Ketenagakerjaan Indonesia dan Distribusi Upah Peserta Jaminan Pensiun
E. Ilyas Lubis Direktur Perluasan Kepesertaan Dan Hubungan Antar Lembaga
Hotel Grand Cempaka, 1 Maret 2017 Prepared by actuarialteam@bpjsketenagakerjaan ver.17.02.28.0
Struktur Ketenagakerjaan Indonesia
SEBAGIAN BESAR TENAGA KERJA INDONESIA TIDAK DAPAT MEMPERSIAPKAN HARI TUA-NYA SENDIRI
Kondisi Ketenagakerjaan Pekerja Penerima Upah (PU) Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Total TK PU: 42.382.148
12000000 9,947,931
10000000
8000000
7,023,654
7,084,186
6,734,883
6,669,114 6000000
4000000 2,316,739
2,262,733 2000000 342,908 0 Tidak pernah sekolah
Sumber: Buku BPS 2015
Tidak/belum tamat SD
SD
SMP
SMU
SMK
DI/II/III
Univ
77,82% dari total pekerja PU memiliki pendidikan di bawah diploma. 50,58% diantaranya adalah lulusan sekolah menengah atas 3
Kondisi Ketenagakerjaan Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Total TK BPU: 72.245.878
30000000 26,283,442 25000000
20000000
15000000
13,552,754
13,327,184
10000000
5000000
8,631,806 4,844,586
3,785,874 640,041
1,180,191
0 Tidak pernah sekolah
Tidak/belum tamat SD
SD
SMP
SMU
SMK
DI/II/III
Univ
Lulusan SD memiliki prosentase terbesar untuk pekerja BPU sebesar 26,28% Sumber: Buku BPS 2015
4
Kondisi Ketenagakerjaan Total Angkatan Kerja berdasarkan Umur
Total Angkatan kerja
Bekerja
18,000,000
Kelompok Total Umur (th) Angkatan kerja
16,000,000 14,000,000
Bekerja
Proporsi Tenaga Kerja terhadap Angkatan Kerja (%) 69,69
15-19
7.424.665
5.174.517
20-24
12.703.718
10.485.734
82,54
25-29
13.965.087
12.949.359
92,73
30-34
17.039.112
16.424.492
93,39
35-39
14.481.863
14.155.638
97,75
40-44
15.270.955
15.010.358
98,29
45-49
12.485.843
12.285.477
98,40
4,000,000
50-54
10.949.561
10.754.512
98,22
55-59
7.396.670
7.296.823
98,65
2,000,000
60+
10.155.457
10.091.116
99,37
12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000
-
Sumber: Buku BPS 2015
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60+
Proporsi tenaga kerja masih didominasi oleh usia produktif. Namun tenaga kerja, secara umum, masih belum menyiapkan kehidupan masa tuanya dengan baik 5
Bonus Demografi Indonesia % population aged 65 and older : 5,01%
% population aged 65 and older : 15,78%
Ages 0 – 64 : 94,99%
Ages 0 – 64 : 84,22%
% population aged 65 and older : 9,23% Ages 0 – 64 : 90,77%
Data : Divisi Aktuaria, BPJS Ketenagakerjaan
Bonus demografi bukan hanya memberi peluang tetapi juga risiko baru untuk manusia Indonesia ketika memasuki usia pensiun 6
Angkatan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
• Tahun 2013, angkatan kerja didominasi oleh pendidikan SD ke bawah. Sulit bekerja di sektor yang memiliki nilai tambah tinggi • Untuk sektor formal, umumnya hanya dapat terserap di industri manufaktur yang padat tenaga kerja dan berteknologi rendah.
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi, 2016
7
7
Rasio Upah Tenaga Kerja Per Tingkat Pendidikan
3.5 3.13 3 2.35
2.5 2
1.73
1.73
1.5
1.21
1 0.5 0 Universitas
D1 – D3
Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Pertama
• Apakah menarik untuk masuk SMK? • Presentase kenaikan upah untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin turun. Insentif untuk sekolah lebih tinggi semakin rendah?
