KEPUASAN KERJA PADA STAF DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2009
Oleh: ASRI CIPTANINGRUM NIM. 041000101
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
KEPUASAN KERJA PADA STAF DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2009 SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh: ASRI CIPTANINGRUM NIM. 041000101
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRACT Asri Ciptaningrum 041000101 Work Satisfaction of Staff at North Sumatra University Library 2009 The objective of this research is to know the description of work satisfaction of staff at North Sumatra University Library 2009, based on: (1) psychological factor (interest and tranquility), (2) social factor (the relationship between staffs, and to the superior), physical factor (working time, temperature, and luminating) and (4) financial factor (salary and promotion). The method used in this research is descriptive method. The population in this research is all the staffs of North Sumatra University Library with the amounts of 101 staffs, 49 staffs are taken as the sample using stratified proportional random sampling technique. The instrument used in this research is questionnaire. The result of this research indicated that work satisfaction of staff at USU Library, 2009 is still low which the satisfaction category only 22.45%. This point is indicated by psychological factor (interest and tranquility), social factor (the relationship between staffs, and to the superior), physical factor (working time and temperature) and financial factor (salary and promotion) which is still less of satisfaction. Keyword: work satisfaction, library staff
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan ii Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Asri Ciptaningrum. 041000101. Kepuasan Kerja pada Staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja pada staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tahun 2009 berdasarkan: (1) faktor psikologi (minat dan ketentraman), (2) faktor sosial (hubungan dengan sesama staf dan hubungan dengan atasan), (3) faktor fisik (pengaturan waktu kerja, suhu dan pencahayaan), (4) faktor finansial (gaji dan promosi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf Perpustakaan USU berjumlah 101 orang. Dari jumlah tersebut yang menjadi sampel sebanyak 49 orang diambil dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kepuasan kerja staf di Perpustakaan USU tahun 2009 masih rendah dimana kategori puas hanya 22,45%. Hal ini ditunjukkan dari faktor psikologi dalam hal minat dan ketentraman, faktor sosial dalam hal hubungan dengan sesama staf dan dengan atasan, dan faktor finansial dalam hal gaji dan promosi yang masih dirasakan kurang puas. Kata kunci: kepuasan kerja, staf perpustakaan
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan iii Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Asri Ciptaningrum
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 24 November 1986 Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Pintu Air IV Komplek Politeknik No. 296/13 Medan
Riwayat Pendidikan: 1.
SD I Al-Azhar Medan
: 1992-1998
2.
SLTP Negeri I Medan
: 1998-2001
3.
SMU Dharma Pancasila Medan
: 2001-2004
4.
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
: 2004-2009
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan iv Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kepuasan Kerja pada Staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini, terutama pada Ibu dr. Halinda Sari Lubis, MKKK selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan Ibu Dra. Lina Tarigan, Apt., MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dra. Lina Tarigan, Apt., MS selaku Kepala Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Ibu Dra. Jumirah, Apt., MKes selaku Dosen Pembimbing Akademik. 4. Seluruh dosen dan staf Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah membantu dalam penyelesaian pendidikan dan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan staf pengajar serta sivitas akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan v Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
6. Kepala Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin penelitian dan staf perpustakaan yang menjadi sampel penelitian. 7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. Ashuri Arie Widianto, MT dan Ibunda Dra. Zaslina Zainuddin, MPd serta abang dan adik-adikku Aldin, Arum, Agung, dan Ayu. 8. Richo Hadi Saputro, SE terima kasih atas doa dan perhatiannya. 9. Teman-teman peminatan K3 ‘04 dan ‘05. 10. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis: Echa, Nova, Ruri, Yesa, Dana, Meytrin, Welly, Wawan, Fitri, Mala, Ika dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Maret 2009
Penulis
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan vi Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan .................................................................................. i Abstract ...................................................................................................... ii Abstrak ....................................................................................................... iii Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. iv Kata Pengantar ............................................................................................ v Daftar Isi ..................................................................................................... vii Daftar Tabel ................................................................................................ ix BAB I.
PENDAHULUAN ...................................................................... 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 1.3.1 Tujuan Umum ............................................................... 1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................
1 1 4 4 4 4 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 6 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................. 6 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ................... 6 2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 7 2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 8 2.2 Pengertian Kepuasan Kerja .................................................... 10 2.3 Teori-teori Tentang Kepuasan Kerja ...................................... 14 2.4 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja .......... 15 2.5 Kerangka Konsep .................................................................. 25 BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................... 26 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 26 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 26 3.2.1 Lokasi Penelitian .......................................................... 26 3.2.2 Waktu Penelitian........................................................... 26 3.3 Populasi dan Sampel.............................................................. 26 3.3.1 Populasi ........................................................................ 26 3.3.2 Sampel.......................................................................... 26 3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................... 28 3.5 Defenisi Operasional ............................................................. 28 3.6 Aspek Pengukuran................................................................. 29 3.7 Teknik Analisa Data .............................................................. 29 BAB IV. HASIL PENELITIAN .............................................................. 30 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................... 30 4.1.1 Sejarah Perkembangan Perpustakaan USU .................... 30 Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan vii Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
4.1.2 Struktur Organisasi Perpustakaan USU......................... 32 4.2 Gambaran Umum Staf Perpustakaan ..................................... 33 4.2.1 Umur ............................................................................ 33 4.2.2 Jenis Kelamin ............................................................... 33 4.2.3 Tingkat Pendidikan....................................................... 34 4.3 Gambaran Kepuasan Kerja Staf Perpustakaan ....................... 34 4.3.1 Faktor Psikologi ........................................................... 34 4.3.2 Faktor Sosial ................................................................ 35 4.3.3 Faktor Fisik .................................................................. 36 4.3.4 Faktor Finansial............................................................ 37 BAB V PEMBAHASAN........................................................................... 39 5.1 Gambaran Umum Staf Perpustakaan ..................................... 39 5.2 Faktor Psikologi .................................................................... 39 5.3 Faktor Sosial ......................................................................... 40 5.4 Faktor Fisik ........................................................................... 42 5.5 Faktor Finansial .................................................................... 43 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 45 6.1 Kesimpulan ........................................................................... 45 6.2 Saran..................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47 LAMPIRAN .............................................................................................. 49 Kuesioner ................................................................................... 49 Denah Ruangan Perpustakaan USU ............................................ 52
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan viii Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Staf Menurut Golongan Umur ..........................33
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Staf Menurut Jenis Kelamin .............................33
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Staf Menurut Tingkat Pendidikan .....................34
