KETIKA AWWALIN
BERTEMU AKHARIN “Renungkanlah, apakah ada yang lain yang memiliki pengalaman zaman kenabian yang semacam itu pada rentang 13 abad ini. Jemaat kita dalam banyak segi menyerupai Jemaat Para Sahabat Rasulullah saw radhiyallaahu ‘anhum. Seperti para Sahabah, anggota-anggota Jemaat kita menyaksikan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda dan mendapatkan nur dan keteguhan. Seperti para Sahabah, di jalan Allah mereka mengalami ejekan, penindasan dan dikucilkan oleh orang-orang dan pula permusuhan dan pemutusan hubungan-hubungan persaudaraan. Seperti para Sahabah mereka memberikan contoh hidup yang bersih berkat pertolongan dan tanda-tanda yang perkasa, dukungan samawi dan ajaran-ajaran yang bijaksana. Seperti para Sahabah, ada banyak di antara mereka yang menangis dalam shalat-shalat mereka. Seperti para Sahabah, banyak di antara mereka melihat mimpi-mimpi yang benar dan dianugerahi wahyu samawi. Seperti para Sahabah banyak di antara mereka membelanjakan harta benda mereka demi membantu kegiatan-kegiatan Jemaat semata-mata demi meraih kecintaan Allah Yang Maha Perkasa. Seperti para Sahabah, di antara mereka akan banyak dijumpai yang tetap pada kehidupan takwa hingga maut menjemputnya. Mereka ini Jemaat dari Allah yang didukung oleh-Nya dan yang hati-hati mereka selalu disuci-bersihkan oleh-Nya dari hari ke hari dan yang ke dalam dada mereka Dia menuangkan kebijaksanaan iman dan merekalah yang sedang ditarik ke arah-Nya melalui tandatanda samawi seperti dilakukan-Nya pada para Sahabah dulu. Pendek kata, Jemaat ini menampakkan segala tandatanda yang ada di dalam ayat “ mereka (kaum akhorin) yang belum pernah berjumpa dengan mereka (kaum awwaliin)” Q.62 : 4]. Dan Firman Allah Yang Maha Perkasa pasti akan terjadi”. (Ayyamush Sulh; dikutip dari Ahmadiyyat The Renaissance of Islam, by Muhammad Zafrulla Khan, pp.158-159. Pent. Ari S).
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
SABD A SABDA
TA’LIMUL HIKMAH
SABDA
Hadhrat Aqdas Muhammad SAW tidak berhenti sampai hanya mengajarkan kitab belaka bahkan lebih dari itu beliau juga mengajarkan serta menerangkan tentang hikmah. Seandainya hikmah itu tidak penting maka tentu tidak perlu dimasukkan (diikutsertakan) dalam ajaran pokok Hazrat Aqdas Muhammad Mustafa SAW., demikian juga dalam pelajaran penting lainnya. Jadi jelaslah bahwa setelah ta’limul kitaab (mengajarkan kitab) ta’limul hikmah (mengajarkan hikmah) pun perlu dijelaskan. Maksudnya ialah bahwa fisik dan mental serta seluruh jiwa-raga pun harus rela dan ridha menerima dan menjalankannya dan bersamaan dengan itu hatinya pun harus tunduk dan rela menerima serta menjalankan segala hukum dan perintahnya. Rasulullah SAW tidak cukup hanya mengatakan, “Kami telah menyampaikan amanat, baik diterima atau pun tidak diterima terserah Anda”, bahkan beliau terus berusaha dengan segenap kemampuan yang ada hingga mencapai hasilnya. Beliau dengan tekun dan rela melayani serta menjawab pertanyaan apapun dan dari siapapun. Diminta ataupun tidak beliau terus memberikan pengertian. Pendeknya, intisari seluruh hidup dan kehidupan Hadhrat Aqdas Muhammad SAW telah dijelaskan dalam 4 pokok dasar pelajaran tersebut. Sekarang timbul pertanyaan bahwa seorang Mu’allim Agung (Rasulullah SAW) yang tak ada bandingannya atau tak terdapat semisalnya diseluruh jagat raya ini, seolah-olah tidak sanggup membuktikan kenyataan yang dilukiskan dalam sejarah. Dan secara fisik sudah tentu tidak mungkin hidup bersama kita untuk selamalamanya. Demikian pula pelajaran kitab pun sudah sempurna. Namun demikian masih ada kaum (bangsa-bangsa) yang belum pernah menerima atau mendengar amanat ini. Kepada mereka juga harus disampaikan dan diberi pelajaran kitab (Al Qur’an). Disamping setelah wujud suci itu wafat begitu pula dalam pelajarannya pun mulai timbul kerusakan-kerusakan, jadi bagaimana keadaan nasib mereka? Dalam segi ayat sudah pasti tidak ada perubahan. Dan tak mungkin ada perubahan demikian pula dasar “pensucian jiwa” pun tetap seperti itu, baik ribuan tahun lalu sekarang dan akan datang. Topik Tazkiyah Nafs (pensucian jiwa) didalamnya tidak terdapat perbedaan dan pertentangan ataupun pembagian. Secara mendasar pensucian tetap pensucian dalam bentuk keadaannya. Pensucian adalah nama kaifiat dan keadaan hati yang suci, yang setelah mencapainya maka manusia akan mengerti sepenuhnya bahwa “Saya siap dan hadir (kami dengar dan kami taat sepenuhnya) dan saya siap menerima dan menjalankannya”. Kesimpulan serta keputusan dasar itulah yang dinamai “pensucian”. Rincian dari pensucian terdapat dalam Ta’limul Kitab (pelajaran kitab). Dalam pelajaran kitab tersebut penuh dengan bayangan gambar pensucian. Dan dari sana terus melebar serta bekembang. Jadi, jelas perlu adanya Muallim (orang yang mengajar) untuk itu dan ta’lim yang telah sempurna tersebut untuk selanjutnya selalu memerlukan Muallimin (para pengajar) yang telah mendapat petunjuk langsung dari Allah Ta’ala. Kemudian disetiap zaman akan diperoleh berbagai alat dan cara yang baru. GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
1
IFTIT AH IFTITAH
NIKMA TI NIKMATI PENGORB AN AN PENGORBAN ANAN Allah Ta’alamelalaui nabinya Ibrahim a.s telah menurunkan sebuah pelajaran bernilai tinggi kepada manusia.melalui bapak nabi-nabi ini telah diajarkan kepada manusia hakikat sebenarnya dari sebuah pengorbanan. Rangkaian sejarah yang dialami Ibrahim dan anaknya, Ismail inilah yang selalu dikenang oleh ummat manusia. Bahkan berkat doa dari Ibrahim pula telah lahir sosok penghulu segala nabi, rasulullah Mumammad saw. Ibrahim dengan segala kepasrahannya telah merelakan semua yang ia punya demi semata memenuhi kehendak dan keingianan-Nya. Bahkan ketika melalui sebuah mimpi ia diminta untuk mengorbankan anaknya. Iapun dengan rela memenuhi permintaan tersebut. Tidak hanya sang ayah, anaknya pun, Ismail ketika mengetahi bahwa ayahnya meminta pengorbanan diri darinya, ia pun pasrah dan sedikitpun tidak menunjukkan rasa ketakutan. Baginya permintan Allah Taala adalah panggilan yang harus ditaati dan dipenuhi. Sejarah juga mencatat bagaimana perjuangan Ismail dan ibunya Siti Hajar ketika harus berpisah dengan Ibrahim. Kehidupan yang penuh tantangan selama di padang pasir yang ganas dilewati dengan penuh ketawakalan dan kesabaran. Keteguhan iman Siti Hajar dalam 2
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
melewati cobaan ini dikenang umat manusia sepanjang sejarah. Bahkan ini diabadikan melalui ritual ibadah haji. Nilai pengorbanan yang telah dipertunjukkan oleh Ibrahim, Ismail serta Siti Hajar adalah sebuah teladan yang patut kita contoh. Apalagi di jaman dimana orang semua hampir dibuat tergila-gila dengan pesona duniawi. Manusia saat ini rela mengorbankan segalanya untuk sebuah hal yang fana, ilusi. Keabadian yang disangkanya tidak lebih dari sebuah pemandangan memabukan sesaat. Namun ketika mereka dihadapkan pada tuntutan pengorbanan untukNya. Semua berpaling dan memilih mundur teratur. Padahal pengorbanan adalah syarat mutlak untuk meraih kecintaan-Nya. Dalam jemaat sendiri beragam pengorbanan dituntut dari kita. Mulai dari pengorbanan harta, waktu bahkan jiwa raga. Pengorbanan bukanlah pemberian dari nilai sisa yang kita miliki. Pengorbanan akan bernilai ketika kita memberikan apa yang paling kita cintai. Di sinilah sebenarnya ujian bagi kita. Namun balasan bagi semua itu adalah kenikmatanyang abadi. Mau nikmat,berkorbanlah!
Majlis Khudamul Ahmadiyah Indonesia
Berkhidmat Demi Kejayaan Islam Edisi 02/Th. IV/PEBRUARI 2004 -Tabligh1384 HS.
SAJIAN BULAN INI PRODUK BARU
DI TAHUN BARU Selain komunikasi akhlak juga mendapat perhatian serius Sadr MKAI, untuk mendukung upaya penegak-kan akhlak dikalangan khuddam Sadr meminta hal ini dimulai dari pengurus terutama mereka yang duduk di jajaran PPMKAI. Karena itulah mulai rapat kemarin, beberapa acara atau agenda baru masuk dalam susunan acara Rapat PPMKAI. Agenda tersebut antara lain pembacaan Riwayat Hidup Rasulallah SAW dan pem-bacaan ayat suci Al-quran. Dengan diper-dengarkannya Riwayat Hidup Rasulullah SAW diharapkan nilai-nilai teladan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW selalu diingat dan ditanamkan pada diri pengurus.
35
LANGKAH KHADDIM
MENUJU ISTANA
Sebagai ketua kelompok tani/ pembudidaya desa Sembilangun Oci menerima penghargaan juara pertama di bidang pembudidayaan rumput laut. Pada hari tersebut penghargaan diserahkan lansung oleh Presiden Megawati di Istana Negara bersama seluruh pemenang pertama dari bidang lainnya. Selain itu pada malam harinya bersama juara-juara lainnya kembali diserahkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan dalam acara ramah-tamah yang diselenggarakan di Gedung Wayang TMII, Jakarta.
33
3000 PESERTA DI KPA 2004 Berdasarkan laporan yang diterima Panitia KPA Pusat penyelenggaraan KPA di Lampung telah menarik simpati ghair Ahmadi. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan ghair ahmadi dalam pe-nyelenggaraan KPA tahun ini. Wu jud keterlibatan mereka adalah dengan megirimkan anak-anak mereka dalam KPA. Keikutsertaan anak-anak mereka dalam KPA bukan tanpa alasan, mereka melihat KPA merupakan ajang yang sangat baik untuk pembinaan akhlak apalagi penyelenggaraanya di saat musim liburan sekolah. Sehingga dengan pelaksanaan KPA mereka merasa terbantu untuk memberikan tarbiyat anak-anak mereka. Selama liburan anak-anak meraka mengikuti kegiatran yang positif dan tidak sia-sia dan memberikan manfaat bagi agamanya. Tidak heran sebagai wujud terima kasihnya, salah seorang wali peserta KPA memberikan bingkisan kepada para peserta dan juga panitia.