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
8
Lama Mencari Kerja Tahun 2010
6 5.1 5
4.8
4 3
2.9
3 2.2
1.8
2 1 0 SD ke bawah
Lulus SD
Lulus SMP
Lulus SMA
Lulus SMK
Universitas
• Apakah menarik melanjutkan SMA • Paling cepat mencari kerja bagi lulusan SMP
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
9
Kualitas Pekerja & Produktivitas Berbanding Lurus • Hanya 5% dari pekerja yang memperoleh pelatihan, menyebabkan sebagian besar tenaga kerja memiliki keahlian rendah (Sakernas 2014) • Pelambatan ketrampilan pekerja, menyebabkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk dibandingkan negara-negara ASEAN
Sumber: Kependudukan dan Ketenagakerjaan: Peluang Usaha dan Penciptaan lapangan Pekerjaan di Indonesia oleh Sonny Harry B Darmadi , 2016
10
Sebagian besar tenaga kerja Indonesia hanya mengandalkan JHT dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan untuk hari tua-nya.
http://ds106.kendallparker.com/wp-content/uploads/2015/02/peeking-pano_18817.jpg
Project : Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat Muda
11
Distribusi Upah Jaminan Pensiun
STATISTIK UPAH PEKERJA DAN PESERTA JAMINAN PENSIUN
Upah Minimum Provinsi (UMP) Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Utara Kalimantan Tim ur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat NTT NTB Bali Banten Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara DI Aceh
UMP 2017 UMP 2016
Formula UMP berdasarkan ketentuan PP 78/2015 tentang Pengupahan Formula UMPt = UMPt-1 x {1+(Inflasit-1 + PDB_Growtht-1)} Rata-rata UPM 2017 : 2.104.538
-
Rata-rata kenaikan UMP 2017 sebesar 8,25% UMP tertinggi (Rp.3.355.750) di DKI Jakarta, dan UMP terendah (Rp.1.337.645) di DI Yogyakarta UMP ditetapkan serentak setiap 1 November UMK ditetapkan Gubernur selambat-lambatnya setiap tanggal 21 November
500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000
Sumber : Diolah dari Sakernas BPS 13
Statistik UMP dan Upah Pekerja
Provinsi DI Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali NTB
UMP 2016 2.118.500 1.811.875 1.800.725 2.095.000 1.906.650 2.206.000 1.605.000 1.763.000 2.341.500 2.178.710 3.100.000 2.250.000
1.784.000 1.807.600 1.482.950
Upah 2016 2.223.969 2.000.121 2.343.454 2.523.061 2.066.856 2.097.351 2.150.361 1.847.210 2.424.225 3.270.224 3.980.808 2.788.634 1.875.026 1.975.721 2.129.937 3.531.518 2.788.711 2.044.877
UMP 2017 2.500.000 1.961.354 1.949.284 2.266.722 2.063.000 2.388.000 1.737.412 1.908.447 2.534.673 2.358.454 3.355.750 2.435.625 1.367.000 1.337.645 1.388.000 1.931.180 1.956.727 1.631.245
Provinsi NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kaliimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
UMP 2016 1.425.000 1.739.400 2.057.558 2.085.050 2.161.253 2.175.340 2.400.000 1.670.000 2.250.000 1.850.000 1.875.000 1.864.000 1.775.000 1.681.266 2.237.000 2.435.000 1.997.819
Upah 2016 2.143.074 2.204.481 2.687.091 2.574.148 3.719.982 3.176.765 2.849.993 2.290.133 2.494.064 2.696.009 2.291.309 2.144.605 2.443.695 2.538.918 2.865.109 3.487.512 2.552.962
UMP 2017 1.525.000 1.882.900 2.227.307 2.258.000 2.354.800 2.358.800 2.598.000 1.807.775 2.435.625 2.002.625 2.030.000 2.017.780 1.925.000 1.975.000 2.421.500 2.663.646 2.104.538
14
UMP 2017 vs Upah Peserta Jaminan Pensiun Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Utara Kalimantan Tim ur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat NTT NTB Bali Banten Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara DI Aceh
Upah JP UMP 2017