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Minat ...............................................................................................34
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Ketentraman .................................................................35
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Hubungan dengan Sesama Staf .........................................................35
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Hubungan Staf dengan Atasan .........................................................36
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Pengaturan Waktu Kerja ...............................................36
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Suhu di Tempat Kerja .......................................................................37
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Gaji ..............................................................................37
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Promosi Selama Bekerja ...............................................38
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf ...........................38
Asri Ciptaningrum : Kepuasan Kerja Pada Staf Di Perpustakaan ix Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja. Bahkan ada yang dirasa optimal bagi seseorang, sebagai tambahan kepada beban kerja yang langsung akibat pekerjaan sebenarnya. Suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi, yang berakibat beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. Faktor-faktor penyebab beban tambahan tersebut antara lain faktor mental psikologis.1 Dalam pekerjaannya, manusia bukan merupakan sebuah mesin. Manusia mempunyai kehendak, kemauan, angan-angan dan cita-cita. Manusia memiliki dorongan-dorongan hidup tertentu. Selain itu manusia mempunyai pikiran-pikiran dan pertimbangan-pertimbangan yang menentukan sikap dan pendiriannya. Juga manusia mempunyai pergaulan-pergaulan hidup, baik di rumahnya atau di tempat kerjanya maupun di masyarakat luas. Kepuasan kerja akhir-akhir ini semakin terasa penting artinya dalam lingkup organisasi. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
Ketidakpuasan merupakan titik awal dari masalah-masalah yang muncul dalam organisasi, seperti kemangkiran, turn over, konflik manager-pekerja, serta banyak masalah lainnya yang menyebabkan terganggunya proses pencapaian tujuan
1
organisasi. Dari sisi pekerja, ketidakpuasan dapat menyebabkan menurunnya motivasi, menurunnya moril kerja, menurunnya tampilan kerja baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Secara umum dapat dikemukakan bahwa pemecahan masalah-masalah organisasi dari segi manusianya dapat dilakukan melalui prinsip-prinsip kepuasan kerja. Dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi akan muncul ikatan yang positif antara pekerja dengan pekerjaannya, sehingga dari pekerja ini dapat diharapkan suatu hasil yang optimal. Dari hampir semua perusahaan yang mengalami kemajuan yang pesat ditandai dengan gejala kepuasan kerja yang tinggi di antara para pekerjanya.2 Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh William M. Mercer, Inc. Dalam surveinya pada tahun 1998 terhadap 206 perusahaan menengah dan besar yang memiliki tingkat perputaran karyawan yang tinggi, menemukan bahwa kompensasi adalah alasan paling umum untuk ketidakpuasan. Namun begitu, di beberapa perusahaan dengan perputaran karyawan yang rendah, 40% responden merasakan bahwa faktor-faktor emosional (kepuasan kerja, hubungan baik dengan manajer dan karyawan lain) benar-benar memotivasi mereka tetap tinggal di perusahaan tersebut. Sedangkan 21% responden lainnya menunjukkan faktorfaktor finansiallah yang memotivasi mereka untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut.3 Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan sangat penting dalam pendidikan. Pendidikan tinggi tidak mungkin terselenggara dengan baik jika para dosen dan mahasiswa tidak
2
didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan USU adalah salah satu unsur penunjang yang baik bagi kegiatan akademik di lingkungan USU. Kepala Perpustakaan diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor sebagai pimpinan USU. Perpustakaan USU menempati sebuah gedung berlantai empat dengan luas sekitar 6.090 m2 yang terletak di tengah-tengah kampus. Gedung Perpustakaan dikelilingi areal taman dan parkir seluas sekitar 4 Ha. Gedung Perpustakaan Universitas dapat menampung sekitar 900 orang pembaca dalam waktu yang bersamaan.4 Perpustakaan perlu memperhatikan dan menciptakan kondisi adanya keseimbangan antara pencapaian tujuan perpustakaan dan pencapaian tujuan individual staf dimana salah satu tujuan individual staf adalah tercapainya kepuasan mereka dalam bekerja. Pihak perpustakaan perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh staf untuk meningkatkan kontribusi mereka bagi perpustakaan. Seorang staf dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya dan seorang staf yang tidak puas akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya. Jika staf merasa puas terhadap perlakuan yang diterimanya di tempat kerja, maka mereka akan bersemangat untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan sehingga mereka akan meningkatkan kinerja mereka dan selanjutnya akan meningkatkan kinerja perpustakaan.
3
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Belum diketahuinya gambaran kepuasan kerja pada staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tahun 2009.”
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja pada staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tahun 2009. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja staf berdasarkan faktor psikologi (minat dan ketentraman). 2. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja staf berdasarkan faktor sosial (hubungan sesama staf dan hubungan dengan atasan). 3. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja staf berdasarkan faktor fisik (pengaturan waktu kerja, suhu dan pencahayaan). 4. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja staf berdasarkan faktor finansial (gaji dan promosi).
4
1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan kepada pihak perpustakaan dalam hal gambaran kepuasan kerja pada staf perpustakaan. 2. Sebagai suatu pengetahuan dan pengalaman
penulis dalam melakukan
penelitian, khususnya mengenai masalah kepuasan kerja. 3. Untuk menambah literatur dalam penelitian tentang kepuasan kerja untuk penelitian selanjutnya.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Seiring dengan berkembangnya informasi, perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi semakin berkembang. Sekarang ini kita dapat menjumpai berbagai jenis perpustakaan. Mulai dari perpustakaan nasional, perpustakaan daerah sampai perpustakaan perguruan tinggi atau bahkan perpustakaan sekolah. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yang banyak dijumpai pada saat ini. Adapun yang termasuk ke dalam kategori perpustakaan perguruan tinggi diantaranya adalah Perpustakaan Jurusan, Fakultas, Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, dan Akademi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian yang sangat penting bagi perguruan tinggi tempat perpustakaan ini bernaung, sehingga sering orang mengukur kemajuan sebuah perguruan tinggi dengan melihat peran dan efisiensi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai tri dharma perguruan tinggi, sedangkan penggunanya adalah sivitas akademika.5 Dari uraian di atas jelas bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-sama unit teknis lainnya, turut
6
mendukung terselenggaranya tri dharna perguruan tinggi. Perpustakaan berperan secara aktif dalam memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Karena pentingnya perpustakaan pada setiap institusi pendidikan tinggi, maka setiap lembaga harus memiliki perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang berada pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun badan yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi.6 Berdasarkan beberapa defenisi tentang perpustakaan perguruan tinggi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah universitas atau pendidikan tinggi lainnya yang sederajat yang penggunanya mahasiswa dan sivitas akademika dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya, yang di Indonesia dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi sebagai suatu organisasi yang bernaung di bawah organisasi induknya yaitu universitas tentu saja mempunyai tujuan yang lebih khusus dari tujuan organisasi induknya, tujuan perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah:6
7
1. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula tenaga administrasi perguruan tinggi. 2. Menyediakan bahan pustaka (refrensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar. 3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan. 4. Menyediakan jasa pinjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. 5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga. Berdasarkan pendapat di atas, jelas tergambar bahwa perpustakaan mempunyai tujuan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi bagi penggunanya yaitu mahasiswa dan sivitas akademika untuk keperluan pendidikan dan penelitian. 2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Setiap organisasi memiliki fungsi tertentu yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Demikian halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi juga memiliki fungsi. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu:7 a. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran
8
setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. b. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi. c. Fungsi Riset Perpustakaan merupakan fungsi bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi
adalah
menghasilkan
karya-karya
penelitian
yang
dapat
diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat
dalam
berbagai bidang. d. Fungsi Rekreasi Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan. e. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademik dan staf non akademik.