25
Penerbit: PPMKAI Pemimpin Umum: Abdul Muksit L. Maala Pemimpin Redaksi: Basyir AS. Redaksi: Sutrisno AM., ZA. Khudori, A. Mufidh, Firdaus M. Sekr. Redaksi: A. Riyanto Liputan Daerah: Abdul Rohim, M. Yusuf (DKI), Menir (Garut), Yayat HJ. (Cianjur), Dikki Shadiq (Bandung), Hermawan H. (Surabaya), Nasir AN. (Jember), Wahyu AR. (Bali), Zaenudin (NTB), Andi Alam (Manado), Asep B., Nasir MA. (Yogyakarta), Wendy P., Kusnan Widodo (Palembang), Dede S. (Bekasi), N. Hidayat (Tasikmalaya), Hindarta S. (Semarang), Ajat S. (Ciamis), Abdul H. (Salawu), Mahfudz (Banten), Taufik A. (Bogor), M. Nur Zaini (Lampung); Alamat Redaksi: Jl. Raya Parung-Bogor No. 27 P.O. Box 33/Pru Telp (0251) 614524; E-mail:
[email protected]; 3 Percetakan: Data Gemilang, Jakarta. GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
SEMARANG KPA-NE BANJIR
TAMA YANG PER PERT AK PESERTA DAN BANY ANYAK
Tahun ini merupakan tahun pertama bagi jemaat di wilayah Pantura menyelenggarakan kegiatan Kursus Pendidikan Agama sendiri. Tahun-tahun sebelumnya Pantura selalu menginduk kepada KPA yang diselenggarakan di Krucil - Bawang Banjarnegara. Setelah Pantura yang meliputi wilayah Semarang, Pati, Muria, Batang dan Salatiga serta Kendal di bawah satu mubaligh wilayah kini mulai menampakkan kemajuan-kemajuan yang berarti. Dua bulan terakhir saja sebagaiamana 4
dituturkan oleh Mubaligh Rakeeman daerah ini telah menyumbangkan sedikitnya 60 mubayin baru. Muhammad Ahmad sang panglima di daerah ini kini berusaha keras menggenjot anggota untuk meningkatkan aktivitas baik di bidang tarbiyat, talim, pengorbanan serta pertablighan. KPA tahun 2004 adalah contoh keberhasilan nyata dari upaya-upaya tersebut. Meskipun baru pertama kali menyelenggarakan even seperti KPA, namun Semarang cukup ‘PD’. Tidak hanya baru tapi juga keterbatasan SDM yang terlibat dalam kegiatan ini. Karena panitia lapangan yang dilibatkan adalah melulu
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
orang Semarang sendiri yang notabene mempunyai kesibukan masing-masing. Sehingga pada sianghari di saat padat acara, panitia hanya tinggal nama, mereka sedang disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Tapi itu tidak semua, berapa orang nampak selalu berada di lokasi KPA, sebut saja Nung Basyirudin yang tidak lain adalah Direktur KPA Wilayah Pantura. Dia menjadi Direktur pertama bagi KPA Pantura. Semarang yang tiap tahunnya selalau dilanda bajir, sampai diabadikan dalam sebuah bait lagu, ‘Semarang kaline banjir …”, kini untuk penyelenggaraan KPA wilayah Semarang justeru dibanjiri oleh peserta. Banjir yang kini melanda Semarang tidak begitu parah dan hanya terjadi di beberapa daerah rawan banjir. Masjid yang beruran 8X8 meter 2 penuh sesak oleh peserta KPA. Karena keterbatasan sarana inilah yang memaksa panitia untuk memanfaatkan masjid sebagai tempat tinggal peserta dan juga tempat tinggal peserta. Sebanyak 100 anak
harus berdesakan mencari posisi tidur yang enak, karena ruangan masjid yang sempit tidak memungkinkan mereka tidur dengan leluasa. Dan suasana yang tidak menguntungkan juga terjadi jika pelajaran dimulai. Pasalnya ruangan masjid dibagi menjadi dua kelas dan
hanya menggunakan batas seadanya. Sehingga ketika pelajaran berlangsung dua guru yang berbeda harus berjuang keras agar materi yang diberikan dapat masuk dalam pikiran siswa tanpa harus menggangu ataupun terganggu dengan suasana kelas disampingnya Apalagi
yang berada di ruangan ini adalah kelas A dan kelas B yang kebanyakan adalah anak-anak. Tak heran juga ketika Guru dengan serius memberikan pelajaran, sang murid dengan asyik tiduran sambil memainkan kaki, atau alat tulis lainnya seperti buku, bolpoin dan sebagainya. Namun suasana yang agaknya kurang sreg ini, tidak menurunkan semangat siswa untuk terus mengikuti KPA hingga selesai. Panitia, peserta dan pengajar terlihat begitu asyik menikmati suasana yang ada, sehingga ketika suasana istirahat malam tiba beberapa panitia dan pengajar tampak tertidur pulas di emperan masjid, bahkan mubaligh wilayah sesekali terlihat tidur malam di emperan masjid. Menjelang pengumuman makan, nampak keceriaan memancar dari wajah peserta. Mereka tampak rapi membentuk barisan untuk antri mengambil makanan yang sudah disiapkan peserta. Peserta terbanyak datang dari sekitar Salatiga, mereka datang bersama mubaligh mereka Ahmad Khudori. Untuk pengajar, hampir semua mubaligh di wilayah ini diterjunkan untuk menjadi pengajar, kekurangan tenaga pengajar diambil dari tokoh jemaat setempat dan siswa Jamiah yang sedang PKL. (repala)
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
5
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
SADASARI
YANG BERANI
Di bawah kaki gunung Cermai inilah letak Jemaat Sadasari. Letaknya yang terletak didataran tinggi atau pegunungan menjadikan hawa di daerah ini sangat dingin. Hanya karena musim hujan saja menjadikan hawa tidak menjadi dingin. Untuk mencapainya dari Cirebon ditempuh dengan perjalanan dengan menggunakan kendaraan selama lebih dari dua jam. Sadasari masuk dalam kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ia terletak persis di tengahtengah antara Cirebon dan Bandung. Dengan Manislor sendiri sebenarnya jaraknya tidaklah terlampau jauh. Namun karena keberadaan gunung Cermailah yang memisahkan keduanya. Manislor terletak di punggung sebelah barat sementara sadasari terletak di dipunggung sebelah timurnya. Dari ketinggian Sadasari jauh lebih tinggi Manislor, hal inilah yang menjadikan Sadasari jauh lebih memilih hawa dingin. Beruntung para perserta KPA tidak 6
begitu tersiksa dengan hawa dinginnya karena tertolong musim hujan. Menurut penuturan salah seorang warga setempat, kalau musim hujan justeru hawa malah berbalik menjadi hangat. Dengan beranggotakan 79 orang jemaat ini cukup mampu mengadakan komunikasi luar dengan baik. Hal dapat dilihat dari peran
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
beberapa angota jemaat di dalam masyarakat. Bahkan beberapa anggota jemaat duduk pada posisi penting di masyarakat. Sebut saja Sayyidi yang kini menjadi Ketua Dewan Sekolah di salah satu SD Negeri I Sadasari. Atau Mak Iyoh yang suaminya telah menjadi anggota DPRD selama 2 tahun berturuttutur (kini almarhum). Sebagian masyarakatnya
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
menggantungkan hidupnya dari berniaga. Tak heran jika ketua jemaat setempat adalah ketua asosiasi pedagang pasar Maja. Tak hanya jadi ketua asosiasi pedagang ia juga telah mengantongi enam stempel organisasi profesi lainnya termasuk didalamnya stempel jemaat Sadasari. Hubungan baik dengan pemerintah dapat dilihat dari kehadiran Muspika pada kegiatan KPA. Bahkan mereka menyempatkan hadir pada malam hari, karena siang harinya mereka disibukkan dengan rutinitas Peran beberapa anggota jemaat inilah yang secara tidak langsung merupakan bentuk pengakuan keberadaan jemaat di Sadasari bakan di Kabupaten Majalengka. Untuk KPA ini saja pemberitahuannya hinga tingkat Kabupaten KPA tahun ini seperti hanya memindah tempat dari Manislor ke Sadasari, demikian dikatakan Yusuf Ahmadi, pria Manislor berbadan gempal yang kini menjabat sebagai Direktur KPA Wilayah Cirebon. Bukan tanpa alasan Yusuf menyatakan demikian karena 80 persen peseta KPA adalah anggota jemaat Manislor. S e m e n t a r a kepanitiaanpun didominaasi oleh orang Manislor. Namun kedua alasan ini tidak
megecilkan peran je-maat Sadasari untuk menjadi tua rumah penyelenggaraan KPA. Ahmad Sayyidi, lakilaki berkacamata ini tadinya mematok batas peserta sampai 200 orang. Sayidi yang tidak lain adalah Ketua jemaat Sadasari sempat kaget ketika jumlah peserta membludak hingga 320 orang belum lagi ditambah panitia. Hal ini tentu saja membuat beberapa skenario walau jadi berubah. Peserta sebanyak itu dibagi dalam 31 hizeb, idealnya masingmasing menempati 31 lokasi penginapan. Namun karena keterbatasan rumah yang anggota jemaat. Maka terpaksa Pantia menempatkan mereka dalan 22 rumah penginapan. Ini artinya dalam satu rumah ditempati oleh 2 hizeb bahkan ada satu rumah ditempati 3 hizeb. Hal ini sedikitnya dikeluhkan oleh Nusrat, siswa kelas III SMU di Kuningan pasalnya
untuk keperluan MCK ia harus antri dengan 19 rekannya. Hal yang sangat positif yang dicatat Nusrat adalah penanaman kebiasaan beribadah secara teratur dalam KPA. Contoh yang ia sebut adalah tahajud. Kalau biasanya ia hanya seminggu sekali sholat tahajud, kini di KPA ia bisa sholat tahajud tiap hari. Hal ini pula yang menjadikan tekadnya meneruskan kebiasaan ini setelah ia pulang dari KPA. Tapi berbeda pendapatnya dengan khuddam, justeru ia merasakan manfaat yang besar dari KPA ini, menumpuknya beberapa hizeb dalam satu penginapan malah menjadikan suasana bertambah hangat dan mendekatkan satu sama lain. Masih menurut khudam ini, pelajaran yang diberikan juga menambah wawasan baru bagi dirinya. Namun rupanya keadaan ini tidak begitu berpengaruh
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
7
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
terhadap proses belajar mengajar KPA 2004. Meskipun tempat belajar menempati ruangan seadanya. Masjid jemaat Sadasari ditempati oleh 4 kelas, yaitu kelas Athfal, khuddam, nashirat dan Lajnah. Namun masjid hanya mampu menampung untuk tiga kelas, sementara pembagian kelas berdasarkan klasifikasi umur dan pendidikan mencapai 11 kelas. Untuk mengatasi hal ini panitia terpaksa menggunkan rumah anggota untuk tempat belajar mengajar peserta KPA. Semua anggota korps mubaligh minus mubaligh wilayah dilibatkan dalam KPA ini sebagai pengajar. Hal ini rupanya cukup membantu siswa memahami materi yang diberikan karena mereka terbiasa dengan gaya pengajaran yang diberikan para mu-baligh. Kedekatan 8
sangat dirasakan antara peserta dan pengajar, karena suasana interaktif mampu diciptakan pengajar. Karena semua pengajar mampu menarik hati peserta, maka untuk memilih siapa yang paling disukai peserta, LI secara sepihak melakukan pooling untuk menentukan pengajar yang paling disukai siswa. Hasil pooling menunjukkan Tatang Hidayatullah terpilih sebagai pengajar paling disukai alias pengajar favourit. Selain korps mubalighin dua siswa jamiah juga dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Kepala Desa setempat, Mansyur yang datang usai ucara penutupan mengungkapkan kegembiraanya karena desa yang dipimpinnya bisa menjadi tuan rumah penyelenggaraan KPA tingkat Wilayah. Ia pada kesempatan tersebut juga menya-
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
dari fasilitas yang dimilikinya belumlah memadai. Namun hal ini tidak menyurutkan harapanya agar KPA tahun depan dapat dilaksanakan lagi di Sadasari. Ia dan warganya siap menerima tamu jemaat kapan saja. Senada dengan hal ini Sahidi juga mengharapkan agar even-even jemaat lain juga dapat diselenggarakan di Sadasari, namun ia memasang kuota peserta sampai 500 peserta, lebih dari ini ia secara terus terang belum mampu menerimanya. Dengan waktu yang tersedia hanya tiga hari sebelum pelaksanaan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Sadasari sudah cukup berani untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan KPA, dan ini merupakan pertama kalinya Sadasari menjadi tuan rumah.
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA JATIM
Jelas Tampil Beda KPA bagi Hendi Kusmarian bukanlah sebuah rutinatas tahunan yang diselenggarakan dengan tanpa mempuyai nilai lebih. KPA bagi khadim Surabaya ini harus mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan kegiatan lain baik dalam jemaat ataupun luar jemaat. Apalagi menurut Hendi saat ini KPA bukanlah kegiatan satu-satunya bagi anak-anak ahmadi di saat liburan.
KPA harus mampu bersaing dengan kompetitor lain seperti wisata berlibur ke rumah saudara atau seabreg kegiatan lain dalam liburan yang menyeret anak-anak untuk asik di dalamnya Berangkat dari pemikiran diatas itulah, Hendy kemu-
dian membuat sebuah KPA yang lain dari pada yang lain namun tanpa harus melepaskan diri dari substansi KPA itu sendiri. Diakui oleh Hendy selama ini penyelenggaraan KPA di Jatim dibandingkan dengan wilayah lain dari segi pesertanya
paling sedikit, ditambah degan sarana akomodasi yang serba pas-pasan. Karena itulah keunggulan komperatif dalam penyelenggaraan KPA menjadi perhatian khadim yang mempunyai jenggot lebat ini. Metode pembelajaran men-
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
9
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
jadi pilihnya, metode yang diterapkan dalam KPA Jatim tahun ini adalah cooperatif learning. Ini adalah sebuah metode pembelajaran yang menuntut peran aktif setiap peserta didik. Guru dalam hal ini hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan metode ini otomtis memaksa siswa untuk mau belajar dan membaca serta memahami setiap meteri yang diberikan guru. Dala prakteknya siswa dibagi dalam beberapa kelompok diskusi, dalam setiap kelompok ini masing10
masing siswa diberi peran yang berbeda, dan masingmasing kelompok mendapat tugas membahas materi yang berbeda. Hari pertama, siswa agak kurang terbiasa dengan metode ini, namun di hari berikutnya siswa sudah keasikan menikmati perjalanan diskusi baik dalam kelompoknya sendiri maupun dalam diskusi panel. Metode ini ternyata menjadikan berjibunnya materi menjadi lebih ringan karena pembagian tugas baik pada
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
masing-masing siswa maupun kelompok untuk melakukan pembahasan materi yang berbeda. Pada saat yang sama siswa juga digiring untuk memahami materi sesuai dengan atas kemampuan akademisnya. Namun metode ini bukan tanpa kelemahan. Metode yang sudah dikembangkan di Amrik sana hanya bisa dilakukan ketika jumlah siswanya banyak. Sehingga kalau jumlah siswa sedikit otomatis akan menyulitkan panitia membagi kedalam kelompok diskusi. Dala, KPA tahun ini hanya jelas B dan C yang bisa menerapkan metode ini, sementara pada kelas pesiapan dan dan A metode ini belum bisa diterapkan. Bahkan untuk kelas C pada mata pelajaran Fiqh yang diasuh oleh Drs Djamil Samian metode ini juga belum bisa diterapkan. Salah seorang pengajar fiqh lain Sayafii justeru merasa metode ini cukup efektif dijakankan di kelas B bahkan pada bagian akhir KPA ia mencoba menerapkan metode ini di kelas C. dengan metode ini peran guru memang hanya sebagai fasilitator sehingga ia tidak repot-repot lagi untuk menjelaskan materi secara mendetail, sehingga dari waktu metode ini bisa dijalankan secara efektif. Kamil mentor sekaligus peserta kelas C juga merasakan manfaat dari metode ini, baginya metode ini cukup membantu dirinya
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
memahami materi yang diberikan pada KPA ini. Hal senada juga diungkapkan oleh Asri, peserta kelas C LI dari Malang ini mengaku meskipun ia tergolong mubayyin baru namun ia bisa mengikuti pelajaran tanpa ada kesulitan. Metode pembalajarannya enak diikuti, gitu, demikian ungkapnya dengan logat Jawa Timuran yang kental. Sementara di kelas B, Isa Almasih athfal Kediri yang wara-wiri mengikuti KPA ini merasakan perbedaan dari segi sistem pembelajaran pada tahun ini sehingga ia tidak merasa bosan dengan materi-materi yang diberikan meskipun materinya sama dari tahun ke tahun. Evaluasi hasil belajar juga menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Peserta tidak begitu menemui kesulitan mengerjakan soal-soal. Tak heran jika nilai perolehan para siswa berkisar antara 75-90. Dengan melihat keberhasilan ini Hendy punya obsesi metode ini bisa dikembangkan lebih luas lagi, bagi ayah beranak dua ini Jawa Timur sudah terasa sempit sehingga kalau diijinkan ia akan mengembangkan metode ini diseluruh tanah air. Dengan menerapkan metode cooperatif learning penyelenggaraan KPA Jawa Timur menjadi KPA yang tampil paling beda.
Tahun ini KPA diikuti oleh peserta yang datang dari lebih 4 cabang meliputi Surabaya,Malang, Gresik, Tulungagung, Jember, Kediri dan Gedangan. Hanya dari cabang Magetan yang tidak mengirimkan pesertanya. Hal inilah yang mengundang keprihatinan Hendy, karenanya ia berusaha keras agar dalam pelaksanaan KPA tahun depan seluruh cabang yang ada di wilayah Jatim dapat mengirmkan pesertanya Selain itu ia juga berencana agar kepanitiaan
tidak didominasi oleh satu cabang, melainkan kepanitiaan akan melibatkan khuddan dalam wilayah Jatim. Pengajar di KPA tahun ini melibatkan seluruh korps mubalighin dibawah komando mubaligh wilayah Jatim. Meskipun sudah dikerahkan semua namun belum bisa memenuhi keperluan guru, sehingga tenaga lain diluar mubaligh juga dilibatkan. Beda rek, siapa takut !?
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
11
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA DIY: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN
Perkembangan situasi dan kondisi nasional yang melahirkan berbagai kebijakan di segala bidang membawa implikasi luas pada sitem dan sub sistem lainnya diberbagai level dan organisasi. Lihat saja, Kursus Pendidikan Agama (KPA) yang baru-baru ini semarak diselenggarakan di berbagai wilayah dan daerah. KPA yang sudah sering dilaksanakan itupun akhirnya dihadapkan pada masalah baru berisikan peluang juga tantangan.
