KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN , , 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
Abstract This research aimed to describe student ability in writing short story consisted of theme aspects, message, plot, setting and the figure on the short stories which was written by student at the class IX.4. The type of research was a qualitative research. The object of this research was the entire students at the class IX.4 SMP Negeri Solok Selatan totally 24 people. From the data analysis can be summarized that: (1) in the theme aspect, 13 students had already able and 11 of them was still unable to develop the theme well with the average point 72,67% (more than enough), (2) in the message aspects, 13 students had already able and 11 of them was still unable to develop the message well with the average point 75,45% (more than enough), (3) in the plot aspects, 9 students had already able and 15 of them was still unable to develop the plot well with the average point 68,04% (more than enough), (4) in the setting aspects, 13 students had already able and 11 of them was still unable to develop the setting well with the average point 72,67% (more than enough), (5) in the characterization aspects, 17 students had already able and 8 8 of them was still unable to develop the character well with the average point 73,14% (more than enough ). Based on the data analysis can be concluded that the student at the class IX.4 SMP Negeri Solok Selatan, overall they had already been able to write a short stories with the average point 69,04 (more than enough). Key words: ability of writting, short stories, modeling technique Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang
pada hakikatnya merupakan salah satu sarana
efektif bagi kehidupan manusia. Dalam
dalam rangka mengupayakan pembinaan dan
berbagai macam situasi, bahasa dimanfaatkan
pengembangan
untuk
gagasan
terarah dan terprogram. Oleh karena itu,
tentang berbagai hal baik yang dirasakan,
melalui proses pengajaran bahasa Indonesia,
dipikirkan, dialami, maupun diangankan oleh
diharapkan peserta didik atau siswa memiliki
seseorang yang dituangkan secara lisan
kemampuan yang memadai untuk dapat
ataupun tulisan. Keberadaan manusia sebagai
menggunakan bahasa Indonesia secara baik
mahluk sosial membuat kedudukan bahasa
dan
menjadi sangat penting dalam interaksi
keperluan
antarsesama manusia.
pemakaiannya
menyampaikan
sebuah
benar
bahasa
sesuai
Indonesia
dengan
berkomunikasi sehingga
yang
tujuan dan
pada
atau
konteks gilirannya
siswa benar-benar dapat menguasai dan
mampu berbahasa secara aktif (berbicara dan
tidak ada ukurannya, tak ada satupun
menulis) maupun reseptif (menyimak dan
kesepakatan di antara para ahli.Walaupun
membaca). Untuk menimbulkan kemampuan
sama-sama pendek, panjang cerpen itu
siswa berbahasa, menulis merupakan suatu
sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek
keterampilan yangmemegang perananpenting
(short short story), bahkan pendek sekali
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
berkisar 500-an kata. Ada cerpen yang
Keterampilan menulis sudah dipelajari
panjangya cukupan (middle short story),
dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan
serta ada yang panjang (long short story)
tinggi, namun hal ini
yang terdiri dari puluhan atau bahkan ribuan
tidak menjamin
seseorang ahli dalam menulis. Menulis merupakan
suatu
yang
Pada saat penulis melaksanakan proses
mengekspresikan pikiran, pendapat, dan
pembelajaran di SMP Negeri 1 Solok
gagasan seseorang kepada orang lain yang
Selatan,penulismengidentifikasi
disalurkan melalui sebuah tulisan (Semi,
problematika keterampilan menulis cerpen di
2003:4). Menulis merupakan kemampuan
sekolah
yang
pertimbangan
menuntut
kegiatan
kata.
semua
kreativitas
dan
tersebut.
Hal
penulis
ini
menjadi
untuk
langsung
pengetahuan.Tarigan (2005:21) mengatakan
melakukan penelitian, karena SMP Negeri 1
bahwa
suatu
Solok Selatan merupakan salah satu sekolah
keterampilan berbahasa yang dipergunakan
favorit di daerahMuaralabuh. Posisi sekolah
untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
yang
tidak secara tatap muka dengan orang lain
masyarakat sekitarnya membuat sekolah
menulis
merupakan
Kegiatan menulis sangat erat kaitannya
berlokasi
mudah
diakses
di
tengah
yang
pemukiman
terjangkau
bagi
dengan pengalaman. Dengan kata lain,
masyarakat, sehingga sekolah ini menjadi
menulis itu sebuah kegiatan yang diawali
pilihan utama untuk bersekolah.
dengan proses berpikir yang sistematis untuk
Ternyata sekolah unggul tidak menjadi
mengambil kesimpulan berdasarkan fakta,
jaminan
bisa
maupun
bahasa Indonesia yang optimal. Hal ini
pengalaman orang lain. Dengan demikian,
ditemukan penulis saat melaksanakan proses
menjadi penulis yang baik tidak mudah.