9
f. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. g. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
2.2 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masingmasing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan sebaliknya.8 Biasanya seseorang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, atau sesuai dengan tujuan ia bekerja. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, maka ia memiliki suatu harapan, dan dengan demikian ia akan termotivasi untuk melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. Heider, misalnya menyatakan bahwa prestasi kerja seseorang akan ditentukan oleh motivasi dan kecakapannya.9
10
Locke selanjutnya mencatat bahwa perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan atau ketidakpuasan kerja cenderung lebih mencerminkan penaksiran dari tenaga kerja tentang pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan lampau dari pada harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Dari batasan yang disebutkan oleh Locke dapat diambil kesimpulan bahwa ada dua hal yang penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaaan. Yang ingin dicapai adalah nilainilai pekerjaan harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasi.10 Beberapa defenisi kepuasan kerja oleh beberapa ahli antara lain: menurut Wexley & Yulk, kepuasan kerja adalah “is the way an employee feels about his/her job”, artinya perasaan seseorang terhadap pekerjaan. Sedangkan menurut Athanasiou, kepuasan kerja adalah sebagai “positive emotional state”. Vroom menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah “refleksi dari job attitude yang bernilai positif” dan Hoopeck menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaanya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.8 Tiffin berpendapat bahwa kepuasaan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Kemudian Blum yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap
11
khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri, dan hubungan sosial individual di luar kerja.8 Sedangkan Howell dan Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja sebagai aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain kepuasan kerja mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya.10 Kemudian Kornhauser (1965) berpendapat bahwa peningkatan kepuasan kerja sendiri merupakan tujuan yang dicita-citakan. Karyawan melewatkan sebagian besar waktunya untuk bekerja dan bagian dari kehidupannya ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyenangkan dan memuaskan. Disamping itu, pengalaman individu di tempat kerjanya akan mewarnai sikapnya di luar lingkungan pekerjan dan kebahagiaannya secara umum. Dan pada dasarnya, kepuasan kerja tergantung pada timgkat penyesuaian antara kebutuhan masing-masing pekerja serta ciri-ciri yang memberikan dorongan atau memenuhi kebutuhan dari pekerjaan yang bersangkutan.11 L.N. Jewell dan Marc Siegall berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah sikap yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Secara sederhana, kita dapat mengatakan bahwa karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak menyukainya.12 T. Hani Handoko menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
12
seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.13 T.M. Fraser dalam bukunya stress dan kepuasan kerja mengatakan kepuasan kerja merupakan pengertian yang sulit didefenisikan kendati dengan istilah paling sederhana sekalipun. Bagi karyawan sendiri, kepuasan kerja muncul bila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaannya melampaui biaya marjinal yang dikeluarkan, yang oleh karyawan tersebut dianggap cukup memadai. Namun demikian, rasa puas itu bukan keadaan yang tetap, karena dapat dipengaruhi dan diubah oleh kekuatan-kekuatan baik dari dalam maupun luar lingkungan kerja.14 Pernyataan di atas dianggap sebagai unsur dasar dalam konsep penyesuaian kerja. Karena nilai relatif yang diberikan individu pada kebutuhan yang berbeda sangat beragam, situasi kerja objektif yang sama mungkin memberikan kadar kepuasan kerja yang tinggi bagi sementara karyawan dan ketidakpuasan bagi yang lain. Dari batasan-batasan mengenai kepuasan kerja di atas sebenarnya batasan yang sederhana dan operasional adalah ”suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis”. Ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.8
13
2.3. Teori-Teori Tentang Kepuasan Kerja Menurut Wexley dan Yulk (1977) secara umum ada 3 teori tentang kepuasan kerja yaitu: 1. Teori Pertentangan (Discrepancy Theory) Teori ini dipelopori oleh Porter (1961) dimana kepuasan ini diukur dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya dengan kenyataan yang ada (dirasakan). Kemudian Locke (1969) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan atas dua nilai yaitu pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang dinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima, dan pentingnya apa yang diinginkan individu. 2. Equity Theory Pendahulu teori ini adalah Zaleznik (1958) dan dikembangkan oleh Adams (1963). Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas atau tidaknya seseorang itu tergantung pada apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan keadilan dan ketidakadilan atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat yang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka ia merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan kepuasan tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan maka akan menimbulkan ketidakpuasan.
14
3. Two Factor Theory Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Herzberg (1969). Herzberg membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu kelompok satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfiers atau hygiene factors. Satisfiers (motivator) atau intrinsic factor, job content dan motivator, adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja terdiri dari: achievement, recognition, work it self, responsibility and advancement. Hadirnya faktor ini akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak hadirnya faktor ini tidak selamanya menimbulkan ketidakpuasan. Dissatisfiers (hygiene factors) atau extrinsic factor, job content, adalah faktorfaktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari: company
policy
and
administration,
supervision
technical,
salary,
interpersonal relation, working condition, job security dan status. Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan kerja. Artinya, bahwa perbaikan terhadap salary dan working condition tidak akan menimbulkan ketidakpuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.8 2.4. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Banyak faktor yang telah diteliti sebagai faktor-faktor yang mungkin menentukan kepuasan kerja. Beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tentang kepuasan kerja, antara lain oleh:10,8
15
1. Harold E. Burt, faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja: a. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain: hubungan antar manajer dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja, hubungan sosial diantara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja. b. Faktor individual, seperti: sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu bekerja, dan jenis kelamin. c. Faktor-faktor luar, seperti: keadaan keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan. 2. Ghiselli & Brown, faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja: a. Kedudukan (posisi) Pada umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. b. Pangkat (golongan) Kedudukan/ pangkat yang naik dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa senang dan bangga. c. Umur Umur menurut penelitian mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan kerja. Umur diantara 25-34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasan kurang puas terhadap pekerjaan.
16
d. Jaminan finansial dan jaminan sosial Jaminan-jaminan ini secara nyata banyak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. e. Mutu pengawasan Hal ini berupa adanya perhatian dan hubungan yang baik antara pihak pimpinan dengan bawahan sehingga karyawan merasa bahwa ia adalah merupakan bagian penting dari perusahaan atau organisasi kerja. 3. Blum, faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja adalah: a. Faktor individual seperti umur, watak, dan harapan. b. Faktor sosial seperti hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan
berekreasi,
kegiatan
perserikatan
pekerja,
kebebasan
berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. c. Faktor utama dalam pekerjaan seperti upah, pengawasan, ketentraman dalam kerja, kondisi kerja, kesempatan untuk maju, penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, dan perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. 4. Gilmer, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah: a. Kesempatan untuk maju, yaitu ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. b. Keamanan kerja, yaitu keadaan yang aman yang sangat mempengaruhi perasaan karyawan sewaktu bekerja.
17
c. Gaji, gaji yang lebih banyak tidak selamanya menimbulkan kepuasan karena jarang orang mengekspresikan kepuasannya dengan sejumlah uang. d. Perusahaan dan manajemen, dimana perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. e. Pengawasan (supervisi), dengan supervisi yang baik dari seorang supervisor yang dapat berperan sebagai figur ayah yang baik bagi bawahannya dapat mengurangi tingkat absensi dan turn over. f.
Faktor intrinsik dari pekerjaan, sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
g. Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir. h. Aspek sosial dalam pekerjaan, adalah sikap yang sulit untuk digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang puas atau tidaknya dalam kerja. i.
Komunikasi, yaitu adanya komunikasi yang lancar antara atasan dengan bawahan dan adanya penghargaan terhadap pendapat ataupun prestasi karyawan.
j.