Hanya karena masalah waktu libur sekolah yang berbeda antar daerah bahkan antar sekolah. Inilah implikasi otonomi daerah dan otonomi sekolah yang mulai tahun ini berlaku. Untuk mensikapi hal tersebut diperlukan strategi antisipatif dan solutif agar kegiatan KPA dapat berjalan dengan kualitas dan kuantitas yang makin baik. KPA D.I. Yogyakarta yang biasanya pelaksanaannya digabung dengan Wilayah Jawa Tengah, kini harus diselenggarakan sendiri. Daerah Semarang dan Pantura juga mengadakan KPA terpisah. Cabang 12
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
Tawangmangu, Solo, Magelang dan Kebumen, walaupun termasuk wilayah DIY, tapi karena secara regional masuk dalam Provinsi Jawa Tengah tetap bergabung dalam KPA di Bawang-Banjarnegara. Selain masalah waktu, keterbatasan anggaran juga mewarnai KPA tahun ini. Kurang antisifatifnya penyelenggara di Daerah/ Wilayah melahirkan masa-lah tersendiri. DIY contohnya yang berencana bergabung dengan Jateng, hanya mengadakan persiapan kurang-lebih 1 minggu untuk menyelenggarakan KPA se-Daerah DIY. Hal ini setelah diketahui liburan sekolah di Jateng
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
adalah dari tgl. 19 – 31 Januari 2004, sementara DIY libur sekolahnya dari tgl. 5 – 10 Januari 2004. Itupun untuk sekolah negeri saja, sedangkan sekolah swasta lain pula waktu liburnya. Sesuai dengan anjuran Sadr MKAI, bahwa untuk daerah atau Cabang yang tidak dapat bergabung dengan daerah lain dalam penyelenggaraan KPA dapat meyeleng-garakan KPA sendiri, MKAI Cabang Yogyakarta dengan dukungan Jemaat lokal dan Pra-Madrasahnya akhirnya berupaya menyelenggarakan KPA selama 2 hari 1 malam (tgl. 10–11 Januari 2004) secara swadaya. Kenapa hanya dua hari alasannya karena Keterbatasan dana dan SDM disamping persiapan yang singkat. Panitia pelaksana yang adalah mahasiswa dan mahasiswi sedang menjalani ujian semester. Secara umum KPA daerah DIY boleh dibilang sukses. KPA diikuti oleh athfal dan nashirat dari Jemaat Yogyakarta, Piyungan dan Gunung Kidul sebagai Jemaat yang baru menerima SK Amir Nasional. Jumlah peserta ada 21 orang, 10 nashirat dan 11 athfal. Padahal pada acara pesantren Ramadhan dan Pra-Madrasah peserta bisa mencapai jumlah 30 orang. Antosiasme peserta dan dukungan penuh orang tua terlihat dari kesan mereka selama kegiatan. Peserta menikmati setiap mata acara dari mulai jam belajar, mentoring, sholat berjamaah dan aneka permainan. Para orang tua juga bersedia menunggui anaknya di masjid. Mata pelajaran yang diberikan antara lain: Shalat dan doa, Akiah Islam-Ahmadiyah, Tarikh IslamAhmadiyah, dan Ahlaq Fadhilah. Pemateri adalah Muballigh DIY, Qaid Wilayah , Pembina LI Wilayah DIY, selebihnya adalah Lajnah dan khuddam yang secara terjadwal menjalani tugas kepanitiaan dan mentoring. Permainan yang diadakan antar lain simulasi, quis dan sepak bola dilapangan bola Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada malam
harinya diadakan pula ceramah dan shalat tahajud. Dari pesan dan kesan peserta dan orang tua, alhamdulillah mereka merasa senang dengan format acara yang dikemas ringan dan menarik. Kalau sekarang sukses dalam waktu 2 hari, ke depannya mudah-mudahan KPA di Yogyakarta dapat diselenggarakan selama seminggu, para orang tua nantinya diharapkan lebih dapat ikhlas mendorong putera-puterinya ikut serta dalam berbagai kegitan Jemaat baik dalam sekupLokal, Wilayah bahkan nasional. Untuk CabangCabang di Wilayah Yogyakarta, Qaid Wilayah menyarankan untuk memperbanyak prekwensi acara dan pertemuan untuk athfal dan nashirat. Hal tersebut penting untuk menamkan kecintaan dan ruh Jemaat kepada mereka semenjak dini. Pekan athfal dan nashirat hendaklah diupayakan satu bulan sekali atau dua bulan sekali. Yogyakarta dan Gunung Kidul selama ini menerapkan sistem belajar jarak jauh. Metode Modulasi ini sudah berjalan 1 tahun dan sudah memiliki dua paket modul (2 tingkat) yang sudah melalui proses editing oleh Sekretaris Ta’lim PB. Saat ini sedang diggarap paket ke-3. Modul biasanya dibagikan seminggu sekali melaui orang tua murid. Program tatap muka biasanya diadakan sebulan sekali untuk evaluasi dan pengayaan. Untuk athfal dan nashirat hendaknya dirancasng program yang dikemas menarik tetapi edukatif, ringan dan menyenangkan. Tentunya kita berharap mudah-mudahan ke depannya setiap Wilayah/ Daerah dapat menyelenggarakan KPA sendiri dengan harapan dapat mengoptimalisir peserta di Jemaat-Jemaat lokal terkait, selain juga agar Jemaat-Jemaat terkait terus meningkatkan kemandirian dalam hal dana, SDM dan prasarana untuk KPA dan kegiatan-kegiatan Jemaat lainnya. Semoga kita senantiasa dapat berdialog dengan perubahan dan dapat mensikapi segala tantangan dengan sebaikbaiknya. Amin.ª (Abdush Shomad)
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
13
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA SUMBAGSEL
HADIR LEBIH AWAL Seperti yang sudah dijadwalkan pelaksanaan KPA di masing-masing daerah di Indonesia secara serentak dilaksanakan pada bulan Januari maka untuk Wilayah Sumbagsel di selenggarakan pada tanggal 5 Januari 2004 s/d 11 Januari 2004, seminggu lebih awal dari rencana semula. Pelaksanaan KPA Wilayah Sumbagsel diselenggarakan di Gedung sekolah Bina Warga, milik Drs. H.R.A Karim, salah seorang sesepuh Jemaat Palembang. Dalam acara pembukaan gedung tempat pelaksanaan telah dipenuhi dengan peserta sebanyak 40 orang ditambah dengan panitia sebanyak 30 orang. Hari berikutnya jumlah peserta mulai menunjukkan pem-bengkakan menjadi 125 orang. Jumlah itu dengan rincian 81 athfal, nasirat, banath, pengajar 8 orang, pengantar 9 orang dan panitia 20 dari 30 yang standby. Ada juga peserta KPA yang masih Ghaer, sebanyak 7 orang. Menurut Direktur KPA Sumbagsel, Elly Jumaeli Ahmad, sebetulnya masih ada beberapa cabang yang belum bisa dihubungi, tentang jadwal yang dimajukan 1 minggu lebih awal, bahkan ada beberapa daerah menjelang Penutupan KPA ini malah justru baru berencana untuk hadir. Hal ini disebabkan ketidakseragaman libur anak sekolah di wilayah ini. Demikian dijelaskan Eli yang juga Qaid Wilayah Sumbagsel.
14
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
Disamping itu faktor jarak yang saling berjauhan antara satu jemaat dengan jemaat lainnya. Sehingga waktu seminggu adalah waktu yang sempit bagi panitia untuk melakukan sosialisasi, sementara tugas persiapan tempat juga tidak kalah memakan tenaga dan pikiran. Sistim pengajaran sesuai dengan sistim yang ditawarkan oleh Panitia Pusat KPA. Peserta dibagi menjadi 4 kelas yaitu kelas A (umur 8-10) kelas B ( umur 11 -13) kelas C (diatas umur 14) dan kelas Persiapan (dibawah 8 ). Sebagai pengajar dalam KPA adalah dari korps mubalighin, dan tokoh jemaat. Selain acara utama yaitu belajar mengajar peserta juga diawajibkan megikuti acara tahajud bersama, olah-raga, rekreasi, perlombaan-perlombaan antara lain, lomba azan, pidato, syair, tilawat, hafalan surat-surat pendek, cerdas cermat, dan memakai berjilbab. Di samping itu panitia juga menyiapkan perlombaan yang dilaksanakan out door, lomba-lomba tersebut antara lain memecahkan balon, memasukkan jarum dalam botol, sendok kelereng, dan makan kerupuk. Untuk menghilangkan rasa bosan peserta yang selama empat hari dipenuhi dengan aktivitas dalam ruangan, panitia telah menyiapkan acara rekreasi. Acara ini terlihat sangat diminati semua peserta. Rekreasi diadakan di sekitar Sungai Gerong sekitar 15 Km dari Gedung Bina Warga. Di lokasi wisata ini peserta dapat menikmati pesona sungai Musi yang membentang luas, tak heran ada sebagaian masyarakat MusiPalembang yang menyebutnya sebagai laut. Hal ini dikarenakan pemandangan yang tercipta mirip lautan terlebih dengan hadirnya banyak kapal-kapal besar masuk ke sungai ini. Selama KPA berlangsung peserta mendapat bimbingan dan arahan dari para mentor. Peran mentor dalam KPA ini cukup memberi kesan mendalam bagi peserta terutama dalam menanamkan nilai disiplin.
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA WILAYAH JAWA TIMUR
BERWISATA HINGGA KE
EROPA
Siang itu kota Surabaya masih terasa panas, meskipun jam sudah mendekati jam 3 sore. Kesibukan mulai tampak di lantai II masjid AnNur. Beberapa kali telepon berdering, seorang khuddam memberitahukan bahwa pembicara tamu yang diundang menanyakan posisi masjid jemaat. Ada yang mengira tamu sudah dalam perjalanan ternyata tamu masih berada di rumahnya. Barulah disaat peserta masih menahan kantuk karena mereka baru saja meneyesaikan pelajaran di hari terakhir, tiba-tiba panitia memerintahkan melalui pengeras suara agar semua peserta mempersiapkan diri, tamu sudah datang demikian bunyi pengeras suara seperti membangunkan peserta dari keasyikan menikmati istirahat siang itu. GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
15
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
Benar saja di ruang perpustakaan tampak lelaki dengan kemeja biru memakai peci hitam sedang berbincang dengan Mubaligh Wilayah. Suasana ruangan yang miskin ventilasi menjadikan pria tersebut sesekali mengipaskan tumpukan kertas yang dibawanya. Suasana yang panas tersebut tidak menjadikan keramahan suasana berkurang, bahkan sang tamu sepertinya tidak pernah behenti mengumbar senyum. Hari itu KPA Wilayah Jatim kedatangan pembicara tamu, wartawan Jawa Pos, Rohman ‘Roy’ Budiyanto. Mungkin hanya di Jawa Timur ini tepatnya diantara sempitnya Jl Bubutan I/2 Surabaya peserta menikmati wisata terjauh. Kalau KPA di Jawa Tengah bagian Selatan menikmati wisata di kebon Binatang Selomanik dan Wilayah Pantura di keramaian Simpang Lima Semarang maka arek-arek Jawa Timur dibawa berwisata ke Eropa nun jauh disana. Di bawah pemandu wisata Rohman Budiyanto peserta KPA diajak berkelililing ke masjid terbesar di Eropa Baitul Futuh. Roy panggilan akrab wartawan Jawa Pos mampu membangkitkan fantasi anak-anak peserta KPA Jatim ketika ia dengan bahasa yang mudah dipahamai audien menceriterakan pengalamanya berkeliling Baitul Futuh di Kota Morden, Ingris. 16
Kehadirannya di Inggris beserta beberapa rombongan wartawan Indonesia yang diundang secara khusus oleh kedutaan besar Inggris untuk mengkuti sebuah pelatihan Jurnalistik khusus mengenai peliputan perang. Kehadiranya di negeri Pangeran Charles ini ia sempatkan untuk berkunjung ke Baitul Futuh. Dari kantor berita Reuters dan AFP ia yang Kepala Pemberitaan Internasional Jawa Pos memperoleh informasi kalau Baitul Futuh adalah masjid terbesar di Eropa yang dibangun oleh komunitas Ahmadiyah. Kehadirannya di masjid yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Hazrat Khalifatul Masih IV bukan tanpa alasan. Ia ingin membuktikan kepada publik di tanah air kalau Ahmadiyah di Indonesia masjidnya dan rumahrumah anggotanya di bakar dan dihancurkan serta di Kuningan eksistensinya dilarang maka di Inggris Ahmadiyah malah mampu membangun bangunan ber-
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
sejarah dan sangat monumental yaitu masjid terbesar di Eropa. Ia yang sangat pluralis dan tidak suka dengan penonjolan perbedaan sejak aktif di HMI ini merasa tergugah untuk menyadarkan bangsa ini yang kaya dengan perbedaan untuk mau menerima perbedaan itu dengan ketulusan. Ada hal yang menarik dalam paparan alumnus fakultas Hukum Univesitas Brawijaya malang ini ternyata di Inggris hanya ruang produksi Jawa Pos, namun sampa dengan pukul 13.00 WIB panitia belum mendapat konfirmasi dari pihak Jawa Pos, akhirnya panitia memutuskan untuk merubah tempat wisata
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
yang semuanya diperuntukkan untu kelas persiapan dan A menjadi tempat berwisata untuk semuan peserta bahkan seluruh panitia tampak juga ikut dalam rombongan peserta, hanya pengajar yang tidak nampak mengiringi peserta. Mubaligh Wilayah Ingatkan Buku Merah Jumat malam pukul 19.00 WIB, semua peserta memenuhi masjid An-Noor Surabaya. Malam itu selain peserta beberapa pengurus dan anggota jemaat Surabaya nampak menghadiri acara penutupan KPA. Acara ini menjadi acara yang sedikit menegangkan, namun berkat kepiawian Mas Boy, panggilan akrab Hermawan Heriyadi menjadikan suasana mencari kembali. Tawa ceria keluar dari mulut peserta ketika perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesannya. Karena mungkin tampil mendadak menjadikan peserta yang tampil terlihat agak grogi. Rudy misalnya, siswa kelas B ini tampak gugup dan hanya mengucapkan beberapa kata ketika panitia memintanya berbicara, padahal kalau di kelasnya ia salah satu siswa yang ‘berani’. Ketika Pangeran Benowo, panggilan akrab lainya dari Qaid Wilayah ini meminta Sudiono berbicara ke depan mewakili peserta, suasana agak berubah. Sudiono
adalah peserta tertua dari KPA tahun ini. Ia yang hampir anshor ini selain sebagai peserta ia juga dipercaya sebagai mentor, suatu hal yang terjadi di KPA. Ia tampak sedih ketika harus mengakhiri masamasa terindahnya ikut dalam KPA, kesedihannya bertambah ketika ia menghadapi kenyataan ia banyak membolos dari KPA hal ini terjadi karena ia bekerja pada siang hari. Ketika ia pulang kerja maka proses belajar mengajar di KPA sudah selesai. Namun hal ini tidak menyurutkan mantan jamaah yasinan ini untuk terus mencari ilmu dalam jemaat. Sementara itu dari pengajar, Ahmad Mudatsir, mubaligh Gedangan melihat adanya beberapa ‘penampakkan’ selama KPA berlangsung. Penampakkan yang ia lihat adalah penampakkan positif berupa perilaku sehari-hari peserta dalam menjalankan ibadah. Positif karena tiap hari peserta secara teratur menjalankan sholat lima waktu secara berjamaah bahkan tiap hari siswa juga menjalankan ibadah sholat tahajud. Namun selain penampakkan positif Mudatsir juga masih melihat beberapa penampakan yang negatif antara lain belum tertibnya peserta dalam mengikuti acara terutama pada saat
mereka mengikuti pelajaran di kelas. Acara yang dimeriahkan dengan penyerahan hadiah untuk lomba-lomba yang berlangsung selama KPA ini ditutup oleh Mubaligh Wilayah Jawa Timur, Ahmad Basuki. Sebelumnya dalam sambutannya ia menekankan pentingnya panitia memiliki buku merah. Buku merah ini berisi catatancatatan negatif serlama penyelenggaraan suatu acara. Dengan merujuk dari buku ini diharapkan akan ada evaluasi, sehingga pada penyelenggaraan KPA yang akan datang semua kekurangan dapat diatasi dan ini akan menjadikan penyelenggaraan acara berjalan sesuai dengan rencana. Selain itu mubalih yang wong Krucil ini juga mengibatkan peserta untuk tidak berperilaku layaknya ular, yang hanya berganti kulit namun tetap saja ia ular. Sebaliknya mubaligh satu ini menasehatkan untu meniru ulat, yang dalam proses metamorfosis berubah bentuk dan juga kulitnya menjadi semakin sempurna.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
17
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA DI MUSIM BECEK
KRUCIL TIDAKLAH TERLALU KECIL Hujan belumlah berhenti ketika pantia dari sekretariat mengumumkan bahwa acara siang itu diundur hingga hujan mereda. Ya, selama pelaksanaan KPA Wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan, hujan terus saja menyelimuti lokasi KPA. Namun seiring derasnya hujan peserta pun datang bak hujan deras, karena dari target 150 orang peserta yang datang ternyata mencapai 320 orang, artinya ini melampaui target.
