SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS PADA RAPAT PERSIAPAN PENYUSUNAN RKP TAHUN PEMBAHASAN REPENAS TRANSISI
2005
DAN
15 Maret 2004 Para Sekretaris Jendral Departemen dan Lembaga Tinggi Negara; Para Sekretaris Menteri Kementerian Negara; Para Sekretaris Utama LPND; Para Kepala Biro Perencanaan; Para Pejabat Departemen, LPND, dan Bank Indonesia; serta para peserta rapat yang saya hormati, Pertama-tama atas nama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah kita luangkan bersama untuk mempersiapkan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 dan sekaligus membahas Rencana Pembangunan Nasional (Repenas) Transisi. Tahun ini adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima tahunan yang kita kenal dengan Propenas. Dengan demikian pelaksanaan pembangunan tahun 2005 nanti tidak dapat lagi mengacu pada dokumen Propenas; tetapi pada dokumen rencana pembangunan yang baru. Kebutuhan akan rencana pembangunan yang baru juga dirasakan dengan adanya perubahan ketatanegaraan yang cukup mendasar sebagaimana diatur dalam Amandemen UUD 1945. Salah satunya adalah tidak adanya keharusan bagi MPR untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara yang selama ini menjadi landasan bagi penyusunan rencana pembangunan baik untuk kurun waktu 5 tahun maupun 1 tahun. Disamping itu juga terjadi perubahan lingkungan strategis baik eksternal maupun internal yang harus kita pikirkan dengan cermat untuk mencapai tujuan pembangunan. Kesemuanya ini menuntut perubahan baik sistem maupun arah dari rencana pembangunan itu sendiri.
1
Untuk itu Dewan Perwakilan Rakyat telah mengambil inisiatif untuk menyusun RUU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang nantinya akan memadukan rencana pembangunan nasional, sektoral, dan daerah dengan sekaligus menekankan pentingnya hubungan antara visi pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, serta rencana pembangunan jangka pendek untuk menjaga kesinambungan pembangunan. Lebih lanjut dalam kaitan dengan pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara juga disusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Kerja dan Anggaran Instansi Pemerintah (RPP RKAIP) yang pada intinya mengkaitkan antara rencana pembangunan dengan pembiayaannya. Dengan memperhitungkan lingkungan strategis yang berubah dan amanat yang harus diemban sebagaimana diatur dalam konstitusi kita, telah dimulai upaya penyusunan rencana pembangunan jangka menengah yang didasarkan pada visi pembangunan jangka panjang. Konsep awal rencana pembangunan jangka menengah dan visi pembangunan jangka panjang tersebut akan terus kita sempurnakan agar mampu memberi arah yang terbaik bagi pembangunan kita di masa mendatang. Saudara-saudara peserta rapat yang saya hormati, Pembangunan harus terus berlangsung dan tidak boleh terganggu oleh siklus politik seperti pemilihan umum dan pergantian pemerintahan. Untuk itu menjadi kewajiban birokrasi untuk menyusun rencana pembangunan agar proses pembangunan terus belangsung. Dengan itikad agar tidak terdapat kekosongan pedoman dalam proses membangun bangsa tersebut serta sambil menunggu terbentuknya pemerintahan yang baru sebagai hasil Pemilu 2004, perlu disusun rencana pembangunan jangka menengah yang bersifat transisi, berwawasan lima tahun dengan penekanan pada tahuntahun awal kabinet baru, dan dapat berfungsi sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan yang nantinya disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005. Rencana pembangunan dimaksud kita sebut sebagai Rencana Pembangunan Nasional (Repenas) Transisi. Dengan demikian apabila pemerintah yang baru nanti kurang mempunyai waktu yang cukup dalam menyusun rencana pembangunan dalam tahun pertama masa bhaktinya, telah tersedia suatu rancangan rencana pembangunan yang mampu menyelesaikan beberapa masalah pokok yang harus dituntaskan, khususnya dalam 2
tahun 2005. Dalam kaitan itu pada Rapat Terbatas Kabinet Gotong Royong tanggal 28 Januari 2004 yang lalu, Presiden menugaskan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk menyiapkan Rancangan RKP Tahun 2005, dengan terlebih dahulu menyusun rencana pembangunan yang memayunginya.