Fasilitas, seperti adanya cuti, dana pensiun dan perumahan.
5. Caugemi dan Claypool, hal-hal yang menyebabkan rasa puas adalah : a) prestasi, b) penghargaan, c) kenaikan jabatan, d) pujian dan hal-hal yang menyebabkan ketidakpuasan adalah: a) kebijaksanaan perusahaan, b) supervisor, c) kondisi kerja dan d) gaji.
18
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat dirangkum mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu:8 A. Faktor Psikologi Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan. Untuk menelusuri faktor ini, maka perlu diketahui faktor-faktor yang merupakan sumber perbedaan individu di dalam bekerja yaitu: 1. Faktor fisik a. Bentuk tubuh dan komposisinya Bentuk tubuh meliputi besar kecilnya tubuh, bagian-bagiannya, warna kulit dan kelengkapan anggota badan. Sedangkan komposisinya meliputi bagaimana letak dan kesesuainnya dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Penting dan tidaknya pengaruh kedua hal tersebut di dalam pekerjaan tergantung jenis pekerjaannya. b. Taraf kesehatan fisik Taraf kesehatan pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ada yang mudah diserang penyakit dan ada pula orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat. c. Kemampuan panca indera Kemampuan fisik yang berwujud kemampuan panca indera diperlukan di dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan kemampuan penciuman yang baik.
19
2. Perbedaan individu dalam segi psikis a. Bakat Bakat ialah kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu diberi latihan-latihan tertentu. Setiap pekerjaan membutuhkan bakat yang berbeda-beda. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan, maka hasil kerjanya menjadi lebih sukses. b.
Minat Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi itu.
B. Faktor Sosial Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Kebutuhan sosial bisa diperoleh dari hubungan antara atasan dengan bawahan. Pada hakekatnya setiap karyawan menginginkan perlakuan yang adil. Mereka ingin agar suara mereka didengar kalau atasannya melakukan tindakan yang salah, mereka menginginkan agar diakui kalau melakukan pekerjaan dengan baik, dan akhirnya setiap karyawan menginginkan adanya perhatian, baik dari atasan maupun teman sekerja. Tidak peduli apakah pekerjaan yang dilakukan berhasil dengan baik atau tidak. Perbedaan individual mengenai besarnya perharian yang diterima tetap merupakan masalah yang baik bagi pimpinan. Tidak
20
semua karyawan mempunyai perasaan sama terhadap perhatian yang diberikan oleh seorang pimpinan.15 C. Faktor Fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya. Kondisi lingkungan kerja perlu mendapat perhatian yang serius karena lingkungan kerja yang nyaman dan aman sangat menentukan puas tidaknya karyawan dalam melakukan pekerjaannya di lingkungan tersebut. Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah tangga yang baik meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lainnya, keadaan gedung yang selamat yang memiliki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat, lobang ventilasi dan lantai yang baik, dan perencanaan yang baik yang terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang selamat, cukup alat-alat, cukup pedoman-pedoman pelaksanaan dan aturan.8 Syarat-syarat lingkungan kerja yang meliputi ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi dan suhu, udara. Suhu di tempat kerja sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja. Suhu nikmat adalah sekitar 24-26˚C. Kerja pada suhu yang tinggi dapat membahayakan, oleh karena itu perlu penyesuaian dengan waktu kerja dan penggunaan perlindungan yang tepat. Aspek lain yang tak kalah penting adalah penerangan. Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat objekobjek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak
21
perlu. Lebih dari pada itu, penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.1 Penerangan harus memperhatikan tidak timbulnya kesilauan (glare), pantulan dari permukaan yang berkilat dan peningkatan suhu ruangan. Ternyata lampu fluorescent (neon) lebih memenuhi syarat dalam hal ini.16 Mengenai masalah waktu kerja, dalam Undang-undang No. 1 tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya Undang-undang kerja tahun 1948 No. 12, telah diatur tentang aturan waktu kerja dimana dalam pasal 10 ayat (1) kalimat pertama berbunyi “Buruh (pekerja) tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Begitu pula dengan waktu istirahat dimana dalam pasal 10 ayat (2) Undang-Undang yang sama menyebutkan bahwa setelah buruh atau pekerja menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus menerus harus diadakan waktu istirahat sedikit-dikitnya setengah jam lamanya, waktu istirahat itu tidak termasuk jam kerja. Waktu istirahat ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali tenaganya dan waktu istirahat makan setelah bekerja selama 4 jam terus menerus harus diberikan waktu istirahat sedikit-dikitnya 30 menit lamanya untuk memulihkan kembali menjalankan pekerjaannya.1 D. Faktor Finansial Merupakan faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji (upah), jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.8 Faktor ini cukup berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Misalnya faktor upah, sebagian besar karyawan bila ditanya apa yang menjadi motivasinya untuk
22
bekerja, maka ia akan menjawab untuk memperoleh gaji. Ini berarti gaji/upah mempunyai arti penting dalam kerja. Upah adalah pengganti atas jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan upah dan wujudnya dapat bermacam-macam. Sehubungan dengan pentingnya masalah upah dalam pekerjaan, maka perlu diberikan perlindungan upah kepada tenaga kerja yang telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah. Sejalan dengan itu telah dikeluarkan pula Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 561/4695/K/Tahun 2000 tentang Penetapan Upah Minimum dan Upah Minimum Sektoral Propinsi Sumatera Utara Tahun 2001, yang diukur berdasarkan kebutuhan fisik minimum. Kebutuhan fisik minimum didefenisikan sebagai kebutuhan dari seorang pekerja yang diukur menurut jumlah kalori, protein, vitamin-vitamin, dan bahan mineral lainnya yang diperlukan sesuai kebutuhan minimum dan syarat-syarat kesehatan pekerja.15 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi balas jasa (upah, tunjangan) dari dalam perusahaan adalah: 1. Berat ringannya suatu pekerjaan: untuk pekerjaan yang mengandung resiko tinggi pemberian kompensasi akan lebih tinggi dari pada pekerjaan yang tidak mengandung resiko tinggi. 2. Kemampuan kerja dari karyawan
tersebut: kemampuan seseorang harus
dihargai perusahaan dengan memberikan kompensasi yang memadai dengan kemampuan karyawan. 3. Jabatan atau pangkat.
23
4. Penddidikan: dalam pemberian kompensasi balas jasa pendidikan menjadi pertimbangan, pemberian kompensasi sesuai dengan pendidikan karyawan yang bersangkutan. 5. Lama
bekerja: makin lama karyawan bekerja tentu akan mengharapkan
kompensasi balas jasa yang meningkat sesuai lamanya karyawan bekerja.17 Selain faktor upah, faktor finansial lain yang tak kalah pentingnya adalah promosi atau kesempatan untuk maju. Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi sering disebut sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti perpindahan dari jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah dan hak-hak lainnya. Walaupun demikian ada promosi yang tidak disertai dengan peningkatan gaji/upah yang disebut sebagai promosi kering. Promosi dibedakan dengan transfer, karena transfer hanya menyangkut kepindahan jabatan ke jabatan lain, dalam artian status, tanggung jawab dan gaji.15
24
2.5 Kerangka Konsep
Faktor Psikologi o Minat o Ketentraman Faktor Sosial o Hub. dengan sesama staf o Hub. dengan atasan Faktor fisik o Pengaturan waktu kerja o Suhu o Pencahayaan Faktor finansial o Gaji o Promosi
Kepuasan Kerja Staf Perpustakaan
25
BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif tentang kepuasan kerja pada staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tahun 2009.