Krucil menjadi langganan tetap pelaksanaan KPA Wilayah Jateng-DIY. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya untuk tahun ini wilayah DIY dan Pantura memisahkan diri karena mereka menyelenggarakan KPA secara terpisah. Sehingga pantia setempat ketika menargetkan jumlah peserta mereka hanya mematok angka 150 peserta. Dalam pelaksa-naanya yang dimulai pada 19 hingga 24 Januari 2004 Panitia agak kelabakan, pasalnya jumlah peserta yang datang membengkak hingga 320 orang. Hal ini tentu saja memaksa Ikhsan Hidayatullah sang Direktur 18
yang juga Qaid Daerah memutar otak agar dana yang sudah dialokasikan dapat mencukupi kegiatan operasional selama KPA berlangsung. Yang menjadi perhatian utama panitia terutama seksi konsumsi adalah bagaimana menu yang disediakan bisa memuaskan selera makan peserta. Upaya ini sukses, sehingga peserta mendapat hidangan yang memuaskan selera makan mereka. Tidak hanya itu saja Pantia juga berusaha keras agar dalam KPA ini didakan acara wisata. Wisata bagi KPA Wilayah Jateng sepertinya menjadi wajib hukumnya
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
sehingga pada setiap penyelenggaraan KPA acara ini tidak pernah ketinggalan. Kalau acara ini ditiadakan dikhawatirkan minat peseta untuk datang kembali pada KPA tahun depan akan menurun, demikian alasan yang disampaikan oleh Ikhsan Hidayatullah yang juga mantan bos Bugos. KPA tahun ini peserta benar-benar mendapat layanan terbaiknya. Menemani mereka makan pagi sekaligus melengkapi menu pagi, panitia sudah menyiapkan segelas susu. Sementara pada saat istirahat I mengikuti pelajaran yaitu sekitar pukul 09.00 WIB
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
peserta mendapatkan snack, rasa ngantuk dan lelah bahkan mungkin ngantuk dengan sendirinya hilang. Kalau pada tahun lalu peserta putra menempati masjid, maka pada tahun ini mereka menempati rumahrumah milik warga jemaat Krucil. Setiap hizeb menempati masing-masing satu rumah beserta para mentornya. Hal ini tentu saja semakin membuat peserta tambah kerasan, karena tidak perlu bersesakkan ketika istirahat tidur. Di samping itu dengan menempati rumah warga jemaat, peserta dapat belajar bersosialisasi dengan warga setempat. Namun tahun ini baru peserta putra yang bisa menem-pati rumah-rumah, sementara Nashirat dan Lajnah masih menempati Madrasah sebagai penginapan mereka. Hal ini tidak mengurangi semangat Nashirat dan Lajnah untuk terus mengikuti KPA.
Untuk tempat belajar, peserta menempati SD Winong I selebihnya menempati masjid dan TK. Pengajar yang mengajar pada KPA tahun ini juga terlihat siap karena mereka disamping memang berprofesi sebagai mubaligh dan guru, sehingga penguasaan materi tidak diragukan lagi. Outbond, atau salah seorang panitia menyebutnya sebagai tracking juga mampu mengusir rasa bosan
peserta. Di tracking ini peserta diajak berpetualang di alam pedesaan Winong yang juga menyimpan sejuta daya tarik. Dari suasana jalan setapak, persawahan hingga sungai kecil yang memaksa peserta untuk melewatinya dan keluar dalam keadaan basah kuyup. Rupanya panitia belum cukup untuk ‘memanjakkan’ peserta, pada hari terakhir sebelum acara penutupan para peserta berwisata menikmati wisata fauna di kebon Binatang Selamanik. Letaknya tidak jauh dari lokasi peserta karena tidak menyulitkan panitia dalam memobilisasi peserta. Untuk maksud ini panitia menyediakan kendaraan truk untuk mengangkut seluruh peserta, guru serta
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
19
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
seluruh panitia yang terlibat dalam KPA tahun ini. Di Selamanik, lokawisata kebanggaan warga Banjarnegara peserta benar menumpahkan kegembiraanya, terlihat beberapa peserta menaiki gajah beramai-ramai, sementara yang lainya nampak sedang berkeliling lokawisata dengan menggunakan kereta mai-nan. Bahkan Direktur KPA dan Mubaligh Wilayah juga menyempatkan untuk naik ke punggung gajah dan berkeliling di Selamanik. Pagentan tahun tercatat sebagai majelis banyak me-ngirimkan pesertanya disamping tuan rumah Krucil. KPA tahun ini mampu menarik warga non-ahmadi, sehingga mereka tidak segan-segan
mengirimkan anaknya untuk mengikuti KPA. Mungkin hanya KPA di daerah yang terkenal sebagai penghasil Salak Pondoh yang penyelenggaraan KPA-nya selama lima hari. Bak hidangan dawet ayu, peserta benarbenar menikmati KPA meskipun dalam suasana musim becek, demikian Ikhsan menyebutnya. Tak heran dari sejumlah peserta yang diwawancarai, mereka semuanya merasakan manfaat positif dari KPA ini. Dari menambah ilmu, menambah persaudaraan hingga melatih mereka untuk menerapkan akhlak yang mulia. Krucil yang kecil ternyata mampu mem-berikan sesuatu yang besar pada KPA ini, sehingga KPA ini berjalan sukses. (repala)
KPA NYALINDUNG DIMERIAHKAN
BANYAK PENGUNJUNG Pelaksanaan Kursus Pendidikan Agama (KPA) yang merupakan program kerja dari Sekr. Tarbiyat Pengurus Besar (PB) Jemaat Ahmadiyah Indonesia pada bulan Januari 2004 ini telah terlaksana khususnya di daerah Jawa-Barat. Seperti yang telah dilaksanakan di cabang Nyalindung dengan jumlah peserta sebanyak 85 orang. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan pada pagi hari sampai dengan menjelang shalat dzuhur dan dilanjutkan kembali sampai menjelang sholat Ashar. Para peserta KPA ini selain dididik untuk sholat berjemaah yang lima waktu, juga di haruska menjalankan sholat tahajud yang di mulai pada pukul 03.30 WIB dengan tempat di Masjid Nyalindung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan para peserta KPA dan 20
Panitia Peyelenggara kepada Allah SWT. Selain anak-anak athfal,banath, juga Lajnah Imaillah hadir pada kesempatan tersebut. Tidak ketinggalan sebanyak 35 orang simpatisan yang datng dari tempat yang cukup jauh 4 Km dari cabang Nyalindung. Berkat pendekatan anggota Jemaat di Nyalindung penyelenggaraan KPA ini tidak ada halangan baik dari segi materi yang sudah disediakan oleh PB JAI, perijinan dari pihak RT-RW,Kelurahan
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
serta dari dinas yang terkait,malahan ada dukungan dari pihak kelurahan seperti yang dikatakan aparat keamanan dari Desa Ngamplang, apabila ada orang yang akan mengganggu jalannya KPA ini biar saya akan meng-hadapi. Demikian kata Suripno yang menuturkan kata-kata aparat desa, kepada koresponden Gema. Mengenai makanan Cabang Nyalindung tidak susah karena jemaat disini saling pengertian, demi terwujudnya acara ini Jemaat
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
Nyalindung mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk diolah oleh seksi konsumsi dibagian dapur, Langgar Khanah Jemaat Nyalindung sehingga menghasilkan satu makanan yang patut dikonsumsi oleh para peserta KPA dan panitia Penyelanggaranya, bahkan ada orang tua peserta simpatisan yang menyumbangkan 2 dus mie untuk kepentingan anak-anak yang ikut dalam acara ini. KPA ini menurut rencana akan diselenggarakan di Jemaat Citeguh namun karena ada hal-hal lain sehubungan menjelang pemilu 2004 tidak boleh ada perkumpulan yang melibatkan orang banyak maka KPA diselenggarakan di 3 daerah di Garut, salah
satunya adalah di Jemaat Nyalindung. Ada juga daerah lainnya seperti Majelis Garut dan Majelis Samarang. Seperi yang diungkapkan Suripno, kegiatan ini Alhamdulillah diikuti oleh 35 orang anakanak ghair Ahmadi, simpatisan dan anak-anak Ahmadi yang semangat untuk mengikuti KPA di majelisnya. Bila diselenggarakan di majelis Citeguh mungkin anak-anak dari Nyalindung tidak akan banyak peserta yang akan ikut mengigat jarak tempuh yang sangat jauh dan biaya yang cukup besar, namun seperti yang disaksikan oleh koresponden Gema yang ketika itu sedang berkunjung ke desa Nyalindung terlihat sebanyak 85 peserta mengikuti KPA dengan serius.
Untuk mendidik Majelis masing-masing serta untuk menggali potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada yan gada di Majelis masing-masing menurut beberapa orang yang berhasil diwawancarai Gema menyebutkan untuk kegiatan yang akan akan datang lebih baik di Majelis masingmasing dengan alasan : Tempatnya tidak jauh bagi peserta, biaya ringan bahkan bisa saja tidak memakai biaya yang sangat besar, serta kelihatan ada kemajuan dalam penggalian SDM. Selain itu juga Suripno berharap setelah selesainya acara KPA ini semoga anakanak yang belajar di Madrasah Ny-alindung semakin bertambah pesertanya. (menir)
KPA DI SAMARANG
YANG MENANTANG Seperti halnya pelaksanaan KPA di daerah Garut diawali di Majelis Samarang yang dilaksanakan pada tanggal 19-24 Januari 2004. Pembukaan dimulai pada pukul 20.00 WIB diawali dengan prakata dari pimpinan acara yaitu Pupun. Setelah itu pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibacakan oleh Jamal anggota Athfal dan terjemahannnya oleh Cahya anggota Nasirat. Pembacaan syair turut memeriahkan acara pembukaan KPA ini yang terdiri dari
Anak-anak Athfal dan Nasirat. Kemudian sambutan dari ketua cabang Samarang, Holil. Pada kesempatan tersebut Panitia Penyelenggara KPA memberikan sambutannya yang disampaikan oleh ketua Pelaksana, Rafik Ahmad, ia menjelaskan bahwa peserta yang hadir dan mengikuti acara ini sebanyak 40 orang. Dijelaskan pula susunan kepanitian diambil dari Anshar, MKAI, LI, Mubaligh. Kepanitiaan tidak sepenuhnya oleh MKAI Samarang sehubungan dengan jumlah anggota MKAI GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
21
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
yang hanya beberapa orang saja yang ada ditempat. Mubaligh Dedeng Mulayana sebagai koordinator pengajar menjelaskan bahwa Samarang mempunyai cukup potensi dari segi SDM, hanya tinggal menggali saja. Ini terlihat dari kesediaan dari beberapa MKAI dan LI menjadi tim pengajar pada kesempatan KPA ini. Dedeng juga mengemukakan dengan adanya KPA yang mandiri ini bisa membangkitkan semangat anggota untuk terus berpacu di dalam Fastabihul Khairrat di Samarang dan sekitarnya. Seperti halnya Kursus Talim AlQuran yang dipadati peserta, KPA kali juga dipenuhi oleh kehadiran para peserta. Hal ini karenajaraklokasi KPA dengan rumah peserta sangat dekat. Selain Panitia juga pewserta diwajibkan menjalankan sholat lima waktu serat belajar untuk mengerjakan sholat tahajud, juga mengikuti pelajaran yang telah diwajibkan olioeh panitia. Panitia berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan peserta seperti yang diungkapkan oleh Rafik Ahmad Dan Mubaligh Dedeng Mulyana.