Rata-rata upah peserta Jaminan Pensiun Rp.3.990.242 Rata-rata UMP 2017 Rp.2.104.538 Rata-rata upah peserta Jaminan Pensiun 90% lebih tinggi dari rata-rata UMP 2017 Sesuai dengan UMP tertinggi dan terendah, DKI Jakarta memiliki rata-rata upah peserta JP tertinggi (Rp.5.777.836) dan DI Yogyakarta memiliki rata-rata upah peserta JP terendah (Rp.1.696.455)
Sumber : Diolah dari Sakernas BPS dan Statistik Upah Peserta Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan -
1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 15
Manfaat Minimum dan Maksimum, serta Batasan Upah Maksimum 1. Besar manfaat pensiun minimum dan maksimum ditinjau dan disesuaikan setiap tahun sebesar inflasi umum tahun sebelumnya 2. Batas upah maksimum disesuaikan setiap tahun sebesar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun sebelumnya 2015 Manfaat Minimum
2016
2017
300.000
310.050
319.450
Manfaat Maksimum
3.600.000
3.720.600
3.833.000
Upah Maksimum
7.000.000
7.335.300
7.703.500
Dasar Inflasi Umum
-
3,35%
3,02%
Dasar Kenaikan PDB
-
4,79%
5,02%
16
Distribusi Upah terhadap Batas Upah Maksimum Batas upah maksimal Rp.7.703.500 Hanya 5,37% peserta yang upahnya diatas ceiling DKI Jakarta dan Papua adalah provinsi yang memiliki proporsi jumlah peserta dengan upah diatas ceiling lebih dari 10%
17
Distribusi Persentil Upah Peserta JP
10% peserta JP masih memiliki upah di bawah Rp.1,75 juta Nilai tengah upah peserta JP ada Rp.3,04 juta 5% peserta JP memiliki upah diatas Rp.9,56 juta 18
Manfaat Jaminan Pensiun
SIMULASI MANFAAT PENSIUN DI BPJS KETENAGAKERJAAN
Formula Manfaat Pensiun Bulanan 1. Manfaat pensiun yang diterima peserta (pensiun hari tua atau pensiun cacat) untuk 1 tahun pertama dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun bulanan (MB) 𝑴𝑩𝟎 = 𝟏% ×
𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒖𝒓 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒖𝒑𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒖𝒓 × 𝟏𝟐 𝟏𝟐
*) Bagi peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap dengan masa iur kurang dari 180 bulan, tetapi memenuhi ketentuan penerima manfaat pensiun bulanan, masa iur yang diperhitungkan adalah 180 bulan
Manfaat Pensiun
Perhitungan Manfaat Bulanan
Pensiun Hari Tua
100% x MB0
Pensiun Cacat
100% x MB0
Pensiun Janda/Duda
50% x MB0 atau 50% x MB terakhir
Pensiun Anak
50% x MB0 atau 50% x MB terakhir
Pensiun Orangtua
20% x MB0 atau 20% x MB terakhir
2. Manfaat pensiun untuk tahun-tahun selanjutnya diberikan penyesuaian (indeksasi) manfaat sebesar inflasi tahun sebelumnya, setiap awal bulan ulang tahun pensiun 𝑴𝑩𝑻+𝟏 = 𝑴𝑩𝑻 × 𝟏 + 𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒔𝒊𝑻 20
Simulasi Perhitungan Manfaat Jaminan Pensiun
Bpk. A 1 istri, 1 anak
Upah per bulan = Rp. 3.000.000,00 Iuran JP per bulan= Rp. 90.000,00 Rp. 30.000,00 (dipotong dari upah bulanan Bpk. A)
Rp. 60.000,00 (ditanggung perusahaan Bpk A)
Asumsi Tingkat pengembangan saat ini sebesar 8,95% Rata – rata inflasi : 4,75% - 5% Asumsi tingkat kenaikan upah per tahun sebesar 9,5 – 10% 21
Simulasi Perhitungan Manfaat Jaminan Pensiun Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 15 tahun Perhitungan manfaat
[1% x 15 x 10.106.872] = Rp. 1.516. 031/bulan
Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 20 tahun Perhitungan manfaat
[1% x 20 x 14.600.931] = Rp. 2.993. 191/bulan
Bpk A Pensiun pada usia 56 tahun dan telah membayar iuran JP secara rutin selama 30 tahun Perhitungan manfaat
[1% x 30 x 26.591.563] = Rp. 8.110. 427/bulan
Keterangan: Bapak A dalam skema ini akan tetap mendapatkan manfaat sebesar Rp. 8.110.427 karena nilai manfaat maksimum sebesar 3.600.000 (PP 45/2015) akan direview secara berkala sesuai tingkat inflasi.