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di jalan Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2009 hingga Maret 2009. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 101 orang. 3.3.2 Sampel Sampel ditentukan dengan cara stratified proportional random sampling. Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara terbagi dalam empat bagian, diantaranya bagian tata usaha 26 orang, bagian dukungan teknis 16 orang, bagian pelayanan pengguna 33 orang, dan bagian manajemen koleksi dan cabang 26 orang.
26
Untuk menentukan sample digunakan rumus Vincent sebagai berikut:18 NZ2 P (1-P) n = NG2 + Z2 P (1-P) 101(1,96)2 0,5 (1-0,5) =
101(0,1)2 + (1,96)2 0,5 (1-P) 101 (3,8416) 0,5 (0,5) =
101 (0,01) + (3,8416) 0,5 (0,5) 97,0004 =
1,01 + 0,9604 97,0004 = 49,2 = 49
=
1,9704 n
:
sampel penelitian
N :
total populasi
P :
proporsi populasi (0,5)
G :
galat pendugaan (0,1)
Z :
taraf kepercayaan 95% (1,96) Dengan demikian sampel yang harus diambil sebanyak 49 orang. Untuk
setiap strata ditentukan sebagai berikut: nh
=
n1
=
n2
=
n3
=
n4
=
Nh N 26 101 16 101 33 101 26 101
n
;
h = strata (1,2,3,4)
(49) = 12,61 = 12 (tata usaha) (49) = 7,76
= 8 (dukungan teknis)
(49) = 16,98 = 17 (pelayanan pengguna) (49) = 12,61 = 12 (manajemen koleksi dan cabang)
n1 + n2 + n3 + n4 = 49
27
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data skunder: 1. Data primer diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. 2. Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Defenisi Operasional 1. Minat adalah kesesuaian staf perpustakaan dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki dengan pekerjaannya. 2. Ketentraman adalah perasaan nyaman pada staf saat melakukan pekerjaan. 3. Hubungan dengan sesama staf adalah komunikasi dan kerja sama antara sesama staf perpustakaan. 4. Hubungan dengan atasan adalah komunikasi dan kerja sama staf perpustakaan dengan atasannya. 5. Pengaturan waktu kerja adalah kesesuaian jam kerja staf perpustakaan dengan waktu istirahat. 6. Suhu adalah kesesuaian temperatur udara pada ruangan dimana staf perpustakaan melakukan pekerjaannya. 7. Gaji adalah kesesuaian pendapatan yang diterima staf perpustakaan baik dari kompensasi balas jasa maupun dari tunjangan. 8. Promosi adalah kenaikan jabatan dan kesempatan pendidikan yang pernah diperoleh staf perpustakaan selama bekerja di perpustakaan. 9. Kepuasan kerja staf adalah perasaan staf terhadap keempat faktor kepuasan kerja yang diukur dengan perasaan puas, kurang puas, dan tidak puas.
28
Aspek Pengukuran Jawaban kuesioner terdiri dari 5 pilihan yaitu (1) apabila merasa sangat tidak memuaskan; (2) apabila merasa tidak memuaskan; (3) apabila merasa cukup memuaskan/biasa-biasa saja; (4) apabila merasa memuaskan; (5) apabila merasa sangat memuaskan. Menurut Efendi, untuk mengukur tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh staf digunakan tiga skala yaitu:19 1. > 75% dari total skor tertinggi apabila staf merasa puas terhadap pekerjaannya. 2. 50-75% dari total skor tertinggi apabila staf merasa kurang puas terhadap pekerjaannya. 3. < 50% dari total skor tertinggi apabila staf merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
Teknik Analisa Data 1. Data yang telah terkumpul diseleksi kelengkapannya. 2. Data yang telah terseleksi kelengkapannya kemudian diberi penilaian sesuai dengan ketentuan penilaian. 3. Data kemudian dianalisa secara deskriptif dan disajikan dengan tabel distribusi frekuensi.
29
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Sejarah Perkembangan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah perpustakaan fakultas dan pindah ke gedung baru yang diresmikan pada tanggal 2 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bila ditelusur kembali sejarah USU, perpustakaan pertama didirikan di lingkungan USU adalah Perpustakaan Fakultas Kedokteran (1952) dan kemudian disusul oleh Perpustakaan Fakultas Hukum (1954). Ketika itu USU masih merupakan sebuah Yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri ke tujuh di Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1957. Perpustakaan USU menempati sebuah gedung berlantai empat dengan luas sekitar 6.090 m2 yang terletak di tengah-tengah kampus. Gedung Perpustakaan dikelilingi areal taman dan parkir seluas sekitar 4 Ha. Gedung Perpustakaan Universitas dapat menampung sekitar 900 orang pembaca dalam waktu yang bersamaan dan pada masa kuliah setiap tahun (Agustus s.d. Desember dan Februari s.d. Juni) Perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga ada kalanya dalam memperoleh layanan tertentu mahasiswa harus antrian terutama pada jam-jam sibuk. Sedangkan seluruh Gedung Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas dapat menampung sekitar 166 pembaca.
30
Dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya Perpustakaan mengalami perkembangan pesat sejak tujuh belas tahun terakhir. Sejak tahun 1991, Perpustakaan mulai melakukan perubahan mendasar dalam berbagai aspek pelayanannya dengan menerapkan manajemen baru untuk memberdayakan sivitas akademika USU. Perpustakaan benar-benar berorientasi pada kepentingan mahasiswa sebagai pelanggan utama USU. Prinsip kewirausahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dijadikan sebagai filosofi penyelengaraan pelayanan. Upaya tersebut menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan ditandai dengan meningkatnya penggunaan fasilitas Perpustakaan oleh mahasiswa dengan pertumbuhan rata-rata antara 15 s.d 25% setiap tahun dalam kurun waktu 1991 sampai dengan 2008.4
4.1.2 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Saat ini seluruh kegiatan Perpustakaan dilayani oleh 101 orang staf yang terdiri dari 38 orang adalah PNS dan 63 orang adalah tenaga honorer, yang dibagi dalam empat bagian diantaranya bagian tata usaha 26 orang, bagian dukungan teknis 16 orang, bagian pelayanan pengguna 33 orang, dan bagian manajemen koleksi dan cabang 26 orang. Sehubungan dengan perubahan status USU dari PTN menjadi PT-BHMN (PP No. 56 Tahun 2003) tanggal 11 Nopember 2003, organisasi dan tata kerja Perpustakaan mengalami perubahan mengikuti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) USU. Struktur organisasi yang baru telah ditetapkan dengan SK Rektor USU No.1177/J05/SK/KP/2005 pada tanggal 12 September 2005.