Penyelenggaraan KPA mandiri ini merupakan yang pertama, namun telah menunjukkan adanya kerja sama yang baik antara MKAI, LI dan dukungan oleh Ansharullah.KPA tahun ini terlaksana dengan suskses meskipun persiapannya hanya beberapa hari saja dan de-ngan menempati lokasi yang sederhana tapi penuh dengan hikmah. KPA pertama di Samarang ini merupakan penggalian potensi Jemaat yang belum ada yang belum nampak atau masih terpendam, padahal pada kenyataannya dapat digali dari segi kemampuan baik dari ilmu maupun keberanian untuk tampil di depan umum. Ini terbukti dengan adanya beberapa pengajar dari kalangan Lajnah Imaillah dan MKAI yang berada di wilayah samarang. Selain Mubaligh Dedeng Mulyana juga terlihat Tarsa salah seorang anggota MKAI yang beergelut di bidang Pelatihan dan Ketenagakerjaan yang bekerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Garut turut ambil bagian pada kesempatan yang penuh berkah ini. (menir)
dari hal 36 dari ibu Maemunah. Ahmadi atau ghair di TPA ini tidak ada perbedaanperlakuan. Dan diantara murid sendiri sama sekali tidak terlihat adanya perbedaan. Selama setahun berjalan kelas dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan umur dan tingkat pendidikan. Dua kelas tersebut Mufid menyebutnya sebagai Kelas Kecil dan Kelas Dewasa. Kelas kecil masuk 17.0018.00. Sedangkan untuk kelas dewasa masuk pukul 22
18.00 – 19.00. Jumlah murid pada awal dibukanya TPA sebanyak 40 anak,namun seiring dengan mulai dikenalnya TPA ini oleh warga setempat jumlah murid juga semakin bertambah. Menurut catatan Mufid kini TPA Merpati mempunyai murid lebih dari 60 anak. Bagi warga yang tinggal disekitar Keluarga Syuhud Ahmadiyah sudah mereka kenal sejak lama melalui perilaku yang ditunjukkan oleh Syuhud sekeluarga.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
kemampuan berkomunikasi dengan warga menjadikan warga tidak menaruh antipati terhadap jemaat. Apalagi Syuhud juga dikenal aktif pada kegiatan masyarakat setempat. Hal inilah yang menjadikan warga setempat tidak raguragu menyekolahkan anaknya di TPA Merpati yang notabene pengajar dan materinya dari Jemaat. Kehadiran TPA juga semakin memberikan citra positif ‘orang Mubarak’, ke hal 24
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA WANASIGRA 2004
TIDAK SEPERTI BIASA Kursus Pendidikan Agama (KPA) tahun ini nampaknya sedikit ada masalah, sebab waktu yang tersedia cukup sedikit sehingga menyebabkan jumlah peserta mengalami kemunduran, di banding tahun-tahun yang lalu, selain itu hal yang menjadi masalah yaitu gejolak politik di Negara kita dewasa ini karena akan mengadakan PEMILU. Dan itu berakibat jangan mengadakan acara-acara yang sifatnya mengumpulkan massa yang jumlahnya banyak, dan ini menghambat meriahnya acara KPA. Jika tahun sebelumnya KPA diaksanakan dengan mengumpulkan jumlah perserta yang cukup besar/banyak, itu dikarenakan situasi pada saat itu sangat mendukung untuk mengadakn kegiatan mengumpulkan massa yang besar, sehingga KPA bisa di laksanakan se-Priangan dalam satu tempat. Akan tetapi di tahun 2004, ini situasi politik menjelang Pemilu cukp memanas dan berakibat KPA tidak dapat dilaksanakan di satu tempat seperti dahulu, jangankan se-Priangan seDaerah pun di laksanakan di dua tempat yaitu di Wanasigra dan Citeguh. Wanasigra yang mencakup Jemaat cabang Sukasari, Cigunung Tilu, Wanasigra sekitar di tambah Sukamaju, yang jumlah pesertanya 343 peserta, sedangkan di Citeguh mencakup cabang Citeguh dan Bojong Sirna berjmulah 183, yang pesertanya terdiri dari para Khuddam, Athfal, Abna, LI, Nashirat, Banat, bahkan di Wanasigra ada sebagaimana panitia juga yang ikut menjadi peserta di waktu belajar di kelas. Hal lain yang menyebabkan menurunnya jumlah peserta KPA 2004 adalah waktu libur
sekolah yang relatif singkat, dan berbedabeda hari liburnya di tiap Kota/Daerah. Melihat betapa banyaknya hambatan, panitia KPA Wanasigra mensiasati waktu pelaksanaan KPA yaitu dengan memeprsingkat waktu pelaksanaan KPA yang hanya dilaksanakan dalam waktu empat hari, dan hal ini kelihatannya cara yang tepat melihat libur sekolah yang sangat singkat. Berbeda dengan pelaksanaan KPA waktu tahun dulu KPA mencapai waktu sepuluh hari. Tepatnya hari Senin Jam 18.45 Ba’daa Sholat Mahrib dan Isya di Jama’ maka KPA di Wanasigra di buka langsung oleh Mubaligh Mubarak Ahmad. Beliau sebagai Mubaligh Wanasigra sekitar. Tetapi yang menjadi hal yang menggembirakan khususnya bagi para panitia KPA di Wanasigra yaitu pada hari kedua pelaksanaan KPA, di kunjungi dari pihak Pemerintah yaitu dari KAPOLSEK, DANRAMIL dan seorang Ibu dari DEPAG Salawu.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
23
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
Dan dalam kesempatan tersebut diadakan acara pertemuan dengan ketiga petugas itu, dengan para panitia dan peserta KPA. Masalah yang dibahas mengenai bahaya NARKOBA, dan pada kesemptan itu petugas tersebut memberikan respons yang sangat baik pada acara/kegiatan yang dilaksanakan di Wanasigra tersebut. Beliau-beliau sangat akrab dengan para peserta, bahkan dalam acara tersebut diadakan sesi Tanya jawab, dan ada seorang peserta yang bertanya dengan polos, dia bertanya kepada Bapak DANRAMIL menanyakan “Bagaimana cara masuk/menjadi tentara” dan pertanyaan itu membuat suasana acara lebih menjadi semarak dan mengakrabkan antara petugas tersebut. Melihat hasil ujian/evaluasi hasil belajar walaupun pelaksanaan KPA cuma tiga hari waktu untuk belajar efektif, tetapi kalau melihat hasil belajar para peserta sangat memuaskan, bahkan kelas dewasa (Kelas D) laki-laki yang bernama Muhammad Saleh meraih nilai rata-rata 9,5 dan dari nashirat yang bernama Dewi ia di kelas C meraih nilai rata-rata 9,8 dan menurut mereka kendala dalam belajar sama sekali tidak ada walaupun dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sementara itu salah seorang khadim berharap apapun masalah yang menghadapi pelaksanaan KPA adalah upaya dalam mengkhidmati Jemaat tercinta ini dan hanya dalam rangka mencari keridhaan Illahi. Yang terpenting adalah kita sebagai Khadim Jemaat supaya tidak menyia-nyiakan kesempatan dan perjuangan untuk kemajuan Jemaat ini. Untuk wilayah Priangan KPA selain dilaksanakan didaerah Salawu dan Garut juga dilaksanakan didaerah Tasikmalaya, Ciamis dan Bandung. Untuk daerah dari hal 22 pangilan akrab mereka terhadap orang jemaat. Mereka bahkan lebih memilih memasukan anak24
Tasikmalaya KPA dilaksanakan dua tempat yaitu di Tasikmalayasendiri dan Singaparna. pelaksanaan di tasikmalaya yang diikuti oleh jemaat Tasikmalaya, Kawalu, dan Indihiang. Sedianya Sukapura juga diikutka dalam wilayah Tasikmalanamun karena jarak yang begitu jauhmengakibatkan Sukapura tahun ini luput dari keikutsertaan dalam KPA. Hal ini cukup beralasan karena peserta KPA selama pelaksanaannya tidak diinapkan. Jadi para peserta harus pulang-pergi dari rumahmasing-masing selama KPA berlangsung.Hanya satu malam mereka berkesempatan tidur di masjid Tasikmalaya yangmenjadi tuan rumah penyelenggaraan KPA. Sukapura denganjarak terjauh kalau dipaksakan ikut dalam KPA maka mereka akan menanggung biaya transportasi yang tidak sedikit. Menurut keterangan yang dihimpun Gema faktor keamanan menjadi pertimbangan peserta KPA tidak diinapkan.Pasca tragedi Tolenjeng dan Kawalu, memaksa jemaat Tasikimalaya dan sekitarnya berhatihati dalam menyelenggarakan kegiatan yang banyak melibatkan massa. Sampai saat inipun anak-anak yatim masih belum bisa menempati gedungnya di Kawalu. Meskipun situasi belum sepenuhnya kondussif namun Kawalu menunjukkan semangat yang luarbiasa dalam KPA tahun ini. Ini bisa dibuktikan dari peserta yang mereka kirimkan dalam KPA tahun inimerupakan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan jemaat-jemaat lainnya yang terlibat. Karena perbedaan libur sekolah, Singaparna juga terpaksa menyelenggarakan KPA tersendiri. Halyang sama juga dialami oleh jemaat Ciamis dan sekitarnya. Mereka tahun ini melaksanakan KPA terpisah. (mu. saleh)
nya ke TPA Merpati yang menempati tempat sederhana daripada TPA disampingnya yang dari segi
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
bangunan jauh lebih representatif.(mufid)
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
KPA 2004 ACARA YANG BANYAK BERKAT Secara keseluruhan penyelenggaraan KPA 2004 telah berjalan dengan sukses. Satu hal yang menggembirakan dari penyelenggaraan KPA tahun ini adalah baiatnya para mubayyin pada saat pelaksanaan KPA. Hal ini menunjukkan bahwa KPA juga bisa menjadi ajang dakwat Ilallah yang efektif. Tahun 2004 ini KPA dilaksanakan di Sumatera, Jawa, Bali, NTB dan Sulawesi. Sumatera Utara belum bisa melaksanakan KPA pada awal tahun karena pada akhir tahun mereka baru saja menyelenggarakan sebuah hajat akbar yaitu Jalsah Wilayah. rencananya mereka baru akan menyelenggarakan KPA pada pertangahan tahun ini pada saat liburan Semester. Di Sumatera KPA diselenggarakan di tiga tempat yaitu Padang meliputi Sumatera Bagian Barat, Palembang untuk Wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Budijaya untuk wilayah Lampung. Berdasarkan laporan yang diterima Panitia KPA Pusat penyelenggaraan KPA di Lampung telah menarik simpati ghair Ahmadi. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan ghair ahmadi dalam pe-nyelenggaraan KPA tahun ini. Wu jud keterlibatan mereka adalah dengan megirimkan anak-anak mereka dalam KPA. Keikutsertaan anak-anak mereka dalam KPA bukan tanpa alasan, mereka melihat KPA merupakan ajang yang sangat baik untuk pembinaan akhlak apalagi penyelenggaraanya di saat musim liburan sekolah. Sehingga dengan pelaksanaan KPA mereka merasa terbantu untuk memberikan tarbiyat anak-anak mereka. Selama liburan anak-anak meraka mengikuti kegiatran yang positif dan tidak sia-sia dan memberikan manfaat bagi agamanya. Tidak heran sebagai wujud terima kasihnya, salah seorang wali peserta KPA memberikan bingkisan kepada para peserta
dan juga panitia. Bingkisan berupa ‘angpauw’yang berisi lembaran rupiah, ‘angpauw’ ini menambah kegembiraan peserta dalam mengakhiri kegiatan KPA, karena diberikan pada saat penutupan KPA. Di Sulawesi selama penyelenggaraan KPA telah mempersembahkan mubayiin baru sebanyak 10 orang. Sebanyak 7 mubayyin baru dipersembahkan di KPA Wilyah Sulawesi Utara yang diselenggarakan di Kotamabagu, sementara tiga lainnya diperoleh dalam pelaksanaan KPA Wilayah Sulawsei Tenggara yang dilaksanakan di jemaat Welasih. Pelaksanaan KPA Wilayah Sulawesi Tenggara sedikit mengalami kendala. Karena dari jadual KPA yang seharusnya 5 hari diperpendek menjadi 4 hari. Kejadia ini menyusul kehadiran surat pelarangan kegiatan yang dikeluarkan oleh Camat setempat atas desakan Kantor Urusan Agama (KUA). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atas saran dari Mubaligh Wilayah Sulawesi Tenggara, Nanang Sanusi KPA terpaksa diperpendek pelaksanaannya. Hal ini tetu saja memaksa Pantia terutama mentor dan pengajar bekerja ekstra keras untuk dapat menyelesaikan materi sekaligus menyele-saikan isian ijazah yang harus dibagi pada saat acara penutupan. Hal ini setidaknya dialami Basyir Ahmad Kona, siswa Jamiah
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
25
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
REKAPITULASI PESERTA KPA TH. 2004)* NO
WILAYAH
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
SUMBAR SUMBAGSEL LAMPUNG DKI BOGOR SUKABUMI CIANJUR NYALINDUNG SAMARANG GARUT WANASIGRA CITEGUH SINGAPARNA TASIKMALAYA CIAMIS CIREBON PANTURA JATENG BAG. SEL. DIY JATIM BALI NUSRA SULTRA SULUT JUMLAH
164 125 188 450 300 242 197 85 40 165 343 183
*)DATA SEMENTARA
120 320 121 320 20 72 66
3781 Sumber:Gema
Lap. belum diterima
yang bertugas menjadi pengajar pada KPA Wilayah Sulawesi Tenggara. Kona selain bertugas sebagai pengajar ia juga merangkap menjadi mentor. belum selesai tugas berat menjadi pengajar, ia harus menyele-saikan tugas mengajar Mubaligh Ilma Ali Hasan yang sakit selama KPA berlangsung. Namun dengan kerja keras dan doa tokh akhirnya Kona dapat menyelesaikan tugasnya menga-jarnya dengan baik dan dapat menyelesaikan isian ijazah tepat waktu. Hanya saja karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka isian untuk nilai mentoring tidak dapat diisikan dalam ijazah 26
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
yang dibagikan peserta. Selain Sulawsesi Utara dan Tenggara mubayyin baru juga dipersembahkan oleh KPA wilayah Jawa Timur, pada KPA ini mereke mempersembahkan mubay-yin baru sebanyak 1orang. Sulawesi Selatan tahun ini belum bisa menye-lenggarakan KPA sesuai jadwal semula, hal ini menurut keterangan Mubaligh Wilayah Sulawesi Selatan, Sayeful Uyun, karena adanaya beberapa hal yang menjadikan wilayahnya tidak dapat menyelenggarakan KPA. Ia yang dimintai konfirmasi via SMS enggan menyebut alasan lebih jauh. Tahun sebelumnya Sulawesi telah sukses menyelengarakan KPA di jemaat Jene Pontoh. Di kepulauan ‘Borneo’ Kalimantan KPA juga tidak terselengara awal tahun ini. Wilayah yang luas dan saling berjauhan membutuhkan koordinasi lintas wilayah yang intens untuk menyelenggarakan kegiatan se-tingkat KPA. Apalagi Kalimantan belum pernah menyelenggarakan even seperti KPA. Sebagaimana Sumatera Utara, kemung-kinan Kalimantan baru dapat menyelenggarakan KPA pada pertengahan tahun ini. Semula mereka merencanakan penyelenggaraan KPA pada awal tahun ini. Pulau Dewata tahun ini menyelenggarakan KPA yang dipusatkan di jemaat Panyabangan. Rencana semula KPA dilaksanakan bergabung dengan Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tempat penyeleng-garaan di Denpasar. Namun karena mempertimbangkan jarak yang lumayan jauh, akhirnya kedua wilayah menyelenggarakan KPA secara terpisah. Sedikitnya 66 peserta meramaikan KPA Wilayah Bali. NTB menyelenggarakan KPA dalam suasana keprihatinan karena mereka menyelenggarakan KPA dalam status pengungsian di Mataram. Namun hal ini tidak menjadikan mereka patah semangat untuk tetap berjuang menyelenggarakan KPA. Dan perjuangan mereka tidak sia-sia. Ini bisa dilihat dari suksesnya mereka menyelenggarakan KPA meskipun dengan waktu dan
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
tempat yang terbatas. Wilayah DKI yang meliputi daerah Tangerang, Banten, DKI dan Bekasi sendiri tercatat sebagai wilayah dengan jumlah peserta KPA terbanyak. Sedikitnya 450 peserta dari ketiga daerah menghadiri rangkaian acara KPA. Namun peserta masih dido-minasi oleh daerah Tangerang. Karena perbedaan waktu libur bahkan di
daerah Tangerang sendiri mengingat ada daerah yang masuk dalam wilayah Kota Tangerang dan ada masuk Kabupaten Tangerang menjadikan peserta tahun ini menurun. Libur yang berbeda dialami oleh daerah DKI, usai berakhirnya KPA daerah DKI baru memulai liburan sekolah. Inilah yang mengakibatkan DKI sedikit mengirimkan pesertanya. Gon-
drong yang tahun ini menjadi tuan rumah telah sukses menyelenggarakan KPA. Wilayah Bogor, Sukabumi dan Cianjur KPA dilaksanakan di tiga tempat. Untuk daerah Sukabumi KPA dilaksanakan di jemaat Sukabumi. Citalahab menjadi jemaat yang mengirimkan peserta terbanyaknya. (repala)
KPA WILAYAH SUKABUMI
SUKABUMI MENJADI
TUAN RUMAH
Jermaat Sukabumi tahun ini mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KPA Wilayah Sukabumi. Dipilihnya jemaat Sukabumi karena dari segi akomodasi yang dimiliki, jemaat Sukabumi dianggap sudah memenuhi syarat bagi penyelenggaraan even seperti KPA. Parakansalak sebenarnya tidak jauh berbeda apalagi dekat dengan perumahan warga jemaat. Namun belajar dari penyelenggaraan pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan KPA di Parakansalak harus benar-benar mempertimbangkan faktor keamanan KPA Wilayah Sukabumi diselenggarakan dari tanggal 19 hingga 23 Januari 2004. Semua jemaat yang di wilayah ini berpartisipasi dalam kegiatan untuk memberikan tarbiyat dan talim bagi gene-rasi penerus jemaat. Citalahab meskipun agak jauh lokasinya dari tuan rumah Sukabumi, namun jemaat ini tercatat sebagai jemaat yang mengi-rimkan wakil terbanyaknya yaitu sebanyak 29 peserta. Dengan luas bangunan masjid maupun Guest yang dimilikinya menjadikan panitia tidak begitu
kesulitan menempatkan siswa dalam ruangruang belajar. Sementara untuk tempat pengina-
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
27
KPA
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
pannya panitiamenyediakan masjid, huest gouse, rumah misi dan juga sebagian rumah anggota yang dekat dengan masjid dipakai untuk menginap peserta. Di bawah Asep Syaefullah sebagai Direktur KPA, wilayah ini terlihat sangat mempersiapkan acara KPA dengan matang. Ini bisa dilihat dari rangkaian rapat yang diselengarakan sebelum pelak-sanaan dimulai. Untuk kepa-nitiaan di KPA hampir semua jemaat di wilayah ini dilibatkan. Berbeda dengan daerah lainnya, karena Sukabumi hanya ada dua mubaligh maka hanya dua mubaligh inilah yang dilibatkan dalam pengajaran selebihnya menggunakan tenaga dari para tokoh jemaat, pengurus dan siswa jamiah yang sengaja ditugaskan untuk mengajar KPA di Sukabumi. Materi pelajaran yang cukup padat dan dan dengan waktu yang singkat yaitu empat hari efektif memaksa panitia untuk mempersiapkan acara yang bisa membuat peserta rileks. Beragam lombapun digelar antara lain
tarik tambang, tusuk balon, balap kelereng, memasukkan air ke botol. seklain itu lombalomba lainnya juga digelar seperti cerdas cermat dan adzan Hingga acara penutupan pada hari jumat, peserta masih menunjukkan semangatnya untuk terus mengikuti KPA, wajahwajah mereka tidakmenampakkan kebosanan. Semangat belajar mereka tentu akan dibuktikan pada KPA mendatang. (repala)
KPA DI CISALADA
TANAMKAN NILAI KERJASAMA Bagi para peserta yang baru dalam pelaksanaan KPA Wilayah Bogor kali ini, Outbound. Acara yang digelar tepat sehari sebelum penutupan dapat membius para peserta mengikuti irama langkah menyisir perkampungan Cisalada. Derasnya hujan tak sedikitpun menyurutkan semangat mengikuti setiap permainan dan tantangan. Cisalada, bukan nama yang asing bagi penyelenggaraan KPA. Tempat ini seolah menjadi langganan tetap bagi pelaksanaan KPA wilayah Bogor. Tempat yang sama 28
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
suasana yang sama terkadang dapat mengakibatkan rasa bosan di hati peserta. Namun tidak untuk KPA kali ini. Outbound yang diprakarsai Farid, Fakih dan Luqman
KURSUS PENDIDIKAN AGAMA
bersaudara cukup berkesan bagi peserta. Hal ini mengikuti sukses KPA Wilayah DKIBanten yang dilaksanakan di Jemaat Gondrong. Mengingat beratnya medan dan tantangan yang harus dihadapi kali ini peserta Outbound dibatasi untuk peserta KPA kelas 4SD ke atas. Rute yang diambil berawal dari pusat kampung Cilada terus menuju sisi Utara perkampungan, melewati perumahan penduduk sebagai penginapan peserta. Lalu menyisir persawahan yang memang masih membentang di sekitar perkampungan. Selama perjalaan para peserta yang dibimbing 1 mentor tiap kelompok 10 orang harus melewati pos-pos yang disiapkan panita. Dalam 5 pos tersebut panitia menyiapkan tugas-tugas berupa permaian yang menantang peser-ta untuk mengolah kemampuan timnya. Inilah menurut Seksi Acara, Farid yang diharapakan dari penyelenggaraan Outbound untuk merefleksikan tujuan-tujuan KPA. Nilai-nilai kerjasama, kujujuran dan ketaatan. Pada salah satu Pos misalnya peserta harus menggotong 2 peserta melewati kolam air seakan-akan menyele-matkan korban bencana. Atau tugas membawa air dalam botol aqua dengan 10 lubang mele-wati jalan yang tak bersahabat. Dari sisi peserta kali ini ada peningkatan yang signifikan. 300 peserta dari tahun sebelumnya 250. Selain dari daerah Bogor sendiri peningakatan tersebut disumbangkan cabang Depok yang mengirimkan 10 peserta.