Saudara-saudara peserta rapat yang saya hormati, Meskipun banyak kemajuan sudah dicapai sejak krisis ekonomi yang lalu, kita masih menghadapi masalah-masalah pembangunan yang cukup berat dan harus diselesaikan. Kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang masih rendah, reformasi birokrasi yang masih berjalan lambat, serta pelaksanaan desentralisasi yang belum mantap merupakan tiga titik rawan pembangunan yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Selanjutnya masalahmasalah sosial mendasar seperti pengangguran dan kemiskinan masih kita hadapi pada tahun-tahun mendatang. Demikian juga, walaupun gejala disintegrasi bangsa telah menurun dibandingkan dengan awal terjadinya krisis yang lalu, potensinya masih ada dan perlu ditangani secara komprehensif. Dalam kaitan itulah, Repenas Transisi ini mengajukan 3 (tiga) agenda utama yaitu mempercepat proses reformasi; meningkatkan kesejahteraan rakyat; serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tiga agenda pembangunan ini diharapkan dapat dijabarkan dalam prioritas masing-masing bidang pembangunan dengan langkah-langkah terarah untuk menanganinya. Agenda pembangunan dan prioritas pembangunan dalam Repenas Transisi ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun RAPBN Tahun 2005. Saudara-saudara peserta rapat yang saya hormati, Setelah Repenas Transisi ini, pelaksanaan pembangunan dalam tahun-tahun berikutnya akan mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah 5 tahun yang kemudian menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah tiap tahunnya yang selanjutnya menjadi pedoman bagi penyusunan RAPBN. Upaya menyusun bahan-bahan untuk Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah telah kita mulai dan telah kita bahas secara awal pada tanggal 29 Oktober 2003 yang lalu. Penyempurnaan bahan3
bahan ini akan terus kita lakukan dengan melibatkan sebanyak mungkin stakeholder agar tersusun suatu rancangan rencana pembangunan yang mencerminkan aspirasi masyarakat, sehingga semua pihak mempunyai komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya. Dengan demikian Repenas Transisi ini adalah awal dari perubahan sistem perencanaan yang dulunya bersandar pada Garisgaris Besar Haluan Negara menuju pada sistem perencanaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip partisipasi. Dengan perubahan lingkungan strategis serta dinamika masalah dan tantangan yang kita hadapi mendatang, kita perlu melihat kembali program-program pembangunan yang selama ini kita jalankan. Program-program pembangunan yang masih relevan untuk menghadapi tantangan pembangunan mendatang, harus diteruskan. Sebaliknya programprogram pembangunan yang sudah tidak relevan lagi; kita harus berani untuk menghentikannya agar tersedia sumber dana pembangunan yang cukup bagi program-program pembangunan baru guna memecahkan masalah-masalah pembangunan yang memang berbeda dari waktu ke waktu. Saudara-saudara peserta rapat yang saya hormati, Dengan dibahasnya Rancangan Repenas Transisi hari ini akan tersusun konsep rencana pembangunan yang lebih sempurna lagi yang dapat menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 yang rancangannya akan kita bahas dan sempurnakan bersama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Pusat (Musrenbangpus) pada akhir bulan ini. Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 tersebut, RAPBN Tahun 2005 akan disusun. Saudara-saudara peserta rapat yang saya hormati, Sebelum mengakhiri sambutan, saya sekali lagi ingin mengajak jajaran birokrasi untuk bersatupadu, mengawal kesinambungan jalannya pembangunan. Itu semua dapat dilakukan, apabila kita semua menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan sektor maupun kelembagaan masing-masing. Kita tidak mempunyai waktu banyak mengingat RKP Tahun 2005 harus telah kita selesaikan pada bulan April 2005 dan pada bulan Mei 2004 Pemerintah dan DPR mulai membahas persiapan awal penyusunan RAPBN 2005. Oleh karena itu pertemuan hari ini sangat penting, agar jajaran birokrasi mempunyai pemahaman yang sama mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan RKP dan RAPBN 2005. Dengan pemahaman yang sama mengenai tugas dan fungsi masing4
masing serta dilandasi semangat kebersamaan untuk menjaga kesinambungan pembangunan, persiapan penyusunan RKP dan RAPBN 2005 saya harapkan dapat berjalan dengan lancar. Karena mendesaknya waktu tersebut, saya mengharapkan agar setelah pertemuan ini, jajaran Bappenas dan Departemen Keuangan bersamasama dengan jajaran Departemen/Lembaga dapat segera menyusun program-program pembangunan dan langkah-langkah selanjutnya sebagaimana akan dibahas nanti sehingga penyusunan RKP dan RAPBN Tahun 2005 dapat diselesaikan sesuai agenda kenegaraan yang telah ditetapkan di dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara. Saudara-saudara para peserta rapat yang saya hormati, Demikian sambutan saya. Selamat membahas rancangan Repenas Transisi Tahun 2005 dan sekaligus mempersiapkan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005. Mudahmudahan kita mengarah pada kebaikan dan menuju masa depan yang lebih baik. Banyak terima kasih atas perhatiannya.▀
Jakarta, 15 Maret 2004 Kwik Kian Gie
5