31
Sesuai dengan struktur organisasi dan tatakerja yang baru, Perpustakaan dipimpin oleh Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi yang dibantu oleh Wakil Kepala, 3 orang Kepala Sub Bidang, 12 orang Ketua Tim dan 1 orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Kepala Perpustakaan juga dibantu oleh tiga orang staf ahli masing-masing untuk bidang pengembangan sistem dan perencanaan, pelatihan perpustakaan dan pengelola American Corner. Adapun struktur organisasi Perpustakaan yang baru adalah seperti berikut:4
Struktur Organisasi Perpustakaan per 12 September 2005 Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi
Kelompok Pustakawan
Wakil Kepala Perpustakaan
Staf Ahli Kepala Sub Bagian TU
Kepala Sub Bidang Dukungan Teknis
Kepala Sub Bidang Pelayanan Pengguna
Kepala Sub Bidang Manajemen Koleksi dan Cabang
KetuaTim Pengadaan
Ketua Tim Sirkulasi
Ketua Tim Perpustakaan Cabang
KetuaTim Pengatalogan dan Data Bibliografis
Ketua Tim Rujukan dan Bantuan Pengguna
Ketua Tim Manajemen Koleksi
Ketua Tim Dukungan TIK dan E-Library
Ketua Tim Penataan Bahan Pustaka Cetak (1)
Ketua Tim Koleksi Khusus
Ketua Tim Pemeliharaan Koleksi
Ketua Tim Penataan Bahan Pustaka Cetak (2)
Ketua Tim Layanan Digital
32
4.2 Gambaran Umum Staf Perpustakaan 4.2.1 Umur Dari hasil pengumpulan data diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Staf Menurut Golongan Umur di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Umur (Tahun)
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
20-29 21 42,86 30-39 12 24,49 40-49 11 22,45 50-59 5 10,20 Jumlah 49 100 Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2009. 1 2 3 4
Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar staf berada pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 21 orang (42,86%).
4.2.2 Jenis Kelamin Tabel 2. Distribusi Frekuensi Staf Menurut Jenis Kelamin di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Laki-laki 18 36,73 Perempuan 31 63,27 Jumlah 49 100 Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2009. 1 2
Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar staf yang bekerja di perpustakaan adalah perempuan yaitu sebanyak 31 orang (63,27%).
33
4.2.3 Tingkat Pendidikan Tabel
3.
Distribusi
Frekuensi
Staf
Menurut
Tingkat
Pendidikan
di
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Magister 3 6,12 Sarjana 24 48,98 Diploma3 8 16,33 SLTA 14 28,57 Jumlah 49 100 Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2009. 1 2 3 4
Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan staf perpustakaan adalah sarjana yaitu sebanyak 24 orang (48,98%).
4.3 Gambaran Kepuasan Kerja Staf Perpustakaan 4.3.1 Faktor Psikologi Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Minat di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
20 27 2 49
40,82 55,10 4,08 100
Pada tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan minat berada pada kategori kurang puas yaitu 27 orang (55,10%).
34
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Ketentraman di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
13 31 5 49
26,53 63,27 10,20 100
Pada tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan ketentraman selama bekerja berada pada kategori kurang puas yaitu 31 orang (63,27%).
4.3.2 Faktor Sosial Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Hubungan dengan Sesama Staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2
Puas Kurang Puas Jumlah
21 28 49
42,86 57,14 100
Pada tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan hubungan dengan sesama staf berada pada kategori kurang puas yaitu 28 orang (57,14%).
35
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Hubungan Staf dengan Atasan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
12 30 7 49
24,49 61,22 14,29 100
Pada tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan hubungan staf dengan atasan berada pada kategori kurang puas yaitu 30 orang (61,22%).
4.3.3 Faktor Fisik Tabel 8. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Pengaturan Waktu Kerja di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2
Puas Kurang Puas Jumlah
25 24 49
51,02 48,98 100
Pada tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan pengaturan waktu kerja berada pada kategori puas yaitu 25 orang (51,02%).
36
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Suhu di Tempat Kerja di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
27 19 3 49
55,10 38,78 6,12 100
Pada tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan suhu di tempat kerja berada pada kategori puas yaitu 27 orang (55,10%). Tingkat
kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan pencahayaan
seluruhnya berada pada kategori puas yaitu 49 orang (100%).
4.3.4 Faktor Finansial Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Gaji di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
11 35 3 49
22,45 71,43 6,12 100
Pada tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan gaji berada pada kategori kurang puas yaitu 35 orang (71,43%).
37
Tabel 11.
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf Berdasarkan Promosi Selama Bekerja di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009.
No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
3 38 8 49
6,12 77,55 16,33 100
Pada tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan berdasarkan promosi selama bekerja berada pada kategori kurang puas yaitu 38 orang (77,55%).
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Kerja Staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009. No.
Tingkat Kepuasan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 2 3
Puas Kurang Puas Tidak Puas Jumlah
11 37 1 49
22,45 75,51 2,04 100
Dari tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan staf perpustakaan terhadap keempat faktor kepuasan kerja berada pada kategori kurang puas yaitu 37 orang (75,51%).
38
BAB V PEMBAHASAN Gambaran Umum Staf Perpustakaan Dari data yang diperoleh rata-rata staf yang bekerja di perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagian besar berusia 20-29 tahun yaitu sebanyak 21 orang (42,86%). Usia 30-39 tahun sebanyak 12 orang (24,49%), usia 40-49 tahun sebanyak 11 orang (22,45%) dan usia 50-59 tahun sebanyak 5 orang (10,20%). Staf perpustakaan lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 31 orang (63,27%) dan laki-laki sebanyak 18 orang (36,73%). Mengenai latar belakang pendidikan staf perpustakaan sebagian besar adalah sarjana (S1) yaitu sebanyak 24 orang (48,98%), Magister (S2) sebanyak 3 orang (6,12%), Diploma (D3) sebanyak 8 orang (16,33%) dan SLTA sebanyak 14 orang (28,57%). Dari 24 orang staf yang berlatar belakang pendidikan sarjana 21 orang adalah Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi, dan dari 8 orang staf yang berlatar belakang pendidikan Diploma 5 orang adalah lulusan Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Faktor Psikologi Umumnya staf merasa kurang berminat pada pekerjaannya (lihat tabel 4). Artinya lebih banyak staf yang merasa kurang puas terhadap pekerjaan yang mereka lakukan yaitu sebanyak 27 orang (55,10%), sedangkan staf yang berada pada kategori puas sebanyak 20 orang dan hanya 2 orang yang tidak puas dengan pekerjaannya. Dapat diasumsikan hal ini terjadi karena mereka kurang menyukai pekerjaan yang dilakukan
39