KPA WAR TA GEMA ART Begitu pula daerah Jakarta lainnya. Rupanya Libur yang tak sama membuat mereka tak bisa mengikuti KPA Wilayah Jakarta-Banten yang seharusnya dispusatkan di Gondrong, Tangerang. Peningkatan peserta tersebut ditambah membludaknya pengunjung sempat membuat panitia khawatir mengenai persediaan dana pada awal-awal penyelenggaraan. Untuk menampung jumlah peserta tersebut panitia menyiapkan akomodasi penginapan disebar dirumah-rumah penduduk. Rupannya beberapa lokasi penginapan mengalami kekurangan pasokan air. Hal ini menjadi masalah terutama bagi peserta perempuan. Lokasi pemadian umum terlalu jauh untuk ditempuh setiap hari. Menurut panitia hal ini disebabkan lokasi di sektor selatan memiliki permukaan lebih tinggi dari lokasi sumber air yang sebenarnya sangat berlimpah. Pompa air yang sudah tua tak lagi bekerja sempurna memasok kebutuhan air. Selain itu masalah akomodasi daya tampung masjid. Kini masjid tua dengan kapasitas 500 orang tak lagi dapat menampung seluruh jamaah disaat penyelenggaraan acara. Dengan jumlah ahmadi Cisalda yang lebih dari 300 tentu saja masjid tersebut tak lagi sepadan dengan perkembangan Jemaat. Mengantisipsi hal tersebut, direncanakan untuk membangun bangunan baru disisi selatan lokasi saat ini dengan kapasits 1200 jamaah. Untuk itu kini sedang diusahan sumber dana dari para donatur teruatama dari Peranakan Cisalada (Prancis).<Salam>
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
29
Homeopathy di Cigentur
KERJASAMA HMI DAN MKAI
P
elebaran sayap kerjasama yang dilakukan oleh MKAI baik di Pusat maupun didaerah kini semakin gencar. Hal ini terlihat setelah suksesnya pengobatan Homeopathy gratis dibeberapa tempat di Indonesia, kini kembali terselenggara pengobatan homeoptahy gratis yang diminta oleh mahasiswa Sunang Gunung Jati Bandung yangsedang melaksanakanPraktek kerja Lapangan (PKL) di Kampung di wilayah Desa Cigentur KecamatanCicalengka kabupaten Bandung. Seperti yang dialami di Wisma At-Tawwa wilayah Desa Cigentur tepatnya di kecamatan Cicalengka Kabupaten Ban-dung para Homeopath kewalahan menghadapi pasien yagn begitu banyak berduyunduyun mendatangi tempat pengobatan. Disinlah para Mahasiswa Sunan Gunung 30
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
jadi (SGJ) mengadakan Praktek kerja Lapangan (PKL). Selain kegiatan belahar mengajar dan penyuluhan, juga agenda yang sudah disusun Mahasiswa SGJ yang sedang PKL diantaranya pengkhidmatan terhadap sesama manusia dengan cara pengobatan homeo-pathy gratis terhadap masyarakat dimana para mahasiswa berpraktek. Pasein yang mendapatkan pelayanan pengobatan ini sebanyak 250 orang yang terdiri dari pasien ringan sampai pasien yang sudah cukup parah, dengan keluhan sudah hampir 4 tahun. Para Homepathy yang diturunkan berasal dari daerah Garut, dengan ikkhlas dan tanpa pamrih mereka menjalankan tugas yang dikomandoi oleh Muhtamim Khidmat Khalq, Kurnia Wardi. Selain Homeopathy Khuddam juga hadir dan terjun langsung di lapangan 2 orang Ansharullah, Uun Supena dan Setia Mulyana. Anshar yang selalu bekerja sama dengan Khuddam dalam bidang penghidmatan selalu berdampingan dan saling mendukung demi terciptanya program kerja yang diprogramkan oleh jemaat. Selain Kurnia Wardi dan 2 orang Ansharullah hadir juga Qaid Majleis Karang Pawitan Dikdik Herman Taopik yang sempat ikut pada acara pengobatan ini dengan semangat yang membara dan dengan setia melayani pasien memberikan obat di bagian apotek yang didampingi oleh Janura Rangga, Deden Suryana dan Wawan patriawan, Sekretaris Tarbiyath MKAI Daerah Garut. Tampak dibagian Tensi Oman Rohman menunggu giliran pasien yang harus ditensi darahnya sesuai dengan perintah dari bagian diagnosa yangditempati Kurnia Wardi dan Setia Mulyana. Pengobatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini berakhir pada pukul 16.00 WIB. Selain melayani pasien yangdatang tim juga melayani warga yang tidak hadir pada acara pengobatan di Wisma At-Taqwa.Salah satu yang dikunjungi adalah penderita strooke yang sangat mengharapkan pengobatan dengan biaya yang murah. Sehingga kehadiran tim homeopathy bak gayung bersambut. (Menir-Garut).
WAR TA GEMA ART
DI SUKABUMI
HOMEOPATHY MAKIN DIMINATI Pelaksanaan pengobatan homeopathy pada Minggu (25/1) kali ini terfokus ke arah selatan kurang lebih 50 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi dari Kota Sukabumi yaitu di Kampung Panyindangan Desa Padabeunghar Kecamatan Jampangtengah. Penghidmatan ini atas permintaan dua tokoh masyarakat kampung tersebut yang memang mitra kerja (profesi guru) waktu mengelola Lembaga Pendidikan Islam “Alkhoeriyah” di Cikembar Qaid Daerah Sukabumi, Earwan Darmawan tahun 1986/1990; hinga saat ini hubungan dekatnya terus terbina. Tidakhanya Earwan yang punya rerencangan di tempat ini karena ternyata di daerah tersebut banyak sekali para tokoh-tokoh pensiunan Depag yang sudah kenal dengan Tatep Sirojudin, Muhtamim Tarbiyat PPMKAI.Keakraban terlihat ketika terlibat perbincangan. Sambutan masyarakat cukup antusias untuk datang ke tempat pelaksanaanpengobatan yang bertempat di MTs “Al Mu’min Penyindangan”. Meski pemberitahuanpada masyarakat dilakukan tidak resmi dan hanya melalui mesjid, ternyata cara ini cukup efektif, ini membuktikan kalau
masyarakat setempat terbiasa memakmurkan masjidnya. Pengobatan dimulai pukul 09.30 WIB, sebelumnya tokohmasyarakat setempat Ustad Humaedi, menyampaikan sambutannya . Untuk penjelasan tentang Homeopathy giliran pegawai pada Depag Kab. Sukabumi, Tatep Sirojudin yang maju. Selain Tatep Earwan juga berkesampatan memberikan penjelasan, hal ini didorong oleh petanyyaan yang datang dari salah seorang tokoh masyarakat yang hadir pada kesempatan tersebut. Sang tokoh waktu itu menanyakan, “ Mengapa pengobatan ini bisa gratis? Padahal dijaman sekarang yang serba komersial jangankan pengobatan yang melayani orang sebanyak ini, orang dipijat saja ditukang urut harus bayar”,demikian ungkapan rasa penasaran sang tokoh.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
31
Earwan yang juga pemilik toko obat ini menjelaskan maksud digelar pengobatan hari itu. “Ini sematamata atas dasar kepedulian kami terhadap kemanusiaan tidak melihat latar belakang manusianya. Kami hanya melihat manusia ciptaan Allah Taala yang harus dikhidmati”, demikian Earwan mencoba meyakinkan hadirin. Pengobatan berlangsung hingga jam 15.00 WIB. Hari itu lebih dari 300 orang warga datang untuk mendapatkan pengobatan gratis 32
homeopathy. Untuk melayani mereka Tatep dan Earwan menerjunkan empat homoephat dibantu oleh 13 relawan lainnya yang terdiri dari 3 LI, 2 Anshor dan 12 Khuddam, masing-masing datang dari Citalahab, Cikembar, Sukabumi dan Parakansalak, termasuk Homeophat Ibu Aisyah istri Mubaligh Sukabumi. Kepada Gema, Earwan memberitakan juga bahwa selama tiga bulan ini pengobatan dari tiga tempat di wilayah Sukabumi telah melayani lebih dari 1400
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
dengan rincian Kadudampit Cisaat 1.100 orang yaitu di bulan Ramadhan 400 orang, dan tanggal 21 Desember 2003 di Kadudampit Utara 700 orang. Pengobatan homeopathy di Sukabumi sebagai karya nyata MKAI dalam mengkhidmat sesamanya selalu dilakukan dengan melibatkan elemen masyarakat lain. Serbut saja pengobatan yang dilakukan di daerah Kadudampit, pengobatan di daerah ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Yayasan Bani Husna Cisaat. Tidakhanya lembaga, tokoh masyarakat juga dilibatkan secara aktif, sehingga di lapangan keduanya benar-benar bekerja secara bersama-sama. Rangakaianpengobatan selama tiga bulan ini tidak bisa dipisahkan dari peran dseorang Eli, pegawai Depag Kabupaten Sukabumi, yang sohibnya Tatep Sirojudin. Pada setiap pengobatan ia tak pernah absen ikit bersama-sama tim pengobatan yang diterjunkan MKAI Daerah Sukabumi. Eli yang datang darui keluarga ini tidak merasa gerah bekerja mengkhidmati sesama dengan khaddim-khaddim ahmadi. Bahkan ia sering terlihat mengikuti kegiatankegiatan jemaat khususnya di Jemaat Sukabumi. Sesekali ia juga terlihat sholat jumat di masjid jemaat Sukabumi. Maju terus Pak Eli! (earwan)
WAR TA GEMA ART
Abdul Rosyid atau yang acap kali dipanggil Oci, seorang Khuddam dari desa Sembilangun, Kab. Bekasi Rabu (21/1) menerima penghargaan pada lomba pembudidayaan yang di selenggarakan oleh Kementrian Perikanan dan Kelautan.
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
TITIAN MENUJU ISTANA Sebagai ketua kelompok tani/ pembudidaya desa Sembilangun Oci menerima penghargaan juara pertama di bidang pembudidayaan rumput laut. Pada hari tersebut penghargaan diserahkan lansung oleh Presiden Megawati di Istana Negara bersama seluruh pemenang pertama dari bidang lainnya. Selain itu pada malam harinya bersama juara-juara lainnya kembali diserahkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan dalam acara ramah-tamah yang diselenggarakan di Gedung Wayang TMII, Jakarta.
