membuat histogram
dari 100 maka dilakukan penarikan sampel
hasil penelitian. Kedelapan, pengujian
dengan teknik penarikan sampel simple
persyaratan analisis data. Kesembilan,
random sampling. Kelas yang dijadikan
mengkorelasikan kedua variabel
sampel yaitu kelas X.3 sebagai sampel
diteliti. Kesepuluh, melakukan pengujian
dengan jumlah siswa 23 orang. Data
terhadap hipotesis. Kesebelas, menentukan
penguasaan kosakata dan kemampuan
besar kecilnya sumbangan variabel X dan
menulis cerpen dikumpulkan sekaligus
Y,
pada tanggal 13 juli 2017. Penelitian ini
menentukan
memiliki dua variabel yaitu, penguasaan
berkontribusi. Keduabelas, menyimpulkan
kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 IV
hasil analisis data kontribusi penguasaan
Nagari
kosa kata terhadap kemampuan menulis
tersebut,
metode
Bayang
serta
ini
penampilan
korelasional.
Utara
(Variabel
X).
Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara (Variabel Y). Teknik
analisis
data
yang
dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, memeriksa hasil tes penguasaan kosakata yang telah dikerjakan siswa sesuai aspek yang dinilai dan
skor
rumus
tulisan
siswa
nilai
yang
digunakan
sumbangan
dengan
siswa
yang
untuk atau
cerpen. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Penguasaan Kosakata Siswa Kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari
Bayang
Utara
secara
keseluruhan
tingkat
penguasaan
kosakata
siswa
tergolong baik (B) dengan perolehan nilai
tergolong baik dijawab oleh 12 orang
rata-rata 82,3 yang berada pada rentangan
dengan perolehan persentase 52,18%, yaitu
nilai 76-85%. Penguasaan kosakata secara
berada pada rentang 76-85%. Keempat,
keseluruhan sebagai berikut. Pertama,
tingkat
tingkat
siswa
tergolong lebih dari cukup dijawab oleh 2
tergolong sempurna dijawab oleh 3 orang
orang dengan perolehan persentase 8,69%,
dengan perolehan persentase 13,04%, yaitu
yaitu
berada pada rentang 96-100%. Kedua,
Kelima, tingkat penguasaan kosakata siswa
tingkat
siswa
tergolong cukup dijawab oleh 2 orang
tergolong baik sekali dijawab oleh 4 orang
dengan perolehan persentase 8,69%, yaitu
dengan perolehan persentase 17,40%, yaitu
berada pada rentang 56-65%.
penguasaan
penguasaan
kosakata
kosakata
penguasaan
berada
pada
kosakata
rentang
siswa
66-75%.
Frekuensi
berada pada rentang 86-95%. Ketiga, 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
12 0
0
0
0
0
2
2
BrS
Br
Ks
K
HC
C
Ldc
B
4
3
Bs
S
Kualifikasi
Histogram 1. Penguasaan Kosakata Secara Keseluruhan
2. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara secara keseluruhan tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan nilai rata-rata 72,9 yang berada pada rentangan
nilai
65-75%.
Kemampuan
menulis cerpen secara keseluruhan sebagai
berikut. Pertama, siswa yang berada pada kualifikasi sempurna dengan rentang nilai 96-100% ada 2 orang dengan perolehan persentase 8,69%. Kedua, siswa yang berada pada kualifikasi baik sekali dengan rentang nilai 86-95% ada 4 orang dengan perolehan persentase 17,39%. Ketiga, siswa yang berada pada kualifikasi baik dengan rentang nilai 76-85% ada 7 orang dengan perolehan persentase 30,45%. Keempat,
siswa
yang
kualifikasi
lebih
dari
berada cukup
pada dengan
rentang nilai 66-75% ada 4 orang dengan
Keenam,
siswa
yang
berada
pada
perolehan persentase 17,39%. Kelima,
kualifikasi kurang dengan rentang nilai 36-
siswa yang berada pada kualifikasi hampir
45% ada 2 orang dengan perolehan
cukup dengan rentang nilai 46-55% ada 4
persentase 8,69%.
Frekuensi
orang dengan perolehan persentase 8,69%. 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
0
0
0
2
4
BrS
Br
Ks
K
HC
7 0
4
C
Ldc
B
4
2
Bs
S
Kualifikasi
Histogram 2. Kemampuan Menulis Cerpen Secara Keseluruhan
3. Kontribusi Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa.
Berdasarkan hasil pengkorelasian dan
pengujian
hipotesis
penguasaan
kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 IV
KESIMPULAN Berdasarkan
analisis
dan
Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir
pembahasan
Selatan, diperoleh kontribusi penguasaan
penguasaan kosakata terhadap kemampuan
kosakata
kemampuan
menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri
menulis cerpen (Y) adalah KP = rยฒ x 100%
1 IV Nagari Bayang Utara Kabupaten
= (0,664)ยฒ x 100% = 0,440 x 100% = 44%.
Pesisir Selatan. Dapat disimpulkan bahwa
Dapat
terdapat kontribusi penguasaan kosakata
(X)
terhadap
disimpulkan
kontribusi
yang
bahwa signifikansi
terdapat antara
terhadap
mengenai
data
kemampuan
kontribusi
menulis
cerpen
penguasaan kosakata terhadap kemampuan
siswa kelas X SMA Negeri 1 IV Nagari
menulis cerpen sebesar 44%. Sejalan
Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
dengan
kualitas
pada signifikasi 95% dengan derajat
keterampilan berbahasa seseorang jelas
kebebasan n-2 (23-2=21) karena ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ >
bergantung kepada kuantitas dan kualitas
๐ก๐ก๐๐๐๐ (4,065 > 1,71). Dengan demikian,
Tarigan
(2011:2),
๐ป0 dalam penelitian ini ditolak sedangkan ๐ป1
diterima.
Kontribusi
penguasaan
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
kosakata terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 IV
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 44%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: PT Pribumi Mekar. Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT INDEKS. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.