pembelajaran dan
Keterampilanmenulis
membutuhkan
guru-guru bahasa Indonesia lainnya tanggal
keseriusan dan latihan.Menurut Nurgiyantoro
12 Maret 2012. Selainmetode ceramah yang
(1994:10), cerpen sesuai dengan namanya
dipakai membuat siswa bosan, kendala lain
adalah cerita yang pendek. Akan tetapi
ditemukan bahwa siswa juga tidak mampu
berapa ukuran panjang pendek itu memang
mengimajinasikan isi dan bahasa cerpen,
dari
pengalaman
sendiri
terjadinya
proses
pembelajaran
hasil wawancara dari
sehingga
hasil
membosankan
cerpen untuk
mereka dibaca.
sangat
1 Solok Selatan bertolak dari peristiwa yang
Untuk
pernah dialami dengan teknik permodelan.
mengatasi hal itu, maka perludilakukan penelitian
sebagai
solusinya,
Teknik pengumpulan data pada penelitian
sehingga
ini dilakukan dengan cara, (1) memberikan
pembelajaran menulis cerpen tidak lagi lagi
tugas kepada siswa untuk menulis cerpen, (2)
membosankan, ditakuti dan dijauhi oleh para
mengumpulkan hasil cerpen yang ditulis
siswa. Untuk itu, penulis tertarik memilih
siswa, (3) membaca tulisan siswa, dan (4)
judul “Kemampuan Menulis Cerpen Siswa
menandai dan mencatat aspek-aspek yang
Kelas IX.4 dengan menggunakan Teknik
terkait masalah penelitian.
Pemodelan di SMP Negeri 1 Solok Selatan” . Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk
Teknik
analisis
dataSetelah
data
terkumpul, maka selanjutnya akan dilakukan
mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen
langkah-langkah
siswa
teknik
menganalisis kemampuan siswa dalam aspek
pemodelan di SMP Negeri 1 Solok Selatan,
tema, amanat, alur, latar, dan penokohan
dengan aspek tema, amanat, alur, latar, dan
berdasarkan cerpen yang ditulis siswa, (2)
penokohan.
menginterpretasi hasil analisis data, dan (3)
Metodologi
menyimpulkan hasil interpretasi data
kelas
IX.4
menggunakan
Jenis penelitian yang dilaksanakan ini
sebagai
berikut:
(1)
Hasil dan Pembahasan
adalah penelitian kualitatif.Menurut Moleong
Teknik pemodelan dalam menulis cerpen
(2010:11) penelitian kualitatif didefenisikan
kelas IX.4 SMP Negeri 1 Solok selatan,
sebagai
terjadi karena karakteristik anak didik yang
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data yang dapat diamati. Datadeskripsi
berkembang
untuk
melakukan
untuk
peniruan atau imitasi.Selain itu, teknik ini
keadaan
merupakan teknik baru bagi siswa dalam
dengan cara menganalisis,mengumpulkan,
menulis cerpen sehingga teknik ini sangat
mengklasifikasikan,menginterpretasikan data
menarik.
mendapatkan
bertujuan
sedang
gambaran
suatu
yang terdiri dari aspek penokohan, tema,
Nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa
amanat, alur, dan latar yang terdapat dalam
kelas IX.4 SMP Negeri 1 Solok Selatan
cerpen yang ditulis siswa kelas IX.4.
dalam menulis cerpen berdasarkan aspek
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif.Metode
deskriptif
ini
tema, amanat, alur, latar, dan penokohan adalah
86,66 dan nilai terendah adalah
digunakan sesuai dengan tujuan penelitian,
60,00. Perolehan nilai kemampuan menulis
yaitu untuk mendekripsikan kemampuan
cerpen siswa pada setiap indikator adalah: (1)
menulis cerpen siswa kelas IX.4 SMP Negeri
indikator tema dengan rata-rata 72,67 dengan
kategori kualifikasi lebih dari cukup. (2) Skor
karena teknik yang digunakan guru dalam
menulis
menulis
cerpen
pada
indikator
amanat
cerpen
selalu
konvensial
kualifikasi lebih dari cukup. (3) Indikator
teori.Praktek menulis cerpen yang diberikan
alur dengan jumlah nilai 1.633,17 /24 dengan
hanya untuk tugas tanpa ada pembahasan
rata-rata 68,04 dengan kategori kualifikasi
hasil tugas siswa, sehingga siswa tidak
lebih dari cukup. (4) Indikator latar pada
mengetahui apakah cerpen yang mereka buat
cerpen yang ditulis siswa dengan rata-rata
sudah
72,67 dengan kategori kualifikasi lebih dari
informasi dan contoh-contoh cerpen yang
cukup. (5) Indikator penokohan yang ditulis
baik juga menjadi kendala bagi siswa dalam
siswa dengan rata-rata 73,14 dengan kategori
menulis, karena untuk menghasilkan cerpen
kualifikasi lebih dari cukup. Nilai secara
yang
keseluruhan
menulis
pembanding yang sudah baik, sehingga siswa
cerpen siswa kelas IX.4 dengan rata-rata
dapat mengetahui kekurangan cerpen yang
69,04 dengan kategori kualifikasi lebih dari
ditulis.
