KETERKAITAN FAKTOR BIOFISIK DAN PENGUASAAN LAHAN HUTAN DENGAN KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG (Studi Kasus pada Wilayah Hutan Tanaman Industri di Jambi)
ANDRI YUSHAR ANDRIA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterkaitan Faktor Biofisik dan Penguasaan Lahan Hutan dengan Kerawanan Kebakaran Hutan (Studi kasus pada wilayah Hutan Tanaman Industri di Jambi) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor,
April 2009
Andri Yushar Andria NRP. A156070124
ABSTRACT ANDRI YUSHAR ANDRIA. Significance of Biophysical and Land Tenure Factor to Vulnerability of Forest Fire in Spatial Planning Perspective: A Case Study in Industrial Timber Plantation, Jambi. Under direction of BABA BARUS and FREDIAN TONNY NASDIAN The occurrence of forest fire in Jambi can be considered as an annual phenomenon. It happens almost every year in every type of land uses, including industrial timber plantation area of PT Wirakarya Sakti. Currently, although this circumstance has existed for a long time, availability of information regarding forest fire-prone area especially in industrial timber plantation is really minutes. Based on this condition, this study aims to model and develop spatial information on the vulnerability forest fire in industrial timber plantation (HTI) area. The specific objectives are: 1) To identify biophysical factors that affect of forest fire, 2) To identify the significance of community activities and land tenure factors to forest fires event in the area, 3) To analyze communities characteristic and actions in regards to forest fire events, and 4) To analyze synergy between actual land use with HTI Spatial Planning (RTR-HTI). The results using logistic regression analysis showed that the most significance biophysical variable are soil type and rainfall, while on the anthropogenic variable are the distance from land and the distance from road. Pearson correlation analysis and regression analysis suggested that community motivations and actions are affected by social indicators. Based on these facts, spatial analysis using GIS was conducted. The result showed that the value of land use suitable (LUS) was 88,06% (218.288,95 ha) and not suitable was 11,94% (29.589,06 ha) from the land allocation of RTR-HTI. Using Analytical Hierarchy Process (AHP), the relative importance weight for each factor was derived to be included in hazard model. The hazard map showed that fire hazard can be classified into high category (118.924,93 Ha), moderate category (175.272,00 Ha) and low category (11.368,85 Ha). Some suggestion emerged from forest fire reality assessment in HTI PT. Wirakarya Sakti are as follow: 1) It is required to revise the RTR-HTI, especially in the context of cropland allocation in peat area, 2) Some levels of control need to be re-enforced on the development of infrastructure in fire-prone and protected area, 3) It is required to build some partnerships with local communities to manage forest land in HTI PT Wirakarya Sakti area, and 4) It is necessary to develop a complete and ‘up to date’ sets of database in regards to fire prone area and its distribution. Keywords: vulnerability forest fire, land tenure community, land use
RINGKASAN ANDRI YUSHAR ANDRIA. Keterkaitan Faktor Biofisik dan Penguasaan Lahan Hutan dengan Kerawanan Kebakaran Hutan dalam Perspektif Penataan Ruang : Studi Kasus pada Wilayah HTI di Jambi. Dibimbing oleh BABA BARUS dan FREDIAN TONNY NASDIAN. Kejadian kebakaran hutan telah menjadi suatu fenomena yang terjadi setiap tahun, peristiwa tersebut melanda dan tersebar hampir di seluruh daerah kabupaten/kota di Provinsi Jambi tak terkecuali terjadi pada kawasan hutan produksi yang menjadi areal perijinan Hutan Tanaman Indsutri (HTI) PT. Wirakarya Sakti. Kebakaran hutan di areal HTI PT. Wirakarya Sakti pada dasarnya disebabkan faktor lingkungan fisik hutan yang mendukung serta adanya aktivitas masyarakat di sekitar hutan sebagai pemicu terjadinya kebakaran. Kegiatan masyarakat dalam penyiapan lahan secara tradisional dengan tahapan tebang, tebas, tumpuk dan bakar pada umumnya sebagai penyebab awal terjadinya kebakaran hutan. Tahapan awal untuk meminimalisir kejadian kebakaran hutan adalah dengan menyusun informasi yang lengkap dan aktual mengenai wilayah-wilayah yang rawan terjadinya kebakaran di areal HTI PT. Wirakarya Sakti berdasarkan faktorfaktor penyebabnya, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan khususnya dan pemerintah dalam perumusan kebijakan secara umum. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membangun model spasial dan pemetaan kerawanan kebakaran hutan pada areal Hutan Tanaman Industri, dan secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi faktor biofisik yang berpengaruh terhadap kebakaran hutan di areal Hutan Tanaman Industri, 2) Mengidentifikasi faktor aktivitas masyarakat yang menguasai lahan hutan dalam kaitannya dengan kebakaran hutan di areal Hutan Tanaman Industri, 3) Menganalisis karakteristik dan tindakan masyarakat yang menguasai lahan hutan pada wilayah Hutan Tanaman Industri dalam kaitannya dengan kebakaran hutan, dan 4) Menganalisis kesesuaian peruntukkan rencana tata ruang Hutan Tanaman Industri (RTR-HTI) dengan penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap kebakaran hutan. Metode untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab peristiwa kebakaran hutan di HTI PT. Wirakarya Sakti adalah dengan menggunakan analisis regresi logistik. Untuk mengetahui karakteristik dan tindakan masyarakat yang menguasai lahan hutan dalam melakukan kegiatan pembakaran terutama pada penyiapan lahan dilakukan analisis korelasi pearson dan analisis regresi terhadap variabel sosial masyarakat. Metode untuk menganalisis kesesuaian antara penggunaan lahan aktual terhadap RTR-HTI dengan analisis SIG yaitu melakukan tumpang tindih antara peta penggunaan lahan aktual dengan peta RTR-HTI. Sedangkan untuk membangun model kerawanan kebakaran hutan di areal HTI PT. Wirakarya Sakti adalah dengan analisis SIG dan untuk menentukan bobot relatif pada setiap faktor yang berpengaruh terhadap kebakaran hutan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis regresi logistik menghasilkan faktor-faktor yang berpengaruh nyata dari faktor biofisik adalah jenis tanah dan curah hujan sedangkan dari faktor
aktivitas masyarakat yang menguasai lahan hutan adalah jarak penguasaan lahan dan jarak dari jalan. Peluang terjadinya kebakaran hutan berdasarkan hasil analisis dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat yang menguasai lahan hutan. Karakteristik dan tindakan masyarakat yang menguasai lahan hutan dalam melakukan kegiatan pembakaran terutama pada penyiapan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan / pengetahuan serta persepsi masyarakat, pertambahan jumlah penduduk serta lapangan pekerjaan yang terbatas bagi masyarakat, tidak terakomodasinya peran masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya hutan, pendapatan masyarakat dari hasil pertanian/perkebunan, serta sistem penyiapan lahan dan kebiasaan masyarakat dalam penggunaan api. Hasil analisis kesesuaian antara penggunaan lahan aktual dengan penataan ruang HTI dengan menghasilkan nilai Kesesuaian Penggunaan Lahan (KPL) sebesar 88,06% (218.288,95 Ha) dan yang tidak sesuai seluas 11,94% (29.589,06 Ha) dan termasuk kategori baik. Hasil analisis penentuan bobot relatif terhadap faktor-faktor yang berpengaruh menghasilkan bobot faktor biofisik sebesar 0.394 dan bobot faktor aktivitas masyarakat sebesar 0.606. Sedangkan bobot faktor curah hujan sebesar 0.842 dan bobot jenis tanah sebesar 0.158 serta bobot jarak penguasaan lahan sebesar 0.458 dan jarak dari jalan sebesar 0.542. Peruntukkan lahan pada Rencana Tata Ruang HTI berdasarkan kelas kerawanan kebakaran hutan menunjukkan kerawanan kebakaran hutan yang termasuk kelas rendah meliputi area seluas 11.368,85 Ha (4%), kelas sedang 175.272,00 Ha (57%) dan kelas tinggi 118.924,93 Ha (39%). Dari hasil rumusan terhadap realitas kebakaran hutan di HTI PT. Wirakarya Sakti, beberapa usulan dalam upaya meminimalisir terjadinya kebakaran hutan adalah : 1) RTR-HTI perlu direvisi dalam hal re-alokasi peruntukan lahan tanaman pokok pada tanah gambut, 2) adanya pengendalian pembangunan infrastruktur jalan pada wilayah rawan kebakaran dan wilayah yang dilindungi, 3) diperlukan peningkatan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan lahan hutan dengan masyarakat yang menguasai lahan di areal HTI PT. Wirakarya Sakti, dan 4) perlunya menyusun basis data yang lengkap dan aktual mengenai sebaran wilayah rawan kebakaran hutan. Kata Kunci : Kerawanan Kebakaran Hutan, Penguasaan Lahan, Penggunaan Lahan
Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
KETERKAITAN FAKTOR BIOFISIK DAN PENGUASAAN LAHAN HUTAN DENGAN KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG (Studi Kasus pada Wilayah Hutan Tanaman Industri di Jambi)
ANDRI YUSHAR ANDRIA
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr.Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc.
PRAKATA Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang mulai dilaksanakan sejak Bulan Agustus 2008 ini adalah kerawanan kebakaran hutan, dengan judul Keterkaitan Faktor Biofisik dan Penguasaan Lahan Hutan dengan Kerawanan Kebakaran Hutan dalam Perspektif Penataan Ruang, suatu studi kasus pada wilayah Hutan Tanaman Industri di Jambi. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc dan Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS selaku pembimbing, serta Dr. Ir. Komarsa Gandasasmita, M.Sc yang telah banyak memberikan saran. Selain itu, penulis juga menyampaikan penghargaan kepada Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M. Agr selaku Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Sekolah Pascasarjana IPB, Pemerintah Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi yang telah memberikan kesempatan tugas belajar, Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas, staf pengajar dan pengelola Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) serta rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah tahun 2007. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada umi, ibu ‘mertua’, istri, pelita hati-ku ‘aisha’, serta seluruh keluarga atas segala dukungan moril dan materiil, doa, kesabaran serta kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bisa berguna dan bermanfaat.
Bogor,
April 2009
Andri Yushar Andria