sekarang. Hal ini terjadi pada staf yang berlatar pendidikan sarjana yang bekerja di bagian pelayanan pengguna yang bertugas menata bahan pustaka cetak. Mereka merasa bosan karena setiap hari harus mengembalikan buku-buku yang telah dibaca oleh pengunjung perpustakaan ke rak yang sesuai. Menurut mereka pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Menurut Heidjarachman, dengan adanya minat yang tinggi diharapkan mereka dapat lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. semua orang menyadari bahwa seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu jabatan atau pekerjaan tertentu akan mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik dari pada yang tidak berminat.15 Dalam hal ketentraman saat bekerja, dapat dilihat bahwa sebanyak 31 orang (63,27%) staf berada pada kategori kurang puas, 13 orang pada kategori puas dan 5 orang pada kategori tidak puas. Staf merasa kurang puas dengan perhatian perpustakaan terhadap keselamatan kerja staf selama bekerja. Hal ini terjadi pada staf yang bekerja di lantai 3 dan 4. Mereka merasa lelah harus naik turun tangga setiap hari dan pada saat terjadi gempa mereka sangat ketakutan karena berada di lantai atas. Keamanan dalam bekerja merupakan penunjang kepuasan bekerja baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman akan mempengaruhi perasaan karyawan selama bekerja.8
Faktor Sosial Dari data yang dikumpulkan dapat dilihat bahwa staf lebih banyak pada kategori kurang puas yaitu 28 orang (57,14%). Hal ini terjadi karena staf merasa hubungannya dengan rekan kerja biasa-biasa saja. Tetapi sebanyak 21 orang satf merasa puas
40
dengan hubungan komunikasi dan kerja sama yang terjalin dengan rekan kerjanya. Kita dapat memahami bahwa rekan kerja yang kompak adalah merupakan cerminan dari kebutuhan sosial. Setiap karyawan menginginkan adanya perhatian dari rekan sekerjanya karena manusia memerlukan persahabatan dan tidak akan berbahagia kalau ia ditinggalkan sendirian. Seorang karyawan mungkin keberatan untuk dipromosikan hanya karena tidak ingin kehilangan rekan kerja yang kompak.15 Faktor sosial yang juga penting adalah bagaimana hubungan karyawan dengan atasannya. Dari hasil yang diperoleh sebanyak 30 orang (61,22%) staf merasa kurang puas dengan hubungan antara staf dengan atasan, 12 orang merasa puas dan 7 orang merasa tidak puas. Hal ini disebabkan karena atasan kurang memberi perhatian terhadap pekerjaan staf dan kurangnya komunikasi antara atasan dengan staf perpustakaan. Pendapat ahli Giselli dan Brown mengemukakan bahwa hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian terhadap hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging). Pendapat ahli lain, Gilmer mengemukakan bahwa komunikasi yang lancar antara karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Misalnya, adanya pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya. Hal ini sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.8
41
Faktor Fisik Tingkat kepuasan kerja pada pengaturan waktu kerja yang terbanyak berada pada kategori puas yaitu 25 orang (51,02%). Staf merasa jadwal kerja yang diberikan sudah cukup sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Sebagai informasi, pengaturan shift kerja di perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut; shift pagi dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 13.30 WIB dan hari Senin sampai Jumat lembur sampai dengan pukul 15.30 WIB. Shift siang dimulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Hari Sabtu, shift pagi dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB, dan shift siang dimulai pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Hal ini sesuai dengan isi Undangundang No. 13 tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan Paragraf 4 Waktu Kerja Pasal 77 ayat (2): a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.20 Dari data yang diperoleh mengenai suhu di tempat kerja sebanyak 27 orang (55,10%) staf menyatakan puas. Sebagian besar ruangan kerja menggunakan pendingin ruangan. Walaupun ada beberapa ruangan yang tidak menggunakan pendingin ruangan tetapi di ruangan tersebut sudah cukup nyaman sehingga tidak memerlukan pendingin ruangan, karena ruangan kerja cukup besar dan tidak terlalu banyak staf yang bekerja dalam satu ruangan. Dalam hal pencahayaan, semua ruangan kerja sudah cukup baik. Pada ruangan yang tertutup digunakan lampu yang cukup terang untuk melakukan pekerjaan, dan
42
sebagian besar ruangan terdapat banyak jendela kaca yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan sehingga ruang kerja mendapat cahaya yang cukup baik. Dari data yang diperoleh 49 orang (100%) staf merasa puas dengan pencahayaan di tempat kerja mereka. Faktor Finansial Gaji/upah adalah salah satu elemen faktor finansial yang penting dalam kepuasan kerja. Gaji/upah digunakan untuk memenuhi kebutuhan psikologis, sosial maupun egoistic. Karena itu tidak heran bila sebagian besar karyawan menginginkan gaji/upah yang tinggi dari pekerjaannya. Pada tabel 10 dapat dilihat, 35 orang (71,43%) staf merasa kurang puas dengan gaji yang diterimanya, 11 orang merasa puas dan 3 orang merasa tidak puas. Staf perpustakaan merasa kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja yang mereka hadapi selama bekerja, terutama pada pegawai yang bekerja pada bagian pelayanan pengguna yang setiap hari bekerja menyusun bukubuku ke dalam rak. Pemberian tunjangan seperti bonus, THR, pembagian laba terutama
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
produktivitas
karyawan
yang
berprestasi.15 Pada hasil penelitian dapat dilihat selain gaji staf juga merasa kurang puas dengan promosi, yaitu sebanyak 38 orang (77,55%), 8 orang merasa tidak puas dan hanya 3 orang yang merasa puas. Hal ini dikarenakan staf sulit mendapat kesempatan untuk naik ke jabatan yang lebih tinggi. Diketahui bahwa untuk memperoleh promosi diperlukan pendidikan dan keterampilan yang lebih tinggi. Promosi kerja adalah salah satu elemen dari faktor finansial yang penting bagi semua tenaga kerja. Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu organisasi atau suatu perusahaan adalah
43
adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai saat ini. Karena itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya. Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan kenaikan gaji/upah dan hak-hak lainnya. Organisasi pada umumnya menggunakan dua kriteria utama dalam pertimbangan seseorang untuk dipromosikan yaitu berdasarkan prestasi dan senioritas.8,15
44
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang kepuasan kerja pada staf di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara tahun 2009 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil keseluruhan penelitian terhadap empat faktor kepuasan kerja yang meliputi faktor psikologi, sosial, fisik dan finansial memperlihatkan bahwa staf perpustakaan belum mencapai kepuasan kerja yang tinggi. 2. Berdasarkan faktor psikologi staf menunjukkan kepuasan kerja yang rendah, meliputi minat dan ketentraman. 3. Berdasarkan faktor sosial staf menunjukkan kepuasan kerja yang rendah, meliputi hubungan dengan sesama staf dan hubungan staf dengan atasan. 4. Berdasarkan faktor fisik staf menunjukkan kepuasan kerja yang tinggi, meliputi pengaturan waktu kerja, suhu dan pencahayaan. 5. Berdasarkan faktor finansial staf menunjukkan kepuasan kerja yang rendah, meliputi gaji dan promosi.
45
6.2 Saran 1. Agar pihak perpustakaan lebih memperhatikan aspek pengembangan diri staf dan memberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang termasuk pengembangan karier dengan program pendidikan dan pelatihan keterampilan sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan dalam bekerja. 2. Pihak perpustakaan hendaknya mengkaji kembali kompensasi terhadap staf mengenai gaji dan tunjangan untuk disesuaikan dengan tingkat pendidikan, lama kerja, prestasi kerja dan keterampilan. 3. Hendaknya atasan berusaha membina komunikasi yang lebih baik lagi.