Kelompoknya berhak memperoleh penghargaan tersebut karena budidaya rumput laut yang dikembangkan dianggap memiliki inovasi yang sangat berarti. Tidak seperti pembudidayaan biasa sistem yang dipakai mengembangkan rumput laut di tambak bersama dengan udang dan bandeng. Bukan hanya dapat tumbuh, justru kombinasi yangdisebut Polikultur 3in1 tersebut dapat mendongkrak hasil panennya. Selama ini tambak daerah Jawa dikenal sudah tercemar sehingga susah untuk mengembangkan udang yang banyak diekspor ke luar negeri.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
33
Namun dengan sitem Polikultur tersebut dari biasanya udang hanya bertahan 2 bulan dapat dipanen setelah 4 bulan dengan hasil yang besar yaitu 5 ekor/kilo. Budidaya tersebut bermula dari percobaan yang dilaksanakan oleh BPPT untuk mengembangkan rumput laut di pantai utara Bekasi, salah satu pengusaha yang terjun adalah Abdul Muksit, dibawah bendera Legina Lestari. Cara yang digunakan dengan memasang bibit rumput laut diikat di dalam perairan laut. Ketika melakukan percobaan tersebut mereka mendapat undagan dari Oci untuk mengunjungi desanya yang memang merupakan daerah tambak di pesisir laut utara. Melihat lokasi tambak tersebut maka dicobalah untuk mengembangkan rumput laut di tambak. Sesuatu yang aneh bagi Oci mengembangkan rumput laut yang selama ini ditemui di laut apalagi mengenai keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh dari rumput laut. Melalui bimbingan Abdul Muksit inilah mereka dikenalkan dengan cara baru yang akan menghasilkan inovasi pembu-didayaan. November 2001 dimulailah usaha tersebut. Bibit rumput laut disebar pada tambak udang dan bandeng di tambak Oci. Belum menampakkan hasil, musibah banjir yang melanda daerah Jakarta di awal 2002 rupanya turut menyapu pertambakkannya. Semua isi tambak habis dibawa air bah. 34
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
Namun tidak ada kata putus asa, usaha tersebut dicoba kembali setelah banjir berlalu. Dalam 7 bulan hasil mulai nam-pak. Rumput laut dapat tumbuh dengan baik dan layak untuk dipanen. Bukan hanya itu udang pun dapat hidup dengan normal dan dipanen. Rupanya rumput laut dapat menetralisir racundan polusi dalam air. Selain itu kombinasi itu menghasilkan simbiosis mutualisme, hubungan antar species yang saling menguntungkan. Rumput laut telah menghasilkan makanan alami bagi udang dan bandeng di tambak. Pakan menurun sampai 50%, kualitas air meningkat, kematian menurun dan hasilnya pun berlipat. Kini mereka mencoba untuk mengganti pakan udang dari dengan pupuk organik mengantikan pupuk kimia yang biasa digunakan. Cara yang digunakan pun tak sulit. Cukup menebar bibit rumput laut ditambak udang dan bandeng, tak ada perlakuan khusus. Dengan pola polikultur tersebut petani mendapat jenis pemasukan berbeda. Setiap hari udang dapat dipanen 3 kg/hektar, saat ini harga perkilo mencapai Rp30.000. Lalu panen rumput laut tiap 2 bulan dan panen udang-bandeng per 4 bulan. Dalam 4 bulan tersebut satu hektar dapat menghasilkan sampai 20juta rupiah. Tentunya peningkatan yang besar ketimbang memelihara satu jenis saja dengan resiko kegagalan penen yang dapat menghancurkan harapan begitu saja. Kini hasil rumput laut mereka mengisi permintaan dari dua perushaan agar-agar terkenal di Indonesia bermerk Swallow dan Satelitte. Kualitas rumput laut yang dihasilkan sudah sangat memenuhi standar mutu industri. Sayangnya dari kebutuhan 3000 ton/tahun baru dapat dipenuhi 50 ton perbulannya. Untuk menutupinya terpaksa mengimpor dari Chili. Dengan adanya perluasan tambak di daerah lain diharapkan dapat menggantikan suplai dari Chili. (salam)
WAR TA GEMA ART
SADR MKAI LUNCURKAN
PRODUK BARU Rapat pertama Pengurus Pusat majelis KhuddamulAhmadiyah Indonesia (PPMKAI) periode 2003-2004 digelar pada Sabtu (7/ 2) di Guest House Lantai III, Parung. Rapat langsung dipimpinSadr MKAI, Abdul Muksit Maala. Rapat paripurna ini sekaliugus rapat pertama di tahun 2004. usunan pengurus pusat periode tahun ini tidak banyak berubah. Sekalipun ada perubahan hanya pada posisinya. Sementara ‘orang baru’ dalam susunan terse-but adalah Dwi Endaryanto, yang sebelumnya adalah Qaid Majelis Depok. Sementara muhtamim baru juga dibentuk oleh Sadr berdasarkan petunjuk langsung Huzur ATBA yaitu Muhtamim pembinaan Mubayyin Baru, jabatan ini dipegang oleh Mansyur Ali yang pada periode sebelumnya menjabat Muhtamim Sanat Watijarot. Rapat ini diikuti oleh jajaran pengurus yang baru. Sadr MKAI pada kesempatan pembukaan banyak menekankan kepada jajaran pengurus yang baru tersebut untuk meningkatkan komunikasi internal antar pengu-
S
rus sendiri. Sadr berharap sesama pengurus dapat mengingatkan satu dengan yang lainya, dengan demikian akan tercipta sebuah kinerja organisasi yang solid. Selain komunikasi akhlak juga mendapat perhatian serius Sadr MKAI, untuk mendukung upaya penegakkan akhlak dikalangan khuddam Sadr meminta hal ini dimulai dari pengurus terutama mereka yang duduk di jajaran PPMKAI. Karena itulah mulai rapat kemarin, beberapa acara atau agenda baru masuk dalam susunan acara Rapat PPMKAI. Agenda tersebut antara lain pembacaan Riwayat Hidup Rasulallah SAW dan pembacaan ayat suci Al-quran. Dengan diperdengarkannya Riwayat Hidup Rasulullah SAW diharapkan nilai-nilai teladan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW selalu diingat dan ditanamkan pada diri pengurus.
Sadr bahkan menginstruksikan kepada Muhta-mim Tarbiyat untuk menyi-apkan bahan atau materi berkenaan dengan akhlak rasulullah SAW tiap bulan untuk didistribusikan kepada seluruh anggota. Distribusi materi ini Sadr sebut sebagai Multi Level Tarbiyat (MLT). Dengan tarbiyat model ini nantinya masing-masing pengrus bertanggungjawab langsung untuk memberikan tarbiyat kepada setiap lima anggota khaddim atau athfal, karena multi level maka setiap khaddim atau athfal yang telah menerima tarbiyat juga bertanggungjawab untuk memberikan tarbiyat yang telah ia terima kepada 5 orang anggota lainnya, demikian terus menerus hingga tarbiyat merata diterima oleh semua anggota MKAI. Sebagai tahap awal, Muhta-mim Tarbiyat dan Isyaat bertanggung jawab terhadap pengake hal 40
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
35
Menebar Kebaikan Meraih Simpati Taman Pendidikan Alquran (TPA) Merpati adalah sebuah nama yang diberikan oleh anggota pengajian anak-anak usia TK sampai dengan SMP di Selabenda, dinamai Merpati karena di tempat tersebut Taman KanakKanaknya diberi nama Merpati. TPA merpati berdiri sudah setahun yang lalu, awal mula berdiri bulan Februari 2003, atas permintaan ibu-ibu warga yang ingin anak-anaknya bisa mengaji Alquran. Permintaan ter-sebut akhirnya ditanggapi oleh Ibu Maemunah dan Syuhud, keduanya adalah anggota jemaat Kemang yang tinggal di Salabenda (Pengelola TK merpati). Sebagai tindak lanjutnya ibu Maemunah menghubungi anggota MKAI yang sanggup untuk mengajar, akhirnya Ahmad Mufid, S.Ag pengajar pada salah satu SD swasta di Bogor menyanggupi untuk menjadi pengajar. Akhirnya sebagai langkah awal TPA mempunyai dua pengajar yaitu Ibu Maemunah dan Ahmad Mufid, S.Ag. Ternyata dua pengajar
belum mencukupi kebutuhan jumlah pengajar. Sehingga keduanya merasa kewalahan. Untuk mengatasi hal ini kembali pihak pengelola TPA meminta kesediaan anggota MKAI lainya menjadi pengajar. Permintaan ini dipenuhi dengan kesediaan salah seorang siswa jamiah, Ridwan Buton untuk ikut mengajar di TPA. Adapun beberapa khaddim yang pernah terlibat menjadi pengajar antara lain Zaini, Attaurrahman, Kamal, dan Dede Arifin.
Sebagaimana sebuah taman pendidikan yang lainnya materi yang diberikan kepada murud-muridnya utamanya adalah Al Qur’an, yang meliputi cara baca dan tafsir AlQur’an. Sementara materi tambahan adalah Hadits. Keseluruhan materi sebaga-imana diakui Mufid diambil dari Jemaat. Yang menjadi murid TPA adalah anak-anak yang berada di sekitar kediaman keluarga Suhud, kebanyakan dari mereka adalah ghaer ahmadi. Sementara murid TPA yang Jemaat tercatat hanya dua orang yaitu putra
ke hal 22 36
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
WAR TA GEMA ART
Harapan Jemaat Ghana
Dalam Pemilu 2004 Amir Jemaat Ahmadiyah Ghana, Wahab Adam pada hari Minggu menyerukan kepada para pimpinan partai politik agar memperkuat pemilu yang demokratis dengan mengorganisasi kampanye pemilu yang bertanggung-jawab dan matang. Adam, menyampaikan hal tersebut dalam Khutbah Ied Adha, di Ashongman, Accara. “Yang menyentuh hati para pemilih adalah kesopanan dalam menyampaikan ceramah presentasi dengan benar, objektif, bertanggung jawab dan matang serta materi yang disam-
paikan menyangkut masalah-masalah penting yang dihadapi Negara. “Selama kampanye berlangsung dan sebelum, selama maupun sesudah pemilihan, para politikus seharusnya mementingkan kesatuan, perdamaian dan kemajuan negeri kita tercinta, agar tidak melakukannya dengan bahasa provokasi, intimidasi yang akan menyulut tindakan anarkis. Adam juga mendesak umat muslim untuk berdo’a agar terlaksana pemilu yang bebas, jujur dan damai guna membantu memperkuat proses demokrasi dan dapat
mendatangkan era perkembangan, kemakmuran dan kebahagiaan bagi warga Ghana Menyinggung mengenai pentinganya peringatan Ied Adha, ia menyampaikan bahwa Ied Adha dirayakan oleh umat muslim seluruh dunia menandai akhir dari prosesi spiritual Haji, bagi yang pergi Haji ke Mekkah untuk melaksanakan rukun Islam yang ke lima. Amir sebelumnya memimpin shalat Ied yang dihadiri para menteri Negara dan anggota-anggota Parlemen Ghana. (allafrica.com/ ryan)
Seruan Pengorbanan
Untuk Ghana
Pimpinan Ahmadiyah di Tema pada hari Minggu(1/2) menyerukan kepada warga Ghana agar terus melakukan pengorbanan untuk menyongsong hari esok yang lebih baik seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s. yang telah mendapatkan karunia yang berlimpah dengan melakukan pengorbanan. Maulvi Aziz-Ur-Rahman, ketua Jemaat Ahmadiyah Accra, menyerukan hal tersebut pada kesempatan Khutbah di hari raya Ied Adha, di Tema, ia mengatakan Allah Ta’ala akan menyediakan sumber-sumber daya
untuk pembangunan Negara, jika warga Ghana melakukan pengorbanan sesuai dengan kemampuannya. Pengorbanan yang dilakukan adalah untuk warga Ghana sendiri demi melatih kesabaran, ketahanan diri, dan mengurangi ketegangan, sehingga dengan demikian “Kita akan terus menikmati kedamaian”. Mauvi Rahman mengatakan, “Jika kita berdedikasi atas sesuatu dengan nama Allah Ta’ala, maka kita akan mendapatkan rahmat yang berlimpah, dan berarti pengorbanan kita pun tidak akan sia-sia.” (allafrica.com/ryan)
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
37
SEMINAR NASIONAL HOMEOPATHY
LAPORAN
Dirjen BinKesMas:
Homeopathy
Sangat Aman Ikatan Homeopath Indonesia (IHI) bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Pusat, telah menyelenggarakan seminar sehari yang bertemakan “Membangun Eksistensi Homoeopathy Menjelang Era Globalisasi Medis” pada Rabu 4 Februari 2004 bertempat di Gedung Serbaguna Depertemen Kesehatan Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta.
Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 50 persen dari para professor, dosen, dan dokter dari berbagai daerah
38
termasuk para pakar non medis. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ikut hadir dalam acara tersebut Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Sejumlah praktisi homeopath dari Jemaat pun ikut hadir. Sebagai keynote speaker dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Azrul Azwar MPH, Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Beliau antara lain mengatakan bahwa obat Homeopathy ini sudah ada
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
semenjak sistem pengobatan modern belum ada, akan tetapi setelah ditemukannya vaksinasi dan anti bakteri para pakar medis lebih mengembangkan pengobatan dengan menggunakan hasil temuannya tersebut. Obat homeopathy itu sangat aman karena menggunakan bahan-bahan yang alami. Tidak seperti obatobat modern, homeopathy dicoba langsung kepada manusianya, pengobatan modern
SEMINAR NASIONAL HOMEOPATHY KHAZANAH menggunakan percobaan kepada hewan. Selain itu ia juga mengatakan bahwa obat homeopathy ini digolongkan sebagai obat alternatif dan merupakan entry point bagi sistem pengobatan modern. Sehingga Prof. Dr. Azrul mengharapkan adanya persatuan antara para pakar dibidang Homeopathy dengan membentuk badan atau organisasi secara resmi yang antara lain berfungsi untuk membina dan memasyarakatkan obat alternatif Homeopathy di Indonesia. Jadi, Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat ini menyambut baik dan mendukung dengan dibentuknya Ikatan Homeopath Indonesia (IHI), karena diharapkan akan menjadi pembina bagi perkembangan obat alternatif ini karena di kementrian kesehatan belum ada para pakar dibidang Homeopathy. Dan mengingat dinegara-negara maju sistem pengobatan ini sudah banyak dikenal. Ia juga berharap dalam hal ini mewakili pemerintah Indonesia bahwa Homeopathy ini supaya ikut mendukung Indonesia Sehat 2010. Sebelumnya ketua IHI, Drs. Jamal Akhmad Subandi, DHMS, memberikan sambutan pembukaan untuk seminar ini. Walaupun ia bukan ahli dibidang medis ia yang seorang ahmadi ini pernah belajar homeopathy di Singapura, dan karena kegiatannya selama ini banyak memberikan pengobatan Homeopathy ini kepada masyarakat sehingga ia mendapatkan kehormatan sebagai ketua IHI.
LAPORAN
Para pembicara yang pakar dibidang homoepathy di antaranya Dr. Amarullah H. Siregar DIHom, DNMed M.Sc, PhD dengan makalah Homoepathy Dan Dunia Kedokteran Saat ini, kemudian Dr. Aji Hoesodo, P. Hom, L.Ac, menyampaikan tentang Homoeopathy sebagai Terapi Modern, Scientific dan Unik. Sementara Dr. Jenny Basiruddin Pontoh, Sp. THT, menyampaikan tentang landasan edukasi Homeopathy. Dalam presentasinya Dr. Jenny yang juga pengurus Departemen Homeopathy Nasional (DHN) menyampaikan berbagai hal tentang berbagai macam ilmuilmu tentang sistem pengobatan Homeopathy yang sangat banyak untuk dipelajari, bahkan untuk ke tingkat praktisi harus menempuh pendidikan secara khusus kurang lebih 3 tahun. Jadi, pendidikan yang ia selenggarakan selama 6 bulan itu belumlah cukup disebut sebagai praktisi. Ia juga menyampaikan bahwa hendaknya di Indonesia dibentuk semacam institusi pendidikan homeopathy untuk lebih memasyarakatkan Homeopathy, dan menghasilkan lebih banyak pakar. Sehinga harapan dari Dirjen BinKesMas bahwa Homeopathy ini tidak hanya eksis di masyarakat dan pemerintah akan tetapi juga didunia medis Indonesia. Beberapa syllabus yang harus diberikan selama pendidikan homeopathy dipaparkan oleh Dr. Jenny. Ia mengambil contoh pendidikan homeopathy yang telah diselenggarakan selama ini oleh Malaysia dan Singapura.