22
23
Distribusi Upah Jaminan Pensiun
SKEMA IURAN DAN MANFAAT JAMINAN PENSIUN
Bentuk Manfaat Jaminan Pensiun UU 40/2004 – SJSN Pasal 41
Pensiun Hari Tua
• Diterima peserta setelah memasuki usia pensiun • Manfaat bulanan diterima setelah peserta memiliki masa iur minimal 15 tahun • Manfaat bulanan diterima sampai peserta (pensiunan) meninggal dunia
Pensiun Cacat
• Diterima peserta yang mengalami cacat total tetap sebelum memasuki usia pensiun • Manfaat bulanan diterima sampai peserta (pensiunan) meninggal dunia
Pensiun Janda/Duda Pensiun Anak Pensiun Orangtua
• Diterima janda/duda ahli waris peserta yang meninggal dunia • Manfaat bulanan diterima sampai janda/duda meninggal dunia atau menikah lagi • Diterima anak ahli waris peserta yang meninggal dunia • Manfaat bulanan diterima sampai anak mencapai usia 23 tahun, bekerja, menikah, atau meninggal dunia • Jumlah anak yang menerima manfaat bulanan maksimal 2 orang anak • Diterima orangtua ahli waris peserta lajang yang meninggal dunia • Manfaat bulanan diterima sampai batas waktu tertentu
25
Kriteria Penerima Manfaat Pensiun Bulanan Pensiun Hari Tua, Cacat, Janda/Duda, Anak, dan Orangtua
Pensiun Hari Tua, diterima peserta secara bulanan dengan ketentuan: peserta telah memasuki usia pensiun; dan memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180 bulan)
Pensiun Cacat, diterima peserta secara bulanan dengan ketentuan: peserta mengalami cacat total tetap; kejadian penyebab cacat total tetap terjadi setelah kepesertaan sedikitnya 1 bulan; dan peserta sebelum mengalami cacat total tetap memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180 bulan) atau kepadatan iuran (contribution density rate) sedikitnya 80%
Pensiun Janda/Duda, Pensiun Anak, atau Pensiun Orangtua, diterima janda/duda, anak, atau orangtua ahli waris peserta secara bulanan dengan ketentuan: peserta meninggal dunia; peserta meninggal dunia setelah kepesertaan sedikitnya 1 tahun; dan peserta sebelum meninggal memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun (180 bulan) atau kepadatan iuran (contribution density rate) sedikitnya 80% Manfaat Lumpsum, diterima oleh peserta yang memasuki usia pensiun atau cacat total tetap, atau oleh ahli waris (anak, janda/duda, atau orangtua) peserta yang meninggal dunia secara sekaligus sebesar akumulasi iuran ditambah pengembangannya, jika tidak memenuhi ketentuan penerimaan manfaat pensiun bulanan 26
Aspek yang perlu diperhatikan dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial •Sustainability : sistim jaminan sosial harus dapat memberikan kepastian keberlangsungan dan kesinambungan penyelenggaraan jaminan sosial
•Adequacy: sistim jaminan sosial memberikan manfaat yang memadai sesuai dengan tujuan penyelenggaraannya
•Affordability : sistim jaminan sosial •Acceptability : sistim jaminan sosial
diselenggarakan dengan pembiayaan yang terjangkau
diterima oleh masyarakat secara luas
•Intergenerational fairness : sistim jaminan sosial memberikan rasa keadilan bagi seluruh generasi 27
Sistem Multi-Pilar
28