46
DAFTAR PUSTAKA 1. Suma’mur, P.K., 1996, Dasar Higiene Industri dan Perusahaan, Penerbit Haji Mas Agung, Jakarta. 2. Gustiarti Leila, 2002, Stres dan Kepuasan Kerja, USU Digital Library, diakses 4 Agustus 2008; http://www.usu.ac.id./ 3. Jim
Campbell, 2000, Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Mengurangi Perputaran Karyawan, Valmband-Kepuasan Kerja, diakses 4 Agustus 2008; http://www.multiply.com./
4. Perpustakaan Universitas, 2008, Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan USU, Medan. 5. Sutarno, 2003, Manajemen Perpustakaan, Penerbit Sagung Seto, Jakarta. 6. Sulistyo Basuki, 1993, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 7. Perpustakaan Nasional RI, 1997, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta. 8. As’ad S.U., 2003, Psikologi Industri, Edisi Keempat Penerbit Liberty, Yogyakarta. 9. Anoraga P., 2001, Psikologi Kerja, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 10. Munandar A.S., 2001, Psikologi Industri dan Organisasi, Penerbit UI Press, Jakarta. 11. Anastasi A., 1993, Bidang-Bidang Psikologi Terapan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 12. Jewell.L.N, Siegall Marc, 1998, Psikologi Industri/Organisasi Modern, Penerbit Arcan, Jakarta. 13. Hani Handoko T., 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua BPFE, Yogyakarta. 14. Fraser T.M., 1992, Stres dan Kepuasan Kerja, PT. Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta.
47
15. Heidjrachman Ranupandojo, Suad Hasan, 1984, Manajemen Personalia, Edisi Ketiga BPFE, Yogyakarta. 16. Silalahi, Bennet N.B., & Rumondang B. Silalahi, 1985, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT. Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta. 17. Mulia N., 2000, Manajemen Personalia, Edisi Kedua Penerbit Djambatan, Jakarta. 18. Vincent Gaspersz, 1991, Teknik Penarikan Contoh untuk Penelitian Survei, Penerbit Tarsito, Bandung. 19. Singarimbun M., Efendi S., 1995, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta. 20. Wikisource, 2008, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003, Wikimedia Foundation, Inc., diakses 19 Maret 2009; http://www.wikisource.com./
48
KUESIONER KEPUASAN KERJA PADA STAF DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2009 DATA RESPONDEN Nomor Urut
:
Umur
:
Pendidikan Terakhir
:
Jenis Kelamin
:
PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda dan sesuai dengan apa yang anda rasakan selama bekerja di perpustakaan tempat anda bekerja, dengan cara menyilang atau membuat check list pada salah satu kategori yang berada di sebelah kanan pertanyaan.
Jawaban yang anda berikan tidak untuk dinilai atau dipublikasikan dalam bentuk apapun.
Kategori: 1. = Apabila anda merasa SANGAT TIDAK MEMUASKAN 2. = Apabila anda merasa TIDAK MEMUASKAN 3. = Apabila anda merasa BIASA-BIASA SAJA 4. = Apabila anda merasa MEMUASKAN 5. = Apabila anda merasa SANGAT MEMUASKAN
49
Sebelum menjawab BACALAH setiap pertanyaan dengan BAIK Pertanyaan mengenai Minat No. Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap 1. Saya menganggap pekerjaan yang saya hadapi… 2.
Beban kerja yang harus saya laksanakan menyebabkan dalam bekerja saya merasa…
3.
Keragaman pekerjaan yang saya harus lakukan menyebabkan dalam bekerja saya merasa…
4.
Tugas / pekerjaan yang saya hadapi saat ini saya rasakan sebagai sesuatu yang…
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Pertanyaan mengenai Ketentraman No. 5.
Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap Perhatian perpustakaan terhadap keselamatan kerja.
6.
Lingkungan tempat saya bekerja.
7.
Keragaman perilaku pengunjung yang saya hadapi.
Pertanyaan mengenai Hubungan dengan sesama staf No. 8.
Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap Sikap teman-teman dalam satu ruangan kerja terhadap saya.
9.
Sikap teman-teman kerja di ruangan lain terhadap saya.
10.
Sikap teman-teman kerja yang berlainan shift terhadap saya.
Pertanyaan mengenai Hubungan dengan atasan No.
Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap
11.
Perlakuan atasan saya selama bekerja di sini.
12.
Sikap terbuka dan tidak memihak dari atasan.
13.
Peraturan kepegawaian yang ada bagi staf.
50
Pertanyaan mengenai Pengaturan waktu kerja No. 14.
Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap Sistem pembagian giliran shift kerja / jadwal kerja.
15.
Waktu yang saya miliki untuk dapat menyelesaikan tugas saya dengan baik.
16.
Waktu yang diberikan untuk istirahat.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Pertanyaan mengenai Suhu/Pencahayaan No.
Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap
17.
Keadaan suhu ruangan di tempat kerja.
18.
Kesesuaian ventilasi udara di dalam ruangan.
19.
Penggunaan alat pendingin ruangan.
20.
Pencahayaan di dalam ruangan kerja
Pertanyaan mengenai Gaji No. Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap Gaji di tempat saya bekerja dibandingkan tempat 21. lain dengan pekerjaan yang sama. 22. 23. 24.
Sistem pemberian gaji di tempat saya bekerja. Sistem pembagian insentif yang berlaku di perpustakaan. Besar dan jenis tunjangan yang diterima.
Pertanyaan mengenai Promosi No. Dalam Bekerja Perasaan Saya Terhadap 25.
Kesempatan yang saya miliki sebagai staf untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
26.
Jangka waktu untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.
27.
Kesempatan yang saya miliki untuk memperoleh pendidikan, keterampilan / kemampuan dalam bekerja.
Sumber: Modifikasi kuesioner dalam buku As’ad S.U., 2003, Psikologi Industri, Edisi Keempat Penerbit Liberty, Yogyakarta. 51
DENAH RUANGAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Garden Reading Space Toilet
Toilet
Level 1 Stairs
American Corner
Conference Room
Internet Access
Stairs OPAC
Short Loan Collection
Internet Access Service
Stairs
Electronic Materials Service Meeting Room
ADB/WB Collection
Stairs
Toilet
Lantai I Layanan Digital Koleksi World Bank dan Asian Development Bank American Corner Koleksi Pinjam Singka t
52
Lift
Toilet
Toilet
Toilet
Level 2
Acquisition Dept.
Cataloguing Dept.
Stairs
Weekly New Acq. Display
User’s Assistence
User’s Assistence
Internet Access
Adminitration
Stairs
Internet Access
OPAC
Printed. Microfische & Journal Collection
Guidance
Locker
OPAC
Stairs
ICT Dept.
Circulation Dept. Entrance & Exit
Stairs
Director’s Room
Toilet
Lantai II OPAC (Online Public Access Catalogue) Koleksi Jurnal Tercetak Bagian Sirkulasi
53
Toilet
Toilet
Level 3 Stairs
User’s Assistence
Toilet
Reference Collection
Internet Access
OPAC
User’s Assistence
User’s Assistence
Stairs
Photocopying Services
Dewey 500599 Collection
Dewey 000339 Collection
User’s Assistence
Dewey 340499 Collection
User’s Assistence
Stairs
Toilet
Lantai III Koleksi Refrensi Koleksi Buku
54
Lift
Toilet
Toilet
Toilet
Level 4 Stairs
USU Repository Collection
Book Maintenance
User’s Assistence
OPAC
User’s Assistence
Stairs
User’s Assistence
Dewey 658999 Collection
Dewey 600619 Collection
User’s Assistence
Rare Collection
Dewey 620657 Collection
User’s Assistence
Stairs
Toilet
Lift
Toilet
Lantai IV Koleksi Terbitan USU
Sumber: Diadaptasi dari Denah Perpustakaan USU 2008
55