Setiap pembicara disediakan waktu untuk acara diskusi dengan peserta seminar dimana muncul berbagai pertanyaan seputar dunia Homeopathy. Banyak dari penanya yang antusias ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan Homeopathy Indonesia, tentang dimana, bagaimana cara mendapatkan obat homeopathy. Pembicara lain dalam seminar sehari ini adalah Dr. Ahmad Dahlan, Sp. PD yang menyampaikan tentang Philosophy Homeopathy, dan Dr. Agnes M. Loupatty, M.Sc. memberikan presentasinya mengenai Perkembangan Metoda Pengobatan di Indonesia. Acara berlangsung hingga pukul 15.00 sore, akan tetapi ini belumlah cukup untuk mengetahui secara dalam tentang sistem pengobatan Homeopathy. Seminar ini hanya memberikan gambaran secara umum tentang bagaimana pengobatan Homeopathy dan tantangannya di masa mendatang. Namun demikian seminar tetap penting karena mempunyai nilai strategis bagi perkembangan homeopathy di tanah air. Dari seminar ini kita mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak terhadap homeopathy. Setelah secara de yure IHI memperoleh pengakuan dari Depkes, maka seminar ini semakin memperkuat pengakuan homeopathy di Indonesia secara defacto. Bahkan dari seminar tersebut kita ditantang untuk mengembangkan homeopathy lebih profesional.
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
39
LAPORAN
dari hal 35
SEMINAR NASIONAL HOMEOPATHY
daan materi yang dibantu oleh MTA Khuddam Section dan GEMA. Untuk keperluan penggandaan materi tarbiyat Sadr menginstruksikan bahwa uang yang digunakan untuk menggandakan materi harus menggunakan uang pribadi dan tidak boleh menggunkan uang MKAI. Untuk tahun ini materi akhlak Rasullah SAW banyak diambil dari buku Riwayat Hidup Rasulallah SAW. Selain meluncurkan produk baru berupa Multi Level Tarbiyat, Rapat juga mengagendakan penyusunan Program kerja Nasional tahun 2004 serta penyusunan Qaid Daerah Wilayah. Pembahasan Progam kerja berdasarkan hasil yang telah disusun pada Majelis Syura Nasional 2003. Untuk maksud ini Sadr membagi rapat
40
menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok Administrasi, kelompok pembekalan dan pengkhidmatan serta kelompok Publikasi. Hasil pembahasan masing-masing rapat menghasilkan detail program kerja, rencananya hasil tersebut akan disosialisasikan pada Rapat Paripurna PPMKAI tanggal 11 Maret 2004. Pada rapat tersebut aklan hadir juga Qaid Daerah/Wilayah yang baru. Beberapa agenda Nasional yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah pelatihan Pengurus, Seminar Nasional dan Workshop mengenai olahraga serta pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (PORDA). Hal yang juga mendapat perhatian dari Rapat adalah
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
mengenai pengawasan pembayaran iuran MKAI bagi pengurus. Nantinya akan ada pengawasan pembayaran iuran MKAI dari tingkat Majelis, daerah, Wilayah hingga jajaran PPMKAI. Dari pengawasan ini diharapkan akan memacu peningkatan pembayaran iuran MKAI yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pengorbanan lainnya. Hal ini dilakukan karena pengurus merupakan potensi pembayaran iuran yang cukup besar. Dengan jumlah majelis lebih dari 150 diperkirakan mereka yang duduk di jajaran pengurus mencapai 1000 orang lebih. Sehingga kalau dari 1000 orang ini telah membayar iuran dengan benar dengan sendirinya akan memperkuat posisi keuangan MKAI. (repala)
DAKWAH ILALLAH DAKWAH ILALLAH DAKWAH KHAZANAH
Qisah
Surono: Kisah Dai dari Pekalongan Surono demikian orangtuanya memberikan nama bagi bayi kecil anak kelima dari enam bersaudara pasangan Mad Ali dan Nurkah. Lahir 22 mei 1967 di Desa Pada Sugih, Pekalongan. Lahir dari keluarga petani yang kental dengan lingkungan NU. Meskipun lahir dari orangtua yang petani, namun menginjak dewasa justeru ia memilih dunia bengkel menjadi tempat ia mengais rejeki.Ia mengaku kesenangannya pada dunia bengkel dimulai sejak ia SD. Pada usia ini ia sudah sering berbelepotan dengan cat atau dempul di bengkel milik kakaknya di Pekalongan. Usai lululus SMA, ia kemudian merantau ke ibukota untuk mengikuti jejak kakaknya yang sukses mengelola bengkel cat duco di daerah Joglo sekitar karang tengah. Juteru dari bengkel nilai Tuhan menuntunya untuk mengenal kebenaran jemaat Ahmadiyah. Kisahnya dimulai ketika ia bersama isreri tercintanya, Dede Kurniasih tinggal dikontrakkan di sekitar Karangtengah. Ia ketika tingal bersebelahan dengan tetangganya Sulaeman. Kedekatan dengan Sulaiman dan keluarganya dimulai tahun 1998. Ia merasa heran dengan sikap tetangganya yang menaruh rasa curiga dan sinis kepada keluarga Sulaiman. Tetangganya selalu memperingatkan tatkala Sorono mencoba mendekati Sulaiman. Sulaiman itu agamanya lain! Jangan coba-coba dekat dengannya nanti ikut sesat! demikian peringatan yang ia sering dengar dari tetanggatetangganya.Semakin sering ia mendengar peringatan, justeru semakin membuat rasa penasarannya untuk semakin lebih dekat dengan Sulaiman. Maka terbukalah jalan baginya untuk semakin dekat dengan Sulaiman. Tiap 2 kali seminggu, di rumah Sulaiman dipakai pengajian rutin. Meskipun di dalam rumah,
namun karena kerasnya pembicara ditambah dengan letak yang bersebelahan menjadikan seluruh materi pengajian dapat ditangkapnya dengan jelas dari dalam rumahnya. Hal ini semakin menambah rasa penasarannya untuk lebih mengenal jemaat. maka iapun secara intensif mengadakan hubungan dengan Sulaiman. Sulaiman dengan penuh semangat selalu berkunjung ke rumah Surono, ia serung mengulas materi pengajian yang telah diikuti. Maka tiba saatnya ketika Surono,diajak Sulaiman untuk mengunjungi markaz jemaat di Parung, Bogor . Ia pada saat itu di bawa kedalam ruangan pameran (kini tabligh center-red) disinilah ia kembali mendapat penjelasan mengenai Ahmadiyah lebih lengkap lagi.Namun lagi-lagi ia belum tergerak hatinya untuk masuh ke dalam jemaat Ahmadiyah. Namun dalam hatinya sebenarmya keinginan itu sudah ada, iapun ber-janji suatu saat ia akan baiat. Pengajian di rumah Sulaiman berjalan sebagaimana biasanya, tidak lama dari kunjungannya ke Parung ia mulai rajin megikuti pengajian. Keinginan untuk bergabung dengan jemaat sudah tidak bisa dibendung lagi. Akhirnya hatinyapun meleleh oleh kebenaran Ahmadiyah hingga ia kemudian memutuskan untuk baiat masuk ke dalam jemaat Ahmadiyah. Ia baiat di rumah Sulaiman bersama anak pertamanya yang waktu itu baru berumur sekitar 4 tahun. Setelah baiat ia mengaku mendapatkan nuansa kerohanian yang berbeda sekali dengan keadaan sebelum ia baiat. Yang sangat dirasakan dalam jemaat ini adalah rasa ukhuwah satu dengan yang lainnya. Ia benar-benar merasakan hidup berjamaah. Ia merasakan ada ikatan kuat yang mengikatnya dengan anggota jemaat lainnya. Hal yang dicontohkannya adalah ketika sholat berjamaah dan usai sholat berjamaah, usai sholat semangat berjamaah itu tidak hilang. Pada saat sebelum masuk jemaat usai sholat berjamaah rasa berjamaah itu hilang seiring hilangnya orang dari masjid. (bersambung) GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
41
Tijaroh
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Merebaknya wabah flu burung membuat usaha ternak unggas kalang kabut. 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Pasalnya konsumen menjadi takut untuk mengkonsumsi hasil ternak unggas, 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 sehingga permintan pasar menjadi berkurang, hargapun menjadi anjlog. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 flu burung. Namun tidak demikian dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Awal perkenalannya dengan nasib yang kini dinikmati oleh Oong, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 puyuh diawali ketika ia masih khaddim Krucil yang kini menekuni 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 menjadi mahasiswa di salah satu ternak puyuh. Ia yangmengambil telur 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 perguruan tinggi swasta di Solo. dari puyuh yang dipeliharanya ini 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Memanfaatkan lahan kosong di sekitidak begitu pusing dengan me12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 tar rumah kontakannya ia bersamawabahnya flu burung. Bahkan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 sama dengan temannya beternak permintaan lokal terhadap telur 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 puyuh. Dari sekedar iseng mengisi puyuh belum terpenuhi. Flu burng 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 waktu luang, ternyata ia merasa hanya berpengaruh terhadap niatnya 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 ketagihan meraup rupiah dari hasil untuk memperbanyak bibit puyuh, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 ternak puyuh. karena di sentra puyuh, Solo banyak 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Meskipun ia mengambil jurusan puyuh sudah terkena flu burung. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345 Manajemen pada Fakultas Ekonomi, Sampai saat ini Banjarnegara masih 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 tetapi nasib selalu mendekatkannya aman dari gangguan mewabahnya 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012
PUYUH YANG TAK PERNAH JATUH
42
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
TIJAROH
dengan dunia unggas. Setelah lulus dengan mengantongi gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1999, Oong bekerja pada sebuah peternakan ayam di Probolinggo. Perusahaan milik orang Taiwan ini memberikan jabatan yang cukup lumayan yaitu wakil direktur. Ia saat itu bersama dengan adiknya yang lulusan terbaik Fakultas Kedokter Hewan UGM diberi kepercayaan membuka usaha ternak ayam. Ia saat itu membawahi sedikitnya 100 karyawan. Meskipun fasilitas yang diberikan kepadanya boleh dibilang lebih dari cukup bagi bujangan sepertinya, tapi hal ini belum memuaskan Oong. Ia masih merasa belum bebas karena bekerja di ternak ayam ia harus full berada di area peternakan. Rasa ingin bebas inilah yang mendorongnya keluar dari perusahaan itu dan memilih untuk beternak sendiri. Iapun memutuskan untuk beternak ayam, namun karena keterbatasan modal yang ia kantongi, akhirnya Pak Lurah (pangilan akrab Oong) memlih beterbnak Puyuh sebagai batu loncatan sebelum beternak ayam. pemiliknama Jamaludin Alafghani ini akhirnya terjun di peternakan puyuh. Modal awal ia peroleh dari pinjaman. Awal beternak ia memelihara 2000 ekor. Dari 2000 ekor ini ia harus menebusnya Rp800/ekor. Setelah 2 bulan puyuh mampu memberikan penghasilan Rp126.000/hari. Ini dihitung dari telur yang diha-silkan sebanyak
16 kg/hari dengan harga perkilonya Rp9.000. Sehingga tiap bulan ia mengantongi uang dari penjualan telur puyuhnya 126.000X30= 3.780.000. Dalam sebulan ia hanya mengeluarkan biaya untuk keperluan pakan ternak dan vitamin. Untuk menggaji satu karyawannya ia cukup menjual kotoran puyuh yang ia peroleh 400.000/bulan. Pemasaran puyuh di Banjarnegara tidaklah terlalu sulit. Ia tiap hari didatangi pedagang yang membeli langsung telurnya. Ia tidak repot-repot lagi memikirkan pemasarannya. “Kalau Anda sekarang punya satu ton telur, sekarang juga dibawa ke pasar Banjarnegara pasti habis”, demikian ia mencoba meyakinkan ketika menjawab pertanyaan mengenai prospek beternak puyuh. Itu baru pasar lokal, ia mengaku belum bisa memenuhi permintaan yang datang dari Jakarta. Namun demikian tiap Minggu ia mencoba memenuhi permintaan tersebut dengan mengambil telur dari peternak yang ada di sekitar Banyumas. Mengenai harga telur puyuh, sejauh pengalamannya, harganya tidak pernah berubah (fluktuatif) bahkan kecenderungannya naik. Sementara perawatan ternak puyuh tidaklah terlalu memakan waktu. Untuk kerja inipun ia sudah menggaji satu karyawan, sehingga waktu luangnya ia manfaatkan untuk usaha lain. Di samping ternak puyuh ia sekarang juga sedang mengembangkan ternak lele dumbo. Karena pakan lele dumbo sudah ada dalam genggamannya yaitu kotoran dari puyuh. Ia hanya menyiapkan kolam selebihnya, ia mengontrol saluran air menuju kolam. (bersambung) GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
43
Pernik BUSTANUL ATHFAL
MENYAKSIKAN TERPENUHINYA
JANJI TUHAN Keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) berisi pelarangan Ahmadiyah di Kuningan berbuntut adanya teror bagi warga jemaat Manislor. Karena saat itu para penentang jemaat menuntut lebih, SKB bagi mereka belum cukup yang mereka inginkan adalah pembubaran Ahmadiyah dari bumi Kuningan. Teror tersebut berupa aksi perusakan terhadap sejumlah rumah dan masjid milik anggota jemaat. Setelah keluarnya SKB, Manislor benarbenar seperti kuburan di malam hari, warganya pasrah menerima teror, mereka hanya menunggu giliran rumah atau masjidnya dirusak oleh para penentang jemaat. Berbagai pengalaman yang dialami warga jemaat selama teror berlangsung semakin menambah keimanan mereka terhadap kebenaran jemaat ini. Wahyu Allah Taala yang diterima Hazrat Masih Mauud as.,” Barangsiapa menghina jemaatKu pasti akan Aku hina kan”, benar-benar mereka saksikan. Salah satu kelom pok yang terparah menerima teror adalah kelompok At-Taqwa. Hal ini cukup beralasan karena letaknya memang mudah untuk mendapat teror karena letaknya paling jauh dari kerlompok lainnya. Hari-hari ketika terjadi teror mereka lewati dengan penuh kecemasan. Kedaan inilah yang kemudian semakin mende-
44
katkan mereka kepada TuhanNya. Mansyur, Ketua kelompok At-Taqwa ini menceriterakan ia tidak pernah melewatkan setiap malam untuk sholat tahajud. Ia justeru lebih takut tidak sholat tahajud dari-pada memikirkan rumah atau masjid di rusak. Ia sudah ber-pasrah diri terhadap semua yang akan menimpa rumah atau masjid. Berikut berapa kejadian yang dituturkan warga jemaat dikelompok At-Taqwa. Suatu ketika pada Minggu pertama terjadi serangan, serombongan penyerang sedang menyebarang jalan menuju Masjid At-Taqwa. Salah seorang penyerang saat itu sedang mengendarai sepeda motor. Ketika ia ke-luar dari Gang Kancil menuju jalan raya, tanpa sadar dari arah berlawanan muncul mobil. Maka tabrakan tidak bisa dihindarkan, akibat kecelakaan ini tengkuknya terluka parah dan selama menderita sakit selama sebulan akhirnya ia meninggal dunia. Kejadian lainnya adalah, seminggu setelah aksi penye-
GEMA Berkhidmat demi Kejayaan Islam
rangan terhadap masjid AlHidayat, salah seorang yang ikut aksi penyerangan ketika sedang mengendarai kendaraannya bertabrakan dengan sebuah mobil, akibatnya ia menderita luka yang serius di sekitar kepalanya, semua giginya rontok, dan ada ba-gian kepalanya yang harus dioperasi. Setahun telah berlalu, dan luka akibat kecelakaan itu tak kunjung sembuh. Sementara salah seorang pemasang spanduk ketika sedang berjalan kaki, entah bagaimana tiba-tiba ia tertabrak sepeda motor. Iapun terpaksa harus rawat inap di rumah sakit. Sementara itu salah seorang tokoh penentang kini menderita benjolan di salah satu bagian tubuhnya, sampai sekarang meskipun sudah berobat kemana-mana, benjolannya belum juga sembuh dan terus menimbulkan sakit baginya. Banyak sudah tanda yang ditimpakan kepada penen-
tang jemaat di Manislor, namun mereka belum juga bertobat dari kesalahannya.