Perbandingan Tingkat Pengganti Penghasilan Skema Pensiun Publik di Beberapa Negara Negara Indonesia Austria Belgia Kanada Finlandia Perancis Jerman Yunani Italia Jepang Korea Belanda Norwegia Polandia Portugal Spanyol Swedia Turki Inggris Amerika
Jenis Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti/Poin Poin Manfaat Pasti NDC Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti NDC NDC Manfaat Pasti Manfaat Pasti NDC Manfaat Pasti Manfaat Pasti Manfaat Pasti
Faktor Manfaat 1,00% 1,73% 1,33% 0,63% 1,50% 1,06% 1,00% 0,8-1,5% 1,75% 0,55% 0,89% 1,75% 0,98% 0,52% 2,25% 2,70% 0,75% 1,50% 0,21-0,83% 0,91%
Skema Program Pensiun Publik Konversi TPP (masa iur 30 tahun) Dasar Penghasilan Pensiun Indeksasi Manfaat selama masa iur dengan valorisasi inflasi Inflasi 30,00% 40 tahun terakhir dengan valorisasi upah AdHoc 51,90% selama masa iur dengan valorisasi inflasi Inflasi 39,90% 34 tahun upah terbaik dengan valorisasi upah Inflasi 18,90% selama masa iur dengan valorisasi 80% upah dan 20% inflasi 20% upah dan 80% inflasi 45,00% 25 tahun upah terbaik dengan valorisasi inflasi Inflasi 31,80% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah 30,00% selama masa iur dengan valorisasi inflasi 50% Inflasi dan 50% GDP 24,00%-45,00% selama masa iur dengan valorisasi GDP Inflasi 52,50% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 16,50% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 26,70% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah 52,50% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah - 0,75 29,40% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 15,60% selama masa iur dengan valorisasi 25% upah dan 75% inflasi Inflasi dan GDP 67,50% 25 tahun upah terakhir dengan valorisasi inflasi Inflasi 81,00% selama masa iur dengan valorisasi upah Upah - 1,6 22,50% selama masa iur dengan valorisasi inflasi + 30% GDP Inflasi 45,00% selama masa iur dengan valorisasi upah Inflasi 6,30%-24,90% 35 tahun upah terbaik dengan valorisasi upah Inflasi 27,30%
Sumber: Diolah dari OECD (2013), Pensions at a Glance 2013 : OECD and G20 Indicators, OECD Publishing, dan RPP Jaminan Pensiun
29
Komparasi Manfaat dan Iuran Beberapa Negara Faktor Manfaat Negara Indonesia Austria Belgia Kanada Finlandia Perancis Jerman Yunani Italia Jepang Korea Belanda Norwegia Polandia Portugal Spanyol Swedia Turki Inggris Amerika
Konversi TPP (masa iur 30 tahun)
1,00% 30,00% 1,73% 51,90% 1,33% 39,90% 0,63% 18,90% 1,50% 45,00% 1,06% 31,80% 1,00% 30,00% 0,8-1,5% 24,00%-45,00% 1,75% 52,50% 0,55% 16,50% 0,89% 26,70% 1,75% 52,50% 0,98% 29,40% 0,52% 15,60% 2,25% 67,50% 2,70% 81,00% 0,75% 22,50% 1,50% 45,00% 0,21-0,83% 6,30%-24,90% 0,91% 27,30%
Pekerja
Iuran Pemberi Kerja
Total
10,30% 7,50% 5,00% 5,20% 6,80% 9,80% 6,70% 9,20% 8,40% 4,50% 17,90% N/A 9,80% N/A
12,60% 8,90% 5,00% 17,70% 9,90% 9,80% 13,30% 23,80% 8,40% 4,50% N/A 9,80% N/A
22,90% 16,40% 10,00% 22,90% 16,70% 19,60% 20,00% 33,00% 16,80% 9,00% 17,90% N/A 19,60% N/A
4,70% 9,00% N/A 4,20%
23,60% 11,00% N/A 6,20%
28,30% 20,00% N/A 10,40%
Sumber: Diolah dari OECD (2013), Pensions at a Glance 2013 : OECD and G20 Indicators, OECD Publishing
30