kemampuan
cukup.
selalu
metode
dengan rata-rata 75,45 dengan kategori
pada
yang
dengan
menarik
menarik
atau
perlu
terfokus
pada
belum.Kurangnya
adanya
cerpen
Dengan demikian model pembelajaran
Siswa kelas IX.4 SMP Negeri 1 Solok
yang penulis terapkan dalam penelitian ini
Selatan telah mampu menulis cerpen dengan
dapat
teknik pemodelan dengan menggambarkan
menyelesaikan pembelajaran menulis cerpen
aspek
di sekolah ini.
tema,
amanat,
alur,
latar,
dan
penokohan.Pada aspek latar, amanat, dan
dijadikan
alternatif
dalam
Kesimpulan
penokohan semua siswa sudah mampu
Berdasarkan hasil analisis kemampuan
menggambarkan dengan baik, namun pada
menulis cerpen siswa kelas IX.4 SMP Negeri
aspek tema dan alur siswa kurang mampu
1 Solok Selatan dengan teknik Pemodelan
menggambarkannya.Hal
dapat
ini
disebabkan
disimpulkan
sebagai
berikut.
karena kurangnya penguasaan siswa terhadap
Pertama,pada aspek tema, 13 orang siswa
tema, dan alur serta siswa tidak mampu
sudah mampu dengan baik menggambarkan
mengembangkan
aspek tema dan 11 orang siswa masih kurang
tema
menjadi
sebuah
tulisan. Informasi
mampu dalam mengembangkan tema dengan yang diberikan oleh guru
baik. Jumlah nilai pada aspek tema dengan
bahasa SMP Negeri 1 Solok Selatan bahwa
nilai
rata-rata
siswa kelas IX.4 selalu merasa bosan dan
kualifikasi lebih dari cukup. Kedua,pada
tidak bisa mengembangkan imajinasi atau
aspek amanat, 15 orang siswa sudah mampu
idenya dalam menulis cerpen.Hal ini terjadi
dengan
baik
72,67
dengan
menggambarkan
kategori
aspek
penokohan dan 9 orang siswa masih kurang
Nya.Terima kasih penulis ucapkan yang
mampu dalam mengembangkan amanat.
sebesar-besarnya kepada: (1) Bapak Dr.
Jumlah nilai aspek amanat dengan nilai rata-
Hasnul Fikri, M.Pd. selaku pembimbing I
rata 75,45 dengan kategori kualifikasi lebih
dan Ibu Dra. Hj. Syofiani, M.Pd. selalu
dari cukup. Ketiga,pada aspek alur, 9 orang
pembimbing
siswa
baik
memberikan bimbingan, nasihat dan arahan
menggambarkan aspek alur dan 15 orang
kepada penulis. (2) Bapak Dr. Marsis, M.Pd
siswa
selaku dekan FKIP UBH, dan dosen penguji
sudah
masih
mampu
kurang
dengan
mampu
dalam
yang
banyak
yang
alur dengan nilai rata-rata 68,04 dengan
bimbingan. (3) Bapak dan Ibu Dosen yang
kategori
cukup.
telah memberikan bantuan dan dorongan. (4)
Keempat,pada aspek latar, 13 orang siswa
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
sudah mampu dengan baik menggambarkan
Solok Selatan yang telah memberi izin serta
aspek alur dan 11 orang siswa masih kurang
memberikan
mampu dalam mengembangkan latar. Jumlah
perkulihan. (5) Kepala SMP Negeri 1 Solok
nilai aspek latar dengan nilai rata-rata 72,67
Selatan yang telah berbesar hati memberi izin
dengan kategori kualifikasi lebih dari cukup.
dan serta memberi motivasi untuk selalu
Kelima,aspek penokohan, 17 orang siswa
mengikuti perkuliahan. (6) Ucapan terima
sudah mampu dengan baik menggambarkan
kasih penulis kepada semua rekan-rekan dan
aspek penokohan dan 8 orang siswa masih
sahabat yang telah banyak memberikan
kurang
bantuan, dorongan dan motivasi.
mampu
penokohan.
lebih
dalam
Jumlah
dari
mengembangkan
nilai
pada
aspek
penokohan dengan nilai rata-rata 73,14 dengan kategori kualifikasi lebih dari cukup. Keenam,secara
keseluruhan
nilai
yang
diperoleh siswa kelas IX.4 SMP Negeri 1 Solok Selatan pada aspek tema, amanat, alur, latar, dan penokohan dengan nilai rata-rata 69,04 dapat dikategorikan pada kualifikasi lebih dari cukup.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah wa
masukan
motivasiuntuk
dan
mengikuti
Daftar Pustaka Moleong, J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya. Semi, M Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Hendri Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.
Ucapan Trimakasih
subhanahu
memberikan
telah
mengembangkan alur. Jumlah nilai aspek
kualifikasi
telah
II,
taala
yang
selalu
melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-
_______. 2008. Menulis Kreatif. Padang: